SKRIPSI
Oleh:
Hasanatul Alawiyah
NPM: 1711060191
1444 H/2022 M
STUDI LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DI
SEKOLAH ALAM LAMPUNG
SKRIPSI
Oleh:
Hasanatul Alawiyah
NPM: 1711060191
Pembimbing I : Supriyadi,M.Pd.
1444 H/2022 M
ABSTRAK
iii
SURAT PERNYATAAN
NPM : 1711060191
Penulis,
Hasanatul Alawiyah
NPM. 1711060191
iv
MOTTO
َٰسَٰفٱفٓس ُحواََٰٰيفٓس َِٰح َِٰ ِفَٰٱلٓمل َٰ ََِٰٰيَٰٓأيُّهاَٰٱلَّ ِذينََٰٰءامنُوٓاََٰٰإِذاَٰقِيلََٰٰل ُكمَٰٓت ف َّس ُحوا
ََٰٰٱنشُزواََٰٰيرٓف َِٰعَٰٱللََّٰهَُٰٱلَّ ِذينََٰٰءامنُواََٰٰ ِمن ُكمَٰٓوٱلَّ ِذينََٰٰأُوتُوا ِ
ُ ََٰٰٱللََّٰهَُٰل ُكمَٰٓٓوإِذاَٰقيل
ُ ٱنشُزواََٰٰف
َٰ ٓٱلٓ ِعلٓمََٰٰدرجتَٰٓٓوٱللََّٰهَُِِٰباَٰتعٓملُونََٰٰخبِري
vii
PERSEMBAHAN
viii
RIWAYAT HIDUP
ix
KATA PENGANTAR
x
8. Ibu Retno Kumalasari, S.P. selaku guru IPA di SMP Alam
Lampung yang telah membantu dalam proses penelitian.
9. Apriyanto yang selalu memberikan semangat dan motivasi
serta bantuan setiap saat dalam menyelesaikan skripsi ini
10. Sahabat-sahabatku Maharanissa Mevi Aprillia, Nurlaila, Eka
Oktarina, Vera Maylinda, Ayu Hanifah Fadhilah, Dian Novita
Dewi, Dewi Mustika Sari yang selalu memberikan do’a,
bantuan dan semangat kepada penulis.
11. Teman-temanku kelas Biologi E 2017 beserta teman-teman
Angkatan 2017 yang telah memberikan semangat dan doa
kepada penulis
12. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi
ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
diberikan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua orang khususnya bagi dunia Pendidikan.
xi
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 83
B. Rekomendasi .................................................................... 83
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
20212022................................................................................. 51
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Skripsi ini bejudul : “Studi Literasi Sains Peserta Didik
Di Sekolah Alam Lampung”. Untuk menghindari kesalah
pahaman dalam mengartikan judul tersebut, penjelaskan
maksud dari judul diatas adalah sebagai berikut:
1. Studi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Studi
merupakan penelitian ilmiah atau kajian atau telaah (hasil
dari menelaah). Kata studi juga berarti memahami,
mempelajari dan meneliti. 1
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami
bahwa studi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk menjelaskan dan memahami suatu objek yang
diteliti dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi
seseorang.
2. Literasi Sains
Literasi sains merupakan pemahaman konsep ilmiah dan
kemampuan untuk menerapkan perspektif ilmiah dan
berpikir ilmiah berdasarkan bukti.2
3. Peserta Didik
Peserta didik berarti orang, anak didik, siswa atau
anak sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan.
Berdasarkan pengertian diatas maka peserta didik
merupakan seseorang yang sedang mengikuti proses
pendidikan pada suatu lembaga atau tempat untuk
menjadi lebih baik. 3
1
Achmad Slamet, Metode Studi Islam (Yogyakarta: Deepublish, 2016).
2
Yanti Herlanti, Blogquest : Pemanfaatan Media Social Pada Pembelajaran
Sains Berbasis Isu Sosiosaintifik Untuk Mengembangkan Keterampilan
Berargumentasi Dan Literasi Sains (Bandung: Program Studi Ilmu Pengetahuan
Alam Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2014).
3
Zainudin Halid Hanafi, La Adu, Ilmu Pendidik an Islam (Yogyakarta:
Deepublish, 2018).
1
2
4. Sekolah Alam
Sekolah alam adalah sebuah konsep pendidikan yang
digagas oleh Lendo Novo berdasarkan keprihatinannya
akan biaya terjangkau oleh masyarakat tujuan dari sekolah
alam adalah untuk membantu murid-murid menjadi
manusia yang berkarakter, yakni individu yang mampu
mengenal diri dan lingkungannya, serta mau untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya.4
4
Ricky Arnold Nggili, Belajar Any Where (Bogor: Guepedia Publisher,
2016).
5
Amos Neloka. Grace Amialia A. Neloka., Landasan Pendidikan Dasar
Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup (Depok: Kencana, 2017).
6
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan
Filosofis (Yogyakarta: SUKA Press, 2014).
7
Chairul Anwar, “„The Efectiveness of Islamic Religious Education in The
Universsities : The Efects on The Students‟‟ Characters in The Era Industry 4.0 ",‟”
Tadris : Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah 3, no. 1 (2018): 77–78.
8
Woro Setyarsih Syafri Milanto., Abu Zainudin., “Profil Kemampuan Literasi
Sains Peserta Didik SMA Di Kabupaten Pamekasan Dalam Bahasan Fluida Statis,”
Inovasi Pendidikan Fisika 10, no. 1 (2021): 59–65.
3
9
Zurweni Rohana, Asrial, “Profil Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik
Berdasarkan Intrumen Scientific Literacy Assesments (SLA),” Jurnal Pendidikan
Biologi Dan Sains 3 (2020): 176–85.
10
Chairul Anwar, Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer
Formula Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran. (Yogyakarta: IRCSoD, 2017).
11
Zurweni Rohana, Asrial, “Profil Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik
Berdasarkan Intrumen Scientific Literacy Assesments (SLA),” Jurnal Pendidikan
Biologi Dan Sains 3 (2020): 176–85.
12
Qusthalani, Pendidikan Tanpa Kertas Abad 21 (Bogor: Guepedia Publisher,
2019).
4
13
Utami Dian Pertiwi et al., “Indonesian Journal of Natural Science Education
(IJNSE)” 01 (2018): 24–29.
14
Nuning Wulandari Imroatun Hasana., Murni Saptasari.,
“PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN LITERASI
SAINS SISWA KELAS XI MATERI SISTEM EKSKRESI DAN KOORDINASI DI
SMAN 9 MALANG” 2 (n.d.): 52–56.
15
Adi Suprayitno. and Wahid Wahyudi, Pendidikan Karakter Di Era
l.;/Milenial (Yogyakarta: Deepublish, 2020).
5
16
Yosef Firman Narut and Kansius Supradi, “Literasi Sains Peserta Didik
Dalam Pembelajaran Ipa Di Indonesia,” Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar 3, no. 1
(2019): 61–69.
17
Siti Hardiyanti Hasasiyah et al., “Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa
SMP Pada Materi Sirkulasi Darah,” Jurnal Penelitian Pendidikan IPA 6, no. 1 (2019):
5, https://doi.org/10.29303/jppipa.v6i1.193.
18
Nurhasanah Nurhasanah et al., “Perkembangan Penelitian Literasi Sains
Dalam Pembelajaran Fisika Di Indonesia,” Edusains 12, no. 1 (2020): 38–46,
https://doi.org/10.15408/es.v12i1.14148.
19
Herlanti, Blogquest : Pemanfaatan Media Social Pada Pembelajaran Sains
Berbasis Isu Sosiosaintifik Untuk Mengembangkan Keterampilan Berargumentasi
Dan Literasi Sains.
20
Mufida Nofiana, “Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Di Kota
Purwokerto Ditinjau Dari Aspek Konten, Proses, Dan Konteks Sains,” JSSH (Jurnal
Sains Sosial Dan Humaniora) 1, no. 2 (2017): 77,
https://doi.org/10.30595/jssh.v1i2.1682.
6
21
Mahrus Fitri Andini,. A. Wahab Jufri, “Profil Literasi Sains Siswa SMP Di
Kota Gerung Pada Tema Pencemaran Lingkungan,” J. Pijar MIPA 15, no. 4 (2020):
339–45, https://doi.org/10.29303/jpm.v15i4.1957.
22
DKK. Edi Irawan, Pendididikan Tinggi Di Masa Pandemi Transformasi,
Adaptasi, Dan Metamorfosis Menyongsong New Normal (Yogyakarta: Zahir
Publishing, 2020).
23
Rima Mulyani et al., “Profil Kemampuan Literasi Sains Berdasarkan
Gender Di Kelas X” 12 (2020): 104–9,
https://doi.org/10.25134/quagga.v12i2.2326.Received.
8
Tabel 1.1.
Skor PISA 2018 dan Peringkat Negara di Dunia Berdasarkan
Penilaian Kemampuan Sains
No Negara Skor
1 China 590
2 Singapura 551
3 Makao 544
4 Estonia 530
5 Jepang 529
6 Finlandia 522
7 Korea 519
8 Kanada 518
9 Hong kong 517
10 Taipe 516
---------- ---------------------------------------- -------------------------
69 Khazahtan 397
70 Indonesia 396
71 Saudi Arabia 386
---------- ---------------------------------------- -------------------------
77 Piliphina 357
78 Republic Dominika 336
24
DKK Agus Ramadani., A. Wahab Jufri, “Kemampuan Literasi Sains
Peserta Didik SMPN Di Kabupaten Lombok Tengah,” Pancasakti Science Education
Journal 5 (2020): 2541–0628.
25
Narut and Supradi, “Literasi Sains Peserta Didik Dalam Pembelajaran Ipa Di
Indonesia.”
9
26
Husnul Fuadi et al., “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan
Literasi Sains Peserta Didik,” Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 5, no. 2 (2020): 108–
16, https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122.
27
Nofiana, “Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Di Kota
Purwokerto Ditinjau Dari Aspek Konten, Proses, Dan Konteks Sains.”
28
Fadhilatul Huryah, Ramadhan Sumarmin, and Jon Effendi, “Analisis
Capaian Literasi Sains Biologi Siswa Sma Kelas X Sekota Padang,” Jurnal Eksakta
Pendidikan (Jep) 1, no. 2 (2017): 72, https://doi.org/10.24036/jep.v1i2.70.
10
29
Ema Juwita, Sunyono, Undang Rosidin, “Analisis Kemampuan Literasi
Sains Siswa Kelas IX MTs Negeri 1 Lampung Barat Pada Materi Bioteknologi
Berbasis Etnosains”, JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains), 10.2 (2022), 232-
234
11
3. Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi guna
meningkatkan kualitas pendidikan melalui literasi sains
peserta didik Sekolah Alam Lampung
4. Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman, wawasan dan dapat lebih
meningkatkan kemampuan literasi sains peneliti untuk
diterapkan sebagai calon pendidik
G. Kajian Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang peneliti
temukan, terkait dengan literasi sains adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mufida Noviana dan
Teguh Julianto (2017). Dengan judul “Profil Kemampuan
Literasi Sains Siswa SMP di Kota Purwokerto Ditinjau
dari Aspek Konten, Proses dan Konteks Sains”. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata presentase
kemampuan literasi sains siswa SMP di kota Purwokerto
masih rendah pada 3 aspek literasi sains yaitu aspek
konten (53,80%), aspek proses (44,038 %) dan aspek
konteks (35,088%). Rendahnya salah satu aspek literasi
sains akan berpemgaruh terhadap aspek literasi sains
lainnya. Rendahnya pemahaman konsep siswa terhadap
pengetahuan sains akan berdampak pada rendahnya
aplikasi sains. Saat ini siswa-siswa di tiga SMP kota
Purwokerto yang menjadi subyek penelitian hanya
memiliki kemampuan mengingat pengetahuan ilmiah
berdasarkan fakta sederhana. Hasil pengukuran literasi
sains yang dilakukan pada siswa-siswa SMP di kota
Purwokerto dapat menjadi acuan dalam memetakan
kemampuan sains (IPA) dan kualitas pembelajaran sains
(IPA) siswa SMP di kota Purwokerto.30
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuyu Yuliati (2017).
Dengan judul “Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA”.
Menjelaskan Kemampuan literasi merupakan hal
30
Nofiana, “Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Di Kota
Purwokerto Ditinjau Dari Aspek Konten, Proses, Dan Konteks Sains.”
14
31
Yuyu Yuliati, “Literasi Dalam Pembelajaran IPA,” Jurnal Cakrawala
Pendas 3, no. 2 (2017): 21–28.
32
Ika Mustika. Wiwin Winarti., Winny Liliawati., Heni Rusnayati., “Literasi
Sains Siswa SMP Di Kota Bandung Pada Tema Alam Semesta,” Pros Semnas Pend.
IPA Pascasarjana UM 1 (2016): 501–5.
33
Fuadi et al., “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Literasi
Sains Peserta Didik.”
15
34
Aam Amaliyah Candra Puspita Rini,. Saktian Dwi Hartantri, “THE
ANALYSIS OF SCIENTIFIC LITERACY ON PGSD STUDENTS ‟
COMPETENCY AT UNIVESITY OF,” Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara 6
(2021): 166–79.
35
Dedi Setiadi I Wayan Merta,. I Putu Artayasa., Kusmiyati., Nur Lestari.,
“Profil Literasi Sains Dan Model Pembelajaran Dapat Meningkatkan Kemampuan
Literasi Sains” 15, no. 3 (2020): 223–28, https://doi.org/10.29303/jpm.v15i3.1889.
16
36
Siti Hardiyanti Hasasiyah et al., “Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa
SMP Pada Materi Sirkulasi Darah,” Jurnal Penelitian Pendidikan IPA 6, no. 1 (2019):
5, https://doi.org/10.29303/jppipa.v6i1.193
37
M Syahrum Sujudi, Tengku Idris, and Peny Husna Handayani, “Profil
Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Islam As-Shofa Kota Pekanbaru Berdasarkan
PISA” 3, no. 1 (2020): 58–69.
17
38
Dadi Setiadi Agus Ramdani., A. Wahab Jufri., Jamaluddin., “Kemampuan
Liteasi Sains Peserta Didik SMPN Di Kabupaten Lombok Tengah,” Pancasakti
Science Education Journal 5, no. 216–22 (2020).
39
Mulyani et al., “Profil Kemampuan Literasi Sains Berdasarkan Gender Di
Kelas X.”
18
H. Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Alam Lampung
semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan desain
penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini
bertujuan untuk memahami fenomena yang akan dikaji
yaitu tingkat Literasi Sains Peserta didik, faktor yang
mempengaruhi literasi sains peserta didik, dan bagaimana
pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan literasi sains
peserta didik di Sekolah Alam Lampung. Data penelitian
yaitu data kuantitatif yang berisi tingkat kemampuan
literasi sains peserta didik kelas VII, VIII dan IX SMP
Alam Lampung. Sedangkan data kualitatif berisi tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan
literasi sains peserta didik yang diperoleh dari hasil
wawancara.
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Alam
Lampung semester genap tahun pelajaran 2021/2022
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
a. Populasi
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Alam
Lampung tahun ajaran 2020/2021. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh guru dan peserta didik di
SMP Alam Lampung kelas VII, VIII, IX tahun ajaran
2021/2022.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki dari suatu populasi. Dan
40
Fitri Andini,. A. Wahab Jufri, “Profil Literasi Sains Siswa SMP Di Kota
Gerung Pada Tema Pencemaran Lingkungan.”
19
4. Subjek Penelitian
Subjek merupakan seseorang yang memberikan data
penting yang diperlukan oleh peneliti. Keberadaan subjek
di sini tidak dimaksudkan untuk menganalisis penelitian
secara keseluruhan, tetapi yang terpenting adalah
bagaimana peneliti memperoleh data secara mendalam
dari informan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti
menentukan informan penelitian berdasarkan fokus
permasalahan dengan mempertimbangkan pihak-pihak
tersebut, sdehingga dapat memberikan infromasi dan data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Informan dalam
penelitian ini yaitu guru IPA di Sekolah Alam dan peserta
didik SMP kelas VII, VIII dan IX tahun ajaran
2021/2022.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan pristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen dapat berupa gambar
karya-karya atau tulisan monumentas seseorang.41
Dokumentasi sangat penting, dibutuhklan untuk
menunjak dan mendukung terhadap fakta- fakta,
keterangan dan fenomena-fenomena yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
41
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode Dan Prosedur (Jakarta:
Pt. Pajar Interpratama Mandiri, n.d.).
21
c. Wawancara
Wawancara adalah serangkai proses tanya
jawab yang dilakukan dengan narasumber
bertujuan untuk memperoleh informasi. Teknik
wawancara dilakukan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan secara langsung kepada
narasumber untuk dapat menggali informasi
terkait penelitian yang dilakukan. wawancara
dilakukan secara face-to face dengan peserta didik
sebanyak 45 orang dengan tetap mematuhi
protokol Kesehatan Covid-19
7. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat bantu bagi peneliti
dalam mengumpulkan sebuah data. Penelitian ini
menggunakan alat bantu pengumpulan data yaitu berupa
lembar tes, pedoman wawancara, dan dokumentasi yang
digunakan pada saat penelitian berlangsung. Karena itu
penelitian dibantu oleh perangkat wawancara, alat
perekam, kamara dan alat tulis. Wawancara digunakan
untuk mendapatkan informasi tentang wujud budaya
literasi sains dan kendala yang dialami dalam hal tersebut.
Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan literasi sanis
peserta didik Sekolah Alam Lampung. Dokumentasi
digunakan untuk menguatkan bukti nyata hasil studi
literasi sains peserta didik Sekolah Alam Lampung.
22
Tabel 1.2.
Kisi Kisi Soal Tes Literasi Sains Peserta Didik
Tabel 1.3.
Kisi Kisi Lembar Pedoman Wawancara Peserta Didik
42
Anatomi Saregar. Yuberti, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan
Matematika Dan Sains (Bandar Lamoung: CV Anugrah Utama Raharja, 2012).
25
a. Mereduksi
Mereduksi berarti merangkum, memfokuskan pada
peristiwa penting. Dicari polanya dan temanya,
membuang informasi yang tidak digunakan dan
memilih hal pokok. Selama menghimpun informasi,
penelitian melaksanakan penghimpunan data yang
berasal dari wawancara dan dokumentasi.
b. Displey Data
Displey data dapat disajikan ke dalam bagan,
flowchart uraian singkat serta sejenisnya. data dapat
berwujud pengetahuan literasi pada peserta didik.
Data diwujudkan dalam bentuk narasi
c. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan yang
didefinisikan sebagai tahap akhir dalam analisis
informasi. Data-data dari hasil tes dan wawancara
literasi sains peserta didik dalam bentuk informasi
akan diinterprestasikan dan dianalisis dengan tujuan
untuk mendapatkan suatu konklusi.
NP= X 100
Keterangan :
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum dari tes yang bersangkutan
.
9. Tata Penelitian
Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada penelitian
ini berupa langkah -langkah invention, discovery, dan
interpretion, agar dapat memahami serta menggali
informasi mengenai kamampuan literasi sains peserta
26
43
Wirawan, Evaluasi:Teori ,Model ,Standar Aplikasi, Dan Propesi (Jakarta:
Rajawali Press, 2012).
28
I. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Sains
Kata “Sains” biasa diterjemahkan dengan Ilmu
Pengetahuan Alam yang berasal dari kata natural science.
Natural artinya alamiah dan berhubungan dengan alam,
sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Sehingga
science secara harfiah berarti ilmu yang mempelajari
mengenai alam atau mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam. Berikut beberapa pendapat para ahli :
H.W Powler mendefinisikan pengertian tentang ilmu
pengetahuan alam adalah sebagai “Systematic and formulated
knowledge deadling with material phenomena and based
mainly on observation and induction”. Artinya adalah, “Ilmu
yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan
gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas
pengamatan induksi”.
Robert B Sund mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang
sistematis atau tersusun secara teratur berlaku umum dan
berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen.
Sedangkan Kuslan Ston menyebutkan bahwa Sains adalah
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan
mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk
dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both
product and process, inseparably joint”.
Menurut Chiappetta (2010 :109) Ilmu pengetahuan alam pada
hakikatnya merupakan :
a. Science as a waf of thinking
IPA sebagai jalan berpikir yang meliputi kepercayaan
b. Science as a way of investigating
Cara melakukan investigasi meliputi : (1) pengamatan (2)
mengumpulkan data (3) merumuskan hipotesis (4)
eksperimen (5) menyimpulkan.
c. Science as abody of knowledge
29
30
B. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang
mempelajari tentang gejala alam berupa fakta, konsep dan
hukum yang telah teruji kebenarannya melalui suatu
rangkaian penelitian. Pembelajaran IPA diharapkan dapat
membantu siswa untuk memahami fenomena-fenomena alam.
Berdasarkan karakteristiknya, pembelajaran IPA dapat
dipandang dari dua sisi, yaitu pembelajaran IPA sebagai suatu
produk hasil kerja ilmuwan dan pembbelajaran IPA sebagai
suatu proses sebagaimana ilmuwan bekerja agar menghasikan
ilmu pengetahuan.47
Pembelajaran IPA yang memberikan kesempatan siswa untuk
mengkonstruksi konsep sendiri, akan memberikan
pengalaman langsung untuk menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA dengan memberikan
pengalaman langsung dapat menumbuhkan cognitive
thingking skill (keterampilan berpikir kognitif), psychomotor
skills (keterampilan psikomotorik) dan social skill
(keterampilan sosial). Penumbuhan cognitive thinking skills
berarti akan menumbuhkan kemampuan berpikir ilmiah siswa
dalam memahami fenomena yang ada, mampu memikirkan
dan menjelaskan mengapa fenomena tersebut. 48
46
Ari Widodo Jumanto., “PEMAHAMAN HAKIKAT SAINS OLEH SISWA
DAN GURU SD DI KOTA SURAKARTA,” Jurnal Komunikasi Pendidikan 2
(2018): 20–31.
47
Fitriyanti Dkk., “Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi Dan Penalaran Ilmiah Siswa
SMP,” Jurnal Pembelajaran Sains 1, no. 1 (2017): 27–34.
48
Dkk.
32
C. Literasi Sains
1. Pengertian Literasi Sains
Literasi sains (sains literacy) berasal dari kata
literastus yang artinya melek huruf, atau pendidikan dan
schientia yang artinya memiliki pengetahuan.49 Menurut
(OEDC, 2016) literasi sains dapat diartikan sebagai
pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu
menidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan
baru, menjelaskan fenomena ilmiah ,serta mengambil
simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains,
kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk
lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan
untuk terlibat, dan peduli terhadap isu-isu yang terkait
sains.50 Literasi sains merupakan kemampuan setiap
individu dalam mengaplikasikan pengetahuan dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan sains dan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang
memiliki literasi sains yang baik akan mengikutsertakan
pertimbangan wacana tentang sains dan teknologi yang
membutuhkan kompetensi untuk menjelaskan fenomena
secara ilmiah, mengevaluasi dan mendesain penyelidikan
ilmiah, serta menginterpretasik data dan bukti-bukti
secara ilmiah.51
Literasi sains atau Scientific Literacy didefinisikan
oleh PISA (Programe for International Student
Assessment) sebagai kapasitas untuk menggunakan
pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-
pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan
bukti-bukti agar dapat memahami dan membantu
membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi
49
D. Fadly Pratama Jajang Bayu Kelana, Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi
Sains (Bandung: Lekkas, 2019).
50
DKK Muhammad Randy Fananta., Materi Pendukung Literasi Sains
(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
51
Fitri Andini,. A. Wahab Jufri, “Profil Literasi Sains Siswa SMP Di Kota
Gerung Pada Tema Pencemaran Lingkungan.”
33
52
Sistiana Windyariani, Pembelajaran Berbasis Konteks Dan Kreatifitas
(Strategi Untuk Membelajarkan Sains Di Abad 21) (Yogyakarta: Deepublish
Publisher, 2019).
53
Laila Azwani Panjaitan, Pengembangan Literasi Sains Di Sekolah (Bekasi:
Guepedia Publisher, 2019).
54
Rohana, Asrial, “Profil Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik
Berdasarkan Intrumen Scientific Literacy Assesments (SLA).”
34
55
Edi Irawan DKK., Pendididikan Tinggi Di Masa Pandemi Transformasi,
Adaptasi, Dan Metamorfosis Menyongsong New Normal. (Yogyakarta: Zahir
Publishing, 2020).
56
D I Sekolah, Dasar Sumbersari, and Kota Malang, “Education and Human
Development Journal, Vol. 01. No. 01, September 2016,” Education and Human
Development Journal, Vol. 01. No. 01, September 2016 01, no. 01 (2016).
35
Table 2.1.
Hasil PISA dan TIMSS di Indonesia
Hasil Tahun Posisi Jumlah Skor Skor
Indonesia Negara Ideal
2000 38 41 393
2003 38 40 395
2006 50 57 393
PISA 2009 60 65 383 500
2012 64 65 382
2015 64 72 403
1999 32 38 435
2003 36 45 420
TMSS 2007 41 48 427 500
2011 40 42 406
2015 44 49 397
57
Jajang Bayu Kelana, Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi Sains.
36
58
Narut and Supradi, “Literasi Sains Peserta Didik Dalam Pembelajaran Ipa
Di Indonesia.”
37
60
Subur Agung Nugroho, ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA
SMP BERTEMA INTERAKSI DI KABUPATEN PURBALINGGA (Semarang:
Universitas Neferi Semarang, 2017).
39
61
Farid Ahmadi, Media Literasi Sekolah (Semarang: Pilar Nusantara, 2018).
62
Ana Permata Sari. R. Ahmad Zaky El Islami., Nahadii., “Hubungan Literasi
Sains Dan Kepercayaan Diri Siswa Pada Konsep Asam Basa,” Jurnal Penelitian Dan
Pembelajaran IPA 1, no. 1 (2015): 16–25.
40
63
Ahmad Ali and Others, “Analisis Literasi Sains Siswa Kelas XI IPA Pada
Materi Hukum Dasar Kimia Di Jakarta Selatan,” Jurnal Kimia Dan Pendidikan 1, no.
2 (2016): 152.
41
64
Melisa Asniati, Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasid
Google Form Untuk Siswa SMP Pada Materi Kalor (Skripsi) (UIN Raden Intan
Lampung, 2019).
42
65
Yukaristia, Literasi : Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Problematika Sosial
Di Indonesia (Sukabumi: Jejak Publisher, 2019).
43
66
Huryah, Sumarmin, and Effendi, “Analisis Capaian Literasi Sains Biologi
Siswa Sma Kelas X Sekota Padang.”
67
Nurul Hidayah, Ani Rusilowati, and M Masturi, “ANALISIS PROFIL
KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SMP/MTs DI KABUPATEN PATI,”
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA 9, no. 1 (2019): 36,
https://doi.org/10.21580/phen.2019.9.1.3601.
44
68
Fuadi et al., “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Kemampuan Literasi
Sains Peserta Didik.”
85
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.29303/jpm.v15i4.1957.
Fitroturrohmah, Melida, Purwadi, and Mira Azizah. “Hubungan Peran
Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SDN
Kedung 01 Jepara.” Journal of Primary and Children’s
Education 2 2, no. 2 (2019): 25–30.
Fuadi, Husnul, Annisa Zikri Robbia, Jamaluddin Jamaluddin, and
Abdul Wahab Jufri. “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya
Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik.” Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan 5, no. 2 (2020): 108–16.
https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122.
Halid Hanafi, La Adu, Zainudin. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Deepublish, 2018.
Handayani, Meyda, Ani Rusilowati, and Sarwi Sarwi.
“Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Literasi Sains
Pada Materi Alat-Alat Optik Untuk Meningkatkan Kemampuan
Literasi Sains Siswa Smp.” UPEJ Unnes Physics Education
Journal 9, no. 1 (2020): 79–88.
https://doi.org/10.15294/upej.v9i1.38284.
Hanum, Luthfia. “Analisis Ketercapaian Literasi Sains Kimia Pada
Aspek Pengetahuan Siswa Di Sma Negeri 1 Bireuen,” 2020.
Harlina, Harlina, Ramlawati Ramlawati, and Muhammad Aqil Rusli.
“Deskripsi Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Kelas Ix Di
Smpn 3 Makassar.” Jurnal IPA Terpadu 3, no. 2 (2020): 96–107.
https://doi.org/10.35580/ipaterpadu.v3i2.12320.
Hasasiyah, Siti Hardiyanti, Bagus Addin Hutomo, Bambang Subali,
and Putut Marwoto. “Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa
SMP Pada Materi Sirkulasi Darah.” Jurnal Penelitian
Pendidikan IPA 6, no. 1 (2019): 5.
https://doi.org/10.29303/jppipa.v6i1.193.
Herlanti, Yanti. Blogquest : Pemanfaatan Media Social Pada
Pembelajaran Sains Berbasis Isu Sosiosaintifik Untuk
Mengembangkan Keterampilan Berargumentasi Dan Literasi
Sains. Bandung: Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2014.
Hero, Hermus, and Maria Ermalinda Sni. “Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar
88