Anda di halaman 1dari 26

TELAAH ISLAM DAN GENETIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi


Syarat-syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

ANISATUL MUTOHAROH
NPM: 1711060142
Program Studi : Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1443/2022
TELAAH ISLAM DAN GENETIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi


Syarat-syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

Anisatul Mutoharoh
NPM : 1711060142
Jurusan : Pendidikan Biologi

Pembimbing 1 : Akbar Handoko, M.Pd.


Pembimbing 2 : Rani Yosilia, M.App.Sc

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1443/2022
ABSTRAK
Telaah Islam dan Genetika

Oleh :
Anisatul Mutoharoh
UIN Raden Intan Lampung

Telaah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah penciptaan


manusia, mengetahui sejarah perkembangan genetika. Tulisan ini
ditujukan untuk menelaah ilmu-ilmu islam yang sangat mungkin
diintergrasikan dengan sains melalui praktik Pendidikan islam.
Hal itu dilakukan agar islam Kembali concern dengan visi sains.
Sejarah penciptaan manusia didalam kitab suci, umat islam
menumakan sumber pada ayat al-quran dan hadist. Bahwa
manusia diciptakan dari tanah liat, tembikir, sari pati tanah, sari
pati air yang hina, air yang tertumpah dan mani yang terpencar.
Sedangkan genetika menurut Groger Mendel tentang ciri-ciri
faktor keturunan yang ditentukan oleh unit dasar yang diwariskan
dari generasi 1 ke generasi selanjutnya. Penyimpangan menurut
kaidah islam dapat diterapkan pada berbagai unsur seperti
bioteknologi untuk keperluan pertanian dan yang terbaru adalah
cloning pada manusia dan hewan. Dan melakukan rekayasa
genetika dengan mengubah dan merekayasa sel kromosom
terhadap tumbuhan, Hewan dan mikroba hukumnya adalah
mubah.
Kata kunci : Sejarah Penciptaan Manusia, Genetika, Hukum
Islam
This study aims to determine the history of human
creation, to know the history of genetic development. This paper is
intended to examine the Islamic sciences which are very likely to
be integrated with science through the practice of Islamic
education. This is done so that Islam returns to concern with the
vision of science. The history of human creation in the holy book,
Muslims put the source on the verses of the Qur'an and hadith.
That man was created from clay, pottery, the essence of the earth,
the essence of despised water, spilled water and scattered semen.

iii
Meanwhile, according to Groger Mendel genetics, the
characteristics of heredity are determined by the basic units that
are passed down from generation 1 to the next generation.
Deviations according to Islamic rules can be applied to various
elements such as biotechnology for agricultural purposes and the
latest is cloning in humans and animals. And doing genetic
engineering by changing and modifying cell chromosomes against
plants, animals and microbes is legally permissible.
Keywords: History of Human Creation, Genetics, Islamic Law

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya Yang Bertandatangan Di Bawah Ini :


Nama : Anisatul Mutoharoh
NPM : 1711060142
Jurusan Prodi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Telaah Islam Dan


Genetika” adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri,
bukan duplikasi ataupun saduran dari karya orang lain kecuali
pada bagian yang telah dirujuk dan disebut Daftar Pustaka.
Apabila dilain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya
ini, maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada penyusun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung,14 Juli 2022


Penulis

Anisatul Mutoharoh
1711060142

v
MOTTO

Perbanyak mengingat Allah, karna itu adalah obat. Jangan biarkan


dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karna itu adalah penyakit.
(Umar Bin Khatab).

viii
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah swt atas segala


Rahmat dan karunia-nya yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini,
sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana S1. Serta tak lupa
sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita harapkan Syafa’at di yaumul akhir kelak.

Dengan segala rasa syukur dan kerendahan hati, kupersembahkan


tugas akhir ini sebagai tanda perjuangan, cinta dan kasih sayangku
kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Suyanto dan Ibu Tumini
atas do’a dan dukungan yang luar biasa sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini di UIN Raden Intan Lampung
2. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung
3. Akbar Handoko,M.Pd. dan Rani Yosilia,M.App.Sc. Dosen
pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis Bahan ajar.
4. Kaprodi beserta staf-staf Pendidikan Biologi yang telah
membantu dan memotivasi dalam penulisan Bahan ajar.

ix
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Anisatul Mutoharoh, Lahir di Yukum Jaya,


Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Pada
Tanggal 12 Januari 1999, yang merupakan anak kedua dari
pasangan Bapak Suyanto dan Ibu Tumini.

Penulis menempuh pendidikan yang pertama di TK Permata


Bunda dari tahun 2004 sampai 2005, penulis melanjutkan jenjang
pendidikan berikutnya di SD Islam Terpadu Bustanul Ulum dari
tahun 2005 sampai 2011, Penulis melanjutkan jenjang pendidikan
berikutnya di SMP Negeri 01 Terbanggi Besar dari tahun 2011
sampai 2014, Kemudian penulis melanjutkan pendidikan
berikutnya di SMAS Ma’arif 01 Seputih Banyak dari 2014 sampai
2017, Lalu penulis melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Raden
Intan Lampung dari 2017 hingga sekarang.

Pada tahun 2020 penulis mengikuti kegiatan KKN-DR UIN


Raden Intan Lampung di Desa Yukum Jaya Kabupaten Lampung
Tengah dan juga mengikuti kegiatan PPL UIN Raden Intan
Lampung di SMP Tamsis Bandar Lampung. Demikian riwayat
singkat dari penulis, Terima kasih.

x
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


senantiasa telah memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul
pembelajaran. Modul ini merupakan salah satu syarat guna
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Intan Lampung. Penyelesaian modul ini tidak terlepas dari
bimbingan, dukungan, serta bantuan dari banyak pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr.Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah


dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
yang telah memberikan kesempatan dalam mengikuti pendidikan
hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan modul ini.
2. Dr. Eko Kuswanto, M.Si. selaku ketua jurusan program studi
Pendidikan Biologi sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan modul ini.
3. Akbar Handoko,M.Pd. dan Rani Yosilia,M.App.Sc. selaku
doosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan arahan dengan sabar dalam
penyelesaian penulis modul ini.

Semoga kebaikan yang telah diberikan dengan ikhlas, dicatat sebagai


amal ibadah oleh Allah SWT, dan semoga modul ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Aamiin Yaa
Robbal’ Alaamiin.

Bandar Lampung, Juni 2022


Penulis

ANISATUL MUTOHAROH
NPM: 1711060142

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................. i


ABSTRAK ................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................... v
PERSETUJUAN ........................................................................ vi
PENGESAHAN ......................................................................... vii
MOTTO ..................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ...................................................................... x
KATA PENGANTAR ............................................................... xi
RIWAYAT HIDUP ................................................................... xii
DAFTAR ISI .............................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Sasaran Pembelajaran ........................................................ 3
C. Tujuan Pembelajaran ......................................................... 3
BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN I
A. Sejarah Penciptaan Manusia .............................................. 5
B. Pola-Pola Hereditas ........................................................... 6
C. Penyimpangan Hukum Mendel ......................................... 7
D. Penyimpangan Semu Hukum Mendel ............................... 7
E. Kodominan ........................................................................ 8
LATIHAN SOAL ..................................................................... 10
BAB III KEGIATAN PEMBELAJARAN II
A. Perkembangan Ilmu Genetik ............................................. 11
B. Simbol dan Terminologi ................................................... 13
C. Pewarisan Sifat .................................................................. 14

xii
D. Rekayasa Genetika ............................................................ 18
E. Kloning .............................................................................. 19
LATIHAN SOAL ..................................................................... 23

BAB IV KEGIATAN PEMBELAJARAN III


A. Penyimpangan Ilmu Genetika Menurut Kaidah Islam .... 25
B. Penyimpangan Rekayasa Genetika Dan Kloning ............ 25
C. Penyimpangan Bayi Tabung ........................................... 28
D. Penyimpangan Bank Sperma .......................................... 29
E. Perbedaan Bayi Tabung dan Bank Sperma ..................... 31
F. Bioteknologi dalam Kaidah Islam ................................... 31
LATIHAN SOAL ..................................................................... 34
BAB V KESIMPULAN ............................................................. 35
KUNCI JAWABAN .................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 41

xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Siklus Sel .................................................................... 16
Gambar 2 Pembelahan Mitosis ................................................... 17
Gambar 3 Pembelahan Meiosis .................................................. 18
Gambar 4 Kloning ...................................................................... 20

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan dalam ilmu, pengetahuan, teknologi dan
seni (IPTEKS) membuat seakan-akan telah menyihir umat
manusia, termasuk umat islam. Penemuan-penemuan
seperti teknik rekayasa genetika dan teknologi reproduksi
seperti bayi tabung serta cloning yang dianggap sebagai
penemuan yang spektakuler. Jika diperhatikan lagi,
ternyata pnemuan ini tidak semulus seperti apa yang kita
bayangkan. Tidak sedikit umat islam yang
“menelantarkan” Al-Qur‟an sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Teori yang kita kenal dalam ilmu
pengetahuan yang kita pelajari seperti teori Mendel, dan
teorinya lainnya sebenarnya tercantum dalam Al-Qur‟an.
Meski ilmu, pengetahuan, dan teknologi sudah
berkembang pesat namun masih banyak yang belum
diketahui oleh umat islam.
Ilmu pengetahuan genetika modern berawal dari
penemuan Gregor Mandel tentang cirri-ciri faktor
keturunan yang ditentukan oleh unit dasar yang
diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, yang
disebut unit genetic atau gen, yaitu bahan yang
mempunyai persyaratan: (1) Diwariskan dari generasi ke
generasi dimana keturunannya mempunyai persamaan
fisik dari materi tersebut, (2) Membawa informasi yang
berkaitan dengan struktur, fungsi dan sifat-sifat biologi
yang lain. Genetika merupakan ilmu yang mempelajarai
tentang gen, yaitu faktor yang menentukan sifat-sifat suatu
organisme. Proses kehidupan secara biologi merupakan
proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel.
Jauh sebelum mendel mengemukakan teorinya
yang terkaitdengan hukum pewarisan sifat, Allah SWT
melalui firmannya telah memberikan sejumlah isyarat
yang semestinya menentang manusia untuk berfikir dalam

1
2

mengungkapkan misteri hukum-hukum pewarisan sifat.


Salah satu yang harus dipikirkan adalah firman Allah
sebagai berikut:
َ َۗ ‫ف أَ أن َٰ ََُٕ ۥُّ َك َٰ َز ِن‬
َّ َٗ‫ك ِإََّ ًَا يَ أخش‬
ِِ ‫ٱَّللَ ِي أٍ ِعثَا ِد‬ ٌ ‫اط َٔٱن َّذ َٔآبِّ َٔ أٱۡلَ أَ َٰ َع ِى ُي أخرَ ِه‬ ِ َُّ‫َٔ ِيٍَ ٱن‬
ُ
‫َضي ٌض َغفٕ ٌس‬ َّ ْ َۗ ٓ ‫أ‬
ِ ‫ٱن ُعهَ َٰ ًَؤُا إِ ٌَّ ٱَّللَ ع‬
“Dan demikian (pula) diantara manusia, bintang-
bintang melata dan bintang-bintang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-
hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs: Al Faathir 35:28).1
Ayat diatas menjelaskan tentang keanekaragaman dan
variasi pada makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk
hidup terlihat dengan adanya perbedaan bentuk, ukuran,
struktur, warna, fungsi tubuh dengan organ-organnya dan
habitatnya.2. Pada makhluk hidup terdapat persamaan dan
perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Lagi Maha Kuat yang
terkalahkan juga Maha pengampun yang memberi pahala.
Diantara makhluk hidup yang menghuni bumi ini tidak
ditentukan adanya dua jenis individu yang persis sama,
walaupun berasal dari satu induk. Persamaan dan
perbedaan makhluk hidup pada jenis yang sama disebut
variasi „. “Bagaimana variasi dapat muncul pada sejumlah
makhluk hidup yang sejenis ?” Pertanyaan ini merupakan
objek penelitian yang dilakukan bertahun-tahun oleh
sejumlah para ahli biologi dan pada akhirnya orang
mengetahui bahwa pengontrolan sejumlah karakter yang
bervariasi pada makhluk hidup dilakukan oleh gen, yaitu
urutan nukleotida dengan panjang tertentu yang mengkode
satu jenis protein. Gen-gen tersebut terdapat di dalam
kromosom yang disebut lokus. Setiap gen memiliki
pasangan pada kromosom homolognya. Pasangan gen

1
Kementrian Agama RI, AL-Qur’an Dan Terjemahannya, n.d.
2
Abdul Salam, Keanekaragaman Genetik, Cet. 1. (Jakarta: Andi Ofiset, 1994).
3

tersebut dinamakan alel. Informasi ini terdapat dalam Al-


Qur‟an yang artinya:
“Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari
apa yang tidak mereka ketahui.” (QS: Yaasin,36:36)3
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita semua
bahwa makhluk hidup di muka bumi dan termasuk dalam
diri mereka terdapat sesuatu yang berpasangan. Pasangan
pada “diri mereka” tidak hanya yang teramati dengan
mata seperti telinga, mata dan lubang hidung berpasangan,
tetapi lebih jauh dari itu terdapat pasangan gen yang
mnegontrol berbagai karakter yang terdapat dalam suatu
individu. Bagaimana pasangan-pasangan gen dapat
mengontrol karakter dari suatu individu ? Pengetahuan
genetika masa kini telah menemukan bahwa interaksi-
interaksi gen berlangsung melalui perkawinan atau
persilangan, baik pada tumbuhan maupun hewan dan
manusia.
Permasalahan genetika di dalam islam bukan
sesuatu yang baru yang lahir seiring dengan penemuan
Mendel, tetapi sesuatu yang telah ada di dalam Al-Qur‟an.
Hanya sayangnya karena umat islam mengkaji ilmu
pengetahuan masih dalam pola dikotomi dan terlalu
mengagungkan sains empiris.

B. Sasaran Belajar
Mempelajari ilmu biologi itu sunnah sehingga
diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam
menempuh pembelajaran telaah islam maupun genetika,
sehingga mahasiswa mampu mencapai dalam tujuan
pembelajaran.
C. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari pembelajaran telaah islam

3
Kementrian Agama RI, AL-Qur’an Dan Terjemahannya.
4

dan genetika ini adalah sebagai berikut :


1. Mahasiswa mampu mengetahui sejarah penciptaan
manusia.
2. Mahasiswa mampu mengetahui sejarah perkembangan
genetika.
3. Mahasiswa mampu mengetahui pola-pola hereditas dan
penyimpangannya.
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A. SEJARAH PENCIPTAAN MANUSIA


Makhluk ciptaan Allah yang sempurna adalah
manusia. Kesempurnaannya terletak pada kualitas yang
dimilikinya dibandingkan dengan ciptaan Allah lainnya.
Manusia sebagai predikat ciptaan Allah yang terbaik dan
makhluk utama, wajar bila manusia diberi tugas sebagai
wakil Allah atau khalifah di bumi ini.4 Sumber penciptaan
manusia ada di dalam kitab suci. Umat islma menemukan
sumber ini pada ayat-ayat Al-Qur‟an an hadis-hadis Nabi.
Sebagai kitab suci, Al-Qur‟an, adalah sumber
utamainformasi, dan hadis adalah penjelasannya.
Pandangan islam, Al-Qur‟an (naqal) tidak menggolongkan
manusia ke dalam kelompok hewan selama manusia
mempergunakan akal dan karunia tuhan lainnya. 5
Pada penciptaan manusia, ada orientalitas yang
bingung mengenai dengan sejumlah rumusan yang
berbeda-beda menyangkut penciptaan manusia di dalam
Al-Qur‟an. Ada ayat yang menyatakan bahwa manusia
diciptakan dari tanah liat, tembikir, saripati tanah, saripati
air yang hina, Air yang tertumpah dan mani yang
terpencar.6 Bila diamati lebih dalam dapat disimpulkan
bahwa manusia berasal dari dua jenis yaitu dari benda
padat dan benda cair. Benda padat berbentuk tanah
(turab), tanah yang suah mengandung air (thin), tanah liat

4
Wahyudin Darmalaksana Fitriani, Esya Heryana, Raihan, Winona Lutfiah,
“Proses Penciptaan Manusia Prespektif Al-Qur‟an Dan Kontekstualitasnya
Dengan Ilmu Pengetahuan Sains: Kajian Kesehatan Reproduksi” 1, no.
Desember (2021): 30–44.
5
Bayu Ismail Nasution, Islam Negeri, and Sumatera Utara, “Penciptaan Manusia
Dalam Prespektif Al-Qur‟an Dan Sains” 1, no. 1 (2022): 109–118.
6
Manusia Menurut et al., “Manusia Menurut Konsep Al-Qur`an Dan Sains,” no.
1 (2018): 78–94.

5
6

(hama‟) dan tembikir (shalshal). Benda cair berbentuk


mani.7 Menurut perspektif sains modern, dijelaskan bahwa
proses kejadian manusia juga terjadi dalam tiga fase yaitu
fase zigot yaitu sejak konsepsi hingga akhir minggu ke 2.
Fase embrio yaitu akhir minggu ke 2 hingga akhir bulan
ke 2 dan fase janin yaitu akhir bulan ke 2 hingga
kelahiran. Sains modern mendapatkan informasi
perkembangan manusia dalam rahim setelah melakukan
pengamatan dengan menggunakan peralatan modern.8

B. POLA-POLA HEREDITAS
Pewarisan sifat pada manusia atau yang sering disebut
dengan hereditas merupakan suatu kebesaran Allah Swt
yang diberikan kepada setiap makhluknya. Dapat
dibayangkan bagaimana jika diantara anak dan orang tua
tidak memiliki kemiripan sedikitpun dalam postur atau
sifatnya, sekiranya ada kemungkinan akan banyak timbul
konflik karena hal tersebut. 9 Hal ini pula bisa dijadikan
sebagai upaya mempertahankan jenisnya agar tidak punah.
Hereditas merupakan warisan sifat dari induk kepada
keturunannya. Sifat diturunkan melalui gen yang ada di
dalam inti sel. Menurut Walter Stanborough Sutton, pola-
pola hereditas terbentuk karena beberapa hal diantaranya
identitas setiap gen di dalam kromosom selalu tetap
karena gen merupakan karakteristik yang diturunkan, saat
pembelahan meiosis akan terjadi pemisahan kromosom
dari kedua induk. Lalu, kromosom tersebut akan bersatu
dengan kromosom nonhomolog, jumlah kromosom yang
ada di dalam ovum maupun sperma adalah sama, yaitu

7
Siti Musawwamah Taufiqurrahman, Pendidikan Karakter Mhasiswa Dalam
Sistem Pendidikan Tinggi Islam (Duta Media Publishing, 2017).
8
Agus Suyadi Raharusun, “Kajian Psikosufistik Terhadap Penciptaan Manusia
Dalam Islam” (2020): 1–9.
9
Bambang Irwan, Genetika Molekuler (Surabaya: Airlangga University Press,
2012).
7

setengah dari jumlah kromosom induk (haploid) dan


individu hasil peleburan antara ovum dan sperma bersifat
diploid karena mengandung dua perangkat kromosom dari
induk.10

C. PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL


Penyimpangan Hukum Mendel dikenalkan oleh
Gregor Johann Mendel, bapak genetika dunia. Istilah
penyimpangan ini berawal dari ditemukannya sifat-sifat
menyimpang dari persilangan yang seharusnya. Ada
penyimpangan semu Hukum Mendel dan penyimpangan
Hukum Mendel. Sebelumnya, Mendel mampu
merumuskan perbandingan keturunan hasil persilangan
monohibrid (satu sifat beda) dan dihibrid (dua sifat beda),
yaitu sebagai berikut:
1. Filial 2 (F2) monohibrid memiliki perbandingan
fenotip 3 : 1. 54
2. Filial 2 (F2) dihibrid memiliki perbandingan 9 : 3 : 3 :
1. 11
Tetapi dari perbandingan tersebut ternyata muncul
suatu permasalahan yang kemudian melatarbelakangi
tercetusnya penyimpangan Hukum Mendel. Hasil
persilangan yang masih mengacu pada perbandingan
Mendel disebut sebagai penyimpangan semu Hukum
Mendel, sedangkan hasil persilangan yang jauh berbeda
dengan hasil perbandingan Mendel disebut penyimpangan
Hukum Mendel. Tapi, keduanya tetap termasuk dalam
penyimpangan Hukum Mendel.

D. PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL


Penyimpangan Semu Hukum Mendel merupakan
suatu bentuk persilangan yang dapat menghasilkan rasio
fenotip yang berbeda dengan dasar dihibrid berdasarkan

10
Susan, Genetika Edisi Keempat (Jakarta: Erlangga, 2007).
11
Ibid.
8

hukum Mendel. Fenotip sendiri merupakan suatu


karakteristik yang bisa diamati dari suatu organisme yang
dapat diatur oleh genotip dengan lingkungan atau interaksi
antar keduanya. Karakteristik dari fenotip mencangkup
biokimia, struktural, perilaku, dan fisiologis serta dari
berbagai tingkat gen dari suatu organisme.12 Kenapa
disebut penyimpangan semu ? Disebut semu karena
sebenarnya hukum mendel masih berlaku dalam pola
pewarisan tersebut, hanya terdapat sedikit kelainan akibat
sifat gen-gen yang unik. Penyimpangan semu hukum
mendel dapat diamati pada kasus kodominan, interaksi
gen, kriptomeri, polimeri, epistasishipostasis, gen
komplementer, atavisme, dan gen dominan rangkap.
Berikut beberapa penjelasan mengenai jenis-jenis
penyimpangan semu hukum mendel.

E. KODOMINAN
Merupakan ekspresi dua alel secara bersamaan yang
kemudian menghasilkan fenotip berbeda. Alel-alel
kodominan ditulis dengan huruf kapital dengan tambahan
huruf lain di atasnya. Contoh kodominan adalah alel yang
mengatur golongan darah Genetika Dasar MN dan warna
bulu pada sapi. Dalam keadaan ini, ekspresi kedua alel
menghasilkan fenotip (manifestasi genotip yang bervariasi
sesuai dengan lingkungan) dengan karakteristik keduanya.
Kodominan juga dapat diartikan dengan hubungan antara
dua versi gen yang sama. 13 Individu menerima versi gen,
yang disebut alel, dari masing-masing orangtua. Jika alel
berbeda, alel dominan biasanya akan diekspresikan,
sedangkan efek alel lainnya, yang disebut resesif, ditutupi.
Tetapi ketika ada kodominan, maka kedua alel tidak
resesif dan fenotip dari kedua alel diekspresikan. Contoh
yang kasus kodominan adalah pola pewarisan sistem MN

12
E Nusantara, Genetika (Yogyakarta: DEPUBLISH, 2014).
13
Susan, Genetika Edisi Keempat.
9

pada golongan darah manusia.


10

LATIHAN SOAL
KEGIATAN PEMBELAJARAN I

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !!


1. Bagaimana proses penciptaan manusia ?
2. Pola-pla hereditas terbentuk karna beberapa hal yaitu
?
3. Mendel mampu merumuskan perbandingan keturunan
hasil persilangan monohibrid (satu sifat beda) dan
dihibrid (dua sifat beda), apa rumus dari persilangan
monohibrid dan dihibrid tersebut ?
4. Jelaskan tentang penyimpangan semu hukum mendel
dan kodominan !
41

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Syamsul. Hukum Perjanjian Syariah "Studi Tentang Teori


Akad Dalam Fikih Muamalat, n.d.
Arsal A f. Genetika 1. Arif Memahami Kehidupan. Makasar:
Universitas Negeri Makasar, 2018.
CAMPBELL, N A. BIOLOGI: JILID 1. EDISI 8. BIOLOGI
CAMBELL ED.8. Penerbit Erlangga, 2010.
https://books.google.co.id/books?id=qmQGBAAAQBAJ.
Fitriani, Esya Heryana, Raihan, Winona Lutfiah, Wahyudin
Darmalaksana. “Proses Penciptaan Manusia Prespektif Al-
Qur‟an Dan Kontekstualitasnya Dengan Ilmu Pengetahuan
Sains: Kajian Kesehatan Reproduksi” 1, no. Desember
(2021): 30–44.
Hafidz, Ahsin W. Al. Fikih Kesehatan. Jakarta: Amzah, 2007.
Irwan, Bambang. Genetika Molekuler. Surabaya: Airlangga
University Press, 2012.
Kementrian Agama RI. AL-Qur’an Dan Terjemahannya, n.d.
Khafizoh, Anis. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada
Instalasi Rawat Jalan di RSUD Kota Semarang 3 (2017):
103–111.
Menurut, Manusia, Konsep Al-qur, Eka Kurniawati, and
Nurhasanah Bakhtiar. “Manusia Menurut Konsep Al-Qur`an
Dan Sains,” no. 1 (2018): 78–94.
Muhammad Shuhufi. Ijtihad Dan Fleksibilitas Hukum Islam. Cet
1. Makasar: Alauddin University Press, 2012.
Mustami, M.K. Genetika. Makasar: Universitas Islam Negeri
Makasar, 2013.
Mustami, Muh. Khalifah. Genetika. Cet.1. Makasar: Alauddin
University Press, 2013.
Nasution, Bayu Ismail, Islam Negeri, and Sumatera Utara.
“Penciptaan Manusia Dalam Prespektif Al-Qur‟an Dan
Sains” 1, no. 1 (2022): 109–118.
Nusantara, E. Genetika. Yogyakarta: DEPUBLISH, 2014.
Raharusun, Agus Suyadi. “Kajian Psikosufistik Terhadap
Penciptaan Manusia Dalam Islam” (2020): 1–9.
42

Salam, Abdul. Keanekaragaman Genetik. Cet. 1. Jakarta: Andi


Ofiset, 1994.
Suryo. Genetika Manusia. Cetakan 8. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2005.
Susan. Genetika Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga, 2007.
Taufiqurrahman, Siti Musawwamah. Pendidikan Karakter
Mhasiswa Dalam Sistem Pendidikan Tinggi Islam. Duta
Media Publishing, 2017.
Yatim, W. Genetika. Bandung: Tarsito, 2003.

Anda mungkin juga menyukai