Anda di halaman 1dari 176

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


MAN 2 KOTA JAMBI DI ERA NEW NORMAL
PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:
NANDA RAYANI
NIM. 207172993

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MAN 2 KOTA JAMBI DI ERA NEW NORMAL
PANDEMI COVID-19

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

DISUSUN OLEH:
NANDA RAYANI
NIM. 207172993

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021

i
ii
iii
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang telah disusun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ini sepenuhnya merupakan hasil
karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan karya ilmiah (skripsi) ini
yang dikutip dari hasil karya orang lain dan beberapa bagian dikutip dari Al-
Qur’an telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan
etika penulisan ilmiah. Jika dikemudian hari ditemukan bahwa seluruh atau
sebagian skripsi tidak orisinal atau terdeteksi adanya unsur plagiat dalam bagian-
bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, Januari 2021

Nanda Rayani
NIM. 207172993

v
PERSEMBAHAN

Utaian rasa syukur ku ucapkan atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah
SWT Pencipta alam semesta, Pemilik setiap napasyang ku hembuskan.Shalawat
teriring salam tercurahkan untuk baginda Nabi Muhammad SAW.
Kupersembahkan buah pikiran ku yang tersaji dalam bentuk Skripsi ini
untuk ibu ku terkasih Darma Leti, wanita hebat yang telah dipilih Allah untuk
melahirkan dan membesarkanku hingga saat ini.Teruntuk lelaki tangguh yang
sangat ku sayangi bapak Johan Wahyudi, ini hadiah untukmu dari putri
kecilmu.Terimakasih untuk ayah sambungku Efran dan ibu sambungku ummi
Nurdiah yang turut menjadi bagian dari hidupku.Serta terimakasih ku ucapkan
kepada kakakku Wahyu dariani dan abang Muhammad Arbani yang selalu
membimbingku. Adik-adik ku tersayang Ramadhan Syaputra dan Febri
Danuarta yang menemani hari-hariku.
Terima kasih, ku ucapkan pula kepada bapak Dr. Darma Putra, M.P.Kim
dan bunda Reny Safita, S.Pt., M.Pd selaku dosen pembimbing yang senantiasa
mengarahkan serta memberi saran dan motivasi kepada ku, semoga Allah
membalas kebaikan mu.
Teruntuk sahabat-sahabatku terimakasih masih setia menemani ku hingga
kini, melalui setiap halangan dan rintangan. Terima kasih telah bersedia membuka
telinga untuk mendengar keluh kesahku dan menjadi penyemangat saat ku
terpuruk. Kepada teman-teman seperjuangan Tadris Biologi Angkatan 2017 tetap
semangat ada banyak cerita yang telah kita ukir bersama dan kelak akan menjadi
kenangan yang indah. Dan untuk keluarga besar Tadris Biologi terima kasih, saya
bangga bisa menjadi bagian dari kalian.

vi
MOTTO

ِ ‫ﺴ ُﺤ ْﻮا ﯾَ ْﻔ َﺴ‬
‫ﺢ‬ َ ‫ﺴ ُﺤ ْﻮا ِﻓﻰ ْاﻟ َﻤﺠٰ ِﻠ ِﺲ ﻓَﺎ ْﻓ‬ ‫ٰﯾٓﺎَﯾﱡ َﮭﺎ اﻟﱠ ِﺬﯾْﻦَ ٰا َﻣﻨُ ْٓﻮا اِذَا ِﻗ ْﯿ َﻞ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ﺗَﻔَ ﱠ‬
َ‫ﺸ ُﺰ ْوا َﯾ ْﺮ َﻓﻊِ ا ﱣ ُ اﻟﱠ ِﺬﯾْﻦَ ٰا َﻣﻨُ ْﻮا ِﻣ ْﻨ ُﻜ ۙ ْﻢ َواﻟﱠ ِﺬﯾْﻦ‬ُ ‫ﺸ ُﺰ ْوا ﻓَﺎ ْﻧ‬ُ ‫ا ﱣ ُ ﻟَ ُﻜ ۚ ْﻢ َواِذَا ِﻗ ْﯿ َﻞ ا ْﻧ‬
ٍ ۗ ‫ا ُ ْوﺗُﻮا ْاﻟ ِﻌ ْﻠ َﻢ دَ َر ٰﺟ‬
‫ﺖ َوا ﱣ ُ ِﺑ َﻤﺎ ﺗ َ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮنَ َﺧ ِﺒﯿ ٌْﺮ‬
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Mujadalah Ayat 11).

vii
KATA PENGANTAR

‫اﻟﺮ ِﺣﯿ ِْﻢ‬ ‫ﺑِﺴ ِْﻢ ا ﱣ ِ ﱠ‬


‫اﻟﺮﺣْ ﻤٰ ِﻦ ﱠ‬
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Kemudian
sholawat beserta salam tak lupa pula kita hanturkan kepada baginda Muhammad
SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Skripsi ini saya tulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan judul
“Implementasi Pembelajaran Blended Learning dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa MAN 2 Kota Jambi di Era New Normal Pandemi Covid-19”.
Peneliti sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekhilafan
dan kelemahan. Adanya dukungan dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak
lain secara moral dan material, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Yth:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph. D. Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr . Hj. Fadillah M, Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, S. Pt, M. Pd. Ketua Program Studi Tadris Biologi sekaligus
Pembimbing I yang telah menyediakan sebagian waktu dan mencurahkan
buah pikirannya demi mengarahkan penelitian dalam menrampungkan skripsi
ini.
4. Bapak Dr. Darma Putra, M. P. Kim. Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan setiap detik yang tersisa dari padatnya aktivitas dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penelitian dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Diandara Oryza M,Pd. Dan Ibu Nining Nuraida, S. Pd., M. Pd. selaku
validator yang digunakan dalam penelitian. Terima kasih telah

viii
menyempatkan diri dan bersedia berbagi pandangan dari arah yang berbeda
sehingga pikiran saya tercerahkan dalam menyelesaikan intrumen penelitian.
6. Ibu Siti Ropiah, S. Pd Selaku guru mata pelajaran Biologi yang sangat berjasa
dalam membantu peneliti di lapangan.
7. Kepala Sekolah beserta bapak/ibu guru MAN 2 Kota Jambi yang telah
memberikan kemudahan kepada peneliti dalam memperoleh data dilapangan.
Serta seluruh pihak yang mustahil dapat peneliti sebutkan satu persatu namun
akan selalu teringat jasamu, semoga bantuan, bimbingan, semangat, dan do’a serta
dukungan yang diberikan kepada peneliti dibalas oleh Allah SWT.

Jambi, Januari 2021


Penulis

Nanda Rayani
NIM. 207172993

ix
ABSTRAK
Nama : Nanda Rayani
Program Studi : Tadris Biologi
Judul : Implementasi Pembelajaran Blended Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa MAN 2 Kota Jambi di
Era New Normal Pandemi Covid-19

Penelitian yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Blended Learning


Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa MAN 2 Kota Jambi di Era New
NormalPandemi Covid-19” bertujuan untuk mengetahui penerapan model blended
learning di MAN 2 Kota Jambi dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan diterapkannya model tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas, subjek penelitian ini adalah kelas X MIA 1 sebanyak 30 siswa.
Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan berbagai instrumen. Penilaian
pengetahuan siswa dilakukan menggunakan tes soal pilihan ganda, penilaian
keterampilan siswa diukur menggunakan penilaian portofolio, sedangkan
penilaian sikap diukur menggunakan lembar observasi, penilaian diri, dan
penilaian teman sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan yakni pada kegiatan awal/ pra siklus rata-rata hasil belajar
siswa sebesar 71 dengan persentase ketuntasan 50% meningkat pada siklus 1
dengan rata-rata hasil belajar 74 namun persentase ketuntasan masih pada 50%.
Kemudian pada siklus 2 rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80
dengan persentase ketuntasan 90% dan aktivitas siswa meningkat dari 41% pada
siklus 1 menjadi 83% pada siklus 2. Kesimpulannya siswa dapat memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75 dengan menggunakan model
blended learning.

Kata Kunci: Blended Learning, Hasil Belajar.

x
ABSTRACT
Nama : Nanda Rayani
Program Studi : Tadris Biologi
Judul : Implementasi Pembelajaran Blended Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa MAN 2 Kota Jambi di Era New
Normal Pandemi Covid-19

Research, entitled "Implementation of Blended Learning in Improving Student


Learning Outcomes in MAN 2 Jambi City in the New Normal Pandemic Covid-19
Era" aims to determine the application of the blended learning model in MAN 2
Jambi City and to improve student learning outcomes by implementing this
model. This research is a classroom action research, the subject of this research is
class X MIA 1 as many as 30 students. Student learning outcomes are measured
using various instruments. Assessment of student knowledge is carried out using
multiple choice test questions, assessment of student skills is measured using
portfolio assessment, while assessment of attitudes is measured using observation
sheets, self-assessment, and peer assessments. The results showed that student
learning outcomes had increased, namely in the initial / pre-cycle activities the
average student learning outcomes were 71 with a 50% percentage of
completeness increased in cycle 1 with an average learning outcomes of 74 but the
percentage of completeness was still at 50%. Then in cycle 2 the average student
learning outcomes increased to 80 with a percentage of 90% completeness and
student activity increased from 41% in cycle 1 to 83% in cycle 2.In conclusion,
students can meet the Minimum Completeness Criteria (KKM) of 75 using the
model blended learning

Keywords: Blended Learning, Learning Outcomes.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


NOTA DINAS ..................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
MOTTO............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah ........................... Error! Bookmark not defined.
B. Fokus Penelitian ....................................... Error! Bookmark not defined.
C. Rumusan Masalah .................................... Error! Bookmark not defined.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
A. Kajian Teoritik ......................................................................................... 7
1. Hasil Belajar ............................................................................................. 7
2. Blended Learning ................................................................................... 10
3. New Normal Pandemi Covid-19 ............................................................. 15
B. Studi Relevan ......................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 21
A. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................. 21
B. Rancangan Tindakan .............................................................................. 21
C. Desain dan Prosedur Tindakan................................................................ 23
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan .............................................................. 26

xii
E. Sumber Data........................................................................................... 27
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 27
G. Validasi Instrument ................................................................................ 30
H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 30
I. Jadwal Penelitian .................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN ................................... 36
A. Dekripsi Pelaksanaan.............................................................................. 36
B. Pembahasan............................................................................................ 69
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 74
A. Kesimpulan ............................................................................................ 74
B. Saran ...................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Table 2.1. Perbedaan dan Persamaaan Studi Relevan yang Peneliti Ambil ....... 17
Table 3.1 Indikator Ketuntasan Hasil Belajar ................................................... 26
Table 3.2 Jadwal Penelitian .............................................................................. 33
Tabel 4.1 Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus I ............................................... 39
Tabel 4.2 Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus I ............................................... 42
Tabel 4.3 Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus I ............................................... 44
Tabel 4.4 Penilaian Sikap Siswa Siklus I .......................................................... 47
Tabel 4.5 Penilain Keterampilan Siswa Siklus I ............................................... 50
Tabel 4.6 Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus II .............................................. 55
Table 4.7 Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus II .............................................. 58
Tabel 4.8 Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II.............................................. 61
Tabel 4.9 Penilaian Sikap Siswa Siklus I .......................................................... 64
Tabel 4.10 Penilaian Keterampilan Siswa Siklus II .......................................... 66

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Blended Learning ....................................... 13
Gambar 2.2 Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas ..................... 22
Gambar 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .............................. 36
Gambar 4.2 Grafik Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus I ................ 46
Gambar 4.3 Grafik Penilaian Sikap Siswa Siklus I ........................... 49
Gambar 4.4 Grafik Penilaian Keterampilan Siswa Siklus I ............... 52
Gambar 4.5 Grafik Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II ............... 63
Gambar 4.6 Grafik Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II ............... 66
Gambar 4.7 Grafik Penilaian Pengetahuan Siklus II ......................... 68
Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II ........... 70
Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Aktitas Siswa Siklus dan II ............ 71

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Katu Konsultasi........................................................................... 78
Lampiran 2 : Lembar Validasi Instrumen Penilaian Diri ................................... 79
Lampiran 3 : Lembar Validasi Instrumen Penilaian Teman Sebaya .................. 81
Lampiran 4 : Lembar Validasi RPP .................................................................. 83
Lampiran 5 : RPP............................................................................................. 86
Lampiran 6 : Lembar Validasi Observasi Aktivitas Siswa ................................ 92
Lampiran 7 : Lembar Validasi Observasi Aktivitas Guru ................................. 94
Lampiran 8 : Kisi-kisi Soal Post Test ............................................................... 96
Lampiran 9 : Lembar Validasi Soal ................................................................ 103
Lampiran 10 : Surat Perintah Riset ................................................................. 107
Lampiran 11 : Dokumentasi ........................................................................... 108

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini masyarakat dunia sedang diresahkan dengan adanya
wabah yang menjadi sebuah pandemi yaitu Corona Virus Disease (Covid-
19). Saat ini dunia tengah sibuk melakukan upaya pencegahan Covid-19 yang
beragam untuk menahan kenaikan pasien positif sebab hingga saat ini obat
maupun vaksinnya belum ditemukan.
Selain itu, untuk menghentikan penyebaran wabah ini pemerintah
membuat beberapa kebijakan, dengan dilakukannya lockdown di daerah yang
termasuk dalam Red Zone (zona merah) penyebaran virus, lalu physical
quarantine guna terhindar dari penyebaran virus secara kontak fisik.
Kebijakan ini berdampak pada sektor ekonomi dan mempengaruhi kondisi
psikis masyarakat dunia (Nurkholis, 2020).
Bukan hanya di lingkungan masyarakat dan ekonomi saja yang
terdampak, pandemi yang muncul pada bulan November 2019 ini juga
mempengaruhi banyak sektor. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang
sangat terdampak terutama pendidikan di Indonesia, pemerintah saat ini
mengantisipasi penyebaran virus Corona dengan mengubah sistem
pelaksanaan pendidikan. Siswa diminta belajar secara daring dan tidak
berangkat ke sekolah (Nurkholis, 2020).
Setelah masuknya pandemi Covid-19 ke Indonesia mendorong
pemerintah provinsi dan pemerintah daerah untuk melahirkan sebuah
kebijakan pada pertengahan Maret 2020 untuk meminimalkan angka
penderita Covid 19. Kebijakan yang dihasilkan dalam dunia pendidikan yaitu
pembelajaran tatap muka untuk sementara ditiadakan dan diganti dengan
pembelajaran online di seluruh jenjang pendidikan dari tingkat dasar hingga
pendidikan tinggi, hal ini direalisasikan dalam suatu sistem yang disebut
electronic university (e-University), (Pujilestari, 2020).

1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2

Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan yang menjadi fokus


utama di dunia. Akibatnya sekolah, perguruan tinggi dan universitas di
berbagai Negara harus ditutup sementara. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
berasumsi bahwa sektor yang sangat terdampak salah satunya adalah
pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan merupakan lingkungan yang
sangat padat sehingga penyebaran virus bisa terjadi sangat cepat jika tidak
ada perubahan sistem pendidikan (Agus Purwanto, 2017). Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 Pada tanggal 24 Maret 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, Surat
Edaran tersebut berbunyi bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah
melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat
difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi
Covid-19 (Mendikbud RI, 2020).
Berdasarkan keputusan bersama empat menteri yang terdiri dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama,
Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri mengenai Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Dan Tahun Akademik
Baru Di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), tahun ajaran baru
2020/2021 tetap dimulai pada bulan juli 2020 dan untuk daerah yang berada
di zona kuning, oranye, dan merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap
muka di satuan pendidikan. Satuan pendidikan pada zona-zona tersebut tetap
melanjutkan BDR (Belajar dari Rumah), untuk daerah yang berada di zona
hijau peserta didik memulai pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan
secara bertahap (keputusan bersama menteri, 2020).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


3

Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang saya lakukan di


MAN 2 Kota Jambi pada 30 Januari 2020. Diperoleh informasi bahwa guru
menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil wawancara yang dilakukan
terhadap 13 siswa, 11 diantaranya mengatakan bahwa metode belajar yang
monoton dan tidak bervariasi menyebabkan mereka merasa bosan, sehingga
mereka kurang tertarik untuk menyimak dan memperhatikan penjelasan guru.
Akibatnya mereka kurang memahami materi pembelajaran.
Dari wawancara guru biologi MAN 2 Kota Jambi, mengatakan
bahwa waktu pembelajaran yang terbatas menyebabkan proses pembelajaran
menjadi kurang efektif karena materi-materi pada mata pelajaran biologi
cukup padat sehingga tidak semua materi pelajaran bisa dijelaskan secara
optimal. Berdasarkan data nilai ulangan harian siswa kelas X MIA 1, terdapat
15 siswa yang tidak tuntas dari jumlah keseluruhan siswa 30 orang dengan
KKM 75.
Belum tercapainya KKM bagi beberapa siswa MAN 2 Kota Jambi,
menyebabkan perlunya diterapkan model pembelajaran yang tepat dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa serta untuk menjawab tantangan
pembelajaran di era New Normal, Model Blended Learning merupakan
alternatif solusi yang dapat digunakan agar hasil belajar meningkatkan.
Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan adanya model pembelajaran yang
mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran terssebut (Trianto, 2011),
seperti kutipan “Each model guides us as we design instruction to help
student achieve various objectives” (Joyce, 2009). Menurut Ukti Lutvaidah
(2015) setiap peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran pasti
mengharapkan hasil belajar yang baik, karena hasil belajar yang baik menjadi
cerminan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang baik
dapat dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Kesimpulannya, dengan
menggunakan model pembelajaran yang cocok maka pencapaian tujuan
pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, tercapainya tujuan pembelajaran
dapat dilihat melalui hasil belajar siswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


4

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis tergerak


untuk melakukan penelitian berjudul “IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MAN 2 KOTA JAMBI
DI ERA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan pertimbangan yang merujuk pada latar belakang
masalah diatas, dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya maka dilakukan
pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus maka peneliti membatasi
masalahnya untuk memfokuskan penelitian ini pada: Penerapan model
blended learning di MAN 2 Kota Jambi dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model blended learning di Sekolah tersebut. Hasil belajar
yang dimaksud yaitu meliputi 3 ranah, kognitif, afektif, dan psikomotorik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model blended learning di MAN 2 Kota Jambi?


2. Apakah penerapan model blended learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas X MAN 2 Kota Jambi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
a. Untuk mengetahui penerapan model blended learning di MAN 2 Kota
Jambi.
b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X MAN 2
Kota Jambi dengan penerapan model blended learning.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


5

2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk:
a. Bagi Guru
1) Memberikan wawasan dan inovasi baru mengenai penerapan model
yang digunakan.
2) Memberikan kesempatan guru melihat keaktifan siswa.
b. Bagi Siswa
1) Membantu siswa dalam peningkatan hasil belajarnya selama proses
pembelajaran biologi.
2) Membantu pemahaman materi bagi siswa pada mata pelajaran
biologi dengan cara yang sederhana.
3) Membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Diharapkan penelitian ini menjadi sarana yang dapat membantu
perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
tersebut dengan menciptakan suatu pembelajaran yang efektif dan
efisien, serta menyenangkan.
2) Membantu sekolah agar pembelajaran (khususnya) biologi dapat
meningkat kualitasnya demi terciptanya siswa yang cerdas dan
berprestasi.
d. Bagi Peneliti
1) Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan model
blended learning. Mampu melakukan penelitian tindakan kelas
dengan baik dan benar sehingga dapat memperbaiki kualitas
pembelajaran di kelas.
2) Memberikan dukungan terhadap profesi dalam dunia pendidikan
dan berbagi sedikit pengalaman untuk dapat meningkatkan kualitas
pendidikan baik bagi peneliti maupun pembaca.
3) Dapat mengembangkan dan mengaplikasikan rencana
pembelajaran dengan berbagai media pembelajaran ke dalam
pembelajaran biologi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


6

4) Sebagai sarana pengembangan dan pengaplikasian ilmu Dan teori


yang telah diperoleh selama perkuliahan.
5) Penelitian ini berguna dalam menyelesaikan tugas akhir agar gelar
sarjana pendidikan dapat diperoleh.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan/tindakan yang dapat memberikan
perubahan dalam diri (Zain, 2006). Belajar adalah aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang secara sadar. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa
semakin tinggi intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang maka
semakin baik aktivitas belajar yang dilakukannya, begitupun sebaliknya
(Ainurrahman, 2013).
Belajar merupakan proses individual, sehingga setiap orang bisa
berada pada tingkat yang berbeda. Ketidaksamaan ini disebabkan karena
perbedaan faktor eksternal maupun internal yang dialami seseorang (Danim,
2010). Menurut Sagne dalam (Suardi, 2018) belajar adalah cara seseorang
untuk mengolah informasi yang didapat dari rangsangan yang ada di
lingkungan kemudian mengubahnya menjadi kemampuan baru yang
diwujudkan dalam bentuk keterampian, pengetahuan, sikap, dan nilai. Belajar
adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan berbagai aspek
seperti motivasi, emosional, sikap dan yang lainnya, proses ini terjadi secara
terus-menerus dan berlangsung seumur hidup (Suardi, 2018).
Berdasarkan beberapa teori belajar tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, dan
menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, perubahan tersebut meliputi
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik seseorang.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan, yang
wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Adanya
perubahan tingkah laku dalam diri individu merupakan karakteristik/ciri-ciri
hasil belajar. Maksudnya seseorang dikatakan sudah mengalami proses
belajar jika terdapat perubahan tingkah lakunya. Namun bukan berarti seluruh

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


8

perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar. Perubahan tingkah laku


sebagai hasil belajar mempunyai karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut:
1) Perubahan yang disadari, maksudnya seseorang yang belajar akan sadar
bahwa telah terjadi penambahan pengetahuan, keterampilan pada dirinya,
sehingga ia akan lebih percaya diri dan sebagainya. Jadi perubahan tingkah
laku yang terjadi pada orang mabuk tidak termasuk dalam pengertian
perubahan karena pembelajaran, disebabkan yang bersangkutan berada
pada kondisi tidak sadar .
2) Perubahan yang bersifat kontinu (berkesinambungan), perubahan tingkah
laku sebagai hasil pembelajaran akan berkesinambungan, maksudnya
perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku
lainnya, misalnya seorang anak belajar mengenai kebersihan lingkungan
maka ia akan berperilaku bersih. Anak tersebut dengan sendirinya akan
membersihkan rumput dan sampah yang ada di sekitar rumah. Tidak hanya
itu, ketika melihat tetangganya yang tua renta tinggal sebatang kara ia
tidak tega membiarkan sampah berserakan di sekitar rumah tetangganya
tersebut. Timbul rasa kepedulian dalam dirinya. Inilah hasil pembelajaaran
yang tidak hanya memberikan perubahan pada pengetahuaan, melainkan
juga pada sikap dan keterampilan.
3) Perubahan yang bersifat fungsional, maksudnya individu yang mengalami
pembelajaran dapat merasakan manfaat atas perubahan yang ia alami,
misalnya kemampuan dalam mengolah dan merangkai kata akan
memberikan manfaat agar terhindar dari plagiasi ketika seseorang menulis
sebuah karya tulis. Sehingga seseorang tersebut dapat menulis sebuah
karya ilmiah maupun karya tulis non ilmiah seperti novel, cerpen, puisi
tanpa takut karya yang ia buat dicap tidak orisinil. Dengan demikian
seseorang tersebut bisa menjadi seorang penulis yang memahami dan
mematuhi etika penulisan.
4) Perubahan yang bersifat positif, maksudnya terdapat pertambahan
perubahan dalam individu. Perubahan yang diperoleh itu akan terus

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


9

bertambah sehingga berbeda dengan keadaan sebelumnya. Seseorang yang


telah belajar akan merasakan ada sesuatu yang lebih banyak, sesuatu yang
lebih baik, sesuatu yang lebih luas dalam dirinya. Misalnya ilmunya
menjadi lebih banyak, prestasinya meningkat, kecakapannya menjadi lebih
baik, dan sebagainya.
5) Perubahan yang bersifat aktif, maksudnya perubahan tersebut terjadi
melalui aktivitas individu bukan terjadi dengan sendirinya. Perubahan
yang terjadi karena kematangan, bukan hasil pembelajaran karena terjadi
dengan sendirinya sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangannya.
Dalam kematangan, perubahan itu akan terjadi dengan sendirinya
meskipun tidak ada usaha pembelajaran. Misalnya kalau seorang anak
sudah sampai pada usia tertentu akan dengan sendirinya dapat berjalan
meskipun belum belajar.
6) Perubahan yang bersifat permanen (menetap), maksudnya hasil
pembelajaran akan melahirkan perubahan yang kekal dalam diri individu,
setidak-tidaknya untuk masa tertentu. Ini berarti bahwa perubahan yang
bersifat sementara seperti bersin, sakit, keluar air mata karena menangis,
berkeringat, mabuk bukanlah perubahan sebagai hasil belajar karena
bersifat sementara saja. Sedangkan kemahiran menulis misalnya adalah
perubahan yang merupakan hasil pembelajaran karena sifatnya menetap
dan dapat terus berkembang.
7) Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya ada tujuan tertentu yang
akan dicapai dengan perubahan tersebut. Dalam proses pembelajaran,
seluruh aktivitas diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Misalnya
seseorang mempelajari sastra Indonesia dengan tujuan agar ia dapat
menjadi penulis yang mahsyur maka ia akan belajar pengolahan kata yang
baik, pemilihan diksi, etika penulisan dan sebagainya. Seluruh aktivitas
pembelajarannya terarah kepada tujuan itu. Sehingga perubahan-
perubahan yang terjadi akan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


10

Dari beberapa karakteristik/ciri-ciri perubahan tingkah laku sebagai


hasil belajar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar pada
dasarnya merupakan perubahan tingkah laku seseorang baik pada ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang disadari, perubahan tersebut
bersifat continue (berkesinambungan), fungsional, aktif, positif dan permanen
(tetap) yang bertujuan dan terarah.
2. Blended Learning
a. Pengertian
Menurut Torraro (2007) blended learning adalah pembelajaran yang
memadukan dua bentuk pembelajaran yang berbeda yakni antara
pembelajaran tatap muka (face to face) dan pembelajaran elektronik (e-
learning). Penerapan Blended learning dapat dijadikan alternatif solusi bagi
dosen untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Jadi Blended
Learning dapat dimaknai sebagai proses pembelajaran yang dalam
penerapannya memanfaatkan berbagai macam pendekatan, media dan
teknologi. Sederhananya dapat dikatakan bahwa Blended Learning adalah
pembelajaran yang memadukan antara tatap muka (pembelajaran secara
konvensional, yang terjadi interaksi secara langsung antar peserta didik dan
pendidik, saling dapat bertukar informasi perihal bahan-bahan pengajaran),
belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta
belajar mandiri secara online. Penerapan Blended Learning tidak terjadi
begitu saja. Karakteristik tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, aktifitas
pembelajaran yang relevan, serta aktifitas mana yang relevan dengan
konvensional dan aktifitas mana yang relevan untuk online learning menjadi
dasar pertimbangan penerapan model tersebut.
Dziubal, dkk (2018) menyatakan bahwa blended learning dapat
menyesuaikan dengan normal baru. Blended learning memiliki potensi untuk
peningkatkan proses belajar mengajar di lingkungan pendidikan yang lebih
responsif terhadap gaya hidup siswa kontemporer.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


11

Menurut Chaeruman & Maudiarti (2018) blended learning memiliki


empat ruang belajar yaitu sinkron langsung (live synchronous), sinkron
virtual (virtual synchronous), asinkron mandiri (self-paceed asynchronous),
dan asinkron kolaboratif (collaborative asynchronous). Dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar 1. Empat Ruang Belajar dalam Blended Learning


Sumber: (Chaeruman & Maudiarti, 2018)

Sinkron langsung (live synchronous) merupakan pembelajaran yang


dilakukan secara langsung dengan tatap muka dalam waktu (real time) dan
tempat yang sama. Contohnya adalah pembelajaran di kelas yang biasa
dilakukan di sekolah dengan adanya interaksi tatap muka antara guru dan
siswa. Guru maupun siswa berada pada satu ruang kelas dan proses
pembelajaran terjadi dalam waktu yang sama.
Sinkron virtual (virtual synchronous) adalah pembelajaran yang
pelaksanaannya terjadi secara langsung namun secara tatap maya dalam
waktu yang sama (real time) tetapi tempat berbeda. Pembelajaran dengan
menggunakan berbagai macam teknologi video conference untuk melakukan
tatap maya inilah yang disebut sinkron virtual.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


12

Asinkron mandiri (self-paceed asynchronous) adalah pembelajaran


yang pelaksanaannya dilaksanakan secara mandiri yang tidak terikat oleh
tempat dan waktu. Siswa berperan aktif untuk berinisiatif dalam menentukan
kebutuhan dan tujuan belajar. Serta diberi kesempatan untuk mengidentifikasi
sumber belajar, memilih dan menerapkan strategi pembelajaran, serta
mengevaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
melihat, membaca, mendengar, dan memperhatikan learning object dalam
berbagai jenis. Media yang digunakan bisa melalui video, televisi, radio, atau
podcast.
Asinkron kolaboratif (collaborative asynchronous) adalah
pembelajaran yang dalam prosesnya membutuhkan kolaborasi dengan orang
lain yang dapat dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda dengan
memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi. Pembelajaran ini dilakukan
dengan saling mengkritisi, mendiskusikan, mengevaluasi, membandingkan,
serta meneliti yang dimediasi oleh teknologi kolaboratif. Misalnya berdiskusi
atau bekerja sama dalam forum diskusi online, blog, lark, dan sebagainya.
Ke-empat ruang belajar pada model blended learning tidak
sepenuhnya bisa diterapkan dalam masa pandemi ini. Dari empat ruang
belajar tersebut hanya ruang belajar sinkron langsung (live synchronous) yang
tidak bisa diterapkan demi mematuhi protocol kesehatan. Proses
pembelajaran yang berlangsung masih bisa diterapkan dengan menggunakan
ketiga ruang belajar lainnya (Chaeruman, 2020).
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan teori-teori diatas blended
learning adalah paduan/bauran antara pembelajaran synchronous dan
pembelajaran asynchronous yang memanfaatkan berbagai macam
pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai
macam media dan teknologi. Dalam blended learning ada empat ruang
belajar, namun dengan tiga ruang belajar blended learning tetap bisa
diterapkan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


13

b. Karakteristik Blended Learning


Adapun karakteristik dari Blended Learning yaitu:
1) Pembelajaran yang memadukan berbagai cara penyampaian, model
pendidikan, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi
yang beragam.
2) Sebagai sebuah kombinasi pendidikan langsung (face to face), belajar
mandiri, dan belajar mandiri via online.
3) Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara
penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
4) Pendidik dan orang tua peserta didik memiliki peran yang sama penting,
pendidik sebagai fasilitator, dan orang tua sebagai pendukung.

Gambar 2.1 Komponen Blended Learning


(Sumber : Modul diklat Pembelajaran berbasis TIK)

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa blended learning


terdiri dari beberapa komponen yaitu: face to face learning, e-learning, online
learning, computer based learning, web based learning, internet basede
learning.
c. Langkah-langkah Pelaksanaan Blended Learning
Pada dasarnya terdapat tiga tahapan dasar dalam model Blended Learning
yang mengacu pembelajaran berbasis ICT (Ramsay, 2001):

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


14

1) Seeking of information
Peserta didik diberikan kebebasan mencari informasi dari berbagai sumber
informasi yang tersedia secara online maupun offline dengan berdasarkan
pada relevansi, validitas, reabilitas konten dan kejelasan akademis yang
tetap difasilitasi oleh Pendidik untuk memberi masukan terkait cara
mencari informasi yang efektif dan efisien.
2) Acquition of information
Peserta didik secara individu maupun secara kelompok kooperatif-
kolaboratif berupaya untuk menemukan, memahami, serta
mengkonfrontasikannya dengan ide atau gagasan yang telah ada dalam
pikiran peserta didik, kemudian menginterprestasikan
informasi/pengetahuan dari berbagai sumber yang tersedia, sampai mereka
mampu mengkomunikasikan kembali dan menginterprestasikan ide-ide
dan hasil interprestasinya menggunakan fasilitas.
3) Synthesizing of knowledge
Menyusun ulang informasi yang didapat menjadi pengetahuan yang baru
dari hasil analisis, dikusi dan perumusan kesimpulan.
d. Tujuan Blended Learning
Tujuan dari blended learning yaitu untuk : (1) Membantu
perkembangan pendidik untuk lebih baik dalam proses belajar, sesuai dengan
gaya belajar dan preferensi dalam belajar. (2) Menyediakan peluang untuk
pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang yang praktis
realistis bagi guru dan pendidik. (3) Meningkatan fleksibilitas penjadwalan
bagi pendidik, dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan
instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para
siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online pendidik dapat
memberikan pembelajaran untuk siswa dengan konten multimedia yang kaya
akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama pendidik
memiliki akses internet.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


15

e. Kelebihan dan Kelemahan Blended Learning


Kelebihan Blended Learning :
1) Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya
memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.
2) Pembelajaran lebih efektif dan efisien.
3) Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya Blended Learning maka peserta
belajar semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
Kelemahan Blended Learning :
1) Kebutuhan media sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana
dan prasarana tidak mendukung.
2) Fasilitas yang dimiliki pelajar tidak merata, seperti komputer dan akses
internet. Padahal dalam Blended Learning diperlukan akses internet yang
memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta
dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.
3) Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi.
4) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses
internet.
Kita mengetahui tidak ada yang sempurna begitu pula sebuah model
pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun kita
dapat meminimalisir kekurangan ini dengan menyiapkan sarana dan
prasarana yang mendukung sebelum model ini diterapkan dan memberikan
panduan dalam penggunaan teknologi tersebut.

3. New Normal Pandemi Covid-19


Novel Corona Virus 2019 (N-Cov 19)/ SARS-COV-2 yang biasa
disebut dengan virus corona adalah penyebab penyakit menular, salah satu
jenis virus corona dimana penyakit yang disebabkannya initelah menjadi
pandemi di tahun 2019-2020 (Nurkholis, 2020). Covid-19 adalah penyakit
akibat suatu virus corona baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi pada
manusia.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


16

Virus Corona adalah suatu kelompok virus yang ditemukan pada


hewan dan manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa Covid-19 sangat mudah
menyebar melalui kontak erat dengan individu yang terinfeksi Covid-19.
Percikan dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi dalam jarak dekat akan
sangat mudah dapat menyebabkan virus masuk melalui napas kita (WHO
Materi Komunikasi Risiko Covid-19 untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
2020).
Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Wiku Adisasmita, newnormal atau normal baru adalah pelaksanaan
aktivitas normal dengan sedikit perubahan perilaku yang dalam
pelaksanaannya tetap memperhatikan protocol kesehatan untuk mencegah
terjadinya penularan Covid-19. Prinsip new normal adalah adanya
penyesuaian/adaptasi dengan pola hidup.
Beradaptasi dengan keberadaan Covid-19 di kehidupan kita bukan
hal mudah, namun bukan berarti mustahil dilakukan. Masalah terbesar dari
gaya hidup baru yang harus kita jalani selama masa pencarian vaksin
COVID-19 butuh kedisiplinan yang baik untuk menjalaninya. Jepang adalah
Negara yang bisa dijadikan contoh dalam pencegahan penularan Covid-19
dengan menerapkan 3C yaitu Closed Spaces (ruangan dengan sirkulasi udara
tertutup), Crowded Places (tempat yang ramai dan padat), dan Close-Contact
(kegiatan yang dilakukan dalam jarak dekat antara sesama manusia). Pesan
sederhana terkait bahaya COVID-19 menjadi 3C sangatlah baik, kita dapat
mengevaluasi semua kegiatan sehari hari dengan melihat berapa unsur sifat C
yang ada di dalamnya, tempat dan kegiatan yang memiliki sifat ketiganya
adalah yang paling berbahaya dan dihindari (Mikhail Gorbachev Dom, 2020).
Jadi dalam masa new normal ini kita dapat melakukan aktifitas
secara normal namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan
belajar mengajar tetap dilakukan secara daring di daerah zona kuning, oranye
dan merah sementara di daerah zona hijau kegiatan belajar mengajar sudah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


17

dapat dilakukan secara konvensional dan tetap menerpakan protokol


kesehatan (keputusan bersama menteri, 2020).
B. Studi Relevan
Studi relevan yang telah dilakukan sebelumnya digunakan sebagai
bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian berikutnya. Hal ini
bertujuan agar terdapat hubungan antara penelitian yang sebelumnya dengan
penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya pun dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan
penelitian-penelitian selanjutnya, serta agar terhindar dari duplikasi .
Penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu:
Table 2.1 Perbedaan dan Persamaan Studi Relevan yang Peneliti Ambil

No. Nama dan Judul Hasil Penelitian


Tahun
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Sifi Alfi Pengaruh
Model Pembelajaran Blended Learning
Syahrin Model
Mempengaruhi Hasil Belajar Mata
(2015) Pembelajara
Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMPN
n Blended
37 Jakarta, yang dibuktikan dengan
Learning
melakukan tes, Instrument yang
Terhadap
digunakan adalah tes berbentuk pilihan
Hasil
ganda dan lembar observasi guru.
Belajar
hasiltes dilakukan uji statistik
Mata
menggunakan uji “t” berdasarkan
Pelajaran
perhitungan diperoleh nilai t hitung
IPS Siswa
sebesar 2,171 dan t tabel sebesar 2,036
Kelas 8 Di
sehingga thitung >t tabel ini berarti Ho
SMPN 37
ditolak pada taraf signifikan α = 0,05.
Jakarta
Maka dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima, yang menyatakan bahwa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


18

terdapat pengaruh antara model


pembelajaran blended learning
terhadap hasil belajar IPS. Hal ini
menunjukkan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar IPS siswa

Persamaan Sama-sama menggunakan model pembelajaran


Blended Learning, dan variable terikat yang diteliti
sama-sama mengenai hasil belajar

Perbedaan Pada penelitian yang dilakukan oleh Sifi Alfi Syahrin


menggunakan metode penelitian kuantitatif sedangkan
penelitian yang akan dilakukan sekarang adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom Action
Research (CAR)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:


2. Sulihin B. Pengaruh
Terdapat perbedaan motivasi belajar
Sjukur, Blended
antara siswa yang diajar pembelajaran
(2013) Learning
blended learning dibandingkan siswa
Terhadap
yang diajar pembelajaran konvensional
Motivasi
dengan nilai sig. 0,012 dengan rata-rata
Belajar dan
4,74 dan terdapat perbedaan hasil
Hasil
belajar dengan nilai sig. 0,000 dengan
Belajar
rata-rata 13,39. 2) Ada peningkatan
Siswa di
motivasi belajar siswa akibat penerapan
Tingkat
pembelajaran blended learning dengan
SMK
nilai sig. 0,000 rata-rata peningkatan
13,55 dan ada peningkatan hasil belajar
siswa dengan nilai sig. 0,000 rata-rata

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


19

peningkatan 38,23.

Persamaan Sama-sama menggunakan model pembelajaran


Blended Learning

Perbedaan Pada penelitian yang dilakukan oleh Sulihin B. Sjukur


menggunakan metode penelitian kuantitatif sedangkan
penelitian yang akan dilakukan sekarang adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom Action
Research (CAR), Variabel terikat yang diteliti pada
penelitian tersebut yaitu motivasi dan hasil belajar,
sementara yang penelitian yang akan dilakukan hanya
mengenai hasil belajar

3. Fitria Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa:


Herliana, Model
1. Model PBL-BL yang diterapkan
Yetti Pembelajara
mampu memberikan hasil belajar
Supriyati, I n Berbasis
fisika yang lebih tinggi
Made Astra, Blended
dibandingkan DI-BL;
2015) Learning
Dan 2. Ada interaksi antara model
Motivasi pembelajaran berbasis BL dan
Belajar motivasi belajar terhadap hasil
Terhadap belajar fisika;
Hasil
Belajar 3. Bagi siswa yang memiliki motivasi

Fisika belajar tinggi, hasil belajar fisika

Siswa SMA dengan model PBL-BL lebih tinggi


dari pada DI-BL;

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


20

4. Bagi siswa yang memiliki motivasi


belajar rendah, hasil belajar fisika
dengan model PBL-BL lebih rendah
dari pada DI-BL.

Persamaan Sama-sama menggunakan model Blended Learning


Pada penelitian yang dilakukan fitria, dkk adalah
Perbedaan
penelitian Kuantitaf, Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain
Treatment by Level 2x2. Sedangkan penelitian yang
akan penulis lakukan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) atau classroom Action Research (CAR)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


21

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Setting dan Subjek Penelitian
a. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilakukan di MAN 2 Kota Jambi dan
waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal pembelajaran Biologi pada kelas
X sehingga tidak menganggu aktivitas belajar mengajar di MAN 2 Kota
Jambi.
b. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti yaitu siswa kelas X MAN 2 Kota Jambi
yang terdiri dari 30 siswa dan 1 guru pengampu mata pelajaran Biologi kelas
X MAN 2 Kota Jambi.
B. Rancangan Tindakan
Penelitian dalam proposal ini menggunakan penelitian tindakan kelas
(classroom action research). “Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang
dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis
pembelajaran” (Arikunto, 2014). “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang
diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas,
yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran
di kelas tersebut” (Paizaluddin & Ermalinda, 2014).
Desain atau model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada model Kurt Lewin. Model ini didasarkan
atas konsep bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok
yang juga menunjukkan langkah, yaitu:
1. Perencanaan atau Planning
2. Pelaksanaan atau Acting
3. Pengamatan atau Observing

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


22

4. Refleksi atau Reflecting


Menurut Arikunto (2014) secara garis besar penelitian tindakan kelas
(PTK) atau Classroom Action Research (CAR) pada umumnya memiliki
empat tahapan yang dilalui. Empat tahapan yang dimaksud aladah sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan pada tahap pelaksanaan.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan penerapan isi rancangan, yaitu
melakukan tindakan kelas.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh pengamat/observer
4. Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk melakukan evaluasi atas tindakan
yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan.
Siklus-siklus yang dilakukan dalam penelitian ini akan membentuk
langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, berakhirnya
siklus ditandai dengan tercapainya target yang diharapkan. Selama
pelaksanaan, data akan diperoleh dari siswa kelas X sebagai jawaban atas
permasalahan penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dirancang terdiri dari
beberapa siklus. Permasalahan pembelajaran yang diperoleh peneliti dari hasil
wawancara atau observasi awal dibutuhkan untuk menyesuaikan pelaksanaan
siklus pertama sedangkan pelaksanaan siklus kedua akan menyesuaikan
dengan hasil pada siklus pertama dan perubahan yang ingin dicapai oleh
peneliti, begitu juga untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan penelitian ini dapat
digambarkan seperti pada diagram alur sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


23

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Tindakan kelas


(Arikunto, 2014)
C. Desain dan Prosedur Tindakan
Penyelenggaraan penelitian dimulai dengan siklus 1, jika hasil siklus
1 berhasil maka siklus II dilakukan sebagai pemantapan.
1. Pra Tindakan
a. Permohonan izin kepala sekolah untuk melakukan observasi
b. Untuk mengetahui gambaran awal terkait situasi dan kondisi proses
pembelajaran maka dilakukan wawancara dengan salah satu guru
biologi khususnya kelas X yaitu ibu Siti Ropiah.
c. Mengidentifikasi masalah dengan mengkaji hasil wawancara terhadap
pembelajaran biologi di kelas X
d. Menentukan kelas dengan pertimbangan yang memiliki hasil belajar
masih rendah yaitu kelas X MIA 1 MAN 2 Kota Jambi.
e. Menganalisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul
penelitian.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


24

f. Menyusun proposal dan melakukan revisi bersama dengan dosen


pembimbing.
g. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
h. Menyusun soal Post Test sebagai bahan evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan kognitif siswa.
i. Menyusun instrumen pengumpulan lainnya berupa lembar observasi.
j. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen hingga
memperoleh persetujuan untuk dilakukan penelitian.
2. Desian Penelitian Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan menyesuaikan
kebutuhan penelitian.
a. Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dilakukan persiapan dan penyusunan instrument pembelajaran
serta instrument penelitian sebagai berikut:
1) Diskusi bersama guru untuk menyusun rencana RPP yang akan
digunakan.
2) Menyiapkan alat, bahan, sumber belajar yang diperlukan untuk
pembelajaran siklus I.
3) Membuat lembar observasi siswa dan Post test pada siklus I
4) Menyusun lembar observasi terkait aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pada tahap ini peneliti akan mengajar langsung selama proses
pembelajaran dan bertindak sebagai guru. Dalam tahap pelaksanaan
tindakan kelas, peneliti beracuan dan berpedoman pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.
Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Blended Learning yang diharapkan dapat digunakan sebagai upaya

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


25

peningkatan hasil belajar dengan membangun suasana yang kreatif,


efektif, efesien, dan menyenangkan.
Pada tahap ini peneliti bersama guru menyiapkan terlebih
dahulu semua kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran
tatap muka secara virtual. Setelah itu, guru dan peneliti login ke aplikasi
video conference yaitu aplikasi zoom dan memberikan ID serta
password zoom cloud meeting kepada siswa melalui whatsapp group
agar siswa juga dapat login. Kemudian sebelum memasuki materi, guru
bersama peneliti memberikan apersepsi diawal, menyampaikan
indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah itu
memberikan sedikit pengantar materi dan kemundian guru bersama
peneliti menyajikan sebuah masalah yang diberikan di whatssapp
group. Siswa diminta untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
menerapkan keterampilan proses sains. Setelah selesai, guru bersama
peneliti meminta agar siswa login ke zoom cloud meeting, guru bersama
peneliti meminta siswa menyajikan hasil dari penyelesaian masalah
tersebut. Setelah selesai, guru bersama peneliti meminta agar setiap
siswa menanggapi hasil penyelesaian masalah yang disampaikan
temannya. Guru bersama peneliti membantu memberikan penguatan
serta diakhir pembelajaran siswa diminta untuk dapat memberikan
kesimpulan terikait apa yang telah dipelajari. Setelah itu, pada
pertemuan selanjutnya dilakukan pembelajaran secara asinkron
kolaboratif (collaborative asynchronous) whatsapp group, google
classroom, dan lain sebagainya.Peneliti bersama guru meyiapkan
beberapa permasalahan terkait materi pembelajaran, kemudian peserta
didik diminta untuk mediskusikan solusi ataupun tanggapan atas
permasalahan tersebut di google classroom, waktu pembelajaran
disesuaikan dengan RPP. Peneliti bersama guru memberikan penguatan
diakhir proses pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


26

c. Obsevasi (Observing)
Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat pelaksanaan
tindakan. Observasi dilakukan oleh guru kelas yang bertindak sebagai
observer. Kegiatan observasi yang dilakukan oleh guru kelas adalah
mengamati proses mengajar yang dilakukan oleh peneliti selama proses
belajar mengajar. Kegiatan yang dilakukan oleh dua observer adalah
mengamati aktivitas siswa selama proses pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Pada kegiatan refleksi, data yang diperoleh dari hasil post test
siswa dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer guru mata
pelajaran biologi akan dianalisis oleh peneliti. Kegiatan refleksi ini
dilakukan dengan mengadakan diskusi dan analisis, terkait kelebihan
dan kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung yang
ditujukan sebagai bahan pertimbangan serta menjadikannya bahan
untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II nantinya agar proses
pembelajaran lebih baik.
3. Desain penelitian siklus II dan seterusnya
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dan seterusnya dilaksanakan
menyesuaikan kebutuhan penelitian. Pelaksanaan tahapan siklus II sama
dengan siklus I yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi. Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa
yang masih rendah dengan memperhatikan kendala-kendala yang pada tahap
siklus I, dengan tujuan hasil belajar pada siklus II sampai akhir siklus
berikutnya lebih baik dari siklus sebelumnya.
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Peningkatan hasil belajar biologi siswa menjadi tolak ukur
berhasilnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan setelah menggunakan
model pembelajaran Blended Learning. Terjadi perubahan yaitu apabila
subjek penelitian telah mencapai kriteria baik dengan presentasi hasil belajar
siswa mencapai skor rata-rata dalam kategori tinggi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


27

Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah terjadinya


peningkatan hasil belajar siswa dalam biologi baik ditinjau dari hasil tes
setiap akhir siklus maupun dari segi keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran biologi
di MAN 2 Kota Jambi adalah 75. Siswa dinyatakan tuntas apabila
memperoleh nilai 75 sementara siswa dinyatakan tidak tuntas apabila
memperoleh nilai 75.
Tabel 3.1 Indikator Ketuntasan Hasil Belajar
Nilai Kategori
Belum Tuntas

Tuntas
E. Sumber Data
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini orang dan materi yang
terdapat di MAN 2 Kota Jambi yang meliputi: guru biologi, kepala sekolah,
guru, siswa, arsip, dan peristiwa/ kejadian.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Perolehan data dalam penelitian ini ditekankan pada hasil belajar
siswa di ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menggunakan
beberapa metode pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa Test dan Non Test. Instrumen Test yang digunakan meliputi kisi-kisi
soal, soal Post Test I, dan soal Post Test II beserta kunci jawaban test dan
panduan skoring test sedangkan instrumen Non Test berupa lembar observasi
siswa beserta panduan penilaiannya.
1. Test
Test merupakan kumpulan pertanyaan yang harus dijawab,
ditanggapi, atau berupa tugas yang harus dilaksanakan oleh seseorang yang
dites. Test biasa digunakan mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran
oleh siswa terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Test juga
diartikan sebagai instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
28

kemampuan kognitif peserta didik dalam suatu mata pelajaran. Test perlu
ditempuh sebagai cara yang dapat dipergunakan dalam rangka pengukuran
dan penilaian di bidang pendidikan, yang bentuknya berupa pemberian tugas
atau serangkaian tugas baik berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga
atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan
nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi siswa, nilai mana dapat
dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh siswa lainnya atau
dibandingkan dengan nilai standar tertentu (Sudijono, 2011).
Adapun jenis penyusun test untuk evaluasi belajar dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Test pilihan ganda (Multiple Choice Item)
Test Pilihan ganda/ Multiple Choice, tes pilihan ganda merupakan tes
objektif dimana masing-masing tes disediakan lebih dari kemungkinan
jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang
paling benar (Drs. Asrul et al., 2015).
Test pilihan ganda digunakan secara luas dan termasuk butir tes tipe
seleksi. Test pilihan ganda dapat didesain untuk mengukur berbagai hasil
belajar, mulai dari yang sederhana sampai yang komplek. dan dapat
menyediakan butir yang bermutu tinggi. Oleh karena itu, tes pilihan ganda
memiliki peran yang penting dalam tes hasil belajar (Ambiyar, 2011).
Dalam penelitian ini test yang digunakan yaitu test objektif diberikan
pada setiap akhir siklus berupa post test yang bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa. Selain itu juga sebagai hasil belajar siswa ranah kognitif.
Post test yang diberikan disetiap akhir siklus I , II dan akhir siklus III ini ada
dua macam jenis soal yaitu berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 butir.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


29

2. Non Test
Instrument Non Test yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Pengamatan (Observation)
Pengamatan langsung untuk memperoleh hasil belajar pada ranah
afektif dan psikomotor dilakukan dengan memberikan lembar observasi.
Selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung observer melakukan
kegiatan observasi dengan mengamati dan menilai apa yang terjadi selama
proses kegiatan pembelajaran.
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek
pengukuran. Unsur-unsur yang tampak itu disebut dengan data atau informasi
yang harus diamati dan dicatat secara benar dan lengkap. Berdasarkan
pengertian diatas dapat dipahami bahwa observasi merupakan salah satu
teknik penilaian yang dilakukan guru untuk mengamati berbagai aspek sikap
siswa yang diinterpretasikan dalam bentuk catatan.
Analisis terhadap hasil observasi siswa selama proses pembelajaran
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Skor nilai yang telah
ditentukan akan diisi pada lembar observasi yang digunakan. Aspek yang
dinilai dalam lembar observasi siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung meliputi kegiatan pra pembelajaran, awal pembelajaran, diskusi
kelompok, dan bagian penutup pembelajaran ( Widoyoko, 2014).
b. Dokumentasi
Masijo (2009) mengatakan bahwa peninggalan tertulis, seperti arsip-
arsip dan termasuk juga buku-buku merupakan sumber yang digunakan dalam
mengumpulkan data melalui teknik dokumentasi. Oleh karena itu
dokumentasi berupa foto saat penelitian juga dibutuhkan sebagai arsip dalam
pengumpulan data.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


30

G. Validasi Instrument
Validasi merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran
test sesuai dengan tujuan penggunaan test. Oleh karena itu validasi juga
merupakan fundamen paling dasar dalam mengembangkan dan mengevaluasi
suatu test (Mardapi, 2008).
1. Penyusunan kisi-kisi dan lembar instrumen

Kisi-kisi instrumen dibuat untuk mengumpulkan data selama proses


pembelajaran yang nantinya akan berguna dalam mengetahui ketercapaian
tujuan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen test dan nontest.
2. Validasi pakar

Setelah kisi-kisi instrumen dan lembar instrumen seperti soal, kunci


jawaban dan panduan skoring yang digunakan dalam penelitian telah disusun,
langkah-langkah berikutnya dilajutkan dengan validasi kepada pakar ahli.
Pakar atau ahli yang dilibatkan dalam validasi instrumen peneliti meliputi
dosen validasi dan guru pembimbing mata pelajaran biologi di sekolah yang
dijadikan sebagai tempat penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Perolehan data pada setiap observasi dari pelaksanaan siklus
penelitian akan dianalisis secara deskriptif untuk melihat kecenderungan yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dengan dua cara teknik analisis
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Analisis data kualitatif yaitu tentang aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Blended
Learning untuk meningkatkan hasil belajar Biologi. Analisis kualitatif
dilakukan dengan cara merefleksikan hasil observasi terhadap proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan siswa di dalam kelas.
Data yang berupa kata-kata dari catatan lapangan diolah menjadi kalimat-
kalimat yang bermakna dan dianalisis secara kualitatif.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


31

Teknik analisis data kualitatif ini mengacu pada metode analisis


dari Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009). Metode ini terdiri atas tiga
komponen yaitu reduksi data, penyajiian data dan penarikan kesimpulan.
a) Reduksi Data
Pada tahap ini data yang diperoleh akan mengalami proses
perangkuman serta difokuskan pada hal-hal yang penting/pokok,
itulah yang disebut dengan reduksi data (Sugiyono, 2009). Untuk
mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya
maka perlu adanya reduksi data. Dalam penelitian ini data direduksi
dengan cara diseleksi dan disederhanakan, kemudian difokuskan dan
dilakukan pengabstrakan data mentah ke pola 54 yang lebih terarah.
Data-data hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara
dikelompokkan berdasarkan kepentingan pada rumusan masalah.
b) Penyajian Data
Data disajikan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan
tindakan dan refleksi pada masing-masing siklus. Data ditampilkan
secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif dan disajikan
dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami. Data disajikan
dalam bentuk diagram, tabel, grafik, atau pie chart, dan sebagainya.
c) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menuangkan data dalam
kalimat singkat dan padat tanpa mengubah maknanya dan memiliki
pengertian yang luas.
2. Analisis data kuantitatif yaitu tentang hasil belajar siswa setiap akhir siklus
yang dilaksanakan. Dalam analisis kuantitatif ini peneliti ingin mengetahui
hasil belajar siswa dari tugas dan tes.
Menurut Trianto (2009) ketuntasan belajar tercapai jika 85% dari
seluruh peserta didik dalam kelas tersebut telah mencapai KKM. Dalam hal
ini KKM yang ditetapkan di Sekolah adalah 75.
Untuk menghitung kriteria ketuntasan digunakan rumus yaitu:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


32

a) Menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual

Keterangan :
P = Presentasi ketuntasan belajar
S = Jumlah siswa yang mencapai tuntas belajar
N = jumlah total siswa (Purwanto, 2000 : 12)
b) Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
X : Nilai rata-rata siswa
Xi : Jumlah semua nilai yang diperoleh siswa
N : Jumlah siswa
c) Presentase ketuntasan klasikal

Keterangan :
NP : Nilai persen yang dicari
R : Jumlah siswa yang tuntas
SM : Jumlah seluruh siswa
Analisis aktivitas siswa
Data yang diperoleh dari hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran dianalisi dengan rumus :

Keterangan :
AP : Nilai persen yang dicari
P : Banyaknya siswa melakukan aktivitas
p : Jumlah seluruh siswa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


33

(Nurprati wi, Sriwanto, & Sarjanti, 2015)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


34

I. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan/ Tahun

Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020

1. Pengajuan judul proposal Ѵ

2. Penyusunan proposal Ѵ

3. Pengajuan pembimbing proposal Ѵ

4. Penulisan proposal Ѵ Ѵ Ѵ

5. Seminar proposal Ѵ

6. Perbaikan proposal Ѵ Ѵ

7. Penelitian proposal Ѵ Ѵ Ѵ

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


35

8. Pengumpulan data Ѵ Ѵ Ѵ

9. Analisis data Ѵ Ѵ Ѵ

10. Sidang skripsi Ѵ

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Dekripsi Pelaksanaan
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas X MIA 1 Madrasah
Aliyah Negeri 2 Kota Jambi Tahun Ajaran 2020/2021 sebanyak 2 siklus,
yakni siklus I sebanyak 3 kali pertemuan, siklus II sebanyak 3 kali pertemuan.
Hasil penelitian diuaraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus
penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini pembelajaran dilakukan secara
synchronous melalui tatap muka virtual via zoom meting dan asynchronous
menggunakan grup whatsapp dan goole form. Dalam masa pandemi ini dari
empat ruang belajar hanya ruang belajar sinkron langsung (live synchronous)
yang tidak bisa diterapkan dikarenakan adanya surat edaran dari Menteri
Kesehatan RI No 4 tahun 2020 yang menyatakan bahwa pembelajaran tatap
muka dikelas belum diperbolehkan demi mencegah penyebaran Virus
Corona. Berlangsung proses pembelajaran bisa menggunakan tiga ruang
belajar lainnya (Chaeruman, 2020).
1. Tindakan Pra Siklus
Kegiatan ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk
mengetahui masalah-masalah yang terdapat selama proses belajar mengajar di
dalam kelas. Dari wawancara guru biologi MAN 2 Kota Jambi, mengatakan
bahwa waktu pembelajaran yang terbatas menyebabkan proses pembelajaran
menjadi kurang efektif karena materi-materi pada mata pelajaran biologi
cukup padat sehingga tidak semua materi pelajaran bisa dijelaskan secara
optimal. Berdasarkan data nilai ulangan harian siswa kelas X MIA 1, terdapat
15 siswa yang tidak tuntas dari jumlah keseluruhan siswa 30 orang dengan
KKM 75.Dapat dilihat pada gambar berikut ini:

36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
37

Gambar 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus


Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan
belajar siswa kelas X MIA 1 adalah 50%. Artinya hanya sebagian siswa dari
kelas tersebut yang nilai hasil belajarnya tuntas dengan KKM 75.
Selain itu adanya kebijakan baru mengenai pembelajaran daring selama
pandemi juga memberi tantangan pada proses pembelajaran itu sendiri.
Rendahnya hasil belajar biologi siswa MAN 2 Kota Jambi, perlu ditingkatkan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


38

dan untuk menjawab tantangan pembelajaran di era New Normal, Model


Blended Learning merupakan alternatif solusi yang bisa dilakukan guna
meningkatkan hasil belajar.
Dengan melihat masalah-masalah tersebut, maka peneliti memohon izin
kepada pihak sekolah terutama kepala sekolah dan guru bidang studi biologi
untuk membantu dalam memecahkan masalah-masalah tersebut, diantaranya
peneliti akan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibantu
dengan model pembelajaran blended learning pada proses belajar mengajar.
Dengan digunakannya penggunaan model tersebut diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar biologi siswa sehingga hasil belajar biologi siswa
dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan.
2. Hasil Penelitian Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan 3x30 menit
pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin tanggal 02 November 2020
dengan membahasan materi ciri umum Protista, klasifikasi Protista
menyerupai jamur dan perannya bagi kehidupan dengan menggunakan model
pembelajaran blended learning. Dan pertemuan kedua dilakukan pada hari
Jum'at tanggal 06 November 2020 dengan membahas materi ciri dan
klasifikasi Protista menyerupai tumbuhan dan hewan serta perannya bagi
kehidupan. Dan pertemuan ketiga pada hari Senin tanggal 09 November 2020
melaksanakan soal post test pada silklus I.
a. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran ini perlu dibuat supaya proses pembalajaran
yang terjadi berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Adapun
perencanaan yang telah disusun oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru,
dimana peneliti akan bertindak sebagai peneliti dan melakukan pengajaran di
kelas, sementara itu guru biologi akan berperan sebagai observer. Adapun
perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu kelas X
MIA 1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


39

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan


menggunakan model pembelajaran blended learning.
3) Membuat butir soal untuk keperluan Post test di akhir pertemuan ke dua.
4) Membuat Lembar Observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar
mengajar dan tingkat keaktifan siswa kelas X ketika model pembelajaran
blended learning dilaksanakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan awal yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ini adalah dengan melaksanakan Siklus I. Pelaksanaan Siklus I terdiri
dari 3 kali pertemuan. Pertemuan yang dimaksud terdiri dari tiga jam
pelajaran satu jam pelajaran itu sendiri sama dengan 30 menit. RPP yang
dibuat oleh peneliti digunakan untuk mencocokan materi pada tiap
pertemuan. Materi pada pertemuan pertama membahas materi ciri umum
protista, klasifikasi Protista menyerupai jamur dan perannya bagi kehidupan
dengan menggunakan model blended learning sedangkan pertemuan kedua
membahas tentang materi ciri dan klasifikasi Protista menyerupai tumbuhan
dan hewan serta perannya bagi kehidupan. Pada siklus I ini penerapannya
disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model blended learning. Disetiap awal pembelajaran guru
memberi motivasi siswa dengan bertanya sesuatu yang berhubungan dengan
materi yang akan diajarkan. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran blended learning awal nya guru menyampaikan materi
pelajaran dan tanya jawab setelah itu guru memberikan lembar diskusi kepada
siswa. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah agar siswa di kelas dapat
berpartisipasi aktif selama kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa tersebut. Pada pertemuan terakhir untuk siklus I, siswa
diberikan tes untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran yang telah diajarkan. Tes yang digunakan pada siklus ini
berbentuk objektif (pilihan ganda) yang berjumlah 15 soal. Setiap soal sesuai
dengan materi yang diajarkan.Soal-soal yang digunakan pada tes ini
sebelumnya telah dianalisis melalui uji validitas soal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


40

c. Pengamatan/ Observasi
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa memberikan gambaran perilaku
siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dan sudah diamati oleh
observer. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa yang di
peroleh dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I belum optimal
dan masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. Seperti
terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus I

NO AKTIVITAS SISWA YANG JUMLAH


DIAMATI SISWA
Pra Pembelajaran
1. Siswa mempersiapkan diri sebelum 11 37%
pembelajaran dimulai
2. Siswa menerima bahan ajar berupa 30 100%
power point yang diberikan guru
3. Siswa mempelajari materi yang 2 6,7%
terdapat dalam bahan ajar yang
diberikan guru
Pendahuluan
1. Siswa menanggapi salam dari guru 25 83%
2. Siswa berdoa bersama 25 83%
3. Siswa mengisi daftar hadir 30 100%
4. Siswa memperhatikan apersepsi 17 57%
yang disampaikan oleh guru
5. Siswa memperhatikan tujuan 17 57%
pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
6. Siswa mendengarkan motivasi 12 40%
yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti
1. Siswa menerima lembar diskusi 30 100%
yang diberikan oleh guru
2. Siswa berdiskusi sesuai dengan 2 6,7%
lembar diskusi
3. Siswa mengemukakan 4 13%
pendapatnya saat berdikusi
4. Siswa menanggapi pendapat teman 1 3,3%
ketika berdiskusi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


41

5. Siswa menjawab pertanyaan yang 3 10%


diberikan guru
6. Siswa yang bertanya saat diskusi 0 0%

7. Siswa yang menyimak penjelasan 13 43%


guru
8. Siswa yang menyimpulkan 0 0
pembelajaran
9. Siswa yang memperhatikan 13 43%
kesimpulan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
Penutup
1. Siswa melakukan refleksi 4 13%
2. Siswa yang memperhatikan tugas 13 43%
rumah yang diberikan guru
3. Siswa yang menyimak peyampaian 13 43%
guru untuk pertemuan berikutnya
4. Siswa yang berdoa bersama 5 1,7%
5. Siswa yang menjawab salam 5 1,7%

Dari tabel di atas dapat terdapat banyak aktivitas siswa yang belum
tercapai dan terlaksana secara optimal, dimana standar pencapaian peresntasi
dari 30 siswa adalah 100%. Ini berarti bahwa aktivitas siswa dalam belajar
masih sangat rendah. Sedangkan upaya meningkatkan aktivitas siswa belum
dapat terlaksana dengan baik dan belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada
pertemuan 1 ini terlihat jumlah aktivitas siswa dalam kategori tidak aktif ada
10 aktivitas yaitu siswa mempelajari materi yang terdaoat dalam bahan ajar
yang diberikan guru ada 2 orang (6,7%), siswa berdiskusi sesuai dengan
lembar diskusi ada 2 orang (6,7%), siswa mengemukakan pendapatnya saat
diskusi ada 4 orang (13%), siswa menanggapi pendapat teman ketika
berdiskusi ada 1 orang (3,3%), siswa menjawab pertanyaan yang diberikan
guru ada 3 orang (10%), siswa yang bertanya saat diskusi tidak ada (0%),
siswa yang menyimpulkan pembelajaran tidak ada (0%), siswa melakukan
refleksi ada 4 orang (13%), siswa yang berdoa bersama ada 5 orang (17%),
siswa yang menjawab salam ada 5 orang (17%). Untuk kategori kurang aktif
ada 2 aktivitas yaitu siswa mempersiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


42

ada 11 orang (37%), dan siswa mendengar motivasi yang disampaikan oleh
guru ada 12 orang (40%). Untuk kategori cukup aktif ada 6 aktivitas yaitu
siswa memperhatokan apersepsi yang disamaikan oleh guru ada 17 orang
(57%), siswa memerhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
ada 17 orang (57%), siswa yang memperhatikan penjelasan guru ada 13 orang
(43%), siswa yang memperhatikan kesimpulan pembelajaran yang
disampikan oleh guru ada 13 orang (43%), siswa yang memperhatikan tugas
rumah yang diberikan guru ada 13 orang (43%), siswa uang memperhatikan
penyampaian guru untuk pertemuan selanjutnya ada 13 orang (43%) . Untuk
kategori aktif tidak ada aktivitas . Dan kategori sangat aktif ada 5 aktivitas
siswa menerima bahan ajar berupa power point yang diberikan guru ada 30
orang (100%), siswa menanggapi salam dari guru ada 25 orang (83%), siswa
berdoa bersama ada 25 orang (83%), siswa mengisi daftar hadir ada 30 orang
(100%), siswa menerima lembat diskusi yang diberikan oleh guru ada 30
orang (100%) .
Kesimpulan berdasarkan data diatas adalah aktivitas belajar siswa
pada siklus I pertemuan 1 masih berada pada persentase 41% sehingga
kegiatan pembelajaran harus diperbaiki dengan ditingkatkan agar lebih baik
lagi.Seperti terlihat pada tabel 4.2 di Berikut ini.
Tabel 4.2 Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus I
NO AKTIVITAS SISWA YANG JUMLAH %
DIAMATI SISWA
Pra Pembelajaran
1. Siswa mempersiapkan diri sebelum 12 40%
pembelajaran dimulai
2. Siswa menerima bahan ajar berupa power 30 100%
point yang diberikan guru
3. Siswa mempelajari materi yang terdapat 13 43%
dalam bahan ajar yang diberikan guru
Pendahuluan
1. Siswa menanggapi salam dari guru 27 90%

2. Siswa berdoa bersama 27 90%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


43

3. Siswa mengisi daftar hadir 30 100%


4. Siswa memperhatikan apersepsi yang 21 70%
disampaikan oleh guru
5. Siswa memperhatikan tujuan 22 73%
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
6. Siswa mendengarkan motivasi yang 20 67%
disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti
1. Siswa menerima lembar diskusi yang 30 100%
diberikan oleh guru
2. Siswa berdiskusi sesuai dengan lembar 12 40%
diskusi
3. Siswa mengemukakan pendapatnya saat 13 43%
berdikusi
4. Siswa menanggapi pendapat teman ketika 13 43%
berdiskusi
5. Siswa menjawab pertanyaan yang 13 43%
diberikan guru
6. Siswa yang bertanya saat diskusi 7 23%

7. Siswa yang menyimak penjelasan guru 15 50%

8. Siswa yang menyimpulkan pembelajaran 2 6,7%

9. Siswa yang memperhatikan kesimpulan 15 50%


pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
Penutup
1. Siswa melakukan refleksi 10 33%
2. Siswa yang memperhatikan tugas rumah 18 60%
yang diberikan guru
3. Siswa yang menyimak peyampaian guru 18 60%
untuk pertemuan berikutnya
4. Siswa yang berdoa bersama 14 47%
5. Siswa yang menjawab salam 14 47%

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah aktivitas siswa dalam kategori
tidak aktif ada 1 aktivitas yaitu siswa yang menyimpulkan pembelajaran ada 2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


44

orang (6,7%). Untuk kategori kurang aktif ada 4 aktivitas yaitu siswa
memersiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai ada 12 orang (40%), siswa
berdiskusi sesuai lembar diskusi ada 12 orang (40%), siswa yang bertanya
saat diskusi ada 7 orang (23%), siswa melakukan refleksi ada 10 orang
(33%). Untuk kategori cukup aktif ada 10 aktivitas yaitu siswa mempelajari
materi yang terdapat dalam bahan ajar yang diberikan guru ada 13 orang
(43%), siswa mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi ada 13 orang
(43%), siswa menanggapi pendapat teman saat berdiskusi ada 13 orang
(43%), siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru ada 13 orang (43%),
siswa yang memperhatikan penjelasan guru ada 15 orang (50%), siswa yang
memperhatikan kesimpulan pembelajaran yang disampaikan oleh guru ada 15
orang (50%), siswa yang memperhatikan tugas rumah yang diberikan guru
ada 18 orang (60%), siswa yang menyimak penyampaian guru untuk
pertemuan berikutnya ada 18 orang (60%), siswa yang berdoa bersama ada 14
orang (47%), siswa yang menjawab salam ada 14 orang (47%).Untuk
kategori aktif ada 3 aktivitas yaitu siswa memperhatikan apersepsi yang
disampaikan oleh guru ada 21 orang (70%), siswa mendengar motivasi yang
disampaikan oleh guru ada 22 orang (73%), siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru ada 20 orang (67%). Dan kategori
aktif sekali ada 5 aktivitas yaitu siswa menerima bahan ajar berupa power
point yang diberikan guru ada 30 orang (100%), siswa menanggapi salam dari
guru ada 27 orang (90%), siswa berdoa bersama ada 27 orang (90%), siswa
mengisi daftar hadir ada 30 orang (100%), siswa menerima lembar diskusi
yang diberikan oleh guru ada 30 orang (100%). Berdasarkan data di atas bisa
disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 2 masih
berada pada persentase 53% sehingga kegiatan pembelajaran harus diperbaiki
dengan ditingkatkan agar lebih baik lagi .
d. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
Menurut Djarmah dalam Aryana & Setiawan (2014) hasil belajar
merupakan tingkah laku yang berubah dan melibatkan serangkaian kegiatan
jiwa raga sebagai hasil dari pengalaman individu berinterkasi dengan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


45

lingkunganya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.


Adapun hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes usai mengikuti
pembelajaran menggunakan model blended learning pada siklus I dapat
dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini :
Tabel 4.3 Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai

1 Adaliya Bariza N. 59
2 Adam Lutfi R. 73
3 Afdhal Anwar 86
4 Aisyah Nur Zahra 86
5 Ambo Rizky F.R. 53
6 Andi Abdul L. 73
7 Asilaa Hurin D. 79
8 Aulia Azzahro 73
9 Dea Nada Alfa R. 92
10 Dinda Dwi P. 59
11 Dita Aulia A. 53
12 Fatimah Azzahra Al Ansori 73
13 Fitri Rahmadayani 86
14 Intan Mulyani 79
15 Jihan Aura A. I. 79
16 M. Arif Rahman 86
17 Monica Aulia M. 59
18 Muhammad Rizki Dwi Atmaja 79
19 Muhammad Rizky Prayoga 86
20 Muthia Assya G. 86
21 Nabihah Azzahra 53
22 Nadilah D.K. 79
23 Nahya Az Zahra 86

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


46

24 Naswa Khoiriah 73
25 Natasyah Fadillah 59
26 Nur Sukma Fitri 73
27 Rafly Fasha Fahlevi 73
28 Vina Alfiani 86
29 Wilda Andriani Safitri 79
30 Yolanda Tri Adhani 73
Jumlah 2.227
Rata-rata 74
Perhitungan persentase ketuntasan belajar aspek pengetahuan (kognitif) siswa
kelas X MIA 1
1) Nilai rata-rata
=

= 74
2) Siswa yang tuntas KKM 75
=

= 50%
3) Siswa yang tidak tuntas KKM 75
=

= 50%

Berdasarkan hasil belajar siswa pada tabel 4.3 Peneliti juga menyajikan dalam
bentuk grafik yaitu sebagai berikut :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


47

Gambar 4.2 Grafik Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus I


Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan
tindakan pada siklus I masih sangat rendah, yaitu belum memenuhi KKM ≥
75. Hal ini dilihat dari hasil siklus I yang diikuti oleh 30 orang siswa, nilai
rata-ratanya diperoleh 74 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya 15
siswa persentasenya 50%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai < 75
sebanyak 15 orang siswa atau 50%. Data menunjukkan bahwa masih
rendahnya pengetahuan siswa berarti menunjukkan kegiatan belajar siswa
masih rendah dan belum mengalami peningkatan yang diharapkan.Dengan
demikian peneliti memberbaiki kelemahan yang terdapat pada Siklus 1 dan
dicari jalan keluarnya agar pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 4.4 Penilaian Sikap Siswa Siklus I


No Nama Siswa Skor Skor Jumlah Nilai
Penilaian Penilaian

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


48

Diri Teman
Sebaya
1 Adaliya Bariza N. 80 100 180 90
2 Adam Lutfi R. 73,3 93 166,3 83
3 Afdhal Anwar 86,6 99 185,6 93
4 Aisyah Nur Zahra 90 100 190 95
5 Ambo Rizky F.R. 90 94 184 92
6 Andi Abdul L. 76,6 100 176,6 88
7 Asilaa Hurin D. 86,6 96 182,6 91
8 Aulia Azzahro 90 98 188 94
9 Dea Nada Alfa R. 90 85 175 88
10 Dinda Dwi P. 80 95 175 88
11 Dita Aulia A. 90 89 179 90
12 Fatimah Azzahra Al 76,6 96 172,6 96
Ansori
13 Fitri Rahmadayani 86,6 95 181,6 91
14 Intan Mulyani 86,6 96 182,6 91
15 Jihan Aura A. I. 73,3 95 168,3 85
16 M. Arif Rahman 86,6 89 175,6 88
17 Monica Aulia M. 90 96 186 93
18 Muhammad Rizki Dwi 90 97 187 94
Atmaja
19 Muhammad Rizky 86,6 98 184,6 92
Prayoga
20 Muthia Assya G. 83,3 97 180,3 90
21 Nabihah Azzahra 90 98 188 94
22 Nadilah D.K. 90 94 184 92
23 Nahya Az Zahra 83,3 94 177,3 89
24 Naswa Khoiriah 90 97 187 94
25 Natasyah Fadillah 90 98 188 94

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


49

26 Nur Sukma Fitri 90 99 189 95


27 Rafly Fasha Fahlevi 80 96 176 88
28 Vina Alfiani 90 87 177 89
29 Wilda Andriani Safitri 86,6 97 183,6 92
30 Yolanda Tri Adhani 90 98 188 94
Jumlah 2.572
Rata-rata 85,7
Perhitungan persentase ketuntasan belajar aspek sikap (afektif) siswa kelas X
MIA 1
1) Nilai rata-rata
=

= 85.7
2) Siswa yang tuntas KKM 75
=

= 100%
3) Siswa yang tidak tuntas KKM 75
=

= 0%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


50

Gambar 4.3 Grafik Penilaian Sikap Siswa Siklus I


Tabel 4.3 Penilaian Keterampilan Siswa Siklus I
No NamaSiswa Nilai

1 Adaliya Bariza N. 78
2 Adam Lutfi R. 78
3 Afdhal Anwar 78
4 Aisyah Nur Zahra 78
5 Ambo Rizky F.R. 78
6 Andi Abdul L. 78
7 Asilaa Hurin D. 78
8 Aulia Azzahro 78
9 Dea Nada Alfa R. 78
10 Dinda Dwi P. 78
11 Dita Aulia A. 75
12 Fatimah Azzahra Al Ansori 78
13 Fitri Rahmadayani 78
14 Intan Mulyani 78
15 Jihan Aura A. I. 78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


51

16 M. Arif Rahman 78
17 Monica Aulia M. 88
18 Muhammad Rizki Dwi Atmaja 78
19 Muhammad Rizky Prayoga 78
20 Muthia Assya G. 78
21 Nabihah Azzahra 78
22 Nadilah D.K. 78
23 Nahya Az Zahra 78
24 Naswa Khoiriah 78
25 Natasyah Fadillah 78
26 Nur Sukma Fitri 78
27 Rafly Fasha Fahlevi 78
28 Vina Alfiani 78
29 Wilda Andriani Safitri 90
30 Yolanda Tri Adhani 78
Jumlah 2.359
Rata-rata 78,6
Perhitungan persentase ketuntasan belajar aspek keterampilan (psikomotorik)
siswa kelas X MIA 1
1) Nilai rata-rata
=

= 78,6
2) Siswa yang tuntas KKM 75
=

= 100%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


52

3) Siswa yang tidak tuntas KKM 75


=

= 0%

Gambar 4.4 Grafik Penilaian Keterampilan Siswa Siklus I

e. Refleksi Siklus I
Dari data hasil belajar siswa serta lembar observasi aktivitas siswa,
pelaksanaan siklus I dinyatakan belum berhasil dan perlu diadakan
peningkatan pada siklus II. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang
rendah begitu juga lembar observasi aktivitas siswa masih banyak yang
dikategorikaran kurang dan cukup. Selain itu ketuntasan klasikal siswa juga
masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kendala dalam proses
belajar mengajar yang dihadapi oleh guru.
Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan proses pembelajaran pada
siklus I diantaranya sebagai berikut :
1) Banyak siswa yang tidak aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


53

2) Masih terdapat siswa yang belum memperhatikan guru ketika


menyampaikan materi pembelajaran terlihat membahas hal di luar materi
saat proses pembelajaran di Wa dan Zoom berlangsung.
3) Sedikit sekali siswa yang aktif mau berdiskusi.

4) Siswa yang bertanya saat diskusi hanya sedikit.

5) Hanya beberapa siswa saja yang berdiskusi sesuai dengan lembar diskusi.

6) Banyak siswa yang tidak berani menyampaikan pendapatnya karena

kurangnya percaya diri dan malu.


7) Siswa kurang aktif dalam menyimpulkan materi pelajaran. Kebanyakan
siswa masih ragu dalam menyimpulkan pelajaran.
Sebagai upaya perbaikan atas kekurangan pada siklus I dan agar hasil
belajar siswa dapat meningkat maka perlu dilanjutkan pada siklus II dengan
melakukan perbaikan-perbaikan pada hal berikut:
1) Tetap mempertahankan tahapan kegiatan yang baik pada siklus I

2) Guru harus mengkondisikan siswa terlebih dahulu supaya siap untuk

memulai pelajaran dan bersedia menyimak penjelasan dari guru. Guru


juga harus lebih jelas dan tegas saat menyampaiankan tujuan
pembelajaran
3) Guru harus menegur dan memberi peringatan kepada siswa yang tidak

menyiapkan diri saat kegiatan belajar mengajar akan dimulai.


4) Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan dan

memantau kegiatan siswa.


5) Guru diharapkan dapat mengarahkan materi pelajaran kepada siswa

dengan jelas, berurutan dan teperinci sehingga siswa dapat membangun


pengetahuan mereka menjadi konsep yang benar dan menemukan sendiri
makna dari setiap konsep yang dipelajari.
6) Guru membimbing dan membantu siswa dalam menyimpulkan konsep
pelajaran.
3. Hasil Penelitian Siklus II
Pembelajaran pada siklus II dilakukan 3x30 menit. Pertemuan
pertama dilakukan pada 13 November 2020 dengan membahas materi cirri

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


54

umum Jamur dan ciri-ciri serta peranan pada Jamur Zygomycotina dan
Ascomycotina dengan menggunakan model pembelajaraan blended learning.
Dan pertemuan kedua dilakukan pada 16 November 2020 dengan membahas
cirri dan peran jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina. Dan pertemuan
ketiga pada 20 November 2020 melaksanakan soal test pada silklus II.
a. Perencanaan Siklus II
Adapun perencanaan yang telah dipersiapkan dan dilaksanakan pada
resfleksi pada siklus I dan akan diperbaiki pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Melakukan identifikasi masalah yang ada pada siklus I dengan mencari

solusi pemecahan masalah tersebut.


2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan

model blended learning.


3) Membimbing siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam mengikuti

pelajaran menggunakan model blended learning.


4) Membuat butir soal untuk keperluan Post test diakhir pertemuan kedua.

5) Membuat Lembar Observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar

mengajar dan tingkat keaktifan siswa kelas X MIA 1 ketika kegiatan


pembelajaran berlangsung.
b. PelaksanaanTindakan
Siklus II adalah tindakan lanjutan yang dilakukan pada penelitian
tindakan kelas ini. Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak 3 kali
pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran dan satu jam
pelajaran itu sendiri sama dengan 30 menit. Materi untuk setiap pertemuan
dicocokan dengan RPP yang dibuat oleh peneliti. Materi pada pertemuan
pertama membahas tentang Ciri umum jamur, ciri-ciri dan peranan Jamur
Zygomycotina dan Ascomycotina. Sedangkan pertemuan kedua membahas
cirri-ciri dan peranan jamur Zygomycotina dan Ascomycotina. Pada siklus II
ini penerapannya disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang menggunakan model pembelajaraan blended learning. Pada tiap
awal pembelajaran guru member motivasi siswa dengan mengajukn

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


55

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Penerapan


pembelajaran dengan model blended learning penggunaannya sama dengan
siklus I. Guru memberikan bahan ajar berupa Power Point kepada siswa
sebelum dimulainya pembelajaran. Kemudian Guru menjelaskan diawal
pembelajaran. Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi sesuai
dengan lembar diskusi siswa. Guru memantau jalannya diskusi. Guru
membagikan point berupa nilai plus untuk siswa yang bisa menjawab
pertanyaan diskusi dengan tepat. Hal tersebut dapat membatu siswa dalam
mengembangkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
c. Pengamatan/Observasi
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa memberikan gambaran
perilaku siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dan sudah
diamati oleh observer. Dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa tersebut
dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama siklus II mulai ada
peningkatan dan sudah optimal. Seperti terlihat pada table 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus II
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI JUMLAH %

SISWA

Pra Pembelajaran

1. Siswa mempersiapkan diri sebelum 15 50%


pembelajaran dimulai

2. Siswa menerima bahan ajar berupa power point 30 100%


yang diberikan guru

3. Siswa mempelajari materi yang terdapat dalam 20 67%


bahan ajar yang diberikan guru

Pendahuluan

1. Siswa menanggapi salam dari guru 28 93%

2. Siswa berdoa bersama 28 93%

3. Siswa mengisi daftar hadir 30 100%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


56

4. Siswa memperhatikan apersepsi yang 25 83%


disampaikan oleh guru

5. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran 25 83%


yang disampaikan oleh guru

6. Siswa mendengarkan motivasi yang 23 77%


disampaikan oleh guru

Kegiatan Inti

1. Siswa menerima lembar diskusi yang diberikan 30 100%


oleh guru

2. Siswa berdiskusi sesuai dengan lembar diskusi 18 60%

3. Siswa mengemukakan pendapatnya saat 18 60%


berdikusi

4. Siswa menanggapi pendapat teman ketika 18 60%


berdiskusi

5. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan 15 50%


guru

6. Siswa yang bertanya saat diskusi 11 37%

7. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 17 57%

8. Siswa yang menyimpulkan pembelajaran 8 27%

9. Siswa yang memperhatikan kesimpulan 17 57%


pembelajaran yang disampaikan oleh guru

Penutup

1. Siswa melakukan refleksi 12 40%

2. Siswa yang memperhatikan tugas rumah yang 25 83%


diberikan guru

3. Siswa yang menyimak peyampaian guru untuk 20 67%


pertemuan berikutnya

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


57

4. Siswa yang berdoa bersama 17 57%

5. Siswa yang menjawab salam 17 57%

Dari table di atas pada pertemuan 1 ini dapat dilihat jumlah aktivitas
siswa dalam kategori tidak aktif yaitu tidak ada aktivitas. Untuk kategori
kurang aktif ada 3 aktivitas yaitu, siswa yang bertanya saat diskusi ada 11
orang (37%), siswa yang menyimpulkan pembelajaran ada 8 orang (27%),
siswa melakukan refleksi ada 12 orang (40%). Untuk kategori cukup aktif ada
9 aktivitas yaitu siswa memersiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai ada
15 orang (50%), siswa berdiskusi sesuai lembar diskusi ada 18 orang (60%),
siswa mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi ada 18 orang (60%), siswa
menanggapi pendapat teman ketika berdiskusi ada 18 orang (60%), siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan guru ada 15 orang (50%), siswa yang
memperhatikan penjelasan guru ada 17 orang (57%), siswa yang
memerhatikan kesimpulan pembelajaran yang disampaikan oleh guru ada 17
orang (57%), siswa yang berdoa bersama ada 17 orang (57%), siswa yang
menjawab salam ada 17 orang (57%). Untuk kategori aktif ada 3 aktifitas
yaitu siswa mempelajari materi yang terdapat pada bahan ajar yang diberikan
guru ada 20 orang (67%), siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru ada 23 siswa (77%), siswa yang memperhatikan
penyampaian guru untuk pertemuan selanjutnya ada 20 orang (67%). Dan
kategori sangat aktif ada 8 aktivitas yaitu siswa menerima bahan ajar berupa
power point yang diberikan guru ada 30 orang (30%), siswa menanggapi
salam dari guru ada 28 orang (93%), siswa berdoa bersama ada 28 orang
(93%), siswa mengisi daftar hadir ada 30 orang (100%), siswa
memperhatikan apersepsi yang disampaikan oleh guru ada 25 orang (83%),
siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru ada 25 orang
(83%), siswa menerima lembar diskusi yang diberikan oleh guru ada 30 orang
(100%), siswa memperhatikan tugas rumah yang diberikan guru ada 25 orang
(83%).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


58

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar


siswa pada siklus II pertemuan 1 berada pada persentase 68%. Adapun
aktivitas siswa pada pertemuan kedua pada siklus II ini dapat dilihat pada
table 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7Aktivitas Siswa Peretemuan 2 Siklus II
NO AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI JUMLAH

SISWA

Pra Pembelajaran

1. Siswa mempersiapkan diri sebelum 18 60%


pembelajaran dimulai

2. Siswa menerima bahan ajar berupa power point 30 100%


yang diberikan guru

3. Siswa mempelajari materi yang terdapat dalam 25 83%


bahan ajar yang diberikan guru

Pendahuluan

1. Siswa menanggapi salam dari guru 30 100%

2. Siswa berdoa bersama 30 100%

3. Siswa mengisi daftar hadir 30 100%

4. Siswa memperhatikan apersepsi yang 27 90%


disampaikan oleh guru

5. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran 28 93%


yang disampaikan oleh guru

6. Siswa mendengarkan motivasi yang 27 90%


disampaikan oleh guru

Kegiatan Inti

1. Siswa menerima lembar diskusi yang diberikan 30 100%


oleh guru

2. Siswa berdiskusi sesuai dengan lembar diskusi 21 70%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


59

3. Siswa mengemukakan pendapatnya saat 23 77%


berdikusi

4. Siswa menanggapi pendapat teman ketika 20 67%


berdiskusi

5. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan 19 63%


guru

6. Siswa yang bertanya saat diskusi 16 53%

7. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 28 93%

8. Siswa yang menyimpulkan pembelajaran 18 60%

9. Siswa yang memperhatikan kesimpulan 25 83%


pembelajaran yang disampaikan oleh guru

10. Siswa mengerjakan soal post test

Penutup

1. Siswa melakukan refleksi 21 70%

2. Siswa yang memperhatikan tugas rumah yang 27 90%


diberikan guru

3. Siswa yang menyimak peyampaian guru untuk 27 90%


pertemuan berikutnya

4. Siswa yang berdoa bersama 26 87%

5. Siswa yang menjawab salam 30 100%

Dari tabel di atas pada pertemuan 2 ini jumlah aktivitas siswa dalam
kategori tidak aktif yaitu tidak ada aktivitas. Untuk kategori kurang aktif yaitu
tidak ada aktivitas. Untuk kategori cukup aktif ada 3 aktivitas yaitu siswa
mempersiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai ada 18 orang (60%),
siswa yang bertanya saat diskusi ada 16 orang (53%), siswa yang
menyimpulkan pembelajaran ada 18 orang (60%). Untuk kategori aktif ada 5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


60

aktivitas yaitu siswa berdiskusi sesuai dengan lembar diskusi ada 21 orang
(70%), siswa mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi ada 23 orang
(77%), siswa menanggapi pendapat teman ketika berdiskusi ada 20 orang
(67%), siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru ada 19 orang (63%),
siswa melakukan refleksi ada 21 orang (70%). Dan kategori sangat aktif ada
15 aktivitas yaitu siswa menerima bahan ajar berupa power point yang
diberikan guru ada 30 orang (100%), siswa mempelajari materi yang terdapat
dalam bahan ajar yang diberikan guru ada 25 orang (83%), siswa menanggapi
salam dari guru ada 30 orang (100%), siswa berdoa bersama ada 30 orang
(100%), siswa mengisi daftar hadir ada 30 orang (100%), siswa
memperhatikan apersepsi yang disampaikan oleh guru ada 27 orang (90%),
siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru ada 28 orang
(93%), siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru ada 27 orang (90%), siswa menerima lembar diskusi yang diberikan oleh
guru ada 30 orang (100%), siswa yang memperhatikan penjelasan guru ada
25 orang (83%), siswa yang memperhatikan tugas rumah yang diberikan guru
ada 27 orang (90%), siswa yang menyimak penyampaian guru untuk
pertemuan berikutnya ada 27 orang (90%), siswa yang berdoa bersama ada 26
orang (87%), siswa yang menjawab salam ada 30 orang (100%). Berdasarkan
data di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II
pertemuan 2 berada pada persentase 83%.
d. Evaluasi Hasil Belajar SiklusII
Hasil belajar merupakan bagian yang krusial dalam kegiatan
pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas sistem penilaian dapat berdampak
pada peningkatan kualitas pembelajaran. Menurut Djemari Mardapi (2011)
hasil penilaian dapat memperlihatkan bagaimana kualitas pembelajaran.
Penentuan strategi mengajar yang baik oleh pendidik dapat didorong oleh
sistem penilaian yang baik sehingga stategi yang dipilih dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar dengan lebih baik. Hasil belajar siswa pada siklus
II, mengalami peningkatan hampir secara keseluruhan telah mencapai KKM
yang ditetapkan oleh sekolah. Adapun hasil belajar siswa yang diperoleh dari

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


61

test setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran


blended learning pada siklus II dapat dilihat pada table 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II
No NamaSiswa Nilai

1 Adaliya Bariza N. 83

2 Adam Lutfi R. 87

3 Afdhal Anwar 79

4 Aisyah Nur Zahra 84

5 Ambo Rizky F.R. 79

6 Andi AbdulL. 75

7 Asilaa Hurin D. 80

8 Aulia Azzahro 85

9 Dea Nada AlfaR. 91

10 Dinda Dwi P. 77

11 Dita Aulia A. 56

12 Fatimah Azzahra AlAnsori 82

13 Fitri Rahmadayani 83

14 Intan Mulyani 82

15 Jihan Aura A.I. 75

16 M.Arif Rahman 84

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


62

17 Monica AuliaM. 83

18 Muhammad Rizki Dwi Atmaja 84

19 Muhammad Rizky Prayoga 71

20 Muthia AssyaG. 82

21 Nabihah Azzahra 70

22 Nadilah D.K. 78

23 Nahya Az Zahra 85

24 Naswa Khoiriah 82

25 Natasyah Fadillah 75

26 NurSukma Fitri 75

27 Rafly Fasha Fahlevi 75

28 Vina Alfiani 86

29 Wilda Andriani Safitri 80

30 Yolanda Tri Adhani 93

Jumlah 2.401

Rata-rata 80

Perhitungan persentase ketuntasan belajar siswa (kognitif) kelas X MIA 1


1) Nilai rata-rata
=

= 80

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


63

2) Siswa yang tuntas KKM 75


=

= 90%
3) Siswa yang tidak tuntas KKM 75
=

= 10%
Berdasarkan data pengetahuan siswa pada tabel 4.3 Peneliti juga menyajikan
dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut :

Grafik Hasil Belajar (Kognitif) Siswa


Siklus II
100%

80%

60%

40%

20%

0%
siswa yang tuntas siswa yang tidak tuntas

Gambar 4.5 Grafik Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


64

Tabel 4.9 Penilaian Sikap Siswa Siklus II

No Nama Siswa Skor Skor Jumlah Nilai


Penilaian Penilaian
Diri Teman
Sebaya
1 Adaliya Bariza N. 90 100 190 95
2 Adam Lutfi R. 83,3 93 176,3 88
3 Afdhal Anwar 96,6 99 195,6 98
4 Aisyah Nur Zahra 100 100 100 100
5 Ambo Rizky F.R. 100 94 194 97
6 Andi Abdul L. 86,6 100 186,6 93
7 Asilaa Hurin D. 96,6 96 192,6 96
8 Aulia Azzahro 100 98 198 99
9 Dea Nada Alfa R. 100 85 185 93
10 Dinda Dwi P. 90 95 185 93
11 Dita Aulia A. 100 89 189 95
12 Fatimah Azzahra Al 86,6 96 182,6 91
Ansori
13 Fitri Rahmadayani 96,6 95 191,6 96
14 Intan Mulyani 96,6 96 192,6 96
15 Jihan Aura A. I. 83,3 95 178,3 89
16 M. Arif Rahman 96,6 89 185,6 93
17 Monica Aulia M. 100 96 196 98
18 Muhammad Rizki Dwi 100 97 197 99
Atmaja
19 Muhammad Rizky 96,6 98 194,6 97
Prayoga
20 Muthia Assya G. 93,3 97 190,3 95
21 Nabihah Azzahra 100 98 198 99
22 Nadilah D.K. 100 94 194 97

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


65

23 Nahya Az Zahra 93,3 94 187,3 94


24 Naswa Khoiriah 100 97 197 99
25 Natasyah Fadillah 100 98 198 99
26 Nur Sukma Fitri 100 99 199 100
27 Rafly Fasha Fahlevi 90 96 186 93
28 Vina Alfiani 100 87 187 94
29 Wilda Andriani Safitri 96,6 97 193,6 97
30 Yolanda Tri Adhani 100 98 198 99
Jumlah 5440,6 2.872
Rata-rata 1.815 95,7

Perhitungan persentase ketuntasan belajar (Afektif) siswa kelas X MIA 1

1) Nilai rata-rata
=

= 95,7
2) Siswa yang tuntas KKM 75
=

= 100%
3) Siswa yang tidak tuntas KKM 75
=

= 0%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


66

Grafik Hasil Belajar (Afektif) Siswa Siklus II


120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
siswa yang tuntas siswa yang tidak tuntas

Gambar 4.6 Grafik Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II


Tabel 4.10. Penilaian Keterampilan Siswa Siklus II
No NamaSiswa Nilai

1 Adaliya Bariza N. 81
2 Adam Lutfi R. 79
3 Afdhal Anwar 82
4 Aisyah Nur Zahra 79
5 Ambo Rizky F.R. 75
6 Andi Abdul L. 82
7 Asilaa Hurin D. 79
8 Aulia Azzahro 90
9 Dea Nada Alfa R. 82
10 Dinda Dwi P. 90
11 Dita Aulia A. 79
12 Fatimah Azzahra Al Ansori 84
13 Fitri Rahmadayani 88
14 Intan Mulyani 82
15 Jihan Aura A. I. 76
16 M. Arif Rahman 82

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


67

17 Monica Aulia M. 90
18 Muhammad Rizki Dwi Atmaja 78
19 Muhammad Rizky Prayoga 77
20 Muthia Assya G. 79
21 Nabihah Azzahra 82
22 Nadilah D.K. 79
23 Nahya Az Zahra 82
24 Naswa Khoiriah 86
25 Natasyah Fadillah 80
26 Nur Sukma Fitri 88
27 Rafly Fasha Fahlevi 78
28 Vina Alfiani 82
29 Wilda Andriani Safitri 82
30 Yolanda Tri Adhani 76
Jumlah 2.449
Rata-rata 82

Perhitungan persentase ketuntasan belajar aspek keterampilan (psikomotorik)


siswa kelas X MIA 1
1) Nilai rata-rata
=

= 2.449
30
= 82
2) Siswa yang tuntas KKM 75
=

= 100%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


68

3) Siswa yang tidak tuntas KKM 75


=

= 0%

Grafik Hasil Belajar (Psikomotorik) Siswa


Siklus II
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
siswa yang tuntas siswa yang tidak tuntas

Gambar 4.7 Grafik Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II


Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil belajar siswa serta lembar observasi aktivitas
siswa, pelaksanaan siklus II dapat dikatakan sudah berhasil. Hasil belajar
dapat dilihat dari perolehan aspek pengetahuan siswa yang sudah mengalami
peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa setelah
menggunakan model pembelajaran blended learning sudah sesuai dengan
yang diharapkan karena persentase keberhasilan siswa berada pada persentase
90% untuk aspek kognitif, 100% untuk aspek afektif, dan 100% untuk aspek
psikomotorik. Hasil belajar siswa ini sudah mencapai kriteria ketuntasan
belajar sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Trianto (2009) bahwa
ketuntasan belajar tercapai apabila 85% nilai dari jumlah keseluruhan siswa
telah mencapai KKM. Oleh sebab itu tindakan ini dicukupkan hingga siklus
II.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


69

B. Pembahasan
Hasil belajar merupakan bagian yang krusial dalam kegiatan
pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas sistem penilaian dapat berdampak
pada peningkatan kualitas pembelajaran. Menurut Djemari Mardapi (2011)
hasil penilaian dapat memperlihatkan bagaimana kualitas pembelajaran.
Penentuan strategi mengajar yang baik oleh pendidik dapat didorong oleh
sistem penilaian yang baik sehingga stategi yang dipilih dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar dengan lebih baik. Didasarkan pada hasil
penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, pembelajaran dengan
menggunakan model blended learning di kelas X MIA 1 Madrasah Aliyah
Negeri 2 Kota Jambi dapat membuat hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang bisa dilihat dari hasil tes dan observasinya. Peningkatan
pada hasil belajar dapat diketahui dari hasil akumulasi Post test setiap akhir
pertemuan per siklus dan, sedangkan peningkatan aspek afektif bisa dilihat
dari hasil lembar pengamatan atau obervasi, penilaian diri dan penilaian
teman sebaya. Adapun peningkatan aspek psikomotorik dapat diketahui dari
penilaian portofolio. Uraian dari masing-masing aspek hasil belajar, faktor
pendukung, dan kendala-kendala dalam penggunaan model blended leaening
adalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar dapat diketahui dari hasil post test tiap akhir pertemuan
selama penelitian. Hasil belajar siswa dapat diketehui pada gambar grafik
berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


70

Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat adanya peningkatan hasil


belajar. Data tersebut dilihat dari siswa yang tuntas, siswa yang tidak tuntas,
serta nilai rata-rata. Pada kegiatan awal atau prasiklus rata-rata keberhasilan
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa X MIA 2 dengan rata-rata 71 dan
persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 50% dengan ini
dilakukanlah penelitian tindakan kelas (PTK) yang ditujukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa X MIA 1 di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
Jambi. Di lakukanlah tindakan pertama Pada siklus I, siswa yang tuntas
berjumlah 15 orang sementara siswa yang tidak tuntas ada 15 orang siswa. Ini
berarti bahwa ketuntasan klasikal belum tercapai. Jika dihitung secara
keseluruhan siswa kelas X MIA 1 memiliki nilai rata-rata sebesar 74 dan
persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa hanya 50%. Ini berarti
target persentase sesuai KKM yang diinginkan belum tercapai. Adanya
temuan seperti pada saat koreksi pekerjaan hasil post test siswa dilakukan,
peneliti melihat umumnya ketelitian siswa dalam memahami soal masih
kurang. Masih banyak siswa yang ceroboh dalam mengerjakan soal post test
dan kurang memahami soal, selain itu dalam pengerjaan soal post tets siswa
terkesan kurang serius terlihat banyak siswa yang mengerjakan soal di google
form di menit akhir batas pengumpulan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


71

Pada siklus II ini siswa yang tuntas berjumlah 27 orang dan siswa
yang tidak tuntas berjumlah 3 orang dari total keseluruhan 30 siswa. Jika
perhitungan rata-ratanya dilakukan, nilai rata-rata kelas X MIA 2 yang
diperoleh pada post test siklus II sebesar 80 dan persentase ketuntasan hasil
belajar siswa yang didapatkan pada siklus II ini sebesar 90%. Sementara
siswa yang tidak tuntas persentasenya hanya 10%. Berdasarkan data tersebut
maka bisa diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Selama pelaksanaan siklus II, hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan
secara signifikan dan telah mencapai target keberhasilan yaitu 80%.
2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Adapun gambaran aktivitas siswa yang meningkat setelah diamati
dari siklus I sampai siklus II yang diperoleh dari langkah-langkah model
blended learning dapat dilihat pada lampiran. Dengan demikian, ditarik
sebuah kesimpulan bahwa dengan menggunakan model blended learning
aktivitas siswa mengalami peningkatan. Sehingga dapat dikatakan
penggunaan model blended learning yang peneliti gunakan berhasil
meningkatkan aktivitas siswa. Adapun rata-rata peningkatan aktivitas siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran dua siklus dapat dilihat pada gambar grafik
berikut :

Aktivitas Siswa
100%
80%
60%
40% Aktivitas Siswa
20%
0%
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
1 Siklus I 2 Siklus I 1 Siklus II 2 Siklus II

Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II.
Berdasarkan garfik diatas dapat diketahui hasil observasi aktivitas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


72

siswa pada siklus I, dan siklus II terjadinya peningkatan pada setiap


pertemuan persiklus yang mana rata-rata pada siklus I pertemuan 1 dan 2
rata-rata aktivitas siswa 41% meningkat menjadi 53%, pada siklus II pada
pertemuan 1 dan 2 rata-rata aktivitas siswa meningkat secara signifikan 69%
ke 83%. Hal ini disebabkan siswa yang memiliki antusiasme tinggi dalam
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model blended learning
sehingga dalam proses pembelajaran tercipta suasana yang menyenangkan.
3. Faktor-faktor yang Mendukung Penggunan model pembelajaran
blended learning.
Faktor pendukung dalam penggunaan media Google form, whatsaap group,
zoom meeting, Laptop/PC, HP dan Lembar Penilaian yaitu :
1) Siswa mendukung proses pembelajaran dengan model blended learning
sehingga pembelajaran berjalan dengan baik.
2) Siswa dapat dengan mudah mencari sumber pustaka dengan adanya buku
LKS yang dimiliki oleh setiap siswa.
3) Siswa yang dapat dikoordinasikan membuat kegiatan diskusi berjalan
cukup baik.
4) Penggunaan google form dalam pembelajaran dapat dengan mudah diakses
oleh siswa.
5) Pembelajaran menggunakan whatsapp group mudah dilaksanakan karena
merupakan aplikasi sehari-hari yang digunakan siswa dalam
berkomunikasi.
6) Penggunaan lembar penilaian diri dan teman sebaya di google form
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menilai dirinya sendiri dan
menilai temannya.
7) Aplikasi zoom meeting mempermudah tatap muka antara siswa satu dan
lainnya ataupun antara siswa dan gurunya selama kegiatan belajar
mengajar di masa new normal pandemi covid-19.
8) Penggunaan Hand Pone dalam proses pembelajaran sangat
menguntungkan karena pembelajaran bisa dilakukan kapanpun dan
dimanapun mengingat HP merupakan alat komunikasi yang mudah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


73

dibawa. Semua siswa Kelas X MIA 1 sudah memiliki HP oleh sehingga


model blended learning ini bisa diterapkan.
9) Penggunaan PC dalam proses pembelajaran mempermudah siswa karena
layar yang lebih luas sehingga tampilan akan lebih maksimal.
4. Kendala-kendala Dalam Penggunaan model blended learning
Kendala yang dihadapi pada penelitian selama penggunaan model ini
yaitu :
1) Model blended learning merupakan model pembelajaran yang
penerapannya terbilang baru di kelas X MIA 1 hingga dibutuhkan
penyesuaian bagi siswa mengenai langkah penerapan model ini, karena itu
bimbingan/arahan dibutuhkan agar model ini dapat diterapkan dengan
baik.
2) Beberapa siswa tidak tepat waktu diawal pembelajaran pertemuan
pertama, terlihat dari respon siswa yang cukup lambat di whatsapp gruop
dan siswa memerlukan waktu yang cukup lama untuk bergabung di zoom
meeting.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari data yang ditemukan peneliti dilapangan maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model blended learning dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa (Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik)
siswa di kelas X MIA 1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas serta untuk lebih
meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis menyarankan beberapa hal :
1. Bagi sekolah, disarankan kepada guru mata pelajaran biologi di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Kota Jambi, pada umumnya untuk menerapakan model
blended learning agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Disarankan kepada guru yang menggunakan model blended learning untuk
senantiasa memperhatikan siswa dalam penggunaan aplikasi penunjang
kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran yang di laksanakan dapat
tercapai hasil maksimal
3. Peneliti yang lain diharapakan melakukan penelitian sejenis pada mata
pelajaran lainya di sekolah.
4. Di sarankan kepada seluruh siswa kelas X MIA 1 MAN 2 Kota Jambi
untuk senantiasa mempersiapakan diri dengan baik, dengan cara
mempelajari materi pelajaran biologi sebelum pembelajaran di mulai. Hal
ini akan memberikan hasil belajar yang labih baik kepada siswa.
5. Disarankan kepada peneliti untuk melakukan penelitian yang sama pada
materi yang berbeda sebagai bahan perbandingan dengan penelitian ini.

74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
75

DAFTAR PUSTAKA
Ainurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Agus Purwanto, Rudy Pramono, Masduki Asbari, Priyono Budi Santoso, Laksmi
Mayesti Wijayanti, Choi Chi Hyun, R. S. P. (2020). Studi Eksploratif
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di
Sekolah Dasar. 2(1), 165–170.

Ambiyar. (2011). Pengukuran Tes Dalam Pendidikan. UNP Press.

Chaeruman, U. A., & Maudiarti, S. (2018). Jurnal Pembelajaran Inovatif


Quadrant of Blended Learning : a Proposed Conceptual Model for
Designing Effective Blended Learning. 1(4), 1–5.

Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes, Yogyakarta:
Mitra Cendikia Prss, 2008

Drs. Asrul, M. S., Rusydi Ananda, M. P., & Dra. Rosnita, M. (2015). Evaluasi
Pembelajaran (Cetakan Ke). Citapustaka Media.

Grant, Ramsay. (2001). Teaching and Learning with Information and


Communication Technologi: succes through a whole school approach.
National educational computing conference, Chicago. July 25-27.

Herliana, F., Supriyati, Y., & Astra, I. M. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Blended Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa Sma. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015,
IV, 61–66. http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/

Keputusan Bersama Menteri. (2020). Keputusan Bersama Menteri. 2, 129.

Masidjo, 2009.Pengukuran Proses Pembelajaran :Erlangga

Mendikbud RI. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus
Disease (COVID-19). 1–3. https://www.kemdikbud.go.id/

Mikhail Gorbachev Dom. (2020). Gaya Hidup Baru Menyongsong New Normal
di Masa COVID-19 dan Pengalaman Negara Lain Close-. June, 6–11.

Nurkholis. (2020). Dampak Pandemi Novel-Corona Virus Disiase ( Covid-19 )


Terhadap Psikologi Dan Pendidikan Serta Kebijakan Pemerintah. Pgsd, 6(1),
39–49. https://e-journal.umc.ac.id/index.php/JPS

Pujilestari, Y. (2020). Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem


Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19. Adalah, 4(1), 49–56.
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/adalah/article/view/15394/7199

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


76

Sjukur, S. B. (2013). Pengaruh blended learning terhadap motivasi belajar dan


hasil belajar siswa di tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3), 368–
378. https://doi.org/10.21831/jpv.v2i3.1043
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :
Alfabeta.

Syahrin, S. A. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning


Terhadap Hasil Belajar.

WHO. (2020). Materi Komunikasi Risiko COVID-19 untuk Fasilitas Pelayanan


Kesehatan.

Widoyoko, Eko Putro. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen


Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


77

LAMPIRAN

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


79

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


80

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN DIRI

Nama Validator : Nining Nuraida, M.Pd

NIP :-

Tanggal Pengisian : 16 Oktober 2020

A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh penilaian Ibu
terhadap instrument penilaian diri siswa. Saya ucapkan terima kasih atas
kesediaan Ibu menjadi validator dan mengisi lembar validasi ini.

B. PETUNJUK
1. Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir pernyataan dengan
memberikan tanda cek (√) pada kolom dengan skala penilaian sebagai
berikut.
5= Sangat Baik
4= Baik
3= Cukup Baik
2= Kurang Baik
1= Tidak Baik
2. Ibu dimohon untuk memberikan kritik dan saran perbaikan pada baris
yang telah disediakan.

C. PENILAIAN
Aspek Indikator Skala Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
Kejelasan 1. Kejelasan judul √
instrument
2. Kejelasan butir √
pernyataan
3. Kejelasan petunjuk √
pengisian
instrument
Ketepatan 4. Ketepatan √
Isi pernyataan dengan
jawaban yang
diharapkan
Relevansi 5. Pernyataan √
berkaitan dengan
tujuan penelitian
6. Pernyataan sesuai √
dengan aspek yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


81

ingin dicapai
Kevalidan 7. Pernyataan √
Isi mengungkapkan
informasi yang
benar
Tidakada 8. Pernyataan berisi √
bias satu gagasan yang
lengkap
Ketepatan 9. Bahasa yang √
bahasa digunakan mudah
dipahami
10. Bahasa yang √
digunakan efektif
11. Penulisan sesuai √
dengan EYD

D. KOMENTAR UMUM DAN SARAN


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
E. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, lembar penilaian diri untuk
siswa ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk uji coba tanpa revisi ( )
2. Layak digunakan untuk uji coba setelah revisi (√ )
3. Tidak layak digunakan untuk uji coba ( )

Mohon diberi tanda cek (√) pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan
Ibu.

Jambi, 16 Oktober 2020

Validator

Nining Nuraida, S.Pd., M.Pd.


NIDN. 2101098901

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


82

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


83

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


84

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


85

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


86

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


87

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


88

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


89

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


90

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


91

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN TEMAN SEBAYA

Nama Validator : Nining Nuraida, M.Pd

NIP :-

Tanggal Pengisian : 16 Oktober 2020

A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh penilaian Ibu
terhadap instrument penilaian teman sebaya untuk siswa. Saya ucapkan
terima kasih atas kesediaan Ibu menjadi validator dan mengisi lembar validasi
ini.

B. PETUNJUK
1. Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir pernyataan dengan
memberikan tanda cek (√) pada kolom dengan skala penilaian sebagai
berikut.
5= Sangat Baik
4= Baik
3= Cukup Baik
2= Kurang Baik
1= Tidak Baik
2. Ibu dimohon untuk memberikan kritik dan saran perbaikan pada baris
yang telah disediakan.

C. PENILAIAN
Aspek Indikator Skala Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
Kejelasan 1. Kejelasan judul √
instrument
2. Kejelasan butir √
pernyataan
3. Kejelasan petunjuk √
pengisian instrumen
Ketepatan 4. Ketepatan pernyataan √
Isi dengan jawaban yang
diharapkan
Relevansi 5. Pernyataan berkaitan √
dengan tujuan
penelitian
6. Pernyataan sesuai √
dengan aspek yang
ingin dicapai

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


92

Kevalidan 7. Pernyataan √
Isi mengungkapkan
informasi yang benar
Tidakada 8. Pernyataan berisi satu √
bias gagasan yang lengkap
Ketepatan 9. Bahasa yang √
bahasa digunakan mudah
dipahami
10. Bahasa yang √
digunakan efektif
11. Penulisan sesuai √
dengan EYD

D. KOMENTAR UMUM DAN SARAN


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

E. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, lembar penilaian diri untuk
siswa ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk uji coba tanpa revisi ( )
2. Layak digunakan untuk uji coba setelah revisi (√ )
3. Tidak layak digunakan untuk uji coba ( )

Mohon diberi tanda cek (√) pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan
Ibu.

Jambi, 16 Oktober 2020

Validator

Nining Nuraida, S.Pd., M.Pd.


NIDN. 2101098901

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


93

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


94

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


95

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


96

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


97

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


98

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


99

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


100

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


101

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


102

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


103

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


104

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


105

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


106

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


107

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


108

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


109

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


110

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


111

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


112

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


113

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


114

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


115

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


116

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


117

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


118

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


119

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


120

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


121

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


122

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


123

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


124

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


125

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


126

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


127

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


128

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


129

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


130

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


131

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


132

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


133

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


134

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


135

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


136

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


137

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


138

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


139

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


140

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


141

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


142

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


143

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


144

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


145

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


146

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


147

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


148

DOKUMENTASI

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


149

Pembelajaran Online via whatsapp group

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


150

Pembelajaran online dengan menggunakan whatsapp group

Pembelajaran Online via whatsapp group

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


151

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


152

Pembelajaran Online via whatsapp group

Guru, Peneliti dan siswa bergabung dalam grup selama proses Pembelajaran
Online via whatsapp group

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


153

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


154

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


155

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


156

Pembelajaran tatap muka dengan zoom meeting

Mengajar via zoom meeting

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


157

Penyusunan RPP dan persiapan Pra Pembelajaran

Penyusunan RPP dan persiapan Pra Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


158

Observasi awal di kelas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


159

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(CURICULUM VITAE)

Nama : Nanda Rayani


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Jambi, 14 April 2000
Alamat : Jl. Adityawarman, Lrg. Kuningan, RT. 09, No. 51,
Kel. Thehok, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi,
Prov. Jambi, Kode Pos: 36138
Email : rayn9323@gmail.com
Kontak : 089699189853

Riwayat Pendidikan
1. SD/MI, Tahun Tamat : SDN 134/IV Kota Jambi, 2011
2. SMP/MTs, Tahun Tamat : MTsN Model Kota Jambi, 2014
3. SMA/MA, Tahun Tamat : MAN Model Kota Jambi, 2017

Pengalaman Organisasi
1. BPH Himpunan Mahsiswa Prodi (HMP) Tadris Biologi
2. Sekjen Himpunan Mahsiswa Prodi (HMP) Tadris Biologi
3. Koordinator Divisi Creative Content Youth Community Indonesia (YCI)
Sumatera 1
4. Founder Kinada Production

Motto Hidup: “Hadapi, Jalani, Nikmati”

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Anda mungkin juga menyukai