Anda di halaman 1dari 17

HADIST-HADIST

PENDIDIKAN AKAL
M Lutfi Assidiq (2200040068)
Ilma Amalia (2200040059)
RUMUSAN MASALAH

Analisa hadist hadist pendidikan akal

Metode pendidikan akal

Tujuan pendidikan akal

Pengertian
pendidikan akal

2
Akal
‫العقل هو ما يكون به التفكير واالستدالل و تركيب‬
‫التصورات والتصديقات‬
• Akal adalah sesuatu yang dengannya terdapat
aktivitas berpikir, mencari dalil-dalil, menyusun
gambaran-gambaran dan fakta-fakta kebenaran
‫ والخيرمن‬,‫و العقل ما يتميزبه الحسن من القبيح‬
‫والحق من الباطل‬,‫الشر‬
• Akal juga mampu membedakan yang bagus
dari yang jelek, yang baik dari yang buruk
dan yang benar dari yang salah.

Ali Abdul Halim Mahmud, Al-Tarbiyah Al-Aqliyah, 3


Akal fungsional. Fungsi akal adalah
menelaah, mengerti, dan mengambil
Akal organik, yakni organ yang pelajaran atas semua fenomena yang
bertanggung jawab bagi seluruh ada dan juga berfungsi sebagai
kegiatan-kegiatan intelektual dan dorongan moral, melalui fungsi
spiritual manusia dorongan moral tersebut menyebabkan
akal menjadi alat pembeda anatar baik
dan buruk.

Taufik Pasiak, (2008), revolusi IQ/EQ/SQ, hlm, 271-272


4
Pendidikan Akal
• Pendidikan akal adalah membentuk pola pikir anak
terhadap segala sesuatu yang bermanfaat, baik
berupa ilmu syar’i, kebudayaan, ilmu modern,
kesadaran pemikiran, dan peradaban.
‫المقصود بالتربية العقلية تكوين فكر الولد ما هو نافع من‬ • Sehingga akal anak menjadi matang dalam segi
pemikiran dan terbentuk secara keilmuan dan
‫العلوم الشرعية والثقافية العلمية والصرية والتوعية الفكرية‬ kebudayaan”
‫والحضارية و حتى ينضج الولد فكريا ويتكون علميا وثقفيا‬
Ali Abdul Halim Mahmud, Al-Tarbiyah Al-Aqliyah,

5
Jadi...
• Pendidikan akal adalah usaha sadar dalam
mengoptimalkan potensi manusia melalui ilmu
pengetahuan, agama, kebudayaan sehingga menjadi
pribadi yang berilmu dan memiliki keterampilan bagi
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

6
Tujuan Pendidikan Akal

Membentuk akal berpikiran


Membentuk akal yang terbiasa
objektif, jauh dari pengaruh
berfikir ilmiah, berdasarkan
Membentuk manusia yang Menjadikan manusia makhluk hawa nafsu dan tendensi
keimanan kepada Allah, tidak
beriman (tauhid), amal shalih, yang mulia dan bertanggung (subjektifitas), sehingga
bertentangan dengan ajaran-Nya,
taqwa dan ulul albab. jawab (responsible) mendapatkan kebenaran ilmiah
dan sesuai dengan keadaan
yang benar melalui tabayyun
lingkungan masyarakat
secara detail

Achmadi(2010) ,Ideologi Pendidikan Islam, hlm, 104-105


7
Metode diterapkan dalam Pendidikan Akal

Metode deduktif Metode percakapan/ tanya Metode kisah, (Qishah) Metode perumpamaan Metode diskusi
(Deductio) jawab (hiwar) • Metode ini memiliki pengaruh (amtsal) (musyawarah)
• Suatu cara penganalisaan ilmiah • Percakapan (dialog) silih berganti yang besar terhadap jiwa • Metode dengan cara memberi • Metode pembelajaran yang
yang bergerak dari hal-hal yang antara dua pihak atau lebih (emosional), kesan terhadap perumpamaan dari yang abstrak menghadapkan siswa pada suatu
bersifat umum (universal) melalui tanya jawab mengenai pikiran, dan argumen yang logis. kepada yang lain yang lebih permasalahan. Diskusi ini timbul
kemudian atas dasar itu suatu topik, dan dengan sengaja konkrit untuk mencapai tujuan bukan sebatas percakapan semata
ditetapkan pada hal yang bersifat diarahkan kepada satu tujuanyang atau manfaat dari perumpamaan akan tetapi ini timbul karena
khusus, dikehendaki. tersebut adanya permasalahan yang
memerlukan jawaban dan jalan
keluar/solusi, atau terdapat
berbagai jawaban yang perlu
diselesaikan

8
H. M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, hlm, 110-111
Analisa Hadist-hadist
Tentang Pendidikan Akal

9
Hadits 1
Hukum berlaku setelah berakal

‫ي هَّللا ُ َع ْنهَا أَ َّن‬ ِ ‫َح َّدثَنَا أبو بكر اب ُْن أَبِي َش ْيبَةَ َح َّدثَنَا يَ ِزي ُد ب ُْن هَارُونَ َح َّدثَنَا محمد ابن خالد ابن خداش ع َْن حماد ع َْن إِ ْب َرا ِهي َم ع َْن اأْل َ ْس َو ِد ع َْن عَائِ َشةَ َر‬
َ ‫ض‬
ِ ُ‫صبِ ِّى َحتَّى يَ ْحتَلِ َم َو َع ِن ا ْل َم ْجن‬
‫ون َحتَّى يَ ْعقِ َل‬ َّ ‫ستَ ْيقِظَ َو َع ِن ال‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
ْ َ‫ال ُرفِ َع ا ْلقَلَ ُم عَنْ ثَالَثَ ٍة َع ِن النَّائِ ِم َحتَّى ي‬ َ ِ ‫ُول هَّللا‬
َ ‫َرس‬
(HR Ibnu Majah No 2041)
Sahih Matan
Marfu’ Sanad karena dalam biografi ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak disebutkan beliau mempunyai
murid yang bernama Khalid bin Mihran

Analisis Rawi:
• Abu Bakar bin Muhammad bin Ibrahim bin 'Utsman, tabi'ul Atba' kalangan tua, wafat tahun 239 H, hidup di
Kufah.
• Yazid bin Harun, tabiin, wafat tahun 208 H, hidup di Bukhara.
• Muhammad bin Khalid Ibnu Khudasy, tabiin, hidup di Bashrah, status: hasan hadits
• Hammad
• Aswad,
• ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shadiq, Thabaqat pertama yaitu Shahabi, Wafat tahun 58 H, tinggal di madinah.

Teori Pendukung Hadist:


Muhammad Taqi Mishbah Yazdi: bahwa manusia bukanlah manusia jika tidak mengimani rukyah kauniyah yang benar.
Karna manusia memiliki perbuatan-berbuatan ikhiyariah yang bersumber dari akal. Sementara akal selalu menuntut kepada
kesempurnaan. Sementara kesempurnaan akal tidak akan terealisasi kecuali dengan pengetahuan terhadap agama.
Hadits 2
Perintah memahami dengan akal

Rasulullah saw keluar menemui kami, beliau bersabda:


"Sesungguhnya aku bermimpi seakan-akan Jibril berada di sisi kepalaku, sedangkan Mika'il berada di sisi kakiku,
salah satu dari keduanya berkata kepada yang lain; "Buatlah perumpamaan baginya, " dia berkata;
"Dengarkanlah pasti telingamu mendengar dan fahamilah pasti hatimu memahami, perumpamaanmu dengan
ummatmu seperti seorang raja yang hendak membuat istana, dan didalamnya dibangun rumah, setelah membangun rumah, dia
menyiapkan jamuan makan dalam rumah tersebut, lalu dia menyuruh seorang utusan untuk mengundang rakyat agar menghadiri
jamuannya, di antara mereka ada yang memenuhi undangan utusan tadi dan di antara mereka ada yang meninggalkannya, Allah
sebagai rajanya, istana sebagai Islamnya, rumah sebagai surganya dan engkau wahai Muhammad adalah sebagai seorang
utusannya, barangsiapa yang memenuhi undanganmu berarti dia masuk Islam, dan barangsiapa masuk Islam, berarti akan masuk
surga dan barangsiapa masuk surga, berarti dia memakan apa yang ada di dalamnya (HR. At-Tirmidzi no 2787)
Sahih Matan
Mursal Sanad karena Sa'id bin Abu Hilal tidak bertemu dengan Jabir bin Abdullah
tetapi Ibnu Mas’ud juga meriwayatkan hadits ini dari jalur yang lain.

Analisis Rawi Hadits:


• Al Laits bin Sa’ad, Wafat Tahun 175 H, termasuk tabiut tabiin, Tinggal di Mesir
• Khalid bin Yazid, wafat tahun 139 H, termasuk tabiin, tinggal di Madinah
• Sa'id bin Abu Hilal, wafat tahun 135 H, termasuk tabiin, tinggal di Madinah. Status:
tsiqah (Ibnu Hajar Al-Atsqalani)
• Jabir bin Abdullah Al Anshari, wafat tahun 78 H, termasuk sahabat, tinggal di
Madinah

Teori Pendukung Hadist:


Al-Ghazali menyebut hati (qalb) sebagai akal berlandaskan al-Qur’an dan hadis. Dalam
al-Qur’an, komponen yang mampu berakal adalah hati (qalb). Sebagaimana firman
Allah: “Mereka mempunyai hati dan mereka berakal dengannya” (al-Hajj [22]: 46)
Selain halus, entitas akal dan hati juga bersifat gaib, tidak bisa dideteksi oleh indra.
Artinya Al-Ghazali ingin menyebutkan bahwa terdapat persamaan atau relasi antara
cara kerja akal dan hati.
Hadits 3
Akal untuk Merencanakan Sesuatu

َ َ‫يس ْالخَ وْ اَل نِ ِّي ع َْن أَبِي َذرٍّ ق‬


‫ال قَا َل‬ َ ‫اس ِم ب ِْن ُم َح َّم ٍد ع َْن أَبِي ِإ ْد ِر‬
ِ َ‫اضي ب ِْن ُم َح َّم ٍد ع َْن َعلِ ِّي ب ِْن ُسلَ ْي َمانَ ع َْن ْالق‬ ِ ‫ب ع َْن ْال َم‬ ٍ ‫ح َح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ َو ْه‬
ٍ ‫َح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ ُم َح َّم ِد ب ِْن ُر ْم‬
ِ ُ‫ب َك ُحس ِْن ْال ُخل‬
‫ق‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَل َع ْق َل َكالتَّ ْد ِبي ِر َواَل َو َر َع َك ْالكَفِّ َواَل َح َس‬
َ ِ ‫َرسُو ُل هَّللا‬
(HR. Ibnu Majah No 4218)
Sahih Matan
Sahih Sanad karena dalam biografi ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak disebutkan beliau
mempunyai murid yang bernama Khalid bin Mihran

Analisis Rawi:
• Abdullah bin Muhammad bin Rumh, wafat 250 H, hidup di Mesir, status: shaduq, hasan hadits
• Abdullah bin Wahb, wafat tahun 197 H, hidup di Mesir, status: tsiqah, hafidz
• Al Madli bin Muhammad, wafat tahun 183 H, hidup di Mesir, status: dhaif hadits
• 'Ali bin Sulaiman
• Al Qasim bin Muhammad, wafat tahun 105 H, termasuk golongan tabiin, tinggal di Madinah
• Abu Idris Al Khaulani, wafat tahun 80 H, termasuk golongan sahabat, tinggal di Syam
• Abu Dzar Al-Ghiffari, wafat tahun 32 H, termasuk golongan sahabat, tinggal di Madinah

Teori Pendukung Hadist:


Harun Nasution: Penelitian yang didasari dengan rasionalitas akan menghasilkan suatu hakikat keilmuan tersendiri. Penelitian
sendiri memiliki banyak manfaat dalam dunia keilmuan, seperti: memperkaya tubuh pengetahuan teoritis mengembankan metode
pemecahan masalah yang dihadapi manusia, mengembangkan teknologi yang berupa peralangan yang bisa mempermudah hitup
manusia dan memperoleh informasi yang berguna baik bagi dunia keilmuan maupun pengambilan keputusan.
Hadits 4
Wanita Memiliki Akal yang Lebih Sedikit

Matan Hadits: HR. BUKHORI NO 1462


Terjemah:
Rasulullah Saw Bersabda: "Wahai manusia,
bershadaqahlah (berzakatlah) ". Kemudian
Beliau mendatangi jama'ah wanita lalu bersabda:
"Wahai kaum wanita, bershadaqahlah. Sungguh
aku melihat kalian adalah yang paling banyak
akan menjadi penghuni neraka". Mereka
bertanya: "Mengapa begitu, wahai Rasulullah?".
Beliau menjawab: "Kalian banyak melaknat dan
mengingkari pemberian (suami). Tidaklah aku
melihat orang yang lebih kurang akal dan
agamanya melebihi seorang dari kalian…..

Sahih Matan
Mahsyur Sanad karena hadits terhubung kepada Rasulullah saw, melalui jalur Abu Said al-Khudri dan
sahabat lain karena berisi mengenai khutbah Rasulullah saw. Selain itu, terdapat pula rawi lain yang
terpercaya, yaikni Ibnu Mas’ud sehingga menambah poin penting mengenai kesahihah hadits. Terakhir,
hadits yang memuat kata akal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang haditsnya diyakini sebagai sumber
rujukan utama dalam rentetan hadits kutubu sittah atau kutubu sab’ah.
Analisis Matan:
Dan Goleman penulis buku The Brain and Emotional Intelligence: New Insights menyatakan bahwa
Umumnya, perempuan memiliki kemampuan untuk berempati lebih baik daripada laki laki, sedangkan laki-
laki unggul dalam hal sistem berpikir dan menganalisis. Saat mengalami suatu masalah, perempuan lebih
cenderung bertahan pada perasaan yang dialami sedangkan laki-laki langsung merasa ‘tidak tahan’
sehingga lebih cepat menemukan cara untuk menyelesaikan.
Hadits 5
Orang Mukmin Berfikir Sebelum Berkata

‫ها إِ َلى‬Œَ ‫ َيها َي ِزلُّ ب‬Œ‫يَّنُ ف‬Œ‫م ِة َما َيتَب‬Œ‫ َ ِكل‬Œ‫ ِبال‬Œ‫م‬Œ‫ َ َّك ُل‬Œ‫لَ َيت‬ Œ‫د‬Œ‫ َعْب‬Œ‫إن ْال‬َّ  :ُ‫ول‬Œ‫ﷺ َي ُق‬ ‫ي‬Œَّ ‫ب‬Œ‫ ِم َع ال َّن‬Œ‫أَنَّهُ َس‬ Œ‫عَن أَبي ه َُري َ َْرة‬
ْ ‫ ِهَّللا َو‬Œ‫د‬Œ‫ َحةَ ب ِْن عُ َ ْ ِبي‬Œ‫ى ب ِْن َْطل‬Œ‫يس‬ ْ Œ‫يابْنُ أَ ِبي َح ِ ٍازم‬Œ‫َثن‬Œ‫ َح َّد‬Œ‫بْنُ َح ْم َزة‬Œ‫م‬Œ‫ْر ِه ُي‬
َ ‫ عَنَ ِع‬Œ‫عَن َي ِزي َد‬ ‫ي إِب َ ا‬Œ‫َثن‬Œ‫َح َّد‬ ‫ح‬
‫ب‬ ِ ‫ ِر‬Œ‫مش‬Œْ ‫ ِم َّما ب ْينَ ال‬Œ‫ار أ ْب َع َد‬
ِ ‫ ْمغ ِر‬Œ‫ق وال‬ ِ Œ‫( ا َّلن‬HR. Bukhari Hadits no 6477-6478)
Sahih Matan
Sahih Sanad karena Abu Hurairah dan ‘Isa bin Talhah. Jika diketahui bahwa jading dan Ibnu abi Hazim
berstatus hasan atau tsiqah maka hadits ini bisa dikategorikan sebagai hadits sahih secara sanad.

Analisis Rawi:
• Analisis Rawi:
• Ibrahim bin Hamzah, wafat di Madinah, status: tsiqah
• Ibnu Abi Hazim
• Yazid
• ‘Isa bin Talhah bin Ubaidillah at-Tamimi, termasuk sahabat, wafat 36 H, tinggal di Bashrah
• Abi Hurairah, termasuk sahabat, wafat 59 H, tinggal di madinah

Teori Pendukung Hadist:


Prof Mahmud: Berfikir merupakan salah satu bagian dari proses belajar. Memikirkan suatu objek atau peristiwa berarti
menganalisis keduanya menggunakan citra visual lalu menerjemahkannya ke dalam kata-kata, dan terakhir menjelma ke
dalam perbuatan.
Hadits 6
Perintah Untuk Berfikir

‫ َواَل تَتَفَ َّك ُروا‬،ِ ‫ َت َف َّك ُروا فِي آاَل ِء هَّللا‬  :‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬
َ َ‫ ع َِن اب ِْن ُع َم َر ق‬،‫ ع َْن َسالِ ٍم‬،‫ع ب ِْن نَافِ ٍع‬ ِ ‫ ع َِن ْال َو‬،‫ت‬
ِ ‫از‬ ٍ ِ‫ نا َعلِ ُّي ب ُْن ثَاب‬،‫ نا َم ْه ِديُّ ب ُْن َج ْعفَ ٍر ال َّر ْملِ ُّي‬،‫َح َّدثَنَا الصَّائِ ُغ‬
‫هَّللا‬
ِ ‫( فِي‬HR. Thabrani Mu’jam Ausath no 6488)
Sahih Matan
Sahih Sanad hampir semua perawi dari setiap tabaqah statusnya tsiqah

Analisis Rawi:
• Muhammad bin Ali Ash-Shaig Wafat 291 H, Status Tsiqah
• Mahdi bi Ja’far Az-Zuhdi, wafat 227 H status: shadiq
• Ali bin Tsabit Al-Jaziry, status: tsiqah
• Al-Wazi’ bin Nafi’ Al-Jaziri, status: matruk hadits
• Salim bin Abdillah al-Ma’dawi status: tsabit
• Abdullah bin Umar Al-Ma’dawi, sahabat wafat tahun 73 H

Teori Pendukung Hadist:


• Descrates mengatakan bahwa: dengan berfikir maka aku ada. Artinya keberadaan manusia hanya bisa mengaktual
ketika dia berfikir. Dalam hal ini, keberadaan manusia sangatlah penting untuk keberlangsungan ilmu pengetahuan
yang hanya akan lahir dengan adanya proses berfikir.

• Sayyid Baqir Shadr: teori wujud (eksistensi) di dalam filsafat yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada (maujud) agar bisa
mewujud maka membutuhkan sebab. Kebutuhan adalah esensial bagi wujud. Karena itu, tidaklah mungkin kita mengkonsepsikan
wujud yang bebas dari kebutuhan tersebut. Hal ini menghasilkan teori bahwa setiap maujud butuh akan sebab.
Terima Kasih
Muhamad Lutfi Assidiq
Ilma Amalia

Anda mungkin juga menyukai