Hubungan antara ilmu kimi dan biologi sendiri telah menghasilkan cabang ilmu
baru yang disebut dengan cabang ilmu biokimia. Saat ini biokimia banyak digunakan
sebagai dasar pelajaran bidang ilmu terapan yang berhubungan dengan makhluk hidup
serti botani dan kedokteran. Hubungan antara biologi dan kimia tercetak jelas pada
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari komponen-komponen selular dalam
kacamatata kimia. Komponen selular ini contohnya adalah protein, karbohidrat, lipid,
dan biomolekul. Selaijn komponen-komponen seluler saja biokimia juga mempelajari
reaksi-reaksi kimia dalam organisme. Bidang-bidang yang disentuh oleh biokimia
contohnya adalah biologi sel, genetika, dan biofisika. Sehingga dapat dikatakan
biokimia merupakan ranting dari ilmu kimia yang khusus mempelajari tentang makhluk
hidup. Sebagai gabungan dari kimia organic dan sains biologi ilmu biokimia banyak
mempelajari proses proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh organisme mulai dari yang
sederhana hingga yang amat kompleks. Contoh nya adalah pada pembahasan mengenai
analisis genetik serta fotosintesis. Pada analisis genetic gen-gen
Karena erat kaitannya antara hasil belajar Kimia dengan hasil belajar biologi,
maka peneliti akan mencoba mengungkapkan hubungan (relasi) serta mengungkapkan
hubungan matematis antara variabel independen (hasil belajar kimi) dengan variabel
dependent (hasil belajar biologi). Pengujian dilakukan terhadap kelas kelas XI MIPA
B. sebanyak 25 Sampel yang tidak terikat satu sama lain. Selanjutnya, akan kami
lampirkan hasil pengujian terhadap sampel-sampel tersebut dengan menggunakan
bantuan aplikasi SPSS 26:
Tabel 2. Data Hasil Belajar Kimia dan Biologi siswa kelas XI B
Nilai Hasil Belajar Kimia Nilai Hasil Belajar Biologi
56 58
66 70
78 89
78 70
76 78
68 76
60 66
56 75
86 80
75 77
70 79
70 70
79 79
78 80
79 77
76 89
70 67
85 87
80 78
70 77
66 70
70 77
78 70
77 76
74 78
Analisis Data
Penentuan Hipotesis
Ho: Tidak Terdapat hubungan antara Hasil Belajar Bahasa Kimia dan
Hasil Belajar Bahasa Biologi
H1: Terdapat hubungan antara Hasil Belajar Bahasa Kimia dan
Hasil Belajar Bahasa Biologi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil_Belajar_Kimia ,136 25 ,200* ,936 25 ,118
Hasil_Belajar_Biologi ,156 25 ,120 ,940 25 ,145
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dan
Shapiro Wilk diperoleh nilai Sig semuanya lebih besar dari 0,05 , sehingga data Hasil
Belajar Kimia dan data Hasil Belajar Biologi berdistribusi normal
Selanjutnya untuk melihat nilai Residual Standard data yang kami teliti tampak
seperti gambar dibawah ini
Terlihat bahwa sebagian besar data Hasil Belajar Kimia berada disekitar garis , hal ini menunjukkan bahwa
data Hasil Belajar Kimia berdistribusi normal
Terlihat bahwa sebagian besar data Hasil Belajar Biologi berada disekitar garis , hal ini menunjukkan
bahwa data Hasil Belajar Biologi berdistribusi normal
Uji Korelasi Pearson Product Moment
Correlations
Hasil_Belajar_Ki Hasil_Belajar_Bi
mia ologi
Hasil_Belajar_Kimia Pearson Correlation 1 ,643**
Sig. (2-tailed) ,001
N 25 25
Hasil_Belajar_Biologi Pearson Correlation ,643** 1
Sig. (2-tailed) ,001
N 25 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Untuk pengambilan kesimpulan :
Jika nilai Sig > 0,05, Ho diterima.
Jika nilai Sig < 0,05, Ho ditolak.
Sedangkan untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2007)adalah sebagai
berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Dari output data di atas dapat terlihat bahwa nilai Signya sebesar 0,001. Ini
berarti lebih kecil dari angka 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima, dan dapat
disimpulkan bahwa “terdapat hubungan (korelasi) antara Hasil Belajar Kimia dan
Hasil Belajar Biologi” atau dengan kata lain “Hasil Belajar Kimia mempengaruhi/
berpengaruh terhadap Hasil Belajar Biologi”
Untuk melihat besarnya koefisien korelasi, perhatikan pada Pearson
Correlation terlihat besarnya adalah 0,643 (korelasi positif).
Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi angka tersebut tedapat
pada rentang 0,60 - 0,799 (kuat) hal ini menunjukkan bahwa antara Hasil Belajar Kimia
dengan Hasil Belajar Biologi terdapat hubungan (korelasi) dan derajat hubungan nya
atau korelasi nya adalah hubungan yang kuat
Signifikan tidaknya korelasi dua variabel (makna signifikan secara statistik)
dapat dilihat dengan adanya tanda ** pada pasangan data yang dikorelasikan. Jika kita
lihat pada tabel output di atas pada angka 0,643 terdapat tanda **. Maka dapat
disimpulkan antara kedua variabel tersebut berkorelasi secara signifikan.
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Hasil_Belajar_Ki . Enter
miab
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Biologi
b. All requested variables entered.
Tabel ini menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yang menjadi
variabel bebas dan variabel terikat.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,643a ,413 ,388 5,55450
a. Predictors: (Constant), Hasil_Belajar_Kimia
Tabel ini menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi.
Pada contoh sebelumnya di atas nilai korelasi adalah 0,643. Nilai ini dapat diinterpretasikan
bahwa hubungan antara Hasil Belajar Bahasa Kimia dan Hasil Belajar Biologi tergolong kuat
Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau Koefisien Determinasi (KD) yang
menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi antara variabel bebas
(Hasil Belajar Bahasa Kimia) dan variabel terikat (Hasil Belajar Bahasa Biologi).
Nilai KD yang diperoleh adalah 0,413 atau 41,3 % yang dapat ditafsirkan bahwa Hasil
Bahasa Kimia memiliki pengaruh sebesar 41,3% terhadap Hasil Belajar Biologi (kuat) dan
sisanya yaitu 58,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Hasil Belajar Kimia
Tabel ANOVA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 499,433 1 499,433 16,188 ,001b
Residual 709,607 23 30,852
Total 1209,040 24
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Biologi
b. Predictors: (Constant), Hasil_Belajar_Kimia
Tabel Anova ini digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari
regresi.Pengambilan keputusan linieritas:
Jika Nilai Sig > 0,05, maka model regresi tidak linier.
Jika Nilai Sig < 0,05, maka model regresi linier.
Berdasarkan tabel Anova diperoleh nilai Sig nya adalah 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05,
dengan demikian model persamaan regresi linier atau memenuhi kriteria linieritas maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Hasil Belajar Biologi.
Tabel Coefficients
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 33,511 10,549 3,177 ,004
Hasil_Belajar_Kimia ,579 ,144 ,643 4,023 ,001
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Biologi
Kesimpulan
1. Dari output data yang kami teliti, dapat terlihat bahwa nilai Sig pada tabel Korelasi lebih kecil
dari angka 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa “terdapat
hubungan (korelasi) antara Hasil Belajar Kimia dan Hasil Belajar Biologi Kelas XI
KEAGAMAAN1 di MAN 1 Tasikmalaya” atau dengan kata lain “Hasil Belajar kimia siswa
mempengaruhi/ berpengaruh terhadap Hasil Belajar Biologi .”
2. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi angka output korelasi sebesar 0,643
tersebut tedapat pada rentang 0,60 - 0,799 (kuat) hal ini menunjukkan bahwa antara Hasil
Belajar Kimia dengan Hasil Belajar Biologi. terdapat hubungan (korelasi) yang mana derajat
hubungan nya adalah hubungan kuat
3. Nilai KD yang diperoleh adalah 0,413 atau 41,3 % yang dapat ditafsirkan bahwa Hasil Bahasa
Kimia memiliki pengaruh sebesar 41,3% terhadap Hasil Belajar Biologi (kuat) dan sisanya yaitu
58,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Hasil Belajar Kimia