Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
Nama Mahasiswa/I : Muhamad Lutfi Assidiq
NIM : 2200040068
Kelas/Semester : Non-reguler B/II
Dosen Pengampu : Dr. Elis Ratnawulan, M.T.
Pendahuluan
Ilmu kimia sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang susunan, struktur, sifat-sifat, dan perubahan materi serta energi yang
menyertainya. Ilmu kiimia akan lebih baik jika diberikan dengan penampilan gejala
gejala atau peristiwa-peristiwa yang nyata daripada diberikan dalam bentuk teori saja.
Pembelajaran kimia harus mampu merangsang berfikir, bersikap ilmiah dan kreatif
serta tanggap praktik-praktik dalam kehidupan sehari-hari yang relevan.

Secara psikologis setiap siswa mempunyai daya-daya diantaranya daya pikir,


daya ingat dan daya-daya lain yang dapat dikembangkan dengan latihan-latihan
tertentu. Penggunaan daya-daya tersebut dapat dikembangkan dengan memperkuat
pemahaman atas prinsip atau konsep yang mendasari suatu permasalahan.Dengan kata
lain dalam suatu proses pemecahan masalah diperlukan prasarat yang berupa prinsi-
prinsip atau konsep-konsep yang menjadi dasar pemecahan masalah tersebut

Dengan jalan menggali pengetahuan yang dimiliki siswa, diharapkan dapat


membuka cakrawala berfikir siswa mengenai peristiwa peristiwa kimia sehingga akan
mempermudah siswa dalam memahami mata pelajaran biologi. Permasalahan yang
akan dikaji adalah adakah pengaruh mata pelajaran kimia yang dimiliki siswa terhadap
pemahaman mata pelajaran biologi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui ada
tidaknya pengaruh pengetahuan alam yang dimiliki siswa terhadap pemahaman mata
pelajaran biologi

Dewasa ini dengan perkembangan ilmu yang dipelajari semakin sulit


membedakan batasan satu ilmu dengan ilmu yang lain. Masing masing ilmu dasar pada
umumnya memiliki keterkaitan yang kuat. Contohnya Kimia dan biologi, keduanya
merupakan disiplin ilmu yang sulit untuk dipisahkan. Hal ini disebabkan akan mustahil
berbicra mengenai salah satu dari ilmu tersebut tanpa menyentuh yang satunya.Kimia,
sebuah ilmu yang berbicara mengenai komposisi struktur, dan sifat zat dari skala atom
hingga molekul serta interaksinya sangat diperlukan contohnya pada saat pembahasan
reaksi biologis dan bilogi sel. Sementaran ilmu kimia sendiri memerlukan basis ilmu
biologi yang notabene sebuah ilmu hayati untuk melaksanakan berbagai kagiatan
praktek, contohnya pada mata pelajaran kimia organik. Hubungan antara kimia dan
biologi dapat dilihat dari banyak nya teori-teori kimia yang digunakan sebagai
penunjang penelitian yang dilaksanakan oleh biologist. Contohnya adalah prinsip
prinsip ikatan karbon yng digunakan sebagai dasar protein. sintesis protein yang
dilaksanakn dalam sel ini ternyata dilaksanakan oleh serangkaian proses kimiawi.
Sintesis protein sendiri merupakan dasar terbentuknya organisme. Pada biologi sendiri
juga dipelajari mengenai asal-usul makhluk hidup, pada konteksnya penelitian yang
dilaksanakan untuk menguji pemikiran-pemikiran asal-usul tersebut banyak
menggunakan prinsip kimia contohnya adalah percobaan Stanley Miller dan Harold
Urey untuk melaksanakan sintesis molekul organic secara abiotik.

Hubungan antara ilmu kimi dan biologi sendiri telah menghasilkan cabang ilmu
baru yang disebut dengan cabang ilmu biokimia. Saat ini biokimia banyak digunakan
sebagai dasar pelajaran bidang ilmu terapan yang berhubungan dengan makhluk hidup
serti botani dan kedokteran. Hubungan antara biologi dan kimia tercetak jelas pada
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari komponen-komponen selular dalam
kacamatata kimia. Komponen selular ini contohnya adalah protein, karbohidrat, lipid,
dan biomolekul. Selaijn komponen-komponen seluler saja biokimia juga mempelajari
reaksi-reaksi kimia dalam organisme. Bidang-bidang yang disentuh oleh biokimia
contohnya adalah biologi sel, genetika, dan biofisika. Sehingga dapat dikatakan
biokimia merupakan ranting dari ilmu kimia yang khusus mempelajari tentang makhluk
hidup. Sebagai gabungan dari kimia organic dan sains biologi ilmu biokimia banyak
mempelajari proses proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh organisme mulai dari yang
sederhana hingga yang amat kompleks. Contoh nya adalah pada pembahasan mengenai
analisis genetik serta fotosintesis. Pada analisis genetic gen-gen

Karena erat kaitannya antara hasil belajar Kimia dengan hasil belajar biologi,
maka peneliti akan mencoba mengungkapkan hubungan (relasi) serta mengungkapkan
hubungan matematis antara variabel independen (hasil belajar kimi) dengan variabel
dependent (hasil belajar biologi). Pengujian dilakukan terhadap kelas kelas XI MIPA
B. sebanyak 25 Sampel yang tidak terikat satu sama lain. Selanjutnya, akan kami
lampirkan hasil pengujian terhadap sampel-sampel tersebut dengan menggunakan
bantuan aplikasi SPSS 26:
Tabel 2. Data Hasil Belajar Kimia dan Biologi siswa kelas XI B
Nilai Hasil Belajar Kimia Nilai Hasil Belajar Biologi
56 58
66 70
78 89
78 70
76 78
68 76
60 66
56 75
86 80
75 77
70 79
70 70
79 79
78 80
79 77
76 89
70 67
85 87
80 78
70 77
66 70
70 77
78 70
77 76
74 78
Analisis Data
Penentuan Hipotesis
 Ho: Tidak Terdapat hubungan antara Hasil Belajar Bahasa Kimia dan
Hasil Belajar Bahasa Biologi
 H1: Terdapat hubungan antara Hasil Belajar Bahasa Kimia dan
Hasil Belajar Bahasa Biologi

Uji Normalitas Data

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil_Belajar_Kimia ,136 25 ,200* ,936 25 ,118
Hasil_Belajar_Biologi ,156 25 ,120 ,940 25 ,145
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dan
Shapiro Wilk diperoleh nilai Sig semuanya lebih besar dari 0,05 , sehingga data Hasil
Belajar Kimia dan data Hasil Belajar Biologi berdistribusi normal

Selanjutnya untuk melihat nilai Residual Standard data yang kami teliti tampak
seperti gambar dibawah ini

Terlihat bahwa sebagian besar data Hasil Belajar Kimia berada disekitar garis , hal ini menunjukkan bahwa
data Hasil Belajar Kimia berdistribusi normal

Terlihat bahwa sebagian besar data Hasil Belajar Biologi berada disekitar garis , hal ini menunjukkan
bahwa data Hasil Belajar Biologi berdistribusi normal
Uji Korelasi Pearson Product Moment

Correlations
Hasil_Belajar_Ki Hasil_Belajar_Bi
mia ologi
Hasil_Belajar_Kimia Pearson Correlation 1 ,643**
Sig. (2-tailed) ,001
N 25 25
Hasil_Belajar_Biologi Pearson Correlation ,643** 1
Sig. (2-tailed) ,001
N 25 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Untuk pengambilan kesimpulan :
 Jika nilai Sig > 0,05, Ho diterima.
 Jika nilai Sig < 0,05, Ho ditolak.
Sedangkan untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2007)adalah sebagai
berikut:
 0,00 - 0,199 = sangat rendah
 0,20 - 0,399 = rendah
 0,40 - 0,599 = sedang
 0,60 - 0,799 = kuat
 0,80 - 1,000 = sangat kuat

Dari output data di atas dapat terlihat bahwa nilai Signya sebesar 0,001. Ini
berarti lebih kecil dari angka 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima, dan dapat
disimpulkan bahwa “terdapat hubungan (korelasi) antara Hasil Belajar Kimia dan
Hasil Belajar Biologi” atau dengan kata lain “Hasil Belajar Kimia mempengaruhi/
berpengaruh terhadap Hasil Belajar Biologi”
Untuk melihat besarnya koefisien korelasi, perhatikan pada Pearson
Correlation terlihat besarnya adalah 0,643 (korelasi positif).
Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi angka tersebut tedapat
pada rentang 0,60 - 0,799 (kuat) hal ini menunjukkan bahwa antara Hasil Belajar Kimia
dengan Hasil Belajar Biologi terdapat hubungan (korelasi) dan derajat hubungan nya
atau korelasi nya adalah hubungan yang kuat
Signifikan tidaknya korelasi dua variabel (makna signifikan secara statistik)
dapat dilihat dengan adanya tanda ** pada pasangan data yang dikorelasikan. Jika kita
lihat pada tabel output di atas pada angka 0,643 terdapat tanda **. Maka dapat
disimpulkan antara kedua variabel tersebut berkorelasi secara signifikan.

Uji Regresi Linier Sederhana

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Hasil_Belajar_Ki . Enter
miab
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Biologi
b. All requested variables entered.
Tabel ini menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yang menjadi
variabel bebas dan variabel terikat.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,643a ,413 ,388 5,55450
a. Predictors: (Constant), Hasil_Belajar_Kimia

Tabel ini menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi.
Pada contoh sebelumnya di atas nilai korelasi adalah 0,643. Nilai ini dapat diinterpretasikan
bahwa hubungan antara Hasil Belajar Bahasa Kimia dan Hasil Belajar Biologi tergolong kuat

Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau Koefisien Determinasi (KD) yang
menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi antara variabel bebas
(Hasil Belajar Bahasa Kimia) dan variabel terikat (Hasil Belajar Bahasa Biologi).

Nilai KD yang diperoleh adalah 0,413 atau 41,3 % yang dapat ditafsirkan bahwa Hasil
Bahasa Kimia memiliki pengaruh sebesar 41,3% terhadap Hasil Belajar Biologi (kuat) dan
sisanya yaitu 58,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Hasil Belajar Kimia
Tabel ANOVA

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 499,433 1 499,433 16,188 ,001b
Residual 709,607 23 30,852
Total 1209,040 24
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Biologi
b. Predictors: (Constant), Hasil_Belajar_Kimia

Tabel Anova ini digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari
regresi.Pengambilan keputusan linieritas:
 Jika Nilai Sig > 0,05, maka model regresi tidak linier.
 Jika Nilai Sig < 0,05, maka model regresi linier.
Berdasarkan tabel Anova diperoleh nilai Sig nya adalah 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05,
dengan demikian model persamaan regresi linier atau memenuhi kriteria linieritas maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Hasil Belajar Biologi.
Tabel Coefficients
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 33,511 10,549 3,177 ,004
Hasil_Belajar_Kimia ,579 ,144 ,643 4,023 ,001
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_Biologi

Tabel Coefficients menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh dengan


koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B.
Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan:
regresi dengan rumus
Y= a +b X
Y = 33,511+ 0,579 X
Penjelasannya :
 Konstanta (a) 33,511 artinya apabia Hasil Belajar Kimia sama dengan nol(tidak ada) maka Hasil
Belajar Biologi sebesar 33,511
 Koefisien regresi Kemampuan Berpidato (b) = + 0,579
 Koefisien regresi positif (searah), sebesar 0,579 artinya, jika Hasil Belajar Bahasa Kimia
meningkat sebesar 1 satuan, maka Hasil Belajar Biologi akan meningkat sebesar 1,579 artinya;
jika Hasil Belajar Kimia meningkat sebesar 1,579 maka Hasil Belajar Biologi juga akan
meningkat sebesar 1,579

Kesimpulan

1. Dari output data yang kami teliti, dapat terlihat bahwa nilai Sig pada tabel Korelasi lebih kecil
dari angka 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa “terdapat
hubungan (korelasi) antara Hasil Belajar Kimia dan Hasil Belajar Biologi Kelas XI
KEAGAMAAN1 di MAN 1 Tasikmalaya” atau dengan kata lain “Hasil Belajar kimia siswa
mempengaruhi/ berpengaruh terhadap Hasil Belajar Biologi .”

2. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi angka output korelasi sebesar 0,643
tersebut tedapat pada rentang 0,60 - 0,799 (kuat) hal ini menunjukkan bahwa antara Hasil
Belajar Kimia dengan Hasil Belajar Biologi. terdapat hubungan (korelasi) yang mana derajat
hubungan nya adalah hubungan kuat

3. Nilai KD yang diperoleh adalah 0,413 atau 41,3 % yang dapat ditafsirkan bahwa Hasil Bahasa
Kimia memiliki pengaruh sebesar 41,3% terhadap Hasil Belajar Biologi (kuat) dan sisanya yaitu
58,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Hasil Belajar Kimia

Anda mungkin juga menyukai