Bahan Telaah : Lampiran II Permendigbud No. 58 Thn. 2014 tentang Kurikulum SMP
dan Permendigbud No. 59 Thn. 2014 tentang Kurikulum SMA
Disusun Oleh:
Kelompok IV/PAI-6/Semester V
Miftahurrahmah (0301182197)
TA 2020-2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pemakalah ucapkan kehadirat Allah Swt. Atas limpahan
kelompok mata kuliah Telaah Kurikulum dengan judul “Menelaah Silabus PAI SMP
Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3 Dan Silabus SMA Kelas 1, Kelas 2 Dan Kelas 3 dalam
alam semesta, nabi Muhammad SAW. “Allahumma sholli wasallim wabarik ‘alaih”.
akhiroh.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena, itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, pemakalah
sampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pemakala
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
LatarBelakang...................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Silabus.....................................................................................................................3
B. Manfaat Silabus.........................................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................................53
PENUTUP...........................................................................................................................................53
Kesimpulan......................................................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................54
3
BAB I
PENDAHULUAN
LatarBelakang
1
Secara praktis silabus tersebut sulit diterjemahkan oleh para pemangku
kepentingan, khususnya pengembangan buku dan guru. Oleh karena itu diusulkan
untuk merevisi silabus tersebut mulai dari komponen, materi pokok dan kegiatan
pembelajaran. Revisi tersebut bersifat mendesak karena harus digunakan untuk tahun
pelajaran yang akan datang. Berangkat dari masalah tersebut, dalam tulisan ini
pemakalah akan mencoba melakukan analisis terhadap kurikulum 2013 mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus
Istilah silabus didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-
pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987: 98). Silabus dapat juga diartikan sebagai
rancangan progam pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi
yang harus dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara
untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah di tentukan. Jadi, silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran / tema
tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.3
Dengan demikian, silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Sebagai rancangan program
pembelajaran silabus memuat berbagai macam hal yang berkaitan dengan pengembangan
kurikulum, yakni menjawab persoalan tentang:
1. Tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa melalui proses pembelajaran? Pertanyaan
ini berkaitan dengan rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
diterapkan.
2. Materi apa yang harus dipelajari siswa sehubungan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dicapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan
pokok-pokok materi yang berhubungan dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar standar kompetensi dan kompetensi dasar
itu dapat tercapai? Pertanyaan ini berkaitan dengan penentuan strategi dan metode
pembelajaran,penetapan media pembelajaran yang bermuara pada pengalaman belajar
yang harus dilakukan setiap siswa.
4. Bagaimana menentukan keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi?
Pertanyaan ini berkaitan dengan perumusan indicator hasil belajar dan penetapan
system evaluasi pembelajaran.
3
Ibid., h.37
3
Atas dasar hal tersebut,maka silabus dirancang sesuai dengan standar isi, dan
sesuai dengan kondisi setiap sekolah. Dengan demikian, setiap sekolah akan memiliki
silabus yang berbeda. Oleh sebab itu, silabus dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik sekolah.
B. Manfaat Silabus
Silabus sebagai rancangan progam memiliki beberapa manfaat penting bagi
semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan.Dalam sebuah silabus terdapat hal-
hal penting seperti Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pokok-pokok materi
termasuk pengalaman belajar dan alat penilaian yang dapat dijadikan acuan beserta
alokasi waktu untuk setiap kompetensi yang harus dicapai. Dengan demikian, untuk guru
silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan pelaksanaan
pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu proses pembelajaran.4
Untuk para administrator termasuk kepala sekolah, silabus dapat dijadikan
rujukan dalam menentukan berbagai kebijakan sekolah seperti penentuan skala prioritas
dalam menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan guru
menyelenggarakan pembelajaran termasuk dalam merencanakan program kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru.
Bagi para pengawas, silabus akan bermanfaat untuk melakukan supervise
sekolah, misalnya untuk memberikan layanan dan bantuan kepada guru yang mengalami
kesulitan, atau untuk mengobservasi apakah pembelajaran yang dilakukan guru berada
pada jalur yang sesuai.
4
Akhmad Sudrajat. Panduan Umum Pengembangan Silabus.Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. h.57
4
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus
dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru
mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.
c. Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana
pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen
penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.
d. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap
muka.
e. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
f. Penilaian
Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Pada pembelajaran penilaian dilakukan
untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata
pelajaran.
g. Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
h. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan
pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Format Silabus KTSP
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
5
Waktu :
Standar Kompetensi :
Kegiatan Materi Sumber/
No KD Indikator Penilaian
Pembelajaran Pembelajaran Bahan
6
j. Sumber belajar
Dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain
yang relevan.
Format Silabus K13
Mata Pelajaran :
Nama Sekolah :
Kelas :
Kompetensi Inti :
Materi Alokasi Sumber
KD Pembelajaran Penilaian
Pokok Waktu Belajar
7
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang
harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar
kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar
merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Dengan demikian, makan dalam
perumusan kompetensi dasar, sebaiknya kita bertanya: “kemampuan apa saja yang
harus dimiliki siswa agar standar kompetensi dapat dicapai? “. Jawaban dari
pertanyaan tersebut kemudian di daftar baik menyangkut pengetahuan, sikap dan
keterampilah yang dapat berkisar 5 sampai 6 kemampuan.Seperti halnya dalam
standar kompetensi sudah ada dalam Standar isi, dengan demikian tugas pengembang
silabus adalah menganalisis standar tersebut.Penetapan kompetensi dasar tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam Standar isi.
Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada SI, dengan
memerhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI dalam tingkat.
b. Keterkaitan antara SK dan KD dalam mata pelajaran
c. Keterkaitan antar KD pada mata pelajaran
d. Keterkaitan antara SK dan KD antar mata pelajaran
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Materi Pembelajaran
Materi pokok disusun untuk pencapaian tujuan, oleh karenanya materi pokok
dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Mengidentifikasi materi
pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik
b. Karakteristik mata pelajaran
c. Relevansi dengan karakteristik daerah
d. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta
didik
e. Kebermanfaatan bagi peserta didik
f. Struktur keilmuan
g. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
h. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
i. Relevan dengan alokasi waktu yang tersedia
j. Merumuskan kegiatan pembelajaran
8
Kegiatan pembelajaran adalah segala aktifitas belajar siswa baik kegiatan
fisik, kegiatan nonfisik termasuk kegiatan mental yang dilakukan baik di dalam
maupun di luar kelas untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar
tertentu.Pembelajaran di dalam kelas misalnya melakukan observasi ke suatu objek,
mengamati kegiatan tertentu.Melakukan wawancara dengan narasumber, dan lain
sebagainya.Berbagai ragam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai.Lebih lanjut mengembangkan program pembelajaran
dijelaskan dalam bahasan tersendiri.
4. Melakukan Pemetaan Kompetensi
a. Mengidentifikasi SK, KD, dan materi pembelajaran
b. Mengelompokkan SK, KD, dan materi pembelajaran
c. Menyusun SK dan KD sesuai dengan keterkaitan
5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah:
a. Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru), agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai KD.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik,
yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
6. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Petunjuk
dalam merumuskan indikator adalah pertama, indikator dirumuskan dalam bentuk
9
perubahan perilaku yang dapat diukur keberhailannya. Kedua, perilaku yang dapat
diukur itu berorientasi pada hasi belajar bukan pada proses belajar. Ketiga, sebaiknya
setiap indikator hanya mengandung satu bentuk perilaku.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian.Kata kerja operasional (KKO) indikator dimulai
dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan
dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).Kata kerja operasional (KKO) pada KD
benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja
operasional indikator.
7. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator.Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.5
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan.
8. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan
jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
KD.Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
9. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.Penulisan buku sumber harus seuai kaidah
yang berlaku dalam Bahasa Indonesia.Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK
5
http://snwulandari.blogspot.com/2012/05/pengertian-silabus-dan-rpp.html, diunduh tanggal 02 Januari
2021 Pukul 14.50. Diposkan oleh Suhaidah N. Wulandari.
10
dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
10. Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran di kelas, dari sebuah silabus perlu
dikembangkan dan dibuat rencana pelaksanaan pembelajaran.Rencana pelaksanaan
pembelajaran merupakan rancangan secara menyeluruh kegiatan pembelajaran yang
harus dilakukan peserta didik.dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan, dan strategi pembelajaran serta penilaian yang akan
dilakukan oleh guru dalam proses pembekalan kompetensi peserta didik.
Guru dapat mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan
menentukan bahan ajar dalam berbagai bentuk (Lembar Kerja Siswa, Lembar Tugas
Siswa, Lembar Informasi, dan lain-lain), sesuai dengan strategi pembelajaran dan
penilaian yang akan digunakan.
6
Mardianto, Pembelajaran Tematik, ( Medan: Perdana Publishing, 2011), h.81
7
Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta:Prenadamedia Grup,2019), h.171
11
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam
penyususnan rencana pembelajaran.8
Silabus kurikulum 2013 adalah rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam
materi pokok pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.9
Prinsip Pengembangan K13
a. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
b. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
c. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
f. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizingelements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar danproses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal)
8
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, ( Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 40.
9
Andi prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, h.2019.
12
pengembangan kurikulum yang terdapat pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan komponen pengembangan kurikulum 2013. Berdasarkan
daftar KI KD (Kemdikbud, Lampiran II Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014
Tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs, 2014) dalam Mata Pelajaran PAI SMP/MTs
Batasan analisis yang dilakukan adalah hanya menganalisis kurikulum 2013 yang
akan diberlakukan di SMP pada mata pelajaran PAI. Hasil analisis ini diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai aplikasi dari
komponen-komponen pengembangan kurikulum. Komponen yang dimaksud
adalah:10
1. Komponen Tujuan
Dalam kurikulum 2013, Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang:
10
Kemdikbud. (2014). Lampiran II Permendikbud Nomor 58 Tahuan 2014 Tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama/Madrsah Tsanawiyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
11
Balitbang Kemdikbud, Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar,www.kemendikbud.go.id., Diakses pada
29 Desember 2020 pukul 23.30 WIB.
12
Deden Cahaya Kusuma, Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan
Uji Publik Kurikulum 2013, http://berita.upi.edu Diakses pada 29 Desember 2020 pukul 23.30 WIB.
13
Ranah Kognitif Jenis pengetahuan yang dituntut untuk dimiliki adalah
faktual, konseptual, dan prosedural, serta ruang lingkup
objek masih berada di lingkungan sekitar
maupun di tempat yang berbeda dan masih terlihat.
Melihat rumusan tujuan pendidikan yang ada dalam Kurikulum 2013 sejalan
dan tidak bertentangan dengan tujuan yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas diatas,
bahkan dalam kurikulum 2013 nampak memperluas pada ranah afektif/ sikap
(berkepribadian luhur, kritis, inovatif, toleran dan peka sosial).
a. Materi al-Qur’an dan Hadis bukan sekedar dibaca dan dihafal tapi harus
diamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya.
b. Materi akhlak mendapat porsi yang sangat besar dan tidak diajarkan
tersendiri namun tergabung dalam materi al-Qur’an. Hal ini menggambarkan
bahwa akhlak tidak hanya bersifat teori tapi bersifat praxis, ada kemauan
secara sadar untuk mengaplikasikan dan membiasakan dalam kehidupan
sehari-hari. Proporsi materi akhlak yang besar menunjukkan bahwa tujuan
14
PAI adalah terbentuknya akhlak mulia setiap siswa setelah mengikuti
program ini.
c. Materi zakat tidak ada. Seharusnya materi ini diajarkan karena merupakan
salah satu pilar ajaran Islam. Banyak ayat al-Qur’an yang menggandengkan
kewajiban shalat dengan zakat, hal ini menunjukkan betapa pentingnya
masalah zakat. Pembelajaran zakat sangat erat kaitannya dengan infaq dan
shadaqah. Jika siswa dianggap belum berkewajiban mengeluarkan zakat,
maka dilatih untuk berinfaq/ bershadaqah sesuai dengan kemampuannya dan
menambah wawasan dengan membiasakan berbagi antar sesama siswa.
3. Komponen Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang semula menggunakan eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengolah dan mengkomunikasikan. Belajar tidak hanya dalam ruang kelas,
tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. guru bukan satu-satunya
sumber belajar, sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh/ teladan.
Para ahli meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, siswa menjadi
lebih aktif mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga mendorong
siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu
fenomena atau kejadian. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa
dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah dalam melihat suatu fenomena,
mereka dilatih untuk berfikir logis dan sistematis.
4. Komponen Penilaian
15
(KI 2) secara terukur disamping penilaian psikomotor (KI 4) dan kognitif (KI 3).
Permasalahan berikutnya adalah format penilaian KI 1 dan 2 yang cukup rumit
dan butuh kecermatan yang tinggi dan berkelanjutan. Teknik penilaian sikap
yang mengacu pada penilaian otentik dapat dilakukan dengan cara: observasi
(pengamatan), penilaian diri, laporan pribadi (buku laporan ibadah), Penilaian
sejawat dan jurnal (catatan). Namun penilaian ini membtuthkan keseriusan,
kecermatan, pengawasan dan kerja sama antara siswa, guru, pihak sekolah dan
orang tua siswa, sehingga penilaian yang dilakukan tidak sekedar formalitas
sekedar diisi, dikumpulkan tanpa tindak lanjut, tidak bermakna dan berimplikasi
apapun.
16
Di sisi lain, yang lebih urgen adalah integratif eksternal, dimana mata
pelajaran agama diintegrasikan dalam mata pelajaran lain dalam suatu tema yang
dibicarakan. Misalnya, ketika berbicara tentang tema “indahnya kebersamaan”,
maka mata pelajaran lain bisa terintegrasi, seperti IPA, IPS, kewarganegaraan,
seni budaya dan sebagainya. Seharusnya PAI bisa diintegrasikan sedemikian
rupa mengingat bahwa agama sangat sarat dengan tema indahnya kebersamaan.
Dengan cara seperti ini, maka integrasi tuntas akan dapat terjadi, bukan hanya
integrasi parsial.
Di dalam silabus , ada 13 bab yang dipelajari dan dikuasai oleh peserta
didik sesuai KI dan KD Materi PAI pada tingkat SMP dengan kurikulum k13 ini
siswa lebih diajak merenungkan dan mengamati kemudian siswa diminta untuk
memberikan tanggapan. Dalam satu tahun proses pembelajaran terdapat tiga
belas (13) bab pokok yang diberikan kepada murid, tiga belas bab tersebut
diberikan dalam jangka waktu dua semester. Pada semerter pertama ada 6 bab
yang diberikan dan dalam setiap bab akan dijabarkan pada tiap-tiap sub bab,
yang bertujuan agar mudah dalam penyampaian dan dalam kegiatan materi ada
batasan-batasannya. semester dua, terdapat 7 bab utama yang dijelaskan dalam
sub bab-sub bab yang lebih rinci. Pembahasan semester dua Materi PAI kelas
VII ini sudah sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasarnya, sehingga
guru dapat menjelaskan dengan mudah sesuai urutan-urutannya, yang pertama
guru harus memahamkan materi, menjelaskan mulai dari pengertian sampai
hikmah dari apa yang telah dipelajari. Dalam hal ini diharapkan siswa tidak
hanya sekedar mengetahui melainkan siswa diharapkan siswa dapat
mempraktikkannya. Adapun model pembelajaran atau penyampaian materi, guru
dapat menggunakan teknik yang berbeda-beda sesuai dengan materi, sehingga
materi bisa langsung dan mudah dipahami. Untuk menguasai kompetensi ini
salah satu model pembelajaran yang cocok adalah model cooperative learning
mencakup suatu kelompok kecil peserta didik yang bekerja sebagai sebuah tim
untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau untuk
mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Model cooperative
learning menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar
sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas suatu
masalah atau tugas. ,karena di usia murid SMP materi pada silabus yang
17
diberikan cukup sederhana, dengan cara merenungkan, mencermati barulah kita
ajak kepada materi inti, supaya mereka tertarik. karena diusia tersebut daya pikir
mereka tidak seperti di SD, mereka lebih mudah memahami dan lebih sedikit
dewasa. Mereka bisa menganalisa suatu masalah, mereka juga lebih mudah untuk
diarahkan agar dapat mempraktikkan suatu tema (shalat jama’ qasar) sehingga
mempermudah proses belajar mengajar
Dan materi yang diberikan untuk usia kelas VII SMP ini tidak terlalu sulit,
dalam hal ini materi kelas VII SMP ini mulai bab pertama hingga terakhir
merupakan materi yang harus diterapkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari sehingga mereka tidak akan asing dalam mempraktikkannya Dalam
praktiknya, guru bisa membuat cara dalam penyampaian materi, tergantung
bagaimana tekniknya,yang penting materi dapat tersampaikan secara utuh dan
hasilnya maksimal. 13Bila dianalisis pada standar kompetensi lulusan, dalam aspek
sikap siswa di tingkat SMP dituntut memiliki sikap kepribadian yang baik serta
dapat menerapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada maupun
pada aspek keterampilan siswa dituntut memiliki ketrampilan dapat mempelajari
sesuatu yang tidak hanya berasal dari satu sumber saja, melainkan dari sumber
lain juga dituntut untuk dipelajari. Dan dalam aspek pengetahuan jenis
pengetahuan yang dititikberatkan untuk dimiliki adalah faktual, konseptual, dan
prosedural, serta ruang lingkup objek masih berada di lingkungan sekitar maupun
di tempat yang berbeda. Sedangkan dalam KTSP SKL-nya diturunkan dari standar
isi. Jadi dalam KTSP, pemerintah menyusun standar isi dulu baru merumuskan
SKL. Karena itu dalam SKL KTSP langsung termuat seperti materi PAI.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan
rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
13
Mansur, Analisis dan Telaah Kurikulum PAI, http://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-analisis-
dan-telaah-kurikulum.html , Diakses pada 31 Desember 2020 pukul 15.30 WIB.
18
- Mencipta
19
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses. Tekhnik dan instrumen yang digunakan
yaitu:
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan
jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian kompetensi pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
c. Penilaian kompetensi keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang dilengkapi rubrik.
Model silabus yang berkembang di SMA dan MA tidak jauh berbeda, akan
tetapi silabus yang dipergunakan di MA lebih mengkhususkan keagamaan, dimana
mata pelajaran agama di cabangkan seperti fikih, aqidah akhlak, Al quran Hadis, dan
lain-lain, mengenai waktu pembelajarannya silabus terdapat di MA menggunakan
waktu yang lebih banyak untuk memahami keagamaan, adapun silabus yang terdapat
di SMA mengenai mata pelajaran keagamaanya hanya mengulas keagamaan secara
umum, tidak terkhusus atau terperinci.
Berikut ini adalah analisis mengenai silabus yang terdapat di sekolah SMA:
Adapun Kompetensi inti Kurikulum 2013 terdiri dari empat kompetensi utama
berikut.
A. Kompetensi Inti Satu/ KI-1 (Spiritual): Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
20
B. Kompetensi Inti Dua/KI-2 (Sosial):Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
C. Kompetensi Inti Tiga/KI-3 (Pengetahuan): Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
D. Kompetensi Inti Empat/KI-4 (Keterampilan):Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
E. Keempat kompetensi initi tersebut menjadi kompetensi utama dan wajib ada pada
semua mata pelajaran di semua satuan pendidikan dasar dan menengah tidak
terkecuali mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), kemudian dijabarkan ke
dalam Kompetensi Dasar (KD) pada setiap mata pelajaran masing-masing termasuk
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Kompetensi Dasar (KD) mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) disusun untuk semua kelas pada jenjang
pendidikan SMA dan SMK.
Contoh:
14
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id. Diakses pada tanggal 2 Januari 2021
21
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Kitab-kitab
mengamalkan ajaran agama yang Allah SWT.
dianutnya.
1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Rasul-rasul
Allah SWT.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-
perilaku jujur, disiplin, hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At
tanggungjawab, peduli (gotong Taubah (9) : 119 dan hadits terkait.
royong, kerjasama, toleran, damai),
2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada
santun, responsif dan pro-aktif dan
orang tua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman
menunjukkan sikap sebagai bagian
Q.S. Al Isra’ (17) : 23-24 dan hadits terkait.
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan perilaku kompetitif dalam kebaikan dan
secara efektif dengan lingkungan kerja keras sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
sosial dan alam serta dalam Al Maidah (5): 48; Q.S. Az Zumar (39) : 39; dan Q.S. At
menempatkan diri sebagai cerminan Taubah (9) : 105 serta hadits terkait.
bangsa dalam pergaulan dunia.
2.4 Menunjukkan sikap toleran, rukun, dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Yunus (10) : 40-41
dan Q.S. Al Maidah
22
sebagai implementasi dari sejarah peradaban Islam di era
modern.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-
menganalisis pengetahuan faktual, Zumar (39) :
konseptual, prosedural, dan
dan Q.S. At-Taubah (9) : 105, serta hadits tentang taat,
metakognitif berdasarkan rasa ingin
kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
3.2 Menganalisis Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-
teknologi, seni, budaya, dan
Maidah (5) : 32, serta hadits tentang toleransi dan
humaniora dengan wawasan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait 3.3 Memahami makna iman kepada Kitab-kitab Allah
SWT.
penyebab fenomena dan kejadian, 3.5 Memahami hikmah dan manfaat saling menasihati
serta menerapkan pengetahuan dan berbuat baik (ihsan) dalam kehidupan.
prosedural pada bidang kajian yang
3.6 Memahami ketentuan pernikahan dalam Islam.
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan 3.7 Memahami hak dan kedudukan wanita dalam
masalah. keluarga berdasarkan hukum Islam.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) :
dalam ranah konkret dan ranah 48; Q.S. At Taubah (9) : 105 sesuai dengan kaidah tajwid
dan makhrajul huruf.
abstrak terkait dengan
23
pengembangan dari yang 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4) : 59;
dipelajarinya di sekolah secara Q.S. AlMaidah (5) : 48; Q.S.At-Taubah (9) : 105 dengan
mandiri, bertindak secara efektif dan lancar.
kreatif, serta mampu menggunakan
4.3 Membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al
metoda sesuai kaidah keilmuan.
-Maidah (5) : 32sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhrajul huruf.
Hal-hal yang baru sebagai perubahan kurikulum yang menjadi ciri kurikulum
2013 adalah menyangkut empat standar pendidikan, yaitu Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
24
1. Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan skill yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
2. Standar Isi
a. Kedudukan mata pelajaran, kompetensi yang semula diturunkan dari mata
pelajaran, berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari
kompetensi.
b. Pendekatan, SMA: Mata pelajaran wajib, dan pilihan sedangkan SMK: Mata
pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi.
c. Struktur Kurikulum, kurikulum Pendidikan Menengah yang terdiri dari atas
kelompok mata pelajaran wajib dan kelompok mata pelajaran pilihan. Mata
pelajaran wabib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar
18 jam per minggu. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik
(SMA) serta pilihan akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan
ini memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya
terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA
untuk kelas X, XI, XII, masing-masing 43 jam belajar perminggu. Satu jam
belajar adalah 45 menit.
3. Proses pembelajaran
a. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi kini dilengkapi dengan mengamati, menanya,
mengolah/mengumpulkan, mengasosiasi (menalar), mengomunikasikan.
b. Belajar tidak hanya terjadi pada ruang kelas, tetapi juga dilingkungan sekolah
dan masyarakat.
c. Guru bukan hanya satu-satunya sumber belajar.
d. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
Adapun penjelasan mengenai standar proses yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
1) Mengamati
25
2) Menanya
3) Mengumpulkan Data/eksperimen/eksplorasi
4) Mengasosiasi
5) Mengomunikasikan
4. Penilaian
a. Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan kompetensi saja), menuju penilaian outentik (mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil
).
b. Memperkuat PAP (penilaian acuan patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
c. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL.
26
d. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian.15
Adapun penjelasan tentang penilaian yang lebih mendalam terkait penilaian di
dalam Silabus PAI kurikulum 2013, yaitu:
a. Penilaian Sikap
1. Jurnal, jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan diluar kelas
yang berisi tentang informasi hasil pengamatan dari kekuatan dan kelemahan
peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2. Penilaian diri, penilaian diri (self assessment) termasuk dalam rumpun
penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian dimana
peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,
proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata
pelajaran tertentu.
3. Penilaian antar teman, penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan
terhadap sikap seseorang peserta didik oleh seseorang peserta didik lainnya
dalam suatu kelas atau rombongan belajar.
b. Penilaian pengetahuan
1. Tes tertulis, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan.
Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
2. Tes lisan, tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban
secara lisan.
3. Penugasan, instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan projek
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok,
sesuai dengan karakteristik tugas.
c. Penilaian keterampilan
1. Tes praktik, tes praktik yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu.
2. Penilaian proyek, penilaian proyek (prpject assessment) merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode atau waktu tertentu.
15
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2013), h. 126
27
3. Penilaian portofolio, penilaian ini merupakan penilaian atas kumpulan artefak
yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia
nyata.16
Adapun hal lain yang termasuk ke dalam komponen dari silabus yang perlu
diperhatikan yaitu:17
1. Hasil belajar, hasil belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam memenuhi
tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi.
2. Indikator, indikator merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik. Apabila
serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai, berart target
kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
3. Langkah pembelajaran, langkah pembelajaran memuat serangkaian kegiatan yang
harus dilakukan guru secara berurutan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Alokasi waktu, untuk merencanakan pembelajaran, alokasi waktu yang diperlukan
untuk mempelajari suatu materi pelajaran perlu ditentukan. Penentuan besarnya
alokasi waktu ini bergantung pada keluasan dan kedalaman materi, serta tingkat
kepentingannya dengan keadaan dan kebutuhan.
5. Sarana dan sumber belajar, dalam proses belajar mengajar dan sarana pembelajaran
sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sarana dalam uraian ini
lebih ditekankan pada sarana dalam arti media atau alat peraga.
16
Ibid, 127
17
Moh. Elman, Mahrus, Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah dan Madrasah,
(Malang: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Akademika IAIN Sunan Kalijogo, V. 2 No. 1, Juni, 2020), h.
127-128.
28
29
Contoh Silabus SMP
SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : VII (tujuh)
Kompetensi Inti :
(KI 1) : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
(KI 2) : Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
(KI 3) : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni
budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak mata).
(KI 4) : Mencoba,mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori).
30
1.1.Menerima bahwa hanya Allah Allah terus Mengamati Sikap
yang dapat mengampuni dan berkarya Mengamati karakter tokoh-tokoh dunia dan Penilaian diri (self 21 JP Alkitab
menyelamatkan manusia tokoh Alkitab dengan membaca dari assessment) dalam
melalui Yesus Kristus. berbagai sumber, dalam kaitannya mensyukuri Standar Isi
dengan sikap mengampuni (Misalnya: keberadaan dirinya Kurikulum
2.1. Bersedia mengampuni orang Mandela, Marthin Luther King Jr, dll). sebagai pemberian PAK
lain. Allah mengampu Allah.
ni dan Menanya Observasi sikap mengampuni Buku Siswa
3.1.Menjelaskan bahwa Allah menyelamat Menanyakan mengapa manusia perlu dalam kehidupan sehari- PAK kelas
mengampuni dan kan manusia bertobat. hari VII
menyelamatkan manusia melalui Yesus Menganalisis makna pertobatan dan apa
melalui Yesus Kristus. Kristus artinya bagi hidup orang beriman. Pengetahuan Buku Petunjuk
Tes lisan tentang Guru PAK
4.1.Mempraktekkan perilaku rendah hati, Mengumpulkan Informasi pengalaman siswa kelas VII
peduli dan disiplin sebagai manusia Berbagi pengalaman mengenai dalam mengampuni dan
yang telah diselamatkan. diampuni dan tentang Konkordan
31
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
dosa dan pertobatan. pemahamannya si Alkitab
mengenai arti
. Pendalaman teks Alkitab Yohanes 8:1-11 mengampuni. Berbagai buku
tentang perempuan berdosa yang diampuni Tes tertulis mengenai makna yang dapat
oleh Yesus. bertobat dan pengampunan dijadikan
Melakukan pendalaman Alkitab dan diskusi menurut Alkitab. sumber
mengenai makna dan bacaan.
syarat baptisan.
Keterampilan
Menalar/Mengasosiasi Membuat doa mohon Artikel,
Memahami lagu dalam kaitannya dengan pengampunan. majalah
pengampunan. Membuat karya: misalnya
Menjelaskan arti pengampunan menurut membuat puisi dan
Alkitab. naskah drama
kejatuhan manusia ke
Mengomunikasikan dalam dosa.
Membuat tulisan yang menjelaskan arti
bertobat dan contoh pertobatan.
Melakukan kegiatan bermain peran
mengenai kejatuhan manusia ke
dalam dosa.
Menyusun doa pertobatan.
Menyusun doa mohon
pengampunan.
Melakukan permainan “bertahan dari
godaan.”
Mempresentasikan hasil temuan mengenai
arti baptisan dan syarat baptisan.
Menulis puisi yang mengimani
pengampunan Allah dalam Yesus
Kristus.
32
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
33
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
yang terus berlangsung bagi manusia, permohonan supaya
dikaitkan dengan kitab Mazmur. 124:24- diberi hikmat untuk
30. mampu memelihara alam
Menuliskan tanggung jawab siswa SMP dan lingkungan hidup.
kelas VII dalam memelihara serta Membuat karya berupa kliping
melestarikan alam dan lingkungan atau materi refleksi tentang
hidup. pemeliharaan Allah
terhadap alam dan tanggung
Mengomunikasikan jawabnya dalam memelihara
Melakukan presentasi kliping mengenai alam.
kerusakan alam dan dampaknya bagi
manusia. Di daerah yang kondisinya
amat terbatas, kliping dapat diganti
dengan puisi atau refleksi.
Melakukan kegiatan nyata memelihara
alam (kerja bakti membersihkan
sampah dan selokan, menanam pohon,
dsb.).
Merancang kampanye memelihara alam dan
lingkungan hidup.
Bercerita tentang pengalaman
memelihara hewan dan tumbuhan.
Presentasi kliping mengenai kondisi
alam dan lingkungan hidup.
Menulis doa permohonan supaya diberi
hikmat untuk mampu memelihara alam
dan lingkungan hidup.
Melakukan kegiatan nyata dalam
34
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
memelihara alam dan lingkungan hidup.
35
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Menalar/Mengasosiasi Keterampilan
Membuat refleksi tentang mewujudkan Membuat karya berupa:
iman dalam bentuk tindakan nyata. tulisan hasil refleksi
Membuat slogan berupa ajakan untuk mengenai mewujudkan
mewujudkan solidaritas bagi sesama iman dalam bentuk
yang membutuhkan bantuan. tindakan nyata dan
naskah drama.
Mengomunikasikan Membuat slogan berupa
Menjelaskan arti solidaritas bagi teman dan ajakan untuk
sahabat dengan mengacu pada lagu mewujudkan solidaritas
Bruno Mars “Count on me”. bagi sesama yang
Bercerita tentang pengalaman membutuhkan bantuan.
membangun solidaritas dalam
persahabatan dan pertemanan.
Menulis refleksi mengenai solidaritas
dalam persahabatan atau memberikan
kesaksian mengenai solidaritas dalam
pertemanan dan persahabatan.
Presentasi kelompok mengenai hasil
wawancara dengan pendeta dan majelis
jemaat di gereja mengenai bentuk
kepedulian dan solidaritas social yang
dilakukan dalam masyarakat.
Melakukan kegiatan bermain peran
mengenai Orang Samaria
36
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
yang murah hati (Injil Lukas
10:25-37).
Mengamati
1.4.Menghayati arti sikap rendah Membaca dari berbagai referensi tentang Sikap 18 JP
hati dengan mengacu pada tanda-tanda atau ciri-ciri kerendahan Melakukan penilaian terhadap Alkitab
Kitab I Petrus 5:5 hati. diri sendiri (self
assessment) mengenai Standar Isi
2.4. Memiliki sikap rendah hati Menanya kerendahan hati. Kurikulum
mengacu pada I Petrus 5:5 Menanyakan pentingnya bersikap rendah Observasi sikap rendah hati PAK
hati. dalam kehidupan sehari-
3.4. Menjelaskan arti sikap rendah hati Kerendahan hati hari Buku Siswa
mengacu pada I Petrus 5:5. Mengumpulkan Informasi PAK kelas
Melakukan pendalaman Alkitab Pengetahuan VII
4.4. Mempraktikkan sikap mengenai Yonatan dan Daud, terutama Tes tertulis, mengenai pilihan
rendah hati. ketika Yonatan harus menentukan untuk bersikap rendah Buku Petunjuk
pilihan hati nuraninya untuk berpihak hati. Guru PAK
kepada Raja Saul ayahnya, ataukah Tes lisan mengenai arti kelas VII
kepada Daud sahabatnya. kerendahan hati dan
Melakukan diskusi mengenai tantangan yang contoh rendah hati. Konkordan si
dihadapi ketika hendak memilih dan Alkitab
memutuskan sesuatu yang benar sesuai Keterampilan
dengan hati nurani. Penilaian hasil karya, menulis Berbagai buku
Menuliskan pilihan hati nurani refleksi mengenai yang dapat
berdasarkan beberapa pilihan yang kerendahan hati dalam dijadikan
ada. berteman. sumber
Naskah drama Daud dan bacaan.
Yonatan.
Menalar/Mengasosiasi Artikel,
Mendiskusikan arti kerendahan hati dan Menyusun doa permohonan majalah
mencari contoh supaya
37
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
kerendahan hati. Roh Kudus menuntun
Menulis refleksi mengenai kerendahan hati dalam memilih yang benar.
dalam berteman. Penilaian unjuk kerja dalam
Mengomunikasikan bermain peran mengenai
Melakukan kegiatan bermain peran tentang Daud dan Yonatan dan
Daud dan Yonatan (Kitab I Samuel 20). drama berdasarkan Lukas
Melakukan kegiatan bermain peran 18:9-14, Yohanes 13:1-7,
mengacu pada: Lukas 18:9- 14, Yohanes Lukas 14:7- 11.
13:1-7, Lukas 14:7- 11.
Menyusun doa permohonan supaya
Allah membimbing hati nuraninya
dalam memilih dan memutuskan
sesuatu secara benar.
38
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
sesama teman di sekolah mengenai sikap dan kemauannya untuk si Alkitab
mereka terhadap disiplin. membangun disiplin
diri. Berbagai buku
Mengumpulkan Informasi Tes tertulis dalam yang dapat
Mencari dari berbagai sumber mengenai membangun disiplin diri. dijadikan
arti disiplin dan mengapa siswa sumber
kelas VII membutuhkan disiplin. Keterampilan bacaan.
Membaca Kitab Daniel 6:11-23 dan Membuat jadwal harian
mendiskusikan teladan apa yang yang dapat Artikel,
diberikan Daniel mengenai disiplin. menggambarkan majalah
Membaca Kitab Yosua 24:14-28 kemudian disiplin dirinya.
mendiskusikan pentingnya ketaatan Menyusun laporan hasil
kepada Allah. wawancara dengan guru
Bercerita tentang pengalamannya BK dan siswa SMP
membangun disiplin diri. mengenai pelaksanaan
disiplin di sekolah.
Menalar/Mengasosiasi Mempresentasikan hasil
Mengaitkan antara disiplin diri dengan mengeksplorasi dari
pembentukan karakter. berbagai sumber mengenai
arti disiplin.
Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil eksplorasi dari
berbagai sumber mengenai arti disiplin
dan ALASAN siswa kelas VII
membutuhkan disiplin untuk
diterapkan dalam hidupnya.
Mempresentasikan hasil wawancara dengan
Guru BK dan
39
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
wali kelas di sekolah mengenai
disiplin siswa kelas VII.
40
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Menalar/Mengasosiasi Keterampilan
Membuat pilihan berdasarkan nilai-nilai Membuat karya yang dapat
Kristiani mengekspresikan nilai-
Membandingkan antara nilai-nilai kehidupan nilai Kristiani Penilaian
yang dianut remaja dengan ajaran Alkitab karya dilakukan
kemudian mengambil kesimpulan. terhadap:
Menulis refleksi mengenai
Mengomunikasikan kemajuan hidupnya
Mempresentasikan hasil observasi tentang tentang nilai-nilai
nilai-nilai yang dimiliki remaja seusianya. Kristiani yang
Mempresentasikan diskusi kelompok berkembang di SD dan
tentang nilai-nilai Kristiani yang setelah di SMP.
digali dari pembacaan Alkitab.
Mengekspresikan nilai-nilai Kristiani
melalui berbagai bentuk karya seni dan
dipentaskan dalam acara yang disebut
panggung hiburan.
41
Contoh Silabus Pai SMA
SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : X (sepuluh)
Kompetensi Inti :
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-
aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
1.2 Berpegang teguh kepada Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implemantasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, Q.S. At-Taubah (9): 119 dan hadits terkait.
2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra (17): 23 dan hadits terkait
2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal
(8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait
2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2,
serta hadits terkait
2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna (al-Kariim, al-
Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah
2.8 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah
3.1 Menganalisis Q.S. Al- 1. Q.S. Al-Anfal Mengamati Tugas 4x3 Buku PAI
Anfal (8) : 72); Q.S. Al- (8): 72; Q.S. - Menyimak bacaan, membaca, - Menghafal Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al- Jam Kls X
Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat mengidentifikasi hukum bacaan Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-Hujurat (49):10 pelajaran Kemdikbud
Al-Hujurat (49) : 10; serta (49): 12 dan (tajwid), dan mencermati kandungan serta hadits terkait dengan cara mengisi lis Al-Quran
hadits tentang kontrol diri 10 serta hadits Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al- (lembar tugas hafalan). dan Al-
(mujahadah an-nafs), terkait Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-Hujurat Observasi Hadits
prasangka baik perilaku (49):10 serta hadits terkait. - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan Buku
(husnuzzhan), dan kontrol diri - Mencermati manfaat dan hikmah menggunakan lembar observasi yang memuat: tajwid
persaudaraan (ukhuwah). (mujahadah kontrol diri (mujahadah an-nafs), Kitab tafsir
isi diskusi (hukum bacaan, kandungan ayat),
3.2 Memahami manfaat dan an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan Al-Qur’an
manfaat dan hikmah perilaku kontrol diri
hikmah kontrol diri prasangka baik persaudaraan (ukhuwah) melalui Buku lain
(mujahadah an-nafs), prasangka baik
(mujahadah an-nafs), (husnuzzhan), tayangan video atau media lainnya. yang
(husnuzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
prasangka baik dan Menanya menunjang
sikap yang ditunjukkan peserta didik terkait
(husnuzzhan) dan persaudaraan - Menanyakan cara membaca Q.S. Al- Multimedia
dengan perilaku kontrol diri (mujahadah an-
persaudaraan (ukhuwah), (ukhuwah) Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): interaktif
nafs), prasangka baik (husnuzhan), dan
dan menerapkannya dalam 12 dan 10, dan Internet
persaudaraan (ukhuwah)
kehidupan. - Mengajukan pertanyaan terkait
4.1.1 Membaca Q.S. Al- hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi Portofolio
43
Anfal (8) : 72); Q.S. Al- kandungan Q.S. Al-Anfal (8) : 72); - Melaporkan hasil obervasi berupa paparan
Hujurat (49) : 12; dan Q.S. Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan Q.S. tentang kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S.
Al-Hujurat (49) : 10 sesuai Al-Hujurat (49) : 10, serta hadits Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait;
dengan kaidah tajwid dan terkait. - Membuat paparan analisis dan identifikasi
makhrajul huruf. Mengumpulkan data/eksplorasi hukum bacaan yang ada pada Q.S. Al-Anfal
4.1.2 Mendemonstrasikan - Mendiskusikan cara membaca Q.S. (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10;
hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat - Membuat laporan perkembangan hafalan Q.S.
72); Q.S. Al-Hujurat (49) : (49): 12 dan 10 sesuai dengan hukum Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan
12; QS Al-Hujurat (49) : 10, bacaan tajwid; 10 serta hadis terkait.
dengan lancar. - Menterjemahkan Q.S. Al-Anfal (8): Tes tulis
72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 - Menyalin Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
serta hadits terkait; Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-Hujurat (49):10
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud serta mengidentifikasi hukum bacaan
dan kandungan Q.S. Al-Anfal (8): tajwidnya;
72); Q.S. Al-Hujurat (49):12; dan - Menjawab soal-soal tentang isi kandungan Q.S.
Q.S. Al-Hujurat (49):10 serta hadits Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan
terkait. 10 serta hadis terkait.
Mengasosiasi Tes lisan
- Membuat kesimpulan dari Membaca dan menghafal Q.S. Al-Anfal (8):
kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 72); 72); Q.S. Al-Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-
Q.S. Al-Hujurat (49):12; dan Q.S. Hujurat (49):10 serta hadits terkait
Al-Hujurat (49):10 serta hadits
terkait.
Mengkomunikasikan:
- Mendemonstrasikan bacaan
(hafalan), menyampaikan hasil
diskusi tentang Q.S. Al-Anfal (8):
72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10
serta hadits terkait secara individu
maupun kelompok
3.3 Menganalisis Q.S. Al- 2. Perilaku Mengamati Tugas 4x3 Buku PAI
Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An- menghindarka - Menyimak bacaan, mengidentifikasi - Menghafal Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An- Kls X
44
Nur (24) : 2, serta hadits n diri dari hukum bacaan (tajwid), dan Nur (24): 2, serta hadits terkait dengan cara Jam Kemdikbud
tentang larangan pergaulan pergaulan mencermati kandungan Q.S. Al- mengisi lis (lembar tugas hafalan). pelajaran Al-Quran
bebas dan perbuatan zina. bebas dan Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): Observasi dan Al-
3.4 Memahami manfaat dan perbuatan 2, serta hadits terkait. - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan Hadits
hikmah larangan pergaulan zina. - Mencermati manfaat dan hikmah menggunakan lembar observasi yang memuat: Buku
bebas dan perbuatan zina. larangan pergaulan bebas dan tajwid
isi diskusi (kandungan ayat dan hukum
4.2.1 Membaca Q.S. Al- perbuatan zina melalui tayangan Kitab tafsir
bacaan)
Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An- video atau media lainnya. Al-Qur’an
sikap yang ditunjukkan peserta didik terkait
Nur (24) : 2 sesuai dengan Menanya Buku lain
dengan perilaku menghindarkan diri dari
kaidah tajwid dan makhrajul Menanyakan cara membaca hukum yang
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
huruf. tajwid, asbabun nuzul, dan isi menunjang
4.2.2 Mendemonstrasikan kandungan Q.S. Al-Isra’ (17): 32, Portofolio Multimedia
hafalan Q.S. Al-Isra’ (17) : dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta - Melaporkan hasil obervasi berupa paparan interaktif
32, dan Q.S. An-Nur (24) : hadits terkait tentang kandungan Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan dan Internet
2 dengan lancar. Mengumpulkan data/eksplorasi Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits terkait;
Mendiskusikan cara membaca sesuai - Membuat paparan analisis dan identifikasi
dengan tajwid, menganalisis hukum bacaan yang ada pada Q.S. Al-Isra’
asbabun nuzul/wurud dan kandungan (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2;
Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An- - Membuat laporan perkembangan hafalan Q.S.
Nur (24): 2, serta hadits terkait Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2,
Mengasosiasi serta hadits terkait.
Membuat kesimpulan dari Tes tulis
kandungan Q.S. Al-Isra’ (17): 32, - Menyalin Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-
dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta Nur (24): 2, serta mengidentifikasi hukum
hadits terkait bacaan tajwidnya;
Mengkomunikasikan: - Menjawab soal-soal tentang isi kandungan Q.S.
Mendemonstrasikan bacaan Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2,
(hafalan), menyampaikan hasil serta hadits terkait.
diskusi tentang Q.S. Al-Isra’ (17): Tes lisan
32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta Membaca dan menghafal Q.S. Al-Isra’ (17):
hadits terkait secara individu maupun 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits
kelompok terkait serta hadits terkait
45
3.5 Memahami makna 3. Iman kepada Mengamati: Tugas 3x3 Buku PAI
Asmaul Husna: (al-Kariim, Allah SWT - Mencermati bacaan teks tentang - Mengumpulkan data (gambar, berita, artikel Jam Kls X
al-Mu’min, al-Wakiil, al- (Asmaul Asmaul Husna (al-Kariim, al- tentang perilaku keluhuran budi, kokoh pelajaran Kemdikbud
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, Husn: al- Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al- pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan Buku lain
dan al-Akhiir). Kariim, al- Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir) perilaku adil). yang
4.3 Berperilaku yang Mu’min, al- - Meyimak penjelasan materi di atas Observasi menunjang
mencontohkan keluhuran Wakiil, al- melalui tayangan vidio atau media - Mengamati teman sejawat tentang perilaku Multimedia
budi, kokoh pendirian, Matiin, al- lainnya. keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa interaktif
pemberi rasa aman, tawakal Jaami’, Menanya (memberi stimulus agar aman, tawakal dan perilaku adil di lingkungan dan Internet
dan perilaku adil sebagai al-‘Adl, dan peserta didik bertanya) : sekolah, rumah maupun masyarakat melalui
implementasi dari al-Akhiir) - Mengapa Allah memiliki nama yang lembar pengamatan.
pemahaman makna Asmaul begitu banyak? - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
Husna (al-Kariim, al- - Apa yang harus dilakukan oleh umat menggunakan lembar observasi yang memuat:
Mu’min, al-Wakiil, al- Islam terkait nama-nama Allah yang isi diskusi
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, indah itu?
dan al-Akhiir) sikap yg ditunjukkan saat pelaksanaan diskusi
Mengumpulkan data/eksplorasi dan kerja kelompok
- Peserta didik mendiskusikan makna
dan contoh perilaku keluhuran budi, Portofolio
kokoh pendirian, pemberi rasa aman, - Membuat paparan analisis dari hasil observasi
tawakal dan perilaku adil sebagai tentang perilaku keluhuran budi, kokoh
implementasi dari pemahaman pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan
makna Asmaul Husna (al-Kariim, perilaku adil.
al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al- Tes tulis
Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir) - Tes kemampuan kognitif dengan menjawab
- Guru mengamati perilaku keluhuran soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-
aman, tawakal dan perilaku adil Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-
melalui lembar pengamatan di Akhiir)
sekolah. Tes lisan
- Guru berkolaborasi dengan orang tua - Menjelaskan hasil pengamatan tentang perilaku
untuk mengamati perilaku keluhuran keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai
aman, tawakal dan perilaku adil di implemantasi dari Asmaul Husna (al-Kariim,
46
rumah. al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’,
Mengasosiasi al-‘Adl, dan al-Akhiir)
Membuat kesimpulan materi di atas.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan
hasil diskusi tentang materi di atas.
3.6 Memahami makna 4. Iman kepada Mengamati Tugas 3x3 Buku PAI
beriman kepada malaikat- Malaikat - Mencermati bacaan teks tentang Mengumpulkan data (gambar, berita, artikel Jam Kls X
malaikat Allah SWT. makna dan contoh perilaku beriman tentang perilaku yang mencerminkan kesadaran pelajaran Kemdikbud
4.4 Berperilaku yang kepada malaikat-malaikat Allah beriman kepada Malaikat-malaikat Allah Buku lain
mencerminkan kesadaran SWT SWT) yang
beriman kepada Malaikat- - Meyimak penjelasan materi di atas Observasi menunjang
malaikat Allah SWT melalui tayangan vidio atau media - Peserta didik melakukan pengamatan terhadap Multimedia
lainnya. perilaku menghayati nilai-nilai keimanan interaktif
Menanya (memberi stimulus agar kepada Malaikat-malaikat Allah SWT melalui dan Internet
peserta didik bertanya) lembar pengamatan di lingkungan sekolah,
- Mengapa kita harus beriman kepada rumah maupun masyarakat.
malaikat? Portofolio
- Apa yang harus dilakukan oleh orang - Melaporkan hasil obervasi berupa paparan
yang beriman kepada malaikat? tentang makna beriman kepada malaikat;
Mengumpulkan data/eksplorasi - Membuat paparan analisis tentang perilaku
- Peserta didik mendiskusikan makna orang-orang yang beriman kepada malaikat.
dan contoh perilaku beriman kepada Tes tulis
Malaikat. - Tes kemampuan kognitif dengan menjawab
- Guru mengamati perilaku beriman soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
kepada Malaikat melalui lembar iman kepada malaikat.
pengamatan di sekolah. Tes lisan
- Guru berkolaborasi dengan orang tua - Memaparkan hasil pengamatan tentang
untuk mengamati perilaku beriman perilaku orang-orang yang beriman kepada
kepada Malaikat di rumah. malaikat.
Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang makna
47
beriman kepada malaikat-malaikat
Allah SWT.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan
hasil diskusi tentang beriman kepada
malaikat-malaikat Allah SWT.
3.7 Memahami Q.S. At- 5. Semangat Mengamati Tugas 3x3 Buku PAI
Taubah (9) : 122 dan hadits menuntut ilmu - Mencermati bacaan teks tentang Q.S. Mengumpulkan data (gambar, berita, artikel Jam Kls X
terkait tentang semangat dan At-Taubah (9) : 122 dan hadits tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan pelajaran Kemdikbud
menuntut ilmu, menerapkan menyampaika terkait tentang semangat menuntut dan menyampaikan nya kepada sesama) Al-Quran
dan menyampaikan nya nnya kepada ilmu, menerapkan dan Observasi dan Al-
kepada sesama. sesama menyampaikan nya kepada sesama - Peserta didik melakukan pengamatan terhadap Hadits
4.5 Menceritakan tokoh- - Meyimak penjelasan materi di atas perilaku semangat menuntut ilmu, menerapkan Kitab tafsir
tokoh teladan dalam melalui tayangan vidio atau media dan menyampaikannya kepada sesama sebagai Al-Qur’an
semangat mencari ilmu lainnya. implementasi pemahaman kandungan Q.S. at- Buku lain
Menanya (memberi stimulus agar Taubah (9) : 122 dan hadits terkait melalui yang
peserta didik bertanya) lembar pengamatan di lingkungan sekolah, menunjang
- Mengapa harus menuntut ilmu? rumah maupun masyarakat. Multimedia
- Bagaimana cara menyampaikan ilmu Portofolio interaktif
kepada sesama? - Melaporkan hasil obervasi berupa paparan dan Internet
Mengumpulkan data/eksplorasi tentang makna dan contoh semangat menuntut
- Peserta didik mendiskusikan makna ilmu, menerapkan dan menyampaikannya
dan contoh semangat menuntut ilmu, kepada sesama;
menerapkan dan menyampaikannya - Membuat paparan analisis tentang makna dan
kepada sesama sebagai implementasi contoh semangat menuntut ilmu, menerapkan
pemahaman kandungan Q.S. at- dan menyampaikannya kepada sesama.
Taubah (9) : 122 dan hadits terkait. Tes tulis
- Guru mengamati perilaku contoh - Tes kemampuan kognitif dengan menjawab
semangat menuntut ilmu, soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
menerapkan dan menyaampaikannya semangat menuntut ilmu dan
kepada sesama melalui lembar menyampaikannya kepada sesama.
pengamatan di sekolah.
48
- Guru berkolaborasi dengan orang tua Tes lisan
untuk mengamati perilaku semangat - Memaparkan hasil pengamatan tentang
menuntut ilmu, menerapkan dan perilaku orang-orang yang semangat menuntut
menyaampaikannya kepada sesama ilmu dan menyampaikannya kepada sesama.
di rumah.
Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang
semangat menuntut ilmu dan
menyampaikannya kepada sesama.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan
hasil diskusi tentang semangat
menuntut ilmu dan
menyampaikannya kepada sesama.
49
- Guru mengamati perilaku berpegang kedudukan dan fungsi al-Qur’an, al-Hadits, dan
teguh kepada Al-Quran, Hadits, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Ijtihad sebagai sumber hukum Islam Tes lisan
- Guru berkolaborasi dengan orang tua - Memaparkan hasil pengamatan perilaku
untuk mengamati perilaku berpegang berpegang teguh kepada al-Qur’an, al-Hadits
teguh kepada Al-Quran, Hadits, dan dan Ijtihad serta menganalisis dan
Ijtihad di rumah. menanggapinya.
Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan tentang
sumber hukum Islam.
Mengkomunikasikan:
- Mempresentasikan /menyampaikan
hasil diskusi tentang sumber hukum
Islam.
50
pengelolaan wakaf. pengelolaan wakaf.
Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan /menyampaikan
hasil diskusi tentang materi
pengelolaan wakaf.
51
Mengasosiasi tangguh dan semangat menegakkan kebenaran
- Membuat kesimpulan tentang sebagai implementasi dari pemahaman tentang
substansi dan strategi dakwah strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah.
Rasullullah SAW di Mekah.
Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan /menyampaikan
hasil diskusi tentang substansi dan
strategi dakwah Rasullullah SAW di
Mekah.
52
ukhuwah sebagai implementasi dari SAW di Madinah.
pemahaman strategi dakwah Tes lisan
Rasulullah SAW di Madinah. - Memaparkan hasil pengamatan tentang
Mengasosiasi perilaku orang-orang yang memiliki sikap
- Membuat kesimpulan materi semangat ukhuwah sebagai implementasi dari
substansi dan strategi dakwah pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW
Rasullullah SAW di Madinah. di Madinah.
Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan /menyampaikan
hasil diskusi tentang materi substansi
dan strategi dakwah Rasullullah
SAW di Madinah.
53
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kurikulum 2013 lahir dengan berbagai alasan, antara lain: kondisi pendidikan yang
belum sesuai dengan standar nasional, usia produktif yang melimpah, arus
globalisasi, berbagai isu lingkungan hidup, perkembangan ilmu dan teknologi, pola
pikir dalam pembelajaran yang harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan.
2. Sebagai dokumen panduan pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013 mata
pelajaran PAI SMP, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kurikulum
sebelumnya, antara lain: KI dan KD yang mengintegrasikan ketiga ranah yaitu
afektif, psikomotor dan kognitif sehingga pembelajaran tidak sendiri-sendiri. Al-
Qur’an dan Hadis tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Materi akhlak yang selama ini cenderung teoritis, dalam
kurikulum ini diberikan porsi yang lebih besar dan bersifat praxis tidak lagi
diajarkan secara verbal.
3. Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu sesuai
dengan perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya berhenti pada
aspekcurriculum plan (kurikulum sebagai dokumen), sedangkan pada aspek actual
curriculumsering terlupakan. Apa artinya kurikulum sebagai dokumen jika tidak
ditindak lanjuti dengan actual curriculum, sebaik apapun dokumen yang dimiliki
tidak akan bermakna jika tidak diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini guru
sebagai pelaksanan di tingkat satuan Pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting agar terwujud tujuan yang dicita-citakan.
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka
Setia.
Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Grup.
Moh. Elman, Mahrus, Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah dan
Madrasah, Malang: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Akademika IAIN Sunan Kalijogo, V. 2
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2013.
55