SKRIPSI
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
Name : Muhammad Dany kusnadi
Major/Faculty : Education of Islamic Study/Faculty of Education and
Teacher Training
Title : Aqidah Learning in Fostering The Morals of students
in Islamic Junior High School Nururrodhiyah Jambi
This thesis discusses the learning of aqedah morals in fostering the morals of
students in Islamic junior high school Nururrodhiyah Jambi city. This study aims
to determine wheather the learning of moral aqeedah in Islamic junior high school
Nururrodhiyah can foster the morals of the student. And the focus of this research
study is to determine the implementation of the learning of aqeedah morals in
fostering student morals. The writerin this study uses qualitative research and in
taking research subjects using purposive sampling method. Many things are done
by researchers in the field to collect data starting from interview observation and
documentation conducted in islamic junior high school.
The result of this study indicate that the implementation of aqedah learning
consist of initial activities, core activities and closing, and assignments. With the
learning of moral aqedah able to shape student behavior in interacting with the
creator, the environment, and with fellow human beighs.as for the obtacles
possessed by the techear aqedah morals in fostering the moral of student that is
the teacher lacks mastering technology such as laptops and infocus. From the
student , the student, they also still do not pay attention to learning or other
equipment that support the learning process. The solution to overcome these
obstacles is that the aqidah morality teacher tries to continue to study technology
so as not to be left behind by the times, that the school tries to complete
inadequate facilities to support the smooth learning process, and the aqedah
teacher gives a reprimand tu student who do not follow the learning process well
then if theree is still no change it will be handed over the student waka for later
follewed up.
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Saw
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi, baik moril maupun materil. Untuk itu, melalui kolom ini
Penulis ingin menyampaikan terimah kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadhlilah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr.H.Lukman Hakim Dan Bapak Habib Muhammad S.Ag M.Ag selaku
Dosen pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan
pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah rela
mengorbankan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk setia mendidik dan
membimbing kami dari semester 1 hingga menjadi sarjana dan para karyawan
dan staf yang berada di ruang lingkup Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan.
5. Bapak Kepala Sekolah, beserta guru dan siswa di MTs Nururrodhiyah Kota
Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh
data dilapangan.
6. Sahabat-sahabat mahasiswa seperjuangan yang telah menjadi pathner diskusi
dalam penyusunan skripsi ini.
x
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skirpsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Aaamiiin.
Muhammad Dany k
NIM. TP. 161 519
xi
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. LandasanTeori ............................................................................... 8
B. Studi Relevan ................................................................................ 25
xii
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32
F. Uji keterpercayaan Data ................................................................ 35
G. Jadwal Penelitian........................................................................ ... 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 59
B. Saran .............................................................................................. 60
C. Kata Penutup ................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR TABEL
3.1 Jadwal Penelitian .................................................................................... 37
4.1 Nama-nama Kepala Madrasah Tsanawiyah Nururrodhiyah................. . 39
4.2 Struktur organisasi badan pelaksanaan pendidikan.............................. .. 39
4.3 Daftar nama-nama guru MTs Nururrodhiyah......................................... 42
4.4 Daftar nama guru wali kelas................................................................... 43
4.5 Daftar keadaan siswa MTs Nururrodhiyah............................................. 44
4.6 Keadaan gedung MTs Nururrodhiyah.................................................... 45
4.7 Keadaan sarana dan prasarana MTs Nururrodhiyah............................. .. 45
xv
BAB I
PENDAHULUAN
yang benar terhadap hal-hal yang harus diimani. Serta mempunyai akhlak
yang mulia, sopan santun dan menjadi muslim sejati yang mengikuti
akhlaknya Rasulullah Saw. Berdasarkan firman Allah Swt :
Artinya :“Sesungguhnya, engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti
yang luhur” (Q.S Al-Qalam: 4)
Pendidikan akhlak Islam diartikan sebagai latihan mental dan fisik
yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas
kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah.
(Beni Ahmad Saebani, 2010, hal. 16) Imam Al-Ghazali dalam Ihya
Ulumuddin menyatakan bahwa akhlak ialah daya kekuatan (sifat) yang
tertanam dalam jiwa dan mendorong perbuatan-perbuatan spontan tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran. Jadi, akhlak merupakan sikap yang
melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah
laku dan perbuatan.(Rosihon Anwar, 2008, hal.206)
Dalam kehidupan sehari-hari akhlak merupakan hal yang sangat
penting dalam bertingkah laku. Dengan akhlak yang baik seseorang tidak
akan terpengaruh pada hal-hal yang negatif. Akhlak merupakan salah satu
khazanah intelektual muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin
dirasakan (Alim, 2011, hal. 149)
Problem-problem akhlak adalah permasalahan yang sedang dihadapi
dikalangan remaja, sekolah, dan lingkungan masyarakat yang mana
pengaruh berakhlak itu sering datang pengaruh dari dalam maupun
pengaruh dari luar sehingga siswa sering terjerumus kedalam pergaulan
yang tidak diinginkan sehingga akhlaknya rusak dan tidak memiliki akhlak
yang islami. Problem-problem akhlak itu disebabkan oleh pergulan,
pengaruh lingkungan, kurangnya perhatian orang tua dan lain sebagainya.
Karena perhatian orang tua sangat berperan yaitu untuk menjadikan anak
yang baik dan bermoral, salaras dengan tujuan pendidikan islam, serta
sekolah merupakan salah satu tempat membina, mempersiapkan siswa dan
tempat siswa bergaul dengan teman sebaya serta tempat berkumpul para
guru. Pembinaan adalah proses perbuatan, cara, penyempurnaan, usaha,
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdayaguna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan dan pengajaran merupakan
aspek penting bagi kehidupan manusia, untuk itu eksistensi pendidikan
sangat diperlukan karena pendidikan akan bertanggung jawab dalam
pembentukan pribadi anak.
Oleh karena itu sangat penting sekali jika pembelajaran akhlak itu
dilakuan dimadrasah, disamping dalam kehidupan keluarga, karena dalam
pembelajaran aqidah akhlak banyak memuat materi-materi yang
mengarahkan siswa untuk selalu bersikap terpuji serta menjauhi perbuatan
yang tercela. Namun, banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk
meningkatkan mutu dalam proses pembelajaran seperti penyampaian materi
dari sumber belajar yang diberikan oleh guru dan diterima oleh peserta
didik. Dari proses penerimaan tersebut diharapkan peserta didik mampu
menangkap materi yang diberikan oleh guru serta mampu memahaminya.
Akan tetapi masalah akan timbul apabila peserta didik kurang
memahaminya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor
diantaranya yaitu kurang meresponnya peserta didik terhadap materi yang
disampaikan oleh guru, guru yang tidak mampu memahami peserta didik
atau pelajaran yang sulit dipahami oleh peserta didik. Maka dari itu, hal ini
tidak boleh dibiarkan begitu saja, perlu adanya upaya yang dilakukan baik
guru maupun pihak sekolah untuk mengatasinya.
Pembinaan aqidah dan akhlak menjadi sangat penting mengingat
perkembangan zaman, oleh karena itu penanaman nilai-nilai keislaman
harus dilakukan sejak dini. Untuk membina akhlak yang baik dan berbudi
pekerti yang luhur, menurut prof. Dr. H Abudin Nata M.A ada beberapa
cara dalam memberikan pengetahuan agama dalam pembinaan akhlak anak
yaitu, melalui pembiasaan, melalui paksaan dan melalui keteladanan.
(Abudin Nata, 2014,hlm. 141) Peserta didik disekolah akan memiliki akhlak
yang baik apabila guru mampu memberikan contoh yang baik, sebab guru
akhlak peserta didik, sebagaimana pernyataan dari Ibu Eni Fauziah selaku
guru mata pelajaran aqidah akhlak, mengatakan :
“saya sebagai guru aqidah akhlak telah melakukan berbagai
pembelajaran dalam mebina akhlak siswa, diantaranya adalah
memberikan contoh perbuatan yang baik terhadap peserta didik,
menanamkan nilai-nilai agama, membiasakan bersikap yang
baik, menegur siswa yang melakukan kesalahan, dan
mengadakan kegiatan keagamaan”(Wawancara, 16 November
2019)
B. Fokus penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari
pembahasan menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya.
Adapun fokus penelitian ini yaitu dikelas VII C karena banyaknya siswa
yang bermasalah itu berasal dari kelas VII C. Selanjutnya penulis
membatasi penelitian di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Aqidah akhlak dalam
membina akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi?
3. Apakah kendala yang dihadapi guru aqidah akhlak dalam membina
akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam
membina akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas, tujuan penelitian ini adalah:
a. Dapat mengetahui akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi
b. Dapat mengetahui pembelajaran akidah akhlak dalam membina
akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi
c. Dapat mengetahui kendala yang dihadapi guru akidah akhlak dalam
membina akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi
d. Dapat mengetahui solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi
guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTs
Nururrodhiyah Kota Jambi
2. Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
a. Kegunaan yang bersifat teoritis : Hasil peneliti diharapkan dapat
dijadikan input atau sumbungan pengetahuan bagi pengembangan
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9
dan intuisi dibina secara optimal dengan cara dan pendekatan yang
tepat (abuddin, 2014, hal. 135)
b. Tujuan pembinaan akhlak
Islam menginginkan suatu masyarakat yang berakhlak mulia.
Akhlak yang mulia ini sangat ditekankan karena disamping akan
membawa kebahagiaan bagi individu, juga sekaligus membawa
kebahagiaan masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain bahwa
akhlak utama yang ditampilkan seseorang, tujuannya adalah untuk
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat (Azmi, 2006, hal.
54)
Para ahli pendidikan Islam berpendapat bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah pembentukan akhlak. Muhammad Athiyah
Al-Abrasy mengatakan pembinaan akhlak dalam Islam adalah untuk
membentuk orang-orang yang bermoral baik, sopan dalam berbicara
dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana, sopan
dan beradab. Jiwa dari pendidikan Islam pembinaan moral atau
akhlak. Ibnu Maskawaih merumuskan tujuan pembinaan akhlak
yaitu terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara
spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik,
sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan
sejati dan sempura dalam arti yang sempurna. Tujuan pembinaan
akhlak bersifat menyeluruh yakni mencakup kebahagiaan hidup
manusia dalam arti yang seluas-luasnya. Allah SWT
menggambarkan dalam Al-Qur‟an tentang janji-Nya terhadap orang
yang senantiasa berakhlak baik, diantaranya QS. an-Nahl : 97
(indonesia, 2007)
Dalam hal ini salah satu contoh dari misi kerasullan SAW. Yang
utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
c. Metode pembinaan akhlak
Adapun beberapa metode pembinaan akhlak yaitu :
1) Pembiasaan
Pembiasaan merupakan upaya praktis dalam pembinaan
dan pembentukan peserta didik. M, Mujib merumuskan tiga
pokok metode(Abdul kosim, 2018, hal.176) :
a) Adanya relevansi dengan kecenderungan dan watak peserta
didik baik aspek intelegensi, social, ekonomi, dan status
keberadaan orang tua.
b) Memelihara prinsip umum diantaranya berangsur-angsur dari
yang mudah menuju ke yang sulit dari yang terperinci
menuju ke yang terstruktur
c) Memperhatikan perbedaan individual misalnya nilai
keimanan tidak begitu saja hadir dalam jiwa seseorang tetapi
perlu ia tanamkan, diarahkan dan menjadi motivasi semangat
dan control terhadap pola tingkah laku.
2) Paksaan
Dalam tahap-tahap tertentu pembinaan akhlak, khususnya
akhlak lahiriah dapat pula dilakukan dengan cara paksaan yang
lama-kelamaan tidak lagi terasa dipaksa. Seseorang yang ingin
menulis dan mengatakan kata-kata yang bagus misalnya pada
mulanya ia harus memaksakan tangan dan mulutnya menuliskan
atau mengatakan kata-kata dan huruf yang bagus. Apabila
pembinaan ini sudah berlangsung lama, maka paksaan tersebut
2) Siswa
Siswa adalah orang yang belajar atau menerima
bimbingan dari guru dalam kegiatan pendidikan, antara guru dan
siswa merupakan dua faktor yang tidak dapat dipisahkan dan
tidak bisa berdiri sendiri, dimana guru sebagai pemberi pelajaran
dan siswa sebagai penerima pembelajaran, keduanya harus aktif,
bukan guru saja tetapi siswa dalam menerima pelajaran harus
dengan perhatian dan minat yang besar oleh sebab itu, anak
didik harus diperhatikan dalam kegiatan pendidikan.
3) Sekolah
Sekolah merupakan tempat dimana anak mendapatkan
pendidikan agama yang membentuk perilaku seseorang agar
menjadi lebih sempurna secara moral sehingga hidupnya
senantiasa melakukan kebaikan. Sekolah juga merupakan
lembaga pendidikan formal yang secara teatur dan terencana
melakukan pembinaan terhadap generasi muda dan guru adalah
contoh tauladan dalam pembinaan akhlak bagi peserta didik.
Juwita Putri: (2017). Dengan judul skripsi “ Peran guru Akidah akhlak
dalam membina akhlak peserta didik di MIN 2 Teluk Betung Bandar
Lampung” dapat digambarkan bahwa yang menyebabkan kurang baiknya
akhlak siswa bukan dari kirang baiknya ajaran guru disekolah akan tetapi
terdapat faktor diluar lingkungan sekolah yang sangat berpengaruh besar
terhadap perkembangan akhlak siswa, peneliti ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif, adapun teknik pengumpulan datanya dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi . Dalam penelitian tersebut terdapat persamaan
dan perbedaan, diantara perbedaan tersebut yaitu jika penulis meneliti
mengenai pembelajar akidah akhlak apakah telah terlaksana dengan baik
dalam membina akhlak siswa sedangkan dalam skripsi ini meneliti tentang
peran seorang guru akidah akhlak dalam merubah akhlak siswa. Selain itu
lokasi yang penulis pilih yaitu Madrasah Tsanawiyah Nururrodhiyah Kota
Jambi sedangkan penelitian saudari juwita di Madrasah Ibtidaiyah 2 Teluk
Betung. Sedangkan persamaannya yaitu sama-sama menelitu mengenai
pembinaan akhlakul karimah siswa. (putri, 2017)
Indah Dwi Pratiwi “Upaya guru akidah akhlak dalam membina akhlak
siswa di MTs Darussalam Tanggerang Selatan” dapat digambarkan bahwa
upaya yang dilakukan guru pendidikan agama islamadalah dengan menyusun
kebijakan serta program-program pembinaan akhlak siswa, setelah itu
mengawasi atau memantau program tersebut lalu mengevaluasi apakah
program tersebut berjalan lancar atau tidak. Dalam penelitin ini terdapat
perbedaan dan persamaan, adapun perbedaannya yaitu jika peneliti lebih
fokus kepada upaya atau cara guru akidah akhlak dalam memperbaiki akhlak
siswa melalui program kegiatan pembinaan akhlak, sedangkan penulis
meneliti mengenai pembelajaran akidah akhlak dalam membina akhlak siswa.
Sedangkan persamaannya yaitu sama-sama membahas mengenai pembinaan
akhlakul karimah siswa. (Pratiwi, 2019)
A. Pendekatan penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif ,
dan sering juga disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah (sugiyono, 2018, hal. 8) Dalam
penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrumen yaitu
peneliti itu sendiri. Untuk mendapat menjadi instrumen, maka peneliti harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya,
menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang di teliti
menjadi lebih jelas dan bermakna. Dalam pengambilan sampel sumber data
di lakukan secara purposive yaitu dimana peneliti telah menentukan
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian. Selain itu, teknik pengumpulan datanya bersifat
trianggulasi yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara
gabungan. Dan analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan
fakta-fakta yang ditemukan dilapangan.
Dengan metode ini di harapkan dapat di peroleh pemahaman dan
penafsiran yang mendalam dan memadai mengenai makna dari kenyataan
dan fakta yang relevan terhadap apa yang terjadi sebenarnnya di lapangan.
Metode kualitatif dapat di gunakan untuk mengungkap dan memahami
sesuatu di balik fenomena yang sedikit pun belum di ketahui. Metode ini
juga dapat di gunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu yang
baru sedikit di ketahui.
Metode Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di gunakan
untuk meneliti pada kondisi alamiah, (sebagai lawannya adalah ekperimen)
di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, penelitian dengan
penektan kualitatif menekankan analisis dari proses berfikir secara induktif
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
31
yang terus menerus sampai datanya jenuh. Uji keabsahan data melalui
triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu, teknik triangulasi yang paling banyak
digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Lexy J.Meleong, 2018, hal. 331)
Hal itu dapat dicapai dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu
Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
G. JADWAL PENELITIAN
2019/2020
JUN OKT DES JAN FEB MAR APRIL
NO BENTUK KEGIATAN
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
3 1 3 4 2 3 4 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ACC Judul √
2 Pembuatan Proposal √ √ √
3 Bimbingan Proposal √ √ √
4 Seminar Proposal √
5 Perbaikan Proposal √ √ √
6 Surat Izin Riset √
7 Penelitian √ √ √ √ √
8 Bimbingan Skripsi √ √
9 Perbaikan Skripsi √ √
10 Pramunaqasyah √
11 Munaqasyah √
Kecamatan Jelutung
Kota Jambi
Provinsi Jambi
Alamat yayasan Jl. Bangka rt11 kel.Handil Jaya
MSS/NSM 121215170017
Akreditasi “A”
Tahun berdiri 1984
Tahun beroperasi 1986
Surat kepemilikan tanah NoW 002
Luas tanah 3385 m
Nomor surat izin bangunan -
Luas bangunan 1073
- VISI
- MISI
KEPALA TU BENDAHARA
Rizki Umi Ulsum, S.Pd.I
Pranata,S.Pd
WALI KELAS
VII A, VII B, VII C, VII D, VIII A, VIII B, VIII
C, VIII D, IX A, IX B, IX C
MAJELIS GURU
SISWA
SATMINGKAL
17 ROSIKA SEPTIANI S.Pt NON
SATMINGKAL
18 YENNI,S.Ag NON
SATMINGKAL
19 AKBAR ZULKARNAIN NON
WIDODO SATMINGKAL
NO KELAS NAMA
1 VII A ENI FAUZIAH, S.Pd
2 VII B NUR IZZATI,S.Pd
CEMPAKA SILIH,
3 VII C
S.Ag
CANIE DWI
4 VII D
SISKAYANTI
5 VIII A NIYATI,S. Pd
RONA ULI
6 VIII B
MANURUNG, S.Pd
7 VIII C MARLINA, S.Pd
RETTI
8 VIII D PURNAMASARI,S.Pd
GUPIA SARI DEWI,
9 IX A
S.Ag
10 IX B SITI HAPSAH, S.Ag
Hj. UMI ULSUM,
11 IX C
S.Pd.I
(Dokumentasi MTs Nururrodhiyah Kota Jambi tahun 2020)
b. Keadaan siswa
Adapun jumlah siswa yang terdapat di MTs Nururrodhiyah
baik dari kelas VII - IX adalah sebagai berikut :
JENIS KELAMIN
NO KELAS JUMLAH TOTAL
L P
1 VII A 18 17 35
2 VII B 18 16 34
3 VII C 19 16 35
4 VII D 23 13 36
5 VIII A 16 17 33
6 VIII B 16 16 32 349
7 VIII C 15 16 31
8 VIII D 16 16 32
9 IX A 15 12 27
10 IX B 15 11 26
11 IX C 17 11 28
B. PEMBAHASAN
1. Keadaan akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi
Setelah melakukan penelitian dengan observasi dan wawancara
kepada beberapa guru dan MTs Nururrodhiyah Kota Jambi maka
peneliti mendapatkan data tentang pembelajaran Aqidah Akhlak dalam
membina akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi. Adapun
keadaan akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah adalah sebagai berikut :
a. Akhlak terhadap Allah SWT
Akhlak siswa terhadap Allah Swt yang dimaksudkan disini
adalah tata cara siswa dalam berhubungan dengan Allah Swt
dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, pada saat
kegiatan shalat berjama’ah sebagian siswa melakukan shalat
dzuhur berjama’ah tanpa harus disuruh-suruh ataupun dimarahi
oleh gurunya. Ketika jam istirahat shalat zuhur mereka dengan
segera mengambil air wudhu dan langsung mengatur posisi di
masjid sekolah. Hanya sebagian kecil siswa yang harus dimarahi
baru mau melaksanakan kegiatan shalat zuhur berjama’ah. Selain
itu, sebelum dan sesudah dilakukannya kegiatan pembelajaran,
peserta didik diwajibkan membaca do’a sebagai tanda rasa
bersyukur dan memohon pertolongan kepada Allah Swt. Mereka
melakukannya dengan khusyuk dan jarang sekali terlihat ada
peserta didik yang berdo’a dengan bermain-main ataupun bercanda.
(Observasi,15 Februari 2020)
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru
aqidah akhlak Ibu Eni Fauziah, mengatakan bahwa :
“Iya, Alhamdulillah siswa disini setelah memasuki jam
istirahat shalat zuhur mereka segera kemasjid untuk
mengambil wudhu lalu menunggu waktu shalat zuhur tiba
tanpa harus disuruh-suruh ataupun dimarah terlebih
mengajar, ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh Ibu Eni Fauziah
selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak. Tahapan tersebut sesuai
dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Ibu Eni Fauziah mengatakan
bahwa :
“langkah awal yang saya lakukan sebelum dimulainya proses
kegiatan belajar mengajar yaitu mempersiapkan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang kemudian melakukan
serangkaian proses pembelajaran dengan membuka pelajaran,
menyampaikan materi, serta menutup pelajaran” (Wawancara,
27 Februari 2020)
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan beberapa hal
penting mengenai pembelajaran Aqidah Akhlak dalam membina akhlak
siswa yaitu :
Dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak kelas VII C terdiri
dari kegiatan membuka pelajaran, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Guru
menggunakan metode ceramah, penugasan dan tanya jawab. Dengan
metode ceramah peserta didik diharapkan dapat mengerti akan penjelasan
materi yang disampaikan oleh guru terutama mengenai perilaku terpuji.
Dengan adanya metode tanya jawab memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti
sehingga yag awalnya tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu maka mereka
dapat membedakan mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang harus
dihindari. Dengan adanya metode penugasan diharapkan peserta didik akan
rajin belajar dan lebih aktif dalam mencari tahu materi aqidah akhlak. Selain
itu untuk membentuk perilaku terpuji guru juga memberikan keteladanan
dan kebiasaan yang baik. Dengan keteladanan yang baik dari seorang guru
akan membangkitkan motivasi siswanya untuk mengikuti perilaku yang
telah dicontohkannya. Guru memberikan teladan kepada peserta didik
mengenai akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Allah Swt,
hubungan yang baik dengan alam semesta, dan hubungan yang baik
terhadap lingkungan sosial yang mencakup akhlak yang baik terhadap orang
tua, guru dan sesama teman. Keteladanan dari guru harus dibiasakan dalam
sehari-hari, pembiasaan sangat penting dilakukan karena dengan
pembiasaan yang baik akan membentuk kepribadian manusia yang baik
pula.
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
62
kepada kedua orang tua serta terhindar dari perilaku yang buruk yang
dapat merusak masa depan mereka.
4. Kepada siswa hendaknya selalu tanamkan sikap sopan santun terhadap
orang tua maupun guru, menjalankan tugasnya dan menjauhi
larangannya agar menjadi anak yang berbakti dan memiliki akhlak
mulia.
C. Kata Penutup
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah atas rahmat dan inayah dari
Allah Swt yang disertai dengan usaha dan dorongan dari semua pihak
khususnya dosen pembimbing 1 dan 2 yaitu bapak Dr.H. Lukman Hakim
M.Pd.I dan Habib Muhammad S.Ag, M.ag. Penulis telah dapat
menyelesaikan skripsi ini meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
telah penulis hadapi.
Penulis menyadari akan kekurangan Ilmu pengetahuan yang penulis
miliki, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menambah ilmu pengetahuan bagi penulis. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan mudah-mudahan
perlindungan serta petunjuk akan senantiasa tercurrahkan kepada kita
semua.
Aamiin ya Rabbal’alamin.
Abdullah, Yatimin. Studi akhlak dalam perspektif alquran, (Jakarta: Sinar Grafika
Offset, 2007)
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014)
Baeni Ahmad Saebani, Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2012)
Beni ahmad saebani dan Abdul Hamid, Ilmu akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2010)
Nusa putra dan ninin dwi lestari, Penelitian kualitatif, paud, (jakarta graindo
persad, 2012)
Pratiwi, Indah dwi. Upaya guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTs
Darussalam Tanggerang Selatan, 2019. ( Skripsi Universitas Muhammadiyah
Jakarta)
Putri, Juwita. Peran guru Akidah akhlak dalam membina akhlak peserta didikdi
MIN 2 Teluk Betung Bandar Lampung, 2017 (skripsi IAIN Raden Intan
Lampung)
Redaksi, Tim. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008)
Suryo subroto, Proses belajar mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013)
DAFTAR INFORMAN
No Nama Keterangan
H. Imam Mashudi,
1. Kepala Sekolah
S.Pd
2. Eni Fauziah, S. Pd Guru Aqidah Akhlak
DAFTAR RESPONDEN
No Nama Keterangan
A. Observasi (Pengamatan)
1. Situasi dan kondisi di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi
2. Proses kegiatan pembelajaran didalam kelas dalam membina akhlak
siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi
3. Problem yang terjadi dan solusi ketika melakukan pengajaran dalam
meningkatkan akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah Kota Jambi
4. Cara guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTs
Nururrodhiyah Kota Jambi
B. Wawancara
1. Kepala sekolah MTs Nururrodhiyah :
a. Bagaimanakah akhlak siswa di MTs Nururrodhiyah ? baik dia
berhubungan dengan Allah Swt, berinteraksi dengan teman
ataupun berhubungan dengan guru maupun orang tua?
b. Apakah Bapak melakukan pembinaan di Madrasah? Bagaimana
cara Bapak membina akhlak siswa?
c. Kegiatan apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan
akhlak siswa?
d. Setelah Bapak melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan
akhlak siswa, perubahan-perubahan apa saja yang telah terjadi?
e. Apakah pendidikan akhlak di Madrasah Bapak sudah
dilaksanakan sesuai dengan kurikulum?
f. Nilai-nilai pendidikan akhlak apa saja yang menjadi prioritas di
Madrasah Bapak?
g. Apakah pembelajaran akhlak mampu membentuk akhlak siswa di
dalam lingkungan Madrasah dan kehidupan sehari-hari?
C. Dokumentasi
1. Arsip
a. Historis dan Geografis Madrasah Tsanawiyah Nururrodhiyah Kota
Jambi
b. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa/i Madrasah Tsanawiyah
Nururrodhiyah Kota Jambi
c. Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah
Nururrodhiyah Kota Jambi
d. Proses kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah
Tsanawiyah Nururrodhiyah Kota Jambi
2. Gambar
Foto-foto kegiatan secara langsung, kegiatan-kegiatan dalam
membina akhlak siswa. Foto tersebut, dihasilkan sendiri oleh peneliti
dengan kamera Handphone.
3. Rekaman Wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak
yang terkait dalam penelitian tersebut.
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Email : Muhammaddany1927@gmail.com
No Kontak : 085314569407
Pendidikan Formal
Ibu Eni Fauziah Guru Aqidah Akhlak Ibu Eni Fauziah Guru Aqidah Akhlak