Anda di halaman 1dari 89

PEMBELAJARAN “TAKHRIJUL HADITS” MELALUI APLIKASI

KUTUBUTTIS’AH DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA KELAS X AGAMA MAN YOGYAKARTA I

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun oleh:

Wildati Rachmi Faisalicha


NIM: 12410268

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
YOGYAKARTA
2016
MOTTO

Artinya :

“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami


kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu
yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan
kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As
Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu
ketahui.” (Q.S Al-Baqarah: 151)1

1
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: Syaamilquran, 2012), hal.
58.

vi
PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan

untuk Almamater Tercinta

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

vii
ABSTRAK

WILDATI RACHMI FAISALICHA. Pembelajaran “takhrijul hadits”


Melalui Aplikasi Kutubuttis’ah dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X Agama MAN Yogyakarta 1. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Latar belakang penelitian ini adalah peran teknologi melalui software
aplikasi-aplikasi yang dapat membantu dalam proses pembelajaran termasuk
aplikasi kutubuttis’ah, aplikasi tersebut digunakan guru sebagai media
pembelajaran dalam pembelajaran “takhrijul hadits” untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi permasalahan
penelitian ini adalah bagaimana penggunaan aplikasi kutubuttis’ah dalam
pembelajaran “takhrijul hadits” di kelas X MAN Yogyakarta 1. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pembelajaran “takhrijul hadits” melalui aplikasi
kutubuttis’ah, mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran “takhrijul
hadits” melalui aplikasi kutubuttis’ah dan mengetahui problematika dalam
penggunaan aplikasi tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi,dan dokumentasi. Pengumpulan data
dilakukan dengan reduksi data yang disusun secara sistematis kemudian display
data yang berupa uraian deskriptif yang panjang dan terakhir kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan aplikasi kutubutis’ah
pada pembelajaran takhrijul hadits di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1
berjalan dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan keaktifan siswa dalam
pembelajaran takhrijul hadits melalui aplikasi kutubuttis’ah. 2) Pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi kutubuttis’ah mempunyai dampak positif terhadap
hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian yang peneliti ketahui bahwa hasil belajar
dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat meningkat dilihat dari nilai
ulangan harian, keaktifan, kemampuan unjuk kerja siswa, maupun sikap siswa
dalam kehidupan sehari-hari. dari ranah kognitif peningkatan hasil belajar siswa
bisa dilihat dari daftar nilau ulangan 1 dan ulangan 2. Rata-rata untuk ulangan
harian 1 adalah 85,76. Sedangkan rata-rata untuk ulangan harian 2 adalah 88,76.
3) Problematika yang dihadapi antara lain ada beberapa siswa yang belum
mempunyai basic kemampuan dalam membaca hadits, dan kendala teknis seperti
matinya listrik ketika pembelajaran. Solusinya adalah Pak Suyanto menyiapkan
dengan baik hal-hal teknis yang diperlukan dalam pembelajaran. kedua, pak
Suyanto memberikan bimbingan kepada siswa dengan latar belakang sekolah
umum berupa pembelajaran baca tulis Qur’an terhadap siswa yang membutuhkan
bimbingan.

Kata Kunci: Media aplikasi kutubuttis’ah, Takhrijul Hadits

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia

menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

Penulisan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang pemebelajaran

takhrijul hadits melalui aplikasi kutubutis’ah di kelas X Agama MAN Yogyakarta

1. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini memperoleh bantuan,

bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan

hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga


Yogyakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Moch. Fuad, M.Pd. selaku pembimbing skripsi.

4. Ibu Dr. Hj. Marhumah, M.Pd. selaku Penasehat Akademik penulis.

ix
5. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univertas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

6. Kepala sekolah serta seluruh guru dan karyawan MAN Yogyakarta 1,

khususnya, Bapak Suyanto M.Pd.I dan seluruh siswa kelas X Agama yang

telah banyak memberikan kontribusi terhadap penelitian ini.

7. Orang tua tercinta Bapak Tholhah Hasibuan dan Ibu Kuroetin serta kepada

Adik Fathya Razak Faisalicha yang selalu memberikan kasih sayang,

motivasi, dan doa kepada penulis.

8. Teman-teman angkatan 2012 khususnya Dewi, Agrina, Lia, Baeti, dan

teman-teman PPL-KKN kelompok 54, serta partner terbaik Wildan Nur

Haifani. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah

SWT dan mendapatkan limpahan rahmat dari-Nya, Amin.

Yogyakarta, 18 April 2016

Penulis,

Wildati Rachmi F.
12410268

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN......................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB.....................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................v
HALAMAN MOTTO........................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................vii
HALAMAN ABSTRAK...................................................................................viii
HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................................ix
HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................xi
HALAMAN PEDOMAN TRANSLITRASI.....................................................xiii
DAFTAR TABEL.............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1


B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...........................................................6
D. Kajian Pustaka.......................................................................................7
E. Landasan Teori......................................................................................11
F. Metode Penelitian..................................................................................29
G. Sistematika Pembahasan........................................................................36

BAB II: GAMBARAN UMUM MAN YOGYAKARTA 1

A. Letak Geografis.................................................................................... 38
B. Identitas MAN Yogyakarta 1 ............................................................... 49
C. Sejarah Berdirinya MAN Yogyakarta 1............................................... 40
D. Struktur Organisasi Sekolah ................................................................ 43
E. Visi dan Misi........................................................................................ 44
F. Keadaan Pendidik, Karyawan, dan Peserta Didik ............................... 46
G. Keadaan MAN Yogyakarta 1 .............................................................. 52
H. Gambaran Umum mata Pelajaran Qur’an Hadits di Sekolah ............. 57

xi
BAB III: PEMBELAJARAN “TAKHRIJUL HADITS MELALUI APLIKASI

KUTUBUTTIS’AH DI KELAS X MAN YOGYAKARTA 1

A. Pembelajaran Takhrijul Hadits Melalui Aplikasi


Kutubuttis’ah.......................................................................................60
B. Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran “takhrijul
hadits” Melalui Aplikasi kutubuttis’ah...............................................77
C. Problematika Pembelajaran “takhrijul hadits” Melalui
Aplikasi Kutubuttis’ah dan Cara Mengatasinya..................................89

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................91
B. Saran.....................................................................................................92
C. Kata Penutup.........................................................................................93

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................94

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................

xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

ialah berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1988 Nomor

158/1987 dan 0543 b/u/1987.

Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Keterangan

‫ا‬
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬
Ba’ B Be

‫ت‬
Ta’ T Te

‫ث‬
Sa’ s\ Es (dengan titik di atas)

‫ج‬
Jim J Je

‫ح‬
Ha’ h{ Ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬
Kha’ Kh Ka dan ha

‫د‬
Dal D De

xii
‫ذ‬
Za\ l z\ Zet (dengan titik di atas)

‫ر‬
Ra’ R Er

‫ز‬
Zai Z Zet

‫س‬
Sin S Es

‫ش‬
Syin Sy Es dan ye

‫ص‬
Sad s{ Es (dengan titik di bawah)

‫ض‬
D}ad d{ Es (dengan titik di bawah)

‫ط‬
T{a’ t{ Te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬
Z{a’ z{ Zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬
‘Ain ‘ Koma terbalik di atas

‫غ‬
Gain G Ge

‫ف‬
Fa’ F Ef

‫ق‬
Qaf Q Qi

‫ك‬
Kaf K Ka

xi
‫ل‬
Lam L El

‫م‬
Mim M Em

‫ن‬
Nun N En

‫و‬
Waw W We

‫ه‬
Ha’ H Ha

‫ء‬
Hamzah ’ Apostrof

‫ي‬
Ya’ Y Ye

Untuk bacaan panjang ditambah:

َ‫ا‬ : a>

‫ِإي‬ i

‫ُا ْو‬ : >u

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Sejarah Berdirinya MAN Yogyakarta 1..........................................42


Tabel. 2: Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran...........................................46
Tabel. 3: Tenaga Administrasi.......................................................................49
Tabel. 4: Jumlah Siswa Berdasarkan Latar Belakang Sekolah......................52
Tabel. 5: Tanah dan Kepemilikan..................................................................53
Tabel. 6: Sarana dan Prasarana.......................................................................54
Tabel. 7: Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran........................................55
Tabel. 8: Buku................................................................................................56
Tabel. 9: Hasil Ulangan Harian 1 dan Ulangan Harian 2 Mata Pelajaran
Qur’an Hadits Siswa Kelas X Agama............................................79

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1 : Tampilan Utama Kutubuttis’ah..................................................72


Gambar. 2 : Tampilan Aplikasi Kutubuttis’ah...............................................73
Gambar. 3 : Tampilan Kutubuttis’ah pada urutan sanad................................74

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi..................................96


Lampiran 2 : Bukti Seminar Proposal............................................................97
Lampiran 3 : Kartu Bimbingan Skripsi..........................................................98
Lampiran 4 : Surat Rekomendasi Penelitian Gubernur DIY..........................99
Lampiran 5 : Surat Keterangan Selesai Penelitian.........................................100
Lampiran 6 : Sertifikat SOSPEM...................................................................101
Lampiran 7 : Sertifikat PPL 1.........................................................................102
Lampiran 8 : Sertifikat PPL-KKN Integratif..................................................103
Lampiran 9 : Sertifikat TOEC........................................................................104
Lampiran 10 : Sertifikat IKLA.......................................................................105
Lampiran 11 : Sertifikat ICT..........................................................................106
Lampiran 12 : Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X Agama..............107
Lampiran 13 : Pedoman Pengumpulan Data..................................................108
Lampiran 14 : Catatan Lapangan...................................................................110
Lampiran 15 : Curiculum Vitae......................................................................122

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan program pendidikan dan proses pembelajaran di lembaga

pendidikan mengalami kemajuan yang pesat. Kemajuan tersebut bukan hanya

untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan siswa, tetapi juga

memberikan fleksibilitas lokasi, waktu, dan metode. Pembelajar tidak hanya

belajar dari bahan-bahan bacaan. Melalui media kaset, video, CD ROM,

internet, dan program-program computer lainnya proses pembelajaran dapat

berlangsung dengan efektif dan efisisen.1

Teknologi pembelajaran baru tersebut terutama multimedia mempunyai

peranan semakin penting dalam proses pembelajaran. Banyak orang percaya

bahwa multimedia dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana

learning with effort akan dapat digantikan dengan learning with fun. Jadi

proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak membosankan akan

menjadi pilihan tepat bagi para guru.

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu

kenyataan yang tidak dipungkiri. Karena memang gurulah yang

menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-

pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.

1
1
Robert Steinbach, successful Lifelong Learning, penerjemah: Rohendi Rohidi
(Jakarta:Penerbit PPM,2002),hal.101

2
Guru sadar bahwa proses pembelajaran bantuan media, menjadikan bahan

pelajaran yang sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap siswa dapat

secara mudah dan efektif diterima siswa, terutama bahan pelajaran yang

rumit. Seperti halnya pada mata pelajaran Qur‟an Hadits.

Mata pelajaran Qur‟an Hadits di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan pengembangan dari

Qur‟an Hadits yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah

Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama. Pengembangan tersebut dilakukan

dengan cara mempelajari, memperdalam, memperdalam, serta memperkaya

kajian Qur‟an Hadits terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai

persiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta

memahami dan menerapkan tema-tema tentang manusia dan tanggung

jawabnya di muka bumi, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam perspektif Qur‟an Hadits sebagai persiapan untuk hidup

bermasyarakat.

Kata hadits merupakan istilah yang sangat populer di kalangan umat

Islam, selain kata Al-Qur‟an. Hal ini tidak lain Karena hadis merupakan

sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur‟an itu sendiri. 2 Namun perhatian

terhadap hadits di masa sekarang cenderung menurun, menurunnya perhatian

generasi sekarang terhadap hadits nabi ditengarai oleh minimnya kajian

2
Octoberrinsyah,dkk. Al-Hadis (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan
Kalijaga,2005),hal.1
3
terhadap kitab-kitab hadits yang merupakan sumber-sumber orisinil hadits.

Tidak sedikit generasi umat muslim sekarang yang belum pernah membuka

kitab seperti sahih Bukhari dan sahih Muslim yang merupakan kitab hadits

yang telah diakui sebagai kitab hadits yang tertinggi kesahihannya. Lemahnya

pengetahuan terhadap ilmu hadits ini dan berbagai metodologinya,

mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap pengakuan hadits sebagai

sumber ajaran Islam. Tidak mengherankan jika kemudian hari, keilmuan

hadits ini menjadi sesuatu yang asing, bahkan mungkin akan tergusur oleh

keilmuan lainnya. Maka dari itu mempelajari ilmu hadits penting untuk

mewariskan generasi yang tidak asing dengan sumber hukum kedua ajaran

Islam tersebut. Dalam ilmu hadits terdapat spesifikasi ilmu untuk mengetahui

asal-usul hadits yaitu ilmu “takhrijul hadits”. Ilmu “takhrijul hadits”

merupakan salah satu cabang ilmu musthalah hadits yang berpangkal pada

sanad. Ilmu musthalah hadits sendiri ialah ilmu tentang pokok dan kaidah-

kaidah yang digunakan untuk mengetahui kondisi sanad dan matan hadist dari

sisi diterima atau tidak.

Minimnya kegiatan pentakhrijan hadits oleh kalangan muda salah satunya

dikarenakan kitab-kitab hadits yang tidak sepopuler Al-Qur‟an

keberadaannya. Kitab-kitab hadits cenderung sulit ditemukan. Namun

sekarang sudah muncul beberapa aplikasi “takhrijul hadits”salah satunya

yaitu aplikasi kutubuttis‟ah. Aplikasi ini dinilai dapat memudahkan

4
pentakhrijan hadits dengan ditampilkannya hadits secara utuh beserta

sanadnya. Aplikasi kutubuttis‟ah bisa dijalankan oleh siapa saja termasuk

guru sebagai media pembelajaran dalam mata pelajaran Qur‟an Hadits untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar yang dimaksudkan yaitu

ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Setelah guru menggunakan

aplikasi kutubuttis‟ah dalam pembelajaran hadits diharapkan siswa mendapat

nilai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memuaskan.

Dalam melaksanakan pembelajaran “takhrijul hadits”, MAN

(Madrasah Aliyah Negeri) Yogyakarta 1 sudah menggunakan aplikasi

kutubuttis‟ah sebagai media pembelajaran berbasis teknologi. Pembelajaran

“takhrijul hadits” terdapat pada mata pelajaran Qur‟an hadits kelas X Agama,

MAN Yogyakarta 1 masih mempertahankan jurusan Agama karena sekolah

berbasis Islam sudah semestinya mempertahankan identitas keagamaannya

dengan tetap mengkaji ilmu agama. Terdapat satu kelas Agama yang terdiri

dari 21 siswa yaitu 19 siswa dengan latar belakang Madrasah Tsanawiyah dan

Madrasah yang dikelola oleh Pondok Pesantren sedangkan hanya 2 siswa

yang berlatar belakang SMP Negeri. Untuk bisa masuk dalam kelas agama

siswa harus melalui tes beberapa hafalan dan pengetahuan keagamaan.

Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk mengadakan

penulisan di MAN Yogyakarta 1. Pemilihan lokasi ini disamping alasan diatas

juga berdasar beberapa alasan antara lain: pertama, MAN Yogyakarta 1

5
merupakan salah satu madrasah unggulan yang memiliki fasilitas pendidikan

memadai sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran, maka dalam

kegiatannya pasti akan berbeda dengan sekolah yang belum terpenuhi fasilitas

pembelajarannya. Kedua, Guru Qur‟an Hadits yaitu Pak Suyanto beranggapan

bahwa ilmu takhrijul hadits perlu dikenalkan di Madrasah Aliyah, seiring

dengan munculnya beberapa software aplikasi yang memudahkan

pentakhrijan hadits, siswa diharapkan lebih tertarik untuk menelusuri hadits

berdasarkan sumber aslinya. Dalam hal ini Pak Suyanto memilih

kutubuttis‟ah karena mudah digunakan dan disertai terjemahan lengkap.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis berkeinginan untuk

mengadakan penulisan yang berjudul “Pembelajaran “takhrijul hadits”

Melalui Aplikasi Kutubuttis’ah dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas X Agama MAN Yogyakarta 1”

B. Rumusan Masalah

Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas,

maka penulis bermaksud untuk membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pembelajaran “takhrijul hadits” melalui aplikasi kutubuttis‟ah

di kelas X agama MAN Yogyakarta 1?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran “takhrijul hadits”

melalui aplikasi kutubuttis‟ah kelas X agama MAN Yogyakarta 1?

6
3. Apa saja problematika dalam pembelajaran “takhrijul hadits” melalui

aplikasi kutubuttis‟ah di kelas X agama MAN Yogyakarta 1 serta

bagaimana cara mengatasinya?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

dan kegunaan penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan penulisan

Tujuan dari diadakannya penulisan ini adalah:

a. Mengetahui bagaimana pembelajaran “takhrijul hadits” melalui

aplikasi kutubuttis‟ah di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1.

b. Mendeskripsikan hasil belajar siswa pada pembelajaran “takhrijul

hadits” melalui aplikasi kutubuttis‟ah hadits kelas X agama MAN

Yogyakarta 1.

c. Mengetahui problematika dalam pembelajaran “takhrijul hadits”

melalui aplikasi kutubuttis‟ah di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1

serta bagaimana cara mengatasinya.

2. Kegunaan penulisan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat berguna, baik secara teoritik

akademis maupun secara praktis.

7
a. Secara Teoritik

1) Memberikan masukan kepada guru mata pelajaran Qur‟an Hadits

dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Agama MAN

Yogyakarta 1.

2) Memberikan masukan kepada guru mata pelajaran Qur‟an Hadits

dalam melaksanakan pembelajaran “takhrijul hadits” melalui aplikasi

kutubuttis‟ah di MAN Yogyakarta 1.

b. Secara Praktis

1) Hasil dari penilitian ini dapat menjadi landasan atau dasar

pertimbangan penerapan aplikasi kutubusittah dalam pembelajaran

“takhrijul hadits” di Madrasah sebagai usaha untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Quran Hadits.

2) Menjadi bahan pertimbangan bagi para penulis lainnya untuk

melakukan penulisan lanjutan tentang pembelajaran “takhrijul

hadits”.

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka bertujuan untuk memberikan kejelasan dan batasan

pemahaman informasi yang digunakan untuk memperoleh data-data yang

berhubungan dengan tema penulisan.

8
Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan, ada beberapa skripsi

yang memiliki kajian serupa dengan apa yang akan diteliti dalam skripsi ini,

yaitu:

1. Skripsi oleh Uswatun Hasanah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta tahun 2015 yang berjudul “Penggunaan ebook

Kamus Almunawwir Sebagai Media Pembelajaran Pada Mahasantri

Ma‟had „Aly Al Tarmasie Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan

Jawa Timur Semester 1 Tahun Ajaran 1435-1436 H”.3 Penulisan

tersebut merupakan penulisan lapangan dengan pendekatan deskriptif

kualitatif. Adapun hasil penulisan menunjukkan ebook kamus Al-

Munawwir digunakan dalam pembelajaran karena lebih mudah dan

praktis digunakan, ebook kamus Al-Munawwir baru digunakan pada

mata kuliah tarikh islam dan tafsir jalalain, sarana yang masih terbatas

menjadi kendala digunakannya ebook kamus Al-Munawwir. Beberapa

persamaan dalam penulisan ini yaitu, sama dalam hal meneliti

penggunaan media berbasis teknologi dalam pembelajaran,

menggunakan analisis data kualitatif. Perbedaannya adalah penulis

meneliti pembelajaran pada mata pelajaran Qur‟an Hadits.

3
Uswatun Hasanah,” Penggunaan ebook Kamus Almunawwir Sebagai Media Pembelajaran
Pada Mahasantri Ma‟had „Aly Al Tarmasie Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur
Semester 1 Tahun Ajaran 1435-1436 H”, skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,2015

9
2. Skripsi Siti Wulandari Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta tahun 2009 yang berjudul “Eksperimentasi Media Digital

Qur‟an Versi 3.0 dan Microsoft Power Point dalam Pembelajaran

Qur‟an Hadits Materi Surat Al-Qashas 79-82 Guna Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MAN Yogyakarta II”.4 Penulisan ini

adalah penulisan kuantitaif dengan metode eksperimen. Adapun hasil

penulisa menunjukkan bahwa: 1) penggunaan Media Digital Qur‟an

Versi 3.0 dan Microsoft Power Point dalam Pembelajaran Qur‟an

Hadits Materi Surat Al-Qashas 79-82 dapat dilaksanakan dengan baik,

2) terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelompok control dan

kelompok eksperimen. Persamaan yang ada dalam penulisan ini yaitu,

meneliti penggunaan media dalam pembelajaran mata pelajaran

Qur‟an Hadits. Perbedaannya, penulisan ini menggunakan analisis

data kuantitatif eksperimen sedangkan penulis menggunakan analisis

data kualitatif.

3. Skripsi Alfian Fatoni Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta tahun 2011 yang berjudul “Pemanfaatan Media ICT

(Information Communication and Technology) dalam Pembelajaran

4
Siti Wulandari “Eksperimentasi Media Digital Qur‟an Versi 3.0 dan Microsoft Power Point
dalam Pembelajaran Qur‟an Hadits Materi Surat Al-Qashas 79-82 Guna Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI MAN Yogyakarta II”, Skripsi, Fakultas Ilmiu Tarbiyah dan Keguruan, 2009.
1
Qur‟an Hadits di Kelas RMBI MAN Yogyakarta III”.5 Penulisan ini

adalah penulisan kualitatif. Adapun hasil penulisan menunjukkan

bahwa: 1) pemanfaatan media ICT di kelas RMBI MAN Yogyakarta

III belum optimal, 2) hasil pemanfaaatan media ICT dalam

pembelajaran Qur‟an Hadits di Kelas RMBI MAN Yogyakarta III

telah mencapai hasil yang signifikan. Beberapa persamaan yang ada

dalam penulisan ini yaitu meneliti pemanfaatan teknologi sebagai

media dalam pembelajaran mata pelajaran Qur‟an hadits,

menggunakan analisis data kualitatif. Perbedaannya adalah penulis

lebih menspesifikan pada pembelajaran “takhrijul hadits”.

Berdasarkan skripsi-skripsi diatas diketahui bahwa kajian yang penulis

teliti berjudul “Pembelajaran “takhrijul hadits” Melalui Aplikasi

Kutubuttis‟ah dan Dampaknya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Agama

MAN Yogyakarta 1” berbeda dengan skripsi-skripsi diatas. Penulis

memfokuskan pada penggunaan aplikasi kutubutssittah yang dapat digunakan

sebagai media dalam pembelajaran “takhrijul hadits” dengan di kelas X

Agama MAN Yogyakarta I, yang sejauh ini belum penulis temukan di

perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang membahas masalah ini.

5
Alfian Fatoni “Pemanfaatan Media ICT (Information Communication and Technology)
dalam Pembelajaran Qur‟an Hadits di Kelas RMBI MAN Yogyakarta III”, Skripsi, Fakultas
Ilmiu Tarbiyah dan Keguruan, 2011.
1
Posisi penulisan ini adalah untuk mengembangkan dan melengkapi

penulisan tentang media pembelajaran dalam mata pelajaran Qur‟an Hadits.

E. Landasan Teori

1. Pembelajaran PAI Berbasis CAI (Computer Assisted

Instruction)

Pembelajaran adalah secara sederhana, istilah pembelajaran

(instructional) bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan

seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan

berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan

yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk

membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan

sumber belajar. Dengan demikian, pembelajaran pada dasarnya

merupakan kegiatan terencanaan yang mengondisikan atau

merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik dan sesuai

dengan tujuan pendidikan.6

Pembelajaran pendidikan agama islam adalah sebagai upaya

sadar dan rencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak

6
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung:PT remaja
Rosdakarya,2012),hal.109-110.

1
mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya

kitab suci Al-Qur‟an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.7

Pengertian CAI (Computer Assisted Instruction) adalah

penggunaan computer sebagai mesin belajar untuk mempresentasikan

berbagai macam pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri

dalam upaya mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik dan

juga terbatas. Pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi

pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. CAI mendukung pembelajaran

dan pelatihan akan tetapi bukanlah penyampai utama materi

pelajaran.8

Untuk menunjang kegiatan pembelajaran siswa, pemanfaatan

CAI sebagai sumber belajar dapat dikembangkan dalam beberapa

program pembelajaran. Beberapa program pembelajaran dapat

dikembangkan dalam bentuk:

a. Drill and Practice, digunakan dengan asumsi bahwa suatu

konsep, aturan atau kaidah, atau prosedur telah diajarkan kepada

siswa. Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh

untuk meningkatkan kemhiran menggunakan keterampilan. Hal

7
Ibid., hal.11-12
8
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2013), hal. 93
1
terpenting adalah memberikan penguatan secara konstan terhadap

jawaban yang benar.

b. Tutorial terprogram, adalah seperangkat tayangan baik statis

maupun dinamis yang telah diprogramkan. Secara beruntut,

seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan

pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh computer.

c. Stimulasi pada computer memberikan kesempatan belajar secara

dinamis, interaktif dan perorangan. Dengan stimulasi, lingkungan

pekerjaan yang kompleks dapat ditata hingga menyerupai dunia

nyata.

d. Tutorial intelejen berbeda dengan tutorial terprogram karena

jawaban dari computer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh

intelegensia artifisial, bukan jawaban-jawaban yang terprogram

yang terlebih dahulu disisapkan oleh peracang pelajaran, dengan

demikian ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa dan

computer. Baik siswa maupun computer dapat bertanya atau

memberi jawaban.9

Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa pembelajaran PAI berbasis CAI adalah penggunaan

perangkat lunak dalam computer sebagai media atau alat bantu

9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,….............................., hal. 94-95

1
untuk membantu proses pembelajaran PAI guna mencapai tujuan

pembelajaran tersebut.

2. Pengembangan Kutubuttis’ah dalam Media Pembelajaran

a. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara

harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa

Arab media adalah perantara (wasilah) atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan. Istilah “media” bahkan sering

dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal

dari kata latin tekne (art) dan logos (ilmu). Bila dihubungkan dengan

pendidikan dan pembelajaran, pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,

atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal.10

pembelajaran adalah suatu peristiwa atau situasi yang sengaja

dirancang dalam rangka membantu dan mempermudah proses belajar

dengan harapan dapat membangun kreativitas siswa.11

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang digunakan untuk merangsang pikiran,

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran..................hal.1-2


10

11
Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, karakteristis dan Metodologi
dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, (Yogyakarta:Teras, 2007), hal.163

1
perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pelajar

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Tujuan dari penggunaan media pembelajaran dalam membantu

guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut :12

a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas

b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran di kelas

c. Menjaga relevansi anatara pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

d. Membenatu konsentrasi dalam proses pembelajaran.

Adapun manfaat media pembelajaran dalam proses belajar

siswa, di antaranya sebagai berikut :

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami siswa dan memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga

12
Azhar arsyad, Media Pembelajaran,...................hal. 23

1
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apa lagi kalau

guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetatp juga aktivitas lain, seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan

lain-lain.13

b. Kutubuttis‟ah

Kutubuttis‟ah dalam Bahasa Indonesia berarti 'Sembilan

Kitab', adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada

sembilan buah kitab induk hadits dalam Islam. Kesembilan kitab ini

merupakan kitab hadits yang disusun oleh para pengumpul hadits yang

kredibel. Kitab- kitab tersebut menjadi rujukan utama oleh para

pemeluk Islam dalam merujuk kepada perkataan Nabi Muhammad.

Adapun Kesembilan kitab tersebut adalah:

1) Shahih Bukhari dihimpun oleh Imam Bukhari

Kitab Shahih Bukhari merupakan kitab (buku) koleksi

hadits yang disusun oleh Imam Bukhari (nama lengkap: Abu

Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah

al-Ju'fi) yang hidup antara 194 hingga 256 hijriah.

Koleksi hadits ini di kalangan muslim Sunni adalah

salah satu dari yang terbaik karena Bukhari menggunakan

13
Azhar arsyad, Media Pembelajaran,...................hal. 24-
25
kriteria yang sangat ketat dalam menyeleksi hadits. Ia

menghabiskan waktu 16 tahun untuk menyusun koleksi ini

dan menghasilkan 2.602 hadits dalam kitabnya (9.802 dengan

perulangan).14

2) Shahih Muslim dihimpun oleh Imam Muslim

Al-Jami' atau biasa di kenal dengan Kitab Shahih

Muslim merupakan kitab (buku) koleksi hadits yang disusun

oleh Imam Muslim (nama lengkap: Abul Husain Muslim bin

al-Hajjaj al-Naisaburi) yang hidup antara 202 hingga 261

hijriah. Ia merupakan murid dari Imam Bukhari.

Koleksi hadits ini di kalangan muslim Sunni adalah

koleksi terbaik kedua setelah Shahih Bukhari. Dari sekitar

300.000 hadits yang ia kumpulkan hanya sekitar 4000 yang

telah diteliti selama hidupnya dan dapat diterima keasliannya.

Shahih Muslim terbagi menjadi beberapa kitab di mana

tiap kitab terdiri dari beberapa bab. Judul bab tersebut

menunjukkan fiqih Imam Muslim terhadap hadits-hadits yang

termuat di dalamnya. Shahih Bukhari bersama dengan kitab

Shahih Muslim disebut sebagai ash-Shahihain (Dua Kitab

Shahih rujukan utama).15

14
Abdurrahman, Studi Kitab Hadits ( Yogyakar:Teras, 2003) hal. 50
15
Ibid,. hal. 68

1
3) Sunan an-Nasa'i atau disebut juga As-Sunan As-Sughra

dihimpun oleh Imam Nasa'i

Kitab Sunan An-Nasa'i merupakan salah satu dari enam

kitab hadits utama yang dianggap berada di urutan ketiga yang

paling shahih setelah kitab Shahihain Bukhari-Muslim. Kitab

ini disebut juga Al-Sunan Al-Sughra (Sunan yang Kecil) karena

merupakan kitab ringkasan yang memuat sekitar 5270 hadits

yang diseleksi dari karya aslinya yaitu Al-Sunan Al-Kubra.16

4) Sunan Abu Dawud dihimpun oleh Imam Abu Dawud

Sunan Abu Dawud merupakan kitab koleksi hadits

yang disusun oleh Imam Abu Dawud, merupakan salah satu

dari Kutubut Tis'ah (sembilan kitab hadits utama di kalangan

Sunni). Sunan Abu Dawud terbagi menjadi beberapa kitab di

mana tiap kitab terdiri dari beberapa bab. Beberapa judul bab

menunjukkan fiqih Imam Abu Dawud terhadap hadits-hadits

yang termuat di dalamnya.17

5) Sunan at-Tirmidzi dihimpun oleh Imam Tirmidzi

Jami at-Tirmidzi atau lebih dikenal dengan Sunan at-

Tirmidzi adalah kitab kumpulan Hadits dalam Islam yang

16
Abdurrahman, Studi Kitab.........................., hal. 41
17
Ibid, hal. 91

1
disusun oleh Tirmidzi. Kitab ini adalah yang terakhir di antara

enam kitab rujukan utama hadits (Kutubuttis‟ah) sesuai

dengan urutan prioritasnya.

6) Sunan ibnu Majah dihimpun oleh Imam Ibnu Majah

Sunan ibnu Majah adalah kitab kumpulan Hadits dalam

Islam yang disusun oleh ibnu Majah. Kitab ini adalah salah

satu dari enam kitab (Kutubuttis‟ah) yang menjadi rujukan

utama bagi pemeluk Islam. Kitab ini menghimpun kurang

lebih 4000 hadits yang terpisah kedalam 32 buku.

7) Musnad Ahmad

Musnad al-Kabir atau lebih dikenal sebagai Musnad

Ahmad adalah salah satu dari Sembilan Kitab hadits yang

dijadikan rujukan utama umat Islam kebanyakan, terutama dari

golongan Ahlus Sunnah. Kitab ini disusun oleh Imam Ahmad

bin Hanbal. Yaitu Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad Adz-

Dzuhli asy-Syaibani (164 H - 241 H). Seorang Syaikhul Islam,

al-Imam, al-Hafizh, al-Hujjah, Pemimpin Umat Islam pada

masanya. Musnad ini terbagi menjadi beberapa musnad besar

yang terdiri dari beberapa musnad sahabat atau hadits sahabat.

Musnad sahabat atau hadits sahabat ini kemudian memuat

1
beberapa hadits. Di antara kutubuttis'ah, kitab ini merupakan

kitab dengan jumlah hadits terbanyak.18

8) Muwattho‟ Malik

MuwattaMalik merupakan kitab hadits dan fiqih yang

disusun oleh Imam Malik bin Anas, merupakan salah satu

dariKutubut Tis'ah (sembilan kitab hadits utama di kalangan

Sunni). Imam Malik, Yaitu Abu Abdullah Malik bin Anas bin

Malik bin Abu Amir Al-Ashbahi (93 H dan -179 H). Ia banyak

tinggal di Madinah. Ia ulama Islam yang terkenal, dan pendiri

mazhab Maliki. Ia dikenal mempunyai lebih dari seribu murid

di antaranya yang terkenal adalah Imam Syafe'i. Selama

kehidupannya, Imam Malik senantiasa memperbarui Kitab

Muwaththa dia ini, sehingga kitab ini mencerminkan

pembelajaran dan pengetahuan dia selama lebih dari empat

puluh tahun. Kitab ini mengandung seribuan hadits.19

9) Sunan Al-Darimi

Sunan al-Darimi atau Musnad al-Darimi oleh Abdullah

ibn Abdul Rahman ad-Darimi (181H–255H) merupakan

18
Abdurrahman, Studi Kitab.........................., hal. 26
19
ibid., hal, 5

2
kumpulan Hadits yang penting, seperti Muwatta Malik dan

Musnad Ahmad.

Walaupun terkadang disebut sebagai Musnad kitab ini

tidak diatur sesuai nama perawi seperti 'Musnad' yang lain,

misalnya Musnad Imam Ahmad, akan tetapi lebih dalam

bentuk Sunan, di mana kandungan disusun seperti Sunan Ibnu

Majah.

3. Takhrij Hadits

a. Pengertian “takhrijul hadits”

Takhrij menurut bahasa berarti kumpulan dua perkara yang

saling berlawanan dalam satu masalah.20 Sedangkan menurut istilah

artinya menunjukkan dimana letaknya suatu hadits di daalam kitab

aslinya (mu‟tabarah) melalui jalur sanad-sanadnya dan kemudian

menjelaskannya, jika dibutuhkan.21

Adapun pentingnya takhrijul hadits adalah:

1) Untuk mengetahui asal-usul riwayat hadits yang akan

diteliti

2) Untuk mengetahui seluruh riwayat hadits yang akan diteliti

20
Mahmud Tahhan, Metode Takhrij dan Penulisan Sanad Hadits, (Surabaya:PT Bina Imu
Offset,1995), hal.1
21
Marhumah, Ulumul Hadits Konsep, Urgensi, Objek Kajian, Metode dan Contoh,
(Yogyakarta:Suka Press,2014) hal.38

2
3) Untuk mngetahui ada atau tidaknya syahid dan mutabi‟

pada sanad yang diteliti

4) Syahid adalah dukungan sanad lain di tingkat periwayat

pertama (sahabat Nabi Muhammad SAW) sedangkan

mutabi‟ selain pada periwayat pertama.22

Takhrij juga berarti menjelaskan asal-usul hadis-hadis yang

popular dalam masyarakat tetapi belum jelas siapa perawinya, dari

mana sumbernya dan apakah shahih atau dhaif, atau bahkan

madhu.23

e. Manfaat “takhrijul hadits”

Abu Muhammad al-Mahdi menyebutkan beberapa manfaat

takhrij antara lain:

1) Takhrij memperkenalkan sumber-sumber hadits kitab-kitab

asal dimana suatu hadits berada beserta ulama yang

meriwayatkannya.

2) Takhrij dapat menambah perbendaharaan sanad hadis-hadis

yang melalui kitab-kitab yang ditunjuki.

3) Takhrij dapat memperjelas keadaan sanad.

4) Takhrij memperjelas hokum hadis dengan banyaknya riwayat

tersebut.

22
Marhumah, Ulumul Hadits.....................hal, 38
23
Octoberrinsyah,dkk. Al-Hadis.................hal, 130

2
5) Takhrij dapat memperjelas rawi yang samar.24

f. Metode “takhrijul hadits”

Setidaknya ada lima metode yang dapat digunakan

dalam mentakhrij suatu hadits, kelima metode itu adalah:

1) Melalui pengetahuan tentang nama sahabat yang

meriwayatkannya.

2) Melalui pengetahuan tentang lafal hadits.

3) Melalui pengetahuan tentang salah satu lafal hadits.

4) Melalui pengetahuan tentang tema hadits.

5) Melalui pengetahuan tentang sifat khusus (karakeristik) sanad

atau matan hadits.

4. Hasil Belajar

Berbicara mengenai hasil berarti sesuatu yang dicapai atau

diperoleh setelah melakukan usaha. Hasil belajar adalah hasil yang

telah dicapai siswa dengan kemampuan atau potensi dirinya dalam

menerima dan memahami materi yang telah diberikan kepadanya atau

usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.25

Keberhasilan pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh dua

pihak yang terlibat langsung yaitu guru dan peserta didik. Hasil belajar

24
Octoberrinsyah,dkk. Al-Hadis…, hal.133
25
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar Baru
Algesindo,2005), hal.54

2
peserta didik dapat dipengaruhi oleh faktor tertentu. Faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik, yaitu:26

a. Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri

seseorang yang meliputi:

1) faktor fisiologis atau jasmani yang perlu diperhatikan,

pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki

cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi

fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak,

panca indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan

fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar.

2) faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar

ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi

mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang

keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap

dan stabil.

b. Faktor ekstern adalah faktor yang timbul dari luar diri seeorang

yang meliputi:

1) faktor lingkungan yang meliputi lingkungan alam dan

lingkungan sosial.

26
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta:Remaja
Rosdakarya,2004), hal.123

2
2) Faktor instrumental, yaitu faktor yang ada dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar

yang diharapkan. Faktor instrumental antara lain:

kurikulum, program pengajaran, sarana dan fasilitas serta

guru/tenaga pengajar.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi hasil belajar, penulis

menggunakan faktor eksternal yaitu instrumental berupa penggunaan

media aplikasi kutubuttis‟ah dalam pembelajaran “takhrijul hadits”.

Adapun pembelajaran dikatakan berhasil atau tidak yaitu

dengan melihat tercapai atau tidaknya tujuan belajar tersebut

Taksonomi tujuan belajar dan pembelajaran menurut Bloom adalah

yang paling dikenal dan sering kali dirujuk oleh para guru. Taksonomi

Bloom dapat membantu mengartikulasikan kinerja akademik yang

diharapkan saat menulis tujuan atau hasil pembelajaran.27 Taksonomi

Bloom mengacu pada tiga domain belajar yang biasa disebut dengan

pengetahuan, sikap dan keterampilan.

a. Domain pengetahuan

Dalam ranah pengetahuan, taksonmi Bloom mengalami

pengembangan lebih lanjut dan direvisi oleh Lorin Anderson.

27
Suranto, Teori Belajar dan Pembelajaran Kontemporer, (Yogyakarta: LaksBang pressindo,
2015), hal. 167

2
Taksonomi Bloom dalam ranah kognitif hasil revisi Lorin

Anderson yang dimaksud menjadi seperti berikut:28

1) Mengingat, mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari

memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses

kognitif yang paling rendah.

2) Memahami, siswa mampu menjelaskan aneka gagasan atau

konsep. Memahami makna, terjemahan, perluasan atau

penjabaran, dan penafsiran dari aneka perintah dan

masalah.

3) Menerapkan, siswa mampu menggunakan informasi dalam

situasi lain dalam kehidupan sehari-hari. menerapkan hasil

belajar di kelas dalam situasi baru diluar kelas.

4) Menganalisis, siswa mampu mrngurai informasi ke dalam

bagian-bagian untuk menemukan pemahaman dan

hubungan-hubungan, memilah materi atau konsep kedalam

bagian-bagian sehingga struktur organisasinya dapat

dipahami, membedakan antara fakta dan pendapat.

5) Mengevaluasi, siswa mampu memberikan pembenaran

terhadap suatu keputusan atau rangkaian tindakan tertentu,

membuat penilaian tentang nilai dari sebuah gagasan.

28
Supratiknya Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Non Tes, (Yogyakarta:Sanatadarma,
2012), hal. 8

2
6) Menciptakan, siswa mampu menelurkan aneka gagasan,

produk, atau cara nelihat persoalan yang baru.

b. Domain sikap

Taksonomi ranah sikap yang paling luas digunakan

adalah hasil rumusan Karthwol, Bloom, dan Masia (1964).

Terdapat lima jenjang kompleksitas taksonomi ranah sikap

yaitu sebagai berikut:29

1) Menerima respon tertentu (Receiving phenomena), siswa

mau menyadari; menunjukkan kemauan untuk

mendengarkan atau mau memberikan perhatian.

2) Memberikan respon terhadap fenomena tertentu

(responding to phenomena), siswa mau berperan aktif

dalam kegiatan belajar; berpartisipasi aktif, mau

memberikan perhatian dan reaksi terhadap fenomena

tertentu.

3) Memberikan nilai (valuing), siswa mau memberikan nilai

pada sesuatu. Mulai dari sekedar menerima sesuatu

sebagai bernilai sampai menunjukkan komitmen yang

lebih kompleks.

29
Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014), hal, 41
2
4) Mengorganisasikan nilai-nilai (organization), siswa mau

mengorganisasi nilai-nilai mengikuti urutan prioritas

tertentu.

5) Menginternalisasikan nilai-nilai (internalizing values),

siswa mau menunjukkan perilaku yang dikendalikan oleh

suatu sistem nilai.

c. Domain keterampilan

Keterampilan adalah yang terkait dengan keahlian

belajar secara fisik. Taksonomi ranah keterampilan yang

dikembangkan oleh Simpson (1972) mencakup tujuh kategori,

yaitu:

1) Perception. Siswa mampu mempersepsikan dan mampu

menggunakan tanda-tanda sensoris untuk membimbing

aktivitas fisik tertentu.

2) Kesiapan untuk bertindak. Pada tingkatan ini siswa

mampu menunjukkan kesiapan untuk bertindak,

meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi.

3) Guided Respons. Siswa mampu melakukan respon

tertentu dengan bimbingan guru, menunjukkan tahap

awal menguasai suatu keterampilan kompleks, meliputi

kemampuan mengikuti contoh atau mencontoh.

2
4) Mechanism. Pada tingkatan ini siswa mampu

melakukan suatu keterampilan motor yang kompleks.

5) Complex Overt Response. Siswa mampu melakukan

respon kompleks secara lancar, menunjukkan tahapan

agak lanjut menguasai suatu keterampilan kompleks.

6) Adaptation. Siswa mampu beradaptasi, memodifikasi

aneka keterampilan sesuai dengan tuntutan situasi

tertentu.

7) Origination. Siswa mampu menghasilkan gerakan baru

sesuai tuntutan suatu situasi atau problem khusus

tertentu.30

F. Metode Penelitan

Dalam setiap penulisan ilmiah, dituntut adanya suatu metode yang

sesuai dengan tema penulisan agar penulisan dapat terlaksana secara terarah

dan mendapatkan hasil yang maksimal. Metode yang digunakan dalam

penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field

research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di

lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi

30
Eko Putro Widoyoko, Penilaian.....................hal, 48

2
kemasyarakatan dan lembaga pemerintahan. Data ini selanjutnya

dianalisis kemudian diambil kesimpulan dan dilaporkan. Adapun metode

penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,

yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penulisan misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dalam bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.31

2. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini teknik penentuan subjek ditentukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling, penentuan subyek penulisan

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh penulis

sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.32

Adapun yang akan menjadi subyek penulisan adalah seluruh siswa

kelas X Agama MAN 1 Yogyakarta, penulis memilih kelas X Agama

karena terdapat materi “takhrijulhadits” dalam mata melajaran Qur‟an

Hadits. Serta Guru pengajar mata pelajaran Qur‟an Hadits di kelas X Aga

31
Moeloeng, Lexy J., Metodologi Penulisan Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2010), hal.6
32
Mohamad Ali, Penulisan Kependidikan Prosedur dan Strategi, (Bandung:Angkasa,1985),
hal.65

3
ma yang menggunakan aplikasi kutubuttis‟ah dalam pembelajaran

“takhrijul hadits”.

3. Objek Penelitian

Dalam penulisan ini, yang menjadi objek penulisan adalah

pembelajaran “takhrijul hadits” di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematik dan

standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penulisan ini

penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data untuk memperoleh

berbagai data yang diperlukan, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan yang dilakukan langsung di

lapangan untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan.

Ada beberapa macam observasi, meliputi observasi partisipatif,

observasi terus terang atau tersamar dan observasi tak berstruktur. 33

Dalam penulisan ini penulis menggunakan jenis observasi partisipasi

pasif, dimana penulis melakukan pengamatan terhadap kegiatan

pembelajaran di kelas tanpa berpartisipasi aktif. Dalam hal ini,

penulis melakukan observasi dengan tujuan untuk mendapatkan data

mengenai fenomena-fenomena yang terjadi dalam proses

33
Sugiyono, Metode Penulisan Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D,(Bandung:Alfabeta,2010), hal. 310

3
pembelajaran “takhrijul hadits” terkait bagaimana kutubuttis‟ah

digunanakan dalam pembelajaran tersebut.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawncara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.34

Dalam penulisan ini wawancara dilakukan secara akrab dan

luwes dengan pertanyaan yang bersifat terbuka kepada para siswa

kelas X Agama. Cara ini dilakukan untuk dapat menggali dan

menangkap kejujuran responden dalam menyampaikan informasi yang

sebenarnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ini merupakan salah satu metodologi penulisan

sosial. Pada intinya metode dokumen adalah metode yang digunakan

untuk menelusuri data histori.35 Metode dokumentasi dilakukan untuk

memperoleh sumber data yang bersifat dokumentatif yang berkaitan

dengan penulisan seperti dokumen resmi sehubungan dengan

gambaran umum sekolah yaitu latar belakang berdirinya sekolah, letak

geografis, visi maupun misinya, keadaan guru, siswa karyawan, sarana

34
Moeloeng, Lexy J., Metodologi Penulisan Kualitatif,................, hal. 186
35
M. Burhan Bungin, Penulisan Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Soaial lainnya, (Jakarta:Prenada Media Group,2007), hal. 121
3
dan prasarana dan lain sebagainya, Serta data-data mengenai

penggunaan kutubuttis‟ah dalam pembelajaran “takhrijulhadits” di

kelas X Agama MAN Yogyakarta 1.

5. Instrument Penulisan

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai alat pemantau kegiatan

guru maupun siswa selama proses pembelajaran takhrijul hadits

berlangsung. Observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat

setiap upaya yang dilakukan oleh guru mengenai penggunaan aplikasi

kutubuttis‟ah dalam pembelajaran “takhrijul hadits”pada kelad X

Agama MAN Yogyakarta 1.

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara disusun agar wawancara yang dilakukan

kepada subyek penulisan tetap fokus pada permasalahan yang

berkaitan dengan penulisan.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan instrument yang sangat penting

dalam penulisan kualitatif. Catatan lapangan, menurut Bodgan dan

Biklen (1982:74), adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,

3
dilihat, didalami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan

refleksi terhadap data dalam penelitan kualitatif.36

Dalam penulisan ini, penulis mencatat segala peristiwa yang

terjadi dalam pembelajaran “takhrijulhadits” di kelas X Agama MAN

Yogyakarta 1.

6. Uji Keabsahan Data

Salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data adalah dengan

menggunakan triangulasi. Pada penulisan ini menggunakan triangulasi

sumber dan triangulasi teknik.

a. Triangulasi sumber yaitu suatu teknik pengecekan kredibilitas

data yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan

melalui beberapa sumber. Adapun sumber yang penulis teliti

adalah guru Qur‟an Hadits kelas X Agama yang menggunakan

aplikasi kutubuttis‟ah dalam pembelajaran takhrijul hadits dan

beberapa siswa kelas X Agama serta data hasil belajar siswa

yang ditunjukkan dengan nilai ulangan harian.

b. Triangulasi teknik yaitu teknik yang dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan teknik

wawancara kepada guru Qur‟an Hadits kelas X Agama yang

36
Moeloeng, Lexy J., Metodologi Penulisan Kualitatif, ……………………., hal. 109

3
menggunakan media aplikasi kutubuttis‟ah dan siswa yang

diajarnya, teknik observasi digunakan ketika pembelajaran

menggunakan aplikasi kutubuttis‟ah, dan dokumentasi

digunakan untuk mengambil data hasil belajar.

7. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh melalui berbagai metode pengumpulan data, dengan

cara mengorganisasikan kedalam kategori, melakukan sintesa, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.37

Analisis data dalam pembahasan ini menggunakan deskriptif analitik,

yaitu teknik analisis data dengan menuturkan, menafsirkan, serta

mengklarifikasikan dan membandingkan fenomena-fenomena.38 yang

akan dilakukan dalam penulisan ini adalah:

a. Mereduksi data, Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal

pokok serta memfokuskan pada hal-hal yang penting dengan

mencari tema dan temanya serta membuang yang tidak perlu.39

Jadi mereduksi data merupakan kegiatan pemilihan,

penyederhanaan dan transformasi data yang kasar yang muncul

37
Sugiyono, Metode Penulisan Pendidikan …..hal. 335
38
Noeng Muhajir, Metodologi Penulisan Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Surasin, 1998)
39
Matthew B. Miles dan Michael Huberman, Analisis data kualitatif: Buku Sumber Tentang
Metode-metode Baru, Terjemahan Tjetjep Rohidi, (Jakarta:UI Press, 2009), hal.16

3
dari catatan tertulis di lapangan, sehingga menjadi lebih fokus

sesuai dengan obyek penulisan. Reduksi data berlangsung selama

proses penulisan sampai tersusunya laporan akhir penulisan.

b. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Dengan menyajikan data diharapkan dapat

memudahkan melakukan pemahaman terhadap masalah yang

dihadapi sehingga kesimpulan yang diambil sesuai dengan data

yang ada, tidak mengada-ada.

c. Menarik kesimpulan, dari data yang diperoleh kemudian diambil

kesimpulan tentang tujuan dari penulisan tersebut sudah tercapai

atau belum, jika sudah tercapai maka penulisan dihentikan jika

belum maka dilakukan tindakan selanjutnya.

Dalam melakukan metode analisis data di atas menggunakan pola

berpikir induktif yang berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-

peristiwa khusus tersebut ditarik generalisasi yang bersifat

umum.40

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran yang sistematis, maka disusun

sistematika pembahasan sebagai berikut.

40
Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penulisan Kualitatif….hlm.13
3
Bab satu, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penulisan, kajian pustaka, landasan teori, metodologi penulisan

serta sistematika pembahasan.

Bab dua, berisi berisi gambaran umum tentang MAN Yogyakarta 1

Pembahasan pada bag ian ini difokuskan letak geografis, sejarah berdiri dan

perkembangan, visi-misi, dan tujuan sekolah, kurikulum, struktur organisasi,

keadaan guru, keadaan peserta didik, kondisi fisik sekolah, keadaan sarana

dan prasarana sekolah serta prestasi yang pernah diraih oleh MAN

Yogyakarta 1.

Bab tiga, merupakan penjelasan inti dari skripsi ini, yakni menjelaskan

tentang bagaimana pembelajaran “takhrijul hadits” melalui aplikasi

kutubuttis‟ah di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1 serta kendala yang

dihadapi dalam penggunaan aplikasi kutubuttis‟ah tersebut.

Bab empat, merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil

penulisan sekaligus jawaban dari semua rumusan masalah yang telah

ditetapkan sebelumnya, saran-saran dan penutup.

3
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisa pada bab sebelumnya maka

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan aplikasi kutubuttis’ah pada pembelajaran takhrijul

hadits di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1 berjalan dengan

baik, hal ini ditunjukkan dengan keaktifan siswa dalam

pembelajaran menggunakan aplikasi kutubuttis’ah. Dalam

pembelajaran takhrijul hadits Pak Suyanto tidak terbatas dengan

kutubuttis’ah, beliau juga menggunakan software aplikasi

maktabah syamilah yang tidak hanya memuat hadits dari sembilan

imam, namun penggunaan maktabah syamilah memiliki

kelemahan tidak ada terjemahan seperti pada aplikasi

kutubuttis’ah.

2. Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi kutubutis’ah

mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil

penelitian yang peneliti ketahui bahwa hasil belajar dari segi

kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat meningkat dilihat dari

nilai ulangan harian, keaktifan, kemampuan unjuk kerja siswa,

maupun sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari. dari ranah

9
kognitif peningkatan hasil belajar siswa bisa dilihat dari daftar

nilau ulangan 1 dan ulangan 2. Rata-rata untuk ulangan harian 1

adalah 85,76. Sedangkan rata-rata untuk ulangan harian 2 adalah

88,76.

3. Problematika yang dihadapi dalam pembelajaran takhrijul hadits

melalui aplikasi kutubuttis’ah antara lain ada siswa yang belum

mempunyai basic kemampuan dalam membaca hadits, dan kendala

teknis seperti matinya listrik ketika pembelajaran. solusinya adalah

Pak Suyanto menyiapkan dengan baik hal-hal teknis yang

diperlukan dalam pembelajaran. kedua, pak Suyanto memberikan

bimbingan kepada siswa dengan latar belakang sekolah umum

berupa pembelajaran baca tulis Qur’an terhadap siswa yang

membutuhkan bimbingan.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Saran untuk guru Qur’an Hadits

a. Senantiasa memaksimalkan lagi media kutubuttis’ah dalam

pembelajaran takhrijul hadits.

9
b. Senantiasa memaksimalkan persiapan pembelajaran,

khususnya pembelajaran yang menggunakan media LCD dan

proyektor.

2. Saran untuk siswa

a. Senantiasa lebih aktif belajar mentakhrij hadits dengan

menggunakan aplikasi kutubuttis’ah untuk lebih memahami

hadits-hadits berdasar sumber aslinya.

b. Senantiasa lebih aktif bertanya ketika ada kendala dalam

mentakhrij hadits melalui aplikasi kutubuttis’ah.

C. Kata penutup

Sebagai penutup skripsi ini penulis panjatkan rasa syukur kehadirat

Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi terdapat

kekurangan baik secara teori maupun teknik penulisan. Oleh karena itu

penulis menyampaikan maaf atas kekurangan tersebut.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

kontribusi bagi semua pihak dan dapat memberikan sumbangan keilmuan

dalam dunia pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Studi Kitab Hadits, Yogyakar: Teras, 2003.

Ali, Mohamad, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung:


Angkasa,1985.

Arsyad,Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007.

Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,


dan Ilmu Soaial lainnya, Jakarta: Prenada Media Group,2007.

Alfian Fatoni “Pemanfaatan Media ICT (Information Communication and


Technology) dalam Pembelajaran Qur’an Hadits di Kelas RMBI MAN
Yogyakarta III”, Skripsi, Fakultas Ilmiu Tarbiyah dan Keguruan, 2011.

Hasanah, Uswatun ”Penggunaan ebook Kamus Almunawwir Sebagai Media


Pembelajaran Pada Mahasantri Ma’had ‘Aly Al Tarmasie Perguruan Islam
Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur Semester 1 Tahun Ajaran 1435-1436
H”, skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,2015.

Majid, Abdul, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bandung:PT


remaja Rosdakarya,2012.

Marhumah, Ulumul Hadits: Konsep, Urgensi, Objek Kajian, Metode dan Contoh,
Yogyakarta:Suka Press,2014

Miles, Matthew B. dan Michael Huberman, Analisis data kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-metode Baru, Terjemahan Tjetjep Rohidi, Jakarta: UI Press,
2009.

Moeloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 1996.

Moeloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2010.

Muhajir , Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Surasin, 1998.

Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2012.

9
Nasir, Ridlwan, Metode Takhrij dan Penelitian Sanad Hadits, Surabaya: PT Bina
Imu Offset,1995.

Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, karakteristis dan


Metodologi dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum,
Yogyakarta: Teras, 2007.

Octoberrinsyah,dkk. Al-Hadis Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan


Kalijaga,,2005.

Sadiman, S. Arief,dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers,2014.

Steinbach, Robert, successful Lifelong Learning, penerjemah: Rohendi Rohidi


Jakarta: Penerbit PPM,2002

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan


R&D,Bandung:Alfabeta,2010.

Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pena Jogja, 2013.

Supratiknya, Penilaian Hasil Belajar Dengn Teknik Non Tes,


Yogyakarta:Sanatadarma, 2012.

Suranto, Teori Belajar dan Pembelajaran Kontemporer, Yogyakarta:


LaksBangpressindo, 2015.

Widoyoko, Eko Putro, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2014.

Wulandari, Siti “Eksperimentasi Media Digital Qur’an Versi 3.0 dan Microsoft

Power Point dalam Pembelajaran Qur’an Hadits Materi Surat Al-Qashas 79-

82 Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MAN Yogyakarta

II”, Skripsi, Fakultas Ilmiu Tarbiyah dan Keguruan, 2009.

9
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

OBSERVASI, DOKUMENTASI, WAWANCARA DAN ANGKET

A. Pedoman Observasi

1. Letak geografis MAN Yogyakarta 1

2. Situasi dan kondisi lingkungan MAN Yogyakarta 1

3. Proses pembelajaran takhrijulhadits pada kelas X Agama

MAN Yogyakarta 1

B. Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah berdiri dan berkembangnya MAN Yogyakarta 1

2. Visi dan Misi MAN Yogyakarta 1

3. Struktur organisasi MAN Yogyakarta 1

4. Keadaan guru dan karyawan serta siswa.

5. Materi pembelajaran “takhrijul hadits”

6. Hasil belajar mata pelajaran alquran hadits kelas X MAN Yogyakarta 1

C. Pedoman Wawancara

1. Guru mata pelajaran alquran hadits yang menggunakan aplikasi

kutubutis’ah dalam pembelajaran takhrijul hadits (Bapak Suyanto, M.Pd)

a) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran “takhrijul hadits” pada

siswa kelas X Agama MAN Yogyakarta 1 ?

b) Media apa saja yang pernah digunakan dalam pembelajaran

“takhrij hadits”?

10
c) Bagaimana penggunaan aplikasi kutubutis’ah dalam pembelajaran

“takhrijul hadits” di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1?

d) Bagaimana tanggapan guru terhadap penggunaan aplikasi

kutubutis’ah dalam pembelajaran “takhrijul hadits” di kelas X

Agama MAN Yogyakarta 1?

e) Bagaimana hasil belajar dalam pembelajaran “takhrijul hadits”

siswa kelas X Agama MAN Yogyakarta 1 dengan digunakannya

aplikasi kutubutis’ah ?

f) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

penggunaan aplikasi kutubutis’ah dalam pembelajaran

“takhrijul hadits” di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1?

2. Peserta didik kelas X Agama yang diampu oleh Bapak Suyanto, M.Pd

a) Bagaimana menurut kamu pembelajaran “takhrijul hadits”

yang telah dilakukan oleh Bapak Suyanto melaluin aplikasi

kutubutis’ah?

b) Apakah kamu dapat memahami langkah-langkah men-takhrij

hadits dengan aplikasi kutubutis’ah?

c) Apakah kamu dapat memahami materi “takhrijul hadits” setelah

penggunaan aplikasi kutubuttis’ah?

10
CATATAN LAPANGAN 1

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/tanggal : Jumat, 03 Maret 2016

Jam : 09:00 - Selesai

Lokasi : Ruang Tata Usaha FITK Lt. 2

Deskripsi data:

Pada tanggal tersebut penulis membuat surat ijin penelitian ke kantor

gubernur kemudian melanjutkan ke kantor walikota untuk melakukan

penelitian di MAN Yogyakarta 1

Interpretasi:

Penulis melakukan langkah awal untuk memulai penelitian di MAN

Yogyakarta 1

11
CATATAN LAPANGAN 2

Metode Pengumpulan Data: Observasi dan

Dokumentasi Hari/tanggal : Senin, 21 Maret 2016

Jam : 08:00 - Selesai

Lokasi : MAN Yogyakarta

1 Deskripsi data :

Penulis melakukan observasi untuk memperoleh gambaran umum

MAN Yogyakarta 1. Penulis memperoleh gambaran umum MAN Yogyakarta

1 dari ibu Hartiningsih, M.Pd. sebagai WAKAMAD (Wakil kepala Madrasah)

bagian Humas, dan Bapak Marwanto BA. Sebagai kepala TU.

Interpretasi:

1. Penulis memperoleh data gambaran umum MAN Yogyakarta 1.

2. Penulis mengetahui kondisi lingkungan MAN Yogyakarta 1 secara

langsung.

11
CATATAN LAPANGAN 3

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/tanggal : Jumat, 23 Maret

2016

Jam : 07:00 - Selesai

Lokasi : Kelas X Agama MAN Yogyakarta 1

Deskripsi Data:

Peneliti melakukan observasi pembelajaran takhrij hadits

menggunakan aplikasi kutubuttis’ah di kelas X Agama MAN Yogyakarta 1.

Sebelum melakukan pembelajaran ada kebiasaan unik dari MAN Yogyakarta

1 yaitu setiap siswa diwajibkan untuk membaca Al-Qur’an di kelas mulai

pukul 07:00-07:15 setelah itu membaca doa dan menyanyikan lagu

kebangsaan Indonesi Raya.

Pelajaran dimulai dengan mengumumkan penggunaan kembali

aplikasi kutubuttis’ah dalam materi kali ini karena terkait dengan

pembelajaran takhrijul hadits. Guru menerangkan kembali bagaimana cara

mentakhrij hadits menggunakan aplikasi kutubuttis’ah. Kemudian beberapa

siswa dipersilahkan mencoba mentakhrij hadits menggunakan aplikasi

tersebut didepan kelas. Setelah dijelaskan kemudian guru menerangkan materi

tentang hadits berdasar kuantitas. Siswa antusias mencoba mentakhrij hadits

menggunakan aplikasi kutubuttis’ah.


11
Interpretasi:

1. Siswa diwajibkan membca Al-Qur’an, berdoa dan menyanyikan lagu Indonesi

raya di pagi hari sebelum pelajaran dimulai.

2. Guru telah menggunakan media aplikasi kutubuttis’ah pada saat sebelum

Ujian Tengah Semester, namun menerangkan kembali penggunaannya untuk

sekedar mengingatkan siswa.

3. Guru menggunakan aplikasi kutubuttis’ah untuk memperlihatkan hadits

secara utuh beserta sanadnya sehingga siswa mudah memahami hadits

tersebut.

11
CATATAN LAPANGAN 4

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/tanggal : Rabu,30 Maret

2016

Jam : 07:00 - Selesai

Lokasi : Kelas X Agama MAN Yogyakarta 1

Deskripsi Data:

Seperti biasa, sebelum pelajaran dimulai siswa diwajibkan untuk

tadarus dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah selesai, baru Pak

Suyanto melanjutkan materi tentang hadits berdasar kuantitas dan kualitasnya.

Pak Suyanto kembali menggunakan aplikasi kutubuttis’ah untuk

membuktikan kepada siswa apakah hadits tersebut mutawattir atau ahad.

Siswa kembali ditunjuk untuk mentakhrij hadits didepan dan membuktikan

sendiri melalui aplikasi tersebut. Siswa terlihat sudah menguasai aplikasi

kutubuttis’ah. Kondisi siswa terlihat antusias, mereka memperhatikan dengn

baik dan komunikatif ketika diberi pertanyaan disela-sela pelajaran.

Interpretasi:

1. Siswa sudah dapat meggunakan aplikasi kutubuttis’ah untuk mentakhrij

hadits.

2. Siswa terlihat antusias dan komunikatif.

11
CATATAN LAPANGAN 5

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : 31- Maret

2016

Jam : 10:00- Selesai

Lokasi : Depan kelas XAgama MAN Yogyakarta 1

Deskripsi Data:

Peneliti melakukan wawancara secara berturut-turut kepada siswa

kelas X IIK, Afiefah dan Bella. Peneliti menanyakan tanggapan siswa

terhadap penggunaan aplikasi kutubussittah dalam pembelajaran takhrij

hadits. Kedunya mengaku antusias dengan digunakannya aplikasi tersebut

dalam pembelajaran. afiefah mengaku tertarik dan lebih memahami materi

walaupun belum memiliki aplikasi tersebut, sedangkan Bella yang sudah

sempat mencoba aplikasi kutubuttis’ah di depan kelas mengaku ingin

memiliki aplikasi tersebut untuk membantunya belajar di rumah.

Interpretasi:

1. Siswa menyukai aplikasi digunakannya aplikasi kutubuttis’ah dalam

pembelajaran.

2. Siswa mengaku lebih faham dengan apa yang disampaikan guru dengan

11
aplikasi kutubuttis’ah.

11
CATATAN LAPANGAN 6

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Jumat, 08 April 2016

Jam : 07:00 - Selesai

Lokasi : Ruang guru MAN Yogyakarta 1

Deskripsi data:

Penulis melakukan wawancara terhadap Pak Suyanto selaku guru Qur’an

Hadits terkait proses pembelajaran takhrijul hadits melalui aplikasi kutubuttis’ah

serta faktor pendukung dan penghambat penggunaan aplikasi tersebut dalam

pembelajaran. dari wawancara tersebut penulis mendapatkan data yang cukup tentng

tujuan, penggunaan, dan faktor pendukung serta penghambat penggunaan media

aplikasi tersebut.

Interpretasi:

1. Penulis memperoleh data proses pembelajaran dan tujuan dari digunakannya

aplikasi kutubuttis’ah dalam pembelajaran.

2. Penulis memperoleh data terkait faktor pendukung dan penghambat

penggunaan aplikasi kutubuttis’ah dalam pembelajaran takhrijul hadits.

11
CATATAN LAPANGAN 7

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/tanggal : Rabu,13 April

2016

Jam : 07:00 - Selesai

Lokasi : Kelas X Agama MAN Yogyakarta 1

Deskripsi data:

Observasi kali ini merupakan observasi terakhir penulis mengikuti

pembelajaran. Masih dengan materi hadits berdasar kuantitas dan kualitas,

siswa terlihat aktif seperti biasa karena pelajaran Qur’an Hadits merupakan

pelajaran pertama. Pak Suyanto menerangkan materi seperti biasa dengan

metode ceramah, lalu membuktikan hadits berdasar kuantitas dan kualitas

menggunakan aplikasi kutubuttis’ah di depan kelas menggunakan LCD dan

laptop yang sudah dipersiapkan.

Interpretasi:

1. Pak Suyanto menggunakan aplikasi kutubuttis’ah untuk menunjukkan

hadits beserta urutan sanad lengkap untuk membuktikan hadits berdasar

kuantitas dan kualitas.

2. Siswa terlihat masih antusias dan lebih menguasai aplikasi tersebut.

11
CATATAN LAPANGAN 8

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Rabu, 20 April

2016

Jam : 10:00 - Selesai

Lokasi : Ruang guru dan depan kelas X Agama MAN


Yogyakarta 1

Deskripsi data:

Penulis melakukan wawancara dengan Pak Suyanto terkait hasil

belajar siswa, Pak suyanto mengatakan bahwa untuk ranah kognitif, nilai

siswa selalu bagus ketika kutubuttis’ah digunakan, afektif dan psikomotorpun

demikian. Mereka antusias dan aktif bertanya ketika pembelajaran.

Selain wawancara dengan Pak Suyanto, penulis juga menjadikan

Dimas dan Bintang siswa kelas X Agama sebagai informan, keduanya

mengaku senang menggunakan aplikasi kutubuttis’ah ketika pembelajaran

takhrijul hadits.

Interpretasi:

1. Hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dalam pembelajaran

takhrijul hadits dengan menggunakan aplikasi kutubuttis’ah di kelas X

Agama sudah baik dan cenderung meningkat.

2. Siswa merasa antusias dan tertarik dengan aplikasi kutubuttis’ah.


11
CATATAN LAPANGAN 9

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Jumat, 26April 2016

Jam : 10:00 - Selesai

Lokasi : Depan ruang kelas X Agama

Deskripsi data:

Penulis kembali melakukan wawancara kepada siswa kelas X Agama

yaitu Devin, Hukma dan Rahma siswa kelas X Agama. Wawancara

dilakukan untuk melengkapi data tanggapan siswa tentang peggunaan aplikasi

kutubuttis’ah dalam pembelajaran takhrijul hadits. Ketiga siswa tersebut

adalah Devin, Hukma dan Rahma, mereka diwawancarai di tempat yang sama

namun di waktu yang berbeda, ketiganya senang ketika mengikuti pelajaran

dengan menggunakan aplikasi kutubuttis’ah sebagai medianya.

Interpretasi:

Siswa merasa senang dan terbantu ketika pembelajaran dengan

digunakannya aplikasi kutubuttis’ah, salah satu siswa memberikan saran agar

tampilan aplikasi tersebut diperbaharui dengan adanya efek suara.

12
CATATAN LAPANGAN 10

Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi

Hari/tanggal : Sabtu, 15 Mei 2016

Jam : 09:00 - Selesai

Lokasi : Ruang guru MAN Yogyakarta 1

Deskripsi data:

Penulis menemui pak Suyanto selaku guru Qur’an hadits kelas X

Agama MAN Yogyakarta 1 untuk meminta data hasil belajar siswa dalam hal

ini nilai ulangan yang dimaksud adalah ulangan harian 1 dan ulangan harian 2

untuk membandingkan hasil belajar siswa.

Interpretasi:

Penulis mendapatkan dokumen nilai kognitif siswa berupa nilai

ulangan harian 1 dan 2.

12
CATATAN LAPANGAN 11

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Selasa,14 Juni 2016

Jam : 08:00 - Selesai

Lokasi : Depan ruang kelas X Agama

Deskripsi data:

Penulis kembali melakukan wawancara kepada Pak Suyanto dan

beberapa siswa kelas X Agama yaitu Devin, Bintang, Bella dan Afifah.

Wawancara dilakukan untuk melengkapi data tentang hasil belajar siswa

terkait peggunaan aplikasi kutubuttis’ah dalam pembelajaran takhrijul hadits.

Interpretasi:

Data yang penulis peroleh yaitu: hasil belajar pada ranah keterampilan

dan sikap dapat dikatakan baik dan meningkat dilihat dari tercapainya semua

indicator pencapaian hasil belajar pada ranah keterampilan maupun sikap.

12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Wildati Rachmi

Faisalicha Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 18

Februari 1995 Umur : 21 Tahun

Agama : Islam

Alamat Asal : Jln. Nusantara No. 3 RT/RW 01/08 Desa Kluwut Kec.
Bulakamba Kab. Brebes

Alamat di Yogyakarta : Gendeng-Timoho-

Yogyakarta No HP 089666941639

Email : wildatifaisalicha@gmail.com

Orang Tua:

a. Bapak : Tholhah

Hasibuan Pekerjaan : Wiraswasta

b. Ibu : Kuroetin

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan :

1. Tamatan: MI Al-Mujahidin Kluwut kec. Bulakamba Kab. Brebes, 2006

2. Tamatan: SMP Negeri 2 Brebes, 2009

3. Tamatan: SMA Negeri 1 Brebes, 2012

4. UIN Sunan Kalijaga 2012- Sekarang

Yogyakarta, 18 Februari 2016

Wildati Rachmi Faisalicha

Anda mungkin juga menyukai