Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
Syahdah Haq
11180110000137
ABSTRAK
ABSTRACT
The results showed that the problems that occurred during the delivery of
material for handling corpses during the pandemic were the uneven facilities and
access that students had, the limited ability of teachers to utilize technology,
difficulties in choosing relevant teaching materials, and another problem faced by
teachers was the lack of student response. during teaching and learning activities.
KATA PENGANTAR
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, LC, MA.,
selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Abdul Haris, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. Rusdi Jamil, M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
Syahdah Haq
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
ABSTRACT...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
G. Instrumen Penelitian.......................................................................................41
H. Sumber Data...................................................................................................42
I. Teknik Analisis Data......................................................................................43
A. Deskripsi Data................................................................................................44
1. Sejarah Singkat MTsN 12 Jakarta...........................................................44
2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan MTsN 12 Jakarta.....................................44
3. Profil MTsN 12 Jakarta...........................................................................46
B. Analisis Data dan Pembahasan......................................................................46
1. Identitas Informan...................................................................................46
2. Problematika Guru terhadap Pemahaman Peserta Didik di Materi
Pengurusan Jenazah Kelas IX MTsN 12 Jakarta.....................................47
3. Kegiatan Pembelajaran di MTsN 12 Jakarta pada Materi Pengurusan
Jenazah di Masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).....................................55
4. Upaya Guru Terkait Problematika yang terjadi terhadap Pemahaman
Peserta Didik di Materi Pengurusan Jenazah Kelas IX MTsN 12
Jakarta......................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................67
viii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1
BBC NEW Indonesia, Asal Covid-19, 25 Juni 2021, diakses melalui
(https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57590872), pada tanggal 05 April 2022.
2
World Health Organization (WHO), Coronavirus, 2021, diakses melalui
(https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1), pada tanggal 16 Januari 2022.
1
2
kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan.3
Hal ini sejalan dengan UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem
pendidikan nasional yang berbunyi, “tujuan pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”4
Berdasarkan hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pemerintah (Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.) dalam Surat
Edaran Kemendikbud Dikti No. 4 Tahun 2020 telah melarang pelaksanaan
pembelajaran tatap muka (konvensional) dan menggantinya dengan
pembelajaran daring.5 Tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan belajar
dengan disebabkan oleh beberapa faktor: Pertama, masih banyak siswa yang
belum memiliki gadget dan belum mengetahui banyak tentang penggunaan
teknologi. Kasus ini banyak terjadi pada siswa tingkat TK dan SD (Sekolah
Dasar). Selain itu, masalah utama yang dialami siswa pada kasus ini adalah
jaringan yang tidak memadai. Hal ini merupakan tantangan besar bagi siswa
dan tak terkecuali bagi orang tua karena mereka yang dituntut untuk
mendampingi siswa dalam proses belajar online tersebut. Realitanya, tidak
sedikit dari orang tua yang tidak paham mengenai penggunaan teknologi. Hal
ini akan menghambat keaktifan siswa dalam proses belajar daring ini.
Kedua, kurangnya interaksi fisik antara guru dan siswa, karena dalam
pembelajaran online siswa hanya diberikan tugas melalui whatsapp.
Kebanyakan siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas dikarenakan tidak ada
penjelasan-penjelasan awal dari guru tentang tugas yang dibebankan kepada
mereka. Peserta didik hanya dituntut untuk mengerjakan tanpa mendapatkan
3
Ki Hadjar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka, (Yogyakarta: Leutika, 2009), hlm. 15.
4
UU No. 20 Tahun 2003, diakses pada tanggal 20 Februari 2022 melalui
https://pusdiklat.perpusnas.go.id/regulasi/download/6.
5
Nilam Puspa Sa’diyah dan Brillian Rosy, “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil
Belajar Pada Masa Pandemi Covid-19”, JIMEA, Vol. 5 No. 2, 2021, hlm. 553.
3
penjelasan terlebih dahulu, akibatnya banyak siswa yang mengeluh dan tidak
bersemangat lagi dalam mengerjakan tugas.
Namun, hal ini tidak boleh mematahkan semagat guru dalam
menjalankan tugasnya sebagai pendidik, tidak boleh mematahkan semangat
siswa dalam belajar, pandemi covid ini tidak boleh mematahkan semangat
dan harapan kita semua.
Dampak lain yang terjadi pada dunia pendidikan yaitu adanya
keterpaksaan untuk melakukan penutupan sekolah. Hal ini dilakukan guna
mencegah terjadinya penyebaran yang lebih banyak lagi. Pemerintah
berusaha mengupayakan jalan terbaik dalam sektor pendidikan dengan
mengalihkannya menjadi model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti yang
termuat dalam Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19.6
Di dalam surat edaran tersebut menyebutkan bahwa proses belajar dari
rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Belajar dari Rumah
melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusan; b. belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; c. Aktivitas dan tugas
pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat
dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilitas belajar di rumah; d. Bukti atau produk aktivitas belajar dari
rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru,
tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Terkait belajar dari rumah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem
Anwar Makarim juga menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan
(daring)/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
6
Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat.
4
7
Aplikasi KBBI V 0.4.0, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan “Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kelima”.
8
Suci Febriyantika Rahman, “Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Islam Nurussalam Al-Khoir Mojolaban Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2019/2020, Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan, Universitas Agama Islam Surakarta, 2020.
9
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Cet. Ketujuh, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2017), hlm. 261.
5
12
Nurinayati Syaiful, dkk., Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19
(Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMAN 20 Gowa), Jurnal Pendidikan Vol. IX. Issu
1. Januari-April 2021, hlm. 88.
7
13
Hisyam Muhammad Fiqyh Aladdiin dan Alaika M. Bagus Kurnia PS, Peran Materi
Pendidikan Agama Islam di Sekolah dalam Membentuk Karakter Kebangsaan, Jurnal: Penelitian
Medan Agama Vol. 10, No. 2, 2019, hlm. 15.
8
14
Asrori, Psikologi Pendidikan Pendekatan Multidisipliner, (Jawa Tengah: CV. Pena
Persada, 2020), hlm. 142.
9
B. Identifikasi Masalah
Dari adanya latar belakang di atas, peneliti akan mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Pendidik dan peserta didik kurang diberikan persiapan melakukan
model pembelajaran virtual.
2. Kurang efektifnya pembelajaran yang dilakukan selama daring.
3. Guru fiqih sulit memantau aktivitas siswa dalam pembelajaran
praktik khususnya praktik pengurusan jenazah.
4. Timbul kebingungan pada pemilihan media ajar yang relevan.
5. Keterbatasan guru untuk memberikan pendampingan pada kegiatan
praktik.
6. Keterbatasan akses internet baik sinyal maupun fasilitas gawai.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
15
240.
1
C. Fokus Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih terarah, maka fokus penelitian atau batasan
penelitian pembahasan skripsi yang akan dibahas adalah Problematika Guru
dalam Membimbing Pemahaman Peserta Didik dan Solusinya Terhadap
Materi Pengurusan Jenazah Kelas IX dengan melihat pada pemilihan dan
penggunaan media pada saat penyampaian materi hingga solusi yang dapat
diberikan untuk mengurangi permasalahan. Penelitian yangn dimaksud adalah
kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Pembelajaran Jarak Jauh di
MTsN 12 Jakarta. Maka dalam penelitian ini penulis bermaksud mencari
hal-hal yag berkaitan dengan problematika guru atau masalah yang dirasakan
dan dihadapi guru dalam membimbing pemahaman peserta didik terhadap
materi pengurusan jenazah kelas IX. Penelitian ini dilakukan di MTsN 12
Jakarta Tahun ajaran 2021/2022 melalui beberapa guru mata pelajaran Fiqih
di kelas IX dalam bentuk pengamatan pembelajaran jarak jauh.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana problematika guru terhadap pemahaman peserta didik di
materi Pengurusan Jenazah kelas IX MTsN 12 Jakarta?
2. Bagaimana kegiatan pembelajaran di MTsN 12 Jakarta pada materi
Pengurusan Jenazah di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?
3. Bagaimana upaya guru terkait problematika yang terjadi terhadap
pemahaman peserta didik di materi Pengurusan Jenazah kelas IX
MTsN 12 Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Dapat mengetahui problematika guru terhadap pemahaman peserta
didik di materi Pengurusan Jenazah kelas IX MTsN 12 Jakarta.
1
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau dapat dikatakan manfaat penelitian dalam hal ini terbagi
kepada 2 bagian sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan manfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan jenjang
pendidikan menengah, khususnya pada Madrasah Tsanawiyyah
baik negeri maupun tidak. Kontribusi tersebut berkaitan dengan
problematika guru terhadap pemahaman peserta didik pada materi
pengurusan jenazah di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa: hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan upaya meningkatkan keefektifan belajar
siswa sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal,
khususnya pada materi Pengurusan Jenazah.
b. Bagi pendidik: sebagai bahan evaluasi diri untuk menjadi
pendidik yang profesional dalam upaya peningkatan mutu,
proses dan hasil belajar siswa dalam penggunaan metode
pembelajaran di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),
khususnya pada materi Pengurusan Jenazah.
c. Bagi peneliti: hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan peneliti dalam mengembangkan
wawasan dan pengetahuan. Sekaligus memberikan
pengalaman mempelajari problematika guru terhadap
1
KAJIAN TEORI
16
Aplikasi KBBI V 0.4.0, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan “Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kelima”.
17
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 896.
13
1
18
S. Widanarto Prijowuntato, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press, 2016), hlm. 32.
1
2. Faktor Eksternal
Problem eksternal yaitu permasalahn yang berasal dari luar diri
guru itu sendiri, diantaranya:
a. Karakteristik kelas seperti ukuran besarnya kelas (jumlah
peserta didik dalam satu kelas), suasana belajar, fasilitas dan
sumber belajar yang tersedia.
b. Karakteristik sekolah seperti disiplin sekolah, perpustakaan
yang ada di sekolah, memberikan perasaan yang nyaman,
sarana prasarana yang memadai, lingkungan yang bersih, rapi
dan teratur.
Daryanto dan S. Karim, Pembelajaran Abad 21, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), hlm. 96.
19
Lihat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB I Ketentuan
20
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dapat disebut juga dalam jaringan
(daring) adalah pembelajaran yang berlangsung dalam jaringan dimana
pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung.21 Secara
fundamental PJJ adalah proses pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (smartphone, laptop, internet, dsb.) untuk
memediasi aktivitas pembelajaran baik secara sinkronous maupun
asinkronous.22
Kelebihan dalam menggunakan pembelajaran jarak jauh adalah dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan akses pendidikan pada
masyarakat umum karena sistemnya yang fleksibel tidak terbatas pada waktu,
jarak dan tempat. Serta juga dapat dimanfaatkan oleh banyak orang dari
berbagai latar belakang geografis, sosial, budaya maupun ekonomi. Meskipun
mempunyai berbagai kelebihan pembelajaran jarak jauh juga memiliki
beberapa kekurangan yaitu kurangnya kemampuan masyarakat terhadap
penggunaan teknologi, tidak meratanya fasilitas teknologi dan jaringannya,
interaksi antara siswa dan guru yang belum memadai serta pengalaman dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh yang masih kurang.
1. Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Media atau dapat diartikan sebagai alat pengontrol dioperasikan oleh
pengguna (user), sehingga pengguna (user) dapat mengendalikan dan
mengakses apa yang menjadi kebutuhan pengguna itu sendiri. 23 Dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) perlu adanya sebuah
perangkat atau alat bantu pedagogi yang memungkinkan penggunaan
akses internet serta teknologi informasi yang baik sebagai jembatan
fasilitas kegiatan belajar mengajar. Terkait hal ini, ada beberapa media
yang dapat dijadikan pilihan sebagai fasilitas kegiatan PJJ sebagai
berikut:
21
Albert Efendi Pohan, Konsep Pembalajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah,
(Purwodadi: CV Sarnu Untung, 2020), hlm 2.
22
Dewi Salma Prawiradilaga, dkk. Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, (Jakarta:
Kencana, 2013), hlm. 37-38.
23
Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, “Transformasi Media Pembelajaran pada Masa
Pandemi Covid-19”, Al-Hikmah, Vol. 1, No. 1, 2020, hlm. 85.
1
a. Google Classroom
Aplikasi ini banyak digunakan oleh guru untuk memudahkan
mereka dalam memberikan assignments (penugasan). Selain itu guru
juga dapat sekaligus melakukan grading (pengukuran),
communication (komunikasi), time-cost (hemat waktu), archieve
course (arsip program), kode kelas tampilan, mobile application
(aplikasi seluler), dan privacy (keamanan pribadi) yang dapat
memudahkan proses pembelajaran daring.24
b. WhatsApp
WhatsApp merupakan salah satu aplikasi komunikasi yang
sangat digemari saat ini. Memiliki fitur yang cukup banyak untuk
memudahkan seseorang berkomunikasi secara personal maupun
grup. Fitur yang paling banyak digunakan guru untuk mewadahi
pembelajaran daring adalah WhatsApp Group (WAG), guru dapat
mengirimkan informasi pembelajaran sekaligus melampirkan media
seperti PPT (Power Point), VN (Voice Note), dan link YouTube.
Tidak hanya itu saja guru juga dapat melakukan panggilan telepon
hingga lebih dari 1 orang sekali panggilan, fitur ini kerap dikenal
dengan sebutan Video Call Group. Tentu saja kemudahan ini
menjadi kelebihan dari penggunaan aplikasi WhatsApp.
c. ZOOM
Sebuah aplikasi video converence yang banyak digunakan pada
masa pandemi. Aplikasi yang awalnya kurang di kenal oleh guru dan
pelajar di Indonesia, kini menjadi hal yang sudah dikenal dan
digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. Dalam
aplikasi ini dapat memuat lebih dari 100 peserta dalam satu ruang
pertemuan. Namun, aplikasi ini memiliki durasi waktu yang terbatas
apabila pengguna belum berlangganan. Jika menginginkan durasi
24
Unik Hanifah Salsabila, dkk, “Pemanfaatan Teknologi Media Pembelajaran di Masa
Pandemi Covid-19”, Trapsila, Vol. 2, No. 2, 2020, hlm. 4.
1
I Ketut Sudarsana, Covid 19 Perspektif Pendidikan, (Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm.
25
175.
2
26
Rezky, M. “Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks". Indonesia:
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1, No. 1, 2020, hlm. 40-47.
27
Afip Miftahul Basar, Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di SMPIT Nurul Fajri – Cikarang Barat – Bekasi), Edunesia : Jurnal Ilmiah
Pendidikan, Vol 2 No 1 Januari 2021, hlm. 212.
2
Maka dari itu, seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan
beberapa prinsip mengajar agar dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional. Diantaranya:
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada
materi pelajaran yang diberikan denganpenggunaan berbagai media
dan sumber belajar yang bervariasi
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif
dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pemecahan
permasalahan yang dihadapi
3. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina
hubungan sosial, baik itu sesama teman maupun terhadap
lingkungan masyarakat, dan
4. Terakhir guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta
didik secara individual agar dapat melayani peserta didik sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhannya.
Durasi belajar siswa saat belajar di rumah cukup lama, sehingga
membuat peserta didik jenuh yang akhirnya bermalas-malasan. Pada akhirnya
guru merasa kesulitan dalam memberikan motivasi dalam proses
pembelajaran karena siswa juga merasa tidak diawasi, apalagi kedua orang
tuanya bekerja sehingga tidak ada yang membimbingnya untuk belajar,
sedangkan proses pembelajaran berlangsung di pagi sampai siang hari
meskipun dengan mata pelajaran atau guru yang berbeda-beda.
Untuk mengukur hasil belajar peserta didik terdapat problematika yang
dialami guru dikarenakan sulitnya peserta didik dalam menangkap atau
memahami setiap indikator yang disampaikan selama PJJ berlangsung,
meskipun indikator-indikator pembelajaran telah berulang disampaikan oleh
guru melalui media pembelajaran seperti Google Classroom. Peserta didik
malah terkadang tidak membuka sama sekali Google Classroom padahal ia
mengetahui bahwa semua materi dan penjelasan sudah disampaikan.
Hal ini menyebabkan guru merasa kesulitan untuk mengetahui apakah
siswa tersebut sebenarnya sudah memahami apa yang disampaikan untuk
2
28
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar Dan Menengah. Jakarta.
2
tepat berdasarkan dengan yang telah diajarkan, dalam hal ini siswa
membutuhkan pendampingan secara langsung. Berdasarkan hasil daftar siswa
secara online, mereka tidak mampu memanfaatkan waktu belajar dengan
baik, cara belajar mereka tidak teratur sehingga mencerminkan siswa tersebut
memiliki kebiasaan belajar yang tidak baik, hal itu terlihat ketika pengisian
daftar hadir, kadang diisi sore atau di hari lain.
Temuan ini berdasarkan hasil rekapan pengisian daftar hadir secara
online, baik itu melalui Google Classroomatau Google Form. Seharusnya
siswa dapat menunjukkan bahwa dirinya telah mampu memecahkan tugas-
tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Akan tetapi, nyatanya di lapangan
banyak siswa yang masih merasa kesulitan dalam hal ini.
Solusinya adalah guru baiknya memberikan model pembelajaran yang
bervariasi kepada siswa agar siswa tidak terbebani dan tidak merasa bosan
dalam proses pembelajaran jarak jauh ini.
Guru juga harus berusaha memberikan pengertian kepada siswa bahwa
materi atau tugas yang diberikan mudah. Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ)
idealnya tetap dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa untuk
mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kesiapan pendidik, kurikulum
yang sesuai, ketersediaan sumber belajar, serta dukungan peranti dan jaringan
yang stabil sehingga komunikasi antar peserta didik dan pendidik dapat
efektif. Kondisi PJJ saat ini belum dapat disebut ideal sebab masih terdapat
berbagai hambatan yang dihadapi.
Hambatan tersebut sekaligus menjadi tantangan dalam pelaksanaan PJJ
mengingat pelaksanaan PJJ merupakan keharusan agar kegiatan pendidikan
tetap dapat terselenggara di tengah darurat pandemi Covid-19 yang terjadi
saat ini. Hambatan yang dihadapi sekaligus menjadi tantangan dalam
pelaksanaan PJJ antara lain berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia,
kurang jelasnya arahan pemerintah daerah, belum adanya kurikulum yang
tepat, dan keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya dukungan teknologi
dan jaringan internet. Kesiapan sumber daya manusia meliputi pendidik,
2
peserta didik, dan dukungan orang tua merupakan bagian terpenting dalam
pelaksanaan PJJ.
D. Pengurusan Jenazah
Pada materi pengurusan jenazah kelas IX terdapat 4 aspek utama yaitu,
kegiatan memandikan jenazah, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan.
Sebelum peneliti menjelaskan satu-persatu materi yang disebutkan di atas,
peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu jenazah. Namun
sebelum itu penulis akan menampilkan kompetensi dasar apa saja yang
terdapat pada materi pengurusan jenazah kelas IX sebagai berikut:
2
2
1. Pengertian Jenazah
Al-Quran telah menyebutkan kata mati sebanyak 158 kali yang
memberikan arti bahwa Islam telah mengingatkan umatnya untuk
mengingat tentang kematian. Selaras dengan Quran Surat Ali
Imran/3: 185 yang berbunyi:
hlm. 27.
2
Abu Malik Kamal, Shahih Fiqh Sunnah, (Jakarta: Pustaka Tazkia, 2006), hlm. 371.
30
3
b. Mengkafani Jenazah
Setelah jenazah selesai dimandikan, proses selanjutnya
adalah mengkafani jenazah. Mengkafani jenazah berarti
membungkus jenazah dengan selembar kain atau lebih yang
biasanya berwarna putih, setelah jenazah selesai dimandikan
sebelum disalatkan dan dikuburkan. Mengkafani jenazah
sebenarnya sudah cukup dengan satu lembar kain saja yang
dapat menutup seluruh tubuh jenazah. Namun alangkah
baiknya apabila dilebihkan untuk memastikan tidak ada aurat
yang terlihat. Tujuan mengkafani jenazah adalah untuk
menutupi aurat jenazah baik laki-laki maupun perempuan.
Bagi laki-laki sebaiknya menggunakan 3 lembar kain kafan
dan bagi perempuan menggunakan 5 lembar kain kafan
(penutup seluruh tubuh, bagian bawahan, bagian penutup
kepala, baju, dan kerudung).32
Rasulullah Saw. menganjurkan kepada umatnya agar kain
kafan hendaknya berwarna putih dan tidak terlalu mahal atau
mewah, “apabila salah seorang diantara kalian mengkafani
saudaranya, maka hendaklah memperbagus kafannya.”33
Dalam skripsi Kurniawati (2016)34 dijelaskan mengenai
macam-macam kain kafan, sebagai berikut:
1) Kafan wajib (kafan ad-darurah) Yaitu baju yang menutupi
seluruh badan, dimana tidak ada kekurangan pada bagian
bawah badan.
2) Kafan yang cukup (kafan al- kifayah). Yaitu dua baju yang
menutup seluruh badan (dibawahnya tidak kurang). Kain
dan lipatan keduannya harus menutupi seluruh badan.
32
H. Sulaiman Rasji, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994), hlm. 168.
33
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, (Jakarta: Pustaka As-
sunnah, 2010), hlm.312.
34
Kurniawati Burhan, SKRIPSI UIN JAKARTA Fakultas Ushuluddin, Prosesi Pengurusan
Jenazah (Studi Kasus di Desa Waiburak-Flores), 2019, hlm. 14.
3
c. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah merupakan satu-satunya shalat yang unik
karena tidak perlu melakukan rukuk maupun sujud. Sama
seperti hukum pengurusan jenazah, proses menyalatkan
jenazah hukumnya adalah fardu kifayah. Fardu kifayah berarti
gugur kewajiban yang lain apabila sudah ada seseorang yang
melakukannya.
Mazhab Al-Hanafiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah
sepakat bahwa tidak disyaratkan menyalatkan jenazah secara
berjamaah. Sehingga salat ini akan tetap sah meski dikerjakan
sendirian atau seorang saja.35 Pada pelaksanaan salat jenazah,
posisi jenazah harus di letakkan di depan imam.
Tata Cara melaksanakan salat jenazah dalam Abu Nasr:36
1) Imam berada di depan kepala jenazah laki-laki dan
ditengah bagi jenazah wanita.
2) Boleh shalat jenazah sendirian.
3) Perempuan boleh ikut menjadi peserta shalat
jenazah.
4) Boleh mengulangi shalat jenazah bila telat
5) Boleh melakukan shalat jenazah diatas kuburannya.
35
Ahmad Sarwat., Lc, MA, Fiqih Shalat Jenazah, (Jakarta: Rumah Fiqih Publishing, 2018),
hlm. 6.
36
Op. Cit., hlm. 35.
3
d. Menguburkan Jenazah
Menguburkan jenazah adalah proses terakhir dalam
pengurusan jenazah. Adapun waktu pelaksanaan penguburan
jenazah boleh pada siang atau malam hari, asal tidak pada saat
waktu matahari terbit, matahari tepat di atas kita (tengah hari),
matahari terbenam.
Beberapa hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam
rangka menguburkan jenazah menurut Dr. Marzuki adalah
sebagai berikut:37
a. Galian lubang kubur harus diperdalam agar tidak tercium
aroma jenazah dan tidak dapat dimakan oleh burung atau
binatang pemakan bangkai.
b. Cara meletakan jenazah ke dalam kubur ada yang
diletakan di tepi lubang sebelah kiblat kemudian di
atasnya diberikan papan kayu atau yang semacamnya
dengan posisi agak condong agar tidak langsung tertimpa
tanah ketika jenazah ditimbuni tanah. Bisa juga dengan
cara lain dengan prinsip yang hampir sama, misalnya
METODOLOGI PENELITIAN
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. 26, (Bandung:
38
38
3
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), hal. 69.
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.
227.
41
Hardani, dkk., Metode Penelitian Kualitatiff dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu
Grup, 2020), hlm. 137.
4
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.42 Oleh karena itu, peneliti harus melihat
sumber-sumber dokumen yang memiliki keterkaitan dengan jenis data
yang diperlukan. Baik dokumen tertulis, foto, atau jenis lain yang bisa
didapat.
D. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
memanfaatkan sumber lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data43. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber yaitu mengecek
data yang diperoleh dari para guru pada mata pelajaran Fiqih kelas IX dan
pihak madrasah (kepala madrasah) untuk menguji kredibilitas data yang telah
terkumpul. Selanjutnya triangulasi teknik yaitu dengan mengecek data kepada
sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda, yakni dengan
mengecek data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi,
kemudian bila hasil datanya berbeda maka diskusi dengan guru atau orang
yang memberi informasi untuk memastikan data yang dianggap benar.
E. Unit Analisis
Unit analisis dalam sebuah penelitian terdiri dari 3 unsur, yaitu tempat,
pelaku/subjek, dan aktivitas. Peneliti melakukan analisis di MTsN 12 Jakarta.
Dengan pelaku yaitu guru mata pelajaran Fiqih dan Peserta Didik di MTsN
12 Jakarta. Adapun aktivitas yang dilakukan adalah dengan menganalisis
problematika yang dihadapi guru dalam membimbing pemahaman peserta
didik pada materi pengurusan jenazah.
42
Op.Cit., hlm. 240.
43
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001),
hal. 178.
4
F. Informan
Informan merupakan narasumber atau subjek peneliti yang dapat
memberikan informasi terkait informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Pada
penelitian ini peneliti dapat menjadikan guru mata pelajaran Fiqih kelas IX di
MTsN 12 Jakarta sebagai informan. Selain itu, kepala sekolah juga dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti, sehingga mereka juga dapat
dimasukan ke dalam daftar informan.
G. Instrumen Penelitian
Agar penelitian menjadi lebih terarah, peneliti akan terlebih dahulu
menyusun kisi-kisi instrumen penelitian. Adapun instrumen yang akan
digunakan sebagai berikut:
1. Observasi
Penelitian ini melakukan pengamatan langsung terhadap guru di lokasi
penelitian yaitu MTsN 12 Jakarta saat kegiatan pembelajaran berlangsung
secara daring dan tatap muka terbatas.
2. Wawancara
Teknik wawancara merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada informan yang dilakukan
secara lisan.
3. Wawancara kepada Guru
No. Pertanyaan Indikator
a. Penggunaan media
1. Bagaimana bapak/ibu
visual/audio visual.
menjelaskan materi
b. Memaksimalkan aktivitas
pengurusan jenazah
belajar di ZOOM atau
kepada peserta didik di
platform lain yang sejenis.
masa pembelajaran jarak
c. Pemberian demonstrasi cara
jauh?
mengurus jenazah.
4
H. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang diambil secara purposive dan
bersifat snowball sampling. Purposive sampling dilakukan dengan
pertimbangan bahwa orang tersebut adalah yang paling tahu tentang masalah
yang akan diteliti44. Kemudian pada proposal sumber data ini masih bersifat
sementara dan nantinya akan berkembang. Untuk sumber data yang
dibutuhkan adalah guru mata pelajaran Fiqih kelas IX untuk menjelaskan
lebih detail mengenai problematika/masalah yang ditemukan dalam
A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat MTsN 12 Jakarta
Madrasah Tsanawiyah Negeri 12 adalah sekolah setingkat SMP
dengan kurikulum pengetahuan umum yang sama dari Departemen
Pendidikan Nasional, ditambah dengan kurikulum agama dari
Kemeterian Agama. Berdirinya MTs Negeri 12 Jakarta berawal dari
berdirinya kampus “B” MTs. Negeri 1 Jakarta Selatan pada tahun 1974
Seiring dengan dinamika dan berjalannya waktu, pada tahun 1994
diresmikan menjadi madrasah mandiri bernama MTs. Negeri 12 Jakarta,
yang seiring pula berjalannya waktu dan memenuhi kebutuhan
masyarakat, MTs. Negeri 12 memiliki gedung B dan C, yang sekarang
telah menjadi madrasah mandiri bernama MTs. Negeri 35 dan MTs
Negeri 27.
44
4
46
Hasil Wawancara dengan Bapak H. Buchori selaku Guru Fiqih Kelas IX MTsN 12 Jakarta
pada 12 Januari 2022, Pukul 08.15 WIB.
4
48
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 12 Januari 2022, Pukul 08.35 WIB.
49
Hasil Wawancara dengan Ibu Lilis Mukhlisoh selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX
MTsN 12 Jakarta pada 13 Januari 2022, Pukul 10.20 WIB.
50
Hasil Wawancara dengan Ibu Lilis Mukhlisoh selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX
MTsN 12 Jakarta pada 13 Januari 2022, Pukul 10.20 WIB.
5
51
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 12 Januari 2022, Pukul 09.00 WIB.
5
52
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 12 Januari 2022, Pukul 09.00 WIB.
53
Hasil Wawancara dengan Ibu Lilis Mukhlisoh selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX
MTsN 12 Jakarta pada 13 Januari 2022, Pukul 10.45 WIB.
5
54
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 12 Januari 2022, Pukul 09.15 WIB.
55
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 12 Januari 2022, Pukul 09.15 WIB.
5
Beliau menambahkan:
“Padahal saya kalo memberikan tugas itu mudah loh, supaya
mereka mau membaca materi yang dipelajari saja. Makanya tugas
saya paling ya merangkum, mengerjakan soal di buku paket,
menghafal dalil. Udah gitu kan batas waktu pengerjaannya bisa
seharian itu, kalo dulu angkatan sebelum pandemi tugas hari itu
ya dikumpulkan hari itu juga. Memang beda deh sikap anak-anak
dalam merespon tugas dan guru pas angkatan pandemi ini.”59
56
Hasil Wawancara dengan Ibu Lilis Mukhlisoh selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX
MTsN 12 Jakarta pada 13 Januari 2022, Pukul 10.45 WIB.
57
Kemdikbud, Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, 2020.
(https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2020/08/20200807-
Pembelajaran-di-Masa-Covid-19-2-1.pdf). Diakses pada 04 Februari 2022 pukul 14.09 WIB.
58
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 12 Januari 2022, Pukul 09.15 WIB.
59
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 12 Januari 2022, Pukul 09.15 WIB.
5
Bapak Buchori dan Ibu Lilis merasa peserta didik menjadi kurang
akrab dengan guru selama pembelajaran jarak jauh, tentu saja hal ini
menyebabkan situasi dan kondisi belajar menjadi kurang interaktif dan
tidak menyenangkan. Najwa Addina selaku peserta didik kelas IX
menjelaskan alasan kurangnya respon peserta didik saat PJJ pada
wawancara Jum’at, 15 April 2022 sebagai berikut:
“Menurut saya, kebanyakan mereka terkendala sinyal juga. Nah
pas di ZOOM atau WA gitu mereka malas komentar atau
menyalakan microfon, jadilah kebanyakan memilih diam.
Terutama kan kalo anak perempuan gitu males On Cam (On
Camera) biasanya karena ribet pake jilbabnya gitu atau biasanya
rumah rame jadi malas berisik gitu takut ganggu konsentrasi yang
lain.”60
Penjelasan Najwa dipaparkan pula oleh M. Rafi Ikhwansyah dari
kelas IX-4 pada wawancara Kamis, 21 April 2022 berikut ini:
“Kalo kelasnya pagi gitu biasanya temen-temen kebanyakan
belum bangun atau kalo sudah juga susah join karena sinyalnya
suka ga bisa masuk ke servernya. Ada juga teman-teman yang
punya adik gitu di rumah kurang kondusif suasananya.”
Banyak juga pada bilang katanya bosen kalo online interaksi
sama temennya jadi berkurang. Trus juga kan khususnya Pak
Buchori kalo ngajar tuh suka ada bercanda-bercanda gitu, nah itu
enakan pas tatap muka, kalo online suka macet-macetan jadi
kurang nyaman belajarnya.”61
60
Hasil Wawancara dengan Najwa Addina selaku Peserta Didik Kelas IX-3 MTsN 12
Jakarta pada 15 April 2022, Pukul 18.30 WIB.
61
Hasil Wawancara dengan Muhammad Rafi Ikhwansyah selaku Peserta Didik Kelas IX.4 di
MTsN 12 Jakarta pada 21 April 2022, Pukul 19.30 WIB.
5
62
Hasil Wawancara dengan Ibu Lilis Mukhlisoh selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX
MTsN 12 Jakarta pada 20 Januari 2022, Pukul 11.10 WIB.
63
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 21 Januari 2022, Pukul 08.45 WIB.
5
ini juga yang menjadi alasan kelas yang diampu oleh Ibu Lilis
melakukan pembelajaran secara daring. Beliau juga
menjelaskan perihal ini dalam sebuah wawancara berikut:
Hasil Wawancara dengan Ibu Lilis Mukhlisoh selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX
65
66
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 21 Januari 2022, Pukul 09.00 WIB.
5
67
Hasil Wawancara dengan Najwa Addina selaku Peserta Didik Kelas IX.3 di MTsN 12
Jakarta pada 15 April 2022, Pukul 18.30 WIB.
68
Hasil Wawancara dengan Muhammad Rafi Ikhwansyah selaku Peserta Didik Kelas IX.4 di
MTsN 12 Jakarta pada 21 April 2022, Pukul 19.30 WIB.
6
69
Kompas.com, Kemenag Salurkan Bantuan Kuota Internet Gratis, Berikut Rinciannya,
2021, (https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/30/100000265/kemenag-salurkan-bantuan-
kuota-internet-gratis-berikut-rinciannya). Diakses pada 24 April 2022 pukul 14.22 WIB.
70
Benny Adrios, Kemenag Kembali Anggarkan 479 Miliar Bantuan Paket Data Internet,
2021, (https://kemenag.go.id/read/kemenag-kembali-anggarkan-479-miliar-bantuan-paket-data-
internet-orven). Diakses pada 24 April 2022 pukul 15.00 WIB.
71
Sukindar, Dapat Kuota Kemenag Telkomsel – Bisa Buat Apa Saja Ya?, 2021,
(https://gadgetren.com/2021/06/04/kuota-kemenag-telkomsel-bisa-buat-apa-138491/). Diakses
pada 24 April 2022 pukul 22.00 WIB.
72
Hasil Wawancara dengan Bapak Buchori, S. Ag selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas
IX MTsN 12 Jakarta pada 11 April 2022 pukul 08.15 WIB.
6
“Dari pihak kurikulum dan grup seluruh rekan guru MTs juga
suka sharing link buat ikut webinar gitu. Alhamdulillah menurut
Ibu itu sangat membantu untuk guru-guru belajar lagi meskipun
mungkin tidak bisa langsung di praktikkan. Karena kebanyakan
guru mata pelajaran agama udah cukup tua sehingga butuh waktu
lebih lama belajarnya.”74
Seperti yang telah disampaikan Bu Lilis bahwa telah diadakan
berbagai kegiatan pelatihan untuk membantu guru mempelajari media
baru agar dapat memaksimalkan proses belajar mengajar. Pemerintah
berupaya memberikan berbagai pelatihan secara online kepada para
guru. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kecakapan guru selama pembelajaran jarak jauh (PJJ), diantaranya:
1) Pengadaan Workshop Online
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama,
sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap
peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam (PAI) pada
sekolah merespon pembelajaran di masa pandemi, Direktorat
PAI mengadakan Workshop Daring Pengembangan Media
Pembelajaran PAI Berbasis Video. Kegiatan Workshop
dilaksanakan dalam bentuk virtual meeting, tutorial melalui
video, dan pembimbingan melalui grup whatsapp.75
2) Pengadaan Webinar
3) Pengadaan Kelas Online Bekerja Sama dengan Perusahaan
Edukasi
Adanya kegiatan seperti yang disebutkan di atas diharapkan
mampu menjadi solusi dalam mengurangi kebingungan pemilihan
media dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai. Meski
begitu guru harus menyiapkan secara mandiri peralatan yang
74
Hasil Wawancara dengan Ibu Lilis Mukhlisoh selaku Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas IX
MTsN 12 Jakarta pada 11 April 2022, Pukul 09.15 WIB.
75
Pendis, Direktorat PAI Gelar Workshop Daring Pengembangan Media Pembelajaran PAI
Berbasis Video, 2020, (https://pendis.kemenag.go.id/read/direktorat-pai-gelar-workshop-daring-
pengembangan-media-pembelajaran-pai-berbasis-video). Diakses pada 29 April 2022 pukul 23.00
WIB.
6
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai
problematika guru dalam membimbing pemahaman siswa terhadap materi
pengurusan jenazah kelas IX pada pembelajaran jarak jauh (PJJ) di MTsN 12
Jakarta, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Problematika yang terjadi di MTsN 12 Jakarta dalam pemberian materi
pengurusan jenazah di masa pembelajaran jarak jauh disebabkan oleh
tidak meratanya fasilitas dan akses internet yang dimiliki peserta didik.
Hal ini terdiri dari tidak semua siswa memiliki gawai/handphone yang
dapat digunakan ketika pembelajaran dilaksanakan sehingga ia harus
bergantian dengan orangtua atau adiknya di rumah. Permasalahan kuota
juga kerap menjadi masalah yang ditemukan, orangtua merasa terbebani
dengan kuota yang harus digunakan demi memenuhi kebutuhan anak saat
PJJ. Disamping itu kendala sinyal menjadi permasalahan lain yang terjadi
saat PJJ. Para guru yang kurang menguasai teknologi dan beberapa plat-
form pendukung juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi ketika
materi pengurusan jenazah disampaikan.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh guru diberikan kebebasan
penuh untuk menggunakan bahan ajar dan media apa saja yang diper-
lukan. Dalam hal ini kedua guru menggunakan media yang berbeda keti-
ka menyampaikan materi pengurusan jenazah. Bapak Buchori
menggunakan ZOOM untuk menjelaskan dan mencontohkan secara vir-
tual sedangkan Ibu Lilis menggunakan WhatsApp Group dan YouTube
sebagai media penyampaian materi.
3. Upaya yang dilakukan MTsN 12 Jakarta untuk mengatasi permasalahan
yang ada adalah dengan mengirimkan data nomor gawai siswa ke dalam
website Kemenag sehingga mereka mendapatkan bantuan kuota internet
64
6
B. Implikasi
1. Penting bagi guru untuk memperhatikan media yang digunakan agar
peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang
disampaikan apalagi jika pembelajaran merupakan materi praktik dan
harus dilakukan secara daring.
2. Upaya yang ada diharapkan mampu mengurangi problematika yang
terjadi pada pemberian materi praktik pengurusan jenazah di masa
pembelajaran jarak jauh (PJJ).
3. Guru diharapkan mampu segera beradaptasi dengan adanya teknologi
masa kini, karena ketika pandemi ini berakhir bukan hal yang tidak
mungkin jika penggunaan media pembelajaran harus terus diinovasi dan
ditingkatkan agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapatkan, penulis
mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Lembaga Pendidikan
Dalam hal ini madrasah sebaiknya dapat bekerjasama dengan wali
kelas, guru mata pelajaran dan orangtua siswa agar dapat meminimalisir
problematika yang ditemukan pada saat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penulis juga menyarankan agar dibuatkan tata tertib khusus ketika
pembelajaran daring. Hal ini diharapkan agar guru dan peserta didik
menjadi lebih teratur dan pembelajaran menjadi lebih efektif.
6
2. Bagi Pendidik
Pendidik/guru memiliki peran dan tanggungjawab yang besar dalam
menyampaikan materi pembelajaran di masa PJJ. Pendidik sebaiknya
dapat lebih terampil dan up to date terhadap informasi perkembangan
media aplikasi yang dapat menjadi alat bantu mengajar di masa pandemi.
3. Bagi Orangtua
Orangtua sebaiknya dapat lebih memperhatikan proses pembelajaran
anak-anak di rumah agar upaya dan segala cara yang telah dilakukan oleh
guru dalam mengatasi problematika yang terjadi saat pemberian materi
pengurusan jenazah dapat teratasi. Orangtua juga memiliki peran untuk
dapat membantu mensukseskan kegiatan belajar anak-anak di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Aladdiin, Hisyam Muhammad Fiqyh dan Kurnia, Alaika M. Bagus. 2019. Peran
Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah dalam Membentuk Karakter
Kebangsaan. Jurnal: Penelitian Medan Agama Vol. 10. No. 2.
Basar, Afip Miftahul. 2021. Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di SMPIT Nurul Fajri–Cikarang Barat–
Bekasi). Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Vol 2. No. 1.
Daryanto dan Karim, S. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kamal, Abu Malik. 2006. Shahih Fiqh Sunnah. Jakarta: Pustaka Tazkia.
Majid, Abdul. 2017. Strategi Pembelajaran. Cet. Ketujuh. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nasr, Sutomo Abu. 2018. Pengantar Fiqih Jenazah. Jakarta: Rumah Fiqih
Publishing.
Prawanti, Lia Titi dan Sumarni, Woro. 2020. Kendala Pembelajaran Daring
Selama Pandemic Covid-19. SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA
2020: ISSN: 2686 6404.
Sa’diyah, Nilam Puspa dan Rosy, Brillian. 2021. “Pengaruh Pembelajaran Daring
Terhadap Hasil Belajar Pada Masa Pandemi Covid-19”. JIMEA. Vol. 5 No.
2.
Sarwat, Ahmad. 2018. Fiqih Shalat Jenazah. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet. 26.
Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Skripsi
Wijayanti, Fitri. 2017. “Problematika Guru PAI Dalam Proses Belajar Mengajar
PAI (Studi Kasus Di SMP Negeri 2 Salatiga)”. Skripsi Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan. IAIN Salatiga.
Sumber Lain
Adrios, Benny. Kemenag Kembali Anggarkan 479 Miliar Bantuan Paket Data
Internet. 2021. (https://kemenag.go.id/read/kemenag-kembali-anggarkan-
479-miliar-bantuan-paket-data-internet-orven). Diakses pada 24 April 2022
pukul 15.00 WIB.
Sukindar. Dapat Kuota Kemenag Telkomsel – Bisa Buat Apa Saja Ya?. 2021.
(https://gadgetren.com/2021/06/04/kuota-kemenag-telkomsel-bisa-buat-apa-
138491/). Diakses pada 24 April 2022 pukul 22.00 WIB.
PROTOKOL OBSERVASI
1. Tujuan Observasi
Pengamatan yang dilakukan penulis bertujuan untuk melihat problemat-
ika/kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru Fiqih kelas IX di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 12 Jakarta.
2. Petunjuk Observasi
a. Observasi ini merupakan observasi non-partisipasi
b. Peneliti hanya menjadi pengamat dan tidak ikut berpartisipasi dalam
penelitian sehingga hasil penelitian dapat lebih objektif
c. Peneliti mencatat hasil pengamatan sesuai dengan kategori aspek yang
perlu diamati
d. Peneliti memastikan kelengkapan alat dan media observasi sebelum
mendatangi lokasi penelitian
e. Peneliti merekam kejadian dengan panca indera, digital audio recorder,
maupun video recorder jika diperlukan
f. Peneliti mengumpulkan catatan selama pengamatan berlangsung
g. Peneliti mereduksi data sesuai dengan keperluan data penelitian
h. Jika pengamatan dianggap mencukupi, peneliti akan melakukan analisa
data.
73
a. WhatsApp
b. YouTube
Media/Bahan Ajar yang c. Voice Note
2. digunakan d. PPT
e. ZOOM
74
Pedoman Wawancara
1. Tujuan Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan mendapatkan informasi dari
informan terkait problematika guru dalam membimbing pemahaman peserta
didik dan solusinya terhadap materi pengurusan jenazah kelas IX pada masa
PJJ di MTsN 12 Jakarta.
2. Petunjuk pelaksanaan
a. Wawancara ini merupakan semi-structured interview
b. Pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan terbuka yang tidak baku
dan suatu waktu bisa bertambah sesuai dengan jawaban dan alur
wawancara
c. Peneliti menjaga kerahasiaan informan demi keamanan dan
kenyamanan informan
d. Peneliti memperhatikan gaya bahasa dan intonasi dalam mengajukan
pertanyaan wawancara sesuai dengan informan yang dihadapinya
e. Peneliti menyiapkan perlengkapan wawancara: buku catatan, pedoman
wawancara, handphone, laptop dan alat tulis
f. Peneliti mencatat respon dan jawaban dari informan
g. Peneliti melakukan kodifikasi dan reduksi catatan jawaban wawancara
sesuai dengan kebutuhan data
h. Jika data dianggap melalui wawancara dianggap cukup, maka peneliti
akan menganalisa jawaban wawancara informan
3. Informan yang akan diwawancara
a. Guru Fiqih kelas IX sebagai informan pelaku
b. Perwakilan Peserta Didik kelas IX sebagai informan pendukung
4. Lembar transkrip hasil wawancara
75
1. Kendala atau masalah apa saja Tentu saja di masa pandemi ini terjadi
beberapa permasalahan karena memang
yang Bapak rasakan selama
fasilitas handphone (HP) yang dimiliki
kegiatan pembelajaran materi peserta didik berbeda-beda. Bahkan ada
juga yang belum diberikan HP oleh
pengurusan jenazah berlangsung?
orangtuanya, sehingga saat PJJ harus
digunakan bergantian dengan
kakak/adiknya bahkan orang tuanya
sendiri.
kendala lainnya seperti apa, Pak? secara maksimal di masa pandemi kaya
gini, karena kan tidak semua guru juga
terbiasa menggunakannya. Saya sendiri
kurang lihai dalam penggunaan aplikasi
pembelajaran yang ada. Maka dari itu
paling ketika mengajar saya
menggunakan WhatsApp dan ZOOM
saja. Materi dan penugasan bisa saya
kirim di grup WA sedangkan untuk
penjelasan saya gunakan ZOOM dua
minggu sekali.
3. Oke baik, Pak. Selain sulit memilih Kalau materi biasa sih mudah ya
disampaikan melalui ZOOM bahkan
media yang tepat untuk
kadang diberikan video YouTube saja
menyampaikan materi pengurusan mereka sudah bisa memahami dengan
baik. Bahkan pada materi-materi
jenazah. Apa ada permasalahan lain
sederhana seperti konsep jual beli siswa
yang ditemui? diminta membaca saja sudah bisa
paham. Nah berbeda halnya pada
materi-materi yang sebelum pandemi
dilakukan praktik, seperti materi
pengurusan jenazah itu kan kami
biasanya praktik sekaligus nanti untuk
diujikan saat ujian praktik.
4. Kalau dari peserta didik sendiri ada Memang jelas terlihat ya saat PJJ
masalah yang dihadapi ga sih pak respon siswa terhadap guru itu
ketika disampaikan materi melalui berkurang. Sangat berbeda interaksi
WA atau ZOOM? siswa dengan guru saat sebelum
pandemi dengan setelahnya. Ketika
pembahasan melalui WhatsApp hanya
sedikit sekali yang memberikan
tanggapan. Begitu pula ketika ZOOM
mereka kebanyakan hadir saat absen
saja, setelahnya menghilang.
5. Harus oncam (on camera) ya pak Kalo saya sih memang tidak
saat ZOOM? memaksakan untuk menyalakan selama
ZOOM, karena khawatirnya ada siswa
yang kuotanya tidak cukup untuk
mengaktifkan kamera. Saya sih yang
penting mereka hadir supaya minimal
mereka mendengarkan penjelasan saya.
Sehingga ketika ditanya mampu
menjawab. Nah kalo ternyata juga tidak
mendengarkan, sebagai guru kita bisa
78
6. Bapak sendiri harapannya apa sih Tahun ini saya sih berharapnya bisa
untuk memberikan materi mendemonstrasikan langsung ke anak-
pengurusan jenazah tahun ini agar anak tata cara shalat jenazah dan
peserta didik lebih paham dengan bacaan-bacaannya. Karena kan sudah
materinya bukan sekedar target boleh tatap muka ya, meskipun terbatas
untuk ujian praktik saja? saya berharapnya punya waktu untuk
diajarkan saat tatap muka. Karena saya
juga melihat anak-anak kalau diajarkan
online itu seperti kurang paham namun
mereka juga diam aja, padahal sudah
saya bilang kalo belum paham silakan
bertanya. Tapi ya kebanyakan paham ga
paham diam aja.
79
jenazah? Pakai ZOOM atau via jadi saat ZOOM itu saya contohkan
WA saja? langsung ke anak-anak tata cara shalat
jenazahnya. Kalo materi memandikan
dan mengkafani itu saya jelaskan
sekilas saja setelah pertemuan
sebelumnya mereka diminta
merangkum materi dari buku paket.
81
2. Selain pemberian kuota gratis dari Solusi lain yaa, kemarin sih dari pihak
Kemenag apakah ada upaya lain kurikulum dan pak Kamad (Kepala
untuk mengurangi dan mengatasi Madrasah) menginformasikan kegiatan
permasalahan ini, Pak? kaya webinar gitu untuk guru-guru
supaya bisa mengikuti perkembangan
teknologi mengajar yang ada saat ini.
82
1. Kendala apa saja sih Bu yang Wah kalo bahasnya kendala sebenernya
banyak ya, Syahdah. Tapi yang paling
terjadi selama pemberian materi
berasa sih sulitnya milih media yang
pengurusan jenazah? cocok. Karena materi jenazah di MTs
tuh biasanya pake praktik kelompok
gitu biar anak-anak punya pengalaman
baru ngurusin jenazah. Nah pas
pandemi ini ibu kesulitan nyocokin
medianya.
2. Oh iya bu. Trus Ibu sendiri merasa Tahun kemarin itu kan juga sudah
sulit ga menggunakan aplikasi- pandemi ya. Karena baru pertama kali
aplikasi jaman sekarang seperti PJJ jadi Ibu masih awam banget sama
ZOOM atau Google Meet gitu? aplikasinya, paling kan yang sering
dipakai cuma WhatsApp aja selebihnya
seperti Google Meet atau ZOOM
hampir tidak pernah digunakan.
6. Apa sih harapan Ibu supaya Di tahun kedua ini Alhamdulillah sudah
boleh tatap muka meskipun dibatasi
pembelajaran lebih interaktif saat
jumlahnya, ibu pengennya bisa seperti
mengajarkan materi jenazah? tahun-tahun sebelum pandemi yang ibu
praktikkan langsung cara mengkafani
jenazah. Jenazahnya sendiri dulu tuh
sukarela aja dari kelas itu yang mau jadi
jenazah. Anak-anak juga jadi lebih
menikmati suasana belajarnya kalau
seperti itu.
1. Bagaimana perasaanmu ketika Senang sih ka, tapi kurang seru aja
mengikuti pembelajaran penguru- karena kan mesti nonton sendiri, baca
san jenazah secara online? sendiri gitu. Bu Lilis memberikan
materi menggunakan PPT, link
YouTube, dan VN di WhatsApp jadinya
bisa kapan aja belajarnya. tapi ya ga
enaknya susah diskusinya ka. Paling
nanya ke orangtua kalo ga ngerti.
2. Apa kamu dapat memahami materi Alhamdulillah Rafi paham ka. Karena
Pak Boi tuh ngejelasinnya di ZOOM
yang diberikan (pengurusan je- kemarin, udah gitu beliau ga yang
nazah) dengan baik jika melalui ceramah aja tapi dicontohin langsung
sama Pak Boi. Kita jadi di ZOOM tuh
92
3. Menurutmu, mengapa ada banyak Ini nih ka, jadi tuh kita ada jam Fiqih
sama Pak Buchori kan pagi ya jam
siswa yang tidak ingin berperan
pertama kedua gitu. Makanya temen-
aktif saat pembelajaran daring? temen kebanyakan belom bangun atau
kalo udah juga susah join ka sinyalnya
suka gamau masuk ke servernya. Ada
juga teman-teman yang punya adik gitu
di rumah kurang kondusif suasananya.
Dok. 5.3 Pembelajaran Jarak Jauh bersama Ibu Lilis Mukhlishoh saat pemberian
materi pengurusan jenazah
98