SOCIETY 5.0
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Islam Raden Rahmat Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
OLEH
AGUS CAHYONO
NIM : 201864010102
NIMKO : 2018.4.064.0801.1.006415
LEMBAR PERSETUJUAN
i
PERAN GURU PAI DALAM PENDIDIKAN AKHLAK DI ERA
SOCIETY 5.0
SKRIPSI
OLEH
AGUS CAHYONO
NIM:201864010102
NIMKO:2018.4.064.0801.1.006415
Dosen Pembimbing
ii
iii
iv
ABSTRAK
Cahyono, Agus, 2022. “Peran Guru PAI Dalam Pendidikan Akhlak di Era
Society 5.0” Skripsi. Program Studi Ilmu Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu
KeIslaman, Universitas Islam Raden Rahmat Malang. Pembimbing:
Dr.H.Agus Salim, M.Pd.I
Kata Kunci: Peran Guru PAI, Pendidikan Akhlak, Era Society 5.0
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi atau perilaku siswa MTs Daarus
Salam Bantur di era Society 5.0, dimana pengaruh globlaisasi yang begitu pesat
sehingga berdampak pada perilaku atau akhlak sehari-hari siswa MTs Daarus
Salam yang mana masih ditemukan beberapa siswa yang melakukan perilaku
perilaku yang kurang baik waktu berada di Madrasah.
Maka dari itu penelitian ini memfokuskan pada: bagaimanakah kondisi
akhlak siswa MTs Daarus Salam Bantur di Era Society 5.0, apa tantangan Guru
PAI dalam pendidikan akhlak siswa MTs Daarus salam Bantur di Era Society 5.0,
bagaimanakah peran Guru PAI dalam pendidikan akhlak siswa MTs Daarus salam
Bantur di Era Society 5.0. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi
akhlak siswa MTs Daarus salam Bantur di Era Society 5.0, untuk mengetahui
tantangan Guru PAI dalam pendidikan akhlak siswa MTs Daarus salam Bantur di
Era Society 5.0, dan untuk mengetahui bagaimanakah peran Guru PAI dalam
pendidikan akhlak siswa MTs Daarus salam Bantur di Era Society 5.0.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif ini di lakukan dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan
deskriptif yaitu metode penelitian yang menggambarkan semua data, keadaan
subjek, objek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan
kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini.
Dan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Kondisi akhlak siswa MTs
daarus Salam pada dasarnya sudah baik akan tetapi masih ditemukan beberapa
siswa yang mempunyai akhlak yang kurang baik, (2) tantangan guru PAI dalam
pendidikan akhlak siswa MTs Daarus Salam Bantur sangat banyak diantaranya
Faktor Internal, Faktor eksternal, dan faktor (3) Guru PAI sangat berperan aktif
dalam pendidikan akhlak siswa MTs Daarus Salam Bantur, hal iitu bisa dilihat
dari upaya-upaya yang telah dilakukannya, seperti keteladanan, pembiasaan, dan
melalui tindakan-tindakan seperti preventif, kuratif dan represif.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat yang
melebihi jagad raya alam dan ilmu dan amal serta rahmat dan karunianya kepada
serta salam akan selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang telah menghantarkan manusia dari jaman jahiliyah menuju zaman
yang terang benderang dan yang selalu kita harapkan syafaat di yaumul akhir.
Malang. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan terselesaikan tanpa
adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi
1. Bapak Drs. Imron Rosyadi Hamid, Se, M.Si selaku Rektor Universitas Islam
2. Bapak Dr. Saifudin, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu KeIslaman Universitas
4. Bapak Dr.H. Agus Salim, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
vi
5. Seluruh bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu KeIslaman Universitas Islam
Raden Rahmat Malang yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
wawasan untuk kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Agus Cahyono
NIM:201864010102
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
segala rahmat dan hidayahnya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih yang tiada terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
1. Bapak Meselan dan Ibu Ponikem yang selalu memberikan support lahir dan
5. Semua keluarga besar kelas MADIN yang menjadi teman perkuliahan yang
saling mendukung sampai skripsi ini terselesaikan. Dan semua pihak yang
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian 1
B. Fokus Penelitian 7
C. Tujuan Penelitian 7
D. Kegunaan Penelitian 8
F. Definisi Istilah 9
G. Penelitian Terkait 9
H. Sistematika Penelitian 13
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian 57
B. Kehadiran Peneliti 58
C. Lokasi Penelitian 58
D. Sumber Data 59
F. Analisis Data 61
H. Tahap Penelitian 63
B. Paparan Data 69
C. Pembahasan 103
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 127
B. Saran 128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Daftar Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTs Daarus Salam
48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
mengakses apa saja yang ingin mereka lihat tanpa mengetahui akibat yang
ditimbulkan.
1
Chairul Anwar. Multikulturalisme, Globalisasi dan Tantangan Pendidikan ABAD Ke-21,
(Yogyakarta: Diva Press,2019). h.18
1
2
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini harus lahir dalam diri semua
maupun nonformal.
hidupnya
dan yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, h.36-37.
3
Pendidikan Akhlak tidak dapat dipisahkan dari peran kedua orang tua,
Berdasarkan hal diatas salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah
dengan cara menanamkan nilai- nilai luhur yang terkandung dalam ajaran
maupun informal.
Pendidikan Islam bukan hanya menjadi tugas dari guru PAI saja,
tak heran apabila banyak peserta didik yang pandai dalam ilmu
pengetahuan , tetapi mereka tidak berbudi luhur dan berbuat hal-hal yang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Adapun tujuan Pendidikan nasional Indonesia dijelaskan pada Pasal 31. ayat
3
Indonesia. Undang-undang tentang Tujuan Pendidikan Nasional, UU No. 20 Tahun 2003,
LN No. 2 Tahun 1989, TLN No. 3390. Ps. 31.
5
pengembangan pendidikan. 4
Selain guru PAI, Orang tualah yang sangat berperan didalam proses
buruknya perilaku orang tua akan ditiru oleh seorang anak. yang paling
pendidikan berbasis Pesantren, namun dari hasil observasi awal penulis masih
B. Fokus Penelitian
4
Huzain Mazhahiri, Membentuk pribadi menguatkan Rohani, 1994
6
yang terjadi sebagai bahan masukan dalam penelitian ini diantaranya adalah;
Society 5.0 ?
3. Apa peran guru PAI dalam pendidikan akhlak siswa MTs Daarus Salam
C. Tujuan Penelitian
Society 5.0
D. Kegunaan Penelitian
7
2. Bagi Kampus
3. Bagi Penulis
jalankan.
c. Menambah ilmu dan wawasan yang lebih luas, sehingga dapat dijadikan
langsung di lapangan.
Salam Bantur. Mulai dari kegiatan para siswa-siswa, guru serta lingkungan
F. Definisi Istilah
1. Guru PAI
2. Akhlak
akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-
kehidupan masyarakat.
5
Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 pasal 2
6
A. Mustaofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung:Pustaka Setia, 1999), h. 12.
9
berbagai Inovasi yang lahir di era Revolusi Industri 4.0, seperti Internet
(kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan Robot
Perdana Mentri Jepang Shinzo Abe pada bulan Maret 2017 di pameran
G. Penelitian Terkait
Sumatra Utara Medan, Tahun 2017 yang berjudul “Peran Guru Akidah
7
Umro Jakaria, Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Era Society 5.0,
Jurnal Al-Makrifat Vol 5, No 1, April 2020
10
subyek penelitian.
H. Sistematika Penulisan
dan mempelajari skripsi ini. Dan adapun sitematika penulisan adalah sebagai
berikut:
akhlak, tantangan guru PAI peran guru, dalam pendidikan akhlak di era
Society 5.0 dan peran guru PAI dalam pendidikan akhlak di era Society 5.0.
penelitian.
penelitian, dan penyajian data tentang kondisi akhlak siswa MTs Daarus
Salam, tantangan guru PAI dalam pendidikan akhlak di era Society 5.0 dan
BAB V merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-
saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian akhlak
8
Bertens, Etika, PT.Gramedia Pustaka Utama. Hlm 76
12
13
atau buruk, ditentukan oleh beberapa faktor baik dari dalam sendiri
dapat terbentuk.
bahasa latin yaitu mos, yang berarti adat istiadat yang menjadi dasar
baik dan akhlak buruk. Akhlak baik diantaranya adalah sikap jujur
a) Akhlak Pribadi
mempunyai perbuatan.
b) Akhlak Berkeluarga
Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat.
putra ayah dan ibumu yang juga cinta kepada engkau, menolong
c) Akhlak Bermasyarakat
d) Akhlak Bernegara
e) Akhlak Beragama
sesama makhluk.
sebaliknhya.
anak itu baik, maka baik lah anak itu. Demikian juga sebaliknya
yang ada didalam diri yang ada dalam diri manusia dibina secara
tingkah laku.
diwarisi.
mempertahankan dari serangan krisis dan apa yang kita capai jangan sampai
Menurutnya kompetisi adalah suatu yang niscaya, baik kompetisi dalam skala
masyarakat.12
dapat pula betapa banyaknya masyarakat itu yang bertentangan dengan ajaran
Selain itu tantangan yang dihadapi oleh guru pendidikan islam dalam
menghadapi era society 5.0 ini adalah kurang tersedianya sumber daya
Indonesia. Oleh karena itu, guru pendidikan agama islam harus mampu
12
Bambang Dwi Argo, Tantangan dan Hambatan di Era Globalisasi, Jurnal Pendidikan, Vol.2
No.1 Semarang, 2013, hal 69
20
suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk
menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai dengan
cara berpikir untuk beradaptasi di masa depan, yaitu analitis, kritis, dan
kreatif. Cara berpikir itulah yang disebut cara berpikir tingkat tinggi
sistematis.
tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan
kreativitasnya.
Guru adalah salah satu faktor yang paling menentukan dalam proses
pembelajaran di kelas. Tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan
mendidik. Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas dan tanggung jawab
yang harus dilaksanakan oleh guru adalah mengajak orang lain berbuat baik.
Allah swt. berfirman dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 104:
فِ ولْت ُكن ِّمْن ُكم اَُّمةٌ يَّ ْدعو َن اِىَل اخْل ِ ويْأمرو َن بِالْمعرو
ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َرْي ُْ ْ ْ ََ
&َ َو َيْن َه ْو َ&ن َع ِن الْ ُمْن َك ِر ۗ َواُوٰلِٕۤى
ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُح ْو َن
“Dan hendaklah di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar,
mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
perguruan tinggi.15
diantaranya:
Sebagai seorang guru PAI harus mampu dan terampil dalam memahami
menguasai pengetahuan.16
Guru PAI harus menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
Peran guru PAI adalah sebagai pembimbing anak didiknya harus bisa
kasih sayang.
membuat anak didik merasa aman, nyaman, tenang dan bisa mengembangkan
Seorang guru merupakan panutan bagi anak didiknya. Perilaku guru akan
selalu diperhatikan dan di tiru oleh anak didiknya. Oleh karena itu guru harus
menjadi panutan serta mampu memberikan contoh yang baik dalam setiap
gerak geriknya. Guru PAI adalah pewaris ilmu para nabi, sedangkan tugas
لََق ْد َكا َن لَ ُك ْم يِف ْ َر ُس ْو ِل ال ٰلّ ِه اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكا َن َي ْر ُجوا ال ٰلّهَ َوالَْي ْو َم ااْل ٰ ِخَر َوذَ َكَر ال ٰلّهَ َكثِْيًر ۗا
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
17
Soetjipto Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta 2004), cet. II, h. 107.
24
didiknya dalam hasil belajarnya, apakah metode yang digunakan sudah tepat
dan efektif serta dapat diterima oleh anak didik dengan baik. Guru harus
apakah proses belajar yang dilakukan sudah cukup efektif memberikan hasil
perkembangan hasil belajar yang telah dicapai oleh anak didiknya dari waktu
kewaktu.18
yang di tulis oleh Uzer Usman mengatakan bahwa tujuan umum pengelolaan
Apabila guru mampu mengelola kelas dengan baik maka dalam proses
belajar mengajar akan berjalan dengan baik, tercipta suasana yang nyaman
18
Ibid. h. 12.
19
Moh Uzer Usman., Op.cit. h. 10.
25
diperlukan cara atau metode. Metode yang tepat dalam pembinaan akhlak
adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara terus
efektif. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran,
instruksi dan larangan, sebab tabi’at jiwa untuk menerima keutamaan itu
yang panjang dan harus ada pendekatan yang tepat. Pendidikan akan sukses
jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata. Selain itu
diri ini sebagai orang yang paling banyak mempunyai kekurangannya dari
pada kelebihannnya.
20
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo), Cet. I, h.4
26
mengatakan bahwa:21
4. Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran jika
mungkin dan dengan jalan terus terang, dengan jalan halus, dan tidak
mencela.
dengan perbuatannya.
Upaya guru PAI dalam pendidikan akhlak ialah usaha sadar dan
21
M.Shabir.U” Kedudukan Guru sebagai Pendidik “Vol.2 No.2 Desember 2015, hal:226
22
Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1534
27
Ada dua metode yang biasa digunakan guru PAI dalam pendidikan
1) Pembiasaan
berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan ajaran islam. Metode
pembiasaan ini memberikan ruang dan mendorong kepada peserta didik pada
2) Keteladanan
pendidik kepada peserta didik, disampaikan secara efisien dan efektif, untuk
bahasa arab adalah uswah, iswah, atau qudwah yang berarti perilaku baik
dakwah beliau.
23
Rosyidah Euis, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Akhlak Peserta
Didik Di Tpq Al-Azam Pekanbaru, Jurnal Kependidikan Islam Volume 9 Nomor 2, 2019
24
Rosyidah Euis, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Akhlak Peserta
Didik Di Tpq Al-Azam Pekanbaru, Jurnal Kependidikan Islam Volume 9 Nomor 2, 2019
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Pendekatan penelitian
mengembangkan teori.
dengan melakukan studi kasus pada siswa MTs Daarus Salam Bantur.
29
30
Kepala Madrasah, Guru PAI, dan kepada salah satu siswa MTs Daarus
kata-kata atau gambaran. Data yang dimaksud berasal dari wawancara, catatan
lainnya.
B. Kehadiran Peneliti
dengan melakukan studi kasus pada siswa MTs Daarus Salam Bantur.
Kepala Madrasah, Guru PAI, dan kepada salah satu siswa MTs Daarus
Salam Bantur. itu peneliti harus mempunyai bekal yang mumpuni tentang
sedang diteliti. Maka dari itu kehadiran peneliti sangat penting dalam usaha
penelitian dalam waktu yang berkala sampai data yang dibutuhkan cukup
3. Dengan studi dokumenter, yakni peneliti mencari data dari nilai raport
penelitian.
C. Lokasi Penelitian
merintis.
D. Sumber Data
1. Sumber data primer (pokok) yaitu sumber data yang berasal dari benda
hidup, dan dalam hal ini ada beberapa sumber data primer, yaitu peserta
didik MTs Daarus Salam Bantur, kepala MTs Daarus Salam Bantur ,
2. Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang berupa dokumentasi yang
mendukung dalam hal penelitian. Dan dalam hal ini data sekunder peneliti
adalah absensi MTs Daarus Salam Bantur, dan nilai di lembar kerja siswa
(LKS)
32
1. Observasi
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan
observasi akan di peroleh data yang lebih lengkap, tajam, sampai mengetahui
pada tingkat makna dan setiap perilaku yang nampak. Di dalam penelitian ini,
2. Wawancara
Bantur, siswa MTs Daarus Salam Bantur, dan guru PAI MTs Daarus Salam
Bantur.
3. Dokumentasi
dalam bentuk transkip dokumetasi nilai raport siswa siswi MTs Daarus Salam
Bantur, raport pada mapel Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa di MTs
Daarus Salam Bantur, dan semua hal yang berkaitan dengan pencarian data
selama di lapangan.
F. Analisis Data
1. Reduksdi Data
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Cet. Ke-6 (Bandung :
Alffabeta, 2019), Hal. 227
34
Data yang di dapat perlu di catat secara teliti dan rinci. Karena data
komplek, dan rumit. Maka dari itu perlu adanya yang namanya reduksdi data.
pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan adanya reduksdi data
akan memberikan gambaran data yang lebih jelasd dan mempermudah peneliti
diperlukan selanjutnya.
peran guru PAI dalam pendidikan akhlak siswa MTs Daarus Salam Bantur.
2. Penyajian data
temui di lapangan dengan kata-kata berupa narasi dan dibantu dengan tabel
Agar data yang diperoleh dari lokasi penelitian bisa diperoleh keabsahan,
memanfaatkan sesuatu yang lain. Hal ini dilakukan agar data yang
dengan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
H. Tahap Penelitian
d. Meneliti lokasi dengan maksud dan tujuan untuk lebih mengenal segala
harus dijaga agar data yang diperlukan peneliti dari informan dapat
3. Tahap analisis data yang meliputi analisis selama penelitian dan setelah
4. Tahap penulisan
Lembaga ini berdiri sebagai salah satu upaya dari pengembangan Pondok
Pesantren Daarus Salam, yang didirikan oleh Kyai Imam Mu’allif pada
tahun 1971.
a) Visi
b) Misi
kurikuler.
38
39
Tabel 1
Prasarana
Siswa
Board
4 Dispenser Penghapus
Tabel 2
Struktur Organisasi MTs Daarus Salam Bantur
Ketua Yayasan
Dr.H. Al Fajar S.Pd.I
Dewan Guru
Murid
Tabel 3
Daftar nama Guru dan Pegawai MTs Daarus Salam Bantur
Keterangan
No Nama Jenis Mata Jabatan
Kelamin Pelajaran
Dr.H. Al Fajar S.Pd.I L _ Ketua Yayasan
Sumber : Dokumentasi keadaan Guru dan Pegawai MTs Daarus Salam Bantur
42
Bantur pada tahun ajaran 2021/ 2022 berjumlah 62 siswa. Berikut adalah
tabel jumlah siswa MTs Daarus Salam Bantur pada tahun ajaran 2021/2022
Tabel 4
Daftar keadaan siswa SMP Al Imam Metro Kibang
1 7 11 5 6 11
2 8 16 6 10 16
3 9 35 17 18 35
Jumlah 28 34 62
B. Paparan Data
MTs Daarus Salam Bantur, maka peneliti akan dapat memaparkan data hasil
penelitian.
1. Kondisi Akhlak Siswa MTs Daarus salam Bantur di Era Society 5.0
MTs Daarus Salam Bantur pada dasarnya sudah baik, hal itu terlihat
siswa sudang datang terlebih dahulu, meskipun ada salah satu siswa
dihalaman sekolah dan didalam kelas bagi yang bertugas. Saat bel
keadaan kelas dan kerapian siswa. Setelah keadaan sudah terlihat baik
maka Bapak Gufron menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa dan
pelajaran.
bercerita.
permainannya.”
45
Bantur
ini ”26
Dalam absen tersebut penulis jumpai ada siswa yang sering tidak
Tik-tok dan kata-kata yang buruk yang mereka tiru dari aplikasi
game online
26
Gufron.Guru PAI. Hasil wawancara ,pada hari Jum’at 8 April 2022
46
a) Apa Saja Tantangan Guru PAI dalam Pendidikan Akhlak siswa MTs
yang telah diungkapkan oleh Bapak Gufron selaku guru PAI dalam
mengatakan bahwa
Society 5.0
yang dilakukan oleh guru PAI dalam pendidikan akhlak siswa MTs
D. Peran Guru PAI Dalam Pendidikan Akhlak Siswa MTs Daarus Salam di
a) Peran guru PAI dalam pendidikan Siswa MTs Daarus Salam Bantur
Baik buruknya perilaku siswa tak lepas dari peran seorang guru
PAI. Guru PAI harus bisa menjadi suri teladan bagi siswanya, bisa
48
baik.
“ Bapak Gufron itu guru favorit kami, beliau orangnya baik, murah
siswanya, hal itu terlihat ketika beliau berada di kelas saat pelajaran
bertutur kata dengan sopan santun dan halus, selalu berpakaian rapi,
Pondok Pesantren”
49
Salam Bantur
“Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Bapak gufron selaku guru
dhuafa”
C. Pembahasan
landasan teori yang ada, maka akan didapat suatu bentuk hasil
Society 5.0
a). Kondisi Akhlak Siswa MTs Daarus Salam Bantur di era Society
5.0
yang ada untuk hal-hal yang positif, dan ada juga yang terkena
ternyata anak tersebut kurang dukungan dan kasih sayang dari orang
tua.
51
c) Pengaruh Teknologi
kalangan.
1.Faktor Internal
yang diharapkan.
belum menyeluruh.
f) Guru belum dapat memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata
2. Faktor Eksternal
a) Pengaruh globalisasi
kendala yang dialami oleh guru PAI dalam pendidikan akhlak siswa
Society 5.0
Bapak Gufron selaku guru PAI sudah sangat berperan aktif dalam
Hal ini terlihat dari berbagai partisipasi yang dilakukan oleh Bapak
Hal ini sangat sesuai dengan tugas dan fungsi seorang guru yaitu sebagai
peserta didik dan masyarakat yang terkait terhadap berbagai masalah yang
a) Metode keteladanan
dari awal masuk kelas, saat pelajaran, dan saat istirahat, dimana
b) Metode Cerita
c) Metode Pembiasaan
salam.
d) Metode Hukuman .
maupun represif.
a)Tindakan Prevensif
5.Pesantren Ramadhan
c) Tindakan Represif
berlaku.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kepada kedua orang tua, guru dan sesama teman. Namun demikian
Bantur sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari upaya- upaya dan
para guru PAI. Guru PAI berperan aktif sebagai contoh teladan bagi
para siswa dengan menampilkan perilaku baik, tutur kata yang baik,
58
59
rapi dalam berpakaian, jujur, hormat serta tegas dalam segala hal.
B. Saran
akhlak di Era Society 5.0 , maka penulis akan memberikan beberapa saran
yaitu:
60
Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat. Depok:
Lembaga Penerbit FE UI..
Nana Syaodih Sukmadinata.2017.Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya
Nasution.2000.Metode Rsearch.Jakarta.Bumi Aksara
Polya, G. 1973. How to Solve it. New Jersey. Princeton
University Press.
Purwanto, Edy. 1999. Desain Teks Untuk Belajar “Pendekatan
Pemecahan
Ramayulis. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Bogor. Bulan Bintang.
Rulam Ahmadi.2014.Metodologi Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta.Ar-Ruzz Media
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet.
16,Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto.2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik , Edisi Revisi, Cet. 14,Jakarta:
Rineka Cipta
Suprihatiningrum,Jamil.2013.Guru Profesional Pedoman Kerja
Kualifikasi & Kompetisi Guru. Jakarta: Ar-Ruzz
Media.
Zainal Asril.2011. Micro Teaching. Jakarta : Grafindo Persada
61
Lampiran 1: Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 2: Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 3: Bukti Bimbingan
Lampiran 6: Wawancara Dengan Kepala Sekolah
Lampiran 5: Dokumentasi Pembelajaran
Lampiran 7: Wawancara Dengan Guru PAI
Lampiran 7: Wawancara Dengan Siswa MTs Daarus Salam
DAFTAR RIWAYAT HIDUP