Oleh:
NURAENI.N
NPM.917862060052
Nama : Nuraeni.N
Npm : 917862060052
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pangkep, 2021
Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tak lupa peneliti kirimkan salam serta shalawat kepada nabi besar kita
yaitu Rasulullah Muhammad Sallalhu Alaihi Wasallam yang merupakan
inspirator terbesar, serta tak lupa pula salam segala keteladanannya.
Dalam penulisan proposal penelitian ini ada banyak sekali hambatan dan
kesulitan yang dilalui penulis sehingga pada akhirnya memberikan pelajaran
tersendiri bagi penulis walau penulis memiliki kemampuan yang terbatas namun
tidak melemahkan semangatnya untuk terus menyelesaikan proposal penelitian ini
karena di kelilingi oleh orang baik yang siap membantunya. Oleh karena itu
penulis haturkan ucapan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini. Mengenai hal tersebut,
penulis haturkan ucapan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Hj. Zaorah Sapan, S.Pd. selaku ketua yayasan STKIP Andi Matappa.
2. Bapak A.Zam Immawan Alam, SH.,MH selaku Ketua Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Andi Matappa Pangkep.
3. Bapak Hasbahuddin, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Andi
Matappa Pangkep.
4. Ibu Firdha Razak, S.Pd.,M.Pd dan Bapak A. Jaya Alam Passalowongi,
SH,.MH selaku dosen pembimbing pertama dan selaku dosen pembimbing
iii
kedua yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memotivasi penulis dalam penyususnan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini sangat jauh dari yang
namanya kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan penelitian ini.
Pangkep, 2021
Penulis
NURAENI.N
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang
B. Perumusan dan pemecahan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat hasil penelitian
A. Kajian Pustaka
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesis Tindakan
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Gambar 3.2
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan, ini berarti
bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang
kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk untuk dapat hidup dan
tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang,
diberikan oleh orang dewasa kepada peserta didik untuk mencapai kedewasaannya
serta mencapai tujuan agar peserta didik mampu melaksanakan tugas hidupnya
1
2
Selain itu, dalam Undang-undang tersebut pada Pasal 3 juga menyebutkan bahwa:
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya
psikologi dijelaskan bahwa belajar ialah suatu proses perubahan yaitu perubahan
dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Jadi, belajar merupakan perubahan
perilaku yang dapat diamati melalui kaitan antara stimulus dan respon menurut
prinsip yang mekanistik. Pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
kompetensi yang harus dicapai. Siswa tidak diharapkan hanya menerima saja
materi yang diberikan oleh guru, tetapi siswa diharapkan dapat menggunakan
penalaran mereka untuk mencerna materi dari guru dan mengevaluasi serta
pandangan sendiri.
diperbaiki dan ditingkatkan hasil belajarnya sedari mereka masih berada dibangku
sekolah dasar, karena dasar untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Dalam hal ini
pembelajaran yang tepat, untuk meningkatkan potensi yang dimiliki peserta didik,
serta tenaga pendidik bukan hanya bertugas sepenuhnya untuk mentransfer ilmu
cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan berfikir siswa dan juga kualitas
hasil belajar. Pertanyaan yang diajukan akan lebih baik jika menggunakan teknik
bertanya yang efektif. Tujuan dari penggunaan teknik bertanya yang efektif adalah
pembelajaran yang sedang berlangsung tentang materi yang belum dipahami baik
itu secara lisan maupun tertulis. Bertanya tentang sesuatu yang belum dipahami
akan bermanfaat bagi peserta didik mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain
produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk: (1) menggali informasi
siswa terhadap sesuatu, (4) memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan, (5)
mengungkapkan rasa ingin tahu baik secara lisan ataupun tulisan yang diawali
dengan kata tanya “apa, mengapa, berapa, kapan, siapa, dimana, dan bagaimana”
kepada pihak yang akan diberi pertanyaan dengan tujuan memperoleh informasi.
memiliki tujuan utama yaitu, agar siswa mampu mencapai kompetensi yang telah
mengolah dan menilai informasi yang pernah diperoleh. Oleh karena itu, guru
5
Banyak upaya yang telah dilakukan, banyak pula keberhasilan telah dicapai,
kepuasan sehingga menuntut pemikiran dan kerja keras. Upaya yang dilakukan
melalui perbaikan proses pembelajaran. Dalam hal ini guru memegang peranan
melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan
pemahaman kepada siswa dalam mencari informasi dari berbagai sumber melalui
pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana siswa berperan secara langsung baik secara
individu maupun kelompok untuk menggali konsep dan prinsip selama kegiatan
dilakukan siswa dan memberikan koreksi terhadap konsep dan prinsip yang
didapatkan siswa.
Mengajar yang baik adalah mengajar dengan sepenuh hati, ikhlas, inovatif,
hasil belajar peserta didik sehingga keberhasilan pembelajaran pun juga akan
22 Tondongkura, tahun ajaran 2020/2021 siswa kelas 5 saat ini masih banyak
siswa yang mengalami kendala tentang bertanya, beberapa hal masalah yang
ditemukan diantaranya :
3. Siswa kurang aktif dalam bertanya karena takut atau tidak tahu apa yang
harus dipertanyakan
5. Ketika siswa diminta untuk bertanya hanya beberapa orang saja yang
pembelajaran juga akan menjadi lebih menyenangkan bagi semua peserta didik.
“Keseimbangan Ekosistem” tanpa ada rasa takut dan kurang percaya diri, dimana
dan siswa lebih tertarik untuk belajar. Sehingga diterapkanlah pendekatan saintifik
peserta didik. Oleh karena itu, masih dibutuhkan suatu penelitian untuk
1. Rumusan masalah
Tondongkura?“
2. Pemecahan masalah
didik untuk mengutarakan pertanyaan apa yang peserta didik rasakan dan alami
tanpa harus takut salah ketika di minta oleh guru untuk bertanya yang belum
mereka tidak lagi merasa gugup ataupun merasa takut sehingga mereka tetap
peserta didik agar lebih aktif lagi dalam bertanya ketika proses pembelajaran
sedang berlangsung karna dalam pembelajaran ini mereka belajar secara mandiri
atau kelompok untuk mencari tahu sendiri informasi dari materi yang di jelaskan
C. Tujuan penelitian
V SD Negeri 22 Tondongkura.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait yang
1. Manfaat teoritis
pendekatan saintifik.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
Dapat memberikan bahan referensi yang tepat bagi guru sebagai masukan
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Bertanya
mendapatkan jawaban dari orang yang ditanyai. Bertanya ialah salah satu
dipertanyakan
11
12
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu
c. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif siswa sebab berpikir itu
2. Keterampilan Bertanya
membiasakan diri untuk tampil lebih berani dengan pribadi yang lebih
pembelajaran, sehingga ada umpan balik (respon) antara guru dan siswa
agar suasana dalam kelas tidak membosankan, dimana peserta didik yang
tidak tahu di beri kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami.
didik agar dalam proses kegiatan pembelajaran peserta didik dapat mengajukan
pertanyaan dengan cara menyampaikan suatu masalah tentang apa yang mereka
yang memiliki keterampilan bertanya yang baik adalah yang mengetahui aspek
berikut:
perkembangan.
2) Pemberian acuan
3) Pemindahan giliran
4) Penyebaran
6) Pemberian tuntunan
didik menarik dan bukan asal-asalan. Hal ini dapat dibuktikan melalui sikap
Sikap dan gaya termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan
partisipasi
serempak
17
pertanyaan.
3) Suara
5) Sikap
2) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu
4) Menuntun proses berpikir peserta didik sebab pertanyaan yang baik akan
dibahas.
18
cara sebaiknya komunikasi tidak dilakukan searah tetapi multi arah antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa, sehingga akan terjadi interaksi di dalam
pelajaran
dikuasai adalah:
pemahaman siswa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan oleh peneliti, pentingnya peserta didik
bertanya mendorong terjadinya interaksi antar guru dengan siswa dan siswa
19
dengan siswa, agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab
membangkitkan minat peserta didik, rasa ingin tahu, dan memusatkan perhatian
untuk mengkritisi suatu masalah yang didapatkan, sehingga dapat menguji dan
a. Pengertian Pendekatan
menilai, menentukan sikap dan perbuatan yang dihadapi dengan harapan dapat
memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengelola kelas yang nyaman dan
bahwa:
Pendekatan adalah jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai
tujuan intruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Pendekatan ini
juga diartikan sebagai titik tolak dalam melaksanakan pembelajaran karena
pendekatan yang dipilih dapat membantu dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
adalah sebuah langkah awal yang dilakukan guru pada peserta didik dalam
20
b. Pendekatan Saintifik
1) Pendekatan Saintifik
mengatakan bahwa:
kepada peserta didik, dimana peserta didik itu sendiri yang berusaha mencari
tahu informasi yang belum diketahuinya. Apa yang dipelajari dan diperoleh
peserta didik dilakukan dengan indra dan akal pikirannya sehingga mereka
ilmu pengetahuan.
pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana siswa berperan secara langsung baik
secara individu maupun kelompok untuk menggali konsep dan prinsip selama
belajar yang dilakukan siswa dan memberikan koreksi terhadap konsep dan
untuk siap dan bersedia mencari tahu apa saja yang perlu dipertanyakan pada
peserta didik selalu ikut serta dan antusias untuk mengikuti proses
pembelajaran.
22
demikian maka diharapkan hasil belajar dapat melahirkan peserta didik yang
skill intelektual
motorik.
masalah melalui proses yang lebih panjang. Peserta didik diajarkan bagaimana
mendengarkan ceramah dan menghafal itu tidak penting, namun yang hendak
peneliti katakan adalah proses berpikir ilmiah itu penting ditonjolkan dalam
proses pembelajaran.
mengajar guru
dalam komunikasi
4) Mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam mencari sumber lain selain
dari buku dan peserta didik mendapatkan jawaban dari apa yang
5) Melatih peserta didik untuk lebih teliti dalam mengolah data yang
8) Memberi peluang guru untuk lebih kreatif, dan mengajak siswa untuk aktif
1) Pendidik memerlukan persiapan yang matang agar apa yang disajikan untuk
4) Informasi yang diperoleh peserta didik terkadang kurang sesuai atau kurang
tepat.
5) Tidak semua peserta didik siap mengemukakan pendapat di depan kelas dan
a) Mengamati (observing)
(meaningfull learning).
b) Menanya (questioning)
pengetahuannya.
d) Menalar/asosiasi (associating)
e) Komunikasi (communicating)
ini sama pentingnya dengan pengetahuan dan keterampilan. Salah satu cara
terdapat 24 siswa kriteria aktif bertanya (80%), 6 siswa kriteria kurang aktif
(96,67%), 1 siswa kriteria kurang aktif bertanya (3,33%). Hasil belajar pada
(100%) mendapat nilai diatas 70 KKM. Dari hasil tersebut maka keaktifan
27
pendekatan saintifik.
dari 2 orang siswa terdapat 22 orang siswa atau sekitar 92% yang telah
Dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I yaitu 91,88.
pada siklus II mulai memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar
siswa. Selain itu, hal ini juga diduga karena adanya reinforcement dan
punishment oleh guru. Jika pada siklus I terdapat 22 orang siswa atau
orang siswa atau sekitar 96% yang nilainya mencapai ketuntasan belajar.
2 Kerangka Berfikir
diri individu. Perubahan tersebut bisa berupa tingkah laku yang ditimbulkan
melalui latihan atau pengalaman. Dalam belajar terjadi interaksi antara guru dan
siswa dimana dari interaksi itu terjadi transfer ilmu dari guru dan siswa. Seorang
guru harus memiliki strategi pembelajaran yang tepat dan ilmu yang disampaikan
memupuk rasa percaya diri yang tinggi pada peserta didik sehingga tidak ada
mudah merasa bosan dan jenuh sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung
dengan baik.
Alasan peneliti memilih pendekatan saintifik ini karena sangat tepat untuk
di terapkan pada kelas rendah ataupun kelas tinggi dimana siswa dituntut aktif
supaya peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan dan
sangat ditekankan. Oleh sebab itu, maka diharapkan dengan pendekatan saintifik
Tondongkura. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar kerangka pikir berikut
ini.
30
Kurangnya partisipasi guru dalam Masih ada siswa yang merasa takut
mendorong siswa agar meningkatkan dan malu untuk bertanya
kepercayaanya.
Keterampilan bertanya siswa masih
Guru kurang melibatkan siswa dalam kurang
kegiatan belajar mengajar
3. Hipotesis
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan kualitatif adalah penekanan pada proses dan makna yang tidak
dikaji secara ketat atau belum diukur, menekankan sifat realita yang
terbangun secara sosial, hubungan erat yang di teliti dengan peneliti,
tekanan situasi yang membentuk penyelidikan, syarat nilai, menyoroti cara
munculnya pengalaman sosial sekaligus perolehan maknanya.
2. Jenis Penelitian
32
33
B. Fokus Penelitian
1. Pendekatan Saintifik
scaffolding
i) Siswa secara kelompok diminta guru maju kedepan kelas untuk menyajikan
2. Keterampilan bertanya
meskipun diketahui potensi kemampuan bertanya pada setiap anak itu berbeda-
34
3) Suara
5) Sikap
C. Subjek Penelitian
2. Subjek penelitian
Negeri 22 Tondongkura. Jumlah siswa terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 15
orang siswa perempuan sehingga jumlah keseluruhan adalah 25 orang pada tahun
3. Rancangan Tindakan
1. Perencanaan
merencanakan dengan tindakan apa yang akan dilakukan. Pada tahap perencanaan
tindakan mencakup semua secara rinci, pada tahap ini segala keperluan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar dan
dan instrument observasi yang disesuaikan dengan rencana agar dapat berjalan
dengan baik.
2. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran.
c. Guru memberikan waktu yang cukup kepada peserta didik untuk memahami
permasalahan
yang diberikan dan membuat catatan dari penemuan yang mereka lakukan
3. Pengamatan
tugasnya untuk melihat atau mengamati aktivitas guru dan siswa selama
generalisasi pengetahuan;
4) Membantu dan memperjelas tugas atau problema yang dihadapi siswa serta
8) Membantu siswa dengan informasi atau data jika diperlukan oleh siswa;
37
penemuannya.
b. Siswa
1) Persiapan dalam belajar seperti siswa menyiapkan alat tulis dan buku paket.
proses pembelajaran.
karena dengan pendekatan ini siswa dapat secara aktif dan melatih daya
4. Refleksi
sebagai berikut:
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS berikutnya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, tes, dan
dokumentasi.
1. Observasi
mengajar.
No Skor Keterangan
1. 5 Sangat baik
2. 4 Baik
3. 3 Cukup baik
4. 2 Kurang
5. 1 Sangat kurang
2. Tes
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek pikomotorik. Aspek kognitif tentang
peran. Tes yang diberikan peneliti kepada siswa berupa pre test dan post test
mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II, serta tes yang
3. Dokumentasi
sekolah dalam proses kegiatan belajar dan mengajar siswa kelas V SD Negeri 22
merupakan data tes keterampilan bertanya siswa untuk setiap siklus. Kriteria
dikatakan tuntas belajar (ketuntasan individu) jika siswa tersebut telah mencapai
ST
KS= X 100 %
N
Keterangan:
KS = Ketuntasan Klasikal
No Skor Kriteria
3. 40%-59,999% Cukup
42
4. 60%-79,99% Baik
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarti Siti. (2015). Peningkatan Keaktifan Bertanya dan Hasil Belajar Peserta
didik Kelas IV SD Melalui Pendekatan Saintifik. Jurnal Ilmiah Guru
“COPE” (Volume 1 Nomor 1)
Tamalia G. (2018). Peningkatan Keterampilan Bertanya Siswa dengan Penerapan
Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD
Islam Iaman Quraniyah Jakarta Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Wulandari, D, F. (2016). Penerapan Metode Talking Stick untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Boga Dasar di
SMKN 3 Magelang. Skripi. Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik
Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakata. Yogyakarta.