Anda di halaman 1dari 17

 

 
BAB II
 
LANDASAN TEORI
 
2.1 Arus Kejut
 
Arus Kejut adalah reaksi fisiologis atau cedera yang disebabkan oleh arus
  yang mengalir melalui tubuh manusia. Arus Kejut dapat mempengaruhi
listrik
  fungsi otot,peredaran darah,pernafasan,dan pada kondisi tertentu dapat
menyebabkan luka bakar dan juga kematian. Tingkat bahaya arus listrik ini
 
disebabkan oleh besarnya arus listrik,durasi aliran arus,dan bagian tubuh tertentu
 
yang dilewati oleh arus listrik.
  IEC 60479-1 mendefiniskan empat zona dari efek arus listrik berdasarkan
  besaran arus dan durasi aliran arus. Di setiap bagiannya, dijelaskan efek-efek yang
timbul saat manusia tersengat listrik. [2]

Gambar II- 1 Zona waktu dan efek arus listrik pada tubuh manusia [2]

II-1

 
  II-2

 
Keterangan :
  AC-1 zona: tak terasa ada arus listrik AC-4-1 zona:kemungkinan 5% gangguan jantung
AC-2 zona:
  mulai terasa ada arus listrik AC-4-2 zona: kemungkinan 50 % gangguan jantung
AC-3 zona : kontraksi otot AC-4-3 zona: kemugkinan >50% gangguan jantung
 
AC-4 zona: jantung akan rusak secara Kurva A: Batas dari persepsi arus listrik
  permanen Kurva B: Batas dari reaksi kontraksi otot
Kurva C1:batas probabilitas 0% gangguan Kurva C2:batas probabilitas 5% gangguan jantung
 
jantung
 
Kurva C3:batas probabilitas 50% gangguan
Jantung  
2.2 Arus yang melalui Tubuh Manusia
 
Manusia mempunyai ketahanan tertentu terhadap arus listrik. Hal Ini bervariasi
antara satu orang dengan yang lainnya. Umumnya arus mulai terasa pada harga 1 mA.
Nilai Arus 9 mA sampai dengan 25mA dapat menyebabkan rasa sakit dan otot
kehilangan kontrol, sehingga diperlukan energi cukup besar untuk melepaskan diri dari
konduktor bertegangan tersebut. Arus yang lebih besar dapat menimbulkan kontraksi
otot sehingga mengakibatkan kesulitan bernafas. Disamping itu ketahanan manusia
terhadap listrik juga berpengaruh oleh besar dan lamanya arus mengalir serta tingkatan
arus listrik dalam tubuh manusia. Ada beberapa tingkatan arus listrik yang mengalir di
dalam tubuh manusia bila ditinjau dari akibatnya sebagai berikut : [3]
2.2.1 Arus Persepsi
Jika manusia menyentuh konduktor dan diberi tegangan mulai dari nol dan
dinaikkan secara bertahap, arus listrik yang melalui tubuh manusia akan memberi
dampak. Awalnya akan merangsang saraf sehingga akan terasa getaran , bila dengan
arus AC. Tetapi bila dengan arus DC akan terasa panas di area telapak tangan.
Electrical Testing Laboratory New York Tahun 1933 telah melakukan penelitian
terhadap 40 orang wanita dan laki-laki, dan hasilnya arus rata-rata yang arus persepsi
sebagai berikut :
a. wanita : 0,7 mA [3]
b. pria : 1,1 mA

 
  II-3

 
2.2.2  Arus yang Mempengaruhi Otot
Jika tegangan pada arus persepsi dinaikkan lagi maka orang tersebut tidak bisa
 
untuk menghindarkan konduktor yang disentuhnya . University of California Medical
 
School melakukan penelitian terhadap 28 perempuan 134 orang pria dan dan diperoleh
 
nilai dari arus yang mempengaruhi otot sebagai berikut :
  a. pria : 16 mA
  b. wanita : 10,5 mA
Berdasarkan
  penelitian ini ditentukan limit arus dimana orang masih dapat segera
menghindarkan konduktor bila terkena arus listrik dengan nilai sebagai berikut :
 
a. pria : 9 mA
 
b. wanita : 6 mA [3]
2.2.3 Arus Fibrilasi
Jika arus yang melewati tubuh lebih besar daripada arus yang masih bisa
dilepaskan otot dapat mengakibatkan kematian. Hal ini disebabkan arus listrik tersebut
menyerang jantung yang disebut ventricular fibrillation yang menyebabkan jantung
stop berdetak dan peredaran darah tidak tersalurkan dan hal inilah yang menyebabkan
kematian. Untuk melakukan percobaan tidak bisa dilakukan terhadap manusia .
University of California dan Dalziel pada tahun 1968, melakukan percobaan
menggunakan hewan yang memiliki jantung dan tubuh yang hampir sama dengan
manusia. Dari percobaan tersebut Dalziel menarik kesimpulan 99,5% jika manusia
dengan berat badan 50 kg masih dapat bertahan terhadap besar arus dan waktu yang
ditentukan oleh persamaan sebagai
berikut [4] :
Ik2 . t = K atau Ik = k / √
Di mana : k = √K
K = 0,0135 manusia berat 50 kg
K = 0,0246 manusia berat 70 kg
Maka
K50 = 0,116 Ampere
K70 = 0,157 Ampere

 
  II-4

 
Jadi : Ik  2 . t = 0,0135 berat badan 50 kg.
Dan
 
,
Ik =  

Dimana  :
  Ik = besarnya arus lewat tubuh manusia (dalam ampere)

 
t = waktu arus lewat tubuh manusia atau lama gangguan tanah
(dalam detik)
 

 
2.2.4 Arus Reaksi
  adalah arus yang yang dapat mengakibatkan manusia menjadi terkejut, hal ini
berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan . Penyelidikan oleh Dr. Hans Prinz
menurut tabel sebagai berikut : [2]
Tabel II- 1 Batasan-batasan arus dan pengaruhnya pada manusia.

Besar Arus Pengaruh pada tubuh manusia.

Belum dirasakan pengaruh,


0 – 0,9 mA
tidak menimbulkan reaksi
Baru terasa adanya arus listrik,
0,9 – 1,2 mA

1,2 – 1,6 mA Mulai terasa ada getaran pada tangan

Tangan sampai ke siku merasa


1,6 – 6,0 mA
sakit.
Tangan mulai kaku, rasa sakit
6,0 – 8,0 mA
semakin bertambah.
Rasa sakit tidak dapat tertahankan,
tangan masih dapat melepaskan dari
13 – 15,0 mA
penghantar dengan gaya yang besar
sekali

 
  II-5

  Otot tidak kuat lagi melepaskan


15 – 20,0 mA
penghantar.
 
Dapat mengkibatkan kerusakan
  20 – 50,0 mA
pada tubuh manusia
 
Nilai arus yang dapat menyebabkan
50 – 100,0 mA
  kematian.
 

2.3  Tegangan Sentuh

 Tegangan sentuh adalah tegangan antara objek yang bersentuhan dengan kaki

  personel yang menyentuh bagian aktif . Bagian aktif instalasi listrik adalah bagian
konduktif (line) yang merupakan bagian yang menghantarkan listrik. Hal yang
menyebabkan arus mengalir pada saat tubuh bersentuhan dengan tegangan adalah
sentuhan kaki ke tanah,dimana tanah berfungsi sebagai hantaran nol yang merupakan
jalur energi listrik untuk membuang muatannya. Sementara disisi lain tubuh manusia
memiliki nilai tahanan dan arus listrik cenderung mencari jalur melalui nilai muatan
yang kecil.
Tegangan sentuh aman apabila nilai tegangan dibawah atau sama dengan 50
V, kecuali pada tempat basah , ruang kerja dalam perindustrian, serta ruang kerja yang
mensyaratkan adanya pengaman atau isolasi pengaman atau pemisah pengaman.
Tempat seperti ini tegangan sentuh dikatakan aman jika dibawah atau sama dengan 25
V. [5]
2.3.1 Tegangan Sentuh Langsung
Tegangan sentuh langsung adalah sentuhan pada bagian aktif listrik atau
konduktor yang merupakan bagian dari sirkuit listrik. Dimana bagian aktif
perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang merupakan bagian dari
sirkit listrik,yang dalam keadaan normal bertegangan. Salah satu contoh nya adalah
busbar.
Seluruh bagian aktif perlengkapan atau instalasi harus diamankan terhadap
bahaya tegangan sentuh langsung. Sebagai contoh adalah menjauhkan
perlengkapan/instalasi agar tidak mudah tersentuh. Contoh lainnya adalah pada tempat

 
  II-6

 
yang mudah
 
dijangkau oleh manusia diberikan isolasi pada penghantar aktif yang
mengalirkan arus listrik. [5]
 

  Gambar II- 2 Tegangan Sentuh Langsung [2]

2.3.2 Tegangan Sentuh Tak Langsung


Tegangan Sentuh Tak Langsung adalah sentuhan pada bagian konduktif
terbuka perlengkapan yang pada normalnya tidak bertegangan,dimana menjadi
bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi. Ketika terjadi kegagalan isolasi,maka ada
arus gangguan pada bagian konduktif terbuka yang dimana dapat berbahaya ketika
terjadi kontak antara manusia dengan bagian konduktif terbuka yang terjadi kegagalan
isolasi. [5]

Gambar II- 3 Tegangan Sentuh tak Langsung [2]

 
  II-7

 
2.3.3  Proteksi terhadap Tegangan Sentuh Langsung
Proteksi terhdap tegangan sentuh Langsung secara umum yang digunakan ada
 
dua yaitu:
 
a. Pencegahan kontak langsung dengan bagian konduktif terbuka dengan
 
penghalang,isolasi,penempatan komponen yang sulit dijangkau ,dll.
  b. Proteksi tambahan dalam hal ketika terjadi tegangan sentuh langsung ,karena
  kegagalan langkah-langkah diatas.Proteksi ini biasanya menggunakan ELCB

 yang mempunyai sensivitas tinggi dan waktu operasional yang sangat cepat.
ELCB ini sangat efektif untuk mengamankan ketika terjadi tegangan sentuh
 
langsung [2]
 
2.3.4 Proteksi terhadap Tegangan Sentuh tak Langsung
Bagian konduktif terbuka yang dalam pengunaanya dipisahkan dari bagian
yang bertegangan dengan isolasi dasar.Kegagalan isolasi akan menyebabkan bagian
konduktif terbuka menjadi bertegangan. Menyentuh bagian yang normalnya tidak
bertegangan dari perlengkapan listrik yang dimana menjadi bertegangan karena
kegagalan isolasi dikenal sebagai tegangan sentuh tak langsung [2]
2.2.4.1 Macam-Macam Proteksi terhadap Tegangan Sentuh tak Langsung
a) Proteksi Dengan Pemtusan Suplai Otomatis (ELCB)
Ketika terjadi kegagalan isolasi dan bagian aktif menyentuh BKT, ELCB akan
otomatis memutus rangkaian dari suplai ke sirkit atau perlengkapan yang diberi
proteksi oleh ELCB tersebut dari bahaya tegangan sentuh tak langsung, karena
ketika terjadi kegagalan isolasi yang menyebabkan tegangan sentuh tak
langsung dalam waktu yang lama akan menyebabkan efek fisiologis yang
berbahaya bagi manusia. [2]
b) Proteksi dengan menggunakan perlengkapan
BKT pada instalasi listrik diberi isolasi ganda dengan tujuan untuk menghindari
bahaya ketika terjadi kegagalan isolasi. Untuk persyaratan proteksi ini harus
dilengkapi dengan perlengkapan listrik dari jenis berikut ini:
1. Perlengkapan listrik yang mempunyai isolasi ganda atau diperkuat
(perlengkapan kelas II)

 
  II-8

 
2. Rakitan perlengkapan listrik buatan pabrik yang mempunyai isolasi
total [2]
 
2.4 Pembumian
 
Merupakan jalur arus listrik menuju tanah atau koneksi langsung ke tanah.
 
Pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dan tegangan listrik yang
  terekspos karena kegagalan isolasi merupakan tujuan dari Pemasangan koneksi
  pembumian pada instalasi listrik. [6]
2.4.1  Tujuan Pembumian
Tujuan pembumian adalah sebagai salah satu unsur pengaman terhadap
 
gangguan antara lain :
 
a) Mengamankan manusia dan peralatan jika terjadi kebocoran pada peralatan
listrik
b) Untuk membatasi tegangan sentuh bila terjadi kebocoran pada peralatan listrik
c) Untuk Meredam arus pada penghantar netral yang diakibatkan beban pada
sistem tegangan rendah tidak merata setiap fasanya. [6]

2.4.2 Jenis-Jenis Pembumian


Identifikasi jenis sistem pembumian didefinisikan dengan 2 Huruf dan
dijelaskan pada gambar II-4 s.d II -7 :
a) Huruf pertama ,untuk koneksi netral transformator
b) T artinya terhubung ke bumi
c) I artinya terisolasi dari bumi
d) Huruf kedua,untuk jenis koneksi pada selungkup
e) T artinya langsung terhubung ke bumi
f) N untuk terhubung ke netral
Kombinasi dari dua huruf ini memberikan tiga kemungkinan konfigurasi:
a) TT: Transformator netral dibumikan dan selungkup dibumikan
b) TN: Transformator netral dibumikan,selungkup terhubung ke netral
c) IT: Transformator netral terisolasi dari bumi ,selungkup dibumikan
Menurut IEC 60364 sistem TN mencekup tiga sub sistem:

 
  II-9

 
1.TN-S
 
: Jika N dan PE terpisah
2.TN-C : Jika N dan PE disambungkan
 
3.TN-C-S : Penggunaan TN-S pada downstream dan TN-C pada upstream.
 
[7]
 

Gambar II- 4 Sistem Pembumian Jenis TT [5]

Gambar II- 5 Sistem Pembumian Jenis TN – C [5]

 
  II-10

  Gambar II- 6 Sistem Pembumian Jenis TN - C – S [5]

Gambar II- 7 Sistem Pembumian Jenis TN - S [5]

2.5 Prinsip penggunaan ELCB pada sistem pembumian TT


Dalam sistem ini, semua BKT dari instalasi harus terhubung ke pembumian.
Pemasangan ELCB harus ditempatkan di awal instalasi.[13] Titik netral dari sumber
biasanya dibumikan di luar area BKT. Impedansi dari loop gangguan tanah iterdiri
dua elektroda bumi (yaitu sumber dan instalasi elektroda) di seri, sehingga besarnya
gangguan tanah umumnya terlalu kecil untuk mengoperasikan mcb atau sekering, dan
penggunaan ELCB pada sistem ini sangat penting.
Prinsip dari proteksi ini juga berlaku jika satu elektroda bumi yang digunakan, terutama
dalam kasus konsumen jenis gardu di wilayah instalasi, di mana keterbatasan ruang
mungkin menggunakan penerapan sistem pembumian TN, tapi di mana semua kondisi
lain yang dibutuhkan oleh sistem pembumian TN tidak dapat dipenuhi. Perlindungan

 
  II-11

 
dengan  pemutusan otomatis pasokan yang digunakan dalam sistem pembumian TT
adalah dengan MCB dengan sensitivitas :
 
∆ ≤  …………………………………………………………………..(2.3)

Dimana  RA adalah nilai resistansi dari elektroda pembumian

  Dimana IΔn adalah nilai sensitivitas dari ELCB

 
Untuk tempat basah dan lembab nilai 50 V diganti menjadi 25 V [8]

 
2.5.1 Penentuan waktu maksimum pemutusan ELCB pada sistem pembumian
 
TT
 
Waktu Pemutusan dari ELCB umumnya lebih rendah dari nilai standar
nasional, fitur ini memfasilitasi penggunaan dan memungkinkan adopsi dari proteksi
diskriminatif efektif. IEC 60364-4-41 menentukan waktu operasi maksimum perangkat
pelindung digunakan dalam sistem pembumian TT untuk perlindungan terhadap
tegangan sentuh tidak langsung:
a) Untuk semua sirkit akhir dengan arus tidak melebihi 32 A, waktu pemutusan
tidak akan melebihi nilai yang ditunjukkan pada Gambar II..7
b) Untuk semua sirkuit lain, saat pemutusan waktu maksimum adalah tetap 1s.
batas ini memungkinkan diskriminasi antara ELCB saat dipasang pada sirkuit
distribusi. [8]
Tabel II- 2 Waktu Pemutusan maksimum ELCB pada sistem pembumian TT [8]
V T(s)
50 < V ≤ 120 0.3
120 < V ≤ 230 0.2
230 < V ≤ 400 0.04
V > 400 0.07

2.6 Prinsip penggunaan ELCB pada sistem pembuian TN


Sistem ini semua bagian konduktif terbuka dari instalasi langsung dibumikan
ke sumber dengan PE. Seperti tercantum dalam Bab 2 Sub-klausul 3.2, di mana koneksi

 
  II-12

 
langsung
 
ini dilakukan tergantung pada apakah TN-C, TN-S, atau TN-C-S metode
pelaksanaan prinsip pembumian TN digunakan. Pada Gambar II..6 metode TN-C
 
ditunjukkan, di mana konduktor netral bertindak baik sebagai PE dan Netral (PEN) .
 
Pada sistem TN-C penggunaan ELCB tidak bisa dilakukan karena arus pada konduktor
PE dan  N tidak bisa dibedakan [13] .Di semua sistem pembumian TN, setiap kegagalan
  isolasi yang mengalir ke bumi adalah hasil dari arus hubung pendek fasa dan netral.
  Arus hubung pendek yang tinggi memungkinkan menggunakan MCB tetapi dapat
menimbulkan
  tegangan sentuh melebihi 50 % dari phasa ke netral pada posisi gangguan
selama pemutusan arus hubung singkat.
 
Dalam prakteknya untuk jaringan distribusi,elektroda bumi biasanya dipasang pada
 
interval regular bersama PE dari jaringan,ketika konsumen sering membutuhkan untuk
menginstalasi elektroda bumi pada kWh.
Pada instalasi besar elektroda bumi tambahan tersebar di sekitar tempat yangsering
disediakan, untuk mengurangi tegangan sentuh sebanyak mungkin. Dalam Gedumg
bertingkat tinggi blok apartemen, semua bagian konduktif luar yang terhubung ke
pelindung konduktor pada setiap tingkat. Dalam rangka untuk memastikan
perlindungan yang memadai,terhadap arus gangguan ke tanah. [2]

= ≥ …………………………………………...……………………………(2.2)

Dimana :
Id = Arus gangguan
Uo = Nilai Nominal Tegangan fasa ke netral (220 V)
Zc = Loop Impedansi
Ia = Nilai arus yang beroperasi untuk GPAS

2.6.1 Penentuan waktu maksimum pemutusan pada sistem pembumian TN


IEC 60364-4-41 menentukan waktu operasi maksimum perangkat pelindung
digunakan dalam sistem TN untuk perlindungan terhadap kontak tidak langsung:

 
  II-13

 
a)   Untuk semua rangkaian akhir dengan arus tidak melebihi 32 A, waktu
pemutusan maksimum tidak akan melebihi nilai yang ditunjukkan pada Tabel
 
2.2
 
b) Untuk semua sirkuit lain, saat pemutusan maksimum adalah tetap 5s. batas
 
ini memungkinkan diskriminasi antara perangkat pelindung yang terpasang
  pada sirkuit distribusi
  Catatan: Penggunaan ELCB mungkin diperlukan pada sistem pembumian TN.
Penggunaan
  ELCB di sistem pembumian TN-C-S berarti bahwa konduktor pelindung
(PE) dan konduktor netral harus (Jelas) dipisahkan pada hulu ELCB. Pemisahan ini
 
umumnya dibuat di service entrance [2]
 
Tabel II- 3 Waktu Pemutusan maksimum ELCB pada sistem pembumian TN [9]
V T(s)
50 < V ≤ 120 0.8
120 < V ≤ 230 0.4
230 < V ≤ 400 0.2
V > 400 0.1

 
  II-14

 
2.7  
Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)

 
Gambar II- 8 Earth Leakage Circuit Breaker [11]
ELCB adalah saklar yang berfungsi memutuskan rangkaian dari supply ketika
terjadi kegagalan isolasi yang menyebabkan arus bocor. Konstruksi ELCB terdiri dari
inti trafo,suplai phasa dan netral,relay pemutus,dan tombol test. Pada keadaan normal
supply ke beban dilingkari oleh inti transformator akan mendapati jumlah arusnya
sama dengan nol. Saat kegagalan isolasi terjadi dan menyebabkan arus bocor maka inti
trafo akan mendeteksi keadaan tidak seimbang ,dimana arus penghantar phasa lebih
besar daripada penghantar netralnya sehingga pada inti trafo akan menghasilkan fluks
yangmembangkitkan tegangan pada kumparan sekundernya. Tegangan ini berfungsi
membangkitkan relay pemutus kontak sehingga ELCB memutuskan rangkaian dari
supply.

 
  II-15

  Gambar II- 9 Konstruksi Earth Leakage Circuit Breaker [12]


Fungsi toroida pada ELCB adalah mendeteksi ketidakseimbangan antara arus
 
line dan arus netral, dimana hubungan ini dapat dijelaskan dengan ketentuan :
IL + IN = 0……………………………………………………………………. (2.3)
Pada Keadaan normal arus phasa + arus netral sama dengan nol. Ketika terjadi
kegagalan isolasi, arus bocor tidak mengalir melalui konduktor netral akan tetapi
melalui tubuh mahluk hidup yang menyentuh BKT atau melalui pentanahan peralatan,
sehingga arus yang mengalir pada konduktor netral nilai tidak sama dengan arus yang
mengalir pada konduktor fasa, persamaan matematis dari ketiga arus ini menjadi :
IL + IN = If ………………………………………….…………………………..(2.4)
Ketika terjadi hubung singkat, nilai arus hubung singkat nilainya sangat besar,
akan tetapi nilai arus IL dan IN sama besar yaitu sebesar arus hubung singkatnya,
sehingga tripping coil ELCB tidak mendeteksi adanya perbedaan dan tidak akan
memutuskan rangkaian dari supply. Maka dari itu dalam pemasangan ELCB harus
ditambahan MCB sebagai pengaman hubung singkat ,agar ketika terjadi hubung
singkat sistem dapat teramankan oleh MCB . [10]

2.7.1 Aplikasi Earth Leakage Circuit Breaker


a) Penambahan Proteksi terhadap tegangan sentuh langsung
ELCB dapat mendeteksi kebocoran arus yang mengalir melalui tubuh
seseorang. Dengan demikian , ELCB dapat memberikan perlindungan tambahan jika

 
  II-16

 
terjadi kegagalan
 
isolasi. ELCB juga dapat disebut sebagai perlindungan utama karena
dapat menggamankan arus bocor bahkan jika perangkat lainnya telah gagal.
 
Penggunaan 30 mA ELCB pada semua sirkui yangt memasok socket-outlet hingga 20
 
A diwajibkan memasang ELCB, sesuai IEC 60364-4-41, pemasangan ELCB wajib
 
pada :instalasi listrik gedung, Perlindungan untuk keselamatan – Perlindungan
  terhadap kejut listrik.
  b) Proteksi terhadap tegangan sentuh tak langsung

 ELCB adalah satu-satunya solusi untuk melindungi bahaya tegangan sentuh tak
langsung pada sistem TT karena arus bocor yang nilainya terlalu rendah untuk dideteksi
 
oleh MCB. Hal ini juga solusi sederhana untuk sistem TN – S dan IT. Sebagai contoh,
 
ketika kabel supply sangat panjang, arus bocor ini membuatnya sulit untuk mengatur
beroperasinya MCB ,karena nilainya yang sangat kecil. Dan ketika panjang kabel tidak
diketahui, perhitungan arus bocor ini mustahil untuk menggunakan MCB dan
penggunaan ELCB adalah solusi untuk mendeteksi arus bocor yang nilainya kecil yaitu
yang berorde mA . [8]
2.7.2 Karakteristik Earth Leakage Circuit Breaker
ELCB harus dipilih dengan memperhitungkan jenis beban yang disediakan. Hal
ini berlaku dalam beban tertentu seperti perangkat berbasis semikonduktor untuk
gangguan arus yang tidak selalu sinusoidal.
a) Tipe AC , A , B
Standar IEC 60755 (persyaratan umum untuk pemilihan GELCB)
mendefinisikan tiga jenis ELCB tergantung pada Karakteristik arus gangguan
:
b) Tipe AC
ELCB tipe AC ,aplikasinya pada arus bocor sinusoidal AC
c) Tipe A
1.Untuk Arus Residual AC
2.Untuk Arus Residual pulsating DC
3. Untuk Arus Residual pulsating DC dengan nilai 6 mA ,dengan atau tanpa sudut
phasa,dan tidak tergantung polaritas

 
  II-17

 
Tipe
 
B
a) Sama seperti tipe A
 
b) Untuk Arus Residual AC sampai dengan 1000 Hz
 
c) Untuk Arus Residual AC yang diposisikan oleh Arus DC
 
d) Untuk Arus Residual DC yang diposisikan oleh Arus DC murni
  e) Untuk Arus Residual pulsating DC yand diposisikan oleh Arus DC murni [8]
  2.7.3 Sensitivitas ELCB

 Sensitivitas ELCB dinyatakan dengan nilai Arus operasi residual, disimbolkan


IΔn. Nilai sensitivitas telah ditentukan oleh IEC, Sehingga memungkinkan untuk
 
membagi ELCB menjadi tiga Kelompok menurut nilai IΔn nya :
 
a) Sensitivitas tinggi (HS): 6 - 10 - 30 mA,
b) Sensitivitas sedang (MS): 0,1 - 0,3 - 0,5 - 1 A,
c) Sensitivitas rendah (LS): 3 -10 - 30 A.
ELCB untuk aplikasi perumahan atau sejenisnya Selalu menggunakan sensitivitas
tinggi atau sedang. Jelas bahwa Sensitivitas Tinggi (HS) paling sering Digunakan
untuk proteksi kontak langsung , sedangkan MS dan khususnya ELCB dengan
sensitivitas 300 dan 500 mA sangat diperlukan untuk proteksi kebakaran. Yang
lain Sensitivitas (MS dan LS) digunakan untuk lainnya Kebutuhan seperti
perlindungan terhadap kontak tidak langsung (wajib di sistem TT) atau
Perlindungan mesin. [8]

Anda mungkin juga menyukai