SKRIPSI
Oleh:
NIM: 148620600278
2018
1
2
LITERASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS V DI SDN TEBEL GEDANGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata
Muhammadiyah Sidoarjo
Oleh:
NIM: 148620600278
2018
3
4
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGASAHAN
5
MOTTO
dengan kesanggupannya”
(Al-Baqarah:286)
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen
(Istianatul Mukarromah)
6
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayat
serta nikmat yang tiada henti. Sehingga Skipsi ini terselesaikan. Karya ini
dipersembahkan untuk:
7
ABSTRAK
Mukarromah, Istianatul. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap
Kerja Keras Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam
Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas IV Di MINU
Kedungcangkring. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Dosen Pembimbing Feri Tirtoni, M. Pd.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pendidikan
karakter mengenai sikap jujur dan kerja keras serta kendala yang dihadapi dalam
proses implementasi melalui pembelajaran pendekatan saintifik dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV di Minu Keduncangkring.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan
pada bulan April 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan foto. Dari rumusan pertama
hasil pelaksanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru sangatlah
berusaha untuk mencapai tujuan melalui strategi, sehingga dilakukan semaksimal
mungkin oleh kepala sekolah dan guru kelas IV. rumusan yang kedua tentang
dampak, yang dituju disini hanyalah dampak positif, karena dampak positif lebih
menonjol ke peserta didik MINU Kedungcangkring. Rumusan masalah yang
ketiga ialah kendala yang ditemukan oleh kepala sekolah dan guru kepada peserta
didik tersebut, masih ada kendala yang sulit, tetapi kepala sekolah dan guru
mempunyai strategi untuk menanggulangi kendala yang ada pada peserta didik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik
terdapat bentuk implementasi pendidikan karakter mengenai kerja keras melalui
kegiatan pembelajaran secara langsung dengan tujuan supaya peserta didik dapat
dengan mudah menerapkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari
lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
8
ABSTRACT
Mukarromah, Istianatul. 2018. Implementation of Value Character Education
Hard Work Attitude Through Scientific Learning Approach in 2013
Curriculum on Civics Subject Class IV Students at MINU
Kedungcangkring. Thesis, Elementary School Teacher Education,
Teacher Training and Education Faculty, Muhammadiyah University
Sidoarjo.
Keywords: Scientific Approach, 2013 Curriculum, Character Education, Hard
Work
9
KATA PENGANTAR
saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Proposal hingga Bab III. Tak lupa
pula sholawat kepada Rasulullh SAW yang menuntun kita dari jalan kegelapan
hingga jalan yang terang. Penulis ini mengucapkan terimah kasih kepada:
Sidoarjo.
memberikan motivasi
5. Ibu dan ayah tercinta yang telah memberikan dukungan, semngata serta
6. Anak saya tercinta, Annisa Ilmiyahtul Fitriyah, yang selalu menjadi alasan
10
10. Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan
11. Sahabat ILS ( Info Lantas Sidoarjo) yang telah membantu dan memberi
Penulis
11
DAFTAR ISI
12
C. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik 25
D. Pendidikan Karakter 27
E. Tujuan Pendidikan Karakter 27
F. Nilai Sikap Kerja Keras 28
G. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Kerja Keras
28
H. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD
29
I. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 29
J. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 30
K. Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di
SD 31
BAB III GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 32
A. Identifikasi Karakteristik Obyek Penelitian 34
B. Alasan Memilih Obyek Penelitian 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 39
A. Penyajian Data 40
B. Pembahasan 51
BAB V PENUTUP 62
A. Kesimpulan 62
B. Saran 64
DAFTAR RUJUKAN 66
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN 83
13
DAFTAR TABEL
14
DAFTAR LAMPIRAN
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
melahirkan warga negara Indonesia yang memiliki karakter kuat sebagi modal
dalam membangun peradaban tinggi dan unggul. Karakter bangsa yang kuat
Ketika mayoritas karakter masyarakat kuat, positif, tangguh peradaban yang tinggi
dapat dibangun dengan baik dan sukses. Sebaliknya, jika mayoritas karakter
16
masyarakat negatif dan lemah mengakibatkan peradaban yang dibangunpun
menjadi lemah sebab peradaban tersebut dibangun dengan fondasi yang amat
Paradigma kurikulum 2013 adalah pola berikir integratif dan mendalam tentang
situasi saat ini. Karena mau tidak mau kurikulum akan terus berubah dan
pertimbangan nilai. Karakter berkaitan dengan tingkah laku yang diatur oleh
upaya dan keinginan. Hati nurani, sebuah usur esensial dari karakter, adalah
1
Suyanto, Pendidikan Karakter Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Rineka Cipta 2010 ) Hal.49
2
E-journal. Ida Ayu Km Wartini. Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik Terhadap Sikap
Sosial dan Hasil Belajar PKn di Kelas VI SD. (Volume 4 tahun 2014)
3
HM. Musfiqon, M.Pd, Pendekatan Pembelajaran Saintifik (SIDOARJO: Nizamia Learning
Center 2015) Hal.22
4
Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah ( Bandung:
Rosdakarya). Hal. 24
17
Teori pertimbangan sosial, teori ini menekankan peranan sikap-sikap
sikap sebagai sebuah jenis dari spektrum dengan sebuah “ruang penerimaan” yang
mengelilingi sebuah sikap yang ada. Sebuah posisi baru lebih mungkin untuk
diterima jika ia masuk kedalam ruang penerimaan tersebut dan kurang mungkin
negara yang baik ialah antara lain memiliki rasa persatuan dan kesatuan bangsa,
perasaan demikian dapar tecipta apabila para siswa didik saling menghargai,
dan interpersonal.
pembelajaran itu dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu, pendekatan saintifik
padankan dengan suatu prose ilmiah. Karna itu kurikulum 2013 ,mengamatkan
5
Ibid. Hal. 48
6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. ( Jakarta: Bumi Aksara 2011 ) Hal.131
18
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. 7
Pendekatan saintifik pada
dengan tujuan membina dan mengajari peserta didik untuk menjadi pribadi yang
lebih bersikap dan berperilaku yang baik untuk sekolah dan masyarakat.
jujur, dan kerja keras atau tidak malas dalam belajar dan
Dari tujuan yang dipaparkan oleh Ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku
dapat dilihat dari observasi di MINU Kedungcangkring, bahwa peserta didik kelas
sesuai tujuan sekolah terlaksananya proses belajar mengajar dan bimbingan secara
kelas I dan IV. Keunikan dari sekolah Minu yaitu rutin setiap hari jam 06.00
7
HM. Musfiqon, M.Pd, Pendekatan Pembelajaran Saintifik (SIDOARJO: Nizamia Learning
Center 2015 ) Hal.53
8
hasil wawancara dengan ibu Dra, Arifatus Sholikha selaku Kepala Sekolah di Minu
Kedungcangkring pada hari minggu 30 oktober 2017, pukul 09.00 WIB di Kantor Kepala
Sekolah Minu Kedungcangkring.
19
melaksanakan simpoa kreatif dan kelas IV di jadwalkan pada setiap hari sabtu,
selain itu semua para siswa juga belajar langsung di luar kelas, seperti halnya
belajar ilmu kitab kuning di masjid dan juga cara praktiknya , begitu pula dengan
mata pelajaran yang lain termasuk mata pelajaran PKn. Keunggulan dari
pendekatan pembelajaran saintifik ialah 1). Peserta didik senang dan tertantang,
2). Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik
spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang muncul tiba-tiba.
Hal tersebut dapat dilihat ketika ada tugas sekolah siswa telah mengerjakan tepat
waktu, tidak mencontek saat mengerjakan soal, sangat giat untuk mengerjakan
sebagai bekal para peserta didiknya di masa yang akan datang, peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
20
1. Bagaimana proses pelaksanaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap
2. Apa dampak dari implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras
saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV di
MINU Kedungcangkring ?
1. Tujuan Penelitian
Kedungcangkring.
21
c. Mendekkripsikan kendala apa saja yang dihadapi dalam proses
2. Kegunaan Penelitian
2013. Dalam hal ini peneliti berharap penelitian ini dapat berguna bagi :
b. Bagi peneliti
karakter.
Sebagai referensi bagi peneliti yang sejenis pada pokok bahasan yang lain.
22
D. Definisi Operasional
sebagai berikut.
1. Pendidikan
2. Pendekatan Saintifik
jadi, proses pembelajaran dapat di padankan dengan suatu proses ilmiah dan di
3. Kurikulum 2013
pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif
dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sikap dan perilaku
yang baik.
23
4. Karakter
5. Kerja keras
Kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya yangterus
sampai tuntas.
6. Peserta Didik
Peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi
sentral dalam proses belajar-mengajar. Sebab relevan dengan uraian diatas bahwa
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoaalan dan sebagai tumpuan
meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya scara optimal.
7. Guru
ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potnsial
dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di
8. PKn
24
Pelajaran PKn merupakan pelajaran yang penting untuk meletakkan dasar-
dasar tata cara hidup bermasyarakat yang demokratis, bertanggung jawab, dan
cinta damai.
9. Minu Kedungcangkring
salah satu sekolah dasar tertua di kabupaten Sidoarjo. Sebelum memiliki gedung
MI ini sudah ada dengan menempati rumah warga diantaranya Rumah H.Juber
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
semua penelitian berifat ilmiah, oleh karena itu peneliti semua harus berbekal
teori, karena teori diini akan berfungi untuk memperjelas masalah yang di
teliti.9 Data yang di peroleh peneliti ialah berupa, wawancara, obervasi dan
dokumentasi berarti nanti akan di dekripsikan secara tertulis, dari penelitian ini
pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn siswa
2. Peranan Penelitian
tolak ukur keberhasilan dan untuk memahami masalah yang di teliti, sehingga
9
Sugiyono , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
( Bandung:Alfabeta 2016 ). Hal 295
25
ini menggunakan data kualitatif dalam bentuk dekomen pribadi, catatan
lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan lain-lain. semua yang
b. Sumber Data
diperoleh dari hasil wawancara dan perekaman oleh sang peneliti, sedangkan
data sekunder merupakan data-data yang sudah tersedia oles objek penelitian,
c. Jenis Data
26
2) Sumber sekunder merupakan umber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misal lewat orang lain atau lewat
meliputi visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, profil sekolah, struktur
a. Observasi
memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini
peneliti belum membawa masalah yang akan di teliti, maka peneliti akan
b. Wawancara
fenomena yang terjadi , dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016).
Hal.311
27
observasi.11 Penelitian ini menggunakan wawancara yang jela dan kongkrit
pendidikan karakter nilai sikap kerja keras pada mata pelajaran PKn siswa
c. Dokumentasi
saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV di
MINU Kedungcangkring
d. Triangulasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.13 Dalam triangulasi ini
11
Ibid. Hal. 318
12
Ibid. Hal. 329
13
Ibid. Hal. 330
28
peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi
5. Instrumen penelitian
ialah bahwa, segala sesuatu nya belum mempunyai bntuk yang pasti.14 Dalam
Instrumen penelitian ini adalah alat bantu, adapun yang digunakan untuk
a. lembar observasi
Tanggal :
Tempat :
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016). Hal.
311
15
Ibid. Hal. 318
29
Waktu :
30
2013 pada mata pelajaran
PKn
9. Nilai sikap kerja keras
10. Sarana dan prasarana
b. Pedoman wawancara
2013 pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV, pertanyaan yang ada pada
31
pedoman ini mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana dampak
pelajaran Pkn siswa kelas IV. Peneliti membuat pedoman wawancara yang
berlangsung.
32
saat pendekatan
pembelajran saintifik
melalui kurikulum
2013 pada mata
pelajaran PKn
9. Nilai sikap kerja keras
10. Sarana dan prasarana
11. Respon peserta didik
dalam implementasi
pendidikan karakter
nilai sikap kerja keras
12. Tujuan pertumbuhan
pendidikan karakter
nilai kerja keras
13. Strategi implementasi
pendekatan
pembelajaran saintifik
melalui kurikulum
2013
2. Dampak 1. Dampak yang 1. Kepala
diperoleh oleh kepala sekolah
sekolah 2. Guru
2. Dampak yang
diperoleh oleh guru
3. Kendala 1. Kendala yang 1. Kepala
dihadapi oleh kepala sekolah
sekolah 2. Guru
2. Kendala yang 3. Peserta didik
dihadapi oleh guru
3. Kendala yang
dihadapi oleh siswa
33
c. Foto
pada penelitian ini foto yang di ambil ialah foto tentang kegiatan-
6. Analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan terdapat tiga teknik analisis ata
penelitian, sehingga data yang di peroleh peneliti lebih jelas dan untuk
a. Reduksi Data
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016). Hal.
337
17
Ibid. Hal. 341
34
rinci dan benar untuk memperoleh data yang lebih jelas dan juga
b. Penyajian Data
yang ada dan disertai dengan keterangan yang jelas supaya suatu
c. penarikan kesimpulan
7. Keabsahan data
a. Triangulasi Sumber
18
Ibid. Hal. 345
35
Untuk menguji keabsahanan data peneliti menggunakan teknik
dapat dilakukan ke guru dan kepala sekolah. Data dari ketiga sumber
mana pandangan yang sama, yang berbead dan mana spesifik dari tiga
sumber tersebut.20
Peserta Didik
b. Triangulasi Teknik
19
Ibid. Hal. 373
20
Ibid. Hal. 373
21
Ibid. Hal. 373
36
Wawancara Observasi
Dokumentasi
37
38
pendidikan karakter
siswa kelas IV
Obserwasi,
Menentukan teknik
wawancara,
pengumpulan data.
dokumentasi.
Penemuan data
menghentikan penelitian.
Kesimpulan.
39
G. Sistematika Pembahasan
Bab I ,Pendahuluan
tujuan dan kegunaan dari peneliti yang dilakukan, definisi operasional yang
mencakup pengertian dari judul yang diangkat peneliti, metode yang digunakan
ialah metode kualitati deskriptif, analisi data berupa data dan keabsahan data yang
kesimpulan.
Bab V, Penutup
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil peneliti dan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendekatan Saintifik
pembelajaran itu dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu , pendekatan saintifik
disbut juga sebagai pendekatan ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamatkan
didik.22
materi-materipembelajaran.23
22
Dr. HM. Musfiqon, M.Pd, (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center) Hal.53
23
Kokasih., M.Pd (2014). Strategi Belajar dan Pembelajran (Bandung: Yrama Widya). Hal.72
41
menyampaikan
lain dengan
memerhatikan pula
kejelasan, kelogisan,
dan keruntutan
sistematikanya.
24
D. Pendidikan karakter
pelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran, diarahkan pada penguatan dan
yang harus melibatkan semua pihak baik itu rumah tangga dan keluarga, sekolah
yang dikembangkan.
24
Kokasih., M.Pd . Strategi Belajar dan Pembelajran (Bandung: Yrama Widya 2014). Hal.72-73
25
Dharma Kusuma M.Pd, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. ( Bandung :
Rosda 2011 ) Hal.6
26
Suyanto, Pendidikan Karakter Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Rineka Cipta 2010 ) Hal. 52
44
Nilai sikap kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya
yang menjadi sampai tuntas.28 Dalam artian tuntas ialah visi besar yang harus
dicapai.
menyebutkan beberapa indikator dari kerja keras antara lain sebagai berikut :
2. Pantang menyerah.
27
Dharma Kusuma M.Pd, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. ( Bandung :
Rosda 2011 ) Hal. 9
28
Ibid. Hal.17
29
Wijayanti, Renni. 2014 Konstruksi Pendidikan Karakter Kerja Keras . (Program Sarjana Studi
Pendidikan dan Kewarganegaraan )
45
kurikulum 1975 yang memuat PKn sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di
adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh
sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan
hak dan kewajiban Dalam bela negara, demi kelangsungan dan kejayaan bangsa
dan negara.
Internasional.
3. Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
sekolah.
KD :
BAB III
sudah ada dengan menempati rumah2 warga diantaranya rumah H.Juber Thowali,
Djamiin membeli sebidang tanah dan bangunan sebelah timur masjid Annur
diperuntukkan untuk tempat belajar dan mengajar secara formal berupa madrasah
membeli sebidang tanah di desa tetangga yaitu desa pejarakan yang diperuntukkan
50
NU Kedungcangkring.
a. Visi
b. Misi
ALLAH SWT.
c. Tujuan
51
d. Profil Sekolah
Nasional
6 Desa Kedungcankring
7 Kecamatan Jabon
10 Telepon 0343-8522875
11 Faksimili/fax 0343-852875
12 Daerah Pedesaan
14 Akreditasi A
15 Surat Kebanggaan -
Lokasi Sekolah
a. Jarak Ke Pusat 2 Km
Kecamatan
operator, dan para guru mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. berikut adalah
dll
mencakup ranah apa (tidak sekedar tahu. (bagaimana) tetapi juga bisa,
berlangsung.
55
BAB IV
Pada bab IV ini, peneliti akan menyajikan data dan akan memahas hasil
Penyajian dan pembahasan data ini merujuk pada rumusan masalah yang sudah
dirimuskan oleh pneliti sebanyaknya tiga butir rumusan masalah, yaitu Bagaimana
pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa
kelas IV di MINU Kedungcangkring serta kendala apa saja yang dihadapi dalam
Penyajian dan pembahasan pada bab IV ini akan dibahas dalam bentuk
paragraf dan akan di simpulkan dalam bentuk paragraf juga. Data yang diperoleh
pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa
A. Penyajian Data
Penyajian data ini peneliti akan menyajikan data yang merupakan hasil
Karakter Nilai Sikap Kerja Keras Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas IV
pembelajaran yang terjadi pada semua pelajaran, di arahkan pada penguatan dan
dan pengembangan perilaku da dasari oleh nilai yang dirujuk sekolah (lembaga). 30
Dalam konteks pndidikan karakter yang dilihat ialah kemampuan yang harus
anak di sekolah terutama pendidikan karakter nilai sikap kerja keras yang di
laksanakan rutin dan melibatkan seluruh warga di sekolah, baik guru maupun
penbelajaran.
rutin di lakasanakan sesuai jadwal pembelajaran tematik pada kelas IV, yaitu hari
Siswa kelas 4 sangat semangat, sikap nilai kerja keras itu muncul dalam
2013 ini menyenangkan, karena ketika mereka mengikuti kegiatan ini mereka
“senang bu, belajar secara langsung itu menyenangkan, tidak seperti dulu
hanya di jelaskan sama ibu dan bapak guru terus di beri tugas, sangat
membosankan, kalu sekang beda lagi, ada pelajaran menyanyi ya kita
praktekkan menyanyi, terkadang juga belajar serasa bermain, dan kita bisa
paham apa yang kita pelajari”32
pemberian tugas atau proses belajar yang dilakukan dikelas Bu Rida tidak hanya
melihat anak didik atau siswanya melakukan kegiatan sendiri, tetap Bu Rida ikut
untuk melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, hal inilah yang membuat siswa
merasa dekat dan nyaman bersama guru mereka saat pembelajaran berlangsung.
peserta didik
Kurikulum 2013
di harapkan peserta didik memilik sikap kerja keras melalui kegiatan didalam
menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga mereka dapat bersikap lebih baik lagi
terhadap bangsa kita ini. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan oleh peneliti di
MINU Kedungcangkring mulai bulan april sampai akhir mei 2017, bahwa guru
mengajak para peserta didik kelas IV menyanyi lagu kebangsaan, mengajak siswa
33
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
60
“satu kelas bisa kompak, karena gurunya ramah, kita paham sama
beljar dengan tekun, semangat untuk menerima pelajaran dikelas. Dari situlah
keras yakni menciptakan suasana yang sehat di dalam kelas, pihak sekolah baik
kepala sekolah maupun guru sudah mengaj ak atau mengajarkan peserta didik
untuk menciptakan suasana yang sehat dalam kelasnya. untuk meningkatkan rasa
semangat belajar tersebut, dang guru memiliki cara untuk menjadi teman mereka
didik yang lain juga mengikuti kegiatan dengan baik dan senang.
34
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Aqila Naziah F.
35
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Tata Qonita
36
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Maulana Akbar
61
pendidik tidak bisa mendidik para peserta didik dengan baik, maka
dari itu kita, saya maupun kepala sekolah juga tegas dalam hal
ini”.37
Menciptakan kondisi etos kerja juga sangat penting seperti halnya dikelas
kita harus membuat siswa semangat untuk belajar, tergantung kita menyikapi
bagaimana agar peserta didik tersebut bisa patuh dalam hal ketika pembelajaran di
kelas, terutama sang guru bisa menjaditeman mereka saat belajaran atau proses
mendekati peserta didik atau siswa seperti halnya teman mereka sendiri, tidak
ahnay menyuruh tapi seorang guru uga menemani pererta didik tersebut ketika
guru sedang mengajak para peserta didik untuk bermain peran sebagai hak
kewajiban warga negara, dengan penuh kerja keras peserta didik patuh kepada
sang guru.
“Emm.. untuk hal itu, saya mengajak siswa bermain peran pada
mata pelajaran PKn di buku tematik, yaitu menjalankan hak dan
kewajiban sebagai warga negara Indonesia, tapi saya mengajaknya,
37
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
62
Belajar bukan hanya memberi respon atau strategi yang benr, tetapi juga
menghilangkan respon atau strategi yang salah, yang penting untuk anak murid
adalah ada kesemptan secara individual atau anggota kelompok, untuk menguji
ide-idenya secara memadai.40 Sebagai peserta didik yang baik, ketika di suruh
mereka semangat dan tidak mengeluh ketika mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru kepada peserta didik pada umumnya, peserta didik dengan percaya diri
dan semangat mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, setiap siswa mampu
menerima dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan semangat
dan kerja keras mereka, karena para peserta didik begitu nyaman terhadap guru
kelas mereka..
pertanyaan, karena mereka merasa bosan, maka dari itu saya sering
mengajak mereka untuk melakukan kegiatan, baik di dalam kelas
maupun diluar kelas”.41
4). Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja
keras
terlebih jika mereka sanagn tepat waktu mengumpulkan tugas mereka , tidak
pernah molor sperti hal peserta didik pada umumnya, mereka terlihat santai saat
mengerjakan tugas dikelas, tetapi mereka juga penuh kerja keras agar mereka
mendapat nilai yang baik, apa yang sudah di ajarkan oleh guru mereka di terima
dengan baik dan jelas. Saat peserta didik mengerjakan LKS tematik pada mata
pelajaran PKn di situ mereka penuh kerja keras untuk mengerjakannya, berbagai
41
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 3 Mei 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
42
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 3 Mei 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
43
Kokasih., M.Pd (2014). Strategi Belajar dan Pembelajran (Bandung: Yrama Widya). Hal.72
64
Guru tak pernah menyalahkan pendapat peserta didik, semua pendapat di terima
didik dengan selalu membiasakan diri keras dan semangat untuk menjalankan
mereka sudah membawa pedoman dan bekal utnuk menjadikan peserta didik
mereka sebagai penerus bangsa yang penuh kerja keras dan semangat, dari situ
kepala sekolah dan guru kelas juga bekerja sama untuk mendidik para peserta
didik menjadi pribadi yang pekerja keras dalam pembelajaran dikelas , dalam hal
44
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 3 Mei 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
65
ini guru kelas membangun strateginya untuk membaur dan menjadi teman
mereka, secara peserta didik tersebut akan nyaman dan patuh dapa guru kelas
mereka.
PKn ini prosesnya yang menyenangkan, peserta didik juga menjadi memiliki
karakter yang sudah dibentuk sejak dini. Peserta didik kelas IV yang mengikuti
terlihat raut wajah peserta didik sangat senang dan bahagia, selain dapat belajar
secara langsung, nyaman bersama bu guru, mereka atau peserta didik juga sangat
patuh sama guru kelas mereka, karena guru kelas juga ikut membaur dan
melaksanakan kegiatan yang di ikuti oleh peserta didik, oleh karena itu mereka
sanagt mudah menjadi teman guru mereka sendiri, tidak hanya itu kegiatan seperti
menyanyi lagu nasional, juga tidak membuat peserta didik minder atau malu,
karena bu guru atau guru kelas mengajak 2 siswa, dan di bimbing oleh guru kelas.
45
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Aditya Putra R.
46
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Intan Bayu Pramesti
66
PKn siswa kelas IV di MINU kedungcangkring ada dampak positif yang peneliti
oleh Ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku kepala sekolah MINU Kednngcangkring di
bawah ini :
“iya tentu saja ada mbak, dampak itu terlihat pada peserta
didik kami yang, pendidikan karakter yang kita tanam di
sekolah membuat siswa bisa lebih tidak bermalas-malasan
untuk sesuatu hal, hal apapun itu, karakter tersebut terus
melekat dalam dirinya saat pembelajran luar maupun
didalam kelas.”47
Dari pernyataan Ibu Dra. Arifatus Sholikha bahwa dampak positif tersebut sudah
ada pada peserta didik kelas IV. Dengan dukungan semua pihak seklah yang dapat
satunya yaitu nilai sikap kerja keras yang di miliki setiap siswa. Sebagai guru
kelas juga merasakan dampak positif yang di tunjukkan oleh peserta didiknya.
Namun, kendala yang dihadapi oleh pihak sekolah tidak menurunkan semangat
pembelajaran saintifik. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Arifatus Sholikha:
Dari pernyataan Ibu Dra. Arifatus Sholikha di atas, menyatakan bahwa kendala
dapat di atasi dengan cara yang tepat dalam proses penangannya. Dengan
dukungan semua pihak sekolah dapat mewujudkan tujuan untuk menjadi peserta
didik lebih berkarakter, salah satunya nilai sikap kerja keras. Dengan upaya-upaya
B. Pembahasan
48
. Hasil wawancara dengan ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku kepala sekolah MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, pukul 09.25 WIB, di ruang kepala
sekolah MINU Kedungcangkring.
68
Pendidikan karakter memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak pada nilia-
nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilaikarakter
dasar tesebut antara lain cinta kepada Allah Swt dan ciptaannya (alam dengan
isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli dan kerja
sama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan
kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, cinta dami, serta cinta persatuan. 49
banyak atau tinggi sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu
didik dapat mewujudkan dalam tindakan yang nyata melalui perilaku yang baik.
hayat, dimana dalam proses tersebut harus ada pendidik yang memberikan
saintifik pada dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn di jadwalkan rutin
pada hari senin, selasa, rabu dan kamis untuk kelas IV.
untuk hidup di era informasi yang bersifat global, tetapi juga mampu berfungsi
menjadikan peserta didik menjadi cerdas, juga mempunyai budi pekerti dan sopan
baik bagi dirinya maupun orang lain. Pembinaan karakter yang termudah
dilakukan adalah ketika anak-anak masih duduk di bangku SD. Itulah sebabnya
jenjang pendidikan lainnya tidak mendapat perhatian namun porsinya saja yang
saintifik telah di jadwal pada hari senin, selasa, rabu dan kamis, sedangkan untuk
mata pelajaran PKn hari senin dan rabu. pada pertemuan-pertemuan para peserta
didik di lati untuk menjadi peserta didik yang penuh semangat, kerja keras dan tak
patah semangat. Proses ini guru mengajak siswa untuk melaksnakan pembelajaran
Guru merupakan sosok yang menjadi idola bagi anak didik. Keberadaannya
sebgai jantung pendidikan tidak bisa dipungkiri. Baik atau buruknya pendidikan
sangat tergantung pada sosok yang satu ini. Proses implementasi pendidikan
54
karakter nilai sikap kerja keras, Bu Mutafaridah selaku guru kelas IV memiliki
strategi tersebut ialah kenyamanan dalam belajar, menjadikan teman, paham akan
seornag guru yang memposisikan diri untuk menjadi teman peserta didiknya, agar
mereka lebih nyaman dan pauth pada gurunya, dari situ peserta didik tidak akan
53
. Asmani, Jamal Makmur. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
(Yogyakarta: Diva Press: 2011). Hal:58
54
. Asmani, Jamal Makmur. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
(Yogyakarta: Diva Press: 2011). Hal:71
71
malu dan tidak minder jika mereka di ajak untuk melakukan pembelajaran secara
langsung oleh guru, karena guru juga ikut serta dalam melaksanakan apa yang di
karakter nilai sikap kerja keras dari kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik
sebuah materi melalui buku tematik, para peserta didik mendengarkan dan juga
“ pada awal guru memberi stimulus ide, gagasan dan motivasi siswa dengan
dari ppengamatan tersebuat peneliti mendapati siswa atau peserta didik yang
memiliki kepercayaan diri dan kerja keras untuk melakukan apa yang di perintah
melalui menciptakan suasana kompetisi yang sehat didalam kelas. Peserta didik
kelas IV diajarkan untuk menciptakan suasana kompetisi yang sehat didalam kelas
mereka dan dibiasakan dalam sehari-hari, mulai dari piket di pagi hari dan
membiasakan setiap hari didalam kelas dan kegiatan yang lainnya. Sebagaimana
72
mestinya peserta didik diwajibkan untuk menjaga kebersihan baik di dalam kelas
maupun yang ada pada dirinya sangatlan penting bagi peserta didik , karena dalam
kelas yang bersih dan rapi peserta didik juga menumbuhkan semangat kerja keras
mereka untuk belajar lebih tekun dan lebih giat lagi, agar peserta didik tidak
bermalas-malasan untuk belajar, dan guru pun juga memberi kebiasaan pada
Setiap dan masing-masing anak pasti akan patuh kepada orang tua, terutama
guru mereka, tergantung kita menyikapi bagaimana agar peserta didik tersebut
bisa menciptakan kondisi etos kerja dalam hal ketika pembelajaran di kelas,
terutama sang guru bisa menjad iteman mereka saat belajaran atau proses
mendekati peserta didik atau siswa seperti halnya teman mereka sendiri, tidak
hanya menyuruh tapi seorang guru juga menemani pererta didik tersebut ketika
guru sedang menyuruh peserta didik untuk maju didepan kekelas untuk
mempraktekkan sesuatu yang sudah diajarkan oleh sang guru, dengan penuh
diperintahkan oleh guru kelas mereka, mulai dari instruksi membaca, bernyanyi,
gurunya saat pembelajaran berlanjsung baik didalam kelas maupun diluar kelas.
budi pekerti.55 Memulai dari hal yang kecil dan untuk dijadikan kebiasaan sehari-
hari, yaitu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan semangat, seperti
hal diatas bahwasannya kewajiban seorang peserta didik ialah patuh pada guru,
dan dihubungkan dengan hal ini juga sangat berhubungan, karna ini juga instruksi
dari guru tersebut. Terkadang para peserta didik merasa bosan jika di berikan
tugas oleh gurunya, tapi dengan trategi yang diberikan oleh guru tersebut peserta
didik menjadi semangat untuk mengarjakan tugas yang diberikan oleh guru
mereka, karna ini merupakan kebiasaan yang mereka bangun sendiri sejak kelas
IV, dan kerja keras mreka juga akan membuahkan hasil yang memuaskan. Selain
itu peserta didik menunjukkan jika mereka tidak memahami sesuatu mereka
bertanya, tidak diam saja, karena pengetahuan yang mereka miliki juga
Bekerja Keras
di mata pelajaran PKn pada pembelajaran materi hak dan kewajiban sebagai
warga negara mere bermain peran untuk menunjukkan jika mereka bisa
bergotong royong dan lain-lain. Sikap kerja keras mereka yang mereka tunjukkan
55
. Aeni, Ani Nur. Pendidikan Karakter Untuk Siswa Sd Dalam Perspektif Islam. (Pgsd Kelas
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang)
74
salah satunya yaitu mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan tepat waktu, jarang
sekali ada peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru mereka dan juga jarang ada peserta didik yang terlambat
keterlambatan tersebut hanya 1-2 menit, bukan sampai berjam-jam dan mengulur
waktu yang sangat lama. Begitu pula seterusnya menjadi kebiasaan mereka untuk
Warga sekolah memiliki peran dalam setiap kegiatan. Kepala sekolah selaku
pemimpin sekolah juga memilikin peran yang sangat penting dengan selalu
mendukung setiap program di sekolah dan kegiatan yang bersifat positif. Kepala
didik supaya dalam proses tumbuhnya peserta didik dapat memiliki karakter yang
baik dan dapat pula dibawa hingga mereka tumbuh dewasa. Guru kelas IV juga
berperan penting, selain selalu membimbing peserta didik, guru juga selalu
pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn ini. Meski
mereka sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar seharian, tetapi mereka masih
56
. Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter Mengembangkan karakter:
anak yang islami, ( Jakarta: Bumi Aksara,2016), 7
75
terlihat penuh semangat dan kerja kera, mereka senang karna mereka banyak yang
mengatakan jika bu guru baik, karena guru kelas IV sangat bersahabat pada
peserta didik, dan selalu mengikuti kegiatan yang mereka kerjakan, bukan
dunia ini dikenal sebagai duni yang keras, oleh karena itu kita harus
lebih menonjol ialah hal yang posif, dan diambil dari segi positif juga. seperti
halnya kebisaan siswakelas 4 yang menjadikan mereka menjadi pribadi yang lebih
baik lagi, selain itu mereka bisa membawa kebiasaan tersebut sampai hingga
dewasa, karena menamkan pendidikan karakter siswa mulai dari dini itu lebih
mudah daripada menanamkannya saat ia dewasa, dari sisi itu kami mengharapkan
tujuan program sekolah kita terwujud meskipun belum maksimal. Dampak tersebu
tidak hanya di rasakan oleh guru, tetapi siswa juga merasasenang, sehingga
mereka penuh semangat dan kerja keras untuk belajar, baik di sekolah maupun
luar sekolah.
76
Saintfik Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV di
MINU Kedungcangkring
keras yang telah diupayakan oleh pihak dan warga sekolah MINU
karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV, meskipun sudah
peserta didik kelas IV, tidak menutup kemungkinan mengalami kendala yang
merupakan masa peralihan dari jenjang kelas rendah ke jenjang kelas tinggi
dimana pada jenjang kelas IV ini, mereka harus memilki sikap yang lebih baik
ketercapaian tujuan pendidikan karakter nilai sikap kerja keras ini. Selain
implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras. Peserta didik sebagai
generasi bangsa yang membutuhkan karakter nilai sikap kerja keras supaya
77
mereka bisa lebih tekun dan tidak mudah menyerah dan akan mereka bawa
kendala-kendala yang dihadapi haru dicari jalan keluarnya supaya bisa terus
mencapai tujuan awal pendidikan karakter nilai sikap kerja keras. Adanya
BAB V
PENUTUP
dibawah ini :
A. Kesimpulan
pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn kelas
mengingat serta ilmu yang didapat diterapkan baik didalam kelas, luar
saintifik dalah kegiatan yang mengajak mereka atau peserta didik untuk
saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn ini yang ada di
dalamnya seorang guru ikut serta membaur dengan peserta didik, agar peserta
didik merasa nyaman dan tidak malu, seorang guru juga mampu
kompetisi yang sehat, menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah dan
79
daya tahan belajar dan menciptakan suasana kelas yang menantang dan
dalam kelas, tak hanya 1 anak yang ikut serta, bahkan hampir semua peserta
didik ikut serta, guru juga ikut serta didalamnya sehingga guru juga bias
siswa yang pekerja keras , tak hnya di sekolah, bahkan di rumah saat
membuat peserta didik nyaman pada keluarganya dan belajar bersama dengan
konsentrasi pada peserta didik. akan tetapi guruk kelas dapat mengatasi di
B. Saran
Penulis memberi saran kepada peserta didik, guru dan juga kepala
DAFTAR RUJUKAN
Aeni, Ani Nur. Pendidikan Karakter Untuk Siswa Sd Dalam Perspektif Islam.
(Pgsd Kelas Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang)
Retno, Listyarti. Pendidikan Kerakter Dalam Mtode Aktif, Inovatif dan Kreatif,
( Jakarta: Erlangga, 2012 )
83
Suyanto, Pendidikan Karakter Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Rineka Cipta 2010 ).
NIM : 148620600258
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan karya orang lain
atau pikiran untuk orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pemikiran
saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
perbuatan tersebut.
Istianatul Mukarromah
85
69
I. Tujuan
kelas IV.
Petunjuk
pendapat Bapak/Ibu.
b. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-
butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam
naskah ini.
2 = Kurang baik
3 = Baik
4 = Sangat baik
Skala Penilaian
Format
yang logis
Bahasa
EYD √
I. Tujuan
kelas IV.
Petunjuk
pendapat Bapak/Ibu.
b. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-
butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam
naskah ini.
2 = Kurang baik
3 = Baik
4 = Sangat baik
73
Skala Penilaian
1. Format
indikator √
tujuan √
2. Bahasa
pedoman observasi √
74
75
III. Tujuan
kelas IV.
Petunjuk
pendapat Bapak/Ibu.
b. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-
butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam
naskah ini.
b. = Kurang baik
c. = Baik
d. = Sangat baik
Skala Penilaian
Format
yang logis
Bahasa
EYD √
IV. Tujuan
kelas IV.
Petunjuk
pendapat Bapak/Ibu.
e. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-
butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam
naskah ini.
6 = Kurang baik
7 = Baik
8 = Sangat baik
79
Skala Penilaian
1. Format
indikator √
tujuan √
2. Bahasa
Hari, Tanggal :
Tempat :
Waktu :
kegiatan pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 ?
11. Sarana dan 25. Dimanakah kegiatan pendekatan
prasarana pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 tersebut
dilaksanakan ?
26. Apakah sarana dan prasarana di
sekolah sudah memadai untuk
pelaksanaa pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 ?
12. Respon peserta 27. Bagaimana respon peserta didik
didik dalam ketika mengikuti kegiatan
implementasi tersebut ?
pendidikan
karakter nilai
sikap kerja keras
13. Tujuan 28. Apakah yang menjadi latar
pertumbuhan belakang MINU
pendidikan Kedungcangkring ini untuk
karakter nilai menerapkaan pendidikan karakter
kerja keras nilai sikap kerja keras ?
29. menurut ibu, apakah tujuan
pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013
untuk pendidikan peserta didik
nilai sikap kerja keras ?
30. Apakah tujuan di terapkannya
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras ?
14. Strategi 31. Strategi apa sajakah yang
implementasi digunakan untuk menerapkan
pendekatan atau mengimplementasikan
pembelajaran pendidikan karakter nila sikap
85
3. Kendala yang dihadapi 16. Kendala yang 36. Adakah kendala yang di hadapi
dihadapi dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
37. Jika ada, apakah kendala-kendala
tersebut ?
17. Faktor 38. Faktor-faktor apa saja yang
Penghambat menjadi penghambat ?
86
Hari, Tanggal :
Tempat :
Waktu :
kerja keras ?
14. Strategi 32. Strategi apa sajakah yang
implementasi digunakan untuk menerapkan
pendekatan atau mengimplementasikan
pembelajaran pendidikan karakter nila sikap
saintifik melalui kerja keras ?
kurikulum 2013 33. Berdasarkan pengalaman, upaya
pada mata atau strategi manakah yang lebih
pelajaran PKn efektif dalam imolementasi
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras ?
34. mengapa strategi tersebut
menjadi efektif ?
3. Kendala yang dihadapi 16. Kendala yang 37. Adakah kendala yang di hadapi
dihadapi dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
38. Jika ada, apakah kendala-
kendala tersebut ?
17. Faktor 39. Faktor-faktor apa saja yang
Penghambat menjadi penghambat ?
Hari, Tanggal :
Tempat :
Waktu :
yang menantang
dan memacu
92
untuk bekerja
keras
5. Mengerjakan 9. Bagaimana cara kamu
pekerjaan rumah membiasakan pekerjaan rumah
yang diberikan yang diberikan oleh guru
oleh guru telah di dikerjakan dan dikumpulkan
kerjakan tepat tepat waktu ?
waktu 10. sejak kapan kamu
membiasakannya ?
6. Cara untuk 11. Dari kegiatan yang ada di
implementasi MINU Kedungcangkring ini,
pendidikan kegiatan apa yang kamu ketahui
karakter untuk mengimplementasikan
mengenai sikap pendidikan karakter nilai sikap
jujur dan kerja kerja keras ?
keras
7. Keterlibatan 12. Siapa nama guru kelas kamu ?
tenaga pengajar 13. Menurut kamu, apakah guru
kelas kamu yang mengajar
kamu sudah menjalankan
perannya dengan baik ?
14. Menurut kamu, apakah guru
kelas kamu sudah memberikan
teladan mengenai perilaku atau
sikap kerja keras ?
8. Kegiatan- 15. Ketika kamu mengikuti
kegiatan saat kegiatan pendekatan
pendekatan pembelajaran saintifik dalam
pembelajran kurikulum 2013 pada mata
saintifik dalam pelajaran PKn dikelas, kegiatan
kurikulum 2013 apa yang kamu lakukan ?
2. Kendala yang dihadapi 13. Kendala yang 22. Ketika mengikuti kegiatan
dihadapi pendekatan pembelajaran
94
Lampiran 1
Waktu : 09.45
Sholihah, M.Pd
Pertanyaan Jawaban
1. Berapa lama ibu menjadi Kepala Sudah 3 tahun ini setelah pak hadi, saya diberi
Sekolah di MINU Kedungcangkring kepercayaan untuk menjadi kepala sekolah
ini ? mulai tahun 2013
15. Bagaimana pendapat dewan guru yang Pertama di sosialisasikan, semua pihak sekolah
lainnya tentang implementasi mendukung, karena disini program pendekatan
pendidikan karakter nilai sikap kerja pembelajaran saintifik dilaksanakan hanya di
keras ? kelas 1 dan 4.
16. Di dalam kegiatan pendekatan Tentang menjalankan hak dan kewajiban
pembelajaran saintifik dalam seorang warga yang baik. sehingga siswa
kurikulum 2013, kegiatan apa sajakah menjadi kerja keras untuk berlomba-lomba
yang mencerminkan nilai sikap kerja berperan menjadi warga yang baik dan
keras ? menjalankan hak dan kewajibannya.
97
17. Bagaimana proses kegiatan itu Sesuai jadwal kelas 4 yang mendapatkan
berlangsung ? pelajaran tematik.
18. Nilai sikap kerja keras apasajakah Patuh pada guru, membantu teman yang
yang ada di dalam kegiatan kesulitan, mengerjakan tugas-tugas yang
pendekatan pembelajaran saintifik dierikan guru dengan semangat.
dalam kurikulum 2013 ?
19. Dimanakah kegiatan pendekatan Di sekolah mbak, kadang di dalam kelas,
pembelajaran saintifik dalam kadang di luar kelas.
kurikulum 2013 tersebut
dilaksanakan ?
26. Berdasarkan pengalaman, upaya atau Denagn pendekatan guru tersebut mbak, guru
strategi manakah yang lebih efektif menjadikan muridnya seperti teman sendiri,
dalam implementasi pendidikan sehingga mereka tidak malu dan selalu patuh
karakter nilai sikap kerja keras ? pada gurunya.
27. Mengapa strategi tersebut menjadi Biasanya guru seperti itulsh ysng dibutuhkan
efektif ? siswa.
28. Adakah dampak yank diperoleh dalam Ada mbak.
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras di
MINU Kedungcangkring ?
29. Jika ada, apasaja dampak tersebut ? Dampak positif tersebut menjadikan siswa lebih
98
31. Jika ada, apakah kendala-kendala Untuk menerapkan pendidikan karakter masih
tersebut ? sulit mbak,
Oleh karena itu kita memilih suatu cara
bagaimana mendidik siswa supaya mereka
merek memiliki karakter tetapi tidak muda
bosan dan tidak muda lupa sehingga mereka
bisa membawanya sampai dewasa nanti.
32. Faktor-faktor apa saja yang menjadi Rasa bosan dari diri siswa, yang tentunya
penghambat ? masih harus dipupuk serta diberikan semangat
oleh guru dan kebiasaan buruk yang masih
susah untuk dihilangkan.
99
Lampiran 2
Waktu : 09.45
Pertanyaan Jawaban
1. Berapa lama ibu menjadi guru di MINU Sudah 7 tahun mbak.
Kedungcangkring ini ?
2. Apakah sekolah ini sudah menerapkan Sudah
pendidikan karakter ?
5. Nilai pendidikan karakter apasajakah yang Disiplin dan kerja keras salah satunya.
sudah diterapkan ?
7. Siapa pencetus adanya program ? Kepala sekolah, dan para guru di sekolah ini.
8. Bagaimana peran anda sebagai guru kelas 4 Tentunya saya melaksanakan tugas saya
untuk membentuk dan sebagai guru kelas 4 dengan baik. Memberikan
mengimplementasikan pendidikan contoh atau teladan yang baik, misalnya
karakter ? disiplin, tidak mudah putus asa, semangat dan
bekerja keras. begitu mbak.
9. bagaimana cara anda membuat siswa tekun Dengan cara membuat siswa patuh pada saya,
100
12. Untuk saat ini, apakah peserta didik sudah Iya sudah mbk.
terbiasa pantang menyerah dan daya tahan Tugas tersebut biasanya saya beri waktu sesuai
belajar? kemampuan siswa, terkadang ada juga yang
tertInggal tapi juarang sekali, karena mereka
berlomba-lomba mengerjakannya.
13. Dari kegiatan yang ada di MINU Ya itu tadi mbak.
Kedungcangkring ini, apakah ada kegiatan Kami pembuat progrm untuk kelas 1 dan 4
yang mengimplementasikan pendidikan yaitu pendekatan pembelajran saintifik pada
karakter nilai sikap kerja keras ? kurikulum 2013, untuk lebih tepatnya terkadang
yang lebih menonjol prilaku mereka pada mata
pelajaran PKn
14. Apakah menurut anda tenaga pengajar Sudah, untuk saya sendiri ialah usaha
tersebut sudah menjalankan tugasnya semaksimal mungkin agar siswa menjadi
dengan baik ? kepribadian lebih baik.
15. Bagaimana pendapat dewan guru yang Semua mendukung, karen ini juga menyangkut
lainnya tentang implementasi pendidikan generasi bangsa kami mbak.
karakter nilai sikap kerja keras ?
16. Di dalam kegiatan pendekatan pembelajaran Bernyayi dan bermain peran mbak.
saintifik dalam kurikulum 2013 pada amata Permainan tersebut merupakan hak dan
pelajaran PKn, kegiatan apa sajakah yang kewajiban sebagai warga negara kita, yang
mencerminkan nilai sikap kerja keras ? penuh semangat, kerja keras, tolong menolong,
menjalankan tanggung jawab dan lain
sebagainya.
17. Bagaimana proses kegiatan itu Untuk peserta didik sangatlah menyenangkan
101
berlangsung ? mbak.
18. Dimanakah kegiatan pendekatan Di dalam kelas maupun luar kelas.
pembelajaran saintifik dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran PKn tersebut
dilaksanakan ?
22. menurut ibu, apakah tujuan pendekatan Tujuan dari program dan kegiatan ini adalah
pembelajaran saintifik dalam kurikulum belajar dan melatih kerja keras mereka
2013 pada mata pelajaran PKn untuk seehingga mereka diharapkan tidak mudah
pendidikan peserta didik nilai sikap kerja patah semangat.
keras ?
23. Apakah tujuan di terapkannya pendidikan Sudah tercapai mbak mbak , tapi belum
karakter nilai sikap kerja keras sudah maksimal.
tercapai ?
24. Strategi apa sajakah yang digunakan untuk Kegiatan pembiasaan, seperti mengajari siswa
menerapkan atau mengimplementasikan patuh pada saya, mendorong siswa untuk
pendidikan karakter nila sikap kerja keras ? tidakmerasa bosan dikelas, dan masih banyak
lagi mbak.
25. Berdasarkan pengalaman, upaya atau Kegiatan kebiasaan siswa mbak, agar terbiasa
strategi manakah yang lebih efektif dalam baik di sekolah maupun di luar sekolah.
imolementasi pendidikan karakter nilai
sikap kerja keras ?
26. mengapa strategi tersebut menjadi efektif ? Karena saya sebagai guru mereka
memposisikan diri saya sebagai teman dan
sahabat mereka sehingga mereka lebih dekat
dan patuh pada saya. kebiasaan yang dilakukan
102
28. Adakah kendala yang di hadapi dalam Kendala itu pasti ada mbak dalam setiap
mengimplementasikan pendidikan karakter melakukan kegiatan pembelajaran dikelas.
nilai sikap kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
29. Jika ada, bagaimana upaya untuk Ya mencari jalan keluarnya sehingga kendala
mengatasinya? yang dihadapi berubah menjadi motivasi atau
dukungan untuk lebih baik lagi. Melakukan
pembiasaan mbak, yang dilakukan tidak perlu
setia hari, tapi bisa menurut jadwal
pembelajaran tematik saja, cukup seperti itu
mbak, karena melakukannya secara terus
berulang yang dilakukan sedikit demi sedikit
tidak langsung banyak.
30. Faktor-faktor apa saja yang menjadi Niat mbak, karena terkadang siswa itu merasa
penghambat ? lelah dan bosan, tetapi ada juga yang masih
bersemangat dan kerjakeras mbak,.
Lampiran 3
Tempat : Kelas
Waktu : 07.00
9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Bu rida mengajar dengan sabar.
yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?
10.Mrnurut kamu, apakah guru kelas kamu
sudah memberi teladan mengenai
prilaku atau sikap kerja keras ?
Lampiran 4
Tempat : Kelas
Waktu : 07.00
1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Kerja keras itu ya kerja keras Bu.
keras ?
2. Apakah kamu sudah menciptakan Sudah Bu.
suasana kompetisi yang sehat dalam
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Sudah terbiasa.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Iya Bu
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Menuruti apa yang diperintah buguru.
menciptakan suasana sekolah yang
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak disuruh buguru, dilatih Bu guru.
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Belajar bersama atau kelompok Bu.
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu Rida
Lampiran 5
Tempat : Kelas
Waktu : 07.00
1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Kerja keras bu, yang penuh semangat.
keras ?
2. Apakah kamu sudah menciptakan Iya sudah bu. Selalu membaca jika tak
suasana kompetisi yang sehat dalam paham.
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Iya bu.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Sudah bu.
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Menjawab soal-soal dari bu guru,
menciptakan suasana sekolah yang mengutarakan pendapat.
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak kelas 4
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Bermain peran saat pembelajran tadi
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu Rida
9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Burida tidak pernah marah.
yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?
10.Mrnurut kamu, apakah guru kelas kamu Bu rida sering membuat kelompok belajar.
sudah memberi teladan mengenai
prilaku atau sikap kerja keras ?
Lampiran 6
Tempat : Kelas
109
Waktu : 07.00
11.Ketika kamu mengikuti kegiatan Mencatat apa yang di catat bu rida di papan
pendekatan pembelajarn saintifik dalam tulis.
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?
lakukan ?
Lampiran 7
Tempat : Kelas
Waktu : 07.00
111
1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Kerja keras itu bejuang untuk menggapai
keras ? cita-cita bu
2. Apakah kamu sudah menciptakan Sudah bu.
suasana kompetisi yang sehat dalam
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Sudah.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Iya bu, sudah.
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Mematuhi apa yang disuruh buguru.
menciptakan suasana sekolah yang
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak di latih bu guru, ibu di rumah juga
menyuruh mengerjakan pkerjaan rumah
dari buru dan belajar.
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Belajar di kelas, mendengarkan buguru
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu rida.
9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Sudah bu.
yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?
10.Mrnurut kamu, apakah guru kelas kamu Sudah, bu guru mmberi semangat, dan
sudah memberi teladan mengenai memberi contoh juga.
prilaku atau sikap kerja keras ?
15. Bagaimana perasaan kamu saat Kata bu guru supaya semangat belajar, saya
mengikuti kegiatan tersebut ? rasa itu benar. hehe
16. Apa yang kamu dapatkan dari kegiatan Tidak bu. karena saya menyukai pelajaran
pendekatan pembelajaran saintifik PKn.
dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
17.Ketika mengikuti kegiatan pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ini, apakah akamu pernah
mengalami kesulitan ?
Lampiran 8
5. Menciptakan suasana √
sekolah yang menantang dan
memacu untuk bekerja keras
Lampiran 9
117
waktu untuk peneliti melakukan wawancara mengambil data. Pada pukul 09.45
WIB, Dra. Arifatus Sholihah selaku kepala sekolah sudah siap dan bersedia untuk
waktu untuk peneliti melakukan wawancara mengambil data. Pada pukul 12.30
WIB, Ibu Mutafaridah selaku guru kelas sudah siap dan bersedia untuk
pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa
waktu untuk peneliti melakukan wawancara mengambil data. Pada pukul 09.45
WIB, Aditya Putra R. selaku siswa kelas IV sudah siap dan bersedia untuk
kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada
Foto 4. Siswa menunjukkan kondisi suasana pantang menyerah dan daya tahan.
keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn. Pada pertemuan kali ini siswa menunjukkan kondisi suasana
pantang menyerah untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru kelas. Tak
hanya itu, mereka juga berlomba-lomba untuk menyelesaikan tugas, dan jika
Foto 4. Siswa menunjukkan kondisi suasana pantang menyerah dan daya tahan.
keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn. Pada pertemuan kali ini siswa menunjukkan kondisi suasana
pantang menyerah untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru kelas. Tak
hanya itu, mereka juga berlomba-lomba untuk menyelesaikan tugas, dan jika
Foto 5. Para Peserta Didik Menunjukkan Sikap Kerja Keras/ Kondisi Etos Kerja
Peneliti datang lagi ke sekolah lagi di pagi hari guna untuk mengamati
pada mata pelajaran PKn ini mengajarkan siswa untuk menciptakan kondisi etos
kerja di kelas. Mulai dari maju didepan kelas, bermain peran dan mengutarakan
pendapat.
123
Foto 6. Para Peserta Didik Menunjukkan Sikap Kerja Keras/ Kondisi Etos Kerja
Peneliti datang lagi ke sekolah lagi di pagi hari guna untuk mengamati
pada mata pelajaran PKn ini mengajarkan siswa untuk menciptakan kondisi etos
kerja di kelas. Para peserta didik bermain peran untuk pembelajaran PKn pada
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi perilaku-perilaku
yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari dengan penuh kepedulian.
2. Dengan pengamatan dan observasi, siswa dapat menemukan contoh
perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari dengan penuh kepedulian.
3. Dengan wawancara, siswa dapat mengetahui akibat jika manusia tidak
melaksanakan kewajiban terhadap lingkungan.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
Indikator :
Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi perilaku-perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
Menemukan contoh perilaku yang yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
Wawancara.
126
D. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Hemat Biaya” menjadi penghubung materi perilaku
masyarakat berkaitan dengan hak dan kewajiban sebagai
warga masyarakat.
Ayo Berdiskusi
Siswa mendiskusikan contoh perilaku hemat energi dan
contoh perilaku boros energi.
Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
beberapa alternatif, antara lain:
Alternatif 1:
Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
melalui diskusi secara klasikal dengan dipimpin oleh
guru.
Alternatif 2:
Kegiatan diskusi dapat dilakukan dengan membentuk
kelompok-kelompok diskusi kecil untuk kemudian hasil
kerja dari kelompok-kelompok diskusi tersebut
didiskusikan secara bersama-sama.
Alaternatif jawaban:
Perilaku Orang-orang di Sekitar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Hasil yang Diharapkan:
Siswa memahami penjelasan dengan cermat.
Siswa memiliki keterampilan berpendapat dan bertanya.
Siswa mengetahui perilaku hemat dan boros energi.
Ayo Membaca
Pada kegiatan: AYO MEMBACA: Siswa membaca
bacaan yang berjudul “Manusia dan Lingkungan”.
Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
beberapa alternatif, antara lain:
Alternatif 1:
Siswa membaca seksama secara mandiri dengan waktu 10
menit.
Alternatif 2:
Siswa membaca nyaring secara bersama-sama dengan
waktu 10 menit.
Selesai membaca siswa membuat peta konspe
berdasarkan isi bacaan.
Hasil yang Diharapkan:
Siswa gemar membaca.
Siswa memahami hubungan manusia dengan lingkungan.
Ayo Berlatih
Secara mandiri siswa membuat laporan hasil wawancara
tentang akibat yang akan terjadi jika manusia melalaikan
kewajibannya terhadap lingkungan.
Siswa membuat laporan wawancara sesuai dengan format
yang ada pada buku siswa.
Siswa menunjuk beberapa siswa secara acak untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
memberikan pendapat dan masukan terhadap hasil kerja
temannya yang dipresentasikan.
Hasil yang Diharapkan:
Siswa terampil membuat laporan wawancara dengan
bahasa yang baik dan benar.
129
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Siswa memahami hubungan manusia dengan lingkungan.
Ayo Renungkan
Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi yang sudah
dipelajari, berkaitan dengan sumber energi, lingkungan,
dan keterampilan wawancara.
Catatan:
Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur seberapa
banyak materi yang sudah dipelajari dan dipahami siswa.
Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa
setelah mempelajari materi.
Hasil yang Diharapkan:
Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai dengan
tingkat pencapaian yang dicapainya.
130
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
4 3 2 1
Ketepatan skenario Siswa mampu Siswa mampu Siswa kurang bisa Skenario yang
memainkan memainkan memainkan dimainkan
skenario skenario skenario tidak sesuai
dengan tepat dengan sedikit dengan banyak dengan skenario
kesalahan ketidaksesuaian yang telah
ditetapkan
131
132
133
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengidentifikasi perilaku-perilaku orang–orang di sekitarnya,
siswa dapat yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari dengan penuh kepedulian.
2. Dengan mengamati, siswa dapat menemukan contoh perilaku yang
menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-
hari dengan penuh kepedulian.
3. Dengan wawancara, siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk konservasi
yang ada di daerah tempat tinggalnya dengan penuh kepedulian.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
Indikator :
Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi perilaku-perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari
Menemukan contoh perilaku yang yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
Wawancara.
135
D. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a 10 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ” Kayanya Negeriku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan dan menyimpulkan.
Inti Ayo Membaca 150 menit
Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks
berjudul Konservasi Elang di Halimun Salak.
Arahkan siswa untuk benar-benar memahami isi bacaan
dengan menentukan pokok pikiran bacaan dimasing-masing
paragraf.
Tujuan kegiatan:
Meningkatkan kemampuan membaca siswa.
Menambah perbendaharaan kata bagi siswa.
Menambah pengetahuan siswa.
Mendidik siswa untuk gemar membaca.
Alternatif Proses KBM:
136
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Ayo Berdiskusi
Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok untuk
berdiskusi tentang data yang disajikan dalam bentuk grafik.
Gunakan pertanyaanpertanyaan pada guru siswa sebagai
panduan untuk berdiskusi.
Guru dapat menerapkan alternatif berikut sebagai metode
pembelajaran:
Alternatif Proses KBM
Kegiatan berdiskusi ini dapat dilakukan dengan alternatif-
alternatif berikut.
Alternatif 1:
Kegiatan diskusi bisa dilakukan dengan teman sebangku atau
teman disampingnya.
Alternatif 2:
Kegiatan berdiskusi dilakukan secara klasikal dan guru
bertindak sebagai moderator. Jawaban dan pendapat siswa
ditulis di papan tulis.
Alternatif 3:
Diskusi dilakukan secara berkelompok. Bentuk kelompok-
kelompok terdiri atas 5-7 siswa per kelompok. Setiap
kelompok diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan-
pertanyaan tersebut dan menuliskan hasilnya. Selanjutnya
jawaban dari tiap kelompok didiskusikan bersama kelompok
lain. Guru dapat bertindak sebagai moderator atau menunjuk
salah satu siswa menjadi moderator.
Hasil yang Diharapkan:
Siswa percaya diri.
Siswa memiliki keterampilan untuk mengungkapkan
137
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Ayo Berlatih
Siswa melakukan wawancara mengenai aktivitas orang-
orang disekitarnya.
Tips dan Saran:
Sebelum wawancara, guru mengarahkan siswa melakukan
diskusi untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan untuk menggali informasi (indikator mata pelajaran
Bahasa Indonesia). Pertanyaanpertanyaan itu misalnya sebagai
berikut.
1. Maaf, Bapak/Ibu. Kami melakukan tugas dari bapak/ibu guru
untuk bertanya kepada Bapak/Ibu. Boleh kami minta waktu
sebentar?
2. Siapa nama Bapak/Ibu?
3. Apa pekerjaan Bapak/Ibu?
Hasil yang Diharapkan:
Siswa percaya diri.
Siswa memiliki keterampilan berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan.
Siswa memilki keterampilan untuk mencari data, mengolah
data, dan menyajikan data.
Ayo Bernyanyi
Guru memberi stimulus ide, gagasan, dan motivasi siswa
dengan kegiatan menyanyikan lagu yang bertemakan
lingkungan alam. Lagu tersebut menjadi jembatan untuk
menghubungkan keterkaitan antarlingkungan dengan
kegiatan manusia.
Sasaran kegiatan adalah menumbuhkan kemampuan analisis
dan identifikasi siswa. Oleh karena itu, guru meminta siswa
untuk secara cermat (detail) mamahami isi lagu. Kemudian
guru memberikan kesempatan yang besar kepada siswa
untuk mengomunikasikan hasilnya.
Kemampuan analisis dan identifikasi siswa bisa distimulus
melalui pertanyaan-pertanyaan pancingan berlkaitan dengan
siklus hidup hewan.
Selain kemampuan di atas, sasaran yang ingin dicapai yakni
kemampuan mengomunikasikan secara baik, benar, dan
efektif hasil pengamatan siswa. Dengan demikian, sebuah
data yang didapat siswa bisa diubah menjadi sebuah
138
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Ayo Berdiskusi
Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan mengeksplorasi
aktivitas manusia yang menujukkan perwujudan pelaksanaan
hak dan kewajiban dalam kehidupan seharihari.
Alternatif Proses KBM
Kegiatan berdiskusi ini dapat dilakukan dengan alternatif-
alternatif berikut.
Alternatif 1:
Kegiatan berdiskusi dilakukan secara klasikal dan guru
bertindak sebagai moderator. Jawaban dan pendapat siswa
ditulis di papan tulis.
Alternatif 2:
Diskusi dilakukan secara berkelompok. Bentuk kelompok-
kelompok terdiri atas 5-6 siswa per kelompok. Setiap
kelompok diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan-
pertanyaan tersebut dan menuliskan hasilnya. Selanjutnya
jawaban dari tiap kelompok didiskusikan bersama kelompok
lain. Guru dapat bertindak sebagai moderator atau menunjuk
salah satu siswa menjadi moderator.
Tips dan Saran:
Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan, terutama
bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan menganalisa
sebabakibat (kronoloigs), dalam hal ini tanya dan jawab.
Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif
penilaian ,dengan melihat kebenaran jawaban siswa.
Hasil yang Diharapkan:
Siswa percaya diri.
Siswa memiliki keterampilan untuk mengeksplorasi.
Ayo Renungkan
Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi yang sudah
139
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dipelajari, berkaitan dengan siklus hidup hewan, lingkungan,
dan keterampilan wawancara.
Catatan:
Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur seberapa
banyak materi yang sudah dipelajari dan dipahami siswa.
Pada ativitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa setelah
mempelajari materi.
Hasil yang Diharapkan:
Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai dengan
tingkat pencapaian yang dicapainya.
4 3 2 1
Isi dan Pengetahuan: Wawancara dengan sangat Sebagian besar Sebagian kecil
Isi dan hasil dilakukan dengan menarik dan sesuai wawancara wawancara
sangat dilakukan dilakukan
wawancara sesuai topik dan tujuan
menarik dan sesuai sesuai topik dan sesuai topik dan
dengan topik yang yang diberikan
topik dan tujuan tujuan yang tujuan yang
diberikan. menunjukkan
yang diberikan diberikan diberikan
penguasaan dan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan
pemahaman
penguasaan dan penguasaan dan penguasaan dan
pewawancara atas
pemahaman pemahaman pemahaman
materi tugas yang
pewawancara atas pewawancara atas pewawancara atas
diberikan.
materi tugas yang materi tugas yang materi tugas yang
Wawancara
diberikan. dilakukan diberikan. diberikan.
Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Indonesia yang baik yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan
dan benar: Bahasa benar dan sangat benar digunakan benar benar digunakan
Indonesia yang baik, efektif digunakan dalam keseluruhan digunakan dalam dalam sebagian
dan benar digunakan dalam keseluruhan wawancara. sebagian besar kecil
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan
4 3 2 1
Sikap: Wawancara Wawancara Sebagian besar Setengah dari Sebagian kecil dari
dilakukan secara dilakukan wawancara proses wawancara
mandiri, baik dan dengan mandiri, dilakukan wawancara dilakukan
baik dan benar serta dengan mandiri, dilakukan dengan mandiri,
benar serta penuh
penuh tanggung baik dan benar dengan mandiri, baik dan benar
tanggung jawab atas
jawab untuk serta baik dan benar serta
pemenuhan tugas. serta
memenuhi tugas penuh tanggung penuh tanggung
jawab untuk penuh tanggung jawab untuk
yang diberikan.
memenuhi tugas jawab untuk memenuhi tugas
yang diberikan. memenuhi tugas yang diberikan.
yang diberikan.
Teknik dan urutan wawancara yang wawancara yang dan urutan wawancara dan
wawancara dilakukan benar dan dilakukan benar wawancara yang urutan wawancara
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan
4 3 2 1
Isi dan Hasil pengamatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan
Pengetahuan: gambar ditulis gambar ditulis ditulis cukup ditulis kurang
Hasil pengamatan lengkap, dan lengkap, dan lengkap, lengkap, dan
ditulis lengkap, pertanyaanpertanyaan pertanyaanpertanyaan dan pertanyaanpertanyaan
menunjukkan pertanyaanpertanyaan
yang yang yang
pengetahuan siswa yang
berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan
142
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan
4 3 2 1
tentang materi gambar, secara gambarsebagian berkaitan dengan gambar hanya sedikit
yang keseluruhan dijawab besar dijawab gambar beberapa yang dijawab dengan
disajikan. dengan benar. dengan benar. dijawab dengan benar.
benar.
143