Anda di halaman 1dari 160

LITERASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA

KELAS V DI SDN TEBEL GEDANGAN

SKRIPSI

Oleh:

SITI NOVITA SARDIANTI

NIM: 148620600278

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2018

1
2
LITERASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS V DI SDN TEBEL GEDANGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata

satu (S-1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo

Oleh:

SITI NOVITA SARDIANTI

NIM: 148620600278

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2018

3
4
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGASAHAN

5
MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai

dengan kesanggupannya”

(Al-Baqarah:286)

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen

untuk menyelesaikannya, berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan

penuh keikhlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan.”

(Istianatul Mukarromah)

6
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayat
serta nikmat yang tiada henti. Sehingga Skipsi ini terselesaikan. Karya ini
dipersembahkan untuk:

1. Kedua Orang tua tercinta, Saripan dan Munati yang senantiasa


memberikan dorongan serta dukungan Do’a yang tiada henti kepada saya
agar segera terselesaikannya skripsi ini.
2. Adik saya, Cici Andri Sugiaryi yang selalu memberikan dukungan serta
do’anya kepada saya.
3. Teman kuliah saya, Istianatul Mukarromah yang selalu memberikan
motivasi dan membantu dalam banyak hal.
4. Dosen pembimbing Feri Tirtoni, Ermawati Zulikhatin Nuroh SS M.Pd.,
serta bapak atau ibu dosen lainnya yang senantiasa membimbing dan
mendidik saya dengan penuh kesabaran.
5. Semua Guru dan murid serta karyawan SDN Tebel Gedangan yang telah
membantu saya terutama Bu Arifah dan Bu Mutafaridah
6. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2014, terutama PGSD B3
yang memberikan energi dan saling membantu.
7. Almamater tercinta, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan
Muhammadiyah 1 Sidoarjo yang saya banggakan.

7
ABSTRAK
Mukarromah, Istianatul. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap
Kerja Keras Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam
Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas IV Di MINU
Kedungcangkring. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Dosen Pembimbing Feri Tirtoni, M. Pd.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pendidikan
karakter mengenai sikap jujur dan kerja keras serta kendala yang dihadapi dalam
proses implementasi melalui pembelajaran pendekatan saintifik dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV di Minu Keduncangkring.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan
pada bulan April 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan foto. Dari rumusan pertama
hasil pelaksanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru sangatlah
berusaha untuk mencapai tujuan melalui strategi, sehingga dilakukan semaksimal
mungkin oleh kepala sekolah dan guru kelas IV. rumusan yang kedua tentang
dampak, yang dituju disini hanyalah dampak positif, karena dampak positif lebih
menonjol ke peserta didik MINU Kedungcangkring. Rumusan masalah yang
ketiga ialah kendala yang ditemukan oleh kepala sekolah dan guru kepada peserta
didik tersebut, masih ada kendala yang sulit, tetapi kepala sekolah dan guru
mempunyai strategi untuk menanggulangi kendala yang ada pada peserta didik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik
terdapat bentuk implementasi pendidikan karakter mengenai kerja keras melalui
kegiatan pembelajaran secara langsung dengan tujuan supaya peserta didik dapat
dengan mudah menerapkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari
lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Kata Kunci : Pendekatan Saintifik, Kurikulum 2013, Pendidikan Karakter, Kerja


Keras

8
ABSTRACT
Mukarromah, Istianatul. 2018. Implementation of Value Character Education
Hard Work Attitude Through Scientific Learning Approach in 2013
Curriculum on Civics Subject Class IV Students at MINU
Kedungcangkring. Thesis, Elementary School Teacher Education,
Teacher Training and Education Faculty, Muhammadiyah University
Sidoarjo.

Supervisor FeriTirtoni, M. Pd.

This study aims to describe the implementation of character education


regarding honesty and hard work and the constraints faced in the implementation
process through learning the scientific approach in the 2013 curriculum on Civics
subjects in fourth grade students in MINU Keduncangkring. This research is
descriptive qualitative research. This research was conducted in April 2018. Data
collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The
research instruments used were observation sheets, interview guidelines, and
photographs. From the first formulation of the results of the implementation
carried out by the principal and the teacher, it is very trying to achieve the goals
through the strategy, so that it is carried out to the maximum extent possible by
the principal and teacher of grade IV. the second formulation of the impact, the
one addressed here is only a positive impact, because the positive impact is more
prominent to the students of MINU Kedungcangkring. The third problem
formulation is the obstacles found by the principal and the teacher to the students,
there are still difficult obstacles, but the principal and the teacher have a strategy
to overcome the constraints that exist in students. The results of this study indicate
that learning a scientific approach is a form of implementation of character
education about hard work through direct learning activities with the aim that
students can easily apply attitudes and behaviors in the daily life of the school
environment and in the community.

 
Keywords: Scientific Approach, 2013 Curriculum, Character Education, Hard
Work

9
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH yang telah melimpahkan rahmat-nya kepada

saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Proposal hingga Bab III. Tak lupa

pula sholawat kepada Rasulullh SAW yang menuntun kita dari jalan kegelapan

hingga jalan yang terang. Penulis ini mengucapkan terimah kasih kepada:

1. Dr. Hidayatulloh, M. Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Sidoarjo.

2. Dr. Nur Efffendi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo, yang telah memberikan motivasi.

3. Enik Setiyawati, M. Pd selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

yang telah memberikan motivasi.

4. Feri Tirtoni M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu

memberikan motivasi

5. Ibu dan ayah tercinta yang telah memberikan dukungan, semngata serta

do’a yang selalu diberikan kepada sang peneliti.

6. Anak saya tercinta, Annisa Ilmiyahtul Fitriyah, yang selalu menjadi alasan

dan motivasi sang peneliti.

7. Dra. Arifatus Sholikha, M. Pd selaku Kepala Sekolah Minu

Kedungcangkring, yang memberi motivasi dan memberikan ijin kepada

peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Guru kelas IV DI Minu Kedungcangkring.

9. Para peserta didik kelas IV di Minu Kedungcangkring atas partisipasi

dalam proses pengambilan data peneliti.

10
10. Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan

memberi semangat, dan tak lupa membahagiakan sang peneliti.

11. Sahabat ILS ( Info Lantas Sidoarjo) yang telah membantu dan memberi

semangat, menyediakan tempat untuk mengerjakan dan tak lupa

membahagiakan sang peneliti.

Kepada semuanya yang telah membantu, peneliti mengucapkan

terimahkasih yang tak terhingga. Semoga mendapat imbalan yang baik

dari ALLAH SWT.

Sidoarjo, 24 Juli 2018

Penulis

11
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LOGO i


LEMBAR LOGO ii
HALAMAN JUDUL iii
LEMBAR PERSETUJUANiv
LEMBAR PENGESAHAN v
MOTTO vi
HALAMAN PERSEMBAHAN vii
ABTRAK viii
ABSTRACT ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 6
D. Definisi Operasional 7
E. Metode Penelitian 9
1. Pendekatan Penelitian 9
2. Peranan Peneliti10
3. Lokasi Penelitian, Sumber dan JenisData 10
4. Teknik Pengumpulan Data 11
5. Instrumen Penelitian 13
6. Teknik Analisis Data 18
7. Pengecekan Keabsahan Data 20
8. Kerangka Berfikir Penelitian Kualitatif 21
F. Sistematika Pembahasan 23
BAB II KAJIAN PUSTAKA 24
A. Pendekatan Saintifik 24
B. Karakteristik Pembelajaran Saintifik 24

12
C. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik 25
D. Pendidikan Karakter 27
E. Tujuan Pendidikan Karakter 27
F. Nilai Sikap Kerja Keras 28
G. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Kerja Keras
28
H. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD
29
I. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 29
J. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 30
K. Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di
SD 31
BAB III GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 32
A. Identifikasi Karakteristik Obyek Penelitian 34
B. Alasan Memilih Obyek Penelitian 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 39
A. Penyajian Data 40
B. Pembahasan 51
BAB V PENUTUP 62
A. Kesimpulan 62
B. Saran 64
DAFTAR RUJUKAN 66
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN 83

13
DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 . Pedoman Observasi 14


TABEL 1.2 . Kisi-kisi Pedoman Wawancara 16

14
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Lembar Observasi Peneliti 83


LAMPIRAN 2 : Lembar Wawancara dengan Kepala Sekolah 97
LAMPIRAN 3 : Lembar Wawancara dengan Guru Kelas 101
LAMPIRAN 4 : Lembar Wawancara dengan Peserta Didik 107
LAMPIRAN 5 : Lembar Wawancara dengan Peserta Didik 109
LAMPIRAN 6 : Lembar Wawancara dengan Peserta Didik 111
LAMPIRAN 7 : Lembar Wawancara dengan Peserta Didik 113
LAMPIRAN 8 : Lembar Wawancara dengan Peserta Didik 115
LAMPIRAN 9 : Dokumentasi 117

15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan proses yang paling bertanggung jawab dalam

melahirkan warga negara Indonesia yang memiliki karakter kuat sebagi modal

dalam membangun peradaban tinggi dan unggul. Karakter bangsa yang kuat

merupakan produk dari pendidikan yang bagus dan mengembangkan karakter.

Ketika mayoritas karakter masyarakat kuat, positif, tangguh peradaban yang tinggi

dapat dibangun dengan baik dan sukses. Sebaliknya, jika mayoritas karakter

16
masyarakat negatif dan lemah mengakibatkan peradaban yang dibangunpun

menjadi lemah sebab peradaban tersebut dibangun dengan fondasi yang amat

lemah.1 Pendidikan hendaknya memberikan pendidikan yang bermakna

(Meaningful Learning). Karena hanya dengan pendidikan yang bermakna peserta

didik dapat dibekali keterampilan hidup, sedangkan pendidikan yangtidak

bermakna (Meaningless Learning) hanya akan menjadi beban hidup.2

Paradigma kurikulum 2013 adalah pola berikir integratif dan mendalam tentang

perkembangan kurikulum yang disandarkan pada undang-undang nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pembelajaran yang berbasis

kompetensi dengan 3 kompetensi dasar yaitu sikap, pengetahuan dan

keterampilan.3 Dan dalam perkembangan kurikulum 2013 sangatlah di perlukan

perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan kondisi dan

situasi saat ini. Karena mau tidak mau kurikulum akan terus berubah dan

menyesuaikan kebutuhan di masyarakat.

Karakter mengimplikasikan 2 sebuah standar moral dan melibatkan sebuah

pertimbangan nilai. Karakter berkaitan dengan tingkah laku yang diatur oleh

upaya dan keinginan. Hati nurani, sebuah usur esensial dari karakter, adalah

sebuah pola kebiasaan perlarangan yang mengontrol tingkah laku seseorang,

membuatnya menjadi selaras dengan pola-pola kelompok yang diterima secara

sosial, pernyataan Hurlock dalam bukunya, Personality Development.4

1
Suyanto, Pendidikan Karakter Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Rineka Cipta 2010 ) Hal.49
2
E-journal. Ida Ayu Km Wartini. Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik Terhadap Sikap
Sosial dan Hasil Belajar PKn di Kelas VI SD. (Volume 4 tahun 2014)
3
HM. Musfiqon, M.Pd, Pendekatan Pembelajaran Saintifik (SIDOARJO: Nizamia Learning
Center 2015) Hal.22
4
Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah ( Bandung:
Rosdakarya). Hal. 24

17
Teori pertimbangan sosial, teori ini menekankan peranan sikap-sikap

sebelumnya dalam pembentukan dan perubahan sikap. Mereka mendeskripsikan

sikap sebagai sebuah jenis dari spektrum dengan sebuah “ruang penerimaan” yang

mengelilingi sebuah sikap yang ada. Sebuah posisi baru lebih mungkin untuk

diterima jika ia masuk kedalam ruang penerimaan tersebut dan kurang mungkin

diterima jika ia tidak demikian.5

Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan siswa menjadi warga

negara yang baik ialah antara lain memiliki rasa persatuan dan kesatuan bangsa,

perasaan demikian dapar tecipta apabila para siswa didik saling menghargai,

mengenal daerah, asyarakat, adat istiadat seni budaya, sikap, hubungan-hubungan

sosial, keyakinan, kepercayaan, peninggalan historis setempat, keinginan dan

minat dari daerah-daerah lainnya di seluruh nusantara.6 Guru berkewajiban

memberi bantuan kepada muridnya agar merekan mampu menemukan masalah

sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, dan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Murid-murid memutuhkan bantuan guru dalam hal mengatasi

kesulitan-kesulitan pribadi, kesulitan pendidikan, kesulitan dalam hubungan sosial

dan interpersonal.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik artinya

pembelajaran itu dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu, pendekatan saintifik

(scientific) disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran dapat di

padankan dengan suatu prose ilmiah. Karna itu kurikulum 2013 ,mengamatkan

esensi pndekatan saintifik dalam pembelajaran dan pengembangan sikap,

5
Ibid. Hal. 48
6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. ( Jakarta: Bumi Aksara 2011 ) Hal.131

18
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. 7
Pendekatan saintifik pada

kurikulum 2013 ini sudah diterapkan pada kelas I dan IV di Minu

Kedungcangkring. Dengan proses pembelajaran saintifik pada kurikulum 2013

dengan tujuan membina dan mengajari peserta didik untuk menjadi pribadi yang

lebih bersikap dan berperilaku yang baik untuk sekolah dan masyarakat.

“Dengan adanya Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013

untuk kelas 1 dan 4 ini bertujuan untuk mencapai KI spiritual,

KI sikap sosial, KI pengetahuan, dan KI keterampilan,

diantaranya siswa tersebut dalam tindakan bersikap lebih

jujur, dan kerja keras atau tidak malas dalam belajar dan

pendidikan karakter laingnya yang berkaitan dengan siakp

dan perilaku yang baik”.8

Dari tujuan yang dipaparkan oleh Ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku

Kepala Sekolah Minu Kedungcangkring pada tanggal 30 oktober 2017, Sekiranya

dapat dilihat dari observasi di MINU Kedungcangkring, bahwa peserta didik kelas

IV di MINU Kedungcangkring sudah diterapkan pendidikan karakter yang baik.

Adapun karakter yang di integrasikan atau di internalisasikan yaitu: kerja keras

sesuai tujuan sekolah terlaksananya proses belajar mengajar dan bimbingan secara

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan pendekatan saintifik untuk

mencapai KI spiritual, KI sikap sosial, KI pengetahuan, dan KI keterampilan pada

kelas I dan IV. Keunikan dari sekolah Minu yaitu rutin setiap hari jam 06.00

7
HM. Musfiqon, M.Pd, Pendekatan Pembelajaran Saintifik (SIDOARJO: Nizamia Learning
Center 2015 ) Hal.53
8
hasil wawancara dengan ibu Dra, Arifatus Sholikha selaku Kepala Sekolah di Minu
Kedungcangkring pada hari minggu 30 oktober 2017, pukul 09.00 WIB di Kantor Kepala
Sekolah Minu Kedungcangkring.

19
melaksanakan simpoa kreatif dan kelas IV di jadwalkan pada setiap hari sabtu,

selain itu semua para siswa juga belajar langsung di luar kelas, seperti halnya

belajar ilmu kitab kuning di masjid dan juga cara praktiknya , begitu pula dengan

mata pelajaran yang lain termasuk mata pelajaran PKn. Keunggulan dari

pendekatan pembelajaran saintifik ialah 1). Peserta didik senang dan tertantang,

2). Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta

mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 3). Membangkitkan

rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik

pembelajaran. 4). Mnumbuhkan sikap keterbukaan untuk saling memberi dan

menerima pendapat atau gagasan. 5). Membiasakan peserta didik berpikir

spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang muncul tiba-tiba.

Hal tersebut dapat dilihat ketika ada tugas sekolah siswa telah mengerjakan tepat

waktu, tidak mencontek saat mengerjakan soal, sangat giat untuk mengerjakan

ketika guru memberikan tugas atau soal evaluasi.

MINU Kedungcangkring merupakan pendidikan yang memiliki fokus

dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendidikan karakter, dan

pihak sekolah sudah menunjukkan bahwa sekolah sudah menanamkan karakter

sebagai bekal para peserta didiknya di masa yang akan datang, peneliti tertarik

untuk sebuah penelitian dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Nilai

Sikap Kerja Keras Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam

Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran PKn Di MINU Kedungcangkring”

B. Rumusan Masalah

20
1. Bagaimana proses pelaksanaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap

kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013

pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring ?

2. Apa dampak dari implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras

melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pkn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring ?

3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pelaksanaan implementasi

pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan pembelajaran

saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV di

MINU Kedungcangkring ?

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan bagaimana proses pelaksanaan implementasi

pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn

siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring.

b. Mendeskripsikan dampak dari implementasi pendidikan karakter nilai

sikap kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam

kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV di MINU

Kedungcangkring.

21
c. Mendekkripsikan kendala apa saja yang dihadapi dalam proses

pelaksanaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras

melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada

mata pelajaran Pkn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian diharapkan bisa memberikan kontribusi berharga

terhadap perkembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam proses

pendekatan pembelajaran saintifik mata pelajaran PKn melalui kurikulum

2013. Dalam hal ini peneliti berharap penelitian ini dapat berguna bagi :

a. jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

hasil dari peneliti ini dapat mengembangkan pengetahuan tentang

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pkn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring.

b. Bagi peneliti

1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang pendidikan

karakter.

2. Menampah pengalaman dalam cara mengatasi dan mengajar siswa

dengan baik dan benar di dunia pendidikan.

c. Bagi peneliti lain

Sebagai referensi bagi peneliti yang sejenis pada pokok bahasan yang lain.

22
D. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel

yang sedang diteliti. Adapun definisi operasional variaber penelitian diuraikan

sebagai berikut.

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses yang paling bertanggung jawab dalam

melahirkan warga negara indonesia yang memiliki karakter kuat sebagai

modal dalam membangun peradaban tinggi dan unggul

2. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik mrupakan bagian dari pendekatan pedagogis dari

pelakanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah.

jadi, proses pembelajaran dapat di padankan dengan suatu proses ilmiah dan di

sertai pengembangan sikap, keterampilan dan pengtahuan.

3. Kurikulum 2013

sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum ini

merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 sendiri merupakan

sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan

pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif

dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sikap dan perilaku

yang baik.

23
4. Karakter

Karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk

ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam

sikap dan perilaku kehidupan orang tersebut.

5. Kerja keras

Kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya yangterus

dilakukan ( tidak pernah menyerah ) dalam penyelesaian pekerjaan atau tugasnya

sampai tuntas.

6. Peserta Didik

Peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi

sentral dalam proses belajar-mengajar. Sebab relevan dengan uraian diatas bahwa

siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoaalan dan sebagai tumpuan

perhatian. Didalam prose belajar-mengajar , siswa sebagai pihak yang ingin

meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya scara optimal.

7. Guru

Guru adalah suatu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang

ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potnsial

dibidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di

bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan

kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat

yang semakin berkembang.

8. PKn

24
Pelajaran PKn merupakan pelajaran yang penting untuk meletakkan dasar-
dasar tata cara hidup bermasyarakat yang demokratis, bertanggung jawab, dan
cinta damai.
9. Minu Kedungcangkring

MINU Kedungcangkring kecamatan Jabon Kab.Sidoarjo Jawa Timur adalah

salah satu sekolah dasar tertua di kabupaten Sidoarjo. Sebelum memiliki gedung

MI ini sudah ada dengan menempati rumah warga diantaranya Rumah H.Juber

Thowali, Rumah dan pondok KH Ach aruqot,.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dekriptif, dimana

semua penelitian berifat ilmiah, oleh karena itu peneliti semua harus berbekal

teori, karena teori diini akan berfungi untuk memperjelas masalah yang di

teliti.9 Data yang di peroleh peneliti ialah berupa, wawancara, obervasi dan

dokumentasi berarti nanti akan di dekripsikan secara tertulis, dari penelitian ini

diharapkan mampu menjelaskan secara menyeluruh bagaimana pelaksanaan

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn siswa

kelas IV di MINU Kedungcangkring.

2. Peranan Penelitian

Peneliti disini mengumpulkan data ecara langsung di lapangan sebagai

tolak ukur keberhasilan dan untuk memahami masalah yang di teliti, sehingga

keterlibatan langsung peneliti ke sumber data. Semua data didalam penelitian

9
Sugiyono , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
( Bandung:Alfabeta 2016 ). Hal 295

25
ini menggunakan data kualitatif dalam bentuk dekomen pribadi, catatan

lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan lain-lain. semua yang

diperoleh peneliti akan didekripsikan secara tertulis.

3. Lokasi Penelitian, Sumber dan Jenis data

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data yang

menggunakan umber primer, dan sumber skunder.

a. Penelitian ini dilakukan di Minu Kedungcangkring, Desa

kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo.

b. Sumber Data

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data yang

menggunakan sumber primer, dan sumber skunder. Data primer dapat

diperoleh dari hasil wawancara dan perekaman oleh sang peneliti, sedangkan

data sekunder merupakan data-data yang sudah tersedia oles objek penelitian,

sehingga pneliti dapat memperoleh data yang di dapat dengan membaca,

mendengar dan melihat.

c. Jenis Data

1) Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, yaitu data dari lapangan langsung melalui

wawancara, dan observasi langsung terhadap objek yaitu kepala

sekolah. Dalam penelitian ini data yang di ambil melalui wawancara

kepada kepala sekola MINU Kedungcangkring, guru kelas 4 dan

peserta didik kelas 4 di MINU Kedungcangkring.

26
2) Sumber sekunder merupakan umber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misal lewat orang lain atau lewat

dokumen. Dalam pnelitian ini data sekunder adalah semua itu

menyangkut objek penelitian, di mulai dari buku-buku, dokumen yang

meliputi visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, profil sekolah, struktur

organisasi sekolah, dan tata tertib di sekolah, foto-foto kegiatan

pembelajaran di kelas maupun di luar kelas pada pendekatan

pembelajaran saintifik yang mencerminkan nilai kerja keras seorang

siswa dikelas 4 tersebut dan

4. Teknik pengumpulan data

a. Observasi

Menurut Susan Staiback, Peneliti mengamati apa yang dikerjakan

orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam

aktivitas mereka.10 Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat

memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini

peneliti belum membawa masalah yang akan di teliti, maka peneliti akan

melakukan penjelajah umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi

terhadap semua yang dilihat, di dengar dan dirasakan sebagaimana yang

telah di teliti di kelas IV Minu Kedungcangkring.

b. Wawancara

Menurut Susan Stainback peneliti akan mengetahui hal-hal yang

lebih mendalam tentang partisipan dalam menginter prestasikan situasi dan

fenomena yang terjadi , dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui

10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016).
Hal.311

27
observasi.11 Penelitian ini menggunakan wawancara yang jela dan kongkrit

tentang kendala yang dihadapi oleh guru kelas IV Minu Kedungcangkring

ketika melakukan pelaksanaan pendekatan pembelajaran saintifik berbasis

pendidikan karakter nilai sikap kerja keras pada mata pelajaran PKn siswa

kelas IV melalui kurikulum 2013 di MINU Kedungcangkring dan

wawancara ini menggunakan triangulasi sumber, karena menggunakan MP3

untuk merekam suara guru kelas IV Minu Kedungcangkring mengenai

kendala-kendala saat melakukan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013

guna untuk pertumbuhan pendidikan karakter mengenai sikap kerja keras,

upaya informai yang di dapat tidak terlewatkan dan jelas.

c. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari pengguna metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 12 Dokumentasi ini

merupakan data yang berupa RPP dan foto-foto yang merupakan

pelaksanaan proses belajar mengajar berlangung terkait implementasi

pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan pembelajaran

saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV di

MINU Kedungcangkring

d. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.13 Dalam triangulasi ini

11
Ibid. Hal. 318
12
Ibid. Hal. 329
13
Ibid. Hal. 330

28
peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi

untuk sumberdata yang sama secara serempak.

5. Instrumen penelitian

Nasution menyatakan dalam penelitian kualitatif , tidak ada pilihan lain

daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya

ialah bahwa, segala sesuatu nya belum mempunyai bntuk yang pasti.14 Dalam

penelitian kulaitatif instrumen utamanya adalam peneliti sendiri, namun

selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan

dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat

melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah di temukan

melalui observasi dan wawancara.15

Instrumen penelitian ini adalah alat bantu, adapun yang digunakan untuk

instrumen penelitian ini :

a. lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013.

Tabel 1.1 Pedoman Observasi

Tanggal :

Tempat :
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016). Hal.
311
15
Ibid. Hal. 318

29
Waktu :

No Indikator Observasi Ya Tidak Deskripsi


1 Peran dalam implementasi
pendidikan karakter nilai
sikap kerja keras melalui
pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran
Pkn siswa kelas IV yang
dilakukan oleh :
a. Kepala Sekolah
b. Guru Kelas
c. Peserta Didik
2. Menciptakan suasana
kompetisi yang sehat.

3. Menciptakan kondisi etos


kerja.

4. Pantang menyerah dan daya


tahan belajar
5. Menciptakan suasana
sekolah yang menantang dan
memacu untuk bekerja keras

6. Cara untuk implementasi


pendidikan karakter nilai
sikap kerja keras
7. Keterlibatan tenaga pengajar
8. Kegiatan-kegiatan saat
pendekatan pembelajran
saintifik melalui kurikulum

30
2013 pada mata pelajaran
PKn
9. Nilai sikap kerja keras
10. Sarana dan prasarana

11. Respon peserta didik dalam


implementasi pendidikan
karakter nilai sikap kerja
keras

12. Tujuan pertumbuhan


pendidikan karakter nilai
sikap kerja keras
13. Respon peserta didik dalam
implementasi pendidikan
karakter nilai sikap kerja
keras
14. Strategi implementasi
pendekatan pembelajaran
saintifik melalui kurikulum
2013
15. Dampak, kendala yang
dihadapi dan faktor
penghambat

b. Pedoman wawancara

Peneliti ini menggunakan pedoman atau cacatnan sebagai

pegangan untuk wawancara ke guru kelas IV mengen ai kendala-kendala

yang di hadapi saat mengimplementasikan pendidikan karakter nilai sikap

kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum

2013 pada mata pelajaran Pkn siswa kelas IV, pertanyaan yang ada pada

31
pedoman ini mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana dampak

dari implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pkn siswa kelas IV. Peneliti membuat pedoman wawancara yang

berupa kisi-kisi untuk mengembangkan pentanyaan pada saat wawancara

berlangsung.

Tabel 1.2 kisi-kisi pedoman wawancara

No Aspek Yang Dikaji Indikator Sumber Data


1. Nilai sikap kerja 1. Peran kepala sekolah 1. Kepala
keras dan guru kelas sekolah
2. Menciptakan suasana 2. Guru
kompetisi yang sehat. 3. Peserta didik
3. Menciptakan kondisi
etos kerja.
4. Pantang menyerah
dan daya tahan belajar
5. Menciptakan suasana
sekolah yang
menantang dan
memacu untuk
bekerja keras
6. Cara untuk
implementasi
pendidikan karakter
mengenai sikap jujur
dan kerja keras
7. Keterlibatan tenaga
pengajar
8. Kegiatan-kegiatan

32
saat pendekatan
pembelajran saintifik
melalui kurikulum
2013 pada mata
pelajaran PKn
9. Nilai sikap kerja keras
10. Sarana dan prasarana
11. Respon peserta didik
dalam implementasi
pendidikan karakter
nilai sikap kerja keras
12. Tujuan pertumbuhan
pendidikan karakter
nilai kerja keras
13. Strategi implementasi
pendekatan
pembelajaran saintifik
melalui kurikulum
2013
2. Dampak 1. Dampak yang 1. Kepala
diperoleh oleh kepala sekolah
sekolah 2. Guru
2. Dampak yang
diperoleh oleh guru
3. Kendala 1. Kendala yang 1. Kepala
dihadapi oleh kepala sekolah
sekolah 2. Guru
2. Kendala yang 3. Peserta didik
dihadapi oleh guru
3. Kendala yang
dihadapi oleh siswa

33
c. Foto

Gambar merupakan data untuk pendukung instrumen yang lain,

pada penelitian ini foto yang di ambil ialah foto tentang kegiatan-

kegiatan ada saat pendekatan pembelajaran santifik pada kurikulum

2013 pada mata pelajaran PKn berlangsung. Untuk mendapatkan foto-

foto tersebur sang peneliti menggunakan handphone yang dimilikinya

untuk menganbil foto tersebut.

6. Analisis data

Menurut Miles dan Huberman, “Teknik analisis data dalam

kualitatif dilakukan secara interaktif dan terdapat tiga teknik analisis ata

kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 16

Alasan peneliti mengguakan teknik analisis ini karena dalam

pelaksanaannya reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

merupakan sebuah langkah dapat memudahkan peneliti untuk melakukan

penelitian, sehingga data yang di peroleh peneliti lebih jelas dan untuk

melengkapi data melalui penggalian data di lapangan saat proses

penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan peneliti yakni :

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu proses merangkum memilah hal-hal

pokok, memfokuskan hal yang penting, dicari pola dan temanya. 17

Data yang diperoleh peneliti cukup banyak dan peneliat juga

membutuhkan waktu yang cukup lama, sehinggan perlu dicatat secara

16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016). Hal.
337
17
Ibid. Hal. 341

34
rinci dan benar untuk memperoleh data yang lebih jelas dan juga

mudah untuk penggalian data di lapngan pada saat proses penelitian.

b. Penyajian Data

Setelah mereduksi data, peneliti akan menyajikan data. Penyajiaan

dalam beberapa bentuk seperti tabel dan grafik. Penyajian data

merupakan kegiatan menyusun informasi, sehingga dapat menarik

kesimpulan dari masalah yang diambil oleh peneliti. Menurut Miles

dan Huberman mengungkapkan bahwa yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah berupa teks

dalam bentuk naratif kemudian dideskripsikan.18

Melalui penyajian data agar memudahkan sang peneliti memahami

apa yang sdang terjadi. Peneliti menyajikan beberapa macam data

yang ada dan disertai dengan keterangan yang jelas supaya suatu

permasalahan dapat terjawab dan dipahami oleh pembaca.

c. penarikan kesimpulan

penarikan kesimpulan merupakan langkah yang terakhir. Penarikan

kesimulan adalan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Sebuah kesimpulan dilengkapi dengan bukti-bukti yang valid dan

konsisten ada saat melakukan penelitian sehinggah pnelitian yang

diperoleh dapat dipercaya

7. Keabsahan data

a. Triangulasi Sumber

18
Ibid. Hal. 345

35
Untuk menguji keabsahanan data peneliti menggunakan teknik

triangulasi, triangulasi dalam menguji keabsahan data ini diartikan

sebagai pengecek data dari sebagai sumber dengan berbagai cara.

Triangulasi ini untuk menguji keabsahan data di lakukan dengan cara

mengecek data yang sudah di peroleh melalui beberapa sumber.19

Sebagai contoh untuk menguji kredibilitas data tentang siakp peserta

didik, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh

dapat dilakukan ke guru dan kepala sekolah. Data dari ketiga sumber

tersebut tidak bisa dirata-ratakan , tetapi dideskripsikan, dikategorikan

mana pandangan yang sama, yang berbead dan mana spesifik dari tiga

sumber tersebut.20

Kepala Sekolah Guru

Peserta Didik

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda.21 Misalnya data diperoleh dengan wawancara,

lalu dicek dengan observasi, dokumentasi.

19
Ibid. Hal. 373
20
Ibid. Hal. 373
21
Ibid. Hal. 373

36
Wawancara Observasi

Dokumentasi

37
38

Kerangka Berfikir Penelitian Kualitatif Deskripsi implementasi

pendidikan karakter

Menentukan tema nilai sikap kerja keras


OBSERVASI DI
pokok penentuan melalui pendekatan
LAPANGAN
penelitian pembelajaran saintifik

dalam kurikulum 2013

pada mata pelajaran Pkn

siswa kelas IV

Obserwasi,
Menentukan teknik
wawancara,
pengumpulan data.
dokumentasi.

Informan yang terlibat dalam Menemukan

penelitian ini : kepala sekolah, informan

guru dan siswa.

Penemuan data

Pengumpulan data terus menerus (menggunakan

menggunakan triangulasi sampai triangulasi untuk

rrumusan masalah terjawab atau menemukan

peneliti memutuskan untuk kebenaran data).

menghentikan penelitian.

Kesimpulan.
39

G. Sistematika Pembahasan

Bab I ,Pendahuluan

Memuat latar belakang, rumusan masalah yang diambil oleh peneliti,

tujuan dan kegunaan dari peneliti yang dilakukan, definisi operasional yang

mencakup pengertian dari judul yang diangkat peneliti, metode yang digunakan

ialah metode kualitati deskriptif, analisi data berupa data dan keabsahan data yang

berupa teknik triangulasi.

Bab II, Kajian pustaka

Pengertian proses belajar, pengertian pendekatan saintifik, karakteristik

pendekatan saintifik, langkah-langkah pendekatan saintifik, pengertian pendidikan

karakter, pengertian kerja keras.

Bab III, Gambaran Objek Penelitian

Mencakup penentuan identifikasi karakter objek penelitian dan alasan

mengapa memilih objek.

Bab IV, Hasil dan Pembahasan Penelitian

Menyajikan data penelitian berupa deskripsi data, yang kemudian

dilakukan pembahasan terhadap hasil data yang didapat guna mendapatkan

kesimpulan.

Bab V, Penutup

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil peneliti dan

berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.


40

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendekatan Saintifik

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik artinya

pembelajaran itu dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu , pendekatan saintifik

disbut juga sebagai pendekatan ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamatkan

esensi pendekatan saintifik dalam pembelajran. Pendekatan ilmiah diyakini

sebagai titian emas perkembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan pesrta

didik.22

B. Karaktristik Pembelajaran Saintifik

a. Materi pembelajran dipahami dengan standart logika yang sesui dengan

taraf kedewsaannya. Mereka menerimanya dengan tidak dogmatis, tetapi

kemungkinan pula bagi mereka untuk mengkritisi,mengetahui prosedur

prolehannya, bahkan kelemahan-kelemahannya.

b. Interaksi pembelajaran berlangsung secara terbuka dan objektif. Siswa

memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk mengemukakan pemikiran,

perasaan, sikap, dan pengalamannya. Namun, mereka tetap memperhatikan

sikap ilmiah dan tanggung jawab.

c. Siswa didorong untuk selalu berpikir analistis dan kritis,ntepat dalam

memahami, mengidentifikasi, memecahkan masalah, serta mengaplikasikan

materi-materipembelajaran.23

22
Dr. HM. Musfiqon, M.Pd, (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center) Hal.53
23
Kokasih., M.Pd (2014). Strategi Belajar dan Pembelajran (Bandung: Yrama Widya). Hal.72
41

C. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik

Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi yang


dikembangkan
Mengamati 1. Membaca sumber Melatih kesungguhan
tertulis dalam mencari
2. Mendengar infirmasi informasi, menemukan
lisan fakta ataupunsuatu
3. Melihat gambar persoalan
4. Menonton tayangan
5. Menyaksikan
fenomna alam,
sosial, budaya.
Menanya Mengajukanpertanyaan Mengembangkan rasa
tentang hal-hal yang tidak ingin tahu dan sikap
dipahamidari suatu yang kritis
diamatinya. Pertanyaan-
pertanyaan itu bisa bersifat
faktual atau problematis.
Menalar 1. Mengumpulkan Mengambangkan sikap
sejumlah informasi teliti, jujur,sopan,
ataupun fakta-fakta menghargai pendapat
dalam rangka orang lain, kemampuan
menjawab berkomunikasi,
pertanyaan menerapkan
permasalahan yang kemampuan
42

diajukan siswa mengumpulkan


sebelumnya. informasi melalui
Caranya dengan berbagai cara yang
membaca sejumlah telah dipelajari,
referensi,melakukan mengembangkan
wawancara,melakuk kebiasaan belajar dan
an pengamatan belajar sepanjang
lapangan, ataupun hayat.
kegiatan penelitian
di laboratorium.
2. Mengelolah
informasi ataupun
fakta-fakta yang
telah dikumpulkan
menjadi sebuah
rumusan
kesimpulan, sesuai
denganmaslah yang
diajukan
padalangkah
sebelumnya.
Mengasosiasikan Menerapka Mengembangkan

(mngembangkan, kemampuan bernalar

memperdalam) pemahaman secara seistematis dan

atas suatu persoalan kepada logis.

persoalan lain yang sejenis

atau yang berbeda.

Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap

kegiatan belajar kepada jujur, percaya diri,

orang lain secara jelas dan bertanggungjawab,


43

komunikatif dantoleran dalam

menyampaikan

pendapat kepada orang

lain dengan

memerhatikan pula

kejelasan, kelogisan,

dan keruntutan

sistematikanya.
24

D. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan

pelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran, diarahkan pada penguatan dan

pengembangan perilaku anak secara utuh.25pendidikan karakter merupakan upaya

yang harus melibatkan semua pihak baik itu rumah tangga dan keluarga, sekolah

dan lingkungan sekolah, masyarakat luas.26

E. Tujuan Pendidikan Karakter

1. Menguatkan dan mengambangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap

penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan pesertadidik

yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.

2. Mengoreksi peilsku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai

yang dikembangkan.

24
Kokasih., M.Pd . Strategi Belajar dan Pembelajran (Bandung: Yrama Widya 2014). Hal.72-73
25
Dharma Kusuma M.Pd, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. ( Bandung :
Rosda 2011 ) Hal.6
26
Suyanto, Pendidikan Karakter Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Rineka Cipta 2010 ) Hal. 52
44

3. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dan

memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.27

F. Nilai Sikap Kerja keras

Nilai sikap kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya

yang terus silakukan (tidak pernah menyerah) dalam menyelesaikan pekerjaan/

yang menjadi sampai tuntas.28 Dalam artian tuntas ialah visi besar yang harus

dicapai.

Indikator kerja keras secara umum. Menurut Daryanto dan Damiatun,

menyebutkan beberapa indikator dari kerja keras antara lain sebagai berikut :

1. Mencapai tujuan hingga tercapai.

2. Pantang menyerah.

3. Tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah.29

G. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Kerja Keras

Keberhasilan suatu program pendidikan karakter dapat diketahui melalui

pencapaian beberapa indiktor.

1. Indikator untuk sekolah dan kelas

Indiktor untuk sekolah dan kelas digunakan sebagai tolak ukur

keberhasilan pendidikan karakter oleh kepala sekolah, guru, personalia sekolah

27
Dharma Kusuma M.Pd, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. ( Bandung :
Rosda 2011 ) Hal. 9
28
Ibid. Hal.17
29
Wijayanti, Renni. 2014 Konstruksi Pendidikan Karakter Kerja Keras . (Program Sarjana Studi
Pendidikan dan Kewarganegaraan )
45

dalam merencanakan melaksanakan serta mengevaluasi sekolah sebagai

lembaga pelaksana pendidikan karakter.

Nilai Deskripsi Indikator Sekolah Indikator Kelas

Kerja Keras Perilaku yang a. Menciptakan a. Menciptakan


menunjukkan
suasana suasana
upaya sungguh- kompetisi yang kompetisi yang
sungguh dalam sehat. sehat.
mengatasi berbagai b. Menciptakan b. Menciptakan
hambatan belajar, suasana sekolah kondisi etos
tugas dan yang menantang kerja, pantang
menyelesaikan dan memacu menyerah, dan
tugas dengan untuk bekerja daya tahan
sebaik-baiknya. keras. belajar.
c. Mencipatakan
suasana belajar
yang memacu
daya tahan kerja.
Sumber diambil dari : Kemendiknas 2010

H. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Pendidikan PKn di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen

kurikulum 1975 yang memuat PKn sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di

sekolah dasar dan menengah. Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas


46

adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak ankewajibannya untuk menjadi

warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh

pancasiala dan UUD RI 1945.Hakikat pendidikan Kewarganegaraan adalah upaya

sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara

dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan

hak dan kewajiban Dalam bela negara, demi kelangsungan dan kejayaan bangsa

dan negara.

I. Ruang Lingkup Pendidikan Kearganegaraan (PKn)

Dengan demikian, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan,

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pertisipasi dalam

pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik

Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.

2. Norma, hukum, dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga,

tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-

peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

sistem hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan

Internasional.

3. Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban

anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan,

penghormatan dan perlindungan HAM.


47

4. Kebutuhan warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai

warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan

kedudukan warga negara.

5. Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

pertama, konstitusi- konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,

Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

6. Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintahan pusat, demokrasi dan

sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

7. Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan

sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.

8. Globalisasi, meliputi globalisasi dilingkungannya, politik diluar negeri

Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan Internasional

dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

J. Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD

Pembelajaran PKn kelas IV semester 2 pada KI :

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, guru dan tetangga.


48

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KD :

3.2 : Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

4.2 : Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak

sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari


49

BAB III

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah MINU Kedungcangkring

MINU adalah Madrasah Ibtida’iyah Nahdlotul Ulama MINU

Kedungcangkring kecamatan Jabon Kab.Sidoarjo Jawa Timur adalah salah satu

sekolah dasar tertua di kabupaten Sidoarjo. Sebelum memiliki gedung MI ini

sudah ada dengan menempati rumah2 warga diantaranya rumah H.Juber Thowali,

Rumah dan pondok KH Ach aruqot, rumah H. Djamiin. Seiring dengan

perkembangan perbatikan di desa Kedungcangkring sekitar tahun 1947 H.

Djamiin membeli sebidang tanah dan bangunan sebelah timur masjid Annur

Kedungcangkring untuk kepentingan pendidikan ( Madrasah) dalam persil tanah

dinamakan ( H. Djamiin madrasah – arsip keretek desa Kedungcangkring ) yang

diperuntukkan untuk tempat belajar dan mengajar secara formal berupa madrasah

ibtida’iyah mengingat masyarakat keseluruan desa Kedungcangking dan H.

Djamiin sebagai orang NU dinamakanlah MINU tahun berikutnya H. Djamiin

membeli sebidang tanah di desa tetangga yaitu desa pejarakan yang diperuntukkan
50

sebagai sekolah lanjutan dari madrasah yang di bernama Muallimin Muallimat

NU Kedungcangkring.

B. Identifikasi Karakter Objek Penelitian

1. Visi dan misi Minu Kedungcangkring

a. Visi

Terwujudnya generasi islam yang berilmu, berimtaq, terampil dengan

berhaluan ahlusunna waljamaah.

Yang di maksud ialah mewujudkan suatu nilai kereligiusan kepada

peserta didik Minu Kedungcangkring.

b. Misi

1) Mengembangkan pengetahuan dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap

ALLAH SWT.

2) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran yang partisipatif.

3) Mendorong, membantu dan memfasilitasi siswa untuk mengembangkan

kemampuan bakat dan minat secara optimal

4) Menumbuh kembangkan setiap perilaku dan amaliah keagamaan islam

sesuai dengan ajaran islam yang berhaluan ahlusunnah waljamaah.

c. Tujuan
51

1) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman, bertaqwa kepada ALLAH SWT, berakhlaq mulia, berilmu,

cakap, kreatif dan mandiri.

2) Terwujudnya peserta didk yang semakin meningkat pengetahuan,

keterampilan dan sikap sesuai dengan kompetensi isi.

3) Terlaksananya proses beljar mengajar dan bimbingan secara aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan pendekatan saintifikuntuk

mencapai KI spiritual, KI sosial, KI pengetahuan, dan KI keterampilan

pada kelas I dan IV.

4) Terlaksananya kegiatan pengembangan diri dalam bidang seni

sehinggah memiliki tim kesenian yang siap pakai, baik tingkat

masdrasah, kecamatan, maupun kabupaten.

d. Profil Sekolah

Minu Kedungcangkring mempunyai nomor pokok nasional,

berprovinsi di Jawa Timur, otonomi daerah Sidoarjo di jalan masjid An-

Nur, desa kedingcangkring kecamatan jabon. di sekolah Minu

kedungcangkring juga berakreditasi A , berikut data lebih lengkap

mengenai profil skolah Minu Kedungcangkring :

1 Nama Sekolah MI Nahdlotul Ulama’

2 Nomor Pokok Sekolah 205 019 31

Nasional

3 Nomor Statistik Madrasah 111 235 150 048

4 Provinsi Jawa Timur


52

5 Otonomi Daerah Sidoarjo

6 Desa Kedungcankring

7 Kecamatan Jabon

8 Jalan Jl. Masjid An-Nur

9 Kode Pos 61276

10 Telepon 0343-8522875

11 Faksimili/fax 0343-852875

12 Daerah Pedesaan

13 Status Sekolah Terakreditasi

14 Akreditasi A

15 Surat Kebanggaan -

16 Penerbit SK Kemententrian Agama

17 Tahun Berdiri 1948

18 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi

19 Bangunan Sekolah Milik Sendiri

Lokasi Sekolah

a. Jarak Ke Pusat 2 Km

Kecamatan

b. Terletak Pada Lintasan 10 Km

20 Organisasi Penyelenggara BPPM AVISENA

e. Struktur Organisasi Sekolah Minu Kedungcangkring


53

Sekolah Minu Kedungcangkring mempunyai staff dan karyawan

berjumlah 23, di antaranya ada bagian dewan komite, unit perpustakaan,

operator, dan para guru mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. berikut adalah

nama-nama staff dan para guru di Minu Kedungcangkring :

1 Kepala sekolah Dra. Arifatus Sholikhah M.Pd

2 Dewan Komite Drs. Lutfillah

3 Unit perpustakaan Nisful Laili, S.S

4 Operator Muslim Abl Rozaq

5 Guru kelas 1 a Nisful Laili, S.S

6 Guru kelas 1 b Nur Kholifah S.Pd

7 Guru kelas 1 c Ismiyyah, S.Pd

8 Guru kelas 2 a Lilik Ghoibah, S.PdI

9 Guru kelas 2 b Nurul Aini, S.PdI

10 Guru kelas 3 a Nurul Iffah, S.PdI

11 Guru kelas 3 b Herni Widyaningrum, S.PdI

12 Guru kelas 3 c Indah Tri Wahyuni, S.Pd

13 Guru kelsa 4 a Muh Muta’Ali, S.Hut

14 Guru kelas 4 b Mutafarridah, S.PdI

15 Guru kelas 5 a Tri Martiningsih, S.Pd,SD

16 Guru kelas 5 b Arlina Siska,S.Pd,SD

17 Guru kelas 6 a Riwit Widiyawati, S.Pd,SD

18 Guru kelas 6 b Suliadi, S.Pd,SD


54

19 Guru Penjaskes Haris Abdullah, S.Pd

20 Guru b.inggris Muslim Abl Rozaq, S.Pd

21 Guru keagamaan H.Aman Santoso, Nur mutamakkin

dll

22 Guru b.daerah Abd. Hadi

C. Alasan Memilih Objek Penelitian

Alasan peneliti memilih kelas IV Minu Kedungcangkring yaitu:

1. Telah menerapkan pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pkn siswa kelas IV

2. Pada saat observasi pembelajaran terdapat 5 tahap di antaranya: mengamati,

menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. 5 tahap ini

mencakup ranah apa (tidak sekedar tahu. (bagaimana) tetapi juga bisa,

(mengapa) mmperoleh perubahan sikap dalam proses pembelajaran

berlangsung.
55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab IV ini, peneliti akan menyajikan data dan akan memahas hasil

penelitian pada saat peneliti melakukan penelitian di MINU Kedungcangkring.

Penyajian dan pembahasan data ini merujuk pada rumusan masalah yang sudah

dirimuskan oleh pneliti sebanyaknya tiga butir rumusan masalah, yaitu Bagaimana

proses pelaksanaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras

melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran PKn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring, Apa dampak dari

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa

kelas IV di MINU Kedungcangkring serta kendala apa saja yang dihadapi dalam

proses pelaksanaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras


56

melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran PKn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring.

Penyajian dan pembahasan pada bab IV ini akan dibahas dalam bentuk

paragraf dan akan di simpulkan dalam bentuk paragraf juga. Data yang diperoleh

dari hasil penelitian berupa hasil wawancara dengan beberapa narasumber

penelitian, diantaranya kepala sekolah, guru, serta peserta didik tetang

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa

kelas IV di MINU Kedungcangkring.

A. Penyajian Data

Penyajian data ini peneliti akan menyajikan data yang merupakan hasil

wawancara dengan beberapa sumber mengenai implementasi pendidikan karakter

melalui pendekatan pembelajaran saintifik ada kelas IV di MINU

Kedungcangkring. Peneliti menyajikan data hasil wawancara merujuk pada

rumusan masalah yang sudah dirumuskan sebelumnya.

1. Implementasi Pendekatan Pembelajaran Saintifik Berbasis Pendidikan

Karakter Nilai Sikap Kerja Keras Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas IV

Melalui Kurikulum 2013 Di MINU Kedungcangkring.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan

pembelajaran yang terjadi pada semua pelajaran, di arahkan pada penguatan dan

pengembangan perilaku anak secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisme

manusia yang memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangakan. Penguatan


57

dan pengembangan perilaku da dasari oleh nilai yang dirujuk sekolah (lembaga). 30

Dalam konteks pndidikan karakter yang dilihat ialah kemampuan yang harus

dikembangakan pada peserta didik melalui persekolahan, dan berbagai

kemampuan yang akan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berketuhanan.

a. Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter NiLAI Sikap Kerja Keras

Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada

Mata Pelajaran PKn.

Proses implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras di MINU

Kedungcangkring, kegiatan sekolah yang mendukung untuk membentuk karakter

anak di sekolah terutama pendidikan karakter nilai sikap kerja keras yang di

laksanakan rutin dan melibatkan seluruh warga di sekolah, baik guru maupun

peserta didik. kegiatan tersebut juga di lakukan sehari-hari dalam bentu

penbelajaran.

Berdasarkan observasi, kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik ini

rutin di lakasanakan sesuai jadwal pembelajaran tematik pada kelas IV, yaitu hari

senin, selasa, rabu dan kamis.

“ Disini ada jadwalnya untuk kelas IV kegiatan pendekatan


pembelajaran saintifik itu berlangsung, hari senin, selasa, rabu, dan
kamis. itu semua di ajarkan melalui buku tematik atau kurikulum 2013,
ada yang dari PKn, itu contoh mata pelajaran yang sangat cocok untuk
membangkitkan siswa atau membangun siswa untuk berpendidikan
karakter termasuk kerja keras. sangat penting sekali karenaa jika tidak
ada semangat dari jiwa peserta didik itu sendiri maka proses
pembelajaran juga membosankan, maka dari itu kita membuat program
pendekatan pembelajaran saintifik untuk kelas 1 dan 4 “31
30
. Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah ( Bandung:
Rosdakarya). Hal. 5
31
.Hasil wawancara dengan ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku kepala sekolah MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, pukul 09.25 WIB, di ruang kepala
58

Siswa kelas 4 sangat semangat, sikap nilai kerja keras itu muncul dalam

dirinya. Mereka merasa bahwa kegiatan pendekatan saintfik dalam kurikulum

2013 ini menyenangkan, karena ketika mereka mengikuti kegiatan ini mereka

merasa belajar yang sangat mengasikkan.

“senang bu, belajar secara langsung itu menyenangkan, tidak seperti dulu
hanya di jelaskan sama ibu dan bapak guru terus di beri tugas, sangat
membosankan, kalu sekang beda lagi, ada pelajaran menyanyi ya kita
praktekkan menyanyi, terkadang juga belajar serasa bermain, dan kita bisa
paham apa yang kita pelajari”32

Berdasarkan observasi apa yang dikatakan Bu Rida bahwa ketika

pemberian tugas atau proses belajar yang dilakukan dikelas Bu Rida tidak hanya

melihat anak didik atau siswanya melakukan kegiatan sendiri, tetap Bu Rida ikut

melakukannya, sehingga para peserta didikpun merasa nyaman dan semangat

untuk melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, hal inilah yang membuat siswa

merasa dekat dan nyaman bersama guru mereka saat pembelajaran berlangsung.

b. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter NiLAI Sikap Kerja Keras

Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada

Mata Pelajaran PKn.

Secara langsung pada saat pembelajaran berlangsung Bu Rida

melaksanakan tugasnya sebagai guru mereka kelas IV yang mempunyai strategi

untuk mengimplementasikan pendidikan karakter nilai sikap kerja keras kepada

peserta didik

“ saya sebagai guru dikelas IV ini memposisikan diri sebagai teman


atau sahabat untuk mereka , sehingga mereka lebih bisa dekat dengan saya.
sekolah MINU Kedungcangkring.
32
. Hasil wawan cara peserta didik kelas IV yang bernama M. Zidan Sifa Rohman pada hari selasa
tanggal 1 Mei 2018 pukul 09.45, di dalam kelas IV MINU Kedungcangkring.
59

saat pembelajaran berlangsung kita melakukan pembiasaan kegiatatan,


karena melalui pembiasaan mereka dapat dengan mudah mengingat dan
menerapkan dalam kelas. Seperti halnya mereka patuh pada gurunya,
sebenernya mereka patuh semua, hanya saja setiap guru mempunyai
strategi yang berbeda, saya lebih mudah memberi peserta didik saya
kepercayaan, dari situlah mereka semua harus menjadi teman saya,
sehingga dia tidak malu-malu bahkan malas untuk mengikuti pembelajaran
dikelas”.33

c. Sikap Peserta Didik Dalam Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam

Kurikulum 2013

Adanya kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik pada kurikulum 2013

di harapkan peserta didik memilik sikap kerja keras melalui kegiatan didalam

kelas tersebut. beragam kegiatan di dalam kelas tersebut terkait dengan

pendekatan pembelajaran saintifik mendidik dan mengajarkan peserta didik untuk

menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga mereka dapat bersikap lebih baik lagi

terhadap bangsa kita ini. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan oleh peneliti di

MINU Kedungcangkring mulai bulan april sampai akhir mei 2017, bahwa guru

kelas IV melaksanakan kegiatan dengan cara menjadi teman mereka, sehingga

mereka dapat nyaman untuk belajar bersamanya. adapun kegiatannya guru

mengajak para peserta didik kelas IV menyanyi lagu kebangsaan, mengajak siswa

bermain sambil belajar, dengan semangat di dalam kelas pembelajaran

berlangsung penuh dengan kerja keras.

Berdasarkan penuturan peserta didik mengenai nilai sikap kerja keras,

didalam kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik adalah :

33
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
60

“Menuruti bu guru saat pelajaran di mulai, jika di tunjuk bu guru untuk


maju saya ya maju, karena bu guru juga ikut maju bersama saya, jadi
saya tidak malu dan tidak sendirian, bu guru juga rama, tidak pernah
marah”34

“menyenangkan bu, asik sekali.”35

“satu kelas bisa kompak, karena gurunya ramah, kita paham sama

pelajaran yang di berikan guru.”36

Dari kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik peserta didik dapat

beljar dengan tekun, semangat untuk menerima pelajaran dikelas. Dari situlah

kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik. Adapun sikap lain yang di tunjukkan

pada saat kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik berlangsung, di bawah ini

beberapa sikap yang ditunjukkan oleh peserta didik.

1) Menciptakan Suasana Yang Sehat

Salah satu bentuk implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja

keras yakni menciptakan suasana yang sehat di dalam kelas, pihak sekolah baik

kepala sekolah maupun guru sudah mengaj ak atau mengajarkan peserta didik

untuk menciptakan suasana yang sehat dalam kelasnya. untuk meningkatkan rasa

semangat belajar tersebut, dang guru memiliki cara untuk menjadi teman mereka

waktu kegiatan pembelajaran pedekatan saintifik berlangsung. Selain itu peserta

didik yang lain juga mengikuti kegiatan dengan baik dan senang.

“menciptakan suasana yang sehat itu sangat penting dalam


pendidikan maupun pembelajaran, jika mreka patas semangat untuk
belajar di dalam maupun di luar kelas, maka kita juga rugi sebagai

34
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Aqila Naziah F.
35
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Tata Qonita
36
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Maulana Akbar
61

pendidik tidak bisa mendidik para peserta didik dengan baik, maka
dari itu kita, saya maupun kepala sekolah juga tegas dalam hal
ini”.37

“sudah menerapkan menciptakan suasana yang sehat di dalam


kelas mbak, contohnya mereka membersihkan kelas setiap hari,
berpakaian rapi dan bersih, karena kelas yang bersih dan sehat akan
menjadikan pembelajran berlangsung dengan nyaman, pakaian
yang bersih itu juga pengaruh saat pembelajaran , agar mereka
tidak merasa risih pada saat proses bembelajran berlangsung.

2). Menciptakan Kondisi Etos Kerja.

Menciptakan kondisi etos kerja juga sangat penting seperti halnya dikelas

kita harus membuat siswa semangat untuk belajar, tergantung kita menyikapi

bagaimana agar peserta didik tersebut bisa patuh dalam hal ketika pembelajaran di

kelas, terutama sang guru bisa menjaditeman mereka saat belajaran atau proses

pembelajran berlansung di kelas, pada pembelajaran pendekatan saintifik ini guru

mendekati peserta didik atau siswa seperti halnya teman mereka sendiri, tidak

ahnay menyuruh tapi seorang guru uga menemani pererta didik tersebut ketika

guru sedang mengajak para peserta didik untuk bermain peran sebagai hak

kewajiban warga negara, dengan penuh kerja keras peserta didik patuh kepada

sang guru.

“Emm.. untuk hal itu, saya mengajak siswa bermain peran pada
mata pelajaran PKn di buku tematik, yaitu menjalankan hak dan
kewajiban sebagai warga negara Indonesia, tapi saya mengajaknya,
37
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
62

otomatis saya juga mengikuti dan mendampingi mereka. Setelah


hal itu mereka juga saya beri tugas barang siapa yang bisa
menjawab pertanyaan saya harus angkat tangan terlebih dahulu,
para siswa sangat senang dan berlomba-lomba mengangkat tangan
mereka untuk menjawab soal dari saya,”38

“Menyenagkan bu, bu rida orangnya baik, ramah, saya selalu diajak


untuk aktif,dan ditemani sama bu rida ”39

3). Pantang menyerah dan daya tahan belajar

Belajar bukan hanya memberi respon atau strategi yang benr, tetapi juga

menghilangkan respon atau strategi yang salah, yang penting untuk anak murid

adalah ada kesemptan secara individual atau anggota kelompok, untuk menguji

ide-idenya secara memadai.40 Sebagai peserta didik yang baik, ketika di suruh

guru untuk mengerjakan tugas didalam kelas, mereka dengan semangat

mengerjakannya, karena mereka telah di beri motivasi atau dorongan supaya

mereka semangat dan tidak mengeluh ketika mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru kepada peserta didik pada umumnya, peserta didik dengan percaya diri

dan semangat mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, setiap siswa mampu

menerima dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan semangat

dan kerja keras mereka, karena para peserta didik begitu nyaman terhadap guru

kelas mereka..

“mereka di dorong, bukan di dorong sembarang dorongan, saya


berusaha untuk memahami mereka, apa yang mereka butuhkan dan
apa yang mereka inginkan, saya tidak pernah langsung menyuruh
peserta didik untuk mengerjakan tugas-tugas yang masih belum
mereka pahami, apalagi tugas macam soal-soal atau menyangkut
38
Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
39
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama :
40
. Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah ( Bandung:
Rosdakarya). Hal. 98
63

pertanyaan, karena mereka merasa bosan, maka dari itu saya sering
mengajak mereka untuk melakukan kegiatan, baik di dalam kelas
maupun diluar kelas”.41

“senang sekali mbak, penuh kerja keras mereka, seperti halnya


berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai terbaik, jujur, jiwa kerja
keras mereka sudah terlihat dan sudah dilaksanakan di sekolah dan di
dalam kelas mbak”42

4). Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja

keras

Siswa didorong untuk selalu berpikir analistis dan kritis,ntepat dalam

memahami, mengidentifikasi, memecahkan masalah, serta mengaplikasikan

materi-materipembelajaran.43 Peserta didik cendrung malas untuk tugas-tugas

yang diberikan oleh guru kelasnya, tetapi dikelas IV MinuKedungcangkeing

malah berlomba-lomba untuk mengerjakan tugas yang di berikan guru mereka,

terlebih jika mereka sanagn tepat waktu mengumpulkan tugas mereka , tidak

pernah molor sperti hal peserta didik pada umumnya, mereka terlihat santai saat

mengerjakan tugas dikelas, tetapi mereka juga penuh kerja keras agar mereka

mendapat nilai yang baik, apa yang sudah di ajarkan oleh guru mereka di terima

dengan baik dan jelas. Saat peserta didik mengerjakan LKS tematik pada mata

pelajaran PKn di situ mereka penuh kerja keras untuk mengerjakannya, berbagai

41
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 3 Mei 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
42
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 3 Mei 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
43
Kokasih., M.Pd (2014). Strategi Belajar dan Pembelajran (Bandung: Yrama Widya). Hal.72
64

pendapat di utarakan, dan bermacam-macam pula jawab yang mereka lontarkan.

Guru tak pernah menyalahkan pendapat peserta didik, semua pendapat di terima

oleh sang guru.

“Saya selalu membangkitkan para siswa, contohnya di


pelajaran PKn ada ayo bernyanyi, saya hnya menawarkan siapa
yang bisa bernyanyi di depan kelas, anak” saling berebut, dan
dengan senang mereka menyanyikan sebuah lagu kebangsaan, tak
cukup itu, saya juga mebangkitkan para siswa setelah bernyanyi
untuk melanjutkan materi berikutnya yang juga menantang untuk
mengerjakan LKS tematik tentang hak dan kewajiban sebagai
warga negara, ada beberapa pendapat mereka yang mereka
utarakan”.44

d. Peran Kepala Sekolah , Guru Kelas IV dan Peserta Didik

Masing-masing sekolah memiliki peran dalam proses implementasi

pendidikan karakter, terutama di sekolah MINU Kedungcangkring. Peran kepala

sekolah yang di sampaikan oleh beliau ialah

“memberikan kebiasaan yang positif, seperti halnya kita tidak


pernah bermalas-malasan dan bekerja keras dalam mengajaratau
melaksanakan tugas”.

Peran kepala sekolah sangatlah besar untuk membentuk karakter peserta

didik dengan selalu membiasakan diri keras dan semangat untuk menjalankan

suatu hal, misal: dalam mengerjakan tugas, menjalankan tugas, semangat

mengerjakan sesuatu untuk tepat waktu, dan tidak menunda-nunda pekerjaan,

mereka sudah membawa pedoman dan bekal utnuk menjadikan peserta didik

mereka sebagai penerus bangsa yang penuh kerja keras dan semangat, dari situ

kepala sekolah dan guru kelas juga bekerja sama untuk mendidik para peserta

didik menjadi pribadi yang pekerja keras dalam pembelajaran dikelas , dalam hal
44
. Hasil wawancara dengan Ibu Mutafaridah, S.Pd selaku guru kelas IV di MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 3 Mei 2018, Pukul 13.00, di ruang guru.
65

ini guru kelas membangun strateginya untuk membaur dan menjadi teman

mereka, secara peserta didik tersebut akan nyaman dan patuh dapa guru kelas

mereka.

e. Respon Peserta Didik Kelas IV

Implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran

PKn ini prosesnya yang menyenangkan, peserta didik juga menjadi memiliki

karakter yang sudah dibentuk sejak dini. Peserta didik kelas IV yang mengikuti

kegiatn pendekatan pembelajaran saintifik juga memberikan respon yang baik.

“ya senang bu, pembelajaran secara langung lebih menyenangkan


daripada ibu guru hanya menerangkan di depan kelas”.45

“senang bu, saya suka dan nurut sama ibu guru”.46

Ketika peneliti mengamti kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik

terlihat raut wajah peserta didik sangat senang dan bahagia, selain dapat belajar

secara langsung, nyaman bersama bu guru, mereka atau peserta didik juga sangat

patuh sama guru kelas mereka, karena guru kelas juga ikut membaur dan

melaksanakan kegiatan yang di ikuti oleh peserta didik, oleh karena itu mereka

sanagt mudah menjadi teman guru mereka sendiri, tidak hanya itu kegiatan seperti

menyanyi lagu nasional, juga tidak membuat peserta didik minder atau malu,

karena bu guru atau guru kelas mengajak 2 siswa, dan di bimbing oleh guru kelas.

2. Dampak dari Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap Kerja Keras

Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada

45
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Aditya Putra R.
46
. Hasil wawancara dengan siswa yang bernama : Intan Bayu Pramesti
66

Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV di MINU Kedungcangkring

Implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajrana

PKn siswa kelas IV di MINU kedungcangkring ada dampak positif yang peneliti

ambil melalui proses kegiatan tersebut berlangsung. Seperti yang disampaikan

oleh Ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku kepala sekolah MINU Kednngcangkring di

bawah ini :

“iya tentu saja ada mbak, dampak itu terlihat pada peserta
didik kami yang, pendidikan karakter yang kita tanam di
sekolah membuat siswa bisa lebih tidak bermalas-malasan
untuk sesuatu hal, hal apapun itu, karakter tersebut terus
melekat dalam dirinya saat pembelajran luar maupun
didalam kelas.”47

Dari pernyataan Ibu Dra. Arifatus Sholikha bahwa dampak positif tersebut sudah

ada pada peserta didik kelas IV. Dengan dukungan semua pihak seklah yang dapat

mewujudkan tujuan untuk menjadikan peserta didik lebih berkarakter, salah

satunya yaitu nilai sikap kerja keras yang di miliki setiap siswa. Sebagai guru

kelas juga merasakan dampak positif yang di tunjukkan oleh peserta didiknya.

3. Kendala dari Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap Kerja Keras

Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada

Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV di MINU Kedungcangkring

Dalam proses mengiimplementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja

melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 ada kendala-


47
. Hasil wawancara dengan ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku kepala sekolah MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, pukul 09.25 WIB, di ruang kepala
sekolah MINU Kedungcangkring.
67

kendala yang menghambat jalannya proses implementasi pendidikan karakter.

Namun, kendala yang dihadapi oleh pihak sekolah tidak menurunkan semangat

untuk terus membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan pendekatan

pembelajaran saintifik. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Arifatus Sholikha:

“iya ada mbak. Untuk menerapkan pendidikan karakter masih agak


sulit. Oleh karena itu kita memilih sesuatu cara bagaimana
mendidik siswa supaya mereka memiliki karakter tetapi mereka
tidak mudah bosan, tidak mudah patah semangat dan apa yang
mereka harapkan merasa nyaman dapat bisa mereka bawa sampai
nanti baik di dalam sekolah maupun di luar atau di lingkungannya
sendiri.”48

Dari pernyataan Ibu Dra. Arifatus Sholikha di atas, menyatakan bahwa kendala

dapat di atasi dengan cara yang tepat dalam proses penangannya. Dengan

dukungan semua pihak sekolah dapat mewujudkan tujuan untuk menjadi peserta

didik lebih berkarakter, salah satunya nilai sikap kerja keras. Dengan upaya-upaya

yang diwujudkan bersama bisa meminimalisir kendala tersebut.

B. Pembahasan

Peneliti disin membahas data-data hasilwawancara dengan beberapa sumber

mengenai implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran

PKn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring. Peneliti membahas yang

merujuk pada rumusan masalah yang sudah dirumuskan sebelumya.

1. Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap Kerja Keras Melalui

Pendekatan Pembelajran Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata

48
. Hasil wawancara dengan ibu Dra. Arifatus Sholikha selaku kepala sekolah MINU
Kedungcangkring pada hari senin tanggal 30 April 2018, pukul 09.25 WIB, di ruang kepala
sekolah MINU Kedungcangkring.
68

Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV Di MINU Kedungcangkring

Pendidikan karakter memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak pada nilia-

nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilaikarakter

dasar tesebut antara lain cinta kepada Allah Swt dan ciptaannya (alam dengan

isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli dan kerja

sama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, keadilan dan

kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, cinta dami, serta cinta persatuan. 49

Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak pada nilai-nilai

karakter dasar manusia. Selanjutnya, dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih

banyak atau tinggi sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu

sendiri.50 Dengan demikian melalui pendekatan pembelajaran di sekolah yang

merupakan mengamati, menanya, menalar dan mengasosiasikan di kelas, peserta

didik dapat mewujudkan dalam tindakan yang nyata melalui perilaku yang baik.

a. Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap Kerja Keras

Melalui Pendekatan Pembelajran Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada

Mata Pelajaran PKn

Salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyikapi pendidikan

yang bermakna adalah menyelenggarakan pendidikan sebagai proses

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat, dimana dalam proses tersebut harus ada pendidik yang memberikan

keteladanan dan mampu membangun kemauan, serta mengembangkan potensi dan

kreativitas peserta didik. Pelaksanaan impelmentasi pendidikan karakter nilai


49
. Ayu, Ida. 2014 Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar . Volume 4. (Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja, Indonesia )
50
. Asmani, Jamal Makmur. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
(Yogyakarta: Diva Press: 2011). Hal:33
69

sikap kerja keras mellui pendekatan pembelajran saintifik yang bersifat

pendekatan pembelajaran secara langsung melalui mengamati, menanya, menalar

dan mengasosiasikan menjadi tempat untuk melahirkan generasi yang berjiwa

pekerja keras dan tidak patah semangat. Kegiatan pendekatan pembelajaran

saintifik pada dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn di jadwalkan rutin

pada hari senin, selasa, rabu dan kamis untuk kelas IV.

b. Proses Pelaksanaan Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam Kurikulum

2013 Pada Mata Pelajaran PKn

Pendidikan karakter di sekolah merupakan kebutuhan vital agar generasi

penerus dapat dibekali dengan kemampuan-kemampuan dasar yang tidak saja

mampu menjadikannya life-long learners sebagai salah satu karakter penting

untuk hidup di era informasi yang bersifat global, tetapi juga mampu berfungsi

dengan peran serta yang positif baik sebagai pribadi,sebagaianggota keluarga,

sebagai warga negara, maupun warga dunia.51 Pembangunan karakter dan

pendidikan karakter menjadi suatu keharusan karena pendidikan tidak hanya

menjadikan peserta didik menjadi cerdas, juga mempunyai budi pekerti dan sopan

santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna

baik bagi dirinya maupun orang lain. Pembinaan karakter yang termudah

dilakukan adalah ketika anak-anak masih duduk di bangku SD. Itulah sebabnya

pemerintah memprioritaskan pendidikan karakter di SD. Bukan berarti pada

jenjang pendidikan lainnya tidak mendapat perhatian namun porsinya saja yang

berbeda (Mendiknas,2010).52 Pedidikan karakter yang terpadu dalam


51
. Zuchdi, Darmiati. 2010. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi Dalam
Pembelajaran Bidang Studi Di Sekolah Dasar. (Universitas Negeri Yogyakarta )
52
. Judiani, Sri. 2010, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan
Pelaksanaan Kurikulum (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan) Vol. 16
70

pembelajaran merupakan pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan

pentingnya nilai-nilai, dan internalisasi nilai-nilai kedalam tingkah laku peserta

didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung maupun

luar kelas pada semua pelajaran. 53 Proses kegiatan pendekatan pembelajraran

saintifik telah di jadwal pada hari senin, selasa, rabu dan kamis, sedangkan untuk

mata pelajaran PKn hari senin dan rabu. pada pertemuan-pertemuan para peserta

didik di lati untuk menjadi peserta didik yang penuh semangat, kerja keras dan tak

patah semangat. Proses ini guru mengajak siswa untuk melaksnakan pembelajaran

secara langsung , misal menyanyi bersama, melakukan kegiatan bersama-sama,

meskipun peserta didik mengikuti kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik ini

beberapa pertemuan, tapi peserta didik tidak patah semangat.

c. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik 2013 pada mata pelajaran PKn

Guru merupakan sosok yang menjadi idola bagi anak didik. Keberadaannya

sebgai jantung pendidikan tidak bisa dipungkiri. Baik atau buruknya pendidikan

sangat tergantung pada sosok yang satu ini. Proses implementasi pendidikan
54

karakter nilai sikap kerja keras, Bu Mutafaridah selaku guru kelas IV memiliki

startegi untuk menjalankannya supaya mudah di terima oleh peserta didiknya,

strategi tersebut ialah kenyamanan dalam belajar, menjadikan teman, paham akan

kondisi peserta didik. Kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik di mulai dari

seornag guru yang memposisikan diri untuk menjadi teman peserta didiknya, agar

mereka lebih nyaman dan pauth pada gurunya, dari situ peserta didik tidak akan

53
. Asmani, Jamal Makmur. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
(Yogyakarta: Diva Press: 2011). Hal:58
54
. Asmani, Jamal Makmur. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
(Yogyakarta: Diva Press: 2011). Hal:71
71

malu dan tidak minder jika mereka di ajak untuk melakukan pembelajaran secara

langsung oleh guru, karena guru juga ikut serta dalam melaksanakan apa yang di

ajakkan kepada peserta didiknya.

d. Sikap peserta didik dalam pendekatan pembelajran saintifik dalam

kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKN

Kegiatan pendekatan pemelajaran ini melatih peserta didik untuk memiliki

karakter nilai sikap kerja keras dari kegiatan pendekatan pembelajaran saintifik

tersebut. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di MINU

Kedungcangkring mulai bulan april 2018, bahwa guru kelas IV memberikan

sebuah materi melalui buku tematik, para peserta didik mendengarkan dan juga

memahami apa yang di tenangkan oleh guru kelas mereka.

Pada kegiatan selanjutnya guru mengajak siswa untuk “ AYO MEMBACA

“ pada awal guru memberi stimulus ide, gagasan dan motivasi siswa dengan

kegiatana tanya jawab, sasaran tanya jawab adalah menumbuhkan kemampuan

analisis dan identifikasi siswa, lalu mengkomunikasikan hasil pengamatannya,

dari ppengamatan tersebuat peneliti mendapati siswa atau peserta didik yang

memiliki kepercayaan diri dan kerja keras untuk melakukan apa yang di perintah

oleh guru kelasnya.

1). Menciptakan suasana kompetisi yang sehat

Implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras juga di tunjukkan

melalui menciptakan suasana kompetisi yang sehat didalam kelas. Peserta didik

kelas IV diajarkan untuk menciptakan suasana kompetisi yang sehat didalam kelas

mereka dan dibiasakan dalam sehari-hari, mulai dari piket di pagi hari dan

membiasakan setiap hari didalam kelas dan kegiatan yang lainnya. Sebagaimana
72

mestinya peserta didik diwajibkan untuk menjaga kebersihan baik di dalam kelas

maupun yang ada pada dirinya sangatlan penting bagi peserta didik , karena dalam

kelas yang bersih dan rapi peserta didik juga menumbuhkan semangat kerja keras

mereka untuk belajar lebih tekun dan lebih giat lagi, agar peserta didik tidak

bermalas-malasan untuk belajar, dan guru pun juga memberi kebiasaan pada

peserta didik untuk kebersihan kelas maupun dirumah mereka masing-masing.

2). Menciptakan kondisi etos kerja.

Setiap dan masing-masing anak pasti akan patuh kepada orang tua, terutama

guru mereka, tergantung kita menyikapi bagaimana agar peserta didik tersebut

bisa menciptakan kondisi etos kerja dalam hal ketika pembelajaran di kelas,

terutama sang guru bisa menjad iteman mereka saat belajaran atau proses

pembelajran berlansung di kelas, pada pembelajaran pendekatan saintifik ini guru

mendekati peserta didik atau siswa seperti halnya teman mereka sendiri, tidak

hanya menyuruh tapi seorang guru juga menemani pererta didik tersebut ketika

guru sedang menyuruh peserta didik untuk maju didepan kekelas untuk

mempraktekkan sesuatu yang sudah diajarkan oleh sang guru, dengan penuh

kerja keras peserta didik patuh kepada sang guru.

Dalam kegiatan sehari-hari dikelas peserta didikselalu mematuhi apayang

diperintahkan oleh guru kelas mereka, mulai dari instruksi membaca, bernyanyi,

mengkomunikasikan dll, semua dipatuhi dan dijalankan oleh peserta didik,

sebagaimana mestinya seorang siswa yang mempunyai kewajiban mematuhi

gurunya saat pembelajaran berlanjsung baik didalam kelas maupun diluar kelas.

3). Pantang menyerah dan daya tahan belajar


73

Pendidikan karakter dapat disebut juga sebagai pendidikan moral,

pendidikan nilai, pendidikan dunia afektif, pendidikan akhlak, atau pendidikan

budi pekerti.55 Memulai dari hal yang kecil dan untuk dijadikan kebiasaan sehari-

hari, yaitu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan semangat, seperti

hal diatas bahwasannya kewajiban seorang peserta didik ialah patuh pada guru,

dan dihubungkan dengan hal ini juga sangat berhubungan, karna ini juga instruksi

dari guru tersebut. Terkadang para peserta didik merasa bosan jika di berikan

tugas oleh gurunya, tapi dengan trategi yang diberikan oleh guru tersebut peserta

didik menjadi semangat untuk mengarjakan tugas yang diberikan oleh guru

mereka, karna ini merupakan kebiasaan yang mereka bangun sendiri sejak kelas

IV, dan kerja keras mreka juga akan membuahkan hasil yang memuaskan. Selain

itu peserta didik menunjukkan jika mereka tidak memahami sesuatu mereka

bertanya, tidak diam saja, karena pengetahuan yang mereka miliki juga

berpengaruh pada hasil apa yang di kerjakan para peserta didik.

4). Menciptakan Suasana Sekolah Yang Menantang Dan Memacu Untuk

Bekerja Keras

Peserta didik kelas IV di MINU Kedungcangkring sangatlah bersemangat,

di mata pelajaran PKn pada pembelajaran materi hak dan kewajiban sebagai

warga negara mere bermain peran untuk menunjukkan jika mereka bisa

memerankanny, misal: pos ronda, menolong sesama yang membutuhkan,

bergotong royong dan lain-lain. Sikap kerja keras mereka yang mereka tunjukkan

55
. Aeni, Ani Nur. Pendidikan Karakter Untuk Siswa Sd Dalam Perspektif Islam. (Pgsd Kelas
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang)
74

salah satunya yaitu mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan tepat waktu, jarang

sekali ada peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru mereka dan juga jarang ada peserta didik yang terlambat

mengumpulkan tugas yang telah diberikan guru mereka, paling tidak

keterlambatan tersebut hanya 1-2 menit, bukan sampai berjam-jam dan mengulur

waktu yang sangat lama. Begitu pula seterusnya menjadi kebiasaan mereka untuk

tetap mengerjakan tugas-tugas sekolah tepat pada waktunya.

e. Peran Kepala Sekolah, Guru Kelas dan Peserta Didik

Pengembangan karakter anak memerlukan pembiasaan dan keteladanan.56

Warga sekolah memiliki peran dalam setiap kegiatan. Kepala sekolah selaku

pemimpin sekolah juga memilikin peran yang sangat penting dengan selalu

mendukung setiap program di sekolah dan kegiatan yang bersifat positif. Kepala

sekolah dan guru juga menciptakan kegiatan-kegiatan pembiasaan pada peserta

didik supaya dalam proses tumbuhnya peserta didik dapat memiliki karakter yang

baik dan dapat pula dibawa hingga mereka tumbuh dewasa. Guru kelas IV juga

berperan penting, selain selalu membimbing peserta didik, guru juga selalu

memberi teladan yang baik bagi peserta didiknya.

f. Respon Peserta Didik Kelas IV

Peserta didik kelas IV sangat senang ketika mengikuti kegiatan pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn ini. Meski

mereka sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar seharian, tetapi mereka masih

56
. Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter Mengembangkan karakter:
anak yang islami, ( Jakarta: Bumi Aksara,2016), 7
75

terlihat penuh semangat dan kerja kera, mereka senang karna mereka banyak yang

mengatakan jika bu guru baik, karena guru kelas IV sangat bersahabat pada

peserta didik, dan selalu mengikuti kegiatan yang mereka kerjakan, bukan

menyuruh dan langsung ditinggal. Berdasarkan kebiasaan yang dapat membentuk

karakter peserta didik, dengan mengajarkan nilai-nilai di atas dapat

mengimplementasikan pendidikan karakter nilai sikap kerja keras juga karena

dunia ini dikenal sebagai duni yang keras, oleh karena itu kita harus

memperjuangkan apapun yg kita butuhkan dan kita inginkan.

2. Dampak dari Implementasi Pendidikan Karakter Nilai Sikap Kerja Keras

Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada

Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV di MINU Kedungcangkring

Dampak tersebut berbuah posisf, guru kelas 4 memaparkan bahwa yang

lebih menonjol ialah hal yang posif, dan diambil dari segi positif juga. seperti

halnya kebisaan siswakelas 4 yang menjadikan mereka menjadi pribadi yang lebih

baik lagi, selain itu mereka bisa membawa kebiasaan tersebut sampai hingga

dewasa, karena menamkan pendidikan karakter siswa mulai dari dini itu lebih

mudah daripada menanamkannya saat ia dewasa, dari sisi itu kami mengharapkan

tujuan program sekolah kita terwujud meskipun belum maksimal. Dampak tersebu

tidak hanya di rasakan oleh guru, tetapi siswa juga merasasenang, sehingga

mereka penuh semangat dan kerja keras untuk belajar, baik di sekolah maupun

luar sekolah.
76

3. Kendala Yang Dihadapi Pada Saat Proses Implementas Pendidikan

Karakter Nilai Sikap Kerja Keras Melalui Pendekatan Pembelajaran

Saintfik Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV di

MINU Kedungcangkring

Beragam bentuk upaya implementasi pndidikan karakter nilai sikap kerja

keras yang telah diupayakan oleh pihak dan warga sekolah MINU

Kedungcangkring untuk membentuk karakter peserta didik. Upaya tersebut telah

diupayakan semaksimal mungkin untuk keterlaksanaannya. semua pihak ikut

terlibat di dalamnya tidak terkecuali dalam proses implementasi pendidikan

karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam

kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV, meskipun sudah

dilaksanakan semaksimal mungkin supaya mendapatkan hasil yang maksimal oleh

peserta didik kelas IV, tidak menutup kemungkinan mengalami kendala yang

dapat menghambat dalam proses implementasinya. Peserta didik kelas IV

merupakan masa peralihan dari jenjang kelas rendah ke jenjang kelas tinggi

dimana pada jenjang kelas IV ini, mereka harus memilki sikap yang lebih baik

dari kelas-kelas sebelumnya.

Komitmen dari warga sekolah sangat dibutuhkan untuk menunjang

ketercapaian tujuan pendidikan karakter nilai sikap kerja keras ini. Selain

kehadiran warga sekolah, peserta didik juga dibutuhkan dalam proses

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras. Peserta didik sebagai

generasi bangsa yang membutuhkan karakter nilai sikap kerja keras supaya
77

mereka bisa lebih tekun dan tidak mudah menyerah dan akan mereka bawa

sampai mereka tumbuh dewasa.

kendala-kendala yang dihadapi haru dicari jalan keluarnya supaya bisa terus

mencapai tujuan awal pendidikan karakter nilai sikap kerja keras. Adanya

kenyamanan dan kesenangan yanng dihadapi peserta didik dalam pembelajaran

pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013.


78

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian yang dipaparkan oleh peneliti, dapat ditarik kesimpulan

dibawah ini :

A. Kesimpulan

1. Implementasi pendidikan karakter nilaisikap kerja keras melalui pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn kelas

IV di MINU Kedungcangkring ini dilaksanakan secara rutin dan selalu

melakukan pembiasaan dengan tujuan supaya peserta didik dapat mudah

mengingat serta ilmu yang didapat diterapkan baik didalam kelas, luar

kelas,maupun luar sekolah. strategi yang digunakan untuk mengimplementasi

pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan pembelajaran

saintifik dalah kegiatan yang mengajak mereka atau peserta didik untuk

semangat dan penuh kerja keras. dari kegiatan pendekatan pembelajran

saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn ini yang ada di

dalamnya seorang guru ikut serta membaur dengan peserta didik, agar peserta

didik merasa nyaman dan tidak malu, seorang guru juga mampu

memposisikan untuk menjadi teman peserta didiknya sendiri. kegiatan

pendekaktan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran PKn ini mengajarkan peserta didik untuk menciptakan suasana

kompetisi yang sehat, menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah dan
79

daya tahan belajar dan menciptakan suasana kelas yang menantang dan

memacu untuk bekerja keras..

Permainan atau pembelajaran langsung didalam kelas dengan tujuan agar

peserta didik dapat melkukan kegiatan pembelajarannya denga nyaman dan

menyenangkan. Berdasarkan obeservasi, guru kelas sering mengajak untuk

belajar secara langsung, misal, mempraktekkan untuk menyanyikan lagu

nasional, mewujudkan masarakat yang harmonis, semua di praktekkan di

dalam kelas, tak hanya 1 anak yang ikut serta, bahkan hampir semua peserta

didik ikut serta, guru juga ikut serta didalamnya sehingga guru juga bias

memposisikan untuk menjadi eman merreka.

2. Dampak positif yang terlihat di peserta didik kelas IV MINU

Kedungcangkring yaitu sikap tersebut dapat membawanya untuk menjadi

siswa yang pekerja keras , tak hnya di sekolah, bahkan di rumah saat

menyelesaikan tugas sekolah yang di berikan oleh guru juga memberi

dampak positif untuk pesrta didik dan keluarganya, kebersamaannya

membuat peserta didik nyaman pada keluarganya dan belajar bersama dengan

keluarga atau orangtuanya.

3. Kendala yang ditemukan ketika mengimplementasikan pendidikan karakter

nilai sikap kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam

kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn adalah menurunnya daya

konsentrasi pada peserta didik. akan tetapi guruk kelas dapat mengatasi di

antaranya adalah memberi semangat dan mengajaknya untuk melakukan

kegiatan yang masih dalam pendekatan pembelajaran saintifik.


80

B. Saran

Penulis memberi saran kepada peserta didik, guru dan juga kepala

sekolah berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terkait dengan

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melaui pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn,

berikut saran yang diberikan oleh penulis :

1. Bagi peserta didik

a. Selalu semangat dalam proses kegiatan pendekatan saintifik

dalam kurikulum 2013 pada mata pelajran PKn.

b. Meningkatkan sikap kerja keras dengan selalu patuh kepada guru

dan giat belajar.

c. Selalu menanamkan dalam hati bahwa sangguh dan mamu

bekerja keras demi masa dpan dan membanggakan orang tua.

d. Selalu rukun dan bersahabat dengan teman sebaya, adik maupun

kakak kelas maupun denagn bapak dan ibu guru.

2. Bagi pendidik atau Guru Kelas

a. Selalu meningkatkan keteladanan dalam diri supaya peserta didik

senantiasa dapat meniru sikap teladan yang baik.

b. Selalu meningkatkan perhatin dan melimpahkan kasih sayangnya

kepada peserta didiknya.

3. Bagi Kepala Sekolah


81

a. Senantiasa berupaya untuk selalu melakukan pembiasaan-

pembiasaan kepada peserta didik.

b. meningkatkan semangat untuk merangkul, melaksanakan dan

melakukan evaluasi dalam melaksanakan program-program

sekolah yang berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter

nilai sikap kerja keras.


82

DAFTAR RUJUKAN

Aeni, Ani Nur. Pendidikan Karakter Untuk Siswa Sd Dalam Perspektif Islam.
(Pgsd Kelas Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang)

Amri, Sofan, M.Pd, Pengembangan Dan Model Pembelajaran Kurikulum 2013.


(Jakarta: PT.Prestasi 2013

Asmani, Jamal Makmur. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di


Sekolah. (Yogyakarta: Diva Press: 2011)

Ayu, Ida. 2014 Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha


Program Studi Pendidikan Dasar . Volume 4. (Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia )

Dharma Kusuma M.Pd, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di


Sekolah. (Bandung : Rosda 2011 )

E-journal. Ida Ayu Km Wartini. Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik


Terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar PKn di Kelas VI SD. (Volume
4 tahun 2014)

HM. Musfiqon, M.Pd, Pendekatan Pembelajaran Saintifik (SIDOARJO: Nizamia


Learning Center 2015)

Judiani, Sri. 2010, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui


Penguatan Pelaksanaan Kurikulum (Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan) Vol. 16.
Kemendiknas 2010

Kokasih., M.Pd (2014). Strategi Belajar dan Pembelajran (Bandung: Yrama


Widya).

Mulyasa, H.E, M.Pd, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.


( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2015)

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. ( Jakarta: Bumi Aksara 2011 )

Retno, Listyarti. Pendidikan Kerakter Dalam Mtode Aktif, Inovatif dan Kreatif,
( Jakarta: Erlangga, 2012 )
83

Sani, Ridwan Abdullah dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter :


Mengembangkan karakter anak yang islami, ( Jakarta: Bumi Aksara,
2016)

Sapto. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Salatiga: Erlangga

Sugiyono , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. ( Bandung:Alfabeta 2016 ).

Suyanto, Pendidikan Karakter Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Rineka Cipta 2010 ).

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Zuchdi, Darmiati. 2010. Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi


Dalam Pembelajaran Bidang Studi Di Sekolah Dasar. (Universitas
Negeri Yogyakarta )
84

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Nama : Istianatul Mukarromah

NIM : 148620600258

Prodi : Pendidikan Guru – Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan karya orang lain

atau pikiran untuk orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pemikiran

saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atas

perbuatan tersebut.

Sidoarjo, 5 September 2018

Yang membuat pernyataan

Istianatul Mukarromah
85
69

LEMBAR VALIDASI OBSERVASI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NILAI SIKAP KERJA

KERAS MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK

DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA

KELAS 1V di MNU KEDUNGCANGKRING

Satuan Pendidikan : MINU Kedungcangkring

Peneliti : Istianatul Mukarromah

Validator : Widyastuti, M. Psi, Psikolog

Pekerjaan : Dosen Fakultas Psikologi UMSIDA

I. Tujuan

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan

instrumen observasi bagaimana implementasi pendidikan karakter nilai

sikap kerja keras yang dilakukan oleh guru melalui pendekatan

pembelaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn

kelas IV.

Petunjuk

a. Berilah tanda cek (√ ) pada kolom penilaian yang sesuai menurut

pendapat Bapak/Ibu.

b. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-

butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam

naskah ini.

c. Keterangan kriteria skala penilaian sebagai berikut :


70

1 = Sangat tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Baik

4 = Sangat baik

Skala Penilaian

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

Format

1 Kejelasan pembagian aktivitas √

Isi yang disajikan

2 Kebenaran isi item aktivitas

dikelompokkan dalam bagian-bagian √

yang logis

Kelayakan sebagai instrument



penelitian

Aktivitas yang esensial √

Perannya mengetahui sikap kerja

keras peserta didik yang muncul √

Bahasa

3 Penggunaan bahasa sesuai dengan

EYD √

Bahasa yang digunakan komunikatif √


71
72

LEMBAR VALIDASI PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA

SEKOLAH dan GURU KELAS 1V

Satuan Pendidikan : MINU Kedungcangkring

Peneliti : Istianatul Mukarromah

Validator : Widyastuti, M. Psi, Psikolog

Pekerjaan : Dosen Fakultas Psikologi UMSIDA

I. Tujuan

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan

instrumen observasi bagaimana implementasi pendidikan karakter nilai

sikap kerja keras yang dilakukan oleh guru melalui pendekatan

pembelaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn

kelas IV.

Petunjuk

a. Berilah tanda cek (√ ) pada kolom penilaian yang sesuai menurut

pendapat Bapak/Ibu.

b. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-

butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam

naskah ini.

c. Keterangan kriteria skala penilaian sebagai berikut :

1 = Sangat tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Baik

4 = Sangat baik
73

II. Penilaian Ditinjau Dari Beberapa Aspek

Skala Penilaian

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

1. Format

a. Keterkaitan indikator dengan tujuan √

b. Kesesuaian pertanyaan dengan

indikator √

c. Kesesuaian antar pertanyaan dengan

tujuan √

2. Bahasa

a. Kesesuaian bahasa yang digunakan

dengan kaidah bahasa Indonesia √

b. Kesederhanaan struktur kalimat √

c. Bahasa yang digunakan komunikatif √

3. Penilaian secara umum

Penilaian secara umum terhadap format

pedoman observasi √
74
75

LEMBAR VALIDASI OBSERVASI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NILAI SIKAP KERJA

KERAS MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK

DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA

KELAS 1V di MNU KEDUNGCANGKRING

Satuan Pendidikan : MINU Kedungcangkring

Peneliti : Istianatul Mukarromah

Validator : Eni Fariyatul Fahyuni, S. Psi, M. Pdi

Pekerjaan : Dosen FAI UMSIDA

III. Tujuan

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan

instrumen observasi bagaimana implementasi pendidikan karakter nilai

sikap kerja keras yang dilakukan oleh guru melalui pendekatan

pembelaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn

kelas IV.

Petunjuk

a. Berilah tanda cek (√ ) pada kolom penilaian yang sesuai menurut

pendapat Bapak/Ibu.

b. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-

butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam

naskah ini.

c. Keterangan kriteria skala penilaian sebagai berikut :


76

a. = Sangat tidak baik

b. = Kurang baik

c. = Baik

d. = Sangat baik

Skala Penilaian

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

Format

1 Kejelasan pembagian aktivitas √

Isi yang disajikan

2 Kebenaran isi item aktivitas

dikelompokkan dalam bagian-bagian √

yang logis

Kelayakan sebagai instrument



penelitian

Aktivitas yang esensial √

Perannya mengetahui sikap kerja

keras peserta didik yang muncul √

Bahasa

3 Penggunaan bahasa sesuai dengan

EYD √

Bahasa yang digunakan komunikatif √


77
78

LEMBAR VALIDASI PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA

SEKOLAH dan GURU KELAS 1V

Satuan Pendidikan : MINU Kedungcangkring

Peneliti : Istianatul Mukarromah

Validator : Eni Fariyatul Fahyuni S. Psi, M. Psi

Pekerjaan : Dosen FAI UMSIDA

IV. Tujuan

Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan

instrumen observasi bagaimana implementasi pendidikan karakter nilai

sikap kerja keras yang dilakukan oleh guru melalui pendekatan

pembelaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn

kelas IV.

Petunjuk

d. Berilah tanda cek (√ ) pada kolom penilaian yang sesuai menurut

pendapat Bapak/Ibu.

e. Apabila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-

butir revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam

naskah ini.

f. Keterangan kriteria skala penilaian sebagai berikut :

5 = Sangat tidak baik

6 = Kurang baik

7 = Baik

8 = Sangat baik
79

V. Penilaian Ditinjau Dari Beberapa Aspek

Skala Penilaian

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

1. Format

d. Keterkaitan indikator dengan tujuan √

e. Kesesuaian pertanyaan dengan

indikator √

f. Kesesuaian antar pertanyaan dengan

tujuan √

2. Bahasa

d. Kesesuaian bahasa yang digunakan

dengan kaidah bahasa indonesia √

e. Kesederhanaan struktur kalimat √

f. Bahasa yang digunakan komunikatif √

3. Penilaian secara umum

Penilaian secara umum terhadap format √


pedoman observasi
80
81

Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah

Hari, Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Kepala Sekolah MINU Kedungcangkring

No Aspek yang Dikaji Indikator Pertanyan


1. Implementasi nilai kerja 1. Pencetus 1. Berapa lama ibu menjadi Kepala
keras program Sekolah di MINU
pendidikan Kedungcangkring ini ?
karakter 2. Apakah sekolah ini sudah
menerapkan pendidikan
karakter ?
3. Sejak kapan MINU
Kedungcangkring
mengimplmentasikan pendidikan
karakter ?
4. Nilai pendidikan karakter
apasajakah yang sudah
diterapkan ?
5. Apakah ada program sekolah
yang mendukung implementasi
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
6. siapa pencetus adanya program
tersebut ?
7. Ketika akan mengimplementasi
pendidikan karakter apa saja
yang akan diimplementasikan ini
82

apakah sesuai kebijakan


darpemerintah atau kebijakan
sekolah sendiri ?
8. Apakah ada sebuah keunggulan
yang diperoleh sekolah ketika
sudah mengimplementasikan
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras ?
2. Peran kepala 9. Bagaimana peran anda sebagai
sekolah di kepala sekolah untuk membentuk
dalamnya dan mengimplementasikan
pendidikan karakter ?
10. contohnya seperti apa ?
3. Menciptakan 11. bagaimana cara anda
suasana menciptakan suasana kompetisi
kompetisi yang yang sehat ?
sehat 12. Untuk saat ini, apakah peserta
didik sudah terbiasa dengan
suasana yaang kompetisi dan
sehat ?
4. Menciptakan 13. Bagaimana cara anda
kondisi etos menciptakan kondisi etos kerja ?
kerja 14. Untuk saat ini, apakah peserta
didik sudah menciptakan kondisi
etos kerja ?
5. Pantang 15. Bagaimana cara anda membuat
menyerah dan siswa untuk pantang menyerah
daya tahan dan daya tahan belajar ?
belajar 16. Untuk saat ini, apakah peserta
didik sudah terbiasa bersikap
pantang menyerah dan daya
tahan belajar
83

6. Menciptakan 17. Bagaimana cara anda membuat


suasana sekolah siswa untuk pantang menyerah
yang menantang dan daya tahan belajar ?
dan memacu
untuk bekerja
keras

7. Cara untuk 18. Dari kegiatan yang ada di MINU


implementasi Kedungcangkring ini, apakah ada
pendidikan kegiatan yang
karakter mengimplementasikan
mengenai sikap pendidikan karakter nilai sikap
jujur dan kerja kerja keras ?
keras
8. Keterlibatan 19. Siapa sajakah tenaga pengajar
tenaga pengajar yang terlibat didalam program
pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013 ?
20. apakah menurut anda tenaga
pengajar tersebut sudah
menjalankan tugasnya dengan
baik ?
21. Bagaimana pendapat dewan guru
yang lainnya tentang
implementasi pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
9. Kegiatan- 22. Di dalam kegiatan pendekatan
kegiatan saat pembelajaran saintifik dalam
pendekatan kurikulum 2013, kegiatan apa
pembelajran sajakah yang mencerminkan nilai
saintifik dalam sikap kerja keras ?
kurikulum 2013 23. Bagaimana proses kegiatan itu
berlangsung ?
10. Nilai sikap kerja 24. Nilai sikap kerja keras
keras apasajakah yang ada di dalam
84

kegiatan pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 ?
11. Sarana dan 25. Dimanakah kegiatan pendekatan
prasarana pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 tersebut
dilaksanakan ?
26. Apakah sarana dan prasarana di
sekolah sudah memadai untuk
pelaksanaa pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 ?
12. Respon peserta 27. Bagaimana respon peserta didik
didik dalam ketika mengikuti kegiatan
implementasi tersebut ?
pendidikan
karakter nilai
sikap kerja keras
13. Tujuan 28. Apakah yang menjadi latar
pertumbuhan belakang MINU
pendidikan Kedungcangkring ini untuk
karakter nilai menerapkaan pendidikan karakter
kerja keras nilai sikap kerja keras ?
29. menurut ibu, apakah tujuan
pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013
untuk pendidikan peserta didik
nilai sikap kerja keras ?
30. Apakah tujuan di terapkannya
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras ?
14. Strategi 31. Strategi apa sajakah yang
implementasi digunakan untuk menerapkan
pendekatan atau mengimplementasikan
pembelajaran pendidikan karakter nila sikap
85

saintifik melalui kerja keras ?


kurikulum 2013 32. Berdasarkan pengalaman, upaya
atau strategi manakah yang lebih
efektif dalam imolementasi
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras ?
33. mengapa strategi tersebut
menjadi efektif ?

2. Dampak 15. Dampak yang 34. Adakah dampak yankg diperoleh


diperoleh kepala dalam mengimplementasikan
sekolah pendidikan karakter nila sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
35. Jika ada, apasaja dampak tersebut
?

3. Kendala yang dihadapi 16. Kendala yang 36. Adakah kendala yang di hadapi
dihadapi dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
37. Jika ada, apakah kendala-kendala
tersebut ?
17. Faktor 38. Faktor-faktor apa saja yang
Penghambat menjadi penghambat ?
86

Pedoman Wawancara Untuk Guru Kelas IV

Hari, Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Kepala Sekolah MINU Kedungcangkring

No Aspek yang Dikaji Indikator Pertanyan


1. Implementasi nilai kerja 1. Pencetus program 1. Berapa lama ibu menjadi Kepala
keras pendidikan Sekolah di MINU
karakter Kedungcangkring ini ?
2. Apakah sekolah ini sudah
menerapkan pendidikan karakter
?
3. Sejak kapan MINU
Kedungcangkring
mengimplmentasikan pendidikan
karakter ?
4. Nilai pendidikan karakter
apasajakah yang sudah
diterapkan ?
5. Apakah ada program sekolah
yang mendukung implementasi
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
6. siapa pencetus adanya program
tersebut ?
7. Ketika akan mengimplementasi
pendidikan karakter apa saja
yang akan diimplementasikan ini
87

apakah sesuai kebijakan


darpemerintah atau kebijakan
sekolah sendiri ?
8. Apakah ada sebuah keunggulan
yang diperoleh sekolah ketika
sudah mengimplementasikan
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras ?
2. Peran kepala 9. Bagaimana peran anda sebagai
sekolah di kepala sekolah untuk
dalamnya membentuk dan
mengimplementasikan
pendidikan karakter ?
10. contohnya seperti apa ?

3. Menciptakan 11. bagaimana cara anda


suasana menciptakan suasana kompetisi

kompetisi yang yang sehat ?


12. Untuk saat ini, apakah peserta
sehat.
didik sudah terbiasa dengan
suasana kompetisi yang sehat ?

4. Menciptakan 13. bagaimana cara anda


kondisi etos menciptakan kondisi etos kerja ?

kerja. 14. Untuk saat ini, apakah peserta


didik sudah terbiasa dengan
menciptakan kondisi etos kerja ?

5. Pantang 15. bagaimana cara anda membuat


menyerah dan siswa pantang menyerah dan

daya tahan daya tahan belajar ?


16. Untuk saat ini, apakah peserta
belajar
didik sudah terbiasa pantang
menyerah dan daya tahan belajar
?
6. Menciptakan 17. Bagaimana cara anda
88

suasana sekolah menciptakan suasana sekolah


yang menantang yang menantang ?

dan memacu 18. untuk saat ini, apakah peserta


didik sudah terbiasa
untuk bekerja
mengerjakan tugas-tugas sekolah
keras
dengan tepat waktu ?
7. Cara untuk 19. Dari kegiatan yang ada di MINU
implementasi Kedungcangkring ini, apakah
pendidikan ada kegiatan yang
karakter mengimplementasikan
mengenai sikap pendidikan karakter nilai sikap
jujur dan kerja kerja keras ?
keras
8. Keterlibatan 20. Siapa sajakah tenaga pengajar
tenaga pengajar yang terlibat didalam program
pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013
pada amata pelajaran PKn ?
21. apakah menurut anda tenaga
pengajar tersebut sudah
menjalankan tugasnya dengan
baik ?
22. Bagaimana pendapat dewan guru
yang lainnya tentang
implementasi pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
9. Kegiatan- 23. Di dalam kegiatan pendekatan
kegiatan saat pembelajaran saintifik dalam
pendekatan kurikulum 2013 pada amata
pembelajran pelajaran PKn, kegiatan apa
saintifik dalam sajakah yang mencerminkan
kurikulum 2013 nilai sikap kerja keras ?
pada mata 24. Bagaimana proses kegiatan itu
pelajaran PKn berlangsung ?
10. Nilai sikap kerja 25. Nilai sikap kerja keras
89

keras apasajakah yang ada di dalam


kegiatan pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
11. Sarana dan 26. Dimanakah kegiatan pendekatan
prasarana pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn tersebut
dilaksanakan ?
27. Apakah sarana dan prasarana di
sekolah sudah memadai untuk
pelaksanaa pendekatan
pembelajaran saintifik dlam
kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
12. Respon peserta 28. Bagaimana respon peserta didik
didik dalam ketika mengikuti kegiatan
implementasi tersebut ?
pendidikan
karakter nilai
sikap kerja keras
13. Tujuan 29. Apakah yang menjadi latar
pertumbuhan belakang MINU
pendidikan Kedungcangkring ini untuk
karakter nilai menerapkaan pendidikan
kerja keras karakter nilai sikap kerja keras ?
30. menurut ibu, apakah tujuan
pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013
pada mata pelajaran PKn untuk
pendidikan peserta didik nilai
sikap kerja keras ?
31. Apakah tujuan di terapkannya
pendidikan karakter nilai sikap
90

kerja keras ?
14. Strategi 32. Strategi apa sajakah yang
implementasi digunakan untuk menerapkan
pendekatan atau mengimplementasikan
pembelajaran pendidikan karakter nila sikap
saintifik melalui kerja keras ?
kurikulum 2013 33. Berdasarkan pengalaman, upaya
pada mata atau strategi manakah yang lebih
pelajaran PKn efektif dalam imolementasi
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras ?
34. mengapa strategi tersebut
menjadi efektif ?

2. Dampak 15. Dampak yang 35. Adakah dampak yang di peroleh


diperoleh oleh dalam mengimplementasikan
guru pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
36. Jika ada, apasaja dampaknya ?

3. Kendala yang dihadapi 16. Kendala yang 37. Adakah kendala yang di hadapi
dihadapi dalam mengimplementasikan
pendidikan karakter nilai sikap
kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?
38. Jika ada, apakah kendala-
kendala tersebut ?
17. Faktor 39. Faktor-faktor apa saja yang
Penghambat menjadi penghambat ?

Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik


91

Hari, Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Kepala Sekolah MINU Kedungcangkring

No Aspek yang Dikaji Indikator Pertanyan


1. Implementasi nilai 1. Peran peserta 1. Apa yang kamu ketahui tentang
kerja keras didik kerja keras ?
2. Menciptakan 3. Apakah sudah di latih menjaga
suasana kebersihan un di dalam kelas?

kompetisi yang 4. Apakah kamu sudah terbiasa


menjaga kebersihan di dalam
sehat.
kelas?

2. Menciptakan 5. saat pembelajaran berlangsung


kondisi etos dan gurumu menerangkan

kerja. materi, apakah kamu patuh


kepada gurumu untuk
mendengarkan instruksinya ?

3. Pantang 6. Apakah kamu sudah di latih


menyerah dan untuk mengerjakan tugas

daya tahan dengan semangat ?


7. Apakah kamu sudah
belajar
menerapkannya di kelas ?

4. Menciptakan 8. Apakah kamu sudah berperan


suasana sekolah aktif di kelas ?

yang menantang
dan memacu
92

untuk bekerja
keras
5. Mengerjakan 9. Bagaimana cara kamu
pekerjaan rumah membiasakan pekerjaan rumah
yang diberikan yang diberikan oleh guru
oleh guru telah di dikerjakan dan dikumpulkan
kerjakan tepat tepat waktu ?
waktu 10. sejak kapan kamu
membiasakannya ?
6. Cara untuk 11. Dari kegiatan yang ada di
implementasi MINU Kedungcangkring ini,
pendidikan kegiatan apa yang kamu ketahui
karakter untuk mengimplementasikan
mengenai sikap pendidikan karakter nilai sikap
jujur dan kerja kerja keras ?
keras
7. Keterlibatan 12. Siapa nama guru kelas kamu ?
tenaga pengajar 13. Menurut kamu, apakah guru
kelas kamu yang mengajar
kamu sudah menjalankan
perannya dengan baik ?
14. Menurut kamu, apakah guru
kelas kamu sudah memberikan
teladan mengenai perilaku atau
sikap kerja keras ?
8. Kegiatan- 15. Ketika kamu mengikuti
kegiatan saat kegiatan pendekatan
pendekatan pembelajaran saintifik dalam
pembelajran kurikulum 2013 pada mata
saintifik dalam pelajaran PKn dikelas, kegiatan
kurikulum 2013 apa yang kamu lakukan ?

9. Nilai sikap kerja 16. Ketika mengikuti kegiatan


keras pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013
93

pada mata pelajaran PKn ?, nilai


sikap kerja keras apa saja yang
kamu ketahui ?
10. Sarana dan 17. Dimanakah kamu biasa
prasarana melakukan kegiatan pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn tersebut ?
18. Apakah peralatan yang
dibutuhkan sudah memadai
untuk melaksanakan pendekatan
pembalajaran saintifik pada
mata pelajaran PKn ?
11. Respon peserta 19. Bagaimana perasaan kamu saat
didik dalam mengikuti kegiatan tersebut ?
implementasi
pendidikan
karakter nilai
sikap kerja keras
12. Tujuan 20. Menurut kamu, apakah tujuan
pertumbuhan dari kegiatan/ program
pendidikan pendekatan pembelajaran
karakter nilai saintifik dalam kurikulum 2013
kerja keras pada mata pelajaran PKn ini
untuk pendidikan karakter
peserta didik nilai sikap kerja
keras ?
21. Aapa yang kamu dapatkan dari
kegiatan pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?

2. Kendala yang dihadapi 13. Kendala yang 22. Ketika mengikuti kegiatan
dihadapi pendekatan pembelajaran
94

saintifik dalam kurikulum 2013


pada mata pelajaran PKn ini,
apakah akamu pernah
mengalami kesulitan ?
23. Jika ada, apakah kesulitan
tersebut ?
14. Faktor 24. Faktor-faktor apa saja yang
Penghambat menjadi penghambat ?

Lampiran 1

Hasil Wawancara Kepada Kepala Sekolah


95

Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2018

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Waktu : 09.45

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Kepala Sekolah MINU Kedungcangkring, Ibu Dra. Arifatus

Sholihah, M.Pd

Pertanyaan Jawaban
1. Berapa lama ibu menjadi Kepala Sudah 3 tahun ini setelah pak hadi, saya diberi
Sekolah di MINU Kedungcangkring kepercayaan untuk menjadi kepala sekolah
ini ? mulai tahun 2013

2. Apakah sekolah ini sudah menerapkan Insyaallah sudah mbak


pendidikan karakter ?
3. Sejak kapan MINU Kedungcangkring Dari dulu sudah mengimplementasikan
mengimplmentasikan pendidikan pendidikan karakter, dengan selalu melakukan
karakter ? evaluasi supaya program dan kegiatan yang ada
bisa terus berjalan dan berkembang, sehingga
siswa tersebut tidak bosan mengikuti program
tersebut.
4. Nilai pendidikan karakter apasajakah Sudah menerapkan pendidikan karakter mbak,
yang sudah diterapkan ? misalnya saja kami sudah mengajarkan siswa
pantang menyerah saat mengerjakan tugas
sekolah, mendengarkan instruksi guru,
mengerjakan tugas dengan semanga, dan mulai
dari hal kecil sampai besar, semua bertahap,
dari hal tersebut bisa menjadikan siswa
mempunyai kebiasaan yang baik.
5. Apakah ada program sekolah yang Ada
mendukung implementasi pendidikan Di sekolah ini ada program pendekatan
karakter nilai sikap kerja keras di pembelajaran saintifik yang berupa mengamati,
MINU Kedungcangkring ? menanya, mengasosiasi dan
mengkomunukasikan dalam kurikulum 2013,
untuk pelaksanaannya ada jadwal di kelas 4
pada mata pelajaran tematik, dan paling
menonjolpada saat pembelajran PKn
6. siapa pencetus adanya program Saya dan semua pihak sekolah ikut serta mbak.
tersebut ?
7. Ketika akan mengimplementasi Merujuk pada kebijakan dari pemerintah,
pendidikan karakter apa saja yang kemudian oleh sekolah di breakdown sehingga
akan diimplementasikan ini apakah menjadi beberapa bentuk program dan kegiatan
96

sesuai kebijakan darpemerintah atau untuk mengimplementasikan pendidikan


kebijakan sekolah sendiri ? karakter itu sendiri.
8. Apakah ada sebuah keunggulan yang Pastinya ada mbak,
diperoleh sekolah ketika sudah Siswa menjadi disiplin, tertib, sopan, terutama
mengimplementasikan pendidikan pekerja keras, tidak bermalas-malasan, tujuan
karakter nilai sikap kerja keras ? dengan membiasakan siswa, nantinya mereka
akan bersikap lebih baik lagi tidak hanya
disekolah, dirumah dan dimanapun mereka
berada.
9. Bagaimana peran anda sebagai kepala Menciptakan kebiasaan-kebiasaan seperti rajin
sekolah untuk membentuk dan masuk kesekolah, tertib, tidak bermalas-
mengimplementasikan pendidikan malasan, semangat dalam segala hal, itu
karakter ? nantinya siswa juga mencontoh kebiasaan
tersebut mbak.
10. bagaimana cara anda menciptakan Selain sudah dibiasakan mereka juga mendapat
kondisi etos kerja? mata pelajaran PKn di dalam pembelajaran
tema tersebut, sehingga mereka bisa
mengimbangi sikap mereka yang penuh kerja
keras.
11. Apakah sudah diterapkan dalam Sudah mbak,
kehidupn sehari-hari ? Karena ketika pembelajaran selesai yerkadang
diberi tugas utuk pekerjaan rumah, di rumah
pun mereka juga mengerjakan sehingga mereka
mengumpulkan pekerjaan rumah dengan tepat
waktu.
12. Untuk saat ini, apakah peserta didik Sudah mbak, karena kita juga bekerja sama
sudah terbiasa pantang menyerah dan dengan orang tu, sehingga orang tua juga bisa
daya tahan belajar? membantu siswa kami jika merasa ada yang
kesulitan.
13. Siapa sajakah tenaga pengajar yang Guru Kelas IV, Mutafarida. Anak-anak
terlibat didalam program pendekatan memanggilnya Bu Rida
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 ?

14. Menurut anda tenaga pengajar tersebut Sudah mbak


sudah menjalankan tugasnya dengan
baik ?

15. Bagaimana pendapat dewan guru yang Pertama di sosialisasikan, semua pihak sekolah
lainnya tentang implementasi mendukung, karena disini program pendekatan
pendidikan karakter nilai sikap kerja pembelajaran saintifik dilaksanakan hanya di
keras ? kelas 1 dan 4.
16. Di dalam kegiatan pendekatan Tentang menjalankan hak dan kewajiban
pembelajaran saintifik dalam seorang warga yang baik. sehingga siswa
kurikulum 2013, kegiatan apa sajakah menjadi kerja keras untuk berlomba-lomba
yang mencerminkan nilai sikap kerja berperan menjadi warga yang baik dan
keras ? menjalankan hak dan kewajibannya.
97

17. Bagaimana proses kegiatan itu Sesuai jadwal kelas 4 yang mendapatkan
berlangsung ? pelajaran tematik.
18. Nilai sikap kerja keras apasajakah Patuh pada guru, membantu teman yang
yang ada di dalam kegiatan kesulitan, mengerjakan tugas-tugas yang
pendekatan pembelajaran saintifik dierikan guru dengan semangat.
dalam kurikulum 2013 ?
19. Dimanakah kegiatan pendekatan Di sekolah mbak, kadang di dalam kelas,
pembelajaran saintifik dalam kadang di luar kelas.
kurikulum 2013 tersebut
dilaksanakan ?

20. Apakah sarana dan prasarana di Insyaallah sudah


sekolah sudah memadai untuk
pelaksanaa pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013 ?
21. Bagaimana respon peserta didik ketika Sangat baik, jika dilihat dari wajahnya mereka
mengikuti kegiatan tersebut ? senang dan penuh semangat.
22. Apakah yang menjadi latar belakang Indonesia ini negara yang keras ya mbak,
MINU Kedungcangkring ini untuk sehingga apapun yang kita inginkan atau kita
menerapkaan pendidikan karakter nilai dapatkan harus diperjuangkan dan untuk itu kita
sikap kerja keras ? harus bekerja keras agar mendapatkannya
semaksimal mungkin.
23. menurut ibu, apakah tujuan Mengajarkan cara menjadi orang yang oenuh
pendekatan pembelajaran saintifik kerja keras, penuh semangat untuk belajar, dan
dalam kurikulum 2013 untuk tidak mudah menyerah.
pendidikan peserta didik nilai sikap
kerja keras ?

24. Apakah tujuan di terapkannya Untuk saat ini masih proses


pendidikan karakter nilai sikap kerja mengimplementasikan mbak.
keras ?
25. Strategi apa sajakah yang digunakan Guru ikut serta, menjadi teman mereka.
untuk menerapkan atau
mengimplementasikan pendidikan
karakter nila sikap kerja keras ?

26. Berdasarkan pengalaman, upaya atau Denagn pendekatan guru tersebut mbak, guru
strategi manakah yang lebih efektif menjadikan muridnya seperti teman sendiri,
dalam implementasi pendidikan sehingga mereka tidak malu dan selalu patuh
karakter nilai sikap kerja keras ? pada gurunya.

27. Mengapa strategi tersebut menjadi Biasanya guru seperti itulsh ysng dibutuhkan
efektif ? siswa.
28. Adakah dampak yank diperoleh dalam Ada mbak.
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras di
MINU Kedungcangkring ?

29. Jika ada, apasaja dampak tersebut ? Dampak positif tersebut menjadikan siswa lebih
98

aktif dan semangat dalam hal tugas sekolah


maupun yang lain.
30. Adakah kendala yang di hadapi dalam Tentu saja ada mbak.
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras di
MINU Kedungcangkring ?

31. Jika ada, apakah kendala-kendala Untuk menerapkan pendidikan karakter masih
tersebut ? sulit mbak,
Oleh karena itu kita memilih suatu cara
bagaimana mendidik siswa supaya mereka
merek memiliki karakter tetapi tidak muda
bosan dan tidak muda lupa sehingga mereka
bisa membawanya sampai dewasa nanti.
32. Faktor-faktor apa saja yang menjadi Rasa bosan dari diri siswa, yang tentunya
penghambat ? masih harus dipupuk serta diberikan semangat
oleh guru dan kebiasaan buruk yang masih
susah untuk dihilangkan.
99
Lampiran 2

Hasil Wawancara Kepada Guru Kelas IV

Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2018

Tempat : Ruang Guru

Waktu : 09.45

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Guru kelas 4 MINU Kedungcangkring, Ibu Mutafaridah, S.Pd

Pertanyaan Jawaban
1. Berapa lama ibu menjadi guru di MINU Sudah 7 tahun mbak.
Kedungcangkring ini ?
2. Apakah sekolah ini sudah menerapkan Sudah
pendidikan karakter ?

3. Apakah Ibu sudah terbiasa belajar dengan Insyaallah sudah mbak.


tekun di dalam kelas?
4. Sejak kapan MINU Kedungcangkring Sejak 5 tahun yang lalu mbak
mengimplmentasikan pendidikan karakter ?

5. Nilai pendidikan karakter apasajakah yang Disiplin dan kerja keras salah satunya.
sudah diterapkan ?

6. Apakah ada program sekolah yang Ada mbak.


mendukung implementasi pendidikan Program tersebut merupakan pembelajran
karakter nilai sikap kerja keras di MINU sehari-hari yaitu pendekatan pembelajaran
Kedungcangkring ? saintifik.

7. Siapa pencetus adanya program ? Kepala sekolah, dan para guru di sekolah ini.
8. Bagaimana peran anda sebagai guru kelas 4 Tentunya saya melaksanakan tugas saya
untuk membentuk dan sebagai guru kelas 4 dengan baik. Memberikan
mengimplementasikan pendidikan contoh atau teladan yang baik, misalnya
karakter ? disiplin, tidak mudah putus asa, semangat dan
bekerja keras. begitu mbak.
9. bagaimana cara anda membuat siswa tekun Dengan cara membuat siswa patuh pada saya,
100

belajar dikelas ? mulai dari saya mendekatinya, jadi saya tidak


menyuruh siswa utuk ini itu saja, melainkan
juga membeimbingnya, dan 1 hal lain yang
terpenting, membuatnya menjadi seperti teman
kita, memang berbeda, tapi saya brusaha terus
untuk menjadi teman mereka, nah,dari situ
mbak para peserta didik itu merasa nyaman
sama saya.
10. Untuk saat ini, apakah peserta didik sudah Sudah
terbiasa menciptakan suasana kompetisi
yang sehat ?
11. Untuk saat ini, apakah peserta didik sudah Sudah juga mbak.
terbiasa memulai kondisi etos kerja. ?

12. Untuk saat ini, apakah peserta didik sudah Iya sudah mbk.
terbiasa pantang menyerah dan daya tahan Tugas tersebut biasanya saya beri waktu sesuai
belajar? kemampuan siswa, terkadang ada juga yang
tertInggal tapi juarang sekali, karena mereka
berlomba-lomba mengerjakannya.
13. Dari kegiatan yang ada di MINU Ya itu tadi mbak.
Kedungcangkring ini, apakah ada kegiatan Kami pembuat progrm untuk kelas 1 dan 4
yang mengimplementasikan pendidikan yaitu pendekatan pembelajran saintifik pada
karakter nilai sikap kerja keras ? kurikulum 2013, untuk lebih tepatnya terkadang
yang lebih menonjol prilaku mereka pada mata
pelajaran PKn
14. Apakah menurut anda tenaga pengajar Sudah, untuk saya sendiri ialah usaha
tersebut sudah menjalankan tugasnya semaksimal mungkin agar siswa menjadi
dengan baik ? kepribadian lebih baik.
15. Bagaimana pendapat dewan guru yang Semua mendukung, karen ini juga menyangkut
lainnya tentang implementasi pendidikan generasi bangsa kami mbak.
karakter nilai sikap kerja keras ?
16. Di dalam kegiatan pendekatan pembelajaran Bernyayi dan bermain peran mbak.
saintifik dalam kurikulum 2013 pada amata Permainan tersebut merupakan hak dan
pelajaran PKn, kegiatan apa sajakah yang kewajiban sebagai warga negara kita, yang
mencerminkan nilai sikap kerja keras ? penuh semangat, kerja keras, tolong menolong,
menjalankan tanggung jawab dan lain
sebagainya.

17. Bagaimana proses kegiatan itu Untuk peserta didik sangatlah menyenangkan
101

berlangsung ? mbak.
18. Dimanakah kegiatan pendekatan Di dalam kelas maupun luar kelas.
pembelajaran saintifik dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran PKn tersebut
dilaksanakan ?

19. Apakah sarana dan prasarana di sekolah Insyaallah sudah,


sudah memadai untuk pelaksanaa
pendekatan pembelajaran saintifik dlam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn ?
20. Bagaimana respon peserta didik ketika Sangat bersemangat dan penuh kerja keras
mengikuti kegiatan tersebut ? menerima pembelajaran di kelas mbak, karena
proses pembelajranannya juga menyenangkan,
tidak hanya ceramah dan pemberian tugas saja.
21. Apakah yang menjadi latar belakang MINU Karena dalam sebuah pendidikan, sangat
Kedungcangkring ini untuk menerapkaan penting untuk menerapkan pendidikan karakter.
pendidikan karakter nilai sikap kerja keras ?

22. menurut ibu, apakah tujuan pendekatan Tujuan dari program dan kegiatan ini adalah
pembelajaran saintifik dalam kurikulum belajar dan melatih kerja keras mereka
2013 pada mata pelajaran PKn untuk seehingga mereka diharapkan tidak mudah
pendidikan peserta didik nilai sikap kerja patah semangat.
keras ?

23. Apakah tujuan di terapkannya pendidikan Sudah tercapai mbak mbak , tapi belum
karakter nilai sikap kerja keras sudah maksimal.
tercapai ?
24. Strategi apa sajakah yang digunakan untuk Kegiatan pembiasaan, seperti mengajari siswa
menerapkan atau mengimplementasikan patuh pada saya, mendorong siswa untuk
pendidikan karakter nila sikap kerja keras ? tidakmerasa bosan dikelas, dan masih banyak
lagi mbak.
25. Berdasarkan pengalaman, upaya atau Kegiatan kebiasaan siswa mbak, agar terbiasa
strategi manakah yang lebih efektif dalam baik di sekolah maupun di luar sekolah.
imolementasi pendidikan karakter nilai
sikap kerja keras ?

26. mengapa strategi tersebut menjadi efektif ? Karena saya sebagai guru mereka
memposisikan diri saya sebagai teman dan
sahabat mereka sehingga mereka lebih dekat
dan patuh pada saya. kebiasaan yang dilakukan
102

berulang-ulang agar mereka dapat lebih mudah


dan menerapkannya dala kehidupan sehari-hari
mbak.
27. Adakah dampak yang di peroleh dalam Dampak positif ya mbak, karena disi yang
mengimplementasikan pendidikan karakter menonjolkan hanya yang positif, yakni dari
nilai sikap kerja keras di MINU kebiasaan tersebut siswa menjadi pribadi yang
Kedungcangkring ? lebih baik.

28. Adakah kendala yang di hadapi dalam Kendala itu pasti ada mbak dalam setiap
mengimplementasikan pendidikan karakter melakukan kegiatan pembelajaran dikelas.
nilai sikap kerja keras di MINU
Kedungcangkring ?

29. Jika ada, bagaimana upaya untuk Ya mencari jalan keluarnya sehingga kendala
mengatasinya? yang dihadapi berubah menjadi motivasi atau
dukungan untuk lebih baik lagi. Melakukan
pembiasaan mbak, yang dilakukan tidak perlu
setia hari, tapi bisa menurut jadwal
pembelajaran tematik saja, cukup seperti itu
mbak, karena melakukannya secara terus
berulang yang dilakukan sedikit demi sedikit
tidak langsung banyak.
30. Faktor-faktor apa saja yang menjadi Niat mbak, karena terkadang siswa itu merasa
penghambat ? lelah dan bosan, tetapi ada juga yang masih
bersemangat dan kerjakeras mbak,.

Lampiran 3

Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik 1


103

Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2018

Tempat : Kelas

Waktu : 07.00

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : M. Zidan Safa Rohman

1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Selalu mengerjakan tugas.


keras ?
2. Apakah kamu sudah menciptakan Sudah.
suasana kompetisi yang sehat dalam
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Sudah.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Sudah.
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Dengan berperan aktif bu.
menciptakan suasana sekolah yang
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak mendapatkan pelajaran dan tugas
dari Bu guru.
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Menyanyi lagu kebangsaan Bu.
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu Rida.

9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Bu rida mengajar dengan sabar.
yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?
10.Mrnurut kamu, apakah guru kelas kamu
sudah memberi teladan mengenai
prilaku atau sikap kerja keras ?

11.Ketika kamu mengikuti kegiatan Sudah, karena Bu Rida terkadang


pendekatan pembelajarn saintifik dalam memberikan tugas dan mengulang materi
kurikulum 2013 pada mata pelajaran yang tidak difahami oleh teman-teman.
104

PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu


lakukan ?

12.Ketika kamu mengikuti kegiatan Patuh pada instruksi Bu Rida.


pendekatan pembelajarn saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?

13.Dimanakah kamu biasa melakukan Di dalam kelas dan luar kelas.


kegiatan pendektan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013 pada
mata pelajran Pkn tersebut ?

14.Apakah peralatan yang dibutuhkan Sudah Bu.


sudah memadai untuk melaksanakan
pendekatan pembelajran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ?

15. Bagaimana perasaan kamu saat Senang.


mengikuti kegiatan tersebut ?
16. Apa yang kamu dapatkan dari kegiatan Tau tentang kewajiban dan hak warga Bu.
pendekatan pembelajaran saintifik
dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
17.Ketika mengikuti kegiatan pendekatan Perna Bu, saya pernah tidak paham.
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ini, apakah akamu pernah
mengalami kesulitan ?

Lampiran 4

Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik 2


105

Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2018

Tempat : Kelas

Waktu : 07.00

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Aqila Naziah F.

1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Kerja keras itu ya kerja keras Bu.
keras ?
2. Apakah kamu sudah menciptakan Sudah Bu.
suasana kompetisi yang sehat dalam
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Sudah terbiasa.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Iya Bu
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Menuruti apa yang diperintah buguru.
menciptakan suasana sekolah yang
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak disuruh buguru, dilatih Bu guru.
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Belajar bersama atau kelompok Bu.
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu Rida

9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Sudah bu.


yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?

10.Ketika kamu mengikuti kegiatan Burida rajin, tepat waktu masuknya.


pendekatan pembelajarn saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?
106

11.Ketika kamu mengikuti kegiatan Melakukan apa yang disuruh bu rida.


pendekatan pembelajarn saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?

12.Dimanakah kamu biasa melakukan Di kelas


kegiatan pendektan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013 pada
mata pelajran Pkn tersebut ?

13.Apakah peralatan yang dibutuhkan Sudah bu.


sudah memadai untuk melaksanakan
pendekatan pembelajran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ?

14. Bagaimana perasaan kamu saat Senang dan gembira.


mengikuti kegiatan tersebut ?
15. Apa yang kamu dapatkan dari kegiatan Menjadikan saya unuk tetap semangat.
pendekatan pembelajaran saintifik
dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
16.Ketika mengikuti kegiatan pendekatan Saya trkadang tidak mendengarkan bu rida,
pembelajaran saintifik dalam tapi bu rida kembali menjelaskan.
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ini, apakah akamu pernah
mengalami kesulitan ?

Lampiran 5

Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik 3


107

Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2018

Tempat : Kelas

Waktu : 07.00

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Tata Qonita D.

1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Kerja keras bu, yang penuh semangat.
keras ?
2. Apakah kamu sudah menciptakan Iya sudah bu. Selalu membaca jika tak
suasana kompetisi yang sehat dalam paham.
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Iya bu.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Sudah bu.
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Menjawab soal-soal dari bu guru,
menciptakan suasana sekolah yang mengutarakan pendapat.
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak kelas 4
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Bermain peran saat pembelajran tadi
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu Rida

9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Burida tidak pernah marah.
yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?

10.Mrnurut kamu, apakah guru kelas kamu Bu rida sering membuat kelompok belajar.
sudah memberi teladan mengenai
prilaku atau sikap kerja keras ?

11.Ketika kamu mengikuti kegiatan Bermain peran bu.


pendekatan pembelajarn saintifik dalam
108

kurikulum 2013 pada mata pelajaran


PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?

12.Ketika kamu mengikuti kegiatan Rajin belajar, mengerjakan tugas tepat


pendekatan pembelajarn saintifik dalam waktu dan sering membaca buku.
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?

13.Dimanakah kamu biasa melakukan Di kelas bu.


kegiatan pendektan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013 pada
mata pelajran Pkn tersebut ?

14.Apakah peralatan yang dibutuhkan Sudah.


sudah memadai untuk melaksanakan
pendekatan pembelajran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ?

15. Bagaimana perasaan kamu saat Menyenangkan.


mengikuti kegiatan tersebut ?
16. Apa yang kamu dapatkan dari kegiatan Menbuat saya belajar dengan giat dan
pendekatan pembelajaran saintifik tekun.
dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
17.Ketika mengikuti kegiatan pendekatan Teman-teman ada yang mengobrol sendiri,
pembelajaran saintifik dalam tapi burida menegur teman saya.
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ini, apakah akamu pernah
mengalami kesulitan ?

Lampiran 6

Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik 4

Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2018

Tempat : Kelas
109

Waktu : 07.00

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Maulana Akbar

1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Selalu semangat bu.


keras ?
2. Apakah kamu sudah menciptakan Sudah, dengan membaca dan
suasana kompetisi yang sehat dalam memperhatikan penjelasan bu rida.
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Suda bu.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Sudah bu.
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Mendengarkan buguru, bertanya, dan aktif
menciptakan suasana sekolah yang di dalam kelas..
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak kelas 4
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Bernyanyi bu, pelajran PKn
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu Rida
9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Iya bu, sudah.
yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?
10.Mrnurut kamu, apakah guru kelas kamu Sudah bu, bu rida tidak pernah terlambat
sudah memberi teladan mengenai masuk kelas, dan mengajar denagn sabar.
prilaku atau sikap kerja keras ?

11.Ketika kamu mengikuti kegiatan Mencatat apa yang di catat bu rida di papan
pendekatan pembelajarn saintifik dalam tulis.
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?

12.Ketika kamu mengikuti kegiatan Diajarkan cara memjalankan hak dan


pendekatan pembelajarn saintifik dalam kewajiban bu.
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
110

lakukan ?

13.Dimanakah kamu biasa melakukan Di kelas dengan teman-teman.


kegiatan pendektan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013 pada
mata pelajran Pkn tersebut ?

14.Apakah peralatan yang dibutuhkan Sudah cukup bu.


sudah memadai untuk melaksanakan
pendekatan pembelajran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ?

15. Bagaimana perasaan kamu saat Senang.


mengikuti kegiatan tersebut ?
16. Apa yang kamu dapatkan dari kegiatan Semakin giat belajar, tidak patah semangat
pendekatan pembelajaran saintifik dan kerja keras bu.
dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
17.Ketika mengikuti kegiatan pendekatan Terkadang tidak paham isi bacaan di buku,
pembelajaran saintifik dalam dan saya tanya kepada bu rida.
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ini, apakah akamu pernah
mengalami kesulitan ?

18.Apa yang kamu ketahui tentang kerja


keras ?

Lampiran 7

Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik 5

Hari, Tanggal : Senin, 30 April 2018

Tempat : Kelas

Waktu : 07.00
111

Pewawancara : Istianatul Mukarromah

Narasumber : Aditya Putra R.

1. Apa yang kamu ketahui tentang kerja Kerja keras itu bejuang untuk menggapai
keras ? cita-cita bu
2. Apakah kamu sudah menciptakan Sudah bu.
suasana kompetisi yang sehat dalam
kelas ?
3. Apakah kamu sudah terbisa Sudah.
menciptakan kondisi etos kerja
4. Apakah kamu sudah dilatih untuk Iya bu, sudah.
pantang menyerah?
5. Bagaimana carakamu membiasakan Mematuhi apa yang disuruh buguru.
menciptakan suasana sekolah yang
menantang dan memacu untuk bekerja
keras?
6. Sejak kapan kamu membiasakannya ? Sejak di latih bu guru, ibu di rumah juga
menyuruh mengerjakan pkerjaan rumah
dari buru dan belajar.
7. Dari kegiatan yang ada di MINU Belajar di kelas, mendengarkan buguru
Kedungcangkring ini kegiatan apa yang
kamu ketahui untuk
mengimplementasikan pendidikan
karakter nilai sikap kerja keras ?
8. Siapa nama guru kelas kamu ? Bu rida.
9. Menurut kamu, apakah guru kelas kamu Sudah bu.
yang mengajar kamu sudah
menjalankan perannya dengan baik ?
10.Mrnurut kamu, apakah guru kelas kamu Sudah, bu guru mmberi semangat, dan
sudah memberi teladan mengenai memberi contoh juga.
prilaku atau sikap kerja keras ?

11.Ketika kamu mengikuti kegiatan Bermain sambil belajar


pendekatan pembelajarn saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?

12.Ketika kamu mengikuti kegiatan Di sekolah


pendekatan pembelajarn saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn dikelas, kegiatan apa yang kamu
lakukan ?
112

13.Dimanakah kamu biasa melakukan Sudah cukup bu.


kegiatan pendektan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum 2013 pada
mata pelajran Pkn tersebut ?

14.Apakah peralatan yang dibutuhkan Senang sekali.


sudah memadai untuk melaksanakan
pendekatan pembelajran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ?

15. Bagaimana perasaan kamu saat Kata bu guru supaya semangat belajar, saya
mengikuti kegiatan tersebut ? rasa itu benar. hehe
16. Apa yang kamu dapatkan dari kegiatan Tidak bu. karena saya menyukai pelajaran
pendekatan pembelajaran saintifik PKn.
dalam kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PKn ?
17.Ketika mengikuti kegiatan pendekatan
pembelajaran saintifik dalam
kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PKn ini, apakah akamu pernah
mengalami kesulitan ?

Lampiran 8

Lembar Hasil Observasi

Tanggal : 20 April- 1 Juni 2018

Tempat : MINU kedungcangkring

No Indikator Observasi Ya Tidak Deskripsi


113

1 Peran dalam implementasi √


pendidikan karakter nilai
sikap kerja keras melalui
pendekatan pembelajaran
saintifik dalam kurikulum
2013 pada mata pelajaran
Pkn siswa kelas IV yang
dilakukan oleh :
a. Kepala Sekolah √ Selalu mendukung
kegiatan yang positif,
menciptakan kebiasaan-
kebiasaan yang dapat
membentuk pribadi
peserta didik untuk
memiliki karakter salah
satunya kerja keras.
b. Guru Kelas √ Guru melaksanakan tugas
dengan baik Memberikan
contoh atau teladan yang
baik.
c. Peserta Didik √ Dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban
sebagai seorang pelajar
yang patuh terhadap guru
dan kerja keras untuk
mencapai sesuatu.
2. Menciptakan suasana √
kompetisi yang sehat.

3. Menciptakan kondisi etos √


kerja.

4. Pantang menyerah dan daya √


tahan belajar
114

5. Menciptakan suasana √
sekolah yang menantang dan
memacu untuk bekerja keras

6. Cara untuk implementasi √ Melalui kebiasaan dari


pendidikan karakter nilai hal kecil, peserta didik

sikap kerja keras dapat memiliki


pendidikan karakter nilai
sikap kerja keras.
Pembiasaan tersebut
dilakukan agar pesesta
didik tidaklupa dan
diteruskan sampai dia
dewasa.
7. Keterlibatan tenaga pengajar √ Semua pihak sekolah
mendukung program
tersebut.
8. Kegiatan-kegiatan saat √ Ketika saat pembelajaran
berlangsung siswa
pendekatan pembelajran
menunjukkan sikap patuh
saintifik melalui kurikulum pada guru kelas mereka.
2013 pada mata pelajaran
PKn

9. Nilai sikap kerja keras √ Kepala sekolah dan guru


memberikan contoh
dimulai dari datang
terlambat, kerja keras dan
tidak bermalas-malasan.
Siswa mencontoh pa
yang di ajarkan oleh guru
mereka karena mereka
patuh gurunya.
10. Sarana dan prasarana √ Ketika saat pembelajaran
berlangsung siswa
menunjukkan sikap patuh
115

pada guru kelas mereka.

11. Respon peserta didik dalam √ Peserta didik sangat


implementasi pendidikan senang dan penuh

karakter nilai sikap kerja semangat ketika


menerima pembelajaran
keras

12. Tujuan pertumbuhan √ Terlaksananya proses


pendidikan karakter nilai belajar mengajar dan

sikap kerja keras bimbingan secara aktif,


kreatif, efekif, dan
menyenangkan dengan
pendekatan saintifik
untuk mencapai KI
Spiritual, KI Sosial, KI
Pengetahuan, dan KI
Keterampilan pada kelas
1 dan 4
14. Strategi implementasi √ Kegiatan pembelajaran
pendekatan pembelajaran yang melatih siswa untuk

saintifik melalui kurikulum membiasakan diri dan


pendekatan seorang guru
2013
yang memposisikan
sebagai teman peserta
didik.
15. Dampak, kendala yang √ Dampak posifit yang baik
dihadapi dan faktor untuk siswa.

penghambat Untuk kendala ari segi


peserta didik, ada yang
melamun, peserta didik
yang suka bergurau dan
mudah lelah
116

Lampiran 9
117

Foto 1. Wawancara kepada kepala sekolah

Senin, 30 April 2018

Peneliti datang ke sekolah menemui Kepala Sekolah dan peneliti meminta

waktu untuk peneliti melakukan wawancara mengambil data. Pada pukul 09.45

WIB, Dra. Arifatus Sholihah selaku kepala sekolah sudah siap dan bersedia untuk

diwawancarai. Peneliti mewawancarai Ibu Dra. Arifatus Sholihah, M.Pd

mengenai implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui

pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran

PKn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring.


118

Foto 2. Wawancara kepada guru kelas

Selasa, 31 April 2018

Peneliti datang ke sekolah menemui Kepala Sekolah dan peneliti meminta

waktu untuk peneliti melakukan wawancara mengambil data. Pada pukul 12.30

WIB, Ibu Mutafaridah selaku guru kelas sudah siap dan bersedia untuk

diwawancarai. Peneliti mewawancarai Ibu Mutafaridah, S.Pd mengenai

implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja keras melalui pendekatan

pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PKn siswa

kelas IV di MINU Kedungcangkring


119

Foto 3. Wawancara kepada Peserta Didik

Selasa, 1 Mei 2018

Peneliti datang ke sekolah menemui Kepala Sekolah dan peneliti meminta

waktu untuk peneliti melakukan wawancara mengambil data. Pada pukul 09.45

WIB, Aditya Putra R. selaku siswa kelas IV sudah siap dan bersedia untuk

diwawancarai. Peneliti mewawancarai Aditya Putra R. mengenai kegiatan-

kegiatan saat proses pelaksanaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap

kerja keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada

mata pelajaran PKn siswa kelas IV di MINU Kedungcangkring


120

Foto 4. Siswa menunjukkan kondisi suasana pantang menyerah dan daya tahan.

Senin, 7 Mei 2018

Peneliti datang ke sekolah dan masuk ke kelas IV untuk mengamati

kegiatan proses pelaksaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja

keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran PKn. Pada pertemuan kali ini siswa menunjukkan kondisi suasana

pantang menyerah untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru kelas. Tak

hanya itu, mereka juga berlomba-lomba untuk menyelesaikan tugas, dan jika

mereka mengalami kesulitan teman mereka membantu untuk menjelaskannya.


121

Foto 4. Siswa menunjukkan kondisi suasana pantang menyerah dan daya tahan.

Rabu, 9 Mei 2018

Peneliti datang ke sekolah dan masuk ke kelas IV untuk mengamati

kegiatan proses pelaksaan implementasi pendidikan karakter nilai sikap kerja

keras melalui pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 pada mata

pelajaran PKn. Pada pertemuan kali ini siswa menunjukkan kondisi suasana

pantang menyerah untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru kelas. Tak

hanya itu, mereka juga berlomba-lomba untuk menyelesaikan tugas, dan jika

mereka mengalami kesulitan teman mereka membantu untuk menjelaskannya.


122

Foto 5. Para Peserta Didik Menunjukkan Sikap Kerja Keras/ Kondisi Etos Kerja

Senin, 14 Mei 2018

Peneliti datang lagi ke sekolah lagi di pagi hari guna untuk mengamati

kegiatan di kelas IV, pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013

pada mata pelajaran PKn ini mengajarkan siswa untuk menciptakan kondisi etos

kerja di kelas. Mulai dari maju didepan kelas, bermain peran dan mengutarakan

pendapat.
123

Foto 6. Para Peserta Didik Menunjukkan Sikap Kerja Keras/ Kondisi Etos Kerja

Senin, 13 Mei 2018

Peneliti datang lagi ke sekolah lagi di pagi hari guna untuk mengamati

kegiatan di kelas IV, pendekatan pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013

pada mata pelajaran PKn ini mengajarkan siswa untuk menciptakan kondisi etos

kerja di kelas. Para peserta didik bermain peran untuk pembelajaran PKn pada

materi menjalankan hak dan kewajiban warga negara.


124

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : MINU Kedungcangkring


Kelas / Semester : 4/2
Tema / Topik : Kayanya Negeriku
Subtema 3 : Pelestarian Kekayaan Sumber Daya
Alam di Indonesia
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi perilaku-perilaku
yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari dengan penuh kepedulian.
2. Dengan pengamatan dan observasi, siswa dapat menemukan contoh
perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari dengan penuh kepedulian.
3. Dengan wawancara, siswa dapat mengetahui akibat jika manusia tidak
melaksanakan kewajiban terhadap lingkungan.

KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN


Sikap:
 Percaya diri, peduli, tanggung jawab.
Pengetahuan
 Perilaku-perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban
dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan:
 Bernyanyi dengan ketepan nada dan tempo, wawancara.

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
125

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di


sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
Indikator :
 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis.

C. MATERI PEMBELAJARAN
 Mengidentifikasi perilaku-perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
 Menemukan contoh perilaku yang yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
 Wawancara.
126

D. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah

E. MEDIA PEMBELAJARAN/ALAT BANTU DAN SUMBER BELAJAR


 Buku Pedoman Guru Tema : Kayanya Negeriku Kelas 4 (Buku guru /
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
 Buku Siswa Tema : Kayanya Negeriku Kelas 4 (buku Siswa /
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
 Buku, gambar, daftar pertanyaan wawancara.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit
n berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ” Kayanya Negeriku”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan dan
menyimpulkan.
Inti Ayo Membaca 150 menit
 Pada awal pembelajaran, Guru memberi stimulus ide,
gagasan, dan motivasi siswa dengan kegiatan tanya jawab
tentang hubungan manusia dan lingkungan.
 Sasaran kegiatan tanya jawab adalah menumbuhkan
kemampuan analisis dan identifikasi siswa.
 mengomunikasikan hasil pengamatannya.
 Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks
berjudul “Hemat Energi Hemat Biaya”
 Arahkan siswa untuk benar-benar memahami isi bacaan
dengan menentukan ide pokok di masing-masing
paragraf.
 Guru menjadikan bacaan yang berjudul “Hemat Energi
127

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Hemat Biaya” menjadi penghubung materi perilaku
masyarakat berkaitan dengan hak dan kewajiban sebagai
warga masyarakat.

Hasil yang Diharapkan:


 Meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa baik
lisan maupun tulis.
 Meningkatkan kemampuan siswa untuk mencari,
mengolah, dan mengumpulkan data.
 Siswa memiliki kepercayaan diri.

Ayo Berdiskusi
 Siswa mendiskusikan contoh perilaku hemat energi dan
contoh perilaku boros energi.
 Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
beberapa alternatif, antara lain:
Alternatif 1:
Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
melalui diskusi secara klasikal dengan dipimpin oleh
guru.
Alternatif 2:
Kegiatan diskusi dapat dilakukan dengan membentuk
kelompok-kelompok diskusi kecil untuk kemudian hasil
kerja dari kelompok-kelompok diskusi tersebut
didiskusikan secara bersama-sama.
Alaternatif jawaban:
Perilaku Orang-orang di Sekitar

Contoh Perilaku Boros Contoh Perilaku Hemat


Energi Energi

 Menghidupkan lampu  Mematikan lampu pada


pada siang hari. siang hari.
 Tidak mematikan kran  Mematikan kran air saat
walaupun sudah tidak tidak dipakai.
dipakai.  Membatasi jam
 Menonton televisi menonton televisi.
sepanjang hari.
128

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa memahami penjelasan dengan cermat.
 Siswa memiliki keterampilan berpendapat dan bertanya.
 Siswa mengetahui perilaku hemat dan boros energi.

Ayo Membaca
 Pada kegiatan: AYO MEMBACA: Siswa membaca
bacaan yang berjudul “Manusia dan Lingkungan”.
 Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan
beberapa alternatif, antara lain:
Alternatif 1:
Siswa membaca seksama secara mandiri dengan waktu 10
menit.
Alternatif 2:
Siswa membaca nyaring secara bersama-sama dengan
waktu 10 menit.
 Selesai membaca siswa membuat peta konspe
berdasarkan isi bacaan.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa gemar membaca.
 Siswa memahami hubungan manusia dengan lingkungan.

Ayo Berlatih
 Secara mandiri siswa membuat laporan hasil wawancara
tentang akibat yang akan terjadi jika manusia melalaikan
kewajibannya terhadap lingkungan.
 Siswa membuat laporan wawancara sesuai dengan format
yang ada pada buku siswa.
 Siswa menunjuk beberapa siswa secara acak untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
memberikan pendapat dan masukan terhadap hasil kerja
temannya yang dipresentasikan.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa terampil membuat laporan wawancara dengan
bahasa yang baik dan benar.
129

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa memahami hubungan manusia dengan lingkungan.

Ayo Bermain Peran


 Dengan berkelompok siswa bermain peran sesuai dengan
skenario cerita yang ada pada buku siswa tentang hak dan
kewajiban sebagai warga masyarakat terhadap
lingkungan.
 Guru mempersilahkan kepada masing-masing kelompok
untuk melakukan pembagian peran dan berlatih dengan
waktu 30 menit.
 Selesai berlatih, guru menetapkan urutan tampil
berdasarkan undian.
 Kelompok yang belum mendapatkan giliran tampil
menonton kelompok lain yang tampil dan memberikan
masukan dan pendapat secara tertulis berkaitan dengan
penampilan kelompok lain.
 Pada akhir kegiatan guru mengevaluasi dan memberikan
apresiasi terhadap penampilan setiap kelompok.
 Setiap kelompok diminta untuk menuliskan kesulitan-
kesulitan selama bermain peran.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa terampil dan percaya diri bermain peran sesuai
dengan skenario yang telah ditetapkan.
 Siswa memahami hak dan kewajiban sebagai warga
masyarakat terhadap lingkungan.

Ayo Renungkan
 Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi yang sudah
dipelajari, berkaitan dengan sumber energi, lingkungan,
dan keterampilan wawancara.
Catatan:
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur seberapa
banyak materi yang sudah dipelajari dan dipahami siswa.
 Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa
setelah mempelajari materi.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai dengan
tingkat pencapaian yang dicapainya.
130

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kerja Sama dengan Orang Tua


 Siswa mengamati perilaku orang-orang di sekitar
rumahnya mengenai kesadaran akan pentingnya menjaga
lingkungan.
 Setelah mengamati siswa menuangkan data dan
informasinya ke dalam sebuah cerita yang menarik untuk
kemudian dibacakan di depan anggota keluarganya.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa percaya diri.
 Siswa memiliki keterampilan pengamatan.
 Adanya kerja sama yang baik antara anak dengan orang
tua.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman 15 menit
hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR


a. Rubrik Membuat wawancara
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Kriteria Bimbingan

4 3 2 1

Ketepatan skenario Siswa mampu Siswa mampu Siswa kurang bisa Skenario yang
memainkan memainkan memainkan dimainkan
skenario skenario skenario tidak sesuai
dengan tepat dengan sedikit dengan banyak dengan skenario
kesalahan ketidaksesuaian yang telah
ditetapkan
131
132
133

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : MINU Kedungcangkring


Kelas / Semester : 4/2
Tema / Topik : Kayanya Negeriku
Subtema 3 : Pelestarian Kekayaan Sumber Daya
Alam di Indonesia
Pembelajaran : 6
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengidentifikasi perilaku-perilaku orang–orang di sekitarnya,
siswa dapat yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari dengan penuh kepedulian.
2. Dengan mengamati, siswa dapat menemukan contoh perilaku yang
menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-
hari dengan penuh kepedulian.
3. Dengan wawancara, siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk konservasi
yang ada di daerah tempat tinggalnya dengan penuh kepedulian.

KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN


Sikap:
 Percaya diri, peduli, tanggung jawab.
Pengetahuan
 Perilaku-perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak dan kewajiban
dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan:
 Wawancara.

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
134

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di


sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara
menggunakan daftar pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
Indikator :
 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis.

C. MATERI PEMBELAJARAN
 Mengidentifikasi perilaku-perilaku yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari
 Menemukan contoh perilaku yang yang menunjukkan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
 Wawancara.
135

D. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah

E. MEDIA PEMBELAJARAN/ALAT BANTU DAN SUMBER BELAJAR


 Buku Pedoman Guru Tema : Kayanya Negeriku Kelas 4 (Buku guru /
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
 Buku Siswa Tema : Kayanya Negeriku Kelas 4 (buku Siswa /
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
 Buku, gambar tentang keanekaragaman bunga, daftar pertanyaan
wawancara.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a 10 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ” Kayanya Negeriku”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan dan menyimpulkan.
Inti Ayo Membaca 150 menit
 Guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks
berjudul Konservasi Elang di Halimun Salak.
 Arahkan siswa untuk benar-benar memahami isi bacaan
dengan menentukan pokok pikiran bacaan dimasing-masing
paragraf.
Tujuan kegiatan:
 Meningkatkan kemampuan membaca siswa.
 Menambah perbendaharaan kata bagi siswa.
 Menambah pengetahuan siswa.
 Mendidik siswa untuk gemar membaca.
Alternatif Proses KBM:
136

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Guru memberikan waktu selama 5 menit dan siswa diminta


membaca dalam hati.
Alternatif 2:
Guru memberikan waktu 5 menit untuk membaca nyaring
secara bersamasama.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa percaya diri.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mengungkapkan
pendapat.

Ayo Berdiskusi
 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok untuk
berdiskusi tentang data yang disajikan dalam bentuk grafik.
Gunakan pertanyaanpertanyaan pada guru siswa sebagai
panduan untuk berdiskusi.
 Guru dapat menerapkan alternatif berikut sebagai metode
pembelajaran:
Alternatif Proses KBM
Kegiatan berdiskusi ini dapat dilakukan dengan alternatif-
alternatif berikut.
Alternatif 1:
Kegiatan diskusi bisa dilakukan dengan teman sebangku atau
teman disampingnya.
Alternatif 2:
Kegiatan berdiskusi dilakukan secara klasikal dan guru
bertindak sebagai moderator. Jawaban dan pendapat siswa
ditulis di papan tulis.
Alternatif 3:
Diskusi dilakukan secara berkelompok. Bentuk kelompok-
kelompok terdiri atas 5-7 siswa per kelompok. Setiap
kelompok diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan-
pertanyaan tersebut dan menuliskan hasilnya. Selanjutnya
jawaban dari tiap kelompok didiskusikan bersama kelompok
lain. Guru dapat bertindak sebagai moderator atau menunjuk
salah satu siswa menjadi moderator.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa percaya diri.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mengungkapkan
137

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Ayo Berlatih
 Siswa melakukan wawancara mengenai aktivitas orang-
orang disekitarnya.
Tips dan Saran:
Sebelum wawancara, guru mengarahkan siswa melakukan
diskusi untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan untuk menggali informasi (indikator mata pelajaran
Bahasa Indonesia). Pertanyaanpertanyaan itu misalnya sebagai
berikut.
1. Maaf, Bapak/Ibu. Kami melakukan tugas dari bapak/ibu guru
untuk bertanya kepada Bapak/Ibu. Boleh kami minta waktu
sebentar?
2. Siapa nama Bapak/Ibu?
3. Apa pekerjaan Bapak/Ibu?
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa percaya diri.
 Siswa memiliki keterampilan berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan.
 Siswa memilki keterampilan untuk mencari data, mengolah
data, dan menyajikan data.

Ayo Bernyanyi
 Guru memberi stimulus ide, gagasan, dan motivasi siswa
dengan kegiatan menyanyikan lagu yang bertemakan
lingkungan alam. Lagu tersebut menjadi jembatan untuk
menghubungkan keterkaitan antarlingkungan dengan
kegiatan manusia.
 Sasaran kegiatan adalah menumbuhkan kemampuan analisis
dan identifikasi siswa. Oleh karena itu, guru meminta siswa
untuk secara cermat (detail) mamahami isi lagu. Kemudian
guru memberikan kesempatan yang besar kepada siswa
untuk mengomunikasikan hasilnya.
 Kemampuan analisis dan identifikasi siswa bisa distimulus
melalui pertanyaan-pertanyaan pancingan berlkaitan dengan
siklus hidup hewan.
 Selain kemampuan di atas, sasaran yang ingin dicapai yakni
kemampuan mengomunikasikan secara baik, benar, dan
efektif hasil pengamatan siswa. Dengan demikian, sebuah
data yang didapat siswa bisa diubah menjadi sebuah
138

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Hasil yang Diharapkan:


 Siswa percaya diri.
 Siswa memiliki keterampilan analisis.
 Siswa memahami keterkaitan antarlingkungan dengan
manusia.

Ayo Berdiskusi
 Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan mengeksplorasi
aktivitas manusia yang menujukkan perwujudan pelaksanaan
hak dan kewajiban dalam kehidupan seharihari.
Alternatif Proses KBM
Kegiatan berdiskusi ini dapat dilakukan dengan alternatif-
alternatif berikut.
Alternatif 1:
Kegiatan berdiskusi dilakukan secara klasikal dan guru
bertindak sebagai moderator. Jawaban dan pendapat siswa
ditulis di papan tulis.
Alternatif 2:
Diskusi dilakukan secara berkelompok. Bentuk kelompok-
kelompok terdiri atas 5-6 siswa per kelompok. Setiap
kelompok diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan-
pertanyaan tersebut dan menuliskan hasilnya. Selanjutnya
jawaban dari tiap kelompok didiskusikan bersama kelompok
lain. Guru dapat bertindak sebagai moderator atau menunjuk
salah satu siswa menjadi moderator.
Tips dan Saran:
 Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan, terutama
bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan menganalisa
sebabakibat (kronoloigs), dalam hal ini tanya dan jawab.
 Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif
penilaian ,dengan melihat kebenaran jawaban siswa.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa percaya diri.
 Siswa memiliki keterampilan untuk mengeksplorasi.

Ayo Renungkan
 Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi yang sudah
139

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dipelajari, berkaitan dengan siklus hidup hewan, lingkungan,
dan keterampilan wawancara.
Catatan:
 Kegiatan ini merupakan media untuk mengukur seberapa
banyak materi yang sudah dipelajari dan dipahami siswa.
 Pada ativitas ini lebih ditekankan pada sikap siswa setelah
mempelajari materi.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai dengan
tingkat pencapaian yang dicapainya.

Kerja Sama dengan Orang Tua


 Siswa mengajak orang tuamnya untuk menanam pohon di
pekarangan rumahmu. Namun jika tidak memungkinkan,
dapat menanam tanaman di dalam pot. Siswa harus merawat
tanaman tersebut dengan baik. Siswa juga memberi pupuk
dan siramilah dengan rutin.
 Setelah mengamati siswa menuangkan data dan
informasinya kedalam sebuah cerita yang menarik untuk
kemudian dibacakan di depan anggota keluarganya.
Hasil yang Diharapkan:
 Siswa memiliki kepedulian.
 Adanya kerja sama yang baik antara anak dengan orang tua.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman 15 menit
hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
140

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR


a. Rubrik Membuat wawancara
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan

4 3 2 1

Isi dan Pengetahuan: Wawancara dengan sangat Sebagian besar Sebagian kecil
Isi dan hasil dilakukan dengan menarik dan sesuai wawancara wawancara
sangat dilakukan dilakukan
wawancara sesuai topik dan tujuan
menarik dan sesuai sesuai topik dan sesuai topik dan
dengan topik yang yang diberikan
topik dan tujuan tujuan yang tujuan yang
diberikan. menunjukkan
yang diberikan diberikan diberikan
penguasaan dan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan
pemahaman
penguasaan dan penguasaan dan penguasaan dan
pewawancara atas
pemahaman pemahaman pemahaman
materi tugas yang
pewawancara atas pewawancara atas pewawancara atas
diberikan.
materi tugas yang materi tugas yang materi tugas yang
Wawancara
diberikan. dilakukan diberikan. diberikan.

sesuai topik dan


tujuan yang
diberikan
menunjukkan
penguasaan dan
pemahaman
pewawancara atas
materi tugas yang
diberikan.

Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Indonesia yang baik yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan yang baik, dan
dan benar: Bahasa benar dan sangat benar digunakan benar benar digunakan
Indonesia yang baik, efektif digunakan dalam keseluruhan digunakan dalam dalam sebagian
dan benar digunakan dalam keseluruhan wawancara. sebagian besar kecil

dalam wawancara. wawancara. wawancara. wawancara.


141

Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan

4 3 2 1

Sikap: Wawancara Wawancara Sebagian besar Setengah dari Sebagian kecil dari
dilakukan secara dilakukan wawancara proses wawancara
mandiri, baik dan dengan mandiri, dilakukan wawancara dilakukan
baik dan benar serta dengan mandiri, dilakukan dengan mandiri,
benar serta penuh
penuh tanggung baik dan benar dengan mandiri, baik dan benar
tanggung jawab atas
jawab untuk serta baik dan benar serta
pemenuhan tugas. serta
memenuhi tugas penuh tanggung penuh tanggung
jawab untuk penuh tanggung jawab untuk
yang diberikan.
memenuhi tugas jawab untuk memenuhi tugas
yang diberikan. memenuhi tugas yang diberikan.
yang diberikan.

Keterampilan Teknik wawancara Teknik wawancara Sebagian besar Sebagian kecil


wawancara: dan urutan dan urutan teknik wawancara teknik

Teknik dan urutan wawancara yang wawancara yang dan urutan wawancara dan

wawancara dilakukan benar dan dilakukan benar wawancara yang urutan wawancara

yang dilakukan dilakukan dengan menunjukkan dilakukan benar yang dilakukan

menunjukkan pendekatan yang penguasaan dan menunjukkan benar


menunjukkan
kemampuan sesuai dengan keterampilan penguasaan dan
penguasaan dan
wawancara yang baik situasi dan kondisi wawancara yang keterampilan
keterampilan
responden. dimiliki. wawancara yang
wawancara yang
dimiliki.
dimiliki.

b. Rubrik Mengamati Gambar


Kompetensi yang dinilai:
- Pengetahuan siswa tentang materi gambar yang diamati
- Keterampilan siswa dalam mengamati
- Kecermatan dan ketelitian siswa dalam mengamati

Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan

4 3 2 1

Isi dan Hasil pengamatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan Hasil pengamatan
Pengetahuan: gambar ditulis gambar ditulis ditulis cukup ditulis kurang
Hasil pengamatan lengkap, dan lengkap, dan lengkap, lengkap, dan
ditulis lengkap, pertanyaanpertanyaan pertanyaanpertanyaan dan pertanyaanpertanyaan
menunjukkan pertanyaanpertanyaan
yang yang yang
pengetahuan siswa yang
berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan
142

Kompetensi yang dinilai:


- Pengetahuan siswa tentang materi gambar yang diamati
- Keterampilan siswa dalam mengamati
- Kecermatan dan ketelitian siswa dalam mengamati

Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan

4 3 2 1

tentang materi gambar, secara gambarsebagian berkaitan dengan gambar hanya sedikit
yang keseluruhan dijawab besar dijawab gambar beberapa yang dijawab dengan
disajikan. dengan benar. dengan benar. dijawab dengan benar.
benar.
143

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Istianatul Mukarromah, lahir di Pasuruan 10 Juni 1996. Putri

pertama dari Bapak Kuswari Sutikno dan Ibu Ainul

Rohmawati. Awal pendidikan TK Dharmawanita Desa Kisik-

Gempol Pasuruan lulus tahun 2002. Kemudian melanjutkan di

MINU Kedungcangkring Sidoarjo lulus pada tahun 2008.

Pendidikan yang ditempuh selanjutnya berada di SMP Negri 1 Jabon Sidoarjo

yang selesai pada tahun 2011. Pendidikan selanjutnya di SMA AVISENA

Sidoarjo yang selesai pada tahun 2014. Pendidikan berikutnya di tempuh di

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar jenjang S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai