\
|
|
|
.
|
\
|
=
2
2
11
1 S
pq S
n
n
r
39
Keterangan:
r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 p)
( dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sempel)
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F(z
i
) = P(z z
i
).
c. Selanjutnya dihitung proporsi z
1
, z
2
, , z
3
yang lebih kecil atau sama
dengan z
i
, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(z
i
) =
d. Menghitung selisih F(z
i
) S(z
i
)
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut.
44
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan L
0
ini
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar tabel uji liliefors untuk taraf
nyata yang dipilih. Kriteria adalah tolak H
0
bahwa populasi berdistribusi
normal jika L
0
L
tabel
dari daftar. (Sudjana, 2005: 466-467).
2. Analisis Akhir
Setelah kelas uji diberi perlakuan, maka dilaksanakan tes akhir. Hasil
tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji
hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan uji normalitas, perlu dianalisis
juga kelas penelitian melalui uji normalitas dengan menggunakan nilai hasil
post-test masing-masing individu. Sedangkan dalam lingkup sekolah dasar
sudah dinyatakan homogen sehingga boleh tidak menggunakan uji homogen
boleh menggunakan. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan uji
normalitas karena kelas sudah bisa dinyatakan sebagai homogen.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel kedua
kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, pengujian
ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji lilifoers, yaitu
misalnya kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan x
1
, x
2
,
x
3
, . . .x
n
. dengan sampel uji hipotesis:
H
0
: sampel berasal dari distribusi normal
H
1
: sampel berasal dari distribusi tidak normal.
45
Untuk pengujian hipotesis nol tersebut dapat ditempuh dengan
langkah sebagai berikut:
1) Pengamatan x
1
, x
2
, x
3
, . . ., x
n
dijadikan bilangan baku z
1
, z
2
, z
3
, . . .
z
n
dengan menggunakan rumus zi =
( dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sempel)
2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang F(z
i
) = P(z z
i
).
3) Selanjutnya dihitung proporsi z
1
, z
2
, , z
3
yang lebih kecil atau
sama dengan z
i
, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(z
i
) =
4) Menghitung selisih F(z
i
) S(z
i
)
5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut.
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan L
0
ini
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar tabel uji liliefors untuk taraf
nyata yang dipilih. Kriteria adalah tolak H
0
bahwa populasi
berdistribusi normal jika L
0
L
tabel
dari daftar. (Sudjana, 2005: 466-467)
b. Uji Beda (uji t-tes)
Setelah pengumpulan data selesai maka data-data tersebut akan
dianalisis dengan uji t. Uji t untuk testing signifikansi. Adapun rumus uji
t yang digunakan adalah sebagai berikut:
46
( ) 1
2
N N
d X
Md
t
(Arikunto, 2006:306)
Keterangan:
t = koefisien perbedaan
Md = mean dari perbedaan pre test dengan post test (post test-
pre test)
xd = deviasi masing-masing subjek (d Md)
2
X d = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d.b. = ditentukan dengan N 1
Rumus mean dari perbedaan pre test dengan post test
Md =
N
d
Rumus kuadrat deviasi
( )
=
N
d
d d x
2
2 2
Keterangan:
2
d = jumlah d
2
( )
2
d = jumlah d dikuadratkan
N = jumlah sampel
47
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik penelitian ini adalah:
H
0
:
1
=
2
(tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara nilai hasil pretest
dan nilai hasil posttest).
H
1
:
1
2
(ada perbedaan hasil belajar siswa antara nilai hasil pretest dan
nilai hasil posttest).
Kriterianya
Terima H
1
jika t
hitung
> t
tabel
Tolak H
0
jika t
hitung
< t
tabel
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini menyajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
tentang Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 3. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik pretest posttest untuk mengetahui pengaruh dari model
pembelajaran problem posing terhadap hasil belajar matematika.
Pretest dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum
mendapatkan perlakuan berupa model pembelajaran problem posing dengan cara
membagikan soal dengan jumlah 40 butir soal yang dibagikan kepada 28 siswa
kelas IV SD Negeri Wonorejo 2. Sedangkan 20 siswa diambil untuk mengerjakan
soal-soal untuk uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda soal.
Posttest dilaksanakan setelah siswa mendapatkan perlakuan berupa
pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem posing yang
dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Setelah tiga kali dilaksanakan maka post
tes dilaksanakan dengan jumlah 25 butir soal untuk mengetahui hasil belajar
matematika siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 3.
Berdasarkan data pretest yang ada menunjukkan bahwa 27 siswa yang
telah mengerjakan pretest mendapatkan hasil yang sangat kurang dari KKM yaitu
65, sedangkan yang tuntas hanya 7 siswa. Jika dalam prosentase hampir 25,93%
siswa telah memenuhi KKM dan 74,01% siswa belum memenuhi KKM. Melihat
49
data tersebut maka peneliti berkeinginan untuk memberikan pengajaran dengan
menggunakan model pembelajaran problem posing untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran problem posing dalam pembelajaran matematika terhadap
hasil pretest tersebut. Berikut jadwal mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran problem posing pada mata pelajaran matematika yang dilakukan
selama tiga kali pertemuan:
Tabel 4.01
Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan model problem posing
No Hari dan Tanggal Materi
1. Selasa, 9 April 2013
Pertemuan 1 KD 5.2 Menjumlahkan bilangan
bulat
2. Rabu, 10 April 2013
Pertemuan 2 KD 5.3 Mengurangkan bilangan
bulat
3. Kamis, 11 April 2013
Pertemuan 3 KD 5.4 Operasi hitung
campuran
Setelah tiga kali pertemuan selesai dilaksanakan, kegiatan terakhir adalah
dilaksanakannya posttest untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa. Data
yang didapat setelah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran problem posing dan telah dilakukan posttes
hasil belajar matematika dapat dilihat pada tabel (lampiran 14).
Berdasarkan data posttest yang ada menunjukkan bahwa siswa yang telah
mengerjakan posttest mendapatkan hasil lebih baik setelah mendapatkan
pembelajaran dengan model pembelajaran problem posing. Hampir seluruh siswa
mendapatkan nilai lebih dari standar KKM yang ditentukan. Jika dalam prosentase
50
maka maka 81,48% siswa telah memenuhi KKM dan 18,52% siswa belum
memenuhi KKM. Data tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 55,55% dari
yang sebelumnya 25,93% menjadi 81,48%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pebelajaran menggunakan model pembelajaran problem posing berpengaruh
positif.
Hasil nilai posttest siswa lebih baik dari pada hasil pretest siswa. Hal ini
merupakan hasil dari perlakuan dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran problem posing.
B. Uji Persyaratan Data
Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yaitu
uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Liliofors. Hasil
selengkapnya sebagai berikut:
Uji normalitas diambil:
H
0
: sampel berasal dari distribusi normal
H
1
: sampel berasal dari distribusi tidak normal.
Dengan kriteria pengujian adalah untuk menerima atau menolak hipotesis
nol, kita bandingkan L
0
ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar tabel uji
liliefors untuk taraf nyata yang dipilih. Kriteria adalah tolak H
0
bahwa populasi
berdistribusi normal jika L
0
L
tabel
dari daftar.
51
Tabel 4.02
Daftar uji Normalitas Nilai Pretest dan Nilai Posttess
No Kemampuan L
0
L
tabel
Keterangan
1. Pretest 0,160 0,173 Normal
2. Posttest 0,153 0,173 Normal
Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran 21 dan 22.
C. Uji Hipotesis
Pada hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas
menunjukkan berdistribusi normal. Kemudian untuk menguji perbedaan hasil
belajar maka digunakan uji t. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya
perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik diberi perlakuan, dimana
diharapkan bila terjadi perbedaan pada kemampuan akhir adalah karena adanya
pengaruh perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan perlakuan
maka digunakan rumus t-test dalam pengujian hipotesis kemampuan akhir adalah
sebagai berikut:
H
0
: tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara nilai hasil pretest dan nilai
hasil posttest.
H
1
: ada perbedaan hasil belajar siswa antara nilai hasil pretest dan nilai hasil
posttest.
52
Tabel 4.03
Daftar Uji T (Uji Perbedaan) pretest posttest
Kelas N Md
(Mean)
d X
2
(Jumlah Kuadrat Deviasi)
t
hitung
t
tabel
Penelitian 27 12,00 1888 7,317 2,056
Pada hasil uji t diperoleh untuk = 5% dan db = N-1 = 27 1 = 26,
diperoleh t
tabel
= 2,056. Karena t
hitung
> t
tabel
maka H
1
diterima dan tolak H
0
.
Dari perhitungan diperoleh hasil t
hitung
= 7,317. Selanjutnya dengan t
tabel
pada taraf signifikan 5% dengan db = 26 yaitu sebesar 2,056, maka 7,317 > 2,
056, membuktikan ada perbedaan yang signifikan antara pretest dengan posttest.
Dengan demikian ada pengaruh model pembelajaran problem posing terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 3 Karanganyar
Demak dengan taraf signifikan 5%. Ditunjukkan dengan perhitungan uji t yang
dapat dilihat pada lampiran 23 dan 24.
D. Pembahasan
Problem posing merupakan model pembelajaran yang mengharuskan
siswa menyusun pertanyaan sendiri atau memecah suatu soal menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang lebih sederhana yang mengacu pada penyelesaian soal tersebut.
Tampak bahwa keterlibatan siswa untuk turut belajar dengan cara menerapkan
model pembelajaran problem posing merupakan salah satu indikator keefektifan
belajar. Siswa tidak hanya menerima saja materi dari guru, melainkan siswa juga
berusaha menggali dan mengembangkan sendiri. Hasil belajar tidak hanya
53
menghasilkan peningkatan pengetahuan tetapi juga meningkatkan keterampilan
berpikir. Kemampuan siswa untuk mengerjakan soal-soal sejenis uraian perlu
dilatih, agar penerapan model pembelajaran problem posing dapat optimal.
Kemampuan tersebut akan tampak dengan jelas bila siswa mampu mengajukan
soal-soal secara mandiri maupun berkelompok. Kemampuan siswa untuk
mengerjakan soal tersebut dapat dideteksi lewat kemampuannya untuk
menjelaskan penyelesaian soal yang diajukannya di depan kelas. Dengan
penerapan model pembelajaran problem posing dapat melatih siswa belajar
kreatif, disiplin, dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh peneliti mengenai model
pembelajaran problem posing yang digunakan pada pembelajaran matematika,
terdapat perbedaan dan pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah
diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem
posing. Data penelitian menunjukkan bahwa skor nilai hasil belajar matematika
siswa sebelum mendapatkan perlakuan yaitu 1682 dengan rata-rata 62,29 dan
prosentase 25,93% dan setelah mendapatkan perlakuan berupa model
pembelajaran problem posing yaitu 2008 dengan rata-rata 74,3704 dan prosentase
81,84%.
Data tersebut kemudian diperkuat dengan hasil uji t dengan hasil t
hitung
(7,317) > t
tabel
(2, 056) dengan taraf signifikan 5% sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran problem posing
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 3
Karanganyar Demak.
54
54
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Wonorejo 3
Karanganyar Demak seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Problem Posing berpengaruh besar terhadap hasil
belajar siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 3 terbukti dengan hasil Pretest
dan posttest adanya kenaikan sebesar 55,55% dari 25,93% menjadi 81,48%.
2. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat pengaruh yang signifikan dengan
model pembelajaran problem posing atas hasil belajar matematika siswa kelas
IV SD Negeri Wonorejo 3 Karanganyar Demak. Hal ini dilihat dari hasil uji t
dengan t
hitung
(7,317) > t
tabel
(2, 056) dengan taraf signifikan 5%. Maka ada
pengaruh signifikan model pembelajaran problem posing terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 3 Karanganyar
Demak.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penulis dapat memberi saran sebagai
berikut:
1. Bagi sekolah, perlu memberikan sarana dan prasarana yang baik dalam upaya
memberikan pelayanan belajar di sekolah dengan baik ditinjau dari segala
55
55
aspeknya dan lebih meningkatkan komunikasi dengan baik antara pihak
sekolah dengan pihak orangtua siswa agar mengawasi belajar siswa.
2. Bagi guru hendaknya dapat memberikan pembelajaran dengan menggunakan
model ataupun metode pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan
matematika kepada siswanya.
3. Bagi siswa, hendaknya siswa belajar lebih giat agar mendapatkan hasil belajar
yang lebih baik. Siswa harus memperhatikan dan tertib ketika pelaksanaan
pembelajaran berlangsung.
4. Hendaknya model pembelajaran Problem Posing dapat diterapkan dalam setiap
pembelajaran yang sesuai, karena selain dapat meningkatkan hasil belajar,
siswa juga akan mendapatkan variasi pembelajaran sehingga mengurangi
kejenuhan dan meningkatkan semangat siswa dalam belajar.
5. Karena pembelajaran dengan model problem posing memberikan pengaruh
yang baik terhadap hasil belajar siswa, maka hendaknya guru mampu
menerapkan pembelajaran dengan model problem posing dalam proses belajar
mengajar.
6. Hendaknya ada penelitian lanjut untuk membuktikan bahwa pembelajaran
dengan problem posing akan memberikan dampak yang baik dan
meningkatkan hasil belajar matematika untuk pokok bahasan berbeda.
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Mukhammad. 2010. Pengaruh Metode Pengajuan Soal (Problem Posing)
terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok
Siswa Kelas I Semester II MAN I Demak Tahun Pelajaran 2008/2009
Skripsi. Semarang: IKIP PGRI Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
------------------------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik VI.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hudoyo, Herman. 1990. Strategi Belajar Matematika. Malang:
Kasmin. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar dengan Metode Problem Posing dan
Bantuan LKS pada Materi Aritmatika Sosial bagi Siswa Kelas VII C
SMPN 1 Limbangan Tahun Pelajaran 2009/2010 Skripsi. Semarang: IKIP
PGRI Semarang.
Kusdaryani, Wiwik dan Trimo. 2009. Landasan Kependidikan. Semarang: IKIP
PGRI Press.
Mustaqiem, Burhan. 2008. Ayo Belajar Matematika 4 : untuk SD dan MI Kelas
IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar I. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
57
Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang :
RaSAIL Media Group.
Sari, Noor Indah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing
Menggunakan Media Power Point untuk Meningkatkan Kemampuan
Memecahkan Masalah Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII A
Semester II MTs Nahdlatul Ulama Mranggen Demak Tahun Pelajaran
2009/2010 Skripsi. Semarang: IKIP PGRI Semarang.
Siswono, Tatag Y.E. 2004. Problem Posing: Sebuah Alternatif Pembelajaran
yang Demokratis. Universitas Negeri Surabaya.
Soegeng, A.Y. 2006. Dasar-Dasar Penelitian Bidang Sosial, Psikologi, dan
Pendidikan. Semarang: IKIP PGRI Press.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suherman, Erman, dkk. . . Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI Press
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM
cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Uno. B. Hamzah dan Masri Kuadrat Umar. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan.
Jakarta: Bumi Aksara.
58
58
Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri Wonorejo 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Alokasi
waktu
Penilaian Sumber Belajar
5.4 Melakukan
operasi hitung
campuran
Operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat.
- Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
- Siswa menghitung operasi
hitung campuran
penjumlahan dan
pengurangan.
- Siswa Menghitung operasi
hitung campuran dengan
bantuan garis bilangan dan
tanda kurung.
- Menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan
operasi hitung campuran.
- Siswa mengerjakan
1. Menghitung
operasi hitung
campuran
penjumlahan dan
pengurangan.
2. Menghitung
operasi hitung
campuran dengan
bantuan garis
bilangan dan
tanda kurung.
3. Menyelesaikan
masalah yang
berhubungan
dengan operasi
6 x 35
menit
- Tes tertulis
- Prosedur:
post test
- Bentuk test:
pilihan
ganda
- Diskusi
- Prosedur:
diskusi
- Bentuk test:
uraian
- Lembar
diskusi
- Matematika untuk
SD/MI kelas IV
BSE karangan
Mustaqim Burhan,
halaman: 154-156
- Matematika untuk
SD/MI kelas IV
BSE karangan Mas
Titing Sumarmi
dan Siti Kamsiyati,
halaman: 108-110.
59
evaluasi. hitung campuran.
Demak, 26 Maret 2013
Guru Kelas IV Peneliti
Kalokayati, S.Pd Aisyah Maulina
NIP. 19620929 1982011 2 003 NPM. 09120147
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Wonorejo 3
Suparno, S. Pd
NIP. 19560414 197701 1 001
60
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD N Wonorejo 3
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
B. Kompetensi Dasar
5.4 Melakukan operasi hitung campuran
C. Indikator
1. Menghitung operasi hitung campuran.
2. Menjelaskan cara menghitung operasi hitung campuran.
3. Memecahkan soal yang berkaitan dengan operasi hitung campuran dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui Tanya jawab, siswa dapat menghitung operasi hitung campuran
dengan benar.
2. Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan cara menghitung operasi hitung
campuran dengan baik dan benar.
3. Melalui diskusi, siswa dapat memecahkan soal yang berkaitan dengan
operasi hitung campuran dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Ajar
Operasi hitung bilangan bulat
61
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode pembelajaran : Tanya jawab
Model pembelajaran : Problem Posing
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke- 1
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam (iman dan takwa , religius)
2. Diawali dengan doa agar siswa siap mengikuti pelajaran (iman dan
takwa, religius)
3. Guru melakukan presensi siswa dengan cara dipanggil satu persatu
(I ntregitas dan komitmen, disiplin)
4. Guru menyiapkan kondisi fisik siswa dengan cara :
1) Guru meminta siswa menyiapkan buku pelajaran
2) Guru meminta siswa membersihkan tulisan dipapan tulis
(Responsif, peduli)
3) Memberitahukan judul materi yang akan dipelajari hari ini.
5. Apersepsi
1) Mengingat kembali konsep penjumlahan bilangan bulat.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai silabus.
b. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Guru memperkenalkan kembali konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat (profesional, kompeten)
b. Elaborasi
1. Guru menyajikan informasi baik secara ceramah atau Tanya jawab
dengan media garis bilangan selanjutnya guru memberi contoh cara
pembuatan soal dari informasi yang diberikan. (komunikatif)
2. Guru membentuk kelompok belajar antara 5-6 siswa tiap kelompok
yang bersifat heterogen baik kemampuan, ras dan jenis kelamin.
(bersahabat/komunikatif)
62
3. Selama kerja kelompok berlangsung guru membimbing kelompok-
kelompok yang mengalami kesulitan dalam membuat soal dan
menyelesaikannya. (tanggung jawab)
4. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
dengan cara masing-masing kelompok mempersentasikan hasil
pekerjaannya. (Rasa ingin tahu)
5. Kelompok yang telah selesai pertama kali diberi kesempatan tampil
kedepan untuk mengerjakan hasil diskusi kelompoknya (disiplin),
(cinta damai).
6. Kelompok yang lain memberikan nilai dan guru sebagai fasilitator
diskusi (Toleransi, tanggung jawab)
c. Konfirmasi
1. Guru memberikan reward kepada kelompok yang hasil diskusinya
paling baik berupa tanda bintang smile (menghargai prestasi)
2. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa (profesional, komunikatif)
3. Guru memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada
pesrta didik (profesional, komunikatif)
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum optimal
dalam belajar (profesional, komunikatif)
5. Peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan (kejujuran, keterbukaan)
c. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi (profesional,
komunikatif)
2. Memberikan evaluasi berupa PR
Guru mengakhiri atau menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.
Pertemuan ke-2
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam (iman dan takwa , religius)
63
2. Diawali dengan doa agar siswa siap mengikuti pelajaran (iman dan
takwa, religius)
3. Guru melakukan presensi siswa dengan cara dipanggil satu persatu
(I ntregitas dan komitmen, disiplin)
4. Guru menyiapkan kondisi fisik siswa dengan cara :
1) Guru meminta siswa menyiapkan buku pelajaran
2) Guru meminta siswa membersihkan tulisan dipapan tulis
(Responsif, peduli)
3) Menanyakan ada PR atau tidak hari ini.
5. Apersepsi
1) Mengingat kembali konsep pengurangan dan penjumlahan bilangan
bulat.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai silabus.
b. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1. Menanyakan kembali materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat yang telah diajarkan sebelumnya. (profesional, kompeten)
b. Elaborasi
1. Guru memberikan latihan soal sebagai pengantar pengingat kembali
materi yang telah diajarkan. (rasa ingin tahu)
2. Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 soal yang menantang,dan siswa
yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. (gigih)
(disiplin) (kerja keras)
3. Secara acak setiap siswa diminta untuk menyajikan soal temuannya
didepan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara
selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa. (gigih)
(bersahabat/komunikatif)
c. Konfirmasi
1. Guru memberikan reward kepada siswa yang mampu menyajikan
soal dengan tingkat kesulitan yang menantang berupa tepuk tangan
(menghargai prestasi)
64
2. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa (profesional, komunikatif)
3. Guru memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada
pesrta didik (profesional, komunikatif)
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum optimal
dalam belajar (profesional, komunikatif)
5. Peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan (kejujuran, keterbukaan)
c. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi (profesional,
komunikatif)
2. Memberikan evaluasi berupa PR
3. Guru mengakhiri atau menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.
Pertemuan ke- 3
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam (iman dan takwa , religius)
2. Diawali dengan doa agar siswa siap mengikuti pelajaran (iman dan
takwa, religius)
3. Guru melakukan presensi siswa dengan cara dipanggil satu persatu
(I ntregitas dan komitmen, disiplin)
4. Guru menyiapkan kondisi fisik siswa dengan cara :
1) Guru meminta siswa menyiapkan buku pelajaran
2) Guru meminta siswa membersihkan tulisan dipapan tulis
(Responsif, peduli)
3) Menanyakan ada PR atau tidak hari ini.
5. Apersepsi
1) Mengingat kembali konsep pengurangan dan penjumlahan bilangan
bulat.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai silabus.
65
b. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1. Menanyakan kembali materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat yang telah diajarkan sebelumnya. (profesional, kompeten)
b. Elaborasi
1. Guru memberikan latihan soal sebagai pengantar pengingat kembali
materi yang telah diajarkan. (rasa ingin tahu)
2. Siswa dapat menjelaskan cara menjumlahkan dan mengurangkan:
a. Dua bilangan positif
b. Dua bilangan negatif
c. Bilangan positif dan negatif
d. Bilangan negatif dan positif
3. Siswa mampu menyelesaikan soal bilangan bulat yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. (mandiri)
c. Konfirmasi
1. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa (profesional, komunikatif)
2. Guru memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada
pesrta didik (profesional, komunikatif)
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang belum optimal
dalam belajar (profesional, komunikatif)
4. Peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan (kejujuran, keterbukaan)
c. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi (profesional,
komunikatif)
2. Guru mengakhiri atau menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.
H. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur : Post tes
Jenis tes : Tertulis
66
Bentuk tes : Pilihan ganda
I. Sumber Belajar
1. Mustaqiem, Burhan. 2008. Ayo Belajar Matematika 4 : untuk SD dan MI
Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
J. Media Pembelajaran
Garis bilangan
Mengetahui, Demak, 17 Maret 2013
Guru Kelas IV Praktikan
Kalokayati, S. Pd Aisyah Maulina
NIP. 19620929 1982011 2 003 NPM. 09120147
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Suparno, S. Pd
NIP. 19560414 197701 1 001
67
Lampiran 3
Operasi Hitung Campuran
Operasi hitung campuran yang akan kita bahas adalah operasi hitung
bilangan bulat yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan. Mari kita
perhatikan contoh berikut ini.
Contoh:
Tentukan hasil operasi hitung berikut ini.
a. (4) + 12 3
b. 6 (4) + 15
Jawab:
a. (4) + 12 3
Jadi, (4) + 12 3 = 5
b. 6 (4) + (15)
Jadi, 6 (4) + (15) = 5
Selain dengan garis bilangan, operasi hitung campuran dapat dikerjakan
secara langsung seperti contoh berikut ini.
Contoh:
Tentukan hasil operasi hitung berikut ini.
a. 42 + (35) 12
b. [(50) (25)] + 45
68
Jawab:
a. 42 + (35) 12 = 42 35 12 = 7 12 = 5
b. (50) (25) + 45 = [(50) + 25] + 45 = (25) + 45 = 20
IngatJika ada soal hitung campuran ada tanda kurung ( ), maka harus dikerjakan
lebih dulu sebelum mengerjakan yang lainnya.
Pemecahan Masalah Bilangan Bulat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai bilangan bulat.
Bagaimanakah pemecahan masalah pada bilangan bulat? Perhatikan pemecahan
masalah bilangan bulat berikut.
Contoh:
1. Suhu udara di puncak Jaya pada siang hari 18C. Menjelang tengah malam
suhu udara turun 20C. Berapa derajatkah suhu udarara puncak tersebut
pada malam hari?
Jawab:
18C 20C = 2C
Jadi, suhu puncak Jaya pada malam hari
adalah 2C.
2. Tuliskan dalam bentuk bilangan bulat keterangan berikut.
a. Suhu udara kota London 3 di bawah titik beku.
b. Suhu pendingin kulkas mencapai 10 di bawah titik beku.
Jawab:
a. Suhu udara kota London 3C.
b. Suhu pendingin kulkas 10C
69
Lampiran 4
SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Petunjuk mengerjakan:
1. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan yang kamu anggap paling mudah
terlebih dahulu.
2. Silanglah (X) salah satu dari jawaban A, B, C dan D pada lembar jawaban
yang sudah disediakan.
3. Gunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan gunakan kertas soal
untuk menghitung.
4. Jika ada soal yang belum jelas, silahkan ditanyakan langsung
5. Dilarang membuka catatan, menggunakan kalkulator dan bekerjasama dengan
teman.
Silanglah (X) salah satu dari jawaban A, B, C dan D yang kamu anggap
benar!
1. Hasil dari -4 + 12 3 adalah .
a. 6 b. 5 c. 4 d. 7
2. Hasil dari (-7) (-6) adalah .
a. 13 b. -1 c. 1 d. 13
3.
Diagram panah diatas menunjukkan operasi .
a. 3 7 = -4 c. 3 4 = - 7
b. (-3) + (-7) = -4 d. (-3) + 7 = -4
4. Jika -100 + p = -90 maka nilai p, adalah . . .
a. 10 b. -90 c. -10 d. 90
70
5. Hasil dari -30 + (-20) + 20 adalah . . .
a. -10 b. 30 c. -30 d. 70
6. Operasi berikut yang benar adalah . . .
a. (-9) 7 = -2 c. 10 (-5) = 5
b. (-8) (-14) = 6 d. (-5) 6 = -1
7. -20 + 30 m = 0 maka nilai m adalah . . .
a. 10 b. -20 c. 30 d. -40
8. Suhu di kota Demak 24
O
C, suhu kota Kudus 28
O
C dan suhu di kota
Semarang 34
O
C. Kota yang paling dingin adalah . . .
a. Semarang c. Yogyakarta
b. Kudus d. Demak
9. Seorang penyelam berada di kedalaman laut 15 m dari permukaan laut.
Kawannya berada diatas menara kapal yang tingginya 8 m dari permukaan
laut. Jarak ketinggian mereka adalah . . .
a. 7 meter b. -7 meter c. 23 meter d. -23 meter
10. (-30) (-30) + 30 = . . .
a. -90 b. 30 c. -30 d. 0
11. Suhu dikota Berlin -4
O
C sedangkan dikota Jakarta 32
O
C. Selisih suhu kedua
kota tersebut adalah . . .
a. 28
O
C b. -28
O
C c. 36
O
C d. -36
O
C
12. Suhu udara pada siang hari adalah 30
O
C. Selisih suhu malam hari dan siang
hari adalah 11
O
C. Berapakah suhu malam hari . . .
a. 9
O
C b. -19
O
C c. -9
O
C d. 19
O
C
13. 65 + (-20) (-150) = . . .
a. 195 b. -195 c. 230 d. -230
14. Jika suhu di kota A -30
O
C sedangkan pada kota B sebesar 20
O
C dan di kota C
suhunya mencapai 28
O
C. Selisih suhu dari kota A dan C adalah . . .
a. 58
O
C b. 78
O
C c. 18
O
C d. 38
O
C
15. 250 + (-25) (-175) = . . .
a. 50 b. 400 c. 100 d. 200
71
16. Seorang pedagang mempunyai modal Rp 250.000,00. Kemarin ia rugi sebesar
Rp 25.000,00. Hari ini mendapat laba Rp 75.000, 00. Jumlah uang sekarang
adalah . . .
a. Rp 350.000,00 c. Rp 300.000,00
b. Rp 250.000,00 d. Rp 400.000,00
17. (-233) + 233 (-333) = . . . .
a. 333 b. 33 c. 3 d. 0
18. 1.500 750 + (-750) = . . . .
a. 750 b. 500 c. 250 d. 0
19. Operasi hitung campuran yang benar adalah . . . .
a. 32 [-55 + (-23)] = -65 c. -43 + (23 45) = -65
b. 65 [32 + (-12)] = 20 d. 64 + (75 42) = -21
20. Operasi hitung yang menunjukkan nilai a = -100 adalah . . . .
a. 55 + (32 a) = 167 c. a + (226 214) = -88
b. a (290 + 105) = 77 d. 430 (a + 100) = 230
21. Sebuah bus berpenumpang 62 orang. Saat di halte Bus menurunkan 21 orang,
tak lama kemudian menaikan penumpang lagi dan sekarang jumlah
penumpang bus tersebut menjadi 39 orang. Jadi penumpang yang naik adalah .
. .
a. 4 orang b. 2 orang c. 8 orang d. 6 orang
22. Sebuah pesawat terbang berada pada ketinggian 3.000 meter diatas permukaan
laut. Seekor ikan paus berada dikedalaman 200 meter dibawah permukaan
laut. Jika pesawat itu turun sejauh 100 meter kearah permukaan laut, maka
jarak pesawat dengan ikan paus adalah . . . meter.
a. -3.100 b. -2.900 c. 2.900 d. 3.100
23. . = -19
Untuk mengisi titik-titik pada kalimat matematika diatas, yang tepat adalah . .
. .
a. 42 (-23) c. -42 (-23)
b. 42 + (-23) d. -42 + (-23)
72
24. (-168) (-18) + (-100) = . . . .
a. -250 b. 250 c. 50 d. -50
25. Operasi hitung bilangan bulat yang salah adalah . . .
a. 22 (76 + 32) = -86 c. 56 + (34 87) = 3
b. 32 (30 68) = 70 d. 78 + (102 -51) = 37
26. 776 (321) + (-201) = . . .
a. 254 b. 245 c. 235 d. 225
27. Suhu di kota Jogja pada siang hari 35
O
C. Pada malam hari suhunya turun
10
O
C. Suhu udara daerah Jogja pada malam hari adalah . . . .
a. 30 b. 25 c. 20 d. 45
28. (-50) (-25) + 45 = . . . .
a. 70 b. -30 c. 20 d. -20
29. 250 + (-75) (-125) = . . . .
a. -300 b. 200 d. -200 d. 300
30. Operasi hitung campuran yang benar adalah . . . .
a. (-21) + (-20) (-37) = 78 c. 10 2 + (-11) = 22
b. (-200) 31 + 50 = -181 d. 325 + 23 (-46) = 150
31. Suhu udara didaerah Ngaglik pada malam hari 11
O
C. Pada siang hari suhunya
naik 25
O
C. Suhu udara daerah Ngaglik pada siang hari adalah . . . .
a. 36 b. -14 c. -36 d. 14
32. Ibu membeli 50 kg gula pasir kemudian membeli lagi 5 kg. gula tersebut
digunakan untuk membuat kue 10 kg. sisa gula ibu adalah . . . kg
a. 45 b. 54 c. 65 d. 56
33. Hasil dari 45 + (-19) (-21) adalah . . . .
a. 5 b. 43 c. 47 d. 85
34. Jika 96 (-39 + b) = 85 maka nilai b adalah . . .
a. 50 b. 60 c. -50 d. -60
35. Hasil dari -21 + [40 (-28)] adalah . . .
a. 47 b. 57 c. 67 d. 77
73
36. Budi menyelam dengan kedalaman 40 meter di bawah permukaan laut
sedangkan Dimas berada di atas kapal pesiar dengan tinggi 7 meter di atas
permukaan air laut. Selisih jarak Budi dengan Dimas adalah . . .
a. 47 meter b. 33 meter c. -47 meter d. -33 meter
37. -57 + (-20 + 118) = . . .
a. -51 b.- 41 c. 51 d. 41
38. Hasil dari 210 34 (-341) adalah . . . .
a. 571 b. 517 c. 751 d. 715
39. 34 + (-56) (-212) = . . . .
a. 109 b. 190 c. 199 d. 119
40. Jika suhu di kota A -12
o
C sedangkan pada kota B sebesar 20
o
C dan di kota C
suhunya mencapai 28
o
C. Selisih suhu dari kota A dan C adalah . . .
a. 50
o
C b. 40
o
C c. 26
o
C d. 16
o
C
SELAMAT MENGERJAKAN
74
Lampiran 5
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN UJI COBA
Sekolah : SD Negeri Wonorejo 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV/II
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Waktu Tes : 90 menit
Bentuk Tes : Pilihan ganda
Jumlah Soal : 40
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Aspek Berdasarkan Taksonomi Bloom Jumlah
Soal
C1
No.
C2
No.
C3
No.
5.Menjumlahkan
dan
mengurangkan
bilangan bulat.
5.4 Melakukan
operasi
hitung
campuran
5.4.1 Menghitung operasi hitung
campuran penjumlahan dan
pengurangan.
1, 2, 5, 18,
26, 33.
13, 15, 28,
29, 39.
11
5.4.2 Menghitung operasi hitung
campuran dengan bantuan
garis bilangan dan tanda
kurung
3, 6. 4, 7, 10, 17,
19, 20, 23,
24, 25, 30,
34, 35, 37,
38
16
5.4.3 Menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan operasi
hitung campuran.
8, 11, 27 9, 12, 14, 16,
21, 22, 31, 32,
36, 40.
13
Jumlah Butir Soal 8 22 10 40
75
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN
INSTRUMEN UJI COBA
Sekolah : SD Negeri Wonorejo 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi : Operasi hitung campuran
bilangan bulat
Alokasi Waktu : 90 menit
1. B
2. B
3. A
4. A
5. C
6. B
7. A
8. D
9. C
10. B
11. C
12. B
13. A
14. A
15. B
16. C
17. A
18. D
19. C
20. C
21. B
22. D
23. C
24. A
25. D
26. A
27. B
28. C
29. D
30. B
31. D
32. A
33. C
34. A
35. A
36. A
37. D
38. B
39. B
40. B
76
Lampiran 7
SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
Petunjuk mengerjakan:
6. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan yang kamu anggap paling mudah
terlebih dahulu.
7. Silanglah (X) salah satu dari jawaban A, B, C dan D pada lembar jawaban
yang sudah disediakan.
8. Gunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan gunakan kertas soal
untuk menghitung.
9. Jika ada soal yang belum jelas, silahkan ditanyakan langsung
10. Dilarang membuka catatan, menggunakan kalkulator dan bekerjasama dengan
teman.
Silanglah (X) salah satu dari jawaban A, B, C dan D yang kamu anggap
benar!
41. Hasil dari -4 + 12 3 adalah .
b. 6 b. 5 c. 4 d. 7
42. Hasil dari (-7) (-6) adalah .
b. 13 b. -1 c. 1 d. 13
43.
Diagram panah diatas menunjukkan operasi .
c. 3 7 = -4 c. 3 4 = - 7
d. (-3) + (-7) = -4 d. (-3) + 7 = -4
44. Jika -100 + p = -90 maka nilai p, adalah . . .
b. 10 b. -90 c. -10 d. 90
77
45. Operasi berikut yang benar adalah . . .
c. (-9) 7 = -2 c. 10 (-5) = 5
d. (-8) (-14) = 6 d. (-5) 6 = -1
46. -20 + 30 m = 0 maka nilai m adalah . . .
b. 10 b. -20 c. 30 d. -40
47. Suhu di kota Demak 24
O
C, suhu kota Kudus 28
O
C dan suhu di kota
Semarang 34
O
C. Kota yang paling dingin adalah . . .
c. Semarang c. Yogyakarta
d. Kudus d. Demak
48. Seorang penyelam berada di kedalaman laut 15 m dari permukaan laut.
Kawannya berada diatas menara kapal yang tingginya 8 m dari permukaan
laut. Jarak ketinggian mereka adalah . . .
b. 7 meter b. -7 meter c. 23 meter d. -23 meter
49. (-30) (-30) + 30 = . . .
b. -90 b. 30 c. -30 d. 0
50. 65 + (-20) (-150) = . . .
b. 195 b. -195 c. 230 d. -230
51. Jika suhu di kota A -30
O
C sedangkan pada kota B sebesar 20
O
C dan di kota C
suhunya mencapai 28
O
C. Selisih suhu dari kota A dan C adalah . . .
b. 58
O
C b. 78
O
C c. 18
O
C d. 38
O
C
52. 250 + (-25) (-175) = . . .
b. 50 b. 400 c. 100 d. 200
53. Seorang pedagang mempunyai modal Rp 250.000,00. Kemarin ia rugi sebesar
Rp 25.000,00. Hari ini mendapat laba Rp 75.000, 00. Jumlah uang sekarang
adalah . . .
c. Rp 350.000,00 c. Rp 300.000,00
d. Rp 250.000,00 d. Rp 400.000,00
54. (-233) + 233 (-333) = . . . .
b. 333 b. 33 c. 3 d. 0
55. 1.500 750 + (-750) = . . . .
b. 750 b. 500 c. 250 d. 0
78
56. Operasi hitung campuran yang benar adalah . . . .
c. 32 [-55 + (-23)] = -65 c. -43 + (23 45) = -65
d. 65 [32 + (-12)] = 20 d. 64 + (75 42) = -21
57. . = -19
Untuk mengisi titik-titik pada kalimat matematika diatas, yang tepat adalah . .
. .
c. 42 (-23) c. -42 (-23)
d. 42 + (-23) d. -42 + (-23)
58. (-168) (-18) + (-100) = . . . .
b. -250 b. 250 c. 50 d. -50
59. Suhu di kota Jogja pada siang hari 35
O
C. Pada malam hari suhunya turun
10
O
C. Suhu udara daerah Jogja pada malam hari adalah . . . .
b. 30 b. 25 c. 20 d. 45
60. (-50) (-25) + 45 = . . . .
b. 70 b. -30 c. 20 d. -20
61. Ibu membeli 50 kg gula pasir kemudian membeli lagi 5 kg. gula tersebut
digunakan untuk membuat kue 10 kg. sisa gula ibu adalah . . . kg
b. 45 b. 54 c. 65 d. 56
62. Hasil dari 45 + (-19) (-21) adalah . . . .
b. 5 b. 43 c. 47 d. 85
63. Hasil dari -21 + [40 (-28)] adalah . . .
b. 47 b. 57 c. 67 d. 77
64. -57 + (-20 + 118) = . . .
b. -51 b.- 41 c. 51 d. 41
65. Jika suhu di kota A -12
o
C sedangkan pada kota B sebesar 20
o
C dan di kota C
suhunya mencapai 28
o
C. Selisih suhu dari kota A dan C adalah . . .
b. 50
o
C b. 40
o
C c. 26
o
C d. 16
o
C
SELAMAT MENGERJAKAN
79
Lampiran 8
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
Sekolah : SD Negeri Wonorejo 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV/II
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Waktu Tes : 90 menit
Bentuk Tes : Pilihan ganda
Jumlah Soal : 25
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Aspek Berdasarkan Taksonomi Bloom Jumlah
Soal
C1
No.
C2
No.
C3
No.
5.Menjumlahkan
dan
mengurangkan
bilangan bulat.
5.4
Melaku
kan
operasi
hitung
campur
an
5.4.1 Menghitung operasi hitung
campuran penjumlahan dan
pengurangan.
1, 2, 15,
22
10, 12, 20, 7
5.4.2 Menghitung operasi hitung
campuran dengan bantuan
garis bilangan dan tanda
kurung
3, 5 4, 6, 9, 14,
16, 17, 18,
23, 24,
11
5.4.3 Menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan operasi
hitung campuran.
7, 19 8, 11, 13, 21,
25
7
Jumlah Butir Soal 6 14 5 25
80
Lampiran 9
PEMBAHASAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN
Sekolah : SD Negeri Wonorejo 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi : Operasi hitung campuran bilangan bulat
Alokasi Waktu : 90 menit
No Pembahasan Jawaban
1. -4 + 12 3 = 5 B. 5
2. -7 (-6)
= -7 + 6
= -1
B. -1
3. Diagram panah diatas menunjukkan operasi
3 7 = -4
A. 3 7 = -4
4.
-100 + p = -90
P = -90 +100
= 10
A. 10
5. Operasi hitung campuran yang benar adalah
(-8) (-14) = 6 (-8) (-14)
= -8 + 14
= 6
B. 6
6. Nilai m adalah
-20 + 30 m = 0 -20 + 30 m
= -20 + 30 10
= 0
A. 10
7. Suhu dikota Demak 24
o
C
Suhu dikota Kudus 28
o
C
Suhu dikota Semarang 34
o
C
Kota yang paling dingin adalah yang mempunyai suhu
paling kecil yaitu Demak 24
o
C
D. Demak
8. 15 m + 8 m = 23 meter C. 23 meter
9. (-30) (-30) + 30
= -30 + 30 +30
= 30
B. 30
10. 65 + (-20) (-150)
= 65 20 + 150
= 195
A. 195
11. Suhu di kota A -30
o
C
Suhu dikota B 20
o
C
Suhu dikota C 28
o
C
Selisih suhu dari kota A dan C adalah
Suhu yang tinggi suhu yang rendah
28
o
C (-30
o
C)
= 28
o
C + 30
o
C
A. 58
o
C
81
= 58
o
C
12. 250 + (-25) (-150)
= 250 24 + 150
= 400
B. 400
13. Rp. 250.000 Rp. 25.000 + Rp. 75.000
= Rp. 300.000
C. Rp. 300.000
14. (-233) + 233 (-333)
= -233 + 233 + 333
= 333
A. 333
15. 1.500 750 + (-750)
= 1.500 750 750
= 0
D. 0
16. Operasi hitung campuran yang benar adalah
-43 + (23 45)
= -43 + (-12)
= -43 12
= -65
C. -43 + (23 45)
= -65
17. . = -19 -42 (-23)
= -42 + 23
= -19
C. -42 (-23)
18. (-168) (-18) + (-100)
= -168 + 18 100
= -250
A. -250
19. 35
o
C - 10
o
C
= 25
o
C
B. 25
o
C
20. (-50) (-25) + 45
= -50 + 25 + 45
= 20
C. 20
21. 50 kg + 5 kg 10 kg
= 45 kg
A. 45 kg
22. 45 + (-19) (-21)
= 45 19 + 21
= 47
C. 47
23. -21 + [40 (-28)]
= -21 + [40 + 28]
= -21 + 68
= 47
A. 47
24. -57 + (-20 + 118)
= -57 + 98
= 41
D. 41
25 Suhu dikota A -12
o
C
Suhu dikota B 20
o
C
Suhu dikota C 28
o
C
Selisih suhu dari kota A dan C adalah
= Suhu yang tinggi suhu yang rendah
= 28
o
C (-12
o
C)
B. 40
o
C
82
= 28
o
C + 12
o
C
= 40
o
C
83
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN
Sekolah : SD Negeri Wonorejo 3
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi : Operasi hitung campuran bilangan bulat
1. B 11. A 21. A
2. B 12. B 22. C
3. A 13. C 23. A
4. A 14. A 24. D
5. B 15. D 25. B
6. A 16. C
7. D 17. C
8. C 18. A
9. B 19. B
10. A 20. C
84
Lampiran 11
LEMBAR JAWAB INSTRUMEN PENELITIAN
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS : IV (empat)
SEKOLAH : SD N Wonorejo 3
MATA PELAJARAN : Matematika
Silanglah (X) salah satu dari jawaban A, B, C dan D yang kamu anggap benar!
NO A B C D
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NO A B C D
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
NO A B C D
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
85
Lampiran 12
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOREJO 3
KARANGANYAR DEMAK
NO NAMA SISWA
1. Candra Dwi Wijanarko
2. Sukriyanto
3. Ahmad Fatoni
4. Ahmad Abdul Rozik
5. Ahmad Rofik
6. Ahmad Rifai
7. Andi Sarifuddin
8. Muallimin
9. Rosyidatur Rohmah
10. Abdullah Munir
11. Dewi Sekar Sari
12. Dewi Anggraeni
13. Farida Ifania
14. Ina Ainil Muna
15. Khoirul Fajar Romadhan
16. Mariyatul Zumaroh
17. Miftahus Surur
18. Marianti
19. Moh. Adi Ardiansyah
20. Moh. Faizal Hanif
21. Muh. Mailul Khoir
22. Nor Wakhid
23. Putrid Adella
86
24. Riki Wahyu Saputra
25. Suci Budining Kiprastiyani
26. Silvia Ifrokatul Naila
27. Ardi Widiyatmoko
87
Lampiran 13
PEMBAHASAN INSTRUMEN UJI COBA
Sekolah : SD Negeri Wonorejo 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi : Operasi hitung campuran bilangan bulat
Alokasi Waktu : 90 menit
No Pembahasan Jawaban
1. -4 + 12 3 = 5 B. 5
2. -7 (-6)
= -7 + 6
= -1
B. -1
3. Diagram panah diatas menunjukkan operasi
3 7 = -4
B. 3 7 = -4
4.
-100 + p = -90
P = -90 +100
= 10
C. 10
5. -30 + (-20) + 20
= -30 20 +20
= -30
C. -30
6. Operasi hitung campuran yang benar adalah
(-8) (-14) = 6 (-8) (-14)
= -8 + 14
= 6
D. 6
7. Nilai m adalah
-20 + 30 m = 0 -20 + 30 m
= -20 + 30 10
= 0
A. 10
8. Suhu dikota Demak 24
o
C
Suhu dikota Kudus 28
o
C
Suhu dikota Semarang 34
o
C
Kota yang paling dingin adalah yang mempunyai suhu
paling kecil yaitu Demak 24
o
C
D. Demak
9. 15 m + 8 m = 23 meter C. 23 meter
10. (-30) (-30) + 30
= -30 + 30 +30
= 30
B. 30
11. Suhu dikota Berlin -4
o
C
Suhu dikota Jakarta 32
o
C
Selisihnya adalah 32
o
C (-4
o
C)
= 32
o
C + 4
o
C
= 36
o
C
C. 36
o
C
12. Suhu udara disiang hari 30
o
C
Selisih suhu dimalam hari 11
o
C
D. 19
o
C
88
Jawab : 30
o
C a = 11
o
C
30
o
C 19 = 11
o
C
13. 65 + (-20) (-150)
= 65 20 + 150
= 195
A. 195
14. Suhu di kota A -30
o
C
Suhu dikota B 20
o
C
Suhu dikota C 28
o
C
Selisih suhu dari kota A dan C adalah
Suhu yang tinggi suhu yang rendah
28
o
C (-30
o
C)
= 28
o
C + 30
o
C
= 58
o
C
B. 58
o
C
15. 250 + (-25) (-150)
= 250 24 + 150
= 400
B. 400
16. Rp. 250.000 Rp. 25.000 + Rp. 75.000
= Rp. 300.000
C. Rp. 300.000
17. (-233) + 233 (-333)
= -233 + 233 + 333
= 333
A. 333
18. 1.500 750 + (-750)
= 1.500 750 750
= 0
D. 0
19. Operasi hitung campuran yang benar adalah
-43 + (23 45)
= -43 + (-12)
= -43 12
= -65
C. -43 + (23 45)
= -65
20. a = -100
a + (226 214) = -88
-100 + (226 214) = -88
-100 + 12 = -88
-88 = -88
C. -88
21. Bus berpenumpang 62 orang
Menurunkan 21 orang
Menaikan lagi dan sekarang 39 orang
= 62 21- 39
= 2 orang
B. 2 orang
22. Ketinggian pesawat 3. 000 m diatas permukaan laut
Paus dikedalaman 200 m dibawah permukaan laut
Pesawat turun sejauh 100 m kearah permukaan laut
Jarak pesawat?
Jawab:
= 3000 + 200 100
= 3100
D. 3100 meter
89
23. . = -19 -42 (-23)
= -42 + 23
= -19
C. -42 (-23)
24. (-168) (-18) + (-100)
= -168 + 18 100
= -250
C. -250
25. Operasi hitung yang salah
78 + (102 51) = 37
78 + 51 = 37
129 37
D. 78 + (102 51)
= 37
26. 776 (321) + (-201)
= 455 201
= 254
A. 254
27. 35
o
C - 10
o
C
= 25
o
C
D. 25
o
C
28. (-50) (-25) + 45
= -50 + 25 + 45
= 20
C. 20
29. 250 + (-75) (-125)
= 250 75 + 125
= 300
D. 300
30. Operasi hitung yang benar
(-200) 31 + 50 = -181
-200 31 + 50 = -181
-181 = -181
C. -181
31. Suhu udara di Ngaglik di malam hari 11
o
C
Suhu disiang hari naik 25
o
C
Suhu udara didaerah Ngaglik disiang hari adalah
25
o
C - 11
o
C
= 14
o
C
D. 14
o
C
32. 50 kg + 5 kg 10 kg
= 45 kg
C. 45 kg
33. 45 + (-19) (-21)
= 45 19 + 21
= 47
C. 47
34. 96 (-39 + b) = 85
96 (-39 + 50) = 85
96 11 = 85
85 = 85
A. 85
35 -21 + [40 (-28)]
= -21 + [40 + 28]
= -21 + 68
= 47
A. 47
36 Budi menyelam kedalaman 40 m
Dimas diatas kapal dengan tinggi 7 m
Selisih jarak nya adalah
A. 47
90
40 + 7 = 47
37. -57 + (-20 + 118)
= -57 + 98
= 41
D. 41
38. 210 34 (-341)
= 210 34 + 341
= 517
B. 517
39. 34 + (-56) (-212)
= 34 56 + 212
= 190
B. 190
40. Suhu dikota A -12
o
C
Suhu dikota B 20
o
C
Suhu dikota C 28
o
C
Selisih suhu dari kota A dan C adalah
= Suhu yang tinggi suhu yang rendah
= 28
o
C (-12
o
C)
= 28
o
C + 12
o
C
= 40
o
C
D. 40
o
C
91
Lampiran 14
DAFTAR NILAI PRE TEST DAN POST TES SISWA KELAS IV SD
NEGERI WONOREJO 3 KARANGANYAR DEMAK
NO NAMA SISWA PRE TES POST TES
1. Candra Dwi Wijanarko
59 70
2. Sukriyanto
60 78
3. Ahmad Fatoni
63 72
4. Ahmad Abdul Rozik
70 80
5. Ahmad Rofik
63 72
6. Ahmad Rifai
65 82
7. Andi Sarifuddin
63 57
8. Muallimin
59 70
9. Rosyidatur Rohmah
60 70
10. Abdullah Munir
63 72
11. Dewi Sekar Sari
63 72
12. Dewi Anggraeni
57 57
13. Farida Ifania
58 72
14. Ina Ainil Muna
72 80
15. Khoirul Fajar Romadhan
59 76
16. Mariyatul Zumaroh
57 76
17. Miftahus Surur
70 84
18. Masrianti
63 76
19. Moh. Adi Ardiansyah
66 76
20. Moh. Faizal Hanif
60 76
21. Muh. Mailul Khoir
58 76
22. Nor Wakhid
61 80
23. Putrid Adella
64 80
92
24. Riki Wahyu Saputra
58 80
25. Suci Budining Kiprastiyani
65 84
26. Silvia Ifrokatul Naila
66 84
27. Ardi Widiyatmoko
60 92
Jumlah
1682 2044
Rata-rata
62.2963 75.7037
98
Lampiran 16
REKAPITULASI PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL
No
Butir
Koefisien
r
r tabel (N =
20; 5%)
Kriteria
1 0,590
0,404
Valid
2 0,452 Valid
3 0,604 Valid
4 0,464 Valid
5 -0,02 Tidak
6 0,449 Valid
7 0,481 Valid
8 0,545 Valid
9 0,464 Valid
10 0,5 Valid
11 0,149 Tidak
12 -0,08 Tidak
13 0,625 Valid
14 0,5 Valid
15 0,536 Valid
16 0,469 Valid
17 0,486 Valid
18 0,504 Valid
19 0,476 Valid
20 -0,12 Tidak
21 0,426 Tidak
22 0,157 Tidak
23 0,674 Valid
24 0,453 Valid
25 -0,05 Tidak
26 0,007 Tidak
27 0,504 Valid
28 0,469 Valid
29 -0,21 Tidak
30 0,272 Tidak
31 0,142 Tidak
99
32 0,505
Valid
33 0,492 Valid
34 0,26 Tidak
35 0,573 Valid
36 0,117 Tidak
37 0,563 Valid
38 -0,14 Tidak
39 -0,17 Tidak
40 0,556 Valid
Berikut ini adalah contoh perhitungan salah satu butir soal.
Pada butir soal no satu diketahui :
N = 20 X = 7 X
2
= 7
Y
2
= 7025 Y = 353 XY = 159
Maka:
( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
=
2
2
2
2
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy
] ) 353 ( ) 7025 ( 20 ][( ) 7 ( ) 7 ( 20 [
) 353 )( 7 ( ) 159 ( 20
2 2
=
] 124609 140500 ][ 49 140 [
2471 3180
=
) 15891 )( 91 (
709
=
1446081
709
=
5311 , 1202
709
=
590 , 0 =
Didapatkan r
xy
= 0,590. Kemudian pada o 5% dengan N = 20,
diperoleh r
tabel
= 0,444. Karena r
xy
> r
tabel
, maka soal no 1 valid.
100
Lampiran 18
REKAPITULASI PERHITUNGAN RELIABILITAS
No.
Proporsi
Benar
Proporsi
Salah pq
Butir (p) (q)
1. 0.35 0.65 0,23
2. 0.30 0,70 0,23
3. 0.55 0,45 0,248
4 0.20 0,80 0,16
5 0.70 0,30 0,21
6 0.45 0,55 0,248
7 0.45 0,55 0,248
8 0.25 0,75 0,188
9 0.20 0,80 0,16
10 0.50 0,50 0,25
11 0.60 0,40 0,24
12 0.35 0,65 0,228
13 0.30 0,70 0,21
14 0.50 0,50 0,25
15 0.75 0,25 0,188
16 0.30 0,70 0,21
17 0.30 0,70 0,21
18 0.40 0,60 0,24
19 0.55 0,45 0,248
20 0.50 0,50 0,25
21 0.75 0,25 0,188
22 0.35 0,65 0,228
23 0.50 0,50 0,25
24 0.25 0,75 0,188
101
25 0.40 0,60 0,24
26 0.35 0,65 0,228
27 0.30 0,70 0,21
28 0.40 0,60 0,24
29 0.55 0,45 0,248
30 0.90 0,10 0,09
31 0.25 0,75 0,188
32 0.60 0,40 0,24
33 0.55 0,45 0,248
34 0.45 0,55 0,248
35 0.30 0,70 0,21
36 0.60 0,40 0,24
37 0.20 0,80 0,16
38 0.70 0,30 0,21
39 0.40 0,60 0,24
40 0.55 0,45 0,248
Pq 8,6975
Y 353
Y 7025
N 20
Vt 39,7275
n 40
r 11 0,8011
Reliabel
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
( )
N
N
Y
Y
St
=
2
2
2
k = 40
102
=
S
2
20
20
2
) 353 (
7025
p x q = 8,6975
=
S
2
39,7275
Dengan rumus kr-20 didapatkan reliabilitasnya adalah:
]
= r
(
7275 , 39
6975 , 8
1
1 40
40
r = 0,8011
Didapatkan r = 0,8011 , pada taraf = 5% dengan n = 20 diperoleh
r
tabel
= 0,444. Karena r
hitung
> r
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen tersebut reliabel.
104
Lampiran 19
REKAPITULASI PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN SOAL
No.
Butir
Jumlah
Benar
P Kriteria
1 7 0,35 Sedang
2 6 0,3 Sedang
3 11 0,55 Sedang
4 3 0,2 Sukar
5 14 0,7 Mudah
6 9 0,45 Sedang
7 9 0,45 Sedang
8 5 0,25 Sukar
9 4 0,2 Sukar
10 10 0,5 Sedang
11 12 0,6 Sedang
12 7 0,35 Sedang
13 6 0,3 Sedang
14 10 0,5 Sedang
15 15 0,75 Mudah
16 6 0,3 Sedang
17 6 0,3 Sedang
18 6 0,3 Sedang
19 11 0,55 Sedang
20 10 0,5 Sedang
21 15 0,75 Mudah
22 7 0,35 Sedang
23 10 0,5 Sedang
24 5 0,25 Sukar
25 8 0,4 Sedang
26 7 0,35 Sedang
27 6 0,3 Sedang
28 6 0,3 Sedang
29 11 0,55 Sedang
30 18 0,9 Mudah
31 5 0,25 Sukar
105
32 12 0,6 Sedang
33 11 0,55 Sedang
34 9 0,45 Sedang
35 6 0,3 Sedang
36 12 0,6 Sedang
37 4 0,2 Sukar
38 14 0,7 Mudah
39 8 0,4 Sedang
40 11 0,55 Sedang
Contoh perhitungan taraf kesukaran yaitu pada tabel analisis
butir soal no 1 didapat:
B = 7, JS = 20
JS
B
P =
20
7
= P
P = 0,35
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran
yang Sedang.
106
Lampiran 20
REKAPITULASI DAYA PEMBEDA SOAL
No. Jml. Benar Jml. Benar
Butir
Kel Atas
(BA)
Kel Bawah
(BB) DP Kriteria
1
6 1 0,5 Baik
2
5 1 0,4 Baik
3
9 2 0,7 Baik S
4
4 0 0,4 Baik
5
7 7 0,0 Jelek
6
5 4 0,1 Jelek
7
7 2 0,5 Baik
8
5 0 0,5 Baik
9
3 1 0,2 Cukup
10
7 3 0,4 Baik
11
6 6
0,0
Jelek
12
2 5 -0,3 Jelek
13
6 0 0,6 Baik
14
8 2 0,6 Baik
15
9 6 0,3 Cukup
16
5 1 0,4 Baik
17
5 1 0,4 Baik
18
5 1 0,4 Baik
19
8 3 0,5 Baik
20
3 7 -0,4 Jelek
21
9 6 0,3 Cukup
22
5 2 0,3 Jelek
23
8 2 0,6 Baik
24
4 1 0,3 Cukup
25
4 4 0,0 Jelek
26
3 4 -0,1 Jelek
27
5 1 0,4 Baik
28
4 2 0,2 Cukup
29
5 6 -0,1 Jelek
30
10 8 0,2 Cukup
107
31
3 2 0,1 Jelek
32
8 4 0,4 Baik
33
8 3 0,5 Baik
34
5 4 0,1 Jelek
35
5 1 0,4 Baik
36
6 6 0,0 Jelek
37
4 0 0,4 Baik
38
6 8 -0,2 Jelek
39
3 5 -0,2 Jelek
40
8 3 0,5 Baik
Contoh perhitungan daya pembeda dari salah satu butir soal yaitu
pada tabel analisis butir soal no 1 didapatkan :
J
A
= 10 J
B
= 10
B
A
= 6 B
B
= 1
P
A
= 0,6 P
B
= 0,1
Maka nilai daya pembeda soal no 1 adalah:
DP =
A
A
J
B
-
B A
B
B
P P
J
B
= = 0,6 0,1 = 0,5
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 memiliki daya pembeda yang
Baik.
111
Lampiran 24
UJI PERBEDAAN RATA-RATA HASIL BELAJAR
Uji Hipotesis
H
0
: t
hitung
> t
tabel
(hasil belajar posttest lebih besar dari hasil belajar pretest)
H
1
: t
hitung
< t
tabel
(belajar pretest lebih besar dari hasil belajar posttest)
Rumus
Md = 12,00
Xd = 1888
N = 27
( )
317 , 7
64 , 1
12
689 , 2
12
702
1888
12
26 27
1888
00 , 12
1
2
=
=
=
=
=
t
t
t
t
x
t
N N
d X
Md
t
Pada hasil uji t diperoleh untuk = 5% dan db = N-1 = 27 1 = 26,
diperoleh t
tabel
= 2,056. Karena t
hitung
> t
tabel
maka H
1
ditolak dan terima H
0
.
Dari perhitungan diperoleh hasil t
hitung
= 7,317. Selanjutnya dengan t
tabel
pada taraf signifikan 5% dengan db = 26 yaitu sebesar 2,056, maka 7,317 > 2,
056, membuktikan ada perbedaan yang signifikan antara pretest dengan posttest.
111
112
Dengan demikian ada pengaruh model pembelajaran problem posing terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Wonorejo 3 Karanganyar
Demak dengan taraf signifikan 5%.
113
Lampiran 25
FOTO PENELITIAN
Gambar 1
Praktikan menjelaskan materi dengan Garis Bilangan
Gambar 2
Siswa mengerjakan latihan soal menggunakan Garis Bilangan
114
Gambar 4
Suasana siswa berlatih membuat soal secara mandiri
Gambar 3
Siswa berkelompok mengerjakan Soal
115
Gambar 6
Praktikan membagikan lembar Ulangan (Posttest)
Gambar 5
Siswa maju kedepan mengerjakan soal yang telah dibuatnya
117
Gambar 8
Praktikan sebagai fasilitator ketika siswa mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal
Gambar 7
Siswa mengerjakan Ulangan secara mandiri