Anda di halaman 1dari 143

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN

DISCOVERYLEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII


SMP NEGERI 2 KALIORI

SKRIPSI

Oleh
ASZHAR ANNAS DHANIEARGO
NPM 13310103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2020

i
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN
DISCOVERYLEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 KALIORI

Skripsi
Diajukan kepada Universitas PGRI Semarang untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh
ASZHAR ANNAS DHANIEARGO
NPM 13310103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
AGUSTUS 2020

ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Berjudul

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGDAN


DISCOVERYLEARNINGTERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 KALIORI

yang disusun oleh Aszhar Annas Dhanieargo


NPM 13310103
telah disetujui dan siap diujikan,. Semarang, ...............................

Pembimbing I Pembimbing II

Aurora Nur Aini, S.Si., M.Sc.


Ir. Agung Handayanto, M.Kom.
NPP 148701449
NIP.196209191994031003

iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Berjudul

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGDAN


DISCOVERYLEARNINGTERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 KALIORI

yang telah dipersiapkan disusun oleh Aszhar Annas Dhanieargo


NPM 13310103
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari 24 Desember 2020
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

Panitia Ujian
Ketua Sekretaris

Nur Khoiri, S.Pd., M.T., M.Pd. Dr. Lilik Ariyanto, S.Pd, M.Pd
NPP. 047801165 NPP.088602194

Anggota Penguji

1. Ir. Agung Handayanto, M.Kom. ( )


NIP.196209191994031003
2. Aurora Nur Aini, S.Si., M.Sc. ( )
NPP. 148701449
3. Dr. Lilik Ariyanto, S.Pd, M.Pd (.................................)
NPP.088602194

iv
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar


hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dan atau karya tulis orang lain, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 26 Desember 2020

Aszhar Annas Dhanieargo

NPM.13310103

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO:

“Selama masih ada kemauan keras tidak ada kata TERLAMBAT”


“Gunakan kekuatan dan kemampuan untuk mengubah hal yang tidak bisa kita
ubah, dengan ketabahan untuk menghadapinya, serta kebijaksanaan untuk melihat
perbedaanya”
PERSEMBAHAN:
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta hidayah-Nya sampai
selesainya skripsi ini.
2. Orangtuaku tercinta Bapak Wasito dan Ibu Rodayah tercinta yang
senantiasa memberiku do’a, kasih sayang yang tulus, semangat, dan
bimbingan yang tidak pernah ada hentinya.
3. Bapak dan Ibu Mertuaku terkasih Bapak H.Ngatmin N., S.Pd Dan Ibu Hj.
Markinah, S.Pd yang telah memberikan semangat kepada saya.
4. Istriku tercinta dan yang paling ku kasihi Sulistiya Nurul Hidayah, S.Pd
dan juga Malaikat kecilku Hanindhita Chitrabanu Pramesti yang telah
memberi semangat dan dorongan sampai selesainya skripsi ini.
5. Serta kepada orang-orang yang menyayangiku dengan tulus saudara dan
keluarga terkasih juga dengan sahabatku Eka Jaya Apriatna, M.Pd dan
Lina Prastika, S.Pd yang tidak ada henti-hentinya selalu mendoakan,
memberi semangat, dan mendukungku.
6. Big Bos Honda Caniggia Sadara W., S.E Yang telah memberikan
semangat, bantuan, inspirasi agar terselesaikan skripsi ini dan untuk rekan-
rekan CV. Honda Jaya Motor Rembang yang selalu mendukung saya
7. Kepada bapak Adi selaku Guru Matematika SMP N 2 Kaliori Rembang
yang sudah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman kelas C’13 dan teman-teman seperjuangan Pendidikan
Matematika angkatan 2013.
9. Almamaterku Universitas PGRI Semarang yang kucinta.

vi
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGDAN
DISCOVERYLEARNINGTERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 KALIORI

Aszhar Annas Dhanierargo


Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas PGRI Semarang
aryoasmorotedjo@gmail.com

Abstrak
Proses pembelajaran langsung yang didominasi guru membuat siswa menjadi
pasif dalam pembelajaran dan belum memberikan kesempatan siswa berkembang
secara mandiri, sehingga dilakukan penelitian dengan menerapkan pembelajaran
aktif yaitu model Problem Based Learning(PBL) dan Discovery Learning(DL)
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sistem persamaan linear
dua variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model PBL,DL, dan
pembelajaran langsung (2) apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai
model PBLlebih baik dari pembelajaran pembelajaran langsung. (3) apakah
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model DLlebih baik dari
pembelajaran langsung. (4) apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai
model PBLmencapai ketuntasan secara klasikal maupun individu. (5) apakah
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model DLmencapai ketuntasan
secara klasikal maupun individu. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasi
Eksperimentaldengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliori
tahun ajaran 2020/2021. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan
teknikCluster Random Sampling dan diperoleh sampel sebanyak 79 siswa, dengan
rincian 30 siswa pada kelas eksperimen satu yang dikenai model PBL, 28 siswa
pada kelas eksperimen dua yang dikenai model DL, dan 21 siswa pada kelas
kontrol yang dikenai model pembelajaran langsung. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dengan teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis data
dengan anava satu arah dengan taraf signifikansi 5% yang kemudian dilanjutkan
dengan uji Scheffe’ untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih baik.
Hasil penelitian ini diperoleh: (1) perbedaan prestasi belajar matematika siswa
antara siswa yang dikenai model PBL, DL, dan pembelajaran langsung (2)
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model PBLlebih baik dari siswa
yang dikenai pembelajaran langsung. (3) prestasi belajar matematika siswa yang
dikenai model DLlebih baik dari siswa yang dikenai pembelajaran langsung. (4)
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model PBLtelah mencapai
ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. (5) prestasi belajar
matematika siswa yang dikenai model DLtelah mencapai ketuntasan belajar
secara individual maupun klasikal.

Kata Kunci : problem based learning, discovery learning, prestasi belajar

vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “Efektivitas model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING
dan DISCOVERY LEARNING terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N
2 Kaliori”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Muhdi, S.H., M.Hum, selaku Rektor Universitas PGRI
Semarang
2. Bapak Dr. Nur Khoiri, S.Pd, MT, M.Pd selaku Dekan FPMIPATI
Universitas PGRI Semarang.
3. Bapak Dr. Lilik Ariyanto, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika
4. Ibu Choirotul Nurul Mustaqimah, S.Pdselaku kepala SMP N 2 Kaliori
Rembang yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian.
5. Ibu . selaku dosen wali kelas C.
6. Bapak Ir. Agung Handayanto, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I.
7. Ibu Aurora Nur Aini, S.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II.
8. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan serta yang tidak
ada hentinya.
9. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsunng maupun tidak
langsung sehingga skripsi ini dapat tersusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki
banyak kekurangan. Namun demikian, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.
Semarang, Desember 2020

Penulis

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................iv
PERNYATAAN......................................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................vi
ABSTRAK..............................................................................................vii
KATA PENGANTAR.............................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................6
C. Tujuan Penelitian.........................................................................7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................8
E. Definisi Istilah.............................................................................9
BAB II. TELAAH PUSTAKA................................................................14
A. Landasan Teori............................................................................14
B. Kerangka Berpikir.......................................................................22
C. Hipotesis Penelitian.....................................................................25
BAB III. METODE PENELITIAN.........................................................29
A. Lokasidan Waktu Penelitian........................................................29
B. Populasi dan Sampel...................................................................29
C. Desain Eksperimen......................................................................29
D. Teknik Sampling.........................................................................30
E. Variabel Penelitian......................................................................31
F. Teknik Pengumpulan Data..........................................................31
G. Instrumen Penelitian....................................................................32
H. Prosedur Penelitian......................................................................36
I. Analisis dan Intepretasi Data.......................................................37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................46

A. Hasil Penelitian...........................................................................46
1. Persiapan Penelitian..............................................................46

ix
2. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen........................................46
3. Analisis Hasil Penelitian.......................................................49
B. Pembahasan.................................................................................56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................63
A. Kesimpulan..................................................................................63
B. Saran............................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................65
LAMPIRAN............................................................................................70

x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase penguasaan maeri UN tahun 2015...........................................2
Tabel 1.2 Persentase penguasaan maeri UN tahun 2016...........................................2
Tabel 1.3 Persentase penguasaan maeri UN tahun 2017...........................................2
Tabel 1.4 Persentase penguasaan maeri UN tahun 2018...........................................2
Tabel 2.1 Sintaksis Model Pembelajaran Problem Based Learning..........................17
Tabel 3.1 Subyek Penelitian.......................................................................................30
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas....................................................................................34
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda.........................................................................35
Tabel 3.4 Notasi dan Tata Letak pada k Sampel berukuran n...................................41
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Varians.....................................................................42
Tabel 4.1 Hasil Analisis Uji Normalitas Awal...........................................................50
Tabel 4.2 Analisis Uji Homogenitas Awal...............................................................50
Tabel 4.3 Hasil Analisis Varians Data Awal.............................................................51
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Akhir..........................................................52
Tabel 4.5 Analisis Uji Homogenitas Akhir ...............................................................52
Tabel 4.6 Hasil Analisis Varian Data Akhir .............................................................53
Tabel 4.7 Ketuntasan Belajar Individual ...................................................................55

xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian.................................................................24

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP.........................................................................................................70
Lampiran 2a Daftar nama kelas uji coba....................................................................85
Lampiran 2b Daftar nama kelas eksperimen 1...........................................................86
Lampiran 2c Daftar nama kelas eksperimen 2...........................................................87
Lampiran 2d Daftar nama kelas kontrol.....................................................................88
Lampiran 3 Kisi-kisi soal uji coba.............................................................................89
Lampiran 4 Soal Uji Coba..........................................................................................90
Lampiran 5 Kunci jawaban dan penskoran soal uji coba...........................................91
Lampiran 6 Soal Post test...........................................................................................97
Lampiran 7 Kunci jawaban dan penskoran post test..................................................98
Lampiran 8 Nilai kemampuan awal siswa.................................................................101
Lampiran 9 Analisis butir soal uji coba.....................................................................104
Lampiran 10a Uji Normalitas awal kelas eksperimen 1............................................106
Lampiran 10b Uji Normalitas awal kelas eksperimen 2............................................108
Lampiran 10c Uji Normalitas awal kelas kontrol......................................................110
Lampiran 11 Uji Homogenitas awal..........................................................................111
Lampiran 12 ANAVA awal.......................................................................................113
Lampiran 13 Nilai kemampuan akhir........................................................................115
Lampiran 14a Uji Normalitas akhir kelas eksperimen 1............................................118
Lampiran 14b Uji Normalitas akhir kelas eksperimen 2............................................120
Lampiran 14c Uji Normalitas akhir kelas kontrol......................................................122
Lampiran 15 Uji Homogenitas akhir..........................................................................123
Lampiran 16 ANAVA akhir.......................................................................................125
Lampiran 17Uji Scheffe’............................................................................................127
Lampiran 18Uji ketuntasan klasikal...........................................................................128
Lampiran 19 Dokumentasi proses kegiatan pembelajaran.........................................129
Lampiran 20 Surat ijin penelitian...............................................................................131
Lampiran 21 Surat keterangan telah melakukan penelitian.......................................132

xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembelajaran matematika secara umum dapat dilihat pada
aplikasi Pamer Ujian Nasional tahun 2015, tahun 2016, tahun 2017, tahun 2018
dan tahun 2019 yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Mata pelajaran matematika di tingkat SMP,
pada tahun 2015 Kabupaten Rembang berada di peringkat ke 22 dari 35
kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yaitu dengan nilai rerata UN
sebesar 47,12. Pada tahun 2016 Kabupaten Rembang berada di peringkat ke 25
dari 35 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yaitu dengan nilai rerata
UN sebesar 41,29. Pada tahun 2017 Kabupaten Rembang berada di peringkat
ke 24 dari 35 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yaitu dengan nilai
rerata UN sebesar 47,32. Pada tahun 2018 Kabupaten Rembang berada di
peringkat ke 22 dari 35 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yaitu
dengan nilai rerata UN sebesar 45,17. Pada tahun 2019 Kabupaten Rembang
berada di peringkat ke 23 dari 35 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah
yaitu dengan nilai rerata UN sebesar 51,50.
Lebih lanjut lagi peneliti melihat persentase penguasaan materi soal
matematika ujian nasional SMP/MTs tahun 2015, tahun 2016, tahun 2017,
tahun 2018, dan tahun 2019 yang disajikan pada Tabel 1.1, Tabel 1.2, Tabel
1.3, tabel 1.4, dan Tabel 1.5 menunjukkan masih rendahnya persentase siswa
yang menjawab soal dengan benar untuk materi sistem persamaan linear dua
variabel untuk beberapa indikator yang diujikan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa persentase penguasan materi sistem persamaan linear dua variabel yang
diuji pada ujian nasional untuk Kabupaten Rembang dan SMP Negeri 2 Kaliori
masih rendah.
2

Tabel 1.1. Persentase penguasaan maeri UN tahun 2015


Kemampuan yang diuji Kabupaten Rembang SMP Negeri 2 Kaliori
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan 35,98% 44,72%
SPLDV
Sumber: Pamer UN 2015

Tabel 1.2. Persentase penguasaan maeri UN tahun 2016


Kemampuan yang diuji Kabupaten Rembang SMP Negeri 2 Kaliori
Siswa menyelesaikan
sosal cerita yang berkaitan
dengan keliling persegi 49,34% 37,23%
panjang meggunakan
konsep SPLDV
Sumber: Pamer UN 2016

Tabel 1.3. Persentase penguasaan maeri UN tahun 2017


Kemampuan yang diuji Kabupaten Rembang SMP Negeri 2 Kaliori
Siswa menentukan nilai
ax +by, jika xdan y
36,04% 24,43%
merupakan penyelesaian
dari SPLDV
Siswa menyelesaikan
sosal cerita yang berkaitan
dengan keliling persegi
panjang meggunakan
37,89% 39,69%
konsep SPLDV, jika
diketahui keliling dan
selisih panjang dan lebar
persegi panjang tersebut
Sumber: Pamer UN 2017

Tabel 1.4. Persentase penguasaan maeri UN tahun 2018


Kemampuan yang diuji Kabupaten Rembang SMP Negeri 2 Kaliori
Menyelesaikan soal cerita
35,18% 33,33%
berkaitan dengan SPLDV
Sumber: Pamer UN 2018

Tabel 1.5. Persentase penguasaan maeri UN tahun 2019


Kemampuan yang diuji Kabupaten Rembang SMP Negeri 2 Kaliori
Menentukan nilai variabel
33,85% 24,59%
dari SPLDV
Menganalisis masalah
39,62% 39,34%
tentang SPLDV
Sumber: Pamer UN 2019
3

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa


dalam materi sistem persamaan linier dua variabel tersebut adalah model
pembelajaran. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VIII
SMP Negeri 2 Kaliori yang menyatakan bahwa pembelajaran dikelas masih
menggunakan model pembelajaran langsung.
Model pembelajara langsung yang berpusat pada guru menjadikan siswa
pasif dalam pembelajaran dikarenakan siswa hanya menerima materi yang
disampaikan oleh guru dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk membangun
pemahaman matematika berdasarkan ide-idenya sendiri (Farhan danRetnawati,
2014). Selain itu menurut Anggraini, dkk (2010) dalam pembelajaran langsung
guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, kemudian mengerjakan soal-
soal rutin dan siswa tidak terbiasa mengerjakan soal non rutin yang menuntut
siswa untuk menyelesaiakan soal secara bebas dengan ide mereka sendiri,
sehingga apabila siswa diberikan soal-soal non rutin, siswa kesulita untuk
menyelesaikan soaa tersebut. Menurut Dewi (2014) metode ceramah dapat
menyebabkan timbulnya rasa bosan sampai akhirnya timbul rasa mengantuk
ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Sehingga dari beberapa pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam model pembelajaran langsung siswa
pasif dan hanya menerima pengetahuan dari guru sehingga dapat menimbulkan
rasa bosan dan rasa mengantuk ketika proses belajar.
Dengan demikian, seharusnya pembelajaran lebih bervariasi serta bisa
membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat
mengasah kemampuannya secara maksimal dan siswa juga akan tertarik serta
siswa tidak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas. Menurut Permendikbud nomor 22 Lampiran, proses pembelajaran pada
satuan pendidikan harusnya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hamdani (2011), Dalam pembelajaran,
tugas guru adalah sebagai fasilitator yang mampu mengembangkan kemampuan
belajar siswa, mengembangkan komdisi belajar yang relevan agar tercapai
4

suasana belajar secara wajar dengan penuh kegembiraan, dan mengadakan


pembatasan positif terhadap dirinya sebagai seorang guru.
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam materi sistem persamaan linear dua variabel adalah model Problem
Based Learning. Hasil penelitian Mustasyfiyah dan Suprapti (2019) menyatakan
bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi
belajar matematika siswa. Hasil penelitian Rahayuningsih (2020) menyatakan
bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar matematika siswa.
Purwosetiyono, dkk (2019) menyatakan bahwa model Problem Based
Learning baik diterapkan di sekolah, yang mana model Problem Based Learning
merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis
dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi pembelajaran. Sani (2014) menyatakan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning menuntut siswa aktif dalam pembelajaran
untuk melakukan penyidikan dalam menyelesaikan masalah dan guru berperan
sebagai fasilitator atau pembimbing.
Thomas & Schwenz (dalam Gurses, 2015) “Problem based learning is (1)
Provides active learning; (2) Gives the group work skills; (3) Problem solving
skills improves; (4) Science literacy increases; (5) Enhances the scientific process
skills; (6) Permanence of knowledge increases; (7) increases the self-learning
skills; (8) The critical thinking skils increases; (9) Communication skills
develops”. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pembelajaran berbasis
masalah meliputi; (1) Menciptakan pembelajaran aktif; (2) Memberikan
ketrampilan kerja kelompok; (3) Ketrampilan pemecahan masalah meningkat; (4)
meningkatkan literasi sains; (5) Meningkatkan ketrampilan proses ilmiah; (6)
Meningkatkan pengetahuan secara permanen; (7) Meningkatkan ketrampilan
belajar mandiri; (8) Ketrampilan berpikir kritis meningkat; (9) Ketrampilan
komunikasi berkembang.
5

Menurut Wewe (2016) terdapat perbedaan yang signifikansi skor prestasi


belajar matematika antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran
Problema Based Learning dan model pembelajaran langsung. Menurut Abdul
(2015) hasil belajar siswa dibelajarkan model Problem Based Learning lebih
tinggi dibandingkan menggunakan model pembelajaran langsung.
Model pembelajaran lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam materi sistem persamaan linear dua variabel adalah model Discovery
Learning. Hasil penelitian Pratiwi dan Ariawan (2020) menyatakan bahwa
penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi
belajar matematika siswa. Hasil penelitian Ismah dan Sundi (2018) menyatakan
bahwa model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
Balim (2009) menyatakan bahwa “Teaching students with the notion of
discovering, critical thinking, questioning, and problem solving skill is one of the
main principles of science and technology teaching. Thus, science and technology
teaching curriculum should accordingly be developed to educated science-literate
students who are able to inquire and solve problems they face.”. Dari pernyataan
tersebut dapat diartikan bahwa metode pembelajaran yang memberikan
pembelajaran dengan dugaan untuk penemuan, pemikiran kritis, pertanyaan, dan
ketrampilan pemecahan masalah adalah salah satu prinsip utama dari ilmu
pengetahuan dan teknologi pengajaran. Dengan demikian, kurikulum pengajaran
harus berakibat pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan untuk
mendidik siswa mempelajari pengetahuan yang mampu untuk ditanyakan dan
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
Menurut Hosnan (2014), penerapan Discovery Learning dalam kelas yaitu
mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar, guru mengajukan
pertanyaan terbuka kemudian memberikan kesempatan siswa untuk merespon,
mendorong siswa berpikir tingkat tinggi, serta siswa terlibat secara aktif dalam
dialog atau diskusi dengan guru maupun siswa lain. Menurut Rahayu (2015),
model Discovery Learning merupakan rancangan pembelajaran yang menyajikan
materi pembelajaran dengan memandang proses berpikir kritis merupakan bagian
6

yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, dimana dalam pembelajaran ini
siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan siswa membangun pengetahuan
dasar mereka, serta model pembelajaran ini menumbuhkan cara berpikir analitis
dan kritis dalam pemerolehan pengetahuan. Menurut Sinabela (2013),
pembelajaran dengan model Discovery Learning siswa lebih cenderung mencari
tahu prinsip dan konsep ilmu pengetahuan secara mandiri, dimana dalam proses
pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
aktif dan belajar secara mandiri bisa dilakukan secara individual maupun
berkelompok.
Mahmoud (2014) menyatakan bahwa “Discovery learning strategy helped
to recruit activities where students learn for themselves and apply what know it in
new situations, which in turn led to achieving effective learning”. Pernyataan
tersebut dapat diartikan bahwa strategi pembelajaran Discovery Learning
membantu kegiatan siswa dalam belajar mandiri dan menerapkan apa yang
diketahui dalam kondisi baru sehingga mengakibatkan pencapaian efektivitas
pembelajaran. Menurut Ismunandar (2019) model pembelajaran Discovery
Learning efektif untuk mencapai standar minimum KKM sebesar 75. Rosdiana,
dkk (2017) menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
eksperimen mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Problem based Learning dan
Discovery Learning terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Kaliori”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang
mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning, model
pembelajaran Discovery Learning, dan model pembelajaran langsung pada
7

materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 2
Kaliori?
2. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dari prestasi belajar
matematika siswa yang dikenai model pembelajaran pembelajaran
langsung pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII
SMP Negeri 2 Kaliori?
3. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari prestasi belajar
matematika siswa yang dikenai model pembelajaran pembelajaran
langsung pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII
SMP Negeri 2 Kaliori?
4. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran Problem Based Learning mencapai ketuntasan secara
klasikal maupun individu?
5. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran Discovery Learning mencapai ketuntasan secara klasikal
maupun individu?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika
siswa yang mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning,
model pembelajaran Discovery Learning, dan model pembelajaran
langsung pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP
Negeri 2 Kaliori.
2. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai
model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dari prestasi
belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran pembelajaran
8

langsung pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP
Negeri 2 Kaliori.
3. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai
model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari prestasi belajar
matematika siswa yang dikenai model pembelajaran pembelajaran
langsung pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP
Negeri 2 Kaliori.
4. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai
model pembelajaranProblem Based Learning mencapai ketuntasan secara
klasikal maupun individu.
5. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai
model pembelajaranDiscovery Learning mencapai ketuntasan secara
klasikal maupun individu.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang mempunyai kepentingan dengan masalah yang diteliti, diantaranya
sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
a. Meingkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran matematika
khususnya pada materi materi sistem persamaan linear dua variabel.
b. Membantu siswa dalam menguasai materi sistem persamaan linear dua
variabel.
2. Bagi Guru
a. Membantu guru dalam menciptakan suatu kegiatan belajar di kelas
yang menarik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
siswa.
b. Memberikan guru alternatif model pembelajaran yang baru dan dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
9

3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan efektifitas pembelajaran di sekolah sehingga tercipta
suasana pembelajaran yang menarik minat belajar siswa.
b. Memberikan sumbangan yang baik untuk perbaikan proses pebelajaran
matematika di kelas, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
mateatika siswa.
4. Bagi Peneliti
a. Menambah bekal untuk mengajar.
b. Memotivasi peneliti untuk melakukan inovasi-inovasi dalam proses
pembelajaran matematika di kelas.
c. Menambah pengetahuan peneliti mengenai pembelajaran matematika
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model
pembelajaran Discovery Learning.

E. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran pengertian istilah yang
digunakan dalam penelitian dan memberi gambaran yang lebih jelas kepada
pembaca, maka perlu adanya penjelasan berupa penegasan istilah yang terkait
dengan judul penelitian antara lain sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang
memenuhi indikator pembelajaran antara lain prestasi belajar siswa kelas
eksperimen berbeda dengan kelas kontrol, mencapai ketuntasan prestasi
belajar secara individu dan klasikal.
2. Problem Based Learning
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
menggunakan permasalahan nyata sebagai konteks bagi siswa dalam belajar
memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan dalam pembelajaran.
Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan masalah-masalah nyata
kepada siswa, setelah itu siswa mencari informasi dan ide untuk
10

menyelesaikan masalah tersebut yang kemudian dilakukan pemecahan


masalah oleh siswa.
3. Discovery Learning
Model pembelajaran Discovery Learning (DL) yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan
tahap pemberian ringkasan, identifikasi masalah, pengumpulan data,
pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan.
4. Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada guru, dimana guru memberikan atau menyampaikan isi materi
pelajaran dalam format yang sangat terstruktur kepada siswa dan guru
mendominasi kegiatan pembelajaran.
5. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil dari usaha-usaha belajar yang diukur
dan dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, atau angka yang merupakan
bukti keberhasilan yang dicapai siswa.
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar
Menurut Alamsyah (2016), prestasi belajar adalah tingkat
kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai
informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar, di
mana prestasi belajar tersebut dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
Menurut Aisyah dan Sofyan (2014), prestasi belajar dapat diartikan
sebagai hasil belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan yang
dapat dicapai siswa tersebut setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Menurut Syahputra (2016), prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang
sudah dicapai setelah perbuatan belajar dan merupakan cermin
keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Menurut
Hasibuan (2018), prestasi belajar merupakan hasil belajar seseorang yang
diperoleh dari suatu proses pembelajaran dan hasil belajar yang
diperolehnya merupakan hasil dari evaluasi atau penilaian yang dilakukan
oleh guru kepada siswanya. Sedangkan menurut Maesaroh (2013), Prestasi
belajar merupakan hasil daripada aktivitas belajar atau hasil dari usaha,
latihan dan pengalaman yanag dilakukan oleh seseorang, dimana prestasi
tersebut tidak akan lepas dari pengaruh faktor luar diri siswa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa yang
menunjukan sebagai keberhasilan siswa dalam proses belajar. Prestasi
belajar tersebut dapat diketahui setelah diadakan evaluasi atau penilaian
yang dilakukan oleh guru kepada siswa.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Menurut Rahmadani (2016), “Problem Based Learning model is
one of learning models, which presents real problems as the basic
foundation in the learning process”. Hal tersebet dapat diartikan bahwa
12

model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah


satu model pembelajaran yang menyajikan masalah nyata sebagai fondasi
dasar dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Ngalimun (2014),
model pembelajaran Problem Based Learning adalah suatu pembelajaran
yang dimulai oleh adanya masalah dimana masalah tersebut dapat
dimunculkan oleh siswa atau guru, kemudian siswa memperdalam
pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang
mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut.
Kusumaningsih dan Marta (2018) menyatakan bahwa peran guru
dalam pembelajaran Problem Based Learning difokuskan sebagai
pembimbing dan fasilitator sehingga siswa dapat belajar dan berpikir
untuk menyelesaikan masalahnya baik secara individu maupun kelompok,
di mana dalam proses menyelesaikan masalah inilah siswa belajar
menganilisis masalah dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber kemudian siswa mempresentasikan informasi serta ide-ide yang
diperoleh dalam simbol-simbol matematika, atau gambar untuk
memudahkan menentukan cara yang paling tepat untuk menyelesaikan
permasalahannya.
Ngalimun (2014) juga menyatakan bahwa model pembelajaran
Problem Based Learning memiliki karakteristik-karakteristik sebagai
berikut. (1) Belajar dimulai dengan suatu masalah. (2) Memastikan
masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa. (3)
Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di seputar disiplin
ilmu. (4) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar
dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka
sendiri. (5) Menuntut pembelajar untuk mendemonstrasikan apa yang telah
mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.
Menurut Hosnan (2014) ciri-ciri model pembelajaran problem based
learning sebagai berikut.
13

a. Pengajuan masalah atau pertanyaan


Pengaturan pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan
penting bagi siswa maupun masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang
diajukan itu haruslah mmenuhi kriteria autentik, jelas, mudah
dipahami, luas, dan bermanfaat.
b. Keterkaitan dengan berbagai masalah disiplin ilmu
Masalah yang diajukan dalam pembelajaran berbasis masalah
hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu.
c. Penyelidikan yang autentik
Penyelidikan diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah yang
bersifat nyata. Siswa menganalisa dan merumuskan masalah,
mengembangkan dan meramalkan hoipotesis, mengumpulkan dan
menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, menarik
kesimpulan, dan menggambarkan hasil akhir.
d. Menghasilkan dan memamerkan hasil karya
Siswa bertugas menyuaun hasil penelitiannya dalam bentuk karya dan
memamerkan hasil karyanya. Artinya hasil penyelesian masalah siswa
ditampilkan.
Menurut Hosnan (2014) kegiatan pembelajaran melalui PBL
diawali dengan aktivitas siswa untuk menyelesaikan masalah nyata yang
ditentukan atau disepakati. Sintaks atau langkah-langkah pembelajaran
PBL dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut.
14

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning


Tahap Aktivitas guru dan siswa
Tahap 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
Mengorientasi siswa pada menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
masalah Giuru memotivasi siswa agar terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah yang dipilih
atau ditentukan
Tahap 2 Guru membantu siswa mendefinisikan dan
Mengorganisasi pesrta didik mengorganisasikan tugas belajar yang
untuk belajar berhubungan dengan masalah yang sudah
diorientasikan pada tahap sebelumnya
Tahap 3 Guru mendorong siswa untuk
Membimbing penyelidikan mengumpulkan informasi yang sesuai,
individual dan kelompok melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan kejelasan yang diperlukan
untuk menyelesaiakan masalah.
Tahap 4 Guru membantu siswa untuk berbagi tugas
Mengembangkan dan dan merencanakan atau menyiapkan karya
menyajikan hasil karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan
masalah dalam bentuk laporan, video, dan
model serta membantu berbagai tugas
dengan temannya.
Tahap 5 Guru membantu siswa melakukan refleksi
Menganalisisdan mengevaluasi atau evaluasitahap proses pemecahan
proses pemecahan masalah masalah yang dilakukan.

Dalam penelitian ini pembelajaran Problem Based Learning


dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti dijelaskan oleh Hosnan di
atas yang terdiri dari 5 tahapan.
Menurut Shoimin (2014), model pembelajaran Problem Based
Learning memiliki kelebihan diantaranya sebagai berikut:
a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuan
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
15

e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari


perpuastakaan, internet, wawancara, dan observasi.
f. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah
dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
h. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
Menurut Shoimin (2014), kekurangan model pembelajaran
Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran berbasis masalah ini tidak dapat diterapkan untuk setiap
materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan
materi. Pembelajaran berbasis masalah ini lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya
dengan pemecahan masalah.
b. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi
akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
3. Model Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Hosnan (2014), Discovery Learning merupakan suatu
model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan
konstruktivisme, di mana model ini menekankan pentingnya pemahaman
struktur ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu melalui keterlibatan
aktif siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Hosnan (2014) ciri utama belajar dengan Discovery Learning
antara lain yang pertama mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan, kedua
pembelajaran ini berpusat pada siswa, ketiga kegiatan untuk
menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Menurut Sinambela (2013) langkah-langkah atau sintaks pelaksanaan
pembelajaran Discovery Learning sebagai berikut:

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


16

Model pembelajaran ini diawali dengan siswa dihadapkan pada


sesuatu yang menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk
tidak memeberi generalisasi, agar timbul keinginan dari siswa untuk
menyelidiki sendiri.
b. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin kejadian-kejadian dari masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada pemecahan masalah.
Stimulasi berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang
dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi
bahan. Kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c. Data collection (pengumpulan data)
Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian siswa diberi
kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi.
d. Data Processing (pengolahan data)
Siswa melakukan pengolahan data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara dan observasi meliputi
semua informasi hasil.
e. Verification (pembuktian)
Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
sebelumnya dengan beberapa fenomena yang sudah diketahui,
dihubungkan dengan hasil data proessing verification.
f. Generalization (menarik kesimpulan)
Proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan relevan, membaca sumber belajar, mengamati objek,
17

wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan


kegiatan lainnya yang relevan.
Marzano (dalam Hosnan, 2014) mengemukakan bahwa kelebihan
dari model Discovery Learning adalah sebagai berikut:
a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Menumbuhkan sikap inquiri (mencari-menemukan)
c. Memberikan wahana ineraksi antar siswa, ataupun siswa dengan guru,
dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
d. Mendukung kemampuan problem solving siswa.
e. Materi yang diajarkan dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi
dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses
penemuan.
f. Siswa belajar bagaimana mengajar.
g. Memotivasi diri dan lebih mudah mentransfer.
h. Pengetahuan bertahan lama dan mudah diingat
i. Hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih baik dari
hasil belajar lainnya.
j. Meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan berpikir bebas.
k. Melatih ketrampilan-ketrampilan kognitif siswa untuk menemukan dan
memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.
Menurut Hamdani (2011), kelemahan model pembelajaran
Discovery Learning antara lain sebagai berikut:
a. Proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja.
b. Tidak memberikan kesempatan berpikir secara kreatif.
c. Para siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental
d. Apabila kelas terlalu besar, penggunaan teknik ini kurang berhasil.
e. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan pengajaran tradisional
akan kecewa apabila diganti dengan teknik penemuan.
18

4. Model Pembelajaran Langsung


Menurut Suprijono (2015: 65-66), pembelajaran langsung atau
direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching. Hal tersebut
dikarenakan guru terlibat aktif dalam mengusung isi pembelajaran kepada
siswa dan mengajarkan atau menyampaikan materi secara langsung kepada
siswa. Menurut Rosmi (2017: 163), model pembelajaran langsung sering
disamakan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberi
informasi, pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered).
Widyantini (2012: 4) menyatakan bahwa model pembelajaran
langsung merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru atau
guru mendominasi kegiatan pembelajaran dan komunikasi terjadi satu
arah. Menurut Afandi, dkk (2013: 16), model pembelajaran langsung
merupakan model pembelajaran yang kegiatannya berpusat pada guru,
dalam hal ini guru menyampaikan isi materi pelajaran dalam format yang
sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa, dan mempertahankan
fokus pencapaian akademik.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada guru, dimana guru memberikan atau menyampaikan isi
materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur kepada siswa dan
guru mendominasi kegiatan pembelajaran.
Menurut Suprijono (2015: 69), sintaksis untuk model pembelajaran
langsung adalah sebagai berikut.
a. Fase 1: Estabilishing Set (Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
siswa)
b. Fase 2: Demonstrating (Mendemonstrasikan pengetahuan atau
keterampilan)
c. Fase 3: Guided Practice (Membimbing pelatihan)
d. Fase 4: Feed Back (Mengecek pemahaman dan memberikan umpan
balik)
19

e. Fase 5: Extended Practice (Memberikan kesempatan untuk pelatihan


lanjutan dan penerapan)
5. Efektivitas
Menurut Guskey (1982) pembelajaran dikatakan efektif apabila adanya
ketercapaian dalam prestasi belajar, adanya pengaruh yang positif antara
variabel bebas dan variabl terikat, adanya perbedaan prestasi antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Menurut Slameto (2010), pembelajaran
yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa menjadi
efektif pula. Menurut Manurung (2015) keefektifan belajar matematika
adalah perubahan yang membawa pengaruh berupa hasil yang telah
dicapai siswa dalam mengikuti pelajaran matematika yang mengakibatkan
perubahan pada diri seorang siswa berupa penguasaan dan kecakapan baru
yang ditunjukkan dengan hasil yang berupa nilai yang memuaskan
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas yang dimaksud dari penelitian ini adalah akibat yang
ditimbukan dari aktifitas belajar berupa tercapainya ketuntasan prestasi
belajar, tercapainya tujuan, dan uji banding prestasi belajar siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kriteria efektivitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah (1) adanya perbedaan prestasi
belajar siswa yang dikenai model PBL, DL, dan pembelajaran langsung,
(2) prestasi belajar siswa yang dikenai model PBL dan DL lebih baik
dibandingkan model pembelajaran langsung, (3) tercapainya ketuntasan
klasikal dan ketuntasan individu pada kelas model PBL dan DL.

B. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan
siswa yang menunjukan sebagai keberhasilan siswa dalam proses belajar.
Prestasi belajar tersebut dapat diketahui setelah diadakan evaluasi atau
penilaian yang dilakukan oleh guru kepada siswa. prestasi belajar siswa secara
umum dapat dilihat dalam aplikasi pamer UN yang menyajikan hasil ujian
nasional siswa. Dari aplikasi pamer UN tahun 2015, tahun 2016, tahun 2017,
20

tahun 2018, dan tahun 2019 prestasi belajar matematika siswa Kabupaten
Rembang masih berada pada posisi yang cukup rendah. Lebih lanjut lagi pada
indikator materi sistem persamaan linear dua variabel, terlihat bahwa
penguasaan materi tersebut pada siswa SMP Negeri 2 Kaliori masih rendah.
Dari hasil wawancara dengan guru kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliori,
didapatkan informasi bahwa pembelajaran di kelas menggunakan model
pembelajaran langsung di mana guru berperan aktif dalam memberikan materi
pelajaran di kelas, sedangkan siswa perperan pasif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas dan hanya menerima materi atau ilmu dari guru.
Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa faktor yang menyebabkan
rendahnya prestasi belajar siswa SMP Negeri 2 Kaliori pada materi sistem
persamaan linear dua variabel disebabkan oleh proses pembelajaran dikelas
yang belum menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
kemampuan siswa tersebut kurang terasah dengan maksimal, sehimgga
menyebabkan prestasi belajar siswa rendah.
Untuk meningkatkan prestasi belajar tersebut diperlukan model
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan siswa dapat berperan aktif dlam
kegiatan pembelajaran, serta dengan pembelajaran yang menekankan
keaktifan siswa selama belajar sehingga siswa dapat mengasah
kemampuannya secara maksimal. Model pembelajaran yang dalam prosesnya
menekannkan pada keaktifan siswa dan memberikan banyak kesempata siswa
untuk mengasah kemampuannya secara maksimal adalah model PBL dan DL.
Model PBL adalah model pembelajaran yang menggunakan
permasalahan nyata sebagai konteks bagi siswa dalam belajar memecahkan
masalah serta memperoleh pengetahuan dalam pembelajaran. Pembelajaran ini
dilakukan dengan memberikan masalah-masalah nyata kepada siswa, setelah
itu siswa mencari informasi dan ide untuk menyelesaikan masalah tersebut
yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa. Dengan kegiatan
pembelajaran PBL siswa akan terbiasa menyelesaikan masalah-masalah
matematika dan kemampuan siswa akan terasah dengan maksimal sehinga
nantinya prestasi belajar siswa akan meningkat.
21

Model DL adalah model pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan


tahap pemberian ringkasan, identifikasi masalah, pengumpulan data,
pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Pembelajaran DL
menuntut siswa aktif mengumpulkan informasi sendiri dan menemukan dan
mengkontruksi sendiri ide dan informasi untuk menemukan suatu konsep.
Dengan demikian siswa akan lebih memahami materi secara baik, sehingga
ketika diberikan permasalahan siswa akan dapat menyelesaikan masalah
tersebut karena telah menguasai materi dari menemukan suatu konsep materi.
Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang
berpusat pada guru, di mana guru mendominasi proses pembelajaran,
sedangkan siswa hanya menerima materi atau ilmu yang diberikan guru,
sehingga siswa tidak dapat mengasah dan memaksimalkan kemampuannya.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka diduga prestasi belajar
siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran. Adapun alur berpikir yang
ditunjukkan untuk mengarah jalannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

Materi Pelajaran

Proses Belajar Mengajar

Model Problem Based Model Discovery Model Pembelajaran


Learning Learning Langsung

Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2 Kelas Kontrol

Post Test Post Test Post Test


Tes Prestasi Belajar Tes Prestasi Belajar Tes Prestasi Belajar

Model pembelajaran yang efektif terhadap


prestasi belajar siswa

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


22

C. Hipotesis Penlitian
Sugiyono (2015) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah dalam penelitian yang sudah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban sementara yang
diberikan tersebut baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data di
lapangan.
Berdasarkan teori-teori yang telah disajikan di atas maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan
model pembelajaran Problem Based Learning, model pembelajaran
Discovery Learning, dan model pembelajaran langsung pada materi sistem
persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliori.
2. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Problem Based Learning lebih baik dari prestasi belajar matematika siswa
yang dikenai model pembelajaran pembelajaran langsung pada materi
sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliori.
3. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Discovery Learning lebih baik dari prestasi belajar matematika siswa yang
dikenai model pembelajaran pembelajaran langsung pada materi sistem
persamaan linear dua variabel kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliori.
4. Prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning mencapai ketuntasan secara
klasikal maupun individu.
5. Prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning mencapai ketuntasan secara klasikal
maupun individu.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kaliori tahun pembelajaran
2020/2021
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September dan Oktober tahun
ajaran 2019/2020.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugyono (2015), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
Menurut Sugyono (2015), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peniliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).

C. Desain Eksperimen
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti yaitu untuk
mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning dan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari
pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan faktor
24

keseluruhan siswa, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian


eksperimental semu (quasi eksperimen). Penelitian ini dilakukan dengan cara
membandingkan prestasi belajar siswa kelas kontrol yang dikenai model
pembelajaran langsung dengan kelas eksperimen 1 yang dikenai model
pembelajaran Problem Based Learning, serta dengan kelas eksperimen 2 yang
dikenai model pembelajaran Discovery Learning.
Tabel 3.1 Subyek Penelitian
Kelompok Keadaan Awal Stimulus Respon
Eksperimen I 0 X1 Y1
Eksperimen II 0 X2 Y2
Kelas Kontrol 0 X3 Y3
Keterangan :
0 = Nilai ulangan harian.
X1 = Pembelajaran dengan model pembelajaran discovery
learning.
X2 = Pembelajaran dengan model pembelajaran problem based
learning.
X3 = Pembelajaran dengan model pembelajaran langsung.
Y1 = Prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learning.
Y2 = Prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran
Discovery Learning.
Y3 = Prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran
langsung.

D. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel digunakan penelitian ini menggunakan
Probability Sampling yaitu Cluster Random Sampling. Probability sampling
merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
saampel (Sugiyono, 2014). Cluster random sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2014).
25

E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015), variabel penelitian adalah sebagai atribut
seseorang atau obyek yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini terdiri dari dua variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas atau disebut juga dengan variabel independent merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen atau variabel tterikat. Variabel bebas atau
variabel independent dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Problem Based Learning, model pembelajaran Discovery Learning, dan
model pembelajaran langsung.
2. Variabel terikat atau disebut juga variabel dependent merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat atau variabel dependent dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data.
Dalam penlitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain
sebagai berikut.
1. Metode Tes
Menurut Arikunto (2013), tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh inidvidu atau
kelompok. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
prestas belajar siswa siswa. Tipe soal tes yang digunakan dalam penelitian
ini adalah soal uraian. Sebelum tes diberikan pada saat pengambilan data
akhir pnelitian terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dari
tiap-tiap butir soal. Butir soal yang memenuhi kriteria valid, reliable, dan
26

mempunyai daya pembeda yang signifikan akan diberikan pada kelas


eksperimen dan kelas kontrol untuk mendapatkan data akhir dari
penelitian. Hasil tes prestasi belajar siswa yang didapatkan kemudian
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.
2. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010), dokumentasi berasal dari kata dokumen,
yang artinya barang-barang tertulis. Metode dokumentasi dalam penelitian
ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama dan
jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kaliori, serta untuk mengetahui
prestasi belajar awal dari siswa yang akan digunakan sebagai subjek
penelitian dan selanjutnya data awal tersebut akan dianalisis. Metode ini
juga digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai
dasar untuk menentukan ketiga sampel terpilih melalui nilai ulangan
harian pada kelas-kelas penelitian, dimana ketiga sampel harus
berdistribusi normal, homogen, dan mempunyai kemampuan awal atau
prestasi belajar awal yang sama.

G. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2015), instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Untuk mendapatkan instrumen yang berkualitas, maka setelah menyusun
instrumen perlu diadakan uji coba instrumen terlebih dahulu. Hasil dari uji
coba instrumen digunakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan taraf kesukaran dari butir angket tersebut.
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2013), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen. Sebuah tes
dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak
diukur Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus product
moment sebagai berikut.
27

N Σ XY −Σ X ∙ Σ Y
r xy =
2 2 2 2
√ { N Σ X −( Σ X ) } {N Σ Y −( Σ Y ) }
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi variabel X dan variabel Y , dua variabel
yang dikorelasikan.
N = Banyaknya siswa
X = Skor siswa pada tiap butir soal
ΣX = Jumlah skor siswa pada tiap butir soal.
Y = Skor total
ΣY = Jumlah skor total
Σ XY = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total.
Σ X2 = Jumlah kuadrat skor butir soal
ΣY 2 = Jumlah kuadrat skor total
Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan rtabelProduct Moment
dengan taraf signifikan 5%. Jika r xy ≥ r tabel maka soal dinyatakan valid dan
jika r xy ≥ r tabel maka soal dinyatakan tidak valid.
2. Uji Realibilitas
Menurut Arikunto (2013) Reliabilitas berhubungan dengan
masalah kepercayaan, dimana suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap, sehingga pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil tes atau seandainya hasil tes berubah-ubah, perubahan yang
terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Reliabilitas adalah ketetapan dalam soal untuk mengkategorikan anak itu
tetap, rendah, sedang, pandai.
Menurut Arikunto (2013), Realibilitas dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus K-R 20 sebagai.

n Σs 2
r¿= ( )(
n−1
1− 2i
st )
Keterangan :
r 11 = reliabilitas tes yang dicari
n = jumlah soal
si2 = varians butir soal,
28

n . Σ x i2−( Σ x i)2
dengan rumus, si2= ,
n(n−1)
dimana n = jumlah siswa
2
Σ s i = jumlah varians butir soal,
dengan rumus,Σ s i2=s 12+ s 22 + s32 + s4 2+ s 52
st 2 = varians skor total,
n . Σy2−(Σ y )2
dengan rumus, st2 = , dimana n = jumlah siswa
n( n−1)

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas


Koefisien Reliabilitas Kriteria
r 11< 0,40 Rendah
0,40 ≤ r 11< 0,60 Sedang
0,60 ≤ r 11 ≤ 1,00 Tinggi
Arikunto (2013:122-123)
3. Taraf Kesukaran
Menurut Arikunto (2014), tingkat kesukaran soal adalah peluang
untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
biasa dinyatakan dengan indeks, dimana indeks ini biasa dinyatakan
dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin
besar indeks tingkat tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin
mudah.
Menurut Arifin (2014), rumus tingkat kesukaran adalah :

Rata−rata
Tingkat Kesukaran=
Skor Maksimal Tiap Soal
Dengan nilai rata-rata didapat dari rumus:
Jumlah skor peserta didik tiap soal
Rata−rata=
Jumlah peserta didik tiap soal
Kategori :
1 Soal sukar jika : 0,00< P ≤ 0,30
)
2 Soal sedang jika : 0,30< P ≤ 0,70
)
29

3 Soal mudah jika : 0,70< P ≤ 1,00


)
4. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2013), daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu soal dalam membedakan antara siswa yang pandai yaitu siswa yang
berkemampuan tinggi dan siswa yang kurang pandai yaitu siswa yang
berkemampuan rendah.
Menurut Arifin (2014), rumus daya pembeda adalah :
X́ KA− X́ KB
DP=
Skor Maks
Keterangan :
DP = daya pembeda
X́ KA = rata-rata dari kelompok atas
X́ KB = rata-rata dari kelompok bawah
Skor Maks = jumlah kuadrat deviasi individual dari x 1
n = 27% x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah)

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda


Klasifikasi Daya Pembeda Kriteria
0,00-0,20 Rendah
0,21-0,40 Cukup
0,41-0,70 Baik
0,72-1,00 Baik sekali

H. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian yang dilakukan adalah
1. Tahap persiapan
a. Koordinasi
30

Langkah awal persiapan penelitian ini adalah koordinasi dengan


pihak sekolah penelitian untuk diperbolehkan atau tidaknya
mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
b. Melakukan observasi awal
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dengan
menanyakan kepada guru mata pelajaran matematika mengenai situasi
dan kondisi belajar matematika di kelas. Observasi selanjutnya dengan
metode dokumentasi untuk mendapat data-data yang diperlukan
sebagai dasar untuk menentukan ketiga sampel terpilih mempunyai
kemampuan awal yang relatif sama yaitu dengan mrminta data nilai
ulangan harian pada kelas-kelas penelitian pada guru matematika.
c. Menentukan sampel penelitian
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability
Sampling yaitu Cluster Random Sampling. Probability Sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Cluster Random Sampling adalah merupakan teknik
sampling daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
d. Menentukan kelas uji coba
Untuk menentukan kelas uji coba diambil kelas yang bukan
menjadi sampel peneliti.
e. Persiapan perangkat pembelajaran
Persiapan perangkat pembelajaran yang dilakukan adalah membuat
RPP untuk kelas eksperimen I dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning, kelas eksperimen II dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, dan kelas
kontrol dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Langkah
selanjutnya yaitu menyusun tes uji coba kemudian dianalisis untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Selanjutnya adalah memilih soal-soal yang memenuhi kriteria untuk
31

dijadikan post test. Soal-soal yang dipilih tersebut kemudian diberikan


kepada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol pada
akhir pertemuan sebagai soal evaluasi untuk mendapatkan data akhir
penelitian untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini.
2. Tahap pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen 1 dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, pada
kelas eksperimen 2 model pembelajaran Discovery Learning dan pada
kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
b. Memberi tes akhir pada kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2, dan
kelas kontrol.

I. Analisis dan Interprestasi Data


Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dalam rangka
penarikan kesimpulan mencapai tujuan penelitian. Analisis data merupakan
suatu cara untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh suatu
kesimpulan. Analisis data awal sama dengan analisis data akhir. Analisis
dilakukan dengan perhitungan manual Excel. Pada analisis data awal, uji yang
digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas, perbedaan pada analisis
data akhir terdapat uji anava satu jalur, scheffe’, uji regresi, dan uji ketuntasan
klasikal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Uji normalitas
Uji normalitas dalam yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan
metode Liliefors karena data penelitian merupakan data tunggal.
a. Hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi berdidtribusi normal.
H1 : sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.
b. Taraf signifikan uji
α =0.05
c. Statistik uji
32

Metode Liliefors yang digunakan dlam penelitian ini sesuai dengan


pendapat Budiyono (2016) yaitu setiap data X i diubah menjadi
bilangan baku z i dengan transformasi sebagai berikut:
X i− X́
z i= dimana s= √ n¿ ¿ ¿
s
Statistik uji untuk metode ini adalah:
L=Maks |F ( z i )−S ( z i )|

Dengan
F ( z i ) =P ( Z ≤ z i )
S ( z i )=¿ proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh z.
d. Keputusan uji
1) Berdasarkan nilai signifikan amatan (sig).
H0 tidak ditolak jika nilai sig. ≥ 0,05
H0 ditolak jika nilai sig. ¿ 0,05
2) Berdasarkan daerah kritis (DK)
DK ={L∨L> Lα , n } dengan n adalah ukuran sampel.
Untuk beberapa α dan n, nilai Lα ,n dapat dilihat pada tabel nilai
kritik uji Liliefors.
Sehingga
H0 tidak ditolak jika Lα ,n ∉ DK .
H0 ditolak jika Lα ,n ∈ DK .
2. Uji homogenitas variasi
a. Hipotesis
H0 : variansi populasi homogen.
H1 : tidak semua variansi homogen.
b. Taraf signifikan uji
α =0,05
c. Statistik uji yang digunakan :
Dalam penelitian ini untuk mengetahui variansi-variansi dari
sejumlah populasi sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas
33

menggunakan uji Bartlett dengan prosedur sebagai berikut (Budiyono,


2016):
2.303
χ 2= ( f log RKG−∑ f j log s 2j )
c
Dengan
χ 2 χ 2 ( k−1 )
k = Banyaknya populasi = banyaknya sampel
N = Banyaknya seluruh nilai (ukuran)
n j = Banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran
sampel ke-j
f j = n j−1=¿ derajat kebebasan s2j ; j=1,2,3 , … , k ;
f = k
N−k=∑ f j=¿ derajat kebebasan untuk RKG.
j=1
1
c=1+
3 ( k −1 ) (∑ f1 − 1j )
j

RKG=rerata kuadrat galat =


∑ S Sj
∑fj
2
2 ( ∑ X j)
SS j=∑ X − j =(n j−1) s 2j
nj
d. Keputusan uji
1) Berdasarkan nilai signifikan amatan (sig.)
H0 tidak ditolak jika nilai sig. ≥ 0,05
H0 ditolak jika nilai sig. < 0,05

2) Berdasarkan daerah kritis (DK)


DK ={ χ 2| χ 2> χ 2 }
sehingga,
H0 tidak ditolak jika Lα ,n ∉ DK
H0 ditolak jika Lα ,n ∈ DK

3. Uji Anava Satu Jalur


34

Uji Anava satu jalur bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat


perbedaan prestasi belajar antara siswa yang dikenai model pembelajaran
Problem Based Learning, model pembelajaran Discovery Learning, dan
model pembelajaran langsung pada sistem persamaan linear dua variabel
kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Kaliori.
Pengujian klasifikasi satu arah merupakan pengujian hipotesis beda
tiga rata-rata atau lebih dengan satu faktor yang berpengaruh.
JK
KR=
db
Keterangan :
KR : Kuadrat rerata
JK : Jumlah kuadrat
db : derajat bebas
Menghitung nilai anova atau (Fobs) dengan rumus:
RKA
F obs =
RKG
Keterangan :
RKA = estimator untuk variansi antar kelompok.
RKG = estimator untuk variansi dalam kelompok.
Langkah-langkah pengujian anova satu jalur adalah :
a. Menentukan hipotesis
H 0=μ 1=μ2=μ3
H a=¿ paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama.
Keterangan:
µ1 = hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)
µ2 = hasil belajar siswa mengunakan model pembelajaran Discovery
Learning (DL)
µ2= hasil belajar siswa mengunakan model pembelajaran langsung
b. Menentukan taraf signifikan uji α =0.05 beserta Ftabel, dengan rumus
Ftabel yaitu : F α ( v 1 ;v 2)
35

Keterangan :
v1 =k−1dan v 2=n−k
v1 = derajat pembilang
v 2 = derajat penyebut
c. Buat tabel penolong Anova
Tabel 3.4 Notasi dan Tata Letak pada k Sampel Berukuran n
Perlakuan
1 2 ... k
X11 X12 ... X1k
X21 X22 ... X2k
... ... ... ...
Xn1 Xn2 ... Xnk
Jumlah T1 T2 ... Tk T...
Rerata X́ 1 X́ 2 ... X́ k X́ ...
(Budiyono, 2013:190)
d. Hitung JKT, JKA, dan JKG
k n
G2
JKT=∑ ∑ X ij 2−
j=1 i=1 nk
Dengan G = T...
k

∑ T j2 G2
JKA= j=1 −
n nk
JKG=JKT −JKA
e. Hitung derajat kebebasan
dkA=k – 1
dkG=N – k
dkT =N – 1
f. Hitung rerata kuadrat
JKA
RKA=
dkA
JKG
RKG=
dkG
g. Hitung statstik uji
36

RKA
F obs =
RKG
h. Masukkan semua nilai yang telah didapat ke dalam tabbel Anova
berikut:
Tebel 3.5 Rangkuman Analisis Variansi
Sumber Jumlah Derajat Rata-rata
F obs
Varians Kuadrat Kebebasan Kuadrat
Perlakuan JKA k-1 RKA
RKA
Galat JKG N-k RKG
RKG
Jumlah JKT N-1 -
(Budiyono, 2013:194)
i. Tentukan kriteria pengujiannya
H 0 diterima apabila F obs ≤ F α ( v ; v ).
1 2

H 0 ditolak apabila F obs > F α (v ;v )


1 2

j. Buat kesimpulannya
(Budiyono, 2013)
Jika H 0 ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat
diketahui pasangan mana yang berbeda dengan menggunakan metode
scheffe’.
4. Uji Scheffe’
Uji Scheffe’ dalam penelitian ini diguakan untuk mengetahui manakah
prestasi belajar siswa yang lebih baik antara ketiga kelompok yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, model
pembelajaran Discovery Learning, dan model pembelajaran langsung pada
sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII semester genap SMP
Negeri 2 Kaliori dengan menggunakan metode Scheffe’ dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi semua pasangan komprasi rerata yan ada. Jika terdapat

k (k−1)
perlakuan, maka ada pasangan rerata.
2
b. Rumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.
Hipotesis nol tersebut berbentuk:
37

H 0: μi=μ j
c. Taraf signifikan α =0.05 .
d. Statistik uji yang digunakan:
2
( X́ i− X́ j )
F i− j=
RKG
( n1 + n1 )
i j

Dengan :
F i− j : nilai F obs pada perbandingan perlakuan ke-i dan
perlakuan ke-j.
X́ i : rerata pada sampel ke-i
X́ j : rerata pada sampel ke-j
RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari
perhitungan analisis variansi.
ni : ukuran sampel ke-i.
nj : ukuran sampel ke-j.
e. Tentukan daerah kritisdengan formula berikut.
DK ={ F∨F >(k−1) F α :k−1 , N−k }
f. Tentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda.
g. Tentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada.
(Budiyono, 2013)
5. Uji Ketuntasan Klasikal
Uji ketuntaan klasikal bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi
siswa yang dikenai model pembelajaran Problem Based Learning dan
model pembelajaran Discovery Learning mencapai ketuntasan klasikal
80%. Uji hipotesis ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu
pihak.
a. Formulasi hipotesis
H 0 : nilai siswa mencapai KKM klasikal adalah 80%
H a :nilai siswa tidak mencapai KKM klasikal adalah 80%
b. Menentukan taraf nyata α =5 %
c. Menghitung statistik uji
38

X−n p0
Z=
√n p ( 1− p )
0 0

Keterangan :
Z=¿uji ketuntasan klasikal
X =¿ siswa yang lulus KKM
n=¿ banyaknya siswa
p0=¿ proporsi ketuntasan klasikal
d. Menentukan Ztabel
e. Membuat keputusan uji
H 0 diterima jika Z hitung ≥ Z tabel
H 0ditolak jika Z hitung < Z tabel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Persiapan Penelitian
persiapan yang dilakukan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan Informasi
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain yaitu
jumlah kelas, jumlah siswa, nama siswa, dan nilai ulangan tengah
semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 yang didapatkan peneliti dengan
cara bertanya kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII
semester genap SMP Negeri 2 Kalioritahun ajaran 2020/2021.
b. Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan
strata yang ada pada populasi sehingga langsung diambil tiga kelas
oleh peneliti sebagai sampel penelitian, dimana satu kelas diberi
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning(PBL)yaitu kelas VIII 1 yang disebut sebagai kelas ekperimen
1 dan satu kelas diberi perlakuan denganmenggunakan model
pembelajaran Discovery Learning(DL)yaitu kelas VIII 2 yang disebut
sebagai kelas ekperimen 2, serta satu kelas yangdiberi perlakuan
dengan menggunakan pembelajaran langsung(L) yaitu kelas VIII 5
yang disebut sebagai kelas kontrol.
c. Menentukan Kelas Uji Coba Instrumen
Kelas uji coba yang diambil merupakan kelas yang masih termasuk
populasi tetapi bukan merupakan kelas sampel, yaitu diambilah oleh
peneliti kelas VIII 3 sebagai kelas uji coba.
2. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen
a. Pemberian Soal Uji Coba
Uji coba instrumen dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2020
yaitu dikelas VIII 3 SMP Negeri 2 Kaliori dengan jumlah siswa
40

sebanyak 23 siswa. Adapun nama siswa kelas uji coba instrumen


tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2a.
b. Langkah-langkah Uji Coba Instrumen
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam tahapan uji
coba instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1) Menyusun instrumen tes uji coba
Sebelum menyusun instrumen tes, peneliti terlebih dahulu
menyusun kisi-kisi. Setelah itu peneliti menyusuninstrumen tes uji
coba berdasarkan kisi-kisi. Soal tes uji coba berbentuk uraian
sebanyak sepuluhsoal dengan alokasi waktu 2 × 40 menit
2) Mengujicobakan instrumen tes uji coba
Instrumen tes uji coba yang telah disusun oleh peneliti
kemudian diuji cobakan pada kelas uji coba yaitu kelas VIII 3SMP
Negeri 2 Kaliori. Soal Uji Coba terdiri dari lima indikator prestasi
belajar matematika siswapada materi sistem persamaan linear dua
variabel yaitu:
a) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode grafik.
b) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode substitusi.
c) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode eliminasi.
d) Menyusun bentuk sistem persamaan linear
dua variabel dari soal cerita
e) Menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel
3) Analisis data hasil tes uji coba
Setelah soal uji coba selesai diuji cobakan kepada kelas uji
coba, kemudian data hasil tes uji tersebut dianalisis untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda
41

butir soal. Hasil analis soal uji coba tersebut kemudian digunakan
untuk menentukan butir soal yang digunakan sebagai alat ukur
penelitian pada kelas eksperimen.
4) Analisissoal uji coba penelitian
Analisis soal uji coba instrumen dalam penelitian ini meliputi
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
a) Validitas soal
Dalam penelitian ini validitas soal dilakukan dengan

rxy
membandingkan koefisien korelasi masing-masing butir soal

dengan nilai rtabel dengan n = 23 dan taraf signifikansi   5%


adalah 0,413. Hasil analisis validitas uji coba instrumen
diperoleh bahwa delapan soal berkategori valid yaitu soal
nomor 1, 2, 3,5,6, 7, 9, dan 10. Perhitungan lebih rinci dapat
dilihat pada lampiran 9.
b) Reliabilitas soal
Dalam penelitian ini reliabilitas soal dilakukan dengan
membandingkan nilai r11 dengan nilai rtabel. Berdasarkan hasil
analisis reliabilitas uji coba instrumen menggunakan rumus
alpha diperoleh bahwa nilai 𝑟11= 0,7295 sehingga nilai r11
>0,70atau0,7295 > 0,70 adalah reliabel. Maka kelima soal yang
akan digunakan dalam posttest dikatakan reliabel. Hasil analisis
dan perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 9.
c) Tingkat Kesukaran Soal
Hasil analisis tingkat kesukaran soal diperoleh bahwa
terdapat soal dengan kategori mudah butir nomor 1,4, 7, dan
soal nomor 8. Soal kategori sedang pada butir nomor 2, 3, 5, 6,
9, dan 10. Hasil analisis dan perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 9.
d) Daya Pembeda Soal
42

Hasil analisis daya pembeda soal diperoleh bahwa soal


nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9 dan 10 dikategorikan baik,
sedangkansoal nomor 4 dan 8dikategorikankurang baik. Hasil
dan perhitungan analisis daya pembeda selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 9.
Berdasarkan hasil analisis uji coba soal, yaitu Validitas Soal,
Reliabilitas Soal, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda, serta
keinginan awal peneliti untuk menggunakan 5 butir soal posttest,
maka dari kesepuluh soal dipilih5 soal yang valid, dikategorikan
soal sedang dan koefisien kesukarannya mendekati 0,5, koefisien
daya pembedanya paling tinggi, serta kelima soal yang dipilih
mempunyai koefisien reliabilitas lebih dari 0,70 yang digunakan
untuk posttestprestasi belajar matematika siswa pada materi sistem
persamaan linear dua variabel.

3. Analisis Hasil Penelitian


a. Analisis Data Awal
Analisis awal dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kelompok siswa yang dikenai model pembelajaran Problem Based
Learning, Discovery Learning dan pembelajaran
langsungberkemampuan awal yang sepadan atau sama. Data yang
digunakan adalah data nilai ulangan tengah semester matematika kelas
VII 1, VII 2 dan VII 5 pada SMP Negeri 2 Kaliori.
1) Uji Normalitas
Uji normalitan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
Lilliefors yang bertujuan untuk mengetahui bahwa kelompok
sampel berdistribusi normal. Tabel 4.1menunjukkan uji normalitas
awal ketiga kelas penelitian dengan α = 0,05 dengan kriteria:
L0 ≤ Ltabel , maka populasi berdistribusi normal
L0 > Ltabel, maka populasi tidak berdistribusi normal
43

Untuk kelas Problem Based Learningdiperoleh L0=0,112 dan


Ltabel =0,162 maka 0,112< 0,162 maka H0 diterima. Kelas Discovery
Learningdiperoleh L0= 0,077 dan Ltabel =0,167 maka 0,077< 0,167
maka H0 diterima. Kelas pembelajaran langsung diperoleh
L0=0,075 dan Ltabel =0,193 maka 0,075<0,193 maka H0 diterima.
Untuk hasil analisis lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10.
Adapun rekapitulasi perhitungan uji normalitas dengan
menggunkan Exel dapat dilihat pada Tabel 4.1 .
Tabel 4.1 Hasil Analisis Uji Normalitas Awal
Kelas N L0 Ltabel Kesimpulan
PBL 30 0,112 0,162 Berdistribusi Normal
DL 28 0,077 0,167 Berdistribusi Normal
L 21 0,075 0,193 Berdistribusi Normal

2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
uji Bartlett yang bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi yang homogen.Dalam penelitian ini sampel dikatakan
berasal dari populasi yang homogen jika χ 2hitung ≤ χ 2tabel. Berdasarkan
Tabel 4.2 hasil analisis uji homogenitas data awal diperoleh

χ 2hitung =1,548. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan χ 2tabel


. Untuk QUOTE  ¿ 5 % dengan dk =( k – 1 ) =( 3−1 )=2, diperoleh

χ 2( 0,05)(2)=5,991. Karena χ 2hitung < χ 2tabel maka ketiga sampel kelas


memiliki varians yang sama (homogen). Perhitungan lebih rinci
dapat dilihat pada Lampiran 11. Berikut rekapitulasi hasil analisis
uji homogenitas yang ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Analisis Uji Homogenitas Awal
Kelas n Si2 χ² hitung χ² tabel Keterangan Keputusan
PBL 30 253,599
DL 28 320,536
1,548 5,991 χ 2hitung ≤ χ 2tabel Homogen
L 21 185,833
Jumlah 79 759,968
44

3) Uji ANAVA
Uji ANAVA data awal dalam penelitian bertujuan untuk
mengetahui kesamaan rata-rata antara kelompok siswa yang dikenai
modelProblem Based Learning, Discovery Learning dan
pembelajaran langsung. Berdasarakan Tabel 4.3hasil perhitungan
menunjukkan bahwa F hitung =0,008. Dari daftar distribusi F dengan
dk pembilang = 2, dk penyebut =76 dan  = 0,05 didapat
F tabel=3,117 .Dari pembandingan F hitung dan F tabel didapatkan bahwa
F hitung ≤ F tabel sehingga hipotesis H0 diterima, sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan rata–rata kemampuan awal
antara ketiga kelas tersebut. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat
pada Lampiran 12.
Perhitungan Uji Anava dengan menggunakan perhitungan
manual Exel dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Varians Data Awal
JK d RK F Keteranga Keputusa
F
K hitun n n
tabel
g
Perlakua 4,241 2 2,120 0,008 3,11 f hitung ≤ f tabel H0
n 7 diterima
Galat 19725,50 76 259,54
6 6
Total 19729,74 78 -
7

b. Analisis Data Akhir


1) Uji Normalitas
Uji normalitan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
Lilliefors yang bertujuan untuk mengetahui bahwa kelompok
sampel berdistribusi normal. Tabel 4.4 menunjukkan uji normalitas
awal ketiga kelas penelitian dengan α = 0,05 dengan kriteria:
L0 ≤ Ltabel , maka populasi berdistribusi normal
L0 > Ltabel, maka populasi tidak berdistribusi normal
45

Untuk kelas Problem Based Learning diperoleh L0=0,105


dan Ltabel =0,162 maka 0,105<0,162 maka H0 diterima. Kelas
Discovery Learningdiperoleh L0=0,098 dan Ltabel =0,167 maka
0,098< 0,167 maka H0 diterima. Kelas pembelajaran langsung
diperoleh L0=0,129 dan Ltabel =0,193 maka 0,129<0,193 maka H0
diterima.
Untuk hasil analisis lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14.
Adapun rekapitulasi perhitungan uji normalitas dengan
menggunkan Excel dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas Akhir
Kelas N L0 Ltabel Keterangan Kesimpulan
PBL 30 0,105 0,162 L0 ≤ Ltabel Normal
DL 28 0,098 0,167 L0 ≤ Ltabel Normal
L 21 0,129 0,193 L0 ≤ Ltabel Normal
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
Bartlett yang bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi yang homogen.Dalam penelitian ini sampel dikatakan
berasal dari populasi yang homogen jika χ 2hitung ≤ χ 2tabel. Berdasarkan
Tabel 4.5 hasil analisis uji homogenitas data akhir diperoleh
χ 2hitung =0,801. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan

χ 2tabel . Untuk α QUOTE=5 % dengan dk =( k – 1 ) =( 3−1 )=2,


2
diperoleh χ ( 0,05)(2)=5,991. Karena χ 2hitung < χ 2tabel maka ketiga sampel
kelas memiliki varians yang sama (homogen). Perhitungan lebih
rinci dapat dilihat pada Lampiran 11. Berikut rekapitulasi hasil
analisis uji homogenitas akhir yang ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.5 Analisis Uji Homogenitas Akhir
Kelas N Si2 χ² hitung χ² tabel Keterangan Kesimpulan
141,23 0,801 5,991 χ 2hitung ≤ χ 2tabel Homogen
PBL 30
7
DL 28 117,18
46

5
L 21 96,448
Jumlah 76 354,87
3) Uji Anava
Uji ANAVA data akhir dalam penelitian bertujuan untuk
menguji hipotesis dan untuk mengetahui adanya
perbedaankemampuan berpikir kritis matematis antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, model
pembelajaran Discovery Learning, dan model pembelajaran
langsung. Berdasarakan Tabel 4.6hasil perhitungan menunjukkan
bahwa F hitung =7,414. Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang
= 2, dk penyebut = 76 dan  = 0,05 didapat F tabel=3,117 . Dari
pembandingan F hitung dan F tabel didapatkan bahwa F hitung ≤ F tabel sehingga
hipotesis H0ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar matematika antara kelas
yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning,
kelas yang menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning,dan kelas yang menggunakan model pembelajaran
langsung. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
16.
Perhitungan Uji Anava dengan menggunakan perhitungan
manual Excel dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Varians Data Akhir
F F
JK dK RK Keterangan Keputusan
hitung tabel
Perlakuan 1792,902 2 896,451 7,414 3,117 F hitung > F tabel H 0ditolak
Galat 9188,819 76 120,905
Total 10981,72 78

4) Uji Scheffe’
Setelah dilakukan uji ANAVA dan diperoleh kesimpulan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai prestasi belajar matematika
antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based
47

Learning, kelas yang menggunakan model pembelajaran Discovery


Learning,dan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung,
maka selanjutnya dilakukan uji Scheffe’untuk mengetahui kelas mana
yang memiliki rata-rata nilai prestasi belajar matematika yang lebih
baik antara ketiga model pembelajaran tersebut.
a) Antara model pembelajaranProblem Based Learningdan model
pembelajaran langsung
Hasil uji Scheffe’ yang didapatkan dalam penelitian ini
adalah F hitun g=12,621 dan F tabel=6,234. Karena F hitun g ≥ F tabel maka
H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan prestasi belajar
matematikaantara model pembelajaran Problem Based Learning
dan model pembelajaran langsung. Karena nilai rata-rata siswa
yang dikenai model pembelajaran Problem Based Learning lebih
tinggi dari pada nilai rata-rata siswa yang dikenai model
pembelajaran langsung, maka didapatkan kesimpulan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning lebih baik daripada model
pembelajaran langsung. Perhitungan uji scheffe’ selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 18.
b) Antara model pembelajaranDiscovery Learningdan model
pembelajaran langsung
Hasil uji Scheffe’ yang didapatkan dalam penelitian ini
adalah F hitun g=10,696 dan F tabel=6,234. Karena F hitun g ≥ F tabel maka
H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan prestasi belajar
matematikaantara model pembelajaran Discovery Learning dan
model pembelajaran langsung. Karena nilai rata-rata siswa yang
dikenai model pembelajaran Discovery Learning lebih tinggi dari
pada nilai rata-rata siswa yang dikenai model pembelajaran
langsung, maka didapatkan kesimpulan bahwa model pembelajaran
Discovery Learning lebih baik daripada model pembelajaran
langsung. Perhitungan uji scheffe’ selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 18.
48

5) Uji Ketuntasan Belajar


a) Ketuntasan Belajar Individual
Setiap individu dikatakan tuntas jika hasil tes yang
diperoleh nilainya ≥ 62. Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa pada
kelas Problem Based Learning siswa yang memiliki nilai≥ 62
sebanyak 26 siswa dan siswa yang memiliki nilai ¿ 62 sebanyak 4
siswa. Sedangkan pada Discovery Learningsiswa yang memiliki
nilai≥ 62 sebanyak 25 siswa dan siswa yang memiliki nilai ¿ 62
sebanyak 3 siswa.
Tabel 4.7 Ketuntasan Belajar Individual
Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Jumlah
Kelas
yang Tuntas Tidak Tuntas Siswa
PBL 26 4 30
DL 25 3 28

b) Ketuntasan belajar klasikal


Untuk mengetahui suatu kelas tuntas secara klasikal,
dalam penelitian ini digunakan uji proporsi. Hipotesis yang
digunakan yaitu:
H 0 : p ≥ 8 0% (tercapainya ketuntasan belajar klasikal)
H a : p <80 % (tidak tercapai ketuntasan belajar klasikal).
Rumus yang digunakan adalah statistik Z, dengan kriteria
penerimaan H 0 adalah Z hitun g ≥−Z tabel . Di bawah ini adalah
perhitugan uji Z pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.
Sedangkan perhitungan uji Z selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 19.
1. Kelas modelProblem Based Learning
X−n p0
Z=
√n p ( 1− p )
0 0

26−( 3 0 ×0.8 0 ) 2
¿ ¿
√3 0 × 0.80× ( 1−0,8 0 ) 2,190
49

¿ 0,91 3
−Z 0.05=−1,6 4 5
Karena Z hitun g ≥−Z tabel maka H 0diterima, artinya kelas
eksperimen 1 mencapai ketuntasan secara klasikal.
2. Kelas model Discovery Learning
X−n p0
Z=
√n p ( 1− p )
0 0

25−( 28 ×0,8 0 ) 2,6


¿ ¿
√28 × 0.8 0× ( 1−0,8 0 ) 2,117
¿ 1,228
−Z 0.05=−1,6 4 5
Karena Z hitun g ≥−Z tabel maka H 0 diterima, artinya kelas
eksperimen 2 mencapai ketuntasan secara klasikal.

B. Pembahasan
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu
analisis data awal yang dilakukan sebelum penelitian dan analisis data akhir
yang dilakukan setelah penelitian. Analisis data awal yang dilakukan sebelum
penelitian yaitu dengan melakukan uji normalitas menggunakan uji Lilliefors,
uji homogenitas menggunakan ujiBartlett dan uji ANAVA. Data yang
digunakan pada analisis data awal dalam penelitian ini adalah data awal
sebelum dilakukan eksperimen. Data awal pada penelitian ini adalah nilai
ulangan tengah semester ganjil. Pada uji normalitas dengan menggunakan uji
Lilliefors dapat disimpulkan dahwa ketiga sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas menggunakan ujiBartlett diperoleh
kesimpulan bahwa ketiga sampel kelas yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai varians yang sama atau homogen. Pada uji ANAVA dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara kelas modelProblem Based
Learning, Discovery Learning dan pembelajaran langsung. Berarti tidak
terdapat perbedaan rerata prestasi belajar dari ketiga kelas penelitian.
50

Kemudian ketiga kelas penelitian diberi perlakuan yang berbeda. Pada


kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan menggunakan model
pembelajaranProblem Based learning,pada kelas eksperimen 2 diberikan
perlakuan menggunakan model pembelajaran Discovery Learningsedangkan
pada kelas kontrol diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran
langsung. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada ketiga kelas
penelitian, kemudian dilakukan penilaian prestasi belajar siswauntuk
selanjutnya analisis data akhir untuk menguji hipotesis penelitian.
Sebelum melakukan analisis data akhir terlebih dahulu menguji apakah
sempel kelas yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal dan
homogen. Uji normalitas dengan uji Lilliefors diperoleh hasil bahwa pada
ketiga kelas penelitian yaitu kelas modelProblem Based Learning, Discovery
Learning dan pembelajaran langsung, semua berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Data akhir untuk kelas modelProblem Based Learning,
Discovery Learning dan pembelajaran langsung mempunyai varians yang
sama atau homogen. Setelah ketiga kelas penelitian dinyatakan berdistibusi
normal dan memiliki varians yang sama atau homogen, maka dilakukan
analisis dan pembahasan lebih lanjut sebagai berikut.
1. Ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa antara siswa yang
dikenai model pembelajaran Problem Based Learning, model
pembelajaran Discovery Learning, dan model pembelajaran langsung.
Pada hipotesis 1 dengan Uji ANAVA satu jalur didapat nilai sig.
kurang dari nilai α yaitu 0,05 dan nilai F hitung < Ftabel sehingga H0 ditolak,
sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan rerata prestasi
belajar dari ketiga kelas penelitian, atau dengan kata lain dapat
disimpulakan bahwa terdapat perbedaan rerataprestasi belajar siswa yang
dikenai model Problem Based Learning, rerata prestasi belajar siswa yang
dikenai model Discovery Learning, dan rerata prestasi belajar siswa yang
dikenai model pembelajaran langsung. Perbedaan prestasi belajar siswa
tersebut disebabkan oleh adanya perlakuan yang berbeda. Sesuai dengan
51

model pembelajaran yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-


masing, sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajarsiswa.
Pada model pembelajaran Problem Based Learning siswa
didekatkan pada permasalahan sehingga siswa dapat menyusun
pengetahuannya sendiri melalui memecahkan masalah tersebut yang
dibantu dengan stimulus oleh guru untuk memudahkan siswa dalam
memahami dan memecahkan masalah tersebut. Pada model pembelajaran
Discovery Learning siswa dituntun dan diarahkan untuk dapat menemukan
konsep-konsep materi sistem persamaan linear dua variabel sehingga
siswa dapat meningkatkan prestasi belajar mereka melalui proses
menyelesaikan berbagai macam soal yang berkaitan dengan permasalahan
kontekstual. Sedangkan pada model pembelajaran langsung siswa tidak
aktif dalam pembelajaran dan siswa hanya menerima materi yang
disampaikan oleh guru, serta hanya belajar soal-soal rutin yang diberikan
oleh guru. Dengan melihat perbedaan cara belajar tersebut maka
berpengaruh pula terhadap kemampuan pemahaman materi sistem
persamaan linear dua variabel yang kemudian berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa, sehingga ada perbedaan prestasi belajar matematika
siswa antara siswa yang dikenai model pembelajaran Problem Based
Learning, model pembelajaran Discovery Learning, dan model
pembelajaran langsung.
2. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Problem Based Learning lebih baik dari siswa yang dikenai pembelajaran
langsung.
Pada hipotesis 2 dengan Uji Scheffe’ didapat nilai F hitung ≥ F tabel
maka H 0 ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan rerata prestasi belajar siswa yang dikenai model Problem Based
Learning dan rerata prestasi belajar siswa yang dikenai model
pembelajaran langsung. Rerata prestasi belajar siswa yang dikenai model
pembelajaran Problem Based Learning menunjukkan hasil yang lebih baik
dari prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran langsung. Hal
52

ini dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain ketika siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran, siswa berperan aktif melalui proses tanya jawab
dan proses pemecahan masalah, pada pembelajaran Problem Based
Learning proses pemecahan masalah nyata yang dilakukan siswa
membantu siswa berlatih untuk menyelesaikan masalahyang diberikan
oleh guru dengan menemukan ide-ide dalam penyelesaian masalah.
Dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah nyata ini
nantinya akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Ghorgiu(2014) menyatakan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning dapat melatih siswa menyelesaikan
masalah melalui permasalahan yang disajikan sesuai dengan konteks nyata
dalam kehidupan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Crowley (2015) yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang
dikenai model pembelajaranProblem Based Learning lebih baik daripada
hasil belajar siswa yang dikenai model pembelajaranlangsung. Hasil
penelitian lain oleh Hariyati, dkk(2013) juga menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning lebih
baik dari kelas yang menggunakan pembelajaran langsung.
3. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Discovery Learning lebih baik dari siswa yang dikenai pembelajaran
langsung.
Pada hipotesis 3 dengan Uji Scheffe’ didapat nilai F hitung ≥ F tabel
maka H 0 ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan rerata prestasi belajar siswa yang dikenai model Discovery
Learning dan rerata prestasi belajar siswa yang dikenai model
pembelajaran langsung. Rerata prestasi belajar siswa yang dikenai model
pembelajaranDiscovery Learning menunjukkan hasil yang lebih baik dari
prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran langsung. Hal ini
dikarenakan model pembelajaran Discovery Learningmerupakan model
pembelajaran yang terstruktur dengan cara menemukan konsep-konsep
sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajar mereka melalui proses
53

menyelesaikan berbagai macam soal yang berkaitan dengan permasalahan


kontekstual. Dalam kegiatan pembelajaran, setelah siswa mendapatkan
apresepsi diberikan permasalahan siswa untuk dikerjakan oleh siswa,
setelah itu siswa menganalisis permasalahan yang ada untuk menemukan
konsep yang harus dipelajari. Dengan bantuan guru secara terbimbing
siswa menemukan konsep kemudian mempresentasikan hasil diskusi.
Setiap siswa menganggapi hasil diskusi dan dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil temuan mereka. Sehingga hal ini berdampak pada
prestasi belajar mereka yang menjadi maksimal dibandingan dengan siswa
yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sappaile, dkk(2018)
yang memperoleh hasil bahwa model pembelajaran Discovery Learning
lebih baik daripada model pembelajaran langsung. penelitian lain yang
dilakukan oleh Ba’ru (2016) juga menyatakan bahwa hasil belajar
matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa
yang diajar dengan model pembelajaran langsung. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Lestariningsih (2020) menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Hasil penelitian Sutrisno, dkk (2020) juga menyatakan
bahwa prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada model
pembelajaran langsung.
4. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Problem Based Learning telah mencapai ketuntasan belajar secara
individual maupun klasikal.
Hipotesis 4 yaitu berdasarkan hasil ketuntasan klasikal dan
individu menunjukkan bahwa siswa yang dikenai model pembelajaran
Problem Based Learning telah memenuhi syarat ketuntasan belajar
klasikal yaitu lebih mencapai lebih dari 80% sehingga dapat dikatakan
bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
54

Problem Based Learning telah mencapai ketuntasan baik secara klasikal


maupun individu. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning siswa didekatkan pada permasalahan sehingga
siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri melalui memecahkan
masalah tersebut yang dibantu dengan stimulus untuk memudahkan siswa
dalam memahami dan memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian
siswa akan terbiasa memahami dan memecahkan masalah maupun soal tes
mengenai materi sistem persamaan linear dua variabel yang diberikan
guru, sehingga nilai tes yang diperoleh siswa baik dan memenuhi KKM.
5. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Discovery Learningtelah mencapai ketuntasan belajar secara individual
maupun klasikal.
Hipotesis 5 yaitu berdasarkan hasil ketuntasan klasikal dan
individu menunjukkan bahwa siswa yang dikenai model pembelajaran
Discovery Learningtelah memenuhi syarat ketuntasan belajar klasikal
yaitu lebih mencapai lebih dari 80% sehingga dapat dikatakan bahwa
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Discovery Learningtelah mencapai ketuntasan baik secara klasikal maupun
individu.Pada kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery
Learning siswa diberikanpermasalahan yang menuntun dan mengarahkan
siswa untuk menemukan konsep yang harus dipelajari. Dengan bantuan
guru secara terbimbing siswa menemukan konsep kemudian
mempresentasikan hasil diskusi dan menyimpulkan hasil temuan mereka.
Dengan demikian siswa akan memahami konsep materi sistem persamaan
linear dua variabel dengan baik dan mampu memecahkan masalah maupun
soal tes yang diberikan guru, sehingga nilai tes yang diperoleh siswa baik
dan memenuhi KKM.
Dari hasil penelitian kelima hipotesis tersebut dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran
Discovery Learningmerupakan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
prestasi belajar mateatika siswa. har tersebut sesuai dengan hasil penelitian
55

Rikaini (2020) yang menyatakan bahwa bahwa model Problem Based


Learning efektif terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hasil penelitian
Bulu, dkk (2019) menyatakan bahwa model pembelajaran Dicovery Learning
lebih efektif dibandingkan model pembelajaran langsung ditinjau dari prestasi
belajar matematika siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil penelitian, peneliti
menyimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. Ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa antara siswa yang
dikenai model pembelajaran Problem Based Learning, model
pembelajaran Discovery Learning, dan model pembelajaran langsung.
2. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Problem Based Learning lebih baik dari siswa yang dikenai pembelajaran
langsung.
3. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Discovery Learninglebih baik dari siswa yang dikenai pembelajaran
langsung.
4. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Problem Based Learningtelah mencapai ketuntasan belajar secara
individual maupun klasikal.
5. Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran
Discovery Learningtelah mencapai ketuntasan belajar secara individual
maupun klasikal.
Berdasarkan kesimpulan diatas bahwa model pembelajaran Problem
Based Learningdan model pembelajaran Discovery Learning dapat dikatakan
efektif karena sudah memenuhi indikator efektivitas yaitu kelas eksperimen 1
dan eksperimen 2 telah mencapai ketuntasan prestasi belajar secara individu
maupun klasikal, tercapainya tujuan, dan uji banding prestasi belajar siswa
kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 lebih tinggi dari kelas kontrol.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat
diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
57

1. Model pembelajaran Discovery Learning dan ProblemBased Learning


dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran
matematika khususnya pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua
varibel karena efektif dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
siswa.
2. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran
Discovery Learningpada pokok bahasan yang lain.
3. Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dapat juga
dilakukan inovasi baru dengan mengkombinasikan media pembelajaran
dengan model pembelajaran Problem Based Learning danmodel
pembelajaran Discovery Learning.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, L.M. (2015). Pengaruh Pengaruh Implementasi Model Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Suwawa. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan IPA,
Universitas Negeri Gorontalo.
Afandi, M., Chalamah, E. & Wardani, O.P. (2013). Model dan Metode
Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Sultan Agung Press.
Aisyah, E.S. & Sofyan, S. (2014). Perbandingan Prestasi Belajar Matematika
Siswa Antara yang Mendapatkan Model Active Learning Tipe Giving
Question dan Getting Answer dengan Konvensional. Jurnal Pendidikan
Matematika, 3(1), 11-23.
Alamsyah, N. (2016). Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa SMAN 102 Jakarta. Jurnal SAP, 1(2), 155-164.
Anggraini, L., Siroj, R.A. & Putri, R.I.I. (2010). Penerapan Model Pembelajaran
Investigasi Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Kelas VIII-4 SMP Negei 27 Palembang.
Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 33-44.
Arifin, Z. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Posdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Balim, A. G. (2009). The Effect of Discovery Learning on Student’s Succes and
Inquiry Learning Skills. Egitim Arastirmalari Eurasian Journal of
Educational Research, 35, 1-20.
Ba’ru, Y. (2016). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Terhadap Hasil
Belahar Matematika Ditinjau dari Minat Siswa Kelas VII SMP Negeri Di
Kota Rantepao. Jurnal Daya Matematis,4(1), 83-89.
Budiyono, (2013a). Statistik untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Budiyono, (2016b). Statistik untuk Penelitian (Edisi ke-2). Surakarta: UNS Press.
59

Bulu, A., Wahyudi, E. & Making, S.R.M. (2019) Efektivitas Model Pembelajaran
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Loura Materi Operasi Aljabar pada Fungsi. Jurnal
Penelitian Pendidikan Sumba STKIP Weetebula, 1(1), 69-73.
Crowley, B.M. (2015). Te Efects of Problem-Based Learning on Mathematics
Achievement of Elementary Students Across Time.Western Kentucky
University TopSCHOLAR® Masters Teses & Specialist Projects, 5-2015.
Dewi, D.P.S. (2014). Studi Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Inside Outside (IOC) dan Team Assisted Individualization (TAI) Ditinjau
Dari Kretivitas dan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Transformasi
Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 4 Kuningan Tahun
Pelajaran 2013/2014. Jurnal Akademi dan Gagasan Matematika, 1(1), 1-
7.
Farhan, M. & Retnawati, H. (2014). Keefektifan PBL dan IBL Ditinjau dari
Prestasi Belajar, Kemampuan Representasi Matematis, dan Motivasi
Belajar. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2), 227-240.
Gorghiu, G., Draghicescu, L. M., Cristea, S., A.M., & Gorghiu, R. M. (2015).
Problem-Based Learning-An Efficient Learning Strategy In The Science
Lessons Context. Procedia-Social and Behavioral Sciences Journal,
19(2015), 1865-1870.
Gurses, A., Dogar. C. & Geyik. E. (2015). Teaching of The Concept of Enthalpy
Using Problem Based Learning Approach. Procedia-Journal Social and
Behavioral Sciences, 197(2015), 2390-2394.
Guskey, T.R. (1982). The Efectiveness of Mastery Learning Strategies in
Undergraduatiate Education Curses. Jurnal of American Educational
Research Association, 1-18.
Hamdani, (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hariyati, E., Mardiyana., & Usodo, B. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (Tai) Dan Problem
Based Learning (Pbl) Pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari
60

Multiple Intelligences Siswa Smp Kabupaten Lampung Timur Tahun


Pelajaran 2012/201, Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 1(7),
721-731.
Hasibuan, A.A. (2018). Kontribusi Lingkungan Belajar dan Proses Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah. Jurnal Tarbiyah, 25(2), 1-
20.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ismah & Sundi, V.H. (2018). Penerapan Model Discovery Learning untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Labschool FIL UMJ.
Fibonacci Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika, 4(2), 161-
169.
Ismunandar, D. (2019). Efektifitas Model Discovery Learning di Kelas VIII
Materi Relasi dan Fungsi. Seminar Nasional Pendidikan Matematika,
1(1), 62-72.
Kusumaningsih dan Marta. (2018). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Discovery Learning Terhadap Kemampuan Representasi Matematis
Siswa SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(2), 202-209.
Lestariningsih. (2020). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui
Pendekatan Discoveri Learning Siswa Kelas V. Jurnal Ilmiah UNY, 2(2),
9-19.
Maesaroh, S. (2013). Peranan metode Pembelajaran Terhadap Minat dan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Kependidikan, 1(1), 150-168.
Mahmoud, A. (2014) The Effect of Using Discovery Learning Strategy in
Theaching Grammatical Rules to Fisrt Year Secondary Student on
Developing Their Achievment and Metacognitive Skills. Internasional
Journal of Inofation and Scientific Research, 5 (2), 147.
Manurung, S.H. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan
Belajar Matematika Siswa MTs Negeri Rantau Prapat Pelajar 2013/2014.
Jurnal EduTech, 1(1), 1-16.
61

Mustasyfiyah & Suprapti, E. (2019). Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika


Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Journal of the
Indonesian Mathematics Education Society. 1(2), 31-37.
Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Pratiwi, K.D. & Ariawan, I.P.W. (2020). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Siswa Melalui Penerapan Model Discovery Learning. JurnalIlmiah
Pendidikan Dasar Indonesia. 1(1).
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPDI/article/view/27833/0

Purwosetiyono, FX. Didik, dkk (2019). Efektivitas Model Problem Based


Learning dan Model Group Investigation Berbantu Macromedia Flash
terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika (4th Senatik)
Rahayu, P., Mardiyana, & Saputro, D.R.S (2015). Eksperimen Model Problem
Based Learning dan Discovery Learning pada Materi Perbandingan dan
Skala Ditinjau dari Sikap Peserta Terhadap Matematika Kelas VII SMP
Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Elektronika
Pembelajaran Matematika, 3(3), 242-256.
Rahayuningsih, R.R.K.P. (2020). Implementasi Model Pembelajaran Problem
Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa
SMK. Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE). 6(1), 1-15.
Rahmadani, D. (2016). Short Analysis Review of Developing Method Study in
Integrating Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM)
Approach in Problem Based Learning Model towards Students’ Problem
Solving Ability. Education and Humanities Research (ASSEHR), 57(1),
140-142.
Rikaini, R., Minggani, F. & Zakiyah, S. (2020). Efektivitas Model Problem Based
Learning (PBL) terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Materi
Peluang. JIPM, 1(2), 106-114.
62

Rosdiana, Boleng, D.T. & Susiolo. (2017). Pengaruh Penggunaan Model


Discovery Learning Terhadap Efektivitas dan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(8), 1060-
1064.
Rosmi, N. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 003 Pulau Jambi.
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 1(2), 161-167.
Sani, R.A. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sappaile, B.I., Ba’ra, Y., Djam’an, N., Kadir, & Darwis, M. (2018). Pengaruh
Model Pembelajaran Discoveri Learning terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMP Negeri di Kota
Rantepao. Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP
Veteran Semarang,2(2), 253-266.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Sinabela, M. (2013). Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Pembelajaran.
Jurnal Genrasi Kampus, (692), 17-29.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, A. (2015). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutrisno, Happy, N. & Susanti, W. (2020). Eksperimentasi Model Discovery
Learning Terhadap Prestasi dan Monat Belajar Matematika Siswa.
AKSIOMA, 9(3), 580-590.
Syahputra, M.R. (2016). Pengaruh Persiapan Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Kuadrat dn Akar Kuadrat
63

Bilangan Bulat Siswa SMP Swasta Bandung Percut Sei Tuan. Jurnal
Metik Penusa, 19(1), 79-86.
Wewe, M. (2016). Pengaruh Moddel Problem Based Learning Terhadap Prestasi
Belajar Matematika pada Siswa Sekolah Dasar. Annual Proceeding, 36-
49.
Widyantini, T. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Langsung dalam Mata
Pelajaran Matematika SMP/MTs. PPPPTK Matematika, 1-12.

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( POLA PJJ )

Nama Sekolah : SMP N 2 Kaliori Rembang


Kelas : VIII (delapan)
Tema : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Pekan/ Pertemuan : 1 (Satu)

KOMPETENSIINTI
KI3.Memahamidanmenerapkanpengetahuan(faktual,konseptual,danprosed
ural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampakmata.

KI 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar,danmengarang)sesuaidenganyangdipelajaridisekolahda
nsumberlainyang sama dalam sudutpandang/teori.
64

A. KOMPETENSIDASAR
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalahkontekstual
4.5Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.Menjelaskan pengertian Persamaan Linear DuaVariabel
2.Membedakan antara persamaan Linear Dua Variabel ( PLDV) dan Sistem
Persamaan Linear duaVariabel
3.Menganalisis soal cerita yang termasukSPLDV
4.Menyusun bentuk SPLDV dari soalcerita
C. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1.Penguatan Pendidikan
Karakter:
• Religius
• Mandiri (Disiplin, perduli, Jujur berkarya, proaktif, kreatif, dan rasa
ingintahu)
• Integritas ( Tanggung jawab, percayadiri)
2. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian persamaan
linear dua variable Peserta didik dapat membedakan
antara PLDV dan SPLDV
3. Karakter yang dibiasakan
 Toleransi
 TanggungJawab
 Jujur
 Percayadiri
 Santun
D. STRATEGI DAN LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan Pendahuluan

Orientasi : Melalui Zoom Cloud Meeting, guru mengucapkan salam,


mengajak peserta didik berdoa (religius) serta mengarahkan peserta didik
untuk melakukan presensi di elearning yang sudah disiapkan.

Motivasi : Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat dalam


belajar dan tetap menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.

Apersepsi: Guru menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran


yang akan dipelajari

Kegiatan Inti

Orientasi Siswa pada masalah


 Guru memberikan permasalahan kontekstual terkait materi sistem
persamaan linear dua variabel yang dituangkan dalam LKPD
65

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar


 Peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok kecil yang
beranggotakan 4 orang, serta arahkan untuk melakukan koordinasi
mandiri melalui media whatsapp

 Peserta didik diminta memahami konsep Persamaan Linear Dua


Variabel (buku siswa matematika kelas VIII K-13 hal.193)

 Peserta didik diminta memahami ilustrasi berikut.

Dina pergi berbelanja ke koperasi sekolah untuk membeli


perlengkapan sekolah. Dina membeli satu pulpen dan satu buku
seharga Rp. 2000. Berapa kemungkinan harga satu pulpen dan satu
buku ?

 Peserta didik diminta melengkapi tabel kemungkinan harga satu


pulpen dan satu buku berikut, dengan permisalan;

x = pulpen

y= buku

x + y = 2000

X …. 1000 …. 2000


Y 1500 . 500 ….


(x,y) …. . …. ….

Himpunan penyelesaiandari persamaan x+ y=2000adalah


 Setelah memahami PLDV peserta didik diminta untuk memahami
ilustrasi SPLDV berikut.

Dina pergiberbelanja ke koperasi sekolah untuk membeli


perlengkapan sekolah. Dinamembeli satu pulpen dan satu buku
seharga Rp.2000. Di koperasi yang sama Doni juga membeli pulpen
dan buku dengan harga Rp. 7000. Berapakah harga satu pulpen dan
satu buku di koperasi tersebut ?
66

Peserta didik diminta untuk


melengkapi tabelberikut. x + y
= 2000

X …. …. …. …..

Y …. …. …. ….

(x,y) …. …. …. ….

x + y
7000

X 2000 ….

Y …. 1000

(x,y) …. ….

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok


- Secara berkelompok, melalui diskusi online, peserta didik mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber.
- Peserta didik diarahkan untuk berkolaborasi, berkomunikasi, berpikir
kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan pada LKPD, dan
guru memberikan membimbing serta motivasi kepada peserta didik.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan tentang beda antara
PLDV dan SLPDV dari ilustrasi yang diberikan dan menyampaikan hasil
diskusi secara tertulis dan sistematis dengan memperhatikan kerapian dan
keindahan tulisan (STEAM) 
- Peserta didik mengupload hasil pekerjaan diskusi kelompoknya di
ealerning (4CCommunication, Creativity). Waktu mengupload tugas
dibatasi oleh guru.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


- Guru mengarahkan peserta didik untuk meninjau kembali hasil pekerjaan
yang unggah oleh masingmasing kelompok.
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan

Kegiatan Penutup
- Melalui Zoom cloud meeting, peserta didik bersama-sama dengan guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru memberikan post test dengan memberikan kuis terkait dengan materi
yang diajarkan melalui google classroom.
67

- Guru memberikan ucapan terima kasih kepada peserta didik yang tetap
disiplin belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.
E. Penilaian

Setiap akhir pekan dilakukan penilaian berdasarkan hasil kerja peserta didik
yang diinginkan dengan ketepatan waktu dalam mengirimkan tugas yang
diberikan dan ditunjukkan dengan swafoto.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( POLA PJJ )
Nama Sekolah : SMP N 2 Kaliori Rembang
Kelas : VIII (delapan)
Tema : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Pekan/ Pertemuan : 2 (Dua)

A. KOMPETENSIINTI
KI3.Memahamidanmenerapkanpengetahuan(faktual,konseptual,danprosedural)b
erdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampakmata.

KI 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar,danmengarang)sesuaidenganyangdipelajaridisekolahdansumb
erlainyang sama dalam sudutpandang/teori.
B. KOMPETENSIDASAR
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalahkontekstual
4.5Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel
C.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.Menjelaskan pengertian Persamaan Linear DuaVariabel
2.Memahami SPLDV dengan metode grafik
3.Menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1..Penguatan Pendidikan Karakter:
a. Religius
b. Mandiri (Disiplin, perduli, Jujur berkarya, proaktif, kreatif, dan rasa
ingintahu)
c. Integritas ( Tanggung jawab, percayadiri)
2. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian persamaan linear
dua variable Peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan
SPLDV
3. Karakter yang dibiasakan
i. Toleransi
ii. TanggungJawab
iii. Jujur
iv. Percayadiri
v. Santun
69

E. STRATEGI DAN LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan Pendahuluan

Orientasi : Melalui Zoom Cloud Meeting, guru mengucapkan salam, mengajak


peserta didik berdoa (religius) serta mengarahkan peserta didik untuk melakukan
presensi di elearning yang sudah disiapkan.

Motivasi : Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat dalam belajar dan
tetap menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.

Apersepsi: Guru menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran yang akan


dipelajari

Kegiatan inti
1 Peserta didik diminta untuk memahami penyelesaian SPLDV dengan Metode
grafik pada buku siswa matematika kelas VIII K-13 halaman 209
y = 2x +5 dan y= -4x -1
2 .Setelah memahami cara penyelesaian SPLDV dengan Metode grafik, peserta
didik dimintauntuk memahami ilustrasi SPLDV dan melengkapi tabel berikut.

x 0 …. x 0 ….

y 5 0 y …. 0

(x,y) (….,….) (….,….) (x,y) (….,….) (….,….)

3. Setelah melengkapi tabel, peserta didik diminta untuk membuat


dengan model grafik dalam penyelesain SPLDV

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok


- Secara berkelompok, melalui diskusi online, peserta didik mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber.
- Peserta didik diarahkan untuk berkolaborasi, berkomunikasi, berpikir kritis dan
kreatif dalam menyelesaikan permasalahan pada LKPD, dan guru memberikan
membimbing serta motivasi kepada peserta didik.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan tentang beda antara PLDV dan
SLPDV dari ilustrasi yang diberikan dan menyampaikan hasil diskusi secara
tertulis dan sistematis dengan memperhatikan kerapian dan keindahan tulisan
(STEAM) 
70

- Peserta didik mengupload hasil pekerjaan diskusi kelompoknya di ealerning


(4CCommunication, Creativity). Waktu mengupload tugas dibatasi oleh guru.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


- Guru mengarahkan peserta didik untuk meninjau kembali hasil pekerjaan yang
unggah oleh masingmasing kelompok.
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan

Kegiatan Penutup
- Melalui Zoom cloud meeting, peserta didik bersama-sama dengan guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru memberikan post test dengan memberikan kuis terkait dengan materi yang
diajarkan melalui google classroom.
- Guru memberikan ucapan terima kasih kepada peserta didik yang tetap disiplin
belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.

F. Penilaian

Setiap akhir pekan dilakukan penilaian berdasarkan hasil kerja peserta didik yang
diinginkan dengan ketepatan waktu dalam mengirimkan tugas yang diberikan dan
ditunjukkan dengan swaafoto.
71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( POLA PJJ )

Nama Sekolah : SMP N 2 Kaliori Rembang


Kelas : VIII (delapan)
Tema : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Pekan/ Pertemuan : 3 (Tiga)

A. KOMPETENSIINTI
KI3.Memahamidanmenerapkanpengetahuan(faktual,konseptual,danprosedural)b
erdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampakmata.

KI 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar,danmengarang)sesuaidenganyangdipelajaridisekolahdansumb
erlainyang sama dalam sudutpandang/teori.
B. KOMPETENSIDASAR
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalahkontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan pengertian Persamaan Linear DuaVariabel dengan model
subtitusi
2. Memahami SPLDV dengan model subtitusi
3. Menyelesaikan SPLDV dengan model subtitusi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Penguatan Pendidikan Karakter:


i. Religius
ii. Mandiri (Disiplin, perduli, Jujur berkarya, proaktif, kreatif, dan rasa
ingintahu)
iii. Integritas ( Tanggung jawab, percayadiri)

2.Peserta didik dapat menyebutkan pengertian persamaan linear dua


variable Peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan
SPLDV
72

3.Karakter yang dibiasakan


vi. Toleransi
vii. TanggungJawab
viii. Jujur
ix. Percayadiri
x. Santun

E. STRATEGI DAN LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan Pendahuluan

Orientasi : Melalui Zoom Cloud Meeting, guru mengucapkan salam,


mengajak peserta didik berdoa (religius) serta mengarahkan peserta didik untuk
melakukan presensi di elearning yang sudah disiapkan.

Motivasi : Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat dalam belajar
dan tetap menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.

Apersepsi: Guru menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran yang akan


dipelajari

Kegiatan Inti

1. Peserta didik diminta untuk memahami penyelesaian SPLDV dengan Metode


Substitusi pada buku siswa matematika kelas VIII K-13 halaman 219
2. Peserta didik diminta untuk menyelesaiakan soal berikut.

a. Tentukan penyelesaian sistem persamaan x +2y=6 dan 3x- y =-10


b. Terdapat dua minuman yaitu sprite kemasan botol dan susu ultra
kemasan kotak. Indra membeli 3 kotak susu ultra dan 2 botol sprite
dengan harga Rp. 19.600. harga 1 botol sprite 2 kali harga 1 kotak susu
ultra. Bagaimana cara menentukan harga 1 botol sprite ?

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok


- Secara berkelompok, melalui diskusi online, peserta didik mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber.
- Peserta didik diarahkan untuk berkolaborasi, berkomunikasi, berpikir kritis dan
kreatif dalam menyelesaikan permasalahan pada LKPD, dan guru memberikan
membimbing serta motivasi kepada peserta didik.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan tentang beda antara PLDV dan
SLPDV dari ilustrasi yang diberikan dan menyampaikan hasil diskusi secara
73

tertulis dan sistematis dengan memperhatikan kerapian dan keindahan tulisan


(STEAM) 
- Peserta didik mengupload hasil pekerjaan diskusi kelompoknya di ealerning
(4CCommunication, Creativity). Waktu mengupload tugas dibatasi oleh guru.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


- Guru mengarahkan peserta didik untuk meninjau kembali hasil pekerjaan yang
unggah oleh masingmasing kelompok.
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan

Kegiatan Penutup
- Melalui Zoom cloud meeting, peserta didik bersama-sama dengan guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru memberikan post test dengan memberikan kuis terkait dengan materi yang
diajarkan melalui google classroom.
- Guru memberikan ucapan terima kasih kepada peserta didik yang tetap disiplin
belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.

F. Penilaian
Setiap akhir pekan dilakukan penilaian berdasarkan hasil kerja peserta didik
yang diinginkan dengan ketepatan waktu dalam mengirimkan tugas yang
diberikan dan ditunjukkan dengan swaafoto.
74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( POLA PJJ )
Nama Sekolah : SMP N 2 Kaliori Rembang
Kelas : VIII (delapan)
Tema : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Pekan/ Pertemuan : 4 (Empat)

A. KOMPETENSIINTI
KI3.Memahamidanmenerapkanpengetahuan(faktual,konseptual,danprosedural)b
erdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampakmata.

KI 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar,danmengarang)sesuaidenganyangdipelajaridisekolahdansumb
erlainyang sama dalam sudutpandang/teori.
B. KOMPETENSIDASAR
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalahkontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan pengertian Persamaan Linear DuaVariabel dengan model
eliminasi
2. Memahami SPLDV dengan model eliminasi
3. Menyelesaikan SPLDV dengan model eliminasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Penguatan Pendidikan Karakter:


2. Religius
3. Mandiri (Disiplin, perduli, Jujur berkarya, proaktif, kreatif, dan rasa
ingintahu)
4. Integritas ( Tanggung jawab, percayadiri)

2.Peserta didik dapat menyebutkan pengertian persamaan linear dua


variable Peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan
SPLDV

3. Karakter yang dibiasakan


75

xi. Toleransi
xii. TanggungJawab
xiii. Jujur
xiv. Percayadiri
xv. Santun

E. STRATEGI DAN LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan Pendahuluan

Orientasi : Melalui Zoom Cloud Meeting, guru mengucapkan salam,


mengajak peserta didik berdoa (religius) serta mengarahkan peserta didik untuk
melakukan presensi di elearning yang sudah disiapkan.

Motivasi : Peserta didik diberikan motivasi untuk tetap semangat dalam belajar
dan tetap menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.

Apersepsi: Guru menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran yang akan


dipelajari

Kegiatan Inti
1.Peserta didik diminta untuk memahami penyelesaian SPLDV dengan Metode
Eliminasi pada buku siswa matematika kelas VIII K-13 halaman 221
2.Peserta didik diminta untuk menyelesaiakan soal berikut.

a.Tentukan penyelesaian sistem persamaan 4x - 2y = 16dan 3x - y =15

b. Andri membeli 3 buah es krim dan 1 kotak sari buah dengan harga
Rp.22.000. Harga 1 buah es krim lebih mahal Rp.2000 dari harga 1 kotak sari
buah. Jika Andri ingin membeli 4 buah es krim dan 3 kotak sari buah, berapa
rupiah besar tambahan pembayarannya

Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok


- Secara berkelompok, melalui diskusi online, peserta didik mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber.
- Peserta didik diarahkan untuk berkolaborasi, berkomunikasi, berpikir kritis dan
kreatif dalam menyelesaikan permasalahan pada LKPD, dan guru memberikan
membimbing serta motivasi kepada peserta didik.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan tentang beda antara PLDV dan
SLPDV dari ilustrasi yang diberikan dan menyampaikan hasil diskusi secara
tertulis dan sistematis dengan memperhatikan kerapian dan keindahan tulisan
(STEAM) 
76

- Peserta didik mengupload hasil pekerjaan diskusi kelompoknya di ealerning


(4CCommunication, Creativity). Waktu mengupload tugas dibatasi oleh guru.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


- Guru mengarahkan peserta didik untuk meninjau kembali hasil pekerjaan yang
unggah oleh masing masing kelompok.
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan

Kegiatan Penutup
- Melalui Zoom cloud meeting, peserta didik bersama-sama dengan guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Guru memberikan post test dengan memberikan kuis terkait dengan materi yang
diajarkan melalui google classroom.
- Guru memberikan ucapan terima kasih kepada peserta didik yang tetap disiplin
belajar dalam keadaan seperti pandemi ini.

F. Penilaian

Setiap akhir pekan dilakukan penilaian berdasarkan hasil kerja peserta didik yang
diinginkan dengan ketepatan waktu dalam mengirimkan tugas yang diberikan dan
ditunjukkan dengan swaafoto.
77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( POLA PJJ )

Nama Sekolah : SMP N 2 Kaliori Rembang


Kelas : VIII (delapan)
Tema : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sub-Tema : Penilaian Harian ke-3
Pekan/ Pertemuan : 5 (Lima)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Life skill yang diminta

Peserta didik di harapkan mampu mengukur ketercapaian materi yang diberikan


dengan cara mengerjakan soal-soal yang diberikan melalui Penilaian Harian

2. Karakter yang dibiasakan


a. Jujur
b. Santun
c.Percayadiri
d. Bertanggung jawab
e.Toleransi
3. Tujuan lainnya

Melatih peserta didik agar terampil dalam menyelesaikan permasalahan dalam


kehidupan sehari-hari berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

B. Langkah-langkah Kegiatan
1. Awal penugasan

a.Peserta didik diminta untuk mempelajari dan memahami kembali materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel yang sudah diberikan melalui penugasan
b. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali materi-materi
yang belum dipahami melalui komunikasi WhatsApp grup.

2. Proses penugasan
a. Guru memberikan tugas (soal Penilaian Harian ) yang dikirim lewat
WhatsApp grup kelas
b. Peserta didik menyelesaikan soal yang dengan tekun dan teliti
c. Guru memantau kegiatan siswa melalui WhatsApp dengan memberikan
batasan waktu untuk menyelesaikan dan mengumpulkan hasil jawaban

3. Akhir penugasan
78

a. Peserta didik yang sudah selesai mengerjakan soal langsung mengirimkan


jawaban melalui WhatsApp pribadi ke guru. Guru memberikan penilaian
setelah peserta didik mengirimkan tugasnya.
b.Soal yang sudah dinilai dikembalikan ke siswa untuk diketahui orangtua/
wali siswa

C. Penilaian
1. Penilaian kognitif (berupa angka)
2. Penilaian keterampilan (kwalitatif)
3. Mengarsipkan nilai siswa ke dokumen penilaian
79

Lampiran 2a

DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA

NO KODE NAMA

1 UC-01 AHMAD DZAKI GUFRON


2 UC-02 AKHMAD VIKRY
3 UC-03 AHMAD IRFAN
4 UC-04 ALVIN FREDINAND FEMAS
5 UC-05 AMEL MAYA ANGELINA
6 UC-06 DINDA AGUSTINA
7 UC-07 BUNGA SHAFA AYU T.H
8 UC-08 FARA DINA AMELIA
9 UC-09 KHOIRUS SHOLIKHUN
10 UC-10 M.WIZAL ALI SAFIR
11 UC-11 M.NUR ALFIAN
12 UC-12 M SABIK BILKHOIR
13 UC-13 NATASYA PUTRI YULIA
14 UC-14 MUHAMMAD SAIFUL ANWAR
15 UC-15 NURUL IDA NURAINI
16 UC-16 RANIA ANDARISTA
17 UC-17 RAGA GUSTI R
18 UC-18 RENO PRADITYA
19 UC-19 RIOSAPUTRA
20 UC-20 RINA APRILIA
21 UC-21 SITI NUR KHOLIFAH
22 UC-22 TUSI IN WULANSARI
23 UC-23 WIRANTO BAGUS P.

Lampiran 2b
DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN 1
Model Pembelajaran Problem Based Learning
80

N
KODE NAMA
O
1 E1-01 AHMAD KHOIRUL RASYA SAPUTRA
2 E1-02 ALI MUNTHOHA
3 E1-03 AMELIA AMANDA
4 E1-04 ARANDA NADILA FAT MALASARI
5 E1-05 ARSYANTI MUNISYA PUTRI
6 E1-06 ARYANI MUKHAROMAH
7 E1-07 BELINDA JOANICIA SANTIKA
8 E1-08 BINTANG ANDHYKA PRATAMA
9 E1-09 DANANG BAYU PRAKOSO
10 E1-10 DIANA TSABITA ARIFA
11 E1-11 FATIHATUDDIROSATIN NURIL ULYA
12 E1-12 FINDIKA RAHEL AMANDA
13 E1-13 INTAN APRILIA ZAILANTI
14 E1-14 IRFAN PUTRA ANANTA
15 E1-15 JENNIS RAMADHANI
16 E1-16 JIHAN NUR HANIFAH
17 E1-17 NIKLA APRILIA
18 E1-18 NOFI LATUL ULYA
19 E1-19 NUR TAJUDIN
20 E1-20 NURUL SYAFAAH
21 E1-21 PUTRI AYU WINARSIH
22 E1-22 RANDIKA ERIC ALVIANSYAH
23 E1-23 SITI APRILIA SAADA TUN NISSA
24 E1-24 SIWI IKA ARTININGSIH
25 E1-25 SOFIANA LAILATUL QODRIYAH
26 E1-26 SOPHIA DHIA QURROTU AINI
27 E1-27 TIRSA WISMA IRIYANTI
28 E1-28 YENI WIDYA ASTUTI
29 E1-29 ZAENAL ARIFIN
30 E1-30 ZAINABUN NI'MAH

Lampiran 2c

DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN 2


Model Pembelajaran Discovery Learning

N
KODE NAMA
O
81

1 E2-01 AHMAT SAROF UDIN


2 E2-02 AHMAD ZAINAL MUSTOFA
3 E2-03 AKHMAD YODIS TITO
4 E2-04 ANISA FITRIANI
5 E2-05 DEWI WULAN SARI
6 E2-06 DICKY SETYA PRATAMA
7 E2-07 EKO SAPUTRO UTOMO
8 E2-08 FINA YULIANTI
9 E2-09 INAYATUL AMELIYA
10 E2-10 IKHSAN NUGROHO
11 E2-11 KARINA NIKA PUTRI GRESIA
12 E2-12 LAELA ASMAUL NAIMAH
13 E2-13 KHOSDUL RHOKHIM
14 E2-14 LAILATUL INAYATIS SA'DIAH
15 E2-15 LIANA SAFITRI
16 E2-16 MUHAMMAD HABIBI HAFIDHOTUR ROHMAN
17 E2-17 MARYANDITO
18 E2-18 M ABI YA'LA
19 E2-19 M.SUWITO TRISNO HADI
20 E2-20 MUHAMMAD LUTFI ROMADHONI
21 E2-21 PRINCES IME LILIANTORO
22 E2-22 MOHAMAD ZIDANIL FARICH
23 E2-23 PRADITYA ANDIKA RAMA SAPUTRA
24 E2-24 RAHMAD RIZKY TEGAR PUTRA
25 E2-25 SELA VERNANDA
26 E2-26 SLAMET EFENDI
27 E2-27 WAHYU PRADITYA P.
28 E2-28 ZAINAB ALLYYINA
82

Lampiran 2d

DAFTAR NAMA KELAS KONTROL


Model Pembelajaran Langsung

N
KODE NAMA
O

1 K-01 ACHMAD PUJI LESTARI


2 K-02 AHMAD REHAN FEBRIANSYAH
3 K-03 AULIA FIRNANDA FRISKA
4 K-04 BERLIANA ANGGUN SAFITRI
5 K-05 ELSYAROFATUN AGITSNA
6 K-06 ENDANG SUKARWENI
7 K-07 ERICK ANDREAS AL FISNSYAH
8 K-08 ERLINDA SELVIA ARTANTI
9 K-09 IMAM BANU P
10 K-10 IMAM HANIF SYARIFUDIN
11 K-11 IRFAN ERGI S
12 K-12 KALIMATUL CHUSNA NURSAFIRA
13 K-13 MUHAMMAD TIYONO
14 K-14 MUHAMMAD SALMAN
15 K-15 MUHAMMAD SALMAN
16 K-16 NAYLA SHOFIRA
17 K-17 NURUL ASLAMIYAH
18 K-18 PURWIKA NIRMALA SARI
19 K-19 RAMADHANI
20 K-20 SAIFUL JULIANTO
21 K-21 SHOLIKHAH SUCIATI
83

Lampiran 3
Kisi-Kisi Soal Uji Coba

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ganjil
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Kompetensi Dasar :
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya
yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel.
84

No Indikator Butir Soal


1,6
1 Menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik

Menyelesaikan SPLDV dengan metode 2,7


2
substitusi
Menyelesaikan SPLDV dengan metode
3 3,8
eliminasi
4 Menyusun bentuk SPLDV dari soal cerita 4,9
Menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
5 5,10
sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

Lampiran 4

SOAL UJI COBA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/1
Materi : SPLDV

1. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel x +2 y −8=0 dan
2 x+ y −10=0 dengan menggunakan metode grafik!
2. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel −3 x+ 2 y =8 dan
2 x− y=−10 dengan menggunakan metode substitusi!
3. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel 3 x+ 4 y =17 dan
4 x−2 y=8 dengan menggunakan metode eliminasi!
2
4. Usia Anton dari usia Santi. Enam tahunyang akan datang, jumlah usia mereka
3
adalah 42 tahun. Susunlah bentuk SPLDV dari penyataan tersebut!
85

5. Harga 5 buku dan 4 pensil sebesar Rp. 34.500,00, harga 3 buku dan 2 pensil sebesar
Rp. 21.500,00. Berapa uang yang harus dibayarkan ahmad untuk membeli 2 buku
dan 3 pensil?
6. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel y=2 x +5 dan
1
y= x−1 dengan menggunakan metode grafik!
2
7. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel x−3 y=5 dan
3 x+ 2 y =4 dengan menggunakan metode substitusi!
8. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel 2 x+3 y =12 dan
3 x+ 2 y =8 dengan menggunakan metode eliminasi!
9. Keliling suatu persegi panjang adalah 54 cm. Panjang persegi panjang tiga lebihnya
dari dari lebarnya. Susunlah bentuk SPLDV dari penyataan tersebut!
10. Andre membayar Rp. 100.000,00 untuk tiga ikat bunga sedap malam dan empat ikat
bunga aster. Sedangkan Rima membayar Rp. 90.000,00 untuk dua ikat bunga sedap
malam dan lima ikat bunga aster. Berapa uang yang harus dibayarkan untuk
membeli 4 ikat bunga sedap malam dan 6 ikat bunga aster?
86

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN UJI COBA

1. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel x +2 y −8=0 dan
2 x+ y −10=0 dengan menggunakan metode grafik!
Jawab:
Untuk persamaan x +2 y −8=0 ...................................................... (5)
x 0 8
y 4 0
Titik koordinat (0,4) (8,0)

Untuk persamaan 2 x+ y −10=0 .................................................... (10)


x 0 5
y 10 0
Titik koordinat (0,10) (5,0)

Grafik

........................................ (18)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (4,2) ............................ (20)

2. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel −3 x+ 2 y =8 dan


2 x− y=−10 dengan menggunakan metode substitusi!
Jawab:
−3 x+ 2 y =8 ............ (i)
87

2 x− y=−10
2 x+10= y ............ (ii)
Substitusikan persamaan (ii) ke persamaan (i)
−3 x+ 2 y =8
−3 x+ 2(2 x +10)=8
−3 x+ 4 x +20=8
x=−12 ........................................................................... (10)
Substitusikan nilai x=−12 ke persamaan (i)
−3 x+ 2 y =8
−3(−12)+2 y=8
36+2 y=8
2 y=−28
y=−14 ............................................................................ (20)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (-12,-14)

3. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel 3 x+ 4 y =17 dan
4 x−2 y=8 dengan menggunakan metode eliminasi!
Jawab:
3 x+ 4 y =17 ............ (i)
4 x−2 y=8 ............ (ii)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
3 x+ 4 y =17 ×1 3 x+ 4 y =17
4 x−2 y=8 ×2 8 x−4 y=16
11 x=33
x=3 ...................................................................... (10)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
3 x+ 4 y =17 ×4 12 x+16 y =68
4 x−2 y=8 ×3 12 x−6 y=24
22 y=44
y=2 ........................................ (20)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (3,2)

2
4. Usia Anton dari usia Santi. Enam tahunyang akan datang, jumlah usia mereka
3
adalah 42 tahun. Susunlah bentuk SPLDV dari penyataan tersebut!
Jawab:
Misal:
Usia Anton adalah x .............................................................................. (1)
Usia Santi adalah y .............................................................................. (2)
88

Maka diperoleh SPLDV sebagai berikut


2 2
x= y atau x− y =0 atau 3 x=2 y atau 3 x−2 y=0 .................. (6)
3 3
x +6+ y +6=42
x + y +12=42
x + y=30 atau x + y−30=0 ........................................ (10)

5. Harga 5 buku dan 4 pensil sebesar Rp. 34.500,00, harga 3 buku dan 2 pensil sebesar
Rp. 21.500,00. Berapa uang yang harus dibayarkan ahmad untuk membeli 2 buku
dan 3 pensil?
Jawab:
Misal:
Harga buku adalah x .............................................................................. (1)
Harga pensil adalah y .............................................................................. (2)
Maka diperoleh SPLDV sebagai berikut
5 x+ 4 y =34500 ............ (i) .................................................................. (6)
3 x+ 2 y =21500 ............ (ii) ................................................................ (10)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
5 x+ 4 y =34500 ×1 5 x+ 4 y =34500
3 x+ 2 y =21500 ×2 6 x +4 y=43000
−x=−8500
x=8500 ............................ (17)
Substitusi nilai x=8500 ke persamaan (i)
5 x+ 4 y =34500
5(8500)+ 4 y=34500
42500+ 4 y =34500
4 y=34500−42500
4 y=8000
y=2000 ............................................................................ (24)
Uang yang harus dibayarkan ahmad untuk membeli 2 buku dan 3 pensil adalah
2 x+3 y =2 ( Rp 8500 ) +3(Rp 2000)
¿ Rp17000+ Rp 6000
¿ Rp 23000 ............................................................................ (30)

6. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel y=2 x +5 dan
1
y= x−1 dengan menggunakan metode grafik!
2
Jawab:
Untuk persamaan y=2 x +5 .................................................................. (5)
89

x 0 -2,5
y 5 0
Titik koordinat (0,5) (-2½ ,0)

1
Untuk persamaan y= x−1 ................................................................ (10)
2
x 0 2
y -1 0
Titik koordinat (0,-1) (2,0)

Grafik

........................................ (18)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (4,2) ............................ (20)

7. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel x−3 y=5 dan
3 x+ 2 y =4 dengan menggunakan metode substitusi!
Jawab:
x−3 y=5
x=3 y +5 ............ (i)
3 x+ 2 y =4 .................. (ii)
Substitusikan persamaan (i) ke persamaan (ii)
3 x+ 2 y =4
3 ( 3 y+ 5 ) +2 y=4
90

9 y +15+2 y=4
11 y=−11
y=−1 ............................................................................ (10)
Substitusikan nilai y=−1 ke persamaan (i)
x=3 y +5
¿ 3 (−1 ) +5
¿−3+5
¿ 2 ................................................................................................... (20)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (2,-1)

8. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel 2 x+3 y =12 dan
3 x+ 2 y =8 dengan menggunakan metode eliminasi!
Jawab:
2 x+3 y =12 ............ (i)
3 x+ 2 y =8 ............ (ii)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
2 x+3 y =12 ×2 4 x+ 6 y=24
3 x+ 2 y =8×3 9 x +6 y=24
−5 x=0
x=0 .................................................... (10)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
2 x+3 y =12 ×3 6 x +9 y=36
3 x+ 2 y =8×2 6 x +4 y=16
5 y=20
y=4 .................................................... (20)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (0,4)

9. Keliling suatu persegi panjang adalah 54 cm. Panjang persegi panjang tiga lebihnya
dari dari lebarnya. Susunlah bentuk SPLDV dari penyataan tersebut!
Jawab:
Misal:
Panjang persegi panjang adalah x ...................................................... (1)
Lebar persegi panjang adalah x ...................................................... (2)
Maka diperoleh SPLDV sebagai berikut
2 x+2 y=54 atau 2 x+2 y−54=0...................................................... (6)
x= y +3 atau x− y =3 atau x− y −3=0 ........................................ (10)

10. Andre membayar Rp. 100.000,00 untuk tiga ikat bunga sedap malam dan empat ikat
bunga aster. Sedangkan Rima membayar Rp. 90.000,00 untuk dua ikat bunga sedap
91

malam dan lima ikat bunga aster. Berapa uang yang harus dibayarkan untuk
membeli 4 ikat bunga sedap malam dan 6 ikat bunga aster?
Jawab:
Misal:
Harga satu ikat bunga sedap malam adalah x .......................................... (1)
Harga satu ikat bunga aster adalah y ...................................................... (2)
Maka diperoleh SPLDV sebagai berikut
3 x+ 4 y =100000 ............ (i) .................................................................. (6)
2 x+5 y =90000 ............ (ii) ................................................................ (10)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
3 x+ 4 y =100000 ×2 6 x +8 y=200000
2 x+5 y =90000 ×3 6 x +15 y=270000
−7 y=−70000
y=10000 ............................ (17)
Substitusi nilai y=10000 ke persamaan (i)
3 x+ 4 y =100000
3 x+ 4 (10000)=100000
3 x+ 40000=100000
3 x=100000−40000
3 x=60000
x=20000 ................................................................ (24)
Uang yang harus dibayarkan ahmad untuk membeli 2 buku dan 3 pensil adalah
4 x+ 6 y=4 ( Rp 20000 ) +6 (Rp 10000)
¿ Rp 80000+ Rp60000
¿ Rp140000 ............................................................................ (30)
92

Lampiran 6

SOAL POST TEST


KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : SPLDV

1. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel y=2 x +5 dan
1
y= x−1 dengan menggunakan metode grafik!
2

2. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel −3 x+ 2 y =8 dan


2 x− y=−10 dengan menggunakan metode substitusi!

3. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel 3 x+ 4 y =17 dan
4 x−2 y=8 dengan menggunakan metode eliminasi!

4. Keliling suatu persegi panjang adalah 54 cm. Panjang persegi panjang tiga lebihnya
dari dari lebarnya. Susunlah bentuk SPLDV dari penyataan tersebut!

5. Harga 5 buku dan 4 pensil sebesar Rp. 34.500,00, harga 3 buku dan 2 pensil sebesar
Rp. 21.500,00. Berapa uang yang harus dibayarkan ahmad untuk membeli 2 buku
dan 3 pensil?
93

Lampiran 7
KUNCI JAWABAN DAN PENSEKORAN POST TES

1. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel y=2 x +5 dan
1
y= x−1 dengan menggunakan metode grafik!
2
Jawab:
Untuk persamaan y=2 x +5 .................................................................. (5)
x 0 -2,5
y 5 0
Titik koordinat (0,5) (-2½ ,0)

1
Untuk persamaan y= x−1 ................................................................ (10)
2
x 0 2
y -1 0
Titik koordinat (0,-1) (2,0)

Grafik

........................................ (18)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (4,2) ............................ (20)
94

2. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel −3 x+ 2 y =8 dan


2 x− y=−10 dengan menggunakan metode substitusi!
Jawab:
−3 x+ 2 y =8 ............ (i)
2 x− y=−10
2 x+10= y ............ (ii)
Substitusikan persamaan (ii) ke persamaan (i)
−3 x+ 2 y =8
−3 x+ 2(2 x +10)=8
−3 x+ 4 x +20=8
x=−12 ........................................................................... (10)
Substitusikan nilai x=−12 ke persamaan (i)
−3 x+ 2 y =8
−3(−12)+2 y=8
36+2 y=8
2 y=−28
y=−14 ............................................................................ (20)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (-12,-14)

3. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel 3 x+ 4 y =17 dan
4 x−2 y=8 dengan menggunakan metode eliminasi!
Jawab:
3 x+ 4 y =17 ............ (i)
4 x−2 y=8 ............ (ii)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
3 x+ 4 y =17 ×1 3 x+ 4 y =17
4 x−2 y=8 ×2 8 x−4 y=16
11 x=33
x=3 ...................................................................... (10)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
3 x+ 4 y =17 ×4 12 x+16 y =68
4 x−2 y=8 ×3 12 x−6 y=24
22 y=44
y=2 ........................................ (20)
Jadi, penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah (3,2)
95

4. Keliling suatu persegi panjang adalah 54 cm. Panjang persegi panjang tiga lebihnya
dari dari lebarnya. Susunlah bentuk SPLDV dari penyataan tersebut!
Jawab:
Misal:
Panjang persegi panjang adalah x ...................................................... (1)
Lebar persegi panjang adalah x ...................................................... (2)
Maka diperoleh SPLDV sebagai berikut
2 x+2 y=54 atau 2 x+2 y−54=0...................................................... (6)
x= y +3 atau x− y =3 atau x− y −3=0 ........................................ (10)

5. Harga 5 buku dan 4 pensil sebesar Rp. 34.500,00, harga 3 buku dan 2 pensil sebesar
Rp. 21.500,00. Berapa uang yang harus dibayarkan ahmad untuk membeli 2 buku
dan 3 pensil?
Jawab:
Misal:
Harga buku adalah x .............................................................................. (1)
Harga pensil adalah y .............................................................................. (2)
Maka diperoleh SPLDV sebagai berikut
5 x+ 4 y =34500 ............ (i) .................................................................. (6)
3 x+ 2 y =21500 ............ (ii) ................................................................ (10)
Eliminasi persamaan (i) dan (ii)
5 x+ 4 y =34500 ×1 5 x+ 4 y =34500
3 x+ 2 y =21500 ×2 6 x +4 y=43000
−x=−8500
x=8500 ............................ (17)
Substitusi nilai x=8500 ke persamaan (i)
5 x+ 4 y =34500
5(8500)+ 4 y=34500
42500+ 4 y =34500
4 y=34500−42500
4 y=8000
y=2000 ............................................................................ (24)
Uang yang harus dibayarkan ahmad untuk membeli 2 buku dan 3 pensil adalah
2 x+3 y =2 ( Rp 8500 ) +3(Rp 2000)
¿ Rp17000+ Rp 6000
¿ Rp 23000 ............................................................................ (30)
96

Lampiran 8

NILAI KEMAMPUAN AWAL


NILAI KEMAMPUAN AWAL KELAS EKSPERIMEN 1
NO NAMA KODE NILAI
1 AHMAD KHOIRUL RASYA SAPUTRA E1-01 52,5
2 ALI MUNTHOHA E1-02 80
3 AMELIA AMANDA E1-03 50
4 ARANDA NADILA FAT MALASARI E1-04 62,5
5 ARSYANTI MUNISYA PUTRI E1-05 77,5
6 ARYANI MUKHAROMAH E1-06 80
7 BELINDA JOANICIA SANTIKA E1-07 87,5
8 BINTANG ANDHYKA PRATAMA E1-08 65
9 DANANG BAYU PRAKOSO E1-09 77,5
10 DIANA TSABITA ARIFA E1-10 45
11 FATIHATUDDIROSATIN NURIL ULYA E1-11 72,5
12 FINDIKA RAHEL AMANDA E1-12 37,5
13 INTAN APRILIA ZAILANTI E1-13 82,5
14 IRFAN PUTRA ANANTA E1-14 85
15 JENNIS RAMADHANI E1-15 77,5
16 JIHAN NUR HANIFAH E1-16 80
17 NIKLA APRILIA E1-17 85
18 NOFI LATUL ULYA E1-18 55
19 NUR TAJUDIN E1-19 52,5
20 NURUL SYAFAAH E1-20 77,5
21 PUTRI AYU WINARSIH E1-21 30
22 RANDIKA ERIC ALVIANSYAH E1-22 72,5
23 SITI APRILIA SAADA TUN NISSA E1-23 67,5
24 SIWI IKA ARTININGSIH E1-24 55
25 SOFIANA LAILATUL QODRIYAH E1-25 47,5
26 SOPHIA DHIA QURROTU AINI E1-26 65
27 TIRSA WISMA IRIYANTI E1-27 87,5
28 YENI WIDYA ASTUTI E1-28 80
29 ZAENAL ARIFIN E1-29 77,5
30 ZAINABUN NI'MAH E1-30 52,5
97

NILAI KEMAMPUAN AWAL KELAS EKSPERIMEN 2


NO NAMA KODE NILAI
1 AHMAT SAROF UDIN E2-01 62,5
2 AHMAD ZAINAL MUSTOFA E2-02 55
3 AKHMAD YODIS TITO E2-03 80
4 ANISA FITRIANI E2-04 75
5 DEWI WULAN SARI E2-05 32,5
6 DICKY SETYA PRATAMA E2-06 57,5
7 EKO SAPUTRO UTOMO E2-07 40
8 FINA YULIANTI E2-08 67,5
9 INAYATUL AMELIYA E2-09 90
10 IKHSAN NUGROHO E2-10 85
11 KARINA NIKA PUTRI GRESIA E2-11 37,5
12 LAELA ASMAUL NAIMAH E2-12 52,5
13 KHOSDUL RHOKHIM E2-13 75
14 LAILATUL INAYATIS SA'DIAH E2-14 50
15 LIANA SAFITRI E2-15 92,5
16 MUHAMMAD HABIBI HAFIDHOTUR R. E2-16 67,5
17 MARYANDITO E2-17 85
18 M ABI YA'LA E2-18 37,5
19 M.SUWITO TRISNO HADI E2-19 87,5
20 MUHAMMAD LUTFI ROMADHONI E2-20 65
21 PRINCES IME LILIANTORO E2-21 90
22 MOHAMAD ZIDANIL FARICH E2-22 67,5
23 PRADITYA ANDIKA RAMA SAPUTRA E2-23 75
24 RAHMAD RIZKY TEGAR PUTRA E2-24 47,5
25 SELA VERNANDA E2-25 82,5
26 SLAMET EFENDI E2-26 60
27 WAHYU PRADITYA P. E2-27 87,5
28 ZAINAB ALLYYINA E2-28 70
98

NILAI KEMAMPUAN AWAL KELAS KONTROL


NO NAMA KODE NILAI
1 ACHMAD PUJI LESTARI K-01 57,5
2 AHMAD REHAN FEBRIANSYAH K-02 65
3 AULIA FIRNANDA FRISKA K-03 72,5
4 BERLIANA ANGGUN SAFITRI K-04 77,5
5 ELSYAROFATUN AGITSNA K-05 82,5
6 ENDANG SUKARWENI K-06 62,5
7 ERICK ANDREAS AL FISNSYAH K-07 67,5
8 ERLINDA SELVIA ARTANTI K-08 35
9 IMAM BANU P K-09 52,5
10 IMAM HANIF SYARIFUDIN K-10 72,5
11 IRFAN ERGI S K-11 80
12 KALIMATUL CHUSNA NURSAFIRA K-12 75
13 MUHAMMAD TIYONO K-13 45
14 MUHAMMAD SALMAN K-14 82,5
15 MUHAMMAD SALMAN K-15 75
16 NAYLA SHOFIRA K-16 62,5
17 NURUL ASLAMIYAH K-17 90
18 PURWIKA NIRMALA SARI K-18 57,5
19 RAMADHANI K-19 50
20 SAIFUL JULIANTO K-20 67,5
21 SHOLIKHAH SUCIATI K-21 70
99

Lampiran 9

ANALISIS BUTIR SOAL UJI COBA


Validitas, Realibilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Uji Coba

Responden Butir Soal Y


No Kode X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 UC-01 20 20 10 10 17 20 18 8 6 24 153
2 UC-02 18 8 8 6 10 10 20 20 10 17 127
3 UC-03 20 18 18 2 24 9 8 20 2 10 131
4 UC-04 10 8 20 10 10 10 20 20 10 28 146
5 UC-05 20 20 18 10 30 20 20 20 6 30 194
6 UC-06 20 18 20 10 28 20 18 8 10 17 169
7 UC-07 18 8 20 2 10 9 20 20 6 24 137
8 UC-08 20 20 18 10 10 20 8 20 10 17 153
9 UC-09 9 8 20 10 10 5 10 20 2 10 104
10 UC-10 10 8 8 10 10 10 18 8 2 24 108
11 UC-11 20 20 10 6 24 20 20 18 10 28 176
12 UC-12 18 8 8 6 10 9 10 20 6 10 105
13 UC-13 20 20 18 10 17 20 20 8 6 17 156
14 UC-14 10 8 10 10 10 5 8 20 10 17 108
15 UC-15 18 8 8 10 24 10 8 20 10 10 126
16 UC-16 20 20 18 2 30 20 10 18 2 10 150
17 UC-17 10 8 20 10 28 5 20 20 10 24 155
18 UC-18 9 8 8 6 10 10 18 8 2 10 89
19 UC-19 18 20 10 2 24 18 8 8 6 28 142
20 UC-20 20 20 20 10 30 20 20 18 10 30 198
21 UC-21 18 8 8 6 10 9 10 10 2 10 91
22 UC-22 20 18 10 2 30 18 20 20 10 24 172
23 UC-23 10 8 8 10 10 20 18 8 2 10 104

r_xy
VALIDITAS

0,594 0,759 0,521 0,054 0,757 0,648 0,441 0,227 0,560 0,703

r tabel 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413 0,413
Tidak Tidak
KET valid valid valid valid valid valid valid valid
valid valid

Varians 20,87 34,63 28,47 11,07 73,90 35,36 27,91 31,15 12,08 57,96
Σ Var
184,439
x
Var tot. 442,976
100

r11 0,72955
RELIABILITAS

KET Reliabel
TARAF KESUKARAN

rerata 16,35 13,48 13,74 7,391 18,09 13,78 15,22 15,65 6,522 18,65
Skor
20 20 20 10 30 20 20 20 10 30
max

TK 0,817 0,634 0,687 0,739 0,603 0,689 0,761 0,783 0,652 0,622

KET Mdh Sdg Sdg Mdh Sdg Sdg Mdh Mdh Mdh Sdg

ΣX 376 310 316 170 416 317 350 360 150 429
DAYA PEMBEDA

ΣY 3194 3194 3194 3194 3194 3194 3194 3194 3194 3194

5409 4580 2373 62 4668 5021 2217 6327


46136 50870
ΣXY 1 2 2 65 3 4 6 3
0,594 0,759 0,521 0,054 0,757 0,648 0,441 0,227 0,560 0,703
DP
Krg Krg
Kriteria baik baik baik baik baik baik baik baik
baik baik
101

Lampiran 10a

Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen 1

Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Kriteria pengujian

Ho diterima apabila Lo < L tabel


Jumlah Siswa = 30
No. Nama Siswa Nilai zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|
1 PUTRI AYU W. 30 -2,339 0,010 0,033 0,024
2 FINDIKA RAHEL A. 37,5 -1,868 0,031 0,067 0,036
3 Diana tsabita Arifa 45 -1,397 0,081 0,100 0,019
4 SOFIANA L.Q. 47,5 -1,240 0,107 0,133 0,026
5 AMELIA AMANDA 50 -1,083 0,139 0,167 0,027
6 AHMAD K. R. S. 52,5 -0,926 0,177 0,267 0,090
7 Nur tajudin 52,5 -0,926 0,177 0,267 0,090
8 ZAINABUN NI'MAH 52,5 -0,926 0,177 0,267 0,090
9 SIWI IKA A. 55 -0,769 0,221 0,333 0,112
10 NOFI LATUL ULYA 55 -0,769 0,221 0,333 0,112
11 ARANDA N. F. M. 62,5 -0,298 0,383 0,367 0,016
12 BINTANG A. P. 65 -0,141 0,444 0,433 0,010
13 SOPHIA DHIA Q. A. 65 -0,141 0,444 0,433 0,010
14 SITI A. S. T. N. 67,5 0,016 0,506 0,467 0,040
15 FATIHATUDDIROSA 72,5 0,330 0,629 0,533 0,096
16 RANDIKA ERIC A 72,5 0,330 0,629 0,533 0,096
17 ARSYANTI M. P. 77,5 0,644 0,740 0,700 0,040
18 DANANG BAYU P. 77,5 0,644 0,740 0,700 0,040
19 JENNIS RAMADHANI 77,5 0,644 0,740 0,700 0,040
20 NURUL SYAFAAH 77,5 0,644 0,740 0,700 0,040
21 ZAENAL ARIFIN 77,5 0,644 0,740 0,700 0,040
22 ALI MUNTHOHA 80 0,801 0,788 0,833 0,045
23 ARYANI M. 80 0,801 0,788 0,833 0,045
24 JIHAN NUR HANIFAH 80 0,801 0,788 0,833 0,045
25 YENI WIDYA ASTUTI 80 0,801 0,788 0,833 0,045
102

26 Intan Aprilia zailanty 82,5 0,958 0,831 0,867 0,036


27 IRFAN PUTRA A. 85 1,115 0,867 0,933 0,066
28 NIKLA APRILIA 85 1,115 0,867 0,933 0,066
29 BELINDA JOANICIA S. 87,5 1,272 0,898 1,000 0,102
30 Tirsa wisma iriyanti 87,5 1,272 0,898 1,000 0,102

rata
- 67,25 L tabel 0.162
rata
S 15,925 alpha 0.05
Lo 0.112
Kesimpulan NORMAL
Lampiran 10b

103

Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen 2


Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Kriteria pengujian
Ho diterima apabila Lo < L table
Jumlah Siswa = 28
No. Kode Nilai zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|
1 DEWI WULAN S. 32,5 -1,925 0,027 0,036 0,009
2 KARINA N. P. G. 37,5 -1,646 0,050 0,107 0,057
3 M ABI YA'LA 37,5 -1,646 0,050 0,107 0,057
4 Eko Saputro Utomo 40 -1,506 0,066 0,143 0,077
5 RAHMAD R. T. P. 47,5 -1,087 0,138 0,179 0,040
6 LAILATUL I. S. 50 -0,948 0,172 0,214 0,043
7 LAELA A. N. 52,5 -0,808 0,210 0,250 0,040
8 AHMAD Z. M. 55 -0,668 0,252 0,286 0,034
9 DICKY SETYA P. 57,5 -0,529 0,299 0,321 0,023
10 SLAMET EFENDI 60 -0,389 0,349 0,357 0,009
11 AHMAT S. U. 62,5 -0,249 0,402 0,393 0,009
Muhammad Lutfi
12 65 -0,110 0,456 0,429 0,028
R.
13 FINA YULIANTI 67,5 0,030 0,512 0,536 0,024
Muhammad H. h.
14 67,5 0,030 0,512 0,536 0,024
R.
15 MOHAMAD Z. F. 67,5 0,030 0,512 0,536 0,024
16 ZAINAB A. 70 0,170 0,567 0,571 0,004
17 Anisa Fitriani 75 0,449 0,673 0,679 0,005
18 KHOSDUL R. 75 0,449 0,673 0,679 0,005
19 Praditia A. R. S. 75 0,449 0,673 0,679 0,005
20 AKHMAD Y. T. 80 0,728 0,767 0,714 0,052
21 SELA V. 82,5 0,868 0,807 0,750 0,057
104

22 IKHSAN N. 85 1,007 0,843 0,821 0,022


23 Maryandito 85 1,007 0,843 0,821 0,022
24 M.suwito trisno h. 87,5 1,147 0,874 0,893 0,019
25 Wahyu praditya p 87,5 1,147 0,874 0,893 0,019
26 InayatulAmeliya 90 1,287 0,901 0,964 0,063
27 PRINCES IME L. 90 1,287 0,901 0,964 0,063
28 LIANA SAFITRI 92,5 1,426 0,923 1,000 0,077

rata
- 66,964 L tabel 0.167
rata
s 17,904 alpha 0.05
Lo 0,077
Kesimpulan NORMAL
105

Lampiran 10c

Uji Normalitas Awal Kelas Kontrol

Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Kriteria pengujian
Jumlah Siswa = 21
No. Kode Nilai zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|
1 Erlinda Selvia Artanti 35 -2,323 0,010 0,048 0,038
2 MUHAMMAD T. 45 -1,589 0,056 0,095 0,039
3 RAMADHANI 50 -1,223 0,111 0,143 0,032
4 IMAM BANU P 52,5 -1,039 0,149 0,190 0,041
5 ACHMAD PUJI L. 57,5 -0,672 0,251 0,286 0,035
6 PURWIKA N. S. 57,5 -0,672 0,251 0,286 0,035
7 ENDANG S. 62,5 -0,306 0,380 0,381 0,001
8 Nayla shofira 62,5 -0,306 0,380 0,381 0,001
9 AHMAD REHAN F. 65 -0,122 0,451 0,429 0,023
10 ERICK A. A. F. 67,5 0,061 0,524 0,524 0,001
11 Saiful julianto 67,5 0,061 0,524 0,524 0,001
12 Sholikhah Suciati 70 0,245 0,597 0,571 0,025
13 AULIA F. F. 72,5 0,428 0,666 0,667 0,001
14 Imam hanif syarifudin 72,5 0,428 0,666 0,667 0,001
15 KALIMATUL C. N. 75 0,611 0,730 0,762 0,032
16 MUHAMMAD S. 75 0,611 0,730 0,762 0,032
17 Berliana Anggun S. 77,5 0,795 0,787 0,810 0,023
18 Irfan egri s 80 0,978 0,836 0,857 0,021
19 ELSYAROFATUN 82,5 1,161 0,877 0,952 0,075
20 MUHAMMAD S. 82,5 1,161 0,877 0,952 0,075
21 Nurul aslamiyah 90 1,712 0,957 1,000 0,043

rata-
6,667 L tabel 0.193
rata
s 13,632 alpha 0.05
Lo 0.075
Kesimpulan NORMAL
106

Uji Homogenitas Awal Kelas Eksperimen 1, Eksperimen 2, dan


Kontrol

Ho : Sampel berasal dari populasi yang homogen


Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang homogen
Kriteria pengujian
Ho diterimaapabila χ2hitung< χ2tabel

No
. Kode Nilai E1 Kode Nilai E2 Kode Nilai K
1 E1-01 52,5 E2-01 62,5 K-01 57,5
2 E1-02 80 E2-02 55 K-02 65
3 E1-03 50 E2-03 80 K-03 72,5
4 E1-04 62,5 E2-04 75 K-04 77,5
5 E1-05 77,5 E2-05 32,5 K-05 82,5
6 E1-06 80 E2-06 57,5 K-06 62,5
7 E1-07 87,5 E2-07 40 K-07 67,5
8 E1-08 65 E2-08 67,5 K-08 35
9 E1-09 77,5 E2-09 90 K-09 52,5
10 E1-10 45 E2-10 85 K-10 72,5
11 E1-11 72,5 E2-11 37,5 K-11 80
12 E1-12 37,5 E2-12 52,5 K-12 75
13 E1-13 82,5 E2-13 75 K-13 45
14 E1-14 85 E2-14 50 K-14 82,5
15 E1-15 77,5 E2-15 92,5 K-15 75
16 E1-16 80 E2-16 67,5 K-16 62,5
17 E1-17 85 E2-17 85 K-17 90
18 E1-18 55 E2-18 37,5 K-18 57,5
19 E1-19 52,5 E2-19 87,5 K-19 50
20 E1-20 77,5 E2-20 65 K-20 67,5
21 E1-21 30 E2-21 90 K-21 70
22 E1-22 72,5 E2-22 67,5
23 E1-23 67,5 E2-23 75
24 E1-24 55 E2-24 47,5
25 E1-25 47,5 E2-25 82,5
26 E1-26 65 E2-26 60
27 E1-27 87,5 E2-27 87,5
28 E1-28 80 E2-28 70
29 E1-29 77,5
30 E1-30 52,5
107

Lampiran 11
s²   253,559   320,536   185,833
n   30   28   21

KELAS dk 1/dk Si2 Log Si2 dk Si2 dk log si2


E1 29 0,034 253,599 2,404 7354,375 69,720
E2 27 0,037 320,536 2,506 8654,464 67,659
K 20 0,050 185,833 2,269 3716,667 45,382

76 19725,50
0,122 759,968 7,179 182,761
Jumlah 6

F.log RKG 183,480


c 1,069
χ² hit 1,548

∑(fj . log Sj²) 182,761


ln 10 2,303
χ² tab 5,991

Kesimpulan HOMOGEN

     

Kesimpulan
Karena χ2 hitung< χ2 tabel yaitu 1,548 < 5.991, maka Ho diterima, artinya sampel
dari populasi yang homogen.
108

Lampiran 12
ANAVA Awal Kelas Eksperimen 1, Eksperimen 2, dan Kontrol

Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan rata antara kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan kontro

Ha : Ada perbedaan rata antara kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan kontrol ,

Kriteria pengujian

Ho diterima apabila F hitung< F tabel

No. Kode Nilai E1 Kode Nilai E2 Kode Nilai K E1² E2² K²

1 E1-01 52,5 E2-01 62,5 K-01 57,5 2756,25 3906,25 3306,25

2 E1-02 80 E2-02 55 K-02 65 6400 3025 4225

3 E1-03 50 E2-03 80 K-03 72,5 2500 6400 5256,25

4 E1-04 62,5 E2-04 75 K-04 77,5 3906,25 5625 6006,25

5 E1-05 77,5 E2-05 32,5 K-05 82,5 6006,25 1056,25 6806,25

6 E1-06 80 E2-06 57,5 K-06 62,5 6400 3306,25 3906,25

7 E1-07 87,5 E2-07 40 K-07 67,5 7656,25 1600 4556,25

8 E1-08 65 E2-08 67,5 K-08 35 4225 4556,25 1225

9 E1-09 77,5 E2-09 90 K-09 52,5 6006,25 8100 2756,25

10 E1-10 45 E2-10 85 K-10 72,5 2025 7225 5256,25

11 E1-11 72,5 E2-11 37,5 K-11 80 5256,25 1406,25 6400

12 E1-12 37,5 E2-12 52,5 K-12 75 1406,25 2756,25 5625

13 E1-13 82,5 E2-13 75 K-13 45 6806,25 5625 2025

14 E1-14 85 E2-14 50 K-14 82,5 7225 2500 6806,25

15 E1-15 77,5 E2-15 92,5 K-15 75 6006,25 8556,25 5625


109

16 E1-16 80 E2-16 67,5 K-16 62,5 6400 4556,25 3906,25

17 E1-17 85 E2-17 85 K-17 90 7225 7225 8100

18 E1-18 55 E2-18 37,5 K-18 57,5 3025 1406,25 3306,25

19 E1-19 52,5 E2-19 87,5 K-19 50 2756,25 7656,25 2500

20 E1-20 77,5 E2-20 65 K-20 67,5 6006,25 4225 4556,25

21 E1-21 30 E2-21 90 K-21 70 900 8100 4900

22 E1-22 72,5 E2-22 67,5 5256,25 4556,25

23 E1-23 67,5 E2-23 75 4556,25 5625

24 E1-24 55 E2-24 47,5 3025 2256,25

25 E1-25 47,5 E2-25 82,5 2256,25 6806,25

26 E1-26 65 E2-26 60 4225 3600

27 E1-27 87,5 E2-27 87,5 7656,25 7656,25

28 E1-28 80 E2-28 70 6400 4900

29 E1-29 77,5 6006,25

30 E1-30 52,5 2756,25


jumla
2017,5   1875   1400 143031 134212 97050
h  

rata2  
67,25 66,964   66,667

  JK dk RK F Hitung F tabel
perlakua
4,241 2 2,120
n
0.008 3,117
Galat 19725,506 76 259,546
Total 19729,747 78  
110

Karena F hitung< F tabel yaitu 0.008 <3,117 maka Ho diterima, artinya Tidak ada perbedaan
rata-rata antara kelas eksperimen 1, eksperimen 2 dan kontrol
111

Lampiran 13

NILAI KEMAMPUAN AKHIR


NILAI KEMAMPUAN AKHIR KELAS EKSPERIMEN 1
NO NAMA KODE NILAI
1 AHMAD KHOIRUL RASYA SAPUTRA E1-01 80
2 ALI MUNTHOHA E1-02 75
3 AMELIA AMANDA E1-03 70
4 ARANDA NADILA FAT MALASARI E1-04 85
5 ARSYANTI MUNISYA PUTRI E1-05 90
6 ARYANI MUKHAROMAH E1-06 85
7 BELINDA JOANICIA SANTIKA E1-07 70
8 BINTANG ANDHYKA PRATAMA E1-08 58
9 DANANG BAYU PRAKOSO E1-09 85
10 DIANA TSABITA ARIFA E1-10 70
11 FATIHATUDDIROSATIN NURIL ULYA E1-11 100
12 FINDIKA RAHEL AMANDA E1-12 85
13 INTAN APRILIA ZAILANTI E1-13 90
14 IRFAN PUTRA ANANTA E1-14 56
15 JENNIS RAMADHANI E1-15 75
16 JIHAN NUR HANIFAH E1-16 70
17 NIKLA APRILIA E1-17 60
18 NOFI LATUL ULYA E1-18 90
19 NUR TAJUDIN E1-19 85
20 NURUL SYAFAAH E1-20 100
21 PUTRI AYU WINARSIH E1-21 70
22 RANDIKA ERIC ALVIANSYAH E1-22 58
23 SITI APRILIA SAADA TUN NISSA E1-23 90
24 SIWI IKA ARTININGSIH E1-24 85
25 SOFIANA LAILATUL QODRIYAH E1-25 75
26 SOPHIA DHIA QURROTU AINI E1-26 85
27 TIRSA WISMA IRIYANTI E1-27 75
28 YENI WIDYA ASTUTI E1-28 90
29 ZAENAL ARIFIN E1-29 70
30 ZAINABUN NI'MAH E1-30 85
112

NILAI KEMAMPUAN AKHIRKELAS EKSPERIMEN 2


NO NAMA KODE NILAI
1 AHMAT SAROF UDIN E2-01 75
2 AHMAD ZAINAL MUSTOFA E2-02 80
3 AKHMAD YODIS TITO E2-03 70
4 ANISA FITRIANI E2-04 85
5 DEWI WULAN SARI E2-05 90
6 DICKY SETYA PRATAMA E2-06 75
7 EKO SAPUTRO UTOMO E2-07 60
8 FINA YULIANTI E2-08 80
9 INAYATUL AMELIYA E2-09 85
10 IKHSAN NUGROHO E2-10 75
11 KARINA NIKA PUTRI GRESIA E2-11 90
12 LAELA ASMAUL NAIMAH E2-12 80
13 KHOSDUL RHOKHIM E2-13 65
14 LAILATUL INAYATIS SA'DIAH E2-14 85
15 LIANA SAFITRI E2-15 90
16 MUHAMMAD HABIBI HAFIDHOTUR R. E2-16 54
17 MARYANDITO E2-17 70
18 M ABI YA'LA E2-18 100
19 M.SUWITO TRISNO HADI E2-19 85
20 MUHAMMAD LUTFI ROMADHONI E2-20 65
21 PRINCES IME LILIANTORO E2-21 80
22 MOHAMAD ZIDANIL FARICH E2-22 85
23 PRADITYA ANDIKA RAMA SAPUTRA E2-23 60
24 RAHMAD RIZKY TEGAR PUTRA E2-24 70
25 SELA VERNANDA E2-25 85
26 SLAMET EFENDI E2-26 90
27 WAHYU PRADITYA P. E2-27 75
28 ZAINAB ALLYYINA E2-28 80
113

NILAI KEMAMPUAN AKHIR KELAS KONTROL


NO NAMA KODE NILAI
1 ACHMAD PUJI LESTARI K-01 70
2 AHMAD REHAN FEBRIANSYAH K-02 60
3 AULIA FIRNANDA FRISKA K-03 68
4 BERLIANA ANGGUN SAFITRI K-04 75
5 ELSYAROFATUN AGITSNA K-05 65
6 ENDANG SUKARWENI K-06 80
7 ERICK ANDREAS AL FISNSYAH K-07 60
8 ERLINDA SELVIA ARTANTI K-08 85
9 IMAM BANU P K-09 65
10 IMAM HANIF SYARIFUDIN K-10 50
11 IRFAN ERGI S K-11 75
12 KALIMATUL CHUSNA NURSAFIRA K-12 65
13 MUHAMMAD TIYONO K-13 70
14 MUHAMMAD SALMAN K-14 60
15 MUHAMMAD SALMAN K-15 56
16 NAYLA SHOFIRA K-16 68
17 NURUL ASLAMIYAH K-17 90
18 PURWIKA NIRMALA SARI K-18 65
19 RAMADHANI K-19 58
20 SAIFUL JULIANTO K-20 60
21 SHOLIKHAH SUCIATI K-21 75
114

Lampiran14a
Lampiran 14a

Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen 1

Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian
Ho diterima apabila Lo < Ltable
Jumlah Siswa=30
No. Kode Nilai zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|
1 IRFAN PUTRA A. 56 -1,913 0,028 0,033 0,005
2 BINTANG A. P. 58 -1,745 0,041 0,100 0,059
3 RANDIKA ERIC A. 58 -1,745 0,041 0,100 0,059
4 NIKLA APRILIA 60 -1,576 0,057 0,133 0,076
5 PUTRI AYU W. 70 -0,735 0,231 0,333 0,102
6 Diana tsabita Arifa 70 -0,735 0,231 0,333 0,102
7 AMELIA AMANDA 70 -0,735 0,231 0,333 0,102
8 ZAENAL ARIFIN 70 -0,735 0,231 0,333 0,102
9 JIHAN NUR H. 70 -0,735 0,231 0,333 0,102
10 BELINDA J. S. 70 -0,735 0,231 0,333 0,102
11 SOFIANA L. Q. 75 -0,314 0,377 0,467 0,090
12 JENNIS R. 75 -0,314 0,377 0,467 0,090
13 ALI MUNTHOHA 75 -0,314 0,377 0,467 0,090
14 Tirsa wisma iriyanti 75 -0,314 0,377 0,467 0,090
15 AHMAD K. R. S. 80 0,107 0,542 0,500 0,042
16 SOPHIA DHIA Q. A. 85 0,527 0,701 0,767 0,066
17 FINDIKA RAHEL A. 85 0,527 0,701 0,767 0,066
18 Nur tajudin 85 0,527 0,701 0,767 0,066
19 ZAINABUN NI'MAH 85 0,527 0,701 0,767 0,066
20 SIWI IKA A. 85 0,527 0,701 0,767 0,066
21 ARANDA N. F.M. 85 0,527 0,701 0,767 0,066
22 DANANG BAYU P. 85 0,527 0,701 0,767 0,066
23 ARYANI M. 85 0,527 0,701 0,767 0,066
24 NOFI LATUL ULYA 90 0,948 0,828 0,933 0,105
25 SITI APRILIA S.T.N. 90 0,948 0,828 0,933 0,105
26 ARSYANTI M. P. 90 0,948 0,828 0,933 0,105
27 YENI WIDYA A. 90 0,948 0,828 0,933 0,105
28 Intan Aprilia zailanty 90 0,948 0,828 0,933 0,105
29 FATIHATUD 100 1,789 0,963 1,000 0,037
30 NURUL SYAFAAH 100 1,789 0,963 1,000 0,037
115

rata-rata 78,733 L tabel 0.162

S 11,884 alpha 0.05

Lo 0,105

Kesimpulan NORMAL

Lampiran 14b

Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen 2

Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Kriteria pengujian

Ho diterima apabila Lo < L table

Jumlah Siswa=28
No. Kode Nilai zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|

1 Muhammad 54 -2,217 0,013 0,036 0,022

2 Eko Saputro 60 -1,663 0,048 0,107 0,059

3 Praditia A. 60 -1,663 0,048 0,107 0,059

4 Muhammad 65 -1,201 0,115 0,179 0,064

5 KHOSDUL 65 -1,201 0,115 0,179 0,064

6 RAHMAD 70 -0,739 0,230 0,286 0,056

7 AKHMAD 70 -0,739 0,230 0,286 0,056

8 Maryandito 70 -0,739 0,230 0,286 0,056

9 DICKY S.P. 75 -0,277 0,391 0,429 0,038


116

10 AHMAT S. 75 -0,277 0,391 0,429 0,038

11 IKHSAN N. 75 -0,277 0,391 0,429 0,038

12 Wahyu P. 75 -0,277 0,391 0,429 0,038

13 LAELA A. 80 0,185 0,573 0,607 0,034

14 AHMAD Z. 80 0,185 0,573 0,607 0,034

15 FINA Y. 80 0,185 0,573 0,607 0,034

16 ZAINAB A. 80 0,185 0,573 0,607 0,034

17 PRINCES I. 80 0,185 0,573 0,607 0,034

18 LAILATUL 85 0,647 0,741 0,821 0,080

19 MOHAMAD 85 0,647 0,741 0,821 0,080

20 Anisa F. 85 0,647 0,741 0,821 0,080

21 SELA V. 85 0,647 0,741 0,821 0,080

22 M.suwito t.h. 85 0,647 0,741 0,821 0,080

23 Inayatul A. 85 0,647 0,741 0,821 0,080

24 DEWI W.S. 90 1,109 0,866 0,964 0,098

25 KARINA N. 90 1,109 0,866 0,964 0,098

26 SLAMET E. 90 1,109 0,866 0,964 0,098

27 LIANA S. 90 1,109 0,866 0,964 0,098

28 M ABI Y. 100 2,032 0,979 1,000 0,021

rata-rata 78 L tabel 0.167

S 10,825 alpha 0.05


117

Lo 0.098

Kesimpulan NORMAL
118

Lampiran 14c

Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol

Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian

Ho diterima apabila Lo < L tabel

Jumlah Siswa= 21
No. Kode Nilai zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|
Imam hanif
1 50 -1,794 0,036 0,048 0,011
s.
MUHAMMA
2 56 -1,183 0,118 0,095 0,023
D
3 58 -0,979 0,164 0,143 0,021
RAMADHANI
4 AHMAD R. 60 -0,776 0,219 0,333 0,114

5 ERICK A.A. 60 -0,776 0,219 0,333 0,114


Saiful
6 60 -0,776 0,219 0,333 0,114
julianto
7 60 -0,776 0,219 0,333 0,114
MUHAMMAD
IMAM
8 65 -0,267 0,395 0,524 0,129
BANU
9 PURWIKA 65 -0,267 0,395 0,524 0,129
KALIMATU
10 65 -0,267 0,395 0,524 0,129
L
ELSYAROF
11 65 -0,267 0,395 0,524 0,129
A
12 Nayla shofira 68 0,039 0,515 0,619 0,104

13 AULIA F.F. 68 0,039 0,515 0,619 0,104

14 70 0,242 0,596 0,714 0,119


MUHAMMAD
15 ACHMAD P. 70 0,242 0,596 0,714 0,119
119

16 Sholikhah S. 75 0,752 0,774 0,857 0,083

17 Berliana A.S. 75 0,752 0,774 0,857 0,083

18 Irfan egri s 75 0,752 0,774 0,857 0,083

19 ENDANG S. 80 1,261 0,896 0,905 0,008

20 Erlinda S.A. 85 1,770 0,962 0,952 0,009

21 Nurul a. 90 2,279 0,989 1,000 0,011

rata-rata 67,619 L tabel 0.193


s 9,821 alpha 0.05
Lo 0,129
Kesimpula
n   NORMAL
120

Lampiran 15

Uji Homogenitas Akhir Kelas Eksperimen 1, Eksperimen 2, dan Kontrol

Hipotesis

Ho : Sampel berasal dari populasi yang homogen

Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang homogen


Kriteria pengujian

Ho diterima apabila χ2hitung< χ2tabel

No Kode Nilai K Kode Nilai E1 Kode Nilai E2


1 E1-01 80 E2-01 75 K-01 70

2 E1-02 75 E2-02 80 K-02 60

3 E1-03 70 E2-03 70 K-03 68

4 E1-04 85 E2-04 85 K-04 75

5 E1-05 90 E2-05 90 K-05 65

6 E1-06 85 E2-06 75 K-06 80

7 E1-07 70 E2-07 60 K-07 60

8 E1-08 58 E2-08 80 K-08 85

9 E1-09 85 E2-09 85 K-09 65

10 E1-10 70 E2-10 75 K-10 50

11 E1-11 100 E2-11 90 K-11 75

12 E1-12 85 E2-12 80 K-12 65

13 E1-13 90 E2-13 65 K-13 70

14 E1-14 56 E2-14 85 K-14 60

15 E1-15 75 E2-15 90 K-15 56

16 E1-16 70 E2-16 54 K-16 68

17 E1-17 60 E2-17 70 K-17 90


121

18 E1-18 90 E2-18 100 K-18 65

19 E1-19 85 E2-19 85 K-19 58

20 E1-20 100 E2-20 65 K-20 60

21 E1-21 70 E2-21 80 K-21 75

22 E1-22 58 E2-22 85

23 E1-23 90 E2-23 60

24 E1-24 85 E2-24 70

25 E1-25 75 E2-25 85

26 E1-26 85 E2-26 90

27 E1-27 75 E2-27 75

28 E1-28 90 E2-28 80

29 E1-29 70

30 E1-30 85

s² 141,237 117,185 96,448

n 30 28 21

KELAS dk 1/dk Si2 Log Si2 dk Si2 dk log si2

E1 29 0,034 141,237 2,150 4095,87 62,348

E2 27 0,037 117,185 2,069 3164,00 55,860

K 20 0.050 96,448 1,984 1928,95 39,686

Jumlah 76 0.013 354,870 6,203 26970,09 157,894

RKG 120,91 c 1,169 χ² hit 0,801

log RKG 2,082 ln 10 2.303 χ² tab 5,991


122

Kesimpulan HOMOGEN
Kesimpulan
Karena χ2 hitung < χ2 tabel yaitu 0,801 < 5,991, maka H 0 diterima, artinya sampel dari populasi
yang homogen.
Lampiran 16
Lampiran 16 123

ANAVA Akhir Kelas Eksperimen 1, Eksperimen 2, dan Kontrol

Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan rata antara kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan kontrol
Ha : Ada perbedaan rata antara kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan kontrol
Kriteria pengujian
Ho diterima apabila F hitung < F tabel

No. Kode Nilai E1 Kode Nilai E2 Kode Nilai K K² E1² E2²


1 E1-01 80 E2-01 75 K-01 70 6400 5625 4900
2 E1-02 75 E2-02 80 K-02 60 5625 6400 3600
3 E1-03 70 E2-03 70 K-03 68 4900 4900 4624
4 E1-04 85 E2-04 85 K-04 75 7225 7225 5625
5 E1-05 90 E2-05 90 K-05 65 8100 8100 4225
6 E1-06 85 E2-06 75 K-06 80 7225 5625 6400
7 E1-07 70 E2-07 60 K-07 60 4900 3600 3600
8 E1-08 58 E2-08 80 K-08 85 3364 6400 7225
9 E1-09 85 E2-09 85 K-09 65 7225 7225 4225
10 E1-10 70 E2-10 75 K-10 50 4900 5625 2500
11 E1-11 100 E2-11 90 K-11 75 10000 8100 5625
12 E1-12 85 E2-12 80 K-12 65 7225 6400 4225
13 E1-13 90 E2-13 65 K-13 70 8100 4225 4900
14 E1-14 56 E2-14 85 K-14 60 3136 7225 3600
15 E1-15 75 E2-15 90 K-15 56 5625 8100 3136
16 E1-16 70 E2-16 54 K-16 68 4900 2916 4624
17 E1-17 60 E2-17 70 K-17 90 3600 4900 8100
18 E1-18 90 E2-18 100 K-18 65 8100 10000 4225
19 E1-19 85 E2-19 85 K-19 58 7225 7225 3364
20 E1-20 100 E2-20 65 K-20 60 10000 4225 3600
21 E1-21 70 E2-21 80 K-21 75 4900 6400 5625
22 E1-22 58 E2-22 85 3364 7225  
23 E1-23 90 E2-23 60 8100 3600  
24 E1-24 85 E2-24 70 7225 4900  
25 E1-25 75 E2-25 85 5625 7225  
26 E1-26 85 E2-26 90 7225 8100  
27 E1-27 75 E2-27 75 5625 5625  
28 E1-28 90 E2-28 80 8100 6400  
29 E1-29 70 4900    
30 E1-30 85 7225    
jumla
2362   2184   1420 190064 173516 97948
h  
rata2   78,733   78   67,619
124

  JK dk RK F Hitung F tabel
perlakua
1792,902 2 896,451
n
galat 9188,819 76 120,906 7,414 3.117
10981,72
total 78 -
2

Karena F hitung > F tabel yaitu 7,414 > 3.117 maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan
rata-rata antara kelas eksperimen 1, eksperimen 2 dan kontrol
Lampiran 17 125

Uji Pasca ANAVA (Uji Schefee’)

1. Antara Kelas Eksperimen 1 dan Kontrol


H 0: tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen 1 dan kontrol.
H 0 diterima apabila F hitung < F tabel
2
( X́ i− X́ j ) ( 78,733−67,619 )2
F i− j= ¿ 123,527
1 1 1 1 ¿ 9,788 ¿ 12,621 F tabel=6,234
RKG
( +
ni n j ) 120,906 ( +
3 0 21 )
Karena F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, artinya terdapat perbedaan prestasi
belajar siswa kelas eksperimen 1 dan kontrol. Karena rerata prestasi belajar
siswa kelas eksperimen 1 lebih baik dari pada kelas kontrol, maka dapat
disimpilkan bahwa prestasi belajar siswa kelas eksperimen 1 yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learninglebih baik dari
pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung.

2. Antara Kelas Eksperimen 2 dan Kontrol


H 0: tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen 2 dan kontrol
H 0 diterima apabila F hitung < F tabel
2
(78−67,619 )2
( X́ i− X́ j )
F i− j= ¿ 107,764
1 1 1 1 ¿ 10,075 ¿ 10,696 F tabel=6,234
RKG +
ni n j (
120,906 +
28 21 ) ( )
Karena F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, artinya terdapat perbedaan prestasi
belajar siswa kelas eksperimen 1 dan kontrol. Karena rerata prestasi belajar
siswa kelas eksperimen 1 lebih baik dari pada kelas kontrol, maka dapat
disimpilkan bahwa prestasi belajar siswa kelas eksperimen 1 yang
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dari
pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung.
Lampiran 18
Uji Ketuntasan Klasikal Kelas Eksperimen 1
H 0 : nilai siswa mencapai KKM
H 0diterima jika Z hitung ≥−Z tabel
26−n p0
Z=
√n p ( 1− p )
0 0

26−( 3 0 ×0.8 0 )
¿
√3 0 × 0.8 0× ( 1−0. 8 0 )
26−2 4
¿
√ 4.8
126

2
¿
2.19 0
¿ 0 , 91 3
−Z 0.0 5=−1 , 64
Karena Z hitung ≥−Z tabel maka H 0 diterima, artinya kelas eksperimen 1 mencapai
KKM

Uji Ketuntasan Klasikal Kelas Eksperimen 2


H 0 :nilai siswa mencapai KKM
H 0diterima jika Z hitung ≥−Z tabel
25−n p0
Z=
√n p ( 1− p )
0 0

25−( 28 ×0.8 0 )
¿
√28 × 0.8 0× ( 1−0. 8 0 )
25−2 2,4
¿
√ 4.48
2,6
¿ ¿ 1,227
2.117
−Z 0.0 5=−1. 64
Karena Z hitu ng ≥−Z tabel maka H 0 diterima, artinya kelas eksperimen 2 mencapai
KKM
127

Lampiran 19

DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN


128
129

Lampiran 20
SURAT IJIN PENELITIAN
130

Lampiran 20
SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai