Anda di halaman 1dari 324

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

(QSH) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA


PEMBELAJARAN VIDEO DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SKRIPSI

oleh

Zuraida Hanum

NPM 13310073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2017

i
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE
(QSH) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA
PEMBELAJARAN VIDEO DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Skripsi

Diajukan kepada Universitas PGRI Semarang


Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Matematika

Zuraida Hanum
NPM 13310073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2017

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Berjudul

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE


(QSH) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA
PEMBELAJARAN VIDEO DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Yang disusun oleh

Zuraida Hanum

NPM 13310073

Telah disetujui dan siap untuk diujikan.

Semarang, ……………………………………

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rasiman M.Pd. Yanuar Hery Murtianto, S.Pd., M.Pd. NIP/NPP


NIP/NPP 19560218 198603 1 001 138801407

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi berjudul
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE
(QSH) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA
PEMBELAJARAN VIDEO DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
yang dipersiapkan dan disusun oleh
Zuraida Hanum

NPM 13310073

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada hari…....., ……………….
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan

Panitia Ujian
Ketua Sekretaris

Dra. Intan Indiati, M.Pd. Ali Shodiqin, S.Si.,M.Si.


NIP. 196104291986032002 NPP. 108101286

Anggota Penguji :

1. Dr. Rasiman, M.Pd


NPP. 195602181986031001 (…………………………………….)

2. Yanuar Hery Murtianto, S.Pd., M.Pd.


NIP/NPP 138801407 (…………………………………….)

3. Sugiyanti, M.Pd
(…………………………………….)
NIP/NPP 128301372

iv
PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Zuraida Hanum

NPM : 13310073

Program Studi : Pendidikan Matematika

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya pendapat atau temuan orang lain terdapat dalam skripsi lain dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, .........................2017

Zuraida Hanum
NPM 13310073

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya (Q.S. Al-Baqarah:286)

 Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,

sebelum mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka (Q.S. Ar-

Ra’d:11).

 Manjadda Wa Jadda “Barang siapa yang berusaha bersungguh-

sungguh akan mendapatkan hasil yang luar biasa”

PERSEMBAHAN

 Alhamdulillah dengan rasa syukur dan kasih sayang skripsi ini saya

persembahkan kepada:

 Ayah, Bunda, dan Adikku ( Maksum (Alm), Ida Maryama,

Mohammad Agil Ma’ruf) yang selalu senantiasa memberikan doa,

semangat, serta kasih sayang sepanjang masa yang tidak pernah

tergantikan.

 Keluarga besar Al-Zuhri atas nasehat, bimbingan, motivasi dan doa

untukku.

 Sahabat terbaikku Yeni, Rini, Ayuk, Ika, Heni, Nia, dan Imah, yang

selalu memberikan dukungan dan motivasi.

 Bapak dan Ibu dosen Universitas PGRI Semarang yang telah banyak

memberikan ilmu yang bermanfaat untuk saya.

 Almamater Universitas PGRI Semarang.

vi
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE
(QSH) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA
PEMBELAJARAN VIDEO DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Zuraida Hanum
Program Strudi Pendidikan Matematika

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian yang telah saya lakukan yaitu untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran konvensional
jika ditinjau dari motivasi belajar, perbedaan prestasi belajar pada model
pembelajaran QSH dengan bantuan video jika ditinjau dari motivasi belajar,
perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran PBL dengan bantuan video
jika ditinjau dari motivasi belajar Serta perbedaan interaksi antara model
pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN 1
Margoyoso. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas VIII B, VIII C, VIII D dengan
menggunakan teknik cluster random sampling. Data yang digunakan untuk
evaluasi berupa soal uraian. Analisis data menggunakan uji anava dua jalan dan
komparasi ganda. Berdasarkan analisisnya terdapat perbedaan prestasi belajar
pada model QSH yang memiliki motivasi rendah dan sedang, rendah dan tinggi.
Sedangkan motivasi sedang dan tinggi tidak terdapat perbedaan. Pada model PBL
tidak terdapat perbedaan prestas belajar siswa yang memiliki motivasi rendah dan
sedang, rendah dan tinggi, serta sedang dan tinggi. Untuk konvensional terdapat
perbedaan prestasi siwa yang memiliki motivasi rendah dan sedang, rendah dan
tinggi. Pada motivasi sedang dan tinggi tidak terdapat perbedaan prestasi.
Sedangkan, interaksi antara model pembelajaran dan motivasi tidak terdapat
perbedaan terhadap prestasi belajar karena.

Kata Kunci: Question Student Have, PBL, video, Prestasi Belajar dan Motivasi
Belajar.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rhmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan
Program Pendidikan Sarjana Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis banyak mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas PGRI Semarang


2. Dra. Intan Indiati, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi Universitas PGRI
Semarang.
3. Ali Shodiqin, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas PGRI Semarang.
4. Dr. Rasiman M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing
dengan teliti.
5. Yanuar Hery Murtianto, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah senantiasa membimbing dengan teliti.
6. Drs. Suyitno Yuwono, M. Si., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1
Margoyoso yang telah memberikan izin kepada penulis untuk penelitian.
7. Eva Novalia, M.Pd., selaku guru matematika kelas VIII yang telah
memberikan bantuan dalam melakukan penelitian.
8. Kedua orang tua, adik, serta teman yang telah memberikan doa, semangat dan
dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semarang,.....................2017
Penulis,

Zuraida Hanum
NPM 13310087
viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... ........ i


HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ........ iv
PERNYATAAN ............................................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi
ABSTRAK .............................................................................................. ........ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN.................................................................................. ........ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... ........ 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
E. Definisi Istilah.................................................................................... 8

BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Landasan Teori ..................................................................................... 10
B. Kerangka Berfikir................................................................................. 25
C. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 28

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 30
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 30
ix
C. Desain Eksperimen............................................................................... 30
D. Teknik Sampling .................................................................................. 33
E. Variabel Penelitian ............................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34
G. Instrumen Penelitian............................................................................. 35
H. Prosedur Penelitian............................................................................... 41
I. Analisis dan Interprestasi Data............................................................. 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 55


B. Pembahasan .......................................................................................... 70

BAB V. KESIMPILAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 74
B. Saran..................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76


LAMPIRAN ..................................................................................................... 79

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Sintaks Pembelajaran Konvensional

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian

Tabel 3.2 Tabel Kriteria Penilaian Skor Angket Motivasi

Tabel 3.3 Tabel Notasi dan Tata Letak pada Analisis Variansi Dua Arah

Tabel 3.4 Tabel Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan

Tabel 4.1 Hasil Validitas Ujicoba Instrumen

Tabel 4.2 Hasil Taraf Kesukaran Ujicoba Instrumen

Tabel 4.3 Hasil Daya Pembeda Ujicoba Instrumen

Tabel 4.4 Penentua Instrumen

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Awal

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Awal

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Akhir

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi Sel Tak Sama

Tabel 4.10 Rerata dan jumlah Rerata

Tabel 4.11 Hasil Komparasi Antar Kolom

Tabel 4.12 Hasil Komparasi Anatar Baris

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Nama Kelas Eksperimen I

Lampiran 2 : Daftar Nama Kelas Eksperimen II

Lampiran 3 : Daftar Nama Kelas Kontrol

Lampiran 4 : Daftar Nama Kelas Ujicoba

Lampiran 5 : Daftar Nilai UTS Kelas Eksperimen I

Lampiran 6 : Daftar Nilai UTS Kelas Eksperimen II

Lampiran 7 : Daftar Nilai UTS Kelas Kontrol

Lampiran 8 : Daftar Nilai Kelas Ujicoba

Lampiran 9 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen I

Lampiran 10 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen II

Lampiran 11 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol

Lampiran 11a : Uji Normalitas Data Awal menggunakan SPSS

Lampiran 12 : Uji Homogenitas Data Awal

Lampiran 12a : Uji Homogenitas Data Awal menggunakan SPSS

Lampiran 13 : Silabus

Lampiran 14a : RPP Model Question Student Have Pertemuan 1

Lampiran 14b : RPP Model Question Student Have Pertemuan 2

Lampiran 14c : RPP Model Question Student Have Pertemuan 3

Lampiran 14d : RPP Model Question Student Have Pertemuan 4

Lampiran 14e : RPP Model Question Student Have Pertemuan 5

Lampiran 15a : RPP Model Problem Based Learning Pertemuan 1

Lampiran 15b : RPP Model Problem Based Learning Pertemuan 2

Lampiran 15c : RPP Model Problem Based Learning Pertemuan 3

Lampiran 15d : RPP Model Problem Based Learning Pertemuan 4


xiii
Lampiran 15e : RPP Model Problem Based Learning Pertemuan 5

Lampiran 16a : RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1

Lampiran 16b : RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2

Lampiran 16c : RPP Kelas Kontrol Pertemuan 3

Lampiran 16d : RPP Kelas Kontrol Pertemuan 4

Lampiran 16e : RPP Kelas Kontrol Pertemuan 5

Lampiran 17 : Kisi-Kisi Soal Tes Ujicoba

Lampiran 18 : Soal Tes Ujicoba

Lampiran 19 : Skoring Soal Tes Ujicoba

Lampiran 20 : Soal Tes Evaluasi

Lampiran 21 : Skoring Soal Tes Evaluasi

Lampiran 22 : Kisi-Kisi Skala Motivasi

Lampiran 23 : Lembar Skala Motivasi

Lampiran 24 : Daftar Nilai Evaluasi Kelas Ekaperimen I

Lampiran 25 : Daftar Nilai Evaluasi Kelas Ekaperimen II

Lampiran 26 : Daftar Nilai Evaluasi Kelas Kontrol

Lampiran 27 : Hasil Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I

Lampiran 28 : Hasil Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen II

Lampiran 29 : Hasil Angket Motivasi Belajar Kelas Kontrol

Lampiran 30 : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen I

Lampiran 31 : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen II

Lampiran 32 : Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol

Lampiran 32a : Uji Normalitas Data Akhir menggunakan SPSS

Lampiran 33 : Uji Homogenitas Data Akhir

Lampiran 33a : Uji Homogenitas Data Akhir menggunakan SPSS


xiv
Lampiran 34a : Uji Hipotesis Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Menggunakan Ms.
Excel

Lampiran 34b : Uji Hipotesis Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Manual

Lampiran 35a :Uji Lanjut Pasca Anava Komparasi Ganda Menggunakan Manual

Lampiran 35b : Uji Lanjut Pasca Anava Komparasi Ganda Ms. Exel

Lampiran 36a : Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran Dan Daya Pembeda
Menggunakan Ms. Excel

Lampiran 37 : Tabel Chi Kuadrat

Lampiran 38 : Tabel F

Lampiran 39 : Tabel Liliefors

Lampiran 40 : Tabel r Product Moment

Lampiran 41 : Tabel Distribusi t

Lampiran 42 : Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 43 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 44 : Surat Keterangan Validasi Skala Motivasi dari Dosen BK

Lampiran 45 : Dokumentasi Mengajar

Lampiran 46 : Usulan Tema dan Bimbingan Skripsi

Lampiran 47 : Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing 1 dan 2

Lampiran 48 : Materi SPLDV

xv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses
pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembangn
menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat
dan berakhlak (berkarakter) mulia (UU No. 20 tahun 2003) setelah
Pendidikan Nasional menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan berbentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” UU No. 20 tahun
2003 pasal 3 (Suyadi, 2013: 4).
Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru
mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para
siswanya, di dalamnya terkandung upaya guru menciptakan iklim dan
pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan
siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi
optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.
Sedangkan menurut Ismail dkk dalam bukunya mendefinisikan bahwa
matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan
perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas
dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana
berfikir dan kemampuan sistem, struktur dan alat (Hamzah dan
Muhlisrarini, 2014:48).
Menurut Hartono (Bahri,2012:42), peserta didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, oleh karena itu pembelajaran
hendaknya memperhatikan perbedaan–perbedaan individual anak tersebut,
sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang
2

tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham, serta dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini,
selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini
terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung
memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok
anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian.
Menyadari kenyataan seperti ini, para ahli berupaya untuk mencari dan
merumuskan strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang
dimiliki oleh anak didik. Strategi pembelajaran yang ditawarkan adalah
strategi belajar aktif. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik
belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas
pembelajaran. Sehingga, Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya
kerjasama yang solid antara peserta didik, pendidik dan penyelenggara
pendidikan. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) merupakan hal pokok
untuk memperoleh tujuan pendidikan yang diharapkan pentransferan
pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran kepada peserta didik akan
lebih optimal dengan adanya KBM.
Setiap anak yang hadir di kelas memiliki latar belakang,
pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Perbedaan ini harus disadari
oleh guru sehingga dapat dimanfaatkan guna kepentingan pengajaran salah
satunya melalui proses komunikasi antar individu. Sehingga guru dituntut
lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran. Guru
diharapkan dapat memilih model pembelajaran secara tepat dalam kegiatan
pembelajarannya. Hal ini karena penggunaan model yang kurang tepat
dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami dan monoton, sehingga
siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar. Tidak semua peserta didik
dapat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar secara optimal sehingga
perlu adanya upaya optimalisasi kegiatan belajar mengajar. Salah satu
usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan cara mengoptimalkan
pelaksanaan proses pembelajaran, termasuk dalam proses pembelajaran
3

matematika yang merupakan mata pelajaran wajib di sekolah menengah


yang selama ini dianggap oleh siswa salah satu mata pelajaran yang sangat
sulit.
Matematika adalah cara atau metode berpikir dan menalar, bahasa
lambang yang dapat dipahami oleh semua bangsa berbudaya, seni seperti
pada musik penuh dengan simetri, pola, dan irama yang dapat menghibur,
alat bagi pembuat peta arsitek, navigator, angksa luar, pembuat mesin dan
akuntan. Sedangkan menurut Ismail dkk dalam bukunya mendefinisikan
bahwa matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan
perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas
dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana
berfikir dan kemampuan sistem, struktur dan alat (Hamzah dan
Muhlisrarini, 2014:48).
Menurut hasil penelitian dari Fauzi dan Sutama (2016: 33) bahwa
Hasil belajar matematika itu penting, hal ini karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi membutuhkan matematika. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk memperoleh
informasi dari berbagai sumber.
Berdasarkan data dari Program for Internasional Student
Assessment (PISA) Tahun 2012, siswa Indonesia menduduki peringkat ke-
64 dari 65 negara dengan skor matematika 375 dan skor tertinggi
diperolehsiswa China dengan skor 613. Berdasarkan nilai rata-rata untuk
mata pelajaran matematika, provinsi terbaik adalah DKI Jakarta dengan
rata-rata 71,19. Sementara provinsi dengan rata-rata paling rendah adalah
Bengkulu dengan rata-rata 41,41. Rata-rata untuk provinsi Jawa Tengah
adalah 47,43. Selain bengkulu Jawa Tengah hanya berada diatas Bangka
Belitung dengan rata-rata 42,61 dan sama dengan Banten. Artinya Jawa
Tengah berada pada peringkat ke-32 bersama dengan banten. Jawa tengah
juga berada di bawah rata-rata nasional (56,27). Kemudian untuk wilayah
kabupaten Wonogiri pada tahun 2013,siswa lulus ujian nasional mencapai
prosentase 99,93%, dari total siswa 13.534 siswa, ini berarti masih ada
4

0,07% siswa takni sebanyak 9 siswa yang tidak lulus ujian nasional, dan
rata-rata nilai matematika adalah 7,12. Berdasarkan analisis dokumen
daftar nilai ulangan matematika SMP Negeri 4 Klaten tahun 2015/2016,
prosentase siswa yang tuntas sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mencapai 76%. Itu artinya masih ada 24% siswa yang belum
menguasai materi dengan baik. Hal ini bisa didasari oleh beberapa faktor
diantaranya guru, siswa, lingkungan, sarana, dan materi ajar (Fauzi dan
Sutama, 2016: 33-34).
Untuk mengatasi permasalahan proses dalam pembelajaran siswa,
maka perlu dilakukan upaya untuk menggunakan model pembelajaran
yang tepat yaitu menggunakan model pembelajaran Question Student
Have (QSH). Selain itu, peserta didik didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan menarik kesimpulan melalui proses pembelajaran dengan
memecahkan sebuah masalah. Model pembelajaran yang sesuai untuk
digunakan yaitu model pembelajaran Question Student Have (QSH).
Oleh karena itu, guru yang dituntut untuk bersikap kreatif dan
inovatif dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan dapat
memilih model pembelajaran secara tepat dalam kegiatan pembelajarannya
dari berbagai permasalahan di atas, diperoleh suatu inovasi model
pembelajaran yang mampu memotivasi siswa dalam melaksanakan
berbagai kreativitas belajarnya yang dapat memberikan pengalaman
belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
Model pembelajaran Question student Have merupakan salah satu
model pembelajaran berbasis pembelajaran aktif digunakan untuk
mempelajari keinginan dan harapan peserta didik sebagai dasar untuk
memaksimalkan potensi yang dimiliki (Suyadi, 2013:43). Model ini
menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi peserta didik
melalui tulisan. Model ini dilakukan dengan cara mewajibkan peserta didik
untuk membuat pertanyaan tentang materi yang belum dipahami dalam
suatu kertas. Hal ini sangat baik digunakan pada peserta didik yang kurang
5

berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan, dan harapan-harapan


melalui lisan.
Menurut Hosnan (2014: 295) mengemukakan tentang model
pembelajaran Problem Based Learning memiliki ciri menggunakan
masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa
untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep
penting, di mana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu
siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Berdasarkan penelitian
(Akinoglu dan Tandogan, 2007) menyimpulkan bahwa implementasi
model Problem Based Learning telah memperngaruhi prestasi akademik
siswa serta sikap mereka secara positif terhadap ilmu pengetahuan.
Penerapan Problem Based Learning memberi pengaruh positif pada
peserta didik dalam perkembangan konseptualnya dan menekan
miskonsepsi pada tingkat yang paling rendah. Pada pembelajaran
matematika menurut (Padmavanthy dan Mareesh, 2013) menyatakan
bahwa pengajaran Problem Based Learning lebih efektif dalam
mempelajari matematika dan strategi Problem Based Learning
memberikan efek pada isis pengetahuan yaitu menyediakan kesempatan
lebih besar pada siswa untuk memperlajar isi dengan penuh pemahaman
dan meningkatkan keaktifan, motivasi dan perhatian siswa dengan yang
lain. Sehingga penerapan Problem Based Learning dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Sejalan dengan
hasil penelitian (Fatimah, 2012) menunjukkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah kelas dengan menerapkan Problem Based Learning
lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran biasa.
Berdasarkan skripsi yang ditulis oleh (Ika Fauziyah, 2015) berjudul
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan
Realistic Matematics Education (RME) berbantuan Media Prezi Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat menyebutkan
bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan model Problem
6

Based Learning (PBL) mampu meningkatkan hasil belajar. Sebab, model


problem based learning (PBL) merupakan suatu pembelajaran yangn
dimana siswa dapat menyelesaikan sebuah masalah sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan model
pembelajaran QSH dan PBL, siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif, dan
bertanggung jawab dalam proses pembelajaran. Sebab, dengan
menggunakan model pembelajaran QSH dan PBL siswa termotivasi
sehingga prestasi siswa meningkat.
Selain menggunakan model pembelajaran, media dalam proses
pembelajaran juga sangat dibutuhkan. Dengan adanya media dapat
mengurangi kejenuhan belajar pada siswa. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah media pembelajaran video (peneliti terdahulu). Video
adalah teknologi penangkapan, perekaman, pengolahan, penyimpanan,
pemindahan dan perekontruksian urutan gambar diam dengan penyajian
adegan-adegan dalam gerak secara elektronik. Dengan menggunakan media
pembelajaran video ini akan mempermudah siswa untuk memahami
pembelajaan pada proses belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul ide untuk
melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Model Pemblajaran
Question Student Have dan Problem Based Learning Berbantu Media
Pembelajaran Video Ditinjau Dari Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar”.
A. Rumusan masalah
1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
konvensional jika ditinjau dari motivasi belajar?
2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
question student have dengan bantuan video jika ditinjau dari motivasi
belajar?
3. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
problem based learning dengan bantuan video jika ditinjau dari
motivasi belajar?
7

4. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi


terhadap prestasi belajar?
B. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang sudah disebutkan diatas adapun tujuan
yang akan dijelaskan peneliti untuk :
1. Mengetahui terdapat perbedaan prestasi belajar pada model
pembelajaran konvensional jika ditinjau dari motivasi belajar.
2. Mengetahui terdapat perbedaan prestasi belajar pada model
pembelajaran question student have dengan bantuan video jika ditinjau
dari motivasi belajar.
3. Mengetahui terdapat perbedaan prestasi belajar pada model
pembelajaran problem based learning dengan bantuan video jika
ditinjau dari motivasi belajar.
4. Mengetahui terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi
terhadap prestasi belajar. .
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi bagi guru, siswa dan sekolah dalam rangka membantu
meningkatkan hasil belajar siswa.
1. Bagi Siswa
Meningkatkan keaktifan, kreatifitas, dan motivasi siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar dan meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam menyelesaikan soal matematika.
2. Bagi Guru
Sebagai dasar pertimbangan guru untuk menentukan pilihan
terhadap menggunaan model pembelajaran sebagai upaya dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang
pelaksanaan model pembelajaran question student have dan model
8

pembelajaran Problem based learning selama proses pembelajaran di


kelas.
D. Definisi istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di
atas dan pengertian istilah yang digunakan dalam penelitian, maka penulis
memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum
dalam judul di atas. Adapun pengertian istilah-istilah tersebut antara lain:
1. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau
akibat yang dapat membawa suatu hasil. Jadi efektivitas adalah suatu
pengaruh atau akibat dalam kegiatan yang dapat membawa suatu hasil
terbaik (KBBI, 2009: 352). Kegiatan operasional dikatakan efektif
apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
(spending wisely).dikatan efektif jika memenuhi indikator-indikator
efektivitas pembelajaran sebagai berikut, ketuntasan hasil belajar siswa
terpenuhi dan aktivitas siswa minimal berada pada kategori baik.
2. Model Pembelajaran Konvensional
Metode pembelajaran konvensional adalah pembelajaran
secara klasikal yang menggunakan metode pembelajaran biasa
digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa (Chrisnawati, 2007). Model pembelajaran ini sering
diidentikkan dengan model ceramah, ini disebabkan model
pembelajaran konvensional pada umumnya terdiri dari penjelasan
materi (ceramah), tanyajawab dan penugasan.
3. Model Pembelajara Question Student Have (QSH)
Model pembelajaran Question Student have merupakan salah
satu model pembelajaran berbasis pembelajaran aktif, digunakan untuk
mempelajari keinginan dan harapan peserta didik sebagai dasar untuk
memaksimalkan potensi yang dimiliki (Suyadi, 2013:43). Model ini
menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi peserta
didik melalui tulisan.
9

4. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


Menurut Arends (1997) dalam Mudlofir (2015: 73) tentang
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu
model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah.
5. Media Pembelajaran Video
Video berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata vidi dan visum
yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Video
merupakan salah satu jenis media audio visual yang dapat
menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama denga
suara ilmiah atau suara yang sesuai (Arsyad, 2014:50).
6. Prestasi Belajar
Menurut Winkel mengemukakan bahwa prestasi belajar
merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang
(Hamdani, 2011). Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil
maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-
usaha belajar.
7. Motivasi
Motivasi belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak
daridalam diri individu siswa yang memberikan semangat pada
kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
Dalam penelitian ini menggunakan tiga tingkatan yaitu: motivasi
tinggi, motivasi sedang, dan motivasi rendah.
10

BAB II
TELAAH PESTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya pengaruh
atau akibat. Jadi, efektivitas adalah suatu keadaan yang
mengandung pengertian terjadinya suatu efek atau akibat yang
dikendaki dalam perbuatan (Hamdani, 2011: 240).
Menurut Mardiasmo (Sumenge, 2013:75) efektivitas pada
dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target
kebujakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara
keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan
operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai
tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
b. Indikator–Indikator Efektivitas Pembelajaran
Menurut Jusmawati, dkk (2015:36), indikator keefektifan
pembelajaran terdiri atas:
1) Hasil belajar matematika siswa
a) Skor rata-rata hasil belajar siswa untuk melebihi KKM.
b) Ketuntasan siswa secara klasikal lebih dari 70 %.
2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran
Aktivitas siswa dikatakan efektif apabila secara
deskriptif skor aktivitas siswa minimal berada pada kategori
baik.
3) Respon Siswa
Respon siswa dikatakan efektif apabila secara deskriptif
skor respon siswa berada pada kategori positif.
2. Model Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan model yang digunakan
guru dalam pembelajaran sehari–hari dengan menggunakan model
11

yang bersufat umum, bahkan tanpa menyesuaikan model yang tepat


berdasarkan sifat dan karakteristik dari materi pembelajaran yang
dipelajari. Pada pembelajaran konvensional suasana kelas cenderung
teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian,
guru lebih suka menerapkan model tersebut, cukup menjelaskan
konsep–konsep yang ada pada buku. Dalam hal ini, siswa tidak
diajarkan model belajaran yang dapat memahami bagaimana belajar,
berpikir dan memotivasi diri sendiri (Trianto, 2009:6).
Langkah–langkah pembelajaran konvensional menurut Kardi
(Kresma, 2014:155) adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran konvensional
Fase Kegiatan Guru
Fase 1 Guru menjelaskan informasi latar
Menyampaikan tujuan dan belakang pelajaran, pentingnya
menyiapkan siswa pelajaran, mempersiapkan siswa untuk
belajar.
Fase 2 Guru mendemonstrasikan keterampilan
Mendemonstrasikan dengan benar atau menyajikan
pengetahuan dan informasi tahap demi tahap.
keterampilan
Fase 3 Guru merencanakan dan memberi
Membeimbing penelitian bimbingan pelatihan awal.
Fase 4 Mengecekmapakah siswa telah berhasil
Mengecek pemahaman dan melakukan tugas dengan baik, memberi
memberikan umpan balik umpan balik.
Fase 5 Guru mempersiapkan kesempatan
Memberikan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan
untuk pelatihan lanjutan dan pelatihan khusus kepada situasi lebih
penerapan kompleks dan kehidupan sehari–hari.
Langkah–langkah pembelajaran konvensional secara umum
adalah, guru memberikan apresepsi dilanjutkan dengan menerangkan
12

bahan ajar secara verbal, guru membuka sesi tanya jawab dan
dilanjutkan dengan pemberian tugas, guru melanjutkan dengan
mengkonfirmasi tugas yang dikerjakan siswa dan guru menyimpulkan
inti pembelajaran.
Kelebihan pembelajaran konvensional :
1) Dapat menampung kelas besar, setiap peserta didik mempunyai
kesempatan aktif yang sama.
2) Bahan pelajaran diberikan secara urut oleh guru.
3) Guru dapat menemukan hal–hal yang dianggap penting.
4) Guru dapat memberikan penjelasan–penjelasan secara
individual maupun klasikal.
Kekurangan pemeblajaran konvensional :
1) Tidak menekankan penonjolan aktivitas fisik seperti aktivitas
mental peserta didik.
2) Kegiatan terpusat pada guru sebagai pemberi informasi.
3) Pengetahuan yang didapat dengan pembelajaran ini cepat
hilang.
4) Kepadatan konsep dan dan aturan yang diberikan dapat
beralibat peserta didik tidak menguasai bahan pelajaran yang
diberikan.
3. Model Pembelajaran Question Student Have (QSH)
Model pembelajaran Question Student Have (QSH) merupakan
salah satu model pembelajaran aktif yang tidak membuat peserta didik
takut untuk mempelajari apa yang mereka butuhkan dan harapkan.
Cara ini memanfaatkan teknik ang mengundang paerisipasi melalui
pemulisan. Setiap peserta didik diharapkan dapat menuliskan
pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran pada kartu
kososng yang diberikan oleh guru. Oeserta didik yang memiliki
ertanyaan yang sama dapat memberikan tanda centang pada kartu
tersebut, sehingga semua peserta didik dapat mengeluarkan hasil
13

pemikirannya tanpa merasa malu atau takut pada guru dan teman-
temannya (Bahri, dkk, 2011:43).
Model pembelajaran Question Student Have merupakan salah
satu model pembelajaran berbasis pembelajaran aktif, digunakan
untuk mempelajari keinginan dan harapan peserta didik sebagai dasar
untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki (Suyadi, 2013:43).
Model pembelajaran Question Student Haveini adalah
petunjuk yang efektif agar siswa lebih tertantang untuk membuat
pertanyaan setelah mereka sebelumnya mendapat kesempatan
memahami materi pelajaran. Diantaranya adalah (Silbermen,
2005:157).
Sedangakan menurut Sari (2015:277) bahwa model
pembelajaran Question Student Have (QSH) adalah model
pembelajaran yang menekankan pada siswa yang aktif dan
menyatukan pendapat, mengukur sejauh mana siswa memahami
pelajaran melalui pertanyaan tertulis dengan perputaran pertanyaan
searah jarum jam.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Question Student Have (QSH) adalah pembelajaran yang menuntut
siswa untuk aktif dan berpendapat, sehingga dapat mengukur sejauh
mana siswa dalam memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis
yang diberikan oleh kelompok lain atau dari peserta didk lainnya.
Langkah–langkah model pembelajaran Question Student Have
adalah sebagai berikut:
1) Bagikan kartu kosong kepada peserta didik.
2) Mintalah setiap peserta didik menulis beberapa pertanyaan
yang mereka miliki tentang mata pelajaran atau sifat
pelajaran yang sedang dipelajari (jangan mencantumkan
nama peserta didik).
3) Putarlah kartu tersebut sesuai arah jarum jam. Ketika setiap
kartu diedarkan kepada peserta didik berikutnya, dia harus
14

membecanya dan memberikan tanda centang pada kartu itu


apabila kartu itu berisi pertanyaan mengenai pembaca.
4) Saat kartu kembali kepada pemiliknya, setiap pemiliknya
memeriksa seluruh pertanyaan tersebut. Poin ini
mengidentifikasi pertanyaan yang memperoleh centangan
atau suara terbanyak.
5) Memerintahkan peserta didik untuk berbagi pertanyaan
mereka secara suka rela, sekalipun pertanyaan mereka itu
tidak mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak.
6) Kumpulkan semua kartu, kartu tersebut mungkin berisi
pertanyaan yang mana anda menjawabnya pada pertemuan
mendatang.
(Ifrianti, 2016:8)

Kelebihan model pembelajaran Question Student


Have adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan pada


keatifan belajar siswa dan keaktifan guru dalam
menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dan
menantang ola interaksi siswa.
2) Siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan mendapat
kemudahan dalam menerima dan memahami materi yang
diajarkan karena terjadi timbal balik antara guru dan
siswa.
3) Mendapat partisipasi siswa melalui tulisan, sehingga
sangat baik bagi siswa yang kurang berani
mengungkapkan pertanyaa, keinginan dan harapan-
harapan melalui percakapan.
4) Siswa tidak hanya mendengarkan tetapi perlu membaca,
menulis, berdiskusi dan mendorong siswa untuk berfikir
dalam memecahkan suatu soal dan menilai penguasan
15

siswa tentang bahan pelajaran membangkitkan minat


siswa sehingga akan menimbulkan keinginan untuk
mempelajarinya juga menarik perhatian siswa dalam
belajar.
5) Dapat menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada
prosess pembelajaran, memperkuatdan mempelanjar
stimulus respon siswa, sehinga pembelajaran lebih
menyenangkan dan mampu memberi kesan yang
mendalam pada diri siswa
6) Guru lebih mengetahuidimna letak ketidak mampuan
siswa, karena semua siswa sudah mengajukan pertanyaan
dan akan didikusikan.

(Hartono, 2008)
Kekurangan model pembelajaran Question Student
Have adalah sebagai berikut :

1) Tidak semua siswa mudah membuat pertanyaan karena


tingkat kemampuan siswa dalam kelas berbeda-beda.
2) Waktu yang dibutuhkan sering tidak cukup karena harus
member kesempatan semua siswa membuat pertanyaan dan
menjawabnya.
3) Waktu menjadi sering terbuang karena harus menunggu
siswa sewaktu-waktu diberi kesempatan bertanya.
4) Siswa merasa takut karena sewaktu menyampaikan
pertanyaan siswa kadang merasa pertanyaan salah atau
sulit mengungkapkannya.
Dalam pembelajaran model Quesion Student Have
ini siswa diharapkan mampu mengungkapkan pertanyaan,
keinginan, dan harapan–harapannya dan mampu
memanfaatkan bahan pustaka atau sumber belajar selain
guru, mampu menghargaia pendapat orang lain dan juga
16

mampu memberikan hasil belajar secara individu serta


mampu menerima hasil belajar dari orang lain
4. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis
masalah adalah model pembelajaran yang berlandaskan
konstruktivisme dan mengakomodasikan keterlibatan siswa dalam
belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah yang kontekstual
(Arends dalam Warsono dan Hariyanto, 2013:147).
Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran berbasis
masalah adalah model pembelajaran yang bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar
berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memperoleh pengetahuan (Durch, 1995 dalam Aris Shoimin,
2014:130).
Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran berbasis
masalah merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran
yang mengembangkan secara simulan strategi pemecahan masalah dan
dasar–dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para
peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari
–hari yang tidak terstruktur denfan baik (Finkle dan Torp, 1995 dalam
Aris Shoimin, 2014:130).
Model pembelajaran Problem Based Learning atau model
pembelajaran berbasis masalah dimaksud untuk mengembangkan
berpikir kritis dan keterampilan memecahkan permasalahan.
Menurut Eggen and Kauchak (Rahayu dkk, 2015) tentang model
pembelajaran Problem Based Learning adalah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus bagi
peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang ensensial dari materi pembelajaran.
Menurut Rusman (2011: 234) peran guru dalam pembelajaran
17

berbasis masalah bahwa guru harus menggunakan proses


pembelajaran yang lebih menggerakkan siswa menuju
kemandirian, kehidupan yang lebih luas, dan belajar sepanjang
hayat.
Menurut Arends (Mudlofir, 2015: 73) pembelajaran ini
merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana peserta didik
mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri
dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri. Sani (2014: 130) menjelaskan bahwa
Problem Based Learning merupakan proses untuk memperoleh
pengetahuan berdasarkan identifikasi tentang apa yang perlu
dipelajari.
Model pembelajaran Problem Based Learning menuntut
siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan
permasalahan dan guru berperan sebagai fasilitator atau
pembimbing. Pembelajaran berbasis masalah memiliki sepuluh
karakteristik utama yaitu: 1) Permasalahan menjadi titik awal
dalam belajar; 2) Permasalahan diangkat adalah permasalahan yang
ada di dunia nyata yang tidak terstruktur; 3) Permasalahan
membutuhkan perspektif ganda (multi perspective); 4)
Permasalahan menantang sikap dan kompetensi siswa; 5)
Kemandirian belajar menjadi hal yang utama; 6) Pemanfaatan
sumber yang beragam dan evaluasi merupakan proses yang
esensial dalam PBM; 7) Belajar secara kolaboratif, komunikatif,
dan kooperatif; (8) Pengembangan keterampilan inkuiri dan
pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan konten
pengetahuan; 9) Sintesis dan integrasi merupakan proses belajar;
10) Proses belajar mengajar melibatkan evaluasi dan review
pengalaman dan proses belajar (Rusman, 2016: 232).
18

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan


bahwa Model pembelajaran Problem Based Learning atau model
pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan suatu model
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
kehidupan nyata tersebut sekaligus keterampilan untuk
memecahkan masalah.
Langkah–langkah Problem Based Learning (PBL, meliputi
:
a) Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pemnelajaran, menguraikan
kebutuhan logistik (bahan dan alat) yang diperlukan bagi
pemecahan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam
aktivitas pemecahan masalah yang telah dipilih siswa bersama
guru, maupun yang dipilih sendiri oleh siswa.
b) Mendefinisikan masalah dan mengorganisasikan
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas–tugas siswa dalam belajar memecahkan
masalah, menentukan tema, jadwal tugas, dan lain –lain.
c) Memandu investigasi mandiri maupun investigasi kelompok.
Guru memotivasi siwa untuk membuat hipotesis,
mengumpulkan informasi, dan yang releven dengan tugas
pemecahan masalah, melakukan eksperimen untuk mendapatkan
informasi dan pemecahan masalah.
d) Mengembangkan dan mempresentasikan karya.
Guru membantu siswa dalam memecahkan dan menyiapkan
karya yang releven, misalnya membuat lapora, membantu berbagi
tugas dengan teman–teman dikelompoknya dan lain–lain,
kemudian siswa mempresentasikan karya sebagai bukti
pemecahan masalah.
19

e) Refleksi dan penilaian.


Guru memandu siswa untuk melakukan refleksi,
memahami kekuatan dan kelemahan laporan mereka, mencatat
dalam ingatan butir–butir atau konsep penting terkait pemecahan
masalah, menganalisi dan meneliti proses – proses dan hasil akhir
dari investigasi masalah. Selanjutnya, mempersiapkan
penyelidikan lebih lanjut terkait hasil pemecahan masalah.
(Warsono dan Hariyanto, 2013:150-151)
Kekuatan dan kelemahan Problem Based Learning (PBL)
antara lain :
a) Kelebihan Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran
berbasis masalah, adalah sebagai berikut :
1) Siswa akan terbiasa menghdapi masalah dan merasa
tetantang untuk menyelesaikan masalah, tidak hanya terkait
dengan pembelajaran dalam kelas, tetapi juga menghadapi
masalah yang ada dalam kehidupan sehari–hari.
2) Memupuk solidaritas soaial dengan terbiasa berdiskusi
dengan teman–teman sekelompok kemudian berdiskusi
dengan teman–teman sekelasnya.
3) Makin megakrabkan guru dengan siswa
4) Karena ada kemungkinan suatu masalah harus diselesaikan
siswa melalui eksperimen hal ini juga akan membiasakan
siswa dalam menerapkan metose eksperimen.

b) Kekurangan Problem Based Learning (PBL) atau


Pembelajaran berbasis masalah, adalah sebagi berikut
1) Tidak banyak guru yang mampu mengarahkan siswa
kepada pemecahan masalah
2) Seringkali memerlukan biaya mahal dan waktu yang
panjang
20

3) Aktivitas siswa yang dilaksanakan di luar sekolah sulit


dipantau guru
(Warsono dan Hariyanto, 2013:121)
5. Media Pembelajaran Video
Video berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata vidi dan visum
yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Video
merupakan salah satu jenis media audio visual yang dapat
menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan
suara ilmiah atau suara yang sesuai (Arsyad, 2014:50). Video
merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Video dapat menggabungkan antara teks, gambar,
audio, musik, dan animasi gambar dalam satu kesatuan yang saling
mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran. Video dapat
dimanfaatkan dalam program pembelajaran karena dapat memberikan
pengalaman yang tidak terduga kepada siswa selain itu juga dapat
dikombinasikan dengan animasi.
Video merupakan sebagai media digital yang menunujukkan
susunan atau urutan gambar–gambar dan memberikan ilusi, gambaran
atau fantasi pada gambar yang bergerak. Video juga bisa dikatakan
sebagai gabungan gambar–gambar mati yang dibaca berurutan dalam
suatu waktu dengan kecepatan tertentu. (Agnew dan Kelleman, 1995
dalam Munir, 2013:290.
Video pembelajaran merupakan media penyampai pesan yang
termasuk dalam media audiovisual. Mahadewi mengartikan media
video pembelajaran sebagai segala format media elektronik yang
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan dan minat siswa untuk
belajar melalui penanyangan ide atau gagasan, pesan dan informasi
(Hendrawati, Pudjawan, & Wawan Sudatha, 2013).
Video sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran
matematika dirasa sangat perlu untuk dikembangkan untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematika. Menurut Keith
21

Delvin, manfaat video pembelajaran dalam matematika adalah bahwa


unsur multimedia yaitu video pembelajaran dimanfaatkan dalam
pembelajaran matematika untuk menjelaskan permasalahan
matematika dalam objek pengamatan matematika sebagai ilmu
tentang pola atau cara memandang dunia, baik dunia fisik, biologis,
dan sosiologis dimana kita tinggal, dan juga cara memandang dunia
batin dari pikiran dan pemikiran-pemikiran kita (Saloko, Jampel, &
Suwatra, 2012).
Imamah (2012) menyatakan bahwa media dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, bergantung dari sudut
mana melihatnya, dilihat dari sifatnya media dapat dibagi kedalam
media audio, media visual, dan media audio visual. Media audio
visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur gambar yang
dapat dilihat juga mengandung unsur suara yang dapat didengar,
misalnya rekaman video, film, dan slide suara.
Dalam rancangan penelitian ini, video pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran matematika pada materi sistem
persamaan linier dua variabel kelas VIII SMP. Rancangan awal video
pembelajaran matematika ini dibuat dengan bantuan software
Screencast O Matic.
Screencast-O-Matic adalah sebuah software aplikasi berbasis
Java yang digunakan untuk membuat screencasts pada sistem operasi
Windows, Mac, dan Linux. Screencast O Matic digunakan untuk
merekam tugas guru yang menggunakan komputer, presentasi produk,
bercerita dan lain sebagainya (Rhesky N, Reinaldo dkk 2013:24)
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan video dalam
matematika antara lain :

Kelebihan video dalam multimedia adalah :

1) Menjelaskan keadaan riil dari suatu proses, fenomena, atau


kejadian.
22

2) Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks


atau gambar, video dapat memperkaya penyajian/penjelasam.
3) Pengguna dapat melakukan pengulangan (replay), pada
bagian–bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih
fokus.
4) Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ramah
perilaku atau psikomotor
5) Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih
cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text
6) Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal
cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Kelemahan video dalam multimedia adalah :

1) Video mungkin saja tidak detail dalam penjelasan materi


karena peserta didik harus mampu mengingat detail dari scene
ke scene.
2) Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih
mudah dibandingkan melalui text sehingga sehingga pengguna
kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi
dengan materi.
(Munir, 2013:295-296)

Sedangkan Screencast O Matic juga mempunyai


kelebihan dan kekurangan, diantaranya;

Kelebihan Screencast O Matic, dalam media


pembelajaran matemtika, adalah :

1) file installernya kecil banget, 27,2 MB.


2) bisa merekam sampai 15 menit video.
3) bisa merekam sampai kualitas full HD.
4) bisa menyimpan dalam format video yang populer, AVI,
mp4, GIF, dll.
23

5) memakainya sangat mudah karena interface yang sangat


sederhana.

Kekurangan Screencast O Matic, dalam media


pembelajaran matemtika, adalah :

1) meskipun kita menggunakannya secara bebas tanpa batasan


waktu, tapi jika memakai versi free-nya akan ada logo
Screencast-O-Matic di setiap file yang membuat
dengannya.
2) Jika ukuran gambarnya besar memang tidak terlalu jadi
masalah, kalau ukuranya kecil terlihat tidak begitu jelas.
3) Kualitas vidionya terhitung sangat bagus, meski itu
berakibat pada besarnya file hasil. Untuk screencast diatas,
durasinya 7 detik, filenya berukuran 487kb.
(Azmi,2015)
6. Prestasi Belajar
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudaian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti
“hasil usha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan
“hasi; belajar” (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya
berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi
aspek pembentukan watak peserta didilk. (Arifin, 2011:12)
Winkel (Hamdani, 2011:38) mengemukakan bahwa prestasi
belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang.
Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang
dicapai oleh seseorang setelah melaksanakn usaha – usaha belajar.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari
pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan
psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrument tes atau instrumentbyang relevan.
Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha
24

belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, huruf maupun kalimat


yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh anak pada setiap
periode tertentu. (Hamdani, 2011:138)
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai, dilakukan
atau dikerjakan oleh seseorang. Sedangkan, presatasi belajar itu sendiri
diartikan sebagai prestasi yang dicapai oleh seorang siswa pada jangka
waktu tertentu dan dicatat dalam buku raport sekolah (Thaib,
2013:387).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar seseorang merupakan tingkat keberhasilan sesuatu
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
nilai atau rapor setelah mengalami suatu proses pembelajaran.
7. Motivasi
Menurut Rukminto Adi (Hamzah, 2010:3) Istilah motivasi berasal
dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri individu, yang menyebabkan individu certindak atau berbuat.
motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan
dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkin
tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Secara umum untuk memotivasi siswa dalam belajar perlu
penghargaan khusus untuk memotivasi siswa agar memiliki motivasi
tinggi atau semangan tiinggi dalam belajar mamahami materi dan prestasi
belajarnya memuaskan, seperti yang dikemukakan oleh Brophy
(Hamzah, 2010: 8) bahwa suatu daftar strategi motivasi yang digunakan
guru untuk memberikan stimulus siswa agar produktif dalam belajar
yaitu keterkaitan dengan kondisi lingkungan, harapan untuk berhasil,
berisi kesuksesan program, tujuan pengajaran, remidial sosialisasi
penghargaan dari luar yang dapar berisi hadia, kompetensi yang positif
dan nilai hasil belajar.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
25

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar.
Menurut Hamzah (2010:10) mengemukakan bahwa indikator
motivasi belajar dapa diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Ada hasyat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
siswa dapat belajar dengan baik.
B. Kerangka Berfikir
Dalam pembelajaran matematika berhasil tidaknya pembelajaran
dapat dilihat keikutsertaan siswa dalan kegiatan pembelajaran dan dari
prestasi yang dicapainya. Hal ini sangat mempengaruhi semangat siswa
dalam mengikuti pembelajaran dan membuat isswa cenderung lebih pasif.
Bahkan mereka cenderung lebih memilih diam ketika terdapat suatu hal
yang belum mereka pahami dari pada harus bertanya kepada guru yang
mengajar. ketika keadaan itu terus-menerus terjadi berulang–ulang akan
berdampak kurang baik untuk mereka karena mereka akan menghadapi
kesulitan untuk mempelajari materi untuk berikutnya.
Masalah menurunnya prestasi siswa dalam menyelesasikan
masalah mengakibatkan kurang berkembangnya ide kreatif dalam berpikir.
Hal ini disebabkan dalam kegiatan pembelajaran guru masih menggunakan
model pembelajaran konvensional sehingga menyebabkan siswa kurang
terlibat di dalam pembelajaran. Selain menurunnya prestasi siswa dalam
menyelesaikan masalah, siswa kurang memiliki adanya rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, ulet dan percaya
dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini menunjukkan bahwa belajar
matematika tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan siswa dalam
26

domain kognitif, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan domain afektif


yang dapat mendukung prestasi siswa. Sehingga sikap siswa dalam
menghadapi matematika dan keyakinan dapat mempengaruhi presrasi
mereka dalam matematika. Oleh karena itu diperlukan model
pembelajaran aktif, kreatif dan inovatif yang dapat meningkatkan prestasi
siswa. Model pembelajaran question Student Have dan Problem Based
Learning yang bisa meningkatkan kreatifitas siswa dan bisa mengukur
prestasi dalam kelompok. Selain model pembelajaran Question Student
Have dan Problem Based Learning juga dibantu dengan media
pembelajaran yaitu video, diperlukan motivasi sebagai domain afektif
untuk menunjang sikap positif siswa untuk meningkatkan prestasi siswa.
Adapun bagan dari permasalahan diatas adalah sebagai berikut.
27

1. Kurangnya variasi dalam menggunakan model pembelajaran


2. Menurunnya prestasi siswa dalam menyelesaikan masalah
3. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran
4. Siswa belum mengembangkan ide dan pendapat sehingga
prestasi siswa kurang

Masalah

Upaya Mengatasi Masalah

Pembelajaran Pembelajaran
Question Student Problem Based Pembelajaran
Have berbantu Learning berbantu konvensional
media video media video

Motivasi

Hasil

1. Dengan model pembelajaran Question Student Have dan Problem Based Learning
diharapkan siswa mempunyai prestasi yang lebih baik
2. prestasi siswa yang memiliki motivasi tinggi diharapkan lebih baik dari siswa yang
memiliki motivasi sedang dan rendah
3. Pembelajaran Question Student Have dan Problem Based Learning dengan motivasi
tinggi memungkinkan mencapai prestasi yang tinggi
4. Pembelajaran siswa dengan menggunakan video, diharapkan menimbulkan pengaruh
positif prestasi siswa pada model Question Student Have dan Problem Based Learning

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir


28

C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalm bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data (Sugiyono,
2015:96).
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis
yang diajukan adalah :
Ha1: Terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
konvensional jika ditinjau dari motivasi belajar.
Ha2: Terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
question student have dengan bantuan video jika ditinjau dari
motivasi belajar.
Ha3: Terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
problem based learning dengan bantuan video jika ditinjau dari
motivasi belajar.
Ha4 : Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi terhadap
prestasi belajar
Untuk memudahkan dalam analisis data, maka dari Ha dimunculkan H0
sebagai berikut :
H01 : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
konvensional jika ditinjau dari motivasi belajar.
H02 : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajaar pada model pembelajaran
question student have dengan bantuan video jika ditinjau dari
motivasi belajar.
H03 : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pada model pembelajaran
problem based learning dengan bantuan video jika ditinjau dari
motivasi belajar.
29

H04 : Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi


terhadap prestasi belajar
30

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Pene;itian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Margoyoso, Kota Pati.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada Semester Gasal Tahun 2017/2018.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015:117) menyatakan bahwa,
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari,tetapi meliputi seluruh karakteristik.
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah siswa kelas VIII
SMP N 1 Margoyoso.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populas besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Dalam
penelitian ini dari populasi diambil 3 kelas untuk dijadikan sampel,
yaitu kelas pertama kontrol, kelas kedua sebagai kelas eksperimen I
dan kelas ketiga sebagai kelas eksperimen II (Sugiyono, 2015:117)
C. Desain Eksperimen
Bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan
31

bentuk Postest-Only Control Design. Bentuk desain eksperimen ini


mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Sugiyono (2015: 77) menyatakan bahwa, “Tujuan penelitian
eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan”. Desain ini
menggunakan desain faktorial treatment by level 3 x 3 dengan kelas
eksperimen dan kontrol yang minimal, dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Model Pembelajaran Motivasi
Matematika
Tinggi Sedang Rendah
(B1) (B2) (B3)
Konvensional (A1) A1B1 A1B2 A1B3

Question Student Have (A2) A2B1 A2B2 A2B3

Problem Baesed Learning (A3) A3B1 A3B2 A3B3

Keterangan :
A1 = Kelompok siswa yang diberi pembelajaran konvensional.
A2 = Kelompok siswa yang diberi Question Student Have.
A3 = Kelompok siswa yang diberi Problem Based Learning.
B1 = Kelompok siswa dengan motivasi tinggi.
B2 = Kelompok siswa dengan motivasi sedang.
B3 = Kelompok siswa dengan motivasi rendah.
A1B1 = Kelompok siswa dengan motivasi tinggi yang diberi model
pembelajaran konvensional.
A2B1 =Kelompok siswa dengan motivasi tinggi yang diberi
pembelajaran pembelajaran Question Studen Have.
32

A3B1 =Kelompok siswa dengan motivasi tinggi yang diberi


pembelajaran pembelajaran Problem Based Learning.
A1B2 =Kelompok siswa dengan motivasi sedang yang diberi model
pembelajaran konvensional.
A2B2 =Kelompok siswa dengan motivasi sedang diberi model
pembelajaran Question Studen Have
A3B2 =Kelompok siswa dengan motivasi sedang yang diberi model
pembelajaran Problem Based Learning.
A1B3 =Kelompok siswa dengan motivasi rendah yang diberi model
pembelajaran konvensional.
A2B3 =Kelompok siswa dengan motivasi rendah diberi model
pembelajaran Question Studen Have
A3B3 =Kelompok siswa dengan motivasi rendah yang diberi model
pembelajaran Problem Based Learning.
Tabel 3.1 menyatakan bahwa penelitian ini memberikan
perlakuan dalam pembelajaran yang berbeda melalui dua model
pembelajaran matematika yaitu model pembelajaran konvensional untuk
kelas kontrol dan model Question Studen Have dan Problem Based
Learning untuk kelas eksperimen. Pada masing-masing kelas tersebut,
terdapat kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi, sedang, dan
rendah. Dengan demikian terdapat 9 kelompok sebagai berikut: (1) Siswa
yang diberi model pembelajaran konvensional dengan motivasi rendah; (2)
Siswa yang diberi model pembelajaran konvensional dengan motivasi
sedang; (3) Siswa yang diberi model pembelajaran konvensional dengan
motivasi tinggi; (4) Siswa yang diberi model pembelajaran Question
Studen Have dengan motivasi rendah; (5) Siswa yang diberi model
pembelajaran Question Studen Have dengan motivasi sedang; (6) Siswa
yang diberi model pembelajaran Question Studen Have dengan motivasi
tinggi; (7) Siswa yang diberi model pembelajaran Problem Based
Learning dengan motivasi rendah; (8) Siswa yang diberi model
pembelajaran Problem Based Learning dengan motivasi sedang; (9) Siswa
33

yang diberi model pembelajaran Problem Based Learning dengan motivasi


tinggi.

D. Teknik Sampling
Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Sampel
Dengan cara cluster random sampling, dari populasi
tersebut dalam seluruh kelas VIII, dipilih 3 kelas sebagai sampel.
2. Pemadanan sampel
Pemadanan sampel dilakukan terhadap siswa-siwa dari 3
kelas. Sebagai bahan acuan dalam pemadanan sampel ini adalah nilai
Ulanagan Matematika Kelas Gasal Semester Gasal SMP N 1
Margoyoso Tahun Pelajaran 2017/2018.
3. Penentuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling
diperoleh 3 kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen
dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Dalam penelitian ini kelas
eksperimen adalah kelas yang menggunakan model pembelajaran
Question Student have dengan bantuan video dan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan bantuan video. Sedangkan kelas
kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
E. Variabel Penelitian
Dalam eksperimen perlu diperhatikan masalah variabel penelitian,
sebab pada dasarnya penelitian itu untuk melihat pengaruh variabelyang
satu terhadap variabel yang lain. Variabel adalah segala faktor, kondisi,
situasim perlakuan, dan semua tindakan yang bisa dipakai untuk
memengaruhi hasil eksperimen. Karena penelitian eksperimen untuk
melihat pengaruh, maka variabl itu bisa kita kelompokkan menjadi
variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat atau tergantung
(dependent variable) (Sanjaya, 2013:95).
34

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja


yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2015:60).
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas atau
perlakuan (X) dan variabel terikat atau variabel tak bebas (Y). Adapun
kedua variabel tersebut adalah:
X1 = Model pembelajaran question student have, model pembelajaran
problem based learning dan pembelajaran konvensional.
X2 = Motivasi belajar.
Y = prestasi belajar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan
teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh
informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada
pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau
melakukan kegiatan sehari-harinya (Sukardi, 2011: 81). Dokumentasi
dalam penelitian ini untuk mendapatkan daftar nama siswa, daftar nilai
siswa mata pelajaran matematika materi sebelumnya untuk mengetahui
kemampuan awal siswa, serta dokumen berupa foto-foto pelaksanaan
proses pembelajaran.
2. Tes
Sudjana (2014: 35) mendefinisikan tes sebagai alat penilaian adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat
jawaban dari siswa dalam bentuk tes tertulis, tes lisan, atau tes tindakan.
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
35

Pelaksanaan tes dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelas


eksperimen dan kelas kontrol. Tes dalam penelitian ini berupa tes uraian.
Tes ini dimaksudkan untuk memperoleh data prestasi siswa setelah diberi
perlakuan. Data ini digunakan untuk uji hipotesis penelitian.
3. Angket
Menurut Sukmadinata (2013:219), angket atau kuesioner merupakan
suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti
tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket motivasi siswa digunakan untuk
mengukur kepercayaan diri siswa terhadap kemampuannya dalam
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memecahkan
permasalahan yang melibatkan prestasi siswa. Dalam penelitian ini, hanya
empat respon yang digunakan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-
Ragu(R), Tidak Setuju (TS)dan Sangat Tidak Setuju (STS).
G. Istrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi mengenai hal-hal yang
ingin dikaji dalam penelitian ini, maka dibuatlah seperangkat instrumen.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Silabus
Penyusunan silabus mengacu pada Kurikulum 2013. Silabus
memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap
Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dilaksanakan dalam satu pertemuan
atau lebih.
3. Instrumen Pengumpulan data
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam
penelitian berupa tes untuk mengetahui prestasi siswa. Adapun tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk tes uraian (essay).
Adapun tahap-tahap penyusunan instrument tes sebagai berikut:
36

a. Tahap Persiapan Instrumen


Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi
pelajaran matematika kelas VIII semester ganjil, yaitu materi sistem
persamaan linier dua variabel. Tes tertulis terdiri dari postest yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan prestasi siswa yang diberi
model pembelajaran Question Student Have, Problem Based
Learning, dan konvensional. Jenis tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes uraian (essay).
Sedangkan untuk mengukur motivasi siswa digunakan angket
yang terdiri dari pernyataan yang dibagi dalam pernyataan positif
dan negatif. Pernyataan positif dan negatif diberikan agar jawaban
siswa menyebar dan tidak hanya searah. Pemberian nilainya
dibedakan antara pernyataan yang bersifat positif dan negatif.
Adapun kriteria penilaian angket motivasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Skor Angket Motivasi
Pernyataan positif Skor Pernyataan negatif Skor
Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1
Setuju 4 Setuju 2
Ragu-Ragu 3 Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5
Sumber: (Sukmadinata, 2013:135)

b. Tahap Uji Coba Instrumen


Instrumen tersebut diujicobakan terhadap siswa yang berada di
luar sampel. Pada penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas IX
kemudian hasil uji coba dianalisis. Untuk tes prestasi berupa tes
uraian yang terdiri dari 10 soal diuji cobakan di kelas IX. Kemudian
data dari tes tersebut dianalisis untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
37

4. Analisis Instrumen
a. Analisis Soal Uji Coba
Sebelum diteskan pada subjek penelitian, item soal terlebih
dahulu diujicobakan pada kelas uji coba. Analisis uji coba soal
meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1) Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu


mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2013: 79). Agar dapat
diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk
mengevaluasinya harus valid. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan
yang besar terhadap skor total.

Rumus yang dipakai untuk menghitung product moment


sebagai berikut :
∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Keterangan :
koefisien korelasi skor item dengan skor total
skor item
skor total
jumlah subyek
∑ jumlah kuadrat skor item
∑ jumlah kuadrat skor total
∑ jumlah hasil kali skor item dengan skor total
38

Setelah memperoleh harga kemudian dikonsultasikan


dengan harga r product moment, dengan menentukan taraf
signifikan 5%, jika > , maka alat ukur tersebut valid. Lalu
dikonsultasikan dengan kriteria:

Antara 0,00 sampai 0,200 = sangat tinggi

Antara 0,201 sampai 0,400 = tinggi

Antara 0,401 sampai 0,600 = cukup

Antara 0,601 sampai 0,800 = rendah

Antara 0,801 sampai 1,00 = sangat rendah

(Arikunto, 2013:89)

2) Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes
dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Maka pengertian
reliabilitas tes, berhubungan masalah ketepatan hasil tes. Seandainya
hasil yang diperoleh berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat
dikatakan tidak berarti. (Arikunto, 2013: 100).
Untuk menguji reliabilitas tes akan digunakan rumus K-R 20, yaitu:

( )( )

Keterangan :
reliabilitas yang dicari
proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
proporsi subjek yang menjawab item dengan salah( )
banyak item soal
standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
(Arikunto, 2013:115)
39

Setelah diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga r


product moment. Instrumen dikatakan reliabel jika
Klasifikasi reliabilitas:
0,80 – 1,00 = sangat tinggi
0,61 – 0,80 = tinggi
0,41 – 0,60 = cukup
0,21 – 0,40 = rendah
0,00 – 0,20 = sangat rendah
(Arikunto, 2013:115)
3) Tingkat Kesukaran
Penghitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran beberapa
besar derajat kesukaran suatu soal.jika suatu soal memiliki tingkat
kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal
tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula
terlalu mudah (Arikunto, 2013:222).
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat
digunaka dengan rumus tingkat kesukaran (TK):

Keterangan :
Indeks kesukaran
Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
Jumlah keseluruhan siswa peserta tes
(Arikunto, 2013:223
Menurut ketentuan, indeks kesukarang sering diklasifikasikan sebagai
berikut:
Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah skor sukar
Soal dengan P = 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P = 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
(Arikunto, 2013:225)
40

4) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). (Arikunto,
2013:226)
Untuk menghituung daya pembeda soal untuk tes dapat menggunakan
rumus:

Keterangan :
DP = Daya pembeda
J = Jumlah peserta tes
= Banyaknya peserta kelompok atas
= Banyaknya peserta kelompok bawah
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
Banyaknya peserta kelsompok bawah yang menjawab benar

Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar


(Arikunto, 2013: 228-229)
Untuk mengetahui daya pembeda, dilakukan dengan mengkonsultasikan
nilai pembukatan daya pembeda yang diperoleh dari perhitungan.
Membandingkan daya pembeda dengan kriteria sebagai berikut:
D : 0,00 – 0,20 : jelek
D : 0,21 – 0,40 : cukup
D : 0,41 – 0,70 : baik
D : 0,71 – 1,00 : baik sekali
D : negatif, semuanya tidak baik. Jika semua nilai soal yang mempunyai
nilai D negatif sebaiknya dibuang saja (Arikunto, 2013: 232).
41

H. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian yang dilakukan adalah:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan adalah:
a. Koordinasi dan Perijinan
Peneliti terlebih dahulu melakukan koordinasi untuk
mengetahui diperbolehkan atau tidak mengadakan penelitian
disekolah tersebut.
a. Menentukan Sampel Penelitian
Dalam menentukan sampel penelitian dilakukan dengan
teknik Simple Random Sampling yaitu mengambil tiga kelas untuk
pelaksanaan penilitian, yaitu: kelas eksperimen I, kelas eksperimen
II, dan kelas kontrol.
b. Menentukan kelas uji coba
Untuk menentukan kelas uji coba diambil kelas yang
bukan menjadi sampel penelitian.
c. Persiapan Perangkat Pembelajaran
Pada persiapan perangkat pembelajaran yang dilakukan
adalah menyusun RPP untuk kelas eksperimen I, kelas eksperimen
II, dan kelas kontrol. Selanjutnya menyusun tes uji coba yang
diberikan kepada kelas uji coba dan hasil dari tes uji coba
kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran, dan daya pembeda. Selanjutnya adalah memilih sosl-
soal yang memenuhi kriteria untuk dijadikan post test. Soal-soal
yang dipilih tersebut kemudian diberikan kepada kelas eksperimen
I, kelas eksperimen II dan kelas kontrolpada akhir pertemuan
sebagai soal evaluasi untuk mendapatkan data akhir.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pada waktu penelitian:
a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran question student have dan problem based learning
42

dengan bantuan video pada kelas eksperimen dan melakukan


pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional
pada kelas kontrol.
b. Memberikan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
I. Analisis dan Interpretasi Data
1. Analisis Awal (Uji Keseimbangan)

Sebelum kedua sampel (kelas eksperimen dan kontrol) diberi


perlakuan yang berbeda terlebih dahulu dilakukan analisis data awal.
Analisis data awal digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel
berangkat dari kondisi awal yang sama. Hal ini diketahui dengan
adanya varians dan rata-rata yang dimiliki kedua kelas tidak berbeda
secara signifikan. Analisis yang dilakukan berbantuan Exel dan
didukung oleh perhitungan manual. Langkah-langkah analisis data
tahap awal adalah sebagai berikut:

a. Uji normalitas data

Analisis untuk menguji normalitas suatu data dapat


menggunakan beberapa cara, yaitu chi-kuadrat, lilieford, dan
kolmogorof-smirnov. Namun pada penelitian ini untuk menguji
normalitas data peneliti menggunakan cara liliefors dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis


semua, meskipun ada beberapa data yang sama
2) Hitunglah proporsi empirik (observasi)

Rata-rata: ̅

(∑ ) (∑ )
Standar Deviasi: √
( )

3) Hitunglah nilai z untuk mengetahui theoretical


proportion pada tabel z.
43

4) Mencari nilai
( ) ( )
Dengan:
( ) ( ) ( );
( ) proporsi cacah terhadap seluruh
Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut:
i. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
: Data berdistribusi normal
: Data tidak berdistribusi normal
ii. Taraf nyata(Signifikansi)
iii. Uji Statistik
( ) ( )
Dengan
( ) ( ) ( )

( )

{ | } dengan adalah ukuran sampel


iv. Kesimpulan
maka data berdistribusi normal
maka data tidak berdistribusi normal
(Budiyono, 2013: 168)
b. Uji homogenitas data
Setelah uji normalitas, dilakukan pengujian terhadap
kesamaan (homogenitas), yakni seragam atau tidaknya varians
populasi yang diambil dari populasi yang sama. Untuk menguji
homogenitas digunakan uji bartlet. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis
44

: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku


2) Varians gabungan dari semua sampel
∑( )
∑( )
3) Harga satuan B dengan rumus

( ) ∑( )

4) Statistik chi kuadrat

( ){ ∑( ) }

Hasil dari yang didapat disesuaikan

dengan tabel chi-kuadrat dengan (dk) = k – 1. Apabila


maka populasi dikatakan homogen

(Budiyono, 2013: 175–176)


2. Analisis Akhir
Jika telah diketahui bahwa kedua kelas sampel memiliki
kemampuan awal yang sama, selanjutnya dilakukan eksperimen atau
perlakuan. Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen adalah
pembelajaran dengan Question Studen Have dan Problem Based
Learning. Setelah semua perlakuan berakhir, kemudian siswa diberi tes
evaluasi Data yang diperoleh dari hasil tes kemudian dianalisis untuk
mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.
a. Uji Normalitas data

Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan


langkah-langkah uji normalitas pada analisis uji data awal.

Analisis untuk menguji normalitas suatu data dapat


menggunakan beberapa cara, yaitu chi-kuadrat, lilieford, dan
kolmogorof-smirnov. Namun pada penelitian ini untuk menguji
normalitas data peneliti menggunakan cara liliefors dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
45

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis semua,


meskipun ada beberapa data yang sama
2) Hitunglah proporsi empirik (observasi)

Rata-rata: ̅

(∑ ) (∑ )
Standar Deviasi: √
( )

3) Hitunglah nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada


tabel z.

4) Mencari nilai

( ) ( )

Dengan:

( ) ( ) ( );

( ) proporsi cacah terhadap seluruh

Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut:

i. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

: Data berdistribusi normal

: Data tidak berdistribusi normal

ii. Taraf nyata(Signifikansi)


iii. Uji Statistik
( ) ( )

Dengan

( ) ( ) ( )
46

( )

{ | } dengan adalah ukuran sampel

iv. Kesimpulan

maka data berdistribusi normal

maka data tidak berdistribusi normal

(Budiyono, 2013: 168)


b. Uji Homogenitas

Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan


langkah-langkah uji homogenitas pada uji data awal. Untuk menguji
homogenitas digunakan uji bartlet. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku


2) Varians gabungan dari semua sampel
∑( )
∑( )
3) Harga satuan B dengan rumus

( ) ∑( )

4) Statistik chi kuadrat

( ){ ∑( ) }

Hasil dari yang didapat disesuaikan dengan tabel chi-

kuadrat dengan (dk) = k – 1. Apabila maka

populasi dikatakan homogen.


(Budiyono, 2013: 175–176)
47

3. Uji Anava Dua Arah


Tujuan dari analisis variansi dua jalan adalah menguji
signifikasi efek dua variable bebas teradap satu variable terikat. Selain
itu, analisis variansi dua jalan juga bertujuan untuk menguji signifikasi
interaksi kedua variable bebas terhadap variable terikat. Pada dasarnya,
pengujian pertama adalah pengujian rerata antar baris, pengujian kedua
adalah rerata pengujian rerata antar kolom, dan pengujian ketiga
adalah pengujian rerata antar sel pada baris atau kolom yang sama.
Analisis variansi dua jalan pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan prestasi siswa antara kelas
eksperimen dengan model Question Student Have, Problem Based
Learning, dan kelas control dengan model konvensional.
Untuk menghitung nilai anova atau (Fhitung) dengan rumus:

Keterangan:
= estimator untuk variansi antar kelompok
= estimator untuk variansi dalam kelompok
Adapun Prosedur Uji Analisis Dua Jalan adalah sebagai berikut.
a. Menentukan hipotesis
48

b. Buat tabel penolong anava


Tabel 3.3 Notasi dan Tata Letak pada analisis variansi dua arah
B1 B2 B4
B
A
A1 A1 B1 A1 B2 A1 B3
A2 A2 B1 A2 B2 A2 B3
A3 A3 B1 A3 B2 A3 B3
Dengan :
A : Model pembelajaran
A1 : Model pembelajaran Konvensional
A2 : Model pembelajaran QSH
A3 : Model pembelajaran PBL
B : Tingkat motivasi
B1 : Tingkat motivasi tinggi
B2 : Tingkat motivasi sedang
B3 : Tingkat motivasi rendah
A1B1 : Prestasi belajar siswa yangn menggunakan model
pembelajaran konvensional memiliki motivasi belajar yang
tinggi.
A1B2 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional memiliki motivasi belajar yang
sedang.
A1B3 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional memiliki motivasi belajar yang
rendah.
A2B1 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran QSH memiliki motivasi belajar yang tinggi.
A2B2 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran QSH memiliki motivasi belajar yang sedang.
49

A2B3 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model


pembelajaran QSH memiliki motivasi belajar yang rendah.
A3B1 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran PBL memiliki motivasi belajar yang tinggi.
A3B2 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran PBL memiliki motivasi belajar yang sedang.
A3B3 : Prestasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran PBL memiliki motivasi belajar yang rendah.
c. Hitung JKT, JKA, dan JKG

∑ ∑ ∑

∑ ∑

d. Hitung derajat kebebasan


dkA = p – 1
dkB = q – 1
dkAB = (p – 1)(q – 1)
dkG = pq(n – 1) = N – pq
dkT = N – 1
e. Hitung rerata kuadrat
50

f. Statistik Uji
Statistik uji untuk variansi dua jalan ini adalah:

1) untuk H0A adalah yang merupakan nilai dari

variabel random yang berdistribusi F dengan derajat


kebebasan p-1 dan N-pq;
2) untuk H0B adalah yang merupakan nilai dari

variabel random yang berdistribusi F dengan derajat


kebebasan q-1 dan N-pq;

3) untuk H0AB adalah yang merupakan nilai dari

variabel random yang berdistribusi F dengan derajat


kebebasan (P-1)(q-1) dan N-pq;
g. Daerah Kritis
untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritisnya adalah:
1) Daerah kritis untuk Fa adalah *
+
2) Daerah kritis untuk Fb adalah *
+
3) Daerah kritis untuk Fab adalah * ( )(
) +
h. Masukkan semua nilai yang telah didapat ke dalam tabel anova
berikut:
51

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan


Sumber Jumlah Derajat Rata- Fobs Fa p
Kuadra Kebeba rata
t san Kuadrat

Baris (A) JKA p-1 RKA Fa Ftabel

Kolom JKB q-1 RKB Fb Ftabel


(B)

Interaksi JKAB (p-1)(q- RKAB Fab Ftabel


1)

Galat JKG N-pq RKG - - -


Total JKT N-1 - - - -

Sumber: (Budiyono, 2013: 215)


i. Bandingkan Fhitung dengan Ftabel
j. Buat kesimpulannya
Jika ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat
diketahui pasangan mana yang berbeda dengan munggunakan
metode scheffe‟.
4. Uji Komparasi Ganda

Uji komparasi ganda merupakan uji pasca anava atau tindak


lanjut dari analisis variansi. Uji komparasi ganda apabila pada
analisis variansi tersebut menunjukan bahwa hipotesis nol (H0)
ditolak. Pada uji komparasi ganda ini digunakan metode Scheffe‟.

Langkah-langkah komparasi ganda dengan metose Scheff‟


untuk analisis variansi dua jalan pada dasarnya sama dengan
langkah-langkah pada komparasi ganda untuk analisis variansi satu
jalan. Bedanya ialah pada analisis variansi dua jalan terdapat empat
52

macam komparasi, yaitu komparasi ganda rerata antara: (1) baris


ke-i dan baris ke-j, (2) kolom ke-i dan kolom ke-j, (3) sel ij dan sel
kj (sel-sel pada kolom ke-j), dan (4) sel ij dan ik (sel-sel pada baris
ke-i) (Budiyono, 2013: 215).

Langkah-langkah yang ditempuh pada metode Scheff ialah:


1. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata yang ada
dan merumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan
komparasi tersebut.
Hipotesis nol tersebut berbentuk.
H0: µ1=µj
2. Menentukan tingkat signifikansi α (pada umumnya α yang
dipilih sama dengan pada uji analisis variansinya, yaitu α =
0,05)
3. Mencari nilai statistik uji F dengan menggunakan formula
berikut:
a) Untuk komparasi rataan antar beris ke-i dank e-j

Jika H0A pada uji hipotesis ditolak sehingga ada


perbedaan efek antar baris, Karena variable model
pembelajaran hanya mempunyai 2 nilai (model QSH dan
PBL), maka untuk antar baris tidak perlu dilakukan uji pasca
anava. Dengan demikian cukup membandingkan rata-rata
marginal diantara keduanya.

b) Untuk komparasi rata-rata antar kolom ke-i dan kolom ke-j

( )
[ ]

Keterangan :
= nilai Fhitung pada perbandingan kolom ke-i dan
kolom ke-j
= rata-rata pada kolom ke-i
53

= rata-rata pada kolom ke-j


= rata-rata kuadrat galat dari perhitungan analisis
variansi
ni = ukuran sampel kolom ke-i
nj = ukuran sampel kolom ke-j
c) Untuk komparasi rataan antara sel ij dan sel kj

( )
[ ]

Keterangan :

= nilai Fhitung pada perbandingan rata-rata sel ij dan


rata-rata pada sel kj
= ata-rata pada pada sel ij

= rata-rata pada sel kj


= rata-rata kuadrat galat dari perhitungan analisis
variansi
nij = ukuran sel ij
nkj = ukuran sel kj
d) Untuk komparasi rataan antara sel ij dan sel ik

( )
[ ]

Keterangan :

= nilai Fhitung pada perbandingan rata-rata sel ij dan


rata-rata pada sel ik
= rata-rata pada pada sel ij

= rata-rata pada sel ik


= rata-rata kuadrat galat dari perhitungan analisis
variansi
54

nij = ukuran sel ij


nik = ukuran sel ik
4. Menentukan daerah kritis (DK), yaitu:
DKi-j = {F | F > (q – 1)Fα;(q-1),n-pq}
DKij-kj = {F | F > (pq – 1)Fα;(pq-1),n-pq}
DKij-ik = {F | F > (q – 1)Fα;(pq-1),n-pq}
5. Menentukan keputusan uji (beda rata-rata) untuk masing-masing
komparasi ganda
6. Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada.
55

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, perlu diadakan persiapan
dengan baik agar hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.
Persiapan yang dilakukan sebelum eksperimen adalah sebagai berikut:
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran
matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Margoyoso.
Berhubungan dengan objek penelitian, konsultasi dengan kepala
sekolah dan guru mata pelajaran sangat dibutuhkan oleh peneliti.
Maka dari itu informasi yang berhubungan dengan keadaan sekolah,
jumlah kelas, jumlah siswa dan nilai hasil ulangan tengah semester
gasal tahun ajaran 2017/2018 sangat dibutuhkan dalam
mempersiapkan penelitian.
b. Menentukan Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
semester ganjil SMP Negeri 1 Margoyoso Tahun Pelajaran
2017/2018 yang terdiri dari 8 kelas.
c. Menentukan Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini, diambil dengan menggunakan
“cluster random sampling” yaitu secara acak dari seluruh populasi
kelas VIII yang terdiri dari 8 kelas terpilih tiga kelas dengan cara
melihat nilai prestasi yang tinggi, sedang, dan rendah. Sebagai
sampel penelitian yaitu kelas kelas VIII C sebagai kelas kontrol
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, kelas VIII
B sebagai kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model
pembelajaran Question Student Have (QSH), dan kelas VIII D
sebagai kelas eksperimen 2 dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Laearning (PBL). Adapun nama siswa
tercantum pada lampiran 1,2, dan 3.
55

d. Peneliti mempersiapkan instrument penelitian, antara lain Silabus,


RPP, kisi-kisi soal uji coba, soal uji coba, kisi-kisi angket motivasi,
dan angket motivasi. Adapun perangkat pembelajaran dapat dilihat
pada lampiran.13, 14a, 15a, 16a, 17, 18, 22, dan 23.
e. Menentukan kelas uji coba
Kelas uji coba digunakan untuk mengujicobakan instrumen
penelitian berupa soal tes pemecahan masalah dan angket motivasi.
Kelas uji coba dilakukan dengan mengambil kelas yang bukan
merupakan kelas eksperimen dan kontrol serta sudah menerima
materi sistem persamaan linier dua variael yaitu kelas IX F. Adapun
nama siswa tercantum pada lampiran 4.
2. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen
a. Pemberian Soal Uji Coba
Uji coba instrument dilaksanakan pada tanggal 19 September
2017 di kelas IX F SMP Negeri 1 Margoyoso dengan jumlah siswa
sebanyak 30 siswa sebagai kelas uji coba instrument.
b. Menyusun instrument tes uji coba
Tes uji coba berupa soal uraian pemecahan masalah matematis
dan angket motivasi berdasarkan kisi-kisi soal dan angket yang telah
disusun. Soal tes uji coba berupa soal uraian sebanyak 10 soal
dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. Nilai hasil tes uji coba dapat
dilihat pada lampiran 8.
3. Analisis data hasil tes uji coba
Setelah soal diujikan kepada kelas uji coba, kemudian data hasil tes
uji tersebut dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran dan daya pembeda butir soal. Hasil analisisnya akan
digunakan untuk menentukan butir soal yang digunakan sebagai alat ukur
penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
56

4. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen


Setelah hasil tes uji coba diperoleh, kemudian dilakukan analisis
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya
pembeda dari soal tersebut. Berikut adalah hasil analisis tes uji coba soal:
a. Validitas
Analisis validitas yang dilakukan digunakan untuk
mengetahui apakah soal yang diujicobakan valid atau tidak yang
nantinya akan digunakan untuk soal post tets. Setelah dihitung
validitas soal, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Validitas Ujicoba Instrumen Tes Dalam
Bentuk Uraian
No. Butir Kriteria
Soal
1 1 0,361 Valid
2 0,688 0,361 Valid
3 0,592 0,361 Valid
4 0,765 0,361 Valid
5 0,6792 0,361 Valid
6 0,6155 0,361 Valid
7 0,731 0,361 Valid
8 0,824 0,361 Valid
9 0,6829 0,361 Valid
10 0,6849 0,361 Valid
Setelah diketahui perhitungan dari masing-masing butir
soal ujicoba, kemudian nilai dibandingkan dengan nilai
apabila nilai maka butir soal tersebut dinyatakan valid.
Dimana untuk mencari nilai yaitu dengan menentukan n = 30
dan taraf signifikansi yaitu 0,361. Kemudian dilanjutkan
perhitungan mencari nilai . Setelah melakukan perhitungan
57

untuk mencari nilai pada masing-masing butir soal uraian, dari


10 soal yang diujicobakan semua butir soal valid.
Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.36a.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan langsung dengan masalah
kepercayaan, suatu instrumen pada suatu tes. Dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebutdapat
memberikan hasil yang tepat. Pada perhitungan reliabilitas
menghasilkan kemudian dibandingkan dengan
, dimana dengan n = 30 dan taraf signifikansi pada
yaitu 0,361. Karena maka instrumen yang
digunakan dikatakan reliabel dengan klasifikasi tinggi. Untuk
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 36a.
c. Taraf Kesukaran
Setelah melakukan perhitungan pada tingkat kesukaran,
dimana perhitungan itu untuk mengetahui taraf kesukaran dari butir
soal yang diujicobakan apakah mudah, sedang atau sukar.
Berdasarkan hasil perhitungan didapat 7 butir soal yang mudah, 2
butir soal yang sedang, dan 1 butir soal yang sukar. Untuk
perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 36a. Berikut
rekapitulasi dari hasil analisis taraf kesukaran.
Tabel 4.2 Hasil Taraf Kesukaran Ujicoba Instrumen tes Dalam
Bentuk Uraian
No. Butir Soal TK Keterangan
1 0, 433 Sedang
2 0,876 Mudah
3 0,81 Mudah
4 0,806 Mudah
5 0,84 Mudah
58

6 0,92 Mudah
7 0,728 Mudah
8 0,686 Sedang
9 0,913 Mudah
10 0,611 Sukar

d. Daya Pembeda
Dari hasil rekapitulasi analisis data daya pembeda butir soal
ujicoba yaitu:
Tabel 4.3 Hasil Daya Pembeda Ujicoba Instrumen Tes Dalam
Bentuk Uraian
No. Butir Nilai thitung Nilai ttabel Kriteria
Soal
1 2,103 1,76 Signifikan
2 1,108 1,76 Tidak Signifikan
Lanjutan tabel 4.3 Hasil Daya Pembeda Ujicoba Instrumen Tes
Dalam Bentuk Uraian
No. Butir Nilai thitung Nilai ttabel Kriteria
Soal
3 4,092 1,76 Signifikan
4 2,051 1,76 Signifikan
5 0,813 1,76 Tidak Signifikan
6 0,927 1,76 Tidak Signifikan
7 5,100 1,76 Signifikan
8 3,206 1,76 Signifikan
9 0,866 1,76 Tidak Signifikan
10 8,685 1,76 Signifikan
Berdasarkan tabel 4,3 maka dapat dilihat daya pembeda
dari 10 soal, terdapat 4 butir soal yang tidak signifikan dengan
thitung 2 = 1,108 < 1,76, thitung 5 = 0,813 < 1,76, , thitung 6 = 0,927
59

< 1,76, thitung 9 = 0,866 < 1,76, dan 6 butir soal yang signifikan.
Soal yang tidak signifikan berarti butir soal tersebut tidak dipakai
Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 36a.
e. Penentuan Instrumen Penelitian
Berdasarkan hasil analisis instrumen uji coba yang meliputi
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal
yang dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Ujicoba Instrumen Tes Dalam Bentuk Uraian


No Validitas Reliabilitas Taraf Daya Pembeda Ket
Soal Kesukaran
Kriteria Kriteria TK Kriteria t Kriteria
1 1 Valid 0,645 tinggi 0, 433 Sedang 2,103
Signifikan Dipakai
2 0,688 Valid 0,876 Mudah 1,108Tidak Tidak
Signifikan Dipakai
3 0,592 Valid 0,81 Mudah 4,09 Signifikan
4 0,765 Valid 0,806 Mudah 2,051 Signifikan Dipakai
5 0,679 Valid 0,84 Mudah 0,813 Tidak Tidak
Signifikan Dipakai
6 0,615 Valid 0,92 Mudah 0,927 Tidak Tidak
Signifikan Dipakai
7 0,731 Valid 0,728 Mudah 5,100 Signifikan Dipakai
8 0,824 Valid 0,686 Sedang 3,206 Signifikan Dipakai
9 0,682 Valid 0,913 Mudah 0,866 Tidak Tidak
Signifikan Dipakai
10 0,684 Valid 0,611 Sukar 8,685 Signifikan Dipakai
Setelah melakukan perhitungan yang ada, maka terdapat 5 butir soal
yang digunakan untuk tes akhir.
5. Analisis Hasil Penelitian
a. Analisis Data Awal
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti menganalisis data
awal berupa nilai hasil UTS tahun ajaran 2017/2018. Analisis data
awal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ketiga kelas tersebut
berawal dari kemampuan awal yang sama. Kelompok kontrol dalam
60

penelitian ini yaitu kelas VIII C dan kelompok eksperimen dalam


penelitian ini yaitu kelas VIII B dan D.

1) Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji
lilliefors. Analisis uji normalitas data awal dihitung menggunakan
bantuan program komputer berupa microsoft excel. Hasil dari
perhitungan normalitas secara ringkas disajikan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Awal
Kelompok L0 Ltabel Kesimpulan
Eksperimen 1 0,100 0,1617 Normal
Eksperimen 2 0,114 0,1617 Normal
Kontrol 0,135 0,1617 Normal
Dari tabel 4.5 uji normalitas pada kelas eksperimen 1 diperoleh L0 =
0,10048< Ltabel, eksperimen 2 diperoleh L0 = 0,11473< Ltabel dan
pada kelas kontrol diperoleh L0 = 0,13577< Ltabel. Dari tabel
tersebut, terlihat bahwa Lhitung kelompok eksperimen 1, eksperimen
2, dan kelas kontrol masing-masing kurang dari Ltabel yang berarti
bahwa pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol kedua kelompok
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk hasil analisis
lengkap dapat dilihat pada lampiran 9,10,dan 11.
2) Uji Homogenitas
Dengan melakukan perhitungan pada uji homogenitas pada
semua kelas penelitian, maka akan menunjukkan bahwasampel
yang diambil memiliki varian yang sama, maka perlu diuji
homogenitas sampel dengan uji Bartlett. Perhitungan homogenitas
dapat dilihat pada tabel 4.6.
61

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Awal


Sampel Dk 1/dk dk

1 29 0,034 430,723 2,634 76,392


2 29 0,034 480,240 2,681 77,762
3 29 0,034 432,783 2,636 76,452

∑ 87 0,103 230,606

447,915 B 230,654 χ 2 hitung 0,110


2,651 Ln 10 2,30259 χ 2tabel 5,991
kesimpulan homogen

Data hasil uji homogenitas variansi menunjukkan bahwa data


awal pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah
homogen. Hal ini ditunjukan oleh nilai
. Untuk hasil analisis lengkap dapat dilihat pada lampiran
12.
6. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada tanggal 9 Oktober
2017 sampai dengan 21 Oktober 2017. Berikut merupakan tahap-tahap
pelaksanaan dalam penelitian ini, yaitu:
a. Melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Question
Student Have pada kelas eksperimen 1, model pembelajaran Problem
Based learning pada kelas eksperimen 2 dan model pembelajaran
Konvensional pada kelas kontrol
b. Memberikan angket motivasi pada kelompok kontrol yaitu kelas
VIII C dan kelompok eksperimen 1 dan 2 yaitu kelas VIII B dan
kelas VIII D.
c. Memberikan tes evaluasi untuk mengetahui hasil prestasi siswa pada
kelompok eksperimen1, eksperimen 2 dan kelompok kontrol dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan.
62

d. Melakukan uji hipotesis yaitu uji analisis data akhir yang meliputi uji
normalitas, uji homogenitas, uji anava dua jalan, dan uji komparasi
ganda.
7. Deskripsi Data
Pengambilan data dilakukan setelah proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Question Student Have (QSH)) pada
kelas eksperimen 1 yaitu kelas VIII B, model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada kelas eksperimen 2 yaitu kelas VIII D dan
model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol yaitu kelas VIII C
materi sistem persamaan linier dua variabel berakhir. Setelah data dari
setiap variabel terkumpul yaitu data skor prestasi siswa dan data tentang
skor angket motivasi siswa selanjutnya digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian.
8. Analisis Data Akhir
Data akhir diperoleh dari hasil tes evaluasi dan angket. Analisis
tahap akhir dilakukan untuk mengetahui hipotesis penelitian. Dari data
tahap akhir tersebut dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji
hipotesis yang terdiri dari uji anava dua jalan, uji komparasi ganda.
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dilakukan dengan cara menggunakan uji lilliefor,
pada taraf signifikan 5%.
Hasil perhitungan uji normalitas pada data akhir dapat dilihat
tabel 4.7 sebagai berikut:
63

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Akhir


Kelompok L0 Ltabel Kesimpulan
Eksperimen 1 0,096 0,1617 Normal
Eksperimen 2 0,1459 0,161 Normal
Kontrol 0,1037 0,1617 Normal
Dari perhitungan uji normalitas pada kelas eksperimen 1
diperoleh , kelas eksperimen 2 diperoleh
, dan pada kelas kontrol diperoleh
. Dari hasil analisis uji normalitas prestasi siswa di
tabel 4.7, menunjukkan bahwa nilai Lhitung untuk setiap kelompok
kurang dari Ltabel yang berarti bahwa pada tingkat signifikansi α = 5%
menunjukkan data hasil prestasi siswa kelompok eksperimen 1,
eksperimen 2, dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 30,31,32.

b. Uji homogenitas

Pada uji homogenitas yang telah dilakukan, maka dapat dilihat


pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir
Sampel Dk 1/dk dk
1 29 0,034 242,810 2,385 69,173
2 29 0,034 193,289 2,286 66,300
3 29 0,034 232,740 2,367 68,639

∑ 87 0,10345 204,112

Lanjutan Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Akhir


Sampel Dk 1/dk dk
222,946 B 204,293 0,417
64

2,348 Ln 10 2,30259 5,991


kesimpulan Homogen
Dari hasil analisis uji homogenitas variansi hasil prestasi
siswa di tabel 4.7,menunjukkan bahwa nilai untuk
kelompok eksperimen 1, eksperimen 2, dan kontrol kurang dari
. Hal ini ditunjukan oleh nilai = 0,417< 5,991. Berarti
bahwa pada tingkat signifikansi α = 5% menunjukkan bahwa
sampel random data hasil prestasi siswa kelompok eksperimen 1,
eksperimen 2 dan kontrol berasal dari populasi yang homogen.
Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.

c. Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama


Uji anava dua jalan ini digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan rata-rata nilai prestasi siswa antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran Question Student Have (QSH,
Problem Based Learning (PBL) dengan model pembelajaran
konvensional. Dari perhitungan uji hipotesis dengan variansi dua
jalan menggunakan desain faktorial treatment by level dengan
frekuensi sel tak sama dan taraf nyata α = 5% disajikan pada tabel
4.9 berikut

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber JK dk RK Fhitung Ftabel P
Model 2 3,11 < 0.05
Pembelajara
n (A)
Angket 2 3,11 < 0.05
Motivasi
(B)
Interaksi 4 2,48 > 0.05
(AB)
65

Galat 81 - - -
Total 89 - - - -

Berdasarkan uraian tabel diatas disimpulkan bahwa:


1) Pada efek utama A (model pembelajaran), harga statistik uji Fa =
dan Ftabel = 3,11 karena Fa > Ftabel maka H0A ditolak. Hal
ini berarti pada taraf nyata α = 0.05 terdapat perbedaan prestasi
siswa model pembelajaran QSH, PBL dan model pembelajaran
Konvensional.
2) Pada efek utama B (motivasi), harga statistik uji Fb =
dan Ftabel = 3.11 karena Fb > Ftabel maka H0B ditolak. Dalam
perhitungannya pada taraf nyata α = 0.05 maka motivasi siswa
pada kategori rendah, sedang dan tinggi memberikan efek yang
berbeda terhadap prestasi siswa.
3) Pada efek interaksi AB (model pembelajaran dan angket
motivasi siswa), harga statistic uji Fab =
dan Ftabel = 2,48, karena Fab < Ftabel maka H0B diterima.
Hal ini berarti pada taraf nyata α = 0.05 tidak adanya interaksi
memberi arti bahwa pada sisi baris, tidak terdapat perbedaan efek
antara motivasi tinggi, sedang maupun rendah terhadap model
pembelajaran. Sedangkan pada sisi kolom, antara model
pembelajaran tidak terdapat perbedaan terhadap prestasi siswa.
Perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama
selengkapnya terdapat pada lampiran 34a.
d. Uji Komparasi Ganda

Dari hasil perhitungan anava diperoleh bahwa H0A ditolak,


H0B ditolak, dan H0AB diterima. Karena H0B ditolak, maka ini berarti
motivasi pada kategori rendah, sedang dan tinggi memberikan efek
yang berbeda terhadap hasil prestasi siswa.
66

Untuk melihat manakah kategori motivasi yang secara


signifikan mempunyai rata-rata yang berbeda, dilakukan uji
komparasi ganda pasca anava antar kolom. Uji scheffe‟ dihitung
menggunakan bantuan program microsoft excel. Hasil dari
perhitungan uji scheffe‟ secara ringkas disajikan pada tabel 4.14
yakni :

Tabel 4.10Rerata dan Jumlah Rerata

Rendah (b1) Sedang (b2) Tinggi (b3) Total

QSH (Eksperimen 1) 42 71,64 84 197,64


(a1)

PBL (Eksperimen 2) 78 76,23 85,67 239,9


(a2)

konvensional 40,25 57,38 78 175,63


(Kontrol) (a3)

Total 160,25 205,25 247,67

Tabel 4.12 Hasil Komparasi Antar Baris


No H0 RKG Fhitung Ftabel Kriteria Keputusan

( ) Uji

1 µ11 = µ12 878,53 116,708 0,540 13,94 6,96 13,94 > 6,96 Ditolak

2 µ11 = µ13 1764,00 116,708 1,000 15,11 6,96 25,11 > 6,96 Ditolak

3 µ12 = µ13 152,7696 116,7088 0,54 2,42 6,96 2,42 < 6,96 Diterima

4 µ21 = µ22 3,13 116,708 1,038 0,03 6,96 0,03 < 6,97 Diterima
67

5 µ21 = µ23 58,83 116,708 1,333 0,38 6,96 0,38 < 6,97 Diterima

6 µ22 = µ23 89,1136 116,708 0,3717 2,05 6,96 2,05 < 6,97 Diterima

7 µ31 = µ32 293,44 116,708 0,292 8,62 6,96 8,62 > 6,98 Ditolak

8 µ31 = µ33 1425,06 116,708 0,750 16,28 6,96 16,28 > 6,98 Ditolak

9 µ32 = µ33 425,1844 116,708 0,5416 6,73 6,96 6,73 < 6,98 Diterima

Dari perhitungan komparasi antar baris diperoleh kesimpulan


bahwa:
1. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran QSH,
Fhitung = 13,94 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung > Ftabel yaitu
13,94 > 6,96 maka keputusan uji ditolak. Hal ini berarti siswa
yang memiliki motivasi rendah dan sedang memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa.
2. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran QSH,
Fhitung = 15,11 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung > Ftabel yaitu 15,11
> 6,96 maka keputusan uji ditolak. Hal ini berarti siswa yang
memiliki motivasi rendah dan tinggi memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap prestasi belajar siswa.
3. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran QSH,
Fhitung = 2,42 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung < Ftabel yaitu 2,42 <6
6,96 maka keputusan uji diterima. Hal ini berarti siswa yang
memiliki motivasi sedang dan tinggi memberikan pengaruh
yang sama terhadap prestasi belajar siswa.
4. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran PBL,
Fhitung = 0,03 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung < Ftabel yaitu 0,03 <
6,96 maka keputusan uji diterima. Hal ini berarti siswa yang
memiliki motivasi rendah dan sedang memberikan pengaruh
yang sama terhadap prestasi belajar siswa.
68

5. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran PBL,


Fhitung = 0,38 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung < Ftabel yaitu 0,38 <
6,96 maka keputusan uji diterima. Hal ini berarti siswa yang
memiliki motivasi rendah dan tinggi memberikan pengaruh yang
sama terhadap prestasi belajar siswa
6. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran PBL,
Fhitung = 2,05 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung < Ftabel yaitu 2,05 <
6,96 maka keputusan uji diterima. Hal ini berarti siswa yang
memiliki motivasi sedang dan tinggi memberikan pengaruh
yang sama terhadap prestasi belajar siswa.
7. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran
konvensional, Fhitung = 8,62 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung >

Ftabel yaitu 8,62 > 6,96 maka keputusan uji ditolak. Hal ini
berarti siswa yang memiliki motivasi rendah dan sedang
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar
siswa.
8. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran
konvensional, Fhitung = 16,28 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung >
Ftabel yaitu 16,28 > 6,96 maka keputusan uji ditolak. Hal ini
berarti siswa yang memiliki motivasi rendah dan tinggi
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar
siswa.
9. Pada perhitungan komparasi baris model pembelajaran
konvensional, Fhitung = 6,73 dan Ftabel = 6,96, karena Fhitung <

Ftabel yaitu 6,73 < 6,96maka keputusan uji diterima. Hal ini
berarti siswa yang memiliki motivasi sedang dan tinggi
memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar
siswa.
B. Pembahasan
1. Prestasi belajar pada model konvensional jika ditinjau dari
motivasi belajar
69

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji hipotesis


1 yaitu uji komparasi ganda maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas yang
menggunakan model konvensional yang memiliki tingkat
motivasi rendah dan sedang, serta rendah dan tinggi. Pada
tingkat motivasi sedang dan tinggi tidak terdapat perbedaan
prestasi belajar iswa.
Model pembelajaran konvensional merupakan model
yang digunakan guru dalam pembelajaran sehari-hari dengan
menggunakan model yang bersifat umum, bahkan tanpa
menyesuaikan model yang tepat berdasarkan sifat dan
karakteristik dari materi pembelajaran yang dipelajari.
Trianto (2007:1) mengatakan pada pembelajaran
konvensional suasana kelas cenderung teacher-
centered sehingga siswa menjadi pasif, siswa tidak diajarkan
model belajar yang dapt memahami bagaimana belajar,
berpikir dan memotivasi diri.

Pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran


konvensional disini siswa dibentuk menjadi 7 kelompok
kemudian diberikan LKK yang sudah dicetak. Siswa juga
aktif pada saat pembelajaran, walaupun pembelajaran
tersebut berpusat pada guru. Pembelajaran konvensional
merupakan pembelajaran yang monoton dan tidak menarik
perhatian siswa, tetapi terkadang banyak siswa yang lebih
memilih pembelajaran konvensional

2. Prestasi belajar pada model pembelajaran Question Student


Have dengan bantuan video jika ditinjau dari motivasi belajar
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas
yang menggunakan model pembelajaran Question Student
Have dengan bantuan video, pada siswa yang memiliki
70

tingkat motivasi rendah dan sedang, rendah dan tinggi,.


Sedangkan pada tingkat motivasi sedang dan tinggi tidak
terdapat prestasi belajar siswa karena Fhitung < Ftabel maka keptusan
ujinya adalah diterima.
Model pembelajaran Question Student Have ini
memberikan petunjuk yang efektif agar siswa lebih tertantang
untuk membuat pertanyaan setelah mereka sebelumnya
mendapat kesempatan memahami materi pelajaran.
Diantaranya adalah (Silbermen, 2005:157).
Model Question Student Have memiliki alur belajar
siswa dengan tahap berfikir. Model Question Student Have
merupakan salah satu model pembelajaran yang menarik dan
berkelompok dalam memahami suatu materi dalam bentuk
contoh. Dengan pembelajaran secara berkelompok lebih
memudahkan peserta didik dalam memahami materi dalam
bentuk contoh. Peserta dididk dapat bertukar fikiran atau
bekerja sama dengan anggota kelompoknya jika ada materi
yang kurang dimengerti tanpa rasa takut dan malu, sehingga
peserta didik lebih percaya diri pada saat menyelesaikan soal-
soal yang diberikan.
Peserta didik benar-benar mengalami suatuproses
sehingga video memungkinkan akan mudah masuk dalam
ingatan mereka mengenai masalah atau materi yang dibahas.
Selain itu dengan adanya bantuan media dalam pembelajaran
dapat menambah antusias pada kelas Question Student Have
hal ini dapat diketahui pada saat proses pembelajaran, dimana
peserta didik tertarik dengan media video tersebut.
Dengan demikian terdapat peningkatan prestasi
belajar yang diperoleh dengan teori yang ditemukan bahwa
pembelajaran yang bersifat aktif lebih baikjika ditinjau
71

dengan motivasi belajar. Ini yang menjadikan kelas yang


mendapatkan perlakuan.
3. Prestasi belajar pada model pembelajaran Problem Based
Learning dengan bantuan video jika ditinjau dari motivasi
belajar
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada
kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning berbantuan media video, pada siswa yang
memiliki tingkat motivasi rendah dan sedang, tidak
memiliki perbedaan prestasi pada tingkat motivasi rendah
dan tinggi, serta tidak memiliki perbedaan prestasi pada
tingkat motivasi sedang dan tinggi. Memang model
pembelajaran ini adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sehingga siswa sulit untuk memahami sendiri.
Menurut Hamdani (dalam Suyadi:2013) pembelajaran
Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah
yaitu pembelajaran yang dimana peserta didiknya akan
menyusun pengetahuan dengan cara membangun penalaran
dari seluruh pengetahuan yang telah dimiliki dan dari semua
pengetahuan yang baru diperoleh.
Pada saat pembelajaran kelas model Problem Based
Learning, dimana pada kelas tersebut peserta didikdiberikan
masalah autentik sehingga peserta didik dapat menyusun
pegetahuannya sendiri dengan mudah,
menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan
memandirikan peserta didik dan meningatkan kepercayaan
diri sendiri. Dengan diberikan masalah autentik dan
menyusun pengetahuannya sendiri peserta didik akan lebih
mengerti dari apa yang disampaikan. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk berbicara saat ada penjelasan yang kurang
dimengerti dan ada pula yang mengemukakan pendapat yang
72

dimilikinya, peserta didik menjadi lebih aktif dalam


pembelajaran. Setelah mendengarkan penjelasan yang
diberikan lalu peserta didik mengerjakan soal latihan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimengertinya.
Terakhir peserta didik dilakukan pengulangan dari apa yang
disampaikan di awal untuk lebih mempertajam kemampuan
berpikir peserta didik dan apa yang telah ditangkapnya.
Pada proses pembelajaran dua kelas menggunakan
media pembelajaran yang sama yaitu media video
pembelajaran interaktif. Dengan menggunakan bantuan
media dalam proses pembelajaran membuat peserta didik
lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran tidak
membosankan. Dimana media video pembelajaran memiliki
keunggulan(Hosnan: 2014), yaitu proses pembelajaran lebih
berpusat peserta didik, dapat dikombinasikan dengan media
lain, dapat memberikan umpan balik.
Dari hasil pembahasan diatas yaitu tidak memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa.
4. Interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi
terhadap prestasi belajar
Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis variansi
dua jalan sel tak sama, menunjukkan bahwa untuk efek AB
(model pembelajaran dan motivasi) terhadap prestasi belajar
siswa H0AB diterima.
Karena H0AB diterima, hal ini berarti tidak terdapat
interaksi antara variabel model pembelajaran dan motivasi
terhadap prestasi belajar siswa. Tidak adanya interaksi model
pembelajaran dan motivasi belajar memberi arti bahwa pada
sisi baris, antara siswa yang memiliki motivasi tinggi,
sedang, maupun rendah memberikan efek yang sama (tidak
terdapat perbedaan) terhadap prestasi belajar siswa pada
73

model pembelajaran Question Student Have, Problem Based


Learning, dan konvensional. Sedangkan pada sisi kolom,
antara model pembelajaran tidak terdapat perbedaan terhadap
prestasi belajar siswa.
74

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada model pembelajaran QSH, siswa yang memiliki motivasi rendah dan
sedang, rendah dan tinggi terdapat perbedaan atau memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan siswa yang
memiliki motivasi sedang dan tinggi memberikan pengaruh yang sama
terhadap prestasi belajar siswa karena Fhitung < Ftabel = 2,42 < 6,96,
2. Pada model pembelajaran PBL, siswa yang memiliki motivasi rendah dan
sedang, rendah dan tinggi, serta sedang dan tinggi tidak terdapat perbedaan
prestasi belajar siswa atau hal ini berarti memberikan pengaruh yang sama
terhadap prestasi belajar siswa karena Fhitung < Ftabel yaitu 0,03 < 6,96 maka
siswa memiliki motivasi belajar yang rendah dan sedang , 0,38 < 6,96,
maka siswa memiliki motivasi belajar yang rendah dan tinggi dan 2,05 <
6,96 maka siswa meiliki motivasi elajar yang sedang dan tinggi.
3. Pada model pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki motivasi
rendah dan sedang, rendah dan tinggi terdapat perbedaan prestasi belajar
atau hal ini berarti memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi
belajar siswa. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi sedang dan tinggi
memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa karena
Fhitung < Ftabel. = 6,73< 6,96.
4. Pada harga statistik uji Fab = dan Ftabel = 3,48, karena Fab < Ftabel
yaitu 1,7672 < 2, 48 maka H0B diterima. Hal ini berarti tidak terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan motivasi terhadap prestasi belajar
siswa.
75

B. Saran
1. Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi ajar dan
karakteristik yang dimiliki oleh siswa, karena tidak semua model
pembelajaran mampu mengembangkan kemampuan awal siswa.
2. Perlunya setiap guru mengetahui tingkat motivasi yang dimiliki oleh
masing-masing siswa, Karena dari tingkat motivasi siswa seorang guru
mampu memahami karakteristik siswa dan bagaimana cara mendidik
sesuai dengan tingkat motivasi dan karakternya.
3. Sebaiknya guru yang lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan media
pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran agar
pembelajaran matematika lebih menarik, tidak membosankan dan
memotivasi siswa.
76

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. and Tandogan, R. O. 2007. The Effects Of Problem-Based Active


Learning in Science Education on Students „Academics Achievement ,
Attitude and Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics Science
& Technology Education, Vol. 3, No. 1, pp 71-81.

Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimin. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Bahri, dkk.2012. Penerapan Strategi pembelajaran Aktif Question Student Have
dan Kemampuan Akademik Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas
SMPN 2 Camba. Jurnal Sainsmat, Volume 1, Nomor 1, Maret2012:42.
Budiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian Edisi Ke-2. Surakarta: UNS Press.
Chrisnawati, H. E. (2007). Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD ( Student Team Achievement Divisions) Terhadap Kemampuan
Problem Solving Siswa SMK (Teknik) Swasta di Surakarta DItinjau dari
Motivasi Belajar Siswa. Jurnal MIPA, Vol 17, No.
Fatimah, F., 2012. Kemampuan Komunikasi Matematis dan Pemecahan Masalah
Melalui Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan dan Evaluasi
Pendidikan., Vol. 16, No. 1.
Fauzi, A. N. dan Sutama. 2016. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi
siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Konferensi Nasional Penelitian
Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Universitas
Muhammadiyah Surakarta, ISSN: 2502-6526, Maret 2016.
Fauziyah, I. 2015. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan Realistic Matemathic Education(RME) Berbantuan Media Prezi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamzah, A. dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran


Matematika. Jakarta: Rajawali Pres.
Hendrawati, M. V., Pudjawan, I. K., & Wawan Sudatha, I. G. (2013).
Pengembangan Video Pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Berbantuan Komputer (PBK) dalam Mata Pelajaran Matematika pada
Siswa Kelas IV Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 di SD Negeri
4 Bebetin.
77

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran


Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ifrianti, S. .2016. Peningkatan Motivasi Belajar PAI Melalui Metode
Pembelajaran Question Student Have Pada Peserta Didik Kelas VI SDN 1
Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
Pelajaran 2015/2016.Jurnal pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Volume
3, Nomor 1, Juni 2016:8.
Imanah, N. (2011). Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran
Kooperatif Berbasis Kontruktivisme Dipadukan Dengan Video Animasi
Materi Sistem Kehidupan Tumbuhan. Jurnal pendidikan IPA indonesia.
Juswawati.2015. Efektivitas Penerapan Model Berbasis Masalah Setting
Kooperatif dengan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika
di kelas X SMA Negeri Makassar. Jurnal Daya Matematis,Volume 3
Nomor 1 .
Kresma, E. N. 2014. Perbandingan Pembelajaran Konvensional dan
Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Titik jenuh siswa Maupun
Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Educatio Vitae,
Volume 1, Tahun 1, 2014:155.
Mudlofir, A. dan Rusydiyah, E. F. 2015. Desain Pembelajaran Inovatif. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Munir, 2013. MULTIMEDIA Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Padmavathy, R. D dan Mareesh, K. 2013, Effectiveness of Problem Based
Learning In Mathematics. International Multidisciplinary e-Journal. Vol.2.
Issue-I, ISSN 2277-4262.
Rahayu, P. dkk. 2015. Eksperimentasi Model Problem Based Learning Dan
Discovery Learning pada Materi Perbandingan Dan Skala Ditinjau Dari
Sikap Peserta Terhadap Matematika Didik Kelas VII SMP Kabupaten
Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Elektronik Pembelajaran
Matematika. Vol. 3, No. 3, ISSN: 2339-1685.
Rhesky N, Reinaldo dkk. 2013. Simulasi Digital Jilid 2 . Tanggerang Selatan.
SEAMOLEC.
Rusman. 2016. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Saloko, A., Jampel, I. N., & Suwatra, I. W. (2012). Pengembangan Media Video
Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD Negeri
2 Seririt Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester Ganjil.
78

Sani, R. A. 2014. Pembelajaran Saintifik dan Implementasi Kurikulum 2013.


Jakarta: Bumi Aksara.
Sari, I. D. P. 2015. Pengaruh Metode Question Student Have Terhadap Hasil
Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Ngimbang. Jurnal Pendidikan
Sejarah, Volume3, Nomor 2, Juli 2015:277.
Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulumm 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Siberman, Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nuansa Cendekia.

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung:Tarsito.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung:PT Remaja
Roskadaya Offset.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta cv.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivis.
Jakarta: Prestasi Pustaka.

Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya: analisis di bidang


pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Thaib, E. N. 2013. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Kecerdasan


Emosional. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Volume XIII, No.2, Februari
2013:387.
Waesono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:
PT Remaja Roskadaya Offset.
Lampiran 1

DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN 1 QUESTION STUDENT HAVE

No Nama Siswa L/P KODE


1 Alwi Alayarus L E1_01
2 Alya Sundarsih P E1_02
3 Andhika Yudha Fahrezi L E1_03
4 Andika Kurniawan L E1_04
5 Azza Mantasya P E1_05
6 Candra Dedy Prasetyo L E1_06
7 Deska Putri Dita Kurniawan P E1_07
8 Devita Apriliya Puspita Sari P E1_08
9 Dewi Sukma Larasati P E1_09
10 Diah Ayu Novita Yosri Saputri P E1_10
11 Didik Fajar Kriswanto L E1_11
12 Dwika Mahendra L E1_12
13 Esti Qomariyah P E1_13
14 Fahril Citra Karunia P E1_14
15 Fajriya Yuliana Putri P E1_15
16 Ferry Lathif Setyawan L E1_16
17 Fifi Nila Wati P E1_17
18 Isna Maulidiya P E1_18
19 Jessen Yoga Pramudya L E1_19
20 Jihan Fatika Nazalea P E1_20
21 Leoni Roska Abelia P E1_21
22 Mufti Hilmy Taftazani L E1_22
23 Muh. Nur Syahroni L E1_23
24 Muhammad Muhlis Ainur Rofiq L E1_24
25 Muhammad Nor Faizin L E1_25
26 Nanda Aditiya L E1_26
27 Putri Haifa Dwi Ulestari P E1_27
28 Putri Meilani P E1_28
29 Riko Airistiawanto L E1_29
30 Shifa Rendi Prasetyo P E1_30
Lampiran 2

DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN 2 PROBLEM BASED LEARNING

No Nama Siswa L/P KODE


1 Aditya Handika L E2_01
2 Agung Heriyanto L E2_012
3 Aldi Eka Nugraha L E2_03
4 Allisa Khafidotun Nafisah P E2_04
5 Cahya Nabila Rizkyana P E2_05
6 Cipto Lutfiaji L E2_06
7 Devina Shinta Zuniartika P E2_07
8 Dwi Setiyawan L E2_08
9 Eka Diva Septania P E2_09
10 Eka Yustiyaningrum P E2_10
11 Febri Almiryanti P E2_11
12 Fetara Dwi Halyza P E2_12
13 Gilang Yodi Tri Ariyano L E2_13
14 Indana Lazulva P E2_14
15 Indra Setiya Pratama L E2_15
16 Jesicha Darmawanti P E2_16
17 Laily Septina Wulan Dari P E2_17
18 M. Taufiqur Rahman Chalwani L E2_18
19 Mayla Kusuma Dewi P E2_19
20 Mohammad Novan Aldiansyah L E2_20
21 Mohammad Vikri L E2_21
22 Muhammad Angga Khoirul Umam L E2_22
23 Muhammad Bagus Jiyan Romadhon L E2_23
24 Nadia Wilda Firila P E2_24
25 Naila Shofa Fauzia P E2_25
26 Puput Ferianto L E2_2
27 Putri Ananda Meilala P E2_27
28 Rayhan Fitri Adhi L E2_28
29 Ridho Yuna Aviano L E2_29
30 Syawa Za'idatun Nabila p E2_30
Lampiran 3

DAFTAR NAMA KELAS KONTROL

No Nama Siswa L/P KODE


1 Aditya Dwi Prasetyawan L K_01
2 Adlina Endah Ramadhani P K_02
3 Ahmad Khoirul Anam L K_03
4 Ahmad Rizky Maulana L K_04
5 Amanda Putri Paradilla P K_05
6 Annisa Noer Zhakya P K_06
7 Arkhamuddin L K_07
8 Dewinda Ayu Oktavia P K_07
9 Dimas Feri Wibowo L K_09
10 Dinintya Laksmita Putri P K_10
11 Distya Gita Alensari P K_11
12 Duwi Handayani P K_12
13 Dwi Nindyo Dayoko L K_13
14 Erlita Tri Rahma Yanti P K_14
15 Fenda Wardarul Ameiria P K_15
16 Haidar Firmansyah L K_16
17 Hizkia Bagus Pambudi L K_17
18 Jovan Putra Wijaya L K_18
19 Maulana Almayda Ferdinand L K_19
20 Maulin Ni'mah P K_20
21 Mega Tri Candeni P K_21
22 Muhammad Ainur Rofiq L K_22
23 Muhammad Alghaniy L K_23
24 Muhammad Khoirul Ni'am L K_24
25 Nita Puspitasari P K_25
26 Rahman Ardian Anto Zaputra L K_26
27 Sahala Sahat Amudi Sagala L K_27
28 Santia Marsheila P K_28
29 Sumayya Kholifati P K_29
30 Teguh Rahayu Wibowo L K_30
Lampiran 4

DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA

No Nama Siswa L/P KODE


1 Adip Prabowo L UC_01
2 Afifah Mardatul Nurrohmah P UC_02
3 Agung Sri Widodo L UC_03
4 Ahmad Hamzah L UC_04
5 Ahmad Irfan Julianto L UC_05
6 Aldi Tulus Wicaksono L UC_06
7 Alviana Ika Larasati P UC_07
8 Anam Bagas Pradana L UC_08
9 Arethusa Elyan Pangayom P UC_09
10 Devi Mariska P UC_10
11 Dhiya Ul Huda L UC_11
12 Dwi Yunita Fatmasari P UC_12
13 Hidayatur Rohmah P UC_13
14 Icha Sevia Vagansa P UC_14
15 Khafiatuz Zaurin Novitasari P UC_15
16 Khoirul Mu'anibin L UC_16
17 Moh.Nabil Fadhlur Rahman Siroj L UC_17
18 Muhammad Ferizal Fadhli L UC_18
19 Muhammad Rifqi Azharuddin L UC_19
20 Nova Wahyu Setiawan L UC_20
21 Putra Aji Difanjaya LP UC_21
22 Rahma Sintia Putri L UC_22
23 Relis Aditya L UC_23
24 Rizal Maulana Ahsin P UC_24
25 Rizke Syafina Oktavianda P UC_25
26 Rizqi Auliya Zahrotushifa P UC_26
27 Shalma Dina Fitriana P UC_27
28 Sylvia Dwi Yulyyanti P UC_28
29 Titi Rizqi Pratama P UC_29
30 Tsabita Daulan Najiha P UC_30
Lampiran 5

DAFTAR NILAI UTS KELAS EKSPERIMEN 1

NO KODE NILAI
1 E1_01 80
2 E1_02 76
3 E1_03 24
4 E1_04 48
5 E1_05 88
6 E1_06 64
7 E1_07 52
8 E1_08 80
9 E1_09 38
10 E1_10 51
11 E1_11 66
12 E1_12 72
13 E1_13 86
14 E1_14 75
15 E1_15 27
16 E1_16 86
17 E1_17 74
18 E1_18 90
19 E1_19 28
20 E1_20 46
21 E1_21 48
22 E1_22 40
23 E1_23 24
24 E1_24 59
25 E1_25 55
26 E1_26 31
27 E1_27 46
28 E1_28 44
29 E1_29 40
30 E1_30 71
Lampiran 6

DAFTAR NILAI UTS KELAS EKSPERIMEN 2

NO KODE NILAI
1 E2_01 83
2 E2_012 86
3 E2_03 59
4 E2_04 81
5 E2_05 82
6 E2_06 31
7 E2_07 58
8 E2_08 86
9 E2_09 26
10 E2_10 74
11 E2_11 68
12 E2_12 47
13 E2_13 48
14 E2_14 31
15 E2_15 89
16 E2_16 89
17 E2_17 28
18 E2_18 48
19 E2_19 27
20 E2_20 78
21 E2_21 43
22 E2_22 59
23 E2_23 73
24 E2_24 53
25 E2_25 56
26 E2_2 70
27 E2_27 80
28 E2_28 20
29 E2_29 87
30 E2_30 71
Lampiran 7

DAFTAR NILAI UTS KELAS KONTROL

NO KODE NILAI
1 K_01 69
2 K_02 22
3 K_03 31
4 K_04 89
5 K_05 54
6 K_06 79
7 K_07 67
8 K_07 20
9 K_09 68
10 K_10 43
11 K_11 62
12 K_12 20
13 K_13 26
14 K_14 76
15 K_15 80
16 K_16 41
17 K_17 35
18 K_18 68
19 K_19 36
20 K_20 80
21 K_21 33
22 K_22 37
23 K_23 43
24 K_24 62
25 K_25 73
26 K_26 52
27 K_27 66
28 K_28 39
29 K_29 65
30 K_30 27
Lampiran 8

DAFTAR NILAI KELAS UJI COBA

NO KODE NILAI
1 UC_01 75
2 UC_02 76
3 UC_03 65
4 UC_04 41
5 UC_05 82
6 UC_06 69
7 UC_07 77
8 UC_08 79
9 UC_09 86
10 UC_10 88
11 UC_11 48
12 UC_12 86
13 UC_13 94
14 UC_14 76
15 UC_15 93
16 UC_16 82
17 UC_17 69
18 UC_18 94
19 UC_19 61
20 UC_20 47
21 UC_21 52
22 UC_22 74
23 UC_23 75
24 UC_24 52
25 UC_25 87
26 UC_26 77
27 UC_27 66
28 UC_28 76
29 UC_29 79
30 UC_30 88
Lampiran 9

UJI NORMALITAS AWAL KELAS VIII B (EKSPERIMEN I)


(Dengan menggunakan Ms. Excel)
Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian : Ho diterima apabila Lo < L_tabel

No Kode x ( ) zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)


1 E_02 24 -32,967 1086,8 -1,5885 0,05609 0,06667 0,01058
2 E_04 24 -32,967 1086,8 -1,5885 0,05609 0,06667 0,01058
3 E_05 27 -29,967 898,001 -1,4439 0,07438 0,1 0,02562
4 E_14 28 -28,967 839,068 -1,3957 0,0814 0,13333 0,05193
5 E_26 31 -25,967 674,268 -1,2512 0,10544 0,16667 0,06123
6 E_16 38 -18,967 359,734 -0,9139 0,18039 0,2 0,01961
7 E_07 40 -16,967 287,868 -0,8175 0,20682 0,26667 0,05985
8 E_21 40 -16,967 287,868 -0,8175 0,20682 0,26667 0,05985
9 E_09 44 -12,967 168,134 -0,6248 0,26606 0,3 0,03394
10 E_13 46 -10,967 120,268 -0,5284 0,29861 0,36667 0,06806
11 E_11 46 -10,967 120,268 -0,5284 0,29861 0,36667 0,06806
12 E_01 48 -8,9667 80,4011 -0,432 0,33285 0,43333 0,10048
13 E_06 48 -8,9667 80,4011 -0,432 0,33285 0,43333 0,10048
14 E_10 51 -5,9667 35,6011 -0,2875 0,38687 0,46667 0,0798
15 E_12 52 -4,9667 24,6678 -0,2393 0,40543 0,5 0,09457
16 E_15 55 -1,9667 3,86778 -0,0948 0,46225 0,53333 0,07108
17 E_17 59 2,03333 4,13444 0,09797 0,53902 0,56667 0,02764
18 E_18 64 7,03333 49,4678 0,33889 0,63265 0,6 0,03265
19 E_19 66 9,03333 81,6011 0,43526 0,66831 0,63333 0,03498
20 E_20 71 14,0333 196,934 0,67618 0,75054 0,66667 0,08387
21 E_08 72 15,0333 226,001 0,72436 0,76558 0,7 0,06558
22 E_22 74 17,0333 290,134 0,82073 0,7941 0,73333 0,06077
23 E_28 75 18,0333 325,201 0,86891 0,80755 0,76667 0,04089
24 E_24 76 19,0333 362,268 0,9171 0,82045 0,8 0,02045
25 E_25 80 23,0333 530,534 1,10983 0,86646 0,86667 0,0002
26 E_03 80 23,0333 530,534 1,10983 0,86646 0,86667 0,0002
27 E_23 86 29,0333 842,934 1,39894 0,91908 0,93333 0,01425
28 E_27 86 29,0333 842,934 1,39894 0,91908 0,93333 0,01425
29 E_29 88 31,0333 963,068 1,4953 0,93258 0,96667 0,03408
30 E_30 90 33,0333 1091,2 1,59167 0,94427 1 0,05573
Σ 1709
rata-rata 56,9667 KESIMPULAN
s 20,7539
s^2 430,723
L_tabel 0,16176 Karena Lo < Ltabel , maka Ho diterima. Jadi sampel berasal dari populasi
Lo 0,10048 Berdistribusi Normal
Kriteria Normal
Lampiran 10

UJI NORMALITAS AWAL KELAS VIII B (EKSPERIMEN I)


(Dengan menggunakan Ms. Excel)
Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian : Ho diterima apabila Lo < L_tabel
No Kode x ( ) zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
1 E_02 20 -41,033 1683,73 -1,8724 0,03057 0,03333 0,00276
2 E_04 26 -35,033 1227,33 -1,5986 0,05495 0,06667 0,01172
3 E_05 27 -34,033 1158,27 -1,553 0,06021 0,1 0,03979
4 E_14 28 -33,033 1091,2 -1,5074 0,06586 0,13333 0,06748
5 E_26 31 -30,033 902,001 -1,3705 0,08527 0,2 0,11473
6 E_16 31 -30,033 902,001 -1,3705 0,08527 0,2 0,11473
7 E_07 43 -18,033 325,201 -0,8229 0,20528 0,23333 0,02805
8 E_21 47 -14,033 196,934 -0,6404 0,26097 0,26667 0,0057
9 E_09 48 -13,033 169,868 -0,5947 0,27601 0,33333 0,05732
10 E_13 48 -13,033 169,868 -0,5947 0,27601 0,33333 0,05732
11 E_11 53 -8,0333 64,5344 -0,3666 0,35697 0,36667 0,0097
12 E_01 56 -5,0333 25,3344 -0,2297 0,40917 0,4 0,00917
13 E_06 58 -3,0333 9,20111 -0,1384 0,44496 0,43333 0,01162
14 E_10 59 -2,0333 4,13444 -0,0928 0,46304 0,46667 0,00363
15 E_12 59 -2,0333 4,13444 -0,0928 0,46304 0,5 0,03696
16 E_15 68 6,96667 48,5344 0,3179 0,62472 0,53333 0,09139
17 E_17 70 8,96667 80,4011 0,40917 0,65879 0,56667 0,09213
18 E_18 71 9,96667 99,3344 0,4548 0,67537 0,6 0,07537
19 E_19 73 11,9667 143,201 0,54606 0,70749 0,63333 0,07416
20 E_20 74 12,9667 168,134 0,5917 0,72297 0,66667 0,05631
21 E_08 78 16,9667 287,868 0,77423 0,7806 0,7 0,0806
22 E_22 80 18,9667 359,734 0,86549 0,80661 0,73333 0,07328
23 E_28 81 19,9667 398,668 0,91112 0,81888 0,76667 0,05222
24 E_24 82 20,9667 439,601 0,95675 0,83065 0,8 0,03065
25 E_25 83 21,9667 482,534 1,00239 0,84192 0,83333 0,00859
26 E_03 86 24,9667 623,334 1,13928 0,87271 0,9 0,02729
27 E_23 86 24,9667 623,334 1,13928 0,87271 0,9 0,02729
28 E_27 87 25,9667 674,268 1,18491 0,88197 0,93333 0,05136
29 E_29 89 27,9667 782,134 1,27618 0,89905 0,96667 0,06761
30 E_30 89 27,9667 782,134 1,27618 0,89905 1 0,10095
Σ 1831
rata-rata 61,0333 KESIMPULAN
s 21,9144
s^2 480,24
L_tabel 0,16176 Karena Lo < Ltabel , maka Ho diterima. Jadi sampel berasal dari populasi
Lo 0,11473 Berdistribusi Normal
Kriteria Normal
Lampiran 11

UJI NORMALITAS AWAL KELAS VIII C (KONTROL)


(Dengan menggunakan Ms. Excel)
Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian : Ho diterima apabila Lo < L_tabel
No Kode x ( ) zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)
1 E_02 20 -32,1 1030,41 -1,543 0,06141 0,06667 0,00525
2 E_04 20 -32,1 1030,41 -1,543 0,06141 0,06667 0,00525
3 E_05 22 -30,1 906,01 -1,4469 0,07397 0,1 0,02603
4 E_14 26 -26,1 681,21 -1,2546 0,10481 0,13333 0,02852
5 E_26 27 -25,1 630,01 -1,2065 0,11381 0,16667 0,05286
6 E_16 31 -21,1 445,21 -1,0143 0,15523 0,2 0,04477
7 E_07 33 -19,1 364,81 -0,9181 0,17928 0,23333 0,05405
8 E_21 35 -17,1 292,41 -0,822 0,20554 0,26667 0,06112
9 E_09 36 -16,1 259,21 -0,7739 0,21949 0,3 0,08051
10 E_13 37 -15,1 228,01 -0,7258 0,23397 0,33333 0,09937
11 E_11 39 -13,1 171,61 -0,6297 0,26444 0,36667 0,10222
12 E_01 41 -11,1 123,21 -0,5336 0,29682 0,4 0,10318
13 E_06 43 -9,1 82,81 -0,4374 0,3309 0,46667 0,13577
14 E_10 43 -9,1 82,81 -0,4374 0,3309 0,46667 0,13577
15 E_12 52 -0,1 0,01 -0,0048 0,49808 0,5 0,00192
16 E_15 54 1,9 3,61 0,09133 0,53639 0,53333 0,00305
17 E_17 62 9,9 98,01 0,47588 0,68292 0,6 0,08292
18 E_18 62 9,9 98,01 0,47588 0,68292 0,6 0,08292
19 E_19 65 12,9 166,41 0,62009 0,7324 0,63333 0,09907
20 E_20 66 13,9 193,21 0,66816 0,74798 0,66667 0,08132
21 E_08 67 14,9 222,01 0,71623 0,76307 0,7 0,06307
22 E_22 68 15,9 252,81 0,7643 0,77765 0,76667 0,01099
23 E_28 68 15,9 252,81 0,7643 0,77765 0,76667 0,01099
24 E_24 69 16,9 285,61 0,81237 0,79171 0,8 0,00829
25 E_25 73 20,9 436,81 1,00464 0,84247 0,83333 0,00913
26 E_03 76 23,9 571,21 1,14885 0,87469 0,86667 0,00802
27 E_23 79 26,9 723,61 1,29306 0,902 0,9 0,002
28 E_27 80 27,9 778,41 1,34112 0,91006 0,96667 0,05661
29 E_29 80 27,9 778,41 1,34112 0,91006 0,96667 0,05661
30 E_30 89 36,9 1361,61 1,77375 0,96195 1 0,03805
Σ 1563 KESIMPULAN
rata-rata 52,1
s 20,8034
s^2 432,783
L_tabel 0,16176 Karena Lo < Ltabel , maka Ho diterima. Jadi sampel berasal dari populasi
Lo 0,13577 Berdistribusi Normal
Kriteria Normal
Lampiran 11a

Uji Normalitas Data Awal


(Menggunakan SPSS)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Eksperimen1 30 96.8% 1 3.2% 30 100.0%

Eksperimen2 30 96.8% 1 3.2% 30 100.0%

Kontrol 30 96.8% 1 3.2% 30 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Eksperimen1 Mean 56.97 3.789

95% Confidence Interval for Lower Bound 49.22


Mean
Upper Bound 64.72

5% Trimmed Mean 57.00

Median 53.50

Variance 430.723

Std. Deviation 20.754

Minimum 24

Maximum 90

Range 66

Interquartile Range 35

Skewness .003 .427

Kurtosis -1.230 .833

Eksperimen2 Mean 61.03 4.001

95% Confidence Interval for Lower Bound 52.85


Mean Upper Bound 69.22

5% Trimmed Mean 61.65


Median 63.50

Variance 480.240

Std. Deviation 21.914

Minimum 20

Maximum 89

Range 69

Interquartile Range 35

Skewness -.413 .427

Kurtosis -1.125 .833

Kontrol Mean 52.10 3.798

95% Confidence Interval for Lower Bound 44.33


Mean Upper Bound 59.87

5% Trimmed Mean 52.00

Median 53.00

Variance 432.783

Std. Deviation 20.803

Minimum 20

Maximum 89

Range 69

Interquartile Range 34

Skewness -.009 .427

Kurtosis -1.333 .833

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
Eksperimen1 .117 30 .200 .944 30 .118
*
Eksperimen2 .125 30 .200 .919 30 .155

Kontrol .150 30 .085 .937 30 .077

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.


Lampiran 12
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL
(Degan menggunakan Ms. Excel)
Hipotesis
H0 : _1= _2= _ / ketiga kelompok mempunyai varians yang sama atau
homogen
H1 paling sedikit satu tanda dengan tidak berlaku/ketiga kelompok mempunyai
varian yang sama
kriteria pengujian : Ho diterima apabila _ℎ ^2 < _ ^2

NO E_1 E_2 K
1 80 83 69
2 76 86 22
3 24 59 31
4 48 81 89
5 88 82 54
6 64 31 79
7 52 58 67
8 80 86 20
9 38 26 68
10 51 74 43
11 66 68 62
12 72 47 20
13 86 48 26
14 75 31 76
15 27 89 80
16 86 89 41
17 74 28 35
18 90 48 68
19 28 27 36
20 46 78 80
21 48 43 33
22 40 59 37
23 24 73 43
24 59 53 62
25 55 56 73
26 31 70 52
27 46 80 66
28 44 20 39
29 40 87 65
30 71 71 27
Σ 1709 1831 1563
56,9667 61,0333 52,1
n 30 30 30
s 20,754 21,914 20,803
s2 430,723 480,240 432,783
Sampel log
ke dk 1/dk si2 si2 (dk)log si2 (n-1) si2
1 29 0,034 430,723 2,634 76,392 12490,967
2 29 0,034 480,240 2,681 77,762 13926,967
3 29 0,034 432,783 2,636 76,452 12550,700
∑ 87 0,103 230,606 38968,633
s2 447,915
2
log s 2,651
B 230,654
ln 10 2,30259
0,11093
5,99146
Kriteria homogen
Dari tabel distribusi dengan peluang (1− )=(1−0,05)=0,95
Dan df =3 - 1 = 2 diperole h _ ^2= 5,991
Dari perhitungan diatas, diperoleh _ℎ ^2= 4,821
Karena, _ℎ ^2 < _ ^2 yaitu 0,11093 < 5,991
maka H0 diterima.
Jadi ketiga kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen.
Lampiran 12a

Uji Homogenitas Data Awal


(Menggunakan SPSS)

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.050 2 87 .952

ANOVA

Nilai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1200.267 2 600.133 1.340 .267

Within Groups 38968.633 87 447.915

Total 40168.900 89
Lampiran 13

SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP/MTs

Kelas/Semester : VIII/2

Nama Guru : ..................................

NIP/NIK : ..................................

Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

KURIKULUM 2013
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidika : SMP Negeri 1 Maegoyoso Semester :2

Kelas : VIII Tahun pelajaran : 2016/2017


Kompetensi Inti : Mata pelajaran : Matematika
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi sacara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodofikasi, dan membuat)
dalam ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber


Waktu Belajar
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis,


analitik, konsisten, dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan
tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya
diri, dan ketertarikan pada
matematika serta memiliki rasa
percaya pada daya dan kegunaan
matematika, yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun,
objektif, menghargai pendapat dan
karya teman dalam interaksi
kelompok maupun aktivitas sehari-
hari.
3.2 Menentukan nilai persamaan linier Persamaan Tugas 15 JP Buku teks
Mengamati
dua variabel dalam konteks nyata Linier Dua  Tugas matematika
4.1 Membuat dan menyelesaiakan Variabel  Mengamati gambar, foto, video, atau terstruktur Kemendikbud,
model matematika dari masalah secara langsung peristiwa, kejadian, mengerjaka Lingkungan
nyata yang terkait dengan persamaan fenomena, konteks atau situasi yang n latihan
linier dua variabel berkaitan ekspresi aljabar dan soal-soal
khususnya persamaan linier dua yang
variabel. berkaitan
Menanya dengan
persamaan
 Guru memotivasi, mendorong linier dua
kreatifitas dalam bentuk bertanya, variabel.
memberi gagasan yang menarik dan  Tugas
menantang untuk didalami misal: mandiri
bagaimana kebiasaan manusia tidak
membuat bahasa menyingkat dan terstruktur:
simbolik untuk memperjelas, mencatat
mempermudah suatu komunikasi dan mencari
dsb. informasi
penggunaan
 Membahas dan diskusi
persamaan
mempertanyakan berbagai ekspresi
linier dua
aljabar dan khususnya persamaan
variabel.
linier dua variabel, misal: apa
kelebihan dan manfaat mengubah
masalah sehari-hari ke bentuk
ekspresi matematika, bagaimana Observasi
Pengamatan
mengubah masalah/bahasa sehari-
selama KMB
hari ke dalam bentuk ekspresi dan
tentang:
sebaliknya.
 Ketelitian
Mengeksplorasi  Rasa ingin
 Mendiskusikan, mendeskripsikan tahu
dan menjelaskan kejadian, peristiwa,  Dll
situasi atau fenomena alam dan
aktifitas soaial sehari-hari yang Portofolio
dapat dinyatakan melalui kalimat Mengumpulkan
verbal, gambar atau diagram, dan bahan dan
selanjutnya dalam bentuk atau literatur
ekspresi persamaan linier dua berkaitan
variabel. dengan
persamaan
 Memberikan berbagai contoh linier dua
kejadian, peristiwa, siatuasi atau variabel dan
fenomena alam dan aktifitas sosial menerpakannya
sehari-hari yang berkaitan dengan kemudian
bentuk atau ekspresi persamaan disusun,
linier dua variabel tertentu. didiskusikan
 Mendiskusikan, membahas dan dan
menjelaskan persamaan linier dua direfleksikan.
variabel.
Tes
 Mendiskusikan, membahas dan Tes tertulis:
menjelaskan perbedaan persamaan mengerjakan
linier dua variabel dengan sistem soal-soal
persamaan linier dua variabel. persamaan
 Memdiskusikan, mendeskripsikan linier dua
dan menjelaskan serta memberikan variabel.
berbagai contoh kejadian, peristiwa,
situasi atau fenomena alam dan
aktifitas sosial sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan linier
dua variabel.
 Memdeskripsikan, menggambarkan
dan menyajikan peristiwa, kejadian,
dan permasalahan sehari-hari ke
dalam persamaan linier dua variabel.
 Membentuk persamaan linier dua
variabel berdasarkan tabel nilai-nilai
variabelnya serta melakukan
manipulasi aljabar terntu untuk
menyederhanakan persamaan linier
dua variabel tertentu.
 Membahas, mengidentifikasi, dan
menentukan konsep serta
mengorganisasi data dan memilih
informasi yang relevan berkaitan
dengan masalah berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
dengan merepresenasikan secara
matematis, melalui model atau
melalui diagram.
 Menyusun, membuat atau
merumuskan model atauu kalimat
matematika yang tepat, lengkap dan
cukup berdasarkan masalah
berkaitan dengan persamaan linier
dua variabel, serta syarat
keberlakuan modelnya.
 Menggunakan, memanfaatkan dan
memilih algoritma atau prosedur
operasi serta manipulasi matematika
yang tepat dalam menyelesaikan
model dari masalah berkaitan
dengan persamaan linier dua
variabel.
 Menentukan dan menafsirkan solusi
atau penyelesaian masalah serta
memberikan alasan kebenaran solusi
berkaitan dengan persamaan linier
dua variabel.
 Mendiskusikan, menjelaskan dan
menarik kesimpulan berdasarkan
tahapan dan prosedur penyelesaian
masalah berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel.
 Mendiskusikan, membahas dan
membuat model matematika serta
menyelesaikanmasalah sehari-hari
yang melibatkan sistem persamaan
linier dua variabel.
 Mendiskusikan, membahas dan
menyelesaiakn persamaan non linier
dua variabel dengan mengubah
bentuk ke sistem persamaan linier
dua variabel.

Mengasosiasi
 Menyelidiki, menganalisis dan
membedakan menjelaskan melalui
contoh kejadian, peristiwa, situasi
atau fenomena alam dan aktifitas
sosial sehari-hari yang merupakan
menerapkan matematika dan yang
bukan menerapkan matematika,
terutama berkaitan dengan bentuk
persamaan linier dua variabel.
 Menganalisis dan menyimpulkan
perbedaan persamaan linier dua
variabel dengan sistem persamaan
linier dua variabel.
 Menyelidiki, menganalisis daan
menyimpulkan model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linier dua
variabel.
Mengomunikasikan
 Menyajikan secara tertulis atau lisan
hasil pembelajaran, apa yang telah
dipelajari, keterampilan atau materi
yang masih perlu ditungkatkan, atau
strategi atau konsep baru yang
ditemukan (menurut siswa)
berdasarkan apa yang dipelajari pada
tingkat kelas atau tingkat kelompok.
 Memberikan tanggapan hasil
presentasi meliputi tanya jawab
untuk mengkonfirmasi, sanggahan
dan alasan, memberikan tambahan
informasi, atau melengkapi
informasi atau tanggapan lainnya.
 Melakukan resume secara lengkap,
komprehensif dan dibantu guru dari
konsep yang dipahami, keterampilan
yang diperoleh maupun sikap
lainnya.
Lampiran 14a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN I

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B Kompetensi Dasar
3.2 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C Indikator
3.2.1 Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV

4.2.1 Menjelaskan PLDV dalam berbagai bentuk dan variabel

D Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

3.2.1.1 Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV

4.2.1.1 Menjelaskan PLDV dalam berbagai bentuk dan variable

E Materi Ajar
Terlampir

F Metode Pembelajaran
Model : Question Student Have
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam QSH Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucap salam dan 10 menit


memimpin doa
2. Guru menanyakan kabar siswa dan
menjalin interaksi dengan siswa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru menyiapkan peralatan yang
akan digunakan dalam proses belajar
mengajar antara lain buku pelajaran
dan media yang digunakan yaitu
video
5. Guru memotivasi siswa tentang
pentingnya memahami materi
persamaan linier dua variabel
6. Sebagai aprsepsi untuk mendorong
rasa ingin tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk mengingatkan
sedikit tentang persamaan linier dua
variabel
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1 : 1. Guru membagi siswa ke dalam 15 menit
beberapa kelompok.
Bagikan
2. Guru menayangkan video yang
potongan –
berisi permasalahan dan membagi
potongan kertas
lembar kosong untuk mengerjakan
kepada siswa. soal – soal atau permasalahan
yang sudah ditayangkan.
(Mengamati)

Fase 2 : 1. Siswa menuliskan pertanyaan 5 menit


tentang informasi yang tidak
Siswa
dipahami dari permasalahan atau
menuliskan satu
pertanyaan untuk mendapatkan
pertanyaan yang
informasi tambahan tentang
berkaitan permasalahan.
dengan materi (Menanya)
pelajaran.

Fase 3 : 1. Setelah selesai menuliskan 10 menit


peranyaan di kertas kosong tersebut,
Setelah
siswa diminta untuk memberikan
membuat
pertanyaan itu kepada teman yang
pertanyaan,
lain atau kelompok yang lain.
setiap kelompok
diminta untuk
memberikan
kertas kepada
kelompok lain

Fase 4 : 1. Siswa yang sudah menerima kertas 5 menit


dari teman yang lain atau kelompok
Menerima
yang lain, siswa diminta untuk
kertas dari
membaca pertanyaan yang ada,
kelompok lain untuk didiskusikan dengan teman
kelompoknya dan memberikan
centang terhadap soal yang dikira
sulit. (Menalar)
Fase 5 : 1. Setelah semua potongan kertas 5 menit
kembali kepada kelompoknya
Menghitung
sendiri, tiap kelompok harus
tanda centang
meninjau semua pertanyaan
yang ada pada
kelompok dan menghitung yang
kertasnya mendapat centang lebih banyak.
Fase 6 : 1. Siswa bersama kelompok berfikir 10 menit
dan berdiskusi untuk menjawab
Memberi respon
pertanyaan yang telah mereka buat.
kepada
(Mencoba)
pertanyaan –
2. Guru mendampingi dan
pertanyaan membimbing kepada setiap
tersebut kelompok secara bergantian.
Fase 7 : 1. Salah satu kelompok (tidak harus 5 menit
yang terbaik) diminta untuk
Beberapa siswa
mempresentasikan hasil diskusinya
mewakili untuk
di depan kelas. Sementara kelompok
membecakan
lain, menanggapi dan
pertanyaan yang menyempurnakan apa yang
ditulis dan dipresentasikan.
memberikan (Mengkomunikasikan)
jawabannya

Fase 8 : 1. Siswa bersama kelompoknya 5 menit


menyimpulkan hasil diskusinya.
Mengumpulkan
2. Guru mengarahakan dan
kertas
memberikan penguatan
pertanyaan

Penutup 1. Guru meminta siswa untuk 10 menit


menyimpulkan tentang hasil
pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan beberapa soal
untuk PR.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
4. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.
H Alat dan Sumber Belajar
Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8
I Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
a. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
a. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
b. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
c. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
d. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
e. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel

J Instrumen Penilaian Hasil Belajar


1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a. Angket sikap
b. Tes tertulis uraian
Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073

Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk grafik

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.


2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan


dengan menggunakan metode grafik!
2. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!
4. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!

Lampiran 14b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN I

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso


Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.3 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian persamaan linier dua variabel dalam bentuk subtitusi

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakn dan menjelaskan SPLDV dalam bentuk subtitusi

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Question Student Have
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam QSH Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 8. Guru mengucap salam dan 10 menit


memimpin doa
9. Guru menanyakan kabar siswa dan
menjalin interaksi dengan siswa
10. Guru mengecek kehadiran siswa
11. Guru menyiapkan peralatan yang
akan digunakan dalam proses belajar
mengajar antara lain buku pelajaran
dan media yang digunakan yaitu
video
12. Guru memotivasi siswa tentang
pentingnya memahami materi
persamaan linier dua variabel
13. Sebagai aprsepsi untuk mendorong
rasa ingin tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk mengingatkan
sedikit tentang persamaan linier dua
variabel
14. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1 : 3. Guru membagi siswa ke dalam 15 menit
beberapa kelompok.
Bagikan
4. Guru menayangkan video yang
potongan –
berisi permasalahan dan membagi
potongan kertas
lembar kosong untuk mengerjakan
kepada siswa. soal – soal atau permasalahan
yang sudah ditayangkan.
(Mengamati)

Fase 2 : 2. Siswa menuliskan pertanyaan 5 menit


tentang informasi yang tidak
Siswa
dipahami dari permasalahan atau
menuliskan satu
pertanyaan untuk mendapatkan
pertanyaan yang
informasi tambahan tentang
berkaitan permasalahan.
dengan materi (Menanya)
pelajaran.

Fase 3 : 2. Setelah selesai menuliskan 10 menit


peranyaan di kertas kosong tersebut,
Setelah
siswa diminta untuk memberikan
membuat
pertanyaan itu kepada teman yang
pertanyaan,
lain atau kelompok yang lain.
setiap kelompok
diminta untuk
memberikan
kertas kepada
kelompok lain

Fase 4 : 2. Siswa yang sudah menerima kertas 5 menit


dari teman yang lain atau kelompok
Menerima
yang lain, siswa diminta untuk
kertas dari
membaca pertanyaan yang ada,
kelompok lain
untuk didiskusikan dengan teman
kelompoknya dan memberikan
centang terhadap soal yang dikira
sulit. (Menalar)
Fase 5 : 2. Setelah semua potongan kertas 5 menit
kembali kepada kelompoknya
Menghitung
sendiri, tiap kelompok harus
tanda centang
meninjau semua pertanyaan
yang ada pada
kelompok dan menghitung yang
kertasnya mendapat centang lebih banyak.
Fase 6 : 3. Siswa bersama kelompok berfikir 10 menit
dan berdiskusi untuk menjawab
Memberi respon pertanyaan yang telah mereka buat.
kepada (Mencoba)
pertanyaan – 4. Guru mendampingi dan
pertanyaan membimbing kepada setiap
tersebut kelompok secara bergantian.

Fase 7 : 2. Salah satu kelompok (tidak harus 5 menit


yang terbaik) diminta untuk
Beberapa siswa
mempresentasikan hasil diskusinya
mewakili untuk
di depan kelas. Sementara kelompok
membecakan
lain, menanggapi dan
pertanyaan yang menyempurnakan apa yang
ditulis dan dipresentasikan.
memberikan (Mengkomunikasikan)
jawabannya

Fase 8 : 3. Siswa bersama kelompoknya 5 menit


menyimpulkan hasil diskusinya.
Mengumpulkan
4. Guru mengarahakan dan
kertas
memberikan penguatan
pertanyaan

Penutup 5. Guru meminta siswa untuk 10 menit


menyimpulkan tentang hasil
pembelajaran hari ini.
6. Guru memberikan beberapa soal
untuk PR.
7. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
8. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
b. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
f.
Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
g. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
h. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
i. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
j. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
c. Angket sikap
d. Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk subtitusi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !


1. Dengan metode subtitusi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
2. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 14c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN I

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :3

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.4 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
b. Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah
nyata yang terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian system persamaan linier dua variabel dalam bentuk
eliminasi

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakn dan menjelaskan SPLDV dalam bentuk eliminasi

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Question Student Have
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam QSH Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 15. Guru mengucap salam dan 10 menit


memimpin doa
16. Guru menanyakan kabar siswa dan
menjalin interaksi dengan siswa
17. Guru mengecek kehadiran siswa
18. Guru menyiapkan peralatan yang
akan digunakan dalam proses belajar
mengajar antara lain buku pelajaran
dan media yang digunakan yaitu
video
19. Guru memotivasi siswa tentang
pentingnya memahami materi
persamaan linier dua variabel
20. Sebagai aprsepsi untuk mendorong
rasa ingin tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk mengingatkan
sedikit tentang persamaan linier dua
variabel
21. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1 : 5. Guru membagi siswa ke dalam 15 menit
beberapa kelompok.
Bagikan
6. Guru menayangkan video yang
potongan –
berisi permasalahan dan membagi
potongan kertas
lembar kosong untuk mengerjakan
kepada siswa. soal – soal atau permasalahan
yang sudah ditayangkan.
(Mengamati)

Fase 2 : 3. Siswa menuliskan pertanyaan 5 menit


tentang informasi yang tidak
Siswa
dipahami dari permasalahan atau
menuliskan satu
pertanyaan untuk mendapatkan
pertanyaan yang
informasi tambahan tentang
berkaitan permasalahan.
dengan materi (Menanya)
pelajaran.

Fase 3 : 3. Setelah selesai menuliskan 10 menit


peranyaan di kertas kosong tersebut,
Setelah
siswa diminta untuk memberikan
membuat
pertanyaan itu kepada teman yang
pertanyaan,
lain atau kelompok yang lain.
setiap kelompok
diminta untuk
memberikan
kertas kepada
kelompok lain

Fase 4 : 3. Siswa yang sudah menerima kertas 5 menit


dari teman yang lain atau kelompok
Menerima
yang lain, siswa diminta untuk
kertas dari
membaca pertanyaan yang ada,
kelompok lain
untuk didiskusikan dengan teman
kelompoknya dan memberikan
centang terhadap soal yang dikira
sulit. (Menalar)
Fase 5 : 3. Setelah semua potongan kertas 5 menit
kembali kepada kelompoknya
Menghitung
sendiri, tiap kelompok harus
tanda centang
meninjau semua pertanyaan
yang ada pada
kelompok dan menghitung yang
kertasnya mendapat centang lebih banyak.
Fase 6 : 5. Siswa bersama kelompok berfikir 10 menit
dan berdiskusi untuk menjawab
Memberi respon
pertanyaan yang telah mereka buat.
kepada
(Mencoba)
pertanyaan –
6. Guru mendampingi dan
pertanyaan membimbing kepada setiap
tersebut kelompok secara bergantian.
Fase 7 : 3. Salah satu kelompok (tidak harus 5 menit
yang terbaik) diminta untuk
Beberapa siswa
mempresentasikan hasil diskusinya
mewakili untuk
di depan kelas. Sementara kelompok
membecakan
lain, menanggapi dan
pertanyaan yang menyempurnakan apa yang
ditulis dan dipresentasikan.
memberikan (Mengkomunikasikan)
jawabannya

Fase 8 : 5. Siswa bersama kelompoknya 5 menit


menyimpulkan hasil diskusinya.
Mengumpulkan
6. Guru mengarahakan dan
kertas
memberikan penguatan
pertanyaan

Penutup 9. Guru meminta siswa untuk 10 menit


menyimpulkan tentang hasil
pembelajaran hari ini.
10. Guru memberikan beberapa soal
untuk PR.
11. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
12. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
c. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
k. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
l. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
m. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
n. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
o. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a. Angket sikap
b. Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk


eliminasi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

3. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan


. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
4. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
5. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 14d

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN I

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :4

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.
KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.5 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian system persamaan linier dua variabel dalam bentuk
gabungan (subtitusi dan eliminasi)

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakn dan menjelaskan SPLDV dalam bentuk eliminasi dan


subtitusi

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Question Student Have
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam QSH Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 22. Guru mengucap salam dan 10 menit
memimpin doa
23. Guru menanyakan kabar siswa dan
menjalin interaksi dengan siswa
24. Guru mengecek kehadiran siswa
25. Guru menyiapkan peralatan yang
akan digunakan dalam proses belajar
mengajar antara lain buku pelajaran
dan media yang digunakan yaitu
video
26. Guru memotivasi siswa tentang
pentingnya memahami materi
persamaan linier dua variabel
27. Sebagai aprsepsi untuk mendorong
rasa ingin tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk mengingatkan
sedikit tentang persamaan linier dua
variabel
28. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1 : 7. Guru membagi siswa ke dalam 15 menit
beberapa kelompok.
Bagikan
8. Guru menayangkan video yang
potongan –
berisi permasalahan dan membagi
potongan kertas
lembar kosong untuk mengerjakan
kepada siswa. soal – soal atau permasalahan
yang sudah ditayangkan.
(Mengamati)

Fase 2 : 4. Siswa menuliskan pertanyaan 5 menit


tentang informasi yang tidak
Siswa
dipahami dari permasalahan atau
menuliskan satu
pertanyaan untuk mendapatkan
pertanyaan yang
informasi tambahan tentang
berkaitan permasalahan.
dengan materi (Menanya)
pelajaran.

Fase 3 : 4. Setelah selesai menuliskan 10 menit


peranyaan di kertas kosong tersebut,
Setelah
siswa diminta untuk memberikan
membuat
pertanyaan, pertanyaan itu kepada teman yang
setiap kelompok lain atau kelompok yang lain.
diminta untuk
memberikan
kertas kepada
kelompok lain

Fase 4 : 4. Siswa yang sudah menerima kertas 5 menit


dari teman yang lain atau kelompok
Menerima
yang lain, siswa diminta untuk
kertas dari
membaca pertanyaan yang ada,
kelompok lain
untuk didiskusikan dengan teman
kelompoknya dan memberikan
centang terhadap soal yang dikira
sulit. (Menalar)
Fase 5 : 4. Setelah semua potongan kertas 5 menit
kembali kepada kelompoknya
Menghitung
sendiri, tiap kelompok harus
tanda centang
meninjau semua pertanyaan
yang ada pada
kelompok dan menghitung yang
kertasnya mendapat centang lebih banyak.
Fase 6 : 7. Siswa bersama kelompok berfikir 10 menit
dan berdiskusi untuk menjawab
Memberi respon
pertanyaan yang telah mereka buat.
kepada
(Mencoba)
pertanyaan –
8. Guru mendampingi dan
pertanyaan membimbing kepada setiap
tersebut kelompok secara bergantian.
Fase 7 : 4. Salah satu kelompok (tidak harus 5 menit
yang terbaik) diminta untuk
Beberapa siswa
mempresentasikan hasil diskusinya
mewakili untuk
di depan kelas. Sementara kelompok
membecakan
lain, menanggapi dan
pertanyaan yang menyempurnakan apa yang
ditulis dan dipresentasikan.
memberikan (Mengkomunikasikan)
jawabannya

Fase 8 : 7. Siswa bersama kelompoknya 5 menit


menyimpulkan hasil diskusinya.
Mengumpulkan
8. Guru mengarahakan dan
kertas
memberikan penguatan
pertanyaan
Penutup 13. Guru meminta siswa untuk 10 menit
menyimpulkan tentang hasil
pembelajaran hari ini.
14. Guru memberikan beberapa soal
untuk PR.
15. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
16. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
d. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
p. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
q. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
r. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
s. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
t. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
e. Angket sikap
f. Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat penyelesaian SPLDV dalam bentuk gabungan (subtitusi dan


eliminasi)

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

6. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan


. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
7. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
8. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
9. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
Lampiran 14e

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN I

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :5

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menyelesaiakan model matematika dari masalah yang terkait dengan sistem
persamaan linier dua variabel

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakan model matematika dari masalah yang terkait dengan


sistem persamaan linier dua variabel

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Question Student Have
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam QSH Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 29. Guru mengucap salam dan 10 menit


memimpin doa
30. Guru menanyakan kabar siswa dan
menjalin interaksi dengan siswa
31. Guru mengecek kehadiran siswa
32. Guru menyiapkan peralatan yang
akan digunakan dalam proses belajar
mengajar antara lain buku pelajaran
dan media yang digunakan yaitu
video
33. Guru memotivasi siswa tentang
pentingnya memahami materi
persamaan linier dua variabel
34. Sebagai aprsepsi untuk mendorong
rasa ingin tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk mengingatkan
sedikit tentang persamaan linier dua
variabel
35. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1 : 9. Guru membagi siswa ke dalam 15 menit
beberapa kelompok.
Bagikan
10. Guru menayangkan video yang
potongan –
berisi permasalahan dan membagi
potongan kertas
lembar kosong untuk mengerjakan
kepada siswa. soal – soal atau permasalahan
yang sudah ditayangkan.
(Mengamati)

Fase 2 : 5. Siswa menuliskan pertanyaan 5 menit


tentang informasi yang tidak
Siswa
dipahami dari permasalahan atau
menuliskan satu
pertanyaan untuk mendapatkan
pertanyaan yang
informasi tambahan tentang
berkaitan permasalahan.
dengan materi (Menanya)
pelajaran.

Fase 3 : 5. Setelah selesai menuliskan 10 menit


peranyaan di kertas kosong tersebut,
Setelah
siswa diminta untuk memberikan
membuat
pertanyaan itu kepada teman yang
pertanyaan,
lain atau kelompok yang lain.
setiap kelompok
diminta untuk
memberikan
kertas kepada
kelompok lain

Fase 4 : 5. Siswa yang sudah menerima kertas 5 menit


dari teman yang lain atau kelompok
Menerima
yang lain, siswa diminta untuk
kertas dari
membaca pertanyaan yang ada,
kelompok lain
untuk didiskusikan dengan teman
kelompoknya dan memberikan
centang terhadap soal yang dikira
sulit. (Menalar)
Fase 5 : 5. Setelah semua potongan kertas 5 menit
kembali kepada kelompoknya
Menghitung
sendiri, tiap kelompok harus
tanda centang
meninjau semua pertanyaan
yang ada pada
kelompok dan menghitung yang
kertasnya mendapat centang lebih banyak.
Fase 6 : 9. Siswa bersama kelompok berfikir 10 menit
dan berdiskusi untuk menjawab
Memberi respon
pertanyaan yang telah mereka buat.
kepada
(Mencoba)
pertanyaan –
10. Guru mendampingi dan
pertanyaan membimbing kepada setiap
tersebut kelompok secara bergantian.
Fase 7 : 5. Salah satu kelompok (tidak harus 5 menit
yang terbaik) diminta untuk
Beberapa siswa
mempresentasikan hasil diskusinya
mewakili untuk
di depan kelas. Sementara kelompok
membecakan
lain, menanggapi dan
pertanyaan yang menyempurnakan apa yang
ditulis dan dipresentasikan.
memberikan (Mengkomunikasikan)
jawabannya

Fase 8 : 9. Siswa bersama kelompoknya 5 menit


menyimpulkan hasil diskusinya.
Mengumpulkan
10. Guru mengarahakan dan
kertas
memberikan penguatan
pertanyaan

Penutup 17. Guru meminta siswa untuk 10 menit


menyimpulkan tentang hasil
pembelajaran hari ini.
18. Guru memberikan beberapa soal
untuk PR.
19. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar.
20. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
e. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
u. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
v. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
w. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
x. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
y. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a. Angket sikap
b. Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti


Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073

Lembar Kerja Kelompok

Topik : Menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan


sistem persamaan linier dua variabel dengan menggunakan subtitusi dan eliminasi
Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

1. 1. Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah


kendaraan. Jumlah roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor dinyatakan
dengan dan banyak mobil dinyatakan dengan . Bentuklah model
matematika yang tepat dari permasalahan tersebut !
2. Harga 4 ekor ayam dan 3 ekor itik Rp 55.000,00 sedangkan harga 3 ekor
ayam dan 5 ekor itik Rp 47.500,00. Buatlah model matematikanya dari
persamaan tersebut!
3. Ana membeli 3 peniti dan 4 benang dengan harga Rp 2.050,00, sedangkan
Anti membeli 1 peniti dan 3 benang dengan harga Rp 1.350,00. Tentukan
harga 10 benang dan 5 peniti!

Lampiran 15a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN II
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B Kompetensi Dasar
3.7 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C Indikator
3.2.1 Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV
4.2.1 Menjelaskan PLDV dalam berbagai bentuk dan variable

D Tujuan Pembelajaran

Literasi : membaca, Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model problem based learning
menulis, dan
pendekatan saintifik yang memuat peserta didik untuk mengamati (membaca)
menjelaskan.
permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas, peserta didik dapat mengintepretasi perbedaan PLDV dan SPLDV. Selain itu,
peserta didik dapat menyelesaiakan PLDV dalam berbagai bentuk, dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab, disiplin dalam proses pembelajaran, teliti, bersikap jujur, santun,
percaya diri, dan pantang menyerah (nilai karakter), serta memiliki sifat responsif
(berfikir kritis), dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dengan baik.

E Materi Ajar Mengembangkan


kemampuan berfikir kritis,
Terlampir kreatif, berkomunikasi,
dan bekerjasama (4C)
F Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific

G Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam PBL Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Fase 1 : 36. Guru mengucap salam 10


dan memimpin doa menit
Orientasi siswa pada
37. Guru menanyakan kabar
masalah Menunjukkan sikap
siswa dan menjalin disiplin sebelum memulai
proses pembelajaran,
interaksi dengan siswa menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianut
(karakter) serta
membiasakan berdo’a
terlebih dahulu sebelum
memulai pelajaran pada
jam pertama maupun
38. Guru mengecek
kehadiran siswa
39. Guru menyiapkan
peralatan yang
dibutuhkan antara lain
buku pelajaran dan
media yang digunakan
yaitu video
40. Guru memotivasi siswa
tentang pentingnya
memahami materi
persamaan linier dua
variabel
41. Sebagai aprsepsi untuj
mendorong rasa ingin
tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk
mengingatkan sedikit
tentang persamaan linier
dua variabel
42. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 2 : 1. Guru membagi siswa ke 5 menit
dalam beberapa
Mengorganisasikan
kelompok.
siswa belajar

Fase 3: 1. Guru menayangkan 40


video yang berisi menit
Membimbing
permasalahan dan
penyelidikan Berpikir kritis dan
membagi lembar kosong bekerjasama (4C)
individu dan dalam mengamati
permasalahan
(literasi membaca)
dengan rasa ingin
tahu, jujur, teliti, dan
kelompok. untuk mengerjakan soal
– soal atau permasalahan
yang sudah ditayangkan.
(mengamati)
2. Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
informasi yang tidak
dipahami dari
permasalahan atau
pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang
permasalahan.
(Menanya)
3. Tiap kelompok
mendapat tugas untuk
mendiskusikan
permasalahan yang
terdapat dalam tayangan
tersebuat. Tugas
diselesaikan di lembar
kertas kosong yang
sudah dibagikan.
(Menalar)
4. Selama siswa bekerja di
dalam kelompok, guru
Berpikir kritis dan kreatif memperhatikan,
(4C) dengan pembiasaan
membaca berbagai
membimbing, dan
sumber referensi dan
mendorong semua siswa
mengamati penyelesaian
dari permasalahan yang untuk terlibat diskusi,
telah dikerjakan (Literasi)
dengan tanggung jawab serta mengarahkan
yang tnggi, rasa ingin tahu,
pantang menyerah
(Karakter), serta
membiasakan menuliskan
hasil pada lembar kerja
yang sudah disediakan
apabila ada kelompok
yang kurag paham dalam
pekerjaannya.
(Mengolah
informasi/mencoba)
Face 4 : 1. Salah satu siswa dari 10
kelompok tersebut (tidak menit
Mengembangkan
harus yang terbaik)
dan menyajikan hasil
karya
diminta untuk
mempresentasikan hasil
Komunikasi dan
diskusinya di depan bekerjasama (4C)
dalam menyampaikan
kelas sementara hasil gagasan/ide – ide
(Karakter) serta
kelompok lain,
membiasakan
menanggapi dan menuliskan hasil kerja
pada lembar jawab
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
(Mengkomunikasikan)
Fase 5 : 1. Dengan tanya jawab, 5menit
peserta didik diarahkan
Menganalisa dan
pada kesimpulan. Guru
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
mengarahkan,
meluruskan kesalahan
pemahaman, dan
memberikan penguatan.
Penutup 1. Guru meminta siswa 10
Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) untuk menyimpulkan menit
dalam menyusun
kesimpulan yang tepat tentang hasil
sesuai dengan konsep
(Literasi) dengan rasa
pembelajaran hari ini.
ingin tahu dan percaya Membiasakan
2. Guru sikap
bertanggung
memberikanbeberapa
jawab dan
soal untuk PR dan peduli dengan
tugas yang
diberikan
(Karakter)
mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari
materi yang akan
dibahas dipertemuan
berikutnya.
3. Guru mengakhiri
kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk
tetap belajar.
4. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.

H Alat dan Sumber Belajar


Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8

I Penilaian Hasil Belajar


No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
f. Motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
z. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
aa. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
bb. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
cc. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
dd. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel

J Instrumen Penilaian Hasil Belajar


1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a. Angket sikap
b. Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk grafik

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.
4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

5. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan


dengan menggunakan metode grafik!
6. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!
7. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!
8. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!

Lampiran 15b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN II

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)


Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian persamaan linier dua variabel dalam bentuk subtitusi

D. Tujuan Pembelajaran

Literasi : membaca, Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
menulis, dan
pendekatan saintifik yang memuat peserta didik untuk mengamati (membaca)
menjelaskan.
permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.. Selain itu, peserta didik dapat menyelesaiakan PLDV dalam berbagai bentuk yaitu
meneruskan selesaian persamaan linier dua variabel dalam bentuk subtitusi, dengan
rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin dalam proses pembelajaran, teliti, bersikap

Mengembangkan
kemampuan berfikir kritis,
jujur, santun, percaya diri, dan pantang menyerah (nilai karakter), serta memiliki sifat
responsif (berfikir kritis), dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dengan
baik.

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam PBL Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Fase 1 : 43. Guru mengucap salam 10


dan memimpin doa menit
Orientasi siswa pada
44. Guru menanyakan kabar
masalah Menunjukkan sikap
siswa dan menjalin disiplin sebelum memulai
proses pembelajaran,
interaksi dengan siswa menghayati dan
mengamalkan ajaran
45. Guru mengecek agama yang dianut
(karakter) serta
kehadiran siswa membiasakan berdo’a
terlebih dahulu sebelum
46. Guru menyiapkan memulai pelajaran pada
jam pertama maupun
peralatan yang
dibutuhkan antara lain
buku pelajaran dan
media yang digunakan
yaitu video
47. Guru memotivasi siswa
tentang pentingnya
memahami materi
persamaan linier dua
variabel
48. Sebagai aprsepsi untuj
mendorong rasa ingin
tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk
mengingatkan sedikit
tentang persamaan linier
dua variabel
49. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 2 : 2. Guru membagi siswa ke 5 menit
dalam beberapa
Mengorganisasikan
kelompok.
siswa belajar

Fase 3: 5. Guru menayangkan 40


video yang berisi menit
Membimbing
permasalahan dan
penyelidikan Berpikir kritis dan
membagi lembar kosong bekerjasama (4C)
individu dan dalam mengamati

kelompok. untuk mengerjakan soal permasalahan


(literasi membaca)
– soal atau permasalahan dengan rasa ingin
tahu, jujur, teliti, dan
yang sudah ditayangkan.
(mengamati)

Berpikir kritis dan


kreatif (4C), berani
mengemukakan
pendapat (literasi)
dengan rasa percaya
diri (karakter), serta
6. Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
informasi yang tidak
dipahami dari
permasalahan atau
pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang
permasalahan.
(Menanya)
7. Tiap kelompok
mendapat tugas untuk
mendiskusikan
permasalahan yang
terdapat dalam tayangan
tersebuat. Tugas
diselesaikan di lembar
kertas kosong yang
sudah dibagikan.
(Menalar)
8. Selama siswa bekerja di
dalam kelompok, guru
Berpikir kritis dan kreatif memperhatikan,
(4C) dengan pembiasaan
membaca berbagai
membimbing, dan
sumber referensi dan
mendorong semua siswa
mengamati penyelesaian
dari permasalahan yang untuk terlibat diskusi,
telah dikerjakan (Literasi)
dengan tanggung jawab serta mengarahkan
yang tnggi, rasa ingin tahu,
pantang menyerah apabila ada kelompok
(Karakter), serta
membiasakan menuliskan yang kurag paham dalam
hasil pada lembar kerja
yang sudah disediakan pekerjaannya.
(Mengolah
informasi/mencoba)
Face 4 : 2. Salah satu siswa dari 10
kelompok tersebut (tidak menit
Mengembangkan
harus yang terbaik)
dan menyajikan hasil
karya
diminta untuk
mempresentasikan hasil
Komunikasi dan
diskusinya di depan bekerjasama (4C)
dalam menyampaikan
kelas sementara hasil gagasan/ide – ide
(Karakter) serta
kelompok lain,
membiasakan
menanggapi dan menuliskan hasil kerja
pada lembar jawab
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
(Mengkomunikasikan)
Fase 5 : 2. Dengan tanya jawab, 5menit
peserta didik diarahkan
Menganalisa dan
pada kesimpulan. Guru
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
mengarahkan,
meluruskan kesalahan
pemahaman, dan
memberikan penguatan.
Penutup 5. Guru meminta siswa 10
Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) untuk menyimpulkan menit
dalam menyusun
kesimpulan yang tepat tentang hasil
sesuai dengan konsep
(Literasi) dengan rasa pembelajaran hari ini.
ingin tahu dan percaya Membiasakan
6. Guru sikap
bertanggung
memberikanbeberapa
jawab dan
soal untuk PR dan peduli dengan
tugas yang
mengingatkan peserta diberikan
(Karakter)
didik untuk mempelajari
materi yang akan
dibahas dipertemuan
berikutnya.
7. Guru mengakhiri
kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk
tetap belajar.
8. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.

H. Alat dan Sumber Belajar


Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8

I. Penilaian Hasil Belajar


No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
g. Motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
ee. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
ff. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
gg. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
hh. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
ii. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
Angket sikap

Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk subtitusi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !


10. Dengan metode subtitusi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
11. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 15c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN II

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :3

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit


A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.9 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian system persamaan linier dua variabel dalam bentuk
eliminasi

D. Tujuan Pembelajaran

Literasi : membaca, Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
menulis, dan
pendekatan saintifik yang memuat peserta didik untuk mengamati (membaca)
menjelaskan.
permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.. Selain itu, peserta didik dapat menyelesaiakan PLDV dalam berbagai bentuk yaitu
meneruskan selesaian persamaan linier dua variabel dalam bentuk eliminasi, dengan
rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin dalam proses pembelajaran, teliti, bersikap
jujur, santun, percaya diri, dan pantang menyerah (nilai karakter), serta memiliki sifat
responsif (berfikir kritis), dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dengan
baik.
Mengembangkan
kemampuan berfikir kritis,
kreatif, berkomunikasi,
dan bekerjasama (4C)
E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam PBL Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Fase 1 : 50. Guru mengucap salam 10


dan memimpin doa menit
Orientasi siswa pada
51. Guru menanyakan kabar
masalah Menunjukkan sikap
siswa dan menjalin disiplin sebelum memulai
proses pembelajaran,
interaksi dengan siswa menghayati dan
mengamalkan ajaran
52. Guru mengecek agama yang dianut
(karakter) serta
kehadiran siswa membiasakan berdo’a
terlebih dahulu sebelum
53. Guru menyiapkan memulai pelajaran pada
jam pertama maupun
peralatan yang
dibutuhkan antara lain
buku pelajaran dan
media yang digunakan
yaitu video
54. Guru memotivasi siswa
tentang pentingnya
memahami materi
persamaan linier dua
variabel
55. Sebagai aprsepsi untuj
mendorong rasa ingin
tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk
mengingatkan sedikit
tentang persamaan linier
dua variabel
56. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti Fase 2 : 3. Guru membagi siswa ke 5 menit
dalam beberapa
Mengorganisasikan
kelompok.
siswa belajar

Fase 3: 9. Guru menayangkan 40


video yang berisi menit
Membimbing
permasalahan dan
penyelidikan Berpikir kritis dan
membagi lembar kosong bekerjasama (4C)
individu dan dalam mengamati

kelompok. untuk mengerjakan soal permasalahan


(literasi membaca)
– soal atau permasalahan dengan rasa ingin
tahu, jujur, teliti, dan
yang sudah ditayangkan.
(mengamati)
10. Siswa mengajukan
Berpikir kritis dan
pertanyaan tentang
kreatif (4C), berani
mengemukakan informasi yang tidak
pendapat (literasi)
dengan rasa percaya dipahami dari
diri (karakter), serta
mampu memahamai
keterkaitan
permasalahan dengan
permasalahan atau
pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang
permasalahan.
(Menanya)
11. Tiap kelompok
mendapat tugas untuk
mendiskusikan
permasalahan yang
terdapat dalam tayangan
tersebuat. Tugas
diselesaikan di lembar
kertas kosong yang
sudah dibagikan.
(Menalar)
12. Selama siswa bekerja di
dalam kelompok, guru
Berpikir kritis dan kreatif memperhatikan,
(4C) dengan pembiasaan
membaca berbagai
membimbing, dan
sumber referensi dan
mendorong semua siswa
mengamati penyelesaian
dari permasalahan yang untuk terlibat diskusi,
telah dikerjakan (Literasi)
dengan tanggung jawab serta mengarahkan
yang tnggi, rasa ingin tahu,
pantang menyerah apabila ada kelompok
(Karakter), serta
membiasakan menuliskan yang kurag paham dalam
hasil pada lembar kerja
yang sudah disediakan pekerjaannya.
(Mengolah
informasi/mencoba)
Face 4 : 3. Salah satu siswa dari 10
kelompok tersebut (tidak menit
Mengembangkan
harus yang terbaik)
dan menyajikan hasil

Komunikasi dan
bekerjasama (4C)
dalam menyampaikan
hasil gagasan/ide – ide
karya diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan
kelas sementara
kelompok lain,
menanggapi dan
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
(Mengkomunikasikan)
Fase 5 : 3. Dengan tanya jawab, 5menit
peserta didik diarahkan
Menganalisa dan
pada kesimpulan. Guru
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
mengarahkan,
meluruskan kesalahan
pemahaman, dan
memberikan penguatan.
Penutup 9. Guru meminta siswa 10
Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) untuk menyimpulkan menit
dalam menyusun
kesimpulan yang tepat
tentang hasil
sesuai dengan konsep
(Literasi) dengan rasa
pembelajaran hari ini.
ingin tahu dan percaya Membiasakan
10. Guru sikap
bertanggung
memberikanbeberapa
jawab dan
soal untuk PR dan peduli dengan
tugas yang
mengingatkan peserta diberikan
(Karakter)
didik untuk mempelajari
materi yang akan
dibahas dipertemuan
berikutnya.
11. Guru mengakhiri
kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk
Sikap disiplin
dan
mengamalkan
ajaran agama
yang dianut
tetap belajar.
12. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.

H. Alat dan Sumber Belajar


Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8

I. Penilaian Hasil Belajar


No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
h. Motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
jj. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
kk. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
ll. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
mm. Membuat model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
nn. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a) Angket sikap
b) Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk


eliminasi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

12. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan


. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
13. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
14. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 15d

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN II

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :4

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.10 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian system persamaan linier dua variabel dalam bentuk
gabungan (subtitusi dan eliminasi)

D. Tujuan Pembelajaran

Literasi : membaca, Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
menulis, dan
pendekatan saintifik yang memuat peserta didik untuk mengamati (membaca)
menjelaskan.
permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.. Selain itu, peserta didik dapat menyelesaiakan PLDV dalam berbagai bentuk yaitu
meneruskan selesaian persamaan linier dua variabel dalam bentuk gabungan (subtitusi
dan eliminasi), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin dalam proses
pembelajaran, teliti, bersikap jujur, santun, percaya diri, dan pantang menyerah (nilai
karakter), serta memiliki sifat responsif (berfikir kritis), dan pro-aktif (kreatif), serta
mampu berkomunikasi dengan baik.
Mengembangkan
kemampuan berfikir kritis,
E. Materi Ajar kreatif, berkomunikasi,
dan bekerjasama (4C)
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam PBL Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Fase 1 : 57. Guru mengucap salam 10


dan memimpin doa menit
Orientasi siswa pada
58. Guru menanyakan kabar
masalah Menunjukkan sikap
siswa dan menjalin disiplin sebelum memulai
proses pembelajaran,
interaksi dengan siswa menghayati dan
mengamalkan ajaran
59. Guru mengecek agama yang dianut
(karakter) serta
kehadiran siswa membiasakan berdo’a
terlebih dahulu sebelum
60. Guru menyiapkan memulai pelajaran pada
peralatan yang jam pertama maupun

dibutuhkan antara lain


buku pelajaran dan
media yang digunakan
yaitu video
61. Guru memotivasi siswa
tentang pentingnya
memahami materi
persamaan linier dua
variabel
62. Sebagai aprsepsi untuj
mendorong rasa ingin
tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk
mengingatkan sedikit
tentang persamaan linier
dua variabel
63. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.

Kegiatan Inti Fase 2 : 4. Guru membagi siswa ke 5 menit


dalam beberapa
Mengorganisasikan
kelompok.
siswa belajar

Fase 3: 13. Guru menayangkan 40


video yang berisi menit
Membimbing
permasalahan dan
penyelidikan Berpikir kritis dan
membagi lembar kosong bekerjasama (4C)
individu dan dalam mengamati

kelompok. untuk mengerjakan soal permasalahan


(literasi membaca)
– soal atau permasalahan dengan rasa ingin
tahu, jujur, teliti, dan
yang sudah ditayangkan.
(mengamati)
14. Siswa mengajukan
Berpikir kritis dan
pertanyaan tentang
kreatif (4C), berani
mengemukakan informasi yang tidak
pendapat (literasi)
dengan rasa percaya dipahami dari
diri (karakter), serta
mampu memahamai permasalahan atau
keterkaitan
permasalahan dengan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang
permasalahan.
(Menanya)
15. Tiap kelompok
mendapat tugas untuk
mendiskusikan
permasalahan yang
terdapat dalam tayangan
tersebuat. Tugas
diselesaikan di lembar
kertas kosong yang
sudah dibagikan.
(Menalar)
16. Selama siswa bekerja di
dalam kelompok, guru
Berpikir kritis dan kreatif memperhatikan,
(4C) dengan pembiasaan
membaca berbagai
membimbing, dan
sumber referensi dan
mendorong semua siswa
mengamati penyelesaian
dari permasalahan yang untuk terlibat diskusi,
telah dikerjakan (Literasi)
dengan tanggung jawab serta mengarahkan
yang tnggi, rasa ingin tahu,
pantang menyerah apabila ada kelompok
(Karakter), serta
membiasakan menuliskan yang kurag paham dalam
hasil pada lembar kerja
yang sudah disediakan pekerjaannya.
(Mengolah
informasi/mencoba)
Face 4 : 4. Salah satu siswa dari 10
kelompok tersebut (tidak menit
Mengembangkan
harus yang terbaik)
dan menyajikan hasil
karya diminta untuk
mempresentasikan hasil
Komunikasi dan
diskusinya di depan bekerjasama (4C)
dalam menyampaikan
hasil gagasan/ide – ide
(Karakter) serta
membiasakan
menuliskan hasil kerja
pada lembar jawab
kelas sementara
kelompok lain,
menanggapi dan
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
(Mengkomunikasikan)
Fase 5 : 4. Dengan tanya jawab, 5menit
peserta didik diarahkan
Menganalisa dan
pada kesimpulan. Guru
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
mengarahkan,
meluruskan kesalahan
pemahaman, dan
memberikan penguatan.
Penutup 13. Guru meminta siswa 10
Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) untuk menyimpulkan menit
dalam menyusun
kesimpulan yang tepat tentang hasil
sesuai dengan konsep
(Literasi) dengan rasa pembelajaran hari ini.
ingin tahu dan percaya Membiasakan
14. Guru sikap
bertanggung
memberikanbeberapa
jawab dan
soal untuk PR dan peduli dengan
tugas yang
mengingatkan peserta diberikan
(Karakter)
didik untuk mempelajari
materi yang akan
dibahas dipertemuan
berikutnya.
15. Guru mengakhiri
kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk
Sikap disiplin tetap belajar.
dan
mengamalkan 16. Guru menutup dengan
ajaran agama
yang dianut mengucapkan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8

I. Penilaian Hasil Belajar


No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
i. Motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
oo. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
pp. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
qq. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
rr. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
ss. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a) Angket sikap
b) Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat penyelesaian SPLDV dalam bentuk gabungan (subtitusi dan


eliminasi)

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

15. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan


. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
16. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
17. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
18. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 15e

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS EKSPERIMEN II

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :5

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.
KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.11 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menyelesaiakan model matematika dari masalah yang terkait dengan sistem
persamaan linier dua variabel

D. Tujuan Pembelajaran

Literasi : membaca, Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
menulis, dan
pendekatan saintifik yang memuat peserta didik untuk mengamati (membaca)
menjelaskan.
permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.. Selain itu, peserta didik dapat menyelesaiakan model matematika dari masalah
yang terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel dengan rasa ingin tahu,
tanggung jawab, disiplin dalam proses pembelajaran, teliti, bersikap jujur, santun,
percaya diri, dan pantang menyerah (nilai karakter), serta memiliki sifat responsif
(berfikir kritis), dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dengan baik.

E. Materi Ajar Mengembangkan


kemampuan berfikir kritis,
Terlampir kreatif, berkomunikasi,
dan bekerjasama (4C)
F. Metode Pembelajaran
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok
4. Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Fase dalam PBL Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Fase 1 : 64. Guru mengucap salam 10


dan memimpin doa menit
Orientasi siswa pada
65. Guru menanyakan kabar
masalah Menunjukkan sikap
siswa dan menjalin disiplin sebelum memulai
proses pembelajaran,
interaksi dengan siswa menghayati dan
mengamalkan ajaran
66. Guru mengecek agama yang dianut
(karakter) serta
kehadiran siswa membiasakan berdo’a
terlebih dahulu sebelum
67. Guru menyiapkan memulai pelajaran pada
jam pertama maupun
peralatan yang
dibutuhkan antara lain
buku pelajaran dan
media yang digunakan
yaitu video
68. Guru memotivasi siswa
tentang pentingnya
memahami materi
persamaan linier dua
variabel
69. Sebagai aprsepsi untuj
mendorong rasa ingin
tahu dan berfikir kritis
siswa diajak untuk
mengingatkan sedikit
tentang persamaan linier
dua variabel
70. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.

Kegiatan Inti Fase 2 : 5. Guru membagi siswa ke 5 menit


dalam beberapa
Mengorganisasikan
kelompok.
siswa belajar

Fase 3: 17. Guru menayangkan 40


video yang berisi menit
Membimbing
permasalahan dan
penyelidikan Berpikir kritis dan
membagi lembar kosong bekerjasama (4C)
individu dan dalam mengamati

kelompok. untuk mengerjakan soal permasalahan


(literasi membaca)
– soal atau permasalahan dengan rasa ingin
tahu, jujur, teliti, dan
yang sudah ditayangkan.
(mengamati)
18. Siswa mengajukan
Berpikir kritis dan
pertanyaan tentang
kreatif (4C), berani
mengemukakan informasi yang tidak
pendapat (literasi)
dengan rasa percaya dipahami dari
diri (karakter), serta
mampu memahamai permasalahan atau
keterkaitan
permasalahan dengan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang
permasalahan.
(Menanya)
19. Tiap kelompok

Berpikir kritis,
kreatif, teliti,
bekerjasama, dan
saling
berkomunikasi
dalam kelompok
mendapat tugas untuk
mendiskusikan
permasalahan yang
terdapat dalam tayangan
tersebuat. Tugas
diselesaikan di lembar
kertas kosong yang
sudah dibagikan.
(Menalar)
20. Selama siswa bekerja di
dalam kelompok, guru
memperhatikan,

Berpikir kritis dan kreatif


membimbing, dan
(4C) dengan pembiasaan
mendorong semua siswa
membaca berbagai
sumber referensi dan untuk terlibat diskusi,
mengamati penyelesaian
dari permasalahan yang serta mengarahkan
telah dikerjakan (Literasi)
dengan tanggung jawab apabila ada kelompok
yang tnggi, rasa ingin tahu,
pantang menyerah yang kurag paham dalam
(Karakter), serta
membiasakan menuliskan
pekerjaannya.
hasil pada lembar kerja
yang sudah disediakan
(Mengolah
informasi/mencoba)
Face 4 : 5. Salah satu siswa dari 10
Komunikasi dan
kelompok tersebut (tidak menitbekerjasama
Mengembangkan (4C)
harus yang terbaik) dalam menyampaikan
dan menyajikan hasil hasil gagasan/ide – ide

karya diminta untuk (Karakter) serta


membiasakan
mempresentasikan hasil menuliskan hasil kerja
pada lembar jawab
diskusinya di depan
kelas sementara
kelompok lain,
menanggapi dan
menyempurnakan apa
yang dipresentasikan.
(Mengkomunikasikan)
Fase 5 : 5. Dengan tanya jawab, 5menit
peserta didik diarahkan
Menganalisa dan
pada kesimpulan. Guru
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
mengarahkan,
meluruskan kesalahan
pemahaman, dan
memberikan penguatan.
Penutup 17. Guru meminta siswa 10
Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) untuk menyimpulkan menit
dalam menyusun
kesimpulan yang tepat tentang hasil
sesuai dengan konsep
(Literasi) dengan rasa pembelajaran hari ini.
ingin tahu dan percaya Membiasakan
18. Guru sikap
bertanggung
memberikanbeberapa jawab dan
peduli dengan
soal untuk PR dan tugas yang
mengingatkan peserta diberikan
(Karakter)
didik untuk mempelajari
materi yang akan
dibahas dipertemuan
berikutnya.
19. Guru mengakhiri
kegiatan belajar dengan
Sikap disiplin
dan memberikan pesan untuk
mengamalkan
ajaran agama tetap belajar.
yang dianut
20. Guru menutup dengan
mengucapkan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : LCD, laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus .
Media : Video
Sumber: Buku Teks Matematika kemendikbud/ buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
j. Motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
tt. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
uu. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
vv. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
ww. Membuat model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
xx. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
K. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

L. Instrumen
g. Angket sikap
h. Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073


Lembar Kerja Kelompok

Topik : Menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan


sistem persamaan linier dua variabel dengan menggunakan subtitusi dan eliminasi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

4. 1. Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah


kendaraan. Jumlah roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor dinyatakan
dengan dan banyak mobil dinyatakan dengan . Bentuklah model
matematika yang tepat dari permasalahan tersebut !
5. Harga 4 ekor ayam dan 3 ekor itik Rp 55.000,00 sedangkan harga 3 ekor
ayam dan 5 ekor itik Rp 47.500,00. Buatlah model matematikanya dari
persamaan tersebut!
6. Ana membeli 3 peniti dan 4 benang dengan harga Rp 2.050,00, sedangkan
Anti membeli 1 peniti dan 3 benang dengan harga Rp 1.350,00. Tentukan
harga 10 benang dan 5 peniti!

Lampiran 16a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII/1
Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.12 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
3.2.1 Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV

4.2.1 Menjelaskan PLDV dalam berbagai bentuk dan variabel

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

3.2.1.1 Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV


4.2.1.1 Menjelaskan PLDV dalam berbagai bentuk dan variable
E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 10 menit


dilanjukkan menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita
tentang manfaat belajar mempelajari persamaan
linier dua variabel dalam kehidupan sehari-hari.
3. Siswa menyimak tujuan belajar dan hasil belajar
yang diharapkan akan dicapai dalam pertemuan.
4. Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang
akan ditempuh.
5. Guru membagi siiswa dalam beberapa kelompok.
Kegiatan Inti Mengamati: 60 menit
1. Siswa mencermati permasalahan yang terkait
dengan membuat persamaan linier dua variabel
yang diajukan guru
2. Permasalahan:
Perhatikan persamaan di bawah ini!
1. y = x +5
2. a + 2b = 4
3. 3m + 6n = 9
Menanya:
3. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
misal mengapa jenis variabelnya ada 2 dan
seterusnya.
4. Apabila proses bertanya pada siswa kurang
lancar, guru melontarkan pertanyaan
penuntut/pancingan secara bertahap.
Mengumpulkan informasi:
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) yang terkait dengan
peretanyaan-pertanyaan pada contoh permasalahan
yang telah dipelajari. (Bahan LKS terlampir).
Mengolah informasi:
Melakukan diskusi dalam kelompok, siswa
menalar, menyimpulkan informasi yang telah
diperoleh atau dikumpulkan melalui LKS dalam
membuat persamaan linier dua variabel.
Mengomunikasikan:
Secara klasikal, salah satu siswa dari kelompok
tersebut (minimal dua kelompok) mengomukasikan
pemahamannya dengan bahasa sendiri tentang
membuat persamaan linier dua variabel. Umpan
balik dan penegasan (konfirmasi) diberikan
terhadap hal-hal yang dikomunikasikan siswa.
Penutup 1. Secara klasikan dan melalui tanya jawab siswa 10 menit
dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran
yaitu tentang membuat persamaan linier dua
variabel.
2. Secara kelompok siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses belajar pada pertemuan
ke-1
3. Siswa mencermati informasi bahan pekerjaan
rumah (PR)
4. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus,.
Sumber : Buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
k. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
yy. Menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV
zz. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
aaa. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
bbb. Membuat model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
ccc. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap
2. Instrumen

a. Angket sikap
b. Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073

Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk grafik

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !


9. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!
10. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!
11. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!
12. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan dan
dengan menggunakan metode grafik!

Lampiran 16b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel


Pertemuan ke- :2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.13 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian persamaan linier dua variabel dalam bentuk subtitusi

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakn dan menjelaskan SPLDV dalam bentuk subtitusi

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 6. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 10 menit


dilanjukkan menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
7. Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita
tentang manfaat belajar mempelajari persamaan
linier dua variabel dalam kehidupan sehari-hari.
8. Siswa menyimak tujuan belajar dan hasil belajar
yang diharapkan akan dicapai dalam pertemuan.
9. Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang
akan ditempuh.
10. Guru membagi siiswa dalam beberapa kelompok.
Kegiatan Inti Mengamati: 60 menit
5. Siswa mencermati permasalahan yang terkait
dengan membuat persamaan linier dua variabel
yang diajukan guru
Menanya:
6. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
misal mengapa jenis variabelnya ada 2 dan
seterusnya.
7. Apabila proses bertanya pada siswa kurang
lancar, guru melontarkan pertanyaan
penuntut/pancingan secara bertahap.
Mengumpulkan informasi:
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) yang terkait dengan
peretanyaan-pertanyaan pada contoh permasalahan
yang telah dipelajari. (Bahan LKS terlampir).
Mengolah informasi:
Melakukan diskusi dalam kelompok, siswa
menalar, menyimpulkan informasi yang telah
diperoleh atau dikumpulkan melalui LKS dalam
membuat persamaan linier dua variabel.
Mengomunikasikan:
Secara klasikal, salah satu siswa dari kelompok
tersebut (minimal dua kelompok) mengomukasikan
pemahamannya dengan bahasa sendiri tentang
membuat persamaan linier dua variabel. Umpan
balik dan penegasan (konfirmasi) diberikan
terhadap hal-hal yang dikomunikasikan siswa.
Penutup 5. Secara klasikan dan melalui tanya jawab siswa 10 menit
dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran
yaitu tentang membuat persamaan linier dua
variabel.
6. Secara kelompok siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses belajar pada pertemuan
ke-1
7. Siswa mencermati informasi bahan pekerjaan
rumah (PR)
8. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

H. Alat dan Sumber Belajar


Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus,.
Sumber : Buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian
1 Sikap Angket Setelah
pembelajaran
l. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
pembelajaran
ddd. Menyebutkan perbedaan
PLDV dan SPLDV
eee. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
fff. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
ggg. Membuat model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
hhh. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a) Angket sikap
b) Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073

Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk subtitusi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !


19. Dengan metode subtitusi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
20. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 16c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :3

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.14 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian system persamaan linier dua variabel dalam bentuk
eliminasi

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakn dan menjelaskan SPLDV dalam bentuk eliminasi

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 11. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 10 menit
dilanjukkan menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
12. Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita
tentang manfaat belajar mempelajari persamaan
linier dua variabel dalam kehidupan sehari-hari.
13. Siswa menyimak tujuan belajar dan hasil belajar
yang diharapkan akan dicapai dalam pertemuan.
14. Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang
akan ditempuh.
15. Guru membagi siiswa dalam beberapa kelompok.
Kegiatan Inti Mengamati: 60 menit
8. Siswa mencermati permasalahan yang terkait
dengan membuat persamaan linier dua variabel
yang diajukan guru
Menanya:
9. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
misal mengapa jenis variabelnya ada 2 dan
seterusnya.
10. Apabila proses bertanya pada siswa kurang
lancar, guru melontarkan pertanyaan
penuntut/pancingan secara bertahap.
Mengumpulkan informasi:
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) yang terkait dengan
peretanyaan-pertanyaan pada contoh permasalahan
yang telah dipelajari. (Bahan LKS terlampir).
Mengolah informasi:
Melakukan diskusi dalam kelompok, siswa
menalar, menyimpulkan informasi yang telah
diperoleh atau dikumpulkan melalui LKS dalam
membuat persamaan linier dua variabel.
Mengomunikasikan:
Secara klasikal, salah satu siswa dari kelompok
tersebut (minimal dua kelompok) mengomukasikan
pemahamannya dengan bahasa sendiri tentang
membuat persamaan linier dua variabel. Umpan
balik dan penegasan (konfirmasi) diberikan
terhadap hal-hal yang dikomunikasikan siswa.
Penutup 9. Secara klasikan dan melalui tanya jawab siswa 10 menit
dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran
yaitu tentang membuat persamaan linier dua
variabel.
10. Secara kelompok siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses belajar pada pertemuan
ke-1
11. Siswa mencermati informasi bahan pekerjaan
rumah (PR)
12. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus,.
Sumber : Buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
m. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
iii. Menyebutkan perbedaan PLDV pembelajaran
dan SPLDV
jjj. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
kkk.Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
lll. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
mmm. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a) Angket sikap
b) Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti


Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073

Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam bentuk


eliminasi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !


21. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
22. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
23. Dengan metode eliminasi, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 16d

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :4

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.15 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menentukan selesaian system persamaan linier dua variabel dalam bentuk
gabungan (subtitusi dan eliminasi)

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakn dan menjelaskan SPLDV dalam bentuk eliminasi dan


subtitusi

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 16. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 10 menit
dilanjukkan menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
17. Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita
tentang manfaat belajar mempelajari persamaan
linier dua variabel dalam kehidupan sehari-hari.
18. Siswa menyimak tujuan belajar dan hasil belajar
yang diharapkan akan dicapai dalam pertemuan.
19. Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang
akan ditempuh.
20. Guru membagi siiswa dalam beberapa kelompok.
Kegiatan Inti Mengamati: 60 menit
11. Siswa mencermati permasalahan yang terkait
dengan membuat persamaan linier dua variabel
yang diajukan guru
Menanya:
12. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
misal mengapa jenis variabelnya ada 2 dan
seterusnya.
13. Apabila proses bertanya pada siswa kurang
lancar, guru melontarkan pertanyaan
penuntut/pancingan secara bertahap.
Mengumpulkan informasi:
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) yang terkait dengan
peretanyaan-pertanyaan pada contoh permasalahan
yang telah dipelajari. (Bahan LKS terlampir).
Mengolah informasi:
Melakukan diskusi dalam kelompok, siswa
menalar, menyimpulkan informasi yang telah
diperoleh atau dikumpulkan melalui LKS dalam
membuat persamaan linier dua variabel.
Mengomunikasikan:
Secara klasikal, salah satu siswa dari kelompok
tersebut (minimal dua kelompok) mengomukasikan
pemahamannya dengan bahasa sendiri tentang
membuat persamaan linier dua variabel. Umpan
balik dan penegasan (konfirmasi) diberikan
terhadap hal-hal yang dikomunikasikan siswa.
Penutup 13. Secara klasikan dan melalui tanya jawab siswa 10 menit
dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran
yaitu tentang membuat persamaan linier dua
variabel.
14. Secara kelompok siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses belajar pada pertemuan
ke-1
15. Siswa mencermati informasi bahan pekerjaan
rumah (PR)
16. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus,.
Sumber : Buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
n. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
nnn. Menyebutkan perbedaan pembelajaran
PLDV dan SPLDV
ooo. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
ppp. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
qqq. Membuat model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
rrr. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a) Angket sikap
b) Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti


Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073

Lembar Kerja Kelompok

Topik : Membuat penyelesaian SPLDV dalam bentuk gabungan (subtitusi dan


eliminasi)

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

24. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan


. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
25. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
26. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!
27. Dengan metode gabungan, dari sistem persamaan dan
. Tentukan himpunan penyelesaiannya!

Lampiran 16e

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

KELAS KONTROL

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Margoyoso

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII (Delapan)

Pokok Materi : Persamaan Linier Dua Variabel

Pertemuan ke- :5

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran yang dianutnya.
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.

KI 3 :Memahami, pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :Membaca, mengolah dan mengaji dalam ranah kongret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.16 Menentukan nilai persamaan linier dua variabel dalam konteks nyata.
4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
terkait dengan sistem persamaan linier dua variabel
C. Indikator
4.2.1 Menyelesaiakan model matematika dari masalah yang terkait dengan sistem
persamaan linier dua variabel

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

4.2.1.1 Menyelesaiakan model matematika dari masalah yang terkait dengan


sistem persamaan linier dua variabel

E. Materi Ajar
Terlampir

F. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi kelompok
Pendekatan : Scientific
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan 21. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 10 menit
dilanjukkan menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
22. Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita
tentang manfaat belajar mempelajari persamaan
linier dua variabel dalam kehidupan sehari-hari.
23. Siswa menyimak tujuan belajar dan hasil belajar
yang diharapkan akan dicapai dalam pertemuan.
24. Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang
akan ditempuh.
25. Guru membagi siiswa dalam beberapa kelompok.
Kegiatan Inti Mengamati: 60 menit
14. Siswa mencermati permasalahan yang terkait
dengan membuat persamaan linier dua variabel
yang diajukan guru
Menanya:
15. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
misal mengapa jenis variabelnya ada 2 dan
seterusnya.
16. Apabila proses bertanya pada siswa kurang
lancar, guru melontarkan pertanyaan
penuntut/pancingan secara bertahap.
Mengumpulkan informasi:
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS
(Lembar Kerja Siswa) yang terkait dengan
peretanyaan-pertanyaan pada contoh permasalahan
yang telah dipelajari. (Bahan LKS terlampir).
Mengolah informasi:
Melakukan diskusi dalam kelompok, siswa
menalar, menyimpulkan informasi yang telah
diperoleh atau dikumpulkan melalui LKS dalam
membuat persamaan linier dua variabel.
Mengomunikasikan:
Secara klasikal, salah satu siswa dari kelompok
tersebut (minimal dua kelompok) mengomukasikan
pemahamannya dengan bahasa sendiri tentang
membuat persamaan linier dua variabel. Umpan
balik dan penegasan (konfirmasi) diberikan
terhadap hal-hal yang dikomunikasikan siswa.
Penutup 17. Secara klasikan dan melalui tanya jawab siswa 10 menit
dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran
yaitu tentang membuat persamaan linier dua
variabel.
18. Secara kelompok siswa melakukan refleksi
(penilaian diri) tentang hal-hal yang telah
dilakukan selama proses belajar pada pertemuan
ke-1
19. Siswa mencermati informasi bahan pekerjaan
rumah (PR)
20. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus,.
Sumber : Buku siswa kelas 8
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik penilaian Waktu penilaian

1 Sikap Angket Setelah


pembelajaran
o. motivasi
2 Pengetahuan Tes Pada saat
sss. Menyebutkan perbedaan PLDV pembelajaran
dan SPLDV
ttt. Menjelaskan PLDV dalam
berbagai bentuk dan variable
uuu. Menentukan selesaian
persamaan linier dua variabel
vvv.Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan
linier dua variabel
www. Menyelesaikan model
matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
persamaan linier dua variabel
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk instrumen:
Tes tertulis uraian dengan angket sikap

2. Instrumen
a) Angket sikap
b) Tes tertulis uraian

Pati, Agustus 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti


Eva Novalia, M.Pd Zuraida Hanum

NIP NPM. 13310073

Lembar Kerja Kelompok

Topik : Menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan


sistem persamaan linier dua variabel dengan menggunakan subtitusi dan eliminasi

Kelompok :

Kelas :

Nama anggota & no absen : 1.

2.

3.

4.

Kerjakan soal – soal berikut dengan teliti !

7. 1. Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah


kendaraan. Jumlah roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor dinyatakan
dengan dan banyak mobil dinyatakan dengan . Bentuklah model
matematika yang tepat dari permasalahan tersebut !
8. Harga 4 ekor ayam dan 3 ekor itik Rp 55.000,00 sedangkan harga 3 ekor
ayam dan 5 ekor itik Rp 47.500,00. Buatlah model matematikanya dari
persamaan tersebut!
9. Ana membeli 3 peniti dan 4 benang dengan harga Rp 2.050,00, sedangkan
Anti membeli 1 peniti dan 3 benang dengan harga Rp 1.350,00. Tentukan
harga 10 benang dan 5 peniti!
Lampiran 17

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Mata pelajaran : Matematika

Kelas/semester : VIII/2

Pokok bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Jenjang Kemampuan
Nomor Butir
No. Kompetensi Dasar Indikator dan Tingkat Kesukaran Bentuk Soal
Soal
C3 C4 C5
1 Menentukan nilai persamaan Menentukan persamaan 4
linier dua variabel dalam linier dua variabel dalam 5 Uraian
konteks nyata. berbagai bentuk dan √
variable
Menentukan selesaian 2
persamaan linier dua √ 8 Uraian
variabel

2 Membuat dan menyelesaikan Bentuklah model 1


model matematika dari matematika dari masalah 6 Uraian
masalah nyata yang terkait sehari- hari yang 9

dengan persamaan linier dua berkaitan dengan sistem
variabel. persamaan linier dua
variabel
Menyelesaikan model 3
matematika dari masalah 7 Uraian
yang berkaitan dengan √ 10
sistem persamaan linear
dua variabel
Jumlah soal 10
Keterangan:

C3 : Soal Aplikasi (Penerapan)

C4 : Soal Analisis

C5: Soal Sintesis


Lampiran 18

SOAL TES UJI COBA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VIII / 2

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Waktu : 120 menit

PETUNJUK UMUM :

1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban yang telah
disediakan
2. Jumlah soal sebanyak 10 soal Uraian
3. Kerjakan pada Lembar Jawaban dengan menggunakan ballpoint hitam
4. Kerjakan dengan jujur dan penuh dengan rasa tanggung jawab

Jawablah pertanyaan di bawah dengan benar dan jelas!

10. Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah kendaraan.
Jumlah roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor dinyatakan dengan
dan banyak mobil dinyatakan dengan . Bentuklah model matematika yang
tepat dari permasalahan tersebut !
11. Diketahui dua buah persamaan yaitu : x – 2y = 10 dan 3x + y = 16.
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut!
12. Ana membeli 3 peniti dan 4 benang dengan harga Rp 2.050,00, sedangkan
Anti membeli 1 peniti dan 3 benang dengan harga Rp 1.350,00. Tentukan
harga 10 benang dan 5 peniti!
13. Harga tiga buah penghapus sama dengan harga satu buah buku. Jika harga
empat buku dan tiga penghapus adalah Rp 12.000,00. Tentukan harga satu
buah penghapus!
14. Dea dan Anton bekerja pada pabrik tas. Dea dapat menyelesaikan 3 buah tas
setiap jam dan Anton dapat menyelesaikan 4 buah setiap jam. Jumlah jam
kerja Dea dan Anton adalah 16 jam sehari, dengan jumlah tas yang dibuat
oleh keduanya adalah 55 tas. Jika banyaknya jam bekerja keduanya tidak
sama, tentukan jam kerja mereka masing – masing!
15. Harga 4 ekor ayam dan 3 ekor itik Rp 55.000,00 sedangkan harga 3 ekor
ayam dan 5 ekor itik Rp 47.500,00. Buatlah model matematikanya dari
persamaan tersebut!
16. Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus membayar
Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg apel dengan
harga Rp18.000,00. Tentukan harga 5 kg mangga dan 3 kg apel?
17. Diketahui dua buah persamaan yaitu : 4x + 7y = 5 dan x + y = –1. Tentukanlah
himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut!
18. Harga 1 kg beras dan 4 kg minyak goreng Rp14.000,00. Sedangkan harga 2
kg beras dan 1 kg minyak goreng Rp10.500,00. Bentuklah model matematika
dari yang tepat permasalahan diatas!
19. Harga 3 baju dan 2 kaos Rp 130.000,00. Sedangkan harga I baju dan 3 kaos
adalah Rp 90.000,00. Tentukan harga 2 baju dan 4 kaos!

Lampiran 19
SKORING SOAL TES UJI COBA

No Kunci Jawaban Skor


1 Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah
kendaraan. Jumlah roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor
dinyatakan dengan dan banyak mobil dinyatakan dengan .
Bentuklah model matematiaka yang tepat dari permasalahan
tersebut !
Jawab :
Misalkan : = motor
= mobil 5
Maka persamaannya :

Jumlah skor 5
2 Diketahui dua buah persamaan yaitu : x – 2y = 10 dan 3x + y =
16. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut!
Jawab :
x3
x1 -
-
5

5
Jadi, Hp { } = {6, -2}
Jumalah skor 10
3 Ana membeli 3 peniti dan 4 benang dengan harga Rp 2.050,00,
sedangkan Anti membeli 1 peniti dan 3 benang dengan harga Rp
1.350,00. Tentukan harga 10 benang dan 5 peniti!
Jawab :
Misalkan : = peniti
= benang
Maka persamaannya :

x1 5
x3 -

( )
5
Jadi, 10 benang dan 5 peniti adalah
= ( ) ( )
= 750 + 4000 5
=4750

Jumalah skor 15
4 Harga tiga buah penghapus sama dengan harga satu buah buku.
Jika harga empat buku dan tiga penghapus adalah Rp 12.000,00.
Tentukan harga satu buah penghapus!
Jawab :
Misalkan : = penghapus
= buku
Maka persamaannya :

Menjadi : 5

( )

5
Jadi, harga satu buah penghapus adalah Rp 800,00
Jumlah skor 10
5 Dea dan Anton bekerja pada pabrik tas. Dea dapat menyelesaikan
3 buah tas setiap jam dan Anton dapat menyelesaikan 4 buah
setiap jam. Jumlah jam kerja Dea dan Anton adalah 16 jam sehari,
dengan jumlah tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas. Jika
banyaknya jam bekerja keduanya tidak sama, tentukan jam kerja
mereka masing – masing!
Jawab : 5
Misal : = jam kerja Dea
= jam kerja Anton
Maka :
x1
x3 - 5

Jadi, Dea bekerja selama 9 jam dan Anton 7 jam


Jumlah skor 10
6 Harga 4 ekor ayam dan 3 ekor itik Rp 55.000,00 sedangkan harga
3 ekor ayam dan 5 ekor itik Rp 47.500,00. Buatlah model
matematikanya dari persamaan tersebut!
Jawab :
Misalkan : = ayam
= itik
Model matematika :
5
Jumlah skor 5
7 Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus membayar
Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg
apel dengan harga Rp18.000,00. Tentukan harga 5 kg mangga
dan 3 kg apel!
Jawab :
Misalkan : = mangga
= apel
Maka persamaannya : 5

x2
x1 -
12.000

5
( )

Jadi, 4kg mangga dan 3kg apel adalh


( ) ( )
= 20.000 + 21.000 5
= 41.000
Jumlah skor 15
8 Diketahui dua buah persamaan yaitu : 4x + 7y = 5 dan x + y = –1.
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut!
Jawab :
x1 5
x4 -
5
Jadi, Hp{ } = {-4,3}
Jumlah skor 10
9 Harga 1 kg beras dan 4 kg minyak goreng Rp14.000,00.
Sedangkan harga 2 kg beras dan 1 kg minyak goreng
Rp10.500,00. Bentuklah model matematika dari yang tepat
permasalahan diatas!
Jawab :
Misalkan : = beras
= minyak goreng
Model matematikanya : 5

Jumlah skor 5
10 Harga 3 baju dan 2 kaos Rp 130.000,00. Sedangkan harga I baju
dan 3 kaos adalah Rp 90.000,00. Tentukan harga 2 baju dan 4
kaos!
Jawab :
Misalkan ; = baju
= kaos
Maka persamaannya ;
5
x1
x3 -

5
( )

Jadi, harga 2 baju dan 1 kaos adalah


= 2(30.000) + 4(20.000)
= 60.000 + 80.000 5
= 140.000
Jumlah skor 15

Lampiran 20
SOAL TES EVALUASI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VIII / 2

Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Waktu : 80 menit

PETUNJUK UMUM :

5. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban yang telah
disediakan
6. Jumlah soal sebanyak 5 soal Uraian
7. Kerjakan pada Lembar Jawaban dengan menggunakan ballpoint hitam
8. Kerjakan dengan jujur dan penuh dengan rasa tanggung jawab

Jawablah pertanyaan di bawah dengan benar dan jelas!

20. Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah kendaraan.
Jumlah roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor dinyatakan dengan
dan banyak mobil dinyatakan dengan . Bentuklah model matematika yang
tepat dari permasalahan tersebut !
21. Harga 3 buah penghapus sama dengan harga satu buah buku. Jika harga 4
buku dan 3 penghapus adalah Rp 12.000,00.Tentukan harga satu buah
penghapus!
22. Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus membayar
Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga dan 2 kg apel dengan
harga Rp18.000,00. Tentukan harga 5 kg mangga dan 3 kg apel?
23. Diketahui dua buah persamaan yaitu : 4x + 7y = 5 dan x + y = –1. Tentukanlah
himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut!
24. Harga 3 baju dan 2 kaos Rp 130.000,00. Sedangkan harga I baju dan 3 kaos
adalah Rp 90.000,00. Tentukan harga 2 baju dan 4 kaos!
Lampiran 21

SKORING SOAL EVALUASI


No Kunci Jawaban Skor
1 Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah
kendaraan. Jumlah roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor
dinyatakan dengan dan banyak mobil dinyatakan dengan .
Bentuklah model matematiaka yang tepat dari permasalahan
tersebut !
5
Jawab :
Misalkan : = motor 5
= mobil
Maka persamaannya :

Jumlah Skor 10
2 Harga tiga buah penghapus sama dengan harga satu buah buku.
Jika harga empat buku dan tiga penghapus adalah Rp 12.000,00.
Tentukan harga satu buah penghapus!
Jawab :
Misalkan : = penghapus 5
= buku
Maka persamaannya : 5

Menjadi : 5

-
5

( )

5
Jadi, harga satu buah penghapus adalah Rp 800,00
Jumlah Skor 25
3 Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus
membayar Rp15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg mangga
dan 2 kg apel dengan harga Rp18.000,00. Tentukan harga 5 kg
mangga dan 3 kg apel!
Jawab : 5
Misalkan : = mangga
= apel 5
Maka persamaannya :
5
x2
x1 -
12.000

( ) 5

Jadi, 4kg mangga dan 3kg apel adalh


( ) ( ) 5
= 20.000 + 21.000
= 41.000
Jumlah Skor 25
4 iketahui dua buah persamaan yaitu : 4x + 7y = 5 dan x + y = –1.
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut!
Jawab :
x1
x4 5

5
Jadi, Hp{ } = {-4,3}
Jumlah Skor 15
5 Harga 3 baju dan 2 kaos Rp 130.000,00. Sedangkan harga I baju
dan 3 kaos adalah Rp 90.000,00. Tentukan harga 2 baju dan 4
kaos!
Jawab : 5
Misalkan ; = baju
= kaos 5
Maka persamaannya ;
5
x1
x3 -

( )
Jadi, harga 2 baju dan 1 kaos adalah
= 2(30.000) + 4(20.000) 5
= 60.000 + 80.000
= 140.000
Jumlah Skor 25
Total Skor 100

Lampiran 22

KISI-KISI SKALA MOTIVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Nomor Item
No Indikator Jumlah
Positif Negatif
1 Tingkat perhatian siswa terhadap 1, 9, 17 5, 13 5
pembelajaran
2 Tingkat relevansi pembelajaran dengan 6, 14 2, 10, 18 5
kebutuhan siswa
3 Tingkat kenyakinan siswa terhadap 3, 11, 19 7, 15 5
kemampuan dalam mengerjakan tugas-
tugas pembelajaran
4 Tingkat kepuasan siswa terhadap proses 8, 16, 4, 12, 20 5
pembelajaran yang telah dilakukan
Jumlah 20

Rekap skor siswa yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam


skala motivasi siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk menyatakan dengan kriteria positif:


1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
b. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif:
1 = sangat setuju
2 = setuju
3 = ragu-ragu
4 = tidak setuju
5 = sangat tidak setuju
c. Menghitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan kriteria
negatif tiap kondisi, kemudian menentukan kategorinya dengan ketentuan
presentase:
Presentase =

Selanjutnya setelah dihitung presentase dilakukan interpetasi pada tabel berikut:


No Presentase Kriteria
1 Sangat tinggi
2 Tinggi
3 Cukup
4 Rendah
5 Sangat rendah

Lampiran 23

SKALA MOTIVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Identitas Responden:

Nama :

No. Absen :
Kelas :

Petunjuk pengisian:

1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang telah disediakan.


2. Pada angket ini terdapat 20 butir pernyataan. Jawablah pernyataan tersebut
yang benar-benar sesuai dengan kondisimu. Tidak ada jawaban BENAR atau
SALAH.
3. Isilah pernyataan dengan memilih salah satu dari 5 alternatif jawaban.
4. Isilah dengan memberikan tanda centang ( ) pada kolom yang telah
disediakan.
Alternatif jawaban : SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh Pengisian:

No. Pernyataan SS S R TS STS


1 Saya senang sekali berhitung

Keterangan: Tanda centang pada kolom S berarti saya SETUJU dengan


pernyataan tersebut.

Contoh Pengisian bila salah:

No. Pernyataan SS S R TS STS


1 Saya senang sekali belajar matematika

Keterangan: Tanda centang ( √ ) pada kolom TS berarti saya mengganti jawaban


SETUJU menjadi TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya selalu duduk di bangku paling depan
saat mengikuti pelajaran matematika.
2 Saya lebih suka main hp ketika mengikuti
pelajaran matematika sehingga saya tidak
paham pada materi yang sedang di pelajari.
3 Saya selalu berusaha mendapatkan nilai yang
terbaik dibandingkan teman-teman saya.
4 Saya sering bolos pada saat ada jam pelajaran
matematika.
5 Bagi saya pelajaran matematika adalah
pelajaran yang menakutkan dan sangat sulit.
6 Saya suka dengan isi pembelajaran
matematika yang diajarkan.
7 Apabila saya merasa soal yang saya kerjakan
sulit maka saya mengerjaka tugas matematika
dengan semampuku saja.
8 Saya senang dengan model pembelajaran
matematika yang menarik dan
menyenangkan.
9 Saya aktif bertanya ketika guru menerangkan
materi matematika, sehingga saya dapat
memahami materi yang sudah diajarkan oleh
guru.
10 Tugas dan latihan matematika yang diberikan
terlalu sulit sehingga saya malas untuk
mengerjakannya .
11 Saya dapat mengerjakan soal-soal matematika
yang diberikan guru tanpa hambatan,
sehingga hasilnya memuaskan.
12 Saya tidak peduli dengan materi matematika
yang diajarkan oleh guru.
13 Saya memilih diam saat guru menerangkan
materi matematika yang saya tidak suka.
14 Semakin banyak latihan dan contoh soal
matematika memicu semangat saya belajar
matematika.
15 Apabila saya ragu-ragu dalam penyelesaian
soal atau mengerjakan tugas matematika,
maka saya akan mencari contoh yang benar
sebagai pola yang akan saya ikuti.
16 Saya benar-benar senang dan ingin
mempelajari lebih lanjut materi matematika
yang diberikan.
17 Saya senang ketika guru menerangkan
pelajaran matematika dengan media
pembelajaran
18 Sukar bagi saya untuk manangkap materi
matematika penting yang diterangkan oleh
guru.
19 Saya akan belajar matematika dengan giat
saya akan berhasil
20 Saya merasa matematika itu tidak penting dan
tidak menyenangkan, sehingga saya tidak
suka dengan pelajaran matematika.
Lampiran 24
DAFTAR NILAI EVALUASI KELAS EKSPERIMEN 1
NO KODE NILAI
1 E1_01 70
2 E1_02 63
3 E1_03 37
4 E1_04 65
5 E1_05 75
6 E1_06 80
7 E1_07 83
8 E1_08 80
9 E1_09 54
10 E1_10 87
11 E1_11 100
12 E1_12 78
13 E1_13 76
14 E1_14 81
15 E1_15 73
16 E1_16 75
17 E1_17 75
18 E1_18 78
19 E1_19 80
20 E1_20 81
21 E1_21 90
22 E1_22 51
23 E1_23 52
24 E1_24 67
25 E1_25 67
26 E1_26 45
27 E1_27 71
28 E1_28 70
29 E1_29 38
30 E1_30 43

Lampiran 25
DAFTAR NILAI EVALUASI KELAS EKSPERIMEN 2
NO KODE NILAI
1 E2_01 70
2 E2_02 88
3 E2_03 74
4 E2_04 75
5 E2_05 50
6 E2_06 68
7 E2_07 83
8 E2_08 88
9 E2_09 93
10 E2_10 29
11 E2_11 72
12 E2_12 60
13 E2_13 64
14 E2_14 89
15 E2_15 87
16 E2_16 81
17 E2_17 82
18 E2_18 80
19 E2_19 88
20 E2_20 84
21 E2_21 85
22 E2_22 87
23 E2_23 88
24 E2_24 90
25 E2_25 87
26 E2_26 78
27 E2_27 85
28 E2_28 82
29 E2_29 62
30 E2_30 68

Lampiran 26
DAFTAR NILAI EVALUASI KELAS KONTROL
NO KODE NILAI
1 K_01 49
2 K_02 61
3 K_03 85
4 K_04 64
5 K_05 67
6 K_06 57
7 K_07 66
8 K_08 30
9 K_09 71
10 K_10 59
11 K_11 17
12 K_12 50
13 K_13 67
14 K_14 53
15 K_15 68
16 K_16 67
17 K_17 55
18 K_18 64
19 K_19 50
20 K_20 70
21 K_21 49
22 K_22 36
23 K_23 29
24 K_24 67
25 K_25 58
26 K_26 59
27 K_27 47
28 K_28 47
29 K_29 85
30 K_30 47
Lampiran 27
HASIL REKAPITULASI SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN 1
(KELAS VIII B)

INDIKATOR
SKOR
NO KODE INDIKATOR 1 INDIKATOR 2 INDIKATOR 3 INDIKATOR 4 JUMLAH % NILAI Kriteria
MAKS
1 5 9 13 17 2 6 10 14 18 3 7 11 15 19 4 8 12 16 20
1 E1_01 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 5 5 4 5 4 4 80 100 80% 80 sedang
2 E1_02 3 3 3 2 4 5 4 4 5 2 5 2 3 2 5 5 5 4 5 4 75 100 75% 75 sedang
3 E1_03 3 2 3 5 4 5 4 3 4 4 4 1 3 1 5 5 3 4 4 5 72 100 72% 72 sedang
4 E1_04 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 4 5 4 1 3 1 59 100 59% 59 rendah
5 E1_05 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 1 5 5 5 5 5 1 88 100 88% 88 sedang
6 E1_06 4 5 4 2 4 5 4 5 5 2 5 2 3 2 5 5 4 5 4 5 80 100 80% 80 sedang
7 E1_07 1 3 3 2 5 5 3 3 3 5 3 2 2 3 2 5 4 4 2 4 64 100 64% 64 sedang
8 E1_08 2 4 3 3 4 5 2 4 2 2 4 4 4 2 5 3 3 3 4 5 68 100 68% 68 sedang
9 E1_09 5 4 5 4 4 5 4 4 5 2 4 2 5 3 4 4 4 5 5 5 83 100 83% 83 sedang
10 E1_10 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 91 100 91% 91 tinggi
11 E1_11 4 4 4 5 5 5 4 4 5 2 5 2 3 2 4 5 4 5 5 5 82 100 82% 82 sedang
12 E1_12 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 2 3 1 5 5 4 5 5 5 82 100 82% 82 sedang
13 E1_13 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 2 4 3 5 5 4 4 4 5 83 100 83% 83 sedang
14 E1_14 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 90 100 90% 90 tinggi
15 E1_15 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 1 4 4 4 5 4 4 71 100 71% 71 sedang
16 E1_16 3 4 3 2 4 5 4 4 5 3 4 2 3 2 4 5 5 4 4 4 74 100 74% 74 sedang
17 E1_17 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 2 3 1 5 5 5 5 5 5 83 100 83% 83 sedang
18 E1_18 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 1 4 4 4 5 4 4 75 100 75% 75 sedang
19 E1_19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 5 5 4 5 4 4 80 100 80% 80 sedang
20 E1_20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 5 77 100 77% 77 sedang
21 E1_21 2 3 5 5 4 5 5 5 3 3 4 2 3 2 5 2 5 5 4 4 76 100 76% 76 sedang
22 E1_22 3 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 1 3 2 4 4 3 2 3 1 59 100 59% 59 rendah
23 E1_23 2 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 2 1 3 5 5 4 4 4 5 80 100 80% 80 sedang
24 E1_24 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 5 4 5 76 100 76% 76 sedang
25 E1_25 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 2 5 3 5 5 4 5 4 5 83 100 83% 83 sedang
26 E1_26 2 3 4 2 5 4 4 3 4 4 5 2 3 2 3 5 4 3 4 4 70 100 70% 70 sedang
27 E1_27 4 2 3 4 4 5 3 4 4 1 3 1 3 1 5 4 4 5 3 5 68 100 68% 68 sedang
28 E1_28 5 2 5 1 5 4 4 5 5 1 3 1 3 3 5 4 5 2 4 3 70 100 70% 70 sedang
29 E1_29 3 4 4 2 4 2 2 3 4 1 3 2 4 3 2 5 4 2 4 1 59 100 59% 59 rendah
30 E1_30 3 5 3 2 3 5 3 2 4 2 5 2 3 1 5 4 3 4 3 5 67 100 67% 67 sedang
jml skor per butir 101 114 116 101 124 135 118 118 122 98 129 67 101 61 132 136 122 125 122 123
jml skor maksimum 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
persen per butir 67,3% 76,0% 77,3% 67,3% 82,7% 90,0% 78,7% 78,7% 81,3% 65,3% 86,0% 44,7% 67,3% 40,7% 88,0% 90,7% 81,3% 83,3% 81,3% 82,0%
persen per indikator 24,5% 26,1% 21,6% 27,7%
jumlah per indikator 556 591 490 628
jumlah total 2265
persen total 100%
Lampiran 28
HASIL REKAPITULASI SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN II
(KELAS VIII D)

INDIKATOR
SKOR
NO KODE INDIKATOR 1 INDIKATOR 2 INDIKATOR 3 INDIKATOR 4 JUMLAH % NILAI Kriteria
MAKS
1 5 9 13 17 2 6 10 14 18 3 7 11 15 19 4 8 12 16 20
1 E2_01 2 5 5 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 2 5 4 5 4 4 3 73 100 73% 73 sedang
2 E2_02 1 4 5 1 5 5 4 2 4 3 5 3 5 2 4 5 5 5 3 5 76 100 76% 76 sedang
3 E2_03 2 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 5 4 3 4 4 4 69 100 69% 69 sedang
4 E2_04 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 1 5 5 5 5 5 5 91 100 91% 91 tinggi
5 E2_05 4 3 3 0 4 5 4 4 5 3 5 1 4 1 5 5 4 5 4 5 74 100 74% 74 sedang
6 E2_06 3 3 5 3 4 4 4 3 4 2 5 2 3 2 4 5 4 3 4 3 70 100 70% 70 sedang
7 E2_07 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 1 4 5 4 4 4 4 75 100 75% 75 sedang
8 E2_08 5 5 3 3 4 5 3 1 3 5 5 1 3 2 5 5 3 3 5 5 74 100 74% 74 sedang
9 E2_09 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 90 100 90% 90 tinggi
10 E2_10 4 5 5 3 3 5 5 4 5 3 5 1 3 2 5 5 3 5 5 5 81 100 81% 81 sedang
11 E2_11 5 5 4 3 5 5 4 4 5 2 4 3 4 2 5 4 5 5 4 5 83 100 83% 83 sedang
12 E2_12 4 2 4 4 5 4 5 2 4 1 4 2 5 1 5 5 4 4 5 4 74 100 74% 74 sedang
13 E2_13 4 2 5 5 4 5 0 5 4 3 5 2 5 1 5 5 4 5 5 4 78 100 78% 78 sedang
14 E2_14 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 90 100 90% 90 tinggi
15 E2_15 5 3 3 3 4 5 3 1 3 4 5 1 5 2 5 5 4 3 5 5 74 100 74% 74 sedang
16 E2_16 5 5 5 5 5 5 5 2 5 3 4 3 5 2 5 5 5 4 4 5 87 100 87% 87 sedang
17 E2_17 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 66 100 66% 66 sedang
18 E2_18 4 5 5 5 2 4 4 5 4 3 4 3 3 2 5 4 0 5 4 5 76 100 76% 76 sedang
19 E2_19 3 3 2 2 4 4 4 3 4 3 5 2 3 2 4 5 5 3 4 5 70 100 70% 70 sedang
20 E2_20 2 2 3 4 4 5 4 4 4 3 5 2 3 2 4 5 4 4 4 4 72 100 72% 72 sedang
21 E2_21 5 3 2 4 4 1 3 4 4 4 5 2 3 2 4 5 3 4 3 5 70 100 70% 70 sedang
22 E2_22 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 69 100 69% 69 sedang
23 E2_23 5 3 3 3 4 5 3 1 3 3 5 2 4 2 4 5 4 3 5 5 72 100 72% 72 sedang
24 E2_24 5 3 3 3 4 5 3 1 3 3 4 5 4 2 4 5 2 3 5 5 72 100 72% 72 sedang
25 E2_25 4 5 5 2 4 4 4 4 2 2 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 77 100 77% 77 sedang
26 E2_26 4 4 2 1 5 1 2 1 3 4 4 2 4 1 5 3 5 5 2 1 59 100 59% 59 rendah
27 E2_27 2 3 4 2 4 4 3 4 4 2 5 4 4 2 4 5 4 4 4 5 73 100 73% 73 sedang
28 E2_28 3 2 3 2 5 1 5 4 4 1 4 1 5 4 2 5 4 5 3 1 64 100 64% 64 sedang
29 E2_29 5 3 3 4 5 5 4 5 3 3 4 2 3 2 5 5 4 5 4 5 79 100 79% 79 sedang
30 E2_30 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 5 2 3 2 4 4 3 2 4 4 64 100 64% 64 sedang
jml skor per butir 109 105 112 95 124 126 109 99 118 89 137 73 117 63 134 140 115 124 124 129
jml skor maksimum 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
persen per butir 73% 70% 75% 63% 83% 84% 73% 66% 79% 59% 91% 49% 78% 42% 89% 93% 77% 83% 83% 86%
persen per indikator 24% 24% 23% 28%
jumlah per indikator 545 541 524 632
jumlah total 2242
persen total 100%
Lampiran 29
HASIL REKAPITULASI SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
(KELAS VIII C)

INDIKATOR
SKOR
NO KODE INDIKATOR 1 INDIKATOR 2 INDIKATOR 3 INDIKATOR 4 JUMLAH % NILAI Kriteria
MAKS
1 5 9 13 17 2 6 10 14 18 3 7 11 15 19 4 8 12 16 20
1 K-01 3 2 4 4 3 5 4 4 4 4 5 1 3 4 4 5 4 4 4 5 76 100 76% 76 sedang
2 K-02 3 3 3 4 2 2 3 1 5 4 5 1 4 1 5 2 4 2 3 2 59 100 59% 59 rendah
3 K-03 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 90 100 90% 90 tinggi
4 K-04 3 4 3 1 4 5 4 4 5 3 5 2 5 2 4 5 4 5 4 5 77 100 77% 77 sedang
5 K-05 2 3 4 4 4 5 4 4 5 3 5 1 4 1 5 5 5 5 4 5 78 100 78% 78 sedang
6 K-06 3 2 3 2 4 4 4 1 4 2 5 1 3 1 5 5 5 4 4 5 67 100 67% 67 sedang
7 K-07 1 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 1 4 2 4 4 4 3 3 4 69 100 69% 69 sedang
8 K-08 2 3 2 4 5 4 4 3 5 2 4 3 3 2 5 5 4 5 5 5 75 100 75% 75 sedang
9 K-09 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 90 100 90% 90 tinggi
10 K-10 3 2 3 2 4 4 4 1 4 2 5 1 3 1 5 5 5 4 4 5 67 100 67% 67 sedang
11 K-11 3 2 3 2 4 4 4 1 4 2 2 1 3 1 2 5 5 4 3 3 58 100 58% 58 rendah
12 K-12 5 5 3 1 5 5 5 5 5 1 5 1 5 1 4 5 5 5 5 5 81 100 81% 81 sedang
13 K-13 3 2 5 2 4 5 4 5 4 3 5 1 4 1 5 5 5 4 5 4 76 100 76% 76 sedang
14 K-14 2 4 3 2 4 5 3 4 3 4 4 2 3 2 4 5 4 4 4 5 71 100 71% 71 sedang
15 K-15 3 1 3 2 3 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 3 60 100 60% 60 sedang
16 K-16 3 2 3 4 5 5 4 4 4 3 5 1 3 1 4 5 5 4 4 4 73 100 73% 73 sedang
17 K-17 3 2 4 5 5 5 4 3 4 3 5 1 3 3 5 5 5 5 5 5 80 100 80% 80 sedang
18 K-18 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 63 100 63% 63 sedang
19 K-19 3 2 4 3 5 5 4 3 4 4 5 1 3 3 5 5 5 5 4 5 78 100 78% 78 sedang
20 K-20 5 2 4 1 5 5 1 2 5 1 5 1 5 2 5 5 4 5 5 5 73 100 73% 73 sedang
21 K-21 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 5 1 3 1 4 5 4 5 4 5 71 100 71% 71 sedang
22 K-22 3 3 2 3 2 5 4 1 3 1 4 1 3 3 3 3 4 4 4 2 58 100 58% 58 rendah
23 K-23 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 5 2 3 5 3 4 3 4 67 100 67% 67 sedang
24 K-24 1 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 3 4 67 100 67% 67 sedang
25 K-25 5 1 3 2 5 5 4 2 2 2 5 2 3 1 5 5 5 5 5 5 72 100 72% 72 sedang
26 K-26 4 3 3 4 3 5 4 3 3 3 5 2 2 3 4 4 4 5 4 4 72 100 72% 72 sedang
27 K-27 3 3 4 1 4 4 4 3 4 1 5 1 2 1 3 2 5 2 3 4 59 100 59% 59 rendah
28 K-28 3 1 3 2 3 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 64 100 64% 64 sedang
29 K-29 3 4 3 2 4 5 4 4 5 2 5 2 5 2 4 5 4 5 4 5 77 100 77% 77 sedang
30 K-30 3 5 3 5 5 5 4 3 5 5 5 1 3 1 4 5 5 5 5 4 81 100 81% 81 sedang
jml skor per butir 96 88 101 88 118 132 115 89 121 86 137 45 109 60 126 135 130 127 119 127
jml skor maksimum 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
persen per butir 64,0% 58,7% 67,3% 58,7% 78,7% 88,0% 76,7% 59,3% 80,7% 57,3% 91,3% 30,0% 72,7% 40,0% 84,0% 90,0% 86,7% 84,7% 79,3% 84,7%
persen per indikator 22,8% 25,3% 22,2% 29,7%
jumlah per indikator 491 543 477 638
jumlah total 2149
persen total 100%
Lampiran 30

UJI NORMALITAS AKHIR KELAS VIII B (EKSPERIMEN I)


(Dengan menggunakan Ms. Excel)
Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian : Ho diterima apabila Lo < L_tabel

No Kode x ( ) zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)


1 E1_03 37 -32,5 1056,25 -2,0857 0,0185 0,03333 0,01483
2 E1_29 38 -31,5 992,25 -2,0215 0,02161 0,06667 0,04505
3 E1_30 43 -26,5 702,25 -1,7006 0,04451 0,1 0,05549
4 E1_26 45 -24,5 600,25 -1,5723 0,05794 0,13333 0,07539
5 E1_22 51 -18,5 342,25 -1,1872 0,11757 0,16667 0,0491
6 E1_23 52 -17,5 306,25 -1,1231 0,13071 0,2 0,06929
7 E1_09 54 -15,5 240,25 -0,9947 0,15994 0,23333 0,0734
8 E1_02 63 -6,5 42,25 -0,4171 0,33829 0,26667 0,07162
9 E1_04 65 -4,5 20,25 -0,2888 0,38637 0,3 0,08637
10 E1_24 67 -2,5 6,25 -0,1604 0,43627 0,36667 0,0696
11 E1_25 67 -2,5 6,25 -0,1604 0,43627 0,36667 0,0696
12 E1_01 70 0,5 0,25 0,03209 0,5128 0,43333 0,07947
13 E1_28 70 0,5 0,25 0,03209 0,5128 0,43333 0,07947
14 E1_27 71 1,5 2,25 0,09626 0,53834 0,46667 0,07168
15 E1_15 73 3,5 12,25 0,22461 0,58886 0,5 0,08886
16 E1_05 75 5,5 30,25 0,35296 0,63794 0,6 0,03794
17 E1_16 75 5,5 30,25 0,35296 0,63794 0,6 0,03794
18 E1_17 75 5,5 30,25 0,35296 0,63794 0,6 0,03794
19 E1_13 76 6,5 42,25 0,41714 0,66171 0,63333 0,02838
20 E1_12 78 8,5 72,25 0,54549 0,70729 0,8 0,09271
21 E1_18 78 8,5 72,25 0,54549 0,70729 0,8 0,09271
22 E1_06 80 10,5 110,25 0,67384 0,74979 0,8 0,05021
23 E1_08 80 10,5 110,25 0,67384 0,74979 0,8 0,05021
24 E1_19 80 10,5 110,25 0,67384 0,74979 0,8 0,05021
25 E1_14 81 11,5 132,25 0,73801 0,76975 0,86667 0,09692
26 E1_20 81 11,5 132,25 0,73801 0,76975 0,86667 0,09692
27 E1_07 83 13,5 182,25 0,86636 0,80685 0,9 0,09315
28 E1_10 87 17,5 306,25 1,12306 0,86929 0,93333 0,06404
29 E1_21 90 20,5 420,25 1,31559 0,90584 0,96667 0,06082
30 E1_11 100 30,5 930,25 1,95734 0,97485 1 0,02515
Σ 2085
rata-rata 70 KESIMPULAN
s 15,5823729
s^2 242,810345
L_tabel 0,16176073 Karena Lo < Ltabel , maka Ho diterima. Jadi sampel berasal dari
Lo 0,09691982 populasi Berdistribusi Normal
Kriteria Normal
Lampiran 31

UJI NORMALITAS AKHIR KELAS VIII D (EKSPERIMEN II)


(Dengan menggunakan Ms. Excel)
Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian : Ho diterima apabila Lo <
L_tabel

No Kode x ( ) zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)


1 E2_10 29 -48,233 2326,45 -3,4693 0,00026 0,03333 0,033072444
2 E2_05 50 -27,233 741,654 -1,9588 0,02507 0,06667 0,041600592
3 E2_12 60 -17,233 296,988 -1,2396 0,10757 0,1 0,007569767
4 E2_29 62 -15,233 232,054 -1,0957 0,1366 0,13333 0,003271559
5 E2_13 64 -13,233 175,121 -0,9518 0,17059 0,16667 0,003921129
6 E2_06 68 -9,2333 85,2544 -0,6641 0,2533 0,23333 0,019969047
7 E2_30 68 -9,2333 85,2544 -0,6641 0,2533 0,23333 0,019969047
8 E2_01 70 -7,2333 52,3211 -0,5203 0,30143 0,26667 0,034768246
9 E2_11 72 -5,2333 27,3878 -0,3764 0,3533 0,3 0,053301472
10 E2_03 74 -3,2333 10,4544 -0,2326 0,40805 0,33333 0,074715624
11 E2_04 75 -2,2333 4,98778 -0,1606 0,43619 0,36667 0,069522268
12 E2_26 78 0,76667 0,58778 0,05514 0,52199 0,4 0,121988397
13 E2_18 80 2,76667 7,65444 0,199 0,57887 0,43333 0,145535428
14 E2_16 81 3,76667 14,1878 0,27093 0,60678 0,46667 0,140110197
15 E2_17 82 4,76667 22,7211 0,34286 0,63415 0,53333 0,100813274
16 E2_28 82 4,76667 22,7211 0,34286 0,63415 0,53333 0,100813274
17 E2_07 83 5,76667 33,2544 0,41478 0,66085 0,56667 0,09418326
18 E2_20 84 6,76667 45,7878 0,48671 0,68677 0,6 0,086768667
19 E2_21 85 7,76667 60,3211 0,55864 0,7118 0,66667 0,04512945
20 E2_27 85 7,76667 60,3211 0,55864 0,7118 0,66667 0,04512945
21 E2_15 87 9,76667 95,3878 0,7025 0,75881 0,76667 0,007851869
22 E2_22 87 9,76667 95,3878 0,7025 0,75881 0,76667 0,007851869
23 E2_25 87 9,76667 95,3878 0,7025 0,75881 0,76667 0,007851869
24 E2_02 88 10,7667 115,921 0,77442 0,78066 0,9 0,119340338
25 E2_08 88 10,7667 115,921 0,77442 0,78066 0,9 0,119340338
26 E2_19 88 10,7667 115,921 0,77442 0,78066 0,9 0,119340338
27 E2_23 88 10,7667 115,921 0,77442 0,78066 0,9 0,119340338
28 E2_14 89 11,7667 138,454 0,84635 0,80132 0,93333 0,132011857
29 E2_24 90 12,7667 162,988 0,91828 0,82076 0,96667 0,145903158
30 E2_09 93 15,7667 248,588 1,13406 0,87162 1 0,128384231
2317
77,2333 KESIMPULAN
s 13,9028
193,289
0,16176
Karena Lo < Ltabel , maka Ho diterima. Jadi sampel berasal dari populasi
Lo 0,1459
Berdistribusi Normal
Kriteria Normal
Lampiran 32

UJI NORMALITAS AKHIR KELAS VIII C (KONTROL)


(Dengan menggunakan Ms. Excel)

Hipotesis
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kriteria pengujian : Ho diterima apabila Lo < L_tabel

No Kode x ( ) zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)


1 K_11 17 -39,467 1557,62 -2,587 0,00484 0,03333 0,02849
2 K_23 29 -27,467 754,418 -1,8004 0,0359 0,06667 0,03077
3 K_08 30 -26,467 700,484 -1,7349 0,04138 0,1 0,05862
4 K_22 36 -20,467 418,884 -1,3416 0,08987 0,13333 0,04346
5 K_27 47 -9,4667 89,6178 -0,6205 0,26746 0,23333 0,03412
6 K_28 47 -9,4667 89,6178 -0,6205 0,26746 0,23333 0,03412
7 K_30 47 -9,4667 89,6178 -0,6205 0,26746 0,23333 0,03412
8 K_01 49 -7,4667 55,7511 -0,4894 0,31227 0,3 0,01227
9 K_21 49 -7,4667 55,7511 -0,4894 0,31227 0,3 0,01227
10 K_12 50 -6,4667 41,8178 -0,4239 0,33583 0,36667 0,03084
11 K_19 50 -6,4667 41,8178 -0,4239 0,33583 0,36667 0,03084
12 K_14 53 -3,4667 12,0178 -0,2272 0,41012 0,4 0,01012
13 K_17 55 -1,4667 2,15111 -0,0961 0,46171 0,43333 0,02837
14 K_06 57 0,53333 0,28444 0,03496 0,51394 0,46667 0,04728
15 K_25 58 1,53333 2,35111 0,10051 0,54003 0,5 0,04003
16 K_10 59 2,53333 6,41778 0,16606 0,56594 0,56667 0,00072
17 K_26 59 2,53333 6,41778 0,16606 0,56594 0,56667 0,00072
18 K_02 61 4,53333 20,5511 0,29715 0,61683 0,6 0,01683
19 K_04 64 7,53333 56,7511 0,4938 0,68928 0,66667 0,02261
20 K_18 64 7,53333 56,7511 0,4938 0,68928 0,66667 0,02261
21 K_07 66 9,53333 90,8844 0,6249 0,73398 0,7 0,03398
22 K_05 67 10,5333 110,951 0,69045 0,75504 0,83333 0,07829
23 K_13 67 10,5333 110,951 0,69045 0,75504 0,83333 0,07829
24 K_16 67 10,5333 110,951 0,69045 0,75504 0,83333 0,07829
25 K_24 67 10,5333 110,951 0,69045 0,75504 0,83333 0,07829
26 K_15 68 11,5333 133,018 0,756 0,77517 0,86667 0,09149
27 K_20 70 13,5333 183,151 0,88709 0,81249 0,9 0,08751
28 K_09 71 14,5333 211,218 0,95264 0,82961 0,93333 0,10372
29 K_03 85 28,5333 814,151 1,87032 0,96928 1 0,03072
30 K_29 85 28,5333 814,151 1,87032 0,96928 1 0,03072
1694
56,4667 KESIMPULAN
s 15,2558
232,74
0,16176
Karena Lo < Ltabel , maka Ho diterima. Jadi sampel berasal dari
Lo 0,10372
populasi Berdistribusi Normal
Kriteria Normal
Lampiran 32a
Uji Normalitas Dara Akhir
(Menggunakan SPSS)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Eksperimen1 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Eksperimen2 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Kontrol 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Eksperimen1 Mean 69.50 2.845

95% Confidence Interval for Lower Bound 63.68


Mean
Upper Bound 75.32

5% Trimmed Mean 69.78

Median 74.00

Variance 242.810

Std. Deviation 15.582

Minimum 37

Maximum 100

Range 63

Interquartile Range 19

Skewness -.599 .427

Kurtosis -.114 .833

Eksperimen2 Mean 77.23 2.538

95% Confidence Interval for Lower Bound 72.04


Mean Upper Bound 82.42

5% Trimmed Mean 78.70


Median 82.00

Variance 193.289

Std. Deviation 13.903

Minimum 29

Maximum 93

Range 64

Interquartile Range 18

Skewness -1.765 .427

Kurtosis 3.877 .833

Kontrol Mean 56.47 2.785

95% Confidence Interval for Lower Bound 50.77


Mean Upper Bound 62.16

5% Trimmed Mean 56.85

Median 58.50

Variance 232.740

Std. Deviation 15.256

Minimum 17

Maximum 85

Range 68

Interquartile Range 19

Skewness -.554 .427

Kurtosis .720 .833

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Eksperimen1 .146 30 .101 .938 30 .080

Eksperimen2 .179 30 .115 .833 30 .241

Kontrol .134 30 .178 .954 30 .215

a. Lilliefors Significance Correction


Lampiran 33

UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR


(Dengan menggunakan Ms. Excel)

Hipotesis:
H0 : 𝜎_1=𝜎_2=𝜎_3/ ketiga kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen
H1 : paling sedikit satu tanda dengan tidak berlaku/ketiga kelompok mempunyai varian yang
sama
Kriteria pengujian : Ho diterima apabila _ℎ ^2 < _ ^2

NO E_1 E_2 K
1 70 70 49
2 63 88 61
3 37 74 85
4 65 75 64
5 75 50 67
6 80 68 57
7 83 83 66
8 80 88 30
9 54 93 71
10 87 29 59
11 100 72 17
12 78 60 50
13 76 64 67
14 81 89 53
15 73 87 68
16 75 81 67
17 75 82 55
18 78 80 64
19 80 88 50
20 81 84 70
21 90 85 49
22 51 87 36
23 52 88 29
24 67 90 67
25 67 87 58
26 45 78 59
27 71 85 47
28 70 82 47
29 38 62 85
30 43 68 47
Σ 2085 2317 1694
69,5 77,2333 56,4667
n 30 30 30
s 15,582 13,903 15,256
s2 242,810 193,289 232,740
Sampel ke dk 1/dk si2 log si2 (dk)log si2 (n-1) si2
1 29 0,034 242,810 2,385 69,173 7041,500
2 29 0,034 193,289 2,286 66,300 5605,367
3 29 0,034 232,740 2,367 68,639 6749,467
∑ 87 0,10345 204,112 19396,3
s2 222,946
log s2 2,348
B 204,293
ln 10 2,30259
0,41778
5,99146
Kriteria homogen
Dari tabel distribusi dengan peluang (1− )=(1−0,05)=0,95 dan df =3 - 1 = 2
diperoleh _ ^2= 5,991
Dari perhitungan di atas, diperoleh𝑥_ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔^2= 4,821
.
Karena , 𝑥_ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔^2 <𝑥_𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙^2 0,41778
yaitu,< 5,991 maka Ho
diterima.
Jadi ketiga kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen.
Lampiran 33a

Uji Homogenitas Data Akhir


(Menggunakan SPSS)

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.251 2 87 .778

ANOVA

Nilai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6609.267 2 3304.633 14.823 .000

Within Groups 19396.333 87 222.946

Total 26005.600 89
Lampiran 34a
ANAVA DUA ARAH SEL TAK SAMA
Efektivitas Model Pembelajaran Question Student Have dan Problem Based Learning dengan Bantuan
Video Ditinjau dari Motivasi Belajar
Tingkat Motivasi Belajar
Model Pembelajaran
Rendah Sedang Tinggi

70,63,65,75,80,83,80,54,100,78,76,73,75,75,78,
QSH (Eksperimen 1) 37,51,38 87,81
80,81,90,52,67,67,45,71,70,43

70,88,74,50,68,83,88,29,72,60,64,87,81,82,80,8
PBL (Eksperimen 2) 78 75,93,89
8,84,85,87,88,90,87,85,82,62,68
49,64,67,57,66,30,59,50,67,53,68,67,55,64,50,7
Konvensional (Kontrol) 17,61,36,47 85,71
0,49,29,67,58,59,47,85,47

Data Amatan, Rerata, dan Jumlah Kuadrat Deviasi


Tingkat Motivasi
Model Pembelajaran
Rendah Sedang Tinggi
n 3 25 2
1/n 0,33 0,04 0,50
∑X 126 1791 168
QSH (Eksperimen 1) 𝑋
𝑋^2 42,00 71,64 84,00
∑ 5414 132405 14130
C 5292 128307 14112
SS 122 4098 18
n 1 26 3
1/n 1,00 0,04 0,33
∑X 78 1982 257
𝑋
PBL (Eksperimen 2)
𝑋^2 78,00 76,23 85,67
∑ 6084 156276 22195
C 6084 151089 22016
SS 0 5187 179
n 4 24 2
1/n 0,25 0,04 0,50
∑X 161 1377 156
𝑋
Konvensional (Kontrol)
𝑋^2 40,25 57,38 78,00
∑ 7515 82623 12266
C 6480 79005 12168
SS 1035 3618 98
Keterangan: C=(∑X)^2/n; SS=∑X^2 - C
Rerata dan Jumlah Rerata
Rendah (b1) Sedang (b2) Tinggi (b3) Total
QSH (Eksperimen 1)(a1) 42,00 71,64 84,00 197,64 (A1)
PBL (Eksperimen 2)(a2) 78,00 76,23 85,67 239,90 (A2)
Konvensional (Kontrol) 40,25 57,38 78,00 175,63 (K)
160,25 205,25 247,67 613,16
Total
(B1) (B2) (B3) (G)

N= 90
p= 3
q= 3
∑1/n = 3,036794872
¯(𝑛_ℎ )
2,963650948

(1) 𝐺^2/𝑝𝑞=
41774,24142
( ) ∑▒〖〖𝑆𝑆〗_𝑖𝑗=〗
( ) ∑▒〖〖𝐴_𝑖〗^2/𝑞=〗 14353,42
( ) ∑▒〖𝐵_𝑗〗^2/𝑝=
42485,49666
( ) ∑▒〖〖〖𝐴𝐵〗_𝑖𝑗〗^2=〗
43048,22202
44182,1506802926
JKA = 2107,912256198
JKB = 3775,633812
JKAB = 1252,656488
JKG = 14353,42
JKT = 21489,619607547
dkA = p - 1 = 2
dkB = q - 1 = 2
dkAB = (p - 1)(q - 1) = 4
dkG = N - pq = 81
dkT = N - 1 = 89
RKA = JKA/dkA = 1053,956128
RKB = JKB/dkB = 1887,816906
RKAB = JKAB/dkAB = 313,1641219
RKG = JKG/dkG = 177,2026796
Fa = RKA/RKG = 5,947743737
Fb = RKB/RKG = 10,65343318
Fab = RKAB/RKG = 1,76726516
Daerah kritis untuk Fa adalah DK ={ F | F > F0.05; 2, 81} = { F | F > 3.11}
Daerah kritis untuk Fb adalah DK ={ F | F > F0.05; 2, 81} = { F | F > 3.11}
Daerah kritis untuk Fab adalah DK ={ F | F > F0.05; 4, 81} = { F | F > 3.48}

Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama


Sumber JK dK RK F hitung F tabel p
Model Pembelajaran (A) 2107,912256 2 1053,956128 5,947743737 3,11 > 0.05
Tingkat Motivasi (B) 3775,633812 2 1887,816906 10,65343318 3,11 > 0.05
Interaksi (AB) 1252,656488 4 313,1641219 1,76726516 3,48 < 0.05
Galat 14353,41705 81 177,2026796 - - -
Total 21489,61961 89 - - - -
Keputusan Uji: H0a ditolak, H0b ditolak, H0ab diterima
Kesimpulan:
a. Ada perbedaan rata-rata prestasibelajar antara Model Pembelajaran Question Student Have dengan Bantuan
Video, Problem Based Learning dengan Bantuan Video dan konvensional
b. Ada perbedaan rata-rata motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
c. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
Lampiran 34b

UJI HIPOTESIS

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN SEL TAK SAMA

1. Formula hipotesis
a. H0α : αi = 0, ,3
H1α : paling sedikit ada satu αi ≠ 0
b. H0β : βj = 0, ,3
H1β : paling sedikit ada satu βj ≠ 0
c. H0αβ : (αβ)ij = 0, dan j = 1,2,3
H1αβ : paling sedikit ada satu (αβ)ij ≠ 0
2. Taraf Nyata (α)
Α = 5% = 0.05
3. Komputasi
Tabel data
Tingkat Motivasi Belajar
Model Pembelajaran
Rendah Sedang Tinggi

70,63,65,75,80,83,80,54,100,78,76,73,75,75
QSH (Eksperimen 1) 37,51,38 87,81
,78,80,81,90,52,67,67,45,71,70,43

70,88,74,50,68,83,88,29,72,60,64,87,81,82,
PBL (Eksperimen 2) 78 75,93,89
80,88,84,85,87,88,90,87,85,82,62,68

49,64,67,57,66,30,59,50,67,53,68,67,55,64,
Konvensional (Kontrol) 17,61,36,47 85,71
50,70,49,29,67,58,59,47,85,47

Data Amatan, Rerata, dan Jumlah Kuadrat Deviasi


Tingkat Motivasi
Model Pembelajaran
Rendah Sedang Tinggi
n 3 25 2
1/n 0,33 0,04 0,50
∑X 126 1791 168
QSH (Eksperimen 1) 𝑋̅ 42,00 71,64 84,00
∑𝑋^2 5414 132405 14130
C 5292 128307 14112
SS 122 4098 18
n 1 26 3
1/n 1,00 0,04 0,33
∑X 78 1982 257
PBL (Eksperimen 2) 𝑋̅ 78,00 76,23 85,67
∑𝑋^2 6084 156276 22195
C 6084 151089 22016
SS 0 5187 179
n 4 24 2
1/n 0,25 0,04 0,50
∑X 161 1377 156
Konvensional (Kontrol) 𝑋̅ 40,25 57,38 78,00
∑𝑋^2 7515 82623 12266
C 6480 79005 12168
SS 1035 3618 98
Keterangan: C=(∑X)^2/n; SS=∑X^2 - C

Rerata dan Jumlah Rerata

Rendah (b1) Sedang (b2) Tinggi (b3) Total


QSH (Eksperimen 1)(a1) 42,00 71,64 84,00 197,64 (A1)
PBL (Eksperimen 2)(a2) 78,00 76,23 85,67 239,90 (A2)
Konvensional (Kontrol) 40,25 57,38 78,00 175,63 (K)
160,25 205,25 247,67 613,16
Total
(B1) (B2) (B3) (G)

N = 90

(1)

(2) ∑
=

(3) ∑

(4) ∑

(5) ∑

=
JKA = *( ) ( )+ = ( )( )
=
JKB = *( ) ( )+ = ( )( )
=
JKAB = *( ) ( ) ( ) ( )+
=( )( )
=
JKG = (2) =
JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG
=
=
dkA =p–1=3–1=2
dkB =q–1=3–1=2
dkAB = (p – 1)(q – 1) = (2)(2) = 4
dkG = N – pq = 90 – 9 = 81
dkT = N – 1 = 90 – 1 = 89
=

Daerah kritis untuk Fa adalah


DK ={ F | F > F0.05; 2, 81} = { F | F > 3,11}
Daerah kritis untuk Fb adalah
DK ={ F | F > F0.05; 2, 81} = { F | F > 3,11}
Daerah kritis untuk Fab adalah
DK ={ F | F > F0.05; 4, 81} = { F | F > 3,48}
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber JK dK RK F hitung F tabel p
Model Pembelajaran (A) 2107,912256 2 1053,956128 5,947743737 3,11 > 0.05
Tingkat Motivasi (B) 3775,633812 2 1887,816906 10,65343318 3,11 > 0.05
Interaksi (AB) 1252,656488 4 313,1641219 1,76726516 3,48 < 0.05
Galat 14353,41705 81 177,2026796 - - -
Total 21489,61961 89 - - - -

4. Keputusan Uji
H0a ditolak, H0b ditolak, H0ab diterima
5. Kesimpulan
a. Ada perbedaan rata-rata prestasi belajar antara Model Pembelajaran Question
Student Have dengan Bantuan Video, Problem Based Learning dengan
Bantuan Video dan konvensional
b. Ada perbedaan rata-rata motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
c. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa

Lampiran 35a
Uji Pasca Anava (Metode Scheffe‟)

Karena H0AB ditolak, maka ini berarti terdapat interaksi antara model pembelajaran
dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa dalam
menyelesaikan masalah kelas VIII. Oleh Karena itu komparasi rerata antar sel perlu
dilakukan pada masing-masing kategori model pembelajaran dan motivasi belajar.
Rangkuman hasil komparasi rerata antar sel disajikan pada tabel berikut.

Tabel Rata-Rata Hasil Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa


Rendah (b1) Sedang (b2) Tinggi (b3) Rerata

QSH (Eksperimen 1)(a1) 42 71,64 84 65,88

PBL (Eksperimen 2)(a2) 78 76,23 85,67 79,97


Konvensional (Kontrol) 40,25 57,38 78 58,54
Rarata 53,42 68,42 82,56 68,13

a. Hipotesis
H0 = µ1 = µ2 : Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan
H0 = µ1 ≠ µ2 : Ada perbedaan rata-rata yang signifikan
b. Komputasi
Hasil Komparasi Antar Sel Pada Baris Yang Sama
No H0 (¯𝑥_𝑖 ¯𝑥_𝑗 )^2 RKG 1/𝑛_𝑖 +1/𝑛_𝑗 F hitung F tabel Kriteria Keputusan Uji
1 µ11 = µ12 878,53 116,7088525 0,540 13,94 6,96 13,94 > 6,96 Ditolak
2 µ11 = µ13 1764,00 116,7088525 1,000 15,11 6,96 25,11 > 6,96 Ditolak
3 µ12 = µ13 152,7696 116,7088525 0,54 2,42 6,96 2,42 < 6,96 Diterima
4 µ21 = µ22 3,13 116,7088525 1,038 0,03 6,96 0,03 < 6,97 Diterima
5 µ21 = µ23 58,83 116,7088525 1,333 0,38 6,96 0,38 < 6,97 Diterima
6 µ22 = µ23 89,1136 116,7088525 0,371794872 2,05 6,96 2,05 < 6,97 Diterima
7 µ31 = µ32 293,44 116,7088525 0,292 8,62 6,96 8,62 > 6,98 Ditolak
8 µ31 = µ33 1425,06 116,7088525 0,750 16,28 6,96 16,28 > 6,98 Ditolak
9 µ32 = µ33 425,1844 116,7088525 0,541666667 6,73 6,96 6,73 < 6,98 Diterima

Hasil Komparasi Antar Sel Pada Kolom Yang Sama


No H0 (¯𝑥_𝑖 ¯𝑥_𝑗 )^2 RKG 1/𝑛_𝑖 +1/𝑛_𝑗 F hitung F tabel Kriteria Keputusan Uji
1 µ11 = µ21 1441,47 116,7088525 1,500 8,23 6,96 8,23 > 6.96 Ditolak
2 µ11 = µ31 3,06 116,7088525 0,750 0,03 6,96 0,03 < 6.96 Diterima
3 µ21 = µ31 1425,0625 116,7088525 1,25 9,77 6,96 9,77 > 6.96 Ditolak
4 µ12 = µ22 21,07 116,7088525 0,078 2,30 6,96 2,30 < 6.97 Diterima
5 µ12 = µ23 203,35 116,7088525 0,082 21,33 6,96 21,33 > 6.97 Ditolak
6 µ22 = µ23 355,3225 116,7088525 0,080128205 38,00 6,96 38,00 > 6.97 Ditolak
7 µ13 = µ23 2,79 116,7088525 0,833 0,03 6,96 0,03 < 6.98 Diterima
8 µ13 = µ33 36,00 116,7088525 1,000 0,31 6,96 0,31 < 6.98 Diterima
9 µ23 = µ33 58,8289 116,7088525 0,833333333 0,60 6,96 0,60 < 6.98 Diterima

c. Kesimpulan
Komparasi Antar Sel Pada Baris Yang Sama
1) Pada model pembelajaran QSH, siswa yang memiliki motivasi rendah dan
sedang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa.
2) Pada model pembelajaran QSH, siswa yang memiliki motivasi rendah dan
tinggi memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa
3) Pada model pembelajaran QSH, siswa yang memiliki motivasi sedang dan
tinggi memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa
4) Pada model pembelajaran PBL, siswa yang memiliki motivasi rendah dan
sedang memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa
5) Pada model pembelajaran PBL, siswa yang memiliki motivasi rendah dan
tinggi memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa
6) Pada model pembelajaran PBL, siswa yang memiliki motivasi sedang dan
tinggi memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa
7) Pada model pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki motivasi
rendah dan sedang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi
belajar siswa
8) Pada model pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki motivasi
rendah dan tinggi memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi
belajar siswa
9) Pada model pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki motivasi
sedang dan tinggi memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar
siswa
Komparasi Antar Sel Pada Kolom Yang Sama

1) Pada rerata motivasi rendah, siswa yang dikenai model pembelajaran QSH
dan PBL memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa
2) Pada rerata motivasi rendah, siswa yang dikenai model pembelajaran QSH
dan konvensional memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar
siswa
3) Pada rerata motivasi rendah, siswa yang dikenai model pembelajaran PBL
dan konvensional memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi
belajar siswa
4) Pada rerata motivasi sedang, siswa yang dikenai model pembelajaran QSH
dan PBL memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa
5) Pada rerata motivasi sedang, siswa yang dikenai model pembelajaran QSH
dan konvensional memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi
belajar siswa
6) Pada rerata motivasi sedang, siswa yang dikenai model pembelajaran PBL
dan konvensional memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi
belajar siswa
7) Pada rerata motivasi tinggi, siswa yang dikenai model pembelajaran QSH
dan PBL memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa
8) Pada rerata motivasi tinggi, siswa yang dikenai model pembelajaran QSH
dan konvensional memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar
siswa
9) Pada rerata motivasi sedang, siswa yang dikenai model pembelajaran PBL
dan konvensional memberikan pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar
siswa
10) Lampiran 35b
UJI PASCA ANAVA ( UJI SCHEFFE')
UJI KOMPARASI GANDA ANTAR KOLOM
11)
12) Rerata dan Jumlah Rerata
Rendah (b1) Sedang (b2) Tinggi (b3) Rerata
QSH (Eksperimen
42 71,64 84 65,88 (A1)
1)(a1)
PBL (Eksperimen
78 76,23 85,67 79,97 (A2)
2)(a2)
Konvensional (Kontrol) 40,25 57,38 78 58,54 (K)
Rarata 53,42 68,42 82,56 68,13
(B1) (B2) (B3) (G)
13)
14) Komparasi Rerata Antar Baris
(¯𝑥_𝑖 ¯𝑥_𝑗 )^2 1/𝑛_𝑖 +1/𝑛_𝑗 Keputusan
No H0 RKG F hitung F tabel Kriteria Uji
1 µ11 = µ12 878,53 116,7088525 0,540 13,94 6,96 13,94 > 6,96 Ditolak
2 µ11 = µ13 1764,00 116,7088525 1,000 15,11 6,96 25,11 > 6,96 Ditolak
3 µ12 = µ13 152,7696 116,7088525 0,54 2,42 6,96 2,42 < 6,96 Diterima
4 µ21 = µ22 3,13 116,7088525 1,038 0,03 6,96 0,03 < 6,97 Diterima
5 µ21 = µ23 58,83 116,7088525 1,333 0,38 6,96 0,38 < 6,97 Diterima
6 µ22 = µ23 89,1136 116,7088525 0,371794872 2,05 6,96 2,05 < 6,97 Diterima
7 µ31 = µ32 293,44 116,7088525 0,292 8,62 6,96 8,62 > 6,98 Ditolak
8 µ31 = µ33 1425,06 116,7088525 0,750 16,28 6,96 16,28 > 6,98 Ditolak
9 µ32 = µ33 425,1844 116,7088525 0,541666667 6,73 6,96 6,73 < 6,98 Diterima

15) Komparasi Rerata Antar Kolom


(¯𝑥_𝑖 ¯𝑥_𝑗 )^2 1/𝑛_𝑖 +1/𝑛_𝑗
No H0 RKG F hitung F tabel Kriteria Keputusan Uji
1 µ11 = µ21 1441,47 116,7088525 1,500 8,23 6,96 8,23 > 6.96 Ditolak
2 µ11 = µ31 3,06 116,7088525 0,750 0,03 6,96 0,03 < 6.96 Diterima
3 µ21 = µ31 1425,0625 116,7088525 1,25 9,77 6,96 9,77 > 6.96 Ditolak
4 µ12 = µ22 21,07 116,7088525 0,078 2,30 6,96 2,30 < 6.97 Diterima
5 µ12 = µ23 203,35 116,7088525 0,082 21,33 6,96 21,33 > 6.97 Ditolak
6 µ22 = µ23 355,3225 116,7088525 0,080128205 38,00 6,96 38,00 > 6.97 Ditolak
7 µ13 = µ23 2,79 116,7088525 0,833 0,03 6,96 0,03 < 6.98 Diterima
8 µ13 = µ33 36,00 116,7088525 1,000 0,31 6,96 0,31 < 6.98 Diterima
9 µ23 = µ33 58,8289 116,7088525 0,833333333 0,60 6,96 0,60 < 6.98 Diterima
16)

Lampiran 36a
ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN
UJI COBA SOAL INSTRUMEN

NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y Y^2
1 UC-13 5 8 15 8 10 5 15 8 5 15 94 8836
2 UC-18 5 10 15 10 8 5 14 8 5 14 94 8836
3 UC-15 5 10 14 10 8 5 14 8 5 14 93 8649
4 UC-10 5 10 9 8 9 4 14 9 5 15 88 7744
5 UC-30 5 10 13 8 8 5 13 8 5 13 88 7744
6 UC-25 5 10 9 8 9 5 14 8 5 14 87 7569
7 UC-9 5 9 9 8 9 5 14 8 5 14 86 7396
8 UC-12 5 8 7 8 10 5 15 8 5 15 86 7396
9 UC-5 5 10 5 10 8 5 13 8 5 13 82 6724
10 UC-16 5 5 10 8 8 5 14 8 5 14 82 6724
11 UC-8 5 10 7 8 8 5 10 7 5 14 79 6241
12 UC-29 5 8 6 8 8 5 13 8 5 13 79 6241
13 UC-7 5 10 6 8 10 0 10 8 5 15 77 5929
14 UC-26 5 10 6 8 10 3 11 10 5 9 77 5929
15 UC-2 2 8 10 10 10 5 10 8 0 13 76 5776
16 UC-14 5 8 10 8 8 5 14 8 5 5 76 5776
17 UC-28 5 8 6 10 10 5 13 8 5 6 76 5776
18 UC-1 5 8 9 6 8 5 13 7 2 12 75 5625
19 UC-23 5 5 11 8 5 5 9 8 5 14 75 5625
20 UC-22 5 10 6 10 10 5 15 8 5 0 74 5476
21 UC-6 5 8 9 7 8 5 0 8 5 14 69 4761
22 UC-17 5 10 5 8 8 5 10 8 5 5 69 4761
23 UC-27 5 8 6 7 8 3 8 8 5 10 68 4624
24 UC-3 5 8 6 8 8 5 10 8 5 2 65 4225
25 UC-19 5 10 5 8 8 5 10 5 5 0 61 3721
26 UC-21 3 10 6 8 10 3 10 0 5 0 55 3025
27 UC-24 5 8 5 8 8 5 5 3 5 0 52 2704
28 UC-11 5 10 5 8 10 5 5 0 0 0 48 2304
29 UC-20 0 8 5 5 10 5 2 5 5 2 47 2209
30 UC-4 0 8 8 5 0 5 10 0 5 0 41 1681
JUMLAH 135 263 243 242 252 138 328 206 137 275 2219 170027
ƩX 135 263 243 242 252 138 328 206 137 275
VALIDITAS ƩX^ 663 2363 2241 2000 2228 668 4012 1618 679 3563
ƩXY 10317 19511 18780 18191 18880 10222 25384 16104 10250 22388
r_xy 1 0,700563069 0,588089769 0,767955771 0,701632708 0,553183345 0,740675139 0,809600428 0,721692681 0,688855837
r_tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Ket. VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RELIABILITAS

2
σi 1,85 1,912222222 9,09 1,595555556 3,706666667 1,106666667 14,19555556 6,782222222 1,778888889 34,73888889
Σ σi2 76,75666667
Varians Total 196,4988889
Rumus Alpha 0,638396652
TARAF KESUKARAN

r11 0,638396652
Kriteria RELIABEL

Skor Maksimum 10 10 10 10 10 5 15 10 5 15
Jumlah Siswa 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Rata-rata 4,5 8,766666667 8,1 8,066666667 8,4 4,6 10,93333333 6,866666667 4,566666667 9,166666667
Taraf Kesukaran 0,45 0,876666667 0,81 0,806666667 0,84 0,92 0,728888889 0,686666667 0,913333333 0,611111111
Kriteria SEDANG MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH SUKAR

X1 5,000 9,375 11,375 8,500 8,875 4,875 14,125 8,125 5,000 14,250
DAYA PEMBEDA

X2 3,500 8,750 5,750 7,125 7,750 4,500 7,500 3,625 4,375 1,750
Σ X1 2 0,000 5,875 71,875 6,000 4,875 0,875 2,875 0,875 0,000 3,500
Σ X2 2 36,000 7,500 7,500 12,875 75,500 6,000 68,000 81,875 21,875 83,500
t 1,620 1,108 4,092 2,051 0,813 0,927 5,100 3,206 0,866 8,685
t tabel 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76 1,76
Kriteria TDK SIGNIFIKAN TDK SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN TDK SIGNIFIKAN TDK SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN TDK SIGNIFIKAN SIGNIFIKAN
Keterangan Soal DIBUANG DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI
TABEL BANTUAN

KODE X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y X8Y X9Y X10Y

UC-11 470 752 1410 752 940 470 1410 752 470 1410
UC-7 470 940 1410 940 752 470 1316 752 470 1316
UC-10 465 930 1302 930 744 465 1302 744 465 1302
UC-17 440 880 792 704 792 352 1232 792 440 1320
UC-3 440 880 1144 704 704 440 1144 704 440 1144
UC-24 435 870 783 696 783 435 1218 696 435 1218
UC-18 430 774 774 688 774 430 1204 688 430 1204
UC-4 430 688 602 688 860 430 1290 688 430 1290
UC-30 410 820 410 820 656 410 1066 656 410 1066
UC-2 410 410 820 656 656 410 1148 656 410 1148
UC-26 395 790 553 632 632 395 790 553 395 1106
UC-12 395 632 474 632 632 395 1027 632 395 1027
UC-14 385 770 462 616 770 0 770 616 385 1155
UC-6 385 770 462 616 770 231 847 770 385 693
UC-29 152 608 760 760 760 380 760 608 0 988
UC-16 380 608 760 608 608 380 1064 608 380 380
UC-23 380 608 456 760 760 380 988 608 380 456
UC-22 375 600 675 450 600 375 975 525 150 900
UC-21 375 375 825 600 375 375 675 600 375 1050
UC-9 370 740 444 740 740 370 1110 592 370 0
UC-5 345 552 621 483 552 345 0 552 345 966
UC-1 345 690 345 552 552 345 690 552 345 345
UC-20 340 544 408 476 544 204 544 544 340 680
UC-19 325 520 390 520 520 325 650 520 325 130
UC-13 305 610 305 488 488 305 610 305 305 0
UC-15 165 550 330 440 550 165 550 0 275 0
UC-25 260 416 260 416 416 260 260 156 260 0
UC-8 240 480 240 384 480 240 240 0 0 0
UC-27 0 376 235 235 470 235 94 235 235 94
UC-28 0 328 328 205 0 205 410 0 205 0
TABEL PEMBANTU PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA

Daya Pembeda n = 27% × 30 = 8


Keterangan :

Kelompok Atas Kelas

Kelompok Bawah Kelas

Soal No. 1 Soal No. 2


No HG LG X1 X2 X12 X22 No HG LG X1 X2 X12 X22
1 5 5 0,000 1,500 0,000 2,250 1 8 8 -1,375 -0,750 1,891 0,563
2 5 5 0,000 1,500 0,000 2,250 2 10 8 0,625 -0,750 0,391 0,563
3 5 5 0,000 1,500 0,000 2,250 3 10 10 0,625 1,250 0,391 1,563
4 5 3 0,000 -0,500 0,000 0,250 4 10 10 0,625 1,250 0,391 1,563
5 5 5 0,000 1,500 0,000 2,250 5 10 8 0,625 -0,750 0,391 0,563
6 5 5 0,000 1,500 0,000 2,250 6 10 10 0,625 1,250 0,391 1,563
7 5 0 0,000 -3,500 0,000 12,250 7 9 8 -0,375 -0,750 0,141 0,563
8 5 0 0,000 -3,500 0,000 12,250 8 8 8 -1,375 -0,750 1,891 0,563
Jumlah 40 28 0,000 36,000 Jumlah 75 70 5,875 7,500
Rata-rata 5 3,5 Rata-rata 9,375 8,75
t 1,620185 t 1,107536
dk 14 dk 14
t tabel 1,76 t tabel 1,76
Kriteria TDK SIGNIFIKAN Kriteria TDK SIGNIFIKAN
Soal No. 3 Soal No. 4
No HG LG X1 X2 X12 X22 No HG LG X1 X2 X12 X22
1 15 6 3,625 0,250 13,141 0,063 1 8 7 -0,500 -0,125 0,250 0,016
2 15 6 3,625 0,250 13,141 0,063 2 10 8 1,500 0,875 2,250 0,766
3 14 5 2,625 -0,750 6,891 0,563 3 10 8 1,500 0,875 2,250 0,766
4 9 6 -2,375 0,250 5,641 0,063 4 8 8 -0,500 0,875 0,250 0,766
5 13 5 1,625 -0,750 2,641 0,563 5 8 8 -0,500 0,875 0,250 0,766
6 9 5 -2,375 -0,750 5,641 0,563 6 8 8 -0,500 0,875 0,250 0,766
7 9 5 -2,375 -0,750 5,641 0,563 7 8 5 -0,500 -2,125 0,250 4,516
8 7 8 -4,375 2,250 19,141 5,063 8 8 5 -0,500 -2,125 0,250 4,516
Jumlah 91 46 71,875 7,500 Jumlah 68 57 6,000 12,875
Rata-rata 11,375 5,75 Rata-rata 8,5 7,125
t 4,091714 t 2,051086
dk 14 dk 14
t tabel 1,76 t tabel 1,76
Kriteria SIGNIFIKAN Kriteria SIGNIFIKAN

Soal No. 5 Soal No. 6


No HG LG X1 X2 X12 X22 No HG LG X1 X2 X12 X22
1 10 8 1,125 0,250 1,266 0,063 1 5 3 0,125 -1,500 0,016 2,250
2 8 8 -0,875 0,250 0,766 0,063 2 5 5 0,125 0,500 0,016 0,250
3 8 8 -0,875 0,250 0,766 0,063 3 5 5 0,125 0,500 0,016 0,250
4 9 10 0,125 2,250 0,016 5,063 4 4 3 -0,875 -1,500 0,766 2,250
5 8 8 -0,875 0,250 0,766 0,063 5 5 5 0,125 0,500 0,016 0,250
6 9 10 0,125 2,250 0,016 5,063 6 5 5 0,125 0,500 0,016 0,250
7 9 10 0,125 2,250 0,016 5,063 7 5 5 0,125 0,500 0,016 0,250
8 10 0 1,125 -7,750 1,266 60,063 8 5 5 0,125 0,500 0,016 0,250
Jumlah 71 62 4,875 75,500 Jumlah 39 36 0,875 6,000
Rata-rata 8,875 7,75 Rata-rata 4,875 4,5
t 0,813236 t 0,926872
dk 14 dk 14
t tabel 1,76 t tabel 1,76
Kriteria TDK SIGNIFIKAN Kriteria TDK SIGNIFIKAN
Soal No. 7 Soal No. 8
No HG LG X1 X2 X12 X22 No HG LG X1 X2 X12 X22
1 15 8 0,875 0,500 0,766 0,250 1 8 8 -0,125 4,375 0,016 19,141
2 14 10 -0,125 2,500 0,016 6,250 2 8 8 -0,125 4,375 0,016 19,141
3 14 10 -0,125 2,500 0,016 6,250 3 8 5 -0,125 1,375 0,016 1,891
4 14 10 -0,125 2,500 0,016 6,250 4 9 0 0,875 -3,625 0,766 13,141
5 13 5 -1,125 -2,500 1,266 6,250 5 8 3 -0,125 -0,625 0,016 0,391
6 14 5 -0,125 -2,500 0,016 6,250 6 8 0 -0,125 -3,625 0,016 13,141
7 14 2 -0,125 -5,500 0,016 30,250 7 8 5 -0,125 1,375 0,016 1,891
8 15 10 0,875 2,500 0,766 6,250 8 8 0 -0,125 -3,625 0,016 13,141
Jumlah 113 60 2,875 68,000 Jumlah 65 29 0,875 81,875
Rata-rata 14,125 7,5 Rata-rata 8,125 3,625
t 5,099927 t 3,205924
dk 14 dk 14
t tabel 1,76 t tabel 1,76
Kriteria SIGNIFIKAN Kriteria SIGNIFIKAN

Soal No. 9 Soal No. 10


No HG LG X1 X2 X12 X22 No HG LG X1 X2 X12 X22
1 5 5 0,000 0,625 0,000 0,391 1 15 10 0,750 8,250 0,563 68,063
2 5 5 0,000 0,625 0,000 0,391 2 14 2 -0,250 0,250 0,063 0,063
3 5 5 0,000 0,625 0,000 0,391 3 14 0 -0,250 -1,750 0,063 3,063
4 5 5 0,000 0,625 0,000 0,391 4 15 0 0,750 -1,750 0,563 3,063
5 5 5 0,000 0,625 0,000 0,391 5 13 0 -1,250 -1,750 1,563 3,063
6 5 0 0,000 -4,375 0,000 19,141 6 14 0 -0,250 -1,750 0,063 3,063
7 5 5 0,000 0,625 0,000 0,391 7 14 2 -0,250 0,250 0,063 0,063
8 5 5 0,000 0,625 0,000 0,391 8 15 0 0,750 -1,750 0,563 3,063
Jumlah 40 35 0,000 21,875 Jumlah 114 14 3,500 83,500
Rata-rata 5 4,375 Rata-rata 14,25 1,75
t 0,866025 t 8,685104
dk 14 dk 14
t tabel 1,76 t tabel 1,76
Kriteria TDK SIGNIFIKAN Kriteria SIGNIFIKAN
Lampiran 37

DaftarNilai Chi Kuadrat


NilaiPersentiluntukdistribusi2
 = dk
2
(bilangandalambadandaftarmenyatakanp2) p

Ѵ χ2
0,995
χ2
0,99
χ2
0,975
χ2
0,95
χ2
0,90
χ2
0,75
χ2
0,60
χ2
0,25
χ2
0,10
χ2
0,05
χ2
0,025
χ2
0,01
χ2
0,005
1 7,88 6,63 5,02 3,81 2,71 1,32 0,455 0,102 0,016 0,004 0,001 0,0002 0,000
2 10,6 9,21 7,38 5,99 4,61 2,77 1,39 0,575 0,211 0,103 0,051 0,0201 0,010
3 12,8 11,3 9,35 7,81 6,25 4,11 2,37 1,21 0,584 0,352 0,216 0,115 0,072
4 14,9 13,3 11,1 9,49 7,78 5,39 3,36 1,92 1,06 0,711 0,484 0,297 0,207

5 16,7 15,1 12,8 11,1 9,24 6,63 4,35 2,67 1,61 1,15 0,831 0,554 0,412
6 18,5 16,8 14,4 12,6 10,6 7,84 5,35 3,45 2,20 1,64 1,24 0,872 0,676
7 20,3 18,5 16,0 14,1 12,0 9,04 6,35 4,25 2,83 2,17 1,69 1,24 989
8 22,0 20,1 17,5 15,5 13,4 10,2 7,34 5,07 3,49 2,73 2,18 1,65 1,34
9 23,6 21,7 19,0 16,9 14,7 11,4 8,34 5,90 4,17 3,83 2,70 2,09 0,73

10 25,2 23,2 20,5 18,3 16,0 12,5 9,34 6,74 4,87 3,94 3,25 2,56 2,16
11 26,8 24,7 21,9 19,7 17,3 13,7 10,3 7,58 5,58 4,57 3,82 3,05 2,60
12 28,3 26,2 23,3 21,0 18,5 14,8 11,3 8,44 6,30 5,23 4,40 3,57 3,07
13 29,8 27,7 24,7 22,4 19,8 16,0 12,3 9,30 7,04 5,89 5,01 4,11 3,57
14 31,3 29,1 26,1 23,7 21,1 17,1 13,3 10,2 7,79 6,57 5,63 4,66 4,07

15 32,8 30,6 27,5 25,0 22,3 18,2 14,3 11,0 8,55 7,26 6,26 5,23 4,60
16 34,3 32,0 28,8 26,3 23,5 19,4 15,3 11,9 9,31 7,96 6,91 5,81 5,14
17 35,7 33,1 30,2 27,6 24,8 20,5 16,3 12,8 10,1 8,67 7,56 6,41 5,70
18 37,2 34,8 31,5 28,9 26,0 21,6 17,3 13,7 10,9 9,39 8,23 7,01 6,26
19 38,6 36,2 32,9 30,1 27,2 22,7 18,3 14,6 11,7 10,1 8,91 7,63 6,84

20 40,0 37,6 34,2 31,4 28,4 23,8 19,3 15,5 12,4 10,9 9,59 8,26 7,43
21 41,4 38,9 35,5 32,7 29,6 24,9 20,3 16,3 13,2 11,6 10,3 8,90 8,03
22 42,8 40,3 36,8 33,9 30,8 26,0 21,3 17,2 14,0 12,3 11,0 9,54 8,64
23 44,2 41,6 38,1 35,2 32,0 27,1 22,3 18,1 14,8 13,1 11,7 10,2 9,26
24 45,6 43,0 39,4 36,4 33,2 28,2 23,3 19,0 15,7 13,8 12,4 10,9 9,89

25 46,9 44,3 40,6 37,7 34,4 29,3 24,3 19,9 16,5 14,6 13,1 11,5 10,5
26 48,3 45,6 41,9 38,9 35,6 30,4 25,3 20,8 17,3 15,4 13,8 12,2 11,2
27 49,6 47,0 43,2 40,1 36,7 31,5 26,3 21,7 18,1 16,2 14,6 12,9 11,8
28 51,0 48,3 44,5 41,3 37,9 32,6 27,3 22,7 18,9 16,9 15,3 13,6 12,5
29 52,3 49,6 45,7 42,6 39,1 33,7 28,3 23,6 19,8 17,7 16,0 14,3 13,1

30 53,7 50,9 47,0 43,8 40,3 34,8 29,3 24,5 20,6 18,5 16,8 15,0 13,8
40 66,8 63,7 59,3 55,8 51,8 45,6 39,3 33,7 29,1 26,5 24,4 22,2 20,7
50 79,5 76,2 71,4 67,5 63,2 56,3 49,3 42,9 37,7 34,8 32,4 29,7 28,0
60 92,0 88,4 83,3 79,1 74,1 67,0 59,3 52,3 46,5 43,2 40,5 37,5 35,5

70 104,2 100,4 95,0 90,5 85,5 77,6 69,3 61,7 55,3 51,7 48,8 45,4 43,3
80 116,3 112,3 106,6 101,9 96,6 88,1 79,3 71,1 64,3 60,4 57,2 53,5 51,2
90 128,3 124,1 118,1 113,1 107,6 98,6 89,3 80,6 73,3 69,1 65,6 61,8 59,2
100 140,2 135,8 129,6 124,3 118,5 109,1 99,3 90,1 82,4 77,9 74,2 70,1 67,3
Sumber: Table of Percentage Points of The χ2 Distribution. Thompson. C. M..Biometrika.Vol.32.1941.
Lampiran 38

Nilai persentil

Untuk distribusi F

(Bilangan dalam Badan Daftar


Fp

v2 = dk v1 = dk pembilang
penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500

1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 246 248 249 250 251 252 253 253 254 254 254

4,052 4,999 5,403 5,625 5,764 5,859 5,928 5,981 6,02 6,056 6,082 6,106 6,142 6,169 6,208 6,234 6,258 6,28 6,302 6,223 6,334 6,352 6,361 6,366
2 6

18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50
2 19,3 19,4
98,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,38 8 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 7 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50

99,3 99,4
8 8
10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,86 8,84 8,78 8,76 8,74 8,71 8,69 8,66 8,64 8,62 8,58 8,57 8,56 8,54 8,54 8,53
3
34,12 30,81 29,46 26,71 26,24 27,91 27,67 27,49 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12
8,81 8,60

27,3 26,4
7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 5,98 5,93 5,91 5,87 5,84 5,80 5,77 5,74 5,70 5,68 5,66 5,65 5,64 5,63
4 4 1
21,20 18,00 16,69 15,96 15,52 15,21 14,98 14,80 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46

6,00 5,71
6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,68 4,82 4,74 4,70 4,68 4,64 4,60 4,56 4,53 4,50 4,44 4,42 4,40 4,38 4,37 4,36
14,6 13,7
5 16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 6 10,05 9,96 9,89 9,77 9,63 9,55 9,47 9,38 4 9,24 9,17 9,13 9,07 9,04 9,02

5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,78 4,06 4,03 4,00 3,96 3,92 3,67 3,84 3,81 4,46 3,75 3,72 3,71 3,69 3,68 3,67

6 13,74 10,92 9,76 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10 10,1 7,67 7,79 7,72 7,60 7,52 7,39 7,31 7,23 9,29 7,09 7,02 6,99 6,94 6,90 6,88
5

5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,63 3,60 3,57 3,52 3,49 3,44 3,41 3,38 3,77 3,32 3,29 3,28 3,25 3,24 3,23
4,10
7 12,25 9,55 8,45 7,85 7,46 7,19 7,00 6,84 6,62 6,54 6,47 6,35 6,27 6,15 6,07 5,98 7,14 5,85 5,78 5,75 5,70 5,67 5,65
7,98

5,32 4,46 4,07 3,64 3,69 3,58 3,50 3,44 3,34 3,31 3,28 3,23 3,20 3,15 3,12 3,08 3,34 3,03 3,00 2,98 2,96 2,94 2,93
3,68
8 11,26 8,65 7,59 7,01 6,63 6,37 6,19 6,03 5,82 5,74 5,67 5,58 5,48 5,36 5,28 5,20 5,90 5,06 5,00 4,98 4,91 4,88 4,86
6,71

5,12 4,26 3,66 3,63 3,46 3,37 3,29 3,23 3,13 3,10 3,07 3,02 2,96 2,93 2,90 2,86 3,05 2,80 2,77 2,78 2,73 2,72 2,71
3,39
9 10,58 8,02 6,99 6,42 6,06 5,80 5,62 5,47 5,26 5,18 5,11 5,00 4,92 4,80 4,73 4,64 5,11 4,51 4,45 4,41 4,36 4,33 4,31
5,91

4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 2,97 2,94 2,91 2,86 2,82 2,77 2,74 2,70 2,82 2,64 2,61 2,59 2,56 2,55 2,54
3,16
10 10,04 7,56 6,55 5,99 5,64 5,39 5,21 5,06 4,85 4,76 4,71 4,60 4,52 4,41 4,33 4,25 4,56 4,12 4,05 4,01 3,96 3,93 3,91
5,35

2,67
3,02
4,17
4,95
v2 = dk v1 = dk pembilang
penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500

11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,86 2,82 2,79 2,74 2,70 2,65 2,61 2,57 2,53 2,50 2,47 2,45 2,42 2,41 2,40

9,65 7,20 6,22 5,67 5,32 5,07 4,88 4,74 4,63 4,54 4,46 4,40 4,29 4,21 4,10 4,02 3,94 3,86 3,80 3,74 3,70 3,66 3,62 3,60

4,75 3,88 3,49 3,26 3,11 3,00 2,92 2,85 2,80 2,76 2,72 2,69 2,64 2,60 2,54 2,50 2,46 2,42 2,40 2,36 2,35 2,32 2,31 2,30
12
9,33 6,93 5,95 5,41 5,06 4,82 4,65 4,50 4,39 4,30 4,22 4,18 4,05 3,98 3,86 3,78 3,70 3,61 3,56 3,49 3,46 3,41 3,38 3,36

4,67 3,80 3,41 3,18 3,02 2,92 2,84 2,77 2,72 2,67 2,63 2,60 2,55 2,51 2,46 2,42 2,38 2,34 2,32 2,28 2,26 2,24 2,22 2,21
13
9,07 6,70 5,74 5,20 4,86 4,62 4,44 4,30 4,19 4,10 4,02 3,96 3,85 3,78 3,67 3,59 3,51 3,42 3,37 3,30 3,27 3,21 3,18 3,16

4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,77 2,70 2,65 2,60 2,56 2,53 2,48 2,44 2,39 2,35 2,31 2,27 2,24 2,21 2,19 2,16 2,14 2,13
14
8,86 6,51 5,56 5,03 4,69 4,46 4,28 4,14 4,03 3,94 3,86 3,80 3,70 3,62 3,51 3,43 3,34 3,26 3,21 3,14 3,11 3,06 3,02 3,00

4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,70 2,64 2,59 2,55 2,51 2,48 2,43 2,39 2,33 2,29 2,25 2,21 2,18 2,15 2,12 2,10 2,08 2,07
15
8,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,00 3,89 3,80 3,73 3,67 3,58 3,48 3,36 3,29 3,20 3,12 3,07 3,00 2,97 2,92 2,89 2,87

4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,45 2,42 2,37 2,33 2,28 2,24 2,20 2,16 2,13 2,08 2,07 2,04 2,02 2,01
16
8,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89 3,78 3,69 3,61 3,55 3,45 3,37 3,25 3,18 3,10 3,01 2,96 2,89 2,86 2,80 2,77 2,75

4,45 3,69 3,20 2,96 2,81 2,70 2,62 2,55 2,50 2,45 2,41 2,38 2,33 2,29 2,23 2,19 2,15 2,11 2,08 2,04 2,02 1,99 1,97 1,98
17
8,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3,59 3,52 3,45 3,35 3,27 3,16 3,08 3,00 2,92 2,86 2,79 2,76 2,70 2,67 2,65
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,37 2,34 2,29 2,25 2,19 2,15 2,11 2,07 2,04 2,00 1,98 1,95 1,93 1,92

8,28 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,85 3,71 3,60 3,51 3,44 3,37 3,27 3,19 3,07 3,00 2,91 2,83 2,78 2,71 2,68 2,62 1,59 2,57

19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,55 2,48 2,43 2,38 2,34 2,31 2,26 2,21 2,15 2,11 2,07 2,02 2,00 1,96 1,94 1,91 1,90 1,88

8,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 3,63 3,52 3,43 3,36 3,30 3,19 3,12 3,00 2,92 2,84 2,76 2,70 2,63 2,60 2,54 2,51 2,49

20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,52 2,45 2,40 2,35 2,31 2,28 2,23 2,16 2,12 2,08 2,04 1,99 1,98 1,92 1,90 1,87 1,85 1,84

8,10 5,85 4,94 4,43 4,10 3,87 3,71 3,56 3,45 3,37 3,30 3,23 3,13 3,05 2,94 2,86 2,77 2,69 2,63 2,58 2,53 2,47 2,44 2,42

21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,28 2,25 2,20 2,15 2,09 2,05 2,00 1,96 1,93 1,89 1,87 1,84 1,82 1,81

8,02 5,78 4,67 4,37 4,04 3,81 3,65 3,51 3,40 3,31 3,24 3,17 3,07 2,99 2,88 2,80 2,72 2,63 2,58 2,51 2,47 2,42 2,38 2,36

22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,47 2,40 2,35 2,30 2,26 2,23 2,18 2,13 2,07 2,03 1,98 1,93 1,91 1,87 1,84 1,81 1,80 1,78

7,94 5,72 4,82 4,31 3,99 3,76 3,59 3,45 3,35 3,26 3,18 3,12 3,02 2,94 2,83 2,75 2,67 2,58 2,53 2,46 2,42 2,37 2,33 2,31

23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,45 2,38 2,32 2,28 2,24 2,20 2,14 2,10 2,04 2,00 1,96 1,91 1,88 1,84 1,82 1,79 1,77 1,76

7,88 5,66 4,76 4,26 3,94 3,71 3,54 3,41 3,30 3,21 3,14 3,07 2,97 2,89 2,78 2,70 2,62 2,53 2,48 2,41 2,37 2,32 2,28 2,28
v2 = dk v1 = dk pembilang
penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500

24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,43 2,36 2,30 2,26 2,22 2,18 2,13 2,09 2,02 1,98 1,94 1,89 1,86 1,82 1,80 1,76 1,74 1,73
4,22 3,25
7,82 5,61 4,72 3,90 3,67 3,50 3,36 3,17 3,09 3,03 2,93 2,85 2,74 2,66 2,58 2,49 2,44 2,36 2,33 2,27 2,23 2,21

2,76 2,28
4,24 3,38 2,99 2,60 2,49 2,41 2,34 2,24 2,20 2,16 2,11 2,06 2,00 1,96 1,92 1,87 1,84 1,80 1,77 1,74 1,72 1,71
25 4,18 3,21
7,77 5,57 4,68 3,86 3,63 3,46 3,32 3,13 3,05 2,99 2,89 2,81 2,70 2,62 2,54 2,45 2,40 2,32 2,29 2,23 2,19 2,17

2,74 2,27
4,22 3,37 2,89 2,59 2,47 2,39 2,32 2,22 2,18 2,15 2,10 2,05 1,99 1,95 1,90 1,85 1,82 1,78 1,76 1,72 1,70 1,69
26 4,14 3,17
7,72 5,53 4,64 3,82 3,59 3,42 3,29 3,09 3,02 2,96 2,86 2,77 2,66 2,58 2,50 2,41 2,36 2,28 2,25 2,19 2,15 2,13

2,73 2,25
4,21 3,35 2,96 2,57 2,46 2,37 2,30 2,20 2,16 2,13 2,08 2,03 1,97 1,93 1,88 1,84 1,80 1,76 1,74 1,71 1,68 1,67
27 4,11 3,14
7,68 5,49 4,60 3,79 3,56 3,39 3,26 3,06 2,98 2,93 2,83 2,74 2,63 2,55 2,47 2,38 2,33 2,25 2,21 2,16 2,12 2,10

2,71 2,24
4,20 3,34 2,95 2,56 2,44 2,36 2,29 2,19 2,15 2,12 2,06 2,02 1,96 1,91 1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 1,65
28 4,07 3,11
7,64 5,45 4,57 3,76 3,53 3,36 3,23 3,03 2,95 2,90 2,80 2,71 2,60 2,52 2,44 2,35 2,30 2,22 2,18 2,13 2,09 2,06

2,70 2,22
4,18 3,33 2,98 2,54 2,43 2,35 2,28 2,18 2,14 2,10 2,05 2,00 1,94 1,90 1,85 1,80 1,77 1,73 1,71 1,68 1,65 1,64
29 4,04 3,08
7,60 5,52 4,64 3,73 3,50 3,33 3,20 3,00 2,92 2,87 2,77 2,68 2,57 2,49 2,41 2,32 2,27 2,19 2,15 2,10 2,08 2,03

2,69 2,21
4,17 3,32 2,92 2,53 2,42 2,34 2,27 2,16 2,12 2,09 2,04 1,99 1,93 1,89 1,84 1,78 1,78 1,72 1,69 1,66 1,64 1,62
30 4,02 3,06
7,56 5,39 4,51 3,70 3,47 3,30 3,17 2,98 2,90 2,84 2,74 2,66 2,55 2,47 2,38 2,28 2,24 2,16 2,13 2,07 2,03 2,01

2,67 2,19
32 4,15 3,30 2,00 3,97 2,51 2,40 2,32 2,25 3,01 2,14 2,10 2,07 2,02 1,97 1,91 1,86 1,82 1,76 1,74 1,69 1,67 1,64 1,61 1,59

7,50 5,34 4,46 3,66 3,42 3,25 3,12 2,94 2,86 2,80 2,70 2,62 2,51 2,42 2,34 2,25 2,20 2,12 2,08 2,02 1,96 1,98

2,65 2,17

34 4,13 3,28 2,88 3,93 2,49 2,38 2,30 2,23 2,97 2,12 2,06 2,05 2,00 1,95 1,89 1,84 1,80 1,74 1,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,57

7,44 5,29 4,42 3,61 3,38 3,21 3,08 2,89 2,82 2,76 2,68 2,58 2,47 2,38 2,30 2,21 2,15 2,08 2,04 1,98 1,94 1,91

2,63 2,15

36 4,11 3,26 2,80 3,89 2,48 2,36 2,28 2,21 2,94 2,10 2,06 2,03 1,89 1,93 1,87 1,82 1,78 1,72 1,69 1,65 1,62 1,59 1,56 1,55

7,38 5,25 4,38 3,58 3,35 3,16 3,04 2,86 2,78 2,72 2,62 2,54 2,43 2,35 2,26 2,17 2,12 2,04 2,00 1,94 1,90 1,87

2,62 2,14

38 4,10 3,25 2,85 3,86 2,46 2,35 2,26 2,19 2,91 2,09 2,05 2,02 1,96 1,92 1,85 1,80 1,76 1,71 1,67 1,63 1,60 1,57 1,54 1,53

7,35 5,21 4,34 3,54 3,32 3,15 3,02 2,82 2,75 2,69 2,59 2,51 2,40 2,32 2,22 2,14 2,08 2,00 1,97 1,90 1,86 1,84

2,61 2,12

40 4,08 3,23 2,84 3,83 2,45 2,34 2,25 2,18 2,88 2,07 2,04 2,00 1,95 1,90 1,84 1,79 1,74 1,69 1,68 1,61 1,59 1,55 1,53 1,51

7,31 5,18 4,31 3,51 3,29 3,12 2,99 2,80 2,73 2,66 2,58 2,49 2,37 2,29 2,20 2,11 2,05 1,97 1,94 1,88 1,84 1,81

2,59 2,11

42 4,07 3,22 2,83 3,80 2,44 2,32 2,24 2,17 2,86 2,06 1,99 1,94 1,89 1,82 1,78 1,73 1,68 1,64 1,60 1,57 1,51 1,54 1,51 1,49

7,87 5,15 4,29 3,49 3,26 3,10 2,96 2,77 2,70 2,61 2,54 2,46 2,35 2,25 2,17 2,08 2,02 1,94 1,91 1,85 1,80 1,78
v2 = dk v1 = dk pembilang
penyebu 10 20 50
t 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75
0 0 0

44 4,0 3,2 2,82 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,1 2,05 2,0 1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,56 1,52 1,50 1,48
6 1 8 3 1 3 6 0 1 8 2 8 1 6 2 6 3 8
4,26 2,75 1,88 1,82 1,78 1,75
7,2 5,1 3,7 3,4 3,2 3,0 2,9 2,8 2,6 2,6 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 2,0 1,9
4 2 8 6 4 7 4 4 8 2 2 4 2 4 5 6 0 2

2,81 2,04 1,54 1,51 1,48 1,46


46
4,0 3,2 4,24 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 2,73 2,0 1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,86 1,80 1,76 1,72
5 0 7 2 0 2 4 9 0 7 1 7 0 5 1 5 2 7

7,2 5,1 3,7 3,4 3,2 3,0 2,9 2,8 2,6 2,6 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,9
2,80 2,03 1,53 1,50 1,47 1,45
48 1 0 6 4 2 5 2 2 6 0 0 2 0 2 3 4 8 0
4,22 2,71 1,84 1,78 1,73 1,70

4,0 3,1 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,9 1,9 1,8 1,7 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5
4 9 2,79 6 1 0 1 4 8 2,02 9 6 0 6 9 4 0 4 1 6 1,52 1,48 1,46 1,44
50
7,1 5,0 4,20 3,7 3,4 3,2 3,0 2,9 2,8 2,70 2,6 2,5 2,4 2,4 2,2 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,82 1,76 1,71 1,68
9 8 4 2 0 4 0 0 4 8 8 0 8 0 1 2 6 8

2,78 2,00 1,50 1,46 1,43 1,41


55 4,0 3,1 2,3 2,1 2,2 2,2 2,1 2,0 1,9 1,9 1,9 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,6 1,5
3 8 4,16 6 0 9 0 3 7 2,66 8 5 0 5 8 1 9 3 0 5 1,78 1,71 1,66 1,61

7,1 5,0 3,7 3,1 3,1 3,0 2,8 2,7 2,6 2,5 2,1 2,3 2,2 2,1 2,1 2,0 1,9 1,8
7 8 2 1 8 2 8 8 2 6 6 9 6 8 0 0 1 6
2,76 1,99 1,48 1,44 1,41 1,39
60
4,13 2,03 1,71 1,68 1,63 1,60
4,0 3,1 2,5 2,3 2,2 2,1 2,1 2,0 1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,5
2 7 1 8 7 8 1 5 7 3 8 3 6 2 7 1 8 2

7,1 5,0 2,75 3,6 3,3 3,1 2,9 2,8 2,7 1,98 2,5 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,9 1,8 1,46 1,42 1,39 1,37
65
2 1 8 7 5 8 3 5 9 3 3 5 3 5 0 6 0 2
4,10 2,61 1,71 1,64 1,60 1,56
4,0 3,1 2,74 2,5 2,3 2,2 2,1 2,1 2,0 1,97 1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,5 1,5 1,5 1,45 1,40 1,37 1,35
0 5 2 7 3 7 0 1 5 2 6 1 5 0 3 9 6 0
70 4,08 2,59 1,69 1,63 1,56 1,53
7,0 4,9 3,6 3,3 3,1 2,9 2,8 2,7 2,5 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,7
8 8 5 1 2 5 2 2 6 0 0 2 0 2 3 3 7 9

2,72 1,95 1,42 1,38 1,35 1,32

80 3,9 3,1 4,04 2,5 2,3 2,2 2,1 2,0 2,0 2,55 1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,6 1,6 1,5 1,5 1,4 1,65 1,57 1,52 1,49
9 4 1 6 4 5 8 2 4 0 5 0 4 8 3 7 4 9

7,0 4,9 3,6 3,3 3,0 2,9 2,7 2,7 2,5 2,4 2,3 2,3 2,1 2,0 2,0 1,9 1,8 1,7
2,70 1,92 1,39 1,34 1,30 1,28
4 5 2 4 9 3 9 0 4 7 7 0 8 9 0 0 4 6
100 3,98 2,51 1,59 1,51 1,46 1,43

3,9 3,1 2,5 2,3 2,3 2,1 2,0 2,0 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,5 1,4
8 3 2,68 0 5 2 4 7 1 1,90 3 9 4 9 2 7 2 6 4 7 1,36 1,31 1,27 1,25

125 7,0 4,9 3,94 3,6 3,2 3,0 2,9 2,7 2,6 2,47 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,8 1,7 1,54 1,46 1,40 1,37
1 2 0 9 7 1 7 7 1 5 5 8 5 7 8 8 2 4

2,67 1,89 1,34 1,29 1,25 1,22


3,9 3,4 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,5 1,4
150 6 4 3,91 8 3 1 2 5 9 2,44 1 8 2 7 0 5 0 4 1 5 1,51 1,43 1,37 1,33

6,9 4,8 3,5 3,2 3,0 2,8 2,7 2,6 2,4 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,7 1,7
6 8 8 5 4 7 4 1 8 4 2 4 4 3 4 4 8 0
2,65 1,67 1,32 1,26 1,22 1,19

200 3,88 2,44 1,48 1,39 1,33 1,28


3,9 3,0 2,4 2,3 2,1 2,1 2,0 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,5 1,4 1,4
4 9 6 0 9 0 3 7 8 5 9 5 8 3 7 1 8 2

6,9 4,8 3,5 3,2 2,9 2,8 2,6 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,7 1,7 1,6
0 2 1 0 9 2 5 9 3 6 8 9 6 8 9 9 3 4

3,9 3,0 2,4 2,2 2,1 2,0 2,0 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,4 1,4 1,3
2 7 4 9 7 8 1 5 6 3 7 2 5 0 5 9 5 9

6,8 4,7 3,4 3,1 2,9 2,7 2,6 2,5 2,4 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,7 1,6 1,5
4 8 7 7 5 9 5 6 0 3 3 5 3 4 5 5 8 9
3,9 3,0 2,4 2,2 2,1 2,0 2,0 1,9 1,8 1,8 1,7 1,7 1,6 1,5 1,5 1,4 1,4 1,3
1 6 3 7 6 7 0 4 5 2 6 1 4 9 4 7 4 7

6,8 4,7 3,4 3,1 2,9 2,7 2,6 2,5 2,3 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,7 1,6 1,5
1 5 4 3 2 6 2 3 7 0 0 2 0 4 2 2 6 6

3,8 3,0 2,4 2,2 2,1 2,0 1,9 1,9 1,8 1,8 1,7 1,6 1,6 1,5 1,5 1,4 1,4 1,3
9 4 1 6 4 5 8 2 3 0 4 9 2 7 2 5 2 5

6,7 4,7 3,4 3,1 2,9 2,7 2,6 2,5 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8 1,7 1,6 1,6 1,5
6 4 1 1 0 3 0 0 4 8 7 9 7 8 9 9 2 3

v2 = dk v1 = dk pembilang
penyebut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500

400 3,86 3,02 2,62 2,39 2,23 2,12 2,03 1,96 1,90 1,85 1,81 1,78 1,72 1,67 1,60 1,54 1,49 1,42 1,38 1,32 1,28 1,22 1,16 1,13

6,70 4,68 3,83 3,36 3,06 2,85 2,69 2,55 2,16 2,37 2,29 2,23 2,12 2,04 1,92 1,84 1,74 1,64 1,57 1,47 1,42 1,32 1,24 1,19

3,85 3,00 2,61 2,38 2,22 2,10 2,02 1,95 1,89 1,84 1,80 1,76 1,70 1,65 1,58 1,53 1,47 1,41 1,36 1,30 1,26 1,19 1,13 1,08
1000
6,68 4,62 3,80 3,34 3,04 2,62 2,68 2,53 2,43 2,34 2,26 2,20 2,09 2,01 1,89 1,81 1,71 1,64 1,54 1,44 1,38 1,28 1,19 1,11

3,84 2,99 2,60 2,37 2,21 2,09 2,01 1,94 1,88 1,83 1,79 1,75 1,69 1,64 1,57 1,52 1,46 1,40 1,35 1,28 1,24 1,17 1,11 1,00
2000
6,64 4,60 3,78 3,32 3,02 2,80 2,64 2,51 2,41 2,32 2,24 2,18 2,07 1,99 1,87 1,79 1,69 1,59 1,52 1,41 1,36 1,25 1,15 1,00

Sumber: Elementary Statistics, Hoel, P. G., John Wiley & Sons, Iac., New York, 1960

Izin khusus pada penulis


Lampiran 39
DaftarNilaiKritis L untukUji Lilliefors
TarafNyata ()
UkuranSampel
0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n=4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,847
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199
13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190
14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183
15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177
16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173
17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169
18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166
19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163
20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160
25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142
30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131
1,031 0,886 0,805 0,768 0,736
n > 30
n n n n n

Sumber: Conover,.W.J., Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, Inc., 1973.

Lampiran 40

30
Tabel Harga Kritis dari r Product-Moment

Interval Kepercayaan Interval Kepercayaan Interval Kepercayaan


N N N
95 % 99% 95 % 99% 95 % 99%
(1) (1) (1)
(2) (3) (2) (3) (2) (3)

3 0,997 0,999 26 0,388 0,496 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 27 0,381 0,487 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 28 0,374 0,478 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 29 0,367 0,470 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 30 0,361 0,463 75 0,227 0,296

8 0,707 0,874 31 0,355 0,456 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 32 0,349 0,449 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 33 0,344 0,442 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 34 0,339 0,436 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 35 0,334 0,430 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 36 0,329 0,424 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 37 0,325 0,418 150 0,159 0,210

15 0,514 0,641 38 0,320 0,413 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 39 0,316 0,408 200 0,138 0,181

17 0,482 0,606 40 0,312 0,403 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 41 0,308 0,396 400 0,098 0,128

19 0,458 0,575 42 0,304 0,393 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 43 0,301 0,389 600 0,080 0,105


21 0,433 0,549 44 0,297 0,384 700 0,074 0,097

22 0,432 0,537 45 0,294 0,380 800 0,707 0,091

23 0,413 0,526 46 0,291 0,376 900 0,065 0,86

24 0,404 0,515 47 0,288 0,372 1000 0,062 0,081

25 0,396 0,505 48 0,328 0,368

49 0,281 0,364

50 0,297 0,361
Lampiran 41

Nilai persentil untuk distribusi t


 = dk

tp
(Bilangan dalam bagan daftar menyatakan tp )

NU t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,925 t0,90 t0,75 t0,70 t0,60 t0,55

1 63,66 31,82 12,71 6,31 3,08 1,376 1,000 0,727 0,325 0,158
2 9,92 6,96 4,30 2,92 1,89 1,061 0,816 0,617 0,289 0,142
3 5,84 4,54 3,18 2,35 1,64 0,978 0,765 0,584 0,277 0,137
4 4,60 3,75 2,78 2,13 1,53 0,941 0,741 0,569 0,271 0,134

5 4,03 3,36 2,57 2,02 1,48 0,920 0,727 0,559 0,267 0,132
6 3,71 3,14 2,45 1,94 1,44 0,906 0,718 0,583 0,265 0,131
7 3,50 3,00 2,36 1,90 1,42 0,896 0,711 0,549 0,263 0,130
8 3,36 2,00 2,31 1,86 1,40 0,889 0,700 0,546 0,262 0,130
9 3,25 2,82 2,26 1,83 1,38 0,883 0,703 0,543 0,261 0,129

10 3,17 2,76 2,23 1,81 1,37 0,879 0,700 0,542 0,280 0,129
11 3,11 2,72 2,20 1,80 1,36 0,876 0,697 0,540 0,200 0,129
12 3,06 2,68 2,18 1,78 1,36 0,873 0,695 0,539 0,259 0,128
13 3,01 2,65 2,16 1,77 1,35 0,870 0,694 0,538 0,259 0,128
14 2,98 2,62 2,14 1,76 1,34 0,868 0,692 0,537 0,258 0,128

15 2,95 2,60 2,13 1,75 1,34 0,866 0,691 0,536 0,258 0,128
16 2,92 2,58 2,12 1,75 1,34 0,865 0,690 0,535 0,258 0,128
17 2,90 2,57 2,11 1,74 1,33 0,863 0,689 0,534 0,257 0,128
18 2,88 2,55 2,10 1,73 1,33 0,862 0,698 0,534 0,257 0,127
19 2,86 2,54 2,09 1,73 1,33 0,861 0,638 0,533 0,257 0,127

20 2,84 2,53 2,09 1,72 1,32 0,860 0,687 0,533 0,257 0,127
21 2,83 2,52 2,08 1,72 1,32 0,859 0,686 0,532 0,257 0,127
22 2,82 2,51 2,07 1,72 1,32 0,858 0,686 0,532 0,256 0,127
23 2,81 2,50 2,07 1,71 1,32 0,858 0,685 0,532 0,256 0,127
24 2,80 2,49 2,08 1,71 1,32 0,857 0,685 0,531 0,256 0,127

25 2,79 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,648 0,531 0,256 0,127
26 2,78 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
27 2,77 2,47 2,05 1,70 1,31 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127
28 2,76 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,683 0,530 0,256 0,127
29 2,76 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127

30 2,75 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127
40 2,70 2,42 2,02 1,68 1,30 0,851 0,681 0,529 0,255 0,126
60 2,66 2,39 2,00 1,67 1,30 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126
120 2,62 2,36 1,98 1,66 1,29 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126
00 2,58 2,33 1,06 1,645 1,28 0,842 0,674 0,524 0,253 0,126
Lampiran 42
Lampiran 43
Lampiran 44
Lampiran 45

Dokumentasi Mengajar
Lampiran 46
Lampiran 47
Lampiran 48

Materi Sistem Persamaan Kinier Dua Variavel

A. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier dua Variabel


1. Menyelesaikan perbedaan PLDV dan SPLDV
a. Pengertian persamaan linier dua variabel
Persamaan linier dua variabel mempunyai macam = macam bentuk dan
variabelnya dari bentuk umum persamaan linier dua variabel yang dinyatakan
dengan s,b, dan c є B dan nilai a ≠ o dan b ≠ 0.
Contoh persamaan linier dua variabel :
1.
2.
3.
b. Persamaan linier dan variabel
Conroh :
Persamaan . Tentukan pengganti variabelnya!
Jawab :
Variabel x dan y dapat diganti dengan

Nilai = nilai x dan y di atas hanya untuk memenuhi persamaan


dengan demikian persamaan tersebut mempunyai lebih dari satu pasangan
penyelesaian.
c. Sisem persamaan linier dua variabel
Contoh ;
Dari sistem persamaan linier dan . Tentukan pasanagan
bilangan yang merupakan akar penyelesaian!
Jawab :
Dari persamaan anggota – nggota dengan titik koordinatnya {(6,0),
(3,3), (0,-6).}.
Dari persamaan anggota – anggota titik koordinatnya {(12,0). (9,3),
(0,12)}.
Dari kedua anggota himpunan tersebut merupakan irisan dari persamaan
dan .
2. Menentukan penyelesaian SPLDV dengan cara grafik, subtitusi,
dan atau eliminasi
a. Metode grafik
Cara membuat grafik garis lurus pada diagram kartesius adalah menentukan dua
buah titik koordinat dari masing – masing persamaan, dengan mengganti variabel
x sama dengan 0 diperoleh titik (0,y) dan mengganti variabel y sama dengan 0
diperoleh titik (x,0) untuk mencari titik potong grafik dengan sumbu x dan sumbu
y pada diagram Cartesius.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan dam
dengan metode grafik!
Jawab :
Persamaan
Untuk x = 1

𝑦
4

Koordinat titik (0,4)


Untuk y = 1 3
(3,1)

0 3 𝑥
𝑋 𝑌
𝑋 𝑌
Koordinat titik (3,1)
Persamaan
Untuk x = 0
Koordinat titik (0,3)
Untuk y = 1

Koordinat titik (3,1)


Melaluai titik (0,3) dan (3,1)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {3,10}
b. Metode Subtitusi
Menentukan himpunan penyelesaian dengan cara mengubah salah satu persamaan
linier ke bentuk operasi dua ruas yang memuat ruas kiri dan ruas kanan, dengan
salah satu ruas memuat satu peubah yang koefisien 1.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan dan
dengan є R!
Jawab ;
persamaan (1)
persamaan (2)
Persamaan pertama diubah bentuk menjadi

( )

( )

Himpunan penyelesaian = {(8,-3)}


c. Metode Eliminasi
Menentukan himpunan penyelesaian dengan metode eliminasi adalah
menyamakan koefisien variabel x dan y dari kedua persamaan dengan
menyamakan koerfisien – koefisien x atau y melalui proses aljabar. Sehingga
diporeleh nilai x dan y sebagai penyelesaian.

Contoh :
Dari sistem persamaan linier
dan
. Carilah himpunan penyelesaiannya!
Jawab :
lx1l
lx2l

lx1l
lx3l

Jadi, himpunan penyelesaian adalah {(1,1)}


d. Metode Eliminasi dan Subtitusi (Gabung)
Menentukan himpunan penyelesaian dengan metode gabung adalah dengan
menggunakan dua metode secara berurutan penyelesaian yang pertama dengan
menggunakan eliminasi dan penyelesaian yang kedua dengan menggunakan
subtitusi.
Contoh :
Diketahui dari sistem persamaan dan . Carilah
himpunan penyelesaiannya!
Jawab :
lx2l
lx5l

Setelah diperoleh nilai variabel ambil salah satu persamaan kemudian


disubtitusikan nilai x ke persamaan tersebut

Jadi, himpunan penyelesaian adalah {(3,2)}


B. Menyelesaiakan Model Matematika dari Msalah yang Berkaitan
dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Penafsirannya
Di atas telah dipelajari cara membuat sistem persamaan – persamaan dari
pernyataan sehari – hari untuk mencari himpunan penyelesaian model matematika
dalam bentuk persamaan – persamaan hasil analisa soal dapat diselesaiakn dengan
metode yang telah diajarkan.
Langkah – langkah menentukan himpunan penyelesaian persamaan –
persamaan dari model matemaika masalah sehari – hari :
1. Identifikasi masalah
2. Menggunakan huuruf untuk mengganti harga barang, banyak benda,
atau yang lain.
3. Menuliskan persamaan.
4. Memecahkan dengan mencari nilai – nilai dari huruf tersebut.
Contoh ;

Ani membeli 3 buah buku dan 2 pena dengan harga Rp 11.000,00. Rani membeli
2 buah buku dan 3 pena pada toko yang sama dengan harga Rp 10.250,00.
Berapakah harga masing – masing buku dan pena?

Jawab :
1. Identifikasi maslah ; 3 buah buku dan 2 pena dengan harga Rp
11.000,00
2 buah buku dan 3 pena dengan harga Rp 10.250,00
2. Menggunakan huruf : misal ; buku = b
Pena = p
3. Menuliskan persamaan ;

4. Memecahkan persamaan :
lx2l
lx3l

Jadi, harga buku Rp 2.500,00 dan harga pena Rp 1.750,00

Anda mungkin juga menyukai