SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Nurul Fitriani
NIM 7101411107
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
hari : Kamis
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
hari : Jum’at
Penguji 1,
Penguji 2, Penguji 3,
iii
NIP
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
Nurul Fitriani
NIM 7101411107
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
(Aristoteles)
“Ketepatan dalam komunikasi jauh lebih penting ketimbang di masa lalu, karena
kata yang salah atau salah dipahami sekarang akan menimbulkan bencana
(James Thurber)
PERSEMBAHAN
v
PRAKATA
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS SMAN 3 Slawi”
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karna itu, dengan kerendahan hati
Universitas.
vi
5. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Dosen Penguji I yang telah memberikan arahan dan
6. Sandy Arief, S.Pd., M.Sc., Dosen Penguji II yang memberikan arahan dan
7. Drs. Agus Suyitno, Kepala SMA Negeri 3 Slawi yang telah memberikan ijin
8. Eko Rikhanawati, S.Pd., Guru Ekonomi kelas X SMA Negeri 3 Slawi yang
9. Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 3 Slawi yang telah membantu penelitian ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan dan telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Harapan penyusun semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Penyusun
vii
SARI
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN. ............................................................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................................ vi
SARI ................................................................................................................viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
2.1.Belajar ............................................................................................... 12
x
2.1.2. Pengertian Belajar ............................................................... 19
Belajar .................................................................. 23
xi
2.5.2. Fungsi Motivasi dalam Belajar ............................................... 44
xii
3.6. Metode Analisis Data ....................................................................... 66
xiii
4.1.3. Analisis Regresi .................................................................... 86
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Perhitungan Proporsi Sampel dari Perwakilan Tiap Kelas ............ 58
Tabel 3.2. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang
Tabel 3.4. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ........... 64
Tabel 4.1. Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi ....... 75
xv
Tabel 4.5. Rata-Rata Analisis Deskriptif Tiap Indikator Variabel Persepsi
Belajar ............................................................................................ 83
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Belajar...................................................................................... 124
xviii
Lampiran 18 Surat Keterangan Observasi ...................................................... 164
xix
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang ini semakin besar. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pada kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) ada salah satu mata
pelajaran wajib dipelajari siswa yaitu ekonomi. Pembelajaran ekonomi yang ada
penawaran, dan sebagainya. Materi ini berkutat dengan teori-teori serta saling
berkaitan, maka dari itu dibutuhkan kecermatan dan berfikir logis untuk
1
2
umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar
pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Berdasarkan uraian di atas,
Ekonomi dapat dilihat dari prestasi belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Hal tersebut
dapat dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh siswa dalam Ulangan Tengah
dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
guru dinilai berbagai kalangan sebagai gambaran profesional atau tidaknya tenaga
profesional.
Selain peran guru, motivasi belajar yang dimiliki siswa juga sangat
penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Motivasi dapat berfungsi sebagai
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan
adanya usaha yang tekun dan terutama didsasari adanya motivasi, maka seseorang
yang belajar tersebut akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
belajarnya. Menurut Inayah dkk (2013) siswa dikatakan berhasil dalam belajar
jika setidaknya ketuntasan belajar mencapai 85% dari jumlah siswa di dalam
kelas.
Pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Sekolah yang menerapkan
siswa kelas X IIS di SMAN 3 Slawi ini juga menggunakan kriteria klasikal yang
digunakan dalam proses belajar mengajar siswa kelas X IIS di SMA N 3 Slawi
yakni kurikulum 2013. Berikut ini merupakan rata-rata nilai Ulangan Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS
Tabel 1.1.
Prestasi Belajar Ekonomi di Kelas X IIS SMAN 3 SLAWI
Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014
Jumlah Siswa Jumlah Siswa % Tuntas % Belum
No. Kelas
Tuntas Belum Tuntas Tuntas
1. X IIS 1 19 10 65,52 % 34,48 %
2. X IIS 2 16 13 55,17 % 44,83 %
3. X IIS 3 22 9 70,97 % 29,03 %
4. X IIS 4 17 13 56,67 % 43,33 %
Sumber : Dokumen SMAN 3 Slawi 2015
Tabel 1.1. menunjukan dari 119 siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi
menunjukkan bahwa prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS
SMAN 3 Slawi masih rendah. Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar. Menurut Sardiman (2011:39) dari sekian banyak faktor yang
berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern
4
(dari dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri si subjek
belajar.
Kondisi internal atau faktor intern mencakup kondisi fisik, kondisi psikis
dan kondisi sosial. Salah satu contoh faktor intern yaitu motivasi belajar dari
kondisi psikis siswa. Peserta didik yang bermotivasi rendah, akan mengalami
kesulitan didalam persiapan belajar dan dalam proses belajar (Rifa’i dan Anni,
2011:97). Menurut Syah (2009:152) faktor ekstern terdiri dari dua macam, yakni
faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial
mengelola program belajar mengajar. Selain itu untuk mengajar suatu kelas, guru
dituntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk
pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh guru, sebab salah
pengertian akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak
kurang lancar. Untuk itu diperlukan persepsi yang baik oleh siswa mengenai
yang baik maka komunikasi yang terjalin antara guru dengan siswa tersebut juga
untuk mengetahui tentang kompetensi pedagogi guru kelas X IIS SMAN 3 Slawi
yaitu Ibu Eko Rikhanawati. Dari hasil wawancara dengan guru ekonomi, beliau
pembelajaran yang sesuai, sering membagi siswa dalam bentuk kelompok dan
2013).
sendiri, bahwa guru berperan sekali dalam keselurahan proses belajar di dalam
kelas. Disebutkan juga ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
akuntansi. Persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru yang baik akan
siswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru sehingga prestasi
belajar akan dapat mencapai hasil yang optimal (Arisana dan Ismani 2012).
profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan
kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru
memerlukan hubungan yang baik antara guru dengan siswa. Apabila hubungan
antara guru dengan siswa baik, siswa menjadi menyukai gurunya, kemudian siswa
kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab maka dalam proses belajar-
mengajarnyapun menjadi kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru yang
7
baik.
guru adalah sarjana (strata satu) sesuai dengan bidang studi atau mata pelajaran
guru. Pengamatan dilakukan dalam kegiatan belajar di kelas, terlihat bahwa guru
ekonomi memiliki kompetensi profesional yang baik. Hal ini terlihat dari standar
kualifikasi minimal guru, yakni sarjana (strata satu) sesuai dengan bidang studi
atau mata pelajaran ekonomi. Kemudian pada saat proses belajar mengajar terlihat
bahwa guru ekonomi menguasai materi pembelajaran. Dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada 4 siswa dari 6 siswa kelas X IIS 4 didapat keterangan bahwa
metode diskusi dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan guru menjawab
materi dan guru ekonomi pernah memberikan contoh konkret dari materi
aktivitas pembelajaran merupakan kompetensi pedagogi guru. Selain itu guru juga
harus bisa menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam untuk
Feryal (2010) persepsi siswa terhadap kompetensi guru yang positif akan
8
mengacu sikap siswa untuk mengerjakan tugas dan belajar sehingga akan
Selain faktor ekstern, faktor intern seperti motivasi belajar juga tidak
menyebutkan seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri
ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan
pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang
disebut motivasi. Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan
belajar siswa kelas X IIS 4 SMAN 3 Slawi. Dari hasil wawancara dan pengamatan
tentang motivasi belajar siswa yang dilakukan kepada 6 siswa, didapat keterangan
bahwa 4 siswa membawa buku pelajaran dan alat tulis milik sendiri, mencoba
untuk aktif menjawab pertanyaan yang diajukan, suka segala hal tentang ekonomi
(Sudarma dan Sakdiyah 2007). Menurut Inayah dkk (2013) ada pengaruh positif
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. Menurut
Atta dan Jamil (2012) ada pengaruh yang positif motivasi pada pencapaian
pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi masih rendah padahal guru
9
kompetensi profesional yang baik dan motivasi belajar siswa dalam keadaan baik.
Hal ini tentu tidak sesuai dengan harapan berbagai pihak. Dilatarbelakangi
dukungan dari teori yang ada, serta hasil observasi awal maka dapat ditarik judul
terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3
Slawi?
terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3
Slawi?
terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3
Slawi?
4. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas
pedagogi guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X
profesional guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
mengajar.
b. Bagi Siswa
belajarnya.
c. Bagi Pembaca
pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Belajar
belajar dari sudut pandang teori ini yaitu proses perubahan perilaku. Untuk itu,
yang optimal maka stimulus harus dirancang sedemikian rupa (menarik dan
spesifik) sehingga mudah direspons oleh siswa. Oleh karena itu siswa akan
dan respons.
pengamatan terhadap perilaku contoh dari orang lain, misalnya guru atau orang
tuanya. Pada teori ini ditekankan pada perlunya pembiasaan merespons dan
peniruan. Dalam hal proses imitasi atau peniruan, guru dan orang tua
seyogyanya memainkan peran penting sebagai seorang model atau tokoh yang
12
13
bagaimana cara berpikir dan bertindak orang lain, serta penampilan model di
hadapan orang lain. Guru di dalam kelas dapat menarik perhatian siswa dengan
cara menyampaikan petunjuk belajar yang jelas dan menarik, dan memotivasi
persepsinya mengenai ganjaran dan hukuman yang berkaitan dengan benar dan
salahnya perilaku yang ia tiru dari model. Selain itu kualitas imitasi juga
Maksudnya, semakin piawai dan berwibawa seorang model dalam hal ini guru,
semakin tinggi pula kualitas imitasi perilaku sosial dan moral siswa tersebut
(Syah, 2009:107). Dalam proses mengajar guru harus menggunakan teori dan
tersebut yakni:
a. Penguatan (reinforcement)
b. Hukuman (punishment)
bentuk balikan segera yang dapat menimbulkan kepuasan kepada setiap orang
dipengaruhi oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya, melainkan oleh faktor
15
yang ada pada dirinya sendiri. Seseorang mampu mengolah informasi sehingga
perilaku seseorang.
yang tampak tak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental,
dirinya sendiri untuk belajar. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental.
Secara lahiriah, seorang siswa yang sedang belajar membaca dan menulis,
bukan semata-mata respons atas stimulus yang ada, melainkan yang lebih
penting yakni karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya (Syah,
2009:103).
menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri dan mandiri. Pada
16
minat terhadap seni, dan hasrat ingin tahu. Oleh karena itu teori belajar
belajar siswa di kelas dapat menghasilkan perubahan perilaku yang optimal maka
stimulus harus dirancang sedemikian rupa (menarik dan spesifik) sehingga mudah
direspons oleh siswa. Dalam proses pembiasaan respons dan imitasi diperlukan
persepsi yang baik, sehingga faktor persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi
guru dan persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru masuk dalam teori
belajar behavioristik. Hal ini didukung dari hasil penelitian yang pernah dilakukan
oleh Simamora (2014) yang menyebutkan persepsi siswa terhadap guru sangat
guru berperan sekali dalam keselurahan proses belajar di dalam kelas. Disebutkan
juga ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi
terhadap prestasi belajar akuntansi. Persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru
yang baik akan memberikan rasa nyaman dalam mengikuti pelajaran dan akan
sehingga prestasi belajar akan dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam
17
penelitian yang dilakukan oleh Feryal (2010) juga menyebutkan bahwa persepsi
siswa terhadap kompetensi guru yang positif akan memacu sikap siswa untuk
belajar.
Selain itu, hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh
profesional guru baik maka prestasi belajar siswa akan baik. Kemampuan dalam
mengajar secara urut dan sistematis serta membangkitkan gairah baik secara
model dan pendekatannya sangat diperlukan oleh siswa karena hal tersebut akan
sangat membantu ketertarikan dan antusias siswa. Ketika guru memberikan apa
yang diharapkan oleh siswa, secara psikologis siswa akan merasa dekat sehingga
mencapai prestasi belajar yang maksimal. Dalam hal ini pihak yang terkait yaitu
tugas guru. Misalnya guru dapat memahami keadaan peserta didik secara
(bebas dari rasa cemas) dan memperhatikan lingkungan belajar (bebas dari
kebisingan atau polusi) dan yang tidak kalah penting yaitu memberikan motivasi
kelas. Berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, mereka biasanya
cenderung rajin, dan selalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru
dilakukan Atta dan Jamil (2012) juga mendukung hal tersebut bahwa ada
tingkat menengah. Hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh Sudarma
dan Sakdiyah (2007) bahwa ada pengaruh positif antara motivasi berprestasi
bahwa ada pengaruh positif motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar mata
tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan
tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Berdasarkan teori tersebut teori yang
proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku itu sendiri dapat berwujud perilaku
yang tampak (menulis, membaca, menendang) dan perilaku yang tidak tampak
respons. Siswa akan mengalami perubahan perilaku apabila siswa dapat mencari
Menurut Skinner (Rifa’i dan Anni, 2011:106) belajar adalah proses perubahan
perilaku. Sebagai suatu proses, dalam kegiatan belajar dibutuhkan waktu sampai
mencapai hasil belajar, dan hasil belajar itu berupa perubahan perilaku yang lebih
dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa
sendiri. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan
banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi
yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar
semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka akan semakin baik pula
mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.
dunia di sekeliling siswa. Dari pengertian belajar di atas dapat ditarik kesimpulan
harus dikuasai, diwujudkan dalam perubahan perilaku siswa yang lebih baik yang
dipengaruhi oleh mutu mengajar guru sehingga siswa mempunyai daya pikir dan
tindakan yang berkualitas dalam menghadapi masalah-masalah untuk hari ini dan
nanti.
hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot yang
telah dipelajari.
suara, warna, tanaman, orang, gedung. Agar peserta didik mampu belajar
3) Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan
memori memberikan respons, respons dalam peserta didik diamati pada akhir
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni aspek fisiologis dan aspek
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni lingkungan sosial dan
3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
3) Penguatan. Belajar mengenai sesuatu yang baru akan menguat jika belajar yang
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa
difokuskan pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran
di sekolah. Nilai tersebut terutama dari sisi kognitif, karena pada sisi tersebut guru
dapat melihat penguasaan pengetahuan yang dimiliki siswa sebagai ukuran hasil
belajar siswa.
Angka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar skala 0-10
23
adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 1-100 adalah 55 atau 60. Pemberian nilai
atau simbol lain yang menunjukkan kualitas dari pembelajaran atau kinerja murid
juga ulangan umum yang dilaksanakan pada akhir periode pelaksanaan program
dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa agar bisa naik kelas. Dari pendapat-
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah nilai atau
angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang memiliki
siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat diukur dari rata-
faktor, yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi faktor sosial dan faktor
manusia dengan lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan alam dan fisik.
1) Faktor kecerdasan
2) Faktor bakat
adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat
dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberikan dampak yang
4) Faktor motif
belajar, jika siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan
yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak kurang baik
Cara belajar yang efisien memungkinkan siswa dalam mencapai prstasi lebih
Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi
teladan yang baik kepada anaknya. Selain itu diperlukan hubungan yang baik
antara anak dan orang tua, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan
siswa.
7) Faktor sekolah
suasana seperti itu maka siswa terdorong untuk saling berkompetisi dalam
pembelajaran. Keadaan ini diharapkan membuat hasil belajar siswa akan lebih
tinggi.
dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.
26
prestasi belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu faktor eksternal dan internal.
Yang termasuk faktor eksternal yaitu faktor sosial dan faktor non-sosial, faktor
sosial seperti keluarga, guru, serta kepemimpinan kepala sekolah. Faktor eksternal
internal, yaitu dibedakan menjadi faktor fisiologis dan psikologis, faktor fisiologis
tertentu terutama panca indera. Faktor internal yang termasuk faktor psikologis
yaitu intelegensi, bakat, minat, sikap, motivasi serta waktu dan kesempatan.
dicapai oleh siswa dalam kegiatan efektif di sekolah. Prestasi belajar ekonomi
yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi oleh siswa melalui kegiatan belajar.
pelajaran ekonomi adalah penguasaan terhadap Standar Isi SMA untuk Mata
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang
harian), ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian nasional, dan
ujian sekolah. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian kompetensi
sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Dalam
hal ini, indikator yang digunakan dalam prestasi belajar siswa adalah rata-rata
nilai proses dan nilai asli dari ujian tengah semester pada mata pelajaran ekonomi.
Rata-rata nilai proses dan nilai tengah semester diperoleh dari hasil tes seluruh
kompetensi mata pelajaran ekonomi, bobot nilai proses, nilai ulangan tengah
semester, dan ulangan akhir semester atau nilai ulangan kenaikan kelas
2.2. Persepsi
sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita. Persepsi terkait
persepsi pada petunjuk dengan tindakan di dalam suatu perbuatan tertentu (Rifa’i
1) Stimulus atau situasi yang hadir. Awal terjadinya persepsi ketika sesorang
pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang yang setiap orang
berbeda-beda. Terakhir yaitu umpan balik, umpan balik misalnya raut muka,
bahasa tubuh, perilaku dan lain sebagainya yang ditunjukkan oleh orang lain
2) Famili. Orang tua telah mengembangkan suatu cara yang khusus dalam
karakteristik siswa. Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa
30
seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar,
pedagogi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru dalam
2) Pengelolaan kelas
dengan baik.
31
a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,
belajar
memberikan umpan balik dan penguatan, dan (d) memiliki kemampuan untuk
32
pedagogi guru:
c) Perancangan pembelajaran
sebagai berikut:
a) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
mendidik
h) Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil
penelitian ini indikator kompetensi pedagogi yang akan digunakan yakni menurut
b) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,
keadaan di sekolah.
memahami informasi atau melihat sesuatu. Hal ini juga berlaku dalam proses
pembelajaran antar siswa dengan gurunya. Tanpa persepsi yang baik maka
komunikasi yang terjalin antara guru dengan siswa tersebut juga tidak akan
berlangsung dengan baik (Thoha, 2008:139). Oleh karena itu guru harus
dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan,
merumuskan tujuan yang tepat, memilih dan menyusun bahan pelajaran yang
sesuai, memiliki metode dan media mengajar yang bervariasi, serta menyusun
35
program dan alat evaluasi yang tepat akan membuat peserta didik bergairah untuk
memiliki pemahaman yang lebih tentang ciri-ciri dan perkembangan peserta didik,
karakteristik peserta didik (Satori dkk, 2007:2.32). Jika guru dapat menguasai atau
memahami karakteristik peserta didik, peserta didik akan merasa nyaman dalam
Selain itu, peserta didik juga dapat melihat kompetensi pedagogi guru
belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang
2013:103).
dengan peserta didik. Komunikasi kepada peserta didik merupakan peran yang
36
penting, karena jika tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada peserta
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar juga dapat dijadikan penilaian
apakah guru sudah memiliki kompetensi pedagogi yang baik atau belum, siswa
evaluasi belajar karena siswa percaya bahwa evaluasi yang diberikan guru benar-
2008:15).
melihat kemampuan guru dalam memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
siapa saja peserta didik yang wajib mengikuti remidial, dan siapa saja yang
persepsi dan kompetensi pedagogi guru, dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogi guru adalah tanggapan atau gambaran siswa atas
menyampaikan bahan pelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai, untuk itu guru
Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui
disajikan.
satu kemampuan dasar yang harus dimiliki sesorang guru. Berikut beberapa
sekolah
38
guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi secara mendalam dan
menyeluruh.
a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung
diampu
tindakan reflektif
diri.
peserta didik
tanggungjawabnya
sebagai berikut:
efektivitas pembelajaran
tugas untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu
40
a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
yang diampu
tindakan reflektif
mengembangkan diri.
a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
diampu
tindakan reflektif.
keadaan di sekolah.
Persepsi mempengaruhi stimulus atau pesan apa yang terserap dan makna
yang diberikan secara sadar. Hal tersebut berlaku dalam pembelajaran di sekolah.
Persepsi siswa mempengaruhi stimulus atau pesan apa yang terserap dari
pada guru. Oleh karena itu semakin baik persepsi siswa mengenai guru yang
mengajarnya, maka materi yang diberikan guru juga akan diterima dengan baik
kemampuan guru dalam menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses
konsep, dan pola pikir keilmuan bidang yang akan diajarkan. Selain itu, guru yang
siswa lebih jelas mengenai apa saja yang hendak dipelajari (Janawi, 2012:116).
42
belajar yang relevan. Memilih dan menggunakan media pembelajaran harus sesuai
dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, dan kemampuan guru serta minat dan
yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar
untuk suatu mata pelajaran bersifat dinamis, dapat berubah dari waktu ke waktu
sesuai dengan kebutuhan, serta situasi dan kondisi pembelajaran, tidak statis
cara atau metode pembelajaran baru yang mungkin dapat diterapkan di sekolah
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Tujuan ini akan menyangkut
soal kebutuhan.
kegiatan belajar dan yang mengarahkan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).
arah, dan kegigihan perilaku. Motivasi belajar siswa di kelas berkaitan dengan
alasan di balik perilaku siswa dan sejauh mana perilaku siswa mempunyai arah,
dan dipertahankan dalam jangka lama. Jika siswa menghadapi tantangan dalam
44
mengerjakan tugas makalah, tetapi dia terus berjuang dan mengatasi rintangan,
yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku, memberikan arah atau tujuan
pada pilihan perilaku tertentu. Apabila siswa tidak memiliki motivasi belajar,
maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri siswa tersebut. Dari pendapat-
pendapat tersebut dapat disimpulkan motivasi belajar merupakan proses pada diri
sesuatu yang disebut motivasi. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu kegiatan. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya
motivasi. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi
energi.
harus dikerjakan agar tujuannya tercapai dan mana yang harus dihindari.
45
bawaan (motif yang dibawa sejak lahir atau disyaraatkan secara biologis) dan
adalah kemauan.
dalam diri sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi
pribadinya
kedepannya
akan digunakan yaitu menurut Sardiman (2011), Uno (2014), dan Santrock
(2010):
keadaan di sekolah.
48
Prestasi belajar adalah nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses
belajar. Prestasi belajar dapat diukur dari ulangan umum tengah semester atau
melalui nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa
didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan wali kelas serta arsip yang
kepada siswa dan orang tua melalui buku raport pada waktu pembagian raport
faktor, yakni faktor eksternal dan faktor internal. Yang termasuk faktor eksternal
yaitu salah satunya guru, guru mempunyai peran penting dalam proses
kurang, guru tersebut tidak dapat memberikan performa yang optimal, dan
cenderung kurang bagus sehingga persepsi siswa terhadap guru tersebut biasanya
menjadi negatif dan memandang rendah. Oleh karena itu kompetensi guru dinilai
49
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Inayah dkk:
2012).
Tanpa persepsi yang baik maka komunikasi yang terjalin antara guru
dengan siswa tersebut juga tidak akan berlangsung dengan baik (Thoha,
terhadap prestasi belajar siswa, salah satu kompetensi yang dimaksud yaitu
pembelajaran juga akan semakin baik. Hal ini diperkuat penelitian yang dilakukan
yang dapat mendorong motivasi siswa dalam belajar. Sedangkan siswa dalam
belajar akan terpacu untuk terus mengembangkan dirinya yang pada akhirnya bisa
persepsi siswa terhadap guru sangat berpengaruh karena semua siswa mengetahui
dari pengalaman sendiri, bahwa guru berperan sekali dalam keselurahan proses
belajar di dalam kelas. Disebutkan juga ada pengaruh yang signifikan persepsi
50
terhadap prestasi belajar akuntansi. Persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru
yang baik akan memberikan rasa nyaman dalam mengikuti pelajaran dan akan
Semakin baik persepsi siswa mengenai guru yang mengajarnya, maka materi yang
diberikan guru juga akan diterima dengan baik pula (DeVito, 2002:80).
pembelajaran merupakan kompetensi pedagogi guru. Selain itu guru juga harus
kompetensi profesional guru baik maka prestasi belajar siswa akan baik.
gairah baik secara model dan pendekatannya sangat diperlukan oleh siswa karena
hal tersebut akan sangat membantu ketertarikan dan antusias siswa. Ketika guru
memberikan apa yang diharapkan oleh siswa, secara psikologis siswa akan merasa
dilakukan oleh Feryal (2010) bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi guru
yang positif akan memacu sikap siswa untuk mengerjakan tugas dan belajar
Selain faktor eksternal, faktor internal yaitu motivasi belajar tidak kalah
proses pada diri siswa untuk memberi semangat, arah, dan kegigihan sehingga
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik.
Adanya usaha yang tekun dengan didasari motivasi, maka siswa yang belajar
belajarnya yang baik. Intensitas motivasi belajar seorang siswa akan sangat
tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh Sudarma dan Sakdiyah (2007)
52
bahwa untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sesuai dengan semboyan
sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh
di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat
menyebutkan bahwa ada pengaruh positif motivasi belajar siswa terhadap prestasi
kelas. Berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, mereka biasanya
cenderung rajin, dan selalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru
dilakukan Atta dan Jamil (2012) mendukung hal tersebut bahwa ada pengaruh
53
(X1), persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X2), dan motivasi
belajar (X3) terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IPS.
SMAN 3 Slawi.
SMAN 3 Slawi.
SMAN 3 Slawi.
METODE PENELITIAN
1.6.1. Populasi
2013:117). Adapun populasi siswa kelas X IIS berjumlah 119 siswa yang terbagi
30 siswa. Jadi total keseluruhan populasi dalam penelitian ini sebanyak 119 siswa
1.6.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampel yang akan diambil yakni menggunakan rumus Slovin, seperti berikut:
12
13
Keterangan:
N : ukuran populasi
n : ukuran sampel
Maka sampel yang diteliti sebanyak 92 siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Setelah
dari empat kelas, dimana populasi tersebar dari 119 jumlah total terbagi terdiri
dari 4 kelas.
14
random sampling. Pada penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel tidak tunggal, tetapi gabungan dari 2 teknik yaitu proporsi dan acak.
Dimana pada teknik pengambilan sampel secara acak, subjek didalam populasi
memiliki kesempatan yang sama dipilih menjadi sampel. Kemudian dalam teknik
setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam
jumlah sampel siswa kelas X IIS yang sudah terbagi menjadi 4 kelas kemudian
Keterangan :
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
sebanyak 92 siswa yang terbagi dalam 4 kelas tersebut diambil secara acak yang
menjadi perwakilan dari tiap kelas. Adapun perhitungan sampel untuk masing-
Tabel 3.1.
Perhitungan Proporsi Sampel dari Perwakilan Tiap Kelas
Jumlah Jumlah
No. Kelas Proporsi Sampel
Populasi Sampel
1 X IIS 1 29 23
24% x 92 = 23
2 X IIS 2 29 22
24% x 92 = 22
3 X IIS 3 31 24
26% x 92 = 24
4 X IIS 4 30 23
25% x 92 = 23
Jumlah 119 92
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi variabel dependen (Y) dan variabel
independen (X). Dalam penelitian ini ada empat variabel penelitian yang diteliti.
pedagogi guru, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi
belajar sebagai variabel independen dan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
Variabel dependen atau bisa juga disebut terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen atau
bebas (Sugiyono, 2013:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi
16
belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Prestasi belajar
siswa kelas X IIS mata pelajaran ekonomi dapat diukur dengan indikator meliputi:
ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester mata pelajaran ekonomi
siswa.
Dalam hal ini terdapat tiga variabel independen atau variabel bebas,
yakni:
gambaran siswa atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan guru
pembelajaran
gambaran siswa atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan guru
diampu
tindakan reflektif.
Motivasi belajar merupakan proses pada diri siswa untuk memberi semangat,
1.8.1. Angket
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru, variabel persepsi siswa tentang
kompetensi profesional guru, dan variabel motivasi belajar siswa. Bentuk angket
yang digunakan yaitu tertutup, yaitu angket yang disusun dengan menyediakan
1.8.2. Dokumentasi
yakni rata-rata ulangan tengah semester dan rata-rata ulangan akhir semester kelas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu angket
atau kuesioner. Suatu angket atau kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau
cara pengujian signifikansi 0,05 jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya
positif maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,
2011:52). Berikut ini disajikan hasil uji validitas masing-masing pernyataan pada
pernyataan, adapun hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.2.
sebagai berikut :
Tabel 3.2. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Pedagogi Guru
No. Nilai Keterangan No. Nilai Keterangan
Soal Signifikansi Soal Signifikansi
1 0,041 Valid 14 0,000 Valid
2 0,025 Valid 15 0,001 Valid
3 0,000 Valid 16 0,000 Valid
4 0,003 Valid 17 0,001 Valid
5 0,000 Valid 18 0,001 Valid
6 0,000 Valid 19 0,010 Valid
7 0,000 Valid 20 0,025 Valid
8 0,025 Valid 21 0,041 Valid
9 0,010 Valid 22 0,000 Valid
10 0,003 Valid 23 0,000 Valid
11 0,010 Valid 24 0,106 Tidak Valid
12 0,005 Valid 25 0,015 Valid
13 0,000 Valid
20
Berdasarkan hasil analisis uji validitas pada tabel di atas dapat diketahui
bahwa dari 25 butir pernyataan terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid atau
yang mempunyai signifikansi > 0,05 yaitu nomor 24 dikeluarkan dari daftar
pernyataan, karena pernyataan lain sudah bisa mewakili untuk mengukur indikator
20 butir penyataan, adapun hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut:
Tabel 3.3. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Profesional Guru
No. Nilai Keterangan No. Nilai Keterangan
Soal Signifikansi Soal Signifikansi
26 0,000 Valid 36 0,000 Valid
27 0,022 Valid 37 0,216 Tidak Valid
28 0,000 Valid 38 0,005 Valid
29 0,022 Valid 39 0,008 Valid
30 0,000 Valid 40 0,003 Valid
31 0,216 Tidak Valid 41 0,020 Valid
32 0,000 Valid 42 0,003 Valid
33 0,020 Valid 43 0,000 Valid
34 0,000 Valid 44 0,020 Valid
35 0,000 Valid 45 0,020 Valid
Berdasarkan hasil analisis uji validitas pada tabel di atas dapat diketahui
bahwa dari 20 butir pernyataan terdapat 2 butir pernyataan yang tidak valid atau
yang mempunyai signifikansi > 0,05 yaitu nomor 31 dan 37 dikeluarkan dari
daftar pernyataan, karena pernyataan lain sudah bisa mewakili untuk mengukur
Sehingga instrumen ini dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
21
Variabel motivasi belajar terdiri dari 28 butir penyataan, adapun hasil uji
Berdasarkan hasil analisis uji validitas pada tabel di atas dapat diketahui
bahwa dari 28 butir pernyataan terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid atau
yang mempunyai signifikansi > 0,05 yaitu nomor 48, 57 dan 72 dikeluarkan dari
daftar pernyataan, karena pernyataan lain sudah bisa mewakili untuk mengukur
indikator dari variabel motivasi belajar. Sehingga instrumen ini dapat digunakan
sebagai alat ukur dalam penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
yang merupakan indikator dari variabel. Suatu angket atau kuesioner dikatakan
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
cronbach alpha nilainya lebih besar dari 0,70, sehingga instrumen yang
Untuk menganalisis data diperlukan suatu cara atau metode analisis data
hasil penelitian agar dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam hal ini metode analisis
profesional guru, dan variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi yaitu sebagai berikut.
dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
menggunakan program SPSS 16. Data yang diperoleh dari hasil pengisian angket,
a. Menentukan rentang, yakni dengan cara data terbesar dikurangi data terkecil.
c. Menentukan panjang interval atau kelas (p) dengan rumus sebagai berikut:
p=
d. Memilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama
dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil tetapi selisihnya harus
penelitian:
Data terkecil = 41
Rentang = 77
Panjang kelas = 5
Data terbesar = 86
Data terkecil = 34
Rentang = 52
Panjang kelas = 5
Data terkecil = 45
Rentang = 75
Panjang kelas = 5
2011:160). Dalam hal ini cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak menggunakan analisis grafik dengan perhitungan uji statistik
dari 0,05 maka H0 diterima atau residual dalam data tersebut berdistribusi normal.
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang
digunakan memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik ini meliputi uji
1. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
dapat dilihat dari variance inflation factor (VIF) dengan nilai VIF ≥ 10.
2. Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.
program SPSS 16 dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola yang jelas (pola yang
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Analisis regresi yang akan
ekonomi dengan lebih dari satu variabel independen yaitu variabel independen
Y = a + b1X1 + b2X2+b3X3+ѐ
Keterangan :
Y = Prestasi Belajar
a = Konstanta
X3 = Motivasi Belajar
terhadap variabel prestasi belajar. Apabila tingkat signifikan < 0,05 maka Ho
secara simultan atau sama-sama. Sebaliknya jika tingkat signifikansi > 0,05 maka
Ho diterima, hal ini berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak
semua parameter dalam model sama dengan nol, maksudnya apakah semua
2011:98).
dependen. Dimana hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter (bi) sama dengan nol. Artinya apakah suatu variabel independen tidak
(Ghozali, 2011:98).
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
persentase.
BAB IV
varian, maksimum, minimum, dan sum (Ghozali, 2011:19). Dalam penelitian ini,
variabel penelitian dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum dan sum berbantuan SPSS 16. Berikut analisis deskripstif dari masing-
masing variabel:
ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester genap tahun
ajaran 2014/2015 dengan sampel 92 siswa. Berikut deskripsi data variabel prestasi
belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMA N 3 Slawi tahun ajaran
74
75
Valid N (listwise) 92
Tabel diatas dapat dilihat bahwa secara statistik nilai rata-rata sebesar 81.
Deskripsi variabel prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS
SMAN 3 Slawi yang merupakan hasil dokumentasi guru mata pelajaran ekonomi
sebagai berikut:
Tabel 4.2. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Semester Genap Tahun
Ajaran 2014/2015
No. Kelas Jumlah Tuntas % Tidak % Total
Tuntas
1. X IIS 1 23 18 78,26 % 5 21,74 % 100%
2. X IIS 2 22 15 68% 7 32% 100%
3. X IIS 3 24 15 62,5% 9 37,5% 100%
4. X IIS 4 23 20 87% 3 13% 100%
JUMLAH 92 68 24
Sumber: Dokumen SMAN 3 Slawi 2015
Guru
pembelajaran, (2) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
empatik, dan santun dengan peserta didik, (5) menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar, (6) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
devisasi, varian, maksimum, minimum dan sum dari variabel persepsi siswa
Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Valid N (listwise) 92
Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat nilai rata-rata variabel persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogi guru yakni sebesar 89. Secara rinci hasil analisis deskriptif
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogi guru kelas X IIS adalah baik, dibuktikan dengan jawaban responden
dalam kriteria baik (36%) sebanyak 33 siswa. Sedangkan ditinjau dari masing-
masing jawaban responden dapat dilihat pada lampiran. Berikut dapat dilihat
Berdasarkan hasil analisis deskriptif setiap indikator tersebut dapat dilihat bahwa
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru ekonomi dalam keadaan baik
sebagian siswa tentang kompetensi pedagogi guru ekonomi dalam keadaan cukup
baik.
Guru
profesional guru yaitu (1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, (3) mampu
79
mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang
maksimum, minimum dan sum dari variabel persepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru:
Valid N (listwise) 92
Pada tabel 4.6. dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada variabel persepsi siswa
tentang kompetensi profesional guru yaitu sebesar 67. Berikut hasil analisis
deskriptif secara lebih rinci untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru yang diolah berdasarkan angket yang diiisi oleh responden:
80
Berdasarkan tabel 4.7. dapat dilihat bahwa persepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru kelas X IIS SMA N 3 Slawi adalah sangat baik, terbukti dengan
jawaban responden pada kriteria sangat baik (38%) sebanyak 35 siswa. Sedangkan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif setiap indikator tersebut dapat dilihat bahwa
persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru ekonomi dalam keadaan baik
yaitu (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan
masalah, (4) mempunyai manajemen waktu yang baik, (5) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, (6) cepat bosan pada tugas-tugas rutin, (7) adanya
belajar dengan baik. Distribusi nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum dan sum untuk variabel motivasi belajar yaitu sebagai berikut:
82
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 92
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.9. dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada variabel motivasi belajar
yaitu sebesar 92. Berikut hasil analisis deskriptif secara lebih rinci untuk variabel
motivasi belajar yang diolah berdasarkan angket yang diiisi oleh responden:
Berdasarkan tabel 4.10. dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa kelas X IIS
SMA N 3 Slawi adalah sangat baik, terbukti dengan jawaban responden pada
jawaban responden dapat dilihat pada lampiran. Berikut nilai rata-rata pada
Berdasarkan hasil analisis deskriptif setiap indikator tersebut dapat dilihat bahwa
motivasi belajar siswa dalam keadaan tinggi sehingga mendukung prestasi belajar,
walaupun pada indikator ke lima motivasi belajar siswa dalam keadaan cukup.
kompetensi profesional guru dan motivasi belajar serta prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas
Smirnov (K-S) berbantuan SPSS 16. Dimana uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis terlebih dahulu, dimana apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
maka H0 diterima atau residual dalam data tersebut berdistribusi normal dan
sebaliknya apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak atau
residual dalam data tersebut tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2011:160). Hasil
pedagogi guru, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi
belajar lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima atau residual data berdistribusi
normal.
1. Uji Multikolinearitas
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk variabel persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogi guru sebesar 2,512, variabel persepsi siswa tentang
kompetensi profesional guru sebesar 2,757 dan variabel motivasi belajar sebesar
2,253. Semua nilai VIF untuk masing-masing variabel independen memiliki nilai
2. Uji Heteroskedastisitas
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada
grafik plot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola tertentu yang
heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
86
menyevar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat juga dari uji glejser. Pengujian
independen lebih dari 0,05 maka model regresi tidak mengandung adanya
Dari grafik plot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga pada model regresi tidak
variabel dependen dengan satu atau lebih dari satu variabel independen, juga
dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Y), kemudian
ada tiga variabel independen yaitu persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi
guru (X1), persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X2) dan motivasi
belajar (X3). Berikut hasil analisis regresi dengan menggunakan SPSS 16:
profesional guru (X2) dan motivasi belajar (X3) diasumsikan nol maka prestasi
belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi bernilai 50,840.
2. Koefisien persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) sebesar 0,127
berarti jika setiap kenaikan satu skor persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogi guru (X1) diikuti kenaikan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
kelas X IIS SMAN 3 Slawi sebesar 0,127 dengan asumsi persepsi siswa
88
tentang kompetensi profesional guru (X2) dan motivasi belajar (X3) bersifat
tetap.
3. Koefisien (X2) sebesar 0,145 berarti jika setiap kenaikan satu skor (X2) diikuti
kenaikan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 0,145 dengan asumsi
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) dan motivasi belajar
4. Koefisien (X3) sebesar 0,105 berarti jika setiap kenaikan satu skor (X3) diikuti
kenaikan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 0,105 dengan asumsi
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) dan persepsi siswa
signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan HA diterima atau dengan kata
sama-sama. Sebaliknya jika tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka H0 diterima
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Berikut hasil uji F atau uji
Dari tabel ANOVA tersebut dapat dilihat bahwa signifikansi yaitu sebesar 0,000,
dimana nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha1 diterima atau
variabel independen yaitu persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1),
persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X2) dan motivasi belajar
Coefficients hasil uji t atau uji parsial dengan menggunakan SPSS 16:
90
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk masing-masing
variabel yaitu
1. variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) diketahui nilai
ditolak dan Ha2 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara individual
nilai signifikansi sebesar 0,004, berarti nilai signifikansi kurang dari 5% maka
3. variabel motivasi belajar (X3) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,002, berarti
nilai signifikansi kurang dari 5% maka H0 ditolak dan Ha4 diterima. Hal
berikut:
profesional guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi. (Diterima)
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi. (Diterima)
Pada uji regresi ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi (R2)
sebagai berikut:
Model Summary
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai adjusted R2sebesar 0,672 atau sebesar 67,2%.
Jadi dapat dikatakan bahwa 67,2% prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas
92
X IIS SMAN 3 Slawi yang dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang kompetensi
belajar, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Kemudian
dari tabel juga dapat dilihat nilai R2 yaitu sebesar 0,683 dimana nilai R2 mendekati
simultan, koefisien determinasi secara parsial juga perlu dicari untuk masing-
a. Dependent Variable: y
Dari tabel dapat dilihat nilai koefisien determinasi secara parsial untuk
IIS SMAN 3 Slawi. Nilai koefisen determinasi secara parsial sebesar 0,326
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS
SMAN 3 Slawi.
4.2. Pembahasan
profesional guru (X2) dan motivasi belajar (X3) terhadap prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Berdasarkan data penelitian
SMAN 3 Slawi
Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama atau Ha1 yaitu ada pengaruh
profesional guru dan motivasi belajar secara simultan terhadap prestasi belajar
94
mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi dinyatakan diterima karena
besarnya signifikansi kurang dari 0,05. Dalam hal ini maka semakin tinggi
profesional guru dan motivasi belajar maka akan meningkatkan prestasi belajar
persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi sebesar
67,2%. Hal ini berarti prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN
siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar sebesar 67,2%
sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar model. Berdasarkan analisis hasil
penelitian di atas, baik secara simultan maupun secara parsial, ketiga variabel
yang cukup tinggi. Hal ini sejalan dengan teori behavioristik bahwa prestasi
mengajar di kelas.
profesional guru dan motivasi belajar ditemukan bahwa variabel persepsi siswa
guru memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap prestasi belajar mata
kontribusi yang cukup tinggi terhadap prestasi belajar tersebut sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh Patterson dan Loeber dalam Syah (2009:153) bahwa
kegiatan belajar siswa dapat meningkat apabila para guru selalu menunjukkan
sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan
rajin khususnya dalam hal belajar. Guru merupakan faktor yang berasal dari luar
yang akan mendorong siswa untuk belajar dengan baik sehingga menghasilkan
prestasi belajar yang baik pula. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wulandari
SMAN 3 Slawi
Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua atau Ha2 yaitu ada pengaruh
besarnya signifikansi kurang dari 0,05. Pada koefisien determinasi secara parsial
IIS SMAN 3 Slawi sebesar 12,11%. Hal ini menunjukkan semakin tinggi persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogi maka semakin tinggi pula prestasi belajar
kompetensi pedagogi maka semakin rendah pula prestasi belajar mata pelajaran
ekonomi.
96
Mulyasa (2013:54) yang menyatakan bahwa sebagai fasilitator, tugas guru yang
bukan hanya mengajar tetapi diperlukan pembelajaran yang demokratis, jujur dan
terbuka, serta siap untuk menerima kritikan dari siswanya. Untuk kepentingan
tersebut, guru merupakan faktor penting yang mempunyai pengaruh yang besar
tidaknya peserta didik dalam belajar. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian
memiliki prestasi belajar yang maksimal maka siswa harus memiliki persepsi
tentang kompetensi pedagogi guru yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa ketika
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru bertambah satu skor maka
tentang kompetensi pedagogi guru tergolong baik dengan persentase sebesar 36%.
Sedangkan dilihat dari hasil analisis tiap indikator menunjukkan bahwa lima dari
enam indikator variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru berada
pada kriteria baik. Lima indikator tersebut yaitu (1) kemampuan mengelola
pembelajaran, (2) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
empatik, dan santun dengan peserta didik, (6) memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini berarti persepsi siswa SMAN 3
SMAN 3 Slawi
Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga atau Ha3 yaitu ada pengaruh
besarnya signifikansi kurang dari 0,05. Pada koefisien determinasi secara parsial
IIS SMAN 3 Slawi sebesar 9 %. Hal ini menunjukkan semakin tinggi persepsi
siswa tentang kompetensi profesional maka semakin tinggi pula prestasi belajar
kompetensi profesional maka semakin rendah pula prestasi belajar mata pelajaran
ekonomi.
pembelajaran guru tidak cukup hanya mengetahui bahan ajar yang akan diajarkan
pada siswa, tetapi juga harus mengetahui dasar filosofisnya sehingga mampu
98
selain mengemban tugas untuk menciptakan situasi interaksi edukatif, guru harus
membimbing dan memberi bekal pada siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga menentukan berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar. Hal
tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014)
penelitian tersebut menunjukkan bahwa agar siswa memiliki prestasi belajar yang
guru yang baik. Hal ini terbukti dari hasil analisis yang menunjukkan pengaruh
positif, artinya jika kompetensi profesional guru baik maka prestasi belajar siswa
akan naik. Namun sebaliknya jika kompetensi profesional guru tidak baik maka
sebesar 38%. Sedangkan dilihat dari hasil analisis tiap indikator menunjukkan
bahwa lima indikator variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru
berada pada kriteria baik. Lima indikator tersebut yaitu (1) menguasai materi, (2)
menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,
(3) mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber
dengan melakukan tindakan reflektif pada kriteria baik. Hal ini berarti persepsi
siswa SMAN 3 Slawi tentang kompetensi profesional guru yakni baik sehingga
Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga atau Ha4 yaitu ada pengaruh
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS
0,05. Pada koefisien determinasi secara parsial menunjukkan nilai kontribusi yang
ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi sebesar 10,63%. Hal ini menunjukkan
semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula prestasi belajar mata
Hal ini sejalan dengan teori humanistik yang dikemukakan oleh Callahan
dan Clark dalam Mulyasa (2013:58) yang menyatakan bahwa untuk mencapai
tujuan pembelajaran guru harus memberikan motivasi pada siswa untuk belajar.
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Dengan motivasi akan tumbuh
dorongan untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pencapaian tujuan. Hal
tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarma dan Eva
menunjukkan bahwa agar siswa memiliki prestasi belajar yang maksimal maka
siswa harus memiliki motivasi belajar yang baik. Hal ini terbukti dari hasil
analisis yang menunjukkan pengaruh positif, artinya jika motivasi belajar siswa
tergolong tinggi dengan persentase sebesar 34%. Sedangkan dilihat dari hasil
analisis tiap indikator menunjukkan bahwa enam dari tujuh indikator variabel
motivasi belajar berada pada kriteria tinggi. Enam indikator tersebut yaitu (1)
adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam
mempunyai manajemen waktu yang baik, (5) cepat bosan pada tugas-tugas rutin
seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Sedangkan indikator pada adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar kategori cukup. Hal ini berarti motivasi
belajar siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi yakni tinggi sehingga meningkatkan
prestasi belajarnya.
101
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
5.2. Saran
berikut:
dengan mengambil sampel lebih dari satu wilayah agar memperoleh hasil
dari guru, karena dari penilaian guru siswa dapat mengetahui kemudian
memperbaiki kekurangannya atau materi mana saja yang perlu dipelajari lagi.
4. Bagi siswa diharapkan agarterdorong untuk belajar lebih giat lagi terutama
dalam mengerjakan soal mata pelajaran ekonomi yang lebih sulit, karena
5. Penelitian ini hanya meneliti pada faktor-faktor tertentu saja, untuk itu
diharapkan kelak bagi para peneliti bisa meneliti faktor-faktor lain atau
yang tidak dibahas pada penelitian ini yaitu faktor yang berasal dari dalam
DAFTAR PUSTAKA
Atta, Malik Amer dan Asif Jamil. 2012. Effects Of Motivation And Parental
Influence On The Educational Attainments Of Students At Secondary
Level. Dalam Jurnal Internasional Penelitian Akademik, Volume 2 No.
3. Hal 427-431 Pakistan: Gomal University.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro.
Inayah, Ridaul; Trisno Martono, dan Hery Sawiji. 2013. Pengaruh Kompetensi
Guru, Motivasi Belajar Siswa, Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 1
Lasem Jateng Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam Jurnal Pendidikan
Insan Mandiri, Volume 1 No. 1. Hal 1-12 Surakarta: Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Janawi. 2012. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bangka Belitung dan
Bandung: Shiddiq Press dan Alfabeta.
104
--------- 2013b. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Rifa’i, Achmad. dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES PRESS.
Satori, Djam’an dkk. 2007. Materi Pokok Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sudarma, Ketut dan Eva M. Sakdiyah. 2007. Pengaruh Motivasi, Disiplin, Dan
Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi. Dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi, Volume 2 No. 2. Hal
165-184 Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
LAMPIRAN
107
LAMPIRAN 1
Daftar Nama Responden Uji Coba Penelitian
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran
30 Sebelum memulai pembelajaran guru ekonomi menjelaskan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
31 Saya memahami tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
pada setiap pertemuan
32 Guru dalam memberikan pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan sehari-sehari saat ini
33 Pada saat memulai pembelajaran guru ekonomi terlebih dahulu
menyampaikan gambaran umum tentang materi pembelajaran
yang akan disampaikan
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan
berbagai alat, media, dan sumber belajar yang relevan
34 Guru ekonomi memanfaatkan LCD dalam pembelajaran di
kelas
35 Guru ekonomi memberikan contoh konkret dari materi
114
MOTIVASI BELAJAR
No Pernyataan SS S RR TS STS
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
46 Saya bersemangat ketika mengikuti pelajaran ekonomi
47 Saya menanyakan hal yang belum saya pahami mengenai
materi pembelajaran
48 Saya mencoba menyukai materi pembelajaran walaupun saya
sebenarnya kurang suka mengenai ekonomi
49 Saya kurang bersemangat mengikuti pembelajaran ekonomi
karena saya kurang suka mengenai ekonomi
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
50 Saya membawa buku pelajaran dan alat tulis milik sendiri
dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran ekonomi di
kelas
51 Jika guru memberikan tugas yang harus dikumpulkan, maka
saya mengerjakan tugas secara lengkap kemudian
mengumpulkan dengan tepat waktu
52 Saya mencari tahu terkait materi pelajaran yang belum
dimengerti dengan bertanya kepada teman atau dari buku lain
53 Saat ada jam pelajaran kosong saya pergunakan untuk
mengerjakan tugas
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
54 Saya mencoba untuk aktif menjawab pertanyaan dari guru
ekonomi dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi
55 Saya mencari referensi lain selain dari buku dan LKS terkait
materi mata pelaqjarn ekonomi
56 Saya suka segala hal yang terkait masalah ekonomi
57 Saya berminat untuk aktif dalam proses diskusi mata pelajaran
ekonomi
116
Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memingkinkan seseorang siswa dapat
belajar dengan baik
70 Adanya suasana tenang saat pembelajaran mata pelajaran
ekonomi
71 Menurut saya, guru ekonomi dapat mengkondisikan kelas
dengan baik sehingga pembelajaran dapat berlangsung lancar
72 Menurut saya, volume suara guru ekonomi saat mengajar
sangat baik
73 Saya merasa nyaman ketika mengikuti pembelajaran mata
pelajaran ekonomi
118
LAMPIRAN 4
a. Reliabilitas
118
119
LAMPIRAN 5
b. Validitas
119
120
120
121
a. Reliabilitas
122
Validitas
122
123
123
124
LAMPIRAN 8
a. Reliabilitas
124
125
b. Validitas
125
126
126
127
127
128
LAMPIRAN 10
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK,
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X IPS
SMAN 3 SLAWI
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran
29 Sebelum memulai pembelajaran guru ekonomi menjelaskan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
30 Guru dalam memberikan pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan sehari-sehari saat ini
31 Pada saat memulai pembelajaran guru ekonomi terlebih dahulu
menyampaikan gambaran umum tentang materi pembelajaran
yang akan disampaikan
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan
berbagai alat, media, dan sumber belajar yang relevan
32 Guru ekonomi memanfaatkan LCD dalam pembelajaran di
kelas
33 Guru ekonomi memberikan contoh konkret dari materi
pembelajaran melalui gambar, film, foto,video dan lain
sebagainya
34 Menurut Saya guru ekonomi sudah memanfaatkan media cetak
(koran, majalah, berita online, web dan lainnya), sebagai tugas
untuk membuat rangkuman serta membuat analisisnya
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengorganisasikan dan melaksanakan
program pembelajaran
35 Guru ekonomi menggunakan metode diskusi untuk pemecahan
suatu masalah pada suatu pokok bahasan
36 Metode pembelajaran yang digunakan guru ekonomi sesuai
dengan materi yang diajarkan
37 Menurut saya materi pembelejaran yang disampaikan guru
ekonomi dijelaskan secara sistematis dan kreatif
38 Pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait materi
137
MOTIVASI BELAJAR
No Pernyataan SS S RR TS STS
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
43 Saya bersemangat ketika mengikuti pelajaran ekonomi
44 Saya menanyakan hal yang belum saya pahami mengenai
materi pembelajaran
45 Saya kurang bersemangat mengikuti pembelajaran ekonomi
karena saya kurang suka mengenai ekonomi
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
46 Saya membawa buku pelajaran dan alat tulis milik sendiri
dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran ekonomi di
kelas
47 Jika guru memberikan tugas yang harus dikumpulkan, maka
saya mengerjakan tugas secara lengkap kemudian
mengumpulkan dengan tepat waktu
48 Saya mencari tahu terkait materi pelajaran yang belum
dimengerti dengan bertanya kepada teman atau dari buku lain
49 Saat ada jam pelajaran kosong saya pergunakan untuk
mengerjakan tugas
138
Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memingkinkan seseorang siswa dapat
belajar dengan baik
65 Adanya suasana tenang saat pembelajaran mata pelajaran
ekonomi
66 Menurut saya, guru ekonomi dapat mengkondisikan kelas
dengan baik sehingga pembelajaran dapat berlangsung lancar
67 Saya merasa nyaman ketika mengikuti pembelajaran mata
pelajaran ekonomi
LAMPIRAN 13 140
Tabulasi Data Penelitian Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru
Tabulasi Data Penelitian Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru
Kode Materi SK dan KD Media dan Sumber Mengorganisasikan Keprofesionalan
Responden P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 P42 TOTAL
R_1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 51
R_2 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 75
R_3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 57
R_4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 5 1 64
R_5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 81
R_6 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 81
R_7 5 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 71
R_8 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 84
R_9 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 49
R_10 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 85
R_11 3 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 69
R_12 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 84
R_13 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 84
R_14 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 48
R_15 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 3 77
R_16 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 3 5 5 2 77
R_17 2 2 2 2 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 50
R_18 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 3 75
R_19 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 78
R_20 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 4 3 64
R_21 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 81
R_22 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 3 4 5 5 4 5 83
R_23 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 41
R_24 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 86
R_25 3 3 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 74
145
Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 5 2 2 5 1 2 2 70
R_2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 89
R_3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 104
R_4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 120
R_5 3 3 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 90
R_6 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 113
R_7 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 117
R_8 4 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 97
R_9 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 89
R_10 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 5 5 113
R_11 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 117
R_12 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 119
R_13 4 4 2 5 3 3 3 3 5 3 5 4 3 3 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 4 95
R_14 5 5 5 3 4 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 91
R_15 3 3 3 3 3 4 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 92
R_16 3 3 3 4 5 4 3 5 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2 4 5 5 4 88
R_17 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 69
R_18 4 5 3 5 3 4 3 3 3 3 3 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 96
R_19 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 102
R_20 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 91
R_21 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 77
149
Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_22 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 82
R_23 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 3 1 1 1 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 72
R_24 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 119
R_25 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 102
R_26 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 114
R_27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 92
R_28 5 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 112
R_29 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 68
R_30 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 89
R_31 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 52
R_32 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 78
R_33 4 3 4 2 3 2 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 81
R_34 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 95
R_35 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 64
R_36 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 5 3 3 4 2 3 3 5 3 4 3 3 3 4 84
R_37 4 3 2 2 3 4 4 4 4 5 2 5 4 3 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 90
R_38 3 4 2 4 2 4 5 5 3 5 3 5 4 3 4 5 4 4 5 3 3 3 3 4 4 94
R_39 4 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 56
R_40 4 4 2 2 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 102
R_41 3 4 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 94
R_42 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 116
R_43 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 69
150
Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_44 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 89
R_45 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 80
R_46 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 55
R_47 3 3 3 2 2 2 2 5 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 5 2 2 2 2 2 2 67
R_48 4 4 3 5 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 100
R_49 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 113
R_50 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 1 2 2 47
R_51 3 3 1 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 3 4 4 2 5 4 3 3 5 3 3 96
R_52 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 5 4 100
R_53 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 62
R_54 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 106
R_55 4 4 2 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 107
R_56 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 107
R_57 2 4 4 5 5 4 2 5 5 3 5 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 4 5 5 5 94
R_58 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 110
R_59 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 91
R_60 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 58
R_61 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 117
R_62 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 106
R_63 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 114
R_64 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 49
R_65 2 2 2 2 5 1 2 2 1 1 2 4 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 `1 1 49
R_66 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 46
R_67 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 116
R_68 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 87
151
Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_69 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 100
R_70 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 1 2 2 1 2 2 1 2 54
R_71 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 45
R_72 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 115
R_73 4 4 3 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 5 3 3 5 4 4 3 3 3 3 4 3 90
R_74 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 98
R_75 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 120
R_76 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 108
R_77 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 60
R_78 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 2 3 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 97
R_79 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 120
R_80 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 117
R_81 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 5 4 99
R_82 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 118
R_83 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 67
R_84 3 3 3 4 3 2 2 2 5 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 80
R_85 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 115
R_86 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 88
R_87 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 87
R_88 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 82
R_89 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 2 3 4 3 3 86
R_90 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 118
R_91 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 103
R_92 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 118
152
Mengelola Pembelajaran
Menguasai Karakteristik
Berkomunikasi
Menguasai SK dan KD
Mengembangkan Keprofesionalan
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Valid N (listwise) 92
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance
Valid N (listwise) 92
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 92
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 92
159
b. Uji Glejser
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.535 1.407 3.935 .000
x1 -.035 .023 -.255 -1.549 .125
x2 -.005 .030 -.028 -.160 .873
x3 .013 .020 .097 .623 .535
a. Dependent Variable: Abs
Hasil Analisis Regresi
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001
x2 .145 .049 .295 2.955 .004
x3 .105 .033 .292 3.239 .002
a. Dependent Variable: y
Model Summary
a. Dependent Variable: y
162
LAMPIRAN 16
LAMPIRAN 17
164
LAMPIRAN 18
165
LAMPIRAN 19
166
LAMPIRAN 20
18 Agustus 2015
167
Lampiran 21
Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Ekonomi dan Siswa Kelas X IIS
SMA Negeri 3 Slawi
Nara Sumber : Ibu Eko Rikhanawati, S.Pd. (guru pengampu mata pelajaran ekonomi)
Nara Sumber : Akhmad Rosyi S., Al Hiqni F., Dyah Pitaloka Permatasari, Intan Faridatul
Jannah, Syukron Madani Wiryanto, Yasmine Salma Nabilah.
Sumber : Hasil Wawancara Hari Rabu Tanggal 11 Februari 2015 jam 09.30 WIB