Anda di halaman 1dari 187

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI

SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGI GURU


DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X IIS
SMAN 3 SLAWI

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Nurul Fitriani
NIM 7101411107

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

hari : Kamis

tanggal : 3 September 2015

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si.


NIP. 197912082006042002

ii
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

hari : Jum’at

tanggal : 25 September 2015

Penguji 1,
Penguji 2, Penguji 3,

Sandy Arief, S.Pd., M.Sc. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si.


NIP. 198307052005011002 NIP. 197912082006042002

iii
NIP
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, September 2015

Nurul Fitriani

NIM 7101411107

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Belajar itu pada dasarnya menyenangkan”

(Aristoteles)

“Ketepatan dalam komunikasi jauh lebih penting ketimbang di masa lalu, karena

kata yang salah atau salah dipahami sekarang akan menimbulkan bencana

sedahsyat tindakan yang dilakukan tanpa pikir panjang”

(James Thurber)

PERSEMBAHAN

1. Untuk kedua orangtuaku, Rokhidin


dan Nuryatun.
2. Untuk adikku, M. Rizki Nur Faozan.
3. Untuk sanak saudara serta
sahabatku.
4. Almamaterku, UNNES

v
PRAKATA

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Tentang

Kompetensi Pedagogi Guru Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS SMAN 3 Slawi”

dalam rangka menyelesaikan pendidikan Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karna itu, dengan kerendahan hati

penyusun mengucapkann terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan di tingkat

Universitas.

2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga dapat

menyelesaikan studi dan skripsi dengan baik.

3. Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.

4. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing yang telah sabar

membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan skripsi ini.

vi
5. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Dosen Penguji I yang telah memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sandy Arief, S.Pd., M.Sc., Dosen Penguji II yang memberikan arahan dan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Agus Suyitno, Kepala SMA Negeri 3 Slawi yang telah memberikan ijin

untuk melaksanakan penelitian ini.

8. Eko Rikhanawati, S.Pd., Guru Ekonomi kelas X SMA Negeri 3 Slawi yang

telah membantu dan membimbing selama proses penelitian.

9. Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 3 Slawi yang telah membantu penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan dan telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Harapan penyusun semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

pada umumnya dan bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya.

Semarang, September 2015

Penyusun

vii
SARI

Fitriani, Nurul. 2015. “Pengaruh Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Tentang


Kompetensi Pedagogi Guru Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS SMAN 3 Slawi”. Sarjana
Pendidikan Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Rediana
Setiyani, S.Pd., M.Si. dan 167 hal.

Kata Kunci: Kompetensi Pedagogi, Kompetensi Profesional, Motivasi


Belajar, Prestasi Belajar.

Prestasi belajar dipengaruhi faktor ekstern (persepsi tentang kompetensi


pedagogi dan kompetensi profesional guru) dan intern (motivasi belajar). Hasil
observasi awal di SMAN 3 Slawi diperoleh data bahwa prestasi belajar ekonomi
kelas X IIS masih tergolong rendah. Sebanyak 37,82 % siswa kelas X IIS SMAN
3 Slawi prestasi belajarnya masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
yang sudah ditetapkan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, persepsi
siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar baik secara
simultan maupun parsial terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X
IIS SMAN 3 Slawi.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi
sebanyak 119 siswa, diambil sampel secara proportionate random sampling
sebanyak 92 siswa. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini prestasi belajar (Y),
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1), persepsi siswa tentang
kompetensi profesional guru (X2) dan motivasi belajar (X3). Metode
pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan angket. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda
menggunakan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan secara simultan ada pengaruh persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogi, kompetensi profesional guru dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa sebesar 67,2%. Secara parsial pengaruh persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogi guru terhadap prestasi belajar sebesar 12,11%,
pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap prestasi
belajar sebesar 9% dan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar
10,63%.
Kesimpulan penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogi, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi
belajar berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap prestasi belajar.
Saran dari penelitian ini adalah untuk penelitian selanjutnya agar mengambil
sampel lebih dari satu wilayah. Bagi siswa diharapkan dapat lebih memperhatikan
hasil penilaian serta evaluasi dari guru, karena dari penilaian guru siswa dapat
mengetahui kemudian memperbaiki kekurangannya atau materi mana saja yang
perlu dipelajari lagi.

viii
ABSTRACT

Fitriani, Nurul. 2015. Effect Of Learning Motivation, Student’s Perceptions


About Teachers Pedagogy Competence and Profesional Competence Against
Students Learning Achievement Economy Classes X IIS SMAN 3 Slawi. Bachelor
of Economic Education. Semarang State University. Advisor: Rediana Setiyani,
S.Pd., M.Si. and 167 pages.

Keywords: Pedagogy Competence, Profesional Competence, Learning


Motivation, Learning Achievement

Learning achievement influenced external factors (student’s perception


of teacher pedagogy competence and profesional competence) and internal factors
(learning motivation).The result of initial observation in SMAN 3 Slawi data
showed that learning achievement at X IIS classes relatively low. They are as
much as 37,82% learning achievement’s students at X IIS classes SMAN 3 Slawi
not yet reach a minimum completeness. The purpose of this study is to analyze the
influence of student’s perceptions about teacher pedagogy competence, student’s
perceptions about teacher profesional competence and learning motivation that
simultant and partial against students learning achievement Economy Classes X
IIS SMAN 3 Slawi.
The population in this study was all students of X IIS classes SMAN 3
Slawi, they are 119 students, it taken samples by proportionate random sampling
as much as 92 students. Variables that studied are learning achievement (Y),
student’s perception of teacher pedagogy competence (X1), student’s perception
of teacher profesional competence (X2) and learning motivation (X3). Method of
data collection was using questionnare. The analysing data used descriptive
analysis and multiple regression analysis using SPSS 16.
The results of the study, indicate that there was effect in simultant of
student’s perceptions about teachers pedagogy competence, student’s perceptions
about teachers profesional competence and learning motivation against student’s
learning achievement in the amount of 67,2%. In partial effect of student’s
perception of teacher pedagogy competence against student’s learning
achievement in the amount of 12,11%, effect of student’s perception of teacher
profesional competence against student’s learning achievement in the amount of
9% and effect of learning motivation against student’s learning achievement in the
amount of 10,63%. Based on the results of the study can concluded that effect in
simultant and partial of student’s perceptions about pedagogy competence,
teachers profesional competence and learning motivation against student’s
learning achievement. Suggestions from this research that for further research in
order to take sample more than one region. For the student be expected can pay
more attention assessment and evaluation from teacher, because from it they know
and then rectify shortcomings or any material need to relearn.

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL. ......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................iii

PERNYATAAN. ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ................................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

SARI ................................................................................................................viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 9

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10

1.4. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 12

2.1.Belajar ............................................................................................... 12

2.1.1. Teori Belajar ........................................................................... 12

x
2.1.2. Pengertian Belajar ............................................................... 19

2.1.3. Unsur-Unsur Belajar ............................................................. 20

2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar. ........................ 21

2.1.5. Prinsip Belajar .................................................................... 22

2.1.6. Prestasi Belajar .................................................................. 22

2.1.6.1. Pengertian Prestasi Belajar ...................................... 22

2.1.6.2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi

Belajar .................................................................. 23

2.1.6.3. Prestasi Belajar Ekonomi......................................... 26

2.2. Persepsi ............................................................................................. 28

2.2.1. Pengertian Persepsi ................................................................. 28

2.2.2. Tahap dalam Proses Persepsi .................................................. 28

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ......................... 29

2.3. Kompetensi Pedagogi Guru .............................................................. 29

2.3.1. Pengertian Kompetensi Pedagogi Guru .................................. 29

2.3.2. Indikator Kompetensi Pedagogi Guru .................................... 31

2.3.3. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru ............. 34

2.4. Kompetensi Profesional Guru ........................................................... 37

2.4.1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru .............................. 37

2.4.2. Indikator Kompetensi Profesional Guru ................................. 38

2.4.3. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru ......... 41

2.5. Motivasi Belajar ................................................................................ 43

2.5.1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................... 43

xi
2.5.2. Fungsi Motivasi dalam Belajar ............................................... 44

2.5.3. Macam-Macam Motivasi ........................................................ 45

2.5.4. Indikator Motivasi Belajar ...................................................... 45

2.6.Kerangka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis .............................. 45

2.6.1. Kerangka Berfikir .................................................................. 48

2.6.2. Pengembangan Hipotesis........................................................ 54

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 55

3.1. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................. 55

3.1.1. Jenis Penelitian ..................................................................... 55

3.1.2. Desain Penelitian .................................................................. 55

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 55

3.2.1. Populasi ................................................................................ 55

3.2.2. Sampel ................................................................................. 55

3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 57

3.3. Variabel Penelitian ........................................................................... 58

3.3.1. Variabel Dependen (X) ......................................................... 58

3.3.2. Variabel Independen (Y) ...................................................... 59

3.4. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 61

3.4.1. Angket .................................................................................. 61

3.4.2. Dokumentasi ......................................................................... 61

3.5. Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 62

3.5.1. Uji Validitas .......................................................................... 62

3.5.2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 65

xii
3.6. Metode Analisis Data ....................................................................... 66

3.6.1. Statistik Deskriptif ................................................................ 66

3.6.2. Uji Prasyarat Analisis Regresi………………….. ................ 69

3.6.2.1. Uji Normalitas ........................................................ 69

3.6.2.2. Uji Asumsi Klasik .................................................. 70

3.6.3. Analisis Regresi…… ............................................................ 71

3.6.4. Uji Hipotesis ......................................................................... 72

3.6.4.1. Uji F atau Uji Simultan ............................................ 72

3.6.4.2. Uji t atau Uji Parsial ................................................. 72

3.6.4.3. Koefisien Determinasi ............................................. 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 74

4.1. Hasil Penelitian………. .................................................................... 74

4.1.1. Analisis Deskriptif ................................................................ 74

4.1.1.1. Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi ............................................... 74

4.1.1.2. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang

Kompetensi Pedagogi Guru ................................. 75

4.1.1.3. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang

Kompetensi Profesional Guru .............................. 78

4.1.1.4. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar ...................... 81

4.1.2. Uji Prasyarat Analisis Regresi .............................................. 83

4.1.2.1. Uji Normalitas ................................................ 83

4.1.2.2. Uji Asumsi Klasik ................................................ 84

xiii
4.1.3. Analisis Regresi .................................................................... 86

4.1.4. Uji Hipotesis ......................................................................... 88

4.1.4.1. Uji F atau Uji Simultan ........................................... 88

4.1.4.2. Uji t atau Uji Parsial ............................................... 89

4.1.4.3. Koefisien Determinasi ............................................ 97

4.2. Pembahasan ...................................................................................... 93

4.2.1. Pengaruh Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Tentang

Kompetensi Pedagogi Guru dan Kompetensi Profesional

Guru terhadap Prestasi Belajar mata Pelajaran Ekonomi

Kelas X IIS SMAN 3 Slawi .......................................... 93

4.2.2. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi

Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Kelas X IIS SMAN 3 Slawi .......................................... 95

4.2.3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMAN 3 Slawi ............. 97

4.2.4. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS SMAN 3 Slawi .... 99

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 101

5.1. Simpulan ................................................................................... 101

5.2. Saran ......................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 103

LAMPIRAN ................................................................................................... 106

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Prestasi Belajar Ekonomi di Kelas X IIS SMAN 3 Slawi

Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014................................... 3

Tabel 3.1. Perhitungan Proporsi Sampel dari Perwakilan Tiap Kelas ............ 58

Tabel 3.2. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang

Kompetensi Pedagogi Guru ........................................................... 62

Tabel 3.3. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa

Tentang Kompetensi Profesional Guru .......................................... 63

Tabel 3.4. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ........... 64

Tabel 3.5. Hasil Uji Statistik Reliabilitas ........................................................ 65

Tabel 3.6. Deskripsi Persentase Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Pedagogi Guru ................................................................................ 68

Tabel 3.7. Deskripsi Persentase Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Profesional Guru ............................................................................ 68

Tabel 3.8. Deskripsi Persentase Motivasi Belajar ........................................... 69

Tabel 4.1. Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi ....... 75

Tabel 4.2. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Semester Genap

Tahun Ajaran 2014/2015 ............................................................... 75

Tabel 4.3. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Pedagogi Guru ................................................................................ 76

Tabel 4.4. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tenntang Kompetensi

Pedagogi Guru ................................................................................ 77

xv
Tabel 4.5. Rata-Rata Analisis Deskriptif Tiap Indikator Variabel Persepsi

Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru ................................... 78

Tabel 4.6. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Profesional Guru ............................................................................ 79

Tabel 4.7. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tenntang Kompetensi

Profesional Guru ............................................................................ 80

Tabel 4.8. Rata-Rata Analisis Deskriptif Tiap Indikator Variabel Persepsi

Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru ............................... 81

Tabel 4.9. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar................................................ 82

Tabel 4.10. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar .................................... 82

Tabel 4.11. Rata-Rata Analisis Deskriptif Tiap Indikator Variabel Motivasi

Belajar ............................................................................................ 83

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ..... 84

Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinearitas............................................................. 85

Tabel 4.14. Hasil Uji Glejser............................................................................. 86

Tabel 4.15. Hasil Uji Regresi ............................................................................ 87

Tabel 4.16. Hasil Uji F atau Uji Simultan......................................................... 89

Tabel 4.17. Hasil Uji t atau Uji Parsial ............................................................. 90

Tabel 4.18. Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan ......................... 91

Tabel 4.19. Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial ............................ 92

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ...................................................................... 53

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Responden Uji Coba ........................................... 107

Lampiran 2 Kisi-Kisi Angket Uji Coba Penelitian ...................................... 108

Lampiran 3 Angket Uji Coba Penelitian ...................................................... 110

Lampiran 4 Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Pedagogi Guru .......................................................................... 118

Lampiran 5 Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Pedagogi Guru ......................................................................... 119

Lampiran 6 Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Siswa Tentang

Kompetensi Profesional Guru ................................................... 121

Lampiran 7 Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Profesional Guru ...................................................................... 122

Lampiran 8 Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Motivasi

Belajar...................................................................................... 124

Lampiran 9 Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ................................... 125

Lampiran 10 Daftar Nilai Responden Penelitian .......................................... 128

Lampiran 11 Kisi-Kisi Angket Penelitian ...................................................... 131

Lampiran 12 Angket Penelitian ..................................................................... 133

Lampiran 13 Tabulasi Data ............................................................................ 140

Lampiran 14 Tabel Deskripsi Persentase Tiap Indikator ................................ 152

Lampirn 15 Hasil Output SPSS .................................................................... 158

Lampiran 16 Dokumentasi ............................................................................. 162

Lampiran 17 Surat Ijin Observasi .................................................................. 163

xviii
Lampiran 18 Surat Keterangan Observasi ...................................................... 164

Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 165

Lampiran 20 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 166

Lampiran 21 Hasil Wawancara ..................................................................... 167

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tuntutan sumber daya manusia yang berkualitas di jaman yang

berkembang ini semakin besar. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seperti peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Pada kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) ada salah satu mata

pelajaran wajib dipelajari siswa yaitu ekonomi. Pembelajaran ekonomi yang ada

di sekolah berkaitan dengan konsep dasar ekonomi seperti kebutuhan manusia

serta kelangkaan barang dan jasa, konsumen serta produsen, permintaan,

penawaran, dan sebagainya. Materi ini berkutat dengan teori-teori serta saling

berkaitan, maka dari itu dibutuhkan kecermatan dan berfikir logis untuk

mempelajarinya. Pendidikan secara formal salah satunya yakni yang

diselenggarakan di sekolah diharapkan mampu meningkatkan kualitas kegiatan

pembelajaran atau proses belajar mengajar (PBM) di kelas guna meningkatkan

prestasi belajar siswa.

1
2

Syah (2009:203) menyebutkan bahwa penilaian sumatif yaitu ulangan

umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar

siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran, biasanya dilakukan

pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Berdasarkan uraian di atas,

dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan siswa dalam Mata Pelajaran

Ekonomi dapat dilihat dari prestasi belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Hal tersebut

dapat dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh siswa dalam Ulangan Tengah

Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi.

Menurut Janawi (2012) pendidik harus memiliki kualifikasi akademik

dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi

guru dinilai berbagai kalangan sebagai gambaran profesional atau tidaknya tenaga

pendidik (guru) bahkan kompetensi guru memiliki pengaruh terhadap

keberhasilan yang dicapai peserta didik. Kompetensi yang dimaksud yakni

kompetensi yang berkenaan dengan kompetensi pedagogi dan kompetensi

profesional.

Selain peran guru, motivasi belajar yang dimiliki siswa juga sangat

penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Menurut Sardiman (2011:85) adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan

adanya usaha yang tekun dan terutama didsasari adanya motivasi, maka seseorang

yang belajar tersebut akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas

motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi


3

belajarnya. Menurut Inayah dkk (2013) siswa dikatakan berhasil dalam belajar

jika setidaknya ketuntasan belajar mencapai 85% dari jumlah siswa di dalam

kelas.

Berdasarkan observasi awal diperoleh data prestasi belajar Mata

Pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Sekolah yang menerapkan

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75 pada Mata Pelajaran Ekonomi

siswa kelas X IIS di SMAN 3 Slawi ini juga menggunakan kriteria klasikal yang

ditetapkan sekolah yakni sebesar 75%. Sekolah menerapkan kurikulum yang

digunakan dalam proses belajar mengajar siswa kelas X IIS di SMA N 3 Slawi

yakni kurikulum 2013. Berikut ini merupakan rata-rata nilai Ulangan Tengah

Semester dan Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS

SMAN 3 Slawi Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014.

Tabel 1.1.
Prestasi Belajar Ekonomi di Kelas X IIS SMAN 3 SLAWI
Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014
Jumlah Siswa Jumlah Siswa % Tuntas % Belum
No. Kelas
Tuntas Belum Tuntas Tuntas
1. X IIS 1 19 10 65,52 % 34,48 %
2. X IIS 2 16 13 55,17 % 44,83 %
3. X IIS 3 22 9 70,97 % 29,03 %
4. X IIS 4 17 13 56,67 % 43,33 %
Sumber : Dokumen SMAN 3 Slawi 2015

Tabel 1.1. menunjukan dari 119 siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi

sebanyak 45 siswa (37,82 %) belum mencapai KKM. Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS

SMAN 3 Slawi masih rendah. Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar. Menurut Sardiman (2011:39) dari sekian banyak faktor yang

berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern
4

(dari dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri si subjek

belajar.

Kondisi internal atau faktor intern mencakup kondisi fisik, kondisi psikis

dan kondisi sosial. Salah satu contoh faktor intern yaitu motivasi belajar dari

kondisi psikis siswa. Peserta didik yang bermotivasi rendah, akan mengalami

kesulitan didalam persiapan belajar dan dalam proses belajar (Rifa’i dan Anni,

2011:97). Menurut Syah (2009:152) faktor ekstern terdiri dari dua macam, yakni

faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial

sekolah seperti guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.

Guru merupakan faktor ekstern mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Guru yang kompeten, harus mampu

mengelola program belajar mengajar. Selain itu untuk mengajar suatu kelas, guru

dituntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk

berlangsungnya proses belajar mengajar. Kalau belum kondusif, guru harus

berusaha seoptimal mungkin untuk membenahinya (Sardiman, 2011:169).

Menurut Daryanto (2010:77) dalam pengajaran, menghindari salah

pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh guru, sebab salah

pengertian akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau yang tidak

relevan sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Guru yang kurang

berinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar mengajar

kurang lancar. Untuk itu diperlukan persepsi yang baik oleh siswa mengenai

pembelajaran terutama mengenai sosok guru yang mengajarnya. Tanpa persepsi


5

yang baik maka komunikasi yang terjalin antara guru dengan siswa tersebut juga

tidak akan berlangsung dengan baik (Thoha, 2008:139). Wawancara dilakukan

untuk mengetahui tentang kompetensi pedagogi guru kelas X IIS SMAN 3 Slawi

yaitu Ibu Eko Rikhanawati. Dari hasil wawancara dengan guru ekonomi, beliau

melakukan beberapa metode pembelajaran dalam kelas, menggunakan media

pembelajaran yang sesuai, sering membagi siswa dalam bentuk kelompok dan

berdiskusi kemudian hasilnya dipresentasikan, dalam pembelajaran beliau

memberikan motivasi untuk belajar, dan didapat keterangan ketika beliau

mengajar kondisi kelas dalam keadaan kondusif.

Proses pembelajaran di sekolah melibatkan peran guru agar

menghasilkan hasil pembelajaran yang berkualitas. Hasil pembelajaran yang

berkualitas akan berpengaruh pada prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Kemampuan guru dalam mengelola aktivitas pembelajaran seperti memahami

karakter siswa, melakukan perancangan pembelajaran, melakukan evaluasi

pembelajaran dan mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswa ini

merupakan kompetensi pedagogi guru. Disebutkan juga bahwa kompetensi

pedagogi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa (Wulandari

2013).

Menurut Simamora (2014) menyebutkan bahwa persepsi siswa terhadap

guru sangat berpengaruh karena semua siswa mengetahui dari pengalaman

sendiri, bahwa guru berperan sekali dalam keselurahan proses belajar di dalam

kelas. Disebutkan juga ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi guru terhadap prestasi belajar matematika. Persepsi siswa


6

tentang kualitas mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

akuntansi. Persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru yang baik akan

memberikan rasa nyaman dalam mengikuti pelajaran dan akan mempermudah

siswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru sehingga prestasi

belajar akan dapat mencapai hasil yang optimal (Arisana dan Ismani 2012).

Menurut Janawi (2012) penguasaan berbagai bentuk kompetensi menjadi

suatu kemampuan mutlak dalam dunia pendidikan. Hal tersebut disebabkan

kualitas proses pendidikan banyak bergantung pada kompetensi yang dimiliki

guru. Semakin guru memiliki kompetensi standar, semakin baik proses

pembelajaran yang berlangsung dalam proses persekolahan. Kompetensi

profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan

pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan

kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru

dituntut mampu menyampaikan bahan pembelajaran atau materi pembelajaran

(Departemen Pendidikan Nasional, 2008:6).

Menurut Daryanto (2010:46) dalam proses belajar mengajar di kelas

memerlukan hubungan yang baik antara guru dengan siswa. Apabila hubungan

antara guru dengan siswa baik, siswa menjadi menyukai gurunya, kemudian siswa

menyukai atau menjadi tertarik tentang mata pelajaran yang diajarkannya

sehingga siswa berusaha mempelajari dengan sebaik-baiknya. Namun, guru yang

kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab maka dalam proses belajar-

mengajarnyapun menjadi kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru yang
7

mengajarnya sehingga segan untuk mempelajari mata pelajaran tersebut dengan

baik.

Untuk tingkat awal, dasar, dan menengah, standar kualifikasi minimal

guru adalah sarjana (strata satu) sesuai dengan bidang studi atau mata pelajaran

tertentu. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tentang kompetensi profesional

guru. Pengamatan dilakukan dalam kegiatan belajar di kelas, terlihat bahwa guru

ekonomi memiliki kompetensi profesional yang baik. Hal ini terlihat dari standar

kualifikasi minimal guru, yakni sarjana (strata satu) sesuai dengan bidang studi

atau mata pelajaran ekonomi. Kemudian pada saat proses belajar mengajar terlihat

bahwa guru ekonomi menguasai materi pembelajaran. Dari hasil wawancara yang

dilakukan kepada 4 siswa dari 6 siswa kelas X IIS 4 didapat keterangan bahwa

dalam pembelajaran di kelas siswa dibagi dalam kelompok, sering menggunakan

metode diskusi dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan guru menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari siswa sehingga mereka menjadi lebih memahami

materi dan guru ekonomi pernah memberikan contoh konkret dari materi

pembelajaran melalui gambar dan video.

Menurut Wulandari (2013) kompetensi profesional guru berpengaruh

positif terhadap prestasi belajar siswa. Kemampuan guru dalam mengelola

aktivitas pembelajaran merupakan kompetensi pedagogi guru. Selain itu guru juga

harus bisa menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam untuk

membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar

Nasional Pendidikan yang tercermin dalam kompetensi profesionalnya. Menurut

Feryal (2010) persepsi siswa terhadap kompetensi guru yang positif akan
8

mengacu sikap siswa untuk mengerjakan tugas dan belajar sehingga akan

berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Selain faktor ekstern, faktor intern seperti motivasi belajar juga tidak

kalah penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Sardiman (2011)

menyebutkan seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri

ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang

disebut motivasi. Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan

minat. Wawancara dan pengamatan dilakukan untuk mengetahui tentang motivasi

belajar siswa kelas X IIS 4 SMAN 3 Slawi. Dari hasil wawancara dan pengamatan

tentang motivasi belajar siswa yang dilakukan kepada 6 siswa, didapat keterangan

bahwa 4 siswa membawa buku pelajaran dan alat tulis milik sendiri, mencoba

untuk aktif menjawab pertanyaan yang diajukan, suka segala hal tentang ekonomi

dan mencatat materi mata pelajaran ekonomi yang diajarkan.

Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sesuai dengan

semboyan “motivation is an essential conditional learning”. Disebutkan juga ada

pengaruh positif antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar akuntansi

(Sudarma dan Sakdiyah 2007). Menurut Inayah dkk (2013) ada pengaruh positif

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. Menurut

Atta dan Jamil (2012) ada pengaruh yang positif motivasi pada pencapaian

pendidikan siswa tingkat menengah.

Dari uraian di atas, dapat diindikasikan bahwa prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi masih rendah padahal guru
9

mata pelajaran ekonomi memiliki kompetensi pedagogi yang baik, memiliki

kompetensi profesional yang baik dan motivasi belajar siswa dalam keadaan baik.

Hal ini tentu tidak sesuai dengan harapan berbagai pihak. Dilatarbelakangi

penelitian-penelitian terdahulu yang relevan yang sudah dikemukakan di atas dan

dukungan dari teori yang ada, serta hasil observasi awal maka dapat ditarik judul

berikut “Pengaruh Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Pedagogi Guru dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS SMAN 3 Slawi”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru,

persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3

Slawi?

2. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru

terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3

Slawi?

3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru

terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3

Slawi?

4. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi?


10

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi guru, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas

X IIS SMAN 3 Slawi?

2. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X

IIS SMAN 3 Slawi.

3. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas

X IIS SMAN 3 Slawi.

4. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1) Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pikiran bagi para peneliti selanjutnya terutama indikator mengenai variabel

dalam penelitian ini.


11

2) Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

a) Memberi informasi yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b) Memberi masukan untuk lebih memotivasi siswa serta memperhatikan

program pembelajaran dan pengelolaan kelas dalam kegiatan belajar

mengajar.

b. Bagi Siswa

a) Sebagai bahan evaluasi agar dapat lebih meningkatkan prestasi

belajarnya.

c. Bagi Pembaca

a) Memberi pengetahuan dan tambahan referensi penelitian dalam bidang

pendidikan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Belajar

2.1.1. Teori Belajar

Berikut beberapa macam teori belajar menurut Rifa’i dan Anni

(2011:106), antara lain:

1) Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik adalah teori yang ditemukan dan

dikembangkan oleh Burrhus Frederic Skinner, bahwa perubahan perilaku

disebabkan karena faktor stimulus yang menimbulkan respons. Pengertian

belajar dari sudut pandang teori ini yaitu proses perubahan perilaku. Untuk itu,

agar aktivitas belajar siswa di kelas dapat menghasilkan perubahan perilaku

yang optimal maka stimulus harus dirancang sedemikian rupa (menarik dan

spesifik) sehingga mudah direspons oleh siswa. Oleh karena itu siswa akan

mengalami perubahan perilaku apabila dapat mencari hubungan antara stimulus

dan respons.

Siswa dapat mempelajari respons-respons baru dengan cara

pengamatan terhadap perilaku contoh dari orang lain, misalnya guru atau orang

tuanya. Pada teori ini ditekankan pada perlunya pembiasaan merespons dan

peniruan. Dalam hal proses imitasi atau peniruan, guru dan orang tua

seyogyanya memainkan peran penting sebagai seorang model atau tokoh yang

dijadikan contoh. Melalui memperhatikan model ini siswa dapat meniru

12
13

bagaimana cara berpikir dan bertindak orang lain, serta penampilan model di

hadapan orang lain. Guru di dalam kelas dapat menarik perhatian siswa dengan

cara menyampaikan petunjuk belajar yang jelas dan menarik, dan memotivasi

siswa untuk memperhatikan pelajaran yang hendak disajikan.

Tingkat kualitas imitasi tersebut bergantung pada ketajaman

persepsinya mengenai ganjaran dan hukuman yang berkaitan dengan benar dan

salahnya perilaku yang ia tiru dari model. Selain itu kualitas imitasi juga

bergantung pada persepsi siswa terhadap “siapa” yang menjadi model.

Maksudnya, semakin piawai dan berwibawa seorang model dalam hal ini guru,

semakin tinggi pula kualitas imitasi perilaku sosial dan moral siswa tersebut

(Syah, 2009:107). Dalam proses mengajar guru harus menggunakan teori dan

prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat. Prinsip–prinsip belajar

tersebut yakni:

a. Penguatan (reinforcement)

Menurut Skinner perilaku akan berubah sesuai dengan konsekuensi

yang diperolehnya. Dengan kata lain konsekuensi yang menyenangkan akan

memperkuat perilaku dan konsekuensi yang tidak menyenangkan akan

mengurangi frekuensi perilaku. Konsekuensi yang menyenangkan pada

umumnya disebut sebagai penguat (reinforcers), sementara itu konsekuensi

yang tidak menyenangkan disebut sebagai hukuman (punishers).

b. Hukuman (punishment)

Hukuman dimaksudkan untuk memperlemah perilaku tertentu dengan

cara menggunakan kegiatan yang tidak diinginkan. Dalam kegiatan belajar,


14

pemberian hadiah lebih efektif dalam mengubah perilaku seseorang daripada

hukuman. Oleh karena itu guru dalam memberikan hukuman untuk

mengurangi perilaku harus diterapkan secara bijak.

c. Kesegeraan pemberian penguatan

Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku muncul, akan

menimbulkan efek terhadap perilaku yang jauh lebih baik, dibandingkan

dengan pemberian penguatan yang diulur-ulur waktunya. Hal ini merupakan

bentuk balikan segera yang dapat menimbulkan kepuasan kepada setiap orang

setelah berhasil melaksanakan tugas. Balikan segera yang diberikan seseorang

tersebut memiliki tujuan, yakni: (1) dapat membuat kejelasan hubbungan

antara perilaku dengan konsekuensi, dan (2) dapat meningkatkan nilai

informasi terhadap balikan itu sendiri.

d. Jadwal Pemberian Penguatan

Penguatan dapat diberikan secara terus-menerus atau diberikan secara

berantara. Jika setiap respons diberikan penguatan, maka tindakan ini

dinamakan pemberian penguatan secara terus-menerus. Sebaliknya, jika

sebagian respons yang mendapat penguatan, tindakan ini dinamakan pemberian

penguatan secara berantara. Variasi jadwal pemberian penguatan ini

memberikan efek terhadap kecepatan respons, jumlah respons setiap pemberian

penguatan, jumlah respons yang yang dibuat setelah penguatan dihentikan.

2) Teori Belajar Kognitif

Pada teori belajar kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak

dipengaruhi oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya, melainkan oleh faktor
15

yang ada pada dirinya sendiri. Seseorang mampu mengolah informasi sehingga

dapat disimpan dan digunakan untuk merespons stimulus yang berada di

sekelilingnya. Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses

internal dalam berfikir, yakni proses pengolahan informasi. Kegiatan

pengolahan informasi yang berlangsung itu akan menentukan perubahan

perilaku seseorang.

Dalam pandangan ahli kognitif yaitu Piaget, tingkah laku manusia

yang tampak tak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental,

yakni: motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya. Semenjak

kelahirannya, setiap anak manusia memiliki kebutuhan yang melekat dalam

dirinya sendiri untuk belajar. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental.

Secara lahiriah, seorang siswa yang sedang belajar membaca dan menulis,

misalnya, tentu menggunakan perangkat jasmaniah yakni mulut dan tangan

untuk mengucapkan kata-kata dan menggoreskan pena. Akan tetapi, perilaku

mengucapkan kata-kata dan menggoreskan pena yang dilakukan siswa tersebut

bukan semata-mata respons atas stimulus yang ada, melainkan yang lebih

penting yakni karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya (Syah,

2009:103).

3) Teori Belajar Humanistik

Abraham Maslow merupakan tokoh gerakan teori belajar ini. Hasil

belajar dalam pandangan humanistik adalah kemampuan peserta didik

mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan

menjadi individu yang mampu mengarahkan diri sendiri dan mandiri. Pada
16

teori ini memandang pentingnya penekanan pendidikan di bidang kreativitas,

minat terhadap seni, dan hasrat ingin tahu. Oleh karena itu teori belajar

humanistik kurang menekankan pada kurikulum standar, perencanaan

pembelajaran, ujian, sertifikasi pendidik, dan kewajiban hadir di sekolah.

Berdasarkan paparan tersebut teori yang mendukung yakni teori

behavioristik bahwa diperlukan peran guru dalam pembelajaran. Agar aktivitas

belajar siswa di kelas dapat menghasilkan perubahan perilaku yang optimal maka

stimulus harus dirancang sedemikian rupa (menarik dan spesifik) sehingga mudah

direspons oleh siswa. Dalam proses pembiasaan respons dan imitasi diperlukan

persepsi yang baik, sehingga faktor persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi

guru dan persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru masuk dalam teori

belajar behavioristik. Hal ini didukung dari hasil penelitian yang pernah dilakukan

oleh Simamora (2014) yang menyebutkan persepsi siswa terhadap guru sangat

berpengaruh karena semua siswa mengetahui dari pengalaman sendiri, bahwa

guru berperan sekali dalam keselurahan proses belajar di dalam kelas. Disebutkan

juga ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi

guru terhadap prestasi belajar matematika.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arisana dan Ismani (2012)

menyebutkan persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar akuntansi. Persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru

yang baik akan memberikan rasa nyaman dalam mengikuti pelajaran dan akan

mempermudah siswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru

sehingga prestasi belajar akan dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam
17

penelitian yang dilakukan oleh Feryal (2010) juga menyebutkan bahwa persepsi

siswa terhadap kompetensi guru yang positif akan memacu sikap siswa untuk

mengerjakan tugas dan belajar sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi

belajar.

Selain itu, hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh

Wulandari (2013) bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi. Jika kompetensi

profesional guru baik maka prestasi belajar siswa akan baik. Kemampuan dalam

mengajar secara urut dan sistematis serta membangkitkan gairah baik secara

model dan pendekatannya sangat diperlukan oleh siswa karena hal tersebut akan

sangat membantu ketertarikan dan antusias siswa. Ketika guru memberikan apa

yang diharapkan oleh siswa, secara psikologis siswa akan merasa dekat sehingga

ketakutan dan kekhawatirannya akan hilang dalam mempelajari materi yang

dianggap sulitpun (Simamora:2014).

Sedangkan teori yang digunakan tentang faktor motivasi belajar yaitu

teori humanistik, bahwa diperlukan pemenuhan kebutuhan siswa, agar dapat

mencapai prestasi belajar yang maksimal. Dalam hal ini pihak yang terkait yaitu

guru, contohnya, profesionalisasi guru dan kematangan dalam melaksanakan

tugas guru. Misalnya guru dapat memahami keadaan peserta didik secara

perorangan, memelihara suasana belajar yang baik, keberadaan peserta didik

(bebas dari rasa cemas) dan memperhatikan lingkungan belajar (bebas dari

kebisingan atau polusi) dan yang tidak kalah penting yaitu memberikan motivasi

belajar pada siswa.


18

Siswa yang tidak memiliki motivasi akan cenderung bermalas-malasan

untuk mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru di

kelas. Berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, mereka biasanya

cenderung rajin, dan selalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru

selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga motivasi sangat penting dan

berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. Penelitian yang

dilakukan Atta dan Jamil (2012) juga mendukung hal tersebut bahwa ada

pengaruh yang positif antara motivasi terhadap pencapaian pendidikan siswa

tingkat menengah. Hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh Sudarma

dan Sakdiyah (2007) bahwa ada pengaruh positif antara motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar akuntansi.

Penelitian yang dilakukan oleh Inayah dkk (2013) juga menyebutkan

bahwa ada pengaruh positif motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi. Dalam proses belajar, individu harus mempunyai motivasi

untuk mengikuti kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang berlangsung.

Motivasi dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia

tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan

tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi

motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Berdasarkan teori tersebut teori yang

digunakan adalah behavioristik dan humanistik sebagai grand theory.


19

2.1.2. Pengertian Belajar

Pengertian belajar menurut Rifa’i dan Anni (2011:105) merupakan

proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku itu sendiri dapat berwujud perilaku

yang tampak (menulis, membaca, menendang) dan perilaku yang tidak tampak

(berfikir, bernalar, berkhayal). Perubahan perilaku itu tidak disebabkan karena

kemampuan internal seseorang, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan

respons. Siswa akan mengalami perubahan perilaku apabila siswa dapat mencari

hubungan antara stimulus dan respon dalam proses pembelajaran.

Menurut Skinner (Rifa’i dan Anni, 2011:106) belajar adalah proses perubahan

perilaku. Sebagai suatu proses, dalam kegiatan belajar dibutuhkan waktu sampai

mencapai hasil belajar, dan hasil belajar itu berupa perubahan perilaku yang lebih

baik dibandingkan sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. yang berlangsung.

Menurut Syah (2009:63-67) belajar adalah kegiatan yang berproses dan

merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis

dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian

tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya

sendiri. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan

pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-

banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi

yang dikuasai siswa.

Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai

proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaaan siswa atas materi-materi


20

yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar

dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Ukurannya ialah,

semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka akan semakin baik pula

mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.

Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses

memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan

dunia di sekeliling siswa. Dari pengertian belajar di atas dapat ditarik kesimpulan

mengenai definisi belajar yaitu memperoleh dan mengembangkan materi yang

harus dikuasai, diwujudkan dalam perubahan perilaku siswa yang lebih baik yang

dipengaruhi oleh mutu mengajar guru sehingga siswa mempunyai daya pikir dan

tindakan yang berkualitas dalam menghadapi masalah-masalah untuk hari ini dan

nanti.

2.1.3. Unsur-Unsur Belajar

Menurut Rifa’i dan Anni (2011:84) dalam proses belajar-mengajar

terdapat berbagai unsur yang berkaitan sehingga menghasilkan perubahan

perilaku siswa. Unsur-unsur tersebut yaitu:

1) Peserta didik. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan

untuk menangkap rangsangan; otak yang digunakan untuk mentransformasikan

hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks; dan syaraf atau otot yang

digunakan untuk menampilkan kinerja siswa tersebut menunjukkan apa yang

telah dipelajari.

2) Rangsangan (stimulus). Peristiwa yang merangsang penginderaan peseta didik

disebut stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan seseorang seperti


21

suara, warna, tanaman, orang, gedung. Agar peserta didik mampu belajar

dengan optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.

3) Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan

yakni berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari

kegiatan belajar sebelumnya.

4) Respons. Tindakan yang dihasilkan dari merealisasikan memori disebut

respons. Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong

memori memberikan respons, respons dalam peserta didik diamati pada akhir

proses pembelajaran yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja.

2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Syah (2009:144) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni aspek fisiologis dan aspek

psikologis. Contoh aspek psikologis seperti tingkat kecerdasan, sikap siswa,

bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni lingkungan sosial dan

lingkungan nonsosial. Contoh lingkungan sosial seperti guru, staf administrasi,

teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga, teman-teman sepermainan, orang

tua dan keluarga siswa itu sendiri.

3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pelajaran.


22

2.1.5. Prinsip Belajar

Menurut Rifa’i dan Anni (2011:95) terdapat prinsip-prinsip dalam proses

pembelajaran yakni sebagai berikut:

1) Keterdekatan. Pada prinsip ini situasi pemberian stimulus yang hendak

direspon peserta didik harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan

respon yang direncanakan atau diinginkan.

2) Pengulangan. Bahwa situasi stimulus dan responnya perlu diulang-ulang atau

dipraktikkan untuk menunjang pembelajaran yang lebih baik.

3) Penguatan. Belajar mengenai sesuatu yang baru akan menguat jika belajar yang

sudah dilalui diikuti dengan hasil yang menyenangkan. Maksudnya peserta

didik akan termotivasi untuk belajar atau mempelajari pembelajaran berikutnya

apabila hasil belajar yang telah ia capai diberi penguatan.

2.1.6. Prestasi Belajar

2.1.6.1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang dikembangkan dalam matapelajaran, biasanya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa

difokuskan pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran

di sekolah. Nilai tersebut terutama dari sisi kognitif, karena pada sisi tersebut guru

dapat melihat penguasaan pengetahuan yang dimiliki siswa sebagai ukuran hasil

belajar siswa.

Menurut Syah (2009:222) pada prestasi belajar terdapat batas minimal.

Angka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar skala 0-10
23

adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 1-100 adalah 55 atau 60. Pemberian nilai

tersebut berarti menerjemahkan informasi dari penilaian deskriptif ke dalam angka

atau simbol lain yang menunjukkan kualitas dari pembelajaran atau kinerja murid

(Santrock, 2010:668). Menurut Syah (2009:203) penilaian sumatif dapat disebut

juga ulangan umum yang dilaksanakan pada akhir periode pelaksanaan program

pembelajaran untuk mengukur prestasi belajar siswa. Penilaian ini biasanya

dilakukan setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran.

Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai prestasi belajar siswa

dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa agar bisa naik kelas. Dari pendapat-

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah nilai atau

angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang memiliki

batas minimal menunjukkan kualitas perubahan kinerja atau perubahan perilaku

siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat diukur dari rata-

rata ulangan umum tengah semester atau ulangan umum semester.

2.1.6.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Mulyasa (2005:191) prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai

faktor, yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi faktor sosial dan faktor

non-sosial. Faktor sosial maksudnya yaitu hubungan antarmanusia yang terjadi

dalam berbagai situasi sosial. Kemudian faktor non-sosial yaitu hubungan

manusia dengan lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan alam dan fisik.

Sedangkan faktor internal dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor fisiologis

(jasmaniataufisik) dan psikologis (intelegensi, minat, motivasi, dansikap).


24

Menurut Tu’u (2004:78) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar sebagai berikut:

1) Faktor kecerdasan

Tinggi rendahnys kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan

keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-prestasi lain

sesuai macam-macam kecerdasan yang menonjol yang ada pada dirinya.

2) Faktor bakat

Setiap siswa memiliki bakat yang berbeda-beda. Bakat-bakat yang dimiliki

siswa tersebut apabila diberi kesempatan dikembangkan dalam pembelajaran,

akan dapat mencapai prestasi yang tinggi.

3) Faktor minat dan perhatian

Minat yaitu kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Sedangkan perhatian

adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat

dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberikan dampak yang

baik bagi prestasi belajar siswa.

4) Faktor motif

Motif merupakan dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Dalam

belajar, jika siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan

memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa

yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak kurang baik

bagi prestasi belajarnya.


25

5) Faktor cara belajar

Cara belajar yang efisien memungkinkan siswa dalam mencapai prstasi lebih

tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien.

6) Faktor lingkungan keluarga

Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi

pengaruh karena keluarga memberi semangat, membimbing dan memberi

teladan yang baik kepada anaknya. Selain itu diperlukan hubungan yang baik

antara anak dan orang tua, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan

kelengkapan belajar anak. Hal-hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi belajar

siswa.

7) Faktor sekolah

Sekolah merupakan lingkungan kedua yang berperan besar mempengaruhi

prestasi belajar siswa. Sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif

dalam pembelajaran, hubungan dan komunikasi per orang di sekolah berjalan

baik, metode pembelajaran berlangsung secara aktif-interaktif, sarana

penunjang lengkap memadai, siswa tertib. Apabila sekolah dapat menciptakan

suasana seperti itu maka siswa terdorong untuk saling berkompetisi dalam

pembelajaran. Keadaan ini diharapkan membuat hasil belajar siswa akan lebih

tinggi.

Menurut Slameto (2010:54) menyatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktorintern

dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.
26

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu faktor eksternal dan internal.

Yang termasuk faktor eksternal yaitu faktor sosial dan faktor non-sosial, faktor

sosial seperti keluarga, guru, serta kepemimpinan kepala sekolah. Faktor eksternal

yang termasuk faktor non-sosial sepertikeadaan sekolah, keadaan rumah, ruang

belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya. Sedangkan fator

internal, yaitu dibedakan menjadi faktor fisiologis dan psikologis, faktor fisiologis

seperti keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani

tertentu terutama panca indera. Faktor internal yang termasuk faktor psikologis

yaitu intelegensi, bakat, minat, sikap, motivasi serta waktu dan kesempatan.

2.1.6.3. Prestasi Belajar Ekonomi

Prestasi belajar mata pelajaran ekonomi merupakan prestasi belajar yang

dicapai oleh siswa dalam kegiatan efektif di sekolah. Prestasi belajar ekonomi

menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan

yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi oleh siswa melalui kegiatan belajar.

Penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimaksud dalam mata

pelajaran ekonomi adalah penguasaan terhadap Standar Isi SMA untuk Mata

Pelajaran Ekonomi, yaitu:

1. Menganalisis keuangan sebagai sistem informasi.

2. Menjelaskan dasar hukum pelaksanaan akuntansi bagi perusahaan di Indonesia.

3. Menerapkan struktur dasar akuntansi.

4. Menerapkan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa.

5. Menerapkan tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang.


27

6. Menerapkan tahapan siklus akuntansi koperasi.

7. Menganalisis laporan keuangan.

8. Menerapkan metode kuantitatif.

Dalamlampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan

dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang

mencakup: penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, nilai proses (ulangan

harian), ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian nasional, dan

ujian sekolah. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian kompetensi keterampilan yakni melalui

tes praktik, tes proyek, dan portofolio. Kemudian penilaian kompetensi

pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian kompetensi

sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Dalam

hal ini, indikator yang digunakan dalam prestasi belajar siswa adalah rata-rata

nilai proses dan nilai asli dari ujian tengah semester pada mata pelajaran ekonomi.

Rata-rata nilai proses dan nilai tengah semester diperoleh dari hasil tes seluruh

kompetensi mata pelajaran ekonomi, bobot nilai proses, nilai ulangan tengah

semester, dan ulangan akhir semester atau nilai ulangan kenaikan kelas

merupakan kebijakan satuan pendidikan.


28

2.2. Persepsi

2.2.1. Pengertian Persepsi

Menurut DeVito (2002:80) persepsi adalah proses ketika kita menjadi

sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita. Persepsi terkait

penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu

kegiatan motorik. Kategori ini berentangan dari rangsangan penginderaan

(kesadaran akan adanya stimulus), melalui memberi petunjuk pemilihan (memilih

petunjuk yang relevan dengan tugas), sampai penerjemahan (menghubungkan

persepsi pada petunjuk dengan tindakan di dalam suatu perbuatan tertentu (Rifa’i

dan Anni, 2011:89).

Menurut Thoha (2008:141) persepsi adalah psoses kognitif yang dialami

oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik

lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Dari

pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan persepsi adalah proses

kognitif seseorang menggunakan indera penglihatan, pendengaran, penghayatan,

perasaan, dan penciuman dalam memahami informasi atau melihat sesuatu.

2.2.2. Tahap dalam Proses Persepsi

Ada beberapa tahapan agar persepsi terbentuk, tahapan tersebut yaitu:

1) Stimulus atau situasi yang hadir. Awal terjadinya persepsi ketika sesorang

dihadapkan dengan suatu situasi atau suatu stimulus.

2) Registrasi, interpretasi, dan umpan balik (feedback). Dalam tahap registrasi,

seseorang mendengar atau melihat informasi yang terkirim kepadanya.

Kemudian ia mendaftar semua informasi yang terdengar atau terlihat padanya.


29

Kemudian ia melakukan interpretasi terhadap sesuatu informasi tergantung

pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang yang setiap orang

berbeda-beda. Terakhir yaitu umpan balik, umpan balik misalnya raut muka,

bahasa tubuh, perilaku dan lain sebagainya yang ditunjukkan oleh orang lain

atau lawan bicaranya.

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Thoha (2008:147) berikut faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi seseorang antara lain:

1) Psikologi. Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu dipengaruhi oleh

keadaan psikologi seseorang tersebut.

2) Famili. Orang tua telah mengembangkan suatu cara yang khusus dalam

memahami dan melihat kenyataan, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka

yang diturunkan kepada anak-anaknya.

3) Kebudayaan. Kebudayaan dan lingkungan masyarakat juga merupakan faktor

yang mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan

memahami mengenai sesuatu.

2.3. Kompetensi Pedagogi Guru

2.3.1. Pengertian Kompetensi Pedagogi Guru

Menurut Janawi (2012:65) kompetensi pedagogi adalah kemampuan guru

yang berkaitan dengan penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam

pembelajaran. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008:4) kompetensi

pedagogi yakni kemampuan yang harus dimiliki guru berkaitan dengan

karakteristik siswa. Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa
30

seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar,

karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda.

Begitu juga dengan pelaksanaan kurikulum, guru harus mampu

mengembangkan kurikulum yang diterapkan sekolah, serta guru harus mampu

mengoptimalkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya

di kelas, dan harus mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut Satori dkk (2007:2.24) kompetensi

pedagogi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru dalam

proses pembelajaran. Beberapa komponen kompetensi pedagogi guru yakni:

1) Pengelolaan program belajar mengajar

2) Pengelolaan kelas

3) Mampu menilai prestasi belajar mengajar

4) Terampil memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik.

5) Mampu memahami karakteristik peserta didik

6) Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah

7) Berani mengambil keputusan

8) Memahami kurikulum dan perkembangannya

9) Mampu bekerja berencana dan terpogram

10) Mampu menggunakan waktu secara tepat

Dari paparan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kompetensi pedagogi merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk

memahami karakteristik siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan

dengan baik.
31

2.3.2. Indikator Kompetensi Pedagogi Guru

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, indikator kompetensi

pedagogi yakni sebagai berikut:

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

kultural, emosional, dan intelektual

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu

d) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki

e) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

f) Menyelenggarakan penilaian dan memanfaatkan evaluasi proses dan hasil

belajar

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

j) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Gary dan Margaret mengemukakan bahwa guru yang efektif dan

kompeten secara profesional memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) memiliki

kemampuan menciptakan iklim belajar yang kondusif, (b) kemampuan

mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran, (c) memiliki kemampuan

memberikan umpan balik dan penguatan, dan (d) memiliki kemampuan untuk
32

peningkatan diri. Menurut Mulyasa (2013:75) berikut indikator kompetensi

pedagogi guru:

a) Kemampuan mengelola pembelajaran

b) Pemahaman terhadap peserta didik

c) Perancangan pembelajaran

d) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

e) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

f) Evaluasi hasil belajar

g) Pengembangan peserta didik

Menurut Janawi (2012:66) indikator kompetensi pedagogi guru yakni

sebagai berikut:

a) Menguasai karakteristik peserta didik

b) Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran

c) Mengembangkan kurikulum atau rancangan pembelajaran

d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

e) Memanfaaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

g) Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

h) Menyelenggarakan dan memanfaatkan evaluasi

i) Melakukan tindakan reflektif

Indikator kompetensi pedagogi guru menurut Departemen Pendidikan

Nasional (2008:4) yaitu:


33

a) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,

kultural, emosional dan intelektual

b) Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik

c) Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang

pengembangan yang diampu

d) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

h) Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

i) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Dari paparan indikator-indikator kompetensi pedagogi tersebut dalam

penelitian ini indikator kompetensi pedagogi yang akan digunakan yakni menurut

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dan Mulyasa (2013:75):

a) Kemampuan mengelola pembelajaran

b) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

kultural, emosional, dan intelektual

c) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis


34

d) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

e) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

f) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

Indikator-indikator tersebut sudah mewakili dari total indikator. Pada penelitian

ini menggunakan indikator tersebut karena indikator tersebut sesuai dengan

keadaan di sekolah.

2.3.3. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru

Persepsi adalah proses kognitif seseorang menggunakan indera

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman dalam

memahami informasi atau melihat sesuatu. Hal ini juga berlaku dalam proses

pembelajaran antar siswa dengan gurunya. Tanpa persepsi yang baik maka

komunikasi yang terjalin antara guru dengan siswa tersebut juga tidak akan

berlangsung dengan baik (Thoha, 2008:139). Oleh karena itu guru harus

memahami persepsi-persepsi yang ditunjukkan siswa agar informasi (dalam hal

ini materi pembelajaran) bisa diterima dengan baik oleh siswa.

Peserta didik dapat menilai kompetensi pedagogi guru dengan melihat

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Agar proses pembelajaran dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan,

diperlukan kegiatan manjemen sistem pembelajaran, sebagai keseluruhan proses

untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien (Mulyasa,

2013:78). Menurut Sukmadinata (2009:200) guru yang mampu menyusun dan

merumuskan tujuan yang tepat, memilih dan menyusun bahan pelajaran yang

sesuai, memiliki metode dan media mengajar yang bervariasi, serta menyusun
35

program dan alat evaluasi yang tepat akan membuat peserta didik bergairah untuk

belajar sehingga prestasi belajar peserta didik meningkat.

Kemudian peserta didik dapat menilai kompetensi pedagogi guru dengan

melihat kemampuan guru dalam menguasai karakteristik mereka. Guru dituntut

memiliki pemahaman yang lebih tentang ciri-ciri dan perkembangan peserta didik,

lalu menyesuaikan bahan yang akan diajarkan sehingga sesuai dengan

karakteristik peserta didik (Satori dkk, 2007:2.32). Jika guru dapat menguasai atau

memahami karakteristik peserta didik, peserta didik akan merasa nyaman dalam

proses pembelajaran, maka peserta didik akan terpacu untuk belajarsehingga

prestasi belajar peserta didik juga meningkat.

Selain itu, peserta didik juga dapat melihat kompetensi pedagogi guru

dari kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis. Pelaksanaan pembelajarn harus berangkat dari proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah

yang lebih baik. Guru mempertimbangkan media pembelajaran dan sumber

belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang

diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran, tugas guru

yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya

perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik (Mulyasa,

2013:103).

Peserta didik juga dapat melihat kompetensi pedagogi guru dari

kemampuan guru dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

dengan peserta didik. Komunikasi kepada peserta didik merupakan peran yang
36

penting, karena jika tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada peserta

didiknya maka proses belajar mengajar menjadi kurang optimal (Departemen

Pendidikan Nasional, 2008:11). Kemampuan guru dalam menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar juga dapat dijadikan penilaian

apakah guru sudah memiliki kompetensi pedagogi yang baik atau belum, siswa

yang melihat gurunya memiliki kemampuan yang baik dalammenyelenggarakan

penilaian, maka siswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan

evaluasi belajar karena siswa percaya bahwa evaluasi yang diberikan guru benar-

benar dapat mengukur kemampuan dirinya (Departemen Pendidikan Nasional,

2008:15).

Peserta didik juga dapat menilai kompetensi pedagogi guru dengan

melihat kemampuan guru dalam memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran. Setelah melakukan penilaian dan evaluasi proses dan

hasil belajar selanjutnya dilakukan analisis untuk menindaklanjuti proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah diperlukan pengulangan materi,

siapa saja peserta didik yang wajib mengikuti remidial, dan siapa saja yang

mengikuti program pengayaan (Mulyasa, 2013:112). Dari pemaparan mengenai

persepsi dan kompetensi pedagogi guru, dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogi guru adalah tanggapan atau gambaran siswa atas

segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran peserta didik melalui panca inderanya.


37

2.4. Kompetensi Profesional Guru

2.4.1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru

Menurut Janawi (2012:97) kompetensi profesional merupakan

kemampuan, keahlian, kecakapan dasar tenaga pendidik yang harus dikuasai

dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru tersebut mampu menguasai

keahlian dan keterampilan teoritik dan praktik proses pembelajaran serta

mengaplikasikannya secara nyata. Menurut Departemen Pendidikan Nasional

(2008:6) kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru

dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Guru dituntut mampu

menyampaikan bahan pelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai, untuk itu guru

harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan.

Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui

berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses dari internet,

selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang

disajikan.

Menurut Satori dkk (2007:2.24) kompetensi profesional merupakan salah

satu kemampuan dasar yang harus dimiliki sesorang guru. Berikut beberapa

komponen dari kompetensi profesional guru:

1) Penguasaan bahan bidang studi

2) Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar

3) Penguasaan landasan-landasan kependidikan

4) Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di

sekolah
38

5) Menguasai metode berpikir

6) Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional

7) Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan

8) Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan

Dari paparan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan kompetensi profesional

guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi secara mendalam dan

menyeluruh.

2.4.2. Indikator Kompetensi Profesional Guru

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, indikator

kompetensi profesional guru sebagai berikut:

a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaranyang diampu

b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang

diampu

c) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif

d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif

e) Memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi untuk mengembangkan

diri.

Menurut Mulyasa (2013:135) indikator kompetensi profesional guru

yaitu sebagai berikut:


39

a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,

psikologis, sosiologis, dan sebagainya

b) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan

peserta didik

c) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi

tanggungjawabnya

d) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

e) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber

belajar yang relevan

f) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran

g) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik

h) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

Menurut Janawi (2012:101) indikator kompetensi profesional guru yaitu

sebagai berikut:

a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan

b) Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan

efektivitas pembelajaran

c) Memanfaatkan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

d) Menguasai filosofi, metodologi, teknis, dan praktis

e) Mengembangkan diri dan kinerja profesional

f) Meningkatkan kinerja dan komitmen pengabdian kepada masyarakat.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008:8) guru mempunyai

tugas untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu
40

menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu meng-update, dan menguasai

materi pelajaran yang disajikan. Berikut indikator kompetensi profesional guru:

a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

b) Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran bidang

yang diampu

c) Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif

d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi daan

mengembangkan diri.

Dari paparan indikator-indikator tersebut maka indikator kompetensi

profesional guru yang akan digunakan yaitu menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru dan Mulyasa (2013:135) sebagai berikut:

a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang

diampu

c) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber

belajar yang relevan

d) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran


41

e) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

Indikator-indikator tersebut sudah mewakili dari total indikator. Pada penelitian

ini menggunakan indikator tersebut karena indikator tersebut sesuai dengan

keadaan di sekolah.

2.4.3. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru

Persepsi mempengaruhi stimulus atau pesan apa yang terserap dan makna

yang diberikan secara sadar. Hal tersebut berlaku dalam pembelajaran di sekolah.

Persepsi siswa mempengaruhi stimulus atau pesan apa yang terserap dari

penjelasan guru dan kemudian mempengaruhi pula makna yang ditunjukkannya

pada guru. Oleh karena itu semakin baik persepsi siswa mengenai guru yang

mengajarnya, maka materi yang diberikan guru juga akan diterima dengan baik

pula (DeVito, 2002:80).

Siswa dapat menilai kompetensi profesional guru dengan melihat

kemampuan guru dalam menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan

tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses

pembelajaran. Sehingga guru harus benar-benar menguasai materi struktur,

konsep, dan pola pikir keilmuan bidang yang akan diajarkan. Selain itu, guru yang

memiliki kompetensi profesional dapat dilihat dari kemampuannya dalam

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sehingga

siswa lebih jelas mengenai apa saja yang hendak dipelajari (Janawi, 2012:116).
42

Siswa juga dapat melihat kompetensi profesional dari kemampuan guru

dalam mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media, dan sumber

belajar yang relevan. Memilih dan menggunakan media pembelajaran harus sesuai

dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, dan kemampuan guru serta minat dan

kemampuan siswa. Guru juga hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar

yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar

mengajar (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:14). Materi yang diajarkan

untuk suatu mata pelajaran bersifat dinamis, dapat berubah dari waktu ke waktu

sesuai dengan kebutuhan, serta situasi dan kondisi pembelajaran, tidak statis

hanya bersumber dari buku teks (Mulyasa, 2013:149).

Selain itu, siswa juga dapat melihat kompetensi profesional dari

kemampuan guru dalam mengorganisasikan dan melaksanakan program

pembelajaran. Program pembelajaran terkait penentukan metode mengajar, terkait

metode mengajar berarti berhubungan dengan pemilihan strategi belajar mengajar

yang efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, seyogyanya seorang guru

memahami langkah-langkah yang harus ditempuh (Departemen Pendidikan

Nasional, 2008:18). Guru yang memiliki kompetensi profesional juga dapat

dilihat dari kemampuan guru dalammengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Guru harus terus-menerus

mengembangkan dirinya agar wawasannya menjadi luas sehingga dapat

mengikuti perubahan dan perkembangan profesinnya yang didasari oleh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya guru memikirkan cara-


43

cara atau metode pembelajaran baru yang mungkin dapat diterapkan di sekolah

(Satori dkk, 2007:2.30).

2.5. Motivasi Belajar

2.5.1. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung tiga

elemen penting berikut.

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi

dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Tujuan ini akan menyangkut

soal kebutuhan.

Motivasi belajar yaitu keseluruhan yang menggerakkan di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan yang mengarahkan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).

Menurut Santrock (2010:510) motivasi adalah proses yang memberi semangat,

arah, dan kegigihan perilaku. Motivasi belajar siswa di kelas berkaitan dengan

alasan di balik perilaku siswa dan sejauh mana perilaku siswa mempunyai arah,

dan dipertahankan dalam jangka lama. Jika siswa menghadapi tantangan dalam
44

mengerjakan tugas makalah, tetapi dia terus berjuang dan mengatasi rintangan,

maka dia memiliki motivasi belajar yang besar.

Motivasi belajar menurut Rifa’i dan Anni (2011:158) merupakan proses

yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku, memberikan arah atau tujuan

perilaku, memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan mengarahkan

pada pilihan perilaku tertentu. Apabila siswa tidak memiliki motivasi belajar,

maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri siswa tersebut. Dari pendapat-

pendapat tersebut dapat disimpulkan motivasi belajar merupakan proses pada diri

siswa untuk memberi semangat, arah, dan kegigihan sehingga menimbulkan

perilaku dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

2.5.2. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Serangkaian kegiatan yang dilakukan seseorang dilatarbelakangi oleh

sesuatu yang disebut motivasi. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu kegiatan. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya

motivasi. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi

para siswa. Fungsi motivasi ada tiga, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang melepaskan

energi.

2) Menentukan arah perbuatannya, menuju tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana yang

harus dikerjakan agar tujuannya tercapai dan mana yang harus dihindari.
45

2.5.3. Macam-Macam Motivasi

Menurut Sardiman (2011:86) macam-macam motivasi dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang sebagai berikut:

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, dibedakan menjadi motif-motif

bawaan (motif yang dibawa sejak lahir atau disyaraatkan secara biologis) dan

motif-motif yang dipelajari (motif yang disyaratkan secara sosial).

2) Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis. Motivasi

dibedakan menjadi motif atau kebutuhan organis, motif-motif darurat (timbul

karena rangsangan dari luar), dan motif-motif objektif (menyangkut kebutuhan

untuk melakukan eksplorasi, manipulasi, dan untuk menaruh minat).

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniahmisalnya

refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah

adalah kemauan.

4) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yakni motivasi karena

dalam diri sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi

ekstrinsik merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang dari luar misalnya agar mendapat hadiah.

Menurut Uno (2014:9) konsep motivasi intrinsik mengidentifikasikan tingkah

laku seseorang yang merasa senang terhadap sesuatu, apabila ia menyenangi

kegiatan itu, maka termotivasi untuk melakukan kegiatan tersebut.

2.5.4. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2011:83) berikut indikator motivasi belajar:

a) Tekun menghadapi tugas (tidak pernah berhenti sebelum selesai).


46

b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak memerlukan dorongan dari luar untuk

berprestasi sebaik mungkin).

c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

d) Lebih senang bekerja mandiri.

e) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin.

f) Dapat mempertahankan pendapatnya.

g) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu

h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Menurut Uno (2014:23) indikator motivasi belajar yaitu:

a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b) Adanya dorongan dan kebutuhan belajar

c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d) Adanya penghargaan dalam belajar

e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang

siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Santrock (2010:543) berikut ini merupakan hal-hal yang dapat

digunakan untuk mengukur motivasi:

a) Menyadari hierarki motivasi mana yang paling penting dalam kehidupan

pribadinya

b) Termotivasi secara intrinsik

c) Mempunyai ekspektasi dan standar yang tinggi untuk kesuksesan


47

d) Menentukan tujuan, menentukan cara mencapai tujuan, secara sistematis

memonitor kemajuannya dalam mencapai tujuan

e) Manajemen waktu yang baik

f) Mengambil pelajaran dari kesalahan untuk meningkatkan kesusksesan

kedepannya

g) Tidak membiarkan kecemasan dan emosi lainnya menghalangi motivasi

Indikator-indikator tersebut sudah mewakili total indikator.

Dari paparan indikator-indikator tersebut, indikator motivasi belajar yang

akan digunakan yaitu menurut Sardiman (2011), Uno (2014), dan Santrock

(2010):

a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

d) Mempunyai manajemen waktu yang baik

e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

g) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang

siswa dapat belajar dengan baik.

Indikator-indikator tersebut sudah mewakili dari total indikator. Pada penelitian

ini menggunakan indikator tersebut karena indikator tersebut sesuai dengan

keadaan di sekolah.
48

2.6. Kerangka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis

2.6.1. Kerangka Berfikir

Prestasi belajar adalah nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses

pembelajaran di sekolah yang memiliki batas minimal menunjukkan kualitas

perubahan kinerja atau perubahan perilaku siswa setelah mengalamai kegiatan

belajar. Prestasi belajar dapat diukur dari ulangan umum tengah semester atau

ulangan umum semester. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan

melalui nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa

dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Hasil evaluasi tersebut

didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan wali kelas serta arsip yang

ada di bagian administrasi kurikulum sekolah yang nantinya akan disampaikan

kepada siswa dan orang tua melalui buku raport pada waktu pembagian raport

akhir semester maupun kenaikan kelas (Tu’u, 2004:75).

Menurut Mulyasa (2005:191) prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yakni faktor eksternal dan faktor internal. Yang termasuk faktor eksternal

yaitu salah satunya guru, guru mempunyai peran penting dalam proses

pembelajaran di sekolah. Keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran sangat

ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta

didiknya melalui kegiatan pembelajaran. Apabila guru memiliki kesiapan yang

kurang, guru tersebut tidak dapat memberikan performa yang optimal, dan

cenderung kurang bagus sehingga persepsi siswa terhadap guru tersebut biasanya

menjadi negatif dan memandang rendah. Oleh karena itu kompetensi guru dinilai
49

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Inayah dkk:

2012).

Tanpa persepsi yang baik maka komunikasi yang terjalin antara guru

dengan siswa tersebut juga tidak akan berlangsung dengan baik (Thoha,

2008:139). Menurut Janawi (2012:29) kompetensi guru memiliki pengaruh

terhadap prestasi belajar siswa, salah satu kompetensi yang dimaksud yaitu

kompetensi pedagogi. Guru memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran siswa yang merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Jadi, semakin baik kompetensi pedagogi guru maka proses

pembelajaran juga akan semakin baik. Hal ini diperkuat penelitian yang dilakukan

oleh Wulandari (2013) bahwa kompetensi pedagogi guru berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi.

Kompetensi pedagogi guru yang baik dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa yang dibimbingnya, dan sebaliknya kompetensi pedagogi yang

kurang baik dapat menurunkan prestasi belajar siswanya. Adanya keterkaitan

tersebut dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran

yang dapat mendorong motivasi siswa dalam belajar. Sedangkan siswa dalam

belajar akan terpacu untuk terus mengembangkan dirinya yang pada akhirnya bisa

meningkatkan prestasi belajarnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Simamora (2014) juga menyebutkan

persepsi siswa terhadap guru sangat berpengaruh karena semua siswa mengetahui

dari pengalaman sendiri, bahwa guru berperan sekali dalam keselurahan proses

belajar di dalam kelas. Disebutkan juga ada pengaruh yang signifikan persepsi
50

siswa tentang kompetensi pedagogi guru terhadap prestasi belajar matematika.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arisana dan Ismani (2012)

menyebutkan persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar akuntansi. Persepsi siswa tentang kualitas mengajar guru

yang baik akan memberikan rasa nyaman dalam mengikuti pelajaran dan akan

mempermudah siswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru

sehingga prestasi belajar akan dapat mencapai hasil yang optimal.

Kemampuan yang perlu dikuasai oleh guru untuk mencapai keberhasilan

dalam proses pembelajaran antara lain mengenai materi pembelajaran, metode

mengajar, media pembelajaran, penilaian pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan

bahan pembelajaran atau materi pembelajaran (Departemen Pendidikan Nasional,

2008:6). Kemampuan guru dalam menguasai materi secara mendalam dan

menyeluruh tersebut termasuk kompetensi profesionalyang harus dimiliki guru.

Semakin baik persepsi siswa mengenai guru yang mengajarnya, maka materi yang

diberikan guru juga akan diterima dengan baik pula (DeVito, 2002:80).

Hal tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2013)

bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

siswa mata pelajaran ekonomi. Kemampuan guru dalam mengelola aktivitas

pembelajaran merupakan kompetensi pedagogi guru. Selain itu guru juga harus

bisa menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam untuk

membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar


51

Nasional Pendidikan yang tercermin dalam kompetensi profesionalnya. Jika

kompetensi profesional guru baik maka prestasi belajar siswa akan baik.

Kompetensi guru dalam proses mengajar selalu menjadi perhatian siswa

pembelajar, karena proses pembelajaran merupakan interaksi keduanya.

Kemampuan dalam mengajar secara urut dan sistematis serta membangkitkan

gairah baik secara model dan pendekatannya sangat diperlukan oleh siswa karena

hal tersebut akan sangat membantu ketertarikan dan antusias siswa. Ketika guru

memberikan apa yang diharapkan oleh siswa, secara psikologis siswa akan merasa

dekat sehingga ketakutan dan kekhawatirannya akan hilang dalam mempelajari

materi yang dianggap sulitpun (Simamora:2014). Kemudian penelitian yang

dilakukan oleh Feryal (2010) bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi guru

yang positif akan memacu sikap siswa untuk mengerjakan tugas dan belajar

sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Selain faktor eksternal, faktor internal yaitu motivasi belajar tidak kalah

penting dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan

proses pada diri siswa untuk memberi semangat, arah, dan kegigihan sehingga

menimbulkan perilaku dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik.

Adanya usaha yang tekun dengan didasari motivasi, maka siswa yang belajar

tersebut dapat memberi peluang lebih banyak untuk memperoleh prestasi

belajarnya yang baik. Intensitas motivasi belajar seorang siswa akan sangat

menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2011:85). Hal

tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh Sudarma dan Sakdiyah (2007)
52

bahwa untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sesuai dengan semboyan

“motivation is an essential conditional learning”. Disebutkan juga ada pengaruh

positif antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar akuntansi.

Dalam proses belajar, individu harus mempunyai motivasi untuk

mengikuti kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang berlangsung. Motivasi

dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.

Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh

di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan

sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat

tercapai. Kemudian penelitian yang dilakukan olehInayah dkk (2013) juga

menyebutkan bahwa ada pengaruh positif motivasi belajar siswa terhadap prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi.

Siswa yang tidak memiliki motivasi akan cenderung bermalas-malasan

untuk mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru di

kelas. Berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, mereka biasanya

cenderung rajin, dan selalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru

selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga motivasi sangat penting dan

berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. Penelitian yang

dilakukan Atta dan Jamil (2012) mendukung hal tersebut bahwa ada pengaruh
53

yang positif antara motivasi terhadap pencapaian pendidikan siswa tingkat

menengah. Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan bagan yang

menunjukkan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru

(X1), persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X2), dan motivasi

belajar (X3) terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IPS.

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru (X1):


1. Kemampuan mengelola pembelajaran
2. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
4. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik H2
5. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar
6. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Prestasi
tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dan Belajar (Y):
Mulyasa, 2013) Dilihat dari
1. Rata-rata
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru (X2): nilai ulangan
a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan tengah
yang mendukung mata pelajaran yang diampu semester
b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata 2. Rata-rata
pelajaran yang diampu H3 nilai ulangan
c) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, akhir semester
media dan sumber belajar yang relevan (Syah 2009)
d) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program
pembelajaran H1
e) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif.
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
dan Mulyasa, 2013)

Motivasi Belajar (X3):


1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah H4
4. Mempunyai manajemen waktu yang baik
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
7. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
(Sardiman, 2011; Uno, 2014; Santrock, 2010)
Gambar 2.1.
Kerangka Berfikir
54

2.6.2. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

(Sugiyono, 2013:96). Adapun hipotesis dalam hal ini sebagai berikut:

Ha1 : Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, persepsi

siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS

SMAN 3 Slawi.

Ha2 : Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS

SMAN 3 Slawi.

Ha3 : Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS

SMAN 3 Slawi.

Ha4 : Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi.


BAB III

METODE PENELITIAN

1.5. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode yang

digunakan adalah metode asosiatif kausal yang menjelaskan hubungan sebab

akibat antar variabel independen dengan variabel dependen melalui pendekatan

kuantitatif. Desain penelitian ini yaitu penelitian ekspos fakto. Menurut

Sukmadinata (2009:55) penelitian ekspos fakto meneliti sebab-akibat yang tidak

dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan).

1.6. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang termasuk didalamnya obyek

maupun subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono,

2013:117). Adapun populasi siswa kelas X IIS berjumlah 119 siswa yang terbagi

menjadi 4 kelas dan masing-masing berjumlah 29 siswa, 29 siswa, 31 siswa, dan

30 siswa. Jadi total keseluruhan populasi dalam penelitian ini sebanyak 119 siswa

kelas X IIS SMAN 3 Slawi.

1.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Menurut Wicaksono (2012) untuk menentukan berapa jumlah

sampel yang akan diambil yakni menggunakan rumus Slovin, seperti berikut:

12
13

Keterangan:

N : ukuran populasi

n : ukuran sampel

e :persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang ditaksir atau diinginkan yakni sebesar 5%.

Maka sampel yang diteliti sebanyak 92 siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Setelah

diketahui berapa jumlah sampel yang diteliti, kemudian menentukan perwakiilan

dari empat kelas, dimana populasi tersebar dari 119 jumlah total terbagi terdiri

dari 4 kelas.
14

1.6.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni proportionate

random sampling. Pada penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan

sampel tidak tunggal, tetapi gabungan dari 2 teknik yaitu proporsi dan acak.

Dimana pada teknik pengambilan sampel secara acak, subjek didalam populasi

memiliki kesempatan yang sama dipilih menjadi sampel. Kemudian dalam teknik

pengambilan sampel secara proporsi disebutkan bahwa pengambilan subjek dari

setiap strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam

masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2010:182). Setelah diketahui

jumlah sampel siswa kelas X IIS yang sudah terbagi menjadi 4 kelas kemudian

masing-masing kelas siswa kelas X IIS dihitung dengan rumus:

Keterangan :

ni = Jumlah sampel per kelas

Ni = Jumlah mahasiswa per kelas

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

Dengan taraf kesalahan 5% sehingga didapat sampel 92 siswa. Siswa

sebanyak 92 siswa yang terbagi dalam 4 kelas tersebut diambil secara acak yang

menjadi perwakilan dari tiap kelas. Adapun perhitungan sampel untuk masing-

masing perwakilan setiap kelas disajikan dalam tabel berikut:


15

Tabel 3.1.
Perhitungan Proporsi Sampel dari Perwakilan Tiap Kelas
Jumlah Jumlah
No. Kelas Proporsi Sampel
Populasi Sampel
1 X IIS 1 29 23

24% x 92 = 23
2 X IIS 2 29 22

24% x 92 = 22
3 X IIS 3 31 24

26% x 92 = 24
4 X IIS 4 30 23

25% x 92 = 23
Jumlah 119 92

1.7. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu (Sugiyono, 2013:61).

Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi variabel dependen (Y) dan variabel

independen (X). Dalam penelitian ini ada empat variabel penelitian yang diteliti.

Empat variabel penelitian tersebut yaitu persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi guru, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi

belajar sebagai variabel independen dan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

sebagai variabel dependen.

1.7.1. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen atau bisa juga disebut terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen atau

bebas (Sugiyono, 2013:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi
16

belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Prestasi belajar

siswa kelas X IIS mata pelajaran ekonomi dapat diukur dengan indikator meliputi:

ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester mata pelajaran ekonomi

siswa.

1.7.2. Variabel independen

Dalam hal ini terdapat tiga variabel independen atau variabel bebas,

yakni:

1) Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogi Guru (X1)

Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru adalah tanggapan atau

gambaran siswa atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran peserta didik melalui panca inderanya. Dengan

indikator sebagai berikut.

a. Kemampuan mengelola pembelajaran

b. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,

sosial, kultural, emosional, dan intelektual

c. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

d. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

e. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

f. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi dan Mulyasa, 2013)


17

2) Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2)

Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru adalah tanggapan atau

gambaran siswa atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan guru

dalam menguasai materi pembelajaran secara mendalam dan luas melalui

panca inderanya. Dengan indikator sebagai berikut.

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang

diampu

c. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan

sumber belajar yang relevan

d. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran

e. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dan Mulyasa, 2013)

3) Motivasi Belajar (X3)

Motivasi belajar merupakan proses pada diri siswa untuk memberi semangat,

arah, dan kegigihan sehingga menimbulkan perilaku dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran. Dengan indikator sebagai berikut.

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah


18

d. Mempunyai manajemen waktu yang baik

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

g. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

(Sardiman, 2010; Uno, 2014; dan Santrock, 2010)

1.8. Metode Pengumpulan Data

1.8.1. Angket

Sugiyono (2013:199) mengemukakan bahwa kuesioner atau angket

adalah teknik pengumpulan data yang dilakukuan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang variabel

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru, variabel persepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru, dan variabel motivasi belajar siswa. Bentuk angket

yang digunakan yaitu tertutup, yaitu angket yang disusun dengan menyediakan

jawaban sehingga responden tinggal memilih.

1.8.2. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data variabel prestasi belajar

yakni rata-rata ulangan tengah semester dan rata-rata ulangan akhir semester kelas

X IIS mata pelajaran ekonomi di SMAN 3 Slawi.


19

1.9. Validitas dan Reliabilitas

1.9.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu angket

atau kuesioner. Suatu angket atau kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau

pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur. Pengujian validitas ini dilakukan menggunakan program SPSS 16 dengan

cara pengujian signifikansi 0,05 jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya

positif maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,

2011:52). Berikut ini disajikan hasil uji validitas masing-masing pernyataan pada

setiap variabel sebagai berikut:

a. Variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru

Variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru terdiri dari 25

pernyataan, adapun hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.2.

sebagai berikut :

Tabel 3.2. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Pedagogi Guru
No. Nilai Keterangan No. Nilai Keterangan
Soal Signifikansi Soal Signifikansi
1 0,041 Valid 14 0,000 Valid
2 0,025 Valid 15 0,001 Valid
3 0,000 Valid 16 0,000 Valid
4 0,003 Valid 17 0,001 Valid
5 0,000 Valid 18 0,001 Valid
6 0,000 Valid 19 0,010 Valid
7 0,000 Valid 20 0,025 Valid
8 0,025 Valid 21 0,041 Valid
9 0,010 Valid 22 0,000 Valid
10 0,003 Valid 23 0,000 Valid
11 0,010 Valid 24 0,106 Tidak Valid
12 0,005 Valid 25 0,015 Valid
13 0,000 Valid
20

Berdasarkan hasil analisis uji validitas pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa dari 25 butir pernyataan terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid atau

yang mempunyai signifikansi > 0,05 yaitu nomor 24 dikeluarkan dari daftar

pernyataan, karena pernyataan lain sudah bisa mewakili untuk mengukur indikator

dari variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru. Sehingga

instrumen ini dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.

b. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru

Variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terdiri dari

20 butir penyataan, adapun hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut:

Tabel 3.3. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Profesional Guru
No. Nilai Keterangan No. Nilai Keterangan
Soal Signifikansi Soal Signifikansi
26 0,000 Valid 36 0,000 Valid
27 0,022 Valid 37 0,216 Tidak Valid
28 0,000 Valid 38 0,005 Valid
29 0,022 Valid 39 0,008 Valid
30 0,000 Valid 40 0,003 Valid
31 0,216 Tidak Valid 41 0,020 Valid
32 0,000 Valid 42 0,003 Valid
33 0,020 Valid 43 0,000 Valid
34 0,000 Valid 44 0,020 Valid
35 0,000 Valid 45 0,020 Valid

Berdasarkan hasil analisis uji validitas pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa dari 20 butir pernyataan terdapat 2 butir pernyataan yang tidak valid atau

yang mempunyai signifikansi > 0,05 yaitu nomor 31 dan 37 dikeluarkan dari

daftar pernyataan, karena pernyataan lain sudah bisa mewakili untuk mengukur

indikator dari variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru.

Sehingga instrumen ini dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
21

c. Variabel Motivasi Belajar

Variabel motivasi belajar terdiri dari 28 butir penyataan, adapun hasil uji

validitas dapat dilihat pada tabel 3.4. berikut:

Tabel 3.4. Nilai Signifikansi Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar


No. Nilai Keterangan No. Nilai Keterangan
Soal Signifikansi Soal Signifikansi
46 0,000 Valid 60 0,000 Valid
47 0,000 Valid 61 0,005 Valid
48 0,835 Tidak Valid 62 0,000 Valid
49 0,026 Valid 63 0,001 Valid
50 0,003 Valid 64 0,014 Valid
51 0,000 Valid 65 0,019 Valid
52 0,002 Valid 66 0,000 Valid
53 0,019 Valid 67 0,002 Valid
54 0,001 Valid 68 0,005 Valid
55 0,004 Valid 69 0,000 Valid
56 0,006 Valid 70 0,000 Valid
57 0,297 Tidak Valid 71 0,006 Valid
58 0,000 Valid 72 0,110 Tidak Valid
59 0,000 Valid 73 0,013 Valid

Berdasarkan hasil analisis uji validitas pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa dari 28 butir pernyataan terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid atau

yang mempunyai signifikansi > 0,05 yaitu nomor 48, 57 dan 72 dikeluarkan dari

daftar pernyataan, karena pernyataan lain sudah bisa mewakili untuk mengukur

indikator dari variabel motivasi belajar. Sehingga instrumen ini dapat digunakan

sebagai alat ukur dalam penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian ini menggunakan 24 pernyataan mengenai persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi guru, 18 pernyataan mengenai persepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru dan 25 pernyataan mengenai motivasi belajar.


22

1.9.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu angket atau kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel. Suatu angket atau kuesioner dikatakan

reliabel jika jawabanseesorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu

ke waktu. Uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 16 dimana suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70

(Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas menggunakan SPSS memberikan hasil dengan

nilai Cronbach Alpha dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Hasil Uji Statistik Reliabilitas


No. Variabel Nilai Cronbach Alpha
1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi 0,900
2. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional 0,867
3. Motivasi Belajar 0,900

Berdasarkan data di atas, hasil uji coba angket pada 29 responden

kemudian dianalisis menggunakan rumus alpha dengan bantuan SPSS diperoleh

nilai cronbach alpha sebesar 90 % untuk variabel persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi guru, 86,7 % untuk variabel persepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru dan 90 % untuk variabel motivasi belajar. Hasil

cronbach alpha nilainya lebih besar dari 0,70, sehingga instrumen yang

digunakan dalam penelitian reliabel.


23

1.10. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data diperlukan suatu cara atau metode analisis data

hasil penelitian agar dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam hal ini metode analisis

data digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi guru, variabel persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru, dan variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi yaitu sebagai berikut.

1.10.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2011:19). Statistik deskriptif diukur

menggunakan program SPSS 16. Data yang diperoleh dari hasil pengisian angket,

kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif persentase

sehingga diketahui informasi masing-masing variabel, yaitu variabel persepsi

siswa tentang kompetensi pedagogi guru, variabel persepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru, dan variabel motivasi belajar.

Penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, akan

ditentukan sebagai berikut:

a. Untuk jawaban Sangat Setuju responden diberi skor 5

b. Untuk jawaban Setuju responden diberi skor 4

c. Untuk jawaban Ragu-Ragu responden diberi skor 3

d. Untuk jawaban Tidak Setuju responden diberi skor 2

e. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju responden diberi skor 1


24

Pemberian skor pada jawaban responden digunakan untuk keperluan analisis

kuantitatif. Menurut Sunyoto (2002:6) untuk membuat daftar distribusi frekuensi

dengan panjang kelas yang sama, akan dilakukan sebagai berikut:

a. Menentukan rentang, yakni dengan cara data terbesar dikurangi data terkecil.

b. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan. Dalam hal ini

banyaknya kelas akan disesuaikan dengan kriteria skorjawaban responden,

yaitu 5 kriteria. Sehingga kelas intervalnya sebanyak 5 kelas

c. Menentukan panjang interval atau kelas (p) dengan rumus sebagai berikut:

p=

d. Memilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama

dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil tetapi selisihnya harus

kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.

Berikut daftar deskripsi persentase untuk masing-masing variabel

penelitian:

1. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru

Untuk menentukan kriteria penilaian pada variabel persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi guru maka dibuat pedoman penilaian sebagai berikut:

Data terbesar = 118

Data terkecil = 41

Rentang = 77

Panjang kelas = 5

Interval = rentang/kelas = 78/5 = 15,6 = 16 (dibulatkan)


25

Tabel 3.6. Deskripsi Persentase Persepsi Siswa Tentang Kompetensi


Pedagogi Guru
No. Interval Kriteria
1. 103 – 118 Sangat Baik
2. 87 – 102 Baik
3. 71 – 86 Cukup Baik
4. 55 – 70 Tidak Baik
5. 39 – 54 Sangat Tidak Baik
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

2. Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru

Untuk menentukan kriteria penilaian pada variabel persepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru maka dibuat pedoman penilaian sebagai berikut:

Data terbesar = 86

Data terkecil = 34

Rentang = 52

Panjang kelas = 5

Interval = rentang/kelas = 53/5 = 10,6 = 11 (dibulatkan)

Tabel 3.7. Deskripsi Persentase Persepsi Siswa Tentang Kompetensi


Profesional Guru
No. Interval Kategori
1.. 76 – 86 Sangat Baik
2. 65 – 75 Baik
3. 54 – 64 Cukup Baik
4. 43 – 53 Tidak Baik
5. 32 – 42 Sangat Tidak Baik
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

3. Variabel Motivasi Belajar

Untuk menentukan kriteria penilaian pada variabel motivasi belajar maka

dibuat pedoman penilaian sebagai berikut:

Data terbesar = 120


26

Data terkecil = 45

Rentang = 75

Panjang kelas = 5

Interval = rentang/kelas = 76/5 = 15,2 = 16 (dibulatkan)

Tabel 3.8. Deskripsi Persentase Motivasi Belajar


No. Interval Kategori
1. 105 – 120 Sangat Tinggi
2. 89 – 104 Tinggi
3. 73 – 88 Cukup
4. 57 – 72 Rendah
5. 41 – 56 Sangat Rendah
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

1.10.2. Uji Prasyarat Analisis Regresi

1.10.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2011:160). Dalam hal ini cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak menggunakan analisis grafik dengan perhitungan uji statistik

non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) berbantuan program SPSS 16. Dasar

pengambilan keputusannya adalah nilai probabilitas, yaitu nilainya lebih besar

dari 0,05 maka H0 diterima atau residual dalam data tersebut berdistribusi normal.

Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal


27

1.10.2.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang

digunakan memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik ini meliputi uji

multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,

2011:105). Deteksi adanya multikolonieritas menggunakan program SPSS 16

dapat dilihat dari variance inflation factor (VIF) dengan nilai VIF ≥ 10.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas menggunakan

program SPSS 16 dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola yang jelas (pola yang

jelas seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit), serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi

heterokedastisitas. Kemudian dapat dilakukan pengujian melalui uji glejser

dimana menunjukkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas jika nilai signifikansi semua variabel independennya lebih dari

0,05 (Ghozali, 2011:139).


28

1.10.3. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ketergantungan variabel

dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Analisis regresi yang akan

dilakukan yakni analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

ketergantungan variabel dependen (Y) yaitu prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi dengan lebih dari satu variabel independen yaitu variabel independen

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi (X1),variabel independen persepsi

siswa tentang kompetensi profesional (X2), dan variabel independen motivasi

belajar (X3) dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata

variabel dependen berdasarkan nilai independen yang diketahui berikut model

regresi (Ghozali, 2011:95):

Y = a + b1X1 + b2X2+b3X3+ѐ

Keterangan :

Y = Prestasi Belajar

a = Konstanta

X1 = Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru

X2 = Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru

X3 = Motivasi Belajar

b1 = Koefisien Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru

b2 = Koefisien Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru

b3 = Koefisien Variabel Motivasi Belajar

ѐ = taraf kesalahan yang diterima


29

1.10.4. Uji Hipotesis

1.10.4.1. Uji F atau Uji Simultan

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu untuk mengetahui sejauh mana

variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, variabel persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru dan variabel motivasi belajar berpengaruh

terhadap variabel prestasi belajar. Apabila tingkat signifikan < 0,05 maka Ho

ditolak, hal ini berarti variabel independen mempengaruhi variabel dependen

secara simultan atau sama-sama. Sebaliknya jika tingkat signifikansi > 0,05 maka

Ho diterima, hal ini berarti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak

mempengaruhi variabel dependen. Dimana hipotesis nol (Ho) adalah apakah

semua parameter dalam model sama dengan nol, maksudnya apakah semua

variabel independen tidak mempengaruhi terhadap variabel dependen (Ghozali,

2011:98).

1.10.4.2. Uji t atau Uji Parsial

Uji t statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Dimana hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu

parameter (bi) sama dengan nol. Artinya apakah suatu variabel independen tidak

mempengaruhi variabel dependen. Proses pengolahan data, apabila tingkat

signifikansinya < dari 5 % maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya apabila tingkat


30

signifikansinya > dari 5 %, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti bahwa

variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependennya secara individual

(Ghozali, 2011:98).

1.10.4.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011:97). Dalam mencari nilai R2 (R Square) akan

menggunakan bantuan komputer program SPSS. Koefisien determinasi secara

parsial (r2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh

variabel X (Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru, Persepsi Siswa

Tentang Kompetensi Profesional Guru dan Motivasi Belajar) terhadap Y (Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Ekonomi) secara parsial. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan SPSS 16 dengan melihat tabel Coefficients. Caranya dengan

menguadratkan nilai pada kolom partial kemudian diubah dalam bentuk

persentase.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi suatu data

masing-masing variabel penelitian dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, dan sum (Ghozali, 2011:19). Dalam penelitian ini,

analisis deskripstif digunakan untuk memberikan deskripsi data masing-masing

variabel penelitian dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,

minimum dan sum berbantuan SPSS 16. Berikut analisis deskripstif dari masing-

masing variabel:

4.1.1.1. Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Prestasi belajar mata pelajaran ekonomi diambil dari rata-rata nilai

ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester genap tahun

ajaran 2014/2015 dengan sampel 92 siswa. Berikut deskripsi data variabel prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMA N 3 Slawi tahun ajaran

2014/2015 berbantuan SPSS 16:

74
75

Tabel 4.1. Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

y 92 52 93 7477 81.27 7.586 57.544

Valid N (listwise) 92

Sumber : Data Penelitian diolah 2015

Tabel diatas dapat dilihat bahwa secara statistik nilai rata-rata sebesar 81.

Deskripsi variabel prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS

SMAN 3 Slawi yang merupakan hasil dokumentasi guru mata pelajaran ekonomi

sebagai berikut:

Tabel 4.2. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Semester Genap Tahun
Ajaran 2014/2015
No. Kelas Jumlah Tuntas % Tidak % Total
Tuntas
1. X IIS 1 23 18 78,26 % 5 21,74 % 100%
2. X IIS 2 22 15 68% 7 32% 100%
3. X IIS 3 24 15 62,5% 9 37,5% 100%
4. X IIS 4 23 20 87% 3 13% 100%
JUMLAH 92 68 24
Sumber: Dokumen SMAN 3 Slawi 2015

Berdasarkan tabel rata-rata prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

belum memenuhi batas klasikal yakni sebesar 68.

4.1.1.2. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi

Guru

Indikator dalam mengukur variabel persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi guru dalam penelitian ini adalah (1) kemampuan mengelola

pembelajaran, (2) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (3) pelaksanaan


76

pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (4) berkomunikasi secara efektif,

empatik, dan santun dengan peserta didik, (5) menyelenggarakan penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar, (6) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

untuk kepentingan pembelajaran. Berikut distribusi nilai rata-rata, standar

devisasi, varian, maksimum, minimum dan sum dari variabel persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogi guru:

Tabel 4.3. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi


Guru
Descriptive Statistics

Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance

x1 92 41 118 8133 88.40 19.894 395.760

Valid N (listwise) 92

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat nilai rata-rata variabel persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi guru yakni sebesar 89. Secara rinci hasil analisis deskriptif

variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru berdasarkan angket

yang diisi oleh responden disajikan sebagai berikut:


77

Tabel 4.4. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi


Pedagogi Guru

No. Interval F Persentase Keterangan


103-118 26 28% Sangat Baik
1.
87- 102 33 36% Baik
2.
71-86 12 13% Cukup Baik
3.
55-70 15 16% Tidak Baik
4.
39-54 6 7% Sangat Tidak Baik
5.
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 89
Kriteria Baik
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi guru kelas X IIS adalah baik, dibuktikan dengan jawaban responden

dalam kriteria baik (36%) sebanyak 33 siswa. Sedangkan ditinjau dari masing-

masing jawaban responden dapat dilihat pada lampiran. Berikut dapat dilihat

persentase nilai rata-rata untuk masing-masing indikator:


78

Tabel 4.5. Rata-Rata Analisis Deskriptif Tiap Indikator Variabel Persepsi


Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru

No. Indikator Rata- Persentase Kriteria


Rata
1. kemampuan mengelola 15 15/20x100=75% Baik
pembelajaran
2. menguasai karakteristik 15 15/20x100=75% Baik
peserta didik
3. pembelajaran yang 19 19/25x100=76% Baik
mendidik dan dialogis
4. berkomunikasi secara 15 15/20x100=75% Baik
efektif, empatik, dan
santun dengan peserta
didik
5. menyelenggarakan 14 14/20x100=70% Cukup
penilaian dan evaluasi Baik
proses dan hasil belajar
6. memanfaatkan hasil 11 11/15x100=73% Baik
penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan
pembelajaran
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil analisis deskriptif setiap indikator tersebut dapat dilihat bahwa

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru ekonomi dalam keadaan baik

sehingga mendukung prestasi belajar, walaupun pada indikator ke lima persepsi

sebagian siswa tentang kompetensi pedagogi guru ekonomi dalam keadaan cukup

baik.

4.1.1.3. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

Guru

Indikator untuk mengukur variabel persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru yaitu (1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) menguasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, (3) mampu
79

mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang

relevan, (4) mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran,

(5) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif. Berikut distribusi nilai rata-rata, standar deviasi, varian,

maksimum, minimum dan sum dari variabel persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru:

Tabel 4.6. Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi


Profesional Guru
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

x2 92 34 86 6111 66.42 15.459 238.994

Valid N (listwise) 92

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Pada tabel 4.6. dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada variabel persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru yaitu sebesar 67. Berikut hasil analisis

deskriptif secara lebih rinci untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru yang diolah berdasarkan angket yang diiisi oleh responden:
80

Tabel 4.7. Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Kompetensi


Profesional Guru
No. Interval F Persentase Keterangan
76-86 35 38% Sangat Baik
1.
65- 75 24 26% Baik
2.
54-64 8 9% Cukup Baik
3.
43-53 15 16% Tidak Baik
4.
32-42 10 11% Sangat Tidak Baik
5.
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 67
Kriteria Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.7. dapat dilihat bahwa persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru kelas X IIS SMA N 3 Slawi adalah sangat baik, terbukti dengan

jawaban responden pada kriteria sangat baik (38%) sebanyak 35 siswa. Sedangkan

ditinjau dari masing-masing jawaban responden dapat dilihat pada lampiran.

Berikut nilai rata-rata pada masing-masing indikator variabel persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru:


81

Tabel 4.8. Rata-Rata Analisis Deskriptif Tiap Indikator Variabel Persepsi


Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru
No. Indikator Rata- Persentase Kriteria
Rata
1. menguasai materi 15 15/20x100=75% Baik
2. menguasai standar 12 12/15x100=80% Baik
kompetensi dan
kompetensi dasar
3. mampu mengembangkan 11 11/15x100=73% Baik
dan menggunakan
berbagai alat, media dan
sumber belajar
4. mampu 15 15/20x100=75% Baik
mengorganisasikan dan
melaksanakan program
pembelajaran
5. mengembangkan 14 14/20x100=70% Baik
keprofesionalan
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil analisis deskriptif setiap indikator tersebut dapat dilihat bahwa

persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru ekonomi dalam keadaan baik

sehingga mendukung prestasi belajar.

4.1.1.4. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar

Indikator dalam mengukur variabel motivasi belajar dalam penelitian ini

yaitu (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, (3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam

masalah, (4) mempunyai manajemen waktu yang baik, (5) adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar, (6) cepat bosan pada tugas-tugas rutin, (7) adanya

lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat

belajar dengan baik. Distribusi nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,

minimum dan sum untuk variabel motivasi belajar yaitu sebagai berikut:
82

Tabel 4.9. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

x3 92 45 120 8415 91.47 21.029 442.208

Valid N (listwise) 92
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Pada tabel 4.9. dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada variabel motivasi belajar

yaitu sebesar 92. Berikut hasil analisis deskriptif secara lebih rinci untuk variabel

motivasi belajar yang diolah berdasarkan angket yang diiisi oleh responden:

Tabel 4.10. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar


No. Interval F Persentase Keterangan
105-120 28 30% Sangat Tinggi
1.
89- 104 31 34% Tinggi
2.
73-88 13 14% Cukup
3.
57-72 11 12% Rendah
4.
41-56 9 10% Sangat Rendah
5.
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 92
Kriteria Tinggi
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.10. dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa kelas X IIS

SMA N 3 Slawi adalah sangat baik, terbukti dengan jawaban responden pada

kriteria baik (34%) sebanyak 31 siswa. Sedangkan ditinjau dari masing-masing

jawaban responden dapat dilihat pada lampiran. Berikut nilai rata-rata pada

masing-masing indikator variabel motivasi belajar:


83

Tabel 4.11. Rata-Rata Analisis Deskriptif Tiap Indikator Variabel Motivasi


Belajar
No. Indikator Rata- Persentase Kriteria
Rata
1. adanya hasrat dan 15 15/20x100=75% Tinggi
keinginan berhasil

2. adanya dorongan dan 15 15/20x100=75% Tinggi


kebutuhan dalam belajar

3. menunjukkan minat 19 19/25x100=76% Tinggi


terhadap bermacam-
macam masalah

4. mempunyai manajemen 15 15/20x100=75% Tinggi


waktu yang baik

5. Adanya kegiatan yang 14 14/20x100=70% Cukup


menarik dalam belajar

6. Cepat bosan pada tugas- 11 11/15x100=73% Tinggi


tugas rutin

7. Adanya lingkungan 11 11/15x100=73% Tinggi


belajar yang kondusif
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Berdasarkan hasil analisis deskriptif setiap indikator tersebut dapat dilihat bahwa

motivasi belajar siswa dalam keadaan tinggi sehingga mendukung prestasi belajar,

walaupun pada indikator ke lima motivasi belajar siswa dalam keadaan cukup.

4.1.2. Uji Prasyarat Analisis Regresi

4.1.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji model regresi yakni variabel

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru, persepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru dan motivasi belajar serta prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas

menggunakan analisis grafik dari uji statistik non-parametrik Kolmogorov-


84

Smirnov (K-S) berbantuan SPSS 16. Dimana uji K-S dilakukan dengan membuat

hipotesis terlebih dahulu, dimana apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

maka H0 diterima atau residual dalam data tersebut berdistribusi normal dan

sebaliknya apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak atau

residual dalam data tersebut tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2011:160). Hasil

uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov


Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 92
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 4.27289323
Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .043
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .794
Asymp. Sig. (2-tailed) .555
a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015


Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari masing-masing variabel

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi, persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi guru, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi

belajar lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima atau residual data berdistribusi

normal.

4.1.2.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance inflation

factor (VIF), dimana antara variabel independen dikatakan terjadi


85

multikolinearitas apabila nilai VIF ≥ 10 dan sebaliknya dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas apabila nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2011:105). Berikut hasil uji

multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 16:

Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinearitas


a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001 .398 2.512
x2 .145 .049 .295 2.955 .004 .363 2.757
x3 .105 .033 .292 3.239 .002 .444 2.253
a. Dependent Variable: y

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk variabel persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogi guru sebesar 2,512, variabel persepsi siswa tentang

kompetensi profesional guru sebesar 2,757 dan variabel motivasi belajar sebesar

2,253. Semua nilai VIF untuk masing-masing variabel independen memiliki nilai

kurang dari sepuluh sehingga tidak terjadi multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian dilakukan dengan melihat grafik plot, dimana ada atau

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada

grafik plot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi

heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
86

menyevar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Kemudian untuk menguji apakah model regresi terdapat

heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat juga dari uji glejser. Pengujian

dilakukan dengan melihat signifikansi tabel Coefficient dimana sudah meregres

nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika signifikansi variabel

independen lebih dari 0,05 maka model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Berikut hasil uji heteroskedastisitas

dengan menggunakan SPSS 16:

Tabel 4.14. Hasil Uji Glejser


a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.535 1.407 3.935 .000
x1 -.035 .023 -.255 -1.549 .125
x2 -.005 .030 -.028 -.160 .873
x3 .013 .020 .097 .623 .535
a. Dependent Variable: Abs
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Dari grafik plot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga pada model regresi tidak

terjadi heteroskedastisitas. Kemudian pada tabel output SPSS uji glejser

menunjukkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas

karena nilai signifikansi semua variabel independennya lebih dari 0,05.

4.1.3. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara

variabel dependen dengan satu atau lebih dari satu variabel independen, juga

menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel


87

independen (Ghozali, 2011:95). Analisis regresi dalam penelitian ini adalah

regresi berganda yang mengukur kekuatan hubungan antara variabel dependen

dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Y), kemudian

ada tiga variabel independen yaitu persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi

guru (X1), persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X2) dan motivasi

belajar (X3). Berikut hasil analisis regresi dengan menggunakan SPSS 16:

Tabel 4.15. Hasil Uji Regresi


a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001
x2 .145 .049 .295 2.955 .004
x3 .105 .033 .292 3.239 .002
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Dari tabel di atas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 50,840 + 0,127X1 + 0,145X2 + 0,105X3

Model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 50,840 berarti jika variabel persepsi siswa tentang

kompetensi pedaggogik guru (X1), persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru (X2) dan motivasi belajar (X3) diasumsikan nol maka prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi bernilai 50,840.

2. Koefisien persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) sebesar 0,127

berarti jika setiap kenaikan satu skor persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi guru (X1) diikuti kenaikan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

kelas X IIS SMAN 3 Slawi sebesar 0,127 dengan asumsi persepsi siswa
88

tentang kompetensi profesional guru (X2) dan motivasi belajar (X3) bersifat

tetap.

3. Koefisien (X2) sebesar 0,145 berarti jika setiap kenaikan satu skor (X2) diikuti

kenaikan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 0,145 dengan asumsi

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) dan motivasi belajar

(X3) bersifat tetap.

4. Koefisien (X3) sebesar 0,105 berarti jika setiap kenaikan satu skor (X3) diikuti

kenaikan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 0,105 dengan asumsi

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) dan persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru (X2) bersifat tetap.

4.1.4. Uji Hipotesis

4.1.4.1. Uji F atau Uji Simultan

Pengujian dilakukan dengan melihat tabel ANOVA dimana jika

signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan HA diterima atau dengan kata

lain variabel indipenden mempengaruhi variabel dependen secara simultan atau

sama-sama. Sebaliknya jika tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka H0 diterima

atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Berikut hasil uji F atau uji

simultan dengan menggunakan SPSS 16:


89

Tabel 4.16. Hasil Uji F atau Uji Simultan


b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 3575.054 3 1191.685 63.119 .000
Residual 1661.443 88 18.880
Total 5236.498 91
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Dari tabel ANOVA tersebut dapat dilihat bahwa signifikansi yaitu sebesar 0,000,

dimana nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha1 diterima atau

variabel independen yaitu persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1),

persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X2) dan motivasi belajar

(X3) secara simultan atau sama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Y).

4.1.4.2. Uji t atau Uji Parsial

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi pada tabel Coefficients apabila signifikansi kurang dari 5% maka H0

ditolak dan Ha diterima berarti bahwa variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya apabila signifikansi lebih dari 5%

maka H0 diterima dan Ha ditolak maka variabel independen secara individual

tidak mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Berikut tabel

Coefficients hasil uji t atau uji parsial dengan menggunakan SPSS 16:
90

Tabel 4.17. Hasil Uji t atau Uji Parsial


a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001
x2 .145 .049 .295 2.955 .004
x3 .105 .033 .292 3.239 .002
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk masing-masing

variabel yaitu

1. variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru (X1) diketahui nilai

signifikansi sebesar 0,001, berarti nilai signifikansi kurang dari 5% maka H0

ditolak dan Ha2 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara individual

ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Y).

2. variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru (X2) diketahui

nilai signifikansi sebesar 0,004, berarti nilai signifikansi kurang dari 5% maka

Ho ditolak dan Ha3 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara

individual ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru

(X2) terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Y).

3. variabel motivasi belajar (X3) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,002, berarti

nilai signifikansi kurang dari 5% maka H0 ditolak dan Ha4 diterima. Hal

tersebut menunjukkan bahwa secara individual ada pengaruh motivasi belajar

(X3) terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi (Y).


91

Sehingga, dapat ditarik kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis sebagai

berikut:

1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, kompetensi

profesional guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi. (Diterima)

2. Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi. (Diterima)

3. Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi. (Diterima)

4. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi. (Diterima)

4.1.4.3. Koefisien Determinasi

1. Koefisien Determinasi Secara Simultan

Pada uji regresi ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi (R2)

secara keseluruhan (Ghozali, 2011:97). Hasil pengujian koefisien determinasi

sebagai berikut:

Tabel 4.18. Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .826 .683 .672 4.345

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai adjusted R2sebesar 0,672 atau sebesar 67,2%.

Jadi dapat dikatakan bahwa 67,2% prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas
92

X IIS SMAN 3 Slawi yang dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi

belajar, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Kemudian

dari tabel juga dapat dilihat nilai R2 yaitu sebesar 0,683 dimana nilai R2 mendekati

satu berarti variabel-variabel independen yaitu persepsi siswa tentang kompetensi

pedagogi, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi

belajar memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

vasiasi variabel dependen yaitu prestasi belajar mata pelajaran ekonomi.

2. Koefisien Determinasi Secara Parsial

Selain melakukan uji regresi untuk mencari koefisien determinasi secara

simultan, koefisien determinasi secara parsial juga perlu dicari untuk masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil uji

koefisien determinasi secara parsial:

Tabel 4.19. Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial


a
Coefficients
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Correlations
Zero-
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001 .750 .348 .209
x2 .145 .049 .295 2.955 .004 .751 .300 .177
x3 .105 .033 .292 3.239 .002 .727 .326 .195

a. Dependent Variable: y

Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015

Dari tabel dapat dilihat nilai koefisien determinasi secara parsial untuk

variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi sebesar 0,348, sehingga


93

sebesar 0,3482 x 100% = 12,11% merupakan kontribusi dari persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogi guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi.

Nilai koefisien determinasi secara parsial sebesar 0,300 sehingga sebesar

0,3002 x 100% = 9% merupakan besarnya kontribusi persepsi siswa tentang

kompetensi profesional terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X

IIS SMAN 3 Slawi. Nilai koefisen determinasi secara parsial sebesar 0,326

sehingga sebesar 0,3262 x 100% = 10,63 % merupakan besarnya kontribusi

motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS

SMAN 3 Slawi.

4.2. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogi guru (X1), persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru (X2) dan motivasi belajar (X3) terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi. Berdasarkan data penelitian

yang dianalisis maka berikut pembahasan dari hasil penelitian:

4.2.1. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi, Persepsi

Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru dan Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS

SMAN 3 Slawi

Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama atau Ha1 yaitu ada pengaruh

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru dan motivasi belajar secara simultan terhadap prestasi belajar
94

mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi dinyatakan diterima karena

besarnya signifikansi kurang dari 0,05. Dalam hal ini maka semakin tinggi

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru dan motivasi belajar maka akan meningkatkan prestasi belajar

siswa. Pengaruh secara simultan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi,

persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi sebesar

67,2%. Hal ini berarti prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN

3 Slawi dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, persepsi

siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar sebesar 67,2%

sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar model. Berdasarkan analisis hasil

penelitian di atas, baik secara simultan maupun secara parsial, ketiga variabel

tersebut memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

yang cukup tinggi. Hal ini sejalan dengan teori behavioristik bahwa prestasi

belajar dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang kemampuan gurunya dalam

mengajar di kelas.

Antara variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi, kompetensi

profesional guru dan motivasi belajar ditemukan bahwa variabel persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogi guru memberikan pengaruh terhadap prestasi

belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi memberikan

kontribusi sebesar 12,11%. Variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi

guru memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru memberikan


95

kontribusi yang cukup tinggi terhadap prestasi belajar tersebut sejalan dengan

teori yang dikemukakan oleh Patterson dan Loeber dalam Syah (2009:153) bahwa

kegiatan belajar siswa dapat meningkat apabila para guru selalu menunjukkan

sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan

rajin khususnya dalam hal belajar. Guru merupakan faktor yang berasal dari luar

yang akan mendorong siswa untuk belajar dengan baik sehingga menghasilkan

prestasi belajar yang baik pula. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wulandari

(2013) menghasilkan kesimpulan bahwa kompetensi pedagogi guru berpengaruh

positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi.

4.2.2. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru

terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IIS

SMAN 3 Slawi

Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua atau Ha2 yaitu ada pengaruh

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi dinyatakan diterima karena

besarnya signifikansi kurang dari 0,05. Pada koefisien determinasi secara parsial

menunjukkan nilai kontribusi yang disumbangkan variabel persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X

IIS SMAN 3 Slawi sebesar 12,11%. Hal ini menunjukkan semakin tinggi persepsi

siswa tentang kompetensi pedagogi maka semakin tinggi pula prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi. Sebailknya, semakin rendah persepsi siswa tentang

kompetensi pedagogi maka semakin rendah pula prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi.
96

Hal ini sejalan dengan teori behavioristik yang dikemukakan oleh

Mulyasa (2013:54) yang menyatakan bahwa sebagai fasilitator, tugas guru yang

paling utama adalah “to facilitate of learning” (memberi kemudahan belajar),

bukan hanya mengajar tetapi diperlukan pembelajaran yang demokratis, jujur dan

terbuka, serta siap untuk menerima kritikan dari siswanya. Untuk kepentingan

tersebut, guru merupakan faktor penting yang mempunyai pengaruh yang besar

terhadap keberhasilan pembelajaran, bahkan sangat menentukan berhasil atau

tidaknya peserta didik dalam belajar. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Simamora (2014) dimana disebutkan bahwa terdapat

pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru terhadap prestasi

belajar matematika. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa agar siswa

memiliki prestasi belajar yang maksimal maka siswa harus memiliki persepsi

tentang kompetensi pedagogi guru yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa ketika

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru bertambah satu skor maka

prestasi belajar meningkat sebesar 0,127.

Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif menunjukkan persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogi guru tergolong baik dengan persentase sebesar 36%.

Sedangkan dilihat dari hasil analisis tiap indikator menunjukkan bahwa lima dari

enam indikator variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru berada

pada kriteria baik. Lima indikator tersebut yaitu (1) kemampuan mengelola

pembelajaran, (2) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,

spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (3) pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (4) berkomunikasi secara efektif,


97

empatik, dan santun dengan peserta didik, (6) memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini berarti persepsi siswa SMAN 3

Slawi tentang kompetensi pedagogi guru baik sehingga meningkatkan prestasi

belajarnya walaupun indikator ke lima menyelenggarakan penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar dalam keadaan cukup baik.

4.2.3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru

terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi kelas X IIS

SMAN 3 Slawi

Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga atau Ha3 yaitu ada pengaruh

persepsi siswa tentang kompetensi profesionalguru terhadap prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi dinyatakan diterima karena

besarnya signifikansi kurang dari 0,05. Pada koefisien determinasi secara parsial

menunjukkan nilai kontribusi yang disumbangkan variabel persepsi siswa tentang

kompetensi profesional terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X

IIS SMAN 3 Slawi sebesar 9 %. Hal ini menunjukkan semakin tinggi persepsi

siswa tentang kompetensi profesional maka semakin tinggi pula prestasi belajar

mata pelajaran ekonomi. Sebaliknya, semakin rendah persepsi siswa tentang

kompetensi profesional maka semakin rendah pula prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi.

Hal ini sejalan dengan teori behavioristik yang dikemukakan oleh

Sardiman (2011:12) yang menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan

pembelajaran guru tidak cukup hanya mengetahui bahan ajar yang akan diajarkan

pada siswa, tetapi juga harus mengetahui dasar filosofisnya sehingga mampu
98

memberikan motivasi di dalam proses interaksi dengan siswa dalam proses

pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut, guru merupakan faktor penting karena

selain mengemban tugas untuk menciptakan situasi interaksi edukatif, guru harus

membimbing dan memberi bekal pada siswa dalam proses belajar mengajar

sehingga menentukan berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar. Hal

tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014)

dimana disebutkan bahwa terdapat pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi

profesional guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa agar siswa memiliki prestasi belajar yang

maksimal maka siswa harus memiliki persepsi tentang kompetensi profesional

guru yang baik. Hal ini terbukti dari hasil analisis yang menunjukkan pengaruh

positif, artinya jika kompetensi profesional guru baik maka prestasi belajar siswa

akan naik. Namun sebaliknya jika kompetensi profesional guru tidak baik maka

prestasi belajar siswa tidak akan baik pula.

Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif menunjukkan persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru tergolong sangat baik dengan persentase

sebesar 38%. Sedangkan dilihat dari hasil analisis tiap indikator menunjukkan

bahwa lima indikator variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru

berada pada kriteria baik. Lima indikator tersebut yaitu (1) menguasai materi, (2)

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,

(3) mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber

belajar yang relevan, (4) mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program

pembelajaran dan (5) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan


99

dengan melakukan tindakan reflektif pada kriteria baik. Hal ini berarti persepsi

siswa SMAN 3 Slawi tentang kompetensi profesional guru yakni baik sehingga

meningkatkan prestasi belajarnya.

4.2.4. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Ekonomi Kelas X IIS SMAN 3 Slawi

Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga atau Ha4 yaitu ada pengaruh

motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS

SMAN 3 Slawi dinyatakan diterima karena besarnya signifikansi kurang dari

0,05. Pada koefisien determinasi secara parsial menunjukkan nilai kontribusi yang

disumbangkan variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi sebesar 10,63%. Hal ini menunjukkan

semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula prestasi belajar mata

pelajaran ekonomi. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka semakin

rendah pula prestasi belajar mata pelajaran ekonomi.

Hal ini sejalan dengan teori humanistik yang dikemukakan oleh Callahan

dan Clark dalam Mulyasa (2013:58) yang menyatakan bahwa untuk mencapai

tujuan pembelajaran guru harus memberikan motivasi pada siswa untuk belajar.

Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya

tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Dengan motivasi akan tumbuh

dorongan untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pencapaian tujuan. Hal

tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarma dan Eva

(2007) meyebutkan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

belajar mata pelajaran akuntansi sebesar 29,16%. Hasil penelitian tersebut


100

menunjukkan bahwa agar siswa memiliki prestasi belajar yang maksimal maka

siswa harus memiliki motivasi belajar yang baik. Hal ini terbukti dari hasil

analisis yang menunjukkan pengaruh positif, artinya jika motivasi belajar siswa

baik maka akan diikuti dengan kenaikan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif menunjukkan motivasi belajar

tergolong tinggi dengan persentase sebesar 34%. Sedangkan dilihat dari hasil

analisis tiap indikator menunjukkan bahwa enam dari tujuh indikator variabel

motivasi belajar berada pada kriteria tinggi. Enam indikator tersebut yaitu (1)

adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar, (3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, (4)

mempunyai manajemen waktu yang baik, (5) cepat bosan pada tugas-tugas rutin

dan (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Sedangkan indikator pada adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar kategori cukup. Hal ini berarti motivasi

belajar siswa kelas X IIS SMAN 3 Slawi yakni tinggi sehingga meningkatkan

prestasi belajarnya.
101

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru, persepsi

siswa tentang kompetensi profesional guru dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi.

2. Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi.

3. Ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi.

4. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi kelas X IIS SMAN 3 Slawi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan dalam

simpulan di atas, maka selanjutnya peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan pengembangan yang lain

dengan mengambil sampel lebih dari satu wilayah agar memperoleh hasil

yang lebih representatif.


102

2. Indikator menyelenggarakan penilaian serta evaluasi proses dan hasil belajar

dalam variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogi guru

menunjukkan persentase terkecil dibandingkan dengan indikator lainnya.

Siswa diharapkan dapat lebih memperhatikan hasil penilaian serta evaluasi

dari guru, karena dari penilaian guru siswa dapat mengetahui kemudian

memperbaiki kekurangannya atau materi mana saja yang perlu dipelajari lagi.

3. Bagi guru ekonomi diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang

lebih bervariasi dan menggunakan media pembelajaran yang diperlukan agar

siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran.

4. Bagi siswa diharapkan agarterdorong untuk belajar lebih giat lagi terutama

dalam mengerjakan soal mata pelajaran ekonomi yang lebih sulit, karena

mata pelajaran ekonomi masuk dalam ujian nasional.

5. Penelitian ini hanya meneliti pada faktor-faktor tertentu saja, untuk itu

diharapkan kelak bagi para peneliti bisa meneliti faktor-faktor lain atau

variabel lainnya yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

yang tidak dibahas pada penelitian ini yaitu faktor yang berasal dari dalam

diri siswa selain motivasi belajar.


103

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arisana, Arga Lacopa dan Ismani. 2012. PengaruhKedisiplinan Siswa Dan


Persepsi Siswa Tentang Kualitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Man Yogyakarta Tahun Ajaran
2011/2012. DalamJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Volume X
No.2. Hal 22-42 Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Atta, Malik Amer dan Asif Jamil. 2012. Effects Of Motivation And Parental
Influence On The Educational Attainments Of Students At Secondary
Level. Dalam Jurnal Internasional Penelitian Akademik, Volume 2 No.
3. Hal 427-431 Pakistan: Gomal University.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

DeVito, Joseph A. 2002. Komunikasi Antarmanusia. Terjemahan Agus Maulana.


Tangerang: Karisma Publishing Group.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik


dan Tenaga Kependidikan. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Feryal. 2010. Student Teachers’ Perceptions Of Teacher Competence And Their


Atributions For Success And Failure In Learning. Dalam Jurnal
Internasional Penelitian Sosial, Volume 3 No.10. Hal 213-217 Dokuz:
Dokuz Eylul University.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro.

Inayah, Ridaul; Trisno Martono, dan Hery Sawiji. 2013. Pengaruh Kompetensi
Guru, Motivasi Belajar Siswa, Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 1
Lasem Jateng Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam Jurnal Pendidikan
Insan Mandiri, Volume 1 No. 1. Hal 1-12 Surakarta: Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

Janawi. 2012. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bangka Belitung dan
Bandung: Shiddiq Press dan Alfabeta.
104

Menteri Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:


Pusat Bahasa.

Mulyasa. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

--------- 2013b. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66


Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007Tentang Standar


Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Rifa’i, Achmad. dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES PRESS.

Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali


Press.

Satori, Djam’an dkk. 2007. Materi Pokok Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Simamora, Lambok. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi


Pedagogik Guru Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Matematika. DalamJurnal Formatif, Volume 4 No. 1. Hal 21-30 Jakarta:
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sunyoto, Danang. 2002. Ringkasan Statistik Deskriptif Teori, Soal, dan


Penyelesaiannya.Yogyakarta: Hanindita.

Sudarma, Ketut dan Eva M. Sakdiyah. 2007. Pengaruh Motivasi, Disiplin, Dan
Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi. Dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi, Volume 2 No. 2. Hal
165-184 Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
105

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009a. Pengembangan Kurikulum Teori dan


Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

---------2009b. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Uno, Hamzah B. 2014. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang


Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wicaksono, Ronie. 2012. Analisis Statistika. http://analisis-


statistika.blogspot.com/2012/09/menentukan-jumlah-sampel-dengan-
rumus.html (2 februari 2015)

Wulandari, Denik. 2013. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi


Profesional Guru Terhadap Economic Literacy Melalui Prestasi Belajar
Siswa Kelas XII Ips Di Sma Kota Malang. Dalam Jurnal Pendidikan
Humaniora, Volume 1 No. 1. Hal 25-29 Malang: Universitas Negeri
Malang.
106

LAMPIRAN
107
LAMPIRAN 1
Daftar Nama Responden Uji Coba Penelitian

1. Aisyah Khairunnisa Nitha S.


2. Alivia Nurfatul Izzati
3. Anggun Stevania Putri
4. Atiqoh Ramdhaniyah Faozan
5. Aulia Rizqi Niami
6. Dwi Bayu NurSalim
7. Eko Sulistiono
8. Fitri Handayani
9. Gusti Putri Amalia Arifiani
10. Ikhlasul Ghufron Al Habib
11. Ikhwani Nindya Puspita
12. Indah Sekar Arum
13. Isfa Aulia Urrachmah
14. Jati Bekti Nugroho
15. Meike Nuci Afrida
16. Moh. Kemal Hibatullah A.
17. Mohammad De Syaeful
18. Muhammad Muhtadin Nurilhadi
19. Ni’mah Mahmudah
20. Nur Annisa
21. Nurul Istiqomah
22. Rama Mukti Nautika
23. Reza Zulfan Azmi
24. Rezqi Fauzy
25. Shabrina Ayuningtyas
26. Shafa Cahyaningtyas
27. Silvia Maudy Rakhmawati
28. Syaeful Fajri
29. Vina Setia Rahmayanti
108

LAMPIRAN 2

KISI-KISI ANGKET UJI COBA PENELITIAN

Variabel Indikator Nomor butir


A. Persepsi siswa tentang kemampuan 1,2,3,4
guru dalam mengelola
pembelajaran
B. Persepsi siswa tentang kemampuan 5,6,7,8
guru dalam menguasai
karakteristik mereka
C. Persepsi siswa tentang kemampuan 9,10,11,12,13
guru dalam pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan
dialogis
Persepsi siswa tentang
D. Persepsi siswa tentang kemampuan 14,15,16,17
kompetensi pedagogik
guru dalam berkomunikasi secara
guru (X1)
efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik
E. Persepsi siswa tentang kemampuan 18,19,20,21
guru dalam menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar
F. Persepsi siswa tentang kemampuan 22,23,24,25*
guru dalam memanfaatkan hasil
penelitian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran
A. Persepsi siswa tentang kemampuan 26,27,28,29
guru dalam menguasai materi,
Persepsi siswa tentang
struktur, konsep, dan pola pikir
kompetensi
keilmuan
profesional guru (X2)
B. Persepsi siswa tentang kemampuan 30,31,32,33
guru dalam menguasai standar
109

kompetensi dan kompetensi dasar


mata pelajaran
C. Persepsi siswa tentang kemampuan 34,35,36,37
guru dalam mengembangkan dan
menggunakan berbagai alat, media,
dan sumber belajar yang relevan
D. Persepsi siswa tentang kemampuan 38,39,40,41
guru dalam mengorganisasikan dan
melaksanakan program
pembelajaran
E. Persepsi siswa tentang kemampuan 42,43,44,45*
guru dalam mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif
A. Adanya hasrat dan keinginan 46,47,48,49*
berhasil
B. Adanya dorongan dan 50,51,52,53
kebutuhan dalam belajar
C. Menunjukkan minat terhadap 54,55,56,57
bermacam-macam masalah
D. Mempunyai manajemen waktu 58,59,60,61
Motivasi Belajar (X3) yang baik
E. Adanya kegiatan yang menarik 62,63,64,65
dalam belajar
F. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 66,67,68,69
G. Adanya lingkungan belajar yang 70,71,72,73
kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa belajar dengan
baik
110

LAMPIRAN 3

ANGKET UJI COBA PENELITIAN


PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI SISWA KELAS X IPS SMAN 3 SLAWI

I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :

II. PETUNJUK PENGISIAN


1. Tulislah terlebih dahulu identitas anda.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab.
3. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang ada dengan
memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dipilih.
4. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai anda, dan demi
tercapainya hasil penelitian ini, maka jawablah sesuai dengan kondisi yang
anda alami tanpa ada pengaruh dari orang lain.
5. Alternatif jawaban yang tersedia yaitu:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU


NO Pernyataan SS S RR TS STS
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
Menurut saya metode pembelajaran ekonomi yang diadakan
1 guru ekonomi sudah tepat dan sudah sesuai dengan
kurikulum yang berlaku
2 Guru ekonomi menggunakan metode tanya jawab dalam
111

menyampaikan materi pelajaraan ekonomi dengan


memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum jelas atau belum dipahami siswa
3 Guru ekonomi membentuk kelompok dan memberikan
kesempatan siswa untuk berdiskusi
4 Guru ekonomi mampu merangsang siswa untuk aktif dalam
pembelajaran di kelas seperti memberikan latihan soal untuk
dikerjakan di papan tulis atau whiteboard
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai karakteristik mereka
5 Guru ekonomi mencoba membantu siswa yang mengalami
kesulitan atau masalah dalam pembelajaran
6 Menurut Anda sumber belajar berupa foto copy mengenai
materi pelajaran ekonomi sudah efektif dalam meningkatkan
pemahaman mata pelajaaran ekonomi
7 Guru ekonomi memberikan kesempatan siswa untuk maju
mempresentasikan hasil diskusinya
8 Dalam pembelajaran guru ekonomi memberikan pesan
moral diluar materi yang diajarkan
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan dialogis
9 Dalam pembelajaran guru ekonomi memberikan motivasi
untuk belajar
10 Sebelum pembelajaran dimulai, guru ekonomi mencari tahu
bagaimana pengetahuan awal siswa terkait materi
pembelajaran yang akan dipelajari
11 Saat menjelaskan materi pembelajaran, guru ekonomi
memberi contoh berupa masalah-masalah yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari terkait materi pembelajaran
12 Guru ekonomi menjelaskan kegunaan dari materi
pembelajaran yang akan atau sedang diajarkan
112

13 Guru ekonomi membimbing siswanya dalam melakukan


diskusi pembelajaran
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik
14 Saya menjadi lebih faham setelah guru ekonomi
memberikan penjelasan atas pertanyaan yang saya ajukan
15 Guru ekonomi meminta siswa terutama kepada siswa yang
kurang aktif untuk lebih aktif dalam diskusi terkait materi
pembelajaran
16 Apa yang disampaikan guru ekonomi mudah dipahami
17 Saya memahami tugas yang diberikan guru ekonomi dan
tugas yang diberikan dapat melatih kemampuan saya terkait
materi pembelajaran
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar
18 Guru ekonomi mengadakan tes lisan maupun tes tertulis
setiap pertemuan
19 Menurut saya teknik ulangan yang diadakan guru ekonomi
sudah tepat
20 Guru ekonomi adil dan terbuka dalam melakukan penilaian
21 Guru ekonomi memberikan penjelasan mengenai kriteria
penilaian sebelum diadakan tes atau ulangan umum
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan pembelajaran
22 Guru ekonomi membagikan hasil tes atau ujian kepada
siswa agar siswa tahu dimana letak kesalahannya
23 Guru ekonomi memberikan remidi bagi siswa yang nilainya
kurang dari KKM
24 Menurut saya penilaian hasil ulangan yang diberikan guru
ekonomi sudah tepat
113

25 Saya menginginkan pada materi tertentu agar dilakukan


penjelasan materi lagi

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU


NO Pernyataan SS S RR TS STS
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan
26 Saya menjadi lebih faham mengenai materi pembelajaran
setelah dijelaskan oleh guru ekonomi
27 Materi ekonomi yang diajarkan sangat dikuasai oleh guru
28 Guru ekonomi mempunyai pengetahuan yang sangat luas
tentang materi pembelajaran
29 Guru ekonomi memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang diajarkan pertemuan sebelumnya

Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran
30 Sebelum memulai pembelajaran guru ekonomi menjelaskan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
31 Saya memahami tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
pada setiap pertemuan
32 Guru dalam memberikan pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan sehari-sehari saat ini
33 Pada saat memulai pembelajaran guru ekonomi terlebih dahulu
menyampaikan gambaran umum tentang materi pembelajaran
yang akan disampaikan
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan
berbagai alat, media, dan sumber belajar yang relevan
34 Guru ekonomi memanfaatkan LCD dalam pembelajaran di
kelas
35 Guru ekonomi memberikan contoh konkret dari materi
114

pembelajaran melalui gambar, film, foto,video dan lain


sebagainya
36 Menurut Saya guru ekonomi sudah memanfaatkan media cetak
(koran, majalah, berita online, web dan lainnya), sebagai tugas
untuk membuat rangkuman serta membuat analisisnya
37 Menurut saya penggunaan LKS dan buku yang ada sudah
memenuhi cakupan materi pembelajaran
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengorganisasikan dan melaksanakan
program pembelajaran
38 Guru ekonomi menggunakan metode diskusi untuk pemecahan
suatu masalah pada suatu pokok bahasan
39 Metode pembelajaran yang digunakan guru ekonomi sesuai
dengan materi yang diajarkan
40 Menurut saya materi pembelejaran yang disampaikan guru
ekonomi dijelaskan secara sistematis dan kreatif
41 Pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait materi
pembelajaran yang sedang disampaikan
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
42 Guru ekonomi memberikan istilah-istilah baru maupun
informasi terbaru mengenai materi pembelajaran
43 Guru menyiapkan alat atau media pembelajaran yang
diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
44 Guru memberikan bermacam-macam metode pembelajaran di
kelas, tidak hanya dengan metode ceramah
45 Menurut saya metode pembelajaran yang diberikan guru
membosankan, saya menginginkan metode pembelajaran baru
yang menarik
115

MOTIVASI BELAJAR
No Pernyataan SS S RR TS STS
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
46 Saya bersemangat ketika mengikuti pelajaran ekonomi
47 Saya menanyakan hal yang belum saya pahami mengenai
materi pembelajaran
48 Saya mencoba menyukai materi pembelajaran walaupun saya
sebenarnya kurang suka mengenai ekonomi
49 Saya kurang bersemangat mengikuti pembelajaran ekonomi
karena saya kurang suka mengenai ekonomi
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
50 Saya membawa buku pelajaran dan alat tulis milik sendiri
dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran ekonomi di
kelas
51 Jika guru memberikan tugas yang harus dikumpulkan, maka
saya mengerjakan tugas secara lengkap kemudian
mengumpulkan dengan tepat waktu
52 Saya mencari tahu terkait materi pelajaran yang belum
dimengerti dengan bertanya kepada teman atau dari buku lain
53 Saat ada jam pelajaran kosong saya pergunakan untuk
mengerjakan tugas
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
54 Saya mencoba untuk aktif menjawab pertanyaan dari guru
ekonomi dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi
55 Saya mencari referensi lain selain dari buku dan LKS terkait
materi mata pelaqjarn ekonomi
56 Saya suka segala hal yang terkait masalah ekonomi
57 Saya berminat untuk aktif dalam proses diskusi mata pelajaran
ekonomi
116

Mempunyai manajemen waktu yang baik


58 Saya mengumpulkan tugas mata pelajaran ekonomi secara
tepat waktu
59 Setiap ada tugas baru maka saya segera mungkin
menyelesaikannya tanpa menunda-nunda
60 Walaupun tidak ada tugas saya tetap mempelajari maupun
mengerjakan latihan soal materi mata pelajaran ekonomi di
rumah
61 Walaupun saya sibuk, saya tetap menyempatkan waktu untuk
belajar terutama mata pelajaran ekonomi
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
62 Saya merasa senang dan antusias saat pembelajaran ekonomi
dimulai
63 Saat diberi tugas yang agak sulit, saya terdorong untuk belajar
lebih giat lagi
64 Saya mencatat materi termasuk informasi penting dari guru
saat menjelaskan di kelas
65 Saya tidak merasa mengantuk saat pembelajaran mata
pelajaran ekonomi dimulai
Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
66 Saya berlatih memecahkan latihan soal-soal mata pelajaran
ekonomi yang ada di buku maupun LKS dengan kemampuan
saya sendiri
67 Saya tidak merasa lelah walaupun harus menyelesaikan tugas
ekonomi yang agak sulit
68 Saya tertarik untuk mengerjakan soal-soal ekonomi yang sulit

69 Saya mencari dan mengerjakan soal-soal selain dari tugas


yang diberikan guru
117

Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memingkinkan seseorang siswa dapat
belajar dengan baik
70 Adanya suasana tenang saat pembelajaran mata pelajaran
ekonomi
71 Menurut saya, guru ekonomi dapat mengkondisikan kelas
dengan baik sehingga pembelajaran dapat berlangsung lancar
72 Menurut saya, volume suara guru ekonomi saat mengajar
sangat baik
73 Saya merasa nyaman ketika mengikuti pembelajaran mata
pelajaran ekonomi
118

LAMPIRAN 4

UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS ANGKET VARIABEL PERSEPSI SISWA


TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGI GURU

a. Reliabilitas

118
119
LAMPIRAN 5

b. Validitas

119
120

120
121

UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS ANGKET VARIABEL PERSEPSI SISWA


TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

a. Reliabilitas
122

Validitas

122
123

123
124

LAMPIRAN 8

UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS ANGKET VARIABEL MOTIVASI


BELAJAR

a. Reliabilitas

124
125

b. Validitas

125
126

126
127

127
128
LAMPIRAN 10

Data Nilai Siswa Kelas X IIS

No Nama Rata-Rata UH UTS UAS Rata-Rata KRITERIA


1 Adhitya Tirto Bayu Laksono 70 74 77 73,66667 TIDAK TUNTAS
2 Brilyan Nisa Ayu Fadilah 88 84 88 86,66667 TUNTAS
3 Cindy Septiani Saputri 70 70 85 75 TUNTAS
4 Didiet Tri Hartadi Risnawan 92 90 90 90,66667 TUNTAS
5 Dinda Annisa Fitri 88 88 88 88 TUNTAS
6 Febri Triana 86 84 85 85 TUNTAS
7 Hanum Salsabilla 90 88 89 89 TUNTAS
8 Juniarso Fajar Maulid 86 88 87 87 TUNTAS
9 Khairunnisa Nabilah 66 72 81 73 TIDAK TUNTAS
10 Khofiyanida Fitriyani 92 88 89 89,66667 TUNTAS
11 Mahegi Ashardani Warna Adi Wiharja 92 88 89 89,66667 TUNTAS
12 Milda Munawarotul Amaliyah 88 92 90 90 TUNTAS
13 Muhammad Ulinuha 82 84 83 83 TUNTAS
14 Nofi Hidayati 74 66 78 72,66667 TIDAK TUNTAS
15 Nurkhafidoh Tunisah 80 86 85 83,66667 TUNTAS
16 Oktava Galih Perdana 78 85 85 82,66667 TUNTAS
17 Pradina Whita Arwani 70 78 75 74,33333 TIDAK TUNTAS
18 Revi Erawati 76 88 80 81,33333 TUNTAS
19 Rizal Muttaqin 82 86 84 84 TUNTAS
20 Salsa Sabilatul Huda 80 84 82 82 TUNTAS
21 Satrio Aji Wicaksono 84 86 85 85 TUNTAS
22 Shella Shilvia 92 88 92 90,66667 TUNTAS
23 Aiza Amalia 70 76 70 72 TIDAK TUNTAS
24 Akhmad Rosyi S. 92 88 89 89,66667 TUNTAS
25 Al Hiqnii Futuhaat 90 82 85 85,66667 TUNTAS
26 Arif Mahfud Budiyono 92 86 87 88,33333 TUNTAS
27 Artha Mevia Nabara 88 82 88 86 TUNTAS
28 Dyah Pitaloka Permatasari 88 82 85 85 TUNTAS
29 Eca Rafena Febrianti 70 74 77 73,66667 TIDAK TUNTAS
30 Fajar Ramadhan 52 75 68 65 TIDAK TUNTAS
31 Helen Harsena 54 68 70 64 TIDAK TUNTAS
32 Hendri Gunawan 86 80 82 82,66667 TUNTAS
33 Inadya Uli Lailya 90 82 85 85,66667 TUNTAS
34 Indah Priyanti 86 85 85 85,33333 TUNTAS
35 Intan Faridatul Jannah 70 72 80 74 TIDAK TUNTAS
36 Jasmine Vidianra R. 92 85 87 88 TUNTAS
37 Khafidhoh Triagustin 92 84 88 88 TUNTAS
38 Liza Risqi Ambarwati 86 78 85 83 TUNTAS
39 Maulidia Dini 66 75 70 70,33333 TIDAK TUNTAS
40 Moh. Alfin Hidayat 76 78 77 77 TUNTAS
41 Muhammad Faizal Amir 82 78 82 80,66667 TUNTAS
42 Nur Laeli Fitriyati 76 84 77 79 TUNTAS
129

No Nama Rata-Rata UH UTS UAS Rata-Rata KRITERIA


43 Syukron Madani Wiryanto 70 70 82 74 TIDAK TUNTAS
44 Pudi Laksmi Maharani 78 78 78 78 TUNTAS
45 Astrid Nur Azizah 74 72 76 74 TIDAK TUNTAS
46 Bahru Hammam Al Azam 72 68 75 71,66667 TIDAK TUNTAS
47 Dany Sujatmiko 74 70 77 73,66667 TIDAK TUNTAS
48 Dwi Septiana Nur Hidayah 76 82 77 78,33333 TUNTAS
49 Elok Saiqoh 86 78 84 82,66667 TUNTAS
50 Fandi Nur Rizkyansyah 58 75 74 69 TIDAK TUNTAS
51 Fatkhul Khijab 84 75 80 79,66667 TUNTAS
52 Feby Kusnadi 82 82 82 82 TUNTAS
53 Fitria Mardhiyyah Asa 70 76 70 72 TIDAK TUNTAS
54 Ghaitsa Ardelia Rosyida 80 90 82 84 TUNTAS
55 Ilzam Ammirul Rizqy 80 82 81 81 TUNTAS
56 Indira Nindya S. 88 86 87 87 TUNTAS
57 Intan Yuniar 85 88 82 85 TUNTAS
58 Ismiati Septianita 84 88 86 86 TUNTAS
59 Jovita Cyrilla Suwarno 86 90 88 88 TUNTAS
60 Kelvina Wa Niandi 80 70 75 75 TUNTAS
61 Minkhatul Fikriyah 92 80 92 88 TUNTAS
62 Mubarak Ravi Asysyaani 66 82 72 73,33333 TIDAK TUNTAS
63 Putri Santika Nur Hidayati 88 82 88 86 TUNTAS
64 Rossya Dzul Fahmi 66 74 80 73,33333 TIDAK TUNTAS
65 Satria Pratama Guna Wijaya 72 60 63 65 TIDAK TUNTAS
66 Sefira Rizkynanada Putri 66 72 80 72,66667 TIDAK TUNTAS
67 Selly Dyah Putri Prameswari 94 90 94 92,66667 TUNTAS
68 Siti Nur Afrida 88 82 88 86 TUNTAS
69 Adela Rezki Pranaata 84 80 85 83 TUNTAS
70 Ahmad Halim Amrullah 66 75 72 71 TIDAK TUNTAS
71 Arie Kristian Ujianto 52 52 52 52 TIDAK TUNTAS
72 Aulia Nurul Azmi 94 88 94 92 TUNTAS
73 Bima Andi Wijaya 82 88 82 84 TUNTAS
74 Desi Reza Asriyani 78 84 77 79,66667 TUNTAS
75 Dhela Ayu Puspaningrum 94 84 92 90 TUNTAS
76 Dianah Wilujeng Lestari 82 86 84 84 TUNTAS
130

No Nama Rata-Rata UH UTS UAS Rata-Rata KRITERIA


77 Eviliani Safitri 66 76 77 73 TIDAK TUNTAS
78 Fenny Sukmawati 86 80 85 83,66667 TUNTAS
79 Fika Asfarotul Widiantari 92 88 92 90,66667 TUNTAS
80 Gilang Diki Permadi 86 86 86 86 TUNTAS
81 Hanif Wahyu Cahyaningtyas 84 88 86 86 TUNTAS
82 Ikhdatun Nadifmutra Vinia 88 90 89 89 TUNTAS
83 Yunita Malistiani 76 72 77 75 TUNTAS
84 Kholiatin Nurul Fitriyani 84 86 85 85 TUNTAS
85 Laurenctius Jefferson Natan 90 86 90 88,66667 TUNTAS
86 Miftah Nurfitriana 82 80 81 81 TUNTAS
87 Mohamad Fikry Maulidin 84 90 85 86,33333 TUNTAS
88 Muchamad Rifqi Maulana 88 86 90 88 TUNTAS
89 Muhammad Novando Ikramnegoro 87 88 88 87,66667 TUNTAS
90 Nadien Mumtatsa 90 86 90 88,66667 TUNTAS
91 Nafan Hudzaifi 84 76 82 80,66667 TUNTAS
92 Nur Eka Istikomah 74 72 76 74 TIDAK TUNTAS
RATA-RATA 81,35
131
LAMPIRAN 11

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN

Variabel Indikator Nomor butir


G. Persepsi siswa tentang kemampuan 1,2,3,4
guru dalam mengelola
pembelajaran
H. Persepsi siswa tentang kemampuan 5,6,7,8
guru dalam menguasai
karakteristik mereka
I. Persepsi siswa tentang kemampuan 9,10,11,12,13
guru dalam pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan
dialogis
Persepsi siswa tentang
J. Persepsi siswa tentang kemampuan 14,15,16,17
kompetensi pedagogik
guru dalam berkomunikasi secara
guru (X1)
efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik
K. Persepsi siswa tentang kemampuan 18,19,20,21
guru dalam menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar
L. Persepsi siswa tentang kemampuan 22,23,24*
guru dalam memanfaatkan hasil
penelitian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran
F. Persepsi siswa tentang kemampuan 25,26,27,28
guru dalam menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir
Persepsi siswa tentang
keilmuan
kompetensi
G. Persepsi siswa tentang kemampuan 39,30,31
profesional guru (X2)
guru dalam menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran
132

H. Persepsi siswa tentang kemampuan 32,33,34


guru dalam mengembangkan dan
menggunakan berbagai alat, media,
dan sumber belajar yang relevan
I. Persepsi siswa tentang kemampuan 35,36,37,38
guru dalam mengorganisasikan dan
melaksanakan program
pembelajaran
J. Persepsi siswa tentang kemampuan 39,40,41,42*
guru dalam mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif
H. Adanya hasrat dan keinginan 43,44,45*
berhasil
I. Adanya dorongan dan 46,47,48,49
kebutuhan dalam belajar
J. Menunjukkan minat terhadap 50,51,52
bermacam-macam masalah
K. Mempunyai manajemen waktu 53,54,55,56
Motivasi Belajar (X3) yang baik
L. Adanya kegiatan yang menarik 57,58,59,60
dalam belajar
M. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 61,62,63,64
N. Adanya lingkungan belajar yang 65,66,67
kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa belajar dengan
baik
LAMPIRAN 12 133

ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK,
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X IPS
SMAN 3 SLAWI

III. IDENTITAS RESPONDEN


Nama :
Kelas :

IV. PETUNJUK PENGISIAN


6. Tulislah terlebih dahulu identitas anda.
7. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab.
8. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang ada dengan memberi
tanda centang (√) pada jawaban yang dipilih.
9. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai anda, dan demi tercapainya hasil
penelitian ini, maka jawablah sesuai dengan kondisi yang anda alami tanpa ada
pengaruh dari orang lain.
10. Alternatif jawaban yang tersedia yaitu:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU


NO Pernyataan SS S RR TS STS
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
Menurut saya metode pembelajaran ekonomi yang diadakan
1 guru ekonomi sudah tepat dan sudah sesuai dengan
kurikulum yang berlaku
2 Guru ekonomi menggunakan metode tanya jawab dalam
menyampaikan materi pelajaraan ekonomi dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
134

tentang materi yang belum jelas atau belum dipahami siswa


3 Guru ekonomi membentuk kelompok dan memberikan
kesempatan siswa untuk berdiskusi
4 Guru ekonomi mampu merangsang siswa untuk aktif dalam
pembelajaran di kelas seperti memberikan latihan soal untuk
dikerjakan di papan tulis atau whiteboard
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai karakteristik mereka
5 Guru ekonomi mencoba membantu siswa yang mengalami
kesulitan atau masalah dalam pembelajaran
6 Menurut Anda sumber belajar berupa foto copy mengenai
materi pelajaran ekonomi sudah efektif dalam meningkatkan
pemahaman mata pelajaaran ekonomi
7 Guru ekonomi memberikan kesempatan siswa untuk maju
mempresentasikan hasil diskusinya
8 Dalam pembelajaran guru ekonomi memberikan pesan
moral diluar materi yang diajarkan
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan dialogis
9 Dalam pembelajaran guru ekonomi memberikan motivasi
untuk belajar
10 Sebelum pembelajaran dimulai, guru ekonomi mencari tahu
bagaimana pengetahuan awal siswa terkait materi
pembelajaran yang akan dipelajari
11 Saat menjelaskan materi pembelajaran, guru ekonomi
memberi contoh berupa masalah-masalah yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari terkait materi pembelajaran
12 Guru ekonomi menjelaskan kegunaan dari materi
pembelajaran yang akan atau sedang diajarkan
13 Guru ekonomi membimbing siswanya dalam melakukan
diskusi pembelajaran
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik
14 Saya menjadi lebih faham setelah guru ekonomi
135

memberikan penjelasan atas pertanyaan yang saya ajukan


15 Guru ekonomi meminta siswa terutama kepada siswa yang
kurang aktif untuk lebih aktif dalam diskusi terkait materi
pembelajaran
16 Apa yang disampaikan guru ekonomi mudah dipahami
17 Saya memahami tugas yang diberikan guru ekonomi dan
tugas yang diberikan dapat melatih kemampuan saya terkait
materi pembelajaran
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar
18 Guru ekonomi mengadakan tes lisan maupun tes tertulis
setiap pertemuan
19 Menurut saya teknik ulangan yang diadakan guru ekonomi
sudah tepat
20 Guru ekonomi adil dan terbuka dalam melakukan penilaian
21 Guru ekonomi memberikan penjelasan mengenai kriteria
penilaian sebelum diadakan tes atau ulangan umum
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan pembelajaran
22 Guru ekonomi membagikan hasil tes atau ujian kepada
siswa agar siswa tahu dimana letak kesalahannya
23 Guru ekonomi memberikan remidi bagi siswa yang nilainya
kurang dari KKM
24 Saya menginginkan pada materi tertentu agar dilakukan
penjelasan materi lagi

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU


NO Pernyataan SS S RR TS STS
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan
25 Saya menjadi lebih faham mengenai materi pembelajaran
setelah dijelaskan oleh guru ekonomi
26 Materi ekonomi yang diajarkan sangat dikuasai oleh guru
136

27 Guru ekonomi mempunyai pengetahuan yang sangat luas


tentang materi pembelajaran
28 Guru ekonomi memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang diajarkan pertemuan sebelumnya

Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran
29 Sebelum memulai pembelajaran guru ekonomi menjelaskan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
30 Guru dalam memberikan pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan sehari-sehari saat ini
31 Pada saat memulai pembelajaran guru ekonomi terlebih dahulu
menyampaikan gambaran umum tentang materi pembelajaran
yang akan disampaikan
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan
berbagai alat, media, dan sumber belajar yang relevan
32 Guru ekonomi memanfaatkan LCD dalam pembelajaran di
kelas
33 Guru ekonomi memberikan contoh konkret dari materi
pembelajaran melalui gambar, film, foto,video dan lain
sebagainya
34 Menurut Saya guru ekonomi sudah memanfaatkan media cetak
(koran, majalah, berita online, web dan lainnya), sebagai tugas
untuk membuat rangkuman serta membuat analisisnya
Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengorganisasikan dan melaksanakan
program pembelajaran
35 Guru ekonomi menggunakan metode diskusi untuk pemecahan
suatu masalah pada suatu pokok bahasan
36 Metode pembelajaran yang digunakan guru ekonomi sesuai
dengan materi yang diajarkan
37 Menurut saya materi pembelejaran yang disampaikan guru
ekonomi dijelaskan secara sistematis dan kreatif
38 Pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait materi
137

pembelajaran yang sedang disampaikan


Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
39 Guru ekonomi memberikan istilah-istilah baru maupun
informasi terbaru mengenai materi pembelajaran
40 Guru menyiapkan alat atau media pembelajaran yang
diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
41 Guru memberikan bermacam-macam metode pembelajaran di
kelas, tidak hanya dengan metode ceramah
42 Menurut saya metode pembelajaran yang diberikan guru
membosankan, saya menginginkan metode pembelajaran baru
yang menarik

MOTIVASI BELAJAR
No Pernyataan SS S RR TS STS
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
43 Saya bersemangat ketika mengikuti pelajaran ekonomi
44 Saya menanyakan hal yang belum saya pahami mengenai
materi pembelajaran
45 Saya kurang bersemangat mengikuti pembelajaran ekonomi
karena saya kurang suka mengenai ekonomi
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
46 Saya membawa buku pelajaran dan alat tulis milik sendiri
dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran ekonomi di
kelas
47 Jika guru memberikan tugas yang harus dikumpulkan, maka
saya mengerjakan tugas secara lengkap kemudian
mengumpulkan dengan tepat waktu
48 Saya mencari tahu terkait materi pelajaran yang belum
dimengerti dengan bertanya kepada teman atau dari buku lain
49 Saat ada jam pelajaran kosong saya pergunakan untuk
mengerjakan tugas
138

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah


50 Saya mencoba untuk aktif menjawab pertanyaan dari guru
ekonomi dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi
51 Saya mencari referensi lain selain dari buku dan LKS terkait
materi mata pelaqjarn ekonomi
52 Saya suka segala hal yang terkait masalah ekonomi
Mempunyai manajemen waktu yang baik
53 Saya mengumpulkan tugas mata pelajaran ekonomi secara
tepat waktu
54 Setiap ada tugas baru maka saya segera mungkin
menyelesaikannya tanpa menunda-nunda
55 Walaupun tidak ada tugas saya tetap mempelajari maupun
mengerjakan latihan soal materi mata pelajaran ekonomi di
rumah
56 Walaupun saya sibuk, saya tetap menyempatkan waktu untuk
belajar terutama mata pelajaran ekonomi
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
57 Saya merasa senang dan antusias saat pembelajaran ekonomi
dimulai
58 Saat diberi tugas yang agak sulit, saya terdorong untuk belajar
lebih giat lagi
59 Saya mencatat materi termasuk informasi penting dari guru
saat menjelaskan di kelas
60 Saya tidak merasa mengantuk saat pembelajaran mata
pelajaran ekonomi dimulai
Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
61 Saya berlatih memecahkan latihan soal-soal mata pelajaran
ekonomi yang ada di buku maupun LKS dengan kemampuan
saya sendiri
62 Saya tidak merasa lelah walaupun harus menyelesaikan tugas
ekonomi yang agak sulit
63 Saya tertarik untuk mengerjakan soal-soal ekonomi yang sulit
139

64 Saya mencari dan mengerjakan soal-soal selain dari tugas


yang diberikan guru

Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memingkinkan seseorang siswa dapat
belajar dengan baik
65 Adanya suasana tenang saat pembelajaran mata pelajaran
ekonomi
66 Menurut saya, guru ekonomi dapat mengkondisikan kelas
dengan baik sehingga pembelajaran dapat berlangsung lancar
67 Saya merasa nyaman ketika mengikuti pembelajaran mata
pelajaran ekonomi
LAMPIRAN 13 140

Tabulasi Data Penelitian Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogi Guru

Kode Mengelola Karakteristik Dialogis Berkomunikasi Penilaian Memanfaatkan


Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 TOTAL
R_1 4 4 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 5 3 3 3 83
R_2 4 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 93
R_3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 64
R_4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 110
R_5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 1 94
R_6 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 2 95
R_7 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 109
R_8 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 5 3 95
R_9 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4 3 97
R_10 5 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 110
R_11 3 4 4 5 4 3 3 4 5 5 3 3 3 4 3 3 3 2 5 4 3 4 3 3 86
R_12 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 3 114
R_13 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 111
R_14 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 63
R_15 4 5 4 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3 4 5 4 4 4 3 96
R_16 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5 2 92
R_17 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 5 3 3 3 3 64
R_18 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 3 4 4 3 5 5 5 100
R_19 4 5 5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 5 5 3 105
R_20 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 90
R_21 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 87
R_22 3 4 5 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 94
R_23 3 3 3 3 3 3 3 5 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 68
R_24 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 115
R_25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 2 5 5 2 4 4 4 5 2 3 101
R_26 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 110
141

Kode Mengelola Karakteristik Dialogis Berkomunikasi Penilaian Memanfaatkan


Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 TOTAL
R_27 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 93
R_28 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 108
R_29 4 5 5 4 5 1 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 5 4 5 3 2 91
R_30 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 75
R_31 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 65
R_32 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 3 5 4 3 4 3 2 98
R_33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 1 112
R_34 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 3 2 90
R_35 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 72
R_36 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 118
R_37 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 110
R_38 4 5 5 2 4 5 3 5 4 4 2 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 3 98
R_39 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 65
R_40 2 3 2 2 3 4 2 2 4 2 1 5 1 1 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 56
R_41 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 84
R_42 4 5 5 4 5 2 5 5 4 3 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 1 100
R_43 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 83
R_44 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 91
R_45 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 57
R_46 3 3 2 2 3 2 5 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 62
R_47 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 63
R_48 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 1 104
R_49 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 2 103
R_50 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 1 58
R_51 4 5 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 3 5 5 2 97
R_52 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 108
R_53 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 63
R_54 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 1 99
R_55 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 3 104
142

Kode Mengelola Karakteristik Dialogis Berkomunikasi Penilaian Memanfaatkan


Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 TOTAL
R_55 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 3 104
R_56 4 5 4 5 5 2 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 107
R_57 2 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 1 70
R_58 5 5 5 5 4 2 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 108
R_59 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 115
R_60 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 83
R_61 3 5 4 3 5 3 4 4 5 4 5 5 4 5 5 3 3 2 3 3 4 4 5 3 94
R_62 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 61
R_63 3 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 3 3 5 4 3 5 1 99
R_64 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 56
R_65 2 3 4 2 2 4 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 51
R_66 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 43
R_67 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 3 5 4 4 2 95
R_68 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 94
R_69 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 104
R_70 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 42
R_71 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 41
R_72 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 109
R_73 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 94
R_74 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 108
143

Kode Mengelola Karakteristik Dialogis Berkomunikasi Penilaian Memanfaatkan


Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 TOTAL
R_75 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 104
R_76 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 86
R_77 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 50
R_78 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 5 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 73
R_79 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 105
R_80 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 5 4 4 5 4 5 102
R_81 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 108
R_82 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 88
R_83 2 2 2 4 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 2 2 1 2 2 43
R_84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 96
R_85 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 101
R_86 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 106
R_87 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 98
R_88 4 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 5 3 3 4 5 3 4 3 3 3 3 3 85
R_89 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 3 5 5 3 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 96
R_90 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 5 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 2 74
R_91 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 77
R_92 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 94
144

Tabulasi Data Penelitian Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru
Kode Materi SK dan KD Media dan Sumber Mengorganisasikan Keprofesionalan
Responden P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 P42 TOTAL
R_1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 51
R_2 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 75
R_3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 57
R_4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 5 1 64
R_5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 81
R_6 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 81
R_7 5 5 5 5 3 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 71
R_8 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 84
R_9 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 49
R_10 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 85
R_11 3 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 69
R_12 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 84
R_13 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 84
R_14 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 48
R_15 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 3 77
R_16 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 3 5 5 2 77
R_17 2 2 2 2 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 50
R_18 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 3 75
R_19 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 78
R_20 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 4 3 64
R_21 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 81
R_22 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 3 4 5 5 4 5 83
R_23 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 41
R_24 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 86
R_25 3 3 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 74
145

Kode Materi SK dan KD Media dan SumberMengorganisasikan Keprofesionalan


Responden P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 P42 TOTAL
R_36 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 84
R_37 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 5 5 3 4 4 4 73
R_38 4 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 5 3 3 4 5 3 66
R_39 3 3 2 2 2 2 3 3 1 1 1 3 3 2 2 2 2 3 40
R_40 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 5 4 3 2 4 3 57
R_41 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 58
R_42 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5 1 76
R_43 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 47
R_44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 72
R_45 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 5 3 2 2 2 46
R_46 2 2 3 2 2 5 1 1 1 2 2 3 1 1 1 2 2 2 35
R_47 2 2 5 2 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 34
R_48 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 2 79
R_49 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 2 81
R_50 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 2 77
R_51 4 4 3 4 4 4 5 5 5 2 2 4 3 3 4 4 3 1 64
R_52 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 1 81
R_53 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 41
R_54 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 2 83
R_55 5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 5 5 5 2 77
R_56 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 84
R_57 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 2 2 58
R_58 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 78
146

Kode Materi SK dan KD Media dan Sumber Mengorganisasikan Keprofesionalan


Responden P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 P42 TOTAL
R_59 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 76
R_60 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 36
R_61 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 2 72
R_62 4 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 79
R_63 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 3 5 1 77
R_64 2 2 2 3 3 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41
R_65 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 35
R_66 2 2 2 2 1 5 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 36
R_67 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 85
R_68 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 3 2 4 4 2 67
R_69 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 62
R_70 2 3 3 2 4 3 3 2 5 3 3 2 2 3 3 2 2 3 50
R_71 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 37
R_72 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 3 2 4 4 2 67
R_73 3 5 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 69
R_74 3 4 3 5 4 4 5 5 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 72
R_75 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 5 73
R_76 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 75
R_77 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 5 2 3 3 3 3 2 3 48
147

Kode Materi SK dan KD Media dan Sumber Mengorganisasikan Keprofesionalan


Responden P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 P42 TOTAL
R_78 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 1 53
R_79 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 77
R_80 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 77
R_81 3 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 79
R_82 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 4 5 3 3 5 75
R_83 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 46
R_84 1 3 1 2 2 3 3 4 3 5 3 4 2 1 2 3 2 2 46
R_85 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 77
R_86 5 5 3 5 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 75
R_87 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 69
R_88 5 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 72
R_89 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 71
R_90 3 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 3 5 4 5 4 4 4 73
R_91 3 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 3 3 5 76
R_92 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 3 2 4 4 2 67
148

Tabulasi Data Penelitian Variabel Motivasi Belajar

Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 5 2 2 5 1 2 2 70
R_2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 89
R_3 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 104
R_4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 120
R_5 3 3 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 90
R_6 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 113
R_7 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 117
R_8 4 4 3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 97
R_9 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 89
R_10 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 5 5 113
R_11 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 117
R_12 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 119
R_13 4 4 2 5 3 3 3 3 5 3 5 4 3 3 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 4 95
R_14 5 5 5 3 4 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 91
R_15 3 3 3 3 3 4 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 92
R_16 3 3 3 4 5 4 3 5 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2 4 5 5 4 88
R_17 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 69
R_18 4 5 3 5 3 4 3 3 3 3 3 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 96
R_19 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 102
R_20 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 91
R_21 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 77
149

Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_22 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 82
R_23 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 3 1 1 1 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 72
R_24 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 119
R_25 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 102
R_26 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 114
R_27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 92
R_28 5 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 112
R_29 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 68
R_30 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 89
R_31 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 52
R_32 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 78
R_33 4 3 4 2 3 2 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 81
R_34 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 95
R_35 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 64
R_36 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 5 3 3 4 2 3 3 5 3 4 3 3 3 4 84
R_37 4 3 2 2 3 4 4 4 4 5 2 5 4 3 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 90
R_38 3 4 2 4 2 4 5 5 3 5 3 5 4 3 4 5 4 4 5 3 3 3 3 4 4 94
R_39 4 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 56
R_40 4 4 2 2 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 102
R_41 3 4 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 94
R_42 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 116
R_43 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 69
150

Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_44 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 89
R_45 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 80
R_46 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 55
R_47 3 3 3 2 2 2 2 5 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 5 2 2 2 2 2 2 67
R_48 4 4 3 5 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 100
R_49 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 113
R_50 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 1 2 2 47
R_51 3 3 1 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 3 4 4 2 5 4 3 3 5 3 3 96
R_52 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 5 4 100
R_53 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 62
R_54 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 106
R_55 4 4 2 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 107
R_56 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 107
R_57 2 4 4 5 5 4 2 5 5 3 5 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 4 5 5 5 94
R_58 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 110
R_59 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 91
R_60 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 58
R_61 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 117
R_62 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 106
R_63 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 114
R_64 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 49
R_65 2 2 2 2 5 1 2 2 1 1 2 4 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 `1 1 49
R_66 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 46
R_67 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 116
R_68 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 87
151

Kode Ingin Berhasil Kebutuhan Minat Manajemen Waktu Kegiatan Menarik Cepat Bosan Kondusif
Total
Responden P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 P64 P65 P66 P67
R_69 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 100
R_70 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 1 2 2 1 2 2 1 2 54
R_71 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 45
R_72 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 115
R_73 4 4 3 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 5 3 3 5 4 4 3 3 3 3 4 3 90
R_74 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 98
R_75 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 120
R_76 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 108
R_77 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 60
R_78 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 2 3 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 97
R_79 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 120
R_80 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 117
R_81 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 5 4 99
R_82 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 118
R_83 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 67
R_84 3 3 3 4 3 2 2 2 5 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 80
R_85 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 115
R_86 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 88
R_87 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 87
R_88 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 82
R_89 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 2 3 4 3 3 86
R_90 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 118
R_91 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 103
R_92 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 118
152

Tabel Deskriptif Persentase Tiap Indikator

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (X1)

No. Interval F Persentase Keterangan

1 103 - 118 26 28% Sangat Baik


2 87 - 102 33 36% Baik
3 71 - 86 14 15% Cukup Baik
4 55 - 70 15 16% Tidak Baik
5 39 - 54 4 4% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 88
Kriteria Baik

Mengelola Pembelajaran

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 20 22% Sangat Baik


2 15-17 37 40% Baik
3 12-14 17 18% Cukup Baik
4 9-11 13 14% Tidak Baik
5 6-8 5 5% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Baik

Menguasai Karakteristik

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 30 33% Sangat Baik


2 15-17 36 39% Baik
3 12-14 7 8% Cukup Baik
4 9-11 14 15% Tidak Baik
5 6-8 5 5% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Baik
153

Mendidik dan Dialogis

No. Interval F Persentase Keterangan

1 22-25 24 26% Sangat Baik


2 18-21 33 36% Baik
3 14-17 15 16% Cukup Baik
4 10-13 14 15% Tidak Baik
5 6-9 6 7% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 19
Kriteria Baik

Berkomunikasi

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 21 23% Sangat Baik


2 15-17 30 33% Baik
3 12-14 22 24% Cukup Baik
4 9-11 12 13% Tidak Baik
5 6-8 7 8% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Baik

Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 25 27% Sangat Baik


2 15-17 35 38% Baik
3 12-14 24 26% Cukup Baik
4 9-11 7 8% Tidak Baik
5 6-8 1 1% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
154

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU(X2)


Menguasai Materi

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 29 32% Sangat Baik


2 15-17 31 34% Baik
3 12-14 9 10% Cukup Baik
4 9-11 19 21% Tidak Baik
5 6-8 4 4% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Baik

Menguasai SK dan KD

No. Interval F Persentase Keterangan

1 13-15 42 46% Sangat Baik


2 10-12 27 29% Baik
3 7-9 21 23% Cukup Baik
4 4-6 2 2% Tidak Baik
5 1-3 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 12
Kriteria Baik
155

Mengembangkan Alat, Media dan Sumber Belajar

No. Interval F Persentase Keterangan

1 13-15 37 40% Sangat Baik


2 10--12 34 37% Baik
3 7-9 16 17% Cukup Baik
4 4-6 5 5% Tidak Baik
5 1-3 0 0% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 11
Kriteria Baik

Mengorganisasikan dan Melaksanakan

No. Interval F Persentase Keterangan

1 17-20 37 40% Sangat Baik


2 13-16 32 35% Baik
3 9-12 14 15% Cukup Baik
4 5-8 8 9% Tidak Baik
5 1-4 1 1% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Baik

Mengembangkan Keprofesionalan

No. Interval F Persentase Keterangan

1 17-20 27 29% Sangat Baik


2 13-16 32 35% Baik
3 9-12 22 24% Cukup Baik
4 5-8 10 11% Tidak Baik
5 1-4 1 1% Sangat Tidak Baik
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 14
Kriteria Baik
156

MOTIVASI BELAJAR (X3)


Hasrat dan Ingin Berhasil

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 26 28% Sangat Tinggi


2 15-17 33 36% Tinggi
3 12-14 14 15% Cukup
4 9-11 15 16% Rendah
5 6-8 4 4% Sangat Rendah
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Tinggi

Adanya Dorongan dan Kebutuhan

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 30 33% Sangat Tinggi


2 15-17 36 39% Tinggi
3 12-14 7 8% Cukup
4 9-11 14 15% Rendah
5 6-8 5 5% Sangat Rendah
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Tinggi

Minat terhadap Bermacam-Macam Masalah

No. Interval F Persentase Keterangan

1 22-25 24 26% Sangat Tinggi


2 18-21 33 36% Tinggi
3 14-17 15 16% Cukup
4 10-13 14 15% Rendah
5 6-9 6 7% Sangat Rendah
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 19
Kriteria Tinggi
157

Manajemen Waktu yang Baik

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 21 23% Sangat Tinggi


2 15-17 30 33% Tinggi
3 12-14 22 24% Cukup
4 9-11 12 13% Rendah
5 6-8 7 8% Sangat Rendah
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 15
Kriteria Tinggi

Adanya Kegiatan yang Menarik

No. Interval F Persentase Keterangan

1 18-20 21 23% Sangat Tinggi


2 15-17 30 33% Tinggi
3 12-14 22 24% Cukup
4 9-11 12 13% Rendah
5 6-8 7 8% Sangat Rendah
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 14
Kriteria Cukup

Cepat Bosan pada Tugas Rutin

No. Interval F Persentase Keterangan

1 13-15 25 27% Sangat Tinggi


2 10-12 35 38% Tinggi
3 7-9 24 26% Cukup
4 4-6 7 8% Rendah
5 1-3 1 1% Sangat Rendah
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 11
Kriteria Tinggi

Lingkungan Belajar yang Kondusif

No. Interval F Persentase Keterangan

1 13-15 36 39% Sangat Tinggi


2 10-12 31 34% Tinggi
3 7-9 14 15% Cukup
4 4-6 10 11% Rendah
5 1-3 1 1% Sangat Rendah
Jumlah 92 100% -
Rata-rata 11
Kriteria Tinggi
158
LAMPIRAN 15

Hasil Uji Statistik Deskriptif

1. Prestasi Belajar Siswa Kelas X IIS SMAN 3 Slawi (Y)

Descriptive Statistics

Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance

x1 92 41 118 8133 88.40 19.894 395.760

Valid N (listwise) 92

2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogi Guru (X1)

Descriptive Statistics

Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation Variance

x1 92 41 118 8133 88.40 19.894 395.760

Valid N (listwise) 92

3. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

x2 92 34 86 6111 66.42 15.459 238.994

Valid N (listwise) 92

4. Motivasi Belajar (X3)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

x3 92 45 120 8415 91.47 21.029 442.208

Valid N (listwise) 92
159

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 92
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 4.27289323
Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .043
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .794
Asymp. Sig. (2-tailed) .555
a. Test distribution is Normal.

Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Multikolinearitas


a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001 .398 2.512
x2 .145 .049 .295 2.955 .004 .363 2.757
x3 .105 .033 .292 3.239 .002 .444 2.253
a. Dependent Variable: y
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
a. Uji Grafik Plot
160

b. Uji Glejser
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.535 1.407 3.935 .000
x1 -.035 .023 -.255 -1.549 .125
x2 -.005 .030 -.028 -.160 .873
x3 .013 .020 .097 .623 .535
a. Dependent Variable: Abs
Hasil Analisis Regresi
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001
x2 .145 .049 .295 2.955 .004
x3 .105 .033 .292 3.239 .002
a. Dependent Variable: y

Hasil Uji Hipotesis

1. Uji F atau Uji Simultan


b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 3575.054 3 1191.685 63.119 .000
Residual 1661.443 88 18.880
Total 5236.498 91
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y

2. Hasil Uji t atau Uji Parsial


a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001
x2 .145 .049 .295 2.955 .004
x3 .105 .033 .292 3.239 .002
a. Dependent Variable: y
161

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi


a. Koefisien Determinasi secara Simultan

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .826 .683 .672 4.345

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

b. Koefisien Determinasi secara Parsial


a
Coefficients
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Correlations
Zero-
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part
1 (Constant) 50.840 2.261 22.488 .000
x1 .127 .036 .332 3.488 .001 .750 .348 .209
x2 .145 .049 .295 2.955 .004 .751 .300 .177
x3 .105 .033 .292 3.239 .002 .727 .326 .195

a. Dependent Variable: y
162

LAMPIRAN 16

Penelitian di Kelas X IIS 1

Penelitian di Kelas X IIS 2


163

LAMPIRAN 17
164

LAMPIRAN 18
165

LAMPIRAN 19
166

LAMPIRAN 20

18 Agustus 2015
167

Lampiran 21

Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Ekonomi dan Siswa Kelas X IIS
SMA Negeri 3 Slawi

Nara Sumber : Ibu Eko Rikhanawati, S.Pd. (guru pengampu mata pelajaran ekonomi)

1. Bagaimana kurikulum yang 1. Guru ekonomi kelas X IIS di SMA


diterapkan di sekolah pada kegiatan N 3 Slawi memberikan keterangan
pembelajaran mata pelajaran bahwa dalam kegiatan
ekonomi? pembelajaran sekolah menerapkan
kurikulum 2013 dengan
menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai
kurikulum yang berlaku.
2. Berapa KKM untuk mata pelajaran
ekonomi dan berapa persentase 2. KKM mata pelajaran ekonomi
minimal target tuntas belajar yaitu 75, sedangkan persentase
ekonomi dalam satu kelas? minimal ketuntasan sebesar 75%.
3. Bagaimana kondisi kelas saat
pembelajaran mata pelajaran 3. Guru ekonomi kelas X IIS di
ekonomi berlangsung? SMAN 3 Slawi memberikan
keterangan bahwa ketika beliau
mengajar keadaan kelas dalam
keadaan kondusif, ada siswa yang
berbicara tetapi untuk berdiskusi
4. Apa saja metode pembelajaran mengenai pembelajaran.
yang diterapkan dalam
pembelajaran mata pelajaran 4. Guru ekonomi kelas X IIS SMAN
ekonomi? 3 Slawi memberikan keterangan
bahwa beberapa metode
pembelajaran yang diterapkan
kemudian sering membagi siswa
dalam bentuk kelompok dan
5. Bagaimana cara memberikan berdiskusi serta hasilnya
motivasi kepada siswa dalam dipresentasikan.
pembelajaran mata pelajaran
ekonomi? 5. Guru ekonomi kelas X IIS
SMAN 3 Slawi memberikan
motivasi kepada siswa dengan
cara disampaikan pesan moral
seperti semangat, memotivasi
siswa agar kelak menjadi
wirausahawan untuk
menciptakan lapangan
pekerjaan dan sebagainya.
Sumber : Hasil Wawancara Hari Rabu, Tanggal 11 Maret 2015 jam 12.00 WIB
168

Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas X IIS SMAN 3 Slawi

Nara Sumber : Akhmad Rosyi S., Al Hiqni F., Dyah Pitaloka Permatasari, Intan Faridatul
Jannah, Syukron Madani Wiryanto, Yasmine Salma Nabilah.

1. Bagaimana metode pembelajaran 1. Siswa memberi keterangan bahwa


yang diterapkan guru ekonomi guru ekonomi sering membagi
dalam kelas? siswa ke dalam bentuk kelompok
kemudian dilakukan diskusi
kelompok. Siswa juga memberikan
keterangan bahwa guru ekonomi
pernah memanfaatkan media power
point dan video dalam memberikan
contoh konkret dari materi
pembelajaran. Siswa memeberi
keterangan bahwa mereka menjadi
lebih memahami materi setelah guru
ekonomi menjawab pertanyaan-
2. Bagaimana minat kalian terhadap pertanyaan yang diajukan.
mata pelajaran ekonomi? 2. Didapat keterangan bahwa 4 siswa
Bagaimana persiapan belajar seperti dari 6 siswa minat terhadap mata
alat tulis yang diperlukansudah
pelajaran ekonomi. Selain itu 4
dibawa?
siswa membawa buku mata
pelajaran ekonomi yakni LKS dan
membawa alat tulis serta buku
catatan milik sendiri. Siswa-siswa
tersebut juga aktif bertanya maupun
menjawab pertanyaan tentang mata
pelajaran ekonomi.

Sumber : Hasil Wawancara Hari Rabu Tanggal 11 Februari 2015 jam 09.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai