Anda di halaman 1dari 48

SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA VOLI DIGANTUNG


TERHADAP PUKULAN KETEPATAN SMASH PADA SISWA KELAS V
EKSTRAKULIKULER MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MUHAMADIYAH PASIRLOA DESA PASIRLOA KECAMATAN
SINDANGRESMI KABUPATEN PANDEGLANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (SI) Pada Program Sarjana
Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidkan Banten
STKIP MUTIARA BANTEN

Disusun Oleh :
NAMA : HENDRI FAUZI
NIM : 0092017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN


DAN REKREASI STKIP MUTIARA BANTEN
PANDEGLANG - BANTEN
2024
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING

DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Hendri Fauzi

NPM : 0092017

Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

“PENGARUH LATIHAN BOLA VOLI DIGANTUNG


TERHADAP PUKULAN KETETAPAN SMASH PADA SISWA
KELAS V EKSTRAKULIKULER MADRASAH IBTIDAIYAH
(MI) MUHAMADIYAH PASIRLOA DESA PASIRLOA
KECAMATAN SINDANGRESMI KABUPATEN
PANDEGLANG”

Disetujui untuk Diajukan dalam Ujian Skripsi Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi STKIP MUTIARA BANTEN

Pandeglang, 26 Maret 2024


Mengetahui,
Ketua Prodi Dosen Pembimbing

N. Komariah,M.Pd Septi Citra Permana, M.Pd


NIDN. 0407076403 NIDN. 0405099202
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Hendri Fauzi

NPM : 0092017

Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

“PENGARUH LATIHAN BOLA VOLI DIGANTUNG


TERHADAP PUKULAN KETETAPAN SMASH PADA SISWA
KELAS V EKSTRAKULIKULER MADRASAH IBTIDAIYAH
(MI) MUHAMADIYAH PASIRLOA DESA PASIRLOA
KECAMATAN SINDANGRESMI KABUPATEN
PANDEGLANG”

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi sebagai Ujian Akhir Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, STKIP MUTIARA BANTEN Hari
Selasa Tanggal 26 Maret 2024

Pandeglang, 26 Maret 2024


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Prodi

Septi Citra Permana, M.Pd N. Komariah,M.Pd


NIDN. 0405099202 NIDN. 0407076403
MOTO

“Prosesmu Hari Ini Adalah Cerminan


Keberhasilanmu Di Masa Depan”
PERSEMBAHAN

Skripsi ini persembahkan kepada :

 Kepada orang tua mamah dan bapak, serta kelurga kecil saya
anak istri yang selalu memberikan support system terbaik kepada
saya.
 Kepada seluruh pihak yang telah membatu dalam menyelesaikan
skripsi ini yang telah meluangkan tenaga serta pikiranya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
 Serta semua orang telah yang meberikan dukungan, do’a dan
semangat yang tidak bias saya sebutkan satu pesatu. Dan satu lagi
untuk orang-orang yang selalu nanya kapan saya diwisuda.
ABSTRAK

Pengaruh Latihan Memukul Bola Voli Digantung Terhadap Pukulan


Ketepatan Smash
(Studi Eksperimen pada siswa kelas v ekstrakulikuler Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Muhamadiyah Pasirloa)

Hendri Fauzi

Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan memukul


bola Volly digantung terhadap pukulan ketepatan smash pada siswa
kelas v Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasirloa. Penelitian
ini menggunakan metode eksperimen dengan design tipe one group
pretest-posttest (tes awal tes akhir kelompok tunggal). Sampel dalam
penelitian ini adalah 20 siswa. Berdasarkan hasil pengolahan dan
analisis data, serta pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa
“Latihan memukul bola voli digantung berpengaruh secara signifikan
terhadap pukulan ketepatan smash pada siswa Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Muhamadiyah Pasirloa”.

Kata Kunci : Bola voli digantung, ketepatan smash


ABSTRACT

The Effect of Hanging Volleyball Hitting Practice on Smash Shot Accuracy


(Experimental study on extracurricular 5th class students
at Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasirloa)

Hendri Fauzi

Abstract The aim of this research was to determine the effect of hanging
volleyball hitting practice on smash accuracy in class v students of
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasirloa. This research
uses an experimental method with a one group pretest-posttest type
design (initial test, single group final test). The sample in this
research was 20 students. Based on the results of data processing
and analysis, as well as hypothesis testing, it can be concluded that
"The practice of hitting hanging volleyballs has a significant effect
on smash accuracy among Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah
Pasirloa students."

Keywords : Hanging volleyball, smash accuracy


SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Penysun : Hendri Fauzi

NPM : 0092017

Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “PENGARUH LATIHAN


BOLA VOLI DIGANTUNG TERHADAP PUKULAN KETETAPAN SMASH
PADA SISWA KELAS V EKSTRAKULIKULER MADRASAH IBTIDAIYAH
(MI) MUHAMADIYAH PASIRLOA DESA PASIRLOA KECAMATAN
SINDANGRESMI KABUPATEN PANDEGLANG” merupakan karya saya
sendiri, tidak mengandung dasar plagiat dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari siapapun. Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan
ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku di STKIP Mutiara Banten.

Pandeglang, 26 Maret 2024


Yang Menyatakan

HENDRI FAUZI
NIM. 0092017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “PENGARUH LATIHAN BOLA VOLI DIGANTUNG
TERHADAP PUKULAN KETETAPAN SMASH PADA SISWA KELAS V
EKSTRAKULIKULER MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MUHAMADIYAH PASIRLOA DESA PASIRLOA KECAMATAN
SINDANGRESMI KABUPATEN PANDEGLANG” Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat tugas akhir. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini diperlukan bimbingan dari para Dosen dan dukungan serta do’a dari
keluarga.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Arifin Sitio, M.Sc. Selaku ketua STKIP Mutiara
Banten yang telah membawa STKIP Mutiara Banten ke arah yang
lebih berkembang pesat;
2. Ibu N. Komariah, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi yang selalu memberikan saran, arahan dan
semangat kepada penulis;
3. Civitas Akademik STKIP Mutiara Banten yang telah membantu sarana
dan prasarana Akademik sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini.
4. Bapak Septi Citra Permana, M.Pd selaku dosen pembimbing yang
telah mengarahkan dan meluangkan waktu dan pikiranya untuk
membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini;
5. Terimakasih kepada isrtri, anak dan orang tua yang tiada lelah
memberikan semangat, dukungan dan do’a agar penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini;
6. Terimakasih kepada keluarga besar Mi Muhamadiyah Pasirloa selalu
memberikan motivasi dan memberikan ruang untuk penulis
menyebarkan ilmu yang didapat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.


Penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran demi menjadikan
skripsi ini lebih baik lagi sehingga dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan penulis.

Pandeglang, 26 Maret 2024


Penulis

Hendri Fauzi
NIM. 0092017
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….…. i


LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ………..………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ………………………………….. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………… iv
ABTRAK …………………………………………………………………… v
ABSTARCT ………………………………………………………………… vi
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS ……………………………….. vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………….………. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Masalah …………………………………………………… 1
B. Batasan Masalah ………………………………………………… 3
C. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 3
D. Batasan Masalah …………………………………………………. 3
E. Tujuan Penelitian ……………..…………………………………. 3
F. Manfaat Hasil Penelitian .………………………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Permainan Bola Voli ………………………………... 5
B. Pengertian Smash Bola Voli …….……………………………….. 5
a. Smash Normal (Open Smash) ………..……………………... 6
a. Smash Semi ………………….………..……………………... 7
C. Pengertian Latihan .………………………………………………. 10
D. Prinsip-Prinsip Latihan ………………………………………….. 10
E. Macam-macam Model Latihan Smash ………………………….. 11
F. Pengertian Latihan Bola Digantung ……………………………... 12
G. Pengertian Ketepatan ……………………………………………. 13
H. Penelitian Yang Relevan …………………………………………. 14
I. Penelitian Berfikir …………………………………………………. 14
J. Hipotesis Penelitian ……………………………………………….. 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian ….………………………………... 17
B. Lokasi Waktu dan Populasi …….……………………………….. 18
C. Variable Penelitian ………….……………………………………. 19
D. Variable Bebas ………………………………………………….. 19
E. Variable Terikat ………………………………………………….. 19
F. Definisi Operasional Variabel ……………………………………. 20
G. Instrumen Penelitian …………………………………………….. 20
H. Teknik Analisis Data …………………………………………….. 23

BAB IV TEMUAN PENELITIAN


A. Temuan Penelitian ……………………………………………….. 24
B. Pembahasan Penelitian …….……………………………………. 27

BAB V SIMPULAN. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI


A. Simpulan ………..……………………………………………….. 29
B. Implikasi dan Rekomendasi .……………………………………. 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Pretest dan Post-test Ketepatan


2. Tabel 4.2. Data Rata-rata Peningkatan
3. Tabel 4.3. Hasil uji Normalitas
4. Tabel 4.4. Hasil uji Homogenitas
5. Tabel 4.5. file sample Test
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1. Test Awal, test Akhir Kelompok tunggal


2. Gambar 3.2. Lapangan Tes Ketepatan smash
3. Gambar 3.3. Langkah Pukulan Smash
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Masalah
Olahraga bola volly akhir-ahir ini menujukan peningkatan yang sangat
pekat,yaitu dengan banyaknya perkumpulan dan pertandingan serta
banyaknya jumlah penonton dalam satu pertandingan baik orang tua maupun
muda. Hal ini mengambarkan bahwa permainan bola volly sangat populer dan
digemari oleh masarakat banyak.
Bola volly adalah permainan yang di mainkan dalam dua regu yang
masing-masing terdiri dari 6 orang pemain, tujuan masing-masing
melewatkan bola di atas net supaya jatuh mengenai lantai lawan dan pemain
bola volly di awasi oleh wasit, hakim garis dan pencatat nilai (minis).
Dalam permainan bola Volly pada dasarnya dilakukan dengan
mempergunakan tiga tekhnik yang menjadi pokok permainan yakni servis ,
umpan (set-up) dan smash (sepike). Untuk menguasai tekhnik dasar tersebut
dibutuhkan latihan yang sangat serius karena dalam bola Volly tidak ada
latihan yang sangat instans dan sangat mebutuhkan waktu yang sangat lama
sampai menguasai tekhnik tersebut.
Sejumlah tekhnik yang harus di kuasai oleh seorang atlit Volly adalah
smash. Smash merupakan serangan yang akurat yang begitu keras dan
cepat.sehingga menambahkan poin untuk team. Semakin banyaknya smash
semakin banyaknya poin untuk team sendiri. Didalam tekhnik smash
mempunyai beberapa faktor antara lain fisik,mental dan tekhnik. Fisik antara
lain untuk memperkuat loncatan secara maxsimal dari kemampuan otot
tungkai (eksplosive power) selain otot tungkai beberapa otot lain juga sangat
dibutuhkan seperti otot lengan,otot perut,dan otot pungung untuk
memaksimalkan smash. Smash akan maksimal jika seorang pemain
menguasai tekhnik smash yaitu, langkah awalan tolakan untuk melompat,
memukul bola ketika di udara dan mendarat setelah memukul bola. Pemain
juga sangat membutuhan mental untuk medaptkan smash yang akurat karna
seorang atlit sangat membutuhkan kesiapan fisik dan mental. Kondisi fisik
dan mental sangat mempengaruhi kemampuan atlit baik saat latihan ataupun
bertanding. Ada beberapa faktor membangun mental seorang atlit yaitu,
berfikir positif , percaya diri, dan menahan emosi.
Siswa ekstrakulikuler Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasriloa
merupakan sekolah setara tingkat dasar yang mempelajari tekhinik smash
dalam permainan Bola Volly khususnya pada siswa kelas V dimana siswa
tersebut sudah mulai mempelajari dasar permainan Bola Volly dan menuntut
mereka untuk menguasai tekhnik smash dimana smash adalah salah satu
tekhnik dalam permainan Bola Volly.
Siswa ekstrakulikuler madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasriloa
diperoleh fakta bahwa rata rata siswa yang ikut eklstrakurikuler ternyata
dalam melakukan smash belum maksimal masih asal-asalan, belum mengenai
target dan masih mudah di baca oleh lawan yang artinya mereka belum bisa
menguasai tehnik smash. Hal ini disebabkan oleh kurang kuatnya power
pada siswa dan waktu smasnya lemah pada tangan. Akan tetapi dalam
pembelajaran di sekolah masih banyak peserta didik yang belum menguasai
tehnik smash karena kurangnya pemahaman dan latihan, Kurangnya sarana
dan prasarana dan kuranganya kemauan untuk mempelajari tekhnik smash.
Sering sekali peserta didik dalam melakukan smash bola tidak mampu
menyebrangi net, dan bola tidak tepat sasaran atau bola keluar lapangan hal
tersebut dikarnakan perkenan bola dengan tangan belum tepat sehingga tida
mengenai sasaran atau target. Masih banyak kesalahan-kesalahan peserta
didik yang melakukan smash oleh karena itu perlu adanya latihan yang
efektif dalam bidang melatih smash terutama melatih ketepatan sasaran atau
target yang dituju.
Beberapa latihan biasanya dilakukan dengan beberapa cara nyaitu
dengan memukul bola sesering mungkin agar bagian tangan tepat memukul
bola. Latihan pergelangan tangan bisa mengunakan botol aqua/beban, latihan
perkuat jari-jari tangan, latihan memukul bola bisa di pantulkan ke tembok
bebrapa kali atau bisa bola di gantungkan di atas tiang agar bisa melatih
perkenaan tangan terhadap bola dan melatih ketepatan sasaran bola.
Dalam penelitian ini penulis menggunkan tehknik latihan smash dengan
menggunkan alternative menggantungkan bola Volly pada tiang, karena dapat
melatih Pukulan Smash atau pukulan bola dalalam permainan bola Volly dan
mudah untuk mempelajrinya dengan alat- alat seadanya. Pentingya latihan
smash dalam bola Volly maka perlu adanya latihan yang efektif dan efisien
dan diharapkan siswa dapat berkembang lebih cepat dalam tehnik smash
melatih smash dan mental latihan mengunakan bola digantung ditiang
merupakan latihan yang efektif dan efisien.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Latihan Memukul Bola Volly Digantung Terhadap Pukulan
Ketepatan Smash Pada Siswa ekstrakulikuler Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Muhamadiyah Pasirloa Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi
Kabupaten Pandeglang ”

B. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian masalah diatas maka peneliti membatasi masalah
hanya pada “Pengaruh Latihan Memukul Bola Volly Digantung Terhadap
Pukulan Ketepatan Smash Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Muhamadiyah Pasirloa Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi Kabupaten
Pandeglang ”

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang dikemukakan
diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah latihan memukul bola Volly di gantung memberikan pengaruh
terhadap pukulan ketepatan smash pada siswa kelas V Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasirloa?

D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji pengaruh latihan memukul bola Volly digantung terhadap
pukulan ketepatan smash pada siswa kelas v Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Muhamadiyah Pasirloa.

E. Manfaat Hasil Penelitian


1. Secara Teoritis
Penelitian ini digunakan untuk mengaktulisasikan ilmu yang
didapat dibangku kuliah dan kenyataan pada saat mengajar. Serta
mengembangkan teori – teori tentang teknik Smash dalam permainan
Bola Volly, dan dapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut bagi adik
mahasiswa.
2. Secara Praktis
1) Bagi Penulis
Untuk mengetahui lebih spesipik tentang pengaruh latihan memukul
bola Volly digantung terhadap Pukulan Smash pada siswa kelas v
siswa ekstrakulikuler madrasah Ibtidaiyah (MI)Muhamadiyah Pasirloa
Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang
tersebut secara aktual.
2) Sebagai sumbangan pemikiran dengan dasar ilmiah bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi
penelitian selanjutnya karena bagaimanapun hasil penelitian ini masih
jauh dari kesan baik dan sempurna.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Permainan Bola voli

Menurut Sukintaka (1983: 34) “Permainan bola voli adalah

memainkan bola dengan net dan menjatuhkan bola di dalam lapangan

permainan lawan dengan menyeberangkan bola melewati jaring dan

mempertahankan bola agar tidak jatuh di bidang permainan sendiri”.

Sedangkan menurut Suharno (1981: 1) “Permainan bola voli

dijelaskansebagai berikut:”Bola voli adalah olahraga beregu yang

dimainkan oleh dua regu yangmasing-masing regu terdiri dari enam (6)

orang, bermain di lapangan denganukuran 18x9 meter, permainan dilakukan

dengan cara memantulkan bola keudara hilir mudik dengan syarat

permainan bersih dan setiap pemainberusaha menjatuhkan bola di lapangan

lawan.”

Menurut Muhajir (2004: 34) “bahwa tujuan permainan bola voli

adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk

meraih kemenangan dalam setiap pertandingan”.

Dari pendapat beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa bola

voli merupakan permainan olahraga yang masing – masing terdiri dari 6

orangdan memainkan bola dengan cara menyeberangkan bola melewati atas

net.

B. Pengertian Smash Bola voli

Smash merupakan bagian paling menarik atau letak seninya dalam

permainan bola voli. Hal ini juga merupakan teknik yang paling sulit

untukdipelajari dari cabang olahraga bola voli. Untuk melakukan smash


spikerharus melompat ke udara dan dengan tajam memukul sebuah objek

bergerak (bola) dan melewati sebuah rintangan (net) sehingga bola mendarat

dalam suatu daerah yang dibatasi (lapangan).

“Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan

besar,biasanya meloncat ke atas, masuk kebagian lapangan lawan” (Bonnie

Robinson, 1997: 13).

“Semua sikap memukul bola ke daerah lawan kecualiservis dan blok

adalah merupakan pukulan serangan” (PP.PBVSI,1994:23). “Smash adalah

suatu pukulan yang dilakukan dengan keras dan tajam dengan jalannya bola

menghujam ke lapangan lawan” (Aip Syarifudindan Muhadi, 1991: 191).

Teknik smash digunakan sebagai senjata untukmenyerang dan

mengumpulkan angka dalam permainan bola voli, mengingathal tersebut

maka pelaksanaan teknik smash dalam pertandingan harusefektif, efesien dan

aman. Menurut Yunus (1991: 156) “smash adalah pukulan yang utama

dalam penyerangan dalam usaha mencapai”

a. Smash Normal (Open Smash)

Proses smash dimulai dari: sikap permulaan, gerak pelaksanaan dan gerak

lanjutan sama dengan proses pelaksanaan secara umum. Ciri-ciri

khususpada smash normal adalah:

1) Lambungan (umpan) bola cukup tinggi, mencapai tiga meter keatas.

2) Jarak lintasan bola yang diumpankan berkisar antara 20 sampai 50 cm

dari net.
3) Titik jatuhnya bola yang diumpankan berada sekitar daerah

tengahantara pengumpan dan smasher yang diukur dari garis proyeksi

smasher terhadap net.

4) Langkah awalan dimulai setelah bola lepas dari tangan pengumpan

dengan pandangan berkonsentrasi pada bola.

5) Meraih dan memukul bola setingginya di atas net.

b. Smash Semi

Sikap permulaan, gerak pelaksanaan dan gerak lanjutan sama dengan

smash normal. Perbedaan terletak pada ketinggian umpan yang diberikan

dan timing mengambil langkah awalan. Awalan langkah kedepan dimulai

pelan sejak bola mengarah ke pengumpan, dan begitu bola diumpan oleh

pengumpan, smasher segera meloncat dan memukul bola secepat-cepatnya

di atas net ketinggian kurang lebih satu meter di atas net. Secara umum

tahap-tahap smash menurut Suharno (1981: 37) adalah sebagai berikut :

1) Sikap Awal

Seorang pemain mengambil awalan dari garis tengah lapangan

kearahbelakang kira-kira berjarak 3-4 meter. Melakukan langkah-

langkah keciluntuk menjaga posisi badan tetap seimbang dan untuk

memudahkan gerak ke depan. Menggerakkan badan dengan langkah

yang kontinyudan menjag bahu kanan (untuk spiker tidak kidal).

2) Sikap Tolakan

Tolakan dilakukan dengan menumpu terlebih dahulu dengan kedua

kaki dan langkah pada saat akan menumpu tidak boleh lebar. Setelah

menumpu diikuti gerakan merendahkan badan dengan cara menekuk


lutut agak dalam ke bawah, kedua lengan berada disamping belakang

badan. Tolakan tersebut dilakukan secara eksplosif, kedua kaki dalam

keadaan rileks dan tangan kanan berada disamping atas. Kepala agak

ke belakang dan lengan sedikit lurus dengan telapak tangan

menghadap ke depan. Tangan kiri bergantung rileks untuk menjaga

keseimbangan tubuh.

3) Sikap Memukul

Bila bola telah berada di atas depan dan dalam jangkauan tangan

perkenaan bola adalah pada telapak tangan dengan suatu gerakan

lecutan baik dari lengan maupun tangan. Pukulan bola yang betul akan

mengakibatkan bola menjadi top spin serta turun dengan cepat.

Setelah bola berhasil dipukul spiker akan segera mendarat. Saat

mendarat ditanah smasher melakukan tumpuan dengan menggunakan

kedua kaki dan dalam keadaan “absortif” (merendah).

Tempat pendaratan diusahakan sedekat mungkin dengan tempat

melakukan tolakan. Setelah berhasil mendarat smasher mengambil

sikap siap normal. Tahap-tahap tersebut dilakukan dalam satu

kesatuan gerak runtut. Menurut Nuril Ahmadi (2007: 31) “Smash

merupakan bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam

upaya memperoleh nilaioleh suatu tim”.

Pukulan smash banyak macam dan variasinya. Pukulanbola

keras dari atas ke bawah jalannya bola menukik. Dalam gerakan

smash sebenarnya ada beberapa langkah. Lebih lanjut Nuril Ahmadi

(2007: 33) menjelaskan bahwa ada empat langkah teknik smash yaitu:
a. Awalan

Berdiri dengan sikap normal dengan jarak 3-4 meter dari net.

Pada saatakan melangkah ke depan terlebih dahulu melakukan

langkah-langkah kecil di tempat.

b. Tolakan

Melangkah kecil ke depan, kemudian menumpu pada kedua

kaki disertai gerakan merendahkan badan dengan cara menekuk

lutut. Kedua lengan sudah berada di samping belakang badan

diikuti dengan tolakan kaki ke atas secara eksplosif dan dibantu

dengan ayunan kedua lengan dari arah belakang ke depan atas.

c. Sikap Saat Perkenaan

Pada saat melayang bila bola telah berada di atas depan dan

dalam jangkauan tangan maka segeralah tangan dipukulkan

secepat-cepatnya. Perkenaan bola pada telapak tangan dengan suatu

gerakan lecutan tangan dan lengan juga diikuti gerakan

membungkuk dan tegak dalam hal ini gerakan lecutan tangan,

lengan, dan posisi tegak merupakan suatu kesatuan gerakan yang

harmonis dan eksplosif.

d. Sikap Akhir

Setelah bola dipukul, maka smasher segera mendarat ke tanah

dilakukan dengan kedua kaki untuk diteruskan dengan mengambil

sikap siap normal.


C. Pengertian Latihan

Menurut Suharno (2002: 11), “bahwa latihan adalah suatu proses

mempersiapkan organisme secara sistematik untuk mencapai mutu prestasi

maksimal dengan diberi beban fisik dan mental yang teratur,terarah,

meningkat dan berulang- ulang waktunya”. Menurut Hare (2002:11) “latihan

adalah proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah,

khususnya prinsip-prinsip pendidikan secara teratur dan terencana sehingga

mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan dalam

olahraga adalah suatu bentuk aktivitas gerak yang terencana, dilakukan

melalui proses yang panjang dan berkesinambungan dengan memperhatikan

aspek-aspek dalam latihan tersebut untuk dapat menghasilkan gerakan yang

efektif dan efisien.

D. Prinsip-prinsip Latihan

Prinsip-prinsip latihan menurut Bompa (1994) dan Marten (1990) yang

dikutip Giri Wiarto (2013:153) terdiri dari 10 prinsip, yaitu sebagai berikut :

1) Prinsip Kesiapan

Prinsip ini materi dan dosis latihan harus di sesuaikan dengan usia

atlet. Atlet yang belum dewasa lebih sedikit untuk mampu memanfaatkan

latihan. Hal demikian karena terdapat perbedaan dalam kematangan, baik

kematangan otot, power maupun psikologis.

2) Prinsip Individual
Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Demikian

juga dalam merespon beban latihan untuk setiap atlet berbeda-beda.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan terhadap kemampuan

atlet dalam merespon beban latihan adalah keturunan, kematangan, gizi,

waktu istirahat dan tidur, kebugaran, lingkungan, cidera dan motivasi.

3) Prinsip Beban berlebih

Prinsip ini menggambarkan bahwa beban latihan harus di berikan

secara cukup berat, intensitas tinggi dan dilakukan secara berulanng-ulang.

Apabila beban terlalu berat, akan mengakibatkan tubuh tidak mampu

beradaptasi sedangkan apabila beban terlalu ringan tidak akan berpengaruh

terhadap kualitas latihan atlet.

4) Prinsip Peningkatan

Ketika latihan, beban latihan harus bertambah secara bertahap dan

kontinu. Prinsip ini harus memperhatikan frekuensi latihan, intensitas

latihan dan durasi latihan untuk setiap latihan.

5) Prinsip Kekhususan

Setiap atlet melakukan latihan pasti memiliki tujuan. Materi latihan

harus dipilih sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga. Berikut adalah

pertimbangan dalam menerapkan prinsip kekhususan yaitu

spesifikasikebutuhan energi, spesifikasi bentuk dan model

latihan,spesifikasi ciri gerak dan kelompok otot, dan waktu latihan.

E. Macam-macam Model Latihan Smash

Beberapa model yang dikenal dalam meningkatkan smash antara lain ::

1. Latihan memukul bola sesering mungkin


2. Latihan pergelangan tangan dengan botol aqua/ beban lain

3. Latihan perkuat jari-jari tangan

4. Latihan memukul bola ketembok secara terus menerus

5. Memukul bola digantung

F. Pengertian Latihan bola digantung

Bola digantung merupakan salah satu media yang dapat digunakan

sebagai perantara untuk mentransfer dalam menyampaikan pesan dari

pengirim ke penerima khususnya pada media latihan teknik pukulan smash

pada bola voli. Bola digantung yang dimaksud dalam pengertian ini adalah

bola yang digantung dengan seutas tali yang diikat pada ujung tiang yang

berporos pada pengikat tali, dengan menggunakan bola voli pada ketinggian

sesuai dengan jangakauan pemain. Latihan memukul bola digantung secara

mekanik mampu mengembangkan kecepatan dan ketepatan memukul bola.

Dengan awalan langkah serta ketepatan memukul bola yang dilakukan

secara berulang-ulang dapat melatih respon memukul bola yang pas dan dapat

melatih agar mencapai raihan bola yang tinggi serta lompatan yang tinggi

pula. Menurut Wahono (2008), kelebihan bentuk latihan smash dengan cara

bola digantung adalah:

1. Koordinasi antara indera penglihat dan indera gerak yang didukung oleh

posisi badan yang memungkinkan maka dapat menghasilkan koordinasi

yang baik antara keduanya.

2. Seorang pemain dapat menentukan ketepatan antara perkenaan bagian

telapak tangan dengan bola pada saat melakukan smash.

3. Dapat memotivasi jangkauan pukulan yang lebih tinggi.


Kelemahan bentuk latihan smash dengan cara bola digantung adalah :

1. Kurangnya koordinasi gerakan terhadap datangnya bola pada saat

melakukan smash dalam permainan.

2. Keterbiasaan memukul bola diam, membuat ketergantungan pemain saat

melakukan smash hanya pada umpan yang tepat saja.

3. Seorang pemain tidak dapat memastikan antara bola masuk dan bola

keluar setelah melakukan smash terhadap bola yang digantung.

G. Pengertian Ketepatan

Menurut Suharno HP (1981: 32), bahwa “ketepatan adalah kemampuan

seseoran untuk mengarahkan sesuatu gerakan ke sesuatu sasaran sesuai

dengan tujuannya”.

Kegunaan ketepatan dalam bola voli meliputi: (1)meningkatkan prestasi

atlet, (2) gerakan anak latih dapat efektif dan efisien,(3) mencegah terjadinya

cidera, (3) mempermudah menguasai teknik taktik.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

ketepatan adalah kemampuan dalam melakukan gerak ke arah sasaran tertentu

dengan melibatkan beberapa faktor pendukung dan terkoordinasi dengan baik

secara efektif dan efisien.

Suharno HP (1981: 32) selanjutnya hal lain yang mempengaruhi

ketepatan adalah :

1. Koordinasi tinggi yang berarti ketepatan tinggi.

2. Besar dan kecilnya sasaran.


3. Ketajaman indera dan pengaturan syaraf.

4. Jauh dan dekatnya bidang sasaran.

5. Penguasaan teknik yang benar.

6. Cepat dan lambatnya gerakan yang dilakukan.

7. Feeling anak latih dan ketelitian.

8. Kuat dan lemahnya suatu gerakan.

Suharno HP (1981: 32) Latihan ketepatan biasanya mempunyai ciri-

ciri sebagai berikut:

a. Harus ada target tertentu untuk sasaran gerak.

b. Kecermatan/ketelitian gerak sangat menonjol kelihatan dalam gerak

(ketenangan).

c. Waktu dan frekuensi gerak tertentu sesuai dengan peraturan.

d. Adanya suatu penilaian dalam target dan latihan mengarahkan gerakan

secara teratur dan terarah.

H. Penelitian yang Relevan

Melengkapi dan membantu penelitian, dicari penelitian yang relevan.

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. I Made Suarsana “ Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap

Pukulan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu”. Sampel yang

digunakan adalah sebanyak 14 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada pengaruh yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t yaitu

thitung = 16,55 > ttabel =2,201.

I. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Latihan memukul bola digantung terhadap pukulan

ketepatan smash pada siswa kelas v Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Muhamadiyah Pasirloa.

Smash adalah salah satu teknik yang ada dalam bola voli. Teknik smash

ini adalah teknik yang paling sulit dilakukan bagi para atlet pemula.

Diperlukan adanya ketepatan, koordinasi, dan kekuatan untuk menghasilkan

smash yang bagus. Untuk mendapatkan teknik pukulan yang benar dan hasil

smash yang baik perlu adanya latihan. Latihan secara kontinyu dan terus

menerus akan memperoleh hasil teknik smash yang benar serta pukulan

yang baik. Semakin baik teknik smash seseorang maka menunjukan

semakin baik keterampilan pada permainan bola volly.Oleh karena itu

dengan cara melatih gerak yang aktif serta koordinasi seluruh anggota badan

diharapkan dapat meningkatkan penguasaan gerak aktif pada diri atlet saat

latihan maupun pertandingan. Untuk mengetahui perbedaan subjek yang

diberikan perlakuan dalam bentuk latihan memukul bola digantung maka

perlu adanya evaluasi dengan cara melakukan pengukuran dengan

menggunakan tes. Penelitian ini diawali dengan adanya permasalahan yang

muncul dari pelaksanaan pretest, sehingga diperlukan altenatif penyelesaian

masalah.

J. Hipotesis Penelitian

Untuk dapat dipakai sebagai pegangan dalam penelitian ini, maka

perlu menentukan suatu penafsiran sebelumnya tentang hipotesis yang akan

dibuktikan kebenaran. Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah

kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya, jika hipotesis telah


dibuktikan kebenarannya namanya bukan lagi hipotesis melainkan tessa.

(Hadi, 1993 : 257).

Menurut Arikunto (1992 : 62) “hipotesis adalah jawaban sementara

suatu masalah penelitian oleh karena itu suatu hipotesis perlu di uji guna

mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menunjukan

kebenarnnya atau tidak”. Jadi intinya hipotesis harus dibuktikan

kebenarannya dengan cara penelitian.

Atas dasar kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh latihan memukul bola digantung terhadap pukulan

smash pada siswa kelas v Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah

Pasirloa.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


ekspeimen lapangan, dilaksanakan selama 12 kali pertemuan dan frekuensi
3 kali dalam seminggu. Hal ini didasarkan menurut Harre dikutip oleh
Harsono (1988, hlm. 106) bahwa: “Macro-cycle adalah suatu siklus latihan
jangka panjang yang bisa memakan waktu 6 bulan, satu tahun, sampai
beberapa tahun; Meso-cycle lamanya antara 3-6 minggu; dan untuk micro-
cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu.”. Lebih lanjut Sajoto
(1995, hlm. 35) menegaskan bahwa, “Para pelatih dewasa ini pada
umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu,
agar tidak terjadi kelelahan yang kronis”.
Sedangkan desain yang digunakan yaitu pre-experimental design tipe
one group pretest-posttest (tes awal tes akhir kelompok tunggal). Adapun
bentuk desainnya disajikan sebagai berikut:

One group O1 X O2

Gambar 3.1
pre-experimental design tipe one group pretest-posttest (tes awal tes
akhir kelompok tunggal).

Keterangan : O1 : Tes pukulan ketepatan smash sebelum perlakuan


X : Perlakuan (treatament) latihan pukulan smash (bola
digantung)
O2 : Tes pukulan smash ketepatan smash setelah
perlakuan

Alasan menggunakan desain di atas adalah karena tujuan penelitian


ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Latihan bola digantung
terhadap pukulan ketepan smash. Jadi dilakukan tes awal dan tes akhir
untuk melihat sejauh mana pengaruh Latihan tersebut.

B. Lokasi, Waktu dan Populasi

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Pasirloa, yang


beralamat : Kp. Pasirloa Desa Pasirloa Kecamatan Sindangresmi
Kabupaten Pandeglang-Banten
2. Waktu Penelitian

Pelaksanan treatment atau perlakuan diberikan pada kelompok


eksperimen adalah Latihan pukulan smash dengan bola digantung.
Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali seminggu selama 4 minggu
berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 12 kali pertemuan. Hal ini
didasarkan menurut Harre dikutip oleh Harsono (1988, hlm. 106)
bahwa: “Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang
bisa memakan waktu 6 bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun;
Meso-cycle lamanya antara 3-6 minggu; dan untuk micro-cycle kurang
dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu.”. Lebih lanjut Sajoto (1995, hlm.
35) menegaskan bahwa, “Para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju
untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak
terjadi kelelahan yang kronis”.

3. Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2014: 80) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri: Obyek atau Subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Pasirloa yang berjumlah 14 orang.
Menurut Sugiyono (2014: 81) Sample adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut
Arikuonto (2010) Penentuan pengambilan sempel sebagai berikut:
apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sempel dalam penelitian
ini adalah para siswa kelas V pengaruh bola volley digantung
terhadap pukulan smash, Yang berjumlah 14 orang. Semuanya
ditetapkan sebagai sempel karna jumlah sempel atau subjeknya kurang
dari 100 orang dan disebut sampel jenuh.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam


(variasi) nilai. Konsep merupakan abstraksi yang dibuat secara umum.
definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau menerjemahkan sebuah konsep variabel ke dalam instrumen
pengukuran. Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada siswa
kata ‘dapat diobservasi’. Apabila seorang peneliti melakukan suatu
observasi terhadap suatu gejala atau objek, maka peneliti lain juga dapat
melakukan hal yang sama, yaitu mengidentifikasi apa yang telah
didefinisikan oleh peneliti pertama. (Agung Widhi Kurniawan, Zarah
Puspitaningtyas 2016 : 90). Variabel dalam penelitian ini menggunakan 1
(satu) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat.

D. Variabel Bebas (Independent Variabel)


Apabila ada dua variabel yang saling berhubungan, sedangkan bentuk
hubungannya adalah bahwa perubahan variabel yang satu mempengaruhi
atau menyebabkan perubahan variabel yang lain, maka variabel yang
mempengaruhi atau variabel penyebab tersebut merupakan Variabel
bebas atau vaiabel independen. Variabel bebas adalah variabel yang
nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya, dalam penelitian ini ada
empat variabel bebas, yaitu Alat bantu (X).

E. Variabel Terikat (Dependent Variabel)


Apabila ada dua variabel yang saling berhubungan, sedangkan bentuk
hubungannya adalah bahwa perubahan variabel yang satu mempengaruhi
atau meenyebabkan perubahan variabel yang lain, maka variabel yang
dipengaruhi atau variabel yang disebabkan merupakan variabel tidak
bebas atau variabel dependen. Variabel terikat adalah variabel yang
nilainya bergantung pada variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel
terikat adalah Hasil belajar gerakan renang gaya bebas(Y)

F. Definisi Operasional Variabel


Untuk menghindari terjadinya pengertian yang keliru tentang konsep
variabel yang terlibat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel
tersebut perlu didefinisikan secara operasional sebagai berikut :
1 Latihan memukul bola digantung yaitu salah satu cara melatih
pukulan tangan dengan cara bola digantung yang dapat
mempengaruhi pukulan smash.
2 Pukulan smash adalah suatu pukulan yang dilakukan dengankeras
memakai teknik tertentu, hal ini dilakukan agar bola bias
memasuki lapangan lawan dengan tujuan agar dapat meraih angka.

G. Instrumen Penelitian
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument
penelitian.“instrument adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati. secara sepesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian”. Prof.Dr. Sugiyono (2014:
102).

Instrumen sebagai media bantu pengambilan data harus dapat


memberikan informasi tentang responden sesuai deengan keadaan yang
sebenarnya. Menurut Suharsimi Alikunto (2006:150) insrtumen dibagi
menjadi dua macam, yaitu test dan non test (bukan test). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan test ketepatan
pukulam smash.
1. Pengukuran Pukulan Ketepatan Smash
Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan test, yaitu tes
Smash Bola Voli Menurut Nurhasan (1994:95) tes ini bertujuan untuk
rnengetahui ketepatan Smash dalam permainan bola voli.Adapun
gambar tes smash adalah seperti terlihat di bawah ini :
Gambar 3.2
Lapangan Tes Ketepatan Smash Sumber : Nurhasan (2000:95)

a. Alat
Alat dan perlengkapan yang dipakai yaitu:
1) Lapangan bolavoli dan net
2) Bola voli
3) Peluit
4) Stopwatch
5) Formulir dan alat tulis
b. Testor
Jumlah testor sebanyak tiga orang yaitu:
Dua orang testor mengamati dan mengawasi jatuhnyabola pada petak sasaran.
Satu orang testor menghitung waktu pelaksanaan dan mencatat hasil yang
dicapai oleh atlet.
c. Pelaksanaan Tes Pretest dan Posttest
1. Pelaksanaan tes sebagai berikut :
a. Testi berada dalam daerah serang atau bebas dilapangan permainan.
b. Bola diarahkan dekat dan atas net kearah testi
c. Dengan mempergunakan awalan atau tidak menggunakan awalan,
testi melompat dan memukul bola melampaui jaring ke dalam
lapangan di seberangnya dimana terdapat sasaran dengan angka-
angka.
d. Testi berusaha mengarahkan bola kesasaran angka yang besar
yaitu angka 5 yang telah ditentukan untuk mengukur ketepatan
smash.
e. Testi diberi kesempatan sebanyak 5 kali pukulan.

Gambar 3.3
Langkah pukulan smash

2. Cara menilai

a. Skor terdiri dari angka sasaran.

b. Skor 0 (nol) jika saat memukul tangan menyentuh

jaring, bola tidak melewati jaring dan/atau bola jatuh di

luar sasaran.

c. Bola yang jatuh pada garis sasaran, dihitung telah

memasuki sasaran dengan angka yang lebih besar.

d. Skornya adalah jurnlah angka yang dikumpulkan dari ke

5 kesempatan memukul smash.


H. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir.

Menghitung hasil tes awal dan akhir pukulan ketepatan smash bola voli

menggunakan teknik analisa data uji t. Setelah hasil preetest dan posttest

terpenuhi maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan

rumus uji t sample berpasangan (paired sample t-test).


BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. TEMUAN PENELITIAN

1. Deskripsi Hasil Pukulan Ketepatan Smash

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan 1


kelompok sampel sebagai subjek.
Berikut deskripsi dari hasil pukulan ketepatan smash.
Tabel 4.1
Deskripsi Data Hasil pretest dan posttest pukulan ketepatan smash

Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Mean Deviation
pre-test 14 7 12 19 15,21 2,007
post-test 14 7 16 23 18,93 2,129
Valid N 14
(listwise
)

Berdasarkan tabel 4.1. di atas, diketahui bahwa mean atau rata-rata nilai pretest
pada hasil pukulan ketepatan smash sebesar 15,21 dengan simpangan baku 2,007.
Sedangkan mean atau rata-rata nilai posttest pada hasil pukulan ketepatan smash
sebesar 18,93 dengan simpangan baku sebesar 2,129.

Nilai gain skor pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data rata-rata peningkatan

Pukulan Ketepatan Smash Peningkatan

pretest posttes Rata-rata

15,21 18.93 3,78


Berdasarkan tabel 4.2, hasil rata-rata peningkatan hasil pukulan ketepatan
smash memperoleh peningkatan sebesar 3,78.

2. Uji Normalitas
Syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan statistik parametrik diantaranya
adalah data harus berdistribusi normal. Oleh karena itu perlu dilakukan uji normalitas
data. Hasil analisisnya disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Hasil pre-test 0,185 14 .200* 0,965 14 0,798
ketepata
post-test 0,129 14 .200* 0,958 14 0,682
n smash

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan perhitungan tabel 4.3, diketahui nilai signifikansi (Sig) pretest


sebesar 0,798 > 0,05 dan untuk postest nilai signifikansinya sebesar 0,682 > 0,05.
Sesuai dengan hasil tersebut, maka kelompok hasil ketepatan smash berdistribusi
normal, sebab nilai signifikansi > 0,05.

3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui beberapa varian populasi yang
sama dan atau tidak. Selain itu uji homogenitas dilakukan sebagai prasyarat untuk
melakukan analisis selanjutnya. Berikut ini menyajikan hasil analisis uji homogenitas
antara lain:
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Based on Mean 0,039 1 26 0,844
ketepatan
smash Based on Median 0,087 1 26 0,770

Based on Median and with adjusted df 0,087 1 25,999 0,770

Based on trimmed mean 0,057 1 26 0,814

Berdasarkan data 4.4 di atas, diketahui nilai sig. sebesar 0,844 lebih besar dari

0,05, dan karena nilai sig. lebih tinggi dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data

ketepatan pukulan smash memiliki varian yang sama atau homogen.

4. Uji Hipotesis

a. Pengaruh Latihan memukul bola voli digantung terhadap pukulan

ketepatan samsh pada siswa kelas v Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Muhamadiyah Pasirloa

Table 4.5
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Sig.
of the Difference
Std. Error (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pai pretest -3,714 0,726 0,194 -4,134 -3,295 -19,135 13 0,000
r1 ketepatan
smash -
posttest
ketepatan
samsh

Hipotesis nol (H0) pertanyaan yang akan diuji yaitu model latihan

menggantung bola tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pukulan


ketepatan smash. Sedangkan hipotesis alternatif (H 1) adalah model latihan

menggantung bola memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pukulan ketepatan

smash.

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai (Sig) < 0,05 maka H 0 ditolak,

sedangkan jika p-value > 0,05 maka H0 diterima. Sesuai dengan hasil analisis pada

tabel 4.5 diperoleh nilai sig sebesar 0.000, karena nilai p_value lebih kecil dari pada

nilai alpha (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak. Dengan kata lain model Latihan

menggantung bola memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pukulan ketepatan

smash.

B. Pembahasan Penelitian

2. Terdapat Pengaruh Latihan Memukul Bola Digantung Terhadap Pukulan

Smash Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah

Pasirloa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penliti paparkan di atas, hipotesis nol

(H0) pertanyaan yang akan diuji yaitu model latihan menggantung bola tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pukulan ketepatan smash. Sedangkan

hipotesis alternatif (H1) adalah model latihan menggantung bola memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pukulan ketepatan smash.

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai (Sig) < 0,05 maka H 0 ditolak, sedangkan jika

p-value > 0,05 maka H0 diterima. Sesuai dengan hasil analisis pada tabel 4.5 diperoleh

nilai sig sebesar 0.000, karena nilai p_value lebih kecil dari pada nilai alpha (0,000 <
0,05) maka Ho ditolak. Dengan kata lain model Latihan menggantung bola

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pukulan ketepatan smash.

Sesuai dengan kajian teori yang mengatakan bahwa bola digantung

merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai perantara untuk

mentransfer dalam menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima khususnya pada

media latihan teknik pukulan smash pada bola voli. Bola digantung yang dimaksud

dalam pengertian ini adalah bola yang digantung dengan seutas tali yang diikat pada

ujung tiang yang berporos pada pengikat tali, dengan menggunakan bola voli pada

ketinggian sesuai dengan jangakauan pemain. Latihan memukul bola digantung

secara mekanik mampu mengembangkan kecepatan dan ketepatan memukul bola.

Dengan awalan langkah serta ketepatan memukul bola yang dilakukan secara

berulang-ulang dapat melatih respon memukul bola yang pas dan dapat melatih agar

mencapai raihan bola yang tinggi serta lompatan yang tinggi pula. Menurut Wahono

(2008), kelebihan bentuk latihan smash dengan cara bola digantung adalah:

4. Koordinasi antara indera penglihat dan indera gerak yang didukung oleh posisi

badan yang memungkinkan maka dapat menghasilkan koordinasi yang baik antara

keduanya.

5. Seorang pemain dapat menentukan ketepatan antara perkenaan bagian telapak

tangan dengan bola pada saat melakukan smash.

6. Dapat memotivasi jangkauan pukulan yang lebih tinggi.


BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berlandaskan pada tujuan penelitian yang telah dipaparkan pada BAB I, yaitu

untuk mengetahui pengaruh latihan memukul bola volly digantung terhadap pukulan

ketepatan smash pada siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasirloa, maka

berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, serta pengujian hipotesis, dapat

disimpulkan bahwa “Latihan memukul bola voli digantung berpengaruh secara

signifikan terhadap pukulan ketepatan smash pada siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Muhamadiyah Pasirloa”.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Latihan memukul bola voli

digantung berpengaruh secara signifikan terhadap pukulan ketepatan smash pada

siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhamadiyah Pasirloa. Berlandaskan dari

kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal

yang dapat disampaikan sebagai rekomendasi yaitu, sebagai berikut:

1. Bagi pelatih bola voli disarankan agar menerapkan model latihan memukul bola

voli digantung dalam proses pelatihan pukulan smash untuk meningkatkan


ketepatan pukulan smash, karena memberikan dampak positif terhadap

peningkatan kemampuan pukulan smash

2. Bagi pelatih saat ini harus menyadari bahwa seyogyanya dalam program latihan

tidak hanya berfokus pada kemampuan teknik saja, melainkan juga harus

menerapkan pelatihan keterampilan ketepatan pukulan smash untuk menunjang

peningkatan performa atlet.

3. Latihan keterampilan ketepatan pukulan smash melalui model latihan

menggantung bola voli diharapkan dapat diterapkan pada proses atau program

latihan agar dapat membantu atlet dalam upaya meningkatkan performanya.

4. Bagi penelitian lebih lanjut, disarankan agar dapat memberikan keterbaharuan

lagi terutama meneliti variabel lain yang dapat dikembangkan melalui latihan

yang lainnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Hasil Pre-Test Dan Post-Test

Peningkatan pukulan ketepatan smash


Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil pre-test 0,185 14 .200* 0,965 14 0,798
ketepata
post-test 0,129 14 .200* 0,958 14 0,682
n smash

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
hasil Based 0,039 1 26 0,844
ketepatan on Mean
smash Based 0,087 1 26 0,770
on
Median
Based 0,087 1 25,999 0,770
on
Median
and with
adjusted
df
Based 0,057 1 26 0,814
on
trimmed
mean
Uji T Berpasangan

Paired Samples Statistics


Std. Std.
Deviatio Error
Mean N n Mean
Pair 1 pretest 15,21 14 2,007 0,536
ketepatan
smash
posttest 18,93 14 2,129 0,569
ketepatan
samsh

Paired Samples Test


Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)
95% Confidence
Interval of the
Std.
Difference
Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper
Pai pretest -3,714 0,726 0,194 -4,134 -3,295 -19,135 13 0,000
r1 ketepatan
smash -
posttest
ketepatan
samsh
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta: Era Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktik.
Jakarta: Rineka

Cipta.

Bompa, T.O. 1994. Periodization Training for Sport. Diterjemahkan oleh Sarwono.
1991. Surabaya: Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.

Muhajir. 2004. Pembinaan Cara-Cara Pembinaan Bolavoli. Jakarata: Depdikbud.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharno H.P. 1984. Metodik Melatih Bolavolley. Yogyakarta: IKIP.


Sukandarrumidi,2004. Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis untuk Peneliti
Pemula, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sukintaka. 1983. Permainan dan Metodik Buku III. Jakarta: PT Firman Resama,
Sutrisno Hadi. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offside.

Subagiyo.2013. Pengembagan estrakurikuler.gembira.jakarta.

Robinson. 1997. Bola Boly Bimbingan, Petunjuk dan Teknik Bermain. Semarang:
Dahara Prize Semarang.

Dieter beutelsthahl.2015.Belajar bermain bola volly

Anda mungkin juga menyukai