SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
FITRIANI
10540 5798 12
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
FITRIANI
10540 5798 12
i
Motto dan Persembahan
Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan maka apabila kamu sudah
selesai dalam suatu urusan, lakukannlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
lain, dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S. Al-Insyiroh
6-8)
Usaha itu dimulai dari mimpi yang diiringi dengan do’a. Mimpi tanpa usaha akan
sia-sia dan mimpi tanpa doa akan tiada berkah dariNya (Fitri)
Jika kita sudah memulai janganlah berfikir untuk berhenti, tetapi jika kita sudah
terlanjur berhenti maka bangkitlah dan berfikir untuk melanjutkannya kembali
(Fitri)
Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda (idrus) dan Ibundaku (Maryam) yang selalu
berdo’a dan menguatkanku dengan ketulusannya.
Keluarga besarku yang selalu mendoakan keberhasilan ku.
Sahabat-sahabat yang selalu mendukungku (etty, ayu, ifa, nandha, ziza).
Teman seperjuanganku di kelas K angkatan 2012 menjadi teman dalam berbagi
suka dan duka semasa di perkuliahan.
Almamaterku tercinta.
vi
ABSTRAK
Fitriani. 2016. Hubungan Antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan
Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng.
Pembimbing I H. M. Basri, Pembimbing II Munirah.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
yang senantiasa di curahkan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini hingga
Tiada kata yang patut penulis ucapkan selain puji syukur ke hadirat allah
skripsi ini, walau hanya dalam bentuk sederhana. Dengan segala keterbatasan
penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
untuk kedua orang tua tercinta Ayahanda Idrus, S.Pd.I dan Ibunda Maryam yang
sampai selesainya skripsi ini. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hormat dan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim,
viii
SE., MM., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Dr. Andi
Makassar, dan Ibu Sulfasyah, MA., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H.
menyempurnakan skripsi ini. Dan para dosen yang telah mendidik dan mengajar
hingga penulis dapat menambah ilmu dan wawasan serta kritikan dan sarannya
Sekolah SDN No. 28 Bangkala Loe Kab, Bantaeng dan Bapak Arifuddin S.Pd.,
selaku Guru Kelas V beserta seluruh staf, para guru, siswa kelas V atas segala
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
A. Kajian Teori
B. Disiplin Belajar
x
4. Indikator Disiplin Belajar ..................................................... 14
C. Motivasi Belajar
D. Hasil Belajar
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 51
B. Saran .......................................................................................... 52
LAMPIRAN.................................................................................................... 55
xii
BAB I
PENDAHULUAN
murid, misalnya terlambat datang ke sekolah, tidak memakai seragam yang sesuai,
tidak membuat PR, tidak membuat tugas yang diberikan, membolos, merokok,
dan bahkan tidak membawa buku pelajaran. Ini menunjukkan bahwa disiplin
belum menjadi budaya bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapat
Wibowo (2012: 1-16) yang mengatakan karakter orang Indonesia itu masih sangat
(2013: 8) memperoleh data tentang kedisiplinan siswa, yaitu dari 64 orang murid
betapa pentingnya sikap disiplin terutama bagi generasi bangsa Indonesia. Untuk
membentuk generasi bangsa yang mempunyai kedisiplinan yang tinggi, kita perlu
memulainnya dari sekolah. Dengan adanya disiplin di sekolah, dapat melatih dan
hal ini sesuai dengan pernyataan Tu’u (Amri, 2013: 163) yang
1
2
karena berpengaruh pada hasil belajar yang akan diperoleh murid, dengan adanya
disiplin murid dalam belajar, maka pola belajar mereka lebih teratur dan terarah
Berbicara tentang disiplin di sekolah, kita dapat ketahui kegiatan apa saja
gurunya, kemudian memberi salam pada guru dan berdoa untuk memulai
Selanjutnya pada saat pembelajaran berlangsung, para murid ada yang mencatat,
pertanyaan guru maupun pertanyaan teman, bahkan ikut aktif dalam penjelasan
serta mengembangkan materi yang ada. Hal itu semua merupakan kegiatan
namun pada umumnya murid belum menyadari pentingnya belajar (Dimyati dan
sangatlah sulit dilakukan para murid, karena dalam belajar diperlukan adanya
kesadaran diri. Melalui kesadaran diri untuk belajar inilah dapat tercermin disiplin
mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Membiasakan hidup
disiplin, apalagi disiplin dalam belajar pada diri murid tidaklah mudah, banyak
faktor yang mempengaruhi antara lain sumber belajar, pendidik, orang tua, dan
3
pendidikan salah satunya yaitu membiasakan hidup disiplin belajar bagi murid.
Seringkali pendidikan dalam keluarga terjadi secara tidak langsung, dalam arti
Pendidikan keluarga terjadi secara alami melalui didikan orang tua seiring
peranan untuk membiasakan anaknya untuk hidup disiplin dalam belajar. Karena
kegiatan belajar mengajar di sekolah saja, tetapi juga perlu didukung dengan
kondisi dan didikan orang tua yang dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Disiplin merupakan prilaku murid yang tidak secara otomatis melekat pada
dirinya sejak lahir, tetapi dibentuk oleh lingkungan melalui pola asuh dan
perlakuan orang tua, guru, dan masyarakat. Individu yang memiliki sikap disiplin
akan mampu mengendalikan dan mengarahkan dirinya pada prilaku yang taat,
diberlakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Amri (2013: 167) bahwa upaya
perubahan pola, sistem aturan, sistem sanksi, dan penghargaan dari dalam diri
adalam motivasi, karena jika seorang memahami apa yang diinginkan dan apa
yang harus dilakukan untuk hidup terasa lebih nyaman, menyenangkan, sehat dan
sukses, akan memotivasi murid untuk membuat perencanaan hidup dan mematuhi
perencanaan yang dibuat atas kemauan dan kesadaran dirinya sendiri, sehingga
disiplin belajar murid, maka juga diperlukannya motivasi belajar dalam diri
murid juga memiliki sikap kedisiplinan dalam belajarnya, sehingga hasil belajar
untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, sehingga murid akan terus giat
belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Daryanto (2010: 36) bahwa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi hasil belajar murid adalah faktor psikologi (intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan). Bila murid sudah
memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar sehingga mereka secara terus
mendiskusikan tentang materi yang disampaikan, maka hal tersebut tidak hanya
menjauhkan murid dari rasa malas belajar tetapi akan membentuk suatu
Kab. Gowa, dapat diamati masih banyak murid yang kurang memiliki motivasi
untuk belajar sehingga banyak dijumpai murid yang kurang disiplin dalam belajar,
kelas. Di dapat dari pengalaman selama PPL, dari 20 siswa setiap harinya rata-rata
1-6 orang tidak hadir, 1-5 orang tidak membuat PR, 1-4 orang membuat
kegaduhan, 1-6 orang tidak memakai seragam sekolah. Wali kelas pun
mengatakan masih banyak murid yang tidak mencapai KKM yang ditetapkan di
sekolah yaitu PKn= 75, B. Indonesia= 69, Matematika=65, IPA= 69, dan IPS= 68.
Hal ini merupakan tugas guru dan orang tua untuk memperbaiki disiplin belajar
dan meningkatkan motivasi belajar dalam diri anak. Karena sikap disiplin dan
motivasi sangat penting dimiliki agar siswa terarah dan teratur dalam belajar.
Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dan teratur dalam belajar akan
menyadari bahwa belajar bukanlah suatu paksaan, melainkan suatu usaha dirinya
Belajar dengan Hasil Belajar Siswa”. Penulis memilih siswa kelas V SDN No. 28
Bangkala Loe Kab. Bantaeng sebagai tempat penelitian dengan melihat proses
Dengan motivasi dan disiplin belajar yang tinggi, murid akan bersungguh-
tentang materi yang mereka dapatkan. Setelah berada di rumah pun mereka akan
belajar lebih teratur dan terarah. Dari pemaparan di atas, maka penulis tertarik
Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN No. 28 Bangkala loe
Kab. Bantaeng”.
B. Rumus Masalah
yaitu:
1. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dengan hasi belajar siswa
2. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa
3. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dan motivasi belajar secara
C. Tujuan Penelitian
bertujuan:
belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No.
D. Manfaat Penelitian
sekolah.
a. Bagi Peneliti
pendidikan
b. Bagi Guru
c. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan acuan bagi para orang tua untuk mendorong siswa agar
Penelitian Relevan
ilmiah yang senada dengan tema disiplin dan motivasi belajar sehingga
dapat saling melengkapi satu sama lain, akan tetapi penulis belum
9
10
A. Disiplin Belajar
aktivitas atau kegiatan. Oleh karena itu perlu adanya kedisiplinan dalam
melakukan suatu kegiatan, misalnya dalam hal belajar. Tanpa adanya kesadaran
Sebagai seorang murid sangat perlu menanamkan sikap disiplin dalam hal
belajar, hal ini akan menjadi kebiasaan baik yang tertanam dalam diri murid
belajar dengan teratur, sehingga memperoleh hasil yang baik di sekolah. Berbicara
tentang disiplin belajar akan tiada habis-habisnya, karena merupakan hal yang
ketika orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-
tindakan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan sesuatu yang telah
ditetapkan.
dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Bila seseorang belajar, maka akan terjadi
perubahan mental dari tidak bisa menjadi bisa, diiringi dengan perubahan fisik
pada anak. Gagne (dalam Daryanto, 2010: 12) menyatakan ada dua defenisi
belajar yaitu: (1) belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
Slameto (2010: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
dapat dijelaskan bahwa disiplin belajar adalah suatu sikap, kelakuan, perbuatan,
dan kebiasaan yang menunjukkan kepatuhan dan ketaaatan atas peraturan yang
berlaku baik di rumah, sekolah, dan masyarakat yang tumbuh dari dalam diri
siswa.
murid, untuk mencapai hasil yang optimal dia harus disiplin, baik disiplin dalam
13
sekolah bagi anak akan terasa kondusif dan anak akan lebih memahami pelajaran
yang disampaikan oleh guru, sehingga memperoleh hasil yang lebih baik, (2) anak
dapat melatih diri menjadi pribadi yang tertib dan patuh terhadap peraturan, (3)
baik tanpa merasa terancam karena hukuman, (4) disiplin akan membawa anak
menuju kesuksesan dalam memperoleh hasil yang baik, terutama dalam belajar.
motivasi yang kuat. Apalagi disiplin dikembangkan dan diterapkan dengan baik,
konsisten, dan konsekuen akan berdampak baik bagi kehidupan dan perilaku
murid. Disiplin dapat mendorong murid untuk belajar secara teratur dalam praktis
14
hidup di sekolah tentang hal-hal yang positif, melakukan hal-hal yang benar,
menjauhi hal-hal yang negatif. Dengan disiplin, murid akan belajar beradaptasi
dengan orang lain dalam lingkungan tersebut. Jadi disiplin dapat mengarahkan
mendidik anak agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, sehingga anak
sadar bahwa dengan kedisiplinan akan tercapai hasil belajar yang optimal.
disimpulkan bahwa disiplin dalam belajar itu berfungsi sebagai suatu perilaku dan
(2011) indikator disiplin belajar adalah 1) patuh dan taat terhadap tata tertib
pendapat:
beda. Ada murid yang memiliki kedisiplinan yang tinggi, dan sebaliknya ada pula
dipengaruhi oleh: (1) Pola asuh dan control yang dilakukan oleh orang tua (orang
dewasa) terhadap perilaku. (2) Pemahaman tentang diri dan motivasi. (3)
murid dalam belajar yaitu: (1) Individu itu sendiri dan lingkungannya, (2) pola
asuh dan kontrol yang dilakukan oleh orang tua (pendidik), (3) pemahaman
tentang diri dan motivasi, (4) hubungan sosial dan pengaruhnya terhadap individu.
B. Motivasi Belajar
Aktivitas belajar sehari-hari tidak lepas dari motivasi belajar, artinya setiap
aktivitas belajar yang kita lakukan pasti didukung rasa keinginan yang muncul
17
dari dalam diri kita. Hal ini karena motivasi juga ikut berperan menentukan
adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan
Dalam definisi tersebut terdapat tiga unsur yang saling terkait, yaitu :
lapar.
boleh terjadi dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam
perbuatan.
suatu tujuan. Contohnya, seorang siswa kelas III SMA memiliki harapan
terasa mendesak, maka kebutuhan itu akan memotivasi orang tersebut untuk
mendorong orang untuk menetapkan target yang penuh tantangan, dia harus
Sebagai seorang guru sudah sepatutnya untuk terus memacu semangat dan
membangun motivasi belajar dalam diri murid dalam proses kegiatan belajar.
19
pentingnya materi yang akan disampaikan bagi murid itu sendiri. Memang untuk
memunculkan motivasi diri murid bukanlah hal yang mudah, bahkan merupakan
sebuah tantangan bagi para guru, apalagi tidak ada kesadaran dalam diri murid
motivasi dalam diri murid dapat dilakukan dengan memberi pujian, memberi
hadiah, memberi nasihat, teguran, dan menciptakan suasana belajar yang nyaman
belajar merupakan suatu bentuk dorongan dalam diri individu untuk memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri. Jadi, motivasi juga dapat berpengaruh pada kegiatan
belajar murid dalam rangka mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi dapat
adanya suatu dorongan dan keinginan atau yang biasa disebut dengan motivasi.
untuk melakukan suatu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara maksimal
seseorang untuk belajar dan bertindak demi tercapainya tujuan tertentu. Soemanto
(2006: 207): menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi belajar memiliki dua
elemen atau komponen, yaitu elemen dalam (inner component) berupa perubahan
yang terjadi di dalam diri seseorang, berupa keadaan tidak puas atau ketegangan
psikologi. Sedangkan elemen luar (outer component) adalah tujuan yang ingin
dicapai seseorang.
kekuatan dan keinginan untuk belajar secara terarah, sehingga tercapai tujuannya.
Yamin (2007: 226) menyatakan: bahwa motivasi dalam belajar dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu: 1) Motivasi ekstrinsik, merupakan kegiatan belajar yang tumbuh
dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan
tugas dari sekolah. Agar dapat membangun motivasi intrinsik ini, siswa
perlu memahami apa yang mereka pelajari, manfaat yang diperoleh dari
belajar, menyenangi tugas-tugas, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar
dalam dirinya, sehingga siswa memiliki energi untuk belajar. 2) Motivasi
ekstrinsik, merupakan dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di
luar perbuatan yang dilakukannya.
Orang berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar seperti halnya dikatakan
oleh Reid (2009: 20) motivasi dapat dikembangkan melalui motivasi berupa
tugas, motivasi karena penghargaan, dan motivasi karena umpan balik, serta
motivasi belajar di atas, dapat di pahami bahwa: 1) Motivasi belajar itu dapat
timbul dari dalam diri individu tanpa adanya ransangan dari luar (intrinsik), 2)
Motivasi belajar juga dapat timbul karena adanya dorongan atau rangsangan dari
murid untuk terus berusaha dan tekun. Dalam belajar serta secara otomatis
Motivasi belajar tidak hanya ditentukan oleh keinginan yang timbul dari
dalam diri seseorang, akan tetapi motivasi itu juga dapat timbul akibat dari
motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan
seseorang.
atas, dapat disimpulkan bahwa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan
diri murid (misalnya dengan cara memberi angka, memberi hadiah, dan
dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil
pekerjaan.
Sardiman (2010: 83) mengungkapakan: bahwa motivasi yang ada pada diri
memiliki motivasi yang tinggi akan tampak karakter dan ciri-cirinya tersendiri.
24
Oleh karena itu kita harus memahami ciri-ciri motivasi belajar seperti yang
dipaparkan di atas, karena murid yang memiliki ciri-ciri seperti itu akan memiliki
motivasi yang kuat dalam belajar sehingga hasilnya pun juga akan baik.
a. Teori Harapan
diperoleh dari tiap tingkah laku, teori harapan berfikir atas dasar:
2. Valensi yaitu dari hasil suatu tingkah laku tertentu mempunyai valensi atau
3. Harapan prestasi usaha yaitu harapan orang mengenai seberapa sulit untuk
tingkah laku.
Tingkah laku seseorang sampai tingkat tertentu akan tergantung pada tipe
hasil yang paling baik. teori ini meyakinkan bahwa individu termotivasi oleh hasil
mempertahankan hidup.
dikagumi, dihormati oleh orang lain. Secara tidak langsung ini merupakan
c. Hasil Belajar
suatu proses belajar tertentu berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Kita dapat
melakukan evaluasi belajar untuk melihat hasil belajar siswa. Arikunto (2009: 3)
menilai. Kita dapat mengukur sebatas mana pengetahuan yang diperoleh anak
baik berupa tes tertulis maupun tidak tertulis, kemudian melalui pengukuran itu
menyeluruh dan utuh. Hal yang harus dilakukan guru adalah memperhatikan dan
menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi dan prosedur evaluasi
belajar untuk mengukur dan menilai secara efektif proses dan hasil belajar. Dalam
penelitian ini hasil belajar yang akan digunakan adalah rata-rata nilai ulangan
bulanan pada lima mata pelajaran pokok siswa, yaitu: PKn, Bahasa Indonesia,
27
Matematika, IPA, dan IPS di kelas V SD No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng
Menurut Slameto (2010: 54) faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
1) Faktor intern
Faktor intern ini dari dalam diri siswa, terdiri dari tiga aspek yaitu
aspek fisikologis (bersifat jasmani), dan faktor psikologis (bersifat
rohani), dan kelelahan (bersifat jasmani dan rohani).
2) Faktor eksternal
Faktor ekternal adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang
belajar, yaitu : 1) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, suasana
rumah, relasi antara anggota keluarga, 2) faktor sekolah (metode
mengajar, relasi antara guru dan siswa, waktu, disiplin sekolah, 3)
faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul,
media massa).
Amri (2013: 26) menjelaskan: bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa yaitu faktor yang berada dalam diri individu yang
sedang belajar (internal) dan faktor yang berada di luar individu yang
sedang belajar (eksternal). Faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah
(kesehatan dan cacat tubuh), psikologis (intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kelelahan). Faktor eksternal terdiri dari
keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluaraga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan). Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi antar
guru dan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran, waktu,
standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas di rumah.
Faktor masyarakat (kegaiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul,
bentuk kehidupan dalam masyarakat, media massa).
mempengaruhi hasil belajar siswa, baik dari dalam diri individu itu sendiri yaitu
kesehatan, kecerdasan, minat, bakat, perhatian, dan kesiapan, kemudian dari luar
individu terdiri atas pengaruh lingkungan masyarakat dan cara bergaul. Hal ini
28
akan berpengaruh pada hasil belajar dan menentukan baik atau kurang baiknya
D. Kerangka Pikir
dilakukan murid, akan tetapi untuk belajar secara konsisten dan bersungguh-
sungguh sangatlah sulit dilakukan para murid karena dalam belajar diperlukan
adanya kesadaran diri. Melalui kesadaran diri untuk belajar inilah dapat tercermin
hasil belajar murid, baik disiplin belajar di sekolah maupun disiplin belajar di
rumah. Dengan demikian diduga semakin tinggi disiplin belajar murid, akan
semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya, sebaliknya jika semakin
rendah disiplin belajar murid diduga semakin rendah pula hasil belajar yang
diperolehnya.
Disiplin belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) Individu
itu sendiri dan lingkungannya, (2) pola asuh dan control yang dilakukan oleh
29
orang tua (pendidik), (3) pemahaman tentang diri dan motivasi, (4) hubungan
berkolerasi dengan disiplin belajar siswa terdapat pada poin ketiga, yaitu
adanya motivasi belajar, kemudian diikuti disiplin belajar yang tinggi, maka akan
diperoleh prestasi belajar yang tinggi pula, dan begitu juga sebaliknya.
dalam (inner component) berupa perubahan yang terjadi dalam diri seseorang,
keadaan merasa tidak puas dan ketegangan psikologi, (2) Komponen luar (outer
component) berupa apa yang diinginkan seseorang dan tujuan yang menjadi arah
pembelajaran di sekolah.
(Y)
2. Motivasi Belajar ( )
seseorang.
3) Ketegangngan psikologis.
F. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa kelas
2. Ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas
A. Jenis Penelitian
menghubungkan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Dan
menentukan ada tidaknya hubungan, dan seberapa jauh hubungan yang ada antara
1. Populasi
seseorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disamaratakan (di
penelitian (Fraenkel dan Wallen Winarni, 2011: 94). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh murid kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng yang
berjumlah 33.
2. Sampel
sebagai sembarang himpunan yang merupakan bagian dari suatu populasi. Sampel
pada penelitin ini menggunakan sampel populasi, yaitu seluruh anggota kelas V
SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng yang berjumlah 33 murid. Sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 134) yang mengatakan
bahwa “apabila subyek yang diteliti kurang dari 100, lebih baik diambil semua”.
32
33
Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu seluruh siswa kelas
1 Laki-laki 20 Orang
2 Perempuan 13 Orang
Tabel 33 Orang
1. Variabel
aspek, dari manusia, gejala, objek yang mempunyai variasi tertentu yang
terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab
dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
1) Variabel bebas meliputi disiplin belajar (X1) dan motivasi belajar (X2)
berikut :
34
Disiplin Belajar
(Variabel X1.)
X1X2Y Hasil Belajar
X1X2
( Variabel Y )
Motivasi Belajar
( Variabel X2.)
2. Definisi Operasional
komponen dalam (inner component) berupa perubahan yang terjadi dalam diri
luar (outer component) berupa apa yang diinginkan seseorang dan tujuan
c) Hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi
rata-rata nilai lima mata pelajaran pada ulangan bulanan siswa yaitu PKN,
D. Intrument Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah
saja (Sugiyono, 2012: 199). Pada angket diberi skor dengan menggunakan Skala
Likert dimodifikasi oleh peneliti dengan lima pilihan jawaban untuk angket.
b. Sesuai (S)
Kategori Jawaban SS S CS KS TS
Positif (+) 5 4 3 2 1
Negatif (-) 1 2 3 4 5
dan reliable. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu:
yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Angket ini
digunakan untuk memperoleh data tentang disiplin dan motivasi belajar siswa
2) Teknik Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk menggali data dengan cara mempelajari arsip-
arsip, catatan-catatan, maupun sumber tertulis lainnya yang meliputi nilai ulangan
bulanan pada lima mata pelajaran pokok murid yaitu: PKN, Matematika, Bahasa
Indonesia, IPS, dan IPA di kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng.
motivasi belajar dan (Y) hasil belajar. Pada penelitian ini terdapat tiga hipotesis,
yaitu: (1) ada hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa kelas V
SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng, (2) ada hubungan antara motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab.
Bantaeng, (3) ada hubungan antara disiplin belajar dan motivasi belajar secara
bersama-sama dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab.
Bantaeng.
37
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua sesuai uraian di atas maka untuk
sebagai berikut:
= N∑ − (∑ ) (∑ )
{ ∑ − (∑ ) } ∑ – (∑ )
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah subjek
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑ = Jumlah seluruh skor Y
∑ = Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y
∑X = Jumlah nilai X kuadrat
∑Y = Jumlah nilai Y kuadrat
Hipotesis pertama dan kedua diterima jika nilai r sama dengan atau
lebih besar koefisien rtabel pada taraf signifikan 5%. Sebaliknya, jika nilai rhitung
KP = r2 x 100%
√
t=
Keterangan:
t = nilai t hitung
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Kaidah pengujian:
Jika thitung ≥ ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan thitung ≤ ttabel,
disiplin belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar
siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng maka yang perlu
Rx1.x2.y =
Keterangan :
Rx1.x2.y = korelasi ganda antara X1 dan X2 secara bersama-sama dengan
variabel Y
ryx1 = korelasi sederhana antara X1 dengan Y
ryx2 = korelasi sederhana antara X2 dengan Y
rx1x2 = korelasi sederhana antara X1 dengan X2
2) Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X1, X2 terhadap Y dengan
KP = r2 x 100%
Fhitung =
Keterangan:
R = Nilai koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel Bebas (independent)
n = jumlah sampel
Fhitung = Nilai F yang dihitung
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel,
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng pada murid kelas V yang berjumlah 33
murid. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
angket disiplin belajar, motivasi belajar dan nilai rata-rata ulangan bulanan Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn pada bulan Juli tahun ajaran
2016/2017.
angka atau skor yang kemudian ditafsirkan secara deskriptif. Data variabel yang
dideskripsikan dalam penelitian ini, yaitu (1) data variabel bebas (variabel X )
yaitu disiplin belajar, (2) data variabel bebas (variabel X ) yaitu motivasi belajar,
dan (3) data variabel terikat (variabel Y) yaitu rata-rata nilai ulangan bulanan
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn pada bulan Juli tahun ajaran
2016/2017
40
41
korelasi product moment. Uji korelasi product moment yang dilakukan peneliti
positif antara variabel dan Y. Namun jika < maka tidak terdapat
korelasi positif antara variabel dan Y, dengan taraf signifikan 5% dan n = 33.
agar bisa diketahui berapa besar koefesien korelasi antara variabel X dan
1,696 (α = 0,05 dan n = 33), yang berarti ada hubungan disiplin belajar
korelasi product moment. Uji korelasi product moment yang dilakukan peneliti
positif antara variabel X dan Y. Namun jika r <r maka tidak terdapat
korelasi positif antara variabel X dan Y, dengan taraf 5% dan n = 33. Perhitungan
agar bisa diketahui berapa besar koefesien korelasi antara variabel X dan
0,833 lebih besar dari r sebesar 0,344, sehingga hipotesis diterima dan
dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab.
Bantaeng”
korelasi ganda. Uji korelasi ganda yang dilakukan peneliti berdasarkan kriteria
Variabel rx y rx y rx x rx x y F F Keterangan
X
Y 0,702 0,833 0,803 0,831 31,363 3,32 Positif
X
45
korelasi ganda agar bisa diketahui berapa besar koefesien korelasi ganda
(X₁) dan motivasi belajar (X₂) dengan hasil belajar (Y) terdapat hubungan
positif.
hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng.
sebesar 3,32. Yang berarti hubungan antara disiplin belajar dan motivasi
belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa
D. Pembahasan
penelitian ini, dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap masalah yang
belajar dan memotivasi siswa. Dalam pelaksanaan penelitian ini, langkah pertama
yang dilakukan oleh peneliti, yaitu angket penelitian terdiri dua buah angket yang
mengukur tentang disiplin belajar dan motivasi belajar. Pada disiplin belajar
angket.
perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas dan ketegangan
pskologi, dan (2) komponen luar (outer component) dengan indikatornya apa yang
diinginkan seseorang dan tujuan yang menjadi arah kelakuan. Dari dimensi dan
1. Pembahasan Hipotesis
a. Uji hipotesis yang pertama yaitu ada hubungan antara disiplin belajar
dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab.
Bantaeng.
lebih besar dari r 1,696. Dari hasil perhitungan rumus korelasi product
bahwa Ha diterima yaitu ada hubungan antara disiplin belajar dengan hasil
bahwa disiplin sebagai suatu keadaan tertip yang mana orang-orang yang
tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada
sumbangan sebesar 49,9% terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28
b. Uji hipotesis yang kedua yaitu ada hubungan antara motivasi belajar
dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab.
Bantaeng.
bahwa Ha diterima yaitu ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng. Jika
terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng.
bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan
menjadi optimal, jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan,
bahwa fungsi motivasi sebagai pendorong dan pengarah sehingga timbul suatu
langkah awal untuk membangun semangat dan kemauan siswa dalam melakukan
49
suatu hal. Usaha ini timbul dari dalam diri siswa tanpa ada paksaan, sehingga
c. Uji hipotesis yang ketiga yaitu ada hubungan antara disiplin belajar dan
motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala
yaitu ada hubungan antara disiplin belajar dan motivasi belajar dengan hasil
belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. bantaeng. Jika
sebesar 69,0% terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe
Kab. Bantaeng.
motivasi belajar kuat hubungannya dengan hasil belajar siswa. Siswa yang
mempunyai disiplin belajar dan motivasi belajar yang tinggi akan mudah
memperoleh hasil belajar yang maksimal. Hal ini sejalan dengan kajian teori
menurut Amri (2013: 168-169) kedisiplinan dan motivasi itu sangat penting
karena dapat berpengaruh pada hasil belajar yang akan diperoleh siswa, dengan
adanya kedisiplinan yang diiringi motivasi dalam pembelajaran, maka pola belajar
mereka lebih teratur dan terarah sehingga hasil belajar mereka juga maksimal.
50
bahwa terdapat hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa kelas
V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab. Bantaeng, terdapat hubungan antara motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe Kab.
Bantaeng, serta terdapat hubungan antara disiplin belajar dan motivasi belajar
secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala
A. Kesimpulan
1. Terdapat hubungan antara displin belajar dengan hasil belajar siswa kelas V
1,696.
2. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas V
terhadap hasil belajar sebesar 69,3% dengan t = 8,400 lebih besar dari
ttabel = 1,696.
bersama-sama dengan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 28 Bangkala Loe
51
52
B. Saran
murid.
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Persada.
53
54
Tomily,Suratman.2011.http://suratmanmanajemenpendidikan.blogspot.com/2011/
11/makalah-disiplin-belajar-mahasiswa.html (diakses tanggal 04 Maret
2016).
Bantaeng dan tamat pada tahun 2006. Dilanjutkan pada pendidikan menengah di
SMP Negeri 2 Bissappu yang selesai pada tahun 2009. Dan menamatkan
pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Bantaeng pada tahun 2012, dan di
Muhammadiyah Makassar pada tahun 2012. Penulis selalu memegang prinsip dan
selalu ditanamkan dalam hati penulis sampai sekarang ” Kesuksesan berawal dari