PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat nya memperluas dan memberikan pengetahuan informasi
tentang rumah limas yang Adah di wilayah Desa Sugihwaras tentang simbol -
Simbol yang terdapat di dalam rumah adat tersebut Memberikan Penjelasan
iI
tentang gambaran umum arsitektur rumah adat agar lebih berwawasan dan
memberikan edukasi pelestarian rumah adat 100 tiang .
1.4 Tujuan
Tujuan kami adalah untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan di dalam
rumusan masalah yaitu mencari tau tentang asal usul rumah limas 100 Tiang
dan mencari simbol - simbol yang ada di rumah limas 100 Tiang.
iI
BAB II
DASAR TEORI
iI
Meskipun simbol bukanlah nilai itu sendiri, tetapi simbol sangatlah
diperlukan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya.
Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa saja, semisal ilmu pengetahuan,
kehidupan sosial, juga keagamaan. Bentuk simbol tak hanya berupa benda
kasatmata, tetapi juga melalui gerakan dan ucapan.
Hartoko dan Rahmanto dalam Liri (2012: 46) menjelaskan bahwa pada
dasarnya simbol dapat dibedakan menjadi:
1) Simbol-simbol universal, berkaitan dengan arketipos, misalnya tidur
sebagai lambang kematian.
2) Simbol cultural yang dilatarbelakangi oleh suatu kebudayaan tertentu,
misalnya keris dalam kebudayaan masyarakat Jawa.
3) Simbol individual yang biasanya dapat ditafsirkan dalam konteks
keseluruhan karya seorang pengarang. Dalam interaksi antar individu
maupun masyarakat, tidak jarang terjadi ketidaksepahaman makna
terhadap suatu jenis simbol. Ketidak sepahaman lahir sebagai akibat
adanya perbedaan cara pandang tentang simbol itu sendiri. Namun, disisi
lain bahwa ada juga simbol yang digunakan oleh masyarakat tertentu dan
dapat dipahami secara tepat oleh masyarakat lain.
iI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
iI
BAB IV
PEMBAHASAN
iI
meminta syarat supaya tiang rumahnya harus berjumlah 100 buah yang juga
terbuat dari jenis kayu serumpun berupa unglen," jelasnya.
Karena ingin memberikan yang terbaik bagi putranya, maka Pangeran
Rejed menyanggupi dan ia langsung mendatangkan arsitek dari Cina dan juga
dari Arab untuk membangun rumah tersebut."Namun sayang, para arsitek
yang didatangkan tidak mampu menyelesaikan rumah tersebut dalam waktu
sepuluh tahun," bebernya. Disebutkannya jika Pangeran Rejed selalu tidak
pernah merasa puas dengan hasil yang dikerjakan oleh para
arsitek."Sehingga para ahli atau arsiteknya tidak kuasa meneruskan
keinginan Pangeran Rejed. Maka dengan hasil yang sudah setengah jadi, dan
arsitek selalu berganti ganti," ungkapnya.Namun faktor kasulitan adalah
mengenai ornamen rumah yang harus semuanya diukir, baik ukir timbul 3
dimensi maupun ukir dalam bentuk lukisan. Tepatnya pada abad 18, jadilah
rumah yang disebut Rumah 100 Tiang dikarenakan memang tiang penyangga
rumah memang berjumlah seratus buah."Keberadaan rumah tersebut
sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Pangeran Rejed,
dikarenakan masih banyak ukiran lukisan yang belum terselesaikan,""Dia
merencanakan seluruh tiang rumah harus bemuansa ukir, namun si arsitek
tidak mampu menyelesaikan dia keburu pulang ke negeri Cina," tuturnya.
Lalu, oleh anak Pangeran Rejed Wiralaksana rumah tersebut dijadikan
sebagai pusat kekuasaan pemerintahan marga Bengkulah.Setiap diadakan
pertemuan para pangeran atau pertemuan dengan pemerintah Belanda maka
rumah tersebut menjadi pilihan utama.Rumah ini berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 16x36 meter.Tangga masuk ada 2 tempat yang terletak di
sebelah kanan dan kiri depan rumah. Secara garis besar, ruang dalamnya
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian depan, bagian tengah, dan bagian
belakang."Pada awalnya di beberapa bagian rumah dibalut dengan kain
sebagai kasta tempat pertemuan para ningrat, sekarang rumah tersebut
dihuni oleh titisan ketujuh keturunan dari Pangeran Rejed,""Pengakuan dari
penghuni rumah semua ornamen rumah belum ada yang di renovasi kecuali
genteng bagian atas. Hal tersebut dilakukan dikarenakan sudah ada yang
pecah atau rapuh dimakan waktu," ujarnya.
Oleh orang setempat perkampungan Rumah 100 Tiang dimaksud
disebut sebagai Kampung Pangeran.Secara historis, dikatakan sebagai
Kampung Pangeran karena hampir seluruh rumah yang ada disekitar wilayah
tersebut masih ada kaitan darah dari si pangeran."Kondisi rumah disekitar
wilayah ini masih dapat dikatakan utuh ditilik dari kondisi bangunan rumah
huninya," katanya. Walaupun ada yang direnovasi, namun tetap tidak
meninggalkan keaslian dari bentuk semula sebagai cermin rumah adat atau
rumah bersejarah masa lalu.Rumah tersebut juga pernah ditinggal dalam
iI
beberapa tahun dikarenakan anak cucu keturunan pangeran banyak hidup
diperantauan akibat pergeseran nilai peradaban.
2. Ornamen kaligrafi
Ornamen kaligrafi yang ada di rumah limas 100 tiang ini melambangkan
dari tiga negara yaitu dari ukiran ukiran yang ada , ornamen kaligrafi yang
tembus dan timbul itu melambangkan dari negara China dan kalau yang
sablonan itu melambangkan dari negara kita yaitu Sriwijaya Palembang
dan ada juga ukiran kaligrafi yang terletak di atas pintu masuk yang
berwarna hitam itu melambangkan dari negara Persia atau Arabia.
iI
Komering.Dan Meminangkan Putranya Kepada Seorang Putri Dari Suku
Kayu Agung. Rumah Limas 100 Tiang Terbuat Dari Kayu Unglen,Dan Kayu
Serumpun Yang Diukir Dalam Bentuk Ukiran 3 Dimensi Dan Lukisan
Dengan Menggunakan Jasa Arsitek Yang Berasal Dari Cina Dan Arab.
Sehingga Rumah Tsb Kaya Akan Hiasan Yang Bermotif Arab Timur Tengah
Dan Juga Melayu.
Rumah Tsb Kini Dihuni Oleh Generasi Ke 4 Dari Pemiliknya Yakni
Yunda Sabaria Maaih Sdr Dua Pupu Dengan Kita.Sebelumnya Rumah Limas
100 Tiang Dihuni Oleh Alm Pangeran Redjed Wiralaksana, Alm Depati
Malian,Diteruskan Ke Alm Depati M.Ali Besar,Dan Yunda Sabariah Bersama
Suaminya Kando Edy Johan Beserta Keluarga.Penghuni Rumah Tsb
Merupakan Keturunan Generasi Ke 4 Dari Pangeran Redjed Wiralaksana.
iI
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Kesimpulan nya rumah adat adalah Bangunan yang memiliki cirikhas
khusus, digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa
tertentu.Rumah adat merupakan salah satu representasi kebudayaan yang
paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat. Keberadaan rumah
limas di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam
perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah
peradaban.
5.2 SARAN
1. Disarankan kepada masyarakat agar tetap menjaga budaya dan adat
agar tidak punah seiring perubahan zaman.
2. Disarankan kepada masyarakat, wisatawan untuk mengambil makna
positif dan mampu menjaga dan menghargai budaya dan adat di tiap
suku.
3. Disarankan kepada Masyarakat desa lumban na bolon agar tetap
melestarikan gorga dan tetap menjadikan gorga sebagai hiasan rumah
terkhususnya gorga Boraspati agar tetap dilestarikan.
4. Disarankan kepada generasi muda Batak Toba dan Batak Simalungun
untuk tetap memelihara, menjaga serta mengembangkan hasil budaya
daerah setempat.
iI
5.3 Lampiran
iI
Daftar Pustaka
https://tribunsumselwiki.tribunnews.com/2020/03/12/
cerita-rumah-limas-100-tiang-di-desa-sugih-waras
https://kids.grid.id/read/473104928/apa-manfaat-dan
kegunaan-rumah-adat-materi-kelas-4-sd-tema-6
https://m.facebook.com/story.php?
story_fbid=291640131505517&id=2846601588701
81&sfnsn=wiwspmo
iI
SIMBOL KALIGRAFI, UKIRAN KAYU DAN 100
TIANG PADA RUMAH LIMAS 100 TIANG. DI
DESA SUGIH WARAS, KECAMATAN TELUK
DISUSUN OLEH:
NURHALIZA
KELAS.X2/FASE E 2
Alamat: Jalan Letjen H.M Yusuf Singedekane No.13 Telp/Fax : 0712-322476 Kelurahan Jua-Jua
iI
RUMAH ADAT 100 TIANG
DI SUSUN OLEH:
1. NURHALIZA
2. M. ALIEF DWIKI RAMADHAN
3. MUHAMMAD RAFA AL GIBRAN
4. NURMA OKTARINA
5. PUTRA VALENTINO
6. RINTAN GUTARIA
KELAS X.2/FASE E 2
MENYETUJUI:
GURU PEMBINGBING 1 GURU PEMBINGBING 2
MENGETAHUI:
DRS.ARMINADI, M.M
NIP: 196510031992031006
iI
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................. 1
1.3 manfaat .................................................................................................................. 1
1.4 Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2. 1. Kajian pustaka ...................................................................................................... 3
2. 2. Pengertian rumah adat.................................................................................... 3
2. 3. Pengertian simbol................................................................................................ 3
BAB III METROLOGI PENELITIAN
3.1 metode penelitian ............................................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN
4.1Asal - usul rumah adat 100 Tiang ............................................................... 8
4.2 Ada beberapa macam simbol yang ada di rumah adat 100 Tiang
4.3 Apa manfaat rumah adat 100 Tiang bagi masyarakat sekitar.........8
4.4 sebutkan bentuk arsitektur rumah adat 100 Tiang ............................8
BAB V PENUTUPAN
5.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
iI
5.2. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 11
LAMPIRAN.................................................................................................................................. 12
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarohmatullahiwabarokatu
2. Orang tua yang selalu mendoa kan serta memberi semangat dan motivasi.
3. Bapak Drs. Arminadi, M.M selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 kayuagung.
4. Bapak H. Iswani. S.Pd selaku Wakil Urusan Bidang Kesiswaan.
5. Ibu Yusniar. S.Pd selaku wakil urusan bidang sapta.
6. Ibu Hj. Siti Zaita. S.Pd selaku wakil urusan bidang akademik.
iI
proyek ini.
10. Bapak ibu guru dan staf administrasi sekolah.
11. Dan juga Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu yang telah membantu dalam pengerjaan proyek yang berbentuk
makalah ini
Penulis
iI
iI