Anda di halaman 1dari 203

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING


DI SMA MUHAMMADIYAH 7 MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh
Miftahul Khairah
10539 11094 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
DI SMA MUHAMMADIYAH 7 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Univerrsitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
Miftahul Khairah
10539 11094 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya


yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk”.
(Q.S Al-Baqarah:45)

Jangan menyerah kepada ketidak mudahan, selalu percaya dan


libatkan Allah dalam setiap keputusan karena bahkan tanpa disadari
sebuah ketidak mungkinan pernah kita lewati.

(N)

Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar. Keberhasilan adalah


kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha
-B.J. Habibie-

Puji syukur kepada Allah Swt dan terima kasih untuk diri sendiri karena

tidak menyerah dalam penyelesaian tugas akhir ini. Karya ini,

kupersembahkan kepada Ibuku tercinta Nuraini dan almarhum Ayahku

Muhammad Thamrin B yang semoga Allah balas segala kebaikannya

dengan surga, serta untuk saudara dan teman-teman yang telah

memberikan dukungan dan doa terbaik, Jazakumullahu Khair..

vi
ABSTRAK

Miftahul Khiarah. 2021. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik


(LKPD) Berbasis Inkuiri Terbimbing di SMA Muhammadiyah 7 Makassar.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. (Dibimbing oleh Djajadi dan Marisda).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan LKPD berbasis
inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor yang valid, layak, dan efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan
menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu tahap Analysis,
Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Subjek pada penelitian adalah dosen
fisika Universitas Muhammadiyah Makassar, guru dan peserta didik di SMA
Muhammadiyah 7 Makassar. Instrumen penelitian menggunakan lembar validasi,
lembar angket respon guru dan peserta didik serta lembar tes soal. Data hasil
penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa produk LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang
telah dikembangkan dan dinilai oleh validator ahli berada pada kategori sangat
valid dengan persentase rata-rata sebesar 94,79%; respon guru terhadap LKPD
berbasis inkuiri terbimbing memperoleh persentase 80,0% dengan kategori atau
kriteria layak; dan respon peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri
terbimbing memperoleh persentase 74,62% berada pada kategori layak dan
tingkat kefektifan sebesar 80,95% dengan kategori efektif. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan
kalor yang dikembangkan sangat valid, layak dan efektif untuk digunakan sebagai
bahan ajar pendukung dalam proses pembelajaran. Akhirnya LKPD berbasis
inkuiri terbimbing ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kerangka dasar dalam
pengembangan LKPD untuk materi lainnya.

Kata kunci: ADDIE, Inkuiri Terbimbing, LKPD, R&D

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT sang penentu

segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri Terbimbing di SMA muhammadiyah 7 Makassar”.

Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada Nabiullah Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa,

juga kepada seluruh ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam

mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga

hari akhir.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa adanya ulur

tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khalik untuk

memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung maupun tidak

langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur kehadirat Allah

SWT, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pihak yang selama ini

memberikan bantuan dan semangat hingga terselesainya skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada

kedua orang tuaku tercinta, Ayahandaku Alm. Thamrin dan Ibundaku Nuraini atas

segala jerih payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendo’akan


viii
penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi

(S1) penulis. Juga terima kasih untuk saudara(i)ku, atas dukungan, perhatian,

kebersamaan dan do’anya untuk penulis.

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis

mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang sebesar - besarnya kepada Ayahanda Dr.

Muhammad Djajadi, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing I dan selaku pembimbing II

Ibunda Dewi Hikmah Marisda, S.Pd.,M.Pd yang selalu bersedia meluangkan

waktunya dalam membimbing penulis, memberikan ide, arahan, saran dan

bijaksana dalam menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis, serta memberikan

ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama

menempuh proses perkuliahan. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan,

kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah

dicurahkan kepada penulis selama ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D

selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Ibunda Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Ma’ruf,

S.Pd.,M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasar, Ayahanda

dan Ibunda Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah

ix
Makassar atas segala pengorbanan dan jasa-jasa kepada penulis selama

penyusunan skripsi.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak sekolah Bapak

Sabri S.Pd selaku kepala SMA Muhammadiyah 7 Makassar dan Ibunda Riska,

S.Pd selaku guru pembimbing yang telah memberikan penulis bantuan dan

kesempatan untuk melakukan penelitian, serta adik - adik kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 7 Makassar yang telah ikut serta dalam membantu pelaksanaan

penelitian. Dan tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada pengelola

laboratorium elektronika dasar Ibu Salwa Rufaidah S.Pd., M.Pd dan pengelola

laboratorium fisiika dasar Ibu Riskawati S.Pd., M.Pd, dan kepada Dispersi C,

Dispersi’16 dan adik- adik yang telah memberikan do’a dan semangat selama

proses penelitian hingga penyusunan skripsi ini serta seluruh pihak yang tak

sempat penulis sebutkan namanya satu persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa

terima kasihku atas segala bantuannya.

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia

yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya

yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a

penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu

khususnya di bidang pendidikan fisika.

Amin Yaa Rabbal Alamin.


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Makassar, 15 September 2021

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar belakang .......................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................5

C. Tujuan Penelitian...................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................7

A. Kajian Pustaka ........................................................................................7

1. Perangkat Pembelajaran ...................................................................7

2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) ........................................10

3. Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ................................13

4. Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................21

B. Kerangka Pikir......................................................................................21

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................25

A. Jenis dan Model Pengembangan ...........................................................25

xi
B. Subjek Penelitian .................................................................................25

C. Lokasi dan Tempat ................................................................................26

D. Prosedur Penelitian ...............................................................................26

E. Instrumen penelitian .............................................................................38

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................40

G. Teknik Analisis Data .............................................................................41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................45

A. Hasil Penelitian .....................................................................................45

B. Pembahasaan ........................................................................................54

BAB V PENUTUP ................................................................................................61

A. Kesimpulan ......................................................................................61

B. Saran ................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................65

`RIWAYAT HIDUP ............................................................................................182

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2. 1 Tahap-Tahap Inkuiri Terbimbing....................................................................19


3. 1 Kompetensi Dasar dan Indikator Materi Suhu dan Kalor ...............................31
3. 2 Model Kesepakatan Antar Penilai...................................................................41
3. 3 Kriteria Validasi Isi .........................................................................................42
3. 4 Konversi Pilihan Respon Berdasarkan Jenis Pernyataan ................................42
3. 5 Konversi Interval Persentase ...........................................................................43
3. 6 Interpratasi Penilaian Efektifitas .....................................................................44
4. 1 Hasil Validasi LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing ........................................45
4. 2 Hasil Penilaian Validator Ahli Terhadap Angket Respon Guru .....................47
4. 3 Hasil Penilaian Validator Ahli Terhadap Angket Respon Guru .....................48
4. 4 Hasil Respon Guru Terhadap LPKD Berbasis Inkuiri Terbimbing ................50
4. 5 Hasil Respon Peserta Didik Terhadap LKPD Berbasis Inkuiri ......................52
4. 6 Distribusi Skor Hasil Belajar Peserta Didik ....................................................53
4. 7 Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik .................................................54

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. 1 Kerangka Pikir ................................................................................................26


4. 1 Diagram Tabulasi Validasi LKPD ..................................................................45
4. 2 Diagram Tabulasi Validasi Angket Respon Guru...........................................47
4. 3 Diagram Tabulasi Validasi Angket Respon Peserta Didik .............................49
4. 4 Diagram Hasil Respon Guru Terhadap LKPD Berbasis .................................51
4. 5 Diagram Respon Peserta Didik .......................................................................52

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

LAMPIRAN 1 .......................................................................................................66
LAMPIRAN 2 .....................................................................................................151
LAMPIRAN 3 .....................................................................................................175

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam perkembangan suatu

negara. Pendidikan dapat menjadikan sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih

berkualitas sehingga pendidikan menjadi salah satu aspek utama yang mendukung

perkembangan suatu negara, selain itu tingkat pendidikan akan menentukan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) negara yang bersangkutan.

Indonesia merupakan negara berkembang yang sistem pendidikannya

diatur oleh undang-undang. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS) No.20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan merupakan

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

akhlak mulia, kecerdasan, serta keterampilam yang diperlukan dirinya dan

masyarakat, bangsa dan negara.

Secara umum tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan

mengembangkan potensi di dalam diri peserta didik. Dengan pertumbuhan

kecerdasan dan potensi diri maka setiap peserta didik akan memiliki ilmu

pengetahuan, kreativitas, sehat jasmani, rohani, kepribadian, yang baik, mandiri,

dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.

Fisika merupakan cabang ilmu sains yang mempelajari tentang gejala-

gejala atau kejadian-kejadian alam serta interaksi yang terjadi di dalamnya. Pada

hakikatnya fisika terbagi menjadi 3 yaitu fisika sebagai proses, produk dan sikap.

1
2

Fisika sebagai proses merupakan serangkaian proses yang dilakukakan setelah

mempelajari gejala alam yang meliputi fenomena, dugaan, pengamatan,

pengukuran, penyelidikan dan penarikan kesimpulan. Fisika sebagai produk

diartikan sebagai penemuan berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus dan

teori fisika. Sedangkan fisika sebagai sikap merupakan sikap-sikap yang muncul

dari kegiatan pembelajaran fisika serti rasa ingin tahu, teliti,objektif dan mau

bekerja sama. Fisika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam merupakan

ilmu fundamental yang menjadi tulang punggung perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga sangat penting bagi peserta didik untuk

memahami konsep dasar dan aplikasi fisika ketika belajar di kelas.

Secara umum dapat diketahui bersama bahwa fisika merupakan objek

yang abstrak sehingga sangat sulit untuk disajikan secara konkret. Hasil penelitian

Nurfathoanah (2017) menyatakan bahwa pelajaran fisika masih menjadi momok

yang menakutkan bagi peserta didik di sekolah, banyak yang beranggapan belajar

fisika itu sulit, membingungkan, tidak menyenangkan berhubungan dengan

angka-angka dan rumus yang harus dihapal. Tanggapan tersebut membuat peserta

didik kurang tertarik untuk mempelajari mata pelajaran fisika yang kemudian

berdampak pada prestasi belajar fisika yang rendah. Maka dari itu guru dituntut

untuk menguasai materi, menyusun serta menyajikan bahan pembelajaran yang

dapat membantu peserta didik untuk belajar mandiri dan memahami materi yang

disampaikan sehingga tercipta proses pembelajaran yang aktif.

Proses pembelajaran yang aktif dan menarik dapat dilakukan dengan

berbagai cara. Salah satunya dengan mengembangkan bahan ajar berupa Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD). Menurut Yaumi (2018) LKPD merupakan bahan
3

ajar yang dirancang secara terpadu untuk memfasilitasi peserta didik belajar

mandiri. LKPD juga merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang perlu

dikembangkan oleh guru dalam mempercepat proses penguasan konsep dan

keterampilan peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurfidianty Annafi dkk

(2015) yang berjudul “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis

Inkuiri Terbimbing pada Materi Termokimia Kelas XI SMA/MA” diperoleh hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas Lembar Kegiatan Peserta Didik

Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Termokimia Kelas XI SMA/MA adalah

Sangat Baik (SB) berdasarkan penilaian dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa,

dan ahli pembelajaran dengan rata-rata perolehan nilai lebih dari 0,80, penilaian

dari guru dengan presentase penilaian 87,04% dan penilaian dari peserta didik

dengan presentase penilaian 84,07% yang menunjukkan kategori Sangat Baik

(SB).

Berdasarkan observasi awal untuk analisis kebutuhan di SMA

Muhammadiyah 7 Makassar melalui wawancara dan pengamatan langsung

terhadap guru dan peserta didik diperoleh beberapa permasalahan diantaranya,

proses pembelajaran hanya menggunakan bahan ajar berupa buku paket yang

disampaikan dengan metode ceramah sehingga peserta didik tidak terbiasa untuk

menemukan konsep sendiri dan proses pembelajaran hanya terfokus pada

pendidik. Selain itu terdapat faktor yang lain yaitu kegiatan praktikum jarang

sekali dilakukan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diciptakan suasana belajar aktif

dan tidak hanya terfokus pada pendidik. Kegiatan pembelajaran yang aktif dapat
4

tercipta apabila guru menggunakan bahan ajar yang tepat, kreatif, dan menarik.

Berdasarkan hasil analisi kebutuhan awal dan penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya maka peneliti tertarik untuk mengembagkan bahan ajar

berupa Lembar kerja peserta didik (LKPD). LKPD adalah lembar kerja yang

dapat digunakan oleh peserta didik yang dapat berisi petunjuk praktikum,

percobaan yang bisa dilakukan dirumah, materi diskusi, tugas portofolio, dan

latihan soal yang bervariasi. Hal-hal tersebut yang akan meningkatkan

keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Penggunaan lembar kerja

peserta didik yang telah dikembangkan sangat membantu peserta didik dalam

menyelesaikan tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja peserta didik

(Depdiknas, 2008).

Penggunaan LKPD dalam kegiatan pembelajaran dapat membuat peserta

didik menyerap materi pembelajaran dengan baik, bukan hanya sebagai suatu

hafalan konsep tanpa pemahaman dan pengalaman praktikum melainkan dapat

mengingat suatu konsep pembelajaran dengan baik walau pembelajaran tersebut

sudah lewat.

Penggunaan LKPD tidak akan maksimal tanpa penggunaan model

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran agar peserta didik tertarik

untuk mengikuti pembelajaran dan dapat memahami inti materi yang

disampaikan. Salah satu alternatif yang dapat dipilih yaitu inkuiri. Menurut Gulo

(dalam Putra.2013), strategi inkuiri berarti suatu kegiatan belajar yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.


5

Dalam proses pembelajaran peserta didik terbiasa dengan bantuan dan

penjelasan dari guru untuk menyelasaikan permasalahan yang dihadapi. Oleh

karena itu untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses

pembelajaran diperlukan LKPD berbasis Inkuiri terbimbing sebagai bahan ajar

tambahan untuk melengkapi buku materi ajar. Pembelajaran inkuiri terbimbing

membatasi peran guru sebagai sumber informasi (Yasmin, 2015:72). Guru tidak

memberitahukan konsep-konsep tetapi membimbing peserta didik menemukan

konsep-konsep tersebut melalui kegiatan belajar, sehingga konsep yang didapat

berdasarkan kegiatan dan pengalaman belajar tersebut akan selalu diingat peserta

didik dalam waktu yang lama.

Berdasarkan beberapa uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan

peneletian lebih lanjut dengan judul “Pengembangan LKPD Berbasis Inkuiri

Terbimbing di SMA Muhammadiyah 7 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penilaian validator terhadap LKPD berbasis inkuiri terbimbing

pada materi suhu dan kalor?

2. Bagaimana respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri

terbimbing pada materi suhu dan kalor di SMA Muhammadiyah 7 Makassar?

3. Bagaimana efektifan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan

kalor di SMA Muhammadiyah 7 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis penilian validator terhadap LKPD berbasis berbasis inkuiri

terbimbing pada materi suhu dan kalor.


6

2. Menganalisis respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri

terbimbing pada materi suhu dan kalor.

3. Menganalisis kefektifan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu

dan kalor

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sekolah, dalam hal ini kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam

pengelolaan proses pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif dalam usaha peningkatan kualitas sekolah.

2. Guru, dalam hal ini guru bidang studi fisika untuk menambah wawasan guru

untuk menggunakan bahan ajar yang dapat membantu tercapainya tujuan

pembelajaran.

3. Bagi peserta didik, penelitian ini merupakan media peserta didik untuk lebih

memahami dan mendalami materi pelajaran fisika serta lebih aktif belajar,

bersikap positif, bertanggung jawab dan senang belajar fisika.

4. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam

mengembangkan bahan ajar yang tepat dan dapat digunakan dalam proses

pembelajaran sehingga menjadikan pembelajaran fisika sebagai mata

pelajaran yang menarik dan tidak membosankan.


7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Perangkat Pembelajaran

Menurut Zuhdan (2011) perangkat pembelajaran adalah alat atau

perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan

peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi

pegangan bagi guru dalam melaksankan pembelajaran baik di kelas, laboratorium,

atau di luar kelas.

Perangkat pembelajaran merupakan bagian yang terpenting dari sebuah

proses pembelajaran, namun tidak bisa dipungkiri masih banyak guru yang tidak

memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar. Bahkan yang lebih

memprihatinkan adalah perangkat pembelajaran digunakan hanya sebatas

administrasi dan formalitas, dalam artian bahwa guru mengaplikasikan sesuatu

yang berbeda dari perangkat mengajarnya (Akbar, 2012).

Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan

(PERMENDIKBUD) No.65 Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Dasar dan

Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan

bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang

dalam bentuk silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang

mengacu standar isi. Selain itu dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan

penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian dan skenario belajar.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa perangkat pembelajaran

adalah sekumpulan sumber belajar atau alat pendukung yang digunakan oleh guru
8

dan peserta didik dalam melakukan proses kegiatan pembelajaran. Dengan

perangkat pembelajaran dapat mempermudah dalam proses pembelajaran

sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan baik.

Beberapa jenis perangkat pembelajaran:

a. Silabus

Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan

pengolahan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata pelajaran. Silabus

ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi peembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Menurut Aisah

(2011:3) silabus adalah perencanaan pembelajaran pada suatu dan/ atau kelompok

mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian

kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelasanaan pembelajaran (RPP) merupakan salah satu rencana

yang berisi langkah-langkah kegiatan gur dan peserta didik yang disusun dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas. Komponen-komponen penting yang ada

dalam rencana pembelajaran meliputi: Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar

(KD), tujuan pembelajaran, indicator pencapaian hasil belajar, strategi

pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dan evaluasi (Trianto, 2009: 214).


9

c. Bahan Ajar

Menurut National Center for Vocational Education Research

Ltd/National Center for Competency Based Training I(dalam Nugraha et al,.2013)

bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Jenis-

jenis bahan ajar menurut Tocharman (dalam Nugraha et al,.2013) dalam diklat

pembinaan SMA oleh Depdiknas antara lain:

a. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara

lain handout, buku, modul, lembar kerja peserta didik, brosur, leaflet,

wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact

disk audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.

d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI

(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia

pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning

materials).

Fungsi bahan ajar menurut Hamdani (2011: 121) adalah sebagai berikut:

a. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya

diajarkan kepada peserta didik.


10

b. Pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya

dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya dipelajari atau dikuasainya.

c. Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

Tujuan bahan ajar menurut Hamdani (2011: 122) adalah:

a. Membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu. Segala informasi yang

didapatbdari sumber belajar, kemudian disusun dalam bentuk bahan ajar. Hal

ini membuka wacana dan wahana baru bagi peserta didik karena materi ajar

yang disampaikan adalah sesuatubyang baru dan menarik.

b. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar. Pilihan bahan ajar yang

dimaksud tidak hanya terpaku oleh satu sumber, melainkan dari berbagai

sumber belajar yang dapat dijadikan suatu acuan dalam penyusunan bahan

ajar.

c. Memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator

dalam kegiatan pembelajaran akan lebih mudah karena bahan ajar disusun

sendiri dan disampaikan dengan cara yang bervariatif.

d. Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Dengan berbagai jenis

bahan ajar yang bervariatif diharapkan kegiatan pembelajaran tidak monoton,

hanya terpaku oleh satu sumber buku, atau di dalam kelas.

2. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

a. Pengertian LKPD

Secara umum LKPD merupakan perangakat pembelajaran/sarana

pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran (Majid, 2017: 371). Lembar


11

kegiatan peserta didik adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk

melakukan kegaiatan penyelidikan atau pemacahan masalah (Trianto, 2017: 111).

Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) memuat sekumpulan kegiatan

mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan

pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai kemampuan

indilkator pencapain hasil belajar yang harus ditempuh. Pengaturan awal (advance

organizer) dari pengetahuan dan pemahaman peserta didik diperdayakan melalui

media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar menjadi

lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman peserta didik.

Karena nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan

pembelajaran maka muatan materi pada lembar kegiatan peserta didik pada setiap

kegaitannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu (Trianto, 2017: 111-

112).

Adapun menurut Yaumi (2018:188) lembar kerja peserta didik (LKPD)

merupakan bahan ajar yang dirancang secara terpadu untuk memfasilitasi peserta

didik belajar mandiri. LKPD juga merupakan salah satu perangkat pembelajaran

yang perlu dikembangkan oleh pendidik dalam mempercepat proses penguasan

konsep dan keterampilan peserta didik (Yaumi, 2018:118).

Menurut Lestari (dalam Majid.2017) LKPD ini sebaiknya dirancang oleh

guru sendiri sesuai dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajarannya. LKPD

dalam kegiatan belajar-mengajar dapat diamanfaatkan pada tahap penanaman

konsep (menyampaikan konsep yang baru).


12

b. Komponen Lembar Kerja

1) Informasi

Informasi hendakanya ‘menginspirasi’ peserta didik untuk

menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas.

2) Pertanyaan masalah

Pertanyaan masalah hendaknya betul-betul menuntut peserta didik menemukan

cara/strategi memecahkan masalah tersbut.

3) Pertanyaan/perintah

Pertanyaan/perintah hendaknya merangsang peserta didik untuk menyelidiki,

menemukan, memcahkan masalahdan/atauberimajinasi/mengkreasi.

4) Pertanyaan dapat berifat terbuka atau membimbing (guide)

c. Kerangka dan Karakteristik LKPD

Pada umumnya, kerangka LKPD terdiri jadi judul, tujuan kegiatan, alat

dab bahan yang digunakan, langakah kerja, dan sejumlah pertanyaan. Adapun

ciri-ciri yang dimiliki oleh sebuah LKPD menurut Rustaman (dalam Majid.2017)

adalah sebagai berikut:

1) Memuat semua petunjuk yang diperlukan peserta didik.

2) Petunjuk ditulis dalam bentuk sederhana dengan kalimat singkatdan kosakata

yang sesuai dengan umur dan kemampuan penggunaan.

3) Berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh peserta didik;

4) Adanya ruang kosong untuk menulis jawaban serta penemuan peserta didik

5) Memberikan catatan yang jelas bagi peserta didik atas apa yang telah mereka

lakukan

6) Memuat gambar yang sederhana dan jelas.


13

3. Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Mengingat tuntutan kompetensi yang harus dicapai oleh anak didik, perlu

adanya perubahan dalam strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang

seharusnya dikembangkan diharapkan dapat melayani dan memfasilitasi peserta

didik untuk mampu berbuat dan melakukan susuatu.

Menurut Stevany (dalam Dewi Hikmah Marisda.2018) model

pembelajaran merupakan salah satu unsur penting di dalam proses pembelajaran.

Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat maka proses belajar

mengajar akan lebih baik dan tidak membosankan. Menurut Tawil (dalam Dewi

Hikmah Marisda.2018) juga sependapat dengan penyataan di atas, yang

menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan petunjuk bagi guru dalam

merencanakan pembelajaran di kelas, mulai dari mempersiapkan perangkat

pembelajaran, media dan alat bantu, sampai alat evaluasi yang mengarah pada

upaya pencapaian tujuan pembelajaran.

Banyak model pembelajaran telah dikembangkan oleh guru yang pada

dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk menguasi suatu

pengatahuan atau pelajaran tertentu. Pengembangan model sangat tergantung dari

karakteristik mata pelajaran ataupun materi yang akan diberikan kepada peserta

didik sehingga tidak ada model pembelajaran tertentu yang diyakini sebagai

model pembelajaran paling baik. Semua tergantung sitauasi dan kondisinya.

Fungsi model pembelajaran adalah sebagi pedoman bagi pengajar dan para

guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap


14

model yang akan digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang

dipakai dalam pembelajaran tersebut.

a. Problem Basic Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

Duch (dalam Shoimin.2017) menyatakan bahawa Problem Based

Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah model

pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagi konteks untuk para

peserta didik belajar berpikir ktitis dan keterampilan memecahkan masalah serta

memperoleh pengetahuan.

b. Model Pembelajaran Discovery

Menurut Suhana (dalam Pangestika.2015) pembelajaran penemuan

merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki

secara matematis, kritis, dan logis, sehingga mereka dapat menemukan sendiri

pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.

Kelebihan dari model ini memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak

maju sesuai dengan kemampuannya sendiri namun tidak semua siswa mampu

melakukan sebuah penemuan. Model discovery bertujuan untuk membangun

sikap, kreatif, dan inovasi serta membangun sikap percaya diri dan terbuka

terhadap hasil temuannya dalam proses pembelajaran dalam rangka untuk

mencapai tujuan pengajaran.

c. Model Pembelajaran PjBL (Project Basic Learning)

Menurut Goodman (dalam Sujana dan Sopandi.2020) PjBL merupakan

model pembelajaran yang dibangun di atas kegiatan belajar dan tugas nyata yang
15

telah membawa tantangan bagi peserta didik untuk dipecahkan. Kegiatan ini

umumnya mencerminkan jenis pembelajaran dan pekerjaan yang dilakukan orang

di dalam kehidupan sehari-hari. PjBL umunya dilakukan oleh kelompok peserta

didik yang bekerja bersama menuju satu tujuan bersama. PjBL mengajarkan

peserta didik buka hanya konten, tetapi juga keterampilan pentingdalam cara

peserta didik harus dapat berfungsi sebgai orang dewasa di masyarakat kita.

Keterampilan ini termasuk keterampilan berkomunikasi dan mempresentasikan,

berorganisasi, magemen waktu, melakukan penelitian, penilaian diri, refleksi,

partisipasi kelompok, kepemimpinan, dan berpikir kritis.

Model pembelajaran PjBL merupakan model pembelajaran yang

menggunakan proyek sebagai media belajar sekaligus strategi belajar peserta

didik. Dalam hal ini, peran guru dalam merancang grand design sangatlah utama.

Mulai dari merencakanakan kegiatan, materi, sampai evaluasi atau penilaian. Hal

tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Boss dan Kraus (dalam Abidin.2016)

bahwa PJBL merupakan sebuah model pembelajaran yang menekankan pada

aktivitas peserta didik dalam memecahkan berbagai permasalahan di sekolah,

maupun dalam kehidupan yang bersifat open ended, serta dapat mengaplikasikan

pengetahuan mereka ke dalam mengerjakan sebuah proyek umtukmenghasilkan

produk tertentu.

d. Model Pembelajaran Inkuiri

Indrawati (dalam Trianto.2010) menyatakan bahwa suatu pembelajaran

pada umumnya akan lebih efektif apabila diselenggarakan oleh pembelajaran

pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemprosesan informasi

menekan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap


16

cara-cara mengolah informasi. Salah satu yang termasuk dalam model

pemprosesan informasi adalah model inkuiri. Inkuiri sebagai suatu proses umum

yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.

Inkuiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa

inggris yang berarti penyelidikan atau meminta keterangan. Inkuiri cocok untuk

diterapkan dalam pembelajaran mengenai konsep-konsep (Anam, 2015: 7).

Menurut Gulo (dalam Putra.2013) strategi inkuiri berarti suatu kegiatan belajar

yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk

mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Lebih lanjut, Wina (dalam Shoihimin.2017) menyatakan bahwa strategi

pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan

pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri

jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Menurut Hamalik (2011) bahwa

pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada peserta

didik di mana kelompok peserta didik inkuiri ke dalam suatu isu atau mencari

jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan

secara jelas dan struktural kelompok.

Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah 1) keterlibatan peserta

didik secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, 2) keterarahan kegiatan

secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran, dan 3) mengembangkan

sikap percaya diri pada peserta didik tentang apa yang ditemukan pada proses

inkuiri.
17

Ada tiga macam model pembelajaran discovery/inquiry, yaitu

discovery/Inkuiri terbimbing, discovery/inquiry bebas dan discovery/inquiry yang

termodifikasi.

4. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

a. Pengertian Model Pembelajaran Inkuri Terbimbing

Menurut beberapa tokoh seperti Bonnstetter; Marten-Hansen; dan Oliver-

Hoyo, Inkuiri terbimbing adalah suatu model pembelajaran inkuiri yang pada

pelaksanaannya peserta didik bekerja (bukan hanya duduk, mendengarkan lalu

menulis) untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dikemukakan oleh

guru di bawah bimbingan yang inisiatif dari guru. Tugas guru lebih seperti

memancing peserta didik untuk melakukan sesuatu. Guru datang ke kelas dengan

membawa masalah untuk dipecahkan oleh peserta didik, kemudian mereka

dibimbing untuk menemukan cara terbaik dalam memecahkan masalah tersebut

(Anam, 2015 :17).

Dalam model inkuiri terbimbing, guru dan peserta didik memainkan peran

penting dalam mengajukan pertanyaan, mengembangkan jawaban dan penataan

bahan dan kasus. Penggunaan model inkuiri sangat penting dalam transisi dari

mengajar metode untuk metode pengajaran lain yang kurang dan lebih jelas

terstruktur untuk solusi alternatif. Kegiatan inkuiri terbimbing membantu peserta

didik untuk mengembangkan tanggung jawab masing-masing, metode kognitif,

laporan pembuatan, pemecahan masalah dan memahami keterampilan

Pembelajaran inkuiri terbimbing membatasi peran guru sebagai sumber

informasi (Yasmin, 2015:72). Guru tidak memberitahukan konsep-konsep tetapi

membimbing peserta didik menemukan konsep-konsep tersebut melalui kegiatan


18

belajar, sehingga konsep yang didapat berdasarkan kegiatan dan pengalaman

belajar tersebut akan selalu diingat peserta didik dalam waktu yang lama.

Kegiatan inkuiri terbimbing membantu peserta didik untuk

mengembangkan tanggung jawab masing-masing, metode kognitif, laporan

pembuatan, pemecahan masalah dan memahami keterampilan

b. Karakteristik Inkuiri Terbimbing

Orlich (dalam Anam.2015) menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik

dari inkuiri terbimbing yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Kemampuan berpikir peserta didik dikembangkan melalui observasi spesifik

hingga membuat inferensi atau generalisasi;

2) Sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau objek

kemudian menyusun generalisasi yang sesuai;

3) Bagian tertentu dari pembelajaran dikontrol oleh guru misalnya kejadian,

data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas;

4) Setiap peserta didik berusaha membangun pola yang bermakna berdasarkan

hasil observasi di dalam kelas;

5) Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran;

6) Sejumlah generalisasi tertentu, biasanya akan diperoleh dari peserta didik;

7) Guru memotivasi semua siwa untuk mengomunikasikan hasil generalisasinya

sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik dalam kelas.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran inkuiri terbimbing menekankan pada keterlibatan peserta didik

secara maksimal dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan dapat

mengembangkan rasa percaya dirinya atas temuannya dengan bantuan guru,


19

karena dalam hal ini guru berperan sebagai penanggung jawab dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Langkah-Langkah Inkuiri Terbimbing

Langkah-langkah dalam melaksanakan model pembelajaran inkuiri

terbimbing dilaksanakan atas petunjuk dari guru. Kegiatannya dimulai dari

pertanyaan inti, yaitu guru mengajukan berbagai pertanyaan yang melacak,

dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik pada kesimpulan yang

diharapkan. Selanjutnya peserta didik melakukan percobaan untuk membuktikan

pendapat yang dikemukakannya (Hanafiah & Suhana, 2009: 77).

Alberta Learning Centre (2004: 10), salah satu lembaga pembelajaran dan

pengajaran di Canada, mengemukakan bahwa ada enam tahap dalam metode

guided inquiry, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Tahap-Tahap Inkuiri Terbimbing

Tahap Keterangan
Planning Guru memberikan topik masalah
(perencanaan) ke peserta didik.
Peserta didik menentukan
prosedur untuk memecahkan
masalah tersebut
Retrieving Peserta didik mengumpulkan
(mendapatkan informasi) informasi tentang masalah dari
sumber yang ada sesuai dengan
arahan dan petunjuk dari guru.
Processing Peserta didik melakukan
(memproses) percobaan/eksperimen dan
analisis data untuk membuktikan
hipotesisnya.
Creating Peserta didik melaporakan hasil
(membuat laporan hasil) eksperimen dan analisis data
dalam bentuk laporan
Sharing Peserta didik mendiskusikan hasil
(membagikan informasi) pengamatannya pada orang lain.
Guru mengontrol dan mengawasi
pelaksanaan diskusi, kemudian
20

memberikan penjelasan untuk


bagian yang kurang tepat.
Evaluating (mengevaluasi) Guru dan peserta didik bersama-
sama mengevaluasi proses yang
telah dilaksanakan.

Berdasarkan uraian diatas metode inqury terbimbing adalah suatu metode

seorang guru untuk membimbing peserta didik dalam membangun pengetahuan

dan pemahamannya melalui suatu penyelidikan yang dirancang secara hati-hati

dan tetap dalam pengawasan. Tahapan metode guided inquiri adalah Planning ,

Retrieving, Processing , Creating, Sharing,dan Evaluating.

d. Kelebihan Inkuiri Terbimbing

Menurut Bruner (dalam Anam.2015) kelebihan model inkuiri yaitu peserta

didik akan memamahi konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan lebih baik,

membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses

belajar yang baru, mendorong peserta didik untuk berpikir inisiatif dan

merumuskan hipotesisnya sendiri. Sedangkan menurut Marsh (dalam

Ngalimun.2015) keunggulan model pembelajaran inkuiri yaitu model inkuiri

memberikan nilai transfer yang unggul jika dibandingkan dengan metode-metode

lainnya. Keuntungan penting dari model inkuiri adalah berbagai kompetensi yang

berbeda dan pengetahuan peserta didik berkembang ketika peserta didik terlibat

dalam proses inkuiri

e. Kekurangan Inkuiri Terbimbing

Kekurangan inkuiri seperti diungkapkan oleh Kurniasih dan Sani

(2015:115) adalah sebagai berikut.


21

1) Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan

peserta didik dalam belajar.

2) Memungkinkan untuk terjadi proses pembelajaran yang panjang sehingga

akan terkendala dengan waktu.

4. Hasil Penelitian Yang Relevan

a. Penelitian dari Yulia, Irma dkk yang berjudul “Pengembangan LKPD

Berbasis Inquiry Berbantuan Simulasi Phet untuk Meningkatkan Penguasaan

Konsep Gelombang Cahaya di Kelas XI MIPA SMAN 2 Kota Bengkulu”

menunjukkan bahwa LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan

pengusaan konsep fisika peserta didik.

b. Penelitian dari Prasetya, Cyndi, dkk yang berjudul “Pengembangan Lembar

Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuiri terbimbing pada Materi Hidrolisis

Garam untuk Meningkatkan Literasi Sains” menunjukkan bahwa LKPD

berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan untuk hasil validasi serta

hasil uji kelayakan I dan II masing-masing memperoleh nilai 93,75; 85 dan

90,6% dengan kriteria valid dan sangat baik.

c. Penelitian dari Asmawati, Eka Yuli Sari dengan judul “Lembar Kerja Siswa

(LKS) Menggunakan Model Guided Inquiry Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa” menunjukkan

bahwa pengembangan LKPD dengan model pembelajaran inquiri terbimbing

sangat membantu dalam peningkatan penguasaan konsep fisika siswa.

B. Kerangka Pikir

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting dan bermanfaat

untuk dipelajari di sekolah karena fisika selalu berkaitan dengan segala sesuatu
22

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran fisika di sekolah masih tergolong rendah. Faktor penyebab

rendahnya hasil belajar fisika peserta didik karena kurangnya pemahaman pada

mata pelajaran fisika yang berhubungan dengan perangkat pembelajaran yang

digunakan di sekolah.

Secara umum telah diketahui bahwa proses pembelajaran fisika di

sekolah menggunakan perangkat pembelajaran berupa bahan ajar. Namun bahan

ajar yang digunakan saat ini hanya berupa buku paket yang disampaikan melalui

metode ceramah belum maksimal menarik peserta didik untuk terlibat aktif

dalam proses pembelajaran. Sehingga dibutuhkan bahan ajar pendukung yang

dapat mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada

peserta didik. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk melibatkan

peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar berupa

LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang digunakan sebagai pendamping buku

paket. LKPD berbasis inkuiri terbimbing bertujuan untuk meningkatkan

aktivitas belajar peserta didik melalui proses menemukan dengan bimbingan

guru, peserta didik membangun pemahamannya sendiri melalui proses

penyelidikan untuk memecahkan masalah. Dengan proses pembelajaran tersebut

peserta didik akan memiliki pengalaman belajar yang dapat memberikan

pemahaman dan pengetahuan baru. Oleh karena itu perlu dilakukan

pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang akan membantu peserta

didik untuk membangun pengetahuan dan pemahamannya melalui proses

menemukan.
23

Pengembang LKPD berbasis inkuiri terbimbing dilakukan dengan

mengikuti tahapan model pengembang ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu

analysis, design, development, implementation, evaluation. Tahap pertama

dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan yang terdiri dari analisis awal,

analisis bahan ajar, analisis peserta didik, dan analisis materi. Analisis kebutuhan

dimulai dari analisis awal dengan melakukan wawancara langsung kepada guru

kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar dan diperoleh permasalahan

yaitu pembelajaran fisika dianggap sebagai pembelajaran yang sulit,

membingungkan dan hanya berhubungan dengan angka dan rumus. Setelah itu

dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas dan dilanjutkan

dengan melihat penilaian hasil belajar. Sehingga diketahui penyebab rendahnya

pemahaman yang berdampak pada hasil belajar peserta didik di kelas XI IPA.

Tahap selanjutnya yaitu analisis bahan ajar diperoleh bahwa pembelajaran

fisika di SMA Muhammadiyah 7 Makassar hanya menggunakan buku paket

sebagai sumber belajar. Buku paket yang digunakan berisi soal-soal evaluasi dan

percobaan pada materi tertentu tanpa fenomena pemecahan masalah. Kemudian

dilakukan analisis peserta didik dengan pengamatan karakteristik peserta didik

yang meliputi perkembangan pengetahuan dan kebiasaan peserta didik. Hasil

analisis nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan LKPD

dimana peserta didik di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar berada

pada tahap perkembangan operasional formal. Tahap perkembangan ini sudah

memungkinkan peserta didik untuk berpikir secara logis dan kompleks, membuat

hipotesis, menentukan variabel, melakukan eksperimen, mencatat hasil dan

menarik kesimpulan. Kendati demikian dalam proses belajar peserta didik tidak
24

terlepas dari bantuan dan bimbingan guru untuk menyelesaikan permasalahan.

Dari hasil analisis tersebut dapat diketahuai bahwa tahap ini sesuai dengan

tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dimana peserta didik akan

melakukan kegiatan dalam pengawasan guru yang terdiri dari merumuskan

masalah, membuat jawaban sementara atas permasalahan, melakukan

penyelidikan, mengenalisis data hasil percobaan dan membuat kesimpulan.

Tahap analisis yang terakhir yaitu tahap analisis materi, pada tahap ini

materi yang dipilih untuk penyusunan LKPD yaitu materi suhu dan kalor yang

dibagi kedalam enam sub materi yaitu suhu, kalor jenis, perubahan wujud zat,

pemuaian, azas black dan perpindahan kalor. Materi suhu dan kalor dipilih pada

penyusunan LKPD karena suhu dan kalor sangat erat kaitannya dengan peristiwa

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak konsep dan

pemahaman yang bisa diterapkan.

Setelah diperoleh hasil analisis kebutuhan awal maka tahap selanjutnya

adalah desain LKPD. Pada tahap ini dilakukan penentuan sistematika LKPD yang

terdiri dari penyajian materi dan format tampilan yang digunakan. Kemudian

desain LKPD yang telah selesai akan dikembangkan berdasarkan model

pembelajaran inkuiri terbimbing dan selanjutnya akan divalidasi oleh 2 dosen

fisika di Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai validator ahli. Setelah

selesai, data hasil validasi akan dianalisis menggunakan uji Gregory dan

dikategorikan berdasarkan kriteria validasi.

Tahap selanjutnya adalah penilaian guru terhadap LKPD berbasis inkuiri

terbimbing menggunakan angket respon guru. Angket respon guru menggunakan

skala likert yang terdiri dari 5 pilihan respon yaitu sangat setuju, setuju, cukup
25

setuju/ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju diberikan kepada guru mata

pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar yang

berjumlah satu orang. Hasil respon kemudian dianalisis menggunakan analisis

data responden dan dikategorikan berdasarkan kriteria interpretasi skor kelayakan.

Setelah itu dilakukan uji coba LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada 42 orang

peserta didik di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Kemudian tahap

terakhir dilakukan evaluasi, peserta didik akan diberikan tes soal untuk

mengetahui keefektifan penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Hasil tes

kemudian dianalisis menggunakan analisis ketuntasan belajar minimal dimana

jika ketuntasan peserta didik secara individu minimal 75 dan secara keseluruan

minimal 80 % maka LKPD dapat dikatakan efektif. Kerangka pikir penelitian

pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing di kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 7 Makassar dapat dilihat pada gambar 2.1


26

Analisis Kebutuhan

1. Analisis awal
2. Analisis bahan ajar
3. Analisis peserta didik
4. Analisis materi

Desain LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing

Pengembangan LKPD berbasis Inkuiri


Terbimbing dengan menggunakan
model pengembangan ADDIE

Validasi ahli

Uji coba

Evaluasi

LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing


yang Layak dan Efektif

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir


25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Model Pengembangan

1. Jenis Pengembangan

Jenis pengembangan yang digunakan peneliti adalah metode penelitian

dan pengembangan. Menurut Salim dan Haidir (2019) penelitian dan

pengembangan atau research and development (R&D) adalah tahap-tahap

pengembangan dengan tujuan untuk mengembangkan atau penyempurkan produk

baru atau produk yang telah ada dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

2. Model Pengembangan

Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model analysis,

design, development, implementation, evaluation (ADDIE). Menurut Amri (dalam

Rayanto dan Sugianti, 2020:51) mengemukakan bahwa model ADDIE dapat

diklasifikasikan menjadi lima tahap pengembangan yakni (1) analysis, (2) design,

(3) development, (4) implementation, dan (5) evaluation.

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah 2 dosen fisika Universitas

Muhammadiyah Makassar sebagai validator ahli yang akan memberikan penilian

terhadap instrumen penelitian dan LKPD yang akan dikembangkan. Satu orang

guru fisika dan peserta didik yang berjumlah 42 orang di SMA Muhammadiyah 7

Makassar kelas XI IPA sebagai subjek uji coba untuk menilai kelayakan LKPD

yang telah dikembangkan.


26

C. Lokasi dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 7 Makassar, Jalan

Rappokalling Raya No.42, Rappokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar,

Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan semester ganjil tahun ajaran

2020/2021

D. Prosedur Penelitian

Penelitian pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis

inkuiri terbimbing dengan model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE.

Model pengembangan ini terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design

(Desain), Develop (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan

Evaluation (Evaluasi). Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti memilih

model ADDIE adalah karena setiap tahapan pada model ini dilakukan revisi dan

evaluasi sehingga kesalahan dan kekurangan dari produk yang akan

dikembangkan dapat diminimalisir. Secara terperinci tahapan pengembangan

LKPD berbasis inkuiri terbimbing dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap pertama untuk mengetahui permasalahan

yang diperlukan dalam mengembangkan LKPD. Tahap analisis terdiri dari empat

kegiatan analisis yang dijelaskan sebagai berikut.

a. Analisis awal

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui pokok permasalahan yang terjadi

dalam proses pembelajaran yang dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan.

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran fisika

di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Berdasarkan wawancara yang


27

telah dilakukan guru mengatakan bahwa peserta didiki kurang tertarik untuk

belajar fisika karena peserta didik menganggap fisika itu hanya berhubungan

dengan angka dan rumus yang sulit dan membingungkan.

Selanjutnya dalam pelaksanaannya kurikulum 2013 lebih menekankan

peserta didik untuk mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan

keterampilan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar

peserta didik lebih mandiri menemukan konsep dan memecahkan permasalahan.

Namun dalam penerapannya belum sesuai dengan kurikulum 2013. Hal ini

disebabkan oleh faktor yang didasarkan pada wawancara peneliti terhadap guru

dan berdasarkan pengamatan pada kegiatan belajar mengajar dikelas yang hanya

berjalan satu arah atau pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Peserta

didik hanya mencatat materi yang diberikan kemudian diberi soal evaluasi untuk

dikerjakan. Tentunya hal ini akan membuat peserta didik merasa bosan tidak tahu

konsep dan penerapan materi yang dipelajari. Proses seperti ini akan berdampak

pada hasil belajar peserta didik dimana mata pelajaran fisika menjadi salah satu

mata pelajaran dengan ketuntasan belajar paling rendah. Dari data yang diperoleh

menunjukkan persentase nilai ketuntasan belajar fisika di kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 7 Makassar hanya sebesar 55% dari jumlah keseluruhan peserta

didik. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa dari 42 peserta didik

di kelas XI IPA hanya 23 orang memperoleh nilai tuntas. Oleh sebab itu perlu

diberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan menghadirkan bahan ajar

yang dapat mengarahkan peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses

pembelajaran sehinggap peserta didik dapat mengetahui konsep dan penerapan


28

materi serta hubungannya dengan kehidupan sehari-hari untuk memecahkan

permasalahan fisika.

b. Analisis bahan ajar

Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan ajar yang digunakan di

sekolah dan akan dijadikan pertimbangan dalam pengembangan produk. Pada

tahap analisis bahan ajar peneliti melakukan analisis terhadap bahan ajar yang

digunakan di sekolah khususnya pada mata pelajaran fisika di kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 7 Makassar, hasil yang diperoleh bahan ajar yang digunakan

hanya berupa buku paket yang berisi soal-soal evaluasi dan percobaan pada materi

tertentu yang tidak dilengkapi dengan fenomena pemecahan masalah sehingga

belum maksimal untuk menarik peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Dibutuhkan bahan ajar pendukung untuk membantu peserta didik

memahami materi. Berdasarkan hal tersebut peneliti memberikan salah satu

alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan

menghadirkan bahan ajar berupa LKPD sebagai sumber belajar tambahan. LKPD

diharapkan menjadi bahan ajar yang tepat untuk membangun pengetahuan dan

pemahaman peserta didik. Melalui penggunaan LKPD peserta didik bukan hanya

melakukan percobaan dan mengerjakan soal evaluasi tetapi peserta didik akan

mampu membuat pertanyaan, menyusun jawaban sementara, melakukan

penyelidikan yang akan memberikan pengalaman kepada peserta didik hingga

sampai pada tahap memberikan kesimpulan.


29

c. Analisis peserta didik

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kebiasaan

belajar peserta didik yang dibutuhkan untuk menyusun LKPD yang sesuai dengan

tahap perkembangan pengetahuannya.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peserta didik kelas XI IPA

di SMA Muhammadiyah 7 Makassar berada dalam rentang usia 15 sampai 17

tahun. Menurut tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget pada

usia ini peseera didik digolongkan ke dalam tahap perkembangan operasional

formal. Karakteristik peserta didik pada tahap ini sudah mampu menalar secara

logis dan menarik kesimpulan. Tahap operasianal formal sudah memungkinkan

peserta didik mengembangkan hipotesis untuk memecahkan permasalahan hingga

sampai pada tahap menyimpulkan secara sistematis. Lebih lanjut peneliti

melakukan pengamatan terhadap kebiaasan peserta didik dalam proses belajar

mengajar sudah terbiasa melakukan segala sesuatu dengan bantuan dan bimbingan

guru.

Berdasarkan hasil analisis karakteristik dan kebiasaan belajar peserta didik

peneliti melihat bahwa peserta didik sudah mampu melakukan kegiatan

pembelajaran dengan model penemuan dalam pengawasan dan bimbingan guru

dengan penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. LKPD berbasis inkuiri

terbimbing merupakan bahan ajar yang terdiri dari tahap-tahap yang dapat

mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep dan pemahaman yang

dimulai dari merumuskan masalah melalui fenomena yang disajikan kemudian

merancang hipotesis, melakukan penyelidikan dengan percobaan sampai pada

tahap menemukan pemecahan masalah dan membuat kesimpulan. Diharapkan


30

melalui penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing peserta didik lebih mudah

untuk memahahami mata pelajaran fisika dan menerapkan konsep dan

pemahaman yang diperoleh untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-

hari.

d. Analisis materi

Analisis materi bertujuan untuk menentukan materi yang dijadikan sebagai

rujukan dalam penyusunan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Berdasarkana hasil

analisis yang telah dilakukan peneliti memilih materi kelas XI IPA semester ganjil

dengan memperhatikan karakteristik pengetahuan dan kebiasaan belajar pada

analisis peserta didik sebelumnya. Pada hasil analisis sebelumya telah diketahui

karakteristik pengetahuan dan kebiasan belajar peserta didik yang sudah mampu

untuk menemukan konsep dan membangun pemahamannya melalui serangkaian

proses yang sistematis di bawah bimbingan dan pengawasan guru.

Adapun materi yang dipilih oleh peneliti adalah materi suhu dan kalor

yang dibagi ke dalam 6 sub materi yaitu suhu, kalor jenis, perubahan wujud zat,

pemuaian, azas black, dan perpindahan kalor. Alasan peneliti memilih materi suhu

dan kalor sebagai materi yang menjadi rujukan penyusunan LKPD berbasis

inkuiri terbimbing karena materi suhu dan kalor dalam konsep dan penerapannya

sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kompetensi dasar

(KD) yang digunakan yaitu KD 3. 5 materi suhu dan kalor kelas XI IPA di SMA

Muhammadiyah 7 Makassar. KD dan indikator pencapaian secara terperinci dapat

dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.


31

Tabel 3. 1 Kompetensi Dasar dan Indikator Materi Suhu dan Kalor


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi
3.5 Menganalisis pengaruh Suhu dan kalor Suhu dan kalor
kalor dan perpindahan a. Mengukur suhu a. Suhu
kalor yang meliputi suatu benda b. Kalor jenis
karakteristik termal suatu b. Mengidentifikasi c. Perubahan wujud
bahan, kapasitas dan hubungan antara zat
konduktivitas kalor pada kalor dengan suhu d. Pemuaian
kehidupan sehari-hari benda e. Azac black
c. Menyelidiki Perpindahan Kalor
hubungan antara Perpindahan kalor
kalor dam secara konduksi,
perubahan wujud konveksi dan radiasi
zat
d. Menganalisis
pengaruh
perubahan suhu
terhadap ukuran
benda
e. Mengidentifikasi
teori Azas Black
Perpindahan kalor
Memahami konsep
perpindahan kalor
4.5 Merancang dan melakukan Suhu dan kalor
percobaan tentang a. Melakukan
katarakteristik termal suatu percobaan tentang
bahan, terutama terkait perubahan suhu
dengan kapasitas dan suatu benda
konduktivitas kalor beserta b. Melakukan
presentasi hasil percobaan percobaan tentang
dan pemanfaatannya pengaruh perubahan
kalor terhadap suhu
benda
c. Melakukan
percobaan tentang
pengaruh kalor
terhadap wujud
benda
d. Melakukan
percobaan tentang
pengaruh kaor
terhadap ukuran
benda
e. Melakukan
percobaan tentang
teori azas black
Perpindahan kalor
32

Melakukan percobaan
tentang perpindahan
kalor

Berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat penjabaran kompetensi dasar dan

indikator pencapaian peserta didik pada materi suhu dan kalor untuk

pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Pengembangan akan mengacu

pada kompetensi dasar sehingga diharapkan peserta didik mampu membangan

konsep dan pengetahuannya melalui proses menemukan pada penggunaan LKPD

berbasis inkuiri terbimbing.

2. Desain (Design)

Setelah melakukan tahap analisis kemudian memilih bahan ajar yang akan

dikembangkan berupa LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Tahap ini terbagi

menjadi dua bagian yaitu menyusun instrumen penelitian dan sistematika LKPD

berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan.

a. Menyusun instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen lembar penilaian

kelayakan LKPD oleh validator ahli, lembar angket respon atau tanggapan guru

dan peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri dan lembar tes soal. Adapun

hasil tahap perancangan instrumen penilaian LKPD adalah sebagai berikut.

1) Lembar penilaian LKPD oleh validator ahli

Lembar penilaian LKPD diberikan kepada 2 validator ahli untuk

mengetahui kelayakan dan kevalidan LKPD yang dikembangkan, instrumen

penilaian ini terdiri dari beberapa aspek penilaian. Lembar penilaian LKPD ini

disajikan dengan 4 pilihan alternatif jawaban yaitu Tidak Baik, Kurang Baik,

Baik, dan Baik Sekali.


33

2) Lembar respon atau tanggapan guru dan peserta didik

Lembar respon berupa angket yang disajikan dengan 5 alternatif jawaban

yaitu, Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu-Ragu, Setuju, dan Sangat Setuju.

Angket diberikan kepada guru dan peserta didik, untuk mengetahui respon guru

dan peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang telah

dikembangkan.

3) Lembar tes soal (pretest and posttest)

Tes soal yang terdiri dari 20 soal pretest and postest dalam bentuk pilihan

ganda diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui keefektifan penggunaan

LKPD berbasis inkuiri terbimbing.

b. Menyusun sistematika LKPD

Tahap ini dilakukan dengan tujuan menentuan sistematika yang memuat

penyajian materi dalam LKPD berbasis inkuiri terbimbing dan jenis tampilan

yang digunakan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan proses perancangan atau

pembuatan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor.

Langkah-langkah penyusunan desain LKPD menyesuaikan sintaks model

pembelajaran inkuiri terbimbing. yang terdiri dari 6 tahap yaitu Planning

(perencanaan) yang terdiri dari rumusan masalah dan fenomena yang dituliskan

sebagai ayo berpikir , Retrieving (mendapatkan informasi) yang terdiri dari

hipotesis dan materi yang ditulis sebagai sejenak baca, Processing (memproses)

yang terdiri dari identifikasi variabel dan percobaan yang ditulis sebagai ayo cari

tau, Creating (membuat laporan hasil) yang terdiri dari analisis hasil pengamatan ,

Sharing (membagikan informasi) ditulis sebagai kesimpulan dan Evaluating


34

(evaluasi) yang ditulis sebagai tugas. Setelah itu tahap selanjutnya menentukan

format tampilan. Dan dilanjutkan dengan menentukan ukuran kertas A4 dengan

ukuran dan jenis font yang digunakan adalah 14, 20, 36 (Times New Roman), 12,

28 (Britannic Bold) 10, 11, 12, 16, 18, 26 (Comic Sans MS), spasi1.0 dan 1.5. Hal

ini dilakukan sebagai upaya agar LKPD yang dirancang terlihat menarik bagi

peserta didik yang menggunakan LKPD sebagai sumber belajar. Desain awal

LKPD terdiri dari beberapa bagian yang dijabarkan sebagai berikut.

1) Halaman Sampul (cover) luar

Sampul depan LKPD yang dikembangkan terdiri dari judul, judul materi

pelajaran, tagline SMK/MA Kelas XI semester ganjil, nama prodi, fakultas

dan kampus. Sampul dibuat dengan kombinasi tulisan dan warna yang

menarik sehingga peserta didik tertarik dan termotivasi untuk menjadikan

LKPD sebagai sumber belajar.

2) Kata Pengantar

Kata pengantar memuat ungkapan puji syukur dan penjelasan peran LKPD

fisika yang berbasis inkuiri terbimbing untuk proses pembelajaran

3) Standar Isi

LKPD yang dirancang dilengkapi dengan standar isi yang terdiri dari

Kompetensi Inti, Kompetensi dasar, dan Indikator Pencapaian yang disusun

berdasarkan standar kurikulum 2013. Dengan tujuan agar peserta didik

mengetahui standar capaian pembelajaran per sub materi

4) Daftar Isi
35

LKPD dilengkapi dengan daftar isi yang memuat kerangka LKPD beserta

nomor halaman untuk memudahkan guru dan peserta didik mencari halaman

yang ingin dibuka.

5) Peta Konsep

LKPD yang dikembangka n dilengkapi dengan peta konsep yang

memberikan gambaran umum dari isi LKPD serta materi yang akan dipelajari

6) Sampul dalam

Sampul salam terdiri dari gambar pendukung dan kolom nama kelompok dan

anggota kelompok untuk memberikan batasan LKPD per sub materi

7) Kolom informasi dan petunjuk

Informasi dan petunjuk memuat petunjuk belajar, kompetensi dasar, indikator

dan kolom yang berisi informasi materi, hari tanggal pelaksanan dan alokasi

waktu.

8) Fenomena dan Rumusan Masalah

Penyajian fenomena yang memancing peserta didik untuk berpikir yang

kemudian mendorong peserta didik merumuskan dan menuliskan masala

9) Materi

Materi singkat berisi informasi/referensi yang memudahkan peserta didik

untuk membuat jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah dibuat

sebelumnya.

10) Hipotesis

LKPD dilengkapi dengan kolom hipotesis yang dapat digunakan peserta

didik untuk menuliskan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah

dibuat sebelumya
36

11) Identifikasi variabel dan Definisi Operasional variabel

LKPD dilengkapi dengan kolom Identifikasi dan defenisi Operasional

variable untuk menuliskan variabel yang akan dicari

12) Pengumpulan Data dan Analisis Data

Kolom percobaan berisi tujuan, alat dan bahan, langkah-langkah percobaan

yang akan dilakukan peserta didik untuk membuktikan hipotesis serta tabel

hasil pengamatan yang digunakan untuk menuliskan hasil percobaan

13) Tugas

Kolom tugas berisi soal-soal yang digunakan untuk mengukur dan

mengevaluasi pemahaman peserta didik setelah melakukan percobaan

14) Kesimpulan

LKPD disertai dengan kolom kesimpulan yang digunakan peserta didik untuk

menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan

15) Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat referensi buku yang digunakan untuk menyesun

materi pada LKPD

3. Pengembangan (Development)

Setelah tahap desain selesai, kemudian dikonsultasikan ke dosen

pembimbing sebelum dinilai kelayakannya oleh validator ahli. Selain

mengembangkan LKPD, pada tahap ini peneliti juga melakukan penyusunan

instrumen penelitian yang kemudian divalidasi oleh 2 validator ahli dari dosen

fisika Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu ibu Salwa Rufaidah,

S.Pd,.M.Pd sebagai validator 1 dan ibu Nurfadilah, S.Pd,.M.Pd sebagai validator

2. Pada tahap ini validator akan melakukan penilaian dengan skala penilaian
37

dimulai dari satu sampai empat yang kemudian ditandai menggunakan tanda

centang (√) sebagai tanda pada aspek yang telah sesuai dan dilengkapi dengan

catatan untuk diperbaiki dari hasil saran yang diberikan sebagai bahan perbaikan

instrumen penelitian dan LKPD sebelum di uji cobakan kepada peserta didik.

a. Validasi LKPD berbasis inkuiri terbimbing

Hasil validasi dari 2 validator ahli menyatakan bahwa terdapat beberapa

bagian pada LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang harus direvisi diantaranya

peta konsep, fenomena pada sub materi azas black, penambahan materi pada sub

materi pemuaian. Berdasarkan hasil validasi tersebut peneliti kemudian

melakukan evaluasi terhadap LKPD untuk kemudian direvisi. Dari hasil penilian

validator LKPD berbasis inkuiri terbimbing berada pada kategori valid dan layak

digunakan dengan sedikir revisi.

b. Validasi angket respon guru dan peserta didik

Angket respon guru dan peserta didik terdiri dari 4 indikator yang

dijabarkan ke dalam 25 pernyataan dengan 4 aspek penilaian yaitu format, isi, dan

bahasa. Setelah divalidasi oleh validator kemudian diberikan saran sebagai bahan

evaluasi untuk merevisi angket. Kemudian diperoleh penilaian pada angket

respon berada pada kategori layak digunakan dengan sedikit revisi.

c. Validasi instrumen soal

Hasil validasi instrumen soal diperoleh saran dari validator agar soal

dibagi menjadi 3 tingakatan soal yaitu mudah, sedang dan sulit dan dijabarkan

pada ranah kognitif C1 sampai C4 dengan persentase yang berbeda-beda.

Kemudian berdasarkan saran dan masukan dari validator peneliti melakukan

evaluasi dan revisi.


38

4. Implementation (implementasi)

Setelah divalidasi dan dinyatakan layak. Tahap selanjutnya yaitu

implementasi. Pada tahap ini dilakukan uji coba pada peserta didik kelas XI MIA

di SMA Muhammadiyah 7 Makassar sebagai subjek penelitian dengan jumlah

peserta didik sebanyak 42 orang. Uji coba dilakukan dengan memberikan Lembar

kerja peserta didik berbasis inkuiri terbimbing dan instrumen penelitian berupa

angket respon dan tes soal yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang

dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tingakat kelayakan, efisien dan

efektivitas LKPD berbasis inkuiri terbimbing.

5. Evaluation (evaluasi)

Setelah melalui tahap validasi dan uji coba, maka dapat diketahui hasil

penilaian mengenai kelayakan dan keefektifan LKPD berbasis inkuiri di kelas XI

IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Hasil uji coba selanjutnya akan dianalisis

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil evaluasi dijadikan sebagai bahan

perbaikan dan penyempurnaan agar kemudian dapat diperbaiki menjadi LKPD

berbasis inkuiri yang siap digunakan disekolah.

E. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam yaitu

1. Lembar Validasi

a. Lembar validasi LKPD berbasis inkuiri terbimbing

Lembar validasi LKPD digunakan untuk memperoleh data valid penilaian dari

validator terhadap LKPD berbasis inkuiri Terbimbing pada materi suhu dan

kalor. Lembar validasi terdiri dari 4 kolom yang terdiri dari kolom nomor,
39

aspek penilaian, skala penilaian dan komentar/saran validator. Aspek

penilaian terdiri dari aspek format, aspek isi, aspek bahasa dan aspek manfaat

atau kegunaan LKPD dengan rentang skala penilaian 1 sampai 4 yang

dijabarkan sebagai tidak baik dengan skala penilian 1, kurang baik dengan

skala penilaian 2, baik dengan skala penilaian 3 dan sangat baik dengan skala

penilaian 4.

b. Lembar validasi angket respon guru dan peserta didik

Lembar validasi respon guru digunakan untuk memperoleh data valid

penilaian lembar respon guru dan peserta didik oleh validator. Lembar angket

respon guru terdiri dari 3 aspek penilaian yaitu aspek format, aspek isi, dan

aspek bahasa dengan rentang skala penilian 1 sampai 4.

2. Lembar Angket Penilaian Respon Guru dan Peserta Didik

Lembar angket respon guru dan peserta didik digunakan untuk mengetahui

respon guru dan peserta didik terhadap lembar kerja peserta didik berbasis inkuiri

terbimbing pada materi suhu dan kalor yang dijadikan acuan untuk mengetahui

kelayakan LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Lembar

angket respon guru dan peserta didik terdiri dari 5 indikator penilaian yaitu

indikator materi, penyajian, inkuiri terbimbing, bahasa, dan daya tarik. Kemudian

5 indikator ini dijabarkan ke dalam pernyataan yang berjumlah 25 pernyataan.

3. Lembar Tes Soal

Lembar tes digunakan untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKPD

berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor di SMA Muhammadiyah 7

Makassar. Soal Tes terdiri dari 20 soal pilihan ganda diberikan setelah

pembelajaran untuk mengetahui nilai hasil belajar menggunakan LKPD berbasis


40

inkuiri terbimbing. Nilai hasil evaluasi kemudian dianalis untuk menetukan

ketuntasan belajar peserta didik pada materi suhu dan kalor.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebutuan awal dan

permasalah yang terjadi di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar.

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan

sebelumnya kepada guru mata pelajaran fisika sehingga diperoleh data yang

digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan LKPD berbasis inkuiri terbimbing

2. Validasi

Lembar validasi terdiri dari lembar validasi LKPD berbasis inkuiri

terbimbing dan lembar validasi instrumen penelitian. Validasi dilakukan dengan

tujuan untuk memperoleh data kevalidan berdasarkan penilaian para validator

ahli. Data yang diperoleh melalui validasi ini digunakan sebagai masukan dalam

merevisi LKPD berbasis inkuiri terbimbing dan instrumen penelitian yang

dikembangkan sehingga menghasilkan produk akhir yang valid dan layak

digunakan..

3. Angket

Data respon guru dan peserta didik dikumpulkan dari angket dengan

menggunakan skala Likert dengan pilihan yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju,

ragu-ragu setuju, dan sangat setuju. Adapun pada penelitian ini, angket diberikan

kepada guru dan peserta didik kelas XI MIA SMA Muhammadiyah 7 Makassar.

Angket digunakan untuk menguji kelayakan LKPD berbasis inkuiri terbimbing

pada materi suhu dan kalor.


41

4. Tes soal

Tes soal digunakan untuk melihat nilai hasil belajar peserta didik. Tes soal

berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal. Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes

evaluasi akhir peserta didik kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar

setelah menggunakan LKPD berbasis inkuiri terbimbing padamateri suhu dan

kalor. Tes hasil belajar ini akan dijadikan acuan untuk menentukan nilai

ketuntasan belajar peserta didik pada materi suhu untuk mengetahui kefektifaan

pengunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing di SMA Muhammadiyah Makassar.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kevalidan LKPD

Data validitas yang dilakukan oleh validator (aspek yang sama) diperoleh

melalui uji validitas dengan menggunakan uji Gregory pada tabel 3.2 sebagai

berikut:

Tabel 3. 2 Model kesepakatan antar penilai


Penilai I
1-2 3-4
Penilai II
1-2 A B
3-4 C D

𝐷
𝑉𝑐 =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

Keterangan:

𝑉𝑐 = Validasi
𝐴 = Kedua ahli tidak setuju
𝐵 = Ahli I setuju, Ahli II tidak setuju
𝐶 = Ahli I tidak setuju, Ahli II setuju
𝐷 = Kedua ahli setuju
42

Penentuan kriteria kevalidan dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3. 3 Kriteria validasi isi


Indeks Validasi Kriteria
0,80 – 1,00 Validitas isi sangat tinggi
0,60 – 0,79 Validitas isi tinggi
0,40 – 0,59 Validitas isi sedang
0,20 – 0,39 Validitas isi rendah
0,00 – 0,19 Validitas isi sangat rendah
Sumber: Retnawati (2016)

2. Analisis Data Respon Guru Dan Peserta Didik

Analisis data kepraktisan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

data deskriptif menggunakan skala likert. Jenis data yang diperoleh ialah data

kualitatif yang kemudian dianalisis menggunakan data kuantitatif berupa data

angka dan diinterpretasikan dalam bentuk kata-kata. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat data persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiono, 2018: 93). Angket respon guru dan peserta didik

menggunakan skala likert dengan penilaian;

Tabel 3. 4 Konversi pilihan respon berdasarkan jenis pernyataan


Jenis Pernyataan
Pilihan Respon
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Cukup Setuju/ Ragu-Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5

Dari perhitungan skor masing-masing pernyataan, dicari presentasi

jawaban keseluruhan responden dengan rumus:

∑𝑥
𝑃= × 100%
∑ 𝑥𝑖

Keterangan :
P : Persentase
43

Σx : Jumlah jawaban responden dalam satu item


Σxi : Jumlah nilai ideal dalam item

Penentuan kriteria interpretasi skor angket dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3. 5 Konversi Interval Persentase


Menjadi Kategori Kelayakan
Persentase (%) Kriteria
0-20 Sangat Tidak layak
21-40 Tidak layak
41-60 Cukup layak
61-80 Layak
81-100 Sangat layak
Sumber: Diadaptasi dari Riduwan (2013)

Dari tabel kriteria interpretasi diatas, maka kriteria kelayakan dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a. Semakin tinggi nilai interpretasi maka semakin layak LKPD berbasis Inkuiri

terbimbing .

b. Kualifikasi kriteria sangat layak dan layak, maka perlu dilakukan revisi kecil

dan tidak perlu dilakukan uji coba kembali.

c. Kualifikasi kriteria cukup layak, maka perlu di lakukan revisi besar dan tidak

perlu dilakukan uji coba kembali.

d. Kualifikasi kriteria tidak layak atau sangat tidak layak, maka perlu dilakukan

revisi besar dan perlu dilakukan uji coba kembali.

3. Analisis Data Keefektian

Efektifitas penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing diukur

mengunakan tes hasil belajar peserta didik. Tes hasil belajar berupa pilihan ganda

dengan penilaian benar sama dengan 1 dan salah dengan skor 0. Hasil tes

kemudian dianalisis menggunakan rumus:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑃𝑃𝑆 = × 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
44

Keterangan:

PPS = Persentase nilai hasil belajar

Penentuan kategori berdasarkan interpratasi menggunakan penilian seperti

pada tabel 3. 6 berikut ini.

Tabel 3. 6 Interpratasi Penilaian Efektifitas


Interval Persetase (%) Kategori
86 – 100 Sangat Baik
72 – 85 Baik
58 – 71 Cukup
43 – 57 Rendah
≤ 43 Sangat Rendah
Sumber: Diadaptasi dari Djajali dan Muljono (2016)

Kriteria kefektifan dilihat dari nilai hasil belajar dengan ketuntasan belajar

minimal 75 dan persentase klasikal minimal 80%. Berdasarkan hasil analisis tes

hasil belajar diperoleh persentase ketuntasan sebesar 80,95% dengan jumlah

peserta didik yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 34 orang dan untuk yang

tidak tuntas sebanyak 8 orang dengan pesersentase sebesar 18,05%. Dari ahasil

analisis tersebut dapat dilihat pesersentase peserta didik yang memperoleh nilai

tuntas sudah memnuhi kriteria sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunan

LKPD berbasis inkuiri terbimbing di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7

Makassar sudah efektif.


45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Validasi

a. Hasil Validasi Ahli Terhadap LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing

Salah satu kriteria menentukan apakah suatu LKPD dapat dipakai atau

tidak adalah hasil validasi ahli. Penilaian para ahli biasanya berupa catatan-catatan

kecil pada bagian yang perlu diperbaiki. Adapun dalam penyusunan LKPD,

beberapa aspek dinilai dalam menvalidasi LKPD adalah format LKPD, isi, bahasa

dan kegunaan LKPD yang terdiri dari 15 pernyataan. Validasi dilakukan oleh 2

dosen fisika Universitas Muhammadiyah Makassar yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat kevalidan LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang telah

dikembangkan. Untuk mengetahui kriteria kevalidan LKPD berbasis inkuiri

terbimbing data dianalisis menggunakan uji Gregory dengan rentang indeks

validasi 0,00 sampai 1,00. Adapun hasil penilaian validator ahli terhadap LKPD

berbasis inkuiri terbimbing dapat dilihat secara lengkap pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. 1 Hasil Validasi LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing


No Aspek Penilaian Jumlah Skor Rata-Rata Persentasi skor (%)
1 Format 38 3,8 95
2 Isi 37 3,7 92,5
3 Bahasa 22 3,67 91,7
4 Manfaat/Kegunaan 16 4 100
Jumlah 113 3,77 94,8
Sumber : Data Primer Terolah (2021)

Hasil analisis yang diperlihatkan pada tabel 4.1 menunjukkan hasil penilaian oleh

validator secara keseluruhan dari aspek yang dinilai mendapat kriteria sangat

layak yaitu memperoleh persentase 94,8%, sehingga LKPD layak digunakan


46

dalam proses pembelajaran. Secara keseluruhan aspek yang mendapat persentase

tertinggi yaitu berada pada kegunaan LKPD dengan perolehan 100%, sedangkan

untuk aspek format memperoleh nilai sebesar 95%, aspek isi dengan perolehan

92,5 dan aspek bahasa dengan perolehan 91,7%.Berdasarkan pernyataan dari

setiap aspek maka diperoleh hasil uji validitas berdasarkan analisis gregory

diperoleh koefisien validitas (VC) yaitu 1,00 yang menunjukkan setiap aspek

dalam keseluruhan tersebut valid dan dalam kategori sangat tinggi. Bentuk hasil

tabulasi pada validasi LKPD disajikan dalam bentuk diagram pada gambar

berikut.

100%
95% 92.50% 91.67%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Format Isi Bahasa Kegunaan
LKPD
Gambar 4. 1 Diagram Tabulasi Validasi LKPD

b. Hasil Validasi Ahli Terhadap Angket Respon Guru

Validasi terhadap angket respon guru bertujuan untuk mengetahui

kelayakan angket yang digunakan mengukur respon guru terhadap LKPD berbasis

inkuiri terbimbing. Aspek penilian terhadap angket respon terdiri dari aspek

format, aspek isi, aspek bahasa dengan jumlah pernyataan secara keseluruhan

sebanyak 10 pernyataan. Hasil validasi kemudian dianalisis menggunakan analisis


47

uji Gregory dengan rentang penilian 0.00 sampai 1,00. Berdasarkan hasil analisis

validasi untuk dua validator ahli diperoleh koefisien validitas (V C) sebesar 1,00

yang menunjukkan semua aspek penilaian pada angket respon guru valid dengan

kategori sangat tinggi. Adapun hasil penilaian validator ahli dapat dilihat pada

tabel 4.2 berikut.

Tabel 4. 2 Hasil Penilaian Validator Ahli Terhadap Angket Respon Guru


No Aspek Penilaian Jumlah Skor Rata-Rata Persentase skor (%)
1 Format 32 4 100
2 Isi 23 3,8 95
3 Bahasa 22 3.7 92,5
Jumlah 77 3,7 95,8
Sumber: Data Primer Terolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat hasil analisis penilaian validator

terhadap angket respon guru diperoleh persentase skor rata-rata untuk seluruh

aspek penilian sebesar 95,8% dengan kategori sangat baik. Untuk aspek format

diperoleh persentase skor 100% dengan kategori sangat baik. Selanjutnya pada

aspek bahasa diperoleh persentase sebesar 95% berada pada kategori sangat baik.

Pada aspek bahasa diperoleh skor sebesar 92,5% dan berada pada kategori sangat

baik. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa angket respon guru

sangat layak digunakan untuk mengukur penilaian guru terhadap LKPD berbasis

inkuiri terbimbing. Diagram hasil validasi disajikan sebagai berikut.

100%

50%

0%
Format Isi Bahasa

Gambar 4. 2 Diagram Tabulasi Validasi Angket Respon Guru


48

c. Hasil Validasi Ahli Terhadap Angket Respon Peserta Didik

Validasi angket respon peserta didik dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui kelayakan angket dalam mengukur respon peserta didik terhadap

LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Penilaian angket respon peserta didik

dilakukan oleh dua validator ahli. Aspek penilian angket terdiri dari 3 yairu aspek

format, isi, dan bahasa dengan jumlah pernyataan sebanyak 10 pernyataan untuk

seluruh aspek penilaian. Hasil penilaian kemudian dianalisis menggunakan

analisis uji Gregory untuk mencari tingkat kevalidan angket (VC). Setelah

dilakukan pengolahan data peroleh nilai koefisien validitas sebesar 1,00 dengan

kategori sangat valid.

Adapun hasil validasi oleh dua validator ahli angket respon peserta didik

dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4. 3 Hasil Penilaian Validator Ahli Terhadap Angket Respon Guru


No Aspek Penilaian Jumlah Skor Rata-Rata Persentase skor (%)
1 Format 32 4 100
2 Isi 23 3,8 95
3 Bahasa 24 4 100
Jumlah 79 3,9 98,3
Sumber: Data Primer Terolah (2021)

Berdasarkan hasil analisis angket respon peserta didik dapat dilihat pada

tabel 4.3 di atas persentase skor rata-rata untuk semua aspek penilaian diperoleh

skor 98.3% dengan kategori sangat baik. Selanjutnya pada aspek penilian format

dengan perolehan skor 100% dengan kategori sangat baik. Untuk aspek isi skor

yang diperoleh yaitu 95%. Dan untuk aspek bahasa persentase skor yang

diperoleh sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan analisis data

validasi tersebut maka angket respon peserta didik berda pada kategori sangat

baik dan layak digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD
49

berbasis inkuiri terbimbing. Bentuk hasil tabulasi respon peserta didik terhadap

LKPD berbasis inkuiri terbimbing disajikan sebagi berikut.

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Format Isi Bahasa
Gambar 4. 3 Diagram Tabulasi Validasi Angket Respon Peserta Didik

2. Hasil Penilaian Respon Guru dan Peserta Didik Terhadap LKPD Berbasis

Inkuiri Terbimbing

a. Hasil Penilaian Respon Guru

Setelah produk selesai divalidasi oleh beberapa ahli selanjutnya produk

diberikan kepada guru mata pelajaran fisika di sekolah SMA muhammadiyah 7

Makassar. Tujuan dari peneliti adalah untuk mengetahui respon guru terhadap

LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 7

Makassar. Penilaian dilakukan oleh 1 orang guru fisika. Angket respon guru

terdidari 6 indikator penilaian yaitu indikator materi, penyajian, inkuiri

terbimbing, bahasa dan daya tarik dengan jumalah pernyataan secara keseluruhan

sebanyak 25 pernyataan yang dinilai dengan menggunakan skala likert dengan 5

alternatif jawaban yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan

sangat setuju. Kemudian hasil penilian dianalisis mengunakan rumus persentase

jawaban keseluruhan responden (P) dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria


50

kelayakan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan adapun respon guru

fisika terhadap pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada kelas XI

IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4. 4 Hasil Respon Guru Terhadap LPKD Berbasis Inkuiri Terbimbing


Aspek (%)
No Indikator Rata-Rata Kriteria
Positif Negatif
1 Materi 80.00% 90.00% 85.00% Sangat Layak
2 Penyajian 73.33% 80.00% 76.67% Layak
Inkuiri
3 73.33% 80.00% 76.67% Layak
Terbimbing
4 Bahasa 73.33% 80.00% 76.67% Layak
5 Daya Tarik 90.00% 80.00% 85.00% Sangat Layak
Respon guru terhadap LKPD berbasis
80.00% Layak
inkuiri terbimbing
Sumber: Data Primer Terolah (2021)

Hasil penilaian lembar respon peserta didik berdasarkan aspek yang dinilai

secara keseluruhan diperoleh nilai dengan persentase sebesar 80.00% dan berada

pada kriteria layak. Adapun aspek yang mendapat persentase tertinggi yaitu

berada pada aspek materi dan daya tarik sebesar 85.00%, sedangkan untuk aspek

penyajian, kesesuaian inkuiri terbimbing dan bahasa memperoleh nilai yang sama

yaitu 76.67%. berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

LKPD berbasis inkuiri terbimbing berada pada kategori layak untuk diuji cobakan

kepada peserta didik di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar.

Bentuk hasil tabulasi respon guru terhadap LKPD berbasis inkuiri

terbimbing disajikan dalam bentuk diagram pada gambar berikut:


51

100% 85.00% 85.00%


76.67% 76.67% 76.67%
80%

60%

40%

20%

0%

Gambar 4. 4 Diagram Hasil Respon Guru Terhadap LKPD Berbasis


Inkuiri Terbimbing
b. Hasil Penilaian Respon Peserta Didik Terhadap LKPD Berbasis Inkuiri

Terbimbing

Uji coba dilakukan di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar

dengan jumlah 42 peserta didik. Tujuan pelaksanaan uji coba yaitu untuk

mengetahui bagaimana respon peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri

terbimbing. Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan uji coba adalah

mengenalkan produk LKPD yang telah dikembangkan. Hasil penilaian dari 42

peserta didik di SMA Muhammadiyah 7 Makassar kemudian dianalisis

menggunakan rumus persentase jawaban keseluruhan responden (P) kemudian

diinterpretasikan berdasrkan kriteria kelayakan. Adapun hasil analisis respon

peserta didik pada LKPD berbasis inkuiri terbimbing disajikan pada tabel 4.5

dibawah ini.
52

Tabel 4. 5 Hasil Respon Peserta Didik Terhadap LKPD Berbasis Inkuiri


Terbimbing
Aspek (%)
No Indikator Rata-Rata Kriteria
Positif Negatif
1 Materi 72.86% 69.52% 71.19% Layak
2 Penyajian 77.62% 73.97% 75.79% Layak
3 Inkuiri terbimbing 75.87% 74.44% 75.16% Layak
4 Bahasa 71.90% 72.62% 72.26% Layak
5 Daya Tarik 84.76% 72.62% 78.69% Layak
Respon peserta didik terhadap LKPD berbasis
74.62% Layak
inkuiri terbimbing
Sumber: Data Primer Terolah (2021)
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan hasil respon peserta didik, aspek

materi sebesar 71.19%, aspek penyajian mencapai 75.79%, aspek Inkuiri

terbimbing dengan persentase 75.16%, aspek bahasa dengan nilai sebesar 72.26%,

dan aspek daya tarik dengan persentase 78.69% dengan nilai rata-rata sebesar

74,62% yang mendapatkan kriteria interpretasi layak sehingga produk LKPD

hanya sedikit direvisi dan tidak perlu diuji cobakan lagi.

Bentuk hasil tabulasi pada hasil respon peserta didik disajikan dalam

bentuk diagram pada gambar berikut:

100% 71.19% 75.79% 75.16% 72.26% 78.69%


80%
60%
40%
20%
0%

Gambar 4. 5 Diagram Respon Peserta Didik


53

c. Hasil Tes Belajar Peserta Didik Menggunakan LKPD Berbasis Inkuiri

Terbimbing

Untuk mengukur tingkat keefektifan LKPD berbasis inkuiri terbimbing

pada materi suhu dan kalor dapat dilihat dari tes hasil belajar peserta didik pada

akhir pembelajaran. Hasil tes belajar peserta didik menggunakan LKPD berbasis

inkuiri terbimbing belajar peserta didik diperoleh dari tes dengan jumlah soal

piligan ganda sebanyak 20 dengan kriteria penilaian jika benar diberikan skor 1

dan jika salah diberikan skor 0. Berdasarkan hasil tes soal yang diberikan kepada

42 peserta didik kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar diperoleh hasil

ketuntasan belajar peserta didik pada materi suhu dan kalor. Adapun hasil analisis

tes hasil belajar peserta didik.

Tabel 4. 6 Distribusi Skor Hasil Belajar Peserta Didik


Jumlah Peserta Persentase Skor
Interval Nilai Kategori
Didik (%)
86 – 90 Sangat Baik 4 9,5
81 – 85 Baik 9 21,4
76 – 80 Cukup 11 26,2
71 - 75 Rendah 10 23,8
66 – 70 Sangat rendah 8 19
Sumber: Data Primer Terolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah peserta didik pada

kategori sangat baik sebanyak 4 peserta didik dengan persentase 9,5% , kategori

baik dengan persentase sebesar 21,4% dengan jumlah peserta didik 9 orang.

Selanjutnya pada kategori cukup diperoleh persentase sebesar 26,2% dengan

jumlah peserta didik 11 orang. Kategori rendah dengan persentase yang 23,8%

dengan jumlah peserta didik 10 orang dan terakhir pada kategori sangat rendah

dengan jumlah peserta didik 8 orang dengan persentase sebesar 19%.


54

Selanjutnya menentukan persentase ketuntasan belajar peserta dengan

memperhatikan Ketuntasan Belajar minimal (KBM) yaitu 75 yang ditentukan

oleh sekolah. Adapun persentase ketuntasan belajaran ketuntasan belajar peserta

didik daijabarkan pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4. 7 Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik


Skor Kategori Jumlah Peserta Didik Persentase (%)
0 - 74 Tidak Tuntas 34 80,95
75 - 100 Tuntas 8 19,05
Sumber: Data Primer Terolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa penggunaan LKPD berbasis

inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor efektif pada peserta didik kelas XI

IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Hal ini dapat dilihat dari kategori

tuntas pada rentang skor 75 – 100 dengan jumlah peserta didik 34 dan hasil

persentase sebesar 80,95%. Untuk kategori tidak tuntas diperoleh persentase

sebesar 19,05% dengan jumlah peserta didik 8 orang. Hasil analisis menunjukkan

bahwa jumlah peserta didik yang memperoleh nilai tuntas sudah mencapai kriteria

yaitu (80% ≥) sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKPD berbasis

inkuiri terbimbing di SMA Muhammadiyah 7 Makassar dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

B. Pembahasaan

1. Hasil Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis

Inkuri Terbimbing

Pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing dengan tujuan untuk

menghasilkan sebuah produk yang dapat membantu peserta didik untuk

membangnun pengetahuan dan pemahannya melalui proses penemuan secara

mandiri di bawah pengawasan guru. Pengembangan LKPD berbasisi inkuri


55

terbimbing merupakan jenis pengembangan penelitian pengembangan research

and developmant (R&D) dengan menggunakan model pengembangan analysis

(Analisis), design (Desain), development (Pengembangan), implementation

(Implementasi), dan evaluation (Evaluasi) atau ADDIE.

Tahap pertama adalah tahap analisis dengan tujuan untuk mengetahui

permasalahan pokok yang yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan masalah

pada saat memahami penerapan dan konsep materi sehingga dibutuhkan

pengembangan produk yang dapat membantu peserta didik untuk membangun

pengetahuan dan pemahamannya dengan bahan ajar berupa LKPD berbasis inkuri

terbimbing. Tahap ini terdiri dari 4 tahap analisis yang terdiri dari analisis awal,

analisis bahan ajar, analisis peserta didik dan analisis materi.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan di SMA Muhammadiyah 7

Makassar diperoleh permasalahan yaitu peserta didik menganggap bahwa belajar

fisika itu hanya berhubungan dengan angka dan rumus yang sulit dipahami selain

itu dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menjelaskan materi kemudian

memberika soal-soal evaluasi. Proses pembelajaran yang hanya berjalan satu arah,

menjadikan peserta didik merasa bosan dan tidak mengetahui penerapan dan

konsep dari materi yang dipelajari. Hal ini kemudian berdampak pada nilai hasil

belajar peserta didik yang didasarkan pada nilai ulangan peserta didik dengan

persentase ketuntasan yang rendah. Selanjutnya pada bahan ajar yang digunakan

disekolah hanya berupa buku paket yang belum mampu memaksimalkan peserta

didik untuk meningkatkan pemahamannya dan mengetahui konsep dari materi.

Buku paket yang tersedia hanya berisi langkah-langkah kerja dan soal evaluasi

tanpa penjelasan fenomena permasalahan dan materi singkat yang memuat konsep
56

dan penerapan dari materi. Dari permasalahan tersebut dapat diketahui bahwa

pemahaman peserta didik tentang konsep dan penerapan pada materi masih

tergolong rendah. Kemudian tahap terkahir menganalisi materi yang akan

digunakan dalam penyusunan LKPD. Analisis materi dilakukan dengan tujuan

untuk menyusun materi yang akan dipelajari peserta didik dan akan dijadikan

sebagai rujukan dalam penyusunan LKPD. Adapun hasil analisis materi yang

digunakan untuk menyusun LKPD berbasis inkuri terbimbing adalah materi suhu

dan kalor yang terbagi dalam 6 sub materi yaitu suhu, kalor jenis, perubahan

wujud zat, pemuaian, azas black, dan perpindahan kalor. Materi suhu dan kalor

memiliki banyak penerapan konsep yang mudah ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari sehingga materi ini akan mendukung penyusunan LKPD berbasis

inkuiri terbimbing.

Tahap kedua adalah tahap desain, pada tahap ini dilakukan desain format

dan sistematika LKPD. Desain dan format LKPD mengikuti sintaks model

pembelajaran inkuiri terbimbing yang terdiri dari fenomena masalah yang

dituliskan sebagai ayo berpikir, rumusan masalah, materi singkat yang dituliskan

sebagai baca sejenak, hipotesis, identifikasi dan defenisi operasional variabel,

kegiatan percobaan dan analisis hasil percobaan yang dituliskan sebagai ayo cari

tau, evaluasi sebagai tugas dan yang terakhir kesimpulan. Pada tahap ini peneliti

juga melakukan penyusunan angket respon guru dan peserta didik unntuk menilai

kelayak LKPD berbasis inkuiri terbimbing dan lembar tes soal untuk mengetahui

efektifitas penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing di kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 7 Makassar.
57

Tahap ketiga yaitu tahap pengembangan, tahap ini telah dihasilkan produk

berupa LKPD berbasis inkuri terbimbing yang selanjutnya divalidasi oleh dua

validator ahli dari dosen fisika Universitas Muhammadiyah Makassar untuk

diketahui kelayakan dari LKPD yang dikembangkan. Berdasarkan hasil validasi

LKPD berbasis inkuri terbimbing oleh dua validator diperoleh produk yang valid

dengan saran dan masukan sehingga LKPD berada pada kategori layak dengan

sedikit revisi. Selain itu pada tahap ini dilakukan proses validasi instrumen

angket respon guru dan peserta didik serta instrumen tes soal.

Untuk tahap kempat yaitu tahap implementasi, pada dimulai dengan

pemberiang angket respon kepada guru fisika kelas XI IPA di SMA

Muhammadiyah 7 makassar untuk diketahui kelayakan LKPD berbasis inkuiri

terbimbing sebelum diuji coba pada peserta didik. Berdasrkan hasil yang

diperoleh LKPD berbasis inkuiri layak untuk diuji cobakan. LKPD berbasis

inkuiri terbimbing kemudian diuji cobakan pada peserta didik di kelas XI IPA

yang berjumlah 42 orang.

Tahap terakhir adalah tahap evaluasi, pada tahap ini dilakukan revisi dan

eveluasi produk yang telah dilakukan pada setiap tahap sebelumnya dengan tujuan

untuk mengurangi kesalahan dan kekurangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing

yang dikembangkan. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap penggunan LKPD

berbasis inkuri terbimbing di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar.

Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan

LKPD berabasis inkuiri terbimbing dengan memberikan tes soal pilihan ganda

sebanyak 20 nomor. Hasil tes kemudian dianalisis dan disesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan sebelumnya.


58

2. Hasil uji Kevalidan LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing

Sebelum produk diuji cobakan maka produk terlebih dahulu divalidasi.

Tujuan dari validasi adalah untuk mengetahui valid atau tidaknya produk yang

dikembangkan agar produk yang dihasilkan layak untuk digunakan. Proses

validasi dilakukan oleh validator ahli dengan mengacu pada 4 aspek yaitu aspek

format, isi atau materi, bahasa dan manfaat atau kegunaan. LKPD berbasis inkuiri

terbimbing divalidasi oleh validator ahli kemudian diperoleh saran dan masukan

yang akan dijadikan sebagai bahan perbaikan agar LKPD berbasis inkuri

terbimbing sehingga produk dinyatakan valid dan layak digunakan dalam proses

pembelajaran.

LKPD dapat dikatakan valid apabila telah memenuhi 4 aspek dan kriteria

yang telah ditetapkan. Pengujian kevalidan LKPD berbasis inkuiri terbimbing

dilakukan oleh 2 validator ahli dari dosen fisika Universitas Muhammadiyah

Makassar yang kemudian hasil validasi dianalisis mengunakan rumus uji Gregory

dengan penentuan tingkat kevalidan berdasarkan koefisien validasi yang

diperoleh dari hasil analisis. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan

diperoleh nilai koefisien validitas sebesar 1,00 dan berada pada kategori validitas

sangat tinggi dengan persentase rata-rata untuk semua aspeh yaitu 94,8%.

3. Kelayakan LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing

LKPD dinyatakan layak berdasarkan analisis dari respon guru dan peserta

didik. Respon guru dan peserta didik diukur menggunakan angket yang disusun

berdasarkan indikator materi, penyajian, kesesuaian dengan inkuiri terbimbing,

bahasa, dan daya tarik. Angket respon peserta didik terdiri dari 25 pernyataan
59

dengan skala likert dengan skala penelaian 1 sampai lima dengan pilihan

pernyataan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.hasil

penilian respon guru dan peserta didik kemudian analis menggunakan rumus

persentase penilaian responden (P) dan ditetapkan berdasarkan kriteria kelayakan.

Adapun hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil untuk respon

guru terhadap LKPD berbasis inkuri terbimbing untuk semua indikator penilaian

dengan persentase rata-rata yaitu 80% dengan kategori layak. Untuk hasil

peneilian respon peserta didik terhadap penggunaan LKPD berbasis inkuiri

terbimbing dalam proses pembelajaran diperoleh persentase sebesar 74,62%.

3. Keefektifan Penggunan LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing

Untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKPD berbasis inkuiri

terbimbing dapat dilihat dari tes hasil belajar peserta didik setelah pembelajaran

menggunakan LKPD berbasis inkuiri terbimbing selesai. Tes hasil belajar terdiri

dari 20 soal pilihan ganda materi suhu dan kalor dengan sub materi suhu, kalor

jenis, perubahan wujud zat, pemuaian, azas black dan perpindahan kalor.

Tes soal diberikan kepada 42 peserta didik di kelas XI IPA SMA

Muhammadiyah 7 Makassar dan diperoleh hasil jumlah peserta didik yang

mendapat nilai tuntas sebanyak 34 orang dengan persentase 80,95% dan peserta

didik dengan nilai tidak tuntas sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar

19,05%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan LKPD dapat dikatakan efektif

apabila jumlah peserta didik yang memperoleh nilai tuntas minimal 80% dengan

KBM 75 sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKPD berbasis inkuiri

terbimbing di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar efektif untuk


60

meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap penerapan dan konsep pada

materi suhu dan kalor.


61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. LKPD berbasis Inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor yang

dikembangkan layak digunakan di SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Hal

ini dapat dilihat dari persentase rata-rata yang diperoleh dari validator yaitu

sebesar 94,8% dengan kriteria Sangat Layak. Adapun nilai koefisien

validitas yang diperoleh yaitu 1,0 berdasarkan uji Gregory dalam kategori

sangat tinggi.

2. Respon guru fisika terhadap LKPD berbasis Inkuiri terbimbing sangat

positif, sehingga LKPD berbasis Inkuiri terbimbing layak digunakan di

SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Respon guru fisika terhadap LKPD

dengan persentase skor yang di peroleh adalah 80,00% dengan kriteria

layak dan respon peserta didik setelah menggunakan LKPD berbasis Inkuiri

terbimbing juga positif, sehingga LKPD berbasis Inkuiri terbimbing layak

digunakan di SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Respon peserta didik

terhadap LKPD dengan persentase yang diperoleh yaitu 74,62% dengan

kriteria layak

3. Keefektifan LKPD berbasis inkuiri terbimbing bagi peserta didik di kelas

XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar diperoleh nilai hasil belajar

dengan persentase ketuntasan sebesar 80,95 dengan kategori efektif.


62

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, saran yang diajukan

sebagai berikut:

1. LKPD yang dikembangkan masih terdapat kekurangan dalam design


gambar maupun tampilan. Sehingga diharapkan peneliti selanjutnya dapat

membuat LKPD yang lebih memperkaya gambar yang lebih menarik

perhatian peserta didik.

2. LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor untuk
peserta didik kelas XI SMA/MA dapat digunakan sebagai sumber belajar

di sekolah.

3. LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor untuk
peserta didik kelas XI SMA/MA dapat diimplementasikan dan

disebarluaskan.

4. Perlu dilakukan pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada


materi fisika lainnya.
63

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun. 2012. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.


Anisfaizurrahmah. Strategi Pembelajaran Inkuiri terbimbing Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik SMA 1 Pakue. Jurnal
Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar, (Online). 6 (2),
205.
Annafi, Nurvidianty dkk. Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik
Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Termokimia Kelas XI SMA/MA.
Jurnal Pendidikan IPA. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 4(3),26.
Ardiyansyah, Riky, 2018. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
terbimbing Dan Skill Multirepresentasi Terhadap Penguasaan Konsep
Fisika Peserta didik. Skiripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Lampung.
Bandar Lampung

Asmawati, Eka Yuli Sari. 2015. Lembar Kerja Siswa (LKS) Menggunakan Model
Guided Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan
Penguasaan Konsep Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika, 3(1).
H Djajali, Pudji Mulyono. 2016. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta :
Grasindo
Hartati, Nining Dwi. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri terbimbing
Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman
Konsep Peserta didik MA Al Maparah Paitana. Skipsi. Makassar. UIN
Alauddin Makassar
Hartina Dewi. 2016. Pembelajaran Model Inkuiri Terbimbing Dipadu Dengna
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA. Jurnal Pendidikan Sains, 1.
Irwandi dan Sani Rofiah. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Generatif
Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Pokok Bahasan Bunyi Peserta
Didik MTS Al Hikmah Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Al-Biruni, 4(2), 171.
Lia Nurmayani, dkk. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 4(2).
Majid, Abdul. 2017. Srategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya
Marisda, D. H. 2018. Peningkatan Aktivitas dan Ketuntasan Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas XI Keperawatan Medis melalui Model
Pembelajaran Langsung Berbantukan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Fisika Kesehatan. Jurnal Pendidikan Fisika, 6(2).
64

Novi Antasari. 2017. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan


Pemahaman Konsep Ipa Siswa Kelas V . Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 3(2).
Nurfathoanah. 2017. Implementasi Metode Pembelajaran GASING (Gampang,
Asyik dan Menyenangkan) Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Kelas X SMA Negeri 3 Polongbangkeng Utara. Jurnal Pendidikan Fisika,
5(3)
Pratama, Riyo Arie. 2019. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Scaffolding pada Materi Kalor Untuk Melatih Pemahaman
Konsep Peserta Didik. Indonesian Journal of Science and Mathematics
Education, 2(1). 84-97.
Putu Prima, dkk. 2020. Pengembangan Bahan Ajar Ipa Terpadu Berbasis
Salingtemas Berorientasi Pendidikan Karakter. Jurnal Matematika,
Sains, dan Pembelajarannya. 14(1)
Rayanto, Yudi Hari dan Sugianti, 2020. Penelitian Dan Pengembangan Model
Addie & R2D2:Teori & Praktek. Pasuruan : Lembaga Academic &
Research Institute
Retnawati, Heri. 2016. Analisis kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Paramana Publishing.
Riduwan, 2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Roni Wahyuni, dkk. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
XI IPA SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi, 4(2)
Salim dan Haidir, 2019. Penelitian Pendidikan : Metode, Pendekatan dan Jenis.
Jakarta : Kencana.
Sugiono, 2018. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Kencana
Trianto, 2017. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Sauna Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media & Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Prenada
Media.
65

LAMPIRAN-LAMPIRAN
66

LAMPIRAN 1
1. Lembar kerja peserta didik berbasis Inkuiri Terbimbing

2. Kisi – kisi angket respon guru terhadap LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing

3. Angket respon guru terhadap LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing

4. Kisi – kisi angket respon peserta didik terhadap LKPD berbasis Inkuiri

Terbimbing

5. Angket respon peserta didik terhadap LKPD Inkuiri Terbimbing

6. Kisi-kisi soal tes hasil belajar

7. Soal tes hasil belajar

8. Lembar validasi LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing

9. Lembar validasi respon guru terhadap LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing

10. Lembar validasi respon peserta didik terhadap LKPD berbasis Inkuiri

Terbimbing
LKPD
Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar

LKPD
(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

Suhu dan kalor

FISIKA
UNTUK

SMA/ MA
KELAS X

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANSuhu dan Kalor | 67

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


LKPD
Kata Pengantar

Puji syukur kata yang tidak henti-hentinya penulis ucapkan kepada Allah SWT

Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan taufik-Nya sehingga LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis Inkuiri Terbimbing pada materi suhu dan

kalor yang dimaksudkan untuk menjadi salah satu sumber belajar peserta didik dalam

pembelajaran IPA di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat terselesaikan

dengan baik. Tak lupa saya haturkan terima kasih juga untuk semua pihak yang telah

meluangkan waktu untuk membantu dalam proses penyelesaian LKPD ini.

Lembar kerja peserta didik ini didesain dengan memperhatikan langkah-

langkah model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Inkuiri Terbimbing merupakan salah

satu model pembelajaran kurikulum 2013 yang terdiri atas beberapa tahap yang

melibatkan peserta didik secara aktif. Hal tersebut dilakukan dengan harapan lembar

kerja peserta didik berbasis Inkuiri Terbimbing ini dapat menjadi media bagi peserta

didik untuk melatih kemampuannya.

Yang terakhir,penulis sangat menyadari dalam penyususnan lembar kerja

peserta didik ini masaih jauh dari kata sempurna dikarenakan masih terdapat

beberapa kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran saran dari pembaca sangat

dibutuhkan agar dapat digunakan sebagai mana mestinya untuk membantu proses

pembelajaran IPA.

Makassar, 29 April 202

Penulis

Miftahul Khairah

Suhu dan Kalor | 68


LKPD
Standar Isi

A. Kompetensi Inti

KI 1 dan KI 2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-

aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,

negara, kawasan regional, dan kawasan internasional‖.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan

Suhu dan Kalor | 69


LKPD

Suhu dan Kalor | 70


LKPD

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar 2

Standar Isi 3

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Dasar 4

Indikator 4

Daftar Isi 5

Peta Konsep 6

Suhu dan Kalor

Suhu 8

Kalor 14

Perubahan Wujud Zat 22

Pemuaian 28

Azas Black 34

Perpindahan Kalor 41

DAFTAR PUSTAKA 47

Suhu dan Kalor | 71


LKPD
Peta Konsep

Cair

Perubahan
Padat
Wujud Zat

Gas

Suhu
Zat Padat

Pemuaian Zat Cair

Zat Gas
Suhu dan Kalor

Azas Black

Kalor

Perpindahan Kalor

Suhu dan Kalor | 72


LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

KELOMPOK : …………………

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. …………………

2. …………………

3. …………………

4. …………………

5. …………………

Suhu dan Kalor | 73


LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


“SUHU”

NAMA SEKOLAH :SMA

KELAS/SEMSETER : XI/2

MATERI :

HARI/TANGGAL : …………………

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Membedakan suhu benda

Petunjuk belajar

1. Kerjakanlah LKPD ini secara berkelompok

2. Lakukan kegiatan secara aktif untuk memahami materi

3. Bacalah pertanyaan dengan cermat sebelum mengisi kolam jawaban yang telah
disediakan

4. Jika ada kesuliatan bertanyalah pada guru

Suhu dan Kalor | 74


LKPD
Coba PIKIRKAN!!!!!
Fenomena

Ketika tangan diceliupkan ke air, kita akan

mengetahui apakah air itu panas atau dingin.

Namun apakah kita bisa mengetahui berapa

suhunya secara tepat?

Gambar 1. Tangan Dicelupkan

Rumusan Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan fenomena di atas !

Suhu dan Kalor | 75


LKPD

Baca SEJENAK
Materi Singkat

Pernahkah kalian berjalan dibaha sinar matahari yang terik ? Bagaimana rasanya?
Panas bukan? Atau ketika berada di dalam ruang ber-AC, udara dalam ruangan pasti
akan terasa sejuk dan dingin. Mengapa demikian? Karena salah satu dari indera peraba
bekerja sebagai sensor terhadap panas dan dingin yaitu indera peraba.

Biasanya, untuk mengukur panas atau dingin suatu benda kita hanya menggunakan
perasaan atau indera peraba yaitu telapak tangan. Namun pada dasarnya tangan tidak
bisa digunakan untuk mengukur suhu karena indera peraba setiap orang relatif
berbeda bergantung pada kecenderungan perasaan atau kepekaan indera peraba
setiap individu.

“Suhu adalah ukuran yang menyatakan energi panas tersimpan dalam suatu benda .”
Benda bersuhu tinggi berarti memiliki energi panas yang tinggi, begitu juga
sebaliknya. Alat yag digunakan untuk mengukur suhu benda adalah termometer.
Terdapat 4 jenis termometer yaitu:

a. Celcius (oC)
b. Reamur (oR)
c. Fahrenheit (oF)
d. Kelvin (K)

Perbandingan beberapa skala termometer ada lah sebagai berikut:


TC : (TF – 32) : TR = 5 : 9 : 4 ........................................... (1.1)
Konversi antara skala Celsius dan skala Fahrenheit dapat dituliskan:
TC = 9/5 (TF – 32) atau TF = 5/9 TC + 32 .................. (1.2)
Konversi antara skala Celsius dan skala Reamur dapat dituliskan:
TC = 4/5 TR atau TR = 5/4 TC ....................................... (1.3)
Konversi antara skala Fahrenheit dan skala Reamur dapat dituliskan:
TR = 9/4 (TF – 32) atau TF = 4/9 TR + 32 ................. (1.4)
Konversi antara skala Celsius dan skala kelvin dapat dituliskan:
TC = TC + 273 ………………………………………………………………… (1.5)

Skala Celcius dan Fahrenheit umum digunakan pada pengukuran suhu di kehidupan
sehari-hari, sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional
adalah skala Kelvin.
Suhu dan Kalor | 76
LKPD

Hipotesis
Setelah membaca materi di atas buatlah hipotesis jawaban dari rumusan
masalah

Identifikasi Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Suhu dan Kalor | 77


LKPD
Ayo CARI TAU !

Tujuan: Membedakan suhu benda dan mengkonversi skala termometer

Alat dan bahan


1. Baskom/Gelas : 3 buah

2. Air panas : secukupnya

3. Air hangat : secukupnya

4. Air dingin/es : secukupnya

5. Termometer

Langkah-langkah
1. Tuangkan ketiga air tersebut ke dalam wadah yang berbeda-beda

2. Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan termometer

3. Tulislah hasilnya ke dalam tabel di bawah ini

Hasil Pengamatan
Isilah data yang kamu peroleh dari hasil pengamatanmu pada tabel berikut:
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

Suhu air (C)


NO
Panas Hangat Dingin
1
2
3

Suhu dan Kalor | 78


LKPD

Tugas
Kerjakanlakah soal di bawah ini!

1. Mengapa ketiga air tersebut memiliki skala yang berbeda-beda?


Jawab:

2. Konversikan skala tersebut ke dalam skala farenheit, reamur dan kelvin!


Jawab:

-KESIMPULAN-

Suhu dan Kalor | 79


LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“KALOR JENIS”

NAMA SEKOLAH :SMA

KELAS/SEMSETER : XI/2

MATERI :

HARI/TANGGAL : …………………

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Mengidentifikasi hubungan antara kalor dengan suhu benda

Petunjuk belajar

1. Kerjakanlah LKPD ini secara berkelompok

2. Lakukan kegiatan secara aktif untuk memahami materi

3. Bacalah pertanyaan dengan cermat sebelum mengisi kolam jawaban yang telah
disediakan

4. Jika ada kesuliatan bertanyalah pada guru

Suhu dan Kalor | 80


LKPD
Coba PIKIRKAN!!!!!
Fenomena

Saat dipanaskan, air yang awalnya memiliki suhu

yang rendah lama-kelamaan akan naik suhunya

sehingga air akan menjadi panas. Apa yang

menyebabkan suhu air naik? Seberapa besar

kenaikan suhu pada air tersebut?

Gambar 1. Pemanas Air

Rumusan Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan fenomena di atas !

Suhu dan Kalor | 81


LKPD

Materi Singkat Baca SEJENAK

Kalor

Kalor merupakan salah satu bentuk energi, sehingga dapat berpindah dari satu sistem
ke sistem yang lain karena adanya perbedaan suhu. Sebaliknya, setiap ada perbedaan
suhu antara dua sistem maka akan terjadi perpindahan kalor.

1. Kalor Jenis

Pada abad ke-18, sejumlah ilmuwan melakukan percobaan dan menemukan bahwa besar
kalor Q yang diperlukan untuk mengubah suhu suatu zat yang besarnya T sebanding
dengan massa m zat tersebut. Pernyataan tersebut dapat dinyatakan dalam
persamaan:

Q = m.c. T .................................................. (1.1)

dengan:

Q : banyaknya kalor yang diperlukan ( J)

m : massa suatu zat yang diberi kalor (kg)

c : kalor jenis zat (J/kgC)

T : kenaikan/perubahan suhu zat (C)

Dari persamaan (1.1) tersebut, c adalah besaran karakteristik dari zat yang disebut
kalor jenis zat. Kalor jenis suatu zat dinyatakan dalam satuan J/KgC (satuan SI
yang sesuai) atau Kkal/KgC. Untuk air pada suhu 15 C dan tekanan tetap 1 atm, c air
= 1 Kkal/KgC = 4,19 × 103 J/KgC.

2. Kapasitas Kalor

Bejana kalorimeter ternyata akan lebih memudahkan jika faktor massa ( m) dan kalor
jenis (c) dinyatakan sebagai satu kesatuan. Faktor m dan c ini biasanya disebut
kapasitas kalor, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat sebesar 1C. Kapasitas kalor (C ) dapat dirumuskan:

C = m.c atau C = Q/T......................(1.2)

Suhu dan Kalor | 82


LKPD

Dari persamaan (1.1) dan (1.2), besarnya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat adalah:

Q = m.c. T = C. T .................................... (1.3)

dengan:

m : massa suatu zat yang diberi kalor (kg)

c : kalor jenis zat (J/kgC)

T : kenaikan/perubahan suhu zat (C)

C : kapasitas kalor suatu zat (J/C)

Hipotesis
Setelah membaca materi di atas buatlah hipotesis jawaban dari rumusan
masalah

Identifikasi Variabel
1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Suhu dan Kalor | 83


LKPD

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Ayo CARI TAU !

Tujuan: Melakukan pengukuran kalor jenis dengan menggunakan kalorimeter

Alat dan bahan

1. Kalorimeter Lengkap 5. Kaleng Pemanas

2. Pemanas Dan Tungku Spiritus 6. Air, Minyak, Berbagai Zat Cair Lainnya

3. Landasan Besi 7. Berbagai Macam Logam.

4. Termometer

Langkah-langkah

1. Nyalakan tungku pemanas, lalu letakkan kaleng pemanas yang sebagian berisi air

di atas tungku dengan dasar landasan besi sampai air mendidih

2. Ukur massa logam (m1), kemudian letakkan di atas kaleng pemanas

3. Timbanglah sejumlah volume air (mc)

4. Timbanglah massa kalorimeter (mk) beserta logam pengaduknya (mp)

5. Siapkan kalorimeter dan isilah dengan air yang telah diketahui massanya
Suhu dan Kalor | 84
LKPD

6. Ukurlah suhu awal air bersama kalorimeter sebagai (T1)

7. Ukur suhu logam yang masih berada di dalam pemanas sebagai (T2), kemudian

masukkan logam tersebut ke dalam kalorimeter

8. Aduklah kalorimeter berisi logam itu sehingga merata dan ukur suhu akhir

sebagai (T3)

9. Ulangi percobaan dengan menggunakan zat cair lain sebagai pengganti air yang

digunakan untuk mengisi kalorimeter.

Hasil pengamatan
Isilah data yang kamu peroleh dari hasil pengamatanmu pada tabel berikut:
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

No mk mp mc T1 m1 T2 T3 Ck Cp Cc Keterangan
1
2
3
4

Tugas
Kerjakanlakah soal di bawah ini!

1. Carilah kalor jenis logam dengan air sebagai pengisi kalorimeter!


Jawab:

2. Carilah kalor jenis logam dengan minyak sebagai pengisi kalorimeter!

Jawab:

Suhu dan Kalor | 85


LKPD

-KESIMPULAN-

Suhu dan Kalor | 86


LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

KELOMPOK : …………………

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. …………………

2. …………………

3. …………………

4. …………………

5. …………………

Suhu dan Kalor | 87


LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


“PERUBAHAN WUJUD ZAT”

NAMA SEKOLAH :SMA

KELAS/SEMSETER : XI/2

MATERI :

HARI/TANGGAL : …………………

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Mengidentifikasi hubungan antara kalor dan perubahan wujud zat

Petunjuk belajar

1. Kerjakanlah LKPD ini secara berkelompok

2. Lakukan kegiatan secara aktif untuk memahami materi

3. Bacalah pertanyaan dengan cermat sebelum mengisi kolam jawaban yang telah
disediakan

4. Jika ada kesuliatan bertanyalah pada guru

Suhu dan Kalor | 88


LKPD
Coba PIKIRKAN!!!!!
Fenomena

Di malam hari ketika mati lampu , tidak ada

cahaya maka untuk mengatasi gelap-gulita

dinyalakanlah lilin. Lilin yang awalnya ukurannya

panjang akan semakin pendek dan lama-kelamaan

akan habis dan mati. Apa yang terjadi pada lilin

tersebut?

Gambar 1. Lilin

Rumusan Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan fenomena di atas !

Suhu dan Kalor | 89


LKPD

Baca SEJENAK
Materi Singkat

Perubahan Wujud Zat

Ketika suatu zat berubah wujud dari padat ke cair, atau dari cair ke gas, sejumlah
energi terlibat pada perubahan wujud zat tersebut. Sebagai contoh, pada tekanan
tetap 1 atm sebuah balok es (massa 5 kg) pada suhu -40 C diberi kalor dengan
kecepatan tetap sampai semua es berubah menjadi air, kemudian air (wujud cair)
dipanaskan sampai suhu 100 C dan diubah menjadi uap di atas suhu 100 C.

Kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat dari padat menjadi cair disebut kalor
lebur, LB. Kalor lebur air dalam SI adalah sebesar 333 kJ/kg (3,33 × 105 J/kg), nilai
ini setara dengan 79,7 kkal/kg. Sementara itu, kalor yang dibutuhkan untuk mengubah
suatu zat dari wujud cair menjadi uap disebut kalor penguapan, dengan simbol LU.
Kalor penguapan air dalam satuan SI adalah 2.260 kJ/kg (2,26 × 106 J/kg), nilai ini
sama dengan 539 kkal/kg. Kalor yang diberikan ke suatu zat untuk peleburan atau
penguapan disebut kalor laten. Kalor lebur dan kalor penguapan suatu zat juga
mengacu pada jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat tersebut ketika berubah dari cair
ke padat, atau dari gas ke uap air. Dengan demikian, air mengeluarkan 333 kJ/kg
ketika menjadi es, dan mengeluarkan 2.260 kJ/kg ketika berubah menjadi air. kalor
yang terlibat dalam perubahan wujud tidak hanya bergantung pada kalor laten, tetapi
juga pada massa total zat tersebut, dirumuskan:

Q = m.L ......................................................... (1.1)

dengan:

Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan selama perubahan wujud ( J)

m : massa zat (kg)

L : kalor laten ( J/kg)

Suhu dan Kalor | 90


LKPD

Hipotesis
Setelah membaca materi di atas buatlah hipotesis jawaban dari rumusan
masalah

Identifikasi Variabel
1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Suhu dan Kalor | 91


LKPD
Ayo CARI TAU !

Tujuan: Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat


Alat dan Bahan
1. Gelas kimia : 2 buah 5. Stopwatch : 2 buah

2. Statif : 2 buah 6. Es batu : 1 kg

3. Pembakar spirtus : 2 buah 7. Korek api : 1 buah

4. Termometer : 2 buah 8. Air : 1 liter

Langkah-Langkah Percobaan
1. Siapkan 2 buah gelas kimia, masing-masing diisi es batu dengan massa yang

berbeda.

2. Masukkan air sebanyak 50 mL pada masing-masing gelas.

3. Ukurlah suhu suhu awal air dan es pada masingmasing gelas kimia.

4. Nyalakan pembakar spritus.

5. Catat perubahan suhu setiap 2 menit.

6. Amati dan catat waktu es mencair pada kedua gelas kimia.

Hasil Pengamatan
Isilah data yang kamu peroleh dari hasil pengamatanmu pada tabel berikut:
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan
Suhu pada Menit Ke- Kenaikan suhu
NO Volume Air
0 2 4 6 8

1 Es Batu (50 gr)

2 Es Batu (100 gr)

Suhu dan Kalor | 92


LKPD

Kerjakanlakah soal di bawah ini! Tugas


1. Berdasarkan Tabel 1 apakah yang terjadi pada zat cair pada kedua gelas kimia?
Jawab:

2. Apakah kenaikan suhu zat cair sama pada tiap gelas pengamatan?
Jawab:

3. Apakah sama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah zat padat (es) menjadi air?
Jawab:

4. Hitunglah masing-masing kalor yang diperlukan untuk mencairkan es tersebut!

Jawab:
v

-KESIMPULAN-

Suhu dan Kalor | 93


LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“PEMUAIAN”

NAMA SEKOLAH :SMA

KELAS/SEMSETER : XI/2

MATERI :

HARI/TANGGAL : …………………

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Menganalisis pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran benda

Petunjuk belajar

1. Kerjakanlah LKPD ini secara berkelompok

2. Lakukan kegiatan secara aktif untuk memahami materi

3. Bacalah pertanyaan dengan cermat sebelum mengisi kolam jawaban yang telah
disediakan

4. Jika ada kesuliatan bertanyalah pada guru

Suhu dan Kalor | 94


LKPD
Coba PIKIRKAN!!!!!
Fenomena

Kabel listrik merupakan kawat yang terbuat

dari tembaga. Pada saat siang hari saat suhu

udara tinggi kabel akan tampak kendor. Ketika

malam hari saat suhu udara rendah kabel

tersebut akan terlihat kencang.

Gambar 1. Tiang Listrik

Rumusan Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan fenomena di atas !

Suhu dan Kalor | 95


LKPD

Baca SEJENAK
Materi Singkat

Pemuaian

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu
mendapat tambahan energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada benda
tersebut bergerak lebih cepat. Setiap zat mempunyai kemampuan memuai yang berbeda-
beda. Gas, misalnya, memiliki kemampuan memuai lebih besar daripada zat cair dan zat
padat. Adapun kemampuan memuai zat cair lebih besar daripada zat padat. Pemuaian
terbagi menjadi 3 yaitu

1. Pemuaian zat padat terdiri dari:


a. Pemuaian panjang

b. pemuaian luas
𝑙𝑡 = 𝑙0 (𝑙 + ∝ ∆𝑇)

c. Pemuaian
∆𝐴 = 𝐴𝑡 ruang
− 𝐴0

2. Pemuaian zat
𝑉𝑡 = 𝑉0 (1 + cair
𝛾 ∆𝑇)
Pada zat cair yang memuai hanya volume saja (𝛾 ≠ 3 ∝)

3. Pemuaian zat gas 𝑉𝑡 = 𝑉0 (1 + 𝛾 ∆𝑇)


Gas juga mempunyai muai volumeyuang besarnya sama untuk semu jenis gas, yaitu:
1
𝛾 = 273℃
1. Pemuaian gas pada tekanan tetap (proses isobarik), memenuhi Hukum Gay-Lussac:
𝑉1 𝑉 𝑉
= 𝑇2 atau =𝐶
𝑇1 2 𝑇

2. Pemuaian gas pada volume tetap (prose isokorik), memenuhi Hukum Gay -Lussac:
𝑃1 𝑃2 𝑃
= atau =𝐶
𝑇1 𝑇2 𝑇

3. Pemuaian gas pada suhu tetap (proses isotermis), memenuhi Hukum Boyle:
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2

Suhu dan Kalor | 96


LKPD

Hipotesis
Setelah membaca materi di atas buatlah hipotesis jawaban dari rumusan
masalah

Identifikasi Variabel
1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Suhu dan Kalor | 97


LKPD
Ayo CARI TAU !

Tujuan: Menyelidiki pengaruh kalor terhadap ukuran zat

Alat dan bahan

1. Kawat aluminium 5. Mistar

2. Kawat besi 6. Pembakar spritus

3. Kawat tembaga 7. Thermometer

4. Penjepit 8. Stopwatch

Langkah-langkah

1. Ukurlah panjang mula-mula (L1) setiap kawat dengan mistar

2. Kemudian ukurlah suhu mula-mula (T1) setiap kawat dengan termometer

3. Nayalakan pembakar spritus,lalu bakar masing-masing kawat selama 5 menit

gunakan penjepit untuk memudahkan proses pembakaran

4. Ukurlah suhu akhir (T2) dan panjang (L2) masing-masing kawat.

Hasil Pengamatan

T (C) L (cm)
No Jenis Kawat t (sekon)
T 1 T2 L1 L2
1 Aluminium
2 Besi
3 Tembaga

Suhu dan Kalor | 98


LKPD

Tugas
Kerjakanlakah soal di bawah ini!

1. Untuk masing-masing kawat, apakah terdapat perbedaan panjang antara sebelum


dan setelah dibakar?
Jawab:

2. Apakah yang menyebab perubahan ukuran panjang kawat?


Jawab:

3. Apakah setiap kawat mengalami pertambahan panjang yang sama? Jelaskan!


Jawab:

-KESIMPULAN-

Suhu dan Kalor | 99


LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“AZAS BLACK”

NAMA SEKOLAH :SMA

KELAS/SEMSETER : XI/2

MATERI :

HARI/TANGGAL : …………………

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Mengidentifikasi teori azas black

Petunjuk belajar

1. Kerjakanlah LKPD ini secara berkelompok

2. Lakukan kegiatan secara aktif untuk memahami materi

3. Bacalah pertanyaan dengan cermat sebelum mengisi kolam jawaban yang telah
disediakan

4. Jika ada kesuliatan bertanyalah pada guru

Suhu dan Kalor | 100


LKPD
Coba PIKIRKAN!!!!!
Fenomena

Pada saat mencampurkan air hangat dengan es

batu, air hangat memiliki suhu yang tinggi. Pada saat es

dimasukkan ke dalam air. Lama-kelamaan es akan

mencair. Dan akhirnya suhu air akan menurun . Apa yang

terjadi pada air dan es batu ?.

Gambar 1. Es batu

Rumusan Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan fenomena di atas !

Suhu dan Kalor | 101


LKPD
Baca SEJENAK
Materi Singkat

Teori Azas Black


Apabila dua zat atau lebih mempunyai suhu yang berbeda dan terisolasi dalam suatu

sistem, maka kalor akan mengalir dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat yang

suhunya lebih rendah. Dalam hal ini, kekekalan energy memainkan peranan penting.

Sejumlah kalor yang hilang dari zat yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang

didapat oleh zat yang suhunya lebih rendah.

Hal tersebut dapat dinyatakan sebagai Hukum Kekekalan

Energi Kalor, yang berbunyi:

Kalor yang dilepas = kalor yang diserap

QL=QS

Persamaan tersebut berlaku pada pertukaran kalor, yang selanjutnya disebut Azas

Black. Hal ini sebagai penghargaan bagi seorang ilmuwan dari Inggris bernama Joseph

Black (1728 – 1799). 2Joseph balack mengira bahwa kapasitas panas merupakan

jumlah panas yang dapat ditampung oleh suatu benda. Hal ini sebenarnya merupakan

ukuran tentang jumlah tenaga yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda

dalam jumlah tertentu

__________ _____ ___

Suhu dan Kalor | 102


LKPD

Hipotesis
Setelah membaca materi di atas buatlah hipotesis jawaban dari rumusan
masalah

Identifikasi Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Suhu dan Kalor | 103


LKPD
Ayo CARI TAU !

Tujuan: Menjelaskan tentang Azas Black

Alat dan Bahan

1. Gelas kimia 6. Logam (besi)

2. Termometer 7. Pembakar spritus/lilin

3. Kaki tiga 8. Penjepit

4. Kalori meter 9. Neraca Ohaus

5. Air

Langkah-langkah percobaan

1. Ambil sebatang logam kemudian timbang.

2. Masukkan logam ke dalam gelas kimia yang berisi air dan panaskan hingga air

mendidih

3. Sambil menunggu pemanasan logam, timbang calorimeter dan kelengkapannya

4. Isi calorimeter dengan air kemudiang timbang kembali.

5. Ukur suhu air dalam kalorimeter

6. Tentukan massa air dengan cara mengurangkan massa kalorimeter yang ditimbang

bersama dengan air dengan massa calorimeter kosong

7. Ukur suhu yang dipanaskan tadi,lalu masukkan ke dalam calorimeter yang berisi air

8. Aduklah kalorimter yang berisi logam secara terus menerus sampai suhunya konstan,

kemudian baca suhu yang ditunjukkan oleh termometer sebagai suhu campuran

antara logam dan air.

Suhu dan Kalor | 104


LKPD

Hasil Pengamatan
Isilah data yang kamu peroleh dari hasil pengamatanmu pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan

No Benda Massa

1 kalorimter
2 Calorimeter + air
3 Air
4 logam
Tabel 2. Hasil Pengamatan
No T (C)
` Suhu campuran
T1 T2
1 Logam
2 Air

Tugas
Kerjakanlakah soal di bawah ini!

1. Apa yang terjadi dengan suhu air dalam calorimeter sebelum dan sesudah logam
dimasukkan?
Jawab:

2. Hitunglah jumlah kaloryang diserap oleh air dalam calorimeter!


Jawab:

3. Hitunglah jumlah kalor yang dilepaskan oleh logam dalam kalorimeter!


Jawab:

Suhu dan Kalor | 105


LKPD
-KESIMPULAN-
.

Suhu dan Kalor | 106


LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


“PERPINDAHAN KALOR”

NAMA SEKOLAH :SMA

KELAS/SEMSETER : XI/2

MATERI :

HARI/TANGGAL : …………………

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR

Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Memahami konsep perpindahan kalor

Petunjuk belajar

1. Kerjakanlah LKPD ini secara berkelompok

2. Lakukan kegiatan secara aktif untuk memahami materi

3. Bacalah pertanyaan dengan cermat sebelum mengisi kolam jawaban yang telah
disediakan

4. Jika ada kesuliatan bertanyalah pada guru

Suhu dan Kalor | 107


LKPD
Coba PIKIRKAN!!!!!
Fenomena

Dalam kehidupan sehari-hari kalian pasti pernah


mengalami atau melihat kejiadian-kejadian
berikut: Ketika kita membuat kopi atau minuman
panas, lalu kita mencelupkan sendok untuk
mengaduk gulanya. Beiarkan beberapa menit, maka
sendok tersebut akan panas.

Gambar 1. Kopi

Rumusan Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan fenomena di atas !

Suhu dan Kalor | 108


LKPD
Baca SEJENAK
Materi Singkat

Perpindahan Kalor
Kalor berpindah dari satu tempat atau benda ke tempat atau benda lainnya dengan
tiga cara, yaitu konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran).
1. Konduksi (Hantaran)
Konduksi atau hantaran kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil

tumbukan molekul-molekul. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekul-molekul

di tempat itu bergerak lebih cepat. Sementara itu, tumbukan dengan molekul-molekul

yang langsung berdekatan lebih lambat, mereka mentransfer sebagian energi ke

molekul-molekul lain, yang lajunya kemudian bertambah. Molekulmolekul ini kemudian

juga mentransfer sebagian energy mereka dengan molekul-molekul lain sepanjang

benda tersebut. Dengan demikian, energi gerak termal ditransfer oleh tumbukan

molekul sepanjang benda. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya konduksi.

2. Konveksi (Aliran)

Konveksi atau aliran kalor adalah proses di mana kalor ditransfer dengan pergerakan

molekul dari satu tempat ke tempat yang lain. Bila pada konduksi melibatkan molekul

(atau elektron) yang hanya bergerak dalam jarak yang kecil dan bertumbukan,

konveksi melibatkan pergerakan molekul dalam jarak yang besar.

3. Radiasi (Pancaran)

Perpindahan kalor secara radiasi (pancaran) terjadi tanpa medium apapun. Semua

kehidupan di dunia ini bergantung pada transfer energi dari Matahari, dan energi ini

ditransfer ke Bumi melalui ruang hampa (hampa udara). Bentuk transfer energi ini

dalam bentuk kalor yang dinamakan radiasi, karena suhu Matahari jauh lebih besar

(6.000 K) daripada suhu permukaan bumi.

Suhu dan Kalor | 109


LKPD

Hipotesis
Setelah membaca materi di atas buatlah hipotesis jawaban dari rumusan
masalah

Identifikasi Variabel
1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Kontrol :

2. Variabel Manipulasi :

3. Variabel Respon :

Suhu dan Kalor | 110


LKPD
Ayo CARI TAU !

Tujuan: Menjelaskan perpindahan kalor

Alat dan bahan


1. Stopwatch 6. Dua potong kertas kardus

2. Penggaris 5. Mentega

3. Pembakar Spritus 6. Air

Langkah-langkah
1. Oleskan mentega secukupnya pada kedua kertas kardus.

2. Nyalakan spiritus/lilin.

3. Letakkan lilin pada jarak 1 cm

4. Amati apa yang terjadi pada mentega

5. Hitunggalah dengan menggunakan stopwatch waktu yang diperlukan mentega

untuk meleleh.

6. Ulangi langakah ke tiga dengan memvariasi jarak kertas 2 cm dan 3cm

Hasil Pengamatan
Isilah data yang kamu peroleh dari hasil pengamatanmu pada tabel berikut:
Tabel 1. Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

No Jarak lilin ke kertas Waktu

1 1 cm
2 2 cm
3 3 cm

Suhu dan Kalor | 111


LKPD

Tugas
Kerjakanlakah soal di bawah ini!

1. Bagaimana perbedaan keaadaan mentega sebelum dan setelah lilin dinyalakan?


Jawab:

2. Pada ajarak keberapa mentega pada kertas lebih cepat meleleh!


Jawab:

3. Apakah dibutuhkan perantara dalam mengalirkan kalor dari sumber kalor menuju
Kertas yang diolesi mentega? Jelaskan
Jawab:

-KESIMPULAN-

Daftar Pustaka

Suhu dan Kalor | 112


LKPD
Lasmi, Ni Ketut. 2008. SPM(Seri Pendalaman Materi) Fisika SMA dan MA:
siap tuntas menghadapi ujian nasional. Jakarta: Erlangga

Suhu dan Kalor | 113


114

KISI-KISI RESPON GURU TERHADAP LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK (LKPD) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI
SUHU DAN KALOR

Nomor Pernyataan
No Indikator Pernyataan
Positif Negatif
1 Materi Materi dalam LKPD tidak
sesuai dengan yang saya
ajarkan

Konsep dan definisi yang


digunakan sudah akurat 4, 18 12, 6
Data dan fakta yang
disajikan tidak akurat

Persamaan ilmiah yang


digunakan sudah benar

2 Penyajian Pemilihan jenis huruf,


ukuran serta spasi yang
digunakan sesuai,sehingga
mempermudah peserta
didik dalam membaca
LKPD

Setiap judul materi dalam


LKPD ditampilkan dengan
tidak jelas

Penempatan tata letak


2, 10, 23 8, 15, 22
(judul,sub judul, teks,
gambar, nomor halaman)
LKPD tidak konsisten

Keberadaan gambar dalam


LKPD tidak dapat
menyampaikan isi materi

LKPD berisi gambar


gambar pendukung yang
menarik

LKPD menggunakan
115

kalimat yang sederhana


dan mudah dipahami

3 Inkuiri Pemilihan kasus/fenomena


terbimbing dalam LKPD bersifat
kontekstual dan mudah
dipahami

Contoh kasus yang


disajikan dalam LKPD
sulit dipahami sehingga
peserta didik sulit
merumusakan masalah

Materi dalam LKPD tidak


memberikan pengetahuan
baru
3, 17, 25 9, 11, 20
Penyajian materi dalam
LKPD memudahkan
peserta didik membuat
hipotesis

Percobaan di dalam LKPD


tidak membuat peserta
didik belajar lebih mandiri

Tugas yang disajikan


dalam LKPD ini
memotivasi peserta didik
untuk lebih aktif dalam
pembelajaran

4 Bahasa Kalimat dalam LKPD


menimbulkan makna ganda

LKPD menggunakan
struktur kalimat yang jelas
dan mudah dipahami 5, 7, 13 1, 19

Istilah-istilah yang
digunakan dalam LKPD
dapat dimengerti

LKPD menggunakan
116

bahasa yang komunikatif

LKPD menggunakan
struktur kalimat yang tidak
jelas
5 Daya tarik Tampilan halaman sampul
LKPD menarik
Materi dalam LKPD tidak
disajikan dengan menarik
LKPD menarik mudah
dipahami peserta didik 14, 21 16, 24
LKPD berbasis Inkuiri
terbimbing tidak menarik
dan kurang membantu saya
dalam proses pembelajaran
117

ANGKET RESPON GURU TERHADAP LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK (LKPD) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI
SUHU DAN KALOR
Nama :

Instansi :

A. Petunjuk Pengisian Angket :

1. Berikut ini anda akan diminta memberikan penilian terhadap LKPD tersebut
dengan memilih salah satu pilihan pada skala penilian yang sesuai.
2. Keterangan skala penilaian
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
B. Aspek yang Dinilai
Pilihan Respon
No Pernyataan
STS TS RR S SS
Kalimat dalam LKPD menimbulkan makna
1
ganda
Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi yang
2 digunakan sesuai,sehingga mempermudah
peserta didik dalam membaca LKPD
Pemilihan kasus/fenomena dalam LKPD
3
bersifat kontekstual dan mudah dipahami
Persamaan ilmiah yang digunakan sudah
4
benar
LKPD menggunakan struktur kalimat yang
5
jelas dan mudah dipahami

6 Data dan fakta yang disajikan tidak akurat


118

Istilah-istilah yang digunakan dalam LKPD


7
dapat dimengerti
Setiap judul materi LKPD tidak ditampilkan
8
dengan jelas
Contoh kasus yang disajikan dalam LKPD
9 sulit dipahami sehingga peserta didik sulit
merumusakan masalah
LKPD menggunakan kalimat yang sederhana
10
dan mudah dipahami
Materi dalam LKPD tidak memberikan
11
pengetahuan baru
Materi dalam LKPD tidak sesuai dengan yang
12
saya ajarkan
LKPD menggunakan bahasa yang
13
komunikatif
14 Tampilan halaman sampul LKPD menarik

Penempatan tata letak (judul,sub judul, teks,


15 gambar, nomor halaman) LKPD tidak
konsisten

16 Materi dalam LKPD tidak disajikan dengan


menarik

Penyajian materi dalam LKPD memudahkan


17
peserta didik membuat hipotesis
Konsep dan definisi yang digunakan sudah
18
akurat
LKPD menggunakan struktur kalimat yang
19
tidak jelas
Percobaan di dalam LKPD tidak membuat
20
peserta didik belajar lebih mandiri

21 LKPD menarik mudah dipahami peserta didik


119

Keberadaan gambar dalam LKPD tidak dapat


22
menyampaikan isi materi
LKPD berisi gambar gambar pendukung yang
23
menarik
LKPD berbasis Inkuiri terbimbing tidak
24 menarik dan kurang membantu saya dalam
proses pembelajaran
Tugas yang disajikan dalam LKPD ini
25 memotivasi peserta didik untuk lebih aktif
dalam pembelajaran

C. Kritik dan Saran :


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................

Makassar, 2021

Guru

.
NBM.
120

KISI-KISI RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK (LKPD) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN
KALOR

No Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan


Positif Negatif
1 Materi Materi yang disajikan
mudah pahami

Materi pada LKPD


tersusun secara acak
sehingga sulit untuk saya
pahami

Materi pada LKPD ini 2, 19 10, 22


tersusun rapi dan sistematis
sehingga mudah untuk
saya pahami

Materi pada LKPD yang


digunakan abstrak
sehingga sulit untuk saya
pahami

2 Penyajian LKPD memudahkan saya


dalam belajar

Hasil cetakan LKPD


terlihat jelas

Gaya tampilan penyajian


LKPD yang digunakan
membosankan

Gambar dalam LKPD 6, 11, 23 16, 20, 8


sangat banyak dan
mengganggu tampilan
LKPD

Ilustrasi gambar yang


disajikan dalam LKPD ini
membantu saya memahami
materi pembelajaran
121

Kombinasi tulisan dan


gambar tidak sesuai
dengan pemikiran saya.

3 Inkuiri LKPD menyajikan contoh


Terbimbing fenomena/kasus yang sulit
ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari

LKPD memuat langkah-


langkah yang mengarahkan
saya untuk menemukan

Materi dalam LKPD


membuat saya mendapat
pengetahuan baru
12, 13, 20 3, 4, 9
LKPD menyajikan
pembelajaran secara
sistematis dan berbasis
praktikum

LKPD berisi percobaan


yang membuat saya tidak
belajar secara mandiri

Tugas dalam LKPD tidak


membantu saya dalam
memahami materi

4 Bahasa Bahasa yang digunakan


dalam LKPD ini mudah
dipahami

Bahasa yang digunakan


dalam LKPD tidak baku

Bahasa yang digunakan 1, 16, 23 7, 21


dalam LKPD komunikatif

Bahasa yang digunakan


pada LKPD ini
mengandung makna yang
membingungkan

Istilah-istilah dalam LKPD


122

mudah dimengerti

5 Daya tarik Pemilihan warna pada


LKPD ini menarik

Tampilan LKPD ini


menarik

Gambar yang disajikan 14, 5 15, 18


dalam LKPD tidak
menarik

Percobaan yang dilakukan


dalam LKPD tidak
menarik
123

ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP LEMBAR KERJA

PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA

MATERI SUHU DAN KALOR

Nama :

NISN :

A. Petunjuk Pengisian Angket :


1. Berikut ini anda akan diminta memberikan penilian terhadap LKPD
tersebut dengan memilih salah satu pilihan pada skala penilian yang
sesuai.
2. Keterangan skala penilaian
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
B. Aspek yang Dinilai
Pilihan Respon
No Pernyataan
STS TS S SS
Bahasa yang digunakan dalam LKPD ini
1
mudah dipahami

2 Materi yang disajikan mudah pahami

LKPD berisi percobaan yang membuat saya


3
tidak belajar secara mandiri
LKPD menyajikan contoh fenomena/kasus
4 yang dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari

5 Tampilan LKPD ini menarik

6 LKPD ini memudahkan saya dalam belajar


124

Bahasa yang digunakan dalam LKPD tidak


7
baku
Kombinasi tulisan dan gambar tidak sesuai
8
dengan pemikiran saya.
Tugas dalam LKPD tidak membantu saya
9
dalam memahami materi
Materi pada LKPD tersusun secara acak
10
sehingga sulit untuk saya pahami

11 Hasil cetakan LKPD terlihat jelas

Materi dalam LKPD membuat saya mendapat


12
pengetahuan baru
LKPD memuat langkah-langkah yang
13
mengarahkan saya untuk menemukan

14 Pemilihan warna pada LKPD ini menarik

15 Gambar yang disajikan dalam LKPD tidak


menarik

Bahasa yang digunakan dalam LKPD ini


16
mudah dipahami

17 Gaya tampilan penyajian LKPD yang


digunakan membosankan

Percobaan yang dilakukan dalam LKPD tidak


18
menarik
Materi pada LKPD ini tersusun rapi dan
19
sistematis sehingga mudah untuk saya pahami
LKPD menyajikan pembelajaran secara
20
sistematis dan berbasis praktikum
Bahasa yang digunakan pada LKPD ini
21
mengandung makna yang membingungkan
Gambar dalam LKPD sangat banyak dan
22
mengganggu tampilan LKPD
125

Ilustrasi gambar yang disajikan dalam LKPD


23 ini membantu saya memahami materi
pembelajaran
Materi pada LKPD yang digunakan abstrak
24
sehingga sulit untuk saya pahami

25 Istilah-istilah dalam LKPD mudah dimengerti

C. Kritik dan Saran :


............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................

Makassar, 2021

Peserta Didik

( )
126

KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR


Kompetensi No Kunci
Indikator Butir Soal Ranah
Dasar Butir Jawaban
Suhu
Menjelaskan Suhu adalah ... 1 C1 D
pengertian a. Besaran yang menyatakan sifat
suhu dari suatu benda yang memiliki
kalor
b. Besaran yang mempunyai kalor
dan mengalir dari benda panas
ke benda dingin
c. Besaran yang memiliki kalor
dan mengalir dari benda dingin
ke benda panas
d. Besaran yang menyatakan
derajat panas atau dinginnya
suatu benda
Menentukan Alat yang digunakan untuk 2 A
alat pengukur mengukur suhu adalah…
suhu a. Termometer
b. Lidah
c. Kilometer
d. Barometer
e. Hidrometer
Mengkonversi Suhu suatu zat bila diukur dengan 3 C3 C
penunjukkan termometer Celsius menunjukkan
suhu angka 25 C. Jika suhu benda
tersebut diukur dengan
termometer Fahrenheit akan
menunjukkan angka...
A. 14F
B. 45F
C. 77F
127

D. 318F
Kalor
Menyebutkan Bentuk energi yang berpindah 4 C1 A
defenisi kalor karena adanya perbedaan suhu
disebut..
A. Kalor
B. Radiasi
C. Konduksi
D. Konveksi
Jika suatu zat mempunyai kalor 5
jenis tinggi, maka zat tersebut…
A. Lambat naik suhunya jika
dipanaskan
B. Cepat naik suhunya jika
dipanaskan
C. Lambat mendidih
D. Cepat mendidih
Menghitung Sebuah cicncin perak massanya 5 6 C3 C
nilai kalor gram dan suhunya 30 C. cicncin
jenis suatu tersebut dipansakan dan diberikan
benda kalor sejumlah 5 kal sehingga
suhu cincin menjadi 47,5 C.
Hitunglah kalor jenis cincin perak
tersebut…
A. 0.000571 kal/gram C
B. 0.00571 kal/gram C
C. 0.0571 kal/gram C
D. 0.571 kal/gramC
128

Menganalisi Perhatikan tabel berikut! 7 C4 D

massa benda Kalor jenis


Jenis
Kalor (J) (kal/gram T(C)
Logam
C)
(1) 2.200 0.11 40
(2) 4.400 0.11 40
(3) 6.600 0.11 40
(4) 8.800 0.11 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis


logam yang memiliki massa
terbesar adalah
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Perubahan Wujud Benda

Mengkategori Berikut ini disajikan beberapa 8 C2 C

kan perubahan wujud benda

perubahan (1) Mencair

wujud benda (2) Membeku


(3) Mengembun
(4) Menguap
Manakah diantara perubahan
wujud di atas ini yang melepaskan
kalor
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)

Menghitung Berapa jumlah kalor yang 9 C3 A


129

kalor yang diperlu- kan untuk menguapkan


dilepaskan 0,5 kg air pada suhu 100 oC, jika
suatu benda kalor uap air 2.260 kJ/kg ?
selama A. 1130 Kj
perubahan B. 1030 Kj
wujud C. 1303 Kj
D. 1003 Kj
10 C4 B

Setengan kilogram es yang


o
suhunya (- 40) C dipanaskan
sampai tepat seluruhnya melebur.
Berapakah kalor yang diperlukan
oleh es bila ces = 0,5 kal/goC dan
kalor lebur es = 80 kal/g?

A. Qt = 350.000 J
B. Qt = 388.500 J
C. Qt = 256.000 J
D. Qt = 245.500 J
Pemuaian
Menjelaskan Gelas yang diisi air panas dapat 11 C2 B
fenomena pecah atau retak. fenomena
pemuaian tersebut terjadi akibat..
A. Air yang dituangkan
mengalirkan panas secara
merata keseluruh permukaan
dan menjadikan gelas memuai
perlahan-lahan hingga retak
130

dan akhirnya pecah


B. Air yang dituangkan
mengalirkan panas secara
tidak merata ke seluruh
permukaannya dan
menjadikan gelas memuai
perlahan lahan hingga retak
dan akhirnya pecah
C. Air yang dituangkan
mengalirkan panas secara
merata ke seluruh
permukaannya dan
menjadikan gelas tidak
memuai perlahan lahan hingga
retak dan akhirnya pecah
D. Air yang dituangkan
mengalirkan panas secara
merata kesebagian
permukaannya dan
menjadikan gelas memuai
cepat hingga retak
Menghitung Sebuah baja memiliki panjang 100 12 C3 A
muai panjang m. Jika diketahui koefisien muai
panjang baja sebesar 12 . 10-6/ C,
Berapakah pertambahan panjang
baja jika baja mengalami kenaikan
suhudari 20C menjadi 42C…
A. 2, 64 cm
B. 2, 54 cm
C. 2, 65 cm
D. 3,64 cm
Menganalisis Perhatikan tabel panjang (L) dan 13 C4 B
131

koefisien koefisien dengan menggunakan


muai panjang rumus muai panjang () dari
berbagai jenis logam berikut:
Jenis L (cm) A (C-1) T (C)
logam
(1) 100 0,00016 50
(2) 100 0,00025 50
(3) 100 0,00018 50
(4) 100 0,00020 50

Dari data pada tabel, logam yang


terpanjang setelah dipanaskan
adalah jenis logam?
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Azas Black
Menghitung Sebanyak 200 gram aiar pada 14 C3 C
suhu suhu 80C dicampur dengan 300
campuran gram air pada suhu 20C. Suhu
campuran pada keadaan
setimbang jika cair = 1 kal/g C
adalah
A. 20 C
B. 36 C
C. 44 C
D. 100 C
Suhu tiga macam cairan 15 C4 D
bermassa sama A, B, danC
masing-masing adalah 10 oC, 20
132

o
C, dan 30 oC. Jika A dan B
dicampur suhunya menjadi 16
o
C, sedangkan bila B dan C
dicampur suhunya menjadi 24
o
C. Jika A dan C dicampur
maka suhunya adalah…
A. T =15 oC
B. T = 40 oC
C. T = 25 oC
D. T = 20 oC
Menganalisis Sebanyak 0,2 Kg air yang suhunya 16 C4 C
o
suhu 80 C dan kalor jenisnya 4,2 J/g
o
campuran C dituangkan ke dalam bejana
tembaga sebesar 50 gram yang
o
suhunya 20 C dan kapasitas
o
kaornya adalah 168 Joule/ C.
Suhu campuran pada keadaan
setimbang adalah..
A. 60 oC
B. 65 oC
C. 70 oC
D. 75 oC
Perpindahan Kalor
Menghitung Suhu udara dalam sebuah ruangan 17 C3 A
perpindahan sebesar 20°C, sedangkan suhu
kalor secara permukaan jendela padaruangan
konveksi tersebut 30°C. Berapa laju kalor
yang diterima oleh jendelakaca
seluas 1,5 m2, jika koefisien
konveksi udara saat itu 7,5 X 10J1
kal/s m2 °C?
A. 11,25 kal
133

B. 12,25 kal
C. 13,25 kal
D. 15,25 kal
Dari pernyataan berikut,manakah 18 C4 D
yang benar mengenai faktor yang
mempengaruhi laju kalor
konduksi…
A. Semakin besar perubahan
suhu, semakin cepat
perpindahan
B. Semakin luas penampang,
semakin lambat perpindahan
kalor
C. Semakin besar konduktivitas
termal zat, semakin lambat
perpindahan kalor
D. Semakin tebal dinding,
semakin lambat
perpindahan kalor
Pancaran matahari yang 19 B
menerangi bumi yang
menyebabkan terjadi perpindahan
kalor. Perpindahan ini disebut…
A. Konduksi
B. Radiasi
C. Konveksi
D. Isolator
Menghitung Sebuah bola tembaga memiliki 20 C3 A
energi radiasi luas 20 cm2 selanjutnya
pada bola dipanaskan sampai berpijar pada
suhu 127o Apabila emisivitas
bahan adalah 0,4 dan tetapan
134

Stefan adalah 5,67 x 10-8 W/m2K4,


Berapa energi radiasi yang
dipancarkan oleh bola tersebut
setiap sekonnya?
A. 1.16 W
B. 1.61 W
C. 6.16 W
D 1.66 W
135

SOAL TES HASIL BELAJAR

Sekolah : SMA Muhammadiyah 7 Makassar

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi Pelajaran : SUHU DAN KALOR

Kelas : XI IPA

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x Pertemuan)

Petunjuk pengerjaan soal

a. Bacalah basmalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal


b. Isilah identitas anda kedalam lembar jawaban yang disediakan
c. Sebelum mengerjakan soal, bacalah dengan baik soal
d. Berikan tanda (x) pada jawaban yang benar
e. Periksalah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar

1. Suhu adalah ...


a. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu benda yang memiliki kalor
b.Besaran yang mempunyai kalor dan mengalir dari benda panas ke benda
dingin
c. Besaran yang memiliki kalor dan mengalir dari benda dingin ke benda panas
d.Besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda
2. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah…
a. Termometer
b. Lidah
c. Kilometer
d. Barometer

3. Suhu suatu zat bila diukur dengan termometer Celsius menunjukkan angka 25
C. Jika suhu benda tersebut diukur dengan termometer Fahrenheit akan
menunjukkan angka...

a. 14F
b. 45F
136

c. 77F
d. 318F

4. Bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu disebut..

a. Kalor
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi

5. Jika suatu zat mempunyai kalor jenis tinggi, maka zat tersebut…

a. Lambat naik suhunya jika dipanaskan


b. Cepat naik suhunya jika dipanaskan
c. Lambat mendidih
d. Cepat mendidih

6. Sebuah cicncin perak massanya 5 gram dan suhunya 30 C. cicncin tersebut
dipansakan dan diberikan kalor sejumlah 5 kal sehingga suhu cincin menjadi
47,5 C. Hitunglah kalor jenis cincin perak tersebut…

a. 0.000571 kal/gram C
b. 0.00571 kal/gram C
c. 0.0571 kal/gram C
d. 0.571 kal/gram C
137

7. Perhatikan tabel berikut!

Jenis Kalor jenis


Kalor (J) T(C)
Logam (kal/gramC)
(1) 2.200 0.11 40
(2) 4.400 0.11 40
(3) 6.600 0.11 40
(4) 8.800 0.11 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis logam yang memiliki massa terbesar adalah
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)

8. Berikut ini disajikan beberapa perubahan wujud benda

(1) Mencair

(2) Membeku

(3) Mengembun

(4) Menguap

Manakah diantara perubahan wujud di atas ini yang melepaskan kalor

a. (1) dan (2)


b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)

9. Berapa jumlah kalor yang diperlu- kan untuk menguapkan 0,5 kg air pada
suhu 100 oC, jika kalor uap air 2.260 kJ/kg...
a. 1130 Kj
b. 1030 Kj
138

c. 1303 Kj
d. 1003 Kj
10. Perhatikan grafik berikut ini!

Setengan kilogram es yang suhunya (- 40)oC dipanaskan sampai tepat


seluruhnya melebur. Berapakah kalor yang diperlukan oleh es bila ces = 0,5
kal/goC dan kalor lebur es = 80 kal/g?
a. Qt = 350.000 J
b. Qt = 388.500 J
c. Qt = 256.000 J
d. Qt = 245.500 J

11. Gelas yang diisi air panas dapat pecah atau retak. fenomena tersebut terjadi
akibat..

a. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata keseluruh permukaan


dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga retak dan akhirnya
pecah
b. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara tidak merata ke seluruh
permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan lahan hingga retak
dan akhirnya pecah
c. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata ke seluruh
permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai perlahan lahan hingga
retak dan akhirnya pecah
d. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata kesebagian
permukaannya dan menjadikan gelas memuai cepat hingga retak

12. Sebuah baja memiliki panjang 100 m. Jika diketahui koefisien muai panjang
baja sebesar 12 . 10-6/ C, Berapakah pertambahan panjang baja jika baja
mengalami kenaikan suhudari 20C menjadi 42C…
139

a. 2, 64 cm
b. 2, 54 cm
c. 2, 65 cm
d. 3, 64 cm

13. Perhatikan tabel panjang (L) dan koefisien dengan menggunakan rumus muai
panjang () dari berbagai jenis logam berikut:

Jenis
L (cm) A (C-1) T (C)
logam
(1) 100 0,00016 50
(2) 100 0,00025 50
(3) 100 0,00018 50
(4) 100 0,00020 50
Dari data pada tabel, logam yang terpanjang setelah dipanaskan adalah jenis
logam?

a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)

14. Berapa jumlah kalor yang diperlu- kan untuk menguapkan 0,5 kg air pada
suhu 100 oC, jika kalor uap air 2.260 kJ/kg ?
a. 1130 Kj
b. 1030 Kj
c. 1303 Kj
d. 1003 Kj

15. Sebanyak 200 gram aiar pada suhu 80C dicampur dengan 300 gram air pada
suhu 20C. Suhu campuran pada keadaan setimbang jika cair = 1 kal/g C
adalah..

a. 20 C
b. 36 C
140

c. 44 C
d. 100 C

16. Suhu tiga macam cairan bermassa sama A, B, danC masing-masing adalah 10
o
C, 20 oC, dan 30 oC. Jika A dan B dicampur suhunya menjadi 16 oC,
sedangkan bila B dan C dicampur suhunya menjadi 24 oC. Jika A dan C
dicampur maka suhunya adalah…
a. T =15 oC
b. T = 40 oC
c. T = 25 oC
d. T = 20 oC

17. Seabanyak 0,2 Kg air yang suhunya 80 oC dan kalor jenisnya 4,2 J/g oC
dituangkan ke dalam bejana tembaga sebesar 50 gram yang suhunya 20 oC
dan kapasitas kaornya adalah 168 Joule/ oC. Suhu campuran pada keadaan
setimbang adalah..

a. 60 oC
b. 65 oC
c. 70 oC
d. 75 oC

18. Suhu udara dalam sebuah ruangan sebesar 20°C, sedangkan suhu permukaan
jendela pada ruangan tersebut 30°C. Berapa laju kalor yang diterima oleh
jendelakaca seluas1,5 m2, jika koefisien konveksi udara saat itu 7,5 X 10J1 kal/s
m2 °C?

a. 11,25 kal
b. 12,25 kal
c. 13,25 kal
d. 15,25 kal

19. Dari pernyataan berikut, manakah yang benar mengenai faktor yang
mempengaruhi laju kalor konduksi…

a. Semakin besar perubahan suhu, semakin cepat perpindahan


141

b. Semakin luas penampang, semakin lambat perpindahan kalor


c. Semakin besar konduktivitas termal zat, semakin lambat perpindahan
kalor
d. Semakin tebal dinding, semakin lambat perpindahan kalor

20. Sebuah bola tembaga memiliki luas 20 cm2 selanjutnya dipanaskan sampai
berpijar pada suhu 127o Apabila emisivitas bahan adalah 0,4 dan tetapan
Stefan adalah 5,67 x 10-8 W/m2K4, Berapa energi radiasi yang dipancarkan
oleh bola tersebut setiap sekonnya?

a. 1.16 W
b. 1.61 W
c. 6.16 W
d. 1.66 W
142
143
144
145

LEMBAR VALIDASI

ANGKET RESPON GURU

PETUNJUK

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul ” Pengembangan Lembar


Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri terbimbing di SMA
Muhammadiyah 7 Makassar” penelitian menggunakan perangkat “Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)”. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist pada
kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Baik

4 = Baik sekali

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu


memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan
penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4

1 Format

1. Mencantumkan petunjuk pengisian angket


yang dinyatakan dengan jelas
2. Mencantumkan judul angket dengan jelas
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai
4. Pengaturan ruang/tata letak/penomoran yang
jelas
146

2 Isi

1. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam


angket jelas dan mudah dipahami
2. Menyediakan kolom penilaian dengan jelas
dan rapi
3. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam
angket cukup untuk mewakili respon guru
terhadap LKPD yang telah dikembangkan.
3 Bahasa

1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam


angket respon guru mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan
menggunakan arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
3. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
dan sesuai untuk guru.

Penilaian Umum

ANGKET ini:

1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi


2. Dapat digunakan dengan banyak revisi
3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4. Dapat digunakan tanpa revisi
147

Komentar/Saran:

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Makassar, 2021

Validator

( …………………………)
148

LEMBAR VALIDASI

ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

PETUNJUK

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul ” Pengembangan Lembar


Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri terbimbing di SMA
Muhammadiyah 7 Makassar” penelitian menggunakan perangkat “Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)”. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist pada
kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak baik

2 = Kurang baik

3 = Baik

4 = Baik sekali

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu


memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan
penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.

Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4

1 Format

1. Mencantumkan petunjuk pengisian angket


yang dinyatakan dengan jelas
2. Mencantumkan judul angket dengan jelas
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai
4. Pengaturan ruang/tata letak/penomoran yang
jelas
149

2 Isi

1. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam


angket jelas dan mudah dipahami
2. Menyediakan kolom penilaian dengan jelas dan
rapi
3. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam
angket cukup untuk mewakili respon peserta
didik terhadap LKPD yang telah dikembangkan.

3 Bahasa

1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam


angket respon peserta didik mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan
menggunakan arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
3. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
dan sesuai untuk peserta didik.

Penilaian Umum

ANGKET ini:

1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi


2. Dapat digunakan dengan banyak revisi
3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4. Dapat digunakan tanpa revisi
150

Komentar/Saran:

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Makassar, 2021

Validator

( …………………………)
151

LAMPIRAN 2
1. Lembar hasil validasi LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing

2. Lembar hasil validasi angket respon guru terhadap LKPD berbasis Inkuiri

Terbimbing

3. Lembar hasil validasi angket respon peserta didik terhadap LKPD berbasis

Inkuiri Terbimbing

4. Hasil respon guru terhadap LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing

5. Hasil respon peserta didik terhadap LKPD Inkuiri Terbimbing

6. Hasil analisis tes hasil belajar menggunakan LKPD Inkuiri Terbimbing


152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162

LEMBAR VALIDASI
ANGKET RESPON GURU

PETUNJUK

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul ” Pengembangan Lembar


Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri terbimbing di SMA
Muhammadiyah 7 Makassar” penelitian menggunakan perangkat “Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)”. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist pada
kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Baik
4 = Baik sekali

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu


memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan
penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.
Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Format
1. Mencantumkan petunjuk pengisian angket √
yang dinyatakan dengan jelas
2. Mencantumkan judul angket dengan jelas √
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai √
4. Pengaturan ruang/tata letak/penomoran yang √
jelas
2 Isi
1. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam √
angket jelas dan mudah dipahami
2. Menyediakan kolom penilaian dengan jelas √
dan rapi

3. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam
163

angket cukup untuk mewakili respon guru


terhadap LKPD yang telah dikembangkan.
3 Bahasa
1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam √
angket respon guru mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan √
menggunakan arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda √
3. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
dan sesuai untuk guru.

Penilaian Umum
ANGKET ini:
1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2. Dapat digunakan dengan banyak revisi
3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4. Dapat digunakan tanpa revisi

Komentar/Saran:

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Makassar, 2021

Validator

(Nurfadilah, S.Pd., M.Pd)


164

LEMBAR VALIDASI
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

PETUNJUK

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul ” Pengembangan Lembar


Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri terbimbing di SMA
Muhammadiyah 7 Makassar” penelitian menggunakan perangkat “Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)”. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist pada
kolom yang sesuai dalam matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Baik
4 = Baik sekali

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu


memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan
penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.
Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Format
1. Mencantumkan petunjuk pengisian angket √
yang dinyatakan dengan jelas
2. Mencantumkan judul angket dengan jelas √
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai √
4. Pengaturan ruang/tata letak/penomoran yang √
jelas

2 Isi
1. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam √
angket jelas dan mudah dipahami

2. Menyediakan kolom penilaian dengan jelas
dan rapi
165

3. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam √


angket cukup untuk mewakili respon peserta
didik terhadap LKPD yang telah
dikembangkan.

3 Bahasa
1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam √
angket respon peserta didik mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan √
menggunakan arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda √
3. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
dan sesuai untuk peserta didik.

Penilaian Umum
ANGKET ini:
1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2. Dapat digunakan dengan banyak revisi
3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4. Dapat digunakan tanpa revisi

Komentar/Saran:

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Makassar, 2021

Validator

Nurfadilah, S.Pd., M.Pd


166

HASIL VALIDASI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK OLEH


VALIDAROR
Penilaian
Validator Tingkat Persentase
No Komponen Butir
Relevansi (%)
I II
1 Format 1. Kejelasan pembagian materi 3 4 D
2. Sistem penomoran jelas 4 4 D
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
4. Kesesuaian tata letak gambar 4 4 D 95
maupun tabel
5. Teks dan ilustrasi seimbang 3 4 D

2 Isi 1. Kesesuaian dengan Kompetensi inti 3 4 D


2. Kesesuaian dengan model inkuiri. 4 4 D
3. Isi LKPD mudah dipahami dan 3 4 D
konstektual 92,50
4. Aktivitas peserta didik dirumuskan 4 4 D
dengan jelas dan operasional
5. Kesesuaian isi materi dan tugas- 3 4 D
tugas
3 Bahasa 1. Bahasa dan istilah yang digunakan 3 4 D
dalam LKPD mudah dipahami
3 4 D
2. Bahasa yang digunakan
komunikatif 4 4 D
3. Bahasa yang digunakan benar 91,67
sesuai EYD dan mengunakan
arahan/petunjuk yang jelas sehingga
tidak menimbulkan penafsiran
ganda.

4 Manfaat/ 4 4 D
1. Penggunaan LKPD Sebagai bahan
Kegunaan
ajar bagi guru 4 4 D
LKPD 100
2. Penggunaan LKPD sebagai
pedoman belajar bagi peserta didik

Rata-rata 94,79

Uji Gregory

𝐷
𝑉𝑐 =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

15
𝑉𝑐 =
0 + 0 + 0 + 15

15
𝑉𝑐 =
15

𝑉𝑐 = 1
167

HASIL VALIDASI ANGKET RESPON GURU

Penilaian Persentase
Tingkat
No Komponen Butir Validator
Relevansi (%)
I II
1 Format 1. Mencantumkan petunjuk 4 4 D
pengisian angket yang dinyatakan
dengan jelas 4 4 D
2. Mencantumkan judul angket 100
dengan jelas 4 4 D
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
4. Pengaturan ruang/ tata letak/
penomoran yang jelas
2 Isi 1. Pernyataan-pernyataan yang 3 4 D
disajikan dalam angket jelas dan
mudah dipahami
2. Menyediakan kolom penilaian
dengan jelas dan rapi 4 4 D
95,83
3. Pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam angket cukup 4 4 D
untuk mewakili respon guru
terhadap LKPD yang telah
dikembangkan.
3 Bahasa 1. Bahasa dan istilah yang 4 4 D
digunakan dalam angket respon
guru mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan menggunakan 3 4 D
91,67
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda
3. Bahasa yang digunakan bersifat 3 4 D
komunikatif dan sesuai untuk
guru.

Rata – rata 95,83

Uji Gregory

𝐷
𝑉𝑐 =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

15
𝑉𝑐 =
0 + 0 + 0 + 15

15
𝑉𝑐 =
15

𝑉𝑐 = 1
168

HASIL VALIDASI ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

Penilaian Tingkat Persentase


No Komponen Butir Validator
Relevansi
I II (%)
1 Format 1. Mencantumkan petunjuk 4 4 D
pengisian angket yang
dinyatakan dengan jelas
2. Mencantumkan judul angket 4 4 D
100
dengan jelas
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
4. Pengaturan ruang/tata 4 4 D
letak/penomoran yang jelas
2 Isi 1. Pernyataan-pernyataan yang 3 4 D
disajikan dalam angket jelas dan
mudah dipahami
2. Menyediakan kolom penilaian 95,83
dengan jelas dan rapi 4 4 D
3. Pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam angket cukup 4 4 D
untuk mewakili respon peserta
didik terhadap LKPD yang telah
dikembangkan.
3 Bahasa 1. Bahasa dan istilah yang 4 4 D
digunakan dalam angket respon
peserta didik mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan menggunakan 4 4 D
100
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda
3. Bahasa yang digunakan bersifat
4 4 D
komunikatif dan sesuai untuk
peserta didik.

Rata – rata 98,61%

Uji Gregory

𝐷
𝑉𝑐 =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

15
𝑉𝑐 =
0 + 0 + 0 + 15

15
𝑉𝑐 =
15

𝑉𝑐 = 1
169

PERSENTASE HASIL RESPON GURU TERHADAP LKPD

Respon Skor %
No Pernyataan
Guru

Kalimat dalam LKPD menimbulkan makna 80


1 4
ganda
Pemilihan jenis huruf, ukuran serta spasi yang
2 digunakan sesuai,sehingga mempermudah 4 80

peserta didik dalam membaca LKPD


Pemilihan kasus/fenomena dalam LKPD 80
3 4
bersifat kontekstual dan mudah dipahami
Persamaan ilmiah yang digunakan sudah 80
4 4
benar
LKPD menggunakan struktur kalimat yang 80
5 4
jelas dan mudah dipahami

6 Data dan fakta yang disajikan tidak akurat 4 80

Istilah-istilah yang digunakan dalam LKPD 60


7 3
dapat dimengerti
Setiap judul materi LKPD tidak ditampilkan 80
8 4
dengan jelas
Contoh kasus yang disajikan dalam LKPD
9 sulit dipahami sehingga peserta didik sulit 4 80

merumusakan masalah
LKPD menggunakan kalimat yang sederhana 60
10 3
dan mudah dipahami
Materi dalam LKPD tidak memberikan 80
11 4
pengetahuan baru
Materi dalam LKPD tidak sesuai dengan yang 100
12 5
saya ajarkan
LKPD menggunakan bahasa yang 80
13 4
komunikatif
170

14 Tampilan halaman sampul LKPD menarik 5 100

Penempatan tata letak (judul,sub judul, teks,


15 gambar, nomor halaman) LKPD tidak 5 100

konsisten
Materi dalam LKPD tidak disajikan dengan
16 3 60
menarik

Penyajian materi dalam LKPD memudahkan 80


17 4
peserta didik membuat hipotesis
Konsep dan definisi yang digunakan sudah 80
18 4
akurat
LKPD menggunakan struktur kalimat yang 80
19 4
tidak jelas
Percobaan di dalam LKPD tidak membuat 80
20 4
peserta didik belajar lebih mandiri

21 LKPD menarik mudah dipahami peserta didik 4 80

Keberadaan gambar dalam LKPD tidak dapat 60


22 3
menyampaikan isi materi
LKPD berisi gambar gambar pendukung yang 80
23 4
menarik
LKPD berbasis Inkuiri terbimbing tidak
24 menarik dan kurang membantu saya dalam 5 100

proses pembelajaran
Tugas yang disajikan dalam LKPD ini
25 memotivasi peserta didik untuk lebih aktif 3 60

dalam pembelajaran
171

Aspek (%)
No Indikator Rata-Rata Kriteria
Positif Negatif
1 Materi 80.00% 90.00% 85.00% Sangat Layak
2 Penyajian 73.33% 80.00% 76.67% layak
3 Inquiry Terbimbing 73.33% 80.00% 76.67% layak
4 Bahasa 73.33% 80.00% 76.67% layak
5 Daya Tarik 90.00% 80.00% 85.00% sanagat layak
Respon guru terhadap LKPD berbasis Inquiry Terbimbing 80.00% layak
Pernyataan
Peserta Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2
2 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3
3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 5
4 5 4 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 5 3 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
6 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4
7 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
8 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
9 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
11 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2
12 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3
13 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4
14 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 5 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
15 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4
16 3 3 4 4 5 2 3 4 3 3 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
17 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3
18 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
19 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 3
21 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4
22 1 1 1 3 2 1 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1
23 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 2 2
24 2 2 4 4 3 1 3 3 2 3 4 1 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1
25 4 4 3 3 5 3 4 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4
26 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 5 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
27 4 4 3 4 4 4 4 2 1 4 5 2 4 4 3 2 4 3 4 5 5 4 3 3 2
28 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
29 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

30 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
31 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 4 4 3
32 3 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3
33 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
34 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 1 4 3 2 3 2 3 3 2 2
35 3 3 4 4 5 4 3 3 2 4 4 3 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 4 3 5
36 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3
HASIL ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP LKPD

37 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 5 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
38 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4
172

39 4 3 4 5 4 3 4 3 2 4 4 4 4 5 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
40 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4 5 3 5 4 3 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4
41 5 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3
42 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
173

Aspek (%)
Indikator Rata-Rata Kriteria
Positif Negatif
Materi 72.86% 69.52% 71.19% Layak
Penyajian 77.62% 73.97% 75.79% Layak
Inquiry Terbimbing 75.87% 74.44% 75.16% Layak
Bahasa 71.90% 72.62% 72.26% Layak
Daya Tarik 84.76% 72.62% 78.69% Layak
Respon Peserta Didik Terhadap LKPD Berbasis Inquiry Terbimbing 74.62% Layak
174

HASIL ANALISIS TES HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN LKPD


INKUIRI TERBIMBING

Peserta Didik Nilai Tes Hasil Belajar


1 85
2 70
3 70
4 80
5 75
6 75
7 85
8 80
9 90
10 85
11 80
12 75
13 80
14 85
15 80
16 90
17 70
18 85
19 75
20 70
21 80
22 90
23 85
24 80
25 85
26 80
27 70
28 75
29 85
30 90
31 75
32 70
33 80
34 70
35 75
36 80
37 75
38 85
39 75
40 75
41 80
42 80
Jumlah 3325
Rata-Rata 79
Kategori Efektif
175

LAMPIRAN 3

Persuratan
176
177
178
179
180
181
182

`RIWAYAT HIDUP

Miftahul Khairah lahir di Kolai, Kabupaten Enrekang pada

tanggal 27 Juli 1997, anak ke empat dari pasangan ayahanda

“Muhammad Thamrin B” dan Ibunda “Nuraini”, dari tujuh

bersaudara, Husain Muhammad Irsyad, Muhammad Amin

Yahya, Nur Rahmah, Aqidatul Izzah, Ahmad Mursyid dan Gina Puspita Sari.

Penulis memulai pendidikan tingkat dasar di SD Negeri 38 Kolai pada tahun 2004

dan tamat pada tahun 2010, kemudian ditahun yang sama melanjutkan pendidikan

tingkat menengah pertama di SMP Negeri 1 Baraka dan tamat pada tahun 2013,

kemudian ditahun yang sama melanjutkan pendidikan di tingkat menengah atas di

SMA Negeri 1 Sesayap (SMA Negeri Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung) dan

tamat pada tahun 2016, kemudian ditahun yang sama melanjutkan pendidikan di

tingkat universitas dan terdaftar sebagai mahasiswi program studi Pendidikan

Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar Program Strata 1. Sejak semester 3 hingga semester 6 penulis aktif

dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

menjabat sebagai anggota Bidang Kemuhammadiyahan pada periode 2017-2018

dan sebagai Ketua Bidang Keperampuanan pada periode 2018-2019.

Berkat Taufiq dan pertolongan dari Allah Subhanahu Wata’ala, dan

dengan usaha disertai doa dari orang tua dan saudara dalam menjalankan

aktiviatas akademik di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.


183
184
185

Anda mungkin juga menyukai