Anda di halaman 1dari 14

Pancasila sebagai etika politik

Nama : Elvi Safitri


Nim : A1L120039
Kelas : A
PENGERTIAN ETIKA
Etika = “ethos” dalam bahasa yunani kuno
Dalam bentuk jamak “ta etha” artinya adat kebiasaan. Istilah
etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan, atau ilmu
tentang adat kebiasaan ( Bertens,2007 :4)

Etika adalah ilmu tentang yang baik dan yang buruk, dan tentang
hak dan kewajiban moral/ akhlak (Ali,1996:271)
Pembagian Etika

 Etika umum yaitu yang mempertanyakan prinsip-


prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
 Etika khusus yaitu yang membahas prinsip- prinsip itu di
dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan
manusia. Etika khusus meliputi beberapa hal:
– Etika individual yaitu yang membahas kewajiban
manusia terhadap dirinya sendiri
– Etika sosial yaitu yang membahas tentang kewajiban
manusia terhadap manusia lain dalam hidup
masyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar
dari etika khusus.
Etika Politik
 Secara substansif pengertian etika politik tidak dapat
dipisahkan dari subjek atau pelaku etika yaitu manusia. Oleh
karena itu etika politik berkaitan erat dengan bidang
pembahsan moral
 Defenisi politik berasal dari politics yaitu sebagai alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan atau bermacam- macam
kegiatan dalam suatu proses penentuan tujuan dan diikuti
dengan pelaksanaan tujuan- tujuan itu.
 Defenisi politik “policy” yang artinya adalah kebijaksanaan yang
dibuat dalam rangka mencapai tujuan.
Etika Dan Politik

Hubungan antara etika dan politik menurut Aristoteles (Salam,


1997:111) merupakan hubungan yang paralel. Hubungan tersebut
tersimpul pada tujuan sama- sama yang ingin dicapai, yaitu
terbinanya warga negara yang baik, yang susila, yang setia kepada
negara dan sebagainya, yang semuanya itu merupakan kewajiban
moral dari setiap warganegara, sebagai ,odal pokok untuk
membentuk suatu kehidupan bernegara, berpolitik yang baik, dalam
arti makmur, tentram, dan sejahtera.
Pancasila
Pancasila Sebagai
Sebagai Sistem
Sistem Etika
Etika

Pancasila
Pancasila sebagai
sebagai sistem
sistem etika
etika berarti
berarti pancasila
pancasila merupakan
merupakan kesatuan
kesatuan sila-
sila- sila
sila
pancasila.
pancasila. Sila-
Sila- sila
sila pancasila
pancasila itu
itu saling
saling berhubungan,
berhubungan, saling
saling bekerja
bekerja sama
sama untuk
untuk suatu
suatu
tujuan
tujuan tertentu
tertentu dandan secara
secara keseluruhan
keseluruhan merupakan
merupakan suatu
suatu kesatuan
kesatuan yang
yang utuh.
utuh.
Pancasila
Pancasila sebagai
sebagai sistem
sistem etika
etika bertujuan
bertujuan untuk
untuk mewujudkan
mewujudkan nilai-
nilai- nilai
nilai pancasila
pancasila
dalam
dalam kehidupan
kehidupan bermasyarakat,
bermasyarakat, berbangsa,
berbangsa, dan
dan bernegara.
bernegara.
Etika yang dijiwai nilai- nilai sila pancasila merupakan etika pancasila,
yang meliputi:
1. Etika yang dijiwai oleh nilai- nilai ketuhanan yang maha esa,
merupakan etika yang berdasarkan pada kepercayaan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maga Esa.
2. Etika yang dijiwai oleh nilai- nilai kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, merupakan etika yang menunjang tinggi nilai- nilai
kemanusiaan.
3. Etika yang dijiwai oleh nilai- nilai persatuan Indonesia, merupakan
etika yang menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan priobadi
dan golongan
4. Etika yang dijiwai oleh nilai- nilai kerakyatan yang dipimpin oleh
Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
Merupakan etika yang menghargai kedudukan, hak dan
kewajibanwarga masyarakat/ warganegara, sehingga tidak
memaksakan pendapat dan kehendak kepada orang lain.
5. Etika yang dijiwai oleh nilai- nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia, merupakan etika yang menuntun manusia
untuk mengembangkan sikap adil terhadap sesama manusia,
mengembangkan perbuatan- perbuatan luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
Berdasarkan ketetapan MPRRI No. VI/MPR/2001 tentang etika
kehidupan berbangsa, bahwa etika politik dan pemerintahan
dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien
dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis
yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggung jawab, tanggap akan
respirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan,
kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar, serta
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan keseimbangan hak dan
kewajiban dalam kehidupan berbangsa.
Aliran-Aliran Filsafat

a. Aliran Materialisme,
b. Aliran Idealisme/Spiritualisme,
c. Aliran Realisme,
Pancasila sebagai etika politik, menurut pendapat Oesman dan
Alfian (1991:19) memberikan salah satu ukuran bahwa bila mana
keputusan- keputusan politik atau kebijaksanaan- kebijaksanaan
baru yang diambil berhasil memperkecil kesenjangan antara
ideologi dengan realita kehidupan masyarakat yang terus
berkembang, maka itu berarti bahwa pancasila telah betul- betul
membudaya dan diamalkan. Hal ini tentunya dalam arti bahwa
kebijaksanaan- kebijaksanaan baru itu sekaligus tercermin pula
lebih lanjut dari pancasila dan UUD 1945.
Salam (1997:116) secara lebih tegas menyimpulkan bahwa siapa saja
yang mau bertugas mengurus kepentingan masyarakat, menurut
ajaran pancasila hendaknya mempersiapkan diri dan melatih diri
untuk:
1. Mematuhi perintah tuhan dan menjauhi larangannya
2. Belajar dan membiasakan diri mencintai sesama manusia
3. Menanamkan kesadaran dan rasa cinta kapada tanah air, bangsa
dan negara
4. Melatih dan membiasakan diri hidup, bergaul dan bersikap
demokratis
5. Melatih dan membiasakan diri bersikap adil, berjiwa sosial dan
kemasyarakatan.
Menerapkan Etika Dalam Kehidupan Kemasyarakatan

Secara kodrat manusia diciptakan sebagai makluk sosial. Oleh karena


itu dalam kehidupannya senantiasa hidup bersama dalam
masyarakat. Dalam kehidupan bersama di masyarakat diharapkan
masing- masing anggota masyarakat tetap mengindahkan etika
dalam kegidupan bermasyarakat, seperti:
1. Mengindahkan norma atau peraturan yang ada di masyarakat
2. Menjalin kerja sama antar anggota masyarakat untuk
memajukan kemajuan masyarakat
3. Saling menghargai dan mengormati sesama anggota masyarakat
4. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kehidupan bersama
dengan masyarakat, dll.
Menerapkan Etika Dalam Kehidupan Kenegaraan

Warganegara yang baik, dalam kehidupan bernegara hendaknya


menerapkan sikap- sikap positif antara lain:
1. Meletakkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan
2. Lebih mendahulukan kewajiban asasi daripada menuntuk hak
asasi
3. Menyeimbangkan antara kewajiban asasi dan hak asasi
4. Tidak melakukan perbuatan- perbuatan yang merugikan
kepentingkan umum
5. Lebih mencintai produk dalam negeri dari pada produk dari luar
negeri
6. Bangga sebagai bangsa Indonesia
7. Membina persatuan dan kesatuan bangsa, dll.

Anda mungkin juga menyukai