SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
ERNAWATI
1054090 32 14
kita akan sampai, dan lakukanlah hal-hal yang bermanfaat untuk diri
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta dan banggaku
sebagai seorang anak atas segala pengorbanan dan kasih sayang ibundaku
Kata kunci : Aktivitas Belajar; CIRC; Hasil Belajar; Ilmu Pengetahuan Sosial.
KATA PENGANTAR
laporan ini dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
gelar sarjana, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
macam hambatan, rintangan dan tantangan yang harus dilalui, tetapi berkat
pertolongan Allah SWT, dan berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritikan dan saran sangat penulis harapkan. Semoga hal ini bermanfaat
tenaga, pemikiran baik moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, sepantasnyalah bila pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati
kepada kedua orang tua, saudara, dan keluarga, yang telah memberikan segala
doa, pengorbanan dan usaha yang tidak mengenal lelah serta dukungan semangat
sehingga proses penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu,
dan tak lupa ucapan terimah kasih juga setulus-tulusnya kepada Drs. H. Nurdin,
M.Pd., selaku pembimbing I dan Dra. Hj. Rawiyah Tompo, M.Pd., selaku
membimbing penulis hingga penulisan skripsi ini selesai. Ucapan terimah kasih
MA., Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Prodi pendidikan
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah membina dan
perkuliahan.
Akhir kata penulis menyadari bahwa segala yang tertuang dalam skripsi
ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan
penulis sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
akan diterima oleh penulis dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Ernawati
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN.................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 7
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka .................................................................................. 10
1. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 10
2. Pengertian Model Pembelajaran CIRC ....................................... 11
3. Aktivitas Belajar.......................................................................... 14
4. Hasil Belajar ................................................................................ 16
5. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................... 19
6. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar........ 24
B. Kerangka Pikir.................................................................................. 27
C. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................. 30
B. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 32
C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 33
D. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 33
E. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 37
G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 41
H. Uji Hipotesis..................................................................................... 42
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Murid SD Inpres Kapasa ................................................. 35
Tabel 3.2 Sampel Murid SD Inpres Kapasa................................................... 36
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 49
Tabel 4.2 Hasil Observasi Model Pembelajaran CIRC ................................. 51
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar murid ...................................... 53
Tabel 4.4 Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ......... 58
Tabel 4.5 Hasil Belajar posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........ 59
Tabel 4.6 Analisis Nilai Rata-Rata Pretest Posttest Kelas Kontrol ............... 60
Tabel 4.7 Analisis Nilai Rata-Rata Pretest Posttest Kelas Eksperimen ........ 61
Tabel 4.8 Hasil Uji Gain ................................................................................ 65
Tabel 4.9 Hasil analisis Uji T ........................................................................ 66
Tabel 4.10 Koefisien Uji Regresi Linier Sederhana ........................................ 67
Tabel 4.11 Pengaruh Model CIRC Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar ..... 68
DAFTAR BAGAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara Identifikasi Penelitian..................................... 80
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................... 82
Eksperimen .................................................................................. 98
Lampiran 12 Daftar Hadir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................... 113
PENDAHULUAN
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Dalam hal
apapun manusia melakukan proses pendidikan mulai dari lahir sampai akhir hayat.
adalah jembatan ilmu dan jendela dunia. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka akan semakin lebar jendela dunia yang diketahui sehingga
membuka wawasan yang luas dan menjadikan seseorang tersebut lebih memahami
masyarakat.
Hal tersebut juga tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang
menyatakan bahwa :
1
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
pembelajaran adalah potensi yang harus dimiliki seorang guru. Penggunaan model
pembelajaran dapat terwujud selaras dengan hasil belajar murid yang semakin
baik. Namun pada kenyataannya sampai saat ini model pembelajaran yang paling
dengan mengubah paradigma pendidikan dari pengajaran yang berpusat pada guru
centered). Dalam paradigma ini guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
melakukan pengajaran, sehingga murid dapat ikut serta terlibat langsung secara
aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan-kegiatan nyata yang
standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
seperangkat, fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial, dan juga memuat materi geografi, ekonomi, sejarah,dan sosiologi. Ilmu
disiplin ilmu saling berkaitan satu sama lain sehingga mempunyai tujuan
Sosial adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan
dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
Sosial adalah “ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan
kegiatan dasar manusia yang dikemas ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan
yaitu membina peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
Makassar, bahwa hasil belajar murid mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
karena kurangnya variasi model yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
dan latar belakang pendidikan guru yang mengajar. Guru, pendidik, dan inovator
konstruksif, dan demokratis sehingga suasana interaksi kelas baik antara guru
dengan murid maupun murid dengan murid itu sendiri dapat tumbuh dan
pembelajaran.
Pada implementasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, di terapkan
Karena dengan model ini setiap murid anggota kelompok diharapkan saling
2014:223).
bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas (Slavin, 2005:203). Menurut Shoimin
(2014:54), model CIRC adalah “salah satu tipe dari model pembelajaran
kooperatif”. Dari segi bahasa, model CIRC dapat diartikan sebagai suatu model
berlangsung lebih interaktif dan komunikasi baik antara murid dengan murid
meningkatkan hasil belajar murid. Karena itulah variasi sangat penting dilakukan
diharapkan. Karena suatu pengajaran akan berhasil secara baik apabila seorang
keadaan murid untuk belajar, sehingga dari pengalaman yang diperoleh murid
penelitian eksperimen oleh Putu Agus Kuswandana, dkk (2014) yang berjudul
membuktikan bahwa rata-rata kelompok eksperimen (17,42) lebih besar dari rata-
itu, pembelajaran dengan model kooperatif tipe CIRC dapat membantu murid
yang lemah menjadi murid yang lebih teliti dalam mengerjakan persoalan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Latar belakang tersebut, hal-hal yang dapat diidentifikasi dari data yang
mengikuti pembelajaran dan sulit untuk memahami atau menguasai konsep materi
pelajaran. Kedua, karena proses penyampaian materi dari guru yang sekedar
menyampaikan karena hanya ingin mengejar materi yang di ajarkan dan tidak
belajar mengajar. Guru hanya memanfaatkan alat bantu pengajaran seperti buku
Ilmu Pengetahuan Sosial dalam materi masalah sosial sangat penting untuk
dipelajari dan mencari solusi dari masalah tersebut. Dengan melihat referensi
B. Rumusan Masalah
masalah sebagai batasan ruang lingkup masalah yang akan diteliti, peneliti
Reading and Composition berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar Ilmu
Kota Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas IV di SD Inpres Kapasa
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi dan
efektif dan tepat guna yang dapat digunakan dalam pembelajaran Ilmu
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti
bagi guru untuk memilih model pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat
membuat suasana belajar menjadi pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAIKEM).
c) Bagi Murid
murid, aktivitas dan hasil belajar murid dalam pembelajaran. Sehingga diharapkan
A. Kajian Pustaka
berikut :
bahwa Fhitung > Ftabel (7,641 > 3,98). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
10
11
yang signifikan antara murid yang belajar dengan model pembelajaran CIRC
114,927 p<0,05). Hal ini dipengaruhi antara lain oleh pembelajaran CIRC
guru, praktik tim, pra-penilaian tim, dan kuis. Para murid tidak mengerjakan kuis
sampai teman satu timnya menyatakan mereka sudah siap. Penghargaan untuk tim
akan diberikan kepada tim berdasarkan kinerja rata-rata dari semua anggota tim
dalam semua kegiatan pembelajaran. Karena murid belajar dengan materi yang
antar potensi peserta didik sehingga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.
Agar permahaman peserta didik dapat mencapai maksimal maka diperlukan upaya
peserta didik.
bantuan dari guru saja tetapi juga mendapat bantuan dari teman sebaya, serta
murid juga dapat termotivasi untuk belajar cepat, akurat, dan dapat mencapai
murid
sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan
d. Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh
membutuhkan.
e. Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
g. Fact test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang
diperoleh murid
h. Whole class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir
3. Aktivitas Belajar
orang dan belajar mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang. Slavin (Rifai dan Anni 2012:66) menyatakan bahwa belajar merupakan
tingkah laku murid selama proses belajar. Jadi Aktivitas belajar adalah “aktivitas
yang bersifat fisik maupun mental, dalam kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut
Menurut Djamarah (2010: 349) aktivitas murid yang dipandang dari sisi
proses belajar, menekankan pada aktivitas yang optimal, seimbang antara aktivitas
15
fisik, mental, emosional, dan intelektual. Sedangkan, apabila dipandang dari segi
hasil belajar, aktivitas murid menghendaki hasil belajar yang seimbang dan
kegiatan fisk, mental, dan emosional sebagai usaha memperoleh pengalaman yang
menggambar, membuat grafik, peta; (6) motor activities, antara lain melakukan
1. Murid harus menyadari sepenuhnya akan arah dan tujuan belajarnya, sehingga
ia senantiasa siap siaga untuk menerima dan mencernakan bahan. Jadi bukan
2. Harus belajar dengan “kepala penuh”, artinya murid memiliki pengetahuan dan
atau sendiri.
diperlukan.
5. Melakukan kerja sama yang baik dengan teman sekelasnya dalam berbagai
urusan dan kepentingan kelas serta segala sesuatunya dilakukan dengan cara
aktivitas belajar diisi dengan memberi tanda cek (√) berdasarkan kondisi yang ada
mengajar.
4. Hasil Belajar
bahan ajar yang dinyatakan dalam tujuan pembelajaran khusus dan memiliki
Sejalan dengan itu Purwanto (2010: 44) mendefinisikan hasil belajar adalah
“perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai
taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif (cognitive
psychomotoric domain).
belajar yang terdiri dari ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Hasil belajar dalam penelitian ini hanya dibatasi untuk ranah kognitif saja
yang hanya diperoleh berdasarkan nilai hasil evaluasi pilihan ganda dan uraian
disetiap pertemuan pembelajaran dan nilai hasil tes pilihan ganda pada soal
prestest dan posttest. Adapun ranah kognitif yang terkandung dalam soal evaluasi,
soal prestest dan posttest adalah C1, C2, C3, C4, dan C5. Indikator keberhasilan
18
intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri murid
itu sendiri, diantaranya yaitu faktor jasmaniah, psikologis, dan faktor kelelahan.
Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar murid, misalnya
Rifa`I dan Anni (2011: 97) berpendapat bahwa faktor yang memberikan
kontribusi proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal. Kondisi
internal mencakup kondisi fisik, psikis dan sosial. Sedangkan kondisi eksternal
meliputi variasi dan tingkat kesulitan materi belajar, tempat belajar, iklim, suasana
hasil belajar digolongkan menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
intern ini meliputi (1) faktor jasmaniah, dapat berupa faktor kesehatan, dan cacat
tubuh, (2) faktor psikologis, berupa inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan, (3) faktor kelelahan, dapat berupa kelelahan jasmani
19
seperti lemah lunglai dan kelemahan rohani seperti kelesuan. Sengkan factor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern meliputi (1) factor
keluarga, berupa cara orang tua mendidik, pengertian orang tua, dan latar
relasi guru dengan murid, relasi murid dengan murid, disiplin sekolah,alat
pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, tugas rumah, dan model belajar, (3)
faktor masyarakat, berupa kegiatan murid dalam masyarakat, media masa, teman
mempengaruhi hasil belajar berasal dari dalam diri murid (faktor intern) yang
meliputi psikologis, fisik, dan sosial murid. Sedangkan faktor dari luar diri murid
penelitian ini meliputi faktor ekstern yaitu sekolah yang berupa model mengajar
guru dan model belajar murid. Serta faktor intern berupa kemampuan intelektual,
Sosial dirumuskan atas dasar fenomena sosial dan realitas yang mewujudkan
hasil kombinasi atau perpaduan dari sejumlah mata pelajran seperti ekonomi,
cirri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu
yaitu:
harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu mendorong murid
murid. Murid harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep,
dan member makna hal-hal yang sedang dipelajari”. Kemudian peranan guru
perbedaan, dan (3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu
daripada lainnya.
Tugas utama guru dalam teori ini yaitu: (a) memperlancar murid dengan
mengajarkan cara membuat informasi bermakna dan relevan dengan murid; (b)
22
atau dasar pemikiran dari teori pendidikan kognitivisme adalah dasarnya rasional.
proses belajar secara alamai dari kegiatan mental internal dalam diri individu yang
melibatkan proses berpikir. Lapono (2008: 2.3) menjelaskan bahwa teori ini
memandang manusia sebagai makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi
proses belajar daripada hasil belajarnya. Model belajar kognitif merupakan suatu
bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perceptual. Dalam model
1) Piaget
seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat
perkembangan kognitif individu yaitu sensory motor (0-2 tahun), pre operationa
l(2-7 tahun), concrete operational (7-11 tahun), dan formal operational (>11
tahun).
a. Lebih mengutamakan pada proses belajar dan berpikir anak, tidak sekedar
b. Pola dan tahap-tahap ini bersifat hirarkis, artinya harus dilalui berdasarkan
urutan tertentu dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar
tahap kognitifnya
2) Brunner
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada murid
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-
kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat
diri sendiri atau pada orang lain melalui kata-kata atau lambing tentang apa
d. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan
yang ada disekitar lingkungan peserta didik. Ilmu Pengetahuan Sosial pada
jenjang ini merupakan pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari
sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains, isu dan masalah sosial
kehidupan.
kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Menurut Piaget (1963) anak
dalam kelompok usia 7-11 tahun berada dalam tahap perkembangan kemampuan
memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh dan menganggap tahun sebagai
waktu yang masih jauh. Mereka hanya memperdulikan apa yang ada sekarang
25
(kongkrit) dan bukan pada masa depan yang mereka pahami (abstrak). Maka dari
itulah Ilmu Pengetahuan Sosial SD bergerak dari yang kongkrit ke arah yang
abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas dan
pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang
Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial pada jenjang sekolah dasar ini aspek
antara disiplin ilmu tidak terlihat, karena yang lebih di pentingkan adalah dimensi
pedagogik dan psikologis serta karakteristik berpikir peserta didik yang bersifat
disekitar lingkungan murid, dimana dalam mempelajarinya dimulai dari diri murid
itu sendiri dan kemudian meluas kepada apa yang ada di sekitarnya dan
kehidupannya.
Materi yang terkandung dalam Ilmu Pengetahuan Sosial digali dari segala
aspek kehidupan praktis sehari-hari masyarakat (Hidayati, 2008: 1.26) . Ada lima
(1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak.
asosiasi dan interelasi satu sama lain dan membentuk satu sistem. Dalam
yang disusun secara sistematis dan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep
pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Salah satunya adalah
kooperatif terpadu membaca dan menulis Steven dan Slavin (dalam inayah,
2007:20). Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran
pembelajaran
B. Kerangka Pikir
bertumpu pada aktivitas guru. Hal tersebut juga terjadi di kelas IV B. Pada
28
mudah dilakukan dan cepat. Bertumpunya proses belajar mengajar pada guru,
murid, sebab murid akan cenderung menganggap dirinya tergantung pada guru
heterogen. Semua kegiatan melibatkan siklus reguler yang diawali presentasi dari
guru, latihan tim, latihan independen, pra penilaian teman, latihan tambahan, dan
tes. Hal tersebut bertujuan untuk memunculkan integrasi sosial antara para peserta
homogenitas data sampel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kevalidan hasil
perlakuan selesai. Pada variabel aktivitas belajar, data diperoleh selama proses
29
Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
Posttest Terhadap
kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Analisis
Temuan
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali”.
populasi atau sampel tertentu yang berlandaskan filsafat positivisme, yaitu filsafat
yang memandang suatu gejala atau fenomena yang dapat diklasifikasikan, relative
tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Dalam
analisis data guna menguji hipotesis yang telah ditetapkan menggunakan statistic
Integrated Reading and Composition terhadap aktifitas dan hasil belajar mata
30
31
penelitian.
2. Desain Penelitian
O1 X O2
O3 O4
(Sugiyono 2011: 118)
Keterangan:
Dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen (O1) dan kelas
untuk mengetahui keadaan awal murid di masing-masing kelas. Keadaan awal ini
digunakan sebagai uji normalitas dan uji homogenitas antara kelas eksperimen
32
dan kelas kontrol. Hasil pretest tersebut dinotasikan dengan O1 dan O3. Kelas
eksperimen diberi perlakuan (X) yaitu dengan menerapkan model CIRC selama
dari dua tahap, yakni tahap pra penelitian dan tahap pelaksanaan penelitian.
teknik simple Random. Kemudian menentukan kelas uji coba di luar sampel
penelitian.
g. Menguji cobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba. Instrumen uji
coba tersebut akan digunakan sebagai instrumen tes hasil belajar pada kelas
D. Tempat Penelitian
sebagai kelas eksperimen dan Kelas IV B sebagai kelas kontrol yang terletak di
E. Waktu Penelitian
2018/2019.
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat, nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
adalah objek penelitian, atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
nilai-nilai dari objek-objek, individu dan kegiatan yang mempunyai variasi antara
satu dengan yang lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan
penelitian dibedakan atas beberapa bentuk yaitu; “(1) variabel bebas, (2) variable
34
terikat, (3) variabel moderator, (4) variabel intervening, (5) variabel kontrol.
Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat”.
terhadap variabel lain. Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus,
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat sering disebut
sebagai variabel output, konsekuen, dan kriteria. Sejalan dengan pendapat itu,
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar
9. Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
generalisasi dari hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Tahun Ajaran 2018/2019, dengan jumlah murid keseluruhan sebanyak 402 murid.
Tabel 3.1 Populasi Jumlah Keseluruhan Murid Kelas I-VI SD Inpres Kapasa
Jenis kelamin
No. Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 IA 17 14 31
2 IB 14 15 29
3 IC 17 9 26
4 II A 12 21 33
5 II B 14 17 31
6 III A 16 19 35
7 III B 22 18 40
8 IV A 19 18 37
9 IV B 18 18 36
10 V 17 17 34
11 VI A 12 23 35
12 VI B 18 17 35
Jumlah Keseluruhan Murid 402
Sumber data: Papan Kondisi jumlah murid SD Inpres Kapasa tahun ajaran
2018/2019
10. Sampel
36
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai
perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari
pendapat tersebut, Alya (2011: 689) memandang sampel sebagai sesuatu yang
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah objek penelitian yang secara
langsung digunakan sebagai wakil dari populasi penelitian. Sampel harus mampu
Sampel dalam Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) kelas, yaitu kelas IV A
sebagai kelas control. Dalam penelitian ini, dipilih murid kelas IV sebagai sampel
karena murid kelas IV merupakan murid kelas tinggi di sekolah dasar yang sudah
bekerjasama dalam kelompok dan saling membantu ketika ada yang kesulitan
Jenis kelamin
No. Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 IV A 19 17 37
2 IV B 19 18 36
Jumlah Keseluruhan Murid 73
sampling yaitu: (1) probability sampling, terdiri dari simple random sampling,
sampling, dan area (cluster) sampling. (2) non-probability sampling terdiri dari
random. Yang berarti bahwa pengambilan sampel atas kelas dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono,
2016:64).
c. Dokumentasi
data yang relevan dengan penelitian. Sejalan dengan pendapat tersebut, Arikunto
objek yang diteliti ada 3 macam yaitu tulisan, tempat, dan kertas atau orang.
38
(barang-barang tertulis).
memperkuat hasil observasi, dengan mengetahui data nama murid dan data nilai
d. Observasi
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan 2010: 57).
dalam pembelajaran, melihat komunikasi edukatif antara guru dengan murid, dan
belajar.
39
e. Tes
Menurut Ridwan (2010: 57) tes sebagai instrumen pengumpul data adalah
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar pada
(c) Pretest
sebagai bentuk pengujian terhadap masing-masing sampel (kelas kontrol dan kelas
(d) Posttest
Posttest merupakan tes akhir setelah kelas IV A diberikan perlakuan. Tes ini
telah dilakukan melalui eksperimen. Dalam hal ini adalah pengaruh model
40
statistik kuantitatif. Oleh karena itu, data yang bersifat kualitatif harus diubah
menjadi sesuatu yang dapat dihitung. Dalam hal ini, peneliti menggunakan Skala
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
Checklist dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Jika Ya, nilai yang diberikan
Kriteria :
f. 14 – 20 : baik
41
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji
adalah nilai ulangan harian Ilmu PengetahuanSosial murid kelas IV A dan murid
Menurut Priyatno (2010:71) jika nilai Asimp. Sig (2-tailed) > nilai taraf
>0,05.
tailed) <0,05.
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Jumlah kelas yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Jika kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama maka
Data yang diuji dalam uji homogenitas populasi penelitian ini adalah nilai
ulangan harian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas IV A dan
nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut dikatakan homogen dan jika diperoleh
H. Uji Hipotesis
pengaruh yang signifikan antara rerata hasil belajar kelompok kontrol dan
1. Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar materi masalah
2. Ha = Ada ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar materi masalah
i. Uji Gain
Gain ternormalisasi merupakan model yang tepat untuk menganalisis hasil pretest
dan posttest, dan merupakan indikator yang lebih baik dalam menunjukkan
( ) ( )
(g)=
( )
Keterangan :
Kriteria :
(Meltzer, 2002)
Uji t dilakukan setelah memperoleh data output gain score. Pengujian ini
pembelajaran CIRC terhadap aktivitas dan hasil belajar materi masalah sosial. Jika
signifikansi >0,05 maka tidak ada perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan
44
kelas eksperimen. Jika signifikansi <0,05 maka terdapat perbedaan hasil belajar
terhadap aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas IV A SD
adalah uji regresi linear sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan
Data yang diinput adalah data nilai hasil belajar posttest dan data aktivitas
dan hasil belajar, maka dapat dilihat pada nilai signifikansi pada tabel Coefficients
SPSS. Jika nilai Sig. > 0,05 model CIRC tidak berpengaruh terhadap aktivitas dan
hasil belajar, sebaliknya jika Sig. < 0,05 maka model CIRC berpengaruh aktivitas
dan hasil belajar. Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model
CIRC terhadap aktivitas dan hasil belajar, maka dapat dilihat pada kolom RSquare
dalam tabel Model Summarry SPSS. Nilai R-Square yang berupa decimal
Lembar observasi yang ada diisi dengan memberikan tanda (√) pada descriptor
yang nampak. Aspek aktivitas belajar murid dinilai dengan memberi skor berskala
keseluruhan
5) Menentukan predikat
I = Rentang
46
Banyak Kelas
Skor maksimun adalah 40 dan skor minimumnya adalah 10. Predikat skor
aktivitas murid yang digunakan yaitu “sangat baik, baik,cukup dan kurang”.
= 40 – 10
= 30
Interval (i) =
Nilai Kriteria
31≤ skor 40 Sangat Baik
23 ≤ skor ≤ 30 Baik
15 ≤ skor ≤ 22 Cukup
7≤ skor ≤ 14 Kurang
*Diadaptasi dari Sukmadinata, 2010: 230
siswa ranah kognitif dengan tes pilihan ganda. Hasil tes diperiksa kemudian
dinilai (diberi skor). Item soal yang dijawab benar mendapat skor 1 dan yang
Keterangan :
47
Kota Makassar, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ditetapkan KKM
sebesar 75. Jadi, jika nilai murid ≥ 75 murid dinyatakan telah tuntas belajarnya.
Sebaliknya, jika nilai murid dibawah ≤ 75 maka murid dinyatakan tidak tuntas
hasil belajarnya.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pelaksana kegiatan penelitian adalah guru kelas dan peneliti. Alasan guru kelas
guru kelas lebih mengetahui kondisi kelas yang diampunya dan untuk mengurangi
pengaruh variabel dari luar yang mungkin dapat mempengaruhi hasil akhir
penelitian jika yang melakukan peneliti. Peneliti dalam kegiatan penelitian ini
pembelajaran, seperti materi, media, lembar kerja kelompok (LKK), lembar soal
aktivitas guru dan murid dalam proses pembelajaran, serta sebagai dokumenter
khususnya bagi guru kelas dan murid kelas IV A di SD Inpres Kapasa Kecamatan
48
49
Sebagai pelaksana, peneliti mengatur penelitian bersama guru kelas agar terjalin
kolaborasi yang baik. Guna menghindari faktor luar yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian, peneliti dengan guru kelas menetapkan jadwal kegiatan di kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Berikut jadwal pelaksanaan penelitian yang telah
terlaksana
penelitian. Hal ini bertujuan agar alokasi waktu penelitian tidak terganggu dengan
terlebih dahulu dan dilaksanakan pada jam pelajaran pertama dan kedua. kegiatan
penelitian dilanjutkan di kelas kontrol pada jam pelajaran ketiga dan ke empat.
Composition (CIRC)
Tamalanrea Kota Makassar, seperti terlihat pada tabel 4.1. Dalam penelitian ini,
peneliti.
Guru kelas melakukan pembelajaran sesuai sintak yang telah direncanakan pada
Reading and Compositioen dari pertemuan 1-2 berdasarkan observasi dari peneliti
Pertemuan
No Sintaks pembelajaran I II
Kegiatan awal
1 Guru menyampaikan tujuan dan materi pokok pembelajaran 2 2
menggunakan media bagan konsep.
Kegiatan inti
2 Guru meminta murid untuk memahami penjelasan materi dan 2 2
mengamati bagan konsep.
3 Guru meminta murid mencatat informasi yang dianggap 1 2
penting.
4 Guru membagi murid dalam beberapa kelompok. 2 2
5 Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap kelompok. 2 2
51
nilai pada lembar observasi yang disediakan. Setelah selesai perlakuan, peneliti
terealisasi dengan baik, yang perlu dipertegas adalah disiplin waktunya belum
sesuai dengan yang terdapat di RPP, Namun, peneliti memaklumi bahwa murid
terkadang sulit dikendalikan sehingga alokasi waktunya tidak sesuai dengan yang
apa saja yang sudah terlaksana dengan baik dan apa saja yang perlu di perbaiki.
murid yang telah ditetapkan peneliti. Observasi berlangsung mulai dari awal
kelas control dan kelas eksperimen. Observasi ini dilakukan oleh observer yaitu
peneliti dengan memberikan tanda cek (√) pada lembar observasi sesuai dengan
minimalnya adalah 10. Kriteria skor aktivitas murid yang digunakan yaitu sangat
Adapun data hasil pengamatan lembar observasi aktivitas belajar murid di kelas
control dan kelas eksperimen selama dua kali pertemuan, dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Pada tabel hasil observasi aktivitas belajar murid, deskriptor yang tercapai pada
menyiapkan buku dan peralatan tulis, guru harus menyuruh murid untuk
menyiapkan buku dan peralatan tulis terlebih dahulu. Pada pertemuan kedua,
terjadi peningkatan 1 deskriptor yaitu murid datang lebih awal (5 menit) sebelum
pembelajaran dimulai.
ada, karena pada pertemuan pertama guru tidak melakukan kegiatan apersepsi,
guru dan murid melakukan kegiatan apersepsi dengan bernyanyi bersama lagu
Deskriptor yang tercapai pada indikator ke-8 adalah 2 deskriptor dan tidak
terhadap apresiasi atau penghargaan yang diberikan guru berupa pemberian stiker.
deskriptor sudah nampak dilakukan murid, murid lebih disiplin dan siap dalam
Pada indikator kedua yaitu menanggapi apersepsi pada pertemuan pertama, respon
murid terhadap materi ditunjukkan oleh >50% murid. Namun, respon yang sama
Apersepsi yang dimaksud adalah lagu “Ibu Pertiwi”. Pada pertemuan berikutnya,
mengeluarkan pendapat yang dikaitkan dengan isi lagu dan kehidupan sehari-hari,
serta tanggapan yang diberikan murid lebih santun dan mudah dipahami.
deskriptor ini, penjelasan dibantu melalui media bagan konsep sehingga murid
lebih kondusif dalam menyimak penjelasan materi. Dalam kegiatan ini, sikap
55
murid belum sepenuhnya memperhatikan penjelasan guru. Hal ini terlihat dari
sebagian murid yang masih berbicara dengan temannya. Namun, pada pertemuan
yaing terlihat dari sikap duduk murid yang fokus dan melaksanakan arahan guru.
seluruh deskriptor dalam indikator ke-4, pembagian kelompok sudah kondusif dan
kelompok, pada pertemuan pertama murid terlihat masih belum begitu paham
ada murid yang hanya membaca tapi tidak menuliskan jawaban secara individu
kelompok juga tidak terjadi hambatan. Dalam kegiatan berdiskusi, murid lebih
deskriptor dalam indikator ke-5 telah tercapai. Sedangkan pada indikator ke-6
masing-masing 1 deskriptor.
Data hasil belajar dalam penelitian ini adalah data hasil belajar pretest dan
(perlakuan). Data hasil belajar di kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan
analisis uji normalitas dan uji homogenitas sebagaimana pengujian normalitas dan
0 – 50 : Sangat Kurang
51 – 69 : Kurang
70 – 75 : Cukup
76 – 82 : Tinggi
57
adanya kesamaan. Untuk seluruh murid di kedua kelas tersebut tidak ada yang
memenuhi standar KKM sekolah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
yaitu 75. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi murid dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial adalah murni belum pernah
menerima materi tersebut. Adapun data hasil belajar pretest di kelas kontrol dan
Tabel 4.4 Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Pretest
No Interval Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
F % F %
1 83-100 - -
2 76-82 - -
3 70-75 - -
4 51-69 3 8,11% 6% 17%
5 0-50 34 91,89% 30% 83%
Jumlah 37 100% 36 100%
Tuntas (≥ 75) - - - -
Tidak Tuntas (< 75) 37 0% 36 0%
Tertinggi 60 67
Terendah 17 20
Rata-rata 37,86% 43,28%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil belajar pretest murid kelas kontrol dan murid
kelas eksperimen pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah
sosial tidak ada yang tuntas hasil belajarnya. Nilai tertinggi untuk kelas kontrol
adalah 60 dan nilai terendah adalah 17. Sedangkan di kelas eksperimen nilai
tertingginya adalah 67 dan nilai terendah adalah 20. Disamping itu, nilai rata-rata
kedua kelas masih minim. Untuk kelas kontrol rata-ratanya sebesar 37,86% dan
58
untuk kelas eksperimen sebesar 43,28%. Namun nilai kelas eksperimen lebih
tinggi dari nilai kelas kontrol. Hal ini menandakan bahwa murid di kedua kelas
secara keseluruhan masih dalam kondisi murni belum mendapatkan materi terkait.
menghasilkan hasil belajar yang meningkat pada kelas eksperimen. Hal ini terlihat
pada hasil belajar murid setelah diberikan treatment mencapai ketuntasan klasikal
> 50%.
Tabel 4.5 Hasil Belajar posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Posttest
No Interval Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
F % F %
1 83-100 - 21 58,33%
2 76-82 3 8,11% 14 38,89%
3 70-75 - - - -
4 51-69 12 32,44% 1 2,78%
5 0-50 22 59,45% - -
Jumlah 37 100% 36 100%
Tuntas (≥ 75) 3 8.11% 35 97,22%
Tidak Tuntas (< 75) 34 91,89% 1 2,78%
Tertinggi 80 100
Terendah 20 60
Rata-rata 52,16% 83,36%
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat diamati bahwa ketuntasan murid dikelas
kontrol adalah sebesar 8,11% murid (3 dari 37 murid) sedangkan 91,89% murid
(34 dari 37 murid) lainnya belum tuntas hasil belajarnya. Di kelas eksperimen,
persentase ketuntasan murid mencapai 97,22% murid (35 dari 36 murid). Nilai
tertinggi dikelas control adalah adalah 80, dan di kelas eksperimen nilai tertinggi
59
adalah 100 sedangkan nilai terendah di kelas kontrol adalah 20 dan di kelas
Di kelas kontrol angka ketuntasan murid tergolong masih rendah. Hampir semua
murid masih belum mencapai nilai KKM. Hal tersebut salah satunya dikarena
yang murid tangkap hanya dari mendengarkan penjelasan materi dari guru, tanpa
pengetahuan yang didapat tidak maksimal dan murid mudah lupa dengan materi
disamping itu guru juga masih memberikan penjelasan terkait materi. Meskipun
demikian masih ada 1 murid yang nilainya di bawah KKM. Namun dari hasil
posttest ini dapat terlihat bahwa hasil belajar murid kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran CIRC lebih baik daripada kelas kontrol yang
Input data dari pelaksanaan pretest dan posttest kelas kontrol yaitu kelas IV B SD
Inpres Kapasa yang tidak diberikan perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Descriptive Statistics
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa perolehan hasil belajar pretest di kelas kontrol
Selisih rata-rata antara pretest dan posttest di kelas kontrol adalah 14,3%
Composition (CIRC). Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar pretest dan
Descriptive Statistics
rata-rata antara pretest dan posttest di kelas eksperimen adalah 40,34%. Hal ini
Perbedaan nilai pretest dan posttest di kelas control mempunyai selisih sebesar
menunjukkan selisih angka sebesar 40,34%. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa
peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas control.
Bedasarkan tabel hasil perhitungan uji normalitas data nilai pretest kelas kontrol
(kelas IV B) dan kelas eksperimen (kelas IV A) dengan bantuan program SPSS for
berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di kedua
kelas lebih dari nilai signifikansi 0,05 yaitu 0,38 di kelas kontrol dan 0,12 di kelas
eksperimen. Dengan ini, hipotesis yang berlaku adalah Ho diterima dan Ha ditolak
yakni data berdistribusi normal. Nilai rata-rata kedua kelas tersebut belum
di kelas control nilai rata-ratanya adalah 37.8649. Hal itu menunjukkan bahwa
kedua kelas masih dalam kondisi murni, belum memperoleh pembelajaran materi
masalah sosial.
dengan nilai Sig. sebesar 0, 89 > 0,05.Disamping itu, angka F Levene Statistic (hitung)
adalah 2,16 < Ftabel (1,183). Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
sebaran data yang sama antara kelas kontrol (kelas IV B) dan kelas eksperimen
(kelas IV A). Hal ini menunjukkan bahwa data nilai pretest yang dihasilkan siswa
di kedua kelas adalah seimbang diantara kedua kelas. Artinya, murid kedua kelas
tidak terplot dalam satu kelas murid yang berprestasi dan satu kelas murid yang
kurang berprestasi. Data nilai pretest di kedua kelas berbeda. Namun, sebaran
dan kelas eksperimen (kelas IV A) dengan bantuan program SPSS for windows
Ha ditolak. Terlihat pada hasil Asymp. Sig. (2-tailed), nilai signifikansi yang
diperoleh di kelas kontrol sebesar 0,13 dan di kelas eksperimen sebesar 0,18. Nilai
Nilai rata-rata kelas IV B (kelas kontrol) adalah 52,16 dan di kelas IV A (kelas
eksperimen) adalah 83,36. Bedasarkan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata di kelas kontrol belum mencapai KKM, namun nilai posttest mengalami
kelas eksperimen sudah mencapai KKM dan juga mengalami peningkatan nilai
Bedasarkan tabel pengujian homogenitas data akhir telah diketahui bahwa data
tersebut ditunjukkan dengan nilai Sig. sebesar 0,303 > 0,05. Disamping itu, angka
F Levene Statistic (hitung) adalah 1,271 < Ftabel (1,629). Dengan ini, dapat
Homogenitas data posttest mengartikan bahwa sebaran data yang sama antara
kelas kontrol (kelas IV B) dan kelas eksperimen (kelas IV A). Hal ini
menunjukkan bahwa data nilai posttest yang dihasilkan murid di kedua kelas
adalah seimbang diantara kedua kelas. Artinya, murid kedua kelas tidak terplot
dalam satu kelas murid yang berprestasi dan satu kelas murid yang kurang
yang signifikan antara rerata hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
1. Uji Gain
Uji gain digunakan untuk menguji peningkatan hasil belajar. Uji gain merupakan
selisih perolehan hasil belajar pretest dan posttest. Data input yang telah diambil
dari nilai posttest dikurangi nilai pretest pada kedua kelompok penelitian. Nilai
Pada tabel 4.8, indeks gain di kelompok kontrol menunjukkan angka 0,21. Angka
tersebut termasuk dalam kategori rendah. Pada indeks gain eksperimen, diperoleh
indeks gain <g> 0,71. Kategori gain untuk kelompok eksperimen adalah tinggi.
Uji t merupakan langkah selanjutnya setelah uji gain dilakukan. Pengujian ini
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
dapat dilihat pada kolom uji Levene‟s dengan ketentuan jika signifikansi >0,05,
maka memiliki varian yang sama dan jika signifikansi <0,05 maka memiliki
varian yang berbeda. Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil
belajar dapat dilihat pada kolom t-test for Equality of Means pada Sig. (2-tailed),
jika signifikansi >0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika signifikansi <0,05 maka
terdapat perbedaan. Adapun hasil pengujian uji t didapatkan hasil sebagai berikut :
Levene’s Test
for Equality of t-test for Equality of Means
Variances
Sig.(2 Std. 95% Confidence
- Error Interval of the
tailed Mean Differe Difference
F Sig T Df ) Difference nce Lower Upper
HasiL Belajar 2.0040
IPS .890 .349 6.275 71 12.57583 8.57990 16.57175
equal variances .000 3
assumed
66.99 1.9964
equal variances 6.299 .000 12.57583 8.59081 16.56085
not assumed 2 9
Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa varian adalah homogen atau mempunyai
varian yang sama. Homogenitas ini dapat dilihat pada kolom t-test for Equality of
Means yang menunjukkan nilai Sig(2-tailed). lebih kecil dari nilai signifikansi (α)
Nilai thitung yang didapatkan dari tabel 4.9 sebesar 6.299. Perbedaan rata-rata
(mean difference) sebesar 12.57583 dan perbedaan berkisar antara 8.57990 sampai
16.57175 (lihat pada lower dan upper). Untuk ttabel di Microsoft Exel dengan
dapat disimpulkan bahwa thitung (6,275) > ttabel (2,030). Artinya, Ho ditolak dan
Pengetahuan sosial. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar materi masalah sosial pada kelas eksperimen (menggunakan model
(CIRC) terhadap aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial murid kelas
Reading and Composition (CIRC) terhadap aktivitas dan hasil belajar, dapat
dilihat pada nilai signifikansi pada tabel Coefficients, jika nilai sig < 0,05, maka
positif dan signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar. Adapun hasil pengujian
uji regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS 22 didapatkan hasil
sebagai berikut.
Bedasarkan tabel 4.10 di atas diketahui bahwa nilai sig = 0,000 < 0,05, sehingga
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model CIRC terhadap aktivitas dan
hasil belajar, maka dapat dilihat pada kolom R-Square dalam tabel Model
Summarry. Hasil pengaruh model pembelajaran CIRC terhadap aktivitas dan hasil
Tabel 4.11 Pengaruh Model CIRC Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .806 .649 .639 4.38400
a. Predictors: (Constant), aktivitas_belajar
Nilai R Square = 0,649 dari tabel di atas dikalikan dengan 100% sehingga
terhadap aktivitas dan hasil belajar murid. Banyak model pembelajaran yang
kelompok dan memperkaya proses interaksi antar peserta didik sehingga dapat
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba soal diluar sampel
penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan uji coba soal sebanyak 30 nomor.
Ketika kegiatan penelitian berlangsung, faktor yang diduga muncul dan tidak
psikis murid, keadaan orang tua, masalah keluarga yang terkenang di sekolah, dan
faktor ekstern berupa suara pendidik yang kurang memenuhi ruangan, teman
sebangku yang tidak berkonsentrasi, dan sebagainya. Faktor yang telah disebutkan
cenderung terlihat dari aktivitas murid dalam menyelesaikan lembar panduan yang
kelas tersebut sesuai dengan pendapat Djamarah (2010: 349) bahwa aktivitas
murid yang di pandang dari sisi proses belajar, menekankan pada aktivitas yang
terlaksana dengan baik. Sintaks dalam model CIRC telah dilaksanakan dengan
(B) dan sangat baik (A). Data tersebut menjelaskan adanya peningkatan di setiap
posttest untuk mengetahui pengaruh yang diberikan baik pada kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen. Data hasil belajar nilai posttest kelas kontrol
70
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa terdapat
perbedaan rata-rata pada hasil belajar murid kelas kontrol (IV B) dan murid kelas
eksperimen (IV A). Perbedaan tersebut dapat dilihat pada perhitungan uji gain
terhadap hasil belajar pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen.
Pengujian gain digunakan untuk menguji peningkatan hasil belajar baik di kelas
kontrol maupun di kelas ekseprimen (Meltzer, 2002). Pada analisis uji gain,
diperoleh hasil bahwa nilai indeks gain <g> kelas kontrol sebesar 0,21 yang
termasuk dalam kategori rendah. Dan pada indeks gain eksperimen, diperoleh
indeks gain <g> 0,71 dengan kategori tinggi. Hal ini membuktikan bahwa
model yang tepat dalam penerapan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi
masalah sosial. Model ini dapat mempengaruhi aktivitas belajar murid yang
dibuktikan dengan lembar observasi guru dan mempengaruhi hasil belajar murid
dengan Uji hipotesis. Hasil uji hipotesis tersebut diperoleh bahwa thitung (6,275) >
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan nilai Sig. (2-tailed)<
0,05 yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial pada kelas
terhadap aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial
A. Kesimpulan
(CIRC) berpengaruh terhadap aktivitas dan hasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
murid kelas IV A. Hal ini di buktikan oleh analisis uji gain dan uji t bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar materi masalah sosial pada
dengan kelas control yang tidak mendapat perlakuan. Hasil belajar murid di kelas
kelas kontrol. Di kelas eksperimen, ketuntasan siswa mencapai 97,22% murid (35
dari 37 murid). Perbedaan signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
koefisien nilai sig = 0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak, yang berarti model
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar. Dan
72
73
Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap aktivitas dan hasil belajar
adalah 64,9%. Sedangkan 35,1 % sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar
B. Saran
Sejalan dengan analisis data hasil penelitian dan kesimpulan, penelitian ini
1. Saran Teoritis
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar murid. Oleh karena itu, sebaiknya
guru harus cermat dalam memilih suatu model pembelajaran yang tepat untuk
2. Saran Praktis
a. Bagi murid
b. Bagi guru
murid yang positif dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkat dan
c. Bagi sekolah
Alya, Qonita. (2011). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Sarana Panca Karya
Nusa.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Huda, Miftahul. 2015. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ischak, S.U., dkk. 2004. Pendidikan IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kholida S. Ida 2016. Penerapan model Cooperative CIRC disertai metode Two
Stay Two Stray pada Pokok Bahasan Jagat Raya untuk menuntaskan
hasil belajar di MA Al-Falah Sampang. Jurnal Pemikiran Penilitan
Pendidikan dan Sains. Vol 4. 133.
77
78
Rifa‟i, Ahmad dan Anni, Chatarina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Suarjana, I Wayan dkk. 2014. Pengaruh Model CIRC berbasis Soal Cerita
terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus 1
Kecamatan. Jurnal Mimbar PGSD. 2(1):1-10.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun, dkk. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi. Panrita Press Unismuh
Makassar: Makassar.
LAMPIRAN 1
siswa kelas 4 secara pasif perlu kiat agar siswa tersebut mau aktif dan
keseluruhan dalam ikut terlibat dalam proses pembelajarn. Misalnya
mengikuti pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang membuat para
IPS? siswa berpikir secara mandiri dan kreatif.
10. Setelah pembelajaran Dilakukan penyimpulan materi bersama oleh guru
selesai, apakah dilakukan dan para siswa.
penyimpulan materi
pelajaran?
11. Bagaimana keaktifan siswa Karakter siswanya aktif, aktif disini maksudnya ada
dalam proses pembelajaran yang positif dan ada negatifnya. Positifnya mau
IPS? bertanya jika ada hal yang, negatinya mereka
cenderung ramai sendiri
12. Bagaimana jalannya Evaluasi seringkali dilakuakan setiap selesai
pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Namun jika waktunya tidak
pembelajaran? memungkinkan bisa dengan memberikan umpan
balik, seperti penugasan di rumah.
13. Apakah guru sering Ya, seperti saya katakana tadi, tentunya seing
memberikan umpan balik diberikan PR, seperti berupa mengerjakan soal di
berupa PR (Pekerjaan LKS, buku paket atau praktik melakukan sesuatu.
Rumah) atau sebaliknya?
14. Setelah seluruh proses Iya, guru melaksanakan refleksi pembelajaran
pembelajaran dilaksanakan, bersama dengan siswa.
apakah guru melakukan
refleksi pembelajaran?
82
LAMPIRAN 2
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 3
LEMBAR OBSERVASI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
Ya Tidak Ya Tidak
Makassar, 2018
Observer
Ernawati
NIM. 10540 9032 14
85
LAMPIRAN 4
KELAS EKSPERIMEN
Kelas/Semester : IV / II
Hari/Tanggal :
Petunjuk :
Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai dengan
indikator pengamatan.
a. Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1 maka beri tanda cek
b. Jika deskriptor nampak 2 maka beri tanda check (√) pada tingkat kemampuan 2
c. Jika deskriptor nampak 3 maka beri tanda check (√) pada tingkat kemampuan 3
d. Jika deskriptor nampak 4 maka beri tanda check (√) pada tingkat kemampuan 4
Pengamatan
No Indikator Cek Jumlah
Deskriptor
1. Kesiapan siswa Datang sebelum kegiatan
mengikuti pembelajaran dimulai.
pembelajaran Siswa duduk ditempatnya
(mental masing-masing
activities) Menyiapkan buku dan peralatan
tulis
Memperhatikan guru
86
Menambahkan jawaban
kelompok presentasi
7. Mempresentasik Memaparkan hasil kerja
an hasil kerja kelompok di depan kelas
kelompok Hasil kerja disampaikan secara
(oral activities) keseluruhan
Menggunakan bahasa indonesia
dalam penyampaian informasi
Mampu menanggapi pertanyaan
teman anggota kelompok lain
8. Melakukan Menanyakan kesulitan pada
refleksi guru
pembelajaran Mengungkapkan pendapat yang
(oral activities, dikaitkan dengan kehidupan
emotional sehari-hari
activities) Menjawab pertanyaan guru
terkait materi yang telah
dipelajari
Menanggapi pernyataan atau
pertanyaan siswa lain
9. Membuat Menyampaikan kesimpulan
kesimpulan dengan kalimatnya sendiri
pembelajaran Menyimpulkan sesuai materi
(writing
activities, Menyimpulkan materi secara
mental keseluruhan
activities) Mencatat kesimpulan yang telah
dibuat bersama
10. Respon siswa Tersenyum atau bersorak ketika
dalam mendapatkan penghargaan dari
menanggapi guru
penghargaan Mengucapkan terima kasih saat
yang diberikan mendapatkan penghargaan
guru Menyimpan penghargaan yang
(emotional diberikan guru
activities) Menerima penghargaan dengan
senang dan percaya diri
Jumlah
Kriteria
Skor maksimun adalah 40 dan skor minimumnya adalah 10. Predikat skor
aktivitas murid yang digunakan yaitu “sangat baik, baik,cukup dan kurang”.
Tabel Kriteria Nilai Aktivitas Murid
88
Nilai Kriteria
31≤ skor 40 Sangat baik
23 ≤ skor ≤ 30 Baik
15 ≤ skor ≤ 22 Cukup
7≤ skor ≤ 14 Kurang
Ernawati
NIM. 10540 9032 14
89
LAMPIRAN 5
Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda (X) pada huruf a,b,c, atau d
pada jawaban yang tepat!
1. Orang yang hidup di bawah garis kemiskinan yaitu orang yang tidak dapat
memenuhi…
a. Kewajibannya
b. Kebutuhan pokok
c. Kebutuhan tambahan
d. Kebutuhan hidup
2. Usaha yang dilakukakn pemerintah untuk mengurangi jumlah penduduk
adalah…
a. KB
b. Transmigrasi
c. Migrasi
d. Urbanisasi
90
d. Keberhasilan program KB
12. Pengangguran akan terjadi jika ....
a. Jumlah lulusan sama dengan jumlah lapangan kerja
b. Jumlah lulusan lebih besar dari lapangan kerja
c. Jumlah lulusan lebih sedikit daripada jumlah lapangan kerja
d. Jumlah lapangan kerja lebih besar daripada jumlah lulusan
13. Pemberian kartu Askes bagi masyarakat miskin bertujuan untuk mengatasi
masalah di bidang ...
a. Pangan
b. Pendidikan
c. Tenaga kerja
d. Kesehatan
14. Bukan masalah kependudukan yang menjadi masalah sosial adalah ....
a. Pertambahan penduduk yang cepat
b. Terjadinya urbanisasi
c. Angka kematian tinggi
d. Banyaknya pengangguran
15. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh upaya pemerintah dalam
mengatasi permasalahan sosial adalah ....
a. Pemberian kartu askes
b. Pemberian beras raskin
c. Pemberian bantuan modal usaha
d. Pemberian penghargaan upakarti
16. Masalah sosial yang paling sering terjadi adalah masalah …
a. Lingkungan hidup
b. Kemiskinan
c. Korupsi
d. Kependudukan
17. Pemberian kartu askes berguna untuk ....
a. Keluarga kaya
b. Berobat untuk keluarga miskin
c. Memperoleh pendidikan untuk keluarga miskin
d. Untuk biaya umum
18. Suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat dan mulai dirasakan
mengganggu dan bertentangan dengan norma kehidupan masyarakat
disebut ....
a. Masalah ekonomi
b. Masalah lingkungan
c. Masalah social
d. Masalah kependudukan
19. Penyebab utama permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat adalah
karena faktor ....
a. Ekonomi
b. Budaya
c. Geografis
d. Kultur
20. Lembaga-lembaga PBB yang sering memberikan bantuan sosial pada
Indonesia adalah di bawah ini kecuali . . . .
92
a. UNESCO
b. WHO
c. IGGI
d. UNICEF
21. GNOTA adalah singkatan dari ....
a. Gerakan Nasional Orang Tua Angkat
b. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
c. Gerakan Nasional Orang Tua Anak
d. Gerakan Nasional Orang Tua Anak Jalanan
22. Masalah sosial timbul karena masyarakat Indonesia berkonsentrasi di
pulau….
a. Sulawesi
b. Kalimantan
c. Jawa
d. Papua
23. Lembaga internasional yang bertugas memberikan bantuan perlindungan
untuk anak adalah…
a. WHO
b. UNICEF
c. PBB
d. FAO
24. Memberikan kredit UMKM merupakan cara pemerintah untuk mengatasi
masalah….
a. Tenaga kerja
b. Kemiskinan
c. Pengangguran
d. Sosial
25. Agar tidak terjadi ledakan penduduk, pemerintah perlu …
a. Membatasi jumlah kelahiran
b. Menggiatkan program kb
c. Melakukan program transmigrasi
d. Menekan angka kelahiran
26. Dibawah ini yang merupakan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di
lingkungan hidup adalah ....
a. Green canyon
b. Green life
c. Green peace
d. Green house
27. Penyebab banyaknya lulusan sarjana yang masih menganggur diantaranya
faktor intern yaitu ...
a. Tidak tersedia lapangan pekerjaan
b. Perusahaan selektif dalam memilih tenaga kerja
c. Mahasiswa kurang memiliki keterampilan kerja
d. Persaingan dunia kerja yang sangat ketat
28. Investasi asing yang masuk ke Indonesia mempunyai manfaat dalam ...
a. Mengentaskan kemiskinan
93
LAMPIRAN 6
UJI NORMALITAS DAN UJI HOMOGENITAS PRETEST POS KONTROL
DAN KELAS EKSPERIMEN
1. Uji Normalitas Pretest
Rumus SPSS= Analyze–non parametric test–One Sampel KS
Data yang diinput di SPSS adalah nilai pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Hasil output perhitungan =
PRETEST_KO POSTTEST_KO
NTROL NTROL
N 37 37
a,b
Normal Parameters Mean 37.8649 52.1622
Std. Deviation 10.44606 12.38842
Most Extreme Differences Absolute .149 .164
Positive .149 .164
Negative -.122 -.142
Test Statistic .149 .164
c c
Asymp. Sig. (2-tailed) .038 .013
1.860 6 27 .125
ANOVA
POSTTEST_KONTROL
LAMPIRAN 7
UJI NORMALITAS DAN UJI HOMOGENITAS POSTTETS KELAS
KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN
posttest_kontrol posttest_eks
N 37 36
a,b
Normal Parameters Mean 52.1622 83.3611
Std. Deviation 12.38842 7.24333
Most Extreme Differences Absolute .164 .162
Positive .164 .159
Negative -.142 -.162
Test Statistic .164 .162
c c
Asymp. Sig. (2-tailed) .013 .018
1.271 3 29 .303
ANOVA
posttest_eks
LAMPIRAN 8
Perhitungan Uji T
Group Statistics
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper
hasil belajar IPS Equal variances assumed .890 .349 6.275 71 .000 12.57583 2.00403 8.57990 16.57175
Equal variances not assumed 6.299 66.992 .000 12.57583 1.99649 8.59081 16.56085
96
LAMPIRAN 9
Nilai R Square = 0, 649 dari tabel di atas dikalikan dengan 100% sehingga
didapatkan persentase 64,9%. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa pengaruh
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
terhadap aktivitas dan hasil belajar adalah 64,9%. Sedangkan 35.1% sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain di luar model pembelajaran CIRC.
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 1208.178 1 1208.178 62.862 .000
Residual 653.461 34 19.219
Total 1861.639 35
a. Dependent Variable: Hasil_belajar
b. Predictors: (Constant), Aktivitas_belajar
97
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 34.629 7.060 4.905 .000
Kelas Eksperimen
No Nama Pre Post
Keterangan Keterangan
test test
1 Aliya Amelia 50 Tidak Tuntas 93 Tuntas
2 Ade Restiana 20 Tidak Tuntas 77 Tuntas
3 Agustina 40 Tidak Tuntas 80 Tuntas
4 Ahmad Fachri. F 23 Tidak Tuntas 80 Tuntas
5 Anggi Lestari 40 Tidak Tuntas 77 Tuntas
6 Elfira Dwikan 40 Tidak Tuntas 93 Tuntas
7 Fajar 67 Tidak Tuntas 83 Tuntas
8 Hermansyah 40 Tidak Tuntas 100 Tuntas
9 Hilyatul Al 30 Tidak Tuntas 80 Tuntas
10 M. Fahriadi 40 Tidak Tuntas 87 Tuntas
11 M. Raifa Aril 40 Tidak Tuntas 83 Tuntas
12 M. Ari Tompo 67 Tidak Tuntas 87 Tuntas
13 M. Agung Pratama 60 Tidak Tuntas 87 Tuntas
14 M. Alif 40 Tidak Tuntas 87 Tuntas
Kelas Kontrol
No Nama Pre Post
Keterangan Keterangan
test test
1 Asrul Ramadhani 40 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
2 Khaysar 27 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
3 M. Anwar 17 Tidak Tuntas 63 Tidak Tuntas
4 M. Fadhil 30 Tidak Tuntas 80 Tuntas
5 Fahmi Hasan Alisra 40 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
6 Filigonius Adventus 30 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
7 Kian Nizal Wardani 23 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
8 Kuaian Kathir 43 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas
9 M. Daffa Khaerul 30 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
10 M. Ardiansyah 40 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas
11 M. Haikal Hamjah 40 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
12 M. Nur Imam 60 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas
13 M. Reski Subrianto 33 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
14 M. Sabran 40 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas
15 Putra Raihan 30 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
16 M. Reski 23 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas
17 Padli 33 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
18 Afdan Askur 40 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
19 Sulfikar Praditia 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
20 Nurasisah 50 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas
21 Nurcahaya 43 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
22 Nur Faisah Sahra 30 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas
23 Nurlina 23 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
101
LAMPIRAN 11
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan memahami penjelasan materi dari guru melalui media bagan
konsep, siswa dapat menyebutkan dampak masalah sosial.
Dengan kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menganalisis
dampak dari masalah sosial.
Dengan mengamati media bagan konsep dan memahami penjelasan
materi dari guru, siswa dapat menguraikan cara mengatasi masalah
social.
103
E. Materi Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Media
Sumber Belajar :
I. PENILAIAN
a. Prosedur Penilaian
1. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
2. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis berupa
pilihan ganda dan isian.
Mengetahui,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SD Inpres Kapasa
Sudirman. M, S.Pd.
NIP : 19730720 199703 1 006
107
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menjelaskan
pengertian dari masalah sosial.
Dengan menyimak penjelasan materi berbantuan media bagan konsep
dari guru, siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk masalah sosial.
Dengan menyimak penjelasan materi berbantuan media bagan konsep
dari guru, siswa dapat menguraikan penyebab masalah sosial.
Dengan kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menjelaskan
penyebab masalah sosial sepengetahuan siswa.
108
E. Materi Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Pendekatan : Ceramah, Tanya Jawab, Membaca, Diskusi, dan
Penugasan.
Model : Cooperative Reading and Composition (CIRC)
Media
Sumber Belajar :
I. PENILAIAN
a. Prosedur Penilaian
3. Penilaian Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran sejak dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
4. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan
lisan.
Makassar, 25 Mei 2018
Mengetahui,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SD Inpres Kapasa
Sudirman. M, S.Pd.
NIP : 19730720 199703 1 006
113
LAMPIRAN 12
DAFTAR HADIR MURID KELAS IV A DAN KELAS IV B
Pertemuan 1&2
Kelas Nama Kelas Kelas
No Nama Kelas Kontrol
Kontrol Eksperimen Eksperimen
1 2 1 2
1 Asrul Ramadhani Aliya Amelia
2 Khaysar Ade Restiana
3 M. Anwar Agustina
4 M. Fadhil Ahmad Fachri. F
5 Fahmi Hasan Alisra Anggi Lestari
6 Filigonius Adventus Elfira Dwikan
7 Kian Nizal Wardani Fajar
8 Kuaian Kathir Hermansyah
9 M. Daffa Khaerul Hilyatul Al
10 M. Ardiansyah M. Fahriadi
11 M. Haikal Hamjah M. Raifa Aril
12 M. Nur Imam M. Ari Tompo
13 M. Reski Subrianto M. Agung Pratama
14 M. Sabran M. Alif
15 Putra Raihan M.Idam Syawal
16 M. Reski M. Reza
17 Padli M. Ridho Dwi Aditya
18 Afdan Askur M. Rifky
19 Sulfikar Praditia M. Harsul
20 Nurasisah Naila Aliya Asira
21 Nurcahaya Nur Auliyah Asyarah
22 Nur Faisah Sahra Nur Angraeni
23 Nurlina Nurhadis
24 Nurul Aulia Nurul Amaliyah. R
25 Sri Rahayu Nurul Annisa. R
26 Yunita Nurul Atisa. R
27 Nadina Putri Parel Reski Amelia
28 Aish Risnawati
29 Ira Zahrah Sitti Irdha Nur Idris
30 Naila Musrifa Suci Amalia R
31 Mauliana Salsabila Widya Nurfadillah
32 Miftahul Khaerati Yuliana
33 Hajar Hadayanti Bangkit Juniarta
34 Patma Yuliana Tasya Wasilah
35 Dian Ayu Mayanesari Nofal Nur Alawansyah
36 Nur Annisa Angga Saputra
37 Smawarullah
116
LAMPIRAN 15
DOKUMENTASI PENELITIAN
RIWAYAT HIDUP
Tingkat Pertama di Madrasah Tsanawiyah Rony Uluway dan tamat pada tahun
Pembangunan Muhammadiyah Tana Toraja dan tamat pada tahun 2014, pada
tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru
Atas berkat dan rahmat Allah Swt, dan dengan kerja keras, pengorbanan