SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Sosiologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
IRFAN ASIZ
10538 1423 09
vi
Motto dan Persembahan
vii
KATA PENGANTAR
satu syarat dalam menyelesaikan studi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Dari awal hingga akhir penyusunan ini, penulis tidak luput dari berbagai
hambatan dan tantangan. Namun, semuanya itu dapat diatasi dengan baik berkat
petunjuk oleh Allah Swt, yang disertai dengan kesabaran, ketabahan, ketekunan,
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Ke dua
orang tua tercinta Asiz Tambaru dan Hanak Djarak atas doa dan kasih sayangnya
viii
ix
sampaikan kepada:
Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Sosiologi dan bapak Muhammad Akhir, S.Pd, M.Pd sebagai sekretaris
umumnya yang telah banyak memberikan ilmunya sebagai bekal masa depan
yang sangat berguna bagi penulis dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis dalam
izin dan memberi arahan kepada kami selama melakukan penelitian di sekolah.
doa, serta nasehatnya. Terima kasih atas segala yang diberikan kepada penulis.
ix
x
Semua pihak yang telah banyak membantu, yang penulis tidak dapat sebutkan
satu persatu hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Kiranya Allah Swt,
yang akan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada kami.
Sebagai manusia biasa, disadari pula bahwa apa yang tertuang dalam skripsi
ini belumlah sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan tanggapan, kritik, dan saran yang konstruktif dari berbagi pihak
sehingga penulis dapat berkarya lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
Harapan dan do’a penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
Akhir kata, semoga Allah Swt senantiasa tetap melindungi dan memberkati
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI....................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Masalah Penelitian.............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 7
xi
B. Kerangka Pikir.................................................................................... 27
A. Hasil Penelitian................................................................................... 37
A. Simpulan............................................................................................. 62
B. Saran ................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dinamis dan sarat perkembangannya. Oleh karena itu, perubahan atau
semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa
depan.
mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi. Dengan kata lain,
sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mampu berperan sebagai proses
dan wadah proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih
baik/ lebih maju), tercapainya hal ini sangat ditentukan oleh metode pembelajaran
di sekolah.
memberikan hasil yang maksimal dan tentunya tidak akan menguntungkan siswa.
tentu di sana ada kontak sosial. Hubungan sosial antara sesama manusia
1
2
merupakan suatu keharusan, sebab dengan kontak sosial orang akan dapat
kegiatan ini maka dalam setiap kegiatan mengajar guru dituntut agar sanggup
menciptakan suasana sosial yang membangkitkan kerja sama diantara para siswa
dalam mewujudkan materi pelajaran supaya dapat diserap lebih efektif dan
efisien.
penekanan kegiatan pembelajaran dari “apa bahan yang akan dipelajari siswa “ke”
siswa. Sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan antara apa yang
diaplikasikan pada situasi baru, hal ini disebabkan karena dalam mengajar guru
selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang
bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan
pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun
Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi
lingkungannya.
siswa, siswa dan siswa, dan siswa dengan guru, secara tidak langsung menyangkut
berbagai komponen lain yang saling terkait menjadi satu sistem yang utuh,
keaktifan antara guru dan siswa seimbang. Perolehan hasil belajar sangat
dari masalah. Masalah pembelajaran pada umumnya terjadi di kelas, kelas dalam
hal ini dapat berarti segala kegiatan yang dilakukan guru dan anak didiknya di
mencakup interaksi guru dan siswa, teknik dan strategi belajar mengajar, dan
Kalosi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang yang pada dasarnya tidak ada
keadaan siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pelajaran sosiologi, proses
pembelajaran yang sifatnya monoton dengan siswa yang cenderung pasif dan
gurunya yang aktif yakni hanya melalui metode ceramah saja tentu sangat sulit
siswa kelas X dengan jumlah 30 siswa, masih mendominasi kegiatan guru sehari-
saat guru menjelaskan banyak diantara siswa yang bermain-main. Informasi lain
yang didapatkan dari guru bidang studi ssiologi adalah hasil belajar sosiologi
belajar mengajar yang kurang efektif dan tidak temotivasi, sehingga pengetahuan
yang dimiliki siswa masih dalam tergolong rendah. Hal ini sejalan dengan
pendapat Ruslan dalam (Sanjaya wina, 1991: 3) yang menyatakan bahwa pada
dasarnya rendahnya mutu pendidikan nasional tidak terlepas dari rendahnya mutu
siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan guru.
Oleh karena itu sangat perlu kiranya dicarikan solusi terutama metode-metode
mengajar yang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan
Enrekang, tampak bahwa para siswa memang “kurang bergairah” dalam belajar
yang lebih adalah dikarenakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru terlalu
monoton dan siswa tidak begitu dilibatkan dalam proses pembelajaran. Akibatnya
yaitu mereka kurang kreatif dan daya untuk menyerap pelajaran dengan baik
sangat kurang sehingga hasil belajarnya pun kurang memuaskan. Dari 30 jumlah
siswa, hanya 6 orang yang hasil belajarnya memenuhi KKM adalah 70. Rata-rata
dari siswa hanya dapat mencapai nilai 65, sedangkan standar KKM adalah 70.
dengan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan situasional dengan kondisi
motivasi tersendiri kepada siswa untuk belajar dan lebih memahami tentang
pemecahan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi. Model pembelajaran yang
dimaksud adalah model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa dalam kreatif
dan aktif dalam proses pembelajaran yaitu model dan metode pembelajaran yang
tidak bersifat monoton dan siswa berperan serta dalam proses belajar mengajar.
6
Learning (CTL) diharapkan para siswa lebih aktif dalam belajarnya sehingga hasil
atas dalam penelitian tindakan kelas ini dicoba untuk menerapkan model
Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Dengan metode ini diharapkan akan terjadi
interaksi yang menyenangkan pada siswa, maupun interaksi antara siswa dan guru
sehingga mereka bisa lebih bergairah dan antusisas dalam mengikuti pelajaran
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
studi sosiologi, terungkap bahwa siswa yang belum mencapai hasil belajar yang
sesuai dengan KKM yang telah ditentukan karena masih menggunakan model
harapan, kesenjangan pokok peneliti yakni pada kondisi awal masih menggunakan
model ceramah sehingga siswa belum aktif dalam mengikuti proses pembelajaran,
3. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang diatas maka masalah yang akan diteliti
pokok bahasan perubahan sosial (Evolusi Vararel) pada siswa kelas X SMA
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk
Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
pembelajaran.
b. Bagi guru hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa untuk
pelajaran.
BAB II
A. Kajian Pustaka
Hasil Belajar Sosiologi Melalui Model Pembelajaran (CTL) Pada Pokok Bahasan
SMA Muhammadiyah Kalosi Enrekang berada pada kategori sedang, pada siklus
pada sub pokok bahasan konflik sosial siswa kelas X SMA Makassar mulya,
and Learning pada mata pelajaran sosiologi dengan materi konflik sosial dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa XI SMA Makassar Mulya Kota
Makassar sebesar 56, 68% dan pada siklus II minat dan hasil belajar siswa
9
10
Gowa sebesar 49,25% dan pada siklus ke II hasil belajar sosiologi siswa kelas X
raga untuk memperoleh perubahan tingka laku sebagai hasil dari pengamatan
individu dalam interaksi dengan lingungan yang menyangkut kongitif, efektif dan
psikomotorik.
Belajar dapat pula diartikan secara luas dan secara sempit. Secara luas,
sekolah maupun tidak melalui sekolah yang diperoleh secara tidak sengaja.
Belajar dalam arti sempit ini siswa menyiapkan bahan yang dipelajarinya dan
siswa melakukan aktifitas-aktifitas fisis maupun psikis untuk dapat memahami isi
menyimpulkan bahwa belajar itu merupakan usaha secara sadar yang dilakukan
sikap dan nilai-nilai moral yang membentuk pribadi seseorang sebagai hasil
pelajaran. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat dijadikan indikator untuk
(materi pelajaran).Keterampilan dan sikap atau nilai yang dimiliki oleh siswa
yang mana masing-masing hasil belajar itu dapat di capai dengan bahan yang
lima, yakni :
jasmani.
dan dibagi dalam tiga hal sepertinya dikemukakan oleh Bloom,yaitu ranah
( Nana sudjana: 1989 :3) mengatakan bahwa “hasil belajar siswa pada
hakekatnya adalah perubahan tingkah laku setelah terjadi pembelajaran.Tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian Yang luas mencakup bidang
kognitif,efektif, dan psikomor”
kompetensi oleh siswa yang telah ditetapkan,yang mana hal tersebut dinilai oleh
guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan setelah menyelesaikan
satu rangkaian kompetensi dasar. Jadi hasil belajar siswa diperoleh pada saat
proses pembelajaran yang bermakna dan pengalaman yang dialami oleh siswa.
Pengalaman yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran dan penilaian
terhadap hasil belajarnya merupakan momen paling penting bagi dirinya. Karena
itu dapat mereka jadikan dasar untuk melakukan refleksi untuk memperbaiki dan
kompetensi yang dikehendaki. Hal itupun sangat berguna bagi seorang guru dapat
memadai yang dapat tercapai dalam melaksanakan kegiatan belajar yang memadai
pula. Proses belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dengan siswa yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini
bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran melainkan sikap dan
3. Teori-teori Belajar
1. Menurut George J. Mouly (dalam Trianto, 2009: 9), bahwa Belajar pada
pengalaman.
14
2. Menurut Garry dan Kingsley (dalam Trianto, 2009: 9), mengatakan bahwa
dari pengalaman.
6. Darmadji (1007: 24) belajar adalah salah satu teori proses belajar yaitu
a) Belajar itu merupakan suatu kegiatan yang disadari dan mempunyai tujuan,
Belajar dapat pula diartikan secara luas dan secara sempit.secara luas,
sekolah maupun tidak melalui sekolah yang diperoleh secara tidak sengaja.
Belajar dalam arti sempit ini siswa menyiapkan bahan yang dipelajarinya dan
siswa melakukan aktifitas-aktifitas fisis maupun psikis untuk dapat memahami isi
bahwa belajar itu merupakan usaha secara sadar yang dilakukan oleh seseorang
nilai moral yang membentuk pribadi seseorang sebagai hasil interaksi terhadap
pencapaian hasil yang maksimal. Dalam kehidupan belajar disekolah tentu ini
Secara Etimologis (asal kata) sosiologi berasal dari kata socious dan
logos. Socious dari bahasa latin yang artinya teman, sedangkan logos dari bahasa
masyarakat. Sebagai mata pelajaran sosiologi adalah suatu ilmu yang di terapkan
pada jenjang pendidikan SMA merupakan cabang dari ilmu sosial yang
memerlukan obyek kajian dan ruang lingkup. Obyek kajian sosiologi adalah
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang
adalah keseluruhan tempat tingggal suatu masyarakat beserta hasil budaya yang
dimiliki.
dasar yaitu sosiologi sebagai ilmu dan sosiologi sebagai metode. Sosiologi
yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat
Atas (SMA) pada dasarnya mencakup dua sasaran yang bersifat kognitif dan
dan masyarakat sebagai suatu sistem. Sementara itu sasaran yang bersifat praktis
situasi sosial serta berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
keilmuan tertentu yang dapat membedakannya dengan mata pelajaran yang lain.
(a) Sosiologi sebagai ilmu tentang perilaku sosial dalam masyarakat, (b) interaksi
kepribadian, (d) perilaku menyimpang dan pengendalian sosial, (e) konflik dan
integrasi sosial, (f) diferensiasi dan stratifikasi sosial, (g) konsekuensi bentuk
struktur sosial terhadap konflik dan integrasi sosial, (h) dinamika sosial dan
konsep dan dan realitas sosial dalam materi pelajaran sosiologi sehingga terjadi
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni
faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor dari luar diri atau faktor lingkungan.
Seperti yang dikemukakan oleh Clark bahwa “ Hasil belajar siswa di sekolah 70
lingkungan”.
19
siswa.adanya pengaruh dari dalam siswa ,merupakan hal yang logis dan
untuk belajar dan berprestasi.ia harus berusaha mengerahkan segala daya dan
Sungguh demikian, hasil yang dapat airaih masih juga bergantung dari
lingkungan. Artinya, ada dua faktor lain yang berada diluar dirinya yang dapat
ialah kualitas pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran ialah tinggi
rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
teoribelajar disekolah dari Bloom yang mengatakan ada tiga variabel utama dalam
belajar.
20
sosial.
Gillin dan Gillin, mengatakan perubahan sosial sebagai fariasi dari cara-
adanya difusi.
didalam atau mencakup sistem sosial. Sejalan dengan hal tersebut, Kingslay Davis
dibidang ekonomi dan pola hidup sehari-hari. Perubahan sosial bersifat berarti
21
melibatkan segala aspek kehidupan dan kadang di selingi gejolak konflik berupa
proses perubahannya.
waktu tertentu.
6. Evolusi Vararel
Evolsi Vararel (Harries, 1968) adalah peristiwa terjadi apabila dua atau
lebih masyarakat berkembang dengan cara yang sama dan pada tingkat yang pada
dasarnya sama. Sebagai contoh mulai sekitar 10.000 tahun yang lalu komunitas-
tanaman dan binatang serta menopang hidup mereka lebih dengan bertani dari
berkembang degan cara yang membuat mereka semakin serupa. Amerika serikat
dan Jepang, telah berkembang telah mengikuti garis Konvergen dalam seratus
tahun yang lalu. Evolusi Divergen terjadi ketika berbagai masyarakat yang semula
sama berkembang yang mengikuti garis yang semakin berbeda. Ontoh yang
paling baik dalam gejalah ini adalah hasil dari perbandingan antara Jepang dan
Indonesia (Gerszt ,1963). Kedua masyarakat ini sangat serupa pada awal abad
xvii, tetapi sekarang sangat berbeda : Jepang adalah bangsa industrial modern
22
denga standar hidup yang tinggi, sementara Indonesia adalah Negara miskin dan
terbelakang.
peramu ,dengan focus utama kehidupan ekonomi. Perhatian yang serius diberikan
yang sebelumnya. Ilstrasi yang sangat baik untuk kejadian seperti ini dapat
diperoleh dari deskripsi tentang suku Ik di Uganda yang dibuat oleh Colin Turbull
(1972). Suku Ik adalah masyarakat pemburu dan peramu yang telah mengalami
penderitaan ekonomi ketika tradisi berburu yang masi hidup beralih ke pertanian
liar dan meramu hasil dari tanaman liar. Monopoli dari cara hidup berburuh dan
meramu dalam kehidupan manusia tidak berakhir sampai 10.000 tahun yang lalu,
23
waktu 10.000.
sebagia besar makanan mereka (Service, 1966; Lee, 1968). Richard Lee (1968)
hampir 65% makanan mereka dari megumplkan berbagai jenis makanan dan dia
banyak waktu yang dihabiskan untuk aktifitas beruruh ,dan daging adalah
sedikit terjadi, tetapi hal ini terjadi pada ketidaksamaan prestise dan pengaruh.
adalah sebuah system yang meragsang otak untuk menyusun pola-pola yang
kontekstual adalah suatu system pembelajaran yang cocok dengan otak akan
membuat siswa aktif dalam memompa kemampua diri tanpa merugi dari segi
(CTL) adalah keterkaitan setiap materi atau topic pembelajaran dengan kehidupan
nyata. Untuk mengaitkanya bisa dilakukan berbagai cara, selain karna memang
materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, jugabisa
disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media, dan lain
sebagainya, yang memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan terkait
learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru dapat mengaitkan
anatara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
aplikatif bagi siswa, tentu saja diperlukan pembelajaran yang lebih banyak
mengalami sendiri (learning to do), dan bahkan sekedar pendengaran yang pasif
dan kemampuan akademiknya dalam berbagai konteks dalam dan diluar sekolah
untuk memecahkan masalah yang bersifat simulatif ataupun nyata, baik sendiri-
untuk melihat makna materi dalam akademik yang mereka pelajari dengan jalan
belajarnya.
dipenuhi.
6. Refleksi, adalah cara berfikir tentang apa yang baru terjadi atau
dimilikinya.
27
diajarkan.
pertanyaan.
B. Kerangka Pikir
sebagai hasil belajar, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Keberhasilan
siswa dalam pendidikan sering diukur lewat pengetahuan yang dimiliki. Hal
Proses belajar mengajar bukanlah hal yang sederhana karena siswa tak
sekedar menyerap informasi dari guru tapi melibatkan berbagai kegiatan maupun
tindakan yang harus dilaksankan terutama bila diinginkan hasil belajar yang
lebih baik. Oleh karena itu guru yang menjadi komponen utama dalam proses
khusus untuk mengembangkan dan diterapkan kepada peserta didik. Hal ini
pengajaran ini berusaha melibatkan semua siswa dalam proses belajar mengajar
suasana mengajar yang masih bersifat tradisional ke suasana yang lebih meriah
belajar mereka secara tidak langsung akan meningkat, khususnya pada mata
pelajaran sosiologi.
Dalam proses belajar mengajar dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat
mengetahui bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diajar dengan
1. Guru masih
Kondisi Awal menggunakan model
pembelajaran
konvensional
2. Siswa kurang aktif
mengikuti pelajaran
3. Hasil belajar siswa
rendah
Siklus I Siklus II
Kondisi akhir
Hasil belajar meningkat
Di harapkan meningkat
belajar siswa dalam kategori rendah. Pada kondisi tindakan penelitian disini
30
dalam proses penelitian berlangsung dilakukan dua tahap siklus yaitu siklus I
dengan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pada kondisi akhir disini
D. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Subjek Penelitian
a. Kehadiran siswa,
31
32
2. Faktor hasil belajar siswa, yaitu akan diselidiki hasil belajar sosiologi siswa
melalui tes lisan atau ujian. Untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami
materi pembelajaran yang telah disajikan melalui tes lisan atau ujian.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus
dilaksanakan empat kali pertemuan, seperti yang telah didesain dalam faktor-
faktor yang di selidiki. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
a) Tahap Perencanaan
sebagai berikut :
teknis penelitian.
menyelesaikan soal-soal.
untuk penyajian materi ajar dan satu kali untuk tes. Pelaksanaan tindakan tiap
d) Tahap Refleksi
data yang dilaksanakan pada tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk
akhir. Untuk itu, refleksi dalam penelitian ini akan dilakukan setiap akhir tindakan
dengan memberikan penekanan yang lebih tentang kerja sama siswa dalam
kelompoknya.
analisis secara kuantitatif digunakan analisis deskriptif yaitu skor rata-rata dan
No Nilai Kategori
2 45-59 Rendah
3 60-69 Sedang
4 70-84 Tinggi
yang terjadi pada setiap siklus dengan melakukan penilaian secara verbal
H. Indikator Keberhasilan
sosiologi maka interaksi sosial, kehadiran, keaktifan, keberanian, dan rasa percaya
nilai rata-rata kelas meningkat sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yaitu 65
keatas apabila 85% siswa dari kelas X mendapat nilai 70 keatas, maka dikatakan
BAB IV
Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang diperoleh setelah
diterapkan model pembelajaran CTL. Adapun yang dianalisis adalah hasil tes
siklus I dan siklus II serta data perubahan aktivitas guru dan murid secara umum,
A. Hasil Penelitian
a. Tahap Perencanaan
CTL.
pembelajaran CTL.
37
38
dasar.
b. Tahap Pelaksanaan
4 kali pertemuan termasuk pemberian tes siklus dengan lama waktu setiap
CTL, untuk pertemuan keempat diisi dengan pemberian tes evaluasi (tes
siklus I). Secara umum tindakan dilakukan untuk setiap pertemuan pada
materi pelajaran.
heterogen
tanggapan/pertanyaan.
1. Hasil Observasi
B C K
7 Memanfaatkan sumber/alat/bahan √
pembelajaran yang ada
deskripsi aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
41
Keterangan
No Pengamatan Ya Tidak
2. Hasil Evaluasi
lampiran D, maka deskripsi hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3: Statistik Skor Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Siklus 1
pemberian tindakan pada siklus I sebesar 62. Skor yang dicapai siswa
skor 40. Jika skor tes hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam 5
berikut:
Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa
Kelas X Pada Siklus I
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
pada siklus I berada dalam kategori sangat rendah dengan skor rata-rata
62. Perolehan skor untuk siklus I adalah 85 untuk skor tertinggi dan 40
siswa setelah tindakan pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel
Jumlah 30 100
Sumber:Lampiran D
termasuk dalam kategori tuntas atau 33,33% dan 20 siswa termasuk dalam
perbaikan dan hal ini akan diusahakan pada pembelajaran siklus II.
d. Tahap Refleksi
baik dan aktivitas guru belum maksimal. Pada siklus I belum mencapai
kerja kelompok.
3. Siswa yang meminta bimbingan pada guru atau siswa lain apabila
pembahasan.
kurang.
e. Keputusan
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini akan sama dengan tahapan perencanaan pada siklus I.
tes siklus I.
LKS.
siswa.
10. Memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa baik secara individu
maupun kelompok.
46
11. Membantu siswa menarik kesimpulan tentang materi yang baru dipelajari
12. Guru memberikan pekerjaan rumah atau tugas individu untuk menjadi
1. Hasil Observasi
lembar observasi. Adapun deskripsi aktivitas siswa pada pada siklus II dapat
deskripsi aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat pada rabel 4.7 berikut:
2. Hasil Evaluasi
deskripsi hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8: Statistik Skor Hasil Belajar siswa Kelas X pada Siklus II
Skor Terendah 60
Skor Tertinggi 95
Rentang Skor 35
Sumber: Lampiran D
48
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa Kelas
tindakan pada siklus II sebesar 81,1. Skor yang dicapai siswa tersebar dengan
skor tertinggi 95 dan skor terendah 60 dengan rentang skor 35. Jika skor tes
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa
70-84 Tinggi 9 30
Sumber: Lampiran D
Berdasarkan tabel 4.8 dan 4.9 bahwa Hasil Belajar Sosiologi siswa
dengan skor rata-rata 80,1. Perolehan skor untuk siklus II adalah 95 untuk
belajar siswa setelah tindakan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada
Tabel 4.10 : Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Sosiologi siswa Kelas X-F
Jumlah 30 100%
Sumber: Lampiran D
termasuk dalam kategori tuntas atau 83,33% dan 5 murid termasuk dalam
kategori tidak tuntas atau 16,66%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari
d. Tahap Refleksi
ini mengalami peningkatan dibanding siklus I. Hal ini terlihat pada aktivitas
guru maupun siswa meningkat dan hasil belajar serta persentase ketuntasan
atas, dapat dilihat bahwa siswa mulai memahami maksud dari model
33,66% pada siklus I menjadi 25 orang atau 83,33% pada siklus II. Selain
51
4. Keputusan
peningkatan dibanding siklus I. Hal ini terlihat pada aktivitas guru maupun
pelajaran sosiologi.
B. Pembahasan
pada materi perubahan sosial. Pembahasan yang dimaksud merupakan data yang
berikut:
4. Siswa bekerja sama dalam bentuk kelompok, tetap pada kategori B (baik)
5. Siswa yang bertanya tentang CTL, mengalami perubahan pada siklus I berada
siklus II.
pembelajaran yang diberikan tergolong baru dan unik menurut pandangan mereka,
pembelajaran yang diterapkan dan guru mengenal karakter individu dan karakter
53
kelas siswa. Setelah diadakan refleksi pada siklus I, maka dilakukan kegiatan
perbaikan demi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II, terlihat bahwa
A. Pada Siswa
penelitian dari siklus I sampai siklus II, pembahasan yang dimaksud merupakan
data yang diperoleh oleh peneliti pada setiap pertemuan selama proses
2. Menyimak penjelasan guru atau pengarahan guru pada siklus I sebesar 87,5%
4. Siswa yang aktif dalam pembelajaran pada siklus I sebesar 46,67% pada siklus
benar di depan kelas pada siklus I sebesar 18,75% pada siklus II meningkat
menjadi 71%.
6. Siswa yang mengajukan tanggapan pada siklus I sebesar 25% pada siklus II
7. Siswa yang masih perlu bimbingan guru pada siklus I sebesar 25% pada siklus
8. Siswa yang pasif pada siklus I sebesar 21,87% pada siklus II menurun menjadi
9,37%
Hal ini juga sempat diamati oleh peneliti pada siklus II adalah suasana
belajar dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan berkembang diantara anggota
denga lebih baik, dan siswa yang kurang bergairah dalam belajar akan dibantu
terlaksana secara maksimal pada siklus sebelumnya yang diperoleh pada hasil
sempat terlaksana adalah jika pada siklus I hanya siswa tingkat kecerdasan di atas
rata-rata yang aktif dalam proses pembelajaran maka pada siklus II dilakukan
untuk mendapatkan bimbingan secara langsung agar mereka lebih aktif dan dapat
yang diterapkan.
and Learning berjalan lebih baik lagi dibandingkan dengan siklus sebelumnya, ini
mengarah pada hal-hal yang telah direncanakan sesuai dengan langkah yang telah
Ketimbang dengan hasil obsevasi penelitian pada tanggal 17-20 bulan juni
diperintahkan oleh guru. Bahkan pada saat guru menjelaskan banyak diantara
siswa yang bermain-main. Informasi lain yang didapatkan dari guru bidang studi
sosiologi adalah hasil belajar sosiologi lebih dari 20 % siswa kelas X SMA
belajar mengajar yang kurang efektif dan tidak temotivasi, sehingga pengetahuan
yang dimiliki siswa masih dalam tergolong rendah. Hal ini sejalan dengan
pendapat Ruslan dalam (Sanjaya wina, 1991: 3) yang menyatakan bahwa pada
dasarnya rendahnya mutu pendidikan nasional tidak terlepas dari rendahnya mutu
B. Pada Guru
sebagai berikut:
56
tetap.
dari siklus I Tidak (tidak terlaksana) menjadi Ya (terlaksana) pada siklus II.
pada siklus II .
3. Penutup
rumah (PR) tetap terlaksana pada siklus I dan siklus II, frekuensi menyampaikan
materi untuk pertemuan berikutnya meningkat yaitu tidak terlaksana pada siklus I
a. Keaktifan
57
terlihat adanya peningkatan hasil belajar juga adanya keaktifan siswa dalam
dapat dilihat dari peningkatan jumlah siswa aktif pada saat proses belajar
berlangsung.
perhatian dan antusias yang besar untuk belajar mata pelajaran sosiologi,
siswa lebih aktif karena dalam proses pembelajaran siswa yang mengkontruksi
Dengan itu, keaktifan siswa sangat terlihat baik dalam kerja kelompok maupun
Bahkan siswa berlomba untuk naik ke papan tulis mengerjakan soal yang
c. Percaya diri
Demikian juga halnya dengan rasa percaya diri siswa meningkat selama
demikian semakin berkurang. Hal ini bisa terlihat dari jawaban-jawaban soal
yang diberikan baik sebagai tugas di rumah, latihan, maupun keinginan siswa
untuk menyelesaikan soal di papan tulis dan juga dalam mengerjakan soal tes,
temannya yang masih kurang, maka tercipta interkasi antara siswa dengan
siswa lainnya. Sedangkan kepercayaan diri yang sudah dimiliki oleh siswa
Oleh karena itu, kondisi ini menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa.
Enrekang semester genap. setelah itu peneliti meminta saran dan masukan kepada
guru mata pelajaran sosiologi baik yang berkaitan dengan sumber belajar, waktu,
peretemuan. Peristiwa yang terjadi pada awal pertemuan peneliti berusaha untuk
Learning (CTL), beberapa orang siswa memberikan respon namun sebagian besar
hanya diam.
60
Siswa diam diakibatkan oleh rasa malu, kurang percaya diri, dan takut
dan sebagiannya, ditambah lagi memang karena tidak memahami hal yang
ditanyakan, hal itu diamati oleh peneliti sebagai laporan proses pengajaran
(CTL).
sepenuhnya efektif dikarenakan masih ada sebagian besar siswa yang kurang
termotivasi mengikuti proses pembelajaran, akibatnya siswa jadi acuh tak acuh
yang dilakukan oleh peneliti agar dapat mengarahkan siswa untuk belajar
sosiologi secara efektif, disamping itu mereka juga belajar bekerja sama secara
dan bisa menciptakan persahabatan, kepekaan sosial dan toleransi baik kepada
sesama siswa maupun kepada guru. Melalui kegiatan ini siswa terlatih untuk terus
memacu diri dan mengembangkan potensi yang terpendam dalam dirinya baik
mampu membuka cakrawala pikir siswa terhapap sesuatu yang sifatnya nyata
Teaching and Learning dalam pelajaran sosiologi, tujuan dari pengajaran tersebut
Learning ( CTL ).
peneliti adalah sebagian besar siswa senang pelajaran sosiologi, sehingga siswa
merasa bahwa sosiologi adalah pelajaran yang sangat penting untuk dikuasai
bahwa belajar sosiologi dapat mengasah otak dan melatih siswa untuk berpikir
teaching and learning pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah kalosi Kabupaten
Enrekang.
62
BAB V
A. Simpulan
penerapan model pembelajaran CTL pada Siswa Kelas X-f SMA Muhammadiyah
Kalosi Kabupaten Enrekang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran sosiologi pokok bahasan perubahan sosial, baik dari segi proses
maupun hasil. Hal ini didukung oleh data hasil penelitian sebagai berikut:
1. Berisi tentang proses hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sosiologi
aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa disetiap
siklus.
2. Berisi tentang proses hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sosiologi
menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata dan
yang tuntas atau 33,33% dan 20 siswa yang tidak tuntas atau 66,67%
dalam kategori sangat rendah dengan komposisi 10 siswa yang tuntas atau
62
63
Pada siklus II skor rata rata 81,1 berada pada kategori sangat tinggi dengan
komposisi 25 siswa yang tuntas atau 83,33% dan 5 siswa yang tidak tuntas atau
16,66%.
B. Saran
atas, maka diajukan beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh penulis
tinggi.
kepada guru bidang studi mengenai model mengajar yang sesuai dengan
Arends (dalam Trianto, 2009: 7) penyelesain masalah dalm proses belajar siswa
dan peningkatan mutu belajar siswa
Agung, Haryono. 2001. Pembelajaran Mandiri. SEAMOLEC.
Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. 1996. Intructional Teaching For
teaching and Learning: Designing Intruction, Integrating Computers and
Using Media, 3rd editan. Upper Saddle River, NJ.: Merril Prentice Hall.
London: Routledge.
Lee, Richadr B, Kung San. Men Women and Work in a Foraging Sociaty. Sebuah
kajian tentang masyarakat pemburu dan peramu dengan fokus utama
ekonomi. www.makro sosiologi. Com.
Marshall Sahlins and Elman 1960. “ Evolution: specifik and general.” Service
(esd), Evolution and Culture. Ann Arbor: Univercity of Michigan Press.
(Nana Sudjana: 1989 :3) tentang pengertian hasil belajar siswa”
(Omar Hamalik,2001). Dalam implementasi kurikulum serta evaluasi dalam
belajar mengajar.
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, 2008, Teori Sosiologi; Dari sosiologi
Klasik Samoai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern, Kreasi
Wacana, Yogyakarta.
Sahlins, Marshall. 1985. Social Stratification in polynesia. Seeatle: University of
Washington Press.
Slametto. 2000. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineke Cipta.
Soekanto,soerjono. 2001:25.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : PT.Sinar
Baru Algasindo.
Tambe (2010): 75). Inti perubahan sosial
C. Rubrik Penilaian
F. foto kegiatan
G. Persuratan
H. Riwayat hidup
SILABUS
1.2 Mendeskripsikan Ciri-ciri Perubahan -siswa melakukan Mengidentifikasi Tugas Uraian 4 jam Buku Paket
tentang ciri-ciri sosial dalam masyarakat belajar dari ciri-ciri Kelompok performan pelajaran Sosiologi SMA
dari perubahan masyarakat. yaitu dengan saling perubahan sosial Muhammadiyah
sosial. tanya jawab tentang Kalosi kelas X
ciri-ciri dari
perubahan sosial
dalam masyarakat.
-Secara individu
mampu memahami
ciri-ciri dari
perubahan sosial
dalam masyarakat.
Mengetahui
RPP SIKLUS I
Memahami dampak perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat sebagai suatu dinamika
sosial.
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Ajar
Perubahan sosial adalah sebuah keniscayaan dalam suatu masyarakat karena ruh dan nafas
sosiologi sendiri adalah perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat yang begitu sangat
dinamis yang terjadi baik secara evolusi maupun revolusi.ada berbagai definisi yang
dikemukakan para pakar sosiologi mengenai perubahan sosial.
a. Perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir
dan dalam perilaku pada waktu tertentu (John J. Macionis)
b. Perubahan sosial adalah perubahan penting dari pola-pola perilaku dan interaksi sosial
(struktur sosial). (Wilbert E. Moore)
c. Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. (Kingsley Davis)
Berdasarkan berbagai definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hakikat dari perubahan
sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat memiliki beberapa ciri, antara lain
sebagai berikut :
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan, baik secara lambat maupun cepat sehingga
tidak ada masyarakat yang bersifat statis.
2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh
perubahan-perubahan pada lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya
memiliki hubungan timbal balik.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
1. Kegiatan awal
Salam dan doa
Menanyakan kesiapan belajar siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memotivasi peserta didik dengan memeberi penjelasan tentang materi yang akan
dibahas.
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
Sumber belajar ; Buku paket sosiologi kelas X-F. Penerbit Erlangga,Fritz Damanik.
I. Penilaian
INSTRUMEN SOAL
1. Perubahn sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dalam
masyarakat.
Perubahan social adalah perubahan dalam strategi struktur social dan hubungan social.
2. Ciri-ciri perubahan social
Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secra lambat maupun cepat
sehingga tidak ada masyarakat yang bersifat statis.
Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemsyarakatan akan didikuti oleh
perubahan-perubahan pada lembaga sosial lainnya.
Perubahan sosial yang terjadi dalam bidang material dan inmaterial karna
keduanya memilikihubungan timbal balik.
Perubahan sosialyang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yangbersifat
sementara karna berada dalam proses penyesuaian diri.
3. Bentuk-bentuk perubahan sosial.:
Perubahan yang lambat dan perubahan yang cepat.
Perubahan yang berpengaruh kecil dan perubahan yang berpengaruh besar.
Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan.
4. Pengaruh pendidikan terhadap perubahan social yaitu karna pendidikan merupakan
modal utama untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Dengan pendidikan
generasi muda dibekali kemampuan berfikir lebih maju dan kreatif, memiliki
keterampilan untuk dapat mengembangkan berbagai cara berbuat dan ditanamkan nilai
dan sikap yang mengarah pada kemajuan.
5. Faktor-faktor penghambat perubahan social.:
Keterisolasian masyrakat
Ketertinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Sikap mengagungkan tradisi
Ketakutan pada perubahan
Prasangka buruk terhadap pengaruh luar serta nilai-nilai social
6. Setujuh,; Berdasarkan konsep dilektika social dari Hegel, Karl Marx menjelaskan proses
perubahan social sebagai akibat adanya konflik antarkelas social, perbedaan pandangan,
aliran politik, kesenjangan ekonomi, perbedaan keyakinan, perbedaan kepentingan,
hingga perbedaan kebudayaan dapat mengakibatkan timbuknya konflik dimasyarakat.
Setiap konflik yang pecah akan menyebabkan perubahan-perubahan tertentu dalam
tatanan masyarakat.
7. Perubahan social banyak mengalami penolakan dari masyarakat karna: Didalam
masyarakat terdapat sikap senang ato tidak senang terhadap sesuatu, Sikap seperti itu
mempengaruhi diterima atau ditolaknya suatu perubahan. Bahkan perubahan social dabat
juga ditolak oleh masyarakat apabila dipaksakan pihak lain, tidak dipahami serta dinilai
sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk.
JumlahPerolehanSkor
NP = x100%
SkorMaksimum
Tingkatan
NO
Aspek penilaian Tidak
Baik Kurang baik
baik
1 Kemampuan siswa menjawab
soal
2 Kemampauan siswa
menjelaskan kembali meteri
pelajaran.
3 Sikap dan tingkah laku siswa
dalam kelas.
4 Keaktifan siswa dalam kelas.
Irfan Asiz
NIM:10538142309
Mengetahui
RPP SIKLUS II
Memahami dampak perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat sebagai suatu dinamika
sosial.
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Ajar
Perubahan sosial adalah sebuah keniscayaan dalam suatu masyarakat karena ruh dan
nafas sosiologi sendiri adalah perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat yang begitu
sangat dinamis yang terjadi baik secara evolusi maupun revolusi.ada berbagai definisi yang
dikemukakan para pakar sosiologi mengenai perubahan sosial.
antara lain sebagai berikut :
a. Perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir
dan dalam perilaku pada waktu tertentu (John J. Macionis)
b. Perubahan sosial adalah perubahan penting dari pola-pola perilaku dan interaksi sosial
(struktur sosial). (Wilbert E. Moore)
c. Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. (Kingsley Davis)
Berdasarkan berbagai definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hakikat dari perubahan
sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat memiliki beberapa ciri, antara lain
sebagai berikut :
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan, baik secara lambat maupun cepat sehingga
tidak ada masyarakat yang bersifat statis.
2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti oleh
perubahan-perubahan pada lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan sosial terjadi dalam bidang material dan immaterial karena keduanya
memiliki hubungan timbal balik.
Pertemuan I
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri
pendapatnya mengenai tentang suatu perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan sejauh mungkin kegiatan inquiri
untuk semua topik yang diajarkan dan mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
memunculkan pertanyaan.
guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan mengadakan tanya jawab.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang bervariasi, dan diharapkan siswa dapat
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan meyakinkan setiap anggotanya untuk
mengetahui jawaban timnya
Guru mereflek kembali materi yang telah dibahas dalam diskusi.
guru melakukan penilaian secara objektif dengan menilai kemampuan siswa
3. Kegiatan akhir
I. Penilaian
INSTRUMEN SOAL
1. Perubahn sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dalam
masyarakat.
Perubahan social adalah perubahan dalam strategi struktur social dan hubungan social.
2. Ciri-ciri perubahan social
Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secra lambat maupun cepat
sehingga tidak ada masyarakat yang bersifat statis.
Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemsyarakatan akan didikuti oleh
perubahan-perubahan pada lembaga sosial lainnya.
Perubahan sosial yang terjadi dalam bidang material dan inmaterial karna
keduanya memilikihubungan timbal balik.
Perubahan sosialyang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yangbersifat
sementara karna berada dalam proses penyesuaian diri.
3. Bentuk-bentuk perubahan sosial.:
Perubahan yang lambat dan perubahan yang cepat.
Perubahan yang berpengaruh kecil dan perubahan yang berpengaruh besar.
Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan.
4. Pengaruh pendidikan terhadap perubahan social yaitu karna pendidikan merupakan
modal utama untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Dengan pendidikan
generasi muda dibekali kemampuan berfikir lebih maju dan kreatif, memiliki
keterampilan untuk dapat mengembangkan berbagai cara berbuat dan ditanamkan nilai
dan sikap yang mengarah pada kemajuan.
5. Faktor-faktor penghambat perubahan social.:
Keterisolasian masyrakat
Ketertinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Sikap mengagungkan tradisi
Ketakutan pada perubahan
Prasangka buruk terhadap pengaruh luar serta nilai-nilai social
6. Setujuh,; Berdasarkan konsep dilektika social dari Hegel, Karl Marx menjelaskan proses
perubahan social sebagai akibat adanya konflik antarkelas social, perbedaan pandangan,
aliran politik, kesenjangan ekonomi, perbedaan keyakinan, perbedaan kepentingan,
hingga perbedaan kebudayaan dapat mengakibatkan timbuknya konflik dimasyarakat.
Setiap konflik yang pecah akan menyebabkan perubahan-perubahan tertentu dalam
tatanan masyarakat.
7. Perubahan social banyak mengalami penolakan dari masyarakat karna: Didalam
masyarakat terdapat sikap senang ato tidak senang terhadap sesuatu, Sikap seperti itu
mempengaruhi diterima atau ditolaknya suatu perubahan. Bahkan perubahan social dabat
juga ditolak oleh masyarakat apabila dipaksakan pihak lain, tidak dipahami serta dinilai
sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk.
JumlahPerolehanSkor
NP = x100%
SkorMaksimum
Tingkatan
NO
Aspek penilaian Tidak
Baik Kurang baik
baik
1 Kemampuan siswa menjawab
soal
2 Kemampauan siswa
menjelaskan kembali meteri
pelajaran.
3 Sikap dan tingkah laku siswa
dalam kelas.
4 Keaktifan siswa dalam kelas.
Mahasiswa
Irfan Asiz
NIM:10538142309
Mengetahui
Siklus I Siklus II
No Nis Nama Siswa L/P
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Asmaul Husna P . . . . . . . .
2 Ayu Lestari P . a . . . . . .
3 Agas Dwi Nugroho L . . . . . . . .
4 Darmanto L . . . . . . . .
5 Dewiganto P . . . . . . . .
6 Disrayanti P a . . . a . . .
7 Evitasari P . . . . . . . .
8 Fahrul Rijal L . . . . . a . .
9 Haryanto Nasrullah L . . . . . . . .
10 Irfan Ramli L a . . . . . . .
11 Irwan L . a . . . . . .
12 Khairuddin Mappa L a . . . . . . .
13 Khidir L . . . . . . . .
14 Masdar L . . a . . . . .
15 Muh.Anas maulana L a . . . . . . .
16 Muh.Aris L . . . . . . . .
17 Muh.Ilham Akbar L . . . . . . . .
18 Muliade Saputri P . . . . . . . .
19 Nurafni Rustan P . . . . . . . .
20 Nurfresi P . . . . . . . .
21 Nurhayati P . . . . . . . .
22 Nurul Afiat Irayana P . a . . . . . .
23 Nurul Hafzah Syamsir P . . . . . . . .
24 Riska P . . . . a . . .
25 Rismawati. D P a . . . . . . .
26 Siramawana P . . . . . . . .
27 Sri Wahyuni P . . . . . a . .
28 Suhardi L . . . . . . . .
29 Supardi L . a . . . . . .
30 Yana Sari P . . . . . . . .
Mahasiswa peneliti
IRFAN ASIZ
Nim. 10538 1423 09
TES SIKLUS I
SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang
A. Petunjuk umum
1. Isikan identitas anda di lembar jawaban!
2. Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar!
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap paling mudah!
1. Perubahn sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dalam
masyarakat.
Perubahan social adalah perubahan dalam strategi struktur social dan hubungan
social.
2. Ciri-ciri perubahan social
Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secra lambat maupun cepat
sehingga tidak ada masyarakat yang bersifat statis.
Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemsyarakatan akan didikuti oleh
perubahan-perubahan pada lembaga sosial lainnya.
Perubahan sosial yang terjadi dalam bidang material dan inmaterial karna
keduanya memilikihubungan timbal balik.
Perubahan sosialyang cepat biasanya menimbulkan disorganisasi yangbersifat
sementara karna berada dalam proses penyesuaian diri.
A. Petunjuk umum
1. Isikan identitas anda di lembar jawaban!
2. Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar!
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap paling mudah!
Siklus I Siklus II
No Nis Nama Siswa L/P
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Asmaul Husna P . . . . . . . .
2 Ayu Lestari P . a . . . . . .
3 Agas Dwi Nugroho L . . . . . . . .
4 Darmanto L . . . . . . . .
5 Dewiganto P . . . . . . . .
6 Disrayanti P a . . . a . . .
7 Evitasari P . . . . . . . .
8 Fahrul Fajar L . . . . . a . .
9 Haryanto Nassarullah L . . . . . . . .
10 Irfan Ramli L a . . . . . . .
11 Irwan L . . . . . . . .
12 Khairuddin Mappa L a . . . . . . .
13 Khaidir L . . . . . . . .
14 Masdar L . . a . . . . .
15 Muh. Anas Maulana L a . . . . . . .
16 Muh. Aris L . . . . . . . .
17 Muh. Ilham akbar L . . . . . . . .
18 Muliade Saputri P . . . . . . . .
19 Nurafni Rustan P . . . . . . . .
20 Nurfrezi P . . . . . . . .
21 Nurhayati P . . . . . . . .
22 Nurul Afiat Irayana P . a . . . . . .
23 Nurul Hafzah Syamsir P . . . . . . . .
24 Riska P . . . . a . . .
25 Rismawati D P a . . . . . . .
26 Siramawana P . . . . . . . .
27 Sri wahyuni P . . . . . a . .
28 Suhardi L . . . . . . . .
29 Supardi L . a . . . . . .
30 Yana Sari P . . . . . . . .
Mahasiswa peneliti
IRFAN ASIZ
Nim. 10538 1423 09
RIWAYAT HIDUP
Kabupaten Enrekang pada tahun 1996 Kemudian pada tahun 2001-2004 penulis
Pada tahun 2009 penulis melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi
,para sahabat dan orang tua karena berkat merekalah yang tak henti-hentinya
memberikan arahan ,semangat dan dorongan agar SKRIPSI ini bias selesai.