Anda di halaman 1dari 173

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE

REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI


SISWA PADA MATERI VIRUS KELAS X SMAN 2 MAROS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:
ROSDYAH
105441108016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020

i
i
i
i
v
v
MOTTO dan PERSEMBAHAN

Jangan pernah puas dengan apa yang telah kita raih, karena
kepuasan akan membuat kemunduran dalam suatu pencapaian.
Semangatlah dalam meraih cita-cita untuk mendapatkan
keinginan yang sudah kita impikan.

Tugas akhir ini saya persembahkan kepada Alm. Ayahanda


(MUALLIM) dan Ibunda (HASANAH) selaku orang tua saya
yang selalu memberikan do’a nasehat kasih sayang serta dukungan
moral maupun material

v
ABSTRAK
ROSDYAH , 2020. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Course Review
Horay Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X SMAN 2
Maros Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan
Pembimbing II Muhammad Wajdi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk


mengetahui pengaruh penggunaan model Course review horay terhadap hasil
belajar Biologi siswa kelas X MIPA SMAN 2 Maros pada materi virus dengan
desain penelitian “Pretest-Posttest Control Group Desain”. Populasi dalam
penelitian ini adalah kelas X MIPA SMAN 2 Maros yang terdiri dari empat kelas.
Sampel penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas X MIPA 2 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X MIPA 3 sebagai kelas control yang dipilih secara
purposive sampling . Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu model
Course Review Horay sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.
Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian pretest dan posttest. Data
dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan bantuan SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) versi 24. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada nilai rata-rata hasil belajar posttest kelas esperimen 86,15 dan kelas
kontrol yaitu 65,25. Pada uji hipotesis melalui Independen Sample T- Test dengan
nilai p=0,000< a = 0,05 dengan demikian Model Course Review Horay
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas X MIPA SMAN 2 Maros.

Kata kunci : course review horay, hasil belajar.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat

dan berkah-nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Course

Review Horay Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X

SMAN 2 Maros” yang diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW. Nabi utusan Allah SWT, panutan umat islam yang telah mengulung tikar-tikar

kedzaliman dan menghampaskan permadani- permadani islam di muka bumi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi peneliti tentu tidak lepas

dari bimbingan, tuntunan, motivasi, semangat dan kasih sayang dari orang- orang yang

telah memberi dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh

karenanya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ibu

Irmawanty, S.Si., M.Si selaku pembimbing I dan bapak Muhammad Wajdi, S.Pd.,

M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan

ucapan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor

v
Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,

Irmawanty, S,Si., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fukultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak dan Ibu

Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah

memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama kuliah Andi. Munir,

S.Pd., M.Pd selaku kepala SMAN 2 Maros yang telah memberikan izin untuk

dilaksanakan penelitian di sekolah yang di pimpin, Irny Novriyani, S.Pd. selaku guru

mata pelajaran biologi di SMAN 2 Maros yang telah membimbing peneliti, Siswa-

siswi SMAN 2 Maros, terkhusus kelas X MIPA 2 dan X MIPA 3 yang bersedia

membantu penulis selama melakukan penelitian, Teman-teman Biologi B’16 yang

berjuang bersama dengan penuh suka dan duka selama perkuliahan, serta teman-teman

Pendidikan Biologi 2016 Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa

memberikan support satu sama lain, Semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat lagi penulis sebutkan satu per satu.

Rasa terima kasih yang teristimewa penulis persembahkan kepada seluruh

keluarga, terkhusus kepada Alm. Ayahanda Muallim S.Ag. MM dan Ibunda Hasanah

S.Ag atas segala do’a, dukungan dan pengorbanannya yang tak kenal rasa lelah, selama

penulis menempuh jenjang pendidikan hingga sampai pada tahap ini. Untuk saudara-

saudaraku Khumairah, Muh. Naufal Syam’un, Muh. Fausan Nadir atas kasih sayang

yang tak terhingga yang diberikan kepada penulis, serta seluruh keluarga yang telah

memberikan doa dan dukungan yang menjadi kekuatan bagi penulis untuk tetap

semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. Tanpa doa dan dukungan dari kalian,

i
penulis bukanlah siapa siapa di kehidupan ini. Semoga kalian tetap berada dalam

lindungan dan rahmat Allah SWT. Terima kasih.

Penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan

kritikan yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan karya ini ke depannya. Wassalam..

Makassar, Desember 2020

ROSDYAH
105441108016

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN...............................................................................i

SURAT PERJANJIAN...................................................................................ii

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI..............................................iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................vi

ABSTRAK.....................................................................................................vii

KATA PENGANTAR....................................................................................x

DAFTAR ISI..................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL..........................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xviii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................4

xi
D. Manfaat Penelitian...............................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................6

A. Kajian Pustaka.....................................................................................6

1. Pengertian Model Pembelajaran....................................................6

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran........................................................8

3. Manfaat Model Pembelajaran........................................................10

4. Model Pembelajaran Course Review Horay..................................10

5. Pengertian Belajar.........................................................................15

6. Hasil Belajar..................................................................................17

7. Materi Virus...................................................................................23

8. Hubungan antara Model Course Review Horay dan Virus...........26

B. Hasil Penelitian Relevan......................................................................27

C. Kerangka Pikir.....................................................................................30

D. Hipotesis..............................................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................32

A. Rancangan Penelitian..........................................................................32

B. Populasi dan Sampel............................................................................36

C. Definisi Operasional Variabel.............................................................37

D. Instrumen Penelitian............................................................................37

E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................38

F. Teknik Analisis Data...........................................................................39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................42

A. Hasil Penelitian....................................................................................42

xi
1. Analisis Statistik Deskriptif...........................................................35

2. Analisis Statistik Inferensial..........................................................49

B. Pembahasan.........................................................................................52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................57

A. Simpulan..............................................................................................57

B. Saran....................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................59

LAMPIRAN..........................................................................................................63

RIWAYAT HIDUP.............................................................................................152

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Desain Penelitian..............................................................................................26

3.2 Jumlah Populasi Kelas X MIPA SMAN 2 Maros...........................................29

3.3 Sampel Siswa Penelitian Kelas X MIPA SMAN 2 Maros..............................30

3.4 Tingkat Penguasaan Materi.............................................................................32

3.5 Kriteria Ketuntasan Materi (KKM).................................................................33

3.6 Kategori Nilai Uji N-Gain...............................................................................33

4.1 Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol............................................................................................................36

4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pretest dan Postest Kelas
Eksperimen dan Kontrol.................................................................................37

4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretest di


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...........................................................38

4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa Pada Postest di Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol.......................................................................39

4.5 Hasil Ujian Rata-rata Nilai Normalitas Gain (N-gain)....................................41

4.6 Persentase Aktivitas Siswa dengan Penggunaan Model Course Review Horay

........................................................................................................................ 42

4.7 Hasil Ujian Normalitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol............................................................................................................43

4.8 Hasil Uji Homogenitas....................................................................................44

x
4.9 Hasil Uji Hipotesis..........................................................................................45

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir................................................................................................23

4.1. Histogram Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..............................40

4.2. Histogram n-gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...............................41

x
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERSURATAN.........................................................................55

A 1 Surat Pengantar Penelitian Dari TU..............................................................56

A 2 Surat Pengantar Penelitian Dari LP3M........................................................57

A 3 Surat Izin Meneliti........................................................................................61

A 4 Surat Mulai Meneliti.....................................................................................60

A 5 Surat Selesai Meneliti...................................................................................62

A 6 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian..........................................................63

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN....................................................64

B 1.1 Surat Keterangan Validasi Instrumen........................................................65

B 1.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I....................................66

B 1.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II...................................79

B 2.1 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen...............................................94

B 3.1 Rpp Kelas Eksperimen...............................................................................96

B 3.2 Rpp Kelas Kontrol....................................................................................104

B 4.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif.......................................115

B 4.2 Absen Siswa Kelas X MIPA 2.................................................................130

B 4.3 Absen Siswa Kelas X MIPA 3.................................................................133

LAMPIRAN C HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA..................................135

C 1.1 Daftar Nilai Kelas Eksperimen (Kelas X MIPA 2)..................................136

C 1.2 Daftar Nilai Kelas Kontrol(Kelas X MIPA 3).........................................137

C 2.1 Rekapitulasi Nilas Kelas Eksperimen (Kelas X MIPA 2).......................138

C 2.2 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol (Kelas X MIPA 3)...............................139

x
LAMPIRAN D ANALISIS DATA...................................................................140

D 1.1 Analisis Deskriptif...................................................................................141

D 1.2 Uji Normalitas Gain(N-Gain)..................................................................143

D 2.1 Uji Normalitas..........................................................................................144

D 2.2 Uji Homogenitas......................................................................................145

D 2.3 Uji Hipotesis............................................................................................146

LAMPIRAN E DOKUMENTASI.....................................................................147

Dokumentasi Penelitian.....................................................................................148

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas

sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan oleh setiap

Negara. Pendidikan merupakan program strategis jangka panjang yang pada

penyelenggaranya harus mampu menjawab kebutuhan serta tantangan secara

nasional.Terwujudnya tujuan pendidikan secara nasional tidak terlepas dari

peran guru sebagai pelaksana pembelajaran yang merupakan bagian dari

sistem pendidikan nasional. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki

kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian sosial dan

profesional (Fujiawati, 2016 : 17).

Pendidikan pada dasarnya bermaksud membantu peserta didik untuk

memberdayakan potensi dalam dirinya untuk menumbukembangkan potensi-

potensi kemanusianya jadi pendidikan sering diartikan sebagai proses

memanusiakan manusia. Guru merupakan komponen yang sangat penting

karena gurulah yang menciptakan suasana yang nyaman untuk peserta didik

beraktivitas yaitu belajar (Neolaka, 2017 : 15-19).

Proses pembelajaran yang berkualitas dapat tercipta apabila pendidik

dan peserta didik terlibat aktif didalamnya peserta didik dan pendidik

berinteraksi dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pembelajaran merupakan

suatu proses yang sistematis melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan

1
2

evaluasi. Selama ini proses pembelajaran biologi cenderung bersifat

teacher- centered dengan model pembelajaran yang cenderung monoton dan

kurang melibatkan siswa dalam menemukan suatu konsep dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran seperti ini menimbulkan ketidakpastian pada diri

siswa mengenai proses maupun sikap dari konsep biologi yang diperoleh.

Oleh karena itu hendaknya dilakukan perubahan paradigma proses

pembelajaran. Paradigma yang dimaksud adalah perubahan dari pembelajaran

yang bersifat teacher- centered ke pembelajaran yang berorientasi pada siswa

aktif (student- centered). Penggunaan model pembelajaran Course Review

Horay adalah satu model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk

ikut aktif dalam belajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada SMAN 2 Maros

diperoleh bahwa hasil belajar kelas X SMAN 2 Maros masih rendah, karena

sebagian besar hasil belajar siswa belum memenuhi KKM pada mata

pelajaran biologi yang sudah ditentukan yaitu 75. Berdasarkan hasil nilai

harian siswa di kelas X MIPA mata pelajaran biologi siswa yang belum

memenuhi KKM mencapai yaitu 60%. Rendahnya hasil belajar siswa

dikarenakan siswa belum maksimal terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran. Hal ini ditunjukkan saat mengikuti proses pembelajaran

dikelas, siswa ada yang tidak memperhatikan guru saat menerangkan

pelajaran berbicara dengan teman sebangku. Rendahnya hasil belajar

sehingga dibutuhkan adanya inovasi dalam pembelajaran biologi yang


3

mendorong siswa untuk aktif. Model pembelajaran yang tepat adalah Course

Review Horay yang dapat melibatkan siswa secara aktif.

Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model

pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berkelompok bermain dan

belajar. Dengan Course siswa dapat lebih mudah berpikir bebas dan

mengembangkan jawaban pertanyaan. Horay siswa dapat menikmati

pembelajaran dan dapat memberikan semangat belajar siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran (Mulyani, 2012 : 44).

Penelitian yang terkait dengan model Course Review Horay yaitu pada

penelitian Jayu dkk (2013), dengan hasil yaitu terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan demikian

mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe dapat

memberikan hasil yang baik.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Puji Lestari (2014), dengan hasil

yaitu model Course Review Horay disertai modul keanekaragaman reptilia

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif .

Pada penelitian yang dilakukan oleh Marsella (2014), dengan hasil yaitu

data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian yaitu berupa data hasil

belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar

yang diberikan sebagai tes kemampuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diadakan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay


4

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X SMAN 2

Maros”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang harus dikaji

dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa pada materi virus kelas X SMAN 2

Maros dengan menggunakan model Course Review Horay?

2. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran Course Review

Horay terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi virus kelas X

SMAN 2 Maros untuk menggunakan model Course Review Horay?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa pada materi virus kelas X

SMAN 2 Maros dengan menggunakan model Course Review Horay.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Course

Review Horay terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi virus kelas

X SMAN 2 Maros menggunakan model Course Review Horay.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, dapat memberikan gambaran mengenai model pembelajaran

Course Review Horay dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk


5

merencanakan pembelajaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan

kemampuan berfikir siswa

b. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

dalam memberikan ide-ide atau gagasan pemecahan masalah

c. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai dasar memperbaiki kualitas

belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan

d. Bagi peneliti, memberikan pengalaman baru serta meningkatkan

pemahaman mengenai model pembelajaran Course Review Horay

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian yang sama selain itu, penelitian ini dapat dijadikan

tiitk tolak dalam mengembangkan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian model pembelajaran

Menurut Mariyaningsih (2018 : 13- 14) menyatakan bahwa model

pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal

sampai akhir yang disajikan khas oleh guru yang bersangkutan. Model

pembelajaran berfungsi sebagai pedoman guru dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar sehingga guru dapat membantu siswa

mendapatkan ide, informasi, keterampilan dan mewujudkan ide menjadi

ilmu pengetahuan. Model pengajaran memiliki 4 ciri khusus yang tidak

dimiliki oleh strategi maupun metode yaitu:

1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai).

3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

model pembelajaran merupakan suatu cara, contoh, maupun pola, yang

mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui,

6
7

dimengerti, dan dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola

atau contoh dengan bahan- bahan yang dipilih oleh para pendidik atau

seorang guru sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi di dalam

kelas, suatu model akan mempunyai ciri- ciri tertentu dilihat dari faktor-

faktor yang melengkapinya.

Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan

pembelajaran, termasuk perilaku guru menerapkan proses dalam

pembelajaran. Model pembelajaran banyak kegunaanya mulai dari

perencanaan kurikulum sampai perancangan bahan-bahan pembelajaran.

Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan

aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pengajaran tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran dan pengelolaan

kelas jadi model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang

digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di

dalamnya terdapat strategi, teknik, metode bahan, media dan alat. Memilih

istilah model pembelajaran. Memilih model pembelajaran didasarkan pada

dua alasan penting pertama, istilah model memiliki makna yang lebih luas

dari pada pendekatan, strategi, metode dan teknik. Kedua model dapat

berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting apakah yang

dibicarakan tentang mengajar di kelas atau praktik mengawasi anak- anak.


8

Dengan kata lain model pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar

dipahami dan sesuai dengan urutan yang jelas ( Octavia, 2020: 12-13)

Menurut Martawijaya (2016) Setiap model pembelajaran memiliki 2

(dua) hal yang harus diketahui, yaitu rasional dan teori yang mendukung

model tersebut. Selain rasionalitas dan teori, hal yang harus diketahui

bahwa dalam setiap model pembelajaran memuat unsur-unsur penting

yang menentukan jenis atau nama model pembelajaran tersebut. Model

pembelajaran memuat 5 unsur, yaitu: sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi,

sistem pendukung, dan dampak instruksional dan pengiring.

Menurut Huda (2013) semua model pembelajaran memang dirancang

dengan tujuan-tujuan tertentu pengajaran tentang konsep-konsep

informasi, cara- cara berpikir, studi nilai sosial, dan sebagainya dengan

meminta siswa untuk terlibat aktif dalam tugas-tugas kognitif dan sosial

tertentu. Sebagian model berpusat pada penyampaian guru, sementara

sebagian yang lain berusaha fokus pada respons siswa dalam mengerjakan

tugas dan posisi siswa sebagai partner dalam proses pembelajaran.

2. Ciri- ciri model pembelajaran

Menurut Octavia (2020: 13-14) memilih istilah model

pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting pertama istilah model

memiliki makna yang lebih luas dari pada pendekatan, strategi metode dan

teknik. Kedua model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang

penting. Apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas atau praktek

mengawasi anak-anak. Model pembelajaran kerangka konseptual yang


9

menggambarkan prosedur sistematik (teratur) dalam pengengorganisasian

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar

Pada umumnya model- model mengajar yang baik memiliki sifat-

sifat atau ciri- ciri yang dapat dikenali secara umum sebagai berikut:

1. Memiliki prosedur yang sistematik, jadi sebuah model mengajar

merupakan prosedur yang sistematik untuk memodifikasi perilaku

siswa, yang didasarkan pada asumsi- asumsi tertentu

2. Hasil belajar ditetapkan secara khusus setiap model mengajar

menentukan tujuan- tujuan khusus hasil belajar yang diharapkan

dicapai siswa secara rinci dalam bentuk untuk kerja yang dapat

diamati. Apa yang harus dipertunjukkan oleh siswa setelah

menyesuaikan urutan pengajaran disusun secara rinci dan khusus.

3. Penetapan lingkungan secara khusus, menetapkan keadaan lingkungan

secara spesifik dalam model mengajar

4. Ukuran keberhasilan, menggambarkan dan menjelaskan hasil- hasil

belajar dalam bentuk perilaku yang seharusnya ditunjukkan oleh siswa

setelah menempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran

5. Interaksi dengan lingkungan, semua model mengajar menetapkan cara

yang memungkinkan siswa melakukan interaksi dan bereaksi dengan

lingkungan.
1

3. Manfaat model pembelajaran

Manfaat model pembelajaran adalah sebagai pedoman

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Karena itu pemilihan model

sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan dibelajarkan tujuan

(kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut serta tingkat

kemampuan

1. Bagi guru

a. Memudahkan dalam melaksanakan tugas

b. Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendorong aktivitas siswa dalam

pembelajaran

c. Memudahkan untuk melakukan analisis terhadap perilaku siswa

d. Memudahkan untuk menyusun bahan pertimbangan dasar dalam

merencanakan penelitian.

2. Bagi siswa

a. Kesempatan yang luas untuk berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran

b. Memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran

c. Mendorong semangat belajar serta ketertarikan mengikuti

pembelajaran

d. Dapat melihat atau membaca kemampuan pribadi di kelompoknya

secara objektif ( Octavia, 2020: 15-16)

4. Model pembelajaran course review horay

a. Pengertian model pembelajaran course review horay


1

Menurut Lestari (2018 :100) model pembelajaran Course Review

Horay adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang tepat

untuk meningkatkan evaluasi konsep materi pelajaran biologi. Model

pembelajaran Course Review Horay salah satu model pembelajaran

dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok- kelompok

kecil. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Course

Review Horay diharapkan siswa lebih semangat dalam belajar karena

pembelajarannya tidak monoton selain itu pembelajaran menarik dan

mendorong siswa untuk dapat terjun langsung ke dalamnya serta

melatih kerjasama siswa dengan begitu penyampain teori tidak akan

monoton, sehingga dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan

motivasi siswa untuk fokus pada pelajaran tersebut. Hal ini

menyebabkan pemahaman siswa menjadi lebih optimal dan akan

berpengaruh terhadap meningkatnya hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Course Review Horay menarik motivasi

siswa dengan menggunakan penggunaaan nomor dan yel-yel dalam

pembelajaran. Sintaks dalam pembelajaran adalah menginformasikan

kompetensi, menyajikan materi, melakukan Tanya jawab (Fatmawati,

2015 : 30).

b. Langkah- langkah model pembelajaran course review horay

Huda (2013 : 230- 231) menyatakan bahwa langkah- langkah

pembelajaran model Course Review Horay yaitu:


1

Langkah- langkah Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Langkah 1 Guru menyampaikan Siswa memahami

kompetensi yang ingin materi pelajaran

dicapai yang diajarkan

dengan

menggunakan model

pembelajaran Course

Review Horay

Langkah 2 Guru mendemonstrasikan Siswa memahami isi

atau menyajikan materi materi

sesuai topic

Langkah 3 Memberikan kesempatan Siswa melakukan

siswa Tanya jawab Tanya jawab

Langkah 4 Guru membagi siswa Membentuk

dalam kelompok- kelompok kecil

kelompok beranggotakan 4-5

orang

Langkah 5 Untuk menguji Membuat kotak diisi

pemahaman, siswa diminta dengan nomor secara

membuat kotak sesuai acak

dengan kebutuhan.

Kemudian kotak tersebut

diisi dengan nomor secara


1

acak

Langkah 6 Guru membuat soal secara Siswa menuliskan

acak dan siswa menuliskan soal di lembar

jawaban di dalam kotak kerjanya masing-

yang namanya disebutkan masing sesuai

guru dengan nomor yang

telah disebutkan

guru, setelah selesai

menuliskan soal,

masing-masing

kelompok

berdiskusi

mendiskusikan

jawaban yang

merasa paling benar

dan tepat kemudian

ditulis di lembar

kerjanya

Langkah 7 Setelah pembacaan soal Tiap anggota

dan jawaban siswa ditulis kelompok

di dalam kotak, guru dan membacakan hasil


1

siswa mendiskusikan soal jawaban yang telah

yang telah diberikan tadi didiskusikan oleh

kelompoknya. Tiap

anggota kelompok

bergilir untuk

menjawab

pertanyaan dari guru

Langkah 8 Bagi pertanyaan yang siswa memberi tanda

dijawab dengan benar. √ dan langsung

berteriak horay atau

menyanyikan yel-

yelnya

Langkah 9 Nilai siswa dihitung dari Memperoleh nilai

jawaban yang benar dan pada kelompok yang

yang banyak berteriak benar dan banyak

horay berteriak horay

Langkah 10 Guru memberikan reward Memperoleh reward

pada kelompok yang dan nilai tertinggi

memperoleh nilai tertinggi yang diberikan guru

atau yang paling sering

memperoleh horay
1

c. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran course review

horay

Menurut Huda (2013 : 231) dalam bukunya menyatakan bahwa

Secara umum setiap strategi dalam pembelajaran mempunyai, kelebihan

dan kekurangan masing- masing begitupun dengan model Course

Review Horay jadi hal seperti ini penting diketahui oleh guru agar

penggunaanya tepat waktu dan sasaranya. Adapun kelebihan dari

kekurangan model pembelajaran Course Review Horay

1) Kelebihan model Course Review Horay

a) Strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk

dapat terjun ke dalamnya.

b) Metode yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan

sehingga suasana tidak menyenangkan.

c) Semangat belajar yang meningkatkan karena suasana

pembelajaran berlangsung menyenangkan.

d) Dan skill kerja sama antar siswa yang semakin tertatih.

2) Kekurangan model pembelajaran Course Review Horay

a) Penyamarataan nilai antara siswa pasif dan aktif.

b) Adanya peluang untuk curang.

c) Dan berisiko menganggu suasana belajar kelas lain.

5. Pengertian belajar

Istilah belajar merupakan hasil dari penguasaan ilmu pengetahuan

yang diungkapkan dalam bentuk perubahan perilaku yang menyangkut


1

yang harus dicapai oleh peserta didik selama belajar disekolah aspek

kognitif dalam arti penguasaan materi pelajaran dalam kelas, psikomotor

dalam arti kemampuan untuk mengungkap kembali penguasaan yang

dimiliki, dan sedangkan afektif dalam arti kemampuan peserta didik

mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu pengetahuan

(Sinar, 2018 : 30).

Menurut Syafaruddin (2019 : 79-80), hasil belajar adalah sebuah

kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil adalah

capaian dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara

individu maupun secara kelompok. Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Belajar secara umum dapat dirumuskan sebagai perubahan dalam

diri seseorang yang dinyatakan dengan adanya penguasaan pola sambutan

yang baru, berupa pemahaman, keterampilan, dan sikap sebagai proses hasil

pengalaman yang dialami (Suardi, 2018 : 11).

Menurut Suardi (2018: 14- 15) belajar secara umum dapat

dirumuskan sebagai perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan

dengan adanya penguasaan pola sambutan yang baru, berupa pemahaman,

keterampilan dan sikap sebagai proses hasil pengalaman yang dialami

perilaku belajar merupakan perilaku yang kompleks, karena banyak unsur

yang terlibat didalamnya, diantaranya adalah :


1

a. Tujuan, dasar dari aktivitas belajar adalah untuk memenuhi kebutuhan

yang dirasakan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu perilaku belajar

mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya

dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

b. Pola respon dan kemampuan yang dimiliki, setiap individu yang

memiliki pola respon yang dapat digunakan saat situasi belajar, dia

mempunyai cara merespon tersendiri dan hal itu berkaitan erat dengan

kesiapannya.

c. Situasi belajar yang dihadapi dapat mengandung berbagai alternatif

yang dapat dipilih. Alternatif yang dipilih dapat memberikan kepuasan

atau tidak, kadang-kadang mengandung ancaman atau tantangan bagi

individu dalam mencapai tujuan.

d. Penafsiran mencapai situasi, dalam menghadapi situasi individu harus

menentukan tindakan, yang harus dihindari, atau diambil dan yang

mana paling aman.

e. Reaksi atau respon, setelah pilihan dinyatakan, maka dapat dilakukan

seseorang dalam memenuhi kebutuhannya

6. Hasil Belajar

a. Pengertian hasil belajar

Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar merupakan perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam


1

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil

mencapai tujuan- tujuan pembelajaran.

Hasil belajar adalah pola pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar yang

menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru

yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar

tentang mata pelajaran tertentu (Widodo, 2013).

Menurut Rosyid (2019), Hasil belajar yang pada hakikatnya

merupakan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil dari proses

belajar yang efektif dengan mencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang nantinya menjadi tolak ukur dalam menentukan

prestasi belajar siswa. Dengan pembelajaran yang efektif akan

membentuk dan menghasilkan siswa yang mempunyai dasar

keterampilan, kompetensi dan gagasan sesuai dengan karakter mereka

masing-masing.

Prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang dicapai

oleh siswa yang berupa pengetahuan sikap, keterampilan dan kecakapan

yang biasanya dirumuskan dalam bentuk angka atau huruf-huruf dan


1

tanda penghargaan terhadap siswa yang dianggap berhasil dalam

pembelajaran (Firdianti, 2018)

Menurut Darmadi (2017) yang menjadi indikator utama hasil

belajar siswa yaitu :

1. Ketercapaian daya serap terhadap materi yang diajarkan, baik secara

individual maupun kelompok. Pengukuran daya serap ini biasanya

dilakukan dengan menetapkan kriteria ketuntasan belajar minimal

(KKM).

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai

oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Menurut Leonard dalam Ai Solihah (2016: 46) menyatakan

bahwa hasil belajar adalah kegiatan yang berhubungan dengan

perubahan tingkah laku manusia, yang diakibatkan oleh pengalaman. Hal

tersebut diperoleh dari pengetahuan, perilaku dan keterampilan, melalui

jalan latihan yang senantiasa dilandasi oleh itikad dan tujuan tertentu.

Menurut Husamah (2018: 19) hasil belajar akan tampak dalam

berbagai hal yaitu

1. Kebiasaan, misalnya siswa belajar bahasa berulang kali agar dapat

menghindari kecenderungan menggunakan kata yang keliru sehingga

terbiasa dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

2. Keterampilan, misalnya menulis dan berolahraga meskipun sifatnya

motorik namun itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti juga

kesadaran yang tinggi.


2

3. Pengamatan, misalnya siswa mampu mencapai pengertian yang benar

melalui proses menerima, menafsirkan dan memberi rangsangan yang

masuk melalui indera-indera secara obyektif.

4. Berpikir asosiatif, mengasosiasikan sesuatu dengan cara mengingat.

5. Berpikir rasional dan kritis, menggunakan prinsip dan dasar

pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis.

6. Sikap, kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi baik atau

buruk terhadap orang maupun barang tertentu dengan pengetahuan.

7. Inhibisi, menghindari hal yang mubazir.

8. Apresiasi, menghargai karya yang bermutu

9. Perilaku afektif, perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut,

marah sedih, gembira dan sebagainya.

b. Tipe- tipe hasil belajar

Menurut Subur (2015), dalam buku The Conditioning of

Learning karangan Gagne, hasil belajar ada lima, yaitu:

1. Informasi verbal, yaitu hasil belajar yang berupa kemampuan untuk

menyediakan respon yang bersifat spesifik terhadap stimulus yang

spesifik pula. Atau kemampuan mengingat atau menghafal informasi.

Contoh: kemampuan menyebutkan, mengidentifikasi dan

menjelaskan.

2. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan yang berupa tindakan

bersifat fisik dan penggunaan otot untuk melakukan suatu tindakan,


2

kemampuan eksekusi atau pelaksanaan suatu tindakan untuk

mencapai hasil tertentu.

3. Sikap atau attitude, yaitu kondisi internal yang dapat mempengaruhi

pilihan individu dalam melakukan suatu tindakan. Sikap menunjukkan

adanya suatu kecenderungan yang dimiliki oleh seseorang dalam

berperilaku. Sikap bisa berupa keyakinan dan pilihan seseorang yang

mempengaruhi cara seseorang bertindak dalam menghadapi suatu

situasi atau kondisi. Karakteristik penting dari pembelajaran pada

ranah sikap adalah kemungkinan untuk tidak dapat dicapai dalam

waktu pendek, untuk menanamkan sikap dalam diri siswa diperlukan

waktu yang relatif cukup lama. Karena itu domain sikap ini tidak

dapat dicapai segera setelah siswa selesai mengikuti aktivitas

pembelajaran.

4. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan dalam melakukan analisis

dan modifikasi simbol-simbol kognitif atau informasi. Keterampilan

intelektual dilakukan dengan cara mempelajari dan menggunakan

konsep dan aturan untuk mengatasi permasalahan.

5. Strategi kognitif, yaitu kemampuan metakognitif yang diperlihatkan

dalam bentuk kemampuan berpikir tentang proses berpikir (think how

to think) dan belajar bagaimana belajar (learn how to learn).


2

c. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Susanto (2013 : 12) hasil belajar yang dicapai oleh

peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

1) Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Meliputi:

kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,

kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar diri

peserta didik, yang mempengaruhi hasil belajarnya. Meliputi :

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan yang morat-marit

keadaan ekonominya, pertengkaran suami dan istri, perhatian

keluarga yang kurang terhadap anaknya serta kebiasaan sehari-hari

berperilaku yang kurang baik dari orang tua akan berpengaruh dalam

hasil belajar peserta didik.

d. Manfaat hasil belajar

Manfaat hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah

laku seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik setelah mengikuti proses belajar mengajar tertentu.

Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-

perubahan yang tampak pada siswa merupakan akibat dari proses

belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang ditumbuhkan

melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh


2

guru dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar siswa,

dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat

keberhasilan Pendidikan. Hasil belajar harus menunjukkan perubahan

menjadi lebih baik, sehingga bermanfaat untuk menambah pengetahuan,

lebih memahami sesuatu yang belum dipahami, lebih mengembangkan

pengetahuannya, memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal, dan

lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya (Syaputra, 2020 : 27).

e. Jenis- jenis hasil belajar

Menurut Aminah (2018) hasil belajar secara garis besar terbagi

dalam tiga ranah, yaitu:

1. Hasil belajar kognitif Pada bidang kognitif mencakup hasil belajar

mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan

mengevaluasi.

2. Hasil belajar afektif Hasil belajar pada ranah afektif berkenaan

dengan nilai. Menurut Krathwol yaitu penerimaan, responding,

penilaian, organisasi dan karakteristik nilai atau internalisasi.

3. Hasil belajar psikomotor Hasil belajar psikomotorik adalah gerakan

refleks (keterampilan pada gerakan tidak sadar), keterampilan pada

gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual, termasuk

didalamnya membedakan visual, membedakan auditif motoris dan

lain-lain, kemampuan bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan

dan ketepatan, gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan

sederhana sampai keterampilan yang kompleks, kemampuan yang


2

berkaitan dengan non-decursive seperti gerakan ekspresif dan

interpretative.

7. Materi virus

a. Pengertian virus

Virus berasal dari bahasa latin (Virion yang berarti racun).Virus

ditemukan pertama kali oleh ahli biologi dari Rusia bernama Ivano sky

(1892) dan Beijerinck (1899) ilmuwan berkebangsaan Belanda, dari hasil

penelitiannya mengenai penyakit tanaman tembakau. Virus yang

ditemukan kini dikenal dengan nama TMV (Tobacco Mosaic Virus).

Hingga saat ini virus dianggap sebagai organisme berukuran kecil.

Tubuhnya belum dapat disebut sel, karena hanya tersusun atas materi

genetika berupa Deoxyribonucleic Acid (DNA) atau Ribonucleic Acid

(RNA) dengan selubung protein. Virus tidak memiliki komponen-

komponen sel lainnya. Dengan menggunakan mikroskop elektron, dapat

diketahui berbagai macam ciri virus, seperti bentuk, ukuran dan struktur

tubuhnya (Prawirohartono, 2014: 59).

b. Ciri-ciri virus

Anshori (2009: 58-59), mengemukakan bahwa virus memiliki ciri

dan struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini

karena virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh

sistem genetika. Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan,

adalah sebagai berikut.


2

1. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit

intraseluler obligat, misalnya dikembang biakan di dalam embrio

ayam yang masih hidup

2. Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok

taksonomi lainnya. Ukuran virus yang paling kecil memiliki ukuran

diameter 20 nm dengan jumlah gen 4, lebih kecil dari ribosom dan

yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang paling

besar dengan diameter 80 nm (virus Ebola) juga tidak dapat dilihat

dengan mikroskop cahaya sehingga pengamatan virus

digunakanmikroskop elektron.

3. Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya

(materi atau partikel genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga

virus RNA

4. Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan juga tidak memiliki

ribosom ataupun perangkat/organel sel lainnya, namun beberapa virus

memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi dengan

melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes

5. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang

tertentu. Jenis inang yang dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran

inang, yang penentuannya tergantung pada evolusi pengenalan yang

dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian“lock and

key atau lubang kunci” antara protein di bagian luar virus dengan

molekul reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang.


2

Beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga

dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa spesies.

Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam

dan juga manusia, virus rabies dapat menginfeksi mamalia termasuk

rakun, singa, anjing dan monyet

6. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi

yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan

pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam

selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley Miller,

bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel

hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi

menjadi kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga

virus dapat juga dikatakan organisme hidup

7. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai

tunggal atau single heliks) yang dimiliki oleh organis melainnya,

genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda, RNA untai

ganda, DNA untai tunggal atau pun dapat juga RNA untai tunggal,

tergantung dari tipe virusnya.

Virus ditemukan di hampir setiap jenis organisme yang telah

banyak diteliti sifat dan keberadaannya. Namun setiap jenis virus dapat

mengalami replikasi hanya dalam jenis sel tertentu. Sel-sel yang cocok

untuk virus tertentu secara kolektif disebut inang. Organisme tertentu

sering memiliki lebih dari satu jenis virus. Hal ini menunjukkan bahwa
2

jenis virus lebih banyak dari pada jenis organisme. Pada saat ini hanya

beberapa ribu jenis virus yang telah ditemukan (Baktir, 2017: 76).

Gambar 2.1 Struktur Bakteriofaga


8. Hubungan antara model course review horay dan virus

Mempelajari biologi dibutuhkan suatu model pembelajaran yang

dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang berbasis

pengetahuan akademik dan konteks untuk memecahka nmasalah sehingga

materi yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran dapat

tersampaikan dengan baik. Materi virus merupakan materi yang tidak

dapat diamati secara langsung oleh indera penglihata nmanusia, misalnya

untuk memperlihatkan bentuk dan struktur tubuh virus, proses replikasi

virus. Dengan adanya model pembelajaran Course Review Horay tentunya

informasi- informasi tentang pembelajaran virus akan tersampaikan

dengan baik. Hal ini sesuai dengan sintaks pembelajaran Course Review

Horay yang dimana pada langkah Course siswa dapat berperan bebas

dalam menentukan jawaban pada pertanyaan Review menjelaskan tentang


2

pengulangan kembali materi- materi yang diajarkan guru beserta soalnya

dan horay dapat dikatakan sebagai tahap akhir yang membuat siswa lebih

semangat dalam pembelajaran. Maka berdasarkan sintaks dari model

pembelajaran Course Review Horay maka dapat disimpulkan dengan baik

bahwa model ini lebih menekankan keaktifan siswa yang lebih tinggi dan

sesuai dengan materi virus yang akan diajarkan memang lebih baik jika di

aplikasikan dengan model pembelajaran yang di iringi dengan games

seperti Course Review Horay ini.

B. Hasil Penelitian Relevan

1. penelitian yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Course Review

Horay Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di MA

Sabilul Hasanah Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Kabupaten

Banyuasin “ oleh Tri dkk Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang 2019. Hasil dari penelitian yaitu: model pembelajaran course

review horay memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa

2. Penelitian yang berjudul “ Penerapan Metode Course Review Horay

disertai Modul Keanekaragaman Reptil untuk Meningkatkan Minat dan

Hasil Belajar Biologi Siswa di MA Ibnul Qoyyim Putri “ oleh Puji lestari

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014. Hasil dari

penelitian yaitu: metode Course Review Horay disertai modul

keanekaragaman reptilia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada


2

aspek kognitif kelas X semester MA Ibnu Qoyyim Putri tahun pelajaran

2013/2014 pada sub materi pokok Vertebrata.

3. Penelitian yang berjudul ” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Course Review Horay dan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Pokok Bahasan Ekosistem Di Kelas VII MTS Madani

Alauddin Pao-Pao” oleh Marsella Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Alauddin Makassar 2014. Hasil

dari penelitian yaitu: penelitian ini dilakukan di Mts Madani Alauddin

Makassar Pao-Pao dengan menggunakan kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II. Siswa kelas VII A (20 orang) sebagai kelas eksperimen I

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay

sedangkan siswa kelas VII B(20 orang) sebagai kelas eksperimen II diajar

dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction. Data yang

dikumpulkanpenulis dalam penelitian yaitu berupa data hasil belajar siswa

yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar yang

diberikan sebagai tes kemampuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

4. Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) terhadap hasil belajar

biologi di SMA Negeri 11 Palembang” oleh Jayu dkk Pendidikan Biologi

FKIP Universitas sriwijaya 2013. Hasil dari penelitian yaitu: terdapat

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay


3

(CRH) dengan demikian mengajar dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe CRH dapat memberikan hasil yang baik.

5. penelitian yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Course Review

Horay Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di MA

Sabilul Hasanah Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Kabupaten

Banyuasin “ oleh Puput Maryati Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden

Fatah Palembang 2018. Hasil dari penelitian yaitu: pengaruh model

pembelajaran Course Review Horay terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran biologi di Ma sabilul hasanah merupakan sebuah

penelitian yang dilakukan guna mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran course review horay terhadap hasil belajar kognitif siswa

pada mata pelajaran biologi. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap

yaitu: perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

C. Kerangka pikir

Peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan untuk memecahkan

persoalan pendidikan di Indonesia. Mutu pendidikan harus diperhatikan

untuk mencapai tujuan pendidikan, sedangkan mutu sendiri dapat dilihat dari

keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran.Siswa dan guru

diharapkan dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa

sebagai siswa, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.
3

Guru sebagai seorang pendidik dituntut untuk memilih model

pembelajaran yang efektif dan mengenai pada tujuan yang diharapkan salah

satunya dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Hal ini

dimaksudkan agar siswa mau mengikuti pembelajaran dengan antusias,

sehingga mata pelajaran yang dipelajari akan lebih mudah terekam pada

memori siswa. Untuk itu guru dapat menggunakan model pembelajaran yang

menyenangkan.

Berdasarkan penjelasan diatas, penerapan model Pembelajaran

Course Review Horay diharapkan mampu memperoleh hasil yang maksimal

dari siswa dan siswa mampu memahami materi khususnya pada pokok

bahasan virus serta dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam belajar

biologi. Untuk memudahkan pemahaman tersebut kerangka berpikir dapat

dilihat pada bagian bawah ini.

Permasalahan yang dihadapi di SMAN 2 Maros


yaitu rendahnya hasil belajar siswa dan belum mencapai kkm

Guru dituntut memilih model pembelajaran yang


efektif dalam pembelajaran

Penerapan model pembelajaran course review horay dapat melibatkan siswa secara ak

Mampu meningkatkan hasil belajar dan


mencapai kkm

Bagan 2.1 Kerangka Pikir


3

D. Hipotesis

Berdasarkan masalah yang ada dan kajian pustaka yang telah

dipaparkan, maka dapat dirumuskan bahwa hipotesis dalam penelitian ini

yaitu ada pengaruh penerapan model Course Review Horay terhadap hasil

belajar biologi siswa pada materi virus kelas X SMAN 2 Maros?


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu

disebut dengan eksperimen pura-pura yang memiliki kesamaan dengan

true experiment bedanya adalah dalam pengontrolan variabel hanya

saja control tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya (Sugiyono, 2018)

2. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu Pretest-Posttest Control

Group Desain. Dalam penelitian ini, sebelum proses pembelajaran

terlebih dahulu dilakukan Pretest untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa. Kemudian dilakukan

penelitian dengan memberikan perlakuan yang berbeda, yaitu pada

kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu penerapan model

pembelajaran Course Review Horay sedangkan pada kelas kontrol

tetap menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah

diberikan perlakuan, kedua kelas akan dilakukan posttest untuk

mengetahui hasil belajar siswa. Adapun desain penelitian menurut

Sugiyono (2018) pada tabel berikut.

33
3

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Prettest Treatment Posttest

R¹ O1 X O3

R² O2 Y O4

Sumber: Sugiyono, 2018

Keterangan :
R¹&R² : Kelompok eksperimen dan kontrol.
O¹&O² : Kedua kelas yang diberikan prettest untuk mengetahui
kemampuan awalnya
O3&O4 : Kedua kelas diberikan posttest dengan butir soal yang sama
untuk mengetahui hasil perlakuan
X : perlakuan pada kelas eksperimen dengan penerapan model
pembelajaran Course Review Horay
Y : perlakuan pada kelas kontrol yang tetap menggunakan model
pembelajaran konvensional

3. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat.Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya

perubahan, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang

menjadi variabel bebas dan variabel terikat yaitu:

a. Variabel X (variabel bebas) : Model pembelajaran Course Review

Horay

b. Variabel Y (variabel terikat) : Hasil belajar siswa

4. Waktu dan Tempat

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada tahun ajaran

2020/2021 semester ganjil. Penelitian dilaksanakan di SMAN 2 maros


3

yang berlokasi di jalan lappa pai kelurahan Mario pulana Kec, Camba

Kab. Maros

5. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini yaitu :

a. Observasi

1. Membuat surat izin penelitian untuk observasi ke sekolah

2. Bertemu dengan kepala sekolah untuk menyampaikan maksud dan

tujuan dengan membawa surat izin penelitian untuk observasi.

3. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian.

4. Melakukan wawancara dengan salah seorang guru biologi mengenai

permasalahan dalam pembelajaran biologi yang ada di SMAN 2

Maros

5. Mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.

b. Persiapan

1. Menentukan model pembelajaran Course Review Horay, sebagai

solusi dari permasalahan yang didapatkan setelah melakukan

observasi di SMAN 2 maros.

2. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen yang

diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

course review horay serta kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan dengan model Course Review Horay.

3. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


3

4. Membuat instrumen penelitian berupa pretest dan posttest yakni tes

tertulis berupa soal pilihan ganda

5. Melakukan uji validasi perangkat dan instrumen pembelajaran

kepada dosen validator.

c. Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021 di

SMAN 2 Maros kelas X MIPA 2 dengan materi virus . Penelitian

dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, dimana:

1. Pertemuan 1 digunakan untuk pretest untuk mengetahui kemampuan

awal siswa sebelum diterapkan pembelajaran Course Review Horay

2. Pertemuan 2 /3 digunakan untuk proses pembelajaran

3. Pertemuan 4 digunakan untuk posttest untuk mengetahui

kemampuan siswa setelah diterapkan model pembelajaran Course

Review Horay

d. Evaluasi

1. Melakukan pretest diawal pembelajaran dan posttestdi akhir

penelitian pada semua kelas yang menjadi sampel penelitian, berupa

30 butir soal pilihan ganda.

2. Setelah data hasil evaluasi pembelajaran diperoleh, selanjutnya

melakukan analisis data.

3. Menyusun laporan hasil penelitian


3

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA

SMAN 2 maros yang terdiri dari 3 rombel populasi dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2: Jumlah Populasi Kelas X MIPA SMAN 2 Maros

Rombel Jumlah Siswa

X MIPA 1 23 siswa

X MIPA 2 20 siswa

X MIPA 3 20 siswa

Jumlah 63 Siswa

Sumber : SMAN 2 Maros (2020)

2. Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yaitu purposive

sampling. Dalam penelitian ini kelas yang digunakan sebagai sampel yaitu

kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 3 sebagai

kelas kontrol dengan beberapa pertimbangan yaitu jumlah siswa di kelas

sama , kemampuan akademis cenderung sama dan hasil belajar siswa sama

pula. Sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai

berikut
3

Tabel 3.3: Sampel penelitian kelas X MIPA SMAN 2 Maros

Rombel Jumlah Siswa

X MIPA 2 20

X MIPA 3 20

Jumlah 40

Sumber : SMAN 2 Maros (2020)

C. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model

pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa dengan menggunakan

soal, dimana siswa menuliskan jawaban di dalam kotak kemudian nilai

yang paling banyak akan diberikan kepada kelompok yang paling cepat

menjawab dengan benar dan banyak berteriak horay. Di dalam model ini

siswa dituntut bekerja sama agar hasil dari kelompok maksimal hal ini

yang akan membuat nilai siswa meningkat.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang diperoleh

baik sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

D. Instrumen Penelitian

Adapun jenis instrumen penelitian yang digunakan untuk mengambil

data pada penelitian adalah Tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal

pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar kognitif biologi siswa pada

materi
3

virus. Tes ini diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen

yang digunakan yaitu lembar observasi siswa dan lembar kerja siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Tes

Tes dilakukan melalui pemberian pretest dan posttest pada

pembelajaran virus. Tes yang diberikan berupa pilihan ganda yang terdiri

dari 30 butir soal

2. Non tes

a. Observasi

Observasi dilakukan terhadap siswa beserta proses pembelajaran yang

menyertainya. Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat keterlaksanaan

model Course Review Horay yang diterapkan di kelas. Objek pengamatan

mencakup seluruh proses kegiatan belajar mengajar di kelas meliputi

kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran

b. Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan untuk memberikan gambaran visual pada

kegiatan belajar mengajar di kelas. Dokumentasi berupa foto pada saat

pembelajaran biologi menggunakan model pembelajaran Course Review

Horay. Kejadian yang didokumentasi seperti kegiatan diskusi. Presentasi

siswa dan pelaksanaan tes


4

F. Teknik Analisis Data

Pada teknik analisis data, pengolahan data hasil penelitian

menggunakan dua teknik statistik, yaitu statistika deskriptif dan statistic

inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistic deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 24.0 for Windows. Analisis statistic deskriptif dilakukan untuk

mengetahui nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa dan kreativitas siswa,

interval kelas, standar deviasi ,nilai maksimum dan nilai minimum.

Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa, baik

pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan menggunakan

pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan tahun 2017 yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi

Nilai Hasil Belajar Kategori

93-100 Sangat baik

84-92 Baik

75-83 Cukup

0-74 Kurang

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017


4

Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika memenuhi

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Nilai Hasil Belajar Kategori

< 75 Tidak tuntas

≥ 75 Tuntas

Sumber : (Kemendikbud, 2017)

Uji Normalitas N-Gain

Uji N-Gain digunakan untuk mengukur seberapa besar pemahaman

siswa setelah dilaksanakan pembelajaran setiap tes diberikan pada awal

dan akhir pertemuan, dan kenaikan siswa dalam pemahaman ditandai oleh

gain. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Uji tersebut

digunakan untuk mengetahui aktivitas peningkatan. Hasil dari N-gain ini

dijadikan perbandingan antara sebelum dan sesudah pembelajaran

dilakukan. Adapun kategori nilai Uji N-Gain sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kategori Nilai Uji N-Gain


Skor N-Gain Kategori

N-gain > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ N-gain ≥ 0,7 Sedang

N-gain < 0.3 Rendah


4

2. Analisis Statistik Inferensial

Pada analisis statistic inferensial dilakukan beberapa pengujian

untuk keperluan pengujian hipotesis. Pertama dilakukan pengujian dasar

yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS

versi 24.0 for Windows dengan statistik uji Shapiro wilk. Persyaratan

data tersebut berdistribusi normal jika probabilitas atau p> taraf

signifikansi (α), dimana α adalah 0,05.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 24.0

for Windows menggunakan uji Independent Sample T-test .Taraf

signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05. Bila taraf signifikan data

yang lebih besar dari 0,05 maka varian kelompok data homogen.

Sebaliknya, jika taraf signifikan data menghasilkan data yang lebih

kecil dari 0,05 maka varian kelompok tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 24.0 for windows dengan statistik uji Independent t-test.

Dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05

maka hipotesis diterima dan jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka

hipotesis ditolak.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di SMAN 2 Maros

pada siswa kelas X semester ganjil pada Tahun Ajaran 2020/2021 tentang

pengaruh penerapan model pembelajaran Course Review Horay terhadap

hasil belajar biologi siswa pada materi virus kelas X SMAN 2 maros.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua kelas sebagai

sampel yaitu X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan Course

review horay dan X MIPA 3 sebagai kelas kontrol dengan perlakuan

Konvesional dengan jumlah populasi sampel masing-masing 20 siswa. Data

yang diperoleh melalui instrumen penelitian bertujuan untuk menjawab

rumusan masalah. Adapun hasil penelitian didapatkan melalui analisis data

secara deskriptif dan statistik inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

a. Deskripsi Hasil Belajar Virus Kelas Eksperimen dan kelas kontrol

Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakan terhadap kelas

X MIPA 2 yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas eksperimen dengan

perlakuan model pembelajaran Course review horay di peroleh hasil

belajar kognitif yaitu nilai minimum pada Pretest adalah 43

43
4

sedangkan nilai minimum Posttest adalah 77 . Untuk nilai

maksimum Pretest adalah 77 dan nilai maksimum Posttest 97 adalah .

Sedangkan pada kelas kontrol X MIPA 3 menggunakan

model pembelajaran sesuai yang diterapkan oleh guru yaitu

Konvesional dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang diperoleh hasil

belajar kognitif yaitu nilai minimum untuk Pretest adalah 37 dan nilai

minimum Posttest adalah 43 . Untuk nilai maksimum Pretest yaitu

67 dan nilai maksimum Posttest yaitu 83 .Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen


Statistik

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Ukuran sampel 20 20 20 20

Skor tertinggi 67 83 77 97

Skor terendah 37 43 43 77

Skor rata-rata 49,05 65,25 56,70 86,15

Standar Deviasi 8,185 11,521 10,322 5,967

Berdasarkan tabel 4.1 di atas nilai posttest dapat dilihat

dengan jelas perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.


4

Nilai rata-rata (mean) Pretest siswa pada kelas eksperimen adalah

56,70 dan nilai rata-rata Posttest adalah 86,15. Sedangkan pada kelas

kontrol nilai rata-rata (mean) pretest adalah 49,05 dan nilai rata-rata

Posttest adalah 65,25 . Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas

eksperimen termasuk ke dalam kategori baik dan kelas kontrol

termasuk ke dalam kategori kurang. Berdasarkan interval yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun

2017. Untuk mempermudah mengetahui kategori siswa berdasarkan

skor yang didapat sesuai dengan interval yang telah ditetapkan.

Berikut tabel distribusi frekuensi dan persentase Pretest dan posttest

kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 di

bawah ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pretest
dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nilai
hasil Eksperimen Kontrol Kategori
belajar Presentas Presentas Present Present
Pretest Posttest Pretest Posttest
e (%) e (%) ase (%) ase (%)
Sangat
93-100 0 0 5 25% 0 0 0 0
baik
84-92 0 0 6 30% 0 0 0 0 baik
75-83 2 10% 9 45% 0 0 6% 30% cukup
0-74 18 90% 0 0 0 0 14% 70% kurang
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa siswa

dengan kategori kurang dengan interval nilai 0-74 pada kelas

eksperimen untuk pretest yaitu 18 siswa dan posttest tidak terdapat

siswa yang tergolong kedalam kategori kurang , dan kelas kontrol

untuk pretest yaitu 20 siswa dan posttest yaitu 14 siswa. Siswa

dengan kategori cukup dengan interval nilai 75-83 pada kelas


4

eksperimen untuk pretest yaitu 2 siswa dan posttest yaitu 9 siswa,

dan kelas kontrol pada pretest tidak terdapat siswa dan posttest yaitu

6 siswa. Siswa dengan kategori baik dengan interval nilai 84-92

pada kelas eksperimen untuk pretest tidak terdapat siswa dan

posttest yaitu siswa 6, dan untuk kelas kontrol pada pretest dan

posttest tidak terdapat siswa yang berada pada interval tersebut.

Sedangkan siswa dengan kategori sangat baik dengan interval nilai

93-100 pada kelas eksperimen untuk pretest tidak terdapat siswa dan

posttest yaitu 5 siswa, dan kelas kontrol siswa pada pretest dan

posttest tidak terdapat didalam interval tersebut. Untuk lebih

mengetahui mengenai kriteria ketuntasan Minimal (KKM)

berdasarkan interval nilai di atas maka dapat dilihat pada tabel 4.3

dan 4.4 berikut ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada


Pretest di Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol.
Nilai Eksperimen Kontrol

Hasil Kategori Presentase Presentase


Frekuensi Frekuensi
Belajar (%) (%)

Tidak
< 75 18 90 20 100
Tuntas

≥75 Tuntas 2 10 0 0

Jumlah 20 100 20 100


4

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada


posttest di Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol.
Nilai Eksperimen Kontrol

Hasil Kategori Presentase Presentase


Belajar Frekuensi Frekuensi
(%) (%)

Tidak
< 75 0 0 14 70
Tuntas

≥75 Tuntas 20 100 6 30

Jumlah 20 100 20 100

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 diatas dapat diketahui

bahwa untuk pretest siswa yang berada di kategori tidak tuntas pada

kelas eksperimen sebanyak 18 siswa dengan persentase 90% pada

dan 2 siswa tuntas dengan persentase 10%. Sedangkan pada kelas

kontrol untuk pretest yaitu 20 siswa tidak tuntas dengan persentase

100% dan untuk yang tuntas tidak ada dengan persentase

0%.Sedangkan pada posttest siswa pada kelas eksperimen dengan

kategori tidak tuntas tidak ada dan yang tuntas yaitu 20 siswa

dengan persentase 100% sedangkan untuk kelas kontrol siswa yang

tidak tuntas yaitu 14 dengan persentase 70% dan yantuntas hanya 6

siswa dengan persentase 30%. Dari data tersebut menunjukkan

kategori tuntas lebih banyak pada kelas eksperimen setelah

menerapkan model pembelajaran Course review horay dibandingkan

kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Konvesional.


4

Untuk memperjelas sebaran data nilai Posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat histogram frekuensi pada

gambar 4.1 sebagai berikut :

90 86.15
80
70 65.25
60 56.7
50 49.05
40
30
20
10
0

Pre-test Kontrol Post-test Pre-test Post-test


Kontrol EksperimenEksperimen

Pre-test KontrolPost-test Kontrol


Pre-test EksperimenPost-test Eksperimen

Gambar 4.1. Histogram Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas


Kontrol
c. Uji Normalitas Gain (N-Gain)

Uji normalitas gain berguna untuk mengetahui perbandingan

antara nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun kontrol.

Adapun hasil perhitungan uji N-Gain adalah sebagai berikut


4

Tabel 4.5 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain)

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N- N-
Pretest Posttest Kategori Pretest Posttest Kategori
Gain Gain

Jumlah
20 siswa 20 siswa
siswa

Nilai
39,54 81,34 16,2 Sedang 48,51 70,09 29,45 Sedang
rata-rata

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk kategori sedang,

namun kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi dari kelas kontrol

dengan selisih sebesar 13,25.

Untuk memperjelas sebaran data nilai n-gain kelas eksperimen

dan kelas kontrol dapat dilihat histogram frekuensi pada gambar 4.2

sebagai berikut :

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pre-Test Post-Test N Gain
Kontrol 49.05 65.25 16.2
Eksperimen 56.7 86.15 29.45
5

Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan

penggunaan model pembelajaran Course Review Horay sebagaimana

pada tabel statistik deskriptif juga didukung dengan data hasil observasi

aktivitas siswa. Adapun hasil observasi aktivitas siswa selama 2 kali

pertemuan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Course Review Horay pada materi

virus cukup efektif, hal ini dapat dilihat dari ketercapaian persentase rata-

rata aktivitas siswa yang diperoleh selama pembelajaran. Berikut ini

merupakan tabel persentase aktivitas siswa pada materi virus dengan

penggunaan model Course Review Horay pada tabel 4.6

Tabel 4.6 persentase aktivitas siswa dengan penggunaan model


Course Review Horay
Pertemuan Persentase Kriteria

I 49,06% Cukup aktif

II 70,62% Aktif

Rata-rata 59,84% Cukup aktif

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa keaktifan siswa

selama 2 pertemuan proses pembelajaran pada materi sistem virus,

termasuk dalam kategori cukup aktif. Dimana pada pertemuan 1

mencapai 49,06% yang merupakan kategori cukup aktif dan pertemuan

ke-2 merupakan kategori aktif. Sehingga rata-rata keseluruhan persentase

keaktifan siswa adalah 59,84% yang termasuk kedalam kategori cukup

aktif. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model Course


5

Review Horay pada materi virus, dapat meningkatkan keaktifan siswa

selama proses pembelajaran.

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk

keperluan pengujian hipotesis. Pertama dilakukan pengujian dasar yaitu

uji normalitas, dan uji homogenitas. Setelah itu, dilakukan analisis

kovarian untuk keperluan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas

data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS

Versi 24,0.Hasil uji normalitas data dapat disimpulkan dengan

ketuntasan taraf signifikan ɑ = 0,05 yaitu> ɑ maka data tersebut normal

sedangkan jika nilai analisis data < ɑ maka data tersebut tidak normal,

data kelas eksperimen dan data kelas kontrol lebih besar dari nilai ɑ =

0,05 maka kedua data tersebut dikatakan berdistribusi normal. Berikut

hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :


5

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas

Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test

Eksperimen Kontrol Kontrol


Eksperimen

Shapiro- Statistik 0.930 0.939 0.950 0.953

Wilk
Df 20 20 20 20

Sig. 0.157 0.226 0.373 0.409

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh homogen atau tidak. Pengujian homogenitas menngunakan

Uji Homogenity Of Variancetest pada One-Way Anova Melalui SPSS

versi 24,0.

Hasil uji homogenitas data dapat disimpulkan dengan

membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikan sebesar 0,05

dengan pengambilan keputusan jika nilai signifikan lebih besar dari

0,05, maka variansi setiap sampel sama (homogen). Dan jika nilai

signifikan kurang dari 0,05, maka setiap sampel tidak sama (tidak

homogen).Berikut hasil uji homogenitas dapat dilihat pada 4.8 berikut :


5

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas

Hasil belajar siswa

Levene Df1 Df2 Siq


statistic

2,767 3 76 0,067

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa data dalam

penelitian ini homogen. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig ɑ = yaitu > ɑ

yang berarti nilai signifikansi data pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol jauh lebih besar daripada taraf signifikan uji yaitu 0,05 dengan

demikian kedua data penelitian diatas dikatakan homogen. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran C.2.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada pengaruh model

pembelajaran Course Review Horay terhadap hasil belajar virus.

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan analisis

Independent sample t-test dengan bantuan SPSS versi 24,0.

Hasil uji hipotesis data dapat disimpulkan dengan

membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikansi sebesar

0,05 dengan pengambilan keputusan jika nilai signifikansi kurang dari

0.05, maka hipotesis ada pengaruh. Dan jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05, maka hipotesis tidak ada pengaruh. Berikut hasil uji

hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.


5

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis

Statistik Posttest

Sig(2-tailed) 0,000

Tingkat Sig (α) 0,04

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa, hasil Sig. (2-

tailed) 0,000 pada kelas eksperimen menunjukkan nilai kurang dari

0,04 maka hipotesis diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh model pembelajaran Course Review Horay terhadap hasil

belajar siswa pada materi virus kelas X SMAN 2 Maros.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif untuk data pretest pada

kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan model

Course Review Horay, rata- rata hasil belajar yang diperoleh sebesar 56,70

sedangkan pada kelas X MIPA 3 sebagai kelas kontrol yang diajar dengan

menggunakan model konvensional rata- rata hasil belajar yang diperoleh

sebesar 49,05. Sedangkan untuk data posttest untuk kelas X MIPA 2

sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan model Course Review

Horay rata-rata hasil yang diperoleh sebesar 86,15 sedangkan pada kelas X

MIPA 3 sebagai kelas kontrol yang diajar menggunakan model

konvensional rata- rata hasil belajar yang diperoleh 65,25. Dari data

tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas yang diajar

dengan menggunakan model Course Review Horay lebih tinggi


5

dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan

menggunakan pembelajaran model konvesional.

Hal ini dikarenakan model pembelajaran Course Review Horay

merupakan salah satu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

konsep materi pelajaran biologi dimana mendorong siswa untuk dapat

terjun langsung ke dalamnya serta melatih kerjasama siswa sehingga dapat

menarik perhatian siswa dan meningkatkan motivasi siswa untuk fokus

pada pelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Jayu, dkk (2013) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa dengan menerapkan model

pembelajaran tipe Course Review Horay dengan demikian mengajar dengan

menerapkan model pembelajaran Course Review Horay dapat memberikan

hasil yang baik.

Dalam model pembelajaran Course Review Horay siswa dibentuk

dalam kelompok dan soal tersebut dibacakan oleh guru dan siswa

menuliskan jawaban di dalam kotak yang sudah dibuat oleh siswa.

Kemudian nilai yang paling banyak akan diberikan kepada kelompok yang

paling cepat menjawab dengan benar dan yang banyak berteriak horay. Di

dalam model ini siswa dituntut untuk bekerja sama agar hasil dari kelompok

dapat maksimal hal inilah yang akan membuat siswa dalam kelas dan

menyebabkan nilai siswa meningkat.

Untuk membuktikan kebenaran dari ada tidaknya pengaruh Course

Review Horay terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi virus, maka
5

dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Independent Sample T-

Test yang menunjukkan bahwa model pembelajaran Course Review Horay

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar biologi. Hal ini dibuktikan dengan

peroleh nilai p= 0.000 dimana nilai signifikan p= 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Dengan demikian dapat ditanyakan bahwa Hipotesis diterima sehingga

kesimpulannya adalah terdapat pengaruh model pembelajaran Course

Review Horay terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi virus kelas

X SMAN 2 Maros.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat menggambarkan tentang

sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi virus setelah proses

pembelajaran dengan model Course Review Horay sehingga hasil belajar

siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Adapun beberapa alasan mengapa nilai hasil belajar siswa yang diajar

dengan model Course Review Horay lebih tinggi dibandingkan dengan hasil

belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional karena model

pembelajaran Course Review Horay memiliki beberapa kelebihan. Hal ini

sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Hasanah (2018) menyatakan

bahwa kelebihan model pembelajaran Course Review Horay yaitu

pembelajaran yang lebih menarik karena siswa lebih semangat dalam

menerima materi yang akan disampaikan oleh guru karena banyak diselingi

dengan game, mendorong siswa untuk dapat terjun kedalam situasi

pembelajaran siswa lebih bersemangat karena suasana belajar


5

Peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model Course

Review Horay tersebut juga didukung dengan data hasil observasi aktivitas

siswa. Pada pertemuan pertama hasil observasi siswa yang di dapatkan yaitu

49,06%, kemudian pada pertemuan kedua terdapat 70,62%. Hasil observasi

aktivitas siswa selama dua kali pertemuan di dalam kelas, menunjukkan

bahwa pembelajaran yang menggunakan model Course Review Horay pada

materi virus efektif untuk digunakan. ketercapaian persentase rata-rata yang

diperoleh selama pembelajaran yaitu mencapai 59,84%, yang menunjukkan

bahwa kategori keaktifan siswa dengan menggunakan model Course Review

Horay termasuk dalam kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan

siswa dalam belajar sangat terlihat, mulai dari tahap pembagian kelompok,

diskusi bersama, dan penyimpulan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa terdapat

pengaruh model Course Review Horay terhadap hasil belajar siswa pada

materi virus, hal ini disebabkan karena pada model Course Review Horay

melibatkan keaktifan siswa. Dengan keterlibatan siswa sepenuhnya selama

proses pembelajaran dengan bimbingan guru, akan membuat pemahaman

siswa terhadap suatu materi semakin kuat, dan hal tersebut dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil dan data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa

pembelajaran biologi pada materi virus dengan penggunaan model Course

Review Horay merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang efektif

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil


5

belajar biologi yang lebih baik pada siswa kelas X MIPA SMAN 2 Maros.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri dkk (2019)

yaitu model pembelajaran course review horay memiliki pengaruh terhadap

hasil belajar siswa


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian yang

diajukan, serta hasil penelitian yang didasarkan pada analisis data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil dari penelitian yang dilakukan untuk penerapan model

pembelajaran Course Review Horay di kelas eksperimen didapatkan

hasil yaitu untuk kategori tuntas 100% dan kategori tidak tuntas 0

sedangkan untuk kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran

Konvensional didapatkan hasil yaitu untuk kategori tuntas 30% dan

kategori tidak tuntas 70%

2. Model pembelajaran Course Review Horay memiliki pengaruh terhadap

hasil belajar siswa hal ini dibuktikan dengan uji independent test yang

didapatkan nilai p= 0.000 dimana nilai signifikan p= 0,000 lebih kecil

dari 0,05.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru hendaknya dapat meningkatkan pengelolaan kelas yang baik dan

membagi perhatian pada siswa yang kurang dalam melaksanakan

pembelajaran

2. Bagi siswa, sebaiknya siswa lebih mandiri, serta lebih aktif dalam

proses pembelajaran.

59
6

3. Bagi sekolah, disarankan mulai menganjurkan guru-guru untuk

menerapkan model pembelajaran yang dapat menciptakan proses

4. pembelajaran yang tidak hanya berpusat kan pada guru sehingga

terciptanya pembelajaran yang baik dan aktif .


6

DAFTAR PUSTAKA

Ai Solihah. 2016. “Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament


(TGT) Terhadap hasil Belajar Matematika”, Jurnal SaP, Vol.1 Agustus.

Anshori, Moch& Djoko Martono. 2009. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Madrasah Aliah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Baktir, Afaf. 2017. DNA Struktur dan Fungsi. Surabaya: Airlangga University
Press.

Darmadi, H. 2017. Pengembangan Model & Metode Pembelajaran dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish

Fatmawati, Sri & dkk.2015. Desain Laboratorium Sikap Mini Untuk


Pembelajaran Sains Terpadu. CV Budi Utama: Yogyakarta
Firdianti, A. 2018. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta: CV GRE Publishing

Fujiawati, Siti Fuja. 2016. Pemahaman Konsep Kurikulum dan Pembelajaran


Dengan Peta Konsep Bagi Mahasiswa Pendidikan Seni. FKIP
Universitas Sultan Ageng tirtayasa. Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni.
Vol. 1 No.1 ISSN 2502- 4626

Hasanah Amatul & Rikizaputra. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Course


Review Horay (CRH) di Padukan Model Pair Check Terhadap
Pengetahuan Konseptual dan Motivasi Belajar Pada Materi Gerak Pada
Tumbuhan Siswa Kelas VIII SMPN 19 Pekanbaru Tahun Ajaran
2017/2018. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol 5 No 1.

Husamah, dkk. 2018. Belajar & Pembelajaran. Malang: UMM Press.

Huda, Mifathul. 2013. Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu isu
Metodis dan Paradigmatis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Jayu, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review
Horay (CRH) Terhadap Hasil Belajar Biologi di SMA Negeri 11
Palembang. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya

Kemdikbud. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.


Jakarta
Lestari, 2018. Model- Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Grasindo
6

Mulyani, Rika & dkk. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif CRH (Course
Review Horay) Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru Tahun Ajaran
2011/2012. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan MIPA FKIP
Universitas Riau Pekanbaru. Jurnal Biogenesis. Vol. 8 No. 2
Mariyaningsih, Nining & Hidayati Mistina.2018. Bukan Kelas biasa Teori Dan
Praktek Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi
Pembelajaran Dikelas Kelas Inspiratif. CV Oase Group: Surakarta

Marsella, 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Course Review


Horay dan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Ekosistem di Kelas VII MTS Madani Alauddin Pao-pao.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Uin Alauddin Makassar

Martawijaya. 2016. Model Pembelajaran Berbaris kearifan. Lokal. Makassar:


CV Maragena

Neolaka, A & dkk. 2017. Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri Sendiri
Menuju Perubahan Hidup. PT Kharisma Putra Utama: Depok

Octavia A. Shilphy. 2020. Model-Model Pembelajaran. CV Budi Utama:


Yogyakarta

Prawirohartono, Slamet & Sri Hidayati. 2014. Konsep dan Penerapan Biologi
SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT BumiAksara.

Puji Lestari, 2014. Penerapan Metode Course Review Horay Disertai Modul
Keanekaragaman Reptilia Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil
Belajar Biologi Siswa di MA Ibnul Qoyyim Putri. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Puput Maryati, 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Course Review Horay


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di MA
Sabilul Hasanah Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Kabupaten
Banyuasin. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Rosyid, Moh. Zaiful.dkk. 2019. Prestasi Belajar. Malang : Literasi Nusantara

Sinar.2018. Metode Active Learning. CV Budi Utama: Yogyakarta

Suardi, M. 2018. Belajar dan Pembelajaran. CV Budi Utama: Yogyakarta

Susanto, A. 2013.Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Fajar


Interpratama Mandiri: Jakarta
6

Syafaruddin, dkk. 2019. Guru, Mari kita Menulis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Yogyakarta: Deepublish.

Syahputra, Edy. 2020. Snowball Throwing Tingkatkan Minta dan Hasil Belajar.
Sukabumi: Haura Publishing.

Subur. 2015. Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Yogyakarta:


Kalimedia.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Tri, dkk. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi di MA Sabilul
Hasanah. Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN,
Raden Fatah, Palembang. Jurnal Pendidikan Biologi dan Terapan. Vol.
04 No. 01

Widodo, dkk. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa
Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII A MTS
Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal
Fisika Indonesia. Vol XVII (49), ISSN: 1410-2994
6

N
6

LAMPIRAN A
6

Lampiran A 1 Surat Pengantar Penelitian dari TU


6

Lampiran A 2 Surat Pengantar Penelitian dar LP3M


6

Lampiran A 3 Surat Izin Meneliti


6
7
7

Lampiran A 4 Surat Keterangan Baru Meneliti


7

Lampiran A 5 Surat Keterangan Selesai Meneliti


7

Lampiran A 6 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian


7

LAMPIRAN B
7

Lampiran B 1.1 Surat Keterangan Validasi Instrumen


7

Lampiran B 1.2 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I


7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8

Lampiran B 1.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II


9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
1
1
1
1
1

Lampiran B 2.1 Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen


1
1

Lampiran B 3.1 Rpp Kelas Eksperimen


1
1
1
1
1
1
1
1

Lampiran B 3.2 Rpp Kelas Kontrol


1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Lampiran B 4.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif


1
1
1
1
1
1
1
1

Lampiran B 4.2 Absen Siswa Kelas X MIPA 2


1
1

Lampiran B 4.3 Absen Siswa Kelas X MIPA 3


1
1

LAMPIRAN C
1

Lampiran C 1.1 Daftar Nilai Kelas Eksperimen (Kelas X MIPA 2)

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST


KELAS EKSPERIMEN

No Pretest Jumlah Benar Postest Jumlah Benar


1 47 11 83 17
2 53 14 90 20
3 50 15 83 23
4 53 16 87 18
5 63 13 93 19
6 57 20 83 23
7 77 13 93 17
8 43 19 77 25
9 57 13 87 15
10 43 16 77 25
11 57 11 83 17
12 70 17 90 23
13 57 14 87 17
14 53 17 83 20
15 57 14 77 13
16 43 11 87 19
17 77 16 97 23
18 63 14 93 15
19 47 16 80 20
20 67 14 93 22
1

Lampiran C 1.2 Daftar Nilai Kelas Kontrol (Kelas X MIPA 3)

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST


KELAS KONTROL
No Pretest Jumlah Benar Postest Jumlah Benar
1 37 11 57 17
2 47 14 67 20
3 50 15 77 23
4 53 16 60 18
5 43 13 63 19
6 67 20 77 23
7 43 13 57 17
8 63 19 83 25
9 43 13 50 15
10 53 16 83 25
11 37 11 57 17
12 57 17 77 23
13 47 14 57 17
14 57 17 67 20
15 47 14 43 13
16 37 11 63 19
17 53 16 77 23
18 47 14 50 15
19 53 16 67 20
20 47 14 73 22
1

Lampiran C 2.1 Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen (Kelas X MIPA 2)


1

Lampiran C 2.2 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol (Kelas X MIPA 3)


1

LAMPIRAN D
1

Lampiran D 1.1 Analisis Deskriptif

Descriptives
Std.
Kelompok Statistic Error
Hasil Pre-test Kontrol Mean 49.05 1.830
Belajar 95% Confidence Interval for Lower Bound 45.22
Mean Upper Bound 52.88
5% Trimmed Mean 48.72
Median 47.00
Variance 66.997
Std. Deviation 8.185
Minimum 37
Maximum 67
Range 30
Interquartile Range 10
Skewness .405 .512
Kurtosis -.031 .992
Post-test Mean 65.25 2.576
Kontrol 95% Confidence Interval for Lower Bound 59.86
Mean Upper Bound 70.64
5% Trimmed Mean 65.50
Median 65.00
Variance 132.724
Std. Deviation 11.521
Minimum 43
Maximum 83
Range 40
Interquartile Range 20
Skewness -.091 .512
Kurtosis -.870 .992
Pre-test Mean 56.70 2.308
Eksperimen 95% Confidence Interval for Lower Bound 51.87
Mean Upper Bound 61.53
5% Trimmed Mean 56.33
Median 57.00
Variance 106.537
1

Std. Deviation 10.322


Minimum 43
Maximum 77
Range 34
Interquartile Range 15
Skewness .568 .512
Kurtosis -.285 .992
Post-test Mean 86.15 1.334
Eksperimen 95% Confidence Interval for Lower Bound 83.36
Mean Upper Bound 88.94
5% Trimmed Mean 86.06
Median 87.00
Variance 35.608
Std. Deviation 5.967
Minimum 77
Maximum 97
Range 20
Interquartile Range 9
Skewness -.002 .512
Kurtosis -.915 .992
1

Lampiran D 1.2 Uji Normalitas Gain(N-Gain)

NILAI N-GAIN
100
90
80
70
60
Axis Title

50
40
30
20
10
0
Pre-Test Post-Test N Gain
Kontrol
49.05 65.25 16.2
Eksperimen
56.7 86.15 29.45
1

Lampiran D 2.1 Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Hasil Pre-test Kontrol .149 20 .200 .950 20 .373
*
Belajar Post-test Kontrol .146 20 .200 .953 20 .409
Pre-test .188 20 .061 .930 20 .157
Eksperimen
Post-test .151 20 .200* .939 20 .226
Eksperimen

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
1

Lampiran D 2.2 Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Based on Mean 2.767 3 76 .067
Based on Median 2.699 3 76 .052
Based on Median and with 2.699 3 66.230 .053
adjusted df
Based on trimmed mean 2.778 3 76 .067
1

Lampiran D 2.3 Uji Hipotesis

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Std. Confidence
Sig. Mean Error Interval of the
(2- Differe Differe Difference
F Sig. t df tailed) nce nce Lower Upper
Hasil Equal 9.123 .004 - 38 .000 - 2.901 - -
Belaja variances 7.2 20.900 26.773 15.027
r assumed 04
Equal - 28. .000 - 2.901 - -
variances not 7.2 510 20.900 26.838 14.962
assumed 04
1

LAMPIRAN E
1

ICON SEKOLAH

PENGANTARAN SURAT PENELITIAN

PENGAMBILAN SURAT SETELAH PENELITIAN


1

PEMBAGIAN MASKER DAN HANDSANITIZER

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KELAS

EKSPERIMEN ( X MIPA 2)

Gambar Langkah I : guru menyampaikan kompetensi

Gambar Langkah 2 : Guru mendemonstrasikan


atau menyajikan materi
1

Gambar Langkah 3 : Guru memberikan kesempatan tanya


jawab

Gambar Langkah 4 : Membagi siswa ke dalam kecil

Gambar Langkah 5, 6,7, 8: Pengujian pemahaman siswa


1

Gambar Langkah 9 : Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KELAS

KONTROL (X MIPA 3)

Gambar Proses Pemberian Materi Pembelajaran

Gambar Kegiatan Pemberian LKS


1

RIWAYAT HIDUP

ROSDYAH dilahirkan pada Tanggal 21 Mei 1998 di

Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Putri kedua dari

pasangan Muallim dan Hasanah Peneliti memulai jenjang

pendidikan di SD Negeri 1 Watuliwu pada tahun 2004

dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun itu juga peneliti

melanjutkan pendidikan ke MTS Negeri 1 Lasusua dan tamat pada tahun 2013.

Lalu melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Lasusua dan menyelesaikan

pendidikan tahun 2016. Dengan izin Allah, pada tahun 2016 peneliti kemudian

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan Alhamdulillah peneliti

berhasil diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa melalui jalur one day service

di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Starta 1 (S1). Pada

tahun 2020 penulis menyusun tugas akhir dengan judul skripsi “Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar

Biologi Siswa Pada Materi Virus Kelas X SMAN 2 Maros”

Anda mungkin juga menyukai