Anda di halaman 1dari 109

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BOOK DENGAN

MENGGUNAKAN APLIKASI FLIPBOOK CREATOR PADA MATERI


PEMBELAJARAN SEL DI KELAS XI/MIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
ULFA NURSAFITRI
NIM 105441103516

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020

i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kesuksesan adalah batu nisan”

Bahwa seseorang baru dikatakan sukses, saat ia terkubur di bawah


batu nisan, sambil menyunggingkan senyuman. Bukan tertawa di atas
batu nisan milik orang-orang yang tercekik oleh keadaan

(Farah Qonita)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa haru karya tulis yang jauh dari kata sempuna inipenulis persembahkan

untuk:

1. Ibuku tercinta (Hasmawati), yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa

yang selalu beliau panjatkan

2. Bapakku terkasih (Muhammad Yasin) yang selalu memberikan nasehat dan

mendukungku atas segala keputusan

3. Untuk keluargaku tersayang, Kak Uni, Kak Zul, Kak Ayu, Ikram dan Kakak ipar

4. Untuk sahabatku, Hasrina dan Adhe Mutmainnah Kasman, Fitriyani, Sherly Aprilla,

Andi Ririn Puspitasari, Yusriyah Hamsa dan Anugrah Nurihsani.

5. Almamaterku, Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Muhammadiyah Makassar

vi
ABSTRAK

Ulfa Nursafitri. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Digital book dengan


menggunakan aplikasi Flipbook Creator pada materi pembelajaran Sel di kelas
XI/MIA Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing 1 Irmawanty dan Pembimbing II Anisa.

Jenis penelitian ini adalah Research and Development. Tujuan penelitian


ini untuk mengetahui validitas dan kepraktisan media pembelajaran digital book
dengan menggunakan Flipbook Creator pada Materi Pembelajaran Sel Peserta
didik Kelas XI/MIA. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang. Teknik pengumpulan data yaitu
dengan menggunakan angket penilaian validitas dan kepraktisan. Data yang
dikumpulkan yaitu data mengenai validitas dan kepraktisan media yang
dikembangkan.

Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa media digital book yang


dikembangkan memperoleh nilai 0.82 yang berada pada kategori valid.
Sedangkan hasil analisis kepraktisan dari guru berada pada rentang nilai >47.6
dengan persentase 100% responden yaitu guru dan peserta didik mengatakan
bahwa media pembelajaran digital book berada pada kategori sangat praktis
sehingga dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran Digital book dengan
menggunakan aplikasi Flipbook Creator pada materi pembelajaran Sel di kelas
XI/MIA valid dan praktis.

Kata Kunci: digital book, flipbook, sel, validitas, kepraktisan

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa Penulis ucapkan atas kehadirat Allah

Subhaana Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya

kepada Penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat

serta salam senantiasa kita curahkan kehadirat beliau panutan kita Nabi

Muhammad Shallalaahu Alaihi Wasallam, kepada keluarga para sahabat dan

pengikutnya, dengan penuh harapan kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir

nanti.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, Penulis menyadari bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya motivasi dan bantuan

dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak

yang telah membantu.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada bapak Prof.

Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar, yang telah memberikan ijin penelitian dalam

rangka penyusunan skripsi ini. Ibu Irmawanty, S.Si., M.Si. sebagai Ketua

Program Studi Pendi dikan Biologi yang telah memberikan ijin dalam rangka

penyusunan Anisa, S.Pd., M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Bapak/Ibu Dosen, staf,

dan seluruh civitas akademik lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

x
xi

Unismuh Makassar khususnya di Program Studi Pendidikan Biologi yang telah

memberikan serta membekali ilmu pengetahuan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kepala Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Datarang, Ibu Niswa, S.Pd beserta staf dan dewan guru yang

telah membantu dan memberikan fasilitas selama penyelesaian penulisan skripsi

ini. Ibu Nurhidayah, S.Pd sebagai guru Biologi kelas XI MIA di Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Datarang yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam

penelitian ini. Siswa-siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang,

khususnya kelas XI MIA yang senantiasa mendukung proses penelitian, serta

seluruh staf Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang yang telah membantu

saya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada ayahanda Muhammad

Yasin dan Ibunda Hasmawati yang tiada henti memberikan doa, semangat,

nasihat, motivasi dan kasih sayang kepada penulis dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada teman-

teman seperjuangan Pendidikan Biologi, khususnya Pendidikan Biologi A 2016

yang selalu menjadi penyemangat dan tempat bertukar pikiran selama menjadi

mahasiswa di Unismuh Makassar serta seluruh pihak yang membantu Penulis

selama menjadi mahasiswa di Unismuh Makassar sampai penelitian ini

terselesaikan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terkira kepada semua pihak

yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu. Semoga amal baik dan jasa- jasa
xii

yang telah diberikan, dibalas oleh Allah Subhanallahu wata’ala dengan balasasn

yang sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu , penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

untuk karya yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk berbagai

pihak. Aamiin.

Makassar, Oktober 2020

Ulfa Nursafitri
NIM: 105441103516
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

PERSETUJUAN PEMBIMBIMBING .................. Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... i

SURAT PERJANJIAN ............................................ Error! Bookmark not defined.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................Error! Bookmark not defined.

C.Tujuan Penelitian ..........................................Error! Bookmark not defined.

D.Manfaat Penelitian .......................................Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6

xi
A.Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 6

B.Kerangka Pikir ............................................................................................ 6

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 21

A.Jenis Penelitian .............................................Error! Bookmark not defined.

B.Prosedur Penelitian.......................................Error! Bookmark not defined.

C.Teknik pengumpulan data ...........................Error! Bookmark not defined.

D.Instrument Penelitian ...................................Error! Bookmark not defined.

E.Teknik Analisis Data ....................................Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 34

A.Hasil Penelitian.............................................Error! Bookmark not defined.

B.Pembahasan ...................................................Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP .................................................... Error! Bookmark not defined.

A.Kesimpulan ...................................................Error! Bookmark not defined.

B. Saran..........................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………..70

RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………100

xii
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 3 1 Kisi-kisi Instrumen Ahli Media ........................................................................ 29

Tabel 3 2 Kisi-kisi angket penilaian validator ahli materi ................................................ 29

Tabel 3 3 Kisi-kisi Angket penilaian peserta didik ........................................................... 30

Tabel 3 4 Kisi-kisi Angket penilaian peserta didik................................................33

Tabel 3 4 Kriteria Indeks Aiken............................................Error! Bookmark not defined.

Tabel 3 5 Kategori Kepraktisan Pelaksanaan Media Pembelajaran .... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3 6 Kategori skor penilaian kepraktisan media pembelajaran .. Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4 1 Analisis Tugas pada materi Sel media pembelajaran digital book .............Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4 2 Analisis Tugas Materi Sel pada RPP, Buku Guru dan Buku Siswa.............Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4 3 Kompetensi Inti, Komptensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran .. Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4 4 Validator Media pembelajaran digital book..........Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Prototype I dan prototype II ............................................................................. 51

Tabel 4. 6 Rekapitulasi Data Hasil Angket respon Guru terhadap Media . Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4. 7 Rekapitulasi data hasil analisis kepraktisan media pembelajaran ...............Error!

Bookmark not defined.

xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2 1 Kerangka pikir............................................................................................... 20

Gambar 3 1 Bagan Modifikasi Prosedur Penelitian 4D menjadi 3D ................................ 22

Gambar 4. 1 Format media digital book ...............................Error! Bookmark not defined.

Gambar 4 2 Desain awal media digital book .................................................................... 47

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Halaman

1. 1 Angket Penilaian Ahli Media ....................................................................... 669

1. 2 Angket penilaian ahli materi .......................................................................... 72

1. 3 Angket penilaian kepraktisan oleh guru ......................................................... 76

1. 4. Angket penilaian kepraktisan oleh peserta didik .......................................... 79

LAMPIRAN 2

2. 1. Analisis angket penilaian oleh ahli materi .................................................... 82

2. 2. Analisis angket penilaian oleh ahli media ..................................................... 84

2. 3. Hasil analisis angket kepraktisan oleh peserta didik ..................................... 94

2. 4. Hasil analisis angket kepraktisan oleh peserta didik ..................................... 97

LAMPIRAN 3

3. 1. Surat Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan ........................................................... 98

3. 2. Surat Izin Penelitian ...................................................................................... 99

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi dikendalikan oleh sifat Sumber Daya Manusia,

sedangkan Sumber Daya Manusia bergantung pada sifat pendidikannya.

Bagian dari pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang

cerdas dan berkualitas. Pendidikan adalah salah satu bidang penting yang

dikembangkan di setiap negara. Prestasi atau kekecewaan atas perbaikan yang

dilakukan akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Pendidikan

sebagai upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkaliber tinggi

dan berkomitmen membutuhkan bantuan untuk meningkatkan pembelajaran.

Dengan demikian, kemajuan pendidikan suatu negara, di samping kemajuan

pesat Ilmu Pengetahuan dan Inovasi (IPTEK) saat ini, berbagai upaya

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Sekolah adalah yayasan instruktif formal yang memberikan latihan

belajar kepada peserta didik untuk mengambil informasi. Pada proses ini

diperlukan media pembelajaran yang berbeda yang dapat mendukung

pembelajaran pada peserta didik tersebut. Dengan demikian, media

pembelajaran menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Dengan hadirnya

media pembelajaran dapat membuat kondisi pembelajaran yang menarik dan

cakap.

1
2

Posisi Indonesia masih berada di bawah level dunia sebagaimana

dirinci TIMSS. Berdasarkan yang dilansir TIMSS pada tahun 2003, Indonesia

menempati posisi 35 dari 36 negara peserta dengan skor normal 411,

sedangkan skor normal dunia adalah 467. TIMSS membawa sekitar tahun

2007, Indonesia menempati posisi 36 dari 49 negara peserta dengan skor

normal. Skor 397 TIMSS membawa sekitar tahun 2011, Indonesia berada di

posisi 38 dari 42 negara pengambil minat dengan skor normal 386, sedangkan

skor normal sedunia adalah 500. Selain itu, hasil terkini, TIMSS 2015

Indonesia berada di posisi 49 negara (P4TK: 2011).

Salah satu kendala yang menyebabkan pembelajaran Biologi belum

sampai pada tataran normal adalah tidak adanya inspirasi peserta didik untuk

mempelajari Biologi, selain itu peserta didik membayangkan bahwa Biologi

merupakan mata pelajaran yang merepotkan. Pengamatan peserta didik bahwa

sains adalah pembelajaran yang merepotkan memiliki banyak komponen yang

menyebabkannya terjadi. Misalnya, ketika pengajar menunjukkan latihan sains

kepada peserta didik, beberapa dari mereka benar-benar menerapkan terbiasa

menggunakan media yang kurang berubah dan mengakibatkan peserta didik

merasa kelelahan. Hal tersebut terlihat sangat baik dari rendahnya hasil belajar

pada pembelajaran Biologi.

Peserta didik menganggap pelajaran biologi seperti pembelajaran

hafalan, untuk lebih spesifik hanya mengungkap hipotesis. Bisa dipahami,

bahwa pembelajaran biologi dipandang sebagai mata pelajaran yang

melelahkan, sulit didapat, dan sebagainya yang menunjukkan bahwa peserta

didik tidak terlalu peduli dengan pelajaran tersebut. Keadaan ini dapat
3

diperburuk jika pendidik menunjukkan penggunaan media yang kurang

memikat. Sehingga peserta didik tidak tertarik dengan proses belajar dan

mengakibatkan hasil belajar yang rendah.

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang merupakan sekolah

yang memiliki fasilitas yang memadai. Ini sesuai hasil pertemuan dengan salah

satu guru di sekolah. Sekolah telah terbiasa menggunakan komputer atau

dengan menggunakan komputer yang dimiliki oleh peserta didik dan instruktur.

Dukungan ini mengambil menggunakan media berbasis lanjutan. Media

pembelajaran buku lanjutan dapat ditumbuhkan untuk menciptakan iklim

belajar yang menawan bagi peserta didik, dan dapat meningkatkan pendapatan

peserta didik dalam pembelajaran biologi, khususnya materi sel.

Media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran dapat berbeda-beda salah satunya adalah media buku yang

terkomputerisasi. Manfaat media buku canggih dengan memanfaatkan aplikasi

Flipbook Creator adalah cenderung digabungkan dengan gambar, musik dan

rekaman sehingga akan berguna dalam proses pembelajaran yang dapat

membuat peserta didik tidak kelelahan selama proses pembelajaran,

menghemat biaya, dapat membuat pembelajaran varietas dan konsentrasi pada

konten pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Mengingat penggambaran diatas, peneliti akan membuat media

pembelajaran berupa buku yang terkomputerisasi dengan memanfaatkan

aplikasi Flipbook Creator. Ujian ini diarahkan dengan judul “Pengembangan


4

Media Pembelajaran Digital Book dengan menggunakan Flipbook pada Materi

Pembelajaran Sel di Kelas XI / MIA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan landasan yang telah diungkap diatas, maka rencana

permasalahan mendasar dalam penyidikan, khususnya:

1. Bagaimana validitas media pembelajaran digital book dengan

menggunakan Flipbook Creator pada Materi Pembelajaran Sel di Kelas

XI/MIA?

2. Bagaimana kepraktisan media pembelajaran digital book yang

dikembangkan menggunakan Flipbook Creator pada materi sel di kelas

XI/MIA?

C. Tujuan Penelitian

Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui validitas media pembelajaran digital book dengan

menggunakan Flipbook Creator pada Materi Pembelajaran Sel Peserta

didik Kelas XI/MIA

2. Untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran digital book yang

dikembangkan menggunakan Flipbook Creator pada materi pembelajaran

sel peserta didik kelas XI/MIA

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik yang

bersifat teoritis maupun praktis.


5

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis,

sebagai berikut:

a. Sebagai sumber bagi guru pelajaran biologi lebih kreatif dan

menyenangkan

b. Sebagai sumbangan untuk pembelajaran biologi terutama

meminimalisir kesulitan peserta didik dalam belajar.

c. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai

berikut:

a. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

meningkatkan mutu pendidikan

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat meningkatkan

kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran yang

bersifat aktif kreatif dan menyenangkan sehingga memicu keaktifan

dan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran.

c. Bagi peserta didik


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
meningkatkan kemampuan motivasi belajar peserta didik pada
pelajaran biologi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Pengembangan

Seperti yang diindikasikan oleh Borg dan Gall yang dikutip

oleh Setyosari (2016) menjelaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan

penyempurnaan dari sesuatu yang digunakan untuk membuat dan

menyetujui materi instruktif. Selanjutnya, pekerjaan inovatif (Penelitian

dan pengembangan) berencana untuk mengirimkan item, jadi penting

untuk menyelesaikan pemeriksaan persyaratan yang ekstensif dan

esensial. Hal ini berarti bahwa pembelajaran yang diselesaikan oleh guru

di wali kelas tidak hanya tertuju pada “juklak” dan “ juknis”, tetapi juga

pengembangan materi pembelajaran yang secara substansial lebih

berhasil (Irfandi, 2015).

Menurut Awaluddin (2017) Dick, Carey dan Carey

mengungkapkan bahwa langkah-langkah perbaikannya adalah: (1)

memimpin penyelidikan target pembelajaran, (2) mengenali kemampuan

yang akan berlaku dalam pembelajaran dan membedakan perilaku

peserta didik, (3) membedah peserta didik dan kebutuhannya, (4)

menyusun tujuan pembelajaran, (5) membuat instrumen pembelajaran,

(6) membuat sistem penelitian, (7) membuat materi pembelajaran, (8)

6
7

membuat materi pembelajaran, dan (10) membuat dan mengarahkan

penilaian sumatif.

Penelitian R&D dipresentasikan sekitar tahun 1960-an. Sebuah

organisasi pendidikan di Amerika pada tahun 1965 melalui penelitian dan

pengembangan seperti yang dibuat di industri yang dibuat dengan

menunjukkan materi dan spanduk dalam pelatihan yang dapat digunakan

sebagai model. Penelitian pada dasarnya adalah gerakan logis untuk

menemukan realitas yang benar-benar terjadi dalam suatu isu. Informasi

yang dapat diandalkan untuk diperoleh adalah realitas, ide, spekulasi, dan

hipotesis yang memungkinkan orang untuk menangani suatu masalah

(Setiyo dan Harlin, 2018).

Tujuan penelitian pengembangan adalah untuk mensurvei

perkembangan yang telah terjadi selama beberapa kerangka waktu yang

tidak ditentukan. Filosofi kerja inovatif ini mengetahui tentang bidang

inovasi pembelajaran. Penelitian yang sangat lama di bidang inovasi

pembelajaran telah bersinggungan dengan masalah kemajuan dan design

item, terutama media dan materi pendukung dan rencana kerangka

pembelajaran. Kami menyadari bahwa inovasi pembelajaran dapat

dicirikan sebagai hipotesis dan praktik perencanaan, kemajuan,

penggunaan, pelaksana, dan penilaian proses dan aset untuk

pembelajaran (Setyosari, 2016).

Sesuai dengan Yusuf (2017) seperti dalam investigasi yang

berbeda, biasanya cara yang dilakukan pengujian yang dikembangkan


8

dimulai dengan rencana masalah dan diakhiri dengan kesiapan laporan.

Langkah-langkah kerja inovatif yang rumit:

a. Ciri khas dari masalah atau tujuan penelitian.

b. Selesaikan penyelidikan primer yang akurat dan meningkat dari

masalah saat ini. Selanjutnya bicarakan dengan spesialis di bidang

yang akan diteliti. Ingatlah untuk melakukan penulisan / penulisan

berkonsentrasi pada hipotesis yang melekat (embedded) pada

masalah yang akan dipertimbangkan.

c. Susun rencana penelitian kemajuan.

d. Lakukan penelitian kemajuan sesuai rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya.

e. Proses dan penilaian item, investigasi dan refleksi informasi.

f. Atur laporan penelitian.

Dalam menyiapkan laporan, penting untuk dipahami bahwa

proses dilakukan secara efektif dan menyeluruh, termasuk tahapan

latihan, kerangka waktu latihan, sehingga kualitas kemajuan jelas sesuai

dengan rencana yang dipilih dan dilaksanakan ( Yusuf, 2017).

2. Model Penelitian 4D

Seperti yang diindikasikan oleh Prasetyo (2015) Model 4D

adalah kepanjangan dari Define, Design, Develop dan Disseminate. Model

ini dihadirkan oleh Thiagarajan pada tahun 1746. Berdasarkan penamaan

model ini, secara gamblang kemajuan dengan model 4D menggunakan 4

kemajuan fundamental. Define menyiratkan membedakan, membedah

kondisi atau memahami masalah yang harus dijelaskan atau keadaan yang
9

memberi energi pada latihan kemajuan. Tahapan selanjutnya, secara

khusus design, adalah tindakan menata, membuat pengaturan atau kegiatan

untuk mengurusi masalah atau menjawab kesulitan terhadap kebenaran

yang dihadapi. Tahap ketiga yaitu development, merupakan pekerjaan

memahami rencana, menguji rencana atau item yang telah dibuat,

penyempurnaan dan pengujian terhadap hasil yang didapat. Tahap

keempat adalah penyebaran hasil kemajuan yang telah diaktualisasikan.

Penggambaran setiap tahapan pada model 4D digambarkan dalam

penggambaran yang menyertai.

a. Define

Sesuai Prasetyo (2015), pada tahap ini, para ilmuwan

menyelesaikan latihan untuk menemukan masalah, kekurangan atau

kondisi yang menjadi pendorong utama di balik perbaikan suatu item.

Pada tahap ini, seorang spesialis harus mengumpulkan sebanyak

mungkin informasi dan kenyataan sebagaimana yang diharapkan.

Berbagai masalah dan upaya untuk menyelesaikannya. Misalnya, item

A akhirnya memiliki beberapa kekurangan dan masalah dalam

penggunaan jangka panjang. Dalam tahap ini analis harus

mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang dapat diharapkan

tentang kekurangan dan kekurangan, seperti halnya penolakan

pembeli tentang barang yang telah dikirim. Tujuannya agar mudah

menemukan pondasi masalah, kemudian membuat pengaturan untuk

pengembangan kekurangan dan masalah dalam item tersebut.


10

Sebagaimana diindikasikan oleh Prasetyo (2015), dalam

ranah pelatihan, investigasi masalah biasanya diidentikkan dengan isu-

isu fundamental yang secara lugas diidentikkan dengan pembelajaran.

Jika isu tersebut diidentifikasi dengan proses pembelajaran, maka

ujian kemajuan dapat dikoordinasikan untuk membuat model

pembelajaran, atau media pembelajaran. Dalam hal isu tersebut

teridentifikasi dengan aset pembelajaran, maka ujian perbaikan dapat

diarahkan pada cara pembuatan aset pembelajaran seperti bahan

bacaan, modul, lembar kerja peserta didik, atau pedoman yang layak.

Apabila permasalahan tersebut teridentifikasi dengan kewajiban

otoritatif guru dalam pembelajaran, maka penelitian kemajuan dapat

ditujukan untuk membuat program yang dapat menjunjung tinggi

kesederhanaan dan kemahiran organisasi pembelajaran. Misalnya

penyempurnaan program perangkat ujian hasil tes, program

pengecekan LJK, atau berbagai proyek.

Pada tahap define, analis mencoba merencanakan secara

detail apa saja isu-isu utama yang akan dijadikan alasan untuk

pengembangan item latihan penelitian yang sedang dikembangkan.

Sangat penting untuk merinci masalah secara tepat untuk

menyampaikan item yang dapat memberikan keuntungan luar biasa

untuk kemajuan dalam dunia pelatihan, terutama dalam latihan yang

diidentifikasikan dengan pembelajaran (Prasetyo (2015).

b. Design
11

Sesuai Prasetyo (2015), setelah kita mempelajari dasar

masalah dan kebenaran yang kita hadapi, penting untuk mulai merinci

jawaban elektif untuk masalah tersebut, peningkatan item pilihan dan

upaya untuk memperbaiki item yang ada. Kemajuan yang

mendasarinya adalah menggabungkan berbagai rencana atau rencana

perbaikan. Dalam proses ini, semua persiapan untuk sebuah item

didalangi dengan detail dan sesempurna mungkin untuk mendorong g

penggunaan.

Proses penyusunan rencana atau item harus dimungkinkan

dengan mendistribusikan lebih dari satu pengaturan. Tujuannya lugas,

jika rencana utama tidak berjalan, masih ada pengaturan berikutnya

atau pengaturan ketiga. Konfigurasi kemajuan harus diatur dengan

jelas dan hati-hati. Semakin rumit aransemennya, maka semakin

sederhana pula tahap pelaksanaannya (Prasetyo, 2015).

c. Develop

Sebagaimana diindikasikan oleh Prasetyo (2015), pada

tahapan ini seorang ilmuwan menerapkan tatanan yang telah

disiapkan. Pada tahap inilah proses pembuatan dan peningkatan

item selesai. Ada beberapa tahapan yang harus ditempuh dalam

tahapan ini, diantaranya:

1) Item fabrikasi, ketika analis membuat item yang telah

direncanakan.

2) Validasi barang, pada tahap ini barang yang telah dibuat

disetujui oleh spesialis. Ini menyiratkan bahwa item tersebut


12

dinilai oleh individu yang ahli di bidangnya. Proses ini harus

dimungkinkan dengan membawa item berikutnya ke beberapa

orang yang ahli di bidangnya untuk dinilai dan diberi info.

Dalam hal item kita sebagai model pembelajaran, proses

validasi dapat dilakukan dengan menerima tenaga ahli untuk

melihat langsung penggunaan model pembelajaran di ruang

belajar.

3) Perbaikan item, mengingat konsekuensi validasi yang telah

diselesaikan oleh spesialis, penting untuk memperbaiki item

tersebut. Kontribusi dari spesialis digunakan sebagai alasan

untuk perbaikan dan penyempurnaan item.

4) Penyisihan pembuatan kerumunan yang dibatasi. Barang-

barang yang kami buat jelaslah yang kami pilih. Alasan

pendahuluan untuk hover terbatas adalah untuk mengarahkan

penilaian yang lebih mendalam tentang kualitas dan batas

item yang telah kita buat. Dalam pendahuluan untuk

pertemuan terbatas ini, kami memasukkan individu-individu

yang memiliki pengetahuan tentang bidang mereka, untuk

situasi ini para instruktur, dengan mempertimbangkan bahwa

kemajuan item yang kami lakukan adalah di bidang sekolah.

5) Peningkatan item yang maju. Berdasarkan hasil uji coba yang

telah dilakukan terhadap beberapa pihak, berbagai komentar

dan reaksi yang diberikan dimanfaatkan sebagai bahan untuk

pengembangan.
13

6) Tahap terakhir adalah penggunaan item untuk berbagai

pertemuan. Setelah item terasa keren, maka tugas terakhir

adalah mengaplikasikan item tersebut secara luas.

d. Dissemination

Sesuai Mulyadi (2017), setelah item yang dibuat diterima

dapat diterima, tahap terakhir adalah membubarkan konsekuensi

dari perbaikan penelitian yang telah kita lakukan. Ini adalah

periode terakhir dari penelitian perbaikan model 4D.

Hamburannya sangat penting sebagai pendorong untuk

memindahkan informasi, informasi dan memberikan keuntungan

pada hasil penelitian yang telah selesai.

Thiagarajan (1974) merencanakan empat tahap karya

inovatif yang dipotong menjadi 4D, yaitu "define, design,

development, dan disseminate". Berdasarkan model pemeriksaan

4D, metode peningkatan mendengarkan dirinci termasuk empat

tahap, khususnya (1) penyelidikan mendasar (2) pengaturan (3)

kemajuan (4) disseminate. Tes item dipimpin dalam dua

pertemuan, khususnya pertemuan hipotesis dan layak. Tes

hipotesis diselesaikan pada spesialis penilaian, spesialis

mendengarkan dan berguna. Pada tahap ini yang dicoba adalah

membangun legitimasi, konten, kejelasan, keterusterangan, akal

sehat dan daya pikat (Mulyadi, 2017).

3. Media Pembelajaran

Pemanfaatan media dalam pembelajaran memiliki beberapa


14

kapasitas dan keunggulan, antara lain: 1) memberikan jawaban atas

keterbatasan pertemuan peserta didik, artinya jika peserta didik tidak

dapat dibawa ke materi secara langsung, pemanfaatan media

memungkinkan materi tersebut untuk dibawa ke pelajar; 2) melewati

batas ruang belajar, yang berarti pemanfaatan media yang sesuai,

memungkinkan semua artikel dalam proses belajar diperkenalkan

kepada peserta didik; 3) memungkinkan hubungan langsung peserta

didik dengan iklim; 4) menanamkan ide-ide fundamental yang benar,

praktis, dan solid; 5) membangkitkan kerinduan dan penghargaan

peserta didik dalam pembelajaran; dan 6) menghasilkan inspirasi dan

menjiwai peserta didik untuk beradaptasi secara mandiri (Yayi dan

Yuliana, 2019).

Seperti yang diindikasikan oleh Munandar dan Swaditya,

(2019) Pada masa pemberontakan mekanik 4.0, inovasi memiliki andil

yang signifikan dalam meningkatkan sifat proses pembelajaran. Salah

satu kunci kemajuannya adalah menciptakan inovasi dan materi

pertunjukan berbasis data, dalam rangka memperluas premi peserta

didik dalam proses pembelajaran. Beberapa pemeriksaan dan

peningkatan yang menggunakan inovasi dan data telah dibuat oleh para

ilmuwan di seluruh dunia.

Menurut Sumiharsono (2017) media berasal dari bahasa Latin

yaitu bentuk jamak dari "medium" yang dalam arti sebenarnya

mengandung arti perantara atau presentasi. Banyak spesialis seperti

asosiasi yang membatasi signifikansi media. Beberapa dari mereka


15

berpendapat bahwa media adalah sebagai berikut:

a. (Schramm, 1977), inovasi kurir yang dapat dimanfaatkan untuk

tujuan pembelajaran. Jadi media merupakan augmentasi dari

instruktur.

b. (NEA, 1969), arana korespondensi di atas kertas dan struktur

media umum, termasuk inovasi peralatan.

c. (Briggs, 1977), suatu alat untuk memberikan motivasi kepada

peserta didik agar terjadi learning cycle.

d. (AECT, 1977), semua jenis saluran digunakan sebagai cara untuk

mengalihkan pesan.

e. (Gagne, 1970), berbagai jenis segmen dalam iklim peserta didik

yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar.

f. (Miarso, 1989), semua itu dapat dimanfaatkan untuk

mengkomunikasikan pesan yang dapat menjiwai pertimbangan,

sentimen, pertimbangan dan kesiapan peserta didik untuk belajar.

Menurut Dewi (2018) media pembelajaran secara konsisten

terdiri dari dua komponen penting yaitu komponen perlengkapan atau

(peralatan) dan komponen pesan yang disampaikannya (pesan /

pemrograman). Dengan demikian yang benar-benar perlu Anda ingat,

media pembelajaran mengharapkan adanya perlengkapan untuk

menyampaikan pesan, namun yang utama bukanlah perangkat kerasnya,

melainkan pesan atau data pembelajaran yang disampaikan melalui media

tersebut.

Menurut Dewi (2018), media memiliki pekerjaan:


16

a. Jelaskan pesannya agar tidak terlalu verbalistik.

b. Mengalahkan kendala ruang, waktu, energi dan kemampuan

c. Menciptakan energi untuk belajar, kolaborasi yang lebih lugas antara

peserta didik dan aset pembelajaran.

d. Berdayakan anak-anak untuk beradaptasi secara mandiri sesuai

dengan bakat dan kapasitas visual, pendengaran, dan sensasi mereka.

e. Memberikan hasutan yang sama, malam pertemuan dan menyebabkan

ketajaman serupa.

Pekerjaan dan kapasitas media pembelajaran tersebut selain

menjadi sarana penampil hanya sebagai aset pembelajaran yang harus

dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mewujudkan lingkungan belajar yang

kondusif, berdaya, produktif, dan menawan. Fungsi guru dalam kemajuan

dan peningkatan media pendidikan sangat penting untuk meyakini bahwa

pendidikan dapat menjadi bagian penting dalam pengukuran pendidikan

dan pembelajaran di wali kelas, yang harus memiliki pilihan untuk

mengembangkan kapasitas mereka untuk membuat media pendidikan lebih

kuat dan produktif (Dewi, 2018).

Dilihat dari kecenderungannya, media terbagi menjadi dua,

pertama media cetak misalnya pamflet, majalah, handout, kedua media

elektronik misal TV, radio dan situs. Media pembelajaran mempunyai

kapasitas untuk meningkatkan sifat dari proses pembelajaran, dalam proses

pembelajaran harus mengikutsertakan peserta didik dalam penalaran, agar

proses pembelajaran dapat terlaksana, selain media dapat menjadi alat,


17

memberikan inspirasi pada media pembelajaran hanya sebagai aset

pembelajaran (Setiyo dan Harlin, 2018).

4. Media pembelajaran Digital book dengan Flipbook Creator

Digital book atau buku elektronik (dalam bahasa Inggris disebut

buku digital) adalah suatu distribusi yang terdiri dari teks, gambar, video

dan suara dan didistribusikan dalam struktur yang canggih yang dapat

dibaca dengan teliti di PC atau gadget elektronik lainnya. Buku tingkat

lanjut umumnya merupakan adaptasi elektronik dari buku cetak, namun

bukan hal yang luar biasa jika buku didistribusikan dengan jelas dalam

komputer tanpa varian cetak. Motivasi di balik pembuatan buku cetak

terkomputerisasi adalah memberikan kesempatan kepada desainer konten

untuk berbagi data dengan lebih efektif dan dengan cara yang lebih

menarik dan cerdas, dengan membuat konten dalam struktur yang canggih,

penulis tidak perlu datang ke distributor untuk mendistribusikan buku

mereka. , cukup kunjungi salah satu distributor lokal tingkat lanjut, dan

distribusikan bukunya secara mandiri (Saefullah, 2016).

Materi bacaan merupakan segmen utama dalam pembelajaran.

Aksesibilitas buku kursus yang berlaku akan sangat membantu ukuran

pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Buku digital merupakan salah

satu bahan bacaan yang saat ini banyak digunakan di berbagai sekolah di

Indonesia. Hak cipta BSE telah dibeli oleh Layanan Pengajaran dan

Kebudayaan, yang menggabungkan bahan bacaan dari subjek yang

berbeda dari dasar hingga ujung tombak dalam bentuk komputerisasi dan

dapat dicetak. Padahal dalam pemanfaatannya di sekolah, SADARI


18

sebenarnya memiliki kekurangan yang harus ditingkatkan. SADARI yang

dibundel sebagai buku digital belum memiliki nilai tambah seperti buku

cetak lainnya yang banyak mengalir (Hayati et al., 2015).

Pemanfaatan inovasi sebagai media pembelajaran sudah mulai

dirintis oleh otoritas publik sebagai salah satu alat alam semesta

persekolahan untuk mendapatkan data informasi, salah satunya substitusi

buku pegangan tradisional peserta didik menjadi digital book atau buku

elektronik (elektronik buku digital atau disebut juga buku digital). - buku

adalah salah satu pengaturan yang diberikan oleh otoritas publik melalui

Layanan Pelatihan dan Kebudayaan Masyarakat Republik Indonesia untuk

menangani biaya buku yang signifikan saat ini dan untuk mengurangi

deforestasi sebagai bahan mentah untuk kertas (Ghofur dan Rudy, 2015) .

Sesuai dengan Wibowo dan Pratiwi (2018) aplikasi Flipbook

Creator merupakan aplikasi yang mendukung media pembelajaran yang

akan membantu dalam proses pembelajaran karena aplikasi ini tidak

berfokus pada komposisi namun dapat menggabungkan keaktifan gerakan,

video, dan suara yang dapat membuat suatu intuitif media pembelajaran

yang menarik sehingga pembelajaran tidak membosankan.

Seiring dengan kemajuan inovasi data, pemanfaatan buku cetak

dalam proses pembelajaran di jenjang pendidikan lanjutan mulai mengarah

pada pemanfaatan buku yang terkomputerisasi. Terlepas dari kenyataan

bahwa digital book merupakan salah satu bahan ajar yang wajar dan dapat

diterima untuk digunakan dalam mendukung proses pembelajaran. Arti

penting buku lanjutan dalam mendukung proses pembelajaran tidak secara


19

umum akan menjadikannya suatu komitmen untuk mensyaratkan setiap

mata pelajaran yang akan dipelajari. dibuat sebagai digital book. Terlepas

dari apakah buku lanjutan diperlukan untuk subjek tertentu dilihat / dilihat

dari beberapa sudut yang signifikan (Suyasa et al., 2018).

Menurut Rohmah dan Rudy (2016) salah satu kelebihan dari

program produsen flipbook adalah lebih bermanfaat karena dipandang

sebagai buku digital, dan produk ini dapat langsung digunakan di PC.

Untuk membuat produk terlihat lebih menarik, aplikasi yang berbeda juga

dapat ditambahkan, misalnya dengan menambahkan rekaman keajaiban

biasa yang diidentifikasi dengan materi yang akan diinstruksikan. Ini akan

menjadi daya tarik yang luar biasa bagi anggota instruktur.

Seperti yang diindikasikan oleh Maf'ula (2017), media flipbook

merupakan media yang paling dibutuhkan oleh mahapeserta didik.

Pemanfaatan media yang belum pernah dimanfaatkan oleh peserta didik

membuat peserta didik semakin tertarik sehingga peserta didik lebih

banyak berpusat pada pembelajaran. Media flipbook memiliki kelebihan

yaitu memiliki pilihan untuk menanamkan dokumen seperti pdf, gambar,

video dan keaktifan dengan tujuan agar media ini lebih memikat dan

cerdas.
20

B. Kerangka Pikir

Kurangnya penggunaan media


pembelajaran yang inovatif

Minat belajar peserta didik rendah

Analisis Kebutuhan guru dan peserta didik

Pengembangan media pembelajaran

Digital Book dengan menggunakan Flipbook Creator

Valid Praktis
Gambar 2 1 Kerangka pikir

Dilihat dari persepsi yang dibuat, Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Datarang cenderung terlihat masih menggunakan media pembelajaran buku

cetak. Belum adanya pemanfaatan media pembelajaran yang berubah dan

menarik membuat pendapatan peserta didik dalam pembelajaran menjadi

rendah. Pemahaman kurang tertarik pada perenungan mata pelajaran sains.

Hal ini dikarenakan media pembelajaran yang repetitif dan tidak

menginspirasi peserta didik untuk belajar biologi.

Melihat pemeriksaan kebutuhan tenaga pendidik dan peserta didik

yang sudah lengkap, maka hasil investigasi disampaikan sebagai kebutuhan

media pembelajaran yang lebih memikat. Dengan cara ini, pembenahan

media pembelajaran yang semakin menarik, khususnya materi sel dilakukan.

Media pembelajaran yang dibuat adalah media buku lanjutan yang dibuat

dengan menggunakan aplikasi Flipbook Creator. Media buku lanjutan akan


21

dicoba untuk disetujui oleh beberapa validator. Jika media pembelajaran

tersebut sah, maka digunakan untuk ujian. Jika ditujukan untuk peserta didik,

tes kewajaran akan dilakukan.

Peningkatan media pembelajaran buku lanjutan ini diperlukan untuk

menjadi media pembelajaran yang dapat menarik dan membangkitkan peserta

didik untuk belajar serta dapat menjawab permasalahan pendidik dan peserta

didik dalam mewujudkan lingkungan belajar yang layak dan mudah dipahami

oleh peserta didik.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Research and

Development semacam ini adalah jenis penelitian yang digunakan untuk

membuat produk tertentu dan menguji kepraktisan produk tersebut.

B. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah

Datarang yang beralamat di Jl. Pendidikan No.17 Kecamatan Tombolo Pao,

Kabupaten Gowa. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu pada bulan

September-Oktober.

C. Prosedur Penelitian

1. Model Pengembangan

Model pengembangan dalam penelitian ini mengacu pada model

penelitian dan pengembangan 4D (Define, Design, Develop and

Disseminate) yang dimodifikasi menjadi model 3D.

2. Prosedur pengembangan

Dalam menghasilkan produk yang layak digunakan tentu

diperlukan prosedur penelitian yang sesuai. Penelitian pengembangan ini

menggunakan model pengembangan 4D. Model 4D meliputi empat tahap

yaitu define (pendefenisian), design (perancangan) development

21
22

(pengembangan) dan disseminate (penyebaran).

Model D tersebut tidak seluruhnya digunakan dalam penelitian ini

melainkan dimodifikasi menjadi model 3D yaitu tahap define, design dan

development. Tahap Disseminate tidak dilaksanakan dikarenakan

terbatasnya kemampuan peneliti, baik dalam waktu, tenaga maupun biaya

untuk menyebarkan produk media yang dihasilkan. Diagram alir hasil

modifikasi 4D dapat dilihat sebagai berikut:


Define

Analisis awal Analisis siswa Analisis materi


akhir

Analisis tujuan pembelajaran Analisis tugas

Design

Pemilihan media Pemilihan format Perancangan awal Draft I

Develop

Draft II
Valid? Validasi penilai ahli
Ya
Tidak
Revisi Draft I(i), I ≥ 1

Angket kepraktisan peserta didik Angket Revisi


kepraktisan guru

Media pembelajaran yang


valid dan praktis Draft III

Gambar 3 1 Bagan Modifikasi Prosedur Penelitian 4D menjadi 3D


23

Keterangan:

: garis pelaksanaan : hasil kegiatan

: Jenis kegiatan : garis siklus

: Pengambilan keputusan

Masing-masing tahap yang dilakukan dalam penelitian ini (define,

design, dan development) yang ada pada Gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Tahap pendefinisian (Define)

Tahap pendefinisian berguna untuk memutuskan dan

mengkarakterisasi kebutuhan dalam proses pembelajaran dan

mengumpulkan data berbeda yang diidentifikasi dengan item yang akan

dibuat. Dalam tahapan ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu:

a. Analisis Awal-akhir (Front-end Analysis)

Analisis awal diarahkan untuk memutuskan isu-isu penting

dalam kemajuan media digital book. Pada tahap ini, realitas dan tatanan

elektif muncul untuk memudahkan dalam menentukan langkah-langkah

mendasar dalam membangun media buku lanjutan yang sesuai untuk

dibuat. Ujian terakhir pemula ini mempertimbangkan masalah

mendasar dalam menyadari yang kemudian digunakan untuk

menentukan langkah selanjutnya untuk kemajuan item.

b. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)

Analisis peserta didik penting untuk memulai bisnis. Ujian

pemahaman dilakukan dengan memperhatikan atribut peserta didik.

Investigasi ini dilakukan dengan memikirkan kualitas, kapasitas, dan


24

pertemuan peserta didik, baik sebagai gathering maupun people. Atribut-

atribut ini menggabungkan kemampuan dasar ilmiah (informasi),

pergantian intelektual peristiwa, dan kemampuan individu atau sosial yang

diidentifikasi dengan titik pembelajaran, media, desain dan pemilihan

bahasa. Ujian ini mengarahkan penyelidikan peserta didik melalui persepsi

pembelajaran, wawancara dengan instruktur, dan studi menulis yang

diidentifikasi dengan atribut peserta didik.

c. Analisis tugas (Task Analysis)

Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi tugas-tugas utama

yang akan dilakukan oleh peserta didik. Analisis tugas terdiri dari analisis

terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) terkait materi

yang akan dikembangkan melalui media digital book.

d. Analisis konsep (Concept Analysis)

Pemeriksaan ide diharapkan dapat menentukan substansi materi

dalam media buku lanjutan yang sedang dibuat. Investigasi ide dibuat

dalam peta ide pembelajaran yang akan digunakan sebagai metode untuk

mencapai kemampuan tertentu, dengan mengenali dan sengaja menyusun

bagian-bagian utama dari materi pembelajaran.

Pada tahap ini ide sel yang akan dididik dikenali, pasti dan

digabungkan. Selain itu, ia diatur secara efisien dan terhubung dengan ide-

ide terkait lainnya.

e. Analisis Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Objectives)

Pemeriksaan target pembelajaran dilakukan untuk menentukan

penanda ketercapaian pembelajaran berdasarkan investigasi materi dan


25

pemeriksaan rencana pendidikan. Dengan mencatat target pembelajaran,

analis dapat mengetahui kajian apa yang akan ditampilkan pada media

buku lanjutan, menentukan jaringan inkuiri, dan terakhir menentukan

seberapa besar pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.

2. Tahap Perancangan (Design)

Setelah mendapatkan masalah dari tahap definisi, tahap rencana

kemudian diselesaikan. Tahap plan ini dimaksudkan untuk merencanakan

media buku tingkat lanjut yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran

biologi. Tahap rencana ini mencakup:

a. Pemilihan Media (media selection)

Pemilihan media dilakukan untuk mengenali media

pembelajaran yang sesuai dengan atribut materi dan sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Media dipilih untuk mengkoordinasikan

pemeriksaan peserta didik, penyelidikan ide dan penyelidikan tugas,

kualitas klien target, dan rencana pengaturan dengan karakteristik

yang berfluktuasi dari berbagai media. Ini berguna bagi peserta didik

dalam mencapai kemampuan normal center dan keterampilan dasar.

b. Pemilihan Format (format selection)

Pilihan pengaturan dibuat pada langkah awal. Pemilihan

organisasi dibuat agar desain yang dipilih sesuai dengan materi

pembelajaran. Penentuan struktur pendahuluan disesuaikan dengan

media pembelajaran yang digunakan. Keputusan organisasi yang

sedang dikembangkan direncanakan dengan perencanaan isi

pembelajaran, pemilihan pendekatan dan aset pembelajaran,


26

koordinasi dan perencanaan isi buku lanjutan, pembuatan rencana

digital book. yang menggabungkan konfigurasi format, gambar, dan

penyusunan.

c. Desain Awal (initial design)

Yang mendasarinya (rencana awal) adalah rencana media

buku lanjutan yang telah dibuat oleh analis dan kemudian diberikan

kontribusi oleh direktur, kontribusi dari pimpinan akan digunakan

untuk perbaikan media buku yang terkomputerisasi sebelum dibuat.

Kemudian melakukan perubahan setelah mendapatkan rekomendasi

perbaikan media digital book dari pihak pengelola dan nantinya

rencana ini akan dilakukan pada tahap validasi. Rencana ini sebagai

Draft I media buku lanjutan.

3. Tahap pengembangan (Develop)

Konsekuensi dari tahapan define dan design tersebut membawa

pada rencana yang mendasari suatu media pembelajaran model I. Setelah

media pembelajaran direncanakan sebagai model I maka diarahkan survey

spesialis dan penyisihan lapangan.

Validasi merupakan tahap awal dalam tahap perbaikan. Validasi

ahli berpusat pada pengaturan, substansi, penggambaran, dan bahasa dari

media pembelajaran yang dibuat, efek samping dari validasi ahli seperti

nilai validasi, pembetulan, reaksi, dan proposal digunakan sebagai alasan

untuk mengubah dan menyempurnakan media pembelajaran. Hasil koreksi

adalah media pembelajaran yang telah memenuhi ukuran substansial dan

selanjutnya disebut model II.


27

C. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan berdasarkan:

1. Validasi

Teknik validasi media dilakukan dengan memberikan media

pembelajaran dan lembar validasi kepada spesialis (validator). Selain itu,

terdapat tiga segmen yang disetujui oleh validator yang diidentifikasi

dengan pengenalan dan dukungan pengenalan materi, substansi dan

segmen materi yang mencakup ketepatan materi, dan sintaksis sesuai

dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) adalah suatu teknik pengumpulan informasi

yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada responden,

khususnya peserta didik dan pendidik untuk bereaksi sesuai dengan

permintaan klien. Teknik survei digunakan untuk mengukur petunjuk

program yang diidentifikasi dengan substansi media pembelajaran,

tayangan media dan kualitas media. Polling ini digunakan untuk menguji

akal sehat dari media pembelajaran yang dibuat. Survei menggunakan

desain checklist reaction, yaitu rundown, dimana responden hanya

diminta untuk meletakkan check list pada segmen yang tepat.

3. Dokumentasi

Tindakan ini merupakan salah satu strategi yang digunakan

untuk menemukan informasi yang benar yaitu dokumentasi, terlepas dari

apakah informasi tersebut berupa jurnal, memori pergerakan atau catatan


28

penting lainnya. Yang dimaksud dengan arsip di sini adalah dokumentasi

sebagai gambar-gambar saat menyelidiki.

D. Instrumen Penelitian

Sebagaimana diindikasikan oleh Sugiyono (2013) instrumen

penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang

diperhatikan dalam keadaan normal dan sosiologi. Instrumen yang digunakan

dalam investigasi ini adalah (1) lembar validasi; dan (2) survei reaksi

pengajar dan instruktur. Instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan

informasi pada saat ukuran kemajuan media pembelajaran sebagai lembar

validasi dan polling. Instrumen dibuat dari tiga jenis sesuai dengan responden

pemeriksaan. Instrumen tersebut adalah lembar validasi untuk spesialis

media, dan jajak pendapat untuk peserta didik dan instruktur.

1. Lembar validasi ahli media

Semua lembar validasi dalam pemeriksaan ini digunakan untuk

mengukur keabsahan suatu aparat penilai barang. Lembar validasi ini

disesuaikan dan diubah (diubah sesuai dengan kebutuhan penyempurnaan

media pembelajaran). Kisi lembar penilaian validasi dari spesialis media

dapat dilihat pada tabel 3.1 dan lembar evaluasi validasi dari spesialis

materi pada tabel 3.2


29

Tabel 3 1 Kisi-kisi Instrumen Ahli Media

Aspek yang dinilai Indikator Butir Penilaian

Sub-Aspek perangkat Ukuran media


lunak 1

Desain media digital book


1,2,3,4,5, 6

Sub-aspek penggunaan Pemrograman 7,8,9,10,11,12,13,14,


media digital book 15
Kemudahan penggunaan 16, 17, 18, 19, 20, 21
media digital book

(Dapat dilihat pada lampiran 1.1)

Tabel 3 2 Kisi-kisi angket penilaian validator ahli materi

Aspek yang dinilai Indikator Butir Penilaian

Sub-Aspek Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan 1, 2


Kompetensi Dasar (KD)

Keakuratan materi 3,4,5,6,7

Sub-aspek Kebahasaan Kelugasan Bahasa 8

Penyajian kalimat 9,10,11,12,13,14

Kesesuaian dengan tingkat 15


perkembangan

Keruntutan alur pikir 16


percobaan

Ketepatan penggunaan 17
istilah 18

(Dapat dilihat pada lampiran 1.2)


30

2. Angket Penilaian Peserta Didik dan Guru


Tabel 3 3 Kisi-kisi Angket penilaian peserta didik

Aspek yang dinilai Indikator Butir


No.
penilaian
Sub-aspek perangkat Desain media digital book 1, 8
1.
lunak Ukuran media 7

Pemrograman 9, 13
Sub-aspek penggunaan
2. Kemudahan penggunaan
media digital book
media digital book 6, 10, 11, 14

Ketepatan penggunaan
3. Sub-aspek Kebahasaan 2,3,4,5,12
bahasa dan istilah

(Dapat dilihat pada lampiran 1.3)

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket penilaian guru

Butir
No Aspek yang dinilai Indikator
Penilaian
1. Sub-aspek perangkat 1, 3, 9, 10, 12,
Desain media digital book
lunak 13
4, 5
Permrograman
Sub-aspek penggunaan
2.
media digital book
Kemudahan penggunaan 6, 7, 8
media digital book
3. Ketepatan penggunaan 2, 11, 14
Aspek kebahasaan
bahasa dan istilah
(dapat dilihat pada lampiran 1.4)

3. Dokumentasi

Dokumentasi tersebut disiapkan sebagai panduan bagi para

spesialis dalam merekam informasi. Dokumentasi berisi informasi apa

yang akan diperoleh dengan dokumentasi, sehingga dalam penggunaannya

semua informasi yang diperlukan dapat dikumpulkan. Arsip yang


31

dimaksud adalah catatan sebagai foto / gambar penelitian dan segala

informasi yang mendukung terlaksananya pemeriksaan

E. Teknik Analisis Data

Data pengembangan produk media pembelajaran berkenaan dengan

sifat item buku lanjutan sebagai informasi subjektif dan kuantitatif dari

pembicara ahli sebagai informasi dan proposal diringkas dan ditutup. Sumber

data dan proposal dapat dimanfaatkan sebagai alasan untuk melakukan

upgrade pada setiap bagian media pembelajaran yang telah dibuat. Informasi

yang diperoleh akan dibedah untuk menentukan sifat media pembelajaran

yang dibuat dengan kemampuan yang sah dan masuk akal. Metode

pemeriksaan informasi yang diselesaikan dalam investigasi ini adalah:

1. Analisis Data Validasi Ahli

Analisis kevalidan didasarkan pada data hasil validasi ahli


dilakukan dengan menggunakan skala Aiken yaitu:
⅀𝑠
𝑉=
𝑛 (𝑐 − 1)

(Retnawati,2016)

Keterangan :

V = indeks kesepakatan rater (validator) mengenai validasi butir

s = skor yang ditetapkan setiap rater (validator) dikurangi skor terendah

yang dipakai

n = banyaknya rater (validator)

c = banyaknya kategori yang dapat dipilih rater (validator)


32

Tabel 3 4 Kriteria Indeks Aiken

NO Rentang Indeks Kategori


1 < 0,4 Kurang Valid
2 0,4-0,8 Valid
3 > 0,8 Sangat Valid
Retnawati (2016)

2. Analisis data kepraktisan media pembelajaran

Analisis terhadap kepraktisan media pembelajaran digital book

dengan menggunakan Flipbook Creator didukung oleh analisis data dari

komponen kepraktisan angket peserta didik dan guru . Lembar angket

yang telah diisi kemudian dianalisis untuk mendapatkan data kepraktisan

dari media pembelajaran dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.

Data-data hasil observasi akan dianalisis secara deskriptif

persentase menggunakan rumus sebagai berikut:

𝛴 𝑓𝑖
𝑃= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan:

P = persentase kepraktisan
fi = frekuensi kumulatif
n = jumlah seluruh peserta didik

Langkah penentuan kategori untuk lembar observasi aktivitas

belajar peserta didik dapat ditentukan berdasarkan persamaan yang

terdapat pada tabel kategori berikut:

Tabel 3 5 Kategori Kepraktisan Pelaksanaan Media Pembelajaran

No Rumus Klasifikasi
1 X ˃ Xi + 1.8 x sbi Sangat praktis
2 Xi + 0.6 x sbi ˂ X ≤ Xi + 1.8 x sbi Praktis
3 Xi - 0.6 x sbi ˂ X ≤ Xi + 0.6 x sbi Cukup praktis
33

4 Xi - 1.8 x sbi ˂ X ≤ Xi - 0.6 x sbi Kurang Praktis


5 X ≤ Xi - 1.8 x sbi Sangat Kurang Praktis
Widoyoko (2014)

Keterangan:
Xi (Rerata Ideal) = 1/2 (skor maksimum ideal + skor
minimum ideal)
Sbi (Simpangan baku ideal) = 1/6 (skor maksimum ideal – skor
minimum ideal)
X = skor empiris

Berdasarkan persamaan konversi pada tabel tersebut, diperoleh

gambaran yang jelas dalam menginterpretasikan data yang diperoleh

untuk kepraktisan media pembelajaran digital book pada guru dan pada

peserta didik.

Tabel 3 6 Kategori skor penilaian kepraktisan media pembelajaran

No. Rumus Klasifikasi

1 X > 47.6 Sangat praktis

2 39.2 < X ≤ 47.6 Praktis

3 30.8 < X ≤ 39.2 Cukup praktis

4 22.4 < X ≤ 30.8 Kurang praktis

5 X ≤ 22.4 Tidak praktis

(Dapat dilihat pada lampiran 2.1)

Pedoman pada tabel 3.5 dapat lebih mempermudah dalam

menentukan kriteria atau nilai bahwa media digital book yang

dikembangkan menggunakan aplikasi Flipbook Creator mampu

meningkatkan minat dan motivasi belajar dalam proses pembelajaran

biologi.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian pengembangan media digital book dengan bantuan

aplikasi Flipbook Creator menggunakan model penelitian mengembangan 4D

yang dimodifikasi menjadi model penelitian 3D (Define, Design and

Development). Digital book ini berisikan materi pokok sel dan soal-soal

latihan yang dipadukan dengan teks, gambar, dan video. Software yang

digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah Flipbook Creator.

Digital book yang telah dikembangkan telah bersifat valid dan praktis

berdasarkan penilaian dari validator ahli dan penilaian peserta didik dan guru.

Setiap tahapan pengembangan media yang dilakukan beserta analisis

yang diperoleh dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Define (Pendefinisian)

Tahap define (pendefinisian) adalah tahap untuk menetapkan dan

mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran yaitu dengan melakukan

observasi awal mengenai kondisi sekolah. Dalam menetapkan kebutuhan

pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan antara lain: kesesuaian

kebutuhan pembelajaran dengan kurikulum yang berlaku, tingkat atau

tahap perkembangan peserta didik, kondisi sekolah, dan permasalahan di

lapangan sehingga dalam hal ini dibutuhkan pengembangan media

pembelajaran. Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:

34
35

a. Analisis awal-akhir (Front-end analysis)

Analisis awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan

dasar dalam pengembangan media digital book. Dalam penelitian ini

analisis awal akhir dilakukan dengan melakukan observasi

pembelajaran Biologi di kelas XI/MIA Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Datarang, observasi media pembelajaran yang

tersedia di sekolah. Melalui observasi itu kemudian dapat diketahui

permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran Biologi di kelas

tersebut.

Permasalahan dasar yang ditemukan peneliti melalui

observasi tersebut adalah kurangnya penggunaan media

pembelajaran pada mata pelajaran biologi dikarenakan media

pembelajaran Biologi di sekolah tersebut masih menggunakan buku

cetak saat pembelajaran berlangsung. Padahal, ketersediaan alat

sudah cukup lengkap, seperti LCD.

b. Analisis peserta didik (Learner Analysis)

Berdasarkan hasil observasi peserta didik yang dilakukan

diketahui bahwa peserta didik kelas XI/MIA Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Datarang berjumlah 25 orang. Dari segi usia, pada

umumnya peserta didik yang berada pada jenjang sekolah menengah

akhir (SMA) memiliki rata-rata usia 14-16 tahun. Menurut teori

belajar Piaget, Triono (2014) anak yang berusia demikian, berada

pada tahap operasional formal. Ciri pokok perkembangan anak pada

tahap ini adalah memiliki pemikiran abstrak dan murni simbolis


36

mungkin dilakukan. Oleh karena itu, peserta didik yang akan

dijadikan aspek penelitian ini berada pada tahap sudah bisa berfikir

logis. Hasil observasi ini dijadikan acuan untuk menyiapkan aspek-

aspek yang berhubungan dengan media pembelajaran biologi yang

akan dibuat. Sehingga dihasilkan media pembelajaran digital book

yang dibuat menggunakan aplikasi Flipbook Creator yang cocok

untuk peserta didik.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di sekolah

diperoleh informasi bahwa peserta didik diperbolehkan membawa

smartphone yang mendukung proses pembelajaran dikelas dengan

catatan guru bidang studi mengetahui. Pada observasi yang

dilakukan, diketahui bahwa peserta didik kelas XI/MIA di Madrasah

Aliyah Muhammadiyah Datarang memiliki smartphone berbasis

android sehingga dinyatakan media dapat digunakan pada peserta

didik tersebut.

c. Analisis tugas (Task Analysis)

Hasil analisis tugas yang diperoleh mengacu pada analisis

konsep, Disamping itu rincian analisis tugas untuk materi

perbandingan merujuk pada kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Setelah dilakukan analisis tugas yang terdapat pada RPP, buku tugas

peserta didik dan buku guru , diketahui bahwa tugas yang dilakukan

oleh peserta didik adalah menemukan konsep atau pengetahuan.

Berdasarkan analisis tugas yang dilakukan, diperoleh

beberapa poin yang akan dituliskan dalam media pembelajaran


37

digital book. Tugas dibagi menjadi 3 pertemuan dengan pembagian

materi yaitu, pada pertemuan pertama mengenai sejarah dan konsep

sel, pertemuan kedua yaitu transpor membran dan sintesis protein

dan pertemuan ketiga mengenai reproduksi sel.

Tabel 4 1 Analisis Tugas pada materi Sel media pembelajaran digital book
Topik Jenis kegiatan Pertemuan ke-

Menuliskan komponen kimiawi


penyusun sel
Menuliskan struktur bagian-bagian
sel prokariotik dan eukariotik
Menuliskan kegiatan sel sebagai unit
Sel sebagai penyusun struktural dan fungsional makhluk 1
makhluk hidup hidup
Menuliskan fungsi bagian-bagian sel
Menyajikan hasil pengamatan
mikroskopis struktur sel hewan dan
sel tumbuhan sebagai unit terkecil
kehidupan

Menuliskan mekanisme transpor pada

Transpor membran membran


2
dan sintesis protein Menuliskan mekanisme sintesis
protein untuk menyusun sifat
morfologis dan fisiologi sel
Menuliskan proses reproduksi sel
sebagai kegiatan untuk membentuk
morfologi tubuh dan memperbanyak
Reproduksi sel tubuh 3
Menggambarkan mekanisme
reproduksi pada sel eukariotik dan
prokariotik
38

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa tugas yang dilakukan

oleh peserta didik dalam pembelajaran adalah menemukan konsep atau

pengetahuan, menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan

dengan materi perbandingan secara bersama-sama dalam suatu

kelompok, serta dengan bimbingan guru . Selanjutnya, analisis tugas

yang terdapat pada RPP, buku guru dan buku peserta didik dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4 2 Analisis Tugas Materi Sel pada RPP, Buku Guru dan Buku Peserta
didik

Topik Tugas Pertemuan


ke-

Sel sebagai kesatuan struktural


dan fungsional makhluk
hidup. Apakah artinya?

Makhluk hidup yang


berukuran besar masih
tersusun atas sel-sel berukuran
kecil. Jelaskan hubungan
antara ukuran dan fungsi sel!

Apa perbedaan sel prokariotik


Sel sebagai penyusun dan eukariotik?
1
makhluk hidup
Jelaskan fungsi glikolipid pada
membran plasma!

Tubuh kita membutuhkan


protein dari makanan yang
kita makan. Mengapa kita
perlu mengonsumsi protein
padahal di dalam tubuh kita
juga terdapat proses
pembentukan? (sintesis
protein)?

Transpor membran dan Tuliskan peristiwa difusi dan 2


39

sintesis protein osmosis yang terjadi di


sekitarmu!

Jelaskan bagaimana
mekanisme transpor pada sel-
sel eukariotik!

Jelaskan apa gunanya


membran memiliki bentuk
seperti mozaik!

Jelaskan bagaimana fungsi


kolesterol dalam membran!

Apa yang menyebabkan


membran memiliki sifat
selektif permeabel?

Buat skema yang


menggambarkan proses
reproduksi sel bakteri, dan
jelaskan proses yang
berlangsung pada setiap
tahapnya!

Jelaskan pengertian siklus litik


dan siklus lisogenik pada
proses reproduksi virus!

Buat skema yang


Reproduksi sel menggambarkan tahapan 3
mitosis, jelaskan apa yang
terjadi pada setiap tahapan
tersebut!

Buat gambar yang


menunjukkan berbagai
keragaman morfologi
kromosom eukariotik

Jelaskan perbedaan dan


persamaan antara mitosis dan
meiosis!

(Sumber: RPP guru biologi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang)


40

Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui bahwa tugas yang dilakukan

oleh peserta didik dalam pembelajaran yang terdapat di RPP, Buku

Guru dan Buku Peserta didik SMA, yakni dilakukan oleh peserta didik

secara mandiri sebagai latihan diakhir pembelajaran atau dijadikan

sebagai pekerjaan rumah (PR).

d. Analisis konsep (Concept Analysis)

Pada tahap ini diidentifikasi, dirincikan dan disusun konsep-

konsep Sel yang akan diajarkan. Selanjutnya disusun secara

sistematis dan dikaitkan dengan konsep-konsep lain yang relevan.

Adapun materi sel yang dituliskan dalam media digital book

yang dikembangkan yaitu membahas mengenai sejarah penemuan

sel, konsep sel yang menjelaskan komponen penyusun sel dan

bagaimana mekanisme bioproses dalam sel yaitu mekanisme

transport dalam sel, reproduksi sel dan sintesis protein. Materi

tersebut disajikan dalam bentuk teks dan juga video pendek. Hal ini

bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih nyata bagi

peserta didik. Media digital book juga disajikan dengan beberapa

soal yang berhubungan dengan materi sel yang ada.

e. Analisis Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Objectives)

Analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk menentukan

indikator pencapaian pembelajaran yang didasarkan atas analisis

materi dan analisis kurikulum. Dengan menuliskan tujuan

pembelajaran, peneliti dapat mengetahui kajian apa saja yang akan

ditampilkan dalam media digital book, menentukan kisi-kisi soal,


41

dan akhirnya menentukan seberapa besar tujuan pembelajaran yang

tercapai. Hasil analisis tujuan pembelajaran dapat dilihat pada tabel

4.3.

Tabel 4 3 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

KI-3 Memahami 3.1 Menjelaskan Peserta didik mampu


menerapkan, dan komponen kimiawi menjelaskan komponen
menganalisis pengetahuan penyusun sel, struktur, kimiawi penyusun sel
faktual, konseptual, fungsi, dan proses yang
Peserta didik mampu
prosedural, dan berlangsung dalam sel
menjelaskan struktur dan
metakognitif berdasarkan sebagai unit terkecil
fungsi bagian-bagian sel
rasa ingin tahunya tentang kehidupan.
ilmu pengetahuan, Peserta didik mampu
teknologi, seni budaya, menjelaskan kegiatan sel
dan humaniora dengan sebagai unit struktural dan
wawasan kemanusiaan, fungsional makhluk hidup
kenegaraan, dan peradaban
3.2 Menganalisis Menganalisis mekanisme
terkait penyebab fenomena
berbagai bioproses transpor membran
dan kejadian, serta
dalam sel yang meliputi
menerapkan pengetahuan
mekanisme transpor
prosedural pada bidang
membran, reproduksi, Menganalisis sintesis
kajian yang sesuai dengan
dan sintesis protein protein untuk menyusun
bakat dan minatnya untuk
sifat morfologis dan
memecahkan masalah
fisiologis sel

Menganalisis reproduksi
sel sebagai kegiatan untuk
membentuk morfologi
tubuh dan memperbanyak
tubuh
42

KI4 mengolah, menalar, 4.1 Menyajikan hasil Membuat model tentang


dan menyaji dalam ranah pengamatan bioproses yang terjadi
konkret dan ranah abstrak mikroskopis struktur sel dalam sel berdasarkan
terkait dengan hewan dan sel studi literatur dan
pengembangan dari yang tumbuhan sebagai unit percobaan
dipelajarinya di sekolah terkecil kehidupan
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,
serta mampu
menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan

(RPP guru Biologi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang )

2. Design (Perancangan)

Tahap perancangan ini bertujuan untuk merancang suatu media

digital book yang dapat digunakan dalam pembelajaran Biologi. Tahap

perancangan ini meliputi:

a. Pemilihan Media (media selection)

Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media

pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi dan sesuai

dengan kebutuhan peserta didik. Media dipilih untuk menyesuaikan

analisis peserta didik, analisis konsep dan analisis tugas,

karakteristik target pengguna, serta rencana penyebaran dengan

atribut yang bervariasi dari media yang berbeda-beda. Hal ini

berguna untuk peserta didik dalam pencapaian kompetensi inti dan

kompetensi dasar yang diharapkan.

Dalam hal ini, materi yang digunakan adalah Sel, yaitu

materi pembelajaran yang berupa konsep dan mekanisme sehingga


43

dibutuhkan media yang dapat menjelaskan konsep sel tersebut

dengan baik. Maka dari itu, peneliti memilih media pembelajaran

digital book dengan menggunakan aplikasi Flipbook Creator,

dimana media tersebut merupakan media yang dapat

menggabungkan berbagai media ke dalam satu media saja yaitu

audio, video dan teks.

b. Pemilihan Format (format selection)

Pemilihan format dilakukan pada langkah awal. Pemilihan

format dilakukan agar format yang dipilih sesuai dengan materi

pembelajaran. Pemilihan bentuk penyajian disesuaikan dengan

media pembelajaran yang digunakan. Pemilihan format dalam

pengembangan dimaksudkan dengan mendesain isi pembelajaran,

pemilihan pendekatan, dan sumber belajar, mengorganisasikan dan

merancang isi buku, membuat desain buku yang meliputi desain

layout, gambar, dan tulisan serta video.

Adapun desain buku dalam pemilihan format dapat dilihat

pada gambar berikut.

Judul Kata Pengantar


Materi

Gambar Sel

Nama penulis
44

Daftar Isi Peta Konsep

Tujuan pembelajaran

Sejarah Penemuan sel Konsep Sel

Gambar
Gambar

Tugas 1.1

Sel prokariotik dan Mekanisme Transpor Sel


eukariotik
Sel prokariotik Gambar

Video Investigasi

Sel eukariotik
Video
45

Sintesis Protein Reproduksi Sel

Gambar
Gambar

Video
Video

Uji kompetensi Daftar Pustaka

Gambar 4. 1 Format media digital book


c. Desain Awal (initial design)

Desain awal (initial design) yaitu rencana media buku

lanjutan yang dibuat oleh spesialis dan kemudian diberikan

kontribusi oleh pengurus. Kontribusi dari pengelola akan

dimanfaatkan untuk perbaikan media buku yang terkomputerisasi

sebelum dibuat. Kemudian melakukan koreksi setelah

mendapatkan rekomendasi perbaikan media buku lanjutan dari

pengelola dan nantinya rencana ini akan selesai pada tahap


46

validasi. Rencana ini sebagai Draft I media buku lanjutan.

Konfigurasi media digital book yang mendasari dapat ditemukan di

referensi bagian 2.1.


47

Gambar 4 1 Desain awal media digital book


48

3. Development (Pengembangan)

Perbaikan digital book ini sesuai dengan tahap rencana dari

rencana. Sarana dalam kemajuan ini adalah:

a. Membuat buku media tingkat lanjut

Media digital book yang dibuat, dibuat dengan menggunakan aplikasi

Flipbook Creator dengan cara berikut:

1) Siapkan bahan, gambar, rekaman, soal tes dan kegiatan yang akan

dibawa ke dalam buku lanjutan.

2) Tahap utama pembuatan record menggunakan Microsoft Word,

selanjutnya tahap perencanaan pondasi, ketiga memasukkan

dokumen dalam bentuk PDF.

3) Buka aplikasi Flipbook Creator

4) Saat terbuka, klik New Venture dan tambahkan dokumen PDF yang

berisi materi Cell yang telah disiapkan.

5) Tahap berikutnya, klik halaman ubah untuk menambahkan gerakan,

video, musik dan lain-lain.

6) Jika semuanya sudah siap dan sesuai dengan keinginan kita, maka

klik bagikan untuk menyimpan digital book dalam HTML atau

struktur lainnya.

Jika langkah di atas telah selesai maka digital book yang dibuat

telah siap dibuka dalam bentuk flip (bolak-balik) dan digunakan. Dari hasil

di atas, maka akan dijabarkan penyusunan draft digital book yang terdiri

dari:
49

1) Sampul depan

Sampul depan merupakan judul ―Digital Book Sel untuk SMA/MA

Sederajat Kelas XI MIA.

2) Kata pengantar

Bagian kata pengantar berisi pengetahuan biologi yang berkaitan

dengan perkembangan ilmu pendidikan dan menjelaskan bahwa

digital book ini berisikan materi sel.

3) Daftar isi

Daftar isi berisi garis besar materi-materi dan letak halaman materi

yang dibahas dalam digital book.

4) Peta konsep

Peta konsep berisikan poin-poin penting mengenai materi sel

5) Bagian isi digital book

Digital book ini terbagi menjadi materi, diskusi, dan soal latihan uji

kompetensi.

6) Daftar pustaka

Daftar pustaka berisi daftar rujukan yang digunakan dalam digital

book.

b. Validasi media digital book

Validasi dilengkapi dengan poin penyuluhan tentang media

pembelajaran yang dibuat untuk spesialis (instruktur, guru , khususnya di

bidang sains). Validasi adalah pembulatan lembar instrumen yang

diidentifikasikan dengan ahli, pertama validator ahli materi dengan cara


50

pandang yang dievaluasi adalah bagian hakikat substansi dan bagian

bahasa.

Tabel 4 4 Validator Media pembelajaran digital book

No. Validator Pekerjaan

1. Nurul Fadhillah, S.Pd.,M.Pd Dosen Pendidikan Biologi

2. Nurdiyanti, S.Pd.,M.Pd Dosen Pendidikan Biologi

Tahap development atau pengembangan dilakukan dua kali perancangan

sebelum dilakukan uji kepraktisan. Tahap perancangan pertama disebut prototype

I dimana dilakukan validasi para ahli/praktisi untuk pertama kali untuk

mengetahui tingkat kevalidan dari media pembelajaran digital book dari seluruh

aspek (media, tampilan, materi, dan bahasa).

Setelah melakukan validasi pertama pada prototype I, maka dilakukan

revisi dari saran, kritikan, dan hasil analisis validasi pertama terhadap media

pembelajaran digital book yang disebut perancangan kedua atau prototype II.

Pada tahap prototype II dilakukan kembali validasi para ahli/praktisi.

1) Hasil validasi ahli terhadap media pembelajaran digital book

Validasi ahli materi adalah untuk melihat cakupan materi,

sistematika materi, dan penyajiannya.

Pada tahap ini produk yang telah dibuat telah mengalami validasi

dari pakar. Adapun hasil validasi dari ahli materi pada prototype I dan

prototype II pada tabel 4.5.


51

Tabel 4. 1 Prototype I dan prototype II

Prototype I Prototype I

Sebelum direvisi: Ubah warna background


Setelah direvisi: Background telah diubah
menjadi putih, tetapi warna gambar tetap kuat
menjadi putih, warna kuat dan full colour
dan full colour

Sebelum direvisi: Ganti gambar sampul Setelah direvisi: Gambar sampul telah
menjadi gambar sel
diubah menjadi gambar sel
52

Sebelum revisi: Ganti shape tulisan menjadi Setelah direvisi: Shape/background


bentuk abstrak tulisan sudah diubah

Setelah revisi: Jenis dan ukuran font


Sebelum revisi: Keterangan gambar harus
sudah konsisten
konsisten baik ukuran maupun jenis fontnya.
53

Sebelum revisi: hilangkan background Setelah revisi: background telah dihapus

gambarnya

Sebelum revisi: tambahkan garis pinggir atau Setelah revisi: Kolom praktikum telah

kotak untuk bagian praktiku diubah menjadi lebih berwarna


54

Sebelum revisi: perbaiki urutan isinya dan Setelah revisi: shape telah diganti

buat lebih menarik shape menjadi lebih menarik

Sebelum revisi: perbaiki kolom cari tahu. Setelah revisi: kolom cari tahu telah

diubah menjadi lebih berwarna


55

Sebelum revisi: Ubah warna shape dan desain Setelah revisi: shape dan nomor halaman

nomor halaman sudah lebih menarik

Validasi ahli media bertujuan untuk menguji penyajian digital book

dengan aplikasi flipbook creator. Tahap validasi produk melewati tahap revisi

atau perbaikan dari penilaian ahli materi maupun ahli media. Hasil dari

validasi media ini akan menentukan kelayakan media tersebut untuk

digunakan.

Pada tahap prototype II merupakan validasi media setelah melalui

prototype I dan telah dilakukan revisi dari para ahli. Pada Prototype II sudah

tahap finishing dengan beberapa perubahan sesuai dengan kritikan dari dua

validator yaitu perubahan background, materi dan penyusunannya. Pada

tahap ini jauh berbeda dengan tahap pertama, pada tahap pertama background

yang sedikit berbeda dengan warna yang berbeda selain itu pada tahap ini

penambahan video agar peserta didik lebih tertarik untuk penggunaan media
56

pembelajaran digital book, sehingga media pembelajaran ini sudah siap

diterapkan pada sekolah.

Berdasarkan indeks Aiken, diperoleh hasil analisis validasi media

pembelajaran flipbook untuk komponen perangkat lunak dan penggunaan

media digital book hasil rata-rata yang diperoleh analisis validasi dengan

menggunakan indeks Aiken V untuk teknik penyajian mulai dari pernyataan

dari butir pertama yaitu memperoleh V= 0,75 yang masuk dalam kategori

valid.

Berdasarkan penilaian validator ahli materi yang telah dianalisis,

diperoleh hasil analisis validasi media pembelajaran digital book untuk

komponen kebahasaan dan kelayakan isi. Hasil rata-rata perolehan analisis

validasi dengan menggunakan indeks Aiken V untuk kelayakan isi dan

kebahasaan mulai dari pernyataan pada butir pertama yaitu memperoleh V=

0.88 terdapat pada kategori valid.

Adapun diperoleh hasil analisis validasi media pembelajaran flipbook

untuk komponen kelayakan isi yang terdiri dari 2 aspek yaitu cakupan media

dan bahasa. Untuk cakupan media diperoleh nilai rata-rata dengan

menggunakan indeks aiken V yaitu V= 0,75 dan untuk aspek bahasa

diperoleh nilai rata-rata V= 0.88, yang berdasarkan rentang indeks masuk

dalam kategori valid. Berdasarkan penjelasan untuk setiap aspek di atas,

diperoleh nilai rerata untuk keseluruhan aspek adalah V= 0,82 sehingga dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan telah valid.

Berdasarkan data hasil validasi yang diperoleh dari ketiga komponen

di atas dengan menggunakan indeks Aiken, dimana rater menunjukkan kata


57

validator, merupakan skor yang ditetapkan tiap rater dikurangi dengan skor

yang terendah dalam kategori yang dipakai yaitu 1, rerata nilai dari ketiga

komponen diperoleh nilai V = 0,82 dengan kriteria sangat valid yang berarti

media pembelajaran flipbook creator layak dan dapat melanjutkan ke tahap

berikutnya yaitu uji kepraktisan setelah melakukan revisi berdasarkan saran

dari para ahli.

Berdasarkan data diatas pada tahap pengembangan ini dilakukan

evaluasi yaitu ada beberapa saran dari kritikan dari para pakar pembimbing

sehingga dilakukan beberapa kali revisi sampai tahap valid atau sesuai

dengan masukan, sehingga dapat dilanjut ke tahap selanjutnya.

c. Analisis kepraktisan media

Untuk mengetahui tingkat kepraktisan dari produk yang dikembangkan

maka dilakukan analisis kepraktisan yang terdiri atas respon kepraktisan media

oleh guru dan peserta didik.

Data tentang tingkat kepraktisan media pembelajaran digital book

diperoleh melalui angket kepraktisan. Tahapan ini melibatkan satu orang guru

dan 25 orang peserta didik. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil sebagai

berikut:

1) Analisis kepraktisan media oleh Guru terhadap Media.

Rekapitulasi data hasil analisis kepraktisan terhadap media

pembelajaran digital book dapat dilihat pada tabel 4.6.


58

Tabel 4. 6 Rekapitulasi Data Hasil Angket respon Guru terhadap Media

No. Rentang Frekuensi % Kategori


1. X > 47.6 1 100 Sangat praktis

2. 39.2 > X ≤ 47.6 0 0 Praktis


3. 30.8 > X ≤ 39.2 0 0 Cukup praktis
4. 22.4 > X ≤ 30.8 0 0 Kurang praktis
5. X > 22.4 0 0 Tidak praktis
(Dapat dilihat pada lampiran 4.4)
Pada tahap analisis kepraktisan media pembelajaran digital book

digunakan 14 butir pernyataan dari respon guru mengenai kepraktisan

media. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa satu orang sebagai responden

memberikan respon kepraktisan terhadap media digital book pada rentang >

47.6. Nilai tersebut berada pada rentang kategori sangat praktis. Hal ini

bahwa 100 % responden yang berasal dari guru memberikan tanggapan

yang sangat praktis terhadap media pembelajaran digital book.

Rekapitulasi data hasil respon peserta didik terhadap kepraktisan

media pembelajaran digital book dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4. 7 Rekapitulasi data hasil analisis kepraktisan media pembelajaran

No. Rentang Frekuensi % Kategori


1. X > 47.6 25 100 Sangat praktis
2. 39.2 > X ≤ 47.6 0 0 Praktis
3. 30.8 > X ≤ 39.2 0 0 Cukup praktis
4. 22.4 > X ≤ 30.2 0 0 Kurang praktis

5. X > 22.4 0 0 Tidak praktis


(Dapat dilihat pada lampiran 3.3)
59

Pada tahap analisis kepraktisan media pembelajaran digital book

digunakan 14 butir pernyataan dari respon peserta didik mengenai

kepraktisan media.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa peserta didik sebagai

responden kepraktisan terhadap media pembelajaran dengan rentang

penilaian 1 sampai 4 diperoleh 25 orang peserta didik pada rentang X >

47.6. nilai tersebut berada pada rentang kategori sangat praktis. Hal ini

menunjukkan bahwa 100% responden yang berasal dari guru memberikan

tanggapan yang sangat praktis terhadap media pembelajaran digital book.

B. PEMBAHASAN

Digital book dikembangkan dengan tujuan untuk memfasilitasi belajar

peserta didik secara individu maupun kelompok. Tujuan dalam

pengembangan ini adalah menghasilkan media pembelajaran berupa digital

book pada pokok bahasan sel. Dalam mengembangkan digital book peneliti

menggunakan metode Research and Development (R&D) dan model

pengembangan 4D yang telah dimodifikasi menjadi 3D (Define, Design, and

Development).

Tahap analisis dilakukan dengan menyelidiki rencana pendidikan

instruktif,atribut peserta didik, dan persyaratan Madrasah Aliyah

Muhammadiyah Datarang. Konsekuensi dari penyelidikan di sekolah tersebut

adalah sebagai berikut: Ujian program pendidikan diselesaikan dengan

memimpin pertemuan dengan guru dengan dampak lanjutan dari sekolah

yang memanfaatkan program pendidikan 2013.


60

Selain itu, dilakukan pula analisis peserta didik Sehingga peneliti

membuat pemilihan materi sel dengan konseling guru dengan tujuan agar

sesuai dengan kualitas peserta didik. Investigasi kualitas peserta didik

dilakukan melalui pertemuan dengan guru dan persepsi langsung.

Peserta didik Sebagian besar dari mereka menganggap biologi jelek

karena model pembelajarannya yang khas dan tanpa bantuan media

pembelajaran. Untuk mengalahkan nilai premium peserta didik dalam

pembelajaran biologi diperlukan suatu media yang dapat membantu dalam

memindahkan informasi antara pengajar dan peserta didik. Untuk mengetahui

jenis media apa yang dibutuhkan peserta didik secara konstan, dilakukan

penelitian.

Analisis karakteristik peserta didik yang dilakukan dengan mengisi

kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan. Pembelajaran biologi cenderung

dianggap kurang menarik karena tidak adanya perubahan dalam

pembelajaran, misalnya belum munculnya pemanfaatan media pembelajaran

atau strategi yang digunakan dalam pembelajaran masih belum

membosankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahapeserta didik

mengalami keletihan dan kelelahan sehingga tidak menumpuk dalam belajar

biologi. Sehingga diperlukan suatu media untuk membantu pengajar dan

peserta didik dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi menarik

dan bersemangat dalam belajar.

Hasil analisis kebutuhan melalui wawancara yang dilakukan di

sekolah, menunjukkan bahwa sarana dan prasarana untuk membantu proses

belajar sudah cukup memadai, misalnya dengan adanya lab komputer dan
61

LCD projector di wali kelas. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik

seperti digital book sangat diandalkan untuk membantu peserta didik dalam

memahami materi yang dipertimbangkan. Oleh karena itu, seluruh pengajar

Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang diharuskan memiliki pilihan

untuk membuat slide pengantar sebagai media edukasi.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada pendidik kelas XI

pelajaran biologi di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang didapatkan

informasi bahwa media pembelajaran belum digunakan dalam pembelajaran

biologi. Pendidik masih menggunakan media cetak seperti buku paket

maupun LKS. Dikarenakan penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer memerlukan keterampilan khusus dan membutuhkan waktu untuk

membuat bahan yang akan disampaikan.

Berdasarkan ketiga analisis dapat dievaluasi sebagai berikut: pendidik

kurang menggunakan media pembelajaran digital, yang mereka gunakan

hanya buku paket yang disediakan di perpustakaan untuk sumber belajar dan

sesekali menggunakan power point. Sementara peserta didik memiliki minat

yang rendah dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut merupakan dasar

dari penulis melakukan penelitian ini, untuk mengatasinya maka akan

dikembangkan sebuah media pembelajaran digital book menggunakan

Flipbook Creator.

Setelah melakukan analisis permasalahan, tahap berikutnya adalah

mendesain atau merancang pembuatan media pembelajaran. Tahap ini

dimulai dengan penyusunan materi di dalam digital book. Penyusunan digital

book ini terdiri dari bagian awal, bagian materi, dan bagian penutup. Untuk
62

bagian awal terdapat sampul luar yang berisikan judul besar digital book

tentang sel untuk kelas XI MIA SMA/MA dan sederajat, terdapat nama

penulis serta jurusan penulis.

Pada halaman selanjutnya adalah kata pengantar yang berisikan

pengetahuan biologi yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pendidikan

dan menjelaskan bahwa digital book ini berisikan materi sel.. Selanjutnya

daftar isi yang mencantumkan garis besar isi dari isi digital book yang

dikembangkan. Peta konsep berisikan konsep materi sel yang ada di dalam

digital book.

Bagian isi digital book ini membahas materi sel untuk penjelasan

materi soal latihan dan kunci jawaban. Sub materi yang dibahas dalam digital

book ini adalah sejarah penemuan sel, konsep sel, bentuk dan ukuran sel, sel

prokariotik dan eukariotik, transportasi sel melewati membran, sintesis

protein dan reproduksi sel.

Penutup adalah bagian akhir dari digital book yang terdiri dari daftar

pustaka yang memuat referensi yang digunakan dalam penyusunan materi

bersumber dari bahan online maupun offline.

Kemudian dilakukan pemilihan aplikasi yang digunakan untuk

mengembangkan media pembelajaran tersebut dengan pertimbangkan dapat

menarik dan memotivasi peserta didik dalam belajar. Maka peneliti

menggunakan aplikasi Flipbook Creator. Selanjutnya penyusunan kerangka

media, perencanaan sistematika penyajian materi, dan perancangan

instrumen. Penyajian materi haruslah berpedoman pada Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan sekolah. Untuk menyesuaikan dengan


63

karakteristik peserta didik dan materi yang akan dibahas dalam media

pembelajaran.

Perancangan instrumen terdiri dari, instrumen validasi ahli materi,

instrumen validasi ahli media dan angket kepraktisan guru dan peserta didik

untuk uji kepraktisan. Instrumen adalah sebuah lembar penilaian yang

berisikan pernyataan-pernyataan yang ditujukan kepada para ahli dan peserta

didik guna mengetahui tingkat kelayakan dan kemenarikan digital book yang

dibuat. Instrumen memiliki lima skala likert dengan daftar isian check list

untuk setiap indikator atau pernyataan. Instrumen disusun berdasarkan aspek

tujuan penilaian. Untuk instrumen ahli materi berisi tentang aspek kualitas isi

dan kebahasaan.

Sedangkan untuk ahli media penilaian terhadap aspek kualitas isi,

kebahasaan, tampilan media, dan penggunaan. Dari hasil instrumen para ahli

maka akan dilakukan perbaikan jika memang tingkat kelayakan rendah

hingga digital book yang dikembangkan menjadi layak untuk digunakan atau

diujicobakan. Selanjutnya untuk guru dan peserta didik digunakan instrumen

berupa angket respon untuk mengetahui kepraktisan dari digital book

tersebut.

Tahap berikutnya adalah tahap development yaitu pada tahap ini

produk yang dikembangkan divalidasi oleh beberapa ahli. Validasi dilakukan

oleh 1 ahli materi dan 1 ahli media. Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengkonsultasikan tentang media pembelajaran yang dikembangkan kepada

para ahli (dosen, pendidik terutama pada bidang biologi). Validasi adalah

mengisi lembar instrumen yang terkait dengan ahlinya, pertama validator ahli
64

materi yang terdiri dari 1 dosen pendidikan biologi dengan aspek yang dinilai

adalah aspek kualitas isi terdiri dari tujuh indikator dan aspek kebahasaan 9

indikator. Validasi produk oleh ahli materi yang dilakukan oleh satu dosen

UNISMUH yaitu Ibu Nurul Fadhillah, S.Pd.M.Pd.

Dengan menggunakan teknik pertama diperoleh validitas dari

instrumen penelitian yang telah sesuai dengan indikator validitas instrumen

yang diterapkan. Instrumen penelitian ini valid dikarenakan oleh beberapa

faktor, yaitu seperti berikut ini. Pertama, secara umum, validator menyatakan

bahwa aspek-aspek pada media tergolong baik. Kedua, validator memilih

pilihan “layak digunakan namun dengan revisi” pada pilihan kelayakan

media.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Wijayanto (2014)

menyatakan bahwa Pengembangan modul yang dikemas dalam elektronik

memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar mandiri karena dapat dibaca

dengan menggunakan komputer atau alat pembaca buku elektronik. Menurut

Adika (2014) pembelajaran menggunakan Flipbook dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Menurut Rasiman (2014) Motivasi,

Aktivitas, dan kreativitas peserta didik SMA yang pembelajarannya

menggunakan Flipbook berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil

belajar peserta didik. Sedangkan menurut Gunawan (2010) modul elektronik

yang bersifat interaktif akan melibatkan tampilan audio visual, sound, movie

dan lain sebagainya serta program tersebut pemakaiannya mudah dipahami

sehingga dapat dijadikan media pembelajaran yang baik.


65

Menurut Yulinar (2019) Kelebihan dari media pembelajaran ini

adalah sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri karena dibantu dengan

penggunaan android itu sendiri, peserta didik tidak jenuh membaca materi

yang dipelajari meskipun dalam bentuk buku, dan penggunaan media ini

tanpa online internet pada PC. Kelebihan dari media pembelajaran digital

book ini adalah mempermudah proses belajar mengajar baik untuk peserta

didik maupun guru itu sendiri, menghemat biaya peserta didik dengan

adanya android tidak perlu lagi menggunakan buku pelajaran dan dapat

digunakan dimana dan kapan saja.

Namun dibalik kelebihan media ini juga terdapat beberapa

kekurangan yaitu memerlukan perencanaan yang matang dan waktu yang

lama dalam memodifikasi media tersebut. Selain itu, media tersebut harus

menggunakan jaringan internet jika dibuka menggunakan smartphone. Solusi

untuk media pembelajaran digital book kedepannya yaitu dibuat semenarik

mungkin, lebih ditingkatkan kualitas dari sebelumnya dan bisa lebih praktis

untuk peserta didik dan para pendidik. Selain itu, berdasarkan peneliti

terdahulu dilihat dari bentuk fisik medianya tentu memiliki perbedaan dengan

media yang dikembangkan sekarang. Media terdahulu mengembangkan

bentuk buku digital dengan tambahan beberapa gambar yang berbasis

komputer sedangkan media yang dikembangkan sekarang lebih canggih

karena selain berbasis android juga ada tambahan gambar serta video di

beberapa sub bab sebagai pelengkap dan penjelasan materi sehingga peserta

didik lebih mudah memahami mengenai materi yang diajarkan oleh pendidik.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Media pembelajaran digital book yang dikembangkan memenuhi kriteria

valid dengan indeks Aiken V dari kedua kompenen penilaian (media dan

bahasa) adalah 0.82 yang berada pada kategori valid.

2. Media pembelajaran digital book yang memenuhi kriteria praktis dengan

analisis respon Guru dan peserta didik terhadap media mencapai 100%.

Berdasarkan hal itu media pembelajaran digital book masuk dalam

kategori sangat praktis.

B. Saran

Saran yang didapatkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pendidik menggunakan berbagai macam media dalam pembelajaran

agar peserta didik dapat memahami materi pembelajaran dengan baik.

Tidak hanya menggunakan satu sumber buku saja.

2. Bagi peneliti yang berkeinginan mengembangkan media pembelajaran

yang sama diharapkan menambahkan variasi yang lebih pada media

pembelajaran yang dikembangkan selanjutnya.

66
DAFTAR PUSTAKA

Adika. 2014. Pengembangan flipbook fisika untuk meningkatkan kemampuan


berfikir kreatif bagi siswa SMP/MTs kelas VIII pada materi cahaya.
Artikel Ilmiah Tugas Akhir. Yogyakarta : Pendidikan Fisika UIN
Yogyakarta
Awaluddin. 2017. Pengembangan Buku Teks Sintaksis Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish
Dewi, P. K. & Nia, B. 2018. Media pembelajaran Bahasa (Aplikasi Teori Belajar
dan Strategi Pengoptimalan Pembelajaran). Malang: UB Press
Ghofur, A., & Rudy, K. 2015. Pengembangan E-book Berbasis Flash ZVisoft
pada Materi Kinematika Gerak Lurus Sebagai Sarana Belajar Peserta
didik SMA Kelas X. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) ISSN :
2302-4496 A. 04(02), 176–180.
Gunawan, Dedi. 2010. Modul Pembelajaran Interaktif Elektronika Dasar Untuk
Program Keahlian Teknik Audio Video Smk Muhammadiyah 1
Sukoharjo Menggunakan 0DFURPHGLD )ODVK · Jurnal KomuniTi.
Vol. 2, No. 1, Juni 2010.
Hayati, S., Budi, A. S. & Handoko, E. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran
FlipBook Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
SNF2015-II-49 SNF2015-II-50. IV, 49–54.
Irfandi. 2017. Pengembangan Model Latihan Sepak Bola dan Bola Voli (Studi
Penelitian pada Atlet Putra Putri di Banda Aceh). Yogyakarta:
Deepublish
Maf'ula, A., Utami, S.H & Fatchur, R. 2017. Pengembangan Media Flipbook pada
Materi Data Antibakteri Tanaman Berkhasiat Obat. Jurnal Pendidikan
EISSN: 2502-47 IX Vol 2 (11)
Munandar, A., & Swaditya, R. 2019. Pengembangan Bahan Ajar Maematka
Berbasis Komputer Menggunakan FlipBook Maker Disertai Nilai Islam
pada Materi Peluang. AKSIOMA. Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematike.,2. 8(1), 262–269.
Prasetyo, Eko. 2015. Ternyata Penelitian itu Mudah. EduNomi
P4TK (Pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan). 2011. Instrumen Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar
dari PISA dan TIMSS. Jakarta: P4TK Kemendikbud
Rasiman. 2014. Efektivitas Resource- Based Learning berbantuan Flip book
maker dalam pembelajaran matematika SMA. JKPM. ISSN : 2339-2444.
Vol 1 (2).hal:34-41.

67
68

Retnawati, Heri. 2016. Validitas Reliabilitas Dan Karakteristik Butir (Panduan untuk
Peneliti, Mahasiswa, dan Psikometrian). Yogyakarta: Parama
Publishing.

Rohmah, N. A. & Rudy, K. 2016. Pengembangan E-book dalam Pembelajaran


Berbasis Multimedia KVisoft Flipbook pada Materi Elastisitas. 05(03),
32–34.
Saefullah, I. 2016. Membuat Digital Buku Mandiri. Indramayu: Kainoe Books
Setiyo, E. & Harlin, Z. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Flash Flip Book pada Mata Kuliah Elemen Mesin 1 di Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya. 18(1), 1–6.
Setyosari, Punaji.. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Gramedia Group
Sutarti, T. & Edi, I. 2017. Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan.
Yogyakarta: Deepublish
Suyasa, P. W. A., Gede, D. & Divayana, H. 2018. Pengembangan Buku Digital
Mata Kuliah Asesmen dan Evaluasi Berbasis KVisoft Flipbook Maker.
Jurnal Pendididkan Teknologi dan Kejuruan.. 15(2), 222–233.
Wibowo, E., Pratiwi, D. D. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan
Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan. 1(2), 147–156.
Widoyoko, S., Eko. P. 2014. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR.

Wijayanto. 2014. Pengembangan e-modul berbasis flip book maker dengan model
project Based learning untuk mengembangkan kemampuan pemecahan
Masalah matematika. Jurnal Pembelajaran Matematika. ISBN 978-602-
096000-5. Hal: 625-628

Yulinar. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Flipbook Kvisoft Berbasis


Android Kelas Xi Sman 4 Jeneponto. Makassar: UIN Alauddin Makassar

Yayi, F. P., & Yuliana, A. 2019. Pengembangan Multimedia Pembelajaran dalam


Bentuk Buku Digital Interaktif Berbasis Flipbook Bagi Mahapeserta
didik Teknik Mesin. 04(September), 1–10.
Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan Jakarta.: Kencana
69

LAMPIRAN 1

1. 1 Angket Penilaian Ahli Media


ANGKET PENILAIAN MEDIA DIGITAL BOOK POKOK BAHASAN

SEL UNTUK SISWA KELAS XI/MIA MA MUHAMMADIYAH

DATARANG UNTUK AHLI MEDIA

Judul program : Pengembangan media Digital Book dengan menggunakan


Flipbook Creator pada materi sel di Kelas XI/MIA
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang
Mata pelajaran : Biologi
Materi pokok : Sel
Sasaran program : Siswa Kelas XI/MIA
Bapak/ibu yang terhormat,
Pada kesempatan kali ini, saya memohon bantuan Bapak/ibu untuk berkenan
memberikan penilaian, saran, dan koreksi terhadap produk media digtal book pada
pokok bahasan sel yang telah saya buat melalui angket penilaian yang terlampir.
Data hasil penilaian, saran, dan koreksi yang Bapak/ibu berikan akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk media digital
book yang saya kembangkan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk
memberikan penilaian terhadap produk media digital book ini, saya ucapkan
terima kasih.
IDENTITAS AHLI MEDIA
1. Nama : ………………………………………………….
2. Umur : ……………tahun
3. Pendidikan Terakhir : …………………………………………………….
4. Pekerjaan/Instansi : ……………………………………………………
5. No.H/Telp : ……………………………………………………
6. Alamat Email : ……………………………………………………
A. Petunjuk Pengisian Angket
1. Berikan tanda checklist (√) pada salah satu alternative jawaban. Sangat
Baik (SB), Baik (B), Kurang BaIK (KB) atau Sangat Kurang (SK) yang
70

sesuai dengan penilaian Bapak /Ibu. Alternative jawaban tersebut berturut-


turut memiliki skala penilaian sebagai berikut:
a. Sangat Baik Sekali (SBS) =5
b. Sangat Baik (SB) =4
c. Baik (B) =3
d. Kurang (K) =2
e. Sangat Kurang (SK) =1
2. Berikan komentar/saran pada kolom yang sudah disediakan. Apabila
kolom tidak mencukupi, dapat ditulis pada lembar kosong di sebaliknya

B. Butir Penilaian Aspek Media


Pilihan Jawaban
Indikator Butir Penilaian
SK K B SB SBS

Sub-Aspek perangkat lunak

Ukuran media 1. Keseimbangan ukuran setiap komponen-


komponen media digital book
Desain media 2. Tampilan layar
digital book 3. Ketepatan pemilihan dan komposisi
warna
4. Warna background dengan teks
5. Kualitas tampilan gambar
6. Suara video jelas
7. Tulisan dapat dibaca dengan baik
Sub-aspek penggunaan media digital book

Pemrograman 8. Kejelasan navigasi


9. Konsistensi penggunaan tombol
10. Kejelasan petunjuk
11. Kemudahan penggunaan
12. Efisiensi teks
13. Efisiensi gambar
14. Kecepatan program
71

15. Kemenarikan media


16. Kemudahan memilih menu sajian
Kemudahan 17. Aplikasi tidak berjalan lambat
penggunaan 18. Aplikasi tidak berhenti saat
media digital
pengoperasian
book
19. Aplikasi mudah dijalankan
20. Memiliki alur penggunaan aplikasi yang
jelas
21. Pengoperasian sederhana
Jumlah

Jumlah Total

Rata-rata

C. Komentar/Saran
………………………………………………………………………………………
...……………………………………………………………………………………
…...…………………………………………………………………………………
……...………………………………………………………………………………
………...…………………………………………

D. Kesimpulan
Media pembelajaran Digital Book ini dinyatakan ):

1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi/


2. Layak diguakan di lpangan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan di lapangan
*) Lingkari salah satu

Makassar, ………………. 2020

Ahli Media

(……………………………)

NIDN:
72

1. 2 Angket penilaian ahli materi


ANGKET PENILAIAN MEDIA
DIGITAL BOOK POKOK BAHASAN SEL UNTUK SISWA KELAS
XI/MIA MA MUHAMMADIYAH DATARANG UNTUK AHLI MATERI
Judul program : Pengembangan media Digital Book dengan menggunakan
Flipbook Creator pada materi sel di Kelas XI/MIA
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang
Mata pelajaran : Biologi
Materi pokok : Sel
Sasaran program : Siswa Kelas XI/MIA
Bapak/ibu yang terhormat,
Pada kesempatan kali ini, saya memohon bantuan Bapak/ibu untuk berkenan
memberikan penilaian, saran, dan koreksi terhadap produk media digtal book pada
pokok bahasan sel yang telah saya buat melalui angket penilaian yang terlampir.
Data hasil penilaian, saran, dan koreksi yang Bapak/ibu berikan akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk media digital
book yang saya kembangkan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk
memberikan penilaian terhadap produk media digital book ini, saya ucapkan
terima kasih.
IDENTITAS AHLI MATERI
1. Nama : ………………………………………………….
2. Umur : ……………tahun
3. Pendidikan Terakhir : …………………………………………………….
4. Pekerjaan/Instansi : ……………………………………………………
5. No.H/Telp : ……………………………………………………
6. Alamat Email : ……………………………………………………
A. Petunjuk Pengisian Angket
1. Berikan tanda checklist (√) pada salah satu alternative jawaban. Sangat
Baik Sekali (SBS) Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang BaIK (KB) atau
Sangat Kurang (SK) yang sesuai dengan penilaian Bapak /Ibu. Alternative
jawaban tersebut berturut-turut memiliki skala penilaian sebagai berikut:
a. Sangat Baik Sekali =5
b. Sangat Baik (SB) =4
73

c. Baik (B) =3
d. Kurang (K) =2
e. Sngat Kurag (SK) =1
2. Berikan komentar/saran pada kolom yang sudah disediakan. Apabila
kolom tidak mencukupi, dapat ditulis pada lembar kosong di sebaliknya

C. Butir Penilaian Aspek Materi


Pilihan Jawaban
Indikator Butir Penilaian
SK K B SB SBS

Sub-Aspek Kelayakan Isi

Kesesuaian materi 1. Kesesuaian materi digital book


dengan Kompetensi dengan indikator pembelajaran
Dasar (KD) 2. Kedalaman materi yang disajikan
digital book sesuai dengan
kompetensi inti dan kompetensi
dasar
Keakuratan materi 3. Keakuratan konsep yang disajikan
4. Ketepatan urutan konsep yang
disajikan
5. Kebenaran materi yang disajikan
6. Keakuratan acuan pustaka
7. Kesesuaian urutan materi pada
Indikator yang ada
Sub-aspek Kebahasaan

Kelugasan Bahasa 8. Kefeektifan bahasa yang digunakan


dalam media (tidak berbelit-belit)
Penyajian kalimat 9. Ketepatan struktur kalimat yang
digunakan dalam digital book
10. Materi yang disampaikan secara
tertulis dalam media mudah
dipahami
74

11. Kalimat yang digunakan dalam


media sesuai dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
12. Kesesuaian bahasa yang
digunakan dalam media dengan
perkembangan intelektual siswa
Kesesuaian dengan 13. Materi pada digital book dengan
tingkat perkembangan perkembangan intelektual siswa

Keruntutan alur pikir 14. Keruntutan langkah-langkah


percobaan percobaan yang disajikan pada
digital book
Ketepatan penggunaan 15. Ketepatan istilah yang disajikan
istilah 16. Konsistensi penggunaan istilah

Jumlah

Jumlah Total

Rata-rata

C. Komentar/Saran
………………………………………………………………………………………
...……………………………………………………………………………………
…...…………………………………………………………………………………
……...………………………………………………………………………………
……...…………………………………………………………...…………………
75

D. Kesimpulan
Media pembelajaran Digital Book ini dinyatakan ):

1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi/


2. Layak diguakan di lpangan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan di lapangan
*) Lingkari salah satu

Makassar, ………………. 2020

Ahli Materi

(……………………………)
NIDN:
76

1. 3 Angket penilaian kepraktisan oleh guru


ANGKET PENILAIAN MEDIA DIGITAL BOOK POKOK BAHASAN

SEL UNTUK SISWA KELAS XI/MIA MA MUHAMMADIYAH

DATARANG UNTUK GURU/PRAKTISI

Judul program : Pengembangan media Digital Book dengan menggunakan


Flipbook Creator pada materi sel di Kelas XI/MIA
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Datarang
Mata pelajaran : Biologi
Materi pokok : Sel
Sasaran program : Siswa Kelas XI/MIA
Bapak/ibu yang terhormat,
Pada kesempatan kali ini, saya memohon bantuan Bapak/ibu untuk berkenan
memberikan penilaian, saran, dan koreksi terhadap produk media digtal book pada
pokok bahasan sel yang telah saya buat melalui angket penilaian yang terlampir.
Data hasil penilaian, saran, dan koreksi yang Bapak/ibu berikan akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk media digital
book yang saya kembangkan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk
memberikan penilaian terhadap produk media digital book ini, saya ucapkan
terima kasih.
IDENTITAS PRAKTISI/GURU
1. Nama : …………………………………………………….
2. Umur : ……………tahun
3. Pendidikan Terakhir : …………………….……………………………….
4. Pekerjaan/Instansi : …………………………………………………….
5. No.H/Telp : ……………………………………………………
6. Alamat Email : ……………………………………………………
A. Petunjuk Pengisian Angket
1. Berikan tanda checklist (√) pada salah satu alternative jawaban. Sangat
Baik (SB), Baik (B), Kurang BaIK (KB) atau Sangat Kurang (SK) yang
sesuai dengan penilaian Bapak /Ibu. Alternative jawaban tersebut
berturut-turut memiliki skala penilaian sebagai berikut:
77

a. Sangat Baik (SB) =4


b. Baik (B) =3
c. Kurang (K) =2
d. Sngat Kurag (SK) =1
2. Berikan komentar/saran pada kolom yang sudah disediakan. Apabila
kolom tidak mencukupi, dapat ditulis pada lembar kosong di sebaliknya

D. Butir Penilaian
Aspek dan Indikator Pilihan Jawaban

Aspek umum 1 2 3 4

2. Kreatif dan inovatif (baru, luwes, menarik, dan unik)


3. Komunikatif (mudah dipahami serta menggunakan bahasa
yang baik, benar dan efektif)

4. Unggul (memiliki kelebihan disbanding multimedia


pembelajaran yang lain ataupun dengan cara konvensional)
5. Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan
media pembelajaran
6. Reliabilitas (kehandalan)

7. Maintainable (dapat dipelihara atau dikelola dengan mudah)


8. Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam
pengoperasian)
9. Pemaketan program media pembelajaran secara terpadu dan
mudah dalam eksekusi
10. Dokumentasi multimedia pembelajaran yang lengkap meliputi
: troubleshooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain
program (jelas, dan menggambarkan alur kerja program)
11. Reusabilitas (sebagian atau seluruh multimedia pembelajaran
dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan
multimedia lain)
12. Komunikatif: unsur visual dan audio mendukung materi ajar,
agar mudah dicerna oleh siswa
78

13. Kreatif : Visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak


klise (sering digunakan), agar menarik perhatian
14. Sederhana : visualisasi tidak rumit, agar tidak mengurangi
kejelasan isi materi ajar dan mudah diingat

15. Unity : menggunakan bahasa visual dan audio yang harmonis,


utuh, dan senada, agar materi ajar dipersepsi secara utuh
(komprehensif)

Jumlah

Jumlah Total

Rata-rata

C. Komentar/Saran
………………………………………………………………………………………
...……………………………………………………………………………………
…...…………………………………………………………………………………
……...………………………………………………………………………………

D. Kesimpulan
Media pembelajaran Digital Book ini dinyatakan ):

1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi/


2. Layak diguakan di lpangan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan di lapangan
*) Lingkari salah satu

Makassar, ………………. 2020

Praktisi/guru

(……………………………)
79

1. 4. Angket penilaian kepraktisan oleh peserta didik


ANGKET PENILAIAN MEDIA DIGITAL BOOK POKOK BAHASAN

SEL UNTUK SISWA KELAS XI/MIA MA MUHAMMADIYAH

DATARANG UNTUK SISWA

Identitas Responden:
Nama :…………………………………………………………………
Kelas :…………………………………………………………………
Sekolah : …………………………………………………………………
Judul produk : Media Digital book
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sel
PETUNJUK UMUM
1. Sebelum mengisi angket ini, pastikan Anda telah membaca dan memahami
media Digital Book ini.
2. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang sudah
disediakan.
3. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalam angkte ini sebelum Anda
memilih jawaban.
4. Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah pada Guru atau Peneliti.
A. Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom SS, S, TS atau STS
sesuai petunjuk pengisisan angket dibawah ini!
Berikan tanda centang (√) pada salah satu alternative jawaban Sangat Setuju (SS),
Setuju (S, Tidak Setuju (TS) atau Sangat Tidak Setuju (STS) yang sesuai dengan
penilaian Anda. Masing-masing pilihan jawaban tersebut berturut-turut memiliki
bobot sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) =4 c. Tidak Setuju (TS) =2


b. Setuju (S) =3 d. Sangat Tidak Setuju (STS) =1
Atas kesediaan Anda mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.
80

B. Butir Penilaian
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS

1. Materi sel menjadi lebih menarik dengan digital book

Saya lebih mudah memahami materi sel dan bioprosesnya


2.
dalam digital book

Saya dapat memahami setiap kata/kalimat yang terdapat


3.
dalam digital book

Bahasa yang digunakan dalam digital book ini mudah saya


4.
pahami

Langkah-langkah percobaan telah disajikan secara runtut


5.
dalam digital book ini

6. Digital book dapat diinstal dengan mudah di laptop/ PC

Ukuran digital book ini pas (tidak terlalu kecil dan tidak
7.
terlalu besar)

Saya tertarik saat melihat tampilan (bentuk dan warna)


8.
digital book ini

Komputer/handphone tidak berhenti (hang) saat


9.
mengoperasikan digital book

Digital book ini mudah saya simpan dalam


10.
komputer/laptop/handphone

11. Digital book ini mudah untuk dipindahkan ke perangkat lain

12. Uraian petunjuk untuk masing-masing percobaan yang


terdapat dalam media digital book sangat jelas sehingga saya
81

tidak kesulitan dalam melakukan percobaan

13. Digital book dapat digunakan tanpa koneksi internet

14. Digital book dapat dikelola dengan mudah

Jumlah

Jumlah Total

Rata-rata

C. Komentar/Saran
………………………………………………………………………………………
...……………………………………………………………………………………
…...…………………………………………………………………………………
……...………………………………………………………………………………

D. Kesimpulan
Media pembelajaran Digital Book ini dinyatakan ):

1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi/


2. Layak diguakan di lapangan dengan revisi
3. Tidak layak digunakan di lapangan
*) Lingkari salah satu

Makassar, ………………. 2020

Siswa

(……………………………)
82

LAMPIRAN III
ANALISIS VALIDASI DAN DATA KEPRAKTISAN
3. 1. Analisis angket penilaian oleh validator 1 pada aspek media

Aspek yang dinilai ∑s V

1. Keseimbangan ukuran setiap komponen-


6 0.75
komponen media digital book
2. Tampilan layar 4 0.50
3. Ketepatan pemilihan dan komposisi 5 0.62
warna
4. Warna background dengan teks 6 0.75
5. Kualitas tampilan gambar 6 0.75
6. Suara video jelas 7 0.88
7. Tulisan dapat dibaca dengan baik 8 1.00
8. Kejelasan navigasi 5 0.62
9. Konsistensi penggunaan tombol 6 0.75
10. Kejelasan petunjuk 5 0.62
11. Kemudahan penggunaan 6 0.75
12. Efisiensi teks 5 0.62
13. Efisiensi gambar 6 0.75
14. Kecepatan program 6 0.75
15. Kemenarikan media 3 0.38
16. Kemudahan memilih menu sajian 5 0.62
17. Aplikasi tidak berjalan lambat 6 0.75
18. Aplikasi tidak berhenti saat 8 1.00
pengoperasian 6 0.75
19. Aplikasi mudah dijalankan 6 0.75
20. Memiliki alur penggunaan aplikasi yang 7 0.88
jelas
21. Pengoperasian sederhana 4 0.50
83

Jumlah 126 23.13

Rata-rata 0.75

⅀𝑠
𝑉=
𝑛 (𝑐 − 1)

126
𝑉=
2 (5 − 1)

= 15.75
V = 15.75/21
= 0.75
84

3. 2. Analisis angket penilaian oleh ahli media

Indikator Butir Penilaian


∑s V
Sub-Aspek Kelayakan Isi

Kesesuaian materi 1. Kesesuaian materi digital book 7 0.88


dengan Kompetensi dengan indikator pembelajaran
Dasar (KD) 2. Kedalaman materi yang disajikan 7 0.88
digital book sesuai dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar
Keakuratan materi 3. Keakuratan konsep yang disajikan 8 1.00
4. Ketepatan urutan konsep yang 7 0.88
disajikan
5. Kebenaran materi yang disajikan 7 0.88
6. Keakuratan acuan pustaka 7 0.88
7. Kesesuaian urutan materi pada 6 0.75
Indikator yang ada
Sub-aspek Kebahasaan

Kelugasan bahasa 8. Kefeektifan bahasa yang digunakan 7 0.88


dalam media (tidak berbelit-belit)
Penyajian kalimat 9. Ketepatan struktur kalimat yang 7 0.88
digunakan dalam digital book
10. Materi yang disampaikan secara 8 1.00
tertulis dalam media mudah dipahami
11. Kalimat yang digunakan dalam media 8 1.00
sesuai dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
12. Kesesuaian bahasa yang digunakan 7 0.88
dalam media dengan perkembangan
intelektual siswa
Kesesuaian dengan 13. Materi pada digital book dengan 7 0.88
tingkat perkembangan perkembangan intelektual siswa
85

Keruntutan alur pikir 14. Keruntutan langkah-langkah 7 0.88


percobaan percobaan yang disajikan pada
digital book
Ketepatan penggunaan 15. Ketepatan istilah yang disajikan 6 0.75
istilah 16. Konsistensi penggunaan istilah 6 0.75

Jumlah 112 14.05


Rata-rata 0.92
⅀𝑠
𝑉=
𝑛 (𝑐 − 1)

112
𝑉=
2 (5 − 1)

= 14.0
V = 14.0/16
= 0.88
3. 2. Hasil analisis angket kepraktisan oleh peserta didik

Penilaian Responden Total Rerata


No. Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 A. Muh al-qadri 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 52 3.71
2 Abd. Gafur 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 3.92
3 Adam irsyad 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
4 Dedi 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 3.92
5 Attaufik sulfi rifaq 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 54 3.85
6 Faihan reski 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
7 Haerul 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
8 Khaerullah 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 54 3.85
9 Lisnaeni fahrunnisa 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 53 3.78
10 Magfirah 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 3.78
11 Muh Farhan 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 3.85
12 Nadila fitria 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
13 Nur Amirah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
14 Nurannisa basalamah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
15 Nur muawiyah 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 54 3.85
16 Nurul ihwana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 55 3.92
17 Rina arianti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
18 Rismawanti 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 54 3.85
19 Risjanuari 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 54 3.85
20 Sabda kamila 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55 3.92
21 Said agil 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55 3.92
22 Safaruddin 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 3.92
23 Sri wahyuni B 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
24 Sri wahyuni 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 54 3.85

94
95

25 Syahril Ramadhan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00


Total 97 96 100 97 96 97 97 97 100 100 99 97 99 96 1.370 97.74
Rata-rata 3.88 3.85 4.00 3.88 3.85 3.88 3.88 3.88 4.00 4.00 3.96 3.88 3.96 3.85 54.8 3.90

Keterangan Perhitungan kriteria penilaian :


Jumlah pernyataan 14 Xi = rerata ideal
Skor maksimal 56
Sbi = simpangan baku ideal
Skor minimal 14
X = skor actual
Xi (rerata ideal) 35
Sbi (simpangan baku ideal) 7
Xi + 1.80 Sbi 47.6 Skor maksimum ideal = 4 x 14 = 56
Xi + 0.60 Sbi 39.2
Skor minimal ideal = 14
Xi – 0,60 Sbi 30.8
Xi = ½ (skor maksimal ideal + skor minimum ideal)
Xi - 1.80 Sbi 22.4
= ½ (56+14)

= ½ (70)

= 35
96

Sbi = 1/6 (skor maksimal ideal + skor minimum ideal)

= 1/6 (56 - 14)

= 1/6 (42)

=7
97

3. 3. Hasil analisis angket kepraktisan oleh peserta didik

Penilaian Responden
Total Rerata
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Ibu nurhidayah, S.Pd 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 3.92

Keterangan Perhitungan kriteria penilaian :


Jumlah pernyataan 14 Xi = rerata ideal
Skor maksimal 56
Sbi = simpangan baku ideal
Skor minimal 14
X = skor actual
Xi (rerata ideal) 35
Sbi (simpangan baku ideal) 7
Xi + 1.80 Sbi 47.6 Skor maksimum ideal = 4 x 14 = 56
Xi + 0.60 Sbi 39.2
Skor minimal ideal = 14
Xi – 0,60 Sbi 30.8
Xi = ½ (skor maksimal ideal + skor minimum ideal)
Xi - 1.80 Sbi 22.4
= ½ (56+14)

= ½ (70)

= 35
98

Sbi = 1/6 (skor maksimal ideal + skor minimum ideal)

= 1/6 (56 - 14)

= 1/6 (42)

=7
LAMPIRAN IV
PERSURATAN
4. 1. Surat Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan

98
99

4. 2. Surat Izin Penelitian

Anda mungkin juga menyukai