SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memeroleh Gelar Sarjana
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
NURFITRI WAHIDAH
10533796015
tidak mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah:216)
Persembahan
Kupersembahan skripsi ini
untuk Keluargaku,
Unismuh, dan
Kamu
ABSTRAK
Nurfitri Wahidah, 2020. ”Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Prosedur
Menggunakan Autoplay Media Studio pada Siswa Kelas XI Pesantren Guppi
Samata”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh. M. Ide Said DM. dan Munirah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur
pada siswa kelas XI Pesantren Guppi Samata. Beberapa permasalahan dalam
proses pembelajaran yang telah diamati oleh peneliti membuat peneliti membuat
rancangan autoplay media studio yang akan digunkan pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Pesantren
Guppi Samata tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 32 orang yang
terdiri dari 24 siswa perempuan dan laki-laki 8 orang. Penelitian ini menggunakan
tes dan lembr observasi dalam mengumpulkan data. Adapun analisis yang
digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan
bahwa aktivitas guru selama proses pembelajaran teks prosedur berbasis autoplay
media studio, pada siklus I kategori cukup dengan nilai 67,5%. Kemudian pada
siklus II mengalami peningkatan yaitu menjadi 84,2%. Sedangkan Hasil tes pada
siklus I mencapai nilai rata-rata sebesar 65,8 mencapai kategori cukup dengan
rentang nilai 60-78. Pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai sebesar 80,4
mencapai kategori baik dengan rentang nilai 75-84. Dengan demikian terjadi
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14,6 atau 45,62%. Hasil yang
dicapai pada siklus II melebihi target ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu
dengan nilai KKM 75.
Kata Kunci: Keterampilan Menulis, Teks Prosedur, dan Autoplay Media Studio
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Subhanawata’ala atas segala kebaikan dan ujian serta limpahan nikmat yang
diberikan kepada penulis. Nikmat yang Allah berikan sangat banyak dan
sebagai penanya dan seluruh air di lautan sebagai tintanya, maka ranting-
ranting pohon dan air di laut akan habis dan belum cukup untuk menuliskan
membawa misi risalah Islam sehingga penulis dapat membedakan antara yang
i
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
kedua orang tua yang telah membesarkan, mendidik, berjuang, berdoa, dan
Penulis berterima kasih pula kepada Prof. Dr. H.M. Ide Said, M.Pd.
dan Dr. Munirah, M. Pd. pembimbing satu dan dua, yang senantiasa
S.E., M.M.,; Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta seluruh
dosen dan staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu
yang telah memberikan dukungan serta menemani penulis dalam suka dan
ii
Sebuah kata sempurna tentunya tidak pantas penulis sandang karena
“tak ada gading yang tak retak”. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan penulis. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Harapan penulis,
semoga skripsi ini dapat memberikan setitik ilmu dan manfaat bagi para
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
MOTO
ABSTRAK
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
B. Tinjauan Teori................................................................................. 13
D. Hipotesis Tindakan.......................................................................... 39
iv
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 40
H. Indikator Keberhasilan.................................................................. 54
B. Pembahasan..................................................................................... 76
A. Simpulan ......................................................................................... 82
B. Saran................................................................................................ 83
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia harus mampu berbenah diri untuk meningkatkan kualitasnya. Untuk itu,
guru memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan hal tersebut. Peran
strategis yang dimaksud hanya dapat terwujud jika guru memahami tugas dan
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 40 Ayat (2a) bahwa
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Jadi, tidak ada lagi alasan bagi seorang
pengetahuan mengenai guru atau pendidik ideal. Ideal dalam kemampuan, sikap,
metode dan sebagainya. Salah satu di antaranya dalam Q.S. Al-‘Alaq [98]: 1-5
yang ideal sebagaimana yang terkandung di dalam Q.S. Al-‘Alaq [98]: 1-5
sebagai berikut.
Pertama, seorang guru mestilah memiliki ilmu dan wawasan yang luas.
Sebab, bagaimana mungkin akan dicapai hasil yang maksimal dalam mendidik
dan mengajar, jika kualitas dan sumber daya gurunya sangat minim dan terbatas.
1
2
mengajarkan apa yang belum diketahuinya. Seperti dalam Q.S. Al-‘Alaq [98]: 5
berikut ini.
Al-‘Alaq [98]: 5
adalah orang yang dituntut untuk selalu mampu menciptakan sesuatu yang baru.
Baik dalam hal materi pembalajaran maupun metode dan caranya. Sehingga,
pengajaran tidak bersifat statis dan selalu bergerak ke arah kemajuan. Tentu para
guru dalam hal ini dituntut untuk selalu menambah wawasannya, yang bisa saja
pesan Allah kepada setiap manusia yang berada dalam dunia pendidikan, supaya
motivasi kepada semua muridnya untuk selalu aktif dan kreatif. Seorang guru
idealnya adalah tidak memaksa muridnya untuk belajar, namun lebih kepada
pemberian motivasi dan rangsangan. Itulah sebabnya, kata iqra’ (bacalah) diulang
dua kali dalam Q.S. Al-‘Alaq [98] yaitu, pada ayat 1 dan 3 sebagai berikut.
Al-‘Alaq [98]; 1
3
Al-‘Alaq [98]; 3
597).
(bacalah) pada ayat kedua, Allah menjanjikan kemulian-Nya yang tercurah bagi
yang aktif membaca. Begitulah bentuk motivasi seorang guru kepada muridnya,
Ketiga, seorang guru yang ideal tidak hanya mampu menyuruh dan
Al-‘Alaq [98]: 4
597).
4
Ilmu yang sudah dikuasai, jika tidak ditulis biasanya dengan mudah akan
hilang dan lenyap dari ingatan. Ibarat hewan, jika masih dibiarkan lepas tanpa
ikatan, tentu dia akan mudah pergi dan meninggalkan pemiliknya. Begitulah salah
satu sifat ilmu, yang juga menuntut ikatan. Ikatan ilmu yang dimaksud ialah
ketika ia ditulis dalam lembaran kertas. Jika dikaitkan dengan aspek keterampilan
produktif.
yang paling tinggi tingkatannya dalam pemerolehan bahasa. Hal ini dikarenakan
kaidah atau aturan. Selain itu, salah satu keterampilan berbahasa yang sulit
Industri 4.0 sekarang ini. Terutama terkait dengan muatan kurikulum, strategi
menginginkan adanya kreativitas yang tercipta antara guru dan siswa, sehingga
teks secara khusus, diantaranya teks anekdot, teks hasil observasi, teks eksposisi,
teks pertama di kelas XI ialah teks prosedur. Di samping itu, teks prosedur ini
dapat memperluas wawasan peserta didik berkaitan penggunaan ataupun tata cara
membuat atau melakukan sesuatu di sekitar kita. Pembelajaran ini juga memiliki
peserta didik harus menuangkan pengetahuannya melalui tahap demi tahap yang
saling berkesinambungan. Akan tetapi, untuk dapat terampil dalam menulis teks
Pada hakikatnya, banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru agar proses
memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Hal ini senada dengan
yang diungkapkan oleh Harmer (2004) dalam bukunya yang berjudul How to
yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang dibelajarkan kepada siswa,
Media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh guru
mengungkapkan bahwa sedikitnya ada lima hal yang akan terjadi ketika seorang
6
guru berhasil memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat atau
sesuai dengan kebutuhan belajar siswa di kelas yaitu; (1) proses pembelajaran
berjalan dengan lancar; (2) siswa dengan mudah memahami materi atau konten
pembelajaran; (3) siswa aktif dalam berbagai situasi belajar; (4) luaran atau hasil
belajar yang diharapkan tercapai; serta (5) timbul hasrat atau minat belajar yang
baik dari siswa. Dengan demikian, guru harus betul-betul memahami kondisi
Somba Opu, Kabupaten Gowa. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan,
dengan proses yang konvensional. Guru lebih banyak mengandalkan papan tulis,
prasarana yang disediakan oleh sekolah sudah memadai, seperti ruang kelas yang
nyaman, listrik, proyektor, dan sebagainya.s Sehingga, tidak heran ketika hasil
belajar siswa masih rendah, khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia
pembelajaran dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perlu ada upaya
menulis teks prosedur tersebut. Belakangan ini, salah satu media teknologi
pembelajaran yang banyak dibicarakan oleh para peneliti, pendidik (guru), dan
para pemerhati pendidikan adalah media AutoPlay. Shubhi, dkk. (2015: 83)
pembelajaran yang ideal dan pencapaian tujuan pembelajaran tentunya akan lebih
peluang bagi peneliti untuk memecahkan permasalahn yang dihadapi guru dan
B. Rumusan Masalah
Samata?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dengan zaman dan materi ajar yang sedang dijalani saat ini. Selain itu,
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
9
b. Bagi siswa
c. Bagi mahasiswa
KAJIAN PUSTAKA
khususnya penelitian yang berkaitan dengan teks prosedur. Penelitian ini berjudul
Studio pada Siswa Kelas XI Pesantren Guppi Samata”. Sejauh ini, belum ada
yang meneliti teks prosedur menggunakan media Autoplay. Namun, ada beberapa
belajar dan mengajarkan materi/pokok bahasan kepada temannya yang lain dalam
dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan persentase belajar siswa
dalam menulis teks prosedur kompleks dari 30% menjadi 83,3%. Perbedaan dari
penelitian ini terletak pada kelas yang diteliti. Winarsih meneliti teks prosedur
kelas X, sedangkan penelitian ini meneliti teks prosedur di kelas XI sesuai dengan
10
11
signifikan dan positif terhadap minat serta kemampuan menulis teks eksplanasi
media digital tersebut, siswa dapat belajar secara lebih aktif, menyenangkan, serta
konten-konten yang menarik serta interaktif. Perbedaan dari penelitian ini terletak
dengan Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas III MIN 3 Pidie Jaya oleh
Dessy Arinda (2018). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur di kelas III MIN 3 Pidie Jaya.
Adapun Penelitian ini sama-sama memilih teks prosedur sebagia materi ajar,
gambar seri, sedangkan penelitian yang akan dilakukan ialah menggunakan media
Autoplay.
yaitu, media yang dikembangkan dengan kualitas yang baik dan layak digunakan
12
rata-rata sebesar 4,0 terhadap materi ajar untuk pembelajar BIPA tingkat madya.
Selanjutnya, ahli media memberikan skor rata-rata sebesar 3,5. Adapun perbedaan
antara penelitian Devita dengan peneletian ini terletak pada jenis penelitian dan
berfokus pada materi ajar keterampilan menyimak sedangkan penelitian ini adalah
(2019), juga menggunakan media AutoPlay pada pengembangan bahan ajar karya
tulis ilmiah. Adapun judul penelitiannya yaitu, Pengembangan Bahan Ajar Karya
Makassar. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah tercipta produk
bahan ajar karya tulis ilmih elektronik yang memenuhi kriteria kelayakan,
keefektifan, dan kepraktisannya. Kelayakan bahan ajar megacu pada hasil validasi
ahli, praktisi, serta hasil uji coba yang menilai bahan ajar sangat layak digunakan.
Keefektifan bahan ajar mengacu pada hasil belajar, respon mahasiswa dan dosen
model. Implementasi bahan ajar karya tulis ilmiah berbasis autoplay mampu
bahan ajar menunjukkan bahwa bahan ajar sangat efektif digunakan dalam
Respon dosen model juga menunjukkan hal yang serupa, dalam hal ini, skor total
respon dosen model berada pada kategori sangat efektif. Praktikalitas bahan ajar
13
diukur melalui data hasil evaluasi pembelajaran dan evaluasi aktivitas belajar
mahasiswa.
dengan teks prosedur yang dilakukan menggunakan beragam media oleh peneliti-
Namun, peneliti masih belum menemukan media Autoplay digunakan untuk jenis
penelitian tindakan kelas mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi
B. Tinjauan Teori
1. Keterampilan Berbahasa
dilakukan terhadap proses dan hasil yang didapat.Selain itu keterampilan ialah
tinggi.
penulis secara silih berganti (bersinonim). Tetapi, perlu kita ingat bahwa tidak
ada dua kata dalam suatu bahasa yang sama betul pengertiannya. Sebagai
referensi, (Kridalaksana dalam Junus dan Junus, 2011: 20) memberi batasan
14
antar kata mampu dan terampil. Mampu berarti kuasa; dapat; bisa; sanggup;
berada; kaya; kuat; pintar; pandai; cerdas. Sedangkan terampil berarti cergas;
tanggas; lekas; cepat; pacak; celatan; segap; pantas; mahir. Jadi, keterampilan
- reseptif (menerima)
menyimak - tatap muka
- langsung
Lisan
- produktif
- tatap muka
berbicara
- langsung
- ekspresif
Keterampilan
Berbahasa
- Reseptif (menerima)
- tidak tatap muka
- tidak langsung
membaca
Tulisan
- produktif
menulis - tidak tatap muka
- tidak langsung
- ekspresif
menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
mendengarkan, 23% berbicara, tata bahasa 6%, membaca 30% dan menulis
31%.
a. Keterampilan menyimak
setiap orang yang lahir dengan keadaan normal telah diperlengkpi dengan
orang. Selanjutnya menurut Russel dan Russel (dalam Junus dan Junus,
perbuatan kita akan lebih banyak ditentukan oleh apa yang kita dengar
16
daripada apa yang kita lihat, kita rasakan dan sebagainya. Berkaitan
dengan itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukan
mengingat kembali apa yang pernah didengarnya itu. Bahkan, dua bulan
mengingat 25% saja dari apa yang pernah didengarnya (Junus dan Junus,
lainnya yang dibawa sejak lahir, akan berkembang melalui proses belajar
b. Keterampilan berbicara
dan linguistik.
4) kemampuan dalam pola tata bahasa dan ciri-ciri prosodi bahasa yang
diartikulasikan;
perseorangan.
18
c. Keterampilan membaca
huruf. Tetapi, membaca dalam pengertian yang lebih luas sudah dapat
kata-kata/ bahasa itu. Dalam hal ini, membaca adalah suatu usaha untuk
atau informasi yang disampaikan oleh penulis dalam sebuah teks bacaan.
Dalam hal ini, si pembaca harus mapu memahai makna/ lambang/ tulisan
dalam teks berupa kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, ataupun wacana
d. Keterampilan menulis
tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan
salah satu dari empat aspek berbahasa yang mendasar. Dewasa ini,
keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam
kata dapat dengan mudah kita keluarkan begitu saja. Saat berbicara dengan
teman sebaya, kita bisa bebas berbicara lepas dengan bahasa apa saja, yang
penting komunikatif. Namun, saat berbicara dengan orang yang lebih tua,
berbeda ketika kita berbicara dengan orang yang kita hormati. Cara
Jika kita ingin menulis untuk anak-anak yang sedang jatuh cinta, kita bisa
20
atau dengan tujuan untuk memperoleh kebenaran, maka tentu kita harus
sistematis dan didukung oleh rujukan yang jelas (Barnawi dan Arifin,
2016: 13 ).
2. Hakikat Menulis
a. Pengertian menulis
Menurut Suparno dan Yunus (dalam Munirah, 2015: 2), menulis adalah
tulis sebagai alat dan medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang
ini dinamakan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Tulisan dibuat
21
untuk dibaca orang lain agar gagasan yang disampaikan penulis dapat
pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca. Lebih
proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua
istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat
orang lain. Menulis adalah aktivitas yang progresif ini artinya bahwa
mereka tulis dan membuat perubahan dan koreksi. Oleh karena itu, dapat
22
satu.
dalam tulisan tidak terdapat ekspresi wajah fisik, serta situasi yang
menyertai percakapan;
kepada khalayak pembaca yang dibatasi oleh jarak tempat dan waktu.
yang berlaku (EBI) secara murni. Senada dengan itu, Tarigan (2008b: 4)
tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik
b. Tujuan menulis
Setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang
sebagai berikut.
Sedangkan menurut Hugo Hartig (dalam Junus dan Junus, 2011: 104-
pembaca.
1) Tujuan penugasan
2) Tujuan estetis
novel.
3) Tujuan penerangan
maupun budaya.
5) Tujuan kreatif
6) Tujuan komsumtif
dinilai baik, apabila sesuai dengan aspek dan kriteria yang telah
3) Komposisi
a. Hakikat pembelajaran
berikut.
organisasi kognitif.
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
walaupun pada akhirnya hasil yang dicapai belum maksimal. Namun, jika
terjadi perubahan terhadap siswa yang awalnya tidak bisa menulis teks
b. Teks prosedur
tentang cara melakukan sesuatu. Selain itu, dalam buku wajib Bahasa
berikut.
kebosanan.
lain, memiliki struktur teks tersendiri. Dalam hal ini teks prosedur
kompleks memiliki struktur teks yang tidak jauh berbeda dengan teks
yang biasanya.
sudah selesai.
kronologis pula.
ataupun bentuknya.
menulis teks prosedur tidak terlepas dari bagaimana pilihan kata dalam
2) kata sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda
sesuatu.
a. Definisi
tipe media misalnya gambar, suara, video, teks, dan flash ke dalam
33
gambar, suara, video, teks, dan flash ke dalam presentasi yang dibuat.
Ms.Word, flash dan berbagai macam file lainnya. Aplikasi ini diproduksi
ini telah dikembangkan dalam beberapa versi yaitu, versi 5.0, versi 6.0,
lunak. Hal ini karena kelebihannya dalam penampilan dan interaktif untuk
membuat perangkat lunak interaktif. Salah satu keunggulan dari versi ini
Hal ini karena, pada aplikasi tersebut dimuat juga pelatihan pembuatan
produk/ media dan forum pengguna online yang sangat membantu dalam
berbeda, flash, teks, video, dan musik dengan hanya menggunakan mouse
untuk drag dan drop. Wizard dapat digunakan untuk membuat tugas rumit
menjadi lebih mudah. Aplikasi kostum dapat dibangun dalam kurun waktu
singkat. Sedangkan untuk versi terbaru yaitu versi 8.0 lebih cepat dan
tool yang ada dalam program Autoplay Media Studio diuraikan oleh
1) Objek Preview
2) Objek build
menjadi *.exe. Jadi dengan adanya objek build ini peneliti dapat
35
3) Objek Button
4) Objek gambar
5) Objek label
6) Objek paragraf
7) Objek slideshow
autoplay.
36
8) Objek video
Objek ini dapat digunakan untuk mengisi video pembelajaran. Pada hal
prosedur.
9) Objek flash
Objek flash dapat digunakan untuk memasukkan file flash yang telah
prosedur.
Objek file PDF dapat digunakan untuk memasukkan format file PDF
pada produk yang dibuat oleh peneliti. Misalkan materi yang yang
ikuti perintahnya)
C. Kerangka Pikir
merupakan pelajaran yang dapat mengasah pola pikir siswa dan membuka
wawasan siswa berkaitan dengaan cara atau tata cara melakukan sesuatu.
pembelajaran atau sarana yang disiapkan sekolah. Hal ini tentu memengaruhi
semangat belajar dan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan itu, peneliti hendak
Samata.
peneliti menggunakan autoplay media studio sebagai sarana atau media dalam
keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur dengan baik dan benar.
Selain itu, penggunanan autoplay media studio ini diharapkan mampu menjadi
pemantik semangat baru bagi siswa karena media ini belum pernah digunakan
38
sebelumnya. Pemberian materi dan tugas akan didesain sedemikian rupa oleh
peneliti dan bekerja ssma dengan guru bidang studi agar dapat membawa
pengaruh positif pada hasil belajar siswa mengenai keterampilan meulis teks
Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Pesantren
Guppi Samata
Bahasa Sastra
Menulis Teks
Prosedur
AutoPlay Media
Studio
Proses
2 siklus
Hasil
Keterampilan Menulis
Teks Prosedur Meningkat
D. Hipotesis Tindakan
perubahan yang mungkin terjadi apabila dilakukan suatu tindakan. Selain itu,
hipotesis tindakan ini menjadi jawaban atau langkah yang tepat untuk
tindakan pada penelitian ini yakni, apabila guru menggunakan autopaly media
studio dalam proses pembelajaran teks prosedur, maka keterampilan menulis teks
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research, yang
berarti penelitian dengan melakukan tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Pertama
kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946,
PTK berfokus pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas dan dilakukan
pada situasi yang sebenarnya (alami). Hal ini berarti bahwa tindakan tersebut
merupakan suatu kegiatan yang sengaja dirancang untuk dilakukan oleh siswa
dengan tujuan tertentu. Adapun fungsi PTK adalah untuk memperbaiki kualitas
Ada berbagai macam desain model PTK, yaitu Kurt Lewin, Kemmis dan
Mc Taggart dan Elliot. Penelitian ini menggunakan desain model PTK yang
diciptakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, karena desain penelitian ini dianggap
40
41
mudah dalam prosedur tahapannya. Secara garis besar terdapat empat tahapan
yang harus dilalui untuk melakukan penelitian dengan metode penelitian tindakan
tahapan tersebut merupakan suatu unsur dalam membentuk sebuah siklus, yaitu
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan secara kolaboratif partisipatif, yaitu
1. Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi ini setelah melakukan observasi awal di tiga sekolah, yaitu
SMP Unismuh Makassar, SMA Negeri 6 Jeneponto, dan Pesantren Guppi Samata.
Setelah melakukan observasi awal, peneliti menemukan beberapa hal yang perlu
Samata.
2. Subjek Penelitian
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Pesantren Guppi Samata dengan jumlah
siswa 32 orang, terdiri atas 8 orang laki-laki dan 24 orang perempuan. Adapun
waktu pelaksanaan penelitian ini membutuhkan waktu selama kurang lebih dua
bulan, dengan pelaksanaan dimulai pada bulan Desember 2019 sampai bulan
Januari 2020.
42
1. Faktor proses
Melihat interaksi yang terjadi di dalam kelas, baik antara siswa dan siswa
maupun guru dan siswa. Adapun interaksi yang dimaksud antara lain, keaktifan
siswa serta keefektifan dan keefesienan kegiatan belajar mengajar pada aspek
2. Faktor hasil
yang dilakukan atau diperoleh siswa setelah diberikan tes selama proses
pembelajaran dan tes akhir setiap siklus setelah guru melakukan pembelajaran
D. Prosedur Penelitian
McTaggrat. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali
hingga tercapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian ini adalah perencanaan,
mungkin terjadi dan menjawab pertanyaan yang mungkin terjadi. Alur penelitian
tindakan ini terdiri dari empat langkah dan dapat diuraikan sebagai berikut
Perencanaan
Evaluasi
Perencanaan
Evaluasi
Siklus N
tindakan, tahap evaluasi, dan refleksi. Adapun rincian kegiatan yang akan
1. Siklus I
a. Tahap perancanaan
3) Membuat evaluasi belajar yang akan diberikan pada tiap akhir siklus.
5) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi siswa pada saat proses
b. Pelaksanaan tindakan
siswa mengikuti proses belajar mengajar dan terampil dalam menulis teks
menerima materi pelajaran dari guru. Adapun tindakan yang akan peneliti
diberi tes secara tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama
c. Evaluasi
berlangsung.
46
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap ini, menilai dan mengkaji hasil evaluasi data yang berkaitan
berdasarkan nilai hasil evaluasi dan hasil observasi pada saat pembelajaran.
sudah baik.
2. Siklus II
kekurangan atau kelemahan yang terjadi di siklus I untuk perbaiki dan segala
E. Instrumen Penelitian
konsumen, motivasi, loyalitas dan yang semacam itu, maka peneliti harus
kognitif dan atribut non kognitif. Lebih jauh, dikatakan bahwa untuk atribut
Arikunto (2006: 130), instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih &
dan pedoman tes. Pedoman observasi merupakan pedoman bagi peneliti dalam
Nilai
1 Kegiatan awal
Nilai
2. Kegiatan inti
Penutup
a. Kejelasan suara.
b. Gerakan badan tidak mengganggu
perhatian peserta didik.
c. Guru antusias saat menyampaikan materi.
d. Guru mampu menguasai kelas
Nilai
No
Aspek yang Dinilai
SB B C K SK
Adapun pedoman tes berisi pedoman untuk melakukan tes terhadap siswa,
dalam hal ini tes atau uji keterampilan siswa (subjek penelitian) dalam menulis
teks prosedur. Tes yang digunakan ialah tes kinerja. Jadi, siswa membuat teks
1. Observasi
aktivitas guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selain guru,
peneliti juga mengamati segala aktivitas belajar siswa di dalam kelas yang
memengaruhi hasil belajar. Cara untuk menilai proses tersebut ialah dengan
dari siswa. Lembar observasi yang digunakan telah tercantum pada instrumen
penelitian.
2. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan yang sudah
proses belajar mengajar berlangsung. Tes yang diberikan pada penelitian ini
adalah tes tertulis, yaitu tes yang bersifat subjektif. Tes yang diberikan ialah
tes keterampilan, dalam hal ini guru mengarahkan siswa untuk membuat teks
Teknik analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk
Skala Nilai
No Aspek Penilaian Bobot Skor
1 2 3 4 5
1. Struktur teks 5 25
3. Kaidah Penulisan 5 25
- Konjungsi
- Tanda baca
- Ketepatan diksi
4. Aspek kebahasaan 4 20
5. Kerapian tulisan 2 10
Jumlah 20 100
diberikan, yakni antara 1-5 kemudian dikali dengan skor maksimum sehingga
S = x 100
Keterangan:
H. Indikator Keberhasilan
Nasional, apabila terdapat 85% siswa yang memeroleh skor minimal 75,
maka kelas dianggap tuntas. Jadi peniliti mengambil kesimpulan, bahwa nilai
keberhasilan daya serap siswa yaitu 85% siswa yang memperoleh nilai 75 ke
atas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
XI SMA dilakukan dengan dua siklus. Hasil penelitian diperoleh melalui tes
berupa pembuatan teks prosedur oleh siswa dan non tes berupa lembar observasi
untuk guru dan siswa. Adapun solusi dari permasalahan pembelajaran yang terjadi
adanya eksekutor yang baik, yaitu guru. Oleh sebab itu, pada kegiatan awal
dilakukan perencanaan yang baik oleh guru dan peneliti kemudian melanjutkan
tahapan pada setiap siklus, yaitu pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Berikut
menulis teks prosedur siswa yang didasari oleh kegiatan observasi awal
peneliti. Adapun hasil observasi awal peneliti, yaitu masih kurangnya hasil
tes dan sikap positif siswa di kelas. Tentunya banyak faktor yang
menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, Maka dari itu, perlakuan pada siklus
hasil pembelajaran teks prosedur berupa tulisan siswa (tes) dan lembar
55
56
pengamatan yang telah dibuat sebelmnya sebagai data tambahan (non tes)
sebagai berikut.
dan peneliti (ada pada bab 3). Setelah berlangsungnya proses belajar
keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur. Pada siklus I ini siswa
teks prosedur. Adapun hasil menulis teks prosedur siklus satu dapat
Berdasarkan table di atas, hanya enam orang siswa yang mencapai nilai
standar, yaitu dua orang mendapatkan nilai sangat baik, rentang nilai 85-
57
100 dan empat orang siswa mendapatkan kategori baik dengan rentang
nilai antara 75-84. Banyak siswa yang mendapat nilai 65-74 dengan
rentang nilai 50-64 dicapai oleh dua orang siswa. Adapun siswa yang
hanya memiliki nilai antara 0-50 dengan kategori sangat kurang terdapat
lima orang siswa. Data yang lebih rinci ada pada lampiran.
terlihat bahwa hasil belajar siswa belum mencapai standar indikator yang
b. Hasil observasi
Nilai
1 Kegiatan awal
b. Apersepsi √
materi ajar
Nilai
2. Kegiatan inti √
yang bertanya
gambar
Penutup √
3.
a. Guru menyimpulkan pelajaran.
berikutnya.
60
berlangsung.
Siswa
dengan baik
a. Kejelasan suara.
61
Persentase (%) 81
100% = ,
120
siklus satu ini tergolong cukup baik. Dengan demikian, masih perlu
dalam proses pembelajaran. Hal yang diamati dapat dilihat pada table
berikut.
62
No Nilai
Aspek yang Dinilai
SB B C K SK
Persentase (%) 11
100% =
20
saat guru masuk, siswa tidak langsung sigap duduk pada kursi mereka.
Selain itu, ketua kelas tidak menyiapkan kelas seperti pertemuan pada
studio semua dilakukan oleh guru. Hal ini juga tidak terlepas dari
memilih untuk acuh dan membahas tugas mata pelajaran yang lain.
autoplaymedia studio. Hal ini dikarenakan focus siswa ada pada buku
pelajaran yang dibagikan oleh guru. Semua yang terjadi tentu saja ada
timbal balik dari aktivitas guru. Pada saat siklus I ini, guru hanya
awal pertemuan.
menanggapi materi yang tertera pada autoplay media studio. Aspek ini
berkaitan erat dengan aspek ketiga. Oleh sebab itu, tentu kondisi yang
terjadi pada umumnya sama karena fokus siswa berada pada buku ajar
yang diterapkan oleh guru atau peneliti merupakan hal baru bagi
menjadi tugas guru dan peneliti pada siklus II untuk melakukan suatu
pada siklus II tentunya harus lebih matang dan lebih baik lagi agar
c. Refleksi Siklus I
tes dan non tes yang telah diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I,
belum maksimal, hal ini disebabkan siswa belum mampu memenuhi aspek
Hasil siklus dua merupakan hasil tes dan hasil nontes pembelajaran
pada siklus satu dan berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran siklus satu. Hasil data tes dan nontes siklus dua tersebut
a. Hasil Tes
Hasil tes siklus II merupakan hasil tes menulis teks prosedur yang
pada siklus dua yaitu siswa dapat menulis teks prosedur dengan berbasis
autoplay media studia dengan target nilai 75. Jumlah siswa yang
mengikuti tes siklus dua yaitu 32 siswa sama seperti pembelajaran pada
menggunakan autoplay media studio pada siklus II dapat dilihat pada tabel
berikut.
Jumlah 32 2574
mencapai 80,4 dengan kategori baik. Nilai tersebut dapat dikatakan sudah
mengalami peningkatan dari siklus satu yang hanya 65,8 atau berada pada
kategori cukup. Kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100 dicapai
oleh 6 siswa. Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 dicapai oleh 22
siswa. Kategori cukup dengan rentang nilai 51-84 dicapai oleh 3 siswa dan
masih ada satu orang siswa yang mendapat nilai pada kategori kurang.
Dari jumlah 32 siswa, tidak satupun yang memperoleh nilai sangat kurang.
orang siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik, pada
siklus II ini ternyata ada 6 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori
kategori cukup pada siklus I sebanyak 18 siswa, pada siklus II siswa yang
sedangkan pada siklus II, hanya satu orang siswa yang memperoleh nilai
nilai sangat kurang, namun pada siklus II sudah tidak ada lagi yang
Dilihat dari nilai rata-rata siswa dalam menulis teks prosedur pada
siklus II mencapai 80,4. Dari hasil tes siklus II dapat dikatakan bahwa
mampu mencapai batas minimal ketuntasan belajar yaitu 75. Hal ini juga
menulis teks prosedur siswa berbasis autoplay media studio pada kelas
baik perencannaan yang dilakukan oleh guru. Sedangkan pada siklus II,
68
dapat dilihat pada tabel 4.6. Pada siklus I ada 26 siswa yang tidak tuntas
dengan persentase 81,25% dari jumlah sisswa, berarti hanya 12,5% saja
persentase 87,5%.
b. Hasil Observasi
dibantu oleh satu observer, yaitu teman peneliti. Hal ini dilakukan agar
hasil observasi dapat lebih baik karena segala tindakan dan aktivitas yang
dilakukan oleh guru siswa dapat terpantau oleh observer. Hasil observasi
positif. Aspek yang menjadi sasaran observasi sama dengan aspek sasaran
setiap aspek yang telah diobservasi oleh peneliti dengan bantuan teman
sejawat.
media yang berbasis proyektor, sehingga tidak ada alasan bahwa tidak
berkaitan dengan isi dan juga cara pemrosesannya agar guru dapat
maka observer pun mengamati kondisi aktivitas guru yang baik dan
Nilai
1 Kegiatan awal
g. Apersepsi √
materi ajar
Nilai
2. Kegiatan inti √
tekssesuai struktur
71
yang bertanya
Penutup
3.
f. Guru menyimpulkan pelajaran. √
berikutnya.
72
berlangsung.
Siswa
baik
e. Kejelasan suara.
73
guru yaitu 84% dengan kategori baik. Adapun selisih persentase siklus
oleh satu observer, yaitu teman peneliti. Hal ini dilakukan agar hasil
observasi dapat lebih baik karena segala tindakan dan aktivitas yang
sasaran observasi pada siklus satu. Hal ini dapat dibuktikan dengan
74
No Nilai
Aspek yang Dinilai
SB B C K SK
Persentase (%) 17
100% =
20
dorongan dan semangat yang tumbuh dalam diri siswa untuk lebih
siklus dua. Untuk mengetahui hasil observasi siswa pada tahap siklus
c. Refleksi Tahap II
penelitian berhenti pada siklus dua, hal ini sesuai dengan perencanaan
B. Pembahasan
dan refleksi. Hal ini peneliti sesuaikan dengan referensi yang peneliti gunakan
penelitian ini didasarkan pada hasil tes dan nontes pada siklus I dan siklus II.
Materi ajar yang diteliti ialah teks prosedur. Menurut Intiana (2014:179),
teks prosedur adalah teks yang memberikan petunjuk tentang cara melakukan
tes menulis siswa pada tahap I, hanya enam orang siswa yang tuntas atau
mencapai KKM dengan rata-rata nilai 65,8. Banyak faktor yang memengaruhi
perhatian siswa yang belum terfokus pada guru dan media, serta autoplay
Setelah guru dan peneliti merefleksi hasil siklus I, maka perlu adanya
pembelajaran pada siklus I berbeda dengan proses pembelajaran pada siklus II.
Hal ini disebabkan pada siklus II dilakukan perbaikan dari pembelajaran pada
materi yang telah dipelajari pada siklus I. Hal ini dilakukan karena pada siklus
I, perilaku siswa masih negatif, yaitu siswa tidak mau menjawab pertanyaan
guru dengan alasan malu dan takut. Pada kegiatan siklus II ini, siswa sudah
dilakukannya siklus II, hasil dari tes menulis teks prosedur siswa meningkat.
berikut.
78
1. Siklus I
Hasil tes menulis teks prosedur pada tahap I masih kurang, hal ini
ditandai dengan hanya 6 orang siswa yang mencapai nilai KKM dan 24
orang siswa yang masih belum mencapai nilai KKM atau belum tuntas.
struktur teks, kesesuaian dan kejelasan isi teks, kaidah penulisan, aspek
selesai.
1) Data 1a
teks prosedur siswa hanya 49. Teks prosedur yang dibuat oleh
Selain itu, diksi yang digunakan masih banyak yang tidak sesuai
dengan KBBI, seperti dalam satu kata ada yang lebih bahkan
2) Data Ib
yang mudah diikuti. Siswa ini mendapat nilai 85, salah seorang
2. Siklus II
refleksi agar tujuan dari penelitian ini dapat tercipta. Guru bersama
peneliti mengolah kembali RPP yang ajkan digunakan pada siklus II.
Selain itu, peneliti mendesain autoplay media studio agar lebih menarik
rencana dan pelaksaan yang baik, hasil tes menulis teks prosedur siswa
sudah meningkat.
80
a. Data IIa
Pada data IIa (lihat lampiran), jelas terlihat bahwa siswa tersebut
besar di tengah kata masih belum bisa Faisal hindari, namun struktur
siklus II ini.
b. Data IIb
Pada data IIb (lihat lampiran), terlihat bahwa peningkatan hasil tes
siswa terlihat pada diksi yang ia gunakan sudah lebih baik dari
sebelumnya. Isi tulisan pun, sesuai dengan judul dan pembuka teks
Secara umum frekuensi hasil tes siswa dalam menulis teks prosedur
mengalami peningkatan pada siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata yang
81
diperoleh siswa yaitu 65,8 dengan kategori kurang, pada siklus II menjadi 80,4
meningkat dan sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini
Penelitian ini tentu saja berbeda dengan penelitian sebelumnya. Hal ini
dikarenakan belum ada yang meneliti materi ajar teks prosedur menggunakan
autoplay media studio dengan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian yang
A. Simpulan
1. Hasil tes pada siklus I mencapai nilai rata-rata sebesar 65,8 mencapai
kategori cukup dengan rentang nilai 60-78. Pada siklus II nilai rata-rata
yang dicapai sebesar 80,4 mencapai kategori baik dengan rentang nilai 75-
14,6 atau 45,62%. Hasil yang dicapai pada siklus II melebihi target
autoplay media studio, pada siklus I kategori cukup dengan nilai 67,5%.
tersebut dapat dilihat dari data nontes yang meliputi hasil observasi pada
siklus I dan siklus II. Adapun hasil yang terjadi yaitu berubahnya kegiatan
siswa yang kurang mengarah ke baik bahkan perhatian siswa saat proses
belajar mengajar sangat baik. Siswa sudah fokus dan aktif dalam
82
83
observasi aktivitas siswa yaitu 85%. Hal ini tentu mengalami peningkatan
sebesar 30%.
B. Saran
sebagai berikut.
prosedur.
lainnya dengan media yang sama dengan materi ajar yang berbeda
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
84
85
A. Kompetensi Inti
D. Materi
Skematik Prosedur
1. Pernyataan Umum/tujuan
2. Tahapan-tahapan
3. Penegasan ulang
Menalar
1. Peserta didik duduk secara berkelompok
(heterogen, 3-4 orang). Kerja sama
2. Peserta didik secara berdiskusi (Collaborative)
mengidentifikasi struktur dan kaidah
kebahasaan teks prosedur.
Mencoba
1. Peserta didik mencoba menentukan dan
menganalisis struktur dan kaidah Berpikir kritis
kebahasaan teks prosedur. (Critical thinking)
2. Peserta didik mencoba menuliskan struktur
dan kaidah kebahasaan teks prosedur. Kreativitas
Mengomunikasikan/menyajikan (Creativity)
1. Peserta didik secara berkelompok
mempresentasikan hasil kerjanya. Komunikatif
2. Peserta didik yang lain memberikan (Communicative)
komentar dan masukan atas penampilan
temannya.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2 (@4 ×45 menit)
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut.
a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
MATERI TEKS PROSEDUR
TEKS PROSEDUR
A. Contoh
Cara Pembuatan PASPOR
Paspor merupakan sebuah dokumen resmi yang wajib kita bawa bila kita bepergian
keluar negeri. Paspor hijau yang dimiliki oleh warga negara biasa dan paspor biru yang
dimiliki oleh para diplomat atau pejabat negara. Masa berlaku paspor adalah 5 tahun sejak
masa diterbitkan dan kita wajib untuk memperpanjang paspor 6 bulan sebelum masa berlaku
paspor habis atau kita akan dikenakan denda bila melebihi 6 bulan sebelum masa berlaku
habis.
Datang dahulu ke kantor imigrasi. Bisa datang ke kantor imigrasi yang tertera pada KTP kita
atau datang saja ke kantor imigrasi terdekat.
Kemudian anda beli formulir permohonan. Formulir permohonan ada di loket yang sudah
disediakan, isi dengan lengkap formulir tersebut sesuai dokumen yang anda miliki dan
bawalah dokumen yang asli.
Serahkan formulir yang telah diisi ke loket pendaftaran.
Setelah itu ambil tanda terima dan jadwal foto serta pengambilan sidik jari. Untuk
pengambilan sidik jari dan jadwal foto bisa datang pada hari berikutnya jika nomor antrian
anda masih lama.
Apabila anda sudah foto dan mengambil sidik jari, maka anda akan sampai pada tahap
wawancara dengan menunjukkan dokumen asli.
Setelah tahap wawancara selesai, langkah selanjutnya adalah membayar buku paspor dan
menandatangani buku paspor serta minta informasi kapan jadwal pengambilan paspor yang
sudah selesai.
Pada saat tanggal yang telah ditentukan, kita dapat datang kembali ke kantor imigrasi untuk
mengambil paspor yang telah jadi. Biasanya dalam waktu seminggu paspor baru anda sudah
selesai dan bisa diambil.
B. Pengertian
Teks prosedur adalah Teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus
dilaksanakan dalam melakukan suatu kegiatan sehingga suatu kegiatan itu dapat terlaksana
dengan baik dan berhasil.
C. Fungsi
Teks prosedur berfungsi untuk menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus kita
lakukan dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan sehingga pekerjaan atau kegiatan itu
dapat terlaksana dengan baik.
D. Struktur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkahlangkah, dan penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh
teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa pengertian
wawancara dan
manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1)
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait
dengan topik yang ditentukan (paragraf 2-9)
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjukpetunjuk itu dijalankan
dengan baik (paragraf 10)
E. Aspek kebahasaan
Berikut aspek kebahasaan teks prosedur.
1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata
kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –kan, -i, dan partikel –lah.
Bentuk dasar Imbuhan/Partikel Bentukan Kata
perhati -kan perhatikan
pasti -kan pastikan
tunjuk -kan tunjukkan
cerita -kan ceritakan
hindar -i hindari
jadi -lah jadilah
2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topic yang dibahasnya.
3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif
5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan
gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan
warna.
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No Nilai
Aspek yang Dinilai
SB B C K SK
Rubrik Penilaian
Skala Nilai
No Aspek Penilaian Bobot Skor
1 2 3 4 5
1. Struktur teks 5 25
2. Kesesuaian dan kejelasan isi teks 4 20
3. Kaidah Penulisan 5 25
- Konjungsi
- Tanda baca
- Ketepatan diksi
4. Aspek kebahasaan 4 20
5. Kerapian tulisan 2 10
Jumlah 20 100
Gowa, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti
A. Kompetensi Inti
D. Materi
Skematik Prosedur
1. Pernyataan Umum/tujuan
2. Tahapan-tahapan
3. Penegasan ulang
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2 (@4 ×45 menit)
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik/ Portofolio
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : pedoman penilaian portofolio
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut.
a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No Nilai
Aspek yang Dinilai
SB B C K SK
Rubrik Penilaian
Skala Nilai
No Aspek Penilaian Bobot Skor
1 2 3 4 5
1. Struktur teks 5 25
2. Kesesuaian dan kejelasan isi teks 4 20
3. Kaidah Penulisan 5 25
- Konjungsi
- Tanda baca
- Ketepatan diksi
4. Aspek kebahasaan 4 20
5. Kerapian tulisan 2 10
Jumlah 20 100
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Kampung Tangnga, Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan mulai tahun 2003 dan
tamat tahun 2009. Kemudian pada tahun yang sama Penulis melanjutkan
Pendidikan di jenjang SMP Negeri 1 Belopa dan tamat pada tahun 2012. Pada
tahun yang sama 2012, Penulis melanjutkan jenjang pendidikan di SMA Negeri 1
Belopa dan tamat pada tahun 2015. Di tahun yang sama Penulis melanjutkan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Strata 1 (S1). Pada akhir tahun
2019 Penulis melakukan Penelitian di salah satu Sekolah yang ada di Kabupaten
Gowa untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Prosedur Berbasis Autoplay Media Studio pada Siswa Kelas XI Pesantren Guppi
Samata”.