SKRIPSI
Oleh
HADIS
105311105416
2020
ii
iii
iv
v
Motto
Persembahan
memohon pertolongan”.
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Peserta Siswa Kelas VII Mts
bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini
sayangnya.
ini dapat selesai. Demikian pula, penulis mengucapkan terima kasih juga
viii
Muhammadiyah Makassar, bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII yang telah memberikan
dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih
atas dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang dapat menyempurnakan Skripsi ini sangat penulis
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
2. Pengertian CTL.................................................................................... 9
4. Pembelajaran IPA.................................................................................. 18
x
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ............................................ 18
C. Hipotesis Penelitian................................................................................... 23
B. Desain Penelitian....................................................................................... 24
E. Prosedur Penelitian.................................................................................... 28
F. Instrumen Penelitian.................................................................................. 29
A. Simpulan.................................................................................................... 55
B. Saran .......................................................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
4.10 Hasil Analisis Deskriptif Data Pretest dan Posttest siswa kelas eksperimen
dan kelas control .......................................................................................... 45
4.12 Uji Paired Samples Test Data Pretest dan Posttest ..................................... 47
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belajar dan proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat secara aktif
negara.
1
2
mata pelajaran IPA kelas VII yang dilakukan pada tanggal 10 Agustus
belajar mengajar dalam hal menggali potensi peserta didik. Metode atau
digunakan metode ceramah dan pemberian tugas, dalam hal ini guru IPA
diberi tugas serta dikumpul. Pendekatan atau metode yang digunakan guru
sebenarnya bagus tetapi suatu metode yang dilakukan terus menerus dan
bosan, mengantuk dan bahkan keluar masuk kelas. Selain itu, guru hanya
Kalosi yaitu model diskusi, model pidato, dengan model pekerjaan rumah,
materi yang dihadapi dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
4
dengan situasi dunia nyata dan membuat siswa membuat hubungan antara
pengetahuan. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar,
ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai
diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya
B. Rumusan Masalah
Kalosi?”
5
C. Tujuan Penelitian
Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa pada mata
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
yang bermanfaat
6
b. Bagi Guru
c. Bagi pelajar
d. Bagi Pembaca
e. Bagi Peneliti
A. Kajian Pustaka
pelajaran yang sulit, tentunya masalah tersebut Akan berimbas pada hasil
7
8
adalah penelitian tes sebelumnya diuji validitas dan uji reabilitas. Hasil
yang diuji validitas pada instrumen yang digunakan valid. Data tes
didapati bahwa nilai T-hitung dan T-tabel yakni 0, 576 > 2, 281 sehingga
metode pembelajaran.
Tes. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
ekosistem.
terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan
sehari-hari.
memecahkan masalah.
suatu usaha.
arti.
seseorang dalam belajar. Hasil belajar berupa pola tingkah laku, nilai
terhadap objek.
1) Pengetahuan/hafalan/ingatan (C1)
2) Pemahaman (C2)
hal yang telah dipelajari. Pada jenjang ini siswa dituntut untuk
3) Penerapan/aplikasi (C3)
4) Analisis (C4)
5) Sintesis (C5)
6) Evaluasi (C6)
materi.
dari tiga aspek dasar yaitu: kognitif, emosi, dan gerakan mental.
Bidang ini memiliki ciri khas tersendiri dan dapat diukur dalam
1. Perubahan Intensional
disengaja.
dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu, dari perspektif yang
selama diperlukan.
4. Pembelajaran IPA
alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu
interpretasi dari kejadian alam, lingkungan fisik, dan tubuh kita. Seperti
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
dan cara siswa belajar antar mata pelajaran satu dengan yang lainnya.
pelajaran lain.
Harlen, (2006: 10) menyatakan bahwa sains memiliki tiga ciri utama,
yaitu: pertama, melihat bahwa setiap orang berhak menguji validasi prinsip dan
teori ilmiah, meskipun tampak logis dan dapat dijelaskan secara hipotesis. Teori
dan prinsip hanya berguna jika sesuai dengan fakta yang ada. Kedua,
prediksi dapat dibuat sebelum kesimpulan ditarik. Teori yang disusun harus
didukung oleh fakta dan data yang terbukti. Ketiga, makna yang diberikan pada
teori ilmiah bukanlah kebenaran hakiki, tetapi akan berubah atas dasar alat
pendukung teori tersebut. Ini berfokus pada kreativitas dan gagasan tentang
perubahan yang mungkin terjadi di masa lalu dan dimasa depan, serta
B. Kerangka Pikir
antara guru dengan siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung
kemampuan awal siswa. Setelah itu dibagi menjadi dua kelas ada yang
21
analisa akhir atau Posttest memberikan soal ulangan kepada siswa untuk
membantu siswa membangkitkan minat serta motivasi belajar yang tinggi dan
Proses pembelajaran
Analisis Pretest
Analisis posttest
Hasil belajar
Kesimpulan
C. Hipotesis Penelitian
Kabupaten Enrekang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi terkontrol” pada saat yang sama,
B. Desain Penelitian
sama karena mereka juga dipilih secara acak dari populasi yang homogen.
24
25
Dalam desain ini, kedua kelompok tersebut diberi tes yang sama dilakukan
sebagai tes akhir (posttest) hasil kedua tes akhir dibandingkan, demikian juga
antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing- masing kelompok.
K. Eksperimen (R) 𝑄1 X 𝑄2
K. Kontrol (R) 𝑄3 𝑄4
Keterangan:
1. Populasi
2012: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs
populasi ini adalah sebagai objek yang telah saya observasi baik secara
1. VII A 12 13 25 orang
2. VII B 12 13 25 orang
3. VIII A 13 15 28 orang
4. VIII B 12 13 25 orang
5. IX A 10 15 25 orang
6. IX B 9 16 25 orang
2. Sampel
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Karena populasi dalam
penelitian ini masih sangat luas, dan peneliti memiliki keterbatasan waktu,
ini, teknik pengambilan sampel dengan cara sampling purposive yaitu teknik
yang sama dari jumlah siswa, dan aktivitas siswa. Adapun sampel pada
penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan siswa kelas VII B. Dimana kelas
NO Kelas L P Jumlah
1 VII A 12 13 25 Orang
2 VII B 12 13 25 Orang
Jumlah 50 Orang
hal ini hasil belajar yang ingin dicapai adalah siswa secara langsung
bidang kognitif.
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
muhammadiyah Kalosi.
mempersiapkan pengajaran.
2. Tahap Implementasi
b. Di akhir studi, post-test semua kelas yang menjadi sampel penelitian dan
3. Tahap akhir
Tahap terakhir gunakan statistic inferensial dan analisis statistic data yang
F. Instrumen Penelitian
lembar observasi dan lembar tes untuk guru dan siswa menentukan efektif
atau tidaknya penggunaan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA
1. Observasi
objek penelitian.
2. Tes
yang akan diteliti. Lembar tes tersebut berupa tes tertulis, yaitu tes
30
pembelajaran IPA yang dilakukan oleh siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
3. Dokumentasi
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti
sebagai berikut:
pembelajaran.
1. Uji hipotesis
Gunakan uji-t untuk menguji hipotesis ini guna menguji apakah ada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Asumsi dasar dari penguji tersebut
adalah normalitas dan keseragaman dari kedua data tersebut, rumus uji-t ada
dua jenis, yaitu uji-t dengan varian terpisah, dimana rumus yang akan
• Hipotesis
H1: Model pembelajaran CTL berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
• menetapkan
1) thitung < ttabel, maka H1 ditolak H0 diterima dan tidak ada pengaruh
homogenitas.
a. Uji Normalitas
windows.
b. Uji Homogenitas
berasal dari variansi yang sama uji statistik yang digunakan adalah
pada pembelajaran IPA dengan materi klasifikasi makhluk hidup dibagi menjadi dua
menggunakan model pembelajaran CTL ini diberikan kepada kelas VII A sebagai
tanpa menggunakan model pembelajaran CTL ini diterapkan pada kelas VII B yang
berfungsi sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang
terbagi dalam dua kategori yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.
A. Hasil Penelitian
masing topic penelitian dan karakteristik topik penelitian. Subjek penelitian ini
Kalosi Kabupaten Enrekang yang terdiri dari dua kelas yaitu VII A dan kelas VII B
dengan 25 siswa sebagai responden. Deskripsi data ini akan memberikan data yang
diperoleh selama penelitian. Data terkait penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu
pembelajaran CTL sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar sebagai variabel
terikat (Y) pretest dilakukan untuk mengetahui keseragaman antar kelas sehingga
33
34
setelah dilakukan pretest digunakan dua kelas yang sama sebagai sampel penelitian,
yaitu tipe VII A sebagai tipe eksperimen dan tipe VII B sebagai tipe kontrol. Kelas
perlakuannya, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak menggunakan model
pembelajaran CTL.
pembelajaran CTL. Proses pengambilan data aktivitas siswa ini dilakukan oleh
afektif yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut ini
adalah tabel hasil observasi yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
35
Pertemuan
Mean Persentase(%)
No Aktivitas Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol
eksperimen dan kelas kontrol, aktivitas siswa pada pretest berbeda. Dilihat dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Persamaan dalam kegiatan absensi siswa 100%,
Siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran 84%, Siswa yang
mencatat penjelasan guru 90%. Sedangkan perbedaannya yaitu pada aktivitas Siswa
yang aktif mengerjakan soal, Siswa yang mengajukan pertanyaan, Siswa yang
30
Jumlah Siswa
25
20
15
10
5
Pertemuan I
0
memperhatikan pada…
Pertemuan II
Kehadiran Siswa
Aktivitas
mengerjakan soal
Siswa yang mengajukan
pertanyaan
Siswa yang
pertanyaan
Pertemuan II
No 1 2 3 4 5 6
Data hasil belajar meliputi skor sebelum dan sesudah tes, dimana tes
dilakukan sebelum perlakuan pada kelas eksperimen dan kelompok kontrol, dan
tes dilakukan setelah perlakuan. Pretest dilakukan di awal pertemuan dan tes
a) Pretest
yang berjumlah 25 siswa yang diberi test materi klasifikasi makhluk hidup,
tidak diperoleh nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa
adalah 88 sedangkan nilai terendah adalah 38. Hasil pretest kelas VII A MTs
Kategori Hasil
Interval Nilai Frekuensi Persentase (%)
No belajar
1 0-60 11 44 % Sangat Rendah
2 61-70 7 28 % Rendah
3 71-80 6 24 % Sedang
4 81-90 1 4% Tinggi
5 91-100 - - Sangat Tinggi
Jumlah 25 100 %
Berdasarkan tabel 4. 2 dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai tertinggi
pada pretest berjumlah 1 siswa kategori tinggi, sedangkan untuk taraf nilai 71-80
diperoleh 6 siswa kategori sedang, nilai 61-70 juga diperoleh 7 siswa dengan
12 11
10
8 7
6
6
Frekuensi
4
Persentase (%)
2 1
44% 28% 24% 4%
0
0-60 61-70 71-80 81-90
Sangat Rendah Sedang Tinggi
Rendah
hasil belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup. Untuk lebih jelas dapat
≤ 74 Tidak Tuntas 23 92 %
Jumlah 25 100 %
Apabila tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar
siswa yang ditentukan oleh peneliti kategori siswa tidak tuntas sebanyak 23 siswa
dan kategori siswa tuntas sebanyak 2 siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu siswa yang
Frekuensi
25 23
20
Jumlah Siswa
15
10
5 2
0
b) Posttest
berjumlah 25 siswa yang diberi test materi klasifikasi makhluk hidup, tidak
diperoleh nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 92
sedangkan nilai terendah adalah 60. Hasil posttest kelas VII A MTs
39
Kategori Hasil
Interval Nilai Frekuensi Persentase (%)
No Belajar
1 0-60 1 4% Sangat Rendah
2 61-70 2 8% Rendah
3 71-80 9 36 % Sedang
4 81-90 12 48 % Tinggi
5 91-100 1 4% Sangat Tinggi
Jumlah 25 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa setelah menerima perlakuan atau
setelah menggunakan model pembelajaran CTL, siswa yang mendapat nilai 91-100
berjumlah 1 siswa kategori sangat tinggi, siswa yang mendapat nilai 81-90 berjumlah
12 orang kategori tinggi, siswa yang mendapat nilai 71-80 berjumlah 9 siswa
kategori sedang, siswa yang mendapat nilai 61-70 berjumlah 2 siswa kategori rendah
dan siswa yang mendapat nilai 0-60 berjumlah 1 siswa kategori sangat rendah.
14
12
12
10 9
Jumlah Siswa
8
6 Frekuensi
4 Persentase (%)
2
2 1 1
0
0-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi
ketuntasan hasil belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup. Untuk lebih
≤ 74 Tidak Tuntas 3 12 %
Jumlah 25 100 %
Apabila tabel 4.5 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar
siswa pada konsep pembelajaran IPA yang ditentukan oleh peneliti, kategori siswa
tidak tuntas sebanyak 3 siswa dan kategori siswa tuntas sebanyak 22 siswa, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan
Frekuensi
25 22
20
Jumlah Siswa
15
10
5 3
a) Pretest
Berdasarkan hasil pengamatan dari seluruh siswa kelas kontrol yang
41
berjumlah 25 siswa yang diberi test materi klasifikasi makhluk hidup, tidak
diperoleh nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 88
sedangkan nilai terendah adalah 38. Hasil pretest kelas VII B MTs
Berdasarkan tabel 4.6 dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai tinggi
pada pretest berjumlah 1 siswa kategori tinggi, sedangkan untuk taraf nilai 71-80
diperoleh 7 siswa kategori sedang, nilai 61-70 juga diperoleh 8 siswa kategori
10 9
9 8
8 7
Jumlah Siswa
7
6
5
4 Frekuensi
3
Persentase (%)
2 1
1 36% 32% 28% 4%
0
0-60 61-70 71-80 81-90
Sangat Rendah Sedang Tinggi
Rendah
hasil belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup. Untuk lebih jelas dapat
≤ 74 Tidak Tuntas 19 76 %
Jumlah 25 100 %
Apabila tabel 4.7 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar
siswa yang ditentukan oleh peneliti kategori siswa tidak tuntas sebanyak 19 siswa
dan kategori siswa tuntas sebanyak 6 siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu siswa yang
Frekuensi
20 19
15
Jumlah Siswa
10
6
5
b) Posttest
Berdasarkan hasil pengamatan dari seluruh siswa kelas kontrol yang
berjumlah 25 siswa yang diberi test materi klasifikasi makhluk hidup, tidak
diperoleh nilai seratus. Nilai maksimal yang mampu dicapai siswa adalah 92
43
sedangkan nilai terendah adalah 66. Hasil posttest kelas VII B MTs
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat
nilai 91-100 berjumlah 1 siswa kategori sangat tinggi, nilai 81-90 berjumlah 6 siswa
kategori tinggi, siswa yang mendapat nilai 71-80 berjumlah 14 siswa kategori
sedang, siswa yang mendapat nilai 61-70 berjumlah 4 siswa kategori rendah.
16
14
14
12
Jumlah Siswa
10
8
6 Frekuensi -
6
4 Persentase (%) -
4
2 56% 1
16% 24% 4%
0
61-70 71-80 81-90 91-100
Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
Gambar 4.8 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol
hasil belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup. Untuk lebih jelas dapat
44
≤ 74 Tidak Tuntas 6 24 %
Jumlah 25 100 %
Apabila tabel 4.9 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar
siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup yang ditentukan oleh peneliti, kategori
siswa tidak tuntas sebanyak 6 siswa dan kategori siswa tuntas sebanyak 19 siswa,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria
20 19
18
16
14
Jumlah Siswa
12
10
8 6
6
4
2
0
Berdasarkan hasil analisis deskriptif data pretest dan posttest siswa kelas
eksperimen dan kontrol hasil belajar terdiri dari nilai pretest, dimana pretest
diberikan sebelum dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada awal pertemuan sedangkan untuk posttest dilakukan pada akhir pertemuan.
45
Berikut data analisis deskriptif pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Data Pretest dan Posttest Siswa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Pre-Test
25 38 88 63.84 10.503
Eksperimen
Post-Test
25 60 92 81.12 8.022
Eksperimen
Pre-Test Kontrol 25 38 82 64.48 12.045
Post-Test Kontrol 25 66 92 78.24 7.055
Valid N (listwise) 25
Berdasarkan tabel 4.10 hasil analisis deskripsi data, rata-rata hasil pretest
kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata hasil pretest kelas
kontrol, akan tetapi tidak terpaut jauh atau signifikan yaitu 63,84 untuk kelas
eksperimen dan 64,48 untuk kelas kontrol. Setelah diberikan perlakuan kepada
kelas eksperimen lalu diberikan posttest rata-rata hasil belajar posttest kelas
eksperimen yaitu 81,12 sedangkan hasil rata-rata kelas kontrol yaitu 78,24.
Statistical For Social Science (SPSS) versi 23. Sebelum melakukan analisis
46
a. Uji Normalitas
komputer SPSS versi 23. Syarat data berdistribusi normal apabila nilai P yang
diperoleh dari perhitungan lebih besar dari hasil signifikansi 5% (0.05) atau
dengan kata lain memakai teknik Paired Samples T-Test dan data tidak
berdistribusi normal jika nilai P yang diperoleh lebih kecil dari 5% (0.05) .
Berikut disajikan tabel hasil perhitungan hasil uji normalitas hasil skor pretest
dan posttest.
47
pada tabel 4.11 diketahui nilai signifikansi yang diketahui lebih besar dari
0,05 untuk semua data, maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian
Tabel 4.12 Uji Paired Samples Test Data Pretest dan Posttest
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig.
95% Confidence (2-
Std. Std. T df
Interval of the taile
Mean Deviati Error Difference d)
on Mean
Lower Upper
Pre-Test
Pair Eksperimen -
3.458 .692 -18.708 -15.852 -24.983 24 .000
1 - Post-Test 17.280
Eksperimen
Pre-Test
Pair Kontrol - -
8.048 1.610 -17.082 -10.438 -8.549 24 .000
2 Post-Test 13.760
Kontrol
48
Tabel 4.12 memperlihatkan hasil uji paired sample T test di mana pada
pair 1 dan pair 2 diperoleh nilai sig. (2-tailed ) sebesar 0,000 < 0, 05, maka
dapat disimpulkan ada perbedaan rata rata hasil belajar siswa untuk pretest dan
Table 4.13 Uji Paired Samples Statistics Data Pretest dan Posttest
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N
Deviation Mean
Pair 1 Pre-Test Eksperimen 63.84 25 10.503 2.101
Post-Test Eksperimen 81.12 25 8.022 1.604
Pair 2 Pre-Test Kontrol 64.48 25 12.045 2.409
Post-Test Kontrol 78.24 25 7.055 1.411
Tabel 4.13 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari kondisi
siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan. Hal tersebut dilihat pada Mean
postest adalah 81, 38 lebih besar dari mean pretest yaitu 64, 25. Karena Mean
CTL pada pembelajaran IPA itu memiliki pengaruh dan efektif. Artinya
b. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas diperoleh dari skor posttest kelas eksperimen dan posttest
49
program komputer SPSS versi 23. Berikut disajikan tabel hasil perhitungan hasil
uji homogenitas.
693 > 0, 05, hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok data untuk variabel
hasil belajar yang diambil adalah homogen dan memenuhi persyaratan analisis.
c. Uji Hipotesis
interferensial dengan bantuan SPSS versi 23 yaitu statistika uji t, dalam hal ini
nilai t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan antara dua perlakuan yang
tabel, artinya hasil belajar kelas eksperimen yang diajar dengan model
pembelajaran CTL lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol yang diajar
diperoleh yakni thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti
IPA pada siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang.
Keterangan: N = 50
Df = 48
Thitung = 1,348
Ttabel = 1,299
hidup pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan
pada pembelajaran IPA materi konsep pembelajaran IPA siswa kelas VII MTs
B. Pembahasan Penelitian
dalam melaksanakan pembelajaran akan berdampak pada hasil belajar siswa, yang
terlihat dari perbedaan hasil belajar dua kelas tersebut. Hal ini dibuktikan dengan
diperolehnya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah tes. Sedangkan
untuk kelas kontrol, rata-rata nilai posttest prestasi akademik siswa adalah 78 dan 24.
Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan tingkat kemampuan siswa. Artinya
ketika siswa menggunakan model pembelajaran yang sama untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran, besarkecil hasil belajar kelas eksperimen dan kelompok kontrol akan
tetap seimbang, atau hasilnya tidak akan terlalu berbeda tetapi ketika siswa
pembelajaran yang dipimpin oleh guru, sehingga siswa kurang fokus pada materi.
Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tentang klasifikasi biologi hal inilah
yang membuat siswa kesulitan untuk memahami materi dan berpikir kritis.
terlihat sangat antusias. Saat mulai belajar, melihat hal ini dengan menghubungkan
unsur-unsur zat biologi kepada siswa , guru menginformasikan elemen, struktur dan
Guru juga akan menunjukan beberapa contoh yang tidak sesuai dengan materi yang
paham, guru akan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa, mencontoh kehidupan
CTL berpengaruh dari pada siswa yang tanpa menggunakan model pembelajaran
CTL. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran CTL juga memiliki pengaruh
Kaitan dari penelitian yang relevan Sulima, (2004) yaitu kedua penelitian ini
pembelajaran CTL terhadap hasil belajar yang efektif. Permasalahan yang muncul
adalah bagaimana agar pembelajaran dan penyajian konsep IPA menyenangkan bagi
53
siswa. IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit, tentunya masalah tersebut akan
berimbas pada hasil belajar siswa di sekolah. CTL adalah salah satu pendekatan
pembelajaran yang digunakan untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan situasi
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa mengaitkan pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari mereka untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut
didukung dengan pendapat Rubiyanto, (2004: 76) yaitu tujuan dari penerapan dan
antara materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sebagai
individu, anggota keluarga, anggota masyarakat dan bangsa. Hal ini juga didukung
dengan pendapat B. Johnson, (2014: 66) CTL merupakan suatu pendekatan yang
berbeda, menuntut para siswa dengan konteks keadaan mereka sendiri. CTL
mendorong siswa melihat bahwa manusia sendiri memiliki kapasitas dan tanggung
jawab untuk mempengaruhi dan membentuk sederet konteks yang meliputi keluarga,
kemampuan hasil belajar siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran CTL dengan siswa yang tanpa diajar model pembelajaran CTL. Berarti
hipotesis diterima, yaitu model pembelajaran CTL berpengaruh pada pelajaran IPA
ditunjukkan melalui uji hipotesis yakni t hitung > ttabel = 1, 348 > 1, 299. Dengan
siswa pada kelompok eksperimen CTL dengan siswa yang diajar dengan tanpa
Enrekang.
dan siswa bergantian masuk pada yang dianalisis berdasarkan hasil belajar siswa.
Kelas VII A sebagai kelas eksperimen diberikan sebuah perlakuan yaitu melakukan
CTL, namun materi yang diajarkan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.
Proses pembelajaran pada kelas kontrol menunjukan bahwa siswa bosan dan jenuh
dengan pembelajaran yang dipimpin oleh guru. siswa mendengarkan penjelasan guru
eksperimen menunjukan bahwa siswa terlihat berbeda dari kelas kontrol. Siswa kelas
klasifikasi makhluk hidup, siswa diajarkan berpikir tentang materi yang mengaitkan
A. Simpulan
dalam IPA materi konsep pembelajaran IPA pada siswa kelas VII MTs
Dengan demikian hasil belajar IPA siswa kelas VII MTs Muhammadiyah
Teaching and Learning (CTL). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dilihat dari hasil rata-rata atau mean
pretest dan posttest yaitu pretest 63. 84% sedangkan posttest 81.12%. Pengaruh
ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan
Teaching and Learning dalam pembelajaran IPA, sering kali ditemukan siswa
dengan siswa lain atau mengerjakan tugas pelajaran lain. Hal ini terlihat pada hasil
belajar yaitu 11 siswa yang berada pada kategori sangat rendah dengan persentase
55
56
pembelajaran IPA. Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa yaitu 12 siswa yang
Learning (CTL) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
B. Saran
agar peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kepada guru IPA
3. Penelitian ini hanya dilakukan untuk mata pelajaran IPA dengan berbagai
keterbatasan, dan terbatas pada satu variabel yaitu hasil belajar siswa.
penelitian
58
DAFTAR PUSTAKA
Nama :
Kelas :
Berikan tanda silang (x) di depan huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang
benar :
A. protalium B. arkegonium
C. antheridium D. sporogonium j
15) Spora pada tumbuhan paku apabila jatuh pada tempat yang cocok akan
tumbuh menjadi...
A. Tumbuhan paku B. Generasi sporofit
C. Protonema D. Protalium
Nomor 1 = 4
Nomor 2 = 4
Nomor 3 = 6
Nomor 4 = 8
Nomor 5 = 4
Nomor 6 = 6
Nomor 7 = 6
Nomor 8 = 8
Nomor 9 = 6
Nomor 10 = 10
Nomor 11 =6
Nomor 12 =6
Nomor 13 =8
Nomor 14 =8
Nomor 15 =10
Menggunakan Rumus:
KELAS EKSPERIMEN
No Nilai
Nama Siswa L/P
. PreTest Kategori PostTest Kategori
1 Affanda Deva Indravuri L 60 Tidak tuntas 78 Tuntas
2 Afifah Yumna Zhafira P 88 Tuntas 92 Tuntas
3 Andi Nurhalisah P 68 Tidak tuntas 86 Tuntas
4 Andi Putra. S L 60 Tidak tuntas 78 Tuntas
5 Asti Nadya Amri P 76 Tuntas 90 Tuntas
6 Azzhimaturraddiah P 72 Tidak tuntas 88 Tuntas
7 Dewina Quinsha P 72 Tidak tuntas 88 Tuntas
8 Dwi Indriani Hasma P 68 Tidak tuntas 88 Tuntas
9 Eka Afrianti P 64 Tidak tuntas 82 Tuntas
10 Fadly Syamsuddin L 38 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas
11 Faisal Adi Nugroho L 58 Tidak tuntas 76 Tuntas
12 Farhan Syam L 60 Tidak tuntas 78 Tuntas
Fitrizky Firanda Putri Tidak tuntas Tuntas
13 P 68 86
Disya
14 Khalisah Nur Qabila P 66 Tidak tuntas 84 Tuntas
15 Muh. Ahsanul Khaliqin L 58 Tidak tuntas 76 Tuntas
Muh. Aidil Abraar Dzikri Tidak tuntas Tuntas
16 L 64 80
Ismai
17 Muh. Faiz S L 60 Tidak tuntas 80 Tuntas
18 Muh. Raehal Rafsanjani L 54 Tidak tuntas 70 Tidak tuntas
Muh. Rangga Syahputra Tidak tuntas Tidak tuntas
19 L 40 64
Lakit
20 Muh. Ryan Kurniawan L 58 Tidak tuntas 76 Tuntas
Muhammad Surya Tidak tuntas Tuntas
21 L 60 78
Panulung
22 Natasya Aurelya A P 72 Tidak tuntas 88 Tuntas
23 Nur Fadillah Nasir P 68 Tidak tuntas 86 Tuntas
24 Nur Hilda Farista S P 72 Tidak tuntas 88 Tuntas
25 Nur Mufidha P 72 Tidak tuntas 88 Tuntas
LAMPIRAN D
HASIL BELAJAR SISWA KELAS
KONTROL
Lampiran D.1 Daftar Nilai Siswa
KELAS KONTROL
Nilai
No. Nama Siswa L/P
PreTest Kategori PostTest kategori
1 A. Muh. Washiyyatun H L 58 Tidak tuntas 66 Tidak tuntas
2 A. Muh. Jaelani Zidiq L 82 Tuntas 92 Tuntas
3 Andi Lamaddukelleng L 68 Tidak tuntas 72 Tidak tuntas
4 Ariel Muchlis L 78 Tuntas 90 Tuntas
5 Faisal Haeril L 72 Tidak tuntas 88 Tuntas
6 Irfan Julian L 40 Tidak tuntas 68 Tidak tuntas
7 M. Tri Bintang L 76 Tuntas 82 Tuntas
8 Muh. Fahrul Islam B L 66 Tidak tuntas 78 Tuntas
9 Muh. Rifqi Syahputra L 70 Tidak tuntas 80 Tuntas
10 Muh. Rizqullah Rasul L 54 Tidak tuntas 78 Tuntas
11 Muh. Yusuf Ramadhan L 72 Tidak tuntas 82 Tuntas
12 Muhammad Iqram L 60 Tidak tuntas 72 Tidak tuntas
13 Ainun Nurafidah P 76 Tuntas 86 Tuntas
14 Alfira Apriliani P 40 Tidak tuntas 78 Tuntas
15 Andi Rini Pratiwi P 76 Tuntas 82 Tuntas
16 Andi Shabrina N P 54 Tidak tuntas 66 Tidak tuntas
17 Athira Nur Achmadin P 68 Tidak tuntas 78 Tuntas
18 Aulia Ramadhan P 66 Tidak tuntas 78 Tuntas
19 Dewi Apriliani P P 76 Tuntas 82 Tuntas
20 Dhea Putri M P 60 Tidak tuntas 78 Tuntas
21 Eka Sabrina P 70 Tidak tuntas 82 Tuntas
22 Muthia Syahrani P 68 Tidak tuntas 78 Tuntas
23 Nurhandayani Natasya P 58 Tidak tuntas 76 Tuntas
24 Nur Mutiah Dewi P 66 Tidak tuntas 78 Tuntas
25 Nur Wahyuni Putri P 38 Tidak tuntas 66 Tidak tuntas
LAMPIRAN E
DOKUMENTASI
Photo Penelitian