SKRIPSI
DESI ASTIKA
10539 1396 15
SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
DESI ASTIKA
10539 1396 15
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
(Q.S Al-Imran:200)
Mama, papa, Adikku dan Sahabatku serta keluarga besar yang tak pernah
lelah senantiasa berdoa, berusaha dengan penuh kasih sayang
vi
ABSTRAK
Desi astika. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Peserta
Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bulukumba. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing I: Rahmini Hustim dan pembimbing II: Aisyah Azis.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah fisika pserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bulukumba.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana kemampuan
pemecahan masalah fisika peserta didik sebelum diterapkan model pembelajaran
Problem Based Learning (2) Bagaimana kemampuan pemecahan masalah fisika
peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (3)
Apakah terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta
didik setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning.
Penelitian ini adalah penelitian Pra Eksperimental dengan menggunakan
desain One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bulukumba yang berjumlah 127 orang
yang terbagi dalam 4 kelas, sampel penelitian diambil dengan teknik simple
random class yakni kelas XI IPA I yang terpilih sebagai sampel dengan asumsi
populasi homogen. Instrumen penelitian adalah Instrumen tes kemampuan
pemecahan masalah fisika peserta didik dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 25
nomor yang memenuhi kriteria valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
fisika peserta didik kelas XI IPA 1 sebelum diajar dengan menerapkan model
pembelajaran Probelam Based Learning (PBL) berada pada kategori rendah yang
ditunjukkan dengan skor rata-rata yaitu 8,24. Kemampuan pemecahan masalah
fisika peserta didik kelas XI IPA 1 setelah diajar dengan menerapkan model
pembelajaran Probelam Based Learning (PBL) berada pada kategori tinggi yang
ditunjukkan dengan skor rata-rata yaitu 17,37. Terdapat peningkatan kemampuan
pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI IPA 1yang berarti setelah diajar
dengan menerapkan model pembelajaran Probelam Based Learning (PBL)
dengan kategori N-Gain = 0,54 (kriteria sedang).
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran Probelam Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI IPA
SMA Negeri 3 Bulukumba.
Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, problem based learning (PBL)
vii
KATA PENGANTAR
Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Salam dan Shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh
ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera
kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.
viii
arahan, saran, dan bijaksana dalam menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis,
serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penyusunan
proposal hingga selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak sekolah yang
telah mengizinkan penulis melakukan penelitian, kepada Ibu Dra. Nirwati
S.Pd,.M.Pd selaku kepala SMA Negeri 3 Bulukumba, Abd. Aziz S.Pd., M.Pd.,
selaku guru pembimbing selama penelitian di SMA Negeri 3 Bulukumba, semua
sahabat-sahabatku dan teman-teman KINEMATIKA B yang telah menjadi
sahabat yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka serta membuat
keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna, semoga semua
kenangan yang ada akan menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna, semoga
semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan
kita, adik-adik peserta dididk kelas XI MIA I atas perhatian dan kerjasamanya
selama pelaksanaan penelitian ini, dan seluruh pihak yang tak sempat penulis
sebutkan namanya satu persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas
segala kebersamaan,moivasi,saran dan bantuanynya kepada penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
ix
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
SURAT PERNYATAAN........................................................................ iv
x
A. Rancangan Penelitian ........................................................ 17
B. Populasi dan sampel........................................................... 17
C. Variabel dan Desain Penelitian .......................................... 17
D. Definisi Operasional Variabel .......................................... 18
E. Prosedur Penelitian ............................................................ 19
F. Instrumen Penelitian .......................................................... 20
G. Teknik Pengumpulan Data................................................. 25
H. Teknik Analisis Data ......................................................... 25
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A ......................................................................................................... 46
Lampiran B ....................................................................................................... 65
Lampiran C ........................................................................................................ 93
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara yang besar dengan sumber daya alamnya yang melimpah
pada dasarnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu
bangsa yang maju, bermartabat dan lebih baik dari saat ini dan itu semua dapat
kreatif dan memiliki visi yang jelas dan terarah untuk kemajuan bangsa. Untuk
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
dalam bentuk proses belajar mengajar yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan
peserta didik dengan tujuan yang sama yaitu meningkatkan hasil belajar. Guru
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh peserta
1
2
yang melimpah. Akan tetapi meskipun telah mejadi wilayah pariwisata yang
cukup terkenal tetapi karena jarak yang begitu jauh dari pusat kota membuat
daerah ini terbatas dalam hal sarana pendidikannya baik itu di jenjang SD, SMP
dan SMA. Salah satu SMA yang ada di Bulukumba yaitu SMA Negeri 3
Bulukumba.
tergolong rendah. Hal ini dilihat dari nilai ulangan harian yang telah diberikan,
dari 31 orang peserta didik hanya hanya 34% (11 orang) yang mencapai nilai
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) sedangkan jumlah peserta didik yang atau
belum memenuhi standar KBM adalah sebesar 66% yaitu sekitar (20 orang)
peserta didik. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) yang ditetapkan SMA Negeri
3 Bulukumba kelas XI IPA untuk mata pelajaran fisika yaitu 75.Hal ini
yang menganggap bahwa fisika adalah mata pelajaran yang sulit untuk
dipelajari. Disisi lain masalah yang muncul adalah guru sebagai pendidik
kehidupan sehari-hari tanpa menggunakan alat atau bahan yang bisa dilihat
langsung oleh peserta didik. Karena kurangnya sarana dan pra-sarana yang ada
yang diberikan, karena tidak pernah menyaksikan secara langsung contoh yang
diberikan pendidik. Hingga saat ini, permasalan ini merupakan masalah yang
sering dijumpai pada sekolah yang jauh dari pusat kota bahkan pada sekolah-
sekolah pelosok.
konsep fisika, maka disini peran guru sangatlah penting. Disamping penguasaan
materi, guru juga dituntut memiliki keragaman model atau metode pembelajaran,
mencapai tujuan yang dinginkan dalam proses belajar mengajar seorang guru
harus memiliki model dan metode pembelajaran yang tepat untuk menyajikan
pokok bahasan yang diajarkan pada peserta didik, adapun salah satu model
Based Learning (PBL). PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan
belajar serta hasil hasil belajar fisika. Selain itu model pembelajaran Problem
menjadi solusi dan dapat melatih kemampuan pemecahan masalah fisika peserta
didik sehingga peserta didik akan lebih aktif dalam pembelajaran dan akan
peserta didik di dalam kelas. Dengan lebih aktifnya peserta didik diharapkan
karena itu judul yang diambil dalam penelitian ini adalah: ” Penerapan Model
Negeri 3 Bulukumba”.
5
B. Rumusan Masalah
Learning?
C. Tujuan Penelitian
Learning
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai salah satu rujukan alternatif dalam
c. Bagi Sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran
sosiologis, analisis sitem, atau teori-teori lain yang mendukung. Joyce dan
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh
7
8
memilih moodel pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pendidikannya.
pengaturan peristiwa yang ada di luar diri peserta dididk dan dirancang serta
merupakan suatu pola atau kerangka konseptual yang berisi prosedur yang
kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai
tujuan pembelajaran
adalah siswa yang swelalu merasa kesulitan dan masalah fisika, sehingga
fisika. Hal ini berarti siswa tidak secara langsung memperoleh kemampuan
pemecahan masalah fisika dan guru, melainkan melalui proses latihan terus
menerus. Selain itu, siswa harus memiliki pemahaman terhadap konsep fisika
masalah.
memecahkan masalah.
ilmu
yang harus dipecahkan atau dicari pemecahannya oleh peserta didik. Masalah
tersebut dapat berasal dari peserta didik atau mungkin juga diberikan oleh
masalah secara sistemaris dan terencana. Oleh sebab itu, penggunaan PBL
berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya, (5) memilih cara untuk
11
Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam PBL,
yaitu, pertanyaan bebbasis why bukan sekedar how. Oleh karena itu, setiap
tahap dalam pemecahan masalah tidak semata- mata karena how , tetapi
pada tahap akhir yaitu, apa yang harus dicapai pada akhir pembelajaran,
tersebutdalam tatanan sistem yang luas. Apalagi jika PBL digunakan untuk
Learning (PBL) yang telah dikemukakan maka, pada tahap ke-3 yaitu
berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni
aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong peserta
membangun ide mereka sendiri. Pada fase ini guru membantu peserta didik
didik berfikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat.
B. Kerangka Pikir
Fisika merupakan salah satu ilmu yang paling erat kaitannya dengan
komparatif dan asosiatif) peserta didik pada mata pelajaran fisika juga cukup
rendah sehingga sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami penerapan
ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu untuk meninigkatkan
peserta didik maka dalam proses belajar mengajar fisika perlu upaya
oleh guru di bawah bimbingan yang intensif dari guru sehingga, kemampuan
Guru memberikan
masalah sehingga
menggali
Guru mentransfer Peserta didik
Peserta didik kemampuan
pengetahuan, bekerja untuk
mendengarkan merumuskan
hanya menemukan
dan mencatat hipotesis fisika
memberikan soal jawaban terhadap
serta kemudian
latihan setelah masalah yang
mengerjakan soal membimbing peserta
penjelasan materi dikemukakan
ddidik untuk
oleh guru
menemukan cara
dalam memecahkan
masalah
Rendah Tinggi
C. Hipotesis Penelitian
Learning.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
1. Jenis Penelitian
eksperimental
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA
2. Sampel penelitian
random class, yakni kelas XI IPA I yang terpilih sebagai sampel dengan
1. Variabel Penelitian
17
18
Based Learning
Learning.
1. Tahap Persiapan
c. Meminta izin kepada pihak sekolah atau kepada kepala SMA Negeri
dengan kurikulum
2. Pelaksanaan
Based Learning
3. Tahap akhir
a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest data hasil
penelitian
tersebut
pengolahan data
F. Instrumen penelitian
1. Jenis Instrumen
data.Salah satu tujuan dibuatnya instrumen ialah untuk memperoleh data dan
a. Uji Instrumen
sampel.
b. Uji gregory
Analisis uji gregory yang dimaksudkan untuk melihat layak atau tidak
Sangat Relevan A B
skor 1-2
Validator
Sangat Relevan C D
2
skor 3-4
(Retnawati,2016 :97-98)
dengan:
Validasi Countruck
Kedua ahli tidak setuju
Ahli I setuju, Ahli II tidak setuju
Ahli I tidak setuju, Ahli II setuju
Kedua ahli setuju
Kriteria validasi isi:
0,80 – 1,00 :Validasi isi sangat tinggi
0,60 – 0,79 :Validasi isi tinggi
0,40 – 0,59 :Validasi isi sedang
0,20 – 0,39 :Validasi isi rendah
0,00 – 0,19 :Validasi isi sangat rendah
22
pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), buku ajar peserta
menggunakan uji Gregory. Adapun hasil analisis uji Gregory dapat dilihat
c. Validitas soal
soal tes yang akan digunakan dalam penelitian dan dilakukan sebelum soal
indikator
dengan :
dinyatakan Valid.
yang dinyatakan valid. Butir- butir soal tersebut secara rinci dapat
d. Reliabilitas Soal
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
Cronbach Alpha
∑
)
Keterangan:
Varian soal
Banyaknya soal
∑
fisika peserta didik kelas XI IPA I SMA negeri 3 Bulukumba yang diajar
penelitian.
1. Analisis Deskriptif
Dalam hal ini digunakan skor rata-rata, standar deviasi, skor tertinggi
26
̅= ∑
∑
dengan:
∑
∑
S =√
dengan:
S = Standar deviasi
∑ = Jumlah skor total peserta didik
n = Banyaknya peserta didik
Darwis ( 2018: 331)
c) Kategori
(Riduwan,2018:41)
Interval Kategorisasi
0 – 4 Sangat Rendah
5 – 9 Rendah
10 – 14 Cukup
15 – 19 Tinggi
20 – 24 Sangat Tinggi
Sumber:(Data hasil Pengolahan (2019)
2. Analisis Inferensial
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
=∑
28
Keterangan:
= Chi Kuadrat
= frekuensi yang diobservasi
= frekuensi yang diharapkan
Sugiyono (2017: 107)
b. Uji Hipotesis
terdapat peningkatan antara data sebelum dan data setelah perlakuan dari
Learning (PBL)
Learning (PBL)
Hipotesis statistik:
dengan:
̅ ̅
√ ( ) ( )
√ √
dengan :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
dengan :
3. Uji N- Gain
〈 〉 〈 〉
〈 〉=
〈 〉
dengan:
berikut:
Batasan Kategori
Meltzer (2002)
32
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini tentang penerapan model
kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik. Data dan informasi yang
pretest dan posttest yang dilakukan suatu pengajaran pada kelas penelitian,
dengan materi Fluida Statis pada peserta didik kelas XI IPA I SMA Negeri 3
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif
bb
32
33
Secara rinci hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada lampiran D.1.Jika
skor Pretest dan Posttest kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik
yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi, maka akan
kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik pada kelas XI IPA I SMA
18
16
14
12
Frekuensi
10
8 Pretest
6
4 Postest
2
0
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi
Kategori Skor
Berdasarkan Tabel 4.2 Dan gambar 4.1 Terlihat bahwa tingkat skor
kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik kelas XI IPA I SMA Negeri
3 Bulukumba diperoleh data untuk Pretest 12.9 % peserta didik berada pada
kategori sangat rendah, 58,0 %7 peserta didik berada pada kategori rendah dan
perolehan skor saat Pretest berada pada kategori rendah, sehingga tingkat
data untuk posttest 19,3% peserta didik berada pada kategori sedang, 58,0 %
peserta didik berada pada kategori tinngi dan 22,5 % peserta didik berada pada
kategori sangat tinggi. Persentase tertinggi untuk perolehan skor saat posttest
2. Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data pretest dan posttest
dilihat pada lampiran D.2.1, sedangkan rangkuman hasil uji normalitas dari data
Berdasarkan tabel 4.3 Di atas, terlihat bahwa untuk setiap data diperoleh
Bulukumba.
36
b. Pengujian Hipotesis
berkorelasi (berpasangan) disebut sampel related t test. Uji t ini dilakukan pada
subjek yang diuji untuk situasi setelah proses atau subjek yang berpasangan
Dengan menggunakan analisis uji-t skor hasil belajar fisika peserta didik
= 31 = 31
̅̅̅ = 17,37 ̅̅̅ = 8,24 0,05 10,1197 1,699127
= 2,91 = 2,99
r = 2,4506 r = 2,4506
Sumber:Data Hasil Pengolahan (2019)
Secara rinci hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada lampiran D.2.2
Learning (PBL).
3. Uji N- Gain
pada kategori rendah, sedang, atau tinggi.Berikat adalah hasil analisis dari
B. Pembahasan
skor kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik sebelum dan setelah
pretest dan postetst, dari hasil pretest dan posttest dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning (PBL) pada peserta didik kelas
fisika peserta didik sebelum dan setelah diajar dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning (PBL). Hal ini dapat dilihat pada skor
rata-rata yang diperoleh pada saat pretest yaitu 8,24. Dan skor rata-rata pada
learning (PBL).
Berdasarkan hasil analisis inferensial dalam hal ini uji t yang telah
masalah fisika peserta didik maka dilakukan uji N-Gain. Dari hasil analisis N-
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Model ini merupakan salah satu
40
BAB V
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
41
42
B. Saran
yaitu:
problem based learning (PBL) sebagai salah satu alternatif dalam mata
disempurnakan lagi
(PBL)
43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
46
LAMPIRAN A
A.1 RPP
A.2LKPD
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
B. Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
3. 3 Menerapkan hukum-hukum 4. 3 Merencanakan dan melaksanakan
pada fluida statik dalam kehidupan percobaan yang memanfaatkan sifat-
sehari-hari sifat fluida untuk mempermudah suatu
pekerjaan.
C. Indikator
3.2.1 Menjelaskan pengertian Fluida Statik
3.2.2 Menjelaskan konsep Tekanan Hidrostatis
3.2.3 Menjelaskan persamaan Tekanan Hidrostatis
3.2.4 Menerapkan konsep Tekanan Hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan pengertian Tekanan
Hidrostatis
2. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep Tekanan Hidrostatis
3. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan persamaan Tekanan
Hidrostatis
4. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan Tekanan Hidrostatis dalam
kehidupan sehari- hari
E. Materi Pembelajaran
Tekanan Hidrostatis:
Tekanan pada zat cair
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Model Pembelajaran :Problem Based Learning (PBL)
Metode Pembelajaran :Demonstrasi,Praktikum,Diskusi, Ceramah
49
G. Media Pembelajran
Media : Lembar kerja peserta didik(LKPD),Laptop,LCD dan papan
tulis
Alat dan Bahan : Spidol dan alata praktikum
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Syntaks model Deskripsi kegiatan Alokasi
pemebelajaran Waktu
bernafas?
Apersepsi
Mengajukan pertanyaan-
pertanyaanyang mengkaitkan
materi pelajaran dengan
pengetahuan sebelumnya tentang
gaya.
- Masih ingat apa apa saja
besaran yang mempengaruhi
besarnya tekanan.
Tujuan Pembelajaran
dicapai
hidrostatis
mandiri
berikutnya
I. Penilaian
Kelompok :
Anggota : 1. …
2. …
3. …
4. …
5. …
6. …
A. Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
3. 3 Menerapkan hukum-hukum 4. 3 Merencanakan dan melaksanakan
pada fluida statik dalam kehidupan percobaan yang memanfaatkan sifat-
sehari-hari sifat fluida untuk mempermudah suatu
pekerjaan.
55
B. Indikator
3.2.1 Menjelaskan pengertian Fluida Statik
3.2.2 Menjelaskan konsep Tekanan Hidrostatis
3.2.3 Menjelaskan persamaan Tekanan Hidrostatis
3.2.4 Menerapkan konsep Tekanan Hidrostatis dalam kehidupan sehari-
hari
C. Tujuan pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan pengertian Tekanan
Hidrostatis
2. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep Tekanan
Hidrostatis
3. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan persamaan Tekanan
Hidrostatis
4. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan Tekanan Hidrostatis
dalam kehidupan sehari- hari
D. Materi pembelajaran
E. Narasi
Hidrostatis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya massa
jenis zat cair.Sebuah wadah yang telah dilubangi sebelumnya dan diberi
2. Air berwarna
3. Minyak
4. Plester
G. Langkah Kerja
H. Hipotesis
......................................................................................................
......................................................................................................
.....................................................................................................
I. Tabel pengamatan
No. Pancuran
2. Botol B berisi
minyak
J. Analisis
K. Kesimpulan
58
FLUIDA STATIS
FISIKA XI
59
A. Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
3. 3 Menerapkan hukum-hukum 4. 3 Merencanakan dan
pada fluida statik dalam kehidupan melaksanakan percobaan yang
sehari-hari memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk
mempermudah suatu pekerjaan.
B. Indikator
3.2.5 Menjelaskan pengertian Fluida Statik
3.2.6 Menjelaskan konsep Tekanan Hidrostatis
3.2.7 Menjelaskan persamaan Tekanan Hidrostatis
3.2.8 Menerapkan konsep Tekanan Hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari
3.2.9 Menjelaskan Konsep Hukum Pascal
3.2.10 Menjelaskan persamaan Hukum Pascal
3.2.11 Menerapkan Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari
3.2.12 Menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan konsep hukum pascal
3.2.13 Menjelaskan konsep Hukum Archimedes
3.2.14 Menjelaskan persamaan Hukum Archimedes
3.2.15 Menerapkan konsep Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
3.2.16 Menyelesaiakan soal-soal dengan menggunakan konsep hukum
Archimedes
3.2.17 Menjelaskan Konsep Meniskus dan Gejala Kapikaritas
3.2.18 Menjelaskan Konsep Tegangan Permukaan
3.2.19 Menerapakan Konsep Meniskus dan Gejala kapilaritas dalam
kehidupan sehari-hari
3.2.20 Menerapakan Konsep Tegangan Permukaan dalam kehidupan sehari-
hari
3.2.21 Menjelaskan konsep Viskositas dan Hukum Stokes
3.2.22 Menjelaskan persamaan Viskositas dan Hukum Stokes
60
TEKANAN HIDROSTATIS
1
Meluncur? Atau pada bagian menyelam? Ya, dibanding berbagai aspek berenang
lain, menyelam adalah kegiatan yang paling susah. Ketika menyelam, badan kita
seolah terangkat ke atas, sehingga kita membutuhkan “usaha lebih" untuk bisa
mencapai dasar. Apalagi kalau berenang di laut. Semakin dalam kamu menyelam,
pasti akan merasa sakit di kepala. Tidak jarang kuping terasa pengang karena
A. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan
yang disebabkan oleh gaya yang ada
pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekanan pada kedalaman
tertentu.
Pada zat cair, tekanan tidak hanya dimiliki oleh air yang
mengalir,tetapi tekanan juga dimiliki oleh air yang diam.Air yang diam
memiliki tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada pada
,perhatikan aliran air pada botol yang diberi 5 lubang akan tetapi hanya 3
lubang yang dibuka.Bagian atas (2),tengah (3) dan bawah (4).Pancaran air
lubang paling jauh ditunjukkan oleh lubang bawah (4), lalu tengah (3),
kemudian atas (2). Hal ini menunjukkan bahwa tekanan pada lubang
bawah (4) lebih besar dari pada lubag tengah (3) dan lubang atas (2).
suatu bidang per satuan luas bidang tersebut. Bidang atau permukaan yang
dikenai gaya disebut bidang tekan, sedangkan gaya yang diberikan pada
dihasilkan. Hal lain yang perlu kamu perhatikan adalah, ketika sesuatu
bisa masuk ke dalam air, artinya massa jenis benda tersebut lebih besar
𝑝 𝜌𝑔
Keterangan :
P = Tekanan hidrostatis atau (Pa)
= Massa jenis (kg/ )
g = Percepatan gravitasi
h = Tinggi (m)
Berdasarkan rumus tekanan hidrotatis itu, terlihat kalau semakin
tinggi kedalaman air (h), maka tekanan yang akan didapat juga
makin tinggi. Makanya, ketika menyelam, semakin ke bawah, kita
semakin merasa ada tekanan yang membuat kepala kita sakit.
D. Analisis
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
E. Kesimpulan
.................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
65
Contoh soal
Sebuah balok dicelupkan ke dalam wadah yang berisi air jika diketahui
massa jenis balok 1000 kg/m3 dan volume balok 2 m3.Hitunglah massa dari
balok tersebut!
Jawaban :
Dik :𝜌 = 1000 kg/m3
v = 2 m3
Dit : m =…?
Penyelesaian
𝑚
𝜌 = 𝑣
𝑚
1000 kg/m3 = 𝑚3
m = 1000 kg/m3 x 2 m3
m = 2000 kg
66
LAMPIRAN B
SOAL PRETEST
Kelas : XI IPA I
a. 2 dan 1
b. 2 dan 3
c. 2
d. 2 dan 4
e. 2,3 dan 4
68
Kolam Budi
a. 500.000 Pa
b. 50.000Pa
c. 5.000 Pa
d. 200 Pa
e. 2Pa
Terdapat empat ekor ikan di dalam air Ikan yang berada di dasar
permukaan aquarium diberi nama ikan Y dan ikan yang berada pada
bagian paling atas adalah ikan X serta kedua ikan di tengah diberi nama
ikan W dan Z, maka ikan yang menerima tekanan hidrostatis yang paling
kecil adalah.....
a. Ikan X
b. Ikan W
c. Ikan Z
d. Ikan Y
e. Ikan X dan W
Gaya sebesar 5 N pada pegisap yang kecil dari suatu pompa hidrolik dapat
mengangkat beban yang beratnya 300 N pada pengisap yang besar. Jika
pengisap yang kecil berpenampang 200 cm2, maka luas penampang
pengisap yang besar adalah...
a. 7,5
b. 3,3
c. 12.000
71
d. 3000.000
e. 3,333333
a. 1,2,3 dan 4
b. 1 dan 3
c. 1 dan 2
d. 1 dan 4
e. 1
9. Perhatikan gambar berikut!
Ada dua buah tabung yang berbeda luas penampangnya saling berhubungan
satu sama lain. Tabung ini diisi dengan air dan masing-masing permukaan
tabung ditutup dengan pengisap. Luas pengisap A1 = 50 cm2 sedangakan
luas pengisap A2 adalah 250 cm2. Apabila pada pngisap A1 diberi beban
seberat 100 N,maka besar gaya minimal yang harus bekerja pada A2 agar
beban tersebut dapat diangkat adalah....
a. 1250 N
b. 20N
c. 125 N
d. 500 N
e. 500 cm2.
72
10. Keadaan yang dialami suatu benda yang dicelupkan kedalam wadah yang
berisi air dimana benda tersebut memiliki berat kurang dari berat air yang
dipindahkannya adalah....
a. Mengapung
b. Melayang
c. Tenggelam
d. Membengkak
e. Mengecil
a. 10.000 m3
b. 10.000 N
c. 10.000 kg/m3
d. 10.000 m/s2
e. 10. 000 cm3
13. Pada sebuah wadah yang berisi air dimana pada wadah tersebut diturunkan
hanger plastik, dan wadah kedua yang berisi air pula diturunkan hanger
besi.Bagaimana keadaan masing-masing hanger tersebut?Apakah terdapat
perbedaan antara hanger plastik dan hanger besi?
15. Jika pada lengkungan air dan raksa kita tarik garis lurus,maka garis itu
akan membentuk sudut terhadap dinding vertikal tabung kaca,maka
sudut tersebut adalah.....
a. Sudut lurus
b. Kohesi
c. Adhesi
d. Sudut lancip
e. Sudut kontak
16. Perhatikan gambar di bawah ini!
a. Terdapat perbedaan keadaan daun dimana daun dari pohon pisang akan
terlihat basah dan menyerap air sedangkan daun dari labu juga akan
basah tetapi tidak menyerap air
b. Terdapat perbedaan keadaan daun dimana daun dari pohon labu akan
terlihat basah tetapi tidak menyerap air sedangkan daun dari labu juga
akan basah tetapi tidak menyerap air
c. Terdapat perbedaan keadaan daun dimana daun dari pohon pisang akan
terlihat basah sedangkan daun dari labu juga akan basah dan menyerap
air
d. Terdapat perbedaan keadaan daun dimana daun dari pohon pisang akan
terlihat basah tapi tidak menyerap air sedangkan daun dari labu juga
akan basah dan menyerap air
e. Terdapat perbedaan keadaan daun dimana daun dari pohon pisang akan
terlihat basah tapi tidak menyerap air sedangkan daun dari labu akan
menyerap air
Keterangan Gambar:
Cairan yang berwarna biru adalah air yang di campur dengan pewarna
makanan
Cairan yang berwarna kuning adalah minyak
76
22. Sebuah kelereng dengan jari – jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli
yang memiliki koefisien viskositas 110 x 10-3 N.s/m2,maka besar gaya
gesek yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s adalah...
a. 51,81 N
b. 51,81 m
c. 51,81 cm
d. 51,81 m/s
e. 51,81 m/
Apakah terdapat perbedaan laju kelereng didalam air dan didalam madu
apabila kelereng tersebut dilepaskan?
b. Terdapat perbedaan laju koin dimana laju koin pada minyak yang
telah tecampur air akan lebih cepat sampai pada permukaan karena
kehadiran air di dalam minyak mengakibatkan Viskositas naik
c. Terdapat perbedaan laju koin dimana laju koin pada minyak yang
telah tecampur air akan lebih lambat sampai pada permukaan
karena kehadiran air di dalam minyak mengakibatkan Viskositas
turun
d. Terdapat perbedaan laju koin dimana laju koin pada minyak yang
telah tecampur air akan lebih lambat sampai pada permukaan
karena kehadiran air di dalam minyak mengakibatkan Viskositas
naik
e. Terdapat perbedaan laju koin dimana laju koin pada minyak yang
telah tecampur air akan lebih cepat sampai pada permukaan
25. Pada konsep Viskositas dan hukum Stokes apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara viskositas dan temperatur/suhu ?
a. Terdapat hubungan yang signifikan,karena viskositas turun dengan
naiknya temperatur/suhu
b. Terdapat hubungan yang signifikan,karena viskositas naik dengan
naiknya temperatur/suhu
c. Terdapat hubungan yang signifikan, karena viskositas cairan turun
dengan turunnya temperatur/suhu
d. Terdapat hubungan yang signifikan,karena viskositas cairan naik
dengan naiknya temperatur/suhu
e. Terdapat hubungan yang signifikan,karena viskositas cairan turun
dengan naiknya temperatur/suhu
80
SOAL POSTTEST
Sekolah : SMA NEGERI 3 BULUKUMBA
Kelas : XI IPA I
a. 500.000 Pa
b. 50.000Pa
c. 5.000 Pa
d. 200 Pa
e. 2Pa
a. 1,2,3 dan 4
b. 1 dan 3
c. 1 dan 2
d. 1 dan 4
e. 1
4. Keadaan yang dialami suatu benda yang dicelupkan kedalam wadah yang
berisi air dimana benda tersebut memiliki berat kurang dari berat air
yang dipindahkannya adalah....
a. Mengapung
b. Melayang
c. Tenggelam
82
d. Membengkak
e. Mengecil
5. Pada sebuah wadah yang berisi air dimana pada wadah tersebut
diturunkan hanger plastik, dan wadah kedua yang berisi air pula
diturunkan hanger besi.Bagaimana keadaan masing-masing hanger
tersebut?Apakah terdapat perbedaan antara hanger plastik dan hanger
besi?
a. Terdapat perbedaan,dimana hanger plastik akan mengapung di atas
permukaan air dan hanger besi akan tenggelam
b. Terdapat perbedaan,dimana hanger plastik akan tenggelam di dasar
wadah dan hanfer besi akan mengapungdi atas permukaan air
c. Terdapat perbedaan,dimana hanger plastik akan mengapung dan
hanger besi akan tenggelam di dasar wadah
d. Terdapat perbedaan,dimana hanger plastik akan mengapung di atas
permukaan air dan hanger besi akan tenggelam di dasar wadah
e. Terdapat perbedaan,diman hanger plastik akan mengapung di dasar
wadah dan hanger besi akan tenggelam
6. Perhatikan gambar berikut!
Apakah terdapat perbedaan laju kelereng didalam air dan didalam madu
apabila kelereng tersebut dilepaskan?
84
a. 2 dan 1
b. 2 dan 3
c. 2
d. 2 dan 4
e. 2,3 dan 4
Terdapat empat ekor ikan di dalam air Ikan yang berada di dasar
permukaan aquarium diberi nama ikan Y dan ikan yang berada pada
bagian paling atas adalah ikan X serta kedua ikan di tengah diberi nama
85
ikan W dan Z, maka ikan yang menerima tekanan hidrostatis yang paling
kecil adalah.....
a. Ikan X
b. Ikan W
c. Ikan Z
d. Ikan Y
e. Ikan X dan W
Kolam Budi
Gaya sebesar 5 N pada pegisap yang kecil dari suatu pompa hidrolik dapat
mengangkat beban yang beratnya 300 N pada pengisap yang besar. Jika
pengisap yang kecil berpenampang 200 cm2, maka luas penampang
pengisap yang besar adalah...
a. 7,5
b. 3,3
c. 12.000
d. 3000.000
e. 3,333333
a. 10.000 m3
b. 10.000 N
c. 10.000 kg/m3
d. 10.000 m/s2
e. 10. 000 cm3
air yang telah diberi garam. Apakah terdapat perbedaan keaadaan telur
pada msing-masing wadah?
a. Terdapat perbedaan,dimana telur pada wadah yang berisi air mineral
akan mengapung dan telur pada wadah yang berisi air yang telah
diberi garam tenggelam
b. Terdapat perbedaan,dimana telur pada wadah yang berisi air mineral
akan tenggelam dan telur pada wadah yang berisi air yang telah diberi
garam tidak tenggelam
c. Terdapat perbedaan,dimana telur pada wadah yang berisi air mineral
akan tenggelam dan telur pada wadah yang berisi air yang telah diberi
garam akan melayang
d. Terdapat perbedaan,dimana telur pada wadah yang berisi air mineral
akan melayang dan telur pada wadah yang berisi air yang telah diberi
garam akan mengapung
e. Terdapat perbedaan,dimana telur pada wadah yang berisi air mineral
akan tenggelam dan telur pada wadah yang berisi air air yang telah
diberi garam akan mengapung
18. Perhatikan gambar berikut!
Keterangan Gambar:
Cairan yang berwarna biru adalah air yang di campur dengan pewarna
makanan
Cairan yang berwarna kuning adalah minyak
Ada dua buah tabung yang berbeda luas penampangnya saling berhubungan
satu sama lain. Tabung ini diisi dengan air dan masing-masing permukaan
tabung ditutup dengan pengisap. Luas pengisap A1 = 50 cm2 sedangakan
luas pengisap A2 adalah 250 cm2. Apabila pada pngisap A1 diberi beban
seberat 100 N,maka besar gaya minimal yang harus bekerja pada A2 agar
beban tersebut dapat diangkat adalah....
a. 1250 N
b. 20N
c. 125 N
d. 500 N
e. 500 cm2.
23. Pada Konsep Hukum Pascal,apakah terdapat hubungan yang signifikan
antara tekanan dan gaya?
a. Terdapat hubungan yang signifikan karena tekanan yang diberikan
tergantung gaya yang dihasilkan
b. Terdapat hubungan yang signifikan karena besar gaya yang dihasilkan
tergantung dari besarnya gaya yang diberikan
c. Terdapat hubungan yang signifikan karena besar tekanan yang
dihasilkan tergantung dari besarnya gaya yang diberikan
d. Terdapat hubungan yang signifikan karena besar gaya yang dihasilkan
sangat tergantung dari tekanan yang dihasilkan
e. Terdapat hubungan yang signifikan karena tekanan yang dihasilkan
tergantung gaya yang diberikan
24. Sebuah kelereng dengan jari – jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli
yang memiliki koefisien viskositas 110 x 10-3 N.s/m2,maka besar gaya
gesek yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s
adalah...
a. 51,81 N
b. 51,81 m
92
c. 51,81 cm
d. 51,81 m/s
e. 51,81 m/
25. Dalam menentukan besar kecilnya tegangan permukaan,Apakah terdapat
hubugan yang signifikan antara massa jenis air dengan tegangan
permukaan?
a. Terdapat hubungan yang signifikan karena besar kecilnya tegangan
permukaan tergantung pada besarnya massa jenis air
b. Terdapat hubungan yang signifikan karena besar kecilnya tegangan
permukaan tergantung pada kecilnya massa jenis air
c. Terdapat hubungan yang signifikan karena tegangan permukaan
tergantung massa jenis air
d. Terdapat hubungan yang signifikan karena besar kecilnya tegangan
permukaan tergantung massa jenis air
e. Terdapat hubungan yang signifikan karena besar kecilnya tegangan
permukaan tergantung pada besar kecilnya massa jenis air
93
LAMPIRAN C
LAMPIRAN C.1
berdasarkan kriteria uji Gregory diketahui semua perangkat yang divalidasi berada
pada kategori sangat tinggi, sehingga semua perangkat layak digunakan dalam
penelitian.
95
LAMPIRAN C.2
A28 1 1 0 0 0 1 1 1 1
A29 1 1 1 0 1 1 0 1 1
A30 1 1 0 1 0 1 0 0 1
A31 0 1 0 0 1 1 0 1 1
Jumlah 25 26 12 15 16 26 15 18 24
St 6,831
P 0,806 0,839 0,387 0,484 0,516 0,839 0,484 0,581 0,774
Q 0,194 0,161 0,613 0,516 0,484 0,161 0,516 0,419 0,226
P*q 0,156087 0,135276 0,237253 0,249740 0,249740 0,135276 0,24974 0,243496 0,174818
p/q 4,167 5,200 0,632 0,938 1,067 5,200 0,938 1,385 3,429
Mp 28,200 28,577 28,250 28,400 28,125 28,231 28,133 28,111 28,042
Mt 26,452
∑ 705 743 339 426 450 734 42 506 673
r tabel 0,3009
Squart of p/q 2,041 2,280 0,795 0,968 1,033 2,280 0,968 1,177 1,852
Mp-Mt 1,748 2,125 1,798 1,948 1,673 1,779 1,682 1,659 1,590
(Mp-Mt)/ St 0,256 0,311 0,263 0,285 0,245 0,260 0,246 0,243 0,233
r Hitung 0,522 0,709 0,209 0,276 0,253 0,594 0,238 0,286 0,431
Kriteria Valid Valid Drop Drop Drop Valid Drop Drop Valid
No Item Soal
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0
0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0
0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0
0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
97
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0
22 26 14 24 23 22 18 10 19 26 14
0,710 0,839 0,452 0,774 0,742 0,710 0,581 0,323 0,613 0,839 0,452
0,290 0,161 0,548 0,226 0,258 0,290 0,419 0,677 0,387 0,161 0,548
0,206035 0,135276 0,247659 0,174818 0,191467 0,206035 0,243496 0,218522 0,237253 0,135276 0,247659
2,444 5,200 0,824 3,429 2,875 2,444 1,385 0,476 1,583 5,200 0,824
28,455 28,038 28,643 28,667 28,304 28,591 29,000 29,300 27,579 27,923 29,786
626 729 401 688 651 629 522 293 524 726 417
1,563 2,280 0,907 1,852 1,696 1,563 1,177 0,690 1,258 2,280 0,907
2,003 1,587 2,191 2,215 1,853 2,139 2,548 2,848 1,127 1,471 3,334
0,293 0,232 0,321 0,324 0,271 0,313 0,373 0,417 0,165 0,215 0,488
0,458 0,530 0,291 0,600 0,460 0,490 0,439 0,288 0,208 0,491 0,443
Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid
98
No Item Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
16 26 15 15 23 27 18 18 26 25 26
0,516 0,839 0,484 0,484 0,742 0,871 0,581 0,581 0,839 0,806 0,839
0,484 0,161 0,516 0,516 0,258 0,129 0,419 0,419 0,161 0,194 0,161
0,249740 0,135276 0,249740 0,249740 0,191467 0,112383 0,243496 0,243496 0,135276 0,156087 0,135276
1,067 5,200 0,938 0,938 2,875 6,750 1,385 1,385 5,200 4,167 5,200
27,063 28,000 28,267 29,467 28.870 27,852 27,778 27,167 28,115 28,360 27,769
433 728 424 442 664 752 500 489 731 709 722
1,033 2,280 0,968 0,968 1,696 2,598 1,177 1,177 2,280 2,041 2,280
0,611 1,548 1,815 3,015 2,418 1,400 1,326 0,715 1,664 1,908 1,318
0,089 0,227 0,266 0,441 0,354 0,205 0,194 0,105 0,244 0,279 0,193
0,092 0,517 0,257 0,427 0,600 0,533 0,228 0,123 0,555 0,570 0,440
Drop Valid Drop Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid
99
No.Item Soal
32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 0 0 1 1 1 0 21 441
1 1 0 0 1 0 1 0 1 17 289
0 1 0 1 0 0 1 0 1 14 196
1 1 0 1 1 0 1 0 0 26 676
0 0 1 0 1 1 0 1 1 20 400
0 1 1 1 1 0 0 1 1 23 529
0 1 0 1 1 0 0 0 0 14 196
1 0 0 0 0 0 0 1 0 9 81
0 1 1 0 1 0 0 1 1 28 784
1 0 1 0 1 0 0 1 1 19 361
1 1 0 1 0 1 0 1 1 24 576
0 0 1 1 1 0 1 1 0 18 410
1 0 1 0 1 1 1 0 1 32 1024
1 1 0 1 1 0 1 1 1 27 729
1 0 1 1 0 1 1 1 0 26 676
0 1 1 1 1 0 1 0 1 32 1024
1 1 1 1 1 0 1 0 1 33 1089
1 1 1 1 1 1 1 0 1 34 1156
0 1 1 1 1 0 1 0 1 33 1089
1 1 1 1 1 1 1 0 1 32 1024
0 1 1 1 1 0 1 1 1 33 1089
1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 1089
0 1 1 1 1 1 1 0 1 32 1024
1 1 1 1 1 0 1 1 1 31 961
0 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
0 1 1 1 1 0 1 1 1 28 784
1 1 1 1 1 1 1 0 1 33 1089
0 1 1 1 1 0 1 0 1 31 961
1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024
1 1 1 1 1 0 0 1 1 31 961
0 1 1 1 1 0 0 0 1 27 729
17 25 24 24 26 11 22 16 25 827 23531
Uji validitas item dari 40 soal yang telah diteskan kepada 31 orang peserta
didik,dengan menggunakan rumus Koefisien Biserial.
Keterangan:
= Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari
korelasinya dengan tes
0,194
√
102
∑
√∑
√
103
LAMPIRAN C.3
No. p q ∑ No. p q ∑
item
1 0,806 0,194 0,156 21 0,516 0,484 0,249
2 0,839 0,161 0,135 22 0,839 0,161 0,135
3 0,387 0.613 0,237 23 0,484 0,516 0,249
4 0.484 0,516 0,249 24 0,484 0,516 0,249
5 0,516 0,484 0,249 25 0,742 0,258 0,191
6 0,839 0,161 0,135 26 0,871 0,129 0,112
7 0,484 0,516 0,249 27 0,581 0,419 0,243
8 0,581 0,419 0,243 28 0,581 0,419 0,243
9 0,774 0,226 0,174 29 0,839 0,161 0,135
10 0,710 0,290 0,205 30 0,806 0,194 0,156
11 0.839 0,161 0,135 31 0,839 0,161 0,135
12 0,452 0,548 0,249 32 0,548 0,452 0,247
13 0,774 0,226 0,174 33 0,806 0,194 0,156
14 0,742 0,258 0,191 34 0,774 0,226 0,174
15 0,710 0,290 0,205 35 0,774 0,226 0,174
105
Varians total:
∑
∑
Reliabilitas instrumen:
Untuk Perhitungan reliabilitas tes dekati dengan rumus Kuder dan Richardson
(KR-20):
∑
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
LAMPIRAN D
LAMPIRAN D.1
a. Skor ideal = 25
b. Skor tertinggi = 14
c. Skor terendah =4
d. Rentang Skor (R) = Skor tertinggi – skor terendah (14 –
4)=10
e. Banyaknya Data (n) = 31
f. Banyaknya Kelas (k) =1
=
= 5,921 (dibulatkan)
g. Panjang Kelas Interval (i) =
= 1,6 (dibulatkan)
Tepi Kelas
Interval Skor fi Xi xi2 fi.xi fi.xi2
Bawah Atas
4 5 3,5 5,5 7 4,5 20,25 31,5 141,75
6 7 5,5 7,5 6 6,5 42,25 39,0 253,5
8 9 7,5 9,5 9 8,5 72,25 76,5 650,25
10 11 9,5 11,5 4 10,5 110,25 42,0 441,00
12 13 11,5 13,5 3 12,5 156,25 37,5 468,75
14 15 13,5 15,5 2 14,5 210,25 29,0 420,50
Jumlah 31 57 611,5 255,50 2375,75
∑
h. Skor rata-rata ( ̅ ) = ∑
8,24
∑
∑
i. Standar Deviasi =√
=√ 3
=√
109
=√
=√
= 2,99
110
2. Posttest
Tabel D.3 Skor Posttest Peserta Didik Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 3
Bulukumba
a. Skor ideal = 25
b. Skor tertinggi = 24
c. Skor terendah = 13
d. Rentang Skor (R) = Skor tertinggi – skor terendah( 24 – 13 =
11)
e. Banyaknya Data (n) = 31
f. Banyaknya Kelas (k) =1
=
= 5,921 (dibulatkan)
g. Panjang Kelas Interval (i) =
= = 1,83 2
Tabel D.4 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Pemecahan
Masalah Peserta Didik pada Posttest
∑
h. Skor rata-rata ( ̅ )= 17,37
∑
i. Standar Deviasi =
√∑
3
=√ 3
=√
112
=√ = 2,91
f. Presentase Pretest
Presentase =
1) Persentase 1=
2) Persentase 2= 58,0 %
3) Persentase 3=
4) Persentase 4= 0%
5) Persentase 4= 0%
g. Presentase Posttest
Presentase =
1) Persentase 1= 0%
2) Persentase 2= 0%
3) Persentase 3= 19,3 %
4) Persentase 4= 58,0 %
114
5) Persentase 4= 22,5 %
18
16
14
12
Frekuensi
10
8 Pretest
6
Postest
4
2
0
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi
Kategori Skor
berada pada kategori tinngi dan 22,5 % peserta didik berada pada
kategori tinggi
116
LAMPIRAN D.2
5 adalah sebesar 11,0705. Dengan demikian nilai hitung < nilai tabel
komparatif dan asosiatif peserta didik kelas XI MIA I SMA Negeri 3 Bulukumba
berdistribusi normal.
117
Batas Kelas
Batas kelas bawah = Skor bawah 3,5
Batas atas kelas = Skor atas 5,5
Nilai Tengah (
Z Batas Kelas
̅
z batas bawah
̅
z batas bawah
Z Tabel
Dilihat pada tabel Z kurva normal dimana:
Nilai Chi-Kuadrat
2,5697
118
b. Post Test
1) Banyak data (n) = 31
2) Skor rata-rata = 17,37
3) Standar deviasi (St) = 2,91
5 adalah sebesar 11,0705. Dengan demikian nilai hitung < nilai tabel
komparatif dan asosiatif peserta didik kelas XI MIA I SMA Negeri 3 Bulukumba
berdistribusi normal.
119
Batas Kelas
Batas kelas bawah = Skor bawah
12,5
Batas atas kelas = Skor atas
14,5
Nilai Tengah (
Z Batas Kelas
̅
z batas bawah
̅
z batas atas
Z Tabel
Dilihat pada tabel Z kurva normal dimana:
= 0,1611
Nilai Chi-Kuadrat
120
(PBL)
(PBL)
Hipotesis Statistik:
dengan:
Uji Hipotesis
Posttest Pretest
= 31 = 31
̅̅̅ = 17,37 ̅̅̅ = 8,24
= 2,91 = 2,99
menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
No .
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
√
123
̅ ̅
Maka, =
√
√ √
√
√ √
0,54
didik yang terjadi sebelum dan setelah menerapkan model Problem Based
sedang.
126
LAMPIRAN E
Tabel-Z
127
128
129
LAMPIRAN F
130
Dokumentasi
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
RIWAYAT HIDUP