SKRIPSI
Oleh
Irma Sari Defi
NIM 10539 1368 15
i
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PESERTA DIDIK KELAS XI IPA MAN MANGGARAI BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
vi
ABSTRAK
Irma Sari Defi. 2019. Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil
Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA MAN Manggarai Barat. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I: H. Abd. Samad dan Pembimbing II:
Yusri Handayani.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar fisika
peserta didik kelas XI IPA MAN Manggarai Barat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui (1) Besarnya hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA MAN
Manggarai Barat sebelum diajar melalui model discovery learning, (2) Besarnya
hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA MAN Manggarai Barat setelah
diajar melalui model discovery learning, dan (3) Peningkatan hasil belajar fisika
peserta didik kelas XI IPA MAN Manggarai Barat setelah diajar melalui model
discovery learning.
Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental (Pra-Eksperimen)
dengan menggunakan one group pretest posttest design dengan melibatkan
variabel bebas yaitu model discovery learning dan variabel terikat yaitu hasil
belajar fisika peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta
didik kelas XI IPA MAN Manggarai Barat yang terdiri dari 2 kelas dengan sampel
yaitu kelas XI IPA 2 sebanyak 25 orang.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar fisika
peserta didik kelas XI IPA 2 sebelum diajar melalui model discovery learning
sebesar 11,80 dengan standar deviasinya sebesar 2,87 dan setelah diajar melalui
model discovery learning sebesar 17,60 dengan standar deviasinya sebesar 2,84.
Adapun besar peningkatan hasil belajar fisika kelas XI IPA 2 setelah diajar
melalui model discovery learning dilihat dari nilai rata-rata N-Gain
Ternormalisasi sebesar 0,57 berada dalam kriteria sedang.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Model
Discovery Learning dapat Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas
XI IPA MAN Manggarai Barat.
Adapun kesulitan pada saat penelitian yaitu waktu yang digunakan sangat
terbatas sedangkan dalam penerapan model discovery learning ini memerlukan
waktu yang banyak. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya materi yang akan
disampaikan jangan terlalu banyak sehingga waktu yang digunakan bisa diatur
dengan baik.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala bentuk pujian hanya milik Allah SWT yang telah
menempuh pendidikan. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana S1 dengan judul
Didik Kelas XI IPA MAN Manggarai Barat” pada Prodi Pendidikan Fisika
dalam mengerjakan skripsi ini. Tidak sedikit kendala dan hambatan yang penulis
hadapi, namun berkat ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan serta kerja keras
disertai bantuan dan doa dari berbagai pihak yang memberikan dukungan baik
moril maupun material sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
Secara khusus hendak penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Abdurahman dan Ibunda Sardewi yang
sampai pada jenjang saat ini, mendoakan, memberikan semangat dan motivasi
serta bantuan baik moril maupun materil. Demikian pula, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs. H. Abd Samad, M.Si. selaku dosen pembimbing I
dan Ibu Yusri Handayani, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II, yang telah
viii
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal
Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. selaku
Universitas Muhammadiyah Makassar serta seluruh dosen dan para staf pegawai
Bapak Drs. H. Sahamad H Yusuf. selaku Kepala Sekolah, guru, staf MAN
Manggarai Barat, dan Ibu St Aminah, S.Pd. selaku guru bidang studi fisika MAN
Manggarai Barat yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan
penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada saudara, sahabat, serta
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iv
ABSTRAK.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
x
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 20
1. Populasi Penelitian..............................................................20
2. Sampel Penelitian ...............................................................20
D. Definisi Operasional Variabel .................................................. 20
1. Model Discovery Learning .................................................20
2. Hasil Belajar Fisika Peserta Didik ......................................21
E. Instrumen Penelitian ................................................................. 21
1. Validitas ..............................................................................21
2. Reliabilitas ..........................................................................22
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 23
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 25
1. Analisis Deskriptif ..............................................................25
2. Uji N-Gain ..........................................................................26
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Sebelum Diajar dengan
Model Discovery Learning pada Kelas XI IPA 2
MAN Manggarai Barat........................................................................27
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas XI IPA 2 MAN Manggarai Barat pada
Pretest..................................................................................................28
Tabel 4.3 Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Setelah Diajar dengan
Model Discovery Learning pada Kelas XI IPA 2
MAN Manggarai Barat........................................................................30
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik Kelas XI IPA 2 MAN Manggarai Barat pada
Posttest................................................................................................31
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel r..................................................................................................................112
Dokumentasi........................................................................................................143
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan masa
depan seseorang. Hal tersebut diatur dalam UUD 1945 pasal 31 bahwa setiap
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan
Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat
Ketika belajar fisika peserta didik akan dikenalkan tentang produk fisika
berupa materi, konsep, asas, teori, prinsip dan hukum-hukum fisika. Peserta
1
2
bahasan fisika. Dalam proses pembelajaran fisika, peserta didik tidak hanya
kebenaran dari teori yang ada dan diberi kesempatan untuk menemukan
studi yang tidak menjadi favorit bagi peserta didik karena kebanyakan peserta
didik menganggap fisika itu sulit. Oleh sebab itu, pada pembelajaran fisika di
sekolah banyak menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari hasil belajar fisika
peserta didik lebih rendah dibandingkan dengan hasil belajar mata pelajaran
lainnya.
Barat, melalui wawancara dan melihat dari hasil ujian akhir semester (UAS)
peserta didik pada tahun ajaran 2018/2019 masih banyak peserta didik di
bawah KKM yaitu 70 secara individual. Dari 48 jumlah peserta didik hanya
19 orang atau sebanyak 39,58% peserta didik yang berada di atas KKM dan
bawah KKM sedangkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar
62,08. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar fisika
Salah satu model yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Rizka Hartami Putri, dkk
3
Belajar dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik MAN Bondowoso” yang
pribadi. Model ini mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai
proses pembelajaran yang terjadi bila peserta didik tidak disajikan dengan
mengorganisasi sendiri.
diberikan kepada peserta didik adalah masalah yang direkayasa oleh guru.
Barat”.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA MAN
2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA MAN
learning?
C. Tujuan Penelitian
learning.
learning.
5
didik kelas XI IPA MAN Manggarai Barat setelah diajar melalui model
discovery learning.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
pembelajaran di sekolah.
4. Bagi peneliti
didik.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Model Pembelajaran
6
7
merupakan suatu proses belajar yang mana konsep pembelajaran itu tidak
informasi baru.
diketahuinya.
Learning)
materi pelajaran.
benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini, peserta didik berfungsi
5) Verification (Verifikasi)
kehidupannya sehari-hari.
generalisasi.
learning) menurut Setiani dan Donni Juni Priansa (2015: 224) adalah
sebagai berikut:
akhir
belajarnya meningkat
learning) menurut Setiani dan Donni Juni Priansa (2015: 224) adalah
sebagai berikut:
3. Hasil Belajar
dan psikomotor.
adalah kemampuan dan nilai akhir yang diperoleh peserta didik setelah
Ranah sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban
interpretati.
ketiga ranah itu, ranah pengetahuan yang paling banyak dinilai oleh para
a. Ranah kognitif
diingat .
aplikasi.
13
situasi akan tetap dilihat sebagai situasi baru bila tetap terjadi proses
pemecahan masalah. Kecuali itu, ada satu unsur lagi yang perlu
metode, material, dll. Dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu
b. Ranah sikap
nilai tersebut.
c. Ranah keterampilan
keterampilan, yakni:
dan ketepatan
kemampuan yang dimiliki peserta didik akibat dari kegiatan belajar mengajar
yang berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor setelah
hasil penilaian guru terhadap peserta didik untuk mengetahui seberapa jauh
diberikan.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika
adalah skor hasil belajar yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan belajar
B. Kerangka Pikir
berhasil dilihat dari rendahnya hasil belajar fisika peserta didik. Hal tersebut
pembelajaran, model yang digunakan guru kurang tepat dan belum ada
terbatas.
baru. Pelaksanaan discovery learning pada penelitian ini terdiri dari enam
membuktikan hasil data atau informasi yang telah diolah, dan menarik
kesimpulan.
18
Proses
pembelajaran
fisika
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Eksperimen).
2. Lokasi Penelitian
1. Variabel Penelitian
2. Desain Penelitian
tabel 3.1.
19
20
dengan:
Skor Pretest
Skor Posttest
X = Pembelajaran menggunakan model Discovery Learning
1. Populasi Penelitian
IPA MAN Manggarai Barat tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 2
kelas.
2. Sampel Penelitian
sebanyak 20 orang.
kesimpulan).
Hasil Belajar fisika peserta didik adalah skor yang diperoleh peserta
Adapun indikator hasil belajar yang digunakan pada penelitian ini yaitu
dan (analisis).
E. Instrumen Penelitian
tes hasil belajar fisika berupa pilihan ganda. Penyusunan soal tes hasil belajar
fisika diawali dengan menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan
diukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku di sekolah.
Menyusun kisi-kisi tes hasil belajar fisika berdasarkan kompetensi dasar dan
indikator yang dipilih, kemudian menyusun butir tes hasil belajar fisika
selanjutnya soal tes hasil belajar fisika tersebut diujicobakan kepada peserta
1. Validitas
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Jadi suatu
22
yang tepat untuk mengukur suatu objek. Tes berbentuk objektif seperti
dengan penilaian 0 dan 1. Untuk skor butir soal dikotomi maka untuk
menggunakan rumus:
̅ ̅
√
dengan:
2. Reliabilitas
Richardson 20 (KR.20).
23
Rumus KR.20:
∑
, -
dengan:
= koefisien reliabilitas
k = jumlah item dalam instrumen
= proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
=1-
= varians total
Reliabilitas ( ) Kriteria
˃ 0,80 Sangat tinggi
0,70 ˂ ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ˂ ≤ 0,70 Sedang
0,20 ˂ ≤ 0,40 Rendah
≤ 0,20 Sangat rendah
Wahyuni (2017:47)
memberikan tes hasil belajar fisika yaitu soal yang berbentuk pilihan ganda
menganalisis. Tes hasil belajar fisika diberikan kepada peserta didik yang
24
bertindak sebagai sampel sebelum perlakuan dan setelah perlakuan atau pada
pertemuan akhir.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap pendahuluan, tahap
1. Tahap Pendahuluan
dilakukannya penelitian
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Pelaksanaan
disusun
posttest
ini digunakan untuk mendeskripsikan skor hasil belajar fisika peserta didik
1. Analisis Deskriptif
rumus:
∑
̅
∑
dengan:
̅ = rata-rata
= frekuensi
= nilai data
∑ ̅
√
dengan:
s = standar deviasi
= skor peserta didik
̅ = skor rata-rata
n = banyaknya subjek penelitian
2. Uji N-Gain
persamaan
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan disajikan analisis berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan. Ada dua macam hasil analisis yang disajikan disini yaitu
hasil analisis yang menggunakan analisis deskriptif dan hasil analisis yang
hasil analisis deskriptif, skor hasil belajar fisika pada pre-test kelas XI
tabel berikut.
Tabel 4.1 Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Sebelum Diajar
27
28
Dari tabel 4.1 peserta didik kelas XI IPA 2 MAN Manggarai Barat
hasil belajar fisika peserta didik pada pretest sebesar 15, skor terendah
yang dicapai peserta didik sebesar 6 dengan rentang skor 9 dari skor
ideal 22, sehingga skor rata-rata peserta didik sebesar 11,80 dan standar
Jika skor hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA 2 MAN
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Fisika
Pretest.
Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa peserta
10
9
8
9
8
7
Frekuensi
6
5
4
3
2 3 3
1 2
0
6-7 8-9 10-11 12-13 14-15
Tabel 4.3 Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Setelah Diajar dengan
Manggarai Barat
Berdasarkan tabel 4.3 skor tertinggi dari hasil belajar Fisika peserta
didik yaitu 21 dan skor terendah yang dicapai yaitu 12 dengan rentang
skor 9 dari skor ideal 22. Adapun Jumlah sampel pada posttest sama
dengan sampel pretest yaitu 25 orang dan skor rata-rata sebesar 17,60
frekuensi dan persentase skor yang dapat dilihat pada tabel berikut:
31
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Fisika
Posttest
orang sebesar 12% dan adapun peserta didik yang memiliki skor 20 – 21
10
9
9
8
7
7
Frekuensi
6
5
4
4
3
3
2
2
1
0
12-13 14-15 16-17 18-19 20-21
2. Uji N-Gain
sebelum dan setelah diajar melalui model discovery learning serta untuk
Didik
Rata-Rata Gain
Frekuensi Persentase
Kriteria Indeks Gain Ternormalisasi
(F) (%)
(G)
Rendah N-gain ˂ 0,3 0 0
Sedang 0,7 N-gain ≥ 0,3 16 64
0,57
Tinggi N-gain 0,7 9 36
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tidak terdapat peserta didik
dalam kriteria rendah sebesar 0%, 16 peserta didik dalam kriteria sedang
sebesar 64%, dan 9 peserta didik dalam kriteria tinggi sebesar 36%. Pada
tabel 4.5 terlihat juga bahwa peserta didik kelas XI IPA 2 MAN Manggarai
setelah diajar melalui model discovery learning pada kelas XI IPA 2 MAN
Manggarai Barat.
B. Pembahasan
Tes hasil belajar yang akan digunakan terlebih dahulu telah diuji
validitas dan diuji reliabilitas. Setelah divalidasi tes ini dianggap valid dan
sampel yaitu kelas XI IPA 2. Tes hasil belajar ini berbentuk pilihan ganda
diujicobakan pada satu kelas bukan kelas eksperimen dan terdapat 22 soal
34
yang valid. Kemudian soal-soal yang valid tersebut dijadikan tes hasil belajar
melalui model discovery learning. Melalui kedua tes diatas maka akan
diketahui peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA 2 MAN
Manggarai Barat.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Fitri dan
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor”.yang
menyimpulkan bahwa hasil belajar pada materi pokok suhu dan kalor yang di
beri model discovery learning lebih baik dari pada model konvensional.
Dimana rata-rata hasil belajar peserta didik pada materi pokok suhu dan kalor
belajar peserta didik pada materi pokok suhu dan kalor dengan menggunakan
Pada penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis deskritif dan
uji N-gain. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata peserta didik
35
sebelum diajar melalui model discovery learning sebesar 11,80 lebih rendah
diperoleh pada pre-test sebesar 2,87 sedangkan standar deviasi pada post-test
sebesar 2,84.
peserta didik. Dalam kategori rendah, sedang dan tinggi secara individual dari
25 peserta didik tidak terdapat peserta didik dalam kriteria rendah, 16 peserta
didik dalam kriteri sedang atau sebesar 64%, dan terdapat 9 peserta didik
dalam kriteria tinggi atau sebesar 36%. Jika ditinjau dari keseluruhan skor
peserta didik maka peningkatan hasil belajar berada pada kriteria sedang yaitu
sebesar 0,57.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika kelas XI
IPA 2 MAN Manggarai Barat setelah diajar melalui model discovery learning
meningkat.
Adapun kesulitan pada saat penelitian yaitu waktu yang digunakan sangat
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
1. Besar skor rata-rata hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA 2
sebesar 11,80.
2. Besar skor rata-rata hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA 2
sebesar 17,60.
3. Besar peningkatan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI IPA 2 MAN
B. Saran
judul yang sama agar penelitian yang dilakukan lebih sempurna lagi.
studi fisika.
36
37
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi & Muhammad Fadhli. 2018. Statistik Pendidikan Teori dan
Praktik dalam Pendidikan. Medan: CV Widya Puspita.
Fitri, Mariza & Derlina. 2015. Pengaruh Model Discovery Learning terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Inpafi.
3(2): 95.
Putri, Rizka Hartami. Albertus Djoko Lesmono. & Pramudya Dwi Aristya. 2017.
Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belajar Fisika Peserta Didik MAN Bondowoso. Jurnal
Pembelajaran Fisika Universitas Jember. 6(2): 177-178.
Setiani, Ani. & Donni Juni Priansa. 2015. Manajemen Peserta Didik dan Model
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
38
39
Wahyuni, Tri. 2017. Pengaruh Praktikum Virtual terhadap Hasil Belajar Bagi
Siswa Kelas XI di SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Skripsi tidak
diterbitkan. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama IslamNegeri
Raden Intan Lampung.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
41
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan Menganalisis pengertian suhu
42
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menganalisis pengertian suhu dengan benar
2. Menganalisis alat pengukur suhu dan skalanya masing-masing dengan
benar
3. Menganalisis konsep konversi suhu dengan benar
4. Melakukan percobaan tentang suhu menggunakan termometer dengan
benar
5. Menganalisis data hasil pengukuran menggunakan termometer dengan
benar
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Suhu
2. Alat pengukur suhu
3. Konversi suhu
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, eksperimen
F. Media Pembelajaran
Media :
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LCD Proyektor
Power Point
43
Papan tulis
Laptop
Alat/ Bahan :
Baskom/gelas : 3 buah
Air panas : Secukupnya
Air hangat : Secukupnya
Air dingin/es : Secukupnya
Termometer
G. Sumber Belajar
Lasmi, Ni Ketut. 2017. Buku Mandiri Fisika Jilid 2 untuk SMA/MA
Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Jakarta:
Erlangga
Widodo, Tri. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Mengucapkan salam
Menanyakan kabar peserta didik
Memeriksa kehadiran peserta didik
Motivasi
Memberitahukan judul materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu, yaitu: Suhu
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan motivasi untuk merangsang minat peserta didik
Bagaimana suhu air ketika dipanaskan?
Pemberian Acuan
Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti (60 Menit)
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian dengan cara :
pemberian Melihat (tanpa atau dengan Alat)
rangsangan) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
44
I. Penilaian
Bentuk
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen
Instrumen
Pengetahuan Tes tertulis Lembar tes tulis Pilihan ganda
b. 32
c. 343 K
d. 60
4 10
sama dengan
Skor maksimal 100
Konvensi penilaian
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menganalisis pengaruh kalor dan Menganalisis pengertian kalor
48
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menganalisis pengertian kalor dengan benar
2. Menganalisis persamaan kalor dengan benar
3. Menganalisis konsep kapasitas kalor dengan benar
4. Menganalisis persamaan kapasitas kalor dengan benar
5. Menganalisis konsep kalor jenis dengan benar
6. Menganalisis persamaan kalor jenis dengan benar
7. Menganalisis konsep perubahan wujud zat dengan benar
8. Menganalisis proses perubahan es menjadi uap air dengan benar
9. Menganalisis konsep azas Black dengan benar
10. Menganalisis persamaan azas Black dengan benar
11. Melakukan percobaan azas Black dengan benar
12. Menganalisis data hasil percobaan azas Black dengan benar
49
D. Materi Pembelajaran
1. Kalor
2. Kapasitas Kalor
3. Kalor Jenis
4. Perubahan Wujud Zat
5. Proses Perubahan Es Menjadi Uap Air
6. Azas Black
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, eksperimen
F. Media Pembelajaran
Media :
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LCD Proyektor
Power Point
Papan tulis
Laptop
Alat/ Bahan :
Gelas kimia
Termometer
Kaki tiga
Kalorimeter
Air
Logam (besi)
Penjepit
Neraca Ohaus
Bunsen/ lilin
50
G. Sumber Belajar
Lasmi, Ni Ketut. 2017. Buku Mandiri Fisika Jilid 2 untuk SMA/MA
Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Jakarta:
Erlangga
Widodo, Tri. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Mengucapkan salam
Menanyakan kabar peserta didik
Memeriksa kehadiran peserta didik
Motivasi
Memberitahukan judul materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu, yaitu: Kalor
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan motivasi untuk merangsang minat peserta didik
Pernahkah kalian mendinginkan minuman? Apa yang menyebabkan
minuman tersebut bisa dingin?
Pemberian Acuan
Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti (60 Menit)
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian dengan cara :
pemberian Melihat (tanpa atau dengan Alat)
rangsangan) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Mengamati gambar/foto/video yang ditayangkan.
Membaca
Membaca materi dari buku paket, buku-buku penunjang
lain, atau internet
Mendengar
Mendengar pemberian materi oleh guru.
Menyimak
Menyimak penjelasan secara garis besar
Menulis
Menulis materi yang dijelaskan oleh guru.
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
statement mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
(pertanyaan/ berkaitan dengan gambar/foto/video yang disajikan dan akan
51
I. Penilaian
Bentuk
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen
Instrumen
Ditanya: Q = …..?
Penyelesaian:
Q
2 Diketahui: 25
m = 100 g
53
Q = 1000 kalori
Ditanya:
Penyelesaian:
Q
3 Diketahui: 25
m = 5 kg = 5000 g
Ditanya: C = …?
Penyelesaian:
4 Diketahui: 25
C = 12.558 J/
Ditanya: Q = ….?
Penyelesaian:
Konvensi penilaian
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menganalisis pengaruh kalor dan Menganalisis konsep pemuaian
55
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menganalisis konsep pemuaian pada zat padat dengan benar
2. Menganalisis konsep muai panjang, muai luas dan muai ruang/volume
dengan benar
3. Menganalisis persamaan muai panjang, muai luas dan muai
ruang/volume dengan benar
4. Menganalisis manfaat muai panjang, muai luas dan muai ruang/volume
dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
5. Menganalisis konsep pemuaian zat cair dengan benar
6. Menganalisis konsep pemuaian gas dengan benar
7. Menganalisis hukum-hukum tentang gas dengan benar
8. Menganalisis persamaan hukum-hukum tentang gas dengan benar
56
D. Materi Pembelajaran
1. Pemuaian zat padat
2. Muai panjang
3. Muai luas
4. Muai ruang/volume
5. Pemuaian zat cair
6. Pemuaian gas dan beberapa hukum tentang gas
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, eksperimen
F. Media Pembelajaran
Media :
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LCD Proyektor
Power Point
Papan tulis
Laptop
Alat/ Bahan :
Baskom/ember : 2 buah
Air panas : secukupnya
Air hangat : secukupnya
Botol plastik : 2 buah
Balon : 2 buah
G. Sumber Belajar
Lasmi, Ni Ketut. 2017. Buku Mandiri Fisika Jilid 2 untuk SMA/MA
Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Jakarta:
Erlangga
57
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Mengucapkan salam
Menanyakan kabar peserta didik
Memeriksa kehadiran peserta didik
Motivasi
Memberitahukan judul materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu, yaitu: Pemuaian Zat
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan motivasi untuk merangsang minat peserta didik
Mengapa ban sepeda yang dipompa keras atau diisi dengan udara, lalu
diletakkan dibawah terik matahari yang menyengat dalam waktu beberapa
lama, maka ban tersebut akan meletus?
Pemberian Acuan
Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti (60 Menit)
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian dengan cara :
pemberian Melihat (tanpa atau dengan Alat)
rangsangan) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Mengamati gambar/foto/video yang ditayangkan.
Membaca
Membaca materi dari buku paket, buku-buku penunjang
lain, atau internet
Mendengar
Mendengar pemberian materi oleh guru.
Menyimak
Menyimak penjelasan secara garis besar
Menulis
Menulis materi yang dijelaskan oleh guru.
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
statement mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
(pertanyaan/ berkaitan dengan gambar/foto/video yang disajikan dan akan
identifikasi dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) Mengajukan pertanyaan yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
Data Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik ( ).
58
I. Penilaian
Bentuk
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen
Instrumen
Ditanya: …?
Penyelesaian:
2 Diketahui: 25
Ditanya: …?
Penyelesaian:
60
3 Diketahui: 25
Ditanya: …?
Penyelesaian:
4 Diketahui: 25
Ditanya: …?
Penyelesaian:
Konvensi penilaian
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menganalisis pengaruh kalor dan Menganalisis konsep perpindahan
62
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menganalisis konsep perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi dengan benar
2. Menganalisis persamaan laju perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi dengan benar
3. Menganalisis manfaat perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
4. Melakukan percobaan perpindahan kalor dengan benar
5. Menganalisis data hasil percobaan perpindahan kalor dengan benar
D. Materi Pembelajaran
1. Perpindahan kalor secara konduksi
2. Perpindahan kalor secara konveksi
3. Perpindahan kalor secara radiasi
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, eksperimen
63
F. Media Pembelajaran
Media :
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LCD Proyektor
Power Point
Papan tulis
Laptop
Alat/ Bahan :
Tripot/ Penyangga : 1 buah
Bunsen : 1 buah
Batang besi : 1 buah
Lilin : 1 buah
G. Sumber Belajar
Lasmi, Ni Ketut. 2017. Buku Mandiri Fisika Jilid 2 untuk SMA/MA
Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Jakarta:
Erlangga
Widodo, Tri. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Mengucapkan salam
Menanyakan kabar peserta didik
Memeriksa kehadiran peserta didik
Motivasi
Memberitahukan judul materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu, yaitu: Perpindahan Kalor
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan motivasi untuk merangsang minat peserta didik
Pernahkah kalian mengaduk teh panas? Mengapa saat kita mengaduk teh
menggunakan sendok lama kelamaan sendok tersebut terasa panas?
Pemberian Acuan
Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti (60 Menit)
64
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(stimullasi/ memusatkan perhatian dengan cara :
pemberian Melihat (tanpa atau dengan Alat)
rangsangan) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Mengamati gambar/foto/video yang ditayangkan.
Membaca
Membaca materi dari buku paket, buku-buku penunjang
lain, atau internet
Mendengar
Mendengar pemberian materi oleh guru.
Menyimak
Menyimak penjelasan secara garis besar
Menulis
Menulis materi yang dijelaskan oleh guru.
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
statement mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
(pertanyaan/ berkaitan dengan gambar/foto/video yang disajikan dan akan
identifikasi dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) Mengajukan pertanyaan yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
Data Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik ( ).
collection Peserta didik dalam beberapa kelompok untuk:
(pengumpulan Mendiskusikan
data) Peserta didik mulai melakukan percobaan
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua data hasil percobaan yang telah
dilakukan.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
processing hasil percobaan dengan cara :
(pengolahan Berdiskusi dan menganalisis tentang data yang diperoleh
Data) Mengolah informasi dari data hasil percobaan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan mengumpulkan
informasi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja peserta didik ( ).
Peserta didik mengerjakan beberapa pertanyaan yang ada
di
Verification Peserta didik mendiskusikan dan memverifikasi hasil
(pembuktian) percobaannya dengan data-data atau teori pada buku atau
sumber lain melalui kegiatan :
Menambah keluasan sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan
65
I. Penilaian
Bentuk
Jenis Penilaian Teknik Penilaian Instrumen
Instrumen
Ditanya: H = …?
Penyelesaian:
2 Diketahui: 25
T = 1000 K
A=
t=5s
e = 0,5
Ditanya: Q = …?
Penyelesaian:
J
3 Diketahui: 25
A = 20
h = 0,01 kal/m s
Ditanya: H = …?
Penyelesaian:
67
4 Diketahui: 25
A=1
h = 7,5 kal/s
Ditanya: H = …?
Penyelesaian:
Konvensi penilaian
Bahan Ajar
SUHU
Pada siang hari ketika matahari bersinar terang, biasanya udara terasa panas.
Sebaliknya, pada malam hari udara terasa dingin. Bagaimanakah kalian
mengetahui perbedaan rasa panas pada siang hari dan dingin pada malam hari?
Ketika kalian menyentuh secangkir kopi panas, tangan terasa panas. Sebaliknya,
ketika kalian menyentuh segelas es jeruk tangan terasa dingin. Bagaimanakah cara
membedakan rasa panasnya kopi dan dinginnya es? Ya, dengan perasaan. Akan
tetapi, perasaan tidak dapat menjelaskan perbedaan panas dan dingin dengan teliti.
Untuk mengetahui perbedaan panas dan dinginnya benda, diperlukan alat ukur.
Konsep suhu (temperatur) berasal dari ide kualitatif tentang “panas” dan
“dingin” yang didasarkan atas indera perasa. Suatu benda yang rasanya panas
pada umumnya memiliki suhu yang lebih tinggi daripada benda yang dingin. Jadi,
suhu merupakan suatu besaran yang menunjukkan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Dapatkah kalian menentukan suhu benda hanya dengan
sentuhan atau perasaan? Ketika kalian menyentuh dua zat cair dengan tangan,
misalnya bejana berisi air hangat dan bejana berisi campuran air dan es,
berdasarkan perasaan kalian dapat menentukan benda yang suhunya lebih tinggi.
Air yang suhunya lebih tinggi adalah air yang terasa lebih panas. Akan tetapi,
karena hanya dengan perasaan, kalian tidak dapat menentukan suhu benda dengan
tepat.
Suhu adalah derajat panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Alat
untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer berupa pipa kapiler yang
terbuat dari kaca dan berisi raksa atau alcohol. Satuan untuk menyatakan suhu
adalah derajat. Satuan suhu yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
Derajat Celcius ( )
Derajat Reamur ( )
Derajat Fahrenheit ( )
Derajat Kelvin (K)
70
C : R : (F – 32) : (K-273) = 5 : 4 : 9 : 5
T T
atau
…(1)
T T
T T
9
T * T + F
T T
T *9 T + …(2)
71
Secara umum hubungan termometer satu dengan yang lain adalah sebagai berikut
a x a Y y
a a Y Y …(3)
Contoh soal:
1. Suhu sebuah benda 80 nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat reamur
dan derajat fahrenheit.
Jawab:
Diketahui: t = 80
Ditanya : a)
b)
Penyelesaian:
a) 80
9
b) 80
KALOR
A. Pengertian Kalor
Perhatikan kejadian yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika sendok dimasukkan ke dalam secangkir kopi panas, sendok menjadi
hangat dan kopi panasnya menjadi berkurang. Hal ini karena kalor mengalir
dari kopi panas (suhu lebih tinggi) ke sendok (suhu lebih rendah). Apabila
secangkir kopi panas itu dibiarkan di atas meja, lama-kelamaan kopi panas itu
akan menjadi dingin dengan sendirinya. Hal ini karena kalor mengalir dari
kopi panas (suhu lebih tinggi) ke lingkungan sekitarnya (suhu lebih dingin).
Kalor berhenti mengalir apabila suhu kopi panas sama dengan suhu
lingkungannya. Jadi, apabila dua benda bersentuhan secara alamiah kalor
berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah. Kalor akan berhenti berpindah apabila suhu kedua benda itu sama.
Interaksi antara sendok dan kopi panas serta kopi panas dan
lingkungannya yang menyebabkan perubahan suhu pada dasarnya merupakan
perpindahan energi dari satu benda ke benda lain. Perpindahan energi yang
hanya terjadi karena perbedaan suhu disebut aliran kalor atau perpindahan
kalor. Pada peristiwa ini energi yang dipindahkan berupa panas.
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu
lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Apabila benda menerima
kalor, ada dua kemungkinan, yaitu suhu benda naik atau wujud benda
berubah. Sebaliknya, apabila benda melepas kalor, juga ada dua
kemungkinan, yaitu suhu benda turun atau wujud benda berubah. Jadi kalor
dapat mengubah suhu benda atau mengubah wujud benda.
Satuan untuk menyatakan kaor, yaitu kalori (kal), joule, dan kilokalori
(kkal). Kalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air
sebesar 1 . Alat untuk mengukur kalor adalah Kalorimeter.
Besar kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda dapat dihitung
dengan persamaan berikut.
73
Q mc T
…(4)
dengan:
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (joule/kg )
T perubahan suhu = T T
Q = kalor (joule, kal)
Q
T …(5)
dengan:
Q = kalor (joule, kal)
T perubahan suhu
C = kapasitas kalor (J/ , kal/ )
Q
c
m m T
…(6)
dengan:
c = kalor jenis benda (kal/g joule/kg )
74
Gas
Menyublim Mengkristal
Menguap Mengembun
Melebur
Padat Cair
Membeku
Pada saat terjadi perubahan wujud zat, suhu zat dalam keadaan tetap
(proses isothermal). Besar kalor yang diperlukan saat terjadi perubahan wujud
zat adalah sebagai berikut:
Q m
…(7)
dengan:
Q = kalor untuk mengubah wujud zat (joule, kal)
m = massa benda (kg, g)
L = kalor lebur/kalor uap (kal/g, J/kg)
Suhu
Gas
100 E
D
Cair
0 B C
-5 Padat
A
Waktu
Keterangan:
P (Tekanan)
1 = garis sublimasi
2 3
= garis uap
D. Azas Black
Kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang
diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah.
Contoh:
Sebatang besi panas bermassa m , dengan suhu T dan kalor jenis c
dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin (suhu lebih rendah dari
besi) dengan suhu T , massa m dan kalor jenis c .
Berdasarkan asas Black berlaku hubungan berikut:
m c T Ta m c Ta T
...(8)
77
dengan:
m m
m m
c
c
T
T
Ta c m c m
Contoh soal:
1. Berapakah kalori kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 liter air dari
30 menjadi 80 jika massa jenis air = 1 gram/cm dan kalor jenis air = 1
kal/g ?
Diketahui: 2 L = 2000 cm
T
cm
c kal/g
Ditanya : Q
Penyelesaian:
m
Q mc T
kalori
Ta 0
c kal/g
c kal/g
Ditanya : m
Penyelesaian:
Q a Q a
m c T m c T
m c T Ta m c Ta T
m
m
PEMUAIAN ZAT
Pada umumnya jika suatu zat baik padat, cair, amupun gas meneriman kalor,
zat tersebut akan memuai sehingga ukurannya berubah.
Pemuaian zat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
A. Pemuaian Zat Padat
Jika zat padat dipanaskan, panjang, luas dan volumenya akan memuai. Gejala
pemuaian zat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1. Muai Panjang
Jika sebatang besi pada suhu T panjangnya dipanaskan sampai T
maka panjang besi itu menjadi L. Pertambahan panjang besi ( )
bergantung pada:
a) panjang besi mula-mula ( )
b) koefisien muai panjang ( )
c) kenaikan suhu ( T
79
α T α T
atau …(9)
dengan:
panjang besi pada suhu T (m, cm)
pertambahan panjang besi (m, cm)
panjang besi mula-mula (m, cm)
T T T kenaikan suhu ( )
koefisien muai panjang (/ )
Satuan adalah:
m
T m
Tabel 1. koefisien muai panjang beberapa zat padat
Nama zat padat Koefisien muai panjang ( )
Aluminium 0,0000255 /
Tembaga 0,0000167 /
Besi 0,000012 /
Baja 0,000011 /
Platina 0,0000089 /
Kaca 0,000003 /
2. Muai Luas
Jika suatu benda berbentuk bidang dipanaskan, panjang dan lebarnya
akan memuai sehingga perubahan luas bidang dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut
A A 2α T atau A A β T …(10)
A A β T
…(11)
80
dengan:
A luas benda pada suhu T (m , cm )
A A A perubahan luas (m , cm )
A luas benda pada suhu T (m , cm )
T T T perubahan suhu ( )
koefisien muai luas (/ )
3. Muai Ruang/Volume
Jika sebuah benda berbentuk balok pada suhu T mempunyai volume =
dipanaskan hingga suhunya naik menjadi T . dan volumenya
bertambah menjadi V = pLh, perubahan volume balok sesuai dengan
persamaan berikut.
3α T atau γ T …(12)
γ T …(13)
dengan:
volume balok pada suhu T (m , cm )
A A perubahan volume (m , cm )
volume balok pada suhu T (m , cm )
T T T perubahan suhu ( )
koefisien muai ruang (/ )
γ T …(14)
dengan:
volume zat cair pada suhu T (m , cm )
volume zat cair pada suhu T (m , cm )
T T T perubahan suhu ( )
koefisien muai ruang zat cair (/ )
V (m )
T( )
0 1 2 3 4
γga
…(15)
Ada tiga besaran yang harus diperhatikan pada pemuaian gas, yaitu tekanan
(P), volume (V), dan suhu gas (T). Untuk mencari hubungan antara besaran
82
yang satu dengan yang lain, hanya dua besaran yang bisa diubah, sedangkan
besaran yang satu lagi dibuat tetap.
1. Pemuaian gas pada tekanan tetap (Hukum Charles-Gay Lussac)
Hasil bagi volume dengan suhu mutlak pada tekanan tetap selalu konstan.
𝐕𝟏 𝐕𝟐 𝐕
𝐓𝟏 𝐓𝟐
atau 𝐓
konstan
…(16)
dengan:
= volume gas mula-mula pada suhu T (m cm
= volume gas pada suhu T (m cm
T T = suhu gas (K)
Peristiwa pemuaian gas pada tekanan tetap disebut proses isobarik.
V
𝐏𝟏 𝐏𝟐
atau
𝐏
konstan …(17)
𝐓𝟏 𝐓𝟐 𝐓
dengan:
= tekanan gas pada suhu T (
= tekanan gas pada suhu T (
83
dengan:
= tekanan gas
= volume gas m cm
Isobarik
T T T
Isotermal
….. (2)
……..(1)
𝐏𝟏 𝐕𝟏 𝐏𝟐 𝐕𝟐 𝐏𝐕
𝐓𝟏 𝐓𝟐
atau 𝐓
konstan …(19)
Contoh soal:
Ditanya :
Penyelesaian:
85
cm
cm
2. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 atm. Jika kemudian gas
tersebut ditekan pada suhu tetap sehingga volum gas menjadi ¼ volum mula-
mula, berapa tekanan gas yang terjadi?
Jawab:
Diketahui: m
Ditanya :
Penyelesaian:
PERPINDAHAN KALOR
Apabila dia benda yang suhunya berbeda saling bersinggungan, akan terjadi
perpindahan kalor dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
cara perpindahan kalor digolongkan menjadi tiga yaitu:
A. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor tanpa adanya perpindahan zat
perantara. Misalnya, sebatang logam ujung kirinya dipanaskan sehingga
ujung yang kanan juga menjadi panas.
86
T T
A L
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut:
k k
atau
L L …(20)
dengan:
A luas permukaan penghantar (m cm )
hantaran kalor = jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu (J/s,
kal/s)
m m cm
Zat cair
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu sesuai dengan persamaan
berikut.
A T
…(21)
dengan:
A luas permukaan fluida (m cm )
T
m cm
σT
…(22)
dengan:
T m
(J/m m )
m m
m
σ T T …(23)
Contoh soal:
5. Sebuah batang logam mempunyai panjang 2 m dan memiliki luas penampang
20 cm dan perbedaan suhu kedua ujungnya 50 . Bila koefisien konduksi
termalnya 0,2 kal/m s , tentukan jumlah kalor yang merambat per satuan
luas dan per satuan waktu!
Jawab:
Diketahui: L = 2 m
A = 20 cm m
k = 0,2 kal/m s
T
Ditanya : H = …?
89
Penyelesaian:
A T
Daftar Pustaka
Lasmi, Ni Ketut. 2017. Buku Mandiri Fisika Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI
Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.
Widodo, Tri. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
90
INSTRUMEN TES
Kunci Ranah
Indikator Soal
Jawaban Kognitif
Menganalisis 3. Ukuran derajat panas atau C C1
pengertian dinginnya suatu benda disebut . . .
suhu a. Kalor
b. Udara
c. Suhu
d. Angin
e. Air
Menganalisis 4. Alat yang digunakan untuk B C1
alat pengukur mengukur suhu adalah . . .
suhu dan a. Barometer
skalanya b. Termometer
masing- c. Bimetal
masing d. Garputala
e. Alumunium
Menganalisis 5. Tentukan konversi suhu 50 F = . . C C2
konsep . R
konversi suhu a. 327
b. 45
c. 8
d. 15
e. 70
6. Suhu pada skala Fahrenheit terbaca D C2
sama dengan skala Reamur pada
suhu…
a.
b.
c.
d.
e.
7. Sebuah benda bersuhu 27 B C2
dinaikkan sebesar 27 . Jika
keadaan tersebut dinyatakan dalam
skala kelvin…
a. suhu mula-mula 300 K, naik
27 K
b. suhu mula-mula 300 K, naik
300 K
91
a. 350 J/kg
b. 550 J/kg
c. 450 J/kg
d. 650 J/kg
e. 400 J/kg
Menganalisis 18. Grafik berikut menunjukkan D C4
proses hubungan antara kenaikan suhu (T)
perubahan es dengan kalor (Q) yang diserap oleh
menjadi uap suatu zat padat yang mempunyai
air kalor lebur 80 kal/g.
mula adalah…
a. 50
b. 55
c. 65
d. 75
e. 80
22. Batang logam bermassa 2 kg E C4
memiliki suhu 25 . Untuk
menaikkan suhunya menjadi 75
dibutuhkan kalor sebesar
kal. Jika suhunya dinaikkan
menjadi 125 maka berapakah
kalor yang dibutuhkan…
a. kal
b. kal
c. 2 kal
d. kal
e. kal
23. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu A C4
100 di tuangkan ke dalam bejana
dari aluminium yang memiliki
massa 0,5 kg. Jika suhu awal
bejana sebesar 25 , kalor jenis
aluminium 900 J/kg , dan kalor
jenis air 4.200 J/kg , maka
tentukan suhu kesetimbangan yang
tercapai… (anggap tidak ada
kalor yang mengalir ke
lingkungan)
a. 86, 765
b. 89, 156
c. 27, 379
d. 42,370
e. 52, 891
24. Botol termos berisi 230 gram kopi D C3
pada suhu 80 . Kemudian
ditambahkan susu sebanyak 20
gram bersuhu 5 . Jika tidak ada
kalor pencampuran maupun kalor
yang terserap botol termos dan
kalor jenis kopi = susu = air = 1,00
kal/g , maka berapakah suhu
keseimbangan campuran…
a. 54
b. 63
c. 81
d. 74
95
e. 357
25. Berapa banyak air bersuhu 25 B C3
yang harus dicampurkan dengan 2
L air bersuhu 100 agar suhu
akhir air 40 (
dan ) adalah…
a. 6 L
b. 8 L
c. 10 L
d. 12 L
e. 16 L
26. Jika 75 g air yang suhunya 0 B C3
dicampur dengan 50 g air yang
suhunya 100 , suhu akhir
campurannya adalah…
a. 25
b. 40
c. 60
d. 65
e. 75
27. Sepotong es bersuhu 0 A C4
dimasukkan ke dalam 600 g air
yang bersuhu 40 . setelah terjadi
kesetimbangan, dihasilkan suhu
akhir 0 . Jika kalor jenis air 1
kal/g dan kalor lebur es 80 kal/g,
maka massa es yang melebur
seluruhnya adalah…
a. 0,30 kg
b. 0,25 kg
c. 0,20 kg
d. 0,15 kg
e. 0,10 kg
28. Air sebanyak 60 g bersuhu 90 D C3
dicampurkan dengan 40 g air
bersuhu 25 . Jika tidak ada faktor
lain yang mempengaruhi proses
tersebut, suhu akhir campurannya
adalah…
a. 15,4
b. 23,0
c. 46,0
d. 64,0
e. 77,0
Menganalisis 29. Batang kuningan mempunyai B C3
persamaan panjang 100 cm pada suhu 25 .
muai Berapa pertambahan panjang
96
2m
2m
Apabila suhunya dinaikkan
menjadi 100 dan koefisien muai
panjang besi 1,1 × / ,
luasnya menjadi…
a. 4,0000106
b. 4,0000140
c. 4,0000376
d. 4,0000726
e. 4,0000704
32. Selembar pelat terbuat dari E C4
perunggu seperti gambar berikut
100 cm
200 cm
Diketahui
pada suhu 0 . Jika pelat
97
b.
c.
98
d.
e.
Tabel r
Validitas Instrumen
Butir Soal
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Andi Akbar 1 1 1 1 1 0 1 1 0
2 Anju 0 0 0 1 0 0 1 1 0
3 Aswa Atun 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Fatimah
4 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Said Idan
Fidyah
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Febrianti
Firnanda
6 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Kurniawan
Fitri Aida
7 Mawati 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Daputri
Gilang
8 Rahmat 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Dhani
Ikma
9 1 1 1 0 0 1 1 1 0
Febrianti
Jamraini
10 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Mu’alimah
Lilis
11 1 1 1 0 0 1 1 1 1
Cahyani
Mohammad
12 Bayu 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Samudera
Muhamad
13 1 1 1 0 0 1 1 1 0
Afgan
Mita
14 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Halmawati
15 Nurita Ulfa 0 0 0 0 0 1 1 1 0
16 Safriani 0 0 0 0 0 1 1 1 0
102
17 Sarmila 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Siti Mirna 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Syahrudin 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Umul
20 1 1 1 0 1 0 1 1 0
Raihan
Uswatun
21 0 0 0 0 1 1 1 1 0
Hasanah
22 Zaenab 1 1 1 0 1 1 1 1 0
N 14 14 14 3 13 7 19 19 8
0,842
0,842
0,156
0,510
0,146
0,700
0,700
0,365
r bis(i)
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Butir Soal
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
103
0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
1 6 3 14 18 2 18 7 4 4 16
0,05 0,27 0,14 0,64 0,82 0,09 0,82 0,32 0,18 0,18 0,73
0,95 0,73 0,86 0,36 0,18 0,91 0,18 0,68 0,82 0,82 0,27
4,00 19,67 18,33 19,93 19,67 9,50 19,67 22,43 19,25 20,00 19,56
17,5
6,43
0,432
-0,483
-0,386
0,206
0,052
0,502
0,718
0,718
0,521
0,128
0,183
0,526
104
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Butir Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
105
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
13 7 6 13 2 1 4 10 1 4 1
0,59 0,32 0,27 0,59 0,09 0,05 0,18 0,45 0,05 0,18 0,05
0,41 0,68 0,73 0,41 0,91 0,95 0,82 0,55 0,95 0,82 0,95
17,85 22,71 22,67 21,46 13,50 14,00 22,25 20,80 22,00 14,75 14,00
17,5
6,43
0,432
-0,193
-0,125
-0,201
-0,125
0,065
0,551
0,490
0,739
0,347
0,462
0,161
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
106
Butir Soal
Skor Skor^2
32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 0 0 1 1 1 23 529
0 0 0 0 0 1 1 1 0 14 196
0 0 0 0 0 1 1 1 1 18 324
0 0 0 0 0 1 1 1 0 18 324
1 1 0 0 1 1 1 1 0 21 441
1 1 0 0 1 1 1 1 0 19 361
1 1 0 0 1 1 1 1 1 23 529
0 0 1 0 0 1 1 1 1 23 529
1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
1 1 0 0 0 1 1 1 1 21 441
0 0 1 1 0 1 1 1 1 22 484
1 1 0 0 1 1 1 1 1 23 529
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
0 0 0 0 1 0 0 0 1 7 49
1 1 0 0 1 0 1 1 1 12 144
0 0 0 0 1 0 1 1 1 8 64
1 1 0 0 0 1 0 0 1 7 49
107
0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16
0 0 0 0 0 0 1 1 0 9 81
1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 529
1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 484
1 1 0 0 0 1 1 1 1 22 484
13 13 7 6 9 17 19 19 16 385 7647
17,5
6,43
0,432
0,495
0,495
0,551
0,490
0,022
0,477
0,700
0,700
0,319
Tidak
Tidak
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Jumlah yang menjawab benar butir soal ke-1 ada 14 peserta didik dengan
Jadi, ̅
∑
̅
∑ ∑
√ . /
√ ( )
f. Mencari validitas
̅ ̅
√
109
Syarat: (Valid)
(Tidak valid)
Karena, (Valid)
Jumlah yang menjawab benar butir soal ke-4 ada 14 peserta didik dengan
Jadi, ̅
∑
̅
110
∑ ∑
√ . /
√ ( )
f. Mencari validitas
̅ ̅
√
Syarat: (Valid)
(Tidak valid)
Reliabilitas Instrumen
Butir Soal
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Andi Akbar 1 1 1 1 1 0 1 1 0
2 Anju 0 0 0 1 0 0 1 1 0
3 Aswa Atun 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Fatimah
4 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Said Idan
Fidyah
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Febrianti
Firnanda
6 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Kurniawan
Fitri Aida
7 Mawati 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Daputri
Gilang
8 Rahmat 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Dhani
Ikma
9 1 1 1 0 0 1 1 1 0
Febrianti
Jamraini
10 1 1 1 0 1 0 1 1 1
Mu’alimah
Lilis
11 1 1 1 0 0 1 1 1 1
Cahyani
Mohammad
12 Bayu 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Samudera
Muhamad
13 1 1 1 0 0 1 1 1 0
Afgan
Mita
14 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Halmawati
15 Nurita Ulfa 0 0 0 0 0 1 1 1 0
16 Safriani 0 0 0 0 0 1 1 1 0
112
17 Sarmila 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Siti Mirna 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Syahrudin 0 0 0 0 0 0 1 1 0
Umul
20 1 1 1 0 1 0 1 1 0
Raihan
Uswatun
21 0 0 0 0 1 1 1 1 0
Hasanah
22 Zaenab 1 1 1 0 1 1 1 1 0
𝜮 14 14 14 3 13 7 19 19 8
k 40
k-1 39
p 0,64 0,64 0,64 0,14 0,59 0,32 0,86 0,86 0,36
Q 0,36 0,36 0,36 0,86 0,41 0,68 0,14 0,14 0,64
Pq 0,23 0,23 0,23 0,12 0,24 0,22 0,12 0,12 0,23
𝜮pq 6,83
Varians Total 41,34
0,86
KR-20 Sangat Tinggi
Reliabel
Butir Soal
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
113
0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
1 6 3 14 18 2 18 7 4 4 16
40
39
0,05 0,27 0,14 0,64 0,82 0,09 0,82 0,32 0,18 0,18 0,73
114
0,95 0,73 0,86 0,36 0,18 0,91 0,18 0,68 0,82 0,82 0,27
0,04 0,20 0,12 0,23 0,15 0,08 0,15 0,22 0,15 0,15 0,20
6,83
41,34
0,86
Sangat Tinggi
Reliabel
Butir Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
115
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
13 7 6 13 2 1 4 10 1 4 1
40
39
0,59 0,32 0,27 0,59 0,09 0,05 0,18 0,45 0,05 0,18 0,05
0,41 0,68 0,73 0,41 0,91 0,95 0,82 0,55 0,95 0,82 0,95
0,24 0,22 0,20 0,24 0,08 0,04 0,15 0,25 0,04 0,15 0,04
6,83
41,34
0,86
Sangat Tinggi
Reliabel
Butir Soal
Skor Skor^2
32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 0 0 1 1 1 23 529
0 0 0 0 0 1 1 1 0 14 196
116
0 0 0 0 0 1 1 1 1 18 324
0 0 0 0 0 1 1 1 0 18 324
1 1 0 0 1 1 1 1 0 21 441
1 1 0 0 1 1 1 1 0 19 361
1 1 0 0 1 1 1 1 1 23 529
0 0 1 0 0 1 1 1 1 23 529
1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 576
1 1 0 0 0 1 1 1 1 21 441
0 0 1 1 0 1 1 1 1 22 484
1 1 0 0 1 1 1 1 1 23 529
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484
0 0 0 0 1 0 0 0 1 7 49
1 1 0 0 1 0 1 1 1 12 144
0 0 0 0 1 0 1 1 1 8 64
1 1 0 0 0 1 0 0 1 7 49
0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16
0 0 0 0 0 0 1 1 0 9 81
117
1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 529
1 1 1 1 0 1 1 1 1 22 484
1 1 0 0 0 1 1 1 1 22 484
13 13 7 6 9 17 19 19 16 385 7647
40
39
0,59 0,59 0,32 0,27 0,41 0,77 0,86 0,86 0,73
0,41 0,41 0,68 0,73 0,59 0,23 0,14 0,14 0,27
0,24 0,24 0,22 0,20 0,24 0,18 0,12 0,12 0,20
6,83
41,34
0,86
Sangat Tinggi
Reliabel
Uji Reliabilitas
N = 22
k = 40
∑ 6,83
∑ ∑
√ . /
√ ( )
√
118
b. Mencari reliabilitas
∑
{ }
, -
9
( )
9
(Sangat tinggi)
Syarat: (Reliabel)
(Tidak reliabel)
Karena, (Reliabel)
119
e. cepat lebur
9. Grafik berikut menunjukkan hubungan antara kenaikan suhu (T) dengan kalor
(Q) yang diserap oleh suatu zat padat yang mempunyai kalor lebur 80 kal/g.
b. kal e. kal
c. 2 kal
12. Botol termos berisi 230 gram kopi pada suhu 80 . Kemudian ditambahkan
susu sebanyak 20 gram bersuhu 5 . Jika tidak ada kalor pencampuran
maupun kalor yang terserap botol termos dan kalor jenis kopi = susu = air =
1,00 kal/g , maka berapakah suhu keseimbangan campuran…
a. 54 d. 74
b. 63 e. 357
c. 81
13. Berapa banyak air bersuhu 25 yang harus dicampurkan dengan 2 L air
bersuhu 100 agar suhu akhir air 40 ( cm dan
) adalah…
a. 6 L d. 12 L
b. 8 L e. 16 L
c. 10 L
121
14. Jika 75 g air yang suhunya 0 dicampur dengan 50 g air yang suhunya
100 , suhu akhir campurannya adalah…
a. 25 d. 65
b. 40 e. 75
c. 60
15. Suhu sebatang baja ditingkatkan dari 0 menjadi 100 , panjangnya
bertambah 1 mm dari panjang mula-mula 1 m. Pertambahan panjang batang
baja lain yang panjangnya 6 m jika dipanaskan dari 0 sampai 12 adalah…
a. 0,24 mm d. 0,72 mm
b. 0,5 mm e. 1,2 mm
c. 0,6 mm
16. Jika koefisien muai panjang = dan koefisien muai ruang = q, diperoleh
hubungan untuk satu jenis logam adalah…
a. p = 3q d. q=
b. 2p = 3q e. q = 3p
c. q=
17. Grafik berikut yang benar menyatakan hukum Boyle adalah…
a.
b.
c.
d.
122
e.
18. Suatu ruangan tertutup berisi gas. Jika gas dipanaskan pada proses isotermal
ternyata volumenya diperkecil menjadi kali, tekanan gas menjadi…
a. kali d. 8 kali
b. Tetap e. kali
c. 4 kali
19. Gas berada dalam ruang tertutup dengan volume V, tekanan P, dan suhu T.
Apabila volumenya mengalami perubahan menjadi kali semula dan suhunya
dinaikkan menjadi 4 kali semula, tekanan gas menjadi…
a. 8P d. P
b. 2P e. P
c. P
20. Proses perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan
molekul zat disebut . . .
a. Radiasi d. Konversi
b. Kobveksi e. Fluktuasi
c. Konduksi
21. Faktor-faktor berikut yang tidak mempengaruhi laju perpindahan kalor secara
konduksi pada sebuah logam adalah…
a. panjang penghantar d. perbedaan suhu
b. luas penampang e. konduktivitas termal
c. emisivitas
22. Pancaran sinar matahari yang menerangi bumi yang meyebabkan terjadi
perpindahan kalor. Perpindahan ini disebut…
a. Radiasi d. Isolator
b. Konduksi e. Konduktor
c. Konveksi
123
ANALISIS DESKRIPTIF
Pre-test
Skor ideal = 22
Skor tertinggi = 15
Skor terendah =6
= 1 + 3,3 log 25
= 5,18 ≈ 5
124
9
Panjang kelas interval (i) = (dibulatkan)
Skor rata-rata
6 2 12
7 1 7
8 2 16
9 1 9
10 1 10
11 1 11
12 3 36
13 5 65
14 6 84
15 3 45
𝜮 25 295
∑ 9 9
̅
∑
Standar deviasi
I ̅ ̅
1 11 -0,80 0,64
2 8 -3,80 14,44
3 13 1,20 1,44
4 14 2,20 4,84
5 14 2,20 4,84
6 9 -2,80 7,84
7 12 0,20 0,04
8 13 1,20 1,44
9 14 2,20 4,84
10 12 0,20 0,04
11 13 1,20 1,44
12 14 2,20 4,84
13 15 3,20 10,24
14 13 1,20 1,44
15 14 2,20 4,84
16 14 2,20 4,84
17 7 -4,80 23,04
18 15 3,20 10,24
19 6 -5,80 33,64
20 15 3,20 10,24
21 13 1,20 1,44
22 6 -5,80 33,64
125
23 10 -1,80 3,24
24 12 0,20 0,04
25 8 -3,80 14,44
𝜮 198,00
∑ ̅
√
√ √ √
Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Persentase pre-test
Persentase
Persentase 1 =
Persentase 2 =
Persentase 3 =
Persentase 4 =
9
Persentase 5 =
126
Post-Test
Skor ideal = 22
Skor tertinggi = 21
Skor terendah = 12
= 1 + 3,3 log 25
= 5,18 ≈ 5
127
9
Panjang kelas interval (i) = (dibulatkan)
Skor rata-rata
12 1 12
13 1 13
14 2 28
15 2 30
16 3 48
17 4 68
18 3 54
19 0 0
20 2 40
21 7 147
𝜮 25 440
∑
̅
∑
Standar deviasi
i ̅ ̅
1 15 -2,60 6,76
2 15 -2,60 6,76
3 17 -0,60 0,36
4 20 2,40 5,76
5 21 3,40 11,56
6 17 -0,60 0,36
7 18 0,40 0,16
8 17 -0,60 0,36
9 21 3,40 11,56
10 16 -1,60 2,56
11 18 0,40 0,16
12 21 3,40 11,56
13 21 3,40 11,56
14 18 0,40 0,16
15 20 2,40 5,76
16 21 3,40 11,56
17 14 -3,60 12,96
18 21 3,40 11,56
19 12 -5,60 31,36
20 21 3,40 11,56
21 16 -1,60 2,56
22 13 -4,60 21,16
128
23 16 -1,60 2,56
24 17 -0,60 0,36
25 14 -3,60 12,96
𝜮 194,00
∑ ̅
√
√ √ √
Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas
Persentase post-test
Persentase
Persentase 1 =
Persentase 2 =
Persentase 3 =
Persentase 4 =
9
Persentase 5 =
129
UJI N-GAIN
Skor Skor
Maks -
Nama G g Kriteria
Skor
Pretest Posttest Pretest
Abdul Kholik
11 15 4 11 0,36 Sedang
Alfais
Al Azhar 8 15 7 14 0,50 Sedang
Contoh:
Skor Maksimal = 22
Contoh:
Responden 1: (Sedang)
(Sedang)
131
DOKUMENTASI
Foto bersama
Foto bersama
133
Lembar Validasi
RIWAYAT HIDUP
Sardewi.
Atap Pulau Seraya Besar Kabupaten Manggarai Barat tahun 2012, dan tamat
program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan