Anda di halaman 1dari 117

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI TERHADAP MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA PEMANASAN


GLOBAL KELAS VII SMPN 5 TINAMBUNG KAB.POLMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

WAHIDA BISRI
10531226415

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
ABSTRAK
Wahida Bisri, 2019. Pengaruh Media Pembelajaran Animasi terhadap Minat
Belajar IPA Pemanasan Global pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 5
Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I H. Syarifuddin Kune, Pembimbing II Nasir.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penggunaan media
pembelajaran berbasis animasi dalam pembelajaran IPA pemanasan global dapat
mempengaruhi minat belajar siswa kelas VII di SMPN 5 Tinambung Kabupaten
Polewali Mandar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran
animasi dapat meningkatkan minat belajar IPA pemanasan global pada siswa
kelas VII di SMP Negeri 5 Tinambung.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif statistik,
dengan jumlah populasi 91 siswa dan yang menjadi sampel adalah kelas VII b dan
VII c dengan jumlah 61 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket
dan pedoman observasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan
lembar angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik
analisis statistic deskriptif dan statistic inferensial.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data mengenai perbandingan nilai
statistic dan perbandingan tingkat ketuntasan serta hasil analisis statistic
inferensial telah membuktikan terjadinya peningkatan minat belajar siswa kelas
VII di SMP Negeri 5 Tinambung dapat dilihat hasil belajar siswa melalui analisis
statistic deskriptif sebelum menggunakan media animasi rata-rata nilai siswa
19,57 dan setelah menggunakan media animasi rata-rata nilai siswa 32,76.
Diketahui bahwa nilai hasil posttest lebih besar dari nilai hasil pretest. Dan
berdasarkan hasil hipotesa dengan uji-t menunjukkan bahwa nilai 0,05 signifikan
level karena selang kepercayaan yang di kehendaki adalah 95% dalam penelitian
ini nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. H1
menyatakan bahwa nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata
sesudah diberi perlakuan. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara penggunaan media animasi dengan minat belajar siswa.

Kata kunci : Media Pembelajaran, Animasi, Minat Belajar, Konsep Pemanasan


Global
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkah rahmat dan

hidayah- Nya yang senantiasa diperuntuhkan kepada hamba-hamba-Nya.

Salawat dan salam kepada Rasulullah SAW, dan sahabat-sahabatnya serta

orang- orang yang mengikuti risalahnya.

Dalam penyusunan Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Media

Pembelajaran Animasi Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPA Pemanasan Global Kelas VII SMPN 5 Tinambung

Kabupaten Polewali Mandar”, Penulis menghadapi berbagai kesulitan

karena terbatasnya kemampuan penulis dan rumitnya objek pembahasan.

Akan tetapi, berkat bantuan dan motivasi yang tiada henti dari berbagai

pihak, penulisan Skripsi ini bisa sampai terselesaikan. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada mereka yang telah

membantu secara moral maupun material kepada penulis dalam proses

pencarian ilmu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta,

Ibunda SUMARNI dan ayahanda Alm.BISRI yang telah berjuang,

berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam

proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada

saudaraku
yang selalu memberikan motivasi, Serta teman-teman yang tak henti-

hentinya memberikan semangat. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada kita semua.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu bantuan material maupun

moral. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan

penghormatan serta ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Syarifuddin

Kune, M.Si, Selaku pembimbing I dan Nasir, S.Pd., M.Pd Selaku

pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

Ucapan terimakasih kepada Bapak Prof. DR. H. Abdul Rahman

Rahim, SE., MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin

Akib, M.Pd., Ph.D dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Muhammad Nawir, M.Pd,

ketua program studi teknologi pendidikan FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar, Nasir, S.Pd., M.Pd, sekretaris program studi

Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, serta

seluruh dosen dan staf pegawai dalam Lingkungan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat bagi penulis.


Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk

menyelesaikan Skripsi ini dengan sebaik mungkin, namun penulis

menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan

berbagai kekurangan sebagai akibat keterbatasan kemampuan. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para

pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis sendiri, Aamiin.

Makassar, Juli 2019

Wahida Bisri
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................iii

LEMBAR KARTU KONTROL BIMBINGAN...................................................iv

SURAT PERNYATAAN......................................................................................vi

SURAT PERJANJIAN..........................................................................................vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................viii

ABSTRAK............................................................................................................ix

KATA PENGANTAR...........................................................................................x

DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR….......................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori...............................................................................................8
1. Kajian Penelitian Yang Relevan..........................................................8
2. Konsep Pemanasan Global..................................................................10
3. Media Pembelajaran............................................................................11
4. Multimedia Pembelajaran Video Animasi..........................................19
5. Minat Belajar.......................................................................................26
B. Profil sekolah.............................................................................................29
C. Kerangka Pikir...........................................................................................29
D. Hipotesis....................................................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian................................................................................32
B. Populasi dan Sampel..................................................................................32
C. Definisi Operasional Variabel...................................................................34
D. Desain Penelitian.......................................................................................35
E. Instrument Penelitian.................................................................................35
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................36
G. Teknik Analisis Data.................................................................................36

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

A. Hasil...........................................................................................................39
B. pembahasan...............................................................................................46

BAB V SIMPULAN & SARAN

A. Simpulan....................................................................................................51
B. Saran..........................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Dekripsi Keadaan Populasi.................................................................31

Tabel 3.2 Dekripsi Keadaan Sampel...................................................................34

Tabel 3.3 Desain Penelitian.................................................................................35

Tabel 4.1 Statistik skor hasil angket...................................................................40

Tabel 4.2 Hasil Observasi Eksperimen...............................................................42

Tabel 4.3 Uji Normalitas.....................................................................................43

Tabel 4.4 Paired Sampel Statistik.......................................................................46

Tabel 4.5 Uji-T....................................................................................................46


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Animasi Stop Motion......................................................................24

Gambar 2.2 Animasi Tradisional........................................................................24

Gambar 2.3 Animasi 3D.....................................................................................25

Gambar 2.4 Animasi Kombinasi.........................................................................26

Gambar 2.5 Kerangka Pikir.................................................................................31


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

LAMPIRAN 2 Story Board

LAMPIRAN 3 Lembar Olahan Angket

LAMPIRAN 4 Lembar Observasi

LAMPIRAN 5 Dokumentasi Kegiatan

LAMPIRAN 6 SPSS 23
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang

tidak bisa di hindari lagi khususnya dalam bidang pendidikan. Keberadaan IPTEK

memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan Sumber Daya

Manusia yang berkualitas. Untuk membantu pembangunan manusia dalam

pengembangan diri dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan yang

dihadapi untuk mencapai kemajuan. Salah satunya adalah pelaksanaan pendidikan

di Indonesia yang senantiasa meyakini perubahan-perubahan dalam rangka

penyempurnaan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan suatu bangsa.

Kemajuan suatu pendidikan seperti Negara Singapura yang luas

wilayahnya sempit dan sumber daya alam terbatas tetapi menjadi Negara yang

cukup diperhitungkan sebab sumber daya manusia yang dimilikinya sangat

berkualitas dan ditunjang dengan pendidikan yang baik. Begitupula dengan China,

Negara ini telah diketahui bahwa pendidikannya sangtlah berkualitas. Sebab telah

banyak SDM dari Negara tersebut sukses dalam membuat produk di dunia

elektronik atau perangkat-perangkatt komputer baik itu software maupun

hardware.

Penjelasan dari kedua Negara di atas, Indonesia tak kalah pula dengan

pendidikannya. Indonesia juga bekerja keras untuk memajukan Negara dengan

menitik beratkan pada sektor pendidikan sebagaimana dalam amanat undang-

undang untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Namun dengan itu, pendidikan di


Indonesia terus mengalami permasalahan yang sangat kompleks yaitu masalah

pendidikan dimana rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan khususnya pendidikan dasar, menengah dan atas. Ilmu pengetahuan

dan teknologi membawa dampak perubahan yang positif dalam dunia pendidikan.

Tuntutan kebutuhan akan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan semakin

tinggi. Oleh sebab itu, Sumber Daya Manusia (SDM) harus semakin ditingkatkan

seiring perkembangan teknologi dan informasi. Usaha dalam meningkatkan

kualitas pendidikan merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan membutuhkan

suatu teknik sebagai usaha mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Upaya untuk mencapai pendidikan yang dapat menghasilkan seseorang

yang berkualitas adalah melalui pembelajaran. Ketercapaian suatu proses

pembelajaran ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik

yang menyangkut perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor),

maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Ketercapaian

perubahanperubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu pendidik,

peserta didik, lingkungan, metode pembelajaran, serta sumber belajar.

Sumber belajar saat ini sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Perkembangan sumber belajar khususnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sekolah masih sangat sedikit dan kurang variatif. Sehingga saat ini guru masih

menggunakan metode lama dalam pembelajaran seperti media konvensional dan

diskusi. Padahal saat ini dengan adanya kurikulum 2013 siswa dituntut untuk

belajar secara mandiri. Ada beberapa media sebagai sumber belajar yang

berkembang seperti media cetak berupa komik, modul, handout, poster, media
audio berupa lagu-lagu untuk pelajaran, kaset rekaman, musik dan banyak lainya.

Media merupakan suatu sarana yang dapat digunakan dalam menyalurkan

ilmu, sehingga dapat merangsang terjadinya suatu proses pembelajaran dalam diri

siswa. Dengan majunya arus teknologi dan informasi membawa perubahan

perkembangan media itu sendiri, baik dari media yang sederhana seperti media

grafis yang hanya berupa gambar atau tulisan, media audio, visual, anmasi dan

media yang berbasiskan komputer. Media pembelajaran merupakan sarana untuk

mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan sehingga dengan

media pembelajaran diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik

dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Pada awalnya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru,

dimana alat bantu ini menekankan alat bantu visual misalnya gambar, obyek dan

alat bantu lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, ghmotivasi belajar

serta mempertinggi daya ingat siswa. Pada perkembangannya saat ini, media

pembelajaran tidak hanya menjadi alat bantu tetapi menjadi sebuah kebutuhan

penting dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media berbasis komputer dengan menggunakan animasi pada

pembelajaran menjadikan siswa dapat termotivasi untuk lebih aktif dengan cara

membaca, melihat dan mengoperasikan komputer. Selain membantu siswa untuk

mempermudah pemahaman terhadap materi ajar juga memberikan pengalaman

yang berarti bagi siswa sehingga dapat membangkitkan minat siswa.

Pada mata pelajaran IPA dibutuhkan suatu situasi belajar yang

menggalang minat siswa, dimana peran guru sebagai pengelola kelas mampu

mengorganisir
siswa, fasilitas dan proses belajar. Untuk itu dalam penyampaian materi IPA, guru

harus bias menggunakan komunikasi banyak arah. Dimana guru dapat

memanfaatkan alat atau media untuk membantu proses pengajaran. Sebagai

bentuk usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran IPA di SMP, maka perlu

dibuat atau dikembangkan sumber belajar berbentuk audio-visual, terutama

penggunaan media animasi.

Animasi ini bertujuan untuk menambah keanekaragaman sumber belajar

IPA dan sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik, motivasi, dan prestasi

dalam pembelajaran IPA. Media ini juga berfungsi untuk menarik perhatian siswa

dan memperkuat motivasi, biasanya berupa tulisan atau gambar yang bergerak-

gerak, animasi yang lucu, aneh yang sekiranya akan menarik perhatian siswa.

Keunggulan animasi dalam hal ini gambar yang bergerak adalah

kemampuannya untuk menjelaskan suatu kejadian secara sistematis dalam tiap

waktu perubahan.

Minat merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan siswa

dalam belajar, karena minat merupakan kecenderungan yang tepat untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, minat juga selalu disertai

dengan rasa senang. Jika anak belajar dengan perasaan senang maka ia akan

mudah paham, sehigga pembelajaran akan terasa lebih bermakna dan

menyenangkan baginya. Tetapi, jika anak kurang berminat pada suatu mata

pelajaran, maka hasil belajar yang dicapainya juga kurang memuaskan,

kurangnya minat anak dalam beberapa mata pelajaran menyebabkan rendahnya

hasil belajar. Dari

hasil observasi awal, rendahnya minat siswa pada mata pelajaran IPA dikarenakan

pada umumnya siswa masih menganggap bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. Hal
ini disebabkan juga oleh cara mengajar guru dikelas, cara mengajar yang monoton

dan media yang digunakan kurang menarik menyebabkan siswa menjadi malas

dan tidak tertarik dalam kegiatan belajar mengajar.

Jelas terlihat pada saat observasi siswa di kelas VII B pada mata pelajaran

IPA siswa cenderung tidak memperhatikan pelajaran bahkan siswa banyak yang

mengantuk dan bosan dengan mata pelajaran tersebut karena media yang

digunakan kurang menarik itulah mengapa peneliti ingin menggunakan media

animasi pada mata pelajaran tersebut agar siswa dapat kembali semangat dalam

proses pembelajaran dengan adanya media animasi yang semenarik mungkin.

Berdasarkan penjelasan di atas, mendorong peneliti mencoba melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran Animasi Terhadap

Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pemanasan

Global Kelas VII Di SMP Negeri 5 Tinambung Kab. Polewali Mandar”

B. Rumusan Masalah

Sesuai pada latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah pada

proposal penelitian adalah : “Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis

animasi dalam pembelajaran IPA pemanasan global dapat mempengaruhi minat

belajar siswa pada kelas VII SMP Negeri 5 Tinambung Kab. Polewali mandar”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: “Mengetahui pengaruh media pembelajaran animasi dalam pembelajaran


IPA pemanasan global terhadap minat belajar siswa di SMP Negeri 5 Tinambung

Kabupaten Polewali Mandar”

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya konsep atau metode

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang kreatif

dan inovatif, yang belum di aplikasikan sebelumnya untuk mendukung

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam di SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Penelitian ini sebagai kontribusi positif mengenai tentang penggunaan

media pembelajaran animasi terhadap minat belajar siswa.

b. Guru

Penelitian ini digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk meningkatkan

mutu pendidikan khususnya pada media pembelajaran berbasis komputer

sehingga meningkatkan minat belajar siswa.

c. Siswa

Penelitian ini diharapkan untuk menjadikan siswa yang cerdas dalam tiga

ranah yaitu kognitif, afektif maupun psikomotorik.

d. Peneliti

Peneliti memberikan referensi tentang media pembelajaran animasi agar

siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, PROFIL SEKOLAH KERANGKA PIKIR DAN


HIPOTESIS
A. Kajian Teori

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki kajian penelitian

serupa dengan hasil yang relevan. Hal tersebut dapat digunakan sebagai

pedoman awal sebagai kerangka pemikiran guna menambah, mengembangkan

maupun memperbaiki penelitian yang telah ada sebelumnya. Adapun hasil

penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andhika Budi Setiawan

di SMKN 3 Yogyakarta dengan judul skripsi : “pengaruh penggunaan

media animasi terhadap hasil belajar rencana anggaaran biaya”, dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran animasi

terhadap siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan pada mata

pelajaran Rencana Anggaran Biaya di SMKN 3 . Penelitian ini

dilaksanakan dengan metode quasi-eksperimen. hasil belajar siswa yang

menggunakan media animasi lebih besar dari hasil belajar siswa yang

menggunakan media konvesional (papan tulis) pada mata pelajaran

rencana anggaran biaya (RAB) kelas XI di SMK N 3 Yogyakarta.

Perbedaan hasil belajar ditunjukkan dengan analisis hasil tes siswa yang

diuji dengan rumus T-tes ( Independent Sample Test ) dengan perolehan

Pvalue (sig.) 0,0001 < 0,05. Dari instrumen yang diujikan kepada siswa

dapat diketahui peningkatan


hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen pada mata pelajaran

rencana anggaran biaya (RAB).

b) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liza Yunita di SMP 1

Darussalam dengan judul : “Pengaruh penggunaan media animasi terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan”, dengan

tujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media animasi berpengaruh

terhadap aktivitas belajar siswa pada materi sistem pencernaan di SMP 1

Darussalam. Penelitian ini menggunakan metode Post-Test only Control

Group Design penelitian ini menggunakan dua kelas penelitian sebagai

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan media animasi terhadap

aktivitas dan hasil belajar Siswa pada materi sistem pencernaan di SMP 1

Darussalam, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang

dibelajarkan dengan media animasi pada materi sistem pencernaan sangat

berpengaruh, dengan jumlah nilai rata-rata persentase di kelas eksperimen

85,62 dan di kelas kontrol 80,31. 2. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan media animasi pada materi sistem pencernaan berpengaruh nyata,

dengan nilai menggunakan Uji-t yaitu thitung ≥ dari ttabel 3,50 ≥ 2,20

Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian di atas maka saya dapat

menyimpulkan bahwa kedua penelitian relevan tersebut memiliki

pengaruh penggunaan media animasi terhadap aktivitas dan hasil belajar

dibandingkan dengan penggunaan media konvensioanal (papan tulis).


Berkaitan dengan hasil deskripsi saya dari beberapa penelitian

relevan pula yang menjelaskan bahwa terdapat perbedaan pemahaman

konsep dan kinerja siswa melalui penerapan media pembelajaran animasi

pada materi yang sesuai atau yang terpilih. Media pembelajaran pula

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap skor hasil belajar siswa.

2. Konsep Pemanasan Global

a. Pemanasan global

Pemanasan global adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata

permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih.

Pemanasan global tidak dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara

di dunia, volume peningkatan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya

yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan,

pertanian dan aktivitas manusia lainnya diyakini sebagai sumber utama

dari pemanasan suhu global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir.

b. Penyebab pemanasan global dan buktinya

1) Emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil juga

menjadi penyebab pencemaran tanah, misalnya akibat tumpahan

minyak di sekitar sumur pengeboran. Meskipun demikian bukan

berartiefek rumah kaca selalu berdampak negative bagi bumi. Secara

umum, efek rumah kaca merupakan hal baik dan dibutuhkan bagi

makhluk hidup.
2) Gas metana menjadi penyebab kedua, terutama oleh peternakan.

Peternakan sapi menghasilkan lebih banyak metana dibandingkan

industry minyak.

3) Saat ini, terdapat lebih banyak karbon dioksida diatmosfer

dibandingkan dalam kurun waktu 800.000tahun terakhir.

4) Perubahan iklim global menimbulkan dampak yangdapat diamati pada

lingkungan. Gletser mencair, es di sungai serta danau lebih cepat

mencair dibandingkan periode sebelumnya. Penyebaran tanaman dan

hewan berubah dibandingkan data historis. Bahkan, beberapa pohon

berbunga lebih awal.

3. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Association for Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk

suatu proses penyaluran informasi. Menurut Gerlach dan Ely (1971),

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Disamping sebagai

system penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata

mediator menurut Fleming (1987), adalah penyebab atau alat yang

turut campur
tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator

media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang

efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar-siswa dan isi

pelajaran. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan

pengertian media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai

perantara untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata ajar yang memiliki makna sebuah

petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui (dituruti). Belajar

adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Arsyad

(2013: 1), belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi

pada diri seseorang sepanjang hidupnya. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia pembelajaran merupakan suatu proses dan cara perbuatan

menjadikan orang atau makhluk hidup untuk belajar.

Menurut Munandar (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:207) yang

menyatakan bahwa pembelajaran dikondisikan agar mampu mendorong

kreativitas anak secara keseluruhan, membuat peserta didik aktif,

mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam

kondisi menyenangkan. Kondisi lingkungan sekitar dari siswa sangat

berpengaruh terhadap kreativitas yang akan diciptakan oleh siswa. Disaat

ketika siswa merasa nyaman, maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah

untuk dicapai. Proses belajar dan pembelajaran terjadi karena adanya

interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, sehingga dapat terjadi

kapan saja dan


dimana saja. Adanya perubahan tingkah laku seseorang m erupakan salah

satu tanda bahwa orang tersebut telah belajar dan mengalami proses

pembelajaran. Perubahan tingkah laku tersebut bisa disebabkan oleh

terjadinya perubahan pada tingkat ilmu pengetahuan, keterampilan, atau

sikapnya.

Menurut pendapat Aqib (2013: 66) menyatakan bahwa proses

pembelajaran adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk

mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Menurut Winataputra (2007: 1) yang menyatakan bahwa arti

pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,

memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri

peserta didik.

Menurut Agustin (2011: 2), dalam kegiatan pembelajaran, terdapat

proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses

komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai

komunikator yang bertugas menyampaikan pesan pendidikan kepada

penerima pesan yaitu anak didik. Agar pesan-pesan pendidikan yang

disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak, maka dalam

proses komunikasi pendidikan tersebut diperlukan wahana penyalur pesan

yang disebut media pendidikan/pembelajaran.

Pembelajaran menurut Hamalik Oemar (2008:54) adalah suatu

kombinasi yang tersusun unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan,


dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari

pembelajaran itu sendiri.

Menurut Karwono dan Heni Mularsih (2018:20) pembelajaran

dapat dimaknai dan ditelaah secara mikro dan makro, secara mikro

pembelajaran adalah suatu proses yang dipayakan agar peserta didik dapat

mengoptimalkan potensi yang dimiliki baik kognitif maupun sosio

emosional secara efektif dan efesien untuk mencari perubahan perilaku

yang diharapkan sedangkan pembelajaran makro terkait dengan dua jalur

yaitu individu yang belajar dan penataan komponen eksternal agar terjadi

proses belajar pada individu yang belajar .

Berdasarkan paparan tersebut maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik

dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang

meliputi guru dan siswa yang saling bertukar inormasi.

3. Pengertian Media Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan Sadiman (2008), menyatakan bahwa

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi.

Oemar Hamalik (2011), menyatakan bahwa media adalah alat,

metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

komunikasi dan interest antara guru dan anak didik dalam proses

pendidikan
dan pembelajaran di sekolah. Guru harus memiliki pengetahuan dan

pemahanan yang cukup tentang media pembelajaran yaitu:

(1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan


proses belajar mengajar, (2) Fungsi media dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan, (3) Seluk-beluk proses belajar, (4) Hubungan
antara metode mengajar dan media pendidikan, (5) Nilai atau
manfaat media pembelajaran dalam pendidikan, (6) Pemilihan dan
penggunaan media pendidikan, (7) Berbagai jenis alat dan teknik
media pendidikan, (8) Media pendidikan dalam setiap mata
pelajaran, (9) Usaha inovasi dalam media pendidikan. Pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa (Arsyad, 2013: 19).

Arsyad (2013: 10) yang menyatakan bahwa: media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaiakan pesan

atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang

perhatian dan minat siswa dalam belajar.

Suwarna, dkk (2006:128) menjelaskan bahwa secara umum

manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru

dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara

optimal. Dengan bantuan media yang menarik, siswa akan lebih mudah

untuk memahami materi pelajaran dan hal ini akan berdampak posotif

terhadap hasil belajar siswa. Media disini sangat penting untuk menarik

minat belajar siswa dan membuat siswa antusias dengan materi yang

diberikan. Ada berbagai pemanfaatan komputer yang saat ini sedang

marak dikembangkan sebagai media yang mampu membuat siswa tertarik

untuk belajar. Media pembelajaran tersebut dapat berupa media berbasis

komputer dengan menggunakan animasi.


Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai dua

fungsi yang penting, yaitu memotivasi minat belajar siswa dan

menyampaikan materi pelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada

umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Oleh

karena itu guru harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dalam

membuat media pembelajaran yang tepat guna sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara menumbuhkan semangat

dan motivasi belajar saat proses belajar berlangsung. Komponen media

pembelajaran terdiri dari pesan, peralatan dan orang. Dalam pembuatan

media pembelajaran, komponen-komponen tersebut harus diperhatikan.

Kemudian dalam pembuatannya juga harus melalui beberapa langkah

pembuatan agar media tersebut dapat diterima di lingkungan sekolah.

Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran menurut Sadiman

dkk (2011) antara lain adalah sebagai berikut:

1) Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan

antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Sebelum

media dibuat, harus meneliti secara seksama pengetahuan awal maupun

pengetahuan prasyarat yang dimiliki dan tingkat kebutuhan siswa yang

menjadi sasaran media yang dibuat. Merumuskan tujuan intruksional

(instructional objective). Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional

dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, pertama

tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa, artinya tujuan


instruksional itu benar-benar harus menyatakan adan ya perilaku siswa

yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.

kedua tujuan instruksional harus dinyatakan dengan kata kerja yang

operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu perilaku atau

perbuatan yang dapat diamati atau diukur.

2) Merumuskan butir-butir materi

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub

kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus

pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka

mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar

mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka

langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana

sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang

konkrit kepada yang abstrak.

3) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan dikembangkan terlebih dahulu sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran

yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan,

penugasan atau cheklist perilaku. Instrumen tersebut akan digunakan

oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program

media yang dikembangkannya.


4) Menulis naskah media

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran

melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-

pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah

dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan

melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan

atau gambar yang kita sebut naskah program media. Naskah program

media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi

media.

5) Mengadakan tes dan revisi

Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat

efektifitas dan kesesuaian media pembelajaran yang dirancang dengan

tujuan yang akan diharapkan. Program media yang oleh pembuatnya

dianggap bagus, belum tentu menarik dan dapat dipahami oleh siswa.

Hal ini hanya menghasilkan media pembelajaran yang tidak

merangsang proses belajar bagi siswa yang menggunakan. Tes atau uji

coba dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui

kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses

pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang

dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki

hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.

4. Multimedia Pembelajaran Video Animasi .

a. Pengertian Multimedia
Menurut Rosch dan McCornick dalam buku Suyanto (2005:20-21),

definisi animasi adalah kombinasi dari komputer dan video, multimedia

secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan

teks. Menurut Turban dkk (2002), multimedia adalah kombinasi dari

paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini berupa

audio (suara dan musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar.

Menurut Robin dan Linda (2001), multimedia merupakan alat yang dapat

menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang

mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video.

Pengertian multimedia menurut Agus Suheri (2006: 3) adalah media yang

menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis,

gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.

Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)

dengan menggabungkan link dan tools yang memungkinkan navigasi,

berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Penggunaan komputer sebagai

media pembelajaran secara umum mengikuti proses intruksional yaitu: (1)

merencanakan mengatur dan mengorganisasikan serta menjadwalkan

pelajaran, (2) mengevaluasi siswa (tes), mengumpulkan data mengenai

siswa, (4) melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran, (5)

membuat catatan perkembangan pembelajaran. Format penyajian pesan

dan informasi dalam CAI (Computer-Assisted Instruction) terdiri atas

tutorial terprogram, tutorial intellijen, drill and practice dan simulasi.


b. Pengertian Animasi

Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa,

hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek

nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D.

shingga karakter animasi secara dapat diartikan sebagai gambar yang

memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar

itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar

bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek. Berdasarkan arti

harfiah, Animasi adalah menghidupkan yaitu usaha untuk menggerakkan

sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. Prinsip dari animasi adalah

mewujudkan ilusi bagi pergerakan dengan memaparkan atau menampilkan

satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit pada kecepatan yang

tinggi atau dapat disimpulkan animasi merupakan objek diam yang

diproyeksikan menjadi bergerak sehingga kelihatan hidup.

Animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis

komputer yang bertujuan untuk memaksimalkan efek visual dan

memberikan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman bahan ajar

meningkat. Utami (2007) menyatakan ada tiga jenis format animasi:

pertama, Animasi tanpa sistem kontrol, animasi ini hanya memberikan

gambaran kejadian sebenarnya (behavioural realism), tanpa ada kontrol

sistem. Misal untuk pause, memperlambat kecepatan pergantian frame,

Zoom in, Zoom Out, bisa jadi animasi terlalu cepat, pengguna tidak

memiliki waktu yang cukup untuk memperhatikan detil tertentu karena

tidak ada
fasilitas untuk pause dan zoom in. Kedua, Animasi dengan sistem kontrol,

animasi ini dilengkapi dengan tombol kontrol.

Sebagai media ilmu pengetahuan animasi memiliki kemampuan

untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk

dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan

ini maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang

secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan

visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan. Animasi

yang digunakan baik pada penjelasan konsep maupun contoh-contoh,

selain berupa animasi statis auto-run atau diaktifkan melalui tombol, juga

bisa berupa animasi interaktif dimana pengguna (siswa) diberi

kemungkinan berperan aktif dengan merubah nilai atau posisi bagian

tertentu dari animasi tersebut. Secara garis besar membagi animasi

komputer menjadi dua kategori yaitu:

1. Computer Assisted Animation. Animasi pada kategori ini biasanya

menunjuk pada system animasi 2 dimensi, yaitu mengkomputerisasi

proses animasi tradisional yang menggunakan gambaran tangan.

Computer digunakan untuk pewarnaan, penerapan virtual kamera dan

penataan data yang digunakan dalam sebuah animasi.

2. Computer Generated Animation. Pada kategori ini biasanya digunakan

untuk animasi 3 dimensi dengan program 3D seperti 3D Studio Max,

Maya, Autocad dll. Animasi merupakan salah satu bentuk visual

bergerak yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan materi pelajaran

yang sulit disampaikan secara konvensional. Dengan diintergrasikan

ke
media lain seperti video, presentasi, atau sebagai bahan ajar tersendiri

animasi cocok untuk menjelaskan materi-materi pelajaran yang secara

langsung sulit dihadirkan di kelas atau disampaikan dalam bentuk

buku. Sebagai misal proses bekerjanya mesin mobil atau proses

terjadinya tsunami.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Computer Assisted

Animation dan Computer Generated Animation adalah animasi yang

menunjuk pada system animasi 2 dimensi dan system animasi 3

dimensi yang mengkomputerisasi proses animasi tradisional dengan

menggunakan gambaran tangan serta dapat dimanfaatkan untuk

menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara

konvensional.

c. Program Animasi

Saat ini terdapat banyak jenis Program/software animasi yang

beredar di pasaran, dari software yang mempunyai kemampuan yang

sederhana hingga yang komplek. Dari sisi fungsi penggunaan software

animasi dapat dikelompokkan menjadi Software Animasi 2 Dimensi

dan Software Animasi 3 Dimensi. Software Animasi 2 Dimensi adalah

software yang digunakan untuk membuat animasi tradisional (flat

animation), umumnya mempunyai kemampuan untuk menggambar,

mengatur gerak, mengatur waktu, beberapa dapat mengimpor suara.

Dari sisi penggunaan umumnya tidak sulit. Contoh dari Software

Animasi 2 Dimensi ini antara lain: Macromedia Flash, Adobe Flash,


Macromedia Director, ToonBoom Studio, Adobe ImageReady, Corel

RaVe, Swish Max, Adobe After Effect, dan Video Scribe. Software

Animasi 3 Dimensi adalah software yang mempunyai fasilitas dan

kemampuan canggih untuk membuat animasi 3 dimensi. Fasilitas dan

kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek 3 Dimensi,

pengaturan gerak kamera, pemberian efek, import video dan suara,

serta masih banyak lagi. Beberapa software animasi 3 Dimensi

mempunyai kemampuan khusus, misalnya untuk animasi figure

(manusia), animasi landscape (pemandangan), animasi (title). Karena

kemampuannya yang canggih, dalam penggunaannya diperlukan

pengetahuan yang cukup tinggi dan terkadang rumit. Contoh dari

Software Animasi 3 Dimensi ini antara lain: 3 Dimensi Studio Max,

Maya, Poser (figure animation), Bryce (landscape animation), Vue

(landscape animation), Cinema 4 Dimensi, Blender (free), Daz3D

(free), Aurora 3 Dimensi Presentation (free).

d. Jenis-jenis Animasi

Terdapat beberapa jenis-jenis animasi adalah :

 Animasi Stop Motion

Stop motion berasal dari dua kata yaitu stop dan motion. Stop

(berhenti) dan motion (bergerak). Jadi, stop motion berarti berhenti

dan bergerak. Satop motion adalah suatu teknik animasi utnuk

membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terliahat

bergerak sendiri.
Gambar 2.1 animasi stop motion

 Animasi Tradisional

Animasi tradisional merupakan proses yang digunakan untuk film-

film animasi yang paling lama yaitu pada abad ke-20.

Gambar 2.2 animasi tradisional

 Animasi 3 Dimensi

Animasi 3 Dimensi adalah persembahan grafik yang

dicapai melalui komputer dan digital generator. Animasi 3d sendiri


adalah sebuah model yang mempunyai bentu, volume, dan ruang

sehingga dapat dilihat dari segala arah.

Gambar 2.3 animasi 3 Dimensi

 Animasi Kombinasi

Animasi kombinasi adalah gabungan dari teknik animasi

yang berbeda. Animasi kombinasi dibedakan menjadi 3 yaitu, a)

kombinasi animasi 2D & 3D, b) 2D and Live Shot dan c) 3D and

Live Shot.

Gambar 2.4 animasi kombinasi


5. Minat belajar siswa

a. Pengertian minat belajar

Menurut Gie (2002: 28) minat berarti sibuk, tertarik, dan terlibat

sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan, karena menyadari pentingnya

kegiatan itu. Sibuk dan terlibat dengan kegiatan merupakan indikasi

adanya aktivitas. Pernyataan di atas didukung oleh Suryabrata (2002: 14),

minat adalah tenaga psikis yang tertuju kepada suatu obyek serta banyak

sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.

Pendapat-pendapat di atas menunjukkan adanya unsur aktivitas di dalam

minat seseorang terhadap sesuatu.

Dari pendapat ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya minat

pada seseorang, antara lain: adanya perasaan senang, adanya perhatian,

adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.

1) Perasaan senang Menurut Ahmadi (2002: 101), perasaan adalah suatu

kerohanian atau kejiwaan yang kita alami dengan rasa senang atau tidak

senang dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Jadi

perasaan senang adalah peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang

dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.

2) Perhatian Menurut Subrata (2002: 14), perhatian adalah pemusatan

tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran

yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.


3) Aktivitas Menurut Ali (1996: 26), aktivitas adalah keaktifan atau

kegiatan aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan atau partisipasi

langsung dalam suatu kegiatan. Pendapat ini didukung oleh Suryabrata

(2002: 72), aktivitas adalah banyak sedikitnya orang menyatakan diri,

menjelmakan perasaan dan pikiran-pikirannya dalam tindakan yang

spontan.

4) Ketertarikan Siswa

Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada

sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti

pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.

b. Pentingnya Minat Belajar

Menurut Dalyono (2001: 56-57), minat dapat timbul karena daya

tarik dari luar dan juga datang dari hati nurani. Minat yang besar terhadap

sesuatu meupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau

memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Minat belajar yang besar

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Menurut Ahmadi dan

Supriyono (1971: 79), tidak adanya minat seseorang terhadap suatu

pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya

mungkin tidak sesuai 23 dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe

anak yang bisa menimbulkan masalah dengan dirinya, karena itu pelajaran

sulit masuk dan diproses dalam otak sehingga menimbulkan kesulitan.

Melihat dari pendapat di atas, maka minat penting untuk ditingkatkan,


karena mempermudah proses belajar siswa dan untuk mencapai prestasi

yang lebih tinggi dari sebelumnya.

c. Cara meningkatkan minat belajar

Menurut Winkel (1984: 30), perasaan senang akan menimbulkan

minat belajar, yang diperkuat lagi oleh sikap positif. Skema Munculnya

Minat Menurut Dalyono (2001: 56-57), minat dapat timbul karena daya

tarik dari luar dan datang dari hati nurani. Perasaan tidak Senang

menghambat dalam belajar, karena hanya menimbulkan sikap yang tidak

positif dan tidak menunjang minat dalam belajar.

Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa minat dapat

ditingkatkan dengan daya tarik dari luar, perasaan senang, dan sikap

positif yang akan dapat meningkatkan kualitas pencapaian hasil belajar

siswa dalam bidang tertentu.

B. Profil Sekolah

SMP Negeri 5 Tinambung merupakan salah satu sekolah Negeri yang

berada di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mnadar Provinsi Sulawesi

Barat.

Berikut adalah data identitas atau profil SMP Negeri 5 Tinambung:

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Tinambung

2. Provinsi : Sulawesi Barat

3. Otonomi Daerah : Kabupaten Polewali Mandar

4. Kecamatan : Tinambung
5. Desa/Kelurahan : Karama

6. Jalan dan Nomor : Jl Poros karama

7. Kode Pos 91354

8. Telepon : 021-570-3303

9. Daerah : Pedesaan

10. Status Sekolah : Negeri

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir ini bermula dari adanya masalah terhadap minat belajar di

SMP Negeri 5 Tinambung masih tergolong rendah . Minat merupakan salah

satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, karena

minat merupakan kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan, minat juga selalu disertai dengan rasa nyaman.

Dari hasil observasi awal, rendahnya minat siswa pada mata pelajaran IPA di

karenakan pada umumnya siswa masih menganggap bahwa mata pelajaran

IPA itu sulit. Hal ini disebabkan juga oleh cara mengajar guru di kelas, cara

mengajar yang monoton dan media yang digunakan kurang menarikl

menyebabkan siswa menjadi malas dan tidak tertarik dalam kegiatan belajar

mengajar.

Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran,

diantaranya adalah penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media yang

tepat akan membantu guru maupun peserta didik dalam proses

pembelajaran.Multimedia mampu mengabungkan antara teks, gambar, audio,


musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan, sehingga multimedia

dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.

Penggunaa media pembelajaran yang menarik secara tidak langsung akan

menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, dengan menggunakan

multimedia sebagai media akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa mencapai tujuan

pembelajaran lebih baik. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dalam penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pembelajaran IPA
konsep Pemanasan
Global pada kelas VII

Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA


Menggunakan TanpaMenggunaka
Media Animasi n Media Animasi

Minat Belajar

Temuan

Meningkatnya
minat belaja

Bagan 2.5 kerangka fikir


D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan,

maka hipotesis dapat dirumuskan sebagi berikut:

H0 : Tidak ada da pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi terhadap

minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA pemanasan global kelas VII

SMPN 5 Tinambung

H1 : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran IPA pemanasan global kelas VII SMPN

5 Tinambung
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan

variabel Media pembelajaran animasi (X) dan variabel minat belajar siswa (Y).

Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain

yang dapat mengganggu, eksperimental dilakukan dengan maksud untuk

menilai akibat suatu perlakuan.

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.Jadi populasi

berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia

memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama

dengan banyaknya manusia. Populasi memiliki parameter yakni besaran

terukur yang menunjukkan ciri dari populasi itu.Prameter suatu populasi

tertentu adalah tetap nilainya itu berubah, maka berubah pula populasinya.

Pengertian lain, menyebutkan populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang terdiri dari manusia, benda – benda, hewan, tumbuh –

tumbuhan, gejala – gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data
yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari

Nawawi, 1983:141).

Populasi dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel. 3.1. Keadaan Populasi

NO KELAS JUMLAH SISWA

1 VII A 30 orang

2 VII B 30 orang

3 VII C 31 orang

Jumlah Populasi 91 orang


(Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten
Polewali Mandar)
b. Sampel

Menurut Sukardi (2007:54), sampel adalah sebagian dari jumlah

populasi yang dipilih untuk sumber data. Dalam penelitian ini,

menggunakan pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu

penunjukkan dalam hal ini ditunjuk langsung sebagai sampel, adapun

sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII B Dan VII C karena

kelas tersebut yang dilihat masih sangat kurang minat belajarnya apalagi

di mata pelajaran IPA dibandingkan dengan kelas VII A. Kedua kelas

tersebut akan dibagi atas kelas control (VII B) dan kelas eksperimen (VII

C) yakni kelas yang diberi perlakuan atau yang menggunakan media

animasi dan kelas yang tidak diberi perlakuan atau tidak menggunakan

media animasi.
Tabel. 3.2. Keadaan Sampel

Jenis kelamin
NO Kelas Jumlah Siswa
L P

1. VII B 13 17 30 orang

2. VII C 13 18 31 orang

Jumlah 61 orang

(Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 5 Tinambung, Kabupaten Polman)

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk menggambarkan secara operasional variabel penelitian, di

bawah ini diberikan definisi operasional masing-masing variabel. Variabel-

variabel tersebut adalah :

a) Media pembelajaran animasi (Variabel Bebas)

Media pembelajaran animasi (Variabel Bebas) adalah alat, metode

dan teknik yang digunakan untuk mengefektifkan komunikasi antara guru

dan peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah.

Media pembelajaran animasi juga berisi kumpulan gambar yang diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi

dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan

pembelajaran. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai

perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan

materi pelajaran.
b) Minat belajar siswa (Variabel Terikat)

Minat belajar dipandang sebagai salah satu indikator pendidikan

bagi mutu pendidikan dan perlu disadari bahwa minat belajar adalah

bagian dari hasil pendidikan.

D. Desain penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam peneltian ini adalah Nonequivalent

Control Group Desain. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group

design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara

random. Desain penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut.

O1 X O2

O3 - O4
Tabel 3.3. Desain Penelitian (Sugiyono, 2016)

Keterangan:
O1 : kelas eksperimen
X : perlakuan / treatment
O2 : kelas eksperimen
O3 : kelas kontrol
O4 : kelas kontrol

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2016) menyatakan bahwa instrumen penelitian

adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena sosial maupun

alam.
Dalam penelitian ini angket dan wawancara (terlampir) digunakan

untuk mengukur minat belajar siswa:

1. Angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah berupa

pertanyaanan yang dikembangkan berdasarkan indikator indikator

minat belajar siswa yang meliputi perhatian, perasaan senang, aktivitas

belajar dan kesadaran belajar.

2. Observasi adalah pengamatan dengan sistematik fenomena diselidiki.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan cara sebagai berikut:

1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena- fenomena yang diselidiki.

2. Angket atau kuesioner adalah alat ukur yang berupa pertanyaan yang

dikembangkan berdasarkan indikator

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistic deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul

berupa nilai protest dan nilai posttest kemudian dibandingkan.

Membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan

apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest

dengan nilai posttest. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap

rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang

disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian, langkah-langkah analisis


data eksperimen dengan model eksperimen “Nonequivalent Control Group

Desain” adalah sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun

langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah

sebagai berikut.

a) Rata-rata (Mean)
n

x = i=1 𝑥𝑖
n

Keterangan :

𝑥 : rata rata
n
∑i=1 𝑥𝑖 : jumlah seluruh nilai data
n : jumlah (Arif Tiro, 2008)

b) Presentase (%) nilai rata-rata

𝑓x100 %
𝑃= n

Dimana :
P = Persentase (%)
n = Jumlah skor jawaban Responden
f = frekuensi yang dicari persentasenya
2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan uji-t. Adapun uji-t dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan softwere SPSS. Pesatnya perkembangan

penggunaan statistic didukung oleh softwere statistic yang mempermudah

pengolahan data. SPSS sebagai salah satu softwere statistic telah umum

digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data penelitian.

 Uji-t

Uji-t digunakan untuk menentukan apakah memiliki perbedaan

yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Contohnya, Uji-t dapat

digunakan untuk membandingkan minat belajar siswa sebelum

menggunakan media pembelajaran animasi dan setelah menggunakan

media pembelajaran animasi.

Dengan rumus :

Keterangan:

= rata-rata sampel
s= standar deviasi ( simpangan baku)
µo = rata-rata uji
n : banyak data

(Sumber: Sugiyono, 2016)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tinambung merupakan salah

satu SMP yang berada di Kabupaten Polewali Mandar beralamat di

jalan poros karama Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten

Polewali Mandar.

Meurut data laporan dari SMP Negeri 5 Tinambung mempunyai

identitas sebagai berikut :

a) Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Tinambung

b) Nomor Statistik 201192004066

c) Alamat Sekolah : Jalan poros karama Desa karama

d) Provinsi : SULBAR

e) Type Sekolah :B2

f) Email : smp5tinambung@gmail.com

g) Nilai Akreditasi :B

2. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan

karasteristik subjek penelitian sebelum dan sesudah pembelajaran IPA,

minat belajar siswa, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta respo

siswa terhadap pembelajaran IPA melalui penggunaan media


pembelajaran animasi dalam pembelajaran IPA siswa kelas VII B dan

VII C SMP Negeri 5 Tinambung.

Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media

pembelajaran animasi dalam pembelajaran pemanasaan global terhadap

minat belajar siswa kelas VII di SMPN 5 Tinambung Kabupaten

Polewali Mandar. Data yang disajikan dalam penelitian diperoleh dari

observasi dan angket siswa kelas VII B dan VII C.

a. Hasil olah data agket (Sebelum & Sesudah diberi perlakuan)

Berikut akan di uraikan hasil olah data dari setiap pernyataan

responden sebagai berikut:

Tabel 4.1 Statistik Angket Minat Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah

Descriptives

Statistic Std. Error

Pree Mean 18.29 .618


Test
95% Confidence Lower Bound 17.00
Interval for
Mean Upper Bound 19.57

5% Trimmed Mean 18.21

Median 18.00

Variance 8.014

Std. Deviation 2.831

Minimum 14

Maximum 24

Range 10
Interquartile Range 6

Skewness .249 .501

Kurtosis -.704 .972

1Po Mean 31.48 .616


st
Test 95% Confidence Lower Bound 30.19
Interval for Mean
Upper Bound 32.76

5% Trimmed Mean 31.53

Median 31.00

Variance 7.962

Std. Deviation 2.822

Minimum 27

Maximum 35

Range 8

Interquartile Range 5

Skewness -.231 .501

Kurtosis -1.189 .972

Dari tabel 4.1 di atas, hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 23

pada data sebelum perlakuan pada kelas eksperimen diperoleh jumlah sampel

yang valid yaitu 21 orang, mean 19,57 median 18,00 std. deviation 2,831,

range 10,

minimum 14, dan maximum 24.


Sedangkan setelah perlakuan pada kelas eksperimen diperoleh jumlah

sampel yang valid yaitu 21 orang, mean 32,76 median 31,00 std. deviation 2,822,

range 8, minimum 27, dan maximum 35.

b. Deskripsi hasil observasi

Lembar pengamatan ini di buat untuk memperoleh salah satu jenis

data pendukung. Instrument ini memuat petunjuk dan dua belas

indicator aktivitas siswa yang diamati. Pengamatan dilakukan dengan

cara observer mengamati aktivitas siswa. Untuk melihat aktivitas

belajar siswa selama penelitian berlangsung.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas belajar siswa


selama penelitian berlangsung.

Pertemuan/ Frekuensi

No Aktivitas
I II
Siswa siswa
1 Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 7 15

2 Siswa yang mencatat penjelasan guru 10 10


3 Siswa yang mengajukan pertanyaan 11 13
4 Siswa yang menjawab pertanyaan 10 12
5 Siswa yang meminta bimbingan guru 5 7
6 Siswa yang aktif membantu
10 12
temannya mengerjakan soal
Dari hasil observasi diatas menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama

siswa yang memperhatikan penjelasan guru hanya 7 orang, siswa yang mencatat

penjelasan guru 10 orang, siswa yang mengajukan pertanyaan 11 orang, siswa

yang menjawab pertanyaan 10 orang,siswa yang meminta bimbingan guru 5

orang, dan
siswa yang aktif membantu temanya mengerjakan soal hanya 10 orang dan

selebihnya siswa ada yang melamung saja tidak memperhatikan guru dan

beberapa siswa keluar masuk pada saat guru mengajar didalam kelas. Pada

pertemuan kedua siswa yang memperhatikan penjelasan guru 15 orang, siswa

yang mencatat penjelasan guru 10 orang, siswa yang mengajukan pertanyaan 12

orang, siswa yang menjawab pertanyaan 13 orang, siswa meminta bimbingan guru

7 orang dan siswa yang aktif membantu temannya mengerjakan soal 12 orang

sedikit ada peningkatan dari pertemuan pertama tetapi masih saja ada beberapa

siswa yang tidak memperhatikan pelajaran.

3. Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan data dari

variabel X (media animasi) dan variabel Y (minat belajar siswa) yang telah

diolah akan diuji normalitasnya menggunakan program SPSS dengan rumus

Kolmogorov-smirnov dan shapiro-Wilk. Uji normalitas data dilakukan untuk

mengetahui apakah data penelitian sudah memenuhi persyaratan penggunaan

statistic yang akan digunakan dalam pengujian. Utuk mengetahui normal atau

tidaknya adalah jika sig > 0.05 maka dikatan normal dan jika sig < 0,05 dapat

dikatakan tidak normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4.3 Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


Pree Test .163 21 .150 .946 21 .280

Post Test .195 21 .035 .897 21 .031

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, uji normalitas menggunakan rumus

Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Hasil dari uji normalitas diketahui

signifikan karena rumus Kolmogorov-Smirnov (sebelum) sig 0,150 dan Shapiro-

Wilk sig 0,280 sedangkan rumus Kolmogorov-Smirnov (sesudah) sig 0,035 dan

Shapiro-Wilk sig 0,031 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Histogram diatas menunjukan bahwa sebelum eksperimen dari nilai

minimum 14 sampai nilai maksimun 24 tidak memiliki peningkatan dengan mean

19,57.
Histogram diatas menunjukan bahwa sesudah eksperimen dari nilai

minimum 27,5 sampai nilai maksimun 35,0 memiliki peningkatan dengan mean

32,76.

b. Uji-t Sebelum dan Sesudah

Uji – t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

peningkatan sebelum dan sesudah perlakuan. Untuk melakukan

pengujian terhadap hipotesis maka harus focus pada nilai

signifikannya, jika nilai signifikannya > 0,05 maka H0 diterima

sebaliknya jika nilai signifikannya < 0,05 maka H0 ditolak dan

konsekuensinya bila H0 ditolak maka H1 diterima.

tabel 4.4 Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretes 18.29 21 2.831 .618

postes 31.48 21 2.822 .616


Tabel 4.5 Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper
t df Sig. (2-tailed)
Pair pretes – - -
3.723 .812 -14.885 -11.496 20 .000
1 postes 13.190 16.235

Tabel diatas menunjukan bahwa nilai 0,05 signifikan level karena selang

kepercayaan yang di kehendaki adalah 95 % maka signifikan levelnya adalah 100-

95 = 5 % (0,05). Dalam penelitian ini nilai signifikannya adalah 0.000 < 0,05

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. H1 menyatakan bahwa nilai rata-rata

sebelum diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata sesudah diberi perlakuan.

Maka kesimpulannya siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media animasi menunjukkan minat siswa lebih tinggi yaitu rata-rata

32,76 bila dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

metode ceramah yaitu rata-rata 19,57.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka

pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yaitu pembahasan hasil

analisis deskriptif dan pembahasan inferensial.

Hasil angket tentang media animasi yang diisi oleh siswa yang

ditemukan bahwa suasana di kelas menjadi lebih menyenangkan, lebih


akrab dengan teman-teman lainnya, membuat siswa lebih percaya diri dan

membuat siswa lebih bersemangat mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan hasil angket yang diperoleh menunjukan minat

belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media animasi, maka

diperoleh hasil angket sebelum penggunaan media dengan nilai rata-rata

yang valid yaitu 21 orang, mean 19,57 median 18,00 std. deviation 2,831,

range 10, minimum 14, dan maximum 24. Sedangkan setelah penggunaan

(post-test) pada kelas eksperimen diperoleh jumlah sampel yang valid

yaitu 21 orang, mean 32,76 median 31,00 std. deviation 2,822, range 8,

minimum 27, dan

maximum 35.

Dari hasil deskripsi data yang telah diuraikan tersebut bahwa hasil

aktivitas belajar siswa yang diadakan oleh peneliti pada pertemuan

pertama belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan

masih kurangnya minat belajar siswa terutama pada pelajaran IPA

mengenai materi pemanasan global. Dengan menggunakan media

pembelajaran animasi dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikolog siswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan ini belum

mencapai indikator kinerja yang sesuai dengan harapan dan akan

melanjutkan ke pertemuan kedua. Dari hasil deskripsi data yang telah


diuraikan bahwa ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, hasil belajar

yang diadakan oleh peneliti sudah mencapai hasil yang optimal.

Hal ini ditunjukkan dengan nampaknya minat belajar siswa dalam

menggunakan media animasi teutama dalam pembelajaran IPA mengenai

materi pemanasan global. Melihat minat belajar siswa kelas VII C yang

dicapai meningkat berarti semakin memperjelas adanya manfaat dari

penggunaan media animasi dalam pembelajaran IPA terutama materi

pemanasan global terjadi peningkatan.

Berdasarkan Uji-t bahwa nilai 0,05 signifikan level karena selang

kepercayaan yang di kehendaki adalah 95 % maka signifikan levelnya

adalah 100-95 = 5 % (0,05). Dalam penelitian ini nilai signifikannya

adalah

0.000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. H1 menyatakan bahwa

nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata sesudah diberi

perlakuan.

Setelah peneliti melaksanakan penelitian di SMPN 5 Tinambung

Kabupaten Polewali Mandar dengan menggunakan Uji-t dengan nilai

signifikan levelnya adalah 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1

diterima. H1 menyatakan bahwa nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan ≠

nilai rata- rata sesudah diberi perlakuan.

Penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

para ahli seperti Dalyono (2001:56-57) yaitu minat dapat timbul karena

daya tarik dari luar dan juga datang dari hati nurani. Minat yang besar

terhadap
sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau

memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Minat belajar yang besar

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Di sisi lain, menurut Winkel

(1984:30) yaitu perasaan senang akan menimbulkan minat belajar, yang

diperkuat lagi oleh sikap positif.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian relevan yang

dilakukan oleh Andhika Budi Setiawan dimana hasil belajar siswa yang

menggunakan media animasi lebih besar dari hasil belajar siswa yang

menggunakan media konvensional (papan tulis). Perbedaan hasil belajar

ditunjukkan dengan analisis hasil tes siswa yang diuji dengan rumus T-tes

dengan perolehan Pvalue (sig) 0,000 < 0,05.

Penelitian yang dilakukan oleh Liza Yunita menunjukkan bahwa

aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan media animasi pada

materi system pencernaan sangat berpengaruh, dengan jumlah nilai rata-

rata persentase di kelas eksperimen 85,62 dan di kelas control 80,31. Hasil

belajar siswa yang dibelajarkan dengan media animasi pada materi system

pencernaan berpengaruh nyata, dengan nilai menggunakan Uji-t yaitu t-

hitung ≥ dari t-tabel 3,50 ≥ 2,20.

Berdasarkan hasil analisis statistic inferensial, teori dan penelitian

relevan serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran di atas, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran

animasi terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Pemanasan Global
kelas VII di SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Hal

ini menunjukan pelaksanaan penelitian sesuai dengan yang direncanakan.

Namun, hal itu tidak terlepas dari adanya kendala yang dihadapi selama

proses penelitian berlangsung, salah satunya kurangnya sarana prasana

yang dimiliki sekolah.


BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka di

simpulkan bahwa, “Media Animasi berpengaruh terhadap minat belajar

IPA Pemanasan Global kelas VII SMP Negeri 5 Tinambung Kabupaten

Polewali Mandar. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata sebelum diberi

perlakuan yaitu 19.57, setelah menerapkan media animasi rata-rata nilai

meningkat yaitu 32,76 dengan jumlah sampel 21 orang dan menggunakan

perhitungan SPSS 23. Hasil uji-t dengan nilai signifikan 0,05, selang

kepercayaan dikehendaki adalah 95% maka signifikan levelnya adalah

100-95 = 5 % (0,05) dalam penelitian ini nilai signifikannya adalah 0,000

< 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima . H1 menyatakan bahwa nilai

rata-rata sebelum diberi perlakuan ≠ nilai rata-rata sesudah diberi

perlakuan.

B. SARAN

Berdasarka hasil penelitian yang diperoleh, maka dalam upaya

peningkatan minat belajar siswa dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Kepada pihak sekolah dalam proses proses belajar mengajar khususnya

pada mata pelajaran IPA itu sendiri agar pihak sekolah lebih

memperhatikan fasilitas sekolah seperti diperadakannya media

elektronik yang menunjang pembelajaran.


2. Diharapkan kepada guru agar lebih aktif dalam kegiatan proses belajar

mengajar dan guru diharapkan membuat media pembelajaran, agar

lebih memudahkan siswa dalam memahami pelajaran yang

disampaikan dengan bantuan media, termasuk media animasi.

3. Diharapkan kepada siswa agar mampu mengaplikasikan pengetahuan

yang diperoleh dari guru dan senantiasa meningkatkan pem,ahaman

untuk setiap pelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2002. Psikologi umum. Bandung: Mandar Maju

Ahmadi dan Supriyono. 1971. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustin, M. 2011. Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran. Bandung:

PT. Refika Aditama.

Ali. 1996. Teknik Penilaian Pendidikan. Renika Cipta : Jakarta.

Arif Tiro, 2008. Statistika Terapan, Andira Publisher, Makassar.

Arikunto. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo

Persada

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Bandung : Yrama Widya.

Dalyono. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Fleming,1987.ManfaatDanFungsi.[online].Tersedia:http://alasror.wordpress.com/

?s=MANFAAT+DAN+FUNGSI. (Diakses pada tanggal 09 juli 2019)

Gerlach, Ely 1971. Media pembelajaran.Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: PUBIB

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika


Hamalik, Oemar . 2011..Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara

Karwono dan Heni Mularsih. 2018. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan

Sumber Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nawawi, H. Hadari. 1983. Metode Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Tiara

Wacana

Robin dan Linda. 2001, Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis

dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan

video.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/10/juhaeri-Pengantar-

Multimedia-Untuk-Media-Pembelajaran.pdf (diakses pada tanggal 05

desember 2018)

Sadiman .2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Setiawan, budi Andhika. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Hasil

Belajar Rencana Anggaran Biaya Di Smk Negeri 3 Yogyakarta

https://www.scribd.com/doc/300283500/Andhika-Budi-Setiawan. (Diakses

pada tanggal 05 desember 2018)


Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta

Suheri, Agus. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran, Jurnal Media Teknologi,

Vol .2, No. 1. Cianjur: Universitas Surya kencana.

http://rangkumanpustaka.blogspot.com/2017/04/multimedia-pembelajaran

menurut-ahli.html.(diakses pada tanggal 23 Desember 2018)

Sukardi. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Suryabrata. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep

Dasar. Surabaya : Rosda.

Suyanto M.2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta.

Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan

Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Turban, dkk 2002, Aplikasi Multimedia Interaktif, Paradigma, Yogyakarta

Utami,D.2007. AnimasidalamPembelajaran.www.uny.ac.id/akademik/default.php

Winataputra. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas

Terbuka.
Wilman, Yunistia. 2016. Penggunaan Media Animasi Terhadap Aktivitas Dan

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Organ Pencernaan Manusia.

Http://Digilib.Unila.Ac.Id/25222/3/Skripsi%20tanpa%20bab%20pembaha

san.Pdf (diakses pada tanggal 09 Desember 2018)

Winkel, S. J. 1984. Psikologi pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.

Gramedia

Yunita, Liza. 2017. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Aktivitas

Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Di Smp 1

Darussalam.

file:///E:/kumpulan%20tugastugas/WAHIDA%20PROPOSAL/Skripsi%20

gabungan%20 (1).pdf (diakses pada tanggal 20 Desember 2018)


LAMPIRAN 1

RPP ( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN

Satuan : SMPN 5 TINAMBUNG


Pendidikan
Kelas/Semester : VII/2
Mata : IPA
Pelajaran
Topik : Pemanasan Global
Alokasi Waktu : 20 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.

Indikator:
1.1.1 Menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan lingkungan sekitarnya
sesuai dengan konsep ekosistem
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Indikator:
2.1.1 Menunjukkan perilaku disiplin, aktif, kerjasama, dan komunikasi yang
baik pada saat melaksanakan percobaan ekosistem
2.1 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan

Indikator:
2.2.1 Menunjukkan perilaku menghargai orang lain dalam melaporkan hasil
percobaan ekosistem
2.2.2 Mendiskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan
dampaknya bagi ekosistem
Indikator :
3.10.1 Menjelaskan konsep Pemanasan Global
3.10.2 Menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
3.10.3 Menjelaskan pengaruh pemanasan global terhadap ekosistem
3.10.4
Indikator :
4.13.1 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan
memberikan usulan tentang penanggulangan masalah.
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian pemanasan global
2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global
3. Menjelaskan pengaruh pemanasan global bagi lingkungan
4. Menjelaskan upaya untuk penanggulangan pemanasan global
D. Materi Pelajaran
1. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah indikasi naiknya suhu permukaan bumi secara global
terhadap suhu normal pada kurun waktu tertentu
Perubahan iklim global adalah perubahan unsur-unsur iklim secara global
terhadap iklim normal
Penyebab pemanasan global adalah gas-gas rumah kaca yaitu antara lain;
karbondioksida (CO2), metana (CH4), Nitroksida (N2O), Hidrofluorokarbon
(HFC), Perfluorokarbon (PFC), Sulfurheksafluorida (SF6), dll.
Penyebab pemanasan global yang paling besar adalah (CO2), (CH4), NO dari
pupuk dan CFC yang biasa digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan

E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery learning
3. Metode : diskusi
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Media animasi
2. Alat :Laptop, lcd
3. Sumber belajar : Buku Pegangan Peserta didik dan Sumber lain yang relevan
( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I : Penyajian Tugas Proyek (2 JP)

Tujuan esensial :
a). Peserta didik dapat menjelaskan konsep pemanasan global
b). Peserta didik dapat menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
c). Peserta didik memiliki ketrampilan berbicara di muka kelas melalui kegiatan
presentasi hasil proyek “ Bagaimana Pemanasan global
Mempengaruhi Ekosistem?”

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN  Guru mengkondisikan siswa 20 menit
 Guru bertanya kepada siswa mengenai
kegiatan/aktivitas siswa sebelum masuk ke KBM
dengan memperlihatkan gambar suatu kawasan “
apa yang kamu ketahui tentang pemanasan global
?”
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
setelah belajar tentanginteraksi makhluk hidup
dengan lingkungannya.

KEGIATAN INTI  Guru menanyakan tentang konsep pemanasan 50 menit


global
 Guru mengingatkan tugas yang telah diberikan pada
pertemuan yang lalu
 Guru mencek tugas yaitu mempelajari
LKS tentang pemanasan global
 Siswa dikelompokkan secara heterogen
dan mendiskusikan hasil observasi terhadap
lingkungan tentang pemanasan global
 Guru memberikan penjelasan tentang langkah dan
teknik melakukan observasi terhadap
lingkungan tentang pemanasan globa
 Diskusi kelompok mengenai
hasil observasidan menjawab pertanyaan dalam LKS
 Presentasi hasil percobaan oleh wakil kelompok
 Diskusi kelas untuk menanamkan konsep
pemanasan global melalui hasil observasi
 Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang
konsep pemanasan global dengan bantuan bahan
tayang konsep pemanasan global
 Diskusi penanaman konsep pemanasan
global dalam kehidupan sehari-hari

PENUTUP  Siswa mengumpulkan laporan observasi dan hasil 1


diskusi kelompok
 Siswa mengerjakan kuis secara individu
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi
 Pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya

Alat, Bahan dan Media :


Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Bagaimana Pemanasan Global Mempengaruhi
Ekosistem?”
Media : poster/gambar kampanye pemanasan global
Sumber Belajar :
a). Buku Pegangan Peserta didik
b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)

Pertemuan II : Review dan Presentasi Tugas Kelompok ( 1 JP)


Tujuan esensial :
Terukurnya kompetensi peserta didik untuk topik ini
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN Persiapan review dan presentasi 20 menit

KEGIATAN INTI Tes dan presentasi 50 menit

PENUTUP Refleksi 21 1
Alat, Bahan dan Media :
Alat ,Bahan dan Media sesuai kegiatan tes dan presentasi
Sumber Belajar :
a). Buku Pegangan Peserta didik
b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan
Portofolio Panduan Penyusunan Portofolio
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Satuan : SMPN 5 TINAMBUNG
Pendidikan
Kelas/Semester : VII/2
Mata : IPA
Pelajaran
Topik : Pemanasan Global
Alokasi Waktu : 20 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.

Indikator:
1.1.2 Menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan lingkungan sekitarnya sesuai
dengan konsep ekosistem
4.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

Indikator:
2.1.2 Menunjukkan perilaku disiplin, aktif, kerjasama, dan komunikasi yang baik
pada saat melaksanakan percobaan ekosistem
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan

Indikator:
2.2.3 Menunjukkan perilaku menghargai orang lain dalam melaporkan hasil
percobaan ekosistem
2.2.4 Mendiskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan
dampaknya bagi ekosistem
Indikator :
3.10.5 Menjelaskan konsep Pemanasan Global
3.10.6 Menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
3.10.7 Menjelaskan pengaruh pemanasan global terhadap ekosistem
3.10.8
Indikator :
4.13.2 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan
memberikan usulan tentang penanggulangan masalah.

C. Tujuan
5. Menjelaskan pengertian pemanasan global
6. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global
7. Menjelaskan pengaruh pemanasan global bagi lingkungan
8. Menjelaskan upaya untuk penanggulangan pemanasan global
D. Materi Pelajaran
1. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah indikasi naiknya suhu permukaan bumi secara global
terhadap suhu normal pada kurun waktu tertentu
Perubahan iklim global adalah perubahan unsur-unsur iklim secara global
terhadap iklim normal
Penyebab pemanasan global adalah gas-gas rumah kaca yaitu antara lain;
karbondioksida (CO2), metana (CH4), Nitroksida (N2O), Hidrofluorokarbon
(HFC), Perfluorokarbon (PFC), Sulfurheksafluorida (SF6), dll.
Penyebab pemanasan global yang paling besar adalah (CO2), (CH4), NO dari
pupuk dan CFC yang biasa digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan

E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Model : Discovery learning
6. Metode : diskusi
F. Media, dan Sumber Pembelajaran
4. Media : poster/ gambar kampanye pemanasan global.
5. Sumber belajar : Buku Pegangan Peserta didik dan Sumber lain yang relevan
( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I : Penyajian Tugas Proyek (2 JP)

Tujuan esensial :
a). Peserta didik dapat menjelaskan konsep pemanasan global
b). Peserta didik dapat menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
c). Peserta didik memiliki ketrampilan berbicara di muka kelas melalui kegiatan
presentasi hasil proyek “ Bagaimana Pemanasan global
Mempengaruhi Ekosistem?”

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
PENDAHULUAN  Guru mengkondisikan siswa 20 menit
 Guru bertanya kepada siswa mengenai
kegiatan/aktivitas siswa sebelum masuk ke KBM
dengan memperlihatkan gambar suatu kawasan “
apa yang kamu
ketahui tentang pemanasan global ?”
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
setelah belajar tentanginteraksi makhluk hidup
dengan lingkungannya.

KEGIATAN INTI  Guru menanyakan tentang konsep pemanasan 50 menit


global
 Guru mengingatkan tugas yang telah
diberikan pada pertemuan yang lalu
 Guru mencek tugas yaitu mempelajari
LKS tentang pemanasan global
 Siswa dikelompokkan secara heterogen
dan mendiskusikan hasil observasi terhadap
lingkungan tentang pemanasan global
 Guru memberikan penjelasan tentang
langkah dan teknik melakukan observasi
terhadap lingkungan tentang pemanasan
globa
 Diskusi kelompok mengenai
hasil observasidan menjawab pertanyaan dalam
LKS
 Presentasi hasil percobaan oleh wakil kelompok
 Diskusi kelas untuk menanamkan konsep
pemanasan global melalui hasil observasi
 Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi
tentang konsep pemanasan global dengan
bantuan bahan tayang konsep pemanasan global
 Diskusi penanaman konsep pemanasan
global dalam kehidupan sehari-hari
PENUTUP  Siswa mengumpulkan laporan observasi dan hasil 1
diskusi kelompok
 Siswa mengerjakan kuis secara individu
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi
 Pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya

Alat, Bahan dan Media :


Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Bagaimana Pemanasan Global Mempengaruhi
Ekosistem?”
Media : poster/gambar kampanye pemanasan global
Sumber Belajar :
a). Buku Pegangan Peserta didik
b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)

Pertemuan II : Review dan Presentasi Tugas Kelompok ( 1 JP)


Tujuan esensial :
Terukurnya kompetensi peserta didik untuk topik ini
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN Persiapan review dan presentasi 20 menit

KEGIATAN INTI Tes dan presentasi 50 menit

PENUTUP Refleksi 21 1
Alat, Bahan dan Media :
Alat ,Bahan dan Media sesuai kegiatan tes dan presentasi

Sumber Belajar :
a). Buku Pegangan Peserta didik
b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan
Portofolio Panduan Penyusunan Portofolio
LAMPIRAN 2

Story Board
NO Visual Keterangan Audio

1 - Pada background Instrument


utama terdapat
judul pemanasan
global

2 Pada gambar kedua Instrument


terdapat animasi
penyebab terjadinya
pemanasan global

3 Instrument
Pada gambar ke tiga
terdapat Animasi
peningkatan jumlah
penduduk

4 Gambar keempat
terdapat animasi
tentang pembakaran
hutan secara liar
5 Gambar kelima Instrument
terdapat animasi
tentang upaya
penanggulangan
pemanasan global

6 Gambar ke lima Instrument


animasi tentang
mengajak kita agar
ikut mendukung dan
turut serta pada
kegiatan penghijauan
menggunakan energy
terbarukan
6 Gambar keenam
terdapat animasi
tentang meningkatnya
permukaan air laut

7 Gambar ke tujuh
terdapat animasi
tentang cuaca dan
iklim menjadi tidak
teratur
8 Gambar ke delapan
terdapat animasi
tentang beberapa
spesies hewan
menjadi punah

9 Gambar ke Sembilan -
terdapat materi
tentang solusi
pemanasan global

10 Gambar ke sepuluh Instrument kevin


animasi tentang solusi macleo-carefree
pemanasan global
salah satunya
menggunakan
kendaraan ramah
lingkungan
LAMPIRAN 3

Lembar Angket
ANGKET PENELITIAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : NURANI

Kelas :VII C

No. Absen 23

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Isilah identitas reponden yang telah disediakan.

2. Bacalah pertanyaan dengan seksama dan jawablah dengan

sebenarnya tanpa terpengaruh hal-hal lain.

3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia

sesuai dengan item jawaban sebai berikut:

S : Selalu KK : Kadang-kadang

TP : Tidak pernah P : Pernah

Jawaban
No Pertanyaan Total
KK S P TP
1 Apakah anda selalu dapat menerima
mata pelajaran IPA materi pemanasan
global dengan menggunakan media √ 2
konvensional ?
2 Apakah anda selalu mempunyai rasa
ingin tahu dalam setiap pembelajaran
IPA materi pemanasan global dengan √ 2
menggunakan media konvensional?

3 Apakah anda bisa merespon tentang


pelajaran IPA materi pemanasan global
dengan menggunakan media √ 2
konvensional?
4 Dengan adanya media konvensional
apakah anda selalu semangat untuk
√ 1
belajar IPA materi pemanasan global?

5 Dengan adanya media konvensional


apakah anda selalu tertarik dalam
mengikuti pelajaran IPA materi √ 1
pemanasan global?
6 Apakah anda selalu antusias untuk
menguasai pelajaran IPA pemanasan
global dalam menggunakan media √ 3
konvensional?
7 Apakah anda selalu memperhatikan
guru saat pelajaran IPA materi
pemanasan global dalam menggunakan √ 1
media konvensional?
8 Apakah anda berpartisipasi saat
pelajaran IPA materi pemanasan global
√ 2
dalam menggunakan media
konvensional?
9 Apakah anda memahami mata
pelajaran IPA materi materi pemanasan
global dengan menggunakan media √ 2
konvensional?
10 Apakah anda selalu berminat
mengerjakan tugas IPA materi
pemanasan global saat menggunakan √ 3
media konvensional yang diberikan
Bapak/Ibu guru?
Jumlah 19
Data Angket Tanpa Media Animasi

No Pernyataan Variabel
Jumlah
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 1 3 1 1 1 3 2 1 1
16

2 4 4 4 1 1 2 1 3 3 1
24

3 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1
15

4 2 1 3 1 1 1 3 2 3 1
18

5 4 1 1 1 1 1 3 3 3 3
21

6 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1
14

7 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1
14

8 2 2 2 1 1 3 1 2 2 3
19

9 4 1 2 2 1 2 2 2 1 1
18

10 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1
15

11 2 2 2 1 1 1 1 3 3 3
19

12 2 3 4 3 1 3 1 2 1 1
21

13 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2
19

14 4 1 1 1 1 3 3 3 3 3
23
15 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3
17

16 4 2 2 1 1 2 3 1 1 3
20

17 4 3 1 1 1 1 1 3 3 3
21

18 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2
17

19 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1
15

20 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1
15

21 2 3 1 1 3 3 1 3 2 1
20

Jumlah
381
53 35 41 24 25 45 33 49 39 37
ANGKET PENELITIAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : SOFYAN ADE PUTRA

Kelas :VII C

No. Absen 15

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Isilah identitas reponden yang telah disediakan.

2. Bacalah pertanyaan dengan seksama dan jawablah dengan

sebenarnya tanpa terpengaruh hal-hal lain.

3. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia

sesuai dengan item jawaban sebai berikut:

S : Selalu KK : Kadang-kadang

TP : Tidak pernah P : Pernah

Jawaban
No Pertanyaan Total
KK S P TP
1 Apakah anda selalu dapat menerima
mata pelajaran IPA materi pemanasan
global dengan menggunakan media √ 3
animasi ?
2 Apakah anda selalu mempunyai rasa
ingin tahu dalam setiap pembelajaran
IPA materi pemanasan global dengan √ 2
menggunakan media animasi?

3 Apakah anda bisa merespon tentang


pelajaran IPA materi pemanasan
global dengan menggunakan media √ 1
animasi?
4 Dengan adanya media animasi apakah
anda selalu semangat untuk belajar
√ 2
IPA materi pemanasan global?

5 Dengan adanya media animasi apakah


anda selalu tertarik dalam mengikuti
pelajaran IPA materi pemanasan √ 4
global?
6 Apakah anda selalu antusias untuk
menguasai pelajaran IPA pemanasan
global dalam menggunakan media √ 2
animasi?
7 Apakah anda selalu memperhatikan
guru saat pelajaran IPA materi
pemanasan global dalam √ 4
menggunakan media animasi?
8 Apakah anda berpartisipasi saat
pelajaran IPA materi pemanasan
√ 3
global dalam menggunakan media
animasi?
9 Apakah anda memahami mata
pelajaran IPA materi materi
pemanasan global dengan √ 4
menggunakan media animasi?
10 Apakah anda selalu berminat
mengerjakan tugas IPA materi
pemanasan global saat menggunakan √ 4
media animasi yang diberikan
Bapak/Ibu guru?
Jumlah 29
Data Angket Menggunakan Media Animasi

No Pernyataan Variabel
Jumlah
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 3 3 4 4 4 4 2 2 2
29

2 3 4 2 2 4 4 4 2 3 2
30

3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4
31

4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4
35

5 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4
34

6 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2
31

7 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2
31

8 2 1 2 4 4 2 4 2 2 4
27

9 3 4 2 4 4 4 2 3 2 4
32

10 1 3 3 4 4 1 2 4 4 2
28

11 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
35

12 3 2 4 4 2 2 4 2 3 4
30

13 3 2 1 2 4 2 4 3 4 4
29
14 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4
34

15 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4
34

16 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
35

17 3 4 3 4 4 2 4 2 3 2
31

18 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
35

19 3 4 3 4 4 2 4 2 3 4
33

20 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2
27

21 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2
31

Jumlah 57 73 63 80 80 54 77 51 65 68 662
Daftar Skor Angket Minat Belajar Siswa Pretest dan Postest

No Nama Pretest Postest

1 Jefri 18 29

2 Febrianti 24 30

3 Nurani 19 31

4 Sabrina 21 35

5 Ardiansyah Saputra 15 34

6 Padil 15 31

7 Ferdiansyah 20 31

8 ST Subria 15 27

9 Safira 18 32

10 Nuraeni 15 28

11 Nurmadina 19 35

12 Raoda 21 30

13 Sofyan Ade Putra 23 29


14 Rahmani 17 34

15 Nurul Mawaddah 20 34

16 Linda Puspita Sari 15 35

17 Huldia 19 31

18 Atila Muhrani 17 35

19 Ummi Syamsuddin 15 33

20 Ridwan Arham 15 27

21 Ahmad Mewansah 20 31
LAMPIRAN 4

Lembar observasi
Pedoman observasi siswa

Sekolah/kelas : SMP Negeri 5 Tinambung

Hari/tanggal : 13 Mei 2019

Nama guru : Nurlaila S.Pd

Nama observer : Wahida Bisri

Tujuan

1. Merekam data berapa banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
2. Merekam data kuantitas aktivitas belajar

siswa Petunjuk :

1. Observer harus berada oada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran


tetapi dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa
2. Observer harus teliti dalam memantau setiap kegiatan yang
dilakukan siswa.

Pertemuan/
Frekuensi
No Aktivitas
I II
Siswa siswa
1 Siswa yang memperhatikan penjelasan
guru
2 Siswa yang mencatat penjelasan guru
3 Siswa yang mengajukan pertanyaan
4 Siswa yang menjawab pertanyaan
5 Siswa yang meminta bimbingan guru
6 Siswa yang aktif membantu temannya
mengerjakan soal

Polewali Mandar

(Observer)
Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Pertemuan/ Frekuensi

No Aktivitas I II

Siswa siswa

1 Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 7 15

2 Siswa yang mencatat penjelasan guru 10 10

3 Siswa yang mengajukan pertanyaan 11 13

4 Siswa yang menjawab pertanyaan 10 12

5 Siswa yang meminta bimbingan guru 5 7

6 Siswa yang aktif membantu temannya


10 12
mengerjakan soal
LAMPIRAN 5

Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi kegiatan
Pemberian perlakuan yaitu menggunakan media animasi
Pengisian angket
Foto bersama siswa dengan guru
LAMPIRAN 6

SPSS 23
Statistik Angket Minat Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah
Descriptives

Statistic Std. Error

Pree Mean 18.29 .618

Test
95% Lower 17.00

Confidenc
Bound Upper
e Interval 19.57
for Mean Bound

5% Trimmed Mean 18.21

Median 18.00

Variance 8.014

Std. Deviation 2.831

Minimum 14

Maximum 24

Range 10

Interquartile Range 6

Skewness .249 .501


Kurtosis -.704 .972

1Post Mean 31.48 .616

Test
95% Lower Bound 30.19

Confidenc
Upper Bound
e Interval 32.76
for Mean

5% Trimmed Mean 31.53

Median 31.00

Variance 7.962

Std. Deviation 2.822

Minimum 27

Maximum 35

Range 8

Interquartile Range 5

Skewness -.231 .501

Kurtosis -1.189 .972


Tabel 4.3 Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

.163 21 .150 .946 21 .280

.195 21 .035 .897 21 .031


tabel 4.4 Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretes 18.29 21 2.831 .618

postes
31.48 21 2.822 .616
Tabel 4.5 Paired Samples Test

Paired Differences

95%
Confidence
Interval of the
Std. Std. Difference Sig. (2-
Mean Deviation Error Lower Upper t df tailed)
Mean
Pai pretes – - -
r 1 postes 13.19 3.723 .812 -14.885 -11.496 16.23 20 .000
0 5
RIWAYAT HIDUP
Wahida Bisri. Dilahirkan di Manjopai Kabupaten Polewali

Mandar pada tanggal 17 Januari 1997, dari pasangan

Ayahanda Bisri dan Ibunda Sumarni. Penulis masuk sekolah

dasar pada tahun 2003 di SDN 052 Inpres Jemarang

Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar dan

tamat tahun

2009. Kemudian masuk SMP tahun 2009 di SMP Negeri 5 Tinambung dan tamat

pada tahun 2012. Pada tahun yang sama (2012) penulis melanjutkan pendidikan di

SMA Negeri 1 Tinambung dan tamat pada tahun 2015. Setelah itu penulis

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 2015 penulis

masuk ke perguruan tinggi dan melanjutkan Strata 1 (S1) di Universitas

Muhammadiyah Makassar dan masuk di jurusan Teknologi Pendidikan dan

selesai tahun 2019. Pengalaman organisasi yang pernah diikuti yaitu bergabung di

Organisasi daerah pusat polewali mandar (KPM-PM) selama satu periode dan

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) selama dua periode dari 2015-2017 .

Anda mungkin juga menyukai