Anda di halaman 1dari 90

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA


KELAS VII DI MTS MA’ARIF BANYORANG
KABUPATEN BANTAENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Nurul Janna

NIM. 105 31 2252 15

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020

i
ii
iii
iv
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

‫اَ حْلَ حم ُد َهّلِلَ َعلَى ُك َل َحال‬


(Segala puji bagi Allah atas setiap keadaan)

Kupersembahkan skripsi ini

Kepada kedua orang tua dan kedua saudara saya,

Serta orang-orang terdekat yang senantiasa

Mendukung dan memberi motivasi

vi
ABSTRAK

Nurul Janna. 2019. ”Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap


Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII Di MTs. Ma’arif Banyorang
Kabupaten Bantaeng”. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh
Andi Sukri Syamsuri dan Akram.
Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar
terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang
Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini adalah penelitian jenis One Group Pretest
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Ma’arif
Banyorang Kabupaten Bantaeng dengan jumlah 57 orang. Sampel dalam
penelitian ini siswa kelas VII sebanyak 14 orang. Untuk mendapat data yang
akurat dalam penelitian ini, digunakan soal sebagai instrumen penelitian.
Keberhasilan proses pembelajaran ditinjau dari aspek ketercapaian
ketunasan belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aspek di atas terpenuhi.
Teknih pengumpulan data yang digunakan, yaitu : tes (pretest dan postest).
Hasil analisis statistik deskriptif yang diperoleh bahwa ada pengaruh dalam
penggunaan media gambar terhadap kemampuan menulis puisi siswa positif.
Kemampuan menulis siswa dengan menggunakan media gambar menunjukkan
hasil lebih baik dari sebelum menggunakan media gambar. Hasil analisis statistik
inferensial dengan menggunakan rumus uji-t, dapat diketahui bahwa nilai
t hitung sebesar 6,10. Dengan frekuensi (dk) sebesar 14 – 1 = 13, pada taraf
signifikan 5% diperoleh t tabel = 2,16. Oelh karena itu t hitung > t tabel pada taraf
signifikan 0,05, maka (h0 ) ditolak dan (h1 ) diterima yang berarti bahwa ada
pengaruh dalam menerapkan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi.
Hal ini dibuktikan bahwa ada pengaruh dalam penggunaan media gambar
terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas vII MTs. Ma’arif Banyorang
Kabupaten Bantaeng.

Kata Kunci : Keterampilan Menulis, Gambar

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, demikianlah kata untuk

mewakili atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis masih diberi

kesehatan dan kesempatan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Shalawat dan

salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang

telah menyinari dunia ini dengan cahaya Islam.

Penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada

keterlibatan pihak yang dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada kedua orang tua saya bapak Drs. Baharuddin dan Ibu

St. Safiah yang selama ini merawat dan mendidik saya juga kepada kedua kakak

saya yang selalu memberi motivasi, semangat dan membuka wawasan berpikir

dalam memecahkan masalah pada penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada

Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Dr. H. Muhammad Nawir, M.Pd. Ketua Jurusan Teknologi

Pendidikan. Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum dan Akram, S.Pd., M.Pd selaku

viii
pembimbing yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis sehingga skripsi selesai dengan baik. Dosen dan staf

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Ucapan teima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

kepala sekolah Dra. Hj. St. Nurliah, guru, dan staf MTs. Ma’arif Banyorang

kabupaten Bantaeng atas izinnya untuk melaksanakan penelitian di sekolah.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman Teknologi

Pendidikan khususnya kelas C 2015. Terima kasih kepada teman-teman Paraikatte

Grup yang senantiasa menemani saya selama kurang lebih 10 tahun. Terima kasih

kepada Harfika dan Junia yang senantiasa berbagi suka duka selama penyusunan

skripsi ini, dan yang paling terakhir Terima kasih kepada mereka yang selalu

menanyakan kapan saya wisuda.

Akhirul qalam, segalanya penulis kembalikan kepada Allah Subhana Wa

ta’ala sebagai konseksuensi penghambaan secara totalitas semata-mata kepada-

Nya. Semga keikhlasan dan bantuan yang diberikan walau sekecil apapun semoga

memperoleh balasan di sisi-Nya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Februari 2020

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan .................................................................................................. 5
D. Manfaat ................................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7
1. Penelitian Relevan .......................................................................... 7
2. Pengertian Media Pembelajaran ..................................................... 8
3. Media Gambar ................................................................................ 11

x
4. Hakikat Keterampilan Menulis ...................................................... 13
5. Hakikat Puisi .................................................................................. 16
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 19
C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 22


B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 24
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 26
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 27
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 27
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 32


B. Pembahasan ......................................................................................... 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 44
B. Saran .................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

LAMPIRAN ................................................................................................... 48

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 76

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Desain Penelitian ......................................................................................... 23

3.2. Data Populasi Siswa MTs. Ma’arif Banyorang ........................................... 25

3.3. Data Sampel ................................................................................................ 26

3.4 Skor Kemampuan Menulis Puisi .................................................................. 29

4.1 Deskripsi Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Kelas VII MTs.

Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng Sebelum diberikan Perlakuan

(Pretest) ......................................................................................................... 32

4.2 Distribusi dan Psersentase Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi

Kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng Sebelum Diberi

Perlakuan (Pretest) ...................................................................................... 33

4.3 Deskripsi Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Kelas VII MTs. Ma’arif

Banyorang Kabupaten Bantaeng Sebelum Perlakuan (Pretest) .................. 34

4.4 Deskripsi Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII

MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng Setelah Diberikan Perlakuan

(Postest) ...................................................................................................... 35

4.5 Distibusi dan Persentase Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi

Siswa Kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Sesudah Perlakuan (Postest) ... 36

4.6 Deskripsi Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Kelas VII MTs. Ma’arif

xii
Banyorang Kabupaten Bantaeng Setelah Perlakuan (Postest) .................... 36

4.7 Distribusi Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa ...................... 37

4.8 Distribusi dan Persentase Perbedaan Skor Hasil Penilaian Kemampuan

Menulis Puisi .............................................................................................. 38

4.9 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Kemampuan Menulis Puisi

Siswa ........................................................................................................... 39

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Bagan Kerangka Pikir ................................................................................. 21

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia dan merupakan unsur yang

sangat penting dalam menunjang kemajuan suatu bangsa. Undang-undang nomor

20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar dalam suatu lingkungan belajar. Perubahan dan kemajuan dalam dunia

pendidikan juga ditentukan oleh perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi. Seiring dengan perkembangan tersebut metode pembelajaran juga

banyak dikembangkan, baik metode pembelajaran personal, dengan media, atau

proses pembelajaran itu sendiri. Kolaborasi antara keduanya, antara pembelajaran

dengan penggunaan teknologi akan memberikan hasil yang lebih baik.

Kurikulum merupakan sumber dalam proses pendidikan. Pemerintah

melalui Departemen Pendidikan Nasional telah memberlakukan Kurikulum 2013

pada setiap jenjang pendidikan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia mulai

tahun 2013. Salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 adalah

MTs Ma’arif Banyorang. Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar

pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar. Selain itu, kurikulum

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

1
2

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi yang harus

diciptakan melalui kegiatan penyampaian dan saling tukar informasi antara

pendidik dan peserta didik tentang materi pembelajaran. Proses saling tukar

informasi tersebut tidak secara monoton dilakukan dari pendidik ke peserta didik

atau sebaliknya peserta didik ke pendidik.

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat komponen

keterampilanyang terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran

BahasaIndonesia diarahkan untuk dapat meningkatkan kemampuan peserta didik

agarmampu berkomunikasi dengan baik dan benar, komunikasi yang dilakukan

berupasecara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil

karya kesastraan.

Kegiatan menulis merupakan sebuah kegiatan yang dapat menggali

pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal apa saja yang akan

ditulis, dan menuliskannya sehingga pembaca akan mudah memahaminya dengan

jelas. Kegiatan menulis pada dasarnya bukan hanya untuk melahirkan sebuah

pemikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide,

pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh

karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu

dipelajari, tetapi justru dikuasai.

Melalui kegiatan menulis, peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan

apresiasinya terhadap suatu karya sastra. Pengajaran sastra dikembangkan dalam

kompetensi dasar yaitu peserta didik mampu mengapresiasi dan berekspresi sastra

melalui kegiatan mendengarkan, menonton, membaca dan melisankan hasil sastra


3

berupa dongeng, puisi dan drama pendek, serta menuliskan pengalaman

dalambentuk cerita dan puisi. Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai

danmenuntut peserta didik untuk terampil dalam menulis sastra.

Banyak sekalimanfaat yang dipetik dari menulis, diantaranya dalam hal

peningkatan kecerdasan,pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,

penumbuhan keberanian, danpendorong kemauan dan kemampuan

mengumpulkan informasi. Hal tersebuttentunya menjadi masalah dalam kegiatan

pembelajaran sastra di sekolah. Olehsebab itu, pembelajaran sastra perlu

mendapat perhatian, karena dapat membantupeserta didik dalam mengembangkan

tingkat kreativitas serta bakat dan minat peserta didik dalam pembelajaran sastra.

Pembelajaran sastra tentu banyak jenisnya, namundalam penelitian ini peneliti

memfokuskan kepada pembelajaran menulis sastrakhusunya puisi.

Melihat kemajuan teknologi sekarang, sudah banyak disediakan media

pembelajaran baik online maupun offline sehingga akan lebih bermanfaat jika

dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas demi tercapainya tujuan

untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Akan tetapi peserta didik

sekarang lebih condong memakai teknologi atau internet secara berlebihan,

terlebih lagi jika peserta didik mendapat tugas, mereka secara spontan

mengerjakan tugas tersebut dengan internet tanpa memikirkannya terlebih dahulu

termasuk pada tugas menulis puisi. Sehingga pada pembelajaran puisi peserta

didik lebih memilih menduplikat karya-karya sastra yang terdapat pada internet

daripada membuat karya sastra mereka sendiri.


4

Pembelajaran menulis puisi telah dilaksanakan di MTs. Ma’arif Banyorang

dengan baik. Namun, hasil belajar siswa masih di bawah KKM yaitu Kriteria

Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah sebesar 75. Dari 25

peserta didik terdapat 20 orang yang memperoleh nilai di atas nilai KKM dan

terdapat 5 orang yang memperoleh nilai di bawah nilai KKM.

Selama ini yang menjadi penyebab peserta didik kurang terampil dan

berminatdalam menulis puisi adalah dikarenakan peserta didik tersebut masih

merasa kesulitanuntuk menuangkan ide atau gagasan dalam menulis puisi,

hambatan lain yangdialami peserta didik dalam pembelajaran menulis puisi adalah

peserta didik kurang termotivasidalam pembelajaran menulis puisi. Adapun

pemanfaatan media yang digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran

kurang bervariasi, pendidik masih menggunakanmodel pembelajaran

konvensional dalam pembelajarannya, sehingga membuat peserta didik menjadi

pasif, jenuh, dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, peserta didik

membutuhkan adanya rangsangan atau stimulus yang diberikan oleh pendidik

sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam mengemukakan pendapat,

ide/gagasannya. Dalam proses pembelajaran menulis puisi tentunya peserta didik

perludibimbing dan dilatih untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada

peserta didik.

Salah satu cara yang dapat digunakan pendidik untuk memudahkan peserta

didik dalam menulis puisi, yaitu dengan memberikan stimulus. Stimulus yang

dapat digunakan pendidik, yakni dengan menggunakan media pembelajaran


5

sebagai saluran yang dapat memberikan stimulus untuk berkomunikasi. Media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam menulis puisi adalah dengan

menggunakan media gambar. Penggunaan media gambar tentunya akan

memudahkan peserta didik dalam menemukan ide atau gagasan ke dalam

penulisan puisi, jika dibandingkan tanpa adanya media. Media gambar yang akan

diperlihatkan terdiri dari beberapa gambar yang tentunya gambar-gambar tersebut

tidak jauh dari realitas kehidupan peserta didik. Jadi dengan penggunaan media

gambar dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam

menemukan ide/gagasannya. Peneliti berasumsi bahwa media gambar akan lebih

memudahkan peserta didik memiliki keterampilan dalam menulis puisi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah pengaruh

penggunaanmedia gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas

VII di MTs. Ma’arif Banyorang?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh

penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada

siswakelas VII di MTs Ma’arif Banyorang.


6

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

pengembangan ilmu pengetahuan kedepannya. Selain itu dapat memberikan

manfaat bagi :

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

dijadikan sebagai referensi pengembangan media pembelajaran yang bisa

berguna dalam proses pembelajaran di MTs. Ma’arif Banyorang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran, selain itu juga dapat merangsang siswa agar lebih aktif saat

proses pembelajaran.

b. Bagi Guru

Dapat memberikan variasi media pembelajaran untuk proses belajar

mengajar. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan

media pembelajaran.

c. Bagi Lembaga

Mampu meningkatkan kualitas belajar di dalam kelas, dengan

memanfaatkan media pembelajaran. Menambah variasi media pembelajaran

inovatif yang mampu merangsang siswa agar aktif dalam pembelajaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Relevan

a. Penelitian dari Nurmaya Sari (2018)yang berjudul “Kemampuan

Menulis Puisi Berdasarkan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Tinggimoncong Kabupaten Gowa”. Penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan kemampuan menulis puisi berdasarkan media

gambar kelas VIII SMP Negeri 1 Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

b. Penelitian dari Nurul Husna Siregar (2013) yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Gambar Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa

Kelas VII SMP Swasta Setia Budi Binjai”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap kemampuan

menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Swasta Setia Budi Binjai.

c. Penelitian dari Rina Ayu Sih Handayani (2015) yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar

Siswa Kelas III SD Negeri Wonosari IV”. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan

media gambar pada siswa kelas III SD Negeri Wonosari IV.

7
8

B. Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Arsyad (2004:4)

menyimpulkan bahwa “media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan

pesan-pesan pengajaran.” Media merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

pendidikan di sekolah. Melalui media guru akan lebih mudah dalam

menyampaikan materi dan siswa akan lebih terbantu dalam belajar. Daryanto

(2010)mengutif dari criticos bahwa media merupakan salah satu komponen

komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Adanya media dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seorang dalam

upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan

memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua

pihak yaitu siswa sebagai pelajar dan guru sebagai fasilitator.

Dalam pembelajaran diperlukan komunikasi yang baik antara pengajar dan

pelajar, maka diperlukan media pembelajaran, Azhar (2014 : 5)menyimpulkan

bahwa “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan

menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga terciptanya lingkungan

belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
9

efisien dan efektif.” Heinich yang dikutip oleh Azhar mengemukakan pula bahwa,

media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan atau informasi

bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran antara

sumber dan penerima.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sarana

penyampaian pesan pembelajaran yang terkait dengan model pembelajaran

langsung yaitu dengan cara guru berperan sebagai penyampai informasi. Sehingga

dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat berlangsung secara efektif

dan efisien.

a. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran adalah sebagai sarana penghubung atau

komunikasi dalam menyampaikan pelajaran yang akan diterima oleh siswa dari

guru. Yudhi mengungkapkan ”fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai

sumber belajar” . Hal lain dikemukakan oleh Arsyad “fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru”. Hal yang

serupa dikatakan oleh Sudjana ” fungsi media sebagai alat bantu mengajar ada

dalam komponen metodologi pengajaran, sebagai salah satu lingkungan belajar

yang diatur oleh guru”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media tentunya

dapat dijadikan sebagai sumber belajar, metodologi pengajaran, dan sarana bagi

siswa untuk mendapatkan stimulus dari media yang disediakan oleh guru. Dengan

demikian, siswa dapat dengan mudah untuk menuangkan atau mengapresiasikan


10

ide/gagasannya kedalam tulisan. Oleh sebab itu, keberadaan media sangat

diperlukan dalam proses pembelajaran.

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran ada

berbagai jenis. Mulai dari media yang sederhana hingga media yang kompleks,

rumit dan mahal. Yudi Munadi mengklasifikasikan menjadi 4, yaitu:

1) Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan

hanya mampu memanipulasikan kemampuan suara semata.jenis media ini

diantaranya ada radio, alat-alat perekam,audio tape dan compast disk.

2) Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Jenis

media ini memuat seperti gambar, grafik, diagram, peta, media visual tiga

dimensi,dll.

3) Media audio visual adalah media yang melibat dua indera pada manusia,

yakni indera penglihatan dan pendengaran yang keduanya terlibat sekaligus

dalam satu proses. Jenis media ini seperti film dokumenter, film drama,dan

lain-lain.

4) Multimedia adalah media yang melibatkan semua indera dalam sebuah

proses pembelajaran, yang termasuk dalam media ini segala sesuatu yang

dapat memberikan pengalaman langsung bisa melalui komputer, internet

dan pengalaman.”

Berdasarkan jenis media pembelajaran yang dikemukakan Yudi Munadi,

untuk pembelajaran menulis puisi ini digunakan jenis mediavisual dengan

menggunakan gambar berupa foto sebagai media pembelajarannya. Dengan tujuan


11

setelah siswa melakukan pengamatan terhadap media gambar dapat muncul

ide/gagasan/kreatifitasnya yang dapat dituangkan dalam bentuk puisi.

2. Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Musfiqon (2012:73) menyimpulkan “media gambar merupakan media

visual dua dimensi pada bidang tidak transparan. Media gambar adalah media

yang merupakan reproduksi bentuk asli dalamdua dimensi yang berupa foto atau

lukisan”.

Kustandi dan Bambang Sutjipto (2011:45) mengatakan “media ini

merupakan bahasa yang umum, dan dapat dimengerti, dinikmati oleh semua orang

dimana-mana.” Selain itu Indriana (2011:65) mengatakan “media gambar juga

bersifat konkret, mengatasi keterbatasan pengamatan, memperjelas suatu sajian

masalah, mudah di dapatkan dan bisa digunakan dengan mudah”. Oleh karena itu,

dengan menggunakan media gambar tentunya akan membantu siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Foto merupakan alat visual yang efektif karena dapat memvisualisasikan

sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkret dan realistis. Sukiman

(2012:86) menyatakan “foto merupakan salah satu media pembelajaran yang amat

dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran.”Informasi yang disampaikan dapat

dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan

melalui foto atau gambar yang diperlihatkan kepada anak-anak. Foto dapat

mengatasi ruang dan waktu, sesuatu yang terjadi ditempat yang lain dapat dilihat

oleh orang yang berada jauh dari tempat kejadian dalam bentuk setelah kejadian
12

itu berlalu. Dengan adanya media foto siswa dapat mengingat kembali tentang

sesuatu yang pernah terjadi di dalam kehidupannya, sehingga siswa dapat

mengeksplorasikan ide/gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Wina Sanjaya

(2012:166) “Gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan sajatetapi

dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat mengembangkan

imajinasi siswa.”

Dapat disimpulkan bahwa media gambar/foto adalah salah satu media yang

sederhana, dan dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari

Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis puisi. Melalui media

gambar, segala ide/gagasan yang dimilki siswa dapat dituangkan dengan mudah

karena pembelajaran yang dilakukan terkesan lebih bermakna.

b. Kriteria Pemilihan Media Gambar

Supaya gambar mencapai tujuan yang maksimal sebagai alat visual, gambar

harus dipilih menurut syarat-syarat tertentu. Sadiman, dkk (2010) gambar yang

baik pada lazimnya dapat menggunakan kriteria-kriteria antara lain :

1) Keaslian gambar, gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya seperti

melihat keadaan benda sesungguhnya.

2) Kesederhanaan, sederhana dalam warna menimbulkan kesan tertentu yang

mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.

3) Bentuk item, mudah dipahami dapat digunakan pada gambar dari majalah,

surat kabar, dsb.

4) Fotografi, gambar tidak terlalu terang/gelap asal dapat menarik dan

efektif dalam pengajaran.


13

5) Artistik, gambar disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.”

Berdasarkan uraian di atas, teori yang digunakan sebagai indikator penilaian

media gambar yang akan dikembangkan menggunakan kajianteori Sadiman, dkk.

Kriteria dalam pemilihan gambar meliputi keaslian gambar, kesederhanaan,

bentuk item, perbuatan, fotografi, dan artistik.

3. Hakikat Keterampilan Menulis

a. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan seseorang dalam melakukan sesuatu berkaitan dengan daya

atau kemampuan yang dimilikinya akan memberikan manfaat bagi dirinya dan

orang lain. Kundharu (2012:103) keterampilan menulis adalah “kemampuan

menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang

dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat

dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.”

Keterampilan seseorang tentunya berbeda-beda, hal tersebut dapat dilihat

berdasarkan hasil yang telah dicapainya. Sebagai seorang guru, ia harus

mengetahui potensi yang dimiliki oleh peserta didiknya. Hal itu tentunya akan

memudahkan guru dalam megarahkan potensi yang dimiliki siswa untuk dapat

dikembangkan dan diolah agar memiliki hasil dan menjadi suatu keterampilan

khusus yang dimiliki oleh siswa. Keterampilan yang berhubungan dengan

berbahasa, terdiri atas empat komponen yaitu keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis.Keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat antar satu


14

denganyang lainnya. Hubungan keempat keterampilan berbahasa ini,

dikatakansebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Menulis memang tidak mudah dilakukanoleh setiap orang. Untukmemulai

menulis, setiap penulis tidak perlu menunggu menjadi seorangpenulis yang

terampil. Belajar teori menulis itu mudah, tetapi untukmempraktikannya tidak

cukup sekali dua kali. Frekuensi latihanmenulis akan menjadikan seseorang

terampil dalam bidang tulismenulis.

Menulis adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah. Dengan kegiatan menulis diharapkansiswa dapat

menuangkan ide atau gagasan dalam menulis.

Berdasarkan pengertian menulis yang telah dikemukakan oleh para ahli,

dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan yang perlu

dikembangkan, karena merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai siswa

dalam mencurahkan ide dangagasannya ke dalam bentuk tulisan. Dapat dikatakan

pula bahwamenulis adalah aktivitas komunikasi yang dapat digunakan siswa

melalui media tulisan.

Keterampilan menulis seperti halnya keterampilan berbahasayang lain dan

perlu dimiliki oleh siswa. Keterampilan menulis sudah mulai dilatih di tingkat

Sekolah Dasar. Sebelumnya, pada kelas rendahditanamkan dasar-dasar menulis.

Jika dasarnya sudah kuat dan dikuasaidengan benar maka siswa dapat menulis

dengan baik dan benar.Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat

keterampilanberbahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia.

Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengantulisan.


15

Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalahketerampilan yang

bersifat aktif dan produktif. Semakin terampilseseorang dengan menulis semakin

cerah pula jalan pikirannya.keterampilan menulis hanya dapat diperoleh tidak

melalui praktik danlatihan secara terus-menerus.

b. Tujuan Menulis

Setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang

akan digarapnya. Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan harus ditentukan

lebih dahulu karena hal ini akan merupakan titik tolak dalam seluruh kegiatan

menulis tersebut. Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulis dalam

kegiatan menulis selanjutnya. Tujuan merupakan penentu pokok untuk

mengarahkan serta membatasi tulisan puisi.

c. Manfaat Menulis

Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan menulis. Sebagai seorang

siswa Sekolah Dasar dengan menulis dapat menjadikannya sebagai bekal

kemampuan dasar bagi pendidikan pada jenjang selanjutnya yang lebih tinggi.

Akhadiah dalam Resmini dan Juanda, bahwa diantara manfaat menulis antara lain,

penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, penulis dapat melatih

dan mengembangkan berbagai gagasan, dapat mendorong untuk terus belajar

secara aktif, membiasakan penulis berfikir serta berbahasa secara tertib dan benar.
16

4. Hakikat Puisi

a. Pengertian Puisi

Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poeisis yang berarti penciptaan.

Secara etimologi, puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi

pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia sendiri, yang berisi pesan

atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.

Samuel Taylor Coleridge dalam Rachmat Djoko Pradopo mengatakan

bahwa puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan yang terindah. Kata-

kata dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan, walaupun singkat atau padat,

namun berkekuatan. Karena itu, salah satu usaha penyair adalah memilih kata-

kata yang memiliki persamaan bunyi (rima). Kata-kata itu mewakili kata-kata

yang lebih luas dan lebih banyak. Hal lain diungkapkan oleh Djago Tarigan ”puisi

adalah karya sastra yang ditulis dengan bentuk larik-larik dan bait-bait.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah kata-kata yang

indah yang merupakan hasil dari sebuah pemikiran, yang dapat merangsang

imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama sehingga mengandung

makna atau maksud tertentu.

b. Unsur-unsur Pembentuk Puisi

Menulis puisi bukanlah merupakan hal yang mudah dan juga tidak sulit.

Dalam menulis suatu karya sastra terdapat beberapa unsur yang harus dipahami

oleh penulis. (Burhan Nurgiantoro:321) menyatakan “Sebuah puisi hadir kepada

anak secara keseluruhan dan sekaligus sebagai sebuah kesatuan yang padu dan

harmonis.” Hal senada diungkapkan oleh (Damayanti:16) “ Batang tubuh puisi


17

terbentuk dari beberapa unsur-unsur yang saling mempengaruhi keutuhan sebuah

puisi.”

Puisi adalah mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan

yang dapat merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.

Oleh sebab itu, untuk membentuk sebuah puisi ada beberapa hal yang harus

diperhatikan. Puisi terbentuk atas dua struktur yakni struktur batin dan struktur

fisik. Struktur batin yang terdiri dari tema, rasa, nada, dan amanat. Struktur fisik

yang terdiri dari kata konkret, diksi, versifikasi, pengimajian, majas, dan tata

wajah/tipografi.

Berikut ini adalah penjelasan dari struktur batin dan struktur fisik puisi:

1) Struktur batin puisi adalah struktur yang berada dalam puisi tetapi secara

tersirat, yang termasuk ke dalam struktur batin puisi adalah sebagai berikut:

a) Tema, yaitu ide atau gagasan dasar atau pokok persoalan yang

mendasari dalam sebuah puisi,yang menduduki tempat utama di dalam

cerita.

b) Rasa, yaitu sikap atau suasana hati penyair terhadap pokok

permasalahan yang terdapat dalam puisi saat menciptakannya.

c) Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca melalui sebuah puisi.

d) Amanat yaitu pesan/nasehat yang ingin desampaikan pengarang kepada

pembaca melalui sebuah puisi. Pesanpesan tersebut biasanya dihadirkan

dalam ungkapan yang tersembunyi.


18

2) Struktur fisik puisi adalah struktur yang terlihat dari puisi tersebut secara

kasat mata, yang termasuk ke dalam struktur fisik puisi adalah sebagai

berikut:

a) Diksi, yaitu pemilihan kata untuk menyampaikan gagasan secara

tepat,yang dapat menentukan nuansa makna,kekuatan daya sugesti,

pengimajinasian atau ekspresi yang yang diungkapkan penyair.

b) Tipografi, yaitu penataan letak letak kata-kata, baris-baris, serta bait-

bait dalam sebuah puisi,hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai

dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik.

c) Pengimajian, Pengimajian dapat memberi gambaran yang jelas,

menimbulkan suasana yang khusus, membuat lebih (hidup) gambaran

dalam pikiran, dan penginderaan dan juga untuk menarik perhatian,

penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan (pikiran), di

samping alat kepuitisan yang lain.

d) Kata-kata konkret adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif

sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan

kondisi pemakainya. Kata kongkret merupakan kata yang dapat

ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji.

e) Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan

akhir baris puisi.

f) Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat

menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.

Gaya bahasa disebut juga majas.


19

Kesimpulan dari paparan diatas adalah menjelaskan bahwa puisi sebagai

bentuk karya sastra, dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara

imajinatif serta berirama dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan

bahasa. Pengonsentrasian yang dilakukan dapat dilihat dari struktur-struktur atau

kaidah yang terdapat pada puisi. Nuansa keindahan dalam menulis puisi tentunya

akan terlihat dan terkesan lebih bermakna jika dapat memperhatikan unsur-unsur

dalam penulisannya.

C. Kerangka Pikir

Menulis merupakan suatu keterampilan yang sangat penting bagi siswa.

Siswa memerlukan keterampilan menulis baik di sekolah maupun di masyarakat.

Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama

adalah menulis puisi. Pentingnya menulis puisi bagi siswa yaitu dapat

meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas,

menumbuhkan keberanian dalam mengungkapkan ide atau perasaan, serta

mendorong keterampilan dan kemauan mengumpulkan informasi.

Pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis puisi pada

siswa kelas VII semester II di MTs. Ma’arif Banyorang masih sangat rendah.

Berdasarkan keadaan tersebut peneliti akan menggunakan media gambar dalam

usaha meningkatkan keterampilan anak dalam menulis puisi khususnya pada

siswa kelas VII MT. Ma’arif Banyorang. Hal ini dikarenakan metode yang

digunakan guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, media yang

digunakan guru kurang bervariasi, sehingga siswa pasif dan kurang bersemangat

selama proses pembelajaran menulis puisi. Selain itu, siswa kurang mampu
20

menuangkan ide, gagasan, perasaannya dalam bahasa dan kata-katanya sendiri

dalam menulis puisi.

Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis memilih penggunaan media

yang tepat sehingga dapat mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Salah satu

media yang digunakan peneliti untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi

yaitu menggunakan media gambar. Dengan media gambar, tentunya siswa tidak

akan merasa jenuh, karena siswa diajak untuk melihat dan mengamati gambar

yang tentunya dapat memudahkan siswa untuk menemukan gagasan/ide dan

meningkatkan daya imajinasi siswa. Oleh sebab itu, apa yang dirasakan dan

diamati siswa dapat tertuang dalam bentuk tulisan yang kemudian di rangkai kata

perkata, hingga membentuk sebuah larik dan bait, yang tentunya akan menjadi

sebuah puisi. Penggunaan teknik kata berantai dalam proses pembelajaran

diharapkan siswa dapat percaya diri serta dapat mengemukakan ide/ gagasan,

dapat mengembangkan keterampilan menulis, daya kreativitas dan imajinasi

siswa, yang sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sastra, khususnya

dalam menulis puisi.


21

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat dituangkan dalam bagan sebagai

berikut :

Kemampuan Menulis Puisi


Masih Rendah

Pretest

Penggunaan Media Gambar

Postest

Analisis

Hasil

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dekripsi teoritis terdahulu maka hipotesis penelitian ini adalah :

Ho : Penggunaan media gambar tidak berpengaruh terhadap keterampilan

menulis puisi pada siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang.

Ha : Penggunaan media gambar berpengaruh terhadap keterampilan menulis

puisi pada siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen atau (Pre Experimen). Menurut Sugiyono (2016:107) metode

penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai “metode penelitian untuk mencari

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dengan

demikian, tujuan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti yaitu untuk

mencari pengaruh penggunaan media gambar terhadap kemampuan menulis puisi

siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain One

Grup Pretest-Postest Design. Pada desain ini terdapat pretest dan postest, sebelum

dan setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui

lebih akurat, karena dapat membandingkan keadaan sebelum dan setelah diberi

perlakuan. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

22
23

Tabel 3.1. One Group Pretest-Postest Design

O1 X O2

Keterangan:

O1 : nilai pretest ( sebelum diberi perlakuan)

X : perlakuan / treatment

O2 : nilai posttest ( setelah diberikan perlakuan)

Pengaruh penerapan strategi aktivitas menulis terbimbing terhadap

kemampuan menulis puisi = O1 − O2 (Sugiyono 2013 : 111)

Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

a. Pretest

Pretest yang dimaksud di sini adalah tes keterampilan menulis puisi

peserta didik sebelum diterapkan perlakuan, atau proses belajar mengajar

dengan menggunakan media gambar terhadap kemampuan menulis puisi.

Pretest diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara

peserta didik yang sudah mampu menulis puisi. Pretest bisa juga diartikan

sebagai kegiatan menguji tingkat pengetahuan peserta didik terhadap materi

yang akan disampaikan, adapun manfaat dari diadakannya pretest adalah

untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik mengenai pelajaran yang

disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal peserta didik ini

pendidik akan dapat menentukan cara penyampaian pelajaran yang akan

ditempuhnya nanti.
24

b. Perlakuan (Treatment)

Perlakuan dapat diartikan sebagai kondisi yang pengaruhnya diamati

dalam penelitian. Perlakuan selalu terkait dengan pertanyaan atau hipotesis

yang akan dijawab atau dibuktikan dalam percobaan. Dalam hal ini

perlakuan yang dimaksud penggunaan media gambar terhadap kemampuan

menulis puisi.

c. Posttest

Postest yang dimaksud di sini adalah tes keterampilan menulis puisi

peserta didik. Postest adalah evaluasi akhir saat materi yang diajarkan pada

hari itu telah diberikan yang mana seorang pendidik memberikan postest

dengan maksud apakah peserta didik sudah mengerti dan memahami

mengenai materi yang telah diberikan. Manfaat dari dilakukannya postest

ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang keterampilan menulis puisi

yang telah dicapai setelah diberi perlakuan menggunakan media gambar.

Hasil postest ini dibandingkan dengan hasil pretest yang telah dilakukan

sehingga diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari penggunaan media

gambar terhadap kemampuan menulis puisi siswa.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Fraenkel dalam Sanjaya(2013 : 228) Populasi adalah keseluruhan

yang menjadi target dalam menggeneralisasikan hasil penellitian. Jadi populasi

bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lainnya. Populasi
25

juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetap

meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan guna menjawab permasalahan

yang diajukan dalam penelitian ini, maka ditetapkan populasi sebagai sasaran

penelitian. Populasi merupakan seluruh dari obyek yang akan diteliti, populasi

dalam penelitian ini adalah siswa MTs. Ma’arif Banyorang. Berikut adalah daftar

populasi siswa di MTs. Ma’arif Banyorang.

Tabel 3.2 Jumlah PopulasiPeserta didik MTs. Ma’arif Banyorang

No Kelas Jumlah Siswa

1 Kelas VII 14 Orang

2
Kelas VIII 20 Orang

3 Kelas IX 23 Orang

2. Sampel

Mengingat peneliti memiliki keterbatasan, baik terbatas waktu, biaya,

tenaga maupun kemampuan, maka penelitian ini populasi tidak akan diteliti secara

keseluruhan, melainkan sebagian saja untuk mewakili populasi, yang dikenal

dengan teknik sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik (Purposive Sampling) atau

sampel bertujuan. Menurut Arikunto (2006:183) menjelaskan “sampel bertujuan

dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random
26

atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”.Adapun sampel pada

penelitian ini adalah kelas VII, data dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3 Sampel Penelitian MTs. Ma’arif Banyorang

Jenis Kelamin
Kelas Jumlah Siswa
L P

VII 6 8 14 Orang

C. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diamati, yaitu variabel X

dan variabel Y. Variabel X dalam penelitian ini adalah penggunaan media gambar

sebagai variabel bebas (dependen), sedangkan variabel Y adalah kemampuan

menulis puisi siswa sebagai variabel terikat (independen). Variabel bebas adalah

variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi varibel terikat. Variabel terikat

adalah variabel yang muncul akibat adanya variabel bebas.

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai variabel dalam

penelitian ini, maka peneliti memperjelas definisi operasional variabel yang

dimaksud, yaitu :

1) Penggunaan media gambar adalah memberi kesempatan seluas-luasnya

kepada peserta didik untuk memilih dan mengembangkan puisi yang mereka

senangi sehingga ia merasa memiliki tanggung jawab dalam tulisannya.

2) Kemampuan menulis puisi adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik

sebagai hasil pembelajaran yang dapat diamati melalui tes.


27

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian

untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat guna menjawab

permasalahan penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian

adalah tes. Tes digunakan untuk mengetahui keterampilan menulis puisi dengan

menggunakan media gambar. Tes yang dilakukan sebanyak dua kali, pertama saat

Pretest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan kedua

Postest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang akan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam

penelitian adalah observasi dan instumen berupa tes berbentuk soal (Sugiyono

2016 : 194). Adapun langkah-langkah (prosedur) pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah :

1. Tes awal (Pretset)

Tes awal dilakukan sebelum treatment, tes awal dilakukan untuk

mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sebelum

penggunaan media gambar.

2. Tes akhir (Postest)

Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah postest untuk

mengetahui pengaruh penggunaan media gambar.


28

Saat peserta didik telah selesai mengerjakan tes maka akan dilakukan

penilaian dengan aspek yang telah ditemukan, kemudian hasil tersebut akan

dikelola dengan perhitungan akhir dengan cara berikut :

Jumlah skor diperoleh


Nilai Perolehan ∶ × 100 = Nilai Akhir
Jumlah total skor

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

nilai pretest dan nilai postest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua

nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan, “apakah ada perbedaan nilai yang

didapatkan antara nilai pretest dengan nilai postest?”. Pengujian perbedaan nilai

hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja dan untuk keperluan itu

digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-

langkah One Group Pretest-Postest Design adalah sebagai berikut :

1. Teknik Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan kemampuan menulis puisi yang diperoleh peserta didik dari

kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil

belajar menulis puisi siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Bantaeng sebagai berikut :


29

Tabel 3.4 Skor Kemampuan Menulis Puisi


Tingkat Keberhasilan Keterangan
90 – 100 Sangat Baik
80 – 89 Baik
70 – 79 Cukup Baik
50 – 69 Kurang Baik
0 – 49 Sangat Kurang Baik
(Sumber : Farizah, Mega : 2014 )

2. Analisis StatistikInferensial

Teknik analisis inferensial digunakan dan ditujukan untuk menguji hipotesis

penelitian yang telah diterapkan. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk

menjawab hipotesis yang telah diajukan. Apabila sampel berpapasan dengan

membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan maka digunakan uji-t dengan

taraf signifikan a = bertaraf 5%. Berikut rumusnya menurut Sugiyono (2016 :

273).

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik

statistik uji-t. Dengan tahapan sebagai berikut :

Md
t=
∑ 𝑋2𝑑

𝑁(𝑁 − 1)

Keterangan :

t = Uji-t

Md = Mean dari perbedaan pretest dan postest

∑ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

(Sumber : Supranto, J)
30

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :

∑d
Md =
N

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan postest

∑d = Jumlah dari gain (pretest – postest)

N = Subjek pada sampel

(Sumber : Supranto, J)

b. Mencari harga “∑ X 2 d” dengan menggunakan rumus :

(∑ d)2
∑ X 2 d = ∑ d2 −
N

Keterangan :

∑ X2d = Jumlah kuadrat deviasi

∑d = Jumlah dari gain (pretest – postest)

N = Subjek pada sampel

(Sumber : Supranto, J)

c. Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :

Md
t=
∑ X2d

N(N − 1)

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan postest

∑ X2d = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel


(Sumber : Supranto, J)
31

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

kaidah pengujian signifikan :

1) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti media

gambar berpengaruh pada kemampuan menulis puisi siswa kelas VII

MTs. Ma’arif Banyorang.

2) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, berarti media

gambar tidak berpengaruh pada kemampuan menulis puisi siswa kelas

VII MTs. Ma’arif Banyorang.

e. Menentukan harga t tabel

Mencari t tabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan a = 0,05 dan dk = N – 1

Untuk keperluan pengujian hipotesis di atas maka digunakan uji pihak

kanan. Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika t hitung < t tabel dan Ho

ditolak jika t hitung > t tabel dan H1 diterima.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari

kegiatan belajar peserta didik yang diajar menggunakan media gambar kepada

kelas VII MTs. Maarif Banyorang Kabupaten Bantaeng. Hasil yang diperoleh

disajikan dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Adapun uraian

lengkap tentang hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut :

1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif

a. Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Sebelum Perlakuan

atau Pretest

Berikut disajikan skor hasil penilaian kemampuan menulis puisi peserta

didik kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng.

Tabel 4.1 Deskripsi Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi


Kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng Sebelum
diberikan Perlakuan (pretest)
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 14
Skor Tertinggi 80
Skor Terendah 45
Skor Ideal 100
Rentang Skor 35
Skor Rata-Rata 64
Median 60
Standar Variasi 4.56
Sumber : Data diolah dari lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.1 menujukkan bahwa rata-rata skor hasil penilaian

kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang sebelum

32
33

diberi perlakuan (pretest) adalah 64 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang

dicapai siswa adalah 80 dan skor terendah adalah 45, dengan standar deviasi

sebesar 4,56 yang berarti bahwa skor hasil penelitian kemampuan menulis

puisi siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang pada pretest dari skor terendah

45 sampai skor tertinggi adalah 80.

Jika skor tes hasil penilaian keterampilan menulis puisi siswa kelas VII

MTs. Ma’arif Banyorang dikelompokkan dalam ke dalam lima kategori,

maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan presentase yang ditunjukkan

pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Persentase Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menulis


Puisi Kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng
Sebelum diberi Perlakuan (Pretest)
No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori
1 90 – 100 0 0% Sangat Baik
2 80 – 89 4 28,57 % Baik
3 70 - 79 2 14,28 % Cukup Baik
4 60 – 69 1 7,14 % Kurang Baik
5 0 – 59 7 50 % Sangat Kurang Baik
Jumlah 14 100 %

Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa dari 14

peserta didik kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng yang

hasil pretest, pada umumnya memiliki tingkat hasil penelitian keterampilan

menulis puisi dalam kategori rendah dengan skor rata-rata 64 dari skor ideal

100.

Kemudian untuk melihat presentase kemampuan menulis puisi peserta

didik sebelum perlakuan pretest dapat dilihat pada tabel berikut:


34

Tabel 4.3 Deskripsi Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Kelas


VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng Sebelum
Perlakuan (pretest)
Skor Kategori Frekuensi %
0 – 69 Tidak Tuntas 8 57,14 %
70 – 100 Tuntas 6 42,85 %
Jumlah 14 100 %
Sumber dikelola dari lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.3 sebelum menggunakan media gambar (pretest)

dapat digambarkan bahwa peserta didik yang telah mencapai tingkat

keberhasilan dengan kategori baik sebanyak 4 orang dari jumlah keseluruhan

14 orang dengan presentase 28,57%, cukup sebanyak 2 orang dari jumlah

keseluruhan 14 orang dengan presentase 14,28 %, sedangkan yang tidak

mencapai tingkat keberhasilan dengan kategori kurang dan sangat kurang

baik sebanyak 8 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan presentase

57,14 %.

b. Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Setelah Perlakuan atau

Postest

Berikut disajikan skor hasil penilaian kemampuan menulis puisi siswa

kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng setealh diberikan

perlakuan.
35

Tabel 4.4 Deskripsi Skor Hasil Penilaian Kemampuan Menulis


Puisi Siswa Kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten
Bantaeng setelah diberikan Perlakuan atau Postest
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 14
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 70
Skor Ideal 100
Rentang Skor 30
Skor Rata-Rata 79
Median 82,5
Standar Variasi 9,23
Sumber : Data diolah dari lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rataskor hasil penilaian

kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang setelah

diberikan perlakuan (postest) adalah 79 dari skor ideal 100. Skor tertinggi

yang dicapai peserta didik adalah 100 dan skor terendah adalah 70, dengan

standar deviasi sebesar 9,23 yang berarti bahwa skor hasil penilaian

kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang tersebar

dari skor terendah 70 sampai skor tertinggi 100.

Jika skor tes hasil penilaian kemampuan menulis puisi siswa kelas VII

MTs. Ma’arif Banyorang setelah penggunaan media gambar (pretest)

dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor

frekuensi dan presentase yang ditunjukkan pada tabel berikut :


36

Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Penilaian


Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Ma’arif
Banyorang Sesudah Perlakuan atau Postest
No Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori
1 90 – 100 2 14,28 % Sangat Baik
2 80 – 89 5 35,71 % Baik
3 70 - 79 7 50 % Cukup Baik
4 60 – 69 0 0% Kurang Baik
5 0 – 59 0 0% Sangat Kurang Baik
Jumlah 14 100 %

Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5 di atas, dapat digambarkan bahwa dari 14

siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng yang

dijadikan sampel penilaian postest, pada umumnya memiliki tingkat

keberhasilan dengan kategori sangat baik sebanyak 2 orang dari jumlah

keseluruhan 14 orang dengan presentase 14,28 %, baik sebanyak 5 orang dari

jumlah keseluruhan 14 orang dengan presentase 35,71 %, dan cukup

sebanyak 7 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan presentase 50 %.

Kemudian untuk melihat presentase kemampuan menulis puisi siswa

setelah perlakuan (postest) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Deskripsi Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Kelas


VII MTs. Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng Setelah
Perlakuan (postest)
Skor Kategori Frekuensi %
0 – 69 Tidak Tuntas 0 0%
70 – 100 Tuntas 14 100 %
Jumlah 14 100 %
Sumber dikelola dari lampiran

Berdasarkan tabel 4.6 setelah penggunaan media gambar (postesst) dapat

digambarkan bahwa siswa yang telah mencapai tingkat keberhasilan dengan

kategori
37

c. Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Sebelum

dan Setelah Perlakuan

Pembahasan di atas, apabila disajikan dalam tabel akan terlihat jelas

perbedaan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan perlakuan (Pretest) dan

setelah dilaksanakan perlakuan (Postest) yang ditunjukkan pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.7 Distribusi Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa

Nilai Statistik
Statistik
Pretest Postest
Ukuran Sampel 14 14
Skor Tertinggi 80 100
Skor Terendah 45 70
Skor Ideal 100 100
Rentang Skor 35 30
Skor Rata-Rata 64 79
Median 60 82,5
Standar Variasi 4.56 9,23

Tabel 4.7 digambarkan bahwa skor tertinggi hasil pretest pada kelas yang

belum diterapkan media gambar belum mencapai skor ideal dengan skor

ttertinggi 80. Sementara dari hasil postest, pada kelas yang telah diterapkan

media gambar skor tertinggi mencapai 100.

Jika skor hasil tes hasil penilaian kemampuan menulis puisi siswa yang

diajar dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh perbandingan

distribusi skor frekuensi dan presentase yang ditunjukkan pada tabel berikut :
38

Tabel 4.8 Distribusi dan Presentase Perbedaan Skor Hasil Penilaian


Kemampuan Menulis Puisi
Pretest Postest
Skor Kategori Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
Sangat Baik 0 0% 2 14,28 %
90-100
Baik 4 28,57 % 5 35,71 %
80-89
Cukup Baik 2 14,28 % 7 50 %
70-79
Kurang Baik 1 7,14 % 0 0%
60-69
Sangat
7 50 % 0 0%
0-59 Kurang Baik
14 100 % 14 100 %
Jumlah

Berdasarkan tabel 4.8, dapat digambarkan bahwa hasil penilaian

kemampuan menulis puisi siswa sebelum penggunaan media gambar (pretest)

bahwa siswa yang mencapai tingkat keberhasilan dengan kategori baik

sebanyak 4 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan persentase 28,57

%, cukup sebanyak 2 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan

persentase 14,28 %, kurang baik sebanyak 1 orang dari jumlah keseluruhan

14 orang dengan persentase 7,14 %, sedangkan kurang sangat baik sebanyak

7 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan persentase 50 %.

Kemudian untuk melihat perbandingan persentase ketuntasan belajar

keterampilan menulis puisi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
39

Tabel 4.9 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Kemampuan


Menulis Puisi Siswa
Pretest Postest
Skor Kategori Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
Tuntas 8 57,14 % 14 100 %
0-69
Tidak
6 42,85 % 0 0%
70-100 Tuntas
14 100 % 14 100%
Jumlah

Berdasarkan data pada tabel 4.9 terlihat jelas perbedaan hasil belajar

siswa sebelum pembelajaran penggunaan media gambar (pretest) yaitu

terdapat 8 orang siswa dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan persentase

57,14 % dan terdapat 6 orang siswa dari jumlah keseluruhan 14 roang yang

tidak tuntas dengan persentase 42,85 %, sedangkan setelah digunakan media

gambar (postest) yaitu terdapat 14 orang siswa dari jumlah keseluruhan 14

orang siswa dengan persentase 100 %.

Berdasarkan tabel 4.9 dapat digambarkan hasil penilaian kemampuan

menulis puisi siswa sebelum menggunakan media gambar diterapkan

(pretest) dan penilaian kemampuan menulis puisi siswa setelah menggunakan

media gambar diterapkan (postest), jadi terdapat pengaruh secara signifikan

terhadap kemampuan siswa dalam menyimak setelah menggunakan media

gambar, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian kemampuan

menulis puisi siswa setelah menggunakan media gambar lebih baik, bahkan

siswa lebih berani untuk mengemukakan pendapatnya setelah penggunaan

media gambar diterapkan.


40

d. Hasil Analisis Statistika Inferensial

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Media Gambar Berpengaruh

Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Ma’arif

Banyorang Kabupaten Bantaeng”, maka teknik yang digunakan untuk

menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferesial dengan

menggunakan uji-t.

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :

∑d
Md = N

235
= 14

= 16,78

2) Mencari harga “∑ 𝑋 2 𝑑” dengan menggunakan rumus :

(∑ d)2
∑ X2d = ∑ d2 − N

(235)2
= 5325 – 14

55225
= 5325 – 14

= 5325 – 3945

= 1380

3) Menentukan harga t hitung

Md
t= ∑ X2 d

N(N−1)
41

16,78
=
1380

14(13)

16,78
=
√1380
182

16,78
=
√7,58

16,78
=
2,75

= 6,10

4) Menentukan𝐭 𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥

Untuk mencari 𝐭 𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 peneliti menggunakan tabel distribusi f dengan

taraf signifikan 𝜶 = 𝟎, 𝟎𝟓 dan 𝒅. 𝒃 = 𝑵 − 𝟏 = 𝟏𝟒 − 𝟏 − 𝟏𝟑 maka

diperoleh 𝐭 𝟎,𝟎𝟓 = 𝟐, 𝟏𝟔.

B. Pembahasan

Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat memberikan

kemudahan bagi siswa untuk lebih mudah memahami pembelajaran yang

disampaikan oleh guru khususnya dalam menulis puisi. Penggunaan media

gambar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran dengan menggunakan indera

penglihatan. Dengan demikian penggunaan media gambar menjadi salah satu

alternatif untuk pembelajaran menulis puisi dalam rangka memudahkan siswa

dalam memahami sesuatu yang akan dideskripsikan.

Manfaat menulis antara lain meningkatkan kecerdasan, pengembangan daya

inisiatif, penumbuhan keberanian, pendorong kemauan dan kemampuan


42

mengumpulkan informasi dalam Wahyu Sukartiningsih 2016 : 239. Penggunaan

media gambar sebagai proses pengembangan kesiapan belajar baca-tertulis

berkaitan erat dengan perkembangan kognitif dan penguasaan anak (Amier 2012 :

40).

Penelitian yang dilakukan peneliti berkedudukan sebagai pelengkap dari

peneltian-penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut meliputi penelitian

yang dilakukan oleh Nurmaya Sari (2018), Nurul Husna Siregar (2013), dan Rina

Ayu Sih Hidayati (2015).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian A, maka pada

bagian B ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi

pembahasan analisis deskriptif dan analisis diferensial.

Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata hasil peserta didik 64, dengan

kategori baik sebanyak 4 orang dari jumlah keseluruhan sebanyak 14 orang

dengan persentase 28,57%, cukup sebanyak 2 orang dari jumlah keseluruhan 14

orang dengan persentase 14,28%, kurang sebanyak 1 orang dari keseluruhan 14

orang dengan pesrsentase 7,14%, dan sangat kurang sebanyak 7 orang dari jumlah

keseluruhan 14 orang dengan persentase 50%. Melihat dari persentase yanga ada

dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan menulis puisi siswa sebelum

penggunaan media gambar tergolong rendah.

Selanjutnya nilai rata-rata hasil postest adalah 79. Jadi kemampuan menulis

puisi setelah menggunakan media gambar mempunyai hasil yang lebih baik

dibanding dengan sebelum menggunakan media gambar. Dengan kategori sangat

baik 2 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan persentase 14,28%,


43

sebanyak 5 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan persentase 35,71%,

dan cukup baik sebanyak 7 orang dari jumlah keseluruhan 14 orang dengan

persentase 50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan secara

signifikan hasil penilaian keterampilan menulis puisi siswa yang diajar dengan

menggunakan gambar.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar

terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs. Ma’arif Banyorang

Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini adalah penelitian jenis One Group Pretest

Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Ma’arif

Banyorang Kabupaten Bantaeng dengan jumlah 57 orang. Sampel dalam

penelitian ini siswa kelas VII sebanyak 14 orang. Untuk mendapat data yang

akurat dalam penelitian ini, digunakan soal sebagai instrumen penelitian.

Keberhasilan proses pembelajaran ditinjau dari aspek ketercapaian

ketunasan belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aspek di atas terpenuhi.

Teknih pengumpulan data yang digunakan, yaitu : tes (pretest dan postest).

Hasil analisis statistik deskriptif yang diperoleh bahwa ada pengaruh dalam

penggunaan media gambar terhadap kemampuan menulis puisi siswa positif.

Kemampuan menulis siswa dengan menggunakan media gambar menunjukkan

hasil lebih baik dari sebelum menggunakan media gambar. Hasil analisis statistik

inferensial dengan menggunakan rumus uji-t, dapat diketahui bahwa nilai

t hitung sebesar 6,10. Dengan frekuensi (dk) sebesar 14 – 1 = 13, pada taraf

signifikan 5% diperoleh t tabel = 2,16. Oelh karena itu t hitung > t tabel pada taraf

signifikan 0,05, maka (h0 ) ditolak dan (h1 ) diterima yang berarti bahwa ada

pengaruh dalam menerapkan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi.

44
45

Hal ini dibuktikan bahwa ada pengaruh dalam penggunaan media gambar

terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas vII MTs. Ma’arif Banyorang

Kabupaten Bantaeng.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penggunaan media

gambar mempengaruhi hasil belajar kemampuan menulis puisi kelas VII MTs.

Ma’arif Banyorang Kabupaten Bantaeng, maka dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Kepada para pendidik khususnya guru MTs. Ma’arif Banyorang, disarankan

untuk selalu melatih kemampuan menulis peserta didik dalam hal ini

menulis puisi dengan memilih strategi pembelajaran yang cocok dengan

materi yang diajarkan, dapat pula menggunakan media gambar untuk

meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis puisi.

2. Kepada siswa supaya lebih meningkatkan prestasinya dalam mengikuti

semua mata pelajaran.

3. Kepada pemerhati pendidikan, sekiranya dapat digunakan sebagai suatu

wacana untuk mengembangkan sistem pembelajaran di sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi


Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Damayanti. 2013. Buku Pintar Sastra Indonesia. Yohyakarta: Araska.

Daryanto. 2010. Media pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani


Sejahtera.

Djoko, Rachmat. 2005. Pengkajian Puisi: Analisis Strata Norma dan Analisis
Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Fahrizah, Mega. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap


Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V di SDIT Az-Zahra. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Fajar. 2017. Kontribusi Implementasi Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap


Intensi Berwirausaha Siswa Teknik Pemesinan SMK Negeri 5 Bantaeng.
Makassar. Universitas Negeri Makassar.

Husna, Nurul. 2013. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap


Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Setia Budi Binjai.

Kundaru & St. Y Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa


Indonesia. Bandung: PT Karya Putra Darwati.

Kustandi & Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual Dan Digital.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Moh. Kasiran. 2008. Metodologi PenelitianRefleksi Pengembangan dan


Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Malang Press.

Musfoqin. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pelajaran. Jakarta: Prestasi


Publisher.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

46
47

Nurgiantoro, Burhan. 2013. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.


Yogyakarta: Gajad Mada University Press.

Resmini, Novi, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa & Sastra di Kelas Tinggi.
Bandung: UPI press

Rivai & Sudjana. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sadirman, Arief dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sari, Nurmaya. 2018. Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Media Gambar


Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

Sih, Ayu. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media


gambar Siswa Kelas III SD Negeri Wonosari IV.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: PT Pustaka Insan


Madani.

Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Suryabrata, Sumadi. 2014. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada

Tarigan, Djago, dkk. 2003. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).
48

LAMPIRAN
49

LAMPIRAN 1 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs. Ma’arif Banyorang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :VIII/I
Materi Pokok : Teks Puisi
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran ( 2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur 3.2.1 Peserta didik dapat memahami
pembangun teks puisi yang pengertian unsur-unsur pembangun puisi
diperdengarkan atau dibaca. 3.2.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi
3.2 Menyimpulkan unsur-unsur unsur-unsur pembangun teks puisi
pembangun makna puisi yang 3.2.3 Peserta didik dapat menyimpulkan
diperdengarkan atau dibaca unsur-unsur pembangun puisi
3.2.4 Peserta didik dapat menyimpulkan
makna puisi

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mendengarkan atau membaca puisi, peserta didik dapat mengetahui struktur
pembangun puisi :
1. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, peserta didik dapat menentukan
bunyi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca.
2. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, peserta didik dapat menentukan
diksi dan suasana dalam puisi yang didengar atau dibaca
3. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, peserta didik dapat
mengungkapkan bahasa kiasan dalam puisi yang didengar dan dibaca
50

4. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, peserta didik dapat menentukan
citraan dalam puisi yang didengar dan yang dibaca
5. Dengan mendengarkan atau membaca teks puisi, peserta didik dapat menentukan
tipografi dalam puisi yang didengar dan yang dibaca

Pertemuan Kedua
Selama mendengar atau membaca puisi peserta didik dapat
1. Menyimpulkan tema
2. Menyimpulkan rasa
3. Menyimpulkan nada
4. Menyimpulkan amanat
5. Menyimpulkan makna atau isi puisi berdasarkan tema, rasa, nada, puisi, dan
amanat puisi

Fokus nilai-nilai sikap


1. Tanggung jawab
2. Ketelitian
3. Kerja sama
4. Ketelitian
5. Peduli

D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Faktual
Contoh puisi
MENYESAL
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang melayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati miskin ilmu, miskin harta

Akh, apa guna kusesalkan


Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan :


Atur barisan di pagi hari
Menuju ke arah padang bakti !
b. Konsep
Pengertian puisi
Pengertian temaa
Pengertian nada dan suasana
Pengertian rasa
Pengertian amanat
c. Prinsip
Unsur-unsur pembangun puisi
2. Materi pembelajaran pengayaan
51

a. Periodesasi sastra
3. Materi pembelajaran remidial
a. Pengertian teks puisi
b. Unsur-unsur pembentuk teks puisi
c. Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisi dan jenis-jenisnya

E. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Penugasan
4. demonstrasi

F. Media Pembelajaran
1. Contoh beberapa teks puisi
2. Video
3. Internet

G. Sumber Belajar
1. Deti. Auliya, Ani. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Bandung: Yrama Widya

H. Langkah-langkahPembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 40 menit ) Waktu
❖ Pendahuluan/Kegiatan Awal 10
a. Peserta didik menjawab salam dan berdoa untuk mengawali pembelajaran menit
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru menyakan pemahaman materi sebelumnya.
d. Guru membangun konteks dengan mengajak peserta didik bernyanyi yang
syairnya berbentuk puisi
e. Guru mengajak seluruh peserta didik beryanyi dengan bimbingan lirik lagu
dari guru dengan syair lagu berbentuk puisi
f. Mengungkapkan kompetetnsi dasar dan indikator yang akan dicapai
g. Membentuk kelompok antara 4-5 peserta didik, dengan peserta didik yang
pandai menjadi kelompok dan yang lainnya menjadi anggota.
❖ Kegiatan Inti 40
a. Peserta didik mengamati contoh-contoh puisi yang disajikan menit
b. Peserta menanyakan hal-hal yang belum diketahui dari contoh-contoh puisi
c. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur yang
membangun puisi
d. Peserta didik berdiskusi tentang (tema, nada, rasa, dan amanat puisi)
dengan menggunakan lembar kerja dari guru
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan
f. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan berbagai informasi
tentang unsur pembangun puisi-puisi
g. Melaksanakan tes tertulis
❖ Penutup 10
a. Guru memberikan review hasil pembelajaran menit
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran
c. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan
bimbingan guru
d. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam
52

2. Pertemuan Ke-2 Waktu


❖ Pendahuluan/Kegiatan Awal 10
a. Peserta didik menjawab salam dan berdoa untuk mengawali pembelajaran Menit
b. Guru mengecek kehadiran
c. Guru bertanya dengan peserta didik tentang materi sebelumnya
d. Guru menyampaikan cakupan materi, yaitu unsur-unsur pembangun puisi
dan makna puisi yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi pencermatan
model, kerja kelompok/berpapasan, dan kerja individual.
e. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan serta teknik penilaian.
f. Membentuk kelompok 2-3 peserta didik, dengan peserta didik yang pandai
menjadi kelompok dan yang lainnya menjadi anggota
❖ Kegiatan Inti 100
a. Peserta didik berkelompok membaca pemahaman isi puisi Menit
b. Peserta didik membuat pertanyaan tentang hal yang dideskripsikan tentang
isi pada puisi
c. Peserta didik mencari jawaban atas pertanyaan yang mereka susun dari
buku teks
d. Peserta didik berdiskusi tentang isi buku
e. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan
f. Peserta didik membuat kesimpulan isi tentang puisi
g. Peserta didik mempretasikan hasil diskusi kelompoknya tentang puisi
h. Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk diberikan
penilaian
❖ Penutup 10
a. Guru memberikan review hasil pembelajaran Menit
b. Guru memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran
c. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
d. Guru memberikan tugas secara mandiri untuk membuat kesimpulan tentang
isi puisi
e. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam

I. Penilaian
Teknik Penilaian
a. Sikap (Observasi/Jurnal)
b. Pengetahuan
1. Tes tertulis
c. Keterampilan
1. Produk
2. Praktik

Pertemuan Pertama dan Pertemuan Kedua (6 JP)


• Instrumen Penilaian Sikap
53

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : MTs. Ma’arif Banyorang


Kelas/Semester : VIII/I
Tahun Pembelajaran : 2019/2020
Nama Peserta Catatan Butir Tindak
No Waktu Ttd
Didik Perilaku Sikap Lanjut
1.
2.
3.

• Intrumen Penilaian Pengetahuan (Per. 1 dan Per. 2)


KISI-KISI TES TERTULIS
KOMPETENSI
NO MATERI INDIKATOR SOAL
DASAR
1. 3.1 Mengidentifikasi Pengertian teks puisi, 3.2.1. peserta 1. Disajikan sebuah
unsur-unsur unsur-unsur didik dapat teks puisi
pembangun teks pembentuk teks puisi, memahami 2. Peserta didik dapat
puisi yang simpulan puisi, unsur- pengertian puisi memahami arti
diperdengarkan unsur pembangun 3.2.2. Peserta puisi
teks puisi dan jenis- didik dapat 3. Peserta didik
jenisnya. mengidentifikasi menentukan tema,
unsur-unsur rasa, nada, dan
pembangun puisi amanat dalam
sebuah puisi
2. 3.2 Menyimpulkan Simpulan isi, unsur- 3.2.3. Peserta didik 1. Peserta didik
unsur-unsur unsur dan pembangun dapat dapat
pembangun dan teks puisi dan jenis- menyimpulkan menyimpulkan isi
makna teks puisi jenisnya. unsur-unsur puisi
yang pembangun puisi 2. Peserta didik
diperdengarkan 3.2.4. peserta didik dapat
atau dibaca dapat menyimpulkan
menyimpulkan unsur-unsur
makna puisi pembangun puisi
3. Peserta didik
dapat
menyimpulkan
makna teks puisi
(amanat)

Bantaeng, Agustus 2019

Mengetahui
Kepala SMPN/S Guru Mata Pelajaran

Dra. Hj. ST. Nurliah Mirnawati, S.Pd


NIP. 19630312 2000003 2 001
54

SOAL PRETEST

Nama : ......................

Nomor Urut : ......................

Buatlah sebuah puisi menurut imajinasimu sendiri !

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................
55

SOAL POSTEST

Amatilah gambar berikut, kemudian buatlah sebuah puisi !


56
57
58
59
60

TABEL RUBRIK PENILAIAN MENULIS PUISI

Skala Penilaian Skor


No. Aspek penilaian bobot
1 2 3 4 Maks.

1. Ketepatan isi dengan judul 6 24

2. Pilihan kata atau diksi 6 24

3. Penggunaan majas dan perlambangan 5 20

Pemanfaatan versifikasi (rima dan


4. 4 16
ritma)

5. Penggunaan tipografi 4 16

Jumlah 25 100

TABEL KRITERIA PENILAIAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

No. Aspek Penilaian Patokan

1. Kesesuaian isi dengan judul :


a. Skor 4 : jika isi puisi memenuhi semua Isi puisi mampu menjabarkan
kategori patokan. judul puisi melalui :
b. Skor 3 : jika isi puisi memenuhi dua kategori 1. Pilihan kata,
patokan. 2. Penggunaan majas dan
c. Skor 2 : jika isi puisi memenuhi satu kategori perlambangan
patokan. 3. Pemanfaatan versifikasi dan
d. Skor 1 : jika isi puisi tidak memenuhi tipografi
kategori patokan.
2. Pilihan kata atau diksi
Diksi yang digunakan :
a. Skor 4 : jika isi puisi memenuhi semua
1. Menimbulkan imajinasi
kategori patokan.
estetik,
b. Skor 3 : jika isi puisi memenuhi dua kategori
2. Menghasilkan komposisi
patokan
bunyi dalam rima irama
c. Skor 2 : jika isi puisi memenuhi satu kategori
dan
patokan
3. Mempengaruhi makna
d. Skor 1 : jika isi puisi tidak memenuhi
puisi
kategori patokan
3. Penggunaan majas dan perlambangan Majas dan perlambangan yang
61

a. Skor 4 : jika isi puisi memenuhi semua digunakan :


kategori patokan, 1. Membuat puisi lebih
b. Skor 3 : jika isi puisi memenuhi dua kategori menarik
patokan 2. Menimbulkan kesegaran
c. Skor 2 : jika isi puisi memenuhi satu katgeori dan
patokan 3. Memberikan kejelasan
d. Skor 1 : jika isi puisi tidak memenuhi angan tentang isi puisi
kategori patokan
4. Pemanfaatan versifikasi (rima dan ritma)
a. Skor 4 : jika isi puisi memenuhi semua
kategori patokan Rima yang digunakan mampu:
b. Skor 3 : jika isi puisi memenuhi dua kategori 1. Menumbuhkan kemerduan
patokan 2. Kesan suasana
c. Skor 2 : jika isi puisi memenuhi satu kategori 3. Nuansa makna tertentu
patokan pada puisi
d. Skor 1 : jika isi puisi tidak memenuhi katgori
patokan
5. Tipografi
Tipografi yang digunakan
e. Skor Skor 4 : jika isi puisi memenuhi semua
mampu :
kategori patokan
1. Menampilkan aspek
f. Skor 3 : jika isi puisi memenuhi dua kategori
artistik visual puisi
patokan
2. Menciptakan nuansa
g. Skor 2 : jika isi puisi memenuhi satu kategori
makna
patokan
3. Menciptakan suasana
a. Skor 1 : jika isi puisi tidak memenuhi katgori
tertentu dalam puisi
patokan
Neo Fajar Rokko Kurniawan (2013)
62

LAMPIRAN 3 : DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS VII MTs.

MA’ARIF BANYORANG

No. Nama Peserta Didik Jenis Kelamin


1 Adil Saputra L
2 Alfi Ashari L
3 Amal Aksan L
4 Eril Afandi L
5 Khumairah Syamsul P
6 Nuranita P
7 Nurevi P
8 Saenal L
9 Yunita Sardi P
10 Anri L
11 Haeri L
12 Destia Novita Sari P
13 Farel Erllangga L
14 Ilma Wani P

Jumlah : 14 Orang Peserta Didik

Perempuan : 6 orang

Laki-laki : 8 orang
63

LAMPIRAN 4 : DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS VII MTs.

MA’ARIF BANYORANG

Pertemuan
No. Nama Peserta Didik Jenis Kelamin
1 2 3 4
1 Adil Saputra L ✓ ✓
2 Alfi Ashari L ✓ P ✓ P
3 Amal Aksan L ✓ ✓
4 Eril Afandi L ✓ R ✓ O
5 Khumairah Syamsul P ✓ ✓
6 Nuranita P ✓ E ✓ S
7 Nurevi P ✓ ✓
8 Saenal L ✓ T ✓ T
9 Yunita Sardi P ✓ ✓
10 Anri L ✓ E ✓ E
11 Haeri L ✓ ✓
12 Destia Novita Sari P ✓ S ✓ S
13 Farel Erllangga L ✓ ✓
T T
14 Ilma Wani P ✓ ✓

Keterangan :

A : Alfa

I : Izin

S : Sakit
64

LAMPIRAN 5 : DAFTAR NILAI PRETEST PESERTA DIDIK

Aspek Yang Dinilai Skor


No. Nama
Judul Diksi Rima Imaji Diperoleh
1 Adil Saputra 3 3 2 1 9
2 Alfi Ashari 3 2 2 3 10
3 Amal Aksan 3 3 2 3 11
4 Eril Afandi 3 2 2 2 9
5 Khumairah Syamsul 5 3 4 4 16
6 Nuranita 3 2 2 2 9
7 Nurevi 5 4 4 3 16
8 Saenal 4 4 3 3 14
9 Yunita Sardi 5 4 3 4 16
10 Anri 3 3 3 3 12
11 Haeri 3 3 2 2 10
12 Destia Novita Sari 4 3 4 4 15
13 Farel Erllangga 4 4 4 4 16
14 Ilma Wani 3 3 2 3 11

DAFTAR KETUNTASAN NILAI PESERTA DIDIK

No Nama Pretest Nilai Akhir Kategori


1 Adil Saputra 9 ÷ 20 × 100 45 Tidak Tuntas
2 Alfi Ashari 10 ÷ 20 × 100 50 Tidak Tuntas
3 Amal Aksan 11 ÷ 20 × 100 55 Tidak Tuntas
4 Eril Afandi 9 ÷ 20 × 100 45 Tidak Tuntas
5 Khumairah Syamsul 16 ÷ 20 × 100 80 Tuntas
6 Nuranita 9 ÷ 20 × 100 45 Tidak Tuntas
7 Nurevi 16 ÷ 20 × 100 80 Tuntas
8 Saenal 14 ÷ 20 × 100 70 Tuntas
9 Yunita Sardi 16 ÷ 20 × 100 80 Tuntas
10 Anri 12 ÷ 20 × 100 60 Tidak Tuntas
11 Haeri 10 ÷ 20 × 100 50 Tidak Tuntas
12 Destia Novita Sari 15 ÷ 20 × 100 75 Tuntas
13 Farel Erllangga 16 ÷ 20 × 100 80 Tuntas
14 Ilma Wani 11 ÷ 20 × 100 55 Tidak Tuntas
65

LAMPIRAN 6 : DAFTAR NILAI POSTEST PESERTA DIDIK

Aspek Yang Dinilai Skor


No. Nama
Judul Diksi Rima Imaji Diperoleh
1 Adil Saputra 4 4 4 3 15
2 Alfi Ashari 4 4 3 3 14
3 Amal Aksan 4 3 4 3 14
4 Eril Afandi 4 3 4 3 14
5 Khumairah Syamsul 5 4 4 4 17
6 Nuranita 4 3 3 4 14
7 Nurevi 5 4 4 4 17
8 Saenal 4 4 4 3 15
9 Yunita Sardi 5 4 4 4 16
10 Anri 4 4 4 4 16
11 Haeri 4 4 3 3 14
12 Destia Novita Sari 4 4 4 4 16
13 Farel Erllangga 5 5 5 5 20
14 Ilma Wani 5 5 4 4 18

DAFTAR KETUNTASAN NILAI PESERTA DIDIK

No Nama Postest Nilai Akhir Kategori


1 Adil Saputra 15 ÷ 20 × 100 75 Tuntas
2 Alfi Ashari 14 ÷ 20 × 100 70 Tuntas
3 Amal Aksan 14 ÷ 20 × 100 70 Tuntas
4 Eril Afandi 14 ÷ 20 × 100 70 Tuntas
5 Khumairah Syamsul 17 ÷ 20 × 100 85 Tuntas
6 Nuranita 14 ÷ 20 × 100 70 Tuntas
7 Nurevi 17 ÷ 20 × 100 85 Tuntas
8 Saenal 15 ÷ 20 × 100 75 Tuntas
9 Yunita Sardi 17 ÷ 20 × 100 85 Tuntas
10 Anri 16 ÷ 20 × 100 80 Tuntas
11 Haeri 14 ÷ 20 × 100 70 Tuntas
12 Destia Novita Sari 16 ÷ 20 × 100 80 Tuntas
13 Farel Erllangga 20 ÷ 20 × 100 100 Tuntas
14 Ilma Wani 18 ÷ 20 × 100 90 Tuntas
66

LAMPIRAN 7 : Daftar Nilai Pretest Siswa Kelas VII MTs. Ma’arif

Banyorang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng

HASIL ANALISIS DATA PRETEST

𝒙𝒊 𝒇𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒙𝒊 𝟐 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝟐
45 3 135 2025 6075
50 2 100 2500 5000
55 2 110 3025 6050
60 1 75 3600 3600
70 1 75 4900 4900
75 1 75 5625 5625
80 4 320 6400 25600
Jumlah 14 890 28075 56850

▪ Ukuran sampel = 14

▪ Skor tertinggi = 80

▪ Skor terendah = 45

▪ Rentang skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 80 - 45

= 35

▪ Nilai Rata-Rata (𝑥̅ )

∑𝒏𝒊=𝟏 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 890
̅=
𝒙 𝒏 = = 64
∑𝒊=𝟏 𝒇𝒊 14

▪ Standar Variansi (S 2 )

𝑛 ∑𝒏𝒊=𝟏 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝟐 − (∑𝒏𝒊=𝟏 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 )𝟐
2
𝑆 =
𝑛(𝑛 − 1)

14(56850) − (890)2
=
14(14 − 1)
67

795900 − 792100
=
14(13)

3800
=
182

= 20,87

= √20,87

= 4.56
68

LAMPIRAN 8 : Daftar Nilai Postest Siswa Kelas VII MTs. Ma’arif

Banyorang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng

HASIL ANALISIS POSTEST

𝒙𝒊 𝒇𝒊 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝒙𝒊 𝟐 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝟐
70 5 350 4900 24500
75 2 150 5625 11250
80 2 160 6400 12800
85 3 255 7225 21675
90 1 90 8100 8100
100 1 100 10000 10000
Jumlah 14 1105 42250 88325

▪ Ukuran sampel = 14

▪ Skor tertinggi = 100

▪ Skor terendah = 70

▪ Rentang skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 100 - 70

= 30

▪ Nilai Rata-Rata (𝑥̅ )

∑𝒏𝒊=𝟏 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 1105
̅=
𝒙 = = 79
∑𝒏𝒊=𝟏 𝒇𝒊 14

▪ Standar Variansi (S 2 )

𝑛 ∑𝒏𝒊=𝟏 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 𝟐 − (∑𝒏𝒊=𝟏 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 )𝟐
𝑆2 =
𝑛(𝑛 − 1)

14(88325) − (1105)2
=
14(14 − 1)
69

1236550 − 1221025
=
14(13)

15525
=
182

= 85,30

= √85,30

= 9,23
70

LAMPIRAN 9 : Daftar Nilai Pretest Dan Postest

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST

Pretest Postest
No Nama d=X2-X1 𝐝𝟐
(X1) (X2)
1 Adil Saputra 45 75 30 900
2 Alfi Ashari 50 70 20 400
3 Amal Aksan 55 70 15 225
4 Eril Afandi 45 70 25 625
5 Khumairah Syamsul 80 85 5 25
6 Nuranita 45 70 25 625
7 Nurevi 80 85 5 25
8 Saenal 70 75 5 25
9 Yunita Sardi 80 85 5 25
10 Anri 60 80 20 400
11 Haeri 50 70 20 400
12 Destia Novita Sari 75 80 5 25
13 Farel Erllangga 80 100 20 400
14 Ilma Wani 55 90 35 1225
Jumlah 235 5325
71

ANALISIS T-TEST

Md
t= ∑ X2 d

N(N−1)

5) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :

∑d
Md = N

235
= 14

= 16,78

6) Mencari harga “∑ 𝑋 2 𝑑” dengan menggunakan rumus :

(∑ d)2
∑ X2d = ∑ d2 −
N

(235)2
= 5325 – 14

55225
= 5325 – 14

= 5325 – 3945

= 1380

7) Menentukan harga t hitung

Md
t= ∑ X2 d

N(N−1)

16,78
=
1380

14(13)
72

16,78
=
√1380
182

16,78
=
√7,58

16,78
=
2,75

= 6,10
73

LAMPIRAN 10 : TABEL UJI-T

𝜶 untuk uji dua pihak (two tail test)


0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
𝜶 untuk uji satu pihak (one tail test)
dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,679 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,699 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704
60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660
120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617
0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576
74

LAMPIRAN 11 DOKUMENTASI

Peserta didik memberi salam sebelum memulai kegiatan belajar mengajar

Salah satu peserta didik sedang membacakan puisinya di depan


75

Peserta didik membaca doa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai

Peserta didik sedang mencatat materi pembelajaran


76

RIWAYAT HIDUP

NURUL JANNA, lahir di Pontianak, Provinsi Kalimantan

Barat pada tanggal 24 Oktober 1997. Merupakan anak ketiga

dari tiga bersaudara dari pasangan Drs. Baharuddin dan Sitti

Safiah.

Pada tahun 2003 memulai pendidikan di SD No. 29 Parit Pelita Kabupaten

Pontianak, pada tahun yang sama pindah di SDN. No 53 Banyorang di Kabupaten

Bantaeng dan tamat pada tahun 2009. Kemudian melanjutkan pendidikan ke

jenjang sekolah menengah pertama di SMP. Negeri 1 Tompobulu Kabupaten

Bantaeng dan tamat pada tahun 2012, kemudian melanjutkan pendidikan ke

jenjang sekolah menengah atas di SMK. Negeri 2 Bantaeng Kabupaten Bantaeng

dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai

mahasiswa S1 (Strata satu) pada jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Anda mungkin juga menyukai