Anda di halaman 1dari 76

PENGARUH TEKNIK 3M (MENGAMATI, MENIRU DAN MENAMBAHI)

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS


VIII SMP NEGERI 2 SUNGGUMINASA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NIDA ASMA AMANI


10533808415

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka


apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang
lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap.”
QS. Al-Insyirah, ayat 6-8

Jangan katakan “masih ada waktu”.

Lakukan segera.

Sebab waktu lebih cepat pergi meninggalkan,

Dan tak akan kembali ke masa lalu.

Penulis

Karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tua saya tercinta Bapak Mahyuddin dan Ibu


Mardiana. Mereka adalah motivasi terbesar saya. Semoga
karya ini dapat memberikan sedikit kebahagiaan.

Saudara-saudara yang tersayang, mudah-mudahan


pencapaian ini dapat menjadi contoh yang positif.
ABSTRAK
Nida Asma Amani. 2019. Pengaruh Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan
Menambahi) terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Sungguminasa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Tarman A. Arif dan pembimbing II Tasrif Akib.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain
penelitian The One Group Pretest-Posttest yang merupakan salah satu jenis dari Pre-
eksperimental.. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Sungguminasa sebanyak 403 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII-1 berjumlah 33 orang, dengan pengambilan sampel secara Purposive Sampling.
Data penelitian ini adalah hasil tes kerja menulis teks berita siswa kelas VIII-1 SMP
Negeri 2 Sungguminasa sebelum dan sesudah menggunakan teknik 3M.
Hasil penelitian ini adalah pertama, kemampuan menulis teks berita siswa
kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Sungguminasa sebelum menggunakan teknik 3M (pre-
test), memperoleh nilai rata-rata 49,33 termasuk dalam kategori rendah. Kedua,
kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Sungguminasa
sesudah menggunakan teknik 3M (post-test), memperoleh nilai rata-rata 73,21
termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis
(Ha) diterima pada taraf signifikan 95 % dan dk= n-1 karena thitung > t tabel (26,230 >
1,693), maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik 3M ada pengaruh dalam
menulis teks berita siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Sungguminasa.
Perlu diadakan penelitian yang lain untuk mengetahui pengaruh teknik 3M
(Mengamati, Meniru dan Menambahi) dalam pembelajaran menulis teks berita atau
kemampuan menulis yang lain pada populasi yang berbeda.Teknik 3M (Mengamati,
Meniru dan Menambahi) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk
meningkatkan kemampuan menulis siswa, khususnya pada kemampuan menulis teks
berita.

Kata kunci: Teknik 3M, Kemampuan Menulis, Teks Berita

ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan

Menambahi) terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 2 Sungguminasa”, dapat dirampungkan dalam rangka memenuhi

salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teriring salam dan salawat pada junjungan Rasulullah saw., sebagai dasar

hukum yang dipegang teguh sehingga mengantar umat manusia ke jalan yang

diridai oleh-Nya hingga akhir nanti, dan beliaulah sebagai penutup para Rasul

dan Nabi akhir zaman. Beliaulah yang telah membawa manusia dari zaman

jahiliah ke zaman kepintaran dan dari zaman kegelapan ke zaman yang terang

benderang seperti saat ini.

Berbagai hambatan dan rintangan penulis hadapi dalam upaya pembuatan

skripsi ini. Namun, berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak akhirnya

skripsi ini dapat penulis selesaikan meskipun masih memiliki berbagai

kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap saran serta kritik yang

bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua Mahyuddin dan Mardiana,

atas segala pengorbanan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Semoga apa yang

x
telah mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang

kehidupan di dunia dan di akhirat.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dr. Tarman A. Arif, S. Pd., M.

Pd. selaku pembimbing I, Tasrif Akib, S. Pd., M. Pd. selaku pembimbing II,

Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, Dr. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., PhD Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Dr.

Munirah, M. Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah mendidik penulis selama

menjadi mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Terima kasih juga untuk sahabat tercinta Riski Fauziah Darwis, Reski Nur

Aulia, Reski Aulia Darman, Ulfatun Hasanah, Hafsah, Hairunnas, Sumarni, dan

Yuliasni yang selalu setia dalam memberikan motivasi dan membantu

mengarahkan dalam penulisan skripsi, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Untuk teman-teman seperjuangan angkatan 2015 yang namanya tak

mampu penulis tuliskan satu-satu atas segala dorongan, kerja sama dan

kebersamaannya selama menjalani perkuliahan.

xi
Terima kasih kepada saudara yang selalu membantu dan kepada seluruh

keluarga tanpa terkecuali serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan

namanya satu-satu karena keterbatasan namun tidak mengurangi rasa terima

kasih yang sedalam-dalamnya atas segala jasa-jasa dan sumbangsih pemikiran

yang telah diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa kritik dan saran yang membangun sangat

diperlukan guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi yang ditulis dapat

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Aamiin.

Makassar, Agustus 2019

Penulis

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii

KARTU KONTROL PEMBIMBING 1 ........................................................ iv

KARTU KONTROL PEMBIMBING 2 ........................................................ v

SURAT PERNYATAAN............................................................................... vi

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7


1. Penelitian yang Relevan...................................................... 7
2. Menulis ............................................................................... 9
a. Pengertian Menulis......................................................... 9
b. Tujuan Menulis .............................................................. 11
c. Manfaat Menulis ............................................................ 13

xiii
3. Konsep Dasar Berita ........................................................... 14
a. Pengertian Berita ............................................................ 14
b. Ciri-ciri Berita ................................................................ 15
c. Unsur-unsur Teks Berita ................................................ 17
d. Struktur Penyajian Teks Berita ...................................... 19
4. Hakikat Teknik 3M ............................................................. 21
5. Kelebihan dan Kekurangan Teknik 3M .............................. 23
B. Kerangka Pikir .......................................................................... 23
C. Hipotesis .................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ................................................................. 28


B. Populasi dan Sampel .................................................................. 29
C. Definisi Operasional Variabel.................................................... 30
D. Instrumen Penelitian .................................................................. 31
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32
F. Teknik Analisis Data.................................................................. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ......................................................................... 36
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................ 37
2. Analisis Statistik Inferensial ............................................... 47
B. Pembahasan ............................................................................... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................... 56
B. Saran .......................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................... 32

Tabel 4.1 Perhitungan untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Prestest ......... 37

Tabel 4.2 Klasifikasi Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Sebelum

Menggunakan Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa .... 39

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia ................. 40

Tabel 4.4 Frekuensi dan Persentase Nilai Setiap Aspek Menulis Teks

Berita Sebelum Menggunakan Teknik 3M (Mengamati, Meniru

dan Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa .............................................................................. 40

Tabel 4.5 Perhitungan untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Post-test ........ 42

Tabel 4.6 Klasifikasi Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Sebelum

Menggunakan Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa .... 44

Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia ................. 45

Tabel 4.8 Frekuensi dan Persentase Nilai Setiap Aspek Menulis Teks

Berita Sebelum Menggunakan Teknik 3M (Mengamati, Meniru

dan Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa .............................................................................. 46

Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Statistik Inferensial .............................................. 47

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya. Dengan adanya pendidikan, proses

pembelajaran peserta didik dapat membuatnya mengerti dan menjadi manusia

lebih kritis dalam berpikir.

Pemerintah melalui kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan

Indonesia menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang

wajib diberikan kepada siswa pada semua jenjang. Bahasa Indonesia merupakan

ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Sebagai ilmu

yang bersifat universal, Bahasa Indonesia tidak dapat terpisahkan dari berbagai

disiplin ilmu yang ada dalam kehidupan manusia. Salah satu disiplin ilmu itu

adalah pembelajaran Bahasa Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia akan selalu diajarkan kepada siswa.

Peran bahasa Indonesia sendiri adalah sebagai pemersatu bangsa Indonesia

sehingga para siswa harus mengenali bahasa pemersatu bangsanya sendiri. Mata

pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah mempelajari berbagai macam hal

yang dijabarkan dalam bentuk aspek keterampilan berbahasa.

1
2

Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek keterampilan

berbahasa. Keempat aspek tersebut adalah keterampilan menyimak, keterampilan

berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dalam penelitian

ini, peneliti ingin berfokus hanya pada kemampuan menulis teks berita yang

merupakan salah satu kompetensi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam

bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan,

menghibur. Hasil dari proses kreatif menulis ini biasa disebut dengan istilah

tulisan atau karangan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama

meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki

pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering dilekatkan pada proses kreatif

yang berjenis ilmiah. Sementara, istilah mengarang sering dilekatkan pada proses

kreatif yang berjenis nonilmiah (Nurjamal, dkk., 2010:69).

Menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah kemampuan

seseorang dalam mengemukakan gagasan, perasaan, dan pemikirannya kepada

orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan. Setiap penulis pasti

memiliki tujuan dengan tulisannya itu, antara lain mengajak, menginformasikan,

meyakinkan, membujuk atau menghibur pembaca (Nurjamal, dkk., 2010:69).

Menurut Leo (2010:2-3), ada beberapa manfaat menulis yaitu

membiasakan diri berpikir sistematis. Hal tersebut karena setiap penulis yang

melakukan penulisan pasti akan membaca ulang sampai dengan tulisan yang

telah ditulis dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Manfaat yang kedua
3

adalah menulis merupakan suatu keahlian. Selain itu, menulis juga merupakan

aktivitas yang menyehatkan karena menulis dapat menjadi penyalur dalam

menghilangkan stres dan depresi pada seseorang. Manfaat yang lain adalah

menghindarkan kita dari aktivitas negatif. Sebagian besar orang menganggap

bahwa kegiatan menulis merupakan kegiatan yang sulit karena terdapat kegiatan

yang kompleks.

Berdasarkan manfaat tersebut, sudah seharusnya pembelajaran menulis

mendapat perhatian khusus oleh setiap siswa maupun guru. Menulis bukanlah

suatu pekerjaan yang mudah dan dapat dimiliki oleh setiap orang tanpa bekerja

dan berlatih dengan giat. Kemampuan menulis didapat melalui latihan yang

intensif dan terus-menerus sesuai dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh

siswa.

Sekolah Menengah Pertama terdapat aspek menulis yang merupakan

salah satu aspek kebahasaan yang diajarkan. Salah satu aspek kebahasaan

menulis yang diajarkan ditingkat SMP adalah menulis berbagai macam teks,

seperti teks deskripsi, argumentasi, eksposisi, teks berita, dan yang lainnya.

Dalam penelitian, teks yang akan digunakan adalah teks berita.

Menulis teks berita merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting

pada tingkat SMP karena faktanya bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari

informasi. Selain itu, kompetensi menulis teks berita ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas dan keterampilan siswa dalam bidang bahasa khususnya

menulis, sehingga diharapkan kemampuan dalam keterampilan berbahasa dapat


4

bermutu dan berkualitas. Apabila kompetensi menulis tidak ditingkatkan, maka

kompetensi siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk

tulisan akan semakin berkurang dan tidak akan mengalami perkembangan.

Menulis teks berita bukanlah sebuah kerangka ilmu yang bisa

disampaikan begitu saja. Untuk itu guru perlu menggunakan teknik untuk

menyampaikan materi agar siswa tidak merasa bosan saat proses belajar

mengajar berlangsung.

Menulis teks berita dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang

tepat. Teknik pembelajaran yang bukan hanya dapat mengondisikan suasana

pembelajaran, melainkan langkah intensif yang berhubungan langsung dengan

kegiatan menulis teks berita. Teknik adalah suatu kiat, siasat, ataupenemuan

yang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan

langsung (Kuwat 2008).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka diperlukan teknik 3M dalam

pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII. Teknik 3M

adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam menulis.

Pembelajaran menggunakan teknik ini dapat membuat siswa lebih fokus untuk

menulis berita. Selain itu, menulis berita dengan teknik 3M lebih

mengedepankan proses yang sesuai dengan kemampuan siswa, dalam hal ini

kreativitas siswa dapat berkembang. Teknik tersebut diharapkan dapat digunakan

sebagai alternatif pembelajaran menulis teks berita. Penelitian ini ingin

membuktikan pengaruh teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi)


5

melalui penelitian eksperimen dalam pembelajaran menulis teks berita siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan,

yaitu “Apakah ada pengaruh teknik 3M terhadap kemampuan menulis teks berita

oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh teknik 3M terhadap kemampuan menulis teks berita oleh siswa kelas

VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini tentang Pengaruh Teknik 3M (Mengamati,

Meniru dan Menambahi) terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara ilmiah

mengenai pengaruh teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi)

terhadap kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII.


6

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa, yaitu diharapakan dapat mempermudah mereka

dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita serta memberikan

pengalaman baru dalam belajar.

b. Manfaat bagi guru, yaitu guru dapat menambah teknik yang dapat

digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas

VIII.

c. Manfaat bagi peneliti yaitu untuk menambah pengetahuan dan wawasan

tentang teknik apa yang baik digunakan dalam pembelajaran menulis

teks berita.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Judul dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah “Pengaruh

Teknik 3M terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita oleh Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa”. Penelitian yang relevan dengan

penelitian ini adalah skripsi yang berjudul “Pengaruh Teknik Field Visit

terhadap Kemampuan Menulis Berita oleh Siswa Kelas VIII SMP Swasta

Budi Agung Medan” oleh Wina Wulandari tahun 2011. Hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi kemampuan menulis berita dengan

menggunakan teknik field visit adalah 93 dan nilai terendahnya adalah 66.

Dengan demikian, nilai rata-rata kemampuan menulis berita dengan

menggunakan teknik field visit adalah sebesar 80,88. Nilai tertinggi

kemampuan menulis berita dengan menggunakan teknik ceramah adalah 86

dan nilai terendahnya 59. Dengan demikian, nilai rata-rata kemampuan

menulis berita dengan menggunakna teknik ceramah adalah sebesar 72,69.

Terbukti bahwa peningkatan kemampuan menulis berita dengan

menggunakan teknik field visit lebih berpengaruh daripada menggunakan

teknik cermah.

7
8

Penelitian yang relevan kedua adalah skripsi yang berjudul

“Pengaruh Media Audio Visual terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita

oleh Siswa Kelas VIII SMP PGRI 9 Percut Sei Tuan” oleh Armah pada

tahun 2013 dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas

eksperimen adalah 80,62, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 70,87.

Dengan demikian, diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis teks

berita pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap

kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Percut Sei

Tuan.

Penelitian yang relevan ketiga adalah skripsi yang berjudul

“Keefektifan Teknik Dictoglos pada Pembelajaran Menulis Teks Berita

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta” oleh Devi

Artati tahun 2014, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menulis berita kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan. Pada

kelompok eksperimen nilai pretest, memiliki nilai tertinggi 76,67 dan

terendah yang diperoleh yaitu 43,33, sedangkan pada kelompok kontrol

memiliki nilai tertinggi yaitu 56,67 dan nilai terendah yaitu 23,33. Jadi,

penerapan teknik dictoglos efektif dalam pembelajaran menulis teks berita

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta.

Berdasarkan penelitian relevan di atas, persamaan antara penelitian

tersebut adalah sama-sama menguji kemampuan menulis teks berita dan


9

merupakan penelitian eksperimen. Dan hal yang membedakan penelitian

terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak pada teknik yang digunakan

penelitian relevan pertama dan ketiga, sedangkan penelitian relevan kedua

menggunakan media. Perbedaan yang lain, yaitu terletak pada desain

penelitiannya. Penelitian yang terdahulu menggunakan desain penelitian

Pretest Posttest Control Group, sedangkan penelitian ini menggunakan

desain penelitian The One Group Pretest Posttest.

2. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menurut Dalman (2015:3) menulis adalah suatu kegiatan

komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis

kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau

medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis

sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan

pembaca.

Menurut Tarigan (2013:3-4) menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis

merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur

bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang
10

secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak

dan teratur.

Suparno dan Yunus (2007:13) mendefinisikan menulis sebagai

suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan

bahasa tulis sebagai alat dan medianya. Pesan adalah isi atau muatan

yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol

atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya.

Komunikasi tulis mencakup empat unsur yang terlibat: penullis sebagai

penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media

berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

Menulis merupakan keterampilan mengomunikasikan pikiran,

gagasan, dan informasi yang harus dilatihkan semejak dini. Semenjak

disekolah dasar hendaknya dibiasakan untuk menulis, mengemukakan

ide-idenya tanpa pembatasan-pembatasan yang dapat menjerat

kreativitas mereka. Menulis dalam pembelajaran merupakan aktivitas

yang menggunakan proses berpikir. Dalam dunia pendidikan, kegiatan

menulis sangat penting dalam melatih seseorang (anak didik)

menuangkan dalam bentuk tulisan (Munirah, 2015 :2-3).

Menulis adalah penyampaian pesan (gagasan, perasaan dan

informasi) secara tertulis kepada pihak lainnya sebagai salah satu bentuk

keunikan verbal, menulis melibatkan unsur penulis sebagai


11

penyampaian pesan, atau isi tulisan, saluran atau medium tulisan dan

pembaca sebagai penerima pesan (Evi Sarpika, dkk., 2018:206).

Berdasarkan beberapa definisi tentang menulis, dapat penulis

simpulkan bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang

mengomunikasikan pesan (informasi) secara tidak langsung dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat dan medianya. Di samping itu,

keterampilan menulis harus dilatih sejak dini.

b. Tujuan Menulis

Setiap tulisan memiliki tujuan tertentu yang saling

berkesinambungan antara tujuan yang satu dengan tujuan yang lain.

Menurut Dalman (2015:12) tujuan menulis ditinjau dari sudut

kepentingan pengarang adalah:

1) Tujuan penugasan

Salah satu tujuan menulis yakni penugasan. Pada umumnya

pelajar menulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru

atau sebuah lembaga, baik yang berupa makalah, laporan, ataupun

karangan bebas.

2) Tujuan estetis

Keindahan (estetis) sangatlah dibutuhkan dalam sebuah

tulisan sehingga para penulis sangat memperhatikan penulisan kata

atau diksi serta penggunaan gaya bahasa. Permainan kata sangat


12

dibutuhkan dalam tulisan yang memiliki tujuan estetis, seperti puisi,

cerpen, maupun novel.

3) Tujuan penerangan

Sebuah tulisan harus memberikan informasi yang jelas

kepada pembaca baik berupa politik, ekonomi, pendidikan, agama,

sosial, maupun budaya. Surat kabar maupun majalah merupakan

salah satu media yang bertujuan untuk memberikan penerangan.

4) Tujuan pernyataan diri

Penulis berusaha untuk memperkenalkan atau menyatakan

diri kepada para pembaca. Melalui tulisannya pembaca dapat

memahami apa sebenarnya yang telah diperbuat oleh penulis.

Bentuk tulisan ini berupa surat perjanjian atau surat pernyataan.

5) Tujuan kreatif

Menulis sangat berhubungan erat dengan kreatifitas

terutama dalam menulis karya sastra, baik itu berbentuk puisi

maupun prosa. Karena dengan menulis, daya imajinasi secara

maksimal digunakan dalam mengembangan tulisan.

6) Tujuan konsumtif

Dalam membuat tulisannya, seorang penulis sangat

mementingkan kepuasan pada diri pembaca karena penulis

berorientasi pada bisnis. Dalam hal ini sebuah tulisan diselesaikan

untuk dijual.
13

c. Manfaat Menulis

Gie (2002:21) mengemukakan sedikitnya ada enam manfaat

kegiatan menulis atau mengarang, antara lain: 1) sarana untuk

pengungkapan diri, 2) sarana untuk pemahaman, 3) sarana untuk

membantu mengembangkan kepuasan pribadi, 4) sarana untuk

meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadap lingkungan sekeliling

seseorang, 5) sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan

bukannya penerimaan yang pasrah, dan 6) sarana untuk

mengembangkan suatu pemahaman tentang dan kemampuan

menggunakan bahasa.

Menulis akan membuat seseorang mampu menyebarkan gagasan

yang baik dan mencerahkan, serta membuat seseorang menjadi mandiri

(Tabroni 2007:50). Lebih lanjut, Tabroni mengemukakan beberapa

manfaat menulis, antara lain: 1) menularkan ide yang bermanfaat

kepada khalayak luas, 2) memicu semangat berwirausaha dan mendidik

orang untuk mandiri, 3) sarana berbagi pengalaman, 4) mempunyai

pengaruh yang abadi, serta 5) dapat menyalurkan aspirasi dan unek–

unek kepada pemerintah.

Penjelasan beberapa ahli menyatakan bahwa menulis dapat

mendatangkan banyak manfaat dan keuntungan. Manfaat itu tidak hanya

bagi penulis itu tetapi juga bagi pembacanya. Inilah alasan mengapa
14

kegiatan menulis begitu digemari tidak hanya masyarakat awam

maupun penulis sendiri.

3. Konsep Dasar Berita

Menulis berita merupakan hal yang sulit dilakukan bagi sebagian

orang. Dalam menulis berita seseorang harus mengerti apa yang disebut

berita. Kriteria atau nilai apa saja yang layak ditulis dalam berita juga apa

yang harus diperhatikan dalam penulisan berita. Selain itu, penulisan berita

juga harus memperhatikan unsur–unsur yang harus ada dalam berita, serta

teknik penulisan berita.

a. Pengertian Berita

Kata berita berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Vrit yang berarti

ada atau terjadi. Sebagian orang ada yang menyebut Vritta dalam bahasa

Indonesia menjadi berita yang berarti kejadian atau peristiwa hangat

yang tengah terjadi (Suprapto dan Madya, 2010:26).

Menurut Willing (2010:26) berita adalah segala laporan

mengenai peristiwa kejadian gagasan fakta yang menarik perhatian dan

penting untuk disampaikan atau dimuat di media masa agar diketahui

atau menjadi kesadaran umum.

Djuraid (2007:9) mendefinisikan berita sebuah laporan atau

pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang

bersifat umum dan baru saja terjadi dan disampaikan oleh wartawan di
15

media massa. Menurut Djuraid, faktor peristiwa atau keadaan menjadi

pemicu utama terjadinya sebuah berita. dengan kata lain, peristiwa dan

keadaan itu merupakan fakta atau kondisi yang sesungguhnya terjadi,

bukan rekaan, atau fiksi.

Ada yang mendefinisikan berita sebagai laporan suatu kejadian

yang faktual, menarik, dan luar biasa (Kuwat 2008). Jadi, berita adalah

laporan tentang sesuatu yang masih baru, menarik, serta luar biasa.

Unsur kebaruan, kemenarikan, dan keluarbiasaan inilah yang merupakan

sebagian syarat layak atau tidaknya berita itu dimuat.

Menurut KBBI Edisi kelima, berita adalah cerita atau keterangan

mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Cerita kejadian yang

hangat pasti sangat dinantikan oleh masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa

berita adalah laporan mengenai suatu kejadian atau fakta yang sedang

hangat dibicarakan di masyarakat umum dan disampaikan oleh

wartawan di media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

b. Ciri-ciri Berita

Adapun ciri-ciri berita menurut Rajil Munir (2017)

http://harianparapelajar.blogspot.com/2017/09/pengertian-berita-jenis-

jenis-berita.html, yaitu:

1) Menarik perhatian artinya berita harus bisa menarik perhatian,

salah satu tujuannya yaitu agar bisa menarik perhatian


16

masyarakat sehingga masyarakat ingin segera mengetahui isi

berita tersebut.

2) Terkini atau aktual artinya berita harus berisi informasi atau

peristiwa terbaru atau masih hangat dibicarakan.

3) Dipercaya artinya isi berita harus bisa dipercaya, itulah mengapa

berita harus sesuai fakta jadi jangan mengada-ngada.

4) Jelas dan menggunakan kalimat yang sederhana, isi berita yang

baik yaitu harus jelas jangan berbelit-belit dan kalimat yang

digunakannya harus yang sederhana sehingga mudah dimengerti.

Adapun ciri-ciri berita menurut Willing (2010:31) yaitu yang

pertama accuracy. Ciri-ciri tersebut menandakan bahwa sebuah berita

harus akurat cermat dan teliti. Ciri kedua yaitu universaity yang berarti

berlaku umum sehingga informasi yang diberikan dapat menjangkau

segala golongan. Ciri ketiga adalah fairness yang berarti jujur dan adil

atas apa yang diinformasikan. Ciri yang keempat adalah humanity yang

berarti bahwa sebuah berita memiliki nilai kemanusiaan. Ciri yang

selanjutnya yaitu bersifat Immediate yang berarti segera. Sebuah berita

bersifat segera sehingga informasi yang disampaikan masih hangat.

Selain ciri-ciri di atas ada pula ciri-ciri dari sebuah berita yang

terlihat dari segi bahasanya, Willing (2010:214) menyatakan bahwa

bahasa berita yang termasuk kategori tulisan jurnalistik berciri hemat

kata dan kalimat. Hal tersebut berarti bahwa bahasa dalam berita bersifat
17

efisien, efektif, singkat, dan sederhana. Efisien dan efektif berarti bahwa

dalam menulis berita harus menghemat penggunaan kata dan kalimat

namun tetap memperhatikan tata bahasa baku yang berlaku. Bahasa

berita yang berciri-ciri singkat dan sederhana lebih merujuk pada

penggunaan kata dan kalimat yang padat. Kata dan kalimat yang padat

adalah berisi tidak bertele-tele tetapi lancar dan lugas sehingga dapat

dipahami oleh pembaca.

c. Unsur-unsur Teks Berita

Menulis teks berita mempunyai enam unsur. Menurut Soehoet

(2003:59), untuk memudahkan mengingat dan menerapkannya, kita

gunakan rumusan ASDAMBA. A: apa, S: siapa, A: apabila/kapan, M:

mengapa, Ba: bagaimana. Rumusan tersebut terdiri dari enam

pertanyaan yang merupakan satu kesatuan dan selalu timbul dalam diri

manusia dalam menghadapi setiap persoalan. Berikut penjelasan enam

unsur ASDAMBA merupakan kelengkapan berita.

1. Unsur Apa

Suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban mengenai

sesuatu hal atau peristiwa yang sudah/sedang/akan terjadi dan

sebagainya ,tetapi bukan manusia. Pertanyaan- pertanyaan timbul

karena manusia tidak mengetahui ragu/ sangsi, dan ia ingin

mendapatkan kepastian. Manusia memerlukan kepastian. Misalnya:


18

Kecelakaan antara bus dan truk menewaskan satu orang penumpang

bus.

2. Unsur Siapa

Suatu pertanyaan yang mengharapakan jawaban mengenai

seseorang atau sesama manusia. Naluri ingin tahu terhadap sesama

manusia lebih kuat daripada naluri ingin tahu mengenai benda,

tumbuh-tumbuhan , dll. Alasannya, naluri ingin tahu mengenai

manusia bekerja secara bersama-sama dengan naluri sosial, yaitu

naluri yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan

manusia lainnya. Misalnya: Pengemudi bus adalah Sardi (45) warga

desa Sambiroto kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.

3. Unsur Di Mana

Suatu pertanyaan yang mengharapkan jawaban mengenai

tempat atau menerangkan penyebab terjadinya peristiwa berita.

Misalnya: Kecelakaan terjadi di Jalan Diponegoro kota Pati.

4. Unsur Apabila/kapan

Suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban mengenai

waktu atau menerangkan waktu kejadian terjadinya peristiwa berita.

Misalnya: Kecelakaan terjadi menjelang tengah hari tepatnya pukul

11.35 WIB.

5. Unsur Mengapa

Suatu pertanyaan yang menghendaki jawanan sebab terjadi-


19

nya suatu hal/ peristiwa. Misalnya: Kecelakaan terjadi karena

pengemudi sedang mabuk saat mengemudikan bus. Kejadian itu

menyebabkan 18 orang luka berat dan 29 orang luka ringan

termasuk pengemudi bus yang mengalami gagar otak. Semua

korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, tidak ada korban

jiwa dalam kecelakaan tersebut.

6. Unsur Bagaimana

Pertanyaan ini mengharapkan jawaban mengenai proses

terjadinya sebab yang mengakibatkan suatu peristiwa, proses

berlangsungnya peristiwa tersebut dan akibat dari peristiwa

tersebut. Misalnya: Kecelakaan terjadi ketika bus Nusantara dari

arah Semarang yang melaju dengan kecepatan 100 km/jam tak

dapat dikendalikan pengemudi bus yang sedang mabuk sehingga

menghantam truk dari arah yang berlawanan.

Itulah unsur–unsur yang harus ada dalam sebuah tulisan,

sehingga tulisan itu layak disebut berita. Kelengkapan unsur–unsur

tersebut juga akan memudahkan pembaca dalam menangkap informasi.

d. Struktur Penyajian Teks Berita

Selama ini gaya penyusunan struktur berita yang paling

disarankan adalah struktur piramida terbalik (inverted pyramid), karena

struktur tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Menurut Willing

(2010:86) menyatakan bahwa penulisan berita menggunakan metode


20

piramida terbalik dilakukan dengan cara mendahulukan atau

memprioritaskan informasi yang paling penting di depan, menyusul

yang penting berikutnya, dan ditutup dengan informasi yang kurang

penting di belakang.

MacDougall (dalam Willing, 2010:87) gaya penulisan berita

menggunakan model piramida terbalik sama dengan gaya spiral yaitu

tulisan yang lebar di atasnya kemudian kian menyempit ke bawahnya.

Semua bagian-bagian dari berita digambarkan seperti segitiga terbalik

seperti dibawah ini.

Gambar 1. Pola Penulisan Teks Berita Menggunakan Model

Piramida Terbalik (Inverted Pyramid)

Judul Berita

Teras Berita (Lead) Sangat Penting

Tubuh Berita Penting

e.
Akhir Berita Kurang Penting
21

Judul berita terletak paling depan dari sebuah berita. Biasanya

pembuatan judul berita dilakukan untuk menarik kesan awal pembaca

berita (Willing, 2010:58). Teras berita kerap disebut juga dengan Lead.

Lead dalam bahasa Indonesia berarti teras berita (Willing, 2010:69).

Bagian berita yang ini sangat penting karena merupakan pembuka dari

sebuah berita. Teras berita (Lead) berfungsi sebagai pokok berita atau

bagian inti dari berita. Pada teras berita juga mencerminkan tema atau

gagasan utama dari sebuah berita. Penulisan teras berita biasanya

memanfaatkan salah unsur berita (5W+1H) walaupun sebenarnya tidak

mengharuskan untuk menggunakan unsur-unsur tersebut (Willing

2010:71). Tubuh berita (body of news story) merupakan bagian

pengembangan dari teras berita yang berisi perincian peristiwa-peristiwa

yang terjadi. Akhir berita merupakan gagasan akhir guna mengakhiri

berita yang biasanya sudah tidak terlalu penting.

4. Hakikat Teknik 3M

Teknik 3M merupakan singkatan dari mengamati, meniru, dan

menambahi (Kuwat 2008). Kuwat terilhami dari apa yang diajarkan

Mardjuki (dalam Harefa, 2002:31), seorang penulis kreatif yang cukup

dikenal oleh para wartawan di Yogyakarta pada tahun „80an, kepada calon-

calon penulis muda, yaitu dengan 3N-nya (niteni, nirokke, nambahi). Dalam
22

pembelajaran menulis teks berita, penulis menggunakan teknik 3M yang di

ajarkan Kuwat karena sangat cocok dengan materi pelajaran yang diajarkan.

Mengamati diartikan sebagai kegiatan melihat dengan cermat dan

teliti mengenai sebuah objek. Dalam kaitannya dengan pembelajaran

menulis teks berita, siswa mengamati model teks berita yang dimuat dalam

surat kabar atau yang disediakan guru. Hasil yang diharapkan dari kegiatan

mengamati adalah siswa menemukan unsur-unsur berita dan pola-pola

penulisan teks berita. Teknik mengamati ini ternyata selaras dengan

beberapa pilar dalam pendekatan kontekstual, yaitu inkuiri. Dalam inkuiri

siswa melakukan pengamatan terhadap sebuah objek kemudian disuruh

menemukan informasi yang terdapat pada objek tersebut.

Meniru dalam konteks pembelajaran bukan diartikan sebagai

kegiatan menjiplak. Hal yang harus ditiru bukan kata per kata, kalimat per

kalimat tetapi unsur-unsur yang harus ada dalam teks berita dan pola-pola

penulisan teks berita sehingga siswa dapat menulis teks berita dalam

berbagai pola dan variasi. Teknik meniru tidak jauh beda dengan konsep

pemodelan dan konstruksivisme dalam Pendekatan Kontekstual.

Menambahi merupakan wahana bagi siswa untuk memberikan warna

khas terhadap tulisannya sehingga berbeda dengan objek tiruannya. Artinya,

bila dalam objek tiruan ada unsur-unsur berita yang belum tertulis, siswa

menambahi sehingga menjadi lebih lengkap unsur-unsur beritanya.


23

5. Kelebihan dan Kelemahan Teknik 3M

a. Kelebihan Teknik 3M

Kelebihan dalam menggunakan teknik 3M adalah

mempermudah siswa untuk menguasai kompetensi menulis teks berita.

Dengan langkah-langkah dari mengamati, meniru dan menambahi siswa

diharapkan dapat menulis teks berita sesuai dengan unsur-unsur

pembangunnya (Citra, 2012). Selain itu, teknik 3M lebih

mengedepankan proses yang sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam

hal ini, kreativitas siswa juga dikembangkan pada tahap menambahi

(Kuwat, 2008).

b. Kelemahan Teknik 3M

Kelemahan dalam menggunakan teknik 3M adalah siswa akan

lebih cenderung menjiplak contoh yang sudah ada. Siswa lebih terpatok

untuk menulis hal yang sama, sehingga kemampuannya kurang

berkembang (Citra, 2012).

B. Kerangka Pikir

Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013

(K13) yang menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia wajib diajarkan disetiap

jenjang. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan

berbahasa yang dipelajari oleh siswa. Salah satu keterampilan yang harus

dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menulis. Siswa kelas VIII memiliki
24

kemampuan menulis tergolong masih rendah, termasuk dalam pembelajaran

menulis teks berita. Keterampilan menulis merupakan sebuah proses yang

memerlukan ketekunan berlatih dan praktik terus–menerus. Keterampilan

menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang komplek dan tidak

mudah. Oleh karena itu, keterampilan menulis terbilang masih lemah dikuasai

oleh siswa apalagi untuk menumbuhkan kebiasaan menulis yang produktif.

Untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran menulis maka diperlukan

berbagai macam teknik pembelajaran menulis berita.

Salah satu teknik yang dapat digunakan yaitu teknik 3M. Teknik 3M

berfungsi untuk mengatasi kesulitan menulis teks khususnya dalam penulisan

teks berita. Teknik ini bukan untuk mengondisikan suasana pembelajaran

melainkan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk

menyelesaikan, serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Pemberian

perlakuan (treatment) teknik 3M (mengamati, meniru, dan menambahi) dapat

mempermudah siswa untuk menguasai kompetensi menulis teks berita.

Pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita tidak akan berhasil bila

dilakukan hanya sekali saja. Menulis teks berita hanya akan berhasil bila

dilakukan melalui banyak latihan dan praktik. Jadi, perlu dilakukan pretest yaitu

sebelum diberi perlakuan menggunakan teknik 3M dan posttest yaitu setelah

pemberian perlakuan teknik 3M. Kedua kegiatan itu dilakukan untuk mengetahui

hasil menulis teks berita siswa. Kemudian peneliti akan menganalisis data yang

telah dikumpul dari hasil pretest dan posttest. Dan dari hasil analisis data tersebut
25

akan diketahui adanya pengaruh atau tidak setelah menggunakan teknik 3M.

Berikut diuraikan kerangka pikir yang melandasi penelitian ini. Kerangka pikir

penelitian dapat dilihat di bawah ini.


26

K13 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Keterampilan Berbahasa

Menulis

Teks Berita

Sebelum menggunakan Teknik 3M


Teknikn3M (Pretest) (Mengamati,
Meniru, dan
Menambahi)
(Treatment)

Data Teks Berita


Setelah menggunakan
Teknik 3M (Posttest)
Data teks berita
sebelum dan setelah
menggunakan Data Teks Berita
teknik 3M

Analisis

Temuan

Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir


27

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap penelitian. Dari hasil

penelitian, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Hipotesis alternatif (Hα) ada pengaruh teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) terhadap kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Sungguminasa.

2. Hipotesis nihil (Ho) tidak ada pengaruh teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) terhadap kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Sungguminasa.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan

penelitian yang digunakan, yaitu The One Group Pretest-Posttest Design yang

merupakan salah satu jenis dari Pre-eksperimental dalam penelitian eksperimen.

Menurut Noor, dkk. (2011:115) dalam rancangan The One Group Pretest-

Posttest Design pada mulanya dilakukan pengukuran awal (pretest) kemudian

diberikan perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi

(posttest).

Desain penelitian The One Group Pre-test Post-test Design pada mulanya

dilakukan tugas awal (tahap pretest) tanpa diberikan perlakuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa, kemudian siswa diberi perlakuan (treatment) dengan

menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi). Selanjutnya,

akan diberi tugas akhir untuk mengetahui kemampuan siswa setelah adanya

perlakuan (tahap post-test). Gambaran desain penelitian sebagai berikut.

O1 – X – O2

Gambar 3. Tabel Rancangan Penelitian

Keterangan:

O1 : Nilai pre-test

X : Perlakuan /treatment

28
29

O2 : Nilai post-test setelah diberi perlakuan

Penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang digunakan pada proses

penelitian, yaitu:

1. Variabel bebas (X) : Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi)

2. Variabel terikat (Y) : Kemampuan menulis teks berita.

B. Populasi dan Sampel

3. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan

tersebut, maka ditetapkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa, yaitu 406 siswa yang

terdiri dari 13 kelas.

4. Sampel

Sugiyono (2010:81) menyatakan bahwa sampel merupakan

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dalam

penelitian. Maka dalam penelitian terdapat proses pengambilan sampel

dari populasi yang ada. Pengambilan sampel penelitian mempunyai


30

ketentuan yang disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling

merupakan teknik pengambilan sampel guna menentukan sampel yang

akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2010: 81). Penelitian ini

akan mengambil satu kelas dari keseluruhan kelas VIII di SMP Negeri 2

Sungguminasa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik Purposive Sampling. Menurut Sugiyono

(2010:218) Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Artinya, setiap subjek yang

diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan

pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan pengambilan

subjek/sampel penelitian ini adalah sampel tersebut mampu dalam

menulis teks berita, selain itu guru pembimbing telah

merekomendasikan kelas VIII-1 sebagai sampel dalam penelitian ini.

Serta, sampel ini dapat lebih memudahkan untuk melakukan perlakuan

dalam pembelajaran. Sampel dalam peneliti ini adalah keseluruhan

siswa kelas VIII-1 yang berjumlah 33 siswa.

C. Definisi Operasional Variabel

Pada setiap variabel dalam penelitian ini memiliki pengertian yang sama.

Untuk itu, agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda terhadap istilah yang ada

dalam penelitian ini maka berikut ini akan dijelaskan definisi operasional dari
31

variabel bebas dan variabel terikat. Berikut ini definisi operasional variabel

dalam penelitian ini.

1. Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) adalah salah satu

teknik pembelajaran kolaboratif yang menggabungkan dua keterampilan

berbahasa yaitu keterampilan menyimak dan menulis untuk digunakan

dalam pembelajaran menulis teks berita kelas VIII. Proses pembelajaran

menulis teks berita dengan memadukan tiga tahap yaitu mengamati,

meniru, dan menambahi.

2. Kemampuan menulis teks berita merupakan kemampuan berbahasa untuk

melatih siswa agar mampu menuangkan ide dan gagasan berdasarkan

fakta menjadi teks berita, sehingga dapat disampaikan kepada orang lain.

Siswa menulis teks berita sesuai dengan tahap-tahap menggunakan

teknik 3M.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Menurut Arikunto (2015:203), instrumen penelitian adalah

alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Berdasarkan ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen

penelitian merupakan sarana yang digunakan oleh peneliti untuk mempermudah


32

pengolahan data hasil penelitian secara cepat dan sistematis. Dalam hal ini,

penulis menggunakan instrumen untuk mengukur tes kemampuan siswa yaitu tes

dalam bentuk pemberian tugas menulis berita.

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Standar Minimal Kriteria Ketuntasan Belajar

≤74 Tidak Tuntas


≥75 Tuntas

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah pemberian tes, yaitu menulis teks berita. Tes digunakan untuk mengetahui

kemampuan dasar siswa dalam menulis teks berita. Tes diberikan dua kali saat

pre-test dan post-test. Pada kegiatan pre-test, siswa diberi tes menulis teks berita

sesuai dengan model teks berita yang diberikan tanpa menggunakan teknik 3M

(Mengamati, Meniru, dan Menambahi). Sedangkan pada kegiatan post-test, siswa

diberi tes menulis teks berita menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan

Menambahi).

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Adapun proses

pengolahan data dari kedua teknik analisis tersebut sebagai berikut:


33

1. Analisis Statistik Deskriptif

a. Menghitung nilai rata-rata

Nurgiyantoro (2012: 219), menjabarkan rumus untuk mencari skor

rata-rata sebagai berikut:

Keterangan:

= Mean (nilai rata-rata)

∑ x = Jumlah nilai siswa

N = Jumlah sampel penelitian

Untuk menghitung nilai rata-rata dapat dilakukan dengan cara

jumlah seluruh nilai siswa dibagi jumlah sampel penelitian.

2. Analisis Statistik Inferensial

Teknik analisis inferensial digunakan dan ditujukan untuk menguji

hipotesis penelitian yang telah ditetapkan. Pengujian hipotesis dimaksudkan

untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan. Apabila sampel berpasangan

dengan membandingkan sebelum dan sesuadah perlakuan maka digunakan

uji-t (t-test) dengan taraf signifikansi α = 0,05 bertaraf 5% . Berikut

rumusnya: Sugiyono (2016:273).

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan

teknik statistik t (uji t). Dengan tahapan sebagai berikut :


34

t =

Keterangan :

t = Uji t

Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test

= Jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md =

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test

= Jumlah dari gain (post-test – pre-test)

N = Subjek pada sampel.

b. Mencari harga “ ” dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

= Jumlah kuadrat deviasi

= Jumlah dari gain (post-test – pre-test)

N = Subjek pada sampel.

c. Menentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:


35

t =

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test

= Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan :

Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti penerapan

Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) berpengaruh pada

kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa.

Jika t Hitung< t Tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti penerapan

Teknik 3M (Mengamati, Meniru, dan Menambahi) tidak berpengaruh

pada kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa.

e. Menentukan harga t Tabel. Mencari t Tabel dengan menggunakan tabel

distribusi t dengan taraf signifikan .

Untuk keperluan pengujian hipotesis di atas, maka digunakan uji

pihak kanan. Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel dan

Ho ditolak jika thitung ˃ ttabel dan Ha diterima.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian eksperimen yang telah

dilakukan dan akan dibahas secara terperinci berdasarkan data yang telah

diperoleh di lapangan (di sekolah). Sesuai dengan jenis penelitian adalah hasil

eksperimen ini dinyatakan dalam bentuk angka (kuantitatif) untuk mengetahui

pengaruh teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) terhadap kemampuan

menulis teks berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa.

Penelitian terhadap kemampuan menulis teks berita hanya menggunakan

satu kelompok, yaitu kelas VIII-1 yang diberikan tugas sebanyak 2 kali (pre-test

dan post-test). Pre-test adalah tes kemampuan menulis teks berita sebelum diberi

perlakuan berupa teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi). Sedangkan,

post-test adalah tes kemampuan menulis teks berita setelah diberi perlakuan

berupa teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi).

Data yang telah diperoleh dari hasil menulis teks berita siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Sungguminasa pada pre-test dan post-test akan dianalisi sesuai

dengan teknik analisis data statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.

Berikut ini dapat dilihat penyajiannya:

36
37

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif terdapat dua data yang akan dianalisis,

yaitu kemampuan siswa menulis teks berita sebelum dan sesudah diberi

perlakuan menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi).

Penjabarannya sebagai berikut:

a. Kemampuan Menulis Teks Berita Sebelum Menggunakan Teknik

3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 2 Sungguminasa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di

SMP Negeri 2 Sungguminasa dengan memperoleh data-data yang

dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui kemampuan

menulis siswa sebelum menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi). Berikut ini adalah nilai-nilainya.

Tabel 4.1 Perhitungan untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Pre-test

N ∑
40 8 320
44 5 220
48 7 336
52 7 364
56 1 56
60 1 60
64 1 64
68 2 136
72 1 72
Jumlah 33 1628

Sumber : (Data Sekunder SMP Negeri 2 Sungguminasa )


38

Berdasarkan hasil data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari

, sedangkan nilai dari N adalah 33. Untuk mengetahui nilai

rata-rata siswa menulis teks berita sebelum menggunakan teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) dapat dihitung dengan rumus

berikut ini.

= 49,33

Jadi, nilai rata-rata kemampuan menulis teks berita siswa sebelum

menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) adalah

49,33.

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, uraian berikut akan

mengklasifikasikan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Sungguminasa (pre-test). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 4.2 berikut ini.


39

Tabel 4.2 Klasifikasi Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Sebelum

Menggunakan Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa

Rentang
No. Frekuensi Persentase Kategori
Nilai
1 0-45 13 39,40 % Sangat Rendah
2 46-74 20 60,60 % Rendah
3 75-79 - - Sedang
4 80-89 - - Tinggi
5 90-100 - - Sangat Tinggi
Jumlah 33 100 %

Sumber : (Data Sekunder SMP Negeri 2 Sungguminasa )

Berdasarkan tabel 4.2 bahwa nilai yang diperoleh siswa bervariasi.

Tidak ada siswa yang mendapat nilai 90-100, nilai 80-89, dan nilai 75-79.

Nilai 46-74 pada kategori rendah diperoleh 20 siswa dengan persentase

60,60 %. Nilai 0-45 pada kategori sangat rendah diperoleh 13 siswa

dengan persentase 39,40 %.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa

secara umum hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa

sebelum menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi)

berada pada kategori sangat rendah dan rendah, hal ini dapat ditunjukkan

dari kategori sangat rendah 39,40% dan kategori rendah 60,60% dari 33

siswa.
40

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase


0≤ x ≤74 Tidak Tuntas 33 100%
≥ 75 x ≥ 100 Tuntas - 0%
Jumlah 33 100%
Sumber : (Data Sekunder SMP Negeri 2 Sungguminasa )

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dikaitkan dengan indikator kriteria

ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) siswa yang berada pada

kategori tidak tuntas, yaitu 33 orang dan pada kategori tuntas tidak ada

satupun siswa yang memperoleh kategori tersebut. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa belum

memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar.

Selain perhitungan di atas, adapun kemampuan menulis teks berita

sebelum menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi)

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa setiap aspek dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Frekuensi dan Persentase Nilai Setiap Aspek Menulis Teks

Berita Sebelum Menggunakan Teknik 3M (Mengamati,

Meniru dan Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa

Isi Struktur Kalimat Kosa Kata Ejaan


No. Nilai
F % F % F % F % F %
1 5 5 15,15% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
2 4 25 75,75% 0 0% 0 0% 1 3,03% 0 0%
41

3 3 3 9,10% 7 21,21% 4 12,12% 11 33,33% 4 12,12%


4 2 0 0% 24 72,72% 20 60,60% 19 57,58% 29 87,88%
5 1 0 0% 2 6,07% 9 27,28% 2 6,06% 0 0%
Jumlah 33 100% 33 100% 33 100% 33 100% 33 100%
Nilai Rata- = 4,06 = 2,15 = 1,84 = 2,33 = 2,12
rata

Keterangan:

F : Frekuensi

% : Persentase

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada aspek pertama,

yaitu aspek isi dengan nilai tertinggi 5 diperoleh 5 siswa (15,15%), nilai 4

diperoleh 25 siswa (75,75%), dan nilai 3 diperoleh 3 siswa (9,10%).

Jadi,nilai rata-rata siswa pada aspek isi adalah 4,06. Aspek kedua, yaitu

struktur dengan nilai tertinggi 3 diperoleh 7 siswa (21,21%), nilai 2

diperoleh 24 siswa (72,72%) dan nilai 1 diperoleh 2 siswa (6,07%). Jadi,

nilai rata-rata siswa pada aspek struktur adalah 2,15. Aspek ketiga, yaitu

aspek kalimat dengan nilai tertinggi 3 diperoleh 4 siswa (12,12%), nilai 2

diperoleh 20 siswa (60,60%), dan nilai 1 diperoleh 9 siswa (27,28%).

Jadi, nilai rata-rata siswa pada aspek ini adalah 1,84.

Aspek keempat, yaitu kosa kata dengan nilai tertinggi 4 diperoleh

1 siswa (3,03%), nilai 3 diperoleh 11 siswa (33,33%), nilai 2 diperoleh 19

siswa (57,58%) dan nilai 1 diperoleh 2 siswa (6,06%). Jadi, nilai rata-

ratanya adalah 2,33. Aspek yang terakhir adalah aspek ejaan dengan nilai
42

tertinggi 4 diperoleh 4 siswa (12,12%) dan nilai 3 diperoleh 29 siswa

(87,88%). Jadi, nilai rata-rata aspek tersebut adalah 2,12.

b. Kemampuan Menulis Teks Berita Sesudah Menggunakan Teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri

2 Sungguminasa

Berdasarkan hasil dari prestest dapat dilihat bahwa kemampuan

siswa menulis teks berita masih sangat kurang dan hal ini perlu diberi

suatu perlakuan (treatment), yaitu teknik pembelajaran yang merupakan

siasat atau cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran untuk dapat

memperoleh hasil yang optimal. Setelah beberapa kali pertemuan dan

diberi perlakuan berupa teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi),

teknik tersebut memberi perubahan terhadap Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 2 Sungguminasa. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan data-

data yang telah diperoleh setelah diberikan tes akhir (posttest). Data hasil

belajar kemampuan menulis teks berita siswa setelah diberikan perlakuan,

yaitu teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi), untuk mencari

mean (rata-rata) nilai posttest dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Perhitungan untuk Mencari Mean (Rata-rata) Nilai Post-

test

N ∑
56 2 112
64 3 192
68 5 340
43

72 5 360
76 8 608
80 9 720
84 1 84
Jumlah 33 2416
Sumber : (Data Sekunder SMP Negeri 2 Sungguminasa )

Berdasarkan hasil data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari

, sedangkan nilai dari N adalah 33. Untuk mengetahui nilai

rata-rata siswa menulis teks berita sesudah menggunakan teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) dapat dihitung dengan rumus

berikut ini.

= 73,21

Jadi, nilai rata-rata kemampuan menulis teks berita siswa sesudah

menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) adalah

73,21. Dari hasil analisis data tersebut, uraian berikut akan

mengklasifikasikan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Sungguminasa (post-test). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 4.6 berikut ini.


44

Tabel 4.6 Klasifikasi Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Sesudah

Menggunakan Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa

Rentang
No. Frekuensi Persentase Kategori
Nilai
1 0-45 - - Sangat Rendah
2 46-74 15 45,46 % Rendah
3 75-79 8 24,24% Sedang
4 80-89 10 30,30% Tinggi
5 90-100 - - Sangat Tinggi
Jumlah 33 100 %

Sumber : (Data Sekunder SMP Negeri 2 Sungguminasa )

Berdasarkan tabel 4.6 bahwa nilai yang diperoleh siswa berbeda-

beda. Tidak ada siswa yang mendapat nilai 90-100, nilai 80-89 kategori

tinggi diperoleh 10 siswa dengan persentase 45,46%, nilai 75-79 kategori

sedang diperoleh 8 siswa dengan persentase 24,24% dan nilai 46-74

kategori rendah diperoleh 15 siswa dengan persentase 45,46 %. Nilai 0-45

pada kategori sangat rendah ada siswa yang berada pada ketegori tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa

secara umum hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa

sesudah menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi)

berada pada kategori rendah, sedang dan tinggi, hal ini dapat ditunjukkan

dari kategori rendah 45,46%, kategori sedang 24,24% dan kategori tinggi

30,30% dari 33 siswa.


45

Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase


0≤ x ≤74 Tidak Tuntas 15 45,46%
≥ 75 x ≥ 100 Tuntas 18 54,54%
Jumlah 33 100%
Sumber : (Data Sekunder SMP Negeri 2 Sungguminasa )

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dikaitkan dengan indikator kriteria

ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), siswa yang berada pada

kategori tidak tuntas sebanyak 15 orang dan yang berada pada kategori

tuntas sebanyak 18 orang, hal ini menunjukkan siswa yang mencapai atau

melebihi nilai KKM (75) 18 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 15

siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Sungguminasa telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar,

yaitu 54,54%, walaupun masih sebagian yang telah memenuhi kriteria

tersebut.

Selain perhitungan di atas, berikut tabel setiap aspek pada

kemampuan menulis teks berita sesudah menggunakan teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa.
46

Tabel 4.8 Frekuensi dan Persentase Nilai Setiap Aspek Menulis Teks

Berita Sesudah Menggunakan Teknik 3M (Mengamati,

Meniru dan Menambahi) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa

Isi Struktur Kalimat Kosa Kata Ejaan


No. Nilai
F % F % F % F % F %
1 5 25 75,76% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
2 4 8 24,24% 29 87,88% 9 27,27% 17 51,51% 6 18,18%
3 3 0 0% 4 12,12% 19 57,58% 15 45,46% 23 69,70%
4 2 0 0% 0 0% 5 15,15% 1 3,03% 4 12,12%
5 1 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah 33 100% 33 100% 33 100% 33 100% 33 100%
Nilai Rata- = 4,75 = 3,87 = 3,12 = 3,48 = 3,06
rat

Keterangan:

F : Frekuensi

% : Persentase

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pada aspek pertama,

yaitu aspek isi dengan nilai tertinggi 5 diperoleh 25 siswa (75,76%) dan

nilai 4 diperoleh 8 siswa (24,24%), Jadi,nilai rata-rata siswa pada aspek isi

adalah 4,75. Aspek kedua, yaitu struktur dengan nilai tertinggi 4 diperoleh

29 siswa (87,88%) dan nilai 3 diperoleh 4 siswa (12,12%). Jadi, nilai rata-

rata siswa pada aspek struktur adalah 3,87.

Aspek ketiga, yaitu aspek kalimat dengan nilai tertinggi 4

diperoleh 9 siswa (27,27%), nilai 3 diperoleh 19 siswa (57,58%), dan nilai

2 diperoleh 5 siswa (15,15%). Jadi, nilai rata-rata siswa pada aspek ini
47

adalah 3,12. Aspek keempat, yaitu kosa kata dengan nilai tertinggi 4

diperoleh 17 siswa (51,51%), nilai 3 diperoleh 15 siswa (45,46%) dan

nilai 2 diperoleh 1 siswa (3,03%). Jadi, nilai rata-ratanya adalah 3,48.

Aspek yang terakhir adalah aspek ejaan dengan nilai tertinggi 4 diperoleh

6 siswa (18,18%), nilai 3 diperoleh 23 siswa (69,70%) dan nilai 2

diperoleh 4 siswa (12,12%). Jadi, nilai rata-rata aspek tersebut adalah

3,06.

2. Analisis Statistik Inferensial

Berdasarkan dengan hipotesis penelitian yang telah ditentukan oleh

peneliti, yaitu “Apakah Ada Pengaruh Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa?”. Adapun teknik yang digunakan untuk

menguji hipotesis adalah teknik Statistik Inferensial dengan menggunakan

uji-t.

Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Statistik Inferensial

No X1 (Prestest) X2 (Postest) d= X2 - X1 d2
1 40 56 16 256
2 40 56 16 256
3 40 64 24 576
4 40 64 24 576
5 40 64 24 576
6 40 68 28 784
7 40 68 28 784
8 40 68 28 784
9 44 68 24 576
10 44 68 24 576
11 44 72 28 784
48

No X1 (Prestest) X2 (Postest) d= X2 - X1 d2
12 44 72 28 784
13 44 72 28 784
14 48 72 24 576
15 48 72 24 576
16 48 76 28 784
17 48 76 28 784
18 48 76 28 784
19 48 76 28 784
20 48 76 28 784
21 52 76 24 576
22 52 76 24 576
23 52 76 24 576
24 52 80 28 784
25 52 80 28 784
26 52 80 28 784
27 52 80 28 784
28 56 80 24 576
29 60 80 20 400
30 64 80 16 256
31 68 80 12 144
32 68 80 12 144
33 72 84 12 144
Jumlah 1.628 2.416 788 19.696

Sumber : (Data Sekunder SMP Negeri 2 Sungguminasa )

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut:

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md =

=
49

= 23,87

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test

= Jumlah dari gain (post-test – pre-test)

N = Subjek pada sampel.

b. Mencari harga “ ” dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

= Jumlah kuadrat deviasi

= Jumlah dari gain (post test – pre test)

N = Subjek pada sampel.


50

c. Menentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t =

t =

t =

t =

t =

t = 0

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

= Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan :

Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) berpengaruh pada kemampuan

menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa.


51

Jika t Hitung <t Tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, berarti teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) tidak berpengaruh pada

kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa.

e. Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari t tabel penelitian menggunakan tabel distribusi t dengan

taraf signifikan α = 0,05 dan d b = N-1, 33-1 =32 maka diperoleh t 0,05 =

1,693.

Setelah diperoleh t hitung = dan t tabel=1,693, maka diperoleh

thitung > t tabel atau 26,230 > 1,693. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima. Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa teknik

3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) berpengaruh terhadap

kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa.

Keterangan:

Mencari t Tabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan .

Untuk keperluan pengujian hipotesis di atas maka digunakan uji pihak

kanan. Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel dan Ho

ditolak jika thitung ˃ ttabel dan Ha diterima.


52

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sungguminasa. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel data penelitian ini adalah

Kelas VIII-1 berjumlah 33 siswa. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas

tanpa adanya kelas pembanding dengan cara memberikan tugas pre-test dan tugas

post-test. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) terhadap kemampuan menulis teks berita

pada siswa.

Berdasarkan dari hasil analisis data pre-test dan post-test bahwa nilai rata-

rata kemampuan menulis teks berita siswa sebelum menggunakan teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) adalah 49,33, sedangkan nilai rata-rata

kemampuan menulis teks berita siswa sesudah menggunakan teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) adalah 73,21. Jadi, dapat dilihat hasil

belajar menulis teks berita siswa berpengaruh sesudah menggunakan teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi).

Persentase dari hasil pre-test tiap kategori, yaitu sangat rendah 39,40 %,

rendah 60,60 %, sedang 0 %, tinggi 0 % dan sangat tinggi 0 %. Sedangkan,

hasil post-test menunjukkan persentase tiap kategori, yaitu kategori sangat rendah

dan rendah 45,46 %, sedang 24,24 %, tinggi 30,30 % dan sangat tinggi 0 %.

Aspek penilaian yang paling berpengaruh, yaitu aspek isi, kemudian aspek

struktur, selanjutnya aspek kosa kata, selanjutnya aspek kalimat dan yang terakhir

adalah aspek ejaan dan tanda baca.


53

Berdasarkan hasil analisis dari setiap aspek penilaian yang telah diuraikan

sebelumnya, dapat diketahui bahwa teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

Menambahi) lebih berpengaruh pada aspek isi. Hal itu dapat dilihat dari hasil pre-

test, 5 siswa berada pada kategori sangat baik, 25 siswa pada kategori baik, 3

siswa pada kategori sedang, dan tidak ada siswa pada kategori kurang dan sangat

kurang. Sedangkan pada hasil post-test terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu

25 siswa berada pada kategori sangat baik, 8 siswa pada kategori baik, dan untuk

kategori sedang, kurang dan sangat kurang tidak ada siswa pada kategori tersebut.

Metode pembelajaran ceramah terhadap pembelajaran menulis teks berita

pada kegiatan pre-test dilakukan dengan cara menjelaskan materi, memberikan

contoh teks berita lalu siswa diminta mencatat dan mengamati contoh tersebut,

serta siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Selanjutnya, memberikan tugas

menulis teks berita.

Kegiatan pre-test atau kegiatan menulis teks berita sebelum menggunakan

teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi), dapat dikatakan kemampuan

menulis siswa masih kurang baik. Hal itu dikarenakan, terlalu banyak

memberikan penjelasan dan menyuruh siswa mencatat materi di papan tulis

sehingga, siswa merasa bosan dan tidak bersemangat mengikuti pembelajaran.

Hal itu juga memberi pengaruh pada tulisan siswa, dapat dilihat dari data yang

telah dikumpulkan, ternyata masih ada beberapa siswa yang masih belum mampu

menulis teks berita berdasarkan aspek penilaian yang telah ditentukan.


54

Kegiatan post-test, yaitu pembelajaran menulis teks berita sesudah

menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi). Suasana

pembelajaran mengalamai perubahan yang baik. Selama pengamatan peneliti

sebelum menggunakan teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi), siswa

mempunyai kesulitan dalam menulis. Kesulitan yang dialami siswa adalah

kemampuan untuk memulai menulis kalimat dalam teks berita. Teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi), pada tahap mengamati diartikan sebagai

kegiatan melihat dengan cermat dan teliti mengenai sebuah objek, tahap meniru

bukan diartikan sebagai kegiatan menjiplak. Hal yang harus ditiru bukan kata per

kata, kalimat per kalimat tetapi unsur-unsur dan pola-pola penulisan teks berita

dan tahap yang terakhir adalah tahap menambahi merupakan wahana bagi siswa

untuk memberikan warna khas terhadap tulisannya sehingga berbeda dengan

objek tiruannya (Kuwat, 2008). Oleh karena itu, siswa lebih terarah dalam

menulis teks berita setelah diberi perlakuan. Selain hal itu, dengan adanya gambar

pada teks berita, membuat siswa lebih mudah dalam menulis teks berita dan

semangat belajar sehingga kemampuan siswa semakin meningkat. Hal itu dapat

dilihat dari 22 siswa pada kategori tinggi dan 1 siswa pada kategori sangat tinggi.

Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) dalam pembelajaran

menulis teks berita berpengaruh terhadap beberapa siswa, karena dengan

kelebihan yang dimiliki teknik tersebut dapat mempermudah siswa untuk

menguasai kompetensi menulis teks berita, dengan langkah-langkah dari

mengamati, meniru dan menambahi siswa mampu menulis teks berita sesuai
55

dengan unsur-unsur pembangunnya. Selain itu, pengaruh teknik tersebut sejalan

dengan pendapat Kuwat (2008) pada langkah/tahap menambahi membuat

kreativitas siswa berkembang. Hal ini yang dialami oleh siswa dalam menulis teks

berita. Ada beberapa siswa yang mampu mengamati unsur apa yang tidak ada

dalam teks berita itu, sehingga siswa menambahi unsurnya. Namun, masih ada

juga beberapa siswa yang tidak berpengaruh dari teknik tersebut. Karena siswa

tersebut cenderung menjiplak contoh yang sudah diberikan sehingga

kemampuannya kurang berkembang.

Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t,

diketahui nilai dari “Md”=23,87, nilai dari jumlah Kuadrat Deviasi= 880,

nilai dari thitung = 26,230. Dengan frekuensi (dk) sebesar 33-1= 32, pada taraf

signifikasi 0,05% diperoleh ttabel= 1,693. Oleh karena itu, thitung>ttabel pada taraf

signifikasi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)

diterima yang berarti teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menmabahi) memiliki

pengaruh terhadap kemampuan menulis teks berita.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh dari hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test), dapat disimpulkan

bahwa teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) memiliki pengaruh

terhadap Kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Sungguminasa.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) memberi pengaruh terhadap

kemampuan menulis teks berita pada siswa. Peneliti dapat melihat perbedaan

pada saat pre-test (tes awal) atau sebelum adanya perlakuan dengan menggunakan

teknik 3M dan telah diperoleh nilai rata-rata adalah 49,33. Pada tahap selanjutnya,

yaitu tahap memberi perlakuan dengan menggunakan teknik 3M. Setelah diberi

perlakuan, selanjutnya akan diberikan tes, yaitu pos-test (tes akhir) untuk

mengetahui apakah ada pengaruh teknik 3M terhadap kemampuan menulis teks

berita pada siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh setelah dilakukan postest (tes

akhir) adalah 73,21. Nilai rata-rata yang telah diperoleh dari postest,

menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks berita pada siswa menjadi lebih

baik dibandingkan sebelum diberi perlakuan.

Pengaruh teknik 3M dan signifikansi dapat dilihat dari hasil uji hipotesis

yang menunjukkan thitung> ttabel dapat diketahui bahwa nilai dari thitung =26,230 %.

Dengan frekuensi (dk) sebesar 33-1=32, pada taraf signifikansi 0,05% yang

diperoleh dari ttabel=1,693. Setelah diperoleh nilai dari thitung=26,230 % dan nilai

dari ttabel =1,693. Maka dapat dikatakan bahwa nilai yang diperoleh 26,230>1,693.

Jadi, hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dari

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik 3M (Mengamati, Meniru dan

56
57

Menambahi) berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks berita pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, serta beberapa simpulan

yang ada, penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai

bahan masukan dan pertimbangan sebagai berikut.

1. Perlu diadakan penelitian yang lain untuk mengetahui pengaruh teknik 3M

(Mengamati, Meniru dan Menambahi) dalam pembelajaran menulis teks

berita atau kemampuan menulis yang lain pada populasi yang berbeda.

2. Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) dapat dijadikan sebagai

salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa,

khususnya pada kemampuan menulis teks berita.


DAFTAR RUJUKAN
Alwasilah. A Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2007. Pokoknya Menulis:
Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: Kiblat Buku
Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Armah. 2013. Jurnal Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Kemampuan
Menulis Teks Berita oleh Siswa Kelas VIII SMP PGRI 9 Percut Sei Tuan
Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan: Universitas Negeri Medan.
Citra. 2012. Metode, Model, dan Teknik Pembelajaran.
http://citraindonesiaku.blogspot.com/2012/02/metode-model-dan-teknik-
pembelajaran.html. Diakses pada tanggal 28 Januari 2019.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dalman. 2018. Keterampilan Menulis. Depok: Raja Grafindo Persada.
Depdikput, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pusat.
Devi Artati. 2014. Skripsi Keefektifan Teknik Dictoglos pada Pembelajaran
Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Depok Sleman
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita. Malang: UMM Press.
Esra. 2013. Pembelajaran Menulis Berita dengan Teknik 3M.
http://kesadaranpublik.blogspot.com/2013/01/pembelajaran-menulis-
berita-dengan-teknik-3m.html. Diakses pada tanggal 9 Januari 2019.
Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Harefa, Andreas. 2002. Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang. Jakarta:
Gramedia.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Irianto, Agus. 2007. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Kuwat. 2008. Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Teknik 3M.
http://pembelajarandismp.wordpress.com/2008/05/24/pembelajaran-
menulis-teks-berita-dengan-teknik-3m/. Diakses pada tanggal 9 Januari
2019.
Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga.
Munirah. 2015. Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta: Deepublish.

58
59

Noor. dkk. 2011. Populasi-sampel Data. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.


Nurjamal, dkk. 2010. Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia: Terampil
Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
Rajil Munir. 2017. Pengertian Berita, Jenis-jenis Berita dan Ciri-ciri Berita.
http://harianparapelajar.blogspot.com/2017/09/pengertian-berita-jenis-
jenis-berita.html. Diakses pada tanggal 9 Januari 2019.
Rizal. 2013. Metode, Model, dan Teknik Pembelajaran.
http://rdrizalmtp.blogspot.com/2013/10/metode-model-dan-teknik-
pembelajaran.html. Diakses pada tanggal 9 Januari 2019.
Sarpika, Evi, Hambali, dan Tarman A. Arief. 2018. Jurnal Pengaruh
Pembelajaran Konstruktivisme terhadap Kemampuan Menulis Siswa pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri Mangasa I
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Soehoet, A.M. Hoeta. 2003. Dasar-dasar Ilmu Jurnalistik. Jakarta: Yayasan
Kampus Tercinta.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparno dan Mohammad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suprapto, Tommy dan Widyaswara Madya. 2010. Politik Redaksi Berita:
Menguak Latar Belakang Teks Berita Media. Malang: Pustaka Kiaswara.
Tabroni. 2007. Menulis Kreatif di Media Massa. Bandung: Nuansa.
Tarigan, H. G. 2013. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Willing Barus, Sedia. 2010. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta:
Gramedia.
59

RIWAYAT HIDUP

Nida Asma Amani, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 11


November 1996, anak ke dua dari empat bersaudara, buah
kasih pasangan dari Ayahanda “Mahyuddin” dan Ibunda
”Mardiana”. Penulis pertama kali menempuh pendidikan
formal pada umur 6 tahun di Sekolah Dasar (SD) Centre
Mangalli pada tahun 2002 dan tamat pada tahun 2008. Pada
tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 2 Sungguminasa dan tamat pada tahun
2011. Kemudian pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan di SMA
Negeri 1 Sungguminasa dan tamat pada tahun 2014. Setelah menyelesaikan studi
pada jenjang SD, SMP, dan SMA, pada tahun 2015 penulis terdaftar pada salah
satu PTS di Makassar, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Penulis merasa sangat bersyukur atas rahmat dan kasih sayang Allah swt.
sehingga penulis dapat merasakan pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Makassar terkhusus Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan skripsi yang berjudul “ Pengaruh
Teknik 3M (Mengamati, Meniru dan Menambahi) terhadap Kemampuan Menulis
Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri2 Sungguminasa”.
58
59
59
59
59

Anda mungkin juga menyukai