Anda di halaman 1dari 134

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII MTs. Muhammadiyah


Panaikang Kabupateng Bantaeng

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
ASYHABUL KAHFI
NIM 10536 4861 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020

i
ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Nama : Asyhabul Kahfi

Nim : 10536486114

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa


Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) Kelas VIII MTs Muhammadiyah Panaikang,
Kabupaten Bantaeng.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh
siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Asyhabul Kahfi
NIM. 10536486114

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Nama : Asyhabul kahfi


Nim : 10536486114
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) Kelas VIII MTs Muhammadiyah Panaikang,
Kabupaten Bantaeng.
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Asyhabul Kahfi
NIM. 10536486114

v
ABSTRAK

Asyhabul Kahfi. 2020. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa


Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII MTs
Muhammadiyah Panaikang, Kabupaten Bantaeng. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Djadir Dan
Pembimbing II Ilhamuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemampuan komunikasi
matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel(spldv). Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif.
Pengambilan subjek penelitian ini adalah siswa kelas MTs. Muhammadiyah
Panaikang Kabupaten Bantaeng. Pengambilan subjek dilakukan dengan
memberikan tes kemampuan yang kemudian dari hasil tersebut dipilih 3 subjek
penelitian berdasarkan kategori yang ada. Instrumen yang digunakan adalah, tes
tertulis kemampuan komunikasi matematis yang memuat 5 butir soal uraian
dengan materi sistem persamaan linear dua variabel (spldv ), dan pedoman
wawancara. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
tentang kemampuan komunikasi matematis siswa MTs. Muhammadiyah
Panaikang Kabupaten Bantaeng. baik secara lisan ataupun tulisan pada materi
khususnya dalam mengerjakan soal pada soal cerita sehingga dalam proses
pembelajaran siswa mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam
bahasa matematika.
Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematis, Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV)

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkah dan

kasih sayangNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian hingga

penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Komunikasi matematis

siswa pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII

Mts. Muhammadiyah Panaikang Kabupaten Bantaeng” dengan baik. Skripsi ini

ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dan memperoleh gelar

sarjana di Program Studi S1 Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Dalam penelitian skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak

kesulitan yang dihadapi namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak

akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan walaupun masih jauh dari

kesempurnaannya, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan

saran untuk memperbaikinya. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada orang tua tercinta Genda dan St. halimah yang telah membesarkan,

dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan selalu meberikan doa,cinta

serta motivasi yang tiada henti.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayahanda, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.
vii
2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Ayahanda Dr. Djadir, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis.

6. Ayahanda Ilhamuddin, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis

7. Ayahanda Amri, S.Pd., M.M., selaku validator yang telah memberikan

arahan dan petunjuk terhadap instrumen penelitian.

8. Ayahanda Fathrul Arriah, S.Pd., M.Pd., selaku validator yang telah

memberikan arahan dan petunjuk terhadap instrumen penelitian.

9. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan.

10. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayani

dengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.

viii
11. Ibu Sitti Kurnia, S.Pd.I. selaku MTs. Muhammadiyah Panaikang yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

12. Bapak A. Eka Utami, S.Pd. selaku guru bidang studi matematika MTs.

Muhammadiyah Panaikang yang telah membantu peneliti selama proses

penelitian.

13. Siswa-siswi kelas VIII MTs. Muhammadiyah Panaikang yang telah

bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini.

14. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Terlalu banyak orang yang berjasa kepada penulis selama menempuh

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak akan termuat

bila dicamtumkang satu persatu, oleh karena itu kepada merea semua tanpa

terkecuali penulis ucapkan terimah kasih sebanyak-banyaknya. Semoga Allah

SWT membalasan semua kebaikan dan jerih payah kita dengan pahala yang

berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran dan kritik

yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya. Amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Makassar, Desember 2020

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 6

A. Kajian Pustaka ............................................................................... 6


1. Pengertian Kemampuan ......................................................... 6
2. Kemampuan Komunikasi Matematis ..................................... 7
3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ................. 10
B. Kerangka Pikir ............................................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 14
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 14
B. Desain Penelitian ........................................................................... 14
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 14

x
D. Subjek Penelitian ........................................................................... 15
E. Prosedur Penelitian ........................................................................ 16
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 17
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 18
H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 21
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 21
B. Pembahasan ................................................................................... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 97
A. Kesimpulan ................................................................................... 97
B. Saran .............................................................................................. 98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xi
xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman moderen sekarang, bidang teknologi dan ilmu pengetahuan

berkembang sangat pesat salah satunya yaitu pendidikan. Pendidikan memiliki

peran penting dalam perkembangan dan kemajuan bangsa, pendidikan adalah

usaha yang terencana dalam menwujudkan pembelajaran aktif agar peserta

didik dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan dirinya,

masayarakat, bangsa serta Negara. Menurut Wedan (2016), pendidikan yang

berkualitas akan menciptakan SDM yang berkualitas juga.

Sejak Indonesia merdeka, pendidikan menjadi prioritas utama sebagai

pondasi negara. Pendidikan menjadi harga mati bagi setiap warga negara jika

ingin berkompetensi dan mendapatkan tempat di tengah-tengah perubahan

zaman yang menuntut keharusan bagi siapa saja untuk mengenal dan menyelami

lautan pendidikan yang tiada batasnya. Untuk saat ini pendidikan memegang

peran penting untuk membangunan bangsa, dapat dikatakan bahwa negara bisa

disebut berkembang ketika kualitas pendidikan dinegara tersebut berkembang

serta berkualitas. Jadi, sebaiknya pemerintah berpikir kedepan agar pendidikan

di Indonesia ini dapat meningkat serta bermutu, sehingga SDM dinegara ini

berkualitas. Pendidikan memiliki tujuan untuk menumbuhkembangkan manusia

sehingga beradab, serta membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada

individu, kelompok, dan masyarakat.

1
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup manusia

secara berkelanjutan yang diharapkan mampu memberi bekal kemampuan

menerapkan pengetahuannya di kehidupan sehari-hari. matematika pendidikan

yang mempunyai pengaruh besar terhadap itu adalah matematika. Mengacu pada

pendapat National Research Council (1989), “Matematika adalah dasar dari sains

dan teknologi”, hal itu menunjukkan bahwa matematika salah satu bidang ilmu

pengetahuan yang setiap saat berkembang dalam merespon situasi yang terjadi di

kehidupan manusia. Maka dari itu, pendidikan matematika diupayakan bukan

hanya diberikan pengetahuan berhitung serta rumus didalam menyelesaikan tes

tertulis atau soal-soal saja, tetapi diharapkan dengan pengetahuan ini pelaku ilmu

pengetahuan dapat pula menggunakan kemampuan bernalarnya untu memecahan

permasalahan diehidupan sehari-harinya. menurut NCTM (National Council of

Teaching Mathematics) yang menjadikan Komunikasi Matematis, Pemecahan

masalah, Penalaran Matematis, Koneksi Matematis, serta Representasi Matematis,

sebagai tolak ukur dan standar pembelajaran matematika. Didalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 Tahun 2016 tentang standar isi

pendidikan dasar serta menengah yakni. Pertama, menunjukkan sikap logis, kritis,

kreatif, cermat, serta teliti, dan bertanggung jawab. Kedua, memiliki rasa percaya

diri dan rasa ingin tahu, dan semangat belajar. Ketiga, mempunyai rasa percaya

diri. Keempat, memiliki sikap terbuka dan menghargai karya teman serta

kelempok lain. Kelima, mempunyai keterampilan mengkomunikasikan

matematika dengan jelas. Keenam, menggunakan pola untuk melakukan prediksi

2
jangka panjang, dan yang Ketujuh, menentukan strategi dan melakukan

perumusan.

Matematika merupakan ilmu yang dipelajari disetiap jenjang, untuk proses

pembelajaran matematika dikenal mempunyai konsep-konsep yang memerlukan

aktifitas untuk mempelajarinya disebabkan konsep itu bersipat abstrak,

matematika merupakan sarana berpikir logis, karena itu matematika memegang

peran dalam perembangan ilmu dan teknologi (Amral,2017:3). Tapi penguasaan

matematika di Indonesia masih terbilang rendah karena hanya sebagian kecil

siswa yang mencapai prestasi belajar tinggi (Suherman, 2015). Hal ini juga

ditunjukkan dari hasil studi yang dilakukan TIMSS (Trends International

Mathematics and Science Study) bahwa penguasaan matematika peserta didik di

Indonesia saat itu berada di peringkat 45 dari 50 negara. Data tersebut

menunjukkan perlu adanya peningkatan pembelajaran matematika utamanya

dalam hal kemampuan matematis.

Dalam mempelajari materi-materi matematika dibutuhkan kemampuan

matematis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Kemampuan

matematis yang dapat dilatih yaitu kemampuan koneksi matematis, penalaran

matematis, koneksi matematis, komunikasi matematis, representasi,pemecahan

masalah. Untuk itu Matematika adalah pengetahuan wajibyang harus dipahami

oleh setiap orang, terkhusus untu siswa yang melaukan pendidikan formal

(Fatqurhohman, 2016).

Komunikasi khususnya pada bidang matematika dapat menolong guru

dalam memahami siswa untuk mengekspresikan apa yang dipahami tentang

3
konsep matematika yang dipelajari. Menurut Arians (2007), komunikasi pada

matematika adalah kemampuan mendasar yang harus dimiliki oleh pelaku selama

proses belajar ataupun mengajar.

Akan tetapi, kenyataannya komunikasi adalah salah satu masalah yang

sering dihadapi oleh setiap siswa, permasalahan ini perna dijadikan bahan

penelitian dimana ditemukan beberapa kelas pada sekolah dimana terkadang siswa

sering kali tidak dapat menyelesaikan masalah matematika disebabkan oleh siswa

kesulitan mengkomunikasikan gagasannya.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan pelajaran di kelas VIII MTs

Muhammadiyah panaikang kabupaten Bantaeng pada tanggal 20 Juni 2019 Tahun

Ajaran 2018/2019 dapat terlihat permasalahan yaitu banyak siswa sulit

mengkomunikasikan matematika baik secara lisan maupun tertulis, terutama

untuk materi system persamaan linear dua variabel dan berbentuk soal cerita yang

membutuhkan nalar yang tinggi untuk memahami maksud dari soal tersebut.

Proses komunakasi pada dasarnya bisa membantu membangun

pemahamannya terhadap matematika dan membuatnya mudah di pahami. Ketika

siswa ditantang berpiir mengenai matematika, serta mengkomunikasikannya

kepada orang lain, maa siswa dituntut untuk mebuat ide-ide mtematia secara

menyakinkan agar lebih mudah dipahami.

Melalui penelitian ini, siswa akan diuji kemampun mengkomunikasikan

matematika,secara tulisan dan lisan. Karenanya, peneliti melakukan dengan judul

“ Analis Kemampuan komunikasi matematis siswa pada Materi Sistem Persamaan

4
Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII MTs. Muhammadiyah Panaikang

Kabupateng Bantaeng“

B. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang yang dipaparan sebelumnya. Maka,rumusan

masalahnya adalah: Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa pada

materi system persamaan linear dua variabel (SPLDV) elas VIII MTs.

Muhammadiyah Panaikang Kabupaten Bantaeng?

C. Tujuan Penelitian

Melihat dari rumusan masalah, maka dari itu tujuannya adalah mengetahui

tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV) kelas VIII MTs Muhammadiyah Panaikang

Kabupateng Bantaeng.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi sekolah: Sebagai tambahan pengetahuan sehingga dapat menunjang

tercapainya hasil belajar mengajar sesuai dengan target kurikulum.

2. Bagi guru: Dapat menjadi bahan acuan dalam mengetahui masalah-masalah

yang berkenaan dengan kemampuan komunikasi metematis siswa.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Kemampuan

Menurut Fakhrizal (Hardian, 2018 : 6), kemampuan adalah kompetensi

mendasar yang perlu dimiliki siswa yang mempelajari lingkup materi dalam suatu

pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan menurut Rober R. Katz, ada 3 jenis

kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk mendukung seseorang dalam

melaksanakan tugas, sehingga tercapai hasil yang maksimal:

a. Kemampuan Teknis (Technical Skill), yakni pengetahuan yang bersakutan

pekerjaan alat-alat kerja

b. Kemampuan Bersipat Manusiawi (Human Skill), kemampuan bekerja di

dalam kelompok atau organisasi dan bebas menyampaikan masalah

c. Kemampuan Konseptual ( Conceptual Skill), kemampuan melihat gambar

serta mengenali adanya unsur dalam situasi memahami antara unsur-unsur

tersebut

Kemampuan sejatinya terbagi menjadi dua macam yaitu, pertma,

kemampuan Intristik yakni yang mecakup situasi belajar, memenuhi kebutuhan

serta tujuan siswa, kedua, kemampuan Ekstristik yaitu kemampuan yang ada

dalam diri dan berguna di situasi yang penting, Hamalik (Hardian, 2018 : 7).

Guerreiro, (2008), Komunikasi matematika merupakan alat bantu dalam

transmisi pengetahuan matematika atau sebagai pondasi dalam membangun

pengetahuan matematika. Menurut Musfiqon (2012:16) “Komunikasi merupakan

6
kegiatan rutin setiap interaksi antara dua orang atau lebih. Pada hakekatnya setiap

kegiatan untuk memindahkan ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain, baik

itu antar manusia, antara manusia dengan alam sekitarnya atau sebaliknya, di situ

akan terjadi proses komunikasi”.

Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2001 : 97) menyebutkan bahwa

kemampuan merupakan suatu daya atau kesanggupan seseorang dari bawaan serta

latihan yang mendukung seseorang menyelesaikan tugasnya

Dari beberapa pengertian kemampuan di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah kecapakapan atau kesanggupan sesorang individu untuk dapat

melakukan tugas atau mencapai tujuannya.

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan

matematika yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Karena dengan komunikasi

siswa dapat mengerti dan memahami serta dapat mengembangkan konsep yang

dipelajarinya. Dalam Lestari (2017: 83) Kamampuan kumunikasi adalah

kemampuan menyampaikan gagasan/ide matematis, baik secara lisan maupun

tulisan serta kemampuan memahami dan menerima gagasan/ide matematis orang

lain secara cermat, analitis, kritis dan evaluasi untuk mempertajam pemahaman.

Dalam Hendriana (2017 : 59), ada beberapa hal yang mendasari pentingnya

kemampuan komunikasi yaitu:

7
1) Kemampuan komunikasi matematis tercantum dalam kurikulum dan tujuan

pembelajaran matematika

2) Pada dasarnya matematika adalah bahasa simbol yang efesien, teratur dan

berkemampuan analisis kuantitatif

3) Komunikasi matematis merupakan esensi dari mengajar dan belajar

4) Komunikasi matematis merupakan kekuatan sentral dalam merumuskan

konsep dan strategi matematika

5) Komunikasi matematika marupakan modal dalam menyelesaikan,

mengeksplorasi dan menginvestigasi matematik.

6) Komunikasi matematika bnyak digunakan dalam beragam konten matematika

dan bidang studi lainnya.

Sedangkan menurut Greenes et al (Hardian, 2019 : 10), komunikasi

matematis adalah kekuatan utama bagi siswa untuk merumuskan strategi, modal

bagi siswa untuk pendekatan dan penyelesaian dalam investigasi matematik,

tempat untuk siswa dalam berkomunikasi dengan temannya, , curah pendapat,

menilai dan mempertajam ide untuk meyakinkan yang lain.

Within (Herdian, 2010 : 2) kemampuan komunikasi matematis bisa dilihat

dari beberapa kemapuan berikut:

1. Menggabunkan benda, serta gambar ke dalam bentuk matematika

2. Menjelaskan ide, baik secara tulisan maupun lisan.

3. Menghubungkan peristiwa kehidupan kedalam bentuk matematika

4. Menulis tentang matematika dari hasil diskusi

8
5. Mengambil pemahaman dari presentasi matematika diperoleh

6. Memperoleh serta menyusun pertanyaan matematika yang relevan dengan

situasi masalah

7. Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan

generalisasi

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, komunikasi merupaan

poin sangat penting didalam pembelajaran matematika, melalui komunikasi yang

dilakukan dapat mengantisipasi salah paham dari informasi yang diperoleh.

Sehingga

b. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi indikator-indikator emapuan

komunikasi matematis, sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada penelitian ini,

adapun indikator-indikator pada penelitian ini yaitu:

1. Menuliskan apa yang diketahui serta ditanyakan kedalam suatu permasalahan

2. Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3. Menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

4. Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep matematika

serta solusinya

5. Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

9
3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Sistem persamaan linear du variabel merupaan persamaan yang memiliki

dua macam variabel.

Secara umum bentuk spldv dapat dilihat sebagai berikut :

da + eb + c = 0

ket :

1. a serta b adalah 2 variabel

2. d adalah koefisien dari variabel a

3. e adalah koefisien dari variabel b

4. c adalah konstanta

5. 0 adalah bentuk umum fungsi dari persamaan linear

Adapun Metode penyelesaian system persamaan linear dua variabel yaitu :

1. Eliminasi yakni, metode yang menghilangkan nilai dari sebuah variabel untuk

menentukan nilai variabel lainnya.

2. Subtitusi yaitu, metode yang bisa disebut juga denngan pengganti,

3. Gabungan yaitu, metode gabungan antar eliminasi dan subtitusi

B. Penelitian Relevan

1. Muhammad Yusuf Hardian dengan judul penelitian “Analisis kemampuan

Matematis dalam Memahami Materi Eksponen dan Logaritma pada Siswa


10
Kelas X MIPA SMA Negeri 7 Mallawa Kabupaten Maros”. Penelitian ini

meneliti tentang seberapa besar kemampuan matematis dalam memahami

materi Eksponen dan Logaritma pada siswa. Kemampuan matematis terdiri

dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis,

kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan

kemampuan representasi matematis. Hasil analisis kemampuan pemecahan

masalah menunjukan 74% siswa diategorikan berkemampuan rendah, 18%

berkemampuan sedang, dan 8% berkemampuan tinggi. Hal ini dipengaruhi

dari kurangnya pemahaman konsep. Analisis kemampuan penalaran

menunjukkan 42% berkemampuan rendah, 48% berkempuan sedang, dan

10% berkemampuan tinggi serta dipengaruhi kurangnya sifat-sifat yang

diingat maupun dipahami. Analisis kemampuan komunikasi matematis

menunjukkan 30% berkemampuan rendah, 54% berkemampuan sedang, dan

16% beremampuan tinggi dengan masalah umum yang dihadapi yaitu kurang

paham dengan materi. Analisis kemampuan koneksi menujukkan 59%

berkemampuan rendah, 28% berkemampuan sedang, dan 13%

berkemampuan tinggi dengan masalah yang dihadapi yaitu kurang paham

menyelesaikan soal dengan konsep yang lain. Dan analisis kemampuan

representasi menunjukkan 37% berkemampuan rendah, 20% berkemampuan

sedang, dan 43% berkemampuan tinggi serta masih kurang dalam membuat

model matematika dari suatu masalah.

2. M. Zainur Rofiq dengan judul penelitian “Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan

11
Linier Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII-B di MTs Negeri 1 Tulungagung

Tahun Ajaran 2017/2018”. Penelitian ini meneliti tentang seberapa besar

kemampuan komuniasi matematis dalam menyelesaikan soal cerita materi

system persamaan linear dua variabel (spldv). Berdasarkan paparan hasil

penelitian, diketahui bahwa siswa yang berategori kemampuan komunikasi

matematis tinggi dan sedang dapat memenuhi semua indikator komunikasi

matematis Sedangkan untuk kemampuan komunikasi matematis siswa rendah

belum memenuhi semua indikator komunikasi matematis

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti di atas, peneliti

mengambil penelitian tentang kemampuan komunikasi matematis siswa pada

materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) kelas VIII MTs.

Muhammadiyah Panaikang kabupaten Bantaeng.

C. Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran matematika pada umunya mengarahkan siswa agar

mendapatan kemampuan. Tingkat kemampuan komunikasi matematis terkadang

bergantung materi apa yang di ajarkan diseolah, untuk penelitian materi yang

berhungan dengan komunikasi matematis peneliti menggunakan materi sistem

persamaan linear dua variabel (spldv). Indikator pada kemampuan komunikasi

matematis dapat di kembangkan melalui materi ini.

Sebelumnya dapat diketahui bahwa matematika adalah ratu ilmu

pengetahuan, akan tetapi masih banyak siswa yang bosan serta kesulitan

menyelesaikan masalah-maslah yang berhubungan dengan matematika.

12
Dikarenaan metode yang guru gunakan dalam proses mengajarmasing urang

bervariasi, sehingga siswa teradang tida aktif,. Dibeberapa kasus, setelah siswa

diberikan pembelajaran, masih ada saja siswa tidak memahami atau mengetahui

penggunaan pengetahuan yg telah merea pelajari. Maka dari itu, menganalisis

kemampuan matematis siswa sebaiknya dilaksanaan etika siswa telah mempelajari

materi tersebut.

Berikut dapat disajikan bagan keranga pikir

13
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
Kemampuan Komunikasi Matematis siswa Kelas VIII MTs.
Muhammadiyah Panaikang Kabupaten Bantaeng

Sistem Persamaan Linear Dua


Variabel (SPLDV)

Indikator Kemampuan Komunikasi


Matematis

Kemampuan Menyusun Menyusun Menafsirkan Kemampuan


menuliskan pertanyaan pertanyaan solusi yang menjelaskan
apa yang diperoleh
dari masalah dari masalah untuk kesimpulan
diketahui dan yang yang
yang menyatakan
ditanyakan konsep
diberikan diberikan diperoleh
dalam suatu matematika
permasalahan dan solusinya

Analisis Data

Hasil Analisis Data

Kesimpulan

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yakni penelitian

yang mengumpulkan data berbentuk kata-kata ataupun gambar, yang bertujuan

untuk membuat penilaian dan mengetahui kemampuan komunikasi matematis

siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita pada materi system persamaan linear

dua variabel (SPLDV) baik secara tertulis ataupun lisan.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian yang

memfokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara

mendalam, yaitu kemampuan komunikasi matematis. Penelitian dilakukan

dengan skala kecil yaitu sekelompok siswa yang memiliki keunggulan di bidang

matematika. Kemampuan komunikasi matematis siswa ini akan dianalisis

berdasarkan caranya menyelesaikan soal-soal dan diikuti dengan proses

wawancara yang berkaitan dengan langkah-langkahnya dalam menyelesaikan

soal-soal cerita.

C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan di MTs. Muhammadiyah Panaikang Kab. Bantaeng.

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 29 September 2020 sampai dengan 01

Oktober 2020.
15
D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Muhammadiyah Panaikang

Kabupaten Bantaeng khususnya Kelas VIII yang berjumlah 19 orang yang terdiri

dari 10 orang Kelas VIII A dan 9 orang Kelas VIII B. penelitian kualitatif

deskriftif menggunakan definisi operasional, yang berarti peneliti menggunakan

perspektif etiki, yakni peneliti menetapkan jenis serta jumlah indicator, sehingga

pada penelitian ini peneliti telah membatasi subjek penelitian.

Untuk metode penelitian kualitatif, secara umum ada 4 karateristik pada

pengambilan sampel penelitian yaitu berskala kecil, tidak refresentatif,

menggunakan purposive, dan snowball sampling serta berembang selama proses

penelitian. Pada penelitian tehnik yang digunakan dalam menentukan subjek yaitu

tehnik purposive sampling.

Menurut Natoatmodjo (2010) purposive sampling merupakan tehnik

pengambilan subjek yang didasari oleh suatu pertimbangan-pertimbangan

tertentu seperti sifat-sifat atau ciri-ciri populasi. Mengikut paparan diatas ciri -ciri

yang dimaksud dalam tehnik purposive sampling adalah subjek yang berkategori

kemampuan komunikasi matematis tinggi, sedang dan rendah. Oleh karena itu

pada penelitian ini, peneliti menggunakan 3 subjek yang masing-masing mewakili

siswa yang berkemampuan tingggi, sedang, dan rendah. Pemilihan subjek ini

dilakukan agar mendapatkan suatu hasil atau data penelitian yang valid, sesuai

dengan peneliti harapkan.

16
Secara umum, untuk menentukan subjek peneliti melakukan 4 tahap dengan

langkah-langkah berikut:

1. Memberikan tes tertulis kepada siswa

2. Memeriksa hasil pekerjaan siswa

3. Mengelompokkan siswa menjadi 3 kategori yakni, rendah, sedang, dan

tinggi.

4. Memilih 3 siswa untuk diwawancara.

Disisi lain, pada proses penelitian terkadang hal-hal yang yang diinginkan

tidak sesuai dengan fakta lapangan, salah satu contohnya subjek yang ditemukan

tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk permasalahan ini, peneliti dapat

menggunakan snowball sampling.

Menurut Sugiyono (2014) snowball sampling adalah teknik yang awalnya

jumlahnya kecil emudian bertambah. Biasanya teknik tersebut digunakan ketika

peneliti tidak menemukan atau merasa data yang didapatkan tida lengkap.

E. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur-prosedur pelaksanaan penelitian ini ialah sebagai

berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Mengakaji teori sehingga mendapat teori-teori yang bersifat konseptual

seperti indikator-indikator kemampuan komunikasi matematis.

b. Penyusunan intrumen penelitian dan pengajuan intrumen penelitian.

17
2. Tahap Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Pengumpulan data dari hasil tes tertulis siswa, serta wawancara.

b. Validasi data, reduksi data

c. Analisis data

d. Kesimpulan hasil analisis data

F. Intrumen penelitian

Instrumen tes yang digunakan pada penelitian kali ini adalah soal-soal

matematika kelas VIII yang sudah di modifikasi dalam bentuk soal cerita yang

meliputi materi system persamaan linear dua variabel (SPLDV).

a. Intrumen Kemampuan Komunikasi Matematis

Pada tahap awal peneliti memberikan soal-soal kepada siswa memuat

materi sistem persamaan linear dua variable (SPLDV) dalam bentuk soal cerita

yang dimodifikasi yang kemudian divalidasi oleh tim validator. Soal yang

diberikan berjumlah lima (5) nomor. Waktu pengerjaan soal adalah 30 menit.

b. Wawancara

Tahap selanjutnya adalah wawancara, setelah mendapat hasil tes tertulis

siswa aan dipilih 3 orang untuk dilakukan wawancara untuk mendapatkan

deskripsi kemapuan siswa dalam megerjakan soal-soal tersebut.

Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas VIII MTs

Muhammadiyah Panaikang Kabupaten Bantaeng. Proses wawancara ini dilakukan

untuk mengetahui alasan siswa memilih cara tersebut dalam menyelesaikan soal-
18
soal yang diberikan sebelumnya. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang dibeikan

pada proses wawancara:

1. Apakah anda mengerti maksud soal?

2. Informasi apa yang diperoleh dari soal?

3. Bagaimana caranya mengubah soal kedalam bentuk matematika?

4. Bagaimana kamu menyelesaikan soal ini?

5. Apakah ada cara lain yang anda tahu untu menyelesaikan soal ini?

Intrumen-intrumen tersebut telah divalidasi oleh ahli dan telah dinyatakan

valid untuk digunakan dalam penelitian ini.

G. Tehnik Pengumpulan Data

1. Tes Tertulis

Adapaun tes kemampuan komunikasi dilakukan untuk menganalisis

kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi sistem persamaan linear

dua variabel (SPLDV). Tes ini diberikan kepada 19 subjek yang hadir pada saat

tes berlangsung. Dari hasil tes yang telah mereka lakukan, selanjutnya peneliti

melakukan pengkategorian kemampuan komunikasi matematis siswa.

Pengumpulan data untuk mengukur tingkat kemampuan komunikasi

matematis siswa MTs Muhammadiyah Panaikang Kabupaten Bantaeng

berdasarkan indikator-indikator adalah sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata atau presentase kemampuan komunikasi matematis

siswa.

19
Tabel 3.1 Kriteria Kemampuan

Proses Presentase Skor


Mengubah soal kedalam bentuk matematika 25%
Menggunakan konsep matematika 50%
Mengevaluasi hasil yang diperoleh 25%
Total 100%

b. Melaukan Penilaian Acuan Patokan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Kemampuan

No Hasil Tes Kemampuan Keterangan Kemampuan

1 0 – 35 Rendah

2 36 – 75 Sedang

3 76 – 100 Tinggi

2. Wawancara

Wawancara adalah proses untuk mendapatkan proses informasi dengan

melakukan proses tanya jawab . wawancara biasanya dipakai alat pembuktian

terhadap informasi yang diperoleh sebelumnya serta melengkapi data yang telah

diperoleh melalui tehnik sebelumnya.

20
H. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kali ini ada 4 tahap yang dilakukan yang berhunguan

dengan data yakni:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah tahap pengumpulkan data di lokasi dengan cara

dokumentasi. Data yang telah diperoleh dapat mengambarkan serta memberikan

aspek situasi yang diteliti. Untuk penelitian ini data yang dikumpulkan terdiri dari

hasil tes tertulis dan wawancara.

2. Mereduksi Data

Pada tahap ini peneliti akan merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting sehingga peneliti akan memperoleh

gambaran yang lebih jelas serta mempermudah dalam pembuatan kesimpulan.

Untuk penelitian ini data yang akan direduksi yaitu hasil wawancara kemampuan

matematis siswa.

3. Penyajian Data

Pada penelitian kualitatif penyajian data dalam bentuk uraian. Melalui

penyajian data, data aan disusun sehingga aan semakin mudah untuk dipahami.

Untuk penelitian ini peneliti menyajikan hasil skor kedalam tabel dan

mendeskripsikan data sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil analisis data yang telah

dikumpulkan sebelumnya yani melalui tes tertulis dan hasil wawancara.

21
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian dilakukan pada siswa MTs Muhamadiyah Panaikang Kab.

Bantaeng Kelas VIII dengan materi sistem persamaan linear dua variabel

(SPLDV), yang diikuti oleh 19 siswa, terdiri dari 10 siswa kelas VIII A dan 9

siswa kelas VIII B. Data pada penelitian ini diperoleh melalui dua tahap yakni

pertama dengan tes tertulis kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Kemudian

dipilih tiga siswa yang masing-masing memperoleh skor tinggi, sedang dan

rendah. Adapun hasil dari pekerjaan tes tertulis siswa diperoleh data tentang

kemampuan komunikasi matematis siswa yang disajikan pada tabel 4.1 dan 4.2

yaitu:

Tabel 4.1

Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII A

No. Soal Jumlah Kategori


No. Nama
1 2 3 4 5 Skor
1. M Aidil 0 5 5 5 0 15 Rendah
Fitrah
2. Agus Rajab 0 10 15 15 0 25 Rendah
3. Sahid 0 5 5 5 0 15 Rendah
4. A Ridha M 20 20 20 20 20 100 Tinggi
5. Nur 15 20 20 20 20 95 Tinggi
Rahmadani
6. Indri 0 20 20 20 0 60 Sedang
Awaliyah
7. A Rasdiana 0 5 20 20 0 45 Sedang
A
8. Suci Agung 0 20 20 15 0 55 Sedang
Mahligai
22
Syam
9. Nabila 20 15 15 15 15 80 Tinggi
Salsabila
10. Suriani 0 15 15 15 0 45 Sedang

Tabel 4.2
Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII B
No. Soal Jumlah Kategori
No. Nama
1 2 3 4 5 Skor
1. Sukardi 15 0 5 5 0 20 Rendah
2. Andika 15 0 5 0 0 10 Rendah
3. Fiki 0 0 5 20 0 25 Rendah
4. Ahmad Fauzi 20 10 10 10 0 50 Sedang
5. Antong 15 20 20 20 0 75
Agung Sedang
Prasetyo
Syam
6. Ahmad 20 20 20 20 20 100 Tinggi
Algifari
7. Citra 15 20 20 20 0 75 Sedang
8. Irmayani 0 10 10 10 0 30 Rendah
9. Kurnia 10 10 5 5 0 30 Rendah

Tabel 4.3

Presentase Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

No Skor Frekuensi Presentase Tingkat Kemampuan

1 0 – 35 8 42% Rendah
2 36 – 75 7 37% Sedang
3 76 – 100 4 21% Tinggi

Jumlah 19 100%

23
Secara umum, dalam menentuan subjek dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Memberikan tes tertulis yang berhubungan dengan materi sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV).

2. Memeriksa hasil tes tertulis siwa

3. Mengelompokkan siswa menjadi 3 kategori yaitu siswa yang memiliki


kemampuan komunikasi tinggi, sedang, dan rendah.
4. Memilih tiga orang siswa untuk diwawancarai.

Tabel 4.4 Subjek Penelitian

Hasil Tes Kemampuan Skor Kode subjek


Kemampuan
Komunikasi Matematis Subjek

0 – 35 Rendah 20 SK

Sedang 45 ARA

Tinggi 100 AA

Ketiga subjek tersebut kemudian dilakukan analisis lanjutan yakni

menggunaan metode wawancara. Pemilihan subjek penelitian ini tidak terlepas

dari pertimbangan guru bidang studi yaitu siswa yang mampu berkomunikasi

dengan baik saat mengemukakan pendapat/ide secara lisan maupun tertulis serta

bersedia mengikuti proses pengumpulan data dalam penelitian ini.

24
Untuk memudahkan peneliti dalam kegiatan menganalisis data, maka setiap

petikan jawaban dan dialog pada saat wawancara diberi kode tertentu. Untuk

petikan wawancara peneliti diberi kode “P”, Sedangkan petikan wawancara

subjek diberi kode “S”, S1 untuk subjek pertama yakni siswa yang berkemampuan

rendah (SK), S2 untuk subjek kedua dengan siswa yang berkemampuan sedang

(ARA), dan S3 untuk subjek yang berkemampuan tinggi (AA).

1. Subjek Dengan Kategori Rendah.

a. Soal Nomor 1

Diketahui umur taufiq 9 tahun lebih tua dari fajar.jika selisih umur

mereka 49 tahun, maka umur mereka masing-masing adalah ?

Gambar 4.1 Hasil Jawaban Siswa SK Nomor 1

1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan

Pada soal tersebut, SK hanya mampu menuliskan beberapa poin

yang dipahami dalam soal, seperti kambing disimbolan k dan ayam

disimbolkan a. SK juga mapu menuliskan apa yang ingin dicapai, SK

menyatakan setiap informasi yang dipahami kedalam bentuk

25
matematika untuk mempermudah dalam menyelesaikan soal. Berikut

hasil wawancara dengan SK.

P : Apakah Sukardi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)?

S1 : Iye kak

P : Informasi apa yang Sukardi dapatkan dari soal ini?

S1 : Kambing dan ayam 17 dan jumlah kakinya 46 dan berapa jumlah

kambing dan ayam

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan. SK mengatakan dengan melihat soal SK bisa

mengetahui apa yang akan ditulis.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Pada soal tersebut, SK juga telah memahami maksud dari soal,

yakni menulisan informasi yang diperoleh dari soal kedalam bentuk

matematika seperti, 4k + 2a = 46 dan k + a = 17. Berikut hasil

wawancara dengan SK.

P : Bagaimana cara mengubah soal kebentuk matematika?

S1 : Langsung kutulis kak, kumasukkan nilainya sesuai soal

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan, namun SK

tidak mampu menjelaskan jawaban yang diperoleh. Sesuai hasil

wawancara diatas SK hanya langsung menulis jawabannya, meskipun

tidak mengetahui apakah jawaban yang dia tulis benar atau salah.
26
3) Menentukan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Pada soal tersebut, SK langsung mengerjaan soal tanpa menulisan

informasi yang didapat dari soal. Berikut hasil wawancara dengan SK.

P : Menurut Sukardi apa yang mau di cari dalam soal ini?

S1 : Berapa kambing dan ayam kak

P : Selanjutnya, langkah apa yang gunakan untuk menyajikan maksud

soal tersebut ?

S1 : Langsung kutulis kak, kumasukkan nilainya sesuai soal

Berdasarkan hasil dari wawancara di atas, SK mampu

menentukan operasi perhitungan berdasarkan masud soal, namun SK

kurang mampu menjelaskan jawabannya. Sesuai hasil wawancara

diatas SK hanya langsung menulis jawabannya, meskipun SK tidak

mengetahui apakah jawaban yang dia tulis benar atau salah.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Dengan melihat lembar jawaban SK, dapat disimpulan bahwa SK

kurang mengerti materi SPLDV, dimana SK langsung mencari nilai

dari salah satu variabel, akan tetapi SK keliru didalam proses

pengerjaan soal dimana SK hanya menggunakan metode eliminasi

kemudian menyimpulan pekerjaannya. Berikut hasil wawancara

dengan SK.

27
P : Bagaimana cara Sukardi menyelesaikan soal ini?(sambil

menunjuk pekerjaan subjek)

S1 : Langsung kutulis begitu kak, karena begitu yang kutahu kak

P : Apakah ada cara lain yang bias digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S1 : Tidak kutahu kak

Berdasarkan hasil wawancara, SK mampu menafsirkan solusi

yang diperoleh, namun SK tidak bisa menjelaskan jawaban yang

diperoleh. Sesuai hasil wawancara diatas SK hanya langsung menulis

jawabannya sesuai dengan apa yang pernah SK pelajari.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Pada penyelesaian soal tersebut, SK mampu menjelaskan dan

menuliskan kesimpulan yang diperoleh sesuai maksud soal yang

diberikan.

P : Kesimpulan menurutta harus dituliskan tidak?

S1 : Iye mungkin kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh, hal menunjukkan

bahwa kesimpulan yang ditulis dapat memperjelas jawaban yang

diperoleh.

Berdasarkan hasil wawancara, SK mampu menuliskan apa yang

diketahui serta yang ditanyakan kedalam suatu permasalahan. SK

28
masih kurang mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang

diberikan. Untuk penyelesaian SK kurang mampu menuliskan operasi

perhitungan yaitu dengan metode subtitusi. SK tidak dapat

menafsirkan solusi yang diperoleh untu menyataan onsep serta

solusinya dengan metode subtitusi sehingga SK dapat menjelaskan

penyelesaiannya dan memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa SK dalam mengerjakan soal nomor 1 :

1) Sudah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam suatu permaslahan.

2) Kurang mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang

diberikan

3) Tidak mampu menentukan operasi perhitungan sesuai dengan

maksud soal.

4) Tidak mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk

menyatakan konsep matematika dan solusinya.

5) Kurang mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

b. Soal Nomor 2

Jika diketahui 3 durian ditambah 4 kelapa dapat ditukar dengan 144

rambutan, dan 2 durian ditambah 3 kelapa dapat ditukar dengan 104

rambutan. Berapakah jumlah rambutan jika ditukar dengan 5 durian dan 4

kelapa?

29
Gambar 4.2 Hasil Jawaban Siswa SK Nomor 2

1) Menuliskan apa yang diketahui dan dtanyakan dalam suatu

permasalahan

Pada soal tersebut, SK hanya mampu menuliskan beberapa poin

yang dipahami dalam soal, seperti durian disimbolkan d, kelapa

disimbolan k, dan rambutan disimbol r, SK juga mampu menulisan apa

yang ingin dicapai meskipun dalam penulisan jawaban SK kurang

jelas, akan tetapi maksud dari soal tercapai. Berikut hasil wawancara

dengan SK.

P : Apakah SK mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)

S1 : Iye kak

P : Informasi apa yang dapatkan dari soal ini?

S1 : 3 durian sama 4 kelapa bisa ditukar sama 144 rambutan, 2

durian sama 3 kelapa bisa dtukar sama 104. Dan berapa

rambutan

30
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan. SK mengatakan dengan melihat soal SK bisa

mengetahui apa yang akan ditulis.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Pada soal ini, SK tidak paham maksud soal sehingga pada proses

pengerjaan soal SK salah dalam menyelesaiannya. Berikut hasil

wawancara dengan SK.

P : Bagaimana cara mengubah soal kebentuk matematika? (sambil

menunjuk pekerjaan subjek)

S1 : Langsung kutulis saja kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan, namun SK

tidak mampu menjelaskan jawaban yang diperoleh. Sesuai hasil

wawancara diatas SK hanya langsung menulis jawabannya, meskipun

tidak mengetahui apakah jawaban yang dia tulis benar atau salah.

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Pada soal tersebut, SK langsung saja mengerjan soal tersebut

tampa menggunaan metode apapun sesuai dengan materi SPLDV yani

metode eliminasi dan subtitusi. Berikut hasil wawancara dengan SK.

P : Menurut Sukardi apa yang mau di cari dalam soal ini?

S1 : Berapa rambutan didapat atau 5 durian dan 4 kelapa

31
P : Selanjutnya, langkah apa yang gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S1 : Tidak kutahu kak

Berdasarkan hasil wawancara, SK tidak menuliskan operasi

perhitungan berdasrkan dengan maksud soal. Selain itu, SK merasa

kebingungan dalam proses penyelesaian soal tersebut.

P : Nomor 1 tadi sukardi dapat mengerjakan soal tersebut, kenapa


pada soal ini sukardi bingun? Padahal caranya kerjanya sama
dengan nomor 1.
S1 : Tidak kutahu kak, waktu belajar dulu beda contohnya, mau sama
dengan nomor 1
SK sebenarnya mampu mengerjakan soal soal cerita pada materi

SPLDV, akan tetapi ketika diperadapan dengan soal yang berbeda SK

akan kebingunan untuk mengerjakan soal. Hal tersebut disebabkan SK

hanya berfous pada contoh atau penjelasan guru pada saat proses

belajar.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyataan konsep

matematika dan solusinya

Pada penyelesaikan soal diatas, SK tidak bisa memberikan konsep

matematika sesuai dengan materi SPLDV, SK juga tidak mampu

memberian informasi apapun dalam menyelesaikan soal hal ini

disebabkan SK tidak mampu mengahdirkan rumus yang dalam

menyelesaikan soal ini.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh


32
Pada penyelesaian soal diatas, SK menulisan kesimpulan dari

pengerjaan soal tersebut, akan tetapi dalam pengerjaan soal SK salah

jadi kesimpulan yang diberian tidak benar.

Berdasarkan hasil wawancara, SK kurang menuliskan apa yang

telah diketahui dan ditanyakan. SK tidak mampu menyusung

pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk penyelesaian SK tidak

menentukan operasi perhitungan yaitu menggunakan metode

subtitusi. SK tidak dapat menafsirkan solusi yang diperoleh dalam

menyatakan konsep matematika dengan metode subtitusi sehingga SK

tidak dapat menjelaskan penyelesaiannya dan memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa SK dalam mengerjakan soal nomor 2 :

1) Kurang mampu menulisan yang dietahui serta yang ditanyakan

dalam suatu permasalahan

2) Tidak mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Tidak mampu menentukan operasi perhitungan sesuai maksud

soal

4) Tidak mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk

menyatakan konsep matematika dan solusinya

5) Tidak mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

33
c. Soal Nomor 3

Soal yang diberikan pada nomor 3 yaitu Jika diketahui 2 baju dan 1

celana seharga Rp. 460.000 dan harga 3 baju dan 2 celana Rp. 720.000.

Maka harga 1 baju dan 1 celana adalah?

Gambar 4.3 Hasil Jawaban Siswa SK Nomor 3

1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan

Dalam menyelesaikan permasalahan di atas, SK hanya mampu

menuliskan beberapa poin yang dipahami dalam soal, seperti baju

dismbol b dan celana disimbol c, SK juga mampu menulisan apa yang

ingin dicapai. Berikut hasil wawancara dengan SK.

P : Apakah Sukardi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)

S1 : Iye kak

P : Informasi apa yang Sukardi dapatkan dari soal ini?

34
S1 : Diketahui 2 baju sama 1 celana seharga Rp. 460.000, 3 baju

sama 2 celana seharga Rp. 720.000. Berapa harga celana dan

baju

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan. SK mengatakan dengan melihat soal subjek bisa

mengetahui apa yang akan ditulis.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Pada soal tersebut, SK tidak menyusung pertanyaan yang

didapatkan akan tetapi SK langsung mengerjakan penyelesaiannya .

Berikut hasil wawancara dengan SK.

P : Bagaimana cara mengubah soal kebentuk matematika?

S1 : Langsung kutulis sesuai soal kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan, namun SK

tidak mampu menjelaskan jawaban yang diperoleh. Sesuai hasil

wawancara diatas SK hanya langsung menulis jawabannya, meskipun

tidak mengetahui apakah jawaban yang dia tulis benar atau salah.

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Pada gambar diatas, SK kembali tida mencamtungkan operasi

penyelesaian berdasarkan materi SPLDV. Berikut hasil wawancara

dengan SK.

35
P : Menurut Sukardi apa yang ingin dicapai pada soal ini?

S1 : Berapa harga 1 baju sama celana kak

P : Selanjutnya, langkah apa yang agung gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S1 : Langsung saya kurangi saja kak

Berdasarkan cuplikan wawancara, SK tida mampu menuliskan

operasi perhitungan berdasarkan maksud soal. Selain itu, SK merasa

kebingungan jika dihadapkan dengan soal yang berbeda dengan apa

yang telah dipelajari sebelumnya.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Pada gambar tersebut, SK hampir dibilang belum menguasai

maskud soal tersebut dikarenakan SK langsung mencari nila akhir

dari soal tersebut, dengan cara mengurangi persamaan 1 dan

persamaan 2 dan menentuan hasilnya. Berikut hasil wawancara

dengan SK.

P : Bagaimana cara Sukardi menyelesaikan soal ini?

S1 : Langsung saya kurangi soal itu, karna yang dicari 1B dan 1C

jadi kalau cara itu langsung mi di dapat jawabannya, jadi

begitu ji caraku kak

Melihat dari hasil wawncara, SK tidak mampu menafsirkan solusi

yang diperoleh dalam menyatakan konsep matematika beserta

solusinya. Selain itu, SK mengambil inisiatif sendiri dalam


36
mengerjaan soal tersebut dengan melihat informasi dari soal yang

diberikan. Hal ini disebabkan karena kebingungan jika dihadapkan

dengan soal yang berbeda dari soal cerita yang dipelajari sebelumnya.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

SK kembali menuliskan hasil akhir yang diperoleh, akan tetapi

kesimpulan yang dituliskan tidak sesuai maksud soal.

Berdasarkan hasil wawancara, SK dapat menulis apa yang telah

dietahui serta yang ditanyaan dalam suatu permaslahan. SK sudah

mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk

penyelesaian SK belum bisa menentukan operasi perhitungan seuai

dengan maksud dari soal. Dalam menafsirkan solusi yang diperoleh

untuk menyatakan konsep matematika beserta solusinya dengan

menggunakan metode subtitusi SK belum paham , untuk penyelesaian

SK tidak dapat memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa SK dalam mengerjakan soal nomor 3 :

1) Mampu menuliskan apa yang telah dietahui serta ditanyakan

dalam suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Tidak mampu menentukan operasi perhitungan sesuai dengan

maksud soal

37
4) Tidak mampu menafsirkan solusi yang telah diperoleh dalam

menyatakan konsep matematika dan solusinya

5) Kurang mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

d. Soal nomor 4

1. Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp. 29.000 dari 5 mobill

dan 2 motor, sedangkan dari 4 mobil dan 2 motor mendapat uang Rp.

24.000 Jika terdapat 15 Mobil dan 20 motor, banyak uang yang diperoleh

adalah

Gambar 4.4 Hasil Jawaban Siswa SK Nomor 4

1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permaslahan

Untuk permasalahan pada gambar, SK hanya mampu menuliskan

beberapa poin yang dipahami dalam soal, seperti motor dismbol m dan

motor disimbol m, SK juga mampu menulisan apa yang ingin dicapai

akan tetapi SK salah dalam mengabil informasi sehingga pada

38
penulisan yang ditanyakan subjek hanya mampu menuliskan uang

yang didapatkan. Berikut hasil wawancara dengan SK.

P : Apakah Sukardi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)?

S1 : Iye kak

P : Informasi apa yang Sukardi dapatkan dari soal ini?

S1 : 5 mobil tambah 2 motor uang yang didapat Rp. 29.000, 4 mobil

tambah 2 motor uang yang didapat Rp. 24.000

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa SK

mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan. Dengan melihat soal SK bisa mengetahui apa yang

akan ditulis. Hal ini dikarenkan SK pahan dalam menulis informasi,

meskipun dalam penulisannya masih kurang jelas akan tetap maksud

dari soal tercapai.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Pada soal tersebut, SK tidak menyusung pertanyaan yang

didapatkan akan tetapi SK langsung mengerjakan penyelesaiannya.

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

Untuk kasus tersebut, SK kembali tida mencamtungkan operasi

penyelesaian berdasarkan materi SPLDV. SK langsung

mengerjakan penyelesaiaannya

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep

matematika serta solusinya

39
Untuk permasalahan ini, SK hampir dibilang belum bisa

menguasai maskud soal tersebut dikarenakan SK langsung mencari

nila akhir dari soal tersebut, dapat dilihat pada gambar 4.14 bahwa

SK kembali tidak menggunakan metode eliminasi dan subtitusi

pada penyelesaian soal tersebut aan tetapi langsung mengkalian 15

m dengan 29.000 dan 20 m dengan 24.000. Berikut hasil

wawancara dengan SK.

P : Bagaimana cara Sukardi menyelesaikan soal ini?(sambil

menunjuk hasil pekerjaannya

S1 : Langsung ji kukali kak, kudapat mi hasilnya

Dari hasil wawancara, menunjuan bahwa SK tida mampu

menafsirkan solusi yang diperoleh. Selain itu, SK mengambil inisiatif

sendiri dalam mengerjaan soal tersebut dengan melihat informasi dari

soal yang diberikan. Hal ini disebabkan karena kebingungan jika

dihadapkan dengan soal yang berbeda dari soal cerita yang dipelajari

sebelumnya.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

SK kembali mencamtungan hasil akhir, meskipun kesimpulan

yang diberkian salah.

Berdasarkan hasil wawancara, SK masih kurang dalam

menetukan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan. SK sudah mampu menyusung pertanyaan dari masalah

40
yang diberikan. Untuk penyelesaian SK masih belum bisa menentukan

operasi perhitungan berdasarkan maksud soal yaitu metode subtitusi.

SK belum menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan

konsep matematika sehingga SK tidak dapat menjelaskan

penyelesaiannya dan memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa SK dalam mengerjakan soal nomor 4 :

1) Mampu menulis dan menentukan apa yang diketahui dan

ditanyakan kedalam suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Tidak mampu menuliskan operasi perhitungan berdasarkan soal

4) Tidak mampu menafsirkan solusi dalam menyatakan konsep

matematika beserta solusinya

5) Tidak mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

e. Soal Nomor 5

Diketahui umur taufiq 9 tahun lebih tua dari fajar.jika selisih umur

mereka 49 tahun, maka umur mereka masing-masing adalah ?

Gambar 4.5 Hasil Jawaban Siswa SK Nomor 5


41
1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permaslahan

Untuk gambar diatas, SK hanya mampu menuliskan beberapa

poin yang dipahami dalam soal, seperti Taufiq dan Fajar disimbol

(T dan F), SK juga mampu menulisan apa yang ingin dicapai akan

diacapai, tetapi SK salah dalam mengabil informasi dapat diliat

pada gambbar 4.15. Berikut hasil wawancara dengan SK.

P : Apakah Sukardi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk

soal)?

S1 : Iye kak

P : Informasi apa yang Sukardi dapatkan dari soal ini?

S1 : Tidak kutaui kak

Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa SK kurang mampu

menulis dan menentukan apa yang ditanyakan serta apa yang

diketahui dalam suatu permaslahan, meskipun SK mengetahui

informasi dari soal akan tetapi SK kebingunan dalam menulisan

setiap informasi yang didapatan.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Pada soal tersebut, SK tidak menyusung pertanyaan dari

masalah yang diberian.

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

42
Untuk gambar diatas, SK kembali belum bisa menentukan

operasi perhitungan berdasarkan maksud soal yakni dengan metode

eliminasi atapun subtitusi.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Pada gambar diatas, SK hampir dibilang masih belum

menguasai maskud soal tersebut dikarenakan SK langsung mencari

nilai akhir dari soal tersebut, dapat dilihat pada gambar 4.5 bahwa

SK kembali tidak menggunakan metode eliminasi dan subtitusi

pada penyelesaian soal tersebut akan tetapi langsung

menjumlahkan nilai yang yang diperoleh dari soal tanpa

mengunaan penyelesaian SPLDV. Berikut hasil wawancara dengan

SK.

P : Bagaimana cara Sukardi menyelesaikan soal ini?(sambil

menunjuk pekerjaan subjek)

S1 : Tidak kutauki

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

dalam penyelesaian permaslahan diatas, SK kembali dapat

menetuan kesimpulan, meskipun kesimpulan yang ditulis salah.

Berdasarkan hasil wawancara, SK kembali tida bisa menuliskan

apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu permasalahan. SK

tidak mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan.

Untuk penyelesaian SK kembali tidak menetukan operasi perhitungan


43
sesuai dengan maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi. SK

kembali tidak dapat menafsirkan solusi yang diperoleh sehingga dan

SK tidak dapat menjelaskan penyelesaiannya dan memberian

kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa SK dalam mengerjakan soal nomor 5 :

1) Tidak mampu menulis dan menentukan apa yang diketahui dan

dtanyakan dalam suatu permasalahan

2) Tidak mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Tidak mampu menentukan operasi perhitungan sesuai masud soal

4) Tidak mampu menafsirkan solusi dalam menyatakan konsep

matematika dan solusinya

5) Tidak mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Tabel 4.5
Pencapaian Indiikator kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (SK)
Berdasarkan hasil Tes dan Wawancara

No Indikator Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5

M K T M K T M K T M K T M K T
M M M M M M M M M M

1. Menuliskan apa yang    


diketahui dan 
ditanyakan dalam
suatu permaslahan
2. Menyusun pertanyaan     
dari masalah yang

44
diberikan
3. Menentukan operasi     
perhitungan sesuai
dengan maksud soal
4. Menafsirkan solusi     
yang diperoleh dalam
menyatakan konsep
matematika dan
solusinya
5. Kemampuan     
menjelaskan
kesimpulan yang
diperoleh

Keterangan: M = Mampu, KM = Kurang Mampu, TM = Tidak Mampu

2. Subjek Dengan Kategori Sedang

a. Soal nomor 1

Soal yang diberikan pada nomor 1 yaitu Pak ammar adalah seorang

peternak kambing dan ayam sebanyak 17 ekor, jika jumlah kaki hewan

tersebut adalah 46. Maka jumlah kambing dan ayam masing-masing

adalah

Gambar 4.6 Hasil Jawaban Siswa ARA Nomor 1


45
1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permasalahan

Untu gambar diatas, ARA mendapatkan informasi dari

permasalahan yang diberikan, akan tetapi ARA keliru dalam

memperoleh informasi, kekeliruan subjek dapat diliat dari hasil dari

gambar 4.6, yang melenceng jauh dari maksud soal. Sehingga

pekerjaan ARA tersebut dikatan salah. Berikut hasil wawancara

dengan ARA.

P : Apakah Ana mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)

S2 : Iye kak

P : Informasi apa yang Ana dapatkan dari soal ini?

S2 : Berapa jumlah kambing dan ayam

P : Oiya,bagaimana carata ubah soal kebentuk matematika?

S2 : Tidak kutau ki kak, langsung sajaji kak kutils begitu

Berdasarkan hasil wawancara, ARA kurang mampu menulis serta

menetukan apa yang diketahui dan ditanyakan. Dalam proses

wawancara ARA tampak kebingungan menjelaskan apa yang ARA

telah tulis dilembar jawabannya. Hal tersebut disebabkan ARA tidak

memperhatikan secara jelas soal yang diberikan, ARA hanya melihat

sekilas soal yang diberikan.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

46
Pada gambar 4.6, dapat diliat bahwa jawaban yang ditulis oleh

ARA salah, sehingga tidak mampu penyusunan pertanyaan dari

masalah yang diberikan

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

ARA tidak dapat menentukan operasi perhitungan sesuai dengan

maksud soal, dikarenakan jawaban yang ditulis salah.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep

matematika serta solusinya

Dalam masalah in, ARA tidak mampu menyataan konsep dan

solusi sesuai maksud pada soal tersebut.

P : Bagaimana cara Ana menyelesaikan soal ini?

S2 : :Langsung kutulis saja ji itu kak

P : Apakah dengan cara itu sudah sesuai dengan maksud soal?

S2 : Tidak kutau kak

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa ARA

tidak dapat menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan

onsep matematika, ARA juga masih belum mampu memberikan alasan

yang jelas apa yang telah ARA tulis dilembar jawabannya. Hal

tersebut disebabkan ARA tidak memperhatikan soal dengan jelas dan

langsung menuliskan jawaban tanpa mengetahui jawaban yang ARA

tulis benar atau salah.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

47
Untu kasus ini, ARA tida mengerjakan soal berdasarkan maksud

soal sehingga ARA tidak dapat menentukan kesimpulan.

Berdasarkan hasil wawancara, ARA tidak menuliskan apa yang

ditanyakan serta yang diketahui. ARA sudah tidak mampu menyusung

pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk penyelesaian ARA

masih tida dapat menetukan operasi perhitungan sesuai dengan

maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi. ARA tidak dapat

menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakans konsep

matematika ehingga ARA tidak dapat menjelaskan penyelesaiannya

dan memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa ARA dalam mengerjakan soal nomor 1 :

1) Tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam suatu permasalahan

2) Tidak mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Tidak mampu menentukan operasi perhitungan

4) Tidak mampu menafsirkan solusi yang diperoleh kedalam

kedalam konsep matematika serta solusinya

5) Tidak mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

b. Soal Nomor 2

Jika diketahui 3 durian ditambah 4 kelapa dapat ditukar dengan

144 rambutan, dan 2 durian ditambah 3 kelapa dapat ditukar dengan 104

48
rambutan. Berapakah jumlah rambutan jika ditukar dengan 5 durian dan 4

kelapa?

Gambar 4.7 Hasil Jawaban Siswa ARA Nomor 2

1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permaslahan

Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa, ARA dapat menulis

setiap informasi pada soal dengan lengkap dan jelas. ARA juga

menulis dengan tepat setiap satuan pada variabel serta menentukan

tujuan yang dicapai pada permaslahan tersebut. Berikut hasil

wawancara dengan ARA.

P : Apakah Ana mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)

S2 : Iye kak, materi sistem persamaan linear dua variabel toh

P : Informasi apa yang Ana dapatkan dari soal ini?

49
S2 : Diketahui 3 durian ditambah 4 kelapa dapat dituar dengan 104

rambutan, 2 durian ditambah 3 kelapa dapat dituar dengan 144

rambutan. Dan ditanyakan berapa rambutan jika ditukar sama 5

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA telah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam suatu permasalahan secara tulisan dan lisan dari soal yang

diberikan. ARA sudah mampu memahami informasi yang diterima

sehingga dapat menuliskan informasi tersebut dengan jelas.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Dalam menyelesaian soal ini, ARA mampu menulis dengan tepat

dan lengkap, dengan menulisan informasi yang diperoleh kedalam

bentuk persamaan linear. Berikut hasil wawancara dengan ARA.

P : Bagaimana cara mengubah soal kebentuk matematika?

S2 : Pertama durian diganti dengan x, kelapa diganti y dan rambutan

diganti R, baru dikasi masukmi angka yang ada pada soal itu

seperti 3x + 4y = 144, 2x + 3y =104 dan 5x + 4y.

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA telah mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang

diberikan secara tulisan dan lisan dari soal yang diberikan. ARA

sudah mampu memahami informasi yang diterima sehingga dapat

menyusung informasi tersebut dengan jelas. Hal tersebut didukung

50
dengan jawaban yang ditulis ARA yang memberi simbol x untuk

durian dan y untuk kelapa.

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

Pada permasalaha diatas, ARA telah paham untuk permasalahan

tersebut yaitu dengan menggunaan metode eliminasi dan subtitusi.

Berikut hasil wawancara dengan ARA.

P : Apa yang mau di capai dalam soal ini?

S2 : 5x + 4y = R

P : Selanjutnya, langkah apa yang Ana gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S2 : Metode eliminasi dan subtitusi dipake kak untuk kerjakan soal ini

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA kembali berhasil menentuan operasi perhitungan berdasaran

permasalahan yang dihadapi, baik secara tulisan maupun lisan, setelah

mengetahui apa yang akan dicari ARA langsung mengatakan

mengunakan 2 metode untuk menyelesaian soal ini.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Pada kasus diatas, ARA sudah paham langkah yang akan dilakukan

dari pengerjaan soal dengan cara metode eliminasi. Namun dalam

penyelesaiannya ARA keliru dalam mengjumlahan persaaan tersebut ,

dimana ARA menuliskan 2x + 3y =104 (3x) menjadi 6x +9y =342,

51
yang seharusnya ialah 6x + 9y = 312. Akan tetapi setelah dicek

kembali, ARA telah mengetahui dengan jawaban sebenarnya, akan

tetapi pada saat pengerjaan soal, ARA keliru dalam mengjumlahan,

sehinnga hasil ahir yang diperoleh salah. Berikut hasil wawancara

dengan ARA.

P : Bagaimana cara Ana menyelesaikan soal ini?

S2 : Pertama ku eliminasi nilai x kak untuk mendapat nilai y

kemudian kumasukkan ke 3x +4y =144 untuk mendapat nilai x,

baru dimasukkanmi nilai x sama y ke 5x + 4y didapatmi

jawabannya

P : Apakah ada cara lain yang bias digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S2 : Ada mungin kak, tapi beginiji saya kutau

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

subjek mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya. subjek menjelaskan menggunaan

metode eliminasi kemudian melanjutkan dengan metode subtitusi.

Namun terdapat keeliriuan subjek dalam menjumlahkan salah satu

persamaan diatas.

P : Apakah menurut ARA 2x + 3y =104, dikalikan tiga hasilnya

menjadi 6x + 9y = 342 sudah benar? (sambil menunjuk lembar

jawaban ARA

S2 : Hehehehehe, maaf kak, salah itu, harusnya distu 312 kak


52
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA mampu mengerjakan soal ini dengan tepat, hanya saja ARA

tidak mengecek kembali jawabannya sebelum pindah ke nomor

selanjutnya.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

ARA sebenarnya mengerti maksud soal akan tetapi terjadi

kekeliriuan dalam menjumlahkan sehingga, kesimpulan yang ditulis

ARA salah.

Berdasarkan hasil wawancara, ARA dapat menulis serta

menetukan apa yang diketahui serta ditanyakan kedalam suatu

permasalahan. ARA sudah mampu menyusung pertanyaan dari

masalah yang diberikan. Untuk penyelesaian ARA sudah mampu

menentukan operasi perhitungan berdasarkan maksud soal yaitu

menggunakan metode subtitusi. ARA kurang mampu menafsirkan

solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep matematika dan

solusinya dengan menggunakan metode subtitusi sehingga ARA dapat

menjelaskan penyelesaiannya dan memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa ARA dalam mengerjakan soal nomor 2 :

1) Mampu menuliskan apa yang diketahui serta yang ditanyakan

dalam suatu permaslahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

53
3) Mampu menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

4) Kurang mampu menafsirkan solusi yang diperoleh kedalam

konsep matematika serta solusinya

5) Mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

c. Soal Nomor 3

Jika diketahui 2 baju dan 1 celana seharga Rp. 460.000 dan harga

3 baju dan 2 celana Rp. 720.000. Maka harga 1 baju dan 1 celana adalah?

Gambar 4.8 Hasil Jawaban Siswa ARA Nomor 3

1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan kedalam suatu

permaslahan

Dalam menyelesaikan permasalahan diatas ARA menulis setiap

informasi yang diperoeh kedalam setiap satuan pada variabel dengan

benar dan jelas. ARA juga dapat menentukan apa yang ingin dicari

pada permasalahan ini. Jadi hanya melihat gambar 4.8, pembaca

mendapatkan setiap informasi beserta tujuan dari permasalahan dengan

jelas. Berikut hasil wawancara dengan ARA.


54
P : Apakah Ana mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)

S2 : Iye kak

P : Informasi apa yang Ana dapatkan dari soal ini?

S2 : Diketahui 2 baju sama 1 celana seharga Rp. 460.000, 3 baju

sama 2 celana seharga Rp. 720.000. Berapa harga celana dan

baju

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA telah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam suatu permasalahan secara tulisan dan lisan dari soal yang

diberikan. ARA sudah mampu memahami informasi yang diterima

sehingga dapat menuliskan informasi tersebut dengan jelas.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Dalam menyelesaian soal ini, ARA mampu menulis dengan tepat

dan lengkap, dengan menulisan informasi yang diperoleh kedalam

bentuk persamaan linear. Berikut hasil wawancara dengan ARA.

P : Bagaimana cara mengubah soal kebentuk matematika?

S2 : Kuganti baju sama x dan celana y. lalu kumasukkan mi nilainya,

jadimi bentuk matematika

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA telah mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang

diberikan secara tulisan dan mampu menjelasan secara lisan dari soal

yang diberikan.

55
3) Menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

Pada permasalahan ini, ARA kembali telah memamhami maksud

dari permasalahan soal yakni menggunaan metode eliminasi dan

subtitusi untuk penyelesaian soal tersebut. Berikut hasil wawancara

dengan ARA.

P : Menurut ARA apa yang ingin di capai dalam soal ini?

S2 : Berapa harga 1 baju sama celana kak

P : Selanjutnya, langkah apa yang agung gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut?

S2 : Samaji yang kubilang tadi kak, pake rumus persamaan linear

Berdasarkan cuplikan dari wawancara, ARA mampu menentukan

serta menulis operasi perhitungan sesuai maksud soal, baik secara

tulisan maupun lisan, setelah mengetahui apa yang akan dicari ARA

langsung mengatakan mengunakan 2 metode untuk menyelesaian soal

ini.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Dalam permaalahan diatas, ARA hampir dibilang menguasai

maskud soal tersebut dikarenaan ARA langsung mencari salah satu

nilai variabel dengan menggunakan metode eliminas, kemudian

mengsubtitusi nilai tersebut ke persamaan 1 untuk mencari nilai

variabel lainnya. Dalam permasalahan ini ARA juga telah menuliskan

hasil akhir dengan lengkap. Berikut hasil wawancara dengan ARA.


56
P : Bagaimana cara Ana menyelesaikan soal ini?

S2 : Saya kali 2 dulu per1 baru kueliminasi y kak, untuk mencari nilai

x, baru kusubtitusi ke 2x + y untuk cari nilai y kak, kalau didapat

X sama y dimasukan nilai ke pertayaan didapatmi hasilna

P : Apakah ada cara lain yang bias digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S2 : Tadi x ku Eliminasi kak, bisa juga nilai y dicari pertama

Berdasarkan hasil cuplikan wawancara dapat dilihat bahwa ARA

dapat menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya baik secara tulisan maupun lisan dengan

lengkap. ARA langsung mengkalika variabel untuk menyamakan

salah satu variabel dan menjelaskan langah selanjutnya untuk

menyelesaikan soal ini.

5) Kemampuan menjelaskan kesipulan yang diperoleh

Untuk permasalahan ini, ARA kembali dapat menentukan hasil

akhir serta menulis kesimpulan yang diperoleh pada soal tersebut.

P : Kesimpulan menurut Ana harus dituliskan tidak?

S2 : Harus ka, supaya lebih jelas jawabanku

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas ARA telah memahami

dengan menulis kesimpulan dari hasil yang diperoleh dapat

memperjelas hasil dari pekerjaanya.

57
Berdasarkan hasil wawancara, ARA dapat menulis apa yang

diketahui serta yang ditanyakan kedalam suatu permasalahan. ARA

sudah mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan.

Untuk penyelesaian ARA sudah mampu menentukan serta menulis

operasi perhitungan sesuai maksud soal yaitu menggunakan metode

subtitusi. ARA dapat menafsirkan solusi yang diperoleh dalam

menyatakan konsep matematika serta solusinya dengan cara metode

subtitusi sehingga ARA dapat menjelaskan penyelesaiannya dan

memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa ARA dalam mengerjakan soal nomor 3 :

1) Mampu menuliskan apa yang diketahui serta ditanyakan kedalam

suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Mampu menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

4) Mampu menafsirkan solusi yang didapatkan dalam menyatakan

konsep matematika serta solusinya

5) Mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

d. Soal Nomor 4

Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp. 29.000 dari 5

mobill dan 2 motor, sedangkan dari 4 mobil dan 2 motor mendapat uang

Rp. 24.000 Jika terdapat 15 Mobil dan 20 motor, banyak uang yang

diperoleh adalah
58
Gambar 4.9 Hasil Jawaban Siswa ARA Nomor 4

1) Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu

permaslahan

Gambar diatas menunjukan, ARA dapat menulis informasi yang

terdapat pada soal secara tepat. Maka hanya melihat gambar diatas,

kita dapat memahami semua informasi dan tujuan dari permasalahan

yang diberikan. Berikut hasil wawancara dengan ARA.

P : Apakah Ana mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk

S2 : Iye kak, mauji sama tadi kak

P : Informasi apa yang Ana dapatkan dari soal ini?

S2 : Diketahui 4 mobil dan 2 motor tukang parir mendapat Rp. 24.000

dan 5 mobil, 2 motor mendapat Rp. 29.000.sama ditanyakan 15

mobil dan 20 motor berapa yang didapat tukang parkir

59
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA telah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam suatu permasalahan secara tulisan dan lisan dari soal yang

diberikan. ARA sudah mampu memahami informasi yang diterima

sehingga dapat menuliskan informasi tersebut dengan jelas. Hal itu

disebabkan ARA sudah memahami tahap awal dalam menyelesaikan

soal dengan model seperti ini.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Dalam menyelesaian soal ini, ARA mampu menulis dengan tepat

dan lengkap, dengan menulisan informasi yang diperoleh kedalam

bentuk persamaan linear. Berikut hasil wawancara dengan ARA.

P : Bagaimana cara mengubah soal kebentuk matematika?

S2 : Kuganti mobil sama x, motor y. lalu kumasukkan mi

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA mampu menyusung pertayaan dari masalah yang diberikan.

Selain itu, ARA juga memisalkan informasi yang diperoleh dengan

simbol x dan y.

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

Gambar diatas menunjukan bahwa ARA dapat memamhami

maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari soal yakni menggunakan

metode eliminasi dan subtitusi untu penyelesaian soal tersebut. Berikut

hasil wawancara dengan ARA.

60
P : Menurut ARA apa yang mau ingin dicapai dalam soal ini??

S2 : Berapa yang na dapat tukang parkir bila 15 mobil dan 20 motor

kak

P : Selanjutnya, langkah apa yang agung gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S2 : Rumus eliminasi sama subtitusi ji juga kak

Berdasarkan cuplikan hasil wawancara, ARA dapat menentukan

serta menulis operasi perhitungan sesuai maksud soal yang diberikan

secara tulisan maupun lisan. Hal ini menunjukan bahwa, untuk

penylesaian masalah diatas ARA sudah mengerti langah-langah yang

harus dierjakan dalam menyelesaikan soal

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan konsep

matematika serta solusinya

Pada kasus ini, ARA hampir dibilang menguasai maskud soal

tersebut dikarenaan ARA langsung mencari salah satu nilai variabel

dengan menggunakan metode eliminas, kemudian mengsubtitusi nilai

tersebut ke persamaan 1 untuk mencari nilai variabel lainnya. Dalam

permasalahan ini ARA juga telah menuliskan hasil akhir dengan

lengkap. Berikut hasil wawancara dengan ARA.

P : Bagaimana cara Ana menyelesaikan soal ini?

S2 : Lansungji ku eliminasi y kak, karna samaji, jadi langsung didapat

nilai x, baru dimasukan ke 5x + 2y = 29.000 dapat mi nilai y nya,

61
lalu nilai x sama y di masukkan ke 15x + 20 y didapatmi hasilnya

kak

P : Apakah ada cara lain yang bias digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S2 : Sama saja kak

Berdasarkan hasil wawancara, ARA dapat menafsirkan solusi

yang diperoleh untuk menyatakan konsep matematika dan solusinya

baik secara tulisan maupun lisan dengan lengkap. ARA langsung

mengkalika variabel untuk menyamakan salah satu variabel dan

menjelaskan langah selanjutnya untuk menyelesaikan soal ini.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Pada permaslahan ini ARA tidak menulis kesimpulan yang di

dapatkan. Berikut hasil wawancara dengan ARA.

P : Kesimpulan menurutta harus dituliskan tidak?

S2 : Harus kak, supaya lebih jelas jawabanku

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas ARA telah memahami

dengan menulis kesimpulan dari hasil yang diperoleh dapat

memperjelas hasil dari pekerjaanya.

Berdasarkan hasil wawancara, ARA dapat menulis apa yang

diketahui serta yang ditanyakan kedalam suatu permasalahan. ARA

sudah mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan.

Untuk penyelesaian ARA sudah mampu menentukan serta menulis

62
operasi perhitungan berdasarkan maksud soal yaitu menggunakan

metode subtitusi. ARA dapat menafsirkan solusi yang diperoleh

dalam menyatakan konsep matematika serta solusinya dengan cara

metode subtitusi namun ARA tidak dapat menjelaskan

penyelesaiannya dan memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa subjek ARA dalam mengerjakan soal nomor 4 :

1) Mampu menulis apa yang telah diketahui serta yang ditanyakan

kedalam suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Mampu menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

4) Mampu menafsirkan solusi dalam menyatakan konsep

matematika serta solusinya

5) Tidak mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

e. Soal Nomor 5

Diketahui umur taufiq 9 tahun lebih tua dari fajar.jika selisih umur

mereka 49 tahun, maka umur mereka masing-masing adalah ?

Gambar 4.10 Hasil Jawaban Siswa ARA Nomor 5

63
1) Menuliskan apa yang diketahui serta ditanyakan kedalam suatu

permaslahan

Dalam permaslahan ini, ARA tidak dapat menyatakan atau

menulis apa yang diketahui serta yang ditanyakan. Berikut hasil

wawancara bersama ARA.

P : Apakah Ana mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)

S2 : Tidak kak

P : Informasi apa yang Ana dapatkan dari soal ini?

S2 : Tidak kutauki kak, kutulis sembarang ji jawab

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA belum mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

suatu permasalahan secara tulisan dan lisan, ARA tidak mampu

menjelasan secara jelas apa yang telah ARA tulis di lembar jawaban

tersebut. Selain itu, ARA merasa kebingungan jika dihadapkan dengan

soal yang cerita yang berbeda dengan apa yang telah dipelajari

sebelumnya. Hal tersebut disebabkan subjek tidak memperhatikan

maksud dari soal sehingga ARA belum mampu dalam membaca,

memahami dan menjelaskan soal.

P : Oiya, soal-soal sebelumnya ana dapat mengerjakan soal tersebut,

kenapa pada soal ini sukardi bingun? Padahal penyelesaian untu

soal ini sama dengan sebelumnya

S2 : Samaji pale kak?, tidak kutahu kalau diubah-ubahmi soalnya kak

64
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

ARA pada dasarnya paham untuk penyelesaiaanya akan tetapi ketika

soal sudah diubah bentuknya ARA tidak mampu menyelaisaikan

permasalahan sesuai dengan apa yang diinginkan soal.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Dalam soal ini, ARA tidak dapat menyusung pertanyaan dari

masalah yang diberikan, ARA hanya menulisan beberapa informasi

yang diperoleh dari soal.

3) Menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal

Untuk kasus diatas, ARA tidak memahami apa yang diinginkan

oleh soal, dapat dilhat pada gambar 4.10, ARA menulis informasi yang

atau operasi yang salah.

4) Menafsirkan solusi yang diraih dalam menyatakan konsep matematika

serta solusinya

Untuk proses penyelesaian masalah ini, ARA tidak menemukan

solusi sehingga ARA tidak menyelesaikan soal ini dengan benar.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diraih

ARA tidak menyelesaikan permasalahan diatas sehinnga untuk

kasus tersebut tidak ada kesimpulan.

Berdasarkan hasil wawancara, ARA tidak dapat menemukan apa

yang diketahui serta ditanyakan kedalam suatu permasalahan. ARA

juga tidak menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk

65
penyelesaian ARA tidak tidak dapat menetukan operasi perhitungan

sesuai dengan maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi.

ARA kembali tidak dapat menafsirkan solusi yang diraih dalam

menyatakan konsep matematika serta solusinya dengan cara metode

subtitusi sehingga ARA tidak dapat menjelaskan penyelesaiannya dan

memberian kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa ARA dalam mengerjakan soal nomor 5 :

1) Tidak mampu menulis apa yang telah diketahui serta ditanyakan

kedalam suatu permasalahan

2) Tidak mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Tidak mampu menentukan operasi perhitungan sesuai maksud

soal

4) Tidak mampu menafsirkan solusi yang diraih dalam menyatakan

konsep matematika serta solusinya

5) Tidak mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Tabel 4.6 Pencapaian Indiikator kemampuan Komunikasi Matematis Siswa


(ARA) Berdasarkan hasil Tes dan Wawancara

No Indikator Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5

M K T M K T M K T M K T M K T
M M M M M M M M M M

1. Kemampuan     
menuliskan apa yang
diketahui dan
ditanyakan dalam

66
suatu permasalahan
2. Menyusun pertanyaan     
dari masalah yang
diberikan
3. Menuliskan operasi     
perhitungan sesuai
dengan maksud soal
4. Menafsirkan solusi     
yang diperoleh untuk
menyatakan konsep
matematika dan
solusinya
5. Kemampuan     
menjelaskan
kesimpulan yang
diperoleh

Keterangan: M = Mampu, KM = Kurang Mampu, TM = Tidak Mampu

3. Subjek Dengan Kategori Tinggi

a. Soal nomor 1

Soal yang diberian pada nomor 1 yaitu Pak ammar adalah seorang

peternak kambing dan ayam sebanyak 17 ekor, jika jumlah kaki hewan

tersebut adalah 46. Maka jumlah kambing dan ayam masing-masing

adalah?

67
Gambar 4.11 Hasil Jawaban Siswa AA Nomor 1

1) Kemampuan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

Pada soal di atas, AA menuliskan beberapa poin yang dipahami

dala soal, seperti kambing disimbolan k (samahalnya dengan x) dan

ayam disimbolkan a (samahalnya dengan y). AA menyatakan setiap

informasi yang sipahami kedalam bentuk matematika untuk

mempermudah dalam menyelesaikan soal. Berikut hasil wawancara

dengan subjek.

P : Apakah Algi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)?

S3 : Iye kak

P : Informasi apa yang Algi dapatkan dari soal ini?

S3 : Kambing dan ayam kak sebanyak 17 dan banyak kaki hewan .

P : Selain itu informasi apa saja yang didapat disoal dek?

S3 : Oiya kak, mau juga dicari berapa jumlah kambing dan ayam.

68
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan secara tulisan dan lisan dari soal yang diberikan.

AA sudah mampu memahami informasi yang diterima sehingga dapat

menuliskan informasi tersebut dengan jelas. Hal itu disebabkan AA

sudah memahami tahap awal dalam menyelesaikan soal dengan model

seperti ini.

2) Menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

Pada soal tersebut, AA juga telah memahami maksud dari soal,

yakni menulisan maksud soal kedalam bentuk persamaan linear

khususnya pada dua variabel seperti, k + a = 17 (per..1) dan 4k + 2a =

46 (per..2). Berikut hasil wawancara dengan subjek.

P : Oiya,bagaimana carata ubah soal kebentuk matematika?

S3 : Kira kalau persamaan linear ada variabelna jadi kuubah

kambing jadi k dan ayam jadi a

P : Nah, setelah menyimbolkan soal tersebut apa lagi yang agung

lakukan untuk mengubah maksud soal kebentuk matematika?

S3 : Langsungji kutulis kak, K + A = 17, kambing empat kakina ayam

dua jadi kutulismi 4K + 2A = 46

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

secara tulisan dan lisan dari soal yang diberikan. AA menjelaskan tiap

69
langkah-langkah yang subjek tulis. Hal ini menunjukan AA telah

paham dalam penyelesaian soal SPLDV.

3) Menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Pada soal ini, AA juga telah memamhami maksud dari soal yakni

menggunaan metode eliminasi dan subtitusi untu penyelesaian soal

tersebut. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Selanjutnya, langah apa yang Algi gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S3 : Kalau SPLDV itu pakai rumus eliminasi, subtitusi, dan juga

gabungan kak.

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan secara tulisan dan

lisan dari soal yang diberikan.

4) Menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Dalam menyelesaikan soal ini, AA hampir dibilang menguasai

maskud soal tersebut dikarenaan subjek langsung mencari nilai a

kemudian mengsubtitusi nilai tersebut ke persamaan 1 yakni k + a =

17, untuk mencari nilai k. Dalam permasalahan ini AA juga telah

menuliskan hasil akhir dengan lengkap. Berikut hasil wawancara

dengan subjek AA.

70
P : Bagaimana cara Algi menyelesaikan soal ini?

S3 : Pertama ku eliminasi nilai k, kucari dulu nilai a kak

P : Bagaimana carata eliminasi nilai dek?

S3 : Kukali empat persamaan satu dan kukali satu persamaan dua

untuk lebih gampang kak, baru kukurangimi dapat mi nilainya a

yaitu 11

P : Setelah Algi mendapatkan nilai a, apa lagi dilakukan dek?

S3 : Kucarii nilai k, kugunakan rumus subtitusi kak, nilai a

kumasukan ke persamaan satu kudapatmi nilaina k

P : Apakah ada cara lain yang bias digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S3 :Iye kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya secara tulisan dan lisan dari soal

yang diberikan. AA menjelaskan secara jelas dan tepat tiap langkah-

langkah yang dilakukang dalam menyelesaikan soal tersebut. Hal ini

menunjukan AA telah paham dalam penyelesaian soal SPLDV.

5) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Pada soal ini, AA dapat menuliskan kesimpulan dengan bahasa

sehari-hari. Berarti subjek AA mampu mengubah bahasa matematika

kedalam bahasa yang dapat dipahami secara umum. Dalam

kesimpulannya, AA menuliskan sesuai dengan hasil yang diperoleh

71
dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berikut hasil wawancara

dengan AA.

P : Oia, kesimpulan menurut Algi harus dituliskan tidak?

S3 : Iye kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

paham bahwa dengan menuliskan kesimpulan yang diperoleh dapat

memperjelas hasil yang didapatkan.

Berdasarkan hasil wawancara, AA mampu menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam suatu permasalahan. AA sudah

mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk

penyelesaian AA sudah mampu menuliskan operasi perhitungan

sesuai dengan maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi. AA

dapat menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya dengan menggunakan metode subtitusi

sehingga AA dapat menjelaskan penyelesaiannya dan memberian

kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa AA dalam mengerjakan soal nomor 1 :

1) Mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

72
3) Mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud

soal

4) Mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya

5) Mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh.

b. Soal nomor 2

Soal yang diberikan pada nomor 2 yaitu Jika diketahui 3 durian

ditambah 4 kelapa dapat ditukar dengan 144 rambutan, dan 2 durian

ditambah 3 kelapa dapat ditukar dengan 104 rambutan. Berapakah jumlah

rambutan jika ditukar dengan 5 durian dan 4 kelapa?

Gambar 4.12 Hasil Jawaban Siswa AA Nomor 2

1) Kemampuan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

Pada soal ini, AA menuliskan informasi yang dipahami, dari

informasi tersebut AA terlihat bahwa telah memahami maksud dari

setiap permasalan soal tersebut. Hal ini terlihat dari AA menulisan


73
semua informasi tersebut kedalam symbol matematika. Meskpiun

sempat mengalami kekeliruan terkait dengan simbol, tetapi AA

mampu menyadari kekeliruan tersebut dan memperbaiki jawabannya

sesuai maksud soal. Hal ini menunjukkan AA telah melakukan

pengecekan kembali terhadap setiap langkah yang ia tuliskan. Berikut

hasil wawancara dengan AA.

P : Apakah Algi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)?

S3 : Iye kak. Samaji dengan nomor satu kak

P : Informasi apa yang Algi dapatkan dari soal ini?

S3 : 3 durian tambah 4 kelapa dapat diganti 144 rambutan sama 2

durian ditambah 3 kelapa dapat diganti 104 rambutan,mau juga

ditau berapa rambutan didapat kalau diganti dengan 5 durian

dan 4 kelapa

P : Oiya,bagaimana carata ubah soal kebentuk matematika

S3 : Langsungji kutulis kak, Durian =d dan kelapa = k, jadi 3d + 4k =

144, 2d + 3k = 104

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan secara tulisan dan lisan dari soal yang diberikan,

berdasarkan dari informasi AA dapat menyusun pertanyaan dari

masalah yang diberikan.

74
2) Menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Dalam menyelesaian soal ini, AA mampu menulis dengan tepat

dan lengap, dengan menulisan informasi yang diperoleh kedalam

bentuk persamaan linear. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Oiya, menurut Algi apa yang mau di capai dalam soal ini?

S3 : Berapa jumlah rambutan bias didapat jika 5 durian dan 4 kelapa

P : Selanjutnya, langah apa yang Algi gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S3 : Seperti ji tadi kak, pake rumus eliminasi dan subtitusi

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud

soal dari masalah yang diberikan secara tulisan dan lisan dari soal

yang diberikan. AA menjelaskan tiap langkah-langkah yang subjek

tulis. Hal ini menunjukan AA telah paham dalam penyelesaian soal

SPLDV.

3) Menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Dalam menyelesaikan soal ini, AA pertama mencari nilai salah

satu variabel dalam soal dengan menggunakan metode eliminasi

kemudian menggunakan metode subtitusi untuk mencari variabel

lainnya. Dalam permasalahan ini AA mampu menyelesaian masksud

75
dari soal tersebut yaitu mengetahui jumlah rambutan yang dapat

dituaran 5 durian ditam 4 kelapa sebanyak 176 buah rambutan. Berikut

hasil wawancara dengan AA.

P : Bagaimana cara Algi menyelesaikan soal ini?

S3 : Pertama ku eliminasi nilai d, kucari dulu nilai k kak

P : Bagaimana carata eliminasi nilai dek?

S3 : Kukali dua persamaan satu dan kukali tiga persamaan dua untuk

lebih gampang , baru kukurangimi dapat mi nilaina k yaitu 24,

baru kugunakan rumus subtitusi kak, nilai k kumasukan ke

persamaan dua kudapatmi nilainya d yaitu 16, karna yang mau

dicari 5d + 4k, jadi kumasukan nilai d dan k menghasilan 176

P : Apakah ada cara lain yang bisa digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S3 : Iye kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya secara tulisan dan lisan dari soal

yang diberikan. AA kembali menjelaskan secara jelas dan tepat tiap

langkah-langkah yang dilakukang dalam menyelesaikan soal tersebut.

Hal ini menunjukan AA telah paham dalam penyelesaian soal

SPLDV.

4) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

76
Pada penyelesaian soal ini AA tidak menuliskan kesimpulan

berdasaran hasil yang diperoleh.

P : Pada penyelesaian soal ini apakah tidak mesti kita tulis

kesimpulannya dek?

S3 : Hehehe, kulupai tadi kak, bagus kalau ada supaya jelaski

Berdasarkan hasil wawancara, AA mampu menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam suatu permasalahan. AA sudah

mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk

penyelesaian AA sudah mampu menuliskan operasi perhitungan

sesuai dengan maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi. AA

dapat menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya dengan menggunakan metode subtitusi

sehingga AA dapat menjelaskan penyelesaiannya dan memberian

kesimpulan meskipun dilembar jawaban AA tidak menuliskan

kesimpulan yang diperoleh.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa AA dalam mengerjakan soal nomor 2 :

1) Mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud

soal

77
4) Mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya

5) Mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh.

c. Soal nomor 3

Soal yang diberikan pada nomor 3 yaitu Jika diketahui 2 baju dan

1 celana seharga Rp. 460.000 dan harga 3 baju dan 2 celana Rp. 720.000.

Maka harga 1 baju dan 1 celana adalah?

Gambar 4.13 Hasil Jawaban Siswa AA Nomor 3

1) Kemampuan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

Pada soal ini, AA kembali mampu mengerti maksud dari

permaslahan tersebut dilihat dari AA menulisan informasi-informasi

kedalam bentu matematika khususnya kebentuk persmaan linear.

Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Apakah Algi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)?


78
S3 : Iye kak

P : Informasi apa yang Algi dapatkan dari soal ini?

S3 : 2 celana dan 1 baju seharga Rp. 460.000, 3 baju dan 2 celana

seharga Rp. 720.000. dan harga 1 baju dan harga 1 celana

P : Oiya,bagaimana cara ubah soal kebentuk matematika?

S3 : Langsungji kutulis kak, baju =b dan celana = c, jadi 2b + 1c =

420.000, 3b + 2c = 720.000 dan 1b dan 1c = ..?

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan secara tulisan dan lisan dari soal yang diberikan,

berdasarkan dari informasi AA dapat menyusun pertanyaan dari

masalah yang diberikan.

2) Menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Berdasarkan gambar 4.13, AA langsung mengetahui maksud dari

soal tersebut yakni mengubah informasi tersebut kebentuk matematika.

Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Oiya, menurut Algi apa yang mau di capai dalam soal ini?

S3 : Harga 1 celana dan 1 baju. 1B dan 1C =?

P : Selanjutnya, langah apa yang Algi gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S3 : Seperti ji tadi kak, pake rumus eliminasi dan subtitusi

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud


79
soal dari masalah yang diberikan secara tulisan dan lisan dari soal

yang diberikan. AA menjelaskan langkah-langkah yang akan

dilakukan. Hal ini menunjukan AA telah paham dalam penyelesaian

soal SPLDV.

3) Menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Seperti sebelunya dalam permasalahan ini, AA mampu

menyelesaian permasalahan tersebut memulai dengan menggunakan

metode eliminasi dan dilanjutkan dengan metode subtitusi, sehingga

dapat diproleh hasil akhir. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Bagaimana cara Algi menyelesaikan soal ini?

S3 : Pertama ku eliminasi nilai b, kucari dulu nilai c kak

P : Bagaimana carata eliminasi nilai dek ?

S3 : Kukali tiga persamaan satu dan kukali dua persamaan dua untuk

lebih gampang , baru kukurangimi dapat mi nilainya c yaitu

60.000, baru kugunakan rumus subtitusi kak, nilai c kumasukan

ke persamaan satu kudapatmi nilaina b yaitu 200.000

P : Apakah ada cara lain yang bias digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S3 : Iye kak, Bisa jugaji nilai yang lain dicari dulu dicari kak. Tapi

sama ji pengerjaannya

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan


80
konsep matematika dan solusinya secara tulisan dan lisan dari soal

yang diberikan. AA kembali menjelaskan secara jelas dan tepat tiap

langkah-langkah yang dilakukang dalam menyelesaikan soal tersebut.

Seperti soal sebelumnya AA menunjukan bahwa diaa telah memahami

penyelesaian soal SPLDV.

4) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh.

Pada penyelesain ini, AA nmenuliskan kesimpulan dari

permasalahan ini, yanki 1 baju seharga 200.000 dan 1 celana seharga

60.000. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Oia, kesimpulan menurut Algi harus dituliskan tidak?

S3 : Iye kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

paham bahwa dengan menuliskan kesimpulan yang diperoleh dapat

memperjelas hasil yang didapatkan

Berdasarkan hasil wawancara, AA mampu menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam suatu permasalahan. AA sudah

mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk

penyelesaian AA sudah mampu menuliskan operasi perhitungan

sesuai dengan maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi. AA

dapat menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya dengan menggunakan metode subtitusi

81
sehingga AA dapat menjelaskan penyelesaiannya dan memberian

kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa AA dalam mengerjakan soal nomor 3 :

1) Mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud

soal

4) Mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya

5) Mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

d. Soal nomor 4

Soal yang diberikan pada nomor 4 yaitu Seorang tukang parkir

mendapat uang sebesar Rp. 29.000 dari 5 mobill dan 2 motor, sedangkan

dari 4 mobil dan 2 motor mendapat uang Rp. 24.000 Jika terdapat 15

Mobil dan 20 motor, banyak uang yang diperoleh adalah ?

82
Gambar 4.14 Hasil Jawaban Siswa AA Nomor 4

1) Kemampuan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa AA mampu mendapat

informasi dari soal meskipun awalnya kesulitan menentuan simbol

variabel aan tetapi AA mampu mengatasi masalah tersebut dengan

cepat. Dalam permasalahan soal tersebut, AA mampu menulisan

informasi-informasi yang diperoleh kedalam bentu matematika.

Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Apakah Algi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)?

S3 : Iye kak

P : Informasi apa yang agung dapatkan dari soal ini?

S3 : Dari 5 mobil dan 2 motor tuang parkir mendapat Rp. 29.000

sedangkan 4 mobil dan 2 motor mendapat Rp. 24.000, dan berpa

didapat jia 15 mobil dan 20 motor?

83
P : Oiya,bagaimana cara ubah soal kebentuk matematika?

S3 : Langsungji kutulis kak, mobil =a dan celana = b, jadi 5a + 2b =

29.000, 4a + 2b = 24.000 dan 15a + 20b = ..?

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan secara tulisan dan lisan dari soal yang diberikan,

berdasarkan dari informasi AA dapat menyusun pertanyaan dari

masalah yang diberikan.

2) Menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Seperti pada gabar 4.14, pada permasalahan ini AA kembali

menggunakan metode eliminasi dan subtitusi dalam proses

penyelesaian soal. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Oiya, menurut Algi apa yang mau di capai dalam soal ini

S3 : Berapa yang didapat bila 15mobil + 20 motor?

P : Selanjutnya, langah apa yang Algi gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut

S3 : Pake rumus eliminasi dan subtitusi

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud

soal dari masalah yang diberikan secara tulisan dan lisan dari soal

yang diberikan. AA menjelaskan langkah-langkah yang akan

dilakukan. Hal ini menunjukan AA telah paham dalam penyelesaian

soal SPLDV.
84
3) Menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Pada permasalahan ini seperti pada gambar 4.14, AA kembali

menggunakan metode eliminasi untu mencari salah satu variabel dan

emudian dilanjutkan dengan metode subtitusi untu mendapatan hasil

akhir. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Bagaimana cara Algi menyelesaikan soal ini

S3: Langsung ji ku eliminasi nilai B kak karna samaji jumlah

variabelna jadi langsungji dicari A, baru ku subtitusi nila A

kepersamaan dua, kalau didapatmi nilai B, masukan nilaina ke

15A + 20B, begitu kak

P : Apakah ada cara lain yang bisa digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S3 : Samaji kapan kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya secara tulisan dan lisan dari soal

yang diberikan. AA kembali menjelaskan secara jelas dan tepat tiap

langkah-langkah yang dilakukang dalam menyelesaikan soal tersebut.

Seperti soal sebelumnya AA menunjukan bahwa diaa telah memahami

penyelesaian soal SPLDV.

85
4) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Pada permasalahan ini, AA tidak menuliskan kesimpulan dari hasil

yang diperoleh dari pengerjaan soal tersebut akan tetapi AA paham

bahwa dengan menulis kesimpulan dan memperjelas dari apa yang

didapatkan

Berdasarkan hasil wawancara, AA mampu menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam suatu permasalahan. AA sudah

mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk

penyelesaian AA sudah mampu menuliskan operasi perhitungan

sesuai dengan maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi. AA

dapat menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya dengan menggunakan metode subtitusi

sehingga AA dapat menjelaskan penyelesaiannya dan memberian

kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa AA dalam mengerjakan soal nomor 4 :

1) Mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud

soal

86
4) Mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya

5) Mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh.

e. Soal nomor 5

Soal yang diberikan pada nomor 5 yaitu Diketahui umur taufiq 9

tahun lebih tua dari fajar.jika selisih umur mereka 49 tahun, maka umur

mereka masing-masing adalah ?

Gambar 4.15 Hasil Jawaban Siswa AA Nomor 5

1) Kemampuan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatu permasalahan

Pada gambar 4.15 dapat dilihat bahwa AA mampu mendapat

informasi dari soal dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam suatu permasalahan. Dalam permasalahan soal tersebut, AA

mampu menulisan informasi-informasi yang diperoleh kedalam bentu

matematika. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Apakah Algi mengerti maksud soal? (Sambil menunjuk soal)


87
S3 : Iye kak

P : Informasi apa yang agung dapatkan dari soal ini?

S3 : Umur Taufiq lebih tua 9 tahun dari Fajar, sama umur mereka 49

P : Oiya,bagaimana cara Algi ubah soal kebentuk matematika?

S3 : Langsung ji kutuliska, karena samaji cara kerjanya juga ini sama

soal tadi kak.

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

dengan melihat soal AA mampu menuliskan informasi dan

menyusung pertanyaan dari pertanyaan diberikan.. Hal tersebut

disebabkan AA sangat mampu menyelesaikan soal-soal SPLDV,

meskipun bentuk atau model soal berbeda-beda

2) Menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud soal

Seperti pada gabar 4.15, pada permasalahan ini AA kembali

menggunakan metode eliminasi dan subtitusi dalam proses

penyelesaian soal. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Oiya, menurut Algi apa yang mau di capai dalam soal ini

S3 : Berapa umur T dan F

P : Selanjutnya, langah apa yang agung gunakan untuk menyajikan

maksud soal tersebut ?

S3 : Pake rumus eliminasi dan subtitusi

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

telah mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

secara tulisan dan lisan dari soal yang diberikan. AA menjelaskan


88
langkah-langkah yang akan dilakukan. Hal ini menunjukan AA telah

paham dalam penyelesaian soal SPLDV.

3) Menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya

Pada permasalahan ini seperti pada gambar 4.15, AA kembali

menggunakan metode eliminasi untuk mencari salah satu variabel dan

kemudian dilanjutkan dengan metode subtitusi untuk mendapatan hasil

akhir. Berikut hasil wawancara dengan AA.

P : Bagaimana cara Algi menyelesaikan soal ini?

S3 : Langsung ji ku eliminasi nilai T kak karna samaji jumlah

variabelna jadi langsungji dicari F, baru ku subtitusi nila F

kepersamaan 1,adami nilai T kak

P : Apakah ada cara lain yang bias digunakan untuk menyelesaikan

soal ini dek?

S3 : Bisa ji langsung juga kak, karna T – F = 9 samaji dengan T = F

+ 9, jadi tidak pake maki metode eliminasi, langsung nilai T

disubtitusi ke persamaan 1 atau 2 kak.

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa

subjek telah mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk

menyatakan konsep matematika dan solusinya secara tulisan dan lisan

dari soal yang diberikan. subjek kembali menjelaskan secara jelas dan

tepat tiap langkah-langkah yang dilakukang dalam menyelesaikan

89
soal tersebut. Seperti soal sebelumnya subjek menunjukan bahwa diaa

telah memahami penyelesaian soal SPLDV.

4) Kemampuan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Seperti sebelumnya AA kembali mampu menuliskan kesimpulan

yang diperoleh permasalahan yang diberikan.

P : Oia, kesimpulan menurut Algi harus dituliskan tidak?

S3 : Iye kak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas menunjukkan bahwa AA

paham bahwa dengan menuliskan kesimpulan yang diperoleh dapat

memperjelas hasil yang didapatkan

Berdasarkan hasil wawancara, AA mampu menuliskan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam suatu permasalahan. AA sudah

mampu menyusung pertanyaan dari masalah yang diberikan. Untuk

penyelesaian AA sudah mampu menuliskan operasi perhitungan

sesuai dengan maksud soal yaitu menggunakan metode subtitusi. AA

dapat menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan konsep

matematika dan solusinya dengan menggunakan metode subtitusi

sehingga AA dapat menjelaskan penyelesaiannya dan memberian

kesimpulan.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara peneliti menyimpulkan

bahwa AA dalam mengerjakan soal nomor 5 :

90
1) Mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

suatupermasalahan

2) Mampu menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan

3) Mampu menuliskan operasi perhitungan sesuai dengan maksud

soal

4) Mampu menafsirkan solusi yang diperoleh untuk menyatakan

konsep matematika dan solusinya

5) Mampu menjelaskan kesimpulan yang diperoleh

Tabel 4.7 Pencapaian Indiikator kemampuan Komunikasi Matematis Siswa


(AA) Berdasarkan hasil Tes dan Wawancara

No Indikator Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5

M K T M K T M K T M K T M K
M M M M M M M M M

1. Kemampuan    
menuliskan apa yang
diketahui dan 
ditanyakan dalam
suatu permasalahan
2. Menyusun pertanyaan     
dari masalah yang
diberikan
3. Menuliskan operasi     
perhitungan sesuai
dengan maksud soal
4. Menafsirkan solusi     
yang diperoleh untuk
menyatakan konsep
matematika dan
solusinya
5. Kemampuan     

91
menjelaskan
kesimpulan yang
diperoleh

Keterangan: M = Mampu, KM = Kurang Mampu, TM = Tidak Mampu

B. Pembahasan

Serangkaian penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka

memperoleh informasi, berdasarkan rumusan masalah maka yakni “bagaimanakah

kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi system persamaan linear

dua variabel (spldv) kelas VIII MTs. Muhammadiyah Panaikang Kabupaten

Bantaeng?”. Maka untuk bagian ini peneliti akan menjawab pertanyaan tersebut

1. Kemampuan komuniasi matematis siswa berkemampuan rendah

Dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi sistem persamaan linier

dua variabel (SPLDV) pada umumnya SK mampu menulis apa yang telah

diketahui serta ditanyakan, tetapi untuk menentukan operasi perhitungan

berdasarkan dengan masud soal SK belum mampu.

Pada penelitian ini, tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa

didasarkan pada penskoran untuk hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan setiap

soal cerita materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV). Soal cerita yang

harus diselesaikan siswa sebanyak 5 butir. Penskoran yang dilakukan pada hasil

jawaban berpedoman pada kriteria kemampuan komunikasi matematis dapat

dilihat pada table 3.1.

Berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang ingin

dicapai pada penelitian ini adalah Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
92
dalam suatu permaslahan, menyusun pertanyaan dari masalah yang diberikan,

menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal, menafsirkan solusi yang

telah didapat dalam menyatakan konsep matematika serta solusinya, kemampuan

menjelaskan kesimpulan yang diperoleh menjelaskan ide, siatuasi, dan relasi

matematik, secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan

aljabar. Skor yang diperooleh siswa berkemampuan matematis subjek adalah 20.

Berdasarkan hal tersebut maka kemampuan komunikasi matematika siswa yang

berkemampuan matematis adalah rendah.

Berdasarkan paparan sebelumnya, dapat didilihat bahwa SK dapat menulis

informasi yang ada maslah tersebut cotohnya apa yang diketahui serta ditanyakan

tapi SK masih belum mampu menyusun informasi yang diperoleh. Untuk 5 soal

yang diberikan SK tampak bingun dalam mengartikan maksud dari informasi dari

masalah tersebut. Untuk soal nomor 1, SK keliru dimana SK hanya menggunakan

metode eliminasi, tanpa menggunaan metode subtitusi SK langsung menyimpulan

hasilnya. Dan untuk beberapa kasus, SK dapat menggunakan metode SPLDV

untuk soal nomor 1. Namun pada soal selanjutnya SK tidak menulis metode

persamaan linear untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Disisi lain, soal nomor 2, SK keliru, misalnya SK tidak paham bahwa variabel

yang ada pada soal, sehingga dalam menyelesaikan permasalahannya SK tidak

menggunakan metode eliminasi dan subtitusi, dimana SK langsung

menjumlahkanya. SK kembali belum bisa dalam menulis informasi pada maslah

tersebut secara terstruktur. Kejadian ini juga terjadi pada soalnomor 3, 4, 5,

93
dimana SK kembali menyelesaikan soal dengan menggunakan metode yang tidak

jelas.

Di beberapa hasil wawancara, SK tidak menyertakan alasan yang jelas

mengapa konsep itu digunakan dalam melakukan proses penyelesaian soal

tersebut. SK secara konsep dapat dikataan tidakmampu menyelesaikan masalah

dengan benar secara konsep operasi Persamaan linear.

2. Kemampuan komuniasi matematis siswa berkemampuan sedang

Dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi sistem persamaan linier

dua variabel (SPLDV) pada umumnya ARA mampu menulis apa yang telah

diketahui serta ditanyakan, menyusun pertanyaan, menentukan operasi sesuai

maksud soal, dan menafsirkan solusi dalam menyatakan konsep matematika,

tetapi untuk menuliskan kesimpulan yang diperoleh terkadang subjek ARA lupa

untuk menulisannya, akan tetapi subjek paham bahwa dengan menulis kesimpulan

yang diperoleh dapat memperjelas peerjaannya.

Pada penelitian ini, tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa

didasarkan pada penskoran untuk hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan setiap

soal cerita materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV). Soal cerita yang

harus diselesaikan siswa sebanyak 5 butir. Penskoran yang dilakukan pada hasil

jawaban berpedoman pada kriteria kemampuan komunikasi matematis dapat

dilihat pada table 3.1.

Berdasarkan dipaparkan data sebelumnya, ARA dapat meyelesaikan dan

memahami soal persamaan linear dua variabel (spldv), akan tetapi ketika

diperhadapkan dengan soal yang berbeda dengan apa yang telah ARA pahami,

94
ARA kebingunan untuk menyelesaikannya. Dilihat bahwa 2 dari 5 butir soal yang

diselesaikan, ARA tampak sulit mengartikan maksud dari permaslahan tersebut.

Untuk soal nomor 1 dan nomor 5 ARA keliru dalam menyelesaian soal dimana

subjek tidak menggunakan konsep SPLDV ARA langsung mengerjakan

penyelesaiannya dengan konsep yang tidak jelas, ARA tidak menyertakan alasan

yang jelas mengapa konsep itu digunakan dalam melakukan proses penyelesaian

soal tersebut hal ini disebabkan subjek kurang mampu menyerap informasi dari

soal yang berbeda dengan apa yang telah ARA ketahui selama proses

pembelajaran sebelum-sebelumnya, akan tetpapi dibeberapa soal nomor lain ARA

mampu menulis informasi dan berhasil menyelesaikan soal-soal tersebut sesuai

dengan konsep SPLDV.

Selain itu, untuk soal nomor 2 ARA telah mampu menuliskan apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan dalam suatu permasalahan, serta dapat

menyusung dan menentukan operasi perhitungan berdasarkan maksud soal dengan

jelas. ARA sebenarnya bisa menafsirkan solusi yang diperoleh dalam menyatakan

konsep matematika beserta solusinya, akan tetapi ARA keliru dalam proses

pengerjaan soal tersebut, dapat dilihat pada gambar 4.7, ARA salah

menjumlahkan 2x + 3y = 104 (x3) menjadi 6x + 9y = 342 yang sebenarnya 6x +

9y = 312, sehingga mempengaruhi hasil dan kesimpulan dari penyelesain soal

tersebut. Disisi lain, untuk soal nomor 2 dan 4, subjek mampu menyelesaikan soal

tersebut dengan konsep SPLDV, ARA dapat menulis apa yang telah diketahui

serta yang ditanyakan, menyusung pertanyaan, menentukan operasi perhitungan

95
berdasarkan maksud soal, menafsirkan solusi dalam menyatakan konsep

matematika dan dapat menuliskan serta menjelaskan kesimpulan yang diperoleh.

3. Kemampuan komuniasi matematis siswa berkemampuan tinggi

Dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi sistem persamaan linier

dua variabel (SPLDV) pada umumnya AA mampu menulis apa yang telah

diketahui beserta yang ditanyakan, menyusun pertanyaan, menentukan operasi

sesuai maksud soal, dan menafsirkan solusi yang didapat dalam menyatakan

konsep matematika, dan menuliskan kesimpulan yang diperoleh.

Pada penelitian ini, tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa

didasarkan pada penskoran untuk hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan setiap

soal cerita materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV). Soal cerita yang

harus diselesaikan siswa sebanyak 5 butir. Penskoran yang dilakukan pada hasil

jawaban berpedoman pada kriteria kemampuan komunikasi matematis dapat

dilihat pada table 3.1.

Berdasarkan dipaparkan data sebelumnya, dapat disimpulkan jika AA sangat

mengerti dan memahami materi system persamaan linear dua variabel (spldv). Hal

ini dapat dilihat pada lembar jawaban subjek gambar 4.11, 4.12, 4.13, 4.14, dan

4.15, yang diselesaikan dengan jelas dan tepat sesuai dengan konsep SPLDV.

Dari 5 nomor soal yang diberikan, AA mampu menulis langkah-langkah dalam

menyelesaikan masalah sesuai soal. Misalnya soal nomor 1, AA menuliskan apa

saja yang diketahui, menyusung pertanyaan apa yang aan dicapai, menentukan

operasi perhitungan berdasarkan maksud dari soal dan memberikan solusi yang

diperoleh dalam menyatakan konsep matematika, serta memberikan kesimpulan

96
dari hasil yang diperoleh. Untuk soal nomr 2, 3, 4, dan 5, seperti soal sebelumnya

AA kembali menyelesaikan sesuai dengan langkah-langkah dari konsep system

persamaan linear dua variabel, serta memberikan penjelasan yang jelas dari setiap

langkah-langkah yang dikerjakan.

Selain itu, AA bahkan meberikan penjelasan tentang alternatif penyelesaian

yang lain dalam menyelesaikan masalah tersebut, misalnya pada soal nomor 5,

AA menjelaskan, T – F = 9 sama dengan T = F + 9, sehingga tanpa menggunakan

metode eliminasi AA dapat menyelesaikan soal tersebut serta mendapatkan hasil

yang sama dengan menggunakan cara pada gambar 4.15.

97
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasaran paparkan pada bab IV diatas sehingga peneliti dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Subjek berkemampuan komunikasi matematis rendah (SK)

Melihat paparan sebelumnya SK hanya mampu menulis apa yang dipahami

seperti yang diketahui serta yang ditanyakan kedalam suatu masalah, beberapa

kasus, SK mampu menyusung pertanyaan yang diberikan, akan tetapi SK masih

kurang mampu untuk menentukan operasi perhitungan sesuai maksud soal serta

menafsirkan solusi yang didapatkan dalam menyatakan konsep matematika dan

solusinya, serta menjelaskan kesimpulan yang diperoleh secara tepat. SK hanya

mampu menuliskan jawaban saja, dan kurang mampu menjelaskan hasil jawaban

tersebut.

2. Subjek berkemampuan komunikasi matematis sedang (ARA)

Melihat paparan data bab sebelumnya, secara umum, ARA berhasil menulis

informasi yang didapat seperti yang diketahui serta ditanyakan kedalam suatu

permasalahan, dapat menyusung pertanyaan yang diberikan, menentukan operasi

perhitungan sesuai maksud soal dan memberikan serta menafsirkan solusi yang

didapat dalam menyatakan konsep matematika dan solusinya, serta menjelaskan

kesimpulan yang diperoleh secara tepat dan jelas. Selain itu, ARA masih

kebingunan ketika diperadapkan dengan soal-soal yang berbeda dari apa yang

telah didapatkan selama proses pembelajaran sebelum-sebelumnya.


98
3. Subjek berkemampuan komunikasi matematis tinggi (AA)

Secara umum, AA dengan mudah mendapat informasi dari permaslahan yang

diberikan seperti menulis apa yang dietahui serta ditanyakan kedalam suatu

permasalahan, berhasil menyusung pertanyaan yang diberikan, menentukan

operasi perhitungan sesuai maksud soal serta memberikan penafsiran solusi yang

didapat dalam menyatakan konsep matematika serta solusinya, serta menjelaskan

kesimpulan yang diperoleh secara jelas dan tepat, AA juga mampu memberikan

penjelasan setiap langkah-langkah yang dilakukan selama prose pengerjaan soal-

soal tersebut secara baik dan jelas.

B. Saran

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dari kesimpulan, maka

disarankan untuk:

a. Bagi guru, dalam proes pembelajaran matematika selanjutnya diharapkan

guru memberikan metode-metode serta memberikan beberapa jenis contoh-

contoh soal yang dapat memperluas dan meningkatan pemahaman siswa

nantinya.

b. Bagi siswa, diharapkan membiasakan mengerjakan soal-soal persamaan

linear khusus soal-soal cerita dengan model atau bentuk yang berbeda,

sehingga ketika dihadapkan dengan masalah tersebut siswa tidak merasa

kebingunan dan dapat menyelesaikan permaslahan tersebut dengan baik dan

benar.

99
DAFTAR PUSTAKA

Advernesia. 2018. Persamaan Linear Dua Variabel dengan Substitusi,


Eliminasi, & Campuran, (Online).
https://www.advernesia.com/blog/matematika/persamaan-linear-
dua-variabel-dengan-substitusi-eliminasi-campuran/#A1, diakses
pada 25 Oktober 2020.

Fakhrizal. 2016. Pengertian Kemampuan. (Online).


(www.jejakpendidikan.com/2016/12/pengertian-
kemampuan.html?m=1, diakses pada 15 Agustus 2018).

Hardian. Muhammad Yusuf. 2018. Analisis Kemampuan Matematis


Dalam Memahami materi Eksponen dan Logaritma Pada Siswa
Kelas X MIPA SMA NEGERI 7 Mallawa Kabupaten Maros. Tidak
diterbitkan.

Hedrian. 2010. Kemampuan Komunikasi Matematika. (Online).


(https://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-
komunikasi-matematis/, diakses pada 25 September 2019).

Hendriana, H. Heris. dkk. 2017. Hard Skills dan Soft Skills Matematik
Siswa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Hidayat, Anwar. 2017. Teknik Sampling Dalam Penelitian. ( Online).


https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-
penelitian.html. Diakses pada 31 Oktober 2020.

Hikmawati, Fenti. 2017. Metodologi Penelitian. Depok : PT. RajaGrafindo


Persada.

Indrawan, Rully. & Yaniawati, Poppy. 2016. Metodologi Penelitian.


Bandung : PT. Refika Aditama.

Lestari, Kurnia Eka, dkk. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika.


Bandung: PT Refika Aditama.

National Council of Theacher of Mathematics (NCTM). (1989).


Currriculum and Evaluation Standads for School Mathematics.
Reston, Virginia:NCTM. INC.
Ngaisah, Nurul. 2015. Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel pada Siswa Kelas VIII SMPN 2
RENJONGAN TULUNGAGUNG. Skripsi

100
(Online). http://repo.iain-tulungagung.ac.id/1910/. diakses pada
25 Oktober 2020.

Rofiq, M. Zainur. 2019. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam


Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) Kelas VIII-B DI MTsN1
Tulungangung. Skripsi. (Online). http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/10657/. diakses pada tanggal 31 oktober 2020.

Rosita, Citra Dwi. 2014. Kemampuan Penalaran dan Komunikasi


Matematis: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Ditingkatkan Pada
Mahasiswa. Jurnal Euclid (Online). Vol. 1, No. 1, hal. 33-46.
(http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Euclid, diakses pada 18
Agustus 2018).

Sinaga. 2017. Kemampuan Komunikasi Matematika (Communication


Mathematics Ability). (Online).
https://www.researchgate.net/publication/321835644_KEMAMPU
AN_KOMUNIKASI_MATEMATIKA_COMMUNICATION_MA
THEMATICS_ABILITY, diakses pada 25 September 2019.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2001. Pengertian Kemampuan. ( Online).


http://www.jejakpendidikan.com/2017/10/hakikat-
kemampuan.html. Diakses pada 20 September 2019.

Wedan, Mas. 2016. Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Secara


Umum, (Online). (http://silabus.org/pengertian-pendidikan/,
diakses pada 07 Juni 2018).

101
LAMPIRAN A

INSTRUMEN PENELITUAN

102
LEMBAR SOAL TES
Sekoah : MTs. Muhammadiyah Panaikang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Waktu : 30 Menit

Petunjuk Pengerjaan Soal

1. Membaca doa sebelum mengerjakan soal


2. Tulislah Nama dan Kelas pada lembar jawaban
3. Bacalah soal dengan cermat dan teliti
4. Kerjakan soal secara individu

1. Pak ammar adalah seorang peternak kambing dan ayam sebanyak 17 ekor,

jika jumlah kaki hewan tersebut adalah 46. Maka jumlah kambing dan ayam

masing-masing adalah?

2. Jika diketahui 3 durian ditambah 4 kelapa dapat ditukar dengan 144

rambutan, dan 2 durian ditambah 3 kelapa dapat ditukar dengan 104

rambutan. Berapakah jumlah rambutan jika ditukar dengan 5 durian dan 4

kelapa

3. Jika diketahui 2 baju dan 1 celana seharga Rp. 460.000 dan harga 3 baju dan

2 celana Rp. 720.000. Maka harga 1 baju dan 1 celana adalah

4. Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp. 29.000 dari 5 modal dan 2

motor, sedangkan dari 4 mobil dan 2 motor mendapat uang Rp. 24.000 Jika

terdapat 15 Mobil dan 20 motor, banyak uang yang diperoleh adalah

5. Diketahui umur taufiq 9 tahun lebih tua dari fajar.jika selisih umur mereka 49

tahun, maka umur mereka masing-masing adalah

103
No. Penyelesaian Skor Indikator
Soal
1 Diketahui 5 Kemampuan menuliskan
apa yang diketahui dan
X = Kambing  jumlah kaki 4 ditanyakan dalam suatu
permasalahan
Y = Ayam  jumlah kaki 2
X + Y = 17
Menyusun pertanyaan
4X + 2Y = 46
dari masalah yang
Ditanyakan diberikan.

X, Y ?

Metode eliminasi 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
X + Y = 17 [x4] 4X + 4Y = 68 dengan maksud soal
4X + 2Y = 46 [x1] 4X + 2Y 46 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
 2Y = 22
menyatakan konsep
 Y = 11 matematika dan
solusinya

Metode subtitusi 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
Nilai Y = 11 dengan maksud soal
X + Y = 17 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
X + 11 = 17
menyatakan konsep
X = 17 – 11 matematika dan
solusinya
X=6

X = 6, Y = 11 5 Kemampuan
menjelaskan kesimpulan
Jadi jumlah kambing sebanyak 6 ekor, dan yang diperoleh
ayam 11 ekor.
2 Diketahui 5 Kemampuan menuliskan
apa yang diketahui dan
X = Durian ditanyakan dalam suatu
permasalahan
Y = Kelapa
3X + 4Y = 144
Menyusun pertanyaan
2X + 3Y = 104
dari masalah yang
Ditanyakan diberikan.

104
5X + 4Y = ?

Metode eliminasi 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
3X + 4Y = 144 [x2] 6X + 8Y = 288 dengan maksud soal
2X + 3Y = 104 [x3] 2X + 3Y = 312 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
 -Y = -24
menyatakan konsep
 Y = 24 matematika dan
solusinya

Metode subtitusi 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
Nilai Y = 24 dengan maksud soal
3X + 4Y = 144 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
3X + 4(24) = 144
menyatakan konsep
3X + 96 = 144 matematika dan
solusinya
 3X = 144 – 96
 3X = 44  X = 16

X = 16, Y = 24, maka 5 Kemampuan


menjelaskan kesimpulan
5X + 4Y = yang diperoleh
5(16) + 4(24) =
80 + 96 = 176
Jadi, jumlah rambutan yang didapat
sebanyak 176 buah

3 Diketahui 5 Kemampuan menuliskan


apa yang diketahui dan
X = Baju ditanyakan dalam suatu
permasalahan
Y = Celana
2X + Y = 460.000
Menyusun pertanyaan
3X + 2Y = 720.000
dari masalah yang
Ditanyakan diberikan.

X,Y

Metode eliminasi 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
2X + Y = 460.000 [x3] 6X + 3Y =

105
1.380.000 dengan maksud soal
3X + 2Y = 720.000 [x2] 6X + 4Y = Menafsirkan solusi yang
1.440.000 diperoleh untuk
menyatakan konsep
 -Y = -60.000 matematika dan
solusinya
 Y = 60.000

Metode subtitusi 5 Menuliskan operasi


Nilai Y = 60.000 perhitungan sesuai
2X + Y = 460.000 dengan maksud soal
2X + 60.000 = 460.000
 2X = 460.000 – 60.000 Menafsirkan solusi yang
 2X = 400.000 diperoleh untuk
 X = 200.000 menyatakan konsep
matematika dan
solusinya

X = 200.000, Y = 60.000 5 Kemampuan


menjelaskan kesimpulan
Jadi harga 1 baju yaitu Rp. 200.000 dan yang diperoleh
Celana seharga Rp. 60.000

4 Diketahui 5 Kemampuan menuliskan


apa yang diketahui dan
X = Mobil ditanyakan dalam suatu
permasalahan
Y = Motor
5X + 2Y = 29.000
Menyusun pertanyaan
4X + 2Y = 24.000
dari masalah yang
Ditanyakan diberikan

15X + 20Y = ?

Metode eliminasi 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
5X + 2Y = 29.000 dengan maksud soal
4X + 2Y = 24.000 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
 X = 5.000
menyatakan konsep
matematika dan
solusinya

Metode subtitusi, 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
Nilai X = 5.000 dengan maksud soal

106
5X + 2Y = 29.000 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
5(5.000) + 2Y = 29.000 menyatakan konsep
matematika dan
25.000 + 2Y = 29.000
solusinya
 2Y = 29.000 – 25.000
 2Y = 4.000
 Y = 2.000

X = 5.000, Y = 2.000, maka 5 Kemampuan


menjelaskan kesimpulan
15X + 20Y = yang diperoleh
15(5.000) + 20(2.000) =
75.000 + 40.000 = 115.000
Jadi uang yang diperoleh tukang parkir
sebanyak Rp. 115.000

5 Diketahui 5 Kemampuan menuliskan


apa yang diketahui dan
X = Taufiq ditanyakan dalam suatu
permasalahan
Y = Fajar
X-Y=9
Menyusun pertanyaan
X + Y = 49
dari masalah yang
Ditanyakan diberikan

X,Y ?
Metode eliminasi 5 Menuliskan operasi
perhitungan sesuai
X-Y=9 dengan maksud soal
X + Y = 49 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
 -2Y = -40
menyatakan konsep
 2Y = 40 matematika dan
solusinya
 Y = 20

Metode subtitusi 5 Menuliskan operasi


perhitungan sesuai
Nilai Y = 20 dengan maksud soal
X–Y=9 Menafsirkan solusi yang
diperoleh untuk
menyatakan konsep
107
X – 20 = 9 matematika dan
solusinya
 X = 9 + 20
 X = 29

X = 29, Y = 20 5 Kemampuan
menjelaskan kesimpulan
Jadi umur Taufiq 29 tahun dan umur Fajar yang diperoleh
20 tahun

Pedoman Wawancara

1. Apakah anda mengerti maksud soal?

2. Informasi apa yang diperoleh dari soal?

3. Bagaimana caranya mengubah soal kedalam bentuk matematika?

4. Bagaimana kamu menyelesaikan soal ini?

5. Apakah ada cara lain yang anda tahu untu menyelesaikan soal ini?

108
LAMPIRAN B

LEMBAR JAWABAN SUBJEK

109
110
LEMBAR JAWABAN SISWA YANG BERKATEGORI RENDAH

111
112
LEMBAR JAWABAN SISWA YANG BERKATEGORI

SEDANG

113
114
LEMBAR JAWABAN SISWA BERKATEGORI TINGGI

115
LAMPIRAN C

PERSURATAN

116
117
118
119
120
121
Daftar Riwayat Hidup

Asyhabul Kahfi, atau akrab disapa Kahfi, lahir di Tino 10 Oktober 1996.

Penulis merupakan anak pertama dari Bapak Genda dan Ibu St. Halimah.

Menempuh pendidikan di SDN 11 Tino tahun 2002-2008, MTs Muhammadiyah

Panaikang Tahun 2008-2011, SMAN 1 Bissappu tahun 2011-2014, dan

melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Makassar Prodi

Pendidikan Matematika pada tahun 2014 dan akhirnya selesai pada tahun 2021.

Selain kuliah peneliti juga mengikuti organisasi seperti Himpunan Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Matematika sebagai ketua bidang Advokasi dan Publikasi.

Karena sejatinya kesempurnaan hanya milik Sang Maha Pencipta, maka penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran mengenai skripsi ini, yang dapat

disamapaikan kepada penulis di alamat email asyhabul1996@gmail.com.

122

Anda mungkin juga menyukai