SKRIPSI
OLEH :
Nur Ahyana
NIM. 10536 11047 16
“ Selesaikan Apa Yang Kamu Mulai, Apapun Itu Jalani dan Syukuri”
“Bukan Aku Yang Hebat, Tapi Doa Orang Tua Ku Yang Kuat"
vi
ABSTRAK
Nur Ahyana, 2020, Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Menurut Teori
Anderson dan Krathwohl Materi Program Linear pada Peserta Didik Kelas XI
SMA Negeri 18 Bone. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Andi Alim Syahri, S.Pd., M.Pd. sebagai Pembimbing I dan
Kristiawati, S.Pd., M.Pd. sebagai Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik berdasarkan teori Anderson dan Krathwohl materi program
linear pada level menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Kelas yang dipilih
adalah kelas XI MIA 1 semester ganjil yang telah mempelajari materi program
linear, kelas tersebut dipilih berdasarkan kelas yang memiliki hasil belajar yang
tinggi atau aktif dan berprestasi diantara kelas XI yang lain. Subjek dalam
penelitian ini berdasarkan hasil tes yang terdiri dari 2 peserta didik yang memiliki
nilai tertinggi. Instumen dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir
tingkat tinggi dan wawancara. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa subjek dapat memenuhi kemampuan berpikir tingkat tinggi
dilihat dari level menganalisis, dimana subjek dapat membedakan hal-hal yang
relevan, dapat mengorganisasikan informasi dan dapat menghubungakan
informasi dalam suatu konsep. Pada level mengevaluasi, subjek dapat memeriksa
fakta-fakta yang ada dan mengkritisi suatu hal yang kurang tepat dan pada level
mencipta, subjek dapat menciptakan dan merancang langkah-langkah pemecahan
masalah dan menghasilkan produk baru.
vii
ABSTRACT
Nur Ahyana, 2020, Analysis of High order Thinking Skiill according to Anderson
and Krathwohl Theory of Linear Program Material for Class XI Students of SMA
Negeri 18 Bone. Essay. Mathematics major. Faculty of Teacher Training and
Education. Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Andi Alim
Syahri, S.Pd., M.Pd. as Advisor I and Kristiawati, S.Pd., M.Pd. as Advisor II.
This study aims to determine the students' high-order thinking skills
based on Anderson and Krathwohl's theory of linear programming material at the
level of analyzing, evaluating and creating. This type of research used in this
research is descriptive research. The class chosen is class XI MIA 1 odd semester
that has studied linear program material, the class is selected based on classes
that have high learning outcomes or are active and have good achievement
among other XI classes. The subjects in this study were based on the results of the
tests which consisted of 2 students who had the highest scores. The instruments in
this study were tests of higher order thinking skills and interviews. Data analysis
in this research is carried out in stages which include data collection, data
reduction, data presentation and conclusion drawing. The data validity checking
technique in this study was carried out by using triangulation of sources. The
results show that the subject can meet high-order thinking skills seen from the
level of analysis, where the subject can distinguish relevant things, can organize
information and can connect information in a concept. At the level of evaluating,
the subject can check existing facts and criticize something that is not quite right
and at the level of creation, the subject can create and design problem-solving
steps and produce new products.
viii
KATA PENGANTAR
Allah SWT, yang karena-Nya kita hidup dan hanya kepada-Nya kita kembali.
Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan pertolongan kepada hambanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Salam dan shalawat semoga
tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarganya,
yang tulus kepada kedua orang tua tercinta Nur Kaya dan Palinrungi atas segala
pengorbanan dan do’a restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam
menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan motivasi dari banyak pihak,
maka skripsi ini tidak dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis
Makassar.
3. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Makassar.
instrumen penelitian.
6. Bapak Dr. Haerul Syam, M.Pd., Sebagai validator pada saat penyusunan
instrumen penelitian,
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya
8. Bapak Drs. Muhammad Syahrir, M.H. Selaku kepala SMA Negeri 18 Bone
penelitian.
9. Ibu Sumarni, S.Pd., Guru bidang studi matematika yang telah memberikan
10. Adik-adik kelas XI Mia 1 SMA Negeri 18 Bone yang telah membantu
11. Keluarga dan saudara(i) yang telah memberi dorongan dan motivasi.
12. Kepada sahabat seperjuanganku yang aku sayangi karena Allah Subhana
Wata’ala yaitu Ramlah, Yulinar, Dwi Puspa Melati Syam, Syamsinar dan
x
13. Saudara-saudariku mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Angkatan 2016 terkhusus Kelas 2016 B yang telah berjuang bersama selama
14. Seluruh pihak yang belum sempat dituliskan satu persatu, atas segala
terbaik dalam penyusunan karya ini, namun tentu tidak akan mencapai
Penulis
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAAN PEMBIMBING .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
E. Batasan Istilah ......................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .................................................... 10
B. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ..................................... 11
C. Syarat-syarat Soal HOTS ........................................................................ 11
D. Taksonomi Anderson dan Krathwohl ..................................................... 13
E. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan Anderson
dan Krathwohl ........................................................................................ 19
F. Program Linear ....................................................................................... 20
G. Penelitian Relevan .................................................................................. 26
H. Kerangka Pikir ........................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 29
B. Subjek Penelitian .................................................................................... 29
xii
C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 30
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 34
G. Pengecekan Keabsahan Data .................................................................. 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data ........................................................................................... 36
B. Pembahasan ............................................................................................ 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 52
B. Saran ....................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan zaman yang semakin maju. Potensi ini dapat diperoleh melalui
diri terhadap perubahan. Maka dari itu, kemampuan berpikir harus lebih
yang bisa memperbaiki mutu pendidikan ke arah lebih bagus dan untuk
yaitu peserta didik mampu belajar secara mandiri dan dapat mengembangkan
1
2
tingkat tinggi apabila peserta didik tidak hanya mampu hafal informasi namun
dilihat dengan prestasi dan hasil ujian, bukan hanya aktivitas diatas kertas.
tahun 2011 yang dicapai peserta didik Indonesia untuk kategori rendah (400)
masih belum tercapai, dan sangat jauh dari kategori mahir (625). Jadi, hal ini
tingkat tinggi siswa ialah pembelajaran yang dapat membuat para siswa dalam
soal. Hal ini siswa didorong untuk bisa meningkatkan kemampuan tingkat
proses belajar mengajar yang kurang bisa melatih kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik. Matematika saat ini masih menjadi hal yang menakutkan,
penuh dengan angka dan rumus yang mengakibatkan peserta didik kurang
matematika.
peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. Hal ini dilihat dengan adanya kata
kerja yang mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi pada kompetensi
maka Anderson dan krathwohl yaitu murid dari Bloom merevisi tingkatan
Terdapat perbedaan Bloom dan Anderson dalam tahap berpikir dimana, Bloom
memakai kata benda (noun) sedangkan Anderson dan Krathwohl memakai kata
kerja (Verb).
menjadi kemampuan berpikir tingkat rendah atau lower order thinking skill
(LOST) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skill
mencipta
kelas dalam mengerjakan soal matematika. Dari 28 peserta didik hanya 1 siswa
yang mampu menyelesaikannya soal sampai level mencipta, dan 2 siswa yang
mampu sampai pada level mengevaluasi dan 9 peserta didik yang mampu
sekali.
yang didapatkan dan membagi dalam informasi ke dalam bagian yang lebih
sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pada observasi ini ditunjukkan
ketika peserta didik dapat membedakan kasus maksimal dan minimal. Berikut
observasi ini dapat ditunjukkan ketika siswa dapat membentuk ide baru untuk
mencipta:
soal yang pada umumnya adalah soal cerita, kemudian untuk menyelesaikan
soal tersebut siswa membutuhkan analisis yang lebih mendalam pada soal.
maka mereka akan mampu memecahkan masalah yang kompleks dan bervariasi.
karena itu mengetahui tingkat berpikir peserta didik menjadi sangat penting
untuk pengembangan kemampuan berpikir peserta didik lebih lanjut. Maka dari
Negeri 18 Bone”
B. Rumusan Masalah
level menganalisis?
level mengevaluasi?
level mencipta?
C. Tujuan Penelitian
7
level menganalisis.
level mengevaluasi.
level mencipta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
tingkat tinggi dalam materi program linear, akhirnya peserta didik dapat
b. Bagi guru
berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam menyelesaikan soal dan sebagai
c. Bagi sekolah
8
berpikir tingkat tinggi peserta didik menurut menurut teori Anderson dan
mengajar.
d. Bagi peneliti
E. Batas Istilah
1. Analisis
mengevaluasi, mencipta.
Krathwohl
rendah atau lower order thinking skill (LOST), terdiri atas kemampuan
tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS), terdiri atas :
Menganalisis
sumber,
Mengevaluasi
b. Dapat mengkritik suatu hal yang dirasa kurang tepat atau tidak
pada tempatnya.
Mencipta
5. Program Linear
KAJIAN PUSTAKA
permasalahan setiap individu pun berbeda tidak harus sama, namun dapat
dasar, kritis, dan kreatif. Tingkat berpikir paling rendah ialah keterampilan
memanipulasi informasi.
berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis adalah proses berpikir yang tersusun
10
11
biasa, serta memberikan ide baru. Melalui berpikir kreatif dan kritis
berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Dari empat kelompok tersebut diuraikan
tinggi ialah pemikiran yang mengikut sertakan beberapa sumber dan standar
menurut Resnisk yaitu: (1)bersifat non algoritmik, yaitu bagian dari tindakan,
diantaranya:
2. Bersifat Divergen
yang digunakan, karena karena cara kerjanya bersifat unik dan berbeda
3. Menggunakan Multirepresentasi
nyata.
bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang
dan penilaian. Dalam menghadapi abad ke-21, Lorin Anderson dan David
Adapun perbaikannya yaitu perubahan dari kata benda ke kata kerja. Perubahan
berpikir dalam suatu proses yang aktif. Sehingga, penggunaan kata kerja lebih
1 Pengetahuan Mengingat
2 Pemahaman Memahami
3 Penerapan Menerapkan
4 Analisis Menganalisis
5 Sintesis Mengevaluasi
6 Evaluasi Mencipta
Sumber: Anderson & Krathwohl, 2017
yaitu hasil berpikir bukan cara berpikir, sehingga menjadi mengingat yang
penciptaan yang lebih rumit dan sulit. Karena akan sulit untuk menciptakan
pemikiran kritis.
teori belajar saat ini. Teori kognitif memuat dimensi mengingat, memahami,
Krathwohl, 2017:99)
1. Mengingat
2. Memahami
Proses memahami yaitu ketika peserta didik dapat menyusun makna dari
pembelajaran, baik bersifat lisan, tulisan maupun gambar yang disampaikan oleh
ketika mampu mengubah informasi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, seperti
gambar jadi kata-kata ataupun sebaliknya, angka jadi kata-kata atau sebaliknya
tentang konsep dan prinsip umum dengan melibatkan identifikasi ciri-ciri pokok,
melibatkan ciri-ciri atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep.
persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek. g)Menjelaskan yaitu
ketika peserta didik dapat membuat atau menggunakan model pada sebuah
sistem.
3. Menerapkan
prosedural. Soal latihan yaitu tugas yang cara penyelesaiannya telah diketahui
peserta didik yang digunakan secara rutin. Masalah yaitu tugas dengan cara
yakni :Mengeksekusi ketika tugas berupa soal latihan (yang familier), dan
4. Menganalisis
peserta didik dapat menentukan sudut pandang, pendapat, dan tujuan dibalik
komunikasi.
5. Mengevaluasi
Ketika usaha menemukan ke tidak konsistenan antara hasil dan beberapa kriteria
6. Mencipta
mendorong peserta didik membuat produk baru dengan menyusun bagian jadi
suatu pola yang belum pernah ada sebelumnya. Proses Mencipta yakni : a)
menjadi kemampuan berpikir tingkat rendah atau lower order thinking skill
(LOST) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skill
dan mencipta.
penting dan tidak penting, (2) mampu mengorganisasi informasi yang diperoleh
dari berbagai sumber, dan (3) dapat menghubungkan bagian-bagian yang ada
(1) dapat memeriksa fakta-fakta yang ada, (2) mampu mengkritik hal yang
kurang tepat atau tidak pada tempatnya. sedangkan indikator mencipta yakni:
baru.
20
F. Program Linear
memuat dua variabel dan masing-masing variabel itu berderajat satu kemudian
dari atau sama dengan (≥), kecil dari (<), kecil dari atau sama dengan (≤).
2. Model Matematika
metode matematika.
contoh:
Contoh:
21
Ani akan membeli buah salak dan jeruk. Harga jeruk Rp. 2.000 perbuah
sedangkan harga jeruk Rp. 2.500 perbuah. Jumlah uang yang dimiliki Ani
sebanyak Rp. 60.000. jumlah buah yang harus dibeli palinh sedikit 10 buah. Ia
akan membeli paling banyak 6 buah salak dan 9 buah jeruk. Tentukan model
Jawaban:
Misalkan:
𝑥: 𝐵𝑢𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑙𝑎𝑘
𝑦: 𝐵𝑢𝑎ℎ 𝐽𝑒𝑟𝑢𝑘
Jumlah buah salah dan salak yang dibeli paling sekit 10 buah
𝑥 + 𝑦 ≥ 10
Harga buah salak Rp. 2.000 per buah dan harga jeruk Rp. 2.500 per buah.
Model matematika:
4𝑥 + 5𝑦 ≤ 120
𝑥≤6
𝑦≤9
Contoh:
Fani memiliki sebuah tokoh kue, ia menjual 2 jenis kue, kue donat dan roti.
Untuk adonan donat dibutuhkan 10 gram tepung terigu dan 5 gram gula.
Sedangkan untuk adonan roti dibutuhkan 5 gram tepung terigu dan 15 gram
gula. Persediaan tepung terigu dan gula masing-masing 200 gram dan 300
gram. Harga donat dijual Rp.2000 dan roti dijual Rp. 3.000. untuk mendapat
dijual?
Jawaban:
Variabel Keputusan
Misalkan:
𝑥 = 𝑑𝑜𝑛𝑎𝑡
𝑦 = 𝑟𝑜𝑡𝑖
Jenis Kue Donat Roti Total
Tepung Terigu 10 5 200
Gula 5 15 300
Harga 2.0000 3.000
Model Matematika
10𝑥 + 5𝑦 ≤ 200
5𝑥 + 15𝑦 ≤ 300
𝑥≥0
𝑦≥0
Bentuk Sederhana
2𝑥 + 𝑦 ≤ 40
𝑥 + 3𝑦 ≤ 60
𝑥≥0
𝑦≥0
Fungsi Tujuan:
𝑓(𝑥) = 2000𝑥 + 3000𝑦
23
Titik Potong
2𝑥 + 𝑦 = 40 … … . 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑥 + 3𝑦 = 60 … … . 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
Eliminasi y pada persamaan 1 & 2
2𝑥 + 𝑦 = 40 × 3 6𝑥 + 3𝑦 = 120
| |
𝑥 + 3𝑦 = 60 × 1 𝑥 + 3𝑦 = 60
5𝑥 = 60
𝑥 = 12
Substitusi nilai 𝑥 pada persamaan 1
2𝑥 + 𝑦 = 40
2(12) + 𝑦 = 40
24 + 𝑦 = 40
𝑦 = 40 − 24
𝑦 = 16
Maka diperoleh titik potong (12,16)
24
kue donat dan 16 roti. Jadi jumlah donat yang terjual untuk mencapai nilai
beberapa solusi.
Contoh:
Jawaban:
titik pada grafik dengan menggunakan rumus persamaan garis melalui titik
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
Garis 1 melalui titik (48,0) dan (0,48) , maka persamaanya:
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
𝑦−0 𝑥 − 48
=
48 − 0 0 − 48
𝑦 𝑥 − 48
=
48 −48
48(𝑥 − 48) = −48𝑦
48𝑥 − 2.304 = −80𝑦
48𝑥 + 48𝑦 = 2.304
𝑥 + 𝑦 = 48
Garis 2 melalui titik (24,0) dan (0,72), maka persamaannya:
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
𝑦−0 𝑥 − 24
=
72 − 0 0 − 24
72(𝑥 − 24) = −24
72𝑥 + 1.728 = −24𝑦
72𝑥 + 24𝑦 = 1.728
3𝑥 + 𝑦 = 72
menganalisis dengan baik, untuk subjek dua dan tiga belum mampu
mencipta dengan baik, sedangkan subjek kedua dan ketiga tidak mampu
Perdana Putri, perbedaan dalam penelitian ini yaitu terletak pada locus dan
materi, di mana locus dalam penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 18 Bone
didik dalam memecahkan masalah tidak ada yang dapat mencapai tahap
mencipta, sebagian besar peserta didik pada tahap analisis dan sebagian kecil
peserta didik mencapai tahap Evaluasi. Hal ini disebabkan peserta didik
dari penelitian ini yaitu terletak pada teori yang digunakan, penelitian ini
27
mencapai pada tahap tersebut. Sedangkan peserta didik dengan skor rendah
Tandyo Andhana, perbedaan dengan penelitian ini yakni terletak pada locus
dan materi, di mana locus dalam penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 18
H. Kerangka pikir
mengingat saja akan tetapi membutuhkan yang lebih tinggi seperti kemampuan
28
berpikir kreatif dan kritis. Sehingga dengan memiliki kemampuan tersebut tidak
hanya hafal informasi tetapi dapat menerapkan informasi pada situasi baru.
kemampuan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skill (LOTS)
dan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS).
mencipta.
berpikir peserta bukan dinilai dari hasil saja namun bagaimana proses dalam
kesulitan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
melihat kemampuan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan teori Anderson dan
Krathwohl pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 18 Bone serta melihat
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
dan mencipta.
Adapun kelas XI dipilih yaitu kelas XI MIA 1 semester ganjil yang telah
peserta didiknya. Kelas yang dipilih berdasarkan kelas yang mempunyai hasil
belajar yang tinggi atau aktif dan berprestasi diantara kelas XI yang lain, sesuai
siswa kelas XI MIA 1, kemudian memilih 2 siswa yang memiliki nilai tertinggi
29
30
C. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
f. Menarik kesimpulan.
D. Instrumen Penelitian
dapat mengumpulkan informasi dengan baik dan hasil baik, supaya dapat di olah
1. Tes
tingkat tinggi siswa, tes tersebut yaitu soal uraian materi program linear dan
materi yang sudah diberikan oleh guru. Penelitian yang digunakan soal uraian
sebagai teknik untuk pengumpulan data karena soal uraian selain dapat
31
pergunakan untuk mengetahui hasil jawaban siswa juga sebagai cara untuk
mata pelajaran matematika pada lokasi penelitian dan di validasi oleh validator.
Jumlah soal sebanyak 3 soal, setiap satu soal mewakili satu indikator. Berikut
kisi-kisi soal:
2. Wawancara
informasi yang lebih dalam mengenai hasil tes kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Pada riset ini, akan digunakan jenis wawancara tak berstruktur,
1. Tes
tingkat tinggi peserta didik dalam menyelesaikan soal. Adapun yang diberikan
tes adalah kelas XI, hasil dari tes kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek
tahap pelaksanaan tes, peserta didik di beri waktu untuk mengerjakan soal tanpa
2. Wawancara
jawaban yang ditulis pada saat tes kemapuan berpikir tinggi, kemudian hasil
tinggi siswa.Kemudian wawancara ini di tanyakan satu persatu agar peneliti bisa
lebih mudah mendeskripsikan yang di alami siswa pada saat penyelesaiaan soal.
Analisis data yang digunakan dengan model Milees dan Huberman (Sugiyono,
Pengumpulan data pada riset ini ialah dengan tes dan wawancara. Dalam
hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada pemecahan masalah
matematika.
menfokuskan pada hal yang penting. Data yang di dapatkan dari lapangan
lumayang banyak, hal ini perlu di catat secarat eliti dan rinci. Maka dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Dalam penelitian ini data yang di reduksi
adalah data hasil wawancara kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Dari hasil
hilangkan. Dengan ini dapat memberikan gambaran dengan jelas dan bias lebih
Dalam riset kualitatif, penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling sering pergunakan dalam
riset kualitatif ialah dengan tesk yang bersifat naratif. Penyajian data dalam
35
penelitian ini yaitu dengan menyusun teks naratif dari kumpulan data yang
dengan subjek
kesimpulan ini berdarkan dengan hasil analisis data, tes dan wawancara yang
sesuatu yang lain diluar data itu pada keperluan pengecekan atau sebagai
triangulasi sumber.
BAB IV
sesuai jadwal yang telah ditentukan secara langsung dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan. Kemudian memilih 2 subjek yang memiliki nilai tertinggi dari
hasil tes yang telah dilakukan. Adapun peserta didik yang terpilih yakni Umrah
Anugrah sebagai subjek 1 (S1) dan Akina Paramita Akil sebagai subjek 2 (S2).
Keduanya pun bersedia untuk ikut dalam proses pengambilan data pada
diberikan kode. Kode jawaban terdiri dari 6 (enam) digit, diawali dengan “S1”
yang menyatakan subjek 1 dan “S2” menyatakan subjek 2, kemudian diikuti digit
ketiga kode “1” “2” dan “3” menyatakan kode nomor soal dan 3 digit terakhir
A. Analisis Data
tinggi peserta didik materi program linear berdasarkan teori Anderson dan
Krathwohl
36
37
S11_009 : jumlah jeruk sama mangga yang na beli kak tidak boleh
kurang dari 0 kak
Berdasarkan paparan data pada S1 dan S2, sehingga dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Tabel Paparan Data Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Tahap
Menganalisis
S1 S2
S1 mampu mengidentifikasi S2 mampu menyusun
informasi, bagian yang informasi yang diperoleh pada
ditanyakan dan mampu sumber, menentukan
membuat model matematika dari penyelesaian dengan
soal tersebut. S1 juga mampu menganalisis informasi yang
merangkai komponen- diketahui untuk membuat
komponen yang ada pada suatu model matematikanya. S2
konsep yaitu Dapat dapat menghubungkan
menyimpulkan tanda beberapa bagian yang ada
pertidaksamaan yang digunakan dalam satu konsep yaitu
berdasarkan apa yang diketahui menentukan tanda
dan ditanyakan pertidaksamaan yang akan
digunakan berdasarkan apa
yang diketahui dan ditanyakan
Berdasarkan paparan data subjek kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada saat menyelesaikan masalah dan wawancara dapat dikatakan valid dan
Dari jawaban S1 pada gambar 4.1 dengan nomor soal “1”. Dalam
matematika dengan tepat dan memahami maksud dari setiap elemen pada
ditanyakan
yang penting dan tidak penting, menyusun informasi yang diperoleh pada
sumber dan mampu menghubungkan beberapa bagian pada satu konsep. Hasil
P_001 : kalau nomor 2 dek apa yang ditanya kan dari soal
S22_001 : supaya pendapat maksimum, berapa jumlah karangan
bunga kedua yang disediakan?
P_002 : apa kesulitan ta dari soal dek?
S22_002 : itu kak, menentukan x dan y nya. Kukira tadi x itu
mawar kak y lili
P_003 : bagaimana caranya pale tentukan ki?
S22_003 : ku baca ulang mi kak, kan terakhir yang ditanyakan
dari soal nilai maksimum pendapatan karangan bunga
kak, berfokus ke karangan bunga kak terus ku buatkan
mi tabel kak jadi yang dimisalkan x karangan bunga 1
dan y karangan bunga 2
P_004 : terus kalau sudah itu dek?
S22_004 : di tentutkan mi titik x dan y nya, baru di substitusikan
mi ke persamaan. Kalau didapat mi titik-titik nya baru
ki gambar ki pakai titik yang didapat
P_005 : gambar daerah penyelesaiaanya?
S22_005 : iye kak
P_006 : kalau sudah itu dek?
S22_006 : titik potongnya lagi kak. Yang persamaan-persamaan
tadi kak di eliminasi terus disubstitusi. Terus kak kalau
didapat mi titik potongnya disubstitusikan mi lagi ke
fungsi tujuannya tadi kak sama titik-titik daerah
penyelesaiannya yang lain kak.
P_007 : semua titiknya?
S22_00 7 : tidak kak, itu ji bagian arsirannya kak.
P_008 : jadi apa jawaban ta dek?
S22_008 : 20 karangan bunga ke2, pendapatan maksimum 7 juta
kak
Berdasarkan paparan data pada S1 dan S2, maka dapat disimpulkan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.2 Tabel Paparan Data Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Level
Mengevaluasi
S1 S2
S1 mampu memeriksa fakta-fakta S2 dapat menggunakan
yang ada, memahami masalah dan keterampilan mengevaluasinya,
mengidentifikasi bagian yang meskipun mengalami sedikit
ditanyakan dari soal. S1 mampu kendala dalam mengidentifikasi
menilai hal-hal tidak pada hal-hal yang diketahui. S2 dapat
tempatnya atau kurang tepat, mengatasi masalah tersebut
dengan kata lain mampu mengenali dengan cara memahami/
pernyataan yang benar yang salah. membaca kembali soal,
memeriksa fakta-fakta yang ada,
mengidentifikasi bagian yang
ditanyakan pada soal. S2 dapat
mengkritisi suatu hal atau tidak
44
pada saat menyelesaikan masalah dan wawancara dapat dikatakan valid dan
Dari jawaban S1 pada gambar 4.3 dengan nomor soal “2”. Dalam
Selain itu, dalam mengevaluasi pada indikator mengkritis suatu hal yang
hal yang ditanyakan dari soal yang diberikan yaitu berapa jumlah karangan
potong dengan cara eliminasi dan substitusi. Kemudian titik-titik pada daerah
mengevaluasi yaitu mampu memeriksa fakta-fakta yang ada dan menilai hal-
pada saat menyelesaikan masalah dan wawancara dapat dikatakan valid dan
Dari jawaban S1 pada gambar 4.5 dengan nomor soal “3”. Dalam
mampu mengidentifikasi suatu masalah dan menilai suatu hal yang tidak
B. Pembahasan
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada kelas XI SMA Negeri
menilai hal-hal yang dirasa tidak tepat , dengan kata lain mampu mengenali
pernyataan benar dan salah. Sesuai dengan teori Anderson dan Krathwohl,
dengan hasil yang sama atau pertidaksamaan yang sama. Sesuai dengan
sehingga membentuk sesuatu hal yang baru. Dari hasil penelitian subjek
penyelesaian masalah.
BAB V
A. Kesimpulan
dapat memeriksa dan menilai hal-hal yang tidak tepat atau bukan pada
tempatnya.
solusi.
B. Saran
52
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Risqi Firdausa (2019) pengembangan instrumen tes high order thinking
skils (HOST) boga dasar untuk peserta didik SMK program keahlian tata
boga
53
LAMPIRAN 1
1. Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
2. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi
3. Kisi-Kisi Soal
4. Pedoman Wawancara
SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Sekolah : SMA Negeri 18 Bone
Mata pelajaran : Matematika Wajib
Materi : Program Linear
Kelas : XI
Petunjuk:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
2. Tulislah terlebih dahulu sebelum mengerjakan tes berikut
3. Baca dan pahami permasalah dengan cermat dan teliti
4. Kerjakan secara individu dan tanyakan pada guru / pengawas apabila terdapat
soal yang kurang jelas
5. Selesaikan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
SOAL
1. Eka akan membeli buah jeruk dan mangga, jumlah buah yang dibeli paling
banyak 20 buah. Ia akan membeli paling paling sedikit 8 buah jeruk dan 10
buah mangga. Harga jeruk Rp. 2.000,00 per buah dan mangga Rp. 4.000,00
per buah. Ia mempunyai uang Rp. 50.000,00. Tentukan model matematika dari
masalah tersebut!
2. Anisa memiliki toko bunga, di toko tersebut menjual 2 macam karangan
bunga. Karangan bunga pertama membutuhkan 20 tangkai bunga mawar dan
30 tangkai bunga lili. Karangan bunga kedua membutuhkan 10 tangkai bunga
mawar dan 30 tangkai bunga lili, persediaan bunga mawar dan bunga lili
masing-masing 400 dan 900 tangkai. Karangan bunga pertama dijual seharga
RP.300.000,00 dan karangan bunga kedua dijual seharga Rp. 200.000,00.
Supaya pendapatan dari penjualan karangan bunga mencapai maksimum,
berapa jumlah karangan bunga kedua yang harus disediakan?
3. Daerah himpunan penyelesaian di bawah merupakan himpunan penyelesaian
dari sistem pertidaksamaan. Tentukan sistem pertidaksamaan grafik tersebut
dan nilai maksimum dari fungsi tujuan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3𝑦.
PEDOMAN PENSKORAN TES KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT
TINGGI
Titik potong:
2𝑥 + 𝑦 = 40 … … 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 1
𝑥 + 𝑦 = 30 … … 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 2
Eliminasi y pada persamaan 1 dan 2
2𝑥 + 𝑦 = 40
𝑥 + 𝑦 = 30
2
𝑥 = 10
nilai x=10, substitusikan nilai x pada
persamaan 2
𝑥 + 𝑦 = 30
10 + 𝑦 = 30
𝑦 = 30 − 10
𝑦 = 20
maka diperoleh titik (𝑥, 𝑦) = (10,20)
Menguji titik sudut:
Untuk titik (0,0)
300.000(0) + 200.000(0) = 0
Untuk titik (0,30)
300.000(0) + 200.000(30)
= 6.000.000
Untuk titik (10,20)
300.000(10) + 200.000(20)
= 3.000.000
+ 4.000.000
= 7.000.000
3
Untuk titik (20,0)
300.000(20) + 200.000(0)
= 6.000.000
61
PEDOMAN WAWANCARA SETELAH PELAKSANAAN TES TERTULIS
62
2. Menurut kamu, konsep/rumus apa
yang digunakan untuk
menyelesaikan soal ini?
3. Menurut kamu apakah ada cara
lain untuk menyelesaikan masalah
ini?
LAMPIRAN 2
1. Jadwal Penelitian
5. Dokumentasi
JADWAL PENELITIAN
mata pelajaran
tingkat tinggi
No Nama Nilai
1. A. Ahmad Al Gazali -
2 Andi Nisa Salsabila 27
3 Akina Paramita Akil 88
4 Andi Aynul Fajrin 29
5 Andi Elisanda 27
6 Arniati -
7 Ceceng Agustina 76
8 Dedi 27
9 Dewi Astri Susanti 53
10 Echa Marsyanda 76
11 Eka Sri Wahyuni 22
12 Etri Agustin -
13 Ikhsanul Alim 27
14 Irma Santy 53
15 Jusriadi Kurniawan -
16 Mawar Paradiba -
17 Muh. Akmal Mansur 24
18 Muh. April Angriawan 29
19 Muhammad Fadil 34
20 Nur Azisyah Oktaviana 70
21 Nurul Hidayah Tulloh 24
22 Rahmat Shur Waqia 76
23 Sahrul Gunawan 24
24 Sarmila Nur 51
25 Siska Agustina -
26 Sri Muliani Putri 27
27 Shalman Khardianata M 23
28 Tanty Lestiani 51
29 Umrah Anugrah 93
30 Yuni Fajriani L 27
31 Yusrianto 27
32 Sri Uya Magfirah -
33 Muh Syafwan Arhan -
HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SUBJEK 1
HASIL TES KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SUBJEK 2
TRANSKIP HASIL WAWANCARA SUBJEK 1
Keterangan:
P: Peneliti
S1: Subjek 1
Keterangan:
P: Peneliti
S2: Subjek 2
P : masih di ingat ini soal dek?
S2 : iye kak
P : apa yang ditanyakan dari soal?
S2 : model matematikanya kak, pertidaksamaannya
P : apa kesulitannya dari soal ini?
S2 : sempat jika keliru sedikit di tandanya itu persamaan terakhir kak
P : yang harga nya?
S2 : iye kak
P : jadi bagaimana solusinya untuk tentukan pertidaksamaan nya?
S2 : ku baca ulang kak, ku kira fungsi tujuan awalnya
P : apa alasannya pakai kurang dari atau sama dengan 50.000 di
situ persamaan dek?
S2 : jumlah keseluruhan belanjaannya nanti kak jeruk sama mangga
tidak boleh lebih dar 50.000 kak, karena 50.000 ji uangnya jadi
pakai tanda kurang dari ki atau sma dengan ka kak
P : kalau persamaan pertama dek? Kurang dari atau sama dengan
juga dipake, kenapa pake itu ki?
S2 : karena soalnya kak jumlah jeruk sama mangga yang na beli
paling banyak itu 20 kak, tidak boleh lebih dari 20 yang dibeli
keseluruhannya kak, jadi itu mi pakai tanda kurang dari kaa kak
P : kalau itu dek 𝑥 ≥ 8?
S2 : sebaliknya tadi kak, jumlah jeruk yang na beli paling sedikit 8
buah jadi harus ki lebih dari 8 tidak boleh ki beli jeruk kurang
dari 8 kak
P : jadi begitu juga yang kurang dari 10?
S2 : iye kak, jumlahnya yang na belitidak boleh kurang dari 10
P : kalau nomor 2 dek apa yang ditanya kan dari soal
S2 : supaya pendapat maksimum, berapa jumlah karangan bunga
kedua yang disediakan?
P : apa kesulitan ta dari soal dek?
S2 : itu kak, menentukan x dan y nya. Kukira tadi x itu mawar kak y
lili
P : bagaimana caranya pale tentukan ki?
S2 : ku baca ulang mi kak, kan terakhir yang ditanyakan dari soal
nilai maksimum pendapatan karangan bunga kak, berfokus ke
karangan bunga kak terus ku buatkan mi tabel kak jadi yang
dimisalkan x karangan bunga 1 dan y karangan bunga 2
P : terus kalau sudah itu dek?
S2 : ditentutkan mi titik x dan y nya, baru disubstitusikan mi
kepersamaan. Kalau didapat mi titik-titik nya baru ki gambar ki
pakai titik yang didapat
P : gambar daerah penyelesaiaanya?
S2 : iye kak
P : kalau sudah itu dek?
S2 : titik potongnya lagi kak. Yang persamaan-persamaan tadi kak di
eliminasi terus disubstitusi. Terus kak kalau didapat mi titik
potongnya disubstitusikan mi lagi ke fungsi tujuannya tadi kak
sama titik-titik daerah penyelesaianya yang lain kak.
P : semua titiknya?
S2 : tidak kak, itu ji bagian arsirannya kak.
P : jadi apa jawaban ta dek?
S2 : 20 karangan bunga ke2, pendapatan maksimum 7 juta kak
P : apa yang ditanyakan dari soal dek?
S2 : mau ditentukan maksimum kak
P : apa kesulitannya dek?
S2 : tidak ada ji kak
P : apa yang diketahui dari soal dek?
S2 : himpunan penyelesaian kak sama fungsi tujuannya
P : bisa ki jelaskan ki caranya dapat pertidaksamaannya?
S2 : eh anu dulu kak, ditentukan dulu garis 1 dan garis 2 terus kak
ditentukan a sama b nya baru dimasukkan di rumus kak. Begini
kak, misalnya toh garis 1 a=50 dan b=150 terus kak dimasukkan
mi dirumus 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑎𝑏 jadi 50𝑥 + 150𝑦 = 50 × 150 jadi
7.500 baru mi kak ditentukan pertidaksamaannya 50𝑥 + 150𝑦 ≤
7.500. begitu juga kak digaris 2, a=180 dan b=80 jadi 180𝑥 +
80𝑦 = 12.800 terus baru maki lagi ubah ki kepertidaksamaan
pakai tanda kurang dari jaki juga kak.
P : kenapa ki pakai tanda kurang dari?
S2 : kan garis satu ini (sambil menujukkan grafik pada soal) daerah
yang diarsir dibawa garis 1 kak jadi pakai tanda kurang dari ki
kak tanda nya. Garis 2 juga begitu kak
P : ada cara lain ta cari pertidaksamaan?
S2 : 𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥1
ada kak, pakai rumus 𝑦2−𝑦1 = 𝑥2−𝑥1 begitu ji kapang kak
tahun 2003. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SD INP 6/75
pendidikan di SMP Negeri 2 Cina, Kec. Cina, Kab. Bone, pada tahun 2010 dan
Negeri 18 Bone mulai dari tahun 2013 sampai pada tahun 2016. Pada tahun yang
Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu