Anda di halaman 1dari 186

SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU


DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIIISMP NEGERI
SATAP 1 LAMBANDIA

Oleh

HESTI MARIANAH

170310032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2021
SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU


DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN
SATAP 1 LAMBANDIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

OLEH
HESTI MARIANAH
170310032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2021

i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Semua orang hidup terikat dan bergantung pada pengetahuan atau persepsinya sendiri,

itu disebut kenyataan. Tetapi pengetahuan atau persepsi itu sesuatu yang samar. Bisa

saja kenyataan itu hanya ilusi, semua orang hidup dalam asumsi

(Uchiha Itachi dalam Manga Anime Naruto Chapter 128)

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Kedua orang tuaku, bapak H. Burhan dan ibu Hj. Atirah yang tanpa kenal lelah

selalu memberikan doa dan dukungan semangat untuk keberhasilanku demi

mewujudkan cita-citaku dan mencapai ridho Allah SWT.

 Kepada saudaraku yang selalu memberikan banyak sekali dukungan dan motivasi

untuk keberhasilanku.

 Saudara-saudariku keluarga besar universitas sembilanbelas November Kolaka yang

selalu memberikan doa dan dukungan serta senantiasa meluangkan waktunya untuk

berbagi suka dan duka.

 Almamaterku tercinta.

v
ABSTRAK

Hesti Marianah. (170310032). 2021. Analisis Kemampuan Penalaran


Matematis Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri Satap 1 Lambandia. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sembilanbelas November Kolaka Pembimbing I Ibu Marniati, S.Pd.,
M.Pmat. dan Pembimbing II Ibu Fitriyani Hali, S.Pd., M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan kemampuan pernalaran


matematis ditinjau dari motivasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Negeri Satap
1 Lambandia. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri
dari 20 siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 1 Lambandia. Instrumen yang
digunakan yaitu berupa tes kemampuan penalaran matematis yang terdiri dari 4
butir soal, angket motivasi belajar yang terdiri dari 16 pernyataan, serta pedoman
wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) Rata-rata kemampuan
penalaran matematis siswa adalah 40,78 yang berada pada kategori cukup rendah.
Banyak siswa yang memiliki skor dengan tingkat kemampuan tinggi adalah 1
(5%), siswa dengan skor tingkat kemampuan cukup rendah 10 (50%), dan banyak
siswa yang memiliki skor dengan tingkat kemampuan rendah yaitu 9 (45%); 2)
Banyaknya siswa dengan tingkat motivasi belajar tinggi adalah 7 siswa (35%),
motivasi belajar sedang 5 siswa (25%), dan motivasi belajar rendah 8 (40%); 3)
Siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki rata-rata kemampuan paling tinggi
dengan rata-rata skor 48,66 dengan kriteria cukup rendah, disusul siswa dengan
motivasi belajar sedang dan rendah dengan masing-masing nilai 40 dan 35,15
yang keduanya berada pada kriteria rendah. Subjek dengan motivasi belajar tinggi
secara umum mampu memahami 3 indikator penalaran matematis yaitu
menggunakan pola dan hubugnan untuk menganalisa matematis, memperkirakan
proses penyelesaian dan menyusun argumen yang valid dengan menggunakan
langkah sistematis. Subjek dengan motivasi belajar sedang dan rendah hanya
mampu memahami 3 indikator yaitu menggunakan pola dan hubugnan untuk
menganalisa matematis, memperkirakan proses penyelesaian dan menyusun
argumen yang valid dengan menggunakan langkah sistematis. Sehingga dapat
dikatakan bahwa motivasi belajar tinggi, sedang maupun rendah tingkat
kemampuan penelarannya sama yaitu pada kategori rendah.

Kata Kunci : Kemampuan Penalaran Matematis, Motivasi Belajar

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan

“Hasil penelitian Analisis Kemampuan Penalaran Matematis ditinjau dari

Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Satap 1 Lambandia “ ini

dengan baik.

Dalam penulisan hasil penelitian ini ,dimulai dari tahap perencanaan dan

penyusunan hingga dapat terselesaikan. Penulis banyak mendapatkan hambatan,

namun berkat bimbingan dan arahan – arahan serta dorongan moril dari berbagai

pihak sehingga hasil penelitian ini dapat terselesaikan.

Oleh Karena itu pada kesempatan ini kami menghanturkan penghargaan

setinggi-tingginya dengan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Proposal ini

dengan baik dan lancar.

2. Bapak Dr. Azhari ,S.STP., M.Si, selaku Rektor Universitas

Sembilanbelas November Kolaka.

3. Bapak Dr. H. Nur Ihsan HL., Hum, Dekan FKIP Universitas

Sembilanbelas November Kolaka.

4. Bapak Chairuddin, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

vii
viii

5. Bapak dan Ibu dosen pada Program Studi Pendidikan Matematika yang

telah mendidik penulis selama mengikuti perkuliahan, serta seluruh staf

Administrasi Universitas Sembilanbelas November Kolaka.

6. Ibu Fitriyani Hali S.Pd.,M.Pd Selaku pembimbing dua saya dan ibu

Marniati S.Pd.,M.Pmat Selaku pembimbing satu saya

7. Kepala Sekolah SMP Negeri Satap 1 Lambandia, berserta guru

matematika.

8. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu kami baik langsung maupun tidak langsung dalam

menyelesaikan hasil penelitian ini.

kami menyadari bahwa hasil penelitin ini sangatlah jauh dari kata

sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan

lebih lanjut. Kami sadar sebagai manusia biasa dengan segala keterbatasannya

tidak akan lepas dari kesalahan, untuk itu kami mohon mengharapkan arahan dan

bimbingan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik, Kami juga berharap

semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan tindak lanjut penelitian

selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua terumata dunia pendidikan.

Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan hidayahnya kepada kita

semua kepada kita semua . Amin

Kolaka, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 7


2.1 Kemampuan Penalaran Matematis ............................................. 7
2.1.1 Hakekat Penalaran ............................................................. 7
2.1.2 Kemampuan Penalaran Matematis .................................... 8
2.1.3 Jenis-jenis Penalaran Matemati ......................................... 10
2.1.4 Indikator Penalaran Matematis.......................................... 11
2.2 Motivasi Belajar ......................................................................... 13
2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar .............................................. 13
2.2.2 Jenis-jenis Motivasi Belajar .............................................. 14
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ....... 14
2.2.4 Fungsi Motivasi Belajar .................................................... 15
2.2.5 Indikator Motivasi Belajar ................................................ 16
2.3 Penelitian yang Relevan .............................................................. 18
2.4 Kerangka Pemikiran .................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 21


3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 21
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 21
3.3 Subjek Penelitian ........................................................................ 21
3.4 Prosedur Penelitian ..................................................................... 22
3.5 Definisi Operasional ................................................................... 23
3.6 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 23
3.6.1 Teknik Tes ......................................................................... 24

ix
x

3.6.2 Teknik non tes/Kuesioner Motivasi Belajar ...................... 24


3.6.3 Wawancara ........................................................................ 24
3.7 Instrumen Penelitian ................................................................... 24
3.7.1 Kuesioner Motivasi Belajar ............................................... 24
3.7.2 Lembar Tes Kemampuan Penalaran Matematis................ 26
3.7.3 Instrumen Wawancara ....................................................... 27
3.8 Teknik Analisis Data .................................................................. 27
3.8.1 Validitas Instrumen Butir Soal .......................................... 28
3.8.2 Reliabilitas Instrumen ...................................................... 30
3.8.3 Daya Pembeda .................................................................. 31
3.8.4 Taraf Kesukaran Soal ....................................................... 32
3.8.5 Analisis Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ..................... 33
3.9 Teknik Analisis Data .................................................................. 34

IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 25


4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 36
4.2 Analisis Data Kemampuan Penalaran Matematis ...................... 36
4.3 Analisis Data Kemampuan Penalaran Matematis ....................... 37
4.4 Analisis Data Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Berdasarkan Indikator Kemampuan Penalaran Matematis ......... 37
4.5 Analisis Data Kemampuan Penalaran Matematis Ditinjau dari
Motivasi Belajar .......................................................................... 38
4.6 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar
Tinggi .......................................................................................... 40
4.7 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S2 Motivasi Belajar
Tinggi .......................................................................................... 50
4.8 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S3 Motivasi Belajar
Sedang ......................................................................................... 60
4.9 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S4 Motivasi Belajar
Sedang ......................................................................................... 70
4.10 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S5 Motivasi Belajar
Rendah ......................................................................................... 80
4.11 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S6 Motivasi
Belajar Rendah ............................................................................. 90
4.12 Pembahasan .............................................................................. 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 103


5.1 Kesimpulan................................................................................. 103
5.2 Saran ........................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................
xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Pedoman Penskoran Kemampuan Penalaran Matematis ..................... 25


3.2 Pengkategorian Penalaran Matematis .................................................. 26
3.3 Tabel Alternatif Jawaban ..................................................................... 27
3.4 Hasil Analisis Uji Valid Kuesioner Motivasi Belajar .......................... 28
3.5 Hasil Analisis Uji Valid Tes Kemampuan Penalaran Matematis 30
3.6 Interpretasi koefisien reliabilitas .......................................................... 31
3.7 Hasil Reabilitas Kuesioner Motivasi Belajar ....................................... 31
3.8 Kriteria Indeks Daya Pembeda ............................................................ 32
3.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal ..................................................... 32
3.10 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen .................................................. 33
3.11 Hasil Analisis Kesukaran Soal ............................................................. 33
3.12 Kategorisasi Motivasi Belajar .............................................................. 34
4.1 Data Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Satap 1
Lambandia ............................................................................................ 36
4.2 Data Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Satap 1
Lambandia ............................................................................................ 37
4.3 Rata-rata Indikator Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII SMPN
Satap 1 Lambandia ............................................................................... 38
4.4 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa dan kemampuan Penalaran
Matematis ............................................................................................. 38
4.5 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa dan kemampuan Penalaran
Matematis Berdasarkan Indikator ........................................................ 39
4.6 Daftar Subjek Wawancara ................................................................... 40
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 1 .................. 40


4.2 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 2 .................. 40
4.3 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 3 .................. 41
4.4 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 4 .................. 41
4.5 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 1 ............ 42
4.6 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 2 ............ 43
4.7 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 3 ............ 43
4.8 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 4 ............ 43
4.9 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 1 ................ 45
4.10 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 2 ................ 45
4.11 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 3 ................ 45
4.12 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 4 ................ 46
4.13 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 1................ 48
4.14 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 2................ 48
4.15 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 3................ 48
4.16 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 4................ 48
4.17 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 1 .................. 50
4.18 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 2 .................. 50
4.19 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 3 .................. 51
4.20 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan pola Soal 4 ................... 51
4.21 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 1 ............ 53
4.22 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 2 ............ 53
4.23 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 3 ............ 53
4.24 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 4 ............ 53
4.25 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 1 ................ 55
4.26 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 2 ................ 56
4.27 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 3 ................ 56
4.28 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 4 ................ 56
4.29 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 1................ 58
4.30 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 2................ 58
4.31 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 3................ 58
4.32 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 4................ 59
4.33 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 1 .................. 60
4.34 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 2 .................. 61
4.35 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 3 .................. 61
4.36 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 4 .................. 61
4.37 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 1 ............ 63
4.38 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 2 ............ 63
4.39 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 3 ............ 63
4.40 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 4 ............ 63
4.41 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 1 ................ 65
4.42 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 2 ................ 65
xiii

4.43 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 3 ................ 66


4.44 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 4 ................ 66
4.45 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 1................ 68
4.46 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 2................ 68
4.47 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 3................ 68
4.48 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 4................ 68
4.49 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 1 .................. 70
4.50 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 2 .................. 71
4.51 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 3 .................. 71
4.52 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menggunakan pola Soal 4 ................... 71
4.53 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 1 ............ 73
4.54 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 2 ............ 73
4.55 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 3 ............ 73
4.56 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 4 ............ 73
4.57 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 1 ................ 75
4.58 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 2 ................ 76
4.59 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 3 ................ 76
4.60 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 4 ................ 76
4.61 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 1................ 78
4.62 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 2................ 79
4.63 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 3................ 79
4.64 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 4................ 79
4.65 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 1 .................. 80
4.66 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 2 .................. 81
4.67 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 3 .................. 81
4.68 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 4 .................. 81
4.69 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 1 ............ 83
4.70 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 2 ............ 83
4.71 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 3 ............ 83
4.72 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 4 ............ 83
4.73 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 1 ................ 85
4.74 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 2 ................ 86
4.75 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 3 ................ 86
4.76 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 4 ................ 86
4.77 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 1................ 88
4.78 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 2................ 88
4.79 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 3................ 88
4.80 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 4................ 89
4.81 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 1 .................. 90
4.82 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 2 .................. 91
4.83 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menggunakan Pola Soal 3 .................. 91
4.84 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menggunakan pola Soal 4 ................... 91
4.85 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 1 ............ 93
4.86 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 2 ............ 93
4.87 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 3 ............ 93
4.88 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Soal 4 ............ 93
xiv

4.89 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 1 ................ 95


4.90 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 2 ................ 96
4.91 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 3 ................ 96
4.92 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menyusun Argumen Soal 4 ................ 96
4.93 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 1................ 98
4.94 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 2................ 99
4.95 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 3................ 99
4.96 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Soal 4................ 99
xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ................................................................... 106


Angket Motivasi Belajar .................................................................................. 107
Hasil Skor Angket Sebelum Uji Coba ............................................................. 109
Analisis Validitas Angket Motivasi Belajar ..................................................... 110
Analisis Reliabilitas Angket Motivasi Belajar ................................................. 113
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Setelah Uji Coba ....................................... 115
Angket Motivasi Belajar Setelah Uji Coba ...................................................... 116
Kisi-kisi Tes Kemampuan Penalaran Matematis ............................................. 117
Soal Tes Kemampuan Penalaran matematis Sebelum Uji Coba ...................... 119
Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis Sebelum
Uji Coba ........................................................................................................... 121
Hasil Skor Tes Kemampuan Penalaran Matematis .......................................... 126
Analisis Validitas Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis ...................... 127
Analisis Reliabilitas Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis .................. 129
Indeks Kesukaran Dan Daya Pembeda ............................................................ 130
Kisi-Kisi Soal Penelitian .................................................................................. 133
Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis .................................................... 134
Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis .......................... 135
Hasil skor Kemampuan Penalaran Matematis siswa ....................................... 138
Hasil Analisis Motivasi Belajar ....................................................................... 139
Hasil Kemampuan Penalaran Siswa Berdasarkan Motivasi Belajar ................ 140
Pedoman Wawancara Kemampuan Penalaran Matematis .............................. 141
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melalui kegiatan pendidikan matematika yang baik, peserta didik

dimungkinkan mendapatkan beberapa bekal penting untuk menghadapi tantangan

diera pesatnya globalisasi. Kemampuan penalaran, berfikir kritis, cermat, logis,

sistematis, kreatif, dan inovatif merupakan beberapa kemampuan yang dapat

ditumbuh kembangkan melalui kegiatan pendidikan matematika yang baik.

Tujuan umum pembelajaran matematika menurut Kusumawardani (2018:589)

menetapkan bahwa ada lima standar kemampuan matematis yang harus melekat

dalam diri peserta didik yaitu pemecahan masalah, penalaran dan pembuktian,

koneksi, dan komunikasi.

Kemampuan penalaran matematis sangat penting untuk menunjang

keberhasilan pembelajaran. Hal ini tertuang dalam permendikbud RI nomor 37

Tahun 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar satuan pendidikan

dasar dan menengah. Khususnya dalam pelajaran matematika, dimensi berfikir

atau bernalar matematis tertuang dalam rangkaian kompetensi pembelajaran

tersusun menjadi satu kecakapan yang harus dikuasai oleh siswa.

Mempelajari matematika akan membuat siswa berfikir secara sistematis

dan terstruktur karena siswa akan selalu dihadapkan pada pemecahan masalah,

hubungan sebab akibat, pertanyaan dan jawaban yang logis, ilmiah, dan masuk

akal, Kariadinata (Solihat, 2018:6).

1
2

Menurut Lestari & Yudhanegara (Wulandari, 2020:3) menyatakan bahwa

penalaran matematis adalah suatu kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk

menganalisis, menggeneralisasi, mensintesis, atau mengintegrasikan serta

memberikan suatu alasan yang tepat dan menyelesaikan suatu masalah yang tidak

rutin dikerjakan maka dari itu agar dapat menyelesaikan masalah dan menarik

kesimpulan yang logis, peserta didik harus mampu meningkatkan kemampuan

penalaran matematis. Sedangkan menurut Salmina (2018:611) kemampuan

penalaran matematis yaitu kemampuan menghubungkan permasalahan-

permasalahan ke dalam suatu ide atau gagasan sehingga dapat menyelesaikan

permasalahan matematis. Sehingga pelajaran matematika dan penalaran

matematis adalah dua hal yang berkaitan, yaitu menyelesaikan masalah matematis

diperlukan penalaran dan kemampuan penalaran dapat diasah dari belajar

matematika.

Berdasarkan hasil tes dan survey oleh Programme for international student

Assesment (PISA) 2018 yang diungkapkan oleh OECD (dalam Kemendikbud

2014), dapat diketahui kemampuan peserta didik Indonesia untuk matematika

memiliki skor rata-rata mencapai 379 dimana skor rata-rata OECD yang telah

ditetapkan yaitu 480. Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa kemampuan

penalaran matematis peserta didik di Indonesia berada dalam kategori rendah dan

harus ditingkatkan secara optimal. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang

dilakukan Aprilianti dkk (2019:524) yang menunjukkan bahwa kemampuan

penalaran matematis siswa masih rendah.


3

Rendahnya kemampuan penalaran matematis ini dapat disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan/intelegensi, sikap, minat belajar,

motivasi belajar, dan lain sebagainya. Salah satu yang menjadi penyebabnya

adalah rendahnya motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika.

Proses pembelajaran tentu tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya

motivasi belajar, hal tersebut dikarenakan kurangnya suatu dorongan dalam diri

maupun dari luar atau semangat diri untuk melaksanakan suatu kegiatan belajar.

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri Satap 1 Lambandia dengan guru mata

pelajaran matematika bahwa motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa cenderung

menurun akibat adanya dampak pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi

proses belajar peserta didik, mengingat proses pembelajaran dilakukan secara

tatap muka melainkan melalui online sehingga mengakibatkan kurangnya

interaksi antara guru dan siswa.

Motivasi belajar menurut Agsya, dkk (2019:33) yaitu suatu faktor yang

mengakibatkan munculnya suatu keinginan diri untuk melakukan kegiatan atau

aktivitas belajar secara suka rela atau tanpa paksaan untuk memperoleh hasil

secara maksimal. Sementara menurut Emda ( 2018:175) menyatakan motivasi

belajar adalah serangkaian kegiatan usaha untuk menyiapkan segala kondisi

tertentu yang akan terjadi, yang mengakibatkan peserta didik berkenan untuk

melakukan suatu hal dan jika tidak berkenan maka akan berusaha meniadakan

atau menyangkal rasa tidak sukanya.

Jika motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik meningkat, maka akan

berdampak pada meningkatnya kemampuan penalaran matematis yang akan


4

berkembang dengan baik, tentu tidak akan ditemukan masalah-masalah atau

hambatan-hambatan, namun hal tersebut bertentangan dengan kenyataan yang ada

dilapangan.

Motivasi belajar sangat memberikan kontribusi yang baik terhadap

kemampuan penalaran matematis peserta didik. Artinya akan ada hubungan

positif atau hubungan saling mempengaruhi antara motivasi belajar dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik. Oleh karena itu sangat

diperlukannya penelitian untuk mendeskripsikan lebih dalam lagi bagaimana

kemampuan penalaran matematis jika ditinjau berdasarkan motivasi belajar. Maka

dari itu peneliti ingin mengambil judul “Analisis Kemampuan Penalaran

Matematis Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri

Satap 1 Lambandia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana motivasi belajar siswa di SMP Negeri Satap 1 Lambandia ?

2. Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa SMP Negeri Satap 1

Lambandia ?

3. Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari motivasi

belajar siswa SMP Negeri Satap 1 Lambandia ?


5

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan motivasi belajar di SMP Negeri Satap 1 Lambandia

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis di SMP Negeri

Satap 1 Lambandia

3. Untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau

dari motivasi belajar siswa SMP Negeri Satap 1 Lambandia

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Manfaat teoritis (pengembangan ilmu)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dalam

dunia pendidikan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik lebih

khusus dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaran matematis

ditinjau dari motivasi belajar.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan oleh seorang guru untuk membantu siswa

dalam kemampuan penalaran matematika dan dapat juga berupa bahan

informasi bagi guru yang berguna untuk perannya dalam mencerdaskan

bangsa dalam bidang pendidikan.


6

b. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah, untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran khususnya dalam hal kemampuan

penalaran siswa.

c. Bagi siswa

Dapat digunakan sebagai acuan dalam membangkitkan motivasi belajar

terhadap siswa dan siswi agar dapat meningkatkan kemampuan penalaran

matematika.

d. Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai bahan pertimbangan, masukan serta referensi untuk penelitian

yang relevan dengan penelitian ini.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kemampuan Penalaran Matematis

2.1.1 Hakekat Penalaran

Manusia pada umumnya belum menggunakan keseluruhan kapasitas otak

yang dimilikinya, manusia baru menggunakan sebagian kapasitas otaknya.

Sebagai bukti bahwa potensi otak manusia belum digunakan sepenuhnya terlihat

pada beberapa kejadian, pada seseorang yang terdesak sering muncul pemikiran-

pemikiran yang jenius. Banyak orang yang baru menyelesaikan tugasnya pada

saat mendekati tenggat waktu.

Beberapa Pengertian penalaran menurut para ahli telah dirangkum sebagai

berikut :

Copi (1979) mengemukakan bahwa penalaran adalah bentuk khusus dari

berfikir dalam upaya pengambilan penyimpulan konklusi yang digambarkan

premis. Glass dan Holyoak (1986) mengatakan bahwa penalaran adalah simpulan

berbagai pengetahuan dan keyakinan mutakhir. Galloti (1989) penalaran adalah

mentransformasikan informasi yang diberikan untuk menelaah konklusi. Dapat

dikatakan bahwa penalaran adalah daya pikir seseorang dalam menarik dan

menyimpulkan sesuatu ,(Jacob dalam Sumartini, 2015:2)

Definisi penalaran yang luas diterapkan: “garis pemikiran yang diadopsi

untuk menghasilkan pernyataan dan mencapai kesimpulan dalam penyelesaian

tugas. Ini tidak selalu didasarkan pada logika formal, sehingga terbatas pada bukti,

7
8

dan bahkan mungkin salah selama ada beberapa alasan masuk akal (untuk alasan )

mendukungnya”,(Jonas dalam Konita dkk, 2019:612).

Menurut Hendriana, dkk, (2018:25) mendefinisikan penalaran sebagai

konsep kemampuan matematika yang membutuhkan lima alur saling terkait dan

saling mempengaruhi-pemahaman konseptual, yang mencakup pemahaman

konsep, operasi, dan hubungan matematis, kelancaran procedural, melibatkan

keterampilan dalam menjalankan procedural secara fleksibel, akurat, efisien, dan

tepat.

Adapun Ciri-ciri dari penalaran menurut Saputra (2018:9) :

1. Adanya suatu pola piker yang disebut logika. Dalam hal ini dapat dikatakan

bahwa kegiatan penalaran merupakan suatu proses berfikir logis. Berfikir

logis ini diartikan sebagai berfikir menurut suatu pola tertentu atau menurut

logika tertentu.

2. Proses berfikirnya analitik, penalaran merupakan suatu kegiatan yang

mengandalkan diri pada suatu analiti, dalam kerangka berfikir yang

dipergunakan untuk analitik tersebut adalah logika penalaran yang

bersangkutan

2.1.2 Kemampuan Penalaran Matematis

Kemampuan bernalar sangat dibutuhkan bagi siswa maupun mahasiswa

dalam memahami materi atau konsep matematika, namun pada kenyataannya

banyak siswa dan siswi yang sulit memahami materi atau konsep matematika,

sehingga hasil menjadi kurang maksimal.


9

Tuntutan kemampuan siswa dalam matematika tidak sekedar memiliki

kemampuan berhitung saja, akan tetapi kemampuan bernalar yang logis dan kritis

dalam pemecahan masalah. Penalaran dan matematika tidak dapat dipisahkan satu

sama lain karena dalam menyelesaikan permasalahan matematika memerlukan

kemampuan penalaran. Materi matematika dan penalaran matematika merupakan

dua hal yang tidak bisa dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami melalui

penalaran, sedangkan penalaran dipahami dan dilatih melalui belajar materi

matematika.

Menurut Hendriana, dkk (2018:25) mengungkapkan bahwa penalaran

matematis adalah kemampuan untuk menghubungkan antara ide-ide atau objek-

objek matematika, membuat, menyelidiki dan mengevaluasi dugaan matematika

dan mengembangkan argument-argument dan bukti-bukti matematika untuk

meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa dugaan yang dikemukakan adalah

benar. Kusuma (Lestari dkk, 2016) menyatakan bahwa kemampuan penalaran

matematis adalah kemampuan memahami pola hubungan di antara dua objek atau

lebih berdasarkan aturan, teorema, atau dalil yang telah terbukti kebenarannya.

Menurut Brodie ( Fazat & Woro, 2018:3) menyatakan bahwa penalaran

matematis adalah menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan

yang didapatkan. Hal ini berarti kemampuan penalaran matematis adalah fondasi

untuk mendapatkan pengetahuan matematika. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan penalaran matematis berarti suatu kemampuan siswa dalam menarik

kesimpulan yang didasarkan dari berbagai pernyataan matematika.


10

2.1.3 Jenis-Jenis Penalaran Matematis

Secara garis besar penalaran terbagi menjadi dua, yaitu penalaran deduktif

dan penalaran induktif (Sumartini, 2015:4). Penalaran deduktif merupakan

penarikan kesimpulan dari hal yang umum menuju hal yang khusus berdasarkan

fakta-fakta yang ada. Sedangkan penalaran induktif merupakan suatu proses

berfikir dengan mengambil keputusan yang bersifat umum atau membuat suatu

pernyataan baru dari kasus-kasus yang khusus.

Terdapat dua jenis penalaran matematika yang umum dikenal, menurut

Azmi (Saputra 2018:11)

1. Penalaran Induktif

Penalaran induktif merupakan suatu kegiatan, suatu proses atau suatu

aktivitas berpikir untuk menarik suatau kesimpulan atau membuat suatu pernyataan

baru yang bersifat umum (general) berdasarkan pada beberapa pernyataan khusus

yang diketahui benar.

2. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif didefinisikan sebagai proses penalaran yang menerapkan

hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-

bagian yang khusus. Pada penalaran deduktif proses penalaran konklusisnya

diturunkan secara mutlak dari premis-premisnya. Pada deduksi yang valid atau

sahih, kesimpulan yang didapat dinyatakan tidak akan pernah salah jika premis-

premisnya bernilai benar.


11

2.1.4 Indikator Penalaran Matematika

Menurut sumarno (2015:82) yang dikutip dari karunia mengungkapkan

indikator kemampuan penalaran matematis, yaitu menarik kesimpulan logis,

memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat-sifat, dan hubungan untuk

menganalisis situasi atau membuat analogi dan generalisasi, menyusun dan

menguji konjektur, membuat counter example (kontra contoh), mengikuti aturan

inferensi, menyusun pembuktian langsung dan tidak langsung, serta menggunakan

induksi matematika.

Siswa dikatakan mampu melakukan penalaran matematika bila ia mampu

menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika

dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

pernyataan matematika. Berdasarkan karya Napintupulu dkk ( 2016:1-5) empat

indikator untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa, yaitu: (a) Buat

kesimpulan logis; (b) Berikan penjelasan tentang model, fakta, property,

hubungan, atau pola yang ada; (c) Buatlah dugaan dan bukti; dan (d) Penggunaan

pola hubungan untuk menganalisa situasi, membuat analogi, atau

menggeneralisasikan.

Adapun indikator kemampuan penalaran matematis menurut Sumarmo

(Sumartini, 2015:1-5) dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut:

a. Menarik kesimpulan logis.

b. Memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat-sifat, dan hubungan.

c. Memperkirakan jawaban dan proses solusi.

d. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisi situasi matematis.


12

e. Menyusun dan mengkaji konjektur.

f. Merumuskan lawan, mengikuti aturan inferensi, memeriksa validitas

argument.

g. Menyusun argument yang valid.

h. Menyusun pembuktian langsung, tak langsung, dan menggunakan induksi

matematis.

Dalam penelitian ini, indikator kemampuan penalaran yang digunakan adalah

adaptasi dari penelitian Saragih (2020:9). Adapun indikator penalaran tersebut

yaitu :

1. Memperkirakan proses penyelesaian: siswa memperkirakan proses

penyelesaian terhadap soal yang diberikan dengan membuat suatu ilustrasi,

menuliskan diketahui, dan ditanyakan.

2. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisa situasi matematis: siswa

menggunakan pola-pola yang diketahui kemudian menghubungkannya untuk

menganalisa situasi matematis yang terjadi.

3. Menyusun argument yang valid dengan menggunakan langkah yang

sistematis: siswa menyusun argument yang valid dengan menggunakan

langkah penyelesaian.

4. Menarik kesimpulan yang logis: siswa menarik kesimpulan yang logis dengan

memberikan alasan pada langkah penyelesaiannya.


13

2.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan suatu keadaan psikologis yang mendorong seseorang

untuk menghadirkan perasaan senang dan kemauan kuat dalam melakukan

tindakan untuk mencapai tujuan, motivasi akan menghadirkan suatu kondisi

dimana energi dalam diri seseorang akan meningkat dan potensi diri mampu

dipergunakan secara maksimal. Motivasi merupakan proses internal yang

mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus

menerus (Heriyati, 2017:7).

Motivasi belajar adalah salah satu faktor utama agar siswa aktif dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga setiap siswa dapat mengikuti pembelajaran

dengan baik, dan tujuan pembelajaran tercapai serta hasil yang diperoleh juga

optimal. Proses pembelajaran yang dilaksanakan terkadang orang menganggap

siswa yang tidak berprestasi adalah siswa bodoh, padahal hal ini banyak faktor

yang mempengaruhi salah satunya adalah rendahnya dorongan dan motivasi

terhadap siswa.

Setiap orang memang mudah dalam belajar, tapi kebanyakan orang

terkadang mengalami kesulitan untuk konsistensi dalam belajar hal ini

dipengaruhi oleh sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa (Setyaningsih,

Setiani, & Jayadi, 2019:2).

Menurut Ricardo & Meilani, (2017:191) motivasi belajar merupakan

bentuk pemeliharaan dan pembina perilaku serta kekuatan yang tumbuh dalam
14

diri siswa. Hal inilah kemudian yang menjadikan siswa mampu dalam

menciptakan suatu kondisi dalam mencapai suatu harapan atau nilai.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan motivasi belajar adalah

suatu perilaku dalam diri siswa yang dilakukan secara sadar dan memiliki motif

serta minat dalam melakukan kegiatan belajar untuk keberlangsungan dan

penentuan arah pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

sedang ditempuh.

2.2.2 Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Terdapat dua jenis motivasi yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi

instrinsik, keduanya memiliki perbedaan. Motivasi ekstrinsik berfokus pada

kemauan dalam mengekspresikan suatu upaya dalam mendapatkan hasil dari suatu

aktivitas yang tidak berada didalam individu sedangkan motivasi instrinsik

berfokus pada kemauan yang kuat untuk mengekspresikan suatu upaya dengan

keiginan dan minat terhadap suatu aktiviatas dari dalam dan dari individunya

sendiri (James, jilke, & Van Ryzin, 2017:7). Contoh motivasi ekstrinsik ialah

ketika ujian seseorang akan belajar untuk mendapatkan hasil yang baik,

sedangkan contoh motivasi instrinsik adalah kebiasaan seseoarang dalam belajar

dengan mendengarkan musik (Adiputra & Mujiyati, 2017:7).

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Faktor dalam motivasi belajar merupakan suatu keadaan atau peristiwa

yang ikut serta mempengaruhi motivasi belajar siswa. Secara umum terdapat

dua faktor motivasi belajar yaitu faktor dalam diri siswa (internal) dan faktor dari

luar diri siswa (eksternal). Faktor dalam diri siswa di antaranya adalah: 1)
15

kesehatan fisik dan mental; 2) bakat; 3) minat; 4) konsentrasi; 5) kepercayaan diri,

dan 6) komitmen, sedangkan faktor dari luar diri siswa diantaranya adalah: 1)

rangsangan; 2) penguatan; 3) lingkungan sekolah; 4) lingkungan keluarga; 5)

pertemanan; 6) kondisi masyarakat; 7) fasilitas belajar; 8) suasana belajar, dan 9)

waktu belajar (Rahmawati, 2016:11).

Faktor-faktor motivasi belajar seorang siswa dapat juga berasal dari

lingkungan siswa berinteraksi yaitu: 1) struktur kelas; 2) iklim kelas; 3)

instruksional; 4) kemampuan mengajar, dan 5) aspek-aspek kemampuan mengajar

(Yunas & Tsabit, 2018:60-75).

Berdasarkan pemaparan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor -

faktor motivasi belajar secara umum ada dua yaitu faktor dalam diri individu dan

faktor dari luar diriindividu sedangkan satu sama lain dari dua faktor saling

mempengaruhi individu dalam proses belajar.

2.2.4 Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi sangat erat hubungannya dengan aktualisasi diri siswa dalam

aktivitas belajar. Ada tiga fungsi motivasi belajar yaitu : (1) Mendorong adanya

suatu kegiatan dan keterlaksanaan kegiatan tersebut, dengan adanya motivasi

belajar kegiatan belajar dan mengerjakan tugas-tugas akan konsisten. (2) sebagai

penggerak, dalam hal ini motivasi belajar dianalogikan sebagai mesin, dimana

besar kecilnya suatu tenaga yang ditimbulkan mesin akan menentukan cepatnya

pekerjaan, jadi besar kecilnya motivasi belajar siswa dapat menentukan cepat atau

lambatnya suatu pekerjaan, dan (3) sebagai pengarah, dalam hal ini motivasi
16

belajar sebagai rambu-rambu petunjuk arah perbuatan dalam mencapai tujuan

yang diharapkan (Lomu &Widodo, 2018:745-751).

Fungsi motivasi belajar adalah melahirkan suatu dorongan dan rasa adanya

kebutuhan dalam belajar, membiasakan siswa untuk tekun dan ulet dalam

menghadapi kesulitan dalam belajar, serta hadirnya motif yang kuat dalam

mencapai suatu keberhasilan (Davidson dkk, 2019:12).

Dua fungsi motivasi yang dikemukakan oleh (Emda, 2018:172-182) yaitu:

a. Mendorong siswa untuk aktivitas, Suatu tindakan seseorang terjadi karena

adanya dorongan dalam diri orang tersebut dan inilah yang disebut dengan

motivasi. Semangat seseorang untuk bekerja tergantung pada besar kecilnya

semangat yang timbul dalam dirinya. Semangat siswa dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh guru akan selesai tepat waktu, dan mendapat nilai

bagus jika siswa tersebut mempunyai motivasi belajar yang tinggi .

b. Sebagai pengarah, Setiap tingkah laku yang dilakukan seseorang diarahkan

pada kebutuhan-kebutuhan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, dapat

disimpulkan bahwa fungsi motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha

seseoarang untuk aktivitas, penggerak, dan pengarah pada pelaksanaan

kebutuhan-kebutuhan guna mencapai tujuan.

2.2.5 Indikator Motivasi Belajar

Menurut Carnita (2019:13) terdapat beberapa indikator untuk mengukur

suatu motivasi belajar siswa yang ada dalam proses pembelajaran diantaranya

adalah: 1) tujuan orientasi intrinsik (intrinsic goal orientation); 2) tujuan orientasi


17

extrinsik (extrinsic goal orientation); 3) nilai tugas (task value); 4) kontrol

kepercayaan untuk pembelajaran (control beliefs for learning); 5) kepercayaan

diri (self efficacy), dan 6) kecemasan saat tes (test anxiety).

Berdasarkan indikator motivasi belajar diatas, maka diperoleh indikator

motivasi sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Indikator Motivasi


No Indikator Aspek Motivasi
1 Tujuan Orientasi Mempunyai minat dan semangat dalam
Intrinsik mempelajari materi yang lebih jauh untuk
mendapatkan prestasi

Memiliki kemauan untuk meraih cita-cita


dengan cara belajar
2 Tujuan Orientasi Menganggap matematikan merupakan
Ekstrinsik pelajaran yang menantang
3 Nilai Tugas Mempunyai ambisi untuk mendapatkan nilai
terbaik dalam pelajaran matematika

Menganggap matematika sangat berguna


dalam kehidupan nyata
4 Kontrol Mengontrol kepercayaan individu saat
Kepercayaan Untuk pelajaran matematika sedang berlangsung
Pembelajaran
5 Kepercayaan Diri Memempunyai kepercayaan diri yang tinggi
saat pelajaran matematika berlangsung

6 Tingkat Kecemasan Dapat mengontrol perasaan supaya


mendapatkan nilai yang lebih baik dalam
belajar matematika
(Sumber: Adaptasi dari Carnita. 2019)

Adapun angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah adaptasi dari

angket (Hardiana, 2017:171-172) dengan indikator sebagai berikut :

1. Percaya diri dalam menggunakan matematika,

2. Fleksibel dalam melakukan kerja matematika,

3. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain,


18

4. Ketekunan dalam mengerjakan matematika,

5. Dapat mempertahankan pendapat,

6. Gigih dan ulet dalam mengerjakan tugas-tugas matematika

2.3 Penelitian Yang Relevan

1. Menik Indriastuti dkk, 2021, menyimpulkan bahwa kemampuan penalaran

matematis peserta didik pada pembelajaran generative secara daring

mencapai ketuntasan belajar. Subjek motivasi belajar tinggi cebderung

mampu memenuhi semua indikator kemampuan penalaran matematis yaitu

menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan

diagram, mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematis, menarik

kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau buktiterhadap

beberapa solusi, menarik kesimpulan dari pernyataan, memeriksa

kesahihan suatu argument, menentukan pola atau sifat dari gejala

matematis untuk membuat generalisasi.

2. Annisa Addina Pohan, 2018, menyimpulkan bahwa kemampuan penalaran

siswa dikelas VIII pada materi relasi dan fungsi mencapai 77,15% dari 35

orang siswa sehingga kemampuan siswa dalam bernalar dikategorikan

cukup. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

3. Bentang Indria Yusdiana & Wahyu Hidayat, 2018, menyimpulkan bahwa

kemampuan penalaran matematis siswa SMA pada materi limit fungsi

termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata siswa

yang memiliki kemampuan penalaran sebesar 83 % dari pengerjaan soal


19

instrument kemampuan penalaran dan soal-soal tersebut dikatakan baik

untuk diuji cobakan pada siswa kelas XI.

2.4 Kerangka Pemikiran

Matematika merupakan ilmu yang dapat membekali siswa memiliki

kemampuan bernalar, berfikir logis, kritis, sistematis, cermat dan bersikap objektif

serta terbuka dalam menghadapi berbagai permasalahan. Salah satu tujuan yang

ingin dicapai dalam pembelajaran matematika adalah penguasaan kemampuan

penalaran.

Kemampuan penalaran tersebut diperlukan saat memahami matematika

dan mengembangkan ide-ide, sehingga siswa memiliki kemampuan menggunakan

penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dan membuat

generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika. Kemampuan penalaran matematis perlu menjadi fokus perhatian

dalam pembelajaran matematika. Sebab melalui penalaran siswa dapat

menggunakan penalarannya untuk berfikir dan mengeksplorasikan ide-ide

matematika.

Rendahnya kemampuan penalaran matematis dapat disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu salah satunya adalah motivasi belajar. Proses pembelajaran

tentu tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya motivasi belajar, hal

tersebut dikarenakan kurangnya suatu dorongan dalam diri maupun dari luar atau

semangat diri untuk melaksanakan suatu kegiatan belajar. Selain itu, peserta didik

yang bermotivasi belajar bagus mempunyai tanda diantaranya penuh semangat

memperhatikan aktivitas pembelajaran, mempunyai inisiati untuk lekas


20

menyelesaikan tugas atau kegiatan, giat menungkapkan pertanyaan dan

mengemukakan pendapatnya, berbahagia, dan bersemangat untuk kegiatan belajar

bersama.

Motivasi merupakan suatu keadaan psikologis yang mendorong seseorang

untuk menghadirkan perasaan senang dan kemauan kuat dalam melakukan

tindakan untuk mencapai tujuan. Motivasi akan menghadirkan suatu kondisi

dimana energi dalam diri seseorang akan meningkat dan potensi diri mampu

dipergunakan secara maksimal.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa dengan

meningkatnya motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa maka siswa berpeluang

untuk meningkatnya kemampuan penalaran yang dimilikinya. Sehingga dapat

memberikan hasil belajar yang baik serta memuaskan.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Agar tercapainya suatu kebenaran suatu penelitian ilmiah kita memerlukan

adanya metode penelitian yang ilmiah pula sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai dalam penelitian tersebut. Cara menentukan jenis penelitian sangat

penting agar memiliki teknik analisis data yang tepat. Jenis penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono

(Anggito dan Setiawan, 2018: 8) menyatakan bahwa penelitian kualitatif

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang ilmiah (sebagai lawannya

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Satap 1 Lambandia yang

beralamat di Kecamatan Kolaka Timur, Kabupaten Kolaka. Pelaksanaan

penelitian dilakukan pada tanggal 7 bulan 6 tahun 2021 sampai 7 bulan 7 semester

genap tahun ajaran 2020/2021 dengan menyesuaikan jadwal pelajaran matematika

yang ada di SMP Negeri Satap 1 Lambandia.

3.3 Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri Satap 1

Lambandia tahun pembelajaran 2021/2022 yang berjumlah 20 orang. Pemilihan

subjek berdasarkan hasil angket motivasi belajar siswa yaitu dua siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi, dua siswa dengan motivasi belajar kategori

sedang, dan dua siswa dengan motivasi belajar kategori rendah. Adapun alasan

21
22

pemilihan dua subjek dalam setiap kategori motivasi belajar adalah sebagai bahan

perbandingan dari tiap kategori motivasi belajar. Setelah mengkategorikan siswa

ke dalam kategori motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah, maka peneliti akan

memilih dua siswa dalam setiap kategori kemampuan penalaran matematis dengan

didasari pertimbangan dari guru yaitu memilih siswa-siswa yang komunikatif dan

bersedia bekerjasama untuk membantu mencapai tujuan penelitian.

3.4 Definisi Operasional

variabel yang melibatkan dalam penelitian ini secara operasional

didefinisikan sebagai berikut:

1. Kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan yang diukur dengan

melalui indikator memperkiran proses penyelesaian, menggunakan pola dan

hubungan untuk menganalisa situasi matematis, menyusun argument yang

valid dengan menggunakan langkah yang sistematis dan menarik

kesimpulan yang logis

2. Motivasi Belajar adalah suatu perilaku dalam diri siswa yang dilakukan

secara sadar dan memiliki motif serta minat dalam melakukan kegiatan

belajar untuk keberlangsungan dan penentuan arah pembelajaran dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran yang sedang ditempuh yang diukur

melalui indikator percaya diri dalam menggunakan matematika, fleksibel

dalam menggunakan matemtika, kerelaan meninggalkan kewajiban atau

tugas lain, ketekukan dalam mngerjakan matematika, dapat

mempertahankan pendapat, dan gigih dan ulet dalam mngerjakan tugas-

tugas matematika.
23

3.5 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengadakan kunjungan ke SMP Negeri Satap 1 Lambandia dan meminta

ijin penelitian kepada kepala SMP Negeri Satap 1 Lambandia secara lisan

sekaligus observasi awal;

2. Menyiapkan intrumen lembar angket motivasi belajar siswa, instrument

kemampuan penalaran matematis, dan pedoman wawancara untuk

mendalami kemampuan penalaran matematis siswa yang ditinjau dari

motivasi belajar siswa;

3. Pemberian angket motivasi belajar siswa;

4. Analisis hasil angket motivasi belajar siswa;

5. Pengambilan subjek penelitian yang akan diberikan tes kemampuan

penalaran matematis;

6. Pelaksanaan tes kemampuan penalaran matematis siswa;

7. Wawancara kemampuan penalaran matematis siswa;

8. Analisis hasil kemampuan penalaran matematis siswa;

9. Pendeskripsian kemampuan penalaran matematis ditinjau dari motivasi

belajar siswa;

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara sebagai

berikut:
24

3.6.1 Teknik Tes

Tes kemampuan penalaran matematis ini berupa tes uraian. Hasil tes

digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa. penentuan

skor tes kemampuan penalaran matematis siswa disusun berdasarkan pedoman

penskoran untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa.

3.6.2 Teknik Non Tes

Teknik non tes yaitu menggunakan kuesioner untuk memperoleh informasi

tentang motivasi belajar siswa.

3.6.3 Wawancara

Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan dengan memberikan

serangkaian pertanyaan yang diajukan secara langsung oleh peneliti kepada

responden. Wawancara yang dilakukan berupa wawancara tidak terstruktur.

Pedoman wawancara digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan.

3.7 Instrumen Penelitian

3.7.1 Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis

Tes kemampuan penalaran matematis dalam penelitian ini berupa tes

uraian . Untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis dibutuhkan lembar

penilaian kemampuan penalaran matematis. Penilaian untuk setiap butir soal tes

kemampuan penalaran matematis mengacu pada setiap indikator. Adapun

indikator kemampuan penalaran matematis dalam penelitian ini diadaptasi dari

dari penelitian (Saragih ,2020:9).


25

Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Kemampuan Penalaran Matematis


N Alternatif Pedoman Penskoran Skor
o Jawaban Maksimal
1. Menggunaka Tidak dapat menuliskan pola yang 1
n pola dan diketahui dari soal dan tidak dapat
hubungann menghubungkan dengan yang ditanyakan
untuk dalam soal
menganalisa dapat menuliskan pola yang diketahui dari 2
matematis soal tetapi tidak dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dalam soal
dapat menuliskan pola yang diketahui dari 3
soal dan dapat menghubungkan dengan
yang ditanyakan dalam soal tetapi salah
dapat menuliskan pola yang diketahui dari 4
soal dan dapat menghubungkan dengan
yang ditanyakan dalam soal
2. Memperkirak Tidak benar dan tidak tepat dalam 1
an proses memperkirakan proses penyelesaian
penyelesaian Kurang benar dan tidak tepat dalam 2
memperkirakan proses penyelesaian
Benar dan kurang tepat dalam 3
memperkirakan proses penyelesaian
Benar dan tepat dalam memperkirakan 4
proses penyelesaian
3. Menyusun Tidak tepat dalam menyusun argument 1
argument yang valid dengan menggunakan langkah
yang valid penyelesaian yang tidak sistematis
dengan Kurang tepat dalam menyusun argument 2
menggunaka yang valid dengan menggunakan langkah
n langkah penyelesaian yang kurang sistematis
sistematis Dapat menyusun argument yang valid 3
dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang tidak sistematis
Dapat menyusun argument yang valid 4
dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang sistematis
4. Menarik Tidak tepat Menarik Kesimpulan yang 1
Kesimpulan logis dan tidak dapat memberikan alasan
yang logis dengan benar pada langkah penyelesaian
Kurang tepat Menarik Kesimpulan yang 2
logis dan tidak dapat memberikan alasan
yang kurang tepat pada langkah
penyelesaian
Tepat Menarik Kesimpulan yang logis 3
namun memberikan alasan yang kurang
26

benar pada langkah penyelesaian


Tepat menarik kesimpulan yang logis dan 4
memberikan alasan yang benar pada
langkah penyelesaian
(Sumber : Diadopsi dari Saragih 2020:9)

Tabel 3.2 Pengkategorian Penalaran Matematis


Interval Tingkat Penalaran
80  x  100 Sangat Tinggi
60  x  80 Tinggi
40  x  60 Cukup Rendah
20  x  40 Rendah
0  x  20 Sangat Rendah
(Sumber: Wijaya, 2016:65)

Sebelum digunakan, instrumen tes kemampuan penalaran matematis

terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya pembeda soal dengan tujuan agar kualitas soal yang akan

diberikan mempunyai kualitas yang lebih baik.

3.7.2 Kuesioner Motivasi Belajar

Sebelum digunakan, kuesioner motivasi belajar terlebih dahulu diuji coba

untuk mengetahui validitas dan reabilitas. Menurut Sugiyono, (2015:199)

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner atau Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa

angket tertutup, yaitu terdiri dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

kepercayaan diri dalam belajar matematika dan dilengkapi dengan 5 pilihan

jawaban sehingga responden hanya memilih satu jawaban yang sesuai dengan

keadaan responden. 5 pilihan jawaban diantaranya sebagai berikut: sangat setuju

(SS), setuju (S), kurang sutuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju

(STS). Digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa, apakah motivasi


27

belajar yang dimiliki siswa pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan

sangat rendah siswa kelas VIII SMP Negeri Satap1 Lambandia

Tabel 3.3 Tabel Alternatif Jawaban


Keterangan Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Kurang Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Widoyoko (Muasaroh, 2019:26).

3.7.3 Instrumen Wawancara

Rosaliza (2015:74) wawancara merupakan metode ketika subjek dan

peneliti bertemu dalam satu situasi tertentu dalam proses mendapatkan informasi,

pedoman wawancara kemampuan penalaran digunakan sebagai media untuk

menelusuri lebih lanjut mengenai hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui tes

kemampuan penalaran matematis. Selain itu juga dapat digunakan untuk melihat

kekonsistenan siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan penalaran matematis.

Isi dari pedoman wawancara kemampuan penalaran matematis ini adalah hal-hal

yang dialami siswa yang mengarah pada indikator kemampuan penalaran

matetmatis. Pedoman wawancara yang dipakai berdasarkan indikator yang dipakai

pada lembar observasi kemampuan penalaran matematis dimana pertanyaan

mengalir namun dibatasi oleh soal tes kemampuan penalaran matematis itu

sendiri.

3.8 Teknik Analisis Instrumen

Selanjutnya akan dijelaskan rumus-rumus yang digunakan pada saat

dilakukan analisis instrument sebagai berikut :


28

3.8.1 Validitas Instrumen Butir Soal

Formula yang digunakan untuk mengetahui validitas instrumen melalui uji

coba yaitu teknik korelasi pearson moment Lestari & Yudhanegara (2018:193)

 n   n  n 
n  X iYi     X i   Yi 
rxy   i 1   i 1  i 1 

  n 2  n  
2

  n 2  n  
2

n  X i   X i  n  Yi     Yi  

  i 1  i 1   
  i 1   i 1  

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

n : Jumlah responden

Xi : Skor item yang diperoleh

Yi : Skor total yang diperoleh tiap responden

Butir soal dikatakan valid apabila hasil perhitungan rxy > rtabel pada taraf

signikansi 5%. Data analisis motivasi belajar dan kemmpuan penalaran matematis

selengkapnya dapat dillihat pada tabel 3.4 dan 3.5 berikut ini

Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Valid Kuesioner Motivasi Belajar

Nomor Butir rhitung rtabel Kriteria Keterangan


Pernyataan
1 0,353 rhitung < rtabel Tidak Valid
2 0,335 rhitung < rtabel Tidak Valid
3 0,357 rhitung < rtabel Tidak Valid
4 0,123 rhitung < rtabel Tidak Valid
5 0,564 rhitung < rtabel Valid
6 0,174 rhitung < rtabel Tidak Valid
7 0,105 rhitung < rtabel Tidak Valid
29

8 0,295 rhitung < rtabel Tidak Valid


9 0,178 rhitung < rtabel Tidak Valid
10 0,269 rhitung < rtabel Tidak Valid
11 0,623 rhitung < rtabel Valid
12 0,072 rhitung < rtabel Tidak Valid
13 0,433 rhitung < rtabel Valid
14 0,597 rhitung < rtabel Valid
15 0,316 rhitung < rtabel Tidak Valid
16 0,198 0,432 Tidak Valid
rhitung < rtabel
17 0,614 rhitung < rtabel Valid
18 0,133 rhitung < rtabel Tidak Valid
19 0,524 rhitung < rtabel Valid
20 0,458 rhitung < rtabel Valid
21 0,451 rhitung < rtabel Valid
22 0,611 rhitung < rtabel Valid
23 0,633 rhitung < rtabel Valid
24 0,771 rhitung < rtabel Valid
25 0,569 rhitung < rtabel Valid
26 0,499 rhitung < rtabel Valid
27 0,587 rhitung < rtabel Valid
28 0,067 rhitung < rtabel Tidak Valid
29 0,615 rhitung < rtabel Valid
30 0,585 rhitung < rtabel Valid
Butir-butir pernyataan yang valid kemudian duji reliabilitas sedangkan pernyataan

yang tidak valid akan dihilangkan. Pada tabel 3.4 terlihat bahwa 16 pernyataan

dinyatakan valid sedangkan 14 pernyataan dinyatakan tidak valid.


30

Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Valid Tes Kemampuan Penalaran Matematis

Koefisien
Nomor Soal r Tabel Kriteria
Korelasi
1 0,055 Tidak Valid
2 0,368 Tidak Valid
3 0,866 Valid
0.432
4 0,693 Valid
5 0,660 Valid
6 0,767 Valid

Butir-butir pernyataan yang valid selanjutnya akan diuji reabilitas. Jumlah

soal yang valid adalah 4 nomor dari 6 butir soal`

3.8.2 Reliabilitas Instrumen

Suatu instrument (tes) dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data, jika tes tersebut telah diuji reliabilitasnya. Untuk mencari

reliabilitas terhadap tes, perlu dilakukan analisis pada butir-butir soal dari tes

tersebut. Rumus yang digunakan dalam reliabilitas butir-butir soal yaitu dengan

menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut

 n
2 
  si 
 k 
r11   1  i 1 2  , k  1 (Lestari & Yudhanegara 2018: 196)
 k 1 si
 
 

Keterangan:

r11 : Reliabilitas internal seluruh item

k : Banyak item yang valid


n

s
i 1
2
i : Varians skor tiap-tiap item
31

si 2 : Varians soal valid

Tabel 3.6. Interpretasi koefisien reliabilitas


Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reabilitas
0,90  r  1,00 Sangat Tinggi Sangat tetap/sangat baik
0,70  r  0,90 Tinggi Tetap/baik
0,40  r  0,70 Sedang Cukup Tetap/cukup baik
0,20  r  0,40 Rendah Tidak tetap/buruk
r  0,20 Sangat Rendah Sangat tidak tetap/sangat buruk
(Lestari & Yudhanegara, 2018: 206)

Data analisis reliabilitas kuesioner motivasi belajar siswa dan tes kemampuan

penalaran matematis dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Hasil Reabilitas Kuesioner Motivasi Belajar

Interpretasi
Cronbach's
Alpha N of Items
Reabilitas Tinggi
0,872 16

Dari tabel 3.7 diperoleh Kuesioner motivasi belajar yaitu berada pada kategori

tinggi, Sedangkan Dari hasil analisis reabilitas butir soal diperoleh koefisien

reliabilitas soal Untuk soal nomor(3,4,5,6,) adalah r11 = 0,75222 dan termasuk

kriteria reliabilitas tinggi.

3.8.3 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara

mana siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang tidak pandai

(berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan sebagai be rikut:

XA  XB
DP  (Lestari & Yudhanegara, 2018: 217)
SMI
32

Keterangan:

DP : Indeks daya pembeda butir soal

XA : Rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas

XB : Rata-rata skor jawaban siswa kelompok bawah

SMI : Skor maksimum ideal, yaitu skor maksimal yang akan diperoleh siswa

jika menjawab butir soal tersebut dengan tepat (sempurna)

Tabel 3.8 Kriteria Indeks Daya Pembeda


Nilai Interpretasi Daya Pembeda
0,70  DP  1,00 Sangat Baik
0,40  DP  0,70 Baik
0,20  DP  0,40 Cukup
0,00  DP  0,20 Buruk
DP  0,00 Sangat Buruk
(Lestari & Yudhanegara, 2018: 217)
Hasil analisis indeks daya pembeda soal uji coba kemampuan penalaran

matematis siswa adalah sebagai berikut.

Tabel.3.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal


No Daya Pembeda Kriteria
1 0,39 Daya pembeda Cukup
2 0,21 Daya pembeda Cukup
3 0,22 Daya pembeda Cukup
4 0,25 Daya Pembeda Cukup

3.8.4 Taraf Kesukaran Soal

Butir tes yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sulit. Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui butir soal termaksud

sukar, sedang, atau mudah. Dengan rumus untuk menguji taraf kesukaran adalah:
33

X
IK  (Lestari & Yudhanegara, 2015: 224)
SMI

Keterangan:

IK : Indeks Kesukaran butir soal

X : Rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal

SMI : Skor maksimum ideal

Interpretasi mengenai koefisien indeks kesukaran soal yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen


IK Interpretasi Indeks Kesukaran
IK  0,00 Terlalu Sukar
0,00  IK  0,30 Sukar
0,30  IK  0,70 Sedang
0,70  IK  1,00 Mudah
IK  1,00 Terlalu Mudah
(Lestari & Yudhanegara, 2018: 224)
Hasil analisis indeks kesukaran soal uji coba kemampuan penalaran matematis

siswa adalah sebagai berikut.

Tabel. 3.11 Hasil Analisis Kesukaran Soal


Nomor Soal Indeks Kriteria
Kesukaran
1 0,29 Sukar
2 0,33 Sedang
3 0,32 Sedang
4 0,38 Sedang

3.8.5 Analisis Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Penskoran untuk kuesioner motivasi belajar siswa dilakukan menggunakan

skala Likert dengan membuat interval menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi,
34

tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Untuk menentukan kriteria hasil

pengukurannya digunakan klasifikasi berdasarkan rata-rata ideal (Mi) dan standar

deviasi ideal (Si).

Tabel 3.12 Kategorisasi Motivasi Belajar


Kategori Skor
Sangat Tinggi X  1,5SD  X
Tinggi X  0,5SD  X  X  1,5SD
Sedang X  0,5SD  X  X  0,5SD
Rendah X  1,5SD  X  X  0,5SD
Sangat Rendah X  X  1,5SD
Saputra (Mardiah 2015:20)

Dengan :

X : Skor Angket

X : Rata-rata

SD : Standar Deviasi

3.9 Teknik Analisis Data

Sugiyono (Umrati dan Wijaya, 2020: 85-86) menyatakan analisis data

kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sisstematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori menjabarkan ke dalam unit-unit

melakukan sintesis menyusun ke dalam pola-pola memilih mana yang penting dan

akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Siyoto dan Sodik (2015: 121-124) mengatakan bahwa tujuan dari analisis

data kualitatif adalah mencari makna dibalik data yang melalui pengakuan
35

subjeknya. Peneliti dihadapkan berbagai objek yang menghasilkan data yang

harus dianalisis. Data yang didapat dari objek berkaitan dengan subjek tetapi

kaitannya masih belum jelas. Sehingga, diperlukan analisis untuk mengetahui

kaitan tersebut dan menjadi pemahaman umum.

Analisis data kualitatif dilakukan secara induktif, yaitu penelitian kualitatif

tidak dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke

lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari

fenomena yang ada di lapangan. Peneliti dihadapkan kepada data yang diperoleh

dari lapangan. Dari data tersebut, peneliti harus menganalisis sehingga

menemukan makna yang kemudian makna itulah menjadi hasil penelitian.

Proses analisis data melalui 3 tahapan, yaitu

1. Reduksi Data, artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Sehingga tujuan dari mereduksi data adalah

menyederhanakan data dan memastikan data yang diolah merupakan tujuan

penelitian.

2. Penyajian atau Display Data, artinya dilakukan penyajian data yang tersusun

yang diperoleh selama penelitian yanga biasanya berbentuk naratif, sehingga

memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi isi dari data tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi, artinya menarik kesimpulan dari data

yang telah diperoleh. Dengan cara mencari relasi atau hubungan dari data-

data atau pernyataan subjek dan konsep-konsep dasar dalam penelitian yang

telah diperoleh
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini peneliti menguraikan data dan hasil penelitian tentang

permasalahan pada bab 1 yaitu, deskripsi kemampuan penalaran matematis siswa

ditinjau dari motivasi belajar. Penelitian ini didukung oleh angket motivasi

belajar, instrument soal, dan pedoman wawancara untuk mengungkap kemampuan

penalaran matematis siswa ditinjau dari motivasi belajar.

4.2 Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa

Data angket motivasi belajar diperoleh setelah memberikan angket kepada

siswa yang terdiri dari 16 pernyataan. Setiap siswa mengisi kolom penilaian untuk

setiap pernyataan dengan masing-masing skor yang telah ditentukan.Adapun

deskripsi data angket motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN Satap 1 Lambandia

dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Data Motivasi Belajar Kelas VIII SMPN Satap 1 Lambandia
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi X  82 0 0
Tinggi 74  X  82 7 35%
Sedang 66  X  74 5 25%
Rendah 58  X  66 8 40%
Sangat Rendah X  58 0 0
X  70
SD  8
Tabel di atas menunjukkan bahwa banyaknya siswa dengan tingkat motivasi

belajar tinggi adalah 7 orang siswa (35%), sedangkan yang memiliki motivasi

36
37

belajar sedang adalah 5 orang siswa (25%), dan motivasi belajar rendah 8 siswa

(40%)

4.3 Analisis Data Kemampuan Penalaran Matematis

Dari data yang terkumpul melalui tes kemampuan penalaran matematis

siswa menunjukkan nilai yang bervariasi. Adapun deskripsi data kemampuan

penalaran matematis siswa kelas VIII SMPN Satap 1 Lambandia dapat dilihat

pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.2 Data Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII SMPN
Satap 1 Lambandia
Tingkat Kemampuan
Frekuensi Persentase
Interval Penalaran Matematis
80  x  100 Sangat Tinggi 0 0
60  x  80 Tinggi 1 5%
40  X  60 Sedang 10 50%
20  X  40 Rendah 9 45%
0  X  20 Sangat Rendah 0 0

Dari tabel di atas, diperoleh bahwa banyak siswa yang memiliki skor dengan

tingkat kemampuan sedang adalah 10 (50%), siswa dengan skor tingkat

kemampuan Rendah 9 (45%), dan banyak siswa yang memiliki skor dengan

tingkat kemampuan Tinggi yaitu 1 (5%). Sedangkan rata-rata semuanya adalah

33,13 atau berada pada kategori rendah.

4.4 Analisis Data Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Berdasarkan

Indikator Kemampuan Penalaran Matematis

Adapun hasil analisis kemampuan siswa berdasarkan indikator

kemampuan penalaran matematis dengan melihat rata-rata setiap indikator adalah.


38

Tabel 4.3 Rata-rata Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMPN Satap 1


Lambandia
No. Indikator Rata-rata Kategori
1. Menggunakan pola dan hubungan
untuk 56,5625 Sedanng
menganalisa matematis
2. Memperkirakan proses penyelesain 40,63 Sedang
3. Menyusun argumen yang valid dengan
38,75 Rendah
menggunakan langkah sistematis
4. Menarik kesimpulan logis 21,1875 Rendah
Rata-rata 40,7813 Sedang

Hasil analisis dari masing-masing indikator penalaran matematis menunjukkan

bahwa indikator menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisa matematis

memiliki rata-rata cukup tinggi yaitu 56,56 (Sedang) Sedangkan indikator

memperkirakan proses penyelesaian cukup tinggi yaitu 40,63(Sedang), indikator

menyusun argumen yaitu 38,75 yang berada pada kategori (Rendah), dan

indikator menarik kesimpulan logis memiliki rata-rata yang paling rendah yaitu

21,1875 (Rendah)

4.5 Analisis Kemampuan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kemampuan

Penalaran Matematis

Adapun hasil analisis motivasi belajar sisiwa berdasarkan kemampuan

penalaran matematis adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa dan Kemampuan Penalaran


Matematis
Motivasi Rata-Rata Kemampuan Penalaran
No Kriteria
Belajar Matematis
1 Tinggi 48,66 Sedang
2 Sedang 40 Rendah
3 Rendah 35,16 Rendah
39

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki

rata-rata kemampuan paling tinggi dengan rata-rata skor 48,66 dengan kriteria

Sedang dengan rata-rata 40 dan rendah dengan rata-rata 35,16. Adapun klasifikasi

kemampuan dan motivasi belajar berdasarkan indikator kemampuan pemecahan

masalah adalah.

Tabel 4.5 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa dan Kemampuan Penalaran


Matematis Berdasarkan Indikator
Motivasi Belajar
No Indikator
Tinggi Sedang Rendah
Menggunakan Pola dan Hubungan
1. 68,75 55,00 46,88
untuk Menganalisa Matematis
2. Memperkirakan Proses Penyelesaian 50,89 37,50 33,59
Menyusun Argumen yang valid
3. dengan menggunakan langkah 45,54 41,25 31,25
sistematis
4. Menarik Kesimpulan yang logis 30,36 26,25 25,00

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa dengan Motivasi belajar tinggi memiliki

rata-rata pada setiap skor lebih dominan dibanding lainnya yakni pada indikator 1

dengan rata-rata skor 68,75 indikator 2 dengan skor 50,89 danindikator tiga dan

empat adalah 45,54 dan 30,36


40

Adapun deskriptif data kemampuan penalaran matematis ditinjau dari

motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN Satap 1 Lambandia dapat dilihat pada

tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.6 Rata-rata Kemampuan Penalaran Matematis Matematis Ditinjau


Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Satap 1 Lambandia
Rata-Rata
Nilai
Motivasi Nama Nilai Kemampuan Kemampuan Kategori
Penalaran Penalaran
Belajar Siswa Matematis Matematis
Adil Saputra 37,5
Muh Haika
Faiz 43,75
Sedang 40 Rendah
Risna Sulastri 45,31
Anca 37,5
Riswal 35,94
Riska 35,94
Saparuddin 40,63
Ipul Saputra 34,38
Asradil 34,38
Rendah 35,15875 Rendah
Dian Faradilla 37,5
Aprisal 25
Muh Resky 29,69
Iskar 43,75
Salwa
64,06
Widianingsih
Sulaiman 40,63
Sunarti 45,31
Tinggi 53,13 48,66 Sedang
Rika Grisia
Sahrul 45,31
Ita 46,88
Farida 45,31

Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa siswa dengan motivasi belajar

tinggi memiliki kemampuan penalaran matematis pada kategori sedang dengan

rata-rata yaitu 48,66. Siswa dengan motivasi belajar rendah memiliki kemampuan

penalaran matematis pada kategori rendah dengan rata-rata yaitu 35,15 dan siswa
41

dengan motivasi belajar sedang memiliki kemampuan penalaran matematis pada

kategori rendah dengan rata-rata 40.

Setelah menganalisis soal dan angket di atas, selanjutnya dilakukan

wawancara dengan 6 siswa yang masing-masing siswa mewakili tingkat motivasi

belajar siswa yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun Pembagiannya

sebagai berikut:

Setelah menganalisis soal dan angket di atas, selanjutnya dilakukan

wawancara dengan 6 siswa yang masing-masing siswa mewakili tingkat motivasi

belajar siswa yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun Pembagiannya

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Daftar Subjek Wawancara


Subjek Motivasi Belajar
Salwa Widianingsih (S1) Tinggi
Ita (S2) Tinggi
Muh. Haikal Faiz (S3) Sedang
Risna Sulastri (S4) Sedang
Iskar (S5) Rendah
Saparuddin (S6) Rendah

4.6 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar

Tinggi

S1 Indikator Menggunakan Pola dan Hubungan untuk Menganalisa

Matematis
42

Gambar 4.1 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 1 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.2 Pekerjaan S1 terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 2 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.3 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 3 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.4 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 4

Kutipan Wawancara S1 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan

Hubungan Untuk Menganalisa Matematis Soal 1, 2, 3 Dan 4

Wawancara indikator 1 soal 1


P : Apa yang diketahui dalam soal 1?
S1 : Diketahui Volume Balok = 10 m3 , Panjang Balok = 2,5 m, dan Lebar
Balok=2m
P : Kalau yang ditanyakan di soal 1?
S1 : Tinggi Baloknya kak

Wawancara indikator 1 soal 2


P : Apa yang diketahui dalam soal 2?
S1 : Diketahui balok pertama(9×7×5) dan balok kedua (7×5×3)
P : Kalau yang ditanyakan di soal 2?
S1 : Perbandingan kedua balok

Wawancara indikator 1 soal 3


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S1 : Nda tau kak
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
43

S1 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 1 soal 4


P : Kenapa tidak menuliskan diketahui soal 4?
S1 : Nda tau kak
P : Kalau yang ditanyakan di soal 4 ?
S1 : nda tau juga kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 1 menunjukkan bahwa S1

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S1

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 2 menunjukkan bahwa S1

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis yang terdapat pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat

dilihat dari S1 yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 3 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S1

yang tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 4 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S1

yang sama sekali tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.
44

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Tinggi

S1 Indikator Memperkirakan Proses Penyelesaian

Gambar 4.5 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Penyelesaian


Soal 1 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.6 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Penyelesaian


Soal 2 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.7 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Penyelesaian


Soal 3 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.8 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses Penyelesaian


Soal 4 Motivasi Belajar Tinggi
Kutipan Wawancara S1 Terkait Indikator Memperkirakan Proses

Penyelesaian Soal 1, 2, 3 Dan 4


Wawancara Indikator 2 soal 1
P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 1?
S1 : saya menggunakan rumus
P : yakin dengan jawaban anda ?
S1 : nda tau juga kak

Wawancara Indikator 2 soal 2


P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?
S1 : saya nda tau kak tapi disitu sa kerja hanya saya kali-kali
saja kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S1 : iya kak yakin salah
45

Wawancara Indikator 2 soal 3

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?


S1 : saya nda tau sama sekali rumusnya kak sudah lupa
P : yakin dengan jawaban anda ?
S1 : iya kak yakin salah

Wawancara Indikator 2 soal 4

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?


S1 : saya nda tau juga itu rumusnya kak sudah lupa
P : yakin dengan jawaban anda ?
S1 : diam(tidak menjawab)

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 1 menunjukkan bahwa S1

tmampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S1 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 2 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat dari S1 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 3 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S1 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 4 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal


46

nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S1 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Tinggi

S1 Indikator Menyusun Argument Yang Valid Dengan Menggunakan

Langkah Sistematis

Gambar 4.9 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun argument Yang Valid


Menggunakan Langkah Sistematis Soal 1 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.10 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun Argument Yang Valid


Menggunakan Langkah Sistematis Soal 2 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.11 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun Argument Yang Valid


Menggunakan Langkah Sistematis Soal 3 Motivasi Belajar Tinggi
47

Gambar 4.12 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menyusun Argument Yang Valid


Menggunakan Langkah Sistematis Soal 4 Motivasi Belajar Tinggi

Kutipan Wawancara S1 Terkait Indikator Menyusun Argument Yang Valid

Menggunakan Langkah Sistematis Soal 1, 2, 3 Dan 4

Wawancara Indikator 3 soal 1


P : langkah penyelesaian apa anda gunakan pada nomor 1?
S1 : saya menggunakan rumus kemudian memasukan nilai yang
telah diketahui pada soal
P : yakin dengan jawaban anda ?
S1 : yakin kak

Wawancara Indikator 3 soal 2

P : proses penyelesaian apa anda gunakan pada nomor 2?


S1 : proses yang saya lakukan masing-masing balok di kalikan lalu
dibandingkan hasil keduanya
P : menurut anda langkah yang dilakukan sudah benar ?
S1 : insyah allah kak

Wawancara Indikator 3 soal 3

P : pada nomor 3, proses yang benar menurut anda bagaimana ?


S1 : proses yang saya yakin benar mengalikan harga dengan volume
kubus
P : menurut anda langkah yang dilakukan sudah benar ?
S1 : iya kak

Wawancara Indikator 3 soal 4


P : kenapa anda tidak mengerjakan proses penyelesaian pada nomor 4 ?
S1 : tidak tau kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S1 : yakin kak
48

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 1 menunjukkan bahwa S1

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat

dari S1 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 2 menunjukkan bahwa S1

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat

dari S1 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 3 menunjukkan bahwa S1

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat

dari S1 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 4 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat

dari S1 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Tinggi

S1 Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


49

Gambar 4.13 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 1 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.14 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 2 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.15 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 3 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.16 Pekerjaan S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 4 Motivasi Belajar Tinggi

Kutipan Wawancara S1 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis

Soal 1, 2, 3 Dan 4

Wawancara Indikator 4 soal 1


P : kenapa tidak terdapat kesimpulan soal nomor 1?
S1 : tidak terbiasa kak
P : seharusnya setiap jawaban diberikan kesimpulan
S1 : iya kak
50

Waawancara Indikator 4 soal 2


P : kesimpulan yang anda buat apakah sudah benar ?
S1 : iya kak, menurut saya sudah benar
P : tidak ada tambahan lagi pada kesimpulan anda ?
S1 : iya kak

Wawancara Indikator 4 soal 3

P : apakah anda yakin kebenaran kesimpulan yang telah anda buat ?


S1 : iya kak, yakin
P : apa yang membuat anda yakin ?
S1 : diam (tidak menjawab)

Wawancara Indikator 4 soal 4

P : terlihat anda tidak menjawab soal 4.


S1 : iye kak, saya tidak paham pengerjaannya
P : belajarnya di tingkatkan dan pahami maksud soal yang di berikan
S1 : baik kak.

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 1 menunjukkan bahwa S1

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 1. Hal

tersebut dapat dilihat dari S1 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 2 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 2.

Hal tersebut dapat dilihat dari S1 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 3 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 3.
51

Hal tersebut dapat dilihat dari S1 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 4 menunjukkan bahwa S1

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 6. Hal

tersebut dapat dilihat dari S1 yang tmampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

4.7 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Tinggi

S2 Indikator Menggunakan Pola dan Hubungan untuk Menganalisa

Matematis

Gambar 4.17 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 1 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.18 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 2 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.19 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 3 Motivasi Belajar Tinggi
52

Gambar 4.20 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan Hubungan


Untuk Menganalisa Matematis Soal 4 Motivasi Belajar Tinggi

Kutipan Wawancara S2 Terkait Indikator Menggunakan Pola Dan

Hubungan Untuk Menganalisa Matematis Soal 1, 2, 3 Dan 4

Wawancara Indikator 1 soal 1


P : Apa yang diketahui dalam soal 1?
S2 : Nda tau kak
P : Kalau yang ditanyakan di soal 1?
S2 : Tinggi tau juga kak

Wawancara Indikator 1 soal 2


P : Apa yang diketahui dalam soal 2?
S2 : Diketahui balok pertama(9×7×5) cm dan balok kedua (7×5×3) cm
P : Kalau yang ditanyakan di soal 2?
S2 : Perbandingan volume kedua kotaknya kak

Wawancara Indikator 1 soal 3


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S2 : Panjang rumus kubus=75 cm dan harga 1 cm =Rp 50,000
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
S1 : Total biaya

Wawancara Indikator 1 soal 4


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S2 : Luas alas=10 cm, dan tinggi 16 cm
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
S1 : Volume

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 1 menunjukkan bahwa S2

Tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk


53

menganalisa matematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S2

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 2 menunjukkan bahwa S2

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis yang terdapat pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat

dilihat dari S2 yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 3 menunjukkan bahwa S2

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S2

yang tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 4 menunjukkan bahwa S2

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S2

yang sama sekali tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S2 Motivasi Belajar Tinggi

S2 Indikator memperkirakan proses penyelesaian

Gambar 4.21 Pekerjaan S2 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 1 motivasi belajar tinggi
54

Gambar 4.22 Pekerjaan S2 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 2 motivasi belajar tinggi

Gambar 4.23 Pekerjaan S2 Terkait Indikator memperkirakan penyelesaian soal 3


motivasi belajar tinggi

Gambar 4.24 Pekerjaan S2 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 4 motivasi belajar tinggi

Kutipan wawancara S2 terkait indikator memperkirakan proses

penyelesaian soal 1, 2, 3 dan 4

Wawancara indikator 2 soal 1


P : kenapa rumus yang digunakan salah pada soal nomor 1?
S2 : lupa kak
P : sudah pernah dipelajari sebelumnya ?
S2 : iya kak

Waawancara indikator 2 soal 2


P : kenapa masih ada salah pada rumusnya ?
S2 : tidak tahu kak menggunakan rumus apa.
P : diusahakan rajin belajar ?
S2 : iya kak

Wawancara indikator 2 soal 3

P : tidak terdapat rumus yang digunakan pada nomor 3 ?


S2 : tidak paham soalnya kak
P : tidak paham apanya dek ?
S2 : semuanya kak
55

Wawancara indikator 2 soal 4

P : menurut anda rumus yang anda gunakan pada soal nomor 4 sudah benar?
S2 : tidak tahu kak.
P : kok bisa tidak tahu ?
S2 : karena asal jawab kak.

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 1 menunjukkan bahwa S2

mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S2 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal walaupun terdapat kekeliruan

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 2 menunjukkan bahwa S2

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat dari S2 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 3 menunjukkan bahwa S2

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S2 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 4 menunjukkan bahwa S2

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S2 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal


56

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S2 Motivasi Belajar Tinggi

S2 Indikator Menyusun argument yang valid dengan menggunakan langkah

sistematis

Gambar 4.25 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 1 motivasi belajar tinggi

Gambar 4.26 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 2 motivasi belajar tinggi

Gambar 4.27 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 3 motivasi belajar tinggi
57

Gambar 4.28 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 4 motivasi belajar tinggi

Kutipan wawancara S2 terkait indikator menyusun argument yang valid

menggunakan langkah sistematis soal 1, 2, 3 dan 4

Wawancara indikator 3 soal 1


P : langkah-langkah penyelesaian anda gunakan sudah benar ?
S1 : kurang yakin kak.
P : kenapa bisa berpikir seperti itu ?
S1 : karena saya tidak tahu kak bagaimana mengerjakannya.

Waawancara indikator 3 soal 2


P : bagaimana anda mengerjakan soal nomor 2 ?
S1 : tidak tahu kak, asal jawab saja kak
P : jadi anda tidak paham yang ada sudah kerjakan ?
S1 : iya kak

Wawancara indikator 3 soal 3

P : bagaiamana cara anda mengerjakan soal nomor 3 ?


S1 : dengan cara saya kalikan antara panjang rusuk dengan harga item
P : apakah itu sudah sesuai dengan apa ditanyakan pada soal?
S1 : kemungkinan iya kak sudah sesuai

Wawancara indikator 3 soal 4

P : apakah anda paham langkah dalam mengerjakan soal nomor 4


S1 : tidak tahu kak.
P : di sini anda menjawab pada soal nomor 4 ?
S1 : tidak yakin benar kak, karena saya tidak tahu bagaimana cara
mengerjakannya
58

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 1 menunjukkan bahwa S2

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat

dari S2 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal meskipun memiliki sedikit kekeliruan.

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 2 menunjukkan bahwa S2

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat

dari S2 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 3 menunjukkan bahwa S2

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat

dari S2 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 4 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat

dari S2 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal


59

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S2 Motivasi Belajar Tinggi

S2 Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis

Gambar 4.29 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 1 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.30 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 2 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.31 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 3 Motivasi Belajar Tinggi

Gambar 4.32 Pekerjaan S2 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Yang Logis


Soal 4 Motivasi Belajar Tinggi

Kutipan wawancara S2 terkait indikator menarik kesimpulan yang logis soal

1, 2, 3 dan 4

Wawancara indikator 4 soal 1


P : kesimpulan pada soal nomor 1 tidak ada ?
S1 : lupa kak
P : lain kali jangan lupa untuk kesimpulannya ?
S1 : iya kak
60

Waawancara indikator 4 soal 2


P : nomor 2 kesimpulannya ada, tapi masih kurang lengkap
S1 : iya kak, tidak tahu bagaimana kesimpulan yang lengkap
P : berikan penjelasan lengkap
S1 : baik kak

Wawancara indikator 4 soal 3

P : menurut anda kesimpulan soal nomor 3 sudah benar ?


S1 : tidak tahu kak, mungkin benar
P : yakin benar menurut anda ?
S1 : tidak terlalu yakin kak.

Wawancara indikator 4 soal 4

P : kesimpulan yang di ambil apakah hanya seperti itu


S1 : iya kak
P : sudah yakin dengan kesimpulan yang di ambil ?
S1 : iya kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 1 menunjukkan bahwa S2

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 1.

Hal tersebut dapat dilihat dari S2 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 2 menunjukkan bahwa S2

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 2. Hal

tersebut dapat dilihat dari S2 yang mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 3 menunjukkan bahwa S2 t

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 3. Hal

tersebut dapat dilihat dari S2 yang mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal


61

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 4 menunjukkan bahwa S2

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 6. Hal

tersebut dapat dilihat dari S2 yang mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

4.8 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S3 Motivasi Belajar rendah

S3 Indikator Menggunakan Pola dan Hubungan untuk Menganalisa

Matematis

Gambar 4.33 Pekerjaan S3 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 1 motivasi belajar rendah

Gambar 4.34 Pekerjaan S3 terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 2 motivasi belajar rendah

Gambar 4.35 pekerjaan S3 terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 3 motivasi belajar rendah
62

Gambar 4.36 Pekerjaan S3 terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 4
Kutipan Wawancara S3 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan

untuk menganalisa matematis soal 1, 2, 3 dan 4

Wawancara indikator 1 soal 1


P : Apa yang diketahui dalam soal 1?
S3 : V = 10 m 3 p = 2,5 m dan l = 2 m
P : Kalau yang ditanyakan di soal 1?
S3 : Tinggi balok

Wawancara indikator 1 soal 2


P : Apa yang diketahui dalam soal 2?
S3 : Diketahui balok pertama(9×7×5) dan balok kedua (7×5×3)
P : Kalau yang ditanyakan di soal 2?
S3 : Perbandingan kedua balok

Wawancara indikator 1 soal 3


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S3 : panjang rusuk dan harga kaaca
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
S3 : tidak tahu kak

Wawancara indikator 1 soal 4


P : Apa yang diketahui dalam soal 4?
S3 : luas alas dan tinggi
P : Kalau yang ditanyakan di soal 4 ?
S3 : volumenya

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 1 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk


63

menganalisa matematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S3

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 2 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis yang terdapat pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat

dilihat dari S3 yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 3 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S3

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 4 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S3

yang sama sekali mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

soal.

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S3 Motivasi Belajar sedang

S3 Indikator Memperkirakan Proses Penyelesaian

Gambar 4.37 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Proses


Penyelesaian Soal 1 Motivasi Belajar sedang
64

Gambar 4.38 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Proses


Penyelesaian Soal 2 Motivasi Belajar sedang

I
Gambar 4.39 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Penyelesaian Soal 3
Motivasi Belajar sedang

Gambar 4.40 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Memperkirakan Proses


Penyelesaian Soal 4 Motivasi Belajar sedang

Kutipan wawancara S3 terkait indikator memperkirakan proses

penyelesaian soal 1, 2, 3 dan 4

Wawancara indikator 2 soal 1


P : rumus apa digunakan dalam soal nomor 1?
S3 : p x l x t
P : anda yakin benar ?
S3 : iya kak

Waawancara indikator 2 soal 2


P : rumus apa yang digunakan dalam soal nomor 2 ?
S3 : tidak tahu kak
P : belum pernah dipelajari sebelumnya ?
S3 : sudah kak, tapi lupa
65

Wawancara indikator 2 soal 3


P : rumus apa yang digunakan soal nomor 3 ?
S3 : tidak tahu kak
P : belum pernah dipelajari sebelumnya ?
S3 : sudah lupa kak

Wawancara indikator 2 soal 4

P : menurut anda rumus yang anda gunakan pada soal nomor 4 ?

S3 :

P : anda yakin benar ?


Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 1 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S3 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 2 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat dari S3 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 3 menunjukkan bahwa S3

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S3 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 4 menunjukkan bahwa S3

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S3 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal


66

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S3 Motivasi Belajar sedang

S3 Indikator Menyusun argument yang valid dengan menggunakan langkah

sistematis

Gambar 4.41 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 1 motivasi belajar sedang

Gambar 4.42 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 2 motivasi belajar sedang

Gambar 4.43 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 3 motivasi belajar sedang

Gambar 4.44 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menyusun argument yang valid


menggunakan langkah sistematis soal 4 motivasi belajar sedang

Kutipan wawancara S3 terkait indikator menyusun argument yang valid

menggunakan langkah sistematis soal 1, 2, 3 dan 4


67

Wawancara indikator 3 soal 1


P : langkah penyelesaian apa anda gunakan pada nomor 1?
S3 : saya menggunakan rumus kemudian memasukan nilai yang
telah diketahui pada soal
P : yakin dengan jawaban anda ?
S3 : yakin kak

Wawancara indikator 3 soal 2


P : proses penyelesaian apa anda gunakan pada nomor 2?
S3 : proses yang saya lakukan masing-masing balok di kalikan lalu
dibandingkan hasil keduanya
P : menurut anda langkah yang dilakukan sudah benar ?
S3 : insyah allah kak

Wawancara indikator 3 soal 3

P : pada nomor 3, proses yang benar menurut anda bagaimana ?


S3 : proses yang saya yakin benar mengalikan harga dengan volume
kubus
P : menurut anda langkah yang dilakukan sudah benar ?
S3 : iya kak

Wawancara indikator 3 soal 4


P : kenapa anda tidak mengerjakan proses penyelesaian pada nomor 4 ?
S3 : tidak tau kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S3 : yakin kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 1 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat

dari S3 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 2 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan


68

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat

dari S3 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 3 menunjukkan bahwa S3

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat

dari S3 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 4 menunjukkan bahwa S3

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat

dari S3 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S3 Motivasi Belajar Rendah

S3 Indikator Menarik Kesimpulan logis

Gambar 4.45 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1


motivasi belajar sedang

Gambar 4.46 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 2


motivasi belajar sedang
69

Gambar 4.47 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 3


motivasi belajar sedang

Gambar 4.48 Pekerjaan S3 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 4


motivasi belajar sedang

Kutipan wawancara S3 terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1,

2, 3 dan 4
Wawancara indikator 4 soal 1
P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 1
S3 : tinggi balok tersebut adalah 2 cm
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S3 : Baik kak

Wawancara indikator 4 soal 2

P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 2


S3 : perbandingan kedua kotak tersebut adalah 3 cm
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S3 : Siap kak

Wawancara indikator 4 soal 3


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3
S3 : total biaya yang di perlukan adalah 3.750.000
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S3 : iyye kak

Wawancara indikator 4 soal 4


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3
S3 : saya nda tau kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S3 : terdiam (Tidak Menjawab)
70

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 1 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 1. Hal

tersebut dapat dilihat dari S3 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 2 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 2. Hal

tersebut dapat dilihat dari S3 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 3 menunjukkan bahwa S3

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 3. Hal

tersebut dapat dilihat dari S3 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 4 menunjukkan bahwa S3

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 4

Hal tersebut dapat dilihat dari S3 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

4.9 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S4 Motivasi Belajar Sedang

S4 Indikator Menggunakan Pola dan Hubungan untuk Menganalisa

Matematis
71

Gambar 4.49 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 1 motivasi belajar sedang

Gambar 4.50 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 2 motivasi belajar sedang

Gambar 4.51 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menggunakan pola dan

hubungan untuk menganalisa matematis soal 3 motivasi belajar sedang

Gambar 4.52 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 4 motivasi belajar sedang
Kutipan wawancara S4 terkait Indikator Menggunakan pola dan hubungan

untuk menganalisa matematis Logis soal 1,2,3,4

Wawancara indikator 1 soal 1


P : Apa yang diketahui dalam soal 1?
S4 : Diketahui Volume Balok = 10 , Panjang Balok = 2,5 m, dan Lebar
Balok=2m
P : Kalau yang ditanyakan di soal 1?
S4 : Tinggi Balok es kak

Wawancara indikator 1 soal 2


P : Apa yang diketahui dalam soal 2?
S4 : nda tau kak
P : Kalau yang ditanyakan di soal 2?
S4 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 1 soal 3


72

Wawancara indikator 1 soal 3


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S4 : Panjang rumus kubus=75 cm dan harga 1 cm =Rp 50,00
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
S4 : Total biaya yang dibutuhkan kak

Wawancara indikator 1 soal 4


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S4 : 10 cm, dan 16 cm
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
S4 : Nda tau kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 1 menunjukkan bahwa S4

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S4

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 2 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis yang terdapat pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat

dilihat dari S4 yang tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan

ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 3 menunjukkan bahwa S4

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S4

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 4 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S4
73

yang sama sekali tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Sedang

Indikator Memperkirakan Proses Penyelesaian

S4 Indikator Memperkirakan proses penyelesaian

Gambar 4.53 Pekerjaan S4 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 1 motivasi belajar sedang

Gambar 4.54 Pekerjaan S4 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 2motivasi belajar sedang

Gambar 4.55 Pekerjaan S4 Terkait IndikatorI memperkirakan proses

penyelesaian soal 3 motivasi belajar sedang

I
Gambar 4.56 Pekerjaan S4 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian
soal 3 motivasi belajar sedang

Kutipan wawancara S4 terkait Indikator Memperkirakan Proses

Penyelesaian soal 1,2,3,4


74

Wawancara indikator 2 soal 1


P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 1?
S4 : saya menggunakan rumus p×l×t kak karena disoal sudah diletahui
volume,panjang serta tingginya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 2 soal 2

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?


S4 : saya pake rumus ini kak karena disoal mencari
perbandingan volumenya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : iya kak yakin

Wawancara indikator 2 soal 3

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 3?


S4 : saya nda tau rumusnya kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : kurang yakin kak

Wawancara indikator 2 soal 4

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 4?


S4 : saya nda tau juga itu rumusnya kak sudah lupa
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : diam(tidak menjawab)
Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 1 menunjukkan bahwa S4 mampu

memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal nomor 1. Hal

tersebut dapat dilihat dari S4 yang rumus secara yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 2 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat dari S4 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal tetapi rumus salah


75

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 3 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S4 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 4 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S4 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal dalam hal ini salah dalam

menyebutkan rumus.

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Sedang

S4 menyusun argumen yang valid dengan menggunakan langkah sistematis

Gambar 4.57 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 1 motivasi belajar Sedang
76

Gambar 4.58 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 2 motivasi belajar Sedang

Gambar 4.59 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 3 motivasi belajar Sedang

Gambar 4.60 Pekerjaan S4 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 4 motivasi belajar Sedang

Kutipan Wawancara Indikator menyusun argument yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis soal 1,2,3,4

Wawancara indikator 2 soal 1


P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 1?
S4 : saya menggunakan rumus p×l×t kak karena disoal sudah diletahui
volume,panjang serta tingginya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 2 soal 2


P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?
S4 : saya pake rumus ini kak karena disoal mencari
perbandingan volumenya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : iya kak yakin
77

Wawancara indikator 2 soal 3

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 3?


S4 : saya nda tau rumusnya kak hanya saya kalikan saja 75 dengan 50
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : kurang yakin kak

Wawancara indikator 2 soal 4

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 4?


S4 : saya hanya gambar limasnya saja kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S4 : diam(tidak menjawab)

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 1 menunjukkan bahwa S4

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat

dari S4 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 2 menunjukkan bahwa S4

mampu memahami Indikator menyususun argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat

dari S4 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 3 menunjukkan bahwa S4

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat
78

dari S4 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 4 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat

dari S4 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S4 Motivasi Belajar Sedang

S4 Indikator Menarik Kesimpulan logis

I
Gambar 4.61 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1
motivasi belajar sedang

I
Gambar 4.62 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 2
motivasi belajar sedang

I
Gambar 4.63 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 3
motivasi belajar sedang

Gambar 4.64 Pekerjaan S4 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 4


motivasi belajar sedang
79

Kutipan Wawancara Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1,2,3,4

Wawancara indikator 4 soal 1


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 1
S4 : nda saya tulis kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S4 : Baik kak

Wawancara indikator 4 soal 2

P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 2


S4 : saya lupa tulis kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S4 : Siap kak

Wawancara indikator 4 soal 3

P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3


S4 : saya nda tulis kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S4 : iyye kak

Wawancara indikator 4 soal 4

P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3


S4 : jadi volume limas adalah
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S4 : iyya kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 1 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 1.

Hal tersebut dapat dilihat dari S4 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 2 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 2.
80

Hal tersebut dapat dilihat dari S4 yang mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 3 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 3.

Hal tersebut dapat dilihat dari S4 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 4 menunjukkan bahwa S4

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 6.

Hal tersebut dapat dilihat dari S4 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

4.10 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S5 Motivasi Belajar rendah

S5 Indikator Menggunakan Pola dan Hubungan untuk Menganalisa

Matematis

Gambar 4.65 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 1 motivasi belajar rendah

Gambar 4.66 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 2 motivasi belajar rendah
81

Gambar 4.67 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 3 motivasi belajar rendah

Gambar 4.68 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 4 motivasi belajar rendah

Kutipan Wawancara Indikator Menggunakan Pola dan Hubungan untuk

Menganalisa Matematis Soal 1,2,3,4

Wawancara indikator 1 soal 1


P : Apa yang diketahui dalam soal 1?
S5 : Diketahui Volume Balok = 10 , Panjang Balok = 2,5 m, dan Lebar
Balok=2m
P : Kalau yang ditanyakan di soal 1?
S5 : Tinggi Balok es kak
Wawancara indikator 1 soal 2
P : Apa yang diketahui dalam soal 2?
S5 : Diketahui balok pertama(9×7×5) cm dan balok kedua (7×5×3) cm
P : Kalau yang ditanyakan di soal 2?
S5 : Perbandingan volume kedua kotaknya kak

Wawancara indikator 1 soal 3


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S5 : Panjang rumus kubus=75 cm dan harga 1 cm =Rp 50,00
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
S5 : Total biaya
82

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 1 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S5

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 2 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis yang terdapat pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat

dilihat dari S5 yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 3 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S5

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 4 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S5

yang sama sekali tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S5 Motivasi Belajar Rendah S5

Indikator Memperkirakan proses penyelesaian


83

Gambar 4.69 Pekerjaan S5 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 1 motivasi belajar rendah

Gambar 4.70 Pekerjaan S5 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 2 motivasi belajar rendah

Gambar 4.71 Pekerjaan S5 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 3 motivasi belajar rendah

Gambar 4.72 Pekerjaan S5 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 4 motivasi belajar rendah

Kutipan wawancara indikator memperkirakan proses penyelesaian soal

1,2,3,4

Wawancara indikator 2 soal 1


P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 1?

S5 : saya menggunakan rumus kak karena disoal sudah diletahui

volume,panjang serta tingginya


P : yakin dengan jawaban anda ?
S5 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 2 soal 2

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?


S5 : saya pake rumus ini kak karena disoal mencari
perbandingan volumenya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S5 : iya kak yakin
84

Wawancara indikator 2 soal 3

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 3?


S5 : saya memakai rumus panjang rusuk × harga kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S5 : kurang yakin kak

Wawancara indikator 2 soal 4

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 4?


S5 : saya nda tau juga itu rumusnya kak sudah lupa yang saya ingat itu
hanya luas ×tingginya kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S5 : diam(tidak menjawab)

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 1 menunjukkan bahwa S5

keliru memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal nomor

1. Hal tersebut dapat dilihat dari S5 yang menyebutkan rumus secara terbalik

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 2 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat dari S5 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal tetapi rumus salah

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 3 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S5 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 4 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S5 yang tidak mampu menyebutkan
85

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal dalam hal ini salah dalam

menyebutkan rumus.

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S5 Motivasi Belajar rendah

S5 Menyusun Argumen Yang Valid Dengan Menggunakan Langkah

Sistematis

Gambar 4.73 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 1 motivasi belajar rendah

Gambar 4.74 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 2 motivasi belajar rendah

Gambar 4.75 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 3 motivasi belajar rendah
86

Gambar 4.76 Pekerjaan S5 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 4 motivasi belajar rendah

Kutipan wawancara Indikator menyusun argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis soal 1,2,3,4

Wawancara indikator 3 soal 1


P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 1
S5 : dari rumus volumenya kak kan disitu nya belum diketahui
sehinngga pertama kita mencari tinggi
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S5 : nda tau juga kak
Wawancara indikator 3 soal 2
P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 2
S5 : pertama dicari dulu volume kotak 1 dan 2 pakai rumus volume
setelah dapat baru dicari mi perbandingannya kak dengan cara
dikurang
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S5 : agak yakin kak

Wawancara indikator 3 soal 3


P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 3
S5 : dengan cara mengalikan 75 dan 50,00
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S5 : nda yakin sebenarnya kak

Wawancara indikator 3 soal 4


P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 4
S5 : gambar dulu limasnya kak setelah itu cari mi volumenya dengan rumus
l×t
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S5 : yakin sekali kak
87

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 1 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat

dari S5 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 2 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menyususun argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat

dari S5 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 3 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat

dari S5 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 4 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat

dari S5 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal


88

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S5 Motivasi Belajar rendah

S5 Indikator Menarik Kesimpulan logis

Gambar 4.77 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1


motivasi belajar rendah

Gambar 4.78 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 2


motivasi belajar rendah

Gambar 4.79 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis

soal 3 motivasi belajar rendah

Gambar 4.80 Pekerjaan S5 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 4


motivasi belajar rendah

Kutipan Wawancara Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1,2,3,4

Wawancara indikator 4 soal 1


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 1
S5 : Jadi tinggi baloknya -2 kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S5 : Baik kak
89

Wawancara indikator 4 soal 2


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 2
S5 : jadi perbandingan kedua baloknya kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S5 : Siap kak

Wawancara indikator 4 soal 3


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3
S5 : saya nda tulis kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S5 : iyye kak

Wawancara indikator 4 soal 4


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3
S5 : jadi volume limas adalah
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S5 : iyya kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 1 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 1. Hal

tersebut dapat dilihat dari S5 yang mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 2 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 2.

Hal tersebut dapat dilihat dari S5 yang mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 3 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 3.

Hal tersebut dapat dilihat dari S5 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal


90

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 4 menunjukkan bahwa S5

mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 4. Hal

tersebut dapat dilihat dari S5 yang mampu menyebutkan kesimpulan yang

terdapat dalam soal

4.11 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S6 Motivasi Belajar Rendah

S6 Indikator Menggunakan Pola dan Hubungan untuk Menganalisa

Matematis

Gambar 4.81 Pekerjaan S6 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 1 motivasi belajar rendah

Gambar 4.82 Pekerjaan S6 terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 2 motivasi belajar rendah

Gambar 4.83 Pekerjaan S6 terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 3 motivasi belajar rendah

Gambar 4.84 Pekerjaan S6 terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan


untuk menganalisa matematis soal 4
91

Kutipan Wawancara S6 Terkait Indikator menggunakan pola dan hubungan

untuk menganalisa matematis soal 1, 2, 3 dan 4

Wawancara indikator 1 soal 1


P : Apa yang diketahui dalam soal 1?
S6 : Diketahui Volume Balok = 10 m3 , Panjang Balok = 2,5 m, dan Lebar
Balok=2m
P : Kalau yang ditanyakan di soal 1?
S6 : Tinggi Baloknya kak

Wawancara indikator 1 soal 2


P : Apa yang diketahui dalam soal 2?
S6 : Diketahui balok pertama(9×7×5) cm dan balok kedua (7×5×3) cm
P : Kalau yang ditanyakan di soal 2?
S6 : Perbandingan volume kedua baloknya kak

Wawancara indikator 1 soal 3


P : Apa yang diketahui dalam soal 3?
S6 : Nda tau kak
P : Kalau yang ditanyakan di soal 3?
S6 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 1 soal 4


P : Kenapa tidak menuliskan diketahui soal 4?
S6 : Nda tau kak
P : Kalau yang ditanyakan di soal 4 ?
S6 : nda tau juga kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 1 menunjukkan bahwa S6

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S6

yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 2 menunjukkan bahwa S6

mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis yang terdapat pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat
92

dilihat dari S6 yang mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 3 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S6

yang tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 1 soal 4 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menggunakan pola dan hubungan untuk

menganalisa matematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S6

yang sama sekali tidak mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal.

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Rendah

S6 Indikator Memperkirakan proses penyelesaian

Gambar 4.85 Pekerjaan S6 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 1 motivasi belajar rendah

Gambar 4.86 Pekerjaan S6 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 2 motivasi belajar tinggi

Gambar 4.87 Pekerjaan S6 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 3 motivasi belajar rendah
93

Gambar 4.88 Pekerjaan S6 Terkait Indikator memperkirakan proses penyelesaian


soal 4 motivasi belajar rendah

Kutipan wawancara indikator memperkirakan proses penyelesaian soal

1,2,3,4

Wawancara indikator 2 soal 1


P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 1?
S6 : saya menggunakan rumus volume kak karena disoal sudah
diletahui volume,panjang serta tingginya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S6 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 2 soal 2

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?


S6 : saya pake rumus ini kak karena disoal mencari perbandingan
volumenya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S6 : iya kak yakin

Wawancara indikator 2 soal 3

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?


S6 : saya agak lupa rumusnya kak yang saya ingat itu hanya 6× nya
P : yakin dengan jawaban anda ?
S6 : kurang yakin kak

Wawancara indikator 2 soal 3

P : proses penyelesaian apa digunakan untuk soal nomor 2?


S6 : saya nda tau juga itu rumusnya kak sudah lupa yang saya ingat itu
hanya luas alas ×tingginya kak
P : yakin dengan jawaban anda ?
S6 : diam(tidak menjawab)
94

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 1 menunjukkan bahwa S6

mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 2 menunjukkan bahwa S6

mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang mampu menyebutkan rumus apa

yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 3 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 2 soal 4 menunjukkan bahwa S1

tidak mampu memahami Indikator memperkirakan proses penyelesaian pada soal

nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang tidak mampu menyebutkan

rumus apa yang akan digunakan dalam pengerjaan soal

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S1 Motivasi Belajar Rendah

S6 menyusun argumen yang valid dengan menggunakan langkah sistematis

Gambar 4.89 Pekerjaan S6 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 1 motivasi belajar rendah
95

Gambar 4.90 Pekerjaan S6 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 2 motivasi belajar rendah

Gambar 4.91 Pekerjaan S6 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 3 motivasi belajar rendah

Gambar 4.92 Pekerjaan S6 Terkait Indikator menyusun argumen yang valid


dengan menggunakan langkah sistematis soal 4 motivasi belajar rendah
96

Kutipan wawancara indikator menyususn argument yang valid dengan

menggunakan kangkah sistematis soal (1,2,3,4)

Wawancara indikator 3 soal 1


P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 1
S6 : dari rumus volumenya kak kan disitu t nya belum diketahui
sehinngga cara mencari t nya adalah volume / p×l
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S6 : nda tau juga kak

Wawancara indikator 3 soal 2

P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 2


S6 : pertama dicari dulu volume kotak 1 dan 2 pakai rumus volume
setelah dapat baru dicari mi perbandingannya kak dengan cara dikurang
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S6 : agak yakin kak

Wawancara indikator 3 soal 3

P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 3


S6 : langsung hitung dulu volume kubusnya
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S6 : nda yakin sebenarnya kak

Wawancara indikator 3 soal 4

P : Bagaimana cara kamu menyelesaiakan soal nomor 4


S6 : gambar dulu limasnya kak setelah itu cari mi volumenya
P : yakin dengan jawaban seperti itu ?
S6 : yakin sekali kak

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 1 menunjukkan bahwa S6

mampu memahami Indikato menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 1. Hal tersebut dapat dilihat

dari S6 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal
97

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 2 menunjukkan bahwa S6

mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 2. Hal tersebut dapat dilihat

dari S6 yang mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan dalam

pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 3 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 3. Hal tersebut dapat dilihat

dari S6 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 3 soal 4 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menyususn argumen yang valid dengan

menggunakan langkah sistematis pada soal nomor 4. Hal tersebut dapat dilihat

dari S6 yang tidak mampu menyebutkan cara penyelesaian yang akan digunakan

dalam pengerjaan soal

Analisis Kemampuan Penalaran Matematis S6 Motivasi Belajar Rendah

S6 Indikator Menarik Kesimpulan logis

Gambar 4.93 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1


motivasi belajar rendah

Gambar 4.94 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 2


motivasi belajar rendah

I
98

Gambar 4.95 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 3


motivasi belajar rendah

I
Gambar 4.96 Pekerjaan S6 Terkait Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 4
motivasi belajar rendah

Kutipan Wawancara Indikator Menarik Kesimpulan Logis soal 1,2,3,4

Wawancara indikator 4 soal 1


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 1
S6 : Saya nda tulis ka
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S6 : Baik kak

Wawancara indikator 4 soal 2


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 2
S6 : Saya lupa tulis ka
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan harus lebih diperhatikan
S6 : Siap kak

Wawancara indikator 4 soal 3


P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3
S6 : saya nda tulis lagi kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S6 : iyye kak
Wawancara indikator 4 soal 4
P : Apa kesimpulan jawaban dari soal nomor 3
S6 : saya nda tau kak
P : untuk selanjutnya penulisan kesimpulan untuk soal uraian harus lebih
diperhatikan
S6 : iya kak
99

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 1 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 1.

Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal.

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 2 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 2.

Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 3 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 3.

Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

Dari kutipan wawancara pada indikator 4 soal 4 menunjukkan bahwa S6

tidak mampu memahami Indikator menarik kesimpulan logis pada soal nomor 6.

Hal tersebut dapat dilihat dari S6 yang tidak mampu menyebutkan kesimpulan

yang terdapat dalam soal

4.12 Pembahasan

Dari hasil analisis jawaban dan wawancara dengan subjek

(S1,S2,S3,S4,S5,S6) diperoleh kemampuan berbeda-beda untuk masing-masing

tingkat motivasi belajar yaitu :

Subjek S1 dengan motivasi belajar tinggi pada indikator penalaran

matematis subjek mampu pada indikator 1 dan 2 namun pada indikator 3 dan 4
100

kurang mampu memahami untuk semua soal (1,2,3,4). Sehingga secara umum

subjek kurang mampu memahami semua indikator penalaran matematis.

Subjek S2 dengan motivasi belajar tinggi pada indikator penalaran

matematis subjek mampu pada indikator 1 namun pada indikator2, 3 dan 4

kurang mampu memahami untuk semua soal (1,2,3,4). Sehingga secara umum

subjek kurang mampu memahami semua indikator penalaran matematis.

Subjek S3 dengan motivasi belajar sedang pada indikator penalaran

matematis subjek mampu pada indikator 1 namun pada indikator2, 3 dan 4

kurang mampu memahami untuk semua soal (1,2,3,4). Sehingga secara umum

subjek kurang mampu memahami semua indikator penalaran matematis.

Subjek S4 dengan motivasi belajar sedang pada indikator penalaran

matematis subjek mampu pada indikator 1 dan 2 namun pada indikator 3 dan 4

kurang mampu memahami untuk semua soal (1,2,3,4). Sehingga secara umum

subjek kurang mampu memahami semua indikator penalaran matematis.

Subjek S5 dengan motivasi belajar rendah pada indikator penalaran

matematis subjek mampu pada indikator 1 dan namun pada indikator 2, 3 dan 4

kurang mampu memahami, untuk semua soal (1,2,3,4). Sehingga secara umum

subjek kurang mampu memahami semua indikator penalaran matematis.

Subjek S6 dengan motivasi belajar rendah pada indikator penalaran

matematis subjek mampu pada indikator 1 dan 2 namun pada indikator 3 dan 4

kurang mampu memahami, untuk semua soal (1,2,3,4). Sehingga secara umum

subjek kurang mampu memahami semua indikator penalaran matematis.


101

Berdasarkan hasil penelitian Wulandari (2020:152) bahwa semakin tinggi

motivasi belajar siswa, maka siswa memiliki kemampuan penalaran matematis

yang baik, sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa maka siswa akan

memiliki kemampuan penalaran matematis yang rendah.


102
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa di SMPN Satap 1 lambandia berada pada kategori

rendah sebesar 40% (8 orang dari 20 siswa).

2. Kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMPN Satap 1

Lambandia berada pada kategori rendah dengan rata-rata 41,09 dan

persentase sebesar 50% sebanyak (10 orang dari 20 siswa).

3. Siswa kelas VIII SMPN Satap 1 Lambandia yang memiliki motivasi belajar

yang tinggi memiliki kemampuan penalaran yang berada pada kategori

sedang, siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah memiliki

kemampuan penalaran yang berada pada kategori rendah

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan kepada beberapa pihak yang

terlibat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, agar berupaya meningkatkan motivasi belajar sehingga dirinya

akan memiliki kemampuan penalaran yang lebih baik

2. Bagi guru, agar berusaha memberikan pelajaran yang baik serta mampu

meningkatkan motivasi belajr yang dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan

soal matematika.

102
103

3. Bagi sekolah, agar mendukung inovasi guru dalam upaya meningkatkan

pemahaman siswa khususnya kemampuan penalaran matematis

4. Bagi peneliti, agar berupaya mengangkat penelitian yang mampu

meningkatkan motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa maupun kemampuan

penalaran matematis
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, S., & Mujiyati ,M. 2017. Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa di
Indonesia. Ejournal Konselor, (Online), Vol. 6, No. 4,150. (
https://doi.org/10.24036/02017648171-0-00 ,diakses 11 Mei 2021).
Agsya, Feni Maisyaroh, Maimunah, dan Yenita Roza. 2019. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Motivasi Belajar Peserta Didik Mts.
Journal of Research in Mathematics Learning and Education. Vol. 4.
No.2. Hal 31-44

Aprilianti,Yuni & sylviana Luvy. 2019. Analisis Kemampuan Penalaran


Matematisk Peserta didik SMP Pada materi Segiempat dan Segitiga.
Journal On Education. Vol. 1. No. 2. Hal 524-532

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta
Bagiyono.2017. Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian
Pelatihan Radiografi Tingkat 1. Jurnal Widyanuklida, 16 (1),
(http://jurnal.batan.go.id/index.php/widyanuklida/article/view/4068/3532,
diakses pada tanggal 14 Mei 2021)
Carnita, D. R. A. 2019. Analisis Motivasi Belajar Matematika Mahasiswa
Pendidikan Matematika di Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi SI
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Wijaya, N.C . 2016. Hubungan Antara Kemampuan Penalaran Matematis Dan
Disposisi Matematis Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Materi
Kubus Dan Balok Dikelas Viii G Smp Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2015/2016. Skripsi SI Pendidikan. Universitas Sanata Darma
Yogyakarta
Davidson, R. N., Lynn, W.,Savage, P.,& Wansbrough-jones, M. H. 2019.
Implementasi Brain-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan
Koneksi dan Kemampuan Berfikir Kritis serta Motivasi Belajar Siswa
SMP. Junal Pendidikan Unsika, (Online), Vol. 43., No. 8,627-
630.(https://doi.org/10.1336/thx.43.8.867, diakses 11 Mei 2021 )
Emda, A. 2018. Kedudukan Motivasi belajar Siswa dalam Pembelajaran.
Lantanida journal, (Online), vol. 5., No. 2, 172-
182.(https://doi.org/10.22373/ij.v5i2.2838 diakses 4 Mei 2021).

Fatimah, L., U., & Alfath, K.2019. Analisis Kesukaran Soal, Daya Pembeda, dan
Fungsi Distraktor. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, 8(2), 37-
64(https://doi.org/10.36668/jal.v8i2.115)

104
105

Fazat, M., & Woro, A. 2018. Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
dengan Model Self-Regulated Learning menggunakan Asesmen Kinerja
ditinjau dari Metakognisi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP
Kusuma Negara II, (Online), PMAT 001, (
lamanda_ayuningrum@stkipkusumanegara.ac.id, diakses 10 Mei 2021 ).
Hanifa, N., Julia, J. 2014. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar
Memmbedah Anatomi Kurikulum 2013 Untuk Membangun Masa Depan
Pendidikan yang Lebih Baik. Sumedang: UPI Sumedang Press
Heriyati, H. 2017. Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Matematika. Jurnal lmiah Pendidikan MIPA, (Online),7(1), 22-32.
https://doi.org/10.30998/formatif.v7i1.1383 , Diakses 12 Mei 2021).
James, O., Jilke, S. R.,& Van Ryzin, G.G. 2017. Experiments research. Jurnal
Chalanges and Contributiond, 1-530.
https://doi.org/10.1017/9781316676912 ,diakses 11 Mei 2021).
Kemendikbud. 2014. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 58,Tahun
2014, tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Madrasah Tsanawiyah (MTS).

Konita, Mita, Mohammad Asikin & Tri Sri Noor Asih. 2019. Kemampuan
Penalaran Matematis melalui Model Pembelajaran Connecting,
Organizing, Reflecting, Extending (CORE).Prisma, Prosiding Seminar
Nasional Matematika, 2,611-615. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional
Matematika, (Online), Vol . 2 (2019):611-615, ISSN 2613-9189
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ , diakses 10 Mei 2021 ).

Kusumawardani, Dyah Retno Wardono, & Kartono. 2018. Pentingnya Penalaran


Matematika Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika.
PRISMA , Prosiding Seminar Nasional Matematika, (Online), Vol.2
(2019):611-615, ISSN 2613-9189
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ , diakses 5 Mei 2021)

Lestari Eka, Kurnia dan Mohammad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian


Pendidikan Matematika. Bandung:PT Refika Aditama. Prisma,Prosiding
Seminar Nasional Matematika, (Online), PRISMA 2(2019):611-615),
ISSN 2613-9189, (https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/,
diakses 10 Mei 2021).
Lestari, K., E., Yudhanegara, M., R.2015. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung:PT. Rafika Aditama
Lomu, L., & Widodo, S. A. 2018. Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Prosiding Seminar Nasional
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Etnomatnesia, (Online), 0(0),
106

745-751. Retrieved from


(http://www.jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etnomatnesia/article/view/241
2 , Diakses 11 Mei 2021).
Napitupulu, Elvis, dkk. 2016. Cultivating Upper Secaondary
Students’Mathematical Reasoning Ability and Attitude Toeards
Mathematics Throught Problem-Based Learning. Journal on mathematics
Education. ISSN 2087-8885. Vol7(2)61-71. Prosiding Seminar Nasional
Matematika, (Online), Vol . 2 (2019):611-615, ISSN 2613-9189
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ , diakses 11 Mei 2021 ).
Permendikbud. 2018. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 37
Tahun 2018, tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar jenjang SD,
SMP, SMA.

Ricardo, R.,& Meilani, R.I. 2017. Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan.
170611100019@student.trunojoyo.ac.id, diakses 11 Mei 2021).

Rijali, Ahmad. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, (Online), Vol.
17, No. 33 (http://jurnal.uin-antasari.ac.id , diakses 11 Mei 2021)
Salmina, Mik, dkk. 2018. Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Berdasarkan
Gender pada Materi Geometri. Prisma,Prosiding Seminar Nasional
Matematika, (Online), PRISMA 2(2019):611-615), ISSN 2613-9189,
(https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/, diakses 7 Mei 2021).

Saputra, W S. 2018. Pengaruh Motivasi Belajar Ditinjau dari Jenis Kelamin


Terhadap Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Kelas IX SMP
Negeri 2 Latambaga. Kolaka: Skripsi Tidak Diterbitkan Universitas
Sembilanbelas November Kolaka.
Setyaningsih, S., Setiani, F.,& Jayadi. 2019. Pengaruh Perhatian Orang Tua
Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada SMA Negeri 2 Sampit . Jurnal
Paedagogie STKIP Muhammadiyah Sampit, VII(1), 47-54.(https://e-
jurnal.stkipmsampit.ac.id/index.php/ diakses 11 Mei 2021).
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&B. Bandung:Alfabeta
Sumartini, T. S. 2015. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Mosharafa:Jurnal Pendidikan
Matematika. 4(1)1-10. Jember : Program Studi pendidikan Matematika
MIPA FKIP Universitas Jember.

Sumartini, T.S. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui


Pembelajaran Berbasis Masalah.Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 5,
107

No. 1 April 2015. Prosiding Seminar Nasional Matematika, (Online), Vol


. 2 (2019):611-615, ISSN 2613-9189
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ , diakses 11 Mei 2021 ).
Wulandari, Intan. 2020. Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Berdasarkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Materi Pola Bilangan Kelas VIII
Smp Negeri 1 Dau. Skripsi SI Pendidikan. Malang: FKIP Prodi Pendidikan
Matematika

Yunas, Tsabit Bisma, M. A. R. 2018. Kemampuan Mengajar guru Dan Motivasi


Belajar Fisika Pada Siswa Di Yogyakarta,(Online), Jurnal Psikologi, 1(2).
( 1706111019@student.trunorojo.ac.id, diakses 10 Mei 2021).
108

LAMPIRAN
109

Lampiran 1

Kisi- kisi dan Indikator Angket Motivasi Belajar

No Variabel Indikator No Item


1 Motivasi Belajar Percaya diri dalam menggunakan 2,5,12,14,25,
matematika 27,29,30
Fleksibel dalam melakukan kerja 1,3,18,22
matematika
Kerelaan meninggalkan 4,7,15,23,26,
kewajiban atau tugas lain 28
Ketekunan dalam mengerjakan 6,11,19,24
matematika
Dapat mempertahankan pendapat 8,10,17,20
Gigih dan ulet dalam mengerjakan 9,13,16,21
tugas-tugas matematika
Jumlah 30
110

Lampiran 2

Angket Motivasi Belajar Matematika

Nama :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian :

1. Tulis identitasmu pada tempat yang sudah disediakan

2. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat

3. Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada kolom

yang telah disediakan sesuai dengan jawabanmu

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya merasa rugi ketika ada materi
matematika yang terlewati
2. Saya senang belajar matematika
3. Saya merasa waktu untuk belajar
matematika dikelas terlalu banyak
4. Saya belajar matematika karna
kurikulum disekolah mewajibkan
5. Saya tidak memahami materi matematika
6. Saya mencatat penjelasan matematika
yang disampaikan guru
7. Saya lebih mengutamakan pelajaran
matematika daripada pelajaran lain
8. Saya berusaha keras mencari solusi
masalah matematika yang sulit
9. Saya menolak ketika diskusi masalah
matematika diperpanjang
10. Belajar matematika mandiri membuat
111

saya memahami matematika lebih baik


11. Saya senang berpartisipasi dalam diskusi
matematika dikelas
12. Saya mengetahui tujuan belajar
matematika
Saya bertahan menyelesaikan soal
13. matematika yang tuntas
14. Saya mengerti keguanaan belajar
matematika
15. Saya menghindari belajar matematika
karena banyak pekerjaan rumah
16. Saya berhenti bertanya meski belum
mengerti matematika
17. Saya menolak pendapat teman ketika
sedang berdiskusi
18. Saya tidak senang ketika guru
menerangkan matematika tergesa-gesa
19. Saya kurang memperhatikan ketika
teman bertanya matematika
20. Saya marah ketika dalam diskusi
matematika teman menentang pendapat
saya
21. Saya berusaha menyelesaikan
menemukan solusi yang benar sebelum
saya bertanya kepada orang lain
22. Saya datang terlambat pada
pembelajaran matematika
23. Saya bosan belajar matematika
24. Saya merasa gelisah ketika belajar
matematika
25. Saya berani bertanya ketika ada materi
yang kurang jelas
26. Saya senang belajar matematika
27. Saya tidak berani bertanya ketika ada
materi yang kurang jelas
28. Saya suka belajar matematika karena
banyak pekerjaan rumah
29. Saya tidak senang belajar matematika
30. Saya tidak tahu tujuan belajar
matematika
112

Lampiran 3

Hasil Skor Angket Sebelum Uji Coba


No Soal
NO NM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Y
1 AI 5 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 107
2 NS 5 4 2 2 1 5 5 4 2 5 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 5 4 4 2 3 3 3 101
3 GP 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 114
4 Gm 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 101
5 MS 5 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 106
6 NR 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 104
7 KA 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 1 4 4 5 2 4 5 4 1 4 4 110
8 LS 5 5 3 1 3 3 3 5 3 3 5 5 5 5 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 5 5 3 3 3 3 107
9 PP 5 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 96
10 S 5 3 2 1 3 3 3 5 2 3 4 4 4 4 3 5 4 4 2 2 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 100
11 R 4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 2 91
12 AL 5 5 3 3 3 3 3 4 3 5 5 4 5 5 5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 129
13 D 3 4 1 5 2 3 3 4 3 4 4 4 4 1 5 2 2 4 3 2 2 1 1 2 3 2 3 4 3 3 87
14 KG 5 4 3 2 3 3 3 4 2 2 5 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 5 3 3 5 3 3 3 3 3 101
15 PA 5 4 2 1 2 1 2 4 3 3 3 5 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 1 1 3 1 3 3 3 78
16 KD 5 4 3 3 3 3 3 4 2 4 5 5 3 5 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 111
17 NR 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 4 3 4 5 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 3 3 5 107
18 KP 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 5 5 3 5 4 5 3 3 3 99
19 A 1 5 2 1 2 3 4 3 3 5 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 1 3 3 3 96
20 KC 5 4 3 2 5 3 3 5 3 4 5 4 3 4 3 3 3 3 5 5 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 119
21 F 4 5 5 1 2 3 3 4 2 5 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 5 3 3 3 4 5 3 3 3 1 100
22 D 4 3 3 2 3 5 4 2 3 5 5 5 3 3 1 1 3 5 5 1 3 2 2 1 3 5 2 3 5 3 95
113

Lampiran 4

Analisis Validitas Angket Motivasi Belajar

NAMA X1 Y XY X^2 Y^2


Aidil Ikhsan 5 107 535 25 11449
Nur Saida A 5 101 505 25 10201
Gusti Putu 5 114 570 25 12996
gusti md S 4 101 404 16 10201
mila savira 5 106 530 25 11236
Novi Rahma 4 104 416 16 10816
Kadek anggun 4 110 440 16 12100
luh sapri 5 107 535 25 11449
Putu Arya 5 96 480 25 9216
Sakryani 5 100 500 25 10000
Revina 4 91 364 16 8281
Ana Listiani 5 129 645 25 16641
Dede 3 87 261 9 7569
Kadek Gita 5 101 505 25 10201
Putu Aliya 5 78 390 25 6084
Komang Dewi 5 111 555 25 12321
Nyoman Rianita 5 107 535 25 11449
Komang Putra 4 99 396 16 9801
Afdal 1 96 96 1 9216
Km Candra 5 119 595 25 14161
fadriyansyah 4 100 400 16 10000
Diki 4 95 380 16 9025
Jumlah 97 2259 10037 447 234413
114

Uji validitas pernyataan nomor 1 menggunakan Pearson Product Moment

 n   n  n 
n  X ji Yi     X ji   Yi 
rXY   i 1   i 1  i 1 

  n   n  
2

  n 2  n  
2

n  X ji     X ji  n  Yi     Yi  
2


  i 1   i 1  
  i 1   i 1   
22 (10037 )  97 ( 2259 )
rXY 
22 (447 )  (97) 22 (234413 )  (2259 ) 
2 2

220814  219123
rXY 
9834  94095157086  5103081
1691
rXY 
(425) (54005 )
1691
rXY 
22952125
1691
rXY 
5 2  918085
1691
rXY 
5 918085
rXY  0,352965  0,353

Pada taraf signifikan 0,05, dengan n = 22, diperoleh rxy < rtabel maka dapat
disimpulkan bahwa butir pernyataan pada soal nomor 1 dikatakan tidak valid.
Kemudian butir pernyataan selanjutnya dihitung dengan cara yang sama:

Nomor Butir rhitung rtabel Kriteria Keterangan


Pernyataan
1 0,353 rhitung < rtabel Tidak Valid
2 0,335 rhitung < rtabel Tidak Valid
3 0,357 rhitung < rtabel Tidak Valid
4 0,123 rhitung < rtabel Tidak Valid
5 0,564 rhitung < rtabel Valid
6 0,174 rhitung < rtabel Tidak Valid
7 0,105 rhitung < rtabel Tidak Valid
8 0,295 rhitung < rtabel Tidak Valid
9 0,178 rhitung < rtabel Tidak Valid
10 0,269 rhitung < rtabel Tidak Valid
11 0,623 rhitung < rtabel Valid
12 0,072 rhitung < rtabel Tidak Valid
115

13 0,433 rhitung < rtabel Valid


14 0,597 rhitung < rtabel Valid
15 0,316 0,432 rhitung < rtabel Tidak Valid
16 0,198 rhitung < rtabel Tidak Valid
17 0,614 rhitung < rtabel Valid
18 0,133 rhitung < rtabel Tidak Valid
19 0,524 rhitung < rtabel Valid
20 0,458 rhitung < rtabel Valid
21 0,451 rhitung < rtabel Valid
22 0,611 rhitung < rtabel Valid
23 0,633 rhitung < rtabel Valid
24 0,771 rhitung < rtabel Valid
25 0,569 rhitung < rtabel Valid
26 0,499 rhitung < rtabel Valid
27 0,587 rhitung < rtabel Valid
28 0,067 rhitung < rtabel Tidak Valid
29 0,615 rhitung < rtabel Valid
30 0,585 rhitung < rtabel Valid
116

Lampiran 5

Analisis Reliabilitas Angket motivasi belajar

N No Soal
O NAMA 5 11 13 14 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 Y
1 Aidil Ikhsan 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 60
2 Nur Saida 1 4 4 4 3 2 2 4 3 3 5 4 4 2 3 3 51
3 Gusti Putu 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 5 4 62
4 gusti md serina 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 54
5 mila savira 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 57
6 Novi rahma dani 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 54
7 Kadek anggun 3 4 4 5 4 3 1 4 4 5 2 4 5 4 4 4 60
8 luh sapri 3 5 5 5 3 2 3 4 3 3 3 5 5 3 3 3 58
9 P Arya Permana 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 2 51
10 Sakryani 3 4 4 4 4 2 2 5 4 3 3 4 3 3 3 3 54
11 Revina 2 3 2 4 4 2 3 3 4 4 2 4 3 2 3 2 47
12 Ana Listiani 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 77
13 Dede 2 4 4 1 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3 3 3 38
14 Kadek Gita 3 5 4 3 4 2 4 2 5 3 3 5 3 3 3 3 55
15 Putu Aliya 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 1 3 1 3 3 38
16 Komang Dewi 3 5 3 5 3 4 4 3 5 4 4 3 4 3 5 4 62
17 Nyoman Rianita 3 5 3 4 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 3 5 58
18 Komang Putra 3 4 3 3 3 2 3 3 5 5 3 5 4 5 3 3 57
19 Afdal 2 4 3 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 1 3 3 54
20 Km Candra 5 5 3 4 3 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 70
21 fadriyansyah 2 4 3 4 3 2 3 5 3 3 3 4 5 3 3 1 51
117

22 Diki 3 5 3 3 3 5 1 3 2 2 1 3 5 2 5 3 49
0,63 0,37 0,53 0,90 0,47 1,09 1,13 0,89 1,18 1,02 1,42 0,90 0,75 0,98 0,83 0,85
Varians 2 4 9 3 0 3 4 4 0 2 0 3 3 1 3 1
Jumlah Var 13,98051948
K 16
k-1 15
k/k-1 1,066666667
Varians Total 76,70346

Koefisien Reliabilitas Angket

 k
2 
  si 
 k  i 1 , k 1
r11   1 
 k  1 st 
2
 
 
 16  13,98051948 
r11   1  
 16  1  76,70346 
 16 
r11   1  0,182267 
 15 
r11  1.06667 0.817733 
r11  0,87225  0,872

Diperoleh nilai r11 = 0,872. Nilai tersebut berada pada kategori reliabilitas sangat tinggi
118

Lampiran 6

Kisi-Kisi Angket Motivasi belajar Setelah Uji Coba

No Variabel Indikator No Item


1 Motivasi Belajar Percaya diri dalam mengguna kan 5,14,25,27,29
matematika ,30
Fleksibel dalam melakukan kerja 22
matematika
Kerelaan meninggalkan 23,26
kewajiban atau tugas lain
Ketekunan dalam mengerjakan 11,19,24
matematika
Dapat mempertahankan pendapat 20,17
Gigih dan ulet dalam mengerjakan 13,21
tugas-tugas matematika
Jumlah 16
119

Lampiran 7

Lampiran Angket Setelah Uji Coba

Petunjuk Pengisian :
4. Tulis identitasmu pada tempat yang sudah disediakan
5. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat
6. Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada kolom
yang telah disediakan sesuai dengan jawabanmu
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya tidak memahami materi matematika
2. Saya senang berpartisipasi dalam diskusi
matematika dikelas
3. Saya bertahan menyelesaikan soal
matematika yang tuntas
4. Saya mengerti keguanaan belajar
matematika
5. Saya menolak pendapat teman ketika
sedang berdiskusi
6. Saya kurang memperhatikan ketika
teman bertanya matematika
7. Saya marah ketika dalam diskusi
matematika teman menentang pendapat
saya
8. Saya berusaha menyelesaikan
menemukan solusi yang benar sebelum
saya bertanya kepada orang lain
9. Saya datang terlambat pada
pembelajaran matematika
10. Saya bosan belajar matematika
11. Saya merasa gelisah ketika belajar
matematika
12. Saya berani bertanya ketika ada materi
yang kurang jelas
13. Saya senang belajar matematika
14. Saya tidak berani bertanya ketika ada
materi yang kurang jelas
15. Saya tidak senang belajar matematika
16. Saya tidak tahu tujuan belajar
matematika
120

Lampiran 8

Hasil Skor Angket Setelah Uji Coba

No Soal
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total

1 Adil Saputra 3 4 5 5 5 2 3 4 3 4 4 3 5 2 3 3 58
2 Aprisal 3 4 3 5 4 2 3 4 3 4 5 5 5 1 5 1 57
3 Anca 3 4 4 5 5 2 3 4 5 5 5 4 3 5 3 4 64
4 Sulaimen 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 1 2 5 5 1 4 65
5 Ipul Saputra 4 4 5 1 5 4 4 4 4 5 4 1 4 3 3 5 60
6 Muh Rezky 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 2 3 5 4 5 4 64
7 Riska 3 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 2 4 63
8 Sahrul 3 4 3 5 2 5 2 3 4 2 4 3 4 1 4 1 50
9 Farida 3 4 4 5 3 3 3 3 4 3 1 2 4 3 3 3 51
10 Risna Sulastri 3 2 5 4 4 3 3 4 5 5 4 2 4 5 4 2 59
11 Sunarti 3 4 4 4 3 1 3 3 4 3 3 3 5 3 3 3 52
12 Asradil 3 4 4 4 3 2 3 5 1 1 2 5 1 2 5 2 47
13 Iskar 4 5 4 5 4 4 1 1 4 5 3 5 3 4 5 4 61
14 Dian faradilla 2 3 3 3 3 4 3 5 1 1 1 5 5 4 5 2 50
15 salwa widianingsih 2 5 4 5 4 4 1 1 4 1 3 4 5 3 5 4 55
121

16 Muh Haikal faiz 4 3 3 4 2 4 3 2 1 2 2 3 5 3 3 3 47


17 Rika grisia 2 5 2 2 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 1 3 49
18 Ita 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 51
19 Riswal 5 4 5 4 1 5 4 3 3 2 3 1 5 3 2 4 54
20 saparuddin 3 4 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 63
122

Lampiran 9

Lampiran kisi-kisi Tes Kemampuan penalaran matematis

Indikator Kemampuan Bentuk


Materi Nomor Soal
Pemecahan Masalah Matematis Soal
Memperkirakan proses
Uraian 1,2,3,4,5,6
penyelesaian
Menggunakan pola dan hubungan
Bangun Uraian 1,2,3,4,5,6
untuk menganalisa matematis
Ruang Sisi
Menyusun argument yang valid
Datar
dengan menggunakan langkah Uraian 1,2,3,4,5,6
yang sistematis
Menarik kesimpulan yang logis Uraian 1,2,3,4,5,6

Lampiran 10
123

Lampiran Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis Sebelum Uji Coba

Nama :

Kelas :

Petunjuk :
a. Tulislah lengkap dan kelas
b. Jawablah soal berikut dengan tepat
Soal
1. Sebuah prisma memiliki alas yang berbentuk segitiga dengan tinggi 10 cm
dan panjang sisi alasnya 12 cm. Hitunglah volume prisma tersebut jika
diketahui tinggi prisma tersebut adalah 60 cm ?

2. Nadia ingin menyusun kubus satuan


sesuai dengan pola disamping
Berapakah jumlah kubus yang diperlukan untuk menyusun sampai pola
ke-5?
3. Pak maman membeli sebuah balok es dengan volume 10 m 3 . Jika
diketahui panjang balok es tersebut adalah 2,5 m dan lebarnya 2 m, berapa
tinggi balok es tersebut?
4. Riki mempunyai kotak mainan yang berbentuk balok dan diletakkan
secara bersusun. Jika kotak mainan pertama memiliki
ukuran (9×7×5) cm, dan kotak yang kedua memiliki
ukuran (7×5×3) cm. Hitunglah berapa perbandingan
volume kedua kotak mainan tersebut ?
5. Aisyah membuat kotak kaca berbentuk kubus dengan panjang rusuk 75
cm. menurut pendapatmu berapakah total biaya yang dibutuhkan untuk
membuat kotak kaca? Jika diketahui harga 1 cm 2 kaca yang digunakan
sebesar Rp 50.00?
6. Gambar dan tentukalah volume limas yang alasnya segitiga sama kaki
dengan luas alas 10 cm dan tinggi 16 cm ?
Lampiran 11
124

Lampiran Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis


Sebelum Uji Coba
SOAL JAWABAN SKOR
MAKSIMAL

1.Sebuah prisma 
Menggunakan pola dan
hubungan untuk menganalisa
memiliki alas yang 4
matematis
berbentuk segitiga Diketahui :
dengan tinggi 10 cm Tinggi segitiga = 10 cm
dan panjang sisi
Alas segitiga = 12 cm
alasnya 12 cm.
Tinggi prisma = 60 cm
Hitunglah volume
Ditanyakan Volume prisma
prisma tersebut jika
 Memperkirakan proses
diketahui tinggi penyelesaian 4
prisma tersebut Dapat diselesaikan dengan
menggunakan rumus
adalah 60 cm ?

V.Prisma= L alas×t Prisma


at
L.alas =
2
= Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah
sistematis
at
L.alas = 4
2
1210
=
2
=60
V.Prisma= L alas×t Prisma 4
=60×60=3600 cm 3
 Menarik kesimpulan logis
Jadi volume prisma tersebut adalah
3600 cm 3 .

 Menggunakan pola dan hubungan 4


2. . untuk menganalisa matematis
Dik : panjang rusuk1=1 kubus
satuan
125

Nadia ingin Panjang kubus 2= 2 kubus satuan


menyusun kubus Panjang kubus 3=3kubus satuan
satuan sesuai Dit:
dengan pola diatas. Berapa jumlah kubus yang
Berapakah jumlah diperlukan untuk menyusun sampai
kubus yang pola ke-5
diperlukan untuk  Memperkirakan proses
penyelesaian
menyusun sampai
untuk menyelesaikannya maka harus
pola ke-5? menentukan volume tiap pola kubus
yang terbentuk mulai dari kubus 1
sampai 5.
Panjang rusuk1=1 satuan kubus
Panjang rusuk 2=2 satuan kubus
Panjng rusuk 3=3 satuan skubus
Panjang rusuk 4=4 satuan kubus
Panjang rusuk 5=5 satuan kubus 4
 Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah
sistematis
Selanjutnya mencari volume kubus
V.Kubus=s×s×s 4
V.Kubus 1= 1×1×1= 1 kubus satuan
V.Kubus 2= 2×2×2=8 satuan kubus
V.Kubus 3= 3×3×3=27 satuan kubus
V.Kubus 4= 4×4×4=64 satuan kubus
V.Kubus 5= 5×5×5= 125 satuan
kubus
 Menarik Kesimpulan Logis
Jadi total kubus satuan yang
dibutuhkan untuk menyusun sampai
kubus ke 5 adalah
1+8+27+64+125=225 kubus satuan
3.Pak maman  Menggunakan pola dan hubungan
membeli sebuah untuk menganalisa matematis
4
balok es dengan
3
Dik: Volume balok=10 m 3
volume 10 m . Jika Panjang balok es =2,5 m
diketahui panjang Lebar balok= 2 m
balok es tersebut  Memperkirakan proses
adalah 2,5 m dan penyelesaian 4
lebarnya 2 m, Penye:
Menggunakan rumus
berapa tinggi balok
V  pl t
es tersebut?
 Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah
126

sistematis 4
V  pl t
10=(2,5)×(2)×t
10=5×t
10
T= =2 m
5 4
 Menarik kesimpulan yang logis
Jadi tinggi balok tersebut adalah 2
m

4.Riki mempunyai  Menggunakan pola dan


hubungan untuk menganalisa
kotak mainan yang 4
matematis
berbentuk balok Diketahui :
dan diletakkan Kotak mainan per-1=(9×7×5) cm
secara bersusun.
Kotak mainan ke-2=(7×5×3) cm
4
Jika kotak mainan
Ditanyakan perbandingan volume
pertama memiliki kotak
ukuran (9×7×5) cm,  Memperkirakan proses 4
dan kotak yang penyelesaian
Dapat diselesaikan dengan
kedua menggunakan rumus
memiliki ukuran V=p×l×t
(7×5×3)  Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah
cm.Hitunglah sistematis
berapa Kotak 1
V=p×l×t
perbandingan = 9 cm×7 cm×5 cm
volume kedua =315 cm 3
Kotak 2 4
kotak mainan V=p×l×t
tersebut ? = 7 cm×5 cm×3 cm
=105 cm 3
Perbandingan kotak 1 dan 2
315 cm 3 - 105 cm 3 =210 cm 3
 Menarik kesimpulan logis
Jadi selisih kotak tersebut adalah
210 cm 3 .
5. Aisyah membuat  Menggunakan pola dan hubungan
kotak kaca untuk menganalisa matematis
berbentuk kubus Dik:
127

dengan panjang Kotak kaca berbentuk kubus dengan


rusuk 75 cm. panjang rusuk 75 cm
menurut Harga 1 cm 2 kaca yang digunakan
pendapatmu adalah Rp. 50.00 4
Dit :
berapakah total
Berapakah Total biaya yang
biaya yang dibutuhkan untuk membuat kotak
dibutuhkan untuk kaca?
membuat kotak  Memperkirakan proses
kaca? Jika diketahui penyelesaian
harga 1 cm 2 kaca Penyelesaian:
Langkah pertama yang dilakukan
yang digunakan
adalah menentukan luas kaca yang
sebesar Rp 50.00 dibutuhkan untuk membuat kotak
kaca 4
Luas kaca adalah menggunakan luas
permukaan kubus=6×s×s
=6×75×75
=33.750 cm 2
 Menyusun argument yang valid 4
dengan menggunakan langkah
sistematis
luas kaca= 33.750 cm 2
Selanjutnya biaya untuk kotak kaca
Total biaya =luas kaca ×harga kaca
per cm 2
= 33.750×50 4
= 1.687.500
 Menarik Kesimpulan Logis
MakaTotal biaya yang dibutuhkan
untuk membuat kotak kaca adalah
Rp 1.687.500

6.Gambar dan  Menggunakan pola dan hubungan


tentukalah volume untuk menganalisa matematis
4
limas yang alasnya Dik: Tinggi=16 cm
segitiga sama kaki Luas alas=10 cm
dengan luas alas 10  Memperkirakan proses
cm dan tinggi 16 cm penyelesaian
? menggunakan rumus 4
1
VolumeLimas   Luas alas  Tinggi
3
 Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah
sistematis
128

1
VolumeLimas   Luas alas  Tinggi
3
1
= 10 16
3
1
 160
3
= 53,33 cm 3
 Menarik kesimpulan yang logis
Jadi volume limas tersebut adalah
53,33 cm 3

Jumlah skor Benar


Nilai   100
Jumlah skor maksimal

Lampiran 12

Hasil Skor Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis


Nama No Soal
No 1 2 3 4 5 6 Y
129

1 Luh Sapri W 3 4 8 10 10 9 44
2 Sakryani 3 2 10 6 10 8 39
3 Putu Ariya K 2 4 10 8 6 9 39
4 Dede 4 3 10 10 2 10 39
5 Iman Nur Fajar 2 2 10 9 8 3 34
6 Revina 2 3 4 9 5 10 33
7 Kadek Sri 3 2 4 9 6 7 31
8 Niluh Mila Savira 1 0 10 1 5 10 27
9 Gusti Made S 4 1 6 2 8 9 30
10 Kadek Anggun R 2 3 5 10 2 8 30
11 Gusti Putu S 2 4 8 2 8 5 29
12 Diki 3 4 3 5 3 6 24
13 Komang Candra 2 2 2 5 4 5 20
14 Putu Arya 2 1 1 3 4 6 17
15 Aidil Ikhsan 4 3 2 3 3 6 21
16 Kadek Gita 4 2 2 5 3 4 20
17 Putu Aliya 2 3 1 4 2 4 16
18 Nur Saidah 3 2 1 1 4 4 15
19 Ana Listiani 2 2 1 4 3 2 14
20 Komang Dewi Tri 2 2 1 5 3 1 14
21 Nyoman Rianita 2 2 2 2 3 2 13
22 Fadritansyah 5 2 1 2 3 4 17

Lampiran 13

Analisis Validitas Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis

Uji Validitas Soal Nomor 1 Menggunakan Pearson Product Moment


130

Nama X1 Y XY X^2 Y^2


Luh Sapri Wardani 3 44 132 9 1936
Sakryani 3 39 117 9 1521
Putu Ariya Kusuma 2 39 78 4 1521
Dede 4 39 156 16 1521
Iman Nur Fajar 2 34 68 4 1156
Revina 2 33 66 4 1089
Kadek Sri 3 31 93 9 961
Niluh Mila Savira 1 27 27 1 729
Gusti Made Serlina 4 30 120 16 900
Kadek Anggun R 2 30 60 4 900
Gusti Putu Sakriyani 2 29 58 4 841
Diki 3 24 72 9 576
Komang Candra 2 20 40 4 400
Putu Arya 2 17 34 4 289
Aidil Ikhsan 4 21 84 16 441
Kadek Gita 4 20 80 16 400
Putu Aliya 2 16 32 4 256
Nur Saidah 3 15 45 9 225
Ana Listiani 2 14 28 4 196
Komang Dewi Tri 2 14 28 4 196
Nyoman Rianita 2 13 26 4 169
Fadritansyah 5 17 85 25 289
Jumlah 59 566 1529 179 16512

 n   n  n 
n  X ji Yi     X ji   Yi 
 i 1   i 1  i 1 
rXY 
  n 2  n    n 2   n  
2 2

n  X ji     X ji  n  Yi     Yi  
  i 1   i 1    i 1   i 1  
131

221529   59 566 


rXY 
22179   59 2216512   566  
2 2

33638  33394
rXY 
3938  3481363264  320356 
244
rXY   19608956
(457 )( 42908 )
244
rXY   0,0551014  0,055
4428,2

Pada taraf signifikan 0,05 dengan n= 22 diperoleh, maka dapat di simpulkan

bahwa butir soal nomor 1 dikatakan tidak valid. Kemudian butir soal selanjutnya

dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh:

Koefisien
Nomor Soal r Tabel Kriteria
Korelasi
1 0,055 Tidak Valid
2 0,368 Tidak Valid
3 0,866 Valid
0,432
4 0,693 Valid
5 0,660 Valid
6 0,767 Valid
132

Lampiran 14

Analisis Reliabilitas Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis


NAMA X3 X4 X5 X6 Y
Luh Sapri 8 10 10 9 37
Sakryani 10 6 10 8 34
Putu Ariya 10 8 6 9 33
Dede 10 10 2 10 32
Iman Nur Fajar 10 9 8 3 30
Revina 4 9 5 10 28
Kadek Sri 4 9 6 7 26
Niluh Mila 10 1 5 10 26
Gusti Made 6 2 8 9 25
Kadek Anggun 5 10 2 8 25
Gusti Putu 8 2 8 5 23
Diki 3 5 3 6 17
Komang Candra 2 5 4 5 16
Putu Arya 1 3 4 6 14
Aidil Ikhsan 2 3 3 6 14
Kadek Gita 2 5 3 4 14
Putu Aliya 1 4 2 4 11
Nur Saidah 1 1 4 4 10
Ana Listiani 1 4 3 2 10
Komang Dewi 1 5 3 1 10
Nyoman Rianita 2 2 3 2 9
Fadritansyah 1 2 3 4 10
Varians 13,29004 9,993506 6,469697 8 86,6233
Jumlah 37,75324675
K 4
k-1 3
k/k-1 1,333333333
Var Total 86,62337662
 k
2 

 k 
  si 
r11   1  i 1 2  , k  1
 k  1  st
 
 
 4  37,7532467 5   4  4
r11   1     1  0,435832     0,564168 
 4  1  86,6233766 2   3  3
 1,333333  0,564168
 0,75222
nilai r11= 0,75222. Nilai tersebut termasuk kategori reliabilitas tinggi.
133

Lampiran 15

Analisis Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda

No Subyek X3 X4 X5 X6
1 8 10 10 9
2 10 6 10 8
3 10 8 6 9
4 10 10 2 10
5 10 9 8 3
6 4 9 5 10
7 4 9 6 7
8 10 1 5 10
9 6 2 8 9
10 5 10 2 8
11 8 2 8 5
12 3 5 3 6
13 2 5 4 5
14 1 3 4 6
15 2 3 3 6
16 2 5 3 4
17 1 4 2 4
18 1 1 4 4
19 1 4 3 2
20 1 5 3 1
21 2 2 3 2
22 1 2 3 4
4,636363636 5,227272727 4,772727 6
Rata-Rata
Skor
16
Maksimal

Analisis kesukaran untuk soal nomor 1

x 4,63636363
IK    0,2897726875  0,29
SMI 16
134

Diperoleh indeks kesukaran untuk soal nomor 1 adalah 0,29 atau termasuk

kategori soal Sukar. Dengan cara yang sama diperoleh:

Indeks
Nomor Soal Kriteria
Kesukaran
1 0,29 Sukar
2 0,33 Sedang
3 0,32 Sedang
4 0,38 Sedang
Adapun analisis daya pembeda soal uji coba adalah sebagai berikut.

X3 X4 X5 X6
8 10 10 9
10 6 10 8
10 8 6 9
Kelompok Atas

10 10 2 10
10 9 8 3
4 9 5 10
4 9 6 7
10 1 5 10
6 2 8 9
5 10 2 8
8 2 8 5
RATA-
7,727273 6,909091 6,363636 8
RATA

X3 X4 X5 X6
3 5 3 6
2 5 4 5
Kelompok Bawah

1 3 4 6
2 3 3 6
2 5 3 4
1 4 2 4
1 1 4 4
1 4 3 2
1 5 3 1
2 2 3 2
1 2 3 4
RATA-
RATA 1,545455 3,545455 3,181818 4
135

Analisis daya pembeda untuk soal nomor 1 adalah

x max  x min 7,727273  1,545455 6,181818


DP     0,386363625  0,39
SMI 16 16

Angka tersebut menginterpretasikan soal termasuk daya pembeda rendah.

Dengan cara yang sama diperoleh:

Nomor Daya
Soal Pembeda Kriteria
1 0,39 Daya pembeda Cukup
2 0,21 Daya pembeda Cukup
3 0,22 Daya pembeda Cukup
4 0,25 Daya Pembeda Cukup
136

Lampiran 16

Kisi-Kisi Soal Penelitian

Indikator Kemampuan Bentuk


Materi Nomor Soal
Pemecahan Masalah Matematis Soal
Memperkirakan proses
Uraian 1,2,3,4
penyelesaian
Menggunakan pola dan hubungan
Bangun Uraian 1,2,3,4
untuk menganalisa matematis
Ruang Sisi
Menyusun argument yang valid
Datar
dengan menggunakan langkah Uraian 1,2,3,4
yang sistematis
Menarik kesimpulan yang logis Uraian 1,2,3,4
137

Lampiran 17

Lampiran Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis

Nama :

Kelas :

Petunjuk :
a. Tulislah lengkap dan kelas
b. Jawablah soal berikut dengan tepat
Soal
1. SePak maman membeli sebuah balok es dengan volume 10 m 3 . Jika
diketahui panjang balok es tersebut adalah 2,5 m dan lebarnya 2 m, berapa
tinggi balok es tersebut?

2. Riki mempunyai kotak mainan yang berbentuk balok dan diletakkan


secara bersusun. Jika kotak mainan pertama memiliki

ukuran (9×7×5) cm, dan kotak yang kedua memiliki

ukuran (7×5×3) cm. Hitunglah berapa perbandingan


volume kedua kotak mainan tersebut ?
3. Aisyah membuat kotak kaca berbentuk kubus dengan panjang rusuk 75
cm. menurut pendapatmu berapakah total biaya yang dibutuhkan untuk
membuat kotak kaca? Jika diketahui harga 1 cm 2 kaca yang digunakan
sebesar Rp 50.00?
4. Gambar dan tentukalah volume limas yang alasnya segitiga sama kaki
dengan luas alas 10 cm dan tinggi 16 cm ?
138

Lampiran 18

Kunci Jawaban Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis


SOAL JAWABAN SKOR
MAKSIMAL

1.Pak maman  Menggunakan pola dan hubungan


membeli sebuah untuk menganalisa matematis
4
balok es dengan 3
Dik: Volume balok=10 m
volume 10 m 3 . Jika Panjang balok es =2,5 m
diketahui panjang Lebar balok= 2 m
balok es tersebut  Memperkirakan proses
adalah 2,5 m dan penyelesaian 4
lebarnya 2 m, Penye:
Menggunakan rumus
berapa tinggi balok
V  pl t
es tersebut?
 Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah 4
sistematis
V  pl t
10=(2,5)×(2)×t
10=5×t
10
T= =2 m 4
5
 Menarik kesimpulan yang logis
Jadi tinggi balok tersebut adalah 2
m

2.Riki mempunyai  Menggunakan pola dan


hubungan untuk menganalisa
kotak mainan yang 4
matematis
berbentuk balok Diketahui :
dan diletakkan Kotak mainan per-1=(9×7×5) cm
secara bersusun.
Kotak mainan ke-2=(7×5×3) cm
4
Jika kotak mainan
Ditanyakan perbandingan volume
pertama memiliki kotak
ukuran (9×7×5) cm,  Memperkirakan proses 4
dan kotak yang penyelesaian
Dapat diselesaikan dengan
kedua menggunakan rumus
memiliki ukuran V=p×l×t
 Menyusun argument yang valid
139

(7×5×3) dengan menggunakan langkah


sistematis
cm.Hitunglah
Kotak 1
berapa V=p×l×t
= 9 cm×7 cm×5 cm
perbandingan
=315 cm 3 4
volume kedua Kotak 2
kotak mainan V=p×l×t
= 7 cm×5 cm×3 cm
tersebut ? =105 cm 3
Perbandingan kotak 1 dan 2
315 cm 3 - 105 cm 3 =210 cm 3
 Menarik kesimpulan logis
Jadi selisih kotak tersebut adalah
210 cm 3 .
3.Aisyah membuat  Menggunakan pola dan hubungan
kotak kaca untuk menganalisa matematis
berbentuk kubus Dik:
Kotak kaca berbentuk kubus dengan
dengan panjang
panjang rusuk 75 cm
rusuk 75 cm.
Harga 1 cm 2 kaca yang digunakan 4
menurut adalah Rp. 50.00
pendapatmu Dit :
berapakah total Berapakah Total biaya yang
biaya yang dibutuhkan untuk membuat kotak
dibutuhkan untuk kaca?
membuat kotak  Memperkirakan proses
penyelesaian
kaca? Jika diketahui Penyelesaian:
harga 1 cm 2 kaca Langkah pertama yang dilakukan
yang digunakan adalah menentukan luas kaca yang
sebesar Rp 50.00 dibutuhkan untuk membuat kotak 4
kaca
Luas kaca adalah menggunakan luas
permukaan kubus=6×s×s
=6×75×75
=33.750 cm 2 4
 Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah
sistematis
luas kaca= 33.750 cm 2
Selanjutnya biaya untuk kotak kaca
Total biaya =luas kaca ×harga kaca
per cm 2 4
= 33.750×50
140

= 1.687.500
 Menarik Kesimpulan Logis
MakaTotal biaya yang dibutuhkan
untuk membuat kotak kaca adalah
Rp 1.687.500

4.Gambar dan  Menggunakan pola dan hubungan


tentukalah volume untuk menganalisa matematis
4
limas yang alasnya Dik: Tinggi=16 cm
segitiga sama kaki Luas alas=10 cm
dengan luas alas 10  Memperkirakan proses
cm dan tinggi 16 cm penyelesaian
? menggunakan rumus 4
1
VolumeLimas   Luas alas  Tinggi
3
 Menyusun argument yang valid
dengan menggunakan langkah
sistematis

1
VolumeLimas   Luas alas  Tinggi
3
1
= 10 16
3
1
 160
3
= 53,33 cm 3
 Menarik kesimpulan yang logis 4
Jadi volume limas tersebut adalah
53,33 cm 3

Lampiran 19
141

Hasil Skor Soal Kemampuan Penalaran Matematis

No Soal Skor
No Nama 1 2 3 4 Jumlah Maks Nilai Kategori
1 Adil Saputra 5 5 7 7 24 64 37,50 Rendah
2 Aprisal 4 4 4 4 16 64 25,00 Rendah
3 Anca 12 4 4 4 24 64 37,50 Rendah
4 Sulaimen 8 5 4 9 26 64 40,63 Cukup Rendah
5 Ipul Saputra 5 4 5 8 22 64 34,38 Rendah
6 Muh Rezky 4 7 4 4 19 64 29,69 Rendah
7 Riska 4 6 6 7 23 64 35,94 Rendah
8 Sahrul 9 7 6 7 29 64 45,31 Cukup Rendah
9 Farida 13 4 4 8 29 64 45,31 Cukup Rendah
10 Risna Sulastri 13 4 8 4 29 64 45,31 Cukup Rendah
11 Sunarti 8 7 7 7 29 64 45,31 Cukup Rendah
12 Asradil 5 4 6 7 22 64 34,38 Rendah
13 iskar 12 8 4 4 28 64 43,75 Cukup Rendah
14 Dian faradilla 4 7 5 8 24 64 37,50 Rendah
15 salwa 16 9 5 11 41 64 64,06 Tinggi
16 Muh Haikal faiz 7 5 8 8 28 64 43,75 Cukup Rendah
17 Rika grisia 13 13 4 4 34 64 53,13 Cukup Rendah
18 Ita 16 4 5 5 30 64 46,88 Cukup Rendah
19 Riswal 8 7 4 4 23 64 35,94 Rendah
20 saparuddin 4 7 8 7 26 64 40,63 Cukup Rendah
142

Lampiran 20

Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar


No Soal
Skor
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total Nilai Kategori maks
1 Adil Saputra 3 4 5 5 5 2 3 4 3 4 4 3 5 2 3 3 58 72,50 Sedang 80
2 Muh Haikal 3 4 3 5 4 2 3 4 3 4 5 5 5 1 5 1 57 71,25 Sedang 80
3 salwa 3 4 4 5 5 2 3 4 5 5 5 4 3 5 3 4 64 80,00 Tinggi 80
4 Sulaiman 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 1 2 5 5 1 4 65 81,25 Tinggi 80
5 Sunarti 4 4 5 1 5 4 4 4 4 5 4 1 4 3 3 5 60 75,00 Tinggi 80
6 Rika grisia 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 2 3 5 4 5 4 64 80,00 Tinggi 80
7 Sahrul 3 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 2 4 63 78,75 Tinggi 80
8 Riska 3 4 3 5 2 5 2 3 4 2 4 3 4 1 4 1 50 62,50 Rendah 80
9 Saparuddin 3 4 4 5 3 3 3 3 4 3 1 2 4 3 3 3 51 63,75 Rendah 80
10 Risna Sulastri 3 2 5 4 4 3 3 4 5 5 4 2 4 5 4 2 59 73,75 Sedang 80
11 Ipul Saputra 3 4 4 4 3 1 3 3 4 3 3 3 5 3 3 3 52 65,00 Rendah 80
12 Asradil 3 4 4 4 3 2 3 5 1 1 2 5 1 2 5 2 47 58,75 Rendah 80
13 Ita 4 5 4 5 4 4 1 1 4 5 3 5 3 4 5 4 61 76,25 Tinggi 80
14 Dian faradilla 2 3 3 3 3 4 3 5 1 1 1 5 5 4 5 2 50 62,50 Rendah 80
15 Anca 2 5 4 5 4 4 1 1 4 1 3 4 5 3 5 4 55 68,75 Sedang 80
16 Aprisal 4 3 3 4 2 4 3 2 1 2 2 3 5 3 3 3 47 58,75 Rendah 80
17 Muh rezky 2 5 2 2 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 1 3 49 61,25 Rendah 80
18 Iskar 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 51 63,75 Rendah 80
19 Riswal 5 4 5 4 1 5 4 3 3 2 3 1 5 3 2 4 54 67,50 Sedang 80
20 Farida 3 4 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 4 4 63 78,75 Tinggi 80
143

Lampiran 21

Analisis Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Penalaran

Rata-Rata Nilai
Motivasi Nama Nilai Kemampuan Kemampuan
Kategori
Penalaran
Belajar Siswa Matematis Penalaran Matematis
Adil Saputra 37,5
Muh Haika Faiz 43,75
Sedang Risna Sulastri 45,31 40 Rendah
Anca 37,5
Riswal 35,94
Riska 35,94
Saparuddin 40,63
Ipul Saputra 34,38
Asradil 34,38
Rendah 35,15875 Rendah
Dian Faradilla 37,5
Aprisal 25
Muh Resky 29,69
Iskar 43,75
Salwa
64,06
Widianingsih
Sulaiman 40,63
Sunarti 45,31
Tinggi 48,66 Sedang
Rika Grisia 53,13
Sahrul 45,31
Ita 46,88
Farida 45,31
144

Lampiran 22

Motivaasi Menggunakan Memperkirakan Menyusun Menarik


Rata-
Proses Kesimpulan Kategori
Belajar Pola Argument Rata
Penyelesaian Logis
87,5 62,5 56,25 43,75
56,25 43,75 37,5 25
93,75 25 37,5 25
Tinggi 62,5 62,5 62,5 25 48,8839 Sedang
93,75 31,25 31,25 25
43,75 68,75 43,75 43,75
43,75 62,5 50 25

Motivaasi Menggunakan Memperkirakan Menyusun Menarik


Rata-
Proses Kesimpulan Kategori
Belajar Pola Argument Rata
Penyelesaian Logis
62,5 25 37,5 25
50 50 43,75 31,25
Sedang 62,5 43,75 50 25
37,5 43,75 43,75 25
62,5 25 31,25 25 40 Sedang

Motivaasi Menggunakan Memperkirakan Menyusun Menarik


Rata-
Proses Kesimpulan Kategori
Belajar Pola Argument Rata
Penyelesaian Logis
62,5 25 37,5 25
Rendah 75 25 31,25 25 34,1797 Rendah
145

25 50 37,5 25
62,5 25 31,25 25
43,75 50 31,25 25
25 25 25 25
25 43,75 25 25
56,25 25 31,25 25
146

Lampiran 22

Pedoman Wawancara Kemampuan Penalaran Matematis

Indikator Kemampuan
Pertanyaan
Penalaran Matematis
Menggunakan pola dan 1. Apa yang diketahui dalam soal ?
hubungan untuk 2. Apa yang ditanyakan dalam soal ?
menganalisa matematis
3 Apa yang diperoleh dalam soal ?
Memperkirakan proses
4. Rumus dan strategi apa yang digunakan dalam
penyelesaian
permasalahan tersebut ?
Menyusun argument 5. Dari rumus dan strategi yang telah anda tulis,
yang valid dengan bagaimana cara anda menyelesaikannya?
menggunakan langkah 6. Adakah kesulitan yang anda alami ?
yang sistematis
7. Apakah anda memeriksa kembali jawaban dari
Menarik kesimpulan
permasalahan tersebut ?
logis
8. Bagaimana kesimpulan permasalahan tersebut ?
147

Dokumentaasi Soal dan Angket


148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160

Dokumentasi Penelitian
161
162

Dokumentasi Wawancara
163
164
165
166
167
168

Anda mungkin juga menyukai