Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Gema Aroysi
1111017000083
i
ABSTRACT
The purpose of this research is to know and identify the most types of
mistakes made by students in solving mathematics problems of PISA type based
on the Nolting theory and know the factors that cause students to make mistakes.
This research is a qualitative descriptive research using survey method. This
research was conducted in three schools from three different provinces, namely
MTs Negeri 33 Jakarta (DKI Jakarta), MTs Al Husna Depok (West Java), and
SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan (Banten) academic year of 2017/2018 in
May 2018. The class used for research is the eighth grade which has the highest
mathematical average score of each school. The instruments used are PISA-type
mathematics test, interview, and observation.
The results of this research showed that overall there are 2 types of
predominant errors performed by students, namely test-taking errors of 65.65%
and missread-direction errors of 23.22%. The rest only a small proportion of
students did concept errors of 5.74%, careless errors of 3.32%, and application
errors of 2.07%. Based on the analysis of the results of interviews and
observations obtained the fact that internal factors, ie factors that exist in
students, is the factor that most influence students make mistakes. Only a small
number of students who feel influenced by external factors, the factors that exist
outside the student self, including factors of family, teachers, and school facilities.
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Seluruh dosen beserta staff Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia memberikan berbagai ilmu
pengetahuan kepada penulis selama masa kuliah berlangsung. Semoga ilmu
yang diberikan oleh Bapak dan Ibu dosen bermanfaat dan mendapat
keberkahan dari Allah SWT.
8. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang membantu dalam hal administrasi penulisan skripsi ini.
9. Kepala sekolah MTs Negeri 33 Jakarta, Kepala sekolah MTs Al Husna
Depok, dan Kepala sekolah SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, yang
telah memberikan izin dan kemudahan bagi penulis untuk dapat melakukan
penelitian di sekolah yang bapak/ibu pimpin.
10. Siswa/i kelas VIII MTs Negeri 33 Jakarta, MTs Al Husna Depok, dan SMP
Negeri 6 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2017/2018, yang telah dengan
semangat dan antusias selama penulis melaksanakan penelitian.
11. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Jumikun dan Ibunda
Sulastri beserta seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan doa,
motivasi, dan dukungan kepada penulis.
12. Teruntuk sang kekasih hati, Diah Rahmawati, S. Pd., yang tiada henti-
hentinya selalu memberikan doa, semangat, motivasi, dan segala bentuk
bantuan kepada penulis.
13. Kepada sahabat-sahabat terbaik, Syarif Mahendra, Reiza Ariefanzi Prana
Pratama, dan Affy Ihsan Takfim Kusuma yang menjadi pendengar setia
segala keluh kesah, penyemangat, dan motivasi bagi penulis.
14. Keluarga besar Pendidikan Matematika angkatan 2011 khususnya PMTK B
yang telah bersama-sama berjuang menyelesaikan masa studi hingga akhir.
15. Kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas segala jasa dan
kebaikan yang diberikan kepada penulis.
iv
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, pun begitu juga penulis menyadari
bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Jakarta, Juli 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR DIAGRAM .............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 6
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Rumusan Masalah ................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Teori-teori yang Relevan ....................................................... 8
1. Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika ................... 8
2. PISA ................................................................................ 10
3. Teori Nolting.................................................................... 15
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 20
C. Kerangka Berpikir.................................................................. 22
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 24
B. Metode Penelitian .................................................................. 24
C. Subjek Penelitian ................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 26
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 29
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................... 32
vi
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data........................................................................ 34
1. Analisis Kesalahan per Butir Soal .................................... 34
2. Data Hasil Observasi ......................................................... 75
a. MTs Negeri 33 Jakarta ................................................ 75
b. SMP Negeri 6 Kota Tangerang Selatan ...................... 77
c. MTs Al Husna Depok .................................................. 79
3. Data Hasil Wawancara .................................................... 81
B. Analisis Data ......................................................................... 148
C. Pembahasan ......................................................................... 151
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan . .......................................................................... 153
B. Saran . .................................................................................... 155
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perolehan Skor Kemampuan Matematika Indonesia dalam Tes PISA 3
Tabel 2.1 Level Kemampuan Matematika dalam PISA 11
Tabel 2.2 Jenis Kesalahan Mengerjakan Tes Menurut Teori Nolting 16
Tabel 3.1 Domain dan Level PISA pada Soal Instrumen 27
Tabel 4.1 Analisis Kesalahan Siswa pada Tiap Level dan Content PISA 148
Tabel 4.2 Analisis Kesalahan Siswa pada Tiap Level dan Context PISA 149
Tabel 4.3 Analisis Kesalahan Siswa pada Tiap Level dan Competencies PISA 150
Tabel 4.4 Jumlah dan Persentase Kesalahan Keseluruhan 151
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.7.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 7 50
Gambar 4.7.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Test-
Taking Errors pada Soal Nomor 7 50
Gambar 4.7.3 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Careless
Errors pada Soal Nomor 7 51
Gambar 4.8.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Test-
Taking Errors pada Soal Nomor 8 53
Gambar 4.8.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Application Errors pada Soal Nomor 8 53
Gambar 4.8.3 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 8 53
Gambar 4.8.4 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Careless
Errors pada Soal Nomor 8 53
Gambar 4.9.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 9 55
Gambar 4.10.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Test-
Taking Errors pada Soal Nomor 10 57
Gambar 4.10.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Careless Errors pada Soal Nomor 10 57
Gambar 4.10.3 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Application Errors pada Soal Nomor 10 57
Gambar 4.10.4 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 10 57
Gambar 4.11.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Test-
Taking Errors pada Soal Nomor 11 59
Gambar 4.11.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 11 59
Gambar 4.12.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 12 60
x
Gambar 4.12.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Careless Errors pada Soal Nomor 12 61
Gambar 4.13.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Test-
Taking Errors pada Soal Nomor 13 63
Gambar 4.13.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Concept Errors pada Soal Nomor 13 63
Gambar 4.13.3 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Careless Errors pada Soal Nomor 13 63
Gambar 4.14.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 14 66
Gambar 4.14.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Application Errors pada Soal Nomor 14 66
Gambar 4.15.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 15 68
Gambar 4.16.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Test-
Taking Errors pada Soal Nomor 16 70
Gambar 4.16.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 16 70
Gambar 4.16.3 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Careless Errors pada Soal Nomor 16 71
Gambar 4.17.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan Test-
Taking Errors pada Soal Nomor 17 73
Gambar 4.17.2 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Careless Errors pada Soal Nomor 17 73
Gambar 4.18.1 Contoh Pengerjaan Siswa yang Melakukan Kesalahan
Misread-Direction Errors pada Soal Nomor 18 75
xi
DAFTAR DIAGRAM
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Soedijarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Kompas, 2008), h.
43.
2
Ibid., h. XLVI.
1
2
3
Ibid., h. 49.
4
Ibid., h. 52-53.
3
Tabel 1.1
Perolehan Skor Kemampuan Matematika Indonesia dalam Tes PISA
Jika kita melihat secara detail level yang dicapai siswa Indonesia dalam
PISA Matematika, maka kita akan menemukan hasil yang lebih
mencengangkan daripada sekedar ranking Indonesia. Dari hasil PISA
Matematika tahun 2009, diperoleh hasil bahwa hampir setengah dari siswa
Indonesia (43,5%) tidak mampu menyelesaikan soal PISA paling sederhana
(the most basic PISA tasks). Sekitar sepertiga siswa Indonesia (33,1%) hanya
5
Ariyadi Wijaya, Pendidikan Matematika Realistik; Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 1.
4
bisa mengerjakan soal jika pertanyaan dari soal kontekstual diberikan secara
eksplisit serta semua data yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal diberikan
secara tepat. Hanya 0,1% siswa Indonesia yang mampu mengembangkan dan
mengerjakan pemodelan matematika yang menuntut keterampilan berpikir dan
penalaran.6 Artinya, masih banyak siswa Indonesia yang mengalami kesulitan
sehingga melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika PISA.
Penilaian pada PISA terfokus pada kemampuan literasi matematika, bukan
sekadar kemampuan menghafal dan berhitung. Literasi atau melek matematika
didefinisikan sebagai kemampuan seorang individu merumuskan,
menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks.
Termasuk di dalamnya penalaran secara matematis dan penggunaan konsep,
prosedur, fakta, dan perangkat matematis untuk menggambarkan,
menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena.7 Kemampuan ini akan
membantu seseorang untuk memahami peran matematika dalam kehidupan
sehari-hari dan untuk membuat penilaian dan keputusan yang berdasar pada
penalaran mumpuni, yang akan dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat
yang konstruktif, bersatu, dan reflektif.
Rendahnya peringkat PISA Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan
matematika di tingkat dasar dan menengah tak tanggap beradaptasi dengan
kehidupan modern. Memang keilmuan matematika tetap sama, tetapi perannya
dalam kehidupan telah berubah drastis. Siswa di negara lain belajar kecakapan
bermatematika dengan mempertimbangkan ketersediaan teknologi dalam
kehidupan. Sementara pendidikan matematika di tanah air ini masih
membayangkan kehidupan sebelum ada kalkulator dan komputer. Sistem
pendidikan di Indonesia masih menekankan pada keterampilan rutin berpikir
tingkat rendah semata seperti menghafal rumus dan mematuhi prosedur
berhitung yang dirumit-rumitkan. Pada saat yang sama, pembangunan
keterampilan tak rutin seperti berpikir kritis yang tidak dapat dikerjakan oleh
komputer ataupun kalkulator justru diabaikan.
6
Ibid., h. 1-2.
7
Rahmah Johar, “Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika”, Jurnal Peluang, No. 1,
2012, h. 32.
5
8
Paul D. Nolting, Math Study Skills Workbook: Fourth Edition, (USA: Cengage
Learning, 2011), h. 116.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam
peneletian ini adalah:
1. Peringkat PISA Indonesia selalu berada di sepuluh terbawah di antara
negara-negara di dunia dengan skor di bawah rata-rata.
2. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan sehingga melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika PISA.
3. Guru kurang memahami jenis-jenis kesalahan siswa dan faktor-faktor
penyebabnya untuk selanjutnya mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut
agar tak terulang di kemudian hari.
C. Pembatasan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi
mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika PISA berdasarkan teori Nolting dan faktor-faktor yang
menyebabkannya. Nolting mengelompokkan enam jenis kesalahan dalam
mengerjakan tes, namun karena keterbatasan peneliti mengukur indikator
kesalahan belajar (study errors), maka jenis-jenis kesalahan dalam penelitian
ini akan dikelompokkan dalam lima jenis saja, yaitu: 1) Kesalahan membaca
petunjuk (misread-directions errors); 2) Kesalahan kecerobohan (careless
errors); 3) Kesalahan konsep (concept errors); 4) Kesalahan penerapan
(application errors); dan 5) Kesalahan melakukan tes (test-taking errors).
Subjek penelitian merupakan siswa tingkat SMP/MTs kelas VIII. Soal yang
menjadi instrumen penelitian adalah soal matematika PISA tahun 2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Jenis kesalahan manakah yang terbanyak dilakukan oleh siswa
berdasarkan teori Nolting?
7
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari peneltian ini
adalah untuk:
1. Mengetahui dan mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang terbanyak
dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal matematika bertipe PISA
berdasarkan teori Nolting.
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan-
kesalahan tersebut.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat peneltian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Sebagai bekal pengalaman dan pengetahuan untuk dapat mengetahui
jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal
matematika bertipe PISA berdasarkan teori Nolting dan faktor-faktor
penyebabnya.
2. Bagi guru
Diharapkan membantu guru dalam memahami jenis-jenis kesalahan
siswa dan faktor-faktor penyebabnya untuk selanjutnya mengatasi atau
setidaknya meminimalisasi kesalahan-kesalahan tersebut agar tak terulang
di kemudian hari.
3. Bagi siswa
Diharapkan membantu siswa untuk mengetahui letak kesalahan
mereka agar dapat diperbaiki serta tidak mengulangi kesalahan yang sama.
4. Bagi pemerintah
Diharapkan membantu pemerintah meningkatkan hasil tes siswa dalam
menghadapi tes PISA selanjutnya, sehingga dapat memperbaiki peringkat
Indonesia di PISA.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa menurut teori Nolting:
a. Kesalahan saat melakukan tes (test-taking errors)
Jenis kesalahan ini merupakan yang terbanyak dilakukan oleh
siswa, yaitu sebesar 65,65%. Kesalahan saat melakukan tes (test-taking
errors) yang umumnya dilakukan oleh siswa adalah siswa
mengosongkan jawaban, tidak menyelesaikan semua langkah
penyelesaian, dan tidak memberikan kesimpulan akhir jawaban.
153
154
B. Saran
1. Untuk mengatasi jenis kesalahan yang terbanyak dilakukan oleh siswa
pada penelitian ini, yaitu kesalahan saat melakukan tes (test-taking errors),
disarankan guru lebih sering lagi memberikan soal essay kepada siswa.
Banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada jenis ini
kemungkinan juga disebabkan karena siswa yang kurang terbiasa dengan
soal essay.
2. Untuk mengatasi jenis kesalahan lain yang cukup dominan, yaitu
kesalahan membaca petunjuk (misread-directions errors), disarankan guru
lebih sering lagi mengaitkan materi atau soal dengan kehidupan sehari-
hari. Cukup dominannya jenis kesalahan ini kemungkinan juga disebabkan
karena siswa yang kurang terbiasa dengan soal PISA yang banyak
mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Untuk mengatasi jenis kesalahan konsep (concept errors), disarankan guru
untuk memberikan konsep dasar kepada siswa atau jika perlu mengulang
kembali materi yang belum dipahami oleh siswa.
4. Untuk mengatasi jenis kesalahan kecerobohan (careless errors),
disarankan guru membiasakan diri kepada siswa untuk mengerjakan soal
dengan teliti dan memeriksa kembali lembar jawaban sebelum
dikumpulkan.
5. Untuk mengatasi jenis kesalahan penerapan (application errors),
disarankan guru menekankan kepada siswa untuk memahami suatu konsep
atau rumus bukan menghafalnya sehingga siswa dapat menerapkan konsep
atau rumus tersebut untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dengan
tepat.
6. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan memperbanyak lagi penelitian
tentang analisis kesalahan menyelesaikan soal PISA dengan teori-teori lain
yang terbaru dan lebih detail dalam pengelompokkan jenis-jenis kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Yuniar Tazul, “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Materi Lingkaran dengan Panduan Kriteria
Watson”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2011, tidak
dipublikasikan.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Johar, Rahmah. “Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika”, Jurnal Peluang,
No. 1, 2012.
Kasjono, Heru Subaris dan Yasril. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
156
Manibuy, Ronald. “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Persamaan Kuadrat Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Kelas X SMA”,
Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, Vol. 2 No. 9, 2014.
Nolting, Paul D. Math Study Skills Workbook: Fourth Edition, USA: Cengage
Learning, 2011.
157