Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Inovasi Kurikulum 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu Dr.H.Dadang R. M., M.Pd.

disusun oleh :

Risky Nugroho NPM 1810631050034

Cucu Nugraha NPM 1810631050065

Sevira Anggraeni NPM 1810631050105

Aditya Kusuma Wardhani NPM 1810631050176

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya, terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kemudian shalawat serta salam kami
sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallahu’alaihi Wassalam yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan di Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang. Selanjutnya kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.H.Dadang R. M., M.Pd
selaku dosen mata kuliah Inovasi Pendidikan.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam teknik


penulisan maupun materi dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Karawang, Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Makalah 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi Inovasi Kurikulum 3
2.2 Prosedur Pengembangan Inovasi Kurikulum 4
2.3 Asumsi Kurikulum 2013 5
2.4 Substansi Perubahan Kurikulum 2013 7
2.5 Perbandingan Kurikulum 2013 dan KTSP 8
2.6 Perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2016 10
2.7 Hubungan dengan Matematika 11
BAB III 12
PENUTUP 12
3.1 Rekomendasi dan contoh soal/jawaban 12
3.2 Kesimpulan 14
3.3 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum ialah suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan juga sebagai pedoman
atau acuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar di setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Kurikulum melambangkan falsafah hidup bangsa dimana kurikulum sebagai
bentuk rencana yang menentukan kehidupan suatu bangsa di masa yang akan datang yang
nantinya akan terjadi perubahan dalam berbagai elemen kehidupan masyarakat.

Kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut karena pendidikan merupakan


cara yang baik dalam menghadapi atau mengimbangi antara ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi. Kurikulum paling tidak sedikit meramalkan hasil pendidikan karena kurikulum
menunjukan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Hasil pendidikan tidak dapat
langsung diketahui setelah peserta didik menyelesaikan pembelajaran dengan kurikulum yang
berlaku dalam jangka waktu satu tahun, akan tetapi butuh waktu sekurang-kurangnya 5 tahun
untuk mendapatkan hasil bahwa kurikulum itu berhasil atau tidaknya.

Pembaharuan atau inovasi kurikulum sangat dibutuhkan dalam pendidikan karena tidak
ada kurikulum yang dipakai sepanjang masa. Kurikulum haruslah berinovasi sesuai
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti halnya kurikulum 2013 merupakan
suatu inovasi dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006.

Pada kurikulum 2013 memiliki banyak perubahan dengan KTSP 2006. Pada makalah ini
membahas mengenai aspek perubahan kurikulum 2013, perbandingan kurikulum 2013 dan
KTSP 2006, masalah dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan inovasi kurikulum?


2. Bagaimana prosedur pengembangan inovasi kurikulum?
3. Bagaimana asumsi kurikulum 2013?
4. Apa saja substansi perubahan kurikulum 2013?
5. Bagaimana perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP 2006?

4
6. Apa saja perubahan dari kurikulum 2013 ke kurikulum 2013 Revisi tahun 2016

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui definisi inovasi kurikulum


2. Untuk mengetahui prosedur pengembangan inovasi kurikulum
3. Untuk mengetahui asumsi kurikulum 2013
4. Untuk mengetahui substansi perubahan kurikulum 2013
5. Untuk mengetahui perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP 2006
6. Untuk mengetahui perubahan dari kurikulum 2013 ke kurikulum 2013 Revisi tahun
2016

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Inovasi Kurikulum

Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang diharapkan membawa
dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Kurikulum hanyalah alat atau instrumen untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang ditetapkan. Kurikulum bukan sebagai
tujuan akhir. Seiring dengan perubahan masyarakat dan nilai-nilai budaya, serta perubahan
kondisi dan perkembangan peserta didik, maka kurikulum juga mengalami perubahan.
Perubahan/inovasi tersebut adalah:
1. Dari sisi bentuk dan organisasi inovasinya berupa perubahan dari kurikulum 1968
menjadi kurikulum 1975 dan kurikulum 1975 menjadi kurikulum 1975 yang
disempurnakan dan dengan lahirnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional maka terjadilah perubahan kurikulum pada tahun 1994.
2. Dari sisi psikologi timbul masalah berkenaan dengan pendekatan belajar-mengajar
yang baru, maka muncul berbagai inovasi seperti keterampilan proses, CBSA dan
belajar tuntas.
3. Dari sisi sosiologis timbul masalah berkenaan dengan tuntutan masyarakat modern
yang semakin tinggi dan kompleks sehingga muncul inovasi berupa masuknya mata
pelajaran keterampilan, adanya kerja dan gagasan muatan lokal.
4. Dari sisi penyampaian pengajaran, inovasi berupa sistem modul paket untuk
pendidikan luar sekolah dan metode SAS (Struktural Analisis Sintesis) untuk belajar.

Mengutip pandangan Ralph Tyler (1949), almarhum Prof. S. Nasution


mengetengahkan empat faktor, landasan ataupun asas utama yang selalu mengambil
peran dalam pengembangan kurikulum, yakni: Pertama, azas filosofis, termasuk filsafat
bangsa, masyarakat dan sekolah serta guru-guru; Kedua, asas sosiologis, menyangkut
harapan dan kebutuhan masyarakat (orang tua, kebudayaan, masyarakat, pemerintah,
ekonomi); Ketiga, asas psikologis yang terkait dengan taraf perkembangan fisik, mental,
emosional dan spiritual anak didik; Keempat, azas epistemologis, berkaitan dengan
konsep kita mengenai hakikat ilmu pengetahuan. Keempat asas yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum dapat berkembang atau bahkan berubah sama sekali dan yang
demikian itu akan mempengaruhi kurikulum. Inovasi kurikulum muncul karena ada
masalah yang dirasakan dalam pelaksanaan kurikulum. Inovasi kurikulum meliputi
perencanaan, implementasi dan pengembangan kurikulum termasuk kurikulum berbasis

6
kompetensi yang meliputi konsep, karakteristik, dan proses pengembangan KBK. Konsep
KBK menitik beratkan pada kemampuan di bidang pengetahuan, keterampilan sikap yang
diwujudkan dalam bentuk tindakan baik kompetensi akademik, okupasional, kultural
maupun temporal. Karakteristik KBK berorientasi pada ketercapaian kompetensi,
keberagaman hasil belajar, multi strategi termasuk pendekatan atau metode dengan
menekankan penilaian pada proses dan hasil. Pengembangan KBK dilandasi filosofis
keimanan dan ketakwaan yang kuat disertai landasan secara psikologis yang handal dan
proses secara teknologis yang unggul. Hal ini dalam KBK pengembangan dapat
dilakukan dengan perencanaan, implementasi pembelajaran, dan evaluasi yang dilakukan
guru secara terprogram.

2.2 Prosedur Pengembangan Inovasi Kurikulum

Pengembangan kurikulum mempunyai makna yang cukup luas. Menurut


Sukmadinata (2001:I), pengembangan kurikulum bisa berarti penyusunan kurikulum
yang sama sekali baru (curriculum construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum
yang telah ada (curriculum improvement). Dalam mengembangkan suatu kurikulum,
Seller memandang bahwa kurikulum harus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum,
yakni kebijakan-kebijakan umum, misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan
tentang hakikat belajar dan hakikat anak didik, pandangan tentang keberhasilan
implementasi kurikulum dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik dalam pengembangan kurikulum:


a. Rencana kurikulum harus dikembangkan dengan tujuan yang jelas. Salah satu
maksud utama rencana kurikulum adalah mengidentifikasi cara untuk
tercapainya tujuan.
b. Suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah merupakan bagian
dari kurikulum yang dirancang selaras dengan prosedur pengembangan
kurikulum.
c. Rencana kurikulum yang baik dapat menghasilkan terjadinya proses belajar yang
baik, karena berdasarkan kebutuhan dan minat siswa.
d. Rencana kurikulum harus mengenalkan dan mendorong diversitas di antara para
pelajar. Proses belajar akan menyenangkan jika rencana kurikulum menyediakan
berbagai kesempatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi
pribadi, melakukan berbagai kegiatan, dan memanfaatkan berbagai sumber di
sekolah.

7
e. Rencana kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa
pengguna. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus mengandung
gagasan yang jelas tentang tahapan kognitif, kebutuhan perkembangan, gaya
belajar, prestasi awal, konsep belajar siswa, dan lain-lain.

2.3 Asumsi Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, asumsi merupakan
parameter untuk menentukan tujuan dan kompetensi yang akan dispesifikasikan.
Konsistensi dan validitas setiap kompetensi harus sesuai dengan asumsi, meskipun
tujuannya selalu diuji kembali berdasarkan masukan yang memungkinkan terjadinya
perubahan. Sedikitnya terdapat tujuh asumsi yang mendasari Kurikulum 2013 berbasis
karakter dan kompetensi, yaitu:
1. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru profesional, dan tidak mampu
melakukan proses pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu penerapan
kurikulum berbasis kompetensi menuntut peningkatan kemampuan profesional
guru.
2. Banyak sekolah yang hanya mengoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalaman, sehingga mengajar diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi
yang terdapat dalam setiap mata pelajaran.
3. Peserta didik bukanlah tabung kosong atau kertas putih bersih yang dapat diisi
atau ditulis sekehendak guru, melainkan individu yang memiliki sejumlah potensi
yang perlu dikembangkan. Pengembangan potensi tersebut menuntut iklim
kondusif yang dapat mendorong peserta didik belajar, bagaimana belajar
(learning how to learn) serta menghubungkan kemampuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi, dalam hal tertentu
memiliki potensi tinggi, tetapi dalam hal lain mungkin biasa-biasa saja, bahkan
rendah. Di samping itu, mereka memiliki tingkatan yang berbeda dalam
menyikapi situasi baru, sehingga guru harus dapat membantu menghubungkan
pengalaman yang sudah dimiliki dengan situasi baru.

5. Pendidikan berfungsi mengkondisikan lingkungan untuk membantu peserta didik


mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Dalam hal ini
(sukmadinata: 2000) memberikan ilustrasi dengan mengumpamakan pendidikan
ibarat bertani, cahaya yang diperlukan tanaman, memupuk, menyayangi dan
mencegah tanaman dari hama-hama. Guru seperti petani yang penuh rasa sayang
dan perhatian, dengan tekun dan telaten merawat tanaman kesayangannya. Petani

8
tidak perlu menarik-narik pohon supaya tinggi, membeber-beberkan daun dan
supaya lebar, memberi parfum supaya wangi. Kalau pohon tersebut punya potensi
tinggi, daun lebar, bunga atau buahnya wangi, ciri-ciri tersebut akan dicapainya
sendiri asalkan diciptakan kondisi dan perlakuan lingkungan yang mendukung.
6. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensi-kompetensi
potensial yang tersusun secara sistematis, sebagai jabaran dari seluruh aspek
kepribadian peserta didik yang mencerminkan keterampilan yang dapat
diterapkan dalam kehidupan.
7. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai
kemungkinan kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensinya secara optimal. Dalam hal ini tugas guru adalah memberikan
kemudahan dan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk menemukan ide
dan menerapkan strategi belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar
masing-masing.

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, dalam implementasi Kurikulum 2013


dilakukan penambahan beban belajar pada semua jenjang pendidikan, sebagai
berikut:

1. Beban belajar SD/MI


Kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 jam, sedangkan untuk kelas IV,
V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu, dengan lama belajar untuk
setiap jam belajarnya yaitu 35 menit.
2. Beban belajar di SMP/MTs
Dari semula 32 menjadi 38 jam untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX
dengan lama belajar untuk setiap jam belajarnya yaitu 40 menit.
3. Beban belajar di SMA/MA
Kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI
dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar, dengan lama belajar
untuk setiap jam belajarnya yaitu 45 menit.
Sumber: Kemendikbud. 2013. Draft Kurikulum 2013
Kebijakan penambahan jam ini dimaksudkan agar guru memiliki waktu yang lebih
leluasa untuk mengelola dan mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi
pada peserta didik atau mengembangkan pelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Implikasi dari penambahan beban belajar ini, guru dituntut untuk memiliki keterampilan
berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar
dan membentuk kompetensi dirinya. Dalam pada itu, guru juga dituntut untuk secara

9
kreatif menciptakan lingkungan yang kondusif dengan manajemen kelas yang efektif,
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga peserta didik dapat
belajar dengan menyenangkan (joyful teaching and learning). Di samping penambahan
jam pembelajaran, dalam implementasi Kurikulum 2013 juga rencana akan
pendampingan, terutama pendampingan bagi guru-guru dalam melaksanakan
pembelajaran tematik integratif.

2.4 Substansi Perubahan Kurikulum 2013

1). Substansi Kurikulum


Menurut KBBI Substansi berarti Inti, pokok, atau hal yang membentuk sesuatu.
Istilah-istilah lain dari substansi Kurikulum adalah Garis-garis Besar Program
Pengajaran (GBPP), silabus, kurikulum maksimal, kurikulum tercetak (printed
curriculum), kurikulum yang diharapkan (intended curriculum). Substansi kurikulum
sendiri berisikan:
a. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari proses
pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran berarti juga sesuatu yang
diharapkan muncul pada siswa setelah proses pembelajaran, misalnya
mengidentifikasi, menjelaskan, menunjukan, dan kata operasional lainnya.
b. Isi
Isi mencakup semua yang terlibat di dalam pembelajaran, seperti guru, murid,
materi pelajaran dan bahkan pengalaman belajar dari murid itu sendiri.
c. Strategi
Strategi sendiri merupakan siasat yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian untuk mengetahui apakah kurikulum tersebut
sudah berjalan dengan baik atau belum. Evaluasi juga digunakan untuk
menentukan keberhasilan pencapaian.

2). Substansi Perubahan Kurikulum 2013

a. Tujuan pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah dapat melihat pada
Buku Guru (Tujuan Pembelajaran) dan dapat dikembangkan oleh Guru. Dalam
perumusan tujuan pembelajaran harus memenuhi beberapa syarat:
1). Tunggal

10
2). Terukur

3). Menggunakan KKO (Kata Kerja Operasional)

4). Kalimat lengkap A (Audience), B (Behavior), C (Condition), D (Degree)

5). Dapat melibatkan lebih dari satu C

6). D dapat berupa Kuantitas/ Kualitas

7). Meliputi Aspek Kognitif, Afektif, Psikomotor

b. Isi
Kurikulum 2013 adalah berbasis IT sehingga memungkinkan siswa dapat lebih
pandai dari guru dan siswa dapat belajar sendiri mendahului guru.
Implementasinya dalam Kurikulum 2013: Siswa diajak untuk mencari tahu bukan
diberitahu (discovery learning) dan Peran guru sebagai tutor.
Rangkuman dari Materi/konten yang dibahas di Tema/Sub Tema yang dapat
dilihat pada Buku Siswa/Buku Guru dan Rangkuman Materi mencakup semua
bidang yang dipelajari pada hari itu. Diatur dalam Permendikbud No 64/2013:
Standar Isi.
a. Strategi
Menggunakan pendekatan Saintifik (mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan). Berdasarkan Permendikbud Nomor 65
tahun 2013 tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri
(Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery
Learning), model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning),
dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
b. Evaluasi
Ada dua tahap penilaian dalam Kurikulum 2013:
1. Penilaian Proses (Non Tes: pengamatan, penampilan, unjuk kerja,
proses kegiatan, rubrik, dll)
2. Penilaian Hasil (Tes): Prosedur tes, jenis tes, bentuk tes, instrumen,
kunci, teknik penskoran, dll.

2.5 Perbandingan Kurikulum 2013 dan KTSP

Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP:

No Kurikulum 2013 KTSP

11
1 SKL (Standar Kompetensi Standar Isi ditentukan terlebih dahulu
Lulusan) ditentukan terlebih melalui Permendiknas No. 22 Tahun
dahulu, melalui Permendikbud No. 2006. Setelah itu ditentukan SKL
54 Tahun 2013. Setelah itu baru (Standar Kompetensi Lulusan) melalui
ditentukan Standar Isi, yang Permendiknas No. 23 Tahun 2006
berbentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No. 67, 68, 69, 70
Tahun 2013

2 Aspek Kompetensi lulusan ada Lebih menekankan pada aspek


keseimbangan soft skills dan hard pengetahuan
skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan

3 Di jenjang SD, Tematik Terpadu Di jenjang SD, Tematik Terpadu untuk


untuk kelas I-VI kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran perminggu Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
lebih banyak dan jumlah mata jumlah mata pelajaran lebih banyak
pelajaran lebih sedikit dibanding dibanding kurikulum 2013
KTSP

5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam pembelajaran


jenjang SD dan semua mata terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan
pelajaran di jenjang konfirmasi
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan
pendekatan ilmiah (scientific
approach), yaitu standar proses
dalam pembelajaran terdiri dari
mengamati, menanya, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta

12
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran

7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada aspek


penilaian otentik, yaitu mengukur pengetahuan
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil

8 Pramuka menjadi ekstrakurikuler Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib


wajib

9 Peminatan (penjurusan) mulai kelas Penjurusan mulai kelas XI


X untuk jenjang SMA/MA

10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan masalah


mengembangkan potensi siswa siswa

2.6 Perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2016

Beberapa perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 Revisi tahun 2016
diantaranya:

1. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum Nasional, akan tetapi tetap
kurikulum 2013 edisi revisi yang berlaku secara Nasional
2. Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran, hanya
Agama dan PPKn. Namun KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP
3. Jika ada 2 nilai praktik dalam 1 KD, maka yang diambil adalah nilai yang
tertinggi. Perhitungan nilai keterampilan dalam 1 KD ditotal (praktek, produk,
portofolio) dan diambil nilai rata-rata. Untuk pengetahuan, bobot penilaian harian
dan penilaian akhir semester itu sama

13
4. Pendekatan saintifik 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar dan apabila
digunakan maka susunannya tidak harus berurutan
5. Silabus kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom, yaitu KD,
materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran
6. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS menjadi
penilaian akhir semester untuk semester 1 dan penilaian akhir tahun untuk
semester 2. Dan sudah tidak ada lagi UTS langsung ke penilaian akhir semester
7. Dalam RPP, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan
dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika
ada)
8. Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat
dan deskripsi
9. Remedial diberikan untuk siswa yang mendapatkan nilai kurang atau dibawah
rata-rata, namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai remedial
tersebut adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil

2.7 Hubungan dengan Matematika

Matematika pada Kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran dengan jam belajar
terbanyak dibandingkan kurikulum sebelumnya. Matematika terdapat pada kelompok
mata pelajaran wajib yang diberikan untuk semua kelompok peminatan (MIPA, IPA,
dan Bahasa), matematika sebagai mata pelajaran peminatan yang diberikan wajib
kepada kelompok peminat MIPA, dan matematika sebagai mata pelajaran pilihan
merupakan mapel lintas minat (bagi kelompok peminatan IPS dan Bahasa) dan mapel
pendalaman (bagi kelompok peminatan IPA di kelas XII).

Pada kurikulum 2013 beban belajar matematika wajib untuk setiap tingkatan
dan kelompok peminatan menjadi 4 jam/minggu dan matematika sebagai mata
pelajaran peminatan serta matematika sebagai mata pelajaran pilihan untuk setiap
kelompok peminatan dan untuk tingkat pertama menjadi 3 jam/minggu sementara
tingkat kedua dan ketiga menjadi 4 jam/minggu.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Rekomendasi dan contoh soal/jawaban

1. Apakah yang mendasari terjadinya perubahan Kurikulum menjadi Kurikulum 2013?


Jawaban:
Tuntutan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk teknologi
informasi dan komunikasi. Kedua, tuntutan terhadap kompetensi yang harus dimiliki
oleh lulusan satuan pendidikan berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
untuk mereka dapat perform dan eksis di dunia kerja maupun di masyarakat.

2. Jelaskan perbedaan kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP)!
Jawaban:
 Pada KTSP pembelajaran tematik digunakan pada kelas satu hingga tiga SD
sementara Kurikulum 2013 tematik digunakan dari kelas satu hingga enam SD.
 Pada KTSP proses penilaian dominan pada aspek pengetahuan sementara
kurikulum 2013 mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
 Pada KTSP ekstrakurikuler pramuka tidak wajib diikuti akan tetapi pada
kurikulum 2013 wajib diikuti oleh peserta didik.

3. Sebutkan dan jelaskan substansi-substansi perubahan pada Kurikulum 2013!


Jawaban:
 Tujuan pembelajaran, Adapun tujuan pembelajaran dalam kurikulum 2013
adalah dapat melihat pada Buku Guru (Tujuan Pembelajaran) dan dapat
dikembangkan oleh Guru. Selanjutnya tujuan pembelajaran memiliki beberapa
syarat yang harus terpenuhi
 Isi, Kurikulum 2013 adalah berbasis IT sehingga memungkinkan siswa dapat
lebih pandai dari guru dan siswa dapat belajar sendiri mendahului guru.
Implementasinya dalam Kurikulum 2013: Siswa diajak untuk mencari tahu bukan
diberitahu (discovery learning) dan Peran guru sebagai tutor.

15
4. Sebutkan perubahan-perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 Revisi
tahun 2016 !
Jawaban:

 Silabus kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom, yaitu KD,
materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran
 Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran, hanya
Agama dan PPKn. Namun KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP
 Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat
dan deskripsi
 Dalam RPP, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan
dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika
ada)

5. Apa yang dimaksud dengan asumsi pada kurikulum 2013 dan sebutkan asumsi apa
saja yang terdapat dalam kurikulum 2013? Jelaskan!
Jawaban:
Merupakan parameter untuk menentukan tujuan dan kompetensi yang akan
dispesifikasikan. Konsistensi dan validitas setiap kompetensi harus sesuai dengan
asumsi, meskipun tujuannya selalu diuji kembali berdasarkan masukan yang
memungkinkan terjadinya perubahan.
Asumsi-asumsi dalam K-13:
1. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru profesional, dan tidak mampu
melakukan proses pembelajaran secara optimal.
2. Banyak sekolah yang hanya mengoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalaman, sehingga mengajar diartikan sebagai kegiatan menyajikan
materi yang terdapat dalam setiap mata pelajaran.
3. Peserta didik bukanlah tabung kosong atau kertas putih bersih yang dapat
diisi atau ditulis sekehendak guru, melainkan individu yang memiliki
sejumlah potensi yang perlu dikembangkan
4. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi, dalam hal
tertentu memiliki potensi tinggi, tetapi dalam hal lain mungkin biasa-biasa
saja, bahkan rendah.
5. Pendidikan berfungsi mengkondisikan lingkungan untuk membantu
peserta didik mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara
optimal.

16
6. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensi-
kompetensi potensial yang tersusun secara sistematis, sebagai jabaran dari
seluruh aspek kepribadian peserta didik yang mencerminkan keterampilan
yang dapat diterapkan dalam kehidupan.
7. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai
kemungkinan kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan
berbagai potensinya secara optimal.

3.2 Kesimpulan

Inovasi kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang diharapkan membawa
dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Inovasi kurikulum muncul karena ada masalah yang
dirasakan dalam pelaksanaan kurikulum. Menurut Sukmadinata (2001:I), pengembangan
kurikulum bisa berarti penyusunan kurikulum yang sama sekali baru ( curriculum
construction) bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curriculum
improvement).

Dalam kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, asumsi merupakan
parameter untuk menentukan tujuan dan kompetensi yang akan dispesifikasikan. Konsistensi
dan validitas setiap kompetensi harus sesuai dengan asumsi, meskipun tujuannya selalu diuji
kembali berdasarkan masukan yang memungkinkan terjadinya perubahan.

Kurikulum 2013 secara nasional mulai diberlakukan tahun ajaran lalu. Namun dalam
mengimplementasiannya masih banyak kekurangan dan menuai banyak kritikan.
Permasalahan tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu persoalan paradigmatik dan persoalan
teknis.

3.3 Saran

Adanya inovasi kurikulum yang baru, diharapkan tenaga pendidik dapat memahami
kurikulum 2013 yang baru dengan mengerti dan memahami prinsip-prinsip, prosedur, dan
pengembangan kurikulum. Dengan demikian, penerapan kurikulum baru akan membuat
perubahan kearah positif bagi dunia pendidikan dan tujuan pendidikan dapat tercapai.

17
DAFTAR PUSTAKA

Pebriana, Y. (2019, Maret 30).Makalah Inovasi Kurikulum 2013. Diambil dari Scribd:
https://id.scribd.com/document/403694879/Makalah-Inovasi-Kurikulum-2013

Unknown. (2016, Juli). Perubahan Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2016 Terbaru. Diambil dari Portal
Kurikulum:http://portalkurikulum.blogspot.com/2016/07/perubahan-kurikulum-2013-revisi-
tahun.html?m=1

Farich, Farichin. (2013). Permasalahan Implementasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:
http://farichinfarich.blogspot.co.id/2013/11/permasalahan-implementasi-kurikulum-2013.html.
Diakese 4 Mei 2015.

Sari, Ticcka. (2014). Inovasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia


di:http://tichasari.blogspot.co.id/2014/06/inovasi-kurikulum-2013.html?m=1. Diakses 5 Mei 2015.

Ferdinandus. (2013). Delapan masalah dalam implementasi kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:
http://news.metrotvnews.com/read/2014/10/19/307023/ini-delapan-masalah-dalam-
implementasi-kurikulum-2013. Diakses 6 Mei 2015

18

Anda mungkin juga menyukai