Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

INOVASI KURIKULUM BERBASIS KETERPADUAN DAN


INOVASI KTSP

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu Dr. H. Dadang Rahman Munandar, M. Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 2

1. Ismi Novita Sari (1810631050208)


2. Rahajeng Rahastiana Fimilatika (1810631050045)
3. Siti Muthmainah Darmawan (1810631050097)
4. Wahyu Wulandari (1810631050216)

KELAS 6C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, dan tak lupa shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang seperti saat ini, sehingga penulisan makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Inovasi
Pendidikan tentang ”Inovasi Kurikulum Berbasis Keterpaduan dan Inovasi KTSP”.
Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan sebagai materi
pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Namun, kami telah
berusaha mengerjakan dengan sebaik-baiknya agar hasilnya memuaskan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi
menyempurnakan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Karawang, 5 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1. Pengertian dari kurikulum berbasis keterpaduan..............................................3
2.2. Komponen-komponen dan karakteristik kurikulum berbasis keterpaduan.......4
2.3. Prosedur pengembangan kurikulum berbasis keterpaduan...............................5
2.4. Hubungan Matematika dengan kurikulum berbasis keterpaduan.....................7
2.5. Pengertian dari inovasi KTSP..............................................................................7
2.6. Komponen-komponen KTSP...............................................................................9
2.7. Prosedur pengembangan KTSP.........................................................................10
2.8. Hubungan matematika dengan KTSP...............................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................................12
3.1. Rekomendasi dan contoh soal beserta jawabannya........................................12
3.2. Kesimpulan.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Dasar Penyusunan KTSP Action Plan Sekolah ............................................8


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkembangan Kurikulum Indonesia - tahun 2006...............................................8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Inovasi diartikan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok
orang, baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai tujuan atau
memecahkan masalah tertentu. Inovasi kurikulum dan pembelajaran merupakan
suatu ide, gagasan atau tindakan tertentu yang dianggap baru dalam memecahkan
permasalahan pendidikan. Inovasi kurikulum dan keberhasilan pendidikan
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena untuk menerapkan kaidah-
kaidah pembelajaran, guru perlu paham mengenai inovasi kurikulum. Pemahaman
guru terhadap kurikulum dalam menjalankan tugasnya di sekolah sangat
menentukan baik buruknya kualitas pendidikan. Masalah-masalah inovasi
kurikulum mencakup aspek inovasi dalam struktur kurikulum, materi kurikulum,
dan inovasi proses kurikulum. Inovasi kurikulum harus dilakukan apabila inovasi
kurikulum yang lama dapat merugikan peserta didik dan struktur kurikulum dengan
mengacu pada prinsip-prinsip pendidikan. Pengembangan inovasi kurikulum
bertujuan untuk memberikan keahlian dan keterampilan sesuai dengan standar
kompetensi yang telah ditentukan.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai Inovasi Kurikulum Berbasis
Keterpaduan dan inovasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang akan dibahas
adalah sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari kurikulum berbasis keterpaduan?
2. Apa saja komponen-komponen dan karakteristik kurikulum berbasis
keterpaduan?
3. Bagaimana prosedur pengembangan kurikulum berbasis keterpaduan?
4. Bagaimana hubungan antara pendidikan matematika dengan kurikulum
berbasis keterpaduan?
5. Apakah pengertian dari inovasi KTSP?
6. Apa saja komponen-komponen KTSP?
7. Bagaimana prosedur pengembangan KTSP?
8. Bagaimana hubungan antara pendidikan matematika dengan KTSP?

1
1.3. Tujuan

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dirumuskan maka yang
menjadi tujuan dari adanya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui permasalahan mutu pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian mutu pendidikan.
3. Untuk mengetahui dasar-dasar program mutu pendidikan.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip peningkatan mutu pendidikan.
5. Untuk mengetahui komponen manajemen peningkatan mutu.
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari kurikulum berbasis keterpaduan

Pendekatan keterpaduan merupakan suatu keseluruhan sistem yang terdiri


dari komponen-komponen yang saling terhubung dan saling berinteraksi baik
antara komponen maupun antar komponen-komponen dengan keseluruhan. Oleh
karena itu, pendekatan sistem berfokus pada keseluruhan, kemudian interaksi
antara bagian dan unsur, dan bagian dengan keseluruhan. Konsep keterpaduan pada
dasarnya mengacu pada keutuhan, kesatuan, kebulatan, kelengkapan, dan
kompleksitas yang dicirikan oleh interaksi dan interpendensi antar komponennya
(Alisyahbana, 974: 17). Dengan penjelasan tersebut diartikan bahwa suatu bentuk
kurikulum yang meniadakan batasan antar berbagai mata pelajaran, serta juga
menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk satuan atau keseluruhan
(integrated curriculum).
Kurikulum terpadu menyediakan peluang dan kemungkinan belajar untuk
siswa. Peluang belajar ini dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruh dengan
mempertimbangkan dampak dari suatu hal, oleh karena itu perlu adanya penataan,
penguasaan dan pembinaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
kemampuan yang diharapkan. Kursus ini dirancang berdasarkan sistem terintegrasi
yang mempertimbangkan komponen input, proses, dan produk secara seimbang dan
setara.
Pada bagian input, kurikulum berfokus pada mata pelajaran logis dan
sistematis sehingga siswa dapat menguasai struktur pengetahuan tertentu. Pada
komponen proses, kurikulum difokuskan pada pembentukan konsep berpikir dan
metode pembelajaran yang membentuk pengembangan peta kognitif. Pada
komponen produk, kurikulum berfokus pada pembentukan tingkah laku spesifik.
Ketiga komponen tersebut berinteraksi dalam kurikulum secara terpadu, sehingga
tujuan dari kurikulum terpadu adalah mengembangkan kemampuan sebagai gejala
tingkah laku melalui pengalaman belajar. Tingkah laku yang diterapkan adalah
integrasi atau tingkah laku (behavior is the better Integrated) adalah integrasi yang
lebih baik. Ini terjadi karena pengalaman dalam situasi tertentu, bukan karena
kecenderungan alam atau kondisi temporer sementara. Oleh karena itu, perubahan
tingah laku bersifat permanen dan konsisten dengan keadaan tertentu yang relevan
(Hilgard & Bower, 1977): 17).

3
Untuk mencapai perubahan perilaku, dikembangkan sistem terintegrasi
berdasarkan prinsip-prinsip berikut: suasana lapangan atau pengaturan lapangan
yang memungkinkan siswa menunjukkan kemampuannya di dalam kelas (field
setting), pengembangan diri (self development), pengembangan potensi masing-
masing individu (self actualization), proses pembelajaran kelompok (social
learning), pengulangan dan penguatan (reinforcement), pemecahan masalah-
masalah (heuristik learning), dan sikap percaya diri sendiri (self confidence).

2.2. Komponen-komponen dan karakteristik kurikulum berbasis keterpaduan

Kurikulum berbasis keterpaduan mencakup berbagai komponen yang saling


terkait, yaitu subsistem masukan yaitu siswa; subsistem proses yaitu metode, bahan
dan masyarakat; dan subsistem produk yaitu lulusan yang terkait dengan evaluasi
dan komponen umpan balik. Setiap komponen saling berhubungan, dan saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan.
Komponen lulusan merupakan produk sistem kurikulum yang dapat
memenuhi harapan kuantitas yaitu harapan jumlah dan kualitas lulusan yang
memenuhi kebutuhan yaitu kualitas lulusan ditinjau dari tujuan intrinsik dan
ekstrinsik. Tujuan dari intrinsik adalah berharap lulusan menjadi orang yang
terpelajar, terpelajar, dan beretika secara moral. Sasaran ekstrinsiknya adalah agar
lulusan memenuhi persyaratan bidang pekerjaannya, terutama jika mereka
berkompeten di bidang pekerjaannya.
Komponen metode meliputi program pembelajaran, metode penyajian, bahan
ajar dan media. Komponen material meliputi sarana, prasarana dan sarana,
peralatan dan biaya. Komponen ini disediakan dalam jumlah dan kualitas yang
memadai dan digunakan sebagai unsur pendukung dalam proses pendidikan.
Khusus untuk media pendidikan, bagaimana media tersebut memanfaatkan
lingkungan sekolah untuk pembelajaran. Serta selalu memudahkan dan
menyederhanakan materi, agar lingkungan belajar siswa menjadi menarik.
Komponen evaluasi adalah mengevaluasi keberhasilan proses kurikulum dan
realisasi tujuan kurikulum. Evaluasi dilakukan dalam bentuk evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Hasil evaluasi memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan untuk menentukan tingkat produktivitas mata kuliah dan nilai yang
dicapai oleh siswa.
Komponen balikan dapat digunakan untuk memberikan informasi dalam
konteks umpan balik untuk meningkatkan sistem kurikulum. Sumber informasi

4
diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh sekolah dan institusi tempat
lulusan bekerja.
Komponen masyarakat merupakan masukan eksternal dalam bidang sosial
dan budaya, tidak hanya sebagai faktor pendukung, tetapi juga sebagai warna
dalam pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan.
Selain itu juga adanya karakteristik dalam kurikulum terpaadu. Karakteristik
kurikulum terpadu (Integrated Curriculum) meliputi: (a) berdasarkan filsafat
pendidikan demokrasi Pancasila, (b) berdasarkan Psikologi Gestalt dan teori
lapangan (field theory) (c) berdasarkan landasan sosiologis dan sosio-kultural, (d)
berdasarkan kebutuhan, minat dan pertumbuhan tingkat perkembangan siswa, (e)
didukung oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada, (f) Sistem
penyampaiannya menggunakan sistem satuan pengajaran yaitu unit pengalaman
dan unit mata pelajaran, dan (g) Peran guru sama aktifnya dengan peran Peran
siswa bahkan siswa lebih menonjol, dan guru sering berperan pembimbing atau
fasilitator.
Keunggulan atau manfaat dari kurikulum terpadu meliputi: (a) Semuanya hal
yang dipelajari dalam unit terkait erat; (b) kurikulum dan pandangan modern
tentang pembelajaran, (c) memungkinkan hubungan yang erat hubungan antara
sekolah dan masyarakat, (d) sesuai dengan paham domakratis, (e) mudah
disesuaikan dengan minat, kesanggupan, dan kematangan peserta didik.

2.3.
Prosedur pengembangan kurikulum berbasis keterpaduan

Sekarang, guru cenderung mengemas pengalaman belajar siswa membagi


antara bidang penelitian dan bidang penelitian lainnya, kurikulum yang dibedakan
secara ketat menyebabkan kesulitan bagi siswa, karena pemisahan seperti itu akan
memberikan pengalaman pembelajaran manual atau bersifat artifisial. Sementara di
sekolah dasar siswa di kelas awal lebih cenderung menghargai pengalaman penuh,
yaitu akan menyebabkan kesulitan belajar karena pengalaman klasifikasi secara
artifisial.
Menurut teori Gestalt, mereka mengedepankan ilmu yang mereka miliki
siswa memulai dari awal, dari awal hingga akhir. Murid sekolah landasan utama
pengalaman masih berfikir holistik, Mereka masih kesulitan menghadapi pemilihan
yang artifisial (terpisah-pisah). Artinya pelajar siswa di kelas bawah sekolah dasar

5
memandang diri mereka sebagai pusat masyarakat secara keseluruhan, makna
unsur-unsurnya secara holistik yang bertitik tolak dari yang bersifat konkrit.
Melalui pemikiran seperti ini, kurikulum terpadu yang menyimpang dari
bentuknya Keseluruhan rencana tersebut diimplementasikan dalam bentuk unit
teaching. Rencana induk yang diharapkan adalah organisasi yang berpusat pada
kurikulum dapat digunakan untuk area masalah, ide, inti atau topik tertentu
Kembangkan unit pengajaran. Dengan kata lain, unit sumber daya adalah unit yang
disiapkan untuk diproduksi dan dibangun secara umum, komprehensif, dan
ekstensif, serta merupakan satu kesatuan. Bank cadangan untuk pembelajaran dan
pengembangan unit.
1. Tujuan sumber unit.
Tujuan pendidikan dan pembelajaran unit antara lain:
1) Sediakan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk merencanakan unit,
dan termasuk saran dan petunjuk untuk kegiatan siswa, baik secara
individu maupun kolektif.
2) Memberikan pedoman untuk menentukan ruang lingkup masalah atau
kondisi untuk tingkat sasaran yang ingin dicapai.
3) Berisi item-item yang secara rutin dapat digunakan sebagai pedoman dan
alat bantu pengajaran, dan strukturnya akan lebih efektif.
4) Berisi rekomendasi untuk evaluasi.
5) Tunjukkan bahwa guru dapat menggunakan dan mengembangkan jenis
pengalaman tertentu di unit pengajaran.
2. Kriteria penyusunan rencana umum
1) Rencana induk sangat berharga, atau dapat digunakan dalam banyak
situasi, dan memiliki fleksibilitas dalam isi dan prosedur pengajaran.
2) Rencana keseluruhan dibuat oleh sekelompok guru daripada satu guru.
3) Metode yang paling efektif adalah dengan mengimplementasikan rencana
tersebut oleh sekelompok guru yang telah menyiapkan rencana tersebut.
4) Penyusunan master plan harus mudah diselesaikan dan diubah sesuai
dengan kondisi dan fasilitas yang tersedia.
5) Rencana tersebut menyediakan persiapan fasilitas lengkap dan persiapan
waktu bagi peserta dan manajer layanan
3. Organisasi dan isi rencana umum
1) Guru yang menyusun di unit ini dan membuat rencana yang jelas harus
benar-benar memahami filsafat dan tujuan sekolah.

6
2) Tujuan dari rencana tersebut hendaknya memberikan kontribusi yang
berarti bagi pencapaian tujuan sekolah dan memberikan pedoman bagi
perkembangan pembelajaran.
3) Ruang lingkup resource unit berisi pernyataan ruang lingkup yang jelas,
seperti istilah-istilah yang dibatasi, tingkat kelas yang disiapkan untuk unit
tersebut, dan bahan referensi yang dapat membantu guru dalam bidang
masalah.
4) Kegiatan yang disarankan meliputi banyak kegiatan pembelajaran bagi
individu dan kelompok yang dipilih secara terorganisir agar dapat
digunakan secara efektif.
5) Lengkapi rencana untuk panduan sumber daya dan alat yang akan
digunakan.
6) Proses evaluasi dan perangkatnya dipilih sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, dan tujuan ini telah menjadi bagian integral dari keseluruhan
rencana.
7) Pengalaman dalam satu unit biasanya membantu guru merencanakan unit
berikutnya. Rencana induk berisi banyak kemungkinan yang dapat
mendorong penyelidikan dan pembelajaran konten baru.
8) Berbagai rencana induk perlu dibahas dalam kerangka rencana kerja sama.
Rencana tersebut memberikan saran kepada guru tentang bagaimana
mengimplementasikan pengajaran unit.

2.4. Hubungan Matematika dengan kurikulum berbasis keterpaduan

Kurikulum berbasis keterpaduan mencakup berbagai komponen yang saling


berhubungan dan juga saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan. Dengan
kurikulum berbasis keterpaduan, siswa belajar secara terpadu dalam mencari
hubungan-hubungan dan keterkaitan antara apa yang telah mereka ketahui dengan
hal-hal baru atau informasi baru yang mereka temukan dalam proses belajar yang
dilakukan sehari-hari. Selain itu, siswa diharapkan mampu menghubungkan materi-
materi dalam matematika yang saling berkaitan, dan menghubungkan matematika
dengan ilmu pelajaran lainnya.

7
2.5. Pengertian dari inovasi KTSP

Gambar 1 Kerangka Dasar Penyusunan KTSP Action Plan Sekolah

Perkembangan pendidikan di Indonesia ditandai dengan lahirnya berbagai


inovasi pendidikan, termasuk inovasi kurikulum dan inovasi pembelajaran, pada
masa inovasi berbagai kebijakan telah memperkuatnya. Meskipun pada
kenyataannya tidak ada yang baru, inovasi adalah ide baru yang muncul, tetapi
merupakan penyesuaian dan perbaikan dari hal-hal yang sudah ada. Ciri-ciri
inovasi adalah: inovasi, kebaruan, kepraktisan, perubahan nilai, ekonomi dan
terobosan. Ruang lingkup inovasi meliputi tiga bagian, yaitu inovasi struktural (SD
5 tahun), inovasi materi (materi teknologi informasi dan komunikasi yang
disediakan untuk siswa SMA tahun 2004), dan inovasi proses (e-learning) melalui
tahapan knowledge, persuasion, decision, implementation dan confirmation
(Rogers, 1983: 164).
Sebagai gambaran awal, berikut ini akan diperkenalkan perkembangan
beberapa mata kuliah, khususnya pengembangan mata kuliah di Indonesia dari
tahun 1968 sampai dengan tahun 2004 dan 2006, serta mengenalkan arah dari
masing-masing mata kuliah tersebut gambaran perkembangan mata kuliah tersebut
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Perkembangan Kurikulum Indonesia - tahun 2006

No TAHUN FOKUS ORIENTASI


1 1968 Subject Matter (mata pelajaran)
2 1975 Terminal Objectives (TIU, TIK)
3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project)
4 1994 Munculnya pe mbagian kamar antara kurikulum nasional
dengan kurikulum muatan lokal
5 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi

8
6 2006 Kurikulum berbasis lokal (daerah/satuan pendidikan)
Dilihat dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Perubahan artau penyesuaian kurikulum tersebut relatif dilakukan dalam
periode yang relatif konstan yaitu antara 8 hingga 10 tahun,
b. Perubahan mencakup aspek proses dan materi,
c. Perkembangan terakhir menunjukkan konsentrasi pendidikan untuk
meningkatkan mutu dan relevansinya bagi masyarakat dan lingkungan.
Perkembangan dalam pendidikan dan kurikulum yaitu lahirnya kurikulum
2006 (KTSP). pasal 36 menegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.

2.6. Komponen-komponen KTSP

Komponen-Komponen KTSP adalah sebagai berikut:


1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus dapat
menggunakan keunggulan yang relevan untuk melaksanakan kegiatan internal
sekolah. Gaya-gaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, kekuatan
yang berkaitan dengan apa yang terjadi di luar sekolah.
Kedua, keunggulan terkait edukasi nasabah adalah latar belakang sosial,
aspirasi finansial, sumber daya komunitas, dan karakteristik lingkungan.
Penanggung jawab perumusan visi harus mampu terus menerus menyeleksi
kelompok-kelompok kekuasaan tersebut.
2. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dalam pengembangan KTSP, dinas pendidikan berharap dapat
merumuskan rencana perbaikan secara menyeluruh, termasuk rencana jangka
pendek dan jangka panjang untuk mencapai tujuan, sasaran dan indikator.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian dan akhlak yang baik bagi setiap keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengenyam pendidikan lanjutan.

3. Menyusun kalender pendidikan

9
Kalender pendidikan merupakan jadwal waktu kegiatan belajar siswa
dalam satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup awal tahun ajaran,
minggu studi yang valid, waktu belajar yang valid dan hari libur.
Pada setiap awal tahun ajaran, atau madrasah akan mengedit kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan belajar tahun ajaran, yang meliputi
awal tahun ajaran, minggu belajar efektif, waktu belajar efektif dan hari libur.
Jadwal pembelajaran sekolah atau madrasah mengacu pada standar isi
dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah atau madrasah,
kebutuhan siswa dan masyarakat, serta peraturan pemerintah atau pemerintah
daerah.
4. Struktur muatan KTSP
Struktur muatan KTSP mencakup mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan
pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan
kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global.
5. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran untuk mata pelajaran atau mata
pelajaran atau kelompok tema tertentu, yang memuat standar kompetensi dan
kemampuan. Dasar, bahan utama atau pembelajaran, indikator, evaluasi,
alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat belajar.
Silabus merupakan mata kuliah yang mentransformasikan kemampuan
dan kemampuan dasar menjadi materi utama atau pembelajaran. Evaluasi
kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kemampuan.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang
terdiri atas 1 (satu) indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

2.7. Prosedur pengembangan KTSP

Pengembangan KTSP memperhatikan hal-hal sebagai berikut.


1. Acuan konseptual;
2. Prinsip pengembangan dan komponen KTSP, dan
3. Prosedur operasional.

10
Berikut ini penjabaran dari acuan konseptual, Acuan konseptual
pengembangan KTSP meliputi:
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2. Toleransi dan kerukunan umat beragama;
3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik;
5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6. Kebutuhan kompetensi masa depan;
7. Tuntutan dunia kerja;
8. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
11. Dinamika perkembangan global, dan
12. Karakteristik satuan pendidikan.

2.8. Hubungan matematika dengan KTSP

Dalam KTSP, sekolah diberi kewenangan dan kekuasaan yang luas untuk
mengembangkan pembelajaran sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/
daerah, karakteristik sekolah daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
karakteristik siswa. Matematika memiliki bentuk yang paling sederhana sampai
dengan bentuk yang kompleks dapat membantu dalam pengembangan ilmu
pengetahuan lainnya dan dalam memecahkan masalah yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar yang
dirancang dan dilaksanakan harus terarah pada pencapaian suatu tujuan. KTSP
memberikan kewenangan secara leluasa kepada guru untuk mengembangkan
silabus sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu
sendiri dalam menjabarkannya menjadi RPP yang siap dijadikan pedoman
pencapaian kompetensi peserta didik.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Rekomendasi dan contoh soal beserta jawabannya

Berikut ini adalah beberapa contoh soal beserta jawabannya:


1. Apa saja masalah yang berkaitan dengan inovasi kurikulum? Serta mengapa
inovasi kurikulum harus dilakukan?
Jawaban:
Masalah yang ada pada inovasi kurikulum mencakup aspek
inovasi dalam struktur kurikulum, materi kurikulum, dan inovasi
proses kurikulum. Inovasi pada kurikulum harus dilakukan ketika
inovasi pada kurikulum yang lama dinilai tidak berjalan dengan baik
dan malah merugikan peserta didik serta struktur kurikulum dengan
mengacu pada prinsip pendidikan.
2. Apa saja yang telah dirancang dalam kurikulum untuk mencapai perubahan
tingkah laku peserta didik?
Jawaban:
Untuk mencapai perubahan perilaku, dikembangkan sistem
terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip berikut: suasana lapangan atau
pengaturan lapangan yang memungkinkan siswa menunjukkan
kemampuannya di dalam kelas (field setting), pengembangan diri (self
development), pengembangan potensi masing-masing individu (self
actualization), proses pembelajaran kelompok (social learning),
pengulangan dan penguatan (reinforcement), pemecahan masalah-
masalah (heuristik learning), dan sikap percaya diri sendiri (self
confidence).
3. Jelaskan ruang lingkup inovasi kurikulum menurut makalah ini!
Jawaban:
Ruang lingkup inovasi meliputi tiga bagian, yaitu inovasi
struktural (SD 5 tahun), inovasi materi (materi teknologi informasi
dan komunikasi yang disediakan untuk siswa SMA tahun 2004), dan
inovasi proses (e-learning) melalui tahapan knowledge, persuasion,
decision, implementation dan confirmation.

12
3.2. Kesimpulan

Dalam kurikulum terpadu tersedia peluang dan kemungkinan belajar untuk


siswa yang dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruh serta dengan
mempertimbangkan dampaknya. Karena itu adanya penataan penguasaan dan
pembinaan pada proses pembelajaran perlu dilakukan guna mencapai tujuan sesuai
harapan.
Komponen komponen dalam kurikulum berbasis keterpaduan memiliki
hubungan yang erat untuk mencapai kesempurnaan tujuan. Kurikulum ini mampu
mengarahkan siswa untuk belajar secara terpadu dalam mencari hubungan dan
keterkaitan antara ala yang telah mereka ketahui sebelumnya dan informasi yang
baru mereka dapat dalam proses belajar.
Dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) kekuasaan untuk
mengembangkan pembelajaran sesuai satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,
karakteristik sekolah, sosial budaya, tempat dan siswa seluas luasnya diberikan
pada sekolah. Matematika adalah ilmu yang memiliki bentuk dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks sehingga dapat membantunya dalam
proses pengembangan ilmu pengetahuan yang lainnya serta dalam memecahkan
masalah sehari hari yang ditemukan siswa. Sebab itu, dalam proses KBM yang
telah dirancang kemudian dilaksanakan sudah seharusnya terarah dengan jelas guna
mencapai satu tujuan. KTSP juga memberikan kewenangan yang sangat luas pada
pendidik untuk mengembangkan silabus sesuai dengan karakteristik dan kondisi
sekolah, kemampuan guru dan siswa serta lingkungan dalam menjabarkannys
menjadi RPP yang siap dijadikan pedoman pencapaian kompetensi peserta didik

13
DAFTAR PUSTAKA

Suherman, M.Pd., Dr. Ayi.2017.Inovasi Kurikulum.diakes pada: 05 Mar 2021.tersedia


pada: http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/INOVASI_PENDIDIKAN/Modul_4-Inovasi_Kurikulum.pdf

Yani, Yuli.2016.Inovasi_KTSP.diakses pada: 06 Mar 2021.tersedia pada:


https://www.academia.edu/8867563/INOVASI_KTSP

Wahyono, Budi.2013.Komponen-Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP).diakses pada: 06 Mar 2021.tersedia pada:
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/03/komponen-komponen-
kurikulum-tingkat.html

Pengembangan KTSP Sekolah Menengah Kejuruan.2015.Handout Pendampingan


Implementasi Kurikulum 2013 SMK. Diakses pada: 07 Mar 2021. Tersedia
pada: https://kurikulumsmkn3kotatangerang.files.wordpress.com/2015/11/05-
pengembangan-ktsp.docx

14
LAMPIRAN
Kelompok 1 Dini Dwi Safitri

Pertanyaan : Apa kelebihan dari masing-masing kurikulum berbasis keterpaduan


dan KTSP?

Jawab:

Kelebihan KTSP :
a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
b. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.
c. KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi
kebutuhan siswa.
d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan
memberatkan kurang lebih 20%.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah
plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

Kelebihan Keterpaduan:
a) Segala sesuatu yang di pelajari dalam unit bertalian erat,
b) Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tntang belajar,
c) Memungkinkan hubungan yang erat kaitannya antara sekolah dengan
masyarakat,
d) sesuai dengan faham demokratis,
e) mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan kematangan peserta
didik.

Kelompok 3 Risky Nugroho

Pertanyaan : Dalam pengembangan KTSP perlu memperhatikan beberapa hal kan,


salah satunya acuan konseptual. maksudnya gmna?

Jawab:

A. peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;


B. toleransi dan kerukunan umat beragama;
C. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
D. peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik;
E. kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
F. kebutuhan kompetensi masa depan;
G. tuntutan dunia kerja;
H. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
I. keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;

15
J. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
K. dinamika perkembangan global; dan
L. karakteristik satuan pendidikan.

Kelompok 4. Tata

Pertanyaan : Di hubungan matematika dengan ktsp kan dijelasin kalo misalkan


sekolah punya kekuasaan atau wewenang yang luas ya untuk
mengembangkan pembelajarannya tapi sesuai dengan satuan
Pendidikan. Nah pertanyaannya kalo semisal sekolah membuat
kebijakan diluar ketentuan satuan pendidikan tapi menurut mereka
itu baik pembelajarannya, itu bagaimana?

Jawab:

Menurut kami, bisa seperti itu selagi kebijakan tersebut berdampak baik untuk
pihak sekolah atau institusi. Akan tetapi kebijakan diluar ketentuan satuan
pendidikan tersebut tidak “melenceng atau nyeleneh” atau bisa dibilang tidak
melanggar.

Kelompok 5 Valeryan Yusuf

Pertanyaan : KTSP kan kurikulum lama ya? Kenapa harus diinovasi lagi? Kenapa
tidak pakai K13 saja?

Jawab:

Iya. Menurut kami, karena ada beberapa faktor kenapa ktsp harus diinovasi,
diantaranya:

 Adanya perkembangan dan perubahan bangsa yang satu dengan yang lain.
Dengan demikian, perubahan perhatian dan perluaan bentuk pembelajaran
harus mendapat perhatian.
 Industry dan produksi
 Orientasi politik dan praktek kenegaraan
 Pandangan kalangan intelektual yang berubah
 Pemikiran baru mengenai proses belajar mengajar
 Eksploitasi ilmu pengetahuan
 Perubahan dalam masyarakat

Kenapa tidak pakai Kurikulum 2013 saja?

Menurut kami, justru kurikulum 2013 sudah diterapkan sejak tahun 2014.
Perubahan kurikulum tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang
terus berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.

16
Kelompok 6 Tedi Setiadi

Pertanyaan : Apa yang membedakan KTSP dengan kurikulum yang lain?


Kemudian apakah KTSP dianggap sukses pada masanya? Mengapa
demikian

Jawab:

o Jika pada KTSP 2006 terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD), pada
kurikulum 2013 (K13) ada Kompetetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD), mata pelajaran, jenis pendekatan pembelajaran, penilaian, dan lain-
lain.
o Pada KTSP, standar Isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran
(Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. Disini
kompetensi diturunkan dari mata pelajaran. Sementara pada
K13, Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran. Mata pelajaran diturunkan
dari kompetensi yang ingin dicapai.

Apakah KTSP dianggap sukses pada masanya? Mengapa demikian.

Ya, karena KTSP terbukti sangat ideal dalam tataran konsep tertulis, namun
ternyata tidak demikian dalam tataran praktek. KTSP yang dianggap sebagai
kurikulum yang otonomi (desentralisasi), karena disusun oleh setiap satuan
pendidikan, namun pada kenyataannya tetap saja bersifat sentralisme, yaitu
melalui penyeragaman-penyeragaman, standar isi dan kompetensinya telah
ditentukan oleh pusat. Standarisasi kelulusan setiap peserta didik tetap diukur
dengan menggunakan UAN yang nota bene bersifat nasional. Ini jelas kontradiktif
dengan semangat KTSP yang mengakomodir kearifan lokal sebagai komponen
penting pendidikan. Merupakan tindakan tidak tepat apabila kualitas pendidikan
di desa disamakan dengan kualitas pendidikan di kota. Hal tersebut sudah dapat
dipastikan bahwa KTSP yang bersifat otonom (desentralis), akan ‘MATI KUTU”
dan tidak ada artinya jika berhadapan dengan UAN yang sangat sentralistik.

Kelompok 7 Dwi Putri (1810631050069)

Pertanyaan : Faktor apa saja yang menyebabkan KTSP sudah jarang digunakan di
sekolah?

Jawab:

Menurut kami, salah satunya yaitu faktor tuntutan pemerintah yang


mengharuskan mengganti kurikulum. Dan juga bertujuan untuk mendorong
peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh
atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang

17
menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,


ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif,
dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi
berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih
baik.

Kelompok 8 Khoirunnisa Aisha Sabrina

Pertanyaan: Setelah tabel perkembangan kurikulum itu dijelaskan kurikulum


relatif berubah dari waktu ke waktu dan tentunya menyesuaikan dari
perkembangan yang ada saat itu, bagaimana cara guru beradaptasi
terhadap setiap perubahan kurikulum supaya siswa yang diajarkan
juga merasa nyaman dengan perubahan kurikulum?

Jawab:

o Guru sebagai pelaku utama dalam dunia pendidikan harus siap


dengan segala perubahan kebijakan, meskipun tidak kita sukai.
o Guru harus terbuka dengan perubahan dan selalu siap menerima
perubahan seperti perubahan kurikulum agar tidak menjadi beban
bagi dirinya
o guru harus mampu mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas.
Guru harus memiliki orientasi yang tidak terbatas pada
kemampuan kognitif siswa, tetapi juga afektif dan psikomotor pada
diri siswa. Intinya, guru harus lebih kreatif dalam mengajar.

Kelompok 9 Risna Dwi Lestari

Pertanyaan : Apasaja kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru ketika menerapkan


kurikulum terpadu dan bagaimana cara mengatasi kesulitan
tersebut?

Jawab: Karena karakteristik kurukulum ini salah satunya adalah berdasarkan


kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan pertumbuhan peserta didik,
maka ini adalah hal yang bisa salah satu permasalahannya yang komplek
untuk pendidik. Sebab kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan
pertumbuhan masing masing peserta didik tidak sama pun pencapaiannya.
Sehingga kita para guru harus sebisa mungkin menyesuaikannya dengan
peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

18
Kelompok 10 Nabilah Widyasari

Pertanyaan : Apa yang membedakan antara kurikulum berbasis kompetensi,


kurikulum berbasis masyarakat dengan kurikulum berbasis
keterpaduan? Apa yang menjadi ciri khas dari kurikulum berbasis
keterpaduan?

Jawab:

Kurikulum Berbasis Kompetensi (Depdiknas 2002) memiliki karakteristik sebagai


berikut:

Pencapaian kompetensi siswa (individual/klasikal)


Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
Penyampaian pembelajaran dengan pendekatan dan metode bervariasi
Sumber belajar guru dan sumber lainnya yang memenuhi unsur edukatif
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar (penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi)
Menggunakan sistem sentralisasil penuh dari pusat. Sedangkan,

Kurikulum Terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut :

Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan


pendidikan
Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.
Kurikulum terpadu sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang
akseptabel bagi kebutuhan siswa.
Kurikulum terpadu akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat
padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
Kurikulum terpadu memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-
sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan.

https://www.slideshare.net/riyanassyahidah/analisis-reallengkapa1c
https://www.slideshare.net/UchazhuSecondly/analisis-reallengkapa1c-38802739

19
https://www.toppr.com/guides/maths/number-systems/irrational-numbers-between-
two-numbers/#:~:text=Suppose%20we%20have%20two%20rational,between
%20two%20given%20rational%20numbers.&text=We%20see%20that%20x
%20%2B%20%E2%88%9A,x%20%3C
%205%20%E2%80%93%20%E2%88%9A3

20

Anda mungkin juga menyukai