SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
AHMAD SYAFII
NIM 10536 11195 16
SURAT PERNYATAAN
NIM : 105361119516
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Ahmad Syafii
NIM. 105361119516
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
NIM : 105361119516
Ahmad Syafii
NIM. 105361119516
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita curahkan kepada Allah SWT atas segala
karunia, nikmat yang berlimpah sehingga kita senantiasa dalam lindungan rahmat
dan hidayahnya. Salam berserta shalawat senantiasa kita haturkan kepada baginda
Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat di muka
bumi ini.
Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bangkala Barat dalam
terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua beserta keluarga yang senantiasa memberikan kasih dan
Muhammadiyah Makassar.
3. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Muhammadiyah Makassar.
viii
5. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Muhammadiyah Makassar.
6. Ayahanda Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., dan Ayahanda Ilhamsyah, S.Pd.,
instrumen penelitian.
9. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
10. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bangkala Barat yang telah membantu
11. Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 1 Bangkala Barat yang telah
12. Siswa-siswi kelas VIII.B SMP Negeri Bangkala Barat yang telah bekerja
skripsi ini.
ix
14. Teman-teman angkatan 2016 Pendidikan Matematika khususnya 2016 F, dan
15. Seluruh pihak yang telah memberikan masukan, saran, motivasi dan
rekan mahasiswa dan para pembaca. Semoga segala bentuk kebaikan senantiasa
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
xi
xii
xii
5. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ............... 11
2. Subjek Penelitian........................................................................... 17
4. Prosedur Penelitian........................................................................ 18
5. Instrumen Penelitian...................................................................... 19
1. Kesimpulan ................................................................................... 51
2. Saran.............................................................................................. 52
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
sangat pesat diantaranya adalah, ilmu pengetahuan, teknologi dan sumber daya
yang mampu bersaing yang mampu memiliki kualitas yang tinggi. Upaya yang
mampu membentuk pribadi yang lebih baik yang harus diiringi dengan usaha
kehidupan sehari-hari.
kurikulum di sekolah yang sebagai ilmu dasar dalam pembelajaran yang mampu
mampu melatih tingkat berpikir siswa (kreatif, kritis, logis, sistematis dan lainnya)
1
2
pendidikan.
2
3
yang memiliki hubungan di aspek ilmu adalah hard skill. Hard skill matematik
pada peserta didik dimulai dari kompetensi inti hingga kompetensi dasar pada
meliputi beberapa aspek yaitu prosedur, strategi dan metode sebagai hal yang
dalam memilih prosedur strategi dan penerapannya (Hendriana dkk, 2017: 44).
Soal cerita matematika adalah soal berbentuk uraian bukan soal hitungan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dengan guru mata pelajaran
matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Bangkala Barat pada tanggal 03 Desember
2019, bahwa siswa memiliki beberapa masalah yang dihadapi diantaranya adalah
siswa diperhadapkan pada suatu masalah ataupun siswa tidak mampu menemukan
solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi. Adapun tes awal pada saat
observasi yang diberikan kepada siswa di materi barisan dan deret, dengan soal
sebagai berikut: “Rahma menabung di bank BRI pada bulan Februari. Jika
uangnya menjadi Rp. 1.200.000,- pada bulan April dan menjadi Rp. 1.700.000,-
pada bulan September. Maka berapakah besar tabungan Rahma pada saat
masalah, sehingga apa yang ditanyakan pada soal tersebut tidak dapat diselesaikan
dengan baik. Dalam menjalankan strategi siswa hanya bisa menjalankan apa yang
dia ketahui dalam menyelesaikan soal, sehingga siswa tidak mampu memberikan
menggunakan prinsip ataupun prosedur dengan benar dan pemilihan yang tepat
5
Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti, terlihat bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal khususnya pada soal cerita, siswa
tidak mampu menuliskan informasi yang tertera pada soal, tidak mampu
secara tepat sehingga tidak sesuai dengan hasil jawaban yang diinginkan.
masalah dalam menyelesaikan soal cerita adalah kemampuan yang sangat penting
solusi terhadap masalah yang dihadapi. Hal tersebut menjadi suatu acuan sehingga
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bangkala Barat dalam menyelesaikan soal cerita.
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
3. Bagi peneliti lain, sebagai referensi bagi calon peneliti yang memiliki
3. Batasan Istilah
3. Soal cerita yang dimaksud pada penelitian ini adalah soal pola bilangan
sehari-hari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Hakikat Matematika
tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasi yang digunakan
kata Yunani Latin mathematika yang mulanya berawal dari perkataan Yunani
artinya ilmu atau pengetahuan (knowledge, science). Kata lain yang berhubungan
dengan mathematike, yaitu mathei atau mathenein berarti belajar (berpikir). Dari
asal kata, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang
beberapa ahli:
1. Revyareza (2013)
penalaran.
7
8
Matematika memiliki aspek teori dan aspek terapan atau praktis dan
matematika sekolah.
9
sifat, teori, aksioma yang sebelumnya telah disepakati dan telah terbukti
kebenarannya.
matematika adalah pengetahuan tentang pola, sifat, dan konsep terstruktur yang
hal tersebut memiliki tantangan dan tidak mampu diselesaikan secara terstruktur
dan (2) banyaknya jawaban. Berdasarkan tujuannya, masalah dibagi atas dua yaitu
tertentu yang merupakan bagian yang tidak diketahui dari masalah. Sedangkan
tersebut benar atau salah tetapi tidak keduanya. Berdasarkan banyaknya jawaban,
masalah dibagi atas dua yaitu masalah tertutup (close problem) dan masalah
10
berakhir terbuka (open-ended problem) (Bush & Greer, 1999). Masalah tertutup
masalah yang sangat penting dan tak terpisahkan. Dalam kehidupan sehari-hari
dari pemecahan masalah tetapi terkandung makna yang sama. Larson dalam
pemecahan masalah untuk mencapai suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai
sebagai suatu proses berpikir. Sebagai itu dalam pemecahan masalah lebih
dengan jawabannya.
pada penelitian ini pemecahan masalah matematik ialah cara yang dipakai untuk
dengan bantuan dari tenaga pengajar atau dengan memberi latihan soal-soal guna
melatih peserta didik dalam memecahkan masalah. Hal yang penting untuk
dimiliki oleh peserta didik yaitu cara pemecahan masalah, karena dalam
memecahkan masalah juga ada pada kehidupan sehari-hari dan bisa digunakan
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
keseluruhan. Herman dalam Qausar (2013: 132) analisis ialah pencapaian tujuan
ini ialah usaha yang dilaksanakan dalam mendeskripsikan kemampuan yang ada
menyelesaikan masalah.
yang penting dalam kurikulum matematik atau bisa dinyatakan juga kemampuan
dalam pemecahan masalah dari suatu proses pembelajaran merupakan hasil yang
utama.
12
masalah sangat penting dalam matematik, bukan hanya untuk orang yang nantinya
akan mempelajari atau mendalami matematik, tetapi juga untuk orang yang akan
merealisasikan pada bidang studi yang lain serta pada kehidupan sehari-hari.
suatu yang penting dalam kemampuan matematik dan patut dimiliki oleh peserta
pembelajaran matematika.
1. Memahami Masalah
menentukan hal yang diketahui dan ditanyakan oleh suatu permasalahan, serta
2. Menyusun Rencana
strategi dalam penyusunan rencana yang menghubungkan unsur apa saja yang
matematika.
3. Melaksanakan Rencana
4. Mengevaluasi Kembali
1. Memahami Masalah
2. Menyusun Rencana
3. Melaksanakan Rencana
4. Mengevaluasi Kembali
masalah.
1. Secara khusus tahapan yang diterapkan oleh Polya dipakai dalam pemecahan
masalah matematis.
2. Di setiap tahap Polya tegas menandakan perbedaan aktifitas baik fisik maupun
mental, seperti “apa yang dipikirkan dan dilakukan peserta didik saat
3. Tahapan lain yang dijelaskan sedikit berbeda dengan apa yang dikemukakan
oleh Polya.
tersebut adalah kalimat matematika yang memuat bilangan, operasi hitung, dan
bahwa soal cerita matematika adalah soal berbentuk uraian bukan soal hitungan
dari pengertian soal cerita yang sudah dipaparkan sebelumnya mengandung arti
matematika. Dengan kata lain, dalam pembelajaran peserta didik diharapkan tidak
konsep. Jadi berdasarkan uraian diatas dapat ditarik bahwa soal cerita dalam
17
peserta didik untuk mempraktikkan pengetahuan yang dimiliki secara logis dan
“Arqam diberi tugas oleh pak Marno untuk meletakkan buku di rak perpustakaan.
Di rak pertama ia harus meletakkan 6 buah buku, di rak kedua 11 buah buku, di
rak ketiga 16 buah buku, di rak keempat 21 buah buku. Jika banyaknya rak di
perpustakaan adalah 10, tentukan banyaknya buku yang harus disusun Arqam di
rak terakhir!”
Jawaban :
Dik : rak I (a) = 6, rak II = 11, rak III = 16, rak IV = 21, dan selisih buku di
setiap
rak (b) = 5
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈10 = 6 + (10 − 1) 5
𝑈10 = 6 + (9 × 5)
𝑈10 = 6 + 45
𝑈10 = 51
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang akan
masalah dapat dilakukan dengan cara satu soal memuat semua karakteristik
pemecahan masalah atau tiap item indikator dibuat dalam satu soal terpisah,
sedang pada penelitian ini peneliti membuat tiga butir soal yang masing-
bilangan masih tertukar dimana yang mesti dikerjakan terlebih dahulu antara
perkalian atau penjumlahan, (2) peserta didik dalam memahami konsep dasar
langkah pemecahaan masalah dan (4) materi dengan bentuk lain membuat
didik mampu menyelesaikan soal dengan baik. Peserta didik dapat (1)
masalah.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Subjek Penelitian
(Sugiyono, 2018: 220). Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 3 siswa yang
kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari 3 nomor soal essay materi pola
Bangkala Barat
2. Siswa yang menjawab dengan skor “26” sampai dengan “30” dan mampu
Siswa yang menjawab dengan skor “20” sampai dengan “25” dan mampu
17
18
sedang. Dan siswa yang menjawab dengan skor kurang dari “20” dan mampu
rendah.
3. Sumber Data
Adapun data pada penelitian ini yaitu data kualitatif, yang berupa
ungkapan dan gerakan subjek, selain hal itu adapun dokumen dan lain-lain.
Untuk sumber data yang digunakan pada penelitian ini yakni siswa-siswi
4. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan
penelitian.
Bangkala Barat mengenai waktu dan kelas yang akan digunakan untuk
penelitian.
6. Tahap Pelaksanaan
19
masalah
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat yang terdiri instumen utama dan
sendiri atau peneliti sebagai instrumen kunci karena ikut secara aktif dalam
1. Tes Essay
uraian materi pola bilangan. Tes tersebut diberikan kepada subjek penelitian untuk
Polya. Tes kemampuan pemecahan masalah dibuat langsung oleh peneliti dengan
sehingga mengarah pada ketercapaian tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Untuk
20
2. Pedoman Wawancara
tersebut telah memenuhi validitas item karena kejelasan jenis wawancara dan item
pertanyaan sesuai dengan jenis wawancara yang dilakukan, dan juga bahasa yang
2. Metode tes digunakan pada penelitian ini adalah tes essay dengan materi pola
bilangan kelas VIII.B SMPN 1 Bangkala Barat. Tes uraian (essay) hasil
21
masalah.
(Sugiyono, 2018), dalam tahap analisis data ini terdiri atas pengumpulan data,
1. Pengumpulan Data
Pada penlitian ini pengumpulan data melalui tes dan wawancara. Tes ini
mengetahui lebih lanjut terkait hasil pengerjaan siswa. Adapun penskoran yang
Aspek yang
Skor Keterangan
dinilai
Menulis hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan
2
namun kurang tepat.
Menulis hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan
3
secara tepat.
0 Tidak ada usaha, atau rencana yang dibuat tidak sesuai
Sebagian rencana benar yang didasarkan pada sebagaian
Menyusun
1 dari masalah yang dipahami atau diinterprestasi dengan
rencana
benar.
penyelesaian
Rencana yang dibuat membawa kepada jawaban benar
2
jika diimplementasikan dengan baik.
Tidak ada jawaban sama sekali atau jawaban salah
0
karena rencana yang tidak sesuai.
Salah menulis, salah perhitungan, atau hanya sebagian
1
Melaksanakan jawaban jika masalah terdiri dari beberapa jawaban.
rencana Melakukan rencana dengan menuliskan jawaban
2
setengah atau sebagaian besar jawaban benar.
Melakukan perencanaan dengan menulis jawaban yang
3
lengkap dan benar.
0 Tidak menulis simpulan
Menginterpreatasikan hasil yang didapatkan dengan
Mengevaluasi 1
membuat simpulan tapi kurang tepat
kembali
Manginterpretasikan hasil yang didapatkan dengan
2
membuat simpulan dengantepat.
Sumber: Polya dalam Mairing (2018)
Nilai kemampuan pemecahan masalah yang didapatkan dari perhitungan,
Kesalahan terjadi beberapa Tidak ada usaha untuk Memperoleh skor tinggi
atau semua tahap memeriksa penyelesainnya untuk setiap tahap
pemecahan masalah pemecahan masalah dan
memeriksa kembali
penyelesaiannya
Siswa tidak dapat Siswa dapat Siswa dapat
mengidentifikasi masalah mengidentifikasi masalah mengidentifikasi masalah
serupa yang diselesaikan serupa, tetapi tidak yang serupa berdasarkan
sebelumnya berdasarkan struktur struktur matematisnya
matematisnya
Komunikasi tertulisnya Komunikasi verbal Siswa memperoleh skor
tidak memadai maupun tertulisnya tinggi pada komunikasi
biasanya jelas verbal maupun tertulis
Siswa sering Siswa fokus pada satu cara Siswa dapat
menggunakan metode untuk memecahkan mengembangkan cara
yang sama untuk semua masalah alternatif dalam
masalah menyelesaikan masalah
Siswa cukup percaya diri Siswa terkadang Siswa menunjukkan
ketika menghasilkan menunjukkan kurang percaya diri terhadap
secara cepat percaya diri terhadap kemampuannya dalam
kemampuannya dalam memecahkan masalah.
memecahakan masalah.
Sumber: Polya dalam Mairing (2018)
Dalam kualifikasi kemampuan pemecahan masalah dari Polya dalam
berkemampuan tinggi.
2. Mereduksi Data
matematik.
3. Penyajian Data
24
mempermudah dalam menarik kesimpulan. Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan
sebagai berikut: menampilkan hasil yang telah dibuat oleh subjek, yang nantinya
wawancara.
hasil dialog wawancara. Sehingga hal ini dapat ditarik menjadi kesimpulan.
pengecekan untuk mengetahui data kepada subjek yang sama dengan teknik yang
Jika terdapat hasil yang tidak sama maka peneliti harus mengkonfirmasi kepada
sumber data guna memperoleh data lebih meyakinkan. Teknik ini diperoleh
kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas 8.B SMPN 1 Bangkala Barat
dipaparkan dalam bab sebelumnya bertujuan untuk mencapai data hasil penelitian
yang diperoleh dari peserta didik. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah
pengumpulan data; reduksi data; penyajian data; verifikasi data dan penarikan
pemecahan masalah pada kelas 8.B. Adapun data tes kemampuan pemecahan
masalah pada masing-masing kategori subjek yang terpilih dalam penelitian ini.
1. RA 30 Tinggi
2. RT 25 Sedang
3. RD 13 Rendah
pemecahan masalah soal cerita pola bilangan, ditemukan data bahwa di kelas 8.B
25
26
peserta didik kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah. Hasil tes
kelas 8.B SMPN 1 Bangkala Barat dalam menyelesaikan soal cerita pola bilangan,
ada peserta didik yang menguraikan jawaban sejalan dengan prosedur pemecahan
masalah menurut Polya dan ada pula peserta didik yang menguraikan jawaban
yang dilakukan kepada tiga orang peserta didik yang dipilih sebagai subjek
dari guru mata pelajaran matematika dan ditetapkan 3 org peserta didik sebagai
subjek penelitian adalah subjek kategori tinggi, subjek kategori sedang, dan
didik kelas 8.B SMPN 1 Bangkala Barat maka proses wawancara dilaksanakan
sesuai urutan. Berawal dari subjek kategori tinggi, selanjutnya subjek kategori
sedang, dan yang terakhir yaitu subjek kategori rendah. Berikut dipaparkan data
yang masing – masing berkategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun pengkodean
Untuk memudahkan dalam menganalisis data pada bagian ini, maka setiap
petikan dialog diberikan kode tertentu. Untuk petikan dialog pewawancara diberi
kode “P” dan untuk petikan subjek kategori tinggi diberi kode “KT”, untuk subjek
kategori sedang diberi kode “KS” dan untuk subjek kategori rendah diberi kode
“KR”.
3. Paparan Data
tertulis dan wawancara peserta didik dengan kategori tinggi untuk 3 soal.
Setelah peserta didik kategori tinggi mengerjakan soal, ditemukan hasil tes
diketahui dari soal, dan peserta didik mampu mengetahui hal yang
ditanyakan oleh soal. Dilihat pada gambar 4.1.1 peserta didik dapat
diketahui, yaitu “a = 48; rasio = ½; dan uang yang dibagikan Rp. 2.000,
yaitu “berapa jumlah uang yang dibagikan oleh pak Aspar?”. Berdasarkan
memahami dengan baik soal nomor 1. Poin selanjutnya yang terlihat pada
jumlah lembaran uang yang dibagikan oleh pak Aspar. Selanjutnya, subjek
Terlihat pada gambar 4.1.1, subjek KT menulis ulang hasil akhir yang
KT : iye karna untuk menjawab jawban dari ini itu, harus dituliskan yang
diketahui, ditanyakan dan penyelesaiannya.
P : Dan selanjutnya ditulis penyelesaiannya. Boleh dijelaskan ini?
KT : kujumlah dulu semua berapa lembar uang yang dibagikan, baru
kukalikan 2.000 dari hasilnya.
P : itu digunakan untuk mecari apa ?
KT : digunakan untuk tentukanki jumlah lembaran uang, sama hasil
keseluruhan uang yang dibagikan.
P : Akhir dari jawabanta itu dituliskan “jadi, ,,,”. Apakah perlu dituliskan
atau tidak?
KT : Iye ditulis itu kak untuk kesimpulan jawaban akhirnya
P : Apakah sudah yakin dengan jawabannya? Cara dipastikan benar ini
bagaimana dek?
KT : Iye, karna kubaca ulang kembali soalnya dan kupastikan mi benar kak.
kali dahulu. Terlebih saat terdapat kalimat membingungkan. Peserta didik mampu
mengutarakan maksud yang diketahui dari soal, selanjutnya peserta didik mampu
mengutarakan apa yang ditanyakan dari soal sesuai bahasanya. Ini menunjukkan
mendapatkan hasil akhir. Setelah membaca kembali jawaban yang telah dituliskan
Dilihat dari gambar 4.1.2 peserta didik dapat menuliskan informasi berupa
hal yang diketahui pada soal, yaitu “U1 = a = 90 dan b = 96 – 90 = 6”. Selanjutnya
menuliskan hal yang ditanyakan dari soal, yaitu “tinggi tumpuk 10 kursi (U10)?’.
Berdasarkan jawaban yang dituliskan, dapat diketahui bahwa peserta didik subjek
menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal dengan benar. Pada gambar 4.1.2
melakukan perencanaan dengan baik. Tahap akhir peserta didik menulis kembali
3 kali dahulu. Peserta didik mampu mengutarakan maksud yang diketahui dari
soal, selanjutnya peserta didik mampu mengutarakan apa yang ditanyakan dari
peserta didik paham terhadap soal terlebih dahulu. Subjek KT dapat memaparkan
maksud dari rumus yang ia gunakan. Pada tahap berikutnya, peserta didik
jawaban yang telah dituliskan, peserta didik yakin bahwa hasil yang ditemukan
sudah benar.
Dilihat dari gambar 4.1.3 peserta didik dapat menuliskan informasi berupa
hal yang diketahui serta yang ditanyakan pada soal dengan benar. Berdasarkan
jawaban yang dituliskan, dapat diketahui bahwa peserta didik subjek KT mampu
rumus untuk menyelesaikan soal dengan benar. Pada gambar 4.1.3 mununjukkan
bahwa peserta didik melakukan perencanaan secara tepat dan menuliskan operasi
jawaban yang benar. Tahap akhir peserta didik menulis kembali jawaban yang
P : Masih kita ingat yang soal nomor 3 ini? Cobaki baca kembali!
KT : iye
P : Apakah ini soal, sulit menurutmu dek?
KT :Lumayan sulit kak, karna beberapa kali kubaca supaya paham.
P : Dari mana didapatkan n itu 6?
KT : Karena dari bulan januari sampai bulan juni itu 6 bulan. Dan yang
ditanyakan jumlah pengunjung hingga bulan juni jadi n nya itu 6 kak
P : Kemudian untuk menentukan rumusnya itu bagaimana?
KT : Yang ditanyakan oleh soal yaitu berapa jumlah pengunjung kak
P : Untuk mengerjakan soal ini, apa ada cara lain yang bisa digunakan?
KT : Ini yang saya tau kalau soal begini kak
P : Bisa jelaskan cara kerjanya sampai didapat hasil akhirnya?
KT : Nilainya yang diketahui itu dimasukkan ke dalam rumus kak. Terus ini
yang 1/5 pangkat 6 jadi 15.625, kemudian yang di dalam kurung dikurang
1 dulu baru dibagi 15.625. Nah hasilnyami ini dikali 12.000, baru dibagi
lagi dengan 4/5. Terus didapatmi ini hasilnya 14.999 kak.
P : Apakah sudah yakin dengan jawabannya?
KT : Iye insyaAllah kak.
kali karena mengalami kesulitan hingga bisa paham. Peserta didik mampu
rumus yang ia gunakan, dan untuk menyelesaikan soal seperti ini yang ia ketahui
hanya rumus itu yang digunakan. Pada tahap berikutnya, peserta didik dapat
secara tepat. Setelah membaca kembali jawaban yang telah dituliskan, peserta
Dibawah ini, peneliti memaparkan informasi dari hasil tes tertulis dan
wawancara peserta didik dengan kategori sedang untuk 3 soal. Setelah peserta
35
kemampuan pemecahan masalah. Dibawah ini terdapat analisis hasil tes tertulis
pemecahan masalah peserta didik ditentukan dari hal yang diketahui dari soal, dan
peserta didik mampu mengetahui hal yang ditanyakan oleh soal. Dilihat pada
gambar 4.2.1 peserta didik dapat menuliskan informasi secara tepat berupa hal
menuliskan yang diketahui, yaitu “a = 48; rasio = ½; dan uang yang dibagikan Rp.
“berapa jumlah uang yang dibagikan oleh pak Aspar?”. Berdasarkan jawaban
36
yang dituliskan, dapat diketahui bahwa peserta didik mampu memahami dengan
baik soal nomor 1. Poin selanjutnya yang terlihat pada gambar 4.2.1, subjek KS
dibagikan oleh pak Aspar. Selanjutnya, subjek KT menulis hasil operasi bilangan
yang benar berdasarkan jumlah lembaran dan nominal uang. Berdasarkan cara
Secara tepat. Terlihat pada gambar 4.2.1, subjek KS menulis kembali hasil akhir
yang ditemukan dalam bentuk kesimpulan, yaitu “Rp. 186” yang seharusnya
dituliskan “Rp. 186.000”. Hal ini menerangkan bahwa subjek KS sudah yakin
pemecahan masalah peserta didik subjek KS. Berikut adalah petikan wawancara
kali dahulu. Terlebih saat terdapat kalimat membingungkan. Peserta didik mampu
mengutarakan maksud yang diketahui dari soal, selanjutnya peserta didik mampu
mengutarakan apa yang ditanyakan dari soal sesuai bahasanya. Ini menunjukkan
mendapatkan hasil akhir. Setelah membaca kembali jawaban yang telah dituliskan
Dilihat dari gambar 4.2.2 peserta didik dapat menuliskan informasi berupa
Selanjutnya menuliskan hal yang ditanyakan dari soal, yaitu “tinggi tumpuk 10
peserta didik subjek KS mampu memahami soal dengan baik. Point selanjutnya
untuk menyelesaikan soal. Pada gambar 4.2.2 mununjukkan bahwa peserta didik
kurung, selanjutnya operasi perkalian dan penjumlahan. Dari hal tersebut dapat
akhir peserta didik menulis kembali jawaban yang ditemukan dalam bentuk
kesimpulan.
39
soal beberapa kali untuk memahami soal tersebut. Hal ini tampak peserta didik
menyelesaikan soal seperti ini yang ia ketahui hanya rumus itu yang digunakan.
Dilihat dari gambar 4.2.3 peserta didik dapat menuliskan hal yang
ditanyakan, namun lupa menuliskan salah satu apa yang harus diketahui terlebih
dahulu dari soal tersebut. Subjek KS tampak kurang paham dengan masalah yang
ada pada soal. Pada gambar 4.2.3 peserta didik tidak memasukkan salah satu dari
soal yang diketahui, yaitu rasio (r). Pada gambar 4.2.3 mununjukkan bahwa
dengan mengerjakan terlebih dahulu operasi yang ada di dalam tanda kurung,
hasil yang tepat. Tahap akhir subjek KS menulis kembali jawaban yang
P : Masih kita ingat yang soal nomor 3 ini? Cobaki baca kembali!
KS : (membaca soal)
P : Apakah ini soal, sulit menurutmu dek?
KS : Sulit kak, saya kurang mengerti soal begini kak
P : Cara kerja dari soal ini apakah sama dengan nomor 2?
KS : Disini pakai rumus sn, jadi beda kak
P : Ini r yang nilainya 1/5 didapatkan dari mana?
KS : Dari soal kak
P : Kenapa tidak dituliskan r = 1/5 yang diketahui?
KS : Kulupai kak
P : Kemudian untuk mengetahui rumus yang dipakai itu dari mana?
KS : Guru pernah menjelaskan rumus ini kak
P : Untuk mengerjakan soal ini, apakah ada cara lain yang bisa digunakan?
KS : Mungkin masih ada kak, tapi hanya ini yang saya tau
P : Bisa jelaskan bagaimana caranya didapat jawabannya!
KS : S6 sama dengan 12.000, buka kurung, satu kurang 1/5 pangkat 6 balas
kurung per satu dikurang 1/5. Baru satu kurang 1/15.625 per 4/5, jadi
12.000, buka kurung 15.625 dikurang satu per 15.625 balas kurung, itu
dibagi lagi 4/5, nah hasilnya itu 14.999 kak.
P : Apakah sudah yakin dengan jawabannya? Cara dipastikan benar ini
bagaimana dek?
KS : Iye kak yakin, karna kubaca ulang pekerjaanku sebelum kukumpul
paham dengan masalah yang ada pada soal tersebut. Ini terlihat dari cara
lupa menuliskan salah satu apa yang harus diketahui terlebih dahulu dari soal.
Data yang diperoleh dari petikan wawancara tersebut, peserta didik menyatakan
bahwa rumus yang digunakan adalah rumus yang pernah dijelaskan oleh gurunya.
cara lain, akan tetapi cara yang dimaksudkan tidak dapat diterapkan. Pada tahap
dengan baik. Setelah membaca kembali jawaban yang telah dituliskan, peserta
Dibawah ini, peneliti memaparkan informasi dari hasil tes tertulis dan
wawancara peserta didik dengan kategori rendah untuk 3 soal. Setelah peserta
didik kategori rendah mengerjakan soal, ditemukan hasil yang kurang baik
pada tes tertulis kemampuan pemecahan masalah. Dibawah ini terdapat analisis
pemecahan masalah peserta didik ditentukan dari hal yang diketahui dari soal, dan
peserta didik mampu mengetahui hal yang ditanyakan oleh soal. Dilihat pada
gambar 4.3.1 subjek KR dapat menuliskan informasi secara tepat berupa hal yang
menuliskan yang diketahui, yaitu “a = 48; rasio = ½; dan uang yang dibagikan Rp.
“berapa jumlah uang yang dibagikan oleh pak Aspar?”. Berdasarkan jawaban
baik soal nomor 1. Poin selanjutnya yang terlihat pada gambar 4.3.1, peserta didik
dibagikan oleh pak Aspar. Selanjutnya, subjek KR menulis hasil operasi bilangan
yang benar berdasarkan jumlah lembaran dan nominal uang. Berdasarkan cara
operasi hitung campuran peserta didik menentukan jumlah “(93 × 2.000)”, dan
Secara tepat. Terlihat pada gambar 4.3.1, peserta didik menulis kembali hasil
pemecahan masalah peserta didik subjek KR. Berikut adalah petikan wawancara
kali dahulu. Terlebih saat terdapat kalimat membingungkan. Peserta didik mampu
mengutarakan maksud yang diketahui dari soal, selanjutnya peserta didik mampu
mengutarakan apa yang ditanyakan dari soal sesuai bahasanya. Ini menunjukkan
mendapatkan hasil akhir. Setelah membaca kembali jawaban yang telah dituliskan
berupa hal yang yg di ketahui pada soal, yaitu “U1 = a = 90 dan b = 96 – 90 = 6”.
Selanjutnya menuliskan hal yang ditanyakan dari soal, yaitu “tinggi tumpuk 10
kursi (U10)?. Pada gambar 4.3.2 subjek KR terlihat bahwa tidak membuat
soal dengan baik. Seperti pada gambar 4.3.2 subjek KR tampak tidak dapat
yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Subjek KR menyatakan bahwa maksud
dari soal tersebut untuk mencari tinggi tumpuk 10 kursi. Dari petikan wawancara
soal tersebut.
informasi apapun terkait dengan soal tersebut. Dilihat dari gambar 4.3.3 tampak
bahwa peserta didik hanya menulis nomor “3” dan tidak membuat rencana dalam
menyelesaikan masalah.
KR : 1 kali ji kak.
P : Apakah ini soal, sulit menurutmu dek?
KR : Iye kak
P : Kenapa tidak ada sekalipun ditulis jawabannya?
KR :Tidak kutau dan kehabisan waktu juga kak
P : Kalau misalnya diberikan lagi soal-soal cerita seperti ini, dan waktu
untuk dikerjakan itu cukup, bisa dikerja?
KR : Mudah-mudahan bisa mi kak
yang terkait pada soal, dan subjek KR tidak mengertahui informasi awal pada
Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Bangkala Barat Dalam
dari hasil tes tersebut, yaitu Kategori Tinggi (KT), Kategori Sedang (KS) dan
Kategori Rendah (KR). Dari setiap subjek peneitian akan diuraikan pembahasan
pemecahan masalah, dengan membaca soal sebanyak dua sampai tiga kali,
subjek KT dapat mengetahui informasi awal dan hal yang ditanyakan pada
soal. Berdasarkan hal ini subjek dapat memahami masalah secara tepat. Poin
ditanyakan. Dari jawaban tes tertulis dan hasil wawancara, subjek dapat
dengan benar. Akan tetapi untuk tiga soal yang diberikan, subjek tidak
Berdasarkan hal tersebut, peserta didik kelas 8.B SMP Negeri 1 Bangkala
menurut Polya. Seperti yang dipaparkan oleh Roebyanto, dkk (2017: 38)
masalah (peserta didik dapat menentukan hal yang telah diketahui dan hal
penjelasan pada BAB II kajian teori, yaitu sikap peserta didik dalam keahlian
bagi peserta didik dan salah satu faktor yang berpengaruh positif terhadap
Berikut adalah deskripsi dari analisis data hasil tes, subjek KS tidak
menulis informasi secara sempurna hal yang diketahui dan yang ditanyakan
variabel. Ini mengartikan bahwa subjek KS paham terhadap masalah dari soal
cerita, akan tetapi tidak menuliskan dengan lengkap pada kertas jawaban
50
dikarenakan kurang terbiasa. Berdasarkan uraian di BAB II, salah satu hal
subjek KS tidak mempunyai cara lain dalam menyelesaikan soal. Hal tersebut
Berikut adalah gambaran dari analisis data hasil tes, subjek kategori
Hasil wawancara yang didapatkan berupa data yang sesuai hasil tes. Subjek
menyatakan bahwa ia tidak dapat memahami soal yang diberikan secara baik.
cerita subjek (KR) kurang berlatih dengan soal seperti itu, terlebih pada soal
pola bilangan. Berdasarkan hal tersebut pada soal pemecahan masalah, subjek
soal. Seperti penjelasan pada kajian teori (BAB II) bahwa proses latihan akan
kurang percaya diri. Pada hal tersebut apabila subjek (KR) diberikan soal-soal
cerita seperti yang sudah diujikan, tampak kurang yakin dalam menyelesaikan
bahan untuk menliti lebih dalam lagi. Berdasarkan penelitian yang telah uraikan
pemeriksaan kembali pada semua tahap yang sudah dilaksanakan. Ini dikarenakan
(1) peserta didik dalam mengerjakan operasi bilangan masih tertukar dimana yang
mesti dikerjakan terlebih dahulu antara perkalian atau penjumlahan, (2) peserta
atau mengerjakan masalah secara menyeluruh, (3) peserta didik kurang mampu
bentuk lain membuat peserta didik kurang mampu menerapkan ke dalam wujud
nyata.
Setelah itu penelitian yang telah uraikan oleh Amam (2017) dengan judul
satu soal memuat semua karakteristik pemecahan masalah atau tiap item indikator
dibuat dalam satu soal terpisah, sedang pada penelitian ini peneliti membuat tiga
terhadap aspek yang dinilai, seperti pada rubrik skor soal pemecahan masalah
yaitu (1) memahami masalah bernilai “2” skor, (2) menyusun rencana
penyelesaian bernilai “4” skor, (3) melaksanakan rencana bernilai “2” skor dan
(4) mengevaluasi kembali bernilai “2” skor. Sedangkan pada peneliti ini,
“3” skor, (2) menyusun rencana penyelesaian bernilai “2” skor, (3) melaksanakan
rencana bernilai “3” skor dan (4) mengevaluasi kembali bernilai “2” skor.
dapat dibagi dalam berapa kategori, dan kebanyakan tergolong pada kategori
rendah ke bawah. Dalam memperhatikan pembuatan soal, maka aspek yang akan
pemecahan masalah matematis siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
matematik peserta didik kelas 8.B SMP Negeri 1 Bangkala Barat yang mencakup
kemampuan pemecahan masalah yaitu subjek KT, subjek KS, dan subjek KR.
telah disimpulkan, dikatakan bahwa peserta didik kelas 8.B SMP Negeri 1
masalah menurut Polya dan mampu menjelaskan proses penyelesaian soal cerita
pola bilangan. Untuk peserta didik dengan kategori sedang mampu menjelaskan
proses penyelesaian soal, akan tetapi masih kurang dalam menjalankan tahap
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dibawah ini terdapat kesimpulan hasil data yang telah dianalisis dan
masalah secara tepat dalam mengerjakan soal cerita pola bilangan, dapat
memahami soal, akan tetapi kadang lupa menuliskan salah satu hal yang
diketahui atau yang ditanyakan pada soal cerita pola bilangan yang
51
52
bilangan.
4. Saran
soal dalam memecahkan masalah yang memiliki jawaban lebih dari satu
pemecahan masalah.
2. Peserta didik kelas 8.B SMPN 1 Bangkala Barat agar lebih giat belajar
baik dan tepat, serta bisa menjelaskan apa yang ditulis saat
menyelesaikan soal.
yang serupa dengan penelitian ini kedepan agar bahan yang akan menjadi
menyelesaikan soal cerita lebih banyak lagi yang hendak meneiti dengan
53
54
1. Setiap awal bulan Pak Aspar membagikan sejumlah uang kepada 5 anaknya
yaitu Ripat, Ahmad, Jamal, Cikal, dan Pandi. Uang yang akan dibagikan terdiri
setengah dari yang didapat Ahmad, Cikal memperoleh setengah dari yang
didapat Jamal, dan Pandi memperoleh setengah dari yang didapat Cikal. Maka
tumpukan 2 kursi, dan tinggi tumpukan 3 kursi 102 cm. Berapakah tinggi
tumpukan 10 kursi?
3. Sejak bulan Januari terjadi penurunan jumlah pengunjung di Trans Studio Mall
1
Makassar. Pengunjung yang berkurang setiap bulannya sebesar dari bulan
5
1. Diketahui: Memahami 3
masalah
Suku awal 𝑎 = 48
1
Rasio = 2
Ripat = 48 lembar
Ahmad = 24 lembar
Jamal = 12 lembar
Cikal = 6 lembar
Pandi = 3 lembar
Ditanyakan:
= 𝑅𝑝. 186.000,-
No. Penyelesaian Indikator Skor
Jadi, jumlah uang yang dibagikan kepada Pak Aspar Mengevaluasi 2
adalah Rp. 186.000,- kembali
2. Diketahui: Memahami 3
masalah
𝑈1 = 𝑎 = 90
𝑏 = 96 − 90 = 6
Ditanyakan:
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Bulan Juni = 6
Ditanyakan:
Banyaknya jumlah pengunjung hingga bulan Juni?
Penyelesaian: Menyusun 2
strategi
𝑎(1 − 𝑟 6 )
𝑆𝑛 =
1−𝑟
No. Penyelesaian Indikator Skor
1 Menjalankan 3
12.000 (1 − ( )6 )
𝑆6 = 5 strategi
1
1−5
1
12.000 (1 − )
𝑆6 = 15625
4
5
15625 − 1
12.000 ( )
𝑆6 = 15625
4
5
𝑆6 = 14.999
PEDOMAN WAWANCARA
2. Langkah Pelaksanaan
yaitu:
5. Memahami masalah
mana yang sudah diketahui dan mana yang belum diketahui dari suatu
pemecahan soal.
6. Membuat rencana
7. Melaksanakan rencana
8. Mengevaluasi kembali
Pada tahap ini, siswa akan melihat kembali hasil pekerjaan yang
9. Pertanyaan Pokok
1. Apa kamu bisa menceritakan maksud dari tes yang telah diberikan? Coba
ceritakan dengan bahasa kamu sendiri!
2. Apa yang kamu ketahui dari soal tersebut?
3. Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?
4. Bagaimana kamu menyelesaikan masalah tersebut?
5. Langkah apa yang kamu ambil dalam menyelesaikan soal tersebut?
6. Coba jelaskan makna dari rencana yang kau buat!
7. Dapatkah kamu menjelaskan bagaimana alur dan cara mengoperasikan
rencana/strategi yang kamu buat?
8. Apa kamu yakin jawaban kamu benar?
9. Bagaimana cara kamu memeriksa jawabanmu?
LAMPIRAN C
KELAS VIII.B
KS, DAN KR
VIII.B
1. RA 30 Tinggi
2. RT 25 Sedang
3. RD 13 Rendah
4. AR 8 Rendah
5. MR 8 Rendah
6. AG 7 Rendah
7. IP 7 Rendah
8. MF 5 Rendah
9. ST 4 Rendah
10. PU 3 Rendah
11. RA 3 Rendah
12. MN 3 Rendah
13. RV 3 Rendah
14. SN 3 Rendah
15. AA 2 Rendah
16. MA 2 Rendah
4. Nomor 1
5. Nomor 2
6. Nomor 3
P : Masih kita ingat yang soal nomor 3 ini? Cobaki baca kembali!
KT : iye
P : Apakah ini soal, sulit menurutmu dek?
KT :Lumayan sulit kak, karna beberapa kali kubaca supaya paham.
P : Dari mana didapatkan n itu 6?
KT : Karena dari bulan januari sampai bulan juni itu 6 bulan. Dan yang
ditanyakan jumlah pengunjung hingga bulan juni jadi n nya itu 6 kak
P : Kemudian untuk menentukan rumusnya itu bagaimana?
KT : Yang ditanyakan oleh soal yaitu berapa jumlah pengunjung kak
P : Untuk mengerjakan soal ini, apa ada cara lain yang bisa digunakan?
KT : Ini yang saya tau kalau soal begini kak
P : Bisa jelaskan cara kerjanya sampai didapat hasil akhirnya?
KT : Nilainya yang diketahui itu dimasukkan ke dalam rumus kak. Terus ini
yang 1/5 pangkat 6 jadi 15.625, kemudian yang di dalam kurung dikurang
1 dulu baru dibagi 15.625. Nah hasilnyami ini dikali 12.000, baru dibagi
lagi dengan 4/5. Terus didapatmi ini hasilnya 14.999 kak.
P : Apakah sudah yakin dengan jawabannya?
KT : Iye insyaAllah kak.
7. Nomor 1
8. Nomor 2
9. Nomor 3
P : Masih kita ingat yang soal nomor 3 ini? Cobaki baca kembali!
KS : (membaca soal)
P : Apakah ini soal, sulit menurutmu dek?
KS : Sulit kak, saya kurang mengerti soal begini kak
P : Cara kerja dari soal ini apakah sama dengan nomor 2?
KS : Disini pakai rumus sn, jadi beda kak
P : Ini r yang nilainya 1/5 didapatkan dari mana?
KS : Dari soal kak
P : Kenapa tidak dituliskan r = 1/5 yang diketahui?
KS : Kulupai kak
P : Kemudian untuk mengetahui rumus yang dipakai itu dari mana?
KS : Guru pernah menjelaskan rumus ini kak
P : Untuk mengerjakan soal ini, apakah ada cara lain yang bisa digunakan?
KS : Mungkin masih ada kak, tapi hanya ini yang saya tau
P : Bisa jelaskan bagaimana caranya didapat jawabannya!
KS : S6 sama dengan 12.000, buka kurung, satu kurang 1/5 pangkat 6 balas
kurung per satu dikurang 1/5. Baru satu kurang 1/15.625 per 4/5, jadi
12.000, buka kurung 15.625 dikurang satu per 15.625 balas kurung, itu
dibagi lagi 4/5, nah hasilnya itu 14.999 kak.
P : Apakah sudah yakin dengan jawabannya? Cara dipastikan benar ini
bagaimana dek?
KS : Iye kak yakin, karna kubaca ulang pekerjaanku sebelum kukumpul.
10. Nomor 1
11. Nomor 2
12. Nomor 3
D.1: ADMINISTRASI
LAMPIRAN E
E.1: Dokumentasi
LAMPIRAN F
Negeri 1 Bangkala Barat dan lulus dari sekolah menengah atas di SMA Negeri 3
dan lulus pada tahun 2021. Semasa aktif kuliah, ia aktif di HMJ Pendidikan