Anda di halaman 1dari 171

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS BERDASARKAN LANGKAH


POLYA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALILI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Ditasari

10536 11193 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ditasari

NIM : 10536 11193 16

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Langkah

Polya Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malili.

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan didepan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya

saya sendiri, bukan hasil ciptaan orang lain dan tidak dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2021

Yang membuat Pernyataan

Ditasari
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ditasari

NIM : 10536 11193 16

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Langkah

Polya Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malili.

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:


1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
saya.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Agustus 2021
Yang membuat Pernyataan

Ditasari
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada

tuhanmulah hendaknya kamu berharap (QS. Al-Insyirah : 7-8)

Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

(QS. Al-Anfaal : 46)

Fastabiqul Khaerat - Innallaha Ma’Ana.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Kedua malaikatku yang tak bersayap, untuk Lelaki Cinta pertamaku

Bapak dan Wanita yang paling cantik nan kaya hati Mama’.

Saudaraku, sahabatku, dan orang-orang yang telah senantiasa

mendukung, mendo’akan dan mengikhlaskan banyak hal demi

mewujudkan harapan sehingga menjadi kenyataan.


ABSTRAK

Ditasari. 2021. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalam


Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Langkah Polya pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 4 Malili, Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Sukmawati sebagai pembimbing I dan Erni Ekafitria Bahar
sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan
masalah matematis dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah Polya
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malili. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian siswa kelas VIII di SMP
Negeri 4 Malili yang berjumlah 3 orang, masing-masing 1 siswa berkemampuan
tinggi, 1 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah.
Peneliti menggunakan data hasil tes penyelesaian soal HOTS (analyze, evaluate,
dan create) dan data wawancara untuk memperkuat jawaban subjek pada hasil tes
soal HOTS. Selanjutnya data yang diperolah, dianalisis berdasarkan empat
kegiatan pemecahan masalah pada langkah Polya.
Hasil penelitian menunjukan : (1) Subjek berkemampuan tinggi mampu
menyelesaikan soal HOTS pada semua kegiatan dalam pemecahan masalah
berdasarkan langkah Polya. (2) Subjek berkemampuan sedang mampu
menyelesaikan kegiatan memahami masalah, memikirkan rencana, dan
melaksanakan rencana dalam menyelesaikan soal HOTS kategori analyze
(menganalisis) dan create (mencipta), tetapi kurang dalam kegiatan melihat
kembali, sedangkan pada indikator evaluate (mengevaluasi) subjek kemampuan
sedang mampu pada kegiatan memahami masalah dan memikirkan rencana, tetapi
kurang dalam kegiatan melaksanakan rencana dan melihat kembali. (3) Subjek
berkemampuan rendah mampu menyelesaiakan kegiatan memahami masalah dan
melaksanakan rencana dalam menyelesaikan soal HOTS kategori analyze
(menganalisis) dan create (mencipta), tetapi kurang dalam kegitan memikirkan
rencana dan melihat kembali. Sedangkan pada kategori evaluate (mengevaluasi)
subjek kemampuan rendah mampu menyelesaikan kegiatan memahami masalah
tetapi masih kurang dalam kegiatan memirkirkan rencana, melaksanakan rencana,
dan melihat kembali.

Kata Kunci : kemampuan pemecahan masalah matematis, soal HOTS, langkah


polya
Selanjutnya ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, penulis

sampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Prof. Dr. H. Ambo

Asse, M.Ag.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bapak Erwin Akib, M.Pd.,

Ph.D.

3. Ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

4. Sekretaris Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Ma’rup, S.Pd., M.Pd.

5. Pembimbing I Ibu Dr. Sukmawati, M.Pd. dan pembimbing II Ibu Erni

Ekafitria Bahar, S.Pd.,M.Pd. yang telah meluangkan waktunya untuk

senantiasa membimbing dan memberikan motivasi dengan baik sampai

skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Pembimbing Validasi instrumen Bapak Dr. Haerul Syam, M.Pd. dan Ibu

Ikhbariaty Kautsar Qadri,S.Pd.,M.Pd. yang senantiasa memberikan

bimbingan dalam rangka penyempurnaan instrumen.

7. Para dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khusunya dosen prodi

pendidikan matematika yang senantiasa membimbing peneliti selama

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Kepala SMP Negeri 4 Malili, Ibu Dra. Yostina Miri yang telah mengizinkan

untuk melaksanakan penelitian ini.

9. Guru mata pelajaran matematika kelas VIII, Bapak Asrullah, S.Pd. yang

telah meluangkan waktunya sebagi informan dan membantu berjalannya

penelitian ini.
10. Siswi Kelas VIII SMP 4 Malili, yang telah meluangkan waktunya sebagai

subjek dalam penelitian ini.

11. Rekan-rekan pendidikan matematika ALGORITMA 16, khususnya kelas

ALGORITMA 16 F yang telah sama-sama berjuang menempuh pendidikan

untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

12. Sahabat dan saudaraku (Banyak Ekor dan Sadar) terutama kesayangannya

aku yang telah memberikan semangat kepada penulis jika merasa jenuh

untuk bangkit. Kalian luar biasa.

13. Serta seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini yang tak sempat penulis sebutkan.

Hanya kepada Allah swt. Penulis memohon agar mereka yang berjasa

diberikan balasan yang berlipat ganda dan semoga penelitian ini memberikan

manfaat bagi kita semua. Aamiin yaa Rabbal a’laamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. ivi

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii

ABSTRAK........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xviv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviiv

BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian........................................................................................... 8

E. Batasan Istilah ................................................................................................. 9

BAB II Kajian Pustaka .................................................................................... 11

A. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ................................... 11


1. Pengertian Analisis ..................................................................................... 11

2. Pengertian kemampuan pemecahan masalah matematis ............................... 12

3. Manfaat pemecahan masalah ....................................................................... 14

4. Indikator pemecahan masalah ..................................................................... 15

B. Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill)..................................................... 17

C. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 22

D. Kerangka berpikir .......................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 28

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 28

B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 28

C. Subjek Penelitian ........................................................................................... 28

D. Fokus penelitian ............................................................................................ 29

E. Prosedur penelitian ........................................................................................ 29

F. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 30

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 31

H. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 32

I.Uji Keabsahan Data ......................................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 36

A. Reduksi Data ................................................................................................. 37

B. Deskripsi Pemecahan Masalah Matematis dalam Menyelesaikan Soal HOTS

Berdasarkan Langkah Polya .......................................................................... 41

1. Deskripsi Pemecahan Masalah Matematis Dalam Menyelesaikan Soal HOTS

Berdasarkan Langkah Polya Pada Subjek BerKemampuan Tinggi............... 42


2. Deskripsi Pemecahan Masalah Matematis Dalam Menyelesaikan Soal HOTS

Berdasarkan Langkah Polya pada Subjek BerKemampuan Sedang .............. 63

3. Deskripsi Pemecahan Masalah Matematis Dalam Menyelesaikan Soal HOTS

Berdasarkan Langkah Polya Pada Subjek BerKemampuan Rendah ............. 83

C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 101

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 115

A. Kesimpulan ................................................................................................. 115

B. Saran ........................................................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 163


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator pemecahan masalah matematika.......................... 15

Tabel 2.2. Dimensi Proses Berpikir ........................................................ 18

Tabel 2.3 Dimensi Cara Berpikir HOTS pada Siswa ............................ 21

Tabel 4.1 Data Nilai Ujian Matematika Semester Ganjil ...................... 37

Tabel 4.2 Kategori Kemampuan Pemecahan Masalah ......................... 39

Tabel 4.3 Jumlah Siswa Pada Masing-Masing Kemampuan Siswa

Berdasakan Nilai Ujian Matematika Semester Ganjil .......................... 39

Tabel 4.4 Subjek Penelitian .................................................................... 40

Tabel 4.5 Hasil Tes Penyelesaian Soal HOTS ........................................ 40

Tabel 4.6 Hasil Pemenuhan Penyelesaian Soal HOTS Berdasarkan

Langkah Polya ........................................................................................ 41


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

1. Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

2. Hasil tes kemampuan masalah matematis siswa

3. Pedoman wawancara

4. Transkrip wawancara

Lampiran B

1. Persuratan

2. Validasi

3. Dokumentasi
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang telah berlangsung seumur

dengan manusia, artinya sejak adanya manusia telah terjadi usaha-usaha

pendidikan dalam rangka memberikan kemampuan kepada subjek didik untuk

dapat hidup dalam masyarakat. Pendidikan diharapkan dapat berkembang dari

masa ke masa, yang akan mengubah setiap masyarakat untuk menjalani hidup

dan melangsungkan kehidupan, sehingga masyarakat yang berpendidikan

akan membangun bangsa menjadi lebih maju. Pendidikan dapat diraih secara

formal dan informal.

Pendidikan informal yang dapat diraih oleh seseorang di lingkungan

keluarga dan di lingkungan masyarakat sekitar yang tidak terikat, sehingga

dapat diperoleh kapan dan dimana saja, maka dari itu pendidikan inilah yang

merupakan pendidikan pertama bagi setiap orang. Sedangkan, pendidikan

formal hanya dapat diraih di lingkungan sekolah yang memiliki waktu terikat

untuk menempuh pendidikan tersebut, sehingga pendidikan ini merupakan

pendidikan kedua bagi setiap orang.

Usia wajib menempuh pendidikan setiap masyarakat Indonesia yaitu

pada usia 6 tahun dan wajib belajar 12 tahun atau hingga jenjang sekolah

menengah atas. Setiap tahun pemerintah melakukan usaha perbaikan mutu

dan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga mampu menghadapi tantangan

kehidupan yang akan datang dan mampu bersaing dengan negara lain seiring

1
2

dengan berkembangnya zaman saat ini. Seiring berkembangnya zaman yang

semakin merujuk pada perkembangan zaman revolusi industri 4.0.

Oleh Karena itu, kualitas pendidikan di setiap daerah yang ada di

Indonesia sangat diperhatikan oleh pemerintah, khususnya daerah Sulawesi

Selatan. Setiap sekolah yang ada di Sulawesi Selatan menjalankan peraturan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut. Salah satu peraturan

pemerintah yaitu menetapkan kurikulum 2013 untuk diterapkan disetiap

sekolah.

Dalam lingkup pendidikan formal, Matematika merupakan salah satu

mata pelajaran wajib di sekolah yang telah pemerintah tetapkan. Peraturan

pemerintah tentang Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah

RI melalui Permendiknas Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses,

tampak jelas bahwa pada siswa diharapkan mampu aktif untuk belajar dan

menggali informasi sendiri sehingga mampu untuk mengembangkan pikiran

yang dimiliki siswa itu sendiri, maka kebijakan pemerintah saat ini siswa

dituntut tidak hanya memiliki kemampuan berpikir tingkat rendah atau LOTS

(Low Order Thinking Skill), tetapi kebijakan pemerintah menuntut setiap

siswa untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order

Thinking Skill (HOTS).

Pada tahun 2018 terdapat kebijakan Kemendikbud untuk

menganjurkan kepada sekolah-sekolah yang ada di Indonesia untuk

menerapkan soal-soal yang bersifat Higher Order Thinking Skill (HOTS)

yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada saat ujian


3

nasional. Dari kebijakan pemerintah mengenai hal tersebut, memiliki dampak

kepada siswa di sekolah. Siswa dapat memecahkan masalah dan dapat

merangsang daya nalar atau merangsang pikiran siswa untuk berpikir tingkat

tinggi serta berpikir kritis terhadap suatu masalah.

Kebijakan pemerintah dalam menetapkan soal HOTS pada siswa

mendapatkan respon yang baik dan ada juga yang merespon buruk. Respon

siswa terhadap penerapan hal tersebut, yaitu banyak siswa yang mengeluh

tentang rumitnya soal ujian nasional terkhusus pada mata pelajaran

matematika. Hal tersebut terbukti dengan adanya data hasil ujian nasional

siswa sekolah menengah pertama di Indonesia pada mata pelajaran

matematika memiliki rata-rata nilai 56,27 pada tahun 2017. Namun, saat

diterapkannya soal Higher Order Thinking Skill (HOTS), maka memiliki rata-

rata nilai 53,42 tahun 2018 (kemendikbud 2018). Dari kedua data ujian

nasional tersebut dengan tahun yang berbeda maka dapat diketahui nilai rata-

rata siswa mengalami penurunan.

Menurut Ratnasari (Mawaddah dan Anisah, 2014), pemecahan

masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk

menemukan solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik.

Pemecahan masalah matematika (Cahyani dan Setyawati, 2016) adalah suatu

kegiatan mencari penyelesaian dari masalah matematika yang dihadapi

dengan menggunakan pengetahuan matematika yang dimiliki. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pemecahan masalah matematika adalah suatu proses

dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan soal-soal non rutin


4

dan membutuhkan strategi dalam menyelesaikannya. Sedangkan menurut

Chotimah (Mawaddah dan Anisah, 2015) menyatakan kemampuan

pemecahan masalah matematis adalah kemampuan mengidentifikasi unsur-

unsur yang diketahui, ditanyakan dan kecukupan unsur yang diperlukan,

mampu membuat atau menyusun model matematika, dapat memilih dan

mengembangkan strategi pemecahan, mampu menjelaskan dan memeriksa

kebenaran jawaban yang diperoleh.

Menurut Chotimah (Mawaddah dan Anisah, 2015) indikator

kemampuan pemecahan masalah matematis adalah sebagai berikut :

1. Menunjukkan pemahaman masalah, meliputi kemampuan

mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan dan

kecukapan unsur yang diperlukan.

2. Mampu membuat atau menyusun model matematika, meliputi

kemampuan merumuskan masalah situasi sehari-hari dalam

matematika.

3. Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan masalah, meliputi

kemampuan memunculkan berbagai kemungkinan atau alternatif cara

penyelesaian rumus-rumus atau pengetahuan mana yang dapat

digunakan dalam pemecahan masalah tersebut.

4. Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang

diperoleh, meliputi kemampuan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan

perhitungan, kesalahan penggunaan rumus, memeriksa kecocokan


5

antara yang telah ditemukan dengan apa yang ditanyakan dan dapat

menjelaskan kebenaran jawaban tersebut.

Dalam memecahkan masalah ada beberapa langkah menurut Polya

dalam Chairani (2016:69) yaitu memahami masalah, memikirkan rencana,

melaksanakan rencana dan melihat kembali. Dari beberapa model proses

pemecahan masalah, langkah polya merupakan model yang banyak dipilih

para peneliti berdasarkan pada berbagai pertimbangan yaitu (1) tahapan pada

model Polya secara implisit sudah menggambarkan tahapan pemecahan

masalah berdasarkan beberapa pendapat para ahli, (2) tahap-tahap pada model

Polya sederhana, jelas, serta mudah dipahami, (3) tahapan model Polya

menunjukkan keterkaitan antara proses kognisi siswa dengan pengalaman

metakognisi.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang dilakukan oleh peneliti,

proses belajar sehari-hari siswa di sekolah tersebut memiliki kemampuan

pemecahan masalah yang beragam ketika penerapan kurikulum 2013 dan juga

telah menerapkan soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada siswa SMP

Negeri 4 Malili. Salah satu contoh kemampuan pemecahan masalah

matematis yaitu
6

Gambar 1.1 contoh pemecahan masalah matematis siswa

Dari contoh di atas, siswa mengenali dan membedakan apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Siswa juga sudah dapat mempertimbangkan model matematika yang

digunakan untuk menyelesaikan soal. Berdasarkan dengan hal tersebut dari

hasil observasi, peneliti mendapatkan data bahwa proses tingkat berpikir

siswa di SMP Negeri 4 Malili masih sangat beragam dalam memecahkan

masalah soal matematika yang berbasis HOTS. Dalam memecahkan masalah,

siswa hanya dapat menjawab soal dalam hal perhitungan saja. Tetapi ketika

dihadapkan dengan masalah yang berbasis kontekstual, terlihat bahwa pada

langkah kegiatan memahami soal siswa dapat menyebutkan beberapa yang

diketahui dan yang ditanyakan dengan tepat. Tetapi pada langkah kegiatan

merencanakan pemecahan masalah, siswa cenderung kesulitan dalam

menghubungkan antara apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.

Selain itu, pada kegiatan mengembangkan strategi pemecahan

masalah kebanyakan siswa hanya memprioritaskan pada hasil akhir

persoalan, tetapi ketika diperiksa kembali masih banyak siswa yang salah
7

dalam hal perhitungan. Maka dari beberapa permasalahan tersebut peneliti

termotivasi untuk melakukan penelitian di kelas VIII A yang berjudul

“Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dalam

Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Langkah Polya pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 4 Malili”. Penelitian ini penting dilakukan agar

dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal Higher Order

Thinking Skill (HOTS) khususnya pada pelajaran Matematika, agar dapat

meningkatkan hasil belajar dan kualitas serta mutu siswa SMP Negeri 4

Malili di masa akan datang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut dapat ditarik sebuah

rumusan masalah yaitu bagaimana deskripsi kemampuan pemecahan masalah

matematis dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah Polya pada

siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malili?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematis

dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah Polya pada siswa

kelas VIII SMP Negeri 4 Malili.


8

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat penelitian ini yaitu, sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat digunakan

sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan menambah wawasan bagi

pembaca tentang Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis

dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah Polya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malili, manfaat yang bisa

dirasakan adalah dapat mengetahui kemampuan pemecahan

masalah matematis dalam menyelesaikan soal HOTS sehingga

dapat meningkatkan minat belajar siswa.

b. Bagi Guru, manfaat yang bisa dirasakan adalah dapat mengetahui

kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan

soal HOTS pada siswa sehingga dapat memperbaiki kedepannya.

c. Bagi Pemerintah, manfaat yang bisa dirasakan adalah dapat

mengetahui perkembangan kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS melalui

penelitian ini, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan mutu

pendidikan yang ada di Indonesia.


9

E. Batasan Istilah

Berdasarkan dari judul proposal tersebut untuk memperoleh gambaran

yang jelas, sehingga dapat dipahami dengan baik, maka adapun uraian

Batasan istilah pada proposal ini yaitu, sebagai berikut:

1. Analisis

Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu penjelasan

secara rinci bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah Polya.

2. Masalah Matematis

Masalah matematis adalah pertanyaan atau soal yang tidak rutin

bagi siswa artinya pertanyaan atau soal tersebut untuk menyelesaikannya

membutuhkan pemikiran lanjut karena prosedurnya tidak jelas atau tidak

sama dengan prosedur yang dipelajari di kelas.

3. Kemampuan pemecahan masalah matematis

Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan

kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan pertanyaan atau soal

matematika yang tidak rutin dengan menggunakan langkah-langkah

penyelesaian yang jelas dan benar.

4. Langkah polya dalam Pemecahan Masalah

Dalam memecahkahkan masalah ada beberapa langkah menurut

Polya yaitu memahami masalah, memikirkan rencana, melaksanakan

rencana, dan melihat kembali.


10

5. Soal HOTS

Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah soal-soal yang

dapat menuntut siswa agar bisa menganalisis (C4), mengevaluasi (C5)

dan menciptakan (C6) suatu bentuk dalam penyelesaian matematika.


BAB II

Kajian Pustaka

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

1. Pengertian Analisis

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah

memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,

menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan

memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk

memecahkan masalah tersebut (Rangkuti, 2016:14). Analisis merupakan

sebuah aktivitas untuk mengetahui kondisi yang terbaik bagi

permasalahan tersebut. Suatu aktivitas tentu saja mempunyai sebuah alur,

begitu juga dengan analisis. Dengan adanya analisis suatu masalah bisa

terselesaikan dan bergerak maju (Taruna, 2017:69).

Analisis suatu permasalahan menjadi sangat penting untuk

mengetahui kemampuan, kelemahan, peluang dan tantangan yang akan

dihadapi, khususnya baik untuk lembaga pendidikan untuk melakukan

sebuah tindakan analisis terhadap permasalahan-permasalahan yang

dihadapi oleh bangsa Indonesia untuk lebih memajukan kualitas kedepan.

Menurut Sanjaya (Prastowo, 2017:135) analisis adalah kemampuan

menguraikan atau memecahkan suatu bahan pelajaran kedalam bagian-

bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bagian bahan itu atau

mengetahui faktor yang satu dengan faktor yang lainnya. Analisis

11
12

berhubungan dengan kemampuan nalar sehingga analisis merupakan

proses berpikir setingkat lebih tinggi dari penerapan atau aplikasi.

Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa analisis adalah memahami seluruh informasi dari suatu

permasalahan kemudian mampu menguraikan atau memecahkan masalah

tersebut dan untuk mengetahui kemampuan, kelemahan, peluang dan

tantangan untuk menjadikan yang terbaik agar lebih maju. Analisis

membutuhkan proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar penerapan

atau pengaplikasian.

2. Pengertian kemampuan pemecahan masalah matematis

Menurut Chaplin (Kusumaningrum, 2016:12) kemampuan

merupakan tenaga untuk melakukan suatu perbuatan. Menurut Stephen

dan Timothy (Mustaqiim,2019:10), kemampuan adalah kapasitas dari

seorang individu untuk melakukan beberapa dalam suatu pekerjaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan

seorang individu dalam menguasai suatu keahlian yang digunakan untuk

mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

Pemecahan masalah adalah proses yang digunakan untuk

menyelesaikan suatu permasalahan. Menurut Wardhani (Hajroni,

2014:15) pemecahan masalah adalah proses penerapan pengetahuan yang

diperoleh ke dalam situasi baru. Sedangkan menurut Sumarno (Fadillah,

2009:554) pemecahan masalah adalah suatu proses dalam mengatasi

kesulitan yang dihadapi yang mempunyai suatu tujuan yang diinginkan.


13

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah adalah suatu

proses dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi yang mempunyai suatu

tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan definisi kemampuan dan pemecahan masalah maka

dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah

kesanggupan seseorang dalam mengatasi berbagai kesulitan dan

mempunyai tujuan yang diinginkan.

Masalah matematis adalah pertanyaan atau soal yang tidak rutin

bagi siswa, artinya pertanyaan atau soal yang penyelesaiannya

memerlukan pemikiran yang luas dan tidak biasa dikarenakan

prosedurnya tidak jelas atau tidak sama dengan prosedur yang dipelajari

di kelas. Soal ini menuntut siswa agar berpikir kritis, menambah

pemahaman konsep, mengembangkan penalaran, mengembangkan

kemampuan berpikir abstrak dan mentransfer kemampuan matematika

dalam situasi yang tidak biasa.

Pemecahan masalah matematika adalah pemahaman kognitif

seseorang dalam mengurai dan menjelaskan segala ide melalui proses

berpikir ketika menyelesaikan suatu masalah matematika. Menurut

Cahyani dan setyawati (2016) pemecahan masalah matematika adalah

suatu kegiatan mencari penyelesaian dari masalah matematika yang

dihadapi dengan menggunakan pengetahuan matematika yang dimiliki.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah matematika

adalah suatu proses dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan


14

dengan soal-soal non rutin dan membutuhkan strategi dalam

menyelesaikannya.

Berdasarkan dari definisi kemampuan dan pemecahan masalah

matematika dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah

matematis merupakan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan

pertanyaan atau soal matematika yang tidak rutin dengan menggunakan

langkah-langkah penyelesaian yang jelas dan benar.

3. Manfaat pemecahan masalah

Ketika siswa menyelesaikan masalah matematika, sangat penting

bagi siswa untuk mengikuti cara berpikir dan pendekatan yang sistematik

dalam penyelesaiannya. Mengikuti beberapa langkah dalam

menyelesaikan masalah matematika, memungkinkan siswa dapat

menemukan jawabannya sehingga ketika siswa mendapatkan solusi

jawaban tersebut maka siswa akan mengetahui begitu banyak cara untuk

menyelesaikan soal sehingga pengetahuan siswa dalam pemecahan

masalah semakin meningkat.

Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

dalam menyelesaikan masalah dari berbagai soal,diperlukan ketekunan

berlatih. Pemahaman siswa terhadap soal adalah langkah awal siswa

untuk dapat menyelesaikan soal yang diberikan.

Ada beberapa manfaat yang diperoleh siswa melalui pemecahan

masalah yaitu :
15

a) Siswa akan belajar bahwa akan ada banyak cara untuk

menyelesaikan masalah suatu soal dan lebih dari satu solusi yang

mungkin dari satu soal

b) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan membentuk

nilai-nilai sosial kerja kelompok

c) Peserta didik berlatih dan bernalar secara logis

4. Indikator pemecahan masalah

Pemecahan terhadap suatu masalah matematika tentunya

membutuhkan langkah-langkah dalam proses menyelesaikannya.

Menurut Polya dalam Chairani (2016:69) langkah-langkah dalam

memecahkan masalah yaitu : 1) memahami masalah, 2) memikirkan

rencana, 3) melaksanakan rencana dan 4) melihat kembali.

Memahami masalah (understanding the problem), yaitu

kemampuan memahami prinsip dari permasalahan, misalnya hal apa

yang belum diketahui dan kondisi.

Memikirkan rencana (devising plan), meliputi berbagai usaha untuk

menemukan hubungan masalah dengan masalah lainnya atau hubungan

antara data dengan hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.

Perencanaan juga meliputi rencana untuk melakukan perhitungan,

rencana ide yang mungkin dimanfaatkan, mengaitkan materi yang sudah

diketahui dengan masalah yang dihadapi.

Melaksanakan rencana (carrying out the plan), termasuk

mempresentasikan setiap langkah proses pemecahan, apakah langkah


16

yang dilakukan sesuai dengan rencana, sudah benar atau masih

meragukan. Meyakinkan diri sendiri kebenaran dari setiap langkah yang

dilakukan. Perbaiki apabila masih ada kesalahan dengan memperhatikan

data dan apa yang harus diperoleh.

Melihat kembali (looking back), meliputi pengujian terhadap proses

pemecahan masalah yang telah dilakukan, dimulai dari langkah-langkah

pemecahan masalah, kelengkapannya dan kebenarannya. Kemungkinan

dapat ditemukan suatu pemecahan yang baru dan lebih baik.

Dalam mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika

tentunya dibutuhkan indikator untuk mengukurnya. Indikator

kemampuan pemecahan masalah matematika dari langkah-langkah

pemecahan masalah menurut Polya yaitu :

Tabel 2.1
Indikator pemecahan masalah matematika
Langkah-langkah pemecahan
Indikator
masalah matematika
1. Menentukan apa yang diketahui
dari soal tersebut
Memahami masalah
2. Menentukan apa yang ditanyakan
dari soal tersebut
1. Menggunakan semua informasi
yang ada
Memikirkan rencana
2. Membuat rencana langkah-
langkah penyelesaian
1. Menggunakan langkah-langkah
Melaksanakan rencana
penyelesaian dengan benar
1. Memeriksa kebenaran hasil atau
Melihat kembali
jawaban
17

Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill)

Pada kurikulum 2013 soal berbasis HOTS mulai dikembangkan karena

kurikulum 2013 menuntut siswa untuk tidak hanya mampu menyelesaikan

soal-soal tingkat rendah dengan menggunakan rumus yang baku, akan tetapi

harus mampu juga bernalar dan menggunakan bentuk matematika untuk

memecahkan masalah tingkat tinggi yang ditemui dalam kehidupan sehari-

hari. Soal dengan tipe HOTS adalah tipe soal yang melatih untuk berpikir

tingkat tinggi yaitu pada level analisis, evaluasi dan mengkreasikan

(Suryapuspitarini, 2018:880).

Menyikapi isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional, desain

kurikulum 2013 telah disempurnakan dalam banyak hal. Secara bertahap

beradaptasi dengan mode evaluasi standar internasional dan meningkatkan

standar evaluasi. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu siswa

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat lanjut, karena berpikir tingkat

lanjut dapat mendorong siswa untuk berpikir secara luas dan mendalam

terhadap suatu topik (Kemendikbud, 2017).

1. Indikator HOTS (higher order thinking skill)

Menurut (Kurniati 2016: 144) mengungkapkan bahwa untuk

mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi seseorang, maka

diperlukan indikator-indikator yang mampu mengukur kemampuan

tersebut.Adapun indikatornya yaitu, menganalisis, mengevaluasi dan

mencipta.
18

Indikator dalam menganalisis yaitu (1) Menganalisis informasi

yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi kedalam

bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya. (2)

Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari

sebuah skenario yang rumit. (3) Mengidentifikasi atau merumuskan

pertanyaan.

Indikator dalam mengevaluasi yaitu (1) Memberikan penilaian

terhadap solusi, gagasan dan metodologi dengan menggunakan kriteria

yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau

manfaatnya. (2) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan

pengujian. (3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan.

Indikator dalam mencipta atau mengkreasi yaitu (1) Membuat

generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu. (2) Merancang

suatu cara untuk menyelesaikan masalah. (3) Mengorganisasikan unsur-

unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada

sebelumnya. Proses berpikir tingkat tinggi atau HOTS adalah

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta menurut Anderson dan

Krathwohl (Ismawati, 2019:24). Adapun indikator berpikir tingkat tinggi

yaitu: 1) menganalisis, 2) mengevaluasi, dan 3) mencipta.

Menganalisis (Analysis) merupakan memecahkan suatu

permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian permasalahan dan

mencari keterkaitan tersebut dengan solusi yang akan diberikan. Contoh :


19

Menganalisis kemasan minuman yang cocok untuk minuman ringan

dengan menyebutkan kekurangan, kelebihan dan alasan kemasan.

Evaluasi (Evaluate) meliputi menginspeksi dan mengkritik.

Menginspeksi meliputi kegiatan untuk melakukan pengujian hal-hal yang

tidak konsisten atau kegagalan suatu produk. Mengkritisi mengarah pada

penilaian produk yang mengarah pada kriteria. Mengkritisi berkaitan erat

dengan cara berpikir kritis seseorang. Contoh: mengerjakan soal evaluasi

berupa soal esai dari kegiatan pembelajaran untuk mengetahui

kekurangan yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Mencipta (Create) menuju pada proses kognitif meletakkan unsur-

unsur secara bersama-sama untuk membentuk suatu kesatuan yang

memusatkan siswa buat menciptakan sesuatu produk baru dengan

mengorganisasikan sebagian faktor jadi wujud ataupun pola yang

berbeda dari tadinya. Contoh : membuat suatu pantun bersumber pada

dari pengamatan yang sudah dilaksanakan.

Soal-soal jenis HOTS biasanya digunakan buat mengukur keahlian

berpikir tingkatan besar, ialah keahlian berpikir yang tidak semata-mata

mengingat (recall), melaporkan kembali (restate), ataupun merujuk tanpa

melaksanakan pengolahan (recite). Walaupun demikian, soal-soal yang

berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih susah daripada soal lain.

Anderson & Krathwohl mengklasifikasikan dimensi proses berpikir selaku

berikut:
20

Tabel 2.2. Dimensi Proses Berpikir

1. Mengkreasi ide atau gagasan


sendiri.
2. Kata kerja: mengkonstruksi, desain,
Mengkreasi kreasi, mengembangkan, menulis,
memformulasikan.
1. Mengambil keputusan sendiri.
2. Kata kerja: evaluasi,
Mengevaluasi menilai,menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.
HOTS
1. Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
2. Kata kerja:
Menganalisis membandingkan,memeriksa,
mengkritik, menguji.
1. Memakai data pada domain berbeda
2. Kata kerja: memakai,
Mengaplikasi mendemonskrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan.
1. Menerangkan ide/ konsep
MOTS 2. Kata kerja: menerangkan,
Memahami mengklasifikasi, menerima,
memberi tahu.
1. Mengingat kembali
2. Kata kerja: mengingat, mendaftar,
LOTS Mengetahui
mengulang, menirukan.
Sumber : Anderson & Krathwohl (2001), dilansir dari Kemendikbud(2017)

Soal-soal HOTS pada biasanya mengukur keahlian pada ranah

menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5) serta

mengkreasi (createing-C6). Pada ukuran proses berpikir menganalisis (C4)

menuntut keahlian partisipan didik buat menspesifikasi aspek-aspek

ataupun elemen, menguraikan, mengorganisir, menyamakan serta

menciptakan arti tersirat. Pada ukuran proses berpikir mengevaluasi (C5)

menuntut keahlian partisipan didik buat menyusun hipotesis, mengkritik,


21

memprediksi, memperhitungkan, menguji, membetulkan ataupun

menyalahkan. Sebaliknya pada ukuran proses berpikir mengkreasi (C6)

menuntut keahlian peserta didik buat merancang, membangun, merancang,

memproduksi, menciptakan, memperbaharui, menyempurnakan,

menguatkan, memperindah dan menggubah. Soal-soal HOTS tidak

senantiasa ialah soal- soal susah.

Dari beberapa indikator-indikator kemampuan HOTS (higher order

thinking skil) maka penelitian ini menggunakan indikator untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada soal

matematika. Pada permasalahan soal matematika yang berbasis HOTS

dapat diukur dengan indikator-indikator yaitu menganalisis soal-soal

matematika untuk mendapatkan sebuah solusi, mengevaluasi hasil dari

analisis untuk membuat bentuk matematika dan mengkreasi atau

menciptakan sebuah ide kedalam bentuk matematika.

Tabel 2.3 Dimensi Cara Berpikir HOTS pada Siswa

Siswa mampu menganalisis informasi


atau mengetahui permasalahan yang
terdapat pada soal matematika yang
berbasis HOTS tersebut sehingga, dari
Menganalisis
hasil analisis maka siswa akan
menstrukturkan informasi atau
permasalahan untuk memberikan sebuah
solusi.
Siswa mampu mengevaluasi hasil dari
analisis untuk mengambil sebuah
Mengevaluasi
keputusan pada soal matematika berbasis
HOTS tersebut.
Siswa mampu menciptakan sebuah ide
atau jalan atau solusi pada soal
Mencipta
matematika yang berbasis HOTS tersebut
walaupun menciptakan cara yang
22

berbeda dengan yang telah diajarkan oleh


guru namun memiliki tujuan atau maksud
atau jawaban yang sama.

Penelitian yang Relevan

Ada beberapa Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti yaitu, sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Mandini (2018) dengan hasil dari

penelitian tersebut yaitu kemampuan menyelesaikan soal HOTS

model TIMSS siswa SMP Kabupaten Wonosobo dalam kategori

sedang (85,9%). Selanjutnya dilihat untuk masing-masing indikator

dari soal HOTS model TIMSS, indikator memadukan/ mensintesis,

menganalisis, memberikan alasan, dan menyelesaikan masalah non

rutin berada pada kategori rendah yaitu menggeneralisasi. Sedangkan

untuk kepercayaan diri siswa SMP di kabupaten Wonosobo berada

pada kategori sedang (56,6%) dan bila dilihat untuk masing-masing

aspek, bahwa aspek keyakinan akan kemampuan diri, optimis,

objektif, dan bertanggungjawab berada pada kategori sedang aspek

rasional dan realistis berada pada kategori rendah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ilmiyana (2018) “analisis kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa SMA ditinjau dari tipe

kepribadian dimensi Myer Briggs Type Indicator (MBTI)”. Penelitian

ini dilakukan di kelas X MAN 1 Lampung Barat tahun ajaran

2017/2018 mengenai analisis kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa SMA ditinjau dari tipe kepribadian dimensi Myer


23

Briggs Type Indicator (MBTI). Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa analisis kemampuan pemecahan masalah siswa SMA ditinjau

dari tipe kepribadian Myer Briggs Type Indicator (MBTI) dari 4 tipe

kepribadian dapat dilihat bahwa tipe kepribadian yang memiliki

kemampuan pemecahan masalah matematis yang paling baik yaitu

tipe kepribadian Rational, karena subjek tipe ini mampu melewati

semua indikator pemecahan masalah yang diberikan, dapat dikatakan

bahwa skor kemampuan pemecahan masalah matematis subjek tipe

rational memiliki tingkat kemampuan pemecahan masalah yang lebih

tinggi dibandingkan subjek lain. Adapun penjabaran dari setiap

kepribadian dengan tipe kepribadian guardian cenderung lama dalam

mengamati masalah, kemudian pada tahap menyelesaikan masalah

memakan waktu cukup banyak namun sangat hati-hati dalam

mengerjakan soal, kemampuan pemecahan masalah dengan tipe

rational sudah dapat melewati semua tahapan, dari memahami

masalah, merencanakan, menyelesaikan perencanaan, dan membuat

kesimpulan dengan baik, kemampuan pemecahan masalah dengan tipe

kepribadian artisan terlalu terburu-buru dan kurang teliti dalam

mengerjakan soal, sehingga pada tahap menyelesaikan rencana

jawaban kurang maksimal, kemampuan pemecahan masalah dengan

tipe kepribadian Idealis bisa menyelesaikan semua tahapan namun

kurang sempurna dalam tahap perencanaan berhasil menerapkan

beberapa idenya namun bernilai kurang tepat.


24

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rochmah (2017) “analisis kemampuan

siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT

(HIGHER ORDER THINKING) berdasarkan langkah Polya”.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 19 Purwokerto mengenai

analisis kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat

tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa : (1) siswa berkemampuan

matematika tinggi dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi

atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah polya

dinyatakan mampu dalam kegiatan memahami masalah, membuat

rencana atau rancangan strategi pemecahan masalah, melaksanakan

perhitungan serta memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi. (2)

siswa berkemampuan sedang dalam pemecahan masalah berpikir

tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan

langkah polya dinyatakan mampu dalam kegiatan memahami

masalah, akan tetapi kurang mampu dalam kegiatan membuat rencana

atau rancangan strategi pemecahan masalah, melaksanakan

perhitungan dan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi. (3)

siswa berkemampuan tinggi dalam pemecahan masalah berpikir

tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan

langkah Polya dinyatakan mampu dalam kegiatan memahami

masalah, akan tetapi kurang mampu dalam kegiatan membuat rencana

atau rancangan strategi pemecahan masalah, melaksanakan


25

perhitungan, dan memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi.

Kerangka berpikir

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu fokus utama

dalam pembelajaran matematika. Namun kenyataannya dari fakta, sangat

disayangkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di

Indonesia masih sangat kurang. Banyak siswa yang menganggap bahwa

matematika merupakan mata pelajaran yang sulit jika dibandingkan

dengan mata pelajaran yang lain. Kesulitan siswa dalam pemecahan

masalah matematika tentunya akan mempengaruhi kemampuan berpikir

tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking) siswa. Jadi,

kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking

Skill) dalam pemecahan masalah matematika, perlu mendapatkan

perhatian serius. Karena dalam memecahkan masalah tersebut, siswa

membutuhkan pemikiran yang tinggi terkait dengan sebuah topik

matematika.

Dalam menerapkan pemecahan masalah yang mengarah Dalam

mempraktikkan pemecahan permasalahan yang menuju pada keahlian

berpikir tingkatan besar ataupun HOT( Higher Order Thinking), maka

lembaga pendidikan akan menghasilkan siswa yang tidak hanya mampu

memperoleh nilai tinggi dengan cara menghafal maupun memahami yang

merupakan berpikir tingkat rendah, melainkan yang dihasilkan adalah

siswa yang mampu berpikir untuk memperoleh nilai tinggi dengan cara

menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan.


26

Dalam memecahkahkan masalah ada beberapa langkah menurut Polya

yaitu memahami masalah, memikirkan rencana, melaksanakan rencana dan

melihat kembali. Dari beberapa model proses pemecahan masalah, langkah

polya merupakan model yang banyak dipilih para peneliti berdasarkan pada

berbagai pertimbangan yaitu (1) tahapan pada model Polya secara implisit

sudah menggambarkan tahapan pemecahan masalah berdasarkan beberapa

pendapat para ahli, (2) tahap-tahap pada model Polya sederhana, jelas serta

mudah dipahami, (3) tahapan model Polya menunjukkan keterkaitan antara

proses kognisi siswa dengan pengalaman metakognisi.

Agar lebih mudah dipahami arah dan maksud dari penelitian ini, pola

kerangka berpikir hubungan antara tingkat kemampuan siswa dalam berpikir

tingkat tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya

adalah sebagai berikut:


27

Kemampuan pemecahan masalah matematis dalam


menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah
Polya

Siswa yang sudah memperoleh materi pelajaran

Tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa

Kemampuan pemecahan masalah siswa tinggi

Kemampuan pemecahan masalah siswa sedang

Kemampuan pemecahan masalah siswa rendah

Soal kemampuan berpikir Wawancara berdasarkan


tingkat tinggi (HOTS) pemecahan masalah berdasarkan
langkah Polya

Analyze (menganalisis) Memahami masalah

Evaluate (mengevaluasi) Memikirkan rencana

Melaksanakan rencana
Create (mencipta)

Analisis penyelesaian soal HOTS Melihat Kembali

Analisis dan wawancara

Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis dalam mengerjakan soal


HOTS berdasarkan langkah Polya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malili

Bagan 2.1 kerangka berpikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti mengambil

pendekatan kualitatif untuk menganalisis dan mendeskripsikan keterampilan

pemecahan masalah matematis saat menyelesaikan soal HOTS berdasarkan

langkah Polya.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu dilakukan penelitian ini yaitu pada proses pembelajaran di sekolah

semester genap tahun ajaran 2020/2021. Lokasi penelitian ini di kelas VIII A

SMP Negeri 4 Malili, Desa Pongkeru, Jalan Poros Sulawesi Tenggara,

Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

C. Subjek Penelitian

Peneliti menentukan subjek penelitian berdasarkan dengan permasalahan

yang diteliti yaitu kemampuan pemecahan masalah matematis dalam

menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah Polya pada siswa kelas VIII

A SMP Negeri 4 Malili. Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas VIII A

SMP Negeri 4 Malili yang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Peneliti menentukan subjek utama dalam penelitiaan ini sebanyak 3 orang.

Penentuan tersebut berdasarkan saran dari guru dengan mempertimbangkan

hasil ujian semester ganjil dan kesiapan siswa untuk dilakukannya tes soal

28
29

HOTS, dikarenakan situasi di lokasi penelitian tidak memungkinkan untuk

melakukan tes kemampuan awal.

D. Fokus penelitian

Penelitian ini difokuskan pada kemampuan pemecahan masalah

matematis dalam menyelasaikan soal HOTS berdasarkan langkah Polya pada

siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah tinggi, sedang dan

rendah

E. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan pada penelitian ini meliputi tiga

tahapan, yang pertama tahap persiapan, yang kedua tahap pelaksanaan, serta

yang ketiga tahap menganalisis data, yang masing-masing tahap diuraikan

sebagai berikut

1. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

tahap persiapan sebagai berikut.

a. Melakukan pengamatan di sekolah yang diteliti yaitu di SMP

Negeri 4 Malili.

b. Meminta izin kepada Kepala SMP Negeri 4 Malili Kabupaten

Luwu Timur untuk melakukan penelitian.

c. Membuat surat izin penelitian.

d. membuat instrumen tes kemampuan pemecahan masalah serta

instrumen pedoman wawancara.

e. Mengadakan validasi instrumen penelitian.


30

f. Mengadakan kesepakatan dengan guru matematika SMP Negeri 4

Malili Kabupaten Luwu Timur tentang waktu dan kelas yang

digunakan untuk penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahapan ini, peneliti melakukan penelitian sebagai berikut.

a. Memberikan tes kemampuan pemecahan masalah HOTS kepada

subjek

b. Menganalisis hasil pengkerjaan tes kemampuan pemecahan

masalah HOTS berdasarkan langkah Polya.

c. Melakukan wawancara kepada peserta didik yang termasuk dalam

kategori kemampuan tinggi, sedang serta rendah.

3. Tahap Menganalisis Data

Sesudah melaksanakan penelitian, peneliti selanjutnya melakukan

analisis data untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen penelitian dalam

penelitian kualitatif ini terbagi menjadi dua yaitu instrumen utama dan

instrumen pendukung. Instrument utama yaitu peneliti itu sendiri, yang

merupakan mutlak sebagai instrumen kunci, perencana, penafsir data,

pengumpul data dan pelapor data yang telah diperoleh. Serta instrumen

pendukung yaitu :
31

1. Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis

Lembar tes kemampuan pemecahan masalah adalah berupa soal

matematika HOTS yang berbentuk essay pada materi teorema

phytagoras. Tes kemampuan pemecahan masalah tersebut diberikan

kepada 3 siswa kelas VIII A SMP Negeri 4 Malili sebagai subjek

penelitian untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa dalam menyelesaikan soal Teorema Phytagoras. Peneliti membuat

tes kemampuan pemecahan masalah dengan mempertimbangkan tingkat

pengetahuan peserta didik dan melakukan verifikasi dalam penelitian

mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan peneliti. Untuk

memperkuat efektivitas instrumen pendukung, instrumen penelitian akan

diverifikasi oleh validator.

2. Panduan Wawancara

Panduan wawancara dalam penelitian ini berupa pertanyaan pokok

yang lebih mengarah pada jawaban tes kemampuan pemecahan masalah

sesuai dengan jawaban yang telah ditulis oleh subjek.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:

1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Tes kemampuan pemecahan masalah dilakukan pada 3 orang siswa

sebagai subjek yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah diminta

untuk menulis jawaban dengan cara yang tidak teratur dan menjelaskan

ide-ide mereka secara lengkap dan jelas dalam bahasa tertulis. Deskripsi
39

Tabel 4.3 Jumlah Siswa pada Masing-Masing Kemampuan Siswa


Berdasarkan Nilai Ujian Matematika Semester Ganjil

Tingkat
Jumlah
Kemampuan No. Absen
Siswa
Siswa
Tinggi 7 1,6,7,9,18,19
47

membagi 4 panjang alas trapesium ialah 64 : 4 = 16.

Kemudian, subjek mencari tinggi segitiga dengan

menggunakan rumus phytagoras lalu ditemukan tinggi

segitiga yaitu 6. Setelah tinggi segitiga diketahui, subjek

mampu menentukan tinggi trapesium yaitu 6 x 2 = 12.

Kemudian subjek mencari luas trapesium dan total luas

segitiga yaitu 672 dan 192, sehingga didapat luas yang harus

dicat adalah 672 – 192 = 480, seperti dengan pernyataan yang

disampaikan subjek dalam petikan wawancara sebagai

berikut :

P3.4 : Coba jelaskan ki bagaimana penyelesaian soal


tersebut?
ST3.4 : Pertama itu kak kita gambar kembali gambar
daerah trapesiumnya. Baru ditentukan alas
segitiganya dengan membagi alas trapesium
menjadi 4 yaitu 64 : 4 = 16 sebab segitiganya kak
mempunyai alas sama panjang. Sudah itu dicari
lagi tinggi segitiga dengan memakai rumus
pythagoras yaitu √102 − 82 = √100 – 64 = 6.
Sudah itu kak bisa mi ki ketahui tinggi trapesium
yaitu 6 × 2 =12.
P3.5 : Kalau sudah itu dek apalagi yang kita lakukan
?
ST3.5 : Kalau sudah itu kak, kita cari luas trapesiumnya
1 1
yaitu 2 (𝑎+𝑏) × 𝑡 = 2 (48+64) × 12 = 672. Baru
1
kita tentukan luas keempat segitiga dengan 2
𝑎×
1
𝑡 × 4 = 2
× 16 × 6 × 4 = 192. Kalau sudah
ditemukan kedua luas maka luas daerah yang
akan dicat adalah 672 –192 = 480.

Dengan demikian pada langkah melaksanakan rencana,

dapat disimpulkan bahwa subjek kemampuan tinggi dapat


48

melaksanakan rencana dari soal HOTS kategori analyze

(menganalisis).

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam dalam indikator analyze

(menganalisis), subjek kemampuan tinggi menjumlahkan luas

trapesium yang dicat dengan total luas segitiga sehingga

menghasilkan luas trapesium sebagaimana yang terdapat

pada gambar 4.4 sebagai berikut:

(Gambar 4.4 potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan melihat kembali dalam kategori analyze
(menganalisis))

Berdasarkan langkah melihat kembali kebenaran hasil

atau solusi pada jawaban, subjek kemampuan tinggi mampu

menunjukkan kebenaran hasil dengan cara hasil akhir

dijumlahkan dengan total luas segitiga sehingga

menghasilkan luas trapesium, seperti yang disampaikan

subjek kemampuan tinggi dalam petikan wawancara sebagai

berikut :

P3.6 : Menurut ta dek benarmi jawaban ta?


ST3.6 : Sudah kak.
P3.7 : Bagaimana cara ta untuk buktikan kalau
jawaban ta benar?
49

ST3.7 : Saya jumlahkkan luas daerah yang mau dicat


sama luas keempat segitiga. Apakah hasilnya
bakal menjadi luas trapesium. ternyata betul 480
+ 192 = 672

Sehingga pada langkah memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi dapat disimpulkan bahwa subjek

kemampuan tinggi bisa melihat kembali kebenaran hasil dari

soal HOTS dalam kategori analyze (menganalisis).

b. Kategori Evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) yaitu keterampilan melakukan

evaluasi atau keputusan berdasarkan tolak ukur dan standar. Data

hasil penyelesaian soal HOTS dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan langkah polya sebagai berikut :

Pak Yadi memiliki sebuah kebun berbentuk segitiga.

Setiap m2 hanya bisa ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli

pohon tomat sebanyak 900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi

membeli pohon sebanyak 900 itu tepat? Buktikan ! (√3=1,7)

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada langkah

memahami masalah dalam kategori evaluate (mengevaluasi),

subjek kemampuan tinggi menuliskan pada lembar jawaban


50

bahwa yang diketahui adalah setiap m2 bisa ditanami 10

pohon tomat dan √3 = 1,7 serta yang ditanyakan yaitu

apakah keputusan pak Yadi tepat sebagaimana yang terdapat

pada gambar 4.5 sebagai berikut:

(Gambar 4.5 potongan jawaban subjek kemampuan pada


kegiatan memahami masalah dalam kategori evaluate
(mengevaluasi))

Sesuai dengan langkah memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan tinggi mampu mengetahui

keadaan atau persoalan pada pertanyaan secara tepat. Untuk

memperkuat jawaban subjek dapat dilihat dari pernyataan

yang disampaikan subjek bahwa yang diketahui dari soal

yaitu setiap m2 bisa ditanami 10 pohon tomat. Lalu subjek

kemampuan tinggi juga dapat mengetahui apa yang

ditanyakan yaitu keputusan pak Yadi tepat atau tidak. Hal

tersebut dapat dilihat dalam petikan wawancara sebagai

berikut :

P2.1 : Emm, baik adek, kita lanjut ke nomor 2. Pak


Yadi mempunyai sebuah kebun berbentuk
segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 cuma
bisa ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli
pohon tomat yang berjumlah 900 pohon. Apakah
keputusan Pak Yadi membeli pohon yang
51

berjumlah 900 itu tepat? Buktikan ! Berdasarkan


soal apa yang kita ketahui dek?
ST2.1 : Yang saya ketahui kak setiap meter kuadrat kak
akan ditanami pohon tomat sebanyak 10 buah.
P2.2 : Kalau yang ditanyakan dari soal dek, apa?
ST2.2 : Yang ditanyakan kak keputusan Pak Yadi
membeli 900 pohon tomat itu tepat.

Sehingga pada kegiatan memahami masalah, dapat

disimpulkan bahwa subjek kemampuan tinggi dapat

memahami masalah dari soal HOTS dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

2) Memikirkan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memikirkan rencana dalam kategori evaluate (mengevaluasi),

subjek kemampuan tinggi menentukan luas kebun pak Yadi

dan menganalisis apakah keputusan pak Yadi tepat atau tidak

sebagaimana yang terdapat pada gambar 4.6 sebagai berikut:

(Gambar 4.6 potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan memikirkan rencana dalam kategori evaluate
(mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana dari

jawaban, subjek kemampuan tinggi dapat

mempertimbangkan model matematika yang digunakan untuk

menyelesaikan soal secara tepat. Untuk memperkuat hasil

pekerjaan subjek dapat dilihat pada pernyataan yang


52

disampaikan subjek pada saat wawancara bahwa dalam

menyelesaikan soal terlebih dahulu harus mencari luas kebun,

kemudian menganalisis keputusan pak Yadi tepat seperti

dalam petikan wawancara sebagai berikut :

P2.3 : Untuk menjawab pertanyaan tersebut, apa yang


pertama kita lakukan?
ST2.3 : Yang pertama dilakukan kak harus ki cari sisi-
sisinya dulu dengan menggunakan perbandingan
phytagoras supaya bisa dicari luas kebun Pak
Yudi
P2.4 : Kalau sudah ditahu sisi-sisi dan luas kebun, apa
yang selanjutnya kita lakukan ?
ST2.4 : Saya menganalisis apakah keputusan Pak Yadi
itu tepat

Sehingga pada aktivitas memikirkan rencana, bisa

dilihat bahwa subjek kemampuan tinggi dapat memikirkan

rencana pemecahan masalah dari soal HOTS dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator evaluate

(mengevaluasi), subjek kemampuan tinggi melakukan

perhitungan mencari panjang sisi-sisi segitiga dengan

menggunakan perbandingan phytagoras, kemudian mencari

luas segitiga sebagaiman yang terdapat pada gambar 4.7

sebagai berikut:
53

(Gambar 4.7potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan melaksanakan rencana dalam kategori
evaluate (mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana pada

jawaban, subjek kemampuan tinggi dapat menyelesaikan soal

dengan strategi yang sesuai. Untuk memperkuat hal tersebut

dapat dilihat yang disampaikan subjek pada saat wawancara

yaitu dengan mencari panjang sisi-sisi segitiga dengan

perbandingan phytagoras. Ditemukan sisi alas segitiga

pertama yaitu 8√3 serta sisi alas segitiga kedua adalah 8.

Setelah itu, subjek tinggi mencari tinggi segitiga maka

ditemukan nilainya yaitu 8. Kemudian subjek kemampuan

tinggi mencari luas segitiga dengan cara (8√3 + 8) kemudian

dikali 8 dan dibagi 2. Sehingga didapat luas segitiga yaitu

8,4 m2. Kemudian, menganalisis untuk membuktikan apakah


54

keputusan pak Yadi itu tepat, seperti dalam petikan

wawancara sebagai berikut :

P2.5 : Bagaimana cara ta analisis keputusan pak Yadi


itu tepat?
ST2.5 : Yang pertama harus ki cari sisi segitiga
tersebut. Baru dibagi segitiganya menjadi dua
bagian. Segitiga yang pertama kita pakai
𝑥 √3
perbandingan yaitu = 𝑑𝑎𝑛 ditemukan nilai
16 2
x atau alas segitiga yaitu 8√3 dan tinggi segitiga
dicari dengan memakai perbandingan lagi yaitu
𝑥 1
= 2 dan ditemukan nilai y atau tinggi segitiga
16
yaitu 8. Untuk alas segitiga kedua yaitu 8 sebab
segitiga kedua merupakan segitiga sama kaki
dengan kaki satunya bernilai 8 dan otomatis kaki
satunya juga bernilai 8. Ditemukan luas segitiga
tersebut adalah 8√3 × 8 kemudian dibagi 2
sehingga ditemukan luas segitiga tersebut adalah
86,4 m2. Karena setiap meter persegi akan
ditanam 10 pohon tomat maka luas segitiga yaitu
86,4 × 10 = 864 pohon. Jadi keputusan Pak Yadi
kurang tepat karena terlalu banyak membeli
pohon tomat.

Sehingga pada langkah melaksanakan rencana, bisa

dilihat bahwa subjek kemampuan tinggi dapat dalam

melaksanakan rencana dari soal HOTS dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator evaluate (mengevaluasi),

subjek kemampuan tinggi menganalisis kecocokan pohon

yang dipunyai pak Yadi sama luas kebunnya sebagaimana

yang terdapat pada gambar 4.8 sebagai berikut:


55

(Gambar 4.8 potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan melihat kembali dalam kategori evaluate
(mengevaluasi))

Berdasarkan langkah melihat kembali kebenaran hasil

pada jawaban, subjek kemampuan tinggi mampu

memperlihatkan kebenaran hasil, tetapi masih belum jelas.

Pemastian kebenaran yang jelas ditemukan ketika

wawancara. Subjek kemampuan tinggi mampu menjelaskan

kebenarannya secara teratur. Seperti yang terdapat dalam

petikan wawancara sebagai berikut :

P2.6 : Bagaimana cara ta periksa kebenaran jawaban


ta?
ST2.6 : Sebenarnya kak masih bingung ka sama
pembuktian kebenaran tapi menurut ku kak
karena setiap m2 ditanami 10 pohon jadi kalau
900 pohon itu mesti ditanam di kebun seluas 90
m2. Padahal luas kebunnya pak Yadi itu 86,4 m2
sehingga pohon yang diperlukan Pak Yadi Cuma
864 pohon.
Sehingga pada aktivitas memeriksa kembali kebenaran

hasil, bisa dilihat bahwa subjek kemampuan tinggi dapat

melihat kembali kebenaran hasil dari soal HOTS dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).


56

c. Kategori Create (menciptakan)

Create (menciptakan) yaitu keterampilan menarik sebagian

unsur pokok untuk memecahkan masalah atau menggabungkan

sebagian persoalan sebagai suatu bentuk kesatuan yang tepat.

Paparan data kemampuan pemecahan masalah matematis dalam

menyelesaikan soal HOTS dan wawancara berdasarkan langkah

Polya pada subjek sebagai berikut:

Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi

kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih

panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang

jaring untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan

dedaunan yang jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas

jaringan yang dibutuhkan?

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memahami masalah dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan tinggi menuliskan yang diketahui pada

soal yaitu keliling kolam = 12 m, sisi pertama = X, sisi kedua

= X + 1, dan sisi ketiga = X + 2, dan yang ditanyakan dari

soal adalah luas jaring untuk setengah kolam seperti yang

terdapat pada gambar 4.9 sebagai berikut:


57

(Gambar 4.9 potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan memahami masalah dalam kategori create
(menciptakan))

Berdasarkan langkah memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan tinggi dapat untuk memahami

masalah yang terdapat pada soal secara benar. Untuk

memperkuat jawaban subjek, dapat dilihat dari jawaban yang

disampaikan subjek pada petikan wawancara sebagai berikut

P1.1 : Baik dek, saya akan menanyakan kembali


tentang soal yang saya berikan. Yang pertama,
Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah
12 meter. Sisi kedua lebih panjang 1 meter
daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1
meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan
dipasang jaring untuk menutupi setengah kolam
dikarenakan untuk menahan dedaunan yang
jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas
jaring yang dibutuhkan?. Paham ki dek sama ini
soal? Kalau paham apa yang diketahui dri soal?
ST1.1 : Iye kak paham ka. Yang diketahui dari soal itu
adalah keliling kolam yang berbentuk segitiga
adalah 12 meter, terus selisih masing-masing
sisinya kak.
P1.2 : Kalau yang ditanyakan dek?
ST1.2 : Yang ditanyakan itu kak luas jaring setengah
kolam

Sehingga pada kegiatan memahami masalah dapat

dilihat bahwa subjek kemampuan tinggi dapat memahami


58

masalah dari soal HOTS dalam indikator create

(menciptakan).

2) Memikirkan Rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memikirkan rencana dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan tinggi mencari masing-masing panjang

sisi segitiga. Menentukan jenis segitiga, mencari luas segitiga

dan mencari luas jaring seperti yang terdapat pada gambar

4.10 sebagai berikut:

(Gambar 4.10 potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan memikirkan rencana dalam kategori create
(menciptakan))

Berdasarkan langkah memikirkan rencana strategi

pemecahan masalah, subjek kemampuan tinggi mampu

meninjau model matematika yang dipakai untuk

menyelesaikan soal secara tepat. Hal ini bisa dibuktikan

dengan respon yang disampaikan subjek bahwa untuk

memastikan pemecahan soal adalah dengan menentukan nilai

masing-masing sisi, menentukan jenis segitiga, mencari luas

segitiga kemudian mencari luas jaring setengah segitiga,

seperti dalam petikan wawancara sebagai berikut :


59

P1.3 : Apa langkah pertama yang kita lakukan untuk


menyelesaikan soal tersebut ?
ST1.3 : Yang pertama saya lakukan itu kak saya
tentukan masing-masing nilai sisinya dengan
permisalan, baru cari luas segitiga, sebelum itu
kak perlu ki dulu tahu jenis segitiganya itu
adalah segitiga siku-siku, kalau sudah ditahu
jenis segitiganya kita cari mi luas setengah
segitiganya.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada kegiatan

memikirkan rencana, dapat disimpulkan bahwa subjek

kemampuan tinggi dapat memikirkan rencana dari soal

HOTS kategori create (menciptakan).

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan tinggi mencari nilai X terlebih dahulu dan

kemudian diikuti dengan menentukan jenis segitiga dengan

menggunakan rumus teorema Phytagoras. Setelah nilai X

dan jenis segitiga diketahui, selanjutnya mencari luas segitiga

dan luas jaring setengah segitiga sebagaimana yang terdapat

pada gambar 4.11 sebagai berikut:


60

(Gambar 4.11 potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan melaksanakan rencana dalam kategori create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana, subjek

kemampuan tinggi dapat menyelesaikan soal dengan strategi

yang sesuai. Hal ini dibuktikan dengan respon yang

disampaikan subjek bahwa untuk menghitung penyelesaian

dalam mencari nilai X yaitu kita mencari panjang sisi segitiga

dengan memisalkan X, panjang sisi pertama adalah X,

panjang sisi kedua adalah X + 1, dan panjang sisi ketiga

adalah X + 2. Kemudian ketiga sisi tersebut dijumlahkan dan

hasil penjumlahannya sama dengan 12, dari situ kita dapatkan

nilai X = 3. Setelah itu kita dapat membandingkan panjang

sisinya yaitu 3 : 4 : 5 yaitu segitiga siku-siku. Kemudian

mencari luas segitiga siku-siku dengan panjang alas 3 dan

tinggi 4, didapat luas segitiga adalah 6, dan luas setengah


61

segitiga adalah 3. Maka luas jaring yang dibutuhkan adalah 3

m2. Seperti dalam petikan wawancara sebagai berikut :

P1.4 : Coba sekarang jelaskan ki bagaimana cara ta


selesaikan masalah soal tersebut!
ST1.4 : “Jadi pertama harus ki cari masing-masing sisi
pada segitiga tersebut dengan memisalkan x,
panjang sisi 1 = x, kemudian sisi 2 = x +1, dan
sisi 3 = x + 2. Setelah itu ketiga sisi tersebut kita
jumlahkan dan hasil penjumlahannya adalah 12,
dari situ kita bisa dapatkan nilai x = 3. Kemudian
kita tahu perbandingan sisinya 3 : 4 : 5 yaitu
segitiga siku-siku. Setelah itu kita mencari luas
segitiga siku-siku dengan alas 3 dan tinggi 4.
Didapat luas segitiga = 6, dan luas setengah
segitiga = 3. Jadi luas jaring yang dibutuhkan
adalah 3 m2.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan tinggi dapat untuk

melaksanakan rencana dari soal HOTS dalam indikator

create (menciptakan).

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan tinggi menghitung kembali luas segitiga

dengan hasil luas setengah segitiga dikali dengan 2 seperti

yang terlihat pada jawaban yang terdapat pada gambar 4.12

sebagai berikut:
62

(Gambar 4.12 Potongan jawaban subjek kemampuan tinggi


pada kegiatan melihat kembali dalam kategori create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan melihat kembali pada jawaban,

subjek kemampuan tinggi dapat membuktikan bahwa hasil

penyelesaiannya sudah dilaksanakan sesuai dengan

perhitungan. Untuk memperkuat jawaban subjek dapat dilihat

jawaban yang disampaikan subjek bahwa untuk

membuktikan kebenaran penyelesaian yaitu dengan

mengecek apakah hasil setengah luas kolam di kalikan 2

menghasilkan luas kolam dan ternyata benar, seperti dalam

petikan wawancara sebagai berikut berikut :

P1.5 : Dari jawaban tersebut, apakah adek yakin


bahwa jawaban adek benar?
ST1.5 : Yakin kak.
P1.6 : Bagaimana cara adek mengetahui bahwa
jawaban adek benar?
ST1.6 : Jadi saya cek kak hasil setengah luas kolam jika
saya kalikan 2 menghasilkan luas kolam, dan
ternyata benar 3 x 2 = 6.

Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada kegiatan

melihat kembali dapat dilihat bahwa subjek Kemampuan

tinggi dapat melaksanakan kegiatan melihat kembali

kebenaran hasil dari soal HOTS dalam kategori create

(menciptakan).
63

2. Deskripsi Pemecahan Masalah Matematis dalam Menyelesaikan

Soal HOTS Berdasarkan Langkah Polya pada Subjek

Berkemampuan Sedang

Pemaparan data pemecahan masalah matematis dalam

menyelesaikan soal HOTS dan wawancara berdasarkan langkah polya

pada subjek kemampuan sedang sebagai berikut :

a. Kategori Analyze (menganalisis)

Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-

bagian penyusunan. Data hasil penyelesaian soal HOTS kategori

analyze (menganalisis) berdasarkan pemecahan masalah pada

subjek Kemampuan sedang sebagai berikut:

Pak Tono memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono

akan mengecat sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ).

Sisi AE memiliki panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang

64 cm. Tinggi trapesium 2 kali dari tinggi segitiga. Keempat

segitiga dibawah memiliki ukuran yang sama. Hitunglah luas

daerah yang akan dicat !


64

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memahami masalah dalam indikator analyze (menganalisis),

subjek kemampuan sedang menuliskan yang diketahui dari

soal yaitu panjang trapesium = 64 cm tinggi trapesium 2 kali

tinggi segitiga serta sisi AE = 10 cm, untuk hal apa yang

ditanyakan subjek kemampuan sedang tidak menuliskan di

lembar hasil pengerjaan seperti yang terdapat pada gambar

4.13 sebagai berikut:

(Gambar 4.13 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan memahami masalah pada kategori analyze
(menganalisis))

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan sedang dapat memahami

dengan baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban

subjek yang menjawab bahwa yang diketahui adalah panjang


65

alas trapesium adalah 64, tinggi trapesium adalah 2 kali

tinggi segitiga, dan sisi AE adalah 10. Selain itu subjek juga

menjawab apa yang ditanyakan yaitu luas yang akan di cat

pada saat wawancara, seperti dalam petikan wawancara

sebagai berikut :

P3.1 : Tidak apa-apa dek. Kita lanjut saja untuk


nomor terakhir, Pak Tono memiliki sebuah
papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan
mengecat sebagiannya ( yang ditandai dengan
warna merah ). Sisi AE memiliki panjang 10
cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm.
Tinggi trapesium 2 kali dari tinggi segitiga.
Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran
yang sama. Hitunglah luas daerah yang akan
dicat ! dari soal tersebut apa yang adek
ketahui?
SS3.1 : Panjang trapesium = 64 cm, tinggi trapesium
= 2 x tinggi segitiga, sisi AE = 10 cm.
P3.2 : Kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut
dek?
SS3.2 : Berapa luas trapesium yang akan di cat kak.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah,

dapat disimpulkan bahwa subjek kemampuan sedang dapat

untuk memahami masalah dari soal HOTS dalam indikator

analyze (menganalisis).

2) Memikirkan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memikirkan rencana dalam indikator analyze (menganalisis),

subjek kemampuan sedang mencari alas segitiga, tinggi

segitiga, dan luas segitiga, serta mencari panjang DC dan


66

mencari luas yang dicat seperti yang terdapat pada gambar

4.14 sebagai berikut:

(Gambar 4.14 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan memikirkan rencana pada indikator analyze
(menganalisis))

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana dari

jawaban, subjek kemampuan sedang memikirkan rencana

dengan dapat merencanakan strategi penyelesaian yang akan

digunakan yaitu dengan mencari alas segitiga, mencari tinggi

segitiga, kemudian mencari luas total segitiga, setelah itu

mencari panjang DC dan mencari luas daerah yang di cat.

Jawaban subjek kemampuan sedang sudah benar namun

kurang begitu detail, seperti dalam petikan wawancara

sebagai berikut :

P3.3 : Menurut adek bagaimana cara untuk


menyelesaikan soal tersebut?
SS3.3 : Mencari alas segitiga, mencari tinggi
segitiga,mencari luas segitiga, mencari DC, dan
mencari luas yang diarsir.

Dengan demikian pada kegiatan memikirkan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan sedang dapat untuk

memikirkan rencana pemecahan masalah dari soal HOTS

dalam indikator analyze (menganalisis).


67

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator analyze

(menganalisis), subjek kemampuan sedang menentukan luas

daerah yang harus dicat dengan cara mencari mencari alas

segitiga dengan membagi 4 panjang sisi alas. Kemudian

mencari tinggi segitiga menggunakan rumus phytagoras.

Dengan ditemukannya tinggi segitiga, subjek mencari luas

segitiga yaitu 48 kemudian dikalikan 4 untuk luas total

segitiga. Setelah itu menentukan panjang DC. Setelah

panjang DC diketahui, selanjutnya mencari luas trapesium.

Kemudian menentukan luas daerah yang diarsir seperti yang

terdapat pada gambar 4.15 sebagai berikut:

(Gambar 4.15 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan melaksanakan rencana pada indikator analyze
(menganalisis))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana pada

jawaban, subjek kemampuan sedang dapat untuk mencari

luas daerah yang dicat secara tepat, dengan cara mencari


68

mencari alas segitiga dengan membagi 4 panjang sisi alas

yaitu 64 : 4 = 16. Kemudian mencari tinggi segitiga

menggunakan rumus phytagoras sehingga didapat tinggi

segitiga adalah 6. Dengan ditemukannya tinggi segitiga,

subjek mencari luas segitiga yaitu 48 kemudian dikalikan 4

untuk luas total segitiga adalah 192. Setelah itu menentukan

panjang DC adalah 4. Setelah panjang DC diketahui,

selanjutnya mencari luas trapesium dan didapat 672.

Kemudian menentukan luas daerah yang diarsir yaitu 672-

192 adalah 480 hal ini dapat diperkuat dengan wawancara

seperti dalam petikan wawancara sebagai berikut :

P3.4 : Bagaimana penyelesaian soal tersebut? Coba


adek jelaskan!
SS3.4 : Mencari alas segitiga dengan cara 64 : 4
=16. Kemudian kita mencari tinggi segitiga
dengan menggunakan phytagoras yaitu 𝑡
=√102 − 82 = √100 − 64 = √36 = 6. Setelah
𝑎𝑥𝑡 16 𝑥 6
itu kita mencari luas segitiga yaitu 2 = 2
= 48. Setelah itu luas keempat segitiga adalah 4
x 48 = 192. Kita mencari luas trapesium yaitu
672. Kemudian hasilnya 67 – 192 = 480.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan sedang dapat untuk

melaksanakan rencana dari soal HOTS dalam indikator

analyze (menganalisis).
69

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator analyze (menganalisis),

subjek kemampuan sedang hanya menuliskan luas trapesium

dikurangi luas segitiga yang dicat seperti yang terdapat pada

gambar 4.16 sebagai berikut:

(Gambar 4.16 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan melihat kembali pada indikator analyze
(menganalisis))

Berdasarkan langkah melihat kembali kebenaran hasil

atau solusi pada jawaban, subjek kemampuan sedang tidak

dapat membuktikan kebenarannya dengan tepat yaitu hanya

dengan menjawab luas trapesium dikurangi luas segitiga yang

dicat. Fakta lainnya ada pada saat wawancara. Subjek

kemampuan sedang bingung dalam menjelaskan

kebenarannya saat wawancara, seperti yang disampaikan

subjek dalam petikan wawancara sebagai berikut :

P3.5 : Menurut adek, apakah jawaban adek sudah


benar?
SS3.5 : Iye kak.
P3.6 : Bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?
SS3.6 : Saya masih bingung kak untuk pembuktian
kebenarannya.
70

Dengan demikian pada kegiatan melihat kembali

kebenaran hasil subjek kemampuan sedang belum dapat

untuk melihat kembali kebenaran hasil dari soal HOTS

dalam indikator analyze (menganalisis).

b. Kategori Evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) yaitu kemampuan membuat

penilaian atau keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Data

hasil penyelesaian soal HOTS dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan langkah polya sebagai berikut :

Pak Yadi memiliki sebuah kebun berbentuk segitiga.

Setiap m2 hanya bisa ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli


pohon tomat sebanyak 900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi
membeli pohon sebanyak 900 itu tepat? Buktikan ! (√3=1,7).

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memahami masalah dalam indikator evaluate

(mengevaluasi), subjek kemampuan sedang menuliskan yang

diketahui yaitu m2 = 10 pohon tomat, pohon tomat = 900

pohon, dan √3 = 1,7, untuk hal apa yang ditanyakan subjek

kemampuan sedang menjawab saat wawancara tetapi tidak


71

menuliskan di lembar hasil pengerjaan seperti yang terdapat

pada gambar 4.17 sebagai berikut:

(Gambar 4.17 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan sedang dapat memahami

masalah pada soal dengan cukup baik. Hal ini didukung

dengan jawaban yang disampaikan subjek kemampuan

sedang bahwa yang diketahui dari soal yaitu setiap m2 dapat

ditanami 10 pohon tomat dan pohon tomat yang dimiliki Pak

Yadi adalah 900 pohon. Kemudian subjek kemampuan

sedang juga dapat memahami apa yang ditanyakan yaitu

keputusan Pak Yadi apabila membeli 900 pohon tomat tepat

atau tidak, seperti dalam petikan wawancara sebagai berikut :

P2.1 : Baik adek kalo begitu. Kita lanjut ke soal


nomor 2. Pak Yadi memiliki sebuah kebun
berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap
m2 hanya bisa ditanami 10 pohon tomat. Pak
Yadi membeli pohon tomat sebanyak 900 pohon.
Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon
sebanyak 900 itu tepat? Buktikan ! dari soal
tersebut apa yang adek ketahui?
SS2.1 : Setiap meter akan ditanami pohon tomat
sebanyak 10 buah, dan terdapat 900 pohon
tomat.
72

P2.2 : Apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?


SS2.2 : Keputusan Pak Yadi apabila membeli 900
pohon tomat tepat atau tidak.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah,

dapat disimpulkan bahwa subjek kemampuan sedang dapat

untuk memahami masalah dari soal HOTS dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

2) Memikirkan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memikirkan rencana dalam indikator evaluate

(mengevaluasi), subjek kemampuan sedang terlebih dahulu

mencari masing-masing sisi kemudian mengurangi jumlah

tomat dengan masing-masing sisi dan menganalisis

keputusan pak Yadi seperti yang terdapat pada gambar 4.18

sebagai berikut:

(Gambar 4.18 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan memikirkan rencana pada indikator evaluate
(mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana dari

jawaban, subjek kemampuan sedang memikirkan rencana

dengan mencari masing-masing sisi, mencari luas segitiga,

dan terakhir mencari berapa pohon yang harus ditanam , jika


73

pohon tomat lebih berati kurang tepat dan apabila pohon

tomat pas dengan jumlah yang dibeli pak Yadi berarti benar.

Pada saat wawancara subjek kemampuan sedang juga dapat

memperjelas jawabannya terkait memikirkan rencana

penyelesaian seperti dalam petikan wawancara sebagai

berikut:

P2.3 : Langkah apa yang adek lakukan untuk


menyelesaikan masalah tersebut?
SS2.3 : Pertama kita mencari masing-masing sisi,
kurangi jumlah pohon tomat dengan masing-
masing sisi.
P2.4 : Setelah itu?
SS2.4 : Kita menganalisis apakah keputusan Pak Yadi
itu tepat, jika pohon tomat masih tersisa berarti
kurang tepat.

Dengan demikian pada kegiatan memikirkan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan sedang dapat untuk

memikirkan rencana pemecahan masalah dari soal HOTS

dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator evaluate

(mengevaluasi), subjek kemampuan sedang melakukan

perhitungan dengan menghitung dan mencari sisi-sisi segitiga

dengan perbandingan phytagoras. Untuk langkah selanjutnya

subjek masih bingung dalam mengerjakannya sehingga

subjek tidak melanjutkan, pada gambar 4.19 sebagai berikut:


74

(Gambar 4.19 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan melaksanakan rencana pada indikator
evaluate (mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana pada

jawaban, subjek kemampuan sedang melaksanakan

perhitungan soal kurang tepat, dengan menghitung dan

mencari sisi-sisi segitiga dengan perbandingan phytagoras.

Didapat sisi alas segitiga pertama yaitu 8√3 dan sisi alas

segitiga kedua yaitu 8. Untuk langkah selanjutnya subjek

masih bingung dalam mengerjakannya sehingga subjek tidak

melanjutkan, seperti dalam petikan wawancara sebagai

berikut

P2.5 : Menurut adek bagaimana perhitungan yang


dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut?
SS2.5 : Yang pertama kita harus mencari sisi segitiga
tersebut. Kita bagi segitiga tersebut menjadi dua
bagian. Segitiga pertama, dengan menggunakan
𝑥 √3
perbandingan yaitu 16
= 2
didapat nilai x atau
75

alas segitiga adalah 8√3 dan kita akan mencari


tinggi segitiga dengan menggunakan
𝑥 1
perbandingan lagi yaitu 16 = 2 dan didapat nilai
y atau tinggi segitiga tersebut adalah 8.
P2.6 : Setelah itu?
SS2.6 : Saya bingung kak.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan sedang belum dapat

untuk melaksanakan rencana dari soal HOTS dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator evaluate (mengevaluasi),

subjek kemampuan sedang hanya menuliskan jika pohon

tomat pas maka keputusan pak Yadi benar, namun jika

kurang atau lebih maka keputusan pak Yadi salah seperti

yang terdapat pada gambar 4.20 sebagai berikut:

(Gambar 4.20 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan melihat kembali pada indikator evaluate
(mengevaluasi))

Berdasarkan langkah melihat kembali kebenaran hasil

atau solusi pada jawaban, subjek kemampuan sedang tidak

dapat membuktikan kebenarannya dengan tepat yaitu hanya

dengan menjawab jika pohon lebih maka keputusan pak Yadi


76

kurang tepat. Fakta lainya ada pada saat wawancara. Subjek

kemampuan sedang bingung dalam menjelaskan

kebenarannya saat wawancara, seperti yang disampaikan

subjek dalam petikan wawancara sebagai berikut:

P2.6 : Untuk membuktikan jawaban adek benar


bagaimana cara adek membuktikannya?
SS2.6 : Menurut saya mengecek pas atau tidak jumlah
pohon tomat yang harus ditanam dengan yang
tersedia. Apabila lebih banyak maka tidak tepat,
tetapi saya masih bingung dalam
menyelesaikannya.
Dengan demikian pada kegiatan melihat kembali

kebenaran hasil subjek kemampuan sedang belum dapat

untuk melihat kembali kebenaran hasil dari soal HOTS dalam

indikator evaluate (mengevaluasi).

c. Kategori Create (menciptakan)

Create (menciptakan) yaitu kemampuan mengambil beberapa

unsur pokok untuk menyelesaikan masalah atau memadukan

beberapa permasalahan menjadi suatu bentuk kesatuan yang tepat.

Paparan data kemampuan pemecahan masalah matematis dalam

menyelesaikan soal HOTS dan wawancara berdasarkan langkah

Polya pada subjek sebagai berikut:

Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi

kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih

panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang

jaring untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan


77

dedaunan yang jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas

jaringan yang dibutuhkan?

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memahami masalah dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan sedang menuliskan yang diketahui dari

soal yaitu keliling segitiga = 12 cm, sisi pertama = X, sisi

kedua = X + 1, dan sisi ketiga = X +2, untuk yang diketahui

subjek kemampuan sedang tidak menuliskan yang ditanyakan

pada lembar pengerjaan seperti yang terdapat gambar 4.21

sebagai berikut:

(Gambar 4.21 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan memahami masalah dalam indikator create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan sedang dapat memahami

kondisi atau masalah pada soal secara benar. Hal ini

didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek bahwa

yang diketahui dari soal adalah keliling kolam dan selisih

masing-masing sisi. Kemudian yang ditanyakan disampaikan

oleh subjek pada saat wawancara secara lisan. Subjek

menyebutkan bahwa yang ditanyakan pada soal adalah luas


78

jaring untuk menutupi setengah kolam, seperti dalam petikan

wawancara sebagai berikut:

P1.1 : Jadi disini kakak akan menanyakan kepada


Fauziah terkait soal yang kakak berikan kepada
adek. Untuk soal yang pertama, Keliling sebuah
kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi
kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi
pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1 meter
daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan
dipasang jaring untuk menutupi setengah kolam
dikarenakan untuk menahan dedaunan yang
jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas
jaringan yang dibutuhkan?. Menurut Fauziah
apa yang diketahui dari soal tersebut?
SS1.1 : Dari soal tersebut dapat diketahui keliling
segitiga = 12 m, dan perbandingan sisi-sisinya.
P1.2 : Kemudian apa yang ditanyakan soal
tersebut, dek?
SS1.2 : Yang ditanyakan adalah Berapa luas jaring
setengah kolam.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan sedang dapat untuk

memahami masalah dari soal HOTS dalam indikator create

(menciptakan).

2) Memikirkan Rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memikirkan rencana dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan sedang mencari masing-masing panjang

sisi segitiga, menentukan jenis segitiga, mencari luas segitiga

seperti yang terdapat pada gambar 4.22 sebagai berikut:


79

(Gambar 4.22 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan memikirkan rencana dalam indikator create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana pemecahan

masalah, subjek kemampuan sedang dapat

mempertimbangkan model matematika yang digunakan untuk

menyelesaikan soal secara tepat. Hal ini didukung dengan

jawaban yang disampaikan subjek bahwa untuk menentukan

penyelesaian soal adalah dengan menentukan nilai masing-

masing sisi, menentukan jenis segitiga, mencari luas segitiga

kemudian mencari luas jaring setengah kolam seperti dalam

petikan wawancara sebagai berikut:

P1.3 : Menurut Fauziah bagaimana menyelesaikan


soal tersebut? Atau strategi yang adek pikirkan
untuk menyelesaikan soal tersebut?
SS1.3 : Menurut saya, pertama kita harus menentukan
masing-masing sisi, mencari tau bentuk segitiga,
dan terakhir menentukan luas segitiga tersebut.
Untuk menjawabnya maka luas segitiga tersebut
dibagi 2.

Dengan demikian pada kegiatan memikirkan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan sedang dapat untuk


80

memikirkan rencana dari soal HOTS dalam indikator create

(menciptakan).

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan sedang mencari nilai X terlebih dahulu

dan kemudian diikuti dengan menentukan jenis segitiga

dengan menggunakan rumus teorema Phytagoras. Setelah

nilai X dan jenis segitiga diketahui, selanjutnya mencari luas

segitiga dan luas jaring setengah segitiga seperti yang

terdapat pada gambar 4.23 sebagai berikut:

(Gambar 4.23 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan melaksanakan rencana dalam indikator create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana, subjek

kemampuan sedang dapat menyelesaikan soal dengan strategi

yang sesuai dan hasilnya benar. Hal ini didukung dengan

jawaban yang disampaikan subjek bahwa untuk menghitung


81

penyelesaian dalam mencari sisi-sisi segitiga dengan

permisalan nilai X yaitu panjang sisi pertama adalah X,

panjang sisi kedua adalah X + 1, dan panjang sisi ketiga

adalah X + 2. Setelah itu ketiga sisi tersebut dijumlahkan dan

hasil penjumlahannya sama dengan 12, dari situ kita dapatkan

nilai X = 3. Kemudian kita dapat membandingkan panjang

sisinya yaitu 3 : 4 : 5 yaitu segitiga siku-siku. Kemudian

mencari luas segitiga siku-siku dengan panjang alas 3 dan

tinggi 4, didapat luas segitiga adalah 6, dan luas setengah

segitiga adalah 3. Maka luas jaring yang dibutuhkan adalah 3

m2. Seperti dalam petikan wawancara sebagai berikut :

P1.4 : Coba sekarang adek jelaskan bagaimana


pengerjaan dan langkah-langkah menyelesaikan
masalah soal tersebut!
SS1.4 : Kita mencari sisi-sisinya dengan
permisalan x untuk setiap sisi, panjang sisi 1 =
x , kemudian sisi 2 = x +1, dan sisi 3 = x + 2.
Setelah itu ketiga sisi tersebut dijumlahkan dan
hasil penjumlahannya = 12, didapat nilai x =
3. Kemudian kita tau perbandingan sisinya 3 :
4 : 5 dan menghitung dengan rumus
pythagoras yaitu segitiga siku-siku. Setelah itu
kita mencari luas segitiga siku-siku dengan
alas 3 dan tinggi 4. Didapat luas segitiga =
6, dan luas setengah segitiga = 3. Jadi luas
jaring yang dibutuhkan adalah 3 m2.

Berdasarkan fakta-fakta di atas pada kegiatan

melaksakan rencana, dapat dilihat bahwa subjek kemampuan

sedang dapat untuk melaksanakan rencana dari soal HOTS

dalam indikator create (menciptakan).


82

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan sedang hanya menuliskan cari masing-

masing sisi lalu carilah luas segitiga tersebut lalu bagi dua

tanpa melakukan pembuktian dengan perhitungan seperti

yang terdapat pada gambar 4.24 sebagai berikut :

(Gambar 4.24 potongan jawaban subjek kemampuan sedang


pada kegiatan melihat kembali dalam indikator create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan melihat kembali pada jawaban,

subjek kemampuan sedang menjawab kurang tepat karena

hanya menulis cari masing-masing sisi lalu luas segitiga

dibagi 2. Saat wawancara, subjek kemampuan sedang juga

terlihat bingung saat menjelaskan proses melihat kembali

kebenaran. Untuk memperkuat hal tersebut dapat dilihat pada

petikan wawancara sebagai berikut:

P1.5 : Menurut adek jawaban adek benar?


SS1.5 : Belum begitu yakin kak.
P1.6 : Kenapa adek belum yakin?
SS1. : Tidak apa-apa kak.
P1.7 : Kalau begitu menurut adek bagaimana cara
mengetahui bahwa jawaban adek benar?
SS1.7 : Mencari luas segita tersebut kemudian dibagi
dua
P1.8 : Hanya itu dek?
SS1.8 : Iye kak.
83

Berdasarkan hasil dan fakta-fakta tersebut pada

kegiatan melihat kembali, dapat dilihat bahwa subjek

kemampuan sedang belum dapat untuk memeriksa kembali

kebenaran hasil dari soal HOTS dalam indikator create

(menciptakan).

3. Deskripsi Pemecahan Masalah Matematis dalam Menyelesaikan

Soal HOTS Berdasarkan Langkah Polya pada Subjek

Berkemampuan Rendah

Pemaparan data pemecahan masalah matematis dalam

menyelesaikan soal HOTS dan wawancara berdasarkan langkah polya

pada subjek Kemampuan rendah sebagai berikut :

a. Kategori Analyze (menganalisis)

Analyze (menganalisis) yaitu kemampuan melibatkan proses

memisahkan atau memutuskan suatu permasalahan menjadi bagian-

bagian penyusunan. Data hasil penyelesaian soal HOTS kategori

analyze (menganalisis) berdasarkan pemecahan masalah pada

subjek kemampuan rendah sebagai berikut:

Pak Tono memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono

akan mengecat sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ).

Sisi AE memiliki panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang

64 cm. Tinggi trapesium 2 kali dari tinggi segitiga. Keempat

segitiga dibawah memiliki ukuran yang sama. Hitunglah luas

daerah yang akan dicat !


84

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memahami masalah dalam indikator analyze (menganalisis),

subjek kemampuan rendah menuliskan tidak tepat apa yang

diketahui dan apa ditanyakan pada lembar jawaban seperti

yang terdapat pada gambar 4.25 sebagai berikut:

(Gambar 4.25 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan memahami masalah pada indikator analyze
(menganalisis))

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan rendah dapat memahami

kondisi atau masalah pada soal cukup baik, hanya saja subjek

kemampuan rendah tidak menuliskan yang diketahui secara

jelas. Tetapi pada saat wawancara, subjek kemampuan rendah

dapat menjawab dengan benar yaitu yang diketahui adalah

panjang sisi AE yaitu 10 cm, alas trapesium yaitu 64 cm, dan


85

tinggi trapesiuam yaitu 2 kali tinggi segitiga. Subjek

kemampuan rendah juga memahami apa yang ditanyakan

yaitu luas daerah yanng akan dicat, fakta pendukung dapat

dilihat dalam petikan wawancara sebagai berikut:

P3.1 : Oke adek. Kita lanjutkan saja untuk nomor 3 ya.


Soalnya yaitu Pak Tono memiliki sebuah papan
berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat
sebagiannya ( yang ditandai dengan warna
merah ). Sisi AE memiliki panjang 10 cm, alas
trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi
trapesium 2 kali dari tinggi segitiga. Keempat
segitiga dibawah memiliki ukuran yang sama.
Hitunglah luas daerah yang akan dicat ! apa
yang dapat adek pahami dari soal tersebut?
SR3.1 : AE = 10 cm, alas = 64 dan tinggi trapesium =
2 x tinggi segitiga.
P3.2 : Apa yang ditanyakan soal tersebut?
SR3.2 : Luas trapesium yang akan di cat.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan rendah dapat untuk

memahami masalah dari soal HOTS dalam indikator analyze

(menganalisis).

2) Memikirkan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memikirkan rencana dalam indikator analyze (menganalisis),

subjek kemampuan rendah tidak dapat menjawab dengan

baik hanya dengan menuliskan mengetahui luas trapesium

dan luas segiiga seperti yang terdapat pada gambar 4.26

sebagai berikut:
86

(Gambar 4.26 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan memikirkan rencana pada indikator analyze
(menganalisis))

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana dari

jawaban, subjek kemampuan rendah belum dapat memikirkan

rencana dalam menyelesaikan masalah pada soal dengan

baik. Subjek kemampuan rendah hanya menyebutkutkan

bahwa penyelesaiannya harus mengetahui luas trapesium dan

luas segitiga. Pada saat wawancara, subjek kemampuan

rendah juga terlihat bingung saat menjelaskan tentang

memikirkan rencana penyelesaiaan. Fakta ini dapat dilihat

seperti yang terdapat dalam petikan wawancara sebagai

berikut:

P3.3 : Bagaimana langkah-langkah atau cara adek


untuk menyelesaikan soal tersebut?
SR3.3 : Harus mengetahui luas segitiga dan trapesium
tersebut.
P3.4 : Selain itu apa lagi?
SR3.4 : Mungkin mencari sisi-sisinya. Sebenarnya
saya bingung kak.

Dengan demikian pada kegiatan memikirkan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan rendah belum dapat

untuk memikirkan rencana pemecahan masalah dari soal

HOTS dalam indikator analyze (menganalisis).


87

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator analyze

(menganalisis), subjek kemampuan rendah melaksanakan

perhitungan dengan mencari luas trapesium, luas segitiga dan

luas daerah yang dicat seperti yang terdapat pada gambar

4.27 sebagai berikut:

(Gambar 4.27 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan melaksanakan rencana pada indikator analyze
(menganalisis))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana pada

jawaban, subjek kemampuan rendah melaksanakan

perhitungan dengan baik. Fakta ini didukung dengan jawaban

subjek kemampuan rendah yang dapat menentukan luas

daerah yang harus dicat dengan cara mencari luas trapesium

dan luas segitiga, sehingga subjek kemampuan rendah dapat

mencari luas daerah yang akan dicat dengan mengurangi luas

trapesium dengan luas total segitiga yaitu 1120-640 sehingga


88

hasilnya 480. Fakta pendukung seperti dalam petikan

wawancara sebagai berikut:

P3.5 : Kemudian coba jelaskan bagaimana


penyelesaian soal tersebut?
SR3.5 : Mencari alas segitiga yaitu 64 : 4=
𝑎×𝑡
16.Kemudian mencari luas segitiga =
2
20×16
= 160 Karena segitiga ada 4 maka 160 ×
2
4 = 640. Kemudian mencari luas trapesium
(𝑎+𝑏)×𝑡
dengan rumus didapat luas trapesium
2
1120. Kemudian luas daerah yang akan dicar
1120 – 640 = 480.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan rendah dapat untuk

melaksanakan rencana dari soal HOTS dalam indikator

analyze (menganalisis).

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator analyze (menganalisis),

subjek kemampuan rendah menuliskan jawaban tetapi kurang

tepat seperti yang terdapat pada gambar 4.28 sebagai berikut:

(Gambar 4.28 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan melihat kembali pada indikator analyze
(menganalisis))
89

Berdasarkan langkah melihat kembali kebenaran hasil

atau solusi pada jawaban, subjek kemampuan rendah belum

dapat memprediksi apakah hasil penyelesaiannya sudah

dilaksanakan sesuai dengan perhitungan atau belum, karena

hanya menuliskan luas daerah yang dapat dicat adalah luas

trapesium dikurang luas segitiga. Pada saat wawancara,

subjek kemampuan rendah terlihat bingung. Fakta ini

didukung dengan pernyataan yang disampaikan subjek

seperti dalam petikan wawancara sebagai berikut:

P3.6 : Menurut adek, apakah jawaban adek sudah


benar atau salah?
SR3.6 : Benar kak.
P3.7 : Bagaimana cara adek untuk membuktikan
kebenarannya?
SR3.7 : Saya bingung kak.

Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali

kebenaran hasil atau solusi subjek kemampuan rendah dapat

dilihat belum dapat untuk melihat kembali kebenaran hasil

dari soal HOTS dalam indikator analyze (menganalisis).

b. Kategori Evaluate (mengevaluasi)

Evaluate (mengevaluasi) yaitu kemampuan membuat

penilaian atau keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Data

hasil penyelesaian soal HOTS dalam indikator evaluate

(mengevaluasi) berdasarkan langkah polya sebagai berikut :


90

Pak Yadi memiliki sebuah kebun berbentuk segitiga.

Setiap m2 hanya bisa ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli


pohon tomat sebanyak 900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi
membeli pohon sebanyak 900 itu tepat? Buktikan ! (√3=1,7)

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memahami masalah dalam indikator evaluate

(mengevaluasi), subjek kemampuan rendah tidak menuliskan

dengan tepat apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada

lembar jawaban tetapi menyebutkan pada saat wawancara

seperti yang terdapat pada gambar 4.29 sebagai berikut:

(Gambar 4.29 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan memahami masalah pada indikator evaluate
(mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan tinggi dapat memahami kondisi

atau masalah pada soal cukup baik, hanya saja subjek

kemampuan rendah tidak menuliskan yang diketahui secara

jelas. Tetapi pada saat wawancara, subjek kemampuan rendah

dapat menjawab dengan benar yaitu yang diketahui adalah


91

setiap m2 hanya bisa ditanami 10 pohon tomat dan pak Yadi

membeli pohon tomat sebanyak 900 pohon. Subjek

kemampuan rendah juga mengetahui apa yang ditanyakan

yaitu apakah keputusan pak Yadi membeli 900 pohon itu

tepat, tetapi subjek kemampuan rendah tidak menuliskan

pada lembar jawaban, fakta yang mendukung kelengkapan

pemahaman masalah dapat dilihat dalam petikan wawancara

sebagai berikut:

P2.1 : Baik dek, kemudian kita lanjut ke soal nomor


2. Pak Yadi memiliki sebuah kebun berbentuk
segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya
bisa ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi
membeli pohon tomat sebanyak 900 pohon.
Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon
sebanyak 900 itu tepat? Buktikan ! apa yang
dapat dipahami dari soal tersebut?
SR2.1 : Setiap m2 ditanami 10 pohon tomat dan pak
yadi memiliki 900 pohon tomat.
P2.2 : Hanya itu dek?
SR2.2 : Iye kak.
P2.1 : Apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?
SR2.1 : Keputusan Pak Yadi tepat atau tidak.

Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan rendah dapat untuk

memahami masalah dari soal HOTS dalam indikator evaluate

(mengevaluasi).

2) Memikirkan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memikirkan rencana dalam indikator evaluate


92

(mengevaluasi), subjek kemampuan tinggi tidak dapat

menjawab dengan baik, hanya menuliskan harus mengetahui

panjang dari sisi-sisi segitiga seperti yang terdapat pada

gambar 4.30 sebagai berikut:

(Gambar 4.30 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan memikirkan rencana pada indikator evaluate
(mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana dari

jawaban, subjek kemampuan rendah belum dapat memikirkan

rencana dalam menyelesaikan masalah pada soal dengan

baik. Subjek kemampuan rendah hanya menyebutkutkan

bahwa penyelesaiannya harus mengetahui panjang dari sisi-

sisi segitiga. Pada saat wawancara, subjek kemampuan

rendah juga belum dapat memperjelas jawaban terkait

memikirkan rencana penyelesaiaan, seperti yang terdapat

dalam petikan wawancara sebagai berikut :

P2.4 : Bagaimana cara adek untuk menyelesaikan


masalah tersebut?
SR2.4 : Harus mengetahui sisinya terlebh dahulu.
P2.5 : Terus apa lagi dek?
SR2.5 : Saya bingung kak.

Dengan demikian pada kegiatan memikirkan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan rendah belum dapat

untuk memikirkan rencana pemecahan masalah dari soal

HOTS dalam indikator evaluate (mengevaluasi).


93

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator evaluate

(mengevaluasi), subjek kemampuan rendah melaksanakan

perhitungan yaitu hanya mencari panjang sisi dengan

perbandingan phytagoras dan mencari luas segitiga seperti

yang terdapat pada gambar 4.31 sebagai berikut:

(Gambar 4.31 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan melakasanakan rencana pada indikator
evaluate (mengevaluasi))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana pada

jawaban, subjek kemampuan rendah melaksanakan

perhitungan kurang tepat. Fakta ini didukung dengan jawaban

siswa menentukan panjang DC dengan menggunakan

perbandingan phytagoras, mencari panjang BD kemudian


94

mencari luas segitiga seperti dalam petikan wawancara

sebagai berikut:

P2.6 : Coba adek jelaskan bagaimana perhitungan


yang dilakukan adek untuk menyelesaikan soal
tersebut?
SR2.6 : Pertama kita mencari CD dengan
perbandingan phytagoras dan didapat nilai BD
𝑎×𝑡 9,7×8 77,6
= 8 kemudian mencari segitiga 2 = 2 = 2
P2.7 : Setelah itu dek?
SR2.7 : Saya bingung kak.

Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan rencana,

dapat dilihat bahwa subjek kemampuan rendah belum dapat

untuk melaksanakan rencana dari soal HOTS dalam indikator

evaluate (mengevaluasi).

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator evaluate (mengevaluasi),

subjek kemampuan rendah menuliskan hanya mencari

masing-masing sisi seperti yang terdapat pada gambar 4.32

sebagai berikut:

(Gambar 4.32 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan melihat kembali pada indikator evaluate
(mengevaluasi))
95

Berdasarkan langkah melihat kembali kebenaran hasil

atau solusi pada jawaban, subjek kemampuan rendah belum

dapat memprediksi apakah hasil penyelesaiannya sudah

dilaksanakan sesuai dengan perhitungan atau belum. Namun

pada percakapan, subjek tidak dapat meyakinkan diri bahwa

hasil penyelesaiannnya sudah dilaksanakan sesuai dengan

perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataan yang

disampaikan subjek seperti dalam petikan wawancara sebagai

berikut :

P2.8 : Baik adek tidak apa-apa, adek yakin atau


tidak bahwa jawaban adek benar?
SR2.8 : Tidak yakin kak
P2.9 : Jadi bagaimana untuk membuktikan
kebenarannya?
SR2.9 : Saya juga bingung kak.”

Sehingga pada kegiatan memeriksa kembali kebenaran

hasil atau solusi dapat dilihat bahwa subjek kemampuan

rendah belum dapat untuk melihat kembali kebenaran hasil

dari soal HOTS dalam indikator evaluate (mengevaluasi).

c. Kategori Create (menciptakan)

Create (menciptakan) yaitu keterampilan menarik sebagian

unsur pokok untuk memecahkan masalah atau menggabungkan

sebagian persoalan sebagai suatu bentuk kesatuan yang tepat.

Paparan data kemampuan pemecahan masalah matematis dalam

menyelesaikan soal HOTS dan wawancara berdasarkan langkah

Polya pada subjek kemampuan rendah sebagai berikut:


96

Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi

kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih

panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang

jaring untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan

dedaunan yang jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas

jaringan yang dibutuhkan?

1) Memahami masalah

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

memahami masalah dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan rendah tidak menuliskan dengan tepat apa

yang diketahui dan yang ditanyakan pada lembar jawaban

tetapi menyebutkan pada saat wawancara, subjek hanya

menuliskan mengetahui terlebih dahulu bebeapa panjang

pada sisi segitiga sebagaimana yang terdapat pada gambar

4.33 sebagai berikut:

(Gambar 4.33 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan memahami masalah pada indikator create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada

jawaban, subjek kemampuan rendah mampu mengetahui

keadaan atau persoalan yang terdapat pada pertanyaan secara


97

benar. Tetapi pada lembar jawaban subjek belum begitu jelas

pemaparannya, namun pada saat wawancara subjek mampu

menjawab dengan tepat. Subjek menuturkan bahwa yang

ditanyakan adalah berapa luas jaring untuk menutupi

setengah kolam. Fakta lain seperti dalam petikan wawancara

sebagai berikut:

P1.1 : Baik Suci, saya akan menanyakan kembali


tentang soal yang saya berikan. Yang pertama,
Keliling kolam segitiga adalah 12 meter. Sisi
kedua lebih panjang 1 meter dari sisi pertama.
Sisi ketiga lebih panjang 1 meter dari sisi kedua.
Kolam akan dipasang dengan penutup jaring
untuk menutupi setengah dari kolam untuk
mencegah daun yang jatuh masuk ke kolam.
Berapa luas jaring yang dibutuhkan? Paham ki
dek sama ini soal? Kalau paham apa yang
diketahui dri soal?
SR1.1 : Iye kak saya paham, yang diketahui itu
keliling segitiga = 12 meter
P1.2 : Selain keliling segitiga apa lagi yang diketahui
dek ?
SR1.2 : Sisi-sisi dengan perbandingannya kak
P1.3 : Kalau yang ditanyakan dek?
SR1.3 : Yang ditanyakan berapa luas jaring setengah
kolam

Berdasarkan fakta-fakta di atas pada aktivitas

memahami masalah bisa dilihat bahwa subjek kemampuan

rendah dapat untuk memahami masalah dari soal HOTS

dalam indikator create (menciptakan).

2) Memikirkan Rencana

Pada kegiatan memikirkan rencana pemecahan

masalah dari jawaban dalam indikator create (menciptakan),


98

subjek kemampuan rendah untuk memastikan pengerjaan

soal subjek hanya menjawab mencari luas segitiga dan dibagi

seperdua untuk menahan dedaunan sebagaiman yang terdapat

pada gambar 4.34 sebagai berikut:

(Gambar 4.34 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan memikirkan rencana pada indikator create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana, subjek

kemampuan rendah belum mampu merancang strategi

penyelesaian dengan tepat. Fakta ini didukung dengan

jawaban yang disampaikan subjek dalam petikan wawancara

sebagai berikut:

P1.4 : Bagaimana ta dalam merencanakan


penyelesaiannya?
SR1.4 : Saya cari luas kemudian saya bagi 2.
P1.5 : Sudah itu dek?
SR1.5 : Sudah kak, itu ni yang saya tahu

Sehingga pada kegiatan memikirkan rencana, bisa

dilihat bahwa subjek kemampuan rendah belum dapat untuk

memikirkan rencana dari soal HOTS dalam indikator create

(menciptakan).

3) Melaksanakan rencana

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melaksanakan rencana dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan rendah mengerjakan perhitungan dengan


99

mencari panjang sisi-sisi segitiga dengan permisalan nilai X.

Nilai X tersebut dipakai untuk mengetahui sisi-sisi segitiga.

Selain itu, subjek kemampuan rendah dapat mencari luas

segitiga. Kemudian menentukan luas jaring, seperti yang

terdapat pada gambar 4.35 sebagai berikut:

(Gambar 4.35 potongan wawancara subjek kemampuan


rendah pada kegiatan melaksanakan rencana pada indikator
create (menciptakan))

Berdasarkan kegiatan melaksanakan rencana, subjek

kemampuan rendah dapat menyelesaikan soal dengan benar.

Fakta ini didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek

dengan mencari panjang sisi-sisi segitiga dengan permisalan

nilai X dan didapat nilai X yaitu 3. Nilai X tersebut

digunakan untuk mengetahui sisi-sisi segitiga. Selain itu,

subjek Kemampuan rendah dapat mencari luas segitiga

dengan cara 3 dikalikan 4 kemudian dibagi 2 sehingga luas

segitiga adalah 6. Maka untuk menentukan luas jaring yaitu 6

dibagi 2 adalah 3. Fakta lain terdapat dalam petikan

wawancara sebagai berikut:


100

P1.6 : Coba sekarang jelaskan ki bagaimana cara ta


kerjakan masalah yang sudah kita kerja!
SR1.6 : Saya cari sisi-sisinya pakai pemisalan x itu
perbandingan sisi- sisinya dan ditemukan nilai
x =3. Kemudian saya cari luas pakai rumus
1 1
× 𝑎 × 𝑡 = 2 × 3 × 4 = 6 Karena yang
2
ditanya luas setengah kolam jadi 6 :2 = 3.
P1.7 : Setelah itu?
SR1.7 : Sudah kak.

Sehingga pada kegiatan melaksanakan rencana, bisa

dilihat bahwa subjek kemampuan rendah dapat melaksanakan

rencana dari soal HOTS dalam indikator create

(menciptakan).

4) Melihat kembali

Berdasarkan lembar jawaban subjek pada kegiatan

melihat kembali dalam indikator create (menciptakan),

subjek kemampuan rendah hanya menuliskan kita harus

mencari panjang sisi segitiga dan mencari 1/2 segitiga untuk

jaring seperti pada jawaban yang terdapat pada gambar 4.36

sebagai berikut:

(Gambar 4.36 potongan jawaban subjek kemampuan rendah


pada kegiatan melihat kembali pada indikator create
(menciptakan))

Berdasarkan kegiatan melihat kembali pada jawaban,

subjek kemampuan rendah menjawab kurang tepat. Fakta ini


101

didukung dengan jawaban yang disampaikan subjek dari

petikan wawancara sebagai berikut :

P1.8 : Menurut ta benar mi itu jawaban ta dek?


SR1.8 : Iye kak.
P1.9 : Bagaimana cara ta tahu kalau jawaban ta
benar?
SR1.9 : Bingung ka kak.

Berdasarkan fakta di atas pada kegiatan melihat

kembali, bisa dilihat bahwa subjek kemampuan rendah belum

dapat melihat kembali kebenaran hasil dan solusi dari soal

HOTS dalam indikator create (menciptakan).

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Tingkat kemampuan pada masing- masing siswa sesuai dengan deskripsi

hasil analisis data antara lain:

1. Subjek kemampuan tinggi

Pada aktivitas memahami masalah soal HOTS kategori analyze

(menganalisis) berdasarkan hasil tes, subjek kemampuan tinggi dapat

memahami masalah dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dimana

subjek dapat memahami dengan baik informasi yang terdapat pada soal

dan subjek mampu mengidentifikasi data yang diberikan untuk

menyelesaikan soal (gambar 4.1) dan juga pada saat wawancara, subjek

dengan lancar menjawab pertanyaan dari peneliti (ST3.1 dan ST3.2). Pada

kategori evaluate (mengevaluasi), berdasarkan dengan hasil tes subjek

kemampuan tinggi sanggup mengetahui masalah dengan sangat baik dan

juga dapat memahami informasi yang terdapat pada soal dengan tepat.
102

Hal ini dapat di lihat dimana subjek dapat memahami dengan baik

informasi yang terdapat pada soal dan subjek mampu mengenali

informasi yang diberikan untuk mengerjakan soal (gambar 4.5) dan pada

saat dilakukan wawancara, subjek dapat menjelaskan yang diketahui dan

ditanyakan dengan tepat dan lancar (ST2.1 dan ST2.2) dan pada kategori

create (menciptakan), berdasarkan hasil tes subjek kemampuan tinggi

juga dapat memahami dan mengetahui informasi dalam soal dengan

sangat baik dan tepat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan subjek

dimana subjek dapat memahami dengan baik informasi yang terdapat

pada soal dan subjek mampu mengenali informasi yang diberikan untuk

mengerjakan soal (gambar 4.9) dan juga ketika dilakukan wawancara,

subjek dapat menjelaskan yang diketahui dan ditanyakan dengan lancar

(ST1.1 dan ST1.2).

Berdasarkan memahami masalah, subjek kemampuan tinggi dapat

menentukan rencana penyelesian masalah yang diberikan serta dapat

memutuskan strategi untuk diterapkan dalam penyelesaian masalah dari

soal HOTS dalam kategori analyze (menganalisis). Hal ini dapat

dibuktikan dengan adanya hasil tes yaitu subjek terlebih dahulu

menetukan nilai alas, tinggi, serta luas segitiga, mencari tinggi serta luas

trapesium, dan mengurangi luas trapesium dengan luas segitiga (gambar

4.2) dan pada saat wawancara, subjek dengan lancar menjelaskan strategi

pemecahan masalah (ST3.3). Pada kategori evaluate (mengevaluasi)

subjek kemampuan tinggi kurang dalam memikirkan rencana


103

penyelesaian, pada hasil tes subjek hanya mencari luas kebun pak Yadi

dan menganalisis apakah keputusan pak Yadi tepat (gambar 4.6), tetapi

pada saat wawancara subjek kemampuan tinggi dapat memperjelas

strategi pemecahan masalah dengan lancar, seperti menentukan sisi-sisi

menggunakan perbandingan phytagoras ( ST2.3 dan ST2.4). Pada kategori

create (menciptakan) subjek kemampuan tinggi dapat menentukan

rencana penyelesian masalah yang diberikan serta dapat memutuskan

rencana untuk diterapkan dalam penyelesaian masalah. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pekerjaan subjek dimana subjek terlebih dahulu

menentukan masing-masing panjang sisi segitiga dengan menggunakan

pemisalan X, kemudian menentukan jenis segitiga, serta mencari luas

segitiga dan luas jaring (gambar 4.10) dan juga pada saat wawancara

subjek kemampuan tinggi dapat memperjelas dengan cepat strategi

pemecahan masalah dengan tepat (ST1.3).

Berdasarkan kegiatan memikirkan rencana, hasil tes yang terdapat

pada gambar 4.2 pada deskripsi hasil kemampuan pemecahan masalah

matematis dalam menyelesaikan soal HOTS, subjek kemampuan tinggi

dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana penyelesaian serta

metode perhitungan yang tepat dari soal HOTS dalam indikator analyze

(menganalisis), hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan subjek dimana

subjek dapat menentukan luas daerah yang belum diketahui dengan

menentukan alas segitiga yang dibagi 4 panjang sisi trapesium. Selain itu

subjek juga mencari tinggi segitiga dengan menggunakan perbandingan


104

phytagoras. Kemudian subjek mencari tinggi strapesium. Hal ini

diperkuat dengan adanya wawancara, subjek dengan lancar menjawab

pertanyaan peneliti (ST3.4 dan ST3.5). Kemudian pada kategori evaluate

(mengevaluasi) subjek kemampuan tinggi dapat menyelesaikan masalah

sesuai recana penyelesaian serta prosedur perhitungan yang tepat. Hal ini

dapat diperkuat dengan hasil tes subjek dimana subjek terlebih dahulu

mencari panjang sisi segitiga dengan menggunakan perbandingan

phytagoras, kemudian mencari luas segitiga serta menganalisis

keputusan Pak Yadi (gambar 4.7) dan juga diperkuat dengan adanya

wawancara, subjek dengan lancar menjawab pertanyaan peneliti seperti

yang terdapat pada petikan wawancara ST2.5. Serta pada kategori create

(menciptakan) subjek kemampuan tinggi juga dapat menyelesaikan

masalah sesuai rencana penyelesaian serta prosedur perhitungan dengan

baik dan tepat. Hal ini dapat diperkuat dengan hasil tes subjek dimana

subjek mencari panjang sisi-sisi segitiga dengan menggunakan

pemisalan, kemudian mencari jenis segitiga dengan membandingkan

panjang sisi, serta mencari luas segitiga dan luas jaring setengah segitiga

(gambar 4.11) dan juga diperkuat dengan adanya wawancara, subjek

dengan lancar menjawab pertanyaan dari peneliti seperti yang terdapat

pada petikan wawancara ST1.4.

Pada kegiatan melihat kembali solusi soal HOTS pada indikator

analyze (menganalisis) berdasarkan dengan hasil tes subjek yang terdapat

pada gambar 4.4 pada deskripsi hasil kemampuan pemecahan masalah


105

matematis dalam menyelesaikan soal HOTS, subjek kemampuan tinggi

mampu meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya sudah

dilaksanakan sesuai dengan perhitungan serta membuktikan kebenaran

hasil perhitungan, pada saat wawancara subjek dapat menjelaskan serta

meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiaannya sudah dilaksanakan

dengan baik seperti yang terdapat pada petikan wawancara ST 3.6 dan

ST3.7, dan juga pada kategori create (menciptakan) subjek kemampuan

tinggi mampu meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya sudah

dilaksanakan sesuai dengan perhitungan serta membuktikan kebenaran

hasil, seperti pada gambar 4.12 pada deskripsi hasil kemampuan

pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal HOTS dan

juga diperkuat dengan adanya wawancara, subjek dapat menjawab

dengan lancar pertanyaan peneliti (ST1.5 dan ST1.7), tetapi pada indikator

evaluate (mengevaluasi) subjek kemampuan tinggi kurang tepat dalam

menjawab. Pada hasil tes subjek kemampuan tinggi belum dapat

membuktikan secara tepat seperti yang terdapat pada gambar 4.8 pada

deskripsi hasil kemampuan pemecahan masalah matematis dalam

menyelesaikan soal HOTS, tetapi pada saat wawancara subjek dapat

untuk membuktikan kebenaran hasil perhitungan hanya saja subjek

terlihat bingung ketika menjawab (ST2.6).

Berdasarkan pembahasan dapat dikatakan bahwa ketika

menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah-langkah polya, siswa

berkemampuan tinggi dapat dengan jelas mengungkapkan serta


106

mengidentifikasi fakta penting dalam soal hal ini membuktikan bahwa

siswa tersebut dapat memahami soal yang diberikan. Subjek dapat

membuat rencana untuk memecahkan masalah, karena subjek dapat

menentukan strategi yang tepat untuk digunakan untuk memecahkan

masalah. Selain itu, subjek juga dapat melaksanakan kegiatan rencana

penyelesaian, sebab subjek mampu mengatasi persoalan sesuai dengan

rencana penyelesaian serta cara perhitungan dengan benar. Serta subjek

juga dapat dalam kegiatan melihat kembali kebenaran hasil perhitungan,

karena subjek dapat membuktikan kebenaran hasil perhitungan serta

dapat meyakinkan diri bahwa hasil penyelesaiannya sudah dilaksanakan

sesuai dengan perhitungan.

2. Subjek kemampuan Sedang

Pada aktivitas memahami masalah dari soal HOTS pada indikator

analyze (menganalisis), subjek kemampuan sedang dapat mengetahui

persoalan dengan cukup teratur sebab subjek mampu memahami dengan

benar fakta yang ada dalam soal, hanya saja pada hasil tes subjek hanya

menuliskan yang diketahui pada lembar jawaban (gambar 4.13) tetapi

pada saat wawancara subjek kemampuan sedang dapat menjawab

pertanyaan peneliti dengan lancar (SS3.1 dan SS3.2). Pada kategori

evaluate (mengevaluasi), subjek kemampuan sedang dapat mengetahui

persoalan dengan cukup teratur sebab subjek mampu memahami dengan

benar fakta yang ada dalam soal,, hanya saja subjek hanya menuliskan

yang diketahui pada lembar jawaban (gambar 4.17), tetapi pada saat
107

melakukan wawancara subjek kemampuan sedang dapat menjawab

pertanyan peneliti dengan lancar (SS2.1 dan SS2.2). Dan pada kategori

create (menciptakan), subjek kemampuan sedang dapat mengetahui

persoalan dengan cukup teratur sebab subjek mampu memahami dengan

benar fakta yang ada dalam soal, hanya saja subjek juga hanya

menuliskan yang diketahui pada lembar jawaban (gambar 4.21), tetapi

pada saat melakukan wawancara subjek kemampuan sedang dapat

menjelaskan kepada peneliti dengan lancar (SS1.1 dan SS1.2).

Pada kegiatan memikirkan rencana penyelesaian dari soal HOTS

dalam indikator analyze (menganalisis), Subjek kemampuan sedang

dapat menentukan strategi penyelesian masalah dari masalah yang

diberikan, hal ini dapat dilihat pada hasil pekerjaan subjek yang

menentukan alas segitiga, tinggi segitiga, luas segitiga, mencari DC serta

mencari luas yang akan di cat (gambar 4.14) dan hal ini juga diperkuat

dengan penjelasan subjek yang lancar pada saat wawancara (SS 3.3). Pada

kategori evaluate (mengevaluasi) Subjek kemampuan sedang dapat

menentukan strategi penyelesian masalah dari masalah yang diberikan,

hal ini dapat dilihat pada hasil pekerjaan subjek yang mencari nilai

masing-masing sisi, mengurangi jumlah tomat dengan masing-masing

sisi, dan menganlisis keputusan pak Yadi (gambar 4.18) dan hal ini juga

diperkuat dengan penjelasan subjek yang lancar pada saat wawancara

(SS2.3 dan SS2.4). Pada kategori create (menciptakan), Subjek

kemampuan sedang juga dapat menentukan strategi penyelesian masalah


108

dari masalah yang diberikan, hal ini dapat dilihat pada hasil pekerjaan

subjek dimana subjek menentukan masing-masing panjang sisi, mencari

tahu jenis segitiga, serta menacri luas segitiga (gambar 4.22) dan juga

diperkuat dengan adanya wawancara, dimana subjek menjawab

pertanyaan peneliti dengan lancar (SS1.3).

Pada kegiatan melaksanakan rencana dari soal HOTS pada kategori

analyze (menganalisis) berdasarkan hasil tes subjek masih terdapat

kekurangan dalam perhitungan. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes subjek

dimana subjek melakukan perhitungan luas segitiga terdapat kesalahan

pada hasil akhir (gambar 4.15) tetapi pada saat wawancara subjek dapat

menjelaskan dengan lancar ketika melakukan perhitungan (SS 3.4). Pada

ketegori evaluate (mengevaluasi), berdasarkan dengan hasil tes subjek

kemampuan sedang kurang dalam melakukan perhitungan, hal ini dapat

dilihat pada hasil tes subjek dimana subjek hanya mencari perbandingan

sisi-sisi segtiga serta menarik kesimpulan tanpa melakukan perhitungan

(gambar 4.19) dan pada saat wawancara subjek kemampuan sedang

terbata-bata dan terlihat bingung ketika menjelaskan perhitungan (SS 2.5

dan SS2.6). Indikator create (menciptakan), subjek kemampuan sedang

dapat menyelesaikan masalah berdasarkan rencana penyelesaiannya

sertap prosedur perhitungan yang tepat, hal ini dapat dilihat pada hasil tes

subjek dimana subjek mencari panjang sisi-sisi segitiga dengan

menggunakan pemisalan, kemudian mencari jenis segitiga dengan

membandingkan panjang sisi segitiga, serta mencari luas segitiga dan


109

luas jaring (gambar 4.23) dan juga diperkuat dengan adanya wawancara,

dimana subjek menjelaskan jawabannya dengan lancar (SS 1.4).

Pada aktivitas melihat kembali solusi dari soal HOTS pada

indikator analyze (menganalisis), subjek kemampuan sedang belum

mampu meyakinkan diri bahwa hasil pekerjaannya sudah dilakukan

sesuai dengan perhitungan serta belum mampu memperlihatkan

kebenaran jawaban, hal ini bisa dilihat pada hasil tes subjek yang hanya

menjawab luas trapesium dikurangi luas segitiga yang dicat tanpa

melakukan pembuktian dengan perhitungan (gambar 4.16), Pada saat

wawancara subjek juga bingung untuk menjelaskan (SS 3.5 dan SS3.6).

Pada kategoti evaluate (mengevaluasi) berdaskan hasil, subjek

kemampuan sedang belum belum mampu meyakinkan diri bahwa hasil

pekerjaannya sudah dilakukan sesuai dengan perhitungan serta belum

dapat membuktikan kebenaran hasi, hal ini dapat dilihat pada hasil tes

subjek dimana subjek hanya menjawab jika pohon tomat pas maka

keputusan pak Yadi benar, namun jika kurang atau lebih maka keputusan

pak Yadi salah (gambar 4.20) dan pada saat wawancara subjek belum

dapat dan terlihat bingung untuk menjelaskan kebenaran hasil

perhitungan (SS2.6). Dan pada kegiatan create (menciptakan), subjek

kemampuan sedang belum belum mampu meyakinkan diri bahwa hasil

pekerjaannya sudah dilakukan sesuai dengan perhitungan serta belum

dapat membuktikan kebenaran hasi. Hal ini dapat dilihat pada hasil te

subjek yang hanya menjawab mencari masing-masing sisi lalu mencari


110

luas segitiga tersebut lalu dibagi 2 (gambar 4.24). Pada saat wawancara

subjek juga belum dapat dan terlihat bingung ketika menjelaskan

kebenaran hasil perhitungan (SS1.5, SS1.6, SS1.7, dan SS1.8).

Berdasarkan pembahasan dapat dikatakan bahwa ketika

menyelesaikan soal HOTS, subjek dengan kemampuan sedang dapat

dengan jelas mengungkapkan dan mengidentifikasi informasi penting

dalam soal karena memahami soal tesebut. Kemudian subjek dapat

memikirkan strategi untuk menyelesaikan masalah, karena subjek dapat

memutuskan rencana penyelesaian masalah berdasarkan sketsa masalah

yang dibuat. Selain itu, soal-soal berkemampuan sedang tidak dapat

dihitung, karena termasuk dalam salah satu kategori soal HOTS, dan

soal-soal tersebut tidak dapat diselesaikan dengan benar sesuai dengan

strategi pemecahan masalah dan proses perhitungan. Selain itu, subjek

tidak dapat memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, karena

subjek tidak dapat membuktikan keaslian hasil perhitungan, juga tidak

dapat meyakinkan diri sendiri bahwa hasil tersebut berdasarkan

perhitungan.

3. Subjek kemampuan Rendah

Pada aktivitas memahami masalah soal HOTS pada indikator

analyze (menganalisis), subjek kemampuan rendah dapat mengetahui

persoalan dengan sangat tepat, sebab subjek mampu memahami dengan

baik fakta yang ada dalam soal, hanya saja subjek tidak menjelaskan

dengan jelas yang diketahui dan ditanyakan pada lembar jawaban


111

(gambar 4.25) tetapi pada saat wawancara subjek dapat menjelaskan

yang diketahui dan yang ditanyakan dengan lancar (SR3.1 dan SR3.2). Pada

kategori evaluate (mengevaluasi), subjek kemampuan rendah dapat

mengetahui persoalan dengan sangat tepat, sebab subjek mampu

memahami dengan baik fakta yang ada dalam soal, hanya saja subjek

tidak menjelaskan dengan jelas yang diketahui dan ditanyakan pada

lembar jawaban (gambar 4.29) tetapi pada saat wawancara subjek dapat

menjelaskan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan lancar (SR2.1,

SR2.2 dan SR2.3), serta pada kategori create (menciptakan), subjek

kemampuan rendah persoalan dengan sangat tepat, sebab subjek mampu

memahami dengan baik fakta yang ada dalam soal, hanya saja subjek

tidak menjelaskan dengan jelas yang diketahui dan ditanyakan pada

lembar jawaban (gambar 4.33) tetapi pada saat wawancara subjek dapat

menjelaskan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan lancar (SR1.1,

SR1.2 dan SR1.3).

Pada kegiatan memikirkan rencana penyelesaian dari soal HOTS

dalam indikator analyze (menganalisis), Subjek kemampuan rendah

belum dapat menentukan strategi penyelesian masalah dari masalah yang

diberikan. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes subjek dimana subjek tidak

menjelaskan secara rinci strategi penyelesaian yang digunakan (gambar

4.26) serta pada saat wawancara, subjek terbata-bata ketika menjawab

pertanyaan dari peneliti dan juga subjek terlihat bingung (SR3.3, dan

SR3.4). Pada evaluate (mengevaluasi) Subjek kemampuan rendah belum


112

dapat menentukan strategi penyelesian masalah dari masalah yang

diberikan. Hal ini dapat dilihat pada lembar jawaban subjek yang tidak

menjelaskan secara rinci strategi penyelesaian yang digunakan (gambar

4.30) serta pada saat wawancara subjek menjawab dengan terbata-bata

dan terlihat bingung (SR2.4, dan SR2.5), dan pada kategori create

(menciptakan), Subjek kemampuan rendah juga tidak dapat menentukan

strategi penyelesian masalah dari masalah yang diberikan. Hal ini dapat

dilihat pada lembar jawaban subjek dimana subjek tidak menjelaskan

secara rinci strategi penyelesaian yang digunakan (gambar 4.34) serta

pada saat wawancara subjek juga terlihat bingung ketika menjawab

pertayaan dari peneliti (SR1.4, dan SR1.5).

Pada kegiatan melaksanakan rencana dari soal HOTS dalam

indikator analyze (menganalisis), subjek kemampuan rendah dapat

menyelesaikan masalah berdasarkan rencana penyelesaiannya hanya saja

pada prosedur perhitungan subjek masih kurang tepat. Hal ini dapat

dilihat pada hasil tes subjek dimana pada hasil akhir luas segitiga terdapat

kesalahan perhitungan (gambar 4.27) tetapi pada saat wawancara, subjek

dapat menjelaskan perhitungan dengan lancar kepada peneliti (SR1.4, dan

SR1.5), pada kategori evaluate (mengevaluasi), subjek kemampuan rendah

mampu mengerjakan persoalan berdasarkan dengan rencana

penyelesaiannya, hanya saja pada cara perhitungan masih kurang akurat,

hal ini dapat dilihat pada hasil tes subjek, dimana subjek hanya mencari

perbandingan sisi-sisi dengan menggunakan perbandingan phytagoras


113

(gambar 4.31), pada saat wawancara subjek Kemampuan rendah juga

bingung ketika menjawab pertanyaan dari peneliti (SR2.6, dan SR2.7).

Tetapi pada indiktor create (menciptakan) subjek melakukan perhitungan

dengan tepat. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes subjek, dimana subjek

melakukan perhitungan dengan terlebih dahulu mencari panjang sisi-sisi

segitiga dengan menggunakan pemisalan. Dari panjang sisi-sisi segitiga,

subjek dapat menentukan luas segitiga dan luas jaring (gambar 4.35) dan

diperkuat dengan adanya wawancara, subjek menjawab pertanyaan

peneliti dengan tepat (SR1.6 dan SR1.7).

Pada kegiatan melihat kembali solusi soal HOTS pada indikator

analyze (menganalisis), subjek kemampuan rendah belum mampu

meyakinkan diri bahwa hasil pekerjaannya sudah dilakukan sesuai

dengan perhitungan serta belum dapat membuktikan kebenaran hasil

perhitungan. Pada hasil tes, subjek hanya menjawab luas yang dapat dicat

adalah luas trapesium dikurang luas segitiga (gambar 4.28) dan pada saat

wawancara subjek bingung ketika menjawab pertanyaan dari peneliti

(SR3.6 dan SR3.7). Pada kategori evaluate (mengevaluasi), subjek

kemampuan rendah belum mampu meyakinkan diri bahwa hasil

pekerjaannya sudah dilakukan sesuai dengan perhitungan serta belum

dapat membuktikan kebenaran hasil perhitungan. Pada hasil tes, subjek

hanya menjawab mencari masing-masing sisi tanpa melakukan

perhitungan (gambar 4.32) dan pada saat wawancara subjek tidak yakin

dan terlihat bingung ketika menjawab pertanyaan dari peneliti (SR2.8 dan
114

SR2.9) dan pada indikator create (menciptakan), subjek kemampuan

rendah belum mampu meyakinkan diri bahwa hasil pekerjaannya sudah

dilakukan sesuai dengan perhitungan serta belum dapat membuktikan

kebenaran hasil perhitungan. Pada hasil tes, subjek hanya menjawab

mencari panjang sisi segitiga dan mencari setengah segitiga untuk jaring

tanpa melakukan perhitungan (gambar 4.36) dan pada saat wawancara

subjek yakin dengan jawabannya tetapi terlihat bingung ketika menjawab

pertanyaan dari peneliti (SR1.8 dan SR1.9).

Berdasarkan pembahasan dapat dikatakan bahwa ketika

menyelesaikan soal HOTS, subjek berkemampuan rendah dapat

memahami soal karena dapat mengungkapkan dengan jelas dan dapat

mengidentifikasi informasi penting dalam soal. Kemudian subjek

berkemampuan rendah tidak dapat menemukan strategi untuk

menyelesaikan masalah, diakibatkan subjek tidak dapat menentukan

konsep dari pertanyaan yang diberikan sehingga tak bisa menentukan

untuk menerapkannya pada masalah. Selain itu, mata pelajaran

berkemampuan rendah tidak dapat melakukan perhitungan, karena

merupakan salah satu kategori soal HOTS, dan mata pelajaran tidak

dapat menyelesaikan masalah dengan benar sesuai dengan strategi

pemecahan masalah dan proses perhitungan. Selain itu, subjek tidak

dapat memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi, karena subjek

tidak dapat membuktikan keaslian hasil yang dihitung, juga tidak dapat

meyakinkan diri sendiri bahwa hasil selesai sesuai dengan perhitungan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berlandaskan pada hasil penelitian BAB IV, peneliti berhasil menarik

kesimpulan yaitu:

1. Subjek dengan kemampuan tinggi dapat menyelesaikan soal HOTS pada

semua kegiatan dalam pemecahan masalah berdasarkan langkah Polya

2. Subjek dengan kemampuan sedang dapat menyelesaikan kegiatan

memahami masalah, memikirkan rencana, serta melaksanakan rencana

dalam menyelesaikan soal HOTS kategori analyze (menganalisis) dan

create (mencipta), tetapi kurang dalam kegiatan melihat kembali,

sedangkan pada indikator evaluate (mengevaluasi) subjek kemampuan

sedang mampu memahami masalah dan memikirkan rencana, tetapi tidak

memiliki kemampuan untuk melaksanakan rencana dan melihat kembali.

3. Subjek dengan kemampuan rendah dapat menyelesaikan kegiatan

memahami masalah dan melaksanakan rencana dalam menyelesaikan

soal HOTS kategori analyze (menganalisis) dan create (mencipta), tetapi

kurang dalam kegiatan memikirkan rencana dan melihat kembali.

Sedangkan pada kategori evaluate (mengevaluasi) subjek kemampuan

rendah mampu menyelesaikan kegiatan memahami masalah tetapi masih

kurang dalam kegiatan memikirkan rencana, melaksanakan rencana, dan

melihat kembali.

115
116

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, dapat diberikan saran-saran

sebagai berikut :

1. Pimpinan dan tenaga pendidik hendaknya memfasilitasi lebih agar proses

pembelajaran menjadi lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan

kualitas serta alumni yang berprestasi

2. Guru harus lebih meningkatkan semangat khususnya dalam proses

pembelajaran

3. Pada penelitian selanjutnya, yang peluang judul penelitian mirip,

diharapkan mengambil materi yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Cahyani,H, dan Setyawati,W.R. 2016. Pentingnya Peningkatan Kemampuan


Pemecahan Masalah Melalui PBL untuk Mempersiapkan Generasi Unggul
Menghadapi MEA. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional
Matematika, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 151-160.

Chairani, Z. 2016. Metakognisi Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika.


Banjarmasin : Deepublish.

Fadillah, S. 2009. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalam


Pembelajaran Matematika. Makalah disajikan dalam Prosiding Seminar
Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 16 Mei.

Hajroni.2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah


Matematika Melalui Teknik Pembelajaran Terbalik (Repricoral
Theaching).
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25260)

Ismawati, B. P. 2019. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam


Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Tahun Ajaran 2018/2019.
(http://repository.usd.ac.id/id/eprint/34845)

Kemendikbud. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill


(HOTS). Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kurniati, D. 2016. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten


Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar Pisa.Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan,20 (2): 142-155

Kusumaningrum, H. N.2016. Peningkatan Kemampuan Cara mengkritik Pada


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Criticak Insident pada
Siswa kelas VI MI Al-Hidayah Benowo Surabaya.
(http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/15842)

Lestari, E K. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung : Refika Aditama

Mandini,W G. 2018. Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal HOTS Model


TIMSS dan Kepercayaan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Pythagoras: Jurnal Pendidikan Matematika,13(2): 148-157

Mawaddah, S, dan Anisah, H.2015. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis


Siswa pada Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Generatif (Generatif Learning) di SMP : Jurnal
Pendidikan Matematika,3 (2): 166-175
Mustaqiim, S. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Ditinjau dari Habits of Mind.
(http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/38633)

Moleong, L. J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Prastowo, A. 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: PT
Fajar Interpratama Mandiri.

Rangkuti, F. 2016. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT


Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Suryapuspitarini, B. K. 2018. Analisis Soal-soal Matematika Tipe Higher Order


Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum 2013 untuk Mendukung
Kemampuan Literasi Siswa. PRISMA.Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 1(1): 876-884.

Taruna, T. 2017. Analisis Organisasi dan Pola-Pola Pendidikan. Semarang: SCU

Knowledge Media
LAMPIRAN
Lampiran A

1. Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

Kisi-Kisi

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Malili Jumlah Soal : 3 Butir

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Uraian

Kelas/Semester : VIII (Delapan)/2 (dua) Alokasi Waktu : 30 Menit

Kompetensi Aspek Yang Bentuk No.


Materi Indikator tingkat
Dasar dinilai Soal Soal
Menentukan tujuan
dibalik informasi
yang terdapat pada C4 3
soal yang terkait
luas daerah
Menentukan
ketidaksesuaian
atau kesalahan
antara proses dan
hasil yang telah
1. Memahami
Menyelesaikan ditentukan, atau
Masalah
masalah masalah menguji sebuah
2. Memikirkan C5 2
kontekstual yang kekonsistenan
Teorema rencana
berkaitan dengan suatu Uraian
Phytagoras 3. Melaksanakan
teoroma permasalahan
rencana
Phytagoras dan dengan
4. Melihat
triple Phhtagoras menggunakan
kembali
berbagai
penyelesaian
Memodelkan suatu
masalah terkait
segitiga sehingga
dapat membuat
C6 1
dugaan yang
mengarah pada
pemecahan
masalah dengan
menyusun
perencanaan
penyelesaian
berdasarkan
metode yang sudah
ada
Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Pemecahan Masalah

1. Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi kedua


lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1
meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring untuk
menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan yang
jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas jaringan yang dibutuhkan?
2. Pak Yadi memilik sebuah kebun berbentuk segitiga.

Setiap m2 hanya bisa ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli pohon

tomat sebanyak 900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon

sebanyak 900 itu tepat? Buktikan ! (√3=1,7)

3. Pak Tono memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan
mengecat sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE
memiliki panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi
trapesium 2 kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki
ukuran yang sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat !
Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

No Jawaban Skor
Memahami masalah:
Diketahui:
Keliling suatu kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter
Sisi kedua lebih panjang 1 meter dari sisi pertama 2
Sisi ketiga lebih panjang 1 meter dari sisi kedua
Ditanya : luas jaring yang dibutuhkan untuk menutupi setengah
luas kolam?
Memikirkan rencana
Mencari masing panjang sisi segitiga dengan permisalan
Menentukan jenis segitiga (segitiga siku-siku) 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑝𝑦𝑡ℎ𝑎𝑔𝑜𝑟𝑎𝑠 𝑐2=𝑎2+𝑏2 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔) 3
1
𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1
Luas jaring = 2×𝐿∆
Melaksanakan rencana
Misalkan
Sisi pertama = 𝑥
Sisi kedua = 1 + 𝑥
Sisi ketiga = 1 + 1 + 𝑥 = 2 + 𝑥
Keliling = 𝑥 + 1 + x + 2 + x
12 = 3𝑥+3
1 9 = 3𝑥
𝑥=3
Sisi pertama = 3 (misal a)
Sisi kedua = 1 + 3 = 4 (misal b)
Sisi ketiga = 2 +3 = 5 (misal c)
Dengan tripel pythagoras dapat diketahui bahwa segitiga
tersebut adalah segitiga siku-siku 3
𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2
𝑐 = √32 + 42
𝑐 = √9 + 16
𝑐 = √25

𝑐=5
c merupakan sisi miring dan a,b sisi segitiga lainya
Luas segitiga dapat di cari
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 12 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =12 × 3 × 4
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 =12 × 12 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 6
𝐿𝑢𝑎𝑠𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 = 12 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 12 × 6 = 3 𝑚2
Jadi luas jaring yang dibutuhkan yaitu 3 m2
Melihat kembali 2
Luas segitiga = 2 x luas jaring = 2 x 3 = 6 m2
Jadi benar luas jaring yang dibutuhkan sebanyak 3 m2
Memahami masalah
Diketahui:Segitiga

Tiap m2 membutuhkan pohon tomat sebanyak 10 pohon


Ditanya: buktikan apakah keputusan pak Yadi membeli 900
pohon tomat untuk di tanam itu tepat?
Memikirkan rencana
Mencari panjang AD dan BD dengan menggunakan teorema
pythagoras dan triple pythagoras
Mencari panjang DC
1 3
Mencari luas 𝛥𝐴𝐵𝐷= 2 × 𝐴𝐷 × 𝐵𝐷
1
Mencari luas 𝛥𝐵𝐷𝐶= 2 × 𝐷𝐶 × 𝐵𝐷
Banyak pohon tomat yang dibutuhkan = Luas kedua segitiga ×
banyak pohon tomat tiap m2
2 Melaksanakan rencana
Mencari BD
1
=𝐵𝐷16
2
2𝐵𝐷 = 16
16
𝐵𝐷 = 2
𝐵𝐷 = 8 m
Mencari AD
𝐴𝐷 = √𝐴𝐵2 − 𝐵𝐷2
𝐴𝐷 = √(16)2 − (8)2
𝐴𝐷 = √256 − 64 3
𝐴𝐷 = √192
𝐴𝐷 = 8√3 m
Mencari DC = karena ΔDBC merupakan segitiga sama kaki
dengan kaki BD dan DC maka panjang BD = DC = 8 m.
Mencari luas ΔABD
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 2 × 𝐴𝐷 × 𝐵𝐷
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = × 8√3 × 8
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 32 √3
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 32 × 1,7
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐴𝐵𝐷 = 54,4 m2
Mencari luas ΔDBC
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐵𝐷𝐶 = 2 × 𝐷𝐶 × 𝐵𝐷
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐵𝐷𝐶 = 2 × 8 × 8
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝛥𝐵𝐷𝐶 = 32 m2
Luas total = luas ΔABD + luas ΔDBC = 54,4 + 32 = 86,4 m2
Jumlah pohon tomat yang dibutuhkan = 86,4 × 10 = 864 pohon
tomat
Melihat kembali
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑡𝑜𝑚𝑎𝑡
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 tomat 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑚2 =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛
864
= = 10 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 tomat
86,4 2
Jadi, benar banyak pohon yang dibutuhkan sebanyak 864
pohon, dan kesimpulannya Pak Yadi kurang tepat membeli
pohon sebanyak 900 karena nantinya pohon yang tersisa cukup
banyak yaitu sebanyak 36 pohon.
Memahami masalah
Diketahui:Trapesium
Panjang AD = 13 cm
Panjang AB = 64 cm
2
CH = HI
𝛥𝐴𝐸𝐾≅𝛥𝐾𝐹𝐿≅𝛥𝐿𝐺𝑀≅𝛥𝑀𝐻𝐵
Ditanya: Luas Daerah yang akan dicat (berwarna merah)?
Memikirkan rencana
Mencari panjang HI
Mencari tinggi trapesium = CI
Mencari Luas keempat segitiga 3
Mencari luas trapesium
Luas daerah yang akan di cat = luas trapesium –luas keempat
segitiga
3 Melaksanakan rencana
Mencari panjang AK, KL, LM, MB
AK = KL = LM = MB = 64 : 4 = 16 cm
Tinggi segitiga
𝐻𝐼 = √𝐻𝑀 2 − 𝑀𝐼 2
1
HI = √(10)2 − ( 2 .16)2
3
HI = √100 − 64
HI = √36
HI = 6 cm
1
Luas keempat segitiga = 4× (2 ×16×6) = 4 × 48 = 192 c𝑚2
Luas masing-masing segitiga sama karena
𝛥𝐴𝐸𝐾≅𝛥𝐾𝐹𝐿≅𝛥𝐿𝐺𝑀≅𝛥𝑀𝐻𝐵
Mencari panjang DC = 64 –16 = 48 cm
Tinggi trapesium = CI = 2 × 6 = 12 cm
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑎𝑝𝑒𝑠𝑖𝑢𝑚 = 2 × (𝐷𝐶+𝐴𝐵) × 𝐶𝐼
1
= 2 × (48+64) × 12
= 112 × 6 = 672 c𝑚2
Luas Daerah yang harus dicat = Luas trapesium –Luas keempat
segitiga
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡 = 672−192 = 480 c𝑚2
Memeriksa kembali
Luas Trapesium = Luas keempat segitiga + luas daerah yang
harus di cat 2
Luas trapesium = 192 + 480 = 672 cm2
Jadi, benar luas daerah yang harus di cat adalah 480 cm2
Jumlah 30
2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
3. Pedoman Wawancara
a. Tujuan Wawancara
Tujuan wawancara adalah untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal tipe
HOTS.
b. Jenis Wawancara
Jenis wawancara digunakan pada penilitian ini adalah wawancara
semi-terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
menemukan permasalahan lebih terbuka., dimana pihak diajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa
yang dikemukakan oleh informan.
c. Indikator Pemecahan Masalah
Langkah-langkah pemecahan
Indikator
masalah matematika

1. menentukan apa yang diketaui dari


soal tersebut
Memahami masalah
2. menentukan apa yang ditanyakan dari
soal tersebut
1. menggunakan semua informasi yang
ada
Memikirkan rencana
2. membuat rencana langkah-lagkah
penyelesaian
1. menggunakan langkah-langkah
Melaksanakan rencana
penyelesaian dengan benar
1. memeriksa kebenaran hasil atau
Melihat kembali
jawaban

d. Pokok-pokok Pertanyaan Berdasarkan Indikator

Langkah polya pertanyaan

1. Memahami masalah 1.1 Apa yang diketahui dan


ditanyakan dari soal
tersebut?
2. Menyusun rencana 1.2 Apa langkah pertama
penyelesaian yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan
soal tersebut?
3. Menyelesaikan rencana sesuai 1.3 Bagaimana cara kamu
perencanaan menyelesaikan masalah
tersebut?
1.4 bagaimana kamu yakin
4. Melihat kembali jika jawaban kamu
benar?
1.5 Bagaiman cara kamu
memeriksa jawabannya?
e. Langkah-langkah wawancara
1. Menentukan waktu dan tempat wawancara
2. Menentukan narasumber wawancara
3. Menyediakan pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada narasumber
4. Merekam atau menulis jawaban sesuai dengan apa yang dikatakan
narasumber
5. Setelah mendapatkan jawaban, berterima kasih kepada narasumber
6. Menyimpulkan semua jawaban menjadi ringkasan

4. Transkrip Wawancara

Wawancara pada ST

P : “Selamat siang dek”

ST : “Selamat siang juga kak”

P : “Nama Adek siapa?”

ST : “Nama saya Amelia Febrianti kak”

P1.1 :“Baik dek, saya akan menanyakan kembali tentang soal yang saya berikan.

Yang pertama, Keliling sebuah kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter.

Sisi kedua lebih panjang 1 meter daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih

panjang 1 meter daripada sisi kedua. Kolam tersebut akan dipasang jaring

untuk menutupi setengah kolam dikarenakan untuk menahan dedaunan yang

jatuh agar tidak masuk kekolam. Berapa luas jaring yang dibutuhkan?.

Paham ki dek sama ini soal? Kalau paham apa yang diketahui dri soal?
ST1.1 : “Iye kak paham ka. Yang diketahui dari soal itu adalah keliling kolam

yang berbentuk segitiga adalah 12 meter, terus selisih masing-masing

sisinya kak.

P1.2 : Kalau yang ditanyakan dek?

ST1.2 : Yang ditanyakan itu kak luas jaring setengah kolam

P1.3 : Apa langkah pertama yang kita lakukan untuk menyelesaikan soal tersebut

ST1.3 : Yang pertama saya lakukan itu kak saya tentukan masing-masing nilai

sisinya dengan permisalan, baru cari luas segitiga, sebelum itu kak perlu ki

dulu tahu jenis segitiganya itu adalah segitiga siku-siku, kalau sudah ditahu

jenis segitiganya kita cari mi luas setengah segitiganya.

P1.4 : Coba sekarang jelaskan ki bagaimana cara ta selesaikan masalah soal

tersebut!

ST1.4 : “Jadi pertama harus ki cari masing-masing sisi pada segitiga tersebut

dengan memisalkan x, panjang sisi 1 = x, kemudian sisi 2 = x +1, dan sisi 3

= x + 2. Setelah itu ketiga sisi tersebut kita jumlahkan dan hasil

penjumlahannya adalah 12, dari situ kita bisa dapatkan nilai x = 3.

Kemudian kita tahu perbandingan sisinya 3 : 4 : 5 yaitu segitiga siku-siku.

Setelah itu kita mencari luas segitiga siku-siku dengan alas 3 dan tinggi 4.

Didapat luas segitiga = 6, dan luas setengah segitiga = 3. Jadi luas jaring

yang dibutuhkan adalah 3 m2.

P1.5 : Dari jawaban tersebut, apakah adek yakin bahwa jawaban adek benar?

ST1.5 : Yakin kak.


P1.6 : Bagaimana cara adek mengetahui bahwa jawaban adek benar?

ST1.6 : Jadi saya cek kak hasil setengah luas kolam jika saya kalikan 2

menghasilkan luas kolam, dan ternyata benar 3 x 2 = 6.

P2.1 : Emm, baik adek, kita lanjut ke nomor 2. Pak Yadi mempunyai sebuah

kebun berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 cuma bisa

ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli pohon tomat yang berjumlah

900 pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon yang berjumlah

900 itu tepat? Buktikan ! Berdasarkan soal apa yang kita ketahui dek?

ST2.1 : Yang saya ketahui kak setiap meter kuadrat kak akan ditanami pohon

tomat sebanyak 10 buah.

P2.2 : Kalau yang ditanyakan dari soal dek, apa?

ST2.2 : Yang ditanyakan kak keputusan Pak Yadi membeli 900 pohon tomat itu

tepat.

P2.3 : Untuk menjawab pertanyaan tersebut, apa yang pertama kita lakukan?

ST2.3 : Yang pertama dilakukan kak harus ki cari sisi-sisinya dulu dengan

menggunakan perbandingan phytagoras supaya bisa dicari luas kebun Pak

Yudi

P2.4 : Kalau sudah ditahu sisi-sisi dan luas kebun, apa yang selanjutnya kita

lakukan ?

ST2.4 : Saya menganalisis apakah keputusan Pak Yadi itu tepat

P2.5 : Bagaimana cara ta analisis keputusan pak Yadi itu tepat?

ST2.5 : Yang pertama harus ki cari sisi segitiga tersebut. Baru dibagi segitiganya

menjadi dua bagian. Segitiga yang pertama kita pakai perbandingan yaitu
x √3
= dan ditemukan nilai x atau alas segitiga yaitu 8√3 dan tinggi
16 2

x 1
segitiga dicari dengan memakai perbandingan lagi yaitu = dan
16 2

ditemukan nilai y atau tinggi segitiga yaitu 8. Untuk alas segitiga kedua

yaitu 8 sebab segitiga kedua merupakan segitiga sama kaki dengan kaki

satunya bernilai 8 dan otomatis kaki satunya juga bernilai 8. Ditemukan luas

segitiga tersebut adalah 8√3 × 8 kemudian dibagi 2 sehingga ditemukan luas

segitiga tersebut adalah 86,4 m2. Karena setiap meter persegi akan ditanam

10 pohon tomat maka luas segitiga yaitu 86,4 × 10 = 864 pohon. Jadi

keputusan Pak Yadi kurang tepat karena terlalu banyak membeli pohon

tomat.

P2.6 : Bagaimana cara ta periksa kebenaran jawaban ta?

ST2.6 : Sebenarnya kak masih bingung ka sama pembuktian kebenaran tapi

menurut ku kak karena setiap m2 ditanami 10 pohon jadi kalau 900 pohon

itu mesti ditanam di kebun seluas 90 m2. Padahal luas kebunnya pak Yadi

itu 86,4 m2 sehingga pohon yang diperlukan Pak Yadi Cuma 864 pohon.

P3.1 : Baik dek, kita lanjut kenomor 3. Pak Tono memiliki sebuah papan

berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat beberapa diantaranya

(ditandai dengan warna merah). Sisi AE panjangnya 10 cm, alas trapesium

panjangnya 64 cm. Tinggi trapesium dua kali tinggi segitiga. Keempat

segitiga dibawah ini berukuran sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat

ST3.1 : yang diketahui itu kak panjang sisi AEnya adalah 10 cm, alas trapesiumnya

64 cm, serta tinggi trapesiumnya kak dua kali tinggi segitiga


P3.2 : Kalau yang ditanyakan dari soal dek apa?

ST3.2 :Yang ditanyakan itu kak luas trapesium yang akan dicat.

P3.3 : Bagaimana cara ta untuk menyelesaikan soal itu?

ST3.3 : Yang pertama kak saya cari alas segitiga, baru cari tinggi segitiga,

kemudian mencari tinggi trapesium, kalau sudah ditahu seluruhnya dicari

lagi luas trapesium sama luas segitiga. Kalau sudah ditahu luasnya,

dikurangi mi luas trapesium dengan luas keempat segitiga kak.

P3.4 : Coba jelaskan ki bagaimana penyelesaian soal tersebut?

ST3.4 : Pertama itu kak kita gambar kembali gambar daerah trapesiumnya. Baru

ditentukan alas segitiganya dengan membagi alas trapesium menjadi 4 yaitu

64 : 4 = 16 sebab segitiganya kak mempunyai alas sama panjang. Sudah itu

dicari lagi tinggi segitiga dengan memakai rumus pythagoras yaitu √10 2 − 82

= √100 – 64 = 6. Sudah itu kak bisa mi ki ketahui tinggi trapesium yaitu 6 ×

2 =12.

P3.5 : Kalau sudah itu dek apalagi yang kita lakukan ?


1 1
ST3.5 : Kalau sudah itu kak, kita cari luas trapesiumnya yaitu (𝑎+𝑏) × 𝑡 =
2 2

1
(48+64) × 12 = 672. Baru kita tentukan luas keempat segitiga dengan 𝑎×
2

1
𝑡 × 4 = 2 × 16 × 6 × 4 = 192. Kalau sudah ditemukan kedua luas maka luas

daerah yang akan dicat adalah 672 –192 = 480.

P3.6 : Menurut ta dek benarmi jawaban ta?

ST3.6 : Sudah kak.

P3.7 : Bagaimana cara ta untuk buktikan kalau jawaban ta benar?


ST3.7 : Saya jumlahkkan luas daerah yang mau dicat sama luas keempat segitiga.

Apakah hasilnya bakal menjadi luas trapesium. ternyata betul 480 + 192 =

672

P : “Baik adek, untuk wawancaranya sudah cukup. Terima kasih atas

waktunya, dek.”

ST : “Sama-sama kak”
Wawancara pada SS

P : “Selamat siang, dek”

SS : “Selamat siang juga kak”

P : “Sebelumnya perkenalan dulu, nama adek siapa?”

SS : “Nama saya Fauziah Maulani, kak”

P1.1 : Jadi disini kakak akan menanyakan kepada Fauziah terkait soal yang

kakak berikan kepada adek. Untuk soal yang pertama, Keliling sebuah

kolam berbentuk segitiga adalah 12 meter. Sisi kedua lebih panjang 1 meter

daripada sisi pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1 meter daripada sisi kedua.

Kolam tersebut akan dipasang jaring untuk menutupi setengah kolam

dikarenakan untuk menahan dedaunan yang jatuh agar tidak masuk

kekolam. Berapa luas jaringan yang dibutuhkan?. Menurut Fauziah apa

yang diketahui dari soal tersebut?

SS1.1 : Dari soal tersebut dapat diketahui keliling segitiga = 12 m, dan

perbandingan sisi-sisinya.

P1.2 : Kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut, dek?

SS1.2 : Yang ditanyakan adalah Berapa luas jaring setengah kolam.

P1.3 : Menurut Fauziah bagaimana menyelesaikan soal tersebut? Atau strategi

yang adek pikirkan untuk menyelesaikan soal tersebut?

SS1.3 : Menurut saya, pertama kita harus menentukan masing-masing sisi, mencari

tau bentuk segitiga, dan terakhir menentukan luas segitiga tersebut. Untuk

menjawabnya maka luas segitiga tersebut dibagi 2.


P1.4 : Coba sekarang adek jelaskan bagaimana pengerjaan dan langkah-

langkah menyelesaikan masalah soal tersebut!

SS1.4 : Kita mencari sisi-sisinya dengan permisalan x untuk setiap sisi, panjang

sisi 1 = x , kemudian sisi 2 = x +1, dan sisi 3 = x + 2. Setelah itu ketiga sisi

tersebut dijumlahkan dan hasil penjumlahannya = 12, didapat nilai x = 3.

Kemudian kita tau perbandingan sisinya 3 : 4 : 5 dan menghitung dengan

rumus pythagoras yaitu segitiga siku-siku. Setelah itu kita mencari luas

segitiga siku-siku dengan alas 3 dan tinggi 4. Didapat luas segitiga = 6,

dan luas setengah segitiga = 3. Jadi luas jaring yang dibutuhkan adalah 3 m2.

P1.5 : Menurut adek jawaban adek benar?

SS1.5 : Belum begitu yakin kak.

P1.6 : Kenapa adek belum yakin?

SS1.6 : Tidak apa-apa kak.

P1.7 : Kalau begitu menurut adek bagaimana cara mengetahui bahwa jawaban

adek benar?

SS1.7 : Mencari luas segita tersebut kemudian dibagi dua

P1.8 : Hanya itu dek?

SS1.8 : Iye kak.

P2.1 : Baik adek kalo begitu. Kita lanjut ke soal nomor 2. Pak Yadi memiliki

sebuah kebun berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya bisa

ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli pohon tomat sebanyak 900

pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon sebanyak 900 itu tepat?

Buktikan ! dari soal tersebut apa yang adek ketahui?


SS2.1 : Setiap meter akan ditanami pohon tomat sebanyak 10 buah, dan terdapat

900 pohon tomat.

P2.2 : Apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?

SS2.2 : Keputusan Pak Yadi apabila membeli 900 pohon tomat tepat atau tidak.

P2.3 : Langkah apa yang adek lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut?

SS2.3 : Pertama kita mencari masing-masing sisi, kurangi jumlah pohon tomat

dengan masing-masing sisi.

P2.4 : Setelah itu?

SS2.4 : Kita menganalisis apakah keputusan Pak Yadi itu tepat, jika pohon

tomat masih tersisa berarti kurang tepat.

P2.5 : Menurut adek bagaimana perhitungan yang dilakukan untuk

menyelesaikan soal tersebut?

SS2.5 : Yang pertama kita harus mencari sisi segitiga tersebut. Kita bagi segitiga

tersebut menjadi dua bagian. Segitiga pertama, dengan menggunakan

x √3
perbandingan yaitu = didapat nilai x atau alas segitiga adalah 8√3 dan
16 2

kita akan mencari tinggi segitiga dengan menggunakan perbandingan lagi


x 1
yaitu 16 = 2 dan didapat nilai y atau tinggi segitiga tersebut adalah 8.

P2.6 : Setelah itu?

SS2.6 : Saya bingung kak.

P2.6 : Untuk membuktikan jawaban adek benar bagaimana cara adek

membuktikannya?

SS2.6 : Menurut saya mengecek pas atau tidak jumlah pohon tomat yang harus

ditanam dengan yang tersedia. Apabila lebih banyak maka tidak tepat, tetapi
saya masih bingung dalam menyelesaikannya.

P3.1 : Tidak apa-apa dek. Kita lanjut saja untuk nomor terakhir, Pak Tono

memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat

sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki

panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium2

kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran yang

sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat ! dari soal tersebut apa yang

adek ketahui?

SS3.1 : Panjang trapesium = 64 cm, tinggi trapesium = 2 x tinggi segitiga, sisi AE

= 10 cm.

P3.2 : Kemudian apa yang ditanyakan soal tersebut dek?

SS3.2 : Berapa luas trapesium yang akan di cat kak.

P3.3 : Menurut adek bagaimana cara untuk menyelesaikan soal tersebut?

SS3.3 : Mencari alas segitiga, mencari tinggi segitiga,mencari luas segitiga,

mencari DC, dan mencari luas yang diarsir.

P3.4 : Bagaimana penyelesaian soal tersebut? Coba adek jelaskan!

SS3.4 : Mencari alas segitiga dengan cara 64 : 4 =16. Kemudian kita mencari

tinggi segitiga dengan menggunakan phytagoras yaitu 𝑡 =√102 − 82 =


axt
√100 − 64 = √36 = 6. Setelah itu kita mencari luas segitiga yaitu 2
=

16 x 6
= 48. Setelah itu luas keempat segitiga adalah 4 x 48 = 192. Kita
2

mencari luas trapesium yaitu 672. Kemudian hasilnya 67 – 192 = 480.

P3.5 : Menurut adek, apakah jawaban adek sudah benar?

SS3.5 : Iye kak.


P3.6 : Bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?

SS3.6 : Saya masih bingung kak untuk pembuktian kebenarannya.

P : “Baik adek tidak apa-apa, untuk wawancaranya sudah cukup.

Terima kasih atas waktunya, dek.”

SS : “Sama-sama kak”

Wawancara pada SR

P : “Selamat siang, dek”

SR : “Siang juga kak”

P : “Nama adek siapa?”

SR : “Nama saya Suci Rahmadani kak”

P1.1 : Baik Suci, saya akan menanyakan kembali tentang soal yang saya berikan.

Yang pertama, Keliling kolam segitiga adalah 12 meter. Sisi kedua lebih

panjang 1 meter dari sisi pertama. Sisi ketiga lebih panjang 1 meter dari sisi

kedua. Kolam akan dipasang dengan penutup jaring untuk menutupi

setengah dari kolam untuk mencegah daun yang jatuh masuk ke kolam.

Berapa luas jaring yang dibutuhkan? Paham ki dek sama ini soal? Kalau

paham apa yang diketahui dari soal?

SR1.1 : Iye kak saya paham, yang diketahui itu keliling segitiga = 12 meter

P1.2 : Selain keliling segitiga apa lagi yang diketahui dek ?

SR1.2 : Sisi-sisi dengan perbandingannya kak

P1.3 : Kalau yang ditanyakan dek?

SR1.3 : Yang ditanyakan berapa luas jaring setengah kolam

P1.4 : Bagaimana ta dalam merencanakan penyelesaiannya?


SR1.4 : Saya cari luas kemudian saya bagi 2.

P1.5 : Sudah itu dek?

SR1.5 : Sudah kak, itu ni yang saya tahu

P1.6 : Coba sekarang jelaskan ki bagaimana cara ta kerjakan masalah yang

sudah kita kerja!

SR1.6 : Saya cari sisi-sisinya pakai pemisalan x itu perbandingan sisi- sisinya dan
1
ditemukan nilai x =3. Kemudian saya cari luas pakai rumus ×a×t =
2

1
× 3 × 4 = 6 Karena yang ditanya luas setengah kolam jadi 6 :2 = 3.
2

P1.7 : Setelah itu?

SR1.7 : Sudah kak.

P1.8 : Menurut ta benar mi itu jawaban ta dek?

SR1.8 : Iye kak.

P1.9 : Bagaimana cara ta tahu kalau jawaban ta benar?

SR1.9 : Bingung ka kak.

P2.1 : Baik dek, kemudian kita lanjut ke soal nomor 2. Pak Yadi memiliki sebuah

kebun berbentuk segitiga seperti pada gambar. Setiap m2 hanya bisa

ditanami 10 pohon tomat. Pak Yadi membeli pohon tomat sebanyak 900

pohon. Apakah keputusan Pak Yadi membeli pohon sebanyak 900 itu tepat?

Buktikan ! apa yang dapat dipahami dari soal tersebut?

SR2.1 : Setiap m2 ditanami 10 pohon tomat dan pak yadi memiliki 900 pohon

tomat.

P2.2 : Hanya itu dek?

SR2.2 : Iye kak.


P2.1 : Apa yang ditanyakan dari soal tersebut ,dek?

SR2.1 : Keputusan Pak Yadi tepat atau tidak.

P2.4 : Bagaimana cara adek untuk menyelesaikan masalah tersebut?

SR2.4 : Harus mengetahui sisinya terlebh dahulu.

P2.5 : Terus apa lagi dek?

SR2.5 : Saya bingung kak.

P2.6 : Coba adek jelaskan bagaimana perhitungan yang dilakukan adek untuk

menyelesaikan soal tersebut?

SR2.6 : Pertama kita mencari CD dengan perbandingan phytagoras dan didapat


a×t 9,7×8 77,6
nilai BD = 8 kemudian mencari segitiga = =
2 2 2

P2.7 : Setelah itu dek?

SR2.7 : Saya bingung kak.

P2.8 : Baik adek tidak apa-apa, adek yakin atau tidak bahwa jawaban adek

benar?

SR2.8 : Tidak yakin kak

P2.9 : Jadi bagaimana untuk membuktikan kebenarannya?

SR2.9 : Saya juga bingung kak.”

P3.1 : Oke adek. Kita lanjutkan saja untuk nomor 3 ya. Soalnya yaitu Pak Tono

memiliki sebuah papan berbentuk trapesium. Pak Tono akan mengecat

sebagiannya ( yang ditandai dengan warna merah ). Sisi AE memiliki

panjang 10 cm, alas trapesium memiliki panjang 64 cm. Tinggi trapesium 2

kali dari tinggi segitiga. Keempat segitiga dibawah memiliki ukuran yang

sama. Hitunglah luas daerah yang akan dicat ! apa yang dapat adek pahami
dari soal tersebut?

SR3.1 : AE = 10 cm, alas = 64 dan tinggi trapesium = 2 x tinggi segitiga.

P3.2 : Apa yang ditanyakan soal tersebut?

SR3.2 : Luas trapesium yang akan di cat.

P3.3 : Bagaimana langkah-langkah atau cara adek untuk

menyelesaikan soal tersebut?

SR3.3 : Harus mengetahui luas segitiga dan trapesium tersebut.

P3.4 : Selain itu apa lagi?

SR3.4 : Mungkin mencari sisi-sisinya. Sebenarnya saya bingung kak.

P3.5 : Kemudian coba jelaskan bagaimana penyelesaian soal tersebut?

SR3.5 : Mencari alas segitiga yaitu 64 : 4= 16.Kemudian mencari luas segitiga


a×t 20×16
= = 160 Karena segitiga ada 4 maka 160 × 4 = 640. Kemudian
2 2

(a+b)×t
mencari luas trapesium dengan rumus didapat luas trapesium 1120.
2

Kemudian luas daerah yang akan dicar 1120 – 640 = 480.

P3.6 : Menurut adek, apakah jawaban adek sudah benar atau salah?

SR3.6 : Benar kak.

P3.7 : Bagaimana cara adek untuk membuktikan kebenarannya?

SR3.7 : Saya bingung kak.

P : “Oke dek. Terima kasih atas waktunya”

SR : “ Iye sama-sama kak”


Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP

Ditasari, lahir di Lampia pada tanggal 17

Oktober 1997. Anak kedua dari empat bersaudara, buah

hati pasangan Syamsi dan Hapsia. Adapun riwayat

pendidikan penulis yaitu tamat di SDN 234 Laoli pada

tahun 2010, kemudian penulis melanjutkan pendidikan

di SMP Negeri 4 Malili dan tamat pada tahun 2013. Selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Luwu Timur dan tamat pada tahun

2016. Selanjutnya pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan dan

mendaftar di salah satu Perguruan Tinggi Swasta, tepatnya di Universitas

Muhammadiyah Makassar dan menjadi mahasiswi pada Program Studi

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Berkat petunjuk dan pertolongan Allah Swt, Usaha dan disertai do’a diri dan

orang tua dalam menjalani aktivitas akademik di Perguruan Tinggi Universtias

Muhammadiyah Makassar, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir dengan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Langkah Polya Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malili”.

Anda mungkin juga menyukai