Anda di halaman 1dari 197

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA MATERI PECAHAN SEDERHANA


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA
KELAS III SDN. CENTRE MANGALLI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar

OLEH:
MUSDALIFAH SYARIEF
105401130519

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMMADIYAH MAKASSAR 2021

1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : MUSDALIFAH SYARIEF


NIM : 10540 11305 19
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan
Sederhana Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match Pada Siswa Kelas III SDN. Centre Mangalli.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2021

Yang Membuat Pernyataan

Musdalifah Syarief

4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : MUSDALIFAH SYARIEF


NIM 10540 11305 19
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai
berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Agustus 2021


Yang Membuat Perjanjian

Musdalifah Syarief

5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Beranilah mengejar semua impian karena semua impian akan


terwujud hanya kepada orang-orang yang memiliki keberanian.

Diam menghadapi masalah bukan berarti kalah, akan tetapi, kita


memikirkan jalan keluar dari masalah tersebut.

Kupersembahkan karya ini buat:


Kedua orang tuaku, saudaraku, keluargaku dan sahabatku,
atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

6
ABSTRAK

Musdalifah Syarief. 2021. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi


Pecahan Sederhana Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Pada Siswa Kelas III SDN. Centre Mangalli. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Kristiawati dan pembimbing II Andi
Ardhila Wahyudi.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran matematika materi pecahan sederhana siswa kelas III SDN. Centre
Mangalli Tahun Ajaran 2020/2021 dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang
pelaksanaannya meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan sebanyak
tiga kali pertemuan. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas III SDN. Centre
Mangalli Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa yang berjumlah 38 siswa, terdiri
dari 21 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Instrument pengumpulan data
menggunakan lembar observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis dekriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Keberhasilan
penelitian ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan
pada siklus I dan siklus II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan sederhana. Hasil
ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu dari 38 siswa terdapat 16 siswa atau
sekitar 42,1% yang tuntas belajar dan terdapat 22 siswa atau sekitar 57,9% yang
belum tuntas belajar. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan hasil
belajar yaitu terdapat 34 siswa atau sekitar 89,5% yang tuntas belajar dan yang
belum tuntas belajar terdapat 4 siswa atau sekitar 10,5% dengan nilai rata-rata
siswa yang mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II yaitu dari 67,63
menjadi 83,42. Terjadi perubahan sikap dan aktivitas yang positif pada siswa
selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan hasil observasi selama
tindakan kelas berlangsung yaitu pada aspek positif rata-rata persentase sikap dan
aktivitas siswa pada siklus I yaitu 30,14% mengalami peningkatan pada siklus II
yaitu 54,4%. Pada aspek negatif terjadi penurunan sikap dan aktivitas siswa, pada
siklus I yaitu 49% pada siklus II turun menjadi 22%. Respon siswa pada
pembelajaran kooperatif tipe make a match sangat efektif, hal ini dapat dilihat dari
data lembar angket respon. Siswa yang menjawab “ya’ pada aspek positif yaitu
95,79% dan siswa yang menjawab “tidak” pada aspek negatif yaitu 92,62%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika materi pecahan sederhana siswa kelas III SDN. Centre Mangalli
melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami
peningkatan dan mendapatkan respon yang positif dari siswa.

Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran kooperatif tipe make a match

7
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu

Wata’ala. Dzat yang hanya kepada-Nya memohon pertolongan. Alhamdulillah

atas segala pertolongan, rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripis yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Materi Materi Pecahan Sederhana Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Make A Match Pada Siswa Kelas III SDN. Centre Mangalli”. Shalawat

dan salam kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang senantiasa menjadi

sumber inspirasi dan teladan terbaik untuk umat manusia.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah skripsi

di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMUH Makassar. Tidak dapat

disangkal bahwa butuh usaha yang keras, kegigihan, dan kesabaran serta

perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini

patutlah kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

8
4. Kristiawati, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Andi Ardhilla Wahyudi, S.Pd., M.Si., sebagai pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas segala bimbinhgan dan ilmu yang diberikan kepada penulis

selama dibangku kuliah.

7. Siti Mufida, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Centre Mangalli

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri Centre Mangalli.

8. Ibu Nurniati, S.Pd., selaku guru kelas III.A yang sangat membantu dalam

kelancaran pelaksanaan penelitian ini.

9. Bapak/ Ibu guru dan staf SD Negeri Centre Mangalli atas segala bantuannya

kepada penulis selama melaksanakan penelitian

10. Orang tua dan saudara yang selama ini membantu peneliti dalam bentuk

motivasi, semangat dan do’a demi kelancaran dan kesuksesan peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini

11. Teman-teman PKG 2019 yang telah memberikan bantuan, masukan serta

dukungan kepada penulis.

9
12. Sahabat seperjuangan Nasrahayu atas dukungan, bantuan dan masukan kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

13. Serta masih banyak lagi pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam proses

penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya

membangun dari berbagai pihak. Besar harapan penulis, semoga penelitian ini

dapat memberikan manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak

dan dapat dijadikan referensi demi pengembangan ke arah yang lebih baik.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkann Rahmat dan Ridho-Nya kepada

kita semua. Aamiin.

Makassar, 2021

Penulis,

10
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi

ABSTRAK..........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR.......................................................................................viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xiv

DAFTAR GRAFIK.............................................................................................xv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Masalah Penelitian .................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II. KAJIAN TEORI....................................................................................10

A. Hakikat Matematika..........................................................................10

B. Tujuan Pembelajaran Matematika di Ssekolah Dasar.......................12

C. Hasil Belajar......................................................................................13

11
D. Pembelajaran Kooperatif...................................................................15

E. Materi Pecahan..................................................................................21

F. Penelitian Yang Relevan...................................................................34

G. Kerangka Pikir...................................................................................36

H. Hipotesis Tindakan............................................................................39

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...........................................................40

A. Jenis Penelitian..................................................................................40

B. Lokasi dan Subjek Penelitian............................................................40

C. Faktor Yang Diselidiki......................................................................40

D. Prosedur Penelitian............................................................................41

E. Instrumen Penelitian..........................................................................44

F. Teknik Pengumpulan Data................................................................45

G. Teknik Analisis Data.........................................................................46

H. Indikator Keberhasilan......................................................................49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................50

A. Hasil Penelitian..................................................................................50

1. Paparan Data Siklus I..................................................................51

2. Paparan Data Siklus II.................................................................71

B. Pembahasan.......................................................................................91

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN..................................................................99

A. Simpulan............................................................................................99

B. Saran................................................................................................100

Daftar Pustaka..................................................................................................101

12
LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

13
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kategori Hasil Belajar........................................................................47

Tabel 3.2. Kategori Ketercapaian Ketuntasan Belajar........................................48

Tabel 4.1. Nilai Statistik Siklus I.......................................................................66

Tabel 4.2. Kategori Hasil Belajar Siswa Siklus I................................................67

Tabel 4.3. Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I.............................67

Tabel 4.4. Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Siklus I...................................68

Tabel 4.5. Nilai Statistik Siklus II......................................................................84

Tabel 4.6. Kategori Hasil Belajar Siswa Siklus II...............................................85

Tabel 4.7. Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II............................85

Tabel 4.8. Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Siklus II.................................86

Tabel 4.9. Hasil Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Siswa kelas

III SDN Centre Mangall....................................................................89

14
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Lambang Pecahan 1


2
Halaman

................................................................ 23
.........................................................................................
Gambar 2.2. Pecahan 3 23
4

Gambar 2.3. Bilangan Pecahan...........................................................................23

Gambar 2.4. Mengurutkan Pecahan Pembilang Sama........................................24

Gambar 2.5. Mengurutkan Pecahan Penyebut Sama...........................................25

Gambar 2.6. Membandingkan Pecahan...............................................................26


..........................................................................................
Gambar 2.7. Pecahan1 27
2

.........................................................................................
Gambar 2.8. Pecahan 1 28
4

...................................................
Gambar 2.9. Membandingkan Pecahan 1 dan 1 28
4 3

..........................................................
Gambar 2.10. Membandingkan Pecahan 1 28
2

Gambar 2.11. Garis Bilangan..............................................................................29

Gambar 2.12. Kue Lapis Surabaya......................................................................31

Gambar 2.13. Kue Lapis Surabaya Dibagi Menjadi 6 Bagian............................31

Gambar 2.14. Kue Lapis Surabaya 2 Bagian.......................................................32


4

Gambar 2.15. Hasil Penjumlahan Pecahan........................................................32

Gambar 2.16. Semangka Dipotong Menjadi 7 Bagian........................................33

Gambar 2.17. Semangka Yang Telah Dimakan 6 bagian....................................33


7

Gambar 2.18. Bagian Semangka Yang Tersisa...................................................33

Gambar 2.19. Kerangka Pikir..............................................................................38


15
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas....................................................41

16
DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1.Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II . 91

Grafik 4.2. Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II......................92

Grafik 4.3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 93

Grafik 4.4. Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II............95

Grafik 4.5. Rata-Rata Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Aspek Positif dan

dan Negatif Siklus I dan Siklus II......................................................97

17
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu kunci terpenting dalam kehidupan karena

melalui pendidikan seseorang akan menjadi lebih dewasa atau mencapai

tingkat hidup yang lebih tinggi. Selain itu secara umum pendidikan juga

bertujuan untuk membantu manusia mendapatkan eksistensi kemanusiaan

secara utuh sehingga menjadi manusia yang lebih baik. Menurut Anggraeni

Aisyah (2020: 64) pendidikan merupakan berbagai macam pengalaman belajar

dalam keseluruhan lingkup kehidupan, baik di sekolah maupun di luar

sekolah, yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Pengertian pendidikan menurut Soyomukti (2015: 22) bahwa:


“Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah
segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan
seumur hidup bermakna bahwa pendidikan adalah bagian dari kehidupan
sendiri. Pengalaman belajar dapat berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hayat”.

Adapun pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia dalam Wahidin, Unang (2013: 257) pendidikan adalah proses

pengubahan sikap seseorang dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Selain itu, John Dewey (Yusuf, H. 2019: 2) mengatakan bahwa Education is

all one with growing; it has no end beyond it self (Pendidikan adalah segala

1
sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya

tujuan akhir dibalik dirinya).

Pendidikan merupakan suatu usaha atau proses pembelajaran yang

berfungsi untuk mengaktifkan potensi diri siswa dengan tujuan untuk

membantu kehidupan manusia menjadi lebih baik. Dalam penyelenggaraan

pendidikan di Indonesia terdapat 2 jalur pendidikan yaitu formal dan non

formal.

Pada Pasal 1 ayat 11 menegaskan bahwa: “Pendidikan formal adalah


jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.” Pada Pasal 26 ayat 3
menyatakan bahwa “Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan kesetaraan (paket A, paket B, dan paket C), pendidikan keaksaraan
serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peseta didik.” Triono, Urip (2019: 14-15).

Sekolah Dasar merupakan pendidikan formal dan komponen penting

dalam pendidikan karena pendidikan yang paling dasar dalam menentukan

pembentukan karakter siswa ke jenjang berikutnya dan jenjang pendidikannya

berlangsung selama 6 tahun. Pada tingkatan inilah siswa mendapatkan ilmu

pengetahuan dan juga penanaman nilai-nilai karakter. Pada pendidikan formal

harus melaksanakan program kurikulum yang telah ditetapkan oleh

pemerintah.

Menurut Islam, S (2017: 97) mengemukakan bahwa kurikulum adalah

pedoman atau acuan bagi guru yang digunakan sebagai pegangan dalam

melakukan proses belajar mengajar. Selain itu, E. Mulyasa dalam Wafi, A.

(2017: 134) juga mengatakan bahwa kurikulum juga dapat diartikan sebagai

2
sebuah rencana mengenai tujuan belajar, kompetensi yang ingin dicapai,

materi dan hasil belajar yang diharapkan sebagai landasan dan pedoman untuk

mencapai kompetensi mendasar dan tujuan dari pendidikan (E. Mulyasa,

2009:11). Dari beberapa pengertian kurikulum diatas dapat disimpulkan

bahwa kurikulum adalah suatu kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

berupa pedoman dalam proses belajar mengajar yang digunakan oleh guru.

Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini adalah kurikulum

2013 atau biasa disebut K13. Islam, S (2017: 99) berpendapat bahwa

kurikulum 2013 adalah kurikulum dari hasil review kurikulum sebelumnya

dengan tujuan mempersiapkan manusia Indonesia memiliki kemampuan hidup

sebagai warga Negara Indonesia yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan

afektif serta dapat berpartisipasi pada kehidupan masyarakat, bangsa, negara,

dan dunia.

Sinambela Pardomuan N. J. (2013: 17) juga mengemukakan bahwa

kurikulum 2013 merupakan suatu kebijakan pemerintah dalam bidang

pendidikan yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan dan persoalan

yang akan dihadapi oleh Bangsa Indonesia dan perubahan yang mendasar

pada kurikulum 2013 dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya adalah

perubahan pada satuan tingkat pendidikannya yaitu diimplementasikan pada

tingkat satuan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK). Selain itu, Permatasari, E. A (2014: 14) menyatakan bahwa

kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian

3
Pendidikan Kebudayaan RI untuk mengganti kurikulum lama yaitu Kurikulum

Satuan Pendidikan atau biasa disingkat KTSP. Seperti yang telah diuraikan

beberapa pengertian kurikulum 2013 maka, dapat disimpulkan bahwa

kurikulum 2013 adalah kurikulum baru pengganti dari kurikulum sebelumnya

yaitu Kurikulum Satuan Pendidikan atau KTSP.

Implementasi dari kurikulum 2013 telah di atur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Seperti yang dikutip dari Fajri, Z.

(2018: 102) bahwa Implementasi Kurikulum 2013 telah diatur dalam

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013. Pada Kurikulum 2013, pembelajaran

dilaksanakan dengan model tematik integratif dan pendekatan saintifik.

Permendikbud No.22 Tahun 2006 menyatakan bahwa pembelajaran tematik

pada dasarnya merupakan model dari kurikulum terpadu menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada peserta didik.

Pembelajaran tematik merupakan penggabungan ataupun perpaduan

dari beberapa mata pelajaran dalam lingkup di madrasah ibtidaiyah atau

sekolah dasar yang meliputi mata pelajaran IPS, IPA, Matematika, Bahasa

Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) serta Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan (PJOK) (Lubis Maulana A. dan Azizan N., 2020: 3).

Seperti yang dikemukakan juga oleh Malawai I. dan Kadrawati A. (2017: 1)

bahwa pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran yang

menggunakan tema dan mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga

memberikan pengalaman bagi siswa.

4
Pada Kurikulum 2013 untuk tingkatan SD/MI menggunakan

pembelajaran tematik-integratif dari kelas I sampai kelas VI (Estuwardani, N.

A., dan Mustadi, A., 2015: 158). Selain itu, Rusman dalam Indriani Fitriani,

(2016: 4) mengatakan bahwa pembelajaran tematik adalah salah satu model

pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang

memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok, aktif menggali

dan menemukan konsep serta keilmuan secara keseluruhan, bermakna dan

dapat dipercaya. Sedangkan menurut Majid (2014: 84) pembelajaran tematik

adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang secara sengaja

mengaitkan beberapa aspek yang baik dalam intramata pelajaran atau

beberapa mata pelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran

yang mengaitkan beberapa mata pelajaran dan menggunakan tematik

didalamnya.

Salah satu mata pelajaran yang dikaitkan dalam tematik adalah mata

pelajaran matematika dan pada dasarnya mata pelajaran tersebut sangat

penting di dalam pendidikan karena memiliki nilai esensial yang dapat

diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Mata pelajaran matematika,

merupakan mata pelajaran yang membahas masalah tentang kemampuan

menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur dan memahami

bentuk geometri yang perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari jenjang

sekolah dasar guna membekali siswa agar mampu berfikir logis, analitis,

sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja sama. Pada pelajaran

5
matematika untuk siswa kelas III SD merupakan gerbang dalam memasuki

dunia matematika ditingkat selanjutnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III SDN. Centre

Mangalli pada tanggal 29 Januari 2021 bahwa nilai rata-rata ulangan harian

mata pelajaran matematika semester II tahun ajaran 2020/ 2021 merupakan

nilai rata-rata yang paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang

lain yaitu 68,00. Dalam hal ini, siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70,00. Hal ini disebabkan

karena siswa masih sulit dalam memahami materi pecahan sederhana dengan

kompetensi dasar mengeneralisasi ide pecahan sebagai bagian dari

keseluruhan menggunakan benda-benda konkret.

Rendahnya hasil belajar pada materi pecahan sederhana siswa kelas III

SDN. Centre Mangalli mendorong untuk dilakukannya penelitian di sekolah

tersebut. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa,

khususnya materi pecahan sederhana maka diperlukan model pembelajaran

yang sesuai. Salah satu alternatif model pembelajaran yang cukup menarik

dan dirasa mampu untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran

matematika khususnya materi pecahan sederhana adalah model pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pembelajaran

matematika dapat menciptakan suasana persaingan yang sehat diantara siswa.

Persaingan tersebut dilakukan ketika siswa mencari kartu jawaban yang

dipegang oleh siswa yang lain, kemudian memasangkan kartu soal dan kartu

6
jawaban tersebut. Persaingan dalam proses pembelajaran akan menimbulkan

upaya belajar yang sungguh-sungguh dan akan menimbulkan prisnsip bahwa

akan melakukan yang terbaik untuk dirinya. Untuk pemberian penghargaan

merupakan cara efektif agar siswa dapat meningkatkan antusiasme siswa

dalam proses belajar mengajar. Dari hal-hal tersebut diatas, peneliti merasa

tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan berjudul

“Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Pada Siswa

Kelas III SDN. Centre Mangalli”

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan sesuai dengan wawancara

yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi masalahnya yaitu:

“Rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika materi

pecahan sederhana pada siswa kelas III SDN. Centre Mangalli”

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa kelas III

SDN. Centre Mangalli, langkah selanjutnya adalah peneliti mengambil

alternatif pemecahan masalah yaitu penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a

7
match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika materi

pecahan sederhana pada siswa kelas III SDN. Centre Mangalli?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika materi

pecahan sederhana pada siswa kelas III SDN. Centre Mangalli.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian penerapan model pembelajaram kooperatif tipe make a

match dalam meningkatkan hasil belajar matematika kelas III SDN. Centre

Mangalli ini diharapkan dapat bermanfaat:

a. Bagi siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika

materi pecahan sederhana.

2. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan tidak

menghilangkan tujuan dari pembelajaran.

3. Siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

4. Siswa dapat tertarik mempelajari matematika.

b. Bagi guru

1. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dalam proses kegiatan pembelajaran.

2. Guru dapat meningkatkan inovasi dan kreativitasnya dalam

mengembangkan model pembelajaran.

8
3. Sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian yang sejenis.

c. Bagi sekolah

1. Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa.

2. Menciptakan siswa-siswa yang dapat bertanggung jawab serta aktif

dan kreatif dalam menghadapi permasalahannya dalam proses

pembelajaran.

9
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Matematika

Pelajaran matematika untuk anak jenjang sekolah dasar merupakan

salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari. Matematika juga merupakan sarana berfikir untuk

menumbuh kembangkan pola berpikir logis, sistematis, objektif, kritis dan

rasional. Pelajaran matematika juga merupakan pelajaran yang mendapatkan

perhatian yang lebih besar dari kalangan pendidik, orang tua maupun siswa

diantara mata pelajaran yang lainnya.

Menurut Hari dalam Ula Sidratul dan Barutu Fabelia A. (2019: 23)

mengemukakan bahwa matematika berasal dari kata Yunani Matheina atau

matheinen yang artinya mempelajari. Mungkin juga kata tersebut erat

hubungannya dengan kata sansekerta medha atau widya yang artinya

kepandaian, ketahuan atau intelegensi. Piaget dan Jean dalam Assofi

Muhammad P. D., Damayani Aries T. dan Rofian (2019: 513-514) juga

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan matematika adalah

pengetahuan yang berkaitan dengan struktur abstrak dan hubungan antar-

struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan baik.

Ebbut dan Straker dalam Hasbullah H. &Wiratomo (2015: 11-12)


mendefinisikan matematika sebagai berikut:
a. Matematika merupakan kegiatan penelusuran pola, dan hubungan
implikasi terhadap pembelajaran yaitu : (1) melakukan kegiatan penemuan
dan penyelidikan pola–pola yang menentukan hubungan, (2) memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan dengan berbagai

10
cara, (3) mendorong siswa untuk menemukan adanya urutan perbedaan
perbandingan pengelompok dan lain-lain, (4) mendorong siswa menarik
kesimpulan umum, (5) membantu siswa memahami dan menemukan
hubungan antara pengertian yang satu dengan yang lain.
b. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan
penemuan. Implementasi dari pandangan ini diharapkan mendorong siswa
dalam mengambil inisiatif dan memberikan kesempatan berbeda, serta
mendorong siswa menghargai penemuan orang lain. Matematika pada
garis besarnya merupakan suatu pengetahuan yang disusun secara
konsisten berdasarkan logika deduktif. Kebenaran matematika tidak
ditentukan oleh pembuktian secara impiris, melainkan pada proses
penalaran dekuktif.
c. Matematika merupakan kegiatan pemecahan masalah (problem solving).
Dalam kehidupan sehari-hari matematika juga dapat digunakan untuk
keperluan yang praktis. Semua masalah kehidupan yang membutuhkan
pemecahan secara cermat, teliti, mau tidak mau harus berpaling kepada
matematika. Adapun implementasinya dalam proses pembelajaran adalah:
dengan belajar matematika dapat mendorong para siswa untuk berfikir
secara logis, konsisten, sistematis dan mengembangkan sistem
dokumentasi serta mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk
memecahkan masalah.
d. Matematika merupakan alat komunikasi. Matematika dapat digunakan
sebagai bahasa yang universal. Dalam hal ini matematika berusaha
menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa verbal.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Guantara Gd, Suarjana Md dan

Risatini N. 2013: 3) matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan,

hubungan antara bilangan dan prosedur operasional dalam meyelesaikan

masalah mengenai bilangan. James dan James dalam Rahmah Nur (2013: 3)

juga mengemukakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai

bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dan

yang lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar,

analisis dan geometri. Senada dengan James dan James, Johson dan Rising,

Russefendi dalam Rahmah Nur (2013: 2) juga menyatakan bahwa matematika

adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis,

11
matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan

dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat,

lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

Pengertian matematika menurut Marta Rusdial (2017: 28) adalah pengetahuan

struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif

berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori

yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau

ide dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada

keterurutan dan keharmonisannya.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu yang mempelajari tentang logika, pola, organisasi yang telah

dibuktikan kebenarannya sehingga membantu manusia dalam memahami dan

menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.

B. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Menurut Kamarullah (2017: 29) tujuan dari pembelajaran matematika


yaitu tidak hanya agar supaya siswa mampu menyelesaikan soal-soal
matematika yang disajikan akan tetapi pembelajaran matematika juga
bertujuan untuk memenuhi tuntutan kurikulum yaitu:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengalikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien
dan tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyususn bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.

12
Selain tujuan pembelajaran matematika di atas, Ali dalam Guantara

Gd, Suarjana Md, dan Ristiani N. (2014: 4) mengatakan bahwa tujuan

pembelajaran matematika adalah sebagai berikut:

1. Anak dapat aktif; terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan

kesempatan untuk mengemukakan ide-ide mereka merupakan hal yang

sangat esensial dalam proses tersebut.

2. Melatih karakteristik dan tahapan berpikir; anak yang teridentifikasi dan

dapat dipastikan bahwa anak melalui tahapan-tahapan tersebut.

3. Anak dapat belajar bergerak secara bertahap; dari tahapan yang bersifat

konkrit ke tahapan yang bersifat abstrak.

4. Anak mampu untuk menggunakan simbol serta representasi formal serta

ilmiah dan berkembang dari tahapan yang lebih konkrit.

5. Membentuk anak bersikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin.

Tujuan pembelajaran matematika merupakan tujuan penting yang

harus dicapai dalam pembelajaran matematika guna menghadapi kehidupan

yang selalu berubah dan berkembang. Menumbuhkan dan mengembangkan

keterampilan berhitung menggunakan bilangan sebagai alat dalam kehidupan

sehari-hari. Pembelajaran matematika juga dapat membentuk sikap logis,

kritis, cermat, kreatif dan disiplin.

C. Hasil Belajar

Purwanto (2013: 54) menyatakan bahwa Hasil belajar dapat dijelaskan

dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”.

Pengertian hasil menunjukan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

13
aktivitas atau proses yang mengakibatkan perubahan input secara fungsional,

sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku

pada individu yang belajar.

Hamalik dalam Suharni (2021: 88) mengemukakan bahwa hasil belajar

adalah bukti bahwa seseorang telah belajar, yaitu terjadinya perubahan pada

seseorang. Sudjana, dkk. (2011: 7) juga berpendapat bahwa hasil belajar

merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa

setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh

guru di suatu sekolah dan kelas tertentu.

Kemudian Eko Putro Widoyoko dalam Erawati D. (2015: 21)

mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan pembelajaran adalah perubahan

yang terjadi pada diri siswa bersifat non fisik seperti perubahan sikap,

pengetahuan maupun kecakapan. Perubahan yang terjadi pada diri siswa

dibedakan menjadi dua yaitu output dan outcome. Perubahan tersebut dinilai

dalam bentuk angka dan kalimat.

Hasil belajar sering kali digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar merupakan

perubahan yang dihasilkan oleh siswa melalui proses pembelajaran yang

mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan pada aspek

kognitif berupa perubahan pada peningkatan pengetahuan siswa akan materi

yang dipelajarinya, perubahan pada spek afektif yaitu perubahan pada tingkah

laku dan perubahan pada aspek psikomotorik yaitu perubahan yang

14
menunjukkan meningkatya keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Sehingga

siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

D. Pembelajaran Kooperatif

1. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dapat

digunakan untuk mengajarkan materi secara kompleks dan dapat membantu

guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan

hubungan antar manusia (Budianto Moch. A. K., 2016: 12). Sejalan dengan

pendapat tersebut, Slavin dalam Nurdyansyah dan Fahyuni E. F. (2016: 12)

mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif menghalalkan siswa

berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok, membolehkan terjadinya

ide dalam suasana yang nyaman sesuai falsafah konstruktivisme.

Selain itu, Supriyono A. (2011: 54) menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis dan bentuk-

bentuk kerja kelompok dipimpin oleh guru dan diarahkan oleh guru. Menurut

Nurdyansyah dan Fahyuni E. F (2016: 54) pembelajaran kooperatif

(cooperative learning) merupakan suatu bentuk pembelajaran dimana siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif atau

bekerjasama yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang heterogen.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran kelompok yang anggotanya

15
terdiri dari empat atau enam orang dan dipimpin dan diarahkan oleh guru

sehingga tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan hubungan antar

manusia dapat tercapai.

b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Menurut Nurdyansyah dan Fahyuni E. F (2016: 59) ada beberapa

karakteristik dari pembelajaran kooperatif, diantaranya:

1. Pembelajaran Secara Tim

Setiap anggota tim harus membuat anggotanya belajar dan

harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif

Fungsi dari manajemen kooperatif yaitu fungsi manajemen

sebagai perencanaan yaitu dimana pembelajaran dilaksanakan sesuai

perencanaan dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah

ditentukan, fungsi manajemen sebagai organisasi yaitu pembelajaran

kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses

pembelajaran berjalan secara efektif dan fungsi manajemen sebagai

kontrol adalah pembelajaran kooperatif memerlukan kriteria yang

sudah ditentukan atas keberhasilan pembelajaran melalui tes maupun

non tes.

3. Kemauan Untuk Bekerjasama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh

kerjasama kelompok.

16
4. Keterampilan Bekerja sama

Kemampuan bekerja sama itu dipraktekkan melalui aktivitas

dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok. Dengan demikian,

siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan

berkomunikasi dengan anggota lain sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai sesuai yang telah ditetapkan.

c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Nurdyansyah dan Fahyuni, E. F (2016: 64) mengemukakan

bahwa langkah-langkah dari pembelajaran kooperatif pada prinsipnya

terdiri atas empat tahap yaitu:

1. Penjelasan materi, tahapan ini merupakan tahapan penyampaian

pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam

kelompok.

2. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan

penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah

dibentuk sebelumnya.

3. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatatif bisa

dilakukan melalui tes atau kuis yang dilakukan secara individu atau

kelompok.

4. Pengakuan tim, penetapan tim yang paling menonjol dan tim

paling berprestasi diberikan penghargaan atau hadiah dengan

tujuan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.

17
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif tentu memiliki kelebihan dan

kekurangan. Menurut Nurhadi dkk, dalam Thobroni, M., dan Mustofa,

A. S. (2013: 290-291) menyatakan bahwa kelebihan dari pembelajaran

kooperatif adalah:

1. Siswa mudah melakukan penyesuaian sosial;

2. Siswa dapat mengembangkan kegembiraan belajar sejati;

3. Memungkinkan siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan

informasi, perilaku sosial dan pandangan;

4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan

komitmen pada siswa;

5. Meningkatkan keterampilan metakognitif pada siswa;

6. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau sifat egois

pada siswa;

7. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan pada siswa;

8. Menghilangkan perasaan keterasingan siswa akibat kesendirian;

9. Menjadi acuan bagi perkembangan kepribadian siswa yang sehat

dan berintegrasi;

10. Membangun rasa persahabatan antara siswa;

11. Mencegah timbulnya gangguan kejiwaan pada siswa;

12. Mencegah terjadinya kenakalan pada siswa dimasa remaja;

13. Menimbulkan perilaku rasional pada siswa;

18
14. Berbagai macam keterampilan sosial yang diperlukan untuk

memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan

dipraktikkan;

15. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia,

khususnya sesama siswa;

16. Menyelesaikan tugas.

Selain mengemukakan kelebihan dari model pembelajaran

kooperatif Nurhadi dkk, dalam Thobroni, M., dan Mustofa, A. S. (2013:

290-291) juga mengemukakan bahwa pada penerapan model pembelajaran

kooperatif, selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan

apabila tidak dilaksanakan secara maksimal. Siswa akan menganggap

bahwa proses pembelajaran yang berlangsung hanyalah belajar sambil

refreshing.

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Menurut Rusman dalam Budiyanto Moch. A. K. (2016: 156)

Metode Make A Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis

dari metode dalam pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh

Lorna Curran. Selain itu Suyatno dalam Supriatin Ade Ipin (2017: 2)

mengungkapkan bahwa model make a match adalah suatu model

pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau

permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari

pasangan kartu yang mereka dapat.

19
Model pembelajaran make a match adalah suatu model

pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau

permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari

pasangan kartunya Suyatno dalam Rahyuni Sang A.P, dkk. (2014: 3).

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran tipe make a match adalah suatu teknik pembelajaran

kelompok dimana siswa mencari kartu jawaban dari kartu soal yang

mereka dapat.

3. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Make a Match

Nurdyansyah dan Fahyuni F. E. (2016: 77) menjelaskan bahwa

penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari

pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas

waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Langkah-

langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisikan materi yang diajarkan

(satu sisi kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).

b. Setiap siswa mendapat satu kartu kemudian siswa memikirkan

jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

c. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (kartu soal atau kartu jawaban).

d. Siswa dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu pemberian

poin.

20
e. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

f. Kesimpulan.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran make a match

Kelebihan Metode Pembelajaran Make A Match (MaM) menurut


Budianto Moch. A. K. (2016: 157) yaitu:
a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif
maupun fisik.
b. Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.
c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil
presentasi.
e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk
belajar. Kekurangan Metode Pembelajaran Make A Match
(MaM) yaitu:
a. Jika metode ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu
yang terbuang.
b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu
berpasangan dengan lawan jenisnya.
c. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa
yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.
d. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa
yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.
e. Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan
kebosanan.

E. Materi Pecahan

a. Pengertian Pecahan

Pecahan merupakan salah satu materi dalam pelajaran matematika

yang diajarkan di kelas III Sekolah Dasar. Depdiknas dalam Mahanani

Ayu (2018: 11) menyebutkan bahwa pecahan sederhana adalah materi

yang penyajiannya merupakan konsep-konsep pecahan dengan kompetensi

dasarnya yaitu mengenal pecahan, membandingkan pecahan, dan

memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan.

21
Selain itu, Hajeni Anang (2020: 2) berpendapat bahwa pengertian

dari pecahan dalam matematika adalah bilangan rasional yang dapat ditulis

dalam bentuk a/b (dibaca a per b), dengan bentuk dimana a dan b

merupakan bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan bilangan a

bukan kelipatan bilangan b.

Tampomas dalam Untari E. (2013: 3) mengutarakan bahwa

bilangan pecahan adalah bilangan-bilangan yang logis yang dinyatakan

dalam bentuk X =, dengan a bilangan bulat dan b bilangan asli, di mana a

tidak habis dibagi b.

Dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah bilangan yang terdiri

dari dua angka, yakni angka yang sebagai pembilang dan angka sebagai

penyebut dengan bilangan yang mempunyai bentuk 𝑎. a dan b adalah


𝑏

bilangan bulat.

b. Nama dan Lambang Pecahan

Karso dalam Unaenah E., Sumantri, dan Muhammad S. (2019:

106-111) berpendapat bahwa pecahan adalah bilangan yang dapat

dilambangkan sebagai 𝑎, a disebut pembilang dan b disebut penyebut di


𝑏

mana a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0. Bentuk 𝑎 𝑏 juga dapat diartikan a

dibagi b (a:b).

Kotib Nur (2020: 55) juga berpendapat bahwa pada daerah yang

diarsir yaitu 1 dari 2 bagian, maka daerah yang diarsir menunjukkan

pecahan 1⁄2. Lambang pecahan 1⁄2 dibaca satu perdua atau seperdua.

22
Gambar 2. 1. Lambang Pecahan 1⁄2

Agustine dan Smith dalam Baruna Antonius R. (2013: 39)

mengatakan bahwa pada awal mengajar tentang pecahan, siswa diberikan

benda yang nyata atau konkret dan berukuran sama.

3
Gambar 2. 2. Pecahan
4

Bagian yang diberi warna atau yang diarsir menunjukkan pecahan


3
, 3 disebut sebagai pembilang dan menunjukkan bagian yang diwarnai
4

atau diarsir, sedangkan 4 disebut penyebut dan menunjukkan bagian dari

keseluruhan satuan.

Selanjutnya Heruman (2016: 43) juga menyatakan bahwa pecahan

bisa diartikan sebagai bagian dari suatu yang utuh. Dalam gambar ilustrasi,

bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan ditandai dengan

arsiran. Bagian tersebut disebut pembilang. Adapun bagian yang utuh

adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan disebut penyebut.

Gambar 2. 3. Bilangan Pecahan

23
Dari pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

lambang dari pecahan adalah 𝑎 dimana a disebut sebagai pembilang dan b


𝑏

disebut sebagai penyebut.

c. Mengurutkan Pecahan

1. Mengurutkan pecahan pembilang sama

Isant, Mr (2018) menjelskan bahwa jika dua pecahan memiliki

pembilang yang sama, maka pecahan yang penyebutnya lebih besar nilai

pecahannya lebih kecil dari pecahan yang penyebutnya lebih kecil.

Kusumawati Yun dan Ariguntar Panca (2018: 78) menyimpulkan bahwa

untuk pecahan yang mempunyai pembilang yang sama, maka semakin

besar angka penyebutnya, semakin kecil nilai pecahan tersebut. Contoh:


18 18 18 18 18 18
Urutan pecahan , , dari terkecil ke terbesar adalah , ,
9 10 18 18 10 9

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah gambar mengurutkan

pecahan pembilang yang sama:

Gambar 2.4 Mengurutkan Pecahan Pembilang Sama

Gambar 2.4 diatas menunjukkan bahwa yang perlu diperhatikan

pada pecahan yang mempunyai pembilang yang sama hanyalah

penyebutnya. Semakin kecil nilai pada penyebutmya maka semakin besar

pula nilai pecahannya dan semakin besar nilai penyebutnya maka semakin

kecil nilai pecahannya.

24
2. Mengurutkan pecahan penyebut sama

Isant, Mr (2018) menjelaskan bahwa dalam mengurutkan pecahan,

apabila penyebut pada pecahan tersebut sama, maka bisa langsung

mengurutkan bilangannya dan apabila penyebutnya berbeda maka harus

menyamakan penyebutnya. Kusumawati Yun dan Ariguntar Panca (2018:

108) berpendapat bahwa untuk pecahan yang berpenyebut sama makin

besar angka pembilang pada suatu pecahan, maka makin besar nilai

pecahannya. Contoh:

1) Urutkanlah pecahan 6
, 30, 20 mulai dari yang terkecil ke terbesar!
10 10 10

6
Urutan pecahan mulai dari yang terkecil ke terbesar adalah , 20, 30
10 10 10

8
2) Agus mempunyai kue tar sebanyak , Lisa mempunyai ku tar
12

3
sebanyak 6
12 dan Mila mempunyai kue tar sebanyak . Urutkanlah kue
12

tar dari yang terbesar ke terkecil!


6 3
Urutan kue tar dari yang terbesar ke yang terkecil adalah 8
, , .
12 12 12

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah gambar mengurutkan

pecahan penyebut sama.

Gambar. 2.5 Mengurutkan Pecahan Penyebut Sama

Gambar 2.5 diatas menunjukkan bahwa yang perlu diperhatikan

pada pecahan yang berpenyebut sama hanyalah pembilangnya. Semakin

kecil nilai pada pembilangnya maka semakin kecil pula nilai pecahannya

25
dan semakin besar nilai pembilangnya maka semakin besar nilai

pecahannya.

d. Membandingkan Dua Pecahan Sederhana

Augustine dan Smith dalam Baruna Antonius R. (2013: 42)

memberikan penjelasan dalam pembelajaran membandingkan pecahan,

sebagai berikut:

1. Guru harus menekankan bahwa dalam membandingkan dua pecahan

harus menggunakan satuan yang sama.


1 1
Contoh: membandingkan dengan
2 3

Gambar 2. 6. Membandingkan Pecahan


1
2. Siswa diberi latihan untuk membandingkan pecahan 1 1 , dan
2 , 3 ,
4

seterusnya dengan satuan yang sama.

3. Selanjutnya, siswa diberi latihan untuk membandingkan dua pecahan

yang pembilangnya lebih dari satu.


2 1
Contoh: > di sini siswa memerlukan banyak latihan untuk
3 2
2 1
menunjukkan kebenaran bahwa > .
3 2

Sulardi dalam Mahanani Ayu (2018: 11) Membandingkan dua

pecahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan gambar dan

dengan garis bilangan. Uraian materi membandingkan pecahan

sederhana akan dijelaskan sebagai berikut:

26
a. Membandingkan pecahan dengan gambar

Membelajarkan materi matematika akan lebih mudah diawali

dengan benda konkret dahulu, lalu dilanjutkan dengan cara semi

konkret melalui gambar dan abstrak. Berikut dijelaskan cara

membelajarkan matematika membandingkan pecahan sederhana

dengan cara semi konkret.

Dua bilangan dapat dibandingkan dengan menggunakan tanda

sebagai berikut:

1) Tanda >, misalnya a > b, artinya bilangan a lebih besar dari

bilangan b.

2) Tanda <, misalnya a < b, artinya bilangan a lebih kecil dari

bilangan b.

3) Tanda =, misalnya a = b, artinya kedua bilangan (a dan b),

nilainya sama besar.

4) Contoh yang lain untuk membandingkan pecahan yaitu dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

1
Gambar 2. 7. Pecahan
2

Daerah yang diarsir adalah 1 dari bagian 2, maka daerah yang


1
diarsir menunjukkan pecahan dibaca satu per
1
. Lambang pecahan
dua atau seperdua. 2
2

27
1
Gambar 2. 8. Pecahan
4

Daerah yang diarsir adalah 1 dari 4 bagian, maka daerah yang


1 1
diarsir menunjukkan pecahan . Lambang pecahan dibaca satu per
4 4
1
empat atau seperempat. Hal tersebut membuktikan bahwa
2 lebih besar
1 1 1
dari . Perbandingan pecahan tersebut dapat ditulis >
4 2 4

Contoh yang lain membandingkan pecahan yaitu pada gambar


dibawah ini:

1
Gambar 2. 9. Membandingkan Pecahan dan 3
4 4

1
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa
4 bagian yang
3
diarsir lebih kecil dari bagian yang diarsir. Pecahan ini dapat ditulis
4
1 3
sebagai berikut < . Contoh berikutnya dapat dilihat pada gambar di
4 4

bawah ini:

1
Gambar 2. 10. Membandingkan Pecahan
2

28
Gambar 2.10 di atas menunjukkan 2 bagian yang sama besar
1 1 1
yaitu bagian. Hal tersebut menunjukkan bahwa sama dengan .
2 2 2
1 1
Perbandingan pecahan tersebut dapat ditulis = .
2 2

b. Membandingkan pecahan dengan garis bilangan

Garis bilangan dapat digunakan juga untuk membandingkan

pecahan. Perhatikan gambar garis bilangan berikut ini:

Gambar 2. 11. Garis bilangan

Dari gambar garis bilangan di atas dapat kita lihat pecahan

yang letaknya segaris ke bawah menyatakan nilai bilangan-bilangan

tersebut sama besar. Bilangan pecahan yang letaknya di sebelah

kanannya menyatakan lebih besar. Bilangan pecahan yang letaknya di

sebelah kirirnya menyatakan lebih kecil.

Misalnya:
1 2 3 2 3
terletak segaris dengan , 4
dan 5
, maka = 4 5
2 4 6 ,8 10 4 6 = 8 = 10
2
terletak di sebelah kanan 1, maka 2 1
3 2 3>2

29
2
terletak di sebelah kiri 3, maka 2 < 3
4 5 4 5

Berdasarkan penjelasan di atas, membandingkan dua pecahan

dengan menggunakan garis bilangan adalah sebagai berikut:

1) Jika pecahan A terletak di sebelah kiri pecahan B, maka pecahan A

lebih kecil dari pecahan B, ditulis A < B,

2) Jika pecahan A terletak di sebelah kanan pecahan B, maka pecahan

A lebih besar dari pecahan B, ditulis A > B,

3) Jika pecahan A sejajar dengan pecahan B, maka pecahan A sama

dengan pecahan B, ditulis A=B.

Untuk membandingkan pecahan, maka perlu dilatihkan teknik cepat

yang dapat dilakukan oleh siswa. Menurut Sukaryati dalam Baruna Antonius

R. (2013: 44) teknik cepat yang perlu diajarkan dalam membandingkan

pecahan yaitu:

1) Bila pembilang sama

Dalam membandingkan dan mengurutkan pecahan pembilang

sama, maka yang harus dibandingkan adalah penyebutnya. Penyebut

lebih besar berarti pecahan lebih kecil.

2) Bila penyebutnya sama

Dalam membandingkan dan mengurutkan pecahan berpenyebut

sama, maka yang harus diperhatikan adalah pembilangnya saja.

Pembilang lebih kecil menunjukkan pecahan yang lebih kecil juga.

30
3) Dalam membandingkan dan mengurutkan pecahan dengan pembilang

dan penyebut tidak sama, maka penyebut harus disamakan terlebih

dahulu, kemudian pembilangnya dibandingkan.

d. Operasi Hitung Pecahan

a) Penjumlahan Pada Pecahan

Sofiana (2015: 32) mengemukakan bahwa dalam

menjumlahkan pecahan hanya dapat dilakukan jika bilangan penyebut


2 8
sama besar, contohnya + 6
4 4 = 4. Dalam menjumlahkan pecahan,

yang menjumlahkan adalah pembilangnya sedangkan penyebutnya

tidak dijumlahkan. Contoh operasi hitung penjumlahan pada pecahan

yaitu dapat dilihat pada soal berikut:

Sita membawa oleh-oleh dari Surabaya berupa kue lapis Surabaya.


2
Pada pagi hari adiknya memakan kue tersebut bagian. Sepulangnya
6
1
dari sekolah adiknya memakan lagi kue tersebut
6 bagian. Berapa

bagian kue lapis Surabaya yang dimakan adik Sita?

Gambar 2.12. Kue lapis Surabaya

1
1 1 1 1 1
6
6 6 6 6 6
Gambar 2.13. Kue lapis Surabaya Dibagi Menjadi 6 Bagian

31
Dari kedua gambar diatas dijelaskan bahwa kue lapis Surabaya

yang utuh dibagi menjadi 6 potong bagian yang sama besar. Kemudian
2
kue lapis Surabaya bagian tersebut dimakan oleh adik Sita sehingga
6

potongan bagian kue lapis yang dimakan akan nampak seperti gambar

dibawah ini:

2 1 1 1 1
6 6 6 6 6
2
Gambar 2.14. Kue Lapis Surabaya Bagian
6

Kemudian pada sore harinya, adik memakan lagi kue lapis


1
tersebut bagian. Sehingga potongan bagian kue lapis Surabaya yang
6

telah dimakan adik Sita akan nampak seperti gambar dibawah ini:

3 1 1 1
6 6 6 6
Gambar 2.15. Hasil Penjumlahan Pecahan

Gambar 2.15 diatas menunjukkan potongan kue lapis yang

dimakan oleh adik Sita 2ditambah 1hasilnya adalah 3.


yaitu 6 6 6

Penyelesaiannya dapat dilakukan secara langsung dengan


2
simbol angka yaitu +1=3
6 6 6

b) Pengurangan Pada Pecahan

Selain itu Sofiana (2015: 34) mengemukakan bahwa dalam

mengurangkan pecahan, jika penyebutnya tidak sama maka belum bisa

diselesaikan. Kusunawati Yun dan Ariguntar Panca (2018: 183) juga

32
menyatakan bahwa dalam mengurangkan pecahan yang berpenyebut

sama yaitu dengan mengurangkan pembilangnya saja dan penyebutnya

tetap. Contoh operasi hitung pengurangan pada pecahan adalah sebagai

berikut:

Ibu Vera membeli sebuah semangka di pasar. Semangka tersebut


6
dipotong menjadi 7 bagian. Semangka tersebut dimakan bagian oleh
7

anak-anak ibu Vera. Berapa bagiankah sisa semangka tersebut?

Gambar 2.16. Semangka Dipotong Menjadi 7 Bagian

6
Gambar 2.17. Semangka Yang Telah Dimakan Bagian
7

Gambar 2.18. Bagian Semangka Yang Tersisa

Penyelesaiannya dapat dilakukan secara langsung dengan


7
simbol angka yaitu - 6 = 1.
7 7 7

33
F. Penelitian Yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yang mengkaji

tentang model pembelajaran make a match untuk meningkatkan hasil belajar

matematika. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara

lain:

1. Rahmayanti Ira Dwi Setya dan Henny Dewi K. pada tahun 2017

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Make A Match

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Siswa Kelas IV SD

Negeri Diwak Tahun Ajaran 2016-2017” hasil penelitian menunjukkan

model pembelajaran make a match mempunyai pengaruh yang besar

terhadap peningkatan kemampuan matematika bagi siswa. Pada saat pre

test, capaian ketuntasan belajar hanya 4 siswa atau 20% dan yang belum

mencapai ketuntasan sebanyak 16 siswa atau 80% dengan nilai KKM

sebesar 70. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 5 siswa atau

25% dan atau hanya mencapai nilai KKM sebesar 70. Sedangkan pada

siklus II capaian ketuntasan belajar siswa sebesar 20 siswa atau 100% dan

mencapai nilai KKM sebesar 70.

Persamaan penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmayanti Ira

Dwi Setya dan Henny Dewi K. dengan penelitian yang akan diteliti adalah

meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match, perbedaannya terletak pada

subjek dan tempat penelitian. Pada penelitian sebelumnya, peneliti

meneliti siswa kelas IV SD. Negeri Diwak Tahun Ajaran 2016-207 dan

34
subjek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti yaitu siswa kelas III SDN.

Centre Mangalli tahun ajaran 2020/2021.

2. Murdiani pada tahun 2017 telah melakukan penelitian yang berjudul

“Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Menjumlahkan Pecahan

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas

IV SDN Hariang Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong”. Dalam

penelitian ini diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan

hasil belajar pada siswa kelas IV SDN Hariang Kecamatan Banua Lawas

Kabupaten Tabalong. Pada sisklus I motivasi siswa adalah 68% sedangkan

pada siklus kedua terjadi peningkatan menjadi 88%. Untuk hasil belajar

menjumlahkan pecahan pada siklus I nilai rata-rata hasil evaluasi siswa

69,47 dengan ketuntasan 57,89% dan pada siklus ke II terjadi peningkatan

nilai rata-rata hasil evaluasi siswa yaitu 81,05 dengan ketuntasan 84,21%.

Persamaan penelitian yang telah dilakukan oleh Murdiani dengan

penelitian yang akan diteliti adalah meningkatkan hasil belajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match,

perbedaannya terletak pada materi dan subjek penelitian. Pada penelitian

sebelumnya, peneliti meneliti hasil belajar menjumlahkan pecahan

sedangkan untuk penelitian ini, peneliti akan meneliti hasil belajar

matematika materi pecahan sederhana. Subjek yang telah diteliti pada

penelitian sebelumnya yaitu siswa kelas IV SDN Hariang Kecamatan

Banua Lawas Tahun pelajaran 2016/2017 dan untuk penelitian ini, subjek

35
penelitian yang akan diteliti adalah siswa kelas III SDN. Centre Mangalli

Tahun Pelajaran 2020/2021.

3. Astuti I Gusti Ayu Putu Sri pada tahun 2021 dengan penelitian yang

berjudul “Penerapan Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matemtatika”. Dalam penelitian tersebut pada siklus I

ditemukan beberapa kendala dan hambatan yaitu siswa belum mampu

untuk mengikuti model pembelajaran yang baru, namun peneliti

melakukan upaya perbaikan untuk mengatasi tersebut sehingga pada siklus

II terjadi peningkatan pada rata-rata nilai hasil belajar siswa yang

mencapai 85,36 dengan ketuntasan klasikal 100%.

Persamaan penelitian yang telah dilakukan oleah Astuti I Gusti

Ayu Putu Sri dengan penelitian yang akan diteliti adalah meningkatkan

hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match, perbedaannya terletak pada subjek dan

tempat penelitian. Pada penelitian sebelumnya, peneliti meneliti siswa

kelas I di SD. Negeri 1 Karangasem Tahun Ajaran 2017/2018 sedangkan

dalam penelitian ini subjek yang akan diteliti oleh peneliti yaitu siswa

kelas III SDN. Centre Mangalli tahun ajaran 2020/2021.

G. Kerangka Pikir

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas III SDN. Centre Mangalli

bahwa nilai rata-rata mata pelajaran matematika yang paling rendah diantara

mata pelajaran yang lain. Berdasarkan daftar nilai rata-rata ulangan harian

siswa, mata pelajaran matematika pada materi pecahan masih rendah.

36
Dalam menjelaskan konsep materi pecahan sederhana banyak model

pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya adalah model pembelajaran

kooperatif tipe make a match. Model pembelajaran kooperatif tipe make a

match adalah model pembelajaran yang digunakan untuk membantu

meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pecahan sederhana.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini merupakan salah

satu model pembelajaran yang tepat digunakan dalam membantu pemahaman

siswa tentang materi pecahan sederhana, karena model pembelajaran ini sesuai

dengan anak siswa kelas III SD yang masih suka bermain. Model

pembelajaran ini memiliki fungsi meningkatkan pemahaman siswa tentang

materi pecahan sederhana karena siswa dapat terlibat langsung dalam proses

pembelajaran. Melalui model pembelajaran ini siswa secara berulang-ulang

mencari jawaban pada kartu jawaban dari soal yang mereka dapat sehingga

dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pecahan.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dilaksanakan

dalam bentuk permainan. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal

pecahan sederhana, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya adalah kartu

jawabannya. Kemudian, setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang

bertuliskan soal atau jawaban. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari

kartu yang dipegang. Setelah itu siswa mencari pasangan kartu yang cocok

dengan kartu yang dipegangnya. Setiap siswa mencari dan mencocokkan kartu

yang dipegangnya tadi dengan kartu yang dipegang oleh temannya yang lain.

Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang

37
telah ditentukan akan mendapatkan poin. Jika siswa tidak dapat mencocokkan

kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau

kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.

Setelah satu babak selesai, kartu dikocok kembali agar siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. Siswa juga bisa

bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.

Diakhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan

terhadap materi pelajaran. Model pembelajaran ini dilakukan secara berulang

sehingga dapat meningkatkan daya ingat siswa pada materi pecahan

sederhana. Dengan demikian hasil belajar matematika pada materi pecahan

sederhana meningkat.

Pernyataan tersebut dapat dilihat melalui bagan di bawah ini:

Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas III SDN. Centre Mangalli

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam proses pembelajaran.

Peningkatan hasil belajar

Gambar 2.19. Kerangka Pikir

38
H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori diatas, maka hipotesis tindakan dirumuskan

sebagai berikut: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan sederhana pada

siswa kelas III SDN. Centre Mangalli.

39
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di dalam kelas yang

bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran matematika materi pecahan sederhana dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Sanjaya W. H (2016: 21)

berpendapat bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai

proses pengkajian masalah pembelajaran di kelas yang bertujuan untuk

memecahkan masalah tersebut melalui refleksi diri dengan cara melakukan

berbagai tindakan dan menganalisis setiap pengaruh dari tindakan-tindakan

tersebut.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SDN. Centre

Mangalli, jalan Pallangga Raya No. 24 Kecamatan Pallangga, Kabupaten

Gowa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III. A SDN. Centre Mangalli

dengan jumlah siswa 38 orang, terdiri dari 21 laki-laki dan 17 perempuan.

C. Faktor Yang Diselidiki

Sesuai rumusan masalah di bab I, faktor yang diselidiki pada penelitian

ini yaitu faktor hasil belajar, apakah siswa memahami pelajaran matematika

materi pecahan sederhana.

40
D. Prosedur Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Hal ini berdasarkan pada masalah yang dipecahkan yaitu

upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi

pecahan sederhana pada siswa kelas III SDN. Centre Mangalli melalui model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Penelitian ini dilaksanakan dalam

empat tahap yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu efektif. Minggu pertama

diisi dengan kegiatan sosialisasi kemudian pembelajaran dilakukan pada

minggu kedua sampai minggu 4. Pada siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan,

siklus kedua dilaksanakan 3 kali pertemuan dan pada setiap akhir siklus

diadakan evaluasi. Berikut ini disajikan dalam gambar tahap penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus.


Perencanaan
Refleksi
Siklus-I
Siklus- Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pengamatan

? Perencanaan
Refleksi

Pengamatan

Gambar. 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas


Sumber: Arikunto Suharsimi, Suhardjono dan Supardi (2016 :42)

41
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Pada setiap akhir siklus

diberikan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar matematika materi pecahan

sederhana yang telah dicapai oleh siswa. Secara lebih rinci dijabarkan sebagai

berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal dari penelitian tindakan

kelas. Pada tahap ini peneliti merencanakan kegiatan apa saja yang akan

dilakukan dalam penelitian. Rencana kegiatan tersebut berkaitan dengan:

1) Menyiapkan materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa.

2) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat

kegiatan pembelajaran materi pecahan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

3) Menyusun lembar observasi proses pembelajaran

4) Menyusun tes evaluasi siswa

5) Menentukan waktu kegiatan pembelajaran selama 4 x pertemuan.

Pertemuan pertama sampai ketiga untuk proses pembelajaran dan

pertemuan keempat untuk kegiatan penilaian hasil belajar matematika

materi pecahan.

6) Menetapkan indikator keberhasilan pembelajaran sesuai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70.

42
b. Pelaksanaan (Tindakan)

Pada tahap ini pembelajaran matematika khususnya materi pecahan

sederhana akan meggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Kegiatan pembelajaran ini mengacu pada RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran), pada pembelajaran ini guru menjelaskan

tentang konsep pecahan sederhana. Kemudian siswa akan mencari

pasangan sesuai dengan kartu soal atau kartu jawaban yang mereka dapat.

Pada mata pelajaran matematika dengan materi pecahan sederhana

dilakukan sesuai dengan jadawal yang sudah disepakati bersama oleh guru

dengan peneliti.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan wali kelas III. A sebagai

observer. Selama berlangsungnya proses pembelajaran, observer

mengamati sikap dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan

memastikan peneliti menerapkan langkah-langkah model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dengan benar. Selain itu, observer juga

mengamati kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif tipe make a

match dalam penerapannya didalam kelas.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi proses pembelajaran.

Peneliti dan observer mengkaji hasil dan kelemahan dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika materi pecahan sederhana melalui model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Pada tahap ini, peneliti dapat

43
merefleksikan diri dengan melihat data observasi dan hasil tes sebagai

acuan untuk memperbaiki segala kekurangan yang telah dilakukan pada

siklus I dan memperbaikinya pada siklus II.

2. Siklus II

Tahapan siklus II yang dilakukan relatif sama dengan tahapan pada

siklus I, hal ini dikarenakan siklus II merupakan refleksi dari siklus I. Pada

siklus II ini diadakan beberapa perbaikan dan penyempurnaan sesuai

dengan keadaan dan kondisi yang telah ditemukan pada siklus I.

E. Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil

belajar, lembar observasi dan lembar angket respon siswa.

1. Tes Hasil Belajar

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

proses pembelajaran materi pecahan sederhana. Sebelum diberikan

tindakan, setelah diberikan tindakan dan siswa kembali diberikan tes pada

akhir tiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Lembar observasi

Peneliti menggunakan lembar observasi untuk memperoleh

informasi tentang terlaksananya kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru serta mengobservasi sikap dam aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

44
3. Lembar Angket Respon Siswa

Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa

tentang pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Lembar angket respon siswa

diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II selesai.

Indikator yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran yaitu berdasarkan pendapat yang dicentang oleh siswa pada

aspek pertanyaan pada lembar angket respon siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes hasil belajar siswa

Pada tahap ini peneliti memberikan tes dalam bentuk tertulis. Tes

ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. Dalam pengumpulan

data tes hasil belajar siswa peneliti melakukan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

a. Penyuntingan (editing)

Pada tahap ini, peneliti memeriksa seluruh hasil kerja siswa

yang telah diberikan.

b. Pengodean (coding)

Pada tahap ini peneliti mengelompokkan atau mengkategorikan

hasil belajar siswa.

45
c. Tabulasi (tabulating)

Pada tahap tabulasi, peneliti menghitung data dari hasil belajar

siswa yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel.

2. Lembar observasi

Pengumpulan data melalui lembar observasi digunakan untuk

mengamati segala aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran

berlangsung.

3. Lembar angket respon siswa

Pada tahap ini peneliti ingin menggambarkan respons siswa

terhadap pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe make a match melalui lembar angket respons siswa yang dibagikan

kepada siswa.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Kuantitatif

Untuk mengukur hasil tes belajar siswa peneliti menggunakan

analisis kuantitatif. Dalam menentukan nilai hasil belajar siswa, peneliti

menghitung jawaban benar siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah soal.

Untuk menghitung hasil belajar siswa dalam menjawab soal matematika

digunakan rumus sebagai berikut:

46
F
P= x 100
N
Keterangan:
P : Nilai Matematika

F : Jumlah skor

N : Jumlah Skor Keseluruhan

Selanjutnya peneliti menentukan nilai rata-rata hasil belajar siswa

dengan menjumlahkan semua nilai dari peserta dibagi jumlah peserta

didik. Teknik ini digunakan untuk memperoleh nilai rata-rata hasil tes

pada siklus I dan hasil tes pada siklus II. Hal ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

X 
X
N
Keterangan : X = Nilai rata-rata

ΣX = Jumlah keseluruhan nilai peserta didik

ΣN = Jumlah Peserta didik

Sementara kategori hasil belajar pecahan sederhana pada siswa

dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Kategori Hasil Belajar


No. Nilai Kategori
1. 90 ≤ X ≤ 100 Sangat baik
2. 80 ≤ X < 90 Baik
3. 70 ≤ X < 80 Cukup
4. 0 ≤ X < 70 Kurang
Sumber: Laporan penilaian hasil belajar SD (Buku Rapor)

47
Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan

menggunakan rumus:

P=∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 X100


∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎

Ketercapaian ketuntasan belajar dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Kategori Ketercapaian Ketuntasan Belajar

Interval Nilai Kategori


Nilai 70 ≤ X ≤ 100 Tuntas
Nilai 0 ≤ X < 70 Tidak tuntas
2. Analisis Kualitatif

Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif. Pada

tahap ini, peneliti menggambarkan aktivitas guru dan siswa dalam proses

pembelajaran melalui lembar observasi.

3. Analisis Data Respons Siswa

Untuk menganalisis data respons siswa, peneliti menggunakan

analisis kualitatif dengan rumus persentase sebagai berikut:

P = 𝑓 x100%
𝑁

Keterangan:

P = Persentase respons siswa yang menjawab ya atau tidak

f = frekuensi siswa yang menjawab ya atau tidak

N = banyaknya siswa yang mengisi angket

Pada tahap ini peneliti ingin menggambarkan respons siswa

terhadap pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif

48
tipe make a match melalui lembar angket respons siswa yang dibagikan

kepada siswa.

H. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran matematika materi pecahan sederhana menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match berhasil apabila 80 % siswa

mendapat nilai ≥ 70, sedangkan dinyatakan tidak berhasil apabila siswa yang

mendapat nilai ≥ 70 kurang dari 80%. Selain peningkatan nilai rata-rata siswa

kelas III yang diperoleh dari tes pada setiap akhir siklus, indikator

keberhasilan penelitian ini juga diperoleh melalui lembar observasi dan

lembar angket respon siswa yang dinyatakan berhasil apabila terjadi

perubahan sikap dan aktivitas yang positif dari siswa dalam proses

pembelajaran dan pada respons siswa ditunjukkan apabila sekurang-

kurangnya 75% siswa pada aspek positif menjawab “ya” dan 75% siswa pada

aspek negatif menjawab “tidak” terhadap pelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

49
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada siswa kelas III SDN. Centre

Mangalli Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun Pelajaran 2020/ 2021

dengan jumlah sampel 38 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 17

siswa perempuan. Penelitan ini terlaksana pada bulan Mei sampai Juni tahun

2021 dan penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom

research) yang pelaksanaannya terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus

terdiri dari 4 pertemuan dan diakhir siklus diadakan tes berupa ulangan harian.

Jadi, penelitian ini dilaksanakan dalam 8 kali pertemuan. Dalam penelitian

tindakan kelas ini guru kelas III bertindak sebagai observer dan peneliti

sebagai guru. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah pecahan

sederhana pada tema cuaca. Hasil dan analisis data dibuat berdasarkan data

yang diperoleh dari kegiatan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi

pecahan sederhana menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Hasil analisis dari penelitian ini diolah berdasarkan hasil belajar siklus

I dan hasil belajar siklus II, aktivitas siswa siklus I dan siklus II, serta respon

siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

50
1. Paparan Data Siklus I

 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini guru merencanakan tindakan yang dilakukan pada

siklus I, yaitu:

1) Mempersiapkan Materi

Setelah menyepakati waktu pelaksanaan tindakan di kelas, guru

menentukan materi yang akan diberikan kepada siswa yaitu tema cuaca materi

pecahan sederhana pokok bahasan mengenal pecahan sederhana, menuliskan

lambang pecahan dan mengurutkan pecahan.

2) Menyusun RPP

Setelah menentukan materi yang akan diberikan selanjutnya guru

mempersiapkan dan menyusun RPP yang akan digunakan. RPP yang

digunakan mengacu pada silabus. Pada siklus I dan siklus II, tema yang

dipelajari adalah tema cuaca. RPP yang akan digunakan adalah RPP yang

telah mendapatkan persetujuan dari guru kelas III.

3) Mempersiapkan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada siklus I adalah soal tes,

lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi guru pada saat

pembelajaran. Soal tes digunakan untuk megetahui hasil belajar siswa mata

pelajaran matematika materi pecahan sederhana setelah menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe maka a match. Lembar observasi siswa

digunakan untuk mengetahui sikap dan aktivitas siswa selana proses

51
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru digunakan untuk

mengetahui terlaksana atau tidaknya kegiatan pembelajaran menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

4) Menyusun Soal

Soal evaluasi dibuat berdasarkan materi pada setiap pertemuan dan

diberikan pada akhir pelajaran. Soal tes akhir dibuat berdasarkan materi ajar

pada pertemuan I sampai III dan diberikan pada akhir akhir siklus I.

5) Mempersiapkan kartu

Kartu yang akan digunakan adalah kartu yang terbuat dari kertas

karton berwarna yang telah diukur dan dipotong-potong sehingga membentuk

kartu. Kartu berwarna putih merupakan kartu soal dan kartu berwarna merah

muda merupakan kartu jawaban. Jumlah kartu soal dan kartu jawaban dibuat

sesuai dengan jumlah siswa. Kartu soal dibuat pada setiap pertemuan karena

pada setiap pertemuan materi yang diberikan berbeda.

6) Menentukan Waktu Kegiatan

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru kelas III dan

peneliti menyepakati waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu pada

siklus I selama 3 pertemuan. Berdasarkan hasil kesepakatan antara peneliti

dengan guru waktu kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dilaksanakan

pada tanggal 21 Mei 2021. Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 24 Mei

2021 dan pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2021. Dalam setiap

pertemuan waktu yang digunakan adalah 2 jam pelajaran (2 X35 menit).

Untuk pelaksanaan tes siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2021.

52
7) Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Sebelum memberikan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran dan di

akhir siklus I peneliti dan guru bersama-sama menetapkan Kriteria Ketuntasan

Mininal (KKM) mata pelajaran matematika yaitu 70,00.

b. Pelaksanaan (Tindakan)

1. Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

yaitu pada hari Jum’at, 21 Mei 2021. Pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam

pelajaran (2 X 35 Menit) yang dimulai pada pukul 07.30-08.40. Jumlah siswa

yang hadir adalah 33 siswa dan 5 siswa tidak hadir tanpa keterangan. Pada

pertemuan ini, guru meminta kepada peneliti untuk memulai pembelajaran.

Adapun kegiatan pelaksanaan pembelajarannya sebagai berikut:

Kegiatan awal yang meliputi:

 Membuka Pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan berdo’a bersama-sama kemudian

guru memberi salam, menanyakan kabar kepada siswa dan mengecek

kehadiran siswa, setelah itu guru memperkenalkan diri kepada siswa. Guru

mengajak siswa bersama-sama menyanyikan lagu wajib Nasional.

 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran.

Setelah membuka pelajaran, guru menjelaskan kepada siswa tentang

tujuan pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan bahwa hari ini siswa akan

belajar matematika materi pecahan sederhana menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Pada saat guru menjelaskan

53
kepada siswa bahwa pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah

pembelajaran dimana nantinya kalian akan belajar dengan pasangan kalian

yang belum kalian ketahui siapa pasangannya, nanti setelah mendapatkan

kartu yang cocok dengan kartu soal dan kartu jawaban yang kalian pegang

baru kalian akan tahu siapa pasangan kalian. Hampir semua siswa laki-laki

menjawab “jangan dipasangkan dengan perempuan” dan hampir semua siswa

perempuan menjawab “jangan dipasangkan dengan teman laki-laki”, kelas

menjadi gaduh sehingga guru menenangkan siswa. Kemudian guru bertanya

“apakah kalian paham apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran ini?”

semua siswa menjawab “tidak tahu”. Model pembelajaran kooperatif tipe

make a match pertama kali dilakukan di kelas ini sehingga mereka masih

belum tahu apa yang akan mereka lakukan.

Setelah melakukan kegiatan awal, selanjutnya guru memulai

melaksanakan kegiatan inti antara lain:

 Memberikan Materi Tentang Mengenal Pecahan. Guru bertanya kepada

siswa tentang makanan yang sering mereka makan sehar-hari dan apakah

mereka sering memotong makanan tersebut dan membaginya kepada

keluarga atau teman-temannya. Guru menjelaskan kepada siswa tentang

pecahan sederhana. Guru menjelaskan kepada siswa tentang nama dan

lambang pecahan sederhana. Guru bertanya kepada siswa “jika kita

mempunyai apel kemudian apel tersebut dibagi dua, maka setiap bagian

potongannya disebut seperdua atau bisa kita tulis ½”, guru menjelaskan

bahwa angka 1 merupakan pembilang dan angka 2 merupakan penyebut.

54
Kemudian guru bertanya “jika ibu kalian mempunyai roti kemudian roti

tersebut dipotong sebanyak 8 potong, maka berapa bagian dari tiap

potongan tersebut?”. Siswa masih banyak yang kebingungan untuk

menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga guru menjelaskan kepada siswa

tentang pecahan sederhana. Ketika guru bertanya kepada siswa siapa yang

belum paham tentang pecahan ini hanya 3 orang yang mengangkat tangan

dan bertanya kepada guru. Guru kemudian kembali memberikan

pertanyaan kepada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa yang lain

untuk menjawab pertanyaan tersebut, hanya beberapa orang yang

mengangkat tangan dan mau menjawab.

 Guru kemudian mengambil kartu soal dan kartu jawaban, kemudian guru

membagikan kartu soal dan kartu jawaban tersebut kepada siswa.

Kemudian guru menjelaskan bahwa kartu yang berwarna putih adalah

kartu yang berisi soal dan kartu yang berwarna merah muda adalah kartu

yang berisi jawaban dari soal. Kemudian guru meminta siswa yang

mendapatkan kartu berwarna putih untuk bergerak dan mencari jawaban

dari soal tersebut dan siswa yang mendapat kartu berwarna merah muda

untuk tetap duduk ditempatnya.

 Siswa yang mendapat kartu berwarna merah muda tidak boleh

memperlihatkan kartu yang mereka dapat sebelum ada aba-aba dari guru.

Pada saat selesai membagikan soal, seorang siswa bertanya “apakah sudah

boleh mencari jawabannya”, kemudian guru menjelaskan bahwa siswa

tidak boleh mencari jawaban sebelum ada aba-aba dari guru. Setelah itu

55
siswa yang mendapat kartu berwarna putih diminta untuk memikirkan

terlebih dahulu jawaban dari soal yang mereka dapat.

 Setelah dirasa cukup oleh guru memberikan waktu kepada siswa untuk

memikirkan jawaban dari soal, guru memberikan aba-aba kepada siswa

yang mendapat kartu soal untuk mencari jawaban dari soal yang mereka

dapat. Semua siswa yang mendapatkan kartu berwarna putih bergerak

mencari jawaban pada kartu berwarna merah muda. Ada beberapa siswa

yang berteriak memanggil-manggil nama temannya, ada siswa yang

memberi semangat kepada temannya dengan cara berteriak sehingga

sehingga kelas mejadi gaduh. Oleh karena itu, guru dengan tegas

menertibkan kembali siswa yang membuat kegaduhan sehingga suasana

kelas tenang kembali.

 Guru mengawasi siswa yang mencari jawaban. Guru membantu siswa

yang tampak kesulitan mencari jawaban dari kartu soal yang mereka

dapat. Guru bertanya apakah sudah mengerjakan soal dengan baik, setelah

peneliti menjelaskan tentang soal akhirnya siswa tersebut berhasil

menemukan jawabannnya.

 Setelah semua siswa mendapatkan pasangan dari kartunya, guru meminta

kepada siswa untuk duduk dibangku sesuai dengan pasangan dari kartu

yang mereka pegang. Hal ini membuat kelas menjadi gaduh karena siswa

perempuan yang berpasangan dengan siswa laki-laki tidak mau duduk

bersebelahan karena mereka sangat malu. Guru akhirnya memberikan

pandangan dan motivasi kepada siswa tersebut. Akhirnya mereka duduk

56
bersebelahan walaupun jaraknya sangat jauh. Setelah itu guru meminta

siswa menunjukkan kartu soal dan kartu jawabannya secara berpasangan.

Karena jumlah siswa yang hadir ganjil yaitu 33 siswa, maka ada yang

pasangannya berjumlah 3 orang. Guru bersama siswa memeriksa kembali

apakah soal dan jawaban yang dipegang siswa sudah sesusai dengan

pasangannya atau belum. Ternyata banyak siswa yang memegang kartu

soal dan kartu jawaban yang tidak sesuai dengan pasangannya. Guru

bersama-sama siswa membantu teman untuk menncocokkan kembali kartu

sesuai pasangannya.

 Guru meminta siswa untuk berdiskusi tentang soal dan kartu jawaban yang

mereka dapat dengan pasangannya, masih banyak siswa yang tidak mau

berdiskusi dengan temannya. Setelah itu, guru meminta beberapa siswa

untuk naik kedepan kelas untuk mempersentasekan atau menjelaskan hasil

diskusi tentang soal dan jawaban yang mereka pegang. Beberapa siswa

yang berpasangan dengan laki-laki dan perempuan ketika berada di depan

kelas mereka merasa canggung untuk menjelaskan tentang kartu yang

mereka dapat.

 Setelah beberapa siswa mempersentasekan hasil diskusinya. Guru

kemudian mengambil kartu baru. Kali ini guru akan mengganti siswa yang

sebelumnya mendapat kartu berwarna putih akan diberikan kartu berwarna

merah muda dan untuk siswa yang mendapat kartu berwarna merah muda

sebelumnya akan diberikan kartu berwarna putih. Setelah itu, siswa

kembali mencari pasangan dari kartu yang mereka pegang.

57
 Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Banyak

siswa yang masih bingung dengan soal yang dibagikan oleh guru,

beberapa siswa masih ada yang meminta jawaban kepada temannya.

 Guru dan siswa menyimpulkan materi hari ini. Kemudian guru bertanya

kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa menyukai model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Hanya 3 orang siswa yang

menjawab menyukainya. Selanjutnya guru menutup pelajaran pada

pertemuan hari ini dengan memberikan tugas tambahan di rumah.

2. Pertemuan 2

Pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Senin, 24 Mei 2021.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran matematika

yaitu selama 2 jam pelajaran (2 X 35 Menit) yang dimulai pada pukul 07.30-

08.40. Jumlah siswa yang hadir adalah 32 siswa, 2 siswa tidak hadir karena

sakit dan 4 siswa tidak hadir tanpa keterangan. Pada pertemuan ini, tema yang

dipelajari masih sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu tema cuaca. Materi

yang dipelajari pada pertemuan ini adalah menuliskan lambang pecahan. Guru

kelas masih tetap mendampingi sekaligus sebagai observer, adapun kegiatan

pelaksanaan pembelajaran pada hari ini adalah sebagai berikut:

Kegiatan awal yaitu membuka pelajaran dengan berdoa bersama

dengan siswa, kemudian guru memberi salam, menanyakan kabar kepada

siswa dan mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru mengajak siswa

bersama-sama menyanyikan lagu wajib Nasional. Setelah menyanyikan lagu

wajib Nasional guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru

58
menyampaikan bahwa hari ini siswa masih akan belajar matematika materi

pecahan sederhana menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Guru menyampaikann kepada siswa bahwa guru berharap tidak ada

lagi siswa yang malu jika mendapatkan pasangan laki-laki atau perempuan.

Setelah melakukan kegiatan awal, selanjutnya guru memulai

melaksanakan kegiatan inti antara lain:

 Memberikan Materi Tentang Menuliskan Lambang Pecahan

Guru kemudian melanjutkan materi yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya yaitu materi pecahan dengan pokok bahasan

menuliskan lambang pecahan. Akan tetapi sebelumnya, guru mengulang

kembali materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.

Guru bertanya kepada siswa apa yang mereka makan pada saat

sarapan pagi ini. Sebagian menjawab sarapan dengan nasi dan ikan, ada

yang menjawab roti dan susu dan ada pula yang menjawab nasi goreng

dan telur. Kemudian guru menggambar sebuah telur dadar berbentuk bulat

selanjutnya membaginya menjadi 8 bagian, kemudian 2 bagian diarsir.

Guru bertanya kepada siswa “berapakah lambang pecahan dari terlur yang

diarsir tersebut?”. Beberapa siswa mengangkat tangan dan menjawab

pertanyaan dari guru walaupun sebagian siswa masih salah dalam

menjawab pertanyaan, kemudian guru menjelaskan bahwa lambang

bilangan pada gambar pecahan yang diarsir adalah 2.


8

 Guru kemudian mengambil kartu soal dan kartu jawaban dan membaginya

kepada siswa. Setelah itu guru menjelaskna kembali bahwa kartu yang

59
berwarna putih adalah kartu yang berisi soal dan kartu yang berwarna

merah muda adalah kartu yang berisi jawaban. Guru bertanya kepada

siswa “apakah kalian masih ingat langkah-langkah mencari pasangan yang

dilakukakan pada pertemuan sebelumnya?’. Sebagian siswa menjawab

masih ingat.

 Siswa yang mendapatkan kartu berwarna merah muda tidak

memperlihatkan kartunya sebelum ada aba-aba dari guru. Pada hari ini

sudah tidak ada siswa yang bertanya apakah sudah boleh mencari

jawabannya, mereka menunggu aba-aba dari guru.

 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari

soal tersebut. Setelah dirasa cukup oleh guru dalam memberikan waktu

kepada siswa untuk berpikir maka guru memberikan aba-aba kepada siswa

untuk mencari jawaban dari soal yang mereka dapat, masih ada beberapa

siswa yang kebingungan dalam mencari jawaban dari kartu yang mereka

pegang dikarenakan mereka tidak hadir pada pertemuan sebelumnya.

Sehingga membuat kelas menjadi sedikit gaduh. Kemudian guru

memberikan penjelasan kepada siswa yang tidak hadir sebelumnya tentang

model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

 Guru mengawasi siswa yang mencari jawaban. Guru membantu siswa

yang kesulitan mencari jawaban dari kartu soal yang mereka dapat. Guru

meminta kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan baik sehingga

dapat menemukan jawaban dari soal tersebut.

60
 Setelah semua siswa mendapatkan pasangan dari kartunya, guru meminta

kepada siswa untuk duduk kembali dibangkunya sesuai dengan

pasangannya masing-masing. Masih ada siswa yang tidak mau duduk

sebangku karena berpasangan dengan siswa laki-laki dan siswa

perempuan, mereka masih malu. Hal ini membuat sedikit kegaduhan di

kelas. Begitupun ketika siswa diminta untuk mempersentasekan hasil

diskusi dari kartu yang mereka dapat. Guru masih terus memberikan

motivasi kepada siswa tersebut.

 Kemudian guru mengambil kartu baru. Kali ini guru akan mengganti siswa

yang sebelumnya mendapat kartu berwarna putih akan diberikan kartu

berwarna merah muda dan untuk siswa yang mendapat kartu berwarna

putih sebelumnya akan diberikan kartu berwarna merah muda. Setelah itu

siswa kembali memainkan kartu make a match.

 Guru bertanya kembali kepada siswa “jika satu dibagi 6 bagian kemudian

3 bagian diarsir, berapakah lambang pecahannya?” beberapa orang

mengangkat tangan dan menjawab dengan benar yaitu 3.


6

 Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Ketika

mengerjakan soal, masih banyak siswa yang tidak konsentrasi dengan soal

yang bagikan oleh guru, beberapa siswa masih meminta jawaban kepada

temannya. Guru menegur siswa yang masih meminta jawaban kepada

temannya. Selanjutnya guru bersama siswa menyimpulkan materi.

 Guru bertanya kembali kepada siswa apakah siswa menyukai model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Beberapa orang siswa

61
menjawab menyukainya dan sebagian yang lain tidak menjawab.

Selanjutnya guru menutup pelajaran pada pertemuan hari ini dengan

memberikan tugas tambahan di rumah.

3. Pertemuan 3

Pertemuan ke 3 dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Mei 2021.

Pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit) sesuai

dengan jadwal mata pelajaran matematika yang dimulai pada pukul 07.30-

08.40. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini adalah 35 siswa, 3 siswa

tidak hadir tanpa keterangan. Pada pertemuan ini, tema yang dipelajari masih

sama dengan pertemuan 1 dan 2 yaitu tema cuaca. Materi yang dipelajari pada

pertemuan ini adalah mengurutkan pecahan. Guru kelas masih tetap

mendampingi sekaligus masih tetap sebagai observer, adapun kegiatan

pelaksanaan pembelajarannya pada pertemuan ke 3 ini adalah:

Kegiatan awal yaitu membuka pelajaran dengan berdoa bersama-sama,

kemudian guru memberi salam, menanyakan kabar kepada siswa dan

mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru mengajak siswa bersama-sama

menyanyikan lagu wajib Nasional. Setelah menyanyikan lagu wajib Nasional

guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan

bahwa hari ini siswa masih akan belajar matematika materi pecahan sederhana

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Guru

menyampaikann kepada siswa bahwa semoga tidak ada lagi siswa yang malu

jika mendapatkan pasangan laki-laki atau perempuan.

62
Setelah melakukan kegiatan awal, selanjutnya guru memulai

melaksanakan kegiatan inti antara lain:

 Melanjutkan materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

yaitu materi pecahan dengan pokok bahasan mengurutkan pecahan. Akan

tetapi sebelumnya, guru mengulang kembali materi yang diberikan pada

pertemuan sebelumnya. Guru menjelaskan tentang mengurutkan pecahan

yang terkecil ke yang terbesar dan yang terbesar ke yang terkecil dengan

menggambar dua buah tahu. Gambar tahu yang pertama dibagi menjadi

dua bagian, kemudian gambar tahu yang kedua dibagi menjadi empat

bagian. Guru bertanya berapakah lambang bilangan dari tahu yang

pertama, beberapa siswa menjawab dengan benar yaitu ½ kemudian guru

bertanya kembali kepada siswa ” berapa lambang bilangan pada tahu

kedua? Angkat tangan yang bisa menjawab!”. Beberapa siswa sudah

berani mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan dengan benar yaitu 1


4

. Kemudian guru bertanya bagaimana urutan pecahan tersebut mulai dari

yang terkecil sampai terbesar. Hanya beberapa siswa yang mengangkat

tangan dan berani menjawab.

 Guru membagi kartu berwarna putih dan kartu berwarna merah muda

secara acak. Guru bertanya kepada siswa apakah kalian masih ingat kartu

yang berwarna putih berisi apa, kemudian semua siswa menjawab “tahu”

dan guru kembali bertanya “kalau kartu yang berwarna merah muda isinya

apa?” semua siswa menjawab “jawaban”. Kemudian guru bertanya

kembali kepada siswa “apakah kalian masih ingat langkah-langkah

63
mencari pasangan yang dilakukakan pada pertemuan sebelumnya?’ hampir

semua siswa menjawab masih ingat.

 Setelah semua siswa mendapatkan kartu, terlihat sudah tidak ada siswa

yang memperlihatkan kartunya kepada temannya sebelum ada aba-aba dari

guru. Guru memberikan waktu kepada siswa yang memegang kartu

berwarna putih untuk memikirkan jawaban dari soal tersebut terlebih

dahulu.

 Setelah guru merasa cukup memberikan waktu kepada siswa yang

mendapatkan kartu soal untuk memikirkan jawabannya terlebih dahulu,

guru memberi aba-aba kepada siswa yang memegang kartu berwarna

merah muda untuk memperlihatkan kartu tersebut kepada temannya.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk mencari jawaban dari soal yang

mereka pegang. Masih ada 2 orang siswa yang masih kebingungan

mencari pasangannya.

 Guru mengawasi siswa yang mencari jawaban. Guru membantu siswa

yang kesulitan mencari jawaban dari kartu soal yang mereka dapat. Guru

meminta kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan baik sehingga

dapat menemukan jawaban pada kartu jawaban yang dipegang oleh

temannya.

 Setelah semua siswa telah mendapatkan pasangan dari kartunya, guru

meminta kepada siswa untuk duduk kembali dan duduk bersama pasangan

dari kartu yang mereka pegang dan mendiskusikan soal dan jawaban dari

kartu yang mereka pegang masing-masing. Pada pertemuan ini, tidak ada

64
siswa perempuan yang berpasangan dengan siswa laki-laki sehingga

suasana kelas tampak tenang. Begitupun ketika siswa diminta untuk

mempersentasekan hasil diskusi dari kartu soal dan kartu jawaban yang

mereka dapatkan, siswa tampak antusias mempersentasekan hasil

diskusinya.

 Kemudian guru mengambil kartu baru. Kali ini guru akan mengganti siswa

yang sebelumnya mendapat kartu berwarna putih akan diberikan kartu

berwarna merah muda dan untuk siswa yang mendapat kartu berwarna

putih sebelumnya akan diberikan kartu berwarna merah muda. Setelah itu,

siswa kembali memainkan kartu make a match.

 Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Beberapa

siswa masih ada yang tidak konsentrasi dengan soal yang dibagikan oleh

guru, beberapa siswa masih meminta jawaban kepada temannya. Guru

menegur dengan tegas siswa yang meminta jawaban kepada temannya.

 Guru dan siswa menyimpulkan materi hari ini. Kemudian guru bertanya

kepada siswa “apakah kalian senang dengan pembelajaran hari ini?”

hampir semua siswa menjawab “senang”, setelah itu guru kembali

bertanya “apakah kalian menyukai model pembelajaran kooperatif tipe

make a match”. Sebagian siswa menjawab menyukainya dan sebagian

yang lain tidak menjawab. Selanjutnya guru memberitahu kepada siswa

bahwa pada pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan tes akhir berupa

ulangan harian. Kemudian guru menutup pelajaran pada pertemuan hari ini

dengan memberikan tugas tambahan di rumah.

65
 Pelaksanaan Tes Siklus I

Setelah kegiatan dalam proses pembelajaran pada pertemuan 1 sampai

pertemuan ke 3, selanjutnya guru melaksanakan kegiatan tes evaluasi akhir.

Tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Mei 2021. Soal evaluasi

akhir berjumlah 15 soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal

isian. Tes diberikan untuk mengetahui keberhasilan siswa pada mata pelajaran

matematika materi pecahan sederhana. Dalam mengerjakan soal tes ada

beberapa siswa yang menyontek jawaban, siswa yang meminta jawaban

kepada temannya dan beberapa siswa setelah selesai mengerjakan soal

bercerita dengan teman sebangkunya sehingga suasana kelas menjadi ribut.

Akan tetapi guru menegur secara tegas siswa yang menyontek, siswa yang

meminta jawaban dan siswa yang bercerita dengan temannya. Setelah evaluasi

selesai guru memberikan pesan kepada siswa agar lebih giat belajar terutama

mata pelajaran matematika.

 Analisis Hasil Tes Akhir Siklus I

Untuk mengukur hasil belajar siswa pada siklus I materi pecahan maka

dilaksanakan tes kepada siswa yang berbentuk ulangan harian. Berikut adalah

nilai statistik dari hasil belajar siswa pada siklus I:

Tabel 4.1. Nilai Statistik Siklus I


Statistik Nilai Statistik
Subjek 38
Nilai ideal 100
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 50
Nilai rata-rata (mean) 67,63
Standar deviasi (S) 8,9092

66
Dari tabel 4. 1 di atas nampak bahwa hasil belajar siswa pada mata

pelajaran matematika materi pecahan sederhana pada siklus I adalah subjek

pada penelitian ini berjumlah 38 siswa dengan nilai ideal 100, nilai tertinggi

yaitu 95 dan nilai terendah yaitu 50 dengan nilai rata-rata 67,63 dan standar

deviasi yaitu 8,9092. Hal ini berarti bahwa capaian hasil belajar matematika

pada siswa kelas III berada diantara nilai 50 sampai 90.

Untuk skor hasil belajar siswa dikelompokkan dalam empat kategori.

Di bawah ini adalah skor hasil belajar siswa yang telah dikelompokkan:

Tabel. 4.2. Kategori Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)


1. 90 ≤ X ≤ 100 Sangat baik 1 2,63%
2. 80 ≤ X < 90 Baik 4 10,52%
3. 70 ≤ X < 80 Cukup 11 28,95%
4. 0 ≤ X < 70 Kurang 22 57,9%
Jumlah 38 100%

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat dari 38 siswa kelas III SDN. Centre

Mangalli terdapat 1 orang siswa yang masuk dalam kategori sangat baik yaitu

2,63%, untuk kategori baik terdapat 4 orang siswa atau sekitar 10,52%, untuk

kategori cukup terdapat 11 orang siswa atau sekitar 28,95%, sedangkan 22

orang siswa masuk dalam kategori kurang atau sekitar 57,9%. Jika hasil tes

akhir belajar siswa pada siklus I dianalisis, maka persentase ketercapaian

ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.3. Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I


Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
Nilai 70 ≤ X ≤ 100 Tuntas 16 42,1%
Nilai 0 ≤ X < 70 Tidak tuntas 22 57,9%

67
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil ketuntasan belajar

siswa pada siklus I adalah untuk kategori tuntas terdapat 16 orang siswa dari

38 jumlah siswa atau sekitar 42,1% dan terdapat 22 orang siswa yang tidak

tuntas atau sekitar 57,9%. Tampak bahwa frekuensi siswa yang tuntas lebih

sedikit dibandingkan siswa yang tidak tuntas, sehingga indikator keberhasilan

penelitian belum tercapai yaitu siswa yang memperoleh nilai 70 belum

mencapai 80%.

c. Pengamatan (Observasi)

Lembar pengamatan pada penelitian yaitu peneliti menggunakan

lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Lembar observasi siswa

dan guru diisi oleh guru kelas III sebagai observer. Lembar observasi tersebut

diisi pada setiap pertemuan dengan mengamati dan mencentang setiap aspek

pada lembar observasi yang dilakukan siswa dan guru.

Berikut adalah hasil observasi sikap dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan pada Siklus I:

Tabel 4. 4. Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Siklus I


Pertemuan Rata-
No. Nama Siswa %
I II III IV Rata
1. Jumlah siswa yang hadir 33 32 35 33,3 88%
2. Siswa yang memperhatikan
10 12 16 12,7 33.3%
guru
3. Siswa yang bertanya kepada
guru tentang materi yang 3 7 8 6 16%
Tes
belum jelas.
Siklus
4. Siswa yang memberikan
5 8 5 I 6 15.7%
tanggapan.
5. Siswa mampu mencari
pasangan dari kartu yang 5 5 7 6 15%
telah didapatkan.
6. Siswa dapat berdiskusi dan 6 10 8 8 21%

68
bekerjasama dengan
pasangannya.
7. Siswa mampu
mempersentasekan hasil
7 10 8 8,3 22%
dari berdiskusi dengan
pasangannya.
Aspek Positif
Jumlah 69 84 87 80,3 211%
Rata-Rata (%) 30,14%
8. Siswa melakukan kegiatan
lain pada saat pembelajaran 23 20 19 20,6 54,4%
berlangsung.
Aspek Negatif
Jumlah 23 20 19 20,6 54,4%
Rata-Rata (%) 54,4%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa pada siklus I dari 38

siswa, siswa yang hadir pada kegiatan pembelajaran sebanyak 88%, siswa

yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran sebanyak 33,3% .

Siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang diberikan sebanyak

16%, siswa yang memberikan tanggapan sebanyak 15.7%, siswa yang mampu

mencari pasangan dari kartu yang telah didapat sebanyak 15%. Siswa yang

dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan pasangannya sebanyak 21%, siswa

yang mampu mempersentasekan hasil diskusi dengan pasangannya sebanyak

22% dan siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran

berlangsung sebanyak 54,4%. Jika dirata-ratakan dalam persen untuk aspek

positif pada sikap dan aktivitas siswa yaitu 30,14% dan untuk aspek negatif

yaitu 54,4%.

69
d. Refleksi

Selanjutnya pada tahapan ini, peneliti dan guru mengadakan refleksi

pada kegiatan-kegiatan pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I

pertemuan 1 sampai pertemuan 3. Hasil refleksi diambil dari hasil tes evaluasi

dan hasil observasi siswa dan guru yang dilaksanakan pada siklus I.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dan sesuai dengan observasi

yang dilakukan oleh guru sebagai observer pada siklus I, maka dapat

disimpulkan bahwa dari hasil analisis soal evaluasi akhir siswa pada siklus I

yang berupa 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian diiperoleh nilai rata-rata

siswa pada siklus I hanya mencapai 67,63. Pada siklus I jumlah siswa yang

tuntas hanya 16 orang siswa dan 22 orang siswa yang tidak tuntas. Data ini

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan banyak

siswa yang menjawab asal-asalan soal tes evaluasi yang diberikan. Dalam

proses pembelajaran, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru

pada saat pembelajaran, ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman

sebangkunya, ada beberapa siswa yang menggambar di buku tulisnya dan

masih banyak siswa yang tidak bertanya pada guru tentang materi walaupun

mereka masih belum paham dan ketika guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memberi tanggapan terkait dengan materi yang telah dijelaskan

mereka hanya diam, hanya ada beberapa siswa yang mengangkat tangan untuk

memberi tanggapan sehingga mempengaruhi nilai tes akhir siswa. Pada saat

ujian tes siklus I ketika guru memberikan soal siswa tampak tenang, akan

70
tetapi beberapa menit kemudian mulai tampak siswa tidak tenang di tempat

duduknya. Ada yang mulai menoleh ke kiri ke kanan dan ada pula yang

berbisik meminta jawaban kepada temannya. Guru telah melaksanakan semua

kegiatan dalam pembelajaran, tetapi ada beberapa aspek dan masalah-masalah

yang muncul pada siklus I dan akan dilakukan perbaikan pada siklus II.

Pada siklus ke II guru akan lebih memberi motivasi kepada siswa pada

saat proses pembelajaran dan lebih tegas menegur siswa yang meminta

jawaban kepada temannya pada saat mengerjakan soal evaluasi.

II. Paparan Data Siklus II

 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada siklus II ini perencanaan yang akan dilakukan tidak jauh beda

dengan perencanaan yang dilakukan pada siklus I. Rencana yang akan

dilakukan pada siklus II yaitu:

1) Mempersiapkan Materi

Perencanaan pertama yang dilakukan adalah menentukan materi yang

diberikan kepada siswa. Tema yang dipelajari pada siklus II ini masih sama

dengan tema yang dipelajari pada siklus I yaitu tema cuaca. Akan tetapi

materinya yang berbeda. Pada siklus II ini materi yang dipelajari yaitu

membandingkan pecahan, menambah pecahan berpenyebut sama dan

mengurang pecahan berpenyebut sama.

71
2) Menyusun RPP

Setelah mempersiapkan materi, selanjutnya peneliti menyiapkan RPP

yang mengacu pada silabus yang akan digunakan pada siklus II. RPP yang

digunakan telah mendapat persetujuan dari guru kelas III.

3) Mempersiapkan Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian yang digunakan pada siklus II adalah soal tes,

lembar observasi sikap dan kegiatan siswa, lembar observasi guru, serta

lembar respon siswa setelah pertemuan siklus II berakhir. Soal tes digunakan

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mata pelajaran matematika

materi pecahan sederhana setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match. Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui

sikap dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar

observasi guru digunakan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya kegiatan

pembelajaran dan respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa

pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

4) Menyusun Soal

Soal evaluasi dibuat berdasarkan materi pada setiap pertemuan dan

diberikan pada akhir pembelajaran. Soal tes akhir siklus II dibuat sebanyak 15

nomor yang terdiri dari 10 nomor pilihan ganda dan 5 nomor soal isian. Soal

tes akhir siklus diberikan diakhir pertemuan siklus II.

72
5) Mempersiapkan kartu

Kartu yang akan digunakan adalah kartu yang terbuat dari kertas

karton berwarna yang telah diukur dan dipotong-potong sehingga membentuk

kartu. Jumlah kartu soal dan kartu jawaban dibuat sesuai dengan jumlah siswa.

Kartu soal dibuat pada setiap pertemuan karena pada setiap pertemuan materi

yang diberikan berbeda.

6) Menentukan Waktu Kegiatan

Kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada

tanggal 2 Juni 2021, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2021 dan

pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2021. Untuk tes akhir siklus II

dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2021.

7) Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus II masih

sama dengan siklus I yaitu 70,00.

b. Pelaksanaan (Tindakan)

1. Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

yaitu pada hari Rabu, 2 Juni 2021. Pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam

pelajaran (2 X 35 Menit) yang dimulai pukul 07.30-08.40. Jumlah siswa yang

hadir pada pertemuan ini adalah 37 orang siswa dan 1 orang siswa tidak hadir

tanpa keterangan. Adapun kegiatan pelaksanaan pembelajarannya sebagai

berikut:

73
 Membuka Pelajaran

Kegiatan pada pertemuan ini diawali dengan berdoa bersama-sama,

kemudian guru memberi salam kepada siswa dan menanyakan kabar siswa,

setelah itu guru mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru mengajak siswa

menyanyikan lagu wajib Nasional.

 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran

Setelah membuka pelajaran, guru menjelaskan tentang tujuan

pembelajaran hari ini. Kemudian guru meyampaikan bahwa hari ini siswa

akan belajar matematika materi pecahan sederhana dan dalam proses

pembelajaran masih akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match. Pada saat guru bertanya apakah siswa masih ingat bagaimana

tahapan proses pembelajaran kooperatif tipe make a match, semua siswa

menjawab “masih ingat”. Kemudian guru bertanya kembali “apakah kalian

siap berpasangan dengan siapa saja?’, hampir semua siswa menjawab “siap”.

Hal ini menandakan bahwa siswa sudah mengenal pembelajaran kooperatif

tipe make a match dan siap berpasangan dengan siapa saja.

Setelah melakukan kegiatan awal, selanjutnya guru memulai

melaksanakan kegiatan ini, yaitu:

 Memberikan materi kepada siswa yaitu materi pecahan dengan pokok

bahasan membandingkan pecahan. Guru menjelaskan tentang

membandingkan pecahan, selanjutnya guru mulai menggambarkan 2 buah

melon di papan tulis kemudian membagi gambar dua buah melon tersebut.

Buah melon yang pertama dibagi menjadi 8 bagian sama besar. Guru

74
bertanya kepada siswa berapa nilai pecahan melon tersebut, semua siswa

menjawab 1 . Setelah itu, guru membagi 6 gambar buah melon yang ke 2,


8

guru bertanya kepada siswa “berapa nilai pecahan dari gambar buah melon

yang ke 2?” semua siswa menjawab 1 . Kemudian guru mengarsir masing-


6

masing 1 bagian gambar buah melon dan bertanya kepada siswa “ápakah

potongan gambar buah melon yang diarsir sama besar?” semua siswa

menjawab “tidak sama besar”, guru kemudian bertanya kembali manakah

potongan bagian yang paling besar? Gambar melon yang pertama atau

gambar melon yang kedua?” serentak siswa menjawab “potongan gambar

melon yang kedua”. Setelah itu, guru menuliskan lambang pecahan 1


< 1
8 6

1
yang artinya
8 lebih kecil dari 1. Kemudian guru menjelaskan tentang
6

simbol lebih besar (>), lebih kecil (<) dan sama dengan (=). Ketika guru

memberikan pertanyaan kepada siswa tetang membandingkan nilai

pecahan, beberapa siswa sangat antusias mengangkat tangan dan ingin

menjawab pertanyaan dari guru.

 Guru kemudian megambil kartu soal dan kartu jawaban, kemudian guru

membagi kartu tersebut kepada siswa. Pada pertemuan ini, guru tidak

menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe make a match. Setelah semua siswa mendapat kartu

berwarna putih dan berwarna merah muda, guru memberi aba-aba kepada

siswa yang memegang kartu berwarna putih unutuk memikirkan terlebih

dahulu jawaban dari soal tersebut. Setelah beberapa menit memberi waktu

75
berpikir kepada siswa, guru memberi aba-aba kepada siswa yang

memegang kartu berwarna merah muda untuk menunjukkan kartu yang

dipegangnya. Kemudian guru meminta siswa yang memegang kartu

berwarna putih bergerak mencari jawaban dari kartu yang mereka dapat

dan siswa yang mendapat kartu berwarna merah muda diminta tetap duduk

pada tempatnya.

 Guru tetap mengawsi siswa ketika mencari jawaban dari kartu yang

mereka pegang. Tinggal beberapa siswa yang terlihat kesulitan mencari

kartu jawaban. Dalam hal ini guru membantu siswa tersebut dengan

memberi petunjuk.

 Setelah semua siswa mendapatkan pasangan dari kartunya, guru meminta

kepada siswa untuk duduk sesuai dengan pasangannya. Tinggal beberapa

orang siswa laki-laki yang berpasangan dengan siswa perempuan tampak

malu duduk secara berpasangan.

 Setelah siswa duduk sesuai dengan pasangannya, guru mulai memberi aba-

aba kepada siswa untuk mendiskusikan soal dan jawaban yang mereka

dapat. Selanjutnya, guru memberi kesempatan kepada pasangan yang ingin

maju duluan untuk mempersentasekan hasil diskusinya. Banyak siswa

yang mengangkat tangan dan berlomba-lomba ingin maju terlebih dahulu

untuk mempersentasekan kartu yang mereka dapat.

 Setelah beberapa siswa naik mempersentasekan hasil diskusinya, guru

mengambil kartu baru dan guru kembali memulai permainan kartu make a

match dengan menukar siswa yang sebelumnya mendapat kartu berwarna

76
putih akan diberikan kartu berwarna merah muda dan siswa yang

sebelumnya mendapat kartu berwarna merah muda akan diberikan kartu

berwarna putih. Permainan kartu make a match kembali dimainkan oleh

siswa.

 Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Beberapa

siswa masih ada yang tidak konsentrasi dengan soal yang dibagikan oleh

guru, beberapa siswa masih meminta jawaban kepada temannya. Guru

menegur dengan tegas siswa yang meminta jawaban kepada temannya.

 Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari

pada hari ini. Kemudian guru bertanya kepada siswa bagaimana

pembelajaran hari ini. Secara serentak siswa menjawab senang dengan

pembelajaran hari ini. Selanjutnya, guru menutup pertemuan hari ini

dengan memberikan tugas tambahan kepada siswa.

2. Pertemuan 2

Pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Jum’at, 4 Juni 2021.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran matematika

yaitu selama 2 jam pelajaran (2 X 35 Menit) yang dimulai pada pukul 07.30-

08.40. Semua siswa hadir pada pertemuan ini yaitu 38 siswa. Pada pertemuan

ini, tema yang dipelajari masih sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu

tema cuaca. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah menjumlahkan

pecahan berpenyebut sama. Guru kelas masih tetap mendampingi sekaligus

sebagai observer, adapun kegiatan pelaksanaan pembelajarannya pada hari ini

adalah sebagai berikut:

77
Kegiatan awal yaitu membuka pelajaran dengan berdoa bersama

dengan siswa, kemudian guru memberi salam, menanyakan kabar kepada

siswa dan mengecek kehadiran siswa. Setelah itu, guru mengajak siswa

bersama-sama menyanyikan lagu wajib Nasional. Setelah menyanyikan lagu

wajib Nasional guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru

menyampaikan bahwa pembelajaran hari ini masih akan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Guru menyampaikann kepada

siswa bahwa guru berharap tidak ada lagi siswa yang malu jika mendapatkan

pasangan laki-laki atau perempuan dan jika ada yang kurang paham dengan

materi yang akan dipelajari hari ini dapat bertanya dengan menngangkat

tangan terlebih dahulu.

Setelah melakukan kegiatan awal, selanjutnya guru mulai

melaksanakan kegiatan inti diantaranya:

 Guru mengulang kembali materi yang telah di berikan sebelumnya.

Setelah itu, guru memberikan materi baru kepada siswa yaitu

menjumlahkan pecahan berpenyebut sama. Sebelumnya, guru bertanya

apakah pernah mempelajari menjumlahkan pecahan berpenyebut sama.

Seorang siswa mengangkat tangan dan menjawab pernah, kemudian guru

bertanya lagi “dikelas berapa?” dan siswa tersebut menjawab bukan di

sekolah akan tetapi di tempat bimbingan belajar. Setelah itu, guru

menjelaskan kepada siswa cara menyelesaikan soal menjumlahkan


3
pecahan berpenyebut sama. Guru menuliskan pecahan + 6
= … ,
6 6

kemudian guru bertanya kepada siswa “siapa yang bisa menjawab soal

78
tersebut?” siswa yang menjawab mengetahui menjumlahkan pecahan dari

tempat bimbingannya tersebut mengangkat tangan dan menjawab dengan

benar soal yang diberikan oleh guru. Guru kemudian menjelaskan bahwa

dalam menjumlahkan pecahan, yang menjumlahkan adalah pembilangnya

sedangkan penyebutmya tidak dijumlahkan.

 Guru kemudian mengambil kartu berwarna putih yang berisi soal dan

kartu berwarna merah muda berisi jawaban. Guru tidak lagi menjelaskan

langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe make a match. Siswa

tampak sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Siswa

kemudian menunggu aba-aba dari guru. Dalam proses pembelajaran hari

ini, suasana di dalam kelas tampak tenang.

 Setelah siswa memikirkan jawaban soal yang mereka dapat, guru memberi

aba-aba kepada siswa untuk mencari jawaban dari kartu soal yang mereka

dapat. Siswa kemudian bergerak dengan tenang mencari jawaban dari

kartu soal. Siswa yang mendapat kartu berwarna merah muda tampak

tenang duduk di tempatnya. Pada pertemuan ini, masih didapati 2 orang

siswa yang kesulitan mencari pasangannya. Setelah siswa mendapatkan

pasangan jawaban dari kartunya, tanpa diberi aba-aba siswa langsung

duduk dengan pasangannya. Begitupun dengan siswa yang berpasangan

dengan siswa laki-laki dan siswa perempuan, mereka langsung duduk di

bangku sesuai dengan pasangannya.

 Guru meminta kepada siswa untuk mendiskusikan soal dan jawaban dari

kartu yang mereka dapat apakah sudah sesuai atau belum dengan pasngan

79
dari kartunya. Setelah itu, guru meminta beberapa pasangan naik ke depan

kelas untuk mempersentasekan hasil diskusinya. Setelah beberapa siswa

ke depan kelas melakukan persentase, guru kembali membagikan kartu

soal dan kartu jawaban baru kepada siswa dan siswa memainkan kartu

tersebut kembali sesuai langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

make a match.

 Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Beberapa

siswa masih ada yang tidak konsentrasi dengan soal yang dibagikan oleh

guru, beberapa siswa masih meminta jawaban kepada temannya. Guru

menegur dengan tegas siswa yang meminta jawaban kepada temannya.

 Guru dan siswa menyimpulkan materi hari ini. Selanjutnya guru menutup

pertemuan hari ini dengan memberikan tugas tambahan di rumah.

3. Pertemuan 3

Pertemuan ke 3 dilaksanakan pada hari Senin, 7 Juni 2021.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran matematika

yaitu selama 2 jam pelajaran (2 X 35 Menit) yang dimulai pada pukul 07.30-

08.40. Semua siswa hadir pada pertemuan ini yaitu 38 siswa. Pada pertemuan

ini, tema yang dipelajari masih sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu

tema cuaca. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah mengurangkan

pecahan berpenyebut sama. Guru kelas masih tetap mendampingi sekaligus

sebagai observer, adapun kegiatan pelaksanaan pembelajarannya pada hari ini

adalah sebagai berikut:

80
Kegiatan awal yaitu membuka pelajaran dengan berdoa bersama

dengan siswa, kemudian guru memberi salam, menanyakan kabar kepada

siswa dan mengecek kehadiran siswa. Setelah itu, guru mengajak siswa

bersama-sama menyanyikan lagu wajib Nasional. Setelah menyanyikan lagu

wajib Nasional guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan

menyampaikan bahwa hari ini adalah pertemuan terakhir tatap muka dalam

proses pembelajaran untuk guru dan siswa, guru juga menyampaikan bahwa

pembelajaran hari ini masih akan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match.

Setelah melakukan kegiatan awal, selanjutnya guru mulai

melaksanakan kegiatan inti diantaranya:

 Guru mengulang kembali tentang materi yang telah di berikan

sebelumnya. Setelah itu, guru memberikan materi baru kepada siswa yaitu

mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Sebelumnya, guru menulis soal

pengurangan berpenyebut sama di papan tulis dan bertanya siapa yang bisa

menjawab pertanyaan pada papan tulis tersebut, kemudian tampak

beberapa siswa sangat antusias mengangkat tangan dan menjawab

pertanyaan tersebut. Setelah itu, guru menjelaskan cara menyelesaikan

soal mengurangkan pecahan berpenyebut sama, guru mejelaskan bahwa

dalam mengurangkan pecahan, yang mengurangkan adalah pembilangnya

sedangkan penyebutmya tidak dikurangkan.

 Guru kemudian mengambil kartu berwarna putih yang berisi soal dan

kartu berwarna merah muda berisi jawaban. Guru tidak lagi menjelaskan

81
langkah-langkah pembelajaran tipe make a match. Siswa tampak sudah

mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Siswa kemudian menunggu

aba-aba dari guru. Dalam proses pembelajaran hari ini, suasana di dalam

kelas tampak tenang.

 Guru memberikan waktu kepada siswa yang memegang kartu berwarna

putih untuk memikirkan terlebih dahulu jawaban dari kartu yang mereka

dapat. Setelah guru merasa cukup memberikan waktu kepada siswa untuk

berpikir, kemudian guru memberi aba-aba kepada siswa untuk mencari

jawaban dari kartu yang mereka dapat. Siswa kemudian bergerak dengan

tenang mencari jawaban dari kartu soal. Siswa yang mendapat kartu

berwarna merah muda tampak tenang duduk di tempatnya. Pada

pertemuan ini, masih didapati 2 orang siswa yang kesulitan mencari

pasangannya. Setelah siswa mendapatkan pasangan jawaban dari kartunya,

tanpa diberi aba-aba siswa langsung duduk dengan pasangannya.

Begitupun dengan siswa yang berpasangan dengan siswa laki-laki dan

siswa perempuan, mereka langsung duduk di bangku sesuai dengan

pasangannya.

 Guru meminta kepada siswa untuk mendiskusikan soal dan jawaban dari

kartu yang mereka dapat apakah sudah sesuai atau belum dengan

pasngannya. Setelah itu, guru meminta beberapa pasangan naik ke depan

kelas untuk mempersentasekan hasil diskusinya. Tampak beberapa siswa

mengangkat tangan dan sangat antusias ingin mempersentasekan hasil

diskusinya. Setelah beberapa siswa naik persentase, guru kembali

82
mengmbil kartu baru kemudian membaginya kepada siswa dan

pembelajaran tipe make a match kembali dilakukan.

 Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Susana kelas

tampak tenang ketika guru membagikan soal evaluasi. Ketika siswa

mengerjakan soal, masih ada beberapa siswa yang tampak tidak

konsentrasi dengan soal yang dibagikan oleh guru, beberapa siswa masih

meminta jawaban kepada temannya. Guru menegur dengan tegas siswa

yang meminta jawaban kepada temannya.

 Guru dan siswa menyimpulkan materi hari ini. Kemudian guru bertanya

kepada siswa “apakah kalian senang dengan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match?”. Semua siswa menjawab menyukainya.

Selanjutnya guru memberitahu bahwa pertemuan selanjutnya akan

dilaksanakan ulangan tes akhir yang berupa ulangan harian. Guru dan

siswa menutup pertemuan hari ini dengan memberikan tugas tambahan di

rumah dan membaca doa.

 Pelaksanaan Tes Siklus II

Guru memberikan tes evaluasi akhir siklus II dan angket respon

kepada siswa pada hari Rabu, 9 Juni 2021. Tes evaluasi akhir ini diberikan

untuk mengetahui keberhasilan siswa pada mata pelajaran matematika materi

pecahan sederhana sedangkan angket respon siswa digunakan untuk

mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match. Soal evaluasi terdiri dari 15 butir yang terdiri

83
dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Dalam mengerjakan soal tes

evaluasi akhir masih ada beberapa siswa yang meminta jawaban kepada

temannya akan tetapi guru dapat mengatasinya dengan menegur dengan tegas

siswa tersebut dan sudah tidak tampak siswa yang setelah mengerjakan soal

berdiskusi dengan teman sebangkunya. Suasana kelas pada pertemuan ini

sangat tenang.

 Analisis Tes Akhir Siklus II

Setelah peneliti memberikan tes akhir siklus II, selanjutnya peneliti

menentukan statistik nilai mata pelajaran matematika materi pecahan

sederhana siswa kelas III. Berikut adalah nilai statistik pada siklus II:

Tabel 4.5. Nilai Statistik Siklus II


Statistik Nilai Statistik
Subjek 38
Nilai ideal 100
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 60
Nilai rata-rata (mean) 83,42
Standar deviasi (S) 9,4515

Dari tabel 4. 5 di atas menunjukkan bahwa subjek pada penelitian ini

berjumlah 38 siswa, nilai ideal pada mata pelajaran matematika kelas III

adalah 100, nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah yaitu 60 hal ini berarti

bahwa nilai hasil belajar matematika pada siswa kelas III berada diantara nilai

60 sampai 100 dengan skor rata-rata 83,42. Standar deviasi pada siklus II yaitu

9,4515.

Analisis terhadap hasil belajar siswa pada siklus II untuk materi

pecahan sederhana setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe

84
make a match dikelompokkan kedalam empat kategori. Berikut adalah tabel

skor hasil belajar siswa yang telah dikelompokkan pada siklus II:

Tabel. 4.6. Kategori Hasil Belajar Siswa Siklus II


No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 90 ≤ X ≤ 100 Sangat baik 9 23,7%
2. 80 ≤ X < 90 Baik 24 63,15%
3. 70 ≤ X < 80 Cukup 1 2,63%
4. 0 ≤ X < 70 Kurang 4 10,52%
Jumlah 38 100%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa terdapat 9 orang siswa

yang masuk dalam kategori sangat baik atau sekitar 23,7%, siswa yang masuk

kategori baik terdapat 24 orang siswa atau sekitar 63,15%. Untuk siswa yang

masuk kategori cukup terdapat 1 orang siswa atau sekitar 2,63% dan terdapat

4 orang siswa yang masuk dalam kategori kurang atau 10,53%. Setelah hasil

tes akhir belajar siswa pada siklus II dianalisis, maka persentase ketercapaian

ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.7. Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II


Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
Nilai 70 ≤ X ≤ 100 Tuntas 34 89,5%
Nilai 0 ≤ X < 70 Tidak tuntas 4 10,5%

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar siswa pada

siklus II yaitu terdapat 34 siswa yang masuk dalam kategori tuntas dan untuk

kategori tidak tuntas terdapat 4 orang siswa. Tampak bahwa persentase siswa

yang tuntas lebih banyak yaitu sekitar 98,5% dibandingkan siswa yang tidak

tuntas yaitu 10,5%, sehingga dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan

85
penelitian sudah tercapai yaitu siswa yang memperoleh nilai 70 mencapai

80%.

c. Pengamatan (Observasi)

Lembar observasi yang digunakan peneliti pada siklus II masih

menggunakan lembar observasi siswa dan guru. Lembar observasi tersebut

masih diisi oleh guru kelas III sebagai observer. Lembar observasi diisi pada

setiap pertemuan dengan mengamati dan mencentang setiap aspek yang ada

pada lembar observasi. Adapun hasil observasi dari sikap dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 8. Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Siklus II


No Pertemuan Rata-
Nama Siswa %
. I II III IV Rata
1. Jumlah siswa yang hadir 37 38 38 38 99%
Siswa yang
2. 25 29 34 29,3 77%
memperhatikan guru
Siswa yang bertanya
3. kepada guru tentang 5 7 11 8 20%
materi yang belum jelas.
Siswa yang memberikan
4. 7 6 10 8 20%
tanggapan.
Siswa mampu mencari
5. pasangan dari kartu yang 12 27 35 25 65%
telah didapatkan.
Tes
Siswa dapat berdiskusi
Siklus
6. dan bekerjasama dengan 5 12 16 11 29%
II
pasangannya.
Siswa mampu
mempersentasekan hasil
7. 10 12 15 12,3 32,4%
diskusi dengan
pasangannya.
Aspek Positif
Jumlah 101 131 159 131,6 342,4
Rata-Rata (%) 49%
Siswa melakukan
8. kegiatan lain pada saat 12 9 4 8,3 22%
pembelajaran

86
berlangsung.
Aspek Negatif
Jumlah 12 9 4 8,3 22%
Rata-Rata (%) 22%

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa pada siklus II dari

38 siswa, siswa yang hadir pada kegiatan pembelajaran sebanyak 99%, siswa

yang memperhatikan guru guru pada saat proses pembelajaran sebanyak 77%.

Siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang diberikan sebanyak

20%, siswa yang memberikan tanggapan sebanyak 20%, siswa yang mampu

mencari pasangan dari kartu yang telah didapat sebanyak 65%. Siswa yang

dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan pasangannya sebanyak 29%, siswa

yang mampu mempersentasekan hasil diskusi dengan pasangannya sebanyak

32,4% dan siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran

berlangsung sebanyak 22%. Jika dirata-ratakan dalam persen untuk aspek

positif pada sikap dan aktivitas siswa yaitu 49% dan untuk aspek negatif yaitu

22%

d. Refleksi

Selanjutnya pada tahapan ini, peneliti dan guru mengadakan refleksi

pada kegiatan-kegiatan pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II. Hasil

refleksi diambil dari hasil observasi dan hasil tes evaluasi siswa yang

dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh

dan sesuai dengan observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus II

bahwa dari hasil analisis soal evaluasi akhir siswa pada siklus II yang berupa

10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian, diperoleh nilai rata-rata siswa pada

87
siklus II meningkat yaitu 83,42. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas

mencapai 34 orang siswa dan 4 orang siswa yang tidak tuntas. Data ini

menunjukkan bahwa siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yang telah ditetapkan. Ketika guru membagikan soal tes akhir dan

angket respon kepada siswa, suasana kelas lebih tenang dan tampak siswa

lebih siap dalam menghadapi tes yang diberikan. Dalam proses pembelajaran,

sikap dan aktivitas siswa sudah mulai mengalami perubahan yang lebih baik

dimana rata-rata siswa telah memperhatikan guru ketika diberikan materi,

siswa yang berbicara dengan temannya sudah berkurang sehingga suasana

ruangan kelas semakin tenang. Rata-rata siswa sudah berani mengangkat

tangannya tentang materi yang kurang jelas dan memberikan tanggapan

tentang materi yang diajarkan oleh guru dalam hal ini peneliti. Siswa

perempuan yang berpasangan dengan siswa laki-laki sudah tidak merasa malu

ketika berdiskusi dan mempersentasekan hasil diskusinya didepan kelas.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II ini

mengalami kemajuan.

e. Deskripsi Hasil Angket Respon Siswa

Data respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe make a match

diperoleh berdasarkan lembar angket yang diberikan kepada siswa setelah

siklus I dan siklus II selesai. Kemudian lembar angket tersebut dikumpul dan

dianalisis. Hasil analisis respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe

make a match disajikan pada tabel berikut:

88
Tabel 4.9. Hasil Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Siswa Kelas III
SDN. Centre Mangalli
Frekuensi
Persentase
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak Ya Tidak
Positif
1. Apakah kamu senang mengikuti
pelajaran matematika dengan
menggunakan model 38 0 100% 0%
pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
2. Apakah kamu lebih mudah
mengingat pelajaran matematika
melalui penerapan model 36 2 94,73% 5,26%
pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
3. Apakah kamu lebih mengerti
pelajaran matematika melalui
34 4 89,47% 10,52%
penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match?
4. Apakah kamu antusias mengikuti
pelajaran matematika dengan
menggunakan model 36 2 94,73% 5,26%
pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
5. Apakah kamu tertarik mengikuti
pelajaran matematika setelah guru
menggunakan model 38 0 100% 0%
pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
Jumlah 182 8 478,93% 21,04%
Rata-Rata 95,79% 4,20%
Negatif
1. Apakah model pembelajaran
kooperatif tipe make a match
3 35 7,89% 92,10%
membuatmu malas mengikuti
pelajaran matematika?
2. Apakah model pembelajaran
kooperatif tipe make a match
1 37 2,63% 97,36%
membuatmu mengantuk
mengikuti pelajaran matematika?
3. Apakah kamu tertekan mengiktui 4 34 10,52% 89,47%

89
pelajaran matematika dengan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
4. Apakah model pembelajaran
kooperatif tipe make a match 2 36 5,26% 94,73%
membuang waktu belajarmu?
5. Apakah kamu merasa kesulitan
mempelajari matematika dengan
menggunakan model 4 34 10,52% 89,47%
pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
Jumlah 14 176 36,82% 463,13%
Rata-Rata 7,36% 92,62%
Rata-rata Respon Siswa Pada Aspek
95,79%
Positif (yang menjawab “Ya”)
Rata-rata Respon Siswa Pada Aspek
92,62%
Negatif (yang menjawab “Tidak”)

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa hasil analisis data respon siswa

kelas III. SDN. Centre Mangalli terhadap mata pelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu rata-

rata persentase respons siswa yang menjawab “ya” dalam aspek positif

terhadap pembelajaran sebesar 95,7%, sedangkan siswa yang menjawab

“tidak” sebesar 4,20%. Untuk respons siswa terhadap aspek negatif terhadap

mata pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match yaitu rata-rata persentase respons siswa yang menjawab “ya”

sebesar 7,36%, sedangkan siswa yang menjawab “tidak” sebesar 92,62%.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match

sangat efektif terhadap pembelajaran matematika karena terlihat dari

persentase respons siswa terhadap pembelajaran pada aspek positif yaitu lebih

dari 75%.

90
B. Pembahasan

Pada dasarnya, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan perubahan yang

signifikan kepada siswa terutama pada kemampuan menyelesaikan pecahan

sederhana dan perubahan sikap dan aktivitas siswa pada proses pembelajaran,

hal ini berdasarkan data hasil analisis kuantitatif dan kualitatif.

Analisis data kualitatif diperoleh dari skor rata-rata hasil belajar siswa

siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II

mengalami peningkatan sebesar 15,79 dengan nilai rata-rata pada siklus I

sebesar 67,63 sedangkan pada siklus II sebesar 83,42. Berikut ini disajikan

grafik peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II:

Rata-Rata Hasil Belajar Siswa


90
80
70

60
50
Nilai Rata-rata

40 Siklus I
30 83.42 Siklus II
20 67.63
10
0

Siklus ISiklus II

Grafik 4.1. Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

91
Untuk persentase hasil belajar yang dikelompokkan dalam empat

kategori juga mengalami peningkatan. Peningkatan persentase hasil belajar

siswa pada siklus I dan siklus II tersebut disajikan pada grafik dibawah ini:

Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II


Sangat baikBaikCukupKurang

70.00% 63.15%
57.90%
60.00%

50.00%
40.00%
30.00%
28.95%
23.70%
20.00%
10.52% 10.52%
10.00%
2.63% 2.63%
0.00%
Siklus I Siklus II

Grafik 4.2. Persentase Hasil Belajar Siswa siklus I dan II

Berdasarkan grafik 4.2 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa

pada siklus I dan siklus II untuk kategori sangat baik mengalami

peningkatan sebesar 21.07% yaitu pada siklus I 2,63% sedangkan pada

siklus II naik menjadi 23,37%. Siswa yang masuk dalam kategori


menjadi 63,15%. Untuk siswa yang masuk kategori cukup pada siklus I yaitu

28,95% turun pada siklus II menjadi 2.63% sehingga mengalami penurunan

persentase sebesar 55,27%. Siswa yang masuk kategori kurang pada siklus I

yaitu 57,9% turun pada sisklus II menjadi 10,52% sehingga mengalami

penurunan sebesar 47,38%.

92
Sementara peningkatan ketuntasan hasil belajar pada pelaksanaan

tindakan siklus I dan siklus II siswa kelas III SDN. Centre Mangalli disajikan

dalam grafik berikut ini:

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


Pada Siklus I dan Siklus II
TuntasTidak Tuntas

89.5%

57.9%

42.1%

10.5%

Siklus I Siklus II

Grafik 4.3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus

II Grafik di atas menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa

pada

siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase siswa

yang tuntas adalah 42,1% dan pada siklus II naik menjadi 89,5%. Untuk

persentase siswa yang tidak tuntas pada siklus I yaitu 57,9% dan pada siklus
Analisis data kualitatif diperoleh dari data sikap dan aktivitas siswa.

Pada siklus I sikap dan aktivitas siswa mengalami perubahan pada siklus II.

Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jumlah kehadiran siswa pada siklus I mengalami peningkatan, pada siklus

I sebesar 88% dan pada siklus II mencapai 99%.

93
2. Siswa yang memperhatikan guru pada saat pembelajaran siklus I sebesar

33,3% dan pada siklus II sebesar 77%.

3. Siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas pada

saat pembelajaran pada siklus I yaitu 16% dan pada siklus II yaitu 20%.

4. Siswa yang memberikan tanggapan tentang materi pada siklus I yaitu

15,7% dan pada siklus II yaitu 20%.

5. Siswa yang mampu mencari pasangan dari kartu yang didapat pada siklus

I sebesar 15% dan pada siklus II sebesar 65%.

6. Siswa yang dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan pasangannya pada

siklus I sebesar 21% dan pada siklus II sebesar 29%.

7. Siswa yang mampu mempersentasekan hasil diskusinya dengan

pasangannya pada siklus I yaitu 22% dan pada siklus II yaitu 32,4%

8. Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran berlangsung

pada siklus I sebesar 54,4% dan pada siklus II sebesar 22%.

Persentase sikap dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada

siklus I dan siklus II tersebut disajikan pada grafik di bawah ini:

94
Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Selama Proses
Pembelajaran Pada Siklus I dan Siklus II
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%

Siklus ISiklus II
Jumlah Siswa Yang Hadir 88% 99%
Siswa Yang Memperhatikan Guru
33.30%
Siswa Yang Bertanya Kepada Guru Tentang Materi Yang Belum Jelas 77%
Siswa Memberikan Tanggapan
Siswa Yang Mampu Mancari
16% 20%

15.70% 20%

Pasangan Dari Kartu Yang 15% 65%


Telah Didapatkan

Siswa Dapat Berdiskusi 21% 29%


Serta Bekerjasama Dengan
Pasangannya

Siswa Mampu
Mempersentasekan Hasil Dari Berdiskusi Dengan Pasangannya
22% 32.40%
Siswa Melakukan Kegiatan lain Pada Saat Pembelajaran Berlangsung

54.4% 22%

Grafik 4.4. Persentase Sikap dan Aktivitas Siwa Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan grafik 4.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah kehadiran

siswa pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 11% dari

88% menjadi 99%, untuk siswa yang memperhatikan guru pada saat proses

pembelajaran pada siklus I yaitu 3,3% dan pada sikulus II menjadi 77%

sehingga mengalami peningkatan sebesar 73,7%, siswa yang bertanya kepada

guru tentang materi yang belum jelas mengalami peningkatan sebesar 4%

95
pada siklus I yaitu 16% dan pada siklus II menjadi 20%. Siswa yang

memberikan tanggapan pada siklus I yaitu 15,7% dan pada siklus II meningkat

menjadi 20% sehingga mengalami peningkatan sebesar 4,3%, siswa yang

mampu mencari pasangan dari kartu yang telah didapatkan mengalami

peningkatan persentase sebesar 50% pada siklus I yaitu 15% dan pada siklus II

menjdai 65%. Untuk siswa yang dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan

pasangannya mengalami peningkatan sebesar 8% pada siklus I sebesar 21%

pada siklus II naik menjadi 29%, siswa yang mampu mempersentasekan hasil

diskusi dengan pasangannya pada siklus I sebesar 22% pada siklus II naik

menjadi 32,4% sehingga mengalami peningkatan sebesar 10,4%. Siswa yang

melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran berlangsung pada siklus I

yaitu 54,4% turun pada siklus II yaitu 22% sehingga mengalami penurunan

sebesar 32,4% dari jumlah keseluruhan siswa.

Rata-rata persentase sikap dan aktivitas siswa pada aspek positif

mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Rata-rata persentase pada

aspek positif siklus I selama proses pembelajaran yaitu 30,14% dan siklus II

yaitu 54,4%. Sedangkan untuk sikap dan aktivitas siswa pada aspek negatif

mengalami penurunan, pada siklus I yaitu 49% dan siklus II yaitu 22%. Rata-

rata persentase sikap dan aktivitas siswa pada aspek positif dan aspek negative

selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

diagram berikut:

96

Aspek PositifAspek Negatif


60.00%

50.40% 49.00%
50.00%

40.00%

30.14%
30.00%
22.00%
20.00%

10.00%

0.00%
Siklus I Siklus II

Grafik 4.5. Rata-Rata Persentase Sikap dan Aktivitas Siswa Pada Aspek Positif dan Aspek Ne

Respons siswa terhadap pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match
ditetapkan yaitu respon positif mencapai 75%.

Berdasarkan pembahasan dan pola grafik yang mengalami peningkatan

maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dan

ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Sikap dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran mengalami perubahan yang positif dan respon

siswa pada aspek positif yang tinggi semakin menguatkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil

97
belajar matematika materi pecahan sedarhana pada siswa kelas III SDN.

Centre Mangalli Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

98
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan sederhana pada siswa

kelas III SDN. Centre Mangalli dari siklus I dan siklus II dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan

sederhana pada siklus I mengalami peningkatan yang sigifikan pada siklus

II. Pada siklus I siswa yang tuntas dan telah mencapai KKM sebanyak 16

siswa atau sekitar 42,1% sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan

yaitu 34 siswa atau sekitar 89,5% dari jumlah siswa seluruhnya. Untuk

siswa yang tidak tuntas dan tidak mencapai KKM pada siklus I sebanyak

22 siswa atau sekitar 75,9% sedangkan pada siklus II turun menjadi 4

siswa atau sekitar 10,5% dari jumlah keseluruhan siswa dengan nilai rata-

rata yang mengalami peningkatan pada siklus I yaitu 67,63 sedangkan

pada siklus II naik menjadi 83,42.

2. Terjadi perubahan sikap dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

yang dibuktikan dengan terjadinya peningkatan yang positif pada siswa

yang diperolehan dari hasil observasi. Rata-rata persentase pada aspek

positif siklus I adalah 30,14% mengalami peningkatan pada siklus II

99
menjadi 54,4% sedangkan pada aspek negatif mengalami penurunan pada

siklus I dan siklus II. Pada siklus I rata-rata persentase sikap dan aktivitas

siswa yaitu 49%, pada siklus II yaitu 22%.

3. Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

aspek positif terhadap pembelajaran sebesar 95,7% dan dalam aspek

negative terhadap pembelajaran sebesar 92.62%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang dapat

diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Bagi Guru:

1. Guru diharapkan dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

make a match di dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

2. Agar proses pembelajaran berjalan dengan aktif dan lancar guru dapat

memilih model pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan

sehingga siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran.

b. Bagi Siswa:

Diharapkan bagi siswa agar lebih memperhatikan guru ketika

menjelaskan dan lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasinya di sekolah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni Aisyah. 2020. Menegaskan Manusia Sebagai Objek dan Subjek Ilmu
Pendidikan. Pelita Bangsa Pelestari Pacncasila. 15(2): 60-74.

Arikunto Suharsimi, Suhardjono, & Supriadi. 20015. Penelitian Tindakan Kelas


Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Astuti I Gusti Ayu, P. S. 2021. Penerapan Pembelajaran Make A Match Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Inovasi Jurnal Guru , 7(15): 63-
65.

Assofi Muhammad, P. D. Damayani Aries T. & Rofian. 2019. Peningkatan Hasil


Belajar Matematika Materi Faktor Persekutuan Besar dan Kelipatan
Persekutuan Kecil melalui Model NHT Berbantu Media Papan Puzzle
Berbintang. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4): 513-514.

Baruna Antonius Rio. 2013. “Efektivitas Pembelajaran Remidial Dengan


Menggunakan Alat Peraga Fraction Wall Pada Materi Pecahan Di Kelas
IV SD Tarakanita Ngembesan. Yoyakarta”. Skripsi. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Universitas Santa Dharma, Yogyakarta.

Budiyanto, Moch. A. K. 2016. Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student


Centred Learning (SCL). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
press.

Erawati Desi. 2015. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi


Pecahan Sederhana Melalui Media Kartu Pecahan Di kelas III SD Negeri
Kyai Mojo Yogyakarta”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Estuwardani, N. A., & Mustadi, A. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Modul


Tematik-Integratif Dalam Peningkatan Karakter Peserta Didik Kelas I
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(2), 157–172.

Fajri, Z. 2018. Bahan Ajar Tematik Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013.


Pedagogik Jurnal Pendidikan, 5(1): 100-108.

Guantara, Gd., dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based


Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha, 1(2): 1-10.

Hasbullah, H. & Wiratomo, Y. 2015. Metode, Model dan Pengembangan Model


Pembelajaran Matematika. Jakarta: Unindra Press.

10
Heruman. 2016. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Indriani Fitriani. 2016. Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Dalam Mengelola


Pembelajaran Tematik Integratif Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran
Micro di PGSD UAD Yogyakarta. Elementary School 3, 3(3): 1-12.

Isant, Mr. 2018. Menyederhanakan, Membandingkan, dan Mengurutkan Bilangan


Pecahan. https://guruisant.igi.my.id/2020/07/menyederhanakan-
membandingkan-dan.html. Diakses pada tanggal 18 April 2021

Islam, S. 2017. Karakteristik Pendidikan Karakter; Menjawab Tantangan


Multidimensional Melalui Implementasi Kurikulum 2013. Edureligia
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(1): 89–101.

Kamarullah. 2017. Pendidikan Matematika di Sekolah Kita. Alkhawarizmi, 1(1):


21-32.

Kusumawati Yun & Ariguntar Panca. 2018. Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Surakarta: CV Putra Nugraha.

Lubis Maulana, A. & Azizan, N. 2020. Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kenaca A.

Majid, A. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Rosdakarya.

Mahanani, Ayu. 2018. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi


Pecahan Sederhana Melalui Media Kartu Pecahan di Kelas III SD Negeri
2 Wates”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.

Malawai, I. & Kadrawati, A. 2017. Pembelajaran Tematik (KOnsep Dan


Aplikasi). Jawa Timur: CV. AE Media Grafika.

Marta, Rusdial. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan


Pendekatan Problem Solving Siswa Sekolah Dasar. Journal Cendekia:
Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1): 24-37.

Murdiani. 2018. Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Menjumlahkan


Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Siswa kelas IV SDN Hariang Kecamatan Banua Lawas Kabupaten
Tabalong. Jurnal Sagacious, 4(2): Hal 35-40.

Nurdyansyah & Fahyuni, F. E. 2016. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai


Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizama Learning Centre.

10
Permatasari, E. A. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Kurikulum
2013 Pada Pembelajaran Sejarah. Indonesia Journal of History
Education, 3(1): 11-16.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmah, Nur. 2013. Hakikat Pendidikan Matematika. Rumah Jurnal, 1(2) : 1-10.

Rahmayanti Ira, D. S & Koeswanti H. D. penerapan Model Make A Match Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Siswa Kelas IV SD
Negeri Diwak. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3): 209-218.

Rahyuni, Sang A. P., dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Make A Match
Berbantuan Media Kartu Gambar Untuk Meningkatkan Perkembangan
Bahasa Anak. Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1): 1-
10.

Sanjaya, W. H. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pranemedia.

Sinambela Pardomuan, N. J. 2013. Kurikulum 2013 dan Implementasinya Dalam


Pembelajaran. Generasi Kampus, 6(2): 17-29.

Suharni. 2021. Meningkatkan Keaktifan Hasil Belajar Melalui Penerapan Model


Pembelajaran Wide Game Pada Peserta Didik Kelas VIID SMP Negeri 13
Tegal. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 8(1): 87-92.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Supriatin Ade Ipin. 2017. Penggunaan Kartu Make A Match Untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa Dalam Membedakan Jenis-Jenis Adaptasi. Jurnal
Wahana Pendidikan, 4(2): 1-17.

Supriyono, Agus. 2011. A Cooperative learning teori dan aplikasi. Yogyakarta:


Pustaka pelajar.

Soyomukti, N. 2015. Teori-teori Pendidikan: Tradisional,(Neo)libera),


Marxissosialis, Postmodern. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Thobroni, M & Mustofa A. S. 2013.. Belajar dan Pembelajaran (Pengembangan


Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Triono, Urip. 2019. Kepemimpinan Transformasi dalam Pendidikan Formal, Non
Formal dan Indormal. Sleman: Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi
Utama).

10
Ula Sidratul & Barutu Fabelia A. 2019. Pengaruh Model Kooperatif Tipe
Roundrobin Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs
Hidayatul Muta’allim Mengkirau Kecamatan Tasik Putripuyu Kabupaten
Kepulauan Meranti. Jurnal Pendidikan Matematika, 2(2): 21-27.

Unaenah Een & Sumantri, Muhammad S. 2019. Analisis Pemahaman Konsep


Matematis Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Pada Materi Pecahan. Jurnal
Basiedu 3(1): 106-111.

Untari, E. (2013). “Diagnosis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Pecahan Pada


Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi, 13(1):
1-8.

Wahidin, Unang. 2013. Pendidikamn Karakter Bagi Remaja. Jurnal Pendidikan


Islam, 2(3): 256-269.

Wafi, A. 2017. Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Edureligia


Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2): 131-139.

Yusuf, H. 2019. Pokoknya Administrasi Pendidikan. Tulungagung: Cahaya


Abadi.

10
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Centre Mangalli


Kelas / Semester : III (Tiga) / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan (Pertemuan 1 Siklus I)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) :


KI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati, mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sitematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 3.4.1 Mengenal pecahan sebagai
sebagai bagian dari keseluruhan bagian dari sesuatu yang
menggunakan benda- benda utuh dari benda konkret.
konkret. 3.4.2 Mengidentifikasi pecahan
sebagai bagian dari sesuatu
yang utuh dari benda
konkret.
4.4 Menyajikan pecahan sebaga 4.4.1 Menyajikan pecahan dalam
bagian dari keseluruhan bentuk benda konkret.
menggunakan benda-benda 4.4.2 Menyelesaikan soal berkaitan
konkret. dengan pecahan.

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan mengamati, siswa dapat mengenal pecahan sebagai bagian dari
sesuatu yang utuh dari benda konkret dengan tepat.
2. Dengan mengamati, siswa dapat mengidentifikasi pecahan sebagai bagian
dari sesuatu yang utuh dari benda konkret dengan tepat.
3. Dengan mengamati, siswa dapat menyajikan pecahan sebagai bagian dari
sesuatu yang utuh menggunakan benda konkret.
4. Dengan mengamati, siswa dapat menyelesaikan soal berkaitan dengan
pecahan
D. MAteri Ajar

Mengenal Pecahan Sederhana

Mengenal pecahan setengah, sepertiga, seperempat, dan seperenam.

Kue A
1. Satu dibagi 2 bagian yang sama.
2. Nilai tiap bagian satu per dua atau seperdua.
3. Yang diarsir 1 dari 2 bagian, nilainya 1 per 2 atau seperdua.
4. Lambang pecahan seperdua adalah ½ .
5. 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut.
Kue B
1. Satu dibagi 4 bagian yang sama.
2. Nilai tiap bagian satu per empat atau seperempat.
3. Yang diarsir 1 dari 4 bagian, nilainya 1 per 4 atau seperempat. Lambang
pecahan seperempat adalah ¼ .
4. 1 disebut pembilang dan 4 disebut penyebut.

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Kooperatif tipe make a match

F. Media, Alat Bantu dan Sumber Belajar


1. Buku guru kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
2. Buku siswa kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
3. Whiteboard
4. Board maker
5. Media kartu

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan memberi salam, 15 menit
Pendahuluan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
Nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Siswa membaca senyap selama 10 menit teks
bacaan pada buku siswa tentang “pengaruh
perubahan cuaca pada kehidupan manusia”
(Penguatan program Literasi).
6. Guru menyampaikan tujuan pembajaran dengan
mengimplementasikan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran: 40 menit
Inti  Memancing pengetahuan siswa dengan
menjelaskan konsep pecahan sederhana. Satu
pisang dibagi dua, dapat kita tulis ½ (seperdua).
 Guru memberikan materi dengan
memperkenalkan pecahan dan lambang pecahan
sederhana.
 Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
 Guru membagi kartu berwarna putih dan
berwarna merah yang telah dibuat secara acak.
 Guru memberi waktu beberapa menit kepada
siswa yang memegang kartu berwarna putih yang
berisi soal untuk memikirkan jawaban dari soal
tersebut.
 Guru meminta siswa yang memegang kartu
berwarna pink untuk membuka kartu yang mereka
dapat dan menunjukkan kepada temannya.
 Guru meminta kepada siswa yang memegang
kartu berwarna putih untuk mencari jawaban pada
siswa yang memegang kartu berwarna pink.
 Pasangan siswa yang sudah dapat mencocokkan
kartunya, kemudian saling duduk berdekatan.
 Siswa secara berpasangan mendiskusikan soal
dan jawaban pada kartu.
 Siswa secara berpasangan naik ke depan kelas
untuk mempersentasekan hasil diskusinya.
 Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap
siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya, demikian seterusnya.
 Guru memberikan penghargaan kepada pasangan
yang paling cepat menemukan pasangannya.
 Guru memberi umpan bailk dan penguatan
terhadap kerja siswa.
Kegiatan A. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai 15 menit
Penutup kegiatan pembelajaran.
B. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
C. Guru memberi tugas tambahan/ PR.
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu
siswa (Religius)

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Tekhnik Penilaian
 Tes menjawab soal pilihan ganda
 LKS
2. Skor Penilaian
 Setiap jawaban benar mendapat nilai = 10
 Nilai maksimal = 100
Skor = jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
3. Soal LKS
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban
yang paling tepat!

1. Pecahan 4, angka empat pada pecahan tersebut merupakan …


6
a. Angka
b. Pembilang
c. Penyebut
2. Lambang pecahan seperdelapan adalah …
a. 18
8
b. 8
c. 11
8
2
3. angka delapan pada pecahan tersebut merupakan …
8
a. Penyebut
b. Pembilang
c. Angka
1
4. biasa juga disebut …
3
a. Satu bagi tiga
b. Sepertiga
c. Satu garis tiga
5
5. Bagian pembilang pada pecahan
10
adalah ..
a. 10
b. –
c. 5
6. Lambang pecahan dari gambar berikut adalah …

5
a. 5
b. 5
1
c. 1
5
7. Bagian penyebut pada pecahan 4 adalah …
7
a. –
b. 7
c. 4
8. Ibu membuat kue bolu. Satu Loyang kue bolu dipotong menjadi 2
bagian. Setiap potongan disebut …
a. Seperdua
b. Sepertiga
c. Seperempat
9. Ibu Siti menyediakan satu roti panggang untuk sarapan pagi. Roti
tersebut dipotong menjadi 12. Setiap anggota keluarga akan mendapat
berapa bagian roti?
a. Seperdua
b. Seper duabelas
c. Dua perduabelas
10. Buah jeruk merupakan salah satu buah segar jika dimakan pada saat
udara panas. Andi ingin membagi jeruknya kepada Budi. Dari satu
buah jeruk, Andi dan Budi akan mendapat seperdua bagian jeruk.
Seperdua dilambangkan dengan pecahan …

a. 2/2
b. 1/2
c. 2/1
Mangalli, Mei 2021

Peneliti,

(Musdalifah Syarief )
NIM. 105401130519

Mengetahui

Kepala UPT SDN Centre Guru Kelas III,


Mangalli,

(Nurniati, S.Pd )
( Sitti Mufida, S.Pd., M.Pd) NIP. 19790101 201410 2 001
NIP 19691014 199012 2 001
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Centre Mangalli


Kelas / Semester : III (Tiga) / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan (Pertemuan 2 Siklus I)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) :


KI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati, mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sitematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 3.4.1. Mengenal macam-macam
sebagai bagian dari keseluruhan bilangan pecahan sebagai
menggunakan benda- benda bagian dari sesuatu yang utuh
konkret. dari benda konkret.
3.4.2 Mengidentifikasi pecahan
sebagai bagian dari sesuatu
yang utuh dari benda
konkret.
4.4 Menyajikan pecahan sebagai 4.4.1 Menyajikan pecahan dalam
bagian dari keseluruhan bentuk benda konret.
menggunakan benda-benda 4.4.2 Menyelesaikan soal berkaitan
konkret. dengan pecahan.

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan mengamati, siswa dapat mengenal macam-macam bilangan
pecahan sebagai bagian dari benda konkret secara tepat.
2. Dengan mengamati, siswa dapat mengidentifikasi pecahan sebagai bagian
dari benda konkret secara tepat.
3. Dengan mengamati, siswa dapat menyajikan pecahan menggunakan benda
konkret dengan benar.
4. Dengan mengamati, siswa dapat menyelesaikan soal berkaitan dengan
pecahan.

D. Materi Ajar

Bilangan Pada Pecahan

Ibu membuat telur dadar satu bundaran besar. Ibu memotongnya


menjadi 8 bagian. Setiap anggota keluarga mendapat 2 potong. Ini sama
artinya dengan setiap anggota keluarga mendapatkan dua perdelapan bagian
telur dadar atau dilambangkan 2/8.

Siti menambahkan timun pada piring nasi goreng. Satu buah timun
dipotong menjadi 16 bagian. Setiap anggota keluarga mendapatkan 4 potong
timun. Ini sama artinya dengan setiap anggota keluarga mendapat empat
perenam belas timun atau dilambangkan 4/16.

Wah, ternyata ibu juga menambahkan sosis. Ada 1 buah sosis yang ibu
siapkan. Satu buah sosis dipotong menjadi enam bagian. Sosis dibagi hanya
untuk Ayah, Siti dan adik. Masing-masing mendapat 2 dari 6 potong. Ini sama
artinya masing-masing mendapat dua perenam bagian sosis atau
dilambangkan 2/6.

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Kooperatif tipe make a match

F. Media, Alat Bantu dan Sumber Belajar


1. Buku guru kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
2. Buku siswa kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
3. Whiteboard
4. Board maker
5. Media kartu
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan memberi salam, 15 menit
Pendahuluan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
Nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Siswa membaca senyap selama 10 menit teks
bacaan apada buku siswa tentang “pengaruh
perubahan cuaca pada kehidupan manusia”
(Penguatan program Literasi).
6. Guru menyampaikan tujuan pembajaran dengan
mengimplementasikan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran: 40 menit
Inti  Guru bertanya jawab dengan siswa.
 Guru mengapresiasi jawaban yang disampaikan
oleh siswa.
 Siswa diminta mengamati gambar telur dadar
pada papan tulis. Lalu, gambar tersebut dibagi
menjadi 8 bagian. Kemudian 2 bagian diarsir.
 Siswa menuliskan lambang pecahan untuk 8
potong telur yang ada, lalu yang diarsir 2 potong.
Berapakah lambang pecahannya?.
 Guru mengarsir kembali 4 potong telur dadar.
 Siswa mrnuliskan lambang pecahan.
 Guru membagi kartu berwarna putih dan
berwarna merah yang telah dibuat secara acak.
 Guru memberi waktu beberapa menit kepada
siswa yang memegang kartu berwarna putih yang
berisi soal untuk memikirkan jawaban dari soal
tersebut.
 Guru meminta siswa yang memegang kartu
berwarna pink untuk membuka kartu yang mereka
dapat dan menunjukkan ke temannya.
 Guru meminta kepada siswa yang memegang
kartu berwarna putih untuk mencari jawaban pada
siswa yang memegang kartu berwarna pink.
 Pasangan siswa yang sudah dapat mencocokkan
kartunya, kemudian saling duduk berdekatan.
 Siswa secara berpasangan mendiskusikan soal
dan jawaban pada kartu.
 Siswa secara berpasangan naik ke depan kelas
untuk mempersentasekan hasil diskusinya.
 Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap
siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya, demikian seterusnya.
 Guru memberikan penghargaan kepada pasangan
yang paling cepat menemukan pasangannya.
 Guru memberi umpan bailk dan penguatan
terhadap kerja siswa.
Kegiatan A. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai 15 menit
Penutup kegiatan pembelajaran.
B. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
C. Guru memberi tugas tambahan/ PR.
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu
siswa (Religius).

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


Tekhnik Penilaian
Tes menjawab soal isian
LKS
Skor Penilaian
Setiap jawaban benar mendapat nilai = 20
Nilai maksimal = 100

Skor = jumlah skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal

3. Soal LKS
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Nilai pecahan dari daerah yang diarsir sesuai gambar dibawah ini
adalah …
2. Ani membawa 8 potong kue bulan ke sekolah. Ani ingin membaginya
kepada 4 orang temannya. Dua bagian diberikan untuk Sinta, Siti, Budi
dan Andi. Bagian kue yang didapatkan untuk setiap teman Ani adalah

3. Perhatikan gambar dibawah ini!

Lambang pecahan yang sesuai dengan gambar di atas adalah …


4. Nilai pecahan dari gambar dibawah ini adalah …

5. Lambang pecahan sesuai dengan gambar dibawah ini adalah ….

Mangalli, Mei 2021

Peneliti,

(Musdalifah Syarief )
NIM. 105401130519

Mengetahui

Kepala UPT SDN Centre Guru Kelas III,


Mangalli,

(Nurniati, S.Pd )
( Sitti Mufida, S.Pd., M.Pd) NIP. 19790101 201410 2 001
NIP 19691014 199012 2 001
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Centre Mangalli


Kelas / Semester : III (Tiga) / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan (Pertemuan 3 Siklus I)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) :


KI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati, mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sitematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 3.4.1 Mengurutkan pecahan
sebagai bagian dari keseluruhan pembilang sama dengan
menggunakan benda- benda benar.
konkret. 3.4.2 Mengurutkan pecahan
penyebut sama dengan benar.
4.4 Menyajikan pecahan sebagai 4.4.1 Menyajikan urutan pecahan
bagian dari keseluruhan pembilang sama dengan tepat.
menggunakan benda-benda 4.4.2 Menyajikan urutan pecahan
konkret. penyebut sama dengan tepat.

C. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan mengamati, siswa dapat mengurutkan pecahan berpembilang sama
dengan tepat.
2. Dengan mengamati, siswa dapat mengurutkan pecahan penyebut yang
sama dengan tepat.
3. Dengan mengamati, siswa dapat menyajikan mengurutkan pecahan
berpembilang sama dengan tepat.
4. Dengan mengamati, siswa dapat menyajikan urutan pecahan penyebut
sama.
D. Materi Ajar

Festival makanan telah tiba. Udin membawa kue cucur khas Betawi.

Hari ini Udin membawa contoh kue cucur untuk dicicip teman-teman sekelas.
1. Satu kue cucur dibagi dua untuk Siti dan Lani. Masing-masing
mendapat seperdua ( ½ ).
2. Satu kue cucur lainnya dibagi tiga untuk Beni, Edo dan Udin. Masing-
masing mendapat sepertiga (1/3).
3. Satu lagi kue cucur dibagi empat untuk teman-teman lainnya. Masing-
masing mendapat seperempat (1/4).
Manakah yang besar nilainya antara ½ , 1/3, dan ¼ ? ½
Urutan pecahan mulai yang terkecil adalah ¼ , 1/3, ½ ,
Apabila dua pecahan memiliki pembilang yang sama, pecahan yang memiliki
penyebut yang lebih kecil, nilainya lebih besar daripada pecahan yang
memiliki penyebut yang lebih besar.
Apabila dua pecahan memiliki penyebut yang sama, pecahan yang memiliki
pembilang yang lebih besar, nilainya lebih besar daripada pecahan yang
pembilangnya lebih kecil.
Agar kalian lebih memahaminya, perhatikan gambar berikut!

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Kooperatif tipe make a match

F. Media, Alat Bantu dan Sumber Belajar


1. Buku guru kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
2. Buku siswa kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
3. Whiteboard
4. Board maker
5. Media kartu
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan memberi salam, 15 menit
Pendahuluan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
Nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Siswa membaca senyap selama 10 menit teks
bacaan apada pada buku siswa tentang “pengaruh
perubahan cuaca pada kehidupan manusia”
(Penguatan program Literasi).
6. Guru menyampaikan tujuan pembajaran dengan
mengimplementasikan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran: 40 menit
Inti  Guru menjelaskan materi tentang mengurutkan
pecahan.
 Guru memotong roti menjadi dua, maka setiap
bagian dilambangkan dengan pecahan ½
 Guru memotong lagi roti menjadi 2 dan
dilambangkan dengan pecahan 1/4.
 Guru mengurutkan tahu atau roti yang
potongannya lebih besar terlebih dahulu sampai
terkecil.
 Guru membagi kartu berwarna putih dan
berwarna merah yang telah dibuat secara acak.
 Guru memberi waktu beberapa menit kepada
siswa yang memegang kartu berwarna putih yang
berisi soal untuk memikirkan jawaban dari soal
tersebut.
 Guru meminta siswa yang memegang kartu
berwarna pink untuk membuka kartu yang mereka
dapat dan menunjukkan ke temannya.
 Guru meminta kepada siswa yang memegang
kartu berwarna putih untuk mencari jawaban pada
siswa yang memegang kartu berwarna pink.
 Pasangan siswa yang sudah dapat mencocokkan
kartunya, kemudian saling duduk berdekatan.
 Siswa secara berpasangan mendiskusikan soal
dan jawaban pada kartu.
 Siswa secara berpasangan naik ke depan kelas
untuk mempersentasekan hasil diskusinya.
 Guru mengacak kembali kartu soal dan kartu
jawaban.
 Guru memberikan penghargaan kepada pasangan
yang paling cepat menemukan pasangannya.
 Guru memberi umpan balik dan penguatan
terhadap kerja siswa.
Kegiatan A. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai 15 menit
Penutup kegiatan pembelajaran.
B. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
C. Guru memberi tugas tambahan/ PR.
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu
siswa (Religius)

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


Tekhnik Penilaian
Tes menjawab soal isian
LKS
Skor Penilaian
Setiap jawaban benar mendapat nilai = 20
Nilai maksimal = 100
Skor= jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal

3. Soal LKS
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!

1. 1, 1, 1
urutan pecahan dari nilai terkecil ke terbesar pada pecehan
3 2 4
tersebut adalah ...

2. 3, 4, 5 urutan nilai pecahan dari yang terbesar ke terkecil adalah …


3 3 3
3.

Urutan pecahan mulai yang terkecil ke yang terbesar sesuai gambar di


atas adalah …
4. 10, 10, 10, urutan pecahan yang mempunyai nilai yang paling besar ke
573
yang paling kecil adalah ...

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

6.

1.
(Budi) (Edo) (Dan
i)
Urutan yang mempunyai potongan kayu dari yang paling sedikit ke yang paling bany

Mangalli, Mei 2021

Peneliti,

(Musdalifah Syarief ) NIM. 105401130519

Mengetahui

Kepala UPT SDN Centre Guru Kelas III,


Mangalli,

(Nurniati, S.Pd )
( Sitti Mufida, S.Pd., M.Pd) NIP. 19790101 201410 2 001
NIP 19691014 199012 2 001
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Centre Mangalli


Kelas / Semester : III (Tiga) / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan (Pertemuan 1 Siklus II)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI) :


KI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sitematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Mengeneralisasi ide pecahan 3.4.1 Membandingkan dua pecahan
sebagai bagian dari keseluruhan pembilang sama.
menggunakan benda- benda 3.4.2 Membandingkan dua pecahan
konkret. berpenyebut sama.
4.4 Menyajikan pecahan sebagai 4.4.1 Menyajikan perbandingan dua
bagian dari keseluruhan pecahan berpembilang sama
menggunakan benda-benda dengan tepat.
konkret. 4.4.2 Menyajikan perbandingan dua
pecahan berpenyebut sama
dengan tepat.

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan mengamati, siswa dapat membandingkan dua pecahan pembilang
sama.
2. Dengan mengamati, siswa dapat membandingkan dua pecahan
berpenyebut sama.
3. Dengan mengamati, siswa dapat menyajikan perbandingan dua pecahan
berpembilang sama dengan tepat.
4. Dengan mengamati, siswa dapat menyajikan perbandingan dua pecahan
berpenyebut sama dengan tepat.
D. MAteri Ajar

Membandingkan Pecahan

Beni mengambil satu buah melon. Melon itu sudah dipotong-potong


oleh Dayu di rumah. Beni lalu menghitung potongan melon tersebut.

Melon yang pertana telah dipotong menjadi 8 bagian sama besar.


Dalam bentuk nilai pecahan, bagian itu dilambangkan dengan pecahan 1/8.
Setelah itu, Edo mengambil buah melon yang kedua. Melon itu juga dipotong-
potong. Edo menghitung potongan melon tersebut.

Melon yang kedua dipotong menjadi 6 bagian yang sama besar. Dalam
bentuk pecahan, bagian itu dilambangkan dengan 1/6. Lani mengambil 1
potong buah dari melon yang pertama. Sedangkan Beni mengambil 1 potong
buah dari melon yang kedua. Apakah potongan buah dari kedua melon itu
sama besar? Mengapa?

Perbandingan ukuran potongan melon Lani dan Beni:


Secara sederhana dalam membandingkan pecahan yang perlu
diperhatikan adalah pembilang atau penyebutnya saja. Jika pembilangnya
sama, maka yang diperhatikan adalah penyebutnya. Semakin kecil
penyebutnya semakin besar nilai pecahannya, semakin besar penyebutnya
semakin kecil nilai pecahannya. Jika penyebutnya sama, maka yang perlu
diperhatikan adalah pembilangnya. Semakin besar pembilangnya semakin
besar pula nilai pecahannya, semakin kecil pembilangnya semakin kecil pula
nilai pecahannya.

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Kooperatif tipe make a match
F. Media, Alat Bantu dan Sumber Belajar
6. Buku guru kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
7. Buku siswa kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
8. Whiteboard
9. Board maker
10. Media kartu
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan memberi salam, 15 menit
Pendahuluan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
Nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Siswa membaca senyap selama 10 menit teks
bacaan pada buku siswa tentang “pengaruh
perubahan cuaca pada kehidupan manusia”
(Penguatan program Literasi).
6. Guru menyampaikan tujuan pembajaran dengan
mengimplementasikan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran: 40 menit
Inti  Guru menggambar dua buah melon di papan tulis.
 Guru membandingkan gambar dua buah melon
tersebut.
 Guru bertanya manakah gambar potongan melon
yang lebih besar?
 Guru menjelaskan konsep membandingkan
pecahan.
 Guru membagi kartu berwarna putih dan
berwarna merah muda yang telah dibuat secara
acak.
 Guru memberi waktu beberapa menit kepada
siswa yang memegang kartu berwarna putih yang
berisi soal untuk memikirkan jawaban dari soal
tersebut.
 Guru meminta siswa yang memegang kartu
berwarna pink untuk membuka kartu yang mereka
dapat dan menunjukkan kepada temannya.
 Guru meminta kepada siswa yang memegang
kartu berwarna putih untuk mencari jawaban pada
siswa yang memegang kartu berwarna pink.
 Pasangan siswa yang sudah dapat mencocokkan
kartunya, kemudian saling duduk berdekatan.
 Siswa secara berpasangan mendiskusikan soal
dan jawaban pada kartu.
 Siswa secara berpasangan naik ke depan kelas
untuk mempersentasekan hasil diskusinya.
 Guru mengacak kembali kartu soal dan kartu
jawaban kepada siswa.
 Guru memberikan penghargaan kepada pasangan
yang paling cepat menemukan pasangannya.
 Guru memberi umpan bailk dan penguatan
terhadap kerja siswa.
Kegiatan A. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai 15 menit
Penutup kegiatan pembelajaran.
B. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran.
C. Guru memberi tugas tambahan/ PR.
D. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu
siswa (Religius).

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Tekhnik Penilaian
 Tes menjawab soal pilihan ganda
 LKS
2. Skor Penilaian
 Setiap jawaban benar mendapat nilai = 10
 Nilai maksimal =
100 Skor =
jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal

3. Soal LKS
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban
yang paling tepat!
1. 2 ... 2
4 8
Tanda yang cocok untuk pecahan diatas adalah ...
d. < (lebih kecil)
e. > (lebih besar)
f. = (sama besar)
2. Ibu membeli kue di pasar, 1 bagian kue dimakan kak Sita dan 2
4 4
dimakan ayah. Siapakah yang makan bagian kue yang lebih
banyak?
a. Ayah
b. Ibu
c. Kak Sita

3. ...

Tanda yang tepat sesuai gambar diatas adalah ...


a. > (lebih besar)
b. = (sama besar)
c. < (lebih kecil)
4. Edo memotong semangka menjadi 3 bagian. Dia memberikan
semangka tersebut kepada Danu 1 bagian dan 2 bagian untuk Siti.
3 3
Siapa yang mempunyai semangka lebih sedikit?
a. Siti
b. Danu
c. Edo

5.

Siti mempunyai kue ... dari Edo


a. = (sama besar)
b. < (lebih kecil)
c. > (lebih besar)
6
6. ... 3
7 7
Tanda yang tepat untuk soal diatas adalah ...
a. > (lebih besar)
b. < (lebih kecil)
c. = (sama besar)

Roti Dayu ... dari roti Udin


d. > (lebih besar)
e. = (sama besar)
f. < (lebih kecil)

8. ....

Tanda yang tepat sesuai dengan gambar di atas adalah ...


a. < (lebih kecil)
b. > (lebih besar)
c. = (sama besar)
9. 8 ... 8
3 5
Tanda yang tepat sesuai pecahan diatas adalah ...
a. > (lebih besar)
b. = (sama besar)
c. < (lebih kecil)
10. Dayu mempunyai 1 bagian pizza, sedangkan Edo mempunyai 1
5 8
bagian pizza. Dapat disimpulkan bahwa. pizza Dayu ... dari pada
pizza Edo. Tanda yang tepat untuk melengkapi soal tersebut adalah
...
a. = (sama besar)
b. < (lebih kecil)
c. > (lebih besar)
Mangalli, Juni

2021 Peneliti,

(Musdalifah Syarief )
NIM. 105401130519

Mengetahui

Kepala UPT SDN Centre Guru Kelas III,


Mangalli,

(Nurniati, S.Pd )
( Sitti Mufida, S.Pd., M.Pd) NIP. 19790101 201410 2 001
NIP 19691014 199012 2 001
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Centre


Mangalli Kelas / Semester : III (Tiga) / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 X pertemuan (Pertemuan 2 Siklus
II) Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI):


KI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI3. Memahami pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain.
KI4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang mencerminkan prilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menjelaskan dan melakukan 3.5.1 Menjumlahkan pecahan
penjumlahan dan pengurangan berpenyebut sama dengan
pecahan berpenyebut sama. benar.
4.4 Menyelesaikan masalah 4.5.1 Menyelesaikan masalah sehari-
penjumlahan dan pengurangan hari yang melibatkan
pecahan berpenyebut sama. penjumlahan berpenyebut sama
dengan benar.

C. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan mengamati, siswa dapat menjumlahkan pecahan berpenyebut
sama dengan benar.
2. Dengan mengamati, siswa dapat menyelesaikan soal masalah sehari-hari
pecahan yang melibatkan penjumlahan berpenyebut sama dengan benar.
D. Materi Ajar

Konsep Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama

Penjumlahan pecahan berpenyebut sama dapat diperoleh hasilnya


dengan menjumlah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Kooperatif tipe make a match
F. Media, Alat Bantu dan Sumber Belajar
1. Buku guru kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
2. Buku siswa kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
3. Whiteboard
4. Board maker
5. Media kartu
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan memberi salam, 15 menit
Pendahuluan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari
ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu Nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Siswa membaca senyap selama 10 menit teks
bacaan pada buku siswa tentang “pengaruh
perubahan cuaca pada kehidupan manusia”
(Penguatan program Literasi).
6. Guru menyampaikan tujuan pembajaran
dengan mengimplementasikan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran: 40 menit
Inti  Siswa mengulang kembali materi konsep
pecahan sederhana kemudian bertanya jawab
tentang setengah atau seperdua, satu per
empat atau seperempat, satu per tiga atau
sepertiga.
 Guru menjelaskan konsep penambahan untuk
pecahan yang berpenyebut sama.
 Guru berkeliling menghampiri siswa dan
mengulang penjelasan secara individu pada
siswa yang belum memahami konsep
penjumlahan pecahan dengan baik.
 Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match.
 Guru membagi kartu berwarna putih dan
berwarna merah muda yang telah dibuat
secara acak.
 Guru memberi waktu beberapa menit kepada
siswa yang memegang kartu berwarna putih
yang berisi soal untuk memikirkan jawaban
dari soal tersebut.
 Guru meminta siswa yang memegang kartu
berwarna pink untuk membuka kartu yang
mereka dapat dan menunjukkan kepada
temannya.
 Guru meminta kepada siswa yang memegang
kartu berwarna putih untuk mencari jawaban
pada siswa yang memegang kartu berwarna
pink.
 Pasangan siswa yang sudah dapat
mencocokkan kartunya, kemudian saling
duduk berdekatan.
 Siswa secara berpasangan mendiskusikan
soal dan jawaban pada kartu.
 Siswa secara berpasangan naik ke depan
kelas untuk mempersentasekan hasil
diskusinya.
 Guru kembali mengacak kartu soal dan kartu
jawaban.
 Guru memberikan penghargaan kepada
pasangan yang paling cepat menemukan
pasangannya.
 Guru memberi umpan bailk dan penguatan
terhadap kerja siswa.
 Siswa mengerjakan latihan tentang
penjumlahan pecahan berpenyebut sama
yang ada di buku siswa.
Kegiatan A. Guru dan siswa melakukan refleksi 15 Menit
Penutup mengenai kegiatan pembelajaran.
1. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari
ini?
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe
make a match?
3. Bagian mana yang siswa sukai dalam
pembelajaran kooperatif tipe make a
match?
B. Guru memberi tugas tambahan/ PR.
C. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah
satu siswa (Religius).

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


Tekhnik Penilaian
Tes menjawab soal isian
LKS
Skor Penilaian
Setiap jawaban benar mendapat nilai = 20
Nilai maksimal = 100
Skor= jumlah skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal

3. Soal LKS
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. 1 + 1 = ...
3 3
2. Hasil dari 6 + 3 = ...
5 5
3. Beni memiliki pohon rambutan yang sedang berbuah. Beni berhasil
memetik 1 keranjang. Sementara ayah berhasil memetik 3. Berapa
5 5
jumlah rambutan yang berhasil dipetik Beni dan ayah?
4. Hasil penjumlahan percahan berikut adalah ...
3 5
10 + 10 = ...
5. + + =
… + … = …
… … …

Mangalli, Juni

2021 Peneliti,

(Musdalifah Syarief )
NIM. 105401130519

Mengetahui

Kepala UPT SDN Centre Guru Kelas III,


Mangalli,

(Nurniati, S.Pd )
( Sitti Mufida, S.Pd., M.Pd) NIP. 19790101 201410 2 001
NIP 19691014 199012 2 001
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Centre


Mangalli Kelas / Semester : III (Tiga) / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 X pertemuan (Pertemuan 3 Siklus II)
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI):


KI1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain.
KI4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang mencerminkan prilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menjelaskan dan melakukan 3.5.1 Mengurangkan pecahan
penjumlahan dan pengurangan berpenyebut sama dengan
pecahan berpenyebut sama. benar.
4.4 Menyelesaikan masalah 4.5.1 Menyelesaikan masalah sehari-
penjumlahan dan pengurangan hari yang melibatkan
pecahan berpenyebut sama. pengurangan berpenyebut
sama dengan benar.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati, siswa dapat mengurangkan pecahan berpenyebut
sama dengan benar.
2. Dengan mengamati, siswa dapat menyelesaikan soal masalah sehari-hari
yang melibatkan pengurangan berpenyebut sama dengan benar.
D. Materi Ajar

Mengurangkan Pecahan Berpenyebut Sama

Edo memberi potongan kain dengan melakukan operasi pengurangan


pecahan berpenyebut sama. Cara untuk mengurangkan pecahan yang sama
penyebutnya adalah dengan mengurangkan pembilangnya saja. Mengapa?
Perhatikan contoh berikut!
Contoh:

Contoh lain:

Untuk mengurangkan pecahan dengan pennyebut sama, kita hanya


perlu mengurangkan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Jadi, jika
kita mengurangi pecahan berpenyebut sama, maka penyelesaiannya adalah
sebagai berikut:

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Kooperatif tipe make a match

F. Media, Alat Bantu dan Sumber Belajar


1. Buku guru kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
2. Buku siswa kurikulum 2013 tema 5 edisi revisi 2018
3. Whiteboard
4. Board maker
5. Media kartu
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan memberi salam, 15 Menit
Pendahuluan menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin
oleh salah seorang siswa. Siswa yang
diminta membaca do’a adalah siswa
siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan menfaatnya bagi tercapainya cita-
cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila
atau lagu Nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Siswa membaca senyap selama 10 menit
teks bacaan (Penguatan program
Literasi).
6. Guru menyampaikan tujuan pembajaran
dengan mengimplementasikan model
pembelajaran kooperatif tipe make a
match.
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran: 40 Menit
Inti  Guru menjelaskan konsep pengurangan
pecahan berpenyebut sama.
 Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe
make a match.
 Guru membagi kartu berwarna putih dan
berwarna merah muda yang telah dibuat
secara acak.
 Guru memberi waktu beberapa menit
kepada siswa yang memegang kartu
berwarna putih yang berisi soal untuk
memikirkan jawaban dari soal tersebut.
 Guru meminta siswa yang memegang
kartu berwarna pink untuk membuka
kartu yang mereka dapat dan
menunjukkan ke temannya.
 Guru meminta kepada siswa yang
memegang kartu berwarna putih untuk
mencari jawaban pada siswa yang
memegang kartu berwarna pink.
 Pasangan siswa yang sudah dapat
mencocokkan kartunya, kemudian saling
duduk berdekatan.
 Siswa secara berpasangan
mendiskusikan soal dan jawaban pada
kartu.
 Siswa secara berpasangan naik ke depan
kelas untuk mempersentasekan hasil
diskusinya.
 Guru mengacak kembali kartu soal dan
kartu jawaban kepada siswa.
 Guru memberikan penghargaan kepada
pasangan yang paling cepat menemukan
pasangannya.
 Guru memberi umpan bailk dan
penguatan terhadap kerja siswa.
Kegiatan A. Guru dan siswa melakukan refleksi 15 Menit
Penutup mengenai kegiatan pembelajaran.
B. Menyanyikan salah satu lagu daerah
untuk menumbuhkan Nasionalisme,
Persatuan, dan Toleransi
C. Salam dan doa penutup dipimpin oleh
salah satu siswa (Religius).

H. PENILAIAN
1. Tekhnik Penilaian
 Tes menjawab soal isian
 LKS
2. Skor Penilaian
 Setiap jawaban benar mendapat nilai = 10
 Nilai maksimal =
100 Skor =
jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
3. Soal LKS
Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat!
14 6 = ...
1. 21 - 21
2. Hasil pengurangan dari 6 - 2 adalah …
9 9
3. Kak Sita memberi 12
cokelat kepada Budi untuk bekal ke sekolah.
15
Sesampainya di sekolah dia memberi 3 cokelat kepada temannya.
15
Berapakah sisa cokelat Budi?
4. - = ...

7 4
16 - 16 = ...
7
5. Ibu membawa pulang potong kue dari pengantin. Kue tersebut
8
akan diberikan kepada Lani dan Siti. Lani memakan 5
potong kue
8
tersebut. Berapakah kue yang terisisa untuk Siti?

Mangalli, Juni

2021 Peneliti,

(Musdalifah Syarief )
NIM. 105401130519

Mengetahui

Kepala UPT SDN Centre Guru Kelas III,


Mangalli,

(Nurniati, S.Pd )
( Sitti Mufida, S.Pd., M.Pd) NIP. 19790101 201410 2 001
NIP 19691014 199012 2 001
Lampiran 3. Soal Tes Siklus I

SOAL TES SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SDN. Centre


Mangalli Kelas/ Semester : III/ II
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 X 30
Menit

Nama :
Nis/ Nisn No Absen
:
:

Petunjuk:
 Berdoalah terlebih dahulu.
 Tulis identitasmu pada kolom identitas.
 Bacalah perintah mengerjakan terlebih dahulu.
 Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu.

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang
paling tepat!
1. 1
angka 1 pada pecahan tersebut disebut ...
12

a. Pembilang
b. Penyebut
c. Seper
2. Satu buah melon dibagi menjadi empat bagian. Maka setiap bagian
bernilai ...
a. 1
4

b. 4
1
4
c. 4

3. Lambang bilangan dari sepersembilan


adalah ... a. 1 - 9
9
b. 1

1
c. 9
1
4.
15
angka 15 pada percahan tersebut disebut ...
a. Pembilang
b. Seper
c. Penyebut
3
5. Pecahan
10 dibaca ...
a. Atas 3 bawah sepuluh

Dua bagi sepuluh


Tiga persepuluh
6. Bagian yang diarsisr dibawah ini menunjukkan pecahan ...

3
a. 10
7
b. 10
10
3
c.

7. Bagian yang diarsir menunjukkan pecahan ...

4
a. 12
12
b. 4
4
8
c.
8. 1
1 urutan yang benar pecahan tersebut dari yang terkecil adalah ..
3 1,
,4 6
a. 1, 1, 1,
3 4 6

b. , ,
1 1 1
6 4 3

c. , ,
1 1 1
4 6 3
9. Pecahan 8 , 3 , 6

bila diurutkan dari terbesar ke terkecil adalah ...


10 10 10
3 6 8
a. , ,
10 10 10
6 8 3
b. , ,
10 10 10
8 6 3
c. , ,
10 10 10

10. Budi mendapat 2


9 potong coklat, Dani mendapat 2
potong coklat dan
5
2
Bambang mendapat
10 potong coklat. Urutan pecahan dari yang kecil ke
yang besar adalah ...
2
a. , 2, 2
10 9 5

b. 2, 2, 2
5 9 10
2 2 2
c. , ,
9 5 10

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!


11. 1 angka “1” pada pecahan tersebut disebut ...
2

12. 12
3
angka “12” pada pecahan tersebut disebut ...

13. Bagian yang diarsir menunjukkan pecahan ...

14. 4, 4, 4 urutan pecahan tersebut dari yang kecil ke yang besar adalah ...
9 4 7

15. 7
, 4
, 10 urutan pecahan tersebut dari yang besar ke yang kecil adalah ...
14 14 14
KUNCI JAWABAN

1. A 6. B 11. Pembilang
2. A 7. A 12. Penyebut
1
3. C 8. B 13.
6

4. C 9. C 14. 4, 4, 4
9 7 4

5. C 10. A 15. 10, 7 , 4


14 14 14
Lampiran 4. Soal Tes Siklus II

SOAL TES SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SDN. Centre


Mangalli Kelas/ Semester : III/ II
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 2 X 30
Menit

Nama :
Nis/ Nisn No Absen
:
:

Petunjuk:
 Berdoalah terlebih dahulu.
 Tulis identitasmu pada kolom identitas.
 Bacalah perintah mengerjakan terlebih dahulu.
 Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu.

A. Berila tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang
paling tepat!
1. 1
biasa juga disebut ...
4

a. Tiga per empat


b. Dua per empat
c. Seperempat

2. Gambar disamping menunjukkan pecahan ...

a. 3
3

b. 3
6

c. 3
1
3. Nilai pecahan potongan tahu yang yang dimakan oleh Udin sesuai dengan
gambar dibawah ini adalah ...

a. 3
4

b. 2
4

c. 1
4

4. 7, 2, 4
Urutan pecahan yang mempunyai nilai terbesar ke yang terkecil
9 9 9

adalah ...
7 4 2
a. , ,
9 9 9

b. 7, 2, 4,
9 9 9
2 4 7
c. , ,
9 9 9
6
5. ... 6
4 2

Tanda yang cocok untuk pecahan diatas adalah ...


a. < (lebih kecil)
b. > (lebih besar)
c. = (sama besar)
6. Ibu membagi kain batik kepada Siti dan Ani. Siti mendapat 2 m kain batik
8
6
sedangkan Ani mendapat
8 m kain batik. Siapa yang mempunyai kain
batik lebih pendek?
a. Ibu
b. Siti
c. Ani
7. Hasil penjumlahan dari 12 + 6

= ...
15 15
a. 18
15
b. 19
15
c. 20
15

8. Ayah membeli roti manis satu blok. Roti dipotong menjadi 5 bagian. Ibu
makan 1 potong. Ayah makan 3 potong. Berapa bagian roti yang dimakan
5 5

ayah dan ibu?


2
a. 5

3
b. 5

c. 4
5

9. 26
- 12 = ...
27 27
a. 12
27
b. 13
27
c. 14
27

10. Sebuah keranjang berisi 25 kg buah mangga. Edo mengambil buah mangga
30
10
tersebut sebanyak kg. Sisa buah mangga yang terdapat pada keranjang
30

tersebut adalah ... kg


a. 14
30

b. 15
30
c. 16
30

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!

11. Daerah yang diberi warna menunjukkan pecahan ...

4
12. 10, 10, 10 Urutan nilai pecahan yang terkecil ke terbesar adalah ...
5 8 1

13. Edo mempunyai coklat 6 bagian. Beni mempunyai coklat 6 bagian. Yang
4 5

mempunyai bagian coklat lebih sedikit adalah ...


14. Hasil penjumlahan dari 17 + 3

= ...
20 20

15. Hasil dari pengurangan pecahan berikut adalah ...


7 4
- = ...
12 12

4
KUNCI JAWABAN

3
1. C 6. B 11.
9
10 10 10
2. B 7. A 12. , ,
8 5 1
3. C 8. C 13.

BeniA4. 9. C 14. 20
20

5. A 10. B 15. 3
12

4
Analisis Nilai Tes Siklus I

Analisis Nilai
No. Nama Siswa Pilihan Ganda Isian Jmlh Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Muh. Rifqoh Farhat 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 50
2. Muh. Fadhil Nur 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 2 1 11 55
3. Muhammad Fathu Siroth 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 2 2 2 18 90
4. Muhammad Dzakiy Asrul 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2 2 14 70
5. Hidayat Setiawan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 2 1 15 75
6. Muhammad Irham Adham 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 15 75
7. Dzaki Fauzi Mursalim 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 12 60
8. Muh. Alif Zamzam 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 2 2 13 65
9. Faturrahman Rasyid 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 2 2 11 55
10. Muh. Yusril Adzan Bakri 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 15 75
11. M. Arya Putra Pratama 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 1 12 60
12. Awaiz Nurzaki Amin 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2 1 1 2 2 16 80
13. Andi Arya Algazali 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65
14. Asyraf Khairul Azam 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 2 2 2 15 75
15. Muhammad Valensio 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 14 70
16. Azzahrul Wafiq 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2 2 13 65
17. Muhammad Abqary Dwieska 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 12 60
18. Muhammad Mufli Putra Arbaa 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 13 65
19. Muhammad Fardhan Nasaruddin 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 2 1 13 65
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 60
21. Natasya Olivia 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 2 2 14 70
22. Alika Naura Rafiqah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 13 65
23. Nuraaisyah 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 2 2 13 65
24. A. Putri Balqis Atiqah K. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 2 1 1 2 2 16 80
25. Nadinda Azzahra Hasnawir 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 50
26. Siti Aisyah Nur Aqila 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 2 1 1 2 2 14 70
27. Anindra Qurrota'ayyun 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2 2 15 75
28. Aa'isyah Sakinah Rajab 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 2 13 65
29. Disya Febriana Putri 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 2 2 13 65
30. Zahira Prameswari Santosa 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 2 2 17 85
31. Khansa Putri Marikah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 16 80
32. Zahira Anastasya 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 2 13 65
33. Siti Khumairah Tungga Dewi 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 14 70

4
34. Nur Zakinah Azzahrah 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 2 1 12 60
35. A. Tisa Aqila 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2 2 13 65
36. Sri Atifa Utamayanti 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 2 2 13 65
37. Khalifah Nurul Islami 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 15 75
38. M. Athila Hilman 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 2 13 65
Jumlah 514 2570
Rata-Rata 67.6316

4
Analisis Nilai Tes Siklus II

Analisis Nilai
No. Nama Siswa Pilihan Ganda Isian Jmlh Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Muh. Rifqoh Farhat 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 60
2. Muh. Fadhil Nur 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 13 65
3. Muhammad Fathu Siroth 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 20 100
4. Muhammad Dzakiy Asrul 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2 1 1 2 2 16 80
5. Hidayat Setiawan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 2 1 2 2 1 16 80
6. Muhammad Irham Adham 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 2 2 17 85
7. Dzaki Fauzi Mursalim 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 16 80
8. Muh. Alif Zamzam 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 17 85
9. Faturrahman Rasyid 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 17 85
10. Muh. Yusril Adzan Bakri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 17 85
11. M. Arya Putra Pratama 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 16 80
12. Awaiz Nurzaki Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 18 90
13. Andi Arya Algazali 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 2 2 1 2 2 17 85
14. Asyraf Khairul Azam 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 2 1 2 2 2 17 85
15. Muhammad Valensio 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 18 90
16. Azzahrul Wafiq 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 16 80
17. Muhammad Abqary Dwieska 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 2 1 16 80
18. Muhammad Mufli Putra Arbaa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 17 85
19. Muhammad Fardhan Nasaruddin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 17 85
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 1 2 1 16 80
21. Natasya Olivia 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 2 1 1 2 2 16 80
22. Alika Naura Rafiqah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 15 75
23. Nuraaisyah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2 1 2 2 2 17 85
24. A. Putri Balqis Atiqah K. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2 2 1 2 2 17 85
25. Nadinda Azzahra Hasnawir 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 65
26. Siti Aisyah Nur Aqila 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 2 2 16 80
27. Anindra Qurrota'ayyun 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 2 2 17 85
28. Aa'isyah Sakinah Rajab 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 2 2 1 2 2 17 85
29. Disya Febriana Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 1 2 2 17 85
30. Zahira Prameswari Santosa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 20 100
31. Khansa Putri Marikah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 20 100
32. Zahira Anastasya 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 2 2 2 17 85
33. Siti Khumairah Tungga Dewi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 17 85

4
34. Nur Zakinah Azzahrah 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 12 60
35. A. Tisa Aqila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 18 90
36. Sri Atifa Utamayanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 2 1 2 2 18 90
37. Khalifah Nurul Islami 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 20 100
38. M. Athila Hilman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 18 90
Jumlah 634 3170
Rata-rata 83.4211

4
Lampiran 7. Analisis Data Siklus I

ANALISIS DATA SIKLUS I

No. Nama Siswa L/P Siklus I


1. Muh. Rifqoh Farhat L 50
2. Muh. Fadhil Nur L 55
3. Muhammad Fathu Siroth L 90
4. Muhammad Dzakiy Asrul L 70
5. Hidayat Setiawan L 75
6. Muhammad Irham Adham L 75
7. Dzaki Fauzi Mursalim L 60
8. Muh. Alif Zamzam L 65
9. Faturrahman Rasyid L 55
10. Muh. Yusril Adzan Bakri L 75
11. M. Arya Putra Pratama L 60
12. Awaiz Nurzaki Amin L 80
13. Andi Arya Algazali L 65
14. Asyraf Khairul Azam L 75
15. Muhammad Valensio L 70
16. Azzahrul Wafiq L 65
17. Muhammad Abqary Dwieska L 60
18. Muhammad Mufli Putra Arbaa L 65
19. Muhammad Fardhan N. L 65
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair L 60
21. Natasya Olivia P 70
22. Alika Naura Rafiqah P 65
23. Nuraaisyah P 65
24. A. Putri Balqis Atiqah K. P 80
25. Nadinda Azzahra Hasnawir P 50
26. Siti Aisyah Nur Aqila P 70
27. Anindra Qurrota'ayyun P 75
28. Aa'isyah Sakinah Rajab P 65
29. Disya Febriana Putri P 65
30. Zahira Prameswari Santosa P 85
31. Khansa Putri Marikah P 80
32. Zahira Anastasya P 65
33. Siti Khumairah Tungga Dewi P 70
34. Nur Zakinah Azzahrah P 60
35. A. Tisa Aqila P 65
36. Sri Atifa Utamayanti P 65
37. Khalifah Nurul Islami P 75
38. M. Athila Hilman L 65
Jumlah 2570
Rata-rata 67.63

4
Nilai Frekuensi
(fi.xi) (xi. ̅𝒙) (𝐱𝐢 − ̅𝒙)𝟐 Fi (𝐱𝐢 − ̅𝒙)𝟐
(xi) (fi)
50 2 100 -17,63 310.8726 621.7452
55 2 110 -12.6316 159.5568 319.1136
60 5 300 -7.63158 58.241 291.205
65 13 845 -2.63158 6.925208 90.0277
70 5 350 2,3684 5.609418 28.04709
75 6 450 7,3684 54.29363 325.7618
80 3 240 12.36842 152.9778 458.9335
85 1 85 17.36842 301.662 301.662
90 1 90 22.36842 500.3463 500.3463
∑ 38 2570 2936.842

1. Nilai rata-rata (mean)

(𝑥̅) = ∑ 𝑓𝑖.𝑥𝑖 = 2570 = 67,63


∑ 𝑓𝑖38

2. Varians (𝑆2)
𝑠2 = ∑𝑘Fi
𝑖=1 (xi − ̅𝑥)2
n-1

= 2936,842 = 2936,842 = 79,374


38−1 37
3. Standar Deviasi (S) S = √𝑆2
= √79,374
= 8,9092

4
Lampiran 8. Analisis Data Siklus II

ANALISIS DATA SIKLUS II

No. Nama Siswa L/P Siklus II


1. Muh. Rifqoh Farhat L 60
2. Muh. Fadhil Nur L 65
3. Muhammad Fathu Siroth L 100
4. Muhammad Dzakiy Asrul L 80
5. Hidayat Setiawan L 80
6. Muhammad Irham Adham L 85
7. Dzaki Fauzi Mursalim L 80
8. Muh. Alif Zamzam L 85
9. Faturrahman Rasyid L 85
10. Muh. Yusril Adzan Bakri L 85
11. M. Arya Putra Pratama L 80
12. Awaiz Nurzaki Amin L 90
13. Andi Arya Algazali L 85
14. Asyraf Khairul Azam L 85
15. Muhammad Valensio L 90
16. Azzahrul Wafiq L 80
17. Muhammad Abqary Dwieska L 80
18. Muhammad Mufli Putra Arbaa L 85
19. Muhammad Fardhan N. L 85
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair L 80
21. Natasya Olivia P 80
22. Alika Naura Rafiqah P 75
23. Nuraaisyah P 85
24. A. Putri Balqis Atiqah K. P 85
25. Nadinda Azzahra Hasnawir P 65
26. Siti Aisyah Nur Aqila P 80
27. Anindra Qurrota'ayyun P 85
28. Aa'isyah Sakinah Rajab P 85
29. Disya Febriana Putri P 85
30. Zahira Prameswari Santosa P 100
31. Khansa Putri Marikah P 100
32. Zahira Anastasya P 85
33. Siti Khumairah Tungga Dewi P 85
34. Nur Zakinah Azzahrah P 60
35. A. Tisa Aqila P 90
36. Sri Atifa Utamayanti P 90
37. Khalifah Nurul Islami P 100
38. M. Athila Hilman L 90
Jumlah 3170
Rata-rata 83,4210526

5
Nilai Frekuensi
(fi.xi) (xi . ̅𝒙) (𝐱𝐢 − ̅𝒙)𝟐 Fi (𝐱𝐢 − ̅𝒙)𝟐
(xi) (fi)
60 2 120 -23,4211 548,546 1097,09
65 2 130 -18,4211 339,335 678,67
75 1 75 -8,42105 70,9141 70,9141
80 9 720 -3,42105 11,7036 105,332
85 15 1275 1,57895 2,49307 37,3961
90 5 450 6,57895 43,2825 216,413
100 4 400 16,5789 274,861 1099,45
∑ 38 3170 3305,26

1. Nilai rata-rata (mean)

(𝑥̅) = ∑ 𝑓𝑖.𝑥𝑖 = 3170 = 83,4210526


∑ 𝑓𝑖 38

2. Varians (𝑆2)
𝑘
𝑠2 = ∑(𝑓𝑖. 𝑥𝑖)2
𝑖=1
n-1

3305,26 3305,26
= 38−1 = 37 = 89,331437
3. Standar Deviasi (S) S = √𝑆2
= √89,331437
= 9,4515

5
Lampiran 9. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I DAN


SIKLUS II
No. Nama Siswa L/ P Siklus I Siklus II Perubahan
1. Muh. Rifqoh Farhat L 50 60 10
2. Muh. Fadhil Nur L 55 65 10
3. Muhammad Fathu Siroth L 90 100 10
4. Muhammad Dzakiy Asrul L 70 80 10
5. Hidayat Setiawan L 75 80 5
6. Muhammad Irham Adham L 75 85 10
7. Dzaki Fauzi Mursalim L 60 80 20
8. Muh. Alif Zamzam L 65 85 20
9. Faturrahman Rasyid L 55 85 30
10. Muh. Yusril Adzan Bakri L 75 85 10
11. M. Arya Putra Pratama L 60 80 20
12. Awaiz Nurzaki Amin L 80 90 10
13. Andi Arya Algazali L 65 85 20
14. Asyraf Khairul Azam L 75 85 10
15. Muhammad Valensio L 70 90 20
16. Azzahrul Wafiq L 65 80 15
17. Muhammad Abqary Dwieska L 60 80 20
18. Muhammad Mufli Putra Arbaa L 65 85 20
19. Muhammad Fardhan N. L 65 85 20
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair L 60 80 20
21. Natasya Olivia P 70 80 10
22. Alika Naura Rafiqah P 65 75 10
23. Nuraaisyah P 65 85 20
24. A. Putri Balqis Atiqah K. P 80 85 5
25. Nadinda Azzahra Hasnawir P 50 65 15
26. Siti Aisyah Nur Aqila P 70 80 10
27. Anindra Qurrota'ayyun P 75 85 10
28. Aa'isyah Sakinah Rajab P 65 85 20
29. Disya Febriana Putri P 65 85 20
30. Zahira Prameswari Santosa P 85 100 15
31. Khansa Putri Marikah P 80 100 20
32. Zahira Anastasya P 65 85 20
33. Siti Khumairah Tungga Dewi P 70 85 15
34. Nur Zakinah Azzahrah P 60 60 -
35. A. Tisa Aqila P 65 90 30
36. Sri Atifa Utamayanti P 65 90 30
37. Khalifah Nurul Islami P 75 100 25
38. M. Athila Hilman L 65 90 25
Jumlah 2570 3170 600
Rata-rata 67,63158 83,421052 15,789472

5
Lampiran 10. Data Ketuntasan Hasil Belajar Sikluis I dan Siklus II

DATA PENELITIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


SIKLUS I DAN SIKLUS II
Siklus I Siklus II
No. Nama Siswa L/ P Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
1. Muh. Rifqoh Farhat L 50 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas
2. Muh. Fadhil Nur L 55 Tidak tuntas 65 Tidak tuntas
3. Muhammad Fathu Siroth L 90 Tuntas 100 Tuntas
4. Muhammad Dzakiy Asrul L 70 Tuntas 80 Tuntas
5. Hidayat Setiawan L 75 Tuntas 80 Tuntas
6. Muhammad Irham Adham L 75 Tuntas 85 Tuntas
7. Dzaki Fauzi Mursalim L 60 Tidak tuntas 80 Tuntas
8. Muh. Alif Zamzam L 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
9. Faturrahman Rasyid L 55 Tidak tuntas 85 Tuntas
10. Muh. Yusril Adzan Bakri L 75 Tuntas 85 Tuntas
11. M. Arya Putra Pratama L 60 Tidak tuntas 80 Tuntas
12. Awaiz Nurzaki Amin L 80 Tuntas 90 Tuntas
13. Andi Arya Algazali L 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
14. Asyraf Khairul Azam L 75 Tuntas 85 Tuntas
15. Muhammad Valensio L 70 Tuntas 90 Tuntas
16. Azzahrul Wafiq L 65 Tidak tuntas 80 Tuntas
17. Muhammad Abqary Dwieska L 60 Tidak tuntas 80 Tuntas
18. Muhammad Mufli Putra Arbaa L 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
19. Muhammad Fardhan N. L 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair L 60 Tidak tuntas 80 Tuntas
21. Natasya Olivia P 70 Tuntas 80 Tuntas
22. Alika Naura Rafiqah P 65 Tidak tuntas 75 Tuntas
23. Nuraaisyah P 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
24. A. Putri Balqis Atiqah K. P 80 Tuntas 85 Tuntas
25. Nadinda Azzahra Hasnawir P 50 Tidak tuntas 65 Tidak tuntas
26. Siti Aisyah Nur Aqila P 70 Tuntas 80 Tuntas
27. Anindra Qurrota'ayyun P 75 Tuntas 85 Tuntas
28. Aa'isyah Sakinah Rajab P 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
29. Disya Febriana Putri P 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
30. Zahira Prameswari Santosa P 85 Tuntas 100 Tuntas
31. Khansa Putri Marikah P 80 Tuntas 100 Tuntas
32. Zahira Anastasya P 65 Tidak tuntas 85 Tuntas
33. Siti Khumairah Tungga Dewi P 70 Tuntas 85 Tuntas
34. Nur Zakinah Azzahrah P 60 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas
35. A. Tisa Aqila P 65 Tidak tuntas 90 Tuntas
36. Sri Atifa Utamayanti P 65 Tidak tuntas 90 Tuntas
37. Khalifah Nurul Islami P 75 Tuntas 100 Tuntas
38. M. Athila Hilman L 65 Tidak tuntas 90 Tuntas
Jumlah 2570 3170
Rata-rata 67,63158 16 Orang 83,421052 34 Orang

5
Lampiran 11. Daftar Hadir Siklus I dan Siklus II

DAFTAR HADIR SISWA


SD NEGERI CENTRE MANGALLI KABUPATEN GOWA
TAHUN AJARAN 2020/ 2021
KELAS III
Daftar Hadir
Siklus I Siklus II
No. Nama Siswa L/P Pertemuan Pertemuan
Test Test
1 II III 1 II III
Siklus Siklus
1. Muh. Rifqoh Farhat L a √ √ √ √ √ √ √
2. Muh. Fadhil Nur L a a √ √ √ √ √ √
3. Muhammad Fathu Siroth L √ √ √ √ √ √ √ √
4. Muhammad Dzakiy Asrul L √ √ √ √ √ √ √ √
5. Hidayat Setiawan L √ s √ √ √ √ √ √
6. Muhammad Irham Adham L √ √ √ √ √ √ √ √
7. Dzaki Fauzi Mursalim L √ √ √ √ a √ √ √
8. Muh. Alif Zamzam L √ √ √ √ √ √ √ √
9. Faturrahman Rasyid L a √ √ √ √ √ √ √
10. Muh. Yusril Adzan Bakri L √ √ √ √ √ √ √ √
11. M. Arya Putra Pratama L √ √ √ √ √ √ √ √
12. Awaiz Nurzaki Amin L √ √ √ √ √ √ √ √
13. Andi Arya Algazali L √ a √ √ √ √ √ √
14. Asyraf Khairul Azam L √ √ √ √ √ √ √ √
15. Muhammad Valensio L √ √ √ √ √ √ √ √
16. Azzahrul Wafiq L √ √ √ √ √ √ √ √
17. Muhammad Abqary Dwieska L √ √ √ √ √ √ √ √
18. Muhammad Mufli Putra Arbaa L √ √ √ √ √ √ √ √
19. Muhammad Fardhan N. L √ √ a √ √ √ √ √
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair L √ √ a √ √ √ √ √
21. Natasya Olivia P √ √ √ √ √ √ √ √
22. Alika Naura Rafiqah P √ √ √ √ √ √ √ √
23. Nuraaisyah P √ √ √ √ √ √ √ √
24. A. Putri Balqis Atiqah K. P √ √ √ √ √ √ √ √
25. Nadinda Azzahra Hasnawir P a a √ √ √ √ √ √
26. Siti Aisyah Nur Aqila P √ s √ √ √ √ √ √
27. Anindra Qurrota'ayyun P √ √ √ √ √ √ √ √
28. Aa'isyah Sakinah Rajab P √ √ √ √ √ √ √ √
29. Disya Febriana Putri P a √ √ √ √ √ √ √
30. Zahira Prameswari Santosa P √ √ √ √ √ √ √ √
31. Khansa Putri Marikah P √ √ √ √ √ √ √ √

5
32. Zahira Anastasya P √ √ a √ √ √ √ √
33. Siti Khumairah Tungga Dewi P √ √ √ √ √ √ √ √
34. Nur Zakinah Azzahrah P √ a √ √ √ √ √ √
35. A. Tisa Aqila P √ √ √ √ √ √ √ √
36. Sri Atifa Utamayanti P √ √ √ √ √ √ √ √
37. Khalifah Nurul Islami P √ √ √ √ √ √ √ √
38. M. Athila Hilman L √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah 33 32 35 38 37 38 38 38

Keterangan: a: Alpa
s: Sakit
i: Izin

Siklus I
Pertemuan Alpa Sakit Izin Jumlah
I 5 - - 5
II 4 2 - 6
III 3 - - 3
IV - - - 0

Siklus II
Pertemuan Alpa Sakit Izin Jumlah
I 1 - - 1
II - - - 0
III - - - 0
IV - - - 0

5
Lampiran 12. Lembar Observasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SIKLUS I


Pertemuan I
Aspek Yang Diamati
Bertanya
Kepada
Mencari Berdiskusi Melakukan
Guru Mempersentase
Memper Pasangan Serta Kegiatan Lain
No Nama Siswa Tentang Memberikan kan Hasil
hatikan Dari Kartu Bekerjasama Pada Saat
Materi Tanggapan Diskusi Dengan
Guru Yang Telah Dengan Pembelajaran
Yang Pasangannya
Didapatkan Pasangannya Berlangsung
Belum
Jelas
1. Muh. Rifqoh Farhat - - - - - - -
2. Muh. Fadhil Nur - - - - - - -
3. Muhammad Fathu Siroth √ √ √ √ √ √ -
4. Muhammad Dzakiy Asrul - - - - - - √
5. Hidayat Setiawan - - - - - - √
6. Muhammad Irham - - - - - - √
Adham
7. Dzaki Fauzi Mursalim - - - - - - √
8. Muh. Alif Zamzam - - - - - - √
9. Faturrahman Rasyid - - - - - - -
10. Muh. Yusril Adzan Bakri - - - - - - √
11. M. Arya Putra Pratama - - - - - - √
12. Awais Nurzaki Amin √ - - - √ -
13. Andi Arya Algazali - - - - - - √
14. Asyraf Khairul Azam - - - - - - √
15. Muhammad Valensio √ - √ √ √ √ -
16. Azzahrul Wafiq - - - - - - √
17. Muhammad Abqary - - - - - - √
Dwieska
18. Muhammad Mufli Putra - - - - - - √
Arbaa
19. Muhammad Fardhan - - - - - - √
Nasaruddin
20. Muh. Dirga Ibnu Alkhair - - - - - - √
21. Natasya Olivia √ - - - - - -
22. Alika Naura Rafiqah - - - - √
23. Nuraisyah - - - - - - √
24. A. Putri Balqis Atiqah K. √ - - - - - -
25. Nadinda Azzahra - - - - - - -
Hasnawir
26. Siti Aisyah Nur Aqila - - - - - - √
27. Anindra Qurrota’ayyun - - - - - - √
28. Aa’isyah Sakinah Rajab - - - - - - √
29. Disya Febrina Putri - - - - - - -
30. Zahira Prameswari √ √ √ √ √ √ -
Santosa
31. Khansa Putri Marikah √ - √ √ √ √ -
32. Zahira Anastasya - - - - - - √
33. Siti Khumaerha Tungga - - - - - - √
Dewi
34. Nur Zakina Azzahrah - - - - - - √
35. A. Tisa Aqila - - - - - - √
36. Sri Atifa Utamayanti √ - - - - - -
37. Khalifah Nurul Islami √ √ √ √ √ √ -
38. M. Athila Hilman √ - - - √ √ -
Jumlah 10 3 5 5 6 7 23

5
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SIKLUS I
Pertemuan II
Aspek Yang Diamati
Bertanya
Kepada
Mencari Berdiskusi Melakukan
Guru Mempersentase
Memper Pasangan Serta Kegiatan Lain
No Nama Siswa Tentang Memberikan kan Hasil
hatikan Dari Kartu Bekerjasama Pada Saat
Materi Tanggapan Diskusi Dengan
Guru Yang Telah Dengan Pembelajaran
Yang Pasangannya
Didapatkan Pasangannya Berlangsung
Belum
Jelas
1. Muh. Rifqoh Farhat - - - - - - √
2. Muh. Fadhil Nur - - - - - - -
3. Muhammad Fathu √ √ √ √ √ √ -
Siroth
4. Muhammad Dzakiy √ - - - √ √ -
Asrul
5. Hidayat Setiawan - - - - - - -
6. Muhammad Irham - - - - - - √
Adham
7. Dzaki Fauzi Mursalim - - - - - - √
8. Muh. Alif Zamzam - - - - - - √
9. Faturrahman Rasyid - - - - - - √
10. Muh. Yusril Adzan - - - - - - √
Bakri
11. M. Arya Putra Pratama - - - - - - √
12. Awais Nurzaki Amin √ √ √ - √ √ -
13. Andi Arya Algazali - - - - - - -
14. Asyraf Khairul Azam - - - - √ - √
15. Muhammad Valensio √ √ √ √ √ √ -
16. Azzahrul Wafiq - - - - - - √
17. Muhammad Abqary - - - - - - √
Dwieska
18. Muhammad Mufli Putra - - - - - - √
Arbaa
19. Muhammad Fardhan - - - - - - √
Nasaruddin
20. Muh. Dirga Ibnu - - - - - - √
Alkhair
21. Natasya Olivia √ - - - - - -
22. Alika Naura Rafiqah - - - - - - √
23. Nuraisyah - - - - - - √
24. A. Putri Balqis Atiqah √ - - - - - -
K.
25. Nadinda Azzahra - - - - - - -
Hasnawir
26. Siti Aisyah Nur Aqila - - - - - - -
27. Anindra Qurrota’ayyun - - - - - - √
28. Aa’isyah Sakinah Rajab - - - - - - √
29. Disya Febrina Putri - - - - - - √
30. Zahira Prameswari √ √ √ √ √ √ -
Santosa
31. Khansa Putri Marikah √ √ √ √ √ √ -
32. Zahira Anastasya - - - - - - √
33. Siti Khumaerha Tungga - - - - - - √
Dewi
34. Nur Zakina Azzahrah - - - - - - -
35. A. Tisa Aqila √ - - - - √ -
36. Sri Atifa Utamayanti √ - √ - √ √ -

5
37. Khalifah Nurul Islami √ √ √ √ √ √ -
38. M. Athila Hilman √ √ √ √ √ -
Jumlah 12 7 8 5 10 10 20

5
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SIKLUS I
Pertemuan III
Aspek Yang Diamati
Bertanya
Kepada
Mencari Berdiskusi Melakukan
Guru Mempersentase
Memper Pasangan Serta Kegiatan Lain
No Nama Siswa Tentang Memberikan kan Hasil
hatikan Dari Kartu Bekerjasama Pada Saat
Materi Tanggapan Diskusi Dengan
Guru Yang Telah Dengan Pembelajaran
Yang Pasangannya
Didapatkan Pasangannya Berlangsung
Belum
Jelas
1. Muh. Rifqoh Farhat - - - - - - √
2. Muh. Fadhil Nur - - - - - - √
3. Muhammad Fathu √ √ √ √ √ √ -
Siroth
4. Muhammad Dzakiy √ √ - - √ √ -
Asrul
5. Hidayat Setiawan - - - - - - √
6. Muhammad Irham √ - - - - - -
Adham
7. Dzaki Fauzi Mursalim - - - - - - √
8. Muh. Alif Zamzam - - - - - - √
9. Faturrahman Rasyid - - - - - - √
10. Muh. Yusril Adzan - - - - - - √
Bakri
11. M. Arya Putra Pratama - - - - - - √
12. Awais Nurzaki Amin √ √ √ √ √ √ -
13. Andi Arya Algazali - - - - - - √
14. Asyraf Khairul Azam - - - - √ - √
15. Muhammad Valensio √ √ √ √ √ √ -
16. Azzahrul Wafiq - - - - - - √
17. Muhammad Abqary - - - - - - √
Dwieska
18. Muhammad Mufli Putra √ - - - - - -
Arbaa
19. Muhammad Fardhan - - - - - - -
Nasaruddin
20. Muh. Dirga Ibnu - - - - - - -
Alkhair
21. Natasya Olivia √ - - - - - -
22. Alika Naura Rafiqah - - - - - - √
23. Nuraisyah - - - - - - √
24. A. Putri Balqis Atiqah √ - - √ - - -
K.
25. Nadinda Azzahra - - - - - - √
Hasnawir
26. Siti Aisyah Nur Aqila - - - - - - √
27. Anindra Qurrota’ayyun √ - - - - - -
28. Aa’isyah Sakinah Rajab - - - - - - √
29. Disya Febrina Putri - - - - - - √
30. Zahira Prameswari √ √ √ √ √ √ -
Santosa
31. Khansa Putri Marikah √ √ - √ √ √ -
32. Zahira Anastasya - - - - - - -
33. Siti Khumaerha Tungga √ - - - - - -
Dewi
34. Nur Zakina Azzahrah - - - - - - √
35. A. Tisa Aqila √ - - - - - -
36. Sri Atifa Utamayanti √ - - - - -

5
37. Khalifah Nurul Islami √ √ √ √ √ √ -
38. M. Athila Hilman √ √ - - - √ -
Jumlah 16 8 5 7 8 8 19

6
Lampiran 13. Lembar Observasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus II

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SIKLUS II


Pertemuan I
Aspek Yang Diamati
Bertanya
Kepada
Mencari Berdiskusi Melakukan
Guru Mempersentase
Memper Pasangan Serta Kegiatan Lain
No Nama Siswa Tentang Memberikan kan Hasil
hatikan Dari Kartu Bekerjasama Pada Saat
Materi Tanggapan Diskusi Dengan
Guru Yang Telah Dengan Pembelajaran
Yang Pasangannya
Didapatkan Pasangannya Berlangsung
Belum
Jelas
1. Muh. Rifqoh Farhat - - - - - - √
2. Muh. Fadhil Nur - - - - - - √
3. Muhammad Fathu √ √ √ √ √ √ -
Siroth
4. Muhammad Dzakiy √ - - - - √ -
Asrul
5. Hidayat Setiawan √ - - - - - -
6. Muhammad Irham √ - - - - - -
Adham
7. Dzaki Fauzi Mursalim - - - - - - -
8. Muh. Alif Zamzam √ - - - - - -
9. Faturrahman Rasyid - - - - - - √
10. Muh. Yusril Adzan √ - - √ - - -
Bakri
11. M. Arya Putra Pratama √ - - - - -
12. Awais Nurzaki Amin √ √ √ √ √ √ -
13. Andi Arya Algazali - - - - - - √
14. Asyraf Khairul Azam √ - - √ - √ -
15. Muhammad Valensio √ - √ √ - √ -
16. Azzahrul Wafiq √ - - - - - -
17. Muhammad Abqary - - - - - - √
Dwieska
18. Muhammad Mufli Putra √ - - - - - -
Arbaa
19. Muhammad Fardhan √ - - - - - -
Nasaruddin
20. Muh. Dirga Ibnu - - - - - - √
Alkhair
21. Natasya Olivia √ - - - - - -
22. Alika Naura Rafiqah - - - - - - √
23. Nuraisyah - - - - - - √
24. A. Putri Balqis Atiqah √ - - √ - - -
K.
25. Nadinda Azzahra - - - - - - √
Hasnawir
26. Siti Aisyah Nur Aqila - - - - - - √
27. Anindra Qurrota’ayyun √ - - - - - -
28. Aa’isyah Sakinah Rajab √ - - - - - -
29. Disya Febrina Putri √ - - - - - -
30. Zahira Prameswari √ √ √ √ √ √ -
Santosa
31. Khansa Putri Marikah √ √ √ √ √ √ -
32. Zahira Anastasya - - - - - - √
33. Siti Khumaerha Tungga √ - - - - - -
Dewi
34. Nur Zakina Azzahrah - - - - - - √
35. A. Tisa Aqila √ - - √ - - -
36. Sri Atifa Utamayanti √ - √ √ - √ -

6
37. Khalifah Nurul Islami √ √ √ √ √ √ -
38. M. Athila Hilman √ - - √ - √ -
Jumlah 25 5 7 12 5 10 12

6
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SIKLUS II
Pertemuan II
Aspek Yang Diamati
Bertanya
Kepada
Mencari Berdiskusi Melakukan
Guru Mempersentase
Memper Pasangan Serta Kegiatan Lain
No Nama Siswa Tentang Memberikan kan Hasil
hatikan Dari Kartu Bekerjasama Pada Saat
Materi Tanggapan Diskusi Dengan
Guru Yang Telah Dengan Pembelajaran
Yang Pasangannya
Didapatkan Pasangannya Berlangsung
Belum
Jelas
1. Muh. Rifqoh Farhat - - - - - - √
2. Muh. Fadhil Nur - - - - - - √
3. Muhammad Fathu √ √ √ √ √ √ -
Siroth
4. Muhammad Dzakiy √ - - √ - √ -
Asrul
5. Hidayat Setiawan √ - - √ - - -
6. Muhammad Irham √ - - √ √ √ -
Adham
7. Dzaki Fauzi Mursalim - - - - - - √
8. Muh. Alif Zamzam √ - - √ - - -
9. Faturrahman Rasyid √ - - - - - -
10. Muh. Yusril Adzan √ - - √ √ √ -
Bakri
11. M. Arya Putra Pratama √ - - √ - - -
12. Awais Nurzaki Amin √ √ √ √ √ √ -
13. Andi Arya Algazali - - - - - - √
14. Asyraf Khairul Azam √ √ - √ √ √ -
15. Muhammad Valensio √ √ √ √ √ √ -
16. Azzahrul Wafiq √ - - √ - - -
17. Muhammad Abqary - - - - - - √
Dwieska
18. Muhammad Mufli Putra √ - - √ - - -
Arbaa
19. Muhammad Fardhan √ - - √ - - -
Nasaruddin
20. Muh. Dirga Ibnu √ - - √ - - -
Alkhair
21. Natasya Olivia √ - - √ - - -
22. Alika Naura Rafiqah √ - - - - - -
23. Nuraisyah √ - - √ - - -
24. A. Putri Balqis Atiqah √ - - √ - - -
K.
25. Nadinda Azzahra - - - - - - √
Hasnawir
26. Siti Aisyah Nur Aqila - - - √ - - √
27. Anindra Qurrota’ayyun √ - - √ - - -
28. Aa’isyah Sakinah Rajab √ - - √ - - -
29. Disya Febrina Putri √ - - - - - -
30. Zahira Prameswari √ √ √ √ √ √ -
Santosa
31. Khansa Putri Marikah √ √ √ √ √ √ -
32. Zahira Anastasya - - - - - - √
33. Siti Khumaerha Tungga √ - - √ - - -
Dewi
34. Nur Zakina Azzahrah - - - - - - √
35. A. Tisa Aqila √ - - √ - - -
36. Sri Atifa Utamayanti √ - - √ √ √ -

6
37. Khalifah Nurul Islami √ √ √ √ √ √ -
38. M. Athila Hilman √ - - √ √ √ -
Jumlah 29 7 6 27 12 12 9

6
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA SIKLUS II
Pertemuan III
Aspek Yang Diamati
Bertanya
Kepada
Mencari Berdiskusi Melakukan
Guru Mempersentase
Memper Pasangan Serta Kegiatan Lain
No Nama Siswa Tentang Memberikan kan Hasil
hatikan Dari Kartu Bekerjasama Pada Saat
Materi Tanggapan Diskusi Dengan
Guru Yang Telah Dengan Pembelajaran
Yang Pasangannya
Didapatkan Pasangannya Berlangsung
Belum
Jelas
1. Muh. Rifqoh Farhat - - - - - - √
2. Muh. Fadhil Nur - - - - - - √
3. Muhammad Fathu √ √ √ √ √ √ -
Siroth
4. Muhammad Dzakiy √ - √ √ √ √ -
Asrul
5. Hidayat Setiawan √ - - √ √ - -
6. Muhammad Irham √ √ - √ √ √ -
Adham
7. Dzaki Fauzi Mursalim √ - - √ - - -
8. Muh. Alif Zamzam √ - - √ - - -
9. Faturrahman Rasyid √ - - √ - - -
10. Muh. Yusril Adzan √ √ - √ √ - -
Bakri
11. M. Arya Putra Pratama √ - - √ - - -
12. Awais Nurzaki Amin √ √ √ √ √ √ -
13. Andi Arya Algazali √ - - √ - - -
14. Asyraf Khairul Azam √ √ √ √ √ √ -
15. Muhammad Valensio √ √ √ √ √ √ -
16. Azzahrul Wafiq √ - - √ - - -
17. Muhammad Abqary √ - - √ - - -
Dwieska
18. Muhammad Mufli Putra √ - - √ - - -
Arbaa
19. Muhammad Fardhan √ - - √ - - -
Nasaruddin
20. Muh. Dirga Ibnu √ - - √ - - -
Alkhair
21. Natasya Olivia √ - √ √ √ √ -
22. Alika Naura Rafiqah √ - - √ - - -
23. Nuraisyah √ - - √ √ √ -
24. A. Putri Balqis Atiqah √ - - √ - √ -
K.
25. Nadinda Azzahra - - - - - - √
Hasnawir
26. Siti Aisyah Nur Aqila √ - - √ - - -
27. Anindra Qurrota’ayyun √ - - √ - - -
28. Aa’isyah Sakinah Rajab √ - - √ - - -
29. Disya Febrina Putri √ - - √ - - -
30. Zahira Prameswari √ √ √ √ √ √ -
Santosa
31. Khansa Putri Marikah √ √ √ √ √ √ -
32. Zahira Anastasya - - - √ - - √
33. Siti Khumaerha Tungga √ - - √ - - -
Dewi
34. Nur Zakina Azzahrah √ - - √ - - -
35. A. Tisa Aqila √ - - √ √ √ -
36. Sri Atifa Utamayanti √ √ - √ √ √ -

6
37. Khalifah Nurul Islami √ √ √ √ √ √ -
38. M. Athila Hilman √ √ √ √ √ √ -
Jumlah 34 11 10 35 16 15 4

6
Lampiran 14. Rekapitulasi Data Observasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I

DATA OBSERVASI SISWA

SIKLUS I
Pertemuan Rata-
No Aspek Yang Diamati I II III %
Rata
1. Jumlah siswa yang hadir 33 32 35 33,3 88%
2. Siswa yang memperhatikan guru 10 12 16 12,7 33.3%
3. Siswa yang bertanya kepada guru 3 7 8 6 16%
tentang materi yang belum jelas.
4. Siswa yang memberikan tanggapan. 5 8 5 6 15,7%
5. Siswa mampu mencari pasangan dari 5 5 7 6 15%
kartu yang telah didapatkan.
6. Siswa dapat berdiskusi serta 6 10 8 8 21%
bekerjasama dengan pasangannya.
7. Siswa mampu mempersentasekan 7 10 8 8,3 22%
hasil dari berdiskusi dengan
pasangannya.
8. Siswa melakukan kegiatan lain pada 23 20 19 20,6 54,4%
saat pembelajaran berlangsung.

Rata-rata : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 x 100


3

Persentase (%) : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 x 100


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 3

: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 x 100


114

6
Lampiran 15. Rekapitulasi Data Observasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus II

DATA OBSERVASI SISWA

SIKLUS II
Pertemuan Rata-
No Aspek Yang Diamati I II III %
Rata
1. Jumlah siswa yang hadir 37 38 38 38 99%
2. Siswa yang memperhatikan guru 25 29 34 29,3 77%
3. Siswa yang bertanya kepada guru 5 7 11 8 20%
tentang materi yang belum jelas.
4. Siswa yang memberikan tanggapan. 7 6 10 8 20%
5. Siswa mampu mencari pasangan dari 12 27 35 25 65%
kartu yang telah didapatkan.
6. Siswa dapat berdiskusi serta 5 12 16 11 29%
bekerjasama dengan pasangannya.
7. Siswa mampu mempersentasekan hasil 10 12 10 11 28%
dari berdiskusi dengan pasangannya.
8. Siswa melakukan kegiatan lain pada 12 9 4 8,3 22%
saat pembelajaran berlangsung.

Rata-rata : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 x 100


3

Persentase (%) : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 x 100


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 3

: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 x 100


114

6
Lampiran 16. Data Observasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus I

Lembar Observasi Aktivitas Guru


SIKLUS I
Pertemuan I
No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Skala Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam √ √
b. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
√ √
menerima pelajaran
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan mengimplementasikan model √ √
pembelajaran kooperatif tipe make a match
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi √ √
b. Guru membagi siswa dalam dua kelompok
(kelompok mendapatkan kartu soal dan √ √
kelompok mendapat kartu jawaban)
c. Guru mengawasi siswa yang mencari
√ √
jawaban dari kartu soal yang mereka
dapat
d. Guru memotivasi siswa yang belum
mendapatkan jawaban dari kartu soal yang √ √
mereka dapat
e. Guru meminta beberapa pasangan siswa
untuk maju mempersentasekan soal dan √ √
jawaban yang mereka dapat
f. Guru memperhatikan siswa
√ √
mengerjakan soal LKS
3. Penutup
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
√ √
rangkuman
b. Guru memberi tugas tambahan/ PR √ √
Skor Penilaian 2 12 9 0

Keterangan:
A = sangat baik dengan skor
4B = baik dengan skor 3
C = cukup dengan skor 2
D = kurang baik dengan skor 1
𝐉𝐮𝐦𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏
Persentase kemampuan guru (%) =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 x 100
𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏
𝟐𝟑
= x 100 = 52,27%
𝟒𝟒

6
Lembar Observasi Aktivitas Guru

SIKLUS I
Pertemuan II
No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Skala Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam √ √
b. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
√ √
menerima pelajaran
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan mengimplementasikan model √ √
pembelajaran kooperatif tipe make a match
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi √ √
b. Guru membagi siswa dalam dua kelompok
(kelompok mendapatkan kartu soal dan √ √
kelompok mendapat kartu jawaban)
c. Guru mengawasi siswa yang mencari
√ √
jawaban dari kartu soal yang mereka
dapat
d. Guru memotivasi siswa yang belum
mendapatkan jawaban dari kartu soal yang √ √
mereka dapat
e. Guru meminta beberapa pasangan siswa
untuk maju mempersentasekan soal dan √ √
jawaban yang mereka dapat
f. Guru memperhatikan siswa
√ √
mengerjakan soal LKS
3. Penutup
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
√ √
rangkuman
b. Guru memberi tugas tambahan/ PR √ √
Skor Penilaian 0 12 15 0

Keterangan:
A = sangat baik dengan skor
4B = baik dengan skor 3
C = cukup dengan skor 2
D = kurang baik dengan skor 1

Persentase kemampuan guru (%) = 𝐉𝐮𝐦𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏


x 100
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏

𝟐𝟕
= x 100 = 61,36%
𝟒𝟒

7
Lembar Observasi Aktivitas Guru

SIKLUS I
Pertemuan III
No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Skala Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam √ √
b. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
√ √
menerima pelajaran
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan mengimplementasikan model √ √
pembelajaran kooperatif tipe make a match
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi √ √
b. Guru membagi siswa dalam dua kelompok
(kelompok mendapatkan kartu soal dan √ √
kelompok mendapat kartu jawaban)
c. Guru mengawasi siswa yang mencari
√ √
jawaban dari kartu soal yang mereka
dapat
d. Guru memotivasi siswa yang belum
mendapatkan jawaban dari kartu soal yang √ √
mereka dapat
e. Guru meminta beberapa pasangan siswa
untuk maju mempersentasekan soal dan √ √
jawaban yang mereka dapat
f. Guru memperhatikan siswa
√ √
mengerjakan soal LKS
3. Penutup
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
√ √
rangkuman
b. Guru memberi tugas tambahan/ PR √ √
Skor Penilaian 0 8 21 0

Keterangan:
A = sangat baik dengan skor
4B = baik dengan skor 3
C = cukup dengan skor 2
D = kurang baik dengan skor 1

Persentase kemampuan guru (%) = 𝐉𝐮𝐦𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 x 100
𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏

𝟐𝟗
= x 100 = 65,90%
𝟒𝟒

7
Lampiran 17. Data Observasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus II

Lembar Observasi Aktivitas Guru


SIKLUS II
Pertemuan I
No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Skala Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
d. Guru membuka pelajaran dengan salam √ √
e. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
√ √
menerima pelajaran
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan mengimplementasikan model √ √
pembelajaran kooperatif tipe make a match
2. Kegiatan inti
g. Guru menjelaskan materi √ √
h. Guru membagi siswa dalam dua kelompok √
(kelompok mendapatkan kartu soal dan √
kelompok mendapat kartu jawaban)
i. Guru mengawasi siswa yang mencari √

jawaban dari kartu soal yang mereka
dapat
j. Guru memotivasi siswa yang belum
mendapatkan jawaban dari kartu soal yang √ √
mereka dapat
k. Guru meminta beberapa pasangan siswa
untuk maju mempersentasekan soal dan √ √
jawaban yang mereka dapat
l. Guru memperhatikan siswa
√ √
mengerjakan soal LKS
3. Penutup
c. Guru membimbing siswa untuk membuat √

rangkuman
d. Guru memberi tugas tambahan/ PR √ √
Skor Penilaian 0 10 15 4

Keterangan:
A = sangat baik dengan skor
4B = baik dengan skor 3
C = cukup dengan skor 2
D = kurang baik dengan skor 1

Persentase kemampuan guru (%) = 𝐉𝐮𝐦𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 x 100
𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏

𝟐𝟗
= x 100 = 65,90%
𝟒𝟒

7
Lembar Observasi Aktivitas Guru

SIKLUS II
Pertemuan II
No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Skala Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam √ √
b. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
√ √
menerima pelajaran
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan mengimplementasikan model √ √
pembelajaran kooperatif tipe make a match
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi √ √
b. Guru membagi siswa dalam dua kelompok
(kelompok mendapatkan kartu soal dan √ √
kelompok mendapat kartu jawaban)
c. Guru mengawasi siswa yang mencari
√ √
jawaban dari kartu soal yang mereka
dapat
d. Guru memotivasi siswa yang belum
mendapatkan jawaban dari kartu soal yang √ √
mereka dapat
e. Guru meminta beberapa pasangan siswa
untuk maju mempersentasekan soal dan √ √
jawaban yang mereka dapat
f. Guru memperhatikan siswa
√ √
mengerjakan soal LKS
3. Penutup
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
√ √
rangkuman
b. Guru memberi tugas tambahan/ PR √ √
Skor Penilaian 0 0 24 12

Keterangan:
A = sangat baik dengan skor
4B = baik dengan skor 3
C = cukup dengan skor 2
D = kurang baik dengan skor 1

Persentase kemampuan guru (%) = 𝐉𝐮𝐦𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 x 100
𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏

𝟑𝟔
= x 100 = 81,81%
𝟒𝟒

7
Lembar Observasi Aktivitas Guru

SIKLUS II
Pertemuan III
No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Skala Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam √ √
b. Guru memeriksa kesiapan siswa untuk
√ √
menerima pelajaran
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan mengimplementasikan model √ √
pembelajaran kooperatif tipe make a match
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi √ √
b. Guru membagi siswa dalam dua kelompok
(kelompok mendapatkan kartu soal dan √ √
kelompok mendapat kartu jawaban)
c. Guru mengawasi siswa yang mencari
√ √
jawaban dari kartu soal yang mereka
dapat
d. Guru memotivasi siswa yang belum
mendapatkan jawaban dari kartu soal yang √ √
mereka dapat
e. Guru meminta beberapa pasangan siswa
untuk maju mempersentasekan soal dan √ √
jawaban yang mereka dapat
f. Guru memperhatikan siswa
√ √
mengerjakan soal LKS
3. Penutup
a. Guru membimbing siswa untuk membuat
√ √
rangkuman
b. Guru memberi tugas tambahan/ PR √ √
Skor Penilaian 0 0 15 24

Keterangan:
A = sangat baik dengan skor
4B = baik dengan skor 3
C = cukup dengan skor 2
D = kurang baik dengan skor 1

Persentase kemampuan guru (%) = 𝐉𝐮𝐦𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊𝒂𝒏


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 x 100
𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏

𝟑𝟗
= x 100 = 88,63%
𝟒𝟒

7
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian

7
RIWAYAT HIDUP

Musdalifah Syarief, lahir di Sungguminasa Kabupaten

Gowa pada tanggal 1 September 1986. Anak bungsu dari 7

bersaudara dan merupakan buah cinta kasih dari pasangan

H. Muh. Syarief dam Hj. Maruyah. Penulis menempuh

pendidikan dasar pada tahun 1992 di SDN. 4

Sungguminasa Kab. Gowa dan tamat pada tahun 1998. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa dan tamat pada tahun 2001. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di

SMA Neg. 8 Makassar Kota Makassar pada tahun yang sama dan lulus pada tahun

2004. Tahun 2005 penulis diterima di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Program

Studi Strata Satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pada tahun 2019 penulis kuliah kembali untuk

menyesuaikan ijazah dengan tempat kerja penulis di sekolah dasar yaitu sebagai

guru kelas di SDN Centre Mangalli dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Program Studi Strata Satu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar melalui program PKG PGSD dan

lulus pada tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai