Anda di halaman 1dari 141

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

EKSPERIMEN TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA


KELAS V SD INPRES PAKKOLOMPO KECAMATAN PARANGLOE
KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Nurul Hikmah Fajriah


105401132718

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2022
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE
EKSPERIMEN TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA
KELAS V SD INPRES PAKKOLOMPO KECAMATAN PARANGLOE
KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Nurul Hikmah Fajriah


105401132718

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2022
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Nurul Hikmah Fajriah
Nim : 105401132718
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Judul Skripsi : Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen
Tentang Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas V SD Inpres
Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima
sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Juli 2022


Yang Membuat Pernyataan

Nurul Hikmah Fajriah

iv
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : NURUL HIKMAH FAJRIAH
Nim : 105401132718
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD)

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini. Saya yang

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapa pun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi

saya.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Juni 2022


Yang Membuat Perjanjian,

Nurul Hikmah Fajriah

v
MOTO

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.


(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)

“ Hidup Adalah Perjuangan”


Perjuangan yang ditetesi dengan air mata dan tetesan keringat akan
membuahkan hasil dimana kesabaran, ketekunan dan do’a adalah kunci
untuk mewujudkan perjuangan itu.

Dengan Segala Kerendahan Hati


Kuperuntukkan Karya ini
Kepada Almamater, Bangsa dan Agamaku
Kepada kedua orang tuaku, dan Saudara-saudariku Tercinta
Serta Keluarga dan Sahabat-sahabatku yang Tersayang
yang dengan Tulus dan Ikhlas Selalu Berdoa dan Membantu
Baik Moril Maupun Materil demi Keberhasilan Penulis.
Semoga Allah SWT Memberikan Rahmat dan Karunianya

vi
ABSTRAK

Nurul Hikmah Fajriah. 2022. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode
Eksperimen Tentang Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas V SD Inpres
Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Pembimbing I Dr Nadrah, M.Pd. Dan Pembimbing II Rahmatia Thahir, S.Pd.,
M.Pd.

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah belum maksimalnya proses


pembelajaran IPA yang berdampak pada rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas
V SD Inpres Pakkolompo. Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah hasil
belajar IPA meningkat setelah diajar melalui metode eksperimen tentang
perubahan wujud benda dan Bagaimanakah aktivitas siswa setelah diajar melalui
metode eksperimen tentang perubahan wujud benda pada siswa kelas V SD Inpres
Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa Tujuan penelitian yaitu
Untuk memperoleh informasi apakah hasil belajar IPA meningkat setelah diajar
melalui metode eksperimen tentang perubahan wujud dan Untuk mengetahui
bagaimana aktivitas selama mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen
pada siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten
Gowa.

Jenis penelitian berupa penelitian tindakan kelas dengan alur kegiatan


perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapaun fokus penelitian terdiri
aktivtias siswa dan peningkatan hasil belajar siswa. Setting penelitian bertempat
di SD Inpres Pakkolompo dengan subjek penelitian yang terdiri dari guru kelas V
dan siswa kelas V sebanyak 17 yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan. Pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi,
sedangkan analisis data dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode pembelajaran eksperimen meningkatkan aktivitas
guru dan siswa dalam pembelajaran yang menyebabkan terjadinya peningkatan
hasil belajar. Untuk lembar observasi guru diperoleh data peningkatan aktivitas
siswa dari setiap siklus yaitu pada siklus I dan II mendapat kategori baik.Pada
peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari skor hasil belajar setiap siklus,
yaitu pada siklus I berada pada kategori cukup, sedangkan pada siklus II berada
pada kategori baik. Dengan demikian, penerapan metode pembelajaran
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Inpres
Pakkolompo.

Kata kunci: hasil belajar, metode eksperimen, perubahan wujud benda

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Peningkatan
Hasil Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Tentang Perubahan Wujud Benda
Pada Siswa Kelas V SD Inpres Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten
Gowa dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, sebagai
tugas akhir dalam rangka penyelesaian studi pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Salawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, yang telah mengantarkan kita kepada
dinul Islam, Beliaulah yang membawa obor ilmu dikehidupan ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda Muh Yunus dan Ibu ST Syamsiah
selaku orang tua penulis serta saudara yang selalu membimbing, memotivasi, dan
menyertai penulis dengan do’a selama melaksankan pendidikan
Ucapan terima kasih kepada ibu Dr Nadrah, M.Pd. dosen pembimbing I
dan ibu Rahmatia Thahir, S.Pd., M.Pd. dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus dan sabar sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar, Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd,
ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah
Makassar, Dosen dan staf pegawai dalam Lingkungan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,
Ucapan terima kasih juga untuk Jumakari, S.Pd, Kepala Sekolah SD
Inpres Pakkolompo, Guru dan Staf SD Inpres Pakkolompo, Wiwik Pratiwi Yunus,
S.Pd, M.Pd. Wali Kelas V SD Inpres Pakkolompo, seluruh siswa kelas V SD
Inpres Pakkolompo.
Selanjutnya peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada saudara saya
kak ayu, kak Wiwik dan kak Chaidir yang selalu mendoakan dan menyemagati
saya dan terima kasih rekan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan
2018 Universitas Muhammadiyah Makassar, kelas J Pendidikan Guru Sekolah
Dasar angkatan 2018 Universitas Muhammadiyah Makassar, serta sahabat saya
tercinta Nengsi, Madia, Rida, Tika yang senantiasa membantu dan memberikan
dukungan dalam penyelesaian skripsi.

Akhir kata, semoga apa yang kita kerjakan berkah dunia akhirat dan kita semua
selalu dalam lindungan Allah Swt, Aamiin.

Makassar, Juni 2022

Peneliti
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Masalah Penelitian ................................................................... 5

1. Identifikasi Masalah ........................................................ 5

2. Alternatif Pemecahan Masalah ....................................... 5

3. Rumusan Masalah ........................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 8

A. Teori-Teori Pendukung ............................................................ 8


B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 20

C. Kerangka Pikir ......................................................................... 22

D. Hipotesis Tindakan................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 25

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 25

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................... 25

C. Faktor yang Diselidiki .............................................................. 26

D. Prosedur Penelitian................................................................... 26

E. Instrumen Penelitian................................................................. 28

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29

G. Teknis Analisis Data ................................................................ 30

H. Indikator Keberhasilan ............................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 33

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 33

B. Pembahasan ............................................................................. 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 54

A. Kesimpulan ............................................................................... 54

B. Saran ......................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56


LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Format Kategori Standard Proses Pembelajaran ..................................... 31

3.2 Format Kategori Standar Hasil Belajar ................................................... 32

4.1 Statistik Aktivitas Siswa Siklus I ........................................................... 38

4.2 Statistik Hasil Belajar IPA Siklus I ........................................................ 39

4.3 Distribusi Frekuensi Dan Presentasi Nilai Hasil Belajar Siklus I ........... 40

4.4 Deskripsi Hasil Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................... 40

4.5 Statistik Aktivitas Siswa Siklus II .......................................................... 47

4.6 Statistik Hasil Belajar IPA Siklus II........................................................ 48

4.7 Distribusi Frekuensi Dan Presentasi Nilai Hasil Belajar Siklus II .......... 48

4.8 Deskripsi Hasil Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................... 49


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian............................................................ 23

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 27

4.1 Grafik Aktivitas Siswa ........................................................................... 50

4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa ................................................................... 50


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ...................... 59

2 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I .............................................. 62

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II .................... 64

4 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II ............................................. 67

5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I .................... 68

6 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I ............................................. 71

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ................... 74

8 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan II ........................................... 77

9 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I ........................................................ 79

10 Tes Hasil Belajar Siklus I........................................................................ 80

11 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I ............................................. 84

12 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I ........................................................ 85

13 Tes Hasil Belajar Siklus II ...................................................................... 86

14 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II ............................................. 91

15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ......................................................... 92

16 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ................... 94

17 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ................. 95

18 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ................. 96

19 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ................ 97

20 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................... 98

21 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................................................... 100

22 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I dan II ..................................................... 102


23 Data Awal (Pra Siklus)............................................................................ 103

24 Dokumentasi ........................................................................................... 104


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan

dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat

tergantung dari kualitas pendidikan. Melalui pendidikan dapat dikembangkan

kemampuan pribadi, daya pikir, dan tingkah laku yang lebih baik. Hal ini sesuai

dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan darinya, bangsa, dan negara.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam suatu

pendidikan, agar tercapai tujuan dengan baik sangatlah perlu suatu perencanaan

yang baik pula, baik itu dari persiapan yang terencana maupun pelaksanaan

pembelajaran yang sesuai.

Peraturan pemerintah RI No. 19/2005, pasal 19 (Dananjaya, 2013:30)

menyatakan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik

serta psikologi peserta didik.

1
2

Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, semua kegiatan yang terjadi di

sekolah diarahkan dan direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memotivasi

siswa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu menghasilkan perubahan-

perubahan sikap yang positif pada siswa. Sampai sejauh mana tujuan sekolah

tersebut dapat tercapai melalui proses pembelajaran dapat diketahui dari hasil

belajar. Salah satu jenjang pendidikan dasar yaitu di sekolah dasar, salah satu

mata pelajaran wajib di sekolah dasar adalah IPA. Rahmadani (2019:16)

menyatakan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang

dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan

melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga

memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup

dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut.

Dari pengertian tersebut terlihat jelas bahwa pembelajaran IPA di sekolah

dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya untuk mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk dapat terlaksananya pembelajaran

IPA dengan baik pada jenjang pendidikan di SD, diperlukan guru yang terampil

merancang dan mengelola proses pembelajaran agar dapat mengajarkan IPA yang

dapat mengelola kelas dengan sebaik-baiknya dan menciptakan kondisi yang

kondusif sehingga siswa dapat belajar IPA dengan baik.

Namun pada kenyataanya kondisi diatas tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Hal ini terungkap berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada

kelas V SD Inpres Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa

menunjukkan ada beberapa masalah dari proses pembelajaran jika ditinjau dari

aspek guru dan siswa. Aspek guru yaitu, guru menggunakan metode
3

pembelajaran konvensional pada setiap pembelajaran yang dilakukan, metode

konvensional yang dimaksud adalah 1) guru kurang melibatkan siswa dalam

pembelajaran, 2) dalam penyampaian materi guru selalu menggunakan metode

ceramah, tanya jawab dan penugasan terhadap siswa, 3) pembelajaran terasa

monoton dan membosankan. Proses pembelajaran tersebut memberikan dampak

yang sangat buruk bagi siswa diantaranya: 1) siswa terlihat tidak aktif dalam

pembelajaran, 2) siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran 3)

siswa sulit untuk memahami pembelajaran yang diajarkan.

Rendahnya hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa dilihat dari hasil penilaian harian yang

dilakukan pada bulan November 2021 pada semester ganjil hanya mencapai 64,7

% yang memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ini berarti di

antara 17 siswa, terdapat 6 siswa dinyatakan belum memenuhi standar nilai KKM

yaitu 71 untuk mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan suatu metode

pembelajaran yang bisa menarik minat belajar siswa, menjadikan siswa aktif, bisa

mengajak siswa belajar menemukan sendiri konsep yang sedang mereka hadapi

dan dapat memberikan pengalaman kepada siswa sehingga memudahkan siswa

untuk menghubungkan antara teori yang didapat dengan kejadian yang mereka

temui dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan metode eksperimen

dalam pembelajaran IPA.

Metode Eksperimen saling berkaitan dalam pembelajaran IPA

terkhususnya pada materi perubahan wujud benda. Untuk memahami lebih dalam

Konsep perubahan wujud benda membutuhkan untuk melakukan eksperimen


4

untuk membuktikan konsep yang dipelajari sehingga tidak sekedar pemahaman

materi saja tetapi dibuktikan melalui percobaan dan siswa menemukan sendiri

terkait fakta yang terjadi pada perubahan wujud benda.

Helmiati (2012:73) mengemukakan bahwa metode pembelajaran

eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan

aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang

dipelajarinya. Mukhbitah (2019:314) menyatakan bahwa metode eksperimen ini

merupakan metode pembelajaran yamg mampu untuk meningkatkan keaktifan

siswa dalam belajar dan membuat siswa mampu untuk memahami materi

pembelajaran dikarenakan berkaitan dengan pengalaman siswa secara langsung

melalui percobaan.

Metode pembelajaran eksperimen dilakukan siswa berperan langsung

melakuakan percobaan sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif

dalam pembelelajaran yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA.

Penelitian metode eksperimen dalam rangka meningkatkan hasil belajar

juga telah dilakukan Uswatun Chasanah (2019) tentang Penerapan Metode

Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam Materi Gunung Meletus Kelas V SD Negeri 196 Muaro Jambi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka penulis akan melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA
5

Melalui Metode Eksperimen Tentang Perubahan Wujud Benda Pada Siswa

Kelas V SD Inpres Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

B. Masalah Penilitian

1. Identifikasi masalah

Masalah-masalah di lapangan yang dapat diidentifikasi adalah:

a. Aspek guru, guru menggunakan metode pembelajaran konvensional pada

setiap pembelajaran yang dilakukan, metode konvensional yang dimaksud

adalah guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran, guru selalu

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan terhadap siswa,

pembelajaran terasa monoton dan membosankan

b. Aspek siswa, siswa terlihat tidak aktif dalam pembelajaran, siswa kurang

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, siswa sulit untuk memahami

pembelajaran yang diajarkan.

c. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V SD

Inpres Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

a. Meningkatkan aktivitas siswa dengan penerapan metode pembelajaran

eksperimen pada pembelajaran IPA siswa kelas V Inpres Pakkolompo

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan metode pembelajaran

eksperimen pada pembelajaran IPA siswa kelas V Inpres Pakkolompo

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.


6

3. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah aktivitas siswa setelah diajar melalui metode eksperimen

tentang perubahan wujud benda pada siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa?

b. Apakah hasil belajar IPA meningkat setelah diajar melalui metode

eksperimen tentang perubahan wujud benda pada siswa kelas V SD Inpres

Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas selama mengikuti pembelajaran

dengan metode eksperimen pada siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa.

2. Untuk memperoleh informasi apakah hasil belajar IPA meningkat setelah

diajar melalui metode eksperimen tentang perubahan wujud benda pada

siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo Kecamatan Parangloe Kabupaten

Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan

memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah, serta khususnya

kepada peneliti selanjutnya yang dapat mendukung peningkatan proses dan hasil

belajar mengajar terhadap mata pelajaran IPA.

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi akademisi/lembaga pendidikan, menjadi bahan informasi dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada Program Studi


7

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi landasan teoretis dalam

pengembangan pembelajaran IPA dan Metode eksperimen khususnya pada

materi perubahan wujud benda

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

1) Siswa lebih termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran IPA karena

pembelajarannya menyenangkan.

2) Selain itu, dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan,

mengembangkan kemampuan dan pemahaman konsep IPA Tentang

perubahan Wujud Benda, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

b. Manfaat bagi guru

1) Sebagai bahan masukan dalam memberikan bimbingan belajar kepada

siswa yang teridentifikasi memiliki kemampuan konsep rendah pada

mata pelajaran IPA.

2) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan metode eksperimen pada

mata pembelajaran IPA.

c. Manfaat bagi sekolah

Memberikan sumbangan yang positif bagi sekolah dalam rangka perbaikan

proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori-Teori Pendukung

1. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik

bagi seorang individu. Belajar menjadikan seorang individu dari tidak tahu

menjadi tahu, dari salah menjadi benar, dari tidak terampil menjadi terampil

dan sebagainya. Kegiatan belajar bukan hanya sekedar memetakan

pengetahuan dan mentransfer ilmu dari guru ke siswa, namun juga

merupakan sebuah proses untuk dapat melibatkan individu belajar secara

aktif dan memahami pengetahuan dari pembelajaran yang dilakukan

sehingga orientasi dari proses belajar adalah memberikan pengalaman untuk

jangka panjang. (Mukhbitah, dkk. 2019 : 312)

Slameto (Hadis & Nurhayati, 2014 : 60) mengemukakan bahwa “

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu dalam memperoleh

suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan

lingkungannya”.

Suryabrata dkk. (Ghufron 2014 : 4) mengemukakan bahwa pada

dasarnya belajar merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan

perilaku seseorang, baik lahiriah maupun batiniah. Perubahan menuju

kebaikan, dari yang jelak menjadi baik, proses perubahan tersebut dilakukan

8
9

secara adaptif, tidak mengabaikan kondisi lingkungannya. Perubahan

tersebut terjadi karena adanya akumulasi pengalaman seseorang ketika

melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Rosmayasari (2013:7) belajar merupaka suatu proses pada seseorang

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan untuk

menghasilkan perubahan aspek-aspek diri pada individu yang belajar

Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian

manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan

kemampuan-kemampuan lain (Ekayani, 2017).

Idawati (2014:13) belajar merupakan aktivitas yang dilakukan untuk

menguasai hal hal yang baru atau peningkatan kemampuan seseorang

memahami sesuatu sehingga ada perubahan dalam diri sesorang yang

mengarah kepada perubahn pengetahuan, sikap dan keterampilan dimana

perubahan tersebut diperoleh dengan aktivitas belajar yang dilakukan secara

sadar.

Berdasarkan pendapat tersebut maka disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang dan

menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, perilaku dan keterampilan

serta pengalaman seseorang untuk menjadi lebih baik.

b. Pengertian Hasil Belajar

Perubahan hasil dari proses belajar yang di tunjukan seperti

perubahan pengetahuan, pemahaman keterampilan Kecakapan serta hal lain


10

yang ada pada diri orang yang belajar. Susanto (Samsuri, 2017:14)

mengemukankan “hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjasi pada

diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar”.

Chasanah (2019 : 9) menyatakan bahwa suatu proses pembelajaran

pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan manusia berupa

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan kemampuan merupakan

indicator untuk menunjukan hasil belajar siswa. Perubahan perilaku yang

harus di capai tertuang dalam tujuan dalam tujuan pembelajaran dan dapat

diukur dengan menggunakan tes dan non tes.

Menurut Abdurrahman (Jihad & Haris, 2013 : 14) Hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru

menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran dan tujuan intruksional.

Rosmayasari (2013:8) Hasil belajar merupakan perubahan seluruh

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan.

Asdar (2013:11) hasil belajar siswa berarti kemampuan siswa

memahami, mengetahui dan menguasai pengetahuan dan keterampilan

tertentu yang diketahui setelah diadakan evaluasi.


11

Menurut Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5), hasil belajar adalah

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah

pelajaran tertentu. Lebih lanjut, Susanto (2013: 5) menjelaskan bahwa hasil

belajar merupakan perubahan perilaku sebagai dampak dari belajar dalam

bentuk pemekaran kecakapan-kecakapan potensial yang dimiliki seseorang

yang tercermin pada tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Menurut Sudjana (dalam Mutmainah, 2018:126) hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia mengalami pengalaman

belajarnya. Melalui hal tersebut dapat dipahami bahwa belajar berkaitan erat

dengan pengalaman belajar, karena siswa yang berada dalam proses belajar

tentu mendapatkan pengalaman belajar. Oleh karena itu, hal tersebut diberikan

semata-mata agar dapat mendukung pengalaman belajar siswa.

Berdasarkan uraian sebelumnya mengenai hasil belajar, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah merupakan sesuatu yang

dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar dan terjadi perubahan

sikap dalam kurun waktu tertentu dan diukur dengan menggunakan alat

evaluasi setelah berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.

c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa di pengaruhi dari dua faktor yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor Internal yaitu fator yang berasal dari dalam diri

manusia, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri manusia. Slameto (Samsuri, 2017:15) menyatakan faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu


12

1) Faktor Internal, dimana faktor yang dipengaruhi kegiatan belajar ini

lebih di tekanakan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Antara

lain : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

Sedangkan

2) Faktor Eksternal, merupakan Pencapaian tujuan belajar perlu di ciptakan

adanya sistem belajar kondusif. Hal ini akan berkaitan faktor dar luar

siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan

pengetahuan, penanaman konsep dan ketersmoilsn dan pengetahuan

sikap.

Dari faktor- faktor tersebut dapat di simpulakan bahwa hasil belajar

dapat dipengaruhi dari faktor internal yaitu bagaimana kemampuan diri

siswa menerima materi yang disampaikan sedangkan faktor eksternal yaitu

bagaiman cara guru yang digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Pembelajaran IPA di SD

a. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan sekumpulan tentang objek

dan fenomena alam yang di peroleh dari alam dan hasil pemikiran dan

penyelidikan ilmuan yang di lakuka dengan keterampilan bereksperimen

dengan menggunakan metode ilmiah. (Samsuri 2017: 16)

Ilmu Pengetahuan Alam atau juga sering disebut Kealaman Dasar

merupakan Ilmu Pengetahuan yang hanya mengkaji tentang konsep-konsep

dan prinsip-prinsip dasar yang esensial tentang gejala-gejala alam semesta.

Ilmu alamiah mempunyai relativitas artinya kebenaran yang ditemukan oleh

manusia pada suatu saat dapat disangkal (ditolak) atau diubah dengan
13

kebenaran yang baru. Teori yang tidak cocok lagi dengan hasil-hasil

pengamatan baru diganti dengan teori yang lebih memenuhi keperluan

(Rahmadani, 2019:3)

Nash ( Muakhirin, 2014 : 53) mengatakan bahwa Science is a way

of looking at the world. Selanjutnya, Nash mengatakan bahwa IPA itu suatu

cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa

cara IPA mengamati dunia ini bersifat analitis, lengkap, cermat, serta

menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain sehingga

keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang

diamatinya itu.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu yang menawarkan

cara-cara kepada kita untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, IPA

pun menawarkan cara kepada kita untuk dapat memahami kejadian,

fenomena, dan keragaman yang terdapat di alam semesta, dan yang paling

penting adalah IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana

caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-

hal tersebut (Rahmadani 2019:3)

IPA adalah ilmu yang mempelajari fenomene-fenomena yang terjadi

di alam semesta ini yang berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, dan juga

proses penemuan itu sendiri melalui kegiatan empiric dan analisis yang

dilakukan oleh para ilmuan yang diperoleh dari pengalaman melalui proses

penemuan itu sendiri.(Rosmayasari, 2013:10)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


14

tentang keanekaragaman peristiwa yang terjadi di alam semesta dan

sekumpulan tentang objek dan fenomena alam yang di peroleh dari alam

dan hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuan yang dilakukan dengan

keterampilan bereksperimen.

b. Manfaat Mempelajari IPA

Menurut Chasanah (2019 : 11-12) mempelajari Ilmu Pengetahuan

Alam berguna agar kita bisa mengetahui segala hal mengenai lingkungan

hidup yang berhubungan dengan alam. Selain itu ada beberapa manfaat

lainnya:

1) Menimbulkan rasa ingin tahu terhadap kondisi lingkungan alam.

2) Memberikan wawasan akan konsep alam yang berguna dalam kehidupan

sehari-hari.

3) Ikut menjaga, merawat, mengelola, dan melestarikan alam.

4) Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide mengenai

lingkungan alam sekitar.

5) Konsep yang ada di Ilmu Pengetahuan Alam berguna untuk menjelaskan

berbagai peristiwa-peristiwa alam dan menemukan cara untuk

memecahkan permasalahan tersebut.

6) Menyadari pentingnya alam dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa manfaat diatas dapat disimpulkan bahwa IPA

mempunyai banyak manfaat, dengan mempelajari IPA dapat mengetahui

lingkungan alam sekitar dan fenomena alam yang dijumpai di kehidupan.


15

3. Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan

pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami

dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa

diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan

mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan

dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Peranan

guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar eksperimen

itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan

(Helmiati, 2012 : 73)

Hendawati (2017 : 16) Metode eksperimen adalah metode belajar

mengajar yang sesuai untuk pembelajaran IPA dengan memberikan kondisi

belajar kepada siswa agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan

kreativitas secara optimal.

Metode Eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa

melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal ,mengamati prosesnya serta

menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan

ke kelas dan dievaluasi oleh guru. (Juita, 2019 : 45)

Helmiati (2012 : 74) menyatakan bahwa tujuan metode eksperimen

adalah agar:

1) Siswa dapat menyimpulkan fakta-fakta, informasi, atau data yang diperoleh.

2) Siswa mampu merancang, mempersiaapkan, melaksanakan, dan melaporkan

percobaannya.
16

3) Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik

kesimpulan dari fakta, informasi, atau data yang dikumpulkannya melalui

percobaan.

4) Siswa mampu berpikir sistematis.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen

adalah cara guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran, siswa yang

melakukan percobaan sehingga dapat menemukan dan membuktikan sendiri

terkait konsep yang dipelajari.

b. Langkah Langkah Menggunakan Metode Eksperimen

Menurut Sumiati dan Asra (Juita, 2019 : 45) adapun langkah-langkah

dalam melaksanakan metode eksperimen sebagai berikut :

1) Langkah Umum

a) Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan

dicapai siswa

b) Mempersipakan semua peralatan yang dibutuhkan siswa

c) Memeriksa apakah semua peralatan itu dalam keadaan berfungsi atau

tidak

d) Menetapkan langkah pelaksanaan agar efisien

e) Memperhitungkan/menetapkan alokasi waktu

2) Langkah-langkah eksperimen

a) Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan

dalam eksperimen

b) Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi

pelajaran yang diperlukan dan hal yang perlu dicatat


17

c) Menentukan langkah – langkah pokok dalam membantu siswa selama

eksperimen

d) Menetapkan apa tindak lanjut eksperimen

c. Hal yang perlu di perhatikan dalam eksperimen

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau

materi percobaan harus cukup bagi setiap siswa.

2) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang

meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membayakan, maka kondisi alat

dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.

3) Perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu

adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian

kebenaran dari teori yang dipelajari itu.

4) Dalam melaksanakan eksperimen berarti sedang belajar dan berlatih, maka

perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab perlu diberikan petunjuk yang jelas,

sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengamatan serta

keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh

guru dalam memilih objek eksperimen itu.

5) Tidak semua masalah bisa dieksperimen, seperti masalah menyenai

kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakianan manusia.

Kemungkinan lain karna sangat terbatasnaya suatu alat, sehingga masalah

itu tidak bisa diadakan percobaan kerena alatnya belum ada.

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen


18

Anitah (Mayangsari, dkk. 2014 : 28) menjelaskan kelebihan dan

kelemahan metode eksperimen adalah sebagai berikut.

1) Kelebihan metode eksperimen adalah:

a) membangkitkan rasa ingin tahu siswa

b) membangkitkan sikap ilmiah siswa

c) membuat pembelajaran bersifat aktual

d) membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu.

2) Kelemahan atau kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh

guru jika menerapkan metode eksperimen, di antaranya:

a) memerlukan alat dan biaya yang cukup banyak

b) memerlukan waktu yang relatif lama

c) sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen

4. Perubahan Wujud Benda

Wandini (2022 :1999-2000) Sifat dan Perubahan Wujud Benda,

berdasarkan bentuknya, benda dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,

yaitu:

a. Benda padat

1) Sifat benda padat

a) Bentuk dan volume tetap.

b) Menempati ruang dan memiliki bobot.

c) Dapat diubah dengan cara tertentu.


19

b. Benda cair

1) Sifat benda cair:

a) Bentuknya berubah sesuai dengan wadah, tetapi ukurannya tetap

sama.

b) Permukaannya selalu datar dan luas.

c) Dapat masuk ke celah-celah kecil.

d) Mengalir dari atas hingga kebawah

e) Menekan ke segala arah.

c. Benda gas

1) Ciri-ciri benda berwujud gas :

a) Bentuk dan volume berubah sesuai dengan bentuk dan volume

yangtidaksesuai.

b) Berikan tekanan ke segalaarah.

c) Kompresibel dan berat.

d) Umumnya tidak bisa dilihat langsung oleh mata.

e) Contoh benda gas: asap, udara dan gas alam

Juwitaningsih (2018) menjelaskan bahwa Ada tiga wujud benda taitu,

benda padat, cair dan gas. Ketiga wujud benda ini dapat mengalami perubahan

wujud dengan cara yang berbeda. Perubahan wujud benda disebabkan oleh

lingkungan yang berubah, misalnya suhu lingkungan yang panas atau dingin.

Perubahan wujud suatu benda yang terjadi antara lain adalah beristiwa

membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. Benda

dapat berubah wujudnya hal ini dikarenakan zat yang terkandung dalam benda
20

tersebut yang dapat berubah sebagaimana di jelaskan Amal, dkk. (2018)

perubahan wujud zat adalah sebagai berikut

a. Mencair

Mencair adalah Perubahan wujud zat padat menjadi cair, saat zat

mencair memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa mencair antara lain : es di

panaskan, lilin di panaskan.

b. Membeku

Membeku adalah perubahan wujud zat cair menjadi padat. Pada saat

membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa membeku antara lain air

di dinginkan di bawah 0° , lilin cair didinginkan dll.

c. Menguap

Menguap adalah perubahan wujut zat cair menjadi gas. Pada saat

tersebut zat memerlukan energi kalor. Contoh antara lain: gelas berisi es bagian

luarnya basa, titik air di pagi hari pada tumbuhan dll.

d. Menyublim

Menyublim adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas. Saat

penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contoh antara lain, kapur barus dll.

e. Mengkristal atau menghablur

Mengkristal adalah Perubahan wujud zat gas menjadi padat pada saat

pengkristalan zat melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa pengkristalan

antara lain : salju, gas yang didinginkan, dll.

B. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian Chasanah (2019) tentang Penerapan Metode Eksperimen untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi
21

Gunung Meletus Kelas V SD Negeri 196 Muaro Jambi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat diukur dari evaluasi siklus I dan siklus II

dengan nilai aktifitas belajar siswa pada siklus I sebesar 37% dan siklus II sebesar

56,5%. Sedangkan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat diukur dari

setiap siklusnya. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70 (hampir mencapai

KKM) dan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 77 (mencapai KKM). Dengan

demikian hasil penelitian di SD Negeri 196 Muaro Jambi telah tercapai dengan

baik.

Penelitian Mayangsari (2014) Penerapan Metode Eksperimen Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI Pokok Bahasan

Konduktor dan Isolator SDN Semboro Probolinggo Tahun Pelajaran 2012/2013.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

IPA melalui metode eksperimen mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Hasil observasi menunjukkan persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada

siklus I sebesar 65,53% (kategori aktif), meningkat pada siklus II sebesar 80,6%

(kategori sangat aktif), sehingga meningkat sebesar 15,07%. Persentase hasil

belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode eksperimen pada pokok

bahasan konduktor dan isolator juga mengalami peningkatan. Pada siklus I

mencapai 55% dan pada siklus II mencapai 85%, sehingga meningkat sebesar

30%.

Penelitian Juita (2019) tentang Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui

Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Kota Mukomuko. Hasil


22

penelitian menunjukkan terdapat kemajuan yang signifikan. Pada akhir siklus

terdapat 18 (90%) siswa yang telah memenuhi KKM.

C. Kerangka Pikir

Pada umumnya pembelajaran IPA di kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kabupaten Gowa dilakukan seorang guru menggunakan metode pembelajaran

konvensional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya, pada proses

pembelajaran juga guru kurang mengaktikan siswa dalam pembelajaran, dalam

penyampaian materi guru selalau menggunakan metode ceramah, tanya dan

penugasan terhadap siswa. Sehingga pembelajaran terasa monoton dan

membosankan. Sehingga dari aspek siswa terlihat tidak aktif dalam pembelajaran,

siswa sulit untuk memahami pembelajaran yang diajarkan, siswa kurang

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada rendahnya

hasil belajar siswa. Seharusnya guru berupaya mengoptimalkan pembelajaran

yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, serta dapat berkomunikasi dengan baik

pada saat menyajikan pelajaran, sehingga siswa akan lebih mudah menerima

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Penerapan metode pembelajaran eksperimen merupakan salah satu cara

yang diharapkan akan menjadi metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa

dalam pembelajaran di kelas. penerapan metode pembelajaran eksperimen akan

membuat siswa merasakan tertantang, mendapatkan pengetahuan, dan

pengembangan sikap dalam pengalaman belajarnya. Untuk kepentingan

pembelajaran IPA pada materi perubahan wujud benda. Tahapan metode

eksperimen dalam proses mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan

dan menarik kesimpulan yang dapat membuat siswa akan termotivasi dalam
23

belajar, Sehingga pada akhirnya pemahaman materi perubahan wujud benda

siswa akan lebih baik dan hasil belajar Siswa Kelas V dapat meningkat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan

sebagai berikut:

Pembelajaran IPA Siswa Kelas V


SD Inpres Pakkolompo

Aspek Guru: Aspek Siswa:


1. Kurang mengaktifkan siswa 1. Tidak aktif dalam
dalam pembelajaran pembelajaran
2. Selalu menggunakan metode 2. Kurang termotivasi
ceramah, Tanya jawab, dan mengikuti pembelajaran
penugasan 3. Sulit memahami
3. Pembelajaran monoton dan pembelajaran yang diajarkan
membosankan

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Rendah

Penerapan Metode Pembelajaran Eksperimen

Hasil Belajar IPA Siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo Meningkat

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian


24

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran yang dikemukakan sebelumnya, dan

untuk merelevansikan permasalahan yang diajukan, hipotesis tindakan yang

diajukan adalah jika Metode eksperimen diterapkan dalam pembelajaran IPA

tentang perubahan wujud benda pada siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa maka aktivitas dan hasil belajar siswa

meningkat.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

research). karena relevan dengan upaya pemecahan masalah pembelajaran.

Menurut Arikunto, (2012) bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama. Langkah-langkah tindakan yang ditempuh

merupakan kerja yang berulang (siklus-siklus) yaitu perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi.

B. Lokasi dan subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022, di

SD Inpres Pakkolompo yang terletak di Kecamatan Parangloe Kabupaten

Gowa. Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan:

a. Sekolah ingin mengembangkan metode eksperimen untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di kelas.

b. Adanya dukungan dari kepala sekolah dan para guru terhadap penelitian ini.

2. Subjek Penelitian

Siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa

di kelas V SD Inpres Pakkolompo dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang

yang terdiri dari 10 laki-laki dan 7 perempuan. Peneliti memilih kelas V

sebagai subjek dengan alasan:

25
26

a. Adanya masalah dalam pembelajaran IPA yang dialami oleh siswa di kelas

V.

b. Hasil belajar siswa masih rendah pada mata pelajaran IPA.

C. Faktor Yang Diselidiki

Ada beberapa faktor yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Metode Pembelajaran Eksperimen

Metode Eksperimen adalah cara mengajar yang dirancang dengan maksud

melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran

sehingga pada saat menerapkan kita melihat bagaimna aktivitas siswa selama

pembelajaran.

2. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Dengan melihat bagaimanakah hasil belajar

siswa di dalam mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode eksperimen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research), yaitu rancangan penelitian berdaur ulang (siklus).

(Arikunto, 2012) menyatakan bahwa, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengikuti

proses siklus atau daur ulang mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi. Adapun skema dari model penelitian ini, yaitu

sebagai berikut:
27

Perencanaan

Refleksi Siklus I Tindakan

Observasi

Perecanaan

Refleksi Siklus II Tindakan

Observasi

Hasil

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas model Suharsimi Arikunto


(Arikunto, 2012)

Penjelasan bagan di atas, sebagai berikut::

d. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan mencakup:

1) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran.

2) Membuat LKS.

3) Menyusun kisi-kisi soal.

4) Menyusun lembar observasi siswa.

5) Mempersiapkan alat/media dan bahan yang akan dipergunakan pada

waktu perbaikan pembelajaran.


28

6) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes pilihan ganda

e. Tindakan

Pada tahap ini, guru yang melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah metode pembelajaran eksperimen. Pada tahap

ini siswa melakukan eksperimen tentang perubahan wujud benda.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap aktivitas

siswa selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar

observasi yang telah dibuat. Selanjutnya pada tahap ini juga dilaksanakan

evaluasi berupa tes untuk mengetahui hasil belajar IPA setelah

berlangsungnya tindakan pada siklus.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi terhadap hasil tindakan dan pengamatan untuk

mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang

telah dilakukan. Hasil atau dampak ini dijadikan dasar untuk

merencanakan siklus II. Jika hasil tindakan siklus I tidak memenuhi target,

maka perlu dilaksanakan siklus II sebagai kelanjutan dan penyempurnaan

serta perbaikan dan pelaksanaan tindakan siklus I.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam

penelitian tindakan kelas ini berupa:

1. Lembar observasi

Pada penelitian ini peneliti memakai lembar penelitian observasi yang

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa di kelas. Lembar observasi


29

merupakan catatan yang menggambarkan tingkat aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran.

Lembar observasi disusun berdasarkan pedoman pengamatan proses

pembelajaran yang digunakan untuk mengamati tindakan siswa pada saat

pembelajaran metode eksperimen.

2. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar dilakukan dengan membuat 20 soal pilihan ganda terkait

dengan perubahan wujud benda.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

Instrumen ini dirancang oleh peneliti bersama guru kelas dan meminta

pertimbangan kepada ahli (pembimbing). Lembar observasi ini digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar

berlangsung dengan menggunakan Metode eksperimen.

2. Tes

Tes dapat digunakan dalam berbagai macam penilaian, dalam hal ini tes

merupakan alat ukur yang penting. Bentuk tes yang sering dipakai dalam proses

pembelajaran pada hakikatnya dapat dikempokkan menjadi tiga kelompok, yaitu;

tes lisan, tes tertulis, dan tes perbuatan/tindakan.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengetahui data

tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA yaitu pada siklus I dan II

berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 nomor.


30

3. Dokumentasi

Dokumentasi memuat data-data yang diambil di sekolah berupa dokumen

fisik seperti daftar jumlah siswa, nilai siswa, nilai kriteria ketuntasan minimal

mata pelajaran IPA.

G. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif

dan kuantitatif

1. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil-hasil tindakan

mengarah pada keaktifan siswa dan guru selam proses pembelajaran.

2. Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung nilai hasil belajar IPA

yang meliputi rata-rata, nilai terendah, nilai tertinggi, dan presentase yang

dicapai siswa setiap siklus. Penafsiran data kuantitatif dilakukan dengan

persamaan berikut:

a. Rata-rata Nilai

Keterangan :

∑ = Nilai siswa

= Jumlah Siswa

b. Presentase Ketuntasan Belajar

KB =

Keterangan :

KB = Presentasi Ketuntasan Belajar

F = Jumlah Siswa Yang Tuntas


31

N = Jumlah Seluruh Siswa

c. Data observasi

Data observasi diperoleh digunakan untuk mereleksi tindakan yang

telah dilakukan dan diolah secara deskriptif dengan menghitung :

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator

proses dan hasil dalam penggunaan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil

belajar siswa. Indikator proses ditandai oleh keaktifan siswa dan cara guru dalam

menerapkan metode eksperimen. Pencapaian indikator dari segi proses dapat

dilihat dari terlaksananya aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi dengan

pengkategorian persentasi aktivitas pembelajaran dalam skala deskriptif. Kriteria

yang digunakan dalam menentukan pencapaian proses pembelajaran yaitu:

Tabel 3.1 Format Kategori Standar Proses Pembelajaran

Aktivitas (%) Kualifikasi


68 – 100 Baik (B)
34 – 67 Cukup (C)
0 – 33 Kurang (K)
Sumber : Arikunto (2012)

Kriteria keberhasilan penelitian dari segi proses dikatakan berhasil apabila

persentase pelaksanaan pada lembar observasi siswa mencapai 85% atau dalam

kategori baik. Sedangkan dari segi hasil ditandai dari peningkatan hasil belajar

siswa setelah diterapkan metode eksperimen . Adapun kriteria yang digunakan

dalam menentukan keberhasilan siswa yaitu:


32

Tabel 3.2 Format Kategori Standar Hasil Belajar

Skor Kategori
90 – 100 Sangat Baik
79 – 89 Baik
68 – 78 Cukup
< 68 Kurang
Sumber: Laporan penilaian hasil belajar SD Inpres Pakkolompo

Berdasarkan taraf indikator keberhasilan sebelumnya, maka dipilih dan

ditetapkan standar minimal keberhasilan dalam penelitian ini dari segi hasil adalah

75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai > 71


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD

Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa melalui Metode Pembelajaran Eksperimen

yaitu meliputi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran serta hasil belajar

siswa Penelitian dilakukan dengan dua siklus dan setiap siklus meliputi dua kali

pertemuan.

1. Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran IPA pada siklus I melalui metode pembelajaran eksperimen

adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan siklus pertama dilaksanakan bulan April

2022 di SD Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa. Guru bersama peneliti

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan dalam memahami

materi dan masih rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran

IPA. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama

akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yakni pada hari Selasa, 10 Mei

2022, dan Kamis, 12 Mei 2022

Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru menganalisis kurikulum dan mendiskusikan skenario

pembelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen

33
34

2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Program (RPP) untuk materi

perubahan wujud benda dengan penerapan metode pembelajaran eksperimen

kemudian mengkonsultasikannya kepada guru kelas V yang bersangkutan.

3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes dan

kemudian didiskusikan dengan guru yang bersangkutan Instrumen tes dari hasil

pekerjaan siswa saat evaluasi akhir siklus. Sedangkan instrumen nontes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

keaktifan saat pembelajaran berlangsung.

b. Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Selasa, 10 Mei 2022, dan Kamis

12 Mei 2022 Setiap pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit sesuai dengan

skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan ini adalah sifat sifat benda cair, padat

dan gas. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat mengidentifikasi sifat-

sifat wujud benda, menunjukkan perbedaan sifat wujud benda, cair, padat dan

gas dan siswa dapan memberi contoh benda berdasarkan wujudnya Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut terinci sebagai berikut :

1) Pertemuan I (Selasa, 10 Mei 2022)

Pelaksanaan pertemuan I pada hari selasa tanggal 10 Mei 2022 pukul

07.30 - 09.15 WITA dengan alokasi waktu 3×35 menit membahas tentang sifat-

sifat wujud benda. Pada pertemuan ini, penelitian ini yang bertindak sebagai

observer teman- teman sejawat dan peneliti bertindak sebagai pelaksana (guru).
35

Sebelum memulai pembelajaran guru menjelaskan secara ringkas kepada siswa

penelitian yang dilakukan.

Pada kegiatan pendahuluan, guru membuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran siswa kemudian Kelas dilanjutkan dengan doa

dipimpin oleh salah seorang siswa. Dan yang memimpin kelas adalah ketua kelas

V kemudian Siswa diajak menyanyikan Lagu Nasional yaitu Indonesia raya

kemudian. memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat

kebangsaan sebagai wujud syukur serta penghormatan kepada pahlawan yang

sudah berusaha memerdekakan Indonesia, kemudian Guru Melakukan apersepsi

tentang benda padat, cair dan gas. Guru menanyakan apa saja yang siswa ketahui

tentang benda yang wujudnya cair, padat dan gas, kemudian Siswa

memperhatikan penjelasan tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran

yang akan dilakukan,yaitu dengan melakukan eksperimen, siswa dapat

mengidentifikasi sifat-sifat wujud benda, dengan bereksperimen siswa dapat

menunjukkan perbedaan sifat wujud benda padat, cair dan gas dan dengan

bereksperimen siswa dapat memberi contoh benda berdasarkan wujudnya.

Pada kegiatan inti Guru menjelaskan benda padat, cair, dan gas beserta

sifat sifatnya, kemudian menanyakan apa saja yang belum dipahami. Kemudian

guru membagi kelompok secara heterogen, setiap siswa menghitung 1 sampai 4

siswa yang mendapatkan angka yang sama Siswa diinstruksikan untuk bekerja

secara berkelompok, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok, 1 kelompok terdiri dari

5 orang dan 3 kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian Guru memberi penjelasan

kepada siswa tentang bahaya alat alat serta bahan bahan yang akan dipergunakan

dalam eksperimen agar siswa terhindar dari kejadian yang mencederai diri.
36

Selanjutnya Siswa melakukan eksperimen dengan menggunakan alat dan bahan

yang dibagikan serta berpedoman pada LKS yang diberikan dan Siswa

melakukan Eksperimen untuk menunjukkan sifat benda padat, cair dan gas,

Selama eksperimen berlangsung guru mengawasi pekerjaan siswa dan

membimbing siswa dalam mengisi LKS, Setelah eksperimen, masing-masing

kelompok menyampaikan hasil percobaannya.

Akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan penguatan terhadap materi

yang diperoleh siswa dan bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dibahas agar diperoleh kesepakatan dan pemahaman bersama terhadap materi

yang dibahas dilanjutkan dengan memberikan informasi bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan eksperimen perubahan wujud benda mencair dan

membeku. Kemudian guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

2) Pertemuan II (Kamis, 12 Mei 2022)

Kegiatan awal pada pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan

pertemuan pertama, yaitu mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian berdo'a dan dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa kemudian

menyanyikan lagu nasional. Guru berusaha menciptakan situasi kelas yang

kondusif dan setelah kelas tenang, guru melanjutkan dengan apersepsi materi yang

telah dibahas pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru menjelaskan tentang

tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan. Adapun

tujuannya yaitu siswa dapan menjelaskan tentang perubahan wujud benda dan

dengan melakukan eksperimen siswa mengetahui kalor dapat menyebabkan

perubahan wujud benda mencair dan membeku.


37

Pada awal pembelajaran, guru memberikan pengantar dengan sebuah

cerita yang menunjukkan adanya perubahan wujud benda dalam kehidupan

sehari-hari. Secara interaktif dan menarik, guru menjelaskan konsep perubahan

wujud benda karena panas atau kalor. Siswa diberikan kesempatan untuk

bertanya dan memberikan tanggapan.kemudian guru mengunstruksikan siswa

untuk duduk di kelompoknya masing masing, Guru memberi penjelasan kepada

siswa tentang bahaya alat alat serta bahan bahan yang akan dipergunakan dalam

eksperimen agar siswa terhindar dari kejadian yang mencederai diri. Siswa

melakukan eksperimen dengan menggunakan alat dan bahan yang dibagikan

serta berpedoman pada LKS yang diberikan. Siswa melakukan eksperimen

untuk menunjukkan perubahan wujud benda mencair dan membeku

Selama eksperimen. berlangsung guru mengawasi pekerjaan siswa dan

membimbing siswa dalam mengisi LKS. Setelah selesai Guru meminta kepada

setiap kelompok untuk melakukan presentasi hasil percobaan. Guru bersama-

sama siswa membuat kesimpulan hasil percobaan.

Akhir kegiatan pembelajaran Siswa bersama guru melakukan refleksi atas

pembelajaran yang telah berlangsung: Apa saja yang telah dipelajari dari

kegiatan hari ini? Kemudian Siswa bersama guru menyimpulkan hasil

pembelajaran pada hari ini. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah

seorang siswa.

c. Tahap Observasi Siklus I

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap aktivitas siswa selama

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Selanjutnya pada

tahap ini juga dilaksanakan evaluasi berupa tes untuk mengetahui hasil belajar
38

IPA setelah berlangsungnya tindakan pada siklus. adapun hasil observasi aktivitas

dan hasil belajar siswa

1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Observasi aktivitas belajar siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kabupaten Gowa melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen

menggunakan skala penilaian dengan nominasi angka yaitu 3, 2, dan 1, angka tiga

jika semua indikator terpenuhi, angka 2 jika 2 indikator terpenuhi dan angka 1 jika

hanya 1 indikator yang terpenuhi atau tidak ada indikator yang terpenuhi.

Berdasarkan hasil analisis, gambaran umum tentang rangkuman statistik

aktivitas siswa pada siklus I proses pembelajaran dengan penerapan metode

pembelajaran eksperimen sebagai berikut:

Table 4.1 Statistik Aktivitas Siswa Siklus I

Kriteria Aktivitas Siswa Nilai Statistik


Pertemuan I Pertemuan II
Subjek 17 17
Presentase rata-rata 74,23% 80,64%
Presentase tertinggi 85,71% 90,48%
Presentase terendah 47,62% 61,90%
Sumber: aktivitas belajar siswa siklus I

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I

pertemuan I yaitu presentase tertinggi yang dicapai adalah 85,71 dan skor

terendah adalah 47,62%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas V SD

Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa rata-rata aktivitas siswa pada siklus I

pertemuan I sebesar 74,23%. Rata-rata aktivitas siswa masuk dalam kategori baik

(kategori hasil belajar siswa).

Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II yaitu presentase tertinggi yang

dicapai adalah 90,48% dan presentase terendah adalah 61,90%. Hal ini
39

menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo Kabupaten

Gowa rata-rata aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II sebesar 74,23%. Rata-

rata aktivitas siswa masuk dalam kategori baik (kategori hasil belajar siswa).

Berdasarkan rata-rata presentase observasi aktivitas siswa maka dapat

disimpulkan bahwa keberhasilan aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai

standar keberhasilan pada indikator yaitu ≥85% siswa

2) Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

Hasil belajar siswa siklus I diketahui melalui tes akhir siklus I yang

dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2022. Berdasarkan hasil analisis,

gambaran umum tentang rangkuman statistik tes hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA dengan perubahan wujud benda setelah dilaksanakan kegiatan

pembelajaran pada siklus I, sebagai berikut:

Tabel 4.2. Statistik Hasil Belajar IPA Siklus I

Kriteria Hasil Belajar Siswa Nilai Statistik


Subjek 17
Skor rata-rata 72,06
Skor tertinggi 90
Skor terendah 45
Sumber: Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa skor hasil belajar siswa pada

siklus I yaitu skor tertinggi yang dicapai adalah 90 dan skor terendah adalah 45.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa atau hasil belajar siswa

kelas V SD Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa rata-rata hasil belajar siswa

pada siklus I sebesar 72,05. Rata-rata hasil belajar siswa masuk dalam kategori

cukup (kategori hasil belajar siswa).


40

Adapun tes hasil belajar yang dilakukan peneliti pada siklus I diperoleh

distribusi frekuensi dan persentase yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar pada Tes
Siklus I

Tingkat Penguasaan Siswa Kualifikasi Frekuensi Persentase


Terhadap Materi Pelajaran
90-100 Baik Sekali 1 5,88%
79-89 Baik 6 35,3 %
68-78 Cukup 5 29,41%
<68 Kurang 5 29,41%
Jumlah 17 100%
Sumber: Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, terlihat bahwa dari 17 subjek penelitian yang

hadir sebanyak 17 siswa, pada kategori kurang terdapat 5 siswa dengan presentase

29,41%. Untuk kategori cukup sebanyak 5 siswa dengan persentase 29,41% yang

memiliki nilai antara 68-78, sementara pada kategori baik sebanyak 6 siswa

dengan persentase 35,3% yang mendapat nilai antara 79-89, untuk kategori baik

sekali sebanyak 1 siswa dengan persentase 5,88% .

Deskripsi ketuntasan nilai hasil belajar siswa kelas V SD Inpres

Pakkolompo Kabupaten Gowa setelah diterapkan metode eksperimen pada siklus

I dapat dilihat pada tabel 4.4berikut:

Tabel 4.4. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I


Kriteria Ketuntasan Kategori Frekuensi Persentase
0 – 70 Tidak Tuntas 5 29,41%
71 – 100 Tuntas 12 70,59%
Jumlah 17 100%
Sumber: Data Siklus I

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa dari 17 siswa

kelas V yang memenuhi kriteria ketuntasan antara 71 - 100 dengan persentase

pencapaian 70,59% sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran ada 5
41

siswa dengan persentase 29,41% dengan kriteria ketuntasan antara 0 - 70, dengan

persentase tersebut maka ketuntasan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA untuk

Siklus I berada pada kategori baik (kategori indikator keberhasilan).

Berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I belum mencapai standar

ketuntasan pada indikator keberhasilan yaitu ≥75% siswa yang memperoleh nilai

sesuai standar KKM.

d. Refleksi Siklus I

Pembelajaran siklus I pada siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kabupaten Gowa diperoleh hal-hal yang belum sesuai dengan metode yang

diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu:

1) Suasana dan kondisi dalam anggota kelompok masih kurang bekerja sama

dalam melakukan eksperimen maupun mengerjakan lembar kerja siswa ,

sehingga masih banyak siswa yang tidak berpartisipasi dalam kelompoknya.

2) Siswa terlihat belum beradaptasi dengan penerapan metode pembelajaran

eksperimen, sehingga membutuhkan waktu untuk memberikan penjelasan

mengenai langkah-langkah dan aturan dalam eksperimen.

3) Manajemen waktu yang masih kurang pada saat pembelajaran

4) Siswa masih malu dan takut untuk bertanya kepada guru. Sehingga guru

tidak mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa.

Adapun temuan pada siklus I ini adalah:

1) Pada tahap pelaksanaan pembelajaran masih terdapat kekurangan-

kekurangan, yang disebabkan oleh faktor pembiasaan dimana siswa dan


42

guru belum terbiasa menggunakan metode eksperimen dalam

pembelajaran.

2) Hasil tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA belum mencapai target yang telah ditentukan.

3) Aktivitas siswa belum mencapai target yang ditentukan.

4) siswa merasa senang ketika belajar IPA dengan metode pembelajaran

eksperimen, karena mereka belajar sambil mepraktikkan sehingga mampu

memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. hal ini dapat menjadi

motivasi bagi siswa untuk lebih tertarik kepada pelajaran IPA.

5) Setelah dilakukan diskusi dengan siswa, siswa beranggapan bahwa mereka

sangat senang dan tertarik mengikuti pelajaran ini karena pembelajaran

yang digunakan guru merupakan hal yang belum pernah mereka dapatkan

sebelumnya.

Berdasarkan refleksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

untuk tindakan siklus I belum berhasil sesuai yang diharapkan sehingga

diperlukan beberapa perbaikan-perbaikan untuk tindakan selanjutnya.

2. Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada Siklus II terdiri dari empat

tahap yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Masing-

masing kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Silklus I

Tahap ini peneliti menyusun dan mempersiapkan langkah – langkah yang

akan dilakukan pada tahap perencanaan, yaitu sebagai berikut: (1) Melakukan

pengembangan materi pembelaaran IPA kelas V dan menyusun RPP; (2)


43

Merancang kembali pelaksanaan pemberian lembar kerja siswa; (3) Menyiapkan

lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan pada saat proses

pembelajaran berlangsung; (4) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui hasil

belajar siswa.

b. Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Rabu, 25 Mei 2022, dan Jumat

27 Mei 2022 Setiap pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit sesuai

dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan ini adalah sifat sifat benda cair, padat

dan gas. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat mengidentifikasi sifat-

sifat wujud benda, menunjukkan perbedaan sifat wujud benda, cair, padat dan

gas dan siswa dapan memberi contoh benda berdasarkan wujudnya Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut terinci sebagai berikut :

1) Pertemuan I (Rabu, 25 Mei 2022)

Pelaksanaan pertemuan I pada hari Rabu tanggal 25 Mei 2022 pukul

07.30 - 09.15 WITA dengan alokasi waktu 3×35 menit membahas tentang

perubahan wujud benda menguap dan mengembun.

Pada kegiatan pendahuluan, Kelas dibuka dengan salam, menanyakan

kabar, dan mengecek kehadiran siswa, Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin

oleh salah seorang siswa. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya

mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru memberikan

penguatan tentang sikap syukur. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat


44

kebangsaan. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.Guru

Melakukan apersepsi tentang pembelajaran sebelumnya. Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan

dilakukan.adapun tujuan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu siswa dapat

memahami peristiwa mengembun dan menguap dan siswa dapat menganalisis

peristiwa mengembun dan menguap.

Pada kegiatan inti Guru menjelaskan peristiwa menguap dan mengembun

sebagai salah satu bentuk atau jenis perubahan wujud benda.Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun memberikan tanggapan. Guru

membentuk kelompok secara heterogen, dimana setiap kelompok beranggotakan

2-3 siswa kemudian Guru memberi penjelasan kepada siswa tentang bahaya alat

alat serta bahan bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen agar siswa

terhindar dari kejadian yang mencederai diri. Siswa melakukan eksperimen

dengan menggunakan alat dan bahan yang dibagikan serta berpedoman pada LKS

yang diberikan. Selama eksperimen berlangsung guru mengawasi pekerjaan siswa

dan membimbing siswa dalam mengisi LKS kemudian setiap kelompok

mempresentasikan hasil percobaannya. Guru mengajak siswa secara bersama-

sama membuat kesimpulan hasil percobaan.

Diakhir kegiatan Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran

yang telah berlangsung: Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini. Kemudian

guru menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan mengadakan

eksperimen tentang perubahan wujud benda menyublum dan mmengkristal. Kelas

ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang siswa.Akhir kegiatan


45

pembelajaran, guru memberikan penguatan terhadap materi yang diperoleh siswa

dan bersama guru menyimpulkan materi yang telah dibahas agar diperoleh

kesepakatan dan pemahaman bersama terhadap materi yang dibahas dilanjutkan

dengan memberikan informasi bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan

eksperimen perubahan wujud benda mencair dan membeku. Kemudian guru

menutup pelajaran dengan doa dan salam.

3) Pertemuan II (Jumat, 27 Mei 2022)

Kegiatan awal pada pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan

pertemuan pertama, yaitu, Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan

mengecek kehadiran siswa, Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah

seorang siswa, Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya mengawali

setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan

tentang sikap syukur. Kemuadian Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia

Raya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat

kebangsaan. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.Guru

Melakukan apersepsi tentang pembelajaran sebelumnya. Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang akan

dilakukan. Adapun tujuan pembelajaran pada pertemuan ini yaitu siswa dapat

memahami peristiwa menyublim dan mengkristal dan siswa dapat menganalisis

peristiwa menyublim dan mengkristal.

Pada kegiatan inti, Guru menjelaskan peristiwa menyublim dan mengkristal

sebagai salah satu bentuk atau jenis perubahan wujud benda. Selanjutnya Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun memberikan

tanggapan. Siswa duduk bersama kelompoknya kemudian Guru memberi


46

penjelasan kepada siswa tentang bahaya alat alat serta bahan bahan yang akan

dipergunakan dalam eksperimen agar siswa terhindar dari kejadian yang

mencederai diri. Siswa melakukan eksperimen dengan menggunakan alat dan

bahan yang dibagikan serta berpedoman pada LKS yang diberikan Setelah

eksperimen, masing masing kelompok menyampaikan hasil percobaannya dan

Guru mengajak siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan hasil percobaan.

Pada akhir pembelajaran Siswa bersama guru melakukan refleksi atas

pembelajaran yang telah berlangsung: Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan

hari ini? Kemudian Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada

hari ini dan Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang siswa.

c. Tahap Observasi Siklus II

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap aktivitas siswa selama

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Selanjutnya pada

tahap ini juga dilaksanakan evaluasi berupa tes untuk mengetahui hasil belajar

IPA setelah berlangsungnya tindakan pada siklus. adapun hasil observasi aktivitas

dan hasil belajar siswa.

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Observasi aktivitas belajar siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo

Kabupaten Gowa melalui penerapan metode pembelajaran eksperimen

menggunakan skala penilaian dengan nominasi angka yaitu 3, 2, dan 1, angka tiga

jika semua indikator terpenuhi, angka 2 jika 2 indikator terpenuhi dan angka 1 jika

hanya 1 indikator yang terpenuhi atau tidak ada indikator yang terpenuhi.
47

1) Data Aktivitas siswa siklus II

Berdasarkan hasil analisis, gambaran umum tentang rangkuman statistik

aktivitas siswa pada siklus II proses pembelajaran dengan penerapan metode

pembelajaran eksperimen sebagai berikut:

Table 4.5 Statistik Aktivitas Siswa Siklus II

Kriteria Aktivitas Siswa Nilai Statistik


Pertemuan I Pertemuan II
Subjek 17 17
Presentase rata-rata 86,83% 92,16%
Presentase tertinggi 95,24% 100%
Presentase terendah 71,43% 76,19%
Sumber: aktivitas belajar siswa siklus II

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II

pertemuan I yaitu presentase tertinggi yang dicapai adalah 95,24% dan skor

terendah adalah 71.43%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas V SD

Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa rata-rata aktivitas siswa pada siklus II

pertemuan I sebesar 86,83%. Rata-rata aktivitas siswa masuk dalam kategori baik

(kategori hasil belajar siswa).

Aktivitas siswa pada siklus II pertemuan II yaitu presentase tertinggi yang

dicapai adalah 100% dan presentase terendah adalah 76,19%. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo Kabupaten

Gowa rata-rata aktivitas siswa pada siklus II pertemuan II sebesar 92,16%. Rata-

rata aktivitas siswa masuk dalam kategori baik (kategori hasil belajar siswa).

Berdasarkan rata-rata presentase observasi aktivitas siswa maka dapat

disimpulkan bahwa keberhasilan aktivitas siswa pada siklus II sudah mencapai

standar keberhasilan pada indikator yaitu ≥85% siswa


48

1) Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil belajar siswa siklus II diketahui melalui tes akhir siklus II yang

dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 28 Mei 2022. Berdasarkan hasil analisis,

gambaran umum tentang rangkuman statistik tes hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA dengan perubahan wujud benda setelah dilaksanakan kegiatan

pembelajaran pada siklus II, sebagai berikut:

Tabel 4.6 Statistik Hasil Belajar IPA pada Siklus II

Kriteria Hasil Belajar Siswa Nilai Statistik


Subjek 17
Skor rata-rata 86,18
Skor tertinggi 100
Skor terendah 65
Sumber: Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa skor hasil belajar siswa pada

siklus II yaitu skor tertinggi yang dicapai adalah 100 dan skor terendah adalah 65.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa atau hasil belajar siswa

kelas V SD Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa rata-rata hasil belajar siswa

pada siklus II sebesar 86,18. Rata-rata hasil belajar siswa masuk dalam kategori

Baik (kategori hasil belajar siswa).

Adapun tes hasil belajar yang dilakukan peneliti pada siklus II diperoleh

distribusi frekuensi dan persentase yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar Siswa Tes
Siklus II
Tingkat Penguasaan Siswa Kualifikasi Frekuensi Persentase
Terhadap Materi Pelajaran
90-100 Baik Sekali 7 41,18%
79-89 Baik 7 41,18 %
68-78 Cukup 2 11,76%
<68 Kurang 1 5,88 %
Jumlah 17 100%
Sumber: Hasil Belajar Siswa Siklus II
49

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa dari 17 subjek penelitian yang

hadir sebanyak 17 siswa, pada kategori kurang terdapat 1 siswa dengan presentase

5,88%. Untuk kategori cukup sebanyak 2 siswa dengan persentase 11,76% yang

memiliki nilai antara 68-78, sementara pada kategori baik sebanyak 7 siswa

dengan persentase 41,18% yang mendapat nilai antara 79-89, untuk kategori baik

sekali sebanyak 7 siswa dengan persentase 41,18% .

Deskripsi ketuntasan nilai hasil belajar siswa kelas V SD Inpres

Pakkolompo Kabupaten Gowa setelah diterapkan metode eksperimen pada siklus

II dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres


Pakkolompo pada Siklus II
Kriteria Ketuntasan Kategori Frekuensi Persentase
0 – 70 Tidak Tuntas 2 11,76 %
71 – 100 Tuntas 15 88,24 %
Jumlah 17 100%
Sumber: Data Siklus II

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa dari 17 siswa

kelas V yang memenuhi kriteria ketuntasan antara 71 - 100 dengan persentase

pencapaian 88,24% sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran ada 2

siswa dengan persentase 11,76% dengan kriteria ketuntasan antara 0 - 70, dengan

persentase tersebut maka ketuntasan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA untuk

Siklus II berada pada kategori Baik (kategori indikator keberhasilan).

Berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus II mencapai standar

ketuntasan pada indikator keberhasilan yaitu ≥75% siswa yang memperoleh nilai

sesuai standar KKM.


50

Dari penyajian data siklus I dan II adapun persentase garfik aktivitas dan

hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut

Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa


100% 92%
87%
90% 81%
80% 74%
70%
60%
Aktivitas Siswa
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Pertemuan Siklus I Siklus II Siklus II
I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II

Gambar 4.1. Grafik aktivitas siswa

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar


100%
88%
90%
80%
71%
70% 65%
60%
Tes Hasil Belajar
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pre siklus Siklus I Siklus II
Gambar 4.2 grafik hasil belajar
51

d. Refleksi Siklus II

Pembelajaran pada siklus II difokuskan pada peningkatan hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran IPA materi perubahan wujud benda. Hasil observasi

dan evaluasi menunjukkan bahwa semua indikator yang menjadi fokus

pembelajaran sebahagian besar sudah dapat tercapai dengan baik. Data hasil

observasi dan evaluasi telah didiskusikan bersama peneliti, sehingga didapat hasil

refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Guru telah melaksanakan tugasnya dalam pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah metode pembelajaran eksperimen;

2) Proses pembelajaran sudah berjalan secara efektif hal ini terlihat dari antusias

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran;

3) Berdasarkan dari hasil penilaian yang dilakukan guru, secara keseluruhan

siswa dikategorikan sudah memahami materi. Begitu pula hasil yang

diperoleh siswa dikategorikan sudah berhasil sesuai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan dari hasil analisis data, refleksi dan indikator keberhasilan

yang ditetapkan maka hasil tes siklus II menunjukkan peningkatan atau dengan

kata lain indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah tercapai dengan baik, maka

disimpulkan bahwa pembelajaran sudah berhasil. Dengan demikian tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran sudah tercapai.

B. Pembahasan

Hal yang akan dibahas pada bagian ini adalah peningkatan hasil belajar IPA

melalui metode eksperimen tentang perubahan wujud benda pada siswa kelas V

SD Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I,


52

dapat diketahui bahwa metode eksperimen belum terlaksana secara maksimal.

Pada pertemuan I aktivitas pada siswa di pertemuan I berada pada kategori baik

dengan rata rata presentase 74,23% Adapun pada pertemuan II, rata rata

presentase aktivitas siswa mencapai 80,67% dengan kategori baik. Hasil belajar

siswa untuk ranah kognitif belum mencapai indikator yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data yang diperoleh, ada 5 dari 17 siswa kelas V yang belum

memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 71 sehingga

ketuntasan klasikal yang dicapai pada siklus I, hanya 70,58%.

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II, diperoleh temuan adanya

peningkatan kualitas pembelajaran, baik dari indikator keberhasilan hasil dan

indikator keberhasilan proses. Ditinjau dari indikator keberhasilan proses, juga

telah dianggap mencapai target. Pada pertemuan I, diketahui aktivitas siswa

berada pada kategori baik dengan rata-rata peresentase 86,83%. Adapun untuk

pertemuan II, Aktivitas siswa pada pertemuan II berada pada ketegori baik

dengan rata-rata persentase 92,16%. Ditinjau dari indikator keberhasilan hasil

diketahui bahwa hasil tes hasil belajar siklus II telah mencapai target. Dari 17

siswa, terdapat 15 siswa (88,24%) yang memperoleh nilai ≥ 71. Terdapat dua

siswa yang belum mencapai ketuntasan yang disebabkan kurang perhatiannya

pada saat proses pembelajaran, dan adanya kesulitan belajar yang dialami oleh

siswa. Tindak lanjut yang perlu dilakukan berupa pemberian remedial dan

bimbingan belajar.

Metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan Aktivitas siswa

karena dengan metode pembelajaran eksperimen siswa mengalami atau

melakukan sendiri sebuah percobaan, mengikuti suatu proses, serta mengamati


53

suatu objek, keadaan atau proses sendiri sehingga siswa dituntut untuk

mengalami, mencari kebenaran dan mencari kesimpulan sendiri dari proses yang

dialami.

Metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan

metode eksperimen tersebut aktivitas siswa yang lebih aktif bergerak langsung

didalam pembelajaran maka penguasaan materi yang diberikan akan lebih mudah

ditangkap oleh siswa karena dengan pengalaman yang di alami secara langsung

dapat tertanam dalam ingatannya.

Penelitian metode eksperimen dalam rangka meningkatkan hasil belajar

juga telah dilakukan Chasanah (2019) tentang Penerapan Metode Eksperimen

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Gunung Meletus Kelas V SD Negeri 196 Muaro Jambi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa metode

pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan keaktifan dan kerja sama siswa

dalam pembelajaran dikarenakan kegiatan pembelajaran membuat pengalaman

belajar siswa menjadi lebih bermakna.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Aktivitas siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo melalui metode

pembelajaran eksperimen mengalami peningkatan. Skor aktivitas siswa

setelah dilaksanakannya tindakan kelas pada siklus I, kemudian skor

aktivitas siswa meningkat dari skor ideal yang akan dicapai setelah

dilaksanakannya tindakan kelas pada siklus II. aktivitas siswa kelas V SD

Inpres Pakkolompo Kabupaten Gowa meningkat.

2. Hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo melalui metode

pembelajaran eksperimen mengalami peningkatan. Nilai rata-rata hasil

belajar siswa setelah dilaksanakannya tindakan kelas pada siklus I,

kemudian nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari skor ideal yang

akan dicapai setelah dilaksanakannya tindakan kelas pada siklus II.

Ketuntasan Hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Pakkolompo Kabupaten

Gowa meningkat. Dari siklus I ke siklus II mencapai ketuntasan hasil

belajar IPA dari indikator keberhasilan dengan kategori sangat baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi praktisi pendidikan (guru) yang tertarik untuk menerapkan metode

pembelajaran eksperimen harus mampu menciptakan suasana tenang, menarik

perhatian dan menyenangkan siswa di dalam kelas. Suasana tenang bisa

tercipta apabila memberikan motivasi pada siswa dan menggunakan metode

54
55

pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah satu yaitu metode

pembelajaran eksperimen yang dapat menarik perhatian dan menyenangkan

siswa dalam pembelajaran.

2. Pembentukan siswa dalam kelompok, hendaknya dibentuk secara heterogen

sehingga siswa dapat bekerja sama dan saling membantu dalam belajar.

3. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pendidikan di sekolah, kiranya

memberikan dorongan dan motivasi langsung serta fasilitas kepada guru

lainnya dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah khususnya dalam

hal penerapan metode-metode pembelajaran inovatif di kelas.


56

DAFTAR PUSTAKA

Amal, Amri.dkk.2018.Penuntun Praktikum Konsep Dasar IPA 1 SD. Makassar:


Universitas Muhammadiyah Makassar.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asdar, Andi Fathul.2013.Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan


Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Inpres Cilallang
Makassar.skripsi. Universitas Negeri Makassar.

Chasanah, Uswatun.2019.Penerapan Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Gunung
Meletus Kelas V sd Negeri 196 Muaro. Skripsi. Jambi: UIN Sutha Jambi.

Ekayani, P. (2017). (2017). Pentingnya Penggunaan Media Pembelajaran untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Murid. March.
https://www.researchgate.net/publication/315105651

Dananjaya, Utomo. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Sariwangi: Nuansa.

Ghufron,M. Nur & Rini Risnawita.2014.Gaya Belajar.Yogyakarta: Pustaka


Belajar

Hadis, Abdul & Nurhayati B.2014.Psikologi dalam Pendidikan. Bandung:


Alvabeta.

Helmiati.2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo

Hendawati.dkk.2017. Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman


Konsep Siswa Kelas Vpada Materi Gaya Dan Pemanfatannya.jurnal
pendidikan metodik didaktik.13(1).15-25

Idawati.2014.Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Metode Demonstrasi pada


Murid Kelas IV SD Negeri Punaga Kecamatan Mangarabombang
Kabupaten Takalar.Skripsi. Universitas Negeri Makassar.

Jihad, A., & Haris, A.2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo

Juita,Ratna. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen


Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Kota Mukomuko. IJIS Edu, 1 (1) : 43-50.

Juitaningsih, Desi. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Setara SD/MI
Kelas V. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
57

Mayangsari, Dewi. dkk.2014.Penerapan Metode Eksperimen Untuk


Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI Pokok
Bahasan Konduktor dan Isolator SDN Semboro Probolinggo Tahun
Pelajaran 2012/2013. Jurnal Edukasi UNEJ,I (1): 27-31.

Muakrimin, Binti. 2014.Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan


Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa SD. Jurnal Ilmiah Guru “COPE”:51-57.

Mukhbitah, Iffah.dkk.2019. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan


Pemahaman Konsep IPA di Kelas V Sekolah Dasar. JPGSD, 4(2) : 312-32.

Mutmainah. 2018. Penggunaan media pembelajaran power point untuk


meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sekolah dasar. Jurnal
pendidikan. 5(2).

Rahmadani, Sulistiyani Puteri.2019.Konsep Dasar IPA.Depok: Yayasan Yiesa


Rich.

Rosmayasari, Evi.2013.Peningkatan Hasil Belajar Murid Melaui Penerapan


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jingsaw Pada Murid Kelas IV SDN
Rappocini Makassar.skripsi.Universitas Negeri Makassar.

Samsuri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Discovery untuk Meningkatkan


Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IVA SD Inpres Perumnas III
Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Skripsi. Makassar: Universitas
Negeri Makassar.

Samsuriani.2013. peningkatan hasil belajar matematika melalui pendekatan SAVI


(somatic,auditori,visual, intelektual) pada siswa kelas IV-A SD Inpres
Mariso I Kota Makassar.skripsi. Universitas Negeri Makassar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:


Kencana.

Susdamayanti, Rini. 2014. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan


Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Bandung 3 Bangkalan.
Pedagogia. 3(2): 100-110.

Wandini.dkk.2022. Penggunaan Metode Eksperimen pada Materi Sifat dan


Perubahan Wujud Benda dalam Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Siswa.jurnal pendidikan dan konseling.4(3):1996-2004.
58

LAMPIRAN
59

Lampiran 1
60
61
62

Lampiran 2
Lembar kerja siswa
Siklus I Pertemuan I

Kelas :
Anggota Kelompok:
1. …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………..
4. ………………………………..
5. …………………………………

Apakah benda bisa berubah bentuk? Untuk mengetahui jawabannya.


Ayo kita lakukan kegiatan berikut !!!

Alat dan bahan


Gelas Pensil
Botol Air Mineral Sirup
Batu Balon
Air Kantong Plastik

langkah kegiatan air


1. Masukkan batu kedalam botol air mineral. Perhatikan bentuknya
2. Masukkan batu tersebut kedalam gelas. Amati, aoakah bentuknya
berubah?
3. Masukkan air kedalam botol air mineral. Perhatikan bentuknya
4. Pindahkan air tersebut kedalam gelas, amati apakah bentuknya
berubah?
5. Masukkan pensil kedalam botol air mineral perhatikan bentuknya
6. Pindahkan pensil kedalam gelas, amati, apakah bentuknya berubah?
7. Masukkan sirup kedalam botol air mineral, perhatikan bentuknya
8. Pindahkan sirup tersebut kedalam gelas amati , apakah bentuknya
berubah?
63

Lagkah kegiatan balon


1. Tiuplah balon sampai menggelembung kemudian ikat mulut balon
dengan karet
2. Tiuplah kantong plastik sampai mengembang, selanjutnya ikat mulut
plastik dengan karet.
3. Amati bentuk kantong plastik tersebut

Hasil Pengamatan
Catatlah hasil pengamatan percobaanmu dengan mengceklis tabel
dibawah ini!!!

No Nama Benda Berubah Tetap

1. Batu

2. Air

3. Pensil

4. Sirup

Catatlah hasil pengamatan percobaan balon yag telah di lakukan dengan


kalimat sederhana

Kesimpulan Berdasarkan percobaan tersebut apa yang kita peroleh?


64

Lampiran 3
65
66
67

Lampiran 4
Lembar kerja siswa
Siklus I Pertemuan II
Kelompok:
1. …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………..
4. ………………………………..
5. …………………………………

Ayo Mencoba !!!


Lakukanlah bersama teman kelompokmu secara hati hati!

Alat dan Bahan


1. Lilin
2. Korek api
3. sendok
4. Cetakan

Langkah kerja
1. Letakkan beberapa potonngan lilin di atas sendok
2. Panaskan sendok yang berisi potongan lilin tersebut dia atas api
3. Beberapa menit kemudian lihatlah yang terjadi pada saat lilin
sudah di panaskan.
4. Kemudian letakkanlah cairan lilin tersebut kedalam cetakan
5. Beberapa menit kemudian lihatlah yang terjadi pada saat lilin
sudah dijauhkan dari api
6. Tulislah hasil pengamatanmu dibawah ini!
68

Lampiran 5
69
70
71

Lampiran 6
Lembar kerja siswa
Siklus II Pertemuan I
Kelas :
Kelompok:
1. …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………..

Ayo Mencoba !!!


Lakukanlah bersama teman kelompokmu secara hati hati!

Alat dan bahan


1. Lilin
2. Korek Api
3. Batu bata untuk membuat tungku sederhana
4. Kaleng susu bekas
5. Air
6. Tutup gelas

Langkah kerja
1. Tuangkan air kedalam kaleng susu bekas
2. Siapkan lilin dan buat tungku sederhana menggunakan batu
bata, kemudian nyalakan lilin
3. Panaskan air dalam panci tanpa tutup atas kemudian berilah
tanda tinggi permukaan air pada dinding panci
4. Tunggu beberapa saat sampai terlihat ada sesuatu yang keluar
dari permukaan air bergerak melayang ke udara
5. Setelah beberapa saat tutuplah kaleng menggunakan tutup
gelas
6. Bukalah tutup gelas dengan hati-hati. Lihatlah dan perhatikan
sesuatu yang terdapat pada tutup gelas
7. Panaskan air kedalam kaleng tanpa tutup lagi. Kemudian
bandingkan jumlah air dalam kaleng dengan jumlah air pada
waktu awal sebelum dipanaskan.
72

Ceritakanlah pengalamanmu dalam bekerja sama saat melakukan


percobaan
1. Ketika kamu menuangkan air ke dalam kaleng, benda wujud
apaakah air itu?

2. Bagaimanakah suhu air sebelum dipanaskan?

3. Apa yang terjadi pada saat air dalam kaleng itu diletakkan di
atas api?

4. Setelah beberapa saat dipanaskan, apakah yang tampak keluar


dari kaleng?

5. Setelah ditutup menggunakan tutup kering apakah yang tampak


pada permukaan tutup itu?

6. Dari manakah asal air yang ada di tutup panci itu?

7. Setelah air dipanaskan beberapa saat, tambah atau


berkurangkah air dalam panci?
73

Kesimpulan:
74

Lampiran 7
75
76
77

Lampiran 8
Lembar kerja siswa
Siklus II Pertemuan II
Kelas :
Anggota Kelompok:
1. …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………..

Ayo Mencoba !!!


Lakukanlah bersama teman kelompokmu secara hati hati!

Alat dan Bahan


1. Batu bata untuk membuat tungku sederhana
2. Lilin
3. Kaleng bekas
4. Kapur barus
5. Pasir
6. Piring aluminium
7. Es batu

Cara kerja
1. Tumpuk batu bata, untuk dijadikan tungku sederhana
2. Letakkan lilin ditengah tungku, lalu nyalakan lilin
3. Isi kaleng dengan pasir, lalu masukkan kapur barus yang sudah di
haluskan
4. Letakkan kaleng tersebut diatas tungku.
5. Letakkan piring alumanium diatas kaleng, lalu letakkan beberapa
butir es batu
6. Diamkan selama 10 menit
Pengamatan
 Amatilah perubahan yang terjadi pada kapur barus setelah sepuluh
menit
 Angkatlah piring besi dari atas kaleng, lalu perhatikanlah apa yang
terjadi pada dasar piring.
78

 Setelah melakukan pengamatan pada kegiatan diatas, dapatkah


kamu menjelaskan kesimpulanmu?

Kesimpulanku:
79

Lampiran 9

Kisi Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I

Jumlah
Kompetensi Dasar Indikator Materi
soal
Menganalisis Menganalisis pengaruh  Sifat- sifat 8
pengaruh kalor kalor terhadap wujud benda
terhadap perubahan perubahan suhu dan 6
suhu dan wujud wujud benda dalam  Perubahan
benda dalam kehidupan sehari-hari wujud benda
kehidupan sehari- mencair
hari
 Perubahan 6
wujud benda
membeku
Jumlah Soal 20
80

Lampiran 10
TES HASIL BELAJAR SIKLUS I

Nama:

Kelas :

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!
1. Semua benda yang ada di alam ini meliputi tiga wujud yaitu ....
a. Padat, cair dan keras
b. Padat, keras dan gas
c. Gas, padat dan beku
d. Cair, padat dan gas
2. Sirup, kecap, dan madu merupakan contoh benda berwujud ....
a. Lembek
b. Padat
c. Cair
d. Gas
3. Berikut ini merupakan sifat dari benda gas adalah ....
a. Meresap melalui celah kecil
b. Bentuk dan ukuran selalu tetap
c. Mengisi seluruh ruangan yang ditempati
d. Mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah
4. Sifat dari benda padat antara lain….
a. Bentuk dan isinya tetap
b. Bentuknya tetap dan isinya berubah-ubah
c. Bentuknya berubah ubah dan isinya tetap
d. Bentuk dan isinya selalu berubah ubah
5. Bentuk kelereng tidak berubah-ubah walaupun diletakkan di tempat yang
berbeda karena kelereng adalah….
a. Benda cair
b. Benda gas
c. Benda padat
81

d. Benda lentur
6. Benda cair memiliki bentuk sesuai dengan
a. Warnanya
b. Rasanya
c. Wadahnya
d. Volumenya
7. Balon yang ditiup akan mengembang lebih besar, hal ini menandakan bahwa
benda gas…..
a. Tidak dapat berubah bentuk
b. Hanya bisa berada dalam balon
c. Dapat menepati ruang
d. Bertambah banyak jika ditiup
8. Energi yang dipindahkan dari suatu benda ke benda lainnya karena adanya
perbedaan suhu disebut ....
a. Derajat panas
b. Derajat dingin
c. Temperatur
d. Kalor
9. Perubahan benda cair menjadi padat dinamakan ....
a. Membeku
b. Mencair
c. Menyublim
d. Menguap
10. Butiran gula yang dimasukkan ke dalam air lama-lama akan larut. Hal itu
adalah contoh dari peristiwa ....
a. Mencair
b. Menguap
c. Membeku
d. Menyublim
11. Kegiatan yang menunjukkan adanya pemanfaatan perubahan wujud mencair
adalah ….
a. Menjemur pakaian di bawah sinar matahari
82

b. Memanaskan mentega saat akan memasak


c. Meletakkan bensin di tempat terbuka
d. Pembuatan es krim
12. Kegiatan yang memanfaatkan perubahan wujud membeku adalah ….
a. Menjemur pakaian di bawah terik matahari
b. Penggunaan es krim dalam pertunjukan
c. Pembuatan garam dapur
d. Pembuatan agar-agar
13. Benda cair yang didinginkan akan….
a. Mencair
b. Menguap
c. Membeku
d. Menyublim
14. Perhatikan gambar berikut!

Perubahan wujud yang terjadi pada pembuatan es krim adalah …


a. Membeku
b. Mencair
c. Menguap
d. Mengembun
15. Ibu membuat kue bolu menggunakan mentega. Ibu memanaskan wajan
kemudian mentega dimasukkan ke dalam wajan panas. Perubahan wujud yang
terjadi setelah mentega dimasukkan dalam wajan disebut peristiwa …
a. Mengkristal
b. Membeku
c. Menguap
83

d. Mencair
16. Perhatikan peristiwa berikut ini!
1) Es mencair jika diletakkan di tempat terbuka.
2) Lilin akan meleleh jika dibakar.
3) Coklat batangan akan meleleh jika dipanaskan.
4) Air jika diletakkan di dalam freezer akan berubah menjadi es.
Peristiwa perubahan wujud yang menerima atau membutuhkan kalor
ditunjukkan pada nomor ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (1), (3), dan (4)
d. (2), (3), dan (4)
17. Pada saat peristiwa membeku berarti benda tersebut …… kalor
a. Melepaskan
b. Memerlukan
c. Menyaring
d. Membutuhkan
18. Melelehnya lilin ketika sumbunya dinyalakan api merupakan contoh dari
peristiwa….
a. Menguap
b. Menyublim
c. Mengkristal
d. Mencair
19. Benda yang memiliki sifat tidak mudah berubah bentuk jika di pindahkan
adalah…..
a. Padat
b. Cair
c. Panas
d. Uap
20. Proses membeku terjadi pada……
a. Kapur barus berada di tempat terbuka
b. Es batu terkena sinar matahari
c. Air mendidih karena dipanaskan
d. Es krim mengeras didalam kulkas
84

Lampiran 11
KUNCI JAWABAN
TES HASIL BELAJAR SIKLUS I

4. d
5. c
6. c
7. a
8. c
9. c
10. c
11. d
12. a
13. a
14. b
15. d
16. c
17. b
18. d
19. a
20. a
21. d
22. a
23. d
85

Lampiran 12

Kisi- kisi Tes Hasil Belajar Siklus II

Jumlah
Kompetensi Dasar Indikator Materi
soal
Menganalisis Menganalisis pengaruh  Perubahan 6
pengaruh kalor kalor terhadap wujud benda
terhadap perubahan perubahan suhu dan menguap
suhu dan wujud wujud benda dalam 6
 Perubahan
benda dalam kehidupan sehari-hari
wujud benda
kehidupan sehari-
mengembun
hari
5
 Perubahan
wujud benda
menyublim

3
 Perubahan
wujud benda
mengkristal

Jumlah Soal 20
86

Lampiran 13
TES HASIL BELAJAR SIKLUS II

Nama:

Kelas :

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!
1. Proses menguap adalah proses perubahan dari benda cair menjadi ....
a. Padat
b. Gas
c. Air
d. Panas
2. Benda dapat menguap, membeku, dan mengembun karena faktor….
a. Tekanan
b. Suhu
c. Udara
d. Volume
3. Perubahan wujud dari gas menjadi padat disebut…
a. Menguap
b. Mengkristal
c. Mencair
d. Menyublim
4. Apabila gelas yang berisi air panas ditutup, maka pada tutup gelas akan
terdapat titik-titik air. Ini dapat terjadi karena adanya proses…..
a. Penguapan
b. Pengembunan
c. Pencairan
d. Peleburan
5. Munculnya titik-titik air di bagian luar gelas ketika gelas diisi air es
menunjukkan peristiwa ….
a. Mengembun
b. Mencair
87

c. Membeku
d. Menguap
6. Kegiatan berikut yang memanfaatkan perubahan wujud menyublim adalah
….
a. Menjemur pakaian basah agar menjadi kering
b. Memanaskan mentega untuk memasak
c. Meletakkan kapur barus di lemari
d. Memasukkan air dalam freezer
7. Kapur barus yang diletakkan di toilet lama kelamaan menjadi mengecil.
Peristiwa ini menunjukkan terjadinya perubahan wujud ….
a. Menguap
b. Membeku
c. Menyublim
d. Mengkristal
8. Nadhif meletakkan kapur barus di dalam lemari. Setelah beberapa saat baju
dan ruangan yang terdapat di dalam lemari berbau harum. Perubahan wujud
yang terjadi pada kapur barus disebut …
a. Menguap
b. Mengembun
c. Menyublim
d. Mencair
9. Berikut ini yang terbentuk melalui proses mengkristal adalah…..
a. Air menjadi es
b. Kertas menjadi abu
c. Es batu menjadi air
d. Proses pembuatan garam
10. Dila menjemur handuknya setelah berenang, setelah beberapa saat,
handuknya kering. Perubahan wujud yang terjadi pada peristiwa tersebut
adalah …
a. Menguap
b. Menyublim
c. Mengembun
88

d. Meleleh

11. Perhatikan contoh perubahan wujud berikut!


(1) Es berubah menjadi air karena terkena panas.
(2) Air jika dipanaskan terus menerus berubah menjadi uap.
(3) Baju basah akan kering jika dijemur di bawah terik matahari.
(4) Air yang diletakkan dalam freezer beberapa waktu akan menjadi es.
Contoh peristiwa menguap ditunjukkan pada nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)

12. Air yang dipanaskan terus menerus lama-kelamaan akan habis. Peristiwa ini
merupakan contoh ....
a. Mencair
b. Menguap
c. Membeku
d. Mengembun
13. Berikut ini merupakan contoh benda yang dapat mengalami peristiwa
menyublim adalah ....
a. Mentega
b. Cokelat
c. Kapur barus
d. Es batu
14. Ibu lupa menutup botol parfum dan lama-kelamaan parfum dalam botol
semakin berkurang. Perubahan wujud yang terjadi pada peristiwa tersebut
adalah ....
a. Mencair
b. Mengembun
c. Menguap
d. Membeku
89

15. Saat ibu merebus kacang hijau dengan panci tertutup, Sita membuka tutup
panci dan di tutup panci terdapat butiran-butiran air. Butiran-butiran air yang
terdapat di tutup panci tersebut berasal dari peristiwa ….
a. Mencair
b. Menguap
c. Mengembun
d. Mendidih
16. Perhatikan gambar di bawah ini!

Titik titik air yang terdapat pada daun di pagi hari tanpa adanya hujan
sebelumnya, merupakan perubahan wujud benda dari …… ke cair
a. Padat
b. Gas
c. Cair
d. Padat gas
17. Gelas yang berisi air dingin lama-lama dinding luar gelas akan terlihat butir-
butir air. Hal itu disebabkan karena ....
a. Udara di luar gelas mengalami penguapan
b. Air di dalam gelas keluar karena pendinginan
c. Udara di luar gelas mengembun karena pendinginan
d. Air di dalam gelas keluar karena pembekuan
90

18. Perhatikan gambar dibawah ini!

Pada gambar yang ditunjukkan oleh nomor 3 adalah


a. Mencair
b. Mengembun
c. Mengkristal
d. Menyublim
19. Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda dari cair menjadi
padat. Kegiatan yang memanfaatkan proses perubahan wujud benda dari cair
menjadi padat adalah proses pembuatan es krim. Contoh peristiwa yang
menunjukkan proses penyubliman yaitu...
a. Gelas retak ketika diisi air panas
b. Baju di jemuran kering ketika cuaca panas
c. Balon pecah ketika terpapar panas matahari
d. Kamper habis karena berada di tempat terbuka .
20. Perhatikan gambar dibawah ini!

Salah satu contoh yang ditunjukkan nomor 1 adalah ….


a. Kapur barus yang didiamkan pada udara terbuka
b. Bensin yang didiamkan di udara terbuka
c. Membuat es batu
d. Membuat gula jawa
91

Lampiran 14
KUNCI JAWABAN
TES HASIL BELAJAR SIKLUS II
1. b
2. b
3. b
4. b
5. a
6. c
7. c
8. c
9. d
10. a
11. c
12. b
13. c
14. c
15. c
16. b
17. c
18. c
19. d
20. b
92

Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama :………………..
Kelompok:……………..
Terpenuhi Penilaian
NO. Aktivitas
Ya Tidak 3 2 1
1. 1. Apersepsi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
a. Siswa mengungkapkan pengetahuan
awal tentang materi yang akan
dipelajari
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
tentang materi yang telah di pelajari
sebelumnya
c. Siswa mencatat tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
2. 2. Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok
a. Siswa duduk di kelompok masing
masing
b. Siswa duduk berhadapan-hadapan
c. Jarak siswa dalam kelompok
memungkinkan mereka untuk
bekerjasama melakukan percobaan
3. Guru memberi penjelasan kepada siswa
tentang bahaya alat-alat serta bahan bahan
yang akan dipergunakan dalam eksperimen
agar siswa terhindar dari kejadian yang
dapat mencederai diri
a. Perhatian siswa tertuju pada guru
b. Siswa mencatat bahaya alat dan bahan
yang digunakan
c. Siswa menanyakan hal-hal yang belum
jelas
4. Siswa melakukan eksperimen dengan
menggunakan alat dan bahan yang
dibagikan serta berpedoman pada LKS
yang diberikan
93

a. Siswa menggunakan alat dan bahan


sesuai fungsinya
b. Siswa berpartisipasi dalam penggunaan
alat dan bahan

c. Siswa melakukan percobaan sesuai


petunjuk LKS
5. Selama eksperimen berlangsung guru
mengawasi pekerjaan siswa dan
membimbing siswadalam mengisi LKS
a. Siswa aktif bekerja dalam kelompok
b. Siswa bekerjasama dalam melakukan
eksperimen
c. Siswa mencatat hasil percobaannya
dengan mengisi LKS
6. Setelah eksperimen, masing masing
kelompok menyampaikan hasil
percobaannya
a. Siswa membacakan laporannya
b. Siswa memberikan tanggapannya
c. mencatat tanggapan kelompok lain
7. Siswa dan guru menyimpulkan materi
yang telaj dipelajari
a. Siswa bersama guru menyimpulkan
materi
b. Siswa mengajukan kesimpulan
c. Siswa mencatat kesimpulan akhir
Keterangan:
3 : jika seluruh Indikator terpenuhi
2 : jika 2 indikator terpenuhi
1 : jika 1 atau tidak ada indikator terpenuhi
94

Lampiran 16
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN I

Indikator Jumlah Aktivitas Keterangan


No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 Skor %
1. A Baik
2 2 2 3 2 2 3 16 76,19%
2. AH Baik
3 2 3 3 3 2 2 18 85,71%
3. E Baik
2 2 2 3 3 2 3 17 80,95%
4. FR Baik
3 2 3 3 3 2 2 18 85,71%
5. F Cukup
1 2 1 2 1 2 1 10 47,62%
6. H Baik
3 2 3 3 3 2 2 18 85,71%
7. M Baik
2 3 2 2 3 2 2 16 76,19%
8. MA Cukup
2 2 1 2 1 2 2 12 57,14%
9. MIS Cukup
1 2 2 3 2 2 2 14 66,67%
10. MI Baik
3 2 3 2 3 2 2 17 80,95%
11. MTS Baik
2 2 3 3 2 3 3 18 85,71%
12. NF Baik
3 2 3 2 2 2 3 17 80,95%
13. NA Cukup
1 2 2 2 2 2 1 12 57,14%
14. P Baik
2 2 2 3 3 2 2 16 76,19%
15. R Cukup
2 2 2 3 2 1 2 14 66,67%
16. S Baik
2 3 2 3 3 2 2 17 80,95%
17. S Baik
2 2 2 3 2 2 2 15 71,43%
RATA-RATA 74,23% Baik
95

Lampiran 17
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN II

Indikator Jumlah Aktivitas keterangan


No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 Skor %
1. A Baik
3 2 2 3 2 2 3 17 80,95%

2. AH Baik
3 2 3 3 3 3 2 19 90,48%

3. E Baik
3 2 2 3 3 2 3 18 85,71%

4. FR Baik
3 2 3 3 3 2 3 19 90,48%

5. F Cukup
2 2 2 2 2 2 1 13 61,90%

6. H Baik
3 2 3 3 3 3 2 19 90,48%

7. M Baik
3 3 2 2 3 2 2 17 80,95%

8. MA Cukup
2 2 2 2 2 2 2 14 66,67%

9. MIS Baik
2 2 2 3 2 2 2 15 71,43%

10. MI Baik
2 3 3 3 3 2 2 18 85,71%

11. MTS Baik


3 2 3 3 2 3 3 19 90,48%

12. NF Baik
2 3 3 2 3 2 3 18 85,71%

13. NA Cukup
2 2 2 3 2 2 1 14 66,67%

14. P Baik
3 2 2 3 3 2 3 18 85,71%

15. R Baik
2 2 2 3 2 2 2 15 71,43%

16. S Baik
3 3 2 3 2 2 3 18 85,71%

17. S Baik
3 2 2 3 2 3 2 17 80,95%
Rata - Rata 80,67% Baik
96

Lampiran 18
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN I
Indikator Jumlah Aktivitas keterangan
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 Skor %
1. A Baik
3 3 2 3 2 2 3 18 85,71%

2. AH Baik
3 3 3 3 3 2 2 19 90,48%

3. E Baik
3 3 2 3 3 2 3 19 90,48%

4. FR Baik
3 3 3 3 3 2 3 20 95,24%

5. F Baik
2 3 2 2 2 2 2 15 71,43%

6. H Baik
3 3 3 3 3 3 2 20 95,24%

7. M Baik
3 3 2 3 3 2 2 18 85,71%

8. MA Baik
3 2 2 2 3 2 2 16 76,19%

9. MIS Baik
2 3 2 3 3 2 2 17 80,95%

10. MI Baik
3 3 3 3 3 2 2 19 90,48%

11. MTS Baik


3 3 3 3 2 3 3 20 95,24%

12. NF Baik
3 3 2 3 3 2 3 19 90,48%

13. NA Baik
2 3 2 2 3 2 2 16 76,19%

14. P Baik
3 3 2 3 3 2 3 19 90,48%

15. R Baik
2 3 2 3 3 2 2 17 80,95%

16. S Baik
3 3 3 3 3 2 3 20 95,24%

17. S Baik
3 3 2 3 2 3 2 18 85,71%

Rata-rata 86,83% Baik


97

Lampiran 19
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II

Indikator Jumlah Aktivitas keterangan


No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 Skor %
1. A 3 3 2 3 3 2 3 19 90,48% Baik

2. AH 3 3 3 3 3 3 3 21 100,% Baik

3. E 3 3 2 3 3 3 3 20 95,24% Baik

4. FR 3 3 3 3 3 3 3 21 100% Baik

5. F 2 3 2 2 3 2 2 16 76,19% Baik

6. H 3 3 3 3 3 3 3 21 100% Baik

7. M 3 3 3 3 3 2 2 19 90,48% Baik

8. MA 2 3 2 3 3 2 2 17 80,95% Baik

9. MIS 3 3 2 3 3 2 2 18 85,71% Baik

10. MI 3 3 3 3 3 2 3 20 95,24% Baik

11. MTS 3 3 3 3 3 3 3 21 100% Baik

12. NF 3 3 2 3 3 3 3 20 95,24% Baik

13. NA 2 3 2 3 3 3 2 18 85,71% Baik

14. P 3 3 2 3 3 3 3 20 95,24% Baik

15. R 2 3 2 3 3 2 3 18 85,71% Baik

16. S 3 3 3 3 3 3 3 21 100% Baik

17. S 3 3 2 3 3 3 2 19 90,48% Baik


Rata-rata 92,16% Baik
98

Lampiran 20
DATA HASIL BELAJAR SIKLUS I

Butir soal
No. Nama skor N keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 15 75 Tuntas
2.
AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18 90 Tuntas
3. E 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15 75 Tuntas
4. FR 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 Tuntas
5. F 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 9 45 Tidak Tuntas
6. H 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 Tuntas
7. M 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 75 Tuntas
8.
MA 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 11 55 Tidak Tuntas
9. MIS 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 12 60 Tidak Tuntas
10. MI 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 80 Tuntas
11. MTS 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 Tuntas
12. NF 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Tuntas
13. NA 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 11 55 Tidak Tuntas
99

14. P 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 80 Tuntas
15. R 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 13 65 Tidak Tuntas
16. S 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 Tuntas
17. S 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 15 75 Tuntas
JUMLAH 1225
RATA-RATA KELAS 72,06
KATEGORI Cukup
100

Lampiran 21
DATA HASIL BELAJAR SIKLUS II

Butir soal
No. Nama skor N keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 17 85 Tuntas
2. AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Tuntas
3. E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 16 80 Tuntas
4.
FR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 18 90 Tuntas
5.
F 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 13 65 Tidak Tuntas
6.
H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 95 Tuntas
7.
M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 18 90 Tuntas
8.
MA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 14 70 Tidak Tuntas
9.
MIS 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 Tuntas
10.
MI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 Tuntas
11.
MTS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Tuntas
12.
NF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 85 Tuntas
13.
NA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16 80 Tuntas
101

14.
P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 Tuntas
15.
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 16 80 Tuntas
16.
S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 Tuntas
17.
S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 85 Tuntas
JUMLAH 1465
RATA-RATA KELAS 86,18
KATEGORI Baik
102

Lampiran 22

REKAPITULASI TES HASIL BELAJAR SISWA


SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Nama Siswa Siklus I Siklus II


Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
1 A 75 Tuntas 85 Tuntas
2 AH 90 Tuntas 100 Tuntas
3 E 75 Tuntas 80 Tuntas
4 FR 85 Tuntas 90 Tuntas
5 F 45 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
6 H 80 Tuntas 95 Tuntas
7 M 75 Tuntas 90 Tuntas
8 MA 55 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
9 MIS 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas
10 MI 80 Tuntas 90 Tuntas
11 MTS 80 Tuntas 100 Tuntas
12 NF 95 Tuntas 85 Tuntas
13 NA 55 Tidak Tuntas 80 Tuntas
14 P 80 Tuntas 95 Tuntas
15 R 65 Tidak Tuntas 80 Tuntas
16 S 80 Tuntas 100 Tuntas
17 S 75 Tuntas 85 Tuntas
Jumlah 1225 1465
Rata-Rata 72,06 86,18
CUKUP BAIK
Ketuntasan Belajar 70,59% 88,24%
Ketidaktuntasan 29,41% 11,76%
103

Lampiran 23

Data Awal (Pra Siklus)


104

Lampiran 24

DOKUMENTASI

Koordinasi Dengan Guru

Pelaksanaan pembelajaran
105

Diskusi Kelompok

Presentasi hasil diskusi

Media/Alat dan Bahan Eksperimen Sifat-Sifat Benda


106

Media/Alat dan Bahan Eksperimen Mencair dan Membeku

Media/Alat dan Bahan Eksperimen Menguap dan Mengembun

Media/Alat dan Bahan Eksperimen menyublin dan Mengkristal


107

Hasil eksperimen mengkristal

Tes hasil Belajar


108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125

RIWAYAT HIDUP

NURUL HIKMAH FAJRIAH, lahir di Makassar pada

tanggal 05 Juli 2000, Anak keempat dari empat bersaudara,

dari pasangan Suami istri, H Muh Yunus dengan Hj Siti

Syamsiah. Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan

Sekolah Dasar Pada 2006 di SDN Borongkaluku Kabupaten Gowa dan tamat

pada tahun 2012. Pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan di SMPN 1

Bontomarannu Kabupaten Gowa dan tamat tahun 2015. Kemudian pada tahun

2015 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bontomarannu Kabupaten

Gowa dan tamat dari SMA pada tahun 2018. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),

Program Strata 1 (S1). semasa kuliah pernah mengikuti, asisten laboratorium

PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 03, penulis juga pernah

mengikuti Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021 dan Pertukaran Mahasiswa

Merdeka Angkatan 1 Tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai