Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Khoiru Nawawi
1401412507
Panitia Ujian Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu
Tempat : Tegal
iii
PENGESAHAN
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
hadapan sidang panitia ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
4. Rumus 6x2 lebih baik daripada rumus 2x6, artinya enam kali belajar masing-
masing dua topik lebih baik hasilnya daripada dua kali belajar masing-masing
Persembahan
besarku.
v
PRAKATA
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Gugus Dewi Sartika
Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat untuk
mencapai gelar sarjana pendidikan. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan,
tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, kesulitan itu dapat teratasi.
Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang
Negeri Semarang yang telah memberikan izin dan dukungan dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah memberikan izin
vi
5. Drs. Noto Suharto, M.Pd., sebagai dosen pembimbing 1 yang telah memberikan
8. Kepala Sekolah Dasar Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal
9. Guru kelas V SD Negeri Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal
10. Segenap siswa kelas V SD Negeri Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
berkah dari Allah SWT. Penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
Penulis
vii
ABSTRAK
Mutu pendidikan dapat diketahui salah satunya melalui hasil belajar siswa.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami kegiatan belajar. Ada beberapa faktor yang memengaruhi hasil belajar
diantaranya kebiasaan belajar dan motivasi belajar. Siswa yang mempunyai
kebiasaan belajar yang teratur dan rutin akan memengaruhi hasil belajar yang
diperoleh. Begitu pula siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan
memengaruhi nilai hasil belajar yang tinggi juga. Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kebiasaan belajar
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika
dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Gugus Dewi
Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal yang berjumlah 197 siswa. Sampel dalam
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dan Proporsional
Random Sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 132 siswa. Teknik
pengumpulan data menggunakan dokumentasi untuk hasil belajar dan angket
tertutup dengan skala likert 4 untuk kebiasaan belajar serta motivasi belajar. Data
penelitian dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan analisis
regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan
antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar dengan hasil penelitian diperoleh
thitung > ttabel yaitu 2,503 > 1,978 dan korelasi keduanya sebesar 0,214 atau rendah.
Besar sumbangan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar 4,6%; (2)
Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar dengan
hasil penelitian diperoleh diperoleh thitung > ttabel (3,522 > 1,978) dan korelasi
keduanya dalam kategori rendah (0,295). Besar sumbangan motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa sebesar 8,7%; (3) Ada pengaruh yang signifikan antara
kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar dengan hasil penelitian
diperoleh Fhitung > Ftabel (6,171 > 3,066) dan korelasi ganda dalam kategori rendah
(0,295). Besar sumbangan kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar siswa sebesar 8,7%. Saran peneliti adalah guru hendaknya membiasakan
siswa suka membaca dan membantu menghadapi kesulitan belajar siswa seperti
memberikan dorongan saat siswa dapat hasil belajar rendah.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
PRAKATA ......................................................................................................... vi
BAB
1. PENDAHULUAN
2 KAJIAN PUSTAKA
3 METODE PENELITIAN
x
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 65
3.5.3 Dokumentasi............................................................................................ 66
xi
4.2.1 Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar ............................. 186
5 PENUTUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian ................................................... 147
2 Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ..................................................... 151
3 Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba Angket .......................................... 155
4 Kisi-Kisi Angket Kebiasaan Belajar (Uji Coba) ...................................... 156
5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar (Uji Coba) ......................................... 157
6 Angket Uji Coba Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar ...................... 158
7 Kisi-Kisi Angket Penelitian Kebiasaan Belajar (Setelah Uji Coba).......... 164
8 Kisi-Kisi Angket Penelitian Motivasi Belajar (Setelah Uji Coba) ............ 165
9 Angket Penelitian Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar ..................... 166
10 Lembar Validasi Angket ............................................................................ 171
11 Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Kebiasaan Belajar ...... 176
12 Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar ......... 178
13 Uji Validitas dan Reabilitas Uji Coba Angket Kebiasaan Belajar ........... 180
14 Uji Validitas dan Reabilitas Uji Coba Angket Motivasi Belajar ............... 182
15 Rekapitulasi Uji Validitas Angket Penelitian ........................................... 184
16 Rekapitulasi Uji Reabilitas ....................................................................... 186
17 Data Hasil Penelitian Angket Kebiasaan Belajar ..................................... 187
18 Data Hasil Penelitian Angket Motivasi Belajar ........................................ 195
19 Rekapitulasi Skor Hasil Data Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar ... 201
20 Daftar Nilai Rata-rata UTS pada Sampel Penelitian ................................ 205
21 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar (Y), Kebiasaan Belajar (X1) dan
Motivasi Belajar (X2) ................................................................................ 209
22 Tabel Kriteria Penilaian Hasil Belajar ...................................................... 213
23 Tabel Nilai Indeks Variabel Kebiasaan Belajar ........................................ 214
24 Tabel Nilai Indeks Variabel Kebiasaan Belajar ........................................ 216
25 Hasil Uji Normalitas Data ......................................................................... 218
26 Hasil Uji Linearitas Data ........................................................................... 220
27 Hasil Uji Multikolinearitas Data ................................................................ 225
xv
28 Hasil Uji Heteroskedastisitas Data ............................................................ 226
29 Hasil Analisis Regresi Sederhana Kebiasaan Belajar dengan Hasil
Belajar ....................................................................................................... 227
30 Hasil Analisis Regresi Sederhana Motivasi Belajar dengan Hasil
Belajar ....................................................................................................... 228
31 Hasil Analisis Regresi Linier Ganda ........................................................ 229
32 Surat Rekomendasi Permohonan izin Penelitian dari BAPEDA .............. 230
33 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................................... 232
34 Dokumentasi Penyebaran Angket ............................................................. 239
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
dari kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Suatu negara yang memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, maka pembangunan negara tersebut
akan berkembang secara pesat. Sebaliknya, kualitas sumber daya manusia yang
rendah dapat menghambat pembangunan nasional suatu negara. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu wadah yang dapat mencetak sumber daya manusia yang
dilakukan oleh manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
dan sekaligus memiliki legalitas yang sangat kuat sebagaimana yang tertuang dalam
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
1
2
adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum
norma-norma atau moral dalam kehidupan. Manusia dapat menjadi manusia hanya
(Wahyudin, dkk, 2007: 1.29). Ada beberapa konsepsi dasar tentang pendidikan
pendidikan adalah mencapai suatu kehidupan yang lebih baik. Tujuan pendidikan
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi:
metode, dan lingkunagn (Munib, 2012 : 38). Demi terwujudnya tujuan pendidikan
sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 10
tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan formal
4
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi (UU
No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 11). Jenjang pendidikan dasar merupakan jenjang
1). Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat (BAB VI Pasal 17
ayat 2).
membimbing, mengajar, dan melatih siswa yang berusia 6-13 tahun untuk memberi
bekal kemampuan dasar dalam aspek intelektual, sosial, dan personal yang sesuai
dasar, dan seluk-beluk ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan untuk
belajar pada jenjang yang lebih tinggi serta hidup dalam masyarakat. Sementara
keluarga dan masyarakat. Maka peserta didik baik di dalam sekolah maupun di luar
Pengertian belajar Menurut Siregar dan Nara (2011: 3) adalah sebuah proses
yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak
masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Sementara itu, Spears
dan mengikuti aturan)”. Pendapat lain dikemukakan Ahmadi dan Supriyono (2013:
128), “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memeroleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
dalam Rifa’i dan Anni (2012: 68) membagi unsur belajar menjadi empat, yaitu:
peserta didik, rangsangan atau stimulus, memori, dan respon. Kegiatan belajar akan
terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus dan memori,
sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya stimulus
tersebut.
Siswa terpacu belajar karena ada berbagai faktor. Menurut Slameto (2013:
54) faktor-faktor yang memengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang ada dalam diri
6
individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di
luar individu. Faktor intern dibagi tiga golongan, yaitu: faktor jasmaniah, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor ekstern digolongkan menjadi tiga, yaitu:
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Senada dengan itu, Rifa’i
dan Anni (2012: 80-81) membagi faktor-faktor yang memengaruhi belajar menjadi
dua, yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal. Kondisi internal mencakup
kondisi fisik, psikis, dan sosial. Sedangkan kondisi eksternal seperti variasi dan
tingkat kesulitan materi belajar yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana
Hasil belajar menurut Winkel (1996) dalam Purwanto (2011: 45) adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Rifa’i dan Anni (2012: 69) berpendapat bahwa “hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar”. Hasil belajar
diukur sangat tergantung pada tujuan pendidikannya. Hasil belajar peserta didik
akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tertentu (Hamalik, 2012: 30).
Menurut Wasliman (2007) dalam Susanto (2013: 12), “hasil belajar yang
dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, seperti: kecerdasan,
7
kebiasaan belajar. Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar siswa,
masyarakat. Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa
seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan
ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya”. Hal ini berarti kebiasaan belajar
merupakan perilaku belajar yang dilakukan siswa secara berulang-ulang dan lama-
kelamaan akan menjadi menetap dan bersifat otomatis. Menurut Djaali (2008: 128),
“kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri
siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan
Tujuan adanya kebiasaan belajar pada siswa adalah agar memeroleh sikap-
sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam
arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (Syah, 2015: 128). Djaali (2008:
sedangkan work methods menunjukkan penggunaan cara belajar yang efektif dan
efisien.
dilakukan pada tanggal 13 Januari 2016 dan 6 Februari 2016 dengan kepala sekolah,
guru kelas V, dan beberapa siswa di SD Negeri Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Hasanudin Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal, bahwa hasil belajar siswa masih
rendah. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi adanya faktor kebiasaan belajar
siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kecamatan Tegal
Selatan Kota Tegal yang masih buruk. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering
dilakukan siswa berupa belajar tidak teratur, siswa mudah jenuh atau cepat bosan
saat belajar, belajar hanya menjelang ulangan atau ujian, sering mencontek teman,
kurang memiliki catatan pelajaran yang lengkap, dan lain-lain. Ketidak teraturan
belajar siswa saat di rumah merupakan hal yang dianggap biasa saja oleh siswa.
Ketidak teraturan tersebut dipicu anak ingin melihat TV atau ingin bermain serta
tidak mempunyai jadwal belajar yang teratur. Kebanyakan anak juga kurang
perhatian atau bimbingan dari orang tua sehingga anak tidak terbiasa untuk belajar
mandiri. Hal lain yang sering dialami siswa adalah mencontek saat ulangan
berlangsung. Kegiatan seperti ini dilakukan siswa karena pada malam harinya tidak
belajar sehingga saat ulangan berlangsung anak tidak memiliki pandangan jawaban
yang berkaitan dengan soal serta kurang konsentrasi. Bentuk-bentuk perilaku yang
buruk tersebut dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa yang pada akhirnya
Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan
pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang
disebut dengan motivasi (Sardiman, 2014: 40). Motivasi menurut Sardiman (2014:
73) diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan
atau mendesak. Menurut Wlodkowski (1985) dalam Siregar dan Nara (2011: 49)
perilaku tertentu dan memberi arah serta ketahanan pada tingkah laku tersebut”.
Motivasi belajar menurut Uno (2014: 23) adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
(Sardiman, 2014: 75). Ali Imron (1996) dalam Siregar dan Nara (2013: 53-54)
kondisi lingkungan pembelajar, unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya guru dalam
membelajarkan pembelajaran.
Siregar dan Nara (2011: 51) menyatakan terdapat dua peranan penting
motivasi dalam belajar yaitu: pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan
belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting
dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa
10
anak mempunyai semangat atau motivasi belajar yang tinggi, maka akan terjadi
kegiatan belajar sehingga menghasilkan hasil belajar siswa yang baik. Sebaliknya,
jika anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar
pada diri anak tersebut. Apabila motivasi peserta didik rendah, maka diasumsikan
dilakukan pada tanggal 13 Januari 2016 dan 6 Februari 2016 dengan kepala sekolah,
guru kelas V, dan beberapa siswa di SD Negeri Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Hasanudin Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal, diperoleh informasi bahwa hasil
belajar siswa kelas V masih tergolong rendah. Hasil belajar siswa rendah selain
disebabkan kebiasaan belajar, juga dipengaruhi motivasi belajar siswa yang masih
kurang. Kurang termotivasinya belajar siswa dikarenakan berbagai faktor, baik dari
dalam siswa maupun luar siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain anggapan siswa
yang penting masuk sekolah, kurang semangat mengikuti kegiatan proses belajar-
mengajar, kurang bimbingan belajar dari keluarga, banyak teman yang ganggu saat
hendak belajar, kurang konsentrasi saat di kelas, kurangnya pujian dan hadiah dari
guru, serta guru kurang variasi dalam pembelajaran. Hal ini dirasa siswa kurang
bersemangat dalam belajar sehingga nilai hasil belajar siswa masih banyak yang
kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Tanda siswa yang kurang
motivasi belajar dapat dilihat saat mereka mengikuti pembelajaran, contohnya pasif
saat pembelajaran, malu menjawab saat ditanya guru, kurang partisipasi dalam
11
kelompok, mudah mengeluh, susah menerima materi dari guru, dan sebagainya.
pembelajaran. Jika guru menemui siswa yang seperti ini tidak dibiarkan begitu saja,
kebiasaan belajar maupun motivasi belajar. Kebiasaan belajar siswa ada yang
teratur dan ada yang kurang teratur. Guru hendaknya membangun kebiasaan belajar
siswa yang teratur saat pembelajaran berlangsung. Orang tua juga dituntut agar
lebih memerhatikan atau membimbing anak saat belajar di rumah. Tujuannya agar
menjadi kebiasaan pada diri anak. Begitu pula motivasi belajar siswa, ada siswa
yang motivasi belajar tinggi dan ada pula motivasi belajarnya rendah. Perbedaan
tingkat motivasi ini dapat disikapi guru dengan cara membangkitkan motivasi siswa
yang kurang motivasi belajarnya dan memuji siswa yang mempunyai motivasi
tinggi. Orang tua juga perlu memotivasi anak agar lebih giat dalam belajarnya.
Motivasi belajar yang tinggi dan seringnya siswa melakukan belajar setiap hari,
secara tidak langsung akan berdampak pada tujuannya yaitu nilai hasil belajar yang
memuaskan.
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar pada siswa kelas VII SMPN 13
12
dengan taraf signifikansi 5% yang berarti ada pengaruh yang signifikan motivasi
belajar terhadap hasil belajar pada siswa kelas VII SMPN 13 Semarang. Besarnya
motivasi belajar yang memengaruhi hasil belajar siswa kelas VII SMPN 13
yang tidak diteliti oleh peneliti dikarenakan keterbatasan dana, waktu, serta
kemampuan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rohman M.S (2012)
dengan judul “Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
prestasi belajar matematika, hal tersebut ditunjukkan dari harga rhitung yang diolah
dengan bantuan SPSS versi 17 sebesar 0,300 sedangkan rtabel dengan N=89 (90)
pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,207, sehingga rhitung > rtabel (0,300 > 0,207).
penelitian mengenai kebiasaan belajar dan motivasi belajar siswa dengan judul
“Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
berikut:
(1) Sebagian hasil belajar siswa masih kurang dari Kriteria Ketuntasan
Mimimal (KKM).
13
(2) Kebiasaan belajar siswa yang kurang teratur atau kurang disiplin saat
dirumah.
(3) Kebiasaan belajar siswa yang masih buruk saat mengikuti pembelajaran di
sekolah.
(6) Siswa masih perlu lebih banyak bentuk motivasi belajar dari luar siswa.
kesalahpahaman maksud dan tujuan penelitian serta agar lebih efektif dan efisien.
(1) Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus
Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal.
(2) Variabel yang akan diteliti yaitu kebiasaan belajar, motivasi belajar, dan
(3) Hasil belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun
Ajaran 2015/2016?
14
(2) Bagaimanakah pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas
V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun Ajaran
2015/2016?
hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin
diuraikan dalam bagian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum merupakan tujuan penelitian dari sudut pandang secara luas. Tujuan khusus
adalah tujuan penelitian dari sudut pandang yang lebih sempit. Berikut uraian
tujuannya:
kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V SD
Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun Ajaran 2015/2016.
hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin
belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota
belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan
psikologi.
(2) Menumbuhkan motivasi kepada siswa agar giat belajar dan memiliki
(1) Guru mampu membiasakan siswa agar memiliki kebiasaan belajar yang
(3) Pedoman guru untuk mengajak orang tua siswa untuk lebih memerhatikan
anaknya.
16
(1) Memberikan informasi bagi sekolah untuk dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
(2) Menambah pengetahuan dan menimbulkan kesadaran bagi orang tua untuk
KAJIAN PUSTAKA
yang berhubungan dengan penelitian ini adalah hakikat hasil belajar, kebiasaan
sebagai berikut:
yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi
bahkan dalam kandungan hingga liang lahat (Siregar dan Nara, 2011: 3). Sementara
itu, Spears dalam Sardiman (2014: 20) mengatakan “Learning is to observe, to read,
mendengar, dan mengikuti aturan). Pendapat Gagne yang dikutip oleh Rifa’i dan
Anni (2012: 66) menyatakan bahwa “belajar merupakan perubahan disposisi atau
kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan
perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan”. Sementara Whittaker dalam
Ahmadi dan Supriyono (2013: 126) mendefinisikan “belajar sebagai proses dimana
17
18
menyatakan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu
dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
tertentu”. Menurut Slameto (2013: 2) “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memeroleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
hidupnya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan, sikap,
tingkah lakunya. Ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut seperti diungkap oleh
Slameto (2013: 3-7), diantaranya: perubahan yang terjadi secara sadar, perubahan
dalam belajar bersifat fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif,
terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan terjadi
secara sadar berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan
dirinya. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, artinya satu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
Perubahan tingkah laku yang ketiga adalah perubahan dalam belajar bersifat
tertuju untuk memeroleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan
dalam belajar bukan bersifat sementara, berarti seseorang yang telah belajar akan
bersifat menetap atau permanen. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah,
berarti perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perubahan tingkah laku yang terakhir adalah perubahan mencakup seluruh aspek
tingkah laku. Aspek tingkah laku tersebut adalah sikap kebiasaan, keterampilan,
sesuatu pada dirinya sendiri, mendengar, dan mengikuti aturan yang berlangsung
periode waktu tertentu demi perubahan kecakapan manusia dan perubahan perilaku.
(keluaran) berupa lulusan yang memeroleh hasil belajar yang diinginkan. Hasil
belajar menurut Winkel (1996) dalam Purwanto (2014: 45) adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Rifa’i dan Anni
(2012: 69) berpendapat bahwa “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
jumlah materi pelajaran tertentu”. Sudjana (2011: 22) menyatakan bahwa “hasil
pengalaman belajarnya”. Pendapat lain oleh Karwati dan Priansa (2014: 216)
mendefinisikan “hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa
berkat adanya usaha atau pikiran yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak perubahan tingkah laku pada diri individu”. Hasil belajar siswa
akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tertentu (Hamalik, 2012: 30).
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah belajar sehingga tampak
pada dirinya perubahan tingkah laku. Tingkah laku yang berubah bisa berupa
sekolah. Kingsley dalam Sudjana (2011: 22) membagi macam-macam hasil belajar
menjadi tiga macam, yaitu: (1) keterampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan
pengertian; (3) sikap dan cita-cita. Hampir sama yang diungkap oleh Gagne dengan
mengklasifikasikan kategori hasil belajar menjadi lima, yaitu: (1) informasi verbal;
(2) keterampilan intelektual; (3) strategi kognitif; (4) sikap; dan (5) keterampilan
motoris.
21
sikap siswa (aspek afektif). Pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari, sedangkan konsep merupakan
sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu
menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan guru atau seberapa
jauh siswa mengerti tentang gagasan atau suatu pengertian berupa hasil penelitian
atau observasi langsung yang telah dilakukan. Orang yang telah memiliki konsep,
berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang sesuatu konsep
atau citra. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep,
guru dapat melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan
mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam
Bentuk atau macam hasil belajar yang kedua adalah keterampilan proses.
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Selain kedua
macam hasil belajar tersebut, ada satu macam hasil belajar lagi yaitu sikap. Sikap
tindakan seseorang. Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, maka domain
Peristiwa belajar yang dialami siswa dapat diamati dari perbedaan perilaku
sebelum dan setelah berada dalam peristiwa belajar. Penentuan keberhasilan belajar
siswa adalah dengan mendapat nilai hasil belajar yang baik. Rifa’i dan Anni (2012:
hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal mencakup
kondisi fisik (kesehatan organ tubuh), kondisi psikis (kemampuan intelektual dan
sedangkan kondisi eksternal mencakup variasi dan tingkat kesulitan materi belajar
yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar
(2013: 12) bahwa “hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang memengaruhi baik internal maupun eksternal”. Faktor
internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa dalam
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan
faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa yang memengaruhi
hasil belajar, meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lebih lanjut Djaali (2009)
dalam Karwati dan Priansa (2014: 217) menyatakan bahwa faktor yang
23
memengaruhi pencapaian hasil belajar bisa berasal dari dalam diri orang yang
belajar dan ada dari luar dirinya. Faktor dari dalam misalnya kesehatan, intelegensi,
minat, cara belajar, dan motivasi, sedangkan faktor dari luar misalnya keluarga,
Dengan demikian, semakin jelas bahwa hasil belajar siswa merupakan hasil
dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling
faktor. Faktor-faktor tersebut bisa datang dari diri siswa maupun dari luar siswa.
Faktor yang datang dari diri siswa jauh lebih berpengaruh besar terhadap
pencapaian hail belajar siswa, seperti kecerdasan anak, minat, kondisi fisik,
keterampilan yang dilalui siswa agar menjadi kebiasaan (Slameto 2013: 82).
bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya
menjadi menetap dan bersifat otomatis”. Sementara itu, Burghardt (1973) dalam
Syah (2013: 121) berpendapat bahwa “kebiasaan itu timbul karena proses
ini muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis.
24
belajar diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu
“kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam
waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang
dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti
selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu. Pendapat lain dikemukakan Sudjana
aktivitas belajar siswa dengan waktu yang lama agar muncul suatu pola tingkah
laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Perbuatan menyenangkan dalam
belajar cenderung untuk diulang. Oleh karena itu, tindakan kebiasaan belajar akan
melakukan kegiatan belajar. Hal ini disebabkan kebiasaan sebagai cara yang mudah
25
dan tidak memerlukan konsentrasi dan perhatian yang besar. Suryabrata dalam
Djaali (2008: 129) merumuskan cara belajar yang efisien adalah dengan usaha
individu yang belajar. Mengenai cara belajar yang efisien belum menjamin
memeroleh sikap-sikap perbuatan baru yang lebih positif dalam arti selaras dengan
kebutuhan waktu dan ruang. Arti positif tersebut selaras dengan norma dan tata nilai
moral yang berlaku, baik yang bersifat religius maupun tradisional dan kultural.
(2008: 128) mengungkapkan peranan kebiasaan belajar menjadi dua, yaitu: delay
kebiasaan belajar yang menunjuk kepada penggunaan cara (prosedur) belajar yang
efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar.
adanya kebiasaan belajar yang kurang baik pada diri siswa. Kebiasaan tersebut
26
antara lain berupa: (1) belajar pada akhir semester; (2) belajar tidak teratur; (3)
datang terlambat bergaya pemimpin; (6) bergaya jantan seperti merokok; (7) sok
menggurui teman; dan (8) bergaya minta “belas kasihan” tanpa belajar (Dimyati
dan Mudjiono, 2009: 246). Senada dengan pendapat tersebut, Aunurrahman (2011:
tidak baik dalam belajar diantaranya: (1) belajar tidak teratur; (2) daya tahan belajar
rendah (belajar secara tergesa-gesa); (3) belajar ketika menjelang ulangan atau
ujian; (4) tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap; (5) tidak terbiasa membuat
ringkasan; (6) tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi pelajaran; (7)
senang menjiplak pekerjaan teman dan kurang percaya diri di dalam menyelesaikan
tugas; (8) sering datang terlambat; dan (9) melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk,
seperti merokok.
baik dalam belajar karena akan memengaruhi aktivitas belajar siswa yang pada
mengatasi atau mengubah sikap siswa yang tidak baik dalam belajar menjadi cara-
cara yang baik dalam belajar. Crow and Crow (t.t) dalam Purwanto (2011: 116-120)
yang jelas dan tegas; (2) belajar membaca yang baik; (3) gunakan metode
keseluruhan dan metode bagian; (4) pelajari dan kuasai bagian-bagian yang sukar
dari bahan yang dipelajari; (5) buat catatan-catatan pada waktu belajar; (6) kerjakan
bahan yang lama; (8) gunakan berbagai sumber belajar; (9) pelajari baik-baik tabel,
Cara yang pertama dalam perbaikan sikap siswa adalah dengan adanya tugas
yang jelas dan tegas. Adanya tugas-tugas yang jelas dari guru akan membentuk
kebiasaan belajar yang efektif. Tugas yang jelas membuat perhatian siswa dapat
diarahkan kepada hal-hal khusus mana saja yang perlu dipelajari dengan baik dan
bagaimana cara mempelajarinya. Semakin jelas tugas yang diberikan oleh guru,
semakin besar pula perhatian dan kemauan siswa untuk mengerjakan atau
mempelajarinya.
dan benar-benar mengerti apa yang dibacanya. Bahan-bahan dalam buku bukan
hanya untuk dimengerti kata demi kata atau kalimat demi kalimat, tetapi harus
diusahakan mengetahui apa isi buku tersebut. Bahkan lebih baik lagi jika pembaca
dapat mengerti apa dan bagaimana pandangan pengarang dengan tulisanya itu.
Pemilihan metode yang tepat merupakan hal yang penting dalam belajar.
Pemilihan metode belajar harus berdasarkan tingkat keluasan dan tingkat kesulitan
materi atau bahan yang dipelajari. Misalnya untuk mempelajari materi yang luas
Mempelajari sebuah bab kurang tepat jika menggunakan metode bagian karena
pengertian yang kita peroleh menjadi terpecah-pecah sehingga tidak menjadi satu
28
kebulatan. Setelah bab demi bab dikuasai, baru kita gabungkan lagi menjadi
membutuhkan perhatian dan pengerjaan yang lebih teliti. Bagian-bagian yang sukar
itu harus dipelajari baik-baik agar dapat menguasai keseluruhan pengetahuan dari
sangat diperlukan. Selain itu, guru juga harus memberikan petunjuk atau
siswa itu sendiri. Catatan-catatan tersebut disusun ke dalam bentuk outline yang
dapat menggambarkan garis besaar keseluruhan dari apa yang telah dipelajari.
Outline dan catatan-catatan yang tersusun itu akan membantu siswa pada saat
mereka akan mengulangi pelajaran ketika akan menghadapi ujian. Mereka tidak
perlu lagi membaca seluruh buku yang akan memerlukan waktu lebih lama.
Pada tiap akhir bab buku pelajaran terdapat beberapa pertanyaan yang
bermaksud untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari serta memperluas
pengetahuan mereka tentang sesuatu yang berhubungan dengan isi bab itu.
yang lampau yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran yang akan
dipelajarinya. Sumber yang digunakan dalam belajar tidak hanya satu saja.
pengetahuan mereka. Siswa tidak sekedar biasa membaca tabel, peta, grafik, dan
29
gambar tetapi siswa juga harus paham. Guru memiliki tugas untuk membimbing
siswa bagaimana menginterpretasikan gambar, grafik, tabel, dan peta yang ada di
Melalui penjelasan guru, siswa dapat membuat rangkuman yang baik dan mudah
dipahami. Semakin pandai siswa membuat rangkuman, maka semakin mudah untuk
diperhatikan dalam proses belajar, yaitu: cara mengikuti pelajaran, cara belajar
mandiri di rumah, cara belajar kelompok, mempelajari buku teks, dan menghadapi
ujian. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah cara mengikuti pelajaran. Cara
mengikuti pelajaran di sekolah merupakan bagian penting dari proses belajar, siswa
dituntut untuk dapat menguasai bahan pelajaran. Pada saat pembelajaran, siswa
Belajar mandiri di rumah merupakan tugas pokok setiap siswa. Syarat utama belajar
waktunya terbatas. Belajar bukan merujuk lamanya tetapi kebiasaan teratur dan
rutin melakukan belajar setiap harinya meskipun dengan jam yang terbatas.
30
kejenuhan. Perlu adanya variasi cara belajar lain seperti belajar bersama atau belajar
Buku adalah sumber ilmu, oleh karena itu keharusan bagi siswa untuk membaca
buku. Kebiasaan membaca buku harus dibudayakan oleh siswa agar lebih
memahami bahan pelajaran dan dapat pula lebih tahu terlebih dahulu sebelum
Keadaan yang paling mencemaskan bagi siswa adalah saat menghadapi tes,
ulangan, ataupun ujian. Cemas, sibuk, dan kurang istirahat karena mengejar belajar
kepercayaan diri menurun. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik pada
tertentu. Cara atau jalan yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar
juga akan memengaruhi hasil belajar itu sendiri. Slameto (2013: 82-91)
(1) pembuatan jadwal dan pelaksanaannya; (2) membaca dan membuat catatan; (3)
yang tepat dalam membina kebiasaan belajar. Jadwal adalah pembagian waktu
untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanaakan oleh sesorang tiap harinya. Kegiatan
belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil jika seorang siswa mempunyai
jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Siswa yang
tersebut bisa membagi waktu untuk memilih kegiatan yang penting dan tidak
penting. Kegiatan belajar yang sesuai dengan jadwal dan pelaksanaanya akan
catatan juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Membaca merupakan alat belajar
untuk mencapai hasil belajar yang baik. Sebelum membaca, sebaiknya mencari
garis besar dari bab atau buku yang akan dibaca. Setelah itu, membuat pertanyaan
terkait isi bab atau buku yang dibaca dengan harapan pertanyaan tesebut dapat
mencatat pokok-pokok untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa yang
Catatan yang baik, rapi, lengkap, dan teratur akan menambah semangat dalam
membina kebiasaan belajar, karena dengan adanya pengulangan bahan yang belum
dikuasai maka akan materi yang telah dipelajari tetap tertanam dalam otak siswa.
32
Ringkasan yang telah dibuat dapat digunakan untuk mengulang bahan pelajaran
yang sudah dipelajari. Selain itu, dalam kegiatan belajar juga membutuhkan
konsentrasi agar dapat menyerap apa yang telah dipelajari. Siswa yang sudah bisa
berkonsentrasi dapat belajar dengan baik kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya
konsentrasi saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, agar siswa berhasil
mencakup mengerjakan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku
Slameto (2013: 82-91). Dimensi dan indikator tersebut yaitu (1) pembuatan jadwal
jadwal belajar secara teratur; (2) membaca dan membuat catatan dari buku teks,
indikatornya membaca buku teks atau buku pelajaran dan membuat catatan atau
mengikuti pelajaran dan aktif dalam proses pembelajaran; (5) cara belajar
Kata “motif” dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
33
melakukan sesuatu (Sardiman, 2014: 73). Motif dapat dikatakan sebagai daya
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan
tertentu dan yang memberi arah serta ketahanan pada tingkah laku tersebut”.
Menurut Slavin dalam Rifa’i dan Anni (2012: 135) “motivasi merupakan proses
73) adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
diantaranya: motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia, motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling seseorang,
anak di dalam belajar. Motivasi belajar menurut Uno (2014: 23) adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual”. Peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk
belajar. Sumiati dan Asra (2011: 59) berpendapat “motivasi belajar adalah sesuatu
dorongan untuk mencapai tujuan belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan
memiliki dorongan dan semangat yang besar dalam belajar, sebaliknya siswa yang
memiliki motivasi rendah akan memiliki dorongan dan semangat yang rendah
dalam belajar.
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Menurut Djamarah (2011: 152) ada beberapa
prinsip motivasi dalam belajar, yaitu: motivasi sebagai dasar penggerak yang
ekstrinsik dalam belajar, motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman,
motivasi ekstrinsik dalam belajar. Peserta didik yang belajar berdasarkan motivasi
intrinsik sangat sedikit terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat.
Peserta didik belajar bukan pengaruh dengan mendapat nilai tinggi, mengharap
pujian, dan mengharap hadiah tapi karena memeroleh ilmu sebanyaknya. Maka
Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. Setiap orang senang
dihargai dan tidak suka dihukum. Memuji orang lain berarti memberikan
kebutuhan dalam belajar. Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak adalah
kebutuhan yang wajar dalam belajarnya. Selain itu, motivasi dapat memupuk
optimisme dalam belajar. Siswa yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang
prestasi dalam belajar. Tinggi rendahmya motivasi selalu dijadikan indikator baik
motivasi menjadi tujuh belas, sebagai berikut: (1) pujian lebih efektif daripada
hukuman; (2) semua siswa mempunyai kebutuhan psikologis tertentu yang harus
mendapat kepuasan; (3) motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif
daripada motivasi yang dipaksakan dari luar; (4) terhadap jawaban yang serasi,
perlu dilakukan usaha pemantauan atau penguatan; (5) motivasi mudah tersebar
36
terhadap orang lain; (6) pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan
merangsang motivasi; (7) tugas yang dibebankan pada diri sendiri akan
tugas itu dipaksakan guru; (8) pujian yang datangnya dari luar kadang diperlukan
dan efektif untuk merangsang motivasi yang sebenarnya; (9) teknik mengajar yang
motivasi yang yang telah dimiliki siswa adalah bersifat ekonomis; (11) kegiatan
yang akan dapat merangsang motivasi siswa yang lemah mungkin kurang berharga
bagi para siswa yang tergolong pandai; (12) kecemasan yang besar akan
belajar; (14) apabila tugas tidak terlalu sukar maka frustasi cepat menuju
demoralisasi; (15) setiap siswa mempunyai tingkat frustasi toleransi yang berlainan;
(16) tekanan per kelompok kebanyakan lebih efekif dalam motivasi daripada
tekanan dari orang dewasa; (17) motivasi yang besar erat kaitannya dengan
kreativitas siswa.
Secara umum, terdapat dua fungsi atau peranan penting motivasi dalam
belajar (Siregar dan Nara, 2011: 51). Pertama, motivasi merupakan daya penggerak
psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin
peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam
belajar sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang
Sardiman (2014: 85) menyatakan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu: (1)
dari kegiatan yang akan dikerjakan; (2) menentukan arah perbuatan, artinya
motivasi memberi arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan
untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan (Djamarah, 2011:
156). Lebih jelasnya fungsi motivasi belajar menurut Djamarah (2011: 157) yaitu:
diketahui mendorong peserta didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu; (2)
aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga; (3) motivasi sebagai pengarah
perbuatan, maksudnya peserta didik dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus
siswa dan membuat rasa senang. Motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong,
Rifa’i dan Anni (2012: 137-143) menyatakan bahwa “terdapat enam faktor
yang didukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki
dampak terhadap motivasi belajar siswa”. Keenam faktor yang dimaksud yaitu: (1)
sikap; (2) kebutuhan; (3) rangsangan; (4) afeksi; (5) kompetensi; (6) penguatan.
Penjelasan tentang faktor motivasi yang awal adalah sikap. Sikap merupakan
gabungan konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan dalam diri seseorang untuk
merespon orang, kelompok, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak
menyenangkan. Sikap dapat berpengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar siswa
Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap dapat tetap atau mengalami
Siswa akan belajar jika pada dirinya muncul kebutuhan sehingga akan
dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu siswa untuk
mencapai tujuan. Teori kebutuhan yang terkenal yaitu teori hierarki kebutuhan dari
aktif. Rangsangan dapat membuat seseorang bersifat aktif dan terdorong untuk
emosional kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada
Oleh karena itu, afeksi dapat memengaruhi motivasi belajar. Afeksi menjadi
motivator intrinsik.
berhasil agar menjadi puas. Seseorang diharuskan memiliki kemampuan yang telah
kemungkinan respon. Penguatan dapat berupa nilai tes tinggi, pujian, penghargaan
sosial, dan perhatian. Penguatan dapat berupa penguatan positif dan penguatan
merupakan stimulus aversif (perasan tidak setuju yang disertai dorongan untuk
menahan diri) atau peristiwa yang harus diganti atau dikurangi intensitasnya.
Perhatian orang tua termasuk penguatan positif yang dapat meningkatkan perilaku
(1996) dalam Siregar dan Nara (2011: 53-54) bahwa ada enam faktor yang
motivasi siswa menjadi sepuluh faktor, diantaranya: konsep diri (berfikir tentang
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah
memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia akan sadar melakukam sesuatu
kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Siswa termotivasi untuk
belajar semata-mata untuk menguasai nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran
bukan keinginan lain, seperti pujian dan nilai tinggi. Berbeda dengan motivasi
ekstrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar.
41
Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak diluar hal yang
(1) motivasi dilihat dari dasar pembentukan; (2) macam motivasi menurut
rohaniah; (4) motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi dilihat dari dasar
Motif-motif bawaan adalah motif yang sudah ada sejak lahir, jadi motivasi itu ada
tanpa dipelajari, contohnya dorongan untuk makan, minum, seksual, dan tidur.
motif organis, motif darurat, dan motif objektif. Motif organis meliputi kebutuhan
untuk makan, minum, bernapas, seksual, dan istirahat. Motif darurat yaitu motivasi
objektif, yaitu motif yang muncul karena adanya dorongan untuk dapat menghadapi
dunia luar secara efektif, contohnya dorongan untuk melakukan eksplorasi dan
rohaniah. Motivasi jasmaniah berupa nafsu, insting otomatis, dan refleks, sementara
motivasi rohaniah berupa kemauan. Macam motivasi yang lain adalah motivasi
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, contohnya yaitu
seseorang senang membaca, maka tidak usah ada yang menyuruh dia sudah rajin
aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Contohnya belajar
karena besok pagi akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai baik sehingga
akan dipuji.
ekstrinsik, namun kedua motivasi tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Hal ini karena
motivasi terkait dengan banyak hal yang kompleks. Motivasi belajar dalam
penelitian ini adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri seseorang baik berasal
(2013: 31-32) menyebutkan lima ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar
yaitu: (1) ketekunan dalam belajar; (2) ulet dalam menghadapi kesulitan; (3) minat
dan ketajaman dalam belajar; (4) berprestasi dalam belajar; (5) mandiri dalam
belajar.
Selain itu, Sardiman (2014: 83-84) mengatakan bahwa “motivasi yang ada
pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri”. Tingkat motivasi belajar seseorang
dapat dilihat melalui ciri-ciri sebagai berikut: (1) tekun menghadapi tugas (dapat
43
bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum
selesai); (2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan
macam masalah; (4) lebih senang bekerja mandiri; (5) cepat bosan pada tugas-tugas
yang rutin; (6) dapat mempertahankan pendapatnya; (7) tidak mudah melepaskan
hal yang sudah diyakininya; serta (8) senang mencari dan memecahkan masalah
soal-soal.
Ciri-ciri motivasi belajar dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Marx
dan Tombuch dalam Riduwan (2013: 31-32). Ciri-ciri siswa yang mempunyai
motivasi belajar yaitu sebagai berikut: (1) ketekunan dalam belajar; (2) ulet dalam
menghadapi kesulitan; (3) minat dan ketajaman perhatian dalam belajar; (4)
berprestasi dalam belajar; (5) mandiri dalam belajar. Ciri-ciri motivasi tampak
dalam perilaku sehari-hari siswa, baik perilaku di rumah atau perilaku di sekolah.
Dimensi motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini ada lima
macam yang merupakan pendapat Marx dan Tombuch dalam Riduwan (2013: 31-
32), yaitu (1) ketekunan dalam belajar; (2) ulet dalam menghadapi kesulitan; (3)
minat dan ketajaman perhatian dalam belajar; (4) berprestasi dalam belajar; (5)
mandiri dalam belajar. Adapun indikator motivasi belajar yang digunakan dalam
Marx dan Tombuch dalam Riduwan (2013: 31-32), yaitu (1) dimensi tekun dalam
rumah; (2) dimensi ulet dalam menghadapi kesulitan, indikatornya sikap terhadap
kesulitan dan usaha menghadapi kesulitan; (3) dimensi minat dan ketajaman dalam
untuk berprestasi dan kualifikasi hasil; (5) dimensi mandiri dalam belajar,
pelajaran.
mendefinisikan “hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa
berkat adanya usaha atau pikiran yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak perubahan tingkah laku pada diri individu”. Usaha yang
Pengulangan aktivitas belajar secara terus menerus inilah yang disebut kebiasaan
belajar.
Wasliman (2007) dalam Susanto (2013: 12) menyatakan “hasil belajar yang
dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
memengaruhi baik internal maupun eksternal”. Salah satu faktor internal yang dapat
memengaruhi hasil belajar adalah kebiasaan belajar. Dalam prinsip belajar adalah
Kebiasaan belajar besar pengaruhnya dengan hasil belajar. Siswa yang rutin
konsentrasi materi sehingga mampu mengikuti ulangan atau tes dengan lancar yang
pada akhirnya mendapatkan nilai yang memuaskan. Nilai inilah yang menjadi
baik dari dalam siswa maupun luar siswa. Faktor dari dalam siswa yang dapat
potensi pada dirinya dan diluar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar”. Tujuan
belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa. Sejalan dengan itu, Karwati dan
Priansa (2014: 169) membagi motivasi siswa dalam belajar menjadi empat, yaitu:
Siswa yang memiliki motivasi akan mendorong pada dirinya untuk selalu
keterampilan, dan sikap. Siswa akan berhasil dalam belajar jika pada dirinya sendiri
ada keinginan atau dorongan untuk belajar. Apabila anak yang memiliki motivasi
46
atau keinginan belajar tinggi maka akan terjadi kegiatan belajar sehingga dapat
diasumsikan bahwa hasil belajar siswa yang bersangkutan mendapat hasil belajar
yang maksimal. Sebaliknya, jika siswa kurang termotivasi maka belajar menjadi
belajar terhadap hasil belajar sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Penelitian yang pertama oleh Mardiyatun Mugi Rahayu (2015) yang berjudul
perhitungan analisis data, diperoleh data thitung = 9,134 dengan signifikansi = 0,05
dan ttabel = 1,973. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (9,134 >
1,973) dan signifikansinya 0,00 < 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kebiasaan belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
matematika sejumlah 32,3%. Hal ini dapat diartikan bahwa 32,3% hasil belajar
Hampir sama penelitian yang dilaksanakan oleh Infirul Tati’ah (2010) yang
53,2 sampai 64,2 dengan prosentasi 42,5%. (2) Prestasi belajar siswa kelas VIII
rentangan skornya 68,1 sampai 75,1 dengan prosentase 32,5%. (3) Ada pengaruh
yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa
kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010 pada taraf
signifikan 5%. Dari analisis statistik diperoleh 0,37 dengan pengaruh sebesar 14%.
Penelitian lain dilakukan oleh Meilina Eka Putri (2012) yang berjudul
“Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru
pengaruh positif dan signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi
siswa yang ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai thitung sebesar 2,866 dengan
signifikansi 0,005, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa
tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa yang
ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai thitung sebesar 3,398 dengan signifikansi
0,001, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kebiasaan belajar dan persepsi
prestasi belajar ekonomi siswa yang berdasarkan hasil pengujian analisis regresi
Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Fisik Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
buktikan dengan nilai Rhitung (0,506) > Rtabel (0,276). (2) lingkungan fisik
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa, hal ini dijelaskan dengan nilai
Rhitung (0,484) > Rtabel (0,276) pada taraf signifikansi 5%. (3) Kebiasaan belajar dan
lingkungan fisik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa, hal ini di
buktikan dengan nilai Fhitung (15,742) > Ftabel (3,191). Persamaan regresi linier ganda
kebiasaan belajar terhadap hasil belajar sebesar 52,85% dan sumbangan relatif
kebiasaan belajar terhadap hasil belajar sebesar 20,93% dan sumbangan efektif
Penelitian yang dilaksanakan oleh Riky Taufik Afif (2013) dari Fakultas
Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
positif dan signifikan antara kebiasaaan belajar terhadap prestasi belajar siswa
sebesar 64,8% dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 40%.
Sedangkan pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar siswa sebesar 65,4%
dan sisanya yaitu 34,6% dipengaruhi oleh faktor lain baik internal maupun
eksternal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebiasaan belajar dan motivasi
49
belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya berada pada ketegori tinggi serta
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya juga kategori tinggi. Selain
itu, kebiasaan belajar dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan
Penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Ahmad Yainuri (2012) yang
analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,769 > 1,990
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,007 dengan sumbangan efektif sebesar 15,8%;
Tahun 2011/2012, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda
(uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,831 > 1,990 dan nilai signifikansi <
0,05, yaitu 0,006, dengan sumbangan efektif sebesar 16,4%; 3) Kebiasaan belajar
dan motivasi berprestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar
Tahun 2011/2012, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier
50
ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 18,791 > 3,112 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,000; 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar
berprestasi terhadap hasil belajar siswa kelas V di Gugus Ki Hajar Dewantara Dabin
Senada dengan itu, penelitian oleh Anita Anggraini (2012) yang berjudul
“Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar IPS
hasil penelitian yang menunjukan bahwa: (1) ada pengaruh kebiasaan belajar
terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo
semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 sebesar 23,1%, (2) ada pengaruh motivasi
berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Sidomulyo semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 sebesar 18,9%, (3) ada
pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS
Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Ajaran
Hampir sama penelitian yang dilakukan oleh Dhatin Nurul Millati (2011)
yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan Disiplin
Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Kelas VIII SMP Negeri 2 Pegandon
Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010“. Hasil analisis linier regresi berganda
pengaruh signifikan perhatian orang tua, motivasi, dan disiplin belajar terhadap
51
prestasi belajar dilihat dari hasil analisis data uji F diperoleh Fhitung sebesar 33,933
dengan nilai probabilita sebesar 0,000 < 0,05. Besarnya pengaruh perhatian orang
tua, motivasi belajar, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar secara simultan
adalah sebesar 60,7% sedangkan 39,3% dipengaruhi faktor lain yang tidak dikaji
(2009) dengan judul “Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Programmable Logig Controller (PLC) Siswa Kelas XII Jurusan Listrik SMK
belajar kategori tinggi sebesar 43%. Motivasi belajar juga memengaruhi hasil
belajar siswa dalam kategori sedang sebesar 50%. Terdapat pengaruh positif jika
cara dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PLC dalam
Selain penelitian yang dilakukan di dalam negeri, diluar negeri juga telah
ada penelitian yang hampir sama, seperti penelitian oleh Fatemeh Mashayekhi
(2014), dosen Fakultas Jiroft Universitas Ilmu Kedokteran, Jiroft, Iran. Judul
penelitian ”The Relationship Between The Study Habits and The Academic
penelitian ini menunjukkan bahwa “89% of students have relatively desirable study
habits, between the two variables, study habits and academic achievement there
was a correlation. Between the Score study habits there was a significant positive
memiliki kebiasaan belajar yang relatif diinginkan, kebiasaan belajar dan prestasi
52
Sementara itu, penelitian yang dilaksanakan oleh Dr. Suresh Chand (2013)
School and Type Of Family” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa “no
joint family on different components of study habits and total study habits”. Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa sekolah menengah milik keluarga
inti dan sendi pada komponen yang berbeda dari kebiasaan belajar dan kebiasaan
belajar keseluruhan.
Penelitian lain dilakukan Atta dan Jamil (2012) dari Institute of Education
& Research, Gomal University, Pakistan dengan judul “Effects of Motivation and
(Pengaruh Motivasi dan Pengaruh Orang Tua pada Pencapaian Pendidikan Siswa
Penelitian ini difokuskan pada pengaruh motivasi dan pengaruh orang tua
400 siswa sekolah menengah dari delapan sekolah yang berbeda. Dua puluh item
kuesioner digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dan pengaruh orang
antara pengaruh orang tua dan prestasi akademik adalah tinggi dan korelasi antara
Tehadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa, serta mengetahui besarnya
diperoleh dari hasil tes mengenal jumlah materi pelajaran tertentu. Tingkat
macam, diantaranya berupa: ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif.
Wasliman (2007) dalam Susanto (2013:12) menyatakan bahwa “hasil belajar yang
dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
yang bersumber dari dalam diri siswa dalam memengaruhi belajarnya, meliputi
54
serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor
yang berasal dari luar siswa yang memengaruhi hasil belajar, meliputi keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa
tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas
belajar yang dilakukannya. Hal ini berarti kebiasaan belajar merupakan perilaku
menjadi menetap dan bersifat otomatis, sedangkan ciri yang yang tampak pada diri
seseorang yang melakukan kebiasaan belajar adalah setiap saat, dimana saja, dan
kondisi apa saja anak tetap melakukan belajar. Suryabrata dalam Djaali (2008:129)
Mengenai cara belajar yang efisien, belum menjamin keberhasilan dalam belajar.
maupun di luar sekolah. Kebiasaan belajar besar pengaruhnya dengan hasil belajar.
Siswa yang rutin melakukan belajar akan memengaruhi penguasaan dan konsentrasi
materi sehingga akan mampu mengikuti ulangan atau tes dengan lancar yang pada
Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan
55
pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang
disebut dengan motivasi (Sardiman, 2014: 40). Motivasi belajar merupakan suatu
suatu tujuan. Secara umum, ada empat fungsi motivasi siswa dalam belajar, yaitu:
pendorong usaha dan pencapaian prestasi (Karwati dan Priansa, 2014: 169). Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak yang memiliki motivasi belajar
tinggi maka akan terjadi kegiatan belajar sehingga dapat diasumsikan bahwa hasil
belajar siswa yang bersangkutan mendapat hasil belajar yang maksimal. Begitu
sebaliknya, apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi
kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Apabila motivasi siswa rendah, maka
diasumsikan bahwa hasil belajar siswa yang bersangkutan akan rendah. Keterkaitan
antara kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dapat
digambarkan dalam kerangka berpikir yang tergambar dalam skema berikut ini:
Kebiasaan Belajar
(X1)
Hasil Belajar (Y)
Motivasi Belajar
(X2)
Keterangan:
X1 : Kebiasaan belajar
56
X2 : Motivasi belajar
Y : Hasil belajar
Skema di atas menunjukkan bahwa hasil belajar (Y) sebagai variabel terikat,
kebiasaan belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai varabel bebas. Kebiasaan
belajar dan motivasi belajar merupakan faktor yang memengaruhi hasil belajar
siswa.
dengan itu, Riduwan (2013: 37) mendefinisikan “hipotesis adalah jawaban atau
dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah”.
Ho1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal
Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa
kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun
Ajaran 2015/2016.
Ho2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal
Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun
Ajaran 2015/2016.
Ho3 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
METODE PENELITIAN
instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji
post facto. Kerlinger (1973) dalam Thoifah (2015: 225) menyatakan “penelitian ex
post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak
tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat
mengiringi variabel bebas dan variabel terikat tanpa intervensi langsung. Penelitian
ini tidak ada manipulasi atau perlakuan langsung terhadap variabel bebas
berlangsung atau telah terjadi. Penelitian ini dikatakan ex post facto (dalam bahasa
latin “setelah fakta”) karena pengaruh dan yang memengaruhi telah terjadi dan
111) berpendapat bahwa “explanatory survey searches for the causal relationship
58
59
Pada sub bab ini dijelaskan waktu dan tempat penelitian. Uraian
di Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal
yang berjumlah 7 SD. Ketujuh SD tersebut adalah SDN Tunon 1, SDN Tunon 2,
SDN Debong Kulon, SDN Keturen, SDN Kalinyamat Wetan 1, SDN Kalinyamat
3.3.1 Populasi
generalisasi, terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
60
objek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD
Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal dengan jumlah 197 siswa
“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. Jika
populasi besar dan peneliti tidak mungkin memelajari semua yang ada pada
populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.
Arikunto (1998) dalam Riduwan (2013: 56) mengatakan “sampel adalah bagian
sampling dengan jenis simpel random sampling. Riduwan (2013: 57) menyatakan
sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Adapun
simpel random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
61
𝑁
𝑛= 𝟐
𝑁. (𝒆) + 1
dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
atau 0,05. Penerapan rumus untuk menghitung sampel dengan jumlah populasi 197,
sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
𝑁. (𝒆)𝟐 + 1
197
𝑛=
197. (0,05)𝟐 + 1
197
𝑛=
1,4925
𝑛 = 131,9
𝑛 = 132
yang diambil lebih aman”. Oleh karena itu, sampel yang akan diambil adalah 132
siswa.
62
random sampling atau rumus pengambilan sampel bertingkat seperti yang diungkap
𝑁𝑖
𝑛𝑖 = .𝑛
𝑁
dimana :
tersebut yang telah diungkap Thoifah (2015: 18), maka dapat ditarik sampel
Jumlah Siswa
No. Nama Sekolah Jumlah sampel
Kelas V
1 SD Negeri Tunon 1 27 siswa 27 / 197 x 132 = 18,09 = 18
2 SD Negeri Tunon 2 34 siswa 34 / 197 x 132 = 22,78 = 23
3 SD Negeri Debong Kulon 33 siswa 33 / 197 x 132 = 22,11 = 22
4 SD Negeri Keturen 21 siswa 21 / 197 x 132 = 14,07 = 14
5 SDN Kalinyamat Wetan 1 41 siswa 41 / 197 x 132 = 27,47 = 28
6 SDN Kalinyamat Wetan 2 26 siswa 26 / 197 x 132 = 17,42 = 17
7 SDN Kalinyamat Wetan 3 15 siswa 15 / 197 x 132 = 10,05 = 10
Jumlah 197 siswa 132
Sumber: Lampiran 2
operasional:
63
atribut, sifat, atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
hubungan tiga macam variabel, terdiri atas satu variabel terikat dan dua variabel
bebas. Berikut ini penjelasan mengenai variabel bebas dan variabel terikat.
Sugiyono (2014: 64) berpendapat “variabel terikat atau juga bisa disebut
variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal
yang mencakup nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap Tahun Ajaran
2015/2016.
Variabel bebas atau bisa juga disebut variabel independen. Sugiyono (2014:
dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar
Agar mendapat gambaran yang lugas tentang variabel yang diamati dalam
penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional variabel terhadap fokus
64
amatan. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan dalam menganalisis data serta
Hasil belajar merupakan hasil penilaian dari ranah kognitif, psikomotor, dan
dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada ranah kognitif yang diperoleh dari
hasil tes/ujian. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata
Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa pada semua mata di semester genap tahun
ajaran 2015/2016 pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Dewi Sartika dan Gugus
kebiasaan baru dalam aktivitas belajar siswa dengan waktu yang lama agar muncul
suatu pola tingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis. Dengan kata lain,
kebiasaan belajar terbentuk karena proses belajar yang dilakukan secara berulang-
ulang pada diri siswa sehingga menjadi kebiasaan dalam pola belajarnya. Kebiasaan
belajar dalam penelitian ini merupakan cara belajar yang dilakukan siswa selama
kebiasaan belajar pada penelitian ini yaitu: (1) pembuatan jadwal dan
pelaksanaannya; (2) membaca dan membuat catatan; (3) penyelesaian tugas; (4)
cara mengikuti pelajaran; (5) cara belajar kelompok; dan (6) cara belajar mandiri di
rumah.
65
yang menimbulkan dorongan untuk mencapai tujuan belajar. Siswa yang memiliki
motivasi kuat akan memiliki dorongan dan semangat yang besar dalam belajar,
sebaliknya siswa yang memiliki motivasi rendah akan memiliki dorongan dan
semangat yang rendah pula dalam belajar. Motivasi belajar dalam penelitian ini
merupakan persepsi siswa terhadap motivasi belajarnya, yang meliputi: (1) tekun
dalam belajar; (2) ulet dalam menghadapi kesulitan; (3) minat dalam belajar; (4)
Teknik pengumpulan data yang diperlukan adalah teknik yang paling tepat
sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel, tidak semua teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, angket, dan
dokumentasi.
3.5.1 Wawancara
menurut Sugiyono (2014: 191) adalah wawancara yang bebas dengan tidak
tentang isu atau permasalahan yang ada pada objek dan gambaran umum yang
jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda centang
(√). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk pernyataan berpedoman pada
3.5.3 Dokumentasi
memeroleh data langsung dari tempat penelitian atau data yang relevan dengan
berkaitan dengan jumlah siswa, nama siswa, dan nilai UTS genap siswa kelas V di
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa dinamakan instrumen
siswa, sementara angket digunakan untuk mengukur variabel kebiasaan belajar dan
motivasi belajar.
Pengukuran hasil belajar siswa diperoleh dari hasil penilaian ranah kognitif
siswa selama mengikuti pembelajaran. Penilaian tersebut bisa berupa tes atau ujian.
Penelitian ini menggunakan nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester (UTS) genap
pada semua mata pelajaran siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
angket. Jenis angket yang digunakan angket tertutup dengan skala likert. Angket
dengan skala selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor
2, dan tidak pernah diberi skor 1 untuk jawaban positif. Sebaliknya untuk jawaban
dasar definisi operasional variabel kebiasaan belajar dari pendapat Sudjana (2014:
165-173) dan pendapat Slameto (2013: 82-91). Variabel yang akan diukur
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
berupa pertanyaan atau pernyataan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kisi-kisi
1. Pembuatan jadwal
Pembuatan 1, 2, 3, 5 4 5
belajar
jadwal dan
pelaksanaannya 2. Melaksanakan jadwal 6, 7 8 3
belajar
digunakan angket tertutup dengan skala likert. Angket yang diberikan pada
diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak pernah
diberi skor 1 untuk jawaban positif, sebaliknya untuk jawaban negatif. Responden
69
dalam menjawab memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai
keadaan yang dialami responden. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau
pernyataan. Lebih jelas indikator variabel motivasi belajar, dapat dilihat pada tabel
cobakan terlebih dahulu kepada 30 siswa dalam populasi di luar sampel penelitian
(Lampiran 3). Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2014: 172) bahwa
70
“instrumen diuji cobakan pada sampel dari mana populasi itu diambil, jumlah
anggota sampel yang digunakan untuk pengujian sekitar 30 orang”. Instrumen uji
coba berupa angket kebiasaan belajar dan motivasi belajar harus memenuhi
yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Uji validitas
digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya angket yang digunakan. Untuk
menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, maka angket tersebut
harus valid. Instrumen penelitian harus memiliki validitas internal dan eksternal,
Validitas internal terdiri dari validitas kontruksi dan validitas isi. Menurut
Sugiyono (2014: 170), untuk instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur
penelitian ini diuji dengan pengujian konstruksi dari penilai ahli. Penilai ahli dalam
penilaian ini yaitu Drs. Noto Suharto, M.Pd dan Drs. Utoyo, M.Pd selaku dosen
pembimbing skripsi.
terlebih dahulu kepada 30 siswa diluar sampel penelitian. Data uji coba angket
tersebut kemudian ditabulasikan yang bertujuan untuk menghitung hasil uji coba.
Dalam penelitian ini, perhitungan hasil uji coba menggunakan analisis Cronbach
Alpha pada Statistical Product and Serice Solution (SPSS) versi 21.
Analysis - masukkan semua item pernyataan pada kotak Items - klik Statistics - pada
Descriptives for pilih Scale if item deleted - klik Continue - klik OK. Hasil
Correlation > nilai rtabel. Sampel uji coba berjumlah 30 siswa , derajat kebebasan
(df) = n-3 = 30-3 = 27, dengan taraf signifikan 0,05, maka diperoleh nilai rtabel 0,381.
Item pernyataan dikatakan valid apabila nilai Corrected Item-Total Correlation >
0,381.
Berdasarkan rekap hasil uji validitas pada lampiran 15, terdapat 36 item
pernyataan yang valid dari 50 item pernyataan pada angket kebiasaan belajar dan
terdapat 22 item pernyataan yang valid dari 46 item pernyataan pada angket
Butir
Valid Tidak Valid Jumlah
Soal
4, 6, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19,
1, 2, 3, 5, 8, 9,
20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31,
No 11, 14, 22, 28,
33, 34, 35, 37, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 50
32, 36, 38, 41
48, 49, 50
Jumlah 36 14
72
Butir
Valid Tidak Valid Jumlah
Soal
2, 6, 7, 12, 13, 17, 18, 19, 1, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 14,
No 20, 21, 22, 25, 27, 28, 29, 15, 16, 23, 24, 26, 32, 34,
30, 31, 33, 39, 41, 42, 46 35, 36, 37, 38, 40, 43, 44, 45 46
Jumlah 22 24
Selain kuesioner harus valid, kuesioner juga harus reliabel. Reliabel artinya
ajeg atau mempunyai presisi yang tinggi. Menurut Trihendradi (2013: 277)
Instrumen angket dinyatakan andal/reliabel bila memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
0,6.
bantuan Statistical Product and Serice Solution (SPSS) versi 21 (Trihendradi, 2013:
277). Adapun langkah-langkah uji realibilitas dengan bantuan SPSS versi 21 adalah
pilih Analyze - Scale - Realibility Analysis - klik Statistic > pada kotak Descriptive
for pilih Scale if item deleted > klik Continue > klik OK. Hasil perhitungan uji
reliabilitas dapat dilihat pada output Reability Statistic pada kolom Cronbach’s
Alpha. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha pada kolom output
diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,864. Hal ini dapat diketahui bahwa data
dalam penelitian ini dikatakan reliabel, karena hasil perhitungan 0,927 dan 0,864
Metode pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis
meringkas perbandingan beberapa variabel data skala dalam satu tabel dan dapat
dokumentasi nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) genap tahun ajaran 2015/2016
pada siswa kelas V. Nilai didapatkan dari masing-masing guru kelas V pada SD
Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal. Analisis deskriptif pada
hasil belajar siswa akan merujuk kriteria penilaian hasil belajar siswa menurut
Hasil Penilaian
Tingkat Penguasaan
Nilai Kualifikasi
80 ke atas A Sangat memuaskan
70 – 79 B Memuaskan
60 – 69 C Cukup
50 – 59 D Kurang
49 ke bawah E Sangat Kurang
Sumber: Poerwanti (2009: 6.18)
74
mengenai sebuah variabel yang diteliti. Jika instrumen menggunakan skala jawaban
Keterangan:
parametrik (uji parameter populasi melalui statistik atau data sampel). Menurut
terhadap satu variabel terikat sehingga analisis akhir yang digunakan adalah analisis
regresi ganda. Uji asumsi dasar yang digunakan untuk mengetahui analisis regresi
ganda adalah uji normalitas dan uji linieritas. Kemudian pada uji asumsi klasik
berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka
terlebih dulu akan dilakukan pengujian normalitas data”. Uji normalitas data dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya uji kertas peluang normal, uji
Solution (SPSS) versi 21 untuk menguji normalitas data. Peneliti dalam uji SPSS
terhadap uji normalitas yang digunakan adalah metode uji Lilliefors. Langkah-
langkah menguji normalitas data yaitu sebagai berikut: klik Analyze > Descriptive
Statistics > Explore > klik Plots > kotak Explore: Plots beri tanda centang (√) pada
Normality plots with test > klik Continue > OK. Hasil uji normalitas dapat dilihat
(signifikansi). Data distribusi normal jika sig > α, untuk taraf signifikan (α) adalah
Uji linearitas digunakan untuk melihat garis regresi antara variabel X dan
variabel Y membentuk garis linier atau tidak. Jika tidak linier, maka analisis regresi
untuk menguji linieritas. Priyatno (2010: 71) menyatakan bahwa “pengujian pada
SPSS dengan menggunakan Test for Linierity pada taraf signifikansi 0,05”.
berikut: klik Analyze > Compare Means > Means. Masukkan variabel motivasi
belajar (Y) kedalam kotak Dependent List, sementara variabel kebiasaan belajar
atau variabel motivasi belajar dimasukkan pada kotak Independent List. Klik kotak
dialog options lalu pilih Test for Linearity. Pilih Continue lalu klik OK. Hasil uji
linieritas dilihat pada output ANOVA Table pada kolom Sig. baris Linearity. Dua
sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi
(Priyatno, 2010: 81). Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas.
Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai
Inflation Factor (VIF) dengan bantuan program SPSS versi 21. Langkah-langkah
uji multikolinearitas adalah klik Analyze ˃ Regression ˃ Linear. Pada kotak Linear
77
Statistics beri tanda centang pada Collinearity diagnostics > klik Continue > klik
OK. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada output Coefficients kolom VIF.
Menurut Santoso (2001) dalam Priyatno (2010: 81), “pada umumnya jika VIF lebih
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Priyatno, 2010: 83). Uji
varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam
metode pengujian yang baik digunakan pada uji heteroskedastisitas, antara lain uji
spearman’s rho, uji glesjer, uji park, dan melihat pola grafik regresi. Pada
Klik Save, beri tanda centang pada Unstandardized > klik Continue > klik OK. Jika
78
signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah
Dalam penelitian ini, analisis akhir yang digunakan adalah analisis regresi
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan
dengan variabel hasil belajar (Y), maka pada kota Linear Regression masukkan
hasil belajar (Y) pada kotak Dependent lalu klik OK. Hal yang sama dilakukan
untuk mengetahui analisis regresi motivasi belajar (X2) dengan variabel hasil
belajar (Y). Masukkan variabel hasil belajar (Y) ke kotak Dependent dan variabel
motivasi belajar (X2) pada kotak Independent(s) lalu klik OK (Priyatno, 2010: 56).
Hasil uji koefisien regresi sederhana atau uji t digunakan untuk mengetahui
dependen (Y). Signifikan artinya pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk
pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dilihat pada output Coefficients pada
kolom t. Jika nilai thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada
59). Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada
menggunakan program SPSS versi 21 dengan hasil analisis korelasi dapat dilihat
dalam tabel Model Summary kolom R. Sugiyono (2014: 242) memberikan pedoman
koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model Summary kolom R Square.
suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan fungsi atau kausal antara dua variabel bebas
atau lebih dengan satu variabel terikat”. Pada penelitian ini, analisis digunakan
untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara bersama-
sama terhadap hasil belajar siswa. Penghitungan analisis regresi ganda dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS versi 21. Menu yang digunakan sebagai
variabel hasil belajar (Y) pada kotak Dependent dan masukkan variabel kebiasaan
belajar (X1) serta variabel motivasi belajar (X2) ke kotak Independent(s) lalu klik
OK (Priyatno, 2010: 63-64). Analisis akhir dalam penelitian ini untuk menguji
mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih
secara simultan dengan variabel terikat (Y)”. Koefisien ini menunjukkan seberapa
besar hubungan yang terjadi antara variabel independen dengan variabel dependen.
Nilai korelasi memiliki rentang berkisar 0 sampai 1 (Priyatno, 2010: 65). Peneliti
81
menggunakan program SPSS versi 21 dengan hasil analisis korelasi ganda dapat
dilihat pada hasil analisis regresi dalam tabel Model Summary kolom R. Sugiyono
(2014: 242) memberikan pedoman pada interpretasi koefisien korelasi seperti tabel
berikut:
variabel Y”. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi Pearson
KP = R2 x 100%
Keterangan:
SPSS versi 21 dan besar koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model
82
Summary kolom R Square. Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah Jika
R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang
kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar
siswa. Penelitian ini dalam melakukan uji F dibantu dengan program SPSS versi 21
yang dapat dilihat pada output ANOVA pada kolom F. Dasar pengambilan
keputusan adalah apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima artinya tidak ada
terikat. Apabila Fhitung ˃ Ftabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh bersama antara
penelitian, analisis deskripsi variabel penelitian, hasil uji prasyarat analisis, dan
dan Gugus Hasanudin Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal yang terdiri dari 7 SD
dengan jumlah populasi mencapai 197 siswa. Rincian populasi siswa kelas V
tersebut yaitu SD Negeri Tunon 1 terdiri dari 27 siswa, SD Negeri Tunon 2 terdiri
dari 34 siswa, SD Negeri Keturen terdiri dari 21 siswa, SD Negeri Debong Kulon
132 siswa. Nama siswa yang menjadi sampel penelitian tercantum pada lampiran
2. Sampel uji coba berjumlah 30 siswa di luar sampel tetapi masih dalam populasi
penelitian (lampiran 3). Lokasi penelitian berada di Kecamatan Tegal Selatan yang
Jalan Sutan Syahrir No. 1, SD Negeri Tunon 2 beralamat di Jalan Sultan Hasanudin
83
84
gang Makam Tunon, SD Negeri Keturen beralamat di Jalan Sultan Hasanudin No.
22, SD Negeri Debong Kulon beralamat di Jalan Dr. Samadikun No. 45, SD Negeri
Kalinyamat wetan 2 beralamat di Jalan Sultan Hasanudin No. 49, dan SD Negeri
perempuan (56,06 %). Secara terperinci jenis kelamin pada penelitian ini dapat
Jenis Kelamin
No. Nama Sekolah Jumlah
L P
1 SD Negeri Tunon 1 9 9 18
2 SD Negeri Tunon 2 13 10 23
3 SD Negeri Keturen 7 7 14
4 SD Negeri Debong Kulon 6 16 22
5 SDN Kalinyamat Wetan 1 11 17 28
6 SDN Kalinyamat Wetan 2 9 8 17
7 SDN Kalinyamat Wetan 3 3 7 10
Jumlah 58 74 132
Sumber: Data Penelitian 2016
(0,35%) yang berusia 12 tahun, terdapat 10 siswa (0,07%) yang berusia 13 tahun,
terdapat 2 siswa (0,02%) yang berusia 14 tahun, dan terdapat 1 siswa (0,01%) yang
85
berusia 16 tahun. Secara rinci kondisi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
Jenis Kelamin
No. Usia Jumlah
L P
1 10 tahun 1 5 6
2 11 tahun 29 37 66
3 12 tahun 20 27 47
4 13 tahun 6 4 10
5 14 tahun 1 1 2
6 15 tahun 0 0 0
7 16 tahun 1 0 1
Jumlah 58 74 132
Sumber: Data Penelitian 2016
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, variansi, nilai maksimum, nilai
minimum, sum, dan range. Analisis deskriptif penelitian ini menggunakan bantuan
motivasi belajar ke kotak variable(s) klik Option dan isikan statistik yang ingin
dianalisis (Means, Std Dev, variance, Minimun, Maximum, Sum, Range) pilih
Continue lalu klik Ok. Hasil perhitungan analisis deskriptif dapat dilihat dari
statistik variabel hasil belajar (Y), kebiasaan belajar (X1), dan motivasi belajar (X2)
Descriptive Statistics
N Range Mini Maxi Sum Mean Std. Vari
Mum mum Deviation ance
Hasil Belajar 132 64,00 30,00 94,00 9076,00 68,7576 10,18015 103,635
Kebiasaan 132 73,00 70,00 143,00 15285,00 115,7955 16,94524 287,141
Belajar
Motivasi 132 36,00 52,00 88,00 9757,00 73,9167 7,50577 56,337
Belajar
Valid N 132
(listwise)
Sumber: Data Penelitian 2016
Berdasarkan hasil perhitungan data yang telah disajikan dalam tabel 4.3,
1) Variabel hasil belajar dengan sampel 132 siswa diperoleh hasil rentang nilai
rata (mean) 68,75; simpangan (std. deviation) sebesar 10,18; dan varian data
sebesar 103,63.
2) Variabel kebiasaan belajar dengan sampel 132 siswa diperoleh hasil rentang
nilai (range) sebesar 73; nilai terendahnya (minimum) 70; nilai tertingginya
3) Variabel motivasi belajar dengan sampel 132 siswa diperoleh hasil rentang
nilai (range) sebesar 36; nilai terendahnya (minimum) 52; nilai tertingginya
rata (mean) 73,91; simpangan (std deviation) sebesar 7,5; dan varian data
sebesar 56,33.
belajar siswa berpedoman konversi skala 5 menurut Poerwanti (2009: 6.18) dan
menggunakan teknik analisis indeks untuk variabel kebiasaan belajar dan motivasi
Perhitungan nilai indeks diperoleh melalui perhitungan nilai indeks tiap dimensi
(1) Menghitung skor pada jawaban responden dan membuat rekapitulasi data
hasil penelitian angket (lampiran 17 dan lampiran 18). Tiap item pernyataan
dihitung atau diberi skor sesuai dengan pedoman. Pada penelitian ini,
%Fa = na / N x 100 %
88
Keterangan:
atau 2, atau 3, atau 4. Sehingga dapat ditulis %F1, %F2, %F3, dan
seterusnya.
berikut:
Keterangan:
(4) Menghitung nilai indeks tiap indikator. Rumus nilai indeks indikator yaitu
rata-rata nilai indeks pernyataan yang ada pada suatu indikator. Misalnya
74,62+85,61
sehingga diperoleh hasil = 80,11.
2
89
(5) Menentukan nilai indeks tiap dimensi. Cara menentukan nilai indeks tiap
dimensi yaitu merata-rata semua nilai indeks indikator yang ada pada suatu
dimensi.
(6) Menentukan nilai indeks suatu variabel. Cara menentukan nilai indeks tiap
variabel yaitu merata-rata nilai indeks dimensi yang ada pada suatu variabel.
(7) Menafsirkan nilai indeks variabel dengan kriteria Three Box Method.
Ferdinand, 2006: 292), angket dengan angka jawaban tidak dimulai dari
angka 0, maka angka indeks yang dihasilkan dimulai dari angka 10 sampai
100. Dengan demikian, rentang angka indeks yaitu 90. Rentang 90 tersebut
dibagi menjadi tiga kotak (aturan Three Box Method), sehingga dihasilkan
rata-rata nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) Genap Tahun Ajaran 2015/2016
pada kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal. Analisis
deskriptif pada hasil belajar siswa akan merujuk pedoman konversi skala 5 menurut
Poerwanti (2009: 6.18). Analisis ini akan merujuk tingkat penguasaan siswa dalam
bentuk skor, hasil penilaian nilai siswa yang berbentuk huruf, dan hasil penilaian
Hasil Penilaian
Tingkat Penguasaan
Nilai Kualifikasi
80 ke atas A Sangat memuaskan
70 – 79 B Memuaskan
60 – 69 C Cukup
50 – 59 D Kurang
49 ke bawah E Sangat Kurang
Sumber: Poerwati (2009: 6.18)
tingkat penguasaannya, maka diperoleh hasil tingkat penguasaan siswa dari yang
menguasai nilai 80 ke atas sampai siswa yang mendapat nilai 49 ke bawah, Analisis
deskriptif kriteria hasil nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester (UTS) genap kelas
91
V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Tahun Ajaran 2015/2016 beserta
frekuensi atau jumlah siswa dapat disajikan melalui tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Frekuensi Hasil Nilai Rata-rata Ulangan Tengah Semeter Genap
Persentase
Kriteria Nilai UTS Frekuensi
(%)
80 - keatas 80, 81, 81, 84, 84, 85, 85, 85, 85, 86, 86,
17 12,88
(A) 87, 88, 91, 92, 93, 94
70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 71, 71, 71,
71, 71, 72, 72, 72, 72, 72, 72, 72, 73, 73,
70 - 79
73, 73, 74, 74, 74, 74, 74, 74, 75, 75, 75, 45 34,09
(B)
75, 76, 76, 76, 76, 76, 76, 77, 78, 79, 79,
79
60, 60, 61, 61, 61, 62, 62, 63,63, 63, 63,
63, 63, 64, 64, 64, 64, 64, 64, 64, 64, 65,
60 - 69
65, 65 ,65, 65, 65, 65, 65, 65, 65, 66, 66, 49 37,12
(C)
66, 66, 67, 67, 67, 67, 67, 68, 68, 69, 69,
69, 69, 69, 69, 69
50 - 59 51, 52, 53, 54, 54, 55, 56, 56, 56, 56, 57,
17 12,88
(D) 57, 58, 58, 58, 58, 59
49 ke
4 3,03
bawah (E) 30, 47, 48, 48
Jumlah 9076 132 100
Sumber: Data Penelitian 2016
tingkat penguasaan hasil belajar siswa kelas V Gugus Dewi Sartika dan Gugus
memuaskan (A), memuaskan (B), cukup (C), kurang (D), dan sangat kurang (E).
ke atas (A). Terdapat 17 siswa yang mendapat kriteria sangat memuaskan dengan
mendapat nilai 80, dua siswa mendapat nilai 81, dua siswa mendapat nilai 84, empat
92
siswa mendapat nilai 85, dua siswa mendapat nilai 86, serta nilai 87, 88, 91, 92, dan
sampai 79 dengan persentase 34,09 %, yaitu delapan siswa mendapat nilai 70, lima
siswa mendapat nilai 71, tujuh siswa mendapat nilai 72, empat siswa mendapat nilai
73, enam siswa mendapat nilai 74, empat siswa mendapat nilai 75, enam siswa
mendapat nilai 76, satu siswa mendapat nilai 77, satu siswa mendapat nilai 78, dan
dengan persentase 37,12 %, yaitu dua siswa mendapat nilai 60, tiga siswa mendapat
nilai 61, dua siswa mendapat nilai 62, enam siswa mendapat nilai 63, delapan siswa
mendapat nilai 64, sepuluh siswa mendapat nilai 65, empat siswa mendapat nilai
66, lima siswa mendapat nilai 67, dua siswa mendapat nilai 68, dan enam siswa
dengan persentase 12,88%, yaitu dua siswa mendapat nilai 54, empat siswa
mendapat nilai 56, dua siswa mendapat nilai 57, dan empat siswa mendapat nilai
58, serta masing-masing satu siswa mendapat nilai 51, 52, 53, 55, dan 59.
Terdapat 4 siswa yang mendapat kriteria sangat kurang dengan tingkat penguasaan
93
49 ke bawah dengan persentase 3,03%, yaitu satu siswa mendapat nilai 30, satu
siswa mendapat nilai 47, serta dua siswa mendapat nilai 48.
sebesar 9076 dengan jumlah responden 132. Maka rata-ratanya sebesar 68,75. Hal
ini berarti nilai rata-rata siswa berada pada tingkat penguasan antara 60-69 sehingga
dapat diukur dengan 6 dimensi, yaitu (1) pembuatan jadwal dan pelaksanaannya;
(2) membaca dan membuat catatan; (3) penyelesaian tugas; (4) cara mengikuti
pelajaran; (5) cara belajar kelompok; (6) cara belajar mandiri di rumah, serta 10
belajar kelompok, dan belajar mandiri di rumah. Rekapitulasi data angket kebiasaan
Nilai indeks variabel kebiasaan belajar dapat diketahui jika terlebih dahulu
Perhitungan nilai indeks indikator dapat diketahui jika sebelumnya tiap pernyataan
= 8/132 x 100
= 6,06%
= 38/132 x 100
28,79%
= 34/132 x 100
= 25,76%
= 52/132 x 100
= 39,39%
= 5/132 x 100
= 3,79%
= 26/132 x 100
= 19,70%
= 34/132 x 100
= 25,76%
= 82/132 x 100
= 62,12%
(39,39% x 4) / 4
96
= 74,62%
(62,12% x 4) / 4
= 85,04%
pada dimensi membuat jadwal belajar dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
74,62 + 85,04
hasil = 79,83. Jadi, nilai indeks indikator melaksanakan jadwal belajar
2
sebesar 79,83%. Langkah yang sama dilakukan untuk menentukan nilai indeks
masing-masing indikator.
indeks indikator dengan menggunakan rumus sama dengan rumus penentuan indeks
belajar” yang terdiri dari dua indikator yaitu: pembuatan jadwal belajar dan
= (81,63% + 79,83%) / 2
= 80,73%
Langkah yang sama dilakukan untuk masing-masing dimensi yang terdapat dalam
97
% Frekuensi Rata-rata Jawaban
No. Indeks (%)
No. Dimensi Indikator Responden
Item
1 2 3 4 Pernyataan Indikator Dimensi
4. 20 2,27 24,24 23,48 50,00 80,30
Konsentrasi mengikuti
21 1,52 11,36 20,45 66,67 88,07 83,71
pelajaran
Cara mengikuti 22 3,03 15,91 28,03 53,03 82,77
81,22
pelajaran 23 6,82 29,55 24,24 39,39 74,05
Aktif dalam proses
24 0,76 12,12 18,18 68,94 88,83 78,72
pembelajaran
25 9,85 25,00 27,27 37,88 73,30
5. 26 4,55 9,85 14,39 71,21 88,07
27 5,30 29,55 19,70 45,45 76,33
Cara belajar Melakukan belajar 28 3,03 28,79 29,55 38,64 75,95
81,85 81,85
kelompok kelompok 29 2,27 12,88 28,03 56,82 84,85
30 1,52 18,18 21,21 59,09 84,47
31 3,03 20,45 24,24 52,27 81,44
6. 32 3,79 9,09 29,55 57,58 85,23
Cara belajar 33 4,55 15,15 29,55 50,76 81,63
mandiri di Belajar mandiri di rumah 34 6,06 16,67 23,48 53,79 81,25 81,78 81,78
rumah 35 3,03 23,48 21,97 51,52 80,49
36 5,30 19,70 23,48 51,52 80,30
Nilai Indeks Variabel 79,71
Sumber: Lampiran 23
98
99
variabel kebiasaan belajar sebesar 79,71%. Oleh karena angka jawaban tidak
berangkat dari angka 0 (nol) tetapi mulai angka 1 hingga 4, maka dengan
menggunakan rumus berikutnya, nilai indeks yang dihasilkan akan berangkat dari
penentuan kriteria Three Box Method, maka rentang sebesar 90 dibagi menjadi tiga
selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks dengan kriteria
sebagai berikut :
Dengan menggunakan kriteria tersebut, maka nilai indeks untuk variabel kebiasaan
belajar sebesar 79,71% termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian, dapat
pula dikatakan bahwa persepsi responden terhadap item pernyataan juga tinggi.
belajar yang paling dominan terletak pada dimensi “penyelesaian tugas” dengan
nilai indeks sebesar 82,03%. Adapun nilai indeks dimensi variabel kebiasaan
belajar yang paling rendah terletak pada dimensi “membaca dan membuat catatan”
diketahui memiliki rata-rata nilai indeks sebesar 85,40. Hasil perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa indeks variabel motivasi belajar dalam kategori tinggi, yang
belajar juga tinggi. Hasil perhitungan nilai indeks variabel motivasi belajar
Indeks (%)
No.
No. Dimensi Indikator Pernya Indi
Item Dimensi
taan kator
Kehadiran di sekolah 1 90,53 90,53
2 87,50
Tekun dalam Mengikuti PBM di kelas 90,25
1. 3 92,99 86,87
belajar
4 80,11
Belajar di rumah 79,83
5 79,55
6 67,42
Sikap terhadap kesulitan 7 84,47 78,35
Ulet dalam
8 83,14
2. menghadapi 77,84
9 74,62
kesulitan Usaha menghadapi
10 71,78 77,34
kesulitan
11 85,61
Kebiasaan mengikuti 12 70,45
79,17
Minat dan pelajaran 13 87,88
3. perhatian 14 90,53 85,32
Semangat dalam
dalam belajar 15 92,99 91,48
mengikuti PBM
16 90,91
Keinginan untuk
Berprestasi 17 92,05 92,05
4. berprestasi 91,95
dalam belajar
Kualifikasi hasil 18 91,86 91,86
19 86,17
Penyelesaian tugas/PR 20 90,15 87,25
Mandiri dalam 21 85,42
5. 85,01
belajar Menggunakan
kesempatan di luar jam 22 82,77 82,77
pelajaran
Nilai indeks variabel 85,40
Sumber: Lampiran 24
101
belajar sebesar 85,40%. Dilihat dari besarnya nilai indeks variabel ini dengan
kriteria Three Box Method, nilai indeks 85,40% berada pada rentang interpretasi
71,00 – 100, 00. Nilai indeks untuk variabel motivasi belajar sebesar 85,40%
termasuk dalam kategori tinggi. Artinya, responden memiliki persepsi yang tinggi
motivasi belajar yang paling dominan terletak pada dimensi “berprestasi dalam
belajar” dengan nilai indeks sebesar 91,95%. Sebaliknya, nilai indeks variabel
motivasi belajar yang paling rendah pada dimensi “ulet dalam menghadapi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua nilai indeks variabel lebih dari
71,00, artinya semua nilai indeks variabel berada pada rentang interpretasi 71,00 –
belajar, diketahui bahwa indeks variabel kebiasaan belajar sebesar 79,71%. Hal ini
tidak jauh berbeda dengan indeks variabel motivasi belajar yaitu sebesar 85,40%.
Hasil uji prasyarat analisis dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas
data, uji linieritas data, uji multikolinearitas data, dan uji heteroskedastisitas data.
data. Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis
parametrik. Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data yang
terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Peneliti
menggunakan uji normalitas metode Lilliefors berbantuan program SPSS versi 21.
Pengambilan keputusan hasil uji normalitas dapat dilihat pada output Tests
data variabel penelitian. Suatu data disebut berdistribusi normal jika memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05; jika kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Hasil Belajar ,074 132 ,075 ,980 132 ,054
Kebiasaan Belajar ,077 132 ,052 ,972 132 ,008
Motivasi Belajar ,075 132 ,062 ,972 132 ,009
Sumber: Lampiran 25
kolom Sig., diketahui bahwa data hasil belajar, kebiasaan belajar, dan motivasi
belajar berdistribusi normal. Hal ini karena ketiga variabel memiliki nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Variabel hasil belajar memiliki nilai signifikansi
103
sebesar 0,075; variabel kebiasaan belajar memiliki nilai signifikansi sebesar 0,052;
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu apakah dua
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linear. Dalam penelitian ini
Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Pengambilan keputusan hasil uji
linieritas dapat dilihat pada output ANOVA Table pada kolom Sig. baris Linearity.
(Linearity) kurang dari 0,05. Hasil pengujian yang dilakukan dengan bantuan
Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 6502,109 55 118,220 1,270 ,166
Between Linearity 624,070 1 624,070 6,705 ,012
Hasil Belajar Groups
Deviation 5878,039 54 108,853 1,169 ,262
* Kebiasaan
from Linearity
Belajar
Within Groups 7074,133 76 93,081
Total 13576,242 131
Sumber: Lampiran 26
Linearity diketahui nilai signifikansi sebesar 0,012. Hal ini menunjukkan bahwa
104
variabel hasil belajar dengan kebiasaan belajar memiliki hubungan yang linier,
Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 3445,871 25 137,835 1,442 ,103
Linearity 1182,617 1 1182,617 12,374 ,001
Hasil Between
Groups Deviation 2263,253 24 94,302 ,987 ,490
Belajar *
from
Motivasi
Linearity
Belajar
Within Groups 10130,372 106 95,570
Total 13576,242 131
Sumber: Lampiran 26
Linearity diketahui nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel hasil belajar dengan motivasi belajar memiliki hubungan yang linier,
sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam regresi. Uji
berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi berganda
yang baik menuntut tidak adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak adanya
melihat output Coefficients pada kolom nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai VIF < 5, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar
105
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tole VIF
Error rance
(Constant) 34,669 9,815 3,532 ,001
Kebiasaan -,014 ,083 -,022 -,171 ,865 ,425 2,352
1
Belajar
Motivasi Belajar ,480 ,199 ,312 2,417 ,017 ,425 2,352
Sumber: Lampiran 27
sebesar 2,352. Nilai tersebut menunjukkan nilai VIF < 5. Hal ini menunjukkan
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual
pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah dalam model regresi
tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitia ini, peneliti yang dibantu
dengan progam SPSS versi 21 menggunakan rumus uji Spearman’s Rho, yaitu
Correlations baris Sig. 2 tailed. Jika nilai signifikansinya > 0,05, maka tidak terjadi
106
Correlations
Unstandardi Kebiasaan Motivasi
zed Residual Belajar Belajar
Correlation Coefficient
Unstandar 1,000 -,026 -,032
dized Sig. (2-tailed) . ,768 ,717
ResidualN 132 132 132
Correlation Coefficient -,026 1,000 ,748**
Spearman' Kebiasaan ,768 . ,000
Sig. (2-tailed)
s rho Belajar
N 132 132 132
**
Correlation Coefficient -,032 ,748 1,000
Motivasi
Sig. (2-tailed) ,717 ,000 .
Belajar
N 132 132 132
Sumber: Lampiran 28
0,717. Kedua nilai signifikansi korelasi lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
Hasil analisis akhir dalam penelitian ini terdiri atas hasil pengujian korelasi,
koefisien determinansi, koefisien regresi sederhana (uji t), dan uji koefisien regresi
Analisis regresi linear sederhana adalah analisis regresi linear yang hanya
melibatkan dua variabel, yaitu satu variabel independen dan satu variabel dependen.
107
SPSS versi 21. Pengujian koefisien regresi menggunakan uji t. Hasil pengolahan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,214a ,046 ,039 9,98159
a. Predictors: (Constant), Kebiasaan Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 52,920 6,387 8,285 ,000
1
Kebiasaan Belajar ,137 ,055 ,214 2,503 ,014
Sumber: Lampiran 29
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,295a ,087 ,080 9,76399
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 34,955 9,635 3,628 ,000
1
Motivasi Belajar ,455 ,129 ,295 3,522 ,001
Sumber: lampiran 30
108
Hasil uji koefisien regresi sederhana atau uji t digunakan untuk mengetahui
dependen (Y) serta menggambarkan seberapa besar pengaruh yang terjadi antara
diketahui melalui uji t. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kebiasaan
belajar (X1) berpengaruh terhadap hasil belajar (Y) secara signifikan atau tidak,
serta mengetahui apakah motivasi belajar (X2) berpengaruh terhadap hasil belajar
(Y) secara signifikan atau tidak. Sehingga dapat menentukan hipotesis antar
Ho1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal
Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa
kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun
Ajaran 2015/2016.
Ho2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal
Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun
Ajaran 2015/2016.
109
Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui nilai thitung sebesar 2,503. Tabel
distribusi dicari dengan tingkat signifikansi 0,05 melalui uji dua sisi untuk
derajat kebebasan (df) n-k-1 = 132–2-1 = 129 maka diperoleh ttabel sebesar
1,978. Kriteria pengujian jika thitung ≤ ttabel maka Ho1 diterima, jika thitung >
ttabel maka Ho1 ditolak. Sehingga dapat diketahui bahwa 2,503 > 1,978, maka
Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut
Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun Ajaran 2015/2016”
memengaruhi hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
(Sugiyono, 2014: 242), maka nilai korelasi diantara 0,200 – 0,399 sehingga
Berdasarkan tabel 4.16, dapat diketahui nilai thitung sebesar 3,522. Tabel
distribusi dicari dengan tingkat signifikansi 0,05 melalui uji dua sisi untuk
derajat kebebasan (df) n-k-1 = 132–2-1 = 129 maka diperoleh ttabel sebesar
1,978. Kriteria pengujian jika thitung ≤ ttabel maka Ho2 diterima, jika thitung >
ttabel maka Ho2 ditolak. Sehingga dapat diketahui bahwa 3,522 > 1,978, maka
Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut
Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun Ajaran 2015/2016”
memengaruhi hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
(Sugiyono, 2014: 242), maka nilai korelasi diantara 0,200 – 0,399 sehingga
rendah.
Analisis regresi linier ganda adalah hubungan secara linier antara dua atau
mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara
independen berhubungan positif atau negatif. Hasil pengolahan regresi linier ganda
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,295a ,087 ,073 9,80066
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 1185,417 2 592,708 6,171 ,003b
1 Residual 12390,826 129 96,053
Total 13576,242 131
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 34,669 9,815 3,532 ,001
1 Kebiasaan Belajar -,014 ,083 -,022 -,171 ,865
Motivasi Belajar ,480 ,199 ,312 2,417 ,017
Sumber: Lampiran 31
Keterangan:
Berdasarakan hasil uji regresi ganda pada tabel Coefficients, dapat diperoleh
(1) Konstanta sebesar 34,669, artinya jika kebiasaan belajar (X1) dan motivasi
belajar (X2) nilainya adalah 0, maka hasil belajar (Y’) nilainya adalah
34,669.
(2) Koefisien regresi variabel kebiasaan belajar (X1) sebesar -0,014, artinya jika
(3) Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) sebesar 0,480, artinya jika
lain nilainya tetap. Koefisien bernilai potitif artinya terjadi hubungan positif
114
antara motivasi belajar dengan hasil belajar, semakin naik motivasi belajar,
diantaranya: analisis korelasi ganda (R), analisis korelasi determinasi (R2), dan uji
berikut:
variabel atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak.
Peneliti menggunakan program SPSS versi 21 dengan hasil analisis korelasi ganda
dapat dilihat dalam tabel Model Summary kolom R. Sugiyono (2014: 242)
Summary kolom R, dapat diketahui nilai R sebesar 0,295. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai tersebut berada pada interval koefisien 0,200 – 0,399, maka dapat
disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara kebiasaan belajar dan
dan besar koefisien determinasi dapat dilihat pada output Model Summary kolom R
Square. Berdasarkan perhitungan analisis regresi ganda pada tabel Model Summary
kolom R Square diketahui nilainya sebesar 0,087. Hal ini menunjukkan bahwa
program SPSS versi 21 yang dapat dilihat pada output ANOVA pada kolom F. Dasar
ditolak, artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas
secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Sebalikya, apabila Fhitung ˃ Ftabel, maka
Ho3 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
tabel ANOVA kolom F, dapat diketahui nilai Fhitung sebesar 6,171. Cara menentukan
Ftabel dengan menggunakan derajat kebebasan (df 1) yaitu jumlah variabel – 1 atau
3-1 = 2, serta df 2 (n-k-1) yaitu jumlah kasus dikurangi jumlah variabel independen
dikurangi 1 atau 132-2-1 = 129. Hasil Ftabel diperoleh nilai sebesar 3,066 atau dapat
dicari di Microsoft Excel dengan cara pada cell kosong ketik =finv(0,05.2.129) lalu
hasil Fhitung > Ftabel (6,171 > 3,066), maka Ho3 ditolak. Artinya, kebiasaan belajar dan
siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun
bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan
4.2 Pembahasan
belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal.
117
penelitian telah terjawab bahwa kebiasaan belajar dan motivasi belajar berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin
Kota Tegal.
diketahui nilai R sebesar 0,295 atau dalam kategori hubungan yang rendah antara
kebiasaan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Adapun persentase
hubungan secara bersama-sama diperoleh hasil 8,7%. Hal ini berarti semakin
terbiasa siswa melakukan belajar maka akan meningkatkan hasil belajar siswa serta
semakin tinggi motivasi belajar maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pula.
Dengan demikian, jika ingin meningkatkan hasil belajar siswa maka kebiasaan
belajar perlu diintensitaskan atau sering dilakukan dan motivasi belajar perlu
ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wasliman (2007) dalam Susanto
(2013: 12) bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang memengaruhi baik internal maupun eksternal, faktor
internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa sedang faktor
eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar siswa. Faktor internal dalam
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
Kebiasaan belajar dan motivasi belajar termasuk salah satu unsur faktor yang
Hasil penelitian terhadap siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Hasanudin Kota Tegal yang tersebar pada tujuh SD Negeri menunjukkan bahwa
dari pengujian terhadap hipotesis pertama diperoleh nilai koefisien dari kebiasaan
belajar terhadap hasil belajar bertanda positif. Besar pengaruhnya sebesar 4,6%.
oleh kebiasaan belajar saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor lain yang
Adanya hasil belajar yang memuaskan pada diri siswa dapat dilihat dari
sikap siswa dalam kebiasaan atau pengulangan belajar dalam sehari-hari. Hal ini
sesuai pendapat Suryabrata dalam Djaali (2008: 129) merumuskan cara belajar
yang efisien adalah dengan usaha sekecil-kecilnya namun memberikan hasil yang
yang efisien belum menjamin keberhasilan dalam belajar. Namun, yang paling
kelamaan menjadi kebiasaan, baik di dalam kelas maupun di luar sekolah yang
“penyelesaian tugas” sebesar 82,03%. Mengerjakan tugas adalah salah satu prinsip
belajar siswa. Bagi seorang siswa mengerjakan tugas adalah suatu kewajiban,
sedang bagi guru biasanya digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
yang telah dimiliki siswa. Siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas tidak hanya
119
dalam sekolah, namun juga diberi latihan berbentuk soal atau tugas tertentu di luar
sekolah, misalnya pekerjaan rumah (PR) yang dikerjakan siswa di luar jam
pelajaran. Menurut Slameto (2010: 88) menyatakan agar siswa berhasil dalam
mencakup mengerjakan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku
pegangan atau LKS, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian (UTS, UAS, atau
UN). Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik pada saat menyelesaikan
sekolah dengan nilai indeks sebesar 83,14%. Tugas-tugas yang ada di sekolah
kaitannya dengan umpan balik setelah siswa belajar tertentu, latihan-latihan, tes,
ulangan harian, ulangan semesteran, dan ujian. Jelaslah mengerjakan tugas akan
memengaruhi hasil belajar. Seperti diungkap Uno (2014: 30) bahwa motif
berprestasi (motif untuk hasil) sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang,
termasuk dalam belajar. Seseorang yang mempunyai motif untuk hasil tinggi
pekerjaanya. Mengerjakan tugas semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar
persiapan dari siswa, yaitu menghindari belajar terlalu banyak pada saat-saat
terakhir menjelang tes, mempelajari kembali bahan yang sudah pernah didapat
secara teratur, membuat suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang
dipelajari kembali tadi, mempelajari latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah
sulit dengan mencari di buku bacaan. Tugas pekerjaan rumah merupakan tugas
yang diberikan guru dalam proses memberikan tanggung jawab kepada siswa yang
harus dikerjakan di luar sekolah untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan
yang baik dalam mengerjakan PR, yaitu: menyiapkan peralatan dan buku-buku
mengerjakan tugas PR, membaca petunjuk, membaca soal satu demi satu dari
nomor satu sampai akhir, memulai mengerjakan dengan memilih nomor yang
paling mudah dulu, melihat buku untuk mendapatkan tuntunan jika mengalami
Negeri Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal setelah membuat
jadwal belajar akan melaksanakan jadwal belajar sesuai mata pelajaran dan waktu
oleh seseorang setiap harinya. Jadwal yang sudah dibikin biasanya akan
ditempelkan pada tembok atau papan yang terletak di ruang belajar siswa ataupun
di kamarnya. Jadwal yang teratur akan berpengaruh terhadap belajar siswa. Slameto
121
(2010: 82) mengungkapkan bahwa agar belajar dapat berjalan dengan baik dan
memeroleh hasil maksimal, maka seorang siswa harus mempunyai atau membikin
jadwal yang baik serta melaksanakannya dengan teratur atau disiplin. Ada beberapa
cara membuat jadwal yang baik, yaitu: (1) memperhitungkan waktu setiap hari
dengan cara menentukan jenis mata pelajarannya dan urutan yang harus dipelajari;
(4) mendahulukan mempelajari pelajaran yang dianggap sulit dan mempelajari pada
jam belajar lain pelajaran yang dianggap mudah; (5) serta berhemat dengan waktu
(jangan ragu-ragu untuk memulai pekerjaan). Jadwal yang disusun secara rapi dan
menarik akan memacu siswa untuk rajin belajarnya. Supaya berhasil dalam belajar,
Negeri Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal yang berada di
kategori sedang pada dimensi “membaca dan membuat catatan” dengan nilai indeks
pelajaran atau bahan bacaan tertentu, mereka akan membuat dan mencatat hal-hal
membaca. Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses yang
siswa dalam membaca masih rendah. Hal ini terbukti dengan nilai indeks indikator
122
membaca buku teks sebesar 65,06%. Proses membaca memang sangat kompleks
dan rumit karena melibatkan beberapa aspek. Aspek ini dirasa butuh waktu untuk
memahami sebuah bacaan dan sulit dicapai siswa sekolah dasar, sebab siswa SD
masih dalam tahap membaca permulaan yaitu mengenali huruf, suku kata, kata,
oleh Santosa (2008: 6.3) diantaranya (1) aspek sensori, memahami simbol tertulis;
(2) aspek perseptual, menginterpretasi apa yang dilihat sebagai simbol; (3) aspek
pengetahuan; (4) aspek berpikir, membuat inferensi dari materi yang dipelajari;
serta (5) aspek afektif, berkenaan minat pembaca yang berpengaruh terhadap
kegiatan membaca. Jadi, indikator membaca buku teks sangat rendah karena hal-
hal tersebut.
Membaca memang pokok utama yang ada pada belajar, sebab dengan
membaca, siswa akan memeroleh pengetahuan atau ilmu yang dia baca. Setelah
membaca buku, siswa membuat catatan besar atau isi pokok buku, tujuannya agar
siswa mudah memahami dan mengingat materi yang telah dipelajari. Pada indikator
membuat catatan ini besar nilai indeksnya adalah sudah tinggi yaitu 76,28%. Hal
ini membuktikan catatan siswa terhadap mencatat yang disampaikan guru dan
akan semangat dalam belajar khususnya membaca. Senada dengan Purwanto (2014:
117) bahwa catatan-catatan tentang materi bacaan atau pelajaran sangat membantu
123
siswa. Catatan yang tersusun itu akan dapat membantu siswa pada waktu mereka
akan mengulangi pelajaran ketika akan menghadapi ujian. Mereka tidak perlu lagi
membaca seluruh buku yang akan memakan waktu lebih lama, namun hanya bisa
menunjukkan bahwa dalam kategori yang tinggi dengan nilai indeks dimensi
sebesar 81,22%. Mereka saat mengikuti pelajaran mempunyai rasa ingin mengikuti
proses kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir yang tinggi. Cara
mengikuti pelajaran di sekolah merupakan bagian penting dari proses belajar. Siswa
dituntut untuk dapat menguasai bahan pelajaran. Pada saat pembelajaran, siswa
yang tidak jelas untuk ditanyakan guru, dan aktif mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Saat mengikuti pelajaran inilah siswa butuh pemusatan pikiran terhadap
suatu hal (mata pelajaran ) dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak
Slameto (2010: 87) berpendapat bahwa siswa yang sudah terbiasa berkonsentrasi
akan dapat belajar sebaik-baiknya kapan dan dimana pun sebab kemampuan
minat dan motivasi yang tinggi terhadap pelajaran, ada tempat belajar tertentu
dengan meja belajar yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya kebosanan, menjaga
124
mengganggu, dan bertekad untuk mencapai hasil terbaik setiap kali belajar.
indikator aktif dalam proses pembelajaran juga tinggi, yaitu dengan nilai indeks
sebesar 78,72%. Siswa saat mengikuti pelajaran aktif mendengarkan, bertanya, dan
lebih berorientasi pada siswa. Aktif dalam belajar berarti adanya perubahan
pengetahuan dan sikap siswa saat melakukan belajar. Belajar secara aktif
berhubungan dengan segala aktivitas yang terjadi, baik mental maupun fisik siswa.
Hal ini seperti diungkap Karwati dan Priansa (2014: 152) bahwa belajar yang aktif
merupakan suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa baik
fisik, mental intelektual, maupun emosional guna memeroleh hasil belajar yang
berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar siswa
Belajar secara aktif berupa fisik seperti mengerjakan sesuatu, menyusun intisari
keterampilan. Maka dituntut keaktifan siswa, sebab siswa adalah subjek yang
mengarahkan.
nilai indeks sebesar 81,85% siswa-siswi kelas V di SD Negeri Gugus Dewi Sartika
125
dan Gugus Hasanudin Kota Tegal sudah melaksanakan rutinitas belajar kelompok
di luar jam pelajaran atau di luar sekolah. Cara belajar sendiri di rumah sering
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan sehingga perlu adanya variasi cara belajar
lain seperti belajar bersama atau belajar kelompok. Belajar kelompok dengan teman
nyaman untuk belajar. Dengan belajar kelompok, siswa dapat memecahkan soal
kelompok adalah siswa dapat memecahkan soal yang sulit, bisa saling tukar pikiran,
dan tentunya mengakrabkan diantara mereka. Hal ini seperti dikutip Sudjana (2014:
168) yang mengatakan belajar bersama atau belajar kelompok pada dasarnya
yang lebih baik. Pikiran dari orang banyak biasanya lebih sempurna dari pada satu
orang saja.
item 26 yang menyatakan siswa jika ada kerja kelompok akan diskusi dengan
teman-teman. Besar nilai indeksnya adalah 88,07%. Diskusi yang dimaksud adalah
pembahasan penyelesaian masalah atau soal yang diberikan guru pada siswa agar
pada dalam kelas merupakan salah satu cara yang dilakukan guru agar siswa mampu
belajar yang tinggi cenderung memilih rekan kerja dengan kemampuan kerja yang
126
tinggi dan tidak memerlukan teman kerja yang ramah. Hal yang perlu diperhatikan
dalam belajar kelompok adalah fungsi integrasi dan fungsi perbedaan. Fungsi
sebagainya. Dari beberapa fungsi tersebut, Karwati dan Priansa (2014: 151)
Selain dimensi cara belajar kelompok, pada variabel kebiasaan belajar juga
ada dimensi “cara belajar mandiri di rumah”. Pandangan siswa terhadap belajar
tidak hanya dilakukan saat di sekolah saja, namun perlu diulangi lagi belajar saat di
rumah. Tujuannya agar siswa mengetahui lebih dalam yang telah dipelajari dan
mempersiapkan diri untuk pelajaran esoknya. Cara belajar mandiri di rumah besar
pokok setiap siswa. Syarat utama belajar di rumah adalah keteraturan belajar. Hal
ini senada dengan pendapat Sudjana (2014: 168) yang menyatakan belajar bukan
127
merujuk lamanya tetapi kebiasaan teratur dan rutin melakukan belajar setiap
harinya meskipun dengan jam yang terbatas. Ada beberapa cara yang dilakukan
siswa dalam belajar mandiri di rumah, yaitu (1) mempelajari kembali catatan hasil
catatan tersebut; (3) menulis pokok-pokok jawaban; (4) melatih pertanyaan yang
dibuat tadi sampai menguasai; (5) jika masih ragu dengan jawaban, maka tanyakan
dengan guru saat pelajaran berlangsung; (6) belajar saat tertentu yang paling
lama.
belajar siswa yang dilaksanakan rutin setiap hari dengan jadwal yang sudah
ditentukan dan waktu yang tepat akan dapat menghasilkan tujuan atau hasil belajar
yang maksimal. Berkaitan dengan hal tersebut, tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran dapat dinyatakan dalam hasil nilai atau skor yang
diperoleh dari hasil tes materi pelajaran tertentu. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan Hamalik (2015: 30) yang menyatakan bahwa hasil dan bukti
seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang
tersebut. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan
jasmani, budi pekerti, dan sikap. Salah satu bukti siswa telah mendapatkan hasil
belajar yang baik adalah siswa tersebut telah melakukan kebiasaan belajar yang
dimulai dari cara siswa membuat jadwal dan melaksanakannya, membaca buku
yang kemudian membuat catatan atau garis besar, cara mengikuti pelajaran,
belajar mandiri di rumah. Cara-cara belajar tersebut harus dimulai oleh diri sendiri
tiap individu dengan membiasakan diri dan mendisiplinkan diri dalam belajar.
Hindari belajar dalam tempo lama dan kadar belajar yang berat pada saat mau
Hasil penelitian terhadap siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Hasanudin Kota Tegal yang tersebar pada tujuh SD Negeri menunjukkan bahwa
dari pengujian terhadap hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien dari motivasi
belajar terhadap hasil belajar bertanda positif. Besar pengaruhnya korelasi sebesar
8,7%. Meskipun hanya memberikan pengaruh 8,7% atau rendah, namun tidak
hanya dipengaruhi oleh motivasi belajar saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor lain
yang memengaruhi timbulnya hasil belajar. Faktor yang memengaruhi hasil belajar
siswa terdiri dari dua macam, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
adalah faktor yang ada dalam diri seorang individu yang sedang belajar. Sedangkan
129
faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Motivasi belajar merupakan
faktor keberhasilan belajar siswa yang berasal dari dalam diri individu siswa. Hal
ini sesuai dengan pendapat Wasliman (2007) dalam Susanto (2013: 12), hasil
belajar yang dicapai siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal
dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga sekolah, dan
masyarakat.
pada diri siswa dapat dilihat dari sikap siswa dalam motivasi atau hasrat untuk
melakukan belajar yang tinggi. Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan
siswa untuk belajar. Hal ini dianggap lebih baik dibanding dengan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa adanya maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa
memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik.
Peranan motivasi dalam menentukan hasil belajar seperti yang diungkapkan oleh
motivasi, kalau ada motivasi maka hasil belajar akan menjadi optimal”. Makin tepat
motivasi yang diberikan, maka akan makin berhasil pula pelajaran yang
Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal sudah dalam kategori tinggi.
Terbukti dari nilai rata-rata indeks variabel sebesar 85,40%. Hal ini dapat diartikan
bahwa menurut respon dari siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Hasanudin Kota Tegal bahwa motivasi siswa sudah tinggi dalam semua mata
Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal memiliki ketekunan dalam belajar, ulet
berprestasi dalam belajar, serta mandiri dalam belajar. Hal ini sesuai dengan
pendapat Rohmah (2012: 249) yang menyebutkan ada beberapa ciri orang memiliki
motivasi, yaitu: (1) tekun menghadapi tugas; (2) ulet menghadapi kesulitan; (3)
(5) cepat bosan pada tugas rutin; (6) dapat mempertahankan pendapatnya; (7) tidak
mudah melepaskan apa yang diyakini; dan (8) senang mencari dan memecahkan
masalah soal-soal.
Penelitian pada variabel motivasi belajar terdiri dari lima dimensi dan
paling dominan dalam motivasi belajar adalah dimensi “berprestasi dalam belajar”,
yaitu keinginan siswa untuk berprestasi dan kualifikasi hasil. Bagi seorang siswa,
prestasi belajar merupakan tujuan yang ingin diperoleh sebagai bukti bahwa mereka
hampir sama pengertiannya dengan hasil belajar, hanya saja kalau prestasi belajar
selain mendapatkan nilai baik dalam bidang akademik juga mendapatkan hal lebih
131
atau plus dalam keterampilan dan bidang lain selain kependidikan. Hal ini
sependapat dengan Gagne (1985) dalam Hamdani (2011: 138) yang menyatakan
prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu (1) kemampuan intelektual;
(2) strategi kognitif; (3) informasi verbal; (4) sikap; dan (5) keterampilan. Prestasi
belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan tes atau instrumen yang relevan.
dapat diketahui dengan nilai indeks sebesar 92,05%. Keinginan yang dimaksud
merupakan hasrat dalam memahami pelajaran dan harapan mendapatkan hasil yang
tinggi. Adanya keinginan atau hasrat berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan
harapan akan cita-cita inilah yang tertanam dalam diri siswa sehingga
memunculkan rasa ingin berprestasi. Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam
belajar dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif berprestasi, yaitu
motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau motif untuk
dalam berprestasi yang seperti diungkap Uno (2014: 10) adalah (1) adanya hasrat
dan keinginan untuk melakukan kagiatan; (2) adanya dorongan dan kebutuhan
melakukan kegiatan; (3) adanya harapan dan cita-cita; (4) penghargaan dan
132
penghormatan atas diri; (5) adanya lingkungan yang baik; dan (6) adanya kegiatan
yang menarik.
Hasanudin Kota Tegal sudah tekun dalam belajarnya. Dalam dimensi ini, persepsi
siswa dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama dan tidak pernah
berhenti sebelum selesai. Siswa yang memiliki ketekunan dalam belajar akan
mempunyai ciri kehadiran di sekolah yang lengkap atau jarang izin dan datang tepat
waktu, semangat mengikuti proses belajar mengajar di kelas, serta setelah pulang
sekolah akan mengulangi materi dengan belajar di rumah. Kehadiran siswa di kelas
pada saat membelajarkan siswa agar siswa semangat. Setelah itu, siswa diberi
arahan agar tidak lupa belajar di rumah. Hal ini sesuai dengan pendapat Iskandar
dalam Rohmah (2012: 244) bahwa motivasi menentukan ketekunan dalam belajar,
seseorang yang mempelajari sesuatu dengan baik dan tekun akan membuat
seseorang termotivasi dalam belajarnya. Dengan kata lain, jika siswa belajar dengan
tekun berarti pada dirinya mempunyai motivasi untuk belajar yang baik sehingga
Indikator siswa dalam dimensi tekun dalam belajar dengan nilai indeks
tertinggi ada pada indikator kehadiran di sekolah dengan nilai indeks sebesar
90,53%. Mayoritas siswa sering berangkat sekolah, siswa jarang melakukan izin
atau bahkan bolos sekolah. Kehadiran siswa tidak hanya jumlah kehadiran siswa
dalam waktu tertentu (seperti jumlah kehadiran siswa dalam setahun), akan tetapi
133
kehadiran siswa dan jam masuk sekolah sudah diatur oleh suatu peraturan atau tata
tertib sekolah. Peraturan ini tujuannya agar siswa bersikap disiplin. Hal ini seperti
diungkap Murtini (2009: 11-15) yang mengatakan sikap disiplin di sekolah, yaitu
berangkat sekolah tepat waktu, selalu bersikap hormat dan sopan santun terhadap
guru, melaksanakan tugas yang diberikan guru, menegakkan kedisiplinan dan tata
tertib, menjaga nama baik sekolah, belaja tejun dan penuh tanggung jawab,
menanyakan materi pembelajaran yang belum jelas. Berangkat sekolah tepat waktu
merupakan ciri siswa yang mempunyai antusias atau motivasi untuk mengikuti
07.00 pagi.
Hasanudin Kota Tegal yang paling rendah terdapat pada dimensi “ulet dalam
menghadapi tugas” yaitu sebesar 77,84%. Ulet dalam dimensi ini merujuk pada
persepsi siswa tentang sikap siswa terhadap kesulitan tertentu dan usaha yang
dilakukan demi mengatasi kesulitan tersebut. Dilihat dari kegiatan siswa, salah
satunya adalah mengerjakan tugas yang diberikan guru. Tugas atau ulangan yang
diberikan kadang dirasa sulit oleh siswa, maka dari itu perlu adanya usaha
penyelesaian tugas. Ahmadi dan Supriyono (2013: 94) memberikan tanda adanya
kesulitan belajar, yaitu: menunjukkan prestasi rendah, hasil yang dicapai tidak
kurang wajar, dan menunjukkan tingkah laku yang berlainan. Oleh karena itu perlu
(2012: 247) menyatakan bahwa sikap siswa terhadap kesulitan atau hambatan
dengan hal-hal ini maka peranan motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan
kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar
memeroleh keunggulan.
indikator ini merupakan yang terendah dibanding nilai indeks yang lain, yaitu
sebesar 77,34%. Siswa jika menemui kesulitan sebagian saja yang mencoba untuk
kesulitan yang sedang dihadapi. Hal ini sependapat dengan Syarif dan Sumantri
(2015: 387) bahwa konsep ketidakberdayaan atau kesulitan belajar diturunkan dari
teori bahwa siswa dapat menjadi gagal akademik melalui proses pengkondisian
berdasarkan umpan balik negatif guru, pengalaman sekolah, teman sejawat, dan
siswa sendiri. Sejumlah studi membuktikan bahwa apabila siswa terus menerus
gagal, mereka akhirnya menyerah sehingga mereka terkondisi tak berdaya. Ada
beberapa prinsip yang dapat membantu siswa mengatasi siswa kesulitan belajar
menonjolkan hal positif, menyingkirkan hal negatif, memulai dari hal yang dikenal
menuju yang baru dikenal, menciptakan tantangan agar siswa secara aktif
positif.
135
Pada dimensi “minat dan perhatian dalam belajar”, temuan hasil penelitian
menunjukkan persepsi yang termasuk dalam kategori tinggi diberikan siswa yaitu
kata lain, minat merupakan rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal tanpa
ada yang menyuruh. Siswa yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk
memberikan perhatian yag lebih besar (tajam) terhadap sesuatu yang diminati itu.
Hurlock (1990) dalam Susanto (2013: 62) memberikan ciri minat, yaitu: minat
tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental, minat tergantung pada
dalam membangkitkan minat siswa dapat melalui beberapa cara seperti yang
diungkap Djamarah (2011: 167), yaitu dengan cara: membandingkan adanya suatu
kebutuhan pada diri siswa sehingga dia rela belajar tanpa paksaan, menghubungkan
bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki siswa,
memberikan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik
dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif, serta
dapat timbul secara langsung karena pada siswa sudah ada kesadaran akan tujuan
dan kegunaan mata oelajaran yang diperolehnya. Perhatian tidak langsung baru
timbul apabila dirangsang oleh guru, seperti penyajian pelajaran yang menarik,
yang telah dimiliki siswa. Dalam dimensi minat dan perhatian dalam belajar ini,
persepsi siswa terhadap semangat dalam mengikuti PBM jauh lebih tinggi dari pada
PBM sebesar 91,48%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswi kelas V SD Gugus
Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal mempunyai semangat mengikuti
proses belajar mengajar yang tinggi. Semangat siswa dapat dilihat dari semangat
memperhatikan guru mengajar, mengikuti pelajaran dengan senang hati, dan fokus
saat guru memberikan materi di kelas. Semangat siswa dalam hal ini adalah adanya
hasrat atau keinginan besar dalam kegiatan belajar. Pendapat ini senada dengan
yang diungkap Syarif dan Sumantri (2015: 379) bahwa motivasi memegang
peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar sehingga
siswa yang termotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan
belajar.
didapati pandangan yang tinggi siswa-siswi kelas V di SD Gugus Dewi Sartika dan
Gugus Hasanudin Kota Tegal terhadap belajar secara mandiri yaitu dengan nilai
indeks sebesar 85,01%. Hal ini membuktikan bahwa siswa saat ini sudah bisa
belajar sendiri tanpa dukungan atau disuruh orang lain. Belajar mandiri merupakan
137
rupa sehingga siswa dapat memilih atau menentukan bahan dan kemajuan belajar
sendiri. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Majid (2013: 105) bahwa siswa
dapat diharapkan mampu belajar di tempat yang ditentukan sendiri, pada waktu
yang dipilihnya sendiri, dan dengan cara belajar sendiri tanpa bimbingan tatap
sesuai dengan kecepatan masing-masing siswa untuk belajar lebih aktif. Adapun
komponen sistem mandiri dalam belajar adalah falsafah dan teori, kebutuhan,
dan penilaian.
indeksnya lebih besar dari pada indikator menggunakan kesempatan di luar jam
pelajaran. Besar nilai indeks penyelesaian tugas/PR sebesar 87,25%. Hal ini
menujukkan bahwa siswa sangat antusias dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan
rumah. Adapaun tujuan siswa diberi tugas adalah merangsang kegiatan siswa,
siswa yang ada di lembaga pendidikan dan diperlakukan orang tuanya, serta
memperbaiki cara belajar atau metode belajar (Ahmadi dan Supriyono, 2013: 200).
mengerjakan tugas akademik dan keterampilan belajar secara efisien dan efektif.
138
semacam ini bukanlah karena dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi.
kategori tinggi dengan nilai indeks 82,77%. Siswa dalam memanfaatkan waktu di
luar jam pelajaran sangat baik. Siswa dapat memanfaatkan waktu di luar jam
melakukan kegiatan membaca buku, serta tetap tenang meskipun ditinggal guru.
Salah satu kegiatan siswa yang dapat memanfaatkan di luar jam pelajaran adalah
dengan mengunjungi perpus. Perpus merupakan tempat yang nyaman buat mencari
referensi bahan bacaan atau sumber belajar bahkan sering digunakan siswa untuk
dan tanggung jawab dalam mengelola dan menyediakan sumber belajar secara
mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan memengaruhi hasil belajar yang
memuaskan, begitu pula sebaliknya. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa banyak
dipengaruhi berbagai faktor, baik dari dalam siswa maupun luar siswa. Faktor dari
dalam siswa yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa salah satunya motivasi
mendayagunakan potensi pada dirinya dan diluar dirinya untuk mewujudkan tujuan
belajar”. Tujuan belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa. Sejalan dengan
itu, Karwati dan Priansa (2014: 169) membagi motivasi siswa dalam belajar
siswa untuk belajar, tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan aktivitas siswa
kepada tujuan atau hasil belajar. Tinggi rendahnya siswa selalu dijadikan indikator
baik buruknya hasil belajar siswa. Tidaklah menjadi berarti betapapun baiknya
belajar, dan materi yang akan diajarkan, jika siswa tidak termotivasi dalam
belajarnya, maka PBM tidak akan berlangsung optimal. Maka dari itu, siswa akan
melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dasar penggerak yang
mendorong siswa untuk belajar adalah motivasi. Hal ini membuktikan bahwa
PENUTUP
5.1 Simpulan
pertama yaitu thitung > ttabel (2,503 > 1,978). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas
V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun Ajaran
variabel hasil belajar tersebut sebesar 4,6%. Hasil penelitian ini membuktikan
belajar dalam kehidupan sehari-hari, maka akan memeroleh tujuan yang diinginkan
atau meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus
Hasil uji koefisien regresi (uji t) yaitu thitung > ttabel (3,522 > 1,978). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap
hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota
belajar terhadap variabel hasil belajar tersebut sebesar 8,7% . Hasil dari penelitian
140
141
mampu memengaruhi hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan
Gugus Hasanudin Kota Tegal. Tinggi rendahnya motivasi siswa selalu dijadikan
indikator baik buruknya hasil belajar siswa. Motivasi belajar seperti energi yang
menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar dan sebagai suatu yang
mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan. Semakin tinggi motivasi siswa maka
semakin tinggi pula tujuan atau hasil belajar yang akan diperoleh siswa.
Adapun hasil pengujian variabel independen (X1 dan X2) secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (hipotesis ketiga) diperoleh temuan hasil ada
pengaruh. Hal ini sesuai perhitungan uji regresi ganda yaitu hasil Fhitung > Ftabel
(6,171 > 3,066). Artinya, kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Gugus Dewi
Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun Ajaran 2015/2016. Pengaruh
kebiasaan belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD Gugus Dewi Sartika dan Gugus Hasanudin Kota Tegal Tahun
5.2 Saran
jawaban di buku dan guru memberikan semangat saat siswa dapat hasil
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Riky Taufik. 2013. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Seni Budaya.
Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Atta, Ame Malik dan Asif Jamil. 2012. “Effects of Motivation and Parental
Influence on The Educational Attainments of Students at Secondary Level”.
Academic Research International ISSN-L: 2223-9553, ISSN: 2223-9944
Vol. 2, No. 3, May 2012. http://www.savap.org.pk/journals/ARInt./
Vol.2(3)/2012(2.3-52).pdf. Diakses 29 Januari 2016.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakrta: Rineka Cipta.
Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2014. Manajemen Kelas Classroom
Management. Bandung: Alfabeta.
Mappeasse, Muh Yusuf. 2009. Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Programmable Logig Controller (PLC) Siswa Kelas XII
Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. https://doc-0o-9g-
docs.googleusercontent.com/docs/securesc/ha0ro937gcuc7l7deffksulhg5h
7mbp1/r0e18h56j1486hjv12uav0jp2kh7h47i/1455775200000/0738756432
2487384950/*/0B_xUvBIHrYIqUXZSVlQzRmpkM3c?e=download.
(Diakses 18 Februari 2016).
Mashayekhi, Fatemeh. 2014. The Relationship Between The Study Habits And The
Academic Achievement Of Students In Islamic Azad University Of Jiroft
Branch. International Journal of Current Research and Academic Review.
Vol. 2 (6): 182-187. http://www.ijcrar.com/vol-2-6/Fatemeh%20
Mashayekhi,%20et%20al.pdf. (Diakses 13 Januari 2016).
Mikarsa, Hera Lestari, dkk. 2007. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Millati, Dhatin Nurul. 2011. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan
Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Kelas VIII SMP
Negeri 2 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010.
http://lib.unnes.ac.id/1437/1/7083.pdf. (Diakses 2 Januari 2016).
Poerwati, Endang. dkk. 2009. Bahan Ajar Cetak Asesmen Pembelajaran SD 3 SKS.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom.
Putri, Meilina Eka. 2012. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Persepsi Siswa Tentang
Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X
SMAN 1 Patuk Gunungkidul Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i, Ahmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.
Rohman MS, Abdul. 2012. Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas IV SD pada Mata Pelajaran Matematika di Gugus V
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun Ajaran 2011/2012.
http://eprints.uny.ac.id/6465/. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
(Diakses 12 Januari 2016).
Santosa, Puji, Dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Setyowati. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VII SMPN 13 Semarang. http://lib.unnes.ac.id/1088/1/2668.pdf. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. (Diakses 18 Februari 2016).
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Trihendradi, Cornelius. 2013. Step By Step IBM SPSS 21 Analisis Data Statistik.
Yogyakarta: Andi.
Wardani, Intan Kusuma. 2013. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Fisik
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menangani Penggandaan
Dokumen Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Wikarya
Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. http://journal.uny.ac.id/index.Php
/jkpai/article/download/886/705. (Diakses 19 Februari 2016).
Wibowo, Mungin Eddy, dkk. 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:
UNNES Press.
GLOSARIUM
lahir.
Dimensi : ukuran.
Falsafah : anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang
Indeks : daftar kata atau istilah penting yang terdapat di buku cetakan;
Konsep : rancangan.
Permanen : tetap.
(perseratus).
penelitian.
kesanggupan; daya.
Sarana : segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
Skala : garis atau titik tanda yang berderet-deret yang sama jarak
umum.
Variabel : objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus dalam penelitian.
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA POPULASI PENELITIAN
SDN Tunon 1
No. Nama L/P No. Nama L/P
1 Dian Safitri P 15 Mefi Aprilia Putri P
2 Diqi Fatuhroji L 16 Miko Saputra L
3 Adnan Asyzhari A L 17 Moh Abidzar Asshidiq L
4 Akhmad Jailani Rifky L 18 Muhamad Fahri L
5 Amar Filar Saputra L 19 Putri Nurhaliza P
6 Bagus Adi Prasetyo L 20 Reza Putra Ardiyansyah L
7 Bilqis Deta Nurhilda P 21 Ridlo Zaenun L
8 Catur Arditiyanto L 22 Risnanti Awalia Zulfa P
9 Dani Risky Mulyana L 23 Rizkiana Ramadhani P
10 Dheffy Nanta Zhyakyah P 24 Shaoules Nabila P
11 Dinda Friska Helena P 25 Yusuf Iqbal An Najib L
12 Insani Laksmi S P 26 Kusnanti P
13 Julia Kartika Sari P 27 Agung Pramono L
14 Kaerul Anam L
SDN Tunon 2
SDN Keturen
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Sumber : Kisi-kisi angket dikembangkan dari pendapat Marx dan Tombuch dalam
Riduwan (2013: 31-32).
Lampiran 6
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama : ...............................
Nomor absen : ...............................
Nama SD : ...............................
Hari/tanggal : ...............................
Catatan : Angket ini hanya untuk mengambil data, sehingga tidak akan
mempengaruhi nilai siswa di sekolah.
163
Lampiran 7
Lampiran 8
Sumber : Kisi-kisi angket dikembangkan dari pendapat Marx dan Tombuch dalam
Riduwan (2013: 31-32).
170
Lampiran 9
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama : ...............................
Nomor absen : ...............................
Nama SD : ...............................
Hari/tanggal : ...............................
Catatan : Angket ini hanya untuk mengambil data, sehingga tidak akan
mempengaruhi nilai siswa di sekolah.
171
Lampiran 10
Kesim
Validitas Isi Bahasa
pulan
Menimbul-
No Sesuai Kisi- Singkat dan Sesuai kan Komuni-
T
kisi Jelas Kaidah Penafsiran katif R
R
Ganda
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. √ √ √ √ √ √
2. √ √ √ √ √ √
3. √ √ √ √ √ √
4. √ √ √ √ √ √
5. √ √ √ √ √ √
6. √ √ √ √ √ √
7. √ √ √ √ √ √
8. √ √ √ √ √ √
9. √ √ √ √ √ √
10. √ √ √ √ √ √
11. √ √ √ √ √ √
12. √ √ √ √ √ √
13. √ √ √ √ √ √
14. √ √ √ √ √ √
15. √ √ √ √ √ √
16. √ √ √ √ √ √
17. √ √ √ √ √ √
18. √ √ √ √ √ √
19. √ √ √ √ √ √
20. √ √ √ √ √ √
21. √ √ √ √ √ √
22. √ √ √ √ √ √
23. √ √ √ √ √ √
24. √ √ √ √ √ √
25. √ √ √ √ √ √
26. √ √ √ √ √ √
27. √ √ √ √ √ √
28. √ √ √ √ √ √
29. √ √ √ √ √ √
30. √ √ √ √ √ √
31. √ √ √ √ √ √
32. √ √ √ √ √ √
33. √ √ √ √ √ √
177
Kesim
Validitas Isi Bahasa
pulan
Menimbul-
No Sesuai Kisi- Singkat dan Sesuai kan Komuni-
T
kisi Jelas Kaidah Penafsiran katif R
R
Ganda
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
34. √ √ √ √ √ √
35. √ √ √ √ √ √
36. √ √ √ √ √ √
37. √ √ √ √ √ √
38. √ √ √ √ √ √
39. √ √ √ √ √ √
40. √ √ √ √ √ √
41. √ √ √ √ √ √
42. √ √ √ √ √ √
43. √ √ √ √ √ √
44. √ √ √ √ √ √
45. √ √ √ √ √ √
46. √ √ √ √ √ √
47. √ √ √ √ √ √
48. √ √ √ √ √ √
49. √ √ √ √ √ √
50. √ √ √ √ √ √
178
Kesim
Validitas Isi Bahasa
pulan
Menimbul-
No Sesuai Kisi- Singkat dan Sesuai kan Komuni-
T
kisi Jelas Kaidah Penafsiran katif R
R
Ganda
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. √ √ √ √ √ √
2. √ √ √ √ √ √
3. √ √ √ √ √ √
4. √ √ √ √ √ √
5. √ √ √ √ √ √
6. √ √ √ √ √ √
7. √ √ √ √ √ √
8. √ √ √ √ √ √
9. √ √ √ √ √ √
10. √ √ √ √ √ √
11. √ √ √ √ √ √
12. √ √ √ √ √ √
13. √ √ √ √ √ √
14. √ √ √ √ √ √
15. √ √ √ √ √ √
16. √ √ √ √ √ √
17. √ √ √ √ √ √
18. √ √ √ √ √ √
19. √ √ √ √ √ √
20. √ √ √ √ √ √
21. √ √ √ √ √ √
22. √ √ √ √ √ √
23. √ √ √ √ √ √
24. √ √ √ √ √ √
25. √ √ √ √ √ √
26. √ √ √ √ √ √
27. √ √ √ √ √ √
28. √ √ √ √ √ √
29. √ √ √ √ √ √
30. √ √ √ √ √ √
31. √ √ √ √ √ √
32. √ √ √ √ √ √
33. √ √ √ √ √ √
179
Kesim
Validitas Isi Bahasa
pulan
Menimbul-
No Sesuai Kisi- Singkat dan Sesuai kan Komuni-
T
kisi Jelas Kaidah Penafsiran katif R
R
Ganda
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
34. √ √ √ √ √ √
35. √ √ √ √ √ √
36. √ √ √ √ √ √
37. √ √ √ √ √ √
38. √ √ √ √ √ √
39. √ √ √ √ √ √
40. √ √ √ √ √ √
41. √ √ √ √ √ √
42. √ √ √ √ √ √
43. √ √ √ √ √ √
44. √ √ √ √ √ √
45. √ √ √ √ √ √
46. √ √ √ √ √ √
TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA ANGKET KEBIASAAN BELAJAR
Lampiran 11
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tal
3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 1 4 3 4 4 2 3 4 4 1 3 4 4 2 4 4 4 3 3 160
1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 193
2
3 4 4 3 4 2 4 3 2 1 3 1 3 2 3 1 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 3 2 1 4 4 3 3 3 1 2 3 2 2 2 4 2 2 4 1 4 1 132
3
3 1 2 4 3 4 3 2 4 1 1 4 2 3 1 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 2 2 4 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 143
4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 1 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 182
5
4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 1 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 2 1 4 2 4 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 163
6
4 4 4 2 2 2 4 3 4 2 1 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 2 4 2 3 3 1 2 4 2 3 2 4 4 1 1 4 3 1 3 4 4 3 2 4 4 2 3 143
7
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 190
8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 182
9
4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 170
10
3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 169
11
1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 2 3 2 4 1 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 1 4 3 2 2 4 4 4 3 3 2 2 3 137
12
180
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
tal
4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 1 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 1 3 4 3 3 4 2 2 4 3 1 2 2 4 2 2 4 2 4 3 2 2 3 142
13
4 4 4 2 4 4 3 3 3 1 1 2 4 3 2 3 1 4 3 2 2 4 2 4 4 4 3 1 1 2 3 2 3 2 3 4 3 1 2 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 133
14
4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 187
15
4 4 3 2 4 2 4 2 2 1 1 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 3 3 3 2 3 4 4 2 2 4 158
16
4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 1 4 4 4 4 3 1 4 2 2 4 2 4 4 3 3 2 4 4 158
17
4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 1 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 1 4 3 3 2 4 4 3 4 3 2 2 2 146
18
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 194
19
4 4 4 3 4 2 3 3 3 1 2 1 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 149
20
4 4 4 2 4 3 4 3 3 1 1 2 4 2 2 1 2 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 1 4 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 139
21
4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 176
22
4 4 4 3 3 2 3 3 3 1 3 4 2 2 2 2 1 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 2 2 143
23
4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 1 1 1 1 4 1 4 3 2 4 2 1 2 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 2 4 4 4 1 1 1 1 142
24
4 4 2 4 2 2 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 167
25
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 183
26
1 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 1 3 1 3 1 3 2 3 2 4 4 4 4 2 2 4 3 2 3 4 1 3 3 4 4 3 2 4 2 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 140
27
3 4 3 3 2 2 2 4 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 2 1 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 127
28
4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 2 1 3 1 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 1 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 2 4 3 2 2 4 142
29
3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 1 3 4 1 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 1 2 4 3 1 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 1 3 2 3 141
30
181
TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Lampiran 12
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
tal
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 4 3 4 4 1 4 3 4 170
1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 179
2
4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 3 3 1 4 3 2 1 2 3 3 2 2 4 4 4 2 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 2 4 2 2 3 1 2 4 3 135
3
1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 1 3 4 3 4 4 3 3 3 4 155
4
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 167
5
4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 160
6
4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 1 3 2 3 156
7
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 172
8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 170
9
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 1 3 3 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 2 2 4 3 155
10
4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 2 3 2 1 2 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 2 4 3 2 4 2 3 150
11
1 1 1 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 2 2 2 2 144
12
182
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
tal
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2 4 155
13
4 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 2 1 3 3 1 4 4 1 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 1 2 4 3 1 2 2 2 3 4 4 3 2 1 1 2 133
14
4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 173
15
2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 155
16
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 151
17
1 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 2 2 1 4 3 2 2 3 3 4 3 2 1 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 4 136
18
1 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 164
19
1 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 130
20
1 1 2 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 130
21
1 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 159
22
1 2 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 1 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 1 4 2 3 130
23
4 2 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 3 4 162
24
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 1 1 3 4 4 4 4 2 2 4 4 158
25
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 2 1 3 4 171
26
4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 1 3 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 1 2 2 2 143
27
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 3 4 4 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 137
28
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 158
29
183
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 1 3 2 3 160
30
184
Lampiran 13
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket Kebiasaan Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,927 50
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
Pernyataan1 154,1000 408,438 ,357 ,926
Pernyataan2 154,2667 406,409 ,297 ,927
Pernyataan3 154,0333 413,413 ,260 ,927
Pernyataan4 154,3667 404,102 ,499 ,925
Pernyataan5 154,2000 411,062 ,291 ,927
Pernyataan6 154,6000 402,800 ,511 ,925
Pernyataan7 154,0000 408,828 ,542 ,925
Pernyataan8 154,7667 421,771 -,048 ,929
Pernyataan9 154,2000 412,303 ,318 ,927
Pernyataan10 155,5333 396,602 ,551 ,925
Pernyataan11 155,9667 406,999 ,301 ,927
Pernyataan12 155,0667 392,547 ,505 ,925
Pernyataan13 154,3000 400,562 ,571 ,925
Pernyataan14 155,3000 414,286 ,114 ,929
Pernyataan15 154,6333 398,585 ,592 ,924
Pernyataan16 154,9000 384,852 ,785 ,922
185
Lampiran 14
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,864 46
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
Pernyataan1 151,0333 196,792 ,181 ,867
Pernyataan2 150,7000 193,045 ,440 ,859
Pernyataan3 150,5000 195,293 ,354 ,861
Pernyataan4 150,3667 199,826 ,232 ,863
Pernyataan5 150,1333 201,637 ,290 ,862
Pernyataan6 150,4000 195,283 ,460 ,859
Pernyataan7 150,1333 198,257 ,421 ,860
Pernyataan8 150,0000 204,552 ,171 ,864
Pernyataan9 150,4333 201,771 ,158 ,864
Pernyataan10 150,0333 207,413 -,118 ,867
Pernyataan11 150,4667 202,878 ,118 ,865
Pernyataan12 150,6667 192,092 ,570 ,857
Pernyataan13 150,6667 193,747 ,526 ,858
Pernyataan14 151,0000 194,552 ,336 ,861
Pernyataan15 150,3000 201,390 ,179 ,864
Pernyataan16 150,9333 202,961 ,052 ,868
187
Lampiran 15
Corrected Corrected
Nomor Nomor
Item-Total Valididtas Item-Total Valididtas
Item Item
Correlation Correlation
1 ,357 Tidak valid 26 ,480 Valid
2 ,297 Tidak valid 27 ,610 Valid
3 ,260 Tidak valid 28 -,053 Tidak valid
4 ,499 Valid 29 ,585 Valid
5 ,291 Tidak valid 30 ,413 Valid
6 ,511 Valid 31 ,535 Valid
7 ,542 Valid 32 ,324 Tidak valid
8 -,048 Tidak valid 33 ,519 Valid
9 ,318 Tidak valid 34 ,540 Valid
10 ,551 Valid 35 ,417 Valid
11 ,301 Tidak valid 36 ,132 Tidak valid
12 ,505 Valid 37 ,537 Valid
13 ,571 Valid 38 ,171 Tidak valid
14 ,114 Tidak valid 39 ,420 Valid
15 ,592 Valid 40 ,431 Valid
16 ,785 Valid 41 ,305 Tidak valid
17 ,473 Valid 42 ,678 Valid
18 ,649 Valid 43 ,430 Valid
19 ,490 Valid 44 ,385 Valid
20 ,668 Valid 45 ,618 Valid
21 ,508 Valid 46 ,414 Valid
22 ,294 Tidak valid 47 ,480 Valid
23 ,613 Valid 48 ,657 Valid
24 ,479 Valid 49 ,639 Valid
25 ,437 Valid 50 ,489 Valid
189
Corrected Corrected
Nomor Nomor
Item-Total Valididtas Item-Total Valididtas
Item Item
Correlation Correlation
1 ,181 Tidak Valid 24 ,337 Tidak Valid
2 ,440 Valid 25 ,489 Valid
3 ,354 Tidak Valid 26 ,318 Tidak Valid
4 ,232 Tidak Valid 27 ,673 Valid
5 ,290 Tidak Valid 28 ,617 Valid
6 ,460 Valid 29 ,494 Valid
7 ,421 Valid 30 ,513 Valid
8 ,171 Tidak Valid 31 ,495 Valid
9 ,158 Tidak Valid 32 ,350 Tidak Valid
10 -,118 Tidak Valid 33 ,453 Valid
11 ,118 Tidak Valid 34 ,258 Tidak Valid
12 ,570 Valid 35 -,267 Tidak Valid
13 ,526 Valid 36 ,137 Tidak Valid
14 ,336 Tidak Valid 37 ,042 Tidak Valid
15 ,179 Tidak Valid 38 ,350 Tidak Valid
16 ,052 Tidak Valid 39 ,425 Valid
17 ,384 Valid 40 ,305 Tidak Valid
18 ,451 Valid 41 ,468 Valid
19 ,660 Valid 42 ,676 Valid
20 ,571 Valid 43 ,300 Tidak Valid
21 ,481 Valid 44 ,231 Tidak Valid
22 ,470 Valid 45 ,302 Tidak Valid
23 ,273 Tidak Valid 46 ,599 Valid
190
Lampiran 16
Semua item pada angket kebiasaan belajar dinyatakan reliabel, hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,927 50
Semua item pada angket motivasi belajar dinyatakan reliabel, hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,864 46
DATA HASIL PENELITIAN ANGKET KEBIASAAN BELAJAR
Lampiran 17
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
tal
4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 132
1
3 2 3 1 2 4 3 4 3 2 3 4 2 2 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 2 4 1 2 3 1 105
2
3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 112
3
2 2 2 2 2 4 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 94
4
3 2 4 1 3 4 4 3 4 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 2 2 2 98
5
3 4 2 1 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 3 2 2 4 2 96
6
3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132
7
4 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 120
8
4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 1 4 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2 111
9
4 3 4 2 1 2 1 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 106
10
3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 89
11
2 1 1 2 2 4 2 1 4 2 2 1 2 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 102
12
4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 2 1 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 118
13
2 2 3 1 2 4 1 2 2 3 2 1 2 2 4 3 4 4 1 3 2 3 2 3 1 4 2 2 3 2 3 1 1 2 3 4 86
14
3 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 125
15
4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 134
16
191
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tal
4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 2 3 115
17
4 2 3 1 4 2 2 1 1 2 4 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 2 1 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 2 2 96
18
4 4 1 2 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 120
19
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 137
20
4 2 4 4 1 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 127
21
1 3 4 2 1 3 4 3 4 3 2 4 2 2 1 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 4 2 4 2 2 4 1 3 2 1 3 100
22
4 4 4 2 3 4 2 2 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 116
23
4 4 4 2 1 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 125
24
1 2 1 1 1 2 2 1 1 4 2 1 3 3 4 2 2 2 1 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 1 1 2 85
25
4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 132
26
1 4 2 2 2 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 114
27
2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 115
28
3 2 3 1 2 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 1 4 1 3 1 3 2 3 4 2 3 2 2 3 95
29
1 2 4 3 2 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 1 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 2 111
30
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
31
3 2 3 2 3 4 4 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 104
32
4 4 4 2 1 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 124
33
3 4 4 2 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 130
192
34
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tal
3 1 4 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4 2 1 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 117
35
4 4 4 2 1 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 132
36
4 3 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 131
37
4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 133
38
1 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 133
39
4 4 4 1 4 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 1 4 4 4 2 4 1 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 118
40
3 3 4 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 107
41
3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 96
42
4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 4 1 1 1 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 104
43
3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 128
44
4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 119
45
4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 135
46
2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 137
47
4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 139
48
4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 135
49
3 2 3 2 1 3 4 3 1 3 2 1 1 2 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 2 101
50
3 1 2 2 3 3 4 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 4 3 4 4 2 1 4 3 3 3 4 3 2 2 1 2 89
51
193
2 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136
52
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tal
2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 4 3 1 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 94
53
4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 135
54
3 2 3 2 4 2 1 3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 4 2 1 2 4 3 2 2 4 3 4 4 106
55
3 2 2 1 1 1 1 2 3 3 2 1 3 4 3 3 3 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 4 1 1 4 2 1 2 2 74
56
4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 4 4 125
57
1 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 130
58
4 2 2 1 4 4 1 1 1 2 2 2 3 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 4 2 1 2 1 70
59
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 139
60
4 2 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 2 4 3 2 2 2 4 2 2 4 3 2 2 3 107
61
4 2 4 2 3 4 2 3 1 2 2 2 1 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 98
62
4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 124
63
3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 2 1 2 3 2 1 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 90
64
3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 94
65
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
66
4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 135
67
4 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 123
68
3 2 4 3 3 2 2 2 2 2 4 2 4 3 4 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 91
69
194
4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 114
70
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tal
4 3 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 103
71
3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 2 3 2 117
72
3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 2 4 3 4 2 4 4 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 4 2 4 3 2 3 2 4 103
73
4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 132
74
3 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 1 4 4 2 1 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 2 108
75
2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 125
76
1 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 1 1 3 4 4 4 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 104
77
3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 124
78
4 3 4 3 1 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 130
79
3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 4 2 2 2 3 4 3 1 1 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 1 2 1 86
80
4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 120
81
3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 116
82
4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 122
83
3 2 4 4 4 3 2 3 2 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 124
84
3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 2 124
85
4 4 4 1 4 4 2 2 1 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 2 108
86
4 1 4 4 2 2 4 1 3 4 4 3 1 1 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 116
87
195
3 2 3 1 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 102
88
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tal
1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 138
89
4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 133
90
2 2 2 1 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 99
91
4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 127
92
4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 123
93
4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 141
94
2 3 2 3 4 2 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 120
95
4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 110
96
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 2 2 4 4 2 2 2 2 1 1 1 4 4 4 4 3 2 2 112
97
2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 114
98
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 1 1 1 1 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 118
99
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 115
100
4 2 4 4 1 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 2 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 112
101
4 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 133
102
4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 135
103
4 2 4 2 4 4 4 2 3 1 4 2 1 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 2 4 2 108
104
4 4 4 1 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 131
105
196
4 3 2 1 2 4 1 4 1 3 2 1 2 1 2 1 2 4 3 3 1 4 3 4 4 3 2 3 1 3 2 4 3 3 3 1 90
106
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
tal
4 2 4 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 2 113
107
2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 107
108
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 121
109
4 4 3 1 1 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 2 106
110
4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 2 3 116
111
4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 130
112
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 133
113
4 4 4 2 4 3 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 4 3 1 4 3 4 120
114
4 3 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 126
115
3 3 4 2 4 2 3 2 1 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 115
116
1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 114
117
3 1 2 1 1 2 4 2 2 2 2 3 4 3 4 2 1 4 1 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 3 3 3 2 1 2 4 84
118
4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 3 2 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 2 3 2 4 3 2 2 4 2 100
119
3 1 1 1 1 2 4 1 2 3 3 3 4 4 4 2 1 4 1 2 3 1 2 2 1 4 1 2 2 3 3 3 2 1 2 4 83
120
2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 115
121
3 2 4 1 3 2 1 4 1 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 3 2 3 3 4 108
123
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 138
124
197
4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 133
125
To
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
tal
4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 129
126
2 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 2 4 4 1 3 4 4 2 3 3 4 3 4 117
127
4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 4 4 3 4 4 2 2 3 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 113
128
4 4 4 3 1 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 130
129
4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 118
130
3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 114
131
2 2 4 2 2 4 4 1 1 4 4 4 2 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 2 4 3 2 2 2 4 106
132
198
DATA HASIL PENELITIAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Lampiran 18
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
No. Total
1
9
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 87
2 4 4 4 1 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 1 4 4 2 3 4 71
3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 77
4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 65
5 4 4 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 68
6 3 1 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 66
7 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 82
8 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 79
9 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 74
10 3 2 4 3 3 1 3 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 68
11 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 65
12 4 4 4 4 2 3 4 1 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 2 2 68
13 4 4 1 4 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 70
14 4 4 4 3 2 4 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 64
15 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
16 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
17 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 84
18 4 3 3 3 3 1 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 65
199
19 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 79
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
No. Total
1
9
20 3 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 76
21 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
22 4 1 4 1 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 4 4 1 4 4 4 4 2 69
23 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
24 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 80
25 4 4 4 1 1 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 1 70
26 1 4 4 4 3 1 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
27 4 1 4 2 3 2 4 4 2 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 70
28 3 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 71
29 3 4 2 2 4 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 4 3 4 3 4 2 4 64
30 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 77
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
32 3 3 4 4 3 2 3 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 72
33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
34 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 76
35 4 1 4 4 1 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 73
36 4 3 4 2 2 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 74
37 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 81
38 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
39 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 81
40 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 1 78
4 4 4 2 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 4 2 3 4 4 71
200
41
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
No. Total
1
9
42 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 78
43 4 4 4 4 1 4 1 4 1 4 4 1 1 4 1 4 1 2 4 4 4 4 65
44 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 77
45 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 73
46 4 4 4 4 1 3 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 74
47 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
48 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
49 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
50 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 76
51 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 67
52 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
53 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 62
54 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 81
55 4 3 3 4 3 3 3 1 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 74
56 4 3 4 3 4 2 2 3 1 1 4 1 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 61
57 4 3 4 4 3 2 4 1 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 72
58 3 2 4 4 3 2 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
59 3 3 2 1 3 3 1 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 65
60 4 1 4 2 2 2 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 71
61 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
62 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 74
4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 76
201
63
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
No. Total
1
9
64 4 4 3 2 4 3 2 2 3 1 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 69
65 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 62
66 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
67 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
68 4 4 3 3 3 1 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 71
69 4 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 65
70 2 3 2 4 4 1 3 2 3 1 4 1 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 66
71 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 74
72 4 4 4 3 2 2 4 3 4 2 2 2 3 2 3 4 4 4 2 4 2 3 67
73 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 4 2 4 3 2 2 4 4 67
74 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
75 4 4 3 2 3 1 4 3 4 1 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 72
76 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 74
77 3 3 4 3 3 2 3 4 1 4 4 3 4 4 4 3 1 2 3 4 3 2 67
78 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 80
79 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 81
80 4 3 4 2 2 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 2 4 2 3 2 65
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
82 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 66
83 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 81
84 4 3 4 2 3 3 3 4 2 4 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 67
3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 73
202
85
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
No. Total
1
9
86 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
87 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 77
88 4 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 72
89 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 83
90 1 1 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
91 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 1 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 62
92 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 82
93 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 74
94 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
95 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 74
96 4 4 4 2 4 4 3 3 2 2 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 72
97 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 71
98 4 4 4 3 3 1 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 71
99 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 70
100 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 76
101 4 2 2 3 2 3 4 2 1 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 70
102 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 83
103 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 80
104 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 79
105 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 80
106 1 2 4 1 1 1 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 65
4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 74
203
107
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
No. Total
1
9
108 3 3 4 2 2 3 4 3 1 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 65
109 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 78
110 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 69
111 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 77
112 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 77
113 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 81
114 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 77
115 4 4 4 4 3 1 4 2 2 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 73
116 4 4 4 4 3 1 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 76
117 4 4 4 3 3 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 75
118 4 3 4 1 1 4 4 3 1 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 3 65
119 3 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 68
120 3 3 4 1 1 4 4 3 1 1 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 66
121 4 4 4 4 4 2 4 3 4 1 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 75
122 4 4 2 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 3 70
123 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 76
124 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
125 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 2 2 4 2 64
126 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 85
127 4 3 4 4 3 1 2 2 3 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 70
128 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 79
129 3 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 78
130 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 2 3 4 2 67
131 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 79
204
132 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 77
205
Lampiran 19
REKAPITULASI SKOR HASIL DATA KEBIASAAN BELAJAR
DAN MOTIVASI BELAJAR
Lampiran 20
DAFTAR NILAI RATA-RATA PADA SAMPEL PENELITIAN
ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2015/2016
Lampiran 21
Lampiran 22
Tingkat Kualifikasi Persentase
Nilai UTS Sampel Frekuensi
Penguasan (%)
Sangat
17 12,88
80 ke atas (A) memuaskan 80, 81, 81, 84, 84, 85, 85, 85, 85, 86, 86, 87, 88, 91, 92, 93, 94
Memuaskan 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 70, 71, 71, 71, 71, 71, 72, 72, 72,
72, 72, 72, 72, 73, 73, 73, 73, 74, 74, 74, 74, 74, 74, 75, 75, 45 34,09
70 - 79 (B) 75, 75, 76, 76, 76, 76, 76, 76, 77, 78, 79, 79, 79
Cukup 60, 60, 61, 61, 61, 62, 62, 63,63, 63, 63, 63, 63, 64, 64, 64, 64,
64, 64, 64, 64, 65, 65, 65 ,65, 65, 65, 65, 65, 65, 65, 66, 66, 49 37,12
60 - 69 (C) 66, 66, 67, 67, 67, 67, 67, 68, 68, 69, 69, 69, 69, 69, 69, 69
Kurang 17 12,88
50 - 59 (D) 51, 52, 53, 54, 54, 55, 56, 56, 56, 56, 57, 57, 58, 58, 58, 58, 59
Sangat
4 3,03
49 ke bawah (E) kurang 30, 47, 48, 48
Jumlah 132 100
217
TABEL NILAI INDEKS VARIABEL KEBIASAAN BELAJAR
Lampiran 23
% Frekuensi Rata-rata Jawaban
No. Indeks (%)
No. Dimensi Indikator Responden
Item
1 2 3 4 Pernyataan Indikator Dimensi
1. Pembuatan Pembuatan jadwal belajar 1 6,82 12,12 28,79 52,27 81,63 81,63
jadwal dan Melaksanakan jadwal 2 6,06 28,79 25,76 39,39 74,62 80,73
79,83
pelaksanaannya bealajr 3 3,79 14,39 19,70 62,12 85,04
2. 4 15,91 41,67 21,97 20,45 61,74
Membaca buku teks 65,06
5 21,21 18,18 26,52 34,09 68,37
Membaca dan
6 0,76 21,21 18,94 59,09 84,09
membuat 70,67
7 6,06 24,24 22,73 46,97 77,65
catatan Membuat catatan 76,28
8 9,09 28,79 25,00 37,12 72,54
9 14,39 21,97 29,55 34,09 70,83
3. 10 1,52 19,70 23,48 55,30 83,14
11 0,00 28,79 21,97 49,24 80,11
Mengerjakan tugas di 12 7,58 16,67 22,73 53,03 80,30
83,14
sekolah 13 6,06 12,88 32,58 48,48 80,87
Penyelesaian 14 4,55 7,58 31,82 56,06 84,85
82,03
tugas 15 2,27 9,09 16,67 71,97 89,58
16 3,03 13,64 18,18 65,15 86,36
17 2,27 23,48 21,21 53,03 81,25
Mengerjakan PR 80,92
18 3,79 13,64 18,94 63,64 85,61
218
19 14,39 26,52 21,97 37,12 70,45
% Frekuensi Rata-rata Jawaban
No. Indeks (%)
No. Dimensi Indikator Responden
Item
1 2 3 4 Pernyataan Indikator Dimensi
4. 20 2,27 24,24 23,48 50,00 80,30
Konsentrasi mengikuti
21 1,52 11,36 20,45 66,67 88,07 83,71
pelajaran
Cara mengikuti 22 3,03 15,91 28,03 53,03 82,77
81,22
pelajaran 23 6,82 29,55 24,24 39,39 74,05
Aktif dalam proses
24 0,76 12,12 18,18 68,94 88,83 78,72
pembelajaran
25 9,85 25,00 27,27 37,88 73,30
5. 26 4,55 9,85 14,39 71,21 88,07
27 5,30 29,55 19,70 45,45 76,33
Cara belajar Melakukan belajar 28 3,03 28,79 29,55 38,64 75,95
81,85 81,85
kelompok kelompok 29 2,27 12,88 28,03 56,82 84,85
30 1,52 18,18 21,21 59,09 84,47
31 3,03 20,45 24,24 52,27 81,44
6. 32 3,79 9,09 29,55 57,58 85,23
Cara belajar 33 4,55 15,15 29,55 50,76 81,63
mandiri di Belajar mandiri di rumah 34 6,06 16,67 23,48 53,79 81,25 81,78 81,78
rumah 35 3,03 23,48 21,97 51,52 80,49
36 5,30 19,70 23,48 51,52 80,30
Nilai Indeks Variabel 79,71
219
TABEL NILAI INDEKS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
Lampiran 24
% Frekuensi Rata-rata Jawaban
No. Indeks (%)
No. Dimensi Indikator Responden
Item
1 2 3 4 Pernyataan Indikator Dimensi
1. Kehadiran di
1 90,53
sekolah 2,27 3,79 23,48 70,45 90,53
Tekun Mengikuti PBM di 2 4,55 5,30 25,76 64,39 87,50
dalam 90,25 86,87
kelas 3 0,76 6,82 12,12 80,30 92,99
belajar
4 5,30 20,45 22,73 51,52 80,11
Belajar di rumah 79,83
5 6,82 11,36 38,64 43,18 79,55
2. 6 17,42 24,24 29,55 28,79 67,42
Sikap terhadap
7 1,52 17,42 22,73 58,33 84,47 78,35
Ulet dalam kesulitan
8 3,03 15,15 28,03 53,79 83,14
menghadapi 77,84
kesulitan 9 5,30 29,55 26,52 38,64 74,62
Usaha menghadapi
10 9,85 28,03 27,27 34,85 71,78 77,34
kesulitan
11 3,79 8,33 29,55 58,33 85,61
3. Kebiasaan 12 6,82 37,12 23,48 32,58 70,45
Minat dan 79,17
mengikuti pelajaran 13 1,52 8,33 27,27 62,88 87,88
perhatian
14 0,00 9,09 19,70 71,21 90,53 85,32
dalam Semangat dalam
belajar 15 0,76 6,06 13,64 79,55 92,99 91,48
mengikuti PBM
220
16 0,00 7,58 21,21 71,21 90,91
% Frekuensi Rata-rata Jawaban
No. Indeks (%)
No. Dimensi Indikator Responden
Item
1 2 3 4 Pernyataan Indikator Dimensi
4. Berprestasi Keinginan untuk
17 3,79 6,06 8,33 81,82 92,05 92,05
dalam berprestasi
belajar Kualifikasi hasil 18 0,76 6,82 16,67 75,76 91,86 91,86 91,95
5. 19 0,76 16,67 19,70 62,88 86,17
Penyelesaian
20 2,27 8,33 15,91 73,48 90,15 87,25
Mandiri tugas/PR
dalam 21 0,76 9,09 37,88 52,27 85,42 85,01
belajar Menggunakan
kesempatan di luar 22 3,03 13,64 32,58 50,76 82,77 82,77
jam pelajaran
Nilai Indeks Variabel 85,40
221
222
Lampiran 25
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 68,7576 ,88607
95% Confidence Interval for Lower Bound 67,0047
Mean Upper Bound 70,5104
5% Trimmed Mean 68,7845
Median 69,0000
Variance 103,635
Hasil
Std. Deviation 10,18015
Belajar
Minimum 30,00
Maximum 94,00
Range 64,00
Interquartile Range 11,00
Skewness -,126 ,211
Kurtosis 1,174 ,419
Mean 115,4545 1,38493
95% Confidence Interval for Lower Bound 112,7148
Mean Upper Bound 118,1943
5% Trimmed Mean 115,9983
Median 116,0000
Kebiasaan
Variance 253,181
Belajar
Std. Deviation 15,91167
Minimum 70,00
Maximum 143,00
Range 73,00
Interquartile Range 25,75
223
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lampiran 26
Report
Hasil Belajar
Kebiasaan Belajar Mean N Std. Deviation
70,00 63,0000 1 .
74,00 58,0000 1 .
83,00 67,0000 1 .
84,00 70,0000 1 .
85,00 73,0000 1 .
86,00 64,5000 2 ,70711
89,00 58,0000 2 7,07107
90,00 65,5000 2 ,70711
91,00 64,0000 1 .
94,00 58,3333 3 8,96289
95,00 52,0000 1 .
96,00 68,6667 3 4,72582
97,00 69,0000 1 .
98,00 69,5000 2 3,53553
99,00 56,0000 1 .
100,00 63,0000 2 16,97056
101,00 47,0000 1 .
102,00 76,0000 2 22,62742
103,00 65,0000 2 ,00000
104,00 59,6667 3 27,39221
105,00 62,0000 1 .
106,00 62,2500 4 6,70199
225
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 6502,109 55 118,220 1,270 ,166
Between Linearity 624,070 1 624,070 6,705 ,012
Hasil Belajar *
Groups Deviation 5878,039 54 108,853 1,169 ,262
Kebiasaan
from Linearity
Belajar
Within Groups 7074,133 76 93,081
Total 13576,242 131
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Hasil Belajar * Kebiasaan Belajar ,214 ,046 ,692 ,479
227
Report
Hasil Belajar
Motivasi Belajar Mean N Std. Deviation
61,00 58,0000 1 .
62,00 56,0000 3 8,00000
64,00 62,0000 3 8,88819
65,00 62,0000 10 11,83216
66,00 67,5000 4 2,51661
67,00 66,1667 6 10,75949
68,00 67,5000 4 7,14143
69,00 62,3333 3 10,26320
70,00 71,8571 7 8,45436
71,00 75,7143 7 11,91238
72,00 73,8000 5 13,38656
73,00 60,7500 4 11,58663
74,00 64,3000 10 6,34298
75,00 72,5000 2 2,12132
76,00 70,7778 9 14,40293
77,00 69,2222 9 5,19080
78,00 70,0000 5 11,72604
79,00 71,8333 6 9,57949
80,00 70,0000 5 3,24037
81,00 69,3750 8 10,52802
82,00 79,2500 4 11,72959
83,00 75,0000 6 8,27043
84,00 68,6000 5 7,16240
85,00 68,6667 3 8,50490
87,00 70,0000 2 7,07107
88,00 85,0000 1 .
Total 68,7576 132 10,18015
228
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 3445,871 25 137,835 1,442 ,103
1182,617 1 1182,617 12,374 ,001
Between Linearity
Hasil Belajar Groups
* Motivasi Deviation 2263,253 24 94,302 ,987 ,490
Belajar from Linearity
Within Groups 10130,372 106 95,570
Total 13576,242 131
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Hasil Belajar * Motivasi Belajar ,295 ,087 ,504 ,254
229
Lampiran 27
Hasil Uji Multikolinearitas Data
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
b
1 Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar . Enter
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,295a ,087 ,073 9,80066
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1185,417 2 592,708 6,171 ,003b
1 Residual 12390,826 129 96,053
Total 13576,242 131
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 34,669 9,815 3,532 ,001
Kebiasaan -,014 ,083 -,022 -,171 ,865 ,425 2,352
1 Belajar
Motivasi ,480 ,199 ,312 2,417 ,017 ,425 2,352
Belajar
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
230
Lampiran 28
Correlations
Unstandardi Kebiasaan Motivasi
zed Residual Belajar Belajar
Correlation Coefficient 1,000 -,026 -,032
Unstandardized
Sig. (2-tailed) . ,768 ,717
Residual
N 132 132 132
Correlation Coefficient -,026 1,000 ,748**
Spearman's Kebiasaan
Sig. (2-tailed) ,768 . ,000
rho Belajar
N 132 132 132
**
Correlation Coefficient -,032 ,748 1,000
Motivasi
Sig. (2-tailed) ,717 ,000 .
Belajar
N 132 132 132
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
231
Lampiran 29
Variables Entered/Removeda
Model Variables Variables Method
Entered Removed
Kebiasaan . Enter
1 b
Belajar
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 ,214 ,046 ,039 9,98159
a. Predictors: (Constant), Kebiasaan Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 624,070 1 624,070 6,264 ,014b
1 Residual 12952,172 130 99,632
Total 13576,242 131
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Kebiasaan Belajar
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 52,920 6,387 8,285 ,000
1 Kebiasaan ,137 ,055 ,214 2,503 ,014
Belajar
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
232
Lampiran 30
Variables Entered/Removeda
Model Variables Variables Method
Entered Removed
1 Motivasi Belajarb . Enter
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 ,295 ,087 ,080 9,76399
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 1182,617 1 1182,617 12,405 ,001b
1 Residual 12393,625 130 95,336
Total 13576,242 131
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 34,955 9,635 3,628 ,000
1 Motivasi ,455 ,129 ,295 3,522 ,001
Belajar
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
233
Lampiran 31
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 1495,318 2 747,659 7,983 ,001b
1 Residual 12080,924 129 93,651
Total 13576,242 131
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar, Kebiasaan Belajar
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 35,694 8,375 4,262 ,000
1 Kebiasaan Belajar ,023 ,072 ,038 ,320 ,750
Motivasi Belajar ,411 ,162 ,303 2,532 ,013
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
234
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34
SDN Tunon 1
SDN Tunon 2
244
SDN Keturen