Anda di halaman 1dari 81

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI

MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS I (SATU)


DI SDI NO.155 TOLO’-TOLO’ KECAMATAN KELARA
KABUPATEN JENEPONTO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :
SUBAEDAH
NIM : 105401126919

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2021

i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca melalui


Media Kartu Bergambar pada Siswa Kelas I (satu) di
SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara
Kabupaten Jeneponto
Mahasiswa yang bersangkutan :
Nama Mahasiswa : SUBAEDAH
NIM : 105401126919
Jurusan : PKG Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan
layak untuk diujikan.

Makassar, 28 Juni 2021

Disetujui oleh :
Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Sri Rahayu, S.Pd., M.Pd.

Diketahui :

Dekan FKIP Ketua Proi PGSD


Unismuh Makassar

Erwin Akib, M.Pd., Ph.D Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd.


NBM : 860 937 NBM : 114 8913

ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Subaedah
NIM : 105401126919
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Proposal : Upaya meningkatkan kemampuan membaca melalui
media kartu bergambar pada siswa kelas I (satu) di
SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara
Kabupaten Jeneponto

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 02 Juni 2021

Yang membuat pernyataan,

Subaedah

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : SUBAEDAH
NIM : 105401126919
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan skripsi ini sampai selesai, saya akan menyusun sendiri
proposal saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 02 Juni 2021

Yang membuat pernyataan,

SUBAEDAH

Mengetahui
Ketua Prodi PGSD

ALIEM BAHRI, S.Pd.,M.Pd.

v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

Sesuatu yang mustahil terjadi ketika

Kita tidak pernah mau mencobanya.

Maka dari itu, cobalah!

Dengan demi kian kita telah menghargai keinginan.

Yang meskipun gagal di awal,

Setidaknya menjadi bahan pelajaran

Untuk mencobanya lagi hingga benar-benar berhasil.

kupersembahkan karya ini untuk :

Kedua orang tuaku, saudaraku, sahabatku,

serta orang-orang terdekatku

atas keikhlasan dan do’anya dalam mendukung penulis

mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

vi
ABSTRAK

SUBAEDAH, Tahun 2021. Upaya Meningkatkan Kemapuan Membaca Melalui


Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas I (satu) di SDI No.155 Tolo’-Tolo’
Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Skripsi jurusan PKG Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbin 1 Bapak Aliem Bahri dan Pembimbing 2
Ibu Sry Rahayu.

Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca


pada siswa kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ . Salah satu faktor yang
menyebabkan kemampuan membaca siswa rendah adalah proses pembelajaran
masih menggunakan media konvensional yaitu dengan menggunakan papan tulis
dan pembelajaran hanya berpusat kepada guru serta membuat siswa pasif. Tujuan
penelitian yang akan dicapai adalah untuk mengetahui apakah media kartu
bergambar dapat meningkatkan kemapuan membaca di kelas I (satu) SDI No.155
Tolo’-Tolo’Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto .
Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas I SD, sedangkan
variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah media kartu huruf
bergambar. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus dengan jumlah
siswa 25 orang, setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan
observasi dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh hasil belajar
membaca siswa dengan nilai rata-ratanya 69 dengan presentase siswa 52%. Hasil
tindakan siklus II diperoleh hasil belajar membaca siswa dengan nilai rata-ratanya
78,67 dengan presentase siswa 92%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan penggunaan media kartu huruf bergambar dapat meingkatkan kemampuan
membaca permulaan di kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara
Kabupaten Jeneponto .

Kata Kunci :Membaca melalui media kartu bergambar

vii
KATA PENGANTAR

Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas

segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugrah

pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah serta dan rasio pada-Mu Sang

Khalik. Skipsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaa, tetapi

terkadang kesempurnaan itu tersa jauh dari kehidupan seseorang. Demikian juga

tulisan ini,kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan,tetapi kapasitas penulis

dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat

tulisan ini selesai dengan baik dan bermamfaat dalam dunia pendidikan, khususya

dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima terima kasih kepada

ayahanda Hadeng dan ibunda Hj. Sattunia yang telah berjuang, berdo’a,

mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses mencari

ilmu. Demikian pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aliem

Bahri,S.Pd. M.Pd. selaku Pembimbing 1 dan ibu Sry Rahayu,S.Pd.M.Pd. selaku

pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan selama

penyusunan Proposal hingga selesainya skripsi ini.

viii
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof.H Ambo Asse,

M.Ag. Selaku Rektor universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin

Akib,S.Pd, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makasssar. Bapak Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. selaku

Ketua Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ucapan terima kasi yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

kepala sekolah, guru, staf SDI No.155 Tolo;-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten

Jeneponto yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan usul, kritik serta saran yang bersifat membangun

dari berbagai pihak. Sebab ini bukanlah akhir dari tulisan penulis. Maka atas usul,

kritik, serta saran dari berbagai pihak penulis dapat jadikan bahan pertimbangan

demi perbaikan tulisan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan dapat

memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri penulis pribadi. Aamiin.

Makassar, 02Juni 2021

Penulis,

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iii

SURAT PERJANJIAN ............................................................................ iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR....................................................................................vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar belakang ..................................................................... 1

B. Masalah penelitian ............................................................... 5

1. Identifikasi masalah ...................................................... 5

2. Pemecahan masalah ...................................................... 5

3. Rumusan masalah ......................................................... 6

C. Tujuan penelitian ................................................................ 6

D. Manfaat penelitian .............................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 8

A. Pengertian Membaca ............................................................ 8

B. Kerangka pikir............................................................................14

x
C. Hipotesis tindakan................................................................. 16

Bab III METODE PENELITIAN ....................................................... 17

A. Jenis penelitian .................................................................... 17

B. Lokasi dan subjek penelitian ............................................... 18

C. Faktor yang di selidiki ........................................................ 18

D. Prosedur penelitian ............................................................. 19

E. Insrtumen penelitian ........................................................... 21

F. Teknik pengumpulan data .................................................. 22

G. Tehni kanalisis data ........................................................... 23

H. Indikator keberhasilan .......................................................... 24

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 25

A. Hasil penelitian ................................................................... 25

B. Pembahasan ........................................................................ 25

Bab V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 37

A. Simpulan ............................................................................. 37

B. Saran ................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................40

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

No. Halaman Judul

2.1 Bagan Kerangka pikir....................................................15

DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Hasil Belajar (Tes Akhir Siklus 1 ).....................30

3.2 Tabel Hasi Belajae (Tes AKhir Siklus 2 )....................36

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIARAN A...............................................................................................42

- Materi siklus 1..................................................................................................42

- Materi siklus 2..................................................................................................46

LAMPIRAN B..................................................................................................49

-Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1.........................................49

-Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2.........................................55

LAMPIRAN C..................................................................................................53

- Evaluasi siklus 1..............................................................................................62

- Evaluasi siklus 2...............................................................................................63

LAMPIRAN D..................................................................................................64

- Dokumentasi.....................................................................................................64

-Daftar riwayat hidup..........................................................................................66

xiii
xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk

mendapatkan sebuah informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta

pengalaman-pengalaman baru. Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri

dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai

produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental.

Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari

aktivitas yang dilakukan pada saat membaca (Puji Santosa dkk, 2005: 6.3).

Lahirnya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010.

Membawa dampak positif bagi pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini

mencerminkan dengan diangkatnya membaca, menulis dan berhitung

sebagai kemampuan dasar berbahasa yang secara dini dan

berkesinambungan menjadi perhatian dan kegiatan di Sekolah Dasar atau

Madrasah Ibtidaniyah dari kelas I dan II. Tujuan pelajaran membaca sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006

tentang Standarisi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas I.

Kemampuan membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

merupakan salah satu kemampuan dasar berbahasa yang diajarkan di

1
2

sekolah. Pengajaran membaca haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

membawa serangkaian kemampuan. Baik kemampuan dalam menulis,

membaca, dan berhitung. Kemampauan tersebut erat hubungannya dengan

proses-proses yang mendasari pikiran seseorang dalam berbahasa.

Membaca merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan

sebuah informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-

pengalaman baru. Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri dari dua

bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk.

Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang unik dan rumit,

sehingga seseorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa

mempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal

huruf atau kata-kata. Problem umum yang dihadapi anak dalam membaca

adalah pada pelaksanaan pengajaran membaca, guru sering kali

dihadapkan anak yang mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan

hubungan huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun

ketidakmampuan anak memahami isi bacaan.

Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Bahasa Indonesia

2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya

membaca siswa dituntut untuk mampu membaca huruf, suku kata dan

kalimat. Pembelajaran di SD dilaksanakan sesuai dengan perbedaan atas

kelas rendah dan kelas tinggi. Pelajaran di kelas rendah biasanya disebut

pelajaran membaca permulaan, sedangkan dikelas tinggi disebut pelajaran

membaca lanjut.
3

Prestasi siswa sangat ditentukan oleh kemampuan serta

keterampilannya dalam memahami suatu wacana atau informasi yang

diperoleh. Bahkan setelah siswa menyelesaikan sekolah, kemampuan serta

keterampilan memahami suatu wacana akan sangat mempengaruhi

pengetahuannya tentang berbagai masalah. Oleh karena itu, pembelajaran

bahasa dapat bermanfaat dalam membina dan meningkatkan kemampuan

dan kemauan membaca bagi para siswa.

Melihat kondisi realitas yang terjadi di di SDI NO.155 Tolo’- Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto, ditemukan fakta bahwa

kemampuan membaca siswa masih cukup memprihatinkan. Sebagaimana

observasi awal peneliti dan perbincangan langsung dengan beberapa siswa

ditemukan bahwa pelajaran membaca kurang diminati karena guru hanya

meminta membaca kemudian menjawab soal yang terdapat dalam bahan

bacaan dan keluhan yang diungkapkan oleh seorang guru bahwa metode

atau strategi yang sering digunakan adalah metode diskusi dan ceramah.

Metode ini hanya mampu mengaktifkan beberapa orang siswa yang dari

awal telah memiliki kemampuan dan tingkat kepercayaan diri yang baik di

dalam mengungkapkan ide dan pendapatnya di depan kelas. Hal inilah

yang mendorong peneliti untuk membiasakan atau setidaknya menyukai

kegiatan membaca dan mampu menemukan gagasan-gagasan yang

terdapat dalam membaca, khususnya membaca pemahaman. Peningkatan

minat dan kemampuan membaca siswa, membutuhkan solusi berupa

media membaca yang inovatif dan kreatif. Salah satu media membaca itu

adalah media kartu bergambar.


4

Penggunaan media sangat membantu dalam pengajaran membaca

bagi siswa kelas satu SD merupakan hal yang mutlak diperlukan, anak

kelas satu SD yang pada umumnya baru berusia enam tahun masih berada

pada taraf berfikir konkret, yaitu anak akan mudah mengenali hal-hal yang

bersifat nyata. Disamping itu, dengan alat bantu yang digunakan oleh guru

secara bervariasi akan membangkitkan minat siswa dalam mengikuti

pelajaran. Salah satu media yang memungkinkan digunakan oleh guru

dalam pengajaran membaca ini adalah melalui media kartu huruf

bergambar.

Untuk menarik minat dan perhatian siswa terhadap materi yang

diberikan, seyogyanya pengajaran dilengkapi dengan alat peraga.

Penggunaan alat peraga sangat besar manfaatnya untuk mempercepat

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Kreatifitas guru dalam

membuat alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran sangat

menentukan bagi kelancaran pelaksanaan pengajaran terutama

pembelajaran membaca.

Kegiatan pembelajaran membaca perlu diciptakan suasana yang

menyenangkan dengan permainan bahasa (permainan kartu huruf, kata-

kata dan kalimat). Diharapkan cara tersebut dapat mengatasi masalah

siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan

penelitian tindakan kelas di kelas 1 dengan judul “Upaya meningkatkan

kemampuan membaca melalui media kartu bergambar pada siswa kelas 1

di SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto”


5

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Pembelajaran membaca di SDI NO.155 Tolo’-Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto selama ini masih belum

mengoptimalkan media pembelajaran yang ada di sekolah. Proses

pembelajaran masih menggunakan media konvensional yaitu dengan

menggunakan papan tulis dan pembelajaran hanya berpusat kepada

guru.

Hal ini menyebabkan kemampuan membaca siswa masih

sangat rendah. Media Kartu huruf bergambar yang ada di sekolah tidak

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan

Penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca Melalui Media Kartu Bergambar Pada Siswa

Kelas I (satu) di SDI NO.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara

Kabupaten Jeneponto”.

2. Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Masalah yang ditemukan/ di indentifikasi pada kelas I

(satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten

Jeneponto adalah rendahnya hasil belajar.

Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:


6

1) Kemampuan siswa dalam membaca masih kurang.

2) Guru kurang memperhatikan media yang digunakan dalam

pembelajaran.

3) Guru hanya mengejar target materi yang sesuai kurikulum

tanpa memperhatikan daya serap yang dicapai oleh siswa.

b. Pemecahan Masalah dan Tindakan

Masalah rendahnya hasil belajar/ tingginya miskonsepsi

siswa akan dipecahkan melalui penerapan

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini

difokuskan pada Peningkatan Kemampuan Membaca

menggunakan Media Pembalajaran Kartu Bergambar Pada Siswa

Kelas I (satu) SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara

Kabupaten Jeneponto.

c. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah dengan menggunakan media pembelajaran kartu

bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa

kelas I (satu) SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara

Kabupaten Jeneponto?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan kemampuan

membaca melalui penggunaan media pembelajaran kartu bergambar pada


7

siswa kelas I (satu) SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara

Kabupaten Jeneponto.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk :

Bagi peneliti Sebagai pedoman bahwa dengan menggunakan media

gambar dapat menarik minat anak untuk belajar dan meningkatkan

kemampuan siswa untuk membaca.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru kelas 1 SD, bahwa dengan

menggunakan media kartu gambar dapat meningkatkan

kemampuan membaca siswa sehingga tujuan pendidikan tercapai.

b. Bagi Siswa

Agar kemampuan siswa membaca dan memahami pelajaran bisa

tercapai,sehingga prestasi belajar siswa menjadi baik.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam memfasilitasi

penggunaan media pembelajaran di SDI No.155 Tolo’-Tolo’.


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan ini yang telah dilakukanpenelitian

sebelumnya sebagai berikut :

Suriani Sahrudin B. Dan Efendi (Vol. 4 No. 10 Tahun 2014) Upaya

Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN

Ginunggung Tahun ajaran 2016/2017. Melalui Media Kartu Huruf. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Masalah dalam penelitian

ini adalah Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca

Permulaan Siswa SD Kelas I Tadulako Tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakahkatu huruf dapat meningkatkan

kemampuanmembaca permulaan siswa kelas I SD Ginunggung Kecamatan

GalangKabupaten Tolitoli.

Variabel tindakan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah media kartu

huruf. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Populasi penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas I SDN Ginunggung berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 15 siswa

perempuan dan 10 siswa laki-laki. Setiap siklus terdiri dari perencanaan

pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh

hasil belajar membaca permulaan siswa dengan nilai rata-ratanya 69 dengan


9

persentase siswa 52%. Hasil tindakan siklus II diperoleh hasil belajar membaca

permulaan siswa dengan nilai rata-ratanya 78,67 dengan persentase siswa 92%.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran Bahasa

Indonesia (membaca permulaan) dengan menggunakan media kartu huruf dapat

meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelas I SD Negeri

Ginunggung Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Berdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa terdapat upaya meningkatkan kemampuan membaca

permulaan dengan media visual kartu huruf siswa kelas I SD Negeri Ginunggung

Kecapatan Galang Kabupaten Tolitoli tahun ajaran2016/2017. Persamaan dalam

penelitian ini yang akan saya lakukan dengan peneliti tersebut yaitu sama-sama

menggunakan upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan

media kartu huruf. Sedangkan perbedaan dari penelitian yang saya akan lakukan

dengan penelitian tersebut yaitu,penggunaan media kartu huruf bergambar.

2.Pengertian Kemampuan Membaca.

Kemampuan membaca merupakan hal yang sangat urgen dalam

mempelajari segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu

berkembang.membaca merupakan kemampuan yang sangat kompleks. Membaca

tidak sekadar kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata, bermacam-

macam kemampuan dikerahkan oleh seseorang pembaca agar ia mampu

memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya agar lambang-lambang

yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya.

Kemampuan (Chaplin,2000:1) dapat diartikan sebagai kecakapan,

ketangkasan, bakat, kesanggupan; tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan


10

sesuatu perbuatan.

Menurut Sumadayo, (2011) membaca adalah suatu proses kegiatan

interaktif untuk memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis,

serta memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata atau bahan tulis.

MenurutSafari,(2013)kemampuan membaca mengungkapkan beberapa

aspekyaitu1)aspekkebahasaayangterdirdarketepatanpengucapan/pelafalan,2)kete

patan penggunaan (nada, irama, pemilihan kata, ungkapan, istilah variasi

kata, tata bentukan, struktur kalimat, dan majas), 3) aspek pengungkapan, 4)

aspek penampilan yang diantaranya berbicara,keberanian, dan semangat serta

kenyaringan suara. Kemampuanmembaca juga sangat diperlukan oleh anak

agar anak mengenalhuruf- huruf bacaan yang dibacanya.

Berdasarkan pendapat tersebut bahwa membaca adalah melihat dan

mengetahui sesuatu yang berupa tulisan atau cetakan. Membaca adalah suatu

penafsiran yang bermakna dari cetakan atau simbol verbal tulisan.

Lain halnya menurut Martinus Yamin (2006: 106) membaca adalah

suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan

merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil peneliti para ahli

untuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa.

Membaca merupakan suatu proses sensoris, membaca dimulai dari

melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan atau mata. Kelemahan

penglihatan yang umum diderita anak adalah kekeliruan kesiapan (refractive

error), yang berarti tidak lain dari kondisi mata yang tidak terpusat. Kesiapan
11

membaca dimulai dengan mendengarkan. Persiapan auditoris anak dimulai

dari rumah dalam bentuk pembinaan kosakata, menyimak efektif dan

keterampilan membedakan.

Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwa

kemajuankemampuan membaca pada umumnya bergerak teratur, anak yang tidak

dapat membaca karena belum cukup matang , mereka akan meminta kesabaran

guruuntuk menanti dia sampai pada tingkat kematangannya. Kesiapan anak didik

itu harus dikembangkan pada setiap taraf perkembangan kemampuannya. Oleh

karena itu, guru harus betul-betul menyiapkan kesiapan anak tersebut pada taraf

sebelumnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan guru dalam proses

perkembangan membaca anak. Yang pertama adalah guru harus selalu sadar

bahwa membaca merupakan sesuatu yang diajarkan dan bukan sesuatu yang

terjadi secara insidental, tidak ada seorang anak yang dapat membaca dengan

jalan menonton orang lain membaca dan yang kedua membaca bukanlah sesuatu

subjek melainkan suatu proses.

Membaca merupakan proses pengolahan bacaan secara kritis dan kreatif

dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan,

serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan. Kegiatan membaca

merupakan aktivitas mental memahami apa yang disampaikan penulis melalui

teks atau bacaan.

Membaca merupakan tahapan proses belajar bagi siswa sekolah dasar kelas awal.

Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik

membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu
12

merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan

kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.

Pelaksanaan membaca di kelas 1 sekolah dasar dilakukan dalam dua

tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan

buku. Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan

menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu

huruf, kartu kata dan kartu kalimat. Pembelajaran membaca dengan buku

merupakan kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan

pelajaran.

Dalam pembelajaran membaca ada beberapa metode yang digunakan antara lain:

a. Metode Eja

b. Metode Bunyi dan Abjad

c. Metode Suku Kata dan Metode Kata

d. Metode Global

e. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

3.Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam

mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang

dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.

Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi


13

pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya (Briggs, 1977 dalam

http://belajarpsikologi.com). Media juga seringkali diartikan sebagai alat yang

dapat dilihat dan didengar. Alat-alat ini dipakai dalam pengajaran dengan maksud

untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien.

4.Media gambar

Dalam buku media pengajaran, media gambar/visual dapat dibedakan

menjadi beberapa macam, diantaranya adalah :

a. Gambar datar

Media gambar datar seperti foto, gambar ilustrasi, flash card (kartu

bergambar), gambar pilihan dan potongan gambar. Disamping mudah didapat dan

murah harganya, media ini juga mudah dimengerti dan dinikmati di mana-

mana. Media ini dapat digunakan untuk memperkuat impresi, menambah fakta

baru dan memberi arti dari suatu abstraksi.

b. Media proyeksi diam

Dalam media proyeksi diam, gambar yang mengandung pesan yang

akan disampaikan ke penerima harus diproyeksikan terlebih dahulu dengan

proyektor agar dapat dilihat oleh penerima pesan. Ada kelasnya media ini hanya

visual sifatnya, tapi ada pula yang disertai rekaman audio. Media proyeksi diam

dapat digunakan guru-guru untuk mengajar berbagai mata pelajaran di semua

tingkatan. Media ini bertujuan memberi informasi faktual, memberi persepsi yang

benar dan cepat terutama dalam pengembangan keterampilan, merangsang

apresiasi terhadap seni, gejala alam, orang dansebagainya.

Alat adalah sarana yang sangat diperlukan dalam menunjang

keberhasilan proses belajar mengajar. Alat peraga menurut Depdiknas (2003)


14

adalah benda/alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep,

prinsip/prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/kongkret. Jadi Alat Peraga

adalah sarana yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar

didalam kelas agar pembelajaran tampak lebih nyata/kongkret sehingga siswa

lebih mengerti.

Kartu huruf bergambar merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada

potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis (tripleks).

Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan

pembuat suku kata, kata maupun kalimat. Penggunaan kartu huruf ini sangat

menarik perhatian siswa dan sangat mudah digunakan dalam pengajaran

membaca. Selain itu kartu huruf bergambar juga melatih kreatifitas siswa dalam

menyusun kata-kata sesuai dengan keinginannya.

B . Kerangka Pikir

Anak-anak di SDI No.155 Tolo’-Tolo’ memiliki kemampuan membaca

yang masih rendah dikarenakan metode dan media pembelajaran yang digunakan

guru masih bersifat konvensional. Sehingga berdampak buruk pada anak seperti

anak mudah bosan dan malas mengikuti kegiatan pembelajaran membaca.maka

dari itu peneliti ingin mencoba menggunakan media kartu bergambar untuk

menumbuhkan minat belajar membaca anak dan juga mempermudah anak untuk

belajar membaca . Peneliti merencanakan perlakuan dalam beberapa siklus dalam

penelitian ini dan peneliti sangat berharap kemampuan membaca anak di SDI No.

155 Tolo’-Tolo’ ini akan meningkat sehingga kemampuan membaca

dapat dicapai secara optimal oleh setiap anak.


15

Berikut adalah kerangka berpikir yang di gunakan dalam penelitian ini

Rendahnya kemampuan membaca pada siswa kelas 1 di SDI No.155


Tolo’-Tolo’

Proses pembelajaran masih bersifatkonvensional


Sebelum tindakan Kemampuan
membaca anak masih rend

Pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar


Tindakan perbaikan
Siklus

Kegiatan belajar membaca menggunakan media kartu

Terjadi peningkatan
Setelah tindakan kemampuan membaca anak

Gambar 2.1 Bagan Kerangka pikir

Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat dijelaskan bahwa pada kondisi

awal peneliti belum menerapkan media kartu bergambar jadi kegiatan belajar

membaca masih bersifat konvensional dan kurang mengena pada anak sehingga

menyebabkan kemampuan membaca anak masih sangat kurang. Dengan

permasalahan tersebut peneliti akhirnya menggunakan sebuah media yaitu media

kartu bergambar .dalam belajar membaca menggunakan media kartu

bergambar.peneliti akan melakukannya melalui beberapa siklus yang berbeda

pada setiap siklus .


16

Perbedaan disetiap siklus yang semakin meningkat digunakan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan membaca . Dengan begitu peneliti sangat

berharap media kartu bergambar dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi

yang di terapkan dalam kegiatan belajar membaca akan dapar merubah kondisi

awal yaitu anak-anak yang kemampuan membaca masih rendah menjadi optimal

dalam arti kemampuan membaca anak meningkat.

C.Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan/dugaan sementara sebagai berikut :

Melalui penggunaan media kartu bergambar dalam pembelajaran membaca

dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I (satu) di SDI NO.155

Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan pemaparan data deskriptif

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar

observasi, lembar catatan lapangan, dan wawancara dalam setiap

pelaksanaan tindakan (proses pembelajaran), dan data kuantitatif

diperoleh dari tes akhir setiap siklus. Menurut Rochiati (Kunandar,

2009:46) penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif

meskipun data yang dikumpulkan bisa bersifat kuantitatif, yang

uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata. Peneliti merupakan

instrumen utama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya

dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman akan

berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan. Menurut

Aqib (2009:62). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kegiataan

penelitian tindakan yang tidak saja berupaya untuk memecahkan

masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. PTK terdiri atas

rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat

kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (1) perencanaan, (2)

tindakan, (3) pengamatan (obser

17
18

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDI NO.155 Tolo’-Tolo’Kecamatan

Kelara Kabupaten Jeneponto di kelas I tahun pelajaran 2020/2021.

Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 april sampai dengan 8

Mei 2021.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I sebanyak 25 siswa

yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian

ini dilaksanakan di SDI No. 155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara

Kabupaten Jeneponto .

C. Faktor Yang Diselidiki

Untuk menjawab permasalahan di bab ini ada beberapa factor yang

ingin di selidiki yaitu :

1. Faktor Siswa

Mengingat kemampuan siswa dalam membaca masih rendah.

2. Faktor Proses Pembelajaran

Apakah terjadi interaksi antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa

agar kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif dan efisien.

3. Faktor Hasil

Penguasaan materi pelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca.


19

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan memberikan tahap-tahap

tindakan berupa:

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dari Kemmis dan

Mc. Taggart terdiri dari III siklus namun dalam penelitian ini, peneliti hanya

menggunakan II siklus karena rata-rata nilai tes kemampuan membaca siswa

telah mencapai batas tuntas yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuan

yang diharapkan, yakni dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

serta kemampuan membaca siswa.

1. Gambaran Umum Siklus I

Pelaksanaan untuk siklus I berlangsung 3 (tiga) kalipertemuan

untukpelaksanaan tindakan dan tes akhir siklus I.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I dilakukan kegiatan sebagai berikut

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian.

Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: bahan

ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar penilaian, dan

lembar observasi serta mempersiapkan media kartu bergambar yang


20

akan digunakan didalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

1. Siswa diberi penjelasan tentang membaca dan manfaat

membaca.

2. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok.

3. Masing-masing siswa dalam kelompok diberikan gambar.

4. Salah satu siswa mewakili kelompoknya memilih satu

gambar untukmembaca kata yang ada pada kartu bergambar

tersebut

5. Peneliti mengkordinir, memantau dan mencatat sejumlah

kejadianselama pembelajaran menulis berlangsung.

c. Observasi (Pengamatan)

Pelaksanaan observasi menggunakan lembar observasi berupa

pengamatanterhadap kehadiran, keaktifan dalam proses pembelajaran,

melaksanakan prosedur pembelajaran sesuai dengan langkah-

langkahnya, perhatian atau konsentrasi, keaktifan selama proses

pembelajaran, kelengkapan catatan, dan keaktifan siswa dalam

membaca menggunakan media kartu bergambar. Hasil tindakan

dievaluasi dengan tes hasil belajar siklus I.

d. Refleksi

Peneliti mendiskusikan dengan guru hasil pengamatan

tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang didiskusikan adalah

(1) menganalisis dan menjelaskanhasil yang diperoleh pada tindakan


21

yang baru dilakukan, (2) menyimpulan hasil yang telah dicapai dalam

peningkatan keterampilan membaca pada siswa. Hasil refleksi

dijadikan sebagai masukan pada tindakan selanjutnya (siklus kedua

apabila hasil yang diperoleh kurang maksimal).

2. Gambaran Umum Siklus II

Pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I setelah

peneliti dan guru melakukan diskusi perbaikan untuk mendapatkan

hasil yang lebih baik. Berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan

tindakan siklus I, maka pada tahap ini peneliti dan guru secara

kolaboratif melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan

sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama satu pekan

sebanyak tiga kali pertemuan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

siklus II ini relatif sama dengan yang dilakukan pada siklus I, maupun

pada beberapa langkah dilakukan perbaikan atau penambahan

tindakan sesuai dengan kenyataan yangditemukan di lapangan.

E. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat di gunakan untuk

mengumpulkan data penelitian aspek penelitian yang dapat memberikan

informasi yang dapat membantu perluasan teori. Sumber data dalam

penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

Adapun susunan instrument dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Observasi
22

2. Tes

3. Dokumentasi

4. Catatan lapangan

F. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1.Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 199) “Di dalam pengertian psikologik

observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indera”. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan

mengenai guru dan aktivitas.

2.Tes

Tes merupakan salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan dalam

proses pembelajaran. Suharsimi Arikunto (2010: 193) mengatakan bahwa

tes merupakan serentetan pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan maupun kemampuan yang

dimiliki oleh individu maupun kelompok. Tes yang diberikan pada siswa dalam

penelitian dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi

pelajaran setelah diterapkan

3.Dokumentasi

Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi Arikunto,

2010: 201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi sebagai alat dalam


23

mengkaji dokumen yang digunakan untuk mendukung data penelitian.

4.Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala peristiwa selama proses

penelitian berlangsung sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru

maupun siswa. Hal ini dikarenakan berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana

kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, suasana sekolah,

dan kegiatan lain yang dapat diketahui dari catatan lapangan.

G. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik Analisis data penelitian ini dilakukan dengan pengolahan

data secara kualitatif. Data diambil dari hasil aktivitas guru dan siswa yang

diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk

presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Presentase Nilai Rata-Rata = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 ×100%

DSI = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 ×100%


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑠

Dimana DSI = Daya Serap Individu

KBK = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 ×100%


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎

Dimana KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal


24

Siswa dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 70% siswa

telah (Depdiknas, 2004).

H. Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan bagi peneliti pada

pembelajaran membaca permulaan kelas I dengan menggunakan media kartu

huruf bergambar dengan daya serap individu minimal ≤ 70 dan ketuntasan

belajar klasikal minimal 70% dari jumlah siswa yang ada. Ketuntasan ini

sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≤ 70 yang

diberlakukan di SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten

Jeneponto.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas I SDI No.155 Tolo’-Tolo’

Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto pada tanggal 26 April sampai

dengan 08 Mey 2021 . Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus,

setiap siklus meliputi empat tahapan yakni perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum pelaksanaan tindakan

kelas, dilakukan tes kemampuan awal untuk mengetahui kemampuan awal

siswa tentang membaca. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal diketahui

bahwa kemampuan membaca siswa masih rendah. Hasil tes kemampuan

membaca ada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan dengan nilai rata-

rata perolehan 61 dan ketuntasan belajar klasikal 24%.

B. Pembahasan

1. Siklus 1

a.Perencanaan Tindakan Siklus 1

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian.

Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: bahan ajar,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar penilaian, dan lembar

observasi serta mempersiapkanmedia kartu bergambar yang akan digunakan

didalam pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap proses pembelajaran

dan hasil belajar tersebut diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa

25
26

kelas I SDI NO.155 Tolo’-tolo’ Kecamatan Kelara kabupaten Jeneponto

sebanyak 25 siswa yang mana sebagian besar siswa belum dapat

memahami/ menguasai bentuk-bentuk huruf, sehingga mereka masih

kesulitan membedakannya dengan menggunakan media gambar untuk

mengatasi kesulitan belajar membaca permulaan siswa kelas I SDI No.155

Tolo’-Tolo’Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran bahasa

Indonesia, peneliti melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan media kartu bergambar. Berikut ini merupakan langkah-

langkah yang dilakukan dalam proses persiapan pembelajaran, yaitu sebagai

berikut :

1. Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan membaca

permulaan. Indikator yang tepat untuk siklus I adalah siswa mampu

mengucapkan huruf vokal dan konsonan.

2. Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah dibuat.

Rencana pembelajaran yang disusun oleh peneliti memuat 3 kali

pertemuan yaitu pada tanggal 27,28 dan 29.

3. Menyiapkan media gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Pada siklus I guru menggunakan media gambar yang di bawahnya ada

nama dari gambar tersebut, namun hurufnya belum lengkap ( masih ada

yang kosong ). Untuk itu siswa diminta melengkapi huruf apa yang tepat

untuk mengisi bagian yang kosong tersebut. Pada siklus I ini, guru

menggunakan gambar yang nama di bawahnya terdapat huruf yang kosong


27

baik di depan, tengah, maupun di belakang, dan siswa diminta untuk

melengkapinya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

media gambar sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan menggunakan media

gambar ini dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Pada pertemuan pada siklus

I yang diajarkan tentang membaca permulaan dengan indikator mengucap

huruf vokal dan konsonan sampai mampu membaca suku kata. Kemudian

diawali dengan berdoa bersama, kemudian diajukan absensi siswa. Pada

penelitian siklus I ini, guru memilih pokok bahasan tentang rekreasi. Alasan

memilih pokok bahasan rekreasi karena media gambar yang akan digunakan

guru sebagian besar adalah gambar binatang. Tujuannya agar siswa lebih

tertarik dengan pelajaran dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Setelah kegiatan berdoa bersama dan absensi siswa selesai, kemudian guru

mengawali pelajaran dengan appersepsi. Setelah appersepsi, guru mulai

memasuki materi dengan menggunakan media gambar. Media gambar yang

digunakan pada siklus I ini adalah gambar binatang yang dibawahnya terdapat

nama dari binatang tersebut. Tulisan nama binatang tersebut hurufnya tidak

lengkap, jadi siswa diberi tugas untuk melengkapinya. Kegiatan itu

dilaksanakan secara berulang-ulang hingga indikatornya dapat tercapai, yaitu

mampu mengucapkan huruf vokal dan konsonan. Contoh dari kegiatan

tersebut adalah: misalnya guru menunjukkan gambar burung, dan di bawah


28

gambar tersebut ada tulisan nama dari gambar tersebut. Tulisan tersebut

adalah B….RUNG, kemudian siswa diminta menyebut huruf apa yang tepat

untuk melengkapi kata tersebut.

Secara rinci jalannya kegiatan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

Sebagai kegiatan awal, guru menunjukkan media yang berupa bentuk-bentuk

huruf dari A sampai Z, kemudian siswa disuruh mengucapkan semua susunan

huruf tersebut, dan juga hurufnya ditunjuk secara diacak. Kegiatan ini

bertujuan supaya siswa ingat akan bentuk-bentuk huruf tersebut. Setelah

kegiatan itu selesai, guru menunjukkan media gambar contohnya sebagai

B R U N G

Huruf apa yang sesuai untuk mengisi kotak yang kosong ?

Kegiatan semacam ini diulang-ulang dengan gambar yang berbeda-beda

sampai siswa mengetahui betul tentang materi yang diajarkan ( mampu

mengucapkan huruf vokal dan konsonan). Untuk mengetahui keberhasilan

materi, guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebut nama dari gambar

yang ditunjukkan oleh guru, dan menyebutkan huruf apa yang tepat untuk
29

mengisi bagian yang kosong dari nama gambar tersebut, dan menulisnya di

papan tulis.

c.Observasi

Selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, guru melakukan

pencatatan dengan menggunakan daftar observasi ( check list ). Mendiagnosis

keaktifan siswa, nilai yang dicapai siswa, tingkat ketertarikan siswa terhadap

pelajaran, tingkat keantusiasan, keaktifan membaca permulaan, kemampuan

membedakan huruf, dan kemampuan membaca permulaan siswa. Pada

pelaksanaan siklus I ini, hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa:

keaktifan siswa sedang, nilai yang dicapai siswa sedang, tingkat ketertarikan

siswa terhadap pelajaran sedang, tingkat keantusiasan sedang, keaktifan

membaca permulaan sedang, kemampuan membedakan huruf rendah, dan

kemampuan membaca permulaan siswa rendah.

d.Refleksi

Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I melalui

pembelajaran membaca siswa menggunakan media kartu huruf bergambar

kegiatan selanjutnya adalah pemberian evaluasi akhir tindakan kegiatan

siswa kelas I (satu) SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten

Jeneponto. Secara ringkas hasil analisis tes siklus I dapat dilihat pada table

3. 1.
30

Tabel 3.1. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus I)

Aspek Penilaian
A B C Skor KKM
No. Kode peserta didik Lafal Intonasi DSI
Kelancaran Penilaian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT
1 001 √ √ √ 10 83,3 √
2 002 √ √ √ 9 75 √
3 003 √ √ √ 8 66,7 √
4 004 √ √ √ 5 41,7 √
5 005 √ √ √ 9 75 √
6 006 √ √ √ 10 83,3 √
7 007 √ √ √ 8 66,7 √
8 008 √ √ √ 6 50 √
9 009 √ √ √ 9 75 √
10 010 √ √ √ 9 75 √
11 011 √ √ √ 8 66,7 √
12 012 √ √ √ 8 66,7 √
13 013 √ √ √ 7 58,3 √
14 014 √ √ √ 9 75 √
15 015 √ √ √ 9 75 √
16 016 √ √ √ 9 75 √
17 017 √ √ √ 9 75 √
18 018 √ √ √ 9 75 √
19 019 √ √ √ 7 58,3 √
20 020 √ √ √ 8 66,7 √
21 021 √ √ √ 8 66,7 √
22 022 √ √ √ 7 58,3 √
23 023 √ √ √ 7 58,3 √
24 024 √ √ √ 9 75 √
25 025 √ √ √ 10 83,3 √
Rata-Rata 69

Hasil Analisis yang diperoleh :

Ketuntasan Belajar Klasikal adalah 13 siswa atau 13 ×100% = 52%


25

Dari 25 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I terdapat 13 orang yang

memperoleh nilai kurang dan 12 orang yang memperoleh nilai baik dengan

nilai rata-rata 69. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca belum

memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Dengan demikian pada tes akhir

siklus I ini pembelajaran membaca dapat dikatakan belum mencapai tujuan

yang diharapkan. Hasil ini memberikan pengertian bahwa ketuntasan belajar


31

masih belum terpenuhi karena hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila

mencapai 70 dan presentase ketuntasan klasikal mencapai 70%.hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan media gambar pada

siklus I yang dilakukan belum berhasil, jadi perlu dilakukan penelitian lagi

pada siklus 2.

2. Siklus II

Siklus 2 dilaksanakan dalam waktu 1 minggu mulai 03 Mei 2021 sampai

dengan 08 Mei 2021. Adapun tahapannya kegiatan yang dilaksanakan

meliputi :

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus

I diketahui bahwa belum menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar

yang memuaskan. Karena dari tiga indikator yang ditetapkan baru indikator

nomor 1 dan 2 yang berhasil ( mampu mengucapkan huruf vokal dan

konsonan ). Sedangkan indikator nomor 3, belum menunjukkan peningkatan

prestasi belajar yang diinginkan. Oleh karena itu peneliti dengan arahan dari

para guru dan kepala sekolah serta berbagai pertimbangan maka peneliti

kembali mengulang pembelajaran materi membaca permulaan dengan

indikator mampu membaca suku kata dan kata dengan lafal yang tepat. Guru

menunjukkan media gambar, setelah itu siswa menyebutkan hurufnya.

Setelah siswa selesai menyebutkan huruf-huruf tersebut, guru menyuruh

siswa untuk membaca suku katanya.


32

B U

R U

N G

Bacalah suku katanya dengan tepat dan nyaring !

Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran seperti siklus I.

indikator yang tepat untuk siklus 2 adalah siswa mampu mengucapkan suku

kata/kata dengan lafal yang tepat. Adapun indikator yang dibuat sebagai dasar

penyusunan rencana pembelajaran pada siklus 2 adalah sebagai berikut :

1. Memilih/menentukan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang

hendak dicapai.

2. Mempersiapkan alat-alat/media yang akan digunakan.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) berdasarkan

kesepakatan yang telah disepakati bersama.

Mengingat hasil analisis siklus I, sebagian besar siswa masih mengalami

kesulitan membaca suku kata/ kata dengan lafal yang tepat, maka rencana
33

penelitian pada siklus 2 ini adalah peneliti menggunakan media gambar dan

kartu suku kata.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan penggunaan media gambar

sesuai dengan rencana pembelajaran 1 kali pertemuan. Guru mengawali

pembelajaran dengan berdoa bersama, mengabsen siswa, kemudian untuk

memusatkan konsentrasi, siswa diajak tanya jawab tentang pelajaran yang

lalu. Pada penelitian siklus 2 ini, guru memilih pokok bahasan tentang

rekreasi. Setelah kegiatan berdoa bersama dan absensi siswa selesai, kemudian

guru mengawali pelajaran dengan appersepsi.

Setelah appersepsi, guru mulai memasuki materi dengan menggunakan

media gambar. Media gambar yang digunakan pada siklus 2 ini adalah gambar

binatang. Kemudian guru bertanya tentang nama dari gambar hewan tersebut.

Setelah itu siswa ditugaskan untuk mengucapkan kata tersebut dan juga

mengucapkan suku kata tersebut. Setelah kegiatan itu, secara bergiliran siswa

disuruh menulis di papan tulis tentang nama dari gambar binatang tersebut.

Selanjutnya siswa menyebutkan huruf apa saja yang terangkai menjadi

kata/sebuah nama binatang tersebut. Kegiatan itu dilaksanakan secara

berulang-ulang hingga indikatornya dapat tercapai, yaitu mampu

mengucapkan suku kata/ kata dengan lafal yang tepat.


34

c. Observasi

Peneliti, kepala sekolah, dan guru secara kolaboratif melaksanakan

observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media

gambar. Observasi ini ditujukan pada kegiatan siswa, yaitu mendiagnosis

keaktifan siswa, nilai yang dicapai siswa, tingkat ketertarikan siswa

terhadap pelajaran, tingkat keantusiasan, keaktifan membaca permulaan,

kemampuan membedakan huruf, dan kemampuan membaca permulaan

siswa. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk

pencatatan hasil test akan digunakan sebagai bahan atau masukan untuk

menganalisis perkembangan prestasi belajar membaca permulaan siswa.

Hasil observasi pada siklus 2 adalah sebagai berikut : keaktifan siswa

tinggi, nilai yang dicapai siswa sedang, tingkat ketertarikan siswa terhadap

pelajaran tinggi, tingkat keantusiasan tinggi, keaktifan membaca permulaan

sedang, kemampuan membedakan huruf tinggi, dan kemampuan membaca

permulaan sedang.

d. Refleksi

Refleksi dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru kelas I, hasil analisis

data pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar

pada siklus 2, secara umum telah menunjukkan perubahan yang cukup

tinggi. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes

dengan memahami kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kurang

control waktu dan belum memberikan tindak lanjut. Presentase hasil belajar
35

dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terlihat meningkat drastis. Para

siswa lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih

bersemangat, dan kreatif. Kemampuan dalam mengeja huruf menjadi suatu

kata lebih meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan

dalam membaca permulaan. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran

yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan lebih

menyenangkan.

Berdasarkan data hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa

dari 25 siswa terdapat 23 siswa yang memperoleh nilai standar ketuntasan

di atas atau sama dengan 70, sedangkan yang memperoleh nilai di bawah

70 adalah sejumlah 2 siswa, dengan rata-rata hasil belajar secara

keseluruhan sebesar 92%. Artinya, hasil belajar siswa sudah mencapai

target seperti pada indikator yang diharapkan.

Pembelajaran pada siklus ini adalah menggabungkan dan membaca

huruf menjadi kata dan kalimat sederhana. Setelah selesai pelaksanaan

pembelajaran tindakan siklus II melalui pembelajaran membaca siswa

menggunakan media kartu huruf bergambar, kegiatan selanjutnya adalah

pemberian evaluasi akhir tindakan kegiatan siswa kelas I SDI No.155 Tolo’-

Tolo’. Secara ringkas hasil analisis tes siklus II dapat dilihat pada tabel 3.2.
36

Tabel 3.2. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus II)


Aspek Penilaian
Kode Peserta A B C Skor KKM
No. Lafal Intonasi DSI
Didik/Siswa Kelancaran Penilaian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT
1 001 √ √ √ 11 91,67 √
2 002 √ √ √ 11 91,67 √
3 003 √ √ √ 10 83,33 √
4 004 √ √ √ 7 58,33 √
5 005 √ √ √ 10 83,33 √
6 006 √ √ √ 12 100 √
7 007 √ √ √ 9 75 √
8 008 √ √ √ 8 66,67 √
9 009 √ √ √ 9 75 √
10 010 √ √ √ 9 75 √
11 011 √ √ √ 9 75 √
12 012 √ √ √ 9 75 √
13 013 √ √ √ 9 75 √
14 014 √ √ √ 10 83,33 √
15 015 √ √ √ 9 75 √
16 016 √ √ √ 9 75 √
17 017 √ √ √ 10 83,33 √
18 018 √ √ √ 9 75 √
19 019 √ √ √ 9 75 √
20 020 √ √ √ 9 75 √
21 021 √ √ √ 9 75 √
22 022 √ √ √ 9 75 √
23 023 √ √ √ 9 75 √
24 024 √ √ √ 9 75 √
25 025 √ √ √ 9 100 √
Rata-Rata 78,67
Hasil Analisis yang diperoleh :

Ketuntasan Belajar Klasikal adalah 23 siswa atau 23 ×100% = 92%


25

Dari hasil pelaksanaan tindakan di siklus II dapat diketahui bahwa dari 25

siswa yang mengikuti tes akhir terdapat 23 siswa yang telah mencapai batas tuntas

yang telah ditetapkan dengan nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah yaitu

58,33. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan sudah

memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Berdasarkan hasil tersebut dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata maupun ketuntasan klasikal tes kemampuan

membaca permulaan yang


37

dicapai siswa telah memenuhi indikator yang ditetapkan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan media kartu gambar dalam

pembelajaran dapat mengatasi kesulitan belajar membaca permulaan pada

siswa kelas I SDI No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten

Jeneponto, dibandingkan dengan pembelajaran yang sebelum menggunakan

media kartu gambar. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata prestasi belajar

siswa yang relatif lebih tinggi, bila proses pembelajarannya menggunakan

media gambar dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang

pembelajarannya sebelum menggunakan media gambar. Nilai rata-rata siswa

yang pembelajarannya menggunakan media gambar adalah 78,67, sedangkan

nilai rata-rata siswa yang pembelajarannya sebelum menggunakan media

gambar adalah 61. Dengan demikian berdasarkan penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan 2 siklus tersebut di atas, ternyata hipotesis yang

dirumuskan telah terbukti kebenarannya, artinya bahwa ternyata dengan

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu gambar dapat

mengatasi kesulitan belajar membaca permulaan siswa kelas I SDI No.155

Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran membaca dengan menggunakan media kartu gambar


38

dapat mengatasi kesulitan belajar membaca permulaan pada siswa kelas I SDI

No.155 Tolo’-Tolo’ Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas,

maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Karena penggunaan media gambar dapat mengatasi kesuliltan

belajar membaca siswa kelas I SD, maka seharusnya sekolah sebagai

penentu kebijakan untuk menganjurkan para guru kelas rendah,

khususnya guru kelas I menggunakan media gambar dalam proses

pembelajaran membaca . Hal ini dimaksudkan agar prestasi belajar

membaca siswa dapat maksimal, serta mengurangi jumlah siswa yang

mengalami kesuliltan belajar membaca.

2. Bagi Guru

Mengingat bahwa kelas rendah khususnya kelas I SD

merupakan dasar penentu keberhasilan pembelajaran kelas-kelas di

atasnya, maka proses pembelajaran harus matang dan lancar dalam

membaca, menulis, dan berhitung. Untuk itu guru SD khususnya guru

kelas I hendaknya lebih kreatif dalam memilih metode dan media dalam

pembelajaran membaca . Salah satunya adalah dalam penggunaan media

gambar. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar

memang agak menyita waktu, tenaga, maupun biaya. Namun bila

dilaksanakan dengan baik, maka proses pembelajaran membaca akan


39

berhasil dan mampu mengurangi tingkat siswa yang mengalami kesulitan

belajar membaca.

3. Bagi Siswa

Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca

,hendaknya dalam belajarnya menggunakan alat bantu yang konkret,

contohnya seperti macam-macam gambar, kartu huruf, kartu kata, dan

kartu kalimat. Karena dengan alat bantu yang konkret, maka siswa akan

lebih mudah dalam belajar membaca karena tertarik oleh gambar-gambar

yang dipelajari.
40

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Faizalnizbah (2013). Pengertian membaca. Tersedia: http://faizalnizbah


.blogspot.sg/2013/08/pengertian-membaca.html [6Januari 2014]

Haryanto, S.Pd (2012). Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia:


http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ [6 Januari
2014].

Hudaita (2009) Pembelajaran Membaca Permulaan Tersedia


http://hudaita.blogspot.com/2009/01/pembelajaran-membaca-permulaan
dengan.html/ (Diakses 05 Januari 2014)

http://gudangartikels.blogspot.com/2011/08/pengertian-dan-tujuan-membaca-
permulaan.html (Diakses Tanggal 10 Januari 2014)

http://suhadinet.wordpress.com/2009/06/08/langkah-langkah-ptk-menurut-
kemmis-dan-mctaggart/ (Diakses 13 Agustus 2013)

Puji Santosa, dkk (2005). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia . Jakarta :
Universitas Terbuka

Slamet Hariadi (2013). Pengertian cara dan makna membaca Tersedia :


http://selamethariadi.com/pengertian-cara-dan-makna-membaca/ [6

Januari 2014]

Muhammad Faiq (2013) . Instrumen untuk menilai media pembelajaran berbasis


teks.Tersedia:
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/10/contoh-instrumen-
untuk-menilai-media-pembelajaran-berbasis-teks.html [7 januari 2014]

Slamet Hariadi (2013). Pengertian cara dan makna membaca Tersedia :


http://selamethariadi.com/pengertian-cara-dan-makna-membaca/ [6
Januari 2014]

Teguh Prasetyo (2009). Pembelajaran membaca dan membaca permulaan.


Tersedia : http://teguhs-atu.blogspot.com/2009/11/pembelajaran-
membaca-dan-membaca.html [7 Januari 2014]
41

Suhadinet, “Langkah-Langkah PTK Menurut Kemmis dan McTaggart”

Abdurahman. 1999. Kesulitan Siswa Membaca Permulaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2000. Permainan Membaca dan Menulis di Taman Kanak-Kanak.

Jakarta: Depdiknas.

Hasan Wallinomo. 1991. Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas I, II di SD.

Jakarta: Dekdikbud. http://library.um.ac.id/ptk/index.php?

mod=detail&id=42296

http://stjenab.blogspot.com/2013/10/peningkatan-kemampuan-membaca-
permulaan.html

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/viewFile/1705/1474

http://www.anneahira.com/kartu-huruf-bergambar.htm

http://retnonewsblog.blogspot.com/2012/03/upaya-meningkatkan-minat-baca-
melalui.html
L
A
M
P
I
R
A
N
MATERI
KARTU BERGAMBAR
B R U N G
MATERI
B U

R U

N G
LAMPIRAN : RPP SIKLUS 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


KURIKULUM 2013
SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : MIN 2 Bolaang Mongondow
Kelas / Semester : 1 /1
Tema : Kegemaranku (Tema 2)
Sub Tema : Gemar Membaca (Sub Tema 4 )
Alokasi waktu : 1 Minggu

A. TUJUAN
1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menunjukkan gambar posisi duduk yang tepat
saat melakukan kegiatan membaca dengan tepat.
2. Dengan mempelajari cara duduk yang benar, siswa dapat mendemonstrasikan posisi
duduk yang tepat saat melakukan kegiatan membaca dengan disiplin.
3. Dengan bertanya jawab, siswa dapat informasi tentang bacaan kegemaran masing-masing
anggota keluarga dengan benar.
4. Dengan penuh percaya diri, siswa mampu menceritakan pengalaman membaca bersama
anggota keluarganya.
5. Dengan mengenal bahan-bahan alami untuk membuat karya, siswa mampu
mengidentifikasi pemanfaatan tumbuhan dalam membuat kerajinan (kartu kata motif
bunga kering) membuat kartu kata dengan hiasan daun-daun kering dengan benar.
6. Dengan arahan dari guru, siswa mampu membuat kerajinan dengan memanfaatkan
bagian-bagian tumbuhan (kartu kata) dengan rapi.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 15


Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi)
Pendahuluan 2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang menit
akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari. (Motivasi)
Kegiatan A. Ayo Membaca
1. Guru mengawali pembelajaran dengan menunjukkan
Inti gambar seorang anak yang sedang duduk dengan posisi
benar untuk membaca.
2. Guru bertanya jawab tentang gambar yang
ditampilkan? Gambar apakah ini? Apa yang sedang
dilakukan anak tersebut? (Collaburation)
3. Kemudian siswa menyimak penjelasan guru bahwa
membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Dengan
membaca, kita bisa mendapatkan banyak informasi
yang sebelumnya tidak kita ketahui. Kita bisa membaca
buku-buku yang menarik, seperti buku cerita
bergambar, buku cerita anak, dan buku ilmu
pengetahuan. Jika kita dapat membaca, maka
pengetahuan mudah kita dapatkan.
4. Lalu sampaikan pada siswa membaca pun harus
dilakukan dengan posisi yang benar, sama halnya
seperti menulis. Membaca sambil duduk dan
menegakkan punggung. Posisi membaca yang tepat
akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh siswa.
Guru menekankan perlunya disiplin dalam menerapkan
sikap membaca agar kesehatan tubuh dan mata tetap
terjaga.

B. Ayo Mencoba
1. Kemudian siswa diminta untuk mempraktikkan posisi
duduk yang benar. Dengan memegang buku sebagai
media bacaan. Sampaikan pada siswa bahwa hari ini
meraka akan belajar membaca sebuah cerita.
2. Setelah siswa dapat duduk dengan posisi yang benar,
mintalah siswa untuk membaca rangkaian huruf-huruf
dan kata pada buku siswa.
3. Kata-kata yang ditampilkan dibantu dengan gambar.
Setelah diulang beberapa kali, mintalah siswa
Menyebutkan huruf dari A-Z tanpa bantuan gambar.
4. Usai mempraktikkan posisi duduk dengan baik, siswa
menyimpulkan bahwa
 Untuk mulai membaca, posisi duduk harus
dilakukan dengan baik dan benar. Tegakkan
badan dan kepala agar tubuh tidak mudah lelah
dan tetap sehat. Siswa dapat mempraktikkan
posisi duduk yang benar saat akan mulai
membaca.

C. Ayo Bermain Peran


1. Guru menyampaikan penjelasan bahwa manusia
memiliki bermacam-macam kesukaan.
2. Guru bertanya jawab dengan siswa berbagai kesukaan
yang mereka miliki.
3. Guru bertanya jawab tentang kesukaan yang dimiliki
anggota keluarganya.
4. Guru menekankan bahwa setiap orang memiliki
kesukaan yang berbeda. Perbedaan adalah sebuah
keberagaman yang harus kita syukuri. Walaupun
kesukaan berbeda, tetapi tetap harus saling
menghormati.
5. Kemudian siswa menceritakan pengalamannya saat
membaca bersama keluarga baik atas inisiatif sendiri
atau atas permintaan guru.
6. Usai kegiatan bercerita, guru mengajak siswa berkreasi
dengan membuat kartu huruf
(Creativity and Innovation)

D. Ayo Berkreasi
1. Kegiatan dibuka dengan penjelasan guru bahwa siswa
akan membuat kartu huruf dari benda-benda, makanan,
ataupun aktivitas yang mereka sukai. Bagaimana
caranya?
2. Guru mengajak siswa berkeliling mencari daun-daun
kering atau ranting, majalah atau koran bekas untuk
hiasan kartu.
3. Guru membagikan katu bergambar yang di sertai
dengan huruf
4. Siswa mencetak atau menggambar benda-benda
kesukaannya di karton.
5. Di samping gambar siswa menuliskan nama benda
tersebut dengan menggunakan spidol. Guru membantu
siswa mengecek apakah huruf untuk nama benda (kata)
sudah tepat.
6. Siswa dapat menghias gambar dengan daun-daun,
rumput kering yang telah dikumpulkan dengan
menempelkannya di kartu.
7. Guru berkeliling pada saat siswa mengerjakan
tugasnya. Sambil berkeliling guru memberi semangat
dan mengarahkan siswa yang membutuhkan bantuan
dan waktu lebih lama mengerjakannya dibanding
dengan siswa lain.
(Creativity and Innovation)
Kegiatan A. Kerja Sama dengan Orang Tua 15
Siswa bersama kedua orang tua berdiskusi kepedulian
Penutup keluarganya sebagai warga masyarakat di lingkungan menit
tempat tinggal.
Peserta Didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan
guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru
dilakukan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung
diperiksa.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
hadiah/ pujian
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric
penilaian.

Mengetahui
Kepala Madrasah,

Kapti, S.Ag
NIP. 197604152007012037
Lampiran : Penilaian Kegiatan siklus 1

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

1. Lembar pengamatan kegiatan membaca dan mencari kartu kata


Mengiku
Membacakan
Ketetapan Kecepatan ti
kata yang
dengan kata dalam permain
No Nama Siswa tertera pada Predikat
yang menemukan an
kartu dengan
disebutkan kartu kata dengan
nyaring mandiri
1 v V
V V Sangat Baik
Andi Pais
2 Ahmat Hariri V
V V Baik
Raya -
3 Ahyan Abyan V V Baik
Ukal V
4 - V
Abid Aqila Putra V - Kurang
5 V
Andira V V - Baik
6
Aril Aldi Saputra V V V V Sangat baik
7 v V
Arif Wibowo V - Baik
8 -
Bilqis V
V Kurang
-
9 Dzakira talita V V - Baik
Sahra V
10 Danila Aila V V
V - Baik
varisan
11 V
Haikal V V - Baik
12
V V - Baik
Haidil V
13 - V
Muh.hasbi V - Cukup
14 V
Muh.Fausi V V - Baik
15
Muh.Rifal V V V Baik
16 V V
Nuraini Zukrisna V - Baik
17 V
Fifal Reypandi V V - Baik
18
Rika V V V Baik
19 V _
Siti Hadijah V - Cukup
20 V
Wahyu V V - Baik
21
Zaskia V V V Baik
22 v _
Nabila V - Cukup
23 V
Sahrir V _ - Cukup
24
Alika V V V Baik
25 Sahra V V V Sangat baik

Keterangan :

A = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kuran
LAMPIRAN : RPP SIKLUS 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KURIKULUM 2013

SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : MIN 2 Bolaang Mongondow

Kelas / Semester : 1 /1

Tema : Kegemaranku (Tema 2)

Sub Tema : Gemar Membaca (Sub Tema 4 )

Alokasi waktu : 1 Minggu

C. TUJUAN
7. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menunjukkan gambar posisi duduk yang tepat
saat melakukan kegiatan membaca dengan tepat.
8. Dengan mempelajari cara duduk yang benar, siswa dapat mendemonstrasikan posisi
duduk yang tepat saat melakukan kegiatan membaca dengan disiplin.
9. Dengan bertanya jawab, siswa dapat informasi tentang bacaan kegemaran masing-masing
masing-masing anggota keluarga dengan benar.
10. Dengan penuh percaya diri, siswa mampu menceritakan pengalaman membaca bersama
anggota keluarganya.
11. Dengan mengenal bahan-bahan alami untuk membuat karya, siswa mampu
mengidentifikasi pemanfaatan tumbuhan dalam membuat kerajinan (kartu kata motif
bunga kering) membuat kartu kata dengan hiasan daun-daun kering dengan benar.
12. Dengan arahan dari guru, siswa mampu membuat kerajinan dengan memanfaatkan
bagian-bagian tumbuhan (kartu kata motif bunga kering) dengan rapi.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan 4. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 15


Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi)
Pendahuluan Menit
5. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik (Apersepsi)
6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan B. Ayo Membaca
5. Guru mengawali pembelajaran dengan menunjukkan gambar
Inti menit
seorang anak yang sedang duduk dengan posisi benar untuk
membaca.
6. Guru bertanya jawab tentang gambar yang ditampilkan?
Gambar apakah ini? Apa yang sedang dilakukan anak
tersebut? (Collaburation)
7. Kemudian siswa menyimak penjelasan guru bahwa
membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Dengan
membaca, kita bisa mendapatkan banyak informasi yang
sebelumnya tidak kita ketahui. Kita bisa membaca buku-
buku yang menarik, seperti buku cerita bergambar, buku
cerita anak, dan buku ilmu pengetahuan. Jika kita dapat
membaca, maka pengetahuan mudah kita dapatkan.
8. Lalu sampaikan pada siswa membaca pun harus dilakukan
dengan posisi yang benar, sama halnya seperti menulis.
Membaca sambil duduk dan menegakkan punggung. Posisi
membaca yang tepat akan berpengaruh terhadap kesehatan
tubuh siswa. Guru menekankan perlunya disiplin dalam
menerapkan sikap membaca agar kesehatan tubuh dan mata
tetap terjaga.

C. Ayo Mencoba
5. Kemudian siswa diminta untuk mempraktikkan posisi duduk
yang benar. Dengan memegang buku sebagai media bacaan.
Sampaikan pada siswa bahwa hari ini meraka akan belajar
membaca sebuah cerita.
6. Setelah siswa dapat duduk dengan posisi yang benar,
mintalah siswa untuk membaca rangkaian huruf-huruf dan
kata pada buku siswa.
7. Kata-kata yang ditampilkan dibantu dengan gambar. Setelah
diulang beberapa kali, mintalah siswa membaca kata tanpa
bantuan gambar.
8. Usai mempraktikkan posisi duduk dengan baik, siswa
menyimpulkan bahwa
 Untuk mulai membaca, posisi duduk harus dilakukan
dengan baik dan benar. Tegakkan badan dan kepala
agar tubuh tidak mudah lelah dan tetap sehat. Siswa
dapat mempraktikkan posisi duduk yang benar saat
akan mulai membaca.
D. Ayo Bermain Peran
7. Guru menyampaikan penjelasan bahwa manusia memiliki
bermacam-macam kesukaan.
8. Guru bertanya jawab dengan siswa berbagai kesukaan yang
mereka miliki.
9. Guru bertanya jawab tentang kesukaan yang dimiliki
anggota keluarganya.
10. Guru menekankan bahwa setiap orang memiliki kesukaan
yang berbeda. Perbedaan adalah sebuah keberagaman yang
harus kita syukuri. Walaupun kesukaan berbeda, tetapi tetap
harus saling menghormati.
11. Kemudian siswa menceritakan pengalamannya saat
membaca bersama keluarga baik atas inisiatif sendiri atau
atas permintaan guru.
12. Usai kegiatan bercerita, guru mengajak siswa berkreasi
dengan membuat kartu kata.
(Creativity and Innovation)

E. Ayo Berkreasi
8. Kegiatan dibuka dengan penjelasan guru bahwa siswa akan
membuat kartu kata dari benda-benda, makanan, ataupun
aktivitas yang mereka sukai.
9. Guru membagikan kartu gambar yang di sertai dengan huruf
10. Siswa di minta menyebutkan huruf menjadi kata
11. Siswa mencetak atau menggambar benda-benda
kesukaannya di karton.
12. Di samping gambar siswa menuliskan nama benda tersebut
dengan menggunakan spidol. Guru membantu siswa
mengecek apakah huruf untuk nama benda (kata) sudah tepat
13. Guru berkeliling pada saat siswa mengerjakan tugasnya.
Sambil berkeliling guru memberi semangat dan
mengarahkan siswa yang membutuhkan bantuan dan waktu
lebih lama mengerjakannya dibanding dengan siswa lain.
(Creativity and Innovation)

Kegiatan B. Kerja Sama dengan Orang Tua 15


Siswa bersama kedua orang tua berdiskusi kepedulian
Penutup menit
keluarganya sebagai warga masyarakat di lingkungan tempat
tinggal.
Peserta Didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
hadiah/ pujian

D. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric
penilaian.

Mengetahui

Kepala Madrasah,

Kapti, S.Ag
NIP. 197604152007012037
LAMPIRAN :LEMBAR PENILAIAN SIKLUS 2

Lembar pengamatan kegiatan membaca dan mencari kartu kata

Membacakan
Ketetapan Kecepatan Mengikuti
kata yang
dengan kata dalam permainan
No Nama Siswa tertera pada Predikat
yang menemukan dengan
kartu dengan
disebutkan kartu kata mandiri
nyaring

1
Andi Pais V v V - Sangat Baik

2
Ahmat Hariri
V V V Sangat Baik
Raya -

3 Ahyan Abyan
V v - Baik
Ukal V

4 - V
Abid Aqila Putra
V - Cukup

5 V
Andira
V V Baik
-

6
Aril Aldi Saputra
v V V Sangat Baik
V

7 v
Arif Wibowo
V V Baik

8 v V
Bilqis
V - Baik

9
Dzakira talita
v V - Baik
Sahra V
Membacakan
Ketetapan Kecepatan Mengikuti
kata yang
dengan kata dalam permainan
No Nama Siswa tertera pada Predikat
yang menemukan dengan
kartu dengan
disebutkan kartu kata mandiri
nyaring

10 V V
Danila Aila
V - Baik
varisan

11 V
Haikal
V V Baik
-

12
V V Baik
Haidil V

13 V V
Muh.hasbi
V - Baik

14 V
Muh.Fausi
V V Baik
-

15 V
Muh.Rifal
V V Baik

16 V V
Nuraini Zukrisna
V - Baik

17 V
Fifal Reypandi
V V Baik
-

18
Rika
V V Baik
V

19 V V
Siti Hadijah
V - Baik

20 V
Wahyu
v V Baik
-
Membacakan
Ketetapan Kecepatan Mengikuti
kata yang
dengan kata dalam permainan
No Nama Siswa tertera pada Predikat
yang menemukan dengan
kartu dengan
disebutkan kartu kata mandiri
nyaring

21
Zaskia
V V Baik
V

22 v V
Nabila
V - Baik

23 V
Sahrir
v V Baik
-

24
Alika
v V - Baik
V

25
Sahra
v V V V Sangat Baik

Keterangan :

A = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang
LAMPIRAN C

Tabel 3.1. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus I)


Aspek Penilaian
A B C Skor KKM
No. Kode peserta didik DSI
Lafal Intonasi Kelancaran Penilaian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT
1 001 √ √ √ 10 83,3 √
2 002 √ √ √ 9 75 √
3 003 √ √ √ 8 66,7 √
4 004 √ √ √ 5 41,7 √
5 005 √ √ √ 9 75 √
6 006 √ √ √ 10 83,3 √
7 007 √ √ √ 8 66,7 √
8 008 √ √ √ 6 50 √
9 009 √ √ √ 9 75 √
10 010 √ √ √ 9 75 √
11 011 √ √ √ 8 66,7 √
12 012 √ √ √ 8 66,7 √
13 013 √ √ √ 7 58,3 √
14 014 √ √ √ 9 75 √
15 015 √ √ √ 9 75 √
16 016 √ √ √ 9 75 √
17 017 √ √ √ 9 75 √
18 018 √ √ √ 9 75 √
19 019 √ √ √ 7 58,3 √
20 020 √ √ √ 8 66,7 √
21 021 √ √ √ 8 66,7 √
22 022 √ √ √ 7 58,3 √
23 023 √ √ √ 7 58,3 √
24 024 √ √ √ 9 75 √
25 025 √ √ √ 10 83,3 √
Rata-Rata 69
Catatan :

1. A= 85-100

2. B= 71-79

3. C= 60-69

4 D= .40-59
Tabel 3.2. Hasil Belajar Siswa (Tes Akhir Siklus II)
Aspek Penilaian
Kode Peserta A B C Skor KKM
No. DSI
Didik/Siswa Lafal Intonasi Kelancaran Penilaian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT
1 001 √ √ √ 11 91,67 √
2 002 √ √ √ 11 91,67 √
3 003 √ √ √ 10 83,33 √
4 004 √ √ √ 7 58,33 √
5 005 √ √ √ 10 83,33 √
6 006 √ √ √ 12 100 √
7 007 √ √ √ 9 75 √
8 008 √ √ √ 8 66,67 √
9 009 √ √ √ 9 75 √
10 010 √ √ √ 9 75 √
11 011 √ √ √ 9 75 √
12 012 √ √ √ 9 75 √
13 013 √ √ √ 9 75 √
14 014 √ √ √ 10 83,33 √
15 015 √ √ √ 9 75 √
16 016 √ √ √ 9 75 √
17 017 √ √ √ 10 83,33 √
18 018 √ √ √ 9 75 √
19 019 √ √ √ 9 75 √
20 020 √ √ √ 9 75 √
21 021 √ √ √ 9 75 √
22 022 √ √ √ 9 75 √
23 023 √ √ √ 9 75 √
24 024 √ √ √ 9 75 √
25 025 √ √ √ 9 100 √
Rata-Rata 78,67

Catatan :

1. A= 85-100

2. B= 71-84

3. C= 60-70
LAMPIRAN D
Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP

SUBAEDAH di lahirkan di Dusun Borong Bilalang Desa


Bontolebang Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto pada
tanggal 15 Agustus 1984..Penulis memulai pendidikan dari
SD No.220 Bumbung Loe Kecamatan Kelara Kabupaten
Jeneponto melanjutkan ke SLTP NEG.3 kelara Kabupaten
Jeneponto (tahun lulus 2000 ) dan melanjutkan ke SMK
NEG.1 Jeneponto (Tahun lulus 2003 )Melanjutkan ke
perguruan tinggi STAI AL AMANAH Jeneponto (tahun lulus 2009 ).

Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program


Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) di Universitas Muhammadiyah Makassar di tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai