SKRIPSI
OLEH
JUMIATI
105401113917
i
SURAT PERNYATAAN
Nama : Jumiati
Nim 105401113917
Judul Skripsi : Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Menggunakan Media Puzzle
Kota Makassar .
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah
hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain dibuatkan oleh siapapun.
Demikian peryataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila
Jumiati
ii
SURAT PERJANJIAN
Jumiati
Mengetahui
Ketua Jurusan PGSD
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Karena Itu Lebih Baik Dari Pada Berpura Pura Menjadi Orang Lain Yang Baik.’’
Persembahan
Kupersembahkan karya kecil ini kepada mereka yang telah memberi materi, dukungan,
dan kasih sayang yang tiada terhingga yang tiada mungkin kubalas dengan selembar
kertas yang bertuliskan kata cinta dalam kata persembahan. Semoga ini menjadi
langkah awal untuk membuat mereka bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
penulisan Skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat seiring salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang selalu kita nantikan syafaatnya
di akhirat kelak. Skripsi yang penulis angkat yang berjudul „‟meningkatkan minat baca
peserta didik menggunakan media puzzle suku kata pelajaran bahasa Indonesia kelas 1
Di SD Labung Baji 1 Kota Makassar‟‟ merupakan tugas akhir studi untuk melengkapi
Tersusunya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, arahan dan bimbingan
semuah pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, terutama
kepada:
perkuliahan.
2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar.
3. Bapak Aliem Bahri S.Pd., M.Pd dan Ibu Ernawati Kirey S.Pd., M.Pd. Ketua dan
Muhammadiyah Makassar.
vi
4. Bapak Andi Adam, S.Pd., M.Pd. Dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan
arahan bimbingan dari awal penyusunan sampai dengan penyelesaian skripsi ini
5. Bapak Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd. Dosen pembimbing II yang memberikan saran dan
membantu serta mendoakan penulis dalam menggapai cita cita dan menyemangati
7. Keluarga besar PGSD stanbuk 2017 yang senangtiasa membantu dan memberikan
Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada kalian semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan. Hal ini disebabkan masih terbatasnya ilmu dan teori penulis kuasai.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan karya penulis di kemuadian hari.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... vi
TINDAKAN ................................................................................ 7
viii
H. Indikator Keberhasilan
A. Simpulan ........................................................................................ 78
B. Saran............................................................................................... 78
LAMPIRAN .............................................................................................. 82
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2. Rubrik Penilaian Rasa Senang Pada Media Puzzle Suku Kata . 33
Tabel 3.3. Rubrik Penilaian Ketertarikan Pada Media Puzzle Suku Kata . 33
Tabel 3.4. Rubrik Penilaian Perhatian Pada Media Puzzle Suku Kata ...... 34
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan dan pasti dijalani oleh semua manusia sejak
masing. Oleh karena itu pendidikan selalu berkaitan dengan bagaimana manusia
dipandang.
mengajar. Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan
didik untuk belajar. Sehingga tingkah laku peserta didik mengalami perubahan.
perhatian penuh dan lebih besar terhadap sesuatu tersebut. Ketika siswa memiliki
minat yang besar, maka siswa tersebut akan memiliki semangat yang luar biasa untuk
dasarnya ketika materi yang akan dipelajari berhubungan dengan materi yang akan
mereka pelajari. Bila seorang siswa mengetahui bahwa belajar adalah suatu jalan
untuk mampu mencapai tujuan yang sangat berguna. Dan bila seorang siswa
mengetahui bahwa hasil dari belajar mereka akan membawa perubahan yang sangat
1
2
Minat sangat berpengaruh dengan hasil belajar siswa, anak tidak akan belajar
dengan baik ketika tidak sesuai dengan minatnya, sehingga bisa mempengaruhi
prestasi belajar. Ketika terdapat siswa yang tidak berminat dalam proses belajar, maka
seorang pendidik dapat menginovasi proses pembelajaran yang lebih menarik dan
Labuang baji 1 kota Makassar terdapat beberapa pendidik yang memaksa siswa untuk
belajar, khususnya belajar membaca. Hal ini membuat siswa merasa terbebani dan
Hal yang harus dimiliki seseorang adalah minat membaca. Agar kegiatan
bahan bacaan yang diberikan tidak akan di sentuh, apalagi di baca apabila tidak
memiliki minat.
ilmu pengetahuan, namun masih banyak peserta didik yang memiliki minat baca yang
membosankan. Seseorang akan membaca apabila dalam bacaan tersebut ada yang
menarik.
Indonesia. Jika dibandingkan dengan aspek yang lain seperti aspek pengetahuan,
sikap, dan keterampilan. Karna kurangnya kesadaran dalam membaca, pada saat
media yang berupa buku, sehingga membuat peserta didik kurang minat dalam
membaca. Karna media yang digunakan guru tidak bervariasi dan tidak menarik, jadi
rendah, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, yang kebanyakan siswa lebih
terbiasa dengan kegiatan membaca, maka kegiatan tersebut akan dilakukan secara
terus menerus dan bisa menjadi suatu kegemaran. Selain itu dengan kegemaran
Maka dari itu, peran guru sangat membantu dalam membuat kegiatan
pembelajaran yang baru apalagi dengan kegiatan membaca yang berada di lingkungan
sekolah. Sehingga mdmbuat siswa mempunyai minat membaca sejak dini. salah satu
tugas seorang pendidik yaitu bisa menciptakan metode atau media yang bisa menarik
perhatian peserta didik. Dengan menggunakan media pembelajaran yang bisa menarik
perhatian peserta didik seperti media gambar, media puzzle, menyanyi dan games
yang bisa membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan pada saat
peserta didik menjadi bosan. Ada beberapa media yang dapat digunakan untuk
meningkatkan minat baca peserta didik dengan memilih media permainan, salah satu
media permainan yaitu media puzzle suku kata. Media puzzle suku kata adalah salah
satu media yang di gunakan dengan bongkar pasang. Untuk memecahkan masalah
yang berhubungan dengan kurangnya minat baca siswa, maka seorang guru harus
4
Diharapakan dengan menggunakan media puzzle suku maka minat membaca pada
B. Rumusan Masalah
Suku Kata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Meningkatkan Minat Baca
Peserta Didik Menggunakan Media Puzzle Suku Kata Pelajaran bahasa Indonesia
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
media pembelajaran.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa.
Proses belajar mengajar dengan menggunakan media puzzle suku kata dapat
memberikan pengalaman baru kepada peserta didik, karena bisa diaplikasikan belajar
5
sambil bermain, sehingga peserta didik tidak mudah merasa bosan pada saat
pembelajaran berlangsung.
b. Bagi Guru
Bagi seorang guru atau pendidik tentunya dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk dapat meningkatkan minat baca peserta didik, dan membantu seorang pendidik
dalam membuat proses belajar mengajar menjadi mudah, oleh karena itu dengan
menggunakan media puzzle suku kata dapat dijadikan sebagai sumber inovasi dan
c. Bagi Sekolah
belajar dan juga sebagai alat bantu seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
d. Bagi Penulis
e. Bagi Pembaca
kualitas proses belajar mengajar khususnya dalam meningkatkan minat baca peserta
did
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Minat baca adalah keinginan atau kecenderungan yang tinggi (gairah) untuk
membaca. (Siregar: 2004). Defenisi itu sejalan dengan pendapat Darmono yang
kemauan dan dorongan dari diri sendiri siswa yang bersangkutan. Selain itu, minat
membaca merupakan minat yang medorong kita supaya dapat merasakan ketertarikan
Dari pendapat diatas maka peneliti dapat mennyimpulkan bahwa Minat baca
adalah keinginan kuat yang disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang
yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaannya untuk
mendapat bahan bacaan. Bahan bacaan tersebut akan dibaca atas kesadarannya sendiri
beberapa faktor seperti metode, strategi, media yang digunakan saat pembelajaran
berlangsung, lingkungan belajar dan lainya. Faktor tersebut sangat penting dan
7
8
Seperti yang dikemukakan oleh crow and crow (dalam yatum: 2015), ada
empat faktor yang mempengaruhi minat baca siswa yaitu: kondisi fisik, kondisi
Pertama kondisi fisik. Kondisi fisik memang menjadi hal yang sangat penting
dan menjadi perhatian karena dengan kondisi fisik yang sehat maka keadaan
seseorang (siswa) akan baik. Keadaan tersebut juga akan berpengaruh dengan
aktivitas yang dilakukan siswa. Misalnya dengan membaca, apabila kondisi kesehatan
yang kurang baik maka kegiatan membaca juga akan tidak menyenangkan, begitupun
dengan sebaliknya apabila kondisi kesehatan yang baik maka kegiatan membaca juga
akan menyenangkan.
kegiatan yang dilakukan siswa sehari hari. Apabila kondisi mental seseorang sedang
„‟down’’, maka seseorang tidak merespon dengan baik apa yang ia kerjakan, misalnya
dalam kegiatan membaca, apabila kondisi mental sedang jatuh maka seseorang
tersebut tidak akan paham apa yang ia baca. Sebaliknya apabila kondisi mental
seseorang baik maka ia akan merespon dan merasa senang dengan apa yang ia baca.
Ketiga, status emosi. Status emosi juga sangat berpengaruh dengan kegiatan
membaca. Apabila status emosi seseorang sedang baik dan stabil, maka ia akan
merasa senang melakukan sesuatu apalagi dengan membaca, sebaliknya saja ketika
kondisi emosi seseorang sedang tidak stabil maka seseorang tersebut akan enggan
dengan seseorang. Jika lingkungan sosial tempat siswa tinggal adalah lingkungan
9
yang baik. Dalam hal ini lingkungan yang suka membaca, maka secara tidak langsung
seseorang tersebut akan mulai suka dengan membaca. Sebaliknya apabila lingkungan
sosial tempat siswa tinggal tidak baik dalam artian „‟amburadul” maka siswa tersebut
setiap individu (siswa). Dengan kondisi fisik, mental, emosi dan lingkungan sosial
yang baik dan sehat, maka setiap individu (siswa) akan merasa senang melakukan
seperti kegiatan membaca dan dari sinilah minat baca seseorang (siswa) akan
Banyaknya pelajaran yang diberikan oleh pendidik kepada siswa pasti ada
yang dia senangi da nada yang tidak ia senangi, ketika pelajaran yang tidak disenangi,
maka itu harus menjadi perhatian seorang guru, penggunaan strategi, metode,
penggunaan media dan pendekatan kreatif merupakan hal yang bisa menarik
perhatian anak dan membuat anak tidak merasa bosan pada saat pembelajaran
berlangsung.
Upaya meningkatkan minat baca siswa, seorang guru harus mampu membuat
kelas tampak semenarik mungkin. Misalnya ruang kelas yang tampak menarik, maka
suasana kelas akan menyenagkan. Ketika pendidik ramah maka siswa akan merasa
senang dan tidak mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung karna siswa
tidak merasa malu ataupun takut untuk jika ada pelajaran yang kurang dimengerti.
10
a) Keahlian membaca pada siswa sangat penting karna kunci untuk meraih
Minat membaca pada siswa sangat penting ditumbuhkan sejak dini, karna
memilki banyak manfaat baik kepada orang tua maupun bagi anak itu sendiri. Dalam
menjalankan kegiatan tersebut orang tua harus bertanggung jawab dalam medidik
siswa. (yulia, 2005:1). Minat membaca sudah harus di tumbuhkan pada siswa tanpa
anaknya memiliki minat baca tinggi, maka mereka harus membarikan dukungan
penuh agar mendapatkan hasil belajar yang baik serta mampu meraih cita cita yang di
inginkan.
11
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arsyad (2010: 3). Sedangkan Asosiasi
yang berbeda. Media adalah bentu bentuk komunikasi baik tercetak maupun
didengar dan dibaca. Gagne (dalam Sadirman, dkk 2012:6) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar.
pesan yang dapat meransang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemaun siswa untuk
Media pembelajaran terdiri dari dua unsur yang sangat penting yakni unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya
peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang terdapat dalam media tersebut.
media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh pendidik yang berisi materi
a) Media auditif
saja. Seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk
b) Media visual
media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai),
slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual
yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, dan film
kartun.
c) Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio
dan televise
Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus
seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan yang tertutup dan
gelap.
Media ini penggunaanya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini
a) Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diporoleh dan harganya murah, cara
b) Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit diporoleh
rangsangan kegiatan belajar. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan
informasi.
f) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan.
gambar tersebut sampai berbentuk gambar yang utuh. (Husna, Dkk: 2017).
Rahmat (dalam Ibadi Ruhma, 2015) menyatakan bahwa puzzle adalah sejenis
peserta didik secara bermakna. Proses pembelajaran pada metode ini dengan
15
kata tersebut di rangkai menjadi kata kata yang memiliki makna. (Gading, dkk 2019)
media puzzle suku kata merupakan sebuah alat yang digunakan oleh seorang pendidik
potongan potongan suku kata tersebut membentuk pola pola tertentu yang memiliki
makna.
Media ini merupakan media yang inovatif dan dikembangkan sendiri oleh
seorang pendidik sebagai alat bantu untuk proses belajar mengajar yang bisa
a) Penggunaan media ini berupa gambar dan foto dalam proses pembelajaran,
b) Gambar dan media ini mudah di poroleh, harganya yang terjangkau dan tidak
c) Dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dan berfikir kritis, karena dalam
penggunaan media puzzle suku kata ini di perlukan konsentarasi agar bisa
a) Media ini hanya menggunakan indra penglihatan. Oleh sebab itu media ini
dipergunakan oleh orang yang mempunyai indra penglihatan yang normal dan
sehat.
b) Tidak seluruh bahan pelajaran dapat disajikan dengan media ini. Bahan
c) Dapat menghabiskan waktu yang banyak, karna media ini di susun dengan
baik dan benar sehingga membutuhkan waktu yang lama. (Fajariyah: 2017)
Dengan adanya media puzzle suku kata ini dapat menarik perhatian peserta
didik. diharapkan peserta didik mampu meningkatkan minat membaca. Karna dengan
membaca maka pengetahuan akan sesuatu semakin luas, dan dengan pengetahuan
yang luas maka akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. sebagaimana yang
kita ketahui bahwasanya hasil belajar yang memuaskan tidak lepas dari sebanyak apa
yang kita baca, oleh karena itu seorang pendidik memerlukan metode metode yang
menarik dan media yang bagus untuk menarik perhatian peserta didik.
Adapun manfaat media puzzle suku kata ini yaitu: dapat melatih kesebaran
pesera didik, dapat mempermudah peserta didik untuk memahami suatu konsep,
saling membantu sesama anggota kelompok, menghargai pendapat kelompok lain dan
untuk berkomunikasi. Faisal, dkk (2009:14). Ujaran adalah bentuk dasar dari bahasa.
17
Ujaran yang dimaksud disini apabila ujaran dapat dikatakan bahasa ketika ujaran
tersebut mengandung makna, arti, atau apabila dua oaring manusia atau lebih mampu
tercantum dalam pasal 36 undang- undang dasar repoblik Indonesia tahun 1945. Di
dalam UUD 1945 tertulis bahwa „‟bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia‟‟ (Zulfa,
2019). Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia adalah alat yang digunakan
2. Fungsi Bahasa
bahasa memiliki tiga fungsi utama yaitu: (1) fungsi deskriktif, yaitu bahasa untuk
menyampaikan informasi secara faktual, (2) fungsi ekspresif, yaitu bahasa memberi
yang telah lewat, (3) fungsi social bahasa, yaitu melestarikan hubungan sosial antar
manusia.
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan bahasa Indonesia. Tak hanya itu, Mulyati,
pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita.
anak sekolah dasar untuk saat ini masih dihadapkan pada berbagai kendala.
kemampuan sekolah dalam mengelola berbagai potensi dan sumber yang tersedia.
kemampuan berbahasa, tujuan khusus pengajaran Bahasa Indonesia antara lain agar
a. Hasil penelitian yang di tulis oleh Sekar Arum Marnilawati (2013:130) yang
ini adalah meningkatkan minat baca permulaan melalui media buku cerita
Peningkatan itu tampak pada hasil pengukuran pada siklus I dan siklus II dimana
pada siklus 1 peningkatan minat membaca permulaan itu sekitar 49% sedangkan
pada siklus II meningkat pesat sekitar 79%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
b. Hasil penelitian yang ditulis oleh Sri Sumanti (2013:95) dengan judul upaya
dari penelitian ini yaitu dapat meningkatkankan minat baca dengan menggunakan
media gambar dapat meningkatkan minat baca siswa. Peningkatan tersebut dapat
diketahui dari hasil pengukuran pada siklus I dan siklus II dimana pada siklus I
sekitar 45% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 80%. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan media gambar dapat meningkatkan minat baca pada
siswa.
sebelumnya. Perbedanya teletak pada penggunaan alat bantu yang di gunakan seorang
pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar atau biasa di sebut juga media
20
pembelajaran. Untuk itu peneliti fokus pada penggunaan media puzzle suku kata
untuk meningkatkan minat baca peserta didik yang dilakukan pada mata pelajaran
bahasa Indonesia.
E. Kerangka Pikir
di bina dan di kembangkan sejak anak duduk di bangku sekolah dasar, khususnya
pelajaran bahasa Indonesia, dan membaca merupakan salah satu aspek yang sangat
Untuk dapat meningkatan minat baca peserta didik tentunya seorang guru
tidak merasa bosan dan siswa merasa betah pada saat pembelajaran berlansung, salah
meningkatkan minat baca pada siswa, seperti media puzzle suku kata. Media puzzle
suku kata merupakan media yang cara penngunaanya menyusun potongan potongan
suku kata hingga akhirnya membentuk pola pola tertentu. Di harapkan dengan
keterampilan peserta didik, salah satunya yaitu dapat meningkatkan minat baca.
Untuk lebih jelasnya tentang kerangka pikir dapat dilihat pada skema sebagi berikut:
21
Masalah
Solusi
Hasil
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah di bahas di atas, maka
hipotesisis dari penelitian ini yaitu jika media puzzle suku kata di gunakan maka minat
membaca peserta didik pelajaran bahasa Indonesia kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh pendidik yang
mutu dan hasil pembelajaran. (Anugrah, 2019: 19). Penelitian ini dilakukan agar
terciptanya kerjasama antara semua pihak seperti kepala sekolah dengan guru kelas
mengkaji data dan informasi guna mengetahui kelebihan dan kelemahan dari tindakan
Penelitian ini dipilih karna informasi dapat diporoleh terkait kelebihan dan
media puzzle suku kata yang akan dilakukan pada anak kelas 1 di SD Labuang baji 1
23
24
1. Lokasi Penelitian
penelitian rencananya akan berlangsung pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli
2021/2022.
2. Subyek Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini yang menjadi subyek adalah siswa kelas 1
di SD Labuang baji 1 kota Makassar yang berjumlah 15 orang, terdiri 5 laki laki dan
10 perempuan.
1. Faktor proses
Apakah terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung
2. Faktor hasil
minat baca peserta didik di pelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri Labuang baji 1
Kota Makassar.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini di bagi menjadi dua siklus dengan model yang
dikembangkan oleh Suharsimi. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Siklus 1
1. Perencanaan (planning)
belajar mengajar berlangsung. Hal yang perlu di perhatikan dalam kegiatan ini
yaitu:
b) Menyusun materi dan media puzzle suku kata yang dibutuhkan selama proses
pembelajaran
c) Menentukan waktu
2. Pelaksanaan Penelitian
a) Memberikan apersepsi
kelompoknya
rangkainya
3. Pengamatan (Observasi)
4. Refleksi (Reflect)
Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang sangat penting yaitu:
a) Mengingat kembali kelemahan apa saja yang terjadi pada tahap pelaksanaan
berlangsung.
b) Memperkirakan solusi apa saja yang akan di ambil apabila ada kelemahan
yang muncul.
menentukan apakah siklus penelitian ini perlu di tambah atau di rasa sudah cukup,
proses dan hasil dan sudah mencapai standar yang diinginkan, maka penelitian
dapat diakhiri
Siklus II
kurang berhasil dan tidak sesuai atas apa yang di inginkan. Maka pada siklus II
Dan untuk membuktikan apakah dengan menggunakan media puzzle suku kata
pada siklus 1. Ketika kegiatan yang dilakukan pada siklus II masih belum
siklus III.
sebagai berikut:
1. Observasi
melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat ke dalam buku pada saat
puzzle suku kata pelajaran bahasa Indonesia dengan materidi SD Labung Baji 1 kota
Makassar.
2. Dokumentasi
mengenang kejadian yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk gambar, tulisan
atau karya karya seseorang, penggunaan dokumentasi perlu dilakukan oleh peneliti
untuk bisa mendapatkan data seperti sejarah singkat SD Labuang baji 1, sarana dan
F. Instrument Penelitian
yang di pilih dan di gunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data.
Instrumen yang di maksud dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan oleh
pendidik atau observer dalam mengambil data serta mengukur sejauh mana tingkat
keberhasilan dari rencana tindakan yang telah disusun oleh peneliti. Berikut teknik
Minat baca
kemudian membacayang
dilakukan lebih
dari 2 kali
Tabel. 3.2 Rubrik penilaian rasa senang pada media puzzle suku kata
1 Rasa senang anak tinggi pada Mimik muka senang dan perasaan
kata
2 Rasa senang anak sedang pada Mimik muka senang tapi perasaan
3 Rasa senang anak kurang pada Jika mimik muka anak tidak senang
media puzzle suku kata 1 ketika melihat puzzle suku kata dan
Tabel. 3.3 Rubrik penilain ketertarikan pada media puzzle suku kata
atau lebih
persentase. Dimana pada tahap ini peneliti melihat data secara langsung menggunakan
media puzzle suku kata, lalu di simpulkan sesuai kondisi yang ada di lapangan. Untuk
�
�= � 100%
�
Keterangan:
P = persentase
H. Indikator Keberhasilan
peserta didik. Peningkatan itu dapat dinilai dari setiap aspek yang dinilai mengalami
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
dua siklus. Terdapat 3 kali pertemuan dalam setiap siklusnya dan dilakukan sesuai
dengan topik pembelajaran, namun peneliti fokus pada pelajaran bahasa Indonesia.
peningkatkan minat baca siswa selama proses pembelajaran. Pra-siklus akan selesai
pada hari Rabu, 14 Juli 2021. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis, Jumat
dan Sabtu, tepatnya 15-17 Juli 2021. Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin, Rabu
hari kamis hingga sabtu tepatnya di tanggal 15-17 juli 2021 dari jam 07:30- 09:00.
Untuk pertemuan ini peneliti mengangkat tema aku dan temanku yang baru. Jumlah
peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran sebanyak 15 orang. Hal-hal yang
33
34
1. Perencanaan
bersama guru kelas karena penelitian ini bersifat kolaboratif. Dalam kegiatan ini
peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan dan dibantu oleh guru kelas 1. Kegiatan
pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dalam pembelajaran inti. Kegiatan
perencanaan ini di laksanakan pada hari kamis 15 juli 2021 di ruang kelas 1.
Pada pertemuan di siklus satu peneliti mengajarkan tema aku dan temanku
yang baru. Kegiatan pembelajaran adalah guru menyediakan media puzzle sesuai
materi yang akan di ajarkan. Adapun pokok materi yang diajarkan yaitu menyusun
huruf abjad secara tepat, maka peneliti menyiapkam media yang sesuai dengan
pembahasan yaitu mengenal huruf abjad. Media yang digunakan yaitu media puzzle
huruf abjad, kemudian peserta didik merangkai huruf huruf abjad tersebut secara
tepat.
(RPP)
antara satu kegiatan yang dilakukan peneliti dan guru kelas. Rencana pembelajaran
ini disesuaikan pada seputar topik pembelajaran, dengan memberi siswa kesempatan
untuk tertarik membaca yang digunakan guru sebagai referensi untuk pembelajaran
guru setelah huruf abjad dengan melibatkan hanya 15 siswa. Setiap siswa memiliki
puzzle dengan huruf abjad. Setelah siswa mengumpulkan dan menyusun puzzle
alfabet, siswa akan diberikan kesempatan untuk membaca tempat puzzle alfabet yang
media yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun media yang peneliti
pergunakan dalam kesempatan observasi ini adalah puzzle suku kata serta peralatan
menyenangkan.
adalah lemabran observasi untuk mencatat sejauh mana perubahan yang didabatkan
mengenai minat baca anak yang didapatkan selama proses belajar dilakukan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah yang dilaksanakan ini sesuai dengan RPP yang dubuat sebagai
dengan kurikulum yang dijelaskan oleh peneliti dengan guru kelas 1. Peneliti dibantu
oleh guru kelas 1 juga mengevaluasi dan mencatat semua tindakan anak di dalam
36
kelas. . Pada siklus I, penelitian dilakukan dalam tiga sesi. Langkah-langkah untuk
Pertemuan pertama pada siklus I ini dilakukan pada hari kamis tanggal 15 juli
2021 dari pukul 07:30- 08:00 WIB. Pada siklus 1 ini dilaksanakan di rumah guru
kelas 1 SD Labuang Baji 1 kota Makassar secara terbatas dan tetap mengikuti protokol
kesehatan. Guru kelas terlebih dahulu membuka pembelajaran dengan bersama sama
membaca doa. Selanjutnya guru kelas menyerahkan segala aktifitas selama proses
pembelajaran kepada peneliti sesuai dengan RPP yang telah di susun. Tema yang
digunakan pada pertemuan pertama siklus 1 adalah diriku sedangkan sub tema aku
dan teman baru, kegiatan pembelajaran minat membaca peserta didik adalah
merangakai media puzzle huruf abjad yang telah disediakan oleh peneliti, setelah
peserta didik merangkai media puzzle puzzle tersebut peneliti membaca apa yang
Kegiatan awal dimulai berdoa secara bersama sama, setelah selesai berdoa
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran peserta didik. kegiatan awal dimulai dengan
37
mendengarkan penjelasan guru mengenai apa itu covid 19 kemudian selalu mencuci
pertanyaan tentang topik yang akan dibahas. Masalah ini dibahas pada pertemuan
pertama adalah diriku. Selama pelajaran, peneliti bertanya kepada apakah siswa sudah
menghafal huruf alphabet?: Apa itu huruf alfabet? Namun tidak ada yang menjawab
pertanyaan peneliti, namun wali kelas langsung memberikan dorongan dan motivasi
kepada siswa bus agar siswa dapat secara langsung terlibat dalam diskusi dan tanya
jawab yang dilakukan. Lalu kemudian juga peneliti akan menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan, yang meliputi menggabungkan puzzle dengan teka-teki huruf, setelah
Mulanya guru akan mencoba untuk menarik perhatian para siswa, guru
siswa dukungannya untuk teka-teki huruf abjad, dan kemudian guru bertanya, "Anak-
anak, tahukah kamu apa yang dibawa guru? Sebelumnya pernakah kalian melihat
sesuatu seperti itu? ". jawaban yang didapat cukup berbeda, ada anak menjawab
dengan jawaban yang benar ada juga yang salah, serta beberapa diantaranya diam.
Guru menyukai reaksi anak tanpa mengoreksi atau mengkritik jawaban anak
38
sementara‟‟Anak anak coba kalian tebak apa yang kaka pegang? Apakah bacaan yang
terdapat dalam media yang kakan bawa? Dan seterusnya. Beberapa anak menjawab
pertanyaan guru dengan benar, yang lain diam. Peneliti membantu anak-anak
merespons yang masih tidak terbiasa dengan konten media yang disediakan.
Tahap selanjutnya adalah observasi. Catatan ini dibuat oleh guru, yang
mengarahkan siswa untuk menerapkan komposisi media langsung dari huruf abjad.
arahan peneliti. Ketika mereka telah menyusun secara benar puzzle yang diberikan
maka kemudian diarahkan untuk membaca bacaan dalam puzzle tersebut. Pekerjaan
ini dilakukan secara bergantian oleh siswa, tetapi selalu di bawah pengawasan
peneliti. Siswa senang dan bersemangat ketika mereka ingin membaca media yang
Setelah siswa membaca media secara langsung, siswa mengikuti hasil praktik.
Pertama, peneliti mengajukan pertanyaan „‟ anak anak ada yang tau tidak? Apa yang
kalian pelajari tadi? Anak anak senang belajar membaca dengan menggunakan media
yang kaka bawa‟‟ dan seterusnya. Anak akan menyampaikan berbagai jawaban.
siswa untuk bertanya dan diskusi lebih mendalam dengan teman mereka tentang apa
saja yang belum diketahui dari rangkaian praktek membaca yang baru saja dilakukan
ada beberapa anak yang berani mengajuakn pertanyannya. Kemudian sesi ini
39
berlanjut dengan praktik merangkai huruf abjad tersebut. Kegiatan ini dilakukan
secara bergantian untuk merangkai sekaligus membaca huruf huruf abjad tersebut,
peserta didik yang lainya memperhatikan teman yang sedang merangkai sekaligus
membaca. Peneliti kembali bertanya kepada siswa, “jadi kalian sudah tahu media apa
yang telah kita mainkan ini?” Sebagian besar anak menjawab pertanyaan peneliti.
Reaksi berbeda juga ditunjukkan dari beberapa siswa. Peneliti memuji mereka yang
Pada saat kegiatan unutk membaca sudah selesai, peneliti akan memberikan
tugas namun tidak diberi secara teratur. Tugas yang diberi adalah menulis huruf abhad
yang sesuai dengan pelajaran yang mereka lakukan. Sebelumnya, siswa diminta untuk
kegiatan tersebut. Ketika peneliti mau menjelaskan tugasnya, ada beberpa anak yang
tidak meperhatikan dan sibuk berbicara dengan temannya. Saat kegiatan berlangsung
masih ada beberapa yang menanyakan tugas dan kurang memahaminya, namun
peneliti harus bersabar dengan siswa selama kegiatan berlangsung. Namun, peneliti
secara tenang. Karna waktu menunjukkan hampir pukul 09:00 dan ada beberapa
peserta didik yang terlihat gelisah an mengatakan pulang, maka peneliti mengatakan
40
karna waktu menunjukkan pukul 09:00 maka tugasnya dikerjakan di rumah dan
Para peneliti kemudian melakukan penilaian dan mengingat apa yang telah
Peneliti menemukan bahwa kegiatan yang dipelajari dan dilakukan oleh siswa
ini, peneliti tmengingatkan kembali siswa untuk mematuhi protocol kesehatan, selalu
cuci tangan dan pakai masker saat bepergian. Penguji mengajak seluruh siswa untuk
Sesi kedua pada siklus 1 akan berlangsung pada Senin 20 Juli 2021 di WIB
mulai pukul 07.30 hingga 21.00. Kegiatan pada siklus ini dilakukan di rumah guru
sekolah dasar. Peneliti bersama guru menjalankan pembelajaran sesuai RPP dengan
tema 1 diriku dan subtemanya aku dan temanku yang baru. Dalam kegiatan
kemudian menjelaskan vokal. dan konsonan yang ada. Alfabet media yang
dahulu di arahkan untuk mencuci tangan sebelum mengikuti proses belajar mengajar.
terpilih oleh peneliti. Setelah doa maka akan dilakukan absensi untuk kehadiran siswa.
didik yakni „‟Anak anak ada yang tahu tidak, materi apa yang telah dipelajari
kemarin‟‟? beberapa peserta didik menjawab benar, ada juga yang menjawab tetapi
kurang tepat dan yang lainya hanya diam melihat teman yang lain menjawab
Peneliti mengajukan kembali pertanyaan „‟Anak anak ada yang tahu tidak apa itu
huruf vocal apa itu huruf konsonan? Terlihat semua peserta didik diam yang
menandakan tidak tau apa jawaban dari pertanyaannya.karena tidak ada yang
menjawab jadi peneliti menjelaskan apa itu huruf vocal dan apa itu huruf konsonan.
Selanjutnya peneliti menunjuk satu orang peserta didik untuk berada di dekat
peneliti, kemudian merangkai media puzzle huruf abjad tersebut dengan sempurna,
pertanyaan manakah yang termasuk huruf vocal dan konsonan berdasarkan media
42
puzzle yang mereka susun. Terlihat anak tidak dapat menyebutkan yang manakah
yang termasuk huruf vocal dan konsonan yang telah di jelaskan oleh peneliti karna
dia tidak meperhatikan apa yang di jelaskan oleh peneliti dan dia hanya sibuk bercerita
dengan temanya.
Selanjutnya peneliti menunjuk satu orang siswa lagi untuk berada di dekat
peneliti kemudian mengarahkan untuk merangkai media puzzle huruf abjad tersebut
huruf vocal dan yang manakah yang termasuk huruf konsonan. terlihat anak
menjawab sambil menunjuk yang termasuk huruf vocal dan yang mana yang termasuk
huruf konsonan.
huruf-huruf dari puzzle dan meminta siswa untuk menghitungnya sambil menunjuk
tersebut adalah menuliskan yang manakah yang termasuk huruf voca dan manakah
yang termasuk huruf konsonan. karna waktu menunjukkan pukul 09:00, maka peneliti
mengarahkan kepada peserta didik untuk mengirim tugasnya ke nomor whatsap guru
kelas.
43
edukasi yang dilakukan hari itu. Peneliti mengingatkan kita bahwa kita harus selalu
sehat untuk mencuci tangan dengan hati-hati dan menjaga kesehatan. Kegiatan
penelitian diakhiri dengan pembacaan doa dan salam di bawah bimbingan peneliti.
Sesi ketiga siklus pertama akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Juli 2021
mulai pukul 07.30 hingga 21.00. Kegiatan di siklus ini tetap dilakukan dengan
pedoman RPP dengan tema 1 aku dan sub temanya adalah akun dan temanku yang
baru di pembelajaran ke lima. Pada proses ini dibagi kelompok menjadi 4 yang terdiri
dari 5 orang. Berikut ini adalah gambaran proses pembelajaran suku kata melalui
Kegiatan pertama diawali dengan doa bersama yang dipandu oleh murid
segala sesuatu yang berada disekitar mereka lalu meminta siswa untuk
menghitungnya. Berapa banyak pohon? Berapa banyak kursi dan setrusnya. Apa
mempelajari konsep angka dari 1 hingga 10 dan menjadi akrab dengan simbol angka.
Ditahap ini juga dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota lima orang. Membaca
dilakukan dalam praktik langsung dengan mengisi nama-nama angka dan simbol
sehingga semua kelompok siap membaca setelah puzzle disusung sesuai dengan
menarik perhatian dengan menceritakan media apa yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Penyelidik kemudian bertanya, Anak-anak apakah kalian tau apa yang
kakak bawa ini?" Beberapa siswa menjawab dengan benar karena mereka melihatnya
puzzle suku kata sesuai dengan anggota kelompok yang telah disusun sebelumnya.
media puzzle suku kata secara bergantian. Terlihat beberapa anak masih bingung
45
menyusun media puzzle tersebut, maka peneliti menjelaskan kembali tentang materi
media puzzle tersebut apa materi pelajaran yang terdapat dalam media tersebut?
Apakah kalian senang dengan media yang digunakan selama proses pembelajaran?‟‟.
Siswa menjawab dan menyampaikan berbagai jawaban dari hasil mereka merangkai
suku kata untuk memungkinkan siswa bertanya dan mendiskusikan pertanyaan yang
pekerjaan rumah (PR), adapun pekerjaan rumah yang akan yang diberikan yakni
mengamati dan menghitung benda benda yang ada di sekitar rumah mereka masing
masing seperti meja kursi pohon dan lain lain kemudian mengirim jawabanya ke
kegiatan pembelajaran yang berlangsung hari itu. Peneliti membuat penilaian yang
mengulang apa yang dilakukan dalam sehari. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa
46
anak agar lebih aktif dan semangat belajar, serta mengingatkan peneliti untuk selalu
menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat hendak bepergian. Peneliti
kemudian meminta salah satu siswa untuk berdoa sebagai tanda berakhirnya jam
3. Observasi
dilakukan pada tahap 1 adalah kegiatan dan hasil belajar untuk proses belajar siswa
dan anak. Berdasarkan pengamatan atau observasi terlihat bahwa minat membaca
dengan menggunakan alat retensi yakni puzzle yang digunakan meningkat, namun
masih terdapat beberapa point of interest (yang perly diperhatikan). Hal ini dapat
Peneliti mengamati perilaku minat baca siswa dari awal sampai akhir Pada
putaran pertama ditentukan bahwa dari hasil pengamatan setiap gerak gerik siswa
dapat dilihat jika ada anak yang sudah mulai aktif dengan proses pembelajaran. Hal
ini tercermin dalam prses pembelajaran; Anak-anak antusias dengan media yang
teman yang bekerja mengabungkan puzzle dan terkadang siswa yang telah
47
menyelesaikan puzzle keluar dari rumah kemudian mulai bermain. Apalagi ketika
kelompok hanya dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 siswa, anak-anak
media yang dibawa oleh peneliti, siswa sangat tertarik, apakah siswa bertanya kepada
penelitiapa itu ibu guru? Peneliti kemudian menjawab bahwa jika anak-anak terlihat
sangat bersemangat setelah mereka selesai menjelaskan apa yang telah peneliti
tunjukkan, itu adalah puzzle yang merupakan media permainan yang terdiri dari
bagian-bagian dari sebuah gambar. Beberapa siswa sudah apat memahami konsep
peneliti; ini akan menunjukkan bahwa mereka dapat memasang kaset yang digunakan
NO Minat Membaca
Dari tabel diatas, maka peneliti dapat menjelaskan secara rinci minat baca pada
a) Rasa Senang
dengan hasil sebelumnya. Tabel tersebut menunjukkan bahwa skor maksimum siswa
pada Putaran 1 adalah 53% dan skor maksimum sebelumnya adalah 35%, sedangkan
skor rata-rata pada Putaran 1 adalah 49%. Hal ini menunjukkan tumbuhnya minat
baca yang membuat anak senang dengan media yang peneliti bawakan yaitu puzzle.
Skor terendah di sesi pertama adalah 42%. Perkembangan yang lebih tinggi dari
sebelum operasi, skor terendah adalah 20%. Di aspek rasa senang, dapat dikatakan
bahwa ketika melihat suku kata, siswa dapat menunjukkan rasa puas yang meningkat
dari 28% menjadi 49%. Ini sesuai dengan adanya peningkatan yang menunjukkan
21%.
Secara umum, setiap pertemuan pada sesi pertama menunjukkan bahwa anak-
anak melihat dan membaca puzzle suku kata. Seperti dapat dilihat, bahwa anak-anak
pembelajaran, siswa diajak untuk mengisi puzzle suku kata yang disediakan oleh
49
peneliti.Ketika membaca media puzzle suku kata masih dengan bantuan peneliti atau
temanya sendiri.
b) Ketertarikan
terhadap media suku kata yang ditunjukkan oleh peneliti. Dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa hasil siklus 1 mencapai skor maksimal 48% dibandingkan tindakan
nilai rata-rata adalah 23%. Skor terendah yang dicapai pada siklus 1 adalah 42%
Secara keseluruhan, diamati bahwa skor siswa di setiap siklus pertama dalam
ini, tergantung pada minat mereka, siswa diundang untuk berlatih mengambil
pembawa misterius dengan suku kata. Para siswa senang dan tertarik dengan media
c). Perhatian.
Perhatian ini merupakan bagian dari minat peneliti untuk membaca pada
media yang terkait dengannya. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil yang dicapai
pada siklus pertama telah mencapai 53% dan hasil yang dicapai sebelumnya adalah
mencapai 23%. Peningkatan perhatian ini adalah salah satu yang terbesar dalam hal
siswa diminta untuk mencari penjelasan tentang cara mengumpulkan alat peraga suku
kata, dan setelah membaca kombinasi puzzle yang sempurna, mereka diminta untuk
Minat Membaca
Hasil rangkuman menunjukkan bahwa 8 siswa sangat puas, 6 siswa tertarik, dan
masih diminati siswa masih digolongkan sangat rendah dan tidak bisa memenuhi
kriteria sebesar 75% dari yang sudah ditetapkan, jadi harus dilakukan percobaan
selanjutnya.
51
4. Refleksi
Refleksi sangat berfungsi untuk memberikan ide pemecahan masalah atas apa
yang jadi kekurangan di percobaan pertama. Setelah melakukan siklus 1, peneliti dan
Selama tahapan ini peneliti bersama guru melihat minat membaca dengan
pembelajaran mulai terfokus pada siswa; siswa sangat antusias terhadap media, minat
siswa sangat besar sehingga siswa meminta peneliti untuk menunjukkan media yang
dengan total anggota lima orang, karena beberapa anak belum terlihat keaktifanya
dan ketika kelompok 1 merangkai media yang bawa peneliti maka kelompok lain
b) Siswa sangat senang ketika diamati dalam kegiatan pembelajaran siklus 1, ketika
peneliti memberikan puzzle suku kata dan mengerjakannya melalui media. Pada
siklus 1, masih ada siswa yang ditemukan tidak yakin dengan kedekatannya
dengan peneliti serta merangkai media yang diberikan. Namun, mereka tertarik
c) Hasil evaluasi siklus I mencapai nilai rata-rata yang tidak memenuhi tingkat
pada hari Senin 19 Juli 2021, Rabu 21 Juli 2021 dan Kamis 23 Juli 2021. Tema 1
1). Perencanaan
sesuai dengan indikator yang akan diidentifikasi oleh peneliti. Nilai atau indikator
yang akan dicapai di babak kedua selalu sama dengan di babak pertama.
masalah muncul; Hal ini diperlukan untuk pengembangan di siklus II. Memberikan
a) Ketika siswa menarik kesimpulan, mereka berdiskusi satu sama lain saat mereka
sedang membaca. Artinya siswa yang sudah dapat membaca dengan baik dapat
dengan baik.
di siklus I yang menunjukkan hasil yang masih rendah serta belum bisa merangkai
secara tepat.
peneliti melakukan koordinasi yang lebih intensif bersama guru kelas untuk
Pada tiap pertemuan yang dilakukan di siklus ke II tema yang diberikan adalah
Pembelajaran (RPP)
membangkitkan minat pembaca. RPP inilah yang digunakan peneliti sebagai acuan
Alat penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah lembar
observasi yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa. Halaman observasi kegiatan
dikembangkan dalam PRP. Penerapannya fleksibel dan dapat diubah. Pada umumnya
peneliti bertindak sesuai dengan kurikulum yang peneliti kembangkan bersama guru
kelas. Pelaksanaan tindakan ini sepenuhnya dilakukan oleh peneliti; semua tindakan
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama di Tahap ke dua dilakukan pada Senin 19 Juli 2021 mulari
dari pukul 07:30 hingga pada 09:00 WIB. Kegiatan ini tetap berpedoman kepada RPP
dengan tema yang digunakan diriku dengan subtema tubuhku. Kegiatan pembelajaran
minat membaca adalah dengan peneliti menunjukkan media puzzle suku kata didepan
peserta didik. peserta didik langsung mempratikkan media yang telah dibawa oleh
peneliti, setelah mereka merangkai maka mereka membaca apa menyebutkan gambar
yang ada pada media tersebut kemudian membacanya. Adapun deskripsi pelaksanaan
yang dilakukan dengan menggunakan media puzzle sukus kata di pertemuan pertahap
Pada tahap awal pertemuan akan dimulai dengan pembcaan doa denagn
dipandu oleh siswa yang ditunjuk peneliti. Setelah selesai berdoa dan salam maka
Di inti kegiatan diawali dengan mengapresiasi kepada siswa atas proses yang
telah mereka jalani. Selain itu hal tersebut dilakukan untuk memberikan stimulus
mengenai bagian bagian tubuh maka peserta didik diminta untuk menyebutkan satu
maka peserta didik diminta untuk praktek secara langsung, yaitu dengan peserta didik
memperhatikan gambar anggota tubuh yang telah disediakan oleh peneliti, setelah itu
56
peserta didik diminta untuk merangkai menggunakan media puzzle suku kata sesuai
gambar tersebut.
menyebutkan nama nama anggota tubuh sambil menunjuk gambar media puzzle suku
puzzle suku kata melalui praktik langsung. Para siswa sangat antusias bahkan
bagian tubuh.
Peneliti mengajak semua peserta didik untuk nenarik kesimpulan dari praktek
merangkai media puzzle suku kata. Peneliti menanyakan kembali kepada peserta
didik, „Jadi media yang kaka bawa ini isinya tentang apa?‟‟. Sebagian besar peserta
didik sudah menjawab pertanyaan dari peneliti. Lalu peneliti menanyakan kembali
kepada peserta didik bagaimana perasaan kalian setelah menggunakan media tersebut
pada saat pembelajaran? Maka semua peserta didik menjawab senang ibu guru, maka
peneliti mangjukan pertanyaan kembali kepada salah satu siswa yang paling nakal
media puzzle saat pembelajaran berlangsung?‟‟ senang ibu guru, kata ihsan.
mengajar hari itu. Selain itu, peneliti mengirimkan pesan-pesan motivasi kepada
siswa agar mereka dapat belajar lebih giat dan tetap sehat. Kemudian, di bawah
bimbingan peneliti, siswa mulai memanjatkan doa dan salam untuk pulang.
b) Pertemuan Kedua
Sesi kedua di siklus kedua akan berlangsung pada Rabu 21 Juli 2021 di WIB
mulai pukul 07.30 hingga 21.00. Kegiatan pada siklus ini berlangsung di rumah guru
kembangkan bersama dengan guru kelas. Topik yang digunakan pada sesi kedua sesi
kedua adalah topik 1 diriku, dan topik 2 adalah tubuhku. Sesi kedua sesi kedua
berlangsung.
Kegiatan pertama diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang siswa
yang ditunjuk oleh peneliti. Setelah melakukan doa, kemudian dilanjutkan dengan
pelajaran yang telah mereka terima. Mereka juga diuji dengan melakukan tanya jawab
siswa untuk mendorong siswa memasuki materi pendidikan. Peneliti juga berbicara
dengan siswa tentang aktivitas yang mereka lakukan mengenai bagian tubuh yang
indera.
tertentu ada yang memiliki kegunaan khusus, dan bagian bagian tesebut dinamakan
contoh yaitu mata fungsinya untuk melihat, maka peneliti melanjutkan kembali
dengan melemparkan kepada peserta didik dengan mengatakan ada lagi yang bisa
menyebutkan bagian bagian anggota tubuh yang memiliki makna?, salah satu siswa
silahkan nanda, maka siswa tersebut mengatakan telinga untuk mendengar, hidung
untuk mencium. Maka peneliti melanjutkan dengan mengatakan yah betul sekali
mengatakan „‟yeh‟‟ melihat media ang dibawa oleh peneliti. Selanjutnya peneliti
menjelaskan bagaimana menggunakan media puzzle suku kata, setelah itu mereka
diminta untuk membacanya. Beberapa siswa sudah paham karna sudah mampu
merangkai media puzzle suku kata sesuai petunjuk yang di arahkan oleh peneliti.
59
Siswa yang belum bisa mengerjakan kegiatan tersebut akan dibantu oleh temannya
Kemudian siswa akan menceritakan mengenai hasil dari praktek yang abrus
anak merangkai media puzzle yang disediakan oleh ibu guru, gambar apa saja yng
fungsinya.
mengajar yang berlangsung hari itu. Selain itu, peneliti melakukan penilaian yang
kepada siswa kegiatan apa yang mereka lakukan. Peneliti juga memberikan pesan
kepada siswa yang memotivasi mereka untuk lebih aktif dan bersemangat dalam
belajar. Setelah itu kegiatan diakhiri dengan memanjatkan doa dan salam.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga siklus kedua akan berlangsung pada hari Kamis, 22 Juli
2021 mulai pukul 07.30 hingga 9.00. Kegiatan perkuliahan ini berlangsung di rumah
guru . Peneliti ini tetap bekerja sama dengan guru melalui RPP yang ada dengan tema
1 diriku kemudian subtemanya adalah tubuhku. Berikut ini adalah deskripsi proses
Kegiatan pertama diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu
siswa yang ditunjuk oleh peneliti. Usai berdoa, dilanjutkan mengecek konfirmasi
dilakukan yakni mereka akan mengulang pelajaran tentang yang mereka pelajarai
mengenai nama nama anggota tubuh, dan manakah anggota tubuh yang memiliki
kegunaan. Peneliti membagi kedalam dua kelompok, ada yang berjumlah 7 orang dan
apakah itu anggota tubuh, dan yang manakah anggota tubuh yang memiliki kegunaan.
memiliki kegunaan di sebut apa?‟‟. Beberapa siswa menjawab benar, ada juga yang
menjawab kurang tepat dan yang lainya hanya terdiam melihat temanya menjawab.
nama nama anggota tubuh sambil menunjuk bagian tubuh yang mereka sebutkan.
memiliki kegunaan.
61
pertama akan memasang gambar bagian tubuh yang memiliki makna dan kelompok
kedua diberi tugas untuk merangkai suku kata sampai berbentuk kalimat yang
memilki makna. Setelah kelompok kedua selesai merangkai maka mereka diminta
belajar mengenai nama bilangan dan lambangnya. Langkah pertama yaitu dengan
bersama sama siswa diajak untuk menyebutkan bilangan satu sampai sepuluh secara
bersama sama. Selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan nama bilangan ketika
kegiatan pembelajaran yang berlangsung hari itu. Peneliti membuat penilaian yang
mengulang apa yang dilakukan dalam sehari. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa
anak agar lebih aktif dan semangat belajar, serta mengingatkan peneliti untuk selalu
menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat hendak bepergian. Peneliti
kemudian meminta salah satu siswa untuk berdoa sebagai tanda berakhirnya jam
2. Observasi
62
dalam pembeljarana yakni mencatat aktivitas siswa. Di hari keuda menjukkan jika
hasilnya aktivitas siswa mengakami sedikit perubahan pada pembelajaran yang dapat
pertama hingga terakhir selama siklus ke II. Dari hasil observasi aktivitas belajar
siswa melalui fase penggunaan media puzzle suku kata dapat diketahui bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa dan semua siswa berpartisipasi dan terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat ketika anak-anak sedang menerapkan
siswa mampu memahami dan membaca dengan baik. namun juga tetap terdapat satu
tercapai.
Adapun hasil siklus II yang telah direkapitulasi dapat terlihat dalam tabel berikut ini:
Minat Membaca
Dari tabel diatas, dapat peneliti temukan jika terdapat peningkatan minat baca pada
a) Rasa Senang
Dari tabel di atas terlihat bahwa minat siswa lebih besar dari hasil pra
tindakan. Tabel ini menunjukkan bahwa siswa mencapai hasil maksimal 80% pada
siklus I dan hanya 53% yang mencapai hasil maksimal pada siklus sebelumnya. Selain
itu, rata-rata untuk siklus I mencapai 49% dan rata-rata untuk siklus II 79%. Hal ini
64
menunjukkan minat membaca yang semakin meningkat. Dengan kata lain, siswa
merasa senang menggunakan media suku kata saat belajar. Skor terendah pada siklus
I adalah 42% dan pada siklus II 77%. Dalam hal hiburan, dapat dimengerti bahwa
siswa menyukai media puzzle suku kata antara 53% dan 80%. Hal ini menunjungkat
menemukan siswa senang ketika mereka merakit dan membaca alat peraga puzzle
suku kata. Dapat dipahami bahwa siswa telah melihat peningkatan yang signifikan
dalam hasil pra-prosedur. Dalam pertemuan ini, para siswa berbicara tentang
pertemuan dan membaca puzzle suku kata bantu untuk bersenang-senang. Beberapa
b) Ketertarikan
Aspek minat atau keterikarikan ini meliputi minat siswa terhadap media
puzzle. Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil siklus II mencapai 78%. Hasil
rata-rata meningkat 30%. Dilihat dari hasil terendah yang diperoleh pada siklus II
adalah 77%. Hal ini sejalan dengan presentasi yang ditunjukkan pada indikator rasa
senang.
peningkatan yang signifikan dalam hasil pada setiap pertemuan di sesi pertama
sebelum prosedur. Dalam pertemuan ini, dan untuk kepentingan pesta, siswa langsung
65
diminta untuk berlatih menyusun media pada potongan puzzle, menyusunnya, dan
c) Perhatian
Indikator perhatian ini merupakan salah satu aspek dari minat baca siswa.
Berdasarkan tabel sebelumnya, hasil yang didapat dari siklus dua sama yakni 78%
dan hasil dari siklus satu 53%. Rasio ini menjukkan jika perolehan dari siklus 1 dan
dua adalah 25%. P eningkatan ini menjadi yang oaling tinggi jika dikomparasi dengan
Minat Membaca
pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa 12 siswa memenuhi indkator rasa senang,
66
11 siswa tertarik dan 11 siswa memperhatikan. secara umum siswa pada siklus II
adalah siswa dengan standar yang baik dan mau membaca standar yang baik untuk
Secara umum, pertemuan sesi kedua menunjukkan bahwa ukuran hasil yang
ini dilakukan selama proses pelatihan. Tabel berikut merangkum nilai-nilai tersebut.
Minat membaca
Dari tabel 9 diatas dapat diketahui jika terjadi peningkatan secara signifikan
disetiap tindakan yang telah dilakukan. Secara visual, hasil penelitian tersebut dapat
67
dilihatdarigrafikdibawahini:
90
%
80
%
70
%
60
%
50
%
40
%
30
%
4) Refleksi
Pada titik ini, peneliti menunjukkan implikasi bagi siswa yang gemar
membaca. Setelah peneliti melihat hasil penelitian di siklus kedua, peneliti berdiskusi
dengan wali kelas. Hasil diskusi dengan wali kelas adalah sebagai berikut.
(1) Minat membaca siswa meningkat dari tingkat sebelumnya ke tingkat kedua.
perbedaan jumlah minat baca siswa di tahap siklus dua. Secara umum kegiatan
68
membaca pada putaran kedua berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada
mencapai kinerja. Untuk setiap indikator, rasa senang meningkat sebesar 27%,
minat sebesar 30% dan perhatian sebesar 25%. Hasil yang dicapai pada tahap
tersebut sejalan dengan tujuan penelitian ini, yang tercermin dari indikator
keberhasilan.
bantuan information puzzle dapat meningkatkan gairah dan semangat anak serta
(4) Menjadikan siswa lebih senang dan bersemangat saat belajar, karna mereka bisa
Penelitian yang dilakukan pada kelas harus dihentikan karena melihat hasil
penelitian yang menunjukkan jika telah terjadi peningkatan membaca peserta didik
serta telah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diinginkan dalam penelitian.
meningkatkan minat membaca siswa. Hal itu juga ikut diperkuat dengan berbagai
dilakukan
69
membaca peserta didik kelas 1 Di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar. Hal ini terlihat
pada grafik yang menunjukkan hasil rata-rata capaian sebelum sesi ke-2. Anda dapat
melihat bahwa siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar. Perbaikan atau transisi ke
siklus kedua meningkatkan rasa senang sebesar 56%, minat sebesar 50%,
danperhatian sebesar 54%. Dari grafik di atas, kita dapat melihat bahwa minat
belajar siswa tumbuh secara signifikan. Karena jumlah siswa yang tertarik untuk
setiap siklusnya.
lebih tertarik dengan pembelajaran saya. Namun jika kriteria tersebut berdasarkan
hasil Suharsimi Arikunto (2008:208), rata-rata hasil siklus I masih dalam kriteria
buruk. Hal ini bertentangan dengan tujuan keberhasilan belajar, karena 75% dari 15
siswa berminat belajar. Buku ajar belum baik atau kurang motivasi khususnya dalam
bidang pengajaran bahasa untuk anak-anak, sehingga kurangnya minat belajar siswa
masih terlihat.
suku kata II. Antara lain, siklus tersebut meningkatkan kepuasan membaca siswa
senang sebesar 25%, peningkatan minat sebesar 30%, dan peningkatan inisiatif
sebesar 35% serta perhatian meningkat 25%. Tumbuhnya minat membaca adalah
bukti bahwa belajar melalui bantuan puzzle suku kata adalah cara yang efektif. Hal
70
itu terlihat dari ubahan yang dilakukan. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap,
di atas, dapat dikatakan bahwa pada siklus kedua II menunjukkan hasil yang lebih
baik. Minat membaca siswa pada siklus tersebut memenuhi kriteria baik dan peneliti
Pada Penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa selama periode penelitian ini
berbagai kosakata secara lebih ekspresif sehingga mereka akan berkembang mulai
berkeyakinan bahwa penelitian ini memenuhi kriteria keberhasilan, oleh karena itu
penelitian ini dianggap berhasil sedang dan dihentikan. Dari temuan yang
didapatkan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan jika penggunaan puzzle ini dapat
mmemberikan dorongan lebih untuk membuat siswa lebih berminat untuk membasa
dan berpartisipasi lebih baik di setiap kelas. Puzzle tidak Cuma meningkatkan
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian dengan konsep praktik dalam kelas ini diharap bisa memberikan
hasil penelitian yang optimal. Namun meski begitu, penelitian yang dilakukan di SD
Labuang Baji 1 Kota Makassar tentu memiliki beberapa keterbatas yakni sebagai
berikut:
71
sangat luas.
BAB V
A. Simpulan
dengan menggunakan media puzzle suku kata dapat meningkatkan minat baca pada
peserta didik kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar. Hasil dari pembelajaran
siklus I mencapai 49% dan hasil dari siklus II mencapai 79%. Langkah langkah aau
proses selama kegiatan belajar mengajar menggunakan media puzzle suku kata
yakni peneliti menunjukkan media puzzle suku kata yang akan di gunakan dan
disesuaikan dengan tema yang akan diajarkan selama kegiatan berlangsung. Peneliti
mengajak siswa bercakap cakap sesuai pelajaran yang diajarkan sebelum sesuai
dengan media yang digunakan, peneliti juga berusaha memperkenalkan kosa kata
baru. Peneliti juga memberikan dorongan atau pujian yang sifatnya membangun
semangat mereka.
B. Saran
penggunaan media puzzle suku kata terbukti dapat meningkatkan minat baca peserta
kata yang bisa menarik perhatian siswa dan membuat siswa belajar sambil
76
DAFTAR PUSTAKA
Elendiana, Magdalena. 2020. Upaya Meningkatkan Minta Baca Siswa Sekolah Dasar:
Jurnal Pendidikan Dan Konseling, (Online). Volume 2, Nomor 1,
(file:///C:/Users/Asus/Downloads/572-1103-2-PB.pdf, di akses 21 Agustus
2021).
Fajariyah, Ela Latifatul. 2017. Penerapan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN Sumberejo Kotagajah. Skripsi
Gading, Ketut, dkk. 2019. Pengaruh Metode Suku Kata Dengan Media Kartu Kata
Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan: Jurnal
MimbarIlmu,(Online),Vol.24,No.3,(File:///C:/Users/Asus/Downloads/21417-
33260-1-Sm%20(1).Pdf, Di Akses 9 April 2021).
77
Mulyati, Yeti, dkk. (2014). Bahasa Indonesia. Tanggerang: Universitas Terbuka
Nurhasanah, S. 2016. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Menejemen Perkantoran, (Online), Vol.1 No. 1,
(File:///C:/Users/Asus/Downloads/3264-6173-2-PB.Pdf Di Akses 4 April 2021).
Putra, R, Masri. 2008. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Jakarta: universitas
terbuka.
Pribadi, A, B. 2017. Media Dan Teknologi Dalam Pembelajaran. Jakarta: Prenada
media Group.
Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan
Islam.
Ruhman, Ibadi. 2015. Arabic Puzzle Book Pengembangan Media Interaktif Untuk
Keterampilan Membaca Bagi Siswa Kelas Iv Mi Di Kota Semarang. Skripsi Di
Terbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Rohmadi, Muhammad Dan Nugraheni Sri Aninditya 2011. Belajar Bahasa Indonesia.
Surakarta: Cakrawala Media
Sadirman, A. S., & Dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.
Siregar, A. Ridwan, 2004. Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa. Medan :
Universitas Sumatera Utara,
Sri, Yatun. 2015. Menumbuhkan Minat Baca Siswa Melalui Perpustakaan: FIHRIS.
(Online).VolX,No2,(http://digilib.uinsuka.ac.id/id/eprint/24229/1/Sri%20Yatun-
%20Menumbuhkan%20Minat%20Baca%20Siswa%20Melalui%20Perpustakaan
.pdf, di akses 21 Agustus 2021).
Suseno, Muchlas. 2020. Mengukur Minat Profesi Guru . Jakarta Timur: UNJ Press.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenada Media Group.
Sudarman, M. 2013. Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
78
Yulia, Anna. 2005. Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak. Jakarta : PT Alex Media
Komputindo.
Zulfa, N, Aini. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Skripsi
Diterbitkan. Semarang: Institut Agama Islam (IAIN).
79
L
A
M
P
I
R
A
N
80
Lampiran I
Indikator :
3.3.1 Menunjukkan huruf vokal dalam suatu kata yang terkait dengan aku dan teman
baru
4.3.1 Melafalkan huruf vokal suatu kata yang terkait dengan aku dan teman baru
81
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai banyak anggota
suatu kumpulan objek
4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian dengan banyak
anggota kumpulan objek yang disajikan
Indikator :
3.1.1 Membilang secara urut bilangan 1 sampai dengan 10 dengan bantuan benda
konkret
4.1.1 Mengelompokkan benda sesuai dengan bilangan yang diberikan (1 sampai
dengan 10)
PKN
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan hobi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan sekolah
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah
Indikator :
3.2.5 Menggali informasi hal hal yang harus dilakukan sehubungan dengan aturan
di rumah
4.2.5 Mempraktikkan kegiatan memberi salam saat masuk rumah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan contoh dari guru, siswa dapat menyanyikan lagu “a-
b-c” dengan benar.
2. Setelah bernyanyi dan berlatih, siswa dapat memasangkan kartu nama teman
sesuai orangnya dengan tepat.
3. Dengan permainan kartu huruf, siswa dapat mencari dan menyebutkan huruf
vokal (a, i, u, e, o) yang hilang dari nama temannya.
4. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat membilang secara urut
bilangan 1 sampai dengan 10 dengan bantuan benda konkret.
82
5. Dengan melakukan permainan siswa dapat mengelompokkan benda sesuai
dengan bilangan 1 sampai dengan 10.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
83
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Sebelum masuk ke kegiatan berikutnya, guru
memancing siswa dengan pertanyaan,”Berapa
kelompok yang tadi bermain tebak huruf?”,
“Masingmasing kelompok terdiri dari berapa orang?”
Siswa ada yang menjawab (dengan jawaban yang
beragam), ada juga siswa yang diam.
Guru mengenalkan konsep bilangan 1 sampai dengan
10.
Minta siswa bersama-sama menghitung banyaknya
benda yang ada di gambar dari bilangan 1 sampai
dengan 10 secara berurutan.
Guru juga bisa menyediakan berbagai benda yang ada
di kelas lalu meminta siswa secara bergiliran
membilang banyaknya benda tersebut.
Untuk penguatan konsep bilangan 1 sampai dengan 10,
minta siswa berlatih di buku siswa halaman 16. Siswa
membilang banyaknya benda yang ada di gambar lalu
memasangkan dengan gambar lain dengan banyak
benda yang sama.
84
E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.201
Media puzzle suku kata
MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI
KEPALA SEKOLAH
Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007
85
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar huruf abjad
Merangkai huruf abjad dengan menggunakan media puzzle
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi,diskusi,tanya jawab, penugasan dan
ceramah.
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle huruf abjad
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle huruf abjad
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle huruf abjad
86
Jika anak sama sekali tidak
3 Perhatian anak “rendah” 1
memperhatikan media puzzle
padabuku cerita bergambar
huruf abjad dan tidak
membacanya sama sekali.
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle huruf abjad
Keterangan
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Labuang Baji 1
Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 1 : Aku dan Teman Baru
Pembelajaran :4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Mengenal lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau
bahasa daerah
Indikator:
3.3.2 Menunjukkan huruf konsonan dalam suatu kata yang terkait dengan aku dan
teman baru
PJOK
Kompetensi Dasar (KD) :
4.1 Mempraktikkan prosedur gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana
dan atau tradisional
Indikator:
4.1.1 Mempraktikkan prosedur gerakan berjalan satu arah sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional.
88
SBdP
Kompetensi Dasar (KD) :
4.2 Menirukan elemen musik melalui lagu
Indikator:
4.2.1 Memeragakan warna suara manusia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengar arahan dari guru, siswa dapat mempraktikkan gerakan
berjalan lurus ke satu arah dengan benar.
2. Dengan memperhatikan contoh dari guru, siswa dapat mempraktikkan jalan
berpasangan sambil bergandengan tangan.
3. Dengan permainan jalan berpasangan, siswa dapat mengenali huruf pertama
nama sendiri dan nama-nama teman sekelas.
4. Dengan arahan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi suara teman.
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
89
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Seluruh siswa diminta berjalan lurus ke satu arah
menuju siswa yang berjajar di hadapan masing-masing.
Kedua kelompok siswa saling bertukar posisi.
Seluruh pasangan dibagi dalam dua kelompok yang
sama banyaknya dan berdiri berjajar saling
berhadapan.
Kali ini setiap pasangan berlomba untuk mencari kartu
huruf yang sesuai dengan huruf pertama nama masing-
masing.
Setiap pasangan akan mencari kartu huruf tersebut di
dalam kotak yang ada di seberang barisannya.
Sekali lagi seluruh siswa diminta berjalan lurus ke satu
arah menuju siswa yang berjajar di hadapan masing-
masing. Kedua kelompok siswa saling bertukar posisi
bersama pasangan masing-masing.
Setiap pasangan tidak boleh menyenggol pasangan
lainnya saat bertukar posisi.
Ketika selesai bertukar posisi, setiap pasangan
berlomba mencari kartu huruf yang sesuai dengan
huruf pertama nama masing-masing. Kartu huruf hanya
tersedia 1 set untuk masing-masing barisan sehingga
tidak semua pasangan bisa mendapatkan huruf yang
dimaksud. Siapa cepat dia dapat.
Setelah berlomba mendapatkan kartu huruf, semua
pasangan kembali berdiri berjajar saling berhadapan
dengan posisi yang rapi.
Guru mengamati setiap pasangan, mana yang bisa
menemukan kartu huruf dan mana yang tidak.
Pasangan yang tidak mendapatkan kartu huruf harus
menyebutkan huruf pertama dari nama masing-masing.
Sambil beristirahat (siswa boleh duduk dengan posisi
kaki lurus ke depan), kegiatan ditutup dengan
menanyakan pengalaman dan perasaan siswa saat
melakukan kegiatan mencari huruf dengan berjalan
lurus.
Siswa meranghkai huruf abjdad menngunakan media
puzzle
90
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Siswa merangkai huruf vocal menggunakan media
puzzle
Siswa merangkai huruf konsonan menggunakan media
puzzle
Siswa menyebutkan huruf vocal dan konsonan
menggunakan media puzzle sambil menunjuk media
puzzle tersebut.
MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI
KEPALA SEKOLAH
Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007
91
Lampiran 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah.
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle huruf abjad
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle huruf abjad
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle huruf abjad
92
Jika anak sama sekali tidak
3 Perhatian anak “rendah” pada 1
memperhatikan media puzzle
buku cerita bergambar
huruf abjad dan tidak
membacanya sama sekali.
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle huruf abjad
Keterangan
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
94
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bermain kartu bilangan, siswa dapat mengidentifikasi bilangan 1
sampai dengan 10.
2. Setelah bermain kartu bilangan dan berlatih, siswa dapat menulis bilangan
1 sampai dengan 10.
3. Dengan bermain kartu huruf, siswa dapat megidentifikasi dan melafalkan
huruf konsonan yang hilang dari nama temannya..
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
95
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Setiap kelompok merangkai nama bilangan dan
lambangnya menggunakan media puzzle suku kata
dengan tepat
Setelah selesai merangkai, siswa diminta untuk
membacanya
Soal yang dimaksud adalah setiap kelompok
menyediakan/ menunjuk/membawa beberapa jenis
benda yang tertentu banyaknya.
Guru membagikan 3 kartu nama yang tidak lengkap
hurufnya (kartu nama yang dibagikan sesuai dengan
nama anggota kelompok) dan 1 set kartu huruf a-z ke
masing-masing kelompok.
Aturan permainanya yaitu setiap kelompok akan
mendapat giliran untuk memberi soal dan menjawab
soal dengan cara diundi. Sebagai contoh, kelompok 1
mendapat giliran memberi soal, sedangkan kelompok 2
mendapat giliran menjawab soal. Kelompok 1 maju ke
depan kelas. Kelompok 1 mengalungkan kartu nama
yang sesuai kepada 3 siswa anggotanya.
Kelompok 2 menyebutkan nama pemilik kartu,
menebak huruf yang hilang, dan mengangkat kartu
huruf sesuai huruf yang hilang dari kartu nama
tersebut. (lihat buku siswa halaman 26)
Begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapat
giliran untuk memberi dan menjawab soal.
Untuk menguatkan siswa tentang konsep bilangan dan
lambangnya, minta siswa mengerjakan latihan di
halaman 24-25
96
E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017)
Media puzzle suku kata yang didalamnya terdapat gambar nama bilangan dan
lambangnya
MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI
KEPALA SEKOLAH
Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007
97
LAMPIRAN 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata
98
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata
Keterangan
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4 Mengenal kosa kata tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya
melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan atau syair
lagu)
4.4 Menjelaskan dengan kosa katan yang tepat tentang anggota tubuh dan panca
indera serta perawatannya (berupa gambar dan tulisan) dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulisan.
Indikator:
3.4.1 Menjodohkan gambar dan kata anggota tubuh dengan tepat
4.4.1 Menggunakan kosa kata tentang anggota tubuh dengan tepat dalam bahasa
lisan atau tulisan
100
SBDP
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Memahami gerak anggota tubuh melalui tari
Indikator:
3.3.1 Mengidentifikasi gerak anggota tubuh (kepala, badan, tangan, dan
kaki) dalam suatu tarian
PKN
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan hobi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan sekolah
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan seharihari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah
Indikator:
3.2.35 Menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan
aturan menjaga kesehatan tubuh di rumah
4.2.35 Memeragakan kegiatan tentang menjaga kesehatan tubuh di rumah dalam
hubungannya dengan aturan saat makan di rumah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui lagu, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian tubuh.
2. Dengan menirukan ucapan guru, siswa dapat menyebutkan bacaan nama
bagian-bagian tubuh.
3. Melalui ragam gerak, siswa dapat mengidentifikasi gerak anggota tubuh.
4. Setelah berdiskusi dengan teman, siswa dapat menunjukkan aturan tentang
menjaga kesehatan tubuh di rumah hubungannya dengan makan makanan
yang sehat.
5. Dengan berlatih, siswa dapat mengenali kosa kata dan memasangkan
bagian-bagian tubuh dengan namanya.
6. Dengan bermain peran, siswa dapat menunjukkan aturan saat makan di
rumah.
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
101
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
102
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru bertanya kepada siswa, bagaimana sikap yang
harus ia tunjukkan di rumah saat hendak makan,
sedang makan, dan selesai makan.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, guru meminta
siswa menggali informasi dari teman sebangku tentang
aturan saat makan di rumah.
Siswa akan bertanya jawab, yaitu bagaimana sikap
yang harus ia tunjukkan di rumah saat hendak makan,
sedang makan, dan selesai makan.
Setelah itu guru merangkum semua jawaban siswa dan
menyampaikan informasi tentang aturan di rumah
tentang makan. Secara umum aturan pada saat makan
adalah sebagai berikut:
»» Mencuci tangan sebelum makan
»» Berdoa sebelum makan
»» Makan sambil
Guru menanamkan kepada siswa untuk mengikuti
aturan di rumah saat makan.
Di akhir kegiatan, guru mengulang kembali nama-
nama bagian tubuh.
103
E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017)
Media puzzle suku kata yang didalamnya terdapat gambar anggota tubuh
MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI
KEPALA SEKOLAH
Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007
104
LAMPIRAN 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata
105
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata
Keterangan
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
107
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh
disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian.
4.8 Menceritakan bagianbagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh
disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian
Indikator:
3.8.1 Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh
4.8.1 Menceritakan guna bagian-bagian tubuh
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bermain “Guru Berkata”, siswa dapat menunjukkan anggota
tubuhnya.
2. Dengan berkumpul bersama teman, siswa dapat menceritakan guna bagian-
bagain tubuh.
3. Dengan berlatih, siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian tubuh dan
kegunaannya.
4. Dengan menirukan ucapan guru, siswa dapat menggunakan kosa kata
tentang panca indera.
5. Dengan berlatih, siswa dapat menjodohkan gambar panca indera dan
bacaannya.
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
108
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru lalu membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok ditugaskan untuk berdiskusi
dan bercerita tentang bagianbagian anggota tubuh
beserta kegunaannya.
Guru memberi waktu 15 menit kepada setiap
kelompok. Setelah itu, guru meminta perwakilan dari
setiap kelompok untuk bercerita tentang hasil kerja
kelompoknya, yaitu menceritakan tentang bagian-
bagian anggota tubuh beserta kegunaannya.
Guru mengamati kegiatan tersebut untuk mencari tahu
seberapa banyak yang bisa diketahui siswa tentang
bagian-bagian tubuh serta kegunaannya.
Guru memperlihatkan media puzzle suku kata yang
didalamnya terdapat gambar anggota tubuh
Siswa diminta untuk merangkai media puzzle suku
kata dengan mencocokkan gambar bagain tubuh yang
memiliki kegunaan
Siswa diminta kembali ke bangku masing-masing.
Guru lalu menyampaikan informasi bahwa bagian-
bagian tubuh tertentu ada yang memiliki kegunaan
khusus. Bagian-bagian tubuh tersebut dinamakan panca
indera.
Guru meminta siswa mengamati buku siswa halaman
47. Guru bertanya pada siswa, kegiatan apa saja yang
kira-kira dilakukan oleh anak-anak pada gambar di
buku siswa halaman 47? Anggota tubuh apa yang
digunakan pada kegiatan pada gambar tersebut?
Guru mengapresiasi jawaban-jawaban siswa yang
beragam.
Guru lalu menjelaskan tentang panca indera.
Setelah itu, guru menunjukkan gambar bagian-bagian
panca indera dan menempelnya di papan tulis lengkap
dengan nama dan kegunaannya.
109
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo‟a dan salam
MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI
KEPALA SEKOLAH
Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007
110
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Membaca Nama-nama Anggota Tubuh
Menyusun Potongan-Potongan Gambar Anggota Tubuh (Puzzle)
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata
111
Jika anak sama sekali tidak
3 Perhatian anak “rendah” pada 1
memperhatikan media suku
buku cerita bergambar
kata abjad dan tidak
membacanya sama sekali.
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata
Keterangan
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
113
PPKn
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan hobi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan sekolah
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan seharihari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah
Indikator:
3.2.34 Menggali informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam
hubungannya dengan aturan menjaga kesehatan tubuh di rumah
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai banyak anggota
suatu kumpulan objek
4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian dengan banyak
anggota kumpulan objek yang disajikan
Indikator:
3.1.5 Menyatakan banyak anggota suatu kumpulan objek dengan bilangan yang
tepat (1 sampai dengan 10) *(diberikan setelah mengenal lambang bilangan)
4.1.5 Mengelompokkan benda sesuai dengan bilangan yang diberikan (1 sampai
dengan 10)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan gambar dan melihat contoh dari guru, siswa dapat
menunjukkan dan mendemonstrasikan posisi yang tepat saat duduk dan
membaca.
2. Dengan memperhatikan gambar dan melihat contoh dari guru, siswa dapat
menunjukkan dan mendemonstrasikan jarak yang tepat antar mata dan objek
saat membaca.
3. Dengan menyanyi, siswa dapat membilang 1 sampai dengan 10 dengan
bantuan jari tangan.
4. Dengan berlatih, siswa dapat mengidentifikasi banyaknya benda dalam suatu
kelompok dan menunjukkan lambang bilangannya.
114
5. Dengan mengamati gambar dan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat
menggali informasi tentang waktu yang tepat untuk tidur di malam hari dan
bangun di pagi hari.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
115
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru mengajak siswa untuk membilang 1 sampai
dengan 10 dengan menggunakan jari. Kegiatan ini
diulang beberapa kali.
Guru lalu menunjuk beberapa siswa secara acak. Guru
menyebutkan bilangannya, siswa menunjukkan dengan
jari sesuai dengan bilangan yang dimaksud.
Sebaliknya, guru menunjukkan jari, siswa menyebut
bilangan yang sesuai dengan jari tersebut.
116
D. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
Media puzzle suku kata.
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007
117
Lampiran 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata
118
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata
Keterangan
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah
119
Lampiran 2.
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
120
Lampiran 3.
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
121
Hasil Observasi pertemuan 2 siklus 1
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
122
Hasil Observasi pertemuan 3 siklus 1
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
123
Lampiran 4.
73 13 13 73 20 73 13 13
Persentase%
% % % % % 6.% % % %
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
124
Hasil Observasi pertemuan 2 siklus II
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
125
Hasil Observasi pertemuan 3 siklus II
Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1
126
Lampiran 5.
Tabel Hasil Perhitungan Minat Membaca Siklus I
Keterangan :
Untuk mencari persentase menggunakan rumus :
P= ƒ
�100% Keterangan :
�
P = Persentase
f = frekuensi yang sedang dicari
presentasinya
N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu
127
Tabel Hasil Perhitungan Minat Membaca Siklus II
Keterangan :
Untuk mencari persentase menggunakan rumus :
P= ƒ
�100% Keterangan :
�
P = Persentase
f = frekuensi yang sedang dicari
presentasinya
N = Jumlah
frekuensi/banyaknya
individu
128
Lampiran 6 Olah Data Minat Membaca Secara Keseluruhan
Siklus I Siklus II
No Nama siswa A B C A B C
1 Muh Aqil Irwan 8 9 9 9 9 9
2 Abrahan Putra 9 7 9 9 9 9
Ghazali
3 Affandi 7 9 9 9 9 9
4 Andi Arafah 4 7 7 9 9 9
5 Johansah Alfarizki 7 6 5 9 9 9
6 Akifah Nailah Ilman 9 8 9 9 9 9
7 Alike Anila Putri 8 7 6 9 9 9
8 Ayudia Inara 7 8 9 9 9 9
9 Az Zahra Asyila A 5 4 3 6 8 5
10 Donita Putri 7 5 7 8 9 5
Meitasari
11 Hafidzah Hasan 4 4 5 5 5 8
12 Nailah Putri 9 9 7 9 9 8
Ramadhani
13 Nuryunifasari 7 6 6 9 9 7
14 Nur Aqilah Hasby 9 8 8 9 9 9
15 Ghazwani Adlah 3 5 5 4 6 8
Nursyam
Total 104 103 103 122 122 127
Skor Rata Rata 6.866 8.46666
667 7 8.4666
6.8 6.8 67 8.133333
Persentase 69% 68% 68% 81% 81% 84%
129
Lampiran
130
Lampiran 7. Dokumentasi proses pembelajaran menggunakan media puzzle suku
kata
131
Gambar 2. Ketika siswa merangkai suku kata yang didalamnya terdapat materi
nama dan lambang bilangan.
132
Gambar 3. Ketika siswa membaca media yang mereka rangkai.
Gambar 4. Ketika siswa merangkai media puzzle suku kata yang didalamnya
terdapat gambar nama nama anggota tubuh.
133
Gambar 5. Ketika siswa merangkai media puzzle suku kata yang didalamnya
terdapat gambar anggota tubuh beserta kegunaanya.
134
SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIASI
RIWAYAT HIDUP
gowa pada tahun 2006. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di
melanjutkan sekolah menengah atas di MAN Gowa pada tahun 2014 dan selesai
Keguruan dan Ilmu Pendidikan , program studi pedidikan guru sekolah dasar
(PGSD)
135