Anda di halaman 1dari 154

MENINGKATAN MINAT BACA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA

PUZZLE SUKU KATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I DI SD


LABUANG BAJI I KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Melaksanakan Penelitian Pendidikan


Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadaiyah Makassar

OLEH

JUMIATI

105401113917

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021/2022

i
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Jumiati

Nim 105401113917

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Menggunakan Media Puzzle

Suku Kata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 SD Labuang Baji 1

Kota Makassar .

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah

hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain dibuatkan oleh siapapun.

Demikian peryataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila

pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 30 Agustus 2021


Yang Membuat Pernyataan.

Jumiati

ii
SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Jumiati
Nim 105401113917
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya ( tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing
yang telah ditetapkan oleh pembimbing fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan ( Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 30 Agustus 2021


Yang Membuat Pernyataan

Jumiati

Mengetahui
Ketua Jurusan PGSD

Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd


NBM: 1148913

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto

‘’ Jadilah Diri Kita Sendiri

Karena Itu Lebih Baik Dari Pada Berpura Pura Menjadi Orang Lain Yang Baik.’’

Persembahan

Kupersembahkan karya ini buat:

Orang tuaku, saudaraku dan sahabatku,

Kupersembahkan karya kecil ini kepada mereka yang telah memberi materi, dukungan,

dan kasih sayang yang tiada terhingga yang tiada mungkin kubalas dengan selembar

kertas yang bertuliskan kata cinta dalam kata persembahan. Semoga ini menjadi

langkah awal untuk membuat mereka bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa

berbuat yang lebih baik.

iv
ABSTRAK

JUMIATI. 2021. Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Menggunakan Media


Puzzle Suku Kata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 Di SD Labung Baji 1 Kota
Makassar. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi Adam dan
Pembimbing II Tasrif Akib.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu Bagiamana Meningkatkan Minat
Baca Peserta Didik Menggunakan Media Puzzle Suku Kata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk
Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Menggunakan Media Puzzle Suku Kata
Pelajaran bahasa Indonesia kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan analisa data deskriktif
kuantitatif tekhnik persentase. Terdiri atas dua siklus setiap siklus dilaksanakan
sebanyak 3 kali pertemuan. Agar penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik,
peneliti menyusun tahapan tahapan yang dilalui dalam peneliian tindakan kelas, yaitu:
1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan Penelitian, 3) Pengamatan, 4) Refleksi. Sampel dan
Populasi adalah siswa kelas 1 SD Labung Baji 1 Kota Makassar yang berjumlah 15
siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan Menggunakan Media Puzzle
Suku kata dapat meningkatkan minat baca, Hal ini dapat dibuktikandengan adanya
peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus II yaitu hasil siklus I mencapai 49% dan
hasil siklus II mencapai 79%. Penelitian dihentikan sampai siklus II karena sudah
memenuhi kriteria keberhasilan. berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa dengan Mengunakan Media Puzlle Suku Kata Dapat Meningkatkan
Minat Baca Peserta Didik Kelas 1 Di SD Labung Baji 1 Kota Makassar.

Kata Kunci: Meningkan Minat Baca, puzzle suku kata

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat serta petunjuknya sebagai penulis dapat menyelesaikan

penulisan Skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat seiring salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang selalu kita nantikan syafaatnya

di akhirat kelak. Skripsi yang penulis angkat yang berjudul „‟meningkatkan minat baca

peserta didik menggunakan media puzzle suku kata pelajaran bahasa Indonesia kelas 1

Di SD Labung Baji 1 Kota Makassar‟‟ merupakan tugas akhir studi untuk melengkapi

salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd).

Tersusunya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, arahan dan bimbingan

semuah pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, terutama

kepada:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

beserta staffnya yang telah memberikan berbagai fasilitas selama mengikuti

perkuliahan.

2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Bapak Aliem Bahri S.Pd., M.Pd dan Ibu Ernawati Kirey S.Pd., M.Pd. Ketua dan

sekretaris jurusan pendidikan guru sekolah dasar, FKIP, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

vi
4. Bapak Andi Adam, S.Pd., M.Pd. Dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan

arahan bimbingan dari awal penyusunan sampai dengan penyelesaian skripsi ini

5. Bapak Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd. Dosen pembimbing II yang memberikan saran dan

bimbinganya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Terimakasih kepada keluargaku, yang telah membimbing, mendidik, dan

membantu serta mendoakan penulis dalam menggapai cita cita dan menyemangati

dalam penulisan skripsi ini.

7. Keluarga besar PGSD stanbuk 2017 yang senangtiasa membantu dan memberikan

saran dan masukan kepada penulis.

Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada kalian semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak

kekurangan. Hal ini disebabkan masih terbatasnya ilmu dan teori penulis kuasai.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan karya penulis di kemuadian hari.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca.

Makassar, 28 Agustus 2021

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... I

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINDAKAN ................................................................................ 7

A. Kajian Teori ...................................................................................... 7

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 21

C. Kerangka Pikir ................................................................................. 23

viii

D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 24


BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 25

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 25

B. Lokasi Dan Subyek Penelitian......................................................... 26

C. Faktor Yang Di Selidiki................................................................... 26

D. Prosedur Penelitian .......................................................................... 27

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 30

F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 31

G. Teknis Analisis Data........................................................................ 34

H. Indikator Keberhasilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................ 36

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 74

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 78

A. Simpulan ........................................................................................ 78

B. Saran............................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 79

LAMPIRAN .............................................................................................. 82

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. 140

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi Kisi Umum ........................................................................ 32

Tabel 3.2. Rubrik Penilaian Rasa Senang Pada Media Puzzle Suku Kata . 33

Tabel 3.3. Rubrik Penilaian Ketertarikan Pada Media Puzzle Suku Kata . 33

Tabel 3.4. Rubrik Penilaian Perhatian Pada Media Puzzle Suku Kata ...... 34

Tabel 4.5. Hasil Siklus I Minat Baca ......................................................... 52

Tabel 4.6. Hasil Rekapitulasi Siklus I ........................................................ 55

Tabel 4.7. Hasil Siklus I Dan Siklus II Minat Baca ................................... 69

Tabel 4.8. Rekapitulasi Data Minat Membaca Pada Siklus II ................... 71

Tabel 4.9. Rekapitulasi Nilai Rata Rata Minat Membaca .......................... 72

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .............................. 27

Gambar 4.2. Grafik Histogram Peningkatan Minat Baca .......................... 73

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................... 83

Lampiran 2. Instrument lembar penilaian ................................................. 122

Lampiran 3. Hasil observasi siklus I ......................................................... 123

Lampiran 4. Hasil observasi siklus II........................................................ 126

Lampiran 5. Hasil perhitungan minat membaca ....................................... 129

Lampiran 6. Hasil Olah Data Minat Membaca ......................................... 131

Lampiran 7. Foto kegiatan penelitian........................................................ 133

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan dan pasti dijalani oleh semua manusia sejak

kelahiran selama masa perkembanganya sampai mencapai kedewasaan masing

masing. Oleh karena itu pendidikan selalu berkaitan dengan bagaimana manusia

dipandang.

Guru merupakan orang yang berperan langsunng selama proses belajar

mengajar. Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran siswa. Pembelajaran adalah suatau upaya membuat peserta

didik untuk belajar. Sehingga tingkah laku peserta didik mengalami perubahan.

Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu terkadang memberikan

perhatian penuh dan lebih besar terhadap sesuatu tersebut. Ketika siswa memiliki

minat yang besar, maka siswa tersebut akan memiliki semangat yang luar biasa untuk

melakukan kegiatan tersebut.

Slameto (2003:180) berpendapat bahwa minat terhadap sesuatu pada

dasarnya ketika materi yang akan dipelajari berhubungan dengan materi yang akan

mereka pelajari. Bila seorang siswa mengetahui bahwa belajar adalah suatu jalan

untuk mampu mencapai tujuan yang sangat berguna. Dan bila seorang siswa

mengetahui bahwa hasil dari belajar mereka akan membawa perubahan yang sangat

luar biasa. Maka siswa akan termotivasi untuk rajin belajar.

1
2

Minat sangat berpengaruh dengan hasil belajar siswa, anak tidak akan belajar

dengan baik ketika tidak sesuai dengan minatnya, sehingga bisa mempengaruhi

prestasi belajar. Ketika terdapat siswa yang tidak berminat dalam proses belajar, maka

seorang pendidik dapat menginovasi proses pembelajaran yang lebih menarik dan

menyenagkan bagi siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya di SD

Labuang baji 1 kota Makassar terdapat beberapa pendidik yang memaksa siswa untuk

belajar, khususnya belajar membaca. Hal ini membuat siswa merasa terbebani dan

sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Hal yang harus dimiliki seseorang adalah minat membaca. Agar kegiatan

membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menjadi kegemaran. Setumpuk

bahan bacaan yang diberikan tidak akan di sentuh, apalagi di baca apabila tidak

memiliki minat.

Membaca merupakan aspek yang sangat penting untuk mendapatkan suatu

ilmu pengetahuan, namun masih banyak peserta didik yang memiliki minat baca yang

kurang, sehingga mereka beranggapan bahwa membaca adalah hal yang

membosankan. Seseorang akan membaca apabila dalam bacaan tersebut ada yang

menarik.

Berdasarkan pengamatan selama melaksanakan magang, masih terdapat

siswa yang minat belajarnya kurang, terutama pembelajaran membaca. apalagi

membaca merupakan salah satu aspek keterampilan dalam pelajaran bahasa

Indonesia. Jika dibandingkan dengan aspek yang lain seperti aspek pengetahuan,

sikap, dan keterampilan. Karna kurangnya kesadaran dalam membaca, pada saat

pengamatan berlangsung di SD Labuang baji 1 kota Makassar masih menggunakan


3

media yang berupa buku, sehingga membuat peserta didik kurang minat dalam

membaca. Karna media yang digunakan guru tidak bervariasi dan tidak menarik, jadi

siswa kurang aktif ketika proses pembelajaran yang berhubungan denganmembaca.

Minat baca siswa di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar masih tergolong

rendah, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, yang kebanyakan siswa lebih

aktif menggunakan hendphone dalam proses pembelajaran. Ketika siswa sudah

terbiasa dengan kegiatan membaca, maka kegiatan tersebut akan dilakukan secara

terus menerus dan bisa menjadi suatu kegemaran. Selain itu dengan kegemaran

membaca menjadikan minat belajar yang tinggi pula.

Maka dari itu, peran guru sangat membantu dalam membuat kegiatan

pembelajaran yang baru apalagi dengan kegiatan membaca yang berada di lingkungan

sekolah. Sehingga mdmbuat siswa mempunyai minat membaca sejak dini. salah satu

tugas seorang pendidik yaitu bisa menciptakan metode atau media yang bisa menarik

perhatian peserta didik. Dengan menggunakan media pembelajaran yang bisa menarik

perhatian peserta didik seperti media gambar, media puzzle, menyanyi dan games

yang bisa membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan pada saat

pembelajaran berlangsung. Apalagi proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih

menekankan dalam membaca cerita yang terlampau banyak, kadangkala membuat

peserta didik menjadi bosan. Ada beberapa media yang dapat digunakan untuk

meningkatkan minat baca peserta didik dengan memilih media permainan, salah satu

media permainan yaitu media puzzle suku kata. Media puzzle suku kata adalah salah

satu media yang di gunakan dengan bongkar pasang. Untuk memecahkan masalah

yang berhubungan dengan kurangnya minat baca siswa, maka seorang guru harus
4

mampu menginovasi kegiatan belajar mengajar khususnya kegiatan membaca.

Diharapakan dengan menggunakan media puzzle suku maka minat membaca pada

siswa mengalami peningkatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah

Bagiamana Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Menggunakan Media Puzzle

Suku Kata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Meningkatkan Minat Baca

Peserta Didik Menggunakan Media Puzzle Suku Kata Pelajaran bahasa Indonesia

kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di ambil dari penelitian ini yaitu:

1. Secara Teoretis

a. Dapat menambah pengetahuan mengenai pengembangan media pembelajaran

yang menarik seperti media puzzle suku kata

b. Ikut serta dalam pengembangan bidang pendidikan, khususnya pengembangan

media pembelajaran.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siswa.

Proses belajar mengajar dengan menggunakan media puzzle suku kata dapat

memberikan pengalaman baru kepada peserta didik, karena bisa diaplikasikan belajar
5

sambil bermain, sehingga peserta didik tidak mudah merasa bosan pada saat

pembelajaran berlangsung.

b. Bagi Guru

Bagi seorang guru atau pendidik tentunya dapat dijadikan sebagai pedoman

untuk dapat meningkatkan minat baca peserta didik, dan membantu seorang pendidik

dalam membuat proses belajar mengajar menjadi mudah, oleh karena itu dengan

menggunakan media puzzle suku kata dapat dijadikan sebagai sumber inovasi dan

rujukan kepada pendidik agar pembelajaran dapat diikuti dan disenangi.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan di dalam lembaga sekolah untuk

mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat

belajar dan juga sebagai alat bantu seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.

d. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan

keterampilan mengenai penggunaan media pembelajaran dan pengetahuan selama

proses belajar mengajar berlangsung.

e. Bagi Pembaca

Sebagai referensi dan bahan masukan bagi pembaca dalam meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar khususnya dalam meningkatkan minat baca peserta

did
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Minat Baca

Minat baca adalah keinginan atau kecenderungan yang tinggi (gairah) untuk

membaca. (Siregar: 2004). Defenisi itu sejalan dengan pendapat Darmono yang

menyatakan bahwa kecenderungan jiwa yang mendorong sesoorang berbuat sesuatu

terhadap membaca. (Darmono: 2001). Minat membaca merupakan keinginan

kemauan dan dorongan dari diri sendiri siswa yang bersangkutan. Selain itu, minat

membaca merupakan minat yang medorong kita supaya dapat merasakan ketertarikan

dan senang terhadap aktivitas membaca. (Elendiana:2020). Membaca merupakan

suatu keinginan dan kemauan untuk menuju kemajuan dan kesuksesan.

Dari pendapat diatas maka peneliti dapat mennyimpulkan bahwa Minat baca

adalah keinginan kuat yang disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang

yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaannya untuk

mendapat bahan bacaan. Bahan bacaan tersebut akan dibaca atas kesadarannya sendiri

tanpa ada unsur paksaan.

2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca Siswa

Hadis (2006:45) mengemukakan minat belajar siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti metode, strategi, media yang digunakan saat pembelajaran

berlangsung, lingkungan belajar dan lainya. Faktor tersebut sangat penting dan

penting diperhatikan oleh pendidik untuk meningkatkan minat baca siswa.

7
8

Seperti yang dikemukakan oleh crow and crow (dalam yatum: 2015), ada

empat faktor yang mempengaruhi minat baca siswa yaitu: kondisi fisik, kondisi

mental, status emosi dan lingkungan sosial.

Pertama kondisi fisik. Kondisi fisik memang menjadi hal yang sangat penting

dan menjadi perhatian karena dengan kondisi fisik yang sehat maka keadaan

seseorang (siswa) akan baik. Keadaan tersebut juga akan berpengaruh dengan

aktivitas yang dilakukan siswa. Misalnya dengan membaca, apabila kondisi kesehatan

yang kurang baik maka kegiatan membaca juga akan tidak menyenangkan, begitupun

dengan sebaliknya apabila kondisi kesehatan yang baik maka kegiatan membaca juga

akan menyenangkan.

Kedua, kondisi mental. Kondisi mental juga sangat berpengaruh terhadap

kegiatan yang dilakukan siswa sehari hari. Apabila kondisi mental seseorang sedang

„‟down’’, maka seseorang tidak merespon dengan baik apa yang ia kerjakan, misalnya

dalam kegiatan membaca, apabila kondisi mental sedang jatuh maka seseorang

tersebut tidak akan paham apa yang ia baca. Sebaliknya apabila kondisi mental

seseorang baik maka ia akan merespon dan merasa senang dengan apa yang ia baca.

Ketiga, status emosi. Status emosi juga sangat berpengaruh dengan kegiatan

membaca. Apabila status emosi seseorang sedang baik dan stabil, maka ia akan

merasa senang melakukan sesuatu apalagi dengan membaca, sebaliknya saja ketika

kondisi emosi seseorang sedang tidak stabil maka seseorang tersebut akan enggan

melakukan sesuatu apalagi dengan membaca

Keempat, lingkungan sosial. Lingkungan sosial juga pasti sangat berpengaruh

dengan seseorang. Jika lingkungan sosial tempat siswa tinggal adalah lingkungan
9

yang baik. Dalam hal ini lingkungan yang suka membaca, maka secara tidak langsung

seseorang tersebut akan mulai suka dengan membaca. Sebaliknya apabila lingkungan

sosial tempat siswa tinggal tidak baik dalam artian „‟amburadul” maka siswa tersebut

akan terpengaruh dengan tempat yang ia tinggali.

Empat faktor yang sudah disebutkan di atas sangat berpengaruh terhadap

setiap individu (siswa). Dengan kondisi fisik, mental, emosi dan lingkungan sosial

yang baik dan sehat, maka setiap individu (siswa) akan merasa senang melakukan

kegiatan kegiatan yang bermanfaat dan juga menambah wawasan pengetahuanya,

seperti kegiatan membaca dan dari sinilah minat baca seseorang (siswa) akan

„‟tumbuh‟‟. (Yatun : 2015)

Banyaknya pelajaran yang diberikan oleh pendidik kepada siswa pasti ada

yang dia senangi da nada yang tidak ia senangi, ketika pelajaran yang tidak disenangi,

maka itu harus menjadi perhatian seorang guru, penggunaan strategi, metode,

penggunaan media dan pendekatan kreatif merupakan hal yang bisa menarik

perhatian anak dan membuat anak tidak merasa bosan pada saat pembelajaran

berlangsung.

Upaya meningkatkan minat baca siswa, seorang guru harus mampu membuat

kelas tampak semenarik mungkin. Misalnya ruang kelas yang tampak menarik, maka

suasana kelas akan menyenagkan. Ketika pendidik ramah maka siswa akan merasa

senang dan tidak mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung karna siswa

tidak merasa malu ataupun takut untuk jika ada pelajaran yang kurang dimengerti.
10

3. Pengaruh Minat Membaca Terhadap Siswa

Putra (2008:36) mengemukakan ada 2 hal yang mempengaruhi minat

membaca terhadap siswa:

a) Keahlian membaca pada siswa sangat penting karna kunci untuk meraih

kesuksesan baik di linkungan tempat kerja maupun sekolah.

b) Bagi siswa, membaca mampu memberikan ketenangan serta mengasah

imaginasinya dan membantu siswa memasuki dunia baru.

Minat membaca pada siswa sangat penting ditumbuhkan sejak dini, karna

memilki banyak manfaat baik kepada orang tua maupun bagi anak itu sendiri. Dalam

menjalankan kegiatan tersebut orang tua harus bertanggung jawab dalam medidik

siswa. (yulia, 2005:1). Minat membaca sudah harus di tumbuhkan pada siswa tanpa

menunggu siswa tersebut mampunyai keterampilan membaca atau mampu membaca,

sebab anak kecil dapat ditumbuhkan kecintaannya lewat menceritakan buku

kepadanya. (Yulia, 2005:7).

Dari pendapat diatas punulis menyimpulkan ketika orang tua menginginkan

anaknya memiliki minat baca tinggi, maka mereka harus membarikan dukungan

penuh agar mendapatkan hasil belajar yang baik serta mampu meraih cita cita yang di

inginkan.
11

B. Teori Media Puzzle Suku Kata

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,

perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arsyad (2010: 3). Sedangkan Asosiasi

Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian

yang berbeda. Media adalah bentu bentuk komunikasi baik tercetak maupun

audiovisual serta peralatanya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat,

didengar dan dibaca. Gagne (dalam Sadirman, dkk 2012:6) menyatakan bahwa media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

untuk belajar.

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan yang dapat meransang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemaun siswa untuk

belajar Miarso dalam Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah (2018:3).

Media pembelajaran terdiri dari dua unsur yang sangat penting yakni unsur

peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya

(message/software), dengan begitu perlu kita perhatiakan media pembelajaran

memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah

peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang terdapat dalam media tersebut.

Dari beberapa pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh pendidik yang berisi materi

pelajaran yang ingin disampaikan kepada siswa.


12

2. Jenis Media Pembelajaran

1) Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:

a) Media auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara

saja. Seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk

orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.

b) Media visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan,

media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai),

slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual

yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, dan film

kartun.

c) Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi

kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:

2) Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:

a) Media dengan gaya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat

menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio

dan televise

b) Media dengan daya liputyang terbatas oleh ruang dan tempat


13

Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus

seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan yang tertutup dan

gelap.

c) Media untuk pengajaran individual

Media ini penggunaanya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini

adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.

3) Dilihat dari bahan pembuatanya, media dibagi dalam:

a) Media sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diporoleh dan harganya murah, cara

pembuatanya mudah, dan penggunaanya tidak sulit.

b) Media kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit diporoleh

serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya mememrlukan

keterampilan yang memadai. (Djamarah, 2006:124).

3. Tujuan Pemanfaatan Media Pembelajaran

Pemanfaatan media, baik untuk keperluan individual maupun kelompok,

secara umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

a) Memporoleh informasi dan pengetahuan

b) Mendukung aktifitas pembelajaran.

c) Sarana persuasi dan motivasi.

4. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Hamalik (dalam Arsyad: 2000) manfaat media pembelajaran yaitu

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan


14

rangsangan kegiatan belajar. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan

data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan

informasi.

Selain itu, konstribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton,1985.

Penyampain media pembelajaran dapat lebih lebih terstandar

a) Pembelajaran dapat lebih menarik

b) Pembelajaran dapat lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

c) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

d) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

e) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun jikadiperlukan

f) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan.

g) Fungsi guru berubah kearah yang positif. (Riyana, 2012:13)

5. Pengertian Media Puzzle Suku Kata

Puzzle merupakan sebuah benda dengan menggunakan potongan potongan

gambar, dengan cara permainanya yaitu dengan menyusun potongan potongan

gambar tersebut sampai berbentuk gambar yang utuh. (Husna, Dkk: 2017).

Rahmat (dalam Ibadi Ruhma, 2015) menyatakan bahwa puzzle adalah sejenis

permainan dengan menyusun potongan potongan atau menjodohkan potongan

potongan gambar tersebut sampai akhirnya mebentuk pola pola tertentu.

Suku kata adalah sebuah metode dengan memperkenalkan kata kepada

peserta didik secara bermakna. Proses pembelajaran pada metode ini dengan
15

memperkenalkan suku kata seperti seperti a-i-u-e-o, ba-bi-bu-be-bo. Selanjutnya suku

kata tersebut di rangkai menjadi kata kata yang memiliki makna. (Gading, dkk 2019)

Berdasarkan pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

media puzzle suku kata merupakan sebuah alat yang digunakan oleh seorang pendidik

dengan menggunakan potongan potongan gambar suku kata. Sampai akhirnya

potongan potongan suku kata tersebut membentuk pola pola tertentu yang memiliki

makna.

6. Kelebihan Dan Kekurangan Media Puzzle Suku Kata.

Media ini merupakan media yang inovatif dan dikembangkan sendiri oleh

seorang pendidik sebagai alat bantu untuk proses belajar mengajar yang bisa

merangsang untuk anak mengenal huruf dan kata.

Adapun kelebihan dari media puzzle suku kata ini adalah:

a) Penggunaan media ini berupa gambar dan foto dalam proses pembelajaran,

maka persoalan yang dibicarakan akan lebih nyata dibandingkan dengan

hanya menggunakan bahasa.

b) Gambar dan media ini mudah di poroleh, harganya yang terjangkau dan tidak

perlu menggunakan peralatan yang khusus.

c) Dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dan berfikir kritis, karena dalam

penggunaan media puzzle suku kata ini di perlukan konsentarasi agar bisa

menyelesaikan susunan puzzle suku kata.

Adapun kelemahan dari media puzzle suku kata ini adalah:

a) Media ini hanya menggunakan indra penglihatan. Oleh sebab itu media ini

tidak terlalu memberikan informasi yang akurat, serta hanya dapat


16

dipergunakan oleh orang yang mempunyai indra penglihatan yang normal dan

sehat.

b) Tidak seluruh bahan pelajaran dapat disajikan dengan media ini. Bahan

pelajaran mengenai proses yang mengandung gerakan gerakan tertentu

kurang efektif disajikan melalui gambar dan foto.

c) Dapat menghabiskan waktu yang banyak, karna media ini di susun dengan

baik dan benar sehingga membutuhkan waktu yang lama. (Fajariyah: 2017)

7. Pemanfaatan Puzzle Suku Kata

Dengan adanya media puzzle suku kata ini dapat menarik perhatian peserta

didik. diharapkan peserta didik mampu meningkatkan minat membaca. Karna dengan

membaca maka pengetahuan akan sesuatu semakin luas, dan dengan pengetahuan

yang luas maka akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. sebagaimana yang

kita ketahui bahwasanya hasil belajar yang memuaskan tidak lepas dari sebanyak apa

yang kita baca, oleh karena itu seorang pendidik memerlukan metode metode yang

menarik dan media yang bagus untuk menarik perhatian peserta didik.

Adapun manfaat media puzzle suku kata ini yaitu: dapat melatih kesebaran

pesera didik, dapat mempermudah peserta didik untuk memahami suatu konsep,

saling membantu sesama anggota kelompok, menghargai pendapat kelompok lain dan

melatih keterampilan pengetahuan peserta didik. (Husna, dkk, 2017)

C. Teori Belajar Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa menurut Rohmadi (2011:9) adalah alat yang digunakan manusia

untuk berkomunikasi. Faisal, dkk (2009:14). Ujaran adalah bentuk dasar dari bahasa.
17

Ujaran yang dimaksud disini apabila ujaran dapat dikatakan bahasa ketika ujaran

tersebut mengandung makna, arti, atau apabila dua oaring manusia atau lebih mampu

menciptakan bunyi yang didalamnya mengandung arti.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Repoblik Indonesia yang

tercantum dalam pasal 36 undang- undang dasar repoblik Indonesia tahun 1945. Di

dalam UUD 1945 tertulis bahwa „‟bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia‟‟ (Zulfa,

2019). Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia adalah alat yang digunakan

oleh manusia untuk berkomunikasi yang berasal dari Indonesia.

2. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa secara umum adalah untuk berkomunikasi. Susanto (2013:246)

bahasa memiliki tiga fungsi utama yaitu: (1) fungsi deskriktif, yaitu bahasa untuk

menyampaikan informasi secara faktual, (2) fungsi ekspresif, yaitu bahasa memberi

informasi mengenai pembaca itu sendiri, mengenai perasaan, prasangka, pengalaman

yang telah lewat, (3) fungsi social bahasa, yaitu melestarikan hubungan sosial antar

manusia.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD

Empat keterampilan penting yang perlu di perhatikan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat

keterampilan tersebut menjadi tujuan dari pengajaran bahasa Indonesia di sekolah

sekolah, termasuk di sekolah dasar. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diharapkan

mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan.


18

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan

apresiasi terhadap hasil karya kesastraan bahasa Indonesia. Tak hanya itu, Mulyati,

dkk. (2004:117) menyatakan bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa

pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita.

Menurut Nafiah (2018:35) pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia bagi

anak sekolah dasar untuk saat ini masih dihadapkan pada berbagai kendala.

Pertama,terbatasnya sarana dan prasarana sebagai penunjang terselenggaranya

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang efektif, kedua keterbatasan

kemampuan sekolah dalam mengelola berbagai potensi dan sumber yang tersedia.

Masalah ini dapat terjadi di sekolah manapun. Ketiga,kurangnya motivasi dan

kreativitas dalam menyelenggarakan pembelajaran.

Susanto (2013:25), tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD adalah agar

siswa dapat menikmati dan mengajarkan karya sastra untuk mengembangkan

kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, dan meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa, tujuan khusus pengajaran Bahasa Indonesia antara lain agar

siswa memiliki kegemaran membaca, meningkatkan karya sastra, melatih

keterampilan membaca, menulis dan berbicara.

D. Penelitian Yang Relevan

a. Hasil penelitian yang di tulis oleh Sekar Arum Marnilawati (2013:130) yang

berjudul meningkatkan minat baca permulaan melalui media buku cerita

bergambar pada anak kelompok B TK pamardisiwi madureso. Tujuan penelitian


19

ini adalah meningkatkan minat baca permulaan melalui media buku cerita

bergambar pada anak kelompok B TK pamardisiwi madureso, temanggung. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa, dengan menggunakan media buku cerita

bergambar mampu meningkatkan meningkatkan minat baca baca pada anak.

Peningkatan itu tampak pada hasil pengukuran pada siklus I dan siklus II dimana

pada siklus 1 peningkatan minat membaca permulaan itu sekitar 49% sedangkan

pada siklus II meningkat pesat sekitar 79%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa dengan menggunakan media buku cerita bergambar mampu meningkatkan

minat baca siswa

b. Hasil penelitian yang ditulis oleh Sri Sumanti (2013:95) dengan judul upaya

meningkatkan minat baca melalui media gambar pada anak kelas B TK

Mardirahayu sendangdawung kecamatan kangkung kabupaten Kendal. Tujuan

dari penelitian ini yaitu dapat meningkatkankan minat baca dengan menggunakan

media gambar TK mardirahayu sendangdawung kecamatan kankung kabupaten

Kendal, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan

media gambar dapat meningkatkan minat baca siswa. Peningkatan tersebut dapat

diketahui dari hasil pengukuran pada siklus I dan siklus II dimana pada siklus I

sekitar 45% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 80%. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan media gambar dapat meningkatkan minat baca pada

siswa.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa

sebelumnya. Perbedanya teletak pada penggunaan alat bantu yang di gunakan seorang

pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar atau biasa di sebut juga media
20

pembelajaran. Untuk itu peneliti fokus pada penggunaan media puzzle suku kata

untuk meningkatkan minat baca peserta didik yang dilakukan pada mata pelajaran

bahasa Indonesia.

E. Kerangka Pikir

Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat penting yang seharusnya

di bina dan di kembangkan sejak anak duduk di bangku sekolah dasar, khususnya

pelajaran bahasa Indonesia, dan membaca merupakan salah satu aspek yang sangat

penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam rangka meningkatkan

pengetahuan, tentunya dengan melaui proses membaca.

Untuk dapat meningkatan minat baca peserta didik tentunya seorang guru

dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, yang membuat anak

tidak merasa bosan dan siswa merasa betah pada saat pembelajaran berlansung, salah

satunya yaitu menciptakan media pembelajaran yang menarik sehingga mampu

meningkatkan minat baca pada siswa, seperti media puzzle suku kata. Media puzzle

suku kata merupakan media yang cara penngunaanya menyusun potongan potongan

suku kata hingga akhirnya membentuk pola pola tertentu. Di harapkan dengan

menggunakan media puzzle suku kata dapat meningkatkan berbagai macam

keterampilan peserta didik, salah satunya yaitu dapat meningkatkan minat baca.

Untuk lebih jelasnya tentang kerangka pikir dapat dilihat pada skema sebagi berikut:
21

Minat baca peserta didik pelajaran bahasa Indonesia kelas 1


di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar.

Masalah

Rasa bosan dan tidak menarik

Solusi

Media puzzle suku kata sebagai alat evaluasi

Hasil

Media puzzle suku kata dapat meningkatkan minat


baca peserta didik.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah di bahas di atas, maka

hipotesisis dari penelitian ini yaitu jika media puzzle suku kata di gunakan maka minat

membaca peserta didik pelajaran bahasa Indonesia kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota

Makassar mengalami peningkatan.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dimana

penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh pendidik yang

dilakukan di dalam kelas guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini

digunakan sebagai upaya seorang pendidik untuk memperbaiki dan meningkatkan

mutu dan hasil pembelajaran. (Anugrah, 2019: 19). Penelitian ini dilakukan agar

terciptanya kerjasama antara semua pihak seperti kepala sekolah dengan guru kelas

guna menyampaikan segala bentuk permaslahan permasalahan yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung serta melahirkan solusi dari setiap permasalahan

guna meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa. Kegiatan penelitian meliputi

perencanaan (planning), pelaksanaan penelitian, pengamatan (observasi) serta

mengkaji data dan informasi guna mengetahui kelebihan dan kelemahan dari tindakan

yang telah dilakukan (reflect).

Penelitian ini dipilih karna informasi dapat diporoleh terkait kelebihan dan

kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung, mengenai minat baca melalui

media puzzle suku kata yang akan dilakukan pada anak kelas 1 di SD Labuang baji 1

kota Makassar, cara melaksanakanya yakni melaksanakan proses belajar mengajar,

lalu melihat kekurangan dan kelebihan, apabila memiliki kekurangan maka

dilakukanlah sebuah perubahan perubahan kecil yang sifatnya sebagai peningkatan.

B. Lokasi Dan Subyek Penelitian.

23
24

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang bertempat di SD labuang baji 1. Adapun penelitian ini

akan di laksanakan di SD Labuang Baji 1 kota Makassar. Waktu pelaksanaan

penelitian rencananya akan berlangsung pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli

2021/2022.

2. Subyek Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini yang menjadi subyek adalah siswa kelas 1

di SD Labuang baji 1 kota Makassar yang berjumlah 15 orang, terdiri 5 laki laki dan

10 perempuan.

C. Faktor yang diselidiki

1. Faktor proses

Apakah terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung

2. Faktor hasil

Apakah dengan menggunakan media puzzle suku kata dapat meningkatkan

minat baca peserta didik di pelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri Labuang baji 1

Kota Makassar.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini di bagi menjadi dua siklus dengan model yang

dikembangkan oleh Suharsimi. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan refleksi.

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


25

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleks Siklus II Pelaksanaan


i

Pengamatan

Siklus 1

1. Perencanaan (planning)

Peneliti langsung mengadakan kunjungan langsung ke tempat yang akan

di tempati meneliti. Guna mengetahui permasalahan yang terjadi selama proses

belajar mengajar berlangsung. Hal yang perlu di perhatikan dalam kegiatan ini

yaitu:

a) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


26

b) Menyusun materi dan media puzzle suku kata yang dibutuhkan selama proses

pembelajaran

c) Menentukan waktu

2. Pelaksanaan Penelitian

a) Memberikan apersepsi

b) Mengarahkan siswa tentang materi yang akan di berikan

c) Menjelaskan materi tentang anggota keluarga

d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

e) Menginstruksikan siswa untuk memberikan nama nama kepada setiap

kelompoknya

f) Menampilkan media puzzle suku kata dan menginstruksikan untuk menyusun

rangkainya

g) Menanyakan apakah materi yang ada di dalam media puzzle tersebut

h) Masing masing setiap anggota maju ke depan menjelaskan hasil diskusinya

i) Menyimpulkan hasil pembelajaran

j) Menutup kegiatan pembelajaran

3. Pengamatan (Observasi)

Observasi yaitu kegiatan yang dilakukan untuk melihat segala aktivitas

selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan guna

memporoleh informasi selama berlangsungnya pembelajarann. Observasi juga

merupakan kegiatan yang dilakukan guna mengetahui kelebihan dan kelemahan

untuk kegiatan selanjutnya.


27

4. Refleksi (Reflect)

Refleksi merupakan langkah langkah mengingat dan merenungkan semua

kegitan yang di rencanakan pada tahap observasi. Refleksi berusaha memperbaiki

semua kesalahan yang terjadi pada saat tahap penelitian.

Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang sangat penting yaitu:

a) Mengingat kembali kelemahan apa saja yang terjadi pada tahap pelaksanaan

berlangsung.

b) Memperkirakan solusi apa saja yang akan di ambil apabila ada kelemahan

yang muncul.

c) Mengidentifikasi kendala atau ancama yang mungkin terjadi

d) Memperkirakan akibat yang akan di alami atas tindakan yang di rencanakan.

Kegiatan refleksi ini perlu dilakukan karna sebagai pedoman dalam

menentukan apakah siklus penelitian ini perlu di tambah atau di rasa sudah cukup,

tergantung hasil tindakanya. Apabila tindakan mengalami peningkatan kualitas

proses dan hasil dan sudah mencapai standar yang diinginkan, maka penelitian

dapat diakhiri

Siklus II

Pelaksanan siklus II berdasarkan hasil pada siklus I. refleksi meberikan

informasi mengenai tingkat keberhasilan dan kegagalan. Apabila pada siklus I

kurang berhasil dan tidak sesuai atas apa yang di inginkan. Maka pada siklus II

berusaha merenungkan kelemahan yang terjadi pada siklus I dan berusaha

memperbaiki kelemahan tersebut.


28

Pelaksanaan siklus II untuk melihat sejauh mana keberhasilan yang di inginkan.

Dan untuk membuktikan apakah dengan menggunakan media puzzle suku kata

terjadi peningkatan mengenai minat belajar siswa setelah dilakukan pertemuan

pada siklus 1. Ketika kegiatan yang dilakukan pada siklus II masih belum

mencapai target yang di inginkan maka dilakukan kegiatan selanjutnya yaitu

siklus III.

E. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat ke dalam buku pada saat

melakukan penelitian. Dalam penelitian ini observasi perlu dilakukan guna

memperoleh data tentang peningkatakan minat baca murid menggunakan media

puzzle suku kata pelajaran bahasa Indonesia dengan materidi SD Labung Baji 1 kota

Makassar.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kagiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengenang kejadian yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk gambar, tulisan

atau karya karya seseorang, penggunaan dokumentasi perlu dilakukan oleh peneliti

untuk bisa mendapatkan data seperti sejarah singkat SD Labuang baji 1, sarana dan

prasarana yang ada di sekolah tersebut.


29

F. Instrument Penelitian

Arikunto (2006:101) mengemukan instrumen penelitian adalah alat bantu

yang di pilih dan di gunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data.

Instrumen yang di maksud dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan oleh

pendidik atau observer dalam mengambil data serta mengukur sejauh mana tingkat

keberhasilan dari rencana tindakan yang telah disusun oleh peneliti. Berikut teknik

yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:

1. Pengumpupulan data berdasarkan pengalaman peneliti sendiri.

2. Pengumpulan data atau informasi melalui teknik wawancara

Instrument yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu pengumpulan

data melalui observasi dan mengimplementasikan pembelajaran menggunakan media

puzzle suku kata.

Tabel 3.1. Kisi Kisi Umum

Variabel Sub variabel Metode Indikator

a. Mimik muka senang ketika

1. Rasa Observasi melihat puzzle suku kata

senang b. Perasaan senang ketika

melihat puzzle suku kata.

Minat baca

a. Mampu merangkai dengan

2. tertarik Observasi tepat media puzzle suku

kata dengan tepat


30

3. Perhatian Observasi Memperhatikan media

puzzle suku kata

kemudian membacayang

dilakukan lebih

dari 2 kali

Tabel. 3.2 Rubrik penilaian rasa senang pada media puzzle suku kata

No Kriteria Skor Keterangan

1 Rasa senang anak tinggi pada Mimik muka senang dan perasaan

media puzzle suku kata 3 senang ketika melihat puzzle suku

kata

2 Rasa senang anak sedang pada Mimik muka senang tapi perasaan

media puzzle suku kata 2 tidak senang ketika merangkai

puzzle suku kata

3 Rasa senang anak kurang pada Jika mimik muka anak tidak senang

media puzzle suku kata 1 ketika melihat puzzle suku kata dan

tidak mampu merangkai

Tabel. 3.3 Rubrik penilain ketertarikan pada media puzzle suku kata

No Kriteria Skor Indikator


31

1 Ketertarikan anak tinggi pada 3 Mampu merangkai media puzzle

puzzle suku kata suku kata secara tepat

2 Ketertarikan anak sedang pada 2 Mampu merangkai media puzzle

puzzle suku kata suku kata tetapi kurang tepat

3 Ketertarikan anak rendah pada 1 Tidak mampu merangkai media

puzzle suku kata puzzle suku kata.

Tabel. 4 Rubrik penilain perhatian pada media puzzle suku kata

No. Kriteria Skor Keterangan

1. Perhatian siswa “tinggi” pada Jika siswa memperhatikan media

media puzzle huruf abjad 3 puzzke huruf abjad kemudian

membacanya yang dilakukan 2 kali

atau lebih

2 Perhatian anak “sedang” media Jika siswa memperhatikan media

puzzle huruf abjad puuzle huruf abjad kemudian


2
membacanya yang dilakukan 1 kali

3 Perhatian anak “rendah” padabuku Jika anak sama sekali tidak

cerita bergambar memperhatikan media puzzle


1
huruf abjad dan tidak

membacanya sama sekali.


32

G. Teknis Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisa data deskriktif kuantitatif teknik

persentase. Dimana pada tahap ini peneliti melihat data secara langsung menggunakan

media puzzle suku kata, lalu di simpulkan sesuai kondisi yang ada di lapangan. Untuk

menghitung ketuntasan adalah sebagai berikut:


�= � 100%

Keterangan:

P = persentase

F = frekuensi yang sedang dicari presentasinya

N = jumlah frekuensi/ banyaknya individu.

H. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat baca

peserta didik. Peningkatan itu dapat dinilai dari setiap aspek yang dinilai mengalami

peningkatan minimum 70%.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar Dibuat dalam

dua siklus. Terdapat 3 kali pertemuan dalam setiap siklusnya dan dilakukan sesuai

dengan topik pembelajaran, namun peneliti fokus pada pelajaran bahasa Indonesia.

Penelitian dilakukan sebanyak tiga kali karena hasil penelitian memperlihatkan

peningkatkan minat baca siswa selama proses pembelajaran. Pra-siklus akan selesai

pada hari Rabu, 14 Juli 2021. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis, Jumat

dan Sabtu, tepatnya 15-17 Juli 2021. Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin, Rabu

dan Kamis, tepatnya pada tanggal 19 -22 Juli 2021.

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pada pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari kamis hingga sabtu tepatnya di tanggal 15-17 juli 2021 dari jam 07:30- 09:00.

Untuk pertemuan ini peneliti mengangkat tema aku dan temanku yang baru. Jumlah

peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran sebanyak 15 orang. Hal-hal yang

dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:

33
34

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan dilakukan oleh peneliti

bersama guru kelas karena penelitian ini bersifat kolaboratif. Dalam kegiatan ini

peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan dan dibantu oleh guru kelas 1. Kegiatan

pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dalam pembelajaran inti. Kegiatan

perencanaan ini di laksanakan pada hari kamis 15 juli 2021 di ruang kelas 1.

(1) Menentukan Tema Pembelajaran

Pada pertemuan di siklus satu peneliti mengajarkan tema aku dan temanku

yang baru. Kegiatan pembelajaran adalah guru menyediakan media puzzle sesuai

materi yang akan di ajarkan. Adapun pokok materi yang diajarkan yaitu menyusun

huruf abjad secara tepat, maka peneliti menyiapkam media yang sesuai dengan

pembahasan yaitu mengenal huruf abjad. Media yang digunakan yaitu media puzzle

huruf abjad, kemudian peserta didik merangkai huruf huruf abjad tersebut secara

tepat.

(2) Merencanakan kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) diberikan dengan mengaitkan

antara satu kegiatan yang dilakukan peneliti dan guru kelas. Rencana pembelajaran

ini disesuaikan pada seputar topik pembelajaran, dengan memberi siswa kesempatan

untuk tertarik membaca yang digunakan guru sebagai referensi untuk pembelajaran

terkait membaca. Aktivitas pembelajaran pada pertemuan pertama ditunjukkan oleh


35

guru setelah huruf abjad dengan melibatkan hanya 15 siswa. Setiap siswa memiliki

kesempatan, dengan bantuan peneliti, untuk menyusun teka-teki multimedia atau

puzzle dengan huruf abjad. Setelah siswa mengumpulkan dan menyusun puzzle

alfabet, siswa akan diberikan kesempatan untuk membaca tempat puzzle alfabet yang

telah mereka kerjakan.

(3) Mempersiapkan Media Pembelajaran yang Akan digunakan

Untuk melakukan penelitian yang baik, sebelumnya perlu disiapkan berbagai

media yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun media yang peneliti

pergunakan dalam kesempatan observasi ini adalah puzzle suku kata serta peralatan

lainnya yang dianggap bisa membantu porses pembelanjaran dengan lebih

menyenangkan.

(4) Menyiapkan Instrument Penelitian

Dalam mempersiapkan penelitian tidak hanya media yang diperlukan namun

juga instrumen penelitian merupakan aspek penting. Instrumen yang digunakan

adalah lemabran observasi untuk mencatat sejauh mana perubahan yang didabatkan

mengenai minat baca anak yang didapatkan selama proses belajar dilakukan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Langkah yang dilaksanakan ini sesuai dengan RPP yang dubuat sebagai

pedoman dalam pembelajaran. Pada umumnya guru melakukan kegiatan sesuai

dengan kurikulum yang dijelaskan oleh peneliti dengan guru kelas 1. Peneliti dibantu

oleh guru kelas 1 juga mengevaluasi dan mencatat semua tindakan anak di dalam
36

kelas. . Pada siklus I, penelitian dilakukan dalam tiga sesi. Langkah-langkah untuk

melakukan perakitan siklus I, dijelaskan di bawah ini:

a. Pertemuan pertama siklus I

Pertemuan pertama pada siklus I ini dilakukan pada hari kamis tanggal 15 juli

2021 dari pukul 07:30- 08:00 WIB. Pada siklus 1 ini dilaksanakan di rumah guru

kelas 1 SD Labuang Baji 1 kota Makassar secara terbatas dan tetap mengikuti protokol

kesehatan. Guru kelas terlebih dahulu membuka pembelajaran dengan bersama sama

membaca doa. Selanjutnya guru kelas menyerahkan segala aktifitas selama proses

pembelajaran kepada peneliti sesuai dengan RPP yang telah di susun. Tema yang

digunakan pada pertemuan pertama siklus 1 adalah diriku sedangkan sub tema aku

dan teman baru, kegiatan pembelajaran minat membaca peserta didik adalah

merangakai media puzzle huruf abjad yang telah disediakan oleh peneliti, setelah

peserta didik merangkai media puzzle puzzle tersebut peneliti membaca apa yang

telah mereka susun. Berikut kegiatan selama proses pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan media puzzle suku kata.

(1) Kegiatan sebelum mengikuti pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan sebelum kelas dimulai adalah mendorong siswa

untuk mencuci tangan dengan sabun yang disediakan oleh guru.

(2) Kegiatan awal

Kegiatan awal dimulai berdoa secara bersama sama, setelah selesai berdoa

dilanjutkan dengan mengecek kehadiran peserta didik. kegiatan awal dimulai dengan
37

mendengarkan penjelasan guru mengenai apa itu covid 19 kemudian selalu mencuci

tangan dan mengggunakan masker bila hendak bepergian.

(3) Kegiatan Inti

Dalam topik kegiatan, peneliti berinisiatif untuk meminta siswa berbicara

tentang materi yang disampaikan. Peneliti memotivasi siswa dengan mengajukan

pertanyaan tentang topik yang akan dibahas. Masalah ini dibahas pada pertemuan

pertama adalah diriku. Selama pelajaran, peneliti bertanya kepada apakah siswa sudah

menghafal huruf alphabet?: Apa itu huruf alfabet? Namun tidak ada yang menjawab

pertanyaan peneliti, namun wali kelas langsung memberikan dorongan dan motivasi

kepada siswa bus agar siswa dapat secara langsung terlibat dalam diskusi dan tanya

jawab yang dilakukan. Lalu kemudian juga peneliti akan menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan, yang meliputi menggabungkan puzzle dengan teka-teki huruf, setelah

itu puzzle diselesaikan dan dibaca.

Mulanya guru akan mencoba untuk menarik perhatian para siswa, guru

melakukannya dengan menunjukkan dukungan peneliti, guru menunjukkan kepada

siswa dukungannya untuk teka-teki huruf abjad, dan kemudian guru bertanya, "Anak-

anak, tahukah kamu apa yang dibawa guru? Sebelumnya pernakah kalian melihat

sesuatu seperti itu? ". jawaban yang didapat cukup berbeda, ada anak menjawab

dengan jawaban yang benar ada juga yang salah, serta beberapa diantaranya diam.

Guru menyukai reaksi anak tanpa mengoreksi atau mengkritik jawaban anak
38

Guru kemudian menginstruksikan peneliti untuk mengikuti pelajaran dan

meminta peneliti untuk membuat prediksi sambil membuat dugaan yang

sementara‟‟Anak anak coba kalian tebak apa yang kaka pegang? Apakah bacaan yang

terdapat dalam media yang kakan bawa? Dan seterusnya. Beberapa anak menjawab

pertanyaan guru dengan benar, yang lain diam. Peneliti membantu anak-anak

merespons yang masih tidak terbiasa dengan konten media yang disediakan.

Tahap selanjutnya adalah observasi. Catatan ini dibuat oleh guru, yang

mengarahkan siswa untuk menerapkan komposisi media langsung dari huruf abjad.

Siswa terlihat sangat antusias mengikuti pembelajaran. Anak-anak berlatih di bawah

arahan peneliti. Ketika mereka telah menyusun secara benar puzzle yang diberikan

maka kemudian diarahkan untuk membaca bacaan dalam puzzle tersebut. Pekerjaan

ini dilakukan secara bergantian oleh siswa, tetapi selalu di bawah pengawasan

peneliti. Siswa senang dan bersemangat ketika mereka ingin membaca media yang

tertera dalam puzzle tersebut.

Setelah siswa membaca media secara langsung, siswa mengikuti hasil praktik.

Pertama, peneliti mengajukan pertanyaan „‟ anak anak ada yang tau tidak? Apa yang

kalian pelajari tadi? Anak anak senang belajar membaca dengan menggunakan media

yang kaka bawa‟‟ dan seterusnya. Anak akan menyampaikan berbagai jawaban.

Secara tindak lanjut peneliti kemudain memberikan kesempatan kepada para

siswa untuk bertanya dan diskusi lebih mendalam dengan teman mereka tentang apa

saja yang belum diketahui dari rangkaian praktek membaca yang baru saja dilakukan

ada beberapa anak yang berani mengajuakn pertanyannya. Kemudian sesi ini
39

berlanjut dengan praktik merangkai huruf abjad tersebut. Kegiatan ini dilakukan

secara bergantian untuk merangkai sekaligus membaca huruf huruf abjad tersebut,

peserta didik yang lainya memperhatikan teman yang sedang merangkai sekaligus

membaca huruf abjad tersebut yang di pandu oleh peneliti.

Peneliti menyarankan siswa untuk menarik kesimpulan segera setelah latihan

membaca. Peneliti kembali bertanya kepada siswa, “jadi kalian sudah tahu media apa

yang telah kita mainkan ini?” Sebagian besar anak menjawab pertanyaan peneliti.

Reaksi berbeda juga ditunjukkan dari beberapa siswa. Peneliti memuji mereka yang

memberikan jawaban tepat.

Pada saat kegiatan unutk membaca sudah selesai, peneliti akan memberikan

tugas namun tidak diberi secara teratur. Tugas yang diberi adalah menulis huruf abhad

yang sesuai dengan pelajaran yang mereka lakukan. Sebelumnya, siswa diminta untuk

melakukan tugas peneliti. Peneliti memberikan penjelasan atau petunjuk tentang

kegiatan tersebut. Ketika peneliti mau menjelaskan tugasnya, ada beberpa anak yang

tidak meperhatikan dan sibuk berbicara dengan temannya. Saat kegiatan berlangsung

masih ada beberapa yang menanyakan tugas dan kurang memahaminya, namun

peneliti harus bersabar dengan siswa selama kegiatan berlangsung. Namun, peneliti

menanggapi pertanyaan siswa tentang tugas tersebut. Setelah peneliti menjelaskan

tugas, anak-anak diminta meluangkan waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut

secara tenang. Karna waktu menunjukkan hampir pukul 09:00 dan ada beberapa

peserta didik yang terlihat gelisah an mengatakan pulang, maka peneliti mengatakan
40

karna waktu menunjukkan pukul 09:00 maka tugasnya dikerjakan di rumah dan

insyaAllah besok kakak akan periksa tugas kalian.

(4) Kegiatan Akhir

Para peneliti kemudian melakukan penilaian dan mengingat apa yang telah

mereka pelajari. Recovery juga digunakan untuk mengembalikan ingatan anak.

Peneliti menemukan bahwa kegiatan yang dipelajari dan dilakukan oleh siswa

merekonstruksi huruf abjad menggunakan teka-teki. Di penghujung penelitian hari

ini, peneliti tmengingatkan kembali siswa untuk mematuhi protocol kesehatan, selalu

cuci tangan dan pakai masker saat bepergian. Penguji mengajak seluruh siswa untuk

mengucapkan doa dan salam setelah ujian..

b. Pertemuan kedua siklus 1

Sesi kedua pada siklus 1 akan berlangsung pada Senin 20 Juli 2021 di WIB

mulai pukul 07.30 hingga 21.00. Kegiatan pada siklus ini dilakukan di rumah guru

sekolah dasar. Peneliti bersama guru menjalankan pembelajaran sesuai RPP dengan

tema 1 diriku dan subtemanya aku dan temanku yang baru. Dalam kegiatan

pembelajaran, guru menambahkan huruf abjad melalui teka-teki pendukung dan

kemudian menjelaskan vokal. dan konsonan yang ada. Alfabet media yang

dikumpulkan peneliti berdasarkan tabel huruf. Berikut adalah proses pelaksanaan

pembelajaran dengan teka-teki multimedia atau puzzle:

(1) Kegiatan Sebelum Mengikuti Pembelajaran


41

Kegiatan sebelum mengikuti pembelajaran yakni peserta didik terlebih

dahulu di arahkan untuk mencuci tangan sebelum mengikuti proses belajar mengajar.

(2) Kegiatan Awal

Kegiatan pertama diawali dengan doa bersama dengan dipimpin siswa

terpilih oleh peneliti. Setelah doa maka akan dilakukan absensi untuk kehadiran siswa.

(3) Kegiatan Inti

Kegiatan ini dimulai dengan peneliti mengajukan pertanyaan kepada peserta

didik yakni „‟Anak anak ada yang tahu tidak, materi apa yang telah dipelajari

kemarin‟‟? beberapa peserta didik menjawab benar, ada juga yang menjawab tetapi

kurang tepat dan yang lainya hanya diam melihat teman yang lain menjawab

pertanyaan yang diberikan

Peneliti memberikan gambaran mengenai pembelajaran yang akan dilakukan.

Peneliti mengajukan kembali pertanyaan „‟Anak anak ada yang tahu tidak apa itu

huruf vocal apa itu huruf konsonan? Terlihat semua peserta didik diam yang

menandakan tidak tau apa jawaban dari pertanyaannya.karena tidak ada yang

menjawab jadi peneliti menjelaskan apa itu huruf vocal dan apa itu huruf konsonan.

Selanjutnya peneliti menunjuk satu orang peserta didik untuk berada di dekat

peneliti, kemudian merangkai media puzzle huruf abjad tersebut dengan sempurna,

setelah mereka merangkai media puzzle tersebut maka peneliti mengajukan

pertanyaan manakah yang termasuk huruf vocal dan konsonan berdasarkan media
42

puzzle yang mereka susun. Terlihat anak tidak dapat menyebutkan yang manakah

yang termasuk huruf vocal dan konsonan yang telah di jelaskan oleh peneliti karna

dia tidak meperhatikan apa yang di jelaskan oleh peneliti dan dia hanya sibuk bercerita

dengan temanya.

Selanjutnya peneliti menunjuk satu orang siswa lagi untuk berada di dekat

peneliti kemudian mengarahkan untuk merangkai media puzzle huruf abjad tersebut

dengan sempurna kemudian memberikan pertanyaan yang manakah yang termasuk

huruf vocal dan yang manakah yang termasuk huruf konsonan. terlihat anak

menjawab sambil menunjuk yang termasuk huruf vocal dan yang mana yang termasuk

huruf konsonan.

Peneliti kemudian meminta anak-anak untuk membuat prediksi atau

membuat hipotesis awal. Peneliti bertanya, "Teman-teman, apakah coba hitung

berapa banyak huruf dalam alfabet?" Anak-anak mencoba menjawab pertanyaan

peneliti. Ketika mereka memberikan jawaban yang benar, peneliti menunjukkan

huruf-huruf dari puzzle dan meminta siswa untuk menghitungnya sambil menunjuk

puzzle satu per satu..

Kegiatan selanjutnya peneliti memberikan tugas kepada peserta didik, tugas

tersebut adalah menuliskan yang manakah yang termasuk huruf voca dan manakah

yang termasuk huruf konsonan. karna waktu menunjukkan pukul 09:00, maka peneliti

mengarahkan kepada peserta didik untuk mengirim tugasnya ke nomor whatsap guru

kelas.
43

(4) Kegiatan Akhir

Di akhir kegiatan, peneliti menanyakan kepada anak-anak tentang kegiatan

edukasi yang dilakukan hari itu. Peneliti mengingatkan kita bahwa kita harus selalu

sehat untuk mencuci tangan dengan hati-hati dan menjaga kesehatan. Kegiatan

penelitian diakhiri dengan pembacaan doa dan salam di bawah bimbingan peneliti.

c. Pertemuan Ketiga Siklus 1

Sesi ketiga siklus pertama akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Juli 2021

mulai pukul 07.30 hingga 21.00. Kegiatan di siklus ini tetap dilakukan dengan

pedoman RPP dengan tema 1 aku dan sub temanya adalah akun dan temanku yang

baru di pembelajaran ke lima. Pada proses ini dibagi kelompok menjadi 4 yang terdiri

dari 5 orang. Berikut ini adalah gambaran proses pembelajaran suku kata melalui

puzzle pada sesi ketiga siklus 1 :

(1) Kegiatan Sebelum Mengikuti Pembelajaran

Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diminta untuk mencuci

tangan sebelum mengikuti proses pembelajaran.

(2) Kegiatan Awal

Kegiatan pertama diawali dengan doa bersama yang dipandu oleh murid

terpilih. kemudian dilanjutkan dengan melakukan absensi kehadiran siswa.

(3) Kegiatan Inti


44

Kegiatan ini diawali dengan mengajak semua siswa untuk meperhatikan

segala sesuatu yang berada disekitar mereka lalu meminta siswa untuk

menghitungnya. Berapa banyak pohon? Berapa banyak kursi dan setrusnya. Apa

kalian sudah berhitung tentang benda di sekitar kalian?

Peneliti mengatakan bahwa saat mereka memainkan suku kata, mereka

mempelajari konsep angka dari 1 hingga 10 dan menjadi akrab dengan simbol angka.

Ditahap ini juga dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota lima orang. Membaca

dilakukan dalam praktik langsung dengan mengisi nama-nama angka dan simbol

sehingga semua kelompok siap membaca setelah puzzle disusung sesuai dengan

rancangan RPP yang ada.

Pada tahap pertama, peneliti memberikan penjelasan kepada siswa. Peneliti

menarik perhatian dengan menceritakan media apa yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Penyelidik kemudian bertanya, Anak-anak apakah kalian tau apa yang

kakak bawa ini?" Beberapa siswa menjawab dengan benar karena mereka melihatnya

pada sesi sebelumnya.

Kegiatan selanjutnya yaitu peneliti menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan yakni menyusun nama bilangan dan lambangnya menggunakan media

puzzle suku kata sesuai dengan anggota kelompok yang telah disusun sebelumnya.

Kegiatan selanjutnya yaitu pengamatan, peneliti mengarahkan setiap anggota

kelompok untuk merangkai nama bilangan dan lambangnya dengan menggunakan

media puzzle suku kata secara bergantian. Terlihat beberapa anak masih bingung
45

menyusun media puzzle tersebut, maka peneliti menjelaskan kembali tentang materi

yang akan dipelajari.

Setelah guru melihat siswa. Siswa mengikuti hasil percobaan secara

langsung. Guru mengajukan pertanyaan pertama „‟ Setelah anak anak merangkai

media puzzle tersebut apa materi pelajaran yang terdapat dalam media tersebut?

Apakah kalian senang dengan media yang digunakan selama proses pembelajaran?‟‟.

Siswa menjawab dan menyampaikan berbagai jawaban dari hasil mereka merangkai

media puzzle suku kata tersebut.

Kemudian kegiatan yang dilakukan adalah sesi diskusi. Guru melengkapi

suku kata untuk memungkinkan siswa bertanya dan mendiskusikan pertanyaan yang

belum diketahui dan dipahami. Ternyata, beberapa anak mengajukan pertanyaan

kepada peneliti dan langsung menjawab siswa.

Setelah kegiatan diskusi selesai peneliti melanjutkan untuk memberikan

pekerjaan rumah (PR), adapun pekerjaan rumah yang akan yang diberikan yakni

mengamati dan menghitung benda benda yang ada di sekitar rumah mereka masing

masing seperti meja kursi pohon dan lain lain kemudian mengirim jawabanya ke

nomor whatsap guru kelas 1.

(4) Kegiatan Akhir

Di akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi tentang

kegiatan pembelajaran yang berlangsung hari itu. Peneliti membuat penilaian yang

mengulang apa yang dilakukan dalam sehari. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa
46

akan ingatannya. Peneliti kemudian mengirimkan pesan-pesan motivasi kepada anak-

anak agar lebih aktif dan semangat belajar, serta mengingatkan peneliti untuk selalu

menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat hendak bepergian. Peneliti

kemudian meminta salah satu siswa untuk berdoa sebagai tanda berakhirnya jam

pelajaran hari ini.

3. Observasi

Tahap observasi mendokumentasikan setting peristiwa sebagai panduan

untuk merefleksikan peristiwa tersebut. Kegiatan observasi dipadukan dengan

pelaksanaan kegiatan dalam proses pendidikan. Hasil observasi (pengamatan) yang

dilakukan pada tahap 1 adalah kegiatan dan hasil belajar untuk proses belajar siswa

dan anak. Berdasarkan pengamatan atau observasi terlihat bahwa minat membaca

dengan menggunakan alat retensi yakni puzzle yang digunakan meningkat, namun

masih terdapat beberapa point of interest (yang perly diperhatikan). Hal ini dapat

dijelaskan sebagai berikut:

(1) Aktivitas Peserta Didik

Peneliti mengamati perilaku minat baca siswa dari awal sampai akhir Pada

putaran pertama ditentukan bahwa dari hasil pengamatan setiap gerak gerik siswa

dapat dilihat jika ada anak yang sudah mulai aktif dengan proses pembelajaran. Hal

ini tercermin dalam prses pembelajaran; Anak-anak antusias dengan media yang

disajikan yakni puzzle. Terkadang anak-anak khususnya laki-laki ingin mengganggu

teman yang bekerja mengabungkan puzzle dan terkadang siswa yang telah
47

menyelesaikan puzzle keluar dari rumah kemudian mulai bermain. Apalagi ketika

kelompok hanya dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 siswa, anak-anak

dengan tergesa-gesa mengumpulkan media dalam kelompoknya sehingga merusak

media yang digunakan dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan kebisingan di

dalam kelas, yang mencegah siswa berkonsentrasi dan berkonsentrasi pada

pembelajaran yang dilakukan.

Jika peneliti memberikan penjelasan yang menarik dengan menunjukkan

media yang dibawa oleh peneliti, siswa sangat tertarik, apakah siswa bertanya kepada

penelitiapa itu ibu guru? Peneliti kemudian menjawab bahwa jika anak-anak terlihat

sangat bersemangat setelah mereka selesai menjelaskan apa yang telah peneliti

tunjukkan, itu adalah puzzle yang merupakan media permainan yang terdiri dari

bagian-bagian dari sebuah gambar. Beberapa siswa sudah apat memahami konsep

peneliti; ini akan menunjukkan bahwa mereka dapat memasang kaset yang digunakan

dengan benar. Peneliti memperoleh informasi berikut dari hasil observasi:

Tabel 4.5. Hasil Siklus 1 Minat Membaca.

NO Minat Membaca

1 Aspek Penilaian Siklus 1 Peningkatan

2 Rasa Senang 53% 18%

3 ketertarikan 48% 23%


48

perhatian 53% 23%

Rata Rata Ke 3 Indikator 49% 22%

Dari tabel diatas, maka peneliti dapat menjelaskan secara rinci minat baca pada

peserta didik adalah sebagai berikut:

a) Rasa Senang

Tabel di atas menunjukkan bahwa kepuasan siswa meningkat dibandingkan

dengan hasil sebelumnya. Tabel tersebut menunjukkan bahwa skor maksimum siswa

pada Putaran 1 adalah 53% dan skor maksimum sebelumnya adalah 35%, sedangkan

skor rata-rata pada Putaran 1 adalah 49%. Hal ini menunjukkan tumbuhnya minat

baca yang membuat anak senang dengan media yang peneliti bawakan yaitu puzzle.

Skor terendah di sesi pertama adalah 42%. Perkembangan yang lebih tinggi dari

sebelum operasi, skor terendah adalah 20%. Di aspek rasa senang, dapat dikatakan

bahwa ketika melihat suku kata, siswa dapat menunjukkan rasa puas yang meningkat

dari 28% menjadi 49%. Ini sesuai dengan adanya peningkatan yang menunjukkan

21%.

Secara umum, setiap pertemuan pada sesi pertama menunjukkan bahwa anak-

anak melihat dan membaca puzzle suku kata. Seperti dapat dilihat, bahwa anak-anak

mengalami peningkatan yang signifikan dalam hasil sebelum latihan. Selama

pembelajaran, siswa diajak untuk mengisi puzzle suku kata yang disediakan oleh
49

peneliti.Ketika membaca media puzzle suku kata masih dengan bantuan peneliti atau

temanya sendiri.

b) Ketertarikan

Aspek keterkaitan ini meliputi minat siswa untuk mengungkapkan minatnya

terhadap media suku kata yang ditunjukkan oleh peneliti. Dari tabel di atas dapat

diketahui bahwa hasil siklus 1 mencapai skor maksimal 48% dibandingkan tindakan

sebelumnya dengan skor maksimal 25%. Dibandingkan dengan tindakan sebelumnya,

nilai rata-rata adalah 23%. Skor terendah yang dicapai pada siklus 1 adalah 42%

dalam hal tingkat ketertarikan, begitu juga dengan kepuasan.

Secara keseluruhan, diamati bahwa skor siswa di setiap siklus pertama dalam

kaitannya dengan minat pra-tindakan meningkat secara signifikan. Selama pertemuan

ini, tergantung pada minat mereka, siswa diundang untuk berlatih mengambil

pembawa misterius dengan suku kata. Para siswa senang dan tertarik dengan media

di bawah pengawasan peneliti.

c). Perhatian.

Perhatian ini merupakan bagian dari minat peneliti untuk membaca pada

media yang terkait dengannya. Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil yang dicapai

pada siklus pertama telah mencapai 53% dan hasil yang dicapai sebelumnya adalah

30%. Perbandingan antara pergerakan periode 1 dan pergerakan sebelumnya

mencapai 23%. Peningkatan perhatian ini adalah salah satu yang terbesar dalam hal

kepuasan dan minat.


50

Secara umum, penemuan pada siklus 1 menunjukkan bahwa perhatian siswa

meningkat secara signifikan dibandingkan hasil sebelumnya. Dalam pertemuan ini,

siswa diminta untuk mencari penjelasan tentang cara mengumpulkan alat peraga suku

kata, dan setelah membaca kombinasi puzzle yang sempurna, mereka diminta untuk

membaca kembali apa yang telah mereka kumpulkan.

Tabel 4.6. Hasil Rekapitulasi Siklus I

Minat Membaca

No Aspek Penilaian Jumlah Peserta Didik Persentase

1 Rasa Senang 8 siswa 65%

2 Ketertarikan 6 siswa 55%

3 Perhatian 7 siswa 60%

4 Rata rata ke 3 indikator 57%

Hasil rangkuman menunjukkan bahwa 8 siswa sangat puas, 6 siswa tertarik, dan

7 orang memperhatikan. Akibatnya persentase masing-masing indikator yang

masih diminati siswa masih digolongkan sangat rendah dan tidak bisa memenuhi

kriteria sebesar 75% dari yang sudah ditetapkan, jadi harus dilakukan percobaan

selanjutnya.
51

4. Refleksi

Refleksi sangat berfungsi untuk memberikan ide pemecahan masalah atas apa

yang jadi kekurangan di percobaan pertama. Setelah melakukan siklus 1, peneliti dan

wali kelas mendiskusikan permasalahan yang muncul saat melakukan tindakan.

Kegiatan diskusi mengungkapkan beberapa permasalahan pelaksanaan Siklus 1.

Selama tahapan ini peneliti bersama guru melihat minat membaca dengan

membandingkan dan membedakan informasi sebelum dan sesudah tindakan

meningkat dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus belajar pertama,

pembelajaran mulai terfokus pada siswa; siswa sangat antusias terhadap media, minat

siswa sangat besar sehingga siswa meminta peneliti untuk menunjukkan media yang

dibawa dan menjelaskan tentang media tersebut. Adapun beberapa permasalahan

yang muncul pada saat pelaksanaan siklus pertama, misalnya:

a) Kurang tepatnya pilihan untuk membagi peserta didik menjadi 4 kelompok

dengan total anggota lima orang, karena beberapa anak belum terlihat keaktifanya

dan ketika kelompok 1 merangkai media yang bawa peneliti maka kelompok lain

melakukan aktivitas tambahan dengan mengganggu yang lainnyya.

b) Siswa sangat senang ketika diamati dalam kegiatan pembelajaran siklus 1, ketika

peneliti memberikan puzzle suku kata dan mengerjakannya melalui media. Pada

siklus 1, masih ada siswa yang ditemukan tidak yakin dengan kedekatannya

dengan peneliti serta merangkai media yang diberikan. Namun, mereka tertarik

untuk belajar membaca setelah menggunakan puzzle suku kata


52

c) Hasil evaluasi siklus I mencapai nilai rata-rata yang tidak memenuhi tingkat

keberhasilan. Pada siklus kedua, peneliti semakin mencoba untuk meningkatkan

minat baca siswa.

b. Deskripsi pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan tindakan periode kedua dilakukan dalam tiga kali pertemuan

pada hari Senin 19 Juli 2021, Rabu 21 Juli 2021 dan Kamis 23 Juli 2021. Tema 1

Tubuhku subtema II Tubuhku pembelajaran 1. Pelaksanaan pada percobaan di tahap

kedua dilakukan dengam menggunakan bantuan puzzle suku kata.

1). Perencanaan

Tahap perencanaan pada Tahap II didasarkan pada kesulitan-kesulitan yang

ditemui pada Tahap I dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sesuai dengan indikator yang akan diidentifikasi oleh peneliti. Nilai atau indikator

yang akan dicapai di babak kedua selalu sama dengan di babak pertama.

Pengembangan kurikulum tahap II disesuaikan dengan hasil refleksi tahap I guna

meningkatkan pembelajaran tahap II. Tahap II teridiri tiga pertemuan.

Perencanaan tindakan juga membahas hal-hal yang dapat memecahkan

masalah pada siklus I. Mengingat situasi pada pemulangan pertama, beberapa

masalah muncul; Hal ini diperlukan untuk pengembangan di siklus II. Memberikan

rencana perbaikan untuk pelaksanaan fase. II. Perbaikan berikut diperlukan

untukdiimplementasikan pada siklus II adalah sebagai berikut:


53

a) Ketika siswa menarik kesimpulan, mereka berdiskusi satu sama lain saat mereka

sedang membaca. Artinya siswa yang sudah dapat membaca dengan baik dapat

menginstruksikan teman yang lain untuk mengaturnya dan membaca kembali

dengan baik.

b) Melakukan pengelungan terhadap penggunaan media pada proses pembelajaran

di siklus I yang menunjukkan hasil yang masih rendah serta belum bisa merangkai

secara tepat.

Olehnya itu, dalam rangka melakukan penindakan atas kegiatan pembelajaran,

peneliti melakukan koordinasi yang lebih intensif bersama guru kelas untuk

melakukan berbagai rangkaian persiapan serta perencanaan sebagai berikut:

(1) Menentukan Tema Pembelajaran

Pada tiap pertemuan yang dilakukan di siklus ke II tema yang diberikan adalah

tema I Diriku sub tema 2 Tubuhku pembelajaran 1,2 dan 3.

(2) Merencanakan Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Kurikulum dikembangkan oleh peneliti bersama dengan wali kelas.

Kurikulum yang dikembangkan berkaitan dengan mata pelajaran yang dapat

membangkitkan minat pembaca. RPP inilah yang digunakan peneliti sebagai acuan

pembelajaran yang diaktifkan dengan media puzzle suku kata.

(3) Menyaiapkan Isntrumen Penelitian


54

Alat penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah lembar

observasi yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa. Halaman observasi kegiatan

pembelajaran menunjukkan seberapa banyak siswa yang tertarik membaca selama

mengikuti proses pembelajaran.

2). Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan didasarkan pada pedoman program yang

dikembangkan dalam PRP. Penerapannya fleksibel dan dapat diubah. Pada umumnya

peneliti bertindak sesuai dengan kurikulum yang peneliti kembangkan bersama guru

kelas. Pelaksanaan tindakan ini sepenuhnya dilakukan oleh peneliti; semua tindakan

dipelajari dan didokumentasikan selama proses evaluasi. Langkah-langkah

pelaksanaan pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama di Tahap ke dua dilakukan pada Senin 19 Juli 2021 mulari

dari pukul 07:30 hingga pada 09:00 WIB. Kegiatan ini tetap berpedoman kepada RPP

dengan tema yang digunakan diriku dengan subtema tubuhku. Kegiatan pembelajaran

minat membaca adalah dengan peneliti menunjukkan media puzzle suku kata didepan

peserta didik. peserta didik langsung mempratikkan media yang telah dibawa oleh

peneliti, setelah mereka merangkai maka mereka membaca apa menyebutkan gambar

yang ada pada media tersebut kemudian membacanya. Adapun deskripsi pelaksanaan

yang dilakukan dengan menggunakan media puzzle sukus kata di pertemuan pertahap

di siklus ke dua adalah sebagai berikut:


55

(1) Kegiatan Sebelum Mengikuti Pembelajaran

Seperti biasa sebelum mengikuti pembelajaran maka peserta didik diarahkan

untuk mencuci tangan.

(2). Kegiatan Awal

Pada tahap awal pertemuan akan dimulai dengan pembcaan doa denagn

dipandu oleh siswa yang ditunjuk peneliti. Setelah selesai berdoa dan salam maka

peneliti mengecek kehadiran peserta didi.

(3). Kegiatan Inti

Di inti kegiatan diawali dengan mengapresiasi kepada siswa atas proses yang

telah mereka jalani. Selain itu hal tersebut dilakukan untuk memberikan stimulus

melalui tanya jawab sehingga lebih efektif untuk pembelanjaran berikutnya.

Selanjutnya peneliti mengiformasikan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya yaitu

peneneliti menjelsakan mengenai bagian bagian tubuh, setelah peneliti menjelskan

mengenai bagian bagian tubuh maka peserta didik diminta untuk menyebutkan satu

persatu bagian bagian tubuh mereka.

Peneliti menunjukkan media yang akan di gunakan mengenai nama nama

anggota tubuh. Setelah peneliti menunjukkan medianya maka peneliti menjelaskan

bagaimana merangkai menggunakan media tersebut. Setelah peneliti menjelaskan

maka peserta didik diminta untuk praktek secara langsung, yaitu dengan peserta didik

memperhatikan gambar anggota tubuh yang telah disediakan oleh peneliti, setelah itu
56

peserta didik diminta untuk merangkai menggunakan media puzzle suku kata sesuai

gambar tersebut.

Setelah praktek secara langsung maka peserta didik diminta untuk

menyebutkan nama nama anggota tubuh sambil menunjuk gambar media puzzle suku

kata yang telag mereka rangkai.

Kegiatan selanjutnya adalah observasi. Dalam kegiatan observasi ini peneliti

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan observasi dengan menyusun

puzzle suku kata melalui praktik langsung. Para siswa sangat antusias bahkan

beberapa siswa mengangkat tangan untuk secara sukarela menyebutkan bagian-

bagian tubuh.

Peneliti mengajak semua peserta didik untuk nenarik kesimpulan dari praktek

merangkai media puzzle suku kata. Peneliti menanyakan kembali kepada peserta

didik, „Jadi media yang kaka bawa ini isinya tentang apa?‟‟. Sebagian besar peserta

didik sudah menjawab pertanyaan dari peneliti. Lalu peneliti menanyakan kembali

kepada peserta didik bagaimana perasaan kalian setelah menggunakan media tersebut

pada saat pembelajaran? Maka semua peserta didik menjawab senang ibu guru, maka

peneliti mangjukan pertanyaan kembali kepada salah satu siswa yang paling nakal

pada saat pembelajaran berlangsung „‟ bagaimana perasaan ihsan menggunakan

media puzzle saat pembelajaran berlangsung?‟‟ senang ibu guru, kata ihsan.

(4). Kegiatan Akhir


57

Di akhir kegiatan, peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi tentang kegiatan

mengajar hari itu. Selain itu, peneliti mengirimkan pesan-pesan motivasi kepada

siswa agar mereka dapat belajar lebih giat dan tetap sehat. Kemudian, di bawah

bimbingan peneliti, siswa mulai memanjatkan doa dan salam untuk pulang.

b) Pertemuan Kedua

Sesi kedua di siklus kedua akan berlangsung pada Rabu 21 Juli 2021 di WIB

mulai pukul 07.30 hingga 21.00. Kegiatan pada siklus ini berlangsung di rumah guru

sekolah dasar. Peneliti melakukan penelitian berdasarkan pembelajaran yang peneliti

kembangkan bersama dengan guru kelas. Topik yang digunakan pada sesi kedua sesi

kedua adalah topik 1 diriku, dan topik 2 adalah tubuhku. Sesi kedua sesi kedua

menggambarkan proses pembelajaran menggunakan suku kata:

(1) Kegiatan Sebelum Mengikuti Pembelajaran.

Kegiatan sebelum mengikuti pembelajaran dimulai dengan peserta didik

diarahkan untuk mencuci tangan sebelum mengikuti proses pembelajaran

berlangsung.

(2) Kegiatan Awal

Kegiatan pertama diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang siswa

yang ditunjuk oleh peneliti. Setelah melakukan doa, kemudian dilanjutkan dengan

pengecekan kehadiran siswa.

(3) Kegiatan Inti


58

Kegiatan ini dimulai dengan guru memberitahukan kepada siswa tentang

pelajaran yang telah mereka terima. Mereka juga diuji dengan melakukan tanya jawab

siswa untuk mendorong siswa memasuki materi pendidikan. Peneliti juga berbicara

dengan siswa tentang aktivitas yang mereka lakukan mengenai bagian tubuh yang

memiliki tujuan khusus. Bagian-bagian ini dikelompokkan bersama sebagai panca

indera.

Langkah pertama peneliti menjelaskan mengenai bagian bagian tubuh

tertentu ada yang memiliki kegunaan khusus, dan bagian bagian tesebut dinamakan

pancaindra. Selanjutnya peneliti memberikan contoh yaitu menyebutkan salah satu

contoh yaitu mata fungsinya untuk melihat, maka peneliti melanjutkan kembali

dengan melemparkan kepada peserta didik dengan mengatakan ada lagi yang bisa

menyebutkan bagian bagian anggota tubuh yang memiliki makna?, salah satu siswa

mengacukan tangan dengan mengatakan „‟saya bu guru‟‟, peneliti mengatakan

silahkan nanda, maka siswa tersebut mengatakan telinga untuk mendengar, hidung

untuk mencium. Maka peneliti melanjutkan dengan mengatakan yah betul sekali

dengan memberi reward sambil bertepuk tangan.

Setelah meyebutkan bagian bagian anggota tubuh yang memiliki makna,

selanjutnya peneliti memperlihatkan media puzzle, terlihat beberapa siswa

mengatakan „‟yeh‟‟ melihat media ang dibawa oleh peneliti. Selanjutnya peneliti

menjelaskan bagaimana menggunakan media puzzle suku kata, setelah itu mereka

diminta untuk membacanya. Beberapa siswa sudah paham karna sudah mampu

merangkai media puzzle suku kata sesuai petunjuk yang di arahkan oleh peneliti.
59

Siswa yang belum bisa mengerjakan kegiatan tersebut akan dibantu oleh temannya

yang telah lebih paham.

Kemudian siswa akan menceritakan mengenai hasil dari praktek yang abrus

saja dilakukan. Namun sebelumnya peneliti mengajukan pertanyaan „‟ setelah anak

anak merangkai media puzzle yang disediakan oleh ibu guru, gambar apa saja yng

kalin temukan? Anak akan menyampaikan berbagai jawaban kemudian menyebutkan

fungsinya.

(4) Kegiatan Akhir

Di akhir kegiatan, peneliti mengajak mereka untuk berdiskusi tentang kegiatan

mengajar yang berlangsung hari itu. Selain itu, peneliti melakukan penilaian yang

mengulang pembelajaran yang dilakukan sepanjang hari. Penelitian ini menanyakan

kepada siswa kegiatan apa yang mereka lakukan. Peneliti juga memberikan pesan

kepada siswa yang memotivasi mereka untuk lebih aktif dan bersemangat dalam

belajar. Setelah itu kegiatan diakhiri dengan memanjatkan doa dan salam.

c) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga siklus kedua akan berlangsung pada hari Kamis, 22 Juli

2021 mulai pukul 07.30 hingga 9.00. Kegiatan perkuliahan ini berlangsung di rumah

guru . Peneliti ini tetap bekerja sama dengan guru melalui RPP yang ada dengan tema

1 diriku kemudian subtemanya adalah tubuhku. Berikut ini adalah deskripsi proses

pelaksanaan pembelajaran menggunakan puzzle proses kedua.:


60

(1) Kegiatan Sebelum Mengikuti Pembelajaran

Kegiatan pertama diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu

siswa yang ditunjuk oleh peneliti. Usai berdoa, dilanjutkan mengecek konfirmasi

kehadiran siswa tersebut.

(2) Kegiatan Inti

Peneliti menginformasikan kepada siswa tentang kegiata yang akan

dilakukan yakni mereka akan mengulang pelajaran tentang yang mereka pelajarai

mengenai nama nama anggota tubuh, dan manakah anggota tubuh yang memiliki

kegunaan. Peneliti membagi kedalam dua kelompok, ada yang berjumlah 7 orang dan

ada yang berjumlah 8 orang.

Langkah pertama peneliti memberikan penjelasan kepada siswa tentang

apakah itu anggota tubuh, dan yang manakah anggota tubuh yang memiliki kegunaan.

Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa „‟bagian tubuh yang

memiliki kegunaan di sebut apa?‟‟. Beberapa siswa menjawab benar, ada juga yang

menjawab kurang tepat dan yang lainya hanya terdiam melihat temanya menjawab.

Kegiatan selanjutnya yaitu kelompok pertama diminta untuk menyebutkan

nama nama anggota tubuh sambil menunjuk bagian tubuh yang mereka sebutkan.

Selanjutnya kelompok kedua diminta untuk menyebutkan anggota tubuh yang

memiliki kegunaan.
61

Kegiatan inti selanjutnya yaitu dengan memberikan arahan bahwa kelompok

pertama akan memasang gambar bagian tubuh yang memiliki makna dan kelompok

kedua diberi tugas untuk merangkai suku kata sampai berbentuk kalimat yang

memilki makna. Setelah kelompok kedua selesai merangkai maka mereka diminta

untuk membaca hasil rangkain mereka secara bergantian.

Kegiatan selanjutnya dengan menginformasikan bahwa mereka juga akan

belajar mengenai nama bilangan dan lambangnya. Langkah pertama yaitu dengan

bersama sama siswa diajak untuk menyebutkan bilangan satu sampai sepuluh secara

bersama sama. Selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan nama bilangan ketika

peneliti menggunakan jari, maka siswa diminta untuk menyebutkanya.

(3) Kegiatan Akhir

Di akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi tentang

kegiatan pembelajaran yang berlangsung hari itu. Peneliti membuat penilaian yang

mengulang apa yang dilakukan dalam sehari. Kegiatan ini juga mengingatkan siswa

akan ingatannya. Peneliti kemudian mengirimkan pesan-pesan motivasi kepada anak-

anak agar lebih aktif dan semangat belajar, serta mengingatkan peneliti untuk selalu

menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat hendak bepergian. Peneliti

kemudian meminta salah satu siswa untuk berdoa sebagai tanda berakhirnya jam

pelajaran hari ini.

2. Observasi
62

Fase observasi adalah fase yang dicatat sebagai pedoman untuk

menggambarkan tindakan. Berisi hasil-hasil yang penting ketika membaca deskripsi

observasi siklus I. pengamatan yang dilakukan dengan melakukan tindikan tambahan

dalam pembeljarana yakni mencatat aktivitas siswa. Di hari keuda menjukkan jika

hasilnya aktivitas siswa mengakami sedikit perubahan pada pembelajaran yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

(1) Aktivitas Siswa

Sambil belajar membaca, peneliti mengamati kegiatan peneliti dari kegiatan

pertama hingga terakhir selama siklus ke II. Dari hasil observasi aktivitas belajar

siswa melalui fase penggunaan media puzzle suku kata dapat diketahui bahwa

pembelajaran berpusat pada siswa dan semua siswa berpartisipasi dan terlibat aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat ketika anak-anak sedang menerapkan

teka-teki, dan mereka diminta untuk membacanya setelah dikompilasi. Beberapa

siswa mampu memahami dan membaca dengan baik. namun juga tetap terdapat satu

anak kurang aktif dari yang lain.

Peneliti menarik perhatian siswa dengan menjelaskan dan mengajukan

pertanyaan tentang media yang dibawanya. Siswa dengan antusias menjawab

pertanyaan peneliti. Peneliti meminta siswa untuk menarik kesimpulan tentang

prkatek membaca mereka.


63

Berdasarkan hasil proses kedua, jika dibandingkan dengan hasil proses

pertama, diamati peningkatan dan ditemukan indeks keberhasilan yang ditentukan

tercapai.

Adapun hasil siklus II yang telah direkapitulasi dapat terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Hasil Siklus 1 Dan Siklus II Minat Membaca.

Minat Membaca

No Aspek Penilaian Siklus I Siklus II Peningkatan

1 Rasa senang 53% 80% 27%

2 Ketertarikan 48% 78% 30%

3 Perhatian 53% 78% 25%

Rata Rata Ke 3 Indikator 49% 79% 30%

Dari tabel diatas, dapat peneliti temukan jika terdapat peningkatan minat baca pada

siswa yang dideskripsikan dibawah ini:

a) Rasa Senang

Dari tabel di atas terlihat bahwa minat siswa lebih besar dari hasil pra

tindakan. Tabel ini menunjukkan bahwa siswa mencapai hasil maksimal 80% pada

siklus I dan hanya 53% yang mencapai hasil maksimal pada siklus sebelumnya. Selain

itu, rata-rata untuk siklus I mencapai 49% dan rata-rata untuk siklus II 79%. Hal ini
64

menunjukkan minat membaca yang semakin meningkat. Dengan kata lain, siswa

merasa senang menggunakan media suku kata saat belajar. Skor terendah pada siklus

I adalah 42% dan pada siklus II 77%. Dalam hal hiburan, dapat dimengerti bahwa

siswa menyukai media puzzle suku kata antara 53% dan 80%. Hal ini menunjungkat

terjadi peningkatan menjadi 27%.

Secara keseluruhan, di setiap pertemuan yang dilakukan di siklus ini, peneliti

menemukan siswa senang ketika mereka merakit dan membaca alat peraga puzzle

suku kata. Dapat dipahami bahwa siswa telah melihat peningkatan yang signifikan

dalam hasil pra-prosedur. Dalam pertemuan ini, para siswa berbicara tentang

pertemuan dan membaca puzzle suku kata bantu untuk bersenang-senang. Beberapa

siswa tampaknya telah pandai dalam menyatukan dan membaca puzzle.

b) Ketertarikan

Aspek minat atau keterikarikan ini meliputi minat siswa terhadap media

puzzle. Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil siklus II mencapai 78%. Hasil

maksimal dibandingkan siklus II adalah 48%. Dibandingkan sebelum prosedur, nilai

rata-rata meningkat 30%. Dilihat dari hasil terendah yang diperoleh pada siklus II

adalah 77%. Hal ini sejalan dengan presentasi yang ditunjukkan pada indikator rasa

senang.

Secara keseluruhan, tercatat bahwa siswa yang tertarik mengalami

peningkatan yang signifikan dalam hasil pada setiap pertemuan di sesi pertama

sebelum prosedur. Dalam pertemuan ini, dan untuk kepentingan pesta, siswa langsung
65

diminta untuk berlatih menyusun media pada potongan puzzle, menyusunnya, dan

kemudian membaca petunjuk membaca media. Artinya siswa senang menggunakan

media saat belajar karena senang bermain sambil belajar.

c) Perhatian

Indikator perhatian ini merupakan salah satu aspek dari minat baca siswa.

Berdasarkan tabel sebelumnya, hasil yang didapat dari siklus dua sama yakni 78%

dan hasil dari siklus satu 53%. Rasio ini menjukkan jika perolehan dari siklus 1 dan

dua adalah 25%. P eningkatan ini menjadi yang oaling tinggi jika dikomparasi dengan

aspek rasa senang dan ketertarikan.

Tabel 4.8. Rekapitulasi Data Minat Membaca Pada Siklus II

Minat Membaca

No Aspek Penilaian Jumlah siswa Persentase

1 Rasa Senang 12 siswa 85%

2 Ketertarikan 11 siswa 80%

3 Perhatian 11 siswa 80%

Rata Rata Ke-3 Indikator 82%

Berdasarkan Tabel 8 di atas diperoleh hasil pemahaman minat baca siswa

pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa 12 siswa memenuhi indkator rasa senang,
66

11 siswa tertarik dan 11 siswa memperhatikan. secara umum siswa pada siklus II

adalah siswa dengan standar yang baik dan mau membaca standar yang baik untuk

mencapai indikator keberhasilan penelitian.

Secara umum, pertemuan sesi kedua menunjukkan bahwa ukuran hasil yang

diukur meningkat secara signifikan sebelum menjadi perhatian siswa. Dalam

pertemuan ini, siswa diminta untuk memperhatikan bagaimana mereka

mengelompokkan dan membaca setelah menyelesaikan puzzle suku kata. Kegiatan

ini dilakukan selama proses pelatihan. Tabel berikut merangkum nilai-nilai tersebut.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Nilai Rata Rata Minat Membaca.

Minat membaca

No Aspek Penilaian Siklus 1I Siklus II Peningkatan

1 Rasa Senang 53% 80% 56%

2 Ketertarikan 48% 78% 50%

3 Perhatian 53% 78% 54%

Rata Rata Ke 3 Indikator 49% 79% 51%

Dari tabel 9 diatas dapat diketahui jika terjadi peningkatan secara signifikan

disetiap tindakan yang telah dilakukan. Secara visual, hasil penelitian tersebut dapat
67

dilihatdarigrafikdibawahini:

90
%

80
%

70
%

60
%

50
%

40
%

30
%

Gambar 4.2. Grafik Histogram Peningkatan Minat Membaca Peserta ddidik

kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar

4) Refleksi

Pada titik ini, peneliti menunjukkan implikasi bagi siswa yang gemar

membaca. Setelah peneliti melihat hasil penelitian di siklus kedua, peneliti berdiskusi

dengan wali kelas. Hasil diskusi dengan wali kelas adalah sebagai berikut.

(1) Minat membaca siswa meningkat dari tingkat sebelumnya ke tingkat kedua.

Hasil observasi dan perbandingan tersebut menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan jumlah minat baca siswa di tahap siklus dua. Secara umum kegiatan
68

membaca pada putaran kedua berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada

pencapaian indikator keberhasilan tertentu yang dinyatakan dalam persentase.

Tahap pelatihan siklus ke dua didasarkan pada perbaikan Tahap I untuk

mencapai kinerja. Untuk setiap indikator, rasa senang meningkat sebesar 27%,

minat sebesar 30% dan perhatian sebesar 25%. Hasil yang dicapai pada tahap

tersebut sejalan dengan tujuan penelitian ini, yang tercermin dari indikator

keberhasilan.

(2) Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan minat baca siswa dengan

bantuan information puzzle dapat meningkatkan gairah dan semangat anak serta

memusatkan perhatiannya pada proses pembelajaran.

(3) Terjadinya proses belajar dengan suasana yang lebih menyenangkan.

(4) Menjadikan siswa lebih senang dan bersemangat saat belajar, karna mereka bisa

belajar sambil bermain.

Penelitian yang dilakukan pada kelas harus dihentikan karena melihat hasil

penelitian yang menunjukkan jika telah terjadi peningkatan membaca peserta didik

serta telah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diinginkan dalam penelitian.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Melalui penerapan pembelajaran dengan melihat hasil refleksi dari siklus

pertama hingga kedua menunjukan jika penggunaan puzzle dapat membantu

meningkatkan minat membaca siswa. Hal itu juga ikut diperkuat dengan berbagai

data yang memberikan gambaran peningkatan pada proses pembelajaran yang

dilakukan
69

Dengan menggunakan media puzzle suku kata dapat meningkatkan

membaca peserta didik kelas 1 Di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar. Hal ini terlihat

pada grafik yang menunjukkan hasil rata-rata capaian sebelum sesi ke-2. Anda dapat

melihat bahwa siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar. Perbaikan atau transisi ke

siklus kedua meningkatkan rasa senang sebesar 56%, minat sebesar 50%,

danperhatian sebesar 54%. Dari grafik di atas, kita dapat melihat bahwa minat

belajar siswa tumbuh secara signifikan. Karena jumlah siswa yang tertarik untuk

belajar meningkat dengan setiapsiklus, tingkat pencapaian tujuan meningkat dengan

setiap siklusnya.

Dari keterangan di atas, pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa siswa

lebih tertarik dengan pembelajaran saya. Namun jika kriteria tersebut berdasarkan

hasil Suharsimi Arikunto (2008:208), rata-rata hasil siklus I masih dalam kriteria

buruk. Hal ini bertentangan dengan tujuan keberhasilan belajar, karena 75% dari 15

siswa berminat belajar. Buku ajar belum baik atau kurang motivasi khususnya dalam

bidang pengajaran bahasa untuk anak-anak, sehingga kurangnya minat belajar siswa

masih terlihat.

Terdapat perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran terstimulasi berbantuan

suku kata II. Antara lain, siklus tersebut meningkatkan kepuasan membaca siswa

dibandingkan dengan hasil implementasi par-siklus, dengan peningkatan rasa

senang sebesar 25%, peningkatan minat sebesar 30%, dan peningkatan inisiatif

sebesar 35% serta perhatian meningkat 25%. Tumbuhnya minat membaca adalah

bukti bahwa belajar melalui bantuan puzzle suku kata adalah cara yang efektif. Hal
70

itu terlihat dari ubahan yang dilakukan. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap,

sehingga kurang mendukung sebagaimana dalam penggunaan puzzle suku kata,

minat minatnya berkurang, dan perhatian siswa berkurang. Berdasarkan keterangan

di atas, dapat dikatakan bahwa pada siklus kedua II menunjukkan hasil yang lebih

baik. Minat membaca siswa pada siklus tersebut memenuhi kriteria baik dan peneliti

mencapai tujuan keberhasilan yang ditunjukkan oleh indikator keberhasilan.

Pada Penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa selama periode penelitian ini

ditemukan jikapenggunaan puzzle kosakata reseptif anak-anak tidak hanya

meningkat dengan mendengarkan, tapi juga untuk membaca serta mengetahui

berbagai kosakata secara lebih ekspresif sehingga mereka akan berkembang mulai

dari penulisan hingga berbicara (Tadkiroatun Musfiroh, 2005: 195). Peneliti

berkeyakinan bahwa penelitian ini memenuhi kriteria keberhasilan, oleh karena itu

penelitian ini dianggap berhasil sedang dan dihentikan. Dari temuan yang

didapatkan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan jika penggunaan puzzle ini dapat

mmemberikan dorongan lebih untuk membuat siswa lebih berminat untuk membasa

dan berpartisipasi lebih baik di setiap kelas. Puzzle tidak Cuma meningkatkan

ketertarikan membaca tapi juga menjaga suasana tenang dalam kelas.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dengan konsep praktik dalam kelas ini diharap bisa memberikan

hasil penelitian yang optimal. Namun meski begitu, penelitian yang dilakukan di SD

Labuang Baji 1 Kota Makassar tentu memiliki beberapa keterbatas yakni sebagai

berikut:
71

1. Alat atau instrumen yang digunakan tidak dilakukan konsultasi

kepada para ahli yang berfokus pada minat baca sehingga

valiadasinya belum sepenuhnya meyakinkan.

2. Peneliti bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini hanyalah

satu orang. Sehingga pada dasarnya rasio pengamatan yang

dilakukan masih sangat terbatas untuk cakupan objek penelitian yang

sangat luas.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil

dengan menggunakan media puzzle suku kata dapat meningkatkan minat baca pada

peserta didik kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar. Hasil dari pembelajaran

siklus I mencapai 49% dan hasil dari siklus II mencapai 79%. Langkah langkah aau

proses selama kegiatan belajar mengajar menggunakan media puzzle suku kata

yakni peneliti menunjukkan media puzzle suku kata yang akan di gunakan dan

disesuaikan dengan tema yang akan diajarkan selama kegiatan berlangsung. Peneliti

mengajak siswa bercakap cakap sesuai pelajaran yang diajarkan sebelum sesuai

dengan media yang digunakan, peneliti juga berusaha memperkenalkan kosa kata

baru. Peneliti juga memberikan dorongan atau pujian yang sifatnya membangun

semangat mereka.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyampaikan saran terkait

penggunaan media puzzle suku kata terbukti dapat meningkatkan minat baca peserta

didik kelas 1 di SD Labuang Baji 1 Kota Makassar yakni:

1. Ketika proses belajar mengajar sebaiknya guru menggunakan mediapuzzle suku

kata yang bisa menarik perhatian siswa dan membuat siswa belajar sambil

bermain sehingga dapat meningkatkan minat baca pada siswa.

76
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta

Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Anugrah Muhammad. 2019. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PT Leutika


Nauvalitera.
Darmono. 2001. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Djamarah, Syaiful, Bahri. 2006. Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Elendiana, Magdalena. 2020. Upaya Meningkatkan Minta Baca Siswa Sekolah Dasar:
Jurnal Pendidikan Dan Konseling, (Online). Volume 2, Nomor 1,
(file:///C:/Users/Asus/Downloads/572-1103-2-PB.pdf, di akses 21 Agustus
2021).
Fajariyah, Ela Latifatul. 2017. Penerapan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN Sumberejo Kotagajah. Skripsi

Diterbitkan. Purwakarto: Institut Agama Islam (IAIN).

Faisal, M, dkk. 2009. Kajian Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas

Gading, Ketut, dkk. 2019. Pengaruh Metode Suku Kata Dengan Media Kartu Kata
Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan: Jurnal
MimbarIlmu,(Online),Vol.24,No.3,(File:///C:/Users/Asus/Downloads/21417-
33260-1-Sm%20(1).Pdf, Di Akses 9 April 2021).

Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Husna, Nurul, dkk. 2017. Pengembangan Media Puzzle Materi Pencemaran


Lingkungan di SMP Negeri 4 Banda Aceh: Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia,(online),vol.05,No.01,(Http://Www.Jurnal.Unsyiah.Ac.Id/Jpsi/Article/
Viewfile/8413/6802, Di akses 9 April 2021).

Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

77
Mulyati, Yeti, dkk. (2014). Bahasa Indonesia. Tanggerang: Universitas Terbuka

Nafiah. 2018. Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI. Yogyakarta:


AR-RUZZ Media.

Nurhasanah, S. 2016. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Menejemen Perkantoran, (Online), Vol.1 No. 1,
(File:///C:/Users/Asus/Downloads/3264-6173-2-PB.Pdf Di Akses 4 April 2021).
Putra, R, Masri. 2008. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Jakarta: universitas
terbuka.
Pribadi, A, B. 2017. Media Dan Teknologi Dalam Pembelajaran. Jakarta: Prenada
media Group.
Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan
Islam.
Ruhman, Ibadi. 2015. Arabic Puzzle Book Pengembangan Media Interaktif Untuk
Keterampilan Membaca Bagi Siswa Kelas Iv Mi Di Kota Semarang. Skripsi Di
Terbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Rohmadi, Muhammad Dan Nugraheni Sri Aninditya 2011. Belajar Bahasa Indonesia.
Surakarta: Cakrawala Media

Sadirman, A. S., & Dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.
Siregar, A. Ridwan, 2004. Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa. Medan :
Universitas Sumatera Utara,
Sri, Yatun. 2015. Menumbuhkan Minat Baca Siswa Melalui Perpustakaan: FIHRIS.
(Online).VolX,No2,(http://digilib.uinsuka.ac.id/id/eprint/24229/1/Sri%20Yatun-
%20Menumbuhkan%20Minat%20Baca%20Siswa%20Melalui%20Perpustakaan
.pdf, di akses 21 Agustus 2021).
Suseno, Muchlas. 2020. Mengukur Minat Profesi Guru . Jakarta Timur: UNJ Press.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenada Media Group.
Sudarman, M. 2013. Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto.2003. Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka

Sumiharsono, M. Rudy dan Hasbiyatul Hasanah. 2018. Media Pembelajaran. Jawa


Timur: CV Pustaka Abadi.

78
Yulia, Anna. 2005. Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak. Jakarta : PT Alex Media
Komputindo.
Zulfa, N, Aini. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Skripsi
Diterbitkan. Semarang: Institut Agama Islam (IAIN).

79
L
A
M
P
I
R
A
N

80
Lampiran I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Labuang Baji 1


Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 1 : Aku dan Teman Baru
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Mengenal lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau
bahasa daerah
4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa
daerah

Indikator :
3.3.1 Menunjukkan huruf vokal dalam suatu kata yang terkait dengan aku dan teman
baru
4.3.1 Melafalkan huruf vokal suatu kata yang terkait dengan aku dan teman baru

81
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai banyak anggota
suatu kumpulan objek
4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian dengan banyak
anggota kumpulan objek yang disajikan

Indikator :
3.1.1 Membilang secara urut bilangan 1 sampai dengan 10 dengan bantuan benda
konkret
4.1.1 Mengelompokkan benda sesuai dengan bilangan yang diberikan (1 sampai
dengan 10)

PKN
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan hobi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan sekolah
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah
Indikator :
3.2.5 Menggali informasi hal hal yang harus dilakukan sehubungan dengan aturan
di rumah
4.2.5 Mempraktikkan kegiatan memberi salam saat masuk rumah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan contoh dari guru, siswa dapat menyanyikan lagu “a-
b-c” dengan benar.
2. Setelah bernyanyi dan berlatih, siswa dapat memasangkan kartu nama teman
sesuai orangnya dengan tepat.
3. Dengan permainan kartu huruf, siswa dapat mencari dan menyebutkan huruf
vokal (a, i, u, e, o) yang hilang dari nama temannya.
4. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat membilang secara urut
bilangan 1 sampai dengan 10 dengan bantuan benda konkret.

82
5. Dengan melakukan permainan siswa dapat mengelompokkan benda sesuai
dengan bilangan 1 sampai dengan 10.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa berdoa dan membalas salam. 10 menit


Guru lalu bertanya kepada siswa, “Apakah tadi kalian
sudah bercuci tangan sebelum mengikuti
pembelajaran?.

Inti Pada awal pelajaran, guru menyampaikan kepada 35 Menit


siswa mereka akan belajar mengenal huruf. X 30 JP
Agar dapat mengenal huruf dengan baik, guru menulis
huruf a-z pada selembar karton/kertas berukuran lebar.
Kertas/ karton itu lalu ditempel di papan tulis.
Siswa mampu merangkai media puzzle, yang
didalamnya terdapat gambar a-z dengan tepat.
Setelah selesai merangkai, siswa diarahkan untuk
menyebutkan huruf a-z dengan benar.
Minta setiap siswa memperhatikan huruf-huruf “a, i, u,
e, o” yang menyusun nama mereka.
Minta setiap kelompok berdiri secara bergiliran sambil
memegang kartu nama masing-masing agar siswa di
kelompok lain dapat memperhatikan huruf-huruf “a, i,
u, e, o” yang menyusun nama semua siswa di kelas.
Guru lalu mengajak semua kelompok bermain kartu
huruf penyusun nama. Setiap kelompok mendapatkan
satu set kartu huruf a-z dan satu set kartu huruf “a, i, u,
e, o”.
Guru menunjuk kelompok untuk maju ke depan kelas.
Minta kelompok tersebut memilih 2 nama siswa
anggotanya untuk ditebak huruf “a, i, u, e, o”.
Beberapa siswa anggota kelompok tersebut berdiri
berjajar. Mereka mengalungkan huruf sesuai nama
yang akan ditebak, tapi tanpa huruf “a, i, u, e, o”
Setelah bermain kartu huruf, siswa kembali ke tempat
duduk masing-masing membaca cerita.
Guru dan siswa bersama-sama menyanyikan lagu “a-b-
c” dan menyebutkan kembali huruf “a, i, u, e, o”.

83
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Sebelum masuk ke kegiatan berikutnya, guru
memancing siswa dengan pertanyaan,”Berapa
kelompok yang tadi bermain tebak huruf?”,
“Masingmasing kelompok terdiri dari berapa orang?”
Siswa ada yang menjawab (dengan jawaban yang
beragam), ada juga siswa yang diam.
Guru mengenalkan konsep bilangan 1 sampai dengan
10.
Minta siswa bersama-sama menghitung banyaknya
benda yang ada di gambar dari bilangan 1 sampai
dengan 10 secara berurutan.
Guru juga bisa menyediakan berbagai benda yang ada
di kelas lalu meminta siswa secara bergiliran
membilang banyaknya benda tersebut.
Untuk penguatan konsep bilangan 1 sampai dengan 10,
minta siswa berlatih di buku siswa halaman 16. Siswa
membilang banyaknya benda yang ada di gambar lalu
memasangkan dengan gambar lain dengan banyak
benda yang sama.

Penutup Kegiatan ditutup dengan diskusi mengenai kegiatan 15 menit


hari ini. Siswa menceritakan perasaan dan
kesulitannya saat bermain kartu huruf dan kelompok
banyaknya benda
Sebelum pulang, guru memberi motivasi kepada siswa
untuk rajin belajar, selalu menjaga kesehatan, dan
menggunakan masker jika hendak keluar rumah.
Guru mengajak berdoa dan memberi salam penutup.
Siswa berpamitan dan memberi salam kepada guru
saat pulang.

84
E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.201
Media puzzle suku kata

MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI

Asriani, S.Pd Jumiati


NIP. 19841030 201101 2 009 NIM 105401113917

KEPALA SEKOLAH

Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007

85
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar huruf abjad
Merangkai huruf abjad dengan menggunakan media puzzle
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi,diskusi,tanya jawab, penugasan dan
ceramah.
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle huruf abjad
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle huruf abjad
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle huruf abjad

Kriteria Skor Keterangan


3 Merangkai puzzle huruf abjad secara
tepat
Ketertarikan 2 Merangkai puzzle huruf abjad kurang
tepat
1 Merangkai huruf abjad tidak tepat

No. Kriteria Sko Keterangan


r
1. Perhatian siswa “tinggi” 3 Jika siswa memperhatikan media
puzzke huruf abjad kemudian
pada media puzzle huruf
membacanya yang dilakukan 2
abjad kali atau lebih

2 Perhatian anak “sedang” 2 Jika siswa memperhatikan media


media puzzle huruf abjad puuzle huruf abjad kemudian
membacanya yang dilakukan 1
kali

86
Jika anak sama sekali tidak
3 Perhatian anak “rendah” 1
memperhatikan media puzzle
padabuku cerita bergambar
huruf abjad dan tidak
membacanya sama sekali.

Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle huruf abjad

No Nama Aspek yang dimati total


siswa Rasa senang Tertarik Perhatian
1 ……… 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2 ………
….
Dsr ……..
Jumlah
Persentase
%

Keterangan

kriteria penilaian skor

T : Tinggi 3

S : Sedang 2

R : Rendah 1

87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Labuang Baji 1
Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 1 : Aku dan Teman Baru
Pembelajaran :4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Mengenal lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau
bahasa daerah
Indikator:
3.3.2 Menunjukkan huruf konsonan dalam suatu kata yang terkait dengan aku dan
teman baru
PJOK
Kompetensi Dasar (KD) :
4.1 Mempraktikkan prosedur gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana
dan atau tradisional
Indikator:
4.1.1 Mempraktikkan prosedur gerakan berjalan satu arah sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional.

88
SBdP
Kompetensi Dasar (KD) :
4.2 Menirukan elemen musik melalui lagu
Indikator:
4.2.1 Memeragakan warna suara manusia
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengar arahan dari guru, siswa dapat mempraktikkan gerakan
berjalan lurus ke satu arah dengan benar.
2. Dengan memperhatikan contoh dari guru, siswa dapat mempraktikkan jalan
berpasangan sambil bergandengan tangan.
3. Dengan permainan jalan berpasangan, siswa dapat mengenali huruf pertama
nama sendiri dan nama-nama teman sekelas.
4. Dengan arahan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi suara teman.
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit


berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Aku dan Teman Baru”.

Inti  siswa dibagi menjadi dua kelompok yang sama 35 Menit


banyaknya. Seluruh siswa di setiap kelompok diminta X 30 JP
berbaris berjajar yang rapi saling berhadapan. Satu
kelompok di sisi sebelah kiri, kelompok yang lain di
sisi sebelah kanan guru.

89
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Seluruh siswa diminta berjalan lurus ke satu arah
menuju siswa yang berjajar di hadapan masing-masing.
Kedua kelompok siswa saling bertukar posisi.
 Seluruh pasangan dibagi dalam dua kelompok yang
sama banyaknya dan berdiri berjajar saling
berhadapan.
 Kali ini setiap pasangan berlomba untuk mencari kartu
huruf yang sesuai dengan huruf pertama nama masing-
masing.
 Setiap pasangan akan mencari kartu huruf tersebut di
dalam kotak yang ada di seberang barisannya.
 Sekali lagi seluruh siswa diminta berjalan lurus ke satu
arah menuju siswa yang berjajar di hadapan masing-
masing. Kedua kelompok siswa saling bertukar posisi
bersama pasangan masing-masing.
 Setiap pasangan tidak boleh menyenggol pasangan
lainnya saat bertukar posisi.
 Ketika selesai bertukar posisi, setiap pasangan
berlomba mencari kartu huruf yang sesuai dengan
huruf pertama nama masing-masing. Kartu huruf hanya
tersedia 1 set untuk masing-masing barisan sehingga
tidak semua pasangan bisa mendapatkan huruf yang
dimaksud. Siapa cepat dia dapat.
 Setelah berlomba mendapatkan kartu huruf, semua
pasangan kembali berdiri berjajar saling berhadapan
dengan posisi yang rapi.
 Guru mengamati setiap pasangan, mana yang bisa
menemukan kartu huruf dan mana yang tidak.
 Pasangan yang tidak mendapatkan kartu huruf harus
menyebutkan huruf pertama dari nama masing-masing.
 Sambil beristirahat (siswa boleh duduk dengan posisi
kaki lurus ke depan), kegiatan ditutup dengan
menanyakan pengalaman dan perasaan siswa saat
melakukan kegiatan mencari huruf dengan berjalan
lurus.
 Siswa meranghkai huruf abjdad menngunakan media
puzzle

90
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa merangkai huruf vocal menggunakan media
puzzle
 Siswa merangkai huruf konsonan menggunakan media
puzzle
 Siswa menyebutkan huruf vocal dan konsonan
menggunakan media puzzle sambil menunjuk media
puzzle tersebut.

Penutup Kegiatan ditutup dengan refleksi dan tanya jawab 15 menit


dengan siswa:
“Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti
kegiatan hari ini?”
“Ayo, sebutkan huruf vocal dan konsonan!
 Guru mangajak siswa berdoa dan siswa berpamitan
dan memberi salam kepada guru saat pulang.

E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
Media puzzle huruf abjad

MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI

Asriani, S.Pd Jumiati


NIP. 19841030 201101 2 009 NIM 105401113917

KEPALA SEKOLAH

Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007

91
Lampiran 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah.
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle huruf abjad
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle huruf abjad
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle huruf abjad

Kriteria Skor Keterangan


3 Merangkai puzzle huruf abjad secara
tepat
Ketertarikan 2 Merangkai puzzle huruf abjad kurang
tepat
1 Merangkai huruf abjad tidak tepat

No. Kriteria Skor Keterangan


1. Perhatian siswa “tinggi” 3 Jika siswa memperhatikan media
puzzke huruf abjad kemudian
pada media puzzle huruf membacanya yang dilakukan 2
abjad kali atau lebih

2 Perhatian anak “sedang” 2 Jika siswa memperhatikan media


media puzzle huruf abjad puuzle huruf abjad kemudian
membacanya yang dilakukan 1
kali

92
Jika anak sama sekali tidak
3 Perhatian anak “rendah” pada 1
memperhatikan media puzzle
buku cerita bergambar
huruf abjad dan tidak
membacanya sama sekali.

Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle huruf abjad

No Nama Aspek yang dimati total


siswa Rasa senang Tertarik Perhatian
1 ……… 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2 ………
….
Dsr ……..
Jumlah
Persentase
%

Keterangan

kriteria penilaian skor

T : Tinggi 3

S : Sedang 2

R : Rendah 1

93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Labuang Baji 1


Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 1 : Aku dan Teman Baru
Pembelajaran :5
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa
daerah
Indikator:
4.3.2 Melafalkan huruf konsonan suatu kata yang terkait dengan aku dan teman baru
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua angka dan nilai tempat penyusun lambang
bilangan menggunakan kumpulan benda konkret serta cara membacanya
4.2 Menuliskan lambang bilangan sampai dua angka yang menyatakan banyak
anggota suatu kumpulan objek dengan ide nilai tempat
Indikator:
3.2.1 Mengidentifikasi lambang bilangan 1 sampai dengan 10
4.2.1 Menulis lambang bilangan 1 sampai dengan 10 secara lengkap

94
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bermain kartu bilangan, siswa dapat mengidentifikasi bilangan 1
sampai dengan 10.
2. Setelah bermain kartu bilangan dan berlatih, siswa dapat menulis bilangan
1 sampai dengan 10.
3. Dengan bermain kartu huruf, siswa dapat megidentifikasi dan melafalkan
huruf konsonan yang hilang dari nama temannya..
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka di awal pelajaran. 10 menit


Guru mengajak siswa berdoa sebelum melakukan
kegiatan. Siswa berdoa berdasarkan keyakinan
masing-masing. Guru memimpin doa sebelum
kegiatan.
Guru menyampaikan bahwa siswa akan belajar konsep
bilangan 1 sampai dengan 10 dan mengenal lambang
bilangan sambil bermain kartu bilangan.

Inti  Guru meminta siswa mengamati benda-benda di sekitar 35 Menit


kelas, lalu minta siswa menghitungnya. Berapa banyak X 30 JP
meja? Berapa banyak meja dan bangku siswa? Dan
seterusnya. Apakah kalian sudah bisa menghitung
banyaknya benda di sekitar kalian?
 Guru menyampaikan bahwa siswa akan belajar konsep
bilangan 1 sampai dengan 10 dengan menggunakan
media puzzle suku kata
 Guru menjelaskan bagaimana merangkai nama
bilangan dan lambangya dengan menggunakan media
puzzle suku kata
 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Setiap kelompok duduk membentuk lingkaran.

95
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Setiap kelompok merangkai nama bilangan dan
lambangnya menggunakan media puzzle suku kata
dengan tepat
 Setelah selesai merangkai, siswa diminta untuk
membacanya
 Soal yang dimaksud adalah setiap kelompok
menyediakan/ menunjuk/membawa beberapa jenis
benda yang tertentu banyaknya.
 Guru membagikan 3 kartu nama yang tidak lengkap
hurufnya (kartu nama yang dibagikan sesuai dengan
nama anggota kelompok) dan 1 set kartu huruf a-z ke
masing-masing kelompok.
 Aturan permainanya yaitu setiap kelompok akan
mendapat giliran untuk memberi soal dan menjawab
soal dengan cara diundi. Sebagai contoh, kelompok 1
mendapat giliran memberi soal, sedangkan kelompok 2
mendapat giliran menjawab soal. Kelompok 1 maju ke
depan kelas. Kelompok 1 mengalungkan kartu nama
yang sesuai kepada 3 siswa anggotanya.
 Kelompok 2 menyebutkan nama pemilik kartu,
menebak huruf yang hilang, dan mengangkat kartu
huruf sesuai huruf yang hilang dari kartu nama
tersebut. (lihat buku siswa halaman 26)
 Begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapat
giliran untuk memberi dan menjawab soal.
 Untuk menguatkan siswa tentang konsep bilangan dan
lambangnya, minta siswa mengerjakan latihan di
halaman 24-25

Penutup Kegiatan ditutup dengan kegiatan refleksi: 15 menit


siswa dan guru berbicara tentang bagian yang
mudah dan sulit saat belajar dan bermain lambang
bilangan
guru memberikan motivasi agar selalu
bersemangat belajar, selalu menjaga kesehatan dan
menggunakan masker bila hendak keluar rumah
Setelah selesai kegiatan refleksi selesai, siswa
berdoa dan berpamitan dan memberi salam kepada
guru saat pulang.

96
E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017)
Media puzzle suku kata yang didalamnya terdapat gambar nama bilangan dan
lambangnya

MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI

Asriani, S.Pd Jumiati


NIP. 19841030 201101 2 009 NIM 105401113917

KEPALA SEKOLAH

Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007

97
LAMPIRAN 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata

Kriteria Skor Keterangan


3 Merangkai puzzle suku kata secara tepat
2 Merangkai puzzle suku kata kurang tepat
Ketertarikan 1 Merangkai suku kata tidak tepat

No. Kriteria Skor Keterangan


1. Perhatian siswa “tinggi” 3 Jika siswa memperhatikan media
puzzke suku kata kemudian
pada media puzzle huruf membacanya yang dilakukan 2
abjad kali atau lebih

2 Perhatian anak “sedang” 2 Jika siswa memperhatikan media


media puzzle huruf abjad puuzle suku kata kemudian
membacanya yang dilakukan 1
kali

Jika anak sama sekali tidak


3 Perhatian anak “rendah” pada 1
memperhatikan media suku
buku cerita bergambar
kata abjad dan tidak
membacanya sama sekali.

98
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata

No Nama Aspek yang dimati total


siswa Rasa senang Tertarik Perhatian
1 ……… 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2 ………
….
dsr ……..
Jumlah
Persentase
%

Keterangan

kriteria penilaian skor

T : Tinggi 3

S : Sedang 2

R : Rendah 1

99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Labuang baji 1


Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 2 : Tubuhku
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4 Mengenal kosa kata tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya
melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan atau syair
lagu)
4.4 Menjelaskan dengan kosa katan yang tepat tentang anggota tubuh dan panca
indera serta perawatannya (berupa gambar dan tulisan) dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulisan.
Indikator:
3.4.1 Menjodohkan gambar dan kata anggota tubuh dengan tepat
4.4.1 Menggunakan kosa kata tentang anggota tubuh dengan tepat dalam bahasa
lisan atau tulisan

100
SBDP
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Memahami gerak anggota tubuh melalui tari
Indikator:
3.3.1 Mengidentifikasi gerak anggota tubuh (kepala, badan, tangan, dan
kaki) dalam suatu tarian

PKN
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan hobi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan sekolah
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan seharihari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah
Indikator:
3.2.35 Menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan
aturan menjaga kesehatan tubuh di rumah
4.2.35 Memeragakan kegiatan tentang menjaga kesehatan tubuh di rumah dalam
hubungannya dengan aturan saat makan di rumah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui lagu, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian tubuh.
2. Dengan menirukan ucapan guru, siswa dapat menyebutkan bacaan nama
bagian-bagian tubuh.
3. Melalui ragam gerak, siswa dapat mengidentifikasi gerak anggota tubuh.
4. Setelah berdiskusi dengan teman, siswa dapat menunjukkan aturan tentang
menjaga kesehatan tubuh di rumah hubungannya dengan makan makanan
yang sehat.
5. Dengan berlatih, siswa dapat mengenali kosa kata dan memasangkan
bagian-bagian tubuh dengan namanya.
6. Dengan bermain peran, siswa dapat menunjukkan aturan saat makan di
rumah.
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius

101
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa berdoa dan membalas salam. 10 menit


Guru menanyakan kabar kepada siswa. “Bagaimana
keadaan kalian? Sehat?” “Apakah kalian masih ingat
nama teman teman baru?”
Guru mengecek kehadiran siswa

Inti  Guru menyampaikan bahwa siswa akan belajar bagian 35 Menit


bagian tubuh X 30 JP
 Guru memperlihatkan media puzzle suku kata yang
didalamnya terdapat gambar bagian bagian tubuh
 Setelah itu, guru menunjukkan gambar bagian-bagian
tubuh
 Guru lalu bertanya pada siswa apakah ada yang
mengetahui namanama bagian tubuh pada gambar
media yang telah disediakan
 Minta siswa mengamati gambar tubuh tersebut.
Gambar tubuh tersebut belum ada namanya.
 Guru menjelaskan bagimana cara merangkai dengan
menggunakan media puzzle suku kata yang
didalamnya terdapat gambar bagian bagian tubuh
 Siswa diminta untuk mencocokkan nama nama anggota
tubuh sesuai gambar yang telah disediakan dengan
menggunakan media puzzle suku kata.
 Setelah merangkai, siswa diminta untuk membaca
ulang
 Guru memancing siswa lain untuk aktif
mengidentifikasi nama-nama bagian tubuh.
 Guru lalu bertanya kepada siswa, bagaimana ya
caranya supaya badan sehat. (siswa akan memberi
banyak jawaban, salah satunya adalah makan)

102
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru bertanya kepada siswa, bagaimana sikap yang
harus ia tunjukkan di rumah saat hendak makan,
sedang makan, dan selesai makan.
 Untuk menjawab pertanyaan tersebut, guru meminta
siswa menggali informasi dari teman sebangku tentang
aturan saat makan di rumah.
 Siswa akan bertanya jawab, yaitu bagaimana sikap
yang harus ia tunjukkan di rumah saat hendak makan,
sedang makan, dan selesai makan.
 Setelah itu guru merangkum semua jawaban siswa dan
menyampaikan informasi tentang aturan di rumah
tentang makan. Secara umum aturan pada saat makan
adalah sebagai berikut:
»» Mencuci tangan sebelum makan
»» Berdoa sebelum makan
»» Makan sambil
Guru menanamkan kepada siswa untuk mengikuti
aturan di rumah saat makan.
 Di akhir kegiatan, guru mengulang kembali nama-
nama bagian tubuh.

Penutup Guru memberi motivasi kepada siswa untuk selalu 15 menit


menjaa kesehatan dan istirahat yang cukup
Guru menunjuk salah satu siswa untuk membaca doa
pulang dan salam.

103
E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017)
Media puzzle suku kata yang didalamnya terdapat gambar anggota tubuh
MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI

Asriani, S.Pd Jumiati


NIP. 19841030 201101 2 009 NIM 105401113917

KEPALA SEKOLAH

Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007

104
LAMPIRAN 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata

Kriteria Skor Keterangan


3 Merangkai puzzle suku kata secara tepat
2 Merangkai puzzle suku kata kurang tepat
Ketertarikan 1 Merangkai suku kata tidak tepat

No. Kriteria Skor Keterangan


1. Perhatian siswa “tinggi” 3 Jika siswa memperhatikan media
puzzke suku kata kemudian
pada media puzzle huruf membacanya yang dilakukan 2
abjad kali atau lebih

2 Perhatian anak “sedang” 2 Jika siswa memperhatikan media


media puzzle huruf abjad puuzle suku kata kemudian
membacanya yang dilakukan 1
kali

Jika anak sama sekali tidak


3 Perhatian anak “rendah” pada 1
memperhatikan media suku
buku cerita bergambar
kata abjad dan tidak
membacanya sama sekali.

105
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata

No Nama Aspek yang dimati total


siswa Rasa senang Tertarik Perhatian
1 ……… 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2 ………
….
dsr ……..
Jumlah
Persentase
%

Keterangan

kriteria penilaian skor

T : Tinggi 3

S : Sedang 2

R : Rendah 1

106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Labuang Baji 1


Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 2 : Tubuhku
Pembelajaran :2
Alokasi Watu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4 Mengenal kosa kata tentang anggota tubuh dan panca indera serta
perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan
sederhana, dan atau syair lagu)
4.4 Menjelaskan dengan kosa katan yang tepat tentang anggota tubuh dan panca
indera serta perawatannya (berupa gambar dan tulisan) dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulisan.
Indikator:
3.4.1 Menjodohkan gambar dan kata anggota tubuh dengan tepat
4.4.1 Menggunakan kosa kata tentang anggota tubuh dengan tepat dalam bahasa
lisan atau tulisan
PJOK
Kompetensi Dasar (KD) :

107
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh
disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian.
4.8 Menceritakan bagianbagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh
disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian
Indikator:
3.8.1 Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh
4.8.1 Menceritakan guna bagian-bagian tubuh
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bermain “Guru Berkata”, siswa dapat menunjukkan anggota
tubuhnya.
2. Dengan berkumpul bersama teman, siswa dapat menceritakan guna bagian-
bagain tubuh.
3. Dengan berlatih, siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian tubuh dan
kegunaannya.
4. Dengan menirukan ucapan guru, siswa dapat menggunakan kosa kata
tentang panca indera.
5. Dengan berlatih, siswa dapat menjodohkan gambar panca indera dan
bacaannya.
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit


berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Tubuhku”.

Inti  Mengajak siswa membaca bacaan Tubuh Manusia 35 Menit


X 30 JP

108
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru lalu membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok ditugaskan untuk berdiskusi
dan bercerita tentang bagianbagian anggota tubuh
beserta kegunaannya.
 Guru memberi waktu 15 menit kepada setiap
kelompok. Setelah itu, guru meminta perwakilan dari
setiap kelompok untuk bercerita tentang hasil kerja
kelompoknya, yaitu menceritakan tentang bagian-
bagian anggota tubuh beserta kegunaannya.
 Guru mengamati kegiatan tersebut untuk mencari tahu
seberapa banyak yang bisa diketahui siswa tentang
bagian-bagian tubuh serta kegunaannya.
 Guru memperlihatkan media puzzle suku kata yang
didalamnya terdapat gambar anggota tubuh
 Siswa diminta untuk merangkai media puzzle suku
kata dengan mencocokkan gambar bagain tubuh yang
memiliki kegunaan
 Siswa diminta kembali ke bangku masing-masing.
 Guru lalu menyampaikan informasi bahwa bagian-
bagian tubuh tertentu ada yang memiliki kegunaan
khusus. Bagian-bagian tubuh tersebut dinamakan panca
indera.
 Guru meminta siswa mengamati buku siswa halaman
47. Guru bertanya pada siswa, kegiatan apa saja yang
kira-kira dilakukan oleh anak-anak pada gambar di
buku siswa halaman 47? Anggota tubuh apa yang
digunakan pada kegiatan pada gambar tersebut?
 Guru mengapresiasi jawaban-jawaban siswa yang
beragam.
 Guru lalu menjelaskan tentang panca indera.
 Setelah itu, guru menunjukkan gambar bagian-bagian
panca indera dan menempelnya di papan tulis lengkap
dengan nama dan kegunaannya.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit


rangkuman hasil belajar selama sehariBertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui
hasil ketercapaian materi)

109
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo‟a dan salam

E. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
Media puzzle suku kata yang didalamnya terdapat gambar bagian bagian
anggota tubuh

MENGETAHUI
GURU KELAS 1 PENELITI

Asriani, S.Pd Jumiati


NIP. 19841030 201101 2 009 NIM 105401113917

KEPALA SEKOLAH

Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007

110
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
Membaca Nama-nama Anggota Tubuh
Menyusun Potongan-Potongan Gambar Anggota Tubuh (Puzzle)

METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata

Kriteria Skor Keterangan


3 Merangkai puzzle suku kata secara tepat
2 Merangkai puzzle suku kata kurang tepat
Ketertarikan 1 Merangkai suku kata tidak tepat

No. Kriteria Skor Keterangan


1. Perhatian siswa “tinggi” 3 Jika siswa memperhatikan media
puzzke suku kata kemudian
pada media puzzle huruf
membacanya yang dilakukan 2
abjad kali atau lebih

2 Perhatian anak “sedang” 2 Jika siswa memperhatikan media


media puzzle huruf abjad puuzle suku kata kemudian
membacanya yang dilakukan 1
kali

111
Jika anak sama sekali tidak
3 Perhatian anak “rendah” pada 1
memperhatikan media suku
buku cerita bergambar
kata abjad dan tidak
membacanya sama sekali.

Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata

No Nama Aspek yang dimati total


siswa Rasa senang Tertarik Perhatian
1 ……… 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2 ………
….
Dsr ……..
Jumlah
Persentase
%

Keterangan

kriteria penilaian skor

T : Tinggi 3

S : Sedang 2

R : Rendah 1

112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Labuang Baji 1


Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 2 : Tubuhku
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4 Mengenal kosa kata tentang anggota tubuh dan panca indera serta perawatannya
melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan atau syair
lagu)
4.4 Menjelaskan dengan kosa kata yang tepat tentang anggota tubuh dan panca
indera serta perawatannya (berupa gambar dan tulisan) dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulisan.
Indikator:
3.4.1 Menjodohkan gambar dan kata anggota tubuh dengan tepat
4.4.1 Menggunakan kosa kata tentang anggota tubuh dengan tepat dalam bahasa
lisan atau tulisan

113
PPKn
Kompetensi Dasar (KD) :
1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama, suku
bangsa, ciri-ciri fisik, psikis, dan hobi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan sekolah
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Tuhan
Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan seharihari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah
4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah
Indikator:
3.2.34 Menggali informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam
hubungannya dengan aturan menjaga kesehatan tubuh di rumah
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai banyak anggota
suatu kumpulan objek
4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian dengan banyak
anggota kumpulan objek yang disajikan
Indikator:
3.1.5 Menyatakan banyak anggota suatu kumpulan objek dengan bilangan yang
tepat (1 sampai dengan 10) *(diberikan setelah mengenal lambang bilangan)
4.1.5 Mengelompokkan benda sesuai dengan bilangan yang diberikan (1 sampai
dengan 10)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan gambar dan melihat contoh dari guru, siswa dapat
menunjukkan dan mendemonstrasikan posisi yang tepat saat duduk dan
membaca.
2. Dengan memperhatikan gambar dan melihat contoh dari guru, siswa dapat
menunjukkan dan mendemonstrasikan jarak yang tepat antar mata dan objek
saat membaca.
3. Dengan menyanyi, siswa dapat membilang 1 sampai dengan 10 dengan
bantuan jari tangan.
4. Dengan berlatih, siswa dapat mengidentifikasi banyaknya benda dalam suatu
kelompok dan menunjukkan lambang bilangannya.

114
5. Dengan mengamati gambar dan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat
menggali informasi tentang waktu yang tepat untuk tidur di malam hari dan
bangun di pagi hari.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Guru mengajak siswa berdoa dan membalas salam 10 menit


Guru mengecek kehadiran siswa.

Inti  Guru menginformasikan tentang tema yang akan 35 Menit


digunakan X 30 JP
 Guru membagi siswa ke dalam dua kelompok
 Guru meminta siswa meyebutkan nama nama anggota
tubuh
 Guru menjelaskan anggota tubuh yang memiliki
kegunaan
 Guru memperlihatkan media puzzle suku kata yang
didalamnya terdapat gambar anggota tubuh yang
memilki kegunaan
 Guru meminta kelompok satu untuk menempelkan
gambar anggota tubuh yang memilki kegunaan
 Guru meminta kelompok dua untuk merangkai suku
kata sesuai gambar yang di tempel oleh kelompok satu
 Guru lalu meminta siswa mendemonstrasikan posisi
tubuh yang tepat saat duduk berdasarkan informasi dan
demonstrasi yang sudah para siswa lihat
 Guru mengamati, mengevaluasi, dan membetulkan
posisi tubuh para siswa saat duduk. Guru meminta
siswa berdiri, lalu duduk kembali dengan posisi tubuh
yang tepat. Kegiatan ini diulang beberapa kali sampai
para siswa memahami posisi tubuh yang tepat saat
duduk.

115
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru mengajak siswa untuk membilang 1 sampai
dengan 10 dengan menggunakan jari. Kegiatan ini
diulang beberapa kali.
 Guru lalu menunjuk beberapa siswa secara acak. Guru
menyebutkan bilangannya, siswa menunjukkan dengan
jari sesuai dengan bilangan yang dimaksud.
Sebaliknya, guru menunjukkan jari, siswa menyebut
bilangan yang sesuai dengan jari tersebut.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit


rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti. Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)

116
D. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Siswa Tema : Diriku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
Media puzzle suku kata.
MENGETAHUI

GURU KELAS 1 PENELITI

Asriani, S.Pd Jumiati


NIP. 19841030 201101 2 009 NIM 105401113917

KEPALA SEKOLAH

Rusli, S.Pd
NIP.19720113 199903 1 007

117
Lampiran 1
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung
2. Penilain keterampilan
Kriteria Skor Keterangan
3 Mimik muka senang dan perasaan senang
ketika melihat puzzle suku kata
Rasa Senang 2 Mimik muka senang tapi perasaan tidak
senang ketika melihat puzzle suku kata
1 Jika mimik muka siswa tidak senang
ketika melihat puzzle suku kata

Kriteria Skor Keterangan


3 Merangkai puzzle suku kata secara tepat
2 Merangkai puzzle suku kata kurang tepat
Ketertarikan 1 Merangkai suku kata tidak tepat

No. Kriteria Skor Keterangan


1. Perhatian siswa “tinggi” 3 Jika siswa memperhatikan media
puzzke suku kata kemudian
pada media puzzle huruf membacanya yang dilakukan 2
abjad kali atau lebih

2 Perhatian anak “sedang” 2 Jika siswa memperhatikan media


media puzzle huruf abjad puuzle suku kata kemudian
membacanya yang dilakukan 1
kali

Jika anak sama sekali tidak


3 Perhatian anak “rendah” pada 1
memperhatikan media suku
buku cerita bergambar
kata abjad dan tidak
membacanya sama sekali.

118
Instrumen observasi (check list) rasa senang, ketertarikan dan perhatian pada media
puzzle suku kata

No Nama Aspek yang dimati total


siswa Rasa senang Tertarik Perhatian
1 ……… 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2 ………
….
Dsr ……..
Juml
ah
Pers
entas
e%

Keterangan

kriteria penilaian skor

T : Tinggi 3

S : Sedang 2

R : Rendah

119
Lampiran 2.

Instrument Observasi (Check List) Rasa Senang, Ketertarikan, dan Perhatian


siswa pada media puzzle suku kata
Hari/ tanggal :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :

Aspek yang diamati Skor


No Nama Rasa senang Tertarik Perhatian Total
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Muh Aqil Irwan
2 Abrahan Putra Ghazali
3 Affandi
4 Andi Arafah
5 Johansah Alfarizki
6 Akifah Nailah Ilman
7 Alike Anila Putri
8 Ayudia Inara
9 Az Zahra Asyila A
10 Donita Putri Meitasari
11 Hafidzah Hasan
12 Nailah Putri Ramadhani
13 Nuryunifasari
14 Nur Aqilah Hasby
15 Ghazwani Adlah Nursyam
Jumlah
Persentase%

Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1

120
Lampiran 3.

Hasil Observasi pertemuan 1 siklus 1

Hari/ tanggal : kamis/ 15, Juli 2021


Kelas/ Semester : 1/ 1
Tema/ Sub tema : Diriku/ Aku Dan Teman Baru

Aspek yang diamati Skor


No Nama Rasa senang Tertarik Perhatian Total
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Muh Aqil Irwan √ √ √ 8
2 Abrahan Putra Ghazali √ √ √ 7
3 Affandi √ √ √ 9
4 Andi Arafah √ √ √ 7
5 Johansah Alfarizki √ √ √ 6
6 Akifah Nailah Ilman √ √ √ 9
7 Alike Anila Putri √ √ √ 5
8 Ayudia Inara √ √ √ 7
9 Az Zahra Asyila A √ √ √ 5
10 Donita Putri Meitasari √ √ √ 8
11 Hafidzah Hasan √ √ √ 4
12 Nailah Putri Ramadhani √ √ √ 9
13 Nuryunifasari √ √ √ 6
14 Nur Aqilah Hasby √ √ √ 9
15 Ghazwani Adlah Nursyam √ √ √ 4
Jumlah 7 5 3 6 6 3 7 5 3
Persentase% 46 33 20 40 40 20 46 33 20
% % % % % % % % %

Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1

121
Hasil Observasi pertemuan 2 siklus 1

Hari/ tanggal : jum‟at/16, Juli 2021


Kelas/ Semester : 1/ 1
Tema/ Sub tema : Diriku/ Aku Dan Teman Baru

Aspek yang diamati Skor


No Nama Rasa senang Tertarik Perhatian Total
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Muh Aqil Irwan √ √ √ 9
2 Abrahan Putra Ghazali √ √ √ 8
3 Affandi √ √ √ 8
4 Andi Arafah √ √ √ 5
5 Johansah Alfarizki √ √ √ 5
6 Akifah Nailah Ilman √ √ √ 9
7 Alike Anila Putri √ √ √ 8
8 Ayudia Inara √ √ √ 8
9 Az Zahra Asyila A √ √ √ 4
10 Donita Putri Meitasari √ √ √ 5
11 Hafidzah Hasan √ √ √ 5
12 Nailah Putri Ramadhani √ √ √ 7
13 Nuryunifasari √ √ √ 6
14 Nur Aqilah Hasby √ √ √ 8
15 Ghazwani Adlah Nursyam √ √ √ 4
Jumlah 7 4 4 6 5 4 8 3 4
Persentase% 46
26 26 33 26 53 20 26
%
% % 40 % % % % %

Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1

122
Hasil Observasi pertemuan 3 siklus 1

Hari/ tanggal : sabtu/ 17, Juli 2021


Kelas/ Semester : 1/ 1
Tema/ Sub tema : Diriku/ Aku Dan Teman Baru

Aspek yang diamati Skor


No Nama Rasa senang Tertarik Perhatian Total
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Muh Aqil Irwan √ √ √ 9
2 Abrahan Putra Ghazali √ √ √ 9
3 Affandi √ √ √ 8
4 Andi Arafah √ √ √ 5
5 Johansah Alfarizki √ √ √ 7
6 Akifah Nailah Ilman √ √ √ 8
7 Alike Anila Putri √ √ √ 8
8 Ayudia Inara √ √ √ 9
9 Az Zahra Asyila A √ √ √ 5
10 Donita Putri Meitasari √ √ √ 9
11 Hafidzah Hasan √ √ √ 4
12 Nailah Putri Ramadhani √ √ √ 9
13 Nuryunifasari √ √ √ 7
14 Nur Aqilah Hasby √ √ √ 8
15 Ghazwani Adlah Nursyam √ √ √ 4
Jumlah 10 2 3 9 4 2 8 4 3
Persentase% 66 13 20 60 26 13 53 26 20
% % % % % % % % %

Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1

123
Lampiran 4.

Hasil Observasi pertemuan 1 siklus II

Hari/ tanggal : senin/ 19, Juli 2021


Kelas/ Semester : 1/ 1
Tema/ Sub tema : Diriku/ Tubuhku

Aspek yang diamati Skor


No Nama Rasa senang Tertarik Perhatian Total
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Muh Aqil Irwan √ √ √ 9
2 Abrahan Putra Ghazali √ √ √ 9
3 Affandi √ √ √ 9
4 Andi Arafah √ √ √ 6
5 Johansah Alfarizki √ √ √ 9
6 Akifah Nailah Ilman √ √ √ 9
7 Alike Anila Putri √ √ √ 8
8 Ayudia Inara √ √ √ 9
9 Az Zahra Asyila A √ √ √ 6
10 Donita Putri Meitasari √ √ √ 9
11 Hafidzah Hasan √ √ √ 4
12 Nailah Putri Ramadhani √ √ √ 9
13 Nuryunifasari √ √ √ 9
14 Nur Aqilah Hasby √ √ √ 9
15 Ghazwani Adlah Nursyam √ √ √ 4
Jumlah 11 2 2 11 3 1 11 2 2

73 13 13 73 20 73 13 13
Persentase%
% % % % % 6.% % % %

Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1

124
Hasil Observasi pertemuan 2 siklus II

Hari/ tanggal : rabu/ 21, Juli 2021


Kelas/ Semester : 1/ 1
Tema/ Sub tema : Diriku/ Tubuhku

Aspek yang diamati Skor


No Nama Rasa senang Tertarik Perhatian Total
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Muh Aqil Irwan √ √ √ 9
2 Abrahan Putra Ghazali √ √ √ 9
3 Affandi √ √ √ 9
4 Andi Arafah √ √ √ 9
5 Johansah Alfarizki √ √ √ 9
6 Akifah Nailah Ilman √ √ √ 9
7 Alike Anila Putri √ √ √ 8
8 Ayudia Inara √ √ √ 9
9 Az Zahra Asyila A √ √ √ 6
10 Donita Putri Meitasari √ √ √ 7
11 Hafidzah Hasan √ √ √ 7
12 Nailah Putri Ramadhani √ √ √ 8
13 Nuryunifasari √ √ √ 9
14 Nur Aqilah Hasby √ √ √ 9
15 Ghazwani Adlah Nursyam √ √ √ 6
Jumlah 12 1 2 13 1 1 12 2 1
Persentase% 80 13 86 80 13 6.
6.% 6.% 6.% &

Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1

125
Hasil Observasi pertemuan 3 siklus II

Hari/ tanggal : kamis/ 22 Juli 2021


Kelas/ Semester : 1/ 1
Tema/ Sub tema : Diriku/ Tubuhku
Aspek yang diamati Skor
No Nama Rasa senang Tertarik Perhatian Total
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Muh Aqil Irwan √ √ √ 9
2 Abrahan Putra Ghazali √ √ √ 9
3 Affandi √ √ √ 9
4 Andi Arafah √ √ √ 9
5 Johansah Alfarizki √ √ √ 9
6 Akifah Nailah Ilman √ √ √ 9
7 Alike Anila Putri √ √ √ 9
8 Ayudia Inara √ √ √ 9
9 Az Zahra Asyila A √ √ √ 7
10 Donita Putri Meitasari √ √ √ 6
11 Hafidzah Hasan √ √ √ 7
12 Nailah Putri Ramadhani √ √ √ 9
13 Nuryunifasari √ √ √ 7
14 Nur Aqilah Hasby √ √ √ 9
15 Ghazwani Adlah Nursyam √ √ √ 7
Jumlah 13 1 1 13 1 1 12 1 2
Persentase% 86 86 80 13
% 6% 6% % 6% 6% % 6% %

Keterangan :
Kriteria Penilaian Skor
T : Tinggi 3
S : Sedang 2
R : Rendah 1

126
Lampiran 5.
Tabel Hasil Perhitungan Minat Membaca Siklus I

No Skor total minat


Nama siswa membaca dari semua Persentase
indikator yang diamati
1 Muh Aqil Irwan 9
60%
2 Abrahan Putra Ghazali 9
60%
3 Affandi 8
53%
4 Andi Arafah 5
33%
5 Johansah Alfarizki 7
46%
6 Akifah Nailah Ilman 8
53%
7 Alike Anila Putri 8
53%
8 Ayudia Inara 9
60%
9 Az Zahra Asyila A 5
33%
10 Donita Putri Meitasari 9
60%
11 Hafidzah Hasan 4
26%
12 Nailah Putri Ramadhani 9
60%
13 Nuryunifasari 7
46 %
14 Nur Aqilah Hasby 8
53%
15 Ghazwani Adlah Nursyam 4
26%

Keterangan :
Untuk mencari persentase menggunakan rumus :
P= ƒ
�100% Keterangan :

P = Persentase
f = frekuensi yang sedang dicari
presentasinya
N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu

127
Tabel Hasil Perhitungan Minat Membaca Siklus II

No Skor total minat


Nama siswa membaca dari semua Persentase
indikator yang diamati
1 Muh Aqil Irwan 9 60%
2 Abrahan Putra Ghazali 9 60%
3 Affandi 9 60%
4 Andi Arafah 9 60%
5 Johansah Alfarizki 9 60%
6 Akifah Nailah Ilman 9 60%
7 Alike Anila Putri 9 60%
8 Ayudia Inara 9 60%
9 Az Zahra Asyila A 7 46%
10 Donita Putri Meitasari 6 40%
11 Hafidzah Hasan 7 46%
12 Nailah Putri Ramadhani 9 60%
13 Nuryunifasari 7 46
14 Nur Aqilah Hasby 9 60%
15 Ghazwani Adlah Nursyam 7 46%

Keterangan :
Untuk mencari persentase menggunakan rumus :
P= ƒ
�100% Keterangan :

P = Persentase
f = frekuensi yang sedang dicari
presentasinya
N = Jumlah
frekuensi/banyaknya
individu

128
Lampiran 6 Olah Data Minat Membaca Secara Keseluruhan

OLAH DATA KESELURUHAN MINAT MEMBACA

Siklus I Siklus II
No Nama siswa A B C A B C
1 Muh Aqil Irwan 8 9 9 9 9 9
2 Abrahan Putra 9 7 9 9 9 9
Ghazali
3 Affandi 7 9 9 9 9 9
4 Andi Arafah 4 7 7 9 9 9
5 Johansah Alfarizki 7 6 5 9 9 9
6 Akifah Nailah Ilman 9 8 9 9 9 9
7 Alike Anila Putri 8 7 6 9 9 9
8 Ayudia Inara 7 8 9 9 9 9
9 Az Zahra Asyila A 5 4 3 6 8 5
10 Donita Putri 7 5 7 8 9 5
Meitasari
11 Hafidzah Hasan 4 4 5 5 5 8
12 Nailah Putri 9 9 7 9 9 8
Ramadhani
13 Nuryunifasari 7 6 6 9 9 7
14 Nur Aqilah Hasby 9 8 8 9 9 9
15 Ghazwani Adlah 3 5 5 4 6 8
Nursyam
Total 104 103 103 122 122 127
Skor Rata Rata 6.866 8.46666
667 7 8.4666
6.8 6.8 67 8.133333
Persentase 69% 68% 68% 81% 81% 84%

keterangan: A= Rasa Senang B= Tertarik C= Perhatian

129
Lampiran

130
Lampiran 7. Dokumentasi proses pembelajaran menggunakan media puzzle suku
kata

Gambar 1. Ketika siswa merangkai dengan menggunakan huruf abjad

131
Gambar 2. Ketika siswa merangkai suku kata yang didalamnya terdapat materi
nama dan lambang bilangan.

132
Gambar 3. Ketika siswa membaca media yang mereka rangkai.

Gambar 4. Ketika siswa merangkai media puzzle suku kata yang didalamnya
terdapat gambar nama nama anggota tubuh.

133
Gambar 5. Ketika siswa merangkai media puzzle suku kata yang didalamnya
terdapat gambar anggota tubuh beserta kegunaanya.

134
SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIASI
RIWAYAT HIDUP

Jumiati dilahirkan di kabupaten gowa tepatnya di

dusun mampua desa datara kecamatan tompobulu pada

hari jum‟at tanggal 12, desember 1998. Anak kedua

dari dua bersaudara pasangan dari Asriyani dan

almarhum Bakking. peneliti menyelesaikan

Pendidikan di sekolah dasar di SDI Mampua di kecamatan tompobulu kabupaten

gowa pada tahun 2006. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di

MTS Yapit Malakaji kecamatan tompobulu pada tahun 2011. Kemudian

melanjutkan sekolah menengah atas di MAN Gowa pada tahun 2014 dan selesai

pada tahun 2016 . peneliti melanjutkan Pendidikan di perguruan tinggi swasta,

tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) . Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan , program studi pedidikan guru sekolah dasar

(PGSD)

135

Anda mungkin juga menyukai