Anda di halaman 1dari 120

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP
MUHAMMADIYAH 14 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
REZKI WULANDARI
105312211615

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221/http:www.fkip-unismuh.info

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : REZKI WULANDARI

NIM : 10531221615

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Judul Skripsi :Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 14 Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim
penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain
atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya


bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Juli 2019

Yang Membuat Pernyataan

REZKI WULANDARI

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221/http:www.fkip-unismuh.info

SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : REZKI WULANDARI

NIM : 10531221615

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Juli 2019

Yang Membuat Perjanjian

REZKI WULANDARI

Mengetahui,

Ketua Prodi Teknologi Pendidikan

Dr. Muhammad Nawir, M.Pd


NBM: 991 323

v
Motto Dan Persembahan

Menjalani hidup dengan apa adanya.


Namun, dapat bermanfaat bagi orang
lain

Dan tolong-menolonglah kamu dalam


mengerjakan kebajikan dan takwa, dan
janganlah tolong- menolong dalam
perbuatan dosa dan permusuhan.
Bertawakalah kepada Allah, sesumgguhnya
Allah sangat berat siksaan-Nya (Q.S. AL-
Maidah : 2 )

Kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk

Ayahanda dan Ibunda Tercinta, Saudaraku, dan Sahabatku

Serta orang-orang yang selalu memberikan Semangat

Yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi

vi
Abstrak

Rezki Wulandari. 2019. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video


Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Di SMP Muhammadiyah 14 Makassar.
Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Andi Sukri Syamsuri, dan pembimbing II Andi Adam.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajaar siswa dalam
penggunaan media pembelajaran berbasis video terhadap siswa kelas VIII A dan
VIII B SMP Muhammadiyah 14 Makassar dengan beberapa indikator capaian
tujuan hasil belajar yakni dengan soal tes pada semester genap tahun ajaran
2018/2019 dengan satuan eksperimen adalah kelas VIII A sebanyak 25 orang
siswa . Sedangkan kelas VIII B sebanyak 20 0rang. Jenis penelitian ini true
eksperimen. Eksperimen penelitian yang digunakan adalah observasi, soal tes.
Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia meningkat. Hal ini nampak pada nilai pre-test
sebelum menerapkan media pembelajaran berbasis video, nilai rata-rata yang
diperoleh siswa kelas eksperimen mencapai 63.44 dan nilai rata-rata pre-test pada
kelas kontrol mencapai 67.95. Dibandingkan dengan nilai siswa setelah
menggunakan media pembelajaran berbasis video inilai rata-rata post-test siswa
pada kelas kontrol mencapai 88.76 dan nilai rata-rata post-test pada siswa kelas
kontrol mencapai 85.60. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa
meningkat setelah menggunakan media pemeblajaran bahwa hasil belajar kelas
eksperimen dan kontrol termasuk kategori tinggi, dimana presentase kelas kelas
eksperimen 81,71% dan kelas kontrol 70,48%.

Kata Kunci: Media Pembelajaran Video, Hasil Belajar

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan proposal yang berjudul

“Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah 14

Makassar” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan proposal ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai

pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi

tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada Kedua Orangtua saya Demmaita dan Dentaupa atas segala

pengorbanan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam

menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Kepada Bapak Dr. H. Sukri

Syamsuri, M. Hum selaku pembimbing I dan Bapak Andi Adam, S.Pd., M.Pd

selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan,

dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun proposal.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,M.M Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

viii
2. Bapak Erwin Akib S.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Bapak Dr. Muhammad Nawir, M.Pd. ketua program studi

Teknologi Pendidikan yang telah memberikan dorongan dan semangat

untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

5. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan yang

telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam

mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran

dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsil ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Makassar, 17 Desember 2018

Penyusun

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7


A. Media Pembelajaran .......................................................................... 7
1. Pengertian Media Pembelajaran .................................................. 7
2. Media Video ............................................................................... 15
3. Hasil Belajar ................................................................................ 22
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 27
C. Hipotesis............................................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 29


A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29

xiii
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 29
C. Variabel Penelitian ...................................................................................... 30
D. Desain Penelitian ........................................................................................ 30
E. Populasi dan Sampel ................................................................................... 31
F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 33
G. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 33
H. Teknik Analisis Data................................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 39

A. Hasil Penilitian .................................................................................. 39


1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................ 39
2. Analisis Statistik Inferensial ....................................................... 46
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 54

A. Simpulan ........................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 56

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 109

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media belajar diakui sebagai salah satu faktor keberhasilan belajar.

dengan media, peserta didik dapat termotivasi, terlibat aktif secara fisik

maupun psikis, memaksimalkan seluruh indera peserta didik dalam belajar,

dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Smaldino et.al (2008: 7)

mengatakan bahwa sebuah media adalah sebuah sarana komunikasi dan

sumber informasi. Berasal dari bahasa latin yang berarti “antara”, istilah

tersebut merujuk pada segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber

dan penerimas.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai

peranan penting dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas akan

memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal. Witherington dalam Rusman

dkk (2012: 7) mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam

kepribadian yang perwujudan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Dalam media

pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya dapat memudahkan proses

belajar mengajar antara siswa dan guru.

Dikatakan media pembelajaran, karena segala sesuatu tersebut

membawakan pesan untuk suatu pembelajaran. Alasan-alasan inilah yang

membuat banyak pengembang media yang mengembangkan media

pembelajaran sebagai bentuk upaya optimalisasi potensi dan proses

1
2

pembelajaran hingga mencapai target yang diharapkan. Upaya pengkajian

proses pembelajaran terutama pembelajaran Bahasa Indonesia masih terus

dilakukan. Dengan adanya media yang telah dikembangkan dapat

meminimalisir guru dalam proses belajar mengajar, yakni seorang guru tidak

lagi menggunakan metode konvensional.

Diketahui bahwa metode konvensional yang masih diterapkan disekolah

SMP Muhammadiyah 14 Makassar saat ini berupa metode ceramah yang

dilakukan oleh guru sehingga membuat siswa menjadi bosan dengan

pembelajaran dalam kelas yang disampaikan oleh guru bidang studi. Oleh

karena itu sejalan dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih,

maka beberapa para ahli sebelumya telah menemukan suatu media yang dapat

membantu meningkatkan pendidikan di Indonesia terutama pada proses

pembelajaran dalam kelas, agar siswa tidak merasa jenuh dengan metode yang

disampaikan oleh guru.

Dalam penerapan media pembelajaran salah satu mata pelajaran yang

akan diterapkan media yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia karena diketahui

bahwa sampai saat ini pembelajaran Bahasa Indonesia masih dipandang

sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh sebagian siswa. Upaya

untuk mengatasi masalah ini telah dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan

mengadakan penataran-penataran guru tentang pelajaran Bahasa Indonesia.

Upaya diatas merupakan solusi yang ditawarkan oleh pemerintah sebelumnya

Disisi lain peningkatan pemahaman isi pelajaran Bahasa Indonesaia juga

menuntut siswa banyak berlatih mengenai pemahaman materi. Sementara itu


3

masih banyak siswa yang malas untuk membaca, belajar dan mengerjakan

soal-soal latihan secara mandiri, dan tugas guru adalah mengupas dan

menyajikan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang

menarik bagi siswa. Keberhasilan dalam pembelajaran biasanya diukur dari

siswa dalam memahami dan menguasai materi yang dipelajari. Semakin

banyak siswa yang dapat mencapai tingkat pemahaman dan penguasaan materi

maka semakin tinggi keberhasilan dari pengajaran tersebut.

Pada penjelasan diatas tentang pembahasan mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang menurut beberapa siswa itu sulit. Dengan demikian akan

diterapkan media pembelajaran berbasis video yang akan memudahkan siswa

dalam memahami serta menerima penjelasan dari guru melalui video yang

diterapkan khusus pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam penerapan

video ini juga akan membantu guru dalam menyelesaikan materi-materi yang

akan disampaikan kepada siswa, dengan demikian siswa tidak akan merasa

jenuh pada pembelajaran ini.

Dengan diterapkannya sebuah media pembelajaran berbasis video, yang

mana video adalah teknologi penangkapan, perekaman, pengolahan, dan

penyimpanan, pemindahan, dan perekonstruksian urutan gambar diam dengan

menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik”. Video

menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia.

Dengan demikian kemajuan teknologi dan perkembangan sosial budaya di

negara kita saat ini, menonton video merupakan aktivitas yang dapat dilakukan

oleh seluruh kalangan. Video yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
4

gambar hidup yang mempunyai tampilan visual dan audio, saat ini video telah

mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi

yang ada. Video memiliki berbagai peran, selain sebagai sarana hiburan, video

juga dapat berfungsi sebagai media pembelajaran.

Pemanfaatan video pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan

kualitas proses dan hasil pembelajaran, dengan berdasar pada adanya

pengembangan media berbasis video pembelajaran ini diharapkan dapat

mengatasi persoalan yang sedang dihadapi, seperti monotonnya proses

pembelajaran, model belajar yang masih berpusat pada guru, peserta didik yang

pasif dalam pembelajaran, kurangnya variasi pembelajaran serta kejenuhan

ketika pembelajaran berlangsung.

Media berbasis video ini di desain dengan menggunakan prinsip-prinsip

pengembangan yang memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran. Dengan harapan menjadikan peserta didik

termotivasi dalam belajar, optimalisasi potensi raga dan jiwa peserta didik

ketika pembelajaran berlangsung. Serta dapat dipergunakan sesuai tingkat

kecepatan berpikir peserta didik dalam memahami materi dan kebutuhannya.

Prinsip dalam penggunaan media pembelajaran bahwa dalam

penggunaan media siswa harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta

yang aktif serta harus ikut bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran,

yang merupakan usaha dalam menimbulkan motivasi, bentuk yang dapat

menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar, mengikat


5

perhatian siswa agar senantiasa terikat kepada kegiatan belajar mengajar. Pada

prinsip penggunaan media pembelajaran berbasis video juga akan menarik

perhatian siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Dengan melihat beberapa masalah dalam proses pembelajaran yang salah

satunya merupakan hal yang sangat penting dalam memajukan pendidikan di

Indonesia yang lebih berpusat pada penerapan media. Media pembelajaran

dapat membantu guru dalam mempermudah proses pemahaman siswa terhadap

materi pelajaran terutama pembelajaran Bahasa Indonesia, serta sarana

pembelajaran yang disiapkan guru untuk memfasilitasi para siswanya dalam

belajar, yang menjadi suatu yang sangat signifikan penyediannya oleh para

guru agar proses pembelajaran semakin efektif, dan kualitas hasil belajar akan

semakin meningkat.

Terkait dengan itu, guru harus kreatif dalam mempersiapkan media

sarana pembelajaran, sehingga mampu mengantarkan para siswanya menjadi

manusia-manusia cerdas, kreatif, serta memiliki integritas keberagaman yang

kuat. Dalam penjelasan diatas mengenai vidio pembelajaran yang akan

diterapkan memerlukan beberapa teknik dalam penerapannya disuatu sekolah

untuk bisa digunakan oleh tenaga pendidik dalam membantu proses

pembelajaran dalam kelas, dilihat dari beberapa permasalahan disuatu sekolah

yang realitanya belum menerapkan media terutama media berbasis video dalam

menunjang pembelajaran. Dengan demikian peneliti mencoba meneliti tentang

pembelajaran berbasis video yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dengan judul:
6

“Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII di SMP

Muhammadiyah 14 Makassar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini : ”Apakah ada pengaruh

penggunaan media pembelajaran video dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas VIII di SMP Muhammadiyah 14

Makassar”?

C. Tujuan Penilitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media pembelajaran video di SMP Muhammadiyah 14 Makassar

D. Manfaat Penilitian

1. Manfaat Teoretis

a. Menambah wawasan peneliti sendiri dan mengembangkan ilmu

pengetahuan terutama dalam penggunaan media pembelajaran berbasis

video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa.

Indonesia.

b. Mengetahui makna sebenarnya mengenai alasan pemerintah

mewajibkan seorang pendidik untuk mempunyai kompetensi

pedagogik, salah satunya dalam penggunaan media pembelajaran

seperti media pembelajaran video dalam proses belajar mengajar.


7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

setelah menggunakan media pemblajaran berbasis video.

b. Bagi peneliti

Penilitian ini memberikan pengalaman langsung membuat penilitian

Tindak kelas.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapakan sebagai bahan acuan dalam rangka

memecahkan problematika belajar mengajar dalam rangka

meningkatkan mutu media pembelajaran disekolah.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin ‘medius’ yang secara

harfiahberarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahsa Arab, media

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima

pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara

garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap.

Media adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa,

sehingga dapat mendorong proses pembelajaran atau alat untuk

memberikan rangsangan kepada siswa supaya terjadi proses belajar. Saat

proses belajr mengajar ada bermacam-macam media digunakan guru untuk

berkomunikasi dengan siswa.

Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photographis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal. Dengan demikian, kalau

ada teknologi pengajaran Bahasa Indonesia misalnya, maka itu akan

8
9

membahas bagaiman kita memakai media dan alat bantu dalam proses

belajar mengajar Bahasa Indonesia akan membahas masalah

keterampilan, sikap, perbuatan, dengan istilah-istilah seperti alat pandang-

dengar, bahan pengajararn (instructional material), komunikasi pandang-

dengar (audiovisual communication), pendidikan alat peraga pandang

(visual education), teknologi pendidikan (educational technology), alat

peraga dan media penjelas.

Menurut Hamalik (1994:6) mengatakan bahwa : Media

pemeblajaran meliputi:

a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses

belajar mengajar;

b. Fungsi media dalam rangka menvapai tujuan pendidikan;

c. Seluk beluk proses belajar

d. Hubungan antara metode menagajar dan media pendidikan;

e. Nilai atau manfaat media pendidikan;

f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan;

g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;

h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagaian

yang tidak terpisahkan dari proses belajar menagajar demi tercapainya

tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran.

1. Guru dan Media Pembelajaran


10

Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang

baru pula Baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non-

fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki

kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, diperlukan

kinerja dan sikap yang baru, peralatan yang lebih lengkap, dan

adaministrasi yang lebih teratur. Guru hendaknya dapat

menggunakan peralatan yang lebih ekonomis, efisien, dan mampu

dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak digunakannya peralatan

teknologi modern yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan

perkembangan zaman.

Permasalahan pokok dan cukup mendasar adalah sejauh

manakah kesiapan guru-gur dalam menguasai penggunaan media

pendidikan dan pengajaran disekolah untuk pembelajaran siswa

secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan dan penagajaran.

Agar seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang

efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman

yang cukup tentang media pendidikan atau pengajaran.

2. Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran

Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan

atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh

karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media

yang antara lain:


11

a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai

bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya

sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang

digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-

waktu dibutuhkan.

b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar

yang digunakan dalam usha memecahkan masalah yang dihadapi

dalam proses belajar mengajar.

c. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu

media pengajaran yang digunakan.

d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan

suatu media pengajaran.

Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam

pemanfaatan media pengajaran dalam PBM yaitu:

1) Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan

pemblajaran

2) Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat

atau didengar.

3) Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.

4) Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu

siswa.

5) Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam

proses pembelajaran siswa.


12

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar menagajar, dua unsur yang amat

penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua

aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar

tertentu akan mempengaruhi jenis media yang sesuai, meskipun

masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam

memilih media, antara lain tujuan penagajaran, jenis tugas dan

respons yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran

berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik

siswa.

Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi

utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang

turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang

ditata dan diciptakan oleh guru. Levie dan Lentz (1982)

mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu :

a. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik

dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada

isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang

ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

b. Fungsi Afektif

Fungsi afektif media visual dapat terliahat dari tingkat

kenikmatan siswa belajar (atau membaca) teks yang bergambar.


13

Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap

siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau

ras.

c. Fungsi Kognitif

Fungasi kognitif media visual terlihat dati temuan-temuan

penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau

gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengikat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca

untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran

berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat

menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan

teks atau disajikan secara verbal. Menurut Sadiman (2008:213),

mengatakan bahwa : Penggunaan media perlu memperhatikan

penempatannya agar dapat diamati dengan baik oleh seluruh

siswa. Secara umum manfaat media pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga

kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.


14

4. Ciri-ciri atau Karakteristik Media

Gerlach dan Elly (1971) mengemukakan tiga ciri media yang

merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja

yang dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau

kurang efesien) melakukannya dapat digunakan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar, yaitu :

a. Ciri fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa

atau obyek. Dengan ciri fiksatif ini media memungkinkan suatu

rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada suatu waktu

tertentu ditransformasikan tanpa mengenal waktu. Ciri ini amat

penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek yang

telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada

dapat digunakan setiap saat, peristiwa yang kejadiannya hanya

sekali (dalam satu dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan

disusun kembali untuk keperluan mengajar. Prosedur

laboratorium yang rumit dapat direkam dan diatur untuk

kemudian direproduksi berapa kali pun pada saat diperlukan.

b. Ciri Manipulatif (Manipulatif Property)

Transformasi merupakan suatu kejadian atau obyek

dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian

yang memakan waktu lama dapat disajikan kepada siswa dalam


15

waktu dua atau tiga menit. Disamping dapat dipercepat suatu

kejadian dapat diperlambat pada saat penayangan kembali hasil

suatu rekaman video.

c. Ciri Distributif (Distributif Property)

Ciri distributif dari suatu media memungkinkan suatu

obyek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang dan secara

bersamaan kejadiaan tersebut disajikan kedalam sejumlah besar

siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai

kejadian itu. Sekali transformasi direkam dalam format media

apa saja ia dapat diproduksi beberapa kali dan siap digunakan

berulang-ulang.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh beberapa

para ahli diatas tentang media pembelajaran menurut saya media

pembelajaran adalah suatu media perantara atau yang dapat

digunakan sebagai fasilitas penunjang yang memudahkan

aktifitas seseorang dalam mengembangkan gagasan, ide, pikiran,

dan kemampuan yang dimiliki melalui beberapa tahapan dalam

mencapai tujuan yang akan dicapainya sebagai pelatihan guna

mempermudah dalam penyampaiannya.

2. Media Video

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Dalam bahasa arab, medoe yang artinya perantara antara pengantar pesan
16

dari pengirim ke penerima pesan menurut Azhar Arsyad (2011: 3).

Hamidjojo dan Latuheru (Azhar Arsyad, 2011: 4) mengemukakan bahwa

media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk

menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide,

gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang

dituju.

Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Romiszowski (Basuki

Wibawa dan Farida Mukti, 1991: 8) media adalah pembawa pesan yang

berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda)

kepada penerima pesan. Berdasarkan beberapa pengertian media di atas,

dapat dirumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media pembelajaran sebagai suatu

alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan

yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya.

Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran

sukar untuk dimengerti dan dipahami oleh siswa, terutama pembelajaran

yang rumit dan kompleks. Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat

kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang

tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi di lain sisi ada bahan

pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran

yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa,
17

apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang

disampaikan.

Hal ini diperkuat dengan pendapat Webster (Azhar Arsyad, 2011: 5)

teknologi merupakan suatu perluasan konsep media, dimana teknologi

bukan sekedar benda, alat, bahan, atau perkakas, tetapi tersimpul pula

sikap, perbuatan, organisasi, dan manajemen yang berhubungan dengan

penerapan ilmu. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam

proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis.

Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan

mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Pengajaran dengan

menggunakan audio-visual bercirikan adanya pemakaian perangkat keras

selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan

proyektor visual lebar. Jadi, pengajaran melalui audio-visual adalah

produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan

dan pendengaran. Teknologi audio visual yang sering digunakan dalam

pembelajaran adalah film, slide, dan video.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman

gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat

televisi, atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak

yang disertai dengan suara. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin,

video-vidivisum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan);

dapat melihat. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual.
18

Media audio visual adalah media yang mengandalkan indera pendengaran

dan indera penglihatan.

Azhar Arsyad (2011 : 49) menyatakan bahwa video merupakan

gambargambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan

melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar

hidup. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa video merupakan

salah satu jenis media audio-visual yang dapat menggambarkan suatu objek

yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya

tarik tersendiri. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,

menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

Berdasarkan pengertian menurut beberapa ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa video merupakan salah satu jenis media audio-visual

dan dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama

dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video menyajikan informasi,

memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, mengajarkan

keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi

sikap.

Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, model -

model pembelajaran, dan setiap ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pada ranah kognitif, siswa dapat mengobservasi rekreasi dramatis dari

kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena
19

unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih

hidup. Selain itu dengan melihat video, setelah atau sebelum membaca,

dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Pada ranah

afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan

penyikapan dari pembelajaran yang efektif.

Manfaat media video menurut Andi Prastowo (2012 : 302), antara

lain : memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik,

memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin

bisa dilihat, menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu,

memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan suatu

keadaan tertentu, dan menampilkan presentasi studi kasus tentang

kehidupan sebenarnya yang dapat memicu diskusi peserta didik.

Berdasarkan penjelasan di atas, keberadaan media video sangat tidak

disangsikan lagi di dalam kelas. Dengan video siswa dapat

menyaksikansuatu peristiwa yang tidak bisa disaksikan secara langsung,

berbahaya, maupun peristiwa lampau yang tidak bisa dibawa langsung ke

dalam kelas. Siswa pun dapat memutar kembali video tersebut sesuai

kebutuhan dan keperluan mereka. Pembelajaran dengan media video

menumbuhkan minat serta memotivasi siswa untuk selalu memperhatikan

pelajaran.

a. Kelebihan dan Kelemahan Media Video

Menurut Daryanto (2011: 79), mengemukakan beberapa kelebihan

penggunaan media video, antara lain :


20

1) Video menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video

menyajikan gambar bergerak kepada siswa disamping suara yang

menyertainya.

2) Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat

secara nyata.

Sedangkan kekurangannya, antara lain :

1) Opposition

Pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya

keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.

2) Material pendukung

Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar

yang ada di dalamnya.

3) Budget

Untuk membuat video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

b. Langkah-langkah Penggunaan Media Video

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan perencanaan dari kegiatan selanjutnya

dan hasil yang akan dicapai. Dalam tahap ini hendaknya guru

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Memeriksa kelengkapan peralatan termasuk menyesuaikan

tegangan peralatan dengan tegangan listrik yang tersedia di

sekolah

b. Mempelajari bahan penyerta


21

c. Mempelajari isi prigram sekaligus menandai bagian-bagian

yang perlu atau tidak perlu disajikan dalam kegiatan

pembelajaran

d. Memeriksa kesesuaian isi program video dengan judul yang

tertera

e. Meminta siswa agar mempersiapkan buku, alat tulis dan

peralatan lain yang diperlukan

2. Tahap Pelaksanaan

a) Langkah Pembukaan

Sebelum penggunaan media video dilakukan ada beberapa

hal harus diperhatikan, diantaranya :

Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa

dapat memperhatikan dengan jelas tayangan video di depan

kelas melalui projector, kemukakan tujuan yang harus

dicapai oleh siswa, kemukakan tugas-tugas apa yang harus

dilakukan siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat

hal-hal yang dianggap penting dalam penayangan video.

b) Langkah Pelaksanaan Penggunaan Media Video

1. Mulailah penggunaan media video dengan kegiatan

kegiatan yang merangsang siswa untuk memperhatikan

tayangan video, misalnya menggunakan gambar dalam

video yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.


22

2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari

suasana yang menegangkan.

3. Yakinkan bahwa semua siswa memperhatikan dengan

seksama tayangan video yang ditayangkan.

4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang

ditayangkan dalam video tersebut.

c) Langkah Mengakhiri Media Video

Apabila penggunaan media video selesai dilakukan, proses

pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas

tertentu yang ada kaitannya dengan materi yang ditayangkan

dalam video tersebut dan proses pencapaian tujuan

pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah

siswa memahami media video atau tidak. Selain memberikan

tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan

evaluasi bersama tentang itu jalannya proeses penayangan video

untuk perbaikan selanjutnya.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi bagi semua orang

terutama bagi para pelajar. Kegiatan belajar merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di

lembaga pendidikan formal. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 7)


23

“belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Sebagai

tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah

penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar”. Menurut

Sardiman, AM, (2014: 23) “belajar adalah perubahan tingkah laku, dan

terjadi karena hasil pengalaman”.

Sejalan dengan itu, Iskandar (2012: 102) mengatakan “belajar

merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan

lingkungannya untuk merubah perilakunya”. Kurniawan (2014: 4)

mengatakan “belajar itu sebagai proses aktif internal individu dimana

melalui pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan

terjadinya perubahn tingkah laku yang relatif permanen”. Sedangkan,

menurut Djamarah (2011: 13) “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”. Menurut Slameto

(2010: 3) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.

Selanjutnya Slameto (2010: 54) mengemukakan faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor intern Yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor intern terdiri dari:


24

a. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).

b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan).

c. Faktor kelelahan.

2. Faktor ekstern Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern

terdiri dari:

a. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

b. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,

metode belajar, dan tugas rumah).

c. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,mass media,

teman bergaul, dan betuk kehidupan masyarakat).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat

penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan

tingkah laku seseorang melalui pengalaman berinteraksi dengan

lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah

faktor intern dan ekstern”.

Hasil belajar juga diartikan sebagai kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh


25

suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting

dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai

dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar

digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa dapat

memahami serta mengerti materi tersebut.

Menurut Hamalik (2004: 31) hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengetahuan-pengetahuan, sikapsikap,

apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (2013: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak

proses belajar”.

Menurut Hamalik (2004: 49) “mendefinisikan hasil belajar

sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam

mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang ditetapkan”. Sedangkan, Winkel (2009)

mengemukakan bahwa “hasil belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang”.

Hasil belajar merupakan pengukuran dari penilaian

kegiatan belajar atau proses belajar yang dinyatakan dalam

symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang

sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Menurut


26

“Susanto (2013: 5) perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik

yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai

hasil dari belajar”.

Pengertian tentang hasil belajar dipertegas oleh Nawawi

(dalam Susanto, 2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar

dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi

pelajaran tertentu.

Menurut Sudjana (2009: 3) “mendefinisikan hasil belajar

siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai

hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang

kognitif, afektif dan psikomotor”. Hasil belajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik yang bersifat internal mapun eksternal.

Menurut Munadi dalam Rusman. T (2013: 124) faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor

fisiologis dan faktor psikologis. Sementara faktor eksternal

meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat penulis

simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh

siswa setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar dan

pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh


27

seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif maupun

psikomotor, yang dinyatakan dalam symbol, huruf maupun

kalimat.

B. Kerangka Pikir

Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran,

diantaranya adalah penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media yang

tepat akan membantu guru maupun peserta didik dalam proses pembelajaran.

Penggunaa media pembelajaran yang menarik secara tidak langsung akan

menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, dengan menggunakan

multimedia sebagai media akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa mencapai tujuan

pembelajaran lebih baik. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


28

Pembelajaran
Bahasa Indonesia

Guru

Media

Video

Analisis Hasil

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penggunaan Video Pembelajaran


C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini

dirumuskan sebabai berikut:

H0 = Tidak efektif penggunaan media pembelajaran berbasis video terhadap

hasil belajar Bahasa Indonesia Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 14

Makassar.

Ha = Efektif penggunaan media pemeblajaran berbasis video terhadap hasil

belajar Bahasa indonesia Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 14 Makassar.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penilitian

Jenis adalah Penilitian kuamtitatif dengan menggunakan pendekatan true

eksperimen karena data penelitian yang diperoleh menggunakan angka-angka

dan analisisnya menggunakan statistik. Pada pendekatan kuantitatif yang

digunakan untuk penelitian adalah populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengambilan

data menggunakan instrument penelitian, anilsa data bersifat kuantitatif atau

statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dari

penjelasan diatas maka penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif

dengan pendekatan kuantitatif atau bisa disebut diskriptif kuantitatif karena

pada penelitian ini peneliti menganalisis dan mengklafikasikan dengan

menggunakan angket dan mengungkapkan suatu fenomena dengan

menggunakan dasar perhitungan.

B. Lokasi dan Wkatu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 14 Makassar.

Peneliti melaksanakan di tempat tersebut dengan alasan karena lokasi tersebut

strategis untuk peneliti. Waktu penilitian ini pada semester genap(delapan)

tahun ajaran 2018-2019 yaitu bulan April-Mei 2019.

29
30

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu “Media Pembelajaran Filmora”

sebagai variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi (variabel X) dan

“Hasil Belajar Bahasa Indonesia sebagai variabel terikat atau variabel yang

dipengaruhi (variabel Y)

D. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest

Control Group Design Pretest digunakan untuk mengetahui hasil belajar

bahasa Indonesia sebelum diberi perlakuan, dengan demikian pengetahuan

akan diketahui secara akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan

sebelum diberikan perlakuan.

Pelaksanaan penelitian ini didahului dengan pengadaan pre-test terlebih

dahulu pada kedua kelompok , kemudian diberi perlakuan berupa pembelajaran

dengan menggunakan media filmora pada eksperimen, sedangkan pada kelas

kontrol pemeblajaran dilangsungkan dengan menggunakan pembelajaran

konvensional, setelah diberikan perlakuan masing-masing kelompok diadakan

post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk lebih jelas desain

penelitian tersebut, maka dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Postest Control Group Desain

Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test

Eksperimen(E) O1 X 02

Kontrol (K) 03 04
31

Keterangan:

E = Kelompok Eksperimen

K = Kelompok Kontrol

O1 = Pretest kelompok Eksperimen

O2 = Postest Kelompok Eksperimen

X = Treament atau Perlakuan

O3 = Pretest Kelompok Kontrol

O4 = Postest Kelompok Kontrol

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Ari Kunto (2006 : 130) Populasi adalah keseluruhan subjek

penilitian. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek

yang akan diteliti dalam rangka menjawab permasalahan yang disajikan

dalam penelitian yang dilaksanakan. Yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 14 Makassar berjumlah

125 yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas VIII-A sampai VIII-D.

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 14

Makassar

Jumlah Siswa
No Kelas
L P Jumlah

1 VIII A 20 10 30

2 VIII B 10 10 20
32

3 VIII C 10 20 30

4 VIII D 10 19 29

Jumlah Keseluruhan 109 Siswa

(Sumber: SMP Muhammadiyah 14 Makassar)

2. Sampel

Sugiyono (2015:118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik

sampling yang digunakan adalah simple random sampling , dikatakan

simple (sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu. Sampel dalam penelitian ini diambil menjadi dua kelas,

dengan perincian sebagai berikut:

1) Kelas VIII-A (Kelas Eksperimen)

2) Kelas VIII-B (Kelas Kontrol)

Tabel 3.2 Keadaan Sampel

NO Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VIII-A 10 20 30

2 VIII-B 10 10 20

Jumlah 50
33

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah:
1. Observasi dalam penelitian ini berupa pengamatan yang berisi tentang

aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang mencakup kegiatan

pendahuluan, inti dan penutupan pada pembelajaran, serta dinilai dengan

membuahkan tanda check list pada kolom yang telah disediakn sesuai

dengan gambaran yang diamati pada penggunaan media video dan tidak

menggunakan media video.

2. Soal tes digunakan dalam penelitian ini yaitu soal pre-test dan post-test

dalam bentuk pilihan ganda (multiple choose ) masing-masing sebanyak 5

soal yang berkaitan dengan indikator yang ditetapkan pada RPP. Dan essay

sebanyak 5 soal

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri atas:

a. Data tentang hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran diambil

dengan menggunakan tes hasil belajar yakni nilai post test dan pre test

b. Data tentang keterlaksanaan setiap langkah pembelajaran bahasa Indonesia

diambil dengan menggunakan lembar observasi keterlalsanaan

pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

statistik dekriptif yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek

penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematis.


34

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang

diperoleh dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis data aktifitas

siswa dan analisis data respon siswa.

1. Statistik Deskriptif

a. Analisis Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar dianalisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif

dengan tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan karakteristik dari variabel.

Dalam hal ini digunakan tabel distribusi frekuensi, skor rata-rata, standar deviasi,

skor minimum dan skor maksimum. Berikut adalah kriteria yang digunakan untuk

menentukan kategori hasil belajar berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) adalah dinyatakan dalam tabel berikut :

Tabel 3.4 Kategori Standar Penilaian

Nilai Kategori

90-100 Sangat tinggi

80-89 Tinggi

70-79 Sedang

50-69 Rendah

0-49 Sangat Rendah

(Sumber: Sudjana, 2011: 38)

Di samping itu hasil belajar juga diarahkan pada pencapaian secara

individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila

nilai yang diperoleh minimal sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
35

yang ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan, sedangkan ketuntasan klasikal

akan tercapai apabila siswa mendapat skor minimal 75.

Ketuntasan Klasikal = Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal KKM


jumlah siswa

b. Analisis Data Aktifitas Siswa

Analisis data aktifitas siswa dilakukan dengan menentukan frekuensi dan

persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam pembelajaran, sebagai

berikut:

Si = Xi x 100%
N
Keterangan :

Si = Persentase aktifitas siswa indikator ke-i.

Xi = jumlah frekuensi aktifitas siswa indikator ke-i.

N = Jumlah siswa.

Untuk menunjukkan apakah aspek-aspek yang diamati telah sesuai dengan

yang diinginkan.

2. Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang

hasil belajar Bahasa Indonesia siswa sebelum dan setelah perlakuan berasal dari

populasi berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan taraf

signifikan 5% atau 0,05 dengan syarat:

Jika Pvalue ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal.

Jika Pvalue < 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal.


36

Untuk langkah selanjutnya setelah melaksanakan penelitian, maka

dilakukan analisis data pada perolehan data pre test dan post test siswa. Analisis

ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenormalan


kenormalan sampel yang telah diteliti.

Normalitas data diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat


chi kuadrat untuk mengetahui

apakah data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.

Adapun untuk mengukur tingkat kenormalan data, maka digunakan uji chi-
ch

quare, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

x2 = uji normalitas

O1 = ferkuensi

E1 = frekuensi yang diharapkan

b. Pengujian Hipotesis

Untuk melihat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol, maka perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis

yang sesuai digunakan adalah uji t. Uji


Uji t adalah salah satu uji statistik yang

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari

dua buah sampel atau variabel yang dibandingkan. Dalam melakukan analisis

statistik dengan uji t, maka perlu merujuk kepada hipotesis nihil


nihil (H0) yang telah

ditentukan.
37

Pada desain penelitian eksperiment ini digunakan uji t untuk menguji

signifikan perbedaan rata-rata.


rata rata. Perhitungan ini hanya dilakukan pada hasil

perhitungan post tes siswa. Maka digunakan rumus sebagai


sebag i berikut:

Keterangan :

x = Rata-rata
rata dari kedua sampel (eksperimen dan kontrol)

n = Jumlah sampel

S = Standar deviasi

Analisis data untuk uji-t,


uji t, hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

H0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis video dengan hasil belajar

siswa yang diajarkan tidak menggunakan media pembelajaran berbasis

video

Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar


belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis video dengan hasil belajar

siswa yang diajarkan


d tidak menggunakan media pembelajaran berbasis

video.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sebagaimana telah diuraikan pada Bab I bahwa tujuan penelitian ini

adalah untuk menyelidiki penggunaan media pembelajaran berbasis video

terhadap hasil belajar Siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII

di SMP Muhammadiyah 14 Makassar. Untuk mengetahui penggunaan media

pembelajaran video terhadap hasil belajar Siswa pada mata pelajaran bahasa

indonesia kelas VIII di SMP Muhammadiyah 14 Makassar. maka, dilakukan

prosedur penelitian eksperimen dan analisis data hasil penelitian dengan

menggunakan tekhnik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik

inferensial, hasil analisis keduanya diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen

1) Hasil Belajar Pre-test

Berdasarkan data nilai hasil belajar (pre-test) bahasa indonesia pada kelas

eksperimen maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum,

nilai minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0

yaitu dijabarkan sebagai berikut:

38
39

Tabel 4.1 Hasil Belajar (Pre-test) Bahasa Indobesia Kelas Eksperimen


Pre-test
Valid 25
N
Missing 0
Mean 63.44
Median 60.00
Std. Deviation 13.875
Range 40
Minimum 40
Maximum 80
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS 16.0 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas eksperimen didapat

jumlah sampel yang valid 25, skor rerata = 63.44, nilai tengah = 60.00 simpangan

baku = 13.875, nilai minimum =40 dan nilai maksimum = 80.

Tabel. 4.2 Distribusi Kategori Hasil Belajar Pre-test Kelas Eksperimen


Nilai Pre-test
No Kelas Kategori Frekuensi
Frekuensi
Relatif

1 90 – 100 Sangat Tinggi 0 0%

2 80 – 89 Tinggi 8 32%

3 70 – 79 Sedang 2 8%

4 50 – 69 Rendah 5 20%

5 0 – 49 Sangat Rendah 7 28%

Jumlah 25 100%

Sumber : data olah lampiran 6


Berdasarkan tabel 4.2 di atas, distribusi kategori hasil belajar sebelum

diberikan perlakuan diperoleh nilai pada kategori sangat rendah 28%, kategori

rendah 20%, kategori sedang 8%, kategori tinggi 32%, dan kategori sangat tinggi

0%.
40

Tabel 4.3 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar (Pretest) Kelas


Eksperimen
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

<75 Tidak tuntas 17 68%

>75 Tuntas 10 40%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, tingkat ketuntasan belajar sebelum diberikan

perlakuan terdapat 10 siswa dengan persentase 40% dengan kategori tuntas dan 17

siswa dengan persentase 68% dengan kategori tidak tuntas.

2) Hasil Belajar Post-test

Berdasarkan data nilai hasil belajar (post-test) bahasa Indonesia pada kelas

eksperimen maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum,

nilai minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0

yaitu dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Belajar (Post-test) Bahasa Indonesia Kelas Eksperimen


Post-test
Valid 25
N
Missing 0
Mean 88.76
Median 89.00
Std. Deviation 7.448
Range 25
Minimum 75
Maximum 100
Sumber : data olah lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, hasil perhitungan pada data setelah

perlakuan (post-test) pada kelas eksperimen didapat jumlah sampel yang valid 25,
41

skor rerata = 88.76, nilai tengah = 89.00, simpangan baku = 7.448, nilai minimum

= 75 dan nilai maksimum = 100.

Tabel. 4.5 Distribusi Kategori Hasil Belajar Post-test Kelas Eksperimen


Nilai Post-test
No Kelas Kategori Frekuensi
Frekuensi
Relatif

1 90 – 100 Sangat Tinggi 13 52%

2 80 – 89 Tinggi 12 48%

3 70 – 79 Sedang 1 4%

4 50 – 69 Rendah 0 0%

5 0 – 49 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 25 100%

Sumber : data olah lampiran 6


Berdasarkan tabel 4.5 di atas, distribusi kategori hasil belajar setelah

diberikan perlakuan diperoleh nilai pada kategori sangat rendah 0%, kategori

rendah 0%, kategori sedang 4%, kategori tinggi 48%, dan kategori sangat tinggi

52%.

Tabel 4.6 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar (Post-test) Kelas


Eksperimen
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

<75 Tidak tuntas 1 4%

>75 Tuntas 24 96%

Jumlah 25 100%

Sumber : data olah lampiran 6


42

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, tingkat ketuntasan belajar sesudah diberikan

perlakuan terdapat 24 siswa dengan persentase 96% dengan kategori tuntas dan 1

siswa dengan persentase 4% dengan kategori tidak tuntas.

b. Hasil Belajar Kelas Kontrol

1) Hasil Belajar Pre-test

Berdasarkan data nilai hasil belajar (pre-test) biologi pada kelas kontrol

maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai

minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0

yaitu dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Belajar (Pre-test) Bahasa Indonesia Kelas Kontrol


Pre-test Kontrol
Valid 20
N
Missing 0
Mean 67.95
Median 67.50
Std. Deviation 10.364
Range 35
Minimum 50
Maximum 85
Sumber : data olah lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS 16.0 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas kontrol didapat

jumlah sampel yang valid 20, skor rerata = 67.95, nilai tengah = 67.50, simpangan

baku = 10.364, nilai minimum = 50 dan nilai maksimum = 85.


43

Tabel. 4.8 Distribusi Kategori Hasil Belajar Pre-test Kelas Kontrol


Nilai Pre-test
No Kelas Kategori Frekuensi
Frekuensi
Relatif

1 90 – 100 Sangat Tinggi 0 0%

2 80 – 89 Tinggi 2 10%

3 70 – 79 Sedang 7 35%

4 50 – 69 Rendah 3 15%

5 0 – 49 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 20 100%

Sumber : data olah lampiran 6


Berdasarkan tabel 4.8 di atas, distribusi kategori hasil belajar sebelum

diberikan perlakuan diperoleh nilai pada kategori sangat rendah 0%, kategori

rendah 15%, kategori sedang 35%, kategori tinggi 10%, dan kategori sangat tinggi

0%.

Tabel 4.9 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar (Pre-test) Kelas


Kontrol
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

<75 Tidak tuntas 11 55%

>75 Tuntas 9 45%

Jumlah 20 100%

Sumber : data olah lampiran 6


Berdasarkan tabel 4.9 di atas, tingkat ketuntasan belajar sebelum diberikan

perlakuan terdapat 9 siswa dengan persentase 45% dengan kategori tuntas dan

11siswa dengan persentase 55% dengan kategori tidak tuntas.


44

2) Hasil Belajar Pos-test

Berdasarkan data nilai hasil belajar (post-test) bahasa indonesia pada kelas

kontrol maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai

minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0

yaitu dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Belajar (Post-test) Bahasa Indonesia Kelas Kontrol


Post-test Kontrol
Valid 20
N
Missing 0
Mean 85.60
Median 85.00
Std. Deviation 7.500
Range 25
Minimum 75
Maximum 100
Sumber : data olah lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, hasil perhitungan pada data setelah

perlakuan (post-test) pada kelas kontrol didapat jumlah sampel yang valid 20, skor

rerata = 85.60, nilai tengah = 85.00, simpangan baku = 7.500, nilai minimum = 75

dan nilai maksimum = 100.

Tabel. 4.11 Distribusi Kategori Hasil Belajar Post- Test Kelas Kontrol
Nilai Pre-test
No Kelas Kategori Frekuensi
Frekuensi
Relatif

1 90 – 100 Sangat Tinggi 5 25%

2 80 – 89 Tinggi 13 65%

3 70 – 79 Sedang 2 10%

4 50 – 69 Rendah 0 0%

5 0 – 49 Sangat Rendah 0 0%
45

Jumlah 20 100%

Sumber : data olah lampiran 6


Berdasarkan tabel 4.11 di atas, distribusi kategori hasil belajar setelah

diberikan perlakuan diperoleh nilai pada kategori sangat rendah 0%, kategori

rendah 0%, kategori sedang 10%, kategori tinggi 65%, dan kategori sangat tinggi

25%.

Tabel 4.12 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar (Post-test) Kelas


Kontrol
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

<75 Tidak tuntas 1 5%

>75 Tuntas 19 95%

Jumlah 20 100%

Sumber : data olah lampiran 6


Berdasarkan tabel 4.12 di atas, tingkat ketuntasan belajar sebelum

diberikan perlakuan terdapat 19 siswa dengan persentase 95% dengan kategori

tuntas dan 1 siswa dengan persentase 5% dengan kategori tidak tuntas.

2. Analisis Statistik Infrensial

1) Uji Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dari masing-masing media pembelajaran dalam penelitian ini

berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal maka data ini

dapat diolah dengan menggunakan statistic uji-t.


46

Uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dalam

perhitungan menggunakan program SPSS 16.0. Untuk mengetahui normal

tidaknya adalah jika sig > 0,05 maka normal dan jika sig < 0,05 dapat

dikatakan tidak normal. Hasil perhitungan yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.13 Ringkasan Uji Normalitas

No Kelompok Sig. Ket.


1 Pre-test Kelas Eksperimen 0.009 Normal
2 Post-test Kelas Eksperimen 0. 018 Normal
3 Pre-test Kelas Kontrol 0.032 Normal
4 Post-test Kelas Kontrol 0.082 Normal
Sumber : data olah pada lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, hasil uji normalitas dengan

menggunakan SPSS 16.0 dapat diketahui nilai signifikansi (Sig) untuk semua

data baik pada uji Kolmogorov-Smirnov maupun uji Shapiro-wilk > 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Setelah diketahui tingkat kenormalan data, maka selanjutnya dilakukan

uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui tingkat

kesamaan varians antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. untuk menerima atau menolak hipotesis dengan

membandingkan harga sig pada levene’s statistic dengan 0,05 ( sig > 0,05)

Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:


47

Tabel. 4.14 Ringkasam Uji Homogenitas


Kelas Sig. Keterangan

Pre-test 2.086 0.156 Homogen

Post-test 0.116 0.735 Homogen


Sumber : data olah lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, hasil uji homogenitas variabel

penelitian diketahui nilai F hitung pre-test 2.086 dengan nilai 0.156 sedangkan

F hitung post-test 0.116 dengan signifikan 0.735. Dari hasil perhitungan harga

signifikan data pre-test ataupun post -test lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05)

maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians

yang homogeny.

3) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis video dengan hasil belajar siswa

yang diajarkan tidak menggunakan media pembelajaran berbasis video pada

mata pelajaran bahasa indonesia kelas VIII di SMP Muhammadiyah 14

Makassar. Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan apabila

pada taraf signifikansi 5% dan nilai p <0,05.

a) Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test Kelas Eksperimen

Rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen sebesar 63.44 dan rata-rata

nilai post-test sebesar 88.76 sehingga mengalami pningkatan sebesar 63.44.

Didapatkan juga pada taraf signifikansi 5% (7.980> 2,064) dan


48

mempunyai nilai p < 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat

peningkatan secara signifikan pada skor hasil belajar siswa kelompok

eksperimen. Hasil uji t berpasangan pre-test dengan post-test kelas eksperimen

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.11 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test


Kelas Eksperimen
Kelas Rata-rata N

Pre test 63.44


Eksperimen
7.980 2,064 32
Post test 88.76
Eksperimen
Sumber : data olah lampiran 6
b) Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test Kelas Kontrol

Rata-rata nilai pre-test kelas kontrol sebesar 67.95 dan rata-rata nilai

post-test sebesar 85.60 sehingga mengalami pningkatan sebesar 67.95

Didapatkan juga pada taraf signifikansi 5% (6.170>2,064)

dan mempunyai nilai p < 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat

peningkatan secara signifikan pada skor hasil belajar siswa kelompok

Kontrol. Hasil uji t berpasangan pre-test dengan post-test kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.12 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test


Kelas Kontrol
Kelas Rata-rata N
Pre test Kontrol 67.95
6.170 20
Post test Kontrol 85.60 2,016
Sumber : data olah lampiran 6
c) Hasil Uji T Kelas Eksperimen Post-test dan Kelas Kontrol Post-test
49

Berdasarkan hasil perhitungan independent sample t-test diketahui

rata-rata kenaikan kelompok eksperimen sebesar 88.76, sedangkan kenaikan

kelas kontrol sebesar 85.60 sehingga diketahui kenaikan skor hasil belajar

kelas eksperimen lebih besar 3,16 dibandingakn dengan kelas kontrol.

Diketahui juga nilai sebesasr 6.170 dengan signifikansi 0,000. Nilai

adalah 2,016. Jadi dapat disimpulkan bahwa > (6.170 <

2,017) dan nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p= 0,000<0,05), sehingga

dapat dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan skor

hasil belajar secara signifikan pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan menggunakan media pembelajaran berbasis video lebih baik dari

pada hasil belajar siswa yang diajarkan tidak menggunakan media

pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas

VIII di SMP 14 Makassar. Hasil uji t kelas eksperimen post-test dan kelas

kontrol post-test dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 4.13 Ringkasan Hasil Uji T Kelas Eksperimen Post-test dan Kelas
Kontrol Post-test

Kelas Rata-rata P

Post test Eksperimen 88.76


6.170 2,017 0,000
Post test Kontrol 85.60
Sumber : data olah lampiran 6
50

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa indonesia siswa

kelas VIII SMP 14 Makassar yang diajar menggunakan media pembelajaran

berbasis video lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu, diantaranya

adalah hasil penelitian Asrina dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Video

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Bunaya Kabupaten

Gowa”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media

pembelajaran berbasis video dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

konvesional (Uji Mann Whitney p 0,000 dengan α = 5%, p< α 0,05). Hal tersebut

dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen

yaitu 7.980 sedangkan kelompok kontrol yaitu 6.170. Hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan media pembelajaran berbasis video lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional. Penerapan

media pembelajaran berbasis video terbukti lebih efektif terhadap hasil bejalar

siswa pada materi PLC sebesar 5,13. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai

thitung=1,750 dan nilai ttabel= 1,671, maka t hitung > t tabel.

Pemberian media pembelajaran berbasis video pada siswa berarti

memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk belajar sendiri dan

berinteraksi dalam kelompoknya guna menemukan hal-hal yang dipelajarinya.

Dengan demikian penggunaan media pembelajaran berbasis video memungkinkan

peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia


51

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian menggunakan media

pembelajaran berbasis video serta temuan dari penelitian yang relevan maka dapat

dikatakan bahwa media pembelajaran berbasis video dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan nilai rata-rata pre-test

dan post-test kelas eksperimen yang telah diperoleh siswa yakni 63.44% <

88.76%. Selain itu, hasil analisis data dari aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis video menujukkan siswa lebih aktif

serta bersemangat dan banyak siswa yang fokus pada saat pembelajaran

berlangsung, adapun hasil analisis yang diperoleh bahwa 81,71 % siswa

memberikan respon yang sangat efektif dan baik dalam menggunakan media

pembelajaran berbasis web pada saat proses pembelajaran di dalam kelas (dapat

dilihat pada gambar 4.1).

Hasil perbandingan tingkat ketuntasan belajar bahasa indonesia

menggunakan media pembelajaran berbasis video menunjukkan bahwa untuk

nilai ketuntasan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan (Post-test) sebanyak

31 orang siswa atau sebesar 96,875% dari jumlah keseluruhan 32 orang siswa

yang mencapai ketuntasan belajar, dan 1 orang siswa atau 3,125% siswa yang

tidak mencapai ketuntasan belajar.

Berdasarkan hasil analisis inferensial dengan perhitungan menggunakan

SPSS 16 menunjukkan bahwa data pretest dan posttest telah memenuhi uji

normalitas yang merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Data

pretest dan posttest telah terdistribusi dengan normal karena nilai p ≥  = 0,05.

Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa
52

setelah pembelajaran biologi menggunakan media pembelajaran berbasis web

tampak Nilai p (sig.(2-tailed)) adalah 0,000 < 0,05 berarti hasil belajar bahasa

indonesia siswa bisa mencapai KKM 75. Ketuntasan belajar siswa setelah diajar

dengan penggunaan media pembelajaran berbasis video secara klasikal ≥ 75%.


53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penggunaan

media pembelajaran berbasis video terhadap hasil belajar siswa pada materi teks

persuasif di kelas VIII Di SMP 14 Makassar dapat disimpulkan sebagai berikut :

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis video dengan hasil belajar siswa yang diajarkan

tidak menggunakan media pembelajaran berbasis video pada materi teks persuasif

dikelas VIII Di SMP 14 Makassar, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian

hipotesis menggunakan uji-t diperoleh bahwa nilai thitung ≥ ttabel yaitu 6.170 >

2,017. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dalam upaya

peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa, dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak sekolah SMP Muhammadiyah 14 Makassar dalam proses

pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia agar

pihak sekolah lebih memperhatikan fasilitas sekolah seperti peradaan

media elektronik yang menunjang proses belajar mengajar.

2. Diharapkan kepada guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan

pada proses belajar mengajar diharapkan seorang guru menerapkan atau

membuat media pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang

53
54

diampunya, agar lebih memudahkan siswa dalam memahami pelajaran

yang disampaikan dengan bantuan media, termasuk media video.

3. Diharapkan kepada siswa agar mampu mengaplikasikan pengetahuan

yang diperoleh dari guru dan senantiasa meningkatkan pemahaman untuk

setiap pelajaran.
56

DAFTAR PUSTAKA

Arief S.Sadiman.2004. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan


Pemanfaatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo
Persada
Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
B. Uno, Hamzah. 2007, Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Buni Aksara.

Cahyatri, Priska. Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan


Pembelajaran Berbasis IT Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sarikarya
Condong Catur. Diakses 27 Oktober 2018
Danim, Sudarwan, 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Demyati dkk. 2013 : Ppengertian hasil belajar/https://jurnal.online.com

Deryanto. 2012 : kelebihan dan kelemahan media video /https://jurnal.online.com

Dellyardianzah. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Scribe Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar SISWA Pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Diakses 20 Oktober 2018
Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan, Cetakan VI. Bandung : Pernibit PT
Citra Aditya Bakti.
Harnowo, 2007. Menjadi Guru Yang Mau dan Mmapu Mengajar Secara Kreatif.
Bandung:Mizan Media Utama
hasilbelajar-12-pengertian-menurut-para-ahli-fungsi-tujuan-jenis-faktor
https://www.dosen pendidikan.com.
Ida. Multimedia Sebagai Media Pembelajaran., diakses 5 November 2018

Ilmi. Media Pembelajaran. http:// ilmi.blogguru.net.com. Diakses 20 Oktober


2018

Iskandir. 2012: pengertian hasil belajar merupakan suatu kata bagi para
pelajar/https://jurnal.online.com

55
56

Kurniawan dkk. 2014: pengertian hasil belajar/https://jurnal.online.com

Leve dkk. 1982. Mengemukakan empat fungsi media


pembelajaran.https://jurnal.online.com
Mahtarami, Affan. Studi Perbandingan Warna Maker Pada Ttacking Gerak
Tangan Berbasis Viveo. Diakses 25 November
Mulyasa.2006. Menjadi Guru Profesonal. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mustakasari, Adriani. Mengenal Media Pembelajaran. Diakses 20 November


2018
Pedoman Penulisan Skripsi

Prastowo Andi. 2012 : manfaat media video/https://jurnal.online.com

Trianton, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wibawa dkk. 1991 : pengertian media video berasal dari suatu sumber
pesan/https://jurnal.online.com
Widya, Tenny. Pengembangan Media Video Pembelajaran Pertempuran Di
SurabayaUntuk Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kalitudu Bojonegor.
Diakses 20 Oktober 2018
Wingkel. 2009 : hasil belajar merupakan hasil bukti keberhasilan yang telah
dicapai seseorang /https://jurnal.online.com
Sadiman. 2008. Fungsi konpensatoris media pembelajaran.
https://jurnal.online.com
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Smaldino, 2008. Pengertian media pembelajaran/https://jurnal.online.com
Smaleto. 2010 : Belajar ialah suatu usaha yang dilakukan
seseorang/https://jurnal.online.com
Susanto. 2013 : perubahan yang terjadi pada siswa/https://jurnal.online.com
Sudejana. 2009 : hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkat laku
/https://jurnal.online.com
Rusman dkk. 2012 : media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang
mempunyai peranan penting dalam
pembelajaran/https//jurnal.online.com
56
56

LAMPIRAN- LAMPIRAN

56
57

LAMPIRAN 1
(RPP)
58

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Muhammadiyah 14 Makassar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/ 2

Materi Pokok : Teks Persuasif

Alokasi Waktu : 3 jam Pelajaran (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti

KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori


59

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI

Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, Mengamati model-model teks persuasi

arahan, dan pertimbangan tentang berbagai


Mendiskusikan informasi pada teks
hal positif atas permasalahan aktual dari
persuasi yang didengar/dibaca
teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi

sosial, dan/atau keragaman budaya) yang Mendiskusikan pengertian dari teks

didengar dan dibaca. persuasi

Mendiskusikan jakan-ajakan yang terdapat

pada teks persuasi

Menyimpulkan isi saran, ajakan, Mendiskusikan langkah-langkah

arahan, pertimbangan tentang berbagai penyusunan kesimpulan teks persuasi

hal positif permasalahan aktual dari teks


Menyimpulkan cara menyajikan informasi
persuasi (lingkungan hidup, kondisi
isi teks persuasi
sosial, dan/atau keragaman budaya)

yang didengar dan dibaca


60

Menelaah struktur dan kebahasaan teks Mendiskusikan struktur isi teks persuasi

persuasi yang berupa saran, ajakan, dan


Dapat membedakan struktur dalam teks
pertimbangan tentang berbagai
persuasi yang dibaca /didengar
permasalahan aktual (lingkungan hidup,

kondisi sosial, dan/atau keragaman Mendiskusikan kaidah kebahaaan teks

budaya, dll) dari berbagai sumber yang persuasi yang dibaca/didengar

didengar dan dibaca Mendata permasalahan aktual yang perlu

diangkat untuk memberi masukan sebagai

bahan menulis teks persuasi.

Mendiskusikan cara menyusun teks

persuasi tentang masalah aktual tertentu

dengan memperhatikan gagasan utama, alas

an dan bukti, saran, arahan atau ajakan,

serta unsur kebahasaab yang digunakan.


61

Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, Mendiskusikan cara penulisan teks

arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan persuasi

lisan dengan memperhatikan struktur,


Menulis teks persuasi sesuai dengan
kebahasaan, atau aspek lisan
memperhatikan struktur dan kaidah

kebahasaan teks persuasi.

Mempresentasikan teks persuasi yang

ditulis

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mengamati model-model teks persuasi yang dibaca/didengar.

2. Mendiskusikan informasi pada teks persuasi yang didengar/dibaca

3. Mendiskusika pengertian dari teks persuasi secara tepat.

4. Menetukan ciri tujuan teks persuasi dibaca/didengar secara tepat

5. Mendiskusikan ajakan-ajakan yang terdapat pada teks persuasi yang

dibaca/didengar secara tepat.

D. Materi Pembelajaran

Teks Persuasif

E. Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah

2. Tanya jawab
62

F. Alat Dan Sumber Belajar

1. Media : Buku cetak

2. Bahan /alat : spidol

3. Sumber belajar:

a. Mulyadi, Yadi. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas

VIII SMP/M.Ts. Bandung: Yrama Widya. Hlm. 171-196

b. Referensi lain yang relevan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (3 JP)

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Peserta didik mengucapkan salam dan doa di awal pembelajaran. (PPK)

b. Guru memotivasi peserta didik untuk bertanya tentang yang mengenai ajakan-

ajakan

c. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu mengidentifikasi

informasi dalam teks persuasi pada saat mereka mendengarkan pidato pembina

upacara di sekolah.

d. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.

e. Guru menyampaikan lingkup penilaian pengetahuan.

f. Guru membentuk kelompok siswa dengan siswa yang pandai menjadi ketua

kelompok dan siswa lain menjadi anggota.

g. Memimpin doa bersama dan mengucapkan salam


63

H. Penilian

Teknik Penilian : Observasi

Makassar, April 2019

Mengetahui, Penulis

Guru Mata Pelajaran

Nur Ismi Sri Suryanti, S.Pd Rezki Wulandari

- 10531221615
64

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Muhammadiyah 14 Makassar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/ 2

Materi Pokok : Teks Persuasif

Alokasi Waktu : 3 jam Pelajaran (3 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti

KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori


65

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI

Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, Mengamati model-model teks persuasi

arahan, dan pertimbangan tentang berbagai


Mendiskusikan informasi pada teks
hal positif atas permasalahan aktual dari
persuasi yang didengar/dibaca
teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi

sosial, dan/atau keragaman budaya) yang Mendiskusikan pengertian dari teks

didengar dan dibaca. persuasi

Mendiskusikan jakan-ajakan yang terdapat

pada teks persuasi

Menyimpulkan isi saran, ajakan, Mendiskusikan langkah-langkah

arahan, pertimbangan tentang berbagai penyusunan kesimpulan teks persuasi

hal positif permasalahan aktual dari teks


Menyimpulkan cara menyajikan informasi
persuasi (lingkungan hidup, kondisi
isi teks persuasi
sosial, dan/atau keragaman budaya)

yang didengar dan dibaca


66

Menelaah struktur dan kebahasaan teks Mendiskusikan struktur isi teks persuasi

persuasi yang berupa saran, ajakan, dan


Dapat membedakan struktur dalam teks
pertimbangan tentang berbagai
persuasi yang dibaca /didengar
permasalahan aktual (lingkungan hidup,

kondisi sosial, dan/atau keragaman Mendiskusikan kaidah kebahaaan teks

budaya, dll) dari berbagai sumber yang persuasi yang dibaca/didengar

didengar dan dibaca Mendata permasalahan aktual yang perlu

diangkat untuk memberi masukan sebagai

bahan menulis teks persuasi.

Mendiskusikan cara menyusun teks

persuasi tentang masalah aktual tertentu

dengan memperhatikan gagasan utama, alas

an dan bukti, saran, arahan atau ajakan,

serta unsur kebahasaab yang digunakan.


67

Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, Mendiskusikan cara penulisan teks

arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan persuasi

lisan dengan memperhatikan struktur,


Menulis teks persuasi sesuai dengan
kebahasaan, atau aspek lisan
memperhatikan struktur dan kaidah

kebahasaan teks persuasi.

Mempresentasikan teks persuasi yang

ditulis

C. Tujuan Pembelajaran

6. Mengamati model-model teks persuasi yang dibaca/didengar.

7. Mendiskusikan informasi pada teks persuasi yang didengar/dibaca

8. Mendiskusika pengertian dari teks persuasi secara tepat.

9. Menetukan ciri tujuan teks persuasi dibaca/didengar secara tepat

10. Mendiskusikan ajakan-ajakan yang terdapat pada teks persuasi yang

dibaca/didengar secara tepat.

D. Materi Pembelajaran

Teks Persuasif

E. Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah

2. Tanya jawab
68

F. Alat Dan Sumber Belajar

1. Media : Media Pembelajaran

2. Bahan /alat : proyektor

3. Sumber belajar:

a. Mulyadi, Yadi. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas

VIII SMP/M.Ts. Bandung: Yrama Widya. Hlm. 171-196

b. Referensi lain yang relevan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (3 JP)

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

h. Peserta didik mengucapkan salam dan doa di awal pembelajaran. (PPK)

i. Guru memotivasi peserta didik untuk bertanya tentang yang mengenai ajakan-

ajakan

j. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu mengidentifikasi

informasi dalam teks persuasi pada saat mereka mendengarkan pidato pembina

upacara di sekolah.

k. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.

l. Guru menyampaikan lingkup penilaian pengetahuan.

m. Guru membentuk kelompok siswa dengan siswa yang pandai menjadi ketua

kelompok dan siswa lain menjadi anggota.

n. Memimpin doa bersama dan mengucapkan salam


69

H. Penilian

Teknik Penilian : Observasi

Makassar, April 2019

Mengetahui, Penulis

Guru Mata Pelajaran

Nur Ismi Sri Suryanti, S.Pd Rezki Wulandari

- 10531221615
70

SOAL PRE-TEST
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Biasanya teks persuasif tidak dapat ditemui pada....


a. Himbuan
b. Teks iklan
c. Protes
d. Artikel
2. Biasanya paragraf atau kalimat persuasif terdapat kata...
a. Meski
b. Walau
c. Hanya
d. Mari

Bacalah paragraf berikut ini !

Kebersihan sangatlah penting untuk dijaga. Karena dengan kebersihan,


akan tercipta kesehatan. Sebaliknya, jika kita tidak menjaga kebersihan,
maka penyakit akan mengintai kita. Oleh karena itu, marilah kita menjaga
kebersihan dengan cara membersihkan lingkungan sekitar kita.
3. Paragraf di atas termasuk ke dalam jenis paragraf ?
a. Eksposisi
b. Argunentasi
c. Persuasif
d. Narasi
4. Ada berapa jenis-jenis teks persuasif....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
5. Perhatikan gambar dibawah ini

Jenis teks persuasif apakah yang cocok dengan gambar tersebut....


a. Pendidikan
b. Iklan
c. Politik
d. propoganda
71

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan teks persuasif

2. Hal apa saja yang membedakan teks persuasif dengan jenis teks

lainnya?

3. Apa yang diharapkan penulis teks persuasif untuk pembacanya?

4. Apa fungsi fakta di dalam teks persuasif?

5. Tuliskan jenis-jenis teks persuasif!


72

Kunci Jawaban :

A. Pilihan Ganda

1. C

2. D

3. C

4. D

5. B

B. Essay

1. Teks persuasif adalah yang digunakan untuk menyampaikan ajakan,

bujukan atau himbuan kepada pembaca agar ia mengikuti dan melakukan

apa yang telah disampaikan.

2. Untuk membedakan teks persuasif dengan teks lainnya, bisa dilihat ciri-

ciri teks persuasif berikut :

a. Isinya berupa ajakan, bujukan, atau himbuan untuk melakukan

seseuatu.

b. Terdapat kata yang bersifat mengajak , membujuk, atau menghimbau.

c. Memiliki susunan kalimat yang disertai dengan data dan fakta atau

pendapat para ahli.

d. Menghindari kalimat yang memungkinkan terjadinya konflik dengan

pemabaca.
73

3. Tujuan Utama teks persuasif ini adalah untuk mempengaruhi pembacanya

agar mempercayai dan melakukan apa yang penulis sampaikan.

4. Fakta dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca dengan bujukan-

bujukannya itu.

5. Jenis-jenis teks persuasif adalah pendidikan, iklan, politik dan propoganda.


74

SOAL POS-TEST
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Paragraf di atas termasuk ke dalam jenis paragraf ?


e. Eksposisi
f. Argunentasi
g. Persuasif
h. Narasi
2. Biasanya teks persuasif tidak dapat ditemui pada....
e. Himbuan
f. Teks iklan
g. Protes
h. Artikel
3. Ada berapa jenis-jenis teks persuasif....
e. 1
f. 2
g. 3
h. 4
4. Perhatikan gambar dibawah ini

Jenis teks persuasif apakah yang cocok dengan gambar tersebut....


e. Pendidikan
f. Iklan
g. Politik
h. propoganda
5. Biasanya paragraf atau kalimat persuasif terdapat kata...
e. Meski
f. Walau
g. Hanya
h. Mari
75

B. Essay

1. Teks persuasif adalah yang digunakan untuk menyampaikan ajakan,

bujukan atau himbuan kepada pembaca agar ia mengikuti dan melakukan

apa yang telah disampaikan.

2. Untuk membedakan teks persuasif dengan teks lainnya, bisa dilihat ciri-

ciri teks persuasif berikut :

e. Isinya berupa ajakan, bujukan, atau himbuan untuk melakukan

seseuatu.

f. Terdapat kata yang bersifat mengajak , membujuk, atau menghimbau.

g. Memiliki susunan kalimat yang disertai dengan data dan fakta atau

pendapat para ahli.

h. Menghindari kalimat yang memungkinkan terjadinya konflik dengan

pemabaca.

3. Tujuan Utama teks persuasif ini adalah untuk mempengaruhi pembacanya

agar mempercayai dan melakukan apa yang penulis sampaikan.

4. Fakta dapat meyakinkan dan mempengaruhi pembaca dengan bujukan-

bujukannya itu.

5. Jenis-jenis teks persuasif adalah pendidikan, iklan, politik dan propoganda.


76

LAMPIRAN 2

SOAL PRETEST DAN


POSTEST
77

Kelas Eksperimen
SOAL PRE TEST
Pokok Bahasan : Teks Persuasif

Nama :

Kelas :

NIS :

Hari/ Tanggal :

Petunjuk Soal !

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah biodata anda dengan benar pada tempat yang telah disediakan.

3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar dan tepat.

4. Tidak boleh bekerja sama dan menyontek kepada teman.

6. Biasanya teks persuasif tidak dapat ditemui pada....


i. Himbuan
j. Teks iklan
k. Protes
l. Artikel
7. Biasanya paragraf atau kalimat persuasif terdapat kata...
i. Meski
j. Walau
k. Hanya
l. Mari

Bacalah paragraf berikut ini !

Kebersihan sangatlah penting untuk dijaga. Karena dengan kebersihan,


akan tercipta kesehatan. Sebaliknya, jika kita tidak menjaga kebersihan,
78

maka penyakit akan mengintai kita. Oleh karena itu, marilah kita menjaga
kebersihan dengan cara membersihkan lingkungan sekitar kita.
8. Paragraf di atas termasuk ke dalam jenis paragraf ?
i. Eksposisi
j. Argunentasi
k. Persuasif
l. Narasi
9. Ada berapa jenis-jenis teks persuasif....
i. 1
j. 2
k. 3
l. 4
10. Perhatikan gambar dibawah ini

Jenis teks persuasif apakah yang cocok dengan gambar tersebut....


i. Pendidikan
j. Iklan
k. Politik
l. propoganda
79

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan teks persuasif

2. Hal apa saja yang membedakan teks persuasif dengan jenis teks

lainnya?

3. Apa yang diharapkan penulis teks persuasif untuk pembacanya?

4. Apa fungsi fakta di dalam teks persuasif?

5. Tuliskan jenis-jenis teks persuasif!


80

Kelas Eksperimen
SOAL POST TEST
Pokok Bahasan : Teks Persuasif

Nama :

Kelas :

NIS :

Hari/ Tanggal :

Petunjuk Soal !

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah biodata anda dengan benar pada tempat yang telah disediakan.

3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar dan tepat.

4. Tidak boleh bekerja sama dan menyontek kepada teman.

Bacalah paragraf berikut ini !


Kebersihan sangatlah penting untuk dijaga. Karena dengan kebersihan,
akan tercipta kesehatan. Sebaliknya, jika kita tidak menjaga kebersihan,
maka penyakit akan mengintai kita. Oleh karena itu, marilah kita menjaga
kebersihan dengan cara membersihkan lingkungan sekitar kita.
11. Paragraf di atas termasuk ke dalam jenis paragraf ?
m. Eksposisi
n. Argunentasi
o. Persuasif
p. Narasi
12. Biasanya teks persuasif tidak dapat ditemui pada....
m. Himbuan
n. Teks iklan
o. Protes
p. Artikel
13. Ada berapa jenis-jenis teks persuasif....
81

m. 1
n. 2
o. 3
p. 4
14. Perhatikan gambar dibawah ini

Jenis teks persuasif apakah yang cocok dengan gambar tersebut....


m. Pendidikan
n. Iklan
o. Politik
p. propoganda
15. Biasanya paragraf atau kalimat persuasif terdapat kata...
m. Meski
n. Walau
o. Hanya
p. Mari
82

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan teks persuasif

2. Hal apa saja yang membedakan teks persuasif dengan jenis teks

lainnya?

3. Apa yang diharapkan penulis teks persuasif untuk pembacanya?

4. Apa fungsi fakta di dalam teks persuasif?

5. Tuliskan jenis-jenis teks persuasif!


83

Kelas Kontrol
SOAL PRE TEST
Pokok Bahasan : Teks Persuasif

Nama :

Kelas :

NIS :

Hari/ Tanggal :

Petunjuk Soal !

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah biodata anda dengan benar pada tempat yang telah disediakan.

3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar dan tepat.

4. Tidak boleh bekerja sama dan menyontek kepada teman.

16. Biasanya teks persuasif tidak dapat ditemui pada....


q. Himbuan
r. Teks iklan
s. Protes
t. Artikel
17. Biasanya paragraf atau kalimat persuasif terdapat kata...
q. Meski
r. Walau
s. Hanya
t. Mari

Bacalah paragraf berikut ini !

Kebersihan sangatlah penting untuk dijaga. Karena dengan kebersihan,


akan tercipta kesehatan. Sebaliknya, jika kita tidak menjaga kebersihan,
84

maka penyakit akan mengintai kita. Oleh karena itu, marilah kita menjaga
kebersihan dengan cara membersihkan lingkungan sekitar kita.
18. Paragraf di atas termasuk ke dalam jenis paragraf ?
q. Eksposisi
r. Argunentasi
s. Persuasif
t. Narasi
19. Ada berapa jenis-jenis teks persuasif....
q. 1
r. 2
s. 3
t. 4
20. Perhatikan gambar dibawah ini

Jenis teks persuasif apakah yang cocok dengan gambar tersebut....


q. Pendidikan
r. Iklan
s. Politik
t. propoganda
85

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan teks persuasif

2. Hal apa saja yang membedakan teks persuasif dengan jenis teks

lainnya?

3. Apa yang diharapkan penulis teks persuasif untuk pembacanya?

4. Apa fungsi fakta di dalam teks persuasif?

5. Tuliskan jenis-jenis teks persuasif!


86

Kelas Kontrol
SOAL POST TEST
Pokok Bahasan : Teks Persuasif

Nama :

Kelas :

NIS :

Hari/ Tanggal :

Petunjuk Soal !

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal.

2. Isilah biodata anda dengan benar pada tempat yang telah disediakan.

3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar dan tepat.

4. Tidak boleh bekerja sama dan menyontek kepada teman.

Bacalah paragraf berikut ini !


Kebersihan sangatlah penting untuk dijaga. Karena dengan kebersihan,
akan tercipta kesehatan. Sebaliknya, jika kita tidak menjaga kebersihan,
maka penyakit akan mengintai kita. Oleh karena itu, marilah kita menjaga
kebersihan dengan cara membersihkan lingkungan sekitar kita.
21. Paragraf di atas termasuk ke dalam jenis paragraf ?
u. Eksposisi
v. Argunentasi
w. Persuasif
x. Narasi
22. Biasanya teks persuasif tidak dapat ditemui pada....
u. Himbuan
v. Teks iklan
w. Protes
x. Artikel
23. Ada berapa jenis-jenis teks persuasif....
87

u. 1
v. 2
w. 3
x. 4
24. Perhatikan gambar dibawah ini

Jenis teks persuasif apakah yang cocok dengan gambar tersebut....


u. Pendidikan
v. Iklan
w. Politik
x. propoganda
25. Biasanya paragraf atau kalimat persuasif terdapat kata...
u. Meski
v. Walau
w. Hanya
x. Mari
88

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan teks persuasif

2. Hal apa saja yang membedakan teks persuasif dengan jenis teks

lainnya?

3. Apa yang diharapkan penulis teks persuasif untuk pembacanya?

4. Apa fungsi fakta di dalam teks persuasif?

5. Tuliskan jenis-jenis teks persuasif!


89

LAMPIRAN 3

ANALISIS DATA HASIL


BELAJAR KELAS DAN
EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
90

KELAS EKSPERIMEN ( VIII.A)

NO NAMA SISWA Pre-tes Post-tes


1 Annisa Lestari 60 99
2 Annisa Pratiwi 40 99
3 Adelia Tri Syawardani 80 100
4 Ahmad Ziyad Ramadhan 40 93
5 Abdullah Fajar 80 80
6 Ahmad Najib Rahman 80 100
7 Devikha Sisilya 60 80
8 Khalilah Khanzah 55 90
9 Kayla Ramadhani. S 60 89
10 Muh. Rezky 80 95
11 Muhammad Gie Faheem A 70 95
12 Muh. Irfan 70 89
13 Muh. Wisnu Putra Pratama 60 75
14 Muhammad Shiddiq. H 60 80
15 Muhammad Nauval S 40 89
16 Muhammad Izzah Hafizh 80 80
17 Muhammad Fauzan.A 56 87
18 Muh. Zhafran Bin M 60 90
19 Nur Aisyah Khumaira 55 80
20 Nursabila Putri .S 60 80
21 Rifqy Hidayah Robby 80 100
22 Sitti Fatimah Qhumairah 45 90
23 ST. Fatimah Azahrah R 80 89
24 Muh. Rifqi Nadhim .I 55 80
25 Syafii Al-qadri 80 90
91

KELAS KONTROL (VIII.B)


NO NAMA SISWA Pre-tes Post-tes
1 A. Muhammad Dzaka Al Fath 75 80
2 Afifah Izzatun Zahirah 80 100
3 Alaric Naufal Jibril 60 90
4 Andi Afnan Purnama Akhmad 85 100
5 Andi Arya Daffa 60 85
6 Annisa Islamiyah 65 85
7 Fatmawati 75 80
8 Gita Anesa 75 85
9 Nur Aisyah 70 85
10 Indah Puspita Sari 80 100
11 Eka Muspita Sari 65 87
12 Nur Fatihah 50 89
13 Nurul Ilmi 50 75
14 Rini Anggraeni 76 85
15 Muh. Furqon 78 80
16 Muh. Fuzan 75 80
17 Muhammad Faturrahman 60 76
18 Sultan 55 90
19 Sukri 60 80
20 Muh Agung 65 80
92

LAMPIRAN 4

ANALISIS
INFERENSIAL
93

Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelas N Percent N Percent N Percent

Hasil Pretest Kelas


25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
belajar Eksperimen

Posttest Kelas
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Eksperimen

Pretest Kelas
20 100.0% 0 .0% 20 100.0%
Kontrol

Posttest Kelas
20 100.0% 0 .0% 20 100.0%
Kontrol

Descriptives

Std.
Kelas Statistic Error

Pretest Kelas Mean 63.44 2.775


Eksperimen
95% Confidence Lower Bound 57.71
Interval for Mean
Upper Bound 69.17

5% Trimmed Mean 63.82

Median 60.00

Variance 192.507

Std. Deviation 13.875

Minimum 40

Maximum 80

Range 40

Interquartile Range 25

Skewness -.178 .464

Kurtosis -1.038 .902


94

Mean 88.76 1.539

95% Confidence Interval for Lower Bound 85.58


Mean Upper Bound 91.94

5% Trimmed Mean 88.84

Median 89.00

Variance 59.190

Std. Deviation 7.694

Minimum 75

Maximum 100

Range 25

Interquartile Range 15

Skewness -.034 .464

Kurtosis -1.119 .902

Mean 67.95 2.318

95% Confidence Interval for Lower Bound 63.10


Mean Upper Bound 72.80

5% Trimmed Mean 68.00

Median 67.50

Variance 107.418

Std. Deviation 10.364

Minimum 50

Maximum 85

Range 35

Interquartile Range 16

Skewness -.232 .512

Kurtosis -1.017 .992

Mean 85.60 1.677

95% Confidence Interval for Lower Bound 82.09


Mean Upper Bound 89.11

5% Trimmed Mean 85.39

Median 85.00

Variance 56.253

Std. Deviation 7.500


95

Minimum 75

Maximum 100

Range 25

Interquartile Range 10

Skewness .837 .512


Kurtosis .043 .992

Tests of Normality

a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil belajar Pretest Kelas


.204 25 .009 .870 25 .004
Eksperimen

Posttest Kelas
.193 25 .018 .906 25 .025
Eksperimen

Pretest Kelas Kontrol .202 20 .032 .940 20 .236

Posttest Kelas Kontrol .182 20 .082 .882 20 .019

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Homogenitas

Pretest kelas eksperimen-Pretest Kelas Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelas N Percent N Percent N Percent

Hasil Pretest Kelas


25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Belajar Eksperimen

Hasil Pretest Kelas


25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Belajar Eksperimen

Pretest Kelas Kontrol 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%


96

Descriptives

Std.
Kelas Statistic Error

Hasil Pretest Kelas Mean 63.44 2.775


Belajar Eksperimen
95% Confidence Lower Bound 57.71
Interval for Mean
Upper Bound 69.17

5% Trimmed Mean 63.82

Median 60.00

Variance 192.507

Std. Deviation 13.875

Minimum 40

Maximum 80

Range 40

Interquartile Range 25

Skewness -.178 .464

Kurtosis -1.038 .902

Pretest Kelas Kontrol Mean 67.95 2.318

95% Confidence Lower Bound 63.10


Interval for Mean
Upper Bound 72.80

5% Trimmed Mean 68.00

Median 67.50

Variance 107.418

Std. Deviation 10.364

Minimum 50

Maximum 85

Range 35

Interquartile Range 16

Skewness -.232 .512

Kurtosis -1.017 .992


97

Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Belajar Based on Mean 2.086 1 43 .156

Based on Median .819 1 43 .370

Based on Median and


.819 1 34.092 .372
with adjusted df

Based on trimmed mean 2.262 1 43 .140

Posttest kelas eksperimen-posttest kelas kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Kelas N Percent N Percent N Percent

Hasil Posttest Kelas


25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Belajar Eksperimen

Posttest Kelas
20 100.0% 0 .0% 20 100.0%
Kontrol

Descriptives

Std.
Kelas Statistic Error

Hasil Posttest Kelas Mean 88.76 1.539


Belajar Eksperimen
95% Confidence Lower
85.58
Interval for Mean Bound

Upper
91.94
Bound

5% Trimmed Mean 88.84

Median 89.00

Variance 59.190
98

Std. Deviation 7.694

Minimum 75

Maximum 100

Range 25

Interquartile Range 15

Skewness -.034 .464

Kurtosis -1.119 .902

Posttest Kelas Kontrol Mean 85.60 1.677

95% Confidence Lower


82.09
Interval for Mean Bound

Upper
89.11
Bound

5% Trimmed Mean 85.39

Median 85.00

Variance 56.253

Std. Deviation 7.500

Minimum 75

Maximum 100

Range 25

Interquartile Range 10

Skewness .837 .512

Kurtosis .043 .992

Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Based on Mean .116 1 43 .735


Belajar
Based on Median .166 1 43 .686

Based on Median and


.166 1 42.661 .686
with adjusted df

Based on trimmed mean .133 1 43 .717


99

Uji t

Pretest kelas eksperimen-posttest kelas eksperimen

Group Statistics

Std. Error
Kelas N Mean Std. Deviation Mean

Hasil Pretest Kelas


25 63.44 13.875 2.775
Belajar Eksperimen

Posttest Kelas
25 88.76 7.694 1.539
Eksperimen

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confidence
Interval of the
Std.
Difference
Mean Error
Sig. (2- Differen Differen
F Sig. t df tailed) ce ce Lower Upper

Hasil Equal -
7.98
Belajar variances 10.654 .002 48 .000 -25.320 3.173 -31.700 18.94
0
assumed 0
Equal
variances not 37.4
7.980 .000 -25.320 3.173 -31.746 -18.894
assumed 84

Uji-t Pretest kelas kontrol dan posttest kelas kontrol

Group Statistics

Std. Error
Kelas N Mean Std. Deviation Mean

Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol 20 67.95 10.364 2.318


100

Group Statistics

Std. Error
Kelas N Mean Std. Deviation Mean

Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol 20 67.95 10.364 2.318

Posttest Kelas Kontrol 20 85.60 7.500 1.677

Independent Samples Test

Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Std.
Difference
Mean Error
Sig. (2- Differe Differenc
F Sig. t df tailed) nce e Lower Upper

Hasil Belajar Equal


4.
variance
7 6.17
s .036 38 .000 -17.650 2.861 -23.441 -11.859
1 0
assume
1
d

Equal
variance
6.17
s not 34.617 .000 -17.650 2.861 -23.460 -11.840
0
assume
d
101

Uji t posttest kelas eksperimen-posttest kelas kontrol

Group Statistics

Std. Error
Kelas N Mean Std. Deviation Mean

Hasil Belajar Posttest Kelas


25 88.76 7.694 1.539
Eksperimen

Posttest Kelas Kontrol 20 85.60 7.500 1.677

FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN

Statistics

Posttest Kelas
Pretest Kelas Eksperimen Eksperimen

N Valid 25 25

Missing 0 0

Mean 63.44 88.76

Median 60.00 89.00

Std. Deviation 13.875 7.694

Variance 192.507 59.190

Range 40 25

Minimum 40 75

Maximum 80 100

Sum 1586 2219

Pretest Kelas Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 40 3 12.0 12.0 12.0

45 1 4.0 4.0 16.0

55 3 12.0 12.0 28.0

56 1 4.0 4.0 32.0

60 7 28.0 28.0 60.0

70 2 8.0 8.0 68.0

80 8 32.0 32.0 100.0


102

Statistics

Posttest Kelas
Pretest Kelas Eksperimen Eksperimen

N Valid 25 25

Missing 0 0

Mean 63.44 88.76

Median 60.00 89.00

Std. Deviation 13.875 7.694

Variance 192.507 59.190

Range 40 25

Minimum 40 75

Maximum 80 100

Total 25 100.0 100.0

Posttest Kelas Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 75 1 4.0 4.0 4.0

80 7 28.0 28.0 32.0

87 1 4.0 4.0 36.0

89 4 16.0 16.0 52.0

90 4 16.0 16.0 68.0

93 1 4.0 4.0 72.0

95 2 8.0 8.0 80.0

99 2 8.0 8.0 88.0

100 3 12.0 12.0 100.0

Total 25 100.0 100.0


103

FREKUENSI KELAS KONTROL

Statistics

Pretest Kelas Kontrol Posttest Kelas Kontrol

N Valid 20 20

Missing 0 0

Mean 67.95 85.60

Median 67.50 85.00

Std. Deviation 10.364 7.500

Variance 107.418 56.253

Range 35 25

Minimum 50 75

Maximum 85 100

Sum 1359 1712

Pretest Kelas Kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 50 2 10.0 10.0 10.0

55 1 5.0 5.0 15.0

60 4 20.0 20.0 35.0

65 3 15.0 15.0 50.0

70 1 5.0 5.0 55.0

75 4 20.0 20.0 75.0

76 1 5.0 5.0 80.0

78 1 5.0 5.0 85.0

80 2 10.0 10.0 95.0

85 1 5.0 5.0 100.0

Total 20 100.0 100.0


104

DOKUMENTASI
105

Proses pembelajaran Bahasa indonesia


106

Kegiatan diluar sekolah


RIWAYAT HIDUP

Rezki Wulandari. Dilahirkan di Ujung Pandng , pada

tanggal 18 Mei 1994 dan dibesarkan di Kota Makassar.

Penulis adalah anak keempat dari lima bersaudara dari

pasangan Bapak Demmaita dan Ibu Dentaupa. Penulis

menempuh pendidikan di SDN Inpres Maccini 2001,

kemudian melanjutkan kejenjang Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di

SMP Muhammadiyah 1 Makassar dan dinyatakan lulus pada tahun 2010. Pada

tahun yang sama penulis diterima di SMA Negeri 16 Makassar dan dinyatakan

lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang 2015, penulis melanjutkan pendidikan pada

program Strata satu (S1) Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

109

Anda mungkin juga menyukai