SKRIPSI
Oleh
YUSI AGUSTINA
Nim: 105401123917
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim penguji
adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya beredia menerima sanksi apabila
Yusi Agustina
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing
yang telah ditetapkan oleh pembimbing fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiblakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Yusi Agustina
Mengetahui
Ketua Jurusan PGSD
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dan tak lupa pula kepada Yang Maha Kuasa, kupanjatkan sanjung puja
yang telah membakali diri ini, yang tak lain hanyalah terdiri dari seonggok
daging yang bernyawa atas karunianya, yang terlimpahkan kepada kita semua
untuk menyadarinya.“Maka Nikmat Tuhan-Mu Yang Manakah Yang Engkau
Dustakan?” (Qs Ar – Rahman)
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Allah Maha Penyayang dan pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah pada
detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu, Sang
pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menhilang jika didekati. Demikian
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan
untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua
mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula,
Ardianti yang tak hentinya memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan
kepada Andi Adam, S.Pd., M.Pd., Pembimbing I dan Syekh Adi Wijaya, S.Pd.,
vi
M.Pd., Pembimbing II, yang ditengah kesibukannya masih dapat meluangkan
proposal hingga selesainya skripsi ini. Demikian juga terima kasih penulis
Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
membantu penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kepala Sekolah, guru,
dan staf SD Negeri Bontoramba Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar yang telah
Sekolah Dasar Angkatan 2017 khususnya 17G dan terkhusus juga kepada sahabat
Hardita Dwi Utami, Andi Adryan Dermawan saran dan bantuannya kepada saya
kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama
sekali tanpa adanya kritikan. Mudah- mudahan dapat memberi manfaat bagi para
vii
pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin
Penulis,
Yusi Agustina
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN.................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Kajian Pustaka.................................................................................... 9
1. Penelitian yang relevan ....................................................................... 9
2. Hakikat Membaca............................................................................ 10
a. Pengertian Membaca.................................................................. 11
b. Pengertian Membaca Pemahaman............................................ 12
c. Tujuan Membaca Pemahaman.................................................. 14
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahama........ 14
e. Tes keterampilan Membaca Pemahaman................................. 16
3. Strategi Directed Reading Thinking Activity............................... 17
a. Pengertian Strategi DRTA........................................................ 17
b. Tahapan DRTA.......................................................................... 18
c. Tujuan DRTA........................................................................... 20
d. Kelebihan dan Kekurangan DRTA......................................... 21
ix
B. Kerangka Pikir ................................................................................... 22
C. Hipotesis Penelitian............................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 26
A. Rancangan penelitian........................................................................ 26
B. Populasi Dan Sampel........................................................................ 28
C. Definisi Operasional Variabel........................................................... 29
D. Intrumen Penelitian........................................................................... 29
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 30
F. Teknik Analisis Data......................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAPEMBAHASAN................................. 35
A. Hasil Penelitian................................................................................... 35
B. Pembahasan......................................................................................... 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 49
A. Simpulan............................................................................................. 49
B. Saran................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 51
Lampiran...................................................................................................... 52
x
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
Desain Penelitian............................................................................................ 27
xi
DAFTAR TABEL
NO JUDUL HALAMAN
Keadaan Populasi .......................................................................................... 26
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, agar siswa lebih
mudah dalam belajar. Menurut teori belajar behavioristik belajar adalah perubahan
tingkah laku tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia (insight), tetapi
karena faktor stimulus yang menimbulkan respon. Untuk itu agar aktivitas belajar
siswa di kelas dapat mencapai hasil belajar yang optimal maka stimulus harus
dirancang menjadi menarik dan spesifik, sehingga mudah direspon oleh siswa
Pendidikan tingkat dasar atau sekolah dasar merupakan langkah awal siswa
siswa akan memperoleh ilmu, pendidikan karakter dan pengalaman yang bisa
1
2
guru, siswa dan lingkungan sekolah. Peran guru sangatlah penting untuk
dicapai. Dalam suatu sistem pendidikan, mendidik berada dalam suatu proses
yang berkesinambungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Di setiap jenjang
dalam berkomunikasi yang tidak terlepas dari kehidupan manusia baik secara lisan
ditentukan oleh baik dan benar atau tidaknya bahasa yang digunakan dalam
komunikasi tersebut.
berbahasa yang terdiri atas: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2)
semua orang. Bagi sebagian orang membaca adalah kegiatan yang membosankan
dan hanya menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Padahal, banyak manfaat yang
oleh mata dan otak. Membaca merupakan jendela pengetahuan dunia, dengan
pembaca agar tercipta suatu pemahaman terhadap isi yang terkandung dalam
pokok pikiran yang lebih tajam hingga setelah selesai membaca, ia betul-betul
memahami makna dan tujuan bacaan (Fajri dan Senja, 2010: 949). Munaf
pemahaman adalah penangkapan dan pemahaman terhadap isi atau gagasan yang
terdapat dalam bacaan. Jadi, tujuannya adalah memahami isi yang terdapat dalam
bacaan. Tujuan utama membaca pemahaman adalah memahami isi yang terdapat
dalam bacaan.
Hal yang dapat dilihat hingga saat ini adalah masih rendahnya keterampilan
membaca siswa, karena masih banyak siswa yang malas untuk membaca.
masyarakat Indonesia, khususnya bagi para pelajar Indonesia. Salah satu contohnya
adalah internet, para siswa dapat menemukan informasi terkini secara cepat dengan
4
mengakses situs-situs edukatif di internet. Akan tetapi, yang sering terjadi pada
kehidupan sehari-hari adalah siswa lebih suka menggunakan internet untuk bermain
game atau untuk mengakses jejaring sosial. Siswa seharusnya lebih banyak
dihadapkan dengan berbagai ragam bacaan yang bertujuan untuk meningkatkan dan
menumbuhkan minat baca siswa. Guru harus memberi materi bacaan yang menarik
sehingga siswa dapat termotivasi dan semangat untuk membaca dengan sungguh-
sungguh.
diakibatkan karena model, metode, strategi, atau teknik yang digunakan kurang
menarik sehingga proses pembelajaran tersebut kurang menarik bagi siswa. Selama
guru sehingga siswa lebih pasif. Dalam proses metode ini siswa hanya menyimak,
mendengarkan, dan juga mencatat hal-hal yang dianggap penting, sehingga siswa
lebih cepat bosan selama proses pembelajaran berlangsung. Suasana kelas juga
menjadi tidak kondusif, siswa tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru yang sedang menyampaikan materi pembelajaran. Dalam hal ini bukan berarti
bahwa metode ceramah ini tidak baik hanya saja jika dilakukan secara terus
menerus siswa juga akan merasa bosan jika hanya duduk, diam, dan mendengarkan
teknik yang menarik dalam setiap proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan
minat belajar siswa. Dengan menggunakan berbagai model, metode, strategi dan
5
pada siswa juga karena siswa sulit untuk memahami isi dari bacaan tersebut.
Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila terjadi interaksi dua arah
antara guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik. Dari semua faktor
penyebab rendahnya minat baca siswa dapat berpengaruh pada tingkat pemahaman
siswa terhadap isi bacaan. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan dalam
model, strategi yang menarik sehingga siswa lebih mudah memahami isi bacaan.
Untuk itu dalam kegiatan pembelajaran menekankan kerja sama antar siswa.
dalam belajar. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, perlu menerapkan strategi yang dapat digunakan dalam
siswa dalam membaca pemahaman ditandai dengan apabila siswa diberi bahan
bacaan, kemudian siswa diminta untuk membaca, lalu diberi pertanyaan seputar isi
bacaan, maka siswa tidak dapat menjawab dengan cepat dan harus membuka
dengan menggunakan model DRTA. Model ini sangat cocok diterapkan dalam
kegiatan membaca karena model ini bertujuan untuk melatih peserta didik
berkonsentrasi dan berpikir keras guna memahami isi bacaan secara serius. Stauffer
memotivasi usaha dan konsentrasi peserta didik dengan melibatkan peserta didik
membaca pemahaman, siswa dapat menemukan gagasan utama dalam teks. Dengan
pertanyaan mereka sendiri yang merupakan bagian dari proses pemahaman suatu
teks. Siswa akan cermat dan berpikir kritis dalam membaca sehingga siswa
Berdasarkan uraian di atas maka dari itu saya tertarik mengambil judul
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
sekolah dasar.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
pemahaman siswa.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Peneliti
A. Kajian Teori
terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian ini yakni sebagai
berikut.
yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 61,20 dan rata-rata pretest kelas kontrol yaitu
59,67. Setelah adanya perlakuan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih
tinggi yaitu 73,95, dibandingkan dengan rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 69,27.
kontrol sebesar 7,60%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan strategi DRTA
positif dan hasil belajar yang lebih baik dari pada sebelum menggunakan Directed
bahwa nilai thitung yang diperoleh adalah 3,37 dengan frekuensi dk sebesar 30-1 =
29, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh t tabel = 1,699. Jadi, thitung> t tabel atau
9
10
2. Hakikat Membaca
a. Pengertian Membaca
lingkungan, kebiasaan, dan tradisi membaca (Nurhadi, 1990:13), dengan kata lain,
dalam menangkap makna bacaan secara utuh. Dalam proses ini terlibat aspek-
kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi
yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir
untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya
melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat,
paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan
memperoleh pemahaman dari tuturan tertulis yang dibaca. Membaca dapat pula
diartikan sebagai proses berpikir dan bernalar, atau sebagai proses pengolahan
bahasa. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu
yang tertulis. Bahkan ada pengertian yang memandang membaca sebagai proses
berbahasa yang sangat penting di samping tiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal
ini karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari dunia lain yang
dan menggali pesan tertulis dalam bahan bacaan. Walaupun demikian, membaca
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Membaca adalah sebuah proses yang bisa
membaca tersebut.
teks”. Memahami suatu teks tidak bisa sekedar mengerti, tetapi lebih dalam lagi
yaitu pemahaman secara efisien terhadap seluruh unsur yang berkaitan dengan teks
tersebut.
Sedangkan menurut Tarigan (2008: 7), membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang
menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
12
suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat
diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang digunakan untuk
utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir tentang konsep
simultan terjadi konsentrasi dua arah dalam pikiran pembaca dalam melakukan
bunyi tulisan dan bahasa yang digunakan oleh penulis. Untuk itu, pembaca
bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam,
sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai
Memahami bacaan berarti bisa menangkap isi dari bacaan tersebut. Pendapat
merupakan suatu proses yang melibatkan penalaran dan ingatan dalam upaya
membaca yang dilakukan dalam hati dengan hati-hati dan teliti sekali, serta
bacaan.
menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses atau kegiatan yang mengacu
pada aktivitas yang bersifat mental maupun fisik yang melibatkan tiga hal
rekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca sehingga dalam proses
membaca pemahaman memiliki tujuan untuk memahami isi bacaan dalam teks.
tersebut. Artinya proses pemahaman itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan
yang tidak menguntungkan bagi murid untuk belajar, khususnya belajar membaca.
Gangguan pada alat bicara, alat pendengar, dan alat penglihatan bisa
mencakup metode mengajar guru, prosedur, kemampuan guru dan siswa menguasai
dan penyesuaian diri, sedangkan faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik dan
pertimbangan neurologis.
dicapai oleh siswa dan perkembangan minat bacanya tergantung pada faktor siswa
pengalaman membaca.
program pengajaran membaca, kepribadian murid itu sendiri, motivasi dari siswa
itu sendiri dan dari lingkungannya, kebiasaan membaca siswa tersebut, dan
dengan cara melakukan tes membaca pemahaman. Tes membaca pemahaman ini
memahami sebuah bacaan atau wacana tertulis. Ranah kognitif dalam hal ini
dalam memahami sebuah wacana tulis. Menurut May (dalam Mulyati, 2011:4.7)
paling tepat digunakan adalah membaca dalam hati, yang dapat dibagi dalam 1)
Membaca eksekutif, yang berarti membaca secara luas mencakup membaca survei,
yaitu membaca dengan meneliti terlebih dahulu apa yang akan kita telah dengan
jalan melihat judul yang terdapat dalam buku-buku yang ada hubungannya,
Insentif, yang berarti studi seksama telaah, teliti dan penanganan terperinci yang
17
dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai
Strategi membaca dan berpikir secara langsung atau DRTA adalah untuk
melatih siswa untuk berkonsentrasi dan berpikir keras guna memahami isi bacaan
secara serius. Stauffer dalam Rahim (2007:47) menciptakan kegiatan DRTA yang
keputusan. Selain itu mereka terlibat secara emosional memiliki berbagai minat,
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat
pembelajaran tertentu.
pengarahan pelajaran.
melibatkan interaksi siswa dan guru terhadap teks secara keseluruhan. Berikut
1) Memprediksi
membantu mereka berpikir tentang apa yang akan mereka baca sebelum
mereka baca berdasarkan pada petunjuk yang tersedia di dalam teks, seperti
gambar, tulisan tebal dalam bagian teks dengan membaca sekilas. Para
siswa belajar untuk membuat pertanyaan tentang apa yang akan mereka
dengan bertanya kepada siswa tentang prediksi mereka. Ini adalah waktu
2) Membaca
prediksi mereka akan ditolak dan beberapa akan diterima setelah membaca
lebih lanjut. Tidak ada prediksi yang benar atau salah, hanya beberapa
3) Membuktikan
Selama langkah ini, siswa membaca kembali teks agar mereka dapat
memperdalam bacaan atau proses berpikir. Langkah ini telah dibangun pada
untuk menemukan bukti. Pada langkah ini, siswa akan mengkonfirmasi atau
membuat prediksi bacaan yang akan dibacanya. Jika siswa belum mampu guru
prediksi sehingga akan timbul kelompok yang setuju dan kelompok yang tidak
20
setuju. 3) Siswa membaca dalam hati wacana untuk mengecek prediksi yang telah
dibuatnya. Pada tahap ini guru harus mampu membimbing agar siswa melakukan
siswa, dan membantu siswa yang menemukan kesulitan memahami makna kata
dengan cara memberikan ilustrasi kata, bukan langsung menyebutkan makna kata
tersebut. 4) Menguji prediksi, pada tahap ini siswa diharuskan mengecek prediksi
yang telah dibuatnya. Jika prediksi yang dibuat siswa salah,siswa harus mampu
c. Tujuan DRTA
bahwa bahan yang digunakan dapat berupa cerita fiktif atau tulisan non fiktif.
membaca.
Strategi DRTA menuntut siswa terlihat aktif dengan pembelajaran. Hal itu
gambar, setelah itu mencocokkan predeksi tersebut dengan teks. Barulah setelah
itu, siswa membaca teks utuh, lalu mengajarkan tes yang berkaitan dengan bacaan.
(DRTA)
1) Strategi DRTA ini berisi banyak jenis-jenis strategi membaca sehingga guru
peserta didik,
22
3) Strategi DRTA dapat menarik minat siswa untuk belajar, karena dalam
4) Strategi DRTA menunjukkan cara belajar yang bermakna bagi siswa, sebab
belajar bukan hanya untuk belajar akan tetapi mempersiapkan untuk hidup
selanjutnya,
5) Strategi DRTA dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran baik isi
tidak efisien,
langsung, informasi tidak dapat diperoleh dengan cepat, berbeda halnya jika
B. Kerangka Pikir
pelajaran lainnya seperti IPA, Matematika, IPS, dan mata pelajaran lainnya. Namun
23
dalam hal ini penulis berfokus kepada kemampuan membaca pemahaman siswa
dan membaca, namun dalam penelitian ini penulis berfokus pada keterampilan
Hal yang terlebih dahulu dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan
pretest kepada subjek yang diteliti sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan
strategi DRTA. Setelah itu dilakukan analisis atau uji test untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh dengan menerapkan permainan ular tangga dari hasil
Tes (Pre-Test)
Tes (Post-Test)
Analisis
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini di gunakan desain pra-
eksperimen karena hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksprimen yang
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Dengan demikian,
dilaksanakan oleh peneliti yaitu untuk mencari pengaruh dari penggunaan strategi
Kota Makassar.
design, factorial design, dan quasi experimental design. Dalam penelitian ini
26
27
group pre test-post test design Adapun desain penelitian ini adalah sebagai
berikut.
O1X O2
Sumber : Sugiyono,2015
Keterangan :
O1 = Tes awal (pretest)
strategi DRTA
dilakukan.
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
28
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subjek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
siswa.
Kelas V 19 13 32
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel peneliti harus jelas dan
sampling. Ada beberapa cara pengambilan sampel dengan teknik non probability
Sugiyono (2016: 122) sampling jenuh adalah pengambilan anggota sampel dari
Kelas V 19 13 32
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini,
D. Intrumen Penelitian
Tes hasil belajar dengan jenis pretest dan posttest. Pretest dilaksanakan
pembelajaran.
Lembar observasi ini berisi item-item yang akan diamati pada saat
dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data yaitu tes dan lembar observasi
aktivitas siswa. Tes merupakan prosedur sistematik dimana individu yang dites
mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang telah ditetapkan.
strategi DRTA. Bentuk tes dalam penelitian ini menggunakan tes essay dengan
pembelajaran.
31
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai
tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang
didapatkan antara nilai pretest dengan nilai posttest. Pengujian perbedaan nilai
hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest
Dimana :
P = Angka Presentase
F = Frekuensi yang di cari presentasenya
N = Banyaknya sampel responden
Kriteria yang digunakan untuk menentukan nilai siswa adalah skala 5
32
yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan
yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah. Sugiyono
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberikan untuk populasi”.
Keterangan :
Md =
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= Jumlah dari gain (posttest – prestest)
N = Subjek pada sampel
b. Mencari harga “ ” dengan menggunakan rumus;
Keterangan :
= Jumlah kuadrat devisiasi
= Jumlah gain (posttest – prestest)
N = Subjek pada sampel
c. Mententukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :
t =
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (prestest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan ( posttest)
D = Deviasi masing-masing subjek
= Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan Kaidah
pengujian signifikan :Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti
e. Jika t Hitung< t Tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, berarti penerapan strategi
A. Hasil Penelitian
2021 maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrument tes. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay yang berjumlah 10 nomor. Dalam
tersebut dan harus membuka lagi bacaan yang telah diberikan. Sehingga dapat
diketahui kemampuan membaca pemahaman siswa berupa nilai dari kelas V SDN
35
36
X F FX
25 4 100
30 5 150
35 5 175
40 3 120
45 4 180
50 3 150
55 2 110
60 2 120
65 1 65
70 1 70
75 2 150
Jumlah 32 1.390
Data tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1390, sedangkan nilai
dari N sendiri adalah 32. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata (mean)
sebagai berikut.
Data hasil perhitungan 4.1 maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar
Tamalanrea Kota Makassar sebelum penerapan Strategi DRTA yaitu 43,4 Adapun
Jumlah 32 100
0,00%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat
sangat rendah.
siswa dalam hal membaca pemahaman yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika
jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) ≥ 75%, sehingga dapat
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Strategi DRTA sebagai metode
berlangsung dan pada saat dilakukan post-test. Perubahan tersebut diperoleh setelah
diberikan post- test. Adapun perhitungan untuk mencari Mean (rata-rata) nilai
X F F.X
65 2 130
70 3 140
75 8 600
80 6 480
85 4 380
90 3 270
95 1 95
100 6 600
Jumlah 32 2655
Data hasil post-test di tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ =
2655 dan nilai dari N sendiri adalah 32. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata
= 82, 9687
Data hasil perhitungan tabel 4.4 maka diperoleh nilai rata-rata dari
Kecamatan Tamalanrea setelah penerapan Strategi DRTA yaitu 82,9 dari skor ideal
kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
40
0,00%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa
siswa dalam hal membaca pemahaman yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika
jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) ≥75%, sehingga dapat
41
telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang
Makassar
Md =
=39,5
= 5918
t =
t =
t =
t =
t =
t = 16,18
Setelah diperoleh t Hitung= 16,18 dan tTabel =2,04 maka diperoleh tHitung > tTabel atau
16,18> 2,04 Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Ini
pada poin siswa yang hadir pada saat pembelajaran, pada pertemuan pertama
jumlah siswa yang hadir yaitu 32 orang (hadir semua), pertemuan kedua jumlah
siswa yang hadir yaitu 32 orang (hadir semua), pertemuan ketiga jumlah siswa yang
hadir yaitu 32 orang (hadir semua). Jadi, jika di persentasekan siswa yang hadir
pada saat pembelajaran yaitu sebesar 100 % dan termasuk kategori aktif.
Strategi DRTA. Berdasarkan observasi yang dilakukan yaitu pada poin siswa yang
pertama 23 orang, pertemuan kedua 26 orang dan pertemuan ketiga 29 orang. Hal
ini dapat dilihat dari antusias siswa pada saat guru memulai pembelajaram dengan
Jadi, jika di persentasekan siswa yang yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan observasi yang dilakukan yaitu pada poin siswa yang tidak
44
memperhatikan pada saat strategi DRTA diterapkan, pada pertemuan pertama 3 orang,
pertemuan kedua 1 orang dan pertemuan ketiga 1 orang. Jadi, jika di persentasekan siswa
yang tidak memperhatikan pada saat strategi DRTA diterapkan sebesar 5,20 % dan
observasi yang dilakukan yaitu pada poin siswa yang aktif dalam kegiatan berkelompok,
pada pertemuan pertama 26 orang, pertemuan kedua 29 orang dan pertemuan ketiga 30
orang. Jadi, jika di persentasekan siswa yang aktif dalam kegiatan berkelompok sebesar
Berdasarkan observasi yang dilakukan yaitu pada poin siswa yang yang aktif
persentasekan siswa yang yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru
Berdasarkan observasi yang dilakukan yaitu pada poin siswa yang mengajukan diri untuk
menyelesaikan tes, pada pertemuan pertama 18 orang, pertemuan kedua 28 orang dan
pertemuan ketiga 30 orang. Jadi, jika persentasekan siswa yang mengajukan diri untuk
yaitu pada poin siswa yang mampu mengungkapkan perasaan dan pendapatnya
45
orang, pertemuan kedua 28 orang dan pertemuan ketiga 31 orang. Jadi, jika di
aktif.
dikategorikan aktif. Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan
peneliti yaitusiswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa
yang aktif 70% baik untuk aktivitas siswa per indikator maupun rata-rataaktivita
siswa, dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian.
Hasil yang dimaksudkan yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang
pemahaman siswa 81,25% dengan kategori sangat rendah, 9,375% dengan kategori
rendah, 9,375% dengan kategori sedang, kategori tinggi 0,00% dan sangat tingggi
berada pada presentase 0,00%. Melihat dari hasil presentase yang ada dapat
46
menggunakan Strategi DRTA mempunyai hasil yang lebih baik dibanding dengan
pemahaman murid siswa meningkat yakni sangat tinggi yaitu 31,25%, tinggi
31,25%, sedang 31,25%, rendah 6,25%, dan sangat rendah berada pada presentase
0,00%.
uji t, dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 16,18. Dengan frekuensi (dk) sebesar
32 - 1 = 31, pada taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel = 2,04, Oleh karena thitung ttabel
pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternative (Ha) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam menggunakan
penelitian yang dilakukan oleh Eva Septi Mauliddyana (2014) dan oleh Diana
Baharuddin (2019).
sekarang menggunakan cerita rakyat, pertanyaan yang diberikan juga berupa essay,
yang tuntas belajar adalah 97,8 %, sedang siswa yang belum tuntas adalah 2,2%.
tindakan siswa mengerjakan soal hanya dari LKS (Lembar Kegiatan Siswa),
sedangkan pada pembelajaran saat diberi tindakan siswa menjawab soal dari
pemahaman ini mewujudkan adanya perbedaan cara guru mengajar dan adanya
siswa lebih aktif, antusias, dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Selain
itu siswa terlihat bersemangat dalam belajar karena dapat menjawab pertanyaan
dengan benar agar mendapatkan banyak bintang. Hal tersebut menguatkan teori
Makassar.
BAB V
A. Simpulan
dikategorikan sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dari perolehan persentase hasil
belajar siswa 81,25% dengan kategori sangat rendah, 9,375% dengan kategori
rendah, 9,375% dengan kategori sedang, kategori tinggi 0,00% dan sangat tingggi
berada pada presentase 0,00%. Dan perolehan data setelah menggunakan strategi
DRTA dapat dilihat dari perolehan persentase yaitu sangat tinggi yaitu 31,25%,
tinggi 31,25%, sedang 31,25%, rendah 6,25%, dan sangat rendah berada pada
presentase 0,00%. Jadi, berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat
membaca pemahaman setelah diperoleh t Hitung= 16,18 dan tTabel = 2,04 maka
B. Saran
sebagai berikut :
49
50
dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui apakah pada materi
lain cocok dengan metode pembelajaran ini demi tercapainya tujuan yang
diharapkan.
ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih dahulu
Ahuja, Pramila. Ahuja, G.C. (2010). Membaca Secara Efektif dan Efisien.
Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.
Fajri dan Senja. 2010. Kamus Lengkap bahasa Indonesia. Jakarta: Aneka Ilmu
51
52
Angsara.
N
Lampiran 1
1 AN 60
2 AD 75
3 AF 35
4 AG 40
5 AY 50
6 AA 45
7 AK 55
8 AM 65
9 AA 55
10 DA 50
11 IF 30
12 KP 30
13 MQ 30
14 MA 35
15 MFZ 50
16 RSS 25
17 SAZ 70
Skor Nilai Pre-test
18 SAZ 40
19 RM 45
20 SK 60
21 MU 45
22 M 45
23 M 35
24 SY 25
25 MAR 25
26 RA 35
27 SK 30
28 MZK 30
29 F 40
30 NR 75
31 RZ 25
32 MA 35
Lampiran 2
1 AN 80
2 AD 100
3 AF 80
4 AG 75
5 AY 80
6 AA 75
7 AK 70
8 AM 100
9 AA 70
10 DA 85
11 IF 80
12 KP 75
13 MQ 80
14 MA 75
15 MFZ 75
16 RSS 80
17 SAZ 100
Skor Nilai Post-test
18 SAZ 100
19 RM 100
20 SK 95
21 MU 90
22 M 100
23 M 75
24 SY 75
25 MAR 75
26 RA 90
27 SK 85
28 MZK 90
29 F 85
30 NR 85
31 RZ 65
32 MA 65
Lampiran 3
1 2 3 4 5
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
1 60 80 20 400
2 75 100 25 625
3 35 80 45 2025
4 40 75 35 1225
5 50 80 30 900
6 45 75 30 900
7 55 70 15 225
8 65 100 35 1225
9 55 70 15 225
10 50 85 35 1225
11 30 80 50 2500
12 30 75 45 2025
13 30 80 50 2500
14 35 75 40 1600
Lanjutan Analisis Skor Pre-Test Dan Post-Test
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
15 50 75 25 625
16 25 80 55 3025
17 70 100 30 900
18 40 100 60 3600
19 45 100 55 3025
20 60 95 35 1225
21 45 90 45 2025
22 45 100 55 3025
23 35 75 40 1600
24 25 75 50 2500
25 25 75 50 2500
26 35 90 55 3025
27 30 85 55 3025
Lanjutan Analisis Skor Pre-test dan Post-test
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
27 30 85 55 3025
28 30 90 60 3600
29 40 85 45 2025
30 75 85 10 100
31 25 65 40 1600
32 35 65 30 900
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan dipandu melalui WA dan mengamati gambar, siswa dapat merangkai
sebuah cerita dengan percaya diri.
2. Dengan membaca, siswa dapat menentukan ide pokok dari masing-masing
paragraf dengan tanggung jawab.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dibuka dengan salam, menanyakan kabar, 15 menit
mengajak berdoa sebelum memlai kegiatan
pembelajaranmelalui aplikasi whatsaap group.
Peserta didik mengisi daftar hadir online melalui
whatsaap group (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang
akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman peserta didik. (Apresiasi)
3. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kegiatan
apa yang dilakukan peserta didik sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran.
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam
kehidupan siswa sehari-hari. (Motivasi)
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akandilaksanakan.
Kegiatan 1. Melalui whatsaap, guru menjelaskan sekitar materi 140
Inti pembelajaran secara singkat dengan mengaitkan antara menit
materi satu dengan materi lainnya .
2. Melalui whatsaap, guru kemudian mengirim video
pembelajaran terkait materi pembelajaran.
3. Melalui whatsaap, guru meminta siswa mengamati materi
yang terdapat pada video yang telah diberikan.
4. Guru memberikan bahan bacaan
5. Guru menjelaskan isi bacaan kepada siswa melalui
whatapp grup
6. Guru meminta siswa membaca dalam hati bacaan yang di
bagikan di whatapp grup
7. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa seputar isi
bacaan
8. Guru memberikan bimbingan melalui whatsapp grup
untuk mempermudah siswa menemukan makna bacaan
9. Guru bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum
dipahami
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Penugasan
b. Tanya Jawab
c. Ceramah
D. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber Belajar :1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema
1:Organ Gerak Hewan Dan Manusia , Subtema
2:Organ Gerak Hewan, Pembelajaran 5. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Media/Alat :1. Hp android (Aplikasi WhatsApp, dan Youtube)
2. Teks bacaan.
3. Video pembelajaran
Makassar, 26 Juli 2021
Mengetahui
Guru kelas 5 Peneliti
Kepala Sekolah
Lembar Penilaiaan
1
2
3
4
5
Kriteria penilaiaan
Pedoman Penilaiaan
Skor maksimal = 20
Skor minimal = 5
Penilaiaan = X 100
SKOR KATEGORI
90-100 Sangat Tinggi
80-89 Tinggi
70 -79 Sedang
60 – 69 Rendah
0 – 59 Sangat Rendah
Lampiran 7
Gerak Kupu-Kupu
(Pretest)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan bacaan “Gerak
Kupu-Kupu”.
8. Mengapa sayap kupu-kupu dijadikan organ gerak yang istimewa dan serangga
lainnya?
10. Mengapa kupu-kupu tidak bisa terbang ketika suhu tubuhnya di bawah ?
40
Lampiran 8
RPP 1 Post-test
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyusun cerita secara benar.
2. Dengan membaca, siswa dapat menemukan ide pokok masing-masing
paragraf secara percaya diri.
3. Dengan membandingkan, siswa dapat menyebutkan organ gerak hewan
vertebrata dan hewan avertebrata secara cepat.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dibuka dengan salam, menanyakan kabar, 15 menit
mengajak berdoa sebelum memlai kegiatan
pembelajaranmelalui aplikasi whatsaap group.
2. Peserta didik mengisi daftar hadir online melalui whatsaap
group (Orientasi)
3. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik. (Apresiasi)
4. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan kegiatan
apa yang dilakukan peserta didik sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran.
5. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar
melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam
kehidupan siswa sehari-hari. (Motivasi)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akandilaksanakan.
Kegiatan 1. Melalui whatsaap, guru menjelaskan sekitar materi 140
Inti pembelajaran secara singkat dengan mengaitkan antara menit
materi satu dengan materi lainnya .
2. Melalui whatsaap, guru kemudian mengirim video
pembelajaran terkait materi pembelajaran.
3. Melalui whatsaap, guru meminta siswa mengamati materi
yang terdapat pada video yang telah diberikan.
4. Melalui whatsaap, guru memperkenalkan bacaan
a. Melalui wahtsapp, guru meminta siswa membaca
judul yang dikirim ke whatsapp.
b. Melalui whatsaap, guru meminta siswa mengamti
gambar.
c. Melalui whatsaap, guru meminta siswa menyusun cerita
berdasarkan gambar.
5. Siswa membuat prediksi bacaan yang dibacanya.
a. Guru bertanya jawab ke siswa tentang judul bacaan
sebagai pembangkit prediksi terhadap isi bacaan.
b. Siswa menentukan prediksi bacaan yang dibacanya.
6. Siswa mengecek prediksi yang telah dibuatnya.
a. Siswa membaca dalam hati satu paragraf dengan
berkonsentrasi untuk menemukan kebenaran atau
kesalahan prediksinya.
b. Guru membantu siswa yang kesulitan dalam
menentukan kebenaran dan kesalahan prediksinya.
7. Menguji prediksi
a. Setelah siswa membaca satu paragraf
b. Guru meminta siswa menentukam ide pokok dari
masing-masing paragraf.
c. Guru mengajukan pertanyaan, kemudian guru
meminta siswa yang prediksinya benar untuk
menuliskan prediksinya melalui whatsaap.
8. Pelatihan keterampilan untuk mengaktifkan kempuan
berfikir siswa.
a. Guru meminta perwakilan siswa untuk mengirimkan
pekerjaannya dan yang lain memberi tanggapan
b. Guru memberikan umpan balik terhadap penguatan
terhadap hasil pekerjaan .
9. Melalui whatsaap guru memberikan soal evaluasi dan
pengayaan.
a. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh
guru
Kegiatan 1. Melalui whatsaap, peserta didik bersama guru melakukan 15 menit
Penutup refleksi atas pembelajaran yang telah dipelajari hari ini.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
3. Guru memberikan penguatan dan pesan tetap menjaga
kesehatan
4. Melalui whatsaap, guru menutup kegiatan Pembelajaran
dengan salam dan do’a.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
d. Penugasan
e. Tanya Jawab
f. Strategi Directed Reading Thingking Activity (DRTA)
Sumber Belajar :1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema
1:Organ Gerak Hewan Dan Manusia , Subtema
2:Organ Gerak Hewan, Pembelajaran 6. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Media/Alat :1. Hp android (Aplikasi WhatsApp, dan Youtube)
4. Teks bacaan.
5. Video pembelajaran
Makassar, 26 Juli 2021
Mengetahui
Guru kelas 5 Peneliti
Kepala Sekolah
1
2
3
4
5
Kriteria penilaiaan
a. Jawaban lengkap sesuai butir pertanyaan
1) 4 seluruh butir pertanyaan diisi
2) 3 75% butir pertanyaan diisi
3) 2 50% butir pertanyaan diisi
4) 1 tidak sesuai dengan butir pertanyaan
b. Isi jawaban sesuai pertanyaan
1) 4 seluruh jawaban benar sesuai pertanyaan
2) 3 75% Pertanyaan diisi
3) 2 50% pertanyaan diisi
4) 1 tidak sesuai dengan butir pertanyaan
c. Memprediksi
1) 4 Mampu memprediksi
2) 3 75% masih memperkirakan prediksi
3) 2 50% belum yakin dengan prediksinya
4) 1 tidak mampu memprediksi
d. Membaca
1) 4 sangat baik memahami isi bacaan
2) 3 cukup memahami isi bacaan
3) 2 kurang memahami isi bacaan
4) 1 tidak mampu memahami isi bacaan
e. Memprediksi
1) 4 sangat baik memprediksi
2) 3 cukup bias memprediksi
3) 2 kurang mampu memprediksi
4) 1 tidak mampu memprediksi
Pedoman Penilaiaan
Skor maksimal = 20
Skor minimal = 5
Penilaiaan = X 100
SKOR KATEGORI
90-100 Sangat Tinggi
80-89 Tinggi
70 -79 Sedang
60 – 69 Rendah
0 – 59 Sangat Rendah
Lampiran 10
Siput Bukanlah Hewan Lemah
(Post-test)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan bacaan “Siput
Bukanlah Hewan Lemah”.
1. AN 3 4 3 3 3 16 80
2. 4 4 4 4 4 20 100
AD
3. 3 4 3 3 3 16 80
AF
4. 3 3 3 3 3 15 75
AG
5. 3 4 3 3 3 16 80
AY
6. 3 3 3 3 3 15 75
AA
7. 2 3 3 3 3 14 70
AK
8. 4 4 4 4 4 20 100
AM
9. 3 3 3 2 3 14 70
AA
10. 3 4 3 4 3 17 85
DA
11. 3 3 3 4 3 16 80
IF
12. 3 3 3 3 3 15 75
KP
13. 4 3 3 3 3 16 80
MQ
14. 3 3 3 3 3 15 75
MA
15. 3 3 3 3 3 15 75
MFZ
16.
RA 3 3 3 3 4 16 80
17. RSS 4 4 4 4 4 20 100
18.
SAZ 4 4 4 4 4 20 100
19. RM 4 4 4 4 4 20 100
20. SK 4 4 3 4 4 19 95
21. 3 4 4 4 3 18 90
MU
22. 4 4 4 4 4 20 100
M
23. M 3 3 3 3 3 15 75
24. SY 4 3 3 3 2 15 75
25. MAR 4 3 3 2 3 15 75
26. RA 4 4 4 3 3 18 90
27. 3 3 3 4 4 17 85
SK
28. MZK 4 4 3 4 3 18 90
29. F 3 4 3 4 3 17 85
30. NR 3 4 3 4 3 17 85
31. RZ 3 2 3 3 2 13 65
32. MA 3 3 3 2 2 13 65
Jumlah 2655
Nilai Minimal 65
Nilai Maksimal 100
Rata – Rata 82,9
Lampiran 13
Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t
Pre-test
Post-test