SKRIPSI
Hasnah
10536 4482 13
2018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Nama : HASNAH
Jurusan : PendidikanMatematika
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila
SURAT PERJANJIAN
Nama : HASNAH
NIM : 10536 4482 13
Jurusan : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi.
4. Apabila perjanjian seperti butir 1, 2, dan 3 dilanggar, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
HASNAH
NIM. 105364 482 13
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan. Karena itu bila kau telah
sesuai (mengerjakan yang lain) dan kepada Tuhan, berharaplah
(QS Al Insyirah :64)
Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu adalah buta.
Jangan melihat pada kecilnya ilmu sebuah ilmu tetapi lihatlah siapa yang
memberikannya kepada anda dengan iklas.
Kupersembahkan karya ini untuk ayahanda dan ibunda tercinta yang senantiasa
memberikan doa, dukungan, perhatian serta rela meneteskan keringat untuk mencari
segenggam rezeki demi keberhasilanku dan membuatku meneteskan air mata bahagia
dan bangga.
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai
kelas eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based
Learning (PBL) dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri
26 Makassar tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini mengacu pada 3 kriteria
keefektifan pembelajaran yaitu hasil belajar matematika siswa, aktivitas siswa selama
proses pembelajaran matematika dan respons siswa terhadap pembelajarn matematika
melalui model Problem Based Learning (PBL). Desain penelitian yang digunakan
adalah The One Group Pretest-Posstest Design, teknik pengambilan sampel dalam
penelitin ini menggunakan Cluster Random Sampling dengan memilih satu kelas
secara Random dari seluruh kelas VII, Subjek pada penelitian ini adalah kelas VII 2
SMP Negeri 26 Makassar dengan jumah siswa 26 orang sebagai kelas uji coba
diterapkannya model Problem Based Learning (PBL). Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar setelah
mengikuti pembelajaran melalui model Problem Based Learning (PBL), teknik
observasi aktivitas siswa untuk mengamati aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dan angket respons siswa untuk mengetahui tanggapan
siswa terhadap pelaksanan pembelajaran matematika melalui model Problem Based
Learning (PBL) dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis
inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) skor rata-rata hasil belajar
matematika siswa melalui model Problem Based Learning (PBL) adalah 77,73
dengan standar deviasi 10,27. Dari hasil tersebut bahwa 26 siswa (88,46 %) telah
mencapai ketuntasan individu dan ini berarti bahwa ketuntasan klasikal telah tercapai.
(2) Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa untuk setiap indikator mencapai
kriteria efektif, yakni 88,33%. (3) Angket respons siswa yang menunjukkan bahwa
respons siswa model Problem Based Learning (PBL) yaitu 87,17%. Dari hasil
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pendekatan model Problem Based Learning
(PBL) efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII 2
SMP Negeri 26 Makassar.
Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah SWT, yang telah memberi
kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
Learning (PBL) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Makassat”. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyinari
dunia ini dengan cahaya islam. Teriring harapan semoga kita termasuk umat beliau
rampung, banyak hambatan, rintangan dan halangan, namun berkat bantuan, motivasi
dan doa dari berbagai pihak semua ini dapat teratasi dengan baik. Penulis juga
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis
berharap dengan selesainya skripsi ini, bukanlah akhir dari sebuah karya, melainkan
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga apa yang telah
mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di
dunia dan akhirat. Kiranya Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan
2. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
4. Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd sebagai Penasehat Akademik, yang membimbing
dan memberikan nasehat yang sangat berharga selama penulis menuntut ilmu di
5. Dr. Alimuddin, M.Si dan Ernawati, S.Pd., M.Pd. Sebagai Pembimbing I dan II,
arahan dan bimbingan kepada penulis mulai dari awal hingga rampungnya skripsi
ini.
6. Dr. Asdar, M.Pd dan Dr. Awi Dassa, M.Si sebagai validator I dan II, yang telah
adik-adik kelas VII 2 atas segala perhatian dan kerjasamanya selama penulis
melaksanakan penelitian.
8. Kak Ani, ima, Risna, Andi yang selalu memberikan motivasi, semangat dan
duka masa-masa perkuliahan terutama buat keluarga uttaran Sandi, Aim, Iwan,
Lisna, Irma, Rezki, Sitti, Ismi, Tuti, Mantang, Friska dan teman-teman lainnya
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Kebersamaan ini akan menjadi
Semua pihak yang karena keterbatasan tempat tidak dapat disebutkan satu-
persatu, namun tetap tak mengurangi rasa terima kasih kepada mereka.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis brharap skripsi ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ............................................................................... 7
B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 17
C. Kerangka Pikir............................................................................... 19
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 20
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 23
B. Variabel dan Desain Penelitian ..................................................... 23
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 24
D. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 25
E. Prosedur Penelitian........................................................................ 27
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 28
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29
H. Teknik Analisis Data .................................................................... 29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 38
B. Pembahasan ................................................................................... 54
BAB V. KASIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel
nasional ............................................................................................ 31
4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Skor Hasil belajar (Pretest) .... 40
4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Skor Hasil belajar (Postest) .... 42
LAMPIRAN A
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
4. Daftar Hadir Siswa
LAMPIRAN B
1. Soal Tes Hasil Belajar
2. Kunci Jawaban Pedoman Penskoran
3. Daftar Nilai Siswa
4. Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar
5. Analisis SPSS
6. Analisis Manual
LAMPIRAN C
1. Analisis Aktivitas Siswa
2. Angket Respons Siswa
3. Analisis Respons Siswa
4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
5. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN D
1. Persuratan
2. Dokumentasi
3. PPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan
diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan pada jenjang Perguruan Tinggi (PT)
kualitas sumber daya manusia Indonesia, maka upaya untuk meningkatkan kualitas
lapangan, seperti yang dialami siswa SMP Negeri 26 Makassar sebagian besar siswa
Salah satu yang menjadi penyebab masalah tersebut adalah sebagian besar
siswa masih sulit dalam memecahkan suatu pokok pembahasan yang dijelaskan oleh
guru, bahkan masih ada siswa yang beranggapan pelajaran matematika merupakan
pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami, kurangnya keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran, siswa kurang memiliki keberanian untuk bertanya kepada guru
siswa hanya lebih memilih diam jika ada yang tidak dimengerti, siswa hanya
mengingat atau menghapal materi yang telah diajarkan namun tidak dipahami secara
seksama dan tidak hanya itu sebagian juga siswa melakukan aktivitas lain seperti
Salah satu upaya untuk menanggulangi permasalahan di atas dalam hal ini
guru dituntut bukan hanya menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan tapi juga
dapat memilih dan menggunakan suatu model atau metode pembelajaran yang bisa
menumbuhkan rasa percaya diri siswa serta dapat mengaktifkan siswa dalam proses
matematika SMP Negeri 26 Makassar pada tanggal 03 Mei 2017 mengatakan bahwa
hasil belajar matematika siswa kelas VII tergolong masih rendah . hal ini dapat dilihat
dari hasil ujian semester gajil yang menunjukkan rata-rata siswa 48,00 dari nilai
maksimal 100. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh
Rendahnya hasil belajar matematika siswa pada kelas VII SMP Negeri 26
siswa selama proses pembelajaran, siswa kurang memiliki keberanian untuk bertanya
kepada guru siswa hanya lebih memilih diam jika ada yang tidak dimengerti. Selain
itu, kurangnya minat dan motivasi siswa, hal ini dapat dilihat pada saat pembelajaran
berlangsung sebagian siswa tidak mencatat materiyang diberikan dan sebagian siswa
tidak percaya diri untuk tampil di depan kelas untuk mengerjakan soal.
siswa dan kurangnya minat belajar siswa. Banyaknya waktu siswa yang dipergunakan
untuk bermain merupakan salah satu penyebab kurangnya minat siswa untuk belajar,
sehingga dapat berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa. Dalam hal ini
peranan guru sangat diperlukan untuk mencari pemecahan masalah. Oleh karena itu,
seorang guru harus berusaha memilih dan menggunakan teknik, metode, pendekatan,
strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Hal ini
tertuang dalam UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang menyatakan
Oleh sebab itu, agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat
(2004); Serafino & Cicchelli, (2005) dalam Paul & Kauchak, (2012:307)
psikologis siswa maka dapat membantu siswa untuk menggunakan waktunya dengan
satu model pembelajaran yang dianggap relavan adalah model Problem Based
Learning atau biasa disebut juga model pembelajaran berbasis masalah. Pengajaran
ini menggunakan masalah sebagai suatu konteks belajar bagi siswa tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Dengan model Problem Based
dalam memecahkan masalah dan menjadi pembelajar yaitu mandiri sehingga hasil
belajar siswa meningkat. Di samping itu juga dapat membantu siswa belajar
B. Rumusan Masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah model Problem Based
Learning (PBL) efektif digunakan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini dapat diharapkan secara teoritis dapat
peningktan hasil belajar matematika siswa melalui model Problem Based Learning
pembelajaran matematika dan peranannya cukup besar bagi siswa dalam hal
matematika. Oleh sebab itu, wajar jika guru mempunyai keinginan untuk
matematika.
2. Manfaat Praktis
(PBL).
A. Kajian Pustaka
1. Efektivitas
Istilah Efektivitas berasal dari kata ”efektif”. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, “efektif” berarti (1) ada efek, pengaruh atau akibat. (2) dapat membawa
dan berhasil guna seluruh komponen pembelajaran yang diorganisis untuk mencapai
seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama,
atau suatu hasil belajar yang diinginkan. Dengan demikian, diketahuilah bahwa
proses pembelajaran matematika bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa,
melainkan suatu proses kegiatan, yakni terjadi interaks antara guru dengan siswa,
serta antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan lingkungannya.
Menurut (Stephen, 2010:8) efektivitas adalahmenjalankan aktivitas-aktivitas
untuk dapat mencapai hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang telah mencapai
(KKM) yang ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan. Merujuk pemikiran dari
lambang.
kognitifnya sendiri.
jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar
matematika yang diperoleh melalui tes yang diberikan. Ketuntasan belajar dapat
dilihat dari hasil belajar siswa yang telah mencapai ketuntasan individual, yakni siswa
tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh
sekolah yang bersangkutan.Untuk memperoleh data tentang hasil belajar maka siswa
diberikan tes hasil belajar. Tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar terhadap materi yang diperoleh
baik proses akibat dari hasil interaksi siswa dan guru atau siswa dengan siswa
yang dapat diamati melalui perhatian siswa, kesungguhan siswa, kedisiplinan siswa,
siswa yang positif misalnya; mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan tugas
atau soal, komunikasi dengan guru secara aktif dalam pembelajaran dan komunikasi
dengan sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang sedang
dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif, misalnya menganggu sesama siswa
pada saat proses belajar mengajar di kelas, melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai
kontekstual pada siswa. Model pembelajaran yang baik dapat memberi respon yang
positif bagi siswa setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran. Kriteria yang
ditetapkan dalam penelitian ini adalah minimal 75% siswa yang memberi respon
tercapai apabila hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
menerima pengetahuan yang diberikan guru. Hasil belajar tidak hanya meningkatkan
penelitian ini adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi atau pokok bahasan
(PBL). Secara operasional, keefektifan yang dimaksud akan tergambar dari hasil yang
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model Problem Based
Learning (PBL) lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
2. Pengertian Belajar
Banyak ahli telah memberi batasan atau definisi tentang belajar. Definisi belajar
sangat sulit untuk diformulasikan secara utuh atau memuaskan, karena melibatkan
semua aktifitas dan proses yang diharapkan untuk dimasukkan ataupun dihapus.
Dalam dunia pendidikan, belajar dapat dimaknai sebagai suatu proses yang
menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhirnya
akan didapat keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru yang didapat dari
(R). Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda
untuk mengaktifkan organisme guna beraksi atau berbuat, sedangkan respons adalah
didefinisikan sebagai proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui
oleh seseorang ketika ia tidak melakukan aktivitas yang lain. Pembelajaran juga
bukanlah sesuatu yang berhenti dilakukan oleh seseorang. Lebih dari itu,
pembelajaran bias terjadi dimana saja dan pada level yang berbeda-beda, secara
individual, kolektif ataupun sosial. Menurut Glass dan Holyoak (Huda, 2016:2)
dalam pembelajaran, seseorang perlu terlibat dalam refleksi dan penggunaan memori
untuk melacak apa saja yang harus ia serap, apa saja yang harus ia simpan dalam
Gagne (Huda, 2016:3) bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses modifikasi
seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik,
cara, perbuatan yang diatur sedemikian rupa sehingga tercipta hubungan timbal balik
melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Masalah tersebut
(Huda, 2016:271) Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu bentuk
Model Problem Based Learning (PBL) tidak dirancang untuk membantu guru
3) Siswa dapat menguasai konten atau komponen dari suatu mata pelajaran.
Adapun kelebihan model Problem Based Learning (PBL) menurut Week, Kek,
masalah yang menarik dan menantang, pembelajar akan tergugah untuk belajar.
5. Satuan acara perkuliahan (SAP) yang seharusnya menjadi sasaran mata kuliah
tetap dapat terikitu dengan baik. Sasaran itu didapat pemelajar dengan peliputan
materi yang dilakukan sendiri oleh pemelajar, saat mereka menalarnya dan
Selain kelebihan model Problem Based Learning (PBL) juga memiliki beberapa
4) Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan waktu ynag cukup dalam proses
penyelidikan sehingga terkadang banyak waktu yang tersita untuk proses tersebut.
B. Penelitian Yang Relavan
dilaksanakan, yaitu:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, Adi (2017) dengan hasil penelitian
Penggunaan model problem based learning lebih efektif dari model pembelajaran
t0,05 = (54) = 2,004 sehingga H0 ditolak dan diterima. Efektivitas tersebut juga
dapat dilihat dari rerata gain score kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rerata gain
score siswa kelas eksperimen adalah 29,87 sedangkan rerata nilai gain siswa kelas
b. Pada penelitian yang dilakukan oleh Fachri, Muhammad (2014) dengan hasil
penelitian bahwa penerapan model PBL yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII SMPN 19 Palu pada materi panjang garissinggung persekutuan
dua lingkaran, mengikuti langkah-langkah model PBL yakni (1) siswa diberikan
kesempatan untuk terlibat langsung dalam topik yang sedang dipelajari yaitu
disajikan dan aktif mencari tahu cara penyelesaian masalah, (2) semua siswa
ditentukan oleh guru secara heterogen untuk menyelesaikan LKS yang diberikan,
(3) siswa mampu untuk mengungkapkan ide-ide mereka dalam menjawab masalah
yang ada dalam LKS melalui diskusi kelompok dan guru memberikan bantuan
sejauh mana yang diperlukan saja kepada siswa dalam mengungkapkan idenya
kelompoknya dengan penguasaan topik dan proses pengerjaan yang cukup baik,
dan guru menunjuk siswa untuk presentasi secara acak agar siswa dapat
kesalahan dan menjelaskan dengan baik jawaban yang benar saat tanya jawab,
pada saat mengevaluasi hasil proses pemecahan masalah guru harus memimpin
diskusi kelas dengan cara semenarik mungkin agar semua siswa mau terlibat aktif
C. Kerangka Pikir
sebagai pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Mereka beranggapan bahwa pelajaran
matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga banyak siswa yang kurang
bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang baik. Proses pembelajaran dapat
dikatakan berhasil dan efektif ditinjau dari hasil belajar matematika siswa, aktivitas
pembelajaran matematika.
Oleh karena itu, salah satu alternatif solusi yang dilakukan yaitu penerapan
diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Model pembelajaran yang diterapkan adalah
model Problem Based Learning (PBL). Dengan model Problem Based Learning
Pembelajaran Matematika
Analisis
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini ada dua yaitu hipotesis mayor dan hipotesis minor :
1. Hipotesis Mayor
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir yang telah dikemukakan, maka
hipotesis penelitian ini adalah “Model Problem Based Learning (PBL)” efektif
diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 26
Makassar.
2. Hipotesis Minor
a. Rata-rata hasil belajar siswa setelah diterapkan model Problem Based Learning
(PBL) pada siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar minimal pada kategori baik.
1) Rata-rata hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar setelah
diterapkan model Problem Based Learning (PBL) lebih dari 69,9 (KKM 70).
berikut :
melawan
Keterangan :
setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) lebih dari 74,9 atau
tuntas secara klasikal 75%. Untuk pengujian secara statistik, maka dirumuskan
Keterangan :
Makassar setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) lebih dari
berikut :
lawan
Keterangan :
matematika melalui model Problem Based Learning (PBL) minimal 75% siswa
matematika melalui model Problem Based Learning (PBL) minimal 75% siswa
A. JENIS PENELITIAN
Berdasarkan objek yang diteliti maka penelitian ini termasuk penelitian Pre-
Melalui Model Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26
Makassar
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa, aktivitas
siswa, serta respons siswa terhadap pembelajaran matematika melalui model Problem
2. Desain Penelitian
perbedaan antara Pretest dengan Posstest tanpa ada pembanding dengan kelompok
control.
Tabel 3. 1 The One Group Pretest Posstest
Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2016 : 111)
Keterangan :
X : Perlakuan
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 26
Makassar. Kelas VII di sekolah tersebut terdiri dari tujuh kelas dan dinyatakan
homogen (tidak ada pengklasifikasian antara siswa yang memiliki kecerdasan tinggi
2. Sampel
Sampling dengan memilih satu kelas secara Random dari seluruh kelas VII dengan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang variabel dalam penelitian ini,
hari. Model Problem Based Learning (PBL) ini menyebabkan motivasi dan rasa ingin
dalam segi peranan guru. Guru tidak hanya berdiri di depan kelas dan berperan
Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menerapkan model Problem
Based Learning (PBL). Hasil belajar yang diperoleh siswa tercermin dari skor tes
hasil belajar yang diperoleh siswa dengan kriteria telah mencapai ketuntasan
individual, yakni siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditentukan oleh SMP Negeri 26 Makassar adalah 70 dari skor idealnya 100.
3. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika
komunikasi antara siswa dengan guru dalam lingkungan kelas baik proses akibat dari
hasil interaksi siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa, sehingga
menghasilkan perubahan akademis, sikap, tingkah laku dan keterampilan yang dapat
Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif dan negatif. Aktivitas siswa
komunikasi dengan guru secara aktif dalam pembelajaran dan komunikasi dengan
sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu pokok permasalahan yang sedang
siswa pada saat proses pembelajaran di kelas, melakukan kegiatan lain yang tidak
sesuai dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Kriteria keberhasilan
aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan sekurang-kurangnya 75% siswa yang
Metode pembelajaran yang baik dapat memberi respons yang positif bagi siswa
setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran, pembelajaran dikatakan efektif
E. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan,
1. Tahap persiapan
d. Membuat lembar observasi aktivitas siswa, angket respons siswa dan lembar tes
2. Tahap pelaksanaan
Learning (PBL).
(PBL).
d. Memberikan angket respons siswa terhadap pembelajaran matematika yang
3. Tahap penyelesaian
F. Instrumen Penelitian
Tes hasil belajar matematika siswa digunakan untuk memperoleh data tentang
penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika. Tes yang digunakan ada dua,
yaitu tes sebelum diterapkan model Problem Based Learning (PBL) yang biasa
disebut Pretest, dan tes setelah diterapkan model Problem Based learning (PBL)
guru mengajar dan saran-saran. Angket respons Siswa diberikan ketika proses belajar
mengajar selesai.
1. Teknik tes
diolah dengan menggunakan dua macam analisis statistik, yaitu analisis statistik
deskriptif dan teknik statistik inferensial dengan menggunakan aplikasi SPSS
generalisasi”.
gambaran umum data yang diperoleh yaitu nilai hasil belajar matematika siswa,
frekuensi, mencari nilai rata-rata, median, variansi, dan standar deviasi untuk
model Problem Based Learning (PBL). Data mengenai hasil belajar matematika
siswa digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum dan
Nasional yaitu:
Disamping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar
secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi
Table 3.3 Kategori Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
VII SMP Negeri 26 Makassar
Skor Kategori Ketuntasan Belajar
belajar matematika siswa pada kelas eksperimen. Gain diperoleh dengan cara
membandingkan hasil Pretest dengan hasil Posttest. Gain yang digunakan untuk
menghitung peningkatan hasil belajar matematika siswa adalah gain ternormalisasi
Dengan :
Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Koefisien Normalisasi Guru Klasifikasi
g > 0,70 Tinggi
0,30 < g 0,70 Sedang
g 0,30 Rendah
Sumber : Jusmawati (2015:105)
Data tentang respons siswa diperoleh dari angket respons siswa terhadap
cara membagi jumlah siswa yang memberikan respons positif dengan jumlah
cara membagi jumlah siswa yang memberikan respons negatif dengan jumlah
P=
Keterangan :
P : Persentase respons siswa yang menjawab senang, menarik, dan ya.
menjawab senang, menarik, dan ya untuk aspek ≥ 75%. Jika salah satu aspek
menjawab senang, menarik, dan ya tidak lebih dari 75%, maka respons siswa
dikatakan negatif.
d. Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterangan :
konversi nilai rata-rata setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh pengamat pada
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi”. Teknik ini dimaksudkan untuk pemgujian hipotesis penelitian.
a. Uji Normalitas
spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal
atau tidak. Pada penelitian ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-smirnov
b. Pengujian Hipotesis
dengan menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji-t
dan uji-z. Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui dugaan sementara yang
menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji-t satu
sampel (One Sampel t-test). Secara statistik, maka dirumuskan hipotesis kerja
sebagai berikut :
melawan
H0 ditolak jika t > t(1-α) dan H0 diterima jika t ≤ t(1-α) dimana α = 5%. Jika t > t(1-α)
berarti hasil belajar matematika siswa lebih dari 69,9 (KKM = 70).
kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji-t satu sampel (One Sampel
lawan
H0 ditolak jika t > t(1-α) dan H0 diterima jika t ≤ t(1-α) dimana α = 5%. Jika t > t(1-α)
berarti peningkatan hasil belajar matematika siswa lebih dari 0,29 (gain = 0,30
H0 ditolak jika z z(0,5- α) dan H0 diterima jika z ≤ z(0,5- α) dimana α = 5%. Jika z
(PBL) dikatakan efektif apabila : (1) Skor hasil belajar siswa minimal 70 dan
ketuntasan klasikal yang dicapai minimal 75%, (2) Siswa yang terlibat aktif minimal
75%, (3) Keterlaksanaan pembelajaran berada pada kategori baik, (4) Respons siswa
minimal 75%.
b) Secara Inferensial
(PBL) dikatakan efektif apabila : (1) Uji Normalitas berdistribusi normal ketika P value
≥ taraf signifikan (α = 0,05), (2) Uji Gain Ternormalisasi berada pada kategori sedang
(0,3 ≤ ƍ < 0,7 ), (3) Pengujian Hipotesis penelitian diterima dengan rata – rata hasil
belajar siswa minimal 70, ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85%, persentase
A. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang
diperoleh dari kegiatan penelitian tentang hasil belajar matematika siswa, aktivitas
Makassar.
pada siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar. Deskripsi masing-masing hasil
matematika pada siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar yang dipilih sebagai
sampel penelitian, berikut disajikan skor hasil belajar matematika siswa “Pretest”
kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar sebelum diterapkan model Problem Based
Learning (PBL).
Pada Tabel 4. 1 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata tes hasil belajar
model Problem Based Learning (PBL) adalah 47 dari skor ideal 100 yang
mungkin dicapai oleh siswa dengan standar deviasi 14,66. Skor yang dicapai oleh
siswa dari skor terendah yaitu 15, sampai dengan skor tertinggi 71 dengan rentang
skor 56. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori
Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar “Pretest”
Kriteria Kategori Frekuensi Persentase(%)
0 ≤ x ≤ 59 Sangat rendah 13 50
60 ≤ x ≤ 69 Rendah 10 38,46
70 ≤ x ≤ 79 Sedang 3 11,53
80 ≤ x ≤ 89 Tinggi 0 0
90 ≤ x ≤ 100 Sangat tinggi 0 0
Jumlah 26 100
(Sumber : Data olah Lampiran B)
Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 26 siswa kelas VII 2, siswa
yang memperoleh skor pada kategori sangant rendah sebanyak 13 siswa dengan
persentase 50%, siswa yang memperoleh skor pada kategori rendah sebanyak 10
siswa dengan persentase 38,46%, siswa yang memperoleh skor pada kategori
memperoleh skor pada kategori sangat tinggi tidak ada. Setelah skor rata-rata hasil
skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar
rendah.
Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 70.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak
ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa kelasVII 26 SMP Negeri
kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan model Problem Based
Learning (PBL)
Pada Tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata tes hasil belajar
matematika siswa Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan model
Problem Based Learning (PBL) adalah 77,73 dari skor ideal 100 yang mungkin
dicapai oleh siswa, dengan standar deviasi 10,27. Skor yang dicapai oleh siswa
dari skor terendah yaitu 47, sampai dengan skor tertinggi 97 dengan rentang skor
50. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5 kategori maka
Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar “Posttest”
Kriteria Kategori Frekuensi Persentase(%)
0 ≤ x ≤ 59 Sangat rendah 1 3,85
60 ≤ x ≤ 69 Rendah 2 7,69
70 ≤ x ≤ 79 Sedang 8 30,76
80 ≤ x ≤ 89 Tinggi 14 53,85
90 ≤ x ≤ 100 Sangat tinggi 1 3,85
Jumlah 26 100
(Sumber : Data olah Lampiran B)
Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari 26 siswa kelas VII 2 siswa
yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah sebanyak 1 siswa dengan
persentase 3,84%, siswa yang memperoleh skor pada kategori rendah sebanyak 2
siswa dengan persentase 7,70%, siswa yang memperoleh skor pada kategori
sedang ada 8 siswa dengan persentase 30,76%, siswa yang memperoleh skor pada
kategori tinggi ada 14 siswa dengan persentase 53,85% sedangkan siswa yang
memperoleh skor pada kategori sangat tinggi ada 1 siswa dengan persentase
3,85%. Setelah skor rata-rata hasil belajar matematika siswa sebesar 77,73
dikonversi ke dalam 5 kategori diatas maka skor rata-rata hasil belajar matematika
siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar setelah diterapkan model Problem
70. Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak
kelas selain itu siswa melakukan kegiatan lain saat pembelajaran seperti bermain-
main dan ribut, sedangkan jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan
tergolong tinggi.
peningkatan hasil belajar siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar setelah
Hasil pengolaan data yang telah dilakukan (lampiran B) menunjukkan bahwa hasil
normalized gain atau rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar dengan
Untuk melihat persentase peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
4.7 berikut:
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa ada 8 atau 30,76% siswa
yang nilai gainnya > 0,70 yang artinya peningkatan hasil belajarnya berada pada
kategori tinggi, 16 atau 61,53% siswa yang nilai gainnya berada pada interval 0,30
<g 0,70 yang artinya peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori sedang.
Dari tabel 4.7 juga dapat diketahui bahwa 2 atau 7,69% yang nilai gainnya 0,30
atau peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori rendah. Jika rata-rata gain
peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar
setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) umumnya berada pada
kategori sedang.
Instrumen ini memuat petunjuk sembilan indikator aktivitas siswa yang diamati.
Aktivitas Negatif
minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan tabel
4.8, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam penelitian ini sudah
efektif. Hal ini daapat dilihat dari rata-rata persentase aktivitas positif siswa yaitu
sebanyak 88,33% aktif dalam pembelajaran matematika. Dari tabel juga dapat
dilihat bahwa dari empat pertemuan yang diamati hanya sebanyak 8,65% siswa
melalui model Problem Based Learning (PBL) yang diisi oleh 26 siswa secara
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa secara umum rata-rata siswa
kelas VII SMP Negeri 26 Makassar memberi respons positif terhadap pelaksanaan
persentase respons siswa adalah 87,17%. Dan rata-rata tanggapan siswa mengenai
pembelajaran ini sangat baik, kebanyakan dari mereka mengatakan sangat senang
respons siswa yang diajar dengan model ini dapat dikatakan efektif karena telah
guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran diambil dari hasil pengamatan yang
dilakukan selama empat kali pertemuan dan dapat dilihat dalam tabel berikut.
(PBL) memperoleh nilai 3,68. Dalam kriteria kemampuan guru yang telah
dipaparkan pada bab III, penilaian tersebut berada pada interval 3,5 < nilai < 4,0
hipotesis minor yang telah dikemukakan pada bab III. Sebelum dilakukan uji
hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat.
a. Uji Normalitas
belajar matematika siswa pada Pretest dan Posttest apakah berdistribusi normal.
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23 dengan Uji Kolmogrov-
Smirnov. Hasil analisis skor rata-rata untuk Pretest menunjukkan nilai Pvalue >
yaitu 0,2 dan skor rata-rata untuk Posttest menunjukkan nilai Pvalue > yaitu 0,06
hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata Pretest dan Posttest termasuk dalam
Based Learning (PBL). Dari hasil pengujian normalized gain yang dapat dilihat
pada lampiran B menunjukkan bahwa index gain = 0,57. Hai ini berarti index gain
berada pada interval 0,30 < g ≤ 0,70. Dengan demikian disimpulkan bahwa
c. Pengujian Hipotesis
1) Rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui model Problem
Based Learning (PBL) dihitung dengan menggunakan uji-t One Sample Test
H0 : Melawan H1 :
0,00 < 0,05 rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui
model Problem Based Learning (PBL) lebih dari 69,9. Ini berarti bahwa H0
ditolak dan H1 diterima karena rata-rata hasil belajar matematika siswa pada
Posttest siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar lebih dari nilai KKM.
Based Learning (PBL) dihitung dengan menggunakan uji-t One Sample Test
lawan
taraf signifikan 5% diperoleh nilai t0,95 = 1,69 Dan thitung = 8,08 Karena
diperoleh thitung = 8,08 > t0,95 = 1,69 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar
H0 : Melawan H1 :
signifikan 5% diperoleh Ztabel = 1,645 dan Zhitung = 3,12 karena diperoleh nilai
Zhitung = 3,12 > Ztabel = 1,645 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya proporsi
siswa yang mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal atau > 74,9%
pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi
siswa (2) Aktivitas siswa selama pembelajaran matematika (3) Respons siswa
Learning (PBL)
Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa sebelum diajar melalui
model Problem Based Learning (PBL) menunjukkan bahwa dari 26 siswa, hanya
3 siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan 23 siswa lainnya tidak
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dengan kata lain, hasil belajar
matematika siswa sebelum diajar melalui model Problem Based Learning (PBL)
masih tergolong sangat rendah dan belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal.
Learning (PBL)
Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui
model Problem Based Learning (PBL) menunjukkan bahwa dari 26 siswa, siswa
mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kelas selain itu siswa melakukan kegiatan
lain saat pembelajaran seperti bermain-main dan ribut. Dengan kata lain hasil
belajar matematika siswa setelah diajar melalui model Problem Based Learning
(PBL) mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal.
Hal ini berarti bahwa model Problem Based Learning (PBL) efektif diterapkan
bahwa normalized gain atau rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar
melalui melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) adalah 0,57 Itu
artinya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII 2 SMP Negeri 26
Makassar setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) berada pada
kategori sedang, Karena nilai gainnya berada pada interval 0,30 < g ≤ 0,70.
melalui model Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas VII 2 SMP
memenuhi kriteria efektif, siswa sangat antusias dan termotivasi dalam proses
pembelajaran.
melalui model Problem Based Learning (PBL) menunjukkan bahwa tidak ada lagi
waktu yang terbuang sia-sia seperti siswa yang mengantuk dan tertidur selama
siswa baik secara kognitif maupun secara fisik dan meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi yang dipelajari sehingga meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini dikatakan efektif apaila
minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses pemelajaran. Dengan demikian
model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika.
penelitian ini menunjukkan adanya respons yang positif. Dari sejumlah aspek
yang ditanyakan, siswa merasa senang terhadap cara mengajar guru dengan model
keseluruhan persentase respons siswa sebesar 87,17% hal ini tergolong respons
bahwa hasil belajar matematika siswa tuntas secara klasikal, aktivitas siswa
Posttest telah memenuhi uji normalitas yang menunjukkan uji prasyarat sebelum
melakukan uji hipotesis penelitian. Data Pretest dan Posttest telah berdistribusi
penelitian pada penelitian ini menggunakan uji-t One Sample Test dengan
sebelumnya melakukan normalized gain pada data Pretest dan Posttest. Pengujian
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t One Sample Test dengan
sebelumnya melakukan normalized gain pada data Pretest dan Posttest (Lampiran
B) telah diperoleh nilai P = 0,00 < = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti bahwa “rata-rata hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan
model Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran matematika siswa kelas
VII 2 SMP Negeri 26 Makassar dapat mencapai KKM dimana nilai gainnya
berada pada index gain 0,30 < g ≤ 0,70. yang berada pada kategori sedang.
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) secara klasikal lebih dari
74,9%.
Hasil analisis statistik inferensial juga menunjukkan bahwa rata-rata gain
ternormalisasi tampak bahwa nilai t0,95=1,69 dan thit = 8,08 karena diperoleh thit =
8,08 > t0,95 = 1,69 menunjukkan bahwa rata-rata gain ternormalisasi pada siswa
kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar lebih dari 0,29. Ini berarti bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yakni gain ternormalisasi hasil belajar matematika siswa berada
Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial yang diperoleh, ternyata cukup
dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar”.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Ditinjau dari hasil belajar matematika siswa melalui model Problem Based
kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar. Hal ini didasarkan pada hasil analisis,
baik secara deskriptif maupun secara inferensial, yaitu: (a) secara deskriptif
belajar (70) yaitu skor rata-rata 77,73 dan standar deviasi 10,27, secara
diperoleh sebesar 0,69 (berada dalam kategori sedang) dan secara inferensisal
dengan taraf signifikansi 5% juga dikatakan terpenuhi, dan (c) secara deskriptif
diperoleh ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 88,46% lebih besar dari pada
kriteria yang ditetapkan yaitu 75%, secara inferensial dengan taraf signifikansi
rata respons positif siswa yaitu 87,17% sesuai dengan indikator respons siswa
4. Jadi dapat dikatakan bahwa ketiga indikator keefektifan telah terpenuhi, maka
B. Saran
dapat diterapkan oleh guru sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil
pembelajaran.
penelitian eksperimen yang serupa dengan penelitian ini. Oleh Karena itu,
Amir, Taufik. 2015. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta
: Prenamedia Grup.
Eggen, Paul & Don Kauchak. 2012. Stategi dan Model Pembelajaran. Jakarta :
Indeks.
Fachri, Muhammad B.P. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran Di Kelas VIII SMP Negeri 19 Palu.
Jurnal Elektronika Pendidikan Matematika Tadulako. Vol (2) No (1) : 75-76
Setiawan, Adi. 2017. Efektivitas Model Problem Based Learning Ditinjau Dari
Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kreativitas Matematis. Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol (6) No (2) : 46.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar. Surabaya : Rosda
Suyono & Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT REmaja Rosdakarya.
N
LAMPIRAN
A
(RPP)
Pertemuan : Pertama
A. KOMPETENSI INTI
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
kontekstual
C. Indikator
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
kontekstual
1. MATERI PEMBELAJARAN
2. METODE PEMBELAJARAN
2. Internet.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Mengetahui,
Kelas/semester : VII/I
Soal
1. Tentukanlah suku, variabel, koefisien, dan konstanta dari bentuk aljabar 2s2 +
3a + 4a3 + 5t4 + 7 !
2. Suatuketika Pak Veri membeli dua karung beras untuk kebutuhan hajatan di
rumahnya. Setelah dibawa pulang, istri Pak Veri merasa beras yang dibeli
kurang. Kemudian Pak Veri membeli lagi sebanyak 5 kg. Nyatakan bentuk
untuk membuat berbagai macam kue dalam jumlah yang banyak. Bahan yang
harus dibeli Bu Niluh adalah dua karung tepung, sekarung kelapa, dan lima
krat telur. Nyatakan bentuk aljabar harga semua bahan yang dibeli oleh Bu
Niluh !
Pedoman Penskoran :
3 2x + y + 5z 2 2
Skor Maksimal 8 8
Nilai = x 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pertemuan : Kedua
A. KOMPETENSI INTI
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
masalah.
2.3 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
C. Indikator
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
207 - 215.
2. Internet.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Mengetahui,
Kelas/semester : VII/I
Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi pada bentuk aljabar
Soal
= 3x - 35y 1
2 (12x +3y) + (4x – 4y) = 12x + 3y + 4x – 4y 1
= 12x + 4x + 3y - 4y 1 3
= 16x - y 1
3 (10p + 11) – (2p – 5) = 10p + 11 – 2p + 5 1
= 10p – 2p + 11 + 5 1 3
= 8p + 16 1
Skor Maksimal 9 9
Nilai = x 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pertemuan : Ketiga
A. KOMPETENSI INTI
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
2.4 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
C. Indikator
aljabar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
bentuk aljabar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
F. METODE PEMBELAJARAN
224.
2. Internet.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Mengetahui,
Kelas/semester : VII/I
Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi pada bentuk aljabar
Soal
b. 10 (2y – 10)
c. (x + 5) x (5x – 1)
Pedoman Penskoran :
Nilai = x 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pertemuan : Keempat
A. KOMPETENSI INTI
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
masalah.
2.5 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
C. Indikator
bentuk aljabar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
bentuk aljabar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
F. METODE PEMBELAJARAN
231.
2. Internet.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Mengetahui,
Kelas/semester : VII/I
Soal
Nilai = x 100
Mata Pelajaran : Matematika
Kelompok :
Kelas/Semester : VII/1 Nama siswa :
Materi : Bentuk Aljabar
Pertemuan : Pertama
Petunjuk :
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan koefisien, variabel dan konstanta !
Jawaban :
2. Tentukanlah suku, variabel, koefisien, dan konstanta dari bentuk-bentuk
aljabar berikut.
a. 9x
b. 3x + 6y + 2
c. 2s2 + 3a3 + 4a + 5t – 7
Pertemuan : Pertama
1. a. Koefisien adalah bilangan yang memuat variabel dari suatu suku pada
bentuk aljabar.
c. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan
2. a. 9x
Suku = 1 suku
Variabel = x
Koefisien = 9
b. 3x2 + 6y + 2
Suku = 3 suku
Variabel = x2 dan y
koefisien dari y = 6
Konstanta = 2
koefisien dari a = 3
koefisien dari a3 = 4
koefisien dari t4 = 5
Konstanta = 7
Mata Pelajaran : Matematika
Kelompok :
Kelas/Semester : VII/1 Nama siswa :
Materi : Bentuk Aljabar
Pertemuan : Kedua
Petunjuk :
Soal
1. Tentukan penjumlahan 5a + 3b dengan 6a – 4b !
Penyelesaian :
Penyelesaian :
3. Kurangkan 11x + 8y dengan 7x – 6y !
Penyelesaian :
Penyelesaian :
5. Tentukan hasil pengurangan bentuk aljabar 2b – 3a + 5c dari 5a – 2c – 3b !
KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1
Materi : Bentuk Aljabar
Pertemuan : Kedua
1. (5a +3b) + (6a − 4b) = 5a +3b + 6a + (-4b)
= 5a + 6a + 3b + (-4b)
=11a + (-1b)
= 11a – 1b atau 11a – b
= P – 2Q
= 4x2 + 3x – 2(5x - x2)
= 4x2 + 3x – 10x + 2x2
= 4x2 + 2x2 + 3x – 10x
= 6x2 – 7x
5. 5a – 2c – 3b – (2b – 3a + 5c)
= 5a – 2c – 3b – 2b – 3a + 5c
= 5a + 3a – 3b – 2b – 5c – 2c
= 8a – 5b – 7c
Mata Pelajaran : Matematika
Kelompok :
Kelas/Semester : VII/1 Nama siswa :
Materi : Bentuk Aljabar
Pertemuan : Ketiga
Petunjuk :
Soal
1. Tentukan hasil dari 50 (j + 6) !
Penyeleaian :
2. Tentukan hasil perkalian dari x + 10 dengan x + 2 !
Penyelesaian :
Penyelesaian :
KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1
Materi : Bentuk Aljabar
Pertemuan : Ketiga
1. 50 (j + 6) = (50 x j) + (50 x 6)
= 50j + 300
= x2 + 2x + 10x + 20
= x2 + 12x + 20
3. (y – 2) (y + 12) = (y x y) + (y x 12) + (-2 x y) + (-2 x 12)
= y2 + 12y – 2y – 24
= y2 + 10y – 24
Mata Pelajaran : Matematika
Kelompok :
Kelas/Semester : VII/1 Nama siswa :
Materi : Bentuk Aljabar
Pertemuan : Keempat
Petunjuk :
Soal
1. Tentukan hasil bagi dari 12x3 + 4x2 oleh 4
Penyelesaian :
2. Tentukanlah hasil bagi dari 16x2 + 20x – 16 oleh 2
Penyelesaian :
Penyelesaian :
4. Tentukan hasil bagi dari 2x3 + 7x2 – 14x - 40 oleh 2x – 5 !
Penyelesaian :
Pertemuan : Keempat
3x3 + x2
1. √
12x3
4x2
4x2
0
8x2 + 5x – 4
2. √
16x2
20x – 16
20x
-16
-16
0
6a2 + 5a - 7
3. √ –
12a3
10a2 – 14a
10a2
-14a
-14a
0
x2 + 6x + 8
4. 2x - 5√ –
- 5x2
12x2 – 14x - 40
12x2 – 30x
16x – 40
16x – 40
0
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR “PRETEST”
Sekolah : SMP Negeri 26 Makassar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Pokok Bahasan : Bentuk Aljabar
Bentuk Soal : Uraian
Jumlah No. Bobot
Kompetensi Dasar Indikator
Soal Soal Soal
3.6 Menjelaskan 3.6.1 Siswa mampu 1 1 1
menjelaskan bentuk
bentuk aljabar dan
aljabar dan unsur-
unsur-unsurnya
unsurnya menggunakan
menggunakan masalah kontekstual.
masalah kontekstual
masalah kontekstual
Pertemuan
NO L/P
NAMA SISWA 1 2 3 4 5 6
1 A. Reni Sulastri P √ √ √ √ √ √
2 Alika Natasya P √ √ √ √ a √
3 Adriansyah L √ √ √ √ √ √
4 Adik Sholeh Ramadhana L √ √ i √ √ √
5 Dini Aminarti P √ √ √ √ √ √
6 Dwi Yunita Ahmad P √ √ √ √ √ √
7 Fitriani P √ √ √ √ √ √
8 Khaerunnisa P √ √ √ √ √ √
9 Kelvi Kholiq Saputra L √ √ √ √ √ √
10 Lisna Patresia P √ √ a √ √ √
11 Muh. Asrul L √ √ √ √ √ √
12 Muh. Rais Anwar L √ √ √ √ √ √
13 Muh. Thamrin L √ √ √ √ √ √
14 Mirnawati P √ √ √ √ √ √
15 Nurul Aziza P √ √ √ √ √ √
16 Nurul Syakira Putri P √ √ √ √ √ √
17 Sahwa Salsabilka P √ √ √ √ √ √
18 Salsa Nabila Berliana P √ √ √ √ √ √
19 St. Fatimah Azzahra Z P √ √ √ √ √ √
20 Ramadhan L √ √ √ √ √ √
21 Ridwan Afrianto Saputra L √ √ √ √ √ √
22 Yudha Ortis Nakesha L √ √ √ √ √ √
23 Alfira P √ √ √ √ √ √
24 Naura Adiasta Anas P √ √ √ √ a √
25 Andi Imelda P √ √ √ √ √ √
26 Muh. Fahmi Ahmad L √ √ √ √ √ √
Jumlah 26 26 24 26 25 26
Rekapitulasi Keterangan :
Laki – laki : 10 Orang √ = Hadir
Perempuan : 16 Orang a = Alpa
Jumlah : 26 Orang s = Sakit
i = Izin
Peneliti
Hasnah
NIM. 10536448213
LAMPIRAN
B
1. Soal Tes Hasil Belajar
5. Analisis SPSS
6. Analisis Manual
TES HASIL BELAJAR PRETEST
SMP NEGERI 26 MAKASSAR
Soal
1. Tentukan suku, koefisien, variabel, dan konstanta dari bentuk aljabar
x + 3y + 9.
2. Tentukan hasil dari :
a. (5a + 3b) + (9a – 2b)
b. (5z + 3) – (2z – 7)
3. Tentukan hasil dari 5 (2y – 10)
4. Tentukan hasil bagi dari 64 x : 8
***Selamat Bekerja***
PEDOMAN PENSKORAN
TES HASIL BELAJAR (PRETEST)
1. x + 3y + 9
Sebanyak 3 suku 1
Koefisien : 1 dan 3 1 4
Variabel : x dan y 1
Konstanta : 9 1
TOTAL 14 14
Keterangan :
TES HASIL BELAJAR POSTTEST
SMP NEGERI 26 MAKASSAR
Soal
1. Tentukan suku, koefisien, variabel, dan konstanta dari bentuk aljabar 6x + 3y +
10
2. Tentukan hasil penjumlahan bentuk aljabar dari :
a. (20a + 19b + 6c) + (10a + 25b + 15c)
b. (20p – 12) – (8p - 5)
3. Tentukan hasil dari (x + 3) x (x – 2)
4. Tentukan hasil bagi dari x3 + 2x2 – 5x - 6 oleh x – 2 !
***Selamat Bekerja***
PEDOMAN PENSKORAN
TES HASIL BELAJAR (POSTTEST)
No Kunci Jawaban
Skor Bobot
1 6x + 3y + 10
1
Sebanyak 3 suku 1
Koefisien : 6 dan 3 1 4
Variabel : x dan y 1
Konstanta : 10
Keterangan :
NILAI HASIL BELAJAR MATEMATIA SISWA
“PRETEST” DAN “POSTTEST”
NO NAMA P/L PRETEST POSTTEST
1 A. Reni Sulastri P 70 80
2 Alika Natasya P 70 97
3 Adriansyah L 71 84
4 Adik Sholeh Ramadhana L 35 82
5 Dini Aminarti P 25 63
6 Dwi Yunita Ahmad P 56 84
7 Fitriani P 45 84
8 Khaerunnisa P 40 76
9 Kelvi Kholiq Saputra L 23 47
10 Lisna Patresia P 40 86
11 Muh. Asrul L 45 88
12 Muh. Rais Anwar L 59 84
13 Muh. Thamrin L 25 80
14 Mirnawati P 43 76
15 Nurul Aziza P 15 72
16 Nurul Syakira Putri P 62 84
17 Sahwa Salsabilka P 55 74
18 Salsa Nabila Berliana P 50 70
19 St. Fatimah Azzahra Z P 40 80
20 Ramadhan L 40 82
21 Ridwan Afrianto Saputra L 42 58
22 Yudha Ortis Nakesha L 55 84
23 Alfira P 55 76
24 Naura Adiasta Anas P 55 70
25 Andi Imelda P 53 74
26 Muh. Fahmi Ahmad L 53 86
DATA PENELITIAN
PRETEST
NO
Nama Skor Kategori Ketuntasan
1 A. Reni Sulastri 70 Sedang Tuntas
Frequencies
Statistics
PRETEST POSTTEST
N Valid 26 26
Missing 0 0
Frequency Table
POSTTEST
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 47 1 3.8 3.8 3.8
58 1 3.8 3.8 7.7
63 1 3.8 3.8 11.5
70 2 7.7 7.7 19.2
72 1 3.8 3.8 23.1
74 2 7.7 7.7 30.8
76 3 11.5 11.5 42.3
80 3 11.5 11.5 53.8
82 2 7.7 7.7 61.5
84 6 23.1 23.1 84.6
86 2 7.7 7.7 92.3
88 1 3.8 3.8 96.2
97 1 3.8 3.8 100.0
Total 26 100.0 100.0
PRETEST
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15 1 3.8 3.8 3.8
23 1 3.8 3.8 7.7
25 2 7.7 7.7 15.4
35 1 3.8 3.8 19.2
40 4 15.4 15.4 34.6
42 1 3.8 3.8 38.5
43 1 3.8 3.8 42.3
45 2 7.7 7.7 50.0
50 1 3.8 3.8 53.8
53 2 7.7 7.7 61.5
55 4 15.4 15.4 76.9
56 1 3.8 3.8 80.8
59 1 3.8 3.8 84.6
62 1 3.8 3.8 88.5
70 2 7.7 7.7 96.2
71 1 3.8 3.8 100.0
Total 26 100.0 100.0
Histogram
B. ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL
1. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Minimal
One-Sample Statistics
One-Sample Test
T-Test
One-Sample Statistics
Std. Std. Error
N Mean Deviation Mean
PRETEST 26 47,0000 14,66697 2,87643
POSTTEST 26 77,7308 10,27836 2,01575
GAIN 26 ,5704 ,16629 ,03261
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of
Sig. (2- Mean the Difference
Gain Ternormalisasi
Uji – t one sample test
̅
t= ⁄√
7
t= ⁄√
t= ⁄
t=
t = 9,03
t1-a = t(1-0,05;dk)
= t(0,95;25)
= 1,69
ttabel = 1,69
thitung = 8,08
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
PRETEST 26 47,0000 14,66697 2,87643
POSTTEST 26 77,7308 10,27836 2,01575
One-Sample Test
Test Value = 74.9
95% Confidence Interval of the
Mean Difference
t df Sig. (2-tailed) Difference Lower Upper
PRETEST -9,700 25 ,000 -27,90000 -33,8241 -21,9759
POSTTEST 1,404 25 ,173 2,83077 -1,3207 6,9823
Zhitung =
√
7
Zhitung =
√
7
Zhitung =
√
7
Zhitung =
√
Zhitung =
√
Zhitung =
√
Zhitung =
Zhitung = 3,12
Z(0,5–α) = Zhitung = 1,645
Zhitung > Ztabel = 3,12 > 1,645 (H0 Ditolak, H1 Diterima)
ANALISIS DATA DENGAN CARA MANUAL
X
fi.xi 1222 47
fi 26
6. Variansi (S2)
2
n( fi.xi ) fi.xi
2
2
S =
i 1 i 1
n(n 1)
2662812 1222
2
=
26(26 1)
=
1633112 1493284
2625
139828
=
650
= 215,12
7. Standar deviasi (σ)
σ =√
= 14,66
ANALISIS DATA DENGAN CARA MANUAL
1. Ukuran Sampel = 26
2. Skor Tertinggi = 97
3. Skor Terendah = 47
4. Rentang skor = Skor maksimum – Skor minimum
= 97 – 47
= 50
5. Rata-rata ( X )
X
fi.xi 2021 77,73
fi 26
6. Variansi (S2)
2
n( fi.xi ) fi.xi
2
2
S =
i 1 i 1
n(n 1)
26159735 2021
2
=
26(26 1)
=
4153110 4084441
2625
68669
=
650
= 105,645
7. Standar deviasi (σ)
σ =√
= 10,728
LAMPIRAN
C
Pembelajaran
Aktivitas Positif
1. Siswa memperhatikan secara
seksama tujuan pembelajaran 22 22 24 25 89,42
yang disampaikan oleh guru.
2. Siswa yang mengajukan
pertanyaan dan menjawab
pertanyaan pada saat 21 23 23 24 87,5
pengajaran masalah yang
berorientasi. P
3. Siswa yang memberikan
tanggapan/pendapat lain dan R
memberikan bantuan kepada 20 22 24 24 86,53
teman kelompoknya saat E P
proses pembelajaran.
4. Siswa yang aktif dalam T O
21 23 23 25 88,46
kelompoknya.
E S
5. Siswa yang memperlihatkan
kesungguhan dalam S 21 20 23 23 T 83,65
mengerjakan tugas.
6. Siswa yang aktif mengerjakan T T
soal latihan dan berani
20 22 24 24 E 86,53
mempresentasikannya di depan
kelas.
7. Siswa yang aktif S
menjawab/menyelesaikan LKS 22 22 23 24 87,5
T
secara berkelompok.
8. Siswa yang mengikuti proses
belajar mengajar sampai akhir 26 24 26 25 97,11
pembelajaran.
Jumlah 706,7
Rata-rata persentase 88,33
Aktivitas Negatif
9 Melakukan kegiatan lain pada
saat proses pembelajaran 4 2 2 1 8,65
berlangsung (ribut dan
bermain).
Jumlah 8,85
Rata-rata persentase 8,65
1. Rata-rata aktivitas positif siswa ( X )
X =
7 7
X =
X = 78,52
X =
X = 8,65
ANALISIS ANGKET RESPONS SISWA
Deskripsi Respons Siswa terhadap Pembelajaran Matematika Melalui Model
Problem Based Learning (PBL)
Presentase
Pertanyaan/Pernyataan Frekuensi
No (%)
Kategori Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah anda senang memperhatikan
penjelasan guru selama belajar bentuk aljabar? 22 4 84,61 15,38
Alasan:
X =
7 7
X = = 9,66
X =
X = = 1,42
ANALISIS KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN RATA-
ASPEK PENGAMATAN DESKRIPSI
RATA
1 2 3 4 5 6
Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan
3 4 4 4 3,75 Sangat Aktif
mengucapkan salam
2. Guru mengajak peserta didik P
P
berdo’a sesuai dengan agama dan R 3 4 4 4 3,75 Sangat Aktif
E O
keyakinan masing-masing
T S
3. Guru mengecek kehadiran peserta
4 3 4 4 T 3,75 Sangat Aktif
didik E
S T
4. Guru menyampaikan tujuan
T 4 4 4 4 E 4 Sangat Aktif
pembelajaran yang akan dicapai
S
5. Guru memotivasi peserta didik
3 3 3 3 T 3,5 Sangat Aktif
untuk belajar
Rata-rata 3,75 Sangat Aktif
Kegiatan Inti
Fase 1 : Orientasi tentang
permasalahannya kepada peserta
didik. 4 4 3 4 3,75 Sangat Aktif
1. Guru menjelaskan materi secara
singkat
2. Guru memberikan suatu
permasalahan yang ada di buku
siswa untuk mengamati bentuk 3 4 3 4 3,5 Sangat Aktif
aljabar
1. Persuratan
2. Dokumentasi
3. PPT
DOKUMENTASI
\
RIWAYAT HIDUP
2007. Kemudian Pada tahun 2010, penulis menyelesaikan studi di SMP Negeri 2
Kejuruan di SMA PGRI Bulukumba selesai pada tahun 2013. Pada tahun 2013