Anda di halaman 1dari 109

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI

PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 3 PALLANGGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh
FIRMANSYAH
NIM 105361101016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020

i
ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Nama : FIRMANSYAH

NIM : 105361101016

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada

Materi Pecahan Kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Desember 2020


Yang Membuat Pernyataan

Firmansyah
NIM.105361101016

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Nama : FIRMANSYAH

NIM : 105361101016

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada

Materi Pecahan Kelas VII SMP Negeri 3

Pallangga

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:


1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Desember 2020


Yang Membuat Perjanjian

Firmansyah
NIM.105361101016

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

JIKA KAMU MULAI KEHILANGAN ARAH DAN

TUJUANMU

MAKA INGATLAH PERJUANGANMU PADA SAAT

MEMULAINYA

Kupersembahkan karya ini untuk:

Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, baik


berupa mikmat kesehatan maupun kesempatan, serta dipermudah dalam setiap
urusan sehingga karya ini dapat terselesaikan. Selanjutnya kepada Ibu dan
bapak tercinta, atas doa, serta kasih sayang yang tidak henti-hentinya, yang
penuh kesabaran dalam mendidik dan membesarkanku, dan segala dukungan
yang menjadi motivasi untukku. Karya ini juga saya persembahkan kepada
teman-teman seperjuanganku serta almamaterku tercinta, Universitas
Muhammadiyah Makassar

vi
ABSTRAK
Firmansyah. 2020. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi
Pecahan Kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Awi Dassa Dan
Pembimbing II Nursakiah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis
tinggi, sedang dan rendah siswa dengan menggunakan 4 indikator berpikir kritis,
yaitu mengidentifikasi, menggeneralisasi, merumuskan masalah kedalam model
matematika dan mendeduksi pada kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga pada materi
pecahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dirancang untuk
mengetahui kemampuan berpikir kritis subjek berdasarkan tes berpikir kritis. Data
yang diolah adalah kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan soal
berpikir kritis berdasarkan tes awal terlebih dahulu. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah pemberian tes dan wawancara. Soal yang digunakan dalam
tes mengukur kemampuan berpikir kritis berupa soal essay berjumlah 2 nomor
pada materi Pecahan. Wawancara bertujuan untuk mengetahui kemampuan
berpikir kritis subjek dan menjadi pembanding hasil tes berpikir kritis siswa.
Berdasarkan olahan data tersebut, Subjek yang berpikir kritis tinggi melalui empat
indikator berpikir kritis yaitu kemampuan mengidentifikasi, menggeneralisasi,
merumuskan masalah ke model matematika dan mendeduksi. Pada tahap
mengidentifikasi, subjek mampu mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari
permasalahan yang disediakan, pada tahap menggeneralisasi dan melakukan
operasi hitung subjek mampu menggeneralisasikan apa yang diketahui pada
permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap permasalahan yang disediakan dan
menghitung dengan benar dan tepat, dan pada tahap merumuskan masalah ke
model matematika subjek mampu merumuskan keterangan simbol dari model
matematika yang telah ditentukan, dan pada tahap mendeduksi subjek mampu
memberikan kesimpulan dari permasalahan itu. Subjek yang berpikir kritis
sedang, pada tahap mengidentifikasi, subjek mampu mengidentifikasikan konsep
yang digunakan dari permasalahan yang disediakan, pada tahap menggeneralisasi
dan melakukan operasi hitung, subjek mampu menggeneralisasikan apa yang
diketahui pada permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap permasalahan yang
disediakan tetapi kurang tepat pada proses menghitung, pada tahap merumuskan
masalah ke model matematika subjek tidak mampu merumuskan keterangan
simbol dari model matematika yang telah ditentukan, dan pada tahap mendeduksi
subjek tidak mampu memberikan kesimpulan dari permasalahan itu. Subjek yang
berpikir kritis rendah tidak dapat menjawab pada saat tes dan wawancara ke
empat indikator berpikir kritis. Dapat disimpulkan bahwa subjek yang berpikir
kritis tinggi dapat memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu
mengidentifikasi, menggeneralisasi, merumuskan masalah ke model matematika
dan mendeduksi. Subjek yang berpikir kritis sedang hanya memenuhi 2 indikator
berpikir kritis menggenaralisasi, mengidentifikasi. Sedangkan subjek yang
berpikir kritis rendah tidak memenuhi satupun indikator berpikir kritis

Kata Kunci : Berpikir kritis dan pecahan

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita curahkan kepada sang pencipta atas segala

karunia, nikmat yang berlimpah sehingga kita senantiasa dalam lindungan rahmat

dan hidayahnya. Salam berserta shalwat senantiasa kita haturkan kepada baginda

Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat di muka

bumi ini.

Alhamdulillah atas karunia yang telah diberikan penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa pada Materi Kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga“

Skripsi ini selesai tentunya berkat beberapa partisipasi, dukungan dan

bimbingan dari sekitar, olehnya itu izinkan penulis menyampaikan banyak

terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua beserta keluarga yang senantiasa memberikan kasih dan

sayangnya dalam menyelesiakan pendidikan.

2. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

viii
5. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Ayahanda Dr. Awi Dassa, M.Si, dan Ibunda Nursakiah, S.Si, S.Pd., M.Pd.,

selaku dosen pembimbing telah membimbing, mengarahkan dan memberikan

motivasi dalam penulisan skripsi ini.

7. Ayahanda Dr. Ilham Minggi, M.Si., Ayahanda Dr. Asdar, M.Pd., selaku

validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap instrumen

penelitian.

8. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah bersedia

memberikan ilmunya dalam proses studi.

9. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang memberikan arahan

dalam proses perkuliahan dan akademik.

10. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Pallangga yang telah membantu penelitian

dalam hal pemberi izin penelitian.

11. Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 3 Pallamgga yang telah

membantu peneliti selama proses penelitian.

12. Siswa-siswi kelas VII.7 SMP Negeri 3 Pallangga yang telah bekerja sama

dalam terlaksananya penelitian ini.

13. Teman-teman angkatan 2016 Pendidikan Matematika khususnya 2016 A dan

Nurul Fatikasari yang senantiasa bersedia menemani peneliti selama proses

ix
penelitian, untuk bantuannnya dalam memberikan ide dan motivasi selama

penyusunan skripsi ini.

14. Seluruh pihak yang telah memberikan masukan, saran, motivasi dan

supportnya dalam menyelesaikan tulisan ini yang peneliti tidak sempat

tuangkan satu persatu dalam tulisan ini.

Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-

rekan mahasiswa dan para pembaca. Semoga segala bentuk kebaikan senantiasa

bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Makassar, Desember 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

E. Batasan Istilah ....................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori...................................................................... 8

1. Analisis .......................................................................... 8

2. Berpikir Kritis ................................................................ 8

3. Pecahan ........................................................................... 11

B. Penelitian Yang Relevan ....................................................... 14

xi
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian...................................................................... 18

B. Tempat Penelitian ................................................................ 18

C. Subjek Penelitian .................................................................. 18

D. Instrumen Penelitian ............................................................. 19

E. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 19

F. Keabsahan Data ................................................................... 20

G. Teknik Analisis Data............................................................. 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tes Pemilihan Subjek .................................................. 22

B. Pengkodean Subjek Penelitian .............................................. 23

C. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 24

D. Analisis dan Pembahasan Data ............................................ 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 46

B. Saran ..................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 49

xii
DAFTAR TABEL

Tabel , Halaman

3.1 Hasil Tes Kemampuan Awal Subjek ................................................... 32

4.2 Pengkodean Subjek Penelitian ............................................................. 33

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Hasil Kerja Siswa .................................................................................. 5

4.1 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Mengidentifikasi Subjek Berpikir Krtitis

Tinggi ..................................................................................................... 37

4.2 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Generelisasi dan Melakukan Operasi

Hitung Subjek Berpikir Krtitis Tinggi ................................................. 37

4.3 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Merumuskan Masalah ke Model

Matematika Subjek Berpikir Krtitis Tinggi .......................................... 37

4.4 Hasil Kerja Nomor 2 Tahap Mengidentifikasi dan Mendeduksi

Subjek Berpikir Krtitis Tinggi .............................................................. 37

4.5 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Mengidentifikasi Subjek Berpikir Krtitis

sedang.................................................................................................... 37

4.6 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Generelisasi dan Melakukan Operasi

Hitung Subjek Berpikir Krtitis Sedang ................................................ 37

4.7 Hasil Kerja Nomor 2 Tahap Mengidentifikasi dan Mendeduksi

Subjek Berpikir Sedang......................................................................... 37

4.8 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Mengidentifikasi Subjek Berpikir Krtitis

Rendah................................................................................................... 37

4.9 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Generelisasi dan Melakukan Operasi

Hitung Subjek Berpikir Krtitis Rendah ................................................ 37

4.10 Hasil Kerja Nomor 2 Tahap Mengidentifikasi dan Mendeduksi

Subjek Berpikir Krtitis rendah ............................................................. 37

xv
xvi

4.11 Hasil Kerja Nomor 2 Tahap Mengidentifikasi dan Mendeduksi

Subjek Berpikir Sedang ....................................................................... 37


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah sumber dari segala ilmu yang menjadi tolak ukur

yang menjadi dasar berkembangnya dari ilmu pengetahuan (Noviana, 2011).

Karena itu matematika merupakan pembelajaran yang wajib kita berikan

kepada siswa sejak awal pada saat SD, sekolah menengah bahkan hingga

kebangku kuliah. Pada pelajaran ilmu hitung tidak jauh dari yang namanya

masalah. Siswa dapat dikatakan berkembang ketika pada proses bernalarnya

pada saat siswa itu bisa menyelesaikan masalah ilmu hitungnya, masalah

ilmu hitung dapat dilatih dengan soal berhitung juga.

Dalam proses pembelajaran matematika sering dikaitkan dengan

rumus, angka dan operasi hitung lainnya. Maka dari itu, matematika

merupakan suatu bidang studi yang kurang disukai oleh siswa. Hal ini

menyebabkan tingkat berpikir kritis matematika siswa belum memenuhi.

Dilihat dari perolehan nilai siswa yang sangat rendah dibandingkan pada

mata pelajaran lainnya. Pemecahan masalah matematika dapat dicapai

dengan berpikir kritis. Pada hakikatnya matematika berkesinambungan

dengan suatu ide atau struktur yang tersusun secara logis dan sistematis

dengan pemikiran deduktif maupun pemikiran induktif. Maka dari itu, dalam

belajar matematika tidak dapat menyepelekan proses berpikir induktif

maupun deduktif saat menyelesaikan soal matematika dan tidak benar saat

belajar ilmu hitung tetapi berfokus dengan hafalan.

1
2

Adapun usaha ataupun cara yang dapat dicapai agar dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu dengan memberi

soal yang lebih menekankan ke pemecahan masalah . Saat berfokus ke

pemecahan masalah, siswa dapat menganalisis dan menginterpretasikan

suatu masalah yang dihadapi dan lebih termotivasi dengan memakai

pengetahuan yang ada pada dirinya untuk memecahkan suatu masalah.

Siswa dapat memahami, merencanakan dan melaksanakan penyelesaian

suatu masalah dengan pemecahan masalah . Terikat dengan suatu

pemecahan masalah ilmu hitung, siswa harus mengaplikasikan kemampuan

berpikir kritis dalam mengevaluasi, menganalisis, dan menginterpretasikan

suatu masalah yang dilalui sehingga tercapai solusi dari masalah yang ada.

Adapun langkah untuk pemecahan masalah menurut polya yaitu menelaah

masalah, menyusun rencana pemecahan, merencanakan rencana tersebut, dan

mengecek ulang hasil yang didapatnya.

Berdasarkan pengalaman peneliti di lapangan saat magang 3, dari hasil

perbincangan dengan guru matematika mengatakan bahwa salah satu tujuan

kurikulum 2013 yang ingin dicapai yaitu kemampuan berpikir kritis siswa

, tetapi dengan hal tersebut sekolah malah lebih menekankan murid untuk

memberi jawaban yang benar dibandingkan dengan menekankan para murid

mendapatkan ide, hal baru atau berpikir kembali terkait kesimpulan yang

telah ada jadi hal itu tidak sesuai dengan kebiasaan siswa dalam

menyelesaikan soal. Dalam penyelesaian soal masalah ilmu hitung murid

dituntut mampu berpikir kritis, begitu juga dengan materi pecahan. Materi
3

pecahan dipelajari dikelas VII semester ganjil. Kebanyakan siswa belum

memahami maksud dari soal yang diberikan sehingga siswa kesulitan

dalam menyelesaikannya atau bahkan menyontek pekerjaan temannya. Di

bawah ini adalah salah satu pekerjaan siswa yang tidak memahami

maksud dari soal yang diberikan, berikut gambarnya:

Gambar 1.1 Hasil Kerja Siswa

Siswa cenderung dapat menuliskan atau menyampaikan yang

diketahui, dalam menyelesaikan soal menggunakan strategi yang tepat,

namun ia tidak dapat menuliskan ataupun menyampaikan kesimpulan dari

penyelesaian soal.

Sejalan dengan pendapat Zanthy (2018), bahwa “kemampuan berpikir

kritis yaitu kemampuan sangat diperlukan oleh setiap orang dalam menyikapi

berbagai masalah kehidupan nyata, dengan berpikir kritis seseorang bisa

menata, menyesuaikan bahkan memperbaharui pola pikirnya, agar bisa

menentukan suatu aksi yang akurat”.


4

Sedangkan menurut Gazali M (2017: 276), Berpikir kritis dalam

pembelajaran matematika merupakan sesuatu yang amat penting bagi siswa,

sebab dengan berpikir kritis peserta didik akan mudah percaya diri dan

mudah menyesuaikan diri dengan permasalahan-permasalahan matematika.

Dengan berpikir kritis matematika akan membantu siswa untuk dapat

mengaplikasikan konsep-konsep matematika dalam aktivitas sehari-hari.

Apabila Siswa membiasakan diri dalam berpikir kritis, maka, siswa

tersebut akan aktif bertanya terhadap suatu permasalahan yang berkaitan

dengan matematika serta dapat melakukan perumusan yang tepat.. Dalam

berpikir kritis, siswa akan menilai informasi secara relevan lalu membuat

suatu kesimpulan serta berpikir terbuka dan mampu berkomunikasi secara

efektif guna menemukan jawaban dari setiap masalah yang dihadapi. Untuk

membudayakan siswa agar berpikir kritis matematika , maka, perlu stimulus

dan motivasi dari guru dalam proses pembelajaran matematika .

Tetapi kenyataannya saat ini siswa tidak mampu memanfaatkan

kemampuan berpikir kritisnya dalam menyelesaikan soal matematika . Hal

tersebut disebabkan sebagian siswa hanya berpatokan pada contoh soal yang

diberikan oleh guru tanpa mengembangkan kemampuan berpikirnya mengenai

rumus/konsep yang pernah dipelajari dalam bidang studi matematika . Siswa

juga takut bertanya mengenai soal soal pemecahan masalah yang mengasah

kemampuan berpikir kritis yang hadapi, sehingga apabila diadakan latihan

soal terdapat kekeliruan dalam menjawab soal.


5

Menurut Sirait, E.D (2019: 10), Selama pembelajaran kemampuan

berpikir kritis diperlukan siswa agar dapat menyelesaikan permasalahan

secara serius, teliti saatanalysis seluruh informasi yang diperoleh dengan

melampirkan alasan logis sehingga setiap aktivitas yang dilakukan tepat.

Siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis yang tidak sama dalam setiap

materi yang disampaikan, sehingga seorang pendidik harus mampu memahami

keadaan tersebut. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis pada

suatu pembelajaran matematika yang baik maka, dapat dipastikan hasil belajar

siswa tersebut akan mendapatkan hasil yang baik. Begitu pun sebaliknya,

siswa yang kemampuan berpikirnya rendah maka, akan berakibat pada hasil

belajar yang tidak optimal.

Kebanyakan siswa cenderung tidak mengasah mathematical Critical

thinkingpada pembelajaran khususnya pembelajaran matematika , sehingga

siswa mendapatkan penjelasan secara pasif dan kemudian mengulang serta

mengingatnya ketika mengikuti ujian atau mengerjakan soal latihan

(Meidayanti 2015: 857 ). Keadaan tersebut membuktikan bahwamathematical

Critical thinking siswa masih sangat kurang.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Kemampuan berpikir Kritis Siswa Pada Materi

Pecahan kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga”.


6

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dikaji berdasarkan latar belakang pada

penelitian ini yaitu bagaimana hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa

SMP Negeri 3 Pallangga dalam menyelesaikan soal materi pecahan?

C. Tujuan Penelitian

Berikut tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemampuan

berpikir kritis siswa SMP Negeri 3 Pallangga dalam menyelesaikan soal

materi pecahan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi yang diinginkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran yang dapat menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa

dalam menyelesaikan soal materi pecahan

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa yaitu untuk melatih kemampuan berpikir kritis

dalam menyelesaikan soal materi pecahan.

b. Manfaat bagi Pendidik, Bahan pertimbangan untuk melihat sisi lain

dari berbagai macam penyelesaian soal. Tidak hanya terfokus pada

cara-cara penyelesaian soal yang sudah lazim secara umum, melainkan

adanya kreativitas baru dalam menyelesaikan soal.


7

c. Manfaat bagi sekolah,dapat memberikan masukan positif sehingga

mampu meningkatkan kualitas sekolah sebagai lembaga pendidikan

masyarakat.

d. Manfaat bagi peneliti selanjutnya, ialah mampu dijadikan sebagai

bahan pembanding dan sebagai referensi bagi penelitian yang

relevan .

E. Batasan Istilah

1. Analisis merupakan suatu gambaran dengan konsisten, uraian sebuah

pokok masalah , selanjutnya masalah itu diuraikan sehingga mampu

menjawab dari masalah itu untuk menghasilkan sebuah tujuan.

2. Berpikir kritis yaitu sesuatu yang dikerjakan dengan sadar dan

terfokus ke sebuah tujuan. Adapun tujuan berpikir kritis ialah meninjau

dan menilai informasi yang pada akhirnya menguatkan peneliti untuk

pembuatan keputusan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. PengertianAnalisis

Awal kata analisis dari bahasa inggris yaitu analysis. Isis diubah

dari kata yisis jadi dari kata analysis ke analisis. Menurut KBBI (Kamus

Besar Bahasa Indonesia) analisis merupakan penguraian bentuk uraian

suatu pokok ke dalam beberapa bagian dengan telaah bagian itu menjadi

hubungan beberapa bagian untuk mendapatkan pengertian yang sudah

benar dan dapat memahami keseluruhan arti tersebut.

Dari pengertian analisis maka, dapat diartikan ke sebuah

pengertian yaitu analisis merupakan suatu gambaran dengan konsisten,

uraian sebuah pokok masalah, selanjutnya masalah itu diuraikan

sehingga mampu menjawab dari masalah itu untuk menghasilkan

sebuah tujuan.

2. Berpikir Kritis

Banyak pendapat tentang pengertian dari berpikir. Menurut (Fisher:

2011) berpikir kritis ialah bagaikan keterampilan yang dapat

menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi suatu ide maupun

alasan. Saat ini kemampuan berpikir kritis telah dianggap seperti

keterampilan mendasar yang berperan sangat berarti untuk dimiliki

seperti dengan keterampilan menulis dan membaca. Foster dan Pikket

8
9

(Susiyati:2014) mengungkapkan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah

pemikiran yang lebih di atas dibandingkan dengan pemikiran biasa yang

tidak hanya mampu mengingat materi namun pemakaian dan

memanipulasikan sesuatu pembelajaran pada hal yang terbaru. Scrivaan

(Fisher:2011) berpikir kritis bagaikan kegiatan “keahlian”

menginterpretasikan, mempertimbangkan sesuatu yang dihasilkan

pengamatan dan koneksi argumen. Sedangkan menurut Vitale&Nugent

(Susiyati:2014) berpikir kritis mengaitkan sebuah tujuan, tujuan langsung

dari berpikir ke langkah pembentukan kepastian didasari oleh pembuktian

dan tidak hanya asal menebak suatu cara memecahkan permasalahan

rasional. Ennis mengatakan berpikir kritis merupakan berpikir dengan

menggunakan alasan dan reflektif yang menekankan dengan membuat

suatu hasil mengenai sesuatu yang semestinya dilakukan dan dipercaya

(Hassuobah tahun 2004:13).

Berdasarkan dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa

berpikir kritis yaitu sesuatu yang dikerjakan dengan sadar dan terfokus

ke sebuah tujuan. Adapun tujuan berpikir kritis ialah meninjau dan menilai

informasi yang pada akhirnya menguatkan peneliti untuk pembuatan

keputusan.

Adapun 4 indikator berpikir kritis yang diungkapkan oleh Ennis

(Hassoubah, 2004:14) yaitu sebagai berikut :

1. Memberi Penjelasan dengan bentuk sederhana, yaitu :


10

a. Berfokus ke pertanyaan, siswa fokus dari pertanyaan peneliti.

b. Menganalisis sebuah pertanyaan yang diberikan

c. Menanyakan ataupun menjawab sebuah pertanyaan terhadap

kejelasan ataupun tantangan.

2. Membangun sebuah keterampilan yang mendasar yaitu :

a. Mempertimbangkan kebanaran dan kejelasan sebuah informasi,

b. Mengamati dan mempertimbangkannya laporan pada saat meneliti,

c. Menyimpulkannya,

d. Mendeduksi dan mempertimbangkannya sesuatu yang telah di

induksi,maksudnyapenyimpulan sesuatu masalah khusus ke dalam

masalah umum,

e. Membuat dan menentukannya sebuah nilaiyang telah

dipertimbangkan.

3. Memberikan kejelasan lebih, yaitu :

a. Mendefinisikan sebuah definisi prang atau istilah ke sebuah 3

dimensi,

b. Mengidentifikasikan sebuah kata dengan memeriksa pendapat

seseorang yang sudah disimpulkan sebelum dibuatkan

presentasinya.

4. Pengaturan taktik ataupun sebuah strategi, yaitu :

a. Penentuan sebuah tindakan


11

b. Interaksi dengan seseorang.

Suwarma (tahun 2009:2), ada enam kriteria/indikator berpikir kritis

di antaranya ialah:

1. Menggeneralisasi: kebisaan dalam penentuan sebuah tindakan

secara umum berdasarkan hasil yang telah disajikan;

2. Mengidentifikasi: Kebisaan penulisan konsep yang termuat

dalam pernyataan yang diberikan dan menuliskan bagian-

bagian dari pernyataan yang menuliskan konsep yang

bersangkutan;

3. Merumuskan masalah ke dalam model matematika :

kemampuan untuk memberikan sebuah pernyataan yang ada

pada pertanyaan ke dalam sebuah simbol-simbol matematika

dan dapat mengartikan simbol tersebut;

4. Mendeduksi yang memakai prinsip: kebisaan penarikan sebuah

simpulan berdasarkan pemberitahuan yang telah tersaji dan

memakai aturan yang inference:

5. Pemberian contoh pertanyaan untuk menarik kesimpulan:

kemampuan penulisan contoh-contoh pertanyaan dengan

memakai aturan inference untuk menarik sebuah kesimpulan;

6. Merekonstruksikan alasan: kebisaan mengutarakan alasan pada

sebuah sistem yang beda dengan kesamaan arti.


12

Dari beberapa pendapat ahli maka, peneliti menyimpulkan bahwa

kemampuan berpikir kritis yang dapat dikembangkannya yaitu: (1)

keterampilan menggeneralisasikan adalah keterampilan siswa paham

terhadap suatu yang telah ditahu dan yang ditanyakan dalam setiap

pokok masalah yang ada pada soal, (2) keterampilan

mengidentifikasikan adalah keterampilan siswa mampu menulis setiap

rancangan pada masalah yang telah ada, (3) keterampilan merumuskan

masalah ke model matematika adalah keterampilan siswa dalam

menulis sebuah keterangan simbol-simbol dari model matematikanya, (4)

keterampilan mendeduksikan pada penggunaan pandangan adalah

keterampilan siswa dalam penyelesaian suatu masalah yang ada dengan

memakai rancangan ataupun model matematikanya dan dapat memberi

kesimpulan terhadap masalah tersebut.

3. Pecahan

Dalam bahas inggris pecahan yaitu Fraction yang artinya memecah.

Maka, istilah dari bilangan pecah disebut juga dengan pecahan. Pecahan

merujuk ke sebuah tulisan yang berbentuk di mana b ≠ 0. Perlu

diperhaktikan pemakaian simbol seperti itu merupakan suatu angka

maupun bilangan. Misalkan, apabila kita mengatakan bahwa pembilang

merupakan sebuah bilangan yang terletak pada bagian atas dan penyebut

merupakan sebuah bilangan yang terletak di bawah, jadi dapat dikatakan

bahwa pecahan merupakan suatu angka ataupun simbol. Namun, apabila


13

menyatakan “jumlahkan 13 dan 12,” maka, dimaksud adalah pecahan

sebagai suatu yang dinyatakan dalam bentuk bilangan.

Pada sekolah menengah pertama yang dimaksudkan pecahan ialah

penyebut maupun pembilang dalam pecahan merupakan suatu bilangan

bulat atau biasa disebut juga bilang yang rasional. Namun dalam bentuk

yang tidak lazim, pembilang maupun penyebut pecahan merupakan

sembarang bilangan real yang jelas penyebut pada pecahan ≠ 0

Contoh soal
1) Pak Ripat , pak udin, pak Beni memiliki beras hasil panen masing-
masing 1,5 ton, 2 ton dan 2 ton. Sebanyak 60% dari hasil panen

mereka akan disimpan di lumbung KUD Tani Makmur . Berapa ton


jumlah padi mereka yang disimpan di KUD ?
Diketahui: Pak Ripat = 1,5 , Pak Udin = 2 , dan Pak Beni

=2 Sebanyak 60% hasil panen akan disimpan di lumbung

KUD Tani Makmur

Ditanyakan : Berapa jumlah padi mereka yang disimpan di


KUD?

Penyelesaian :
1 3
= 1,5 + 2 + 2 × 60%
4 5

= 1,5 + 2,25 + 2,6 × 0,6

= 6,35 × 0,6

= 3,81

Jadi, jumlah padi yang disimpan di KUD sebanyak 3,81


14

2) Febri memiliki buah jeruk sebanyak 18 kg. Setiap 1 kg berisi 8 buah

. Ternyata dari keseluruhan jeruk yang dibeli, terdapat jeruk yang

busuk. Kemudian Febri akan membagikan buah jeruk yang masih


segar kepada anak yatim piatu di Panti Asuhan. Jika terdapat 45 anak,
maka, berapakah buah yang didapatkan setiap anak?
Diketahui : Febri memiliki buah jeruk sebanyak ,18 1 terisi 8

buah , jeruk yang busuk Febri ingin membagikan buah jeruk yang

masih segar kepada 45 anak yatim

Ditanyakan : Berapakah yang didapatkan setiap anak buah yang


segar?

Penyelesaian :

a. = 18 × 8 = ×8

= 150 buah

Banyak buah jeruk yang masih segar

b. = 1− " × 150 ÷ 45

$
= × 150 ÷ 45 = 3 buah

Jadi, banyak buah segar yang diberikan kepada setiap anak yatim
adalah 3 buah

B. Penelitian Yang Relevan

1. Septiana (2019), dengan judul penelitian “Analisis Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP”.Berdasarkan hasil penelitian

kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP di kecamatan

Rancabali kabupaten Bandung pada materi bangun ruang sisi datar masih
15

sangat rendah . Dengan melihat rata-rata nilai persentase dari semua

indikator berada di bawah 50%. Adapun persentasenya sebagai berikut

untuk indikator memberikan argumen merupakanyang tertinggi yaitu

45% menandakan sebagian kecil siswa mampu memberikan

pendapatnya dalam mengerjakan soal, indikator memahami masalah

43%, indikator melakukan induksi 38% dan yang paling rendah yaitu

pada indikator mengambil keputusan atau tindakan 33%. Pada soal

indikator mengambil keputusan atau tindakan ini siswa tidak mampu

memberikan jawaban apa yang di ingikan, hal ini disebabkan karna

siswa tidak mampu menemukan luas permukaan balok, hal tersebut

dikarenakan siswa lupa dan tidak tahu rumustersebut.

2. Lalu Calvian Pramuditya (2019), dengan judul penelitian “Analisis

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII dalam

Menyelesaikan Soal Matematika pada Materi Aljabar”.Berdasarkan

penelitian dan pembahasan tentang analisis berpikir kritis siswa SMP

kelas VIII dalam menyelesaikan soal matematika pada materi Aljabar di

SMP Kesatrian 2 Semarang didapat simpulannya itu : Pada siswa

berkemampuan matematika tinggi tingkat kemampuan berpikir kritisnya

juga tinggi dilihat dari indikator berpikir kritis FRISCO. Siswa fokus

memahami soal dan mengerjakan soal, siswa mampu memberikan

alasan penggunaan strategi dalam menyelesaikan soal dengan tepat.

dan lengkap, siswa mampu memberikan simpulan sementara dan

dapat dibuktikan. Siswa mampu menyelesaikan soal dengan jelas dan


16

benar berdasarkan strategi yang ditulis untuk membuktikan simpulan

sementara siswa mampu memberikan contoh masalah yang sama

dengan soal beserta penyelesaiannya dengan benar siswa sudah

mengecek jawabannya dan peneliti sudah menganalisisnya. Pada siswa

berkemampuan matematika sedang tingkat kemampuan berpikir

kritisnya jugasedang dilihat dari indikator berpikir kritis FRISCO.

Siswa fokus memahami soal dan mengerjakan soal, siswa mampu

memberikan alasan penggunaan strategi dalam menyelesaikan soal

tetapi kurang tepat.siswa mampu memberikan simpulan sementara.

Siswa mampu menyelesaikan soal dengan jelas tetapi kurang tepat.,

siswa mampu memberikan contoh masalah yang sama dengan soal

tetapi tidak dapat menyelesaikannya, siswa sudah mengecek

jawabannya dan peneliti sudah menganalisisnya. Pada siswa

berkemampuan matematika rendah tingkat kemampuan berpikir

kritisnya juga rendah dilihat dari indikator berpikir kritis FRISCO. Siswa

focus memahami soal tetapi dalam pengerjaan soal tidak tepat. Siswa

tidak mampu memberikan alas an penggunaan strategi dalam

menyelesaikan soal, siswa tidak dapat memberikan simpulan dengan

benar. Siswa mampu menyelesaikan soal tetapi tidak benar siswa

mampu memberikan contoh masalah yang sama dengan soal yang

diberikan siswa mengecek jawabannya dan peneliti sudah

menganalisisnya.

3. Retni Paradesa (2015), dengan judul penelitian “Kemampuan Berpikir


17

Kritis Matematis Mahasiswa Melalui Pendekatan Konstruktivisme Pada

Mata kuliah Matematika Keuangan”.Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat kemampuan

berpikir kritis matematis mahasiswa melalui pendekatan konstruktivisme

pada mata kuliah matematika keuangan dikategorikan kurang dengan

rata-rata 33,13. Berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis

matematis, mahasiswa tergolong kurang dan sangat kurang pada

indikator 2, 3, 4 dan 5. Adapun indikator kemampuan berpikir kritis

yang sering muncul adalah kemampuan menginterpretasikan dengan

kategori cukup yaitu 55,67 sedangkan yang jarang muncul adalah

kemampuan penjelasan (Explanation) dengan kategori sangat kurang.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jadi,

digunakan metode deskriptif untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis

siswa dalam pemecahan masalah materi Pecahan.

B. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di SMP Negeri 3 Pallangga, kelas VII.7

Lokasi penelitian beralamatkan di Jl. Benteng Somba Opu No.221,

Jenetallasa, Kecamatan Pallangga , Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

C. Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian dipilih secarapurposive teknik

sampling, di mana teknik penentuan subjek yang menggunakan suatu

pertimbangan tertentu yang mempunyai tujuan yaitu agar mendapatkan

sebuah data yang di atas dugaan ( Sugiyono, 2018: 220). Cara pemilihan

subjek menggunakan tes kemampuan awal dengan siswa pada kelas VII

di SMP Negeri 3 Pallangga dengan pengambilan satu kelas di kelas VII

sebagai subjek awal dari penelitian. Tujuan memberikan tes kemampuan

awal agar dapat melihat kemampuan peserta didik itu sendiri terhadap

pokok bahansan pecahan kemudian mengambil subjek kemampuan awal

dengan nilai rendah , sedang , dan tinggi untuk diberikan soal berpikir

kritis selanjutnya. Pengambilan subjek kemampuan awal tinggi , sedang ,

18
19

dan rendah dilihat dari hasil tes kemampuan awal subjek . Kemudian dari

ketiga subjek yang berkemampuan tinggi , sedang dan rendah diberikan

tes kemampuan berpikir kritis yang diukur dengan menggunakan 4

indikator berpikir kritis yaitu menggeneralisasi, mengidentifikasi,

merumuskan masalah ke dalam model matematika dan mendeduksi setelah

itu diberikan tes wawancara sebagai pendukung agar dapat menganalisis

kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis.

Adapun hasil subjek awal yang telah didapatkan pada hasil tes

pertama dengan memberi tes kemampuan awal .

Tabel 3.1. Hasil Tes Kemampuan Awal Subjek

No. Inisial Nilai

1. ANW 78,3

2. MFA 67,5

3. N 48,1

4. KNM 35,1

5. MFT 32,4

6. NS 16,2

7. NA 13,5

8. FNM 10,8

9. SL 8,1

10. MR 8,1
20

Adapun hasil subjek yang telah didapatkan pada hasil tes kedua

dengan memberi tes kemampuan berpikir kritis.

Tabel 3.2 Hasil tes kemampuan berpikir kritis

No. Inisial Keterangan

1. ANW Subjek Berpikir Kritis Tinggi


2. MFA Subjek Berpikir Kritis Sedang
3. Subjek Berpikir Kritis
SL
Rendah

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat untuk mengukur. Ada

dua instrumen yang dipakai yaitu instrumen utamanya dan

pendukungnya. Instrumen utama dalam penelitian yang dilakukan adalah

peneliti itu juga. Sedangkan Instrumen pendukungnya yaitu berupa tes

kemampuan awal terlebih dahulu yakni tes uraian (essay) sebanyak 6 butir

soal yang telah divalidasi oleh dosen matematika dan guru disekolah demi

validnya isi (soal), selanjutnya diberikan tes kemampuan berpikir kritis

yakni tes uraian (essay) sebanyak 2 butir soal, selain itu akan dilakukan non

tes berupa wawancara tidak terstruktur.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Tes

Tes Berpikir kritis peserta didik untuk mengerjakan soal berbentuk

soal essay (uraian), yang terdiri dari 2 nomor. Pembuatan soal dalam

bentuk uraian bertujuan agar mempermudah peneliti untuk

mendeskripsikan kemampuan peserta didik terhadap berpikir kritis


21

pada saat mengerjakan soal pada pokok bahasan pecahan. Berpikir kritis

siswa yaitu bagaimana siswa bisa menggeneralisasikan,

mengidentifikasikan , merumuskan masalah ke model matematikanya,

mendeduksikan yang menggunakan prinsip, serta memberikan kejelasan

yang lebih dalam.

2. Metode Wawancara

Wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara

tak berstruktur agar lebih mengetahui secara dalam tentang kemampuan

berpikir kritis subjek penelitian. Wawancara ini diberikan sesudah

diketahuinya jawaban dari tes kemampuan berpikir kritis siswa dalam

mengerjakan soal.

F. Keabsahan Data

Rencana pengujian keabsahan data yang dalam penelitian ini yaitu

memakai triangulasi teknik . Di mana triangulasi teknik adalah teknik

pemeriksa kebenaran dari data yang diperoleh yang menggunakan suatu

pembeda terhadap daata tersebut sebagai bahan untuk mengecek dan

membandingkan suatu data itu sendiri (Moleong, 2017).Triangulasi teknik

yang dipakai pada penelitian ini ialah triangulasi teknik dengan Metode

yaitu tes tertulis dan wawancara dengan mencocokkan keduanya, apakah

keduanya sudah konsisten.

G. Teknik Analisis Data

Sesudah dikumpulkannya data, dilakukan analisis data agar diperoleh

data yang terstruktur dengan baik dan membantu untuk menafsirkan apa
22

yang telah diketahui sehingga apa yang didapatkan bisa diberitahukan ke

orang yang berbeda . Teknik analisis data yang dipakai penulis dalam

penelitian ini yaitu dengan model Miles&Huberman (Sugiono, 2018) yang

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Merupakan sesuatu ragam menganalisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarah, menghilangkan data yang kurang penting

dan mengorganisasikan data menggunakan berbagai macam cara agar

memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang dianalisis dan

memudahkan penelitian dalam pengumpulan data selanjutnya.Adapun

tahap reduksi data yang dipakai dalam pada penelitian ini yaitu :

a. Memberikan soal tes kemampuan awal

b. Menganalisis hasil tes pekerjaan subjek

c. Menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori subjek yang berpikir

kritis rendah , sedang , dan tinggi berdasarkan hasil uraian jawaban

subjek

d. Memberikan tes soal berpikir kritis kepada subjek yang berprestasi

rendah , sedang , dan tinggi .

2. Penyajian Data

Sesudah data direduksi, proses yang dilakukan ialah penyajian

data. Penyajian data disajikan dengan wujud uraian deksriptif yang

didukung grafik atau sejenisnya yang mendukung data yang disajikan.

Dengan penyajian data, dapat mempermudah memahamkan sesuatu


23

yang telah terlaksana, perencanaan pekerjaan selanjutnya terhadap apa

yang dipahamkanBerikut tahapan penyajian datanya yaitu :

1. Menampilkan hasil pekerjaan subjek, dari hasil pekerjaannya dapat

dijadikan sebagai bahan untuk wawancara .

2. Menampilkan hasil wawancara subjek untuk disusun dalam bentuk

sebuah dialog.

3. Penarikan Kesimpulan

Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan yaitu bertujuan agar

mendapatkan perbedaan ataupun kesamaan pada saat tes dan wawancara.

Berdasarkan dari hasil yang didapatkan pada saat pemberian tes dan

wawancara maka ditariklah suatu kesimpulan bahwa bagaimana

kemampuan berpikir kritis subjek yang diteliti dengan menggunakan

soal berpikir kritis materi pecahan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tes Pemilihan Subjek

Penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa Materi Pecahan Kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga” merupakan

sebuah penelitian yang dilakukan di kabupaten Gowa yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan

soal dengan pada materi pecahan dengan menggunakan indikator berpikir

kritis yang dikemukakan oleh Suwarna. Tes I dilakukan dikelas VII.7 yang

berjumlah 30 subjek , namun karena kondisi Covid 19 sehingga peneliti

hanya diizinkan oleh sekolah sebanyak 10 subjek untuk diberikan tes

kemampuan awal .

Tahapan atau proses pelaksanaan penelitian ini diawali dengan

melakukan observasi sekaligus meminta izin kepada kepala sekolah untuk

melakukan penelitian di SMP Negeri 3 Pallangga pada tanggal 24 Agustus

2020 Peneliti mendapat izin dari pihak sekolah sekaligus mewawancarai guru

mata pelajaran matematika . Pada tanggal 19 Oktober 2020 peneliti

memberikan surat izin penelitian ke SMP Negeri 3 Pallangga untuk

melakukan penelitian. Kemudian peneliti diarahkan untuk melakukan

penelitian dikelas VII.7, pada tanggal 27 Oktober peneliti memberikan tes

kemampuan awal dikelas VII.7.

24
25

B. Pengkodean Subjek Penelitian

Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes diagnostik yang masing-

masing berkemampuan awal tinggi , sedang dan rendah . Adapun

pengkodean subjek penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengkodean Subjek Penelitian

No. Inisial Kode Subjek Keterangan

1. ANW ST Subjek Berpikir Kritis Tinggi


2. MFA SS Subjek Berpikir Kritis Sedang
3. SR Subjek Berpikir Kritis
SL
Rendah

Untuk memudahkan dalam menganalisis data pada bagian ini , maka,

setiap petikan dialog diberikan kode tertentu. Untuk petikan dialog

pewawancara diberi kode “P” dan untuk petikan subjek diberi kode “ST”

untuk subjek yang berkemampuan tinggi , “SS” untuk subjek yang

berkemampuan sedang dan “SR” untuk subjek yang berkemampuan

rendah . Selanjutnya masing-masing 1 digit setelah kode subjek dan

pewawancara adalah pengkodean indikator dan dua digit setelah itu adalah

pengkodean urutan pertanyaan dan jawaban. Sebagai contoh untuk kode

“P1-01” adalah kode untuk pewawancara untuk indikator pertama dan

pertanyaan pertama dan contoh yang lainnya yaitu dengan kode “ST2-02”

adalah kode subjek yang berkemampuan tinggi dengan indikator kedua

dan jawaban pertanyaan kedua.


26

C. Paparan Data

Pada bagian ini akan dipaparkan data-data yang berkenaan dengan

kegiatan penelitian dan subjek penelitian selama pelaksanaan penelitian.

Ada dua bentuk data dalam kegiatan penelitian ini yaitu hasil tes tertulis dan

hasil wawancara dengan subjek penelitian. Dua data tersebut akan jadi

tolak ukur dalam menyimpulkan kemampuan berpikir kritis siswa pada

materi pecahan.

1. Subjek yang Berpikir Kritis Tinggi

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Wawancara

1) Tahap Mengidentifikasi

Berikut adalah jawaban tertulis ST untuk soal nomor 1 bagian a

disajikan pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Mengidentifikasi Subjek Berpikir


kritis Tinggi

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis tinggi di soal

nomor 1 pada gambar 4.1 subjek berpikir kritis tinggi pada tahap

mengidentifikasi mampu menuliskan kata-katanya sendiri untuk

menjawab soal.
27

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis tinggi :

Kode Uraian
P2-01 Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini ?
ST2-01 Karena pada soal petunjuknya itu dengan menggunakan kata-
kata sendiri
P2-02 Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?
ST2-02 Sudah, biasanya pada pelajaran bahasa Indonesia banyak
ditemukan soal seperti ini
P2-03 Jelaskan dengan kata-katamu sendiri maksud dari soal tersebut!
ST2-03 Pak Andre, pak Bambang, dan pak Coki memiliki hasil penen
sebanyak 60 % disimpan di Lumbung KUD Tani Makmur masing-
masing 1,5 ton,2 ton, dan 2 ton. Begitu maksudnya toh kak?
asal tidak sama dengan soalnya itu sendiri
P2-04 Iya
Dari hasil petikan wawancara , subjek yang berpikir kritis

tinggi menunjukkan pada tahap mengidentifikasi, subjek mampu

mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari permasalahan

yang disediakan, subjek mampu menjelaskan apa yang

diinginkan pada soal dengan menggunakan kata-katanya sendiri

pada soal.

2) Tahap Menggeneralisasi

Berikut adalah jawaban tertulis ST untuk soal nomor 1

bagian b dan c disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut:


28

Gambar 4.2 Hasil Kerja Nomor 1 TahapGeneralisasi dan melakukan


operasi hitung Subjek Berpikir kritis Tinggi

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis tinggi di soal

nomor 1 pada gambar 4.2 subjek berpikir kritis tinggi pada

tahap menggeneralisasikan subjek mampu menggeneralisasikan

apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal terlihat dari

jawabannya subjek mampu mengubah yang diketahui dari

bentuk pecahan campuran ke dalam bentuk desimal terlebih dahulu

dan melakukan operasi hitung yang sudah tepat., subjek juga

mampu telah menggeneralisasikan bentuk bilangan desimal dan

bentuk pecahan campuran ke dalam bentuk pecahan dan

menghitung dengan tepat. jawabannya.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis tinggi :

Kode Uraian
P1-01 Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan di lumbung
KUD Tani Makmur . Coba jelaskan Berapa ton jumlah padi
mereka yang disimpan di KUD

ST1-01 Yang disimpan 3,81 ton


P1-02 Bagaimana cara sehingga kamu mendapat hasil 3,81 ton?
29

ST1-02 Karena pada soal terdapat bentuk pecahan, desimal dan persen.
Maka, saya mengubah ke dalam satu bentuk yaitu bentuk desimal.
hasil dari 1,5 tetap hasilnya 1,5 sedangkan 2 sama hasilnya
$
dengan jadi langsung saja saya bagi 9 dengan 4 hasilnya 2,25
dan untuk 2 jika dijadikan dengan pecahan biasa yaitu
jadi 13 dibagi dengan 5 hasilnya yaitu 2,6 sedangkan 60% yaitu
60 dibagi dengan 100 hasilnya sama dengan 0,6.
P1-03 Setelah apa langkah selanjutnya?
ST1-03 Saya jumlahkan 1,5+2,25+2,6=6,35 setelah saya jumlahkan baru
saya bagi dengan 0,6 hasilnya sama dengan 3,81
P1-04 Itu saja ?
ST1-04 Iya kak
P1-05 Kalau pada bagian c?
ST1-05 Kenapa kak?
P1-06 Sebutkan berapa berat keseluruhan dari hasil panen mereka?
ST1-06 %
Hasilnya sama dengan %
P1-07 Bagaimana cara untuk mendapatkan hasil seperti itu?
ST1-07 Pertama-tama dijumlahkan 1,5+ 2 +2 tetapi 1,5 harus diubah
kebentuk pecahan terlebih dahulu, jadi hasilnya itu + 2 +
$
2 = + + . Selanjutnya samakan semua penyebut dari
pecahan tersebut
P1-08 Bagaimana langkah selanjutnya?
ST1-08 % %
Lalu dijumlahkan % + % + % = %
P1-09 %
Terus kenapa pada lembar jawabannya % + % + % = % begitu?
ST1-09 Maaf saya salah tulis
P1-10 Jadi jawaban yang betul?
ST1-10 %
Yang ini % + % + % = %
Dari hasil petikan wawancara , pada subjek yang berpikir

kritis tinggi menunjukkan pada tahap menggeneralisasi dan

melakukan operasi hitung dengan benar dan tepat. di mana subjek

mampu menjelaskan cara untuk mengubah bentuk desimal dan

pecahan campuran ke dalam satu bentuk yaitu ke dalam bentuk

desimal dan menghitung hasilnya dengan tepat., subjek mampu

menggeneralisasikan apa yang telah diketahui dan ditanyakan


30

pada setiap permasalahan yang telah tersedia di mana subjek

mampu menjelaskan alasan mengubah bilangan desimal dengan

bilangan pecahan campuran ke dalam satu bentuk yaitu bilangan

pecahan dan menghitung hasilnya dengan benar dan tepat..

3) Tahap Merumuskan masalah ke model matematika

Berikut adalah jawaban tertulis ST untuk soal nomor 1 bagian

ada sampai f disajikan pada gambar 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4.3 Hasil Kerja Nomor 1 Tahapmerumuskan masalah ke


model matematika Subjek Berpikir kritis Tinggi

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis tinggi di soal

nomor 1 pada gambar 4.3 subjek berpikir kritis tinggi pada

tahap merumuskan ke dalam model matematika subjek mampu

membuat pemisalan terlebih dahulu dengan memberi simbol A

untuk pak Andra, simbol B untuk pak Bambang dan simbol C

untuk pak Coki. Subjek juga mampu menuliskan pemisalan

untuk 60% - A, 60% - B, dan 60% - C. Subjek juga mampu

menjawab untuk pertanyaan nomor 1 bagian F dengan

menuliskan model matematika menjadi A+B+C=Z.


31

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis tinggi :

Kode Uraian
P3-01 Tolong jelaskan dengan menggunakan simbol berat dari hasil
panen Pak Andre, Pak Bambang, dan Pak Coki?
ST3-01 Untuk pak Andre saya simbolkan A, pak Bambang simbolnya B
dan pak Coki simbolnya C
P3-02 Kenapa disimbolkan seperti itu?
ST3-02 Kan hanya penyimbolan, jadi saya kira tidak ada aturannya.
Bukan begitu?
P3-03 Iya. Jika 60% dari hasil panen mereka akan disimpan di lumbung
KUD Tani Makmur , coba jelaskan model matematikanya
ST3-03 Langsung saja semua saya kurangi dengan 60%. Jadi A-60%, B-
60% dan C-60%
P3-04 Kenapa bisa seperti itu?
ST3-04 Karena hasil yang pak Andre, pak Bambang dan pak Coki
dikurang 60%
P3-05 Yakin?
ST3-05 Iya
P3-06 Kalau dengan bagian F bisa dijawab? Jika A menyatakan
jumlah berat hasil panen ketiganya, jelaskan model matematika
yang menyatakan hubungan antara A dengan hasil panen dari
Pak Andre, Pak Bambang, Pak Coki
ST3-06 Mungkin harusnya jawabannya seperti ini A+B+C=A tetapi dari
awal saya sudah memisalkan huruf A, jadi saya ganti saja
pemisalan A. Apakah boleh seperti itu?
P3-07 Jadi bagaimana dengan jawabannya?
ST3-07 A+B+C=Z kak, apa boleh seperti itu?
P3-08 Iya bisa tapi sebaiknya nanti sebelum menjawab baca terlebih
dahulu seluruh pertanyaan agar nantinya tidak keliru lagi
ST3-08 Iya, karena saya langsung jawab a sampai f tanpa membaca
terlebih dahulu.
P3-09 TidaK apa. Lain kali lebih teliti lagi ya!
ST3-09 Iya
Dari hasil petikan wawancara pada subjek yang berpikir

kritis tinggi menunjukkan pada tahap merumuskan masalah ke

model matematika, subjek mampu merumuskan keterangan

simbol-simbol dari model matematika yang telah ditentukan

dengan menjelaskan mengapa memberi pemisalan A, B, dan C.


32

Subjek juga mampu menjelaskan mengapa iya menjawab 60%

dikurangi A, B, dan C. subjek juga mampu menjelaskan

mengapa dia mengubah A menjadi Z

4) Tahap Mendeduksi

Berikut adalah jawaban tertulis ST untuk soal nomor 2

disajikan pada gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4 Hasil Kerja Nomor 2 Tahap mengidentifikasi dan


mendeduksiSubjek Berpikir kritis Tinggi

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis tinggi di soal

nomor 2 pada gambar 4.4 subjek berpikir kritis tinggi pada

tahap mengidentifikasi dan mendeduksi, subjek mampu

mengidentifikasi pertanyaannya dengan benar dengan subjek

menuliskan jawaban boleh, tidak boleh, lebih dan kurang. Pada

tahap mendeduksi, subjek mampu menyelesaikan permasalahan

yang telah disediakan dengan menggunakan konsep atau model

matematika yang telah ditentukan dan mampu memberikan

kesimpulan dari permasalahan itu, di mana pada tahap ini subjek


33

mampu memberikan kesimpulan dengan memberikan alasan

mengapa subjek menjawab boleh, tidak boleh, lebih dan kurang.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis tinggi :

Kode Uraian
P4-01 Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini ?

ST4-01 Karena dari pertanyaan itu sendiri adalah bolehkah pak Andre
meminjam dikoperasi kalau luas sawahnya 0,7 Ha
P4-02 Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?

ST4-02 Pernah
P4-03 Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre
meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

ST4-03 Boleh, karena pertanyaannya itu kalau anda sudah memiliki


%
sawah lebih dari Ha anda sudah boleh meminjam dikoperasi

sedangkan
Bolehji kak, karna kan itu pernyataannya kalau punya maki
%
sawah nilai dari sama dengan 0,6 jadi0,7 lebih besar daripada

0,6jadi artinya dia bisa meminjam.


P4-04 Ok. Bagaimana dengan pertanyaan selanjutnya? Pak Firman
memiliki sawah seluas 0,5 Ha, bolehkah pak Firman Meminjam
uang dikoperasi! Jelaskan?

ST4-04 TidaK boleh


P4-05 Alasannya?
ST4-05 Karna hasil 0,6 lebih besar dari 0,5.Jadi tidak boleh meminjam

P4-06 Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi. Apakah luas
sawah pak Usman lebih dari 2/3 Ha? Coba Jelaskan!

ST4-06 Lebih, karena kalau kurang tidak diberi pinjaman.

P4-07 Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan.


Apakah luas sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama
dengan 2/3Ha? Jelaskan !
34

ST4-07 Kurang karena ditolak

P4-08 Apakah anda yakin?

ST4-08 Iya saya yakin

P4-09 Ok . Makasih sudah membantu untuk wawancaranya

ST4-09 Iya, sama-sama

Dari hasil petikan wawancara pada subjek yang berpikir

kritis tinggi menunjukkan pada tahap mengidentifikasi dan

mendeduksi, subjekmampu mengidentifikasikan konsep yang

digunakan dari permasalahan yang disediakan dan subjek

mampumenyelesaikan permasalahan yang yang telah disediakan

dengan menggunakan konsep dan model matematika yang telah

ditentukan dan mampu memberikan kesimpulan dari permasalahan

itu dengan memberikan alasan yang sudah tepat..

1. Subjek yang Berpikir Kritis Sedang

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Sedang dan Wawancara

1) Tahap mengidentifikasi

Berikut adalah jawaban tertulis SS untuk soal nomor 1 bagian

a disajikan pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Gambar 4.5 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Mengidentifikasi Subjek


Berpikir kritis Sedang
35

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis sedang di soal

nomor 1 pada gambar 4.5 subjek berpikir kritis sedang pada

tahap mengidentifikasi mampu menuliskan kata-katanya sendiri

untuk menjawab soal.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis sedang :

Kode Uraian
P2-01 Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini ?
SS2-01 Karena hanya begitu yang saya tahu dengan memakai kata-
kata sendiri.
P2-02 Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?
SS2-02 Pernah
P2-03 Jelaskan dengan kata-katamu sendiri maksud dari soal tersebut!
SS2-03 Pak Andre memiliki beras 1,5 ton, pak Bambang 2 ton, dan pak
Coki 2 ton, 60 % disimpan di Lumbung KUD Tani Makmur .
Dari hasil petikan wawancara , pada subjek yang berpikir

kritis sedang menunjukkan pada tahap mengidentifikasi, subjek

mampu mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari

permasalahan yang disediakan di mana subjek mampu

menjelaskan dengan kata-katanya sendiri untuk menjawab soal

tersebut.

2) Tahap menggeneralisasi

Berikut adalah jawaban tertulis SS untuk soal nomor 1 bagian b

dan c disajikan pada gambar 4.6 sebagai berikut:


36

Gambar 4.6 Hasil Kerja Nomor 1 TahapGeneralisasi dan melakukan


operasi hitung Subjek Berpikir kritis sedang

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis sedang di soal

nomor 1 pada gambar 4.6 subjek berpikir kritis sedang pada tahap

menggeneralisasikan subjek mampu menggeneralisasikan apa yang

diketahui dan ditanyakan pada soal terlihat dari jawabannya subjek

mampu mengubah yang diketahui dari bentuk pecahan campuran

ke dalam bentuk desimal terlebih dahulu dan melakukan operasi

hitung yang sudah tepat., subjek juga mampu menggeneralisasikan

dengan mengubah bentuk bilangan desimal dan bentuk pecahan

campuran ke dalam bentuk pecahan tetapi tidak dapat menyelesaikan

operasi hitungnya.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis sedang :

Kode Uraian
P1-01 Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan di lumbung
KUD Tani Makmur . Coba jelaskan Berapa ton jumlah padi
mereka yang disimpan di KUD

SS1-01 Saya mendapatkan hasilnya 3,81 ton


P1-02 Bagaimana cara sehingga kamu mendapat 3,81 ton?
SS1-02 Saya ubah semua seperti 1,5. Jadi, 2 hasilnya 2,25 dan 2
hasilnya itu 2,6. Setelah itu semua saya jumlahkan
1,5+2,25+2,6=6,35
37

P1-03 Terus mengapa hasilnya 3,81?


SS2-03 Karena saya kalikan dengan 60%, tetapi sebelumnya 60% itu
saya ubah menjadi 0,6 jadi 6,35 x 0,6 = 3,81. Bukan begitu?
P1-04 Iya. Sebutkan berapa berat keseluruhan dari hasil panen mereka?
SS1-04 $
Saya tidak tahu jumlah dari + +
P1-05 Kenapa anda bisa mendapat
SS1-05 Yang 1,5 saya ubah menjadi
P1-06 Sdelanjutnya bagaimana lagi?
SS1-06 Saya sudah tidak tahu langkah selanjutnya
Dari hasil petikan wawancara , pada subjek yang berpikir

kritis tinggi menunjukkan pada tahap menggeneralisasi dan

melakukan operasi hitung dengan benar dan tepat. di mana

subjek mampu menjelaskan cara untuk mengubah bentuk

desimal dan pecahan campuran ke dalam satu bentuk yaitu ke

dalam bentuk desimal dan menghitung hasilnya dengan tepat.,

subjek mampu menggeneralisasikan apa yang diketahui pada

permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap permasalahan

yang disediakan di mana subjek mampu menjelaskan alasan

mengubah bilangan desimal dengan bilangan pecahan campuran

ke dalam satu bentuk yaitu bilangan pecahan tetapi subjek tidak

mampu menjelaskan perhitungan selanjutnya.

3) Tahap merumuskan ke dalam model matematika

Pada subjek yang berpikir kritis sedang menunjukkan

pada tahap merumuskan masalah ke model matematika, subjek

tidak mampu merumuskan keterangan simbol dari model

matematika yang telah ditentukan karena tidak menuliskan

jawabannya. Berikut petikan wawancaranya:


38

Kode Uraian
P3-01 Kenapa anda tidak menjawab d,e dan f?
SS3-01 Karena saya tidak mengerti
Dari hasil petikan wawancara , pada tahap merumuskan ke

dalam model matematika subjek tidak mampu menjelaskannya.

4) Tahap mendeduksi

Berikut adalah jawaban tertulis SS untuk soal nomor 2

disajikan pada gambar 4.7 sebagai berikut:

Gambar 4.7 Hasil Kerja Nomor 2 Tahap mengidentifikasi dan


mendeduksi Subjek Berpikir kritis Sedang

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis sedang di soal

nomor 2 pada gambar 4.7 subjek berpikir kritis sedang pada

tahap mengidentifikasi dan mendeduksi, subjek mampu

mengidentifikasi pertanyaannya dengan benar dengan subjek

menuliskan jawaban boleh, boleh, lebih dan kurang. Tetapi pada

tahap mendeduksi, subjek tidak mampu menyelesaikan

permasalahan yang telah disediakan dengan menggunakan

konsep atau model matematika yang telah ditentukan dan

mampu memberikan kesimpulan dari permasalahan itu, di mana

pada tahap ini subjek tidak mampu memberikan kesimpulan


39

dengan memberikan alasan mengapa subjek menjawab boleh,

boleh, lebih dan kurang.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis sedang :

Kode Uraian
P4-01 Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini ?

SS4-01 Karena hanya seperti itu yang saya tahu


P4-02 Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?

SS4-02 Saya pernah melihat


P4-03 Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre
meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

SS4-03 Boleh
P4-04 Bisakah anda menjelaskannya?

SS4-04 Saya tidak tahu menjelaskannya


P4-05 Kalau pada bagian b? Pak Firman memiliki sawah seluas 0,5
Ha, bolehkah pak Firman Meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

SS4-05 Boleh
P4-06 Alasannya?

SS4-06 Saya hanya menjawab boleh tetapi tidak tahu alasannya

P4-07 Ya bagian c, Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi.


Apakah luas sawah pak Usman lebih dari 2/3 Ha? Jelaskan !

SS4-07 Lebih

P4-08 Alasannya?

SS4-08 Saya tidak tahu

P4-09 Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan.


Apakah luas sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama
dengan 2/3 Ha? Jelaskan !

SS4-09 Kurang dari 2/3 Ha

P4-10 Alasannya?
40

SS4-10 Karena koperasi menolak, jadi menurut saya kurang

P4-11 Ada alasan lain?

SS4-11 TidaK

Dari hasil petikan wawancara pada subjek yang berpikir

kritis sedang menunjukkan pada tahap mengidentifikasi dan

mendeduksi, subjekmampu mengidentifikasikan konsep yang

digunakan dari permasalahan yang disediakan dan subjek

mampumenyelesaikan permasalahan yang telah disediakan

dengan menggunakan konsep dan model matematika yang

telah ditentukan tetapi subjek tidaK mampu memberikan

kesimpulan dari permasalahan itu karena tidak dapat

menjelaskan alasan menuliskan jawabannya.

2. Subjek yang Berpikir Kritis Rendah

a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Rendah dan

Wawancara

1) Tahap mengidentifikasi

Berikut adalah jawaban tertulis SR untuk soal nomor 1

bagian a disajikan pada gambar 4.8 sebagai berikut:

Gambar 4.8 Hasil Kerja Nomor 1 Tahap Mengidentifikasi Subjek


Berpikir kritis Rendah
41

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis rendah di soal

nomor 1 pada gambar 4.8 subjek berpikir kritis rendah pada

tahap mengidentifikasi mampu menuliskan kata-katanya sendiri

untuk menjawab soal.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek

yang berpikir kritis rendah :

Kode Uraian

P2-01 Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini ?

SR-01 Karena menggunakan kata-kata sendiri

P2-02 Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?

SR-02 Mungkin pernah

P2-03 Jelaskan dengan kata-katamu sendiri maksud dari soal tersebut!

SR2-03 Tahun ini lahan pertanian pak Andre, pak Bambang, pak Coki
menghasilkan panen 35 ton dari hasil panen tersebut 1500 kg
disimpan dalam lumbung pak Andre, pak Bambang, pak Coki

P2-04 Kenapa anda bisa mendapatkan 35ton?

SR2-04 Yang 60% itu saya ubah

P2-05 Langsung anda ubah atau ada cara hitungnya?

SR2-05 Langsung saya ubah

P2-06 Kalau yang 1500 kg?

SR2-06 Yang 1,5 saya ubah

Pada subjek yang berpikir kritis rendahmenunjukkan

pada tahap mengidentifikasi, subjek tidak mampu

mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari

permasalahan yang disediakan.


42

2) Tahap menggeneralisasi

Berikut adalah jawaban tertulis SR untuk soal nomor 1 bagian

b dan c disajikan pada gambar 4.9 sebagai berikut:

Gambar 4.9 Hasil Kerja Nomor 1 TahapGeneralisasi dan melakukan


operasi hitung Subjek Berpikir kritis rendah

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis sedang di soal

nomor 1 pada gambar 4.9 subjek berpikir kritis sedang pada tahap

menggeneralisasikan subjek tidak mampu menggeneralisasikan apa

yang diketahui dan ditanyakan pada soal terlihat dari jawabannya

subjek hanya menulis 2,4 ton padahal di dalam soal tidak terdapat

2,4 ton dan subjek juga menuliskan 100% dikurangkan

(25+10+12+22) % padahal tidak ada satu pun soal yang menuliskan

persen.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis rendah :

Kode Uraian
P1-01 Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan di lumbung
43

KUD Tani Makmur . Coba jelaskan Berapa ton jumlah padi


mereka yang disimpan di KUD

SR1-01 1.800 kg
P1-02 Bagaimana cara sehingga anda mendapat 1.800 dek?
SR1-02 2,4 dikali 1000 sama dengan 2400 kg. Terus dikali dengan 314
P1-03 Hasilnya 1.800?
SR1-03 Iya, sebenarnya saya tidak terlalu mengerti jadi saya hanya
menulis seperti itu
P1-04 Sebutkan berapa berat keseluruhan dari hasil panen mereka?
SR1-04 16%
P1-05 Kenapa?
SR1-05 Saya hanya asal hitung
P1-06 Apakah anda tidak mengerti dengan soalnya?
SR1-06 Iya tidak saya hanya asal jawab
Dari hasil petikan wawancara , pada subjek yang berpikir

kritis rendah menunjukkan pada tahap menggeneralisasi dan

melakukan operasi hitung, subjek kurang mampu

menggeneralisasikan apa yang diketahui pada permasalahan dan

yang ditanyakan pada setiap permasalahan yang disediakan dan

kurang tepat. pada proses menghitung karena subjek mengaku

hanya asal menghitung.

3) Tahap merumuskan ke dalam model matematika

Berikut adalah jawaban tertulis SR untuk soal nomor 1

bagian d dan e disajikan pada gambar 4.10 sebagai berikut:


44

Gambar 4.10 Hasil Kerja Nomor 1 Tahapmerumuskan masalah ke model


matematika Subjek Berpikir kritis Tinggi

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis rendah di soal

nomor 1 pada gambar 4.10 subjek berpikir kritis rendah pada

tahap merumuskan ke dalam model matematika subjek tidak

mampu menjawab pertanyaan dengan tepat. karena subjek

menuliskan jawaban yang tidak sesuai dengan soal, di mana

menulis 1,5 kuintal padahal tidak ada pernyataan yang seperti itu.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis rendah :

Kode Uraian
P3-01 Tolong jelaskan dengan menggunakan simbol berat dari hasil
panen Pak Andre, Pak Bambang, dan Pak Coki?
SR3-01 2.600 kg kak
P3-02 Itu simbol atau hasil?
SR3-02 Hasil kak. Saya tidak tahu simbol matematika bagaimana
P3-03 Jika 60% dari hasil panen mereka akan disimpan di lumbung
KUD Tani Makmur , coba jelaskan model matematikanya
SR3-03 Saya tidak tahu
P3-04 Jika A menyatakan jumlah berat hasil panen ketiganya, jelaskan
45

model matematika yang menyatakan hubungan antara A dengan


hasil panen dari Pak Andre, Pak Bambang, Pak Coki
SR3-04 Saya sama sekali tidak tahu
Pada subjek yang berpikir kritis rendah menunjukkan pada

tahap merumuskan masalah ke model matematika, subjek tidak

mampu merumuskan keterangan simbol dari model matematika yang

telah ditentukan

4) Tahap mendeduksi

Berikut adalah jawaban tertulis SR untuk soal nomor 2

disajikan pada gambar 4.11 sebagai berikut:

Gambar 4.11 Hasil Kerja Nomor 2 Tahap mengidentifikasi dan


mendeduksi Subjek Berpikir kritis Rendah

Berdasarkan jawaban subjek berpikir kritis sedang di soal

nomor 2 pada gambar 4.1 subjek berpikir kritis sedang pada tahap

mengidentifikasi dan mendeduksi, subjek tidak mampu

mengidentifikasi pertanyaannya dengan benar dan pada tahap

mendeduksi, subjek tidak mampu menyelesaikan permasalahan


46

yang telah disediakan dengan menggunakan konsep atau model

matematika yang telah ditentukan karena subjek menulis jawaban

yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang pada bagian a

pertanyaannya yaitu bolehkah pak Andre meminjam uang

dikoperasi tetapi subjek bahkan hanya menjawab 2 Ha atau 2,25

Ha, pertanyaan yang bagian b subjek menjawab 2.900.000,

pertanyaan bagian c subjek menjawab 4075 Ha, dan untuk yang

bagian d subjek menjawab 20. Itu menunjukkan bahwa subjek tidak

menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan pada soal tersebut.

Berikut ini disajikan petikan wawancara pada subjek yang

berpikir kritis rendah :

Kode Uraian
P4-01 Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini ?

SR4-01 Karena hanya seperti itu yang saya tahu


P4-02 Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?

SR4-02 TidaK
P4-03 Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre
meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

SR4-03 2,25 Ha
P4-04 Kenapa anda menjawab seperti itu? Sedangkan pertanyaannya
bolehkah

SR4-04 Saya tidak tahu


P4-05 Kalau bagian b? Pak Firman memiliki sawah seluas 0,5 Ha,
bolehkah pak Firman Meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

SR4-05 2.900.000
P4-06 Alasannya?

SR4-06 Saya hanya asal jawab karena saya tidak tahu


47

P4-07 Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi. Apakah luas
sawah pak Usman lebih dari 2/3 Ha? Jelaskan !

SR4-07 4075 Ha kak

P4-08 Kenapa anda bisa menjawab seperti itu?

SR4-08 Saya tidak tahu jawabannya

P4-09 Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan.


Apakah luas sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama
dengan 2/3 Ha? Jelaskan!

SR4-09 Saya hanya asal jawab karena saya tidak tahu jawabannya

P4-10 Apakah tidak ada yang anda tahu?

SR4-10 Iya

P4-11 Belajar yang rajin ya, terima kasih sudah membantu

SR4-11 Iya

Dari hasil petikan wawancara , pada subjek yang berpikir

kritis rendah menunjukkan pada tahap mengidentifikasi dan

mendeduksi, subjek tidakmampu mengidentifikasikan konsep yang

digunakan dari permasalahan yang disediakan dengan

menggunakan konsep dan model matematika yang telah ditentukan

dan tidak mampu memberikan kesimpulan dari permasalahan itu

dan subjek tidak mampu menjawab pertanyaannya karena tidak

mengerti dan mengatakan hanya asal menulis jawaban.

D. Pembahasan Data

Pada bagian ini akan menjawab rumusan masalah pada bab 1 yaitu

bagaimana menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa SMP Negeri 3

Pallangga dalam menyelesaikan soal materi pecahan?


48

1. Subjek Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi

Pada bagian ini , dilakukan analisis data yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan berpikir kritis materi pecahan khususnya pada

subjek yang berpikir kritis tinggi . Hasil analisis ini akan memuat

kesimpulan sebagai wujud dari jawaban rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan hasil petikan wawancara , dapat dilihat bahwa subjek

yang berpikir kritis tinggi pada tahap mengidentifikasi subjek mampu

mengidentifikasi soal dilihat dari jawaban yang sudah sesuai pada saat tes

yaitu subjek mampu menjawab pertanyaan dengan menggunakan kata-

katanya sendiri, pada tahap menggeneralisasikan apa yang diketahui dan

ditanyakan pada saat tes subjek juga mampu menjelaskan langkah untuk

melakukan operasi hitung, pada tahap merumuskan masalah ke model

matematika subjek juga mampu menjelaskan untuk memberikan simbol

dari soal, dan pada tahap mendeduksi subjek subjek sudah mampu

memberikan alasan terkait kesimpulan yang subjek tulis pada saat tes.

Berdasarkan paparan hasil tes dan wawancara subjek yang berpikir

kritis tinggi tentang kemampuan berpikir kritis pada materi pecahan,

menunjukkan bahwa subjek yang berprestasi tinggi dapat dilihat bahwa

subjek yang berpikir kritis tinggi pada tahap mengidentifikasi,

subjekmampu mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari

permasalahan yang disediakan,pada tahapmenggeneralisasi dan

melakukan operasi hitung subjek mampu menggeneralisasikan apa yang

diketahui pada permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap


49

permasalahan yang disediakan dan menghitung dengan benar dan tepat.,

dan pada tahapmerumuskan masalah ke model matematikasubjek mampu

merumuskan keterangan simbol dari model matematika yang telah

ditentukan, dan pada tahapmendeduksi subjek mampu memberikan

kesimpulan dari permasalahan itu.Hal tersebut sejalan dengan pendapat

(Fisher:2011) bahwa berpikir kritis ialah bagaikan keterampilan yang

dapat menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi suatu ide

maupun alasan

2. Subjek Kemampuan Berpikir Kritis Sedang

Pada bagian ini , dilakukan analisis data yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan berpikir kritis materi pecahan khususnya pada

subjek yang berpikir kritis sedang . Hasil analisis ini akan memuat

kesimpulan sebagai wujud dari jawaban rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan hasil petikan wawancara , dapat dilihat bahwa subjek

yang berpikir kritis sedang pada tahap mengidentifikasi subjek mampu

mengidentifikasi soal dilihat dari jawaban yang sudah sesuai pada saat tes

yaitu subjek mampu menjawab pertanyaan dengan menggunakan kata-

katanya sendiri, pada tahap menggeneralisasikan apa yang diketahui dan

ditanyakan pada saat tes subjek juga mampu menjelaskan langkah untuk

melakukan operasi hitung tetapi subjek belum mampu menjelaskan

jawabannya pada bagian akhir pada nomor 1 bagian C, pada tahap

merumuskan masalah ke model matematika subjek tidak mampu

menjelaskan untuk memberikan simbol dari soal, dan pada tahap


50

mendeduksi subjek sudah mampu memberikan jawaban dengan tepat.

tetapi belum dapat memberikan alasan terkait kesimpulan yang subjek

tulis pada saat tes.

Berdasarkan paparan hasil tes dan wawancara subjek yang berpikir

kritis sedang tentang kemampuan berpikir kritis pada materi pecahan,

menunjukkan bahwa subjek yang berprestasi sedang pada tahap

mengidentifikasi, subjekmampu mengidentifikasikan konsep yang

digunakan dari permasalahan yang disediakan,pada tahapmenggeneralisasi

dan melakukan operasi hitung, subjek mampu menggeneralisasikan apa

yang diketahui pada permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap

permasalahan yang disediakan tetapi kurang tepat. pada proses

menghitung, pada tahap merumuskan masalah ke model matematika

subjek tidak mampu merumuskan keterangan simbol dari model

matematika yang telah ditentukan, danpada tahap mendeduksi subjektidak

mampu memberikan kesimpulan dari permasalahan itu. Hal tersebut

belum sejalan dengan pendapatVitale&Nugent (dalam Susiyati:2014)

berpikir kritis mengaitkan sebuah tujuan, tujuan langsung dari berpikir ke

langkah pembentukan kepastian didasari oleh pembuktian dan tidak hanya

asal menebak suatu cara memecahkan permasalahan rasional.

3. Subjek Kemampuan Berpikir Kritis Rendah

Pada bagian ini , dilakukan analisis data yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan berpikir kritis materi pecahan khususnya pada


51

subjek yang berpikir kritis rendah . Hasil analisis ini akan memuat

kesimpulan sebagai wujud dari jawaban rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan hasil petikan wawancara , dapat dilihat bahwa subjek

yang berpikir kritis rendah pada tahap mengidentifikasi subjek

menjawab pertanyaan dengan tidak benar walaupun pertanyaan

menggunakan kata-kata sendiri tetapi subjek menuliskan angkanya asal-

asalan, pada tahap menggeneralisasi subjek tidak menjawab dengan benar

apa yang diketahui dan ditanyakan pada saat tes subjek juga tidak

mampu menjelaskan langkah untuk melakukan operasi hitung, pada tahap

merumuskan masalah ke model matematika subjek menjawab dengan

tidak benar, dan pada tahap mendeduksi subjek sudah tidak mampu

memberikan jawaban dengan tepat. dan tidak dapat menyimpulkan apa

yang ditanyakan.

Berdasarkan paparan hasil tes dan wawancara subjek yang berpikir

kritis rendah pada materi pecahan, menunjukkan bahwa subjek betul-betul

tidak mengerti terhadap soal dan pertanyaan yang diberikan di mana subjek

yang berprestasi rendah pada tahap mengidentifikasi, subjek tidakmampu

mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari permasalahan yang

disediakan, pada tahap menggeneralisasi dan melakukan operasi hitung

subjek kurang mampu menggeneralisasikan apa yang diketahui pada

permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap permasalahan yang

disediakan dan kurang tepat. pada proses menghitung,pada

tahapmerumuskan masalah ke model matematika subjek tidak mampu


52

merumuskan keterangan simbol dari model matematika yang telah

ditentukan, danpada tahap mendeduksisubjek tidak mampu memberikan

kesimpulan dari permasalahan itu. Hal tersebut sama sekali tidak sejalan

dengan pendapat Fisher (2011) bahwa berpikir kritis ialah bagaikan

keterampilan yang dapat menganalisis, menginterpretasikan, dan

mengevaluasi suatu ide maupun alasan.

E. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian ini ,

ada beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa faktor

yang dapat untuk lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan

datang lebih menyempurnakan penelitiannya karena penelitian ini sendiri

tentu memiliki kekurangan yang perlu terus diperbaiki dalam penelitian-

penelitian ke depannya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini , yaitu :

1. Jumlah subjek yang kurang untuk diberikan tes pertama yaitu tes

kemampuan awal dikarenakan kondisi saat ini yang tidak

memungkinkan karena adanya covid-19.

2. Memakan waktu yang cukup lama dikarenakan respon subjek yang

lama saat diberikan tes.

3. Penelitian yang dilakukan tidak maksimal karena tidak dapat bertemu

langsung dengan subjek .


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Subjek yang Berpikir Kritis Tinggi

Subjek yang berpikir kritis tinggi melalui empat indikator

berpikir kritis yaitu kemampuan mengidentifikasi, menggeneralisasikan,

merumuskan suatu permasalahan ke dalam model matematika dan

mendeduksi. Di tahap mengidentifikasi, subjek mampu

mengidentifikasikan konsep yang digunakan dari permasalahan yang

disediakan, pada tahap menggeneralisasi dan melakukan operasi hitung

subjek mampu menggeneralisasikan apa-apa saja yang diketahuinya dan

ditanyakannya di seluruh masalah yang disediakan dan menghitung

dengan benar dan tepat, dan pada tahap merumuskan masalah ke model

matematika subjek mampu merumuskan keterangannya simbol-simbol

yang sudah ditentukan pada model matematikanya, dan pada tahap

mendeduksi subjek dapat memberi kesimpulan dalam masalah tersebut.

2. Subjek yang Berpikir Kritis Sedang

Subjek yang berpikir kritis sedang melalui empat indikator berpikir

kritis yaitu kemampuan mengidentifikasi, menggeneralisasikan,

merumuskannya permasalahan dengan model matematika mendeduksi.

Di tahap mengidentifikasi, subjek mampu mengidentifikasikan sebuah

masalah dengan konsep yang telah dipakai ,pada tahap

53
54

menggeneralisasi dan melakukan operasi hitung, subjek mampu

menggeneralisasikan sesuatu yang diketahui dalam masalah dan yang

ditanyakan pada setiap permasalahan yang disediakan tetapi kurang

tepat. pada proses menghitung, pada tahap merumuskan masalah ke

model matematika subjek tidak mampu merumuskan keterangan simbol

dari model matematika yang telah ditentukan, dan pada tahap

mendeduksi subjek tidak mampu memberikan kesimpulan dari

permasalahan itu.

3. Subjek yang Berpikir Kritis Rendah

Subjek yang berpikir kritis rendah melalui empat indikator berpikir kritis

yaitu kemampuan mengidentifikasi, menggeneralisasi, merumuskan

masalah kemodel matematika dan mendeduksi. Pada tahap

mengidentifikasi, subjek tidak mampu mengidentifikasikan konsep yang

digunakan dari permasalahan yang disediakan, pada tahap

menggeneralisasi dan melakukan operasi hitung subjek kurang mampu

menggeneralisasikan apa yang diketahui pada permasalahan dan apa

yang ditanyakan dalam suatu masalah yang ada dan kurang tepat pada

proses menghitung, pada tahap merumuskan masalah ke model

matematika subjek tidak mampu merumuskan suatu keterangan maupun

simbol pada model maupun rumus matematikanya, dan pada tahap

mendeduksi subjek tidak dapat memberi penyimpulan yang tepat dalam

suatu masalah yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

Arti kata - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.ǁ Diakses 19 April
2018. https://www.kbbi.web.id/.

Ennis, R.H. 1996. Critical Thinking. USA: Prentice Hall, Inc.

Fisher, Alec. 2011. Critical Thinking An Introduction Second Edition. United


Kingdom: Cambridge University Press
Gazali, M. 2017. Pengaruh Efikasi Diri Dan Kecemasan Matematika Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal penelitian dan penilaian
pendidikan, 2(2), 274-289.

Hassoubah, I. J. 2004. Cara Berpikir Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa.


Meidayanti, R., Sunyono, S., & Tania, L. 2015. Pembelajaran SIMAYANG Tipe
II Untuk Meningkatkan Self Efficacy Dan Keterampilan Berfikir
Kritis. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia, 4(3), 856-867
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Noviana, Erwin (2011) Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran


Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Sortir Kartu (CARD
SORT) (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8
Salatiga). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Paradesa, R. 2015. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa Melalui


Pendekatan Konstruktivisme Pada Mata kuliah Matematika
Keuangan. JPM (Jurnal Pendidikan Matematika), 1(2), 306-325

Pramuditya, LC, dkk. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP
Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Materi
Aljabar. JMPM (Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika),
1(6), 279-286

Tipsbelajarmatematika.com. 2020, 28 mei . Matematika SMP kelas VII: Bilangan


Pecahan. Diakses pada 26 September 2020, dari
https://www.tipsbelajarmatematika.com/2020/05/matematika-smp-
kelas-vii-bilangan.html

55
56

.
Septiana, R, dkk. 2019 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
SMP. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 2(6), 393-400

Sirait, E.D 2019. Pengaruh Gaya Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Matematika.SAP (susunan artikel pendidikan), 4(1).

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Susiyati. 2014. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik dalam


Pemecahan Masalah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika Program Pasca Sarjana STKIP Siliwangi, 27 November
2014. Bandung.
Suwarna, Dina Mayadina.2009.Kemampuan Untuk Berpikir Kritis
Matematika.Jakarta : Cakrawala Mahakarya

Zanthy,L. S., & Hendriana, H. 2018. Pengaruh Self Efficacy Terhadap


Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa SMP. JPMI (Jurnal
Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(3), 435-444
L
A
M
P
I
R
A
N

57
58

LAMPIRAN A. INSTRUMEN PENELITIAN


LEMBAR SOAL TES I

Sekolah : SMP Negeri 3 Pallangga


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Waktu : 30 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal:
1. Tulislah Nama, Nis dan Kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan.
2. Bacalah soal dibawah ini dengan cermat dan teliti.
3. Kerjakan secara individu dan tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang
kurang jelas.
4. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpul.

Kerjakanlah Soal-Soal di Bawah dengan Cermat dan Teliti!

1. Jelaskan pengertian pecahan ?

2. Yang manakah urutan pecahan dari pecahan terbesar hingga terkecil pada
% %
pecahan 1 , , & , dan 1 ?

3. Ibu membeli kg gula merah. Ibu juga membeli kg gula putih. Di rumah

%
tersedia kg gula putih. Berapa kg jumlah semua gula Ibu?

4. Ibu Dea mempunyai kg beras. Beras itu akan dibagikan kepada


&

tetangganya yang bernama Dian, Dewi dan Deva. Dian mendapat jatah &

kg, Dewi % kg, dan Deva kg. Setelah beras dibagikan ternyata ada beras

yang tersisa. Berapa kg beras Ibu Dea yang tersisa?


59

5. Kakak mempunyai uang sebanyak Rp 80.000,00. uang itu digunakan

untuk membeli buku dan sisanya ditabung.Berapa banyak uang yang

ditabung?

6. Seorang ibu mempunyai 3 orang anak putri. Ibu ini bermaksud


%
membagikan sehelai kain sutera yang panjangnya 9 meter. Masing-

masing putrinya memperoleh panjang yang sama. Tentukanlah panjang

masing-masing kain tersebut.


60

KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENILAIAN

NO. Kriteria Jawaban Skor

Pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam

1 bentuk (a/b) dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 2

0 ,dimana a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

Jumlah Skor 2

2 Diketahui :
% %
1 , , & , dan 1

Ditanya : Yang manakah urutan yang terbesar ke yang


1
terkecil ?

Jawab :

Kalikan pecahan tersebut dengan 100


1
'
1 = × 100 = 120 (urutan 2)
1
% %
= × 100 = 66,6 (urutan 4) 1

= & × 100 = 87,5 (urutan 3) 1


&

% '
1 = × 100 = 175 (urutan 1)
1
% %
Jadi, urutannya adalah 1 , 1 , & dan

Jumlah Skor 6

3 Diketahui : 1

Gula yang ibu beli kg gula merah, kg gula putih

%
Gula yang tersedia dirumah kg gula putih
1
61

Ditanya : Jumlah berat semua gula yang ibu miliki


% ' 2
Jawab: kg + kg + kg = kg

%
= 1 kg
1
' %
Jadi, berat semua gula yang ibu miliki adalah kg atau 1

kg

Jumlah Skor 5

4 Diketahui : 1

Beras Ibu Dea kg


&

Dibagikan kepada Dian, Dewi dan Deva

Dian mendapat kg
&

Dewi mendapat % kg

Deva mendapat kg 1

Ditanya : Berat beras Ibu Dea yang tersisa?

Jawab :

KPK dari 8,2 dan 4 adalah 8

Beras Ibu Dea = kg 3


&

Beras yang dibagikan = & kg + % kg + kg

'
= & kg + & kg + & kg

= kg
&

Beras yang tersisa = Beras Ibu Dea – Beras yang dibagi 3


62

= &
kg - &
kg

%
= & kg

= kg
1
%
Jadi, beras Ibu Dea yang tersisa adalah & kg atau % kg

Jumlah Skor 9

5 Diketahui :

Uang yang digunakan untuk membeli buku adalah dari 1

uang yang dimiliki kakak

Ditanyakan :

Berapa banyak sisa uang yang ditabung ? 1

Jawab : uang untuk membeli buku = × Rp 80.000

= Rp 48.000.00
2
sisa uang yang ditabung = Rp 80.000 – Rp

48.000
2
= Rp 32.000,00
1
Jadi sisa uang yang ditabung oleh kakak adalah Rp

32.000,00

Jumlah Skor 5

6 Diketahui : 1
%
Ibu memiliki panjang kain yaitu 9 meter

Ibu memiliki 3 orang anak putri dan setiap putri


63

mendapatkan kain dengan panjang yang sama.

Ditanyakan : 1

Tentukanlah panjang masing-masing kain yang diterima

setiap anak?

Jawab :
%
Panjang keseluruhan kain dibagi banyaknya anak = 9 :3

%$
= :

%$
= ×
5
%$
= $

%
=3$

Jadi panjang kain sutera yang diterima oleh masing-


%
masing putri ibu adalah 3 $ meter.
1

Jumlah Skor 8
64

LEMBAR SOAL TES II

Sekolah : SMP Negeri 3 Pallangga


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Waktu : 30 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal:
1. Tulislah Nama, Nis dan Kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan.
2. Bacalah soal dibawah ini dengan cermat dan teliti.
3. Kerjakan secara individu dan tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang
kurang jelas.
4. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpul.

Kerjakan Soal Berikut!


1. Pak Andre , pak Bambang, pak Coki memiliki beras hasil panen masing-
masing 1,5 ton, 2 ton dan 2 ton. Sebanyak 60% dari hasil panen mereka

akan disimpan dilumbung KUD Tani Makmur.


a. Tulislah dengan kata-katamu sendiri maksud dari soal!
b. Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan dilumbung KUD
Tani Makmur. Berapa ton jumlah padi mereka yang disimpan di KUD?
c. Berapa Berat Keseluruhan jumlah hasil panen mereka?
d. Buatlah pemisalan dengan menggunakan simbol berat dari hasil panen Pak
Andre, Pak Bambang, dan Pak Coki!
e. Jika 60% dari hasil panen mereka akan disimpan dilumbung KUD Tani
Makmur, Buatlah model matematika dari pemisalan tersebut!
f. Jika A menyatakan jumlah berat hasil panen ketiganya, tulislah model
matematika yang menyatakan hubungan antara A dengan hasil panen dari
Pak Andre , Pak Bambang, Pak Coki!
2. Jika anda memiliki sawah yang luasnya lebih dari 2/3 Ha, maka anda boleh
miminjam uang dikoperasi!
a. Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre meminjam
uang dikoperasi! Jelaskan?
65

b. Pak Firman memiliki sawah seluas 0,5 Ha, bolehkah pak Firman
Meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?
c. Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi. Apakah luas sawah pak
Usman lebih dari 2/3 Ha?
d. Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan. Apakah luas
sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama dengan 2/3 Ha?
66

ALTERNATIF JAWABAN TES SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

NO Penyelesaian Indikator Skor


1 Pak Andre, Pak Bambang, dan Pak Coki memiliki
hasil panen,dimana sebanyak 60% dari hasil panen
mereka akan disimpan di Lumbung KUD Tani Mengidentifikasi 1
Makmur

1,5 + 2 + 2 " × 60% = 1,5 + 2,25 + 2,6 × 0,6


Generalisasi dan
= 6,35 × 0,6
melakukan 3
= 3,81 ton
operasi hitung

$
1,5 + 2 + 2 " = + +
%
= %
+% +% Generalisasi dan
%
= % melakukan 4
operasi hitung
= 6 % ton

Misalkan hasil panen pak Andre = x , hasil panen pak Merumuskan


Bambang = y, hasil panen pak Coki = z kedalam model 1
matematika
Merumuskan
x – 60%, y – 60%, z – 60% kedalam model 1
matematika
Merumuskan
x+y+z=A
kedalam model 1
matematika
2 % Mengidentifikasi
Boleh, karena luas sawah pak andre lebih dari Ha
2
dan mendeduksi
a. Boleh, ketika ada syarat lain yang menjadi Mengidentifikasi 4
acuan untuk meminjam uang dikoperasi
67

b. tidak boleh, karena luas sawah pak Firman dan mendeduksi


%
kurang dari Ha dan tidak memenuhi syarat
lain dari koperasi

% 4
a. lebih dari Ha, karena bisa mendapatkan
pinjaman dari koperasi
% Mengidentifikasi
b. kurang dari Ha, tetapi memenuhi syarat lain
yang diberikan oleh koperasi dan mendeduksi

kurang dari 2/3 Ha, serta tidak memenuhi syarat Mengidentifikasi


lain dari koperasi 1
dan mendeduksi
68

PEDOMAN WAWANCARA

Tujuan : untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses berpikir kritis


siswa SMP Negeri 3 Pallangga dalam menyelesaikan soal materi Pecahan
Metode : Wawancara tidak terstruktur
Langkah Pelaksanaan
1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung
antara peneliti dan informan. (disesuaikan dengan kondisi saat ini).
2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan.
3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok
permasalahan yang sama.
4. Apabila siswa mengalami kesulitan dengan pertanyaan tertentu, siswa akan
diberikan pertanyaan yang lebih sederhana tanpa menghilangkan inti
permasalahan.
Petunjuk Wawancara :
1. Wawancara dilakukan setelah dilakukan pengerjaan soal tes kemampuan
berpikir kritis
2. Narasumber yang diwawancarai adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3
Pallangga.
3. Proses wawancara didokumentasikan dengan menggunakan media
audio/dicatat
Indikator :
Kemampuan Berpikir Kritis
1. Kemampuan menggeneralisasi
Kemampuan peserta didik untuk menggeneralisasikan apa yang diketahui
pada permasalahan dan yang ditanyakan pada setiap permasalahan yang
disediakan
2. Kemampuan Mengidentifikasi
Kemampuan setiap peserta didik untuk mengidentifikasikan konsep yang
digunakan dari permasalahan yang disediakan
69

3. Kemampuan merumuskan masalah ke model matematika


Kemampuan setiap peserta didik untuk merumuskan keterangan simbol
dari model matematika yang telah ditentukan
4. Kemampuan mendeduksi dengan menggunakan prinsip
Kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan yang yang
telah disediakan dengan menggunakan konsep dan model matematika
yang telah ditentukan dan mampu memberikan kesimpulan dari
permasalahan itu

PEDOMAN WAWANCARA

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Pecahan Kelas VII
SMP Negeri 3 Pallangga

Pertanyaan Wawancara Untuk Soal Nomor 1

Indikator Butir Pertanyaan


Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?
Mengidentifikasi
dan melakukan Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?
operasi hitung
Jelaskan dengankata-katamu sendiri maksud dari soal tersebut?

Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan


dilumbung KUD Tani Makmur. Coba jelaskan Berapa ton
Generalisasi
jumlah padi mereka yang disimpan di KUD

Sebutkan berapa berat keseluruhan dari hasil panen mereka


Generalisasi
Merumuskan
Tolong jelaskan dengan menggunakan simbol berat dari hasil
kedalam model
panen Pak Andre , Pak Bambang, Pak Coki
matematika
Jika A menyatakan jumlah berat hasil panen ketiganya,
Merumuskan jelaskan model matematika yang menyatakan hubungan antara
kedalam model A dengan hasil panen dari Pak Andre , Pak Bambang, Pak
matematika Coki
70

Pertanyaan Wawancara Untuk Soal Nomor 2

Indikator Butir Pertanyaan


Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?

Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?


Mengidentifikasi
dan mendeduksi
Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre
meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

Pak Firman memiliki sawah seluas 0,5 Ha, bolehkah pak


Mengidentifikasi
Firman Meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?
dan mendeduksi
Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi. Apakah luas
Mengidentifikasi
sawah pak Usman lebih dari 2/3 Ha? Jelaskan !
dan mendeduksi
Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan.
Mengidentifikasi Apakah luas sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama
dan mendeduksi dengan 2/3 Ha? Jelaskan !
71

LAMPIRAN B. HASIL KERJA SISWA TES I


No. Nama Nilai

1. ANW 78,3

2. MFA 67,5

3. N 48,1

4. KNM 35,1

5. MFT 32,4

6. NS 16,2

7. NA 13,5

8. FNM 10,8

9. SL 8,1

10. MR 8,1

1.
72

2.

3.
73

4.

5.
74

6.

7.
75

8.

9.
76

10.
77

LAMPIRAN C. HASIL KERJA SISWA TES II

1. SUBJEK YANG BERKEMAMPUAN TINGGI


78

2. SUBJEK YANG BERKEMAMPUAN SEDANG


79

3. SUBJEK YANG BERKEMAMPUAN RENDAH


80
81

LAMPIRAN D. HASIL WAWANCARA SUBJEK

1. Subjek yang Berpikir Kritis Tinggi


i. Soal Nomor 1
Kode Uraian
M Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?
S1 Karena soalnya disuruhji gunakan pakai kata-kata sendiri kak
M Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?
S1 Sudah kak, biasanya di pelajaran bahasa indonesia banyak
pertanyaan begini kak
M Jelaskan dengan kata-katamu sendiri maksud dari soal tersebut!
S1 Pak Andre, pak Bambang, dan pak Coki memiliki hasil penen
sebanyak 60 % disimpan di Lumbung KUD Tani Makmur masing-
masing 1,5 ton, 2 ton, dan 2 ton. Begitumi maksudnya toh
kak?asal tidak samaki dengan soalnya itu sendiri
M Iya dek
M Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan dilumbung
KUD Tani Makmur. Coba jelaskan Berapa ton jumlah padi mereka
yang disimpan di KUD

S1 3,81 ton kak.


M Bagaimana caranya sehingga didapat 3,81 ton?
S1 Kan disitu ada desimal, pecahan sama persen kak. Jadi saya ubah ke
satu bentuk saja kak yaitu jadi bentuk desimal saja kak. 1,5 tetap jadi
$
1,5 kalau 2 itu kan sama dengan jadi 9 dibagi 4 itu= 2,25 kalau
2 itu sama dengan jadi 13 dibagi 5 itu hasilnya 2,6 dan kalau
60% itu 60 dibagi seratus sama dengan 0,6 kak
M Setelah itu diapakan lagi?
S1 Dijumlahkan kak yang 1,5+2,25+2,6 =6,35 terus dikalikan dengan
0,6 jadi hasilnya 3,81
M Begituji dek?
S1 Iya kak
M Kalau bagian C iya dek?
S1 Kenapa kak?
M Sebutkan berapa berat keseluruhan dari hasil panen mereka?
S1 %
kak
%
M Bagaimana caranya itu dek didapat hasil seperti itu?
S1 Dijumlahkan semua itu kak yang 1,5+ 2 +2 tapi itu yang 1,5
diubah dulu ke pecahan kak caranya itu 1,5 sama dengan 1,5 per 1
masing-masing dikali 10 jadi hasilnya kak. Jadi + 2 + 2 =
$
+ + setelah itu samakan semua dulu penyebutnya kak, berapa
habis dibagi 10 dibagi 5 dengan dibagi 4 itu 20 kak.
M Setelah itu diapakan dek?
82

S1 % % %
Jumlahkanmi langsung kak + + = jadi hasilnya
% % % % %
M %
Kenapa dilembar jawabanta + + = pale dek?
% % % %
S1 Aih salah tuliska itu kak, tidakkuubahmi sudah kukalikan tadi kak
M Jadi begitu jawabanta?
S1 Iya kak begitumi
M Tolong jelaskan dengan menggunakan simbol berat dari hasil panen
Pak Andre , Pak Bambang, dan Pak Coki?
S1 Kalau pak Andre simbolnya A kak, kalau pak Bambang simbolnya B,
dan kalau pak Coki simbolnya C kak
M Kenapa bisaki simbolkan seperti itu dek?
S1 Karena simbol sajaji toh kak, sembarangji mau dipakai apa.
Cocokmi toh kak?
M Iya dek. Jika 60% dari hasil panen mereka akan disimpan dilumbung
KUD Tani Makmur, coba jelaskan model matematikanya
S1 Semuanya dikurangi saja kak 60%. Jadi A-60%, B-60% dan C-60%
M Kenapa begitu dek?
S1 Karena hasil yang pak Andre, pak Bambang dan pak Coki dikurang
60%
M Yakinki begitu dek?
S1 Iya kak
M Kalau yang f iya bisaki jawabki? Jika A menyatakan jumlah berat
hasil panen ketiganya, jelaskan model matematika yang menyatakan
hubungan antara A dengan hasil panen dari Pak Andre , Pak
Bambang, Pak Coki
S1 Kak begini mungkin harusnya jawabannya kak A+B+C=A tapi kan
saya pemisalan awalku ada huruf A kak jadi kuganti saja sama
dengan A. Bisaji kak?
M Jadi jawabannya bagaimana dek?
S1 A+B+C=Z kak, bisaji begitu toh kak?
M Iya bisaji dek tapi nanti baca dulu semua pertanyaannya supaya
tidak kita ganti-gantimi dek
S1 Iya kak, karna tadi langsung saya jawabki dar a sampai f tidak
kubaca semua dulu.
M Tidak apaji dek. Lain kali lebih teliti lagi yah!
S1 Iya kak.

ii. Soal Nomor 2


Kode Uraian
M Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?

S1 Karena pertanyaannya itu kak, bolehkah pak Andre meminjam


dikoperasi kalau luas sawahnya 0,7 Ha
M Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?
83

S1 Pernah kak.
M Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre
meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

S1 Bolehji kak, karna kan itu pernyataannya kalau punya maki sawah
% %
lebih dari Ha bisami memninjam dikoperasi. Kan itu samaji

dengan 0,6 toh kak berarti 0,7 lebih besar daripada 0,6 jadi bisaji
meminjam kak
M Ok dek. Kalau pertanyaan nomor 2 iya dek? Pak Firman memiliki
sawah seluas 0,5 Ha, bolehkah pak Firman Meminjam uang
dikoperasi! Jelaskan?

S1 Tidak boleh itu iya kak


M Alasannya?
S1 Karna lebih besar 0,6 daripada 0,5 kak. Jadi tidak boleh meminjam
M Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi. Apakah luas sawah
pak Usman lebih dari 2/3 Ha? Coba Jelaskan dek!

S1 Lebih kak, karna kalau kurang tidak dikasihki pinjaman. Karna


syaratnya yg jelas lebih toh

M Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan. Apakah


luas sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama dengan 2/3 Ha?
Jelaskan !

S1 Kurang kak karena ditolak

M Yakinka kak

S1 Ok dek. Makasih sudah membantu untuk wawancaranya

M Iya kak, sama-sama

2. Subjek yang Berpikir Kritis Sedang


a. Soal Nomor 1
Kode Uraian
M Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?
S2 Karena begitu ji kak kuitau kalau pakai kata-kata sendiri
M Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?
S2 Pernahji kak
M Jelaskan dengan kata-katamu sendiri maksud dari soal tersebut!
S2 Pak Andre memiliki beras 1,5 ton, pak Bambang 2 ton, dan pak
84

Coki 2 ton, 60 % disimpan di Lumbung KUD Tani Makmur.


M Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan dilumbung
KUD Tani Makmur. Coba jelaskan Berapa ton jumlah padi mereka
yang disimpan di KUD

S2 Anu kak, 3,81 ton kudapat


M Bagaimana caranya sehingga didapat 3,81 ton?
S2 Kujadikan semua kayak yang 1,5 itu kak. Jadi 2 kudapat 2,25 dan
2 hasilnya itu 2,6. Baru jumlahkanmi semua kak
1,5+2,25+2,6=6,35
M Terus kenapa hasilnya 3,81 pale dek?
S2 Dikalikan sama yang 60% persen toh kak, tapi ubahki dulu itu yang
60% jadi 0,6 kak. Jadi 6,35 x 0,6 = 3,81 kak. Cocokmi kak?
M Iye dek. Sebutkan berapa berat keseluruhan dari hasil panen
mereka?
S2 $
Tidak kutauki jumlahkan itu yang + +
M Kenapa bisa didapat dek?
S2 Yang 1,5 itu kak kujadikan pecahan harusnya itu kan 1,5 per 1 toh
kak. Masing-masaiang dikali sepuluhmi jadi nadapatmi
M Ohiya dek
M Kenapa tidak dijawab yang d,e dan f dek?
S2 Tidak kutauki kak

b. Soal Nomor 2
Kode Uraian
M Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?

S2 Karena begituji kutau kak


M Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?

S2 Pernahja liatki kak


M Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre
meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

S2 Boleh kak
M Bisaki jelaskanki kenapa boleh?

S2 Tidak kutau jelasskanki kak, tapi kayaknya boleh kak


M Kalau yang bagian b iya? Pak Firman memiliki sawah seluas 0,5
Ha, bolehkah pak Firman Meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

S2 Boleh kayaknya juga kak


85

M Alasannya?

S2 Kujawab saja boleh kak tidak kutau alasannya

M Yah bagian c lagi, Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi.
Apakah luas sawah pak Usman lebih dari 2/3 Ha? Jelaskan !

S2 Lebih kak

M Alasannya?

S2 Tidak kutaumi kak

M Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan. Apakah


luas sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama dengan 2/3 Ha?
Jelaskan !

S2 Kurang dari 2/3 Ha kak

M Alasannya?

S2 Karena koperasi menolak kak, jadi menurutku kurang kak

M Tidak ditau alasan lainnya?

S2 Tidak kak

3. Subjek yang Berpikir Kritis Rendah


a. Soal Nomor 1
Kode Uraian
M Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?
S3 Karena disuruhji gunakan kata-kata sendiri
M Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?
S3 Pernahji mungkin kak, kulupai
M Jelaskan dengan kata-katamu sendiri maksud dari soal tersebut!
S3 Tahun ini lahan pertanian pak Andre, pak Bambang, pak Coki
menghasilkan panen 35 ton dari hasil panen tersebut 1500 kg
disimpan dalam lumbung pak Andre, pak Bambang, pak Coki
M Kenapa bisa 35 ton dek? Bagaimana caranya?
S3 Yang 60% itu kak kuubah
M Langsung diubah atau ada cara hitungnya?
S3 Langsung kuubah ji kak
M Kalau yang 1500 kg iya dek?
S3 Yang 1,5 itu kak kuubah
M Sebanyak 60% dari hasil panen mereka akan disimpan dilumbung
KUD Tani Makmur. Coba jelaskan Berapa ton jumlah padi mereka
86

yang disimpan di KUD

S3 1.800 kg kak
M Bagaimana caranya sehingga didapat 1.800 dek?
S3 2,4 dikali 1000 sama dengan 2400 kg. Terus dikali lagi 314
M Hasilnya 1.800?
S3 Iya kak, sebenarnya tidak terlalu mengertika jadi begitumi kutulis
M Iye pale dek. Sebutkan berapa berat keseluruhan dari hasil panen
mereka?
S3 16% kak
M Kenapa bisa?
S3 Asl hitungja kak
M Tidak mengertiki sama soalnya?
S3 Tidak kak asal kujawab ji
M Tolong jelaskan dengan menggunakan simbol berat dari hasil panen
Pak Andre , Pak Bambang, dan Pak Coki?
S3 2.600 kg kak
M Simbol itu atau hasil dek?
S3 Hasil kak. Tidak kutau simbol matematika itu bagaimana
M Iya pale dek. Jika 60% dari hasil panen mereka akan disimpan
dilumbung KUD Tani Makmur, coba jelaskan model matematikanya
S3 Tidak kutau juga kak
M Kalau yang f iya bisaki jawabki? Jika A menyatakan jumlah berat
hasil panen ketiganya, jelaskan model matematika yang menyatakan
hubungan antara A dengan hasil panen dari Pak Andre , Pak
Bambang, Pak Coki
S3 Tidak kutau sama sekali kak

b. Soal Nomor 2
Kode Uraian
M Mengapa kamu bisa menjawab seperti ini?

S3 Karena begituji kutau kak


M Sudahkah kamu melihat soal seperti ini sebelumnya?

S3 Tidak kak
M Pak Andre miliki sawah seluas 0,7 Ha. Bolehkah pak Andre
meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

S3 2,25 Ha
M Kenapa begitu dek? Bolehkah dek bukan berapa pertanyaannya

S3 Tidak kutau kak


M Kalau yang bagian b iya? Pak Firman memiliki sawah seluas 0,5
87

Ha, bolehkah pak Firman Meminjam uang dikoperasi! Jelaskan?

S3 2.900.000 kak
M Alasannya?

S3 Asal kujawab ji kak karna tidak kutau jawabannya

M Yah bagian c lagi, Pak Usman diberi pinjaman uang dari koperasi.
Apakah luas sawah pak Usman lebih dari 2/3 Ha? Jelaskan !

S3 4075 Ha kak

M Kenapa bisa begitu dek?

S3 Tidak kutauki jawabannya kak

M Koperasi menolak permohonan pinjaman uang pak Ridwan. Apakah


luas sawah dari Pak Ridwan kurang dari atau sama dengan 2/3 Ha?
Jelaskan !

S3 Kak asal jawab saja ja itu karna tidak kutauki jawabannya

M Tidak ada sama sekali ditau dek?

S3 Iya kak

M Belajarki baik-baik dek nah, makasih sudah membantu

S3 Iya kak
88

LAMPIRAN E. DOKUMENTASI
89
90
91
92
93
94

RIWAYAT HIDUP

Firmansyah. Lahir di Tobangan Lohea, Sulawesi Selatan pada

tanggal 2 Mei 1998. Ia anak ketiga dari empat bersaudara dari

pasangan Djamaluddin dan Rohani. Menyelesaikan pendidikan

sekolah dasar di SD Inpres Dallemambua pada tahun 2010. Ia

lulus dari sekolah menengah pertama pada tahun 2013 di SMP Negeri 4

Bontomanai dan lulus dari sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Benteng

pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama, ia melanjutkan kuliah di Universitas

Muhammadiyah Makassar mengambil Program Studi S1 Pendidikan Matematika

dan lulus pada tahun 2020. Berkat karunia Allah SWT. Penulis dapat

menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersusunnya

skripsi dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi

Pecahan Kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga”

Anda mungkin juga menyukai